PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. dan Anak Perusahaan
DAFTAR ISI
Halaman
NERACA KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008
i
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
ii
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
iii
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
iv
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
3- 28
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 Juni 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)
ASET
Catatan
2009
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Investasi Jangka Pendek Piutang Usaha Piutang Lain-Lain Persediaan Pajak Dibayar Dimuka Biaya Dibayar Dimuka
3 4 5 2f & 6 2h
JUMLAH ASET LANCAR
63.912.038.708 17.925.000.000 167.938.086.736 5.685.478.147 14.014.372.713 9.010.887.961 419.618.022
10.538.341.431 47.834.713.945 7.926.313.500 430.833.214 9.400.000 53.350.220
278.905.482.286
66.792.952.310
KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha- pihak ketiga Beban Masih Harus Dibayar Hutang Pajak Uang Muka Penjualan Hutang Hubungan Istimewa Hutang Lain-Lain JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Hak Minoritas Atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR JUMLAH KEWAJIBAN
ASET TIDAK LANCAR Uang Muka Penyertaan Saham Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Tanah Yang Belum Dikembangkan Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva Tetap - setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan Biaya Yang Dapat Dipulihkan Goodwill Pekerjaan Dalam Proses Beban Tangguhan Aktiva Lain-lain
7 2i & 8 2g & 9
292.100.000.096 216.676.838
2j &10 2q & 11 2l &12
987.603.046 135.130.944.568 20.447.665.016 1.765.316.904 2.594.382.297 1.285.714.272
2m
110.541.412.861 4.727.338.700 2.135.685.867
EKUITAS Modal Saham- Nilai Nominal Rp 500 per lembar saham Modal Dasar 1,344,000,000 saham di 2009 dan 796,000,000 saham di 2008 Modal Ditempatkan dan Disetor penuh 1,159,200,000 saham di 2009 dan 336,000,000 saham di 2008 Tambahan Modal Disetor - Bersih Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Rugi yang belum direalisasi dari efek yang tersedia utk dijual
93.437.191
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
454.528.303.037
117.497.874.619
JUMLAH ASET
733.433.785.324
184.290.826.929
Catatan
13 14
15
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS - BERSIH
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan.
i
144.541.482.434 11.300.637.267 4.580.954.362 4.772.965.966 20.486.171.838 185.682.211.866
1.050.925.556
2008
40.425.000 247.091.012 2.286.132 62.166.375 72.788.848 424.757.367
350.191.641
16
1.050.925.556 186.733.137.423
12.923.000.697 13.273.192.338 13.697.949.705
17
579.600.000.000 (11.389.551.711) -
168.000.000.000 (4.299.814.425) (29.411.182)
(31.909.670.884) 16.631.186.913
-
1.750.000.000 (7.981.316.416) 546.700.647.902
1.750.000.000 5.172.102.831 170.592.877.224
733.433.785.324
184.290.826.929
2p
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Anak Perusahaan
Saldo Laba (Defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS - BERSIH
2009
18
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- Tanggal 3o Juni 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan
2009
2008
PENJUALAN
2q & 19
574.840.997.371
386.120.000
HARGA POKOK PENJUALAN
2q & 20
532.395.377.267
186.285.773
42.445.620.104
199.834.227
24.020.862.545 1.963.003.487
6.760.000 1.029.613.017
Jumlah Beban Usaha
25.983.866.032
1.036.373.017
LABA (RUGI) USAHA
16.461.754.072
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum & Administrasi
2q & 21
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi Penghasilan bunga - bersih Pendapatan Administrasi Penjualan Laba (Rugi) Selisih Kurs Rugi yang belum direalisasi dari efek untuk diperdagangkan Beban Yang Tidak Dapat Dipulihkan Lain-Lain
23 22 22
22
Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-Lain LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2.972.775.442 (1.616.507.931)
(836.538.790) 171.381.280 309.933.012 9.550.000 -
637.030.568
(3.402.017.055) (3 402 017 055) (1.678.457)
1.993.298.079
(2.912.831.220)
18.455.052.151
(3.749.370.010)
24
(4.429.320.000) (3.229.125.233)
Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Bersih
(7.658.445.233)
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
16
LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM
26
106.815.099
10.796.606.918
(3.642.554.911)
-
607.672.188
10.796.606.918
(3.034.882.723)
9,31
(9,03)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan.
ii
(6.247.100) 113.062.199
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN AKAN PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan
Saldo Per 31 Desember 2007
17
Rugi Bersih
Rugi yang belum direalisasi dari efek yang tersedia untuk dijual Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Anak Perusahaan Laba Bersih Saldo Per 30 Juni 2009
Rp 168.000.000.000 -
Saldo Per 30 Juni 2008
Saldo Per 31 Desember 2008
Tambahan Modal Disetor
Modal Saham
17
Rp (4.299.814.425) -
168.000.000.000
(4.299.814.425)
579.600.000.000
(11.389.551.711)
Selisih Nilai Transaksi
Rugi Yang Belum
Selisih Kurs Penjabaran
Restrukturisasi
Direalisasi Dari Efek
Laporan Keuangan
Entitas Sepengendali
Yang tersedia untuk dijual
Anak Perusahaan
Rp
Rp
Rp
(29.411.182) (29.411.182)
-
Saldo Laba Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya Rp Rp 1.750.000.000 8.206.985.554
-
-
-
-
-
-
1.750.000.000
5.172.102.831
-
1.750.000.000
(18.777.923.334)
(30.241.070.884)
-
(3.034.882.723)
(1.668.600.000)
579.600.000.000
(11.389.551.711)
-
(31.909.670.884)
Rp 173.627.759.947 (3.034.882.723) 170.592.877.224
520.941.454.071
(1.668.600.000) 16.631.186.913 16.631.186.913
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
iii
Jumlah
1.750.000.000
10.796.606.918
16.631.186.913 10.796.606.918
(7.981.316.416)
546.700.647.902
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)
2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas kepada Pemasok Beban Usaha Kas yang dihasilkan dari Aktivitas Operasi Penerimaan (Pembayaran) Pajak Penghasilan
2008
426.489.311.418
15.160.446.684
(386.588.405.623) (29.725.711.346) 10.175.194.450
(271.860.773) (1.030.848.253) 13.857.737.658
(423.979.584)
Pembayaran Penghasilan Operasional Lainnya
(13.105.056.478)
Arus Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
(3.353.841.612)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penyertaan Saham Tanah Yang Belum Dikembangkan Obligasi Penurunan Uang Jaminan Kenaikan Biaya Yang Dapat Dipulihkan
-
29.417.841 (3.143.097.927) 10.744.057.572
(14.341.000.000) (38.171.840) 20.203.577.249
(37.527.713.945) (556.338.739) -
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
5.824.405.409
(38.084.052.684)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan Hutang Hubungan Istimewa Rugi Yang Belum Direalisasikan Dari Efek Yang Tersedia
(1.431.500.000) (1.668.600.000)
(121.435.719) -
(3.100.100.000)
(121.435.719)
(629.536.203)
(27.461.430.831)
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan PENURUNAN BERSIH KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
64.541.574.911
37.999.772.262
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
63.912.038.708
10.538.341.431
iv
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a.
Pendirian Perusahaan PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 16 November 1989 berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah dengan Akta dari Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya. Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4423.HT.01.01.Th.95 tanggal 17 April 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan No. 4209. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) No. IX.J.1. tentang Pokok– pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, akta mana telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-25241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah didaftarkan Daftar Perseroan No. AHU-0121799.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pertanian, perikanan, real estat, perkebunan, perhutanan, jasa dan angkutan. Saat ini kegiatan usaha utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada Anak Perusahaan dan perdagangan bahan–bahan kimia. Perusahaan berkedudukan di Panin Tower-Senayan City Lt.10 Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta.
b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130,000,000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999. Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM & LK No. S-6516/BL/2008 untuk melakukan PUT I dalam rangka penerbitan HMETD kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sejumlah 823,200,000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 411,600,000,000. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 dengan jangka waktu 5 tahun yang belaku dengan masa pelaksanaan sejak tanggal 20 Mei 2009 sampai dengan tanggal 20 November 2013. Pada tanggal 7 Oktober 2008, seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh sehubungan dengan PUT I tersebut juga telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
3
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2009 , Perusahaan mempunyai Anak Perusahaan sebagai berikut :
Lokasi
Persentase Kepemilikan
PT Sinar Kompas Utama
Bekasi
99.60%
10,853,494,905
PT Alvita Sunta
Jakarta
82.24%
66,646,432,258
Tahun Operasi Komersial
Jumlah Aktiva (Rp) 30 Juni 2008 30 Juni 2009
1993 Dalam Tahap
Kegiatan Usaha Utama
Perumahan Kompas Pengembangan Tanah
Pengembangan PT Binatek Reka Kruh
Jakarta
90.00%
162,065,072,603
Mei 2002
Pengeboran eksplorasi minyak dan gas bumi
Berdasarkan Akta No. 57 tanggal 26 September 2008, mengenai Penjualan dan Pembelian Saham dari Notaris SP. Henny Singgih, S.H., Perusahaan telah menjual dan mengalihkan seluruh saham PT Sinar Kompas Utama kepada PT Nusantara Almazia, pihak ketiga, sebanyak 249 saham dengan harga jual sebesar Rp 9,100,000,000. Berdasarkan Akta No. 55 tanggal 26 September 2008, mengenai Penjualan dan Pembelian Saham dari Notaris SP. Henny Singgih, S.H., Perusahaan telah menjual dan mengalihkan seluruh saham PT Alvita Sunta kepada PT Nusantara Almazia, pihak ketiga, sebanyak 56.500 saham dengan harga jual sebesar Rp 54,100,000,000. Berdasarkan Akta No. 89 tanggal 30 Juni 2009 mengenai Penjualan dan Pembelian Saham dari Notaris SP. Henny Singgih, S.H., Perusahaan telah membeli saham PT Binatek Reka Kruh dari PT Regis Energi Indonesia sebanyak 4,113 saham dengan harga beli sebesar Rp 4,000,000,000. Hal ini menyebabkan Laporan Keuangan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2009 tidak mencakup Laporan Keuangan PT Sinar Kompas Utama dan PT Alvita Sunta, namun mencakup Laporan Keuangan PT Binatek Reka Kruh. d. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris 30 Juni 2009 Komisaris Utama Komisaris Independen
: Richard Rachmadi Wiriahardja : Dra. Ng Boen Jean (Yesisca V. Wijaya)
Dewan Direksi Direktur Utama : Robinson Direktur : Suhsih M. Boentoro Direktur Tidak Terafiliasi : Olga Oktavia Patuwo
4
30 Juni 2008 Richard Rahmadi Wiriahardja Ir. Lukman Purnomosidi
Suhsih M. Boentoro Teguh Adhytia
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Jumlah kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sekitar Rp 293,520,000 dan jumlah kompensansi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2008 adalah Rp 185,000,000. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 35 orang karyawan untuk tanggal 30 Juni 2009 serta Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 23 orang karyawan untuk tanggal 30 Juni 2008.
2. a.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) mengenai “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan” yang ditetapkan BAPEPAM bagi perusahaan perdagangan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan tersebut disajikan berdasarkan nilai historis (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) yang mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi Laporan Keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50 %, baik langsung maupun tidak langsung, kecuali anak perusahaan yang pengendaliannya bersifat sementara atau terdapat pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya kepada Perusahaan. Saldo dan transaksi, termasuk keuntungan/ kerugian yang belum direalisasi, atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Hak minoritas atas laba bersih dan aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas Anak Perusahaan yang dikonsolidasi tersebut. c.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dipergunakan sebagai jaminan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya.
5
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
Investasi Jangka Pendek Sesuai dengan PSAK No. 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, investasi jangka pendek dalam efek dinilai sesuai dengan klasifikasi efek yang bersangkutan, sebagai berikut: 1. Untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan. 2. Untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi (ditambahkan) dengan amortisasi premi (diskonto). 3. Tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi pada saat realisasi. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. Persediaan Persediaan barang dagangan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Persediaan real estat yang meliputi kavling tanah, bangunan rumah dalam penyelesaian serta bangunan rumah yang telah selesai juga dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya-biaya untuk pematangan dan pengembangan tanah termasuk beban bunga atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian, pematangan dan pengembangan tanah sebelum tahap penyelesaian, dikapitalisasi sebagai bagian dari beban pokok perolehan tanah. Persediaan kapital adalah persediaan yang dikonsumsi atau digunakan sebagai komponen dari konstruksi dan dikapitalisasi sebagai aset seperti turbular, well head dan packer. Persediaan berupa suku cadang, bahan kimia dan bahan bakar diklasifikasikan ke dalam persediaan non kapital yang dikonsumsi dengan maksud untuk perbaikan dan pemeliharaan dari aset operasional atau untuk penggunaan operasional. Biaya-biaya atas konsumsi persediaan ini dibebankan saat digunakan. Tanah Yang Belum Dikembangkan Tanah belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah dan ditambah biaya pinjaman.
6
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Tanah yang dimiliki oleh Anak Perusahaan untuk pengembangan di masa mendatang dikelompokkan sebagai “Tanah Yang Belum Dikembangkan“. Pada saat dimulainya aktivitas pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke akun “Persediaan“. Biaya Dibayar Di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Investasi pada Perusahaan Asosiasi Penyertaan dalam saham di mana Perusahaan mempunyai pemilikan kurang dari 20% dicatat sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Penyertaan dalam saham di mana Perusahaan mempunyai pemilikan saham minimal 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dicatat dengan metode ekuitas, di mana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Aset Tetap Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” serta PSAK No. 17 (1994) tentang “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK ini, Perusahaan harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya. Perusahaan telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK ini tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut: Tahun Peralatan dan perabot kantor Kendaraan
5 5
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan dilakukan penyesuaian secara prospektif, jika diperlukan, pada setiap periode laporan keuangan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
7
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Penurunan Nilai Aset PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menelaah aset atas setiap penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak bisa diperoleh kembali. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. l.
Akuntasi Penggabungan Usaha Akuisisi dari pihak ketiga dicatat menggunakan metode pembelian yang sesuai dengan PSAK No. 22 “Penggabungan Usaha”. Dalam menerapkan metode pembelian, aktiva dan kewajiban Anak Perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih dari biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih yang dapat diidentifikasi dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan masa manfaat yang dapat diberikan.
m. Beban Tangguhan Beban tangguhan diamortisasi selama perkiraan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method). n.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa“. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
o.
Tambahan Modal Disetor - Bersih Biaya emisi saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang terjadi dalam rangka penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat. Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang pada bagian ekuitas sesuai dengan Peraturan BAPEPAM mengenai pedoman penyajian laporan keuangan.
p.
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Sesuai dengan PSAK No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, laba atau rugi pengalihan aset, hutang serta saham dan akun yang berkaitan dengan ekuitas dari perusahaan-perusahaan yang berada di bawah pengendalian pemilikan yang sama tidak diakui. Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku atas restrukturisasi di antara perusahaan-perusahaan tersebut tidak disajikan sebagai goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai bagian dari ekuitas.
8
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Perusahaan melakukan penyertaan saham pada PT Alvita Sunta yaitu pihak yang berada di bawah pengendalian pemilikan yang sama (dengan biaya perolehan sesuai dengan nilai nominal saham tetapi berbeda dengan nilai buku entitas pada tanggal 31 Mei 1999), sehingga penggabungan usaha tersebut menggunakan metode Penyatuan Kepemilikan (pooling of interest) sesuai dengan PSAK tersebut di atas. Selisih antara biaya perolehan aset bersih dengan nilai buku PT Alvita Sunta dicatat sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dapat berubah pada saat adanya transaksi resiplokal antara entitas sepengendali yang sama, peristiwa kuasi reorganisasi, hilangnya status substansi sepengendali antara entitas yang pernah bertransaksi serta pelepasan aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak ketiga. q.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan barang dagangan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Sedangkan pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44 tentang “Akuntansi Pengembangan Real Estat”. Berdasarkan PSAK tersebut maka: 1. Penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh apabila telah memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut: a. Proses penjualan telah selesai. b. Harga jual akan tertagih. c. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli. d. Penjual telah mengendalikan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansial adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. 2. Penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh apabila pada saat pengikatan jual beli seluruh kriteria berikut ini telah terpenuhi: a. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. b. Harga jual akan tertagih. c. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang. d. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan. e. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tanah tersebut. Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian aktivitas pengembangan adalah berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan jumlah biaya yang harus dikeluarkan (cost to cost basis).
9
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Seluruh penerimaan hasil penjualan rumah dan tanah yang belum memenuhi persyaratan tersebut, dikelompokkan sebagai “Uang Muka Penjualan” pada neraca. Adapun penerimaan administrasi lainnya atas penjualan rumah dan kavling tanah (seperti pembatalan uang muka, booking fee dan sebagainya) dikelompokkan sebagai bagian dari akun “Penghasilan Adminstrasi Penjualan” pada laporan laba rugi. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual). Pendapatan yang dihasilkan dari jasa pengeboran diakui pada saat jasa telah diserahkan/dilakukan kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan minyak mentah dan/atau gas bumi diakui berdasarkan tingkat produksi dan dikirimkan ke PERTAMINA. Pendapatan dari penjualan minyak diakui ketika minyak telah dikirim ke pelanggan. Berdasarkan Kontrak Bantuan Teknis (TAC) Perusahaan dapat memulihkan seluruh biaya operasi yang telah dikeluarkan berdasarkan dengan kriteria yang telah ditentukan dari PERTAMINA sebesar 65% pertahun dari jumlah minyak mentah yang diproduksi Perusahaan. Atas penggantian biaya yang diterima Perusahaan dari PERTAMINA disajikan sebagai “Pendapatan Pemulihan Biaya” dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Sedangkan biaya operasi yang belum dipulihkan di tahun berjalan dikapitalisasi sebagai “Biaya Yang Dapat Dipulihkan” dan dapat dipulihkan pada tahun berikutnya. Beban operasi yang dapat dipulihkan pada tahun berjalan dicatat sebagai “Pengeluaran Yang Terpulihkan”. Sedangkan beban operasi tahun-tahun sebelumnya yang telah terpulihkan disajikan sebagai “Pengeluaran Tahun Lalu Yang Terpulihkan” di laporan laba rugi tahun berjalan. Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada periode yang bersangkutan (basis akrual). r.
Kapitalisasi dan Metode Alokasi Biaya Proyek Pembangunan Real Estat Beban aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah: 1. 2. 3. 4. 5.
Beban pra-perolehan tanah Beban perolehan tanah Beban yang secara langsung berhubungan dengan proyek Beban yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat Beban pinjaman
Beban yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah: 1. Beban pra-perolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh. 2. Kelebihan beban dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan sehubungan dengan penjualan unit. Anak Perusahaan tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek. Atas perbedaan yang terjadi Anak Perusahaan akan melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan. Beban yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus (specific identification method).
10
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Jika terjadi perubahan mendasar Anak Perusahaan akan melakukan revisi dan realokasi biaya. Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat. s.
Pajak Penghasilan Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan“ yang mensyaratkan pengakuan aset dan kewajiban pajak tangguhan atas pengaruh pajak di masa mendatang yang berasal dari perbedaan temporer (beda waktu) antara dasar pajak dan dasar pelaporan komersial dari aset dan kewajiban serta atas rugi fiskal kumulatif. Pengaruh pajak dari beda waktu dan akumulasi rugi fiskal, yang dapat berupa aset ataupun kewajiban, disajikan dalam jumlah bersih. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung pada tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan pada periode ketika aktiva direalisasi atau hutang diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau secara substantial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam jumlah bersih pada neraca.
t.
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan (Undangundang Ketenagakerjaan). Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”, perusahaan-perusahaan diwajibkan untuk mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK ini, perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan tersebut ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”.
u.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan. Pada tanggal neraca, seluruh aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan. Kurs yang digunakan per satuan mata uang Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, masing-masing adalah sebesar Rp 11,575 dan Rp 9,217.
v.
Laba (Rugi) Bersih per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56 tentang “Laba per Saham“, laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan yaitu sejumlah 1,159,200,000 saham pada tahun 2009 dan 336,000,000 saham pada tahun 2008.
11
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) w.
Informasi Segmen Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
x.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
3.
KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari : Kas Bank PT Bank Victoria International Tbk. PT Bank Panin Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Niaga PT Bank Mandiri Jumlah Bank
Rp
Deposito Berjangka- PT Bank Victoria International Tbk. Jumlah Kas dan Setara Kas
Rp
2009 33,000,048
INVESTASI JANGKA PENDEK Investasi jangka pendek terdiri dari: :
12
2008 5,139,775
53,256,056,737 8,388,411,325 1,250,927 61,645,718,989
10,533,201,656
2,233,319,671
-
63,912,038,708
Tidak ada pembatasan terhadap penggunaan dana kas Perusahaan.
4.
Rp
136,428,021 10,285,372,585 2,039,452 109,361,598
Rp
10,538,341,431
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
2009
2008
Efek Yang Tersedia Untuk Dijual : - Efek Ekuitas
Rp.
Rp.
- Saham RBMS (setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai efek yang belum direalisasi sebesar
-
Rp 31,900,070,884)
5,925,000,000
- Efek Hutang - Obligasi Bank Panin (setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai efek yang belum direalisasi sebesar Rp 9,600,000) Efek Untuk diperdagangkan (setelah dikurangi dengan
12,000,000,000
-
penyisihan penurunan nilai efek yang belum direalisasi sebesar Rp 4,651,506,822)
-
J u m l a h
Rp
17,925,000,000
47,834,713,945 Rp
47,834,713,945
Efek yang Tersedia Untuk Dijual Pada tanggal 30 Juni 2009, efek ekuitas atas investasi jangka pendek merupakan investasi pada saham PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (“RBMS) sebanyak 79,000,000 saham, dan efek hutang atas investasi jangka pendek merupakan investasi pada Obligasi Subordinasi II Bank Panin tahun 2008. Efek Untuk Diperdagangkan Pada tanggal 30 Juni 2008, akun ini merupakan investasi jangka pendek pada saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdiri dari saham: Lembar Saham 7,300,000 2,900,000 550,000 77,500 450,000 5,631,500 400,000 2,000,000 100,000 30,000 6,695,500 26,134,500
PT Ciputra Property Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk. PT Indo Tambangraya Megah Tbk. PT Bank Mandiri Tbk. PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. PT Darma Henwa Tbk. PT Bakrieland Tbk. PT Indika Energi Tbk. PT Royal Oak Development Asia Tbk. PT Bumi Resources Tbk. Jumlah
5.
PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari :
13
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
2009
2008
Rp
Rp
Barang Dagangan PT SURYAMAKMUR AGUNG LESTARI
11,684,195,995
PT INDO BHARAT RAYON
11,098,304,423
-
PT SAYAP MAS UTAMA
10,584,543,310
-
PT RUSLI VINILON SAKTI
7,492,100,000
-
PT TARA INA PLASTIC
6,757,718,616
-
PT SOUTH PACIFIC VISCOSE
6,661,683,002
-
PT UNIPACK PLASINDO
6,255,614,697
-
PT BINA KARYA PRIMA
5,042,276,750
-
PT MASPION KENCANA
4,492,227,745
-
PT MUSIM MAS
4,430,811,325
PT ANEKA KIMIA INTI
4,325,671,653
-
PT BUDI ACID JAYA, TBK
4,275,165,300
-
PT PRALON
3,557,675,000
-
PT SARI GEMILANG LESTARI
3,434,777,950
-
PT HARAPAN WIDYATAMA PERTIWI
3,357,757,202
-
PT STAR IMPACTAMA INDAH
2,448,025,662
-
PT CAKRANUSA KARYASEJATI
2,118,051,650
-
PT MEGASURYA MAS
2,010,134,150
-
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI TBK
2,075,269,632
-
PT SINAR PLASTIK
2,008,476,978
-
PT COGNIS INDONESIA
1,965,208,849
-
PT TANIMAS SOAP INDUSTRIES
1,880,223,100
-
PT OLEOCHEM & SOAP INDUSTRI
1,827,374,500
-
PT UNILEVER INDONESIA, TBK
1,743,170,550
-
PT SETIA PRATAMA LESTARI PELLETIZING
1,810,370,260
-
PT ECOGREEN OLEOCHEMICALS
1,701,589,500
-
PT DEWA SUTRATEX
1,695,735,250
-
PT CHARIS RAFER
1,522,733,850
-
CV BADJATEX
1,508,565,300
-
PT TUNAS BARU LAMPUNG, TBK
1,439,156,950
-
PT RHINO MEGA MULTI PLAST
1,404,236,592
-
PT MITRA MULTI PERWIRA
1,350,320,550
-
PT INTIDRAGON SURYATAMA
1,272,290,150
-
PT KAO INDONESIA CHEMICALS
1,180,872,000
-
PT TOYA INDO MANUNGGAL
1,113,389,225
-
PT ASSOCIATED BRITISH BUDI
1,110,649,100
-
PT LEUWIJAYA UTAMA TEXTILE
1,088,050,500
-
PT TLAGAMAS KEMIKARAYA
1,069,273,034
-
PT SETIAKAWAN PLASTIK
1,244,188,126
-
PT HASIL KENCANA PLASTIKSINDO
1,112,030,313
-
PT PIPAMAS PRIMASEJATI
1,026,257,293
-
Lain-lain (masing-masing < Rp 1 milyar)
31,412,274,192 165,588,440,223
14
-
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
2009
2008
Rp
Rp
Perminyakan: Pertamina
2,349,646,513
-
Real Estate : Tipe Rumah Sederhana Sehat
-
Tipe Rumah Sederhana
-
60,822,000
Tanah Kavling
-
7,530,000,000
-
7,926,313,500
Jumlah
335,491,500
167,938,086,736
7,926,313,500
Seluruh piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga. Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut :
Belum Jatuh Tempo Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12bulan > 1 tahun
2009 111,433,779,580 48,263,486,850 8,240,820,306
Rp
2008 Rp
94,162,500 60,822,000 89,500,000 7,669,074,000 12,755,000
Rp
7,926,313,500
-
Jumlah
Rp
167,938,086,736
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya, sehingga tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu.
6.
PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari :
Persediaan Kapital Persediaan Non Kapital Produk Kimia Tanah Bangunan Jumlah
Rp
Rp
2009 6,438,553,563 4,195,785,294 3,380,033,856 14,014,372,713
2008 Rp
Rp
386,240,071 44,593,143 430,833,214
Perusahaan tidak mengasuransikan persediaannya karena manajemen berkeyakinan bahwa resiko kerugian yang mungkin timbul atas persediaan tidak signifikan.
15
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
7.
UANG MUKA PENYERTAAN SAHAM Pada tanggal 30 Juni 2009, akun ini merupakan pembayaran uang muka kepada Barron Capital Holdings Pte Ltd. Berdasarkan Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan berencana untuk mengakusisi 4,712,499,999 saham PT Regis Energi Indonesia (dahulu PT Mega Citra Sempurna) (REI) dari pihak-pihak sebagai berikut : 1. Barron Capital Holdings Pte., Ltd., Singapura, pihak ketiga, (Barron) sebanyak 4.241.250.000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp 449,100,000,096. 2. Malacca Energy Holdings Pte Ltd, pihak ketiga, (Malacca) sebanyak 235,625,000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp 24,950,000,005. 3. Ophelia Investments Pte Ltd, pihak ketiga, (Ophelia) sebanyak 235,175,000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp 24,902,350,138. 4. PT Bina Insani Prima pihak ketiga, (Bina) sebanyak 449,999 saham dengan harga perolehan sebesar Rp 47,649,761. Atas transaksi ini Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 10 tanggal 17 September 2008 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H. Pada tanggal 24 dan 25 November 2008, Perusahaan telah melakukan pembayaran kepada Barron, Malacca, Ophelia dan Bina atas transaksi akuisisi saham REI sebesar Rp 499,000,000,000 yang seluruh dananya berasal dari PUT I dan hasil divestasi Anak Perusahaan (lihat catatan 1 c). Berdasarkan Cancellation of the Conditional Sale and Purchase Agreement Dated 12 August 2008 (CCSPA) yang ditandatangani pada tanggal 5 Desember 2008, Perusahaan, Malacca, Ophelia dan Bina telah sepakat untuk membatalkan rencana akusisi 471,249,999 saham REI yang dimiliki oleh Malacca, Ophelia dan Bina. Pada tanggal 26 dan 30 Desember 2008, Perusahaan telah menerima kembali pembayaran atas pembatalan rencana akusisi saham REI dari Malacca, Ophelia dan Bina dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 49,899,999,904. Selanjutnya berdasarkan Amended and Restated Binding Conditional Sale and Purchase Agreement tanggal 5 Desember 2008 yang ditandatangani oleh Perusahaan, Barron dan Hamilton Commercial Limited, pemegang 100% saham Barron (Hamilton) telah disepakati akuisisi atas seluruh saham Barron yang dimiliki oleh Hamilton dengan harga perolehan sebesar Rp 449,100,000,096. Dengan adanya rencana perubahan transaksi akuisisi dimana Perusahaan akan mengambil alih saham-saham PT Retco Prima Energi (“RPE”), PT Indama Putera Kayapratama (“IPK”), PT Binatek Reka Kruh (“BRK”) dan Bittlestone Capital Inc. (“BCI”) serta piutang dengan opsi konversi pada BRK dan IPK sesuai dengan ACSPA dan Pengikatan Jual Beli Saham (PJB Saham) serta PJB Piutang yang kesemuanya telah ditandatangani pada tanggal 31 Maret 2009 dengan nilai transaksi seluruhnya sebesar Rp 499,000,000,000, Perusahaan, Barron, dan Regis setuju bahwa seluruh pembayaran yang telah dilakukan oleh Perusahaan kepada Barron yaitu sejumlah Rp 449,100,000,096, telah disepakati menjadi uang muka pembayaran atas akuisisi saham-saham dan piutang dengan opsi konversi tersebut. Sedangkan sisanya sebesar Rp 49,899,999,904 akan dibayarkan oleh Perusahaan kepada REI segera setelah diperolehnya persetujuan dari RUPS Perusahaan (lihat catatan 27). Atas perubahan transaksi akuisisi ini Perusahaan telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham sebagaimana dinyatakan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 21 tanggal 8 Juni 2009 dari Notaris SP Henny Singgih, S.H.
16
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan dan REI menandatangani Akta Penjualan dan Pembelian Saham BRK No. 89 yang dibuat dihadapan Notaris SP Henny Singgih, S.H. atas pengambilalihan sebanyak 4,113 saham dalam BRK yang dimiliki oleh REI dengan harga transaksi sebesar Rp 4,000,000,000 (lihat catatan 12). Pada tanggal yang sama, Perusahaan dan REI juga melakukan penandatanganan Akta Pengalihan Piutang Dengan Opsi Konversi BRK No. 93 yang dibuat dihadapan Notaris SP Henny Singgih, S.H. atas pengambilalihan piutang dengan opsi konversi milik REI di BRK senilai Rp 153,620,578,484 dengan harga beli sebesar Rp 153,000,000,000.
8.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Pada tanggal 30 Juni 2008, akun ini terdiri dari:
Metode Ekuitas PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. PT Laksayudha Abadi
Persentase Pemilikan % 44,08 23,27
J u m l a h
Biaya Perolehan Rp
Bagian atas Laba Bersih Perusahaan Asosiasi Rp
Akumulasi Bagian atas Laba Bersih Perusahaan Asosiasi Rp
Nilai Tercatat Rp
63,186,255,600 34,900,000,000
129,883,416 41,497,864
5,457,393,697 6,997,763,564
68,643,649,297 41,897,763,564
98,086,255,600
171,381,280
12,455,157,261
110,541,412,861
Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan tidak memiliki investasi pada perusahaan asosiasi.
9. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN Pada tanggal 30 Juni 2008, akun ini merupakan tanah milik PT Alvita Sunta, anak perusahaan, seluas 560 m²yang berlokasi di kawasan Sinabung, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
10.
AKTIVA TETAP Akun ini terdiri dari :
17
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Perubahan Selama Periode Berjalan Saldo Awal
Penambahan
Akuisisi
Pengurangan
Saldo Akhir
Rp
Rp
Anak Perusahaan
2 0 0 9 Nilai Tercatat Pemilikan Langsung : Peralatan Kantor Kendaraan Bermotor Fasilitas Produksi Alat Produksi & Pengeboran Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung : Peralatan Kantor Kendaraan Bermotor Fasilitas Produksi Alat Produksi & Pengeboran Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Rp
Rp
Rp
33,705,000 1,040,000,000 -
93,043,206 951,421,219 6,021,764,567
-
126,748,206 1,040,000,000 951,421,219 6,021,764,567
1,073,705,000
7,066,228,992
-
8,139,933,992
83,146,633 830,640,247 5,502,339,066
-
116,851,633 702,500,000 830,640,247 5,502,339,066
6,416,125,946
-
7,152,330,946
33,705,000 665,000,000 -
37,500,000
698,705,000
37,500,000
375,000,000
987,603,046
Perubahan Selama Periode Berjalan Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
2 0 0 8 Nilai Tercatat Pemilikan Langsung : Peralatan Kantor
Rp
Kendaraan Bermotor Jumlah Nilai Tercatat
78,917,771
Rp
-
Rp
-
Rp
78,917,771
832,075,000 910,992,771
-
-
832,075,000 910,992,771
78,917,755
-
-
78,917,755
832,075,016
-
-
832,075,016
910,992,771
-
-
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung : Peralatan Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Rp
-
910,992,771 Rp
-
Penyusutan yang dibebankan ke beban umum dan administrasi sebesar Rp 37,500,000 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009. Terdapat penambahan aktiva tetap Anak Perusahaan yang diakuisisi pada tanggal 30 Juni 2009 berupa peralatan kantor, fasilitas produksi serta alat produksi dan pengeboran.
18
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Berdasarkan hasil penelaahan, manajemen tidak melihat indikasi terjadinya peristiwa atau perubahan keadaan yang dapat menyebabkan turunnya nilai aktiva Perusahaan, sehingga Perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan untuk aktiva tetap. Perusahaan belum mengasuransikan aktiva tetapnya. 11.
BIAYA YANG DAPAT DIPULIHKAN Akun ini merupakan biaya Anak perusahaan, atas kapitalisasi seluruh biaya operasi yang belum terpulihkan. Ini dikarenakan biaya-biaya operasi yang dikeluarkan Anak Perusahaan lebih besar dibandingkan dengan hasil produksi minyak mentah di periode-periode yang lalu. Anak Perusahaan dapat memulihkan seluruh biaya operasi tersebut sebesar 65% per tahun dari produksi minyak mentah yang tidak digunakan untuk operasional.
12.
GOODWILL Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan mengakuisisi 90% kepemilikan saham PT Binatek Reka Kruh (“BRK”) yang berasal dari PT Regis Energi Indonesia dengan harga akuisisi sebesar Rp 4,000,000,000 (lihat catatan 1c dan 2l). Metode akuntansi yang digunakan Perusahaan adalah metode pembelian. Selisih lebih antara nilai perolehan dan bagian perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih BRK yang dapat diidentifikasi adalah sebesar Rp 20,447,665,016 (lihat catatan 7) dan diamortisasi selama 11 tahun sesuai dengan kontrak antara BRK dengan TAC Pertamina.
13. HUTANG USAHA – PIHAK KETIGA Pada tanggal 30 Juni 2009, akun ini merupakan hutang usaha kepada pihak ketiga. Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah : PT Sulfindo Adiusaha PT Ogan Putra Lestari PT Ariesta Pratama PT Anugrah Indika Mulya PT Subur Sedaya Maju PT Buma Kumawa CV Sagung Seto Lain-lain (< Rp 50 Juta) Dolar Amerika Serikat : PT Sulfindo Adiusaha Jumlah
Rp
$AS 4,354,691.68 Rp
19
99,306,779,779 243,467,986 127,255,340 121,043,652 94,080,021 65,097,462 57,035,766 100,014,760,006 44,526,722,428 144,541,482,434
2008 Rp
40,425,000 40,425,000
Rp
40,425,000
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Rincian umur hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Jumlah
14.
2009 117,686,423,026 26,523,108,771 291,955,448 39,995,190 144,541,482,434
Rp
Rp
2008 Rp
40,425,000 40,425,000
Rp
HUTANG PAJAK Akun ini terdiri dari :
2009 Pajak Penghasilan : Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 ayat 2 Pasal 25 J u m l a h
15.
2008
Rp
38,156,573 108,421,251 5,056,538 4,429,320,000
Rp
957,817 1,020,000 308,315
Rp
4,580,954,362
Rp
2,286,132
HUTANG LAIN-LAIN Pada tanggal 30 Juni 2009, akun ini merupakan hutang kepada perusahaan angkutan dan pihak ketiga lainnya dengan rincian sebagai berikut :
PT Surya Makmur Agung Lestari PT Kartika Yuda Dirgatama PT Bina Kasih Abadi CV Citra Abadi PT Pemuda Prima Perkasa CV Agung Jaya PT Karya Pijar Lestari PT Sinar Bahagia Mekar PT Sinar Bahagia Megah CV Intisari Jaya Lily Suryani Halim PT Indo Sichuan Petroleum PT Buma Kumawa Lain-Lain Jumlah
Rp
Rp
2009 8,056,567,771 1,345,700,441 1,000,000,000 1,000,000,000 936,993,257 659,578,942 542,605,518 516,479,003 496,421,909 320,961,828 399,820,951 276,395,656 212,799,735 4,721,846,827 20,486,171,838
20
2008 Rp
Rp
-
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
16.
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI Akun ini terdiri dari : 2009 a. Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi PT Sinar Kompas Utama PT Alvita Sunta J u m l a h
2008
Rp
-
Rp
35,084,679 12,887,916,018 -
Rp
-
Rp
12,923,000,697
2009 b. Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi PT Sinar Kompas Utama PT Alvita Sunta J u m l a h
17.
2008
Rp
-
Rp
547,633 607,124,555
Rp
-
Rp
607,672,188
MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut : 2009 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Credit Suisse Singapore * PT Artha Era Primayasa Sharehaven Finance Ltd Richard Rachmadi Wiriahardja (Komisaris Utama) Maria Florentina Tulolo Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan saham di bawah 5%) Jumlah
-___________
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah
823,199,832 70,000,000 67,150,000
71.01% 6.04% 5.79%
Rp
3,755,000 1,000,000
0.32% 0.09%
1,877,500,000 500,000,000
194,095,168
16.75%
97,047,584,000
1,159,200,000
100.00%
Rp
411,599,916,000 35,000,000,000 33,575,000,000
579,600,000,000
* Terdiri dari Sub Account – Elijah Group Limited sejumlah 423,199,832 saham dan Chance Stand Finance Ltd. sejumlah 400,000,000 saham.
21
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
2008 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Artha Era Primayasa Sharehaven Finance Ltd Aussie Properties Limited Richland Allbright Incorporation Brownstone Strategic Investment Vancouver Newest Investment DPK Bank Panin Maria Florentina Tulolo Richard Rachmadi Wiriahardja (Komisaris Utama) Thomas Wiriahardja Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan saham di bawah 5%) Jumlah
18.
_____________
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah
70,000,000 67,150,000 41,966,400 34,305,600 32,356,800 24,371,200 22,000,000 1,000,000
20.84% 19.99% 12.49% 10.21% 9.63% 7.25% 6.55% 0.30%
Rp
35,000,000,000 33,575,000,000 20,983,200,000 17,152,800,000 16,178,400,000 12,185,600,000 11,000,000,000 500,000,000
1,000,000 1,000,000
0.30% 0.30%
500,000,000 500,000,000
40,850,000
12.14%
20,425,000,000
336,000,000
100.00%
Rp
168,000,000,000
SALDO LABA TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan masing-masing pada tahun 2000, 2001, 2002, dan 2004, Perusahaan mengalokasikan laba bersih tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002 untuk pembentukan cadangan umum. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo cadangan tersebut adalah sebesar Rp 1,750,000,000. Pencadangan ini dibentuk sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 yang kemudian diubah dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
19.
PENJUALAN Rincian penjualan adalah sebagai berikut: 2009
2008
Barang Dagangan Caustic Soda Liquid
Rp
364,737,619,792
Rp
-
Caustic Soda Flake
10,383,191,800
-
Hydrochloric Acid
13,997,518,419
-
3,061,360,500
-
633,860,000
-
Sodium Hypochlorite Sulfuric Acid Ethylene Dichloride
53,040,000
-
Poly Vinyl Chloride
181,974,406,860
-
574,840,997,371 Tipe Rumah Sederhana sehat Jumlah
-
Rp
574,840,997,371
22
386,120,000 Rp
386,120,000
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
20.
BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian dari beban pokok penjualan sebagai berikut : 2009 Barang Dagangan Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir
Rp
Beban Pokok Penjualan
Real Estat Tanah Bangunan Jumlah
21.
Rp
1,557,897,700 534,217,513,423 3,380,033,856 532,395,377,267 532,395,377,267
2008 Rp
Rp
BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut : 2009 Beban Penjualan Ongkos Angkut Komisi Penjualan Gaji dan Tunjangan Lain-lain
Rp
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan Tunjangan Honorarium Pihak Ketiga Perjalanan Dinas Penyisihan untuk imbalan kerja Penyusutan Iuran dan Perijinan Pajak Sewa Keperluan Kantor Telepon, Faksimile dan Teleks Perbaikan dan Pemeliharaaan Listrik dan Air Lain-lain JUMLAH
Rp
21,810,296,670 898,259,988 1,168,810,507 143,495,380 24,020,862,545 671,829,700 512,736,166 209,730,652 199,115,694 37,500,000 57,100,194 29,300,000 37,461,200 7,358,375 4,612,413 2,220,431 950,000 193,088,662 1,963,003,487 25,983,866,032
23
2008 Rp
Rp
6,760,000 6,760,000 226,276,200 64,330,000 35,292,000 47,085,881 503,718,600 12,613,291 15,000,000 93,027,278 3,570,850 24,621,397 1,727,300 2,350,220 1,029,613,017 1,036,373,017
36,735,773 149,550,000 186,285,773
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
22.
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari : 2009 Pendapatan Bunga Pendapatan Administrasi Penjualan Rugi yang belum direalisasi dari efek untuk diperdagangkan Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi - bersih (lihat catatan 7) Rugi Selisih Kurs - bersih Lain-lain - bersih
Jumlah
23.
2008
Rp
2,972,775,442 (1,616,507,931) 637,030,568
Rp
309,933,012 9,550,000 (3,402,017,055) 171,381,280 (1,678,457)
Rp
1,993,298,079
Rp
(2,912,831,220)
BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI–BERSIH (Lihat Catatan 1C) Akun ini terdiri dari : 2009 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (Lihat Catatan 7) PT Laksayudha Abadi Jumlah
24.
2008
Rp
-
Rp
129,883,416 41,497,864
Rp
-
Rp
171,381,280
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Akun ini terdiri dari : 2009 Pajak Tahun Berjalan Anak Perusahaan Perusahaan
Rp
Pajak Tangguhan Anak Perusahaan Perusahaan
(4,429,320,000)
2008
Rp
(3,229,125,233)
Jumlah
Rp
24
(7,658,445,233)
(6,247,100) -
2,542,722 110,519,477 Rp
106,815,099
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Pajak Tahun Berjalan Rekonsiliasi antara laba (Rugi) komersial sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : 2009
Laba (Rugi) Komersial Perusahaan dan AnakPerusahaan Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasi Rugi Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Anak Perusahaan Setelah Eliminasi Bagian atas Rugi bersih Perusahaan Asosiasi - Bersih Laba (Rugi) Komersial Perusahaan Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan
Rp
2008
8,971,077,989
Rp
10,733,974,163
Ditambah (Dikurangi) Beda Tetap Pendapatan Bunga yang dikenakan Pajak Final Sumbangan & Jamuan Pajak Laba Penjualan Penyertaan Saham Lain-lain Jumlah
3,551,090,288
-
(171,381,280)
19,705,052,152
(369,661,002)
(2,972,775,442) 44,667,897 80,808,404 13,382,340 (2,833,916,801)
Ditambah (Dikurangi) Beda Waktu Penyisihan untuk imbalan kerja karyawan
(687,470) 1,950,220 1,262,750
199,115,694
Laba (Rugi) Menurut Fiskal sebelum Kompensasi Kerugian
Rp
Kompensasi Kerugian Fiskal Tahun Lalu Penyesuain Rugi Fiskal yang tidak dapat dikompensasi Laba (Rugi) Menurut Fiskal setelah Kompensasi Kerugian
Rp
(3,749,370,010)
17,070,251,045 (1,251,186,710) 15,819,064,335
38,610,138
Rp
Rp
(329,788,115) (6,537,416,132) (6,867,204,247)
Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan hutang pajak adalah sebagai berikut : Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) Hutang Pajak Penghasilan Pasal 29
Rp. Rp
Taksiran Pajak Penghasilan Tahun Berjalan Anak Perusahaan
Rp
25
15,819,000,000 4,429,320,000
-
Rp. Rp
Rp
-
(6,247,100)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
2009
2008
Pajak Tangguhan Pengaruh Beda Waktu pada Tarif Maksimum (28 % tahun 2009 dan 30% tahun 2008) Anak Perusahaan Penyisihan untuk imbalan kerja karyawan
Rp
-
Rp
2,542,722
Perusahaan Penyisihan untuk imbalan kerja karyawan
55,752,394
Rugi (Laba) Fiskal
11,583,042
(3,284,877,626)
Jumlah
Rp
98,936,435
(3,229,125,232)
Rp
113,062,199
Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut : 2009 Aktiva Pajak Tangguhan Anak Perusahaan Penyisihan untuk imbalan kerja karyawan
2008
Rp
Perusahaan Penyisihan untuk imbalan kerja karyawan Rugi/(Laba) Fiskal
-
Rp
216,676,838 -
Jumlah
Rp
216,676,838
(16,866,532)
92,391,125 2,060,161,274 Rp
2,135,685,867
Aktiva pajak tangguhan komersial dari perbedaan dasar pencatatan menurut pembukuan dan pelaporan pajak karena perbedaan metode atau dasar penentuan yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak.
25.
INFORMASI SEGMEN USAHA Informasi-informasi segmen usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut : a. Pendapatan Bersih
Barang Dagangan Real Estat Jumlah
Rp Rp
2009 574,840,997,371 574,840,997,371
2008 Rp
386,120,000 386,120,000
Rp
b. Laba (Rugi) Usaha Barang Dagangan PT. Sinar Kompas Utama PT. Alvita Sunta Jumlah
2009 16,461,754,072 16,461,754,072
Rp
Rp
26
Rp
Rp
2008 (369,724,695) (144,029,167) (322,784,928) (836,538,790)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
c.
Jumlah Aktiva
PT Binatek Reka Kruh
2009 723,344,524,704 162,065,072,603
Jumlah Sebelum Dieliminasi
885,409,597,307
259,078,359,314
(151,975,811,983)
(74,787,532,385)
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. PT Alvita Sunta PT Sinar Kompas Utama
Rp
Eliminasi Jumlah Setelah Eliminasi
Rp
733,433,785,324
Rp
Rp
2008 181,578,432,151 66,646,432,258 10,853,494,905 -
184,290,826,929
Persentase kepemilikan Perusahaan pada masing-masing Anak Perusahaan di atas dapat dilihat pada Catatan 1c. 26.
LABA ( RUGI) PER SAHAM Laba (Rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama periode yang bersangkutan. Laba (Rugi) bersih per saham untuk masing-masing periode adalah sebagai berikut : 2009
27.
Laba (Rugi) Bersih
Rp
Jumlah Rata-rata Tertimbang dari Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh Laba (Rugi) Bersih Per Saham
Lembar Rp
2008
10,796,606,918
(3,034,882,723)
1,159,200,000 9.31
336,000,000 (9.03)
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 1.
Pada tanggal 1 Juli 2009, Perusahaan dan PT Regis Energi Indonesia telah menandatangani Akta Penjualan dan Pembelian Saham dan Akta Pengalihan Piutang Dengan Opsi Konversi, dengan rincian sebagai berikut : a.
Akta Penjualan dan Pembelian Saham PT Indama Putera Kayapratama (“IPK”) No. 2 yang dibuat dihadapan Notaris SP Henny Singgih S.H., atas pengambilalihan sebanyak 8,325 saham dalam IPK yang dimiliki oleh REI atau sebesar 90% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh IPK dengan harga transaksi sebesar Rp 4,000,000,000.
b.
Akta Pengalihan Piutang Dengan Opsi Konversi IPK No. 3 yang dibuat dihadapan Notaris SP Henny Singgih S.H., atas piutang dengan opsi konversi milik REI di IPK sebesar Rp 50,260,370,404 dengan harga beli sebesar Rp 48,000,000,000.
c.
Akta Penjualan dan Pembelian Saham PT Retco Prima Energi (“RPE”) No. 4 yang dibuat dihadapan Notaris SP Henny Singgih S.H., atas pengambilalihan sebanyak 20,826 saham dalam RPE yang dimiliki oleh REI atau sebesar 99,99% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh RPE dengan harga transaksi sebesar Rp 40,000,000,000.
27
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan)
d. Sale and Purchase of Shares Agreement yang dibuat di bawah tangan dan dilegalisir dihadapan Notaris SP Henny Singgih S.H., dengan No. Leg.2720/09 tanggal 1 Juli 2009 atas pengambilalihan sebanyak 50,000 saham dalam Bittlestone Capital Inc. (“BCI”) yang dimiliki oleh REI atau sebesar 100% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh BCI dengan harga transaksi sebesar Rp 250,000,000,000.
2.
Pada tanggal 1 Juli 2009, Perusahaan telah melakukan pembayaran sisa uang muka atas akuisisi saham-saham dan piutang dengan opsi konversi sebesar Rp 49,899,999,904 kepada PT Regis Energi Indonesia (lihat catatan 7).
28
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
29