Annual Report 2011
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Daftar Isi l Contents 2‐5 6 6 7‐8 9 9 10‐11 12‐14 15‐18
Sekilas BMSR l BMSR in Brief Visi & Misi l Vision & Mission Profil BMSR l BMSR Profile Ikhtisar Keuangan 2011 l Financial Highlights 2011 Kronologi Pencatatan Saham l Share Listing Chronology Informasi Harga Saham 2011 l Stock Highlights 2011 Peristiwa Penting 2011 l Event Highlights 2011 Laporan Dewan Komisaris l Board of Commissioner Report Laporan Dewan Direksi l Board of Director Report
Tinjauan Operasional l Operational Review
19‐22
Tinjauan Keuangan l Financial Review
23‐28
Tata Kelola Perseroan l Good Corporate Governance
29‐39
Data Perseroan l Corporate Data Dewan Komisaris l Board of Commissioners
40‐41
Dewan Direksi l Board of Directors
42‐43
Struktur Organisasi l Organization Structure
44
Struktur Perseroan l Corporate Structure
44
Profil Anak Perseroan l Subsidiaries
45‐48
Sumber Daya Manusia l Human Resources
49‐50
Struktur Pemegang Saham l Shareholders Structure
51
Alamat Perseroan, Cabang, & Anak Perseroan l Company Address, Branches, & Subsidiaries Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan l Responsibility for Annual Reporting
52
Laporan Auditor Independen & Laporan Keuangan Konsolidasi l Independet Auditors’ Report & Consolidated Financial Statements
53 54
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 1
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Sekilas BMSR l BMSR in Brief
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. (“Perseroan”) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 240 tanggal 16 Nopember 1989 yang kemudian diubah dengan akta perubahan No. 246 tanggal 31 Mei 1991 yang keduanya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman sesuai dengan Surat Keputusan No.C2‐4423.HT.01.01.TH.95 tanggal 17 April 1995 dan telah didaftarkan pada Register yang berada di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 2039/A.Not/HKM/1995.PN.JAK.SEL tanggal 9 September 1995, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1997 Tambahan Berita Negara No. 4209. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dan persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM ‐LK) No. IX.J.1. tentang Pokok‐Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perseroan Publik, akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU‐ AH.01.10‐25241 tanggal 15 Desember 2008 dan
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (“the Company”) was established on November 16, 1989 based on Notarial Deed No. 240 of Mrs Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., which had been amended by Notarial Deed No. 246 dated May 31, 1991 by the same Notary regarding the change of name from PT Bintang Mahkota Semestaraya into PT Bintang Mitra Semestaraya. The Deed of Establishment and its amendments had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C2‐4423. HT.01.01. Th.95 dated April 17, 1995 and had been published in the state gazette of the Republic of Indonesia dated September 19, 1997 No. 75, Supplement No. 4209 The Company's Articles of Association have been amended several times. In 2008, amendments included in the Notarial Deed No. 10 of Fathiah Helmi, S.H., dated September 17, 2008 which, among other things, the increase of issued and paid‐up capital of the Company and approval of changes in the Company's Articles of Association to conform with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (BAPEPAM‐LK) No. IX.J.1. regarding the Company's Articles of Association Fundamentals for Public Offering of Equity Securities and Public Companies, which has obtained certificate of receipt of notice from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the Letter of Acceptance Notice of Amendment of Articles of Association No. AHU‐AH.01.10‐25241 dated
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 2
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
December 15, 2008 and has been registered in the Company Code No. AHU‐0121799.AH.01.09. Year 2008 dated December 15, 2008.Based on Notarial Deed No. 74 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the change in Board of Commissioners and Directors and which change has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU‐AH.01.10‐24436 dated July 29, 2011. Pada tanggal 6 Desember 1999, Perseroan On December 6, 1999, the Company received memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Effective Statement Letter on Notice of Registration Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S‐ of Emissions Stock No. S‐2449/PM/1999 from the 2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Chairman of Capital Market Supervisory Agency Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran (BAPEPAM) to hold an Initial Public Offering of Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130,000,000 shares with a nominal value of Rp 500 130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per per share to the public, at offering price of Rp 500 saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. per share. The Company listed its shares on the Perseroan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) Exchange) on December 29, 1999. pada tanggal 29 Desember 1999. Pada tanggal 17 September 2008, Perseroan On September 17, 2008, the Company obtained memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM‐LK No. S‐6516/BL/2008 untuk melakukan BAPEPAM‐LK No. S‐6516/BL/2008 to conduct a Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka Limited Public Offering I (PUT I) in respect of a rights penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu issue with pre‐emptive rights (HMETD) to (HMETD) kepada para pemegang saham dengan shareholders by issuing 823,200,000 shares with a menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan nominal value of Rp 500 per share at the offering nilai nominal Rp 500 per saham pada harga price of Rp 500 per share so that the whole penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya amounted to Rp 411,600,000,000. Each holder of 20 berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang 20 old shares is entitled to 49 new shares attached saham lama berhak atas 49 saham baru yang with 7 Warrants Series I granted free by the melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh Company. Perseroan secara cuma‐cuma. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak Warrants Series I are securities that entitle the kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian holder to purchase new shares with nominal value saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per Rp 500 per share at exercise price of Rp 500, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU‐ 0121799.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008. Berdasarkan akte notaris tanggal 24 Juni 2011 No. 74 dari SP. Henny Singgih, SH pemegang saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU‐AH.01.10‐24436 tanggal 29 Juli 2011.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 3
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500, Pada awal pendirian Perseroan merupakan perusahaan investasi yang melakukan penyertaan investasi pada Perseroan properti real estat yang menangani perumahan sederhana dan proyek pemukiman kelas menengah atas, serta pada Perseroan yang akan mengembangkan bangunan‐ bangunan komersial. Pada tahun 1997 Perseroan mengawali usahanya di bidang properti dengan menyertakan modalnya pada PT Laksayudha Abadi yang membangun Apartemen Brawijaya yang berlokasi di Blok P Kebayoran Baru, Jakarta. Pada tahun 1999 Perseroan mengembangkan sayapnya dengan menyertakan investasi pada PT Sinar Kompas Utama yang mengembangkan proyek perumahan sederhana Kompas Indah di daerah Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Pada tahun yang sama Perseroan juga menanamkan modalnya pada perusahaan publik PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RBMS), yang mengembangkan perumahan bagi golongan masyarakat menengah, Bintang Metropol di daerah Bekasi, Jawa Barat dan perumahan Mahkota Simprug yang berlokasi di Ciledug. Selanjutnya pada pertengahan tahun 1999, Perseroan mengikutsertakan modalnya pada PT Alvita Sunta dengan bidang usaha yang sama. Sejalan dengan usaha diversifikasi Perseroan, pada kuartal ke 3 (tiga) tahun 2008 Perseroan melakukan divestasi atas beberapa anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang bergerak di bidang properti yang diyakini memiliki prospek kurang menguntungkan yaitu PT Sinar Kompas Utama, PT Laksayudha Abadi dan PT Alvita Sunta.
Initially, the Company was established and engaged in real estate construction with various business from modest to middle class housing estate, including construction of commercial building. In 1997, the Company started its real estate business through investment in PT Laksayuda Abadi in the construction of Brawijaya Apartment located in Blok P, Kebayoran Baru, Jakarta. In 1999, the Company invested in PT Sinar Kompas developing modest real estate named Kompas Indah located in Tambun, Bekasi, Jawa Barat. In the same year, the Company also invested in PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk, a public company, developing a middle class real estate named Bintang Metropol in Bekasi, Jawa Barat and Mahkota Simprug in Ciledug, Jakarta. In mid 1999, the Company invested in PT Alvinta Sunta which is also engaged in real estate business. Along with the Company business diversification, in the 3rd quarter of 2008, the Company divested several non‐prospective subsidiaries and associate companies engaged in real estate business such as PT Sinar Kompas Utama, PT Laksayudha Abadi, and PT Alvita Sunta.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 4
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Pada tanggal 5 Desember 2008 Perseroan dipercaya oleh PT Sulfindo Adiusaha, salah satu produsen produk kimia terbesar di Indonesia, sebagai Distributor Utama untuk melakukan pemasaran dan penjualan produk‐produk kimia yang dihasilkannya ke seluruh wilayah Republik Indonesia. Adapun produk‐produk yang dipasarkan oleh Perseroan adalah Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Poly Vinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCL), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid, dan Ethylene Dichloride (EDC). Kinerja Perseroan selama menjadi distributor produk kimia telah menunjukkan hasil yang memuaskan, hal ini berkat kerja keras manajemen dan karyawan, dengan dukungan dan hubungan baik dengan pihak produsen dan para pelanggan. Pada pertengahan tahun 2009, Perseroan juga melakukan diversifikasi usaha melalui akuisisi saham‐saham perusahaan yang bergerak disektor perminyakan yaitu PT Retco Prima Energi dengan bidang pengoperasian di Blok Tanjung Miring Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 61,61 km²; PT Binatek Reka Kruh dengan bidang pengoperasian di Lapangan Minyak Kruh, Pendopo, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 258,10 km² ; PT Indama Putera Kayapratama yang berlokasi di Lapangan Minyak Kaya, Pendopo, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 78,71 km²; serta Bittlestone Capital Inc yang memiliki investasi dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi diantaranya Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada), ESK Ltd (British Virgin Island), dan Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore), yang memiliki proyek di Brunei, Syria, dan Ukraine.
December 5, 2008, the Company entered into a Distribution Agreement with PT Sulfindo Adiusaha, one of the largest chemical producer in Indonesia, as Main Distributor to market and sell chemical products in Indonesia. The Products are Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Poly Vinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCL), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid, dan Ethylene Dichloride (EDC). The Company’s performance as Main Distributor has shown a remarkable result, reflecting the management and all employees effort supported by good relationship with the producer and customers. In the mid 2009, the Company made a major diversification by investing in oil companies such as PT Retco Prima Energi operating in Blok Tanjung Miring Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan with total area of 61,61 km², PT Binatek Reka Kruh, operating in Lapangan Minyak Kruh, Pendopo, Sumatera Selatan with total area of 258,10 km², PT Indama Putera Kayapratama located in Lapangan Minyak Kaya, Pendopo, Sumatera Selatan with total area of 78,71 km², and Bittlestone Capital Inc. investing in shares portofolio in oil and gas companies such as Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada), ESK Ltd (British Virgin Island), and Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore), with various projects in Brunei, Syria, and Ukraine.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 5
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Visi & Misi l Vision & Mission Visi Menjadi entitas yang unggul bersaing di pasar global dengan menciptakan hubungan bisnis jangka panjang dan kepercayaan dengan pelanggan dan principal serta didukung oleh jaringan usaha dan pemasaran yang luas melalui manajemen yang professional Misi • Berorientasi pada peningkatan nilai investasi bagi para pemegang saham • Berkomitmen dalam mengembangkan sumber daya manusia yang profesional dan memiliki integritas yang tinggi • Berkomitmen menerapkan prinsip‐prinsip good corporate governance
Vision To become an excellent company in the global market by building long term relationship and trust with customers and principal, supported by broad business and marketing network through professional management. Mission • Enhancing shareholders investment value • Committed to develop professional and highly integrated human resources. • Committed to apply good corporate governance principles.
Profil BMSR l BMSR Profile Nama Perseroan Alamat
Telpon Fax Bidang Usaha Pencatatan Saham Kode Saham Tanggal Pendirian Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Kantor Akuntan Publik
Biro Administrasi Efek
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Senayan City ‐ Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia 62‐21‐7278 1760 (Hunting) 62‐21‐7278 2152 & 7278 2164 Investasi pada anak Perseroan & perdagangan Investment in Subsidiaries & Trading Bursa Efek Indonesia BMSR 16 Nopember 1989 Rp. 672.000.000.000,‐ Rp. 579.000.000.000,‐ Hendrawinata Eddy & Siddharta Ariobimo Sentral Lt. 3 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X‐2 Kav.5 Jakarta 12950 PT Sinartama Gunita Plaza BII, Tower III Lt. 12 Jl. M.H. Thamrin Kav. 22 Jakarta
Company Name Address
Phone Fax Line of Business Listing Ticker Code Establishment Capital Stock Shares Issued and Fully Paid Public Accountant
Shares Registrar
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 6
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Ikhtisar Keuangan 2011 l Financial Highlights 2011 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Usaha Laba Kotor Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih Jumlah Saham Beredar (dlm ribuan lembar) Laba (Rugi) Bersih per Saham NERACA Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Total Kewajiban Ekuitas – Bersih RASIO KEUANGAN Laba (Rugi) Bersih/Total Aset Laba (Rugi) Bersih/Ekuitas Rasio Lancar Kewajiban / Aset Kewajiban / Ekuitas Laba (Rugi) Bersih / Pendapatan Usaha
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah 2008 2007 STATEMENT OF INCOME 19.606 115.784 Revenue 2.382 8.722 Gross Profit (957) 4.288 Income from Operation (26.985) 2.402 Net Profit (Loss) 473.200 336.000 Outstanding Shares
2011 1.622.696 128.862 53.141 (7.163) 1.159.200
2010 1.278.555 84.528 15.892 (56.911) 1.159.200
2009 1.213.838 59.707 6.212 (19.729) 1.159.200
(6,18)
(49,10)
(17,02)
(57,03)
2011 394.563 270.852 665.416 289.617 5.096 294.713 370.703
2010 355.217 381.697 736.914 340.548 6.250 346.798 390.116
2009 310.384 470.288 780.672 283.917 8.449 292.367 488.305
2008 90.552 452.921 543.473 21.864 668 22.531 520.941
2007 71.630 116.657 188.287 631 303 934 173.628
BALANCE SHEET Current Assets Non‐Current Assets Total Assets Current Liabilities Non‐Current Liabilities Total Liabilities Net Equity
2011 (1,08)
2010 (7,72)
2009 (2,53)
2008 (4,97)
2007 1,28
RATIO Net Profit (Loss)/Assets
(1,93)
(14,59)
(4,04)
(5,18)
1,38
Net Profit (Loss)/Equity
136,2 44,29 79,50 (0,44)
104,3 47,06 88,90 (4,45)
109,3 37,45 59,87 (1,63)
414,6 4,15 4,33 (137,63)
11.351,8 0,50 0,54 2,07
7,15 Net Profit (Loss) per Share
Current Ratio Liabilities / Assets Liabilities / Equity Net Profit (Loss) / Revenue
Catatan Notes : - Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, and 2009 mencakup Laporan Keuangan PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi, Bittlestone Capital Inc. Financial Statement for the year end 31 December 2011, 2010, 2009 included Financial Report of PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi, dan Bittlestone Capital Inc. - Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 tidak mencakup Laporan Keuangan PT Alvita Sunta dan PT Sinar Kompas Utama sehubungan dengan divestasi kepemilikan Perseroan atas saham perusahaan‐Perseroan tersebut terhitung sejak tanggal 26 September 2008. Financial Statement for the year end 31 December 2008 not included Financial Statement of PT Alvita Sunta dan PT Sinar Kompas Utama related to divestment of those companies as of 26 September 2008. - Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 mencakup Laporan Keuangan PT Alvita Sunta dan PT Sinar Kompas Utama. Financial Statement for the year end 31 December 2007 and 2006 included Financial Statement of PT Alvita Sunta dan PT Sinar Kompas Utama.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 7
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 8
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Kronologi Pencatatan Saham l Share Listing Chronology Tanggal l Date
Tindakan Korporasi l Corporate Action
29 Dec 1999
Penawaran Umum Perdana (IPO) Saham Pendiri Penawaran Umum Terbatas I
29 Dec 1999 7 Oct 2008
Nominal / Saham (Rp) l Par Value / Share (Rp)
Jumlah Saham Beredar l Number of Outstanding Share 500 130.000.000 500 500
Jumlah Nominal Saham (Rp) l Nominal Value of Shares (Rp) 65.000.000.000
206.000.000 823.200.000
103.000.000.000 411.600.000.000
Informasi Harga Saham 2011 l Stock Highlights 2011 Tertinggi Terendah 2011
Triwulan I Quarter I Triwulan II Quarter II Triwulan III Quarter III Triwulan IV Quarter IV
2010
Triwulan I Quarter I Triwulan II Quarter II Triwulan III Quarter III Triwulan IV Quarter IV
Highest (Rp) 295
Lowest (Rp) 265
Penutupan Closing (Rp) 295
290
200
200
1.083.00
220
190
190
401.500
280
185
210
1.776.000
290 180 200 265
170 150 125 170
Volume (shares) 3500
200 167 167 201
18.033 1.831 3.575 1.710
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 9
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Peristiwa Penting 2011 l Event Highlights 2011 Penjualan PT Indama Putera Kayapratama (“IPK”) Setelah melihat dan mempertimbangkan hasil kajian ulang dan evaluasi teknis “Subsurface Study of TAC Kaya” Tahun 2010 oleh PT LAPI‐ITB terhadap lapangan minyak Kaya yang dimiliki oleh IPK, anak perusahaan, pada akhirnya Perseroan dihadapkan pada fakta bahwa lapangan minyak Kaya sangat kompleks dan berisiko tinggi untuk dikembangkan dan dieksploitasi sehingga kurang menguntungkan untuk dikembangkan. Sebagai langkah strategis atas hasil kajian diatas, maka pada tanggal 16 Maret 2011 Perseroan melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham dengan PT Bukit Apit Bumi Persada, pihak ketiga, untuk menjual seluruh saham IPK sejumlah 108.845 saham dengan nilai transaksi sebesar USD 1.050.000 dimana perjanjian ini telah dituangkan di dalam akta Jual Beli Saham No. 77 tanggal 16 Maret 2011 dari Notaris Suwarni Sukiman, S.H. Perseroan telah melakukan keterbukaan informasi mengenai hal tersebut di atas melalui surat kabar yang berperedaran nasional pada tanggal 18 Maret 2011.
The Sale of PT Indama Putera Kayapratama (“IPK”) After undergoing a thorough evaluation and considering the result of technical review and analysis on the “subsurface study of TAC Kaya” 2010 conducted by PT LAPI ITB with respect to Kaya oil field owned by IPK, the subsidiary, the Company is being faced to the facts that Kaya oil field is having complexity and high risk to be developed and exploited which is potentially becoming uneconomical and unprofitable. As the result, the Company made a strategic decision by signing the Sale and Purchase Agreement with PT Bukit Apit Persada, a third party, to sell the entire 108.845 shares of IPK with the transaction value amounted to USD 1.050.000, and the transaction has been recorded on the deed of sale and purchase shares No. 77 dated March 16, 2011 of Suwarni Sukiman, S.H., notary in Jakarta.Such sales has been publicly disclosed in the newspaper on March 18, 2011.
Penjualan PT Retco Prima Energi (“RPE”) Pada tanggal 20 Juni 2011 anak Perseroan telah melakukan penjualan 30% partisipasi kepemilikan pada TAC Pertamina –RPE kepada Goldwater TMT PTE LTD . Penjualan dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis sehingga Perseroan akan lebih fokus pada pengembangan PT Binatek Reka Kruh, anak perusahaan yang juga bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.
The Sale of PT Retco Prima Energi (“RPE”)
On June 20, 2011 the subsidiary sold its 30% interest in TAC Pertamina – RPE to Goldwater TMT PTE LTD. The reason of the sale was based on business consideration. The Company will focus on developing PT Binatek Reka Kruh, the Company’s subsidiary which also engaged in exploration and production of oil and gas business.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 10
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Penjualan Saham PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) Pada tanggal 2 Desember 2011, Perseroan telah menjual seluruh investasi saham di PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (“RBMS”) sebanyak 62.663.875 saham atau 19,18 % kepemilikan dengan nilai transaksi Rp 5.514.421.000. Perseroan mengalami rugi investasi yang telah terealisasi sebesar Rp 24.501.575.125. Pembelian kapal tongkang serta kantor cabang Bandung, Semarang, dan Surabaya Di tahun 2011, Perseroan melakukan pembelian kapal tongkang serta kantor dan tanah yang dijadikan sebagai kantor cabang di Bandung, Semarang, dan Surabaya. Pembelian tersebut dilakukan untuk menunjang operasional Perseroan dalam penjualan di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Total pembelian dimaksud mencapai Rp. 9.433.684.000,‐ Rapat Umum Pemegang Saham Pada tanggal 24 Juni 2011, Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan agenda pengesahan laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2010 dan pergantian Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
The Sale of Shares of PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS)
On December 2, 2011, the Company sold the entire 62.663.875 shares in PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (“RBMS”) or 19.18% ownership with the transaction value amounted to Rp 5,514,421,000. The Company incurred realized loss on investment amounted to Rp 24,501,575,125.
The purchase of tongkang boat and branches in Bandung, Semarang, and Surabaya In 2011, the Company have purchased tongkang boat and offices and land for in Bandung, Semarang, and Surabaya where branches are located. The purchase was intented to support the operational and enhancing sales of the Company’s product in Jawa Barat, Jawa Tengah, and Jawa Timur. Total value of tug boat and branches amounted to Rp. 9.433.684.000,‐
General Meeting of Shareholders
June 24, 2011, the Company held Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders with the agenda for approval of audited annual financial statement as of December 31, 2010 and changes in Board of Commissioners and Directors.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 11
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Laporan Dewan Komisaris l Board of Commissioner Report Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Dear Honorable Sharholders, Tahun 2011 kinerja perekonomian Indonesia dapat dikatakan berhasil memperlihatkan kestabilan di tengah proses krisis ekonomi global. Meskipun dampak krisis ekonomi global belum sepenuhnya teratasi, namun Indonesia berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4%. Perbaikan petumbuhan ekonomi nasional ini seiring dengan meningkatnya permintaan domestik serta tidak lepas dari peran sektor industri, sektor perdagangan, sektor pertambangan dan sektor‐sektor lainnya. Pasar modal di Indonesia juga menunjukkan kinerja yang bagus bahkan merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Aksi investor asing yang terus membanjiri pasar modal Indonesia membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan signifikan sepanjang tahun 2011. IHSG di tahun 2011 ditutup di level 3.812,992 sedangkan di tahun 2010 berada di level 3.703,512. Pencapaian diatas jelas memberikan rangsangan yang positif bagi dunia bisnis pada umumnya dan khususnya bagi Perseroan. Kinerja Perseroan sebagai distributor produk kimia sangat menjanjikan dimana aktivitas penjualan produk kimia mengalami peningkatan secara signifikan pada tahun 2011. Penjualan meningkat sebanyak 27% dan berhasil mendorong peningkatan laba usaha sebanyak 234% dibandingkan tahun 2010. Kinerja yang memuaskan di bidang distributor ini merupakan hasil usaha keras manajemen dan karyawan Perseroan, dengan dukungan dan hubungan baik dengan principal dan pelanggan. Kenaikan harga minyak mentah dunia yang mulai terlihat di tahun 2010, namun belum menghasilkan kontribusi yang signifikan atas investasi Perseroan pada sektor perminyakan.
In 2010, Indonesia's economic performance showed stability in the midst of the global economic crisis. Although the impact of global economic crisis has not been fully resolved, Indonesia managed to achieve economic growth of 6.4%. Improvement of national economic growth was in line with rising domestic demand and significant contribution of industry, trade, mining and other sectors. Indonesian capital market also shows excellent performance even being one of the best in the world. Foreign investors capital infow continue to boost the Indonesian capital market and bring the Composite Stock Price Index (CSPI) strengthened significantly during the year 2011. CSPI in 2011 closed at 3.812,992 level while in 2010 was in the level of 3.703,512. Those achievements clearly provide a positive stimulus to the business climate in general and especially for the Company. The Company as a distributor of chemical products recorded a significant sales growth in 2011. Sales increased by 27% boosting gross profit by 234% compared to 2010. Satisfactory performance as distributor is the result of management and the employees’s effort and the support and good relationships with principals and customers. The increase of world oil price has been experienced since 2010, but has not resulted a significant contribution to the Company investment in oil business. Some strategic decisions have been taken by
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 12
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Beberapa keputusan strategis telah diambil oleh Perseroan untuk meminimalkan resiko yang ada dan memaksimalkan keuntungan yaitu dengan menjual atau divestasi PT Indama Putera Kayapratama (IPK) dan menjual TAC PT Retco Prima Energi (RPE). Selanjutnya, Perseroan akan fokus mengembangkan PT Binatek Reka Kruh dengan TAC yang dimilikinya. Perseroan optimis bahwa investasi ini masih dapat mengoptimalisasikan kinerja Perseroan di masa mendatang mengingat tingkat konsumsi minyak di Indonesia melebihi tingkat produksinya, disamping harga minyak dunia yang saat ini berada pada kisaran di atas US$ 100 per barel dan diprediksikan akan terus menguat akibat faktor politik yang kurang kondusif di wilayah Timur Tengah. Namun Perseroan menyadari bahwa untuk mengoptimalkan tingkat produksi minyak Perseroan melalui anak perusahaan, diperlukan upaya dan kerjasama yang sinergi serta evaluasi dan studi yang akurat dan profesional. Memperhatikan kondisi dan kesempatan yang dihadapi Perseroan, Dewan Komisaris menilai Direksi telah menempuh upaya secara optimal pada tahun 2011. Dewan Komisaris telah mengkaji dan mengevaluasi dengan seksama rencana kerja dewan direksi dan prospek usaha untuk tahun mendatang. Kami sepenuhnya mendukung profesionalisme, komitmen serta strategi manajemen untuk meningkatkan pangsa pasar terutama di pasar domestik seiring dengan bertumbuhnya GDP Indonesia sehingga dapat tumbuh dan berkembang bersama dengan para pelanggan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kehati‐hatian. Direksi diharapkan dapat melakukan peningkatan terhadap fungsi manajemen sumber daya manusia secara intensif sehingga para karyawan mampu melakukan pekerjaaannya dengan baik dan peka terhadap issue‐issue dalam lingkungan kerjanya. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang diketuai oleh Komisaris
the Company to minimize risks and maximize the profit of the Company such as divestment of PT Indama Putera Kayapratama (IPK) and TAC of PT Retco Prima Energy. In the future, the company will focus on developing TAC of PT Binatek Reka Kruh. The Company is still optimistic that the investment can be optimized to give better result in the future as the demand of oil in Indonesia is exceeding production capacity, beside the price of oil has been above US$100 per barrel and predicted to stay at that level or more, depending on political situation environtment in Middle East. The Company realizes that optimizing oil production in subsidiary companies need sinergy and cooperation supported by professional study and accurate evaluation.
Observing condition and opportunity faced by the Company, Board of Commissioner appreciates the Board of Directors that have taken optimal effort work in 2011. Board of Commissioner has reviewed and evaluate directors business plan and business prospect for the coming years and fully support the professionalism, commitment, and strategy of management to increase domestic market share in line with the Indonesia’s GDP growth and grow with customers in prudent manner. Directors are expected to increase human resources management skills intensively so that employee can do their job properly and sensitive to their working environment issues. Board of Commissioner is assisted by Audit Committee headed by Independent Commissioner.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 13
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Independen. Kami menyadari bahwa perjalanan yang akan dilalui Perseroan masih terbentang panjang dan penuh tantangan, namun dengan tekad yang kuat kami percaya bahwa baik rencana jangka pendek maupun jangka panjang dari Perseroan untuk berkiprah di berbagai bidang usaha yang prospektif di masa mendatang akan mampu mendorong Perseroan meraih tujuannya. Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya hendak menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada direksi, para pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan mitra usaha Perseroan atas dedikasi, kerja keras dan dukungan yang terus menerus diberikan kepada Perseroan selama ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati kita semua di tahun‐tahun mendatang.
We realize that the Company business prospect in the coming years is full of opportunities and challenges, but we believe that the Company’s short term and long term plan to exist in various prospective busnisess in the future will be sufficient to push the Company achieving its goals. In this occasion, on behalf of Board Commissioner, I would like to extend my appreciation and thankful to directors, shareholders, employees, customers, and business partners for dedication, hard work and support to the Company. May God bless us in the coming years.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Richard R. Wiriahardja Komisaris Utama l President Commissioner Dra. Ng Boen Jean Komisaris l Commissioner
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 14
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Laporan Dewan Direksi l Board of Director Report Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Secara umum pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun 2011 menunjukkan prestasi yang cukup baik. Indikator makro ekonomi Indonesia selama tahun 2011 menunjukkan perekonomian Indonesia yang terus berkembang dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang cukup bagus yaitu sebesar 6.4%. Pemulihan kondisi ekonomi domestik dan global yang terus berlangsung memberikan optimisme akan meningkatnya permintaan produk atau barang terutama dari dalam negeri. Tingkat konsumsi masyarakat yang masih tumbuh cukup tinggi dan besarnya potensi pasar di Indonesia, membuat sektor industri berkembang dengan kondusif seiring dengan pertumbuhan GDP di Indonesia. Usaha Perseroan di bidang distribusi produk kimia yang baru dirintis pada akhir tahun 2008 menghasilkan sebuah prestasi yang menggembirakan di tahun 2011 dimana usaha ini telah memberikan kontribusi yang cukup optimal bagi Perusahaan. Sedangkan aktivitas di sektor perminyakan, Perseroan akan fokus pada pengembangan PT Binatek Reka Kruh (BRK) yang diyakini akan memberikan kontribusi positif bagi perusahaan. Setelah melakukan review dan evaluasi atas anak perusahaan serta untuk meminimalkan resiko dan karena pertimbangan bisnis maka beberapa keputusan strategis diambil Perseroan dalam usaha perminyakan yang dimiliki oleh anak Perseroan dengan melakukan penjualan atau divestasi penuh PT Indama Putera Kayapratama (IPK) senilai USS 1.050.000 dan penjualan paricipating interest TAC PT Retco Prima Energi (RPE) senilai USS 5.900.000. Perseroan mengalami kerugian dalam penjualan IPK senilai Rp 43.026.308.476, sedangkan dalam penjualan aset RPE, Perseroan memperoleh keuntungan senilai US$ 3.726.571
Dear Honorable Sharholders, In general, Indonesian economy performance in 2011 was fairly good. Indonesia's macro economic indicators during 2011 showed economic growth in Indonesia reached 6.4%, eventough domestic and global economic was in the process of recovery, the Company is still optimistic and expect growing demand of all products in domestic and international. Public consumption of consumer products still grows in high rate, and availability of potential market in Indonesia pushed industrial sector growing condusively along with Indonesia’s GDP growth. The Company business in chemical products that started since 2008 has generated a good performance in 2011 and resulted an optimum contribution. Meanwhile, in the exploration and production of oil and gas business, the Company will focus in developing PT Binatek Reka Kruh (BRK) which is expected to be able deliver positive contribution to the Company. After conducting a review and evaluation of the subsidiaries and to minimize the risk and business consideration, some stategic decision was taken by the Company related to subsidiaries in oil and gas business and decided to fully divest and sale the entire shares in PT Indama Putera Kayapratama (IPK) for US$ 1.050.000 and sale its interest in TAC of PT Retco Prima Energi (RPE) for US$ 5.900.000. The Company experienced loss in sale of IPK for Rp 43.026.308.476, while on the other hand, gain profit in sale of RPE for US$ 3.726.571.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 15
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Selain itu, dalam rangka lebih fokus pada bisnis kimia, Perseroan melakukan investasi yaitu dengan pengadaan kantor cabang di Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan serta pengadaan tangki untuk barang kimia di Bandung dan Semarang. Seiring dengan itu, Perseroan melakukan investasi dengan melakukan pembelian 1 unit kapal tongkang untuk memudahkan pengangkutan barang kimia. Kantor cabang dan tangki diperlukan untuk memperluas jaringan distribusi dan pemasaran produk. Di bulan Desember tahun 2011, Perseroan merealisasikan penjualan seluruh investasi saham di PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) sebanyak 62.663.875 saham atau 19,18 % kepemilikan dengan nilai transaksi Rp 5.514.421.000. Perseroan mengalami rugi investasi yang telah terealisasi sebesar Rp 24.501.575.125. Untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, pendapatan yang diperoleh Perseroan dalam kapasitasnya sebagai distributor pemasaran produk kimia adalah sebesar Rp 1.606.661 juta. Sementara pendapatan dari aktivitas penjualan minyak melalui anak Perseroan adalah sebesar Rp 16.035 juta sehingga jumlah pendapatan konsolidasi selama tahun 2011 berjumlah Rp 1.622.696 juta, meningkat sebesar Rp. 344.141 juta dibandingkan tahun 2010 dimana total pendapatan Perseroan berjumlah Rp 1.278.555 juta. Perseroan mencatat laba usaha konsolidasi pada tahun 2011 sebesar Rp 53.141 juta dibandingkan tahun sebelumnya sejumlah Rp 15.892 juta atau mengalami kenaikan sebesar 234%. Meskipun terjadi peningkatan pada laba usaha konsolidasi Perusahaan, namun Perseroan masih membukukan kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 7.163 juta atau menurun sebesar Rp 49.748 juta atau 87.4% dibandingkan pada tahun 2010 yang mencatat
In order to focus on the chemical business, the Company purchased branches in Bandung, Semarang, Surabaya, and Medan and also purchased some storage tanks for chemical products in Bandung and Semarang. The Company purchased 1 unit barge for transportion of chemical products. Branches and storage tanks needed for the expantion products market network. In December 2011, the Company sold the entire 62.663.875 shares in PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RBMS) or 19.18% ownership with the transaction value amounted to Rp 5,514,421,000. The Company incurred realized loss on investment amounted to Rp 24,501,575,125. For the years ended December 31, 2011, the Company recorded revenue from business as distrubutor and marketing of chemical products Rp 1.606.661 million. Meanwhile, revenue from oil in subsidiaries is Rp 16.035 million, making up the total consolidated revenue in 2011 to be Rp 1.622.696 million, increase for Rp. 344.141 million compared to 2010 which total consolidated revenue was Rp 1.278.555 million. The Company recorded an income from operation in 2011 in the amount of Rp 53.141 million compared to 2010 which was Rp 15.892 million meaning an increase as much as 234%. Despite an increase of income from operation, the Company recorded total consolidated loss in the amount of Rp 7.163 million or decline in the amount of Rp 49.748 million or 87.4% compared to 2010 which recorded a consolidated loss in the amount of Rp Rp
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 16
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 56.911 juta. Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan penjualan. Melihat prospek perekonomian Indonesia yang bagus seiring dengan pemulihan ekonomi dunia, direksi Perseroan optimis kinerja Perseroan dapat lebih ditingkatkan pada tahun 2012. Harga minyak mentah dunia yang saat ini berada pada kisaran di atas US$ 100 per barel serta peningkatan daya beli konsumen, terutama di pasar domestik atas produk kimia, diharapkan akan berdampak positif bagi kegiatan operasional Perseroan dan anak perusahaan. Segenap direksi dan karyawan berharap bahwa pelaksanaan seluruh program kerja yang disusun untuk tahun 2012 dapat dijalankan secara profesional dan efektif sehingga pada akhirnya akan meningkatkan nilai investasi serta kinerja keuangan Perusahaan. Sebagai Perusahaan Terbuka (Tbk), Perseroan senantiasa berupaya menerapkan dan memenuhi prinsip pelaksanaan Tata Kelola Perseroan yang baik (Good Corporate Governance – GCG) pada setiap jenjang lini organisasi secara berkesinambungan di semua bidang kegiatan. Prinsip‐prinsip tersebut antara lain meliputi hak‐ hak pemegang saham, peranan stakeholder, keterbukaan dan transparansi, serta tanggung jawab direksi dan komisaris yang sesuai dengan prinsip dari Tata Kelola Perseroan yang baik. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan Perseroan dilandasi dengan nilai moral, integritas maupun kepatuhan terhadap ketentuan dan perundang‐undangan yang berlaku. Akhir kata, direksi menyampaikan penghargaan setinggi‐tingginya kepada berbagai pihak baik internal maupun eksternal yang telah mendukung Perseroan dalam upaya untuk meningkatkan nilai Perseroan dan diharapkan Perseroan dapat terus meningkatkan kinerjanya di masa mendatang.
56.911 juta. It was mainly due to increase in sales. The prospect of Indonesian economy is good along with the recovery of world economy, Directors of the Company are optimistic to be able to present better performance in year of 2012. Crude oil price stays above US$ 100 per barrel and the rise of consumer demand of chemical product in domestic market, would have positive impact to the Company and the subsidiaries. Directors and employees expect that the business plan for 2012 can be implemented professionally and efectively which in turn increase investment value and financial performance of the Company. As a public company, the Company continues implementing and complying with the Good Corporate Governance Principles in the organization. Those principles are consisting of shareholders right, stakeholders role, disclosure and transparant, and responsibility of directors and commissioners correspond to company governance. It aims to ensure that company activities based on the moral values, integrity and adherence to rules and law. Directors would like to extend highest appreciation to all parties both internally and externally who supported the Company to improve company’s value, and expect to improve its performance in the future.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 17
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Welly Thomas Direktur Utama l President Director Suhsih M. Boentoro Direktur l Director Robinson Direktur l Director Rinaldi Direktur l Director
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 18
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Tinjauan Operasional l Operational Review
“Focus & Reorganize”
Tinjauan Umum Pada tahun 2011 secara umum Perseroan telah menunjukan peningkatan kinerja dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai distributor produk kimia yang tercermin dengan terdapatnya peningkatan penjualan. Hal ini berkat upaya manajemen dan karyawan Perseroan, serta dukungan dan komitmen dari pihak produsen dan konsumen.
Di sisi lain, meskipun telah terjadi penurunan produksi minyak pada anak perusahan, namun harga minyak mentah dunia yang naik di tahun 2011 telah memberikan peningkatan kontribusi pada pendapatan usaha Perseroan melalui anak perusahaan.
General Overview Year 2011, in general, the Company has shown an increasing performance in the business of chemical product which is reflected in the increase of sales and revenue. Thanks to the effort of management and employees of the Company and also support and commitment of producer and customers. On the other hand, eventhough oil production of the subsidiaries declined in 2011 but increase of oil market price in same year has still been able to provide higher contributiont to the Company.
Pembahasan Usaha dan Prospek Usaha Perseroan Dengan telah ditunjuknya Perseroan sebagai distributor utama dari PT Sulfindo Adiusaha untuk wilayah pemasaran domestik, rencana jangka pendek Perseroan akan tetap berkosentrasi penuh untuk melakukan penetrasi pasar produk kimia agar dapat lebih lagi meningkatkan pangsa pasar. Perseroan saat ini memasarkan produk‐produk bahan kimia yang dihasilkan oleh PT Sulfindo Adiusaha, antara lain Caustic Soda (“CS”) dan PolyVinyl Chloride (“PVC”) serta beberapa produk lainnya seperti
Business and Prospect of the Company
As the Company has been appointed as main distributor of PT Sulfindo Adiusaha for domestic market in the short term, the Company will concentrate to penetrate the market of chemical products to increase the market share. Chemical products sold by the Company are Caustic Soda (“CS”) and PolyVinyl Chloride (“PVC”) and other products such as Hydrochloric Acid (“HCl”) and Sodium Hypochlorite (“NaOCl”). To maintain good business cooperation, both the Company and PT Sulfindo Adiusaha continuously monitor
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 19
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Hydrochloric Acid (“HCl”) dan Sodium Hypochlorite (“NaOCl”). Sebagai komitmen atas kerjasama ini, Perseroan dan PT Sulfindo Adiusaha rutin melakukan evaluasi kinerja Perusahaan Produk CS dan PVC mempunyai pasar dan permintaan yang terus berkembang karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia. Penjualan kedua produk tersebut diatas meningkat sejak ditetapkan sebagai distributor utama terus meningkat cukup signifikan dan mencakup pada berbagai sektor industri. Melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup bagus, maka Perseroan berkeyakinan bahwa bisnis kimia khususnya produk‐produk tersebut diatas mempunyai prospek yang cerah dengan potensi pertumbuhan yang lebih baik lagi. Strategi Pemasaran produk CS dan PVC yang dilakukan oleh Perseroan adalah terutama dengan menjaga stabilitas penjualan dan pasokan yang berkesinambungan (“reliable supply”) kepada para pelanggan dengan harga yang cukup bersaing (“competitive price”) serta pelayanan dan pengiriman kepada pelanggan yang lancar dan tepat waktu (“on time delivery”). Disamping itu Perseroan juga berupaya untuk meningkatkan pangsa pasar terus sesuai dengan bertambahnya permintaan pasar.
Penjualan produk diatas telah meliputi jangkauan wilayah yang lebih luas dengan pelanggan yang tersebar dari Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian besar wilayah Sumatera. Umumnya para pelanggan produk tersebut diatas adalah industri yang sudah sangat mapan dan melakukan perluasan usaha atau ekspansi, sehingga penjualan produk tersebut juga berpotensi untuk tumbuh dan berkembang, seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional dan pertumbuhan industri dalam negeri.
and evaluate the Company’s performance. CS and PVC products have a growing market and demand continuesly to a higher level in line with Indonesia economic growth. Sales of both products increased significantly since the company is appointed as main distributor and showing an increasing trend in all industrial sectors. Considering the good growth Indonesia’s economic, the Company believes that the chemicals business, especially the above mentioned products has bright prospects. Marketing strategy applied in selling CS and PVC is by maintaining stability, continous, and reliablity of supply to customers with more competitive price, excellent services, and on time delivery. Beside that, the Company also conduct continous effort to increase market share gradually to respond the growing market condition. The sales of products as mentioned above covers a wider range of areas spreading in Jabotabek, West Java, Central Java, East Java, and big parts of Sumatra. In general, all of Company’s customers are well‐ established industries, and having expanded their business, that leads to the stability of demand even pushing the market to grow further along with the growth of national economy.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 20
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Perseroan melakukan diversifikasi pada sektor perminyakan, mengingat minyak bumi merupakan salah satu faktor penting bagi dunia industri untuk menggerakkan roda perekonomian secara global. Tingkat kebutuhan minyak bumi di seluruh dunia saat ini diperkirakan akan terus meningkat. Badan Energi International memprediksikan kemampuan pasokan minyak oleh negara‐negara produsen minyak akan semakin ketat dan sulit akibat meningkatnya kebutuhan energi terutama di negara berkembang seperti China dan India. Di samping itu, situasi politik yang kurang kondusif di wilayah Timur Tengah dan sekitarnya khususnya pertikaian di Iran dikhawatirkan dapat mengancam pasokan minyak secara global. Tingkat permintaan minyak di Indonesia khususnya masih cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan industri maupun konsumsi yang saat ini tidak sebanding dengan tingkat produksinya, sehingga kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai net importir minyak. Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan tingkat produksi minyak dengan memaksimalkan kegiatan eksplorasi dan ekploitasi yang didukung sepenuhnya oleh Perseroan‐Perseroan nasional dan multinasional yang beroperasi di Indonesia. Harga minyak dunia yang saat ini berada pada kisaran di atas US$ 100 per barel diprediksikan akan terus menguat akibat faktor politik negara‐ negara di kawasan kaya minyak. Sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia, anak Perseroan Perseroan berupaya terus mencari peluang untuk meningkatkan produksinya dengan berbagai cara antara lain dengan melakukan pengeboran sumur baru, melakukan workover, dan stimulasi. BRK, anak perusahaan, berupaya untuk menambah produksi minyak dengan menempuh berbagai cara antara lain melakukan stimulasi atas 3 sumur dan melakukan 4 pekerjaan perawatan sumur. Total produksi minyak di lapangan minyak Kruh pada tahun 2011 sebesar
The Company diversified its business sector in exploration and production of oil and gas based on the fact that oil is one of the crucial need to drive the global economy and industry. The need for oil always increases along with the continuing global economic recovery. International Energy Agency predicts that the ability of oil supply by oil producing countries will be more stringent and difficult due increasing energy demand in developing countries specially in China and India. In addition, unfavorable political situation in the Middle East and surrounding regions, especially the conflict in Iran could threaten global oil supply. The oil demand in Indonesia particularly is still high enough to meet the needs of industry and consumption that are currently not comparable with the level of production, which condition puts Indonesia as a net oil importer. Government of Indonesia continues to improve its level of oil production by maximizing the exploration and exploitation activities supported entirely by the national and multinational companies operating in Indonesia. World oil prices are currently in the range of above US$ 100 per barrel, and predicted to continue to strengthen due to political factors in the countries of the oil‐rich region. In line with rising world oil prices, a subsidiary of the Company continues seeking opportunities to increase production in various ways such as by drilling new wells, perform workover, and stimulation. BRK, a subsidiary, also seeks to increase oil production by taking a variety of ways, among others such as stimulation for 3 wells and 4 wells maintenance work. Total oil production in Kruh fields in 2011 was 17.664,50 barrels, down by 8.056,30 barrels compared to production in 2010
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 21
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
17.664,50 barel, menurun sebanyak 8.056,30 barel which reached 25.720,80 barrels. dibandingkan produksi tahun 2010 yang sebesar 25.720,80 barel.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 22
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Tinjauan Keuangan l Financial Review
“27% peningkatan penjualan & 234% pertumbuhan laba usaha” “27% revenue growth & 234% operating profit growth” Laporan Laba Rugi Konsolidasi Pendapatan Perseroan dari aktivitas sebagai distributor produk kimia untuk tahun 2011 mencapai Rp 1.606.661 juta. Peningkatan penjualan produk kimia sebesar Rp 343.750 juta dibandingkan dengan pendapatan dari usaha yang sama pada tahun 2010 yang sebesar Rp 1,262.911 juta. Sementara pendapatan yang dibukukan dari aktivitas penjualan minyak yang berasal dari anak Perusahaan adalah sebesar Rp Rp 16.035 juta, naik sebesar Rp 390 juta dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2010 yang sebesar Rp 15.644 juta. Sehingga total keseluruhan pendapatan konsolidasi mencapai Rp 1.622.696 juta. Kontribusi penjualan sebagai distributor produk kimia mencapai 99% dari seluruh total pendapatan.
Consolidated Statements of Income The Company revenues from activities as a distributor of chemical products for the year 2011 reached Rp 1.606.661 million. Increase in sales of chemical product Rp 343.750 million compared to sales in 2010 which amounted to Rp 1,262.911 million. While revenues recorded sales of oil production activity of the subsidiaries in 2011 amounted to Rp 16.035 million, increased by Rp 390 million compared to revenues in the year 2010 which amounted to Rp 15.644 million. Total consolidated revenues reached Rp 1.622.696 million. Contribution of sales as a distributor of chemical products reached 99% of the total revenue.
Along with the increase sales volume of chemical products, consolidated cost of sales in 2011 compared to 2010 also increased by Rp 299.808 million to Rp 1.493.834 million, which amount of Rp 1.482.047 million contributed sales of chemical products and the rest of Rp 11.787 million from sales of oil of the subsidiary.
Seiring dengan tingginya volume penjualan produk kimia, beban pokok penjualan konsolidasi pada tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2010 juga meningkat sebesar Rp 299.808 juta menjadi Rp 1.493.834 juta, yang sebagian besar sejumlah Rp 1.482.047 juta berasal dari beban pokok penjualan produk kimia dan sisanya sejumlah Rp 11.787 juta dari beban pokok penjualan minyak anak perusahaan. Beban usaha konsolidasi Perseroan mengalami kenaikan sebesar 10.3% yakni dari Rp 68.636 juta pada tahun 2010 menjadi Rp 75.721 juta pada tahun 2011. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pada beban penjualan sebesar 13.1% dari Rp 61.458 juta menjadi Rp 69.513 juta. Sedangkan beban umum dan administrasi mengalami penurunan sebesar 13.5% dari Rp 7.178 juta di tahun 2010
Company's consolidated operating expenses increased by 10.3% from Rp 68.636 million in 2010 to Rp 75.721 million in 2011. The increase was primarily due to increased in selling expenses by 13.1% from Rp 61.458 million to Rp 69.513 million. While general and administrative expenses decreased by 13.5% from Rp 7.178 million in 2010 to Rp 6.207 million in 2011.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 23
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
menjadi Rp 6.207 juta di tahun 2011. Perseroan membukukan laba usaha konsolidasi sebesar Rp 53.141 juta pada tahun 2011 meningkat sebesar Rp 37.249 juta dibandingkan tahun 2010 sejumlah Rp 15.892 juta atau mengalami peningkatan sebesar 234%. Kenaikan tersebut disebabkan terutama karena meningkatnya penjualan produk kimia di tahun 2011 ditambah dengan kontribusi dari hasil penjualan minyak yang berasal dari anak perusahaan.
Meskipun laba usaha konsolidasi Perseroan pada tahun 2011 meningkat signifikan, namun Perseroan masih membukukan kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 7.163 juta atau menurun sebesar Rp 49.748 juta atau 87.4% dibandingkan pada tahun 2010 yang mencatat kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 56.911 juta. Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan penjualan, penjualan anak perusahaan (IPK dan RPE), rugi yang telah terealisasi dari efek untuk diperdagangkan yang berasal dari penjualan saham RBMS, amortisasi goodwill atas akuisisi anak perusahaan pada tahun 2009, penurunan nilai investasi pada anak perusahaan yaitu Bittlestone Capital Inc.
Laporan Neraca Konsolidasi Jumlah aset konsolidasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 665.416 juta sedangkan jumlah asset konsolidasi pada tahun 2010 mencapai Rp 736.914 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 71.498 juta. Aset lancar naik sebesar Rp 39.346 juta, didominasi oleh kenaikan kas dan setara kas, piutang usaha, serta pajak dibayar dimuka. Aset tidak lancar turun sebesar Rp 110.845 juta, terutama terkait dengan penurunan investasi jangka panjang, investasi pada Perseroan asosiasi, penurunan goodwill, dan aset minyak dan gas bumi.
The Company posted a consolidated operating profit of Rp 53.141 million in 2011 increased by Rp 37.249 million compared to the year 2010 amounting to Rp 15.892 million or increased by 234%. The increases were due primarily to increasing sales of chemical products in 2011 plus the contribution from the sale of oil from subsidiaries. Although the Company's consolidated operating profit in 2011 increased significantly, but the company still posted a consolidated net loss of Rp 7.163 million or decreased by Rp 49.748 million or 87.4% compared to the year 2010 which recorded a consolidated net loss of Rp 56.911 million. This is mainly due to increase in sales, loss from the divestment of subsidiaries (IPK and RPE), realized losses from the the sale of shares of RBMS, amortization of goodwill resulted on acquisition of subsidiaries in 2009, the decline in value of investments in subsidiaries Bittlestone Capital Inc. Consolidated Balance Sheet The Company's total consolidated assets in December 31, 2011 amounted to Rp 665.416 million while total consolidated assets in 2010 reached Rp 736.914 million, decreased by Rp 71.498 million. Current assets increased by Rp 39.346 million, dominated by the increased in cash and cash equivalents, accounts receivable and prepaid taxes. Non‐current assets decreased by Rp 110.845 million, primarily associated with decreased in long‐term investments, investments in associates, decreased in goodwill and assets of oil and gas.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 24
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Jumlah kewajiban konsolidasi Perseroan pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp 294.713 juta atau menurun sebesar Rp 52.085 juta dibandingkan dengan tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 346.798 juta. Kewajiban lancar turun sebesar Rp 50.931 juta yang didominasi oleh penurunan utang usaha Perseroan kepada PT Sulfindo Adiusaha atas pembelian produk kimia, utang bank jangka pendek dan utang pajak. Kewajiban tidak lancar turun sebesar Rp 1.153 juta karena adanya penurunan pembayaran angsuran hutang jangka panjang oleh anak perusahaan. Jumlah ekuitas bersih Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 370.703 juta. Penurunan ekuitas terutama disebabkan adanya pencatatan realisasi kerugian atas penjualan anak Pusahaan (IPK dan RBMS) dan ESK Limited yang dimiliki oleh anak perusahaan. Faktor lain penyebab turunnya ekuitas Perseroan adalah rugi yang belum terealisasi atas efek yang tersedia untuk dijual, pembukuan selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan anak Perseroan yang timbul akibat sebagian anak Perseroan membukukan laporan keuangannya dalam mata uang dolar Amerika Serikat. Jumlah ekuitas Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 390.116 juta Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Likuiditas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang diukur dengan perbandingan aset lancar terhadap kewajiban lancar. Tingkat likuiditas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 136,2 kali yang berarti tingkat likuiditas Perseroan berada dalam posisi baik. Rasio Lancar Perseroan mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang merupakan komponen terbesar dalam akun kewajiban
The Company's total consolidated liabilities in 2011 amounted to Rp 294.713 million or decreased by Rp 52.085 million compared to the year 2010 in the amount of Rp 346.798 million. Current liabilities decreased by Rp 50.931 million, which is dominated by decrease in the Company’s trade payable to PT Sulfindo Adiusaha on purchases of chemical products, short term bank loan, and taxes payable. Non‐current liabilities decreased by Rp 1.153 million due to decrease in long‐term debt payments by the subsidiary. The Company’s net equity in 2011 amounted to Rp 370.703 million. Decrease in equity is primarily due to realized losses on divestment of subsidiaries (IPK and RBMS) and ESK Limited which is owned by the subsidiary. Another factor causing decline in the Company's equity are unrealized loss on securities available for sale, loss from foreign exchange translation adjustment arising from a subsidiaries financial statements denominated in U.S. dollars. Company's total equity in 2010 amounted to Rp 390.116 million. Solvency and the collectibility of Accounts Receivable. Liquidity is the ability of companies to meet short‐term liabilities as measured by the ratio of current assets to current liabilities. Level of liquidity as of December 31, 2011 is 136,2x meaning that liquidity of the Company is in a good position. The Company's Current Ratio reflects the Company's ability to meet its short‐term obligations which is the largest component of liabilities in the consolidated accounts.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 25
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
konsolidasi Perusahaan. Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk membayar hutang‐hutangnya yang dihitung berdasarkan perbandingan jumlah kewajiban terhadap jumlah aset (debt to asset ratio = DAR). Tingkat solvabilitas juga dapat dihitung berdasarkan perbandingan jumlah kewajiban terhadap jumlah ekuitas (debt to equity ratio = DER). DAR Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing‐masing sebesar 44,29% dan 47,06%. Sedangkan DER Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar 79,50% dan 88,90%. Rata‐rata perputaran piutang usaha Perseroan adalah pada 31 Desember 2011 adalah 43 hari. Piutang usaha yang belum jatuh tempo sebesar Rp. 128.232 juta atau 65,66% dari jumlah piutang usaha Perusahaan, jumlah piutang sampai dengan 1 bulan adalah Rp. 60.324 juta atau 30,89%, jumlah piutang usaha lebih dari 1 bulan sampai dengan 3 bulan adalah Rp. 6.585 juta atau 3,37%, sedangkan piutang usaha yang telah jatuh tempo lebih dari 30 hari adalah Rp. 146 juta atau 0,08%. Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi akun piutang masing‐masing pelanggan, Perseroan berkeyakinan bahwa seluruh saldo piutang usaha tersebut dapat tertagih.
Komponen Substansial Pendapatan Komponen substansial pendapatan Perseroan dan anak perusahaan meliputi : 1. Harga dan Volume Penjualan Harga jual dan volume penjualan produk Perseroan dan anak perusahaan sangat mempengaruhi optimasi nilai penjualan. Rata‐ rata harga jual produk kimia mengalami penurunan dibanding data historis tahun sebelumnya, namun selisih margin antara harga jual dan harga perolehan masih dapat dipertahankan pada level yang cukup baik.
Solvency is the ability of the Company to pay its debts calculated based on the ratio of total liabilities to total assets (debt to asset ratio = DAR). Solvency levels can also be calculated based on the comparison of total liabilities to total equity (debt to equity ratio = DER). The Company’s DAR as of December 31, 2011 and 2010 are by 44.29% and 47.06% respectively. While Company’s DER as of December 31, 2011 and 2010 amounted to 79.50% and 88.90%. The average accounts receivable turnover of the Company in as of December 2011 was 43 days. Accounts receivable not yet due was Rp. 128.232 million or 65.66% of total the Company accounts receivable, while past due over 1 month was Rp. 60.324 million or 30.89%, past due over 1‐3 months was Rp. 6.585 million or 3,37%, and account receivable that past due over 3 months was Rp. 146 million or 0,08%. Based on the review of accounts receivable condition of each customer, the Company believes that all accounts receivable are fully collectible. Substantial components of revenue Substantial component of Company income and its subsidiaries include: 1. Price and Sales Volume Selling prices and sales volume of the Company and its subsidiaries affect the optimization of sales value. Average selling prices of chemical products was lower than previous years, but the difference in margin between selling price and the cost of sales can still be maintained at a good level. While sales volume increased significantly.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 26
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Sedangkan volume penjualan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Harga jual minyak mentah anak perusahaan ke Pertamina ditentukan berdasarkan Harga Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude Price =ICP) setiap akhir bulan yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rata‐rata harga jual minyak mentah tahun 2011 mengalami peningkatan namun volume produksi tahun 2011 mengalami penurunan. 2. Biaya‐biaya Komponen ini menentukan tingkat laba operasional Perseroan dan anak perusahaan. Diperlukan pengendalian atas biaya pokok penjualan untuk produk kimia dan biaya operasi produksi minyak.
3. Persaingan Usaha Persaingan usaha juga berpengaruh pada pendapatan Peseroan. Perseroan selalu mewaspadai semua kompetitor baik langsung maupun tidak langsung untuk menjaga kelangsungan existensi Perseroan. Sedangkan anak perusahaan tidak memiliki persaingan usaha karena seluruh produksi minyak yang dihasilkannya dijual kepada Pertamina. 4. Kebijakan Pemerintah Kebijakan Pemerintah yang dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan dan anak perusahaan meliputi kebijakan Pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan populasi, regulasi dibidang migas serta konsumsi per kapita. Sejauh ini kebijakan yang ada cukup kondusif bagi pengembangan usaha Perseroan dan anak perusahaan. 5. Kondisi Perekonomian Global Kondisi perekonomian global juga ikut mempengaruhi naik turunnya pendapatan
Selling price of crude oil to Pertamina is determined based on the price of Crude Oil Indonesia (Indonesian Crude Price = ICP) every end of the month issued by Directorate General of Oil and Gas, the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia. Compared with previous years, the average selling price of crude oil in 2011 increased but production volume in 2011 decreased. 2. Cost This component determines the level of operating profit of the Company and its subsidiaries. Continous control over the cost of goods sold for chemical products and the cost of oil production operations is absolutely required. 3. Business Competition Competition also affects the Company's revenues. The Company always awares of all the competitors either directly or indirectly to maintain the continuity of the Company’s existence. While the subsidiary does not have competition asthe entire oil production is sold to Pertamina. 4. Government Policy Government policies that may affect the earnings of the Company and the subsidiaries include Government policies related to economic growth, population growth, regulations of oil and gas field as well as per capita consumption. Existing regulation and policies aresufficiently and conducively enough to the development of the Company and the subsidiaries. 5. Global Economic Conditions Global economic conditions also influenced the increase and decrease of revenue of the Company and
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 27
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Perseroan dan anak perusahaan. Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing berpengaruh terhadap penentuan harga jual produk kimia. Fluktuasi harga minyak dunia juga sangat mempengaruhi pendapatan anak perusahaan karena harga minyak mentah Indonesia yang menjadi basis perhitungan harga jual minyak yang dihasilkan anak perusahaan ditentukan berdasarkan pergerakan harga minyak mentah dunia.
Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan dan Pendapatan Bersih Fluktuasi harga jual produk kimia berpengaruh pada pencapaian penjualan, namun pendapatan bersih Perseroan masih dapat dikendalikan melalui upaya efisiensi untuk mencapai target margin semaksimal mungkin. Kondisi harga minyak mentah dunia yang berangsur naik pada tahun 2010 menyebabkan harga jual minyak produksi anak perusahaan juga mengalami peningkatan yang akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan bersih anak perusahaan. Kebijakan dividen Perseroan memiliki kebijakan membayar dividen kas kepada seluruh pemegang saham yang disesuaikan dengan kondisi keuangan dan tingkat kesehatan keuangan Perseroan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.
the subsidiaries. Fluctuation of rupiah against foreign currencies affects the determination of the selling price of chemical products. Fluctuations of world oil prices also affect the revenue of the subsidiaries since Indonesia's crude oil price used as the basis for calculating selling price of the oil produced bu the subsidiaries is determined by the world crude oil price movements. Impact of changes in price of sales and net income Chemical products price fluctuation affects the achievement of optimum sales, but net income can still be controlled through efficiency of operation to achieve maximum margin targets. Gradual increasing of world crude oil prices in 2011 pushed oil prices of the subsidiaries to also increase which then eventually affect the net income of subsidiaries. Dividend policy The Company has a policy of paying cash dividends to all shareholders that adjusted to the financial condition and financial soundness of the Company without prejudice to the rights of the General Meeting of Shareholders.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 28
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Tata Kelola Perseroan l Good Corporate Governance Praktik Tata Kelola Perseroan yang baik merupakan salah satu faktor strategis dalam upaya Perseroan untuk senantiasa meningkatkan nilai pemegang saham dan stakeholder lainnya serta pertumbuhan yang berkelanjutan. Perseroan sangat memperhatikan prinsip‐prinsip dasar dan pelaksanaan tata kelola Perseroan yang baik (Good Corporate Governance) sebagai bentuk tanggung jawab Perseroan kepada pemegang sahamnya. Membangun kepercayaan seluruh pemegang saham Perseroan sangat diperlukan agar tercapai visi, misi dan tujuan Perseroan, serta menunjang kelancaran kegiatan usaha Perseroan. Perseroan telah mulai menerapkan prinsip‐prinsip tersebut secara bertahap dan konsisten berdasarkan transparansi, akuntabilitas dan integritas, dengan menyajikan informasi yang benar dan tepat waktu oleh Perseroan kepada pihak‐pihak yang berkepentingan. Tata kelola Perseroan yang baik menjamin bahwa Perseroan mematuhi seluruh undang‐undang dan peraturan yang menyangkut Pasar Modal, Perseroan Terbuka dan sektor‐sektor yang terkait dengan bisnis yang dijalankan oleh Perseroan. Secara historis, Perseroan menjunjung tinggi akuntabilitas maupun tanggung jawab manajemen. Perseroan terus menyempurnakan dan merancang pedoman kebijaksanaan serta panduan implementasi tata kelola Perseroan secara baik. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam undang‐undang maupun anggaran dasar Perusahaan. Perseroan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan atau Luar Biasa. RUPS Tahunan diselenggarakan setahun sekali, sedangkan RUPS
Corporate Governance is one strategic factor in the Company's efforts to constantly improve the value for shareholders and other stakeholders as well as sustainable growth. The Company is very concerned of basic principles and implementation of good corporate governance as a form of responsibility to the Company's shareholders. Building trust throughout the Company's stockholders is required in order to achieve the vision, mission and objectives of the Company, as well as the smooth operations of the Company. The Company has begun implementing these principles gradually and consistently based on transparency, accountability and integrity, to present correct information and timely information by the Company to the parties concerned. Good corporate governance ensures that companies comply with all applicable laws and regulations concerning the capital market, and public company sectors associated with the business carried on by the Company. Historically, the Company upholds accountability and management responsibility. The Company continues to refine and draft guidelines for implementation of policies and guidelines of corporate governance as well. General Meeting of Shareholders General Meeting of Shareholders has the authority that is not granted to the Board of Commissioners or Board of Directors within the limits specified by law or the articles of association of the Company. The Company conducted a Annual General Meeting of Shareholders or Extraordinary General Meeting of Shareholders. Annual General Meeting (AGM) held once a year, while the Extraordinary General
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 29
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Luar Biasa dapat diselenggarakan sesuai kebutuhan. Dalam RUPS Tahunan, komisaris dan direksi Perseroan akan memaparkan kegiatan dan kinerja tahunan Perseroan, laporan keuangan Perseroan serta hal‐hal yang dianggap penting oleh manajemen yang menyangkut strategi pengelolaan Perseroan. Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan dan Luar Biasa pada tanggal 24 Juni 2011 dengan ringkasan keputusan sebagai berikut : Keputusan RUPS Tahunan : 1. Menyetujui Laporan Tahunan dan mengesahkan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 serta memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. 2. Memberikan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik dan memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik dan persyaratan‐persyaratan lainnya. 3. a. Memberikan kuasa kepada salah satu Pemegang Saham Pendiri, PT Artha Era Primayasa untuk menetapkan honorarium anggota Komisaris dan mengenai pembagiannya diatur dalam Rapat Komisaris. b. Memberikan kewenangan dan kuasa kepada Komisaris Perseroan untuk menentukan gaji dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi. Keputusan RUPS Luar Biasa Pemegang saham menyetujui perubahan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Dewan Komisaris : Komisaris Utama : Richard R. Wiriahardja Komisaris Independen : Dra. Ng Boen Jean
Meeting to be held as needed. In AGM, commissioners and directors of the Company will present annual Company activities and performance, audited financial statements and other matters that are considered important by management concerning the Company's management strategy. The Company held Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders held on June 24, 2011 with a summary of the decision are as follows: Decisions of the Annual General Meeting (AGM) : 1. Approving the Annual Report and the Balance Sheet and Profit and Loss for the year ended December 31, 2010 and providing full disclaimer (acquit et de charge) to all members of the Board of Director and Board of Commissioners of the Company. 2. Authorizing the Board of Directors with the approval of the Commissioner to appoint a Public Accountant and the Board of Directors authorized the Company to determine the honorarium of Certified Public Accountants and other requirements. 3. a. Providing authirity to one of the Founder Shareholders, PT Artha Era Primayasa to determine Commissioner honorarium and which allocation will be set out in Commissioners Meeting. b. Provide authority and power to the Commissioners to determine salaries and other allowances for members of the Board of Directors. Decisions of Extraordinary of General Meeting of Shareholders : The Shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors. Board of Commissioners : President : Richard R. Commissioner Wiriahardja Independent : Dra. Ng Boen Jean
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 30
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
(Yesisca V. Wijaya) Dewan Direksi : Direktur Utama : Welly Thomas Direktur : Robinson Direktur : Suhsih M. Boentoro Direktur Tidak : Rinaldi Terafiliasi Dewan Komisaris Dewan komisaris bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas usaha Perseroan yang dilakukan oleh direksi. Dewan komisaris juga memberikan masukan dan nasehat yang dianggap penting kepada direksi terhadap pelaksanaan operasional Perseroan secara umum, dengan demikian tercapai keseimbangan antara fungsi perencanaan dengan fungsi pengawasan operasional Perusahaan. Dewan Komisaris saat ini terdiri dari dua orang komisaris. Salah satu komisaris Perseroan merupakan komisaris independen yang tidak memiliki hubungan kepemilikan dengan Perseroan dalam bentuk apapun, serta merangkap sebagai ketua komite audit. Komisaris independen diperlukan Perseroan untuk membantu mengawasi Perseroan selain dari penugasannya sebagai komisaris yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Susunan Dewan Komisaris Perseroan selama Tahun 2011 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Richard R. Wiriahardja Komisaris Independen : Dra. Ng Boen Jean (Yesisca V. Wijaya) Selama tahun 2011, dewan komisaris telah mengadakan 4 kali pertemuan. Dewan omisaris secara berkala mengadakan rapat untuk membahas hal‐hal yang berkaitan dengan pengelolaan Perseroan oleh Direksi, evaluasi kinerja Perseroan serta membahas laporan hasil audit yang
Commissioner (Yesisca V. Wijaya) Board of Directors : President Director : Welly Thomas Director : Robinson Director : Suhsih M. Boentoro Unaffilliated Director : Rinaldi Board of Commissioners The board of commissioners is in charge and responsible for supervising the Company business activities manage by the directors. Commissioners also provide input and advice that is considered important to the directors on the implementation of the Company operations in general, thereby achieved a balance between the planning function with operational control functions of the Company. The Board of Commissioners currently consists of two commissioners. One commissioner is an independent commissioner who does not have a relationship with the Company ownership in any form, and serves as chairman of the audit committee. The company needed an independent commissioner to help oversee the company apart from his or her assignment as commissioner set out in the Articles of Association. The Board of Commissioners during the year of 2011 was as follow : President : Richard R. Commissioner Wiriahardja Independent : Dra. Ng Boen Jean Commissioner (Yesisca V. Wijaya) During 2011, the board of commissioner has undertaken 4 meetings. The Board of Commissioners meets periodically to discuss matters relating to the management of the Company by the Directors, evaluating the performance of the Company and discuss the audit report submitted by the Audit
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 31
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
disampaikan oleh Komite Audit. Kehadiran Rapat Dewan Komisaris : Jumlah % Kehadiran Kehadiran Richard R. 4 100 Wiriahardja Dra. Ng Boen 4 100 Jean (Yesisca V. Wijaya) Dewan Direksi Direksi Perseroan memililiki tanggung jawab utama sebagai berikut: 1. Mengelola semua operasi sehari‐hari Perseroan yang meliputi kegiatan usaha, pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, pengembangan bisnis dan penyelesaian proyek, penerapan manajemen risiko, implementasi prinsip‐prinsip GCG serta program tanggung jawab sosial Perseroan. 2. Memastikan pelaksanaan operasi sehari‐hari Perseroan untuk mencapai target‐target operasional dan keuangan yang telah ditetapkan sehingga memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. 3. Memastikan pelaksanaan fungsi audit internal serta tindak lanjut atas temuan audit internal. Dewan Direksi melakukan fungsi perencanaan dan pelaksanaan operasional Perseroan serta menyusun strategi dan kebijakan usaha sesuai dengan tujuan usaha Perusahaan. Strategi usaha dijabarkan dalam bentuk rencana strategis jangka pendek dan menengah yang dikaji setiap tahun dalam rapat‐rapat anggaran tahunan. Dewan direksi juga menjalankan fungsi pengawasan dalam kegiatan operasional dan terus berusaha meningkatkan efektivitas dan efisiensi sehingga dapat mengevaluasi pencapaian kinerja Perusahaan. Dewan Direksi terdiri dari 4 orang direktur
Committee. The Board of Commissioners Meeting Attendance : Frequency of % Attendance Attendance Richard R. 4 100 Wiriahardja Dra. Ng Boen 4 100 Jean (Yesisca V. Wijaya) Board of Directors The Directors of the Company bear the main responsibility as follows: 1. To manage all day‐to‐day operations of the Company which cover business activities, financial management, human resources, business development and project delivery, risk management, implementation of GCG principles and corporate social responsibility program. 2. To ensure the implementation of day‐to‐day operations of the Company to achieve operational and financial targets that have been set to provide added value to stakeholders. 3. To ensure implementation of internal audit functions and actions related to internal audit findings. The Board of Directors performs the function of planning and implementing the Company operations and to develop the strategies and business policies in accordance with the Company’s business objectives. The business strategy outlined in the short and medium term of strategic plan are assessed each year in the annual budget meeting. The Board of Directors also perform the function of controlling the operations and continue to strive for improving the effectiveness and efficiency for evaluation of the Company’s performance. The Board of Directors consists of 4 directors, one of
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 32
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
dimana salah satunya merupakan direktur tidak terafiliasi. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. Susunan Dewan Direksi Perseroan selama Tahun 2011 adalah sebagai berikut: Direktur Utama : Welly Thomas Direktur : Robinson Direktur : Suhsih M. Boentoro Direktur Tidak : Rinaldi Terafiliasi Selama tahun 2011, direksi telah mengadakan 15 rapat Rapat direksi antara lain membahas evaluasi kinerja Perseroan, perubahan dan strategi dalam kegiatan operasional yang berpengaruh pada kegiatan usaha, usaha untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional. Direksi juga mengadakan pertemuan dengan dewan komisaris dan komite audit. Kehadiran Rapat Dewan Direksi : Jumlah % Kehadiran Kehadiran Welly Thomas 14 93 Robinson 15 100 Suhsih M. 13 92 Boentoro Rinaldi 15 100 Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, RUPS Tahunan memberikan kuasa kepada salah satu Pemegang Saham Pendiri, PT Artha Era Primayasa untuk menetapkan besarnya honorarium anggota komisaris. Selanjutnya, RUPS Tahunan memberikan kuasa dan wewenang kepada dewan komisaris Perseroan untuk menentukan dan menetapkan besarnya gaji dan tunjangan lainnya untuk anggota direksi. Untuk tahun buku 2011, total remunerasi dewan komisaris dan direksi tercatat sebesar Rp 1,9 miliar.
whom is not an affliated director. Board members are appointed and dismissed by decision of the Shareholders General Meeting. The formation of the Board of Directors of the Company in 2011 is as follows: President Director : Welly Thomas Director : Robinson Director : Suhsih M. Boentoro Unaffilliated Director : Rinaldi During 2011, the directors has held 15 regular meetings and discussed the performance evaluation of the Company, changes in strategy and operations that affect the business activities, efforts to improve the effectiveness and efficiency of operations. Directors also held a meeting with the board and audit committee. The Board of Directors Meeting Attendance : Frequency of % Attendance Attendance Welly Thomas 14 93 Robinson 15 100 Suhsih M. 13 92 Boentoro Rinaldi 15 100 Remuneration of Board of Commissioners and Directors In accordance with the Articles of Association, Annual General Meeting authorizes one of the Founding Shareholders, PT Artha Era Primayasa to determine the amount of commissioners honorarium. Furthermore, the AGM provides the power and authority to the board of commissioners to determine and define the salary and other benefits for members of the board of directors. For fiscal year 2011, total remuneration of the board of commissioners and directors amounted to Rp 1.9 billion.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 33
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Komite Audit Komite audit merupakan salah satu perangkat penting dalam penerapan tata kelola Perseroan yang baik. Komite audit yang dibentuk oleh dewan komisaris menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan Bapepam & LK No. IX.I.5. Komite Audit bertugas membantu dewan komisaris untuk memastikan bahwa Perseroan memiliki perangkat pengendalian internal yang baik dan memadai guna memelihara nilai aktiva Perseroan maupun ekuitas Pemegang Saham Perseroan. Ini mencakup melakukan pengkajian terhadap informasi keuangan Perseroan untuk memastikan kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, serta dengan persyaratan pengungkapan informasi sebagaimana ketentuan perundang‐undangan di bidang Pasar Modal. Komite Audit juga mengawasi kinerja internal audit, mengkaji kebijakan audit dan implementasinya, serta mengkoordinasikan tugas audit dengan pihak audit eksternal. Komite Audit memberikan pendapat dan laporan kepada dewan komisaris atas semua hal yang memerlukan perhatian komisaris. Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, komite audit bertanggung jawab kepada dewan komisaris. Komite audit melakukan pertemuan secara rutin setiap 3 bulan sekali. Di tahun 2011 komite audit telah mengadakan 4 kali pertemuan. Kegiatan komite audit pada tahun 2011 meliputi : • Menelaah dan mengevaluasi laporan keuangan yang akan dipublikasikan oleh Perseroan dan memberikan masukan hasilnya kepada komisaris dan direksi. • Menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan dan perundangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. • Mengevaluasi struktur organisasi Perseroan
Audit Committee The audit committee is one important tool in the implementation of good corporate governance. Audit committee established by the board of commissioners to run the tasks and functions in accordance with Bapepam & LK. IX.I.5. The Audit Committee assists the board of commissioners to ensure that the Company has a good internal control tools and sufficient to maintain the value of the Company assets or equity of the Shareholders. It includes doing an assessment of the Company financial information to ensure compliance with generally accepted accounting principles in Indonesia, as well as the disclosure requirements as statutory provisions in the Capital Market. The Audit Committee also oversees the performance of internal audit, reviewing audit policies and their implementation, as well as coordinating the audit with the task of the external audit. The Audit Committee provides opinion and report to the board on all matters requiring the attention of the commissioner. In exercising its contorl function, the audit committee is responsible to the board of commissioners. The audit committee meets regularly every 3 months. In 2011 the audit committee has undertaken 4 meetings. Audit committee activities in 2011 include: • Reviewing and evaluating financial statements that will be published by the Company, and advising the outcome to the commissioner and the board of directors. • Reviewing the Company's compliance with rules and regulations relating to the Company activities. • Evaluating the Company organizational
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 34
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
•
dan memastikan terselenggaranya praktek tata kelola Perseroan yang baik. Mengkaji kebijakan internal audit dan implementasinya. •
Keanggotaan komite audit Perseroan diketuai oleh Komisaris Independen Perusahaan, Ibu Dra. Ng Boen Jean (Yesisca Veronica Wijaya) dan beranggotakan 2 orang pihak independen yaitu Bapak Bimo Laksono Hasnan dan Ibu Irene Anggreani. Adapun profil komite audit Perseroan adalah sebagai berikut : Dra. Ng Boen Jean (Yesisca Veronica Wijaya) Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya Yogyakarta pada tahun 1985 dan Magister Manajemen Information System dari Universitas Bina Nusantara Jakarta pada tahun 2003. Saat ini beliau menjabat sebagai komisaris di PT Pangkalan Baru Indah dan direktur di PT Kharisma Kemingking. Menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak Juni 2009. Bimo Laksono Hasnan Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 1998. Tahun 1999 memulai karir pada Kantor Akuntan Publik Ernst & Young sebagai senior auditor dan senior consultant. Menjabat sebagai deputy corporate secretary & treasurer di PT Goodyear Indonesia Tbk. pada tahun 2004‐2005. Sebagai associates partner di PT MBS Consulting pada tahun 2005‐2008. Saat ini menjabat sebagai associates director pada PT Business Advisory Services. Bergabung dengan Perseroan sebagai anggota komite audit sejak bulan April 2010. Irene Anggreani Menyelesaikan pendidikan Sarjana Tehnik Industri Universitas Trisakti Jakarta pada tahun
structure and ensuring the practical implementation of good corporate governance principles. Reviewing the internal audit policy and its implementation.
Membership of the Company's audit committee is chaired by the Indepependent Commissioner, Mrs. Dra. Ng Boen Jean (Yesisca Veronica Wijaya) and consists of two independent parties, Mr. Bimo Laksono Hasnan and Ms. Irene Anggreani. The profile of the audit committee are as follows: Dra. Ng Boen Jean (Yesisca Veronica Wijaya) Graduated Bachelor of Economics from the University of Atma Jaya Yogyakarta in 1985 and Master of Management Information Systems from the University of Bina Nusantara Jakarta in 2003. Dra. Ng Boen Jean currently serves as commissioner on PT Pangkalan Baru Indah and director of PT Kharisma Kemingking. Appointed as Independent Commissioner and Chairwomen of the Audit Committee since June 2009. Bimo Laksono Hasnan Graduated Bachelor of Economics degree in Accounting from the University of Trisakti Jakarta in 1998. In 1999 began his career in public accounting firm Ernst & Young as a senior auditor and senior consultant. Served as a deputy corporate secretary and treasurer at PT Goodyear Indonesia Tbk. in 2004‐2005. As a partner in PT MBS Associates Consulting in the year 2005‐2008. He is currently a director at PT Associates Business Advisory Services. Joined the company as a member of the audit committee since April 2010. Irene Anggreani Graduated Bachelor of Industrial Technics Trisakti University in 2008. Currently working in PT Padi
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 35
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
2008. Saat ini bekerja di PT Padi Unggul Indonesia divisi administrasi dan purchasing. Menjabat sebagai anggota komite audit sejak Desember 2009. Attendance in Audit Committee Meeting : Jumlah % Kehadiran Kehadiran 4 100 Dra. Ng Boen Jean (Yesisca Veronica Wijaya) Bimo Laksono 4 100 Hasnan Irene 4 100 Anggreani Internal Audit Internal audit membantu Direksi untuk menjalankan fungsi kontrol internal, melakukan penilaian yang independen atas seluruh kegiatan Perseroan dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan efisiensi operasional, mendukung kebijakan Direksi dalam rangka mencapai tujuan Perseroan dengan memperhatikan efisiensi dan efektivitas operasional, serta mengevaluasi kecukupan dan fungsi manajemen resiko, pengendalian intern dan proses tata kelola Perseroan (Good Corporate Governance). Dalam melaksanakan tugasnya, kerangka kerja internal audit berpedoman pada Piagam Internal Audit yang mengatur tata kerja kegiatan audit internal. Internal audit melakukan komunikasi dan mengadakan rapat secara berkala dengan direksi, komisaris dan komite audit. Internal audit menguji dan mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian intern dan pengendalian risiko melalui penerapan manajemen risiko serta memberi masukan kepada manajemen untuk mengambil langkah‐ langkah dalam menekan risiko yang mungkin dapat terjadi. Disamping itu internal audit juga
Unggul Indonesia the division of administration and purchasing. Served as a member of the audit committee since December 2009. Attendance in Audit Committee Meeting : Frequency of % Attendance Attendance 4 100 Dra. Ng Boen Jean (Yesisca Veronica Wijaya) Bimo Laksono 4 100 Hasnan Irene 4 100 Anggreani Internal Audit Internal audit assists the Board of Directors in implementing internal control function, conducts an independent assessment of all activities with the aim to add value and improv operational efficiency, supports the policy of the Board of Directors in order to achieve corporate objectives with respect to efficiency and operational effectiveness, and evaluate the adequacy and management functions risk, internal control and corporate governance processes (Good Corporate Governance). In performing its duties, internal audit framework is based on the Internal Audit Charter governing the functioning of the internal audit activity. Internal audit communicate and meet regularly with the directors, commissioners and the audit committee. Internal audit checks and evaluates the implementation of the internal control system and risk control through the application of risk management, and provides advice to the management to take necessary action to minimize the potential risks that may occur. The internal audit supports efficiency and effectiveness of the
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 36
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
mendukung efisiensi dan efektivitas manajemen Perseroan dengan melakukan pemeriksaan dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. Sekretasris Perseroan Sekretaris Perseroan dibentuk berdasarkan peraturan Bapepam & LK No. IX.I.4. Saat ini sekretaris Perseroan dirangkap oleh direktur Perusahaan, Rinaldi. Sekretaris Perseroan berfungsi untuk mengawasi dan memastikan bahwa Perseroan telah mematuhi ketentuan perundang‐undangan pasar modal, anggaran dasar Perseroan dan peraturan lainnya yang berlaku, serta berperan sebagai penghubung antara Perseroan dengan para pemegang saham, lembaga otoritas bursa dan pasar modal serta pihak lainnya. Tugas lainnya adalah sebagai koordinator dalam mempersiapkan setiap corporate event yang akan dilakukan oleh Perseroan dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPS. Gugatan atau Perkara Selama tahun 2011, tidak ada perkara atau gugatan penting yang melibatkan Perusahaan, Dewan Komisaris maupun Direksi yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan maupun kinerja saham Perseroan di Bursa. Hal ini dikarenakan dalam menjalankan usahanya Perseroan selalu berpedoman dan tunduk kepada peraturan dan perundang‐undangan yang berlaku. Risiko Usaha Perseroan dan anak perusahaan menyadari bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan anak perusahaan dihadapkan pada risiko usaha yang dapat timbul sewaktu‐ waktu sebagai akibat dari adanya faktor internal atau eksternal yang pada akhirnya dapat
Company's management to conduct inspections and assessments in the areas of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities. Corporate Secretary Corporate Secretary was formed by Bapepam & LK. Regulation No. IX.I.4. Currently the Company secretary is handled concurrently by the director of the Company, Rinaldi. Company Secretary serves to oversee and ensure that the Company has complied with the provisions of capital market regulation, the article of association of the Company and any other regulations, as well as acting as a liaison between the Company and its shareholders, institutions and capital market authority and other parties. Other duties as coordinator in preparing corporate event that will be undertaken by the Company and is also responsible for organizing the AGM. Lawsuit or the Case In 2011, there was no case or lawsuit involving the Company, the Board of Commissioners, and Board of Directors that may affect our financial condition and performance of the Company in the Stock Exchange. This is because the Company always complies with and guided by law and regulation.
Business Risk The Company and the subsidiaries realize that in conducting the business activities, the Company and the subsidiaries are exposed to business risks which may arise from time to time as a result of internal or external factors that could ultimately affect the increase or decrease in the Company consolidated
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 37
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
mempengaruhi peningkatan atau penurunan pendapatan Perseroan secara konsolidasi. Risiko–risiko usaha penting yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Risiko Persaingan Usaha Ketatnya persaingan dalam memperoleh pangsa pasar produk kimia membuat risiko usaha semakin besar. Namun demikian Perseroan tetap konsisten menerapkan strategi pemasaran yang menjamin konsumen untuk tetap dapat memperoleh harga produk yang cukup bersaing, pelayanan serta pengiriman ke pelanggan yang lancar dan tepat waktu.
income.
Some important business risks requiringfull attention of the management are as follows : 1. Competion Risk Tight market competition to gain and to increase market share of chemical products leads to the increasing business risks. However, the Company remained consistent in implementing marketing strategies to ensure that the consumers can still obtain a fairly competitive price, quality products, excellent services and on time, smooth and continuous delivery. 2. Risiko Fluktuasi Nilai Mata Uang Rupiah 2. Currency Risk of Rupiah against US Dollar Terhadap Dolar Amerika Perseroan dalam memasarkan produknya The Company’s products are priced and sold in US sebagian menggunakan mata uang dolar Dollar, on the other hand the Company’s accounting Amerika Serikat, sedangkan pencatatan records is in Rupiah, which may potentially expose pembukuan Perseroan dalam mata uang Rupiah foreign exchange risk, which then affect the the sehingga dapat menyebabkan kenaikan atau Company’s profitability. To anticipate the risk, the penurunan selisih kurs yang akhirnya Company tried to implement the use of foreign berpengaruh terhadap pencapaian laba currency balance. Perseroan. Untuk mengantisipasi tingkat fluktuasi yang terlalu besar, Perseroan berusaha menerapkan penggunaan mata uang asing yang berimbang. 3. Government Policy Risk 3. Risiko Kebijakan Pemerintah Industri produk kimia dan perminyakan Chemical Industry and oil and gas industry are also merupakan industri yang juga tergantung kepada industries governed by and fully relying on policy of kebijakan Pemerintah Indonesia. Apabila the Government of Indonesia. Any changes in terdapat perubahan kebijakan Pemerintah yang government policy that are not fully anticipated, tidak diantisipasi dan memiliki dampak yang and are less favorable to the Company and the kurang menguntungkan bagi Perseroan dan anak subsidiaries, then it may affect the operations of the perusahaan, maka hal tersebut dapat Company which in turn affects the income of the mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan Company. The Company strives to anticipate the yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan issuance of new government policies by modifying Perseroan. Untuk mengatasi hal tersebut, the existing internal system of corporate regulation. Perseroan berusaha untuk selalu cepat dan tanggap dalam mengantisipasi kebijakan‐ kebijakan baru Pemerintah dengan melakukan
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 38
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
penyesuaian‐penyesuaian di dalam sistem internal peraturan perusahaan. 4. Risiko Terhadap turunnya Harga Minyak Turunnya harga minyak akan mempengaruhi investasi Perseroan di sektor ini karena tidak memenuhi skala ekonomis dalam melakukan kegiatan di sektor ini yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan . 5. Risiko Ketersediaan Sumber Daya Manusia Yang Handal dan Cakap. Perseroan dan anak perusahaan dalam kegiatan operasionalnya membutuhkan sumber daya manusia yang profesional, terdidik, terlatih dan handal terutama dalam bidang perminyakan. Hal ini sangat diperlukan karena industri minyak membutuhkan keahlian dan ketrampilan sumber daya manusia yang spesifik. Untuk itu Perseroan dan anak Perseroan berusaha untuk menjaga dan memperhatikan pengembangan di bidang sumber daya manusia dengan memperhatikan dan memenuhi ketentuan‐ketentuan Pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan. Tanggung Jawab Sosial Perseroan Sebagai Perseroan yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat, Perseroan dan anak Perusahaan menyadari sepenuhnya akan tanggung jawab sosial pada masyarakat khususnya bagi masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi operasional Perseroan dan anak perusahaan. Oleh karenanya, Perseroan dan anak perusahaan mengupayakan untuk dapat selalu berpartisipasi dan berperan aktif serta peduli dalam setiap kegiatan yang berlangsung di tengah masyarakat baik yang bersifat sosial maupun keagamaan.
4. Risk due to decreasing of oil prices Decrease in oil prices would affect the Company’s investment in this sector, and continuing operation under such oil price pressure would be absolutelyuneconomical. 5. Risk of availability of Reliable and Competent Human Resource The Company and the subsidiaries need professional, educated, well‐trained and reliable human resources in running operational activities, especially in the field of exploration and production of oil and gas. The oil industry requires expertise and specific skill of human resources. Therefore the Company and the subsidiaries strive to maintain and pay attention for development of human resources and complianc with the government regulation especially those related to the welfare of employees. Corporate Social Responsibility As a company that grows within society, the Company and the subsidiaries are fully aware of social responsibility to the community, especially for communities living around the location of operations. Accordingly, the Company and the subsidiaries can always participate and play an active role and shall be concerned in any social and religious activities in the community environment.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 39
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Data Perseroan l Corporate Data Dewan Komisaris l Board of Commissioners Richard R. Wiriahardja Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1953. Lulus tahun 1981 dengan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan memulai kariernya sebagai Sales Engineer PT Metrodata Indonesia 1978‐1979. Kemudian menjabat sebagai Asisten General Manager Grup Harapan 1979‐1982, Direktur Utama PT Hidayat Utama Sejahtera 1982‐1990, Direktur PT Bintang Mitra Semestaraya 1989‐1999, Direktur PT Cahaya Kharisma Teguhmandiri 1991‐1998, Komisaris Utama PT Roda Panggon Harapan Tbk. 1992‐1993, Direktur PT Alvita Sunta 1992‐1996, Komisaris Utama PT Erses Sejahtera 1992‐1996, Direktur Utama PT Sinar Slipi Sejahtera 1992‐1997, Direktur PT Bhaskara Mutu Sentosa 1992‐1996, Direktur Utama PT Laksayudha Abadi 1993‐1999, Komisaris Utama PT Sinar Kompas Utama 1992‐2004, Direktur Utama PT Suryagajah Maspertiwi 1995‐1997, Komisaris PT Maxima Perdana Finance 1997‐ 1998, Direktur Utama PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. untuk periode 1985‐1994 dan 1997‐2005. Komisaris PT Citra Kebun Raya Agri (d/h PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 1997‐2009, Komisaris Utama PT Muribens Otograha 2001‐2002. Direktur Utama PT Roda Panggon Harapan Tbk. 2001‐2007, Komisaris PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. 2007‐2009, Komisaris Utama PT Roda Panggon Harapan Tbk. 1998‐2001, Komisaris PT Royal Oak Development Asia Tbk. 2007‐2010, Direktur PT Tiara Bali International 2008‐2010. Hingga saat ini memegang jabatan antara lain: sebagai Direktur PT Bumi Mahligai Sejahtera sejak tahun 1989, Komisaris PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) sejak tahun 1991, Komisaris PT Artha Era Primayasa sejak tahun
Richard R. Wiriahardja President Commissioner Indonesian citizen, born in Jakarta in 1953. Graduated in 1981 with a degree in Economics from the University of Indonesia and began his career as a Sales Engineer PT Metrodata Indonesia 1978‐1979. Later served as Assistant General Manager Grup Harapan 1979‐1982, President Director PT Hidayat Utama Sejahtera 1982‐1990, Director PT Bintang Mitra Semestaraya 1989‐1999, Director PT Cahaya Kharisma Teguhmandiri 1991‐1998, President Commissioner PT Roda Panggon Harapan Tbk. 1992‐1993, Director PT Alvita Sunta 1992‐1996, President Commissioner PT Erses Sejahtera 1992‐ 1996, President Director PT Sinar Slipi Sejahtera 1992‐1997, Director PT Bhaskara Mutu Sentosa 1992‐1996, President Director PT Laksayudha Abadi 1993‐1999, President Commissioner PT Sinar Kompas Utama 1992‐2004, President Director PT Suryagajah Maspertiwi 1995‐1997, Commissioner PT Maxima Perdana Finance 1997‐1998, President Director PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. untuk periode 1985‐1994 dan 1997‐2005. Commissioner PT Citra Kebun Raya Agri (d/h PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 1997‐2009, President Commissioner PT Muribens Otograha 2001‐2002. President Director PT Roda Panggon Harapan Tbk. 2001‐2007, Commissioner PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. 2007‐2009, President Commissioner PT Roda Panggon Harapan Tbk. 1998‐2001, Commissioner PT Royal Oak Development Asia Tbk. 2007‐2010, Director PT Tiara Bali International 2008‐2010. Recent positions are Director PT Bumi Mahligai Sejahtera since 1989, Commissioner PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) since 1991, Commissioner PT Artha Era Primayasa since 1999, President Commissioner PT Ribens Autocars since
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 40
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
1999, Komisaris Utama PT Ribens Autocars sejak tahun 2002, Komisaris PT Sinar Kompas Utama sejak tahun 2004, Komisaris Utama PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. sejak tahun 2008, Komisaris PT Tiara Bali International sejak 2010 dan Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 1999.
2002, Commissioner PT Sinar Kompas Utama since 2004, President Commissioner PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. since 2008, Commissioner PT Tiara Bali International since 2010 and President Commissioner PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk since 1999.
Dra. Ng Boen Jean (Yesisca Veronica Wijaya) Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Tebing Tinggi pada tanggal 18 Pebruari 1961. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Universitas Atmajaya, Yogyakarta pada tahun 1985 dan Magister Manajemen Information System di Universitas Bina Nusantara Jakarta pada tahun 2003. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, menjabat sebagai Direktur dan Executive Vice President di PT Apac Inti Corpora.
Dra. Ng Boen Jean (Yesisca Veronica Wijaya) Commissioner
Sampai saat ini masih menjabat sebagai Komisaris di PT Pangkalan Baru Indah dan Direktur di PT Kharisma Kemingking. Bergabung dengan Perseroan sejak tanggal 8 Juni 2009 sebagai Komisaris Independen.
Currently still serving as Commissioner PT Pangkalan Baru Indah and Director PT Kharisma Kemingking. Joined the Company since 8 Juni 2009 as Independent Commissioner.
Indonesian citizen, born at High Cliff on 18 February 1961. Graduated Bachelor of Economics Universitas
Atmajaya, Yogyakarta pada tahun 1985 dan Magister Manajemen Information System of Universitas Bina Nusantara Jakarta in 2003. Prior to joining the Company, served as Director and Executive Vice President PT Apac Inti Corpora.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 41
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Dewan Direksi l Board of Directors Welly Thomas Direktur Utama Warga Negara Indonesia, lahir di Ujung Pandang pada tanggal 11 Desember 1972. Menyelesaikan pendidikan MBA di Eastern Michigan University, Michigan, USA pada tahun 1996 dan memulai karir sebagai Equity Sales pada ABN AMRO ASIA Securities pada tahun 1997 – 2000. Menjabat sebagai Vice President Equity Sales Net Securities pada tahun 2000 – 2003. Sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Retco Prima Energi, sebagai Direktur Utama PT Binatek Reka Kruh, dan sebagai Direktur Utama PT Regis Energi Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk sejak tahun 2011.
Welly Thomas President Director
Robinson Direktur
Robinson Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Sidikalang pada tanggal 4 April 1962. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Kimia di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1987 dan memulai karir sebagai Sales Executive di PT Delta Mas Sejahtera Abadi pada tahun 1987–1988, sebagai Sales Executive di PT Bina Sahabat Sejati pada tahun 1988 – 1989, dan menjabat sebagai Direktur di PT Profilindo Manunggal pada tahun 1990–1992. Kemudian menjabat sebagai Technical Sales Executive PT Union Carbide Indonesia pada tahun 1992–1993, Assistant Marketing Manager/ Manager di PT Griya Dhananjaya pada tahun 1993–1998, dan menjabat sebagai Marketing & Sales Manager PT Sulfindo Adiusaha sejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2008, serta menjabat sebagai Direktur PT Regis Energi Indonesia sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Bergabung dengan Perseroan sebagai Direktur Utama sejak
Indonesian citizen, born in Sidikalang on April 4, 1962. Graduated Bachelor of Chemical Engineering in Bandung Institute of Technology in 1987 and began his career as a Sales Executive in PT Delta Mas Sejahtera Abadi 1987–1988, Sales Executive PT Bina Sahabat Sejati 1988–1989, and served as a Director PT Profilindo Manunggal 1990–1992. Later served as Technical Sales Executive PT Union Carbide Indonesia 1992–1993, Assistant Marketing Manager/ Manager PT Griya Dhananjaya 1993–1998, and served as Marketing & Sales Manager PT Sulfindo Adiusaha 1999 ‐ 2008, and served as Director of PT Regis Energy Indonesia 2006‐2009. President Director PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk 2008‐2011. Director PT Bintang Mitra Semestaraya since 2011.
Indonesian citizen, born in Ujung Pandang on December 11, 1972. Completing an MBA at Eastern Michigan University, Michigan, USA in 1996 and began his career as an Equity Sales at ABN AMRO Asia Securities in 1997 to 2000. Served as Vice President of Equity Securities Net Sales in the year 2000 to 2003. Since 2006 until now served as Commissioner of PT Retco Prima Energy, as Director of PT Binatek Reka Kruh, and as Director of PT Energi Indonesia Regis. President Director of PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk since 2011.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 42
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
tanggal 5 Desember 2008. Suhsih M. Boentoro Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Pangkal Pinang pada tahun 1970. Lulus tahun 1994 dengan gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akutansi dari Universitas Atmajaya. Memulai karirnya di Arthur Andersen – Prasetio, Utomo & Co., Registered Public Accountants 1994‐1999. Semenjak tahun 1999 sampai dengan tahun 2005 menjabat sebagai Direktur pada PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. Selain itu menjabat sebagai Direktur Utama pada PT Artha Era Primayasa dan Direktur Perseroan sejak tahun 1999. Rinaldi Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada 6 April 1970. Lulus tahun 1994 dengan gelar Bachelor of Science di bidang Finance dan Marketing dari University of Oregon, USA. Memulai karirnya di Bursa Paralel Indonesia 1994–1995, di Bursa Efek Surabaya 1995‐2006, di Yayasan Indonesia Forum 2007, PT Batavia Prosperindo Sekuritas 2008–2009, PT Bapindo Bumi Sekuritas 2009–2010, PT Kresna Graha Sekurindo 2011, dan Direktur PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk sejak 2011.
Suhsih M. Boentoro Director Indonesian citizen, born in Pangkal Pinang in 1970. Graduated in 1994 with a degree in Economics in Accounting from the University of Atma Jaya. Started her career in Arthur Andersen – Prasetio, Utomo & Co., Registered Public Accountants 1994‐1999. Director PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 1999‐2005. President Director PT Artha Era Primayasa since 1999 and Director PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk since 1999.
Rinaldi Director Indonesian citizen, born in Jakarta on 6 April 1970. Graduated in 1994 with a Bachelor of Science degree in Finance and Marketing from the University of Oregon, USA. Started his career in Bursa Parallel Indonesia 1994‐1995, the Surabaya Stock Exchange 1995‐2006, the Foundation of Indonesia Forum in 2007, PT Batavia Prosperindo Securities from 2008‐2009, PT Bumi Bapindo Securities from 2009‐2010, PT Kresna Graha Sekurindo 2011, and Director of PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk since 2011.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 43
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Struktur Organisasi l Organization Structure Dewan Komisaris Board of Komite Audit Audit Dewan Direksi Board of Directors Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Internal Audit
Marketing & Sales Manager
Staf
Staf
Finance & Accounting Manager
Staf
Staf
Staf
Staf
Struktur Perseroan l Corporate Structure
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk.
100%
99,99%
Bittlestone Capital Inc. (BVI)
PT Retco Prima
30% TAC ‐Tanjung Miring Timur 3,44 Esk Ltd. (BVI)
2,73 Kulczyk Oil Ventures Inc.
90%
90%
PT Binatek Reka Kruh
PT Indama Putera Kayapratama *(1)
100
100%
TAC‐Kruh
TAC‐Kaya
4,42 Triton Petroleum Pte. Ltd.
* Catatan Notes : 1. PT IPK dijual pada bulan Maret 2011 l PT IPK was sold in March 2011 2. PT RPE menjual 30% kepemilikan TAC Pertamina pada bulan Juni 2011 l PT RPE sold its TAC Pertamina business in June 2011
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 44
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Profil Anak Perusahaan l Corporate Subsidiaries
PT Binatek Reka Kruh (“BRK”) PT Binatek Reka Kruh (“BRK”) Establishment Pendirian BRK didirikan pada tanggal 16 April 1999 berdasarkan BRK was established on April 16, 1999 based on Akta Pendirian No. 44 yang dibuat di hadapan Siti Notarial Deed of Establishment No.. 44, of Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Pertiwi Henny Singgih, SH, Notary in Jakarta. tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Deed has been approved by the Minister of Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Justice and Human Rights Republic of Indonesia Keputusan No. C‐13136. HT.01.01.TH.2001, tanggal 18 in Decree No. C‐13 136. HT.01.01.TH.2001, dated Oktober 2001. Anggaran Dasar Perusahaan telah October 18, 2001. Articles of Association have mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan been amended several times, and recent changes terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para to the Deed Decree Shareholders Decision No. 66 Pemegang Saham No. 66 tanggal 19 Agustus 2009 dari dated August 19, 2009 from Deni Thanur, Deni Thanur, S.E.,S.H.,M.Kn., Notaris di Jakarta. S.E.,S.H.,M.Kn., Notary in Jakarta. This change has Perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Direktur been received and recorded by the Director Jenderal Administrasi Hukum Umum Republik General of General Law Administration of the Indonesia dengan surat No.AHU‐AH.01.10‐16424 Republic of Indonesia with a letter‐AH.01.10 AHU‐16424 September 29, 2009. tanggal 29 September 2009. Location Lokasi Senayan City, Panin Tower 10 Floor, Jl. Asia Afrika Senayan City, Panin Tower Lt. 10, Jl. Asia Afrika Lot 19, Lot 19, Jakarta 10270. Jakarta 10270. Kegiatan Usaha Business Activities Kegiatan usaha BRK sesuai dengan Anggaran Dasar BRK business activities in accordance with the adalah melakukan aktivitas pengeboran, eksplorasi, Articles of Association is to conduct drilling dan eksploitasi minyak bumi melalui perjanjian activities, exploration, production and marketing Technical Assitance Contract (“TAC”) dengan of crude oil through the treaty Technical Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Assistance Contract ("TAC") with Pertamina for a Negara (“Pertamina”) untuk periode 20 tahun yang period of 20 years which will expire on Mei 21, akan berakhir pada tanggal 21 Mei 2020. Kontrak TAC 2020. TAC contracts located in Kruh, Pendopo yang berlokasi di lapangan minyak Kruh, daerah area, South Sumatra, has a total area of the Pendopo, Sumatra Selatan ini memiliki total area operation area of 258,10 km ². pengoperasian seluas 258,10 km². Saat ini BRK memiliki 41 sumur pengeboran yang BRK currently has 41 drilling wells consisting of 5 terdiri dari 5 sumur berproduksi, sedangkan sisanya wells in production, while the remainder is 1 gas adalah 1 sumur gas, 5 sumur yang ditutup sementara well, 5 wells were shut down temporarily and 30 dan 30 sumur yang ditinggalkan. Sejak awal produksi abandoned wells. Since the beginning of sampai dengan 31 Desember 2011, produksi minyak production until December 31, 2011, oil di TAC BRK telah mencapai 313.737,78 barel. production in TAC BRK has reached 313.737,78 barrels.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 45
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Total cadangan minyak di lapangan Kruh berdasarkan Laporan “Reserve Audit and Valuation” yang dikeluarkan oleh Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung (”LAPI ITB”) pada tanggal 9 Juni 2008 adalah sebagai berikut : Cadangan
Total oil reserves in Kruh field based on Report "Audit and Valuation Reserve" issued by the Institute for Research and Industry Affiliate Institute of Technology Bandung ("LAPI ITB") on June 9, 2008 are as follows : Reserves
Ribu Barel (Mbbls) Proven
Thousand Barel (Mbbls) 219,3
Terbukti (Proven)
219,3
Terkira (Probable)
4.740,7
Probable
4.740,7
Mungkin ada (Possible)
2.553,5
Possible
2.553,5
Total
7.513,5
Total
7.513,5
Shareholders Pemegang Saham PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 90,00% PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 90,00% Irwan Rolando Jahja 5,71% Irwan Rolando Jahja 5,71% Ir. Erwin Jahja 4,29% Ir. Erwin Jahja 4,29% Pengurus Commissioners and Directors Komisaris Utama : Welly Thomas President Commissioner : Welly Thomas Komisaris : Ir. Erwin Jahja Commissioner : Ir. Erwin Jahja Direktur : Boediarto Boentaran Director : Boediarto Boentaran PT Retco Prima Energi (“RPE”) PT Retco Prima Energi (“RPE”) Pendirian Establishment RPE didirikan pada tanggal 20 September 1999 RPE was established on September 20, 1999 berdasarkan Akta Pendirian No. 78 yang dibuat di based on Notarial Deed of Establishment No.78 hadapan Harra Mieltuani Lubis, S.H., Notaris di Jakarta of Harra Mieltuani Lubis, SH, Notary in Jakarta, yang kemudian diubah dengan Akta Perubahan which was amended by the Deed of Amendment Anggaran Dasar No. 65 tanggal 21 Oktober 1999 yang No. 65 dated October 21, 1999, of Irawan dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Soerodjo, SH, Notary in Jakarta. Deed and its Jakarta. Akta Pendirian dan perubahannya ini telah amendment has been approved by the Minister mendapat pengesahan oleh Menteri Kehakiman of Justice of the Republic of Indonesia in the Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C‐ Decree No. C‐19 491. HT.01.01.TH.99 on 19491. HT.01.01.TH.99 pada tanggal 3 Desember 1999. December 3, 1999. Articles of Association have Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa been amended several times and lastly with Deed kali perubahan dan yang terakhir dengan Akta Decree No. 5 Deed Shareholders Decision dated Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 5 December 4, 2009 of Deni Thanur, S.E., S.H.,
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 46
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
tanggal 4 Desember 2009 dari Deni Thanur, M.Kn., Notary in Jakarta. This change has been S.E.,S.H.,M.Kn., Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah received and recorded in the database diterima dan dicatat didalam database Sistem Administration System of Law and Human Rights Administrasi Badan hukum dan Hak Asasi Manusia Republic of Indonesia through letter No.. AHU ‐ Republik Indonesia melalui surat No. AHU – AH.01.10‐ AH.01.10‐22 533 dated December 11, 2009. 22533 tanggal 11 Desember 2009. Lokasi Location Senayan City, Panin Tower Lt. 10, Jl. Asia Afrika Lot 19, Senayan City, Panin Tower 10th FLoor, Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270. Jakarta 10270. Kegiatan Usaha Business Activities Kegiatan usaha RPE sesuai dengan Anggaran Dasar RPE business activities in accordance with the adalah melakukan aktivitas pengeboran, eksplorasi, Articles of Association is to conduct drilling activities, exploration, production and marketing produksi dan pemasaran minyak bumi. of crude oil. Pemegang Saham PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 99,99% Welly Thomas 0,01% Pengurus Komisaris : Welly Thomas Direktur Utama : Boediarto Boentaran Direktur : Ira Yulianti Bittleston Capital Inc. (“BCI”) Pendirian BCI, berkedudukan di British Virgin Islands, didirikan pada tanggal 23 April 2007 dan terdaftar dengan nomor usaha 1400372. Lokasi Palm Grove House, P.O. Box 438, Road Town, Tortola, British Virgin Islands. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha BCI adalah melakukan investasi pada perusahaan‐perusahaan yang bergerak pada sektor pertambangan minyak dan gas bumi yang memiliki proyek pertambangan di Brunei, Syria dan Ukraine. Pada awalnya BCI memiliki investasi dalam bentuk
Shareholders PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 99,99% Welly Thomas 0,01% Commissioners and Directors Commissioner : Welly Thomas President Director : Boediarto Boentaran Director : Ira Yulianti Bittlestone Capital Inc. (“BCI”) Establishment BCI, based in British Virgin Islands, was established on April 23, 2007 and registered under the business number 1400372. Location Palm Grove House, P.O. Box 438, Road Town, Tortola, British Virgin Islands. Business Activities BCI is an investment company engaged in investment of the mining sector oil and gas which has mining projects in Brunei, Syria and Ukraine. Initially BCI had investment in shares of Triton Hydrocarbons Pty Ltd (Australia) ("Triton") and
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 47
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
saham pada Triton Hydrocarbons Pty Ltd (Australia) (“Triton”) dan ESK Ltd. (British Virgin Island). Selanjutnya pada bulan Oktober 2009 dilakukan compulsory swap share terhadap seluruh penyertaan saham BCI di Triton oleh Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada) (“KOV”). Atas hasil compulsory swap share tersebut, BCI menerima 10.960.711 saham biasa KOV dan 1.996.123 saham preferen KOV dimana saham preferen KOV kemudian dikonversi menjadi saham biasa di Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore) (“TPPL”) pada pertengahan tahun 2010. Sehingga saat ini BCI memiliki investasi dalam bentuk saham pada KOV, ESK Ltd., dan TPPL, masing‐masing dengan kepemilikan sebesar 2,73%, 3,44%, dan 4,42%. KOV merupakan Perseroan terbuka dimana sahamnya mulai diperdagangkan di Bursa Efek Warsaw (Polandia) pada tanggal 25 Mei 2010. Pemegang Saham PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 100,00% Pengurus Direktur : First Pacific (Asia) Pte Ltd
ESK Ltd. (British Virgin Island). Later in October 2009 made compulsory swap share for all BCI shares in Triton by Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada) ("KOV"). The result from the compulsory share swap, the BCI received 10,960,711 common shares and 1,996,123 preferred shares of KOV which are then converted into common stock at Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore) ("TPPL") in mid‐ 2010. BCI has investments in shares in KOV, ESK Ltd., and TPPL, each with holdings of 2.73%, 3.44% and 4.42%. KOV is a public company in which shares are traded on the Warsaw Stock Exchange (Poland) on May 25, 2010. Shareholder PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 100,00% Management Director : First Pacific (Asia) Pte Ltd
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 48
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Sumber Daya Manusia l Human Resources Karyawan merupakan salah satu aset Perseroan yang penting bagi kelangsungan berjalannya usaha Perseroan. Oleh karenanya, Perseroan memandang pentingnya menjaga agar sumber daya manusia yang dimiliki Perseroan selalu mengedepankan profesionalitas dan efektivitas di bidangnya masing‐ masing. Adanya kerjasama yang baik di setiap divisi dapat menunjang performa Perseroan dalam meraih prestasi terbaik. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, jumlah karyawan Perseroan dan anak perusahaan sebanyak 56 karyawan, dengan komposisi sebagai berikut :
Employees are one amongst the important assets of the Company for the survival of the Company business. Therefore, the Company considers important for keeping the human resources professionalism and effectiveness in their respective fields. The existence of good cooperation in each division will support the Companyin achieving the best performance.
As of December 31, 2011, the number employees of the Company and the subsidiaries are 56 employees, with the following composition:
Komposisi Karyawan Tetap Perseroan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Jabatan Composition of Permanent Employees of the Company and the Subsidiaries based on Hierarchial Jabatan/Position
31‐Des 2011
Komisaris / Commissioner Direksi / Director Manajer / Manager Supervisor/Staff
Perusahaan Company 2 4 2 29 35
2010 Anak Perusahaan Subsidiaries 5 4 3 9 21
Perseroan Company 2 3 2 16 23
Anak Perusahaan Subsidiaries 3 2 3 5 13
Komposisi Karyawan Tetap Perseroan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Pendidikan Compisition of Permanent Employess of the Company and the Subsidiaries based on Educational Background Jenjang Pendidikan Education Sarjana / Bachelor Sarjana Muda / Diploma SLTA/Sederajat / High School Lain‐lain / Others
Perseroan Company 12 4 19 0 35
31‐Des 2011 Anak Perusahaan Subsidiaries 12 2 7 0 21
2010 Perseroan Company 12 4 7 0 23
Anak Perusahaan Subsidiaries 10 2 0 0 12
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 49
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Komposisi Karyawan Tetap Perseroan dan Anak Pusahaan Menurut Kelompok Usia Composition of Permanent Employess of the Company and the Subsidiaries based on Age Kelompok Usia Age <30 tahun / <30 years 31 – 40 tahun/31‐40 years 41 – 50 tahun/41‐50 years >50 tahun/>50 years
31‐Des 2011 Perseroan Company 6 10 15 4 35
2010 Anak Perusahaan Subsidiaries 2 6 9 3 21
Perseroan Company 1 5 14 3 21
Anak Perusahaan Subsidiaries 1 4 2 5 13
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 50
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Struktur Pemegang Saham l Shareholders Structure Komposisi Pemegang Saham Perseroan per 31 Desember 2011 : Shareholders Composition of the Company as of December 31, 2011 : Jumlah Saham Persentase Pemegang Saham l Ditempatkan dan Disetor Kepemilikan l Shareholder (lembar) l Percentage of Shares Issued and Fully Ownership Paid (shares) (%) Credit Suisse Singapore* PT Artha Era Primayasa Richard Rachmadi Wiriahardja Maria Florentina Tulolo Masyarakat Public < dibawah 5% < 5% ownership Jumlah / Total
Jumlah l Amount (Rp)
823.199.832 70.000.000 3.755.000 1.000.000
71,01 6,04 0,32 0,09
411.599.916.000 35.000.000.000 1.877.500.000 500.000.000
261.245.168
22,54
130.622.584.000
1.159.200.000
100,00
579.600.000.000
•
Terdiri dari sub account Consist of :
Ellijah Group Limited – 423.199.832 saham / shares Chance Stand Finance Ltd. – 400.000.000 saham / shares
Kepemilikan saham oleh Komisaris dan Direksi Perseroan per 31 Desember 2011 : Shares Ownership by Commissioners and Directors of the Company as December 31, 2011 : Nama l Name Jabatan l Position Jumlah Saham l Persentase l Shares Percentage Richard R. Wiriahardja Komisaris Utama l 3.755.000 0,32 President Commissioner Dra. Ng Boen Jean Komisaris l ‐ ‐ (Yesisca Veronica Wijaya) Commissioner Welly Thomas Direktur Utama ‐ ‐ President Director Suhsih M. Boentoro Direktur l Director ‐ ‐ Robinson Direktur l Director ‐ ‐ Rinaldi Direktur l Director ‐ ‐
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 51
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Alamat Perusahaan, Cabang, & Anak Perseroan l Company Address, Branches, & Subsidiaries BMSR Kantor Pusat l Head Office PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk Senayan City‐Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia Phone : 62 21 7278 1760 (Hunting) Fax : 62 21 7278 2151, 7278 2164 BMSR Kantor Cabang l Branches BMSR Bandung Jl. Padalarang Km. 2, Kampung Simpang, Desa Kertajaya Bandung 40553 Phone : 62 22 680 8526 Fax : 62 22 681 0001 BMSR Semarang Jl. Tugu Wijaya IV No. 3 Kawasan Industri Tugu Wijaya Kusuma – Mangkang Semarang Phone : 62 24 866 5487 Fax : 62 24 866 5488 BMSR Anak Perusahaan l Subsidiaries
BMSR Medan Wisma BII, Lt. 4, Suite 408 Jl. P. Diponegoro No. 18 Medan 20152 Phone : 62 61 457 8008 Fax : 62 61 457 3165 BMSR Surabaya Komplek Angtropolis Jl. Margomulyo 46 Blok H No, 27 Greges, Surabaya 60186 Phone : 62 31 749 1070 Fax : 62 31 749 9746
PT Binatek Reka Kruh (BRK) Senayan City‐Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia Phone : 62 21 7278 1858 Fax : 62 21 7278 1859 PT Retco Prima Energi (RPE) Senayan City‐Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia Phone : 62 21 7278 1852 Fax : 62 21 7278 1857
Bittlestone Capital Inc. (BCI) Palm Grove House P.O. Box 438, Road Town Tortola, British Virgina Islands.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 52
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan l Responsibility for Annual Reporting Laporan tahunan 2011 ini berikut laporan keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggung jawab Managemen Perseroan dan telah disetujui oleh para anggota Dewan Komisaris dan para anggota Direksi dengan membubuhkan tanda tangan masing‐masing di bawah ini : This 2011 annual report and the accompanying financial statements and related financial information are the responsibility of the Management of the Company and have been approved by the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below:
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 53
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
Laporan Auditor Independen & Laporan Keuangan Konsolidasi l Independet Auditors’ Report & Consolidated Financial Statements
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 54
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report Dan/And Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statements Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 For The Years Ended December 31, 2011 and 2010
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT AND CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Pernyataan Direksi
Directors’ Statement Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian
1-3
Consolidated Statement of Financial Position (Balance Sheet)
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
4-5
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7-8
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
9-68
Consolidates Statements of Changes in Equity Consolidated Statements of Cash Flows Notes to Consolidated Financial Statements
The original consolidated financial statements includes herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements includes herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements includes herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements includes herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Aset
Catatan/ Notes
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) As of December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2011
2010
Jan 1, 2010
Aset Lancar Kas dan Setara Kas Investasi Jangka Pendek Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Persediaan Pajak Dibayar Di Muka Biaya Dibayar Di Muka
2c,2e,3
138.757.851.404
36.970.543.903
11.366.800.016
2c,4 2c,5
12.000.000.000
27.075.773.875
17.925.000.000
195.286.325.195 340.062.823 7.685.038.957 39.901.365.290 592.783.186
186.300.163.838 66.508.822.762 8.376.194.735 29.585.150.424 400.449.265
182.130.873.775 69.135.064.163 13.029.966.728 14.943.922.256 1.852.691.631
394.563.426.855
355.217.098.802
310.384.318.569
2c,6 2f,7 8 2g
Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Investasi Jangka Panjang Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap - Bersih Biaya yang Dapat Dipulihkan Aset Minyak dan Gas Bumi Goodwill Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset
Assets Current Assets Cash and Cash Equivalents Short-term Invesments Trade Receivables Third Parties Other Receivables Inventories Prepaid Tax Prepaid Expenses Total Current Assets Non-Current Assets Investment in Associaties Company Long-term Investments Deferred Tax Assets Fixed Assets – Net
2h,9
-
11.201.854.552
13.037.322.010
2c.10 2s,26 2i,11
34.100.449.768 783.772.392 12.631.658.960
71.892.341.694 536.259.500 442.192.727
133.274.948.400 457.838.000 628.990.964
12
135.155.727.560
125.703.056.273
122.608.138.506
2j,13 2k,14
81.241.043.611 6.939.779.860
35.872.874.191 125.354.111.684 10.693.829.315
37.384.148.270 154.346.092.402 8.550.042.030
270.852.432.151
381.696.519.936
470.287.520.582
Recoverable Cost Oil and Gas Properties Goodwill Other Assets Total Non-Current Assets
665.415.859.006
736.913.618.738
780.671.839.151
Total Assets
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements includes herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Liabilitas dan Ekuitas
Liabilitas Jangka Pendek Utang Bank Jangka Pendek Utang Usaha Pihak Ketiga Utang Lain-lain Utang Pajak Biaya yang Masih Harus Dibayar Uang Muka Pelanggan Bagian Utang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Bagian Utang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Lebih dari Satu Tahun Utang Pihak Berelasi Liabilitas Lain-lain Jangka panjang Jumlah Liabilitas Panjang Jumlah Liabilitas
Catatan/ Notes
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS)-Continued As of December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2011
2010
Jan 1, 2010
Liabilities and Equity
Current Liabilities 2c,15 2c,16 2c,17 18 2c,19
2c,20
59.570.208.733
69.006.963.466
68.932.945.052
179.153.913.633 235.547.638.544 182.217.949.175 37.144.031.629 19.704.807.652 17.146.901.075 413.114.475 5.021.108.046 2.659.560.631 7.403.453.927
4.352.290.683
7.230.825.749
3.926.083.327
4.909.608.898
3.723.429.131
2.005.746.975
2.005.746.979
2.005.746.890
289.616.552.699 340.548.164.268 283.917.357.703
2n,2s,29
2c, 20
Short-term Bank Loan Trade Payables Third Parties Other Payables Taxes Payable Accrued Expenses Advances from Customers
Current portion of Long Term Payable Total Current Liabilities Non-Current Liabilities Estimated Liabilities for Employee Benefits
2.991.699.000
2.145.038.000
1.831.352.000
1.440.998.737 -
3.446.745.710 -
5.452.492.748 200.000.000
663.532.764
657.898.444
965.445.800
5.096.230.501
6.249.682.154
8.449.290.548
Non-Current Portion Of Long-Term Payable Due to a Related Party Other Non-Current Liabilities Total Non-Current Liabilities
294.712.783.200 346.797.846.422 292.366.648.251
Total Liabilities
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements includes herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan / Notes
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS)-Continued As of December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2011
2010
Jan 1, 2010
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham – Nilai Nominal Rp 500 Per Saham Modal Dasar Rp 1.344.000.000 Saham Modal Ditempatkandan Disetor Penuh 1.159.200.000 Saham Biaya Emisi Saham Rugi yang Belum Terealisasi atas Efek Tersedia Untuk Dijual Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Anak Perusahaan Saldo Laba (Defisit) Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya
Kepentingan non Pengendali Jumlah Ekuitas Bersih Jumlah Liabilitas dan Ekuitas - Bersih
Equity Attributable to Owners of the Parent
21
579.600.000.000 579.600.000.000
579.600.000.000
21
(11.389.551.711)
(11.389.551.711)
4.10
22
2a
(11.389.551.711)
Capital Stock - Rp500 Par Value per Share Authorized 1,344,000,000 Shares Issued and Fully Paid 1,159,200,000 Shares Issuance Cost of Shares
(75.346.724.922)
(63.128.835.488)
(31.900.070.884)
(21.329.690.662)
(21.297.870.092)
(11.248.284.458)
1.750.000.000
1.750.000.000
1.750.000.000
Unrealized Loss on Available For Sale Investments Translation Difference On Subsidiaries Financial Statements Retained Earnings (Deficit) Appropriated
(102.581.801.600)
(95.417.970.393)
(38.507.009.132)
Unappropriated
370.702.231.105
390.115.772.316
488.305.083.815
844.701
-
107.085
Non-Controlling Interest
370.703.075.806
390.115.772.316
488.305.190.900
Total Equity - Net
665.415.859.006
736.913.618.738
780.671.839.151
Total Liabilities and Equity - Net
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
3
The original consolidated financial statements includes herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes Pendapatan Beban Pokok Penjualan
2m,23 2m ,24
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2011
2010
1.622.695.783.785 (1.493.834.217.320)
1.278.554.902.119 (1.194.026.556.310)
Revenue Cost of Goods Sold
128.861.566.465
84.528.345.809
Gross Profit
69.513.290.609 6.207.387.155
61.458.072.320 7.178.133.114
Jumlah Beban Usaha
75.720.677.764
68.636.205.434
Total OperatingExpenses
Laba Usaha
53.140.888.701
15.892.140.375
Income from Operation
Laba Kotor Beban Usaha Penjualan Umum dan Administrasi
Pendapatan (Beban) Lain-lain Penghasilan Bunga Beban Bunga dan Beban Pendanaan Rugi Selisih Kurs bersih Kerugian Penurunan Nilai Investasi Anak Perusahaan Penurunan Nilai Goodwill Rugi Divestasi Anak Perusahaan Rugi yang Telah Terealisasi Dari Efek Untuk Diperdagangkan Keuntungan penjualan investasi anak perusahaan Lain-lain – Bersih Jumlah Beban Lain-lain Bersih Rugi Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
25
Operating Expenses Selling General and Administration
Other Income (expenses) Interest Income Interest Expense and Finance Charges Foreign ExchangLoss- Net
3.883.992.981
1.699.996.364
(8.527.877.196) (1.408.660.637)
(11.068.304.442) (4.851.966.762)
-
(18.249.031.578)
14
(27.213.029.266)
(28.991.980.718)
1c
(43.026.308.476)
-
Loss on sale of subsidiary Realized Loss on Investment In Trading Securities
4
(24.501.575.125)
(6.452.769.375)
9
33.571.415.071 8.447.936.050
(882.806.460)
(58.774.106.598)
(68.796.862.971)
Loss decrease in Value Subsidiary’s Investment Impairment value of Goodwill
Gain on sale investment in subsidiary Others -net Total Other Charges - Net Loss before Income Tax
(5.633.217.897)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(52.904.722.596)
Benefit (Expense)
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements includes herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN - Lanjutan Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Kini Tangguhan Jumlah
Jumlah Rugi Tahun Berjalan Rugi komprehensif lain: Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Rugi yang Belum Terealisasi atas Efek Tersedia Untuk Dijual Jumlah Rugi komprehensif Periode berjalan Jumlah Rugi komprehensif Tahun Berjalan Yang Dapat Di atribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non pengendali Jumlah
2011
2010
(1.777.281.500) 247.512.891 (1.529.768.609)
(4.084.767.250) 78.421.500 (4.006.345.750)
Income Tax Benefit (Expense) Current Deferred Total
(7.162.986.506)
(56.911.068.346)
Total loss For the Year
(7.163.831.207)
(56.910.961.261)
Total loss For the year Attributable to: Owners of the Parent
844.701 (7.162.986.506)
(107.085) (56.911.068.346)
Non-Controlling Interests Total
(6,18)
(49,10)
Loss Per Share
(7.162.986.506)
(56.911.068.346)
Total loss For the Current Year Other comprehensive loss:
(31.820.570)
(10.049.585.634)
(12.217.889.434)
(31.228.764.604)
(19.412.696.510)
(98.189.418.584)
Unrealized Loss on AvailableFor-Sale Investments Total comprehensive loss For the year
(19.413.541.211)
(98.189.311.499)
Total loss For the Current Year attributable to: Owners of the Parent
844.701 (19.412.696.510)
(107.085) (98.189.418.584)
Non-Controlling Interests Total
2p,26
Jumlah Rugi Periode Berjalan Jumlah Rugi Periode Berjalan Yang Dapat di Atribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non pengendali Jumlah Rugi Per Saham
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME - Continued For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2q,27
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Translation difference on financial statement
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements include herein are in Indonesian language. PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2011and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk / Attributable to the owners of the parent entity
Biaya emisi saham / Issuance Cost of Shares
Modal saham/ Capital stock Saldo 1 Januari 2010
579.600.000.000
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan perusahaan/ Translation difference on financial statements
Rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual/ Unrealized loss on available-for-sale investments
(11.389.551.711)
(31.900.070.884)
Saldo laba (defisit)/ Retained earnings (deficit) Telah ditentukan Belum ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
(11.248.284.458)
1.750.000.000
Rugi tahun berjalan Rugi komprehensif lainya:
Jumlah/ Total
Kepentingan non pengendali/ non -controlling interest
Total ekuitas/ Equity
(38.507.009.132)
488.305.083.815
107.085
488.305.190.900
Balance January 1, 2010
(56.910.961.261)
(56.910.961.261)
(107.085)
(56.911.068.346)
Net loss Loss other comprehensive :
Rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual
-
-
(31.228.764.604)
-
-
-
(31.228.764.604)
-
(31.228.764.604)
Selisih kurs penjabaran perusahaan
-
-
-
(10.049.585.634)
-
-
(10.049.585.634)
-
(10.049.585.634)
579.600.000.000
(11.389.551.711)
(63.128.835.488)
(21.297.870.092)
1.750.000.000
(95.417.970.393)
390.115.772.316
-
390.115.772.316
Balance December 31, 2010
(7.163.831.207)
844.701
(7.162.986.506)
Net loss Loss other comprehensive :
Saldo 31 December 2010
Translation difference on
Rugi tahun berjalan Rugi komprehensif lainya: Rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual
Unrealized loss on available for -
-
(12.217.889.434)
-
-
-
(12.217.889.434)
-
(12.217.889.434)
-
-
-
(31.820.570)
-
-
(31.820.570)
-
(31.820.570)
579.600.000.000
(11.389.551.711)
(75.346.724.922)
(21.329.690.662)
1.750.000.000
(95.417.970.393)
370.702.231.105
844.701
370.703.075.806
Selisih kurs penjabaran perusahaan Saldo 31 December 2011
Unrealized loss on available for for sale
for sale investment Translation difference on
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan konsolidasian Keuangan secara keseluruhan.
Balance December 31, 2011
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
6
The original consolidated financial statements includes herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada Pemasok dan beban lain Pembayaran kepada karyawan Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran pajak penghasilan badan Kas Bersih yang Diperoleh Dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pembelian aset tetap Investasi efek utang Penerimaan dari penjualan anak perusahaan Penghasilan bunga atas investasi Penerimaan dari penjualan investasi pada anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2011
2010
1.679.583.649.500
1.265.217.227.920
(1.608.043.819.913) (6.656.707.733)
(1.213.183.647.522) (5.348.899.635)
65.883.121.854
46.684.680.763
(4.889.478.583)
(1.031.490.125)
59.993.643.271
45.653.190.638
Cash Flows from Operating Activities Receipts from customers Payments for suppliers and others expense Payments to employees Cash generated from operations Payments of corporate income tax Net Cash Provided by Operating Activities
(13.103.739.359) 10.000.000.000
(1.200.000) (10.000.000.000)
4.485.173.331
-
3.883.992.981
1.699.996.364
Cash Flows from Operating Activities Acquisition of fixed assets Investment in debt securities Receipts from sold of subsidiary Interest income on investment
1.372.234.500
Receipts from sale of investment in Subsidiaries and associate Company
57.255.820.526
62.521.247.479
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(6.928.969.136)
Net cash provided by ( used in) investment activities
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
7
The original consolidated financial statements includes herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan / Notes
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (Continued) For The Years Ended December 31, 2010 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2011
2010
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (Pembayaran) penerimaan dari utang bank jangka pendek Pembayaran beban bunga dan beban pendanaan Pembayaran utang jangka Panjang Penurunan utang pihak berelasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(19.970.378.902)
(13.200.032.978)
Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas
102.544.511.848
25.524.188.524
(757.204.347)
79.555.363
36.970.543.903
11.366.800.016
Effect from translation Difference Cash and Cash Equivalents At Beginning of Year
138.757.851.404
36.970.543.903
Cash and Cash Equivalents at End of Year
Efek atas selisih kurs penjabaran Kas dan Setara Kas Awal Tahun Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
(9.436.754.733)
74.018.414
(8.527.877.196)
(11.068.304.442)
(2.005.746.973)
(2.005.746.950)
-
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(200.000.000)
Cash Flows from Financing Activities (Payment) Receipts from short-term bank loan Interest expense and finance charges paid Payment of long-term payable Decrease in due to a related party Net cash used in financing activities Net Increase in Cash and Cash equivalents
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a. Company Establishment
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 16 November 1989 berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah dengan Akta dari Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya. Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4423. HT.01.01. Th.95 tanggal 17 April 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan No. 4209. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM -LK) No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-25241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0121799.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008. Berdasarkan akte notaris tanggal 24 Juni 2011 No. 74 dari SP. Henny Singgih, SH pemegang saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-AH.01.10-24436 tanggal 29 Juli 2011.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (the Company) was established on November 16, 1989 based on Notarial Deed No. 240 of Mrs Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., which had been amended by Notarial Deed No. 246 dated May 31, 1991 by the same Notary regarding the change of name from PT Bintang Mahkota Semestaraya into PT Bintang Mitra Semestaraya. The Deed of Establishment and its amendments had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C2-4423. HT.01.01. Th.95 dated April 17, 1995 and had been published in the state gazette of the Republic of Indonesia dated September 19, 1997 No. 75, Supplement No. 4209. The Company's Articles of Association have been amended several times. In 2008, amendments included by Notarial Deed No. 10 of Fathiah Helmi, S.H., dated September 17, 2008 which, among other things, the increase of issued and paid-up capital of the Company and approval of changes in the Company's Articles of Association to conform with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. regarding the Company's Articles of Association Fundamentals for Public Offering of Equity Securities and Public Companies, which has obtained certificate of receipt of notice from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the Letter of Acceptance Notice of Amendment of Articles of Association No. AHU-AH.01.1025241 dated December 15, 2008 and has been registered in the Company Code No. AHU0121799.AH.01.09. Year 2008 dated December 15, 2008.Based on Notarial Deed No. 74 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors and has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHUAH.01.10-24436 dated July 29, 2011.
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan)
b.
1.
GENERAL (Continued)
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pertanian, perikanan, real estat, perkebunan, perhutanan, dan jasa angkutan. Saat ini kegiatan usaha utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada Anak Perusahaan dan perdagangan bahan–bahan kimia.
In accordance with Article 3 of the Articles of Association of the Company, the scope of its activities is primarily engaged in the field of development, trade, industry, printing, agriculture, fisheries, real estate, plantation, forestry, and transportation services. Currently the Company's main business activities are investing in subsidiaries and trading of chemicals.
Perusahaan berkedudukan di Panin Tower Senayan City Lt.10 JI. Asia Afrika Lot 19, Jakarta, Indonesia.
th The Company is located at 10 Floor. Panin Tower - Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot. 19, Jakarta, Indonesia.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
Public Offering Corporate Securities
Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999.
On December 6, 1999, the Company received Effective Statement Letter on Notice of Registration of Emissions Stock No. S2449/PM/1999 from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) to hold an Initial Public Offering of 130,000,000 shares with a nominal value of Rp 500 per share to the public, at offering price of Rp 500 per share. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on December 29, 1999.
Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru yang melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma.
On September 17, 2008, the Company obtained Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM-LK No. S6516/BL/2008 to conduct a Limited Public Offering I (PUT I) in respect of a rights issue with pre-emptive rights (HMETD) to shareholders by issuing 823,200,000 shares with a nominal value of Rp 500 per share at the offering price of Rp 500 per share so that the whole amounted to Rp 411,600,000,000. Each holder of 20 old shares are entitled to 49 new shares attached with 7 Warrants Series I granted free by the Company.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500,
Warrants Series I are securities that entitle the holder to purchase new shares with nominal value Rp 500 per share at exercise price of Rp 500,
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan)
c.
1.
GENERAL (Continued)
yang dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 20 Mei 2009 sampai dengan tanggal 20 November 2013. Sampai dengan 31 Desember 2011, belum ada pemegang waran yang melaksanakan haknya.
which can be done during the execution year starting from May 20, 2009 until November 20, 2013. As of December 31,2011, there is no warrant holder execised his rights.
Pada tanggal 7 Oktober 2008, seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh sehubungan dengan PUT I tersebut telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of October 7, 2008, all shares are issued and fully paid with respect to the PUT I have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
Akuisisi dan Struktur Anak Perusahaan
c. Acquisition and Structure of Subsidiaries
Perusahaan mengakuisisi saham dan mengambilalih piutang dengan opsi konversi anak perusahaan yang dimiliki oleh PT Regis Energi Indonesia (REI) yang dinotariskan oleh notaris SP. Henny Singgih, S.H. dengan rincian seperti berikut ini :
Saham yang diakuisisi Akta notaris no. Tanggal akta notaris Jumlah saham (lembar) Harga akuisisi (Rp) Hasil goodw ill (Rp) Piutang yang diambilalih Akta notaris no. Tanggal akta notaris Harga akuisisi (Rp)
The Company acquired shares and tookover receivables with option conversion of subsidiaries from PT Regis Energi Indonesia (REI) which were notarized by SP. Henny Singgih, S.H. with details as follows :
BRK
IPK
RPE
BCI
89 30 Juni 2009/ June 30, 2009 4.113 4.000.000.000 13.410.898.726
2 1 July 2009/ July 1, 2009 8.325 4.000.000.000 19.568.465.986
4 1 Juli 2009/ July 1, 2009 20.826 40.000.000.000 20.627.021.725
2720 / 2009 1 July 2009/ July 1, 2009 50.000 250.000.000.000 115.235.696.325
93 30 Juni 2009/ June 30, 2009 153.000.000.000
3 1 July 2009/ July 1, 2009 48.000.000.000
-
Perhitungan goodwill sehubungan dengan akuisisi anak perusahaan adalah sebagai berikut:
-
Shares acquired Notarial deed no. Notarial deed date Total shares Acquisition cost (Rp) Resulting goodwill Receivables takenover Notarial deed no. Notarial deed date Acquisition cost (Rp)
The calculation of goodwill related to the acquisition of subsidiaries is as follows:
Jumlah harga pembelian Jumlah aset bersih yang diakuisisi
Rp 298.000.000.000 129.157.917.239
Total acquisition cost Total net assets acquired
Goodwill pada saat akuisisi
Rp 168.842.082.761
Goodwill at acquisition date
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan)
1.
GENERAL (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan mempunyai Anak Perusahaan sebagai berikut:
As of December 31,2011 and 2010, the Company has the following Subsidiaries:
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
Tahun Beroperasi Secara Komersial/ Start 31 Desember/ of Commercial Lokasi/ December 31 Location Operation 2011
Jumlah Aset/ Total Assets (Rp)
31 Desember/ December 31 2010
31 Desember/ December 31 2011
31 Desember/ December 31 2010
PT Binatek Reka Kruh (BRK) *
Jakarta
2002
90,00%
90,00%
151.794.786.183
152.996.296.245
PT Indama Putera Kayapratama (IPK)*
Jakarta
-
-
99,16%
-
38.548.162.014
PT Retco Prima Energi (RPE) *
Jakarta
2000
99,99%
99,99%
83.342.319.759
79.074.643.464
-
100,00%
100,00%
34.100.540.448
71.892.431.604
Bittlestone Capital Inc. (BCI) **
British Virgin
*) Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi / Exploration and Production of Oil and Gas **) Investasi / Investment
Berdasarkan akta No.39 tanggal 10 November 2010 oleh notaris Suwarni Sukiman, S.H para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor PT Indama Putera Kayapratama (IPK) yang diambil dari hasil konversi piutang perusahaan sejumlah Rp 50.260.000.000 atau sebanyak 100.520 lembar saham.
Based on Notarial Deed No. 39 on November 10, 2010, by Suwarni Sukiman, S.H., the shareholders agreed to increase the paid – up capital of PT Indama Putera Kayapratama (IPK) obtained from the convertion of the company’s receivable amounted to Rp 50,260,000,000 or 100,520 shares.
Berdasarkan akta jual beli saham No. 77 tanggal 16 Maret 2011 dari Suwarni Sukiman, SH., notaris di Jakarta, Perusahaan telah menjual seluruh saham anak perusahaan PT Indama Putera Kayapratama sebanyak 108.845 lembar saham atau 99,16% kepemilikan dengan nilai transaksi US$ 1.050.000 kepada PT Bukitapit Bumi Persada, pihak ketiga. Perusahaan mengalami rugi atas divestasi anak perusahaan tersebut sebesar Rp 43.026.308.476
Based on the deed of sale and purchase share No. 77 dated March 16, 2011 of Suwarni Sukiman, SH.,notary in Jakarta, the Company has sold the entire 108,845 shares in PT Indama Putera Kayapratama,a subsidiary, or 99.16% ownership with the transaction value amounted to US$ 1,050,000 to PT Bukitapit Bumi Persada, third party. The Company incurred a loss on the sale of subsidiary amounted to Rp 43,026,308.476.
12
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan) d.
1.
Direksi, Komisaris, dan Karyawan
GENERAL (Continued) d. Directors, Commissioners, and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi dan pada tanggal 31 December 2011 adalah sebagai berikut:
The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
: :
Richard Rachmadi Wiriahardja Dra. Ng Boen Jean (Yesisca V. Wijaya)
: :
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: : : :
Welly Thomas Robinson Suhsih M. Boentoro Rinaldi
: :
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi dan pada tanggal 31 December 2010 adalah sebagai berikut:
:
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Director Director Unaffiliated Director
The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
: :
Richard Rachmadi Wiriahardja Dra. Ng Boen Jean (Yesisca V. Wijaya)
: :
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: : :
Robinson Suhsih M. Boentoro Olga Oktavia Patuwo
: : :
Board of Directors President Director Director UnaffiliatedDirector
Susunan komite audit pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua
:
Anggota Anggota
: :
Audit Committee as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Dra. Ng Boen Jean (Yesisca V. Wijaya) Bimo Laksono Hasnan Irene Anggreani
:
Audit Committee Chairman
: :
Member Member
Jumlah kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.911.412.035 dan Rp 1.709.691.154
Total compensation provided to the Commissioners and Directors of the Company for the year ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 1,911,412,035 and Rp 1,709,691,154, respectively.
Tahun 2011 dan 2010 Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai jumlah karyawan masing-masing 56 dan 35 orang (tidak diaudit).
In year 2011 and 2010, the Company and Subsidiaries had a total employees of 56 persons and 35 persons, respectively (unaudited).
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan serta Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK untuk perusahaan publik. Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011 kecuali untuk penerapan Standar akuntansi baru yang berlaku sejak 1 Januari 2011 sebagai tercantum dalam bagian berikut.
The accompanying consolidated financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards : Statement of Financial Accounting Standards and the Regulations and Guidelines on Financial Statement Preparation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK for publicly listed companies. The accounting standards were consistently applied in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011 except for application of new accounting pronouncement that are effective January 1, 2011 as stated in the following sections.
a.
a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Basis of Preparation of Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, yang diukur dengan konsep biaya historis, persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows, which are measured based on the historical cost basis of accounting, inventories which are valued at the lower of cost or net realizable value and certain investments which are stated at fair value.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are presented using the direct method which present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. Untuk BCl, RPEdan IPK yang pelaporan dan pencatatannya menggunakan Dolar Amerika Serikat ("$AS") sebagai mata uang fungsional, untuk tujuan konsolidasian laporan keuangan BCl, dan IPK dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan dasar sebagai berikut:
The currency used in the preparation of consolidated financial statements is Rupiah. For BCI, RPE and IPK reporting and recording in US Dollar (“US$”) as the functional currency, for the purposes of the consolidated financial statements BCl and IPK are translated into rupiah using the following basis:
•
•
Akun-akun neraca: aset dan liabilitas moneter dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal neraca dan akun lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Kurs pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah Rp9.068 dan Rp Rp 8.991 per $AS 1.
14
Balance sheet accounts: monetary assets and monetary liabilities are translated using the middle rate at the balance sheet date and the other accounts are translated using the rate at the date of transaction. The rate as at December 31, 2011 and 2010 are Rp 9,068 and Rp 8,991 per 1US$, respectively.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a.
Dasar Penyajian (Lanjutan) •
Laporan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Keuangan
a.
Basis of Preparation Statements (Continued) •
Akun laba rugi dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, beberapa akun tersebut dijabarkan menggunakan kurs rata-rata untuk tahun 2011 dan 2010 adalah Rp 8.773 dan Rp 9.078 per 1$AS .
of
Financial
Income statement accounts: translated using the rate at the date of transaction. For practical purpose, some accounts are translated using the average rate for the years 2011 and 2010 are Rp 8,773 and Rp 9,078 per 1US$, respectively.
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan (neraca) dan labarugi komprehensif disajikan sebagai "Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Anak Perusahaan" pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasian.
Foreign currency differences arising from translation of statement of financial position (balance sheet) and statement of comprehensive income accounts are presented in “Translation Difference on Subsidiaries Financial Statements” account in the equity section of the consolidated statement of financial position (balance sheet).
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) 1(revisi 2001) – Penyajian Laporan Keuangan secara signifikan mempengaruhi penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Company has adopted statements of financial accounting standards (PSAK) 1 (revised 2001) – Presentation of Financial Statements Reporting affect significantly the presentation of the consolidated financial statements.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya dan pernyataan kepatuhan.
PSAK 1 (revised 2009) regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgements, capital management, other comprehensive income and statement of compliance.
Perusahaan dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan laba rugi komprehensif) atau dua laporan (laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif). Perusahaan memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan.
The Company has an option to present statements of income and statement of comprehensive income in a separate statements or in a single statement. The Company has opted to present these statements in a single form statement.
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a.
b.
Dasar Penyajian (Lanjutan)
Laporan
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a.
Basis of Preparation Statements (Continued)
of
Financial
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No 4 secara retrospektif (revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri kecuali kerugian dalam anak perusahaan yang mengakibatkan saldo defisit untuk kepentingan non-pengendalian.
Effective January 1, 2011, the Company restro spectively adopted PSAK No. 4 (revised 2009) – Consolidated and Separate Financial Statements except for losses within a subsidiary that resulted in a deficit balance to non-controlling interest.
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang disebabkan kepentingan non-pengendali pada anak perusahaan tertentu yang telah melampaui porsi sebelumnya dalam ekuitas anak perusahaan tersebut untuk sementara dibebankan kepada pemegang saham pengendali kecuali kepentingan nonpengendali punya liabilitas yang mengikat untuk menutupi kerugian tersebut. Keuntungan selanjutnya anak perusahaan tersebut akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai kepentingan nonpengendalian terhadap kerugian yang sebelumnya diserap oleh pemegang saham pengendali telah pulih.
Prior to January 1, 2011, losses attributable to the non-controlling interest in certain subsidiaries that have exceeded the former’s portion in the equity of the said subsidiaries are temporarily charged against the controlling shareholder unless the non-controlling interest had a binding obligation to cover these losses. Subsequent profits of the said subsidiaries shall be allocated to the controlling shareholder until the non-controlling interest's share of losses previously absorbed by the controlling shareholder has been recovered.
Prinsip-prinsip Konsolidasian
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan hasil usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dari Perusahaan dan anak perusahaan dimana perusahaan memiliki kemampuan secara langsung atau tidak langsung untuk mengendalikan anak perusahaan tersebut.
The consolidated financial statements incorporate the assets and liabilities as at 31 December 2011 and 2010 and results of operations for the years ended on 31 December 2011 and 2010 of the Company and subsidiaries in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.
Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
All material transactions and balances between consolidated companies have been eliminated in the consolidated financial statements.
Kepentingan non pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas induk perusahaan. Laba atau rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain dialokasikan kepada induk perusahaan dan kepentingan nonpengendali.
Non-controlling interests are presented within the equity in the consolidated statements of financial position, separately from the equity of the parent company. Profit or loss and each component of other comprehensive income is allocated to the parent company and noncontrolling interests.
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b.
Principles of Consolidation (Continued)
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode dimana pengendalian masih berlangsung.
Where control of an entity is obtained during a financial period, its results are included in the consolidated statement of comprehensive income from the date on which control commences. Where control ceases during a financial period, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the period during which control existed.
Kombinasi bisnis
Business combination
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” bagi kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
Effective January 1, 2011, the Company prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations” for business combinations which acquisition date on or after the beginning reporting year/period commenced on or after January 1, 2011.
PSAK No. 22 (Revisi 2010) mengatur transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
PSAK No. 22 (Revised 2010) provides a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No 22 (Revisi 2010), pada tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan : • Menghentikan amortisasi goodwill dari awal tahun pelaporan/periode dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011; • Menghilangkan nilai tercatat akumulasi amortisasi sehubungan dengan penurunan goodwill dari awal tahun pelaporan/periode dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011; dan • Melakukan uji penurunan nilai goodwill sesuai dengan PSAK No 48 (Revisi 2009), "Penurunan Nilai Aset", sejak awal tahun pelaporan/periode dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
In accordance with the transitional provision of PSAK No. 22 (Revised 2010), on January 1, 2011, the Company: • ceased to amortize the goodwill from the beginning of the reporting year/period commenced on or after January 1, 2011; • eliminated the carrying amount of the accumulated amortization in relation with the decreasing of goodwill from the beginning of the reporting year/period commenced on or after January 1, 2011; and • performed impairment test of goodwill in accordance to PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, from the beginning of the reporting year/period commenced on or after January 1, 2011.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Kombinasi bisnis (Lanjutan)
Business combination (Continued)
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap Kepentingan Non Pengendali (KNP) pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biayabiaya akuisisi yang timbul dibebankan dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any Non-Controlling Interest (NCI) in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are expensed and included in administrative expenses.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through consolidated statements of comprehensive income.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dilhentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in consolidated statement of comprehensive income. After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Company’s cash-generating units(“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those units. Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that unit is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Kombinasi bisnis (Lanjutan)
Business combination (Continued)
Sebelum 1 Januari 2011, akuisisi dari pihak ketiga dicatat menggunakan metode pembelian. Dalam menerapkan metode pembelian aset dan liabilitas Anak Perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih dari biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan masa manfaat yang dapat diberikan.
Prior to January 1, 2011, acquisition from third party is recorded using the purchase method. In applying the purchase method, the assets and liabilities of Subsidiaries are measured at fair value on the date of acquisition. The excess acquisition costs over the subsidiaries identifiable net assets at fair value is recorded as goodwill and amortized using the straight-line method in accordance with the benefits that can be provided.
c. Instrumen Keuangan
c. Financial Instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Effective January 1, 2010, the Company adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item nonkeuangan.
PSAK No. 50 (Revised 2006) provides for the requirements in respect of the presentation of financial instruments, and the necessary information that should be disclosed in the financial statements, while PSAK No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items.
1. Aset Keuangan
1. Financial Assets
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Initial Recognition and Measurement
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif,
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets. The Company determines the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year-end. When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through statement of comprehensive income,
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2.
1. Aset Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) 1. Financial Assets (Continued)
ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2006) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
plus directly attributable transaction costs. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in active market. After initial recognition, PSAK No. 55 (Revised 2006) requires such assets to be carried at amortized cost using the effective interest method, and the related gains or losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan utama Perusahaan meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha pihak ketiga dan piutang lain-lain
The Company’s principal financial assets include cash and cash equivalents, trade receivable third parties, sort term investment and other receivables.
Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan dibawah Catatan ini.
An allowance is made for uncollectible amounts when there is an objective evidence that the Company will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed in the relevant succeeding paragraphs under this Note.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a Company of similar financial assets, is derecognized when:
195 hak kontraktual atas arus kas yang berasaldari aset keuangan tersebut berakhir; atau ii. Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau
195 the Contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or ii. the Company has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
c.Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial Instruments (Continued)
1. Aset Keuangan (Lanjutan)
1. Financial Assets (Continued)
(b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
(b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima di akui dalam laba rugi konsolidasian.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received is recognized in the consolidated profit or loss.
Penurunan Nilai
Impairment
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a Company of financial assets is impaired.
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Assets Carried at Amortized Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan secara individual apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a Company of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment or impairment.
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
c. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Financial Instruments (Continued)
1. Aset Keuangan (Lanjutan)
1. Financial Assets (Continued)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)
Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery is recognized in the consolidated statement of income.
Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets’ original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2.
c. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Financial Instruments (Continued)
2. Liabilitas Keuangan
2. Financial Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Initial Recognition and Measurement
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman. Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings. As at the balance sheet dates, the Company has no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan utama Perusahaan meliputi utang usaha, utang bank, utang lain – lain dan biaya masih harus dibayar dan utang jangka panjang pihak ketiga.
The Company’s principal financial liabilities include trade payables,bank loan, other payable, accrued expenses and long term loan to third parties.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
195 Utang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga
195 Long-term Interest-bearing Loans and Borrowings
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Pada tanggal neraca, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba atau rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
Subsequent to initial recognition, long-term interest-bearing loans and borrowings are measured at amortized costs Effective Interest Rate (“EIR”) method. At balance sheet dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within current liabilities section. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the EIR method amortization process.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari “Beban Bunga dan Keuangan Lainnya” dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Interest and Other Financing Charges” account in the consolidated statements of income.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2.
c. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
d.
e.
c. Financial Instruments (Continued)
2. Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
2. Financial Liabilities (Continued)
b) Utang
b) Payables
Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain lancar, dan biaya masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Liabilities for current trade and other accounts payable, and accrued expenses are stated at carrying amounts (notional amounts), which approximate their fair values.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expires.
Transaksi dengan Pihak yang Berelasi
d. Related Party Transaction
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, (revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Company and Subsidiary have transactions with entities which are regarded as having special relationships as defined under PSAK No. 7, (Revise 2010) “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All transactions with related parties, whether or not conducted under the normal terms and conditions similar with those of third parties, are disclosed in the notes toconsolidated financial statements.
Kas dan Setara Kas
e. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan hingga jatuh tempo serta tidak digunakan sebagai jaminan. f.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Cash and cash equivalents consist of cash, cash in bank and highly liquid investments with original maturities of three months or less and not pledged as collateral.
Persediaan
f. Inventory
Persediaan produk kimia dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang.
Chemical product inventories are stated at lower of cost and net realizable value. Cost is determined using the weighted average method.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) f.
g.
2.
Persediaan (Lanjutan)
f. Inventory (Continued)
Persediaan kapital adalah persediaan yang dikonsumsi atau digunakan sebagai komponen dari konstruksi dan dikapitalisasi sebagai aset seperti tubular, well head dan packer. Persediaan berupa suku cadang,bahan kimia dan bahan bakar diklasifikasikan ke dalam persediaan non-kapital yang dikonsumsi dangan maksud untuk perbaikan dan pemeliharaan dari aset operasional atau untuk penggunaan operasional. Biaya-biaya atas konsumsi persediaan ini dibebankan saat digunakan.
Capital inventories represent tubular, well head and packer that are consumed or used as components of construction or capitalized as assets. Non-capital inventories represent spare-parts, chemicals and fuel being consumed for the purpose of repair and maintenance of assets or used for operational use. The costs of the consumed inventories are charged to operations.
Persediaan berupa tubular, well head dan packer dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode Pertama Masuk Pertama Keluar (FIFO). Cadangan persediaan barang usang dan atau Iambat perputarannya didasarkan atas penelaahan kondisi persediaan pada akhir tahun.
Inventories of tubular, well head and packer are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using First In First Out (FIFO) method. Allowance for obsolete and or slow-moving inventories is provided based on review of the condition inventories at the end of the year.
Penyisihan penurunan nilai pasar dan persediaan usang berdasarkan penelaahan berkala nilai realisasi bersih dan kondisi fisik dari persediaan.
Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories based on periodic review of net realizable values and the physical condition of its inventories.
Biaya Dibayar Dimuka
g. Prepaid Expense
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. h.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
h. Investment in Associate Company
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 15 (revised 2009), “Investments in Associates”. The revised PSAK is applied retrospectively and prescribes accounting for investments in associates as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised PSAK on the consolidated financial statements.
Investasi Perusahaan pada perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Perusahaan asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan.
The Company’s investment in its associate is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Company has significant influence.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) h.
Investasi (Lanjutan)
pada
Perusahaan
2.
Asosiasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Investment in Associate Company (Continued)
Pengaruh signifikan dianggap ada apabila Perusahaan bunga efektif 20% sampai 50%. Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi.
Significant influence is assumed to exist if the Company maintains effective interest of 20% to 50%. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan dalam entitas asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income reflects the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Company recognizes its share of any changes and discloses this, when applicable, in the statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and the associate are eliminated to the extent of the interest in the associate.
Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company’s investment in its associate. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
Berdasarkan Perjanjian Kontrak Bantuan Teknis (TAC) yang disetujui oleh RPE (AnakPerusahaan) dengan PERTAMINA, RPE mengoperasikan sebuah TAC di Tanjung Miring Timur,Sumatera Selatan.
Based on Technical Assistance Contract (TAC) Agreement entered into between RPE (a subsidiary) and Pertamina, RPE operates a TAC field in Tanjung Miring Timur, South Sumatera.
RPE memiliki dua akun terpisah, satu digunakan untuk RPE sendiri dan yang lainnya untuk TAC PERTAMINA-RPE. Seluruh transaksi yang terjadiantara RPE dan TAC PERTAMINA-RPE akan dicatat secara akuntansi untuk kedua entitas. Pada catatan RPE, transaksi-transaksi tersebut dicatat sebagai Investasi di TAC PERTAMINA-RPE, sementara TAC PERTAMINA-RPE mencatat sebagai Kontribusi Partisipasi.
RPE has two separate accounts, one used for RPE itself and the other for TAC PERTAMINARPE. All transactions that occur between RPE and TAC PERTAMINA-RPE are recorded in the account of both entities. In RPE records, transactions are recorded as investment in TAC PERTAMINA-RPE, while TAC PERTAMINARPE recorded as a Contribution Participation.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) i.
2.
Aset Tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i. Fixed Assets
Penerapan PSAK No. 16, “Aset Tetap” (Revisi 2007) berlaku efektif Januari 2008, Perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
The adoption of PSAK No. 16, “Fixed Asset” (Revised 2007) was effective in January 2008. The Company chose the cost model in its accounting policy on fixed asset measurement.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Gedung Leasehold improvement Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Peralatan lain
Tahun/Year 20 3 5 5 5
Aset tetap Anak Perusahaan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan taksiran rnasa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Building Leasehold improvement Office furniture and fixtures Vehicle Other equipment Fixed assets of Subsidiaries are depreciated using the declining balance method based on the estimated economic benefits of fixed assets as follows:
Tahun/Year Kelompok 1 (50%) Perlengkapan dan peralatan kantor
5
Group 1(50%) Office furniture and fixture
Kelompok 2 (25%) Fasilitas produksi Peralatan produksi dan pengeboran
5 5
Group 2 (25%) Production facilities Production and drilling equipments
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan dilakukan penyesuaian secara prospektif, jika diperlukan, pada setiap periode laporan keuangan.
Residual values, useful life and depreciation method of fixed assets are reviewed and adjusted prospectively, if necessary, at each financial reporting period.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasl. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan.
The costs of maintenance and repairs are charged to the profit and loss as incurred; restoration and significant additional cost incurred which extends the useful life of the asset is capitalized. Fixed assets that are no longer used or sold, the cost and accumulated depreciation are removed from the respective fixed assets accounts and profits or losses arise are credited or charged to the current year.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2.
j. Aset Minyak dan Gas Bumi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j. Oil and Gas Property
Anak Perusahaan menggunakan metode full cost dalam pencatatan aset minyak dan gas bumi. Berdasarkan metode tersebut, seluruh biaya perolehan hak eksplorasi dan pengembangan cadangan minyak dan gas bumi, biaya overhead yang berhubungan langsung dikapitalisasi.
The subsidiaries use full cost method in recording the assets of oil and gas. Based on these methods, the entire cost of acquisition, exploration and development of oil and gas, directly related overhead costs, are capitalized.
Biaya pengeboran sumur eksplorasi termasuk biaya pengeboran sumur tes stratigrafi tahap eksplorasi, dikapitalisasi dan dicatat sebagai bagian dari aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan. Jika ditemukan cadangan terbukti pada sumur, maka biayabiaya pengeboran sumur yang dikapitalisasi dicatat dalam aset sumur, perlengkapan dan fasilitas terkait. Namun demikian, apabila usaha yang telah dilakukan tidak berhasil, maka biaya tersebut dicatat sebagai beban.
The cost of drilling exploratory wells include costs of drilling at wells Stratigraphy exploration stage, are capitalized and recorded as part of the assets of wells, equipment and facilities in progress. If wells are proven to contain reserves, the costs of drilling wells capitalized as assets are recorded in wells, equipment and related facilities. Otherwise, costs are recorded as an expense.
Biaya pengeboran sumur pengembangan dan sumur tes stratigrafi tahap pengembangan, platform, perlengkapan sumur dan fasilitas produksi terkait, dikapitalisasi sebagai aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan. Biaya tersebut dipindahkan ke aset sumur, perlengkapan dan fasilitas terkait pada saat pengeboran atau konstruksi selesai.
The cost of drilling wells and development wells Stratigraphy test development stage, platforms, well equipment and related production facilities, are capitalized as asset of wells, equipment and facilities in progress. The cost of assets transferred to the wells, equipment and related facilities during the drilling or construction is complete.
Penyusutan, deplesi dan amortisasi atas aset minyak dan gas bumi, kecuali untuk aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan, dihitung dengan menggunakan metode satuan unit produksi, dimana jumlah produksi kotor dibagi dengan cadangan yang telah terbukti dan telah menghasilkan produksi kotor.
Depreciation, depletion and amortization of oil and gas assets except for the uncompleted wells equipment and facilities is calculated using the unit production method, with gross production divided by the proven and developed gross reserved.
k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
k. Impairment of Non-Financial Asset Values
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk untuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011.
Effective January 1, 2011, the Company prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including for goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) k. Penurunan (Lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k. Impairment of Non-Financial Asset Values (Continued)
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and the revised PSAK requires the entity to 29ctuarial an impairment loss. The revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya.
Adoption of the PSAK No. 48 (Revised 2009) has no significant impact on the financial reporting measurement except for its disclosures.
Pada setiap akhir tahun pelaporan, suatu entitas menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or Companys of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “impairment losses”.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2.
k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k. Impairment of Non-Financial Asset Values (Continued)
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, digunakan model penilaian yang sesuai. Perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, termasuk penurunan nilai atas persediaan, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang mengalami penurunan nilai.
Impairment losses of continuing operations, including impairment on inventories, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income in those expense categories consistent with the function of the impaired asset.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap tahun pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized.
Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan yang dibebankan disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2.
k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k. Impairment of Non-Financial Asset Values (Continued)
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada tahun berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or Company of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
l. Tambahan Modal Disetor – Bersih
l. Additional Paid-In Capital – Net
Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang terjadi dalam rangka penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat.
Stock Issuance Costs Stock issuance costs are costs that occur in the context of the public offering shares of the Company to the public.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang pada bagian ekuitas sesuai dengan Peraturan BAPEPAM mengenai pedoman penyajian laporan keuangan.
Stock issuance costs are presented as a deduction on the equity in accordance with BAPEPAM regulations concerning financial statement presentation guidelines.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
m. Revenue and Expense Recognition
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) m. Pengakuan (Lanjutan)
Pendapatan
dan
2.
Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Revenue and Expense Recognition (Continued)
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Perusahaan diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of the Company’s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
Revenue from sales is recognized when goods are delivered to customers.
Pendapatan yang dihasilkan dari jasa pengeboran diakui pada saat jasa telah diserahkan/dilakukan kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan minyak mentah dan/ataugas bumi diakui berdasarkan tingkat produksi dan dikirimkan ke PERTAMINA. Pendapatan dari penjualan minyak diakui ketika minyak telah dikirim ke pelanggan. Bagian laba atas kerja sama operasi diakui sebesar porsi hak kepemilikan dalam kerja sama operasi.
Revenue generated from drilling services is recognized when services have been rendered / performed to the customer. Revenue from sales of crude oil and / or gas is recognized based on production level and delivered to PERTAMINA. Revenue from oil sales are recognized when the oil are delivered to the customer. The profit sharing in the joint operation is recognized by the company’s interest portion in the joint operation.
Berdasarkan Kontrak Bantuan Teknis (TAC) Perusahaan dapat memulihkan seluruh biaya operasi yang telah dikeluarkan berdasarkan dengan kriteria yang telah ditentukan dari PERTAMINA sebesar 65% pertahun dari jumlah minyak mentah yang diproduksi Perusahaan.
Based on the Technical Assistance Contract (TAC) the Company may recover all operating costs have been incurred in accordance with predetermined criteria of PERTAMINA as much as 65% per annum of the amount of crude oil produced by the Company.
Atas penggantian biaya yang diterima Perusahaan dari PERTAMINA disajikan sebagai “ Pemulihan Biaya” dalam bagian pendapatan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Sedangkan biaya operasi yang belum dipulihkan di tahun berjalan dikapitalisasi sebagai “Biaya Yang Dapat Dipulihkan” dan dapat dipulihkan pada tahun berikutnya.
Cost recovery received by the Company from PERTAMINA presented as “Cost Recovery” in the revenue section of the statement of income. While unrecovered operating cost are capitalized as “Recoverable Cost” and shall be recovered in succeeding years.
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) m. Pengakuan (Lanjutan)
Pendapatan
dan
2.
Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Revenue and Expense Recognition (Continued)
Beban operasi yang dapat dipulihkan pada tahun berjalan dan beban operasi tahun-tahun sebelumnya yang telah terpulihkan disajikan sebagai “Pengeluaran Yang Terpulihkan” di laporan laba rugi konsolidasian dalam bagian beban pokok penjualan.
Operating cost can be recovered in current yearand prior years’ operating cost which have been recovered are presented as “Recovered Expenditure” in the cost of goods sold section in the consolidated statements of comprehensive income.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are (accrual basis).
n. Penyisihan Imbalan Pasca-Kerja
recognized
when
incurred
n. Provision for Post-Employment Benefits
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundangundangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”. This Statement requires the Company to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employee benefits, termination benefits and equity compensation benefits.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di atas 10% dari nilai kini imbalan pasti atau dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employee benefits based on the Law is determined using “the Projected Unit Credit” actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the greater than 10% of the present value of the defined benefit obligations or the fair value of any plan assets at that date. The gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected remaining working lives of the employees.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2.
o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs tengah Bank Indonesia masing-masing adalah Rp 9.068 dan Rp 8.991 untuk $AS1.
As of December 31, 2011 and 2010, the Bank Indonesia middle rates used were Rp 9,068 and Rp Rp 8,991 to US$1, respectively.
p. Taksiran Pajak Penghasilan
p. Provision for Income Tax
Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan estimasi pendapatan kena pajak tahun bersangkutan. Penghasilan atau beban pajak tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax benefit or expense is calculated in accordance with PSAK No. 46, “Accounting for Income Tax”.
Metode pajak penghasilan tangguhan diterapkan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak serta akumulasi kompensasi rugi fiskal yang diestimasi dapat dipulihkan.
The deferred income tax method is applied to reflect the effects of timing differences between financial reporting and income tax purposes and accumulated tax loss carryforward which is estimated to be fully recoverable.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika perusahaan mengajukan keberatan.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against by the company when the result of the appeal is determined.
q. Laba (Rugi) Bersih per Saham
q. Earnings (Loss) per Share
Sesuai dengan PSAK No. 56 tentang “Laba per Saham”, laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih denqan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 1.159.200.000 saham pada tahun 2011 dan 2010.
In accordance with PSAK No. 56 on “Earnings per Share”, net income (loss) per share is calculated by dividing net profit or loss with number of weighted average shares outstanding during the year which are of 1,159,200,000 shares in 2011 and 2010.
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2.
r. Informasi Segmen
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) r. Segment Information
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. There is no significant impact on the adoption of the revised accounting standard on the consolidated financial statements.
Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis.
The Company provides financial information on business segments and geographical segments.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Business segment is a component that can be distinguished in providing products or services (either individual products or services or Companys of related products or services) and the component that has risks and rewards of different segments risk and other rewards.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Geographical segment is a component that can be distinguished in providing products or services on the certain economic environment (areas) and certain economic component has risks and rewards of different risks and rewards of operating components in the environment (areas) other economies.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2.
s. Pertimbangan Akuntansi, Estimasi dan Asumsi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) s. Significant Accounting Judgment, Estimates and Assumptions
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Penentuan mata uang fungsional Perusahaan Berdasarkan substansi ekonomi dari keadaan yang mendasari dan relevan bagi Perusahaan, mata uang fungsional yang telah ditentukan adalah Rupiah. Ini adalah mata uang yang terutama mempengaruhi penjualan jasa dan biaya penyediaan jasa.
Determination of the Company’s functional currency Based on the economic substance of the underlying circumstances relevant to the Company, the functional currency has been determined to be the Rupiah. It is the currency that mainly influences the sale of services and the cost of providing the services.
Klasifikasi instrumen keuangan Perusahaan mengklasifikasikan suatu instrumen keuangan atau bagian komponennya, pada pengakuan awal sebagai aset keuangan, liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontrak dan definisi dari aset keuangan, liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas. Substansi instrumen keuangan, lebih dari bentuk hukumnya, mengatur klasifikasi dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasian.
Classification of financial instruments The Company classifies a financial instrument or its component parts, on initial recognition as a financial asset, a financial liability or an equity instrument in accordance with the substance of the contractual agreement and the definitions of a financial asset, a financial liability or an equity instrument.The substance of a financial instrument, rather than its legal form, governs its classification in the consolidated statement of financial position (balance sheet).
Penyisihan piutang ragu Perusahaan mengevaluasi akun tertentu di mana memiliki informasi pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas keuangan mereka. Dalam kasus-kasus ini, Perusahaan menggunakan pertimbangan berdasarkan pada fakta dan keadaan terbaik yang tersedia, tetapi tidak terbatas pada, panjangnya hubungan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan saat ini tetapi berdasarkan laporan kredit pihak ketiga dan faktor pasar yang sudah dikenal.
Allowance for Doubful Accounts The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are nable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors.
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2.
s. Pertimbangan Akuntansi, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) s. Significant Accounting Judgment, Estimates and Assumptions (Continued)
Pertimbangan (Lanjutan)
Judgments (Continued)
Sampai dengan tanggal neraca, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih.
As of the balance sheet date, the management believed that all receivables are collectible.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Perusahaan menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah Rp 81.241.043.611 dan 31 Desember 2010 Rp 125.354.111.684.
Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Company have resulted in goodwill. Under PSAK 22 (Revised 2009), Business Combinations, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Company’s goodwill as of December 31, 2011 is Rp 81,241,043,611 and December 31, 2010 is Rp 125,354,111,684.
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain impairment indication is present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2.
s. Pertimbangan Akuntansi, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) s. Significant Accounting Judgment, Estimates and Assumptions (Continued)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Estimates and Assumptions (Continued)
Penyusutan Aset Tetap dan Aset Minyak dan Gas Bumi Masa manfaat aset tetap diestimasi berdasarkan tahun dimana aset tersebut diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap ditelaah secara berkala dan diperbarui jika harapan berbeda dari perkiraan sebelumnya akibat pemanfaatan aset, evaluasi teknis internal, perubahan teknologi, penggunaan lingkungan dan diantisipasi aset marah oleh informasi benchmark industri terkait. Ada kemungkinan bahwa hasil di masa mendatang operasi dapat terpengaruh secara material oleh perubahan dalam estimasi ini disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut. Setiap pengurangan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap akan meningkatkan biaya dicatat Perusahaan dan biaya dan mengurangi aset tidak lancar. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,nilai tercatat aset tetap masingmasing adalah Rp12.631.658.960 dan Rp 442.192.727, dana set minyak dan gas bumi masing-masing adalah Rpdan Rp 35.872.874.191.
Depreciation of Fixed Assets and Oil and Gas Property Useful lives of property and equipment are estimated based on the period over which these assets are expected to be available for use. The estimated useful lives of property and equipment are reviewed periodically and are updated if expectations differ from previous estimates due to asset utilization, internal technical evaluation, technological changes, environmental and anticipated use of the assets tempered by related industry benchmark information. It is possible that future results of operation could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in factors mentioned. Any reduction in the estimated useful lives of property and equipment would increase the Company’s recorded cost and expenses and decrease non – current assets. As of December 31, 2011 and 2010, the net carrying value of fixed assets were Rp 12,631,658,960 and Rp 442,192,727, respectively, and oil and gas property were Rpand Rp 35,872,874,191, respectively.
Pensiun dan Imbalan Kerja Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil pensiun yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya.
Pension and Employee Benefits The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred.
Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih.
While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) s. Pertimbangan Akuntansi, Asumsi (Lanjutan)
2.
Estimasidan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) s. Significant Accounting Judgment, Estimates and Assumptions (Continued)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Estimates and Assumptions (Continued)
Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp 2.991.699.000 dan Rp 2.145.038.000.
The carrying amount of the Company’s estimated liabilities for employee benefits as of December,31 2011 and 2010 are Rp2,991,699,000 and Rp2,145,038,000, respectively.
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiscal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred Tax Assets Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
PSAK revisi lain yang efektif 1 Januari 2011 yang memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap laporan konsolidasian keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Other revised PSAK effective January 1, 2011 that have no significant impact on the Company’s consolidated financial statements are as follows:
•
PSAK 2 (revisi 2009) – Laporan Arus Kas
•
•
PSAK 8 (revisi 2010) – Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
•
•
PSAK 12 (revisi 2009) – Bagian partisipasi dalam ventura bersama PSAK 25 (revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 57 (revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi
• •
• • • •
•
PSAK 58 (revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
39
PSAK 2 (revised 2009) – Statement of Cash Flows PSAK 8 (revised 2010) – Events after the Reporting Period PSAK 12 (revised 2009) – Interest in Joint Ventures PSAK 25 (revised 2009) – Accounting Policies Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 57 (revised 2009) – Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009) – Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
3.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
Akun ini terdiri dari :
This account consists of: 2011
Kas
2010
25.796.618
33.089.910
Cash on hand
Bank
Cash in bank
Rupiah PT Bank Victoria InternationalTbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri Tbk Dollar Amerika Serikat PT Bank PaninTbk. (AS$ 1.906.751 tahun 2011 dan AS$1.667.050 tahun 2010) Jumlah Bank
Rupiah 51.589.985.346
13.972.098.452
PT Bank Victoria International Tbk
1.631.127.761
3.529.761.538
PT Bank PaninTbk
68.000.000.000
-
PT Bank Bukopin Tbk
16.279.153
50.665.003
PT Bank Mandiri Tbk
17.290.416.617
14.988.450.867
U.S. Dollar PT Bank PaninTbk (US$1,906,751 in 2011 and US$1,667,050 in 2010)
138.527.808.877
32.540.975.860
Total Cash in bank
Deposito berjangka – PT Bank Victoria International Tbk Jumlah Kas dan Setara Kas
Time deposit – PT Bank Victoria 204.245.909
4.396.478.133
138.757.851.404
36.970.543.903 Total Cash and Cash Equivalents
Deposito berjangka dalam Rupiah dengan tingkat bunga per tahun 8% tahun 2011 dan 6%-8% tahun 2010. 4.
International Tbk
Time deposit in Rupiah, interest rates per annum at 8% in 2011 and 6% - 8% in 2010.
INVESTASI JANGKA PENDEK
4.
Akun ini terdiri dari surat berharga tersedia untuk dijual jangka pendek, yang diklasifikasikan sebagai berikut:
SHORT-TERM INVESTMENTS This account consists of short-term available-forsale securities which are classified as follows:
2011
2010
Efek Ekuitas
Equity Security
Harga perolehan saham RBMS Rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk di jual
-
Nilai Wajar Efek Ekuitas
-
-
30.015.996.125 Acquisition cost of RBMS shares Unrealized loss on available (24.940.222.250) for- sale investment 5.075.773.875
Efek Utang
Fair value of equity security Debt Security
Nilai Wajar Efek Utang
12.000.000.000
22.000.000.000
Jumlah Investasi Jangka Pendek
12.000.000.000
27.075.773.875
Pada tanggal 2 Desember 2011, Perusahaan telah menjual seluruh investasi saham di PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RBMS) sebanyak 62.663.875 saham atau 19,18 % kepemilikan -
Fair value of debt security Total Short-term Investments
On December 2, 2011, the Company has sold the entire 62.663.875 shares in PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RBMS) or 19.18% ownership
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan)
4.
SHORT-TERM INVESTMENTS(Continued)
dengan nilai transaksi Rp 5.514.421.000, Perusahaan mengalami rugi investasi yang telah terealisasi sebesar Rp 24.501.575.125.
with the transaction value amounted to Rp 5,514,421,000 The Company incurred realized loss on investment amounted to Rp 24,501,575,125.
Pada tahun 62.663.875 Manajemen tepat untuk untuk dijual’
2010, Investasi di PT RBMS terdiri dari saham atau 19,18 % kepemilikan. berpendapat bahwa investasi ini lebih diklasifikasikan sebagai ‘efek tersedia
In 2010, investment in PT RBMS consists of 62,663,875 shares or 19.18 % ownership in 2010. The management believes that it is more appropriate to classify this investment as ‘availablefor-sale’.
Pada tahun 2011, investasi pada efek utang adalah obligasi subordinasi Bank Panin Seri II 2008 dengan tingkat bunga sebesar 11,60% per tahun.
As of 2011, the investment in debt security represents investment in Bank Panin Subordinated Obligation series II of 2008 with an interest rate of 11.60% per annum.
Pada tahun 2010, investasi pada efek utang adalah obligasi subordinasi Bank Panin Seri III 2010 dengan tingkat bunga sebesar 10,50% per tahun dan obligasi subordinasi Bank Panin Seri II 2008 dengan tingkat bunga sebesar 11,60% per tahun.
As of 2010, the investment in debt security represents investment in Bank Panin Subordinated Obligation series III of 2010 with an interest rate of 10.50% per annum and Bank Panin Subordinated Obligation series II of 2008 with an interest rate of 11.60% per annum.
5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA
5.
TRADE RECEIVABLES – THIRD PARTIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2011
Perusahaan PT Indo Bharat Rayon PT South Pacific Viscose PT Rusli Vinilon Sakti PT Suryamakmur Agung Lestari PT Sayap Mas Utama PT Bina Karya Prima PT Unilever Indonesia Tbk PT Tara Ina Plastic PT Pralon PT Maspion Kencana PT Musim Mas PT Unipack Plasindo PT Matahari Putra Makmur PT Bina Kasih Abadi PT Oleochem & Soap Industri PT Angsa Dua Aneka Industri PT Star Impactama Indah PT Badjatex PT Royal Oriental Raplastex PT Setiakawan Plastik I.I. PT Cisadane Raya Chemical PT Chandra Asri Petrochemical Tbk PT Midsouth Indonesia PT Sungai Panjang Adamas PT Impact Pratama Industri
2010
25.443.939.170 18.496.362.320 13.350.700.000 9.349.230.311 9.150.108.275 7.382.102.200 6.064.955.600 5.767.071.112 5.580.575.000 5.447.904.487 5.327.495.750 4.237.296.085 3.726.670.991 3.604.086.200 3.443.998.750 3.257.289.651 2.658.720.735 2.160.940.100 2.141.345.173 2.082.076.305 1.714.421.000 1.617.437.250 1.555.911.235 1.551.166.100 1.495.592.172
41
14.221.915.642 16.226.787.410 11.913.000.000 10.863.192.202 7.026.756.220 5.547.381.180 4.884.608.850 6.180.245.148 5.149.100.000 5.097.940.791 2.583.079.200 5.030.674.319 2.165.410.500 4.112.413.998 2.780.636.205 1.326.600.000 2.544.301.878 2.852.787.704 1.322.036.650 -
Company PT Indo Bharat Rayon PT South Pacific Viscose PT Rusli Vinilon Sakti PT Suryamakmur Agung Lestari PT Sayap Mas Utama PT Bina Karya Prima PT Unilever Indonesia Tbk PT Tara Ina Plastic PT Pralon PT Maspion Kencana PT Musim Mas PT Unipack Plasindo PT Matahari Putra Makmur PT Bina Kasih Abadi PT Oleochem & Soap Industri PT Angsa Dua Aneka Industri PT Star Impactama Indah PT Badjatex PT Royal Oriental Raplastex PT Setiakawan Plastik I.I. PT Cisadane Raya Chemical PT Chandra Asri Petrochemical Tbk PT Midsouth Indonesia PT Sungai Panjang Adamas PT Impact Pratama Industri
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA (Lanjutan)
5.
Akun ini terdiri dari: 2011 PT Tanimas Soap Industries PT Megasurya Mas PT Sinar Plastik PT Dewa Sutratex CV Citra Abadi PT Cheil Jedang Indonesia PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Charis Rafer PT Duta Dynasty PT Margacipta Wirasentosa PT Associated British Budi PT Sari Gemilang Lestari PT Langgeng Makmur Industri PT Aneka Kimia Inti PT Riau Andalan Pulp & Paper PT Invilon Sagita PT Cakranusa Karyasejati PT Duta Dynasty PT. Ecogreen Oleochemicals PT Budi Acid Jaya Tbk PT Setiakawan Plastik I.I. PT Intidragon Suryatama PT Harapan Widyatama Pertiwi PT Kirin-Miwon Foods PT Chandra Asri PT Pipamas Primasejati Lain-lain dibawah Rp 1 milyar Anak Perusahaan Pertamina Lain-lain Jumlah
TRADE RECEIVABLES – THIRD PARTIES (Continued) This account consists of: 2010
1.477.894.800 1.428.494.100 1.420.128.805 1.395.194.350 1.344.713.700 1.264.803.500 1.249.723.200 1.135.299.825 1.060.862.000 1.048.475.850 1.003.054.250 33.653.905.155 194.089.945.507
1.286.776.920 1.216.679.014 1.108.676.250 1.147.913.780 5.879.507.901 3.728.655.753 3.184.284.036 3.115.776.565 2.259.491.969 2.027.905.000 1.732.150.640 1.495.343.850 1.474.858.550 1.472.351.666 1.427.164.695 1.350.207.689 1.076.866.000 1.025.687.300 1.021.146.874 35.512.625.874 184.372.938.223
1.192.897.032 3.482.656
1.922.225.630 4.999.985
Subsidiaries Pertamina Others
195.286.325.195
186.300.163.838
Total
PT Tanimas Soap Industries PT Megasurya Mas PT Sinar Plastik PT Dewa Sutratex CV Citra Abadi PT Cheil Jedang Indonesia PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Charis Rafer PT Duta Dynasty PT Margacipta Wirasentosa PT Associated British Budi PT Sari Gemilang Lestari PT Langgeng Makmur Industri PT Aneka Kimia Inti PT Riau Andalan Pulp & Paper PT Invilon Sagita PT Cakranusa Karyasejati PT Duta Dynasty PT. Ecogreen Oleochemicals PT Budi Acid Jaya Tbk PT Setiakawan Plastik I.I. PT Intidragon Suryatama PT Harapan Widyatama Pertiwi PT Kirin-Miwon Foods PT Chandra Asri PT Pipamas Primasejati Others below Rp 1 billion
Seluruh piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga. Tidak ada piutang usaha yang dijaminkan kepada pihak ketiga.
All trade receivables done by third parties. There is no trade receivable guaranteed to third parties.
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Details of the aging of receivables is calculated from the date of invoice are as follows:
Belum jatuh tempo Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan – 3 bulan > 3 bulan Jumlah
2011 128.231.658.719 60.323.626.640 6.585.237.236 145.802.600 195.286.325.195
2010 110.462.386.296 65.433.395.666 10.307.308.526 97.073.350 186.300.163.838
42
Not yet due Until 1 month > 1 month – 3 months > 3 months Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA (Lanjutan)
6.
5.
TRADE RECEIVABLES – THIRD PARTIES (Continued)
Tidak ada pihak pembeli dengan nilai penjualan melebihi 10% dari pendapatan.
There is no such consumer with a sales value exceeding 10% of revenues.
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa piutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya, sehingga tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu.
Based on the review of the accounts receivable of each customer at the end of the year, management believes that these trade receivables can be collected entirely, so the management does not make allowance for doubtful accounts.
PIUTANG LAIN-LAIN
6.
OTHER RECEIVABLE
Akun ini terdiri dari :
This account consists of : 2011
PT Regis Energi Indonesia (REI) Victoria Securities Hermawan (COP I) Lain-lain Jumlah
2010 65.517.389.488 991.433.274 66.508.822.762
48.333.333 44.250.000 247.479.490 340.062.823
Berdasarkan penelaahan yang telah dilakukan, manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu.
PT Regis Energi Indonesia (REI) Victoria Securities Hermawan (COP I) Others Total
Based on the review of the account, management believes that the receivables are fully collectible, thus no allowance for doubtful accounts was provided.
7. PERSEDIAAN
7.
Akun ini terdiri dari :
INVENTORIES This account consists of :
2011
2010
Anak Perusahaan Persediaan Kapital Persediaan Non Kapital Bahan bakar
3.755.163.898 3.668.141.113 261.733.946
4.997.073.869 3.289.484.193 89.636.673
Subsidiary Capital Stock Non Capital stock Fuel
Jumlah
7.685.038.957
8.376.194.735
Total
Perusahaan tidak mengasuransikan persediaannya karena manajemen berkeyakinan bahwa risiko kerugian yang mungkin timbul atas persediaan tidak signifikan.
The Company has not insured the inventories because management believes that the risk of loss which may arise on the inventory is not significant.
8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA Pajak dibayar dimuka pertambahan nilai (PPN).
8. merupakan
pajak
PREPAID TAX Prepaid tax represents value added tax (VAT).
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
9. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
9.
Akun ini merupakan jumlah pengeluaran yang dibayar oleh Anak Perusahaan dalam pembiayaan operasi dan 30% atas pendapatan bersih TAC PertaminaRPE.
INVESTMENT IN ASSOCIATE COMPANY This account represents the amount of expenditures paid by the Subsidiaries in financing the operations and 30% share in the net income of TAC Pertamina–RPE.
2011
2010 13.037.322.010
Balance as of January 1
Penambahan investasi
Saldo 1 Januari -
1.944.424.976
Cash call
Pengurangan investasi
-
(5.928.064.296)
Cash refund
Pendapatan investasi
-
2.148.171.862
Equity income
Saldo 31 Desember
-
11.201.854.552
Balance as of December 31
Pada tanggal 20 Juni 2011 anak perusahaan melakukan perjanjian penjualan 30% partisipasi kepemilikan pada TAC Pertamina – RPE kepada Goldwater TMT PTE LTD dengan nilai transaksi AS$ 5.900.000. Anak perusahaan mengalami keuntungan atas penjualan 30% partisipasi kepemilikan tersebut sebesar AS$ 3.726.571 atau setara Rp 33.571.415.071.
On June 20, 2011 the subsidiary entered into sale agreement of 30% participating Interest in TAC Pertamina – RPE to Goldwater TMT PTE LTD with the transaction value amounted to US$ 5,900,000. The subsidiary incurred gain on the sale of participating interest amounted to US$ 3,726,571 or equivalent Rp 33,571,415,071
10. INVESTASI JANGKA PANJANG
10. LONG-TERM INVESTMENT
Akun ini merupakan investasi BCI yang tersedia untuk dijual dengan rincian sebagai berikut:
This account represents investments in BCI which are available-for-sale with details as follows:
2011
2010
Investasi di KOV Harga akuisisi Konversi saham preferen Akumulasi penurunan nilai Penurunan nilai tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Nilai wajar saham
129.024.152.972 (18.440.184.274) (27.101.178.466) (36.976.580.768) (12.405.759.696) 34.100.449.768
129.024.152.972 (18.440.184.274) (27.101.178.466) (11.776.490.310) 71.706.299.922
Investment in KOV Acquisition cost Conversion of preferred share Accumulated impairment Impairment Translation difference Fair value of shares
Investasi di ESK Ltd Harga akuisisi Akumulasi penurunan nilai Penurunan nilai tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Nilai wajar saham
-
235.475.000.000 (223.971.085.512) (11.087.436.782) (416.477.706) -
Investment in ESK Ltd Acquisition cost Accumulated impairment Impairment Translation difference Fair value of shares
191.152.696 (181.530.916) (9.621.780) -
191.152.696 (5.110.924) 186.041.772
Investment in Triton Petroleum Pte Ltd Acquisition cost Impairment Translation difference Fair value of shares
34.100.449.768
71.892.341.694
Total
Investasi di Triton Petroleum Pte Ltd Harga akuisisi Penurunan nilai tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Nilai wajar saham Jumlah
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan) Rugi investasi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual tahun berjalan : Kulczyk Oil Ventures Inc (KOV) ESK Limited Akumulasi rugi investasi yang belum terealisasi atas efek Tersedia untuk dijual Tahun sebelumnya : Jumlah
10. LONG-TERM INVESTMENT (Continued)
36.976.580.768 181.530.916 37.158.111.684
38.188.613.238 75.346.724.922
27.101.176.456 11.087.436.782 38.188.613.238
38.188.613.238
Unrealized loss on available for sale investment current year Investment: Kulczyk Oil Ventures Inc (KOV) ESK Limited Accumulated unrealized loss on available for sale investment previous year Total
Pada awal periode, BCI, anak perusahaan memiliki investasi di Triton Hydrocarbons (Pty) Ltd (“THP”). Pada tanggal 14 September 2009, Kulczyk Oil Ventures Inc. (“KOV”) menerima penawaran untuk mengambil alih lebih dari 75% saham di THP sebagai pertukaran atas saham biasa KOV yang baru dikeluarkan. Berdasarkan konstitusi THP, KOV diperbolehkan untuk mengambil alih sisa saham di THP melalui perpanjangan waktu penawaran dan hak “compulsary acquisition”. Dalam hal ini KOV mengunakan hak nya dan mengakuisisi 100% saham di THP yang kemudian menjadi anak perusahaan yang dimiliki sepenuh nya oleh KOV.
At the beginning of the year, BCI, subsidiary has an investment in Triton Hydrocarbons (Pty) Ltd (“THP”). On September 14, 2009, Kulczyk Oil Ventures Inc. (“KOV”) received acceptance to acquire more than 75% shares in THP in exchange for newly issued common shares. Pursuant to the constitution of THP, KOV is allowed to acquire the remaining shares of THP through an extension of the offer and compulsory acquisition rights. KOV exercised its rights and acquired 100% shares in THP which became a wholly owned subsidiary of KOV.
Berdasarkan dokumen penawaran yang di keluarkan oleh KOV pada tanggal 17 Agustus 2009, di sebutkan bahwa setiap satu lembar saham THP ditukar dengan 5,491 saham biasa dan 1 saham preferen (seri A) di KOV. 1 saham preferen akan di konversi menjadi 1 saham biasa Triton Petroleum (Singapore) Pte. Ltd, anak perusahaan dari THP.
Pursuant to the offer to purchase dated August 17 2009, each ordinary share in THP was exchanged for 5.491 common shares and 1 preferred share (series A) in KOV. 1 preferred share later will be converted to 1 common share of Triton Petroleum (Singapore) Pte. Ltd., a subsidiary of THP.
BCI melakukan pertukaran seluruh saham yang dimiliki di THP, dan sebagai pengganti perusahaan menerima 10.960.711 saham biasa dan 1.996.123 saham preferen di KOV sesuai dengan “Compulsory Acquisition Notice” tertanggal 2 Oktober 2009. Saham yang diakuisisi tidak memiliki nilai nominal.
BCI disposed of its shares in THP and in exchange received 10,960,711 common shares and 1,996,123 preferred shares in KOV pursuant to the “Compulsory Acquisition Notice” dated October 2, 2009. The acquired shares have no par value.
Pada tanggal laporan posisi keuangan nilai wajar saham BCI di THP mengalami penurunan nilai sebesar AS$ 20.692, sehingga investasi menjadi nihil.
At the statement of financial position date the fair values of BCI’s investment in THP amounting to US$ 20,692 have declined. Hence, the investment become nil.
Berdasarkan harga IPO yang ditargetkan AS$ 1,00 per saham di KOV, saham-saham tersebut dinilai AS$ 12.956.834 (AS$ 10.960.711 saham biasa dan AS$ 1.996.123 saham preferen).
Based on the targeted IPO price at US$1.00 per share in KOV, the shares are valued at US$12,956,834 (US$10,960,711 common shares plus US$1,996,123 preferred shares).
45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan)
10. LONG-TERM INVESTMENT (Continued)
Berdasarkan press realease yang diterbitkan oleh KOV, bahwa mulai tanggal 25 Mei 2010 saham biasa KOV telah diperdagangkan di Bursa Efek Warsaw dengan harga pembukaan (AS$ 0,5854.
Based on the press realease issued by KOV, it was announced on May 25, 2010 that the common shares of KOV started trading on the Warsaw Stock Exchange with the opening price of US$0.5854.
KOV (Canada)
KOV (Canada)
Akun ini merupakan investasi BCI di KOV (Canada) sebesar AS$ 12.956.834 dengan kepemilikan sebesar 2,73% pada tahun 2011 dan 2010. Perusahaan ini bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas serta investasi.
This account is an investment of BCI in KOV (Canada) amounting to US$ 12,956,834 with ownership of 2.73% in 2011 and 2010. This company is engaged in exploration and oil and gas production and investment.
Pada tanggal 9 Juni 2010 BCI mengkonversi saham preferen di KOV dengan saham biasa di Triton Petroleum Pte Ltd dengan nilai AS$ 0,0104 per saham. Atas konversi tersebut, BCI mengalami kerugian sebesar AS$ 1.975.431.
On 9 June 2010, BCI converted each KOV preferred shares for one common share in Triton Petroleum Pte Ltd which is value at US$ 0.0104 per share. Upon the conversion, BCI incurred a loss of US$ 1,975,431.
Pada tanggal laporan posisi keuangan , nilai wajar saham KOV sebesar AS$ 3.760.526 mengalami penurunan nilai sebesar AS$ 4.214.816. Penurunan nilai wajar dihitung berdasarkan nilai pasar saham di Bursa Efek Warsaw.
At the statement of financial position date the fair values of KOV’s Share amounting to US$ 3,760,526 have declined below cost by US$ 4,214,816. The impairment in value is calculated based on market value listed on the Warsaw Stock Exchange.
ESK Ltd (British Virgin Island)
ESK Ltd (British Virgin Island)
Pada tahun 2010, investasi BCI di ESK Ltd (British Virgin Island) sebesar AS$ 25.000.000 dengan kepemilikan sebesar 3,44%. Perusahaan ini bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas serta investasi.
In 2010, investment of BCI in ESK Ltd (British Virgin Island) amounting to US$ 25,000,000 with ownership of 3.44%. This company is engaged in exploration and oil and gas production and investment.
Berdasarkan catatan keuangan manajemen ESK , pada tanggal 31 Desember 2010, utang lancar ESK telah melebihi aset lancar ESK sehingga terjadi penurunan nilai secara penuh.
Based on ESK Limited Management accounts as at 31 December 2010, the current liabilities of ESK exceeded its current assets. Hence, the investment is fully impaired.
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS
Saldo dan mutasi aset tetap tahun 2011:
balance
Balances and movements of fixed asset for the year 2011:
Additions
subsidiaries
Deduction
of financial statements
Ending balance 2011
2011 Nilai Perolehan: Tanah
-
5.235.184.000
-
-
-
5.235.184.000
Bangunan
-
3.350.000.000
-
-
-
3.350.000.000
Building
168.911.458
115.806.633
-
-
-
284.718.091
Leasehold Improvements Office equipment
Leasehold improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran
151.692.142
287.303.728
-
-
700.668
439.696.538
1.040.000.000
84.800.000
-
-
-
1.124.800.000
Vehicle
836.599.333
-
-
-
7.164.737
843.764.070
Production facilities
5.441.449.302
1.964.496.598
-
-
45.347.274
7.451.293.174
Drilling & Production Equipment
Peralatan lain-lain Jumlah Nilai Perolehan
2.066.148.400
2.066.148.400
Other equipment Total Acquisition Cost
7.638.652.235
13.103.739.359
-
-
53.212.679
20.795.604.273
-
83.750.000
-
-
-
83.750.000
Building
75.071.760
69.171.222
-
-
-
144.242.982
Leasehold Improvements Office equipment
Akumulasi Penyusutan: Bangunan Leasehold improvements
Accumulated Depreciation:
Peralatan kantor
130.008.798
24.940.138
-
-
700.668
155.649.604
Kendaraan bermotor
808.750.000
81.640.000
-
-
-
890.390.000
Vehicle
Fasilitas produksi
785.310.623
12.933.870
-
-
6.725.494
804.969.987
Production fasilities
5.397.318.327
502.251.855
-
-
44.969.331
5.944.539.513
Drilling & Production Equipment
-
140.403.227
Other equipment
52.395.493
8.163.945.313
Total Accumulated Depreciation
12.631.658.960
Net book value
Alat produksi & pengeboran
Peralatan lain-lain Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai buku
140.403.227 7.196.459.508
915.090.312
-
442.192.727
47
-
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS
Saldo dan mutasi aset tetap tahun 2010:
Balances and movements of fixed asset for the year 2010: Akuisisi anak
Saldo awal/
Selisih kurs penjabaran
perusahaan/
laporan keuangan
Beginning
Penambahan/
Acquisition of
Pengurangan/
/ Translation difference
Saldo akhir/
balance
Additions
subsidiaries
Deduction
of financial statements
Ending balance
2010
2010
Nilai Perolehan: Leasehold improvements
168.911.458
-
-
-
Peralatan kantor
155.682.630
1.200.000
-
1.215.000
1.040.000.000
-
-
-
874.656.182
-
-
-
Kendaraan bermotor Fasilitas produksi
(3.975.488)
168.911.458
Leasehold Improvements
151.692.142
Office equipment
1.040.000.000
Vehicle
(38.056.849)
836.599.333
Production facilities
Alat produksi & pengeboran
5.689.853.746
-
-
-
(248.404.444)
5.441.449.302
Drilling & Production Equipment
Jumlah Nilai Perolehan
7.929.104.016
1.200.000
-
1.215.000
(290.436.781)
7.638.652.235
Total Acquisition Cost
18.767.940
56.303.820
-
-
Peralatan kantor
121.500.432
5.910.354
6.311.682
220.000
Kendaraan bermotor
740.000.000
75.000.000
-
Fasilitas produksi
796.689.292
-
28.289.485
Akumulasi Penyusutan: Leasehold improvements
Accumulated Depreciation: 75.071.760
Leasehold Improvements
(3.493.670)
130.008.798
Office equipment
-
(6.250.000)
808.750.000
Vehicle
-
(39.668.154)
785.310.623
Production fasilities
Alat produksi & pengeboran
5.623.155.388
-
14.709.276
-
(240.546.337)
5.397.318.327
Drilling & Production Equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
7.300.113.052
137.214.174
49.310.443
220.000
(289.958.161)
7.196.459.508
Total Accumulated Depreciation
442.192.727
Net book value
Nilai buku
628.990.964
Penyusutan yang dibebankan ke beban umum dan administrasi untuk tahun 2011 dan 2010 masing – masing sebesar Rp 164.048.183 dan Rp 137.214.174 (catatan 25).
Depreciation charged to general and administrative expenses for 2011 and 2010 amounted to Rp 164,048,183 and 137,214,174.respectively (notes 25)
Berdasarkan hasil penelaahan, manajemen tidak melihat indikasi terjadinya peristiwa atau perubahan keadaan yang dapat menyebabkan turunnya nilai aktiva Perusahaan, sehingga Perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan untuk aktiva tetap. Perusahaan belum mengasuransikan aktiva tetapnya.
Based on managements’ review, there are no indications of events or changes in circumstances that can lead to decline in value of the Company’s assets, so the Company did not make allowance for the decline in value of fixed assets. The Company has not insured the fixed assets.
12. BIAYA YANG DAPAT DIPULIHKAN
12. RECOVERABLE COST
Akun ini merupakan biaya operasional Anak Perusahaan yang belum terpulihkan. Anak Perusahaan dapat memulihkan biaya operasional tersebut sebesar 65% per tahun dari produksi minyak mentah yang tidak digunakan untuk operasional.
This account is an operating expense of the Subsidiaries that have not been recovered. Subsidiaries can recover the operating expenses of 65% per year from total crude oil production that is not used for operational.
48
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET MINYAK DAN GAS BUMI
13. OIL AND GAS PROPERTIES 2011
Beban tangguhan atas beban geologi dan geofisika Beban tangguhan atas beban eksplorasi dan pemboran Jumlah
2010 -
15.088.125.444
-
20.784.748.747 35.872.874.191
14. GOODWILL
14. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih antara nilai perolehan dan nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan yang dapat diidentifikasi. Goodwill ini diamortisasi berdasarkan perjanjian kontrak TAC antara Pertamina dengan BRK dan RPE masing-masing selama 11 tahun dan 7 tahun. Sedangkan goodwill BCI diamortisasi selama 5 tahun. Pada tanggal 16 Maret 2011 Perusahaan telah menjual seluruh saham anak perusahaan PT Indama Putera Kayapratama sebanyak 108.845 lembar saham atau 99,16% kepemilikan sehingga goodwill atas IPK dihapus. Penurunan nilai goodwill 2011 adalah Rp 27.213.029.266 dan amortisasi goodwill untuk 2010 adalah Rp 28.991.980.718.
Saldo Awal Penghapusan goodwill atas Divestasi Anak Perusahaan Amortisasi yang dibebankan tahun berjalan Penurunan nilai
This account is the excess of acquisition cost over the net assets at fair value of the Company’s Subsidiaries which could be identified. The Goodwill is amortized based on the TAC contract between Pertamina and BRK and RPE for 11 years and 7 years respectively. Meanwhile, BCI goodwill is amortized for 5 years. On March 16, 2011, the Company has sold the entire 108,845 shares in PT Indama Putera Kayapratama, a subsidiary, or 99.16% ownership, so the goodwill of IPK was written-off. Impairment value of goodwill for the 2011 amounted to Rp 27,213,029,266 and Amortization of goodwill for the 2010 amounted to Rp 28,991,980,718.
2011
2010
125.354.111.684
154.346.092.402
(27.213.029.266)
(28.991.980.718) -
Beginning Write off goodwill on sold subsidiary Amortization charged to current year Impairment value
81.241.043.611
125.354.111.684
Ending
(16.900.038.807)
Saldo Akhir
Berdasarkan PSAK 19 (revisi 2009), sejak 1 Januari 2011 goodwill tidak diamortisasi tetapi di nilai kembali setiap akhir tahun.
-
Based on SFAS 19 (Revised 2009), since January 1, 2011, goodwill is not amortized but it is revalued every end of the year.
15. UTANG BANK JANGKA PENDEK
15. SHORT-TERM BANK LOANS
Akun ini terdiri dari :
Cerukan Demand loan Jumlah
Deferred geological and geophysical expenses Deferred exploration and drilling expenses Total
This account consists of : 2011 19.834.208.733 39.736.000.000 59.570.208.733
2010 19.270.963.466 49.736.000.000 69.006.963.466
49
Overdraft Demand loan Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
15. SHORT-TERM BANK LOANS (Continued)
Pada tanggal 21 Mei 2007, RPE memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja berupa Pinjaman Rekening Koran / cerukan (PRK) dan Demand Loan (DL) dari PT Bank Victoria International Tbk, (Bank Victoria) masing-masing berjumlah maksimum Rp 10.000.000.000 dan Rp 25.000.000.000. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 13,5% pertahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Mei 2008. Pada tanggal 5 Maret 2008, Bank Victoria setuju untuk menambah fasilitas PRK dan DL masing-masing sebesar Rp 10.000.000.000 dan Rp 25.000.000.000 sehingga jumlah fasilitas PRK dan DL yang diterima RPE menjadi masing-masing sebesar Rp 20.000.000.000 dan Rp 50.000.000.000. Pada tanggal 8 September 2011, Bank Victoria menurunkan plafond fasilitas pinjaman PRK dan DL masing-masing menjadi Rp 20.000.000.000 dan Rp 40.000.000.000 dan juga diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Mei 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tingkat bunga atas fasilitas ini sebesar 12% per tahun.
On May 21, 2007, RPE has obtained credit facilities for working capital from PT Bank Victoria International Tbk, (Bank Victoria) for Overdraft facilities and Demand loan with maximum facility .of Rp 10,000,000,000 and Rp 25,000,000,000, respectively.This facility bears annual interest at 13.5 % and will be due on May 21, 2008. On March 5, 2008, Bank Victoria agreed to increase Overdraft facilities and Demand Loan amounted Rp 10,000,000,000 and Rp 25,000,000,000, respectively, so the total Over draft and Demand Loan facilities obtained by RPE become to Rp 20,000,000,000 and Rp 50,000,000,000, respectively. On September 8, 2011, Bank Victoria decrease over draft facilities and Demand Loan become to Rp.20,000,000,000 and Rp 40,000,000,000, respectively and also these facilities had been extended until May 21, 2012. As of December 31, 2011 and 2010, it has an annual interest rate of 12% per annum .
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: a. Gadai atas rekening penampungan Perusahaan. b. Jaminan pribadi dari Welly Thomas.
These loan facilities are secured with: a. Escrow account of the Company. b. Personal guarantee fromWellyThomas.
Pembatasan dalam perjanjian: Debitur berjanji dan mengikatkan diri untuk tidak melakukan hal-hal tercantum dibawah ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Victoria:
Negative covenants: Debtor promised and committed themselves to not do the things listed below without the prior written consent of the Bank Victoria:
1.
Menggunakan fasilitas kredit yang diterima selain dari tujuan dan keperluan yang telah disepakati sebelumnya sesuai dengan perjanjian kredit.
1. Use a credit facility received from other than the goals and purposes that have been previously agreed upon in accordance with the credit agreement.
2.
Melakukan merger, akusisi atau penjualan atau pemindahtanganan atau melepaskan hak atas harta kekayaan debitur.
2. Merger, acquisition or sale or alienation or relinquishment of debtor’s property.
3.
Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham yang agendanya adalah mengubah Anggaran Dasar Debitur, terutama tentang struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta susunan direksi dan komisaris.
3. Hold Annual General Meeting of Shareholders that its agenda is to change the Debtor’s Article of Association, particularly on capital structure and shareholder structure and composition of directors and commissioners.
4.
Mengikatkan diri sebagai penjamin / penanggung (Corporate Guarantor) terhadap pihak lain dan / menjaminkan harta kekayaan Debitur untuk kepentingan pihak lain, kecuali yang telah ada pada saat fasilitas kredit ini diberikan.
4. Bind it self as the guarantor / guarantor (corporate guarantor) to the other party and or guarantee Debtor property for the benefit of others, except those existing at the time the credit facility is granted.
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
15. SHORT-TERM BANK LOANS (Continued)
5.
Melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham / afiliasi.
5.
Repayment of shareholders loan / affiliates.
6.
Memperoleh kredit dalam bentuk apapun dari pihak lain baik untuk modal kerja maupun investasi, kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim dan pinjaman subordinasi dari pemegang saham.
6.
Obtain credit in any form from other party for working capital or investment, except in the context of commercial transactions that are common and subordinated loans from shareholders.
7.
Melakukan perluasan atau penyempitan usaha yang dapat mempengaruhipengembalian jumlah utang Debitur kepada Bank Victoria
7.
Expansion or narrowing of doing business that may affect the amount of debt repayment to the Bank Victoria.
8.
Melakukan investasi lainnya dan / atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan, kecuali investasi lainnya yang telah ada saat ini.
8.
Perform other investment and / or run a business that is not related to the current business, except for those investment that are already present.
9.
Mengajukan permohonan kepailitan dan / atau penundaan kewajiban pembayaran kepada Pengadilan Niaga.
9.
Apply for bankruptcy and / or postponement of debt payment obligations to the Commercial Court.
10. Mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban Debitur berdasarkan Perjanjian Kredit kepada pihak lain.
10.
Divert part or all of the rights and obligations under the Agreement Debtor Credit to another party.
11. Memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim dan kegiatan operasional sehari-hari.
11.
Provide loans to other parties, except in the context of a common commercial transactions and daily operational activities
16. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA
16. TRADE PAYABLES – THIRD PARTIES
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
The details of trade accounts payable based on currency are as follow :
2011 Perusahaan Rupiah : PT Sulfindo Adiusaha Dollar Amerika Serikat : PT Sulfindo Adiusaha Anak Perusahaan Rupiah : PT Bina Mitra Artha PT Ogan Putra Lestari PT Ariesta Pratama Lain-lain dibawah Rp 300 Juta
2010
97.237.510.666
122.163.859.285
80.213.756.838 177.451.267.504
106.910.152.141 229.074.011.426
348.372.792 158.592.336 585.028.005 1.091.993.134
51
313.580.000 431.583.202 440.379.292 792.116.325 1.977.658.819
Company Rupiah : PT Sulfindo Adiusaha United States Dollar : PT Sulfindo Adiusaha Subsidiaries Rupiah : PT Bina Mitra Artha PT Ogan Putra Lestari PT Ariesta Pratama Others below Rp 300 million
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA (Lanjutan)
Dollar Amerika Serikat : PT Indobuana Jaya Perkasa PT Asia Chemical Resources PT Tucan Pumpo Services Indonesia Lain-lain dibawah Rp 300 Juta Jumlah
16. TRADE PAYABLES – THIRD PARTIES (Continued)
-
2.988.353.235 594.553.431
610.652.994 610.652.994 179.153.913.633
329.353.097 583.708.536 4.495.968.299 235.547.638.544
Rincian umur utang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut :
United States Dollar : PT Indobuana Jaya Perkasa PT Asia Chemical Resources PT Tucan Pumpo Services Indonesia Others below Rp 300 million Total
The detail of aging trade account payable based on the date of invoice are as follow :
Belum jatuh tempo 1 – 30 hari 31 – 60 hari Diatas 60 hari
2011 122.693.056.769 54.758.210.736 1.702.646.128 -
2010 115.768.617.584 106.263.857.673 13.084.837.505 430.325.782
Not yet due 1 – 30 days 31 – 60 days Up to 60 days
Jumlah
179.153.913.633
235.547.638.544
Total
17. UTANG LAIN-LAIN
17. OTHER PAYABLES
Akun ini terdiri dari jaminan pelanggan dan utang kepada perusahaan angkutan atas biaya pengangkutan barang dagangan sampai ke tempat pembeli dan biaya tidak langsung lainnya seperti yang berhubungan dengan pembelian barang dagangan dan komisi penjualan dengan rincian sebagai berikut:
This account consists of customer guarantee and payables to transport companies for the cost of transporting merchandise to the customers location and other indirect cost such as those related to purchase of goods and sales commissions with details as follows:
2011 Perusahaan Anton Wijaya PT Surya Makmur Agung Lestari Petrus PT Pemuda Prima Usaha CV Agung Jaya PT Unitama Pusaka Sempurna CV Citra Abadi PT Kartika Yudha Dirgatama Lain-lain (masing-masing
Anak Perusahaan Jumlah
2010 Company Anton Wijaya PT Surya Makmur Agung Lestari Petrus PT Pemuda Prima Usaha CV Agung Jaya PT Unitama Pusaka Sempurna CV Citra Abadi PT Kartika Yudha Dirgatama
10.052.941.176 8.000.000.000 5.070.588.235 1.034.990.446 1.643.297.565 1.146.963.431 1.000.000.000 -
8.000.000.000 1.157.542.447 1.114.629.838 511.267.582 1.000.000.000 1.661.424.539
7.210.223.500 35.047.758.129
5.348.330.112 18.793.194.518
Others (each
1.985.027.276
911.613.134
Subsidiaries
37.144.031.629
19.704.807.652
Total
52
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. UTANG PAJAK
18. TAXES PAYABLE
Akun ini terdiri dari :
Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 ayat 2 Pasal 29 PPN Jumlah
This account consist of : 2011 213.549.350 82.981.371 5.400.378 58.919.958 52.263.418 413.114.475
2010 96.107.641 286.961.562 5.113.706 3.053.277.125 1.579.648.012 5.021.108.046
19. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
19. ACCRUED EXPENSES
Biaya yang masih harus dibayar merupakan beban biaya operasional Perusahaan dan Anak Perusahaan seperti biaya angkutan barang dagang, komisi penjualan, biaya asuransi, dan biaya sewa peralatan produksi.
Accrued expenses is the operating expenses of the company and subsidiaries such as freight cost, sales commissions, insurance cost, and production equipment rental expenses.
20. UTANG JANGKA PANJANG
20. LONG-TERM PAYABLE
Akun ini merupakan fasilitas yang diperoleh RPE dari PT Emperor Finance Indonesia terdiri dari: -
-
Article 21 Article 23 Article 4 (2) Article 29 VAT Total
This account represents the facilities obtained by RPE from PT Emperor Finance Indonesia which consists of:
Fasilitas pertama dengan plafon sebesar Rp 3.460.000.000 diperoleh pada tanggal 17 April 2009 yang kemudian di reschedule menjadi tanggal 17 Juli 2009 dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember 2012; Fasilitas kedua dengan plafon sebesar Rp 5.085.883.000 diperoleh pada tanggal 25 Mei 2009 dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Mei 2014.
-
the first facility with total plafond of Rp 3,460,000,000 was entered on April 17, 2009 and was rescheduled on July 17, 2009 with maturity date up to December 17, 2012;
-
the second facility with total plafond of Rp 5,085,883,000 was entered on May 25, 2009 with maturity date up to May 1, 2014.
Tingkat diskonto atas kedua pinjaman tersebut adalah 20% per tahun.
The discount rate on both facilities is 20% per annum.
Fasilitas pinjaman terdiri dari :
The outstanding balance of these facilities are as follows: 2011
2010
Plafon Rp 3,46 milyar Plafon Rp 5,09 milyar Jumlah
988.571.469 2.458.174.241 3.446.745.710
1.977.142.857 3.475.349.832 5.452.492.689
Plafond Rp 3.46 billion Plafond Rp 5.09 billion Total
Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam 1 tahun
2.005.746.975
2.005.746.979
Current portion of long-term payable
Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo lebih 1 tahun
1.440.998.737
3.446.745.710
Non – current portion of long-term payable
53
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. MODAL SAHAM
21. CAPITAL STOCK
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
Company’s composition of shareholders on December 31, 2011 is as follows : Persentase kepemilikan/ Percentage ownership
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ shares Totalissued and fully paid Credit Suisse Singapore * PT Artha Era Primayasa Sharehaven Finance Ltd Richard Rachmadi Wiriahardja (Komisaris Utama) Maria Florentina Tulolo Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan saham dibawah 5%) Jumlah
Jumlah/ Total
823.199.832 70.000.000 67.150.000
71,01% 6,04% 5,79%
411.599.916.000 35.000.000.000 33.575.000.000
3.755.000 1.000.000
0,32% 0,09%
1.877.500.000 500.000.000
194.095.168 1.159.200.000
16,75% 100.00%
97.047.584.000 579.600.000.000
* Credit Suisse Singapore PT Artha Era Primayasa Sharehaven Finance Ltd Richard Rachmadi Wiriahardja (President Commisioners) Maria Florentina Tulolo Public (each with ownership share below 5%) Total
٭Terdiri dari sub account – Elijah Group Limited sejumlah 423.199.832 saham dan Chance Stand Finance Ltd sejumlah 400.000.000 saham.
٭Consists of sub accounts – Elijah Group Limited number of shares 423,199,832 and Chance Stand Finance Ltd number of shares 400,000,000.
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Company’s composition of shareholders on December 31, 2010 is as follows :
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Total shares issued and fully paid Credit Suisse Singapore * PT Artha Era Primayasa Sharehaven Finance Ltd Richard Rachmadi Wiriahardja (Komisaris Utama) Maria Florentina Tulolo Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan saham dibawah 5%) Jumlah
Persentase kepemilikan/ Percentage ownership
Jumlah/ Total
823.199.832 70.000.000 67.150.000
71,01% 6,04% 5,79%
411.599.916.000 35.000.000.000 33.575.000.000
3.755.000 1.000.000
0,32% 0,09%
1.877.500.000 500.000.000
194.095.168 1.159.200.000
16,75% 100.00%
97.047.584.000 579.600.000.000
٭Terdiri dari sub account – Elijah Group Limited sejumlah 423.199.832 saham dan Chance Stand Finance Ltd sejumlah 400.000.000 saham.
* Credit Suisse Singapore PT Artha Era Primayasa Sharehaven Finance Ltd Richard Rachmadi Wiriahardja (President Commisioners) Maria Florentina Tulolo Public (each with ownership share below 5%) Total
٭Consists of sub accounts – Elijah Group Limited number of shares 423,199,832 and Chance Stand Finance Ltd number of shares 400,000,000.
22. SALDO LABA TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANYA
22. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan masing-masing pada tahun 2000, 2001, 2002, dan 2004, Perusahaan mengalokasikan laba bersih tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002 untuk pembentukan cadangan umum. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo cadangan tersebut adalah sebesar Rp 1.750.000.000. Pencadangan ini dibentuk sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 yang kemudian diubah dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Based on general meeting of shareholders held respectively in years 2000, 2001, 2002, 2004, the Company allocates net profit in 1999, 2000, 2001, and 2002 for the establishment of general reserves. On December 31, 2008 and 2007, these reserves balances amounted to Rp 1,750,000,000. Allocation is formed in accordance with Law No. 1 / 1995 which is then converted by Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company.
54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. PENDAPATAN
23. REVENUE
Rincian penjualan adalah sebagai berikut :
Details of sales are as follows: 2011
Perusahaan: Caustic Soda Liquid Poly Vinyl Chloride Hydrochloric Acid Caustic Soda Flake Sodium Hypochlorite Sulfuric Acid Ethylene Dichloride Anak Perusahaan: Pemulihan biaya Bagian kontraktor atas penjualan minyak
Jumlah
2010 721.784.712.142 471.597.209.132 45.750.435.174 15.545.691.431 7.309.220.400 850.609.500 73.080.000 1.262.910.957.779
11.787.308.548
11.794.625.536
4.247.458.357 16.034.766.905
3.849.318.804 15.643.944.340
Contractor’s share on oil sales
1.622.695.783.785
1.278.554.902.119
Total
24. BEBAN POKOK PENJUALAN
Subsidiaries: Cost recovery
24. COST OF GOODS SOLD
Rincian dari beban pokok penjualan sebagai berikut:
Details of cost of goods sold are follows:
2011 Perusahaan: Produk Kimia: Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir
Company: Caustic Soda Liquid Poly Vinyl Chloride Hydrochloric Acid Caustic Soda Flake Sodium Hypochlorite Sulfuric Acid Ethylene Dichloride
910.000.177.224 611.948.445.280 57.615.168.466 15.749.597.060 10.324.021.500 922.807.350 100.800.000 1.606.661.016.880
2010
1.482.046.908.772 -
2.150.398.550 1.180.081.532.223 –
Beban pokok penjualan produk kimia Anak Perusahaan: Pengeluaran yang terpulihkan Pengeluaran yang dapat di pulihkan pada periode berikutnya
1.482.046.908.772
1.182.231.930.773
Jumlah beban pokok penjualan
1.493.834.217.320
19.971.450.427 (8.184.141.879)
55
Company: Chemical Products: Beginning inventory Purchase Ending inventory
Cost of chemical products Subsidiaries: 20.353.703.854 Recovered expenditures Recoverable expenditures to be carried forward (8.559.078.318)
1.194.026.556.310
Total cost of goods sold
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. BEBAN USAHA
25. OPERATING EXPENSES
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut :
Details of operating expenses are as follows: 2011
Beban Penjualan Ongkos angkut Komisi penjualan Gaji & tunjangan Lain-lain Jumlah beban penjualan Beban Umum & Administrasi Gaji & tunjangan Penyisihan untuk imbalan kerja Biaya profesional Beban Pajak Beban penyusutan (Catatan 11) Iuran & perijinan Perjalanan dinas Amortisasi Administrasi efek Biaya manajemen Alokasi biaya kantor pusat Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 70juta) Jumlah beban umum dan administrasi Jumlah beban usaha
2010
62.027.188.790 3.956.975.710 2.239.691.521 1.289.434.588 69.513.290.609
55.814.342.863 3.612.808.630 1.691.740.166 339.180.661 61.458.072.320
4.417.016.212 879.511.000 631.952.288 525.939.012 164.048.183 135.391.978 65.240.363 30.576.931 (1.424.923.842)
3.657.159.469 313.686.000 252.957.831 457.078.657 137.214.174 98.835.575 70.338.697 395.132.909 127.680.115 111.065.184 (91.673.133)
782.635.030
1.648.657.636
6.207.387.155
7.178.133.114
Selling Expenses Freight Sales commision Salary & benefits Others Total selling expenses General and Administration Expenses Salary & benefits Provision for employee benefit Professional fee Tax Expenses Depreciation (notes 11) Dues & subscription Travelling expenses Amortization Securities fee Management fee Cost allocation of head office Others (each below Rp 70 million) Total general and administration expenses
75.720.677.764
68.636.205.434
Total operating expenses
26. PAJAK PENGHASILAN
26. INCOME TAX
Rekonsiliasi antara rugi konsolidasi komersial sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
A reconciliation between consolidated loss before provision for taxes of commercial income and the estimated taxable income for the year ended December 31, 2011 and 2010 is as follows:
2011 Rugi perusahan dan Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan Hak-hak minoritas Rugi Perusahaan sebelum pajak penghasilan Dikurangi porsi perusahaan atas Laba ( rugi) Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi Rugi Perusahaan sebelum pajak penghasilan berdasarkan metode biaya pada investasi
2010
(5.633.217.897) (844.701)
(52.904.722.596) 107.085
(5.634.062.598)
(52.904.615.511)
28.277.722.584
(33.204.881.245)
(33.911.785.182)
(19.699.734.266)
56
Company and subsidiaries loss before Income tax Minority interest Company’s loss before income tax Less Company’s share on income ( losses) of Subsidiaries and Associate Company Company’s loss before income tax at cost method accounting of investment
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
26. INCOME TAX (Continued) 2011
Beda tetap: Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Pendapatan sewa yang telah dikenakan pajak final Sumbangan & jamuan Biaya gaji dan tunjangan Pajak Kesejahteraan karyawan Lain-lain Rugi penjualan investasi pada perusahaan Asosiasi Rugi penjualan Anak Perusahaan Jumlah Beda temporer: Beban imbalan kerja karyawan Amortisasi goodwill Depresiasi Jumlah Laba menurut fiskal untuk tahun berjalan Akumulasi rugi fiskal pada awal tahun berjalan Laba fiskal akhir tahun
Penghasilan kena pajak Beban pajak penghasilan tahun Berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Beban pajak penghasilan sesuai tarif pajak yang berlaku 2011 : 25% X Rp 7.109.126.000 2010 : 25% X Rp 16.339.069.000 Beban pajak penghasilan Pajak dibayar dimuka Utang pajak penghasilan
2010
(3.682.250.191)
(1.655.211.056)
(739.882.626) 133.180.470 207.486.580 523.554.671 97.950.048 (1.917.807.522)
101.756.572 157.018.445 1.527.189.590 83.677.270 -
24.911.267.507 (6.748.518.193) 12.784.980.744
6.452.769.375 6.667.200.196
Permanent differences: Interest income already subjected to final income tax Rent income already subjected to final income tax Donation & entertainment Salaries and allowances expense Taxes Employee benefit Others Loss on sale of investment in Associate Company Loss on sale of Subsidiary Total
879.511.000 27.213.029.266 143.390.568 28.235.930.834
313.686.000 28.991.980.716 65.937.137 29.371.603.853
Timing differences: Employee benefit expense Amortization goodwill Depreciation Total
7.109.126.396
16.339.069.783
7.109.126.396
16.339.069.783
7.109.126.000
16.339.069.000
1.777.281.500 -
4.084.767.250 4.084.767.250 1.031.490.125 3.053.277.125
1.718.361.542 58.919.958
57
Fiscal income for the year Accumulated fiscal loss at beginning year Taxable income
Taxable income Taxable income for the current Year and estimated corporate incometax payable is as follows: Income tax based on the Applicable Tax rate 25% X Rp 7,109,126,000: 2011 25% X Rp 16,339,069,000: 2010 Corporate income tax expense Prepaid tax Corporate income tax payable
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
26. INCOME TAX (Continued)
Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of the deferred tax benefit (expense) are as follows:
2011 Perubahan dalam kewajiban imbalan kerja karyawan Penyusutan Jumlah
2010 78.421.500 78.421.500
211.665.250 35.847.642 247.512.892
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, dengan jumlah manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between corporate income tax expense calculated at the applicable tax rate from income (loss) before corporate income tax benefit (expense) and corporate income tax benefit (expense) as shown in the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2011 and 2010, is as follows:
2011 Rugi Perusahaan dan Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan pada tarif pajak Yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap yang tidak diakui Pengaruh pajak atas beda temporer tidak diakui Pengaruh pajak atas porsi terhadap (laba) rugi anak perusahaan Provisi atas pajak penghasilan
2010
(5.633.217.897) (1.408.304.474)
(52.904.722.596) (13.226.180.649)
3.196.245.186
1.666.800.049
6.811.258.543
7.264.506.039
(7.069.430.646)
8.301.220.311
1.529.768.609
4.006.345.750
Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut :
2010 Perusahaan: Liabilitas estimasi atas imbalan kerja Penyusutan aset tetap Jumlah
Change in employee benefit liability Depreciation Total
Company and Subsidiaries loss Before income tax Corporate income tax at Applicable tax rate Tax effect on permanent differences Tax effect on unrecognized temporary differences Tax effect on share on (income ) loss of subsidiaries Provision for income tax
Effect of tax on significant timing differences between commercial and tax reporting are as follows :
Dibebankan pada laporan laba rugi/ Charged to statement of income
2011
536.259.500
211.665.250
747.924.750
536.259.500
35.847.642 247.512.892
35.847.642 783.772.392
58
Company: Estimated employee b enefit liab ility Depreciation of fixed asset Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
2009 Perusahaan: Liabilitas estimasi atas imbalan kerja Jumlah
457.838.000 457.838.000
26. INCOME TAX (Continued)
Dibebankan pada laporan laba rugi/ Charged to statement of income
78.421.500 78.421.500
27. RUGI PER SAHAM
536.259.500 536.259.500
Company: Estimated employee b enefit liab ility Total
27. LOSS PER SHARE
Rugi bersih per saham untuk masing-masing tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
Rugi Bersih Jumlah rata-rata tertimbang dari saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan Rugi bersih per saham
2010
Loss per share for each year 2011 and 2010 is as follows:
2011 (7.163.831.207)
2010 (56.910.961.261)
1.159.200.000 (6,18)
1.159.200.000 (49,10)
28. ALOKASI BIAYA KANTOR PUSAT
Net loss The number of weighted average shares outstanding during the year Net loss per share
28. ALLOCATION OF HEAD OFFICE EXPENSES
Berdasarkan perjanjian Farm-in-farm-Out pada tanggal 29 Desember 2004 antara Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) dan RPE, Anak Perusahaan menyatakan bahwa pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh RPE sebagai pelaksana TAC-TMT (diakui sebagai “pengeluaran kantor pusat” berdasarkan kontrak TAC) dapat diperoleh kembali sebesar 2% dari jumlah keseluruhan pengeluaran TAC-TMT.
Based on Farm-in-farm-out agreement dated on December 29, 2004 between Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) and RPE, Subsidiary stated that expenditures made by RPE asthe operator of TACTMT (recognized as “head office expenditures” under the TAC’s contract) will be recovered by 2% from the total TAC-TMT expenditure.
Pada tanggal 13 Februari 2008, RPE dan GTMT memutuskan bahwa alokasi beban kantor pusat sebelumnya antara pemilik TAC-TMT diakhiri dan sejak tanggal 1 Januari 2008 kedua pihak membuat kesepakatan baru yang isinya antara lain :
On February 13, 2008, RPE and GTMT decided that the previous allocation of head office expenses among TAC-TMT owners ended and since January 1, 2008 both parties make a new resolution which contents include:
RPE sebagai operator dapat mengalokasikan biaya operasionalnya ke TAC PERTAMINA-RPE sebagai Home Office Overhead dan biaya tersebut dapat dipulihkan (cost recovery) dengan batasan maksimum 2% dari total pengeluaran TAC.Home office (Ho) overhead bisa dipulihkan dengan syarat TAC RPE harus mengajukan detail study HO dan harus mendapat persetujuan dari PERTAMINA terlebih dahulu.
RPE as the operator can allocate operational cost to TAC PERTAMINA-RPE as Home Office Overhead and that cost can be recovered (cost recovery) up to maximum to 2% from the total expenditure of TAC. Home office overhead (HO) can be recovered with condition that TAC RPE must submit detailed study of HO and must receive prior approval from PERTAMINA
59
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
29. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti kepada karyawan sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
The Company provide defined post-employment benefits to its employees in accordance with its policy.
Perusahaan menggunakan jasa PT Sentra Jasa Aktuaria di 2011 dan 2010, aktuaris independen, untuk menghitung kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No.13/2003 dan Peraturan Perusahaan.
The Company engaged PT Sentra Jasa Aktuaria in 2011 and 2010, an independent actuary, to calculate the employee benefits obligation in accordance with Labor Law No. 13/2003 and the Company’s Regulation.
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan oleh aktuaris dalam masing-masing laporannya adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used by the actuaries in their reports are as follows:
Tingkat diskonto Kenaikan tingkat gaji masa datang Umur pensiun
2011
2010
7% 8% 56 tahun/years old
8,50% 8% 56 tahun/years old
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi keuntungan aktuaria Dipindahkan Jumlah beban imbalan kerja
The amounts recognized in the income are as follows:
2011 277.739.000 221.186.000
2010 225.601.000 187.304.000
97.667.000 282.919.000 879.511.000
statements of
Current services cost Interest cost
59.607.000 Amortization of actuarial gain Transfer in-out 472.512.000 Total employee benefit expense
Jumlah kewajiban imbalan pensiun yang diakui dalam neraca ditentukan sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Saldo akhir
Discount rate Future salary increase Pension age
The pension benefit obligations recognized in the balance sheets are determined as follows:
2011 3.697.454.000
2010 2.602.180.000
(705.755.000) 2.991.699.000
(457.142.000) Unrecognized actuarial gain (loss) 2.145.038.000 Ending balance
60
Present value obligations
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (Lanjutan)
29. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS (Continued)
Mutasi akun kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan Imbalan kerja yang dibayarkan Saldo akhir
Mutation of estimated employee benefit liability is as follows:
2011 2.145.038.000 879.511.000 (32.850.000) 2.991.699.000
2010 1.831.352.000 472.512.000 (158.826.000) 2.145.038.000
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Beginning balance Employee benefit expense Benefit paid Ending balance
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dihadapkan pada,resiko kredit, resiko mata uang,risiko harga komoditas dan resiko likuiditas
The company is exposed to credit risk, currency risk, commodity price risk and liquidity risk.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perusahaan . Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha atas penjualan bahan-bahan kimia kepada pelanggan.
Credit risk is the risk of suffering financial loss should any of the Company’s customers fail to fulfil their contractual obligations to the Company. Credit risk arises mainly from trade receivables from trading of chemicals to customers.
Risiko mata uang
Currency risk
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena transaksi dilakukan dalam mata uang asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolok ukur perubahan harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.
The Company’s reporting currency is in Rupiah. The Company faces foreign exchange risk as its transaction denominated in foreign currency (mainly the US Dollars) or its price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies. Currently, the Company does not have a formal hedging policy for foreign currency exposures.
Namun, harga produk utama Perusahaan akan berfluktuasi sesuai dengan harga yang diperdagangkan di pasar internasional yang didenominasi dalam Dolar AS. Keterkaitan dalam fluktuasi harga secara alamiah tersebut dipandang dapat mengurangi risiko mata uang Perusahaan.
However, the Company’s main products prices would fluctuate in prices depending on the prices traded in international markets denominated in US Dollars. Such correlation in price fluctuations naturally minimizes the Company’s foreign currency exposures.
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko harga komoditas
Commodity price risk
Perusahaan terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan minyak bumi, di mana marjin laba atas penjualan minyak bumi tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.
The Company is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policy, level of demand and supply in the market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from the sales of oil where the profit margin from the sales of oil may be affected by an international market prices fluctuation.
Pada saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko harga komoditas.
Currently, the Company does not have a formal hedging policy for commodity price exposures.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima.
The Company manages its liquidity profile to finance its capital expenditures and to service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Perusahaan secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual dan kesempatan melakukan penggalangan dana utang bank.
The Company regularly evaluates its projected and actual cash flow information and opportunities to bank loans.
31. KLASIFIKASI INSTRUMEN KEUANGAN
31. CLASSIFICATION OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan.
The table below is a comparison between carrying amount and fair value of the company’s financial instrument that are carried in the financial instruments.
Nilai tercatat / Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
31 Desember 2011 Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Investasi jangka pendek Piutang lain-lain
138.757.851.404 195.286.325.195 12.000.000.000 340.062.823
138.757.851.404 195.286.325.195 12.000.000.000 340.062.823
December 31, 2011 Financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables third parties Sort term investment Other receivables
Kewajiban keuangan Utang bank Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain
59.570.208.733 179.153.913.633 37.144.031.629
59.570.208.733 179.153.913.633 37.144.031.629
Financial liabilities Bank loan Trade payables – Third parties Other payable
62
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. KLASIFIKASI INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) Biaya yang masih harus dibayar Utang jangka panjang : Kurang dari satu tahun Lebih dari satu tahun
31. CLASSIFICATION OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) 7.403.453.928
7.403.453.928
2.005.746.975 1.440.998.737
2.005.746.975 1.440.998.737
Accrued expenses Long term loan: current portion Non current portion
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The followings methods and assumption are used to estimate the fair value:
Nilai wajar kas dan setara kas, Piutang usaha pihak ketiga, piutang lain-lain dan utang bank, utang usaha pihak ketiga,utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan utang jangka panjang kurang dari setahun dan utang jangka panjang lebih dari setahun mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo sebagian besar yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Fair value of cash and cash equivalents , trade receivable third parties, other receivables, and bank loan,trade payables third parties, accrued expenses and long term loan current portion and long term loan non current portion approximates their carrying amounts largely due to short- term maturities of these instruments.
32. PENGELUARAN TEHNICAL ASSISTANT CONTRAC (TAC)
32. TEHNICAL ASSISTANT CONTRACT (TAC) EXPENDITURES
“Pengeluaran TAC” merupakan biaya yang dapat dipulihkan atas biaya operasi sebagaimana diatur dalam bagian V (klausa 5.1.2 dari perjanjian kontrak TAC). TAC akan memperoleh penggantian atas seluruh biaya operasi, diluar hasil penjualan atau kerugian lainnya akibat tidak tercapainya jumlah bagi hasil minyak, maksimal 65% dari minyak mentah yang diproduksi per tahun dan tidak digunakan dalam operasi. Jika selama tahun berjalan jumlah biaya operasi melebihi 65% dari jumlah minyak mentah yang diproduksi dan disimpan serta tidak digunakan dalam operasional perusahaan, maka kelebihan tersebut dapat dipulihkan pada tahun berikutnya.
“TAC Expenditures” represent the recoverable cost of all operating cost as defined in Section V (Clauses 5.1.2 of TAC contract agreement). TAC will recover all operating costs out of the sales proceeds or other dispositions of the required quantity of crude oil equal in value to such operating costs to a maximum of sixty five percent (65%) per annum of crude oil produced and saved hereunder and not used in petroleum operations. If in any calendar year, the operating costs exceed sixty five percent (65%) of the value of crude oil produced and saved hereunder and not used in petroleum operations, the unrecovered excess shall be recovered in succeeding years.
33. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING
a.
33.
Pada tanggal 6 April 2009, Perusahaan dan PT Sulfindo Adiusaha ("SAU") menandatangani Perjanjian Distributor sebagai kelanjutan kerjasama yang telah dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada tanggal 5 Desember 2008.
SIGNIFICANT COMMITMENTS
AGREEMENTS
AND
a. On April 6, 2009, the Company and PT Sulfindo Adiusaha (“SAU”) entered into a Distribution Agreement in continuation of the previous Memorandum of Agreement that was signed on December 5, 2008.
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING (Lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued)
Dalam Perjanjian Distributor ini, Perusahaan ditunjuk oleh SAU sebagai distributor utama untuk melaksanakan pemasaran sebagian maupun seluruh produk kimia SAU seperti Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCl), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid dan Hydrogen Gas untuk lingkup wilayah Negara Republik Indonesia. Perjanjian Distributor tersebut berlaku untuk jangka waktu satu tahun sejak tanggal Perjanjian. Pada tanggal 6 April 2010 perjanjian distributor ini diperpanjang selama satu tahun. Pada tanggal 6 Oktober 2010 Perusahaan dan SAU menandatangani addendum perjanjian distributor dimana jangka waktu perjanjian distributor tersebut diubah menjadi 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal addendum dan dapat diperpanjang kembali berdasarkan persetujuan para pihak.
In the agreement, the Company is assigned by SAU as the main distributor to sell SAU chemical products which are Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCl), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid and Hydrogen Gas in the Indonesian region. The Distribution Agreement is valid for one year effective from the agreement date. On April 6, 2010 this distribution agreement has extended for one year. On October 6, 2010 the Company and SAU signed an addendum of Distribution Agreement where the agreement was extended for 5 (five) years from the addendum date and can be extended based on mutual agreement on both parties.
b. Terhitung mulai tanggal 15 Desember 1999, RPE telah mengakuisisi 100% kepemilikan di area Tanjung Miring Timur, yakni sebuah blok produksi yang dijamin oleh Pertamina berdasarkan Technical assistance Contract (TAC) dimana sebelumnya dioperasikan oleh Western Nusantara Energy Pty Ltd,(WNE).
b. Effective on December 15, 1999, RPE has acquired .a 100% participating interest in Tanjung Miring Timur Area, an oil production block granted by Pertamina on the basis of Technical Assistance Contract (TAC), formerly operated by Western Nusantara Energy Pty. Ltd. (WNE).
TAC operasi gabungan antara RPE dan Pertamina yang akan berakhir pada 16 Desember 2016, atau setara dengan kontrak selama 20 tahun dimulai sejak tahun 1996.
TAC constitutes a join operation between RPE and Pertamina and shall end on December 16, 2016, or equivalent to20 yearsofcontract since its first was entered in 1996.
Bidang pengoperasian berdasarkan kontrak TAC ini berlokasi di Tanjung Miring Timur, Kabupaten Prabumulih, Sumatera Selatan dan 2. memiliki area total 61,61 km
The operating field under this TAC is located at Tanjung Miring Timur, Kabupaten Prabumulih, South Sumatera and covering a total area for 2. production of 61.61km
Kontrak tersebut mengharuskan RPE dan GTMT ("kontraktor") untuk melakukan pembiayaan seluruh biaya-biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi dan operasional sebelum diganti /diperoleh kembali oleh Pertamina.
The contract obliged RPE and GTMT (the Contractor) to finance all necessary costs for production and operation before being recovered from Pertamina.
64
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING (Lanjutan)
c.
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued)
Kontraktor akan menganti seluruh biaya operasi diluar proses penjualan atau kerugian lain yang terjadi sebagai akibat dari tidak terpenuhinya kuantitas minyak yang dapat didistribusikan pada biaya operasi tersebut yaitu maksimum 80% untuk tahun pertama dan kedua, 75% untuk produksi tahun ketiga dan keempat, 70% untuk produksi tahun kelima dan keenam dan 65%· untuk jangka waktu sisa kontrak seterusnya.
The Contractor will recover all operating costs out of the sales proceeds or other disposition of there quired quantity of share able oil equal in value to such operating costs to a maximum of 80%. For the first and second production year, 75% for the third and fourth production year, 70% for fifth and sixth production year and 65% for therest of contract term.
Dengan berdasarkan kontrak tersebut, pihak kontraktor harus mendistribusikan sebagian dari seluruh minyak yang diproduksi dan ditemukan dan dihitung dengan menggunakan rate 26,7857% dari seluruh minyak yang diproduksi dan ditemukan. Pada tanggal 29 Desember 2004, RPE dan Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) menyetujui Perjanjian Farm - ln Farm out, dimana RPE sepakat untuk memindahkan dan mentransfer 70% kepemilikan pada Perjanjian TAC kepada GTMT. Perpindahan tersebut terhitung efektif sejak 1 April 2004. Pemindahan kepemilikan tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Migas) pada 8 November 2004. Terkait dengan Perjanjian Farm-In Farm-out, pada tanggal 29 Desember 2004, RPE dan GTMT menyetujui Perjanjian Joint Operating.
Under such contract, the Contractor is entitled a share of all net oil produced, calculated at the rate of 26.7857% of all net oils produced and lifted. On December 29, 2004, RPE and Goldwater TMT, Pte. Ltd. (GTMT) entered into a Farm-In Farm-Out Agreement, where by RPE agreed to assign and transfer to GTMT 70% of participating interest under the TAC Agreement. Such assignment was effectively applied on April 1, 2004. The transfer of such participating interest has been approved by the Directorate General of Oil and Gas (Migas) on November 8, 2004. Related to such Farm-In Farm-Out Agreement, on December 29, 2004, RPE and GTMT entered into a Joint Operating Agreement.
Berdasarkan Perjanjian Joint Operating tersebut, Perusahaan berposisi sebagai operator dalam proses produksi yang dilakukan berdasarkan Perjanjian TAC dan Joint Operating. Partisipasi kepemilikan awal dari perjanjian tersebut adalah: -Perusahaan 30% -GTMT 70%
Under such Operating Agreement, RPE shall become the Operator for the parties with respect to the operations performed under TAC and the Operating Agreement. The initial Participating Interest of the parties are as follows: -The company 30% -GTMT 70%
Pada tanggal 20 Juni 2011 anak perusahaan telah melakukan penjualan 30% partisipasi kepemilikan pada TAC Pertamina – RPE kepada Goldwater TMT PTE LTD.
On June 20, 2011 the subsidiary has sold 30% participating Interest in TAC Pertamina – RPE to Goldwater TMT PTE LTD.
BRK, Anak Perusahaan telah menandatangani Perjanjian kontrak Bantuan Teknis (TAC) dengan PERTAMINA pada tanggal 22 Mei 2000 untuk eksplorasi dan produksi minyak mentah di Daerah Kruh dan Kaya, Pendopo, Sumatera Selatan dengan jangka waktu 20 Tahun.
c. BRK, subsidiaries had signed Technical Assistance Contract (TAC) Agreement with Pertamina on May 22, 2000 for exploration and production of crude oil in Kruh and Kaya, Pendopo, South Sumatra for 20 years.
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. INFORMASI SEGMEN
34. SEGMENT INFORMATION
2011 Produk Kimia/ Chemical Goods Jumlah Aset Jumlah Kew ajiban Pendapatan Laba (rugi) usaha Pendapatan (beban) lain-lain - bersih Beban pajak penghasilan - bersih Laba (rugi) bersih sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba (rugi) bersih
Pendapatan Laba (rugi) usaha Pendapatan (beban) lain-lain - bersih Beban pajak penghasilan - bersih Laba (rugi) bersih sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba (rugi) bersih
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
235.137.105.942 230.479.574.230
34.100.540.448 836.248.416
(207.726.480.549) 159.724.095.303
665.415.859.006 294.712.783.200
Total Liabilities
1.606.661.016.880
16.034.766.904
-
-
1.622.695.783.785
Revenue
49.574.372.938 (55.208.435.536) (1.521.556.110) (7.155.618.707) (7.155.618.707)
3.610.310.579 24.712.051.520 28.322.362.099 (844.701) 28.321.517.398
(43.794.816) (43.794.816) (43.794.816)
(28.277.722.583) (28.277.722.583) (28.277.722.583)
Produk Kimia/ Chemical Goods
Jumlah Kew ajiban
2011 Investasi/ Investment
603.904.693.166 223.121.055.857
2010
Jumlah Aset
Bagian atas penjualan minyak/ Share on sale of oil
Bagian atas penjualan minyak/ Share on sale of oil
Total Asset
53.140.888.701 Income (loss) from operation (58.774.106.598) Other income (charges) - net (1.529.768.609) Income tax expense - net (7.162.986.506) Income (loss) before minority interest (844.701) Minority interest (7.163.831.207) Net income (loss)
2010 Investasi/ Investment
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
658.702.043.651 258.536.685.701
270.619.101.723 263.986.142.756
71.892.431.604 784.266.948
(264.299.958.240) 176.509.248.983
736.913.618.738 346.797.846.422
Total Liabilities
1.262.910.957.779
15.643.944.340
-
-
1.278.554.902.119
Revenue
14.081.595.317 (66.986.210.828) (4.006.345.750) (56.910.961.261) (56.910.961.261)
1.810.545.058 (16.723.426.700) (14.912.881.642) 107.085 (14.912.774.557)
(18.292.106.688) (18.292.106.688) (18.292.106.688)
33.204.881.245 33.204.881.245 33.204.881.245
Perusahaan tidak menyajikan segmen geografis karena tidak terdapat perbedaan risiko dan imbalan komponen dalam menghasilkan produk antara lingkungan (wilayah) ekonomi yang satu dengan Iingkungan (wilayah) ekonomi yang lain.
Total Asset
15.892.140.375 Income (loss) from operation (68.796.862.971) Other income (charges) - net (4.006.345.750) Income tax expense - net (56.911.068.346) Income (loss) before minority interest 107.085 Minority interest (56.910.961.261) Net income (loss)
The Company has not disclosed segment by geography because there is no difference in risk and component benefit in production between one economic environment and other economic environment.
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF
35. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the Company’s financial statements but not yet effective are summarized below:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
a. PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing, b. PSAK 18 (Revisi 2010) – Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya, c. PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja
a. PSAK 10 (Revised 2010) – The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates, b. PSAK 18 (Revised 2010) – Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans, c. PSAK 24 (Revised 2010) – Employee Benefits,
d. PSAK 34 (Revisi 2010) – Kontrak Konstruksi,
d. PSAK 34 (Revised 2010) – Construction Contracts, e. PSAK 46 (Revised 2010) – Income Taxes, f. PSAK 50 (Revised 2010) – Financial Instruments: Presentation, g. PSAK 53 (Revised 2010) – Share-Based Payments, h. PSAK 60 – Financial Instruments: Disclosures,
e. PSAK 46 (Revisi 2010) – Pajak Penghasilan, f. PSAK 50 (Revisi 2010) – Instrumen Keuangan: Penyajian, g. PSAK 53 (Revisi 2010) – Pembayaran Berbasis Saham, h. PSAK 60 – Instrumen Keuangan: Pengungkapan, i. PSAK 61 – Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah, j. ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, k. ISAK 15 – Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya,
i. PSAK 61 – Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance, j. ISAK 13 – Hedges of Net Investments in Foreign Operations, k. ISAK 15 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction, l. ISAK 16 – Service Concession Arrangements, m. ISAK 18 – Goverment Assistance – No Specific Relation to Operating Activities, n. ISAK 20 – Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders.
l. ISAK 16 – Perjanjian Konsesi Jasa, m. ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi, n. ISAK 20 – Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya. 36. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
36. SUBSEQUENT EVENT
Peristiwa penting setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal 28 Maret 2012.
Important transactions after the balance sheet date until March 28, 2012.
Pada tanggal 21 Maret 2012 perusahaan mendapat persetujuan fasilitas kredit, yaitu fasilitas pinjaman jangka pendek dan pinjaman rekening koran dari Bank Capital dengan plafond masing-masing Rp 15.000.000.000 dan Rp 5.000.000.000 untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
On March 21, 2012 the company received approval of credit facility from Bank of Capital, the credit consist of sort term loan facility and overdraft facility with the plafond of each facility Rp 15,000,000,000 and Rp 5,000,000,000 for 1 (one) year.
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
36. SUBSEQUENT EVENT
Pada tanggal 28 Februari 2012 perusahaan mendapat persetujuan pembiayaan modal kerja tetap langsung dari Bank Victoria Syariah dengan plafond Rp 25.000.000.000 untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun.
On February 28, 2012 the company received approval of permanent working capital financing directly from the Bank of Victoria syariah maximum amounted to Rp 25.000.000.000 for 3 (three) years.
Berdasarkan akta jual beli tanah No. 335 tanggal 29 Februari 2012 dari Rudi Hartono,SH.M.kn.,notaris di Lampung Selatan, Perusahaan memperoleh sebidang tanah dengan harga Rp 983.615.792 yang berlokasi di desa Rangai Tri Tunggal, Katibung, Lampung selatan seluas 1.052 m2 dengan hak legal Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 30 tahun.
Based on the deed of sale and purchase land No. 335 dated February 29, 2012 of Rudi Hartono,SH.M.kn., notary in Lampung Selatan, the Company acquired a piece of land at price of Rp 983,615,792 located in Rangai Tri Tunggal village, Katibung, Lampung Selatan with an area of 1,052 square meters and Building Use Right (HGB) for a period of 30 years.
Berdasarkan akta jual beli tanah No. 336 tanggal 29 Februari 2012 dari Rudi Hartono,SH.M.kn.,notaris di Lampung Selatan, Perusahaan memperoleh sebidang tanah dengan harga Rp 4.266.386.748 yang berlokasi di desa Tarahan, Katibung, Lampung selatan seluas 4.563 m2 dengan hak legal Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 30 tahun.
Based on the deed of sale and purchase land No. 336 dated February 29, 2012 of Rudi Hartono,SH.M.kn., notary in Lampung Selatan, the Company acquired a piece of landat price of Rp 4,266,386,748 located in Tarahan village, Katibung, Lampung Selatan with an area of 4,563 square meters and Building Use Right (HGB) for a period of 30 years.
37. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
37. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan pada tanggal 30 Maret 2012.
The management of the Company and Subsidiaries are responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 30, 2012.
68
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Senayan City‐Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk l 55 Jakarta 10270