PUTUSAN Nomor 00/Pdt.G/2013/PTA. Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak sebagai berikut, antara: PEMBANDING, umur 47 tahun,
agama Islam,
pekerjaan Karyawan Swasta,
tempat tinggal di KOTA TANGERANG SELATAN, semula Tergugat sekarang Pembanding; Melawan TERBANDING, Umur 40 tahun, Agama Islam,
pekerjaan Karyawan Swasta,
tempat tinggal di KOTA TANGERANG SELATAN, semula sebagai Penggugat sekarang Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca dan memperhatikan berkas perkara dan surat-surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding; TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 0000/Pdt.G/2012/PA.Tgrs, tanggal 2 Januari 2013 Masehi, bertepatan dengan tanggal 19 Shafar 1434 Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (PEMBANDING)kepada Penggugat (TERBANDING (alm); 3. Memerintahkan
kepada
Panitera
Pengadilan
Agama
Tigaraksa
untuk
mengirimkan salinan putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat dan ke Kantor Urusan Agama yang mewilayahi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan mencatatnya dalam register yang tersedia untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 391.000,- (TigaRatus Sembilan Puluh Satu Ribu Rupiah);
Membaca akta permohonan banding yang dibuat dihadapan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 0000/Pdt.G/2012/PA.Tgrs, yang menyatakan bahwa pada hari Rabu tanggal 9 Januari 2013, pihak Tergugat telah mengajukan permohonan banding atas putusan Pengadilan Agama tersebut dan permohonan banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya pada tanggal 15 Januari 2013; Membaca dan memperhatikan surat keterangan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 04 Maret 2013 yang menerangkan bahwa Pembanding tidak menyerahkan memori banding dan pihak Pembanding dan Terbanding tidak melaksanakan pemeriksaan terhadap berkas perkara banding (Inzage); TENTANG HUKUMNYA Menimbang,
bahwa
oleh
karena
permohonan
banding
Tergugat/Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara sebagaimana ditentukan Undang-Undang, maka permohonan banding tersebut dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa Pembanding tidak mengajukan memori banding sebagai dasar keberatan-keberatan Pembanding terhadap putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 0000/Pdt.G/2012/PA.Tgrs, tanggal 02 Januari 2013 Masehi sehingga hakim banding tidak dapat mempertimbangkannya; Menimbang, bahwa majelis hakim tingkat banding setelah mempelajari dengan seksama salinan putusan, berita acara sidang dan seluruh berkas perkara banding dan setelah memperhatikan segala uraian dalam pertimbangan hukum sebagaimana ternyata dalam putusan Pengadilan Agama tersebut, majelis hakim tingkat banding dapat menyetujui pertimbangan majelis hakim tingkat pertama, kecuali beberapa hal karena tidak sesuai dengan berita acara sidang sehingga perlu diperbaiki oleh majelis hakim tingkat banding sebagai berikut; Bahwa, pertimbangan hukum halaman 11 (sebelas) alinea ketiga tertulis (bukti surat P2) serta keterangan para saksi dibawah sumpahnya dipersidangan ... diperbaiki sehingga menjadi (bukti surat P1) serta keterangan para saksi dibawah sumpah dipersidangan ... ; Bahwa, pertimbangan hukum halaman 11 (sebelas) alinea keempat tertulis bahwa berdasarkan bukti tertulis (P3, P4) ... diperbaiki sehingga menjadi bahwa berdasarkan bukti tertulis (P2, P3) ... ; Bahwa, pertimbangan hukum halaman 12 alinea terakhir tertulis ..., namun dalam kesimpulan secara lisan Tergugat menyatakan keberatan bercerai dengan
Penggugat mengingat anak-anak, walaupun pada awalnya Tergugat menyatakan tidak keberatan bercerai dengan Penggugat dan mengenai nafkah seperti yang dikatakan para saksi Tergugat menyatakan bahwa di rumahnya ada sekitar 100 orang anak yatim yang dipelihara oleh Penggugat dan Tergugat serta keluarga besar Tergugat tidak keberatan dengan kehadiran Penggugat ditengah-tengah keluarga besar Tergugat, diperbaiki sehingga menjadi ..., namun dalam kesimpulan secara lisan Tergugat menyatakan keberatan bercerai dengan Penggugat walaupun pada awalnya Tergugat menyatakan tidak keberatan bercerai dengan Penggugat dan keluarga besar Tergugat tidak keberatan dengan kehadiran Penggugat ditengahtengah keluarga besar Tergugat; Menimbang, bahwa disamping perbaikan pertimbangan seperti tersebut di atas, majelis hakim tingkat banding memandang perlu memberikan tambahan pertimbangan sebagai berikut; Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan gugatannya yang pada pokoknya
dapat
disimpulkan
bahwa
antara
Penggugat/Terbanding
dengan
Tergugat/Pembanding terjadi pertengkaran dan perselisihan terus menerus yang tidak dapat diperbaiki dan dipersatukan kembali; Menimbang,
bahwa
terhadap
dalil
gugatan
Penggugat/Terbanding,
Tergugat//Pembanding dalam jawabannya menyatakan tidak membantah gugatan Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding tidak keberatan bercerai dengan Penggugat/Terbanding, sehingga dapat diartikan bahwa Tergugat/Pembanding telah mengakui dalil gugatan Penggugat/Terbanding; Menimbang, bahwa meskipun Tergugat/Pembanding mengakui dalil gugatan Penggugat/Terbanding namun oleh karena gugatan Penggugat/Terbanding berdasarkan atas alasan terjadinya perselisihan dan pertengkaran terus menerus, maka sesuai Pasal 19 huruf f dan Pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Pengadilan harus mendengar keteranga saksi-saksi yang berasal dari keluarga atau orang-orang yang dekat dengan Penggugat dan Tergugat; Menimbang,
bahwa
keluarga/orang
yang
dekat
dengan
Penggugat/Terbanding telah didengar keterangannya di persidangan sebagai saksi dan telah menerangkan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya bahwa, saksi 1 bernama SAKSI I PENGGUGAT adalah kakak kandung Penggugat/Terbanding dan tinggal dirumah Penggugat/Terbanding kurang lebih 2 (dua) tahun terakhir ini, awalnya rumah tangga Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding rukun dan
harmonis, namun saat ini sudah tidak harmonis lagi, antara Penggugat/Terbanding sudah pisah rumah sejak kurang lebih satu bulan, Penggugat tinggal dirumah depan, Tergugat tinggal dirumah belakang, mereka jarang sekali berkomunikasi, pihak keluarga sudah berupaya mendamaikan namun tidak berhasil. Sedangkan saksi II bernama SAKSI II PENGGUGAT adalah kakak kandung Penggugat/Terbanding dan tinggal dirumah Penggugat/Terbanding sejak bulan Pebruari 2012, sejak itu antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding sudah tidak rukun dan harmonis lagi, pada bulan Maret 2012 terjadi pertengkaran mulut antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat Pembanding, pihak keluarga sudah berusaha untuk merukunkan mereka namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Tergugat dan keterangan saksisaksi tersebut
telah terbukti bahwa antara Penggugat/Terbanding dengan
Tergugat/Pembanding telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang sulit untuk didamaikan, dengan demikian tanpa memandang siapa yang salah siapa yang benar alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasar perbaikan dan tambahan pertimbangan tersebut di atas, maka majelis hakim banding berpendapat bahwa putusan Pengadilan Agama Tigaraksa yang mengabulkan gugatan Penggugat/Terbanding atas dasar apa yang telah dipertimbangkan dan disebutkan dalam amar putusannya adalah sudah tepat dan benar sehingga putusan tersebut harus dikuatkan; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1089 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara tingkat banding dibebankan kepada Pembanding; Mengingat, beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI - Menerima permohonan banding Pembanding; - Menguatkan putusan Pengadilan AgamaTigaraksa Nomor 0000/Pdt.G/2012/PA. Tgrs, tanggal 2 Januari 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 19 Shafar 1434 Hijriyah;
- Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam permusyawaratan majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten pada hari Kamis tanggal 25 April 2013 M bertepatan dengan tanggal 14 Jumadil Akhir 1434 H oleh Drs. H. Zulkifli, S.H., M.H., sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Fachruddin Cikman, S.H., M.S.I. dan Drs. H. Oding Sopandi, S.H. sebagai hakim anggota. Putusan mana dibacakan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum dengan Drs. Asmawi H. Rawi sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Pembanding dan Terbanding. KETUA MAJELIS ttd. Drs. H. Zulkifli, SH. MH.
HAKIM ANGGOTA
HAKIM ANGGOTA
ttd.
ttd.
Drs.H. Fachruddin Cikman, S.H. , M.S.I.
Drs. H. Oding Sopandi, S.H.
PENITERA PENGGANTI ttd. Drs. Asmawi H Rawi
Perincian Biaya Perkara: 1. Proses 2. Redaksi 3. Meterai Jumlah
: Rp 139.000,: Rp 5.000,: Rp 6.000,: Rp 150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiah)