PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2010 dan 2009
(TIDAK DIAUDIT)
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL.TANGGAL 30 JUN| 2010 DAN 2009 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TbK, DAN ANAK PERUSAHAAN (TIDAK DIAUDIT)
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1.
Nama
Alamat Kantor Alamat Domisili / sesuai KTP atau Kartu ldentitas lain Jabatan
2.
: :
Robinson Panin Tower Senayan City, Lt 10 Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta Pusat
: :
Taman Palem Lestari, Blok 48/33, Cengkareng, Jakarta Barat Direktur Lltama
Olga Oktavia Patuwo Panin Tower Senayan City, Lt '10 Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta Pusat
Nama
Alamat Kantor Alamat Domisili / sesuai KTP atau Kartu ldentitas lain Jabatan
Jl. Mangga Besar lX / 308, Jakarta Barat Direktur
Menyatakan bahwa:
1. 2. 3. 4.
Bertanggung .iawab
atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasi
perusahaan;
Laporan keuangan konsolidasi perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di lndonesia; a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasi perusahaan telah di muat sec€ra lengkap dan benar, b. Laporan keuangan konsolidasi perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau faKa material; Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern pada Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Robinson Direktur Utama
Olqa Oktavia Patuwo
DireKur
I'1' SINTANC NIII RA SE\IESTARAYA
]bji
Panin Tower-Senayan City Lt.
10
J. As
a Afrika Lot 19, Jakada 10270
rel.:
(62 21)7061 8297 72781764
Fax. : (62 21) 7278 1864,7278 2152
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
Daftar Isi
Neraca Konsolidasi
2-3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
5
Laporan Arus Kas Konsolidasi
6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
7-26
1
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 Juni 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Aset
Catatan
2010
2009
Aset Lancar Kas dan Setara Kas Investasi Jangka Pendek Piutang Usaha – Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Persediaan Pajak Dibayar Di Muka Biaya Dibayar Di Muka Jumlah Aset Lancar
2d,3 2e,4 2f,5 6 2g,7 8 2h
14.696.463.624 17.925.000.000 172.689.755.208 68.694.790.759 10.425.477.664 19.577.942.135 3.290.310.700 307.299.740.090
63.912.038.708 17.925.000.000 167.938.086.736 5.685.478.147 14.014.372.713 9.010.887.961 419.618.022 278.905.482.286
2i,9 10 11 2p,27 2j,12 13 2k,14 1c,15
9.235.554.435 128.780.463.438 605.237.418 541.934.366 118.325.905.278 36.123.427.525 139.850.102.044 3.785.546.223 437.248.170.727
292.100.000.096 216.676.838 987.603.046 135.130.944.568 20.447.665.016 5.645.413.473 454.528.303.037
744.547.910.817
733.433.785.324
Aset Tidak Lancar Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Investasi Jangka Panjang Uang Muka Penyertaan Saham Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap - Bersih Biaya yang dapat dipulihkan Aset Minyak dan Gas Bumi Goodwill Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
2
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) 30 Juni 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Kewajiban dan Ekuitas
Catatan
2010
2009
16 2o,17 18 19 20
69.731.918.081 173.167.282.019 16.699.758.649 2.666.730.378 8.972.152.494 256.125.918
144.541.482.434 20.486.171.838 4.580.954.362 11.300.637.267 4.772.965.966
21
1.295.870.303 272.789.837.842
185.682.211.866
2n
2.420.949.670
1.050.925.556
21
5.015.994.013 7.436.943.683
1.050.925.556
280.226.781.525
186.733.137.423
2b
54.837.821
-
22 2l
579.600.000.000 (11.389.551.711)
579.600.000.000 (11.389.551.711)
4
(31.900.070.884)
(31.909.670.884)
2o
(20.824.892.830)
16.631.186.913
23
1.750.000.000 (52.969.193.104) 464.266.291.471
1.750.000.000 (7.981.316.416) 546.700.647.902
744.547.910.817
733.433.785.324
Kewajiban Lancar Hutang Bank Hutang Usaha - Pihak Ketiga Hutang Lain-lain Hutang Pajak Biaya yang Masih Harus Dibayar Uang Muka Pelanggan Bagian Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Jumlah Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Estimasi Kewajiban Imbalan Kerja Bagian Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo lebih dari Satu Tahun Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Pemegang Saham Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Ekuitas Modal Saham – Nilai Nominal Rp 500 per Saham Modal Dasar – 1.344.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh – 1.159.200.000 Saham Biaya Emisi Saham Rugi yang Belum Terealisasi atas Efek Tersedia Untuk Dijual Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Anak Perusahaan Saldo Laba (Defisit) Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Ekuitas - Bersih Jumlah Kewajiban dan Ekuitas - Bersih
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
3
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan Pendapatan Beban Pokok Penjualan
2010
2m,24 25
Laba Kotor Beban Usaha Penjualan Umum dan Administrasi
2009
645.479.260.189 602.181.379.506
574.840.997.371 532.395.377.267
43.297.880.683
42.445.620.104
30.394.747.914 3.416.085.766
24.020.862.545 1.963.003.487
33.810.833.680
25.983.866.032
9.487.047.003
16.461.754.072
1.077.028.124 (4.619.715.443) (3.223.098.778) (14.495.990.358) (136.759.607)
2.972.775.442 (1.616.507.931) 637.030.568
(21.398.536.062)
1.993.298.079
(11.911.489.059)
18.455.052.151
(2.643.256.510) 147.399.418
(4.429.320.000) (3.229.125.233)
(2.495.857.092)
(7.658.445.233)
(14.407.346.151)
10.796.606.918
(54.837.821)
-
(14.462.183.972)
10.796.606.918
(12,48)
9,31
26
Jumlah Beban Usaha Laba Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Laba (Rugi) Investasi pada Perusahaan Asosiasi - Bersih Penghasilan /(Biaya) Bunga - bersih Laba (Rugi) Selisih Kurs – bersih Amortisasi Goodwill Lain-lain – Bersih Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain Bersih
2i 2o 15
Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Kini Tangguhan
2p,27
Jumlah Laba (Rugi) Sebelum Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Hak Minoritas Atas Rugi Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Laba (Rugi) Bersih Laba (Rugi) Bersih Per Saham
2q,28
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
4
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
Rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual Selisih kurs penjabaran laporan keuangan anak perusahaan Laba Bersih Saldo 30 Juni 2009
Saldo 30 Juni 2010
Laba (Defisit) Belum ditentukan penggunaannya
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan anak perusahaan
Rugi yang belum direalisasi dari efek yang tersedia untuk dijual
579.600.000.000
(11.389.551.711)
-
(30.241.070.884)
1.750.000.000
(18.777.923.334)
520.941.454.071
-
-
-
(1.668.600.000)
-
-
(1.668.600.000)
579.600.000.000
(11.389.551.711)
16.631.186.913 16.631.186.913
(31.909.670.884)
1.750.000.000
10.796.606.918 (7.981.316.416)
16.631.186.913 10.796.606.918 546.700.647.902
579.600.000.000
(11.389.551.711)
(11.248.284.458)
(31.900.070.884)
1.750.000.000
(38.507.009.132)
488.305.083.815
2o
-
-
(9.576.608.372)
-
-
-
(9.576.608.372)
4
-
-
-
-
-
(14.462.183.972)
(14.462.183.972)
579.600.000.000
(11.389.551.711)
(20.824.892.830)
(31.900.070.884)
1.750.000.000
(52.969.193.104)
464.266.291.471
4
Saldo 31 Desember 2009 Selisih kurs penjabaran laporan keuangan anak perusahaan Rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual Rugi bersih
Saldo Telah ditentukan penggunaannya
Tambahan Modal Disetor
Saldo 31 Desember 2008
Modal Saham
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
5
Jumlah
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Penerimaan dari (pembayaran untuk) usaha lainnya Penerimaan (pembayaran) pajak penghasilan Penerimaan (pembayaran) penghasilan operasional lainnya
2010
2009
648.593.836.784 (605.247.240.495)
426.489.311.418 (386.588.405.623)
(37.178.742.394)
(29.725.711.346)
(1.335.331.475)
(423.979.584)
(2.251.687.050)
(13.105.056.478)
Arus Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
2.580.835.370
(3.353.841.612)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Kenaikan biaya yang dapat dipulihkan Kenaikan jaminan sewa Penerimaan dari aset lain-lain Investasi efek hutang
908.436.569 (27.500.000) 1.506.479.083 -
20.203.577.249 (38.171.840) (14.341.000.000)
2.387.415.652
5.824.405.409
(2.622.003.978)
-
983.416.564
(1.431.500.000)
-
(1.668.600.000)
(1.638.587.414)
(3.100.000.000)
3.329.663.608
(629.536.203)
Kas dan Setara Kas Awal Periode
11.366.800.016
64.541.574.911
Kas dan Setara Kas Akhir Periode
14.696.463.624
63.912.038.708
2e,4
Arus Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan piutang lain-lain Penurunan piutang (hutang) hubungan istimewa Rugi Yang Belum Terealisasi Dari Efek Yang Tersedia Arus Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
18
4
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
6
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM
a.
Pendirian Perusahaan
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 16 November 1989 berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah dengan Akta dari Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya. Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4423. HT.01.01. Th.95 tanggal 17 April 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan No. 4209. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. tentang Pokok pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-25241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0121799.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008. Pada tahun 2009, perubahan termasuk dalam Akta Notaris No. 22 dari SP. Henny Singgih, SH tanggal 8 Juni 2009 mengenai perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-AH.01.10-09646 tanggal 7 Juli 2009. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pertanian, perikanan, real estat, perkebunan, perhutanan, dan jasa angkutan. Saat ini kegiatan usaha utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada Anak Perusahaan dan perdagangan. Perusahaan berkedudukan di Panin Tower -Senayan City Lt.10 JI. Asia Afrika Lot 19, Jakarta, Indonesia. b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999. Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S6516/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru yang melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500, yang dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 20 Mei 2009 sampai dengan tanggal 20 November 2013. Pada tanggal 7 Oktober 2008, seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh sehubungan dengan PUT I tersebut juga telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. c.
Akuisisi dan Struktur Anak Perusahaan
Perusahaan mengakuisisi saham dan mengambilalih piutang dengan opsi konversi anak perusahaan yang dimiliki oleh PT Regis Energi Indonesia (REI) (lihat catatan 11) yang dinotariskan oleh notaris SP. Henny Singgih, S.H. dengan rincian seperti berikut ini :
7
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
BRK
IPK
RPE
BCI
Saham yang diakuisisi Akta Notaris No. Tanggal akta Notaris Jumlah saham (lembar) Harga akuisisi (Rp) Hasil goodwill (Rp)
89 30 Juni 2009 4.113 4.000.000.000 13.410.898.726
2 1 Juli 2009 8.325 4.000.000.000 19.568.465.986
4 1 Juli 2009 20.826 40.000.000.000 20.627.021.725
2720/2009 1 Juli 2009 50.000 250.000.000.000 115.235.696.325
Piutang yang diambilalih Akta Notaris No. Tanggal akta Notaris Harga akuisisi (Rp)
93 30 Juni 2009 153.000.000.000
3 1 Juli 2009 48.000.000.000
-
-
Perhitungan goodwill sehubungan dengan akuisisi anak perusahaan adalah sebagai berikut : Jumlah harga pembelian Jumlah aktiva bersih yang diakuisisi
Rp 298.000.000.000 129.157.917.239
Goodwill pada saat akuisisi
Rp 168.842.082.761
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai anak perusahaan sebagai berikut: Anak Perusahaan
Lokasi
Tahun Beroperasi Secara Operasional
Persentase Kepemilikan
Jumlah Aset
PT Binatek Reka Kruh (BRK) *
Jakarta
2002
90,00%
PT Indama Putera Kayapratama (IPK) *
Jakarta
-
90,00%
37.791.418.616
PT Retco Prima Energi (RPE) *
Jakarta
2000
99,99%
78.042.544.319
Bittlestone Capital Inc. (BCI) **
British Virgin Island
-
100,00%
128.780.554.268
Jakarta
2002
90,00%
162.065.072.603
30 Juni 2010 146,636,796,896
30 Juni 2009 PT Binatek Reka Kruh (BRK) *
*) Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi / Exploration and Production of Oil and Gas **) Investasi / Investment
d.
Direksi dan Komisaris
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: Richard Rachmadi Wiriahardja : Dra. Ng Boen Jean (Yesisca V. Wijaya) : Robinson : Suhsih M. Boentoro : Olga Oktavia Patuwo
Jumlah kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 917.166.337 dan Rp 293.520.000. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan masing-masing memiliki 39 dan 35 orang karyawan tetap.
8
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan serta Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM untuk perusahaan publik. Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, yaitu sebagai berikut : a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan diukur dengan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Untuk BCl, RPE dan IPK yang pelaporan dan pencatatannya menggunakan Dolar Amerika Serikat ("$AS") sebagai mata uang fungsional, untuk tujuan konsolidasi laporan keuangan BCl, RPE dan IPK dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan dasar sebagai berikut : • •
Akun-akun neraca: aset dan kewajiban moneter dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal neraca dan akun lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Kurs pada tanggal 30 Juni 2010 adalah Rp 9.083 per $AS 1. Akun laba rugi dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, beberapa akun tersebut dijabarkan menggunakan kurs rata-rata untuk tahun yang bersangkutan sebesar Rp 9.182 per $AS 1.
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba-rugi disajikan sebagai "Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Anak Perusahaan" pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasi. b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan aktiva dan kewajiban dan hasil usaha yang berakhir pada periode tersebut dari Perusahaan dan entitas dimana Perusahaan memiliki kemampuan secara langsung atau tidak langsung untuk mengendalikan entitas tersebut. Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai "Hak Pemegang Saham Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasikan" dalam neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas dan tidak diakui sebagai aset, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saharn minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya; Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi. Akuisisi dari pihak ketiga dicatat menggunakan metode pembelian yang sesuai dengan PSAK No. 22 "Penggabungan Usaha". Dalam menerapkan metode pembelian, aktiva dan kewajiban Anak Perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih dari biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan masa manfaat yang dapat diberikan. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
9
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
c.
Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. d.
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan hingga jatuh tempo serta tidak digunakan sebagai jaminan. e.
Investasi Efek
Sesuai dengan PSAK No. 50 – ”Akuntansi Investasi Efek Tertentu“, investasi dalam efek dinilai sesuai dengan klasifikasi efek yang bersangkutan, sebagai berikut : 1. 2.
3.
f.
Untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan; Untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi (ditambahkan) dengan amortisasi premi (diskonto); Tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi pada saat realisasi. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. g.
Persediaan
Persediaan produk kimia dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Persediaan kapital adalah persediaan yang dikonsumsi atau digunakan sebagai komponen dari konstruksi dan dikapitalisasi sebagai aset seperti tubular, well head dan packer. Persediaan berupa suku cadang, bahan kimia dan bahan bakar diklasifikasikan ke dalam persediaan non-kapital yang dikonsumsi dangan maksud untuk perbaikan dan pemeliharaan dari aset operasional atau untuk penggunaan operasional. Biaya-biaya atas konsumsi persediaan ini dibebankan saat digunakan. Persediaan berupa tubular, well head dan packer dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode pertama masuk pertama keluar (FIFO). Cadangan persediaan barang usang dan atau Iambat perputarannya didasarkan atas penelaahan kondisi persediaan pada akhir tahun. Penyisihan penurunan nilai pasar dan persediaan usang berdasarkan penelaahan berkala nilai realisasi bersih dan kondisi fisik dari persediaan.
10
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
h.
Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. i.
Investasi Pada Perusahaan Asosiasi
Investasi dalam saham dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat dengan metode biaya, sedangkan yang pemilikannya 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi Perusahaan Asosiasi sejak perolehannya sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Berdasarkan Perjanjian Kontrak Bantuan Teknis (TAC) yang disetujui oleh RPE (Anak Perusahaan) dengan PERTAMINA, RPE mengoperasikan sebuah TAC di Tanjung Miring Timur, Sumatera Selatan. RPE memiliki dua akun terpisah, satu digunakan untuk RPE sendiri dan yang lainnya untuk TAC PERTAMINA-RPE. Seluruh transaksi yang terjadi antara RPE dan TAC PERTAMINA-RPE akan dicatat secara akuntansi untuk kedua entitas. Pada catatan RPE, transaksi-transaksi tersebut dicatat sebagai Investasi di TAC PERTAMINA-RPE, sementara TAC PERTAMINA-RPE mencatat sebagai Kontribusi Partisipasi. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatat investasi dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. j.
Aset Tetap
Penerapan PSAK No. 16, “Aset Tetap” (Revisi 2007) berlaku efektif Januari 2008, Perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Leasehold improvement 3 Peralatan dan perabot kantor 5 Kendaraan 5 Aset tetap Anak Perusahaan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan taksiran rnasa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Tahun Kelompok 1 (50%) Perlengkapan dan peralatan kantor 5 Kelompok (25%) Fasilitas produksi Peralatan produksi dan pengeboran
5 5
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan dilakukan penyesuaian secara prospektif, jika diperlukan, pada setiap periode laporan keuangan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasl. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada periode berjalan.
11
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
k.
Aset Minyak dan Gas Bumi
Anak Perusahaan menggunakan metode full cost dalam pencatatan aset minyak dan gas bumi. Berdasarkan metode tersebut, seluruh biaya perolehan hak eksplorasi dan pengembangan cadangan minyak dan gas bumi, biaya overhead yang berhubungan langsung, dikapitallsasi. Biaya pengeboran sumur eksplorasi termasuk biaya pengeboran sumur tes stratigrafi tahap eksplorasi, dikapitalisasi dan dicatat sebagai bagian dari aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan. Jika ditemukan cadangan terbukti pada sumur, maka biaya-biaya pengeboran sumur yang dikapitalisasi dicatat dalam aset sumur, perlengkapan dan fasilitas terkait. Namun demikian, apabila usaha yang telah dilakukan tidak berhasil, maka biaya tersebut dicatat sebagai beban. Biaya pengeboran sumur pengembangan dan sumur tes stratigrafi tahap pengembangan, platform, perlengkapan sumur dan fasilitas produksi terkait, dikapitalisasi sebagai aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan. Biaya tersebut dipindahkan ke aset sumur, perlengkapan dan fasilitas terkait pada saat pengeboran atau konstruksi selesai. Penyusutan, deplesi dan amortisasi atas aset minyak dan gas bumi, kecuali untuk aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan, dihitung dengan menggunakan metode satuan unit produksi, dimana jumlah produksi kotor dibagi dengan cadangan yang telah terbukti dan telah menghasilkan produksi kotor. l.
Tambahan Modal Disetor - Bersih
Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang terjadi dalam rangka penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat. Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang pada bagian ekuitas sesuai dengan Peraturan BAPEPAM mengenai pedoman penyajian laporan keuangan. m. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan yang dihasilkan dari jasa pengeboran diakui pada saat jasa telah diserahkan/dilakukan kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan minyak mentah dan/atau gas bumi diakui berdasarkan tingkat produksi dan dikirimkan ke PERTAMINA. Pendapatan dari penjualan minyak diakui ketika minyak telah dikirim ke pelanggan. Bagian laba atas kerja sama operasi diakui sebesar porsi hak kepemilikan dalam kerja sama operasi. Berdasarkan Kontrak Bantuan Teknis (TAC) Perusahaan dapat memulihkan seluruh biaya operasi yang telah dikeluarkan berdasarkan dengan kriteria yang telah ditentukan dari PERTAMINA sebesar 65% pertahun dari jumlah minyak mentah yang diproduksi Perusahaan. Atas penggantian biaya yang diterima Perusahaan dari PERTAMINA disajikan sebagai "Pemulihan Biaya" dalam bagian pendapatan laporan laba rugi tahun berjalan. Sedangkan biaya operasi yang belum dipulihkan di tahun berjalan dikapitalisasi sebagai "Biaya Yang Dapat Dipulihkan" dan dapat dipulihkan pada tahun berikutnya. Beban operasi yang dapat dipulihkan pada tahun berjalan dicatat sebagai "Pengeluaran Yang Terpulihkan". Sedangkan beban operasi tahun-tahun sebelumnya yang telah terpulihkan disajikan sebagai "Pengeluaran Tahun Lalu Yang Terpulihkan" di laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). n.
Penyisihan imbalan pasca-kerja
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.
12
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di atas 10% dari nilai kini imbalan pasti atau dari nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. o.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, kurs tengah Bank Indonesia masing-masing adalah Rp 9.083 dan Rp 10.225 untuk $AS 1. p.
Taksiran Pajak Penghasilan
Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan estimasi pendapatan kena pajak tahun bersangkutan. Penghasilan atau beban pajak tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Metode pajak penghasilan tangguhan diterapkan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak serta akumulasi kompensasi rugi fiskal yang diestimasi dapat dipulihkan. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika perusahaan mengajukan keberatan. q.
Laba (Rugi) Bersih per Saham
Sesuai dengan PSAK No. 56 tentang "Laba per Saham", laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih denqan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan yaitu sejumlah 1.159.200.000 saham pada tahun 2010 dan 2009. r.
Informasi Segmen
Sehubungan .denqan penerapan PSAK No.5 (Revisi 2000), "Pelaporan Segmen", Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. s.
Penggunaan Estimasi
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil aktual yang disajikan di masa yang akan datang mungkin berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi tersebut.
13
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2010 Kas Bank PT Bank Victoria International Tbk. PT Bank PaninTbk. PT Bank Mandiri Tbk. Jumlah Bank Deposito berjangka-PT Bank Panin Deposito berjangka–PT BankVictoria International Tbk.
Jumlah Kas dan Setara Kas 4.
2009 33.090.830
33.000.048
748.406.203 6.128.269.663 1.669.910 6.878.345.776 4.098.111.992
53.256.056.737 8.388.411.325 1.250.927 61.645.718.989 -
3.686.915.026
2.233.319.671
14.696.463.624
63.912.038.708
INVESTASI JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari surat berharga tersedia untuk dijual jangka pendek, yang diklasifikasikan sebagai berikut: 2010 Efek Ekuitas Harga perolehan saham RBMS Rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual
2009
37.825.070.884
37.825.070.884
(31.900.070.884)
(31.909.670.884)
Nilai Wajar Efek Ekuitas Efek Hutang Nilai Wajar Efek Hutang
5.925.000.000
5.925.000.000
12.000.000.000
12.000.000.000
Jumlah Investasi Jangka Pendek
17.925.000.000
17.925.000.000
Investasi pada efek ekuitas merupakan investasi pada PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RBMS) yang terdiri dari 79.000.000 saham atau 24,18% kepemilikan. Namun, manajemen berkeyakinan bahwa investasi ini lebih tepat untuk diklasifikasikan sebagai ‘tersedia untuk dijual’. Investasi pada efek hutang merupakan investasi pada obligasi subordinasi Bank Panin Seri II tahun 2008. 5.
PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari : 2010 Perusahaan PT Indo Bharat Rayon PT Suryamakmur Agung Lestari PT South Pacific Viscose PT Rusli Vinilon Sakti PT Sayap Mas Utama PT Tara Ina Plastic PT Unipack Plasindo PT Aneka Kimia Inti PT Sari Gemilang Lestari PT Maspion Kencana PT Bina Karya Prima
21.313.040.822 15.814.361.145 10.867.587.874 8.814.300.000 7.274.518.240 7.119.592.480 6.584.066.455 5.694.342.732 4.789.949.378 4.395.733.623 4.249.423.530
14
2009 11.098.304.423 11.684.195.995 6.661.683.002 7.492.100.000 10.584.543.310 6.757.718.616 6.255.614.697 4.325.671.653 3.434.777.950 4.492.227.745 5.042.276.750
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5.
PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA (Lanjutan)
Perusahaan (lanjutan) PT Unilever Indonesia Tbk. PT Musim Mas PT Pralon PT Cakranusa Karya Sejati PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries PT Midsouth Indonesia PT Tlagamas Kemika Raya PT Langgeng Makmur Industri PT Megasurya Mas PT Sari Baru Mas PT Cognis Indonesia PT Ecogreen Oleochemicals PT Parigi Laju Sakti PT Charis Rafer PT Duta Dynasti PT Tunas Baru Lampung Tbk. PT Daliatex Kusuma PT Budi Acid Jaya Tbk. PT Chandra Asri PT Sungai Panjang Adamas PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk. PT Dewa Suratex PT Setiakawan Plastik PT Kirin Miwon Foods Lain-lain dibawah Rp 1 milyar Anak Perusahaan Jumlah
2010
2009
3.998.408.700 3.224.336.800 3.141.600.000 2.970.413.600 2.767.576.109 2.420.296.120 2.076.664.966 2.050.284.624 1.986.328.575 1.640.103.740 1.660.085.240 1.483.477.200 1.459.441.318 1.360.832.550 1.336.811.025 1.315.056.875 1.205.139.650 1.151.531.975 1.112.144.000 1.109.785.600 1.026.703.700 1.021.566.700 1.012.023.572 1.002.327.000 31.077.868.682 171.527.724.600
1.743.170.550 4.430.811.325 3.557.675.000 2.118.051.650 1.810.370.260 1.069.273.034 2.075.269.632 2.010.134.150 1.965.208.849 1.701.589.500 1.522.733.850 238.900.200 1.439.156.950 919.049.175 4.275.165.300 536.405.100 883.848.900 1.695.735.250 1.244.188.126 659.022.000 51.863.567.281 165.588.440.223
1.162.030.608
2.349.646.513
172.689.755.208
167.938.086.736
Seluruh piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga. Tidak ada piutang usaha yang dijaminkan kepada pihak ketiga. Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2010 117.749.085.752 49.634.860.781 5.304.701.525 1.107.150 172.689.755.208
Belum jatuh tempo Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan – 3 bulan > 3 bulan
2009 111.433.779.580 48.263.486.850 8.240.820.306 167.938.086.736
Tidak ada pihak pembeli dengan nilai penjualan melebihi 10% dari pendapatan. Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya, sehingga tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu.
15
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari :
PT Regis Energi Indonesia Lain-lain
7.
2010 66.269.609.509 2.425.181.250 68.694.790.759
2009
2010
2009
5.685.478.147 5.685.478.147
PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari :
Perusahaan Produk Kimia Anak Perusahaan Persediaan Kapital Persediaan Non Kapital
Jumlah
-
3.380.033.856
6.724.806.597 3.700.671.067 10.425.477.664
6.438.553.563 4.195.785.294 10.634.338.857
10.425.477.664
14.014.372.713
Perusahaan dan anak perusahaan tidak mengasuransikan persediaannya karena manajemen berkeyakinan bahwa risiko kerugian yang mungkin timbul atas persediaan tidak signifikan. 8.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA Pajak dibayar dimuka merupakan pajak pertambahan nilai (PPN).
9.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Akun ini merupakan penyertaan pada anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut :
Saldo 1 Januari Penambahan Investasi Pengurangan Investasi Pendapatan Investasi Saldo 30 Juni
2010 13.037.322.010 6.933.999.829 (11.812.795.528) 1.077.028.124 9.235.554.435
10. INVESTASI JANGKA PANJANG Akun ini merupakan investasi Perusahaan pada BCI, suatu perusahaan yang didirikan pada tahun 2007 berdasarkan hukum Negara British Virgin Island. BCI ini memiliki investasi dalam bentuk saham pada Kulczyk Oil Ventures Inc. ("KOV")-Canada dan ESK Ltd.–British Virgin Island, yang seluruhnya bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas serta investasi.
16
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. UANG MUKA PENYERTAAN SAHAM Pada tanggal 30 Juni 2009, akun ini merupakan pembayaran uang muka penyertaan saham kepada Barron Capital Holdings Pte. Ltd. Berdasarkan Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan berencana untuk mengakusisi 4.712.499.999 saham REI dari pihak-pihak sebagai berikut : 1. Barron Capital Holdings Pte., Ltd., Singapura, pihak ketiga, (Barron) sebanyak 4.241.250.000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp 449.100.000.096. 2. Malacca Energy Holdings Pte Ltd, pihak ketiga, (Malacca) sebanyak 235.625.000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp 24.950.000.005. 3. Ophelia Investments Pte Ltd, pihak ketiga, (Ophelia) sebanyak 235.175.000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp 24.902.350.138. 4. PT Bina Insani Prima, pihak ketiga, (Bina) sebanyak 449.999 saham dengan harga perolehan sebesar Rp 47.649.761. Atas transaksi ini Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 10 tanggal 17 September 2008 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H. Pada tanggal 24 dan 25 November 2008, Perusahaan telah melakukan pembayaran kepada Barron, Malacca, Ophelia dan Bina atas transaksi akuisisi saham REI sebesar Rp 499.000.000.000 yang seluruh dananya berasal dari PUT I dan hasil divestasi Anak Perusahaan. Berdasarkan Cancellation of the Conditional Sale and Purchase Agreement Dated 12 August 2008 (CCSPA) yang ditandatangani pada tanggal 5 Desember 2008, Perusahaan, Malacca, Ophelia dan Bina telah sepakat untuk membatalkan rencana akuisisi 471.249.999 saham REI yang dimiliki oleh Malacca, Ophelia dan Bina. Pada tanggal 26 dan 30 Desember 2008, Perusahaan telah menerima kembali pembayaran atas pembatalan rencana akuisisi saham Regis dari Malacca, Ophelia dan Bina dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 49.899.999.904. Selanjutnya berdasarkan Amended and Restated Binding Conditional Sale and Purchase Agreement tanggal 5 Desember 2008 yang ditandatangani oleh Perusahaan, Barron dan Hamilton Commercial Limited (pemegang 100% saham Barron) (Hamilton) telah disepakati akuisisi atas seluruh saham Barron yang dimiliki oleh Hamilton dengan harga perolehan sebesar Rp 449.100.000.096. Dengan adanya rencana perubahan transaksi akuisisi di mana Perusahaan akan mengambilalih saham-saham RPE, IPK, BRK dan BCI serta piutang dengan opsi konversi pada BRK dan IPK sesuai dengan ACSPA dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (PPJB) Saham serta PPJB Piutang, dengan nilai transaksi seluruhnya sebesar Rp 499.000.000.000. Perusahaan, Barron dan REI setuju bahwa seluruh pembayaran yang telah dilakukan oleh Perusahaan kepada Barron yaitu sejumlah Rp 449.100.000.096, telah disepakati menjadi uang muka pembayaran atas akuisisi saham-saham dan piutang dengan opsi konversi tersebut. Sedangkan sisanya sebesar Rp 49.899.999.904, akan dibayarkan oleh Perusahaan kepada REI segera setelah diperolehnya persetujuan dari RUPS Perusahaan. Atas perubahan transaksi akuisisi ini Perusahaan telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham sebagaimana dinyatakan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 21 tanggal 8 Juni 2009 dari Notaris SP Henny Singgih, S.H. Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan dan REI menandatangani Akta Penjualan dan Pembelian Saham BRK No. 89 yang dibuat di hadapan Notaris SP Henny Singgih, S.H. atas pengambilalihan sebanyak 4.113 saham dalam BRK yang dimiliki oleh REI dengan harga transaksi sebesar Rp 4.000.000.000. Pada tanggal yang sama, Perusahaan dan REI juga melakukan penandatanganan Akta Pengalihan Piutang dengan Opsi Konversi BRK No. 93 yang dibuat dihadapan Notaris SP Henny Singgih, S.H. atas pengambilalihan piutang dengan opsi konversi milik REI di BRK senilai Rp 153.620.578.484 dengan harga beli sebesar Rp 153.000.000.000.
17
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. ASET TETAP Akun ini terdiri dari : Saldo Awal 2010 Nilai Perolehan : Leasehold Improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Jumlah Nilai Perolehan
Penambahan
Nilai Buku
-
1.200.000 -
168.911.458 155.697.630 1.040.000.000 874.656.182
5.689.853.746 7.929.104.016
1.215.000
-
1.200.000
5.689.853.746 7.929.119.016
Penambahan
Nilai Buku
Akuisisi Anak Perusahaan
Pengurangan
Saldo Akhir
18.767.940 121.500.432 740.000.000 796.689.292
28.151.910 4.478.935 37.500.000 12.173.188
-
980.000 -
46.919.850 124.999.367 777.500.000 808.862.480
5.623.155.388
5.747.565
-
-
5.628.902.953
7.300.113.052
88.051.598
-
980.000
7.387.184.650
628.990.964
541.934.366
Penambahan
Akuisisi Anak Perusahaan
Pengurangan
Saldo Akhir
33.705.000 1.040.000.000 -
-
93.043.206 951.421.219
-
126.748.206 1.040.000.000 951.421.219
1.073.705.000
-
6.021.764.567 7.066.228.992
-
6.021.764.567 8.139.933.992
Saldo Awal 2009 Akumulasi Penyusutan : Leasehold Improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Jumlah Akumulasi Penyusutan
Saldo Akhir
1.215.000 -
Saldo Awal 2009 Nilai Perolehan : Leasehold Improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Jumlah Nilai Perolehan
Pengurangan
168.911.458 155.682.630 1.040.000.000 874.656.182
Saldo Awal 2010 Akumulasi Penyusutan : Leasehold Improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Jumlah Akumulasi Penyusutan
Akuisisi Anak Perusahaan
Penambahan
Akuisisi Anak Perusahaan
Pengurangan
Saldo Akhir
33.705.000 665.000.000 -
37.500.000 -
83.146.633 830.640.247
-
116.851.633 702.500.000 830.640.247
-
-
5.502.339.066
-
5.502.339.066
698.705.000
37.500.000
6.416.125.946
-
7.152.330.946
375.000.000
987.603.046
Penyusutan yang dibebankan ke beban umum dan administrasi sebesar Rp 88.051.598 dan Rp 37.500.000 untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. Berdasarkan hasil penelaahan, manajemen tidak melihat indikasi terjadinya peristiwa atau perubahan keadaan yang dapat menyebabkan turunnya nilai aktiva Perusahaan, sehingga Perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan untuk aktiva tetap. Perusahaan dan anak perusahaan belum mengasuransikan aktiva tetapnya.
18
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. BIAYA YANG DAPAT DIPULIHKAN Akun ini merupakan biaya operasional Anak Perusahaan yang belum terpulihkan. Anak Perusahaan dapat memulihkan biaya operasional tersebut sebesar 65% per tahun dari penjualan produksi minyak mentah yang tidak digunakan untuk operasional. 14. ASET MINYAK DAN GAS BUMI Akun ini terdiri dari : 2010 Beban tangguhan atas beban geologi dan geofisika Beban tangguhan atas beban eksplorasi dan pemboran Jumlah
2009
15.193.508.138
-
20.929.919.387 36.123.427.525
-
15. GOODWILL Akun ini merupakan selisih lebih antara nilai perolehan dan nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan yang dapat diidentifikasi. Goodwill ini diamortisasi berdasarkan perjanjian kontrak TAC antara Pertamina dengan BRK, IPK, dan RPE masing-masing selama 11 tahun, 11 tahun dan 7 tahun. Sedangkan goodwill BCI diamortisasi selama 5 tahun. Amortisasi untuk periode ini adalah Rp 14.495.990.358.
Saldo awal Penambahan Amortisasi Saldo akhir
2010 168.842.082.761 (28.991.980.717) 139.850.102.044
2009 20.447.665.016 20.447.665.016
16. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari : Cerukan Demand Loan Jumlah
2010 19.995.918.081 49.736.000.000 69.731.918.081
Pada tanggal 21 Mei 2007, RPE memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja berupa Pinjaman Rekening Koran / cerukan (PRK) dan Demand Loan (DL) dari PT Bank Victoria International Tbk dengan maksimum pinjaman pada tanggal 30 Juni 2010, masing-masing berjumlah Rp 20.000.000.000 dan Rp 50.000.000.000. Fasilitas ini dikenai bunga sebesar 13% pertahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Mei 2011. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: a. Gadai atas rekening penampungan Perusahaan. b. Jaminan pribadi dari Welly Thomas. 17. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 2010 Perusahaan Rupiah : PT Sulfindo Adiusaha Dollar Amerika Serikat : PT Sulfindo Adiusaha Anak Perusahaan (Rupiah) Jumlah
19
2009
88.661.743.462
99.306.779.779
84.068.392.902 172.730.136.364 437.145.655 173.167.282.019
44.526.722.428 143.833.502.207 707.980.227 144.541.482.434
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
17. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan) Rincian umur hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut : 2010 170.663.408.195 2.503.873.824 173.167.282.019
Belum jatuh tempo 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari Jumlah
2009 117.686.423.026 26.523.108.771 291.955.448 39.995.190 144.541.482.434
18. HUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari jaminan pelanggan dan hutang kepada perusahaan angkutan atas biaya pengangkutan barang dagangan sampai ke tempat pembeli dan biaya tidak langsung lainnya seperti yang berhubungan dengan pembelian barang dagangan dan komisi penjualan dengan rincian sebagai berikut: 2010 Perusahaan PT Surya Makmur Agung Lestari PT Kartika Yudha Dirgatama CV Citra Abadi PT Kincir Bintang Anugerah CV Agung Jaya PT Sinar Bahagia Megah PT Pemuda Prima Usaha Lain-lain (masing-masing
2009
Anak Perusahaan
8.211.366.411 1.574.035.671 1.000.000.000 881.004.053 562.306.936 504.425.460 502.595.778 2.564.670.422 15.800.404.731 899.353.918
8.056.567.771 1.345.700.441 1.000.000.000 659.578.942 516.479.003 936.993.257 7,481,657,033 19.996.976.447 489.195.391
Jumlah
16.699.758.649
20.486.171.838
19. HUTANG PAJAK Akun ini terdiri dari : 2010 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 ayat 2 Pasal 29 Jumlah
35.623.996 124.137.129 3.720.093 2.503.249.160 2.666.730.378
2009 38.156.573 108.421.251 5.056.538 4.429.320.000 4.580.954.362
20. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Biaya yang masih harus dibayar merupakan beban biaya operasional Perusahaan dan Anak Perusahaan seperti biaya angkutan barang dagang, komisi penjualan, biaya asuransi, dan biaya sewa peralatan produksi. 21. HUTANG JANGKA PANJANG Pada tahun 2010, akun ini merupakan fasilitas yang diperoleh RPE dari PT Emperor Finance Indonesia terdiri dari: Fasilitas pertama dengan plafon sebesar Rp 3.460.000.000 diperoleh pada tanggal 17 April 2009 yang kemudian direschedule menjadi tanggal 17 Juli 2009 dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember 2012; Fasilitas kedua dengan plafon sebesar Rp 5.085.883.000 diperoleh pada tanggal 25 Mei 2009 dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Mei 2014. Tingkat diskonto atas kedua pinjaman tersebut adalah 20%.
20
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
22. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh Credit Suisse Singapore * PT Artha Era Primayasa Sharehaven Finance Ltd Richard Rachmadi Wiriahardja (Komisaris Utama) Maria Florentina Tulolo Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan saham dibawah 5%) Jumlah
Persentase kepemilikan
Jumlah
823.199.832 70.000.000 67.150.000 3.755.000 1.000.000
71,01% 6,04% 5,79% 0,32% 0,09%
411.599.916.000 35.000.000.000 33.575.000.000 1.877.500.000 500.000.000
194.095.168 1.159.200.000
16,75% 100,00%
97.047.584.000 579.600.000.000
* Terdiri dari sub account – Elijah Group Limited sejumlah 423.199.832 saham dan Chance Stand Finance Ltd sejumlah 400.000.000 saham.
23. SALDO LABA TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan masing-masing pada tahun 2000, 2001, 2002, dan 2004, Perusahaan mengalokasikan laba bersih tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002 untuk pembentukan cadangan umum. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, saldo cadangan tersebut adalah sebesar Rp 1.750.000.000. Pencadangan ini dibentuk sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 yang kemudian diubah dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
24. PENDAPATAN Rincian penjualan adalah sebagai berikut :
Perusahaan: Caustic Soda Liquid Poly Vinyl Chloride Hydrochloric Acid Caustic Soda Flake Sodium Hypochlorite Sulfuric Acid Ethylene Dichloride Anak Perusahaan: Pemulihan biaya Bagian kontraktor atas penjualan minyak Jumlah
21
2010
2009
370.982.063.115 234.186.880.828 24.550.508.595 7.640.965.321 3.330.054.200 449.870.250 36.720.000 641.177.062.309
364.737.619.792 181.974.406.860 13.997.518.419 10.383.191.800 3.061.360.500 633.860.000 53.040.000 574.840.997.371
3.354.181.773 948.016.107 4.302.197.880 645.479.260.189
574.840.997.371
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian dari beban pokok penjualan sebagai berikut :
Perusahaan : Produk Kimia : Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir Anak Perusahaan : Pengeluaran yang terpulihkan Jumlah beban pokok penjualan
2010
2009
2.150.398.550 596.676.799.183 598.827.197.733
1.557.897.700 534.217.513.423 3.380.033.856 532.395.377.267
3.354.181.773
-
602.181.379.506
532.395.377.267
26. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut : 2010 Beban Penjualan Ongkos angkut Komisi penjualan Gaji & tunjangan Lain-lain Jumlah beban penjualan Beban Umum & Administrasi Gaji & tunjangan Penyisihan untuk imbalan kerja Biaya profesional Iuran & perijinan Sewa Kantor Penyusutan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 juta) Jumlah beban umum dan administrasi Jumlah beban usaha
22
2009
27.042.675.481 2.231.306.280 965.324.318 155.441.835 30.394.747.914
21.810.296.670 898.259.988 1.168.810.507 143.495.380 24.020.862.545
1.941.305.845 589.597.670 312.120.037 122.256.532 58.447.200 88.051.598 304.306.884 3.416.085.766
671.829.700 199.115.694 512.736.166 57.100.194 37,461,200 37.500.000 447,260,533 1.963.003.487
33.810.833.680
25.983.866.032
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. PAJAK PENGHASILAN Rekonsiliasi antara rugi konsolidasi komersial sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2010 Laba/ (Rugi) konsolidasi sebelum pajak penghasilan Hak-hak minoritas Laba/ (Rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan Dikurangi porsi Perusahaan atas rugi Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi Laba/ (Rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan berdasarkan metode biaya pada investasi
2009
(11.911.489.059) 54.837.821
8.971.077.989 -
(11.966.326.880)
8.971.077.989
7.891.420.145
10.733.974.163
(4.074.906.735)
19.705.052.152
(781.181.543) 39.193.789 234.518.000 47.359.337 (460.110.417)
(2.972.775.442) 44.667.897 80.808.404 13.382.340 (2.833.916.801)
589.597.670 14.495.990.358 22.455.164 15.108.043.192
199.115.694 199.115.694
Laba (rugi) menurut fiskal untuk tahun berjalan Akumulasi rugi fiskal pada awal tahun berjalan Penyesuaian atas rugi fiskal yang tidak dapat dikompensasi Laba (rugi) fiskal akhir tahun
10.573.026.040 -
17.070.251.045 (1.251.186.710)
10.573.026.040
15.819.064.335
Laba fiskal 2010 Beban pajak penghasilan kini
10.573.026.040 2.643.256.510
15.819.064.335 4.429.320.000
Beda Tetap : Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Sumbangan dan jamuan Pajak Lain- lain Jumlah Beda Temporer : Beban imbalan kerja karyawan Amortisasi goodwill Depresiasi Jumlah
Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut : 2010 Perubahan dalam kewajiban imbalan kerja karyawan Perubahan dalam rugi fiskal Jumlah
147.399.418 147.399.418
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, dengan jumlah manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut:
23
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 2010 Rugi Perusahaan sebelum penghasilan pajak Pajak penghasilan pada tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Pengaruh pajak atas beda temporer Pengaruh pajak atas penyesuaian terhadap rugi fiskal Pengaruh pajak atas porsi terhadap rugi anak perusahaan Pengaruh pada perbedaan atas tarif pajak Provisi atas pajak penghasilan
(11.911.489.059) (2.977.872.265) (115.027.604) 3.629.611.381 1.959.145.580 2.495.857.092
Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut : 2009 Perusahaan : Akumulasi rugi fiskal Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Jumlah
Dibebankan pada laporan laba rugi
2010
-
-
-
457.838.000 457.838.000
147.399.418 147.399.418
605.237.418 605.237.418
28. LABA (RUGI) PER SAHAM
Laba (Rugi) Bersih Jumlah rata-rata tertimbang dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh Laba (Rugi) Bersih Per saham
2010 (14.462.183.972)
2009 10.796.606.918
1.159.200.000 (12,48)
1.159.200.000 9,31
29. ALOKASI BIAYA KANTOR PUSAT Berdasarkan perjanjian Farm-in-farm-Out pada tanggal 29 Desember 2004 antara Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) dan RPE, Anak Perusahaan menyatakan bahwa pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh RPE sebagai operator TAC-TMT (diakui sebagai “pengeluaran kantor pusat” berdasarkan kontrak TAC) dapat diperoleh kembali sebesar 2% dari jumlah keseluruhan pengeluaran TAC-TMT yang akan dibebankan pada PERTAMINA sebagai bagian dari biaya pemulihan.
30. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING a.
Pada tanggal 6 April 2009, Perusahaan dan PT Sulfindo Adiusaha ("SAU") menandatangani Perjanjian Distributor sebagai kelanjutan kerjasarna yang telah 'dituangkan dalam Nota Kesapahaman yang ditandatangani pada tanggal 5 Desember 2008. Dalam Perjanjian Distributor ini, Perusahaan ditunjuk oleh SAU sebagai distributor utama untuk melaksanakan pemasaran sebagian maupun seluruh produk kimia SAU seperti Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCl), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid dan Hydrogen Gas untuk. lingkup wilayah Negara Republik Indonesla. Perjanjian Distributor tersebut berlaku untuk jangka waktu satu tahun sejak tanggal Perjanjian. Selanjutnya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, pada tanggal 6 April 2010 Perjanjian Distributor ini diperpanjang untuk jangka waktu satu tahun ke depan.
24
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
30. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING (Lanjutan) b.
Terhitung mulai tanggal 15 Desember 1999, RPE telah mengakuisisi 100% kepemilikan di area Tanjung Miring Timur, yakni sebuah blok produksi yang dijamin oleh Pertamina berdasarkan Technical assistance Contract (TAC) dimana sebelumnya dioperasikan oleh Western Nusantara Energy Pty Ltd, (WNE). TAC operasi gabungan antara RPE dan Pertamina yang akan berakhir pada 16 Desember 2016, atau setara dengan kontrak selama 20 tahun dimulai sejak tahun 1996. Bidang pengoperasian berdasarkan kontrak TAC ini berlokasi di Tanjung Miring Timur, Kabupaten Prabumulih, Sumatera Selatan dan memiliki area total 61,61 km2 Kontrak tersebut mengharuskan RPE dan GTMT ("kontraktor") untuk melakukan pembiayaan seluruh biayabiaya yang dibutuhkan untuk proses produksi dan operasional sebelum diganti /diperoleh kembali oleh Pertamina. Kontraktor akan menganti seluruh biaya operasi diluar proses penjualan atau kerugian lain yang terjadi sebagai akibat dari tidak terpenuhinya kuantitas minyak yang dapat didistribusikan pada biaya operasi tersebut yaitu maksimum 80% untuk tahun pertama dan kedua, 75% untuk produksi tahun ketiga dan keempat,70% untuk produksi tahun kelima dan keenam dan 65%· untuk jangka waktu sisa kontrak seterusnya. Dengan berdasarkan kontrak tersebut, pihak kontraktor harus mendistribusikan sebagian dari seluruh minyak yang diproduksi dan ditemukan dan dihitung dengan menggunakan rate 26,7857% dari seluruh minyak yang diproduksi dan ditemukan. Pada tanggal 29 Desember 2004, RPE dan Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) menyetujui Perjanjian Farm - ln Farm - out, dimana RPE sepakat untuk memindahkan dan mentransfer 70% kepemilikan pada Perjanjian TAC kepada GTMT. Perpindahan tersebut terhitung efektif sejak 1 April 2004. Terkait dengan Perjanjian Farm-In Farm-out, pada tanggal 29 Desember 2004, RPE dan GTMT menyetujui Perjanjian Joint Operating. Berdasarkan Perjanjian Joint Operating tersebut, Perusahaan berposisi sebagai operator dalam proses produksi yang dilakukan berdasarkan Perjanjian TAC dan Joint Operating. Partisipasi kepemilikan awal dari perjanjian tersebut adalah: -Perusahaan -GTMT
c.
31.
30% 70%
BRK dan IPK, Anak Perusahaan telah menandatangani Perjanjian kontrak Bantuan Teknis (TAC) dengan PERTAMINA pada tanggal 22 Mei 2000 untuk eksplorasi dan produksi minyak mentah dan gas bumi di Daerah Kruh dan Kaya, Pendopo, Sumatera Selatan dengan jangka waktu 20 tahun.
INFORMASI SEGMEN 2010
Produk Kimia
Jumlah Aset
671.524.732.940
Bagian atas penjualan minyak 262.470.759.831
Investasi
Eliminasi
Konsolidasi
128.780.554.268
(318.228.136.222)
744.547.910.817
Jumlah Kewajiban
197.681.833.098
298.991.108.312
749.193.089
(217.195.352.974)
280.226.781.525
Pendapatan
641.177.062.309
4.302.197.880
-
-
645.479.260.189
9.337.929.089
149.117.914
-
-
9.487.047.003
(21.304.255.969)
(7.985.700.238)
-
7.891.420.145
(21.398.536.062)
Laba (rugi) usaha Pendapatan (beban) lain-lain - bersih Beban pajak penghasilan-bersih Laba (rugi) bersih sebelum hak minoritas
(2.495.857.092)
-
-
-
(2.495.857.092)
(14.462.183.972)
(7.836.582.324)
-
7.891.420.145
(14.407.346.151)
Hak Minoritas Laba (rugi) bersih
(14.462.183.972)
(7.836.582.324)
-
(54.837.821) 7.836.582.324
(54.837.821) (14.462.183.972)
25
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31.
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 2009
Jumlah Aset
723.344.524.704
Bagian atas penjualan minyak 162.065.072.603
Jumlah Kewajiban
178.472.165.201
161.881.550.707
-
(153.620.578.485)
186.733.137.423
Pendapatan
574.840.997.371
3.652.734.080
-
-
574.840.997.371
16.461.754.072
489.317.623
-
-
16.461.754.072
1.993.298.079
(11.223.291.785)
-
-
1.993.298.079
(7.658.445.233)
-
-
-
(7.658.445.233)
10.796.606.918 10.796.606.918
(10.733.974.163) (10.733.974.163)
-
-
10.796.606.918 10.796.606.918
Laba (rugi) usaha * Pendapatan (beban) lain-lain – bersih * Beban pajak penghasilanbersih * Laba (rugi) bersih sebelum hak minoritas * Hak Minoritas Laba (rugi) bersih *
Produk Kimia
Investasi
Eliminasi
Konsolidasi
-
(151.975.811.983)
733.433.785.324
* Laporan laba rugi pada Informasi Segmen untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 bukan merupakan laporan laba rugi konsolidasi karena akuisisi anak perusahaan BRK baru direalisasikan pada tanggal 30 Juni 2009.
Perusahaan tidak menyajikan segmen geografis karena tidak terdapat perbedaan risiko dan imbalan komponen dalam menghasilkan produk antara lingkungan (wilayah) ekonomi yang satu dengan Iingkungan (wilayah) ekonorni yang lain.
32.
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Tidak terdapat peristiwa penting setelah tanggal neraca.
26