Annual Report 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Daftar Isi l Contents Sekilas BMSR l BMSR in Brief Visi & Misi l Vision & Mission Profil BMSR l BMSR Profile Ikhtisar Keuangan 2014 l Financial Highlights 2014 Kronologi Pencatatan Saham l Share Listing Chronology Informasi Harga Saham 2014 l Stock Highlights 2014 Peristiwa Penting 2014 l Event Highlights 2014 Laporan Dewan Komisaris l Board of Commissioner Report Laporan Dewan Direksi l Board of Director Report
2-7 8 8 9-10 11 11-12 13-14 15-17 18-21
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Operasional l Operational Review Tinjauan Keuangan l Financial Review Tata Kelola Perusahaan l Good Corporate Governance Data Perseroan l Corporate Data Dewan Komisaris l Board of Commissioners Dewan Direksi l Board of Directors Struktur Organisasi l Organization Structure Struktur Perusahaan l Corporate Structure Profil Anak Perusahaan l Subsidiaries Sumber Daya Manusia l Human Resources Struktur Pemegang Saham l Shareholders Structure Alamat Perusahaan, Cabang, & Anak Perusahaan l Company Address, Branches, & Subsidiaries Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan l Responsibility for Annual Reporting Laporan Auditor Independen & Laporan Keuangan Konsolidasi l Independet Auditors’ Report & Consolidated Financial Statements
23-26 27-33 34-49
50-51 52-53 55 55 56-60 61-62 63 64-65 66-67 68
l
1
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Sekilas BMSR l BMSR in Brief PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 16 November 1989 berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah dengan Akta dari Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya. Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C24423.HT.01.01.TH.95 tanggal 17 April 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan No. 4209.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (“the Company”) was established on November 16, 1989 based on Notarial Deed No. 240 of Mrs Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., which had been amended by Notarial Deed No. 246 dated May 31, 1991 by the same Notary regarding the change of name from PT Bintang Mahkota Semestaraya into PT Bintang Mitra Semestaraya. The Deed of Establishment and its amendments had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C2-4423. HT.01.01.TH.95 dated April 17, 1995 and had been published in the state gazette of the Republic of Indonesia dated September 19, 1997 No. 75, Supplement No. 4209
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. tentang PokokPokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.1025241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU0121799.AH.01.09 tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008.
The Company's Articles of Association have been amended several times. In 2008, amendments included by Notarial Deed No. 10 of Fathiah Helmi, S.H., dated September 17, 2008 which, among other things, the increase of issued and paid-up capital of the Company and approval of changes in the Company's Articles of Association to conform with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. regarding the Company's Articles of Association Fundamentals for Public Offering of Equity Securities and Public Companies, which has obtained certificate of receipt of notice from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the Letter of Acceptance Notice of Amendment of Articles of Association No. AHU-AH.01.10-25241 dated December 15, 2008 and has been registered in the Company Code No. AHU-0121799.AH.01.09 in 2008 exactly on December 15, 2008.
l
2
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Berdasarkan Akta Notaris tanggal 21 Juni 2013 No. 43 dari SP. Henny Singgih, SH pemegang saham telah setuju atas perubahan Dewan Komisaris dan Direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-AH.01.10-38084 tanggal 11 September 2013.
Based on Notarial Deed No. 43 dated June 21, 2013 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors and has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No AHU- AH.01.10-38084 dated September 11, 2013.
Berdasarkan Akta Notaris tanggal 6 Juni 2014 No. 18 dari SP. Henny Singgih, SH pemegang saham telah setuju atas perubahan Dewan Komisaris dan Direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-13791.40.22.2014 tanggal 16 Juni 2014.
Based on Notarial Deed No.18 dated June 6, 2014 of SP. Henny Singgih, SH shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors and has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republik of Indonesia in its letter No AHU-13791.40.22.2014 dated June 16, 2014.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak The Company started its commercial operations in tahun 1989. 1989. Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999.
On December 6, 1999, the Company received Effective Statement Letter on Notice of Registration of Emissions Stock No. S-2449/PM/1999 from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) to hold an Initial Public Offering of 130,000,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share to the public, at offering price of IDR 500 per share. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on December 29, 1999.
Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga
On September 17, 2008, the Company obtained Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 to conduct a Limited Public Offering I (PUT I) in respect of a rights issue with pre-emptive rights (HMETD) to shareholders by issuing 823,200,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share at the offering price of IDR 500 per share so that the whole
l
3
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru yang melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma.
amounting to IDR 411,600,000,000. Each holder of 20 old shares is entitled to 49 new shares attached with 7 Warrants Series I which granted free by the Company.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500, yang dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 20 Mei 2009 sampai dengan tanggal 20 November 2013. Sejak tanggal 20 November 2013 Waran Seri I tidak berlaku lagi dan tidak diperdagangkan lagi di Bursa Efek Indonesia. Sampai dengan akhir masa berlaku Waran Seri I yang melaksanakan haknya sebanyak 24 saham.
Warrants Series I are securities that entitle the holder to purchase new shares with nominal value IDR 500 per share at exercise price of IDR 500, which can be done during the execution year starting from May 20, 2009 until November 20, 2013. Since the date of 20 November 2013 Warrant Series I no longer valid and no longer traded on the Indonesia Stock Exchange. As of the end of the applicable Warrant Series I, the holder of Warrant Series I who exercised their rights are 24 shares.
Pada awal pendirian Perseroan merupakan perusahaan investasi yang melakukan penyertaan investasi pada Perusahaan properti real estat yang menangani perumahan sederhana dan proyek pemukiman kelas menengah atas, serta pada Perusahaan yang akan mengembangkan bangunanbangunan komersial.
Initially, the Company was established and engaged in real estate construction with various business from modest to middle class housing estate, including construction of commercial building.
Pada tahun 1997 Perusahaan mengawali usahanya di bidang properti dengan menyertakan modalnya pada PT Laksayudha Abadi yang membangun Apartemen Brawijaya yang berlokasi di Blok P Kebayoran Baru, Jakarta. Pada tahun 1999 Perusahaan mengembangkan sayapnya dengan menyertakan investasi pada PT Sinar Kompas Utama yang mengembangkan proyek perumahan sederhana Kompas Indah di daerah Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Pada tahun yang sama Perusahaan juga menanamkan modalnya pada perusahaan publik PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RBMS), yang mengembangkan perumahan bagi golongan
In 1997, the Company started its real estate business through investment in PT Laksayuda Abadi in the construction of Brawijaya Apartment located in Blok P, Kebayoran Baru, Jakarta. In 1999, the Company invested in PT Sinar Kompas Utama developing modest real estate named Kompas Indah located in Tambun, Bekasi, West Java. In the same year, the Company also invested in PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS), a public company, developing a middle class real estate named Bintang Metropol in Bekasi, West Java and Mahkota Simprug in Ciledug. In mid 1999, the Company invested in PT Alvita Sunta which is also engaged in real estate
l
4
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
masyarakat menengah, Bintang Metropol di daerah business. Bekasi, Jawa Barat dan perumahan Mahkota Simprug yang berlokasi di Ciledug. Selanjutnya pada pertengahan tahun 1999, Perusahaan mengikutsertakan modalnya pada PT Alvita Sunta dengan bidang usaha yang sama. Sejalan dengan usaha diversifikasi Perusahaan, pada kuartal ke 3 (tiga) tahun 2008 Perusahaan melakukan divestasi atas beberapa anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang bergerak di bidang properti yang diyakini memiliki prospek kurang menguntungkan yaitu PT Sinar Kompas Utama, PT Laksayudha Abadi dan PT Alvita Sunta.
Along with the Company business diversification, in the 3rd quarter of 2008, the Company divested several non-prospective subsidiaries and associate companies engaged in real estate business such as PT Sinar Kompas Utama, PT Laksayudha Abadi, and PT Alvita Sunta.
Pada tanggal 5 Desember 2008 Perusahaan dipercaya oleh PT Sulfindo Adiusaha, salah satu produsen produk kimia terbesar di Indonesia, sebagai Distributor Utama untuk melakukan pemasaran dan penjualan produk-produk kimia yang dihasilkannya ke seluruh wilayah Republik Indonesia. Adapun produk-produk yang dipasarkan oleh Perusahaan adalah Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Poly Vinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCL), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid, dan Ethylene Dichloride (EDC). Kinerja Perusahaan selama menjadi distributor produk kimia telah menunjukkan hasil yang memuaskan, hal ini berkat kerja keras manajemen dan karyawan, dengan dukungan dan hubungan baik dengan pihak produsen dan para pelanggan.
On December 5, 2008, the Company entered into a Distribution Agreement with PT Sulfindo Adiusaha, one of the largest chemical producers in Indonesia, as Main Distributor to market and sell chemical products in Indonesia. The Products are Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Poly Vinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCL), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid, dan Ethylene Dichloride (EDC). The Company’s performance as Main Distributor has shown a remarkable result, reflecting the management and all employees effort supported by good relationship with the producer and customers.
Pada pertengahan tahun 2009, Perusahaan juga melakukan diversifikasi usaha melalui akuisisi saham-saham perusahaan yang bergerak disektor perminyakan yaitu PT Retco Prima Energi (RPE) dengan bidang pengoperasian di Blok Tanjung Miring Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan yang
In the mid 2009, the Company made a major diversification by investing in oil companies such as PT Retco Prima Energi (RPE) operating in Blok Tanjung Miring Timur, Prabumulih, South Sumatera with total area of 61.61 km², PT Binatek Reka Kruh (BRK), operating in Lapangan Minyak Kruh,
l
5
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
memiliki luas area 61,61 km²; PT Binatek Reka Kruh (BRK) dengan bidang pengoperasian di Lapangan Minyak Kruh, Pendopo, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 258,10 km² ; PT Indama Putera Kayapratama (IPK) yang berlokasi di Lapangan Minyak Kaya, Pendopo, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 78,71 km²; serta Bittlestone Capital Inc yang memiliki investasi dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi diantaranya Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada), ESK Ltd (British Virgin Island), dan Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore), yang memiliki proyek di Brunei, Syria, dan Ukraine.
Pendopo, South Sumatera with total area of 258.10 km², PT Indama Putera Kayapratama (IPK) located in Lapangan Minyak Kaya, Pendopo, South Sumatera with total area of 78.71 km², and Bittlestone Capital Inc which investing in shares portofolio in oil and gas companies such as Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada), ESK Ltd (British Virgin Island), and Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore), with various projects in Brunei, Syria, and Ukraine.
Setelah melihat dan mempertimbangkan hasil kajian ulang dan evaluasi teknis “Subsurface Study of TAC Kaya” tahun 2010 oleh PT LAPI-ITB terhadap lapangan minyak Kaya yang dimiliki oleh IPK, anak perusahaan, pada akhirnya Perusahaan dihadapkan pada fakta bahwa lapangan minyak Kaya sangat kompleks dan berisiko tinggi untuk dikembangkan dan dieksploitasi sehingga kurang menguntungkan untuk dikembangkan. Sebagai langkah strategis atas hasil kajian diatas, maka pada tanggal 16 Maret 2011 Perusahaan melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham dengan PT Bukit Apit Bumi Persada, pihak ketiga, untuk menjual seluruh saham IPK sejumlah 108.845 saham dengan nilai transaksi sebesar USD 1.050.000 dimana perjanjian ini telah dituangkan di dalam akta Jual Beli Saham No. 77 tanggal 16 Maret 2011 dari Notaris Suwarni Sukiman, SH. Perusahaan telah melakukan keterbukaan informasi mengenai hal tersebut di atas melalui surat kabar yang berperedaran nasional pada tanggal 18 Maret 2011.
After undergoing a thorough evaluation and considering the result of technical review and analysis on the “Subsurface Study of TAC Kaya” 2010 conducted by PT LAPI ITB with respect to Kaya oil field owned by IPK, the subsidiary, the Company was being faced to the facts that Kaya oil field is having complexity and high risk to be developed and exploited which is potentially becoming uneconomical and unprofitable. As the result, the Company made a strategic decision by signing the Sale and Purchase Agreement with PT Bukit Apit Persada, a third party, to sell the entire 108,845 shares of IPK with the transaction value amounting to USD 1,050,000 whereby this agreement has been recorded on the deed of sale and purchase shares No. 77 dated March 16, 2011 of Suwarni Sukiman, SH., notary in Jakarta. Such sales have been publicly disclosed in the newspaper on March 18, 2011.
Pada tanggal 20 Juni 2011 anak Perusahaan telah On June 20, 2011 the subsidiary sold its 30% interest melakukan penjualan 30% partisipasi kepemilikan in TAC Pertamina – RPE to Goldwater TMT PTE LTD.
l
6
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
pada TAC Pertamina – RPE kepada Goldwater TMT PTE LTD. Penjualan dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis sehingga Perusahaan akan fokus pada pengembangan PT Binatek Reka Kruh, anak perusahaan yang juga bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.
The reason of the sale was based on business consideration. The Company will focus on developing PT Binatek Reka Kruh, the Company’s subsidiary which also engaged in exploration and production of oil and gas business.
Pada tanggal 2 Desember 2011 Perusahaan telah menjual seluruh investasi saham di PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (“RBMS”) sebanyak 62.663.875 saham atau 19,18% kepemilikan dengan nilai transaksi Rp 5.514.421.000. Perusahaan mengalami rugi investasi yang telah terealisasi sebesar Rp 24.501.575.125.
On December 2, 2011 the Company sold the entire 62,663,875 shares in PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (“RBMS”) or 19.18% ownership with the transaction value amounting to IDR 5,514,421,000. The Company incurred realized loss on investment amounting to IDR 24,501,575,125.
Di tahun 2011, Perusahaan melakukan pembelian kapal tongkang serta kantor dan tanah yang dijadikan sebagai kantor cabang di Bandung, Semarang dan Surabaya. Pembelian tersebut dilakukan untuk menunjang operasional Perusahaan dalam penjualan di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Total pembelian dimaksud mencapai Rp 9.433.684.000.
In 2011, the Company has purchased barge, offices and land for Bandung, Semarang and Surabaya branches’ offices. The purchase was intented to support the operational and enhancing sales of the Company’s product in West Java, Middle Java, and East Java. Total value of barges and branches amounting to IDR 9,433,684,000.
Di tahun 2012, dalam rangka pengembangan usaha In 2012, the Company acquired a 6,205 m2 land in untuk menggarap pasar di wilayah Sumatera Selatan Lampung at IDR 5,751,500,000 for future marketing dan sekitarnya, maka Perusahaan membeli tanah di expansion within South Sumatera area. Lampung seluas 6.205 m2 dengan nilai sebesar Rp 5.751.500.000. Pada tanggal 3 Juli 2014, anak Perusahaan melakukan pengalihan participating interest pada TAC Pertamina kepada PT Green World Nusantara. Penjualan dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis sebagaimana halnya dengan penjualan IPK dan RPE sebelumnya. Disamping itu kontrak juga akan berakhir pada tahun 2020.
On July 3, 2014 the subsidiary transferred their participating interest at TAC Pertamina to Green World Nusantara. The reason of the sale is business consideration as well as the previous sale of IPK and RPE. Besides that, the contract will also expire in 2020.
l
7
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Visi & Misi l Vision & Mission Visi Menjadi entitas yang unggul bersaing di pasar global dengan menciptakan hubungan bisnis jangka panjang dan kepercayaan dengan pelanggan dan principal serta didukung oleh jaringan usaha dan pemasaran yang luas melalui manajemen yang professional
Vision To become an excellent company in the global market by building long term relationship and trust with customers and principal, supported by broad business and marketing network through professional management.
Misi Berorientasi pada peningkatan nilai investasi bagi para pemegang saham Berkomitmen dalam mengembangkan sumber daya manusia yang profesional dan memiliki integritas yang tinggi Berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance
Mission Enhancing shareholders investment value
Committed to develop professional and highly integrated human resources.
Committed to apply governance principles.
good
corporate
Profil BMSR l BMSR Profile Nama Perusahaan Alamat
Telpon Fax Bidang Usaha Pencatatan Saham Kode Saham Tanggal Pendirian Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Kantor Akuntan Publik
Biro Administrasi Efek
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Senayan City - Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia 62-21-7278 1760 (Hunting) 62-21-7278 2152 & 7278 2164 Investasi pada anak Perusahaan & perdagangan Investment in Subsidiaries & Trading Bursa Efek Indonesia BMSR 16 Nopember 1989 Rp. 672.000.000.000,Rp. 579.600.012.000,Hendrawinata Eddy & Siddharta Ariobimo Sentral Lt. 3 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav.5 Jakarta 12950 PT Sinartama Gunita Plaza BII, Tower III Lt. 12 Jl. M.H. Thamrin Kav. 22 Jakarta
Company Name Address
Phone Fax Line of Business Listing Ticker Code Establishment Capital Stock Shares Issued and Fully Paid Public Accountant
Shares Registrar
l
8
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Ikhtisar Keuangan 2014 l Financial Highlights 2014 LAPORAN LABA RUGI (dalam jutaan Rupiah) Pendapatan Usaha Laba Kotor Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih Laba (Rugi) Yang Dapat Diatribusikan Kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Saham Beredar (dalam ribuan lembar) Laba (Rugi) Bersih per Saham NERACA (dalam jutaan Rupiah) Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Total Kewajiban Ekuitas – Bersih RASIO KEUANGAN Laba (Rugi) Bersih/Total Aset Laba (Rugi) Bersih/Ekuitas Rasio Lancar Kewajiban / Aset Kewajiban / Ekuitas Laba (Rugi) Bersih / Pendapatan Usaha
2014
2013
2012
2011
2010
2.298.999 124.522 12.127
2.192.653 94.329 872
2.095.347 92.275 6.609
1.622.696 128.862 53.141
1.278.555 84.528 15.892
(162.825)
(27.921)
(29.168)
(7.163)
(56.911)
(162.825) 1.159.200
(27.921) 1 1.159.200
(29.167) (1) 1.159.200
(7.164) 1 1.159.200
(56.911) 1.159.200
(140,46)
(24,09)
(25,16)
(6,18)
(49,10)
STATEMENT OF INCOME (in million Rupiah) Revenue Gross Profit Income (loss) from Operation Net Profit (Loss) Net Profit (Loss) Attributable to : Owners of the Parent Non-Controlling Interests Outstanding Shares (in thousand sheet) Net Profit (Loss) per Share
2014
2013
2012
2011
2010
435.094 43.064 478.159 291.029 3.491 294.519 183.639
445.272 265.613 710.885 370.559 10.317 380.876 330.009
401.694 268.474 670.168 282.963 25.228 308.191 361.977
394.563 270.852 665.416 289.617 5.096 294.713 370.703
355.217 381.697 736.914 340.548 6.250 346.798 390.116
BALANCE SHEET (in million Rupiah) Current Assets Non-Current Assets Total Assets Current Liabilities Non-Current Liabilities Total Liabilities Net Equity
2014 (34,06) (88,67) 149,50 61,60 160,38 (7,09)
2013 (3,93) (8,46) 120,16 53,58 115,41 (1,27)
2012 (4,35) (8,06) 141,96 45,99 85,14 (1,39)
2011 (1,08) (1,93) 136,24 44,29 79,50 (0,44)
2010 (7,72) (14,59) 104,31 47,06 88,90 (4,45)
RATIO Net Profit (Loss)/Assets Net Profit (Loss)/Equity Current Ratio Liabilities / Assets Liabilities / Equity Net Profit (Loss) / Revenue
Catatan ǀ Notes : Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011 dan 2010 mencakup Laporan Keuangan PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi dan Bittlestone Capital Inc. Financial Statement for the year end 31 December 2014, 2013, 2012, 2011 and 2010 included Financial Report of PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi and Bittlestone Capital Inc.
l
9
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Laba Kotor/Gross Profit
Pendapatan Usaha/Revenue
140,000
2,500,000
120,000
2,000,000
100,000 80,000
1,500,000
60,000
1,000,000
40,000
500,000
20,000 0
0 2010
2011
2012
2013
2014
2010
2011
2012
2013
2014
Laba (Rugi) Bersih/Net Profit (Loss)
Laba (Rugi) Usaha/ Income (Loss) from Operation -
(20,000)
60,000
2010
2011
2012
2013
2014
(40,000)
50,000
(60,000)
40,000
(80,000)
30,000
(100,000)
20,000
(120,000)
10,000
(140,000) (160,000)
0 2010
2011
2012
2013
2014
(180,000)
Total Aset/Total Assets
Ekuitas-Bersih/Net Equity
750,000
400,000
700,000
350,000
650,000
300,000 250,000
600,000
200,000
550,000
150,000
500,000
100,000
450,000
50,000
400,000
0 2010
2011
2012
2013
2014
2010
2011
2012
2013
2014
Angka dalam tabel disajikan dalam jutaan Rupiah l Value in tables legend is in million Rupiah
l 10 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Kronologi Pencatatan Saham l Share Listing Chronology
Tanggal l Date 29 Dec 1999 29 Dec 1999 7 Oct 2008
Tindakan Korporasi l Corporate Action
500
Jumlah Saham Beredar l Number of Outstanding Share 130.000.000
Jumlah Nominal Saham (Rp) l Nominal Value of Shares (IDR) 65.000.000.000
500 500
206.000.000 823.200.000
103.000.000.000 411.600.000.000
Nominal / Saham (Rp) l Par Value / Share (IDR)
Penawaran Umum Perdana (IPO) Saham Pendiri Penawaran Umum Terbatas I
Informasi Harga Saham 2014 l Stock Highlights 2014
2014
2013
Triwulan I Quarter I Triwulan II Quarter II Triwulan III Quarter III Triwulan IV Quarter IV Triwulan I Quarter I Triwulan II Quarter II Triwulan III Quarter III Triwulan IV Quarter IV
Tertinggi (Rp) l Highest (IDR)
Terendah (Rp) l Lowest (IDR)
Penutupan (Rp) l Closing (IDR)
Volume (Ribuan Saham) l Volume (Thousand Shares)
180
136
176
62
180
148
150
269
180
150
180
0.3
180
180
180
0.4
270
152
160
4.908
160
113
130
9.308
240
120
180
600
180
136
136
171
l 11 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Selama tahun 2014, Perseroan tidak terdapat aksi korporasi yang dilakukan Perseroan yang berkaitan dengan pemecahan saham, penggabungan saham, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham. In 2014, the Company has no corporate action, of which Company did in relation with share split, share merge, share’s dividen, share bonus, and decreasing share value.
l 12 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Peristiwa Penting 2014 l Event Highlights 2014 Pada tanggal 23 Mei 2014 Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan PT Emperor Finance Indonesia (EFI) dengan batas maksimum sebesar Rp 24.000.000.000 yang berakhir pada tanggal 23 November 2014.
On May 23, 2014 the Company made a factoring agreement with PT Emperor Finance Indonesia (EFI) with maximum limit amounting to IDR 24,000,000,000 which due on November 23, 2014.
Pada tanggal 24 Juni 2014 Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 19.000.000.000 dan Rp 5.000.000.000, yang berakhir pada tanggal 4 Desember 2014.
On June 24, 2014 the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounting to IDR 19,000,000,000 and IDR 5,000,000,000 which due on December 4, 2014.
Pada tanggal 1 Oktober 2014 Perusahaan On October 1, 2014 the Company made a factoring mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI agreement with EFI with maximum limit amounting dengan batas maksimum sebesar Rp to IDR 25,000,000,000 which due on April 1, 2015. 25.000.000.000 yang akan berakhir pada tanggal 1 April 2015. Fasilitas ini dilakukan secara With Recourse yaitu bahwa risiko tidak tertagihnya piutang yang dilakukan oleh EFI kepada debitur akibat adanya pengalihan piutang ini seluruhnya tetap ada di tangan Perusahaan. Perusahaan menjaminkan Piutang Usaha atas pinjaman anjak piutang dari EFI.
This facility is performed in With Recourse, which is the risk of bad debt receivable of EFI to debtor due to the transfer of receivables is entirely owned by the Company. The Company collaterized trade receivables for factoring facility from EFI.
Pada tanggal 3 Juli 2014 sebagaimana diubah dengan perubahan tertanggal 7 Juli 2014, anak Perusahaan telah menandatangani Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA) dengan PT Green World Nusantara (GWN) untuk mengalihkan Technical Assisstance Contract (TAC) antara BRK dengan Pertamina, yang dilanjutkan dengan akta pengalihan tanggal 21 Nopember 2014.
On July 3, 2014 as amended by the change dated July 7, 2014 the subsidiary has signed Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) with PT Green World Nusantara (GWN) to divert the Technical Assistance Contract (TAC) between BRK with Pertamina, which is followed by the transfer deed dated November 21, 2014.
l 13 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Untuk transaksi pengalihan TAC ini, BRK menerima For transfer transaction of TAC, BRK received USD USD 6.000.000 dari GWN. Rugi BRK akibat 6,000,000 from GWN. Loss of BRK for releasing TAC pelepasan TAC – Pertamina adalah sebesar Rp – Pertamina is IDR 143,628,458,675. 143.628.458.675
l 14 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Laporan Dewan Komisaris l Board of Commissioner Report Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Honorable Shareholders,
Tahun 2014 merupakan tahun yang berat bagi perekonomian Indonesia. Memasuki penghujung tahun 2014, kondisi perekonomian Indonesia masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Ekonomi global yang pada saat itu mulai memperlihatkan tanda-tanda pemulihan, belum bisa diandalkan untuk mendorong perekonomian Indonesia. Pemulihan ekonomi global yang belum maksimal dan diwarnai ketidakpastian ini menyeret perekonomian domestik ke kondisi serupa.
2014 was a tough year for Indonesian economy. Entering the end of 2014, Indonesian economy still faced many challenges. Global economy at that time which began showing signs of recovery, can not yet be relied to push Indonesian economy. The recovery of global economy which have not yet optimum with high uncertainty dragged Indonesian economy to the similar condition.
Laju pertumbuhan yang masih terlalu rendah dan sangat rentan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan sepanjang 2014. Setelah mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yaitu 6,5% pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus turun menjadi 6,23% pada tahun 2012 dan 5,58% pada tahun 2013. Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus melambat pada tahun 2014, meskipun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia masih dapat mencapai pertumbuhan positif sepanjang 2014 sebesar 5,03%.
The growth rate which was still too low and very vulnerable causing Indonesia economic growth slowed down throughout 2014. After reaching economic growth of 6.5% in 2011, Indonesian economy keeps decreasing became 6.23% in 2012 and 5.58% in 2013. The overall of the Indonesian economy continued to slow in 2014, though Central Bureau of Statistic (Indonesia) records that Indonesian economy still achieved positive growth of 5.03% in 2014.
Perkembangan pasar modal di Indonesia sepanjang 2014 menunjukkan pencapaian yang positip. Pengaruh suhu politik akibat pelaksanaan pemilihan umum tidak menyurutkan optimisme investor untuk tetap bertransaksi di pasar modal Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami kenaikan 21,15% dari 4.274,177 poin pada akhir Desember 2013 menjadi 5.178,373 pada akhir Desember 2014. Meskipun penambahan emiten di tahun 2014 hanya
The development of Indonesian capital market throughout 2014 showed a positive achievement. The impact of political climate as a result of the implementation of elections did not dampen the optimism of investor to trade in the Indonesian capital market. This is proved by the movement of Composite Stock Price Index (IHSG) which rose 21.15% from 4,274.177 point at the end of December 2013 to 5,178.272 point at the end of December 2014. Despite the addition of emitters in 2014 was
l 15 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
24 emiten, tetapi peningkatan nilai kapitalisasi pasar saham cukup besar 22,76% yaitu dari Rp 4.219 trilliun pada akhir Desember 2013 menjadi Rp 5.179 trilliun pada akhir Desember 2014.
only 24 listed companies, however the increase in the value of stock market capitalization was quite big of 22.76% from IDR 4,219 trillion at the end of December 2013 to IDR 5,179 trillion at the end of December 2014.
Kondisi-kondisi di atas memberikan tantangan bagi dunia bisnis pada umumnya dan khususnya bagi Perusahaan. Kinerja Perusahaan sebagai distributor produk kimia cukup menggembirakan dimana volume penjualan masih dapat mengalami peningkatan sehingga pendapatan pada tahun 2014, meningkat 3,57%. Meskipun kondisi ekonomi global masih lemah dan adanya tekanan tinggi dari produksi bahan bakunya, Perusahaan bisa menikmati peningkatan laba kotor dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 35,50% dibandingkan tahun 2013. Terlepas dari kondisi pasar bahan baku komoditas barang kimia yang kurang menguntungkan, kinerja di bidang distributor ini merupakan hasil usaha keras manajemen dan karyawan Perusahaan, dengan dukungan dan hubungan baik dengan principal dan pelanggan.
Those conditions above provide challenge to the business climate in general and especially for the Company. Performance of the Company in the chemical trading sector was quite promising of which sales volume still able to record growth 3.6% in 2014. Although the global market situation is still weak and strong pressure from high price of raw material, the Company can achieve a growth of gross profit margin of 35.50% compared to 2013. Despite of unfavourable global raw material market, such performance being a distributor is the result of management and the employee’s effort and the support and good relationship with principals and customers.
Memperhatikan kondisi dan kesempatan yang dihadapi Perusahaan, Dewan Komisaris menilai Direksi telah menempuh upaya secara optimal pada tahun 2014. Walaupun demikian banyak hal yang menjadi tantangan bagi Direksi untuk meraih kembali kinerja yang lebih baik dengan meningkatkan laba usaha pada tahun-tahun yang akan datang.
Refering the condition and opportunity which is faced by the Company, Board of Commissioner appraises that the Board of Directors have taken optimal effort during 2014. Nevertheless there are many challenges to the Board of Directors to regain better performance for increasing gross profit in years to come.
Dewan Komisaris telah mengkaji dan mengevaluasi dengan seksama rencana kerja Dewan Direksi dan prospek usaha untuk tahun mendatang. Kami sepenuhnya mendukung profesionalisme, komitmen serta strategi manajemen untuk meningkatkan pangsa pasar terutama di pasar domestik seiring
Board of Commissioner have reviewed and evaluates Board of Directors’ business plan and business prospect for the coming years and fully supports the professionalism, commitment, and strategy of management to increase domestic market share in line with the Indonesia’s GDP growth and grow with
l 16 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
dengan bertumbuhnya GDP Indonesia sehingga dapat tumbuh dan berkembang bersama dengan para pelanggan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian. Direksi diharapkan dapat melakukan peningkatan terhadap fungsi manajemen sumber daya manusia secara intensif sehingga para karyawan mampu melakukan pekerjaaannya dengan baik dan peka terhadap issue-issue dalam lingkungan kerjanya. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang diketuai oleh Komisaris Utama.
customers in prudent manner. Directors are expected to increase human resources management skills intensively so that employee can do their job properly and sensitive to their working environment issues. In performing their duties, Board of Commissioner is assisted by Audit Committee lead by President Commissioner.
Kami menyadari bahwa perjalanan yang akan dilalui Perusahaan masih terbentang panjang dan penuh tantangan, namun dengan tekad yang kuat kami percaya bahwa baik rencana jangka pendek maupun jangka panjang dari Perusahaan untuk berkiprah di berbagai bidang usaha yang prospektif di masa mendatang akan mampu mendorong Perusahaan meraih tujuannya.
We realize that the Company business prospect in the coming years is full of opportunities and challenges, but we believe that the Company’s short term and long term plan to exist in various prospective busnisess in the future will be sufficient to push the Company achieving its goals.
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya hendak menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada direksi, para pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan mitra usaha Perusahaan atas dedikasi, kerja keras dan dukungan yang terus menerus diberikan kepada Perusahaan selama ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati kita semua di tahun-tahun mendatang.
In this occasion, on behalf of Board Commissioner, I would like to express my appreciation and thankful to directors, shareholders, employees, customers, and business partners for dedication, hard work and support to the Company. May God bless us in the coming years.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Theophylus Hartono Komisaris Utama l President Commissioner Jans Sulga Komisaris Independen l Independent Commissioner
l 17 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Laporan Dewan Direksi l Board of Director Report Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Honorable Shareholders,
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunianya sehingga PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk dapat melalui tahun 2014 dengan kinerja yang cukup baik.
We would like to thank God Almighty for His grace so that PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk may pass and achieve a reasonably good performance in 2014.
Nilai tukar rupiah selama tahun 2014 mengalami depresiasi terhadap dollar Amerika Serikat, terutama terjadi pada pertengahan hingga akhir tahun 2014. Depresiasi rupiah, peningkatan suku bunga dan kebijakan fiskal melalui pemberlakuan UU Mineral dan Batubara (UU Minerba) yang melarang ekspor mineral mentah dan kebijakan moneter pada tahun 2014 mempengaruhi ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
During 2014 value of Rupiah was depreciated against United States Dollar, especially in the mid to end of 2014. Depreciation of Rupiah, increasing interest rate, and fiscal policy through the implementation of Mineral and Coal Mining Law (Mining Law) which prohibits the export of raw mineral and monetary policy in 2014 influenced the overall Indonesian macro economy.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan dibanding tahun sebelumnya dan depresiasi Rupiah terhadap dolar yang cukup besar sampai akhir tahun 2014, permintaan produk bahan-bahan kimia di pasar dalam negeri tetap meningkat.
Despite slowing down Indonesian economy growth compared to the previous year and significant depreciation of Rupiah against United Stated Dollar until end of 2014, domestic demand of chemical products was still growing.
Perusahaan masih tetap mempertahankan kinerja sebagai distributor atas berbagai jenis barang dagangan dalam kegiatan usahanya, khususnya melalui produk kimia telah menghasilkan kinerja yang baik dan kontribusi yang optimal. Kegiatan usaha sebagai distributor beras pada tahun 2014 juga meningkatkan kontribusi terhadap kinerja Perusahaan. Aktivitas di sektor perminyakan dan gas pada tahun 2014 masih tetap memberikan kontribusi tetapi tidak terlalu tinggi, sehingga berdasarkan pertimbangan bisnis Perusahaan
The Company still maintain performance as distributor in various merchandise in business activity, especially in chemical products which have generated a good performance and resulted an optimum contribution. Business activity as distributor of rice in 2014 was also increasing the contribution to the Company performance. Activities in the oil and gas sector in 2014 still contributed but not too high. Thus based on business considerations Company decided to transfer the participating interest in the TAC Pertamina to other parties.
l 18 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
memutuskan untuk mengalihkan participating interest pada TAC Pertamina kepada pihak lain. Sepanjang tahun 2014, Perusahaan telah mencatatkan pendapatan sebagai distributor pemasaran produk kimia dan lainnya adalah sebesar Rp 2.294.113 juta. Sementara pendapatan dari aktivitas penjualan minyak melalui anak Perusahaan adalah sebesar Rp 4.885 juta sehingga jumlah pendapatan konsolidasi selama tahun 2014 berjumlah Rp 2.298.999 juta, meningkat sebesar Rp 106.346 juta dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasi tahun 2013 berjumlah Rp 2.192.653 juta.
Throughout 2014, the Company recorded revenue from business as distrubutor and marketing of chemical products and others amounting to IDR 2,294,113 million. Meanwhile, revenue from oil in subsidiaries is IDR 4,885 million, making up the total consolidated revenue in 2014 to be IDR 2,298,999 million, increase of IDR 106,346 million compared to total consolidated revenue in 2013 amounting to IDR 2,192,653 million.
Meskipun terjadi peningkatan pada pendapatan, namun Perusahaan masih membukukan kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 162.825 juta atau meningkat sebesar Rp 134.904 juta atau 483% dibandingkan pada tahun 2013 yang mencatat kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 27.921 juta. Kerugian ini sebagian besar disebabkan oleh rugi penjualan TAC Pertamina dari anak Perusahaan sebesar Rp 143.628.458.675.
Notwithstanding the increase in revenue, the Company recorded total consolidated loss in the amount of IDR 162,825 million or increase in the amount of IDR 134,904 million or 483% compared to 2013 which recorded a consolidated loss in the amount of IDR 27,921 million. This loss largely due to the loss on sale of subsidiary TAC Pertamina
Melihat peningkatan permintaan di pasar domestik atas produk kimia meskipun pada saat kondisi pertumbuhan perekonomian Indonesia yang mengalami perlambatan pada tahun 2014, Direksi Perusahaan tetap optimis kinerja Perusahaan akan tetap dapat dipertahankan dan diupayakan untuk terjadi peningkatan pada tahun 2015.
Looking at the demand increase of chemical products in domestic market even during the slowdown growth conditions of the Indonesian economy in 2014, Directors of the Company optimistic to be able to maintain the company’s performance and make an effort for an increase in year of 2015.
Perusahaan selalu berupaya memperbaharui program kerja yang telah ada agar relevan dengan perkembangan bisnis dan situasi perekonomian terkini, dengan mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan guna mencapai tujuan
The Company continues on updating the existing working program to make it relevant with business development and latest economic situation, with taking strategic steps needed in achieving the goal
of IDR 143,628,458,675.
l 19 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
yang akan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, seperti divestasi yang dilakukan oleh Perusahaan terhadap bisnis yang sudah kurang menjanjikan seperti TAC Pertamina dari anak Perusahaan, dimana langkah ini nantinya akan memberikan peningkatan keuntungan di tahun 2015.
which provides added value to all shareholders, like divestment taken by the Company in the non prospective business for example TAC Pertamina of subsidiary, whereby this step is expected tol result in profit increase in 2015.
Seluruh direksi dan karyawan berharap bahwa pelaksanaan seluruh program kerja yang disusun untuk tahun 2015 dapat dijalankan secara profesional dan efektif sehingga pada akhirnya akan meningkatkan nilai investasi serta kinerja keuangan Perusahaan secara keseluruhan.
Directors and employees expect that the business plan for 2015 can be implemented professionally and efectively which in turn increase investment value and financial performance of the Company in general.
Perusahaan secara berkesinambungan melaksanakan dan memenuhi prinsip pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan di seluruh tingkatan organisasi di semua bidang kegiatan yang terwujud dalam pelaksanaan berbagai proses kerja yang ada. Dengan demikian dapat diyakini seluruh kegiatan Perusahaan berlandaskan nilai moral, integritas maupun kepatuhan terhadap seluruh ketentuan dan perundang-undangan terkait.
The Company continually implements and complies with the Good Corporate Governance Principles at all levels of the organization in all areas of activity which being realized in the implementation of work processes. Thus it is ensure that the whole Companies activities shall base on moral values, integrity and compliance with all provisions and relevant legislation.
Akhir kata, direksi menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya kepada seluruh pihak terkait baik internal maupun eksternal yang telah mendukung Perusahaan guna mencapai nilai tambah Perusahaan dan diharapkan Perusahaan akan terus meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.
Directors would like to extend highest appreciation to all parties both internally and externally who supported the Company to improve company’s value, and expect to improve its performance in the future.
l 20 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Welly Thomas Direktur Utama l President Director Ninin Saleh Direktur l Director Leonard Stephen Jonatan Direktur Tidak Terafiliasi l Unaffiliated Director
l 21 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
“Focus & Reorganize”
l 22 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Tinjauan Operasional l Operational Review Tinjauan Umum
General Overview
Sepanjang tahun 2014, Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai distributor produk kimia dan lainnya memperoleh peningkatan dalam penjualan dan pendapatan. Hal ini berkat upaya manajemen dan karyawan Perusahaan dan juga dukungan dari pihak produsen dan konsumen yang memberikan kontribusi yang positif pada Perusahaan.
Throughout 2014, the Company’s operation in the business of chemical product and others achieved an increase of sales and revenue. This is due to effort of management and employees also support from producer and customers that gave a positive contribution to the Company.
Di sisi lain peningkatan produksi minyak pada anak On the other hand a slight increase in oil production perusahan yang meskipun tidak terlalu tinggi tetapi of the subsidiaries has still been able to contribute masih tetap memberikan kontribusi pada the increase of Company’s revenue. peningkatan pendapatan usaha Perusahaan.
Pembahasan Usaha dan Prospek Usaha Perusahaan
Business and Prospect of the Company
Dengan telah ditunjuknya Perusahaan sebagai distributor utama dari PT Sulfindo Adiusaha (“SAU”) untuk wilayah pemasaran domestik sejak tahun 2008 dan diperpanjang pada tahun 2010 melalui addendum perjanjian distributor, maka Perusahaan tetap berkosentrasi penuh untuk melakukan penetrasi pasar produk kimia agar dapat lebih meningkatkan pangsa pasar antara lain dengan menambah pelanggan baru.
As the Company has been appointed as main distributor of PT Sulfindo Adiusaha (“SAU”) for domestic market since 2008 and was extended in 2010 by addendum of distribution agreement, the Company continue to fully concentrate to penetrate the market of chemical products in order to increase the market share, among others, by gaining new customers.
Perusahaan saat ini memasarkan produk-produk bahan kimia yang dihasilkan oleh SAU, antara lain Caustic Soda (“CS”) dan PolyVinyl Chloride (“PVC”) serta beberapa produk lainnya seperti Hydrochloric Acid (“HCl”) dan Sodium Hypochlorite (“NaOCl”). Sebagai komitmen atas kerjasama ini, Perusahaan dan SAU rutin melakukan evaluasi kinerja
The Company market chemical products produced by SAU, among others, are Caustic Soda (“CS”), PolyVinyl Chloride (“PVC”) and other products such as Hydrochloric Acid (“HCl”) and Sodium Hypochlorite (“NaOCl”). To maintain good business cooperation, both the Company and SAU continuously monitor and evaluate the Company’s
l 23 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Perusahaan
performance.
Produk bahan-bahan kimia tersebut di atas mempunyai pasar dan permintaan yang terus berkembang meskipun pertumbuhan Produksi Domestik Brutto (PDB) di Indonesia tahun 2014 5,02% sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya. Penjualan CS dan Sodium Hypochloride sejak Perusahaan ditetapkan sebagai distributor utama terus meningkat cukup signifikan dan mencakup pada berbagai sektor industri.
The chemical products mentioned above have market and demand which continuously growing despite Indonesia Gross Domestic Product (GDP) in 2014 of 5.02% is slightly declined from the previous year. Sales of CS and Sodium Hypochlorides since the company appointed as main distributor show an increasing trend in all industrial sectors.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun dibanding tahun sebelumya, Perusahaan berkeyakinan bahwa bisnis kimia khususnya produkproduk tersebut di atas mempunyai prospek yang cerah dengan potensi pertumbuhan yang lebih baik lagi.
In spite of the growth Indonesian economic decrease, the Company believes that the chemicals business, particularly the above mentioned products still have bright prospects with better potential growth.
Strategi Pemasaran produk bahan-bahan kimia yang dilakukan oleh Perusahaan adalah terutama dengan menjaga stabilitas penjualan dan pasokan yang berkesinambungan (“reliable supply”) kepada para pelanggan dengan harga yang cukup bersaing (“competitive price”) serta pelayanan dan pengiriman kepada pelanggan yang lancar dan tepat waktu (“on time delivery”). Disamping itu Perusahaan juga berupaya untuk meningkatkan pangsa pasar terus sesuai dengan bertambahnya permintaan pasar.
Marketing strategy applied by the Company in selling chemical products is mainly maintaining stability, continous, and reliablity of supply to customers with more competitive price, excellent services, and on time delivery. Besides the Company also conduct continous effort to increase market share gradually to respond the growing market condition.
Penjualan produk di atas telah meliputi jangkauan wilayah yang lebih luas dengan pelanggan yang tersebar dari Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, sebagian besar wilayah Sumatera dan Bontang (Kalimantan Timur).
The sales of products as mentioned above covers a wider range of areas spreading in Jabotabek, West Java, Central Java, East Java, most areas of Sumatra and Bontang (East Kalimantan).
Umumnya para pelanggan produk tersebut di atas In general, all of Company’s customers are welladalah industri yang sudah sangat mapan dan established industries, and several companies which
l 24 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
beberapa perusahaan yang sudah melakukan perluasan usaha atau ekspansi, sehingga penjualan produk tersebut juga berpotensi untuk tumbuh dan berkembang, seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional dan pertumbuhan industri dalam negeri.
have expanded their business, so that the sale of product have a potential to grow further along with the growth of national economy and domestic industry.
Dengan mempertimbangkan bahwa minyak bumi merupakan salah satu faktor penting bagi dunia industri untuk menggerakkan roda perekonomian secara global, Perusahaan pada tahun 2000 melakukan diversifikasi pada sektor perminyakan melalui Technical Assistance Contract antara BRK anak Perusahaan dan Pertamina. Meskipun dari tahun ke tahun tingkat kebutuhan minyak dunia diperkirakan terus meningkat, Perusahaan juga menyadari bahwa pasokan juga meningkat pada tahun 2014 dengan keberhasilan Amerika Serikat memproduksi minyak dari ”shale gas” dan adanya pasokan dari negara-negara non-OPEC.
Considering the fact that oil is one of the crucial factor to drive the global economy and industry, the Company in 2000 diversified its business sector in exploration and production of oil and gas through the Technical Assistance Contract between BRK the subsidiary and Pertamina. Although year by year the level of world oil demand is expected to increase continuously, the Company realized that supply in 2014 also increased due to the success of the United States to produce oil from the "shale gas" and supply from non-OPEC countries.
Harga minyak dunia sepanjang tahun 2014 menurun, dimana penurunan harga ini terjadi sejak bulan Juli 2014. Beberapa faktor yang memicu penurunan harga minyak dunia antara lain produksi shale oil di Amerika Serikat, kebijakan organisasi negara-negara eksportir minyak (OPEC) yang mempertahankan produksi minyak, peningkatan produksi minyak Rusia, serta perlambatan ekonomi dunia yang menyebabkan penurunan permintaan minyak global.
World oil price declined throughout 2014, whereby the price decreased since July 2014. Several factors triggered the decline in world oil prices, among others, production of shale oil in the United States, the policy of organization of petroleum exporting countries (OPEC) to maintain optimum quantity of oil production, an increase of oil production in Rusia, and the slowdown of world economic which led to a decline in global oil demand.
Penurunah harga minyak dunia pada tahun 2014 terjadi sejak bulan Juli, dan penurunan yang tajam terjadi pada bulan Oktober, November dan Desember. Hal yang sama terjadi pada harga minyak mentah di Indonesia dimana pada awal 2014 sampai dengan bulan Juli masih di atas USD 100 per barel dan mengalami penurunan sejak bulan Agustus
The decline in world oil prices in 2014 occurred since July, and the further sharp declined in October, November and December. The same thing happens to the price of crude oil in Indonesia, where in the beginning of 2014 until July the price was still above USD 100 per barrel and decreased from August to December to USD 58 per barrel.
l 25 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
sampai bulan Desember menjadi USD 58 per barel. Berdasarkan pertimbangan bisnis dan mengkaji lebih lanjut (1) kebutuhan dan pasokan minyak dunia dan (2) perkembangan harga minyak dunia dan Indonesia, dimana pada tahun 2014 mengalami penurunan yang sangat tajam serta perkiraan harga minyak ke depan yang masih kurang menguntungkan, Perusahaan melakukan tindakan yang tepat pada waktunya dengan melakukan divestasi bisnis melalui pengalihan TAC Pertamina dari anak Perusahaan BRK kepada PT Green World Nusantara. Langkah ini diharapkan akan mengurangi beban Perusahaan.
Based on business considerations and further assessment of (1) the world's oil demand and supply and (2) the development of world and Indonesia’s oil price which sharply declined in 2014, also the estimation of future oil price which still less favorable, the Company takes proper action in the right time to divest by transferring TAC Pertamina of subsidiary to PT Green World Nusantara. This step is expected to minimize the Company’s financial burden.
l 26 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Tinjauan Keuangan l Financial Review Laporan Laba Rugi Konsolidasi
Consolidated Statements of Income
Pendapatan Perusahaan dari aktivitas sebagai distributor untuk tahun 2014 mencapai Rp 2.294.113 juta. Peningkatan penjualan sebesar Rp 104.928 juta dibandingkan dengan pendapatan dari usaha yang sama pada tahun 2013 yang sebesar Rp 2.189.185 juta. Sementara pendapatan yang dibukukan dari aktivitas penjualan minyak yang berasal dari anak Perusahaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 4.885 juta, naik sebesar Rp 1.417 juta dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2013 yang sebesar Rp 3.468 juta. Sehingga total keseluruhan pendapatan konsolidasi mencapai Rp 2.298.999 juta. Kontribusi penjualan sebagai distributor mencapai 99% dari seluruh total pendapatan.
The Company revenues from activities as a distributor for the year 2014 reached IDR 2,294,113 million. Increase in sales IDR 104,928 million compared to sales in 2013 which amounting to IDR 2,189,185 million. While revenues recorded sales of oil production activity of the subsidiaries in 2014 amounting to IDR 4,885 million, increased by IDR 1,417 million compared to revenues in the year 2013 which amounting to IDR 3,468 million. Total consolidated revenues reached IDR 2,298,999 million. Contribution of sales as a distributor reached 99% of the total revenue.
Seiring dengan tingginya volume penjualan dari aktivitas distribusi dan penjualan minyak, beban pokok penjualan konsolidasi pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 juga meningkat sebesar Rp 76.153 juta menjadi Rp 2.174.476 juta.
Along with the increase sales volume of distribution activity and sales of oil, consolidated cost of sales in 2014 compared to 2013 also increased by IDR 76,153 million to IDR 2,174,476 million.
Beban usaha konsolidasi Perusahaan mengalami kenaikan sebesar Rp 18.939 juta atau sebesar 20,3% yakni dari Rp 93.457 juta pada tahun 2013 menjadi Rp 112.396 juta pada tahun 2014. Kenaikan ini disebabkan pada kenaikan beban penjualan sebesar Rp 9.097 juta atau sebesar 10,62% dari Rp 85.685 juta di tahun 2013 menjadi Rp 94.782 juta di tahun 2014. Dan beban umum dan administrasi mengalami kenaikan sebesar Rp 9.840 juta atau sebesar 127% dari Rp 7.773 juta di tahun 2013 menjadi Rp 17.613 juta di tahun 2014.
Company's consolidated operating expenses increased by IDR 18,939 million or 20.3% from IDR 93,457 million in 2013 to IDR 112,396 million in 2014. The increase was due to increase in selling expenses by IDR 9,097 million or 10.62% from IDR General and administration expenses increased by IDR 9,840 million or 127% from IDR 7,773 million in 2013 to IDR 17,613 million in 2014.
Perusahaan membukukan laba usaha konsolidasi The Company recognized a consolidated income
l 27 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
sebesar Rp 12.127 juta pada tahun 2014 naik sebesar Rp 11.255 juta dibandingkan tahun 2013 sejumlah Rp 872 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1290,71%. Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan harga pasar pada rata-rata produk kimia yang terjadi di seluruh industri petrokimia meskipun harga pokok barang kimia juga mengalami kenaikan akibat tekanan harga bahan baku yang tinggi di pasar internasional dan kenaikan harga Tarif Dasar Listrik.
from operation in the sum of IDR 12,127 million in 2014 increased by IDR 11,255 million compared to the year 2013 amounting to IDR 872 million or increased by 1290.71%. This is primarily due to the increase of market prices of chemical products average which was occurred in all petrochemcial industry, although the chemical cost of production also increased due to high pressure of raw material price in international market and the increase of electricity price.
Pada tahun 2014 Perusahaan masih membukukan kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 162.825 juta, naik sebesar Rp 134.904 juta atau sebesar 483.16% dibandingkan pada tahun 2013 yang mencatat kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 27.921 juta. Kerugian ini sebagian besar disebabkan oleh rugi dari pelepasan TAC – Pertamina anak Perusahaan.
In 2014, the Company still recognized a consolidated net loss of IDR 162,825 million, increased by IDR 134,904 million or 483.16% compared to the year 2013 which recorded a consolidated net loss of IDR 27,921 million. The loss is primarily caused by recognition of significant loss on the divestment of TC – Pertamina in the subsidiary.
Laporan Neraca Konsolidasi
Consolidated Balance Sheet
Jumlah aset konsolidasi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 478.159 juta sedangkan jumlah aset konsolidasi pada tahun 2013 sebesar Rp 710.885 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 232.726 juta. Aset lancar turun sebesar Rp 10.178 juta, didominasi oleh penurunan piutang usaha pihak ketiga, persediaan, pajak dibayar dimuka, uang muka dan biaya dibayar di muka. Aset tidak lancar turun sebesar Rp 222.549 juta, terutama terkait dengan penurunan investasi jangka panjang, biaya yang dapat dipulihkan, nilai goodwill, dan aset lainlain.
The Company's total consolidated assets in December 31, 2014 amounting to IDR 478,159 million while total consolidated assets in 2013 amounted to IDR 710,885 million, decreased by IDR 232,726 million. Current assets decreased by IDR 10,178 million, dominated by the decreased in third party accounts receivable, inventories, prepaid tax, advance payment and prepaid expenses. Noncurrent assets decreased by IDR 222,549 million, primarily associated with decreased in long term investment, recoverable cost, goodwill and other assets.
Jumlah kewajiban konsolidasi Perusahaan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 294.519 juta atau menurun sebesar Rp 86.357 juta dibandingkan dengan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp 380.876 juta. Kewajiban lancar turun sebesar Rp
The Company's total consolidated liabilities in 2014 amounting to IDR 294,519 million or decreased by IDR 86,357 million compared to the year 2013 in the amount of IDR 380,876 million. Current liabilities decreased by IDR 79,531 million, which is derived by
l 28 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
79.531 juta karena penurunan utang jangka pendek, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, uang muka dan jaminan, serta bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun. Kewajiban tidak lancar menurun sebesar Rp 6.826 juta karena terdapat reklasifikasi bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun yang berasal dari fasilitas pembiayaan modal kerja tetap langsung dari PT Bank Victoria Syariah ke bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun.
decrease in short term loan, taxes payable, accrued expenses, advanced and deposit, and current portion of long term payable. Non-current liabilities decreased by IDR 6,826 million cause of the reclassification part of long-term debt maturities over than one year from the working capital financing facility remains directly from PT Bank Victoria Syariah to the long-term debt due within one year.
Jumlah ekuitas bersih Perusahaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 183.639 juta, sedangkan jumlah ekuitas bersih Perusahaan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 330.009 juta. Penurunan ekuitas ini terutama disebabkan adanya peningkatan kerugian yang besar akibat pelepasan TAC – Pertamina pada anak perusahaan.
The Company’s net equity in 2014 amounted to IDR 183,639 million, and Company's total nett equity in 2013 amounted to IDR 330,009 million. Net equity decrease is primarily due to a significant loss increase, contributed by divestment of TAC – Pertamina in the subsidiary.
Kemampuan Membayar Kolektibilitas Piutang
Hutang
dan
Tingkat Solvency and Receivable
the
collectibility
of
Accounts
Likuiditas adalah kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang diukur dengan perbandingan aset lancar terhadap kewajiban lancar. Tingkat likuiditas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar 149,50% yang berarti tingkat likuiditas Perusahaan berada dalam posisi baik. Rasio Lancar Perusahaan mencerminkan kemampuan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang merupakan komponen terbesar dalam akun kewajiban konsolidasi Perusahaan.
Liquidity is the ability of companies to meet shortterm liabilities as measured by the ratio of current assets to current liabilities. Level of liquidity as of December 31, 2014 is 149.50% meaning that liquidity of the Company is in a good position. The Company's Current Ratio reflects the Company's ability to meet its short-term obligations which is the largest component of liabilities in the consolidated accounts.
Solvabilitas adalah kemampuan Perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang dihitung berdasarkan perbandingan jumlah kewajiban terhadap jumlah aset (debt to asset ratio = DAR).
Solvency is the ability of the Company to pay its debts calculated based on the ratio of total liabilities to total assets (debt to asset ratio = DAR). Solvency levels can also be calculated based on the
l 29 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Tingkat solvabilitas juga dapat dihitung berdasarkan perbandingan jumlah kewajiban terhadap jumlah ekuitas (debt to equity ratio = DER). DAR Perusahaan per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar 61,60% dan 53,58%. Sedangkan DER Perusahaan per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar 160,38% dan 115,41%.
comparison of total liabilities to total equity (debt to equity ratio = DER). The Company’s DAR as of December 31, 2014 and 2013 are 61.60% and 53.58% respectively. While Company’s DER as of December 31, 2014 and 2013 is 160.38% and 115.41%.
Rata-rata perputaran piutang usaha Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah 44 hari. Piutang usaha yang belum jatuh tempo sebesar Rp 161.542 juta atau 58,88% dari jumlah piutang usaha Perusahaan, jumlah piutang sampai dengan 1 bulan adalah Rp 97.651 juta atau 35,59%, jumlah piutang usaha lebih dari 1 bulan sampai dengan 3 bulan adalah Rp 14.280 juta atau 5,21%, sedangkan piutang usaha yang telah jatuh tempo lebih dari 3 bulan adalah Rp 881 juta atau 0,32%. Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi akun piutang masingmasing pelanggan, Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh saldo piutang usaha tersebut dapat tertagih.
The average accounts receivable turnover of the Company as of December 31, 2014 was 44 days. Accounts receivable not yet due was IDR 161,542 million or 58.88% of total the Company accounts receivable, while past due until 1 month was IDR 97,651 million or 35.59%, past due from 1 until 3 months was IDR 14,280 million or 5.21%, and account receivable that past due over than 3 months was IDR 881 million or 0.32%. Based on the review of accounts receivable condition of each customer, the Company believes that all accounts receivable are fully collectible.
Arus kas yang diperoleh Perseroan selama tahun 2014 mengalami penurunan bersih sebesar Rp 11.149 juta, sedangkan arus kas Perseroan selama tahun 2013 mengalami kenaikan bersih sebesar Rp 1.269 juta. Penurunan arus kas selama tahun 2014 disebabkan dari pengeluaran kas untuk pembayaran utang jangka pendek dan utang jangka panjang yang merupakan aktivitas pendanaan.
Cash flow for the year 2014 net decrease amounting IDR 11,149 million, while cash flow within the year of 2013 net increases amounting IDR 1,269 million. Decreasing cash flow within the year of 2014 cause of payment short term loan and long term loan as financing activities.
Perseroan tidak memiliki ikatan yang material untuk No material obligations for capital goods investment. investasi barang modal. Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi No material events or transactions that which setelah tanggal laporan akuntan. occurred after the financial report was audited. Tidak ada perubahan signifikan dalam perundang- No material changes in Government policy and undangan yang berpengaruh terhadap Perseroan. regulation affected for Company.
l 30 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang akan No material changes in accounting policy impact to berdampak terhadap laporan keuangan. financial report. Komponen Substansial Pendapatan
Substantial components of revenue
Komponen substansial pendapatan Perusahaan dan Substantial component of Company income and its anak perusahaan meliputi : subsidiaries include: 1. Harga dan Volume Penjualan
1. Price and Sales Volume
Harga jual dan volume penjualan produk Perusahaan dan anak perusahaan sangat mempengaruhi optimasi nilai penjualan. Harga jual beberapa produk kimia rata-rata mengalami kenaikan. Selisih margin antara harga jual dan harga perolehan masih dapat dipertahankan pada level yang cukup baik.
Selling prices and sales volume of the Company and its subsidiaries affect the optimization of sales value. The selling prices of average chemical products were higher. The difference in margin between selling price and the cost of sales can still be maintained at a good level.
Volume penjualan beberapa produk mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena permintaan domestik terus meningkat sesuai dengan kenaikan Gross Domestic Product (“GDP”) dan adanya industri-industri baru, seperti aluminium, yang membutuhkan Caustic Soda yang cukup besar dan naiknya permintaan PVC dengan adanya proyekproyek infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintah.
Sales volume of several products increased. This is due to increasing of domestic demand inline with growth of Gross Domestic Product (“GDP”) and establishment of newly-set up industries, e.g. aluminimum, which need significant amount of Caustic Soda and increasing demand of PVC pushed by Government-funded infrastructures projects.
Harga jual minyak mentah anak perusahaan ke Pertamina ditentukan berdasarkan Harga Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude Price =ICP) setiap akhir bulan yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rata-rata harga jual minyak mentah tahun 2014 mengalami penurunann sementara volume produksi tahun 2014 mengalami peningkatan.
Selling price of crude oil to Pertamina is determined based on the price of Crude Oil Indonesia (Indonesian Crude Price = ICP) every end of the month issued by Directorate General of Oil and Gas, the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia. Compared with previous years, the average selling price of crude oil in 2014 decreased while production volume in 2014 increased.
l 31 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
2. Biaya-biaya
2. Cost
Komponen ini menentukan tingkat laba operasional Perusahaan dan anak perusahaan. Diperlukan pengendalian atas biaya pokok penjualan untuk produk kimia dan biaya operasi produksi minyak.
This component determines the level of operating profit of the Company and its subsidiaries. Continous control over the cost of goods sold for chemical products and the cost of oil production operations is absolutely required.
3. Persaingan Usaha
3. Business Competition
Persaingan usaha juga berpengaruh pada pendapatan Perusahaan. Perusahaan selalu mewaspadai semua kompetitor baik langsung maupun tidak langsung untuk menjaga kelangsungan existensi Perusahaan. Sedangkan anak perusahaan tidak memiliki persaingan usaha karena seluruh produksi minyak yang dihasilkannya dijual kepada Pertamina.
Competition also affects the Company's revenues. The Company always awares of all the competitors either directly or indirectly to maintain the continuity of the Company’s existence. While the subsidiary does not have competition as the entire oil production is sold to Pertamina.
4. Kebijakan Pemerintah
4. Government Policy
Kebijakan Pemerintah yang dapat mempengaruhi pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan meliputi kebijakan Pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan populasi, regulasi dibidang migas serta konsumsi per kapita. Sejauh ini kebijakan yang ada cukup kondusif bagi pengembangan usaha Perusahaan dan anak perusahaan.
Government policies that may affect the earnings of the Company and the subsidiaries include Government policies related to economic growth, population growth, regulations of oil and gas field as well as per capita consumption. Existing regulation and policies aresufficiently and conducively enough to the development of the Company and the subsidiaries.
5. Kondisi Perekonomian Global
5. Global Economic Conditions
Kondisi perekonomian global juga ikut mempengaruhi naik turunnya pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan. Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing berpengaruh terhadap penentuan harga jual produk kimia. Fluktuasi harga minyak dunia juga sangat
Global economic conditions also influenced the increase and decrease of revenue of the Company and the subsidiaries. Fluctuation of rupiah against foreign currencies affects the determination of the selling price of chemical products. Fluctuations of world oil prices also affect the revenue of the
l 32 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
mempengaruhi pendapatan anak perusahaan karena harga minyak mentah Indonesia yang menjadi basis perhitungan harga jual minyak yang dihasilkan anak perusahaan ditentukan berdasarkan pergerakan harga minyak mentah dunia.
subsidiaries since Indonesia's crude oil price used as the basis for calculating selling price of the oil produced bu the subsidiaries is determined by the world crude oil price movements.
Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan dan Impact of changes in price of sales and net income Pendapatan Bersih Fluktuasi harga jual produk kimia berpengaruh pada pencapaian penjualan, namun demikian dari permintaan domestik yang terus meningkat, sesuai dengan pertumbuhan GDP yang ada, masih dapat diupayakan untuk mencapai target marjin semaksimal mungkin.
Fluctuation of chemical products price affects the achievement of optimum sales, however due to increasing of domestic demand, in line with the growth of GDP, there is still possibility to attain maximum margin.
Penurunan harga minyak mentah dunia Indonesia sejalan dengan harga minyak dunia yang berangsur angsur turun pada tahun 2014. Kondisi ini menyebabkan harga jual minyak anak perusahaan juga mengalami penurunan yang akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan bersih anak perusahaan.
Gradual decreasing of Indonesia crude oil prices in 2014 was in line with world oil prices which slowly go down in 2014. This condition caused the price of subsidiary also decreased which then affects the net income of subsidiary.
Kebijakan dividen
Dividend policy
Perusahaan memiliki kebijakan membayar dividen kas kepada seluruh pemegang saham yang disesuaikan dengan kondisi keuangan dan tingkat kesehatan keuangan Perusahaan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.
The Company has a policy of paying cash dividends to all shareholders that adjusted to the financial condition and financial soundness of the Company without prejudice to the rights of the General Meeting of Shareholders.
l 33 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Tata Kelola Perusahaan l Good Corporate Governance Praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan salah satu faktor strategis dalam upaya Perusahaan untuk senantiasa meningkatkan nilai pemegang saham dan stakeholder lainnya serta pertumbuhan yang berkelanjutan. Perusahaan sangat memperhatikan prinsip-prinsip dasar dan pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik sebagai bentuk tanggung jawab Perusahaan kepada pemegang sahamnya. Membangun kepercayaan seluruh pemegang saham Perusahaan sangat diperlukan agar tercapai visi, misi dan tujuan Perusahaan, serta menunjang kelancaran kegiatan usaha Perusahaan. Perusahaan telah mulai menerapkan prinsip-prinsip tersebut secara bertahap dan konsisten berdasarkan transparansi, akuntabilitas dan integritas, dengan menyajikan informasi yang benar dan tepat waktu oleh Perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Corporate Governance is one strategic factor in the Company's efforts to constantly improve the value for shareholders and other stakeholders as well as sustainable growth. The Company is very concerned of basic principles and implementation of good corporate governance as a form of responsibility to the Company's shareholders. Building trust throughout the Company's stockholders is required in order to achieve the vision, mission and objectives of the Company, as well as the smooth operations of the Company. The Company has begun implementing these principles gradually and consistently based on transparency, accountability and integrity, to present correct information and timely information by the Company to the parties concerned.
Tata kelola Perusahaan yang baik menjamin bahwa Perusahaan mematuhi seluruh undang-undang dan peraturan yang menyangkut Pasar Modal, Perusahaan Terbuka dan sektor-sektor yang terkait dengan bisnis yang dijalankan oleh Perusahaan. Secara historis, Perusahaan menjunjung tinggi akuntabilitas maupun tanggung jawab manajemen. Perusahaan terus menyempurnakan dan merancang pedoman kebijaksanaan serta panduan implementasi tata kelola Perusahaan secara baik.
Good corporate governance ensures that companies comply with all applicable laws and regulations concerning the capital market, and public company sectors associated with the business carried on by the Company. Historically, the Company upholds accountability and management responsibility. The Company continues to refine and draft guidelines for implementation of policies and guidelines of corporate governance as well.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang maupun anggaran dasar
General Meeting of Shareholders has the authority that is not granted to the Board of Commissioners or Board of Directors within the limits specified by law or the articles of association of the Company. The
l 34 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Perusahaan. Perusahaan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan atau Luar Biasa. RUPS Tahunan diselenggarakan setahun sekali, sedangkan RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sesuai kebutuhan. Dalam RUPS Tahunan, komisaris dan direksi Perusahaan akan memaparkan kegiatan dan kinerja tahunan Perusahaan, laporan keuangan Perusahaan serta hal-hal yang dianggap penting oleh manajemen yang menyangkut strategi pengelolaan Perusahaan.
Company conducted a Annual General Meeting of Shareholders or Extraordinary General Meeting of Shareholders. Annual General Meeting (AGM) held once a year, while the Extraordinary General Meeting to be held as needed. In AGM, commissioners and directors of the Company will present annual Company activities and performance, audited financial statements and other matters that are considered important by management concerning the Company's management strategy.
Perusahaan menyelenggarakan RUPS Tahunan dan The Company held Annual and Extraordinary Luar Biasa pada tanggal 6 Juni 2014 dengan General Meeting of Shareholders held on June 6, ringkasan keputusan sebagai berikut : 2014 with a summary of the decision are as follows: Keputusan RUPS Tahunan :
Decisions of the AGM :
1. Menyetujui Laporan Tahunan, Laporan Posisi 1. Approving the Annual Report, the Consolidated Keuangan Konsolidasian dan Laporan Laba Rugi Statement of Financial Position and Profit and Komprehensif Konsolidasian Perseroan untuk Loss for the year ended December 31, 2013 and tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 providing full disclaimer to all members of the Desember 2013 serta memberikan Board of Director and Board of Commissioners pembebasan tanggung jawab sepenuhnya of the Company. kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. 2. Menyetujui penetapan rugi bersih tahun buku 2. Approving net loss for the year 2013 which for 2013 yaitu untuk tidak memberikan dividen not disbursing cash dividend to Shareholders tunai kepada Pemegang Saham mengingat considering the Company still having current Perseroan masih mengalami rugi tahun berjalan year loss amounting IDR 27,921,017,107 as sebesar Rp 27.921.017.107 sebagaimana recorded in the Company’s Consolidated tercantum dalam Laporan Keuangan Financial Statement for the year ended Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku December 31, 2013. yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. 3.a. Menunjuk kembali Kantor Akuntan Publik 3.a. Appointing a Public Accountant “Hendrawinata “Hendrawinata Eddy & Siddharta” atau apabila Eddy & Siddharta” or in case the agreement tidak tercapai kesepakatan antara Perseroan can not be achieved between the Company and
l 35 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
dan Akuntan Publik maka memberi wewenang kepada Direksi dengan persetujuan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik lainnya yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan audit.
Public Accountant, authorizing the Board of Directors with approval of Commissioner to appoint other Public Accountant which listed in Otoritas Jasa Keuangan to audit.
3.b. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan 3.b. Authorizing the Board of Directors to determine untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan the honorarium of Public Accountant and other Publik tersebut dan persyaratan lainnya. requirements. 4.a. Memberi kuasa kepada salah satu Pemegang 4.a. Providing authority to one of the Founder Saham Pendiri, PT Artha Era Primayasa untuk Shareholders, PT Artha Era Primayasa to menetapkan honorarium anggota Komisaris determine Commissioner remuneration and dan mengenai pembagiannya diatur dalam which allocation will be set out in Rapat Komisaris. Commissioners Meeting. 4.b. Memberikan pelimpahan kewenangan dan 4.b. Providing authority and power to the kuasa kepada Komisaris Perseroan untuk Commissioners to determine salaries and other menetapkan gaji dan tunjangan lainnya untuk allowances for members of the Board of anggota Direksi. Directors. Keputusan RUPS Luar Biasa:
Decisions of Extraordinary of General Meeting of Shareholders :
Pemegang saham menyetujui perubahan Dewan The Shareholders agreed the changes in Board of Komisaris dan Dewan Direksi. Commissioners and Directors. Dewan Komisaris : Komisaris Utama : Theophylus Hartono Komisaris Independen : Jans Sulga Dewan Direksi : Direktur Utama : Welly Thomas Direktur : Ninin Saleh Direktur Tidak Terafiliasi : Leonard Stephen Jonatan
Board of Commissioners : President Commissioner : Theophylus Hartono Independent Commissioner : Jans Sulga Board of Directors : President Director : Welly Thomas Director : Ninin Saleh Unaffilliated Director : Leonard Stephen Jonatan
l 36 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan komisaris bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas usaha Perusahaan yang dilakukan oleh direksi. Dewan komisaris juga memberikan masukan dan nasehat yang dianggap penting kepada direksi terhadap pelaksanaan operasional Perusahaan secara umum, dengan demikian tercapai keseimbangan antara fungsi perencanaan dengan fungsi pengawasan operasional Perusahaan. Dewan Komisaris saat ini terdiri dari dua orang komisaris. Salah satu komisaris Perusahaan merupakan komisaris independen yang tidak memiliki hubungan kepemilikan dengan Perusahaan dalam bentuk apapun. Komisaris independen diperlukan Perusahaan untuk membantu mengawasi Perusahaan selain dari penugasannya sebagai komisaris yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
The board of commissioners is in charge and responsible for supervising the Company business activities manage by the directors. Commissioners also provide input and advice that is considered important to the directors on the implementation of the Company operations in general, thereby achieved a balance between the planning function with operational control functions of the Company. The Board of Commissioners currently consists of two commissioners. One commissioner is an independent commissioner who does not have a relationship with the Company ownership in any form. The company needed an independent commissioner to help oversee the company apart from his or her assignment as commissioner set out in the Articles of Association.
Susunan Dewan Komisaris Perusahaan selama The Board of Commissioners during the year of 2014 Tahun 2014 adalah sebagai berikut: was as follow : Komisaris Utama Komisaris Independen
: Theophylus Hartono : Jans Sulga
Selama tahun 2014, dewan komisaris telah mengadakan 6 kali pertemuan. Dewan komisaris secara berkala mengadakan rapat untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan Perusahaan oleh Direksi, evaluasi kinerja Perusahaan serta membahas laporan hasil audit yang disampaikan oleh Komite Audit.
President Commissioner Independent Commissioner
: Theophylus Hartono : Jans Sulga
During 2014, the board of commissioner has undertaken 6 meetings. The Board of Commissioners meets periodically to discuss matters relating to the management of the Company by the Directors, evaluating the performance of the Company and discuss the audit report submitted by the Audit Committee.
l 37 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Kehadiran Rapat Dewan Komisaris :
Theophylus Hartono Jans Sulga
Jumlah Kehadiran 6 6
The Board of Commissioners Meeting Attendance : % Kehadiran 100 100
Theophylus Hartono Jans Sulga
Frequency of Attendance 6 6
% Attendance 100 100
Dewan Direksi
Board of Directors
Direksi Perusahaan memililiki tanggung jawab utama sebagai berikut: 1. Mengelola semua operasi sehari-hari Perusahaan yang meliputi kegiatan usaha, pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, pengembangan bisnis dan penyelesaian proyek, penerapan manajemen risiko, implementasi prinsip-prinsip GCG serta program tanggung jawab sosial Perusahaan. 2. Memastikan pelaksanaan operasi sehari-hari Perusahaan untuk mencapai target-target operasional dan keuangan yang telah ditetapkan sehingga memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. 3. Memastikan pelaksanaan fungsi audit internal serta tindak lanjut atas temuan audit internal.
The Directors of the Company bear the main responsibility as follows: 1. To manage all day-to-day operations of the Company which cover business activities, financial management, human resources, business development and project delivery, risk management, implementation of GCG principles and corporate social responsibility program. 2. To ensure the implementation of day-to-day operations of the Company to achieve operational and financial targets that have been set to provide added value to stakeholders. 3. To ensure implementation of internal audit functions and actions related to internal audit findings.
Dewan Direksi melakukan fungsi perencanaan dan pelaksanaan operasional Perusahaan serta menyusun strategi dan kebijakan usaha sesuai dengan tujuan usaha Perusahaan. Strategi usaha dijabarkan dalam bentuk rencana strategis jangka pendek dan menengah yang dikaji setiap tahun dalam rapat-rapat anggaran tahunan. Dewan Direksi juga menjalankan fungsi pengawasan dalam kegiatan operasional dan terus berusaha meningkatkan efektivitas dan efisiensi sehingga dapat mengevaluasi pencapaian kinerja Perusahaan.
The Board of Directors performs the function of planning and implementing the Company operations and to develop the strategies and business policies in accordance with the Company’s business objectives. The business strategy outlined in the short and medium term of strategic plan is assessed each year in the annual budget meeting. The Board of Directors also performs the function of controlling the operations and continues to strive for improving the effectiveness and efficiency for evaluation of the Company’s performance.
l 38 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Dewan Direksi terdiri dari 3 orang direktur dimana salah satunya merupakan direktur tidak terafiliasi. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
The Board of Directors consists of 3 directors, one of whom is not an affliated director. Board members are appointed and dismissed by decision of the Shareholders General Meeting.
Susunan Dewan Direksi Perusahaan selama tahun The formation of the Board of Directors of the 2014 adalah sebagai berikut: Company in 2014 is as follows: Direktur Utama Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: Welly Thomas : Ninin Saleh : Leonard Stephen Jonatan
President Director Director Unaffilliated Director
: Welly Thomas : Ninin Saleh : Leonard Stephen Jonatan
Selama tahun 2014, direksi telah mengadakan 16 rapat direksi antara lain membahas evaluasi kinerja Perusahaan, perubahan dan strategi dalam kegiatan operasional yang berpengaruh pada kegiatan usaha, usaha untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional. Direksi juga mengadakan pertemuan dengan dewan komisaris dan komite audit.
During 2014, the directors has held 16 regular meetings and discussed the performance evaluation of the Company, changes in strategy and operations that affect the business activities, efforts to improve the effectiveness and efficiency of operations. Directors also held a meeting with the board and audit committee.
Kehadiran Rapat Dewan Direksi :
The Board of Directors Meeting Attendance :
Welly Thomas Ninin Saleh Leonard Stephen Jonatan
Jumlah Kehadiran 16 15 16
% Kehadiran 100 94 100
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Welly Thomas Ninin Saleh Leonard Stephen Jonatan
Frequency of Attendance 16 15 16
% Attendance 100 94 100
Remuneration of Board of Commissioners and Directors
Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, RUPS Tahunan In accordance with the Articles of Association, memberikan kuasa kepada salah satu Pemegang Annual General Meeting authorizes one of the Saham Pendiri, PT Artha Era Primayasa untuk Founding Shareholders, PT Artha Era Primayasa to
l 39 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
menetapkan besarnya honorarium anggota komisaris. Selanjutnya, RUPS Tahunan memberikan kuasa dan wewenang kepada dewan komisaris Perusahaan untuk menentukan dan menetapkan besarnya gaji dan tunjangan lainnya untuk anggota direksi. Untuk tahun buku 2014, jumlah remunerasi dewan komisaris dan direksi tercatat sebesar Rp 1.538 juta.
determine the amount of commissioners remuneration. Furthermore, the AGM provides the power and authority to the board of commissioners to determine and define the salary and other benefits for members of the board of directors. For fiscal year 2014, total remuneration of the board of commissioners and directors amounted to Rp 1,538 million.
Komite Audit
Audit Committee
Komite audit merupakan salah satu perangkat penting dalam penerapan tata kelola Perusahaan yang baik. Komite audit yang dibentuk oleh dewan komisaris menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan Bapepam & LK No. IX.I.5.
The audit committee is one important tool in the implementation of good corporate governance. Audit committee established by the board of commissioners to run the tasks and functions in accordance with Bapepam & LK. IX.I.5.
Komite Audit bertugas membantu dewan komisaris untuk memastikan bahwa Perusahaan memiliki perangkat pengendalian internal yang baik dan memadai guna memelihara nilai aktiva Perusahaan maupun ekuitas Pemegang Saham Perusahaan. Ini mencakup melakukan pengkajian terhadap informasi keuangan Perusahaan untuk memastikan kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, serta dengan persyaratan pengungkapan informasi sebagaimana ketentuan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Komite Audit juga mengawasi kinerja internal audit, mengkaji kebijakan audit dan implementasinya, serta mengkoordinasikan tugas audit dengan pihak audit eksternal. Komite Audit memberikan pendapat dan laporan kepada dewan komisaris atas semua hal yang memerlukan perhatian komisaris.
The Audit Committee assists the board of commissioners to ensure that the Company has a good internal control tools and sufficient to maintain the value of the Company assets or equity of the Shareholders. It includes doing an assessment of the Company financial information to ensure compliance with generally accepted accounting principles in Indonesia, as well as the disclosure requirements as statutory provisions in the Capital Market. The Audit Committee also oversees the performance of internal audit, reviewing audit policies and their implementation, as well as coordinating the audit with the task of the external audit. The Audit Committee provides opinion and report to the board on all matters requiring the attention of the commissioner.
Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, komite In exercising its control function, the audit committee is responsible to the board of audit bertanggung jawab kepada dewan komisaris. commissioners.
l 40 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Komite audit melakukan pertemuan secara rutin setiap 3 bulan sekali. Di tahun 2014 komite audit telah mengadakan 4 kali pertemuan. Kegiatan komite audit pada tahun 2014 meliputi : Menelaah dan mengevaluasi laporan keuangan yang akan dipublikasikan oleh Perusahaan dan memberikan masukan hasilnya kepada komisaris dan direksi. Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan dan perundangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. Mengevaluasi struktur organisasi Perusahaan dan memastikan terselenggaranya praktek tata kelola Perusahaan yang baik. Mengkaji kebijakan internal audit dan implementasinya.
The audit committee meets regularly every 3 months. In 2014 the audit committee has undertaken 4 meetings. Audit committee activities in 2014 include: Reviewing and evaluating financial statements that will be published by the Company and advising the outcome to the commissioner and the board of directors. Reviewing the Company's compliance with rules and regulations relating to the Company activities. Evaluating the Company organizational structure and ensuring the practical implementation of good corporate governance principles. Reviewing the internal audit policy and its implementation.
Keanggotaan komite audit Perusahaan diketuai oleh Komisaris Utama Perusahaan, Bapak Theophylus Hartono dan beranggotakan 2 orang pihak independen yaitu Johnson Napitupulu dan Ibu Irene Anggreani.
Membership of the Company's audit committee is chaired by the President Commissioner, Mr. Theophylus Hartono and consists of two independent parties, Johnson Napitupulu and Ms. Irene Anggreani.
Adapun profil komite audit Perusahaan sebagai berikut :
adalah The profile of the audit committee are as follows:
Jans Sulga Menyelesaikan pendidikan Diploma in Hospitality and Tourisme tahun 2005 dan Bachelorof Arts in International Hotel Management tahun 2006 di International Hotel Management Institute. Sejak tahun 2013 menjabat sebagai Project Manager PT Tekonindo. Menjadi Komisaris PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk dan Ketua Komite Audit sejak 2014.
Jans Sulga Graduated from Diploma in Hospitality and Tourism in 2005 and Bachelor of Arts in International Hotel Management in 2006 at International Hotel Management Institute. Position as Project Manager PT Tekonindo since 2013. Became Commissioner and Chief of Audit Committee PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk since 2014.
l 41 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Irene Anggreani Menyelesaikan pendidikan Sarjana Tehnik Industri Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 2008. Menjabat sebagai anggota komite audit sejak Desember 2009.
Irene Anggreani Graduated Bachelor of Industrial Technics Trisakti University in 2008. Served as a member of the audit committee since December 2009.
Johnson Napitupulu Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi bidang Manajemen dari Universitas Pancasila Jakarta, Master of International Business bidang Keuangan Internasional dan Studi Pasar Modal dari University of Wollongong Australia dan Master Commerce bidang Administrasi Bisnis dari Macquarie University Australia. Tahun 2003 memulai karir pada Ernst & Young Advisory Services sebagai senior konsultan. Sebagai Pendiri dan Direktur dari Business Advisory Services sejak Januari 2006. Saat ini menjabat sebagai Penasehat Independen di PT Berkat Borneo Coal sejak Januari 2012. Menjabat sebagai anggota komite audit sejak Desember 2012.
Johnson Napitupulu Graduated Bachelor of Economic majoring in Mangement of Pancasila University, Jakarta, Master of International Business majoring in International Finance and Capital Markets Study of University of Wollongong, Australia and Master Commerce in Business Administration of Macquarie University, Australia. In 2003, began his career in Ernst & Young Advisory Services as a senior consultant. Founder and Director of Business Advisory Services since January 2006. Served as Independent Adviser of PT Berkat Borneo Coal since January 2012. Served as a member of the audit committee since December 2012.
Kehadiran Rapat Komite Audit :
Attendance in Audit Committee Meeting :
Jans Sulga Irene Anggreani Johnson Napitupulu
Jumlah Kehadiran 4 3 4
% Kehadiran 100 75 100
Frequency of
Attendance Jans Sulga Irene Anggreani Johnson Napitupulu
4 3 4
% Attendance 100 75 100
Internal Audit
Internal Audit
Internal audit membantu Direksi untuk menjalankan fungsi kontrol internal, melakukan penilaian yang independen atas seluruh kegiatan Perusahaan dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan efisiensi operasional, mendukung kebijakan Direksi dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan dengan memperhatikan efisiensi dan
Internal audit assists the Board of Directors in implementing internal control function, conducts an independent assessment of all activities with the aim to add value and improve operational efficiency, supports the policy of the Board of Directors in order to achieve corporate objectives with respect to efficiency and operational effectiveness, and
l 42 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
efektivitas operasional, serta mengevaluasi evaluate the adequacy and management functions kecukupan dan fungsi manajemen resiko, risk, internal control and corporate governance pengendalian intern dan proses tata kelola processes (Good Corporate Governance). Perusahaan (Good Corporate Governance). Dalam melaksanakan tugasnya, kerangka kerja internal audit berpedoman pada Piagam Internal Audit yang mengatur tata kerja kegiatan audit internal. Internal audit melakukan komunikasi dan mengadakan rapat secara berkala dengan direksi, komisaris dan komite audit.
In performing its duties, internal audit framework is based on the Internal Audit Charter governing the functioning of the internal audit activity. Internal audit communicate and meet regularly with the directors, commissioners and the audit committee.
Internal audit menguji dan mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian intern dan pengendalian risiko melalui penerapan manajemen risiko serta memberi masukan kepada manajemen untuk mengambil langkah-langkah dalam menekan risiko yang mungkin dapat terjadi. Disamping itu internal audit juga mendukung efisiensi dan efektivitas manajemen Perusahaan dengan melakukan pemeriksaan dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.
Internal audit checks and evaluates the implementation of the internal control system and risk control through the application of risk management, and provides advice to the management to take necessary action to minimize the potential risks that may occur. The internal audit supports efficiency and effectiveness of the Company's management to conduct inspections and assessments in the areas of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan dibentuk berdasarkan peraturan Bapepam & LK No. IX.I.4. Saat ini sekretaris Perusahaan dirangkap oleh direktur Perusahaan, Leonard Stephen Jonatan. Sekretaris Perusahaan berfungsi untuk mengawasi dan memastikan bahwa Perusahaan telah mematuhi ketentuan perundang-undangan pasar modal, anggaran dasar Perusahaan dan peraturan lainnya yang berlaku, serta berperan sebagai penghubung antara Perusahaan dengan para pemegang saham, lembaga otoritas bursa dan pasar modal serta pihak lainnya. Tugas lainnya adalah sebagai koordinator
Corporate Secretary was formed by Bapepam & LK. Regulation No. IX.I.4. Currently the Company secretary is handled concurrently by the director of the Company, Leonard Stephen Jonatan. Company Secretary serves to oversee and ensure that the Company has complied with the provisions of capital market regulation, the article of association of the Company and any other regulations, as well as acting as a liaison between the Company and its shareholders, institutions and capital market authority and other parties. Other duties as coordinator in preparing corporate event that will
l 43 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
dalam mempersiapkan setiap corporate event yang be undertaken by the Company and is also akan dilakukan oleh Perusahaan dan bertanggung responsible for organizing the AGM. jawab dalam penyelenggaraan RUPS. KOMITE REMUNERASI
REMUNERATION COMMITTEE
Komite remunerasi dibentuk dibawah pengawasan Dewan Komisaris dengan uraian tugas sebagai berikut: - Menyusun anggaran remunerasi dewan komisaris dan direksi berdasarkan kinerja Perusahaan dan prestasi yang dicapai serta kontribusi terhadap pertumbuhan Perseroan. - Menetapkan sistem remunerasi yang layak dan memadai, serta memutuskan remunerasi seluruh anggota komisaris dan direksi. - Mengadakan pertemuan formal paling sedikitnya sekali dalam setahun. - Keputusan diambil dapat melalui pertemuan dan atau pernyataan tertulis.
Remuneration Committee was formed under supervision Board of Commissioners with job description as follow: - Draft remuneration budget for Board of Commissioners and Directors related to Company’s achieved performance also contribution to Company’s growth. - Authorized proper and adequate remuneration system, also remuneration for the whole member of Commissioners and Directors. - Held formal meeting at least once in a year. - Decision can be made through meeting and or written statement.
SISTEM PENGENDALIAN INTEREN PERSEROAN
COMPANY INTERNAL CONTROL SYSTEM
Sistem pengendalian internal Perseroan salah satunya dilakukan melalui pembuatan serangkaian kebijakan dan prosedur standar di dalam menjalankan kegiatan operasional Perseroan. Sistem ini terus dimonitor pelaksanaannya dan telah mengalami penyempurnaan untuk mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi yang baik di dalam meminimalkan risiko yang dapat timbul. Perseroan secara rutin mengadakan tinjauan manajemen sebagai sarana pengendalian dan sebagai alat peringatan dini jika ada hal-hal yang menyimpang sehingga langkah-langkah antisipasi dapat segera diambil. Seiring dengan berjalannya waktu dimana tingkat risiko yang dihadapi juga terus mengalami perubahan, maka Unit Audit Internal dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi dan
As one of Company Internal Control System application is through series of standar policy and procedure making in executing Company operational activities. Execution of the system continously monitored and perfecting to achieve good level of effectiveness and efficiency ini minimizing possible risks. Company on regular base held management review as control facility and early warning tool if there are defected actions, so anticipative steps can be made. Along with time where risk level keeps on changing, Internal Audit Unit required to keep on improving for competencies and professionalism. In this case Internal Audit Unit is partner for Management having roles to be abble to improving internal control quality through prompt and accurate information providing for
l 44 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
profesionalismenya. Unit Audit Internal yang dalam Management decision making to achieve Company hal ini merupakan mitra Management memiliki target. peran untuk dapat meningkatkan kualitas pengendalian internal melalui penyediaan informasi yang cepat dan akurat guna pengambilan keputusan Management dalam pencapaian target Perseroan. Bentuk lain pengendalian interen juga dilakukan dengan cara melakukan pertemuan rutin dengan divisi yang ada di Perseroan, guna membahas progres pekerjaan dan masalah yang dihadapi baik secara internal maupun eksternal. Pihak Unit Audit Internal akan membahas semua permasalahan termasuk memberikan rekomendasi kepada pihak Management sehingga progress pekerjaan dapat berjalan sesuai rencana dan permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat dan baik. Selain itu, Unit Audit Internal akan menilai tingkat kepatuhan terhadap sistem, prosedur dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan di tingkat operasional. Sistem pengendalian interen yang ada akan ditelaah secara periodik untuk mengetahui apakah masih cukup efektif dalam menangani risiko yang mungkin timbul.
Other form of internal control also done by way of having regular meeting with all divisions in the Company, to discuss work progress and internal and external problems. Internal Audit Unit will discuss all problems including providing recommendation to Management so work progress can be executed according to plan and promblems can be well and promptly solved. Beside that, Internal Audit Unit will examine level of compliance to the system, policies and procedures which has been decided at operational level. Exisiting internal control system will be evaluated periodically to asses effectiveness in handling pontential risks.
Tidak ada perkara penting yang dihadapi oleh There was no case or lawsuit involving the Perseroan, entitas anak, anggota Dewan Komisaris Company, Subsidiaries, the Board of Commissioners, dan Direksi yang sedang menjabat. and Board of Directors SANKSI ADMINISTRATIF DARI PIHAK OTORITAS PASAR MODAL DAN LAINNYA
ADMINISTRATIVE PENALTIES FROM CAPITAL MARKET AUTHORITIES AND OTHERS
Selama tahun 2014, Perseroan tidak pernah In 2014, Company has never been penalized by any dikenakan sanksi administrasi oleh otoritas pasar administratives penalties from Capital market modal dan otoritas lainnya. authorities and others.
l 45 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
KODE ETIK DAN BUDAYA PERSEROAN
COMPANY’S CODE OF ETHIC AND CULTURE
Budaya Perseroan merupakan suatu pola mendasar yang dimiliki oleh seluruh anggota Perseroan yang berisi nilai-nilai dan norma-norma serta kebiasaan yang dapat mempengaruhi pemikiran, perilaku serta metode kerja karyawan.
Company’s culture becomes basic pattern owned by all members of Company which thought, behaviour and employee working method are influent by Company’s values and norms also habits.
Kode etik Perseroan merupakan aturan guna mengatur perilaku etika dan menetapkan larangan yang berlaku dalam ruang lingkup Perseroan, di mana mewajibkan seluruh karyawan mematuhi seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku, termasuk pula bagi dewan komisaris dan direksi.
Company’s code of ethic regulates ethical behaviour in Company’s environment, which obligates to all employee to comply all regulation and terms applied, including to Board of Commissioners and Board of Directors.
Pokok-pokok ketentuan dalam kode etik ini meliputi komisi, jamuan, hadiah, pembayaran tidak resmi, kepatuhan terhadap hukum yang berlaku, hubungan antar karyawan, terjadi pertentangan kepentingan antar pihak, mempekerjakan anggota keluarga dan pejabat atau pegawai pemerintah, kegiatan dan sumbangan politik serta sumbangan kemanusiaan.
Principles term in Code of Ethic regulates, commission, entertainment, present, unofficial payment, compliance to law, inter-employee relationship, conflict of interest by related parties, hiring family member and Government officials and staffs, political activity and donation also humanity donation.
Bentuk sosialisasi kode etik dan budaya Perseroan tersebut, kode etik ini disampaikan dan dijelaskan secara langsung kepada seluruh pihak-pihak terkait termasuk pihak-pihak lain yang melakukan hubungan bisnis atas nama Perseroan.
Company’s Code of Ethic and Culture socialisation is directly explained to all related parties including other parties which have business relation with the Company.
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
FRAUD REPORTING SYSTEM
Perseroan memiliki pedoman sitem pelaporan dan penyelidikan pelanggaran atas suatu sistem dan prosedur dalam melakukan pengawasan kegiatan bisnis Perseroan yang terus semakin berkembang dari waktu ke waktu, sehingga dapat mencegah segala kemungkinan terjadinya segala pelanggaran yang dapat terjadi. Setiap pelanggaraan dapat segera dilaporkan kepada
Company has guidance of fraud reporting and investigation on a system and procedure in supervising Company’s business activities which keep on increasing from time to time, to prevent all fraud possibilities might occur.
Each fraud can be reported directly to each member
l 46 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
masing-masing anggota komite audit investigasi yang dibentuk Perseroan guna melakukan penyelidikan jika ada laporan dugaan pelanggaran, baik lisan maupun tertulis atas permasalahan yang terjadi. Setelah itu komite audit investigasi dapat memahami dan menindak-lanjuti permasalahan yang terjadi serta melakukan langkah-langkah penanganan yang tepat.
of Investigative Audit Committee, which appointed by Company to investigate if there was report of fraud possibility, in verbal or written report on any problem happens. Afterward Investigative Audit Committee can understand and processes the problem also taking accurate handling actions.
Gugatan atau Perkara
Lawsuit or the Case
Selama tahun 2014, tidak ada perkara atau gugatan penting yang melibatkan Perusahaan, Dewan Komisaris maupun Direksi yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan Perusahaan maupun kinerja saham Perusahaan di Bursa. Hal ini dikarenakan dalam menjalankan usahanya Perusahaan selalu berpedoman dan tunduk kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
In 2014, there was no case or lawsuit involving the Company, the Board of Commissioners, and Board of Directors that may affect our financial condition and performance of the Company in the Stock Exchange. This is because the Company always complies with and guided by law and regulation.
Risiko Usaha
Business Risk
Perusahaan dan anak perusahaan menyadari bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan dihadapkan pada risiko usaha yang dapat timbul sewaktu-waktu sebagai akibat dari adanya faktor internal atau eksternal yang pada akhirnya dapat mempengaruhi peningkatan atau penurunan pendapatan Perusahaan secara konsolidasi.
The Company and the subsidiaries realize that in conducting the business activities, the Company and the subsidiaries are exposed to business risks which may arise from time to time as a result of internal or external factors that could ultimately affect the increase or decrease in the Company consolidated income.
Risiko–risiko usaha penting yang perlu diperhatikan Some important business risks requiring full adalah sebagai berikut : attention of the management are as follows :
1. Risiko Persaingan Usaha Ketatnya persaingan dalam memperoleh pangsa pasar produk kimia membuat risiko usaha semakin besar. Namun demikian Perusahaan tetap konsisten
1. Competition Risk Tight market competition to gain and to increase market share of chemical products leads to the increasing business risks. However, the Company
l 47 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
menerapkan strategi pemasaran yang menjamin konsumen untuk tetap dapat memperoleh harga produk yang cukup bersaing, pelayanan serta pengiriman ke Pelanggan yang lancar dan tepat waktu. Selain itu dengan ekspansi dari Pelanggan maupun adanya industri baru menyebabkan turunnya resiko usaha yang ada.
remained consistent in implementing marketing strategies to ensure that the Consumers can still obtain a fairly competitive price, quality products, excellent services, and on time, smooth and continuous delivery. In addition to the above, the Consumers’ expansion, and establishment of newlyset up industry may reduce the exisiting business risk.
2. Risiko Fluktuasi Nilai Mata Uang Rupiah Terhadap Dolar Amerika Perusahaan dalam memasarkan produknya sebagian menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat, sedangkan pencatatan pembukuan Perusahaan dalam mata uang Rupiah sehingga dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan selisih kurs yang akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian laba Perusahaan. Untuk mengantisipasi tingkat fluktuasi yang terlalu besar, Perusahaan berusaha menerapkan penggunaan mata uang asing yang berimbang, dimana beberapa produk dijual dengan basis harga ekuivalen dengan dolar Amerika Serikat.
2. Currency Risk of Rupiah against US Dollar
3. Risiko Kebijakan Pemerintah Industri produk kimia dan perminyakan merupakan industri yang juga tergantung kepada kebijakan Pemerintah Indonesia. Apabila terdapat perubahan kebijakan Pemerintah yang tidak diantisipasi dan memiliki dampak yang kurang menguntungkan bagi Perusahaan dan anak perusahaan, maka hal tersebut dapat mempengaruhi kegiatan operasional Perusahaan yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut, Perusahaan berusaha untuk selalu cepat dan tanggap dalam mengantisipasi kebijakankebijakan baru Pemerintah dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian di dalam sistem internal peraturan perusahaan.
3. Government Policy Risk Chemical Industry and oil and gas industry are also industries governed by and fully relying on policy of the Government of Indonesia. Any changes in government policy that are not fully anticipated, and are less favorable to the Company and the subsidiaries, then it may affect the operations of the Company which in turn affects the income of the Company. The Company strives to anticipate the issuance of new government policies by modifying the existing internal system of corporate regulation.
The Company’s products are priced and sold in US Dollar, on the other hand the Company’s accounting records is in Rupiah, which may potentially expose foreign exchange risk, which then affect the the Company’s profitability. To anticipate the risk, the Company tried to implement the use of foreign currency balance, where several products are sold in USD equivalent basis price.
l 48 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
4. Risiko Terhadap Turunnya Harga Minyak Turunnya harga minyak akan mempengaruhi investasi Perusahaan di sektor ini karena tidak memenuhi skala ekonomis dalam melakukan kegiatan di sektor ini yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perusahaan .
4. Risk due to decreasing of oil prices Decrease in oil prices would affect the Company’s investment in this sector, and continuing operation under such oil price pressure would be absolutely uneconomical.
5. Risiko Ketersediaan Sumber Daya Manusia Yang Handal dan Cakap. Perusahaan dan anak perusahaan dalam kegiatan operasionalnya membutuhkan sumber daya manusia yang profesional, terdidik, terlatih dan handal terutama dalam bidang perminyakan. Hal ini sangat diperlukan karena industri minyak membutuhkan keahlian dan ketrampilan sumber daya manusia yang spesifik. Untuk itu Perusahaan dan anak Perusahaan berusaha untuk menjaga dan memperhatikan pengembangan di bidang sumber daya manusia dengan memperhatikan dan memenuhi ketentuan-ketentuan Pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan.
5. Risk of availability of Reliable and Competent Human Resource The Company and the subsidiaries need professional, educated, well-trained and reliable human resources in running operational activities, especially in the field of exploration and production of oil and gas. The oil industry requires expertise and specific skill of human resources. Therefore the Company and the subsidiaries strive to maintain and pay attention for development of human resources and complianc with the government regulation especially those related to the welfare of employees.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Sebagai Perusahaan yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat, Perusahaan dan anak Perusahaan menyadari sepenuhnya akan tanggung jawab sosial pada masyarakat khususnya bagi masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi operasional Perusahaan dan anak perusahaan. Oleh karenanya, Perusahaan dan anak perusahaan mengupayakan untuk dapat selalu berpartisipasi dan berperan aktif serta peduli dalam setiap kegiatan yang berlangsung di tengah masyarakat baik yang bersifat sosial maupun keagamaan.
As a company that grows within society, the Company and the subsidiaries are fully aware of social responsibility to the community, especially for communities living around the location of operations. Accordingly, the Company and the subsidiaries can always participate and play an active role and shall be concerned in any social and religious activities in the community environment.
l 49 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Data Perusahaan l Corporate Data Dewan Komisaris l Board of Commissioners Theophylus Hartono Komisaris Utama
Theophylus Hartono President Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Jepara pada tanggal 12 Oktober 1964. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Bisnis dari GS Fame Institute of Business pada tahun 1991 dan memulai karirnya sebagai Account Executive pada Inti Global Investama 1987-1989. Kemudian menjabat sebagai Head of Treasury PT Modern Bank Tbk 1989-1995, Head of Fixed Income, Brokerage and Trading Debt Instrument PT Transpacific Securindo 1995-2000, Direktur Utama PT Transpacific Mutual Finance 1995-2000, Direktur Utama PT Transpacific Investama 1997-2002, Direktur Utama PT Transpacific Mutual Capita 1998-2000, Financial Advisor Aimity Financial Group, Toronto, Canada, 2002-2006, Komisaris Utama PT Transpacific General Insurance 2007-2011, Komisaris Utama PT Multicor Life Insurance 2008-2011. Hingga saat ini memegang jabatan antara lain sebagai Direktur Utama PT Transpacific Finance sejak 2006, Direktur Utama PT Spring Energi Indonesia sejak 2007, Komisaris PT Bangun Bejana Baja sejak 2008, Direktur Utama PT Intershop Prima Center dan Komisaris di PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk sejak 2012.
Indonesian citizen, born at Jepara on October 12, 1964. Graduated Bachelor of Business from the GS Fame Institute of Business in 1991 and began his career as an Account Executive at PT Inti Global Investama 1987-1989. Later served as a Head of Treasury PT Modern Bank Tbk 1989-1995, Head of Fixed Income, Brokerage and Trading Debt Instrument PT Transpacific Securindo 1995-2000, President Director PT Transpacific Mutual Finance 1995-2000, President Director PT Transpacific Investama 19972002, President Director PT Transpacific Mutual Capita 1998-2000, Financial Advisor Aimity Financial Group, Toronto, Canada, 2002-2006, President Commissioner PT Transpacific General Insurance 2007-2011, President Commissioner PT Multicor Life Insurance 2008-2011. Recent positions are President Director PT Transpacific Finance since 2006, President Director PT Spring Energi Indonesia since 2007, Commissioner PT Bangun Bejana Baja since 2008, President Director PT Intershop Prima Center and Commissioner PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk since 2012.
Jans Sulga Komisaris Independen
Jans Sulga Independent Commissioner
Warga Negara Latvijas, lahir di Riga pada tanggal 1 Latvijas citizen, born in Riga on July 1, 1984. Juli 1984. Menyelesaikan pendidikan Diploma in Graduated from Diploma in Hospitality and Tourism in Hospitality and Tourisme tahun 2005 dan Bachelor 2005 and Bachelor of Arts in International Hotel
l 50 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
of Arts in International Hotel Management tahun 2006 di International Hotel Management Institute. Memulai karirnya di Hotel Serpiano Switzerland 2003 dan Hotel Alpha-Palmiers Switzerland 2005. Kemudian menjabat sebagai Marketing Manager di PT Hass Coal 2009-2010, Marketing Coordinator di PT Indobest Food 20102011, Marketing Coordinator di PT Ryan Nuansa Khatulistiwa 2011-2013 dan Project Manager PT Tekonindo 2013-2014. Menjadi Komisaris PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk sejak 2014.
Management in 2006 at International Hotel Management Institute. Began his career in Hotel Serpiano Switzerland 2003 and Hotel Alpha-Palmiers Switzerland 2005. Served as Marketing Manager PT Hass Coal 2009-2010, Marketing Coordinator PT Indobest Food 2010-2011, Marketing Coordinator PT Ryan Nuansa Khatulistiwa 2011-2013 and Project Manager PT Tekonindo 2013-2014. Became Commissioner PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk since 2014.
l 51 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Dewan Direksi l Board of Directors Welly Thomas Direktur Utama
Welly Thomas President Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Ujung Pandang pada tanggal 11 Desember 1972. Menyelesaikan pendidikan Master of Business Administration di Eastern Michigan University, Michigan, Amerika Serikat pada tahun 1996 dan memulai karir sebagai Equity Sales di ABN AMRO ASIA Securities 1997 – 2000. Kemudian menjabat sebagai Vice President for Equity Sales di Net Securities 2000 – 2003. Hingga saat ini memegang jabatan antara lain sebagai Komisaris Utama PT Binatek Reka Kruh sejak 2006, Komisaris PT Retco Prima Energi sejak 2006 dan sebagai Direktur Utama PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk sejak tahun 2011.
Indonesian citizen, born in Ujung Pandang on December 11, 1972. Graduated Master of Business Administration from the Eastern Michigan University, Michigan, USA in 1996 and began his career as an Equity Sales in ABN AMRO Asia Securities 1997-2000. Served as a Vice President of Equity Sales in Net Securities 2000-2003. Recent positions are President Commissioner PT Binatek Reka Kruh since 2006, Commisioner PT Retco Prima Energi since 2006 and President Director PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk since 2011.
Ninin Saleh Direktur
Ninin Saleh Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 19 Juni 1958. Menyelesaikan pendidikan di Academy Secretary Indonesian College tahun 1979. Memulai karirnya di PT First Nirwana Photo 19771989 dengan jabatan terakhir sebagai Personal and General Affair Manager, di PT Sulfindo Adiusaha 1989-2014 dengan jabatan terakhit sebagai Purchasing Manager. Hingga saat ini memegang jabatan sebagai Direktur PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk sejak tahun 2014.
Indonesian citizen, born in Jakarta on June 19, 1958. Graduated from Academy Secretary Indonesian College in 1979. Started her career in PT First Nirwana Photo 1977-1989 with last position as Personal and General Affair Manager and in PT Sulfindo Adiusaha 1989-2014 with last position as Purchasing Manager. Recent position is Director PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk since 2014.
Leonard Stephen Jonatan Direktur Tidak Terafiliasi
Leonard Stephen Jonatan Unaffiliated Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada Indonesian citizen, born in Jakarta on 30 November tanggal 30 November 1969. Menyelesaikan 1969. Graduated Bachelor of Economy in
l 52 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
pendidikan Sarjana Ekonomi di STIE – YAI tahun 1993 dan Magister Keuangan di Universitas Pelita Harapan tahun 2013. Memulai karirnya di PT Karyaputra Suryagemilang 1991-1993. Kemudian berkarir di Bank Ganesha 1993-2000 dengan jabatan terakhir sebagai Business and Development Department Head, di Standard Chartered Bank 2001-2003 dengan jabatan terkahir sebagai Wealth Management Center Manager, di PT Nyonya Meneer and groups 2003-2004 dengan posisi terakhir sebagai Financial Advisor – General Manager dan di PT Matahari Kahuripan Indonesia 2004-2012 dengan jabatan terakhir sebagai Finance & Accounting General Manager. Sejak tahun 2012 sebagai Finance General Manager di PT Artha Sumatera Energi dan Finance Director di PT Rantaupanjang Utamabhakti. Kemudian menjabat sebagai Direktur PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk sejak tahun 2014.
Accounting from STIE-YAI in 1993 and Master of Management in Finance from Universitas Pelita Harapan in 2013. Started his career in PT Karyaputra Suryagemilang 1991-1993. Serves in Bank Ganesha 1993-2000 with last position as Business and Development Department Head, in Standards Chartered Bank 2001-2003 with last position as Wealth Management Center Manager, in PT Nyonya Meneer and groups 2003-2004 with last position as Financial Advisor - General Manager, in PT Matahari Kahuripan Indonesia 2004-2012 with last position as Finance & Accounting General Manager. Since 2012 as Finance General Manager PT Artha Sumatera Energi and Finance Director PT Rantaupanjang Utamabhakti. Serves as Director PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk since 2014.
Guna mengikuti perkembangan bisnis, maka Dewan Direksi secara berkala mengikuti berbagai seminar maupun pelatihan yang berkaitan dengan industri yang diselenggarakan baik di dalam maupun di luar negeri.
To keep updating with business development, Board of Directors regularly attend various seminars and trainings which related to the industry which held domestic and overseas.
Tidak ada hubungan afiliasi antar Direksi dengan There is no affiliate’s relationship between Directors anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dan with members of Board of Directors and members of Board of Commisioners and Share holders. pemegang saham.
l 53 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Berikut ini adalah rincian Profesi Penunjang Pasar Modal / Details of Capital Market Supporting Profession:
Jasa
Mengaudit laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta laporan labarugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan aruskas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Pemeliharaan data saham dan waran
Pembuatan akta-akta Menghitungkewajiban danbeban atas imbalan kerja sesuai dengan ketentuan UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003
Profesi Penunjang Pasar Modal /Capital Market Supporting Profession
Kantor Akuntan Publik/ Public Accountant
KAP Hendrawina ta Eddy & Siddharta
Badan Administrasi Efek/Securities Administrator Kantor Notaris/Notary Kantor Aktuaris Independen/ Independent Actuary
PT Sinar Tama Gunita
Ny. Henny Singgih PT Sentra Jasa Aktuaria
Fee/Fee (Dalam Jutaan Rupiah/In Million Rupiah) 215
Periode Penugasan/ Period of Service
Service
2014
Auditing Financial Report for the Year ended December 31, 2014, and comprehensive Profit and Loss Report, Changes in Equity Report, and Consolidated Cash Flow Company and Subsidiaries for the Year ended December 31, 2014.
11
2014
Maintenance data of share and warrant
23
2014
I s s u a n c e of n ot a r i a l d e e d s
6,8
2014
Calculating liability and e xp e n s e on e m p l oy e e b e n e f i t a c c or d i n g t o U U K e t e n a g a k e r j a a n N o. 1 3 tahun 2003
l 54 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Struktur Organisasi l Organization Structure Dewan Komisaris Board of Commissioners Komite Audit Audit Committee Dewan Direksi Board of Directors Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Internal Audit
Marketing & Sales Manager
Staf
Staf
Finance & Accounting Manager
Staf
Staf
Staf
Staf
Struktur Perusahaan l Corporate Structure
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk.
100%
99,99%
Bittlestone Capital Inc. (BVI)
1,94% Serinus Energy Inc.
PT Retco Prima Energi
90% PT Binatek Reka Kruh
0,24% Blactip Energy Ltd.
l 55 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Profil Anak Perusahaan l Corporate Subsidiaries PT Binatek Reka Kruh (“BRK”)
PT Binatek Reka Kruh (“BRK”)
Pendirian BRK didirikan pada tanggal 16 April 1999 berdasarkan Akta Pendirian No. 44 yang dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-13136. HT.01.01.TH.2001, tanggal 18 Oktober 2001. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 66 tanggal 19 Agustus 2009 dari Deni Thanur, S.E.,S.H.,M.Kn., Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Republik Indonesia dengan surat No.AHU-AH.01.10-16424 tanggal 29 September 2009.
Establishment BRK was established on April 16, 1999 based on Notarial Deed of Establishment No. 44, of Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, Notary in Jakarta. Deed has been approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia in Decree No. C-13 136. HT.01.01.TH.2001, dated October 18, 2001. Articles of Association have been amended several times, and recent changes to the Deed Decree Shareholders Decision No. 66 dated August 19, 2009 from Deni Thanur, S.E.,S.H.,M.Kn., Notary in Jakarta. This change has been received and recorded by the Director General of General Law Administration of the Republic of Indonesia with a letter-AH.01.10 AHU-16424 September 29, 2009.
Lokasi Senayan City-Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270
Location Senayan City-Panin Tower 10th Floor Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270
Kegiatan Usaha Kegiatan usaha BRK sesuai dengan Anggaran Dasar adalah melakukan aktivitas pengeboran, eksplorasi, dan eksploitasi minyak bumi melalui perjanjian Technical Assitance Contract (“TAC”) dengan Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (“Pertamina”) untuk periode 20 tahun yang akan berakhir pada tanggal 21 Mei 2020. Kontrak TAC yang berlokasi di lapangan minyak Kruh, daerah Pendopo, Sumatra Selatan ini memiliki total area pengoperasian seluas 258,10 km².
Business Activities BRK business activities in accordance with the Articles of Association is to conduct drilling activities, exploration, production and marketing of crude oil through the treaty Technical Assistance Contract ("TAC") with Pertamina for a period of 20 years which will expire on Mei 21, 2020. TAC contracts located in Kruh, Pendopo area, South Sumatra, has a total area of the operation area of 258.10 km ².
l 56 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Sampai akhir tahun 2013 BRK memiliki 41 sumur pengeboran yang terdiri dari 6 sumur berproduksi, sedangkan sisanya adalah 1 sumur gas, 3 sumur yang ditutup sementara dan 31 sumur yang ditinggalkan. Pada tahun 2014, BRK tidak melakukan pemboran sumur baru, kegiatannya hanya untuk mempertahankan tingkat produksi.
Up to end of 2013 BRK has 41 drilling wells consisting of 6 wells in production, while the remainder is 1 gas well, 3 wells were shut down temporarily and 31 abandoned wells. In 2014, BRK did not drill new wells, the activities just to maintain production levels.
Pemegang Saham PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk Irwan Rolando Jahja Ir. Erwin Jahja
Shareholders PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk Irwan Rolando Jahja Ir. Erwin Jahja
Pengurus Komisaris Utama Komisaris Direktur
90,00% 5,71% 4,29%
: Welly Thomas : Ir. Erwin Jahja : Boediarto Boentaran
90.00% 5.71% 4.29%
Commissioners and Directors President Commissioner : Welly Thomas Commissioner : Ir. Erwin Jahja Director : Boediarto Boentaran
PT Retco Prima Energi (“RPE”)
PT Retco Prima Energi (“RPE”)
Pendirian RPE didirikan pada tanggal 20 September 1999 berdasarkan Akta Pendirian No. 78 yang dibuat di hadapan Harra Mieltuani Lubis, S.H., Notaris di Jakarta yang kemudian diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 65 tanggal 21 Oktober 1999 yang dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Pendirian dan perubahannya ini telah mendapat pengesahan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-19491. HT.01.01.TH.99 pada tanggal 3 Desember 1999. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 50 tanggal 22 Nopember 2012 dari Deni Thanur, S.E.,S.H.,M.Kn.,
Establishment RPE was established on September 20, 1999 based on Notarial Deed of Establishment No.78 of Harra Mieltuani Lubis, SH, Notary in Jakarta, which was amended by the Deed of Amendment No. 65 dated October 21, 1999, of Irawan Soerodjo, SH, Notary in Jakarta. Deed and its amendment have been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C-19 491. HT.01.01.TH.99 on December 3, 1999. Articles of Association have been amended several times and lastly with Deed Decree No. 50 Deed Shareholders Decision dated November 22, 2012 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., Notary in Jakarta. This change has been received and recorded in the database Administration System of Law and
l 57 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah diterima dan Human Rights Republic of Indonesia through letter dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan No.. AHU - AH.01.10-43754 dated December 7, hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia 2012. melalui surat No. AHU – AH.01.10-43754 tanggal 7 Desember 2012. Lokasi Senayan City-Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270
Location Senayan City-Panin Tower 10th Floor Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270
Kegiatan Usaha Kegiatan usaha RPE sesuai dengan Anggaran Dasar adalah melakukan aktivitas pengeboran, eksplorasi, produksi dan pemasaran minyak bumi.
Business Activities RPE business activities in accordance with the Articles of Association is to conduct drilling activities, exploration, production and marketing of crude oil.
Pemegang Saham PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Welly Thomas
Shareholders PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Welly Thomas
99,99% 0,01%
99.99% 0.01%
Pengurus Komisaris : Welly Thomas Direktur : Boediarto Boentaran
Commissioners and Directors Commissioner : Welly Thomas Director : Boediarto Boentaran
Bittlestone Capital Inc. (“BCI”)
Bittlestone Capital Inc. (“BCI”)
Pendirian BCI, berkedudukan di British Virgin Islands, didirikan pada tanggal 23 April 2007 dan terdaftar dengan nomor usaha 1400372.
Establishment BCI, based in British Virgin Islands, was established on April 23, 2007 and registered under the business number 1400372.
Lokasi Palm Grove House P.O. Box 438, Road Town Tortola, British Virgin Islands
Location Palm Grove House P.O. Box 438, Road Town Tortola, British Virgin Islands
l 58 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Kegiatan Usaha Kegiatan usaha BCI adalah melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak pada sektor pertambangan minyak dan gas bumi yang memiliki proyek pertambangan di Brunei, Syria dan Ukraine. Pada awalnya BCI memiliki investasi dalam bentuk saham pada Triton Hydrocarbons Pty Ltd (Australia) (“Triton”) dan ESK Ltd. (British Virgin Island). Selanjutnya pada bulan Oktober 2009 dilakukan compulsory swap share terhadap seluruh penyertaan saham BCI di Triton oleh Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada) (“KOV”). Atas hasil compulsory swap share tersebut, BCI menerima 10.960.711 saham biasa KOV dan 1.996.123 saham preferen KOV dimana saham preferen KOV kemudian dikonversi menjadi saham biasa di Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore) (“TPPL”) pada pertengahan tahun 2010.
Business Activities BCI is an investment company engaged in investment of the mining sector oil and gas which has mining projects in Brunei, Syria and Ukraine. Initially BCI had investment in shares of Triton Hydrocarbons Pty Ltd (Australia) ("Triton") and ESK Ltd. (British Virgin Island). Later in October 2009 made compulsory swap share for all BCI shares in Triton by Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada) ("KOV"). The result from the compulsory share swap, the BCI received 10,960,711 common shares and 1,996,123 preferred shares of KOV which are then converted into common stock at Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore) ("TPPL") in mid-2010.
KOV merupakan Perusahaan terbuka dimana KOV is a public company in which shares are sahamnya mulai diperdagangkan di Bursa Efek traded on the Warsaw Stock Exchange (Poland) on Warsaw (Polandia) pada tanggal 25 Mei 2010. May 25, 2010. Berdasarkan catatan keuangan manajemen ESK, pada tanggal 31 Desember 2010, hutang lancar ESK telah melebihi aset lancer ESK sehingga terjadi penurunan nilai secara penuh. Pada tanggal 30 Desember 2011, setiap saham biasa pada TPPL dialihkan ke saham biasa Ninox Energy Limited (“NEL”). Perusahaan bersedia memberikan sahamnya di TPPL dan sebagai gantinya Perusahaan menerima 4.436 saham biasa NEL.
Based on ESK Limited Management accounts as at December 31, 2010, the current liabilities of ESK exceeded its current assets. Hence, the investment is fully impaired. On December 30, 2011, each of ordinary share in TPPL was transferred for common shares in Ninox Energy Limited (“NEL”). The Company disposed of its share in TPPL and in exchange received 4,436 common shares in NEL.
Pada tanggal 24 Juni 2014, NEL berubah nama On June 24, 2014 NEL changed its name to menjadi Blacktip Energy Limited. Blacktip Energy Limited. Pada akhir Juni 2013, KOV merger dengan Winstar At the end of June 2013, KOV mergers with dan berubah nama menjadi Serinus Energy Inc, Winstar and changed its name to Serinus Energy jumlah saham diperkecil menjadi 10:1, total saham Inc., the number of shares reduced to 10:1, the
l 59 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Serinus Energy Inc Rp 78.611.441, dan kepemilikan total stock Serinus Energy Inc. IDR 78,611,441, Bittlestone di Serinus Energy Inc adalah 1.096.071 and ownership Bittlestone in Serinus Energy Inc is lembar (1,94%). 1,096,071 pieces (1.94 %). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai wajar saham KOV sebesar AS$ 1.225.079 dan AS$ 4.217.617 mengalami penurunan nilai sebesar AS$ 2.992.538 dan AS$ 871.856. Penurunan nilai wajar dihitung berdasarkan nilai pasar saham di Bursa Efek Warsawa.
On December 31, 2014 and 2013, the fair values of KOV’s Share amounting to US$ 1,225,079 and US$ 4,217,617 have decreased below cost by US$ 2,992,538. The decreasing in value is calculated based on market value listed on the Warsaw Stock Exchange.
Sehingga saat ini BCI memiliki investasi dalam bentuk BCI has investments in shares in SEN and saham pada SEN dan NEL/Blacktip Energy Limited, NEL/Blacktip Energy Limited, each with holdings masing-masing dengan kepemilikan sebesar 1,94% of 1.94% and 0.24%. dan 0,24%. Pemegang Saham PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Pengurus Direktur
100,00%
: First Pacific (Asia) Pte Ltd
Shareholder PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk.
100.00%
Management Director : First Pacific (Asia) Pte Ltd
l 60 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Sumber Daya Manusia l Human Resources Karyawan merupakan salah satu aset Perusahaan yang penting bagi kelangsungan berjalannya usaha Perusahaan. Oleh karenanya, Perusahaan memandang pentingnya menjaga agar sumber daya manusia yang dimiliki Perusahaan selalu mengedepankan profesionalitas dan efektivitas di bidangnya masingmasing. Adanya kerjasama yang baik di setiap divisi dapat menunjang performa Perusahaan dalam meraih prestasi terbaik.
Employees are one amongst the important assets of the Company for the survival of the Company business. Therefore, the Company considers important for keeping the human resources professionalism and effectiveness in their respective fields. The existence of good cooperation in each division will support the Company in achieving the best performance.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 jumlah As of December 31, 2014, the number employees of karyawan Perusahaan dan anak perusahaan sebanyak the Company and the subsidiaries are 56 employees, 56 karyawan, dengan komposisi sebagai berikut : with the following composition: Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Jabatan Composition of Permanent Employees of the Company and the Subsidiaries based on Hierarchial Jabatan/Position
31-Des 2014
Komisaris / Commissioner Direksi / Director Manajer / Manager Supervisor/Staff
Perusahaan Company 2 3 1 38 44
2013 Anak Perusahaan Subsidiaries 2 2 3 5 12
Perusahaan Company 2 3 1 39 45
Anak Perusahaan Subsidiaries 2 2 3 7 14
Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Pendidikan Composition of Permanent Employess of the Company and the Subsidiaries based on Educational Background Jenjang Pendidikan Education
Sarjana / Bachelor Sarjana Muda / Diploma SLTA/Sederajat / High School Lain-lain / Others
31-Des Perusahaan Company 14 7 21 2 44
2014 Anak Perusahaan Subsidiaries 8 2 2 12
2013 Perusahaan Company 15 6 21 3 45
Anak Perusahaan Subsidiaries 10 2 2 0 14
l 61 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan dan Anak Pusahaan Menurut Kelompok Usia Composition of Permanent Employess of the Company and the Subsidiaries based on Age Kelompok Usia Age
<30 tahun / <30 years 31 – 40 tahun/31-40 years 41 – 50 tahun/41-50 years >50 tahun/>50 years
31-Des 2014 Perusahaan Company 9 8 19 8 44
2013 Anak Perusahaan Subsidiaries 7 3 2 12
Perusahaan Company 7 9 22 7 45
Anak Perusahaan Subsidiaries 0 8 3 3 14
l 62 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Struktur Pemegang Saham l Shareholders Structure Komposisi Pemegang Saham Perusahaan per 31 Desember 2014 ǀ : Shareholders Composition of the Company as of December 31, 2014 : Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor (lembar) l Shares Issued and Fully Paid (shares)
Persentase Kepemilikan l Percentage of Ownership (%)
Credit Suisse Singapore*
823.199.832
71,01
411.599.916.000
PT UBS AG Singapore PT Artha Era Primayasa Masyarakat < 5% ǀ Public < 5%
121.700.000 70.000.000 144.300.192
10,50 6,04 12,45
60.850.000.000 35.000.000.000 72.150.096.000
1.159.200.024
100,00
579.600.012.000
Pemegang Saham l Shareholder
Jumlah / Total *Terdiri dari sub account ǀ Consist of sub accounts:
Jumlah (Rp) l Amount (IDR)
Ellijah Group Limited – 423.199.832 saham / shares Chance Stand Finance Ltd. – 400.000.000 saham / shares
Kepemilikan saham oleh Komisaris dan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2014 : Shares Ownership by Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2014 : Nama Name Theophylus Hartono Jans Sulga Welly Thomas Ninin Saleh Leonard Stephen Jonatan
Jabatan Position Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Independen Commissioner Direktur Utama President Director Direktur l Director Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
Jumlah Saham Shares -
Persentase Percentage -
-
-
-
-
-
-
l 63 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Alamat Perusahaan, Cabang, & Anak Perusahaan l Company Address, Branches, & Subsidiaries BMSR Kantor Pusat l BMSR Head Office PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk Senayan City-Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia Phone : 62 21 7278 1760 (Hunting) Fax : 62 21 7278 2151, 7278 2164 BMSR Kantor Cabang l BMSR Branches BMSR Bandung Jl. Padalarang Km. 2 Kampung Simpang, Desa Kertajaya Bandung 40553 Phone : 62 22 680 8526 Fax : 62 22 681 0001
BMSR Medan Wisma BII, Lt. 4, Suite 408 Jl. P. Diponegoro No. 18 Medan 20152 Phone : 62 61 457 8008 Fax : 62 61 457 3165
BMSR Semarang Jl. Tugu Wijaya IV No. 3 Kawasan Industri Tugu Wijaya Kusuma – Mangkang Semarang Phone : 62 24 866 5487 Fax : 62 24 866 5488
BMSR Surabaya Komplek Angtropolis Jl. Margomulyo 46 Blok H No. 27 Greges, Surabaya 60186 Phone : 62 31 749 1070 Fax : 62 31 749 9746
BMSR Anak Perusahaan l Subsidiaries PT Binatek Reka Kruh (BRK) Senayan City-Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia Phone : 62 21 7278 1858 Fax : 62 21 7278 1859
Bittlestone Capital Inc. (BCI) Palm Grove House P.O. Box 438, Road Town Tortola, British Virgina Islands.
l 64 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
PT Retco Prima Energi (RPE) Senayan City-Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia Phone : 62 21 7278 1852 Fax : 62 21 7278 1857
l 65 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PTBintang MitraSemestaraya Tbk
SURATPERNYATAAN ANGGOTA DEWANKOMISARIS DANDIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWABATASLAPORAN TAHUNAN2014 PTBINTANG MITRASEMESTARAYA TbK/ STATEMENT LETTER BOARDOF COMMISSIONERS ANDBOARDOFDIRECTORS RELATING TO RESPONSIBILITY ON ANNUALREPORT 2014 PT BINTANG MITRASEMESTARAYA TbK
Kamiyangbertandatangandi bawahini menyatakan bahwasemuainformasidalamlaporantahunanPTBintang Mitra Semestaraya jawabpenuhataskebenaran Tbk tahun 2014telah dimuatsecaralengkapdan bertanggung isilaporantahunanperusahaan. We, the undersigned,declore thot oll informotion in onnual report PT Bintang Mitro SemestoroyoTbk year 201"4 hove beenfully reported ond responsiblefor Compony'sonnual report contents occurocy. Demikianpernyataan ini dibuatdengansebenarnya. Thisstotementhos beenmode truthfully.
Jakarta,27 April201,4
DewanKomisaris Board of Commissioner
Theophylus Hartono KomisarisUtama I PresidentCommissioner
JansSulga KomisarisfndependenI lndependentCommissioner
166 LAPORAN TAHUNAN2014 ANNUALREPORT 2074
uE
PTBintang MitraSemesta rayaTbk
DewanDireksi Boord of Director
WellyThomas DirekturUtama I PresidentDirector
NininSaleh DirekturI Director
LeonardStephenJonatan Direktur TidakTerafiliasiI Unaffiliated Director
M o{
167 LAPORAN TAHUNAN2014 ANNUALREPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Laporan Auditor Independen & Laporan Keuangan Konsolidasi l Independet Auditors’ Report & Consolidated Financial Statements
l 68 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES Laporan Keuangan Konsolidasian Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014 dan Laporan Auditor Independen /
Consolidated Financial Statements As Of and For The Year Ended December 31, 2014 and Independent Auditors’ Report
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT BINTANG SUBSIDIARIES
Daftar Isi
MITRA
SEMESTARAYA
Tbk
AND
Table of Contents Halaman/ Page Directors’ Statement
Pernyataan Direksi
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-3
Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
4-5
Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Consolidates Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7
Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
8 - 81
Notes to Consolidated Financial Statements
SI.'RAT PERI{YATAAN DIREKSI TENTA}IG TAI\IGGT]NG JAWAB ATAS
DIRECTOR'S STATEMENT LETTER RELATING
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED
TO THE RESPONSIBILITYON THE
ON DECEMBER3l,2Ol4
PT BINTA}TG MITRA SEMESTARAYA TbK DAN ENTITAS ANAIil,4TTTD SUBSIDIARIES Kami yang bertanda tangan di bawah irtt
t.
Nama/Name Alamat Kantor/ Ofi.
Alamat Domi
s1W A
I
We, the
undersigned:
Welly Thomas ce A
Panin Tower Senayan City Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta Pusat Pluit Samudera VI No.6A Plui! Penjaringan, Jakarta Utara Direktur Utama/Pres ident Dir ector
ddr e s s
ddr es s of D omi cil e
Jabatan/Position 2.
NamalName Alamat Kantor / Offi c e A ddr es s
Leonard Stephen Jonatan Panin Tower Senayan City Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta Pusat
Alamat Domisthl A ddr es s of D ami cil e
J1.
Melinjo
1
Blok Clll3, Bumi Serpong Damai
Serpong, Tangerang Selatan
Dnel
Jabatan/Position
Menyatakan bahwa:
l.
Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
State that : l. We are responsible
the preparation and presentation of the consolidated finacial statements of the Company and subsidiories;
Perusahaan dan entitas anak;
2.
Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan dan entitas anak telah disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia;
3.
a. Semua informasi dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan dan entitas anak telah dimuat secara lengkap dan benar;
2.
for
The Consolidated Financial Statements
of the Company
and subsidiwies hsve been prepwed and presmted in
accordance
with Indonesian Finoncial Accounting
Standards;
3. a. All
information in the Company and subsidiaries Cansolidated Financial Statements hove completely
and conectly disclosed;
0
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA ThK
Panin Tower-Senayan City
Li.
10
Jl. Asia Afrika Lot '19, Jakarta 10270
Tel. : (62-21) 7278 1760 ( Hunting
)
Fax. : (62-21) 7278 2152,7278 2164
3.
b.
Laporan Keuangan Konsolidasian 3 b. Consoldiated Financial Statements of the Comparyt and subsidiaries do not contain misleading material Perusahaan dan entitas anak tidak information
mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; dan
4.
Bertanggung jawab atas sistem pengendalian interen dalam Perusahaan dan entitas anak.
or facts, and do not omit
material
information or facts ; and
4.
Responsible
for the Company's
and subsidiaries internal
control systems This stutement has been made truthfully.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta,
25 Maret 2015/March 25, 2015
Atas nana dan mewakili Dewan Direksi For and on behalf of the Board of Directors
Welly Thomas Direktur Utarna/ Pres ident Director
Leonard Stephen Jonatan DtekfrtrlDirector
PT BINTANG
MITR{
SEMESTARAYA TbK
Panin Tower-Senayan City Lt. 10
Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270
rel. : (62-21) 7278 1760 ( Hunting
)
Fax. : (62-21) 7278 2152,7278 2164
.dI I A
lJENDRAWINATA TDDY SIDDHARTA
KRESTON
membe.or Kreston l.ternaional I
gTANZIL
A
gobalnetwork of independent accounn.gf rms
Reglstered Public Accou|tants License No. 775lKM.V2014
I NDE PENDE NT A U DI TORS' REPORT
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Laporan No : 150/01/FD/YBMS-
I
n
Report No
5
: 150/01/FD/I/BMS-1/15
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
Tfu Sharcholderc, Board ofconmissionen and Direclors
PT Bintang Mitra SemestartyN Tbk
PT Binlong Mitru Semestaraya Tbk
Kami telah mengaudit laporan keua[gan konsolidasian PT Bintang Mitla Semestaraya Tbk dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari lapoEn posisi keuangan
We hove audited the accohpanying consolidated Jinancial statefienls of PT Binlang Mitra Semestaraya Tbk and ils subsidia es, which comprise the consolidated stalenent of
konsolidasian tanggal 3l Desember 2014, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahal ekuitas, dall laporan
Jihancial posilion
arus kas konsolidasian untuk tahun yang beraLlir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan alrrmtansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Tanggung Jawab Manajemen Atas
Lapor.n Keuangan
as
December 31, 2011, and
the
consolidated slalemenls of comprchens i.re income, chages in equity, and cash flows for the year then ended, and d sig ifcant dccouating policiet and other rummary erp lanatory info matio h.
of
Manageuent's Respontibilit!
For The
Finoncial
Statements
Manajemen bertanggung jawab atas pen)rusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian te.sebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia, dan atas pengendalian intemal yang dianggap perlu oleh manaj€men untuk memungkinkan penyusun:m laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian
material, baik yang disebabkan oleh kecuangan maupun
Management is responsible for the prepdralion and lail presenlatiou of such consolidated frnancial stalements in dccordance with Indonesian Finoncial Accounting Stahdards, and for such inlernal conlrol as managemenl delermines is necessary to enable the preparulion of cohsolidaledfnancial stalements lhat are free Irom nalerial misstatement, whether due lo liaud or error.
kesalahan.
Tanggung Jawab
Au dito rs' Respo ns ibiliq,
Auditor
Tanggung jawab kami adalah
urtuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasiao ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar
Audit yary ditetapkan oleh Institut Akuntan
Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskao kami unh* mematuhi k€tentuan etika serta merencanakan dan
Ow rcsponsibilily is lo
express
an opinion on
such
fnancial slatements based on our audit. We couducted our audit in accordance with Slandards on consolidaled
Auditing established by lhe Indonesian Inslitute of Cerlifred Public Accounlanls. Those standalds requie lhat ve conply with ethical requirements and plah dnd perform lhe audit to
melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai
obtain reasonable assurance about whether the consolidaled
tentang apakah laporan keuangan konsolidasian bebas dari kesalahan penyajian material.
Jinancial statements are /ree fom mate al misslatemenL
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedu untuk
An audil ineolees performing procedures lo obtain audit
memperoleh
bukti audit tentang
angka-angka dan pengungkapan dala.rn laporan keuangan konsolidasian. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan konsolidasian, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam tersgbut, auditor melakukan penilaian mempertimbangkan pengendalian intemal yang relevan denga[ pen]'usunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasial entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisiny4 tetapi bukan unhrk tujuan menyatakan opini atas keefeldivitasan pengendalian intemal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas
risiko
ketepatan kebijakao akuntansi yang digunakan dan
in
lhe amounts and discloswes lhe cohsolidaled frnoncia I s latements. The procedures se lecled depend on the audilors' judgment, including lhe assessmenl of lhe risk of material misslatemenl of the consolidaled frnancial stdtements, vhelher due to fraud or eftor. In naking those risk assesshehls, lhe audilors considet fuletnal evidence about
control relevant
to the enli,)'s
prcparution and fair
presentation of lhe corlsolidated fnancial stalements in order lo design audil procedules lhat ale applopriate in lhe circlmslances, but not for the purpose of expressihg an opinion on lhe efectiveness of the entily's inlernal control An audit alto includes evaluating lhe apprcprialeness of accou li g policies used and lhe reasonableness of accounling eslimates tu6de by makagemenL ds ,lell as
k€wajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen,
eraluating lhe overall presenlation
serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan
frnancial slatements.
of the
consolidated
konsolidasian secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti yang telah kami peroleh adalah
We believe thal evidence we have obtained
cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
approyiate
to
www.kreston-indonesia.co.id
pro.ride a basis
it
suffrcienl and
for our audit opinion.
a
+IENDRAWINATA TDDY SIDDHARTA ATANZIL
dKRESTON
t
Registered Public Accountants License No. 775lKl\4.1/2014
AmemberolK€stonlnternatonallAgobalnetro.kofindependentaccountingtrms
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian
In our opinio4 the accompanying
terlampi menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk dao entitas anaknya tanggal 3l Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian urltuk tahun yang benkhir pada tanggal tersebut, sesuai
statements present fai-rly,
d€ngan Standar Alorntansi Keuangan di Indonesia.
in all
consolidated frnancial
material respects, the consolidated financial position PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk and its subsidiaries as Decembet 31,2014, and their consolidated financial performance and cash flows
for the year then ended in accordance Financial Accounting Standards.
with
Indonesian
IIENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL
Florus Dteli, MM., CPA Ijin/License: AP.0l26 25
Muet 20l5March
25 ,
2015
The accompanying consolidated financial statements are not intended to present the consolidated financial position and their consolidated financial performance and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than those in Indonesia. The standards, procedur€s and pFctices utilized in Indonesia to audit such the consolidated financial statements may difler from those genemlly accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
2014
2013
Aset
Assets
Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak ketiga Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Uang muka Biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya
Current Assets 3f,3g,3o,5,36,40
46.708.782.437
5.196.102.122
3f,3o,6,36,40
274.353.852.156
293.742.910.283
Cash and cash equivalents Trade receivablesThird parties
3f,7,36 3i,8 32a 9 3j,10 11
17.943.347.940 24.000.000 63.327.348.771 7.605.127.163 1.131.834.985 24.000.000.000
556.584.569 8.230.294.001 70.180.512.799 41.464.596.808 1.901.077.337 24.000.000.000
Other receivables Inventories - net Prepaid tax Advance payment Prepaid expenses Other current assets
435.094.293.452
445.272.077.919
Total Current Assets
Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Investasi jangka panjang Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Biaya yang dapat dipulihkan Goodwill Aset lain-lain
Non-Current Assets 15.261.642.470 1.083.913.022 14.285.752.878 11.125.525.445 1.307.575.892
52.077.678.403 1.865.078.544 15.263.805.361 160.062.930.972 26.814.985.080 9.528.703.456
Long term investment Deferred tax assets Property and equipment-net Recoverable cost Goodwill Other Assets
43.064.409.707
265.613.181.816
Total Non-Current Assets
478.158.703.159
710.885.259.735
Total Assets
3m,12 3r,4,32c 3k,4,13 14 3e,15 16
Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
1
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
2014
2013
Liabilitas dan Ekuitas
Liabilities and Equity
Liabilitas Jangka Pendek Utang jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka dan jaminan Pendapatan diterima di muka Utang lain-lain Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
Current Liabilities 3f,17,36
82.934.023.188
195.452.028.757
3f,3o,18,36,40 3r,32b 3f,19,36 20 21 22
145.777.865.043 191.060.949 7.718.707.045 4.646.573.526 44.760.479.959
26.473.245.529 3.738.746.479 13.340.423.024 76.176.940.399 148.500.000 39.479.245.298
4.999.999.997
15.750.000.003
Short-term loan Trade payables Third parties Taxes payable Accrued expenses Advance received and deposit Unearned revenues Other payables Long term payable portion net of due in one year
291.028.709.707
370.559.129.489
Total Current Liabilities
3f,23,36
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Non-Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang Bagian utang jangka panjang setelah dikurangi dengan bagian jatuh tempo dalam satu tahun Estimasi liabilitas imbalan kerja Liabilitas lain-lain jangka panjang
-
893.993.185
Long term payable portion net of due in one year Estimated liabilities for employee benefits Other non-current liabilities
3.490.645.000
10.317.277.182
Total Non-Current Liabilities
294.519.354.707
380.876.406.671
Total Liabilities
3f,23,36
-
4.999.999.997
3p,4,34
3.490.645.000
4.423.284.000
24
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
2
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Notes
2014
2013
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar 1.344.000.000 saham modal ditempatkan dan disetor penuh 1.159.200.024 saham (1.159.200.000 saham) Tambahan modal disetor Pendapatan (beban) komprehesif lain: Rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual
Equity Attributable to Owners of the Parent
Capital Stock - Rp 500 par value per share authorized 1,344,000,000 shares Issued and fully paid 1,159,200,024 shares (1,159,200,000 shares) Additional paid in capital Other comprehensive income (expenses): Unrealized loss on available for sale investment Translation difference on subsidiaries financial statements Other additional paid in capital Retained earnings (deficit) Appropriated Unappropriated
1b,25 3t,26
579.600.012.000 (11.389.551.711)
579.600.000.000 (11.389.551.711)
3f,12
(106.727.262.908)
(70.520.882.213)
3b 1b
42.275.894.952 -
(10.385.944.563) 12.000
27
1.750.000.000 (322.495.107.930)
1.750.000.000 (159.670.145.019)
183.013.984.403 625.364.049
329.383.488.494 625.364.570
Jumlah Ekuitas
183.639.348.452
330.008.853.064
Total Equity
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
478.158.703.159
710.885.259.735
Total Liabilities and Equity
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak Tambahan modal disetor lainnya Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
28
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
Net Equity Attributable to Owners of the Parent Non-Controlling Interest
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
3
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For The Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes Pendapatan Beban Pokok Penjualan
3q,29 3q,30
Laba Kotor Beban Usaha Penjualan Umum dan administrasi
3q,31 3q,31
Jumlah Beban Usaha Laba Usaha
2014
2013
2.298.998.800.229 (2.174.476.427.775)
2.192.652.949.873 (2.098.323.502.142)
Revenue Cost of Goods Sold
124.522.372.454
94.329.447.731
Gross Profit
94.782.424.456 17.613.251.746
85.684.683.512 7.772.638.450
Operating Expenses Selling General and administrative
112.395.676.202
93.457.321.962
Total OperatingExpenses
12.126.696.252
872.125.769
Income from Operation
2.106.348.667 102.622.549 (143.628.458.675) (15.689.459.634) (19.927.434.911) 3.707.723.674 (1.286.446.990)
20.724.785.872 257.021.761 (27.213.029.266) (27.519.813.837) 4.266.667 3.314.030.573 1.660.585.564
Other Income (expenses) Foreign exchange - Net Interest income Loss on disposal of TAC - Pertamina Impairment value of goodwill Interest expense and finance charges Gain (Loss) on sale of fixed assets Rent income Others - net
Jumlah Beban Lain-lain - Bersih
(174.615.105.320)
(28.772.152.666)
Total Other Charges - Net
Rugi Sebelum Pajak Penghasilan
(162.488.409.068)
(27.900.026.897)
Loss Before Income Tax
(336.554.364)
(20.990.210)
Tax Benefit Expenses
Jumlah Rugi Tahun berjalan
(162.824.963.432)
(27.921.017.107)
Total loss For the Current Year
Jumlah Rugi Periode Berjalan Yang dapat Diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
(162.824.962.911) (521)
(27.921.108.687) 91.580
Total loss For the year Attribute to: Owners of the Parent Non-Controlling Interests
Jumlah
(162.824.963.432)
(27.921.017.107)
Total
(140,46)
(24,09)
Loss Per Share
(162.824.963.432)
(27.921.017.107)
Total Loss For the Current Year
Pendapatan (Beban) Lain-lain Laba selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Rugi pelepasan TAC - Pertamina Penurunan nilai goodwill Beban bunga dan beban pendanaan Laba penjualan aset tetap Pendapatan sewa Lain-lain - bersih
Beban Pajak Penghasilan
Rugi Per Saham Jumlah Rugi Tahun Berjalan
38 15
3r,4,32c
3s,33
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
4
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (Continued) For The Year Then Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
2014
2013 Other Comprehensive Income (Expenses):
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain: Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Laba (rugi) yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual Jumlah Rugi Komprehensif Periode Berjalan
52.661.839.515
(1.592.890.974)
(36.206.380.695)
(3.079.713.758)
Translation difference on financial statement Unrealized gain (loss) on available for sale investments
(146.369.504.612)
(32.593.621.839)
Total Comprehensive Loss For the Year
Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
(146.369.504.091) (521)
(32.593.713.419) 91.580
Total Comprehensive Loss For the Current Year Attribute to: Owners Of the Parent Non-Controlling Interests
Jumlah
(146.369.504.612)
(32.593.621.839)
Total
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
5
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For The Year Then Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk / Attributable to the owners of the parent entity Tambahan modal disetor / Additional paid in capital
Biaya emisi saham / Issuance cost of shares
Modal saham/ Capital stock Saldo 1 Januari 2013 Konversi waran (Catatan 1b) Penambahan kepentingan non pengendali (Catatan 28) Jumlah rugi komprehensif tahun berjalan Saldo 31 December 2013 Reklasifikasi konversi waran (Catatan 1b) Jumlah rugi komprehensif tahun berjalan Saldo 31 December 2014
Pendapatan (beban) komprehensif lain / Other comprehensive income (expenses) Laba (rugi) yang Selisih kurs belum terealisasi penjabaran atas efek tersedia laporan keuangan untuk dijual/ entitas anak/ Unrealized Translation gain (loss) on difference on available-for-sale subsidiaries financial investments statements
579.600.000.000
Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Jumlah/ Total
-
1.750.000.000
-
-
12.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12.000
-
-
-
579.600.012.000
(11.389.551.711)
(8.793.053.589)
Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated
-
(11.389.551.711)
(67.441.168.455)
Tambahan modal disetor lainnya / Other additional paid in capital
-
579.600.000.000
(11.389.551.711)
Saldo laba (defisit)/ Retained earnings (deficit)
(131.749.036.332)
272.990
361.977.462.903
12.000 -
-
12.000 625.000.000 -
(1.592.890.974)
-
-
(27.921.108.687)
(32.593.713.419)
(70.520.882.213)
(10.385.944.563)
12.000
1.750.000.000
(159.670.145.019)
329.383.488.494
-
-
-
(36.206.380.695)
52.661.839.515
(106.727.262.908)
42.275.894.952
-
(162.824.962.911)
12.000 (146.369.516.091)
1.750.000.000
(322.495.107.930)
183.013.984.403
(12.000) -
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
-
Jumlah ekuitas/ Total Equity
361.977.189.913
(3.079.713.758)
-
Kepentingan non pengendali/ non-controlling interest
625.000.000 91.580 625.364.570
(521) 625.364.049
(32.593.621.839)
Balance January 1, 2013 Warant convertion (Notes 1b) Addition of non-controlling interest (Notes 28) Total comprehensive loss for the year
330.008.853.064
Balance December 31, 2013
12.000 (146.369.516.612)
Warant convertion reclassification (Notes 1b) Total comprehensive loss for the year
183.639.348.452
Balance December 31, 2014
The accompanying notes to Consolidated FinancialSstatements are an integral part of theseCconsolidated Financial Statements taken as a whole
6
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Year Then Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014
2013
2.229.470.728.112
2.241.818.758.406
(2.084.816.454.006) (7.662.039.982)
(2.310.547.923.571) (7.108.687.435)
(124.227.372)
(225.598.580)
Cash Flows from Operating Activities Receipts from customers Payments to suppliers and others expenses Payments to employees Payments of corporate income tax
(76.063.451.180)
Net Cash Used in Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan beban lain Pembayaran kepada karyawan Pembayaran pajak penghasilan badan
7,31
32c
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi
136.868.006.752
Pembelian aset tetap
13
(64.407.000)
(59.159.064)
Penerimaan dari penjualan aset tetap Penghasilan bunga atas investasi
13
102.622.549
6.233.333 257.021.761
Cash Flows from Investment Activities Acquisition of property, plant and equipment Proceeds from sales of property and equipment Interest income on investment
38.215.549
204.096.030
Net Cash Provided by Investment Activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Kas Bersih yang Diperoleh Dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Penerimaan dari utang jangka pendek Pembayaran beban bunga dan beban pendanaan Penerimaan (pembayaran) utang jangka panjang
18
Cash Flows from Financing Activities Receipts from short-term loan Interest expense and finance charges paid Receipts (payment) long term payable
(112.518.005.569)
102.660.024.558
(19.787.375.929)
(22.781.247.385)
(15.750.000.003)
(2.749.999.997)
(148.055.381.501)
77.128.777.176
Net Cash Provided by (used in) Financing Activities
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
(11.149.159.200)
1.269.422.026
Net Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalents
Efek atas selisih kurs penjabaran
52.661.839.515
(1.592.890.974)
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
5.196.102.122
5.519.571.070
Effect from translation difference Cash and Cash Equivalents At Beginning of Year
46.708.782.437
5.196.102.122
Cash and Cash Equivalents at End of Year
23 23
Kas Bersih Diperoleh Dari (digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
7
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Company Establishment
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 16 November 1989 berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah dengan Akta dari Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya. Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4423. HT.01.01. Th.95 tanggal 17 April 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan No. 4209. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM -LK) No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-25241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0121799.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (the Company) was established on November 16, 1989 based on Notarial Deed No. 240 of Mrs Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., which had been amended by Notarial Deed No. 246 dated May 31, 1991 by the same Notary regarding the change of name from PT Bintang Mahkota Semestaraya into PT Bintang Mitra Semestaraya. The Deed of Establishment and its amendments had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C2-4423. HT.01.01. Th.95 dated April 17, 1995 and had been published in the state gazette of the Republic of Indonesia dated September 19, 1997 No. 75, Supplement No. 4209. The Company's Articles of Association have been amended several times. In 2008, amendments included by Notarial Deed No. 10 of Fathiah Helmi, S.H., dated September 17, 2008 which, among other things, the increase of issued and paid-up capital of the Company and approval of changes in the Company's Articles of Association to conform with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. regarding the Company's Articles of Association Fundamentals for Public Offering of Equity Securities and Public Companies, which has obtained certificate of receipt of notice from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the Letter of Acceptance Notice of Amendment of Articles of Association No. AHU-AH.01.10-25241 dated December 15, 2008 and has been registered in the Company Code No. AHU-0121799.AH.01.09. in 2008 exactly on December 15, 2008.
Berdasarkan Akta Notaris tanggal 21 Juni 2013 No. 43 dari SP. Henny Singgih, SH., pemegang saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-AH.01.10-38084 tanggal 11 September 2013.
Based on Notarial Deed No. 43 dated June 21, 2013 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors and has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No AHUAH.01.10-38084 dated September 11, 2013.
Berdasarkan Akta Notaris tanggal 6 Juni 2014 No. 18 dari SP. Henny Singgih, SH., pemegang saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-13791.40.22.2014 tanggal 16 Juni 2014.
Based on Notarial Deed No. 43 dated June 6, 2014 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors and has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-13791.40.22.2014 dated June 16, 2014.
8
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (Lanjutan)
GENERAL (Continued) a.
Company Establishment (Continued)
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pertanian, perikanan, real estat, perkebunan, perhutanan, dan jasa angkutan. Saat ini kegiatan usaha utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada Entitas Anak dan perdagangan bahan-bahan kimia dan beras. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1989.
In accordance with Article 3 of the Articles of Association of the Company, the scope of its activities is primarily engaged in the field of development, trade, industry, printing, agriculture, fisheries, real estateation, forestry, and transportation services. Currently the Company's main business activities are investing in subsidiaries, trading of chemicals and rice. The company started its commercial operations in 1989.
Perusahaan berkedudukan di Panin Tower - Senayan City Lt.10 JI. Asia Afrika Lot 19, Jakarta, Indonesia.
The Company is located at 10th Floor. Panin Tower - Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot. 19, Jakarta, Indonesia.
Penawaran Saham Umum Perdana
b.
Public Offering Corporate Securities
Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999.
On December 6, 1999, the Company received Effective Statement Letter on Notice of Registration of Emissions Stock No. S-2449/PM/1999 from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) to hold an Initial Public Offering of 130,000,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share to the public, at offering price of IDR 500 per share. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on December 29, 1999.
Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru yang melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma.
On September 17, 2008, the Company obtained Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 to conduct a Limited Public Offering I (PUT I) in respect of a rights issue with pre-emptive rights (HMETD) to shareholders by issuing 823,200,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share at the offering price of IDR 500 per share so that the whole amounted to IDR 411,600,000,000. Each holder of 20 old shares are entitled to 49 new shares attached with 7 Warrants Series I granted free by the Company.
Pada tanggal 7 Oktober 2008, seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh sehubungan dengan PUT I tersebut telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of October 7, 2008, all shares are issued and fully paid with respect to the PUT I have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500, yang dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 20 Mei 2009 sampai dengan tanggal 20 November 2013.
Warrants Series I are securities that entitle the holder to purchase new shares with nominal value IDR 500 per share at exercise price of IDR 500, which can be done during the execution year starting from May 20, 2009 until November 20, 2013.
9
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan) b.
c.
1.
Penawaran Saham Umum Perdana (Lanjutan)
GENERAL (Continued) b.
Public Offering Corporate Securities (Continued)
Sejak tanggal 20 November 2013 Waran Seri I tidak berlaku lagi dan tidak diperdagangkan lagi di Bursa Efek Indonesia. Sampai dengan akhir masa berlaku Waran Seri I, terdapat pemegang Waran Seri I yang melaksanakan haknya sebanyak 24 saham.
Since the date of 20 November 2013 Warrant Series I no longer valid and no longer traded on the Indonesia Stock Exchange. As of the end of the applicable Warrant Series I, there is a holder of Series I Warrants are exercised their rights as much as 24 shares.
Dikarenakan belum ditegaskan kembali dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka nilai atas konversi Waran Seri I ke dalam modal saham sebesar Rp 12.000 (24 lembar saham) diakui sebagai bagian dari ekuitas (tambahan modal disetor lainnya).
Because there is reaffirmed in the shareholder General Meeting, the value upon conversion of the Warrant Series I into capital stock of IDR 12,000 (24 shares) are recognized as part of equity (other additional paid-in capital).
Akuisisi dan Struktur Entitas Anak
c.
Acquisition and Structure of Subsidiaries
Perusahaan mengakuisisi saham dan mengambil alih piutang dengan opsi konversi Entitas Anak yang dimiliki oleh PT Regis Energi Indonesia (REI) yang dinotariskan oleh notaris SP. Henny Singgih, S.H. dengan rincian seperti berikut ini :
BRK Saham yang diakuisisi Akta notaris no. Tanggal akta notaris Jumlah saham (lembar) Harga akuisisi (Rp) Hasil goodwill (Rp) Piutang yang diambilalih Akta notaris no. Tanggal akta notaris Harga akuisisi (Rp)
The Company acquired shares and took over receivables with option conversion of Subsidiaries from PT Regis Energi Indonesia (REI) which were notarized by SP. Henny Singgih, S.H. with details as follows :
IPK
RPE
BCI
89 30 Juni 2009/ June 30, 2009 4.113 4.000.000.000 13.410.898.726
2 1 Juli 2009/ July 1, 2009 8.325 4.000.000.000 19.568.465.986
4 1 Juli 2009/ July 1, 2009 20.826 40.000.000.000 20.627.021.725
2720 / 2009 1 July 2009/ July 1, 2009 50.000 250.000.000.000 115.235.696.325
93 30 Juni 2009/ June 30, 2009 153.000.000.000
3 1 Juli 2009/ July 1/2009 48.000.000.000
-
-
Perhitungan goodwill sehubungan dengan akuisisi Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Shares acquired Notarial deed no. Notarial deed date Total shares Acquisition cost (Rp) Resulting goodwill (Rp) Receivables takenover Notarial deed no. Notarial deed date Acquisition cost (Rp)
The calculation of goodwill related acquisition of Subsidiaries is as follows:
to
the
Jumlah harga pembelian Jumlah aset bersih yang diakuisisi
Rp 298.000.000.000 Rp 129.157.917.238
Total acquisition cost Total net assets acquired
Goodwill pada saat akuisisi
Rp 168.842.082.762
Goodwill at acquisition date
10
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan) c.
1.
Akuisisi dan Struktur Entitas Anak (Lanjutan)
GENERAL (Continued) c.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mempunyai Entitas Anak sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries PT Binatek Reka Kruh (BRK) *
Acquisition (Continued)
and
Structure
of
Subsidiaries
As of December 31,2014 and 2013, the Company has the following Subsidiaries:
Persentase Kepemilikan/ Tahun Percentage of Ownership Beroperasi Secara Komersial/ Start of 31 Desember/ 31 Desember/ Lokasi/ Commercial December 31, December 31, Location Operation 2014 2013
Jumlah Aset (Rp)/ Total Assets (IDR)
31 Desember/ December 31, 2014
31 Desember/ December 31, 2013
Jakarta
2002
90,00%
90,00%
35.306.580.095
189.830.578.478
Jakarta British Bittlestone Capital Inc. (BCI) ** Virgin PT Bintang Raya Anugerah Lestari (BRAL) *** Jakarta Island
2000
99,99%
99,99%
13.589.925.878
13.600.388.519
-
100,00%
100,00%
15.261.766.870
52.077.800.293
-
50,00%
-
1.250.000.000
1.250.000.000
PT Retco Prima Energi (RPE) *
*) **)
Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi / Exploration and Production of Oil and Gas Island Investasi / Investment
***) Perdagangan Umum/General Trading Pada tanggal 11 Juli 2013, Perusahaan mendirikan PT Bintang Raya Anugerah Lestari (BRAL) berdasarkan akta notaris No. 21. d.
On July 11, 2013 the Company established PT Bintang Raya Anugerah Lestari (BRAL) based on notarial deed No. 21.
Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan
d.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Directors, Commissioners, and Employees The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
: :
Theophylus Hartono Jans Sulga
: :
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: : :
Welly Thomas Ninin Saleh Leonard Stephen Jonatan
: : :
Board of Directors President Director Director UnaffiliatedDirector
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2013 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
: :
Richard Rachmadi Wiriahardja Theophylus Hartono
: :
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: : : :
Welly Thomas Robinson Suhsih M. Boentoro Vivien Soesanto
: :
11
:
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Director Director UnaffiliatedDirector
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan) d.
1.
GENERAL (Continued)
Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan (Lanjutan)
d.
Directors, Commissioners, (Continued)
Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
and
Employees
Audit Committee as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Theophylus Hartono Jhonson Napitupulu Irene Anggreani
: : :
Audit Committee Chairman Member Member
Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp 1.537.706.792 dan Rp 2.155.756.491.
Total compensation provided to the Commissioners and Directors of the Company for the year ended December 31, 2014 and 2013 amounted to IDR 1,537,706,792 and IDR 2,155,756,491, respectively.
Tahun 2014 dan 2013, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai jumlah karyawan masing-masing 47 dan 59 orang.
In year 2014 and 2013, the Company and Subsidiaries had a total employee of 47 and 59 persons each year, respectively.
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARS (“ISAK”)
a.
Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2014)
a.
Standards Effective in the Current Year (on or after January 1, 2014)
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014.
In the current year, the Company has adopted all of the new and revised financial accounting standards (SAK) and interpretation to financial accounting standards (ISAK) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and affected to the financial statements effective for accounting period beginning on or after January 1, 2014.
SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif dalam tahun berjalan (1 Januari 2014) adalah sebagai berikut:
New and revised SAKs and ISAKs effective in the current year are as follows:
- ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”. ISAK No. 27 mengatur perjanjian untuk pengalihan aset dari pelanggan yang akan digunakan untuk menghubungkan pelanggan atau menyediakan pelanggan dengan pasokan yang berkelanjutan barang atau jasa.
-
- ISAK No. 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”. ISAK No. 28 mengatur akuntansi oleh entitas yang bernegosiasi kembali tentang ketentuan dari instrumen ekuitas kewajiban keuangan dan menerbitkan instrumen ekuitas kepada kreditur untuk mengakhiri seluruh atau sebagian dari kewajiban keuangan.
-
ISAK No. 27, “Transfer of Assets from Customers”. ISAK No. 27 applies to agreements for the transfer of assets from a customer that is to be used to connect the customer to a network or provide the customer with an ongoing supply of goods or services.
12
ISAK No. 28, “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments”. ISAK No. 28 addresses the accounting by an entity that renegotiates the terms of a financial liability and issues equity instruments to the creditor to extinguish all or part of the financial liability.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
2.
a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2014) (lanjutan)
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued)
a. Standards Effective in the Current Year (on or after January 1, 2014)(continued)
- ISAK No.29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka”. ISAK 29 berlaku hanya untuk pengakuan dan pengukuran awal dan kemudian atas biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan pertambangan permukaan selama tahap pengupasan lapisan tanah tahap produksi pada pertambangan.
-
b. Berikut SAK dan ISAK yang dicabut efektif 1 Januari 2014:
SAK No. 29, “Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine”. ISAK 29 applies only to recognition and initial and subsequent measurement stripping costs that are incurred in surface mining activity during the production phase of the mine.
b. Revocation of SAK and ISAK Effective in the Current Year (January 1, 2014):
- PPSAK No.12, “Pencabutan PSAK 33 (Revisi 2011): Akuntansi Pertambangan Umum”.
-
c. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan
PPSAK No. 12, “Revocation of PSAK 33 (Revised 2011): Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”.
c. Standards Issued Not Effective in the Current Year
Berikut ini adalah SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015:
New and revised SAKs and ISAKs effective for accounting period beginning on or after January 1, 2015:
- PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. Judul yang digunakan oleh PSAK 1 revisi ini untuk “Laporan Laba Rugi Komprehensif” telah berubah menjadi “Laporan Laba Rugi dan Pendapatan Komprehensif Lain”. Namun, PSAK 1 masih memungkinkan entitas untuk menggunakan judul lainnya. Perubahan tersebut mengharuskan entitas untuk memisahkan item yang disajikan dalam pendapatan komprehensif lain menjadi dua kelompok, berdasarkan pada apakah dapat atau tidaknya dilakukan penyesuaian reklasifikasi ke laporan laba rugi di masa depan. Item yang tidak akan dilakukan penyesuian reklasifikasi harus disajikan secara terpisah dari item yang dapat dilakukan penyesuaian reklasifikasi di masa depan. Entitas yang menyajikan item pendapatan komprehensif lain sebelum pajak diharuskan untuk menunjukkan jumlah pajak yang terkait dengan dua kelompok secara terpisah.
-
PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”. The title used by this revised PSAK No. 1 for the “Statement of Comprehensive Income” has changed to “Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income”. However, PSAK No. 1 still permits entities to use other titles. The amendment requires entities to separate items presented in other comprehensive income (OCI) into two groups, based on whether or not they may be reclassified to profit or loss subsequently. Items that will not be reclassified must be presented separately from items that may be reclassified subsequently. Entities that present OCI items before tax will be required to show the amount of tax related to the two groups separately.
- PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan KeuanganTersendiri”. PSAK 4 revisi telah diubah namanya menjadi “Laporan Keuangan Tersendiri”; PSAK ini berlanjut menjadi standar yang mengatur hanya untuk laporan keuangan tersendiri.
-
PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”. Revised PSAK No. 4 has been renamed ‘Separate financial statements’; it continues to be a standard dealing solely with separate financial statements.
13
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued)
c. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (lanjutan)
c. Standards Issued Not Effective in the Current Year (continued)
- PSAK No.15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK ini menggantikan PSAK No. 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi”. Ventura bersama dicatat dengan menggunakan metode ekuitas sesuai dengan PSAK 15 (Revisi 2013), "Investasi pada EntitasAsosiasi dan Ventura Bersama”. Entitas tidak dapat lagi mempertangungjawabkan partisipasi dalam ventura bersama dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional.
-
PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. This PSAK superseded PSAK No. 15 (Revised 2009) “Investment in Associates”. Joint ventures are accounted for using the equity method in accordance with revised PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. Entities can no longer account for an interest in a joint venture using the proportionate consolidation method.
- PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Perubahan utama adalah pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial (pengukuran kembali), pengakuan biaya jasa lalu/kurtailmen, penyajian dalam laporan laba rugi, persyaratan pengungkapan, perbedaan antara imbalan “jangka pendek” dan “jangka panjang lain”, perlakuan biaya dan pajak yang berkaitan program imbalan kerja, pesangon pemutusan kontrak kerja, fitur berbagi risiko atau biaya.
-
PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. The key changes are recognition of actuarial gains and losses (remeasurements), recognition of past service costs/curtailment, presentation in the income statement, disclosure requirements, distinction between “short-term” and “other long-term” benefits, treatment of expenses and taxes relating to employee benefit plans, termination benefits, risk or cost sharing features.
- PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”. Dua revisi utama telah dilakukan untuk PSAK 46 (Revisi 2010). Revisi ini menekankan bahwa konsep “laba fiskal” menyiratkan bersih daripada laba kena pajak kotor. Pajak yang didasarkan pada penerimaan penjualan kotor (disebut pajak final) berada di luar lingkup PSAK 46 (Revisi 2014) dan akan dicatat dengan menggunakan PSAK 57 "Provisi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” sebagai gantinya serta perubahan pajak tangguhan pada properti investasi.
-
PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”. The two major revisions have been made to PSAK No. 46 (Revised 2010). This revision emphasized that the concept of ‘taxable profit’ implies a net rather than gross taxable amount. Taxes that are based on gross sales receipts (referred to final tax) are outside the scope of PSAK No. 46 (Revised 2014) and will be accounted for using PSAK No. 57 “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets” instead and amendment to deferred tax on investment property.
- PSAK No. 48 (Revisi 2013), “Penurunan Nilai Asset”. PSAK revisi ini menggantikan PSAK No. 48 (Revisi 2009). Ini adalah konsekuensi perubahan atas penerbitan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. Standar ini menegaskan kembali prinsip tujuan uji penurunan nilai, unit penghasil kas (UPK) atau kelompok UPK yang mana goodwill dialokasikan tidak boleh lebih besar dari segmen operasi (seperti yang didefinisikan oleh PSAK No. 5 “Segmen Operasi”) sebelum penggabungan.
-
PSAK No. 48 (Revised 2013), “Impairment of Assets”. This revised PSAK superseded PSAK No. 48 (Revised 2009). This is a consequential amendment to the pronouncement of PSAK No. 68, ‘Fair value measurement’. The standard reemphasises the principle that for the purpose of impairment testing, the cash generating unit (CGU) or groups of CGUs to which goodwill is allocated should not be larger than an operating segment (as defined by PSAK No. 5 ‘Operating Segments’) before aggregation.
14
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued)
c. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (lanjutan)
c. Standards Issued Not Effective in the Current Year (continued)
- PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Perubahan ini menjelaskan beberapa persyaratan untuk saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan pada posisi keuangan.
-
PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”. This amendment clarifies some of the requirements to for offsetting financial assets and financial liabilities on the financial position.
- PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Sejumlah perubahan telah dibuat untuk PSAK No. 55 (Revisi 2011) sebagai akibat penerbitan PSAK No. 68 "Pengukuran Nilai Wajar". Dua perubahan penting lainnya yang telah dibuat (1) opsi beli, opsi jual dan opsi prabayar (2) akuntansi lindung nilai dari pembaruan (novasi) derivatif dan kelanjutan.
-
PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. A number of amendments have been made to PSAK No. 55 (Revised 2011) as a result of the pronouncement of PSAK No. 68 “Fair value measurement”’. Two other notable changes have been made (1) calls, puts and prepayment options (2) novation of derivatives and continuation of hedge accounting.
- PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No. 60 juga telah diubah untuk meningkatkan pengungkapan saling hapus saat ini seperti yang dipersyaratkan oleh PSAK No. 50 (Revisi 2014) dan untuk mengakomodasi pengungkapan nilai wajar baru seperti yang dipersyaratkan oleh PSAK No. 68.
-
PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”. PSAK No. 60 has also been amended to enhance current offsetting disclosures as required by PSAK No. 50 (Revised 2014) and to accommodate new fair value disclosure requirements as required by PSAK No. 68.
- PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”. PSAK No. 65 menggantikan semua pedoman tentang pengendalian dan konsolidasi dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri”, dan ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi - Entitas Bertujuan Khusus”.
-
PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”. PSAK No. 65 replaces all of the guidance on control and consolidation in PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, and ISAK No. 7 (2009), “Consolidation - Special Purpose Entities”.
- PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”. PSAK No. 66 menggantikan PSAK No. 12 (Revisi 2009), "Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama" dan ISAK No. 12 (2009), "Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non-Moneter oleh Venturer" untuk akuntansi pengaturan bersama. Perubahan yang dilakukan pada definisi telah mengurangi jenis pengaturan bersama menjadi dua: operasi bersama dan ventura bersama. Pilihan kebijakan konsolidasi proporsional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah dieliminasi. Akuntansi metode ekuitas adalah wajib bagi peserta ventura bersama.
-
PSAK No. 66, “Joint Arrangements”. PSAK No. 66 superseded PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures” and ISAK No. 12 (2009), “Jointly Controlled Entities: NonMonetary Contributions by Venturer” for the accounting of joint arrangements. Changes made to the definitions have reduced the types of joint arrangements to two: joint operations and joint ventures. The existing policy choice of proportionate consolidation for jointly controlled entities has been eliminated. Equity accounting is mandatory for participants in joint ventures.
15
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued)
c. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (lanjutan)
c. Standards Issued Not Effective in the Current Year (continued)
- PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.PSAK No. 67 mengatur tentang pengungkapan yang diperlukan untuk entitas pelaporan dalam dua standar baru, PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasi", dan PSAK No. 66, "Pengaturan Bersama". Pengungkapan yang diperlukan dalam bidang berikut (1) Pertimbangan dan Asumsi yang Signifikan (2) Partisipasi Dalam Entitas Anak (3) Partisipasi dalam Pengaturan Bersama dan Asosiasi.
-
PSAK No. 67, “Disclosures of Interests in Other Entities”. PSAK No. 67 sets out the required disclosures for entities reporting under the two new standards, PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”, and PSAK No. 66, “Joint Arrangements”. The disclosures are required in the following areas (1) Significant Judgements and Assumptions (2) Interests in Subsidiaries (3) Interests in Joint Arrangements and Associates.
- PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. PSAK No. 68 menjelaskan bagaimana mengukur nilai wajar dan bertujuan untuk meningkatkan pengungkapan nilai wajar; PSAK ini memberikan definisi nilai wajar, pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan, asumsi pelaku pasar, penggunaan tertinggi dan terbaik, harga bid dan ask, premis penilaian, hirarki nilai wajar, termasuk persyaratan pengungkapan yang ditingkatkan.
-
PSAK No. 68, “Fair Value Measurements”. PSAK No. 68 explains how to measure fair value and aims to enhance fair value disclosures; This PSAK sets definition of fair value, principal or most advantageous market, market participant assumptions, highest and best use, bid and ask prices, fair value hierarchy, includes enhanced disclosure requirements.
- ISAK No. 26 (Revised 2013), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”. Ini mengantikan ISAK No.26 (2009). Revisi ISAK No. 26 menegaskan kembali pelakuan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) bahwa entitas harus menilai apakah derivatif yang melekat diperlukan untuk dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif ketika entitas menjadi salah satu pihak kontrak pertama kali.
-
ISAK No. 26 (Revised 2014), “Reassessment of Embedded Derivatives”. This superseded ISAK No. 26 (2009).The revised ISAK No. 26 re-confirms the treatment in PSAK No. 55 (Revised 2014) that an entity should assess whether an embedded derivative is required to be separated from the host contract and accounted for as a derivative when the entity first becomes a party to the contract.
Beberapa dari SAK dan ISAK yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan Perusahaan telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi.
Several SAKs and ISAKs that became effective in the current year and are relevant to the Company’s operation have been adopted as disclosed in the “Summary of Significant Accounting Polices”.
Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Perusahaan atau mungkin akan mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan .
Other SAKs and ISAKs that are not relevant to the Company’s operation or might affect the accounting policies in the future are being evaluated by the management the potential impact that might arise from the adoption of these standards to the financial statements.
16
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR PENTING
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014, yaitu sebagai berikut:
The accounting policies have been applied consistently in the preparation of consolidated financial statements except for the adoption of several new and revised SAKs and ISAKs that effective on or after January 1, 2014, as follows:
a.
a. Statement of Compliance
Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk standar baru dan yang direvisi , yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 dan 2014, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012.
b.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with SAK, which comprises the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, including applicable new and revised standards, effective on January 1, 2013 and 2014, and Attachment to the Decision of the Chairman of Bapepam – LK (now becoming Indonesian Financial Services Authority or OJK) No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012 that is Regulation No.VIII.G.7 regarding Presentation and Disclosures of the Financial Statements of the Public Company that effective for the financial statements that ended on or after December 31, 2012.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
b.
Basis of Preparation of Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas yang menggunakan dasar kas.
The consolidated financial statements have been prepared on the assumption of going concern and accrual basis except for statements of cash flows using cash basis.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.
The measurement in the consolidated financial statements is historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of respective account.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Kelompok usaha.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah (Rp) which also represents functional currency of the Group.
Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan.
When the entity adopts accounting policy retrospectively or restates items in its financial statements or the entity reclassifies the items in its financial statements, the financial statements at the beginning of comparative period are presented.
17
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) b.
c.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) b.
ACCOUNTING
Basis of Preparation of Financial Statements (Continued)
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. Untuk BCl dan RPE yang pelaporan dan pencatatannya menggunakan Dolar Amerika Serikat ("$AS") sebagai mata uang fungsional, untuk tujuan konsolidasian laporan keuangan BCl dan RPE dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan dasar sebagai berikut:
The currency used in the preparation of consolidated financial statements is Rupiah. For BCI and RPE reporting and recording in US Dollar (“US$”) as the functional currency, for the purposes of the consolidated financial statements BCl and RPE are translated into rupiah using the following basis:
Akun-akun laporan posisi keuangan: aset dan liabilitas dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan akun lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Kurs pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Rp 12.440 dan Rp 12.189 per AS$ 1.
Statements of Financial Position accounts: assets and liabilities are translated using the middle rate at the statements of financial position date and the other accounts are translated using the rate at the date of transaction. The rate as of December 31, 2014 and 2013 are IDR 12,440 and IDR 12,189 per 1US$, respectively.
Akun-akun laporan laba rugi komprehensif dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, beberapa akun tersebut dijabarkan menggunakan kurs rata-rata untuk tahun 2014 dan 2013 adalah Rp 11.884 dan Rp 10.563 per AS$ 1.
Statements of comprehensive income accounts translated using the rate at the date of transaction. For practical purpose, some accounts are translated using the average rate for the years 2014 and 2013 are IDR 11,884 and IDR 10,563 per 1US$, respectively.
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif disajikan sebagai "Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Entitas Anak" pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Foreign currency differences arising from translation of statements of financial position and statements of comprehensive income accounts are presented in “Translation Difference on Subsidiaries Financial Statements” account in the equity section of the consolidated statements of financial position.
Prinsip-prinsip Konsolidasi Keuangan Tersendiri
dan
Laporan
c.
Principles of Consolidation and Separate Financial Statements The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its Subsidiaries in which the Company owns more than 50% ownership, either directly or indirectly, or has control of the Subsidiary.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akunakun dari Perusahaan dan Entitas Anak dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50% kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, atau memiliki pengendalian atas Entitas Anak tersebut.
18
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) c.
AKUNTANSI
Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Laporan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) c.
ACCOUNTING
Principles of Consolidation and Separate Financial Statements (Continued)
Entitas Anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated since the Company did not have effective control.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan dengan jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.
Control is presumed to exist when the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries more than half the voting power of an entity, except in circumstances rare, can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki hak suara setengah atau kurang, jika terdapat:
Control also exists when the Company owns half or less of the power of voting right of an entity, but there is: (i) Power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; (ii) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
(i) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; (ii) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; (iii)kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau (iv)kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut.
(iii) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control the entity through that board or body; or (iv) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control through that board or body.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
The existence and effect of potential voting rights that can be exercised or converted on the date of the reporting period should be considered when assessing whether an entity has the power to govern the financial and operating policies of another entity.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun, transaksi dan laba yang signifikan antar entitas yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan usaha.
The consolidated financial statements are based on the concept of the business unit (entity concept). The entire accounts, transactions and inter-entity significant profits have been eliminated to reflect the financial position and results of operations as a single business entity.
19
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) c.
AKUNTANSI
Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
Laporan
c. Principles of Consolidation and Separate Financial Statements (Continued)
Perusahaan menerapkan PSAK No.4 (Revisi 2009), "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri" secara retrospektif kecuali untuk hal berikut yang diterapkan secara prospektif:
The Company adopted PSAK No.4 (Revised 2009), “Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements” retrospectively except for the following items that were applied prospectively:
(i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (KNP); (ii) kehilangan kontrol atas anak perusahaan; (iii) perubahan kepemilikan di anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya kontrol; (iv) hak suara potensial dalam menentukan adanya kontrol; (v) konsolidasi anak perusahaan yang memiliki pembatasan jangka panjang.
(i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling Interest (NCI); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long term restriction.
KNP atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham nonpengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak.
NCI in net earnings (loss) and equity of Subsidiaries are stated at the proportion of non-controlling shareholders' net earnings (loss) and equity of subsidiaries.
Transaksi dengan KNP dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi KNP yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
Transactions with NCI are calculated using economic entity method, where the excess of acquisition exceeds the NCI which part of the value of net assets acquired are recorded in equity.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan: - menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; - menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; - menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; - mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
If loss control over Subsidiary, the Company: - derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiary; - derecognizes the carrying amount of any NCI; - derecognizes the accumulated translation differences that recorded in equity, if any; - recognizes the fair value of any consideration received; - recognizes any investment retained at its fair value; - recognizes any resulting differences as gain or loss in the statement of comprehensive income; and
- mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan - mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba
- reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss, or transfers directly to retained earnings.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan serupa serta periode pelaporan yang sama.
The consolidated financial statements are prepared using the same accounting policies for transactions and other events in similar circumstances and the same reporting period.
Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh Kelompok Usaha, kecuali dinyatakan secara khusus.
These policies have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated. 20
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan)
AKUNTANSI
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
ACCOUNTING
Laporan
c. Principles of Consolidation and Separate Financial Statements (Continued)
Laporan keuangan tersendiri (Entitas Induk) dapat disajikan hanya apabila laporan keuangan tersebut merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai lampiran. Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada Entitas Anak adalah metode biaya perolehan (cost method). Laporan keuangan tersendiri tersebut terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas.
Separate financial statements (Parent Entity) can be served only when those statements are additional information on the consolidated financial statements and are presented as an attachment. The method used to record investments in Subsidiaries is cost method. Separate financial statements consist of the statement of financial position, statement of comprehensive income, statement of changes in equity and statement of cash flows.
d. Kombinasi Bisnis
e.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
d. Business Combination
Akuisisi Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian yang diperoleh ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Acquisition of Subsidiaries is accounted for using the purchase method. Overall cost of business combination is fair value (at the date of exchange) of assets acquired, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued as the replacement of the control obtained plus the other costs that are directly attributable to the business combination.
Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas Entitas Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai Goodwill.
On acquisition, the assets and liabilities of subsidiaries are measured at their fair values at the acquisition date. Any excess of the cost of acquisition over the Company’s share in the fair values of assets and liabilities acquired is recognized as goodwill.
Goodwill
e. Goodwill
Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi
Goodwill arising from a business combination is recognized as an asset at the date of obtaining control (date of acquisition). Goodwill is measured as the excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests acquired and the fair value of previously held equity interests of the acquirer in the acquired (if any) over the net difference between the number of identifiable assets acquired and liabilities acquired in date of acquisition.
Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Perusahaan dan Entitas Anak pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon.
If, after reassessment, the ownership of the Company and Subsidiaries at fair value of the identifiable net assets acquired exceeds the benefits transferred, the amount of any non-controlling interests acquired and the fair value of previously held equity interests of the acquirer in the acquired (if any), the difference is recognized immediately in profit or loss as a purchase with a discount.
21
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) e.
f.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Goodwill (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
e. Goodwill (Continued)
Goodwill tidak diamortisasi melainkan direview untuk penurunannya sekurang-kurangnya sekali setahun.
Goodwill is not amortized but is reviewed to impair at least once a year.
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Perusahan dan Entitas Anak yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, dan ketika terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai.
For the purpose of impairment testing, goodwill is allocated to each cash-generating units of the Company and Subsidiaries are expected to benefit from the synergies of the business combination. Cashgenerating unit that has earned the goodwill allocated are tested for impairment on an annual basis, and when there is an indication that the unit is impaired.
Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
If the recoverable amount of the cash-generating unit is less than its carrying amount, an impairment loss is allocated first to reduce the carrying amount of assets of any goodwill allocated to the unit and then to the other assets of the unit distributed pro rata on the basis of the carrying amount of each asset in the unit. Impairment loss recognized for goodwill is not reversed in a subsequent period.
Instrumen Keuangan
f. Financial Instruments
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga menerapkan ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” dan ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
The Subsidiaries adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”. In addition, the Company and Subsidiaries also adopted ISAK No. 13, “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation” and ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded Derivatives”.
PSAK No.50 (Revisi 2010) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan di dalam laporan keuangan yang ada dalam revisi sebelumnya PSAK No. 50 (Revisi 2006) dengan beberapa tambahan pengaturan mengenai instrumen keuangan yang mempunyai opsi jual (puttable financial instrument), instrumen atau komponen instrumen yang mensyaratkan kewajiban kepada suatu entitas untuk menyerahkan kepada pihak lain bagian aset neto kepada entitas secara pro rata hanya pada saat likuidasi dan reklasifikasi instrumen yang mempunyai fitur opsi jual (puttable financial instrument) dan instrumen suatu kewajiban terhadap entitas untuk menyerahkan kepada pihak lain bagian pro rata aset neto hanya pada saat likuidasi. Sedangkan untuk pengungkapan dimasukkan dalam PSAK No. 60.
PSAK No. 50 (Revised 2010) set the requirements for presentation of financial instruments in the financial statements contained in the previous revision PSAK No. 50 (Revised 2006) with some additional regulation of financial instruments that have a put option (puttable financial instrument), instruments or components of instruments that require the liabilities to an entity to deliver to another party a part of net assets pro rata to an entity only on liquidation and reclassification as an instrument that has a feature selling options (puttable financial instrument) and instrument of the entity an obligation to deliver to another party a pro rata portion of net assets only upon liquidation. As for disclosures included in PSAK No. 60.
22
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (Continued)
PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. Beberapa tambahan dalam revisi ini adalah tambahan pengecualian untuk instrumen keuangan yang mempunyai opsi jual (puttable financial instrument), kontrak pembayaran kontijensi dalam kombinasi bisnis, investasi yang dilakukan oleh dana pensiun dan membolehkan aset keuangan sebagai tersedia untuk dijual direklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi ketentuan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan terdapat intensi dan kemampuan untuk memiliki untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau sampai jatuh tempo.
PSAK No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This statement, among others, provides the definition and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships. Some additional revisions are additional exceptions for financial instruments that have a put option (puttable financial instrument), contract contingency payments in the business combination, the investments made by pension funds and allow financial assets as available for sale reclassified to loans and receivables if comply with the provisions as loans and receivables and are intention and ability to hold for the foreseeable future or until maturity.
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
PSAK No. 60 requires quantitative and qualitative disclosures in the financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments on the financial position and performance, and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period and how the entity manages such risks.
Selain itu, PSAK No. 60 ini juga mengungkapkan tiga tingkat hirarki pengungkapan nilai wajar dan mengharuskan entitas untuk menyediakan pengungkapan tambahan mengenai keandalan pengukuran nilai wajar. Sebagai tambahan, standar ini menjelaskan keharusan atas pengungkapan risiko likuiditas.
In addition, PSAK No. 60 also revealed three levels of the fair value hierarchy disclosures and requires entities to provide additional disclosures about fair value measurement reliability. In addition, this standard describes the requirement for disclosure of liquidity risk.
(1) Aset Keuangan
(1) Financial Assets
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL), held-to-maturity investments (HTM), loans and receivables, or available-for-sale (AFS) financial assets. the Company and Subsidiaries determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the classification of the assets at each reporting date.
23
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (Continued)
(1) Aset Keuangan (Lanjutan)
(1) Financial Assets (Continued)
Pengakuan Awal (Lanjutan)
Initial Recognition (Continued)
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
Financial assets are initially recognized at fair value, in the case of investments not classified as at fair value through profit or loss, fair value plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
Aset Keuangan yang Dinilai pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika aset keuangan diperoleh untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai kelompok ini. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL) when the financial assets acquired for trading or designated upon initial recognition as FVTPL. Financial assets are classified as held for trading if acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as derivative assets effective hedging instruments.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai kelompok tersebut disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi pada saat penjualan atau pelepasan lain.
Financial assets at FVTPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition as FVTPL are presented in the consolidated statement of financial position at fair value with gains or losses from changes in fair value recognized in the consolidated statement of comprehensive income include dividends or interest earned on financial assets without deducting transaction costs that may occur upon the sale or other disposal.
Invetasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai maksud positip dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo.
Held-to-Maturity Investments Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and maturity are classified as held-to-maturity investments when the Company and Subsidiaries has the positive intention and ability to hold them until maturity.
24
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) f.
ACCOUNTING
Financial Instruments (Continued)
(1) Aset Keuangan (Lanjutan)
(1) Financial Assets (Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan)
Subsequent Measurement (Continued)
Invetasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Lanjutan)
Setelah pengukuran awal, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE).
After initial measurement, investments held to maturity are measured at amortized cost using the effective interest method (EIR).
Metode ini menggunakan SBE untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
This method uses the EIR for discounted estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Held-to-Maturity Investments (Continued)
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and have no quotations in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dalam kelompok ini diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
After initial recognition, the financial assets are measured at amortized cost using the EIR. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
Available-for-Sales (AFS) Financial Assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Available-for-sale (AFS) financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified into the three preceding categories. Financial assets are classified as non-current assets unless the asset is intended to be released within twelve months from the date of the consolidated statement of financial position.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain, dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.
After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value without deducting transaction costs that may occur when a sale or other disposal, with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. 25
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan)
Subsequent Measurement (Continued)
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (Lanjutan)
Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui kelaporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Available-for-Sales (Continued)
(AFS)
Financial
Assets
At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity component until the financial asset is derecognized or until to be determined impaired and at the same time the cumulative gain or loss previously recognized in equity should be recognized to the consolidated statement of comprehensive income as a reclassification adjustment.
(2) Liabilitas Keuangan
(2) Financial Liabilities
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (hutang lain-lain dan derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss (FVTPL), financial liabilities that are measured at amortized cost (other payables and derivatives designated as effective hedging instruments, which appropriate). The Company and Subsidiaries determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut.
Financial liabilities are initially measured at fair value and in the case of financial liabilities not classified as at fair value through profit or loss (FVTPL), fair value plus transaction costs that are directly attributable to the issuance of financial liabilities.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial depends on their classification as follows:
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai derivatif liabilitas instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future. Derivatives are also classified as held for trading unless they are designated as derivative liabilities effective hedging instruments. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
26
liabilities
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (Continued)
(2) Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
(2) Financial Liabilities (Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan)
Subsequent Measurement (Continued)
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai kelompok ini disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Financial liabilities that are designated as financial liabilities at fair value through profit or loss (FVTPL) include financial liabilities held for trading and designated upon initial recognition as FVTPL are presented in the consolidated statement of financial position at fair value with gains or losses from changes in fair value recognized in consolidated statement of comprehensive income.
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Liabilities at Amortized Cost
Setelah pengakuan awal, selanjutnya liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE.
After initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost using the EIR.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode SBE dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by using the EIR method less any allowance for impairment and financing or principal reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan
(3) Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount presented in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a legal right to offset the carrying amount of financial assets and financial liabilities and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously
27
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (Continued)
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan
(4) Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to their quoted prices in an active market at the close of business on the financial position date without any deduction for transaction costs. For financial instruments with no active market, fair value is determined using valuation techniques.
Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihakpihak yang mengerti dan berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lain.
Such techniques may include the use of fair market transactions between the parties who understand and are willing to (arm’s length transactions), referring to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis or other valuation models.
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan
(5) Impairment of Financial Assets
Perusahaan dan Entitas Anak pada setiap akhir periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan.
The Company and Subsidiaries evaluates at the end of each reporting period whether there is objective evidence that a financial asset or subsidiaries of financial assets has been impaired.
Financial Assets Measured at Amortized Cost
Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara individual atas penurunan nilai.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries determines individually for impairment based on objective evidence of impairment exists.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat SBE awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan dimasa depan yang realistis dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Interest income is recognized further at the carrying reduced value, based on the beginning EIR of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance are written-off when there is no realistic possibility of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent period, the estimated value of the financial asset impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the impairment loss previously recognized increased or reduced by adjusting the allowance account. If future removal can be recovered, the recovery amount is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
28
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (Continued)
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)
(5) Impairment of Financial Assets (Continued)
Available-for-Sales (AFS) Financial Assets
Aset Keuangan yang Tersedia Untuk Dijual Dalam hal ini instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.
In this case the equity instruments are classified as AFS financial assets, objective evidence of impairment, including the significant or long-term decline in the fair value of the investment below its acquisition cost.
(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
(6) Derecongnition of Financial Assets and Financial Liabilities
Aset Keuangan
Financial Assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan dan Entitas Anak telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
Financial assets (or whichever is appropriate, part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) are derecognized when: (1) the contractual rights to receive the cash flows from the asset have ceased to exist; or (2) the Company and Subsidiaries has transferred their contractual rights to receive the cash flows from the financial asset or an obligation to pay the received cash flows in full without significant delay to a third party in the pass-through; and either (a) the Company Subsidiaries has transferred substantially all the risks and rewards of the assets, or (b) the Company Subsidiaries has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognized when the liability is terminated or canceled or expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another financial liabilities from the same lender on substantially different terms, or substantially modify the terms of a liability that currently exists, an exchange or modification is treated as a derecognition of the initial liability and the recognition of a new liability, and the difference between the carrying amount of each liability recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
29
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan)
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (Continued) (7) Reclassification of Financial Instruments – (Continued) The Company and Subsidiaries does not classify financial assets as held-to-maturity investments, if in the current year or during the two previous years, sold or reclassified as held to maturity investments in amounts of more than an insignificant amount before maturity (more than the insignificant amount compared to the total value of investments held to maturity), except for sales or reclassifications that:
(7) Reklasifikasi Instrumen Keuangan (Lanjutan) Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: - dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; - terjadi setelah Perusahaan dan Entitas Anak telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau pelunasan dipercepat; atau - terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan dan Entitas Anak.
- done when the financial asset is approaching maturity or date of redemption in which changes in interest rates will not significantly affect the fair value of the financial asset;
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Reclassification of financial assets held-to-maturity to available-for-sale is recorded at fair value. Unrealized gains or losses are recognized in the equity until the financial asset is derecognized, and the cumulative gain or loss previously recognized in equity should be recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
- occurred after the Company and Subsidiaries has acquired substantially all of the principal amount of the financial asset in accordance with the payment schedule or accelerated settlement; or - associated with certain events that are beyond the control of the Company and Subsidiaries nonrecurring and could not have been reasonably anticipated by the Company and Subsidiaries.
g. Kas dan Setara Kas
g. Cash and Cash Equivalents
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan Kelompok Usaha.
Cash is the means of payment that ready and free to be used to finance the activities of the Group.
Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
Cash equivalents are investments that are highly liquid, short-term, and it can quickly become cash in the amount that can be determined and have the risk of changes in value are not significant with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged as collateral or restricted in usage .
30
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan)
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
g. Kas dan Setara Kas
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
g. Cash and Cash Equivalents
Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan persyaratan perjanjian pinjaman atau perjanjian lainnya disajikan sebagai “Kas di Bank dan Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya”.
Cash in banks and deposits are restricted with respect to the terms of the loan or other agreement is presented as "Restricted Cash in Banks and Deposits ".
Kas di bank dan deposito berjangka yang akan digunakan untuk membayar liabilitas yang akan jatuh tempo dalam 1 (satu) tahun, disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Saldo kas di bank dan deposito berjangka lainnya yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset tidak lancar.
Cash in banks and deposits will be used to pay liabilities due within 1 (one) year, is presented as part of current assets. Cash in banks and other deposits which are restricted presented as non-current assets.
h. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
h. Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. PSAK ini juga memberikan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan pemerintah).
This revised PSAK requires disclosure of relationships, transactions and balances related parties, including commitments in the consolidated financial statements and separate financial statements of the parent entity also applies to individual financial statements. The amendment also introduces an exemption from the general related party disclosure requirements for transactions with government and entities that are controlled, jointly controlled or significantly influenced by the same Government as the reporting entity (government related entities).
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor). a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
A related party is a person or entity related to the entity that is preparing its financial statements (the reporting entity). a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the reporting entity; (ii) has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
(i)
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas jika memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
31
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) h.
YANG
3.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan) (i)
(ii)
(iii) (iv)
(v)
(vi)
(vii)
i.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
h. Transactions with Related Parties (Continued)
entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Perusahaan dan Entitas Anak yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Perusahaan dan Entitas Anak, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. entitas tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas lain yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf a. orang yang didentifikasikan dalam huruf a (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(i)
the entity and the reporting entity are members of the same Company and subsidiaries (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
(ii)
one entity is an associate the other entity (or an venture of a member of subsidiary of which the member).
or joint venture of associate or joint the Company and other entity is a
(iii) both entities are joint ventures of the same third party. (iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. (v) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
(vi)
the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a
(vii) a person identified in a (1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or parent of the entity)
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transaction was conducted on terms agreed by both parties, which terms may not be the same as other transactions conducted by parties who are not related.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidaian yang relevan.
All transactions and balances with significant related parties, whether or not conducted with the terms and conditions, as was done with the parties that have no relation to related parties, have been disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
Persediaan
i. Inventory
Persediaan produk kimia dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (lower of cost or net realizable value) dimana biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method).
Inventories of chemical are stated at the lower of cost and net realizable value where the cost is determined using the weighted average method.
32
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) i.
j.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Persediaan
ACCOUNTING
i. Inventory
Persediaan kapital adalah persediaan yang dikonsumsi atau digunakan sebagai komponen dari konstruksi dan dikapitalisasi sebagai aset seperti tubular, well head dan packer. Persediaan berupa suku cadang, bahan kimia dan bahan bakar diklasifikasikan ke dalam persediaan non-kapital yang dikonsumsi dangan maksud untuk perbaikan dan pemeliharaan dari aset operasional atau untuk penggunaan operasional. Biaya-biaya atas konsumsi persediaan ini dibebankan saat digunakan.
Capital inventories represent tubular, well head and packer that are consumed or used as components of construction or capitalized as assets. Non-capital inventories represent spare-parts, chemicals and fuel being consumed for the purpose of repair and maintenance of assets or used for operational use. The costs of the consumed inventories are charged to operations.
Persediaan berupa tubular, well head dan packer dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode Pertama Masuk Pertama Keluar (FIFO). Cadangan persediaan barang usang dan atau lambat perputarannya didasarkan atas penelaahan kondisi persediaan pada akhir tahun.
Inventories of tubular, well head and packer are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using First In First Out (FIFO) method. Allowance for obsolete and or slow-moving inventories is provided based on review of the condition inventories at the end of the year.
Penyisihan penurunan nilai pasar dan persediaan usang berdasarkan penelaahan berkala nilai realisasi bersih dan kondisi fisik dari persediaan.
Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories based on periodic review of net realizable values and the physical condition of its inventories.
Biaya dibayar Dimuka
j. Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya k.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
Aset Tetap
k. Property and Equipment
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga menerapkan ISAK No 25 (2011), “Hak Atas Tanah”.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”. Besides, the Company and Subsidiaries also adapted ISAK No.25 (2011), “Land Right”
Perusahaan dan Entitas Anak telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
The Company and Subsidiaries has chosen the cost model for measurement of their property and equipment.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Property and equipment are stated at cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Gedung Leasehold improvement Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Peralatan lain
Tahun/Year 20 3 5 5 5 33
Building Leasehold improvement Office furniture and fixtures Vehicle Other equipment
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) k.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Aset Tetap (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
k. Property and Equipment (Continued)
Aset tetap Entitas Anak disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Property and equipment of Subsidiaries are depreciated using the declining balance method based on the estimated economic benefits of property and equipment as follows:
Tahun/Year
l.
Kelompok 1 (50%) Perlengkapan dan peralatan kantor
5
Category 1(50%) Office furniture and fixture
Kelompok 2 (25%) Fasilitas produksi Peralatan produksi dan pengeboran
5 5
Category 2 (25%) Production facilities Production and drilling equipments
Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji ulang nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
At the end of each financial year, management reviewed the residual values, useful lives and methods of depreciation, and if appropriate, adjusted prospectively.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya; Biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya, dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan dan Entitas Anak, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of repairs and maintenance is charged to the consolidated statement of comprehensive income as incurred; replacement or inspection costs are capitalized when incurred, and if it is probable future economic benefits associated with the item will flow to the Company and Subsidiaries, and the cost of the asset can be measured reliably.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Aset Minyak dan Gas Bumi
l. Oil and Gas Property
Entitas Anak menggunakan metode full cost dalam pencatatan aset minyak dan gas bumi. Berdasarkan metode tersebut, seluruh biaya perolehan hak eksplorasi dan pengembangan cadangan minyak dan gas bumi, biaya overhead yang berhubungan langsung dikapitalisasi.
The Subsidiaries use full cost method in recording the assets of oil and gas. Based on these methods, the entire cost of acquisition, exploration and development of oil and gas, directly related overhead costs, are capitalized.
Biaya pengeboran sumur eksplorasi termasuk biaya pengeboran sumur tes stratigrafi tahap eksplorasi, dikapitalisasi dan dicatat sebagai bagian dari aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan. Jika ditemukan cadangan terbukti pada sumur, maka biaya-biaya pengeboran sumur yang dikapitalisasi dicatat dalam aset sumur, perlengkapan dan fasilitas terkait. Namun demikian, apabila usaha yang telah dilakukan tidak berhasil, maka biaya tersebut dicatat sebagai beban.
The cost of drilling exploratory wells include costs of drilling at wells stratigraphy exploration stage, are capitalized and recorded as part of the assets of wells, equipment and facilities in progress. If wells are proven to contain reserves, the costs of drilling wells capitalized as assets are recorded in wells, equipment and related facilities. Otherwise, costs are recorded as an expense.
34
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) l.
m.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
3.
Aset Minyak dan Gas Bumi (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
l. Oil and Gas Property (Continued)
Biaya pengeboran sumur pengembangan dan sumur tes stratigrafi tahap pengembangan, platform, perlengkapan sumur dan fasilitas produksi terkait, dikapitalisasi sebagai aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan. Biaya tersebut dipindahkan ke aset sumur, perlengkapan dan fasilitas terkait pada saat pengeboran atau konstruksi selesai.
The drilling cost of development wells and stratigraphy test development stage wells, platforms, well equipment and related production facilities, are capitalized as asset of wells, equipment and facilities in progress. The cost of assets are transferred to the wells, equipment and related facilities when the drilling or construction is complete.
Penyusutan, deplesi dan amortisasi atas aset minyak dan gas bumi, kecuali untuk aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan, dihitung dengan menggunakan metode satuan unit produksi, dimana jumlah produksi kotor dibagi dengan cadangan yang telah terbukti dan telah menghasilkan produksi kotor.
Depreciation, depletion and amortization of oil and gas assets except for the uncompleted wells equipment and facilities is calculated using the unit production method, with gross production divided by the proven and developed gross reserved.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
m. Investment in Associate Company
Perusahaan menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri.
The Company applied PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”. The revised PSAK is prescribes accounting for investments in associates as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements.
Investasi Perusahaan pada perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Perusahaan asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan.
The Company’s investment in its associate is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Company has significant influence.
Pengaruh signifikan dianggap terjadi apabila kepemilikan efektif Perusahaan memiliki 20% sampai 50%. Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi.
Significant influence is assumed to exist if the Company maintains of 20% to 50%. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan dalam entitas asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Company recognizes its share of any changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and the associate are eliminated to the extent of the interest in the associate.
35
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) m.
n.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
3.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
m. Investment in Associate Company (Continued)
Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company’s investment in its associate. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
Berdasarkan Perjanjian Kontrak Bantuan Teknis (TAC) yang disetujui oleh RPE, Entitas Anak, dengan PERTAMINA, RPE mengoperasikan sebuah TAC di Tanjung Miring Timur, Sumatera Selatan. BRK, Entitas Anak, juga mengadakan TAC dengan PERTAMINA, dimana BRK mengoperasikan sebuah TAC di Pendopo, Sumatera Selatan.
Based on Technical Assistance Contract (TAC) Agreement entered into between RPE, a subsidiary, and PERTAMINA, RPE operates a TAC field in Tanjung Miring Timur, South Sumatera. BRK, Subsidiary, also make TAC with PERTAMINA, in which BRK operates a TAC field in Pendopo, South Sumatera.
RPE dan BRK memiliki dua akun terpisah, satu digunakan untuk RPE dan BRK sendiri dan yang lainnya untuk TAC PERTAMINA. Seluruh transaksi yang terjadi antara RPE dan atau BRK dengan TAC PERTAMINA akan dicatat secara akuntansi untuk kedua entitas. Pada catatan RPE dan BRK, transaksitransaksi tersebut dicatat sebagai Investasi di TAC PERTAMINA, sementara TAC PERTAMINA-RPE dan TAC PERTAMINA-BRK mencatat sebagai Kontribusi Partisipasi.
RPE and BRK has two separate accounts, one used for RPE and BRK itself and the other for TAC PERTAMINA. All transactions that occur between RPE and or BRK with TAC PERTAMINA are recorded in the account of both entities. In RPE and BRK records, transactions are recorded as investment in TAC PERTAMINA, while TAC PERTAMINA-RPE and TAC PERTAMINA BRK, recorded as a Contribution of Participation.
Pada tanggal 20 Juni 2011, RPE melakukan pengalihan participating interest pada TAC PERTAMINA kepada Goldwater TMT Pte Ltd.
On June 20, 2011, RPE transferred their participating interest at TAC PERTAMINA to Goldwater TMT Pte Ltd.
Pada tanggal 3 Juli 2014, BRK melakukan pengalihan participating interest pada TAC PERTAMINA kepada PT Green World Nusantara.
On July 3, 2014, BRK transferred their participating interest at TAC PERTAMINA to PT Green World Nusantara.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
n. Impairment of Non-Financial Asset Values
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” yang menggantikan PSAK No. 48 (1998) “Penurunan Nilai Aset”.
The Subsidiaries adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets” which replaces PSAK No. 48 (1998), “Impairment of Assets”.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian secara tahunan penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
At the end of each reporting period, the Company and Subsidiaries assesses whether there is any indication that an asset may be impaired. If such indication exists or when annual impairment testing of an asset is required, the Company and Subsidiaries estimate the recoverable amount of the assets. 36
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) n.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) n. Impairment (Continued)
of
Non-Financial
ACCOUNTING
Asset
Values
Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar terpulihkan.Kerugian penurunan nilai diakui segera dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Recoverable amount of an asset or cash-generating unit is the higher amount between the fair value less costs to sell and value in use. If the recoverable amount of an asset is less than its carrying amount, the carrying amount should be reduced to their recoverable amount. Impairment losses are recognized immediately in the consolidated statements of comprehensive income.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi.
Impairment losses recognized in prior periods for an asset other than goodwill is reversed only if there are changes in the assumptions used to determine the recoverable amount of the asset since the last impairment loss is recognized. In this case, the carrying amount of the asset is increased to the recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed the carrying amount, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of impairment loss is recognized as income.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap tahun pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan yang dibebankan disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
37
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) n.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan)
n.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada tahun berikutnya. o.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) Impairment (Continued)
of
Non-Financial
ACCOUNTING
Asset
Values
Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the re coverable amount of each CGU (or subsidiaries of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
Transaki dan Saldo dalam Mata Uang Asing
o. Transaction and Balances in Foreign Currency
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.
Standar revisi ini mengatur pengukuran penyajian mata uang suatu entitas di pengukuran mata uang harus menggunakan uang fungsional sementara penyajian mata dapat menggunakan mata uang selain mata fungsional.
dan mana mata uang uang
This revised standard sets up measurement and presentation currency of an entity in which the measurement currency should use a functional currency as the presentation currency may use a currency other than the functional currency.
Dalam menentukan mata uang fungsional, entitas mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut
In determining the functional currency of the entity to consider the following factors:
a.
mata uang yang paling mempengaruhi harga jual untuk barang dan jasa, atau dari suatu negara yang kekuatan persaingan dan perundangundangannya sebagian besar menentukan harga jual dari barang dan jasanya; mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, material dan biaya-biaya lain dari pengadaan barang atau jasa; mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan instrumen utang dan ekuitas) dihasilkan; mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.
a. currency that most influences the selling price for goods and services, or from a country whose competitive forces and legislation largely determine the selling price of goods and services;
Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan mata uang Rupiah sebagai mata uang fungsional dan mata uang pelaporan, kecuali untuk BCI dan RPE menggunakan mata uang AS$ sebagaimana dijelaskan dalam catatan 3b.
The Company and Subsidiaries using the Rupiah currency as the functional currency and the reporting currency, except for BCI and RPE using US$ as explained in note 3b.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Transactions in foreign currencies are recorded into Rupiah using the exchange rate at the transactions incurred. On the date of the statement of financial position, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah using the middle rate set by Bank Indonesia on the last banking day of the period. Gains or losses are credited or charged to the consolidated statement of comprehensive income.
b.
c.
d.
b. currency that most influences the cost of labor, material and other costs of the procurement of goods or services; c. the currency in which funds from financing activities (i.e. issuing debt and equity instruments) are produced; d. the currency in which receipts from operating activities are usually retained.
38
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) o.
p.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)
o. Transaction and Balances in Foreign Currency (Continued)
Kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:
The exchange rates used are the middle exchange rate announced by Bank Indonesia, as follows:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
December 31, 2014 December 31, 2013
Rp Rp
12.440 / AS$ 12.189 / AS$
Imbalan Kerja
p.
IDR 12,440 /US$ IDR 12,189 /US$
Employee Benefit
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 15,“PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefit”. Besides, the Group also adopted ISAK No. 15, “PSAK 24 (R2010): The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interactions”.
Perusahaan dan Entitas Anak mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Company and Subsidiaries recorded employee benefits under the Law No. 13 year 2003 dated March 25, 2003.
PSAK No. 24 (Revisi 2010): “Imbalan Kerja” memperkenalkan metode baru untuk mengakui keuntungan (kerugian) aktuarial, yang diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Akibatnya, Saat ini terdapat tiga metode yang dapat diterima untuk mengakui keuntungan (kerugian) aktuarial: Pendekatan koridor Metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari kerugian/keuntungan actuarial (pengakuan secara penuh segera dalam laporan laba rugi); dan Pengakuan penuh pada pendapatan komprehensif lainnya. Memperbolehkan entitas untuk mengakui seluruh keuntungan (kerugian) aktuarial yang timbul pada pendapatan komprehensif lainnya.
PSAK No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits” introduces a new method to recognize gain (loss) on actuarial, recognized in other comprehensive income. As a result, currently there are three acceptable methods for realized gain (loss) actuarial:
Corridor approach A systematic method for faster recognition of losses/gains actuarial (recognized in full immediately in profit or loss); and
Full recognition in other comprehensive income. Allows entity to recognize all gains (losses) arising on actuarial equity.
Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan pendekatan koridor dalam mengakui keuntungan (kerugian) aktuarial.
The Group uses the corridor approach to recognize the actuarial gain or loss.
Beban imbalan paska kerja manfaat pasti ditentukan dengan metode penilaian aktuaris “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut.
The cost of providing defined benefit post-employment benefits is determined using actuarial valuation “Projected Unit Credit”. Actuarial gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit liabilities at that date or 10% of the fair value of any plan assets at that date.
Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus (straight line method) selama rata-rata sisa masa kerja dari karyawan yang diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau perubahan imbalan dari program yang ada diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.
Gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average expected remaining service years of the employees. Past service costs that occur when introducing a defined benefit plan or changes in the benefits of an existing program are amortized over the period until the benefits become vested. 39
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) q.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
Pengakuan Pendapatan dan Beban
ACCOUNTING
q. Revenue and Expense Recognition
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and Subsidiaries and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Perusahaan diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of the Company’s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
Revenue from sales is recognized when goods are delivered to customers.
Pendapatan yang dihasilkan dari jasa pengeboran diakui pada saat jasa telah diserahkan/dilakukan kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan minyak mentah dan/atau gas bumi diakui berdasarkan tingkat produksi dan dikirimkan ke PERTAMINA. Pendapatan dari penjualan minyak diakui ketika minyak telah dikirim ke pelanggan. Bagian laba atas kerja sama operasi diakui sebesar porsi hak kepemilikan dalam kerja sama operasi.
Revenue generated from drilling services is recognized when services have been rendered/ performed to the customer. Revenue from sales of crude oil and / or gas is recognized based on production level and delivered to PERTAMINA. Revenue from oil sales are recognized when the oil are delivered to the customer. The profit sharing in the joint operation is recognized by the company’s interest portion in the joint operation.
Berdasarkan Kontrak Bantuan Teknis (TAC) Entitas Anak dapat memulihkan seluruh biaya operasi yang telah dikeluarkan berdasarkan dengan kriteria yang telah ditentukan dari PERTAMINA sebesar 65% pertahun dari jumlah minyak mentah yang diproduksi oleh Entitas Anak.
Based on the Technical Assistance Contract (TAC) the Subsidiaries may recover all operating costs have been incurred in accordance with predetermined criteria of PERTAMINA as much as 65% per annum of the amount of crude oil produced by the Subsidiaries.
Atas penggantian biaya yang diterima Entitas Anak dari PERTAMINA disajikan sebagai “Pemulihan Biaya” dalam bagian pendapatan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Sedangkan biaya operasi yang belum dipulihkan di tahun berjalan dikapitalisasi sebagai “Biaya Yang Dapat Dipulihkan” dan dapat dipulihkan pada tahun berikutnya.
Cost recovery received by the Subsidiaries from PERTAMINA presented as “Cost Recovery” in the revenue section of the consolidated statement of comprehensive income. While unrecovered operating cost are capitalized as “Recoverable Cost” and shall be recovered in succeeding years.
40
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) q.
r.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Pengakuan Pendapatan dan Beban – Lanjutan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
q. Revenue and Expense Recognition – Continued
Beban operasi yang dapat dipulihkan pada tahun berjalan dan beban operasi tahun-tahun sebelumnya yang telah terpulihkan disajikan sebagai “Pengeluaran Yang Terpulihkan” di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam bagian beban pokok penjualan.
Operating cost can be recovered in current year and prior years’ operating cost which have been recovered are presented as “Recovered Expenditure” in the cost of goods sold section in the consolidated statements of comprehensive income.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis). r. Income Tax
Pajak Penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang menggantikan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. PSAK revisi ini mensyaratkan Perusahaan dan Entitas Anak untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”, which superseded PSAK No. 46, “Accounting For Income Taxes’. The revised PSAK requires the Company and Subsidiaries to account for the future recovery (settlement) of the carrying amout of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statements of financial position, and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. The Adoption of this standard did not have material impact on the consolidated financial statements.
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang menggantikan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. PSAK revisi ini mensyaratkan Perusahaan dan Entitas Anak untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”, which superseded PSAK No. 46, “Accounting For Income Taxes’. The revised PSAK requires the Company and Subsidiaries to account for the future recovery (settlement) of the carrying amout of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statements of financial position, and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. The Adoption of this standard did not have material impact on the consolidated financial statements.
Beban pajak berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu periode dialokasikan pada operasi berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period. Deffered tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carryover of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. The tax effects for the period are allocated to current operations, except for the tax effects from transactions which are directly charged or credited to stockholders’ equity.
41
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) r.
s.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
YANG
Pajak Penghasilan – Lanjutan
r. Income Tax – Continued
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut direalisasikan, berdasarkan tarif pajak (dan undangundang pajak) yang berlaku atau berlaku secara substantif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian .
Deffered tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period when the assets is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted at the consolidated statements of financial position date.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan mengajukan keberatan.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against by the Company when the result of the appeal is determined.
Laba (Rugi) Bersih per Saham
s. Earnings (Loss) per Share
Sesuai dengan PSAK No. 56 tentang “Laba per Saham”, laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih denqan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 1.159.200.024 saham pada tahun 2014 dan 2013. t.
u.
ACCOUNTING
In accordance with PSAK No. 56 on “Earnings per Share”, net income (loss) per share is calculated by dividing net profit or loss with number of weighted average shares outstanding during the year which are of 1,159,200,024 shares in 2014 and 2013.
Tambahan Modal Disetor Bersih
t.
Additional Paid-In Capital - Net
Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang terjadi dalam rangka penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat.
Stock Issuance Costs Stock issuance costs are costs that occur in the context of the public offering shares of the Company to the public.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang pada bagian ekuitas sesuai dengan Peraturan BAPEPAM mengenai pedoman penyajian laporan keuangan.
Stock issuance costs are presented as a deduction on the equity in accordance with BAPEPAM regulations concerning financial statement presentation guidelines.
Informasi Segmen
u. Segment Information
Perusahaan dan Entitas Anak melaporkan informasi segmen yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi
The Company and Subsidiaries discloses segment information that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and economic environments in which it operates.
Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen dari perusahaan yang:
An operating segment is a component of an entity:
a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a.
that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b.
whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
42
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) u.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Informasi Segmen c. tersedia informasi dipisahkan.
ACCOUNTING
u. Segment Information keuangan
yang
dapat
c.
for which discrete financial information is available.
Segment reporting made by the Company and Subsidiaries is based on the financial information used by operating decision makers in evaluating operating segment performance and determining the allocation of its resources. Segmentation based on the activity of each legal entity operating activities in the Company and Subsidiaries. All transactions between segments are eliminated.
Perusahaan dan Entitas Anak melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya.Segmentasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam Perusahaan dan Entitas Anak. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi. 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi
Judgment, Estimates and Assumotions
Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen Perusahaan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai pertimbangan, estimasi dan asumsi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat padaa set dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of financial statements requires management of the Company to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities and disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about the judgment, estimates and assumptions could result in material adjustments to the carrying value of assets and liabilities in future period.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan dibawah ini.
The key assumptions of the future and the other key source of uncertainty in estimation at the reporting date that have a significant risk of material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities for the future period described below.
Perusahaan mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Company bases its estimates and assumptions on the parameters available at the time the financial statements are prepared. Assumptions and situation concerning the future development may change due to market changes or circumstances beyond the control of the Company. The changes are reflected in the related assumptions as incurred.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments, estimates and assumptions made by management in implementing accounting policies of the Company has the most significant effect on the amount recognized in the financial statements:
43
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
Menentukan Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Determining Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada catatan 3f dan catatan 37.
The Company determines classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by considering the definitions set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011) are met. Accordingly, financial assets and financial liabilities are recognized in accordance with the Company’s accounting policies as disclosed in the note 3f and note 37.
Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi Biaya Perolehan dari Instrumen Keuangan
Determining Fair Value and Calculation of Cost Amortization of Financial Instruments
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian atau asumsi yang berbeda. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 37.
The Group records certain assets and financial liabilities at fair value and at amortized cost, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement and assumptions used in the calculation of cost amortization is determined using verifiable objective evidence, the amount of the fair value or amortized cost may differ if the Group uses different valuation methodologies or assumptions. These changes directly affect the group’s profit or loss. More detailed information is disclosed in note 37.
Menentukan Keuangan
Jumlah
Terpulihkan
dari
Aset
Determining Recoverable Amount of Financial Assets
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu dan hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 37.
The Company evaluates specific accounts where it has information that a particular customer cannot meet its financial liabilities. In this case, the Company uses judgment based on available facts and circumstances, including but not limited to, terms and relationships with customers and the credit status of customers based on available credit records from third parties and known market factors, to record specific allowance for the customer against the amount owed in order to reduce the amount of the receivables that the Company expects to collect. Specific allowance is re-evaluated and adjusted if additional information received affects the amount of allowance for impairment of receivables. More detailed information is disclosed in note 37.
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset NonKeuangan
Determining Recoverable Amount of Non-financial Assets
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan.
Provision for decline in market value and obsolescence of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the physical condition of inventory on hand, the selling price of the market, estimated costs of completion and the estimated costs incurred for the sale.
44
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.
Provision re-evaluated and adjusted if information that affect the estimated amounts.
Jumlah pemulihan atas aset tetap dan properti investasi didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan.
The recovery amounts of property, plant and equipment and investment properties are based on estimates and assumptions especially about market prospects and cash flows associated with the asset. Estimates of future cash flows include estimates of future revenues. Any changes in these assumptions may have a material impact on the measurement of recoverable amount and could result in adjustments to the allowance for impairment already booked.
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap dan Properti Investasi
Determining Depreciation Method and Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment and Property Investment
Perusahaan mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan property investasi berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar.
The Company estimates the useful lives of property, plant and equipment and investment property based on the expected utilization of assets and supported by plans and business strategy and market behavior.
Estimasi dari masa manfaat aset tetap dan property investasi adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara.
Estimation of useful lives of property, plant and equipment and investment property are provided based on the Company’s evaluation on industry practice, internal technical evaluation and experience for assets equivalent.
Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset serta perkembangan teknologi.
The estimated useful lives are reviewed at least at each year end reporting and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other restrictions on the use of assets as well as technological developments.
Namun demikian, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
However, it is possible, future results of operations could be materially affected by changes in the estimates due to changes in the factors mentioned above, and therefore the future depreciation charges may be revised.
Biaya perolehan aset tetap dan property investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan property investasi antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 13 untuk aset tetap.
The cost of property, plant and equipment and investment property are depreciated using the straight-line method over the estimated economic useful lives. Management estimates the useful lives of property, plant and equipment and investment property between 4 to 20 years. This is the age that is generally expected in the industry in which the Group does business. More detailed information disclosed in the note 13 for property, plant and equipment.
45
additional
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
Menentukan Pajak Penghasilan
Determining Income Taxes
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgments made in determining the provision for income tax. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business activities. The Company recognizes a liability for corporate income tax based on estimates of whether there will be an additional income tax.
Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Perusahaan membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In certain situations, the Company cannot determine the exact amount of their current or future tax liability due to on going investigation, or the negotiations with tax authorities. Uncertainties arise concerning the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of the taxable income in the future. In determining the amount to be recognized related to uncertain tax liabilities, the Company applies the similar consideration that they will use in determining the amount of provision that must be recognized in accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets". The Company makes the analysis to all tax positions related to income taxes to determine if tax liability for unrecognized tax benefits should be recognized.
Perusahaan menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Perusahaan juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai.Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 32.
The Company reviews the deferred tax assets at each reporting date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow for part or all of the deferred tax assets to be utilized. The Company also reviews the expected timing and tax rates on the reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly. More detailed information is disclosed in note 32.
Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja
Estimated Pension Costs and Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan beban pensiun dan imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut.
The determination of the Company’s obligation and cost for pension and employee benefits depends on the choice of assumptions used by independent actuaries in calculating such amounts.
Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The assumptions include, among others, the discount rate, the rate of annual salary increases, annual employee resignation rate, degree of disability, retirement age and mortality.
46
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
5.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja (Lanjutan)
Estimated Pension Costs and Employee Benefits (Continued)
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Actual results that differ from the assumptions set forth by the Company that has influence over 10% of defined benefit liabilities are deferred and amortized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapan dalam catatan 35.
While the Company believes that the assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual results or significant changes in assumptions defined by the Company can materially affect the estimated liability for employee benefits and pensions and net employee benefits expense. More detailed information disclosed in the note 35.
KAS DAN SETARA KAS
5.
2014 Kas Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Panin Tbk PT Bank Victoria Syariah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2013
12.124.400
2.303.025.038 1.783.504.599 22.559.680 -
42.121.890
Cash on hand
2.929.130.584 502.881.800 14.615.830
Cash in bank Third parties IDR PT Bank Panin Tbk PT Bank Victoria Syariah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dollar Amerika Serikat PT Bank Panin Tbk (AS$ 867.185 tahun 2014 dan AS$ 110.901 tahun 2013) PT Bank Capital Indonesia Tbk (AS$ 6.253 tahun 2014 dan AS$ 10.348 tahun 2013)
10.787.783.266
1.351.770.975
77.785.454
126.129.944
U.S. Dollar PT Bank Panin Tbk (US$ 867,185 in 2014 and US$ 110,901 in 2013) PT Bank Capital Indonesia Tbk (US$ 6,253 in 2014 and US$ 10,348 in 2013)
Jumlah Bank
14.974.658.037
4.924.529.133
Total Cash in Bank
-
229.451.099
Time deposit IDR PT Bank Victoria International Tbk
USD PT Bank Panin Tbk
31.722.000.000
-
USD PT Bank Panin Tbk
Jumlah Deposito berjangka
31.722.000.000
229.451.099
Total Time deposit
Jumlah
46.708.782.437
5.196.102.122
Total
Deposito berjangka Rupiah PT Bank Victoria International Tbk
Deposito berjangka dalam Rupiah dengan tingkat bunga per tahun berkisar antara 6,25% sampai dengan 7% pertahun untuk tahun 2014 dan 2013.
Time deposit in IDR bear interest rates per annum at ranged between 6,25% to 7% in 2014 and 2013.
Deposito berjangka dalam USD dengan tingkat bunga per tahun sebesar 1% pertahun untuk tahun 2014.
Time deposit in USD bear interest rates per annum at 1% in 2014. 47
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
6.
2014
TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES
2013
Dollar Amerika Serikat: PT South Pacific Viscose PT Indo Bharat Rayon PT Maspion Kencana PT Unipack Plasindo PT Sari Baru Mas PT Angsa Dua Aneka Industri Lain-lain dibawah Rp 1 milyar PT Matahari Putra Makmur PT Harapan Widyatama Pertiwi PT Avia Avian Industri Pipa PT Makmur Abadi Industri PT Pipasmas Primasejati PT Star Impactama Indah PT Berjaya Tiga Bintang PT Naga Sakti Makmur PT Langgeng Makmur Industri Tbk PT Indokemika Jayatama PT Maspion PT Lelco Trindo Nusantara PT Pertamina PT Midsouth Indonesia PT Margacipta Wirasentosa
19.505.361.568 11.393.071.619 9.415.338.400 6.640.720.800 6.371.680.920 5.911.488.000 4.425.032.400 4.035.536.000 3.794.200.000 3.249.328.000 2.699.480.000 2.575.080.000 2.369.820.000 2.214.320.000 2.120.901.198 1.929.444.000 1.281.942.000 1.064.864.000 -
Jumlah piutang usaha - Dollar AS
90.997.608.905
Rupiah: PT Unilever Indonesia Tbk PT Pralon PT Rusli Vinilon Sakti PT Sayap Mas Utama PT Musim Mas PT Surya Makmur Agung Lestari PT Bina Kasih Abadi PT Bina Karya Prima
19.171.462.200 16.126.940.500 15.780.600.000 14.302.397.450 9.357.667.250 7.591.983.938 6.902.150.277 5.513.703.140
Saldo dipindahkan
94.746.904.755
48
21.623.297.214 13.169.567.386 2.318.957.250 7.068.364.533 6.012.833.700 7.416.713.842 18.272.529.900 4.764.375.375 1.736.932.500 5.349.752.100 16.171.908.113 11.100.194.050 1.515.763.095 1.111.636.800 117.632.825.858
17.584.567.000 11.390.225.000 10.269.600.000 13.166.107.350 6.499.979.750 14.400.709.587 2.766.109.346 2.110.047.205 78.187.345.238
United States Dollar: PT South Pacific Viscose PT Indo Bharat Rayon PT Maspion Kencana PT Unipack Plasindo PT Sari Baru Mas PT Angsa Dua Aneka Industri Others below Rp 1 billion PT Matahari Putra Makmur PT Harapan Widyatama Pertiwi PT Avia Avian Industri Pipa PT Makmur Abadi Industri PT Pipasmas Primasejati PT Star Impactama Indah PT Berjaya Tiga Bintang PT Naga Sakti Makmur PT Langgeng Makmur Industri Tbk PT Indokemika Jayatama PT Maspion PT Lelco Trindo Nusantara PT Pertamina PT Midsouth Indonesia PT Margacipta Wirasentosa Total trade receivables - US Dollar IDR: PT Unilever Indonesia Tbk PT Pralon PT Rusli Vinilon Sakti PT Sayap Mas Utama PT Musim Mas PT Surya Makmur Agung Lestari PT Bina Kasih Abadi PT Bina Karya Prima Balance brought forward
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan)
6.
2014 Saldo pindahan PT Cakranusa Karya Sejati PT Charis Rafer PT Wilmar Nabati Indonesia PT Tanimas Soap Industries PT Suryamakmur Agung Mandiri PT Tara Ina Plastic PT Indokemika Jayatama PT Sungai Panjang Adamas PT Daliatex Kusuma CV Citra Abadi PT Mega Surya Mas PT Nubika Jaya PT Badjatex PT Kao Indonesia Chemicals PT Dewa Sutratex PT Cipta Aneka Agung PT Suryamakmur Agung Abadi PT Wilmar Bioenergi Indonesia PT Indo - Rama Synthetics Tbk PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk PT Oleochem & Soap Industri PT Indo Bharat Rayon PT Chandra Asri Petrochemical Tbk PT Prima Solusindo Sejahtera PT Lelco Trindo Nusantara PT Miwon Indonesia PT Great Giant Peneapple Lain-lain dibawah Rp 1 milyar
78.187.345.238
5.424.646.920 5.180.447.272 3.603.740.900 3.278.808.000 3.198.893.005 2.720.795.880 2.622.406.696 2.451.465.500 2.319.377.500 2.294.215.209 1.968.223.400 1.816.901.000 1.759.029.250 1.733.875.000 1.477.986.950 1.399.999.998 1.369.241.412 1.306.333.500 1.189.777.050 1.166.840.675 1.160.430.000 1.139.975.397 1.068.900.250 36.957.027.732 183.356.243.251
Jumlah
274.353.852.156
-
THIRD
PARTIES
2013
94.746.904.755
Jumlah piutang usaha - Rupiah
TRADE RECEIVABLES (Continued)
1.997.416.619 2.448.523.000 2.744.588.500 9.878.352.429 3.614.279.680 2.375.825.100 1.161.960.800 2.260.225.000 1.437.055.125 1.277.819.400 1.117.624.200 2.834.195.760 2.470.000.500 2.460.289.753 1.477.633.300 14.429.965.721 1.557.880.759 1.200.408.275 1.092.671.000 40.086.024.266 176.110.084.425 293.742.910.283
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Balance carry forward PT Cakranusa Karya Sejati PT Charis Rafer PT Wilmar Nabati Indonesia PT Tanimas Soap Industries PT Suryamakmur Agung Mandiri PT Tara Ina Plastic PT Indokemika Jayatama PT Sungai Panjang Adamas PT Daliatex Kusuma CV Citra Abadi PT Mega Surya Mas PT Nubika Jaya PT Badjatex PT Kao Indonesia Chemicals PT Dewa Sutratex PT Cipta Aneka Agung PT Suryamakmur Agung Abadi PT Wilmar Bioenergi Indonesia PT Indo - Rama Synthetics Tbk PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk PT Oleochem & Soap Industri PT Indo Bharat Rayon PT Chandra Asri Petrochemical Tbk PT Prima Solusindo Sejahtera PT Lelco Trindo Nusantara PT Miwon Indonesia PT Great Giant Peneapple Others below IDR 1 billion Total trade receivables - IDR Total
Details of the aging of receivables is calculated from the date of invoice are as follows:
2014
2013
Belum jatuh tempo Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan
161.541.641.132 97.650.591.444 14.280.346.245 881.273.335
193.103.380.712 93.535.440.208 6.743.092.533 360.996.830
Not yet due Until 1 month > 1 month - 3 months > 3 months
Jumlah
274.353.852.156
293.742.910.283
Total
49
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan)
6.
TRADE RECEIVABLES (Continued)
-
THIRD
PARTIES
Terdapat piutang usaha yang dijaminkan oleh Perusahaan atas fasilitas pinjaman anjak piutang dan utang bank yang masing-masing diperoleh dari PT Emperor Finance Indonesia dan PT Bank Victoria International Tbk (Catatan 17).
There are trade receivables secured by the Company for factoring credit facility and bank loan which obtained from PT Emperor Finance Indonesia and PT Bank Victoria International Tbk (Note 17).
Rincian piutang usaha yang dijaminkan atas fasilitas pinjaman anjak piutang sebagai berikut:
Details of trade receivables that collateralized for factoring credit facility are as follows:
2014 PT South Pacific Viscose PT Indo Bharat Rayon PT Unilever Indonesia Tbk PT Pralon PT Rusli Vinilon Sakti PT Sayap Mas Utama PT Sari Baru Mas PT Matahari Putra Makmur PT Langgeng Makmur Indurstri Tbk PT Tanimas Soap Industries PT Lelco Trindo Nusantara PT Tara Ina plastic PT Musim Mas PT Wilmar Nabati Indonesia PT Bina Karya Prima PT Oleochem & Soap Industri PT Megasurya Mas PT Maspion Kencana PT Suryamakmur Agung Lestari PT Sumber Djaja Perkasa PT Miwon Indonesia PT Indokemika Jayatama PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk PT Lambang Utama PT Argo Pantes
23.514.409.574 5.112.742.180 -
Jumlah
28.627.151.754
2013 11.273.636.573 11.461.377.645 11.269.159.000 10.684.300.000 10.269.600.000 6.601.298.000 5.495.564.597 5.437.743.394 3.812.114.016 3.313.406.000 3.154.128.515 2.656.392.750 2.163.385.500 2.019.982.500 1.240.197.750 1.151.633.500 1.042.675.425 580.995.998 572.564.894 545.582.931 295.388.500 248.600.000 245.764.750 144.630.750 36.960.000 95.717.082.988
50
PT South Pacific Viscose PT Indo Bharat Rayon PT Unilever Indonesia Tbk PT Pralon PT Rusli Vinilon Sakti PT Sayap Mas Utama PT Sari Baru Mas PT Matahari Putra Makmur PT Langgeng Makmur Indurstri Tbk PT Tanimas Soap Industries PT Lelco Trindo Nusantara PT Tara Ina plastic PT Musim Mas PT Wilmar Nabati Indonesia PT Bina Karya Prima PT Oleochem & Soap Industri PT Megasurya Mas PT Maspion Kencana PT Suryamakmur Agung Lestari PT Sumber Djaja Perkasa PT Miwon Indonesia PT Indokemika Jayatama PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk PT Lambang Utama PT Argo Pantes Total
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan)
6.
Rincian piutang usaha yang dijaminkan atas fasilitas utang bank sebagai berikut:
-
THIRD
PARTIES
Details of trade receivables that guaranteed for bank loan facility are as follow:
2014
7.
TRADE RECEIVABLES (Continued)
2013
PT Unilever Indonesia Tbk PT Maspion Kencana PT Kao Indonesia Chemicals PT Tyfountex Indonesia PT Matahari Putra Makmur PT South Pacific Viscose PT Indo Bharat Rayon PT Langgeng Makmur Industri Tbk PT Indorama Polychem Indonesia
19.171.462.200 10.346.900.872 1.651.328.250 81.523.750
Jumlah
31.251.215.072
14.622.104.176 10.349.660.641 4.168.479.494 2.041.819.584 68.280.300 31.250.344.195
-
PT Unilever Indonesia Tbk PT Sayap Mas Utama CV Multi Shrink Plast PT Tyfountex Indonesia PT Matahari Putra Makmur PT South Pacific Viscose PT Indo Bharat Rayon PT Langgeng Makmur Industri Tbk PT Indorama Polychem Indonesia Total
Tidak ada pihak pembeli dengan nilai penjualan melebihi 10% dari pendapatan.
There is no such consumer with a sales value exceeding 10% of revenues.
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa piutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya, sehingga tidak membuat penyisihan penurunan nilai piutang ragu-ragu.
Based on the review of the accounts receivable of each customer at the end of the year, management believes that these trade receivables can be collected entirely, so the management does not make allowance for impairment value of doubtful accounts.
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
2014
OTHER RECEIVABLE
2013
PT Prima Solusindo Sejahtera Karyawan PT Karya Pijar Lastari Lain-lain
15.722.829.971 100.000.000 1.350.383 2.119.167.586
Jumlah
17.943.347.940
Berdasarkan penelaahan yang telah dilakukan, manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga tidak diadakan penyisihan penurunan nilai piutang ragu-ragu.
204.109.898 778.812 351.695.859 556.584.569
PT Prima Solusindo Sejahtera Employees PT Karya Pijar Lastari Others Total
Based on the review of the account, management believes that the receivables are fully collectible, thus no allowance for impairment value of doubtful accounts was provided.
51
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN
8.
2014 Perusahaan Barang Jadi - dalam perjalanan
-
Company Finished Goods - in transit
-
3.790.568.862 6.790.283.346 16.238.186
Subsidiary Inventory capital Non inventory capital Fuel
24.000.000
10.597.090.394
Total
-
(2.366.796.393)
Less :allowance for impairment value of Inventories
24.000.000
8.230.294.001
Net
Dikurangi : penyisihan penurunan persediaan Bersih
2013
24.000.000
Entitas Anak Persediaan kapital Persediaan non kapital Bahan bakar Jumlah
INVENTORIES
Mutasi cadangan penurunan nilai sebagai berikut:
The movement of allowance impairment are as follows: 2014
Saldo awal Selisih penjabaran mata uang asing Penyesuaian atas pelepasan TAC
2013
2.366.796.393 (2.366.796.393)
1.877.670.123 489.126.270 -
Begining balance Translation different Adjustment on discharge TAC
-
2.366.796.393
Allowance for impairment
Cadangan penurunan nilai Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengasuransikan persediaannya karena manajemen berkeyakinan bahwa risiko kerugian yang mungkin timbul atas persediaan tidak signifikan. 9.
The Company and Subsidiary has not insured the inventories because management believes that the risk of loss which may arise on the inventory is not significant.
UANG MUKA
9.
2014
2013
Puguh Mulyanto PT Padi Unggul Indonesia PT Sulfindo Adi Usaha Lainnya
6.767.562.500 399.882.100 437.682.563
3.556.148.625 37.558.408.981 350.039.202
Puguh Mulyanto PT Padi Unggul Indonesia PT Sulfindo Adi Usaha Other
Jumlah
7.605.127.163
41.464.596.808
Total
Akun ini merupakan uang muka pembelian persediaan dan tanah. 10.
ADVANCE PAYMENT
This account represents advances for the purchase of inventory and land.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
10. PREPAID EXPENSES
2014 Bunga anjak piutang Sewa kantor Asuransi Lain-lain Jumlah
2013
906.305.556 107.698.550 64.553.427 53.277.452
1.685.383.562 98.629.074 64.031.622 53.033.079
Factoring interest expenses Rent office Insurance Others
1.131.834.985
1.901.077.337
Total
52
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. ASET LANCAR LAINNYA
11. OTHER CURRENT ASSETS
Pada tanggal 12 Februari 2013, Perusahaan memperpanjang perjanjian menjadi 3 (tiga) tahun dan akan berakhir pada tanggal 12 Februari 2016. Uang jaminan distributor per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp 24.000.000.000.
On February 12, 2013, the Company extended the agreement to 3 (three) years and will expire on February 12, 2016. The distributor deposit as of December 31, 2014 and 2013 amounting to IDR 24,000,000,000.
12. INVESTASI JANGKA PANJANG
12. LONG-TERM INVESTMENT
Akun ini merupakan investasi Bittlestone Capital Invesment (BCI) yang tersedia untuk dijual dengan rincian sebagai berikut:
This account represents investments in Bittlestone Capital Invesment (BCI) which are available-for-sale with details as follows:
2014 Investasi di Serinus Energy Inc. (SE) (Dahulu KOV) Harga akuisisi Konversi saham preferen Akumulasi penurunan nilai Kenaikan (penurunan) nilai tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Nilai wajar saham Investasi di Blacktip Energy Limited (Dahulu NEL) Harga akuisisi Akumulasi penurunan nilai Selisih kurs penjabaran Kenaikan (penurunan) nilai tahun berjalan Nilai wajar saham Jumlah
2013
129.024.152.972 (18.440.184.274) (59.802.402.085) (35.563.350.698) 21.771.283
129.024.152.972 (18.440.184.274) (56.634.153.481) (3.168.248.604) 626.968.967
15.239.987.198
51.408.535.580
Investment in Serinus Energy Inc. (SE) (Previously KOV) Acquisition cost Conversion of preferred share Accumulated impairment Increase (decrease) in Impairment Translation difference Fair value of shares
191.152.696 270.798.017 118.657.264 88.534.846
Investment in Blacktip Energy Limited (Previously NEL) Acquisition cost Accumulated impairment Translation difference Increase (decrease) in Impairment
21.655.272
669.142.823
Fair value of shares
15.261.642.470
52.077.678.403
Total
191.152.696 359.332.863 114.199.710 (643.029.997)
53
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan)
12. LONG-TERM INVESTMENT (Continued)
2014
2013
Laba (rugi) investasi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual tahun berjalan : Serinus Energy Inc. (SE) Blacktip Energy Limited Jumlah Akumulasi rugi investasi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual tahun sebelumnya Jumlah
Gain (loss) on available for sale investment current year: (35.563.350.698) (643.029.997)
(3.168.248.604) 88.534.846
(36.206.380.695)
(3.079.713.758)
(70.520.882.213) (106.727.262.908)
(67.441.168.455) (70.520.882.213)
Serinus Energy Inc. (SE) Blacktip Energy Limited Total Accumulated unrealized loss on available for sale investment previous year Total
Pada awalnya, BCI, Entitas Anak memiliki investasi di Triton Hydrocarbons (Pty) Ltd (“THP”). Pada tanggal 14 September 2009, Kulczyk Oil Ventures Inc. (“KOV”) menerima penawaran untuk mengambil alih lebih dari 75% saham di THP sebagai pertukaran atas saham biasa KOV yang baru dikeluarkan. Berdasarkan konstitusi THP, KOV diperbolehkan untuk mengambil alih sisa saham di THP melalui perpanjangan waktu penawaran dan hak “compulsary acquisition”. Dalam hal ini KOV menggunakan haknya dan mengakuisisi 100% saham di THP yang kemudian menjadi entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh KOV.
At the beginning, BCI, a Subsidiary has an investment in Triton Hydrocarbons (Pty) Ltd (“THP”). On September 14, 2009, Kulczyk Oil Ventures Inc. (“KOV”) received an offer to acquire more than 75% shares in THP in exchange for newly issued common shares. Pursuant to the constitution of THP, KOV is allowed to acquire the remaining shares of THP through an extension of the offer and “compulsory acquisition rights”. KOV exercised its rights and acquired 100% shares in THP which became a wholly owned subsidiary of KOV.
Berdasarkan dokumen penawaran yang di keluarkan oleh KOV pada tanggal 17 Agustus 2009, di sebutkan bahwa setiap satu lembar saham THP ditukar dengan 5,491 saham biasa dan 1 saham preferen (seri A) di KOV. 1 saham preferen akan di konversi menjadi 1 saham biasa Triton Petroleum (Singapore) Pte. Ltd, entitas anak dari THP.
Pursuant to the offer to purchase issued by KOV dated August 17 2009, each ordinary share in THP was exchanged for 5.491 common shares and 1 preferred share (series A) in KOV. 1 preferred share later will be converted to 1 common share of Triton Petroleum (Singapore) Pte. Ltd., a subsidiary of THP.
BCI melakukan pertukaran seluruh saham yang dimiliki di THP, dan sebagai pengganti BCI menerima 10.960.711 saham biasa dan 1.996.123 saham preferen di KOV sesuai dengan “Compulsory Acquisition Notice” tertanggal 2 Oktober 2009. Saham yang diakuisisi tidak memiliki nilai nominal.
BCI disposed of its shares in THP and in exchange received 10,960,711 common shares and 1,996,123 preferred shares in KOV pursuant to the “Compulsory Acquisition Notice” dated October 2, 2009. The acquired shares have no par value.
Berdasarkan harga IPO yang ditargetkan AS$ 1,00 per saham di KOV, saham-saham tersebut dinilai AS$ 12.956.834 (AS$ 10.960.711 saham biasa dan AS$ 1.996.123 saham preferen).
Based on the targeted IPO price at US$ 1.00 per share in KOV, the shares are valued at US$ 12,956,834 (US$10,960,711 common shares and US$ 1,996,123 preferred shares).
54
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan)
12. LONG-TERM INVESTMENT (Continued)
Berdasarkan press realease yang diterbitkan oleh KOV, bahwa mulai tanggal 25 Mei 2010 saham biasa KOV telah diperdagangkan di Bursa Efek Warsawa dengan harga pembukaan AS$ 0.5854.
Based on the press realease issued by KOV, it was announced on May 25, 2010 that the common shares of KOV started trading on the Warsaw Stock Exchange with the opening price of US$ 0,5854.
KOV/ SERINUS ENERGY INC (Canada)
KOV/ SERINUS ENERGY INC (Canada)
Akun ini merupakan investasi BCI di KOV (Canada) sebesar 10.960.711 lembar saham dengan kepemilikan sebesar 2,28% pada tahun 2013 dan 2012 . Perusahaan ini bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas serta investasi.
This account is an investment of BCI in KOV (Canada) amounting to 10,960,711 shares with ownership of 2.28% in 2013 and 2012. This company is engaged in exploration and oil and gas production and investment.
Pada akhir Juni 2013, KOV merger dengan Winstar dan berubah nama menjadi Serinus Energy Inc, jumlah saham diperkecil menjadi 10:1, total saham Serinus Energy Inc Rp 78.611.441, dan kepemilikan Bittlestone di Serinus Energy Inc adalah 1.096.071 lembar (1,94%).
At the end of June 2013, KOV mergers with Winstar and changed its name to Serinus Energy Inc., the number of shares reduced to 10:1, the total stock Serinus Energy Inc. IDR 78,611,441, and ownership Bittlestone in Serinus Energy Inc is 1,096,071 pieces (1.94 %).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai wajar saham KOV sebesar AS$ 1.225.079 dan AS$ 4.217.617 mengalami penurunan nilai sebesar AS$ 2.992.538. Penurunan nilai wajar dihitung berdasarkan nilai pasar saham di Bursa Efek Warsawa.
On December 31, 2014 and 2013, the fair values of KOV’s Share amounting to US$ 1,225,079 and US$ 4,217,617 have decrease below cost by US$ 2,992,538. The decreasing in value is calculated based on market value listed on the Warsaw Stock Exchange.
NEL / BLACKTIP ENERGY LIMITED
NEL / BLACKTIP ENERGY LIMITED
Pada tanggal 30 Desember 2011, setiap saham biasa pada Triton Petroleum Pte. Ltd. (“TPPL”) dialihkan ke saham biasa Ninox Energy Limited (“NEL”). Perusahaan bersedia memberikan sahamnya di TPPL dan sebagai gantinya Perusahaan menerima 4.436 saham biasa di NEL.
On December 30, 2011, each of ordinary share in Triton Petroleum Pte. Ltd. (“TPPL”) was transferred for common shares in Ninox Energy Limited (“NEL”). The Company disposed of its share in TPPL and in exchange received 4,436 common shares in NEL.
Pada tanggal 24 Juni 2014, NEL berubah nama menjadi Blacktip Energy Limited.
On June 24, 2014, NEL changed its name to Blacktip Energy Limited.
55
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP
13. PROPERTY AND EQUIPMENT
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pelepasan TAC-Pertamina/ Disposal of TAC-Pertamina
Pengurangan/ Deduction
Saldo akhir/ Ending balance
2014
2014
Pemilikan langsung Nilai Perolehan: Tanah Bangunan Leasehold improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Peralatan lain-lain Jumlah nilai perolehan Akumulasi Penyusutan: Bangunan Leasehold improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Peralatan lain-lain
Direct Ownership Acquisition cost Land Building Leasehold improvements Office equipment
10.485.184.000 3.398.440.334
-
-
48.440.334
10.485.184.000 3.350.000.000
375.628.091 663.621.674
44.082.000
-
102.261.559
375.628.091 605.442.115
1.192.100.000 1.045.307.186
20.325.000 -
-
1.045.307.186
1.212.425.000 -
9.049.693.707 2.066.953.400
-
-
9.049.693.707 -
2.066.953.400
Vehicle Production facilities Drilling & production equipment Other equipment
64.407.000
-
10.245.702.786
18.095.632.606
Total acquisition cost
28.276.928.392
Accumulated Depreciation: Building Leasehold improvements Office equipment
454.682.565
167.500.000
-
35.932.563
586.250.002
306.170.505 363.137.854
56.038.141 107.176.334
-
110.914.786
362.208.646 359.399.402
1.082.979.999 1.134.178.660
38.702.500 -
-
1.134.178.660
1.121.682.499 -
8.705.024.946 966.948.502
413.390.677
-
8.705.024.946 -
Vehicle Production facilities Drilling & production equipment 1.380.339.179 Other equipment
782.807.652
-
9.986.050.955
3.809.879.728
Total accumulated depreciation
14.285.752.878
Net Book Value
Jumlah akumulasi penyusutan
13.013.123.031
Nilai Buku
15.263.805.361
56
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
13. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan/ Translation difference financial statements
Pengurangan/ Deduction
Saldo akhir/ Ending balance
2013
2013
Pemilikan langsung Nilai Perolehan: Tanah Bangunan Leasehold improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Peralatan lain-lain Jumlah nilai perolehan Akumulasi Penyusutan: Bangunan Leasehold improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Peralatan lain-lain Jumlah akumulasi penyusutan Nilai Buku
Direct Ownership 10.485.184.000 3.391.696.460
-
-
6.743.874
10.485.184.000 3.398.440.334
375.628.091 613.735.861
35.654.064
-
14.231.749
375.628.091 663.621.674
1.180.400.000 899.779.285
22.700.000 -
11.000.000 -
145.527.901
1.192.100.000 1.045.307.186
7.789.788.186 2.066.148.400
805.000
-
1.259.905.521 -
9.049.693.707 2.066.953.400
59.159.064
11.000.000
Acquisition cost Land Building Leasehold improvements Office equipment Vehicle Production facilities Drilling & production equipment Other equipment Total acquisition
26.802.360.283
1.426.409.045
28.276.928.392 cost Accumulated Depreciation: Building Leasehold improvements Office equipment
275.357.602
173.045.020
-
6.279.943
454.682.565
237.264.961 220.783.012
68.905.544 103.477.500
-
38.877.342
306.170.505 363.137.854
104.616.666 -
4.766.667 -
234.391.338
1.082.979.999 1.134.178.660
371.337.885 413.315.594
-
1.706.298.806 -
8.705.024.946 966.948.502
Vehicle Production facilities Drilling & production equipment Other equipment
1.234.698.209
4.766.667
1.985.847.429
13.013.123.031
Total accumulated depreciation
15.263.805.361
Net Book Value
983.130.000 899.787.322 6.627.388.255 553.632.908 9.797.344.060 17.005.016.223
Penyusutan dan amortisasi yang dibebankan pada operasi adalah sebagai berikut:
Depreciation and amortization operations as follows :
2014
were
charged
to
2013
Beban pokok penjualan (Catatan 30) Beban penjualan (Catatan 31) Beban administrasi dan umum (Catatan 31)
619.737.820
376.882.905 613.674.507
163.069.832
244.140.797
Cost of good sold (Note 30) Selling expenses (Note 31) General and administration expense (Notes 31)
Jumlah
782.807.652
1.234.698.209
Total
57
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
13. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Perhitungan rugi pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
The calculation of the loss on disposal of property and equipment is as follow:
2014 Nilai tercatat Kendaraan bermotor
-
11.000.000
Carrying value Vehicle
Jumlah nilai tercatat
-
11.000.000
Total carrying value
Akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor
-
4.766.667
Accumulated depreciation Vehicle
Jumlah akumulasi penyusutan
-
4.766.667
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih kendaraan bermotor Penerimaan dari penjualan kendaraan bermotor
-
6.233.333
Net book value of vehicle
-
10.500.000
Proceeds from sales of vehicle
-
4.266.667
Gain (loss) on disposal of vehicle
Laba (rugi) dari pelepasan kendaraan bermotor
14.
2013
Perusahaan memiliki tanah dengan SHGB No. 141 yang terletak di Lampung Selatan yang digunakan sebagai jaminan ke PT Bank Capital Indonesia Tbk (Catatan 17).
The Company owned land with SHGB No. 141 located in South Lampung which being used for collateral to PT Bank Capital Indonesia Tbk (Note 17).
Perusahaan menjaminkan tanah dengan SHGB No. 85 yang berlokasi di Semarang beserta bangunan termasuk mesin dan perlengkapannya, dan juga tanah dengan SHGB No. 653 yang berlokasi di Surabaya beserta bangunan untuk fasilitas pembiayaan dari PT Bank Victoria Syariah (Catatan 23).
The Company also collateralized land with SHGB No. 85 which located in Semarang with the building include machinery and equipment, and land with HGB No. 653 located in Surabaya with the building for financing facilities from PT Bank Victoria Syariah (Note 23)
Perusahaan belum mengasuransikan aset tetapnya.
The Company has not insured the property and equipment.
BIAYA YANG DAPAT DIPULIHKAN
14. RECOVERABLE COST
Akun ini merupakan biaya operasional PT Binatek Reka Kruh (Entitas Anak) yang belum terpulihkan. Entitas Anak dapat memulihkan biaya operasional tersebut sebesar 65% per tahun dari produksi minyak mentah yang tidak digunakan untuk operasional.
This account is an operating expense of PT Binatek Reka Kruh (the Subsidiaries) that has not been recovered. Subsidiaries can recover the operating expenses of 65% per year from total crude oil production that is not used for operational.
Pada tahun 2014, PT Binatek Reka Kruh melepas TACPertamina kepada pihak ketiga (catatan 38).
In 2014, Pt Binatek Reka Kruh released TAC-Pertamina to a third party. (notes 38)
2014
2013
Entitas Anak Biaya pemulihan Akumulasi biaya pemulihan
-
337.467.428.338 (177.404.497.366)
Subsidiary Recoverable cost Accumulated recoverable
Jumlah
-
160.062.930.972
Total
58
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. GOODWILL
15. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih antara nilai perolehan dan nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang dapat diidentifikasi. Berdasarkan PSAK 19 (Revisi 2009), sejak 1 Januari 2011 goodwill tidak diamortisasi tetapi di nilai kembali setiap akhir tahun. Berdasarkan penelaahan manajemen, penurunan nilai goodwill 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 15.689.459.635 dan Rp 27.213.029.266.
This account is the excess of acquisition cost over the net assets at fair value of the Subsidiaries which could be identified. Based on PSAK 19 (Revised 2009), since January 1, 2011, goodwill is not amortized but it is revalued every end of the year. Based on management's evaluation of goodwill impairment in 2014 and 2013 amounting to IDR 15,689,459,635 and IDR 27,213,029,266, respectively.
2014 Saldo awal Penurunan nilai Saldo Akhir
2013
26.814.985.080 (15.689.459.635)
54.028.014.346 (27.213.029.266)
Beginning Impairment value
11.125.525.445
26.814.985.080
Ending
Rincian goodwill sebagai berikut:
Details of goodwill are as follows: 2014
2013
Bittlestone RPE BRK
4.420.076.081 6.705.449.364
11.523.569.633 7.366.793.471 7.924.621.976
Bittlestone RPE BRK
Saldo Akhir
11.125.525.445
26.814.985.080
Ending
16. ASET LAIN-LAIN
16. OTHER ASSETS
2014 Biaya yang ditangguhkan Uang jaminan Peralatan produksi dan driling Biaya restorasi site Lain-lain Jumlah
2013
471.772.312 210.803.580 625.000.000
4.645.197.549 843.669.243 2.522.930.967 891.905.697 625.000.000
Deferred charges Security deposits Driling dan production tools Site restoration cost Others
1.307.575.892
9.528.703.456
Total
59
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG JANGKA PENDEK
17. SHORT-TERM LOANS
2014
2013
Utang Bank
Bank Loan
Pihak ketiga
Third party
Rupiah
Rupiah
PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk
32.212.527.151 25.721.496.037
67.619.490.232 34.932.538.525
PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk
Jumlah
57.934.023.188
102.552.028.757
Total
Anjak Piutang
Factoring
Pihak Ketiga
Third Party
Rupiah
Rupiah
PT Emperor Finance Indonesia
25.000.000.000
92.900.000.000
PT Emperor Finance Indonesia
Jumlah
25.000.000.000
92.900.000.000
Total
Jumlah Utang Jangka Pendek
82.934.023.188
195.452.028.757
Total Short-Terms Loans
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
Pada tanggal 6 Juni 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja berupa Pinjaman Rekening Koran / cerukan (PRK) dari PT Bank Victoria International Tbk, (Bank Victoria) berjumlah maksimum Rp 25.000.000.000. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini satu tahun dari tanggal penandatanganan. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2015. Jaminan atas fasilitas ini berupa piutang usaha (Catatan 6).
On June 6, 2012, the Company obtained working capital Loan facility in the form of overdraft facility from PT Bank Victoria International Tbk, (Bank Victoria) with maximum value IDR 25,000,000,000. This facility bears interest rate at 10% per annum. The term of facility is one year after the signing date.This facility has been extended to June 11, 2015. The trade of receivable is used as the collateral for this facility (Note 6).
Pada tanggal 13 Maret 2013, BRK (Entitas Anak) memperoleh fasilitas kredit dari Bank Victoria berupa Pinjaman Rekening Koran (PRK) dan Demand Loan (DL) masing-masing berjumlah maksimum sebesar Rp 25.000.000.000 dan Rp 20.000.000.000. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 14 Maret 2014 dan akan dikenakan tingkat suku bunga tahunan 12%. Sampai dengan 31 Desember 2014 perpanjangan fasilitas kredit tersebut masih dalam proses.
On March 13, 2013, BRK (Subsidiary) obtained a credit facility from Bank Victoria, which consist of overdraft loan (PRK) and Demand Loan (DL) amounted to a maximum of IDR 25,000,000,000 and IDR 20,000,000,000. This facility is valid until March 14, 2014 and will bear annual interest rate of 12%. Until December 31, 2014 the extension of credit facility is still in process.
Pinjaman ini memiliki jaminan sebagai berikut: - TAC-Kruh - Negative pledge atas aset BRK - Saham BRK yang dimiliki oleh PT BMSR (90%)
This loan has collateral as follow: - TAC-Kruh - Negative pledge of BRK assets - BRK shares owned by PT BMSR (90%)
60
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan)
17. SHORT-TERM LOANS (Continued)
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
Pada tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit Pinjaman Aksep dan Pinjaman Rekening Koran (PRK) dari PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) dengan masing-masing batas kredit maksimum sebesar Rp 15.000.000.000 dan Rp 5.000.000.000 yang akan digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas Pinjaman Aksep dan PRK dikenakan bunga sebesar 12% dan 13% per tahun.
On March 21, 2012, the Company received credit facility Acceptance loan and Overdraft from PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) with maximum credit facility of IDR 15,000,000,000 and IDR 5,000,000,000, respectively and will be used for Company’s working capital. Acceptance loan and Overdraft facility bear interest at 12% and 13% per annum.
Pada tanggal 27 Februari 2013, fasilitas kredit dirubah dan diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Maret 2014 berupa Pinjaman Aksep 1, Aksep 2, rekening koran dan Usance/Sight L/C sublimit Aksep 3 masing-masing dengan jumlah maksimum Rp 15.000.000.000, Rp 10.000.000.000, Rp 10.000.000.000 dan AS$ 1.000.000. Perjanjian ini diperpanjang sampai tanggal 28 Maret 2015 dengan jumlah plafond yang sama.
On February 27, 2013, the credit facility amended and extended until March 28, , 2014 and consis Acceptance 1, Acceptance 2, Overdraft Facility and Usance / Sight L/C sublimit Acceptance 3, with maximum limit of IDR 15,000,000,000, IDR 10,000,000,000, IDR 10,000,000,000 and US$ 1,000,000, respectively. This agreement is extended until March 28, 2015 with same plafond.
Pinjaman kredit ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut:
These credit facilities guaranteed with the following Company’s assets:
a.
Tanah dengan SHGB No. 141/Tarahan yang terletak di Lampung Selatan
a.
Land with SHGB No. 141/ Tarahan which located at South Lampung
b.
Piutang dagang
b.
Trade receivables
Sehubungan dengan pinjaman tersebut diatas, Perusahaan diwajibkan memenuhi persyaratan tertentu, antara lain, Perusahaan dilarang untuk melakukan hal-hal berikut:
In relation to the above loans, the Company is obliged to fulfill certain requirements, which, among others, restrict the Company from doing the following:
1.
Mengadakan merger, akuisisi dan konsolidasi.
1.
Merger, acquisition and consolidation.
2.
Mengalihkan, menghibahkan, dan/atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain atau mengikat diri sebagai penjamin suatu hutang.
2.
Divert, grant, and/or pledge Company’s assets to other party or act as guarantor for a debt.
3.
Mendapat pinjaman dari pihak lain atau meminjamkan uang kepada pihak lain manapun termasuk kepada afiliasi, perusahaan atau melakukan pembayaran utang sebelum jatuh tempo kecuali untuk usaha sehari-hari.
3.
Obtain credit from other party and give loan to other party include to affiliation, company or pay debt before its due except for daily business.
4.
Mengadakan rapat umum pemegang saham yang acaranya merubah anggaran dasar Perusahaan, permodalan, susunan Direksi dan Komisaris serta pemegang saham.
4.
Hold annual general meeting of shareholders that its agenda is to change Company’s article of association, capital structure, the composition of Directors and Commissioners and shareholders.
5.
Melakukan pembagian dividen tunai, dividen saham, dan/atau saham bonus.
5.
Pay cash dividend, share dividend, and/or bonus share.
6.
Mengadakan investasi baru atau penyertaan pada suatu usaha.
6.
Perform new investment or participate in a business.
7.
Melakukan transaksi dengan cara diluar praktekpraktek dan kebiasaan-kebiasaan dagang yang ada yang merugikan nasabah sendiri
7.
Do transactions in a manner outside the practices and habits that no adverse trade customers themselves
61
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan)
17. SHORT-TERM LOANS (Continued)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Lanjutan)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Continued)
8.
Merubah kegiatan usaha atau merubah bentuk status hukum Perusahaan atau membubarkan Perusahaan
8.
Change the business activities or the legal status of the Company or dissolve the Company
9.
Mengalihkan kepada pihak lain sebagian atau seluruh hak atau kewajiban nasabah yang timbul dari perjanjian atau dokumen agunan.
9.
Redirect to another party some or all of the rights or obligations arising from treaties customer or collateral documents.
PT Emperor Finance Indonesia
PT Emperor Finance Indonesia
Pada tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan PT Emperor Finance Indonesia (EFI) dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 22 April 2013.
On October 22, 2012, the Company made a factoring agreement with PT Emperor Finance Indonesia (EFI) with maximum limit amounted to IDR 25,000,000,000. This agreement due on April 22, 2013.
Pada tanggal 22 Maret 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000, yang berakhir pada tanggal 22 September 2013. Berdasarkan perjanjian No. 086/EFI-MKT/SP2/F-P2/III/2014 tanggal 21 Maret 2014 perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 September 2014.
On March 22, 2013, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR 25,000,000,000 and will expire on September 22, 2013. Based on agreement No. 086/EFI-MKT/SP2/FP2/III/2014 dated March 21, 2014 this agreement has been extended until September 22, 2014.
Pada tanggal 25 Juli 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000, yang berakhir pada tanggal 29 Oktober 2013. Berdasarkan surat No. 156/EFIMKT/SP2/F-P1/IX/2013 tanggal 13 April 2013 perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 29 April 2014. Berdasarkan perjanjian No. 124/EFI-MKT/SP2/FP2/IV/2014 tanggal 24 April 2014 perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 24 Oktober 2014.
On July 25, 2013, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR 25,000,000,000, and will expire on October 29, 2013. Based on agreement No. 156/EFI-MKT/SP2/FP1/IX/2013 dated April 13, 2013 this agreemet has been extended until April 29, 2014. Based on agreement No. 124/EFI-MKT/SP2/F-P2/IV/2014 dated April 24, 2014 this agreement has been extended until October 24, 2014.
Pada tanggal 19 Desember 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 24.500.000.000 dan berakhir pada tanggal 20 Juni 2014.
On December 19, 2013, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR 24,500,000,000, and due on June 20, 2014.
Pada tanggal 23 Desember 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 18.500.000.000 dan berakhir pada tanggal 23 Januari 2014.
On December 23, 2013, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR 18,500,000,000, and due on January 23, 2014.
Pada tanggal 23 Mei 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 24.000.000.000 dan berakhir pada tanggal 23 Nopember 2014.
On May 23, 2014, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR 24,000,000,000, and due on November 23, 2014. On June 24, 2014, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR 19,000,000,000 and IDR 5,000,000,000, and due on December 4, 2014.
Pada tanggal 24 Juni 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 19.000.000.000 dan Rp 5.000.000.000 dan berakhir pada tanggal 4 Desember 2014.
On October 1, 2014, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR 25,000,000,000, and due on April 1, 2015.
Pada tanggal 1 Oktober 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000 dan berakhir pada tanggal 1 April 2015.
62
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan)
17. SHORT-TERM LOANS (Continued)
PT Emperor Finance Indonesia
PT Emperor Finance Indonesia
Fasilitas ini dilakukan secara With Recourse yaitu bahwa risiko tidak tertagihnya piutang yang dilakukan oleh EFI kepada debitur akibat adanya pengalihan piutang ini seluruhnya tetap ada di tangan Perusahaan. Perusahaan menjaminkan Piutang Usaha atas pinjaman anjak piutang dari EFI (Catatan 6).
This facility is performed in With Recourse, which is the risk of bad debt receivable of EFI to debtor due to the transfer of receivables is entirely owned by the Company. The Company collaterized trade receivables for factoring facility from EFI (Note 6).
18. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA
18. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES
2014 Perusahaan Rupiah: PT Sulfindo Adiusaha Dollar Amerika Serikat: PT Sulfindo Adiusaha
78.052.519.773
-
67.725.345.270
-
145.777.865.043
-
Entitas Anak Rupiah: PT Ariesta Pratama PT Ogan Putra Lestari PT Bina Mitra Artha PT Sutan Mining Perkasa Lain-lain dibawah Rp 300 Juta
-
1.292.038.022 753.206.275 522.339.971 395.583.593 1.254.784.461
-
4.217.952.322
-
13.027.755.806 2.937.353.976 1.792.955.947 1.374.599.483 1.049.850.759 664.154.232 550.501.558 462.389.715 395.731.731
-
22.255.293.207
145.777.865.043
26.473.245.529
Dollar Amerika Serikat: PT Bina Mitra Artha PT Adiguna Cakra Semesta PT Elnusa Drilling Service PT Bina Mandiri Service PT Maju Mitra Mandiri PT Buana Patra Yasa PT Branky Bumiasri PT Bumi Mega Primatama Lain-lain dibawah Rp 300 Juta Jumlah
2013
Rincian umur utang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut :
Company IDR: PT Sulfindo Adiusaha United States Dollar: PT Sulfindo Adiusaha Subsidiary IDR: PT Ariesta Pratama PT Ogan Putra Lestari PT Bina Mitra Artha PT Sutan Mining Perkasa Others below IDR 300 million United States Dollar: PT Bina Mitra Artha PT Adiguna Cakra Semesta PT Elnusa Drilling Service PT Bina Mandiri Service PT Maju Mitra Mandiri PT Buana Patra Yasa PT Branky Bumiasri PT Bumi Mega Primatama Others below IDR 300 million Total
The detail of aging trade account payable based on the date of invoice are as follow : 2014
2013
Belum jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari
145.759.557.950 18.307.093 -
19.623.987.435 6.768.409.744 80.848.350
Not yet due 1-30 days 31-60 days
Jumlah
145.777.865.043
26.473.245.529
Total
Utang usaha kepada PT Sulfindo Adiusaha merupakan transaksi atas pembelian barang dagangan (catatan 38a).
Trade payable to PT Sulfindo Adiusaha a transaction for purchase of merchandise ( Notes 38a ). 63
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
19. ACCRUED EXPENSES 2013
2014 Biaya angkut Biaya bunga Komisi Pensiun Jamsostek Lain-lain
7.109.581.493 265.600.142 144.730.410 198.795.000
7.103.991.682 669.926.559 554.936.722 421.085.704 8.558.628 4.581.923.729
Freight-out Interest expense Commissions Pension Jamsostek Others
Jumlah
7.718.707.045
13.340.423.024
Total
20. UANG MUKA DAN JAMINAN
20. ADVANCE RECEIVED AND DEPOSIT
2014
2013
PT Asiaplast Industries Tbk Tn. Joseph Saputra Tn. Leo CV. Prima Jaya Mandiri Tn. Erwin PT Sari Gemilang Lestari PT Naga Sakti Makmur PT Cakra Nusa Karya Sejati PT Makmur Abadi Industri Tn. Danny Ibu Indira Wardhani Tn. Fabiansjah Tn. Daffa Tn. Darman Tn. Budi Tn. Umar Tn. Supario Tn. Hermawan Tn. Romi Tn. Darwin Tn. Bandrio Andrey Lain-lain (dibawah 400 juta)
2.064.840.960 1.104.435.000 492.624.000 246.312.000 246.312.000 492.049.566
619.084.186 23.797.483.681 23.432.133.600 18.000.000.000 3.444.611.400 551.247.525 550.942.800 526.747.635 520.623.272 514.497.690 489.997.800 489.997.800 465.497.910 459.373.547 453.247.965 428.748.075 402.237.000 1.030.468.513
PT Asiaplast Industries Tbk Tn. Joseph Saputra Tn. Leo CV. Prima Jaya Mandiri Tn. Erwin PT Sari Gemilang Lestari PT Naga Sakti Makmur PT Cakra Nusa Karya Sejati PT Makmur Abadi Industri Mr. Danny Ibu Indira Wardhani Mr. Fabiansjah Mr. Daffa Mr. Darman Mr. Budi Mr. Umar Mr. Supario Mr. Hermawan Mr. Romi Mr. Darwin Mr. Bandrio Andrey Lain-lain (dibawah 400 juta)
Jumlah
4.646.573.526
76.176.940.399
Total
21. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
21. UNEARNED REVENUE
Akun ini merupakan pendapatan diterima di muka Perusahaan atas sewa bangunan yang diperoleh dari PT Indokemika Jayatama.
This account represents the Company’s unearned income of rent building from PT Indokemika Jayatama.
Perjanjian sewa bangunan tersebut tertuang dalam surat perjanjian sewa menyewa antara Perusahaan dengan PT Indokemika Jayatama tanggal 1 Juni 2012, harga sewa bangunan tersebut sebesar Rp 660.000.000 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dari 1 Juli 2012 sampai dengan 30 Juni 2014 dan tidak diperpajangan lagi. Saldo pendapatan diterima di muka per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Nihil dan Rp 148.500.000.
The lease agreement above written on lease agreement between the Company and PT Indokemika Jayatama dated June 1, 2012, the rent of the building is IDR 660,000,000 within 2 (two) years July 1, 2012 until June 30, 2014 and are not renewed. The balance of unearned revenue as of December 31, 2014 and 2013 amounted to IDR Nil and IDR 148,500,000, respectively. 64
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22. UTANG LAIN-LAIN
22. OTHER PAYABLES
Akun ini terdiri dari jaminan pelanggan dan utang kepada perusahaan angkutan atas biaya pengangkutan barang dagangan sampai ke tempat pembeli dan biaya tidak langsung lainnya seperti yang berhubungan dengan pembelian barang dagangan serta komisi penjualan dengan rincian sebagai berikut:
This account consists of customer guarantee and payables to transport companies for the cost of transporting merchandise to the customers location and other indirect cost such as those related to purchase of merchandise sales and commissions with details as follows:
2014 Pihak ketiga Perusahaan Petrus PT Surya Makmur Agung Lestari CV Citra Abadi PT Unitama Pusaka Sempurna PT Kincir Bintang Anugerah PT Cahaya Makmur Agung Mandiri Anton Wijaya CV Agung Jaya PT Trias Niagatama Sejahtera PT Sinar Bahagia Mekar PT Sinar Bahagia Megah Lain-lain (masing-masing < Rp 1 milyar)
Entitas Anak Jumlah
2013
20.000.000.000 8.000.000.000 2.000.000.000 1.446.163.301 1.244.000.000 1.000.000.000 7.027.087.408
7.164.975.227
40.717.250.709
36.773.999.015
4.043.229.250
2.705.246.283
Subsidiary
44.760.479.959
39.479.245.298
Total
23. UTANG JANGKA PANJANG
Dikurangi : Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
Others (each
23. LONG-TERM PAYABLE
2014 Utang bank: PT Bank Victoria Syariah
8.000.000.000 2.000.000.000 2.338.177.598 1.218.900.000 10.000.000.000 2.726.177.648 1.315.685.555 1.008.645.930 1.001.437.057
Third parties Company Petrus PT Surya Makmur Agung Lestari CV Citra Abadi PT Unitama Pusaka Sempurna PT Kincir Bintang Anugerah PT Cahaya Makmur Agung Mandiri Anton Wijaya CV Agung Jaya PT Trias Niagatama Sejahtera PT Sinar Bahagia Mekar PT Sinar Bahagia Megah
2013
4.999.999.997
Bank loan: PT Bank Victoria Syariah
20.750.000.000
Less : 4.999.999.997
15.750.000.003
Current portion of long term payable
-
4.999.999.997
Non - current portion of long term payable
Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun PT Bank Victoria Syariah
PT Bank Victoria Syariah
Pada tanggal 28 Februari 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan modal kerja tetap langsung dari PT Bank Victoria Syariah dengan plafon sebesar Rp 25.000.000.000 yang akan digunakan untuk pembiayaan pembelian barang dagangan berupa bahanbahan kimia.
On February 28, 2012, the Company received fixed working capital financing facility from PT Bank Victoria Syariah with maximum of IDR 25,000,000,000 which will be used to finance the purchasing of chemical material.
65
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. UTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)
23. LONG-TERM PAYABLE (Continued)
PT Bank Victoria Syariah (Lanjutan)
PT Bank Victoria Syariah (Continued)
Fasilitas pembiayaan ini dikenakan bunga sebesar 12% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Maret 2015.
This financing facility bears interest at 12% per annum and will be due on March 2, 2015.
Berdasarkan addendum tanggal 28 Maret 2012 mengenai perubahan jaminan, fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut:
Based on Addendum dated March 28, 2012 regarding changing in guarantee, this financing facility guaranteed with the following Company’s assets:
a.
Tanah dan bangunan dengan SHGB No. 85/Randugarut beserta mesin dan perlengkapan diatasnya yang berlokasi di Semarang.
a.
Land and building with SHGB No. 85/Randugarut with machine and equipment above it which located at Semarang.
b.
Tanah dan bangunan dengan SHGB No. 653/Greges yang berlokasi di Surabaya.
b.
Land and building with SHGB No.653/Greges which located at Surabaya.
c.
Piutang usaha senilai Rp 35.000.000.000.
c.
Trade Receivables amounted to IDR 35,000,000,000.
Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan telah melakukan pembayaran untuk fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp 15.750.000.003 dan Rp 1.500.000.003
In 2013 and 2012, the Company already paid for the above facility amounted to IDR 15,750,000,003 and IDR 1,500,000,000, repectively.
24. LIABILITAS LAIN-LAIN JANGKA PANJANG
24. OTHER LONG-TERM LIABILITIES
2014
2013
Liabilitas restorasi Lain-lain
-
891.905.697 2.087.488
Site restoration obligation Other
Jumlah
-
893.993.185
Total
25. MODAL SAHAM
25. CAPITAL STOCK Company’s composition of shareholders on December 31, 2014 is as follows :
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ shares Total issued and fully paid Credit Suisse Singapore * UBS AG Singapore PT Artha Era Primayasa Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan saham dibawah 5%) 1b Jumlah
Persentase kepemilikan/ Percentage ownership
Jumlah/ Total
823.199.832 121.700.000 70.000.000
71,01% 10,50% 6,04%
411.599.916.000 60.850.000.000 35.000.000.000
144.300.192
12,45%
72.150.096.000
Credit Suisse Singapore * UBS AG Singapore PT Artha Era Primayasa Public (each with ownership share below 5%) 1b
1.159.200.024
100,00%
579.600.012.000
Total
66
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. MODAL SAHAM (Lanjutan)
25. CAPITAL STOCK (Continued) Company’s composition of shareholders on December 31, 2013 is as follows :
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
disetor penuh/ shares Total issued and fully paid Credit Suisse Singapore * PT Brent Ventura PT Artha Era Primayasa Richard Rachmadi Wiriahardja (Komisaris Utama) Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan saham dibawah 5%) 1b Jumlah
kepemilikan/ Percentage ownership
823.199.832 121.700.000 70.000.000
71,01% 10,50% 6,04%
411.599.916.000 60.850.000.000 35.000.000.000
4.305.000
0,37%
2.152.500.000
139.995.168
12,08%
69.997.584.000
Credit Suisse Singapore * PT Brent Ventura PT Artha Era Primayasa Richard Rachmadi Wiriahardja (President Commisioners) Public (each with ownership share below 5%) 1b
1.159.200.000
100,00%
579.600.000.000
Total
٭Terdiri dari sub account - Elijah Subsidiaries Limited sejumlah 423.199.832 saham dan Chance Stand Finance Ltd sejumlah 400.000.000 saham.
٭Consists of sub accounts - Elijah Subsidiaries Limited number of shares 423,199,832 and Chance Stand Finance Ltd number of shares 400,000,000.
26. TAMBAHAN MODAL DISETOR
26. ADDITION PAID IN CAPITAL
2014 Biaya emisi saham
27. SALDO LABA PENGGUNAANNYA
2013
(11.389.551.711)
TELAH
Jumlah/ Total
DITENTUKAN
(11.389.551.711)
Issuance cost of shares
27. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan masing-masing pada tahun 2000, 2001, 2002, dan 2004, Perusahaan mengalokasikan laba bersih tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002 untuk pembentukan cadangan umum. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo cadangan tersebut adalah sebesar Rp 1.750.000.000. Pencadangan ini dibentuk sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 yang kemudian diubah dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Based on annual general meeting of shareholders held respectively in years 2000, 2001, 2002, 2004, the Company allocates net profit in 1999, 2000, 2001, and 2002 for the establishment of general reserves. On December 31, 2014 and 2013, these reserves balances amounted to IDR 1,750,000,000. Allocation is formed in accordance with Law No. 1 / 1995 which is then converted by Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company.
67
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
28. NON CONTROLLING EXPENSES
Rincian total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:
The details of total equity attributable to noncontrolling interests of consolidated Subsidiaries are as follows:
2014
2013
PT Bintang Raya Anugerah Lestari PT Retco Prima Energi
625.000.000 364.049
625.000.000 364.570
PT Bintang Raya Anugerah Lestari PT Retco Prima Energi
Jumlah
625.364.049
625.364.570
Total
29. PENDAPATAN
29. REVENUE
2014 Produk : Caustic Soda Liquid Poly Vinyl Chloride Hydrochloric Acid Caustic Soda Flake Beras Sodium Hypochlorite Besi beton Sulfuric Acid Potongan penjualan
Entitas Anak: Pemulihan biaya Jumlah
2013
1.145.324.435.125 935.875.977.825 47.883.495.390 36.055.002.775 11.185.539.750 13.421.126.750 818.981.960 (1.379.232.106)
2.294.113.412.254
2.189.185.327.469
4.885.387.975
3.467.622.404
Subsidiary: Cost recovery
2.298.998.800.229
2.192.652.949.873
Total
30. BEBAN POKOK PENJUALAN
30. COST OF GOODS SOLD
2014 Perusahaan: Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir (Catatan 8)
Entitas Anak: Pengeluaran yang terpulihkan Beban penyusutan (Catatan 13) Pengeluaran yang dapat di pulihkan pada periode berikutnya Jumlah beban pokok penjualan
Product : Caustic Soda Liquid Poly Vinyl Chloride Hydrochloric Acid Caustic Soda Flake Rice Sodium Hypochlorite Iron Rods Sulfuric Acid Sales discount
1.281.347.010.434 887.276.195.173 38.193.190.100 34.573.898.495 33.820.166.500 14.751.030.000 4.473.004.164 1.171.855.140 (1.492.937.752)
2013 Company: Beginning inventory Purchase Ending inventory (Note 8)
2.171.248.545.700 (24.000.000)
272.642.125 2.098.300.217.826 -
2.171.224.545.700
2.098.572.859.951
3.251.882.075 -
4.703.079.209 376.882.905
-
(5.329.319.923)
Subsidiaries: Recovered expenditures Depreciation expenses (Note 13) Recoverable expenditures to be carried forward
2.174.476.427.775
2.098.323.502.142
Total cost of goods sold
68
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. BEBAN USAHA
31. OPERATING EXPENSES
2014
2013
Beban Penjualan Ongkos angkut Komisi penjualan Gaji dan tunjangan Beban penyusutan (Catatan 13) Lain-lain
78.418.684.455 8.430.783.069 3.969.507.372 619.737.820 3.343.711.740
76.462.002.061 4.021.076.761 3.032.160.609 613.674.507 1.555.769.574
Selling Expenses Freight Sales commission Salary and benefits Depreciation expenses (Note 13) Others
Jumlah beban penjualan
94.782.424.456
85.684.683.512
Total selling expenses
6.445.633.600 3.692.532.610 1.187.128.340
51.902.595 4.076.526.826 1.043.450.900
(932.639.000) 387.296.551 163.069.832
654.641.000 475.010.479 244.140.797
6.670.229.813
1.226.965.853
17.613.251.746
7.772.638.450
Total general and administration expenses
112.395.676.202
93.457.321.962
Total
Beban Umum dan Administrasi Beban pajak dan perijinan Gaji dan tunjangan Sewa kantor Penyisihan (pemulihan) cadangan imbalan kerja (Catatan 34) Biaya profesional Beban penyusutan (Catatan 13) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 150 juta) Jumlah beban umum dan administrasi Jumlah 32. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka
32. TAXATION a. Prepaid tax
2014 Perusahaan Tagihan PPN Restitusi Pajak Pertambahan Nilai
2013
20.147.915.676 43.177.433.095
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 23 Jumlah
General and Administrative Expenses Tax Expenses Salary and benefits Rent office Provision (recovery) for employee benefit (Note 35) Professional fee Depreciation (Note 13) Others (each below Rp 150 million)
2.000.000 63.327.348.771
Perusahaan mengajukan restitusi PPN sebesar Rp 62.124.732.950. Berdasarkan penelahaan dari manajemen proses restitusi PPN akan selesai pada tanggal 27 Februari 2014 untuk masa Desember 2012 sebesar Rp 26.959.001.740 dan 29 Oktober 2014 untuk masa April sampai dengan Juli 2013 sebesar Rp 25.192.268.092 dan 30 Desember 2014 untuk masa September 2013 sebesar Rp 9.973.463.118
Company 62.124.732.950 Claim for Refund VAT- Out restitution Value Added Tax 8.051.449.678 4.330.171 70.180.512.799
Subsidiary Income Tax Article 23 Total
The Company is claiming for VAT-Out restitution amounted to IDR 62,124,732,950. Based on management review, the restitution process will be finished by February 27, 2014 for VAT period of December 2012 amounted to IDR 26,959,001,740 and October 29, 2014 for the period from April to July 2013 amounted to IDR 25,192,268,092 and December 30, 2014 for the period of September 2013 amounted to IDR 9,973,463,118. On February 20, 2014, the Company has received Overpayment Assessment Letter’s (SKPLB) of Value Added Tax (VAT) for tax period December 2012 amounted to IDR 26,959,001,740. On August 13, 2014 and October 23, 2014, the Company has received Overpayment Assessment Letter’s (SKPLB) of Value Added Tax (VAT) for tax period April and Juli 2013 amounted to IDR 23,423,029,485.
Pada tanggal 20 Pebruari 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa Desember 2012 adalah sebesar Rp 26.959.001.740. Pada tanggal 13 Agustus 2014 dan 23 Oktober 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa April dan Juli 2013 adalah sebesar Rp 23.423.029.485. 69
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) b.
32. TAXATION (Continued)
Utang Pajak
b.
2014
c.
Tax Payable
2013
Pajak Penghasilan : Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 ayat 2 Pasal 29 (Catatan 32c) Pajak Pertambahan Nilai
42.313.902 116.062.097 9.824.322 22.860.628 -
188.898.477 602.408.309 24.492.051 22.856.170 2.900.091.472
Income Tax : Article 21 Article 23 Article 4 (2) Article 29 (Note 32c) Value Added Tax
Jumlah
191.060.949
3.738.746.479
Total
Pajak Penghasilan
c.
Rekonsiliasi antara rugi konsolidasian komersial sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
A reconciliation between consolidated loss before provision for taxes of commercial income and the estimated taxable income for the year ended December 31, 2014 and 2013 is as follows:
2014 Rugi Perusahan dan Entitas Anak sebelum pajak penghasilan Hak minoritas Rugi Perusahaan sebelum pajak penghasilan Dikurangi porsi Perusahaan atas laba Entitas Anak dan Perusahaan Asosiasi Rugi Perusahaan sebelum pajak penghasilan berdasarkan metode biaya pada investasi Beda tetap: Pendapatan sewa yang telah dikenakan pajak final Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Pajak penghasilan pasal 21 Biaya gaji dan tunjangan Pajak, iuran dan perijinan Biaya pengobatan Biaya representasi Jumlah
Income Tax
2013 Company and Subsidiaries loss before Income tax Minority interest
(162.488.409.068) 521
(27.900.026.897) (91.580)
(162.488.408.547)
(27.900.118.477)
149.509.775.430
2.862.157.113
Company’s loss before income tax Less Company’s share on income of Subsidiaries and Associate Company
(25.037.961.364)
Company’s loss before income tax at cost method accounting of investment
(12.978.633.117)
(3.707.723.674)
(3.314.030.573)
(91.151.862) 638.047.501 318.791.619 1.150.330.260 147.228.542 179.868.693
(85.248.418) 675.430.400 316.376.195 120.092.872 196.272.488
Permanent differences: Rent income already subjected to final income tax Interest income already subjected to final income tax Income tax article 21 Salaries and allowances expense Tax, permit and license Medical expenses Representasi expenses
(1.364.608.921)
(2.091.107.036)
Total
70
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) c.
32. TAXATION (Continued)
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
c.
2014
Income Tax (Continued)
2013
Beda temporer: Amortisasi goodwill Beban imbalan kerja karyawan Penyusutan
15.689.459.634 (932.639.000) 174.773.544
27.213.029.266 654.641.000 255.217.160
Timing differences : Amortization goodwill Employee benefit expense Depreciation
Jumlah
14.931.594.178
28.122.887.426
Total
Laba fiskal akhir tahun - Pembulatan
588.352.140
993.819.026
Taxable income - Rounded
Penghasilan kena pajak
588.352.000
993.819.000
Taxable income
Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Beban pajak penghasilan sesuai tarif pajak yang berlaku 2014 : 25% X Rp 588.353.000 2013 : 25% X Rp 993.819.000
147.088.000 -
248.454.750
Taxable income for the current year and estimated corporate income tax payable is as follows: Income tax based on the applicable tax rate 25% X IDR 588,353,000: 2014 25% X IDR 993,819,000: 2013
Beban pajak penghasilan
147.088.000
248.454.750
Corporate income tax expense
Pajak dibayar di muka
(124.227.372)
(225.598.580)
Utang pajak penghasilan (Catatan 32b)
22.860.628
Prepaid tax
22.856.170 Corporate income tax payable (Note 32b)
Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut: 2014
The details of the deferred tax benefit (expense) are as follows: 2013
Perubahan dalam liabilitas imbalan kerja karyawan Penyusutan
(233.159.750) 43.693.386
163.660.250 63.804.290
Change in employee benefit liability Depreciation
Jumlah
(189.466.364)
227.464.540
Total
71
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) c.
32. TAXATION (Continued)
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
c. Income Tax (Continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, dengan jumlah manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between corporate income tax expense calculated at the applicable tax rate from income (loss) before corporate income tax benefit (expense) and corporate income tax benefit (expense) as shown in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2014 and 2013, is as follows:
2014 Rugi Perusahaan dan Entitas Anak sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan pada tarif pajak yang berlaku Pengaruh hak minoritas yang tidak diakui Pengaruh pajak atas porsi terhadap rugi Entitas Anak Pengaruh pajak atas beda tetap yang tidak diakui Pengaruh pajak atas beda temporer tidak diakui Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
2013 Company and Subsidiaries loss before income tax Corporate income tax at applicable tax rate
(162.488.409.068)
(27.900.026.897)
(40.622.102.303)
(6.975.006.731)
130
(22.895)
37.377.443.858
715.539.278
(341.152.230)
(522.776.759)
3.922.364.909
6.803.257.317
Tax effect on permanent differences Tax effect on unrecognized temporary differences
336.554.364
20.990.210
Income Tax Benefit (Expenses)
Unrecognized of minority effect Tax effect on share on loss of Subsidiaries
Aset pajak tangguhan - bersih :
2013 Perusahaan: Liabilitas estimasi atas imbalan kerja
1.105.821.000
Penyusutan aset tetap
167.558.386
Sub-jumlah Entitas Anak-BRK: Cadangan penyisihan keusangan persediaan Selisih penjabaran mata uang asing Jumlah
1.273.379.386
455.534.034
Deferred tax assets - net : Penyesuaian atas pelepasan TAC - Pertamina/ Adjustment to disposal of TAC - Pertamina
Dibebankan pada laporan laba rugi/ Charged to statement of income
2014
(233.159.750)
-
872.661.250
43.693.386
-
211.251.772
Company : Estimated employee benefit liability Depreciation of property and equipment
(189.466.364)
-
1.083.913.022
Sub-total
-
Subsidiary-BRK : Allowance for obsolescence of inventories
(136.165.124)
-
Translation diffrent
(591.699.158)
1.083.913.022
Total
-
(455.534.034)
136.165.124
-
1.865.078.544
(189.466.364)
72
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) c.
32. TAXATION (Continued)
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
c. Income Tax (Continued)
Aset pajak tangguhan - bersih (Lanjutan):
2012
Deferred tax assets - net (Continued) : Dibebankan pada pendapatan komprehensif lainnya/ Charged to other comprehensive income
Dibebankan pada laporan laba rugi/ Charged to statement of income
2013
Perusahaan: Liabilitas estimasi atas imbalan kerja
942.160.750
163.660.250
-
1.105.821.000
Penyusutan aset tetap
103.754.096
63.804.290
-
167.558.386
Sub-jumlah Entitas Anak-BRK: Cadangan penyisihan keusangan persediaan Selisih penjabaran mata uang asing Jumlah
1.045.914.846
227.464.540
455.534.034
Sub-total
455.534.034
122.281.628
136.165.124
Translation diffrent
122.281.628
1.865.078.544
Total
-
13.883.496
-
1.515.332.376
227.464.540
33. LOSS PER SHARE
2014
Rugi bersih per saham
1.273.379.386
Subsidiary-BRK : Allowance for obsolescence of inventories
-
33. RUGI PER SAHAM
Rugi bersih Jumlah rata-rata tertimbang dari saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan
-
Company : Estimated employee benefit liability Depreciation of property and equipment
2013
(162.824.962.911)
1.159.200.000
(27.921.108.687)
1.159.200.000
(140,46)
73
(24,09)
Net loss The number of weighted average shares outstanding during the year Net loss per share
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA
34. ESTIMATED BENEFITS
LIABILITIES
FOR
EMPLOYEE
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti kepada karyawan sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
The Company provide defined post-employment benefits to its employees in accordance with its policy.
Perusahaan menggunakan jasa PT Sentra Jasa Aktuaria di 2014 dan 2013, aktuaris independen, untuk menghitung liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No.13/2003 dan Peraturan Perusahaan.
The Company engaged PT Sentra Jasa Aktuaria in 2014 and 2013, an independent actuary, to calculate the employee benefits obligation in accordance with Labor Law No. 13/2003 and the Company’s Regulation.
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan oleh aktuaris dalam masing-masing laporannya adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used by the actuaries in their reports are as follows:
2014 Tingkat diskonto Kenaikan tingkat gaji masa datang Umur pensiun
2013
8,1% 8% 56 tahun/years old
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Jumlah beban imbalan kerja
Discount rate Future salary increase Pensiun age
The amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:
2014 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi keuntungan aktuaria Transfer in-out Pengaruh dari setiap pengurangan
8,8% 8% 56 tahun/years old
2013
345.626.000 421.747.000 148.649.000 (163.864.000) (1.653.240.000)
410.768.000 278.146.000 (9.789.000) 21.163.000 -
Current services cost Interest cost Amortization of actuarial gain Transfer in-out Effect of any curtailment or settlement
(901.082.000)
700.288.000
Total employee benefit expense
Jumlah liabilitas imbalan pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian ditentukan sebagai berikut:
The pension benefit obligations recognized in the consolidated statements of financial position are determined as follows:
2014
2013
Nilai kini liabilitas Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui
3.662.728.000
4.792.589.000
Present value obligations
(172.083.000)
(369.305.000)
Saldo akhir
3.490.645.000
4.423.284.000
Unrecognized actuarial gain (loss) Ending balance
Mutasi akun liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
Mutation of estimated employee benefit liability is as follows:
2014
2013
Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan Imbalan kerja yang dibayarkan
4.423.284.000 (901.082.000) (31.557.000)
3.768.643.000 700.288.000 (45.647.000)
Beginning balance Employee benefit expense Benefit paid
Saldo akhir
3.490.645.000
4.423.284.000
Ending balance
74
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko kredit, risiko mata uang, risiko harga komoditas dan risiko likuiditas
The Company and Subsidiaries is exposed to credit risk, currency risk, commodity price risk and liquidity risk.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perusahaan. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha atas penjualan bahan-bahan kimia dan lainnya kepada pelanggan.
Credit risk is the risk of suffering financial loss should any of the Company’s customers fail to fulfil their contractual obligations to the Company. Credit risk arises mainly from trade receivables from trading of chemicals and others to customer.
Perusahaan hanya menjual kepada pelanggan yang sudah mempunyai track record yang bagus dan sudah melalui prosedur verifikasi kredit sebelum diberikan jangka waktu pembayaran secara kredit. Jika pembayaran tidak bagus maka Perusahaan tidak akan memasok barang lagi. Hal ini akan mengurangi risiko kredit yang ada.
The Company only sells the product to the customer who already have good track record and have passed all the verification credit procedures before the bail of payment in credit is given. If the payment not running smoothly, the Company will not supply the product anymore. These things will reduce the risk of an existing credit.
Risiko mata uang
Currency risk
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena transaksi dilakukan dalam mata uang asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.
The Company’s reporting currency is in Rupiah. The Company faces foreign exchange risk as its transaction denominated in foreign currency (mainly the US Dollars) or its price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies. Currently, the Company does not have a formal hedging policy for foreign currency exposures.
Namun, harga produk utama Perusahaan akan berfluktuasi sesuai dengan harga yang diperdagangkan di pasar internasional yang didenominasi dalam Dolar AS. Keterkaitan dalam fluktuasi harga secara alamiah tersebut dipandang dapat mengurangi risiko mata uang Perusahaan.
However, the Company’s main products prices would fluctuate in prices depending on the prices traded in international markets denominated in US Dollars. Such correlation in price fluctuations naturally minimizes the Company’s foreign currency exposures.
Risiko harga komoditas
Commodity price risk
Perusahaan dan Entitas Anak terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan minyak bumi, di mana marjin laba atas penjualan minyak bumi tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.
The Company and Subsidiaries are exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policy, level of demand and supply in the market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from the sales of oil where the profit margin from the sales of oil may be affected by an international market prices fluctuation.
Perusahaan akan meminimalkan risiko komoditas dengan melakukan penyesuaian terhadap harga jual barang kepada pelanggan yang dilakukan secara teratur sesuai dengan fluktuasi harga bahan mentah dan pasar global yang ada.
The Company will minimize comodity risk by making adjustments of the sale price to the customer regularly based on raw material fluctuation price and the existing global market.
75
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Perusahaan dan Entitas Anak mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima.
The Company and Subsidiaries manage its liquidity profile to finance its capital expenditures and to service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Perusahaan dan Entitas Anak secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual dan kesempatan melakukan penggalangan dana utang bank.
The Company and Subsidiaries regularly evaluate its projected and actual cash flow information and opportunities to bank loans.
36. INSTRUMEN KEUANGAN
36. FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut:
Financial instruments presented in the consolidated statement of financial position are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs:
Instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi
Financial instruments carried at fair value or amortized cost
Piutang pembiayaan konsumen disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa.
Consumer financing receivables are presented at cost or amortized using the SBE, and the discount rate used in reference to the loan rates current market for similar loans.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments with approximately at fair value
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nominal) piutang lancar lain-lain, utang lancar usaha dan lain-lain dan biaya masih harus dibayar, serta utang bank jangka pendek kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek.
Management has determined that the carrying value (based on nominal amount) in other current receivables, current liabilities and other payable and accrued expenses, as well as short-term bank debt of approximately at fair value as financial instruments the short term
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nominal) kas dan setara kas, piutang usaha dan nilai tercatat dari utang jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.
Management has determined that the carrying value (based on nominal amount) of cash and cash equivalents, accounts receivable and the carrying value of long-term debt with floating interest rate approximately equal to their fair value due to be reassessed regularly.
Klasifikasi instrumen keuangan
Classification of financial instruments
Tabel berikut menjabarkan perbandingan antara jumlah tercatat dan nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang dicatat di laporan keuangan konsolidasian:
The following table sets out a comparison of the carrying amounts and fair value of the Company and Subsidiaries’ financial instruments that are carried in the consolidated financial statements:
76
carring
value
of
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. KLASIFIKASI INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
36. CLASSIFICATION OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai tercatat / Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
31 Desember 2014 Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Liabilitas keuangan Utang jangka pendek Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Utang jangka panjang Kurang dari satu tahun
December 31, 2014 46.708.782.437 274.353.852.156 17.943.347.940
46.708.782.437 274.353.852.156 17.943.347.940
82.934.023.188 145.777.865.043 44.760.479.959 7.718.707.045
82.934.023.188 145.777.865.043 44.760.479.959 7.718.707.045
4.999.999.997
4.999.999.997
Nilai tercatat / Carrying value
Financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables third parties Other receivables Financial liabilities Short term loan Trade payables - third parties Other payable Accrued expenses Long term loan: Current portion
Nilai wajar/ Fair value
31 Desember 2013 Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Liabilitas keuangan Utang jangka pendek Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Utang jangka panjang Kurang dari satu tahun Lebih dari satu tahun 37. PENGELUARAN TECHNICAL CONTRAC (TAC)
December 31, 2013 5.196.102.122 293.742.910.283 556.584.569
5.196.102.122 293.742.910.283 556.584.569
195.452.028.757 26.473.245.529 39.479.245.298 13.340.423.024
195.452.028.757 26.473.245.529 39.479.245.298 13.340.423.024
15.750.000.003 4.999.999.997
15.750.000.003 4.999.999.997
ASSISTANT
Financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables third parties Other receivables
37. TECHNICAL ASSISTANT EXPENDITURES
“Pengeluaran TAC” merupakan biaya yang dapat dipulihkan atas biaya operasi sebagaimana diatur dalam bagian V (klausa 5.1.2 dari perjanjian kontrak TAC). TAC akan memperoleh penggantian atas seluruh biaya operasi, diluar hasil penjualan atau kerugian lainnya akibat tidak tercapainya jumlah bagi hasil minyak, maksimal 65% dari minyak mentah yang diproduksi per tahun dan tidak digunakan dalam operasi. Jika selama tahun berjalan jumlah biaya operasi melebihi 65% dari jumlah minyak mentah yang diproduksi dan disimpan serta tidak digunakan dalam operasional perusahaan, maka kelebihan tersebut dapat dipulihkan pada tahun berikutnya.
Financial liabilities Short term loan Trade payables - third parties Other payable Accrued expenses Long term loan: Current portion Non current portion CONTRACT
(TAC)
“TAC Expenditures” represent the recoverable cost of all operating cost as defined in Section V (Clauses 5.1.2 of TAC contract agreement). TAC will recover all operating costs out of the sales proceeds or other dispositions of the required quantity of crude oil equal in value to such operating costs to a maximum of sixty five percent (65%) per annum of crude oil produced and saved hereunder and not used in petroleum operations. If in any calendar year, the operating costs exceed sixty five percent(65%) of the value of crude oil produced and saved hereunder and not used in petroleum operations, the unrecovered excess shall be recovered in succeeding years.
77
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
38. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING a.
b.
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
Pada tanggal 6 April 2009, Perusahaan dan PT Sulfindo Adiusaha ("SAU") menandatangani Perjanjian Distributor sebagai kelanjutan kerjasama yang telah dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada tanggal 5 Desember 2008.
a.
On April 6, 2009, the Company and PT Sulfindo Adiusaha (“SAU”) entered into a Distribution Agreement in continuation of the previous Memorandum of Agreement that was signed on December 5, 2008.
Dalam perjanjian distributor ini, Perusahaan ditunjuk oleh SAU sebagai distributor utama untuk melaksanakan pemasaran sebagian maupun seluruh produk kimia SAU seperti Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCl), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid dan Hydrogen Gas untuk lingkup wilayah Negara Republik Indonesia. Perjanjian Distributor tersebut berlaku untuk jangka waktu satu tahun sejak tanggal Perjanjian. Pada tanggal 6 April 2010 perjanjian distributor ini diperpanjang selama satu tahun.
In this distribution agreement, the Company is assigned by SAU as the main distributor to sell SAU chemical products which are Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCl), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid and Hydrogen Gas in the Indonesian region. The Distribution Agreement is valid for one year effective from the agreement date. On April 6, 2010 this distribution agreement has extended for one year.
Pada tanggal 6 Oktober 2010 Perusahaan dan SAU menandatangani addendum perjanjian distributor dimana jangka waktu perjanjian distributor tersebut diubah menjadi 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal addendum dan dapat diperpanjang kembali berdasarkan persetujuan para pihak.
On October 6, 2010 the Company and SAU signed an addendum of Distribution Agreement where the agreement was extended for 5(five) years from the addendum date and can be extended based on mutual agreement on both parties.
Pada tanggal 22 Mei 2000 terjadi penandatanganan kontrak kerja sama antara PT Pertamina dengan PT Binatek Reka Kruh (BRK) dalam hal eksplorasi dan eksploitasi gas dan minyak bumi yang berdasarkan Technical Assistance Contract. Kontrak berjangka waktu 20 tahun dimulai dari tanggal efektif. Dalam kontrak tersebut disebutkan Pertamina akan bertanggungjawab terhadap pengelolaan operasional dan kontraktor dalam hal ini BRK harus menanggung semua beban keuangan dan bantuan teknis terhadap operasi-operasi tersebut.
b.
On May 22, 2000 PT Pertamina entered an agreement with PT Binatek Reka Kruh (BRK) in exploration and explotation of natural gas and crude oil which based on Technical Assistance Contract (TAC). The term of this contract shall be twenty (20) years as from the effective date. On contract written that Pertamina will have and be responsible for the management of the operations and the Contractor in this case, BRK, shall provide all the financial and technical assistance for such operations.
Kontraktor akan menanggung semua biaya operasional yang terkait operasi-operasi tersebut dan memiliki kepentingan ekonomi dalam pengembangan deposit minyak di area (wilayah kontrak). Total keseluruhan area lebih kurang 258,1 km2 yang terletak di Kruh dan Kaya Pendopo, Sumatera Selatan.
Contractor shall carry the risk of operating costs required in carrying out operations and shall therefore have an economic interest in the development of the petroleum deposits in the contract area. The total of contract area approximately 258.1 square kilometers which placed on Kruh and Kaya area, Pendopo, South Sumatera.
Untuk eksplorasi minyak mentah Kontraktor akan memulihkan semua biaya operasional maksimum 65% per tahun dari seluruh produksi minyak mentah dan menyimpannya serta tidak menggunakannya untuk operasional eksplorasi minyak. Minyak mentah setelah dikurangi dengan biaya operasional tersebut akan diambil dan diterima oleh Pertamina sebesar 73,2143% dan kontraktor akan menerima 26,7857% sisanya.
For the exploration of crude oil, the Contractor will recover all the operating costs maximum 65% per annum from the total of crude oil production and save hereunder and not used in petroleum operations. Of the crude oil remaining after deducting operating costs, Pertamina shall be entitled to take and received 73.2143% and the Contractor shall be entitled to take and receive 26.7857% remaining.
78
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 38. PERJANJIAN (Lanjutan)
DAN
PERIKATAN
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (Continued)
Untuk eksplorasi gas alam, setiap gas alam yang dihasilkan diarea kontrak tidak digunakan untuk operasional eksplorasi minyak bumi. Kedua pihak sepakat bahwa semua pendapatan dan beban yang berasal dari pemrosesan, pemanfaatan dan penjualan gas bumi diperlakukan setara dengan yang disebutkan dalam dokumen mengenai operasi minyak dan disposisi minyak mentah kecuali, dari gas alam, atau fraksi propana dan butana yang di ekstrak dari gas alam.
For natural gas exploration, any natural gas produced from the contract area to the extent not used in petroleum operations. Both Pertamina and the Contractor agreed that all revenues and costs derived from such processing and utilization and sale of natural gas shall be treated on a basis equivalent to that provided for herein concerning petroleum operations and disposition of crude oil except, of the natural gas, or the propane and butane fractions extract from the natural gas.
Biaya operasional untuk minyak bumi dan gas alam akan dialokasikan pada gas alam dan minyak mentah berdasarkan nilai relatif produk yang dihasilkan pada tahun berjalan. Sisanya setelah dikurangi biaya operasional yang terkait dengan operasi gas alam, Pertamina akan mengambil 37,5% dan kontraktor akan menerima dan mengambil sebesar 62,5%. Jika setelah produksi awal pendapatan gas alam tidak memenuhi biaya pemulihan gas alam yang disebutkan diatas, kelebihan biaya akan ditutupi oleh pendapatan minyak mentah.
The operating cost for crude oil and natural gas is allocated to both natural gas and crude oil based on relative value of product which produced in current year. The remaining after the deduction of operating cost that associated with natural gas operation, Pertamina shall be entitled to take and received 37.5% and the Contractor shall be entitled to take and received 62.5%. If after the commencement of natural gas revenue can’t reach in recovering the cost of natural gas above, the excess of the cost will be recovered by crude oil revenue.
Pada tanggal 3 Juli 2014 sebagaimana diubah dengan perubahan tertanggal 7 Juli 2014, PT BRK telah menandatangani Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA) dengan PT Green World Nusantara (GWN) untuk mengalihkan Technical Assitance Contract (TAC) antara PT BRK dengan Pertamina, yang dilanjutkan dengan akta pengalihan tanggal 21 Nopember 2014.
On July 3, 2014 as amended by the change , dated July 7, 2014, PT BRK has signed a Conditional Sales and Purchase Agreement ( CSPA ) with PT Green World Nusantara ( GWN ) to divert the Technical Assistance Contract ( TAC ) between PT BRK with Pertamina , which is followed by the transfer deed dated November 21, 2014.
Untuk transaksi pengalihan TAC ini, BRK menerima USD 6.000.000 dari GWN dan telah mendapat ijin efektif dari Dirjen Migas dengan surat No. 13988/13/DJM.E/2014 tanggal 13 Nopember 2014 dan dari Pertamina dengan surat No. 1379/EP0000/2014-S1 tanggal 9 Desember 2014.
For the transfer of this TAC , BRK received $ 6,000,000 from GWN and have received effective permit from the Director General of Oil and Gas in its letter No. 13988/13 / DJM.E / 2014 dated November 13, 2014 and from Pertamina in its letter No. 1379 / EP0000 / 2014 - S1 dated December 9, 2014 .
Perhitungan rugi pelepasan TAC - Pertamina adalah sebagai berikut :
The calculation of loss release TAC - Pertamina disposal is as follows :
Harga Jual (USD 6.000.000) Nilai Buku Rugi pelepasan aset
Rp 69.546.000.000 (Rp 213.174.458.675)
Sales Price (USD 6,000,000) Book Value
Rp 143.628.458.675
Loss on disposal of assets
Atas transaksi tersebut telah dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat No. 088/DIR-BMSR/XII/14 tanggal 12 Desember 2014. c.
AND
Over the transaction has been reported to Otoritas Jasa Keuangan (OJK) with a letter No. 088/DIR-BMSR/XII/14 on December 12, 2014.
Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Prima Solusindo Sejahtera, di mana PT Prima Solusindo Sejahtera menunjuk Perusahaan sebagai agen penjualan besi beton.
c.
79
On March 1, 2013, the Company entered into an agreement with PT Prima Solusindo Sejahtera, where PT Prima Solusindo Sejahtera appointed Company as a sales agent for iron rods.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
39. INFORMASI SEGMEN 2014
39. SEGMENT INFORMATION
Produk Kimia & Beras/ Chemical Goods & Rice
Bagian atas Penjualan Minyak/ Share on Sale of Oil
2014 Investasi/ Investment
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Jumlah Aset
401.302.037.729
48.896.505.973
16.511.766.870
-
466.710.310.572
Total Assets
Jumlah Liabilitas
271.812.232.736
150.449.081.862
1.372.831.090
-
423.634.145.688
Total Liabilities
2.289.640.408.090
4.885.387.975
-
-
2.294.525.796.065
Revenue
19.562.687.109
(7.355.982.538)
(80.008.319)
-
12.126.696.252
(182.051.095.656)
(142.073.785.094)
-
149.509.775.430
(174.615.105.320)
Pendapatan
(336.554.364)
-
-
-
(336.554.364)
Income (loss) from operation Other income (charges) - net Income tax expense - net
Laba (rugi) bersih sebelum hak minoritas Hak minoritas
(162.824.962.911) -
(149.429.767.632) 521
(80.008.319) -
149.509.775.430 -
(162.824.963.432) 521
Income (loss) before minority interest Minority interest
Laba (rugi) bersih
(162.824.962.911)
(149.429.767.111)
(80.008.319)
149.509.775.430
(162.824.962.911)
Net income (loss)
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Laba (rugi) usaha Pendapatan (beban) lain-lain - bersih Beban pajak penghasilan - bersih
2013
Produk Kimia & Beras/ Chemical Goods & Rice
Bagian atas Penjualan Minyak/ Share on Sale of Oil
2013 Investasi/ Investment
Jumlah Aset
640.069.907.624
203.430.966.997
53.327.800.293
(185.943.415.179)
710.885.259.735
Total Assets
Jumlah Liabilitas
311.548.759.025
208.851.435.543
1.266.654.725
(140.790.442.622)
380.876.406.671
Total Liabilities
2.189.185.327.469
3.467.622.404
-
-
2.192.652.949.873
Revenue
(2.383.125.270)
3.331.281.285
(76.030.246)
-
872.125.769
(25.516.993.207)
(6.117.316.572)
-
2.862.157.113
(28.772.152.666)
Pendapatan
(20.990.210)
-
-
-
(20.990.210)
Income (loss) from operation Other income (charges) - net Income tax expense - net
Laba (rugi) bersih sebelum hak minoritas Hak minoritas
(27.921.108.687) -
(2.786.035.287) (91.580)
(76.030.246) -
2.862.157.113 -
(27.921.017.107) (91.580)
Income (loss) before minority interest Minority interest
Rugi bersih
(27.921.108.687)
(2.786.126.867)
(76.030.246)
2.862.157.113
(27.921.108.687)
Loss
Laba (rugi) usaha Pendapatan (beban) lain-lain - bersih Beban pajak penghasilan - bersih
80
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
40. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
40. ASSETS AND CURRENCY
Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing serta konversinya ke dalam mata uang rupiah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
873.438 7.314.920
Jumlah aset Liabilitas Utang usaha Pihak ketiga
FOREIGN
2013 Mata uang asing AS$/ Ekuivalent Rupiah/ Original currency US$ IDR Equivalent
10.865.568.720
121.249
1.477.900.919
90.997.608.905
9.650.736
117.632.825.858
Assets Cash and cash equivalent Trade receivablesthird parties
119.110.726.777
Total assets
22.255.293.207
Liabilities Trade payableThird parties
101.863.177.625
5.444.160
IN
The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currency and their rupiah equivalents at consolidated statement of financial position date are as follows:
2014 Mata uang asing AS$/ Ekuivalent Rupiah/ Original currency US$ IDR Equivalent Aset Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga
LIABILITIES
67.725.345.270
1.825.851
Jumlah liabilitas
67.725.345.270
22.255.293.207
Total liabilites
Aset bersih
34.137.832.355
96.855.433.570
Assets - Net
41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
41. SUBSEQUENT EVENT
Pada tanggal 31 Januari 2015, Perusahaan telah melakukan penyertaan saham pada PT Sumber Global Energy, sebuah Perusahaan dengan bidang usaha perdagangan batubara, dengan perincian sebagai berikut : Jumlah saham Nilai per lembar saham Jumlah
On January 31, 2015, the Company has made the investment in PT Sumber Global Energy, a Company with coal trading business, with the following details :
7.500 1.000.000
Total shares Value per share
Rp 7.500.000.000
Total
Atas transaksi tersebut telah dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat No. 006/DIR-BMSR/I/15 tanggal 3 Pebuari 2015. 42. PENYELESAIAN KONSOLIDASIAN
LAPORAN
Over the transaction has been reported to Otoritas Jasa Keuangan (OJK) with a letter No. 006 /DIR-BMS /I/15 on Febuary 3, 2015
KEUANGAN
42. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2015.
CONSOLIDATED
The management of the Company and Subsidiaries are responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 25, 2015.
81
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Senayan City-Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270
l 69 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014