Annual Report 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Daftar Isi l Contents Sekilas BMSR l BMSR in Brief Visi & Misi l Vision & Mission Profil BMSR l BMSR Profile Ikhtisar Keuangan 2013 l Financial Highlights 2013 Kronologi Pencatatan Saham l Share Listing Chronology Informasi Harga Saham 2013 l Stock Highlights 2013 Peristiwa Penting 2013 l Event Highlights 2013 Laporan Dewan Komisaris l Board of Commissioner Report Laporan Dewan Direksi l Board of Director Report
2-‐7 8 8 9-‐10 11 11 13-‐16 17-‐19 20-‐22
Analisis dan Pembahasan Manajemen
24-‐27
Tinjauan Operasional l Operational Review Tinjauan Keuangan l Financial Review
28-‐35
Tata Kelola Perusahaan l Good Corporate Governance
36-‐51
Data Perseroan l Corporate Data Dewan Komisaris l Board of Commissioners Dewan Direksi l Board of Directors Struktur Organisasi l Organization Structure Struktur Perusahaan l Corporate Structure Profil Anak Perusahaan l Subsidiaries Sumber Daya Manusia l Human Resources Struktur Pemegang Saham l Shareholders Structure Alamat Perusahaan, Cabang, & Anak Perusahaan l Company Address, Branches, & Subsidiaries Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan l Responsibility for Annual Reporting Laporan Auditor Independen & Laporan Keuangan Konsolidasi l Independet Auditors’ Report & Consolidated Financial Statements
52-‐54 55-‐57 58 58 59-‐63 64-‐65 66 67-‐68 69-‐70 71
l
1
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Sekilas BMSR l BMSR in Brief PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 16 November 1 989 b erdasarkan Akta N otaris N yonya Siti P ertiwi H enny S hidki, S .H., N o. 2 40 y ang t elah diubah dengan Akta dari Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya. Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-‐ 4423.HT.01.01.TH.95 tanggal 17 April 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan N o. 4 209. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-‐LK) No. IX.J.1. tentang Pokok-‐ Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-‐AH.01.10-‐25241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-‐0121799.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008. Berdasarkan Akta
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (“the Company”) was established on November 16, 1989 based on Notarial Deed No. 240 of Mrs Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., which had been amended by Notarial Deed No. 246 dated May 31, 1991 by the same Notary regarding the change of name from PT Bintang Mahkota Semestaraya into PT Bintang Mitra Semestaraya. The Deed of Establishment and its amendments had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C2-‐4423. HT.01.01.TH.95 dated April 17, 1995 and had been published in the state gazette of the Republic of Indonesia dated September 19, 1997 No. 75, Supplement No. 4209 The Company's Articles of Association have been amended several times. In 2008, amendments included by Notarial Deed No. 10 of Fathiah Helmi, S.H., dated September 17, 2008 which, among other things, the increase of issued and paid-‐up capital of the Company and approval of changes in the Company's Articles of Association to conform with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (BAPEPAM-‐LK) No. IX.J.1. regarding the Company's Articles of Association Fundamentals for Public Offering of Equity Securities and Public Companies, which has obtained certificate of receipt of notice from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the Letter of Acceptance Notice of Amendment of Articles of Association No. AHU-‐AH.01.10-‐25241 dated December 15, 2008 and has been registered in the Company Code No. AHU-‐0121799.AH.01.09. in 2008 exactly on December 15, 2008. Based on Notarial
l
2
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Notaris tanggal 21 Juni 2013 No. 43 dari SP. Henny Singgih, SH pemegang saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-‐AH.01.10-‐38084 tanggal 11 September 2013. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1989. Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-‐ 2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999. Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-‐LK No. S-‐6516/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru yang melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-‐cuma. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500,
Deed No. 43 dated June 21, 2013 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors and has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No AHU-‐ AH.01.10-‐38084 dated September 11, 2013. The Company started its commercial operations in 1989. On December 6, 1999, the Company received Effective Statement Letter on Notice of Registration of Emissions Stock No. S-‐2449/PM/1999 from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) to hold an Initial Public Offering of 130,000,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share to the public, at offering price of IDR 500 per share. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on December 29, 1999. On September 17, 2008, the Company obtained Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM-‐LK No. S-‐6516/BL/2008 to conduct a Limited Public Offering I (PUT I) in respect of a rights issue with pre-‐emptive rights (HMETD) to shareholders by issuing 823,200,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share at the offering price of IDR 500 per share so that the whole amounted to IDR 411,600,000,000. Each holder of 20 old shares is entitled to 49 new shares attached with 7 Warrants Series I granted free by the Company. Warrants Series I are securities that entitle the holder to purchase new shares with nominal value IDR 500 per share at exercise price of IDR 500, which can be done during the execution year starting from
l
3
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
yang dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 20 Mei 2009 sampai dengan tanggal 20 November 2013. Sejak tanggal 20 November 2013 Waran Seri I tidak berlaku lagi dan tidak diperdagangkan lagi di Bursa Efek Indonesia. Sampai dengan akhir masa berlaku Waran Seri I yang melaksanakan haknya sebanyak 24 saham. Pada awal pendirian Perseroan merupakan perusahaan investasi yang melakukan penyertaan investasi pada Perusahaan properti real estat yang menangani perumahan sederhana dan proyek pemukiman kelas menengah atas, serta pada Perusahaan yang akan mengembangkan bangunan-‐bangunan k omersial. Pada tahun 1997 Perusahaan mengawali usahanya di bidang properti dengan menyertakan modalnya pada PT Laksayudha Abadi yang membangun Apartemen Brawijaya yang berlokasi di Blok P Kebayoran Baru, Jakarta. Pada tahun 1999 Perusahaan mengembangkan sayapnya dengan menyertakan investasi pada PT Sinar Kompas Utama yang mengembangkan proyek perumahan sederhana Kompas Indah di daerah Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Pada tahun yang sama Perusahaan juga menanamkan modalnya pada perusahaan publik PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RBMS), yang mengembangkan perumahan bagi golongan masyarakat menengah, Bintang Metropol di daerah Bekasi, Jawa Barat dan perumahan Mahkota Simprug yang berlokasi di Ciledug. Selanjutnya pada pertengahan tahun 1999, Perusahaan mengikutsertakan modalnya pada PT Alvita S unta d engan b idang u saha y ang s ama. Sejalan dengan usaha diversifikasi Perusahaan, pada kuartal ke 3 (tiga) tahun 2008 Perusahaan
May 20, 2009 until November 20, 2013. Since the date of 20 November 2013 Warrant Series I no longer valid and no longer traded on the Indonesia Stock Exchange. As of the end of the applicable Warrant Series I, there is a holder of Series I Warrants are exercised their rights as much as 24 shares. Initially, the Company was established and engaged in real estate construction with various business from modest to middle class housing estate, including construction of commercial building. In 1997, the Company started its real estate business through investment in PT Laksayuda Abadi in the construction of Brawijaya Apartment located in Blok P, Kebayoran Baru, Jakarta. In 1999, the Company invested in PT Sinar Kompas Utama developing modest real estate named Kompas Indah located in Tambun, Bekasi, Jawa Barat. In the same year, the Company also invested in PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS), a public company, developing a middle class real estate named Bintang Metropol in Bekasi, West Java and Mahkota Simprug in Ciledug. In mid 1999, the Company invested in PT Alvita Sunta which is also engaged in real estate business. Along with the Company business diversification, in the 3rd quarter of 2008, the Company divested
l
4
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
melakukan divestasi atas beberapa anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang bergerak di bidang properti yang diyakini memiliki prospek kurang menguntungkan yaitu PT Sinar Kompas Utama, PT Laksayudha Abadi dan PT A lvita S unta. Pada tanggal 5 Desember 2008 Perusahaan dipercaya oleh PT Sulfindo Adiusaha, salah satu produsen produk kimia terbesar di Indonesia, sebagai Distributor Utama untuk melakukan pemasaran dan penjualan produk-‐produk kimia yang dihasilkannya ke seluruh wilayah Republik Indonesia. Adapun produk-‐produk yang dipasarkan oleh Perusahaan adalah Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Poly Vinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCL), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid, dan Ethylene Dichloride (EDC). Kinerja Perusahaan selama menjadi distributor produk kimia telah menunjukkan hasil yang memuaskan, hal ini berkat kerja keras manajemen dan karyawan, dengan dukungan dan hubungan baik dengan pihak p rodusen d an p ara p elanggan. Pada pertengahan tahun 2009, Perusahaan juga melakukan diversifikasi usaha melalui akuisisi saham-‐saham perusahaan yang bergerak disektor perminyakan yaitu PT Retco Prima Energi dengan bidang pengoperasian di Blok Tanjung Miring Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 61,61 km²; PT Binatek Reka Kruh dengan bidang pengoperasian di Lapangan Minyak Kruh, Pendopo, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 258,10 km² ; PT Indama Putera Kayapratama yang berlokasi di Lapangan Minyak Kaya, Pendopo, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 78,71 km²; serta Bittlestone Capital Inc yang m emiliki i nvestasi d alam b entuk s aham p ada
several non-‐prospective subsidiaries and associate companies engaged in real estate business such as PT Sinar Kompas Utama, PT Laksayudha Abadi, and PT Alvita Sunta. On December 5, 2008, the Company entered into a Distribution Agreement with PT Sulfindo Adiusaha, one of the largest chemical producers in Indonesia, as Main Distributor to market and sell chemical products in Indonesia. The Products are Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Poly Vinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCL), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid, dan Ethylene Dichloride (EDC). The Company’s performance as Main Distributor has shown a remarkable result, reflecting the management and all employees effort supported by good relationship with the producer and customers. In the mid 2009, the Company made a major diversification by investing in oil companies such as PT Retco Prima Energi operating in Blok Tanjung Miring Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan with total area of 61.61 km², PT Binatek Reka Kruh, operating in Lapangan Minyak Kruh, Pendopo, Sumatera Selatan with total area of 258.10 km², PT Indama Putera Kayapratama located in Lapangan Minyak Kaya, Pendopo, Sumatera Selatan with total area of 78.71 km², and Bittlestone Capital Inc which investing in shares portofolio in oil and gas companies such as Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada), ESK Ltd (British Virgin Island), and Triton Petroleum Pte.
l
5
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi diantaranya Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada), ESK Ltd (British Virgin Island), dan Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore), yang memiliki proyek di Brunei, Syria, d an U kraine. Setelah melihat dan mempertimbangkan hasil kajian ulang dan evaluasi teknis “Subsurface Study of TAC Kaya” Tahun 2010 oleh PT LAPI-‐ITB terhadap lapangan minyak Kaya yang dimiliki oleh IPK, anak perusahaan, pada akhirnya Perusahaan dihadapkan pada fakta bahwa lapangan minyak Kaya sangat kompleks dan berisiko tinggi untuk dikembangkan dan dieksploitasi sehingga kurang menguntungkan untuk dikembangkan. Sebagai langkah strategis atas hasil kajian diatas, maka pada tanggal 16 Maret 2011 Perusahaan melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham dengan PT Bukit Apit Bumi Persada, pihak ketiga, untuk menjual seluruh saham IPK sejumlah 108.845 saham dengan nilai transaksi sebesar USD 1.050.000 dimana perjanjian ini telah dituangkan di dalam akta Jual Beli Saham No. 77 tanggal 16 Maret 2011 dari Notaris Suwarni Sukiman, S.H. Perusahaan telah melakukan keterbukaan informasi mengenai hal tersebut di atas melalui surat kabar yang berperedaran nasional pada tanggal 18 Maret 2011.
Ltd. (Singapore), with various projects in Brunei, Syria, a nd U kraine.
Pada tanggal 20 Juni 2011 anak Perusahaan telah melakukan penjualan 30% partisipasi kepemilikan pada TAC Pertamina –RPE kepada Goldwater TMT PTE LTD. Penjualan dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis sehingga Perusahaan akan fokus pada pengembangan PT Binatek Reka Kruh, anak perusahaan yang juga bergerak di bidang
On June 20, 2011 the subsidiary sold its 30% interest in TAC Pertamina – RPE to Goldwater TMT PTE LTD. The reason of the sale was based on business consideration. The Company will focus on developing PT Binatek Reka Kruh, the Company’s subsidiary which also engaged in exploration and production of oil and gas business.
After undergoing a thorough evaluation and considering the result of technical review and analysis on the “Subsurface Study of TAC Kaya” 2010 conducted by PT LAPI ITB with respect to Kaya oil field owned by IPK, the subsidiary, the Company is being faced to the facts that Kaya oil field is having complexity and high risk to be developed and exploited which is potentially becoming uneconomical and unprofitable. As the result, the Company made a strategic decision by signing the Sale and Purchase Agreement with PT Bukit Apit Persada, a third party, to sell the entire 108.845 shares of IPK with the transaction value amounted to USD 1,050,000, and the transaction has been recorded on the deed of sale and purchase shares No. 77 dated March 16, 2011 of Suwarni Sukiman, S.H., notary in Jakarta.Such sales has been publicly disclosed in the newspaper on March 18, 2011.
l
6
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
eksplorasi d an p roduksi m inyak d an g as b umi. Pada tanggal 2 Desember 2011, Perusahaan telah menjual seluruh investasi saham di PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (“RBMS”) sebanyak 62.663.875 saham atau 19,18 % kepemilikan dengan nilai transaksi Rp 5.514.421.000. Perusahaan mengalami rugi investasi yang telah terealisasi s ebesar R p 2 4.501.575.125. Di tahun 2011, Perusahaan melakukan pembelian kapal tongkang serta kantor dan tanah yang dijadikan sebagai kantor cabang di Bandung, Semarang dan Surabaya. Pembelian tersebut dilakukan untuk menunjang operasional Perusahaan dalam penjualan di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Total pembelian d imaksud m encapai R p 9 .433.684.000. Di tahun 2012, dalam rangka pengembangan usaha untuk menggarap pasar di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya, maka Perusahaan membeli tanah di Lampung seluas 6.205 m 2 d engan n ilai s ebesar R p 5 .751.500.000.
On December 2, 2011, the Company sold the entire 62.663.875 shares in PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (“RBMS”) or 19.18% ownership with the transaction value amounted to IDR 5,514,421,000. The Company incurred realized loss on investment amounted to IDR 24,501,575,125. In 2011, the Company has purchased tongkang boat and offices and land for in Bandung, Semarang and Surabaya where branches are located. The purchase was intented to support the operational and enhancing sales of the Company’s product in Jawa Barat, Jawa Tengah, and Jawa Timur. Total value of tug boat and branches amounted to IDR 9,433,684,000. In 2012, the Company acquired a 6,205 m2 land in Lampung at IDR 5,751,500,000 for future marketing expansion within South Sumatera area.
l
7
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Visi & Misi l Vision & Mission Visi Menjadi entitas yang unggul bersaing di pasar global dengan menciptakan hubungan bisnis jangka panjang dan kepercayaan dengan pelanggan dan principal serta didukung oleh jaringan usaha dan pemasaran yang luas melalui manajemen yang professional Misi • Berorientasi pada peningkatan nilai investasi bagi para pemegang saham • Berkomitmen dalam mengembangkan sumber daya manusia yang profesional dan memiliki integritas yang tinggi • Berkomitmen menerapkan prinsip-‐prinsip good corporate governance
Vision To become an excellent company in the global market by building long term relationship and trust with customers and principal, supported by broad business and marketing network through professional management. Mission • Enhancing shareholders investment value • Committed to develop professional and highly integrated human resources. • Committed to apply good corporate governance principles.
Profil BMSR l BMSR Profile Nama Perusahaan Alamat
Telpon Fax Bidang Usaha Pencatatan Saham Kode Saham Tanggal Pendirian Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Kantor Akuntan Publik
Biro Administrasi Efek
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Senayan City -‐ Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia 62-‐21-‐7278 1760 (Hunting) 62-‐21-‐7278 2152 & 7278 2164 Investasi pada anak Perusahaan & perdagangan Investment in Subsidiaries & Trading Bursa Efek Indonesia BMSR 16 Nopember 1989 Rp. 672.000.000.000,-‐ Rp. 579.000.000.000,-‐ Hendrawinata Eddy & Siddharta Ariobimo Sentral Lt. 3 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-‐2 Kav.5 Jakarta 12950 PT Sinartama Gunita Plaza BII, Tower III Lt. 12 Jl. M.H. Thamrin Kav. 22 Jakarta
Company Name Address
Phone Fax Line of Business Listing Ticker Code Establishment Capital Stock Shares Issued and Fully Paid Public Accountant
Shares Registrar
l
8
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Ikhtisar Keuangan 2013 l Financial Highlights 2013 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Usaha Laba Kotor Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih Laba (Rugi) Yang Dapat Diatribusikan Kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Saham Beredar (dlm ribuan lembar) Laba (Rugi) Bersih per Saham NERACA Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Total Kewajiban Ekuitas – Bersih RASIO KEUANGAN Laba (Rugi) Bersih/Total Aset Laba (Rugi) Bersih/Ekuitas Rasio Lancar Kewajiban / Aset Kewajiban / Ekuitas Laba (Rugi) Bersih / Pendapatan Usaha
Dalam jutaan Rupiah ǀ In million Rupiah 2010 2009 STATEMENT OF INCOME 1.278.555 1.213.838 Revenue 84.528 59.707 Gross Profit Income (loss) from 15.892 6.212 Operation (56.911) (19.729) Net Profit (Loss) Net Profit (Loss) attributable to : (56.911) (19.730) Owners of the Parent -‐ 1 Non-‐Controlling Interests Outstanding Shares 1.159.200 1.159.200 (in thousand sheet) (49,10) (17,02) Net Profit (Loss) per Share
2013 2.192.653 94.329 872 (27.921) (27.921) 1 1.159.200 (24,09)
2012 2.095.347 92.275 6.609 (29.168) (29.167) (1) 1.159.200 (25,16)
2011 1.622.696 128.862 53.141 (7.163) (7.164) 1 1.159.200 (6,18)
2013 445.272 265.613 710.885 370.559 10.317 380.876 330.009
2012 401.694 268.474 670.168 282.963 25.228 308.191 361.977
2011 394.563 270.852 665.416 289.617 5.096 294.713 370.703
2010 355.217 381.697 736.914 340.548 6.250 346.798 390.116
2009 310.384 470.288 780.672 283.917 8.449 292.367 488.305
BALANCE SHEET Current Assets Non-‐Current Assets Total Assets Current Liabilities Non-‐Current Liabilities Total Liabilities Net Equity
2013 (3,93)
2012 (4,35)
2011 (1,08)
2010 (7,72)
2009 (2,53)
RATIO Net Profit (Loss)/Assets
(8,46)
(8,06)
(1,93)
(14,59)
(4,04)
Net Profit (Loss)/Equity
120,16 53,58 115,41 (1,27)
141,96
136,24
104,31
109,32
Current Ratio
45,99 85,14 (1,39)
44,29 79,50 (0,44)
47,06 88,90 (4,45)
37,45 59,87 (1,63)
Liabilities / Assets Liabilities / Equity Net Profit (Loss) / Revenue
Catatan ǀ Notes : Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011, 2010 dan 2009 mencakup Laporan Keuangan PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi, Bittlestone Capital Inc. Financial Statement for the year end 31 December 2013, 2012, 2011, 2010 and 2009 included Financial Report of PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi, dan Bittlestone Capital Inc.
l
9
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Angka dalam tables disajikan dalam jutaan Rupiah l Value in tables legend is in million Rupiah
l 10
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Kronologi Pencatatan Saham l Share Listing Chronology Tanggal l Date
Tindakan Korporasi l Corporate Action
29 Dec 1999
Penawaran Umum Perdana (IPO) Saham Pendiri Penawaran Umum Terbatas I
29 Dec 1999 7 Oct 2008
Nominal / Saham (Rp) l Par Value / Share (IDR) 500 500 500
Jumlah Saham Beredar l Number of Outstanding Share 130.000.000 206.000.000 823.200.000
Jumlah Nominal Saham (Rp) l Nominal Value of Shares (IDR) 65.000.000.000 103.000.000.000 411.600.000.000
Informasi Harga Saham 2013 l Stock Highlights 2013 Tertinggi Terendah
2013
2012
T riw u la n I Q u a rte r I T riw u la n II Q u a rte r II T riw u la n III Q u a rte r III T riw u la n IV Q u a rte r IV T riw u la n I Q u a rte r I T riw u la n II Q u a rte r II T riw u la n III Q u a rte r III T riw u la n IV Q u a rte r IV
(Rp) l Highest (IDR)
(Rp) l Lowest (IDR)
Penutupan (Rp) l Closing (IDR)
Volume (Ribuan Saham) l Volume (Thousand Shares)
270
152
160
4.908
160
113
130
9.308
240
120
180
600
180
136
136
171
245
165
175
140.116
185
120
120
829
154
110
142
325
200
150
190
942
l 11
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Selama tahun 2013, Perseroan tidak terdapat aksi korporasi yang dilakukan Perseroan yang berkaitan dengan pemecahan saham, penggabungan saham, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham. In 2013, the Company has no corporate action, of which Company did in relaion with share split, share merge, share’s dividen, share bonus, and decreasing share value.
l 12
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Peristiwa Penting 2013 l Event Highlights 2013 Pada tanggal 27 Februari 2013, fasilitas kredit On February 27, 2013, the credit facility amended dirubah dan diperpanjang sampai dengan tanggal and extended until March 28, , 2014 and consis 28 Maret 2014 berupa Pinjaman Aksep 1, Aksep Acceptance 1, Acceptance 2, Overdraft Facility and 2, rekening koran dan Usance/Sight L/C sublimit Usance / Sight L/C sublimit Acceptance 3, with Aksep 3 masing-‐masing dengan jumlah maximum limit of IDR 15,000,000,000, IDR maksimum Rp 5.000.000.000, Rp 10.000.000.000, 10,000,000,000, IDR 10,000,000,000 and US$ Rp 10.000.000.000 dan AS$ 1.000.000. 1,000,000, respectively. Pinjaman kredit ini dijamin dengan aset These credit facilities guaranteed with the Perusahaan sebagai berikut: following Company’s assets: 1. Tanah dengan SHGB No. 141/Tarahan yang a. Land with SHGB No. 141/ Tarahan which terletak di Lampung Selatan located at South Lampung 2. Piutang dagang b. Trade receivables Sehubungan dengan pinjaman tersebut diatas, In relation to the above loans, the Company is Perusahaan diwajibkan memenuhi persyaratan obliged to fulfill certain requirements, which, among tertentu, antara lain, Perusahaan dilarang untuk others, restrict the Company from doing the melakukan hal-‐hal berikut: following: 1. Mengadakan merger, akuisisi dan konsolidasi. 1. Merger, acquisition and consolidation. 2. Mengalihkan, menghibahkan, dan/atau 2. Divert, grant, and/or pledge Company’s assets to menjaminkan harta kekayaan Perusahaan other party or act as guarantor for a debt. kepada pihak lain atau mengikat diri sebagai penjamin suatu hutang. 3. Mendapat pinjaman dari pihak lain 3. Obtain credit from other party and give loan atau meminjamkan uang kepada pihak lain to other party include to affiliation, company or manapun termasuk kepada afiliasi, pay debt before its due except for daily business. perusahaan atau melakukan pembayaran utang sebelum jatuh tempo kecuali untuk usaha sehari-‐hari.
l 13
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
4. Mengadakan rapat umum pemegang saham yang acaranya merubah anggaran dasar Perusahaan, permodalan, susunan Direksi dan Komisaris serta pemegang saham. 5. Melakukan pembagian dividen tunai, dividen saham, dan/atau saham bonus. 6. Mengadakan investasi baru atau penyertaan pada suatu usaha. 7. Melakukan transaksi dengan cara diluar praktek-‐ praktek dan kebiasaan-‐kebiasaan dagang yang ada yang merugikan nasabah sendiri 8. Merubah kegiatan usaha atau merubah bentuk status hukum Perusahaan atau membubarkan Perusahaan 9. Mengalihkan kepada pihak lain sebagian atau seluruh hak atau kewajiban nasabah yang timbul dari perjanjian atau dokumen agunan. Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Prima Solusindo Sejahtera, di mana PT Prima Solusindo Sejahtera menunjuk Perusahaan sebagai agen penjualan besi beton. Pada tanggal 11 Maret 2013, RPE telah melunasi dan menutup fasilitas kredit di Bank Victoria. RPE telah menerima surat pelunasan dan penutupan rekening dengan surat nomor 077/CBG-‐VIC/II/13 tanggal 19 Maret 2013. Pada tanggal 13 Maret 2013, BRK (Entitas Anak) memperoleh fasilitas kredit dari Bank Victoria
4. Hold annual general meeting of shareholders that its agenda is to change Company’s article of association, capital structure, the composition of Directors and Commissioners and shareholders. 5. Pay cash dividend, share dividend, and/or bonus share. 6. Perform new investment or participate in a business. 7. Do transactions in a manner outside the practices and habits that no adverse trade customers themselves 8. Change the business activities or the legal status of the Company or dissolve the Company 9. Redirect to another party some or all of the rights or obligations arising from treaties customer or collateral documents. On March 1, 2013, the Company entered into an agreement with PT Prima Solusindo Sejahtera, where PT Prima Solusindo Sejahtera appointed Company as a sales agent for iron rods. On March 11, 2013, RPE has settled and closed the credit facility to Bank Victoria. RPE has received a letter of settlement and closure of the account with letter number 077/CBG-‐VIC/II/13 dated March 19, 2013. On March 13, 2013, BRK (Subsidiary) obtained a credit facility from Bank Victoria, which consist of
l 14
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
berupa Pinjaman Rekening Koran (PRK) dan overdraft loan (PRK) and Demand Loan (DL) Demand Loan (DL) masing-‐masing berjumlah amounted to a maximum of IDR 25,000,000,000 and maksimum sebesar Rp 25.000.000.000 dan Rp IDR 20,000,000,000. This facility is valid until March 20.000.000.000. Fasilitas ini berlaku sampai 14, 2014 and will bear annual interest rate of 12%. dengan tanggal 14 Maret 2014 dan akan dikenakan tingkat suku bunga tahunan 12%. Pinjaman ini memiliki jaminan sebagai berikut: This loan has collateral as follow: -‐ TAC-‐Kruh -‐ TAC-‐Kruh -‐ Negative pledge atas aset BRK -‐ Negative pledge of BRK assets -‐ Saham BRK yang dimiliki oleh PT BMSR (90%) -‐ BRK shares owned by PT BMSR (90%) Pada tanggal 22 Maret 2013, Perusahaan On March 22, 2013, the Company made a mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI factoring agreement with EFI with maximum limit dengan batas maksimum sebesar Rp amounted to IDR 25,000,000,000 and will expire on 25.000.000.000, yang berakhir pada tanggal 22 September 22, 2013. Based on agreement No. September 2013. Berdasarkan surat No. 135/EFI-‐MKT/SP2/F-‐P1/VIII/2013 dated August 26, 135/EFI-‐MKT/SP2/F-‐P1/VIII/2013 tanggal 26 2013 this agreement has been extended until March Agustus 2013 perjanjian ini telah diperpanjang 22, 2014. sampai dengan tanggal 22 Maret 2014. Pada tanggal 11 Juli 2013, Perusahaan On July 11, 2013 the Company established PT mendirikan PT Bintang Raya Anugerah Lestari Bintang Raya Anugerah Lestari (BRAL) based on (BRAL) berdasarkan akta notaris No. 21. notarial deed No. 21. Pada tanggal 25 Juli 2013, Perusahaan On July 25, 2013, the Company made a mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI factoring agreement with EFI with maximum limit dengan batas maksimum sebesar Rp amounted to IDR 25,000,000,000, and will expire 25.000.000.000, yang berakhir pada tanggal 29 on October 29, 2013. Based on agreement Oktober 2013. Berdasarkan surat No. 156/EFI-‐ No. 156/EFI-‐MKT/SP2/F-‐P1/IX/2013 dated April 13, MKT/SP2/F-‐P1/IX/2013 tanggal 13 April 2013 2013 this agreemet has been extended until April 29, perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 29 2014. April 2014. Pada tanggal 19 Desember 2013, Perusahaan On December 19, 2013, the Company made a mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI factoring agreement with EFI with maximum limit dengan batas maksimum sebesar Rp amounted to IDR 24,500,000,000, and will expire on 24.500.000.000, yang akan berakhir pada tanggal June 20, 2014. 20 Juni 2014.
l 15
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Pada tanggal 23 Desember 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 18.500.000.000, yang akan berakhir pada tanggal 23 Januari 2014 Fasilitas ini dilakukan secara With Recourse yaitu bahwa risiko tidak tertagihnya piutang yang dilakukan oleh EFI kepada debitur akibat adanya pengalihan piutang ini seluruhnya tetap ada di tangan Perusahaan. Perusahaan menjaminkan Piutang Usaha atas pinjaman anjak piutang dari EFI.
On December 23, 2013, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR 18,500,000,000, and wiil expire on January 23, 2014. This facility is performed in With Recourse, which is the risk of bad debt receivable of EFI to debtor due to the transfer of receivables is entirely owned by the Company. The Company collaterized trade receivables for factoring facility from EFI.
l 16
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Laporan Dewan Komisaris l Board of Commissioner Report Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Dear Honorable Shareholders, Tahun 2013 merupakan tahun yang cukup menantang bagi perekonomian Indonesia. Perekonomian masih terimbas oleh kondisi ekonomi global yang masih dipengaruhi oleh krisis ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus turun. Setelah mencapai pertumbuhan ekonomi 6,5% pada 2011, dan 6,23% pada 2012, pertumbuhan ekonomi 2013 berada dibawah 6%. Walau demikian Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia masih dapat mencapai pertumbuhan positif sepanjang 2013 sebesar 5,78%. Pasar modal di Indonesia menunjukkan sepanjang periode Januari hingga Desember 2013 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tren penurunan. Pada penutupan sesi perdagangan tahun 2013, IHSG bertengger pada level 4.258,57 sementara pada tahun 2012 IHSG ditutup pada level 4.316,887. Meskipun IHSG turun, penambahan 31 emiten baru berhasil menambah nilai kapitalisasi pasar saham, yaitu sebesar 0,87% dari Rp 4.127 triliun pada akhir 2012 menjadi Rp 4.163 triliun pada akhir 2013. Kondisi-‐kondisi diatas jelas memberikan tantangan bagi dunia bisnis pada umumnya dan khususnya bagi Perusahaan. Kinerja Perusahaan sebagai distributor produk kimia, cukup menggembirakan dimana volume penjualan masih dapat mengalami peningkatan pada tahun 2013, yaitu 4,6%. Namun demikian akibat kondisi ekonomi global yang masih lemah, dan adanya tekanan tinggi dari produksi bahan bakunya, maka Perusahaan hanya
In 2013, was quite a challenging year for the Indonesian economy. The economy was still influenced by the global economic condition which affected by the economic crisis. Indonesian economy keep decreasing. After reaching economic growth of 6.5% in 2011, and 6.23% in 2012, 2013 economic growth is at below 6%. However Central Bureau of Statistic (Indonesia) records Indonesian economy stiil manage to achieve positive growth in 2013 to 5.78% Indonesian capital market shows during period of January to December 2013, the Composite Stock Price Index (CSPI) was having down trend. At closing of trading session in 2013, CSPI closed at 4,258.57 while at 2012 closed at 4,316.88. Eventhough CSPI was down, addition of 31 new emitters succesfully increasing of capital market capitalisation up to 0.87% from IDR 4,127 trillion at the end of 2012 becoming IDR 4,163 trillion at the end of 2013. Those conditions clearly provide challenge to the business climate in general and especially for the Company. Performance of the Company in the chemical trading sector was quite promising of which sales volume still able to record growth 4.6% in 2013. However due to the global market situation and strong pressure from high price of raw material, the Company can only gain a slightly growth gross profit margin as achieved in previous year, that is 2.23% compare to
l 17
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
menikmati sedikit peningkatan laba kotor dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 2,23% dibandingkan tahun 2012. Terlepas dari kondisi pasar bahan baku komoditas barang kimia yang kurang menguntungkan, kinerja di bidang distributor ini merupakan hasil usaha keras manajemen dan karyawan Perusahaan, dengan dukungan dan hubungan baik dengan principal dan pelanggan. Memperhatikan kondisi dan kesempatan yang dihadapi Perusahaan, Dewan Komisaris menilai Direksi telah menempuh upaya secara optimal pada tahun 2013. Walaupun demikian banyak hal yang menjadi tantangan bagi Direksi untuk meraih kembali kinerja yang lebih baik dengan meningkatkan laba usaha pada tahun-‐tahun yang akan datang. Dewan Komisaris telah mengkaji dan mengevaluasi dengan seksama rencana kerja Dewan Direksi dan prospek usaha untuk tahun mendatang. Kami sepenuhnya mendukung profesionalisme, komitmen serta strategi manajemen untuk meningkatkan pangsa pasar terutama di pasar domestik seiring dengan bertumbuhnya GDP Indonesia sehingga dapat tumbuh dan berkembang bersama dengan para pelanggan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-‐hatian. Direksi diharapkan dapat melakukan peningkatan terhadap fungsi manajemen sumber daya manusia secara intensif sehingga para karyawan mampu melakukan pekerjaaannya dengan baik dan peka terhadap issue-‐issue dalam lingkungan kerjanya. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang diketuai oleh Komisaris Independen.
2012. Despite of unfavourable global raw material market, such performance being a distributor is the result of management and the employee’s effort and the support and good relationship with principals and customers. Refering to the condition and opportunity faced by the Company, Board of Commissioner appreciates that the Board of Directors have taken optimal effort during 2012. Even though there are many issues challenging the Board of Directors to regain better performance for increasing gross profit in years to come. Board of Commissioner has reviewed and evaluate Board of Directors’ business plan and business prospect for the coming years and fully support the professionalism, commitment, and strategy of management to increase domestic market share in line with the Indonesia’s GDP growth and grow with customers in prudent manner. Directors are expected to increase human resources management skills intensively so that employee can do their job properly and sensitive to their working environment issues. Board of Commissioner is assisted by Audit Committee headed by Independent Commissioner.
l 18
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Kami menyadari bahwa perjalanan yang akan dilalui Perusahaan masih terbentang panjang dan penuh tantangan, namun dengan tekad yang kuat kami percaya bahwa baik rencana jangka pendek maupun jangka panjang dari Perusahaan untuk berkiprah di berbagai bidang usaha yang prospektif di masa mendatang akan mampu mendorong Perusahaan meraih tujuannya. Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya hendak menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada direksi, para pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan mitra usaha Perusahaan atas dedikasi, kerja keras dan dukungan yang terus menerus diberikan kepada Perusahaan selama ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati kita semua di tahun-‐tahun mendatang.
We realize that the Company business prospect in the coming years is full of opportunities and challenges, but we believe that the Company’s short term and long term plan to exist in various prospective busnisess in the future will be sufficient to push the Company achieving its goals. In this occasion, on behalf of Board Commissioner, I would like to extend my appreciation and thankful to directors, shareholders, employees, customers, and business partners for dedication, hard work and support to the Company. May God bless us in the coming years.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Richard Rachmadi Wiriahardja Komisaris Utama l President Commissioner Theophylus Hartono Komisaris Independen l Independent Commissioner
l 19
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Laporan Dewan Direksi l Board of Director Report Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan banyak karunia kepada kita semua, sehingga Perusahaan mampu mencapai target yang telah ditetapkan. Sejak triwulan akhir tahun 2013, nilai kurs Rupiah telah melemah signifikan terhadap Dollar Amerika Serikat. Depresiasi Rupiah, peningkatan bunga jangka pendek dan perlambatan produksi semuanya membawa dampak terhadap ekuitas dalam negeri. Penyesuaian kurs tukar dan kebijakan moneter yang dilaksanakan pada tahun 2013 mempengaruhi makro ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Perusahaan selalu berupaya memperbaharui program kerja yang telah ada agar relevan dengan perkembangan bisnis dan situasi perekonomian terkini, dengan mengambil langkah-‐langkah strategis yang diperlukan guna mencapai tujuan yang akan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Perusahaan masih tetap mempertahankan kinerja sebagai distributor atas berbagai jenis barang dagangan dalam kegiatan usahanya, khususnya melalui produk kimia telah menghasilkan kinerja yang baik dan kontribusi yang optimal. Sedangkan aktivitas di sektor perminyakan dan gas, Perusahaan juga masih tetap fokus pada pengembangan PT Binatek Reka Kruh (BRK) yang akan memberikan tambahan kontribusi positif bagi perusahaan. Sepanjang tahun 2013, Perusahaan telah
Dear Honorable Shareholders, We give praise to God Almighty for another year of opportunity, which has allowed Company to attain a fairly significant achievement. Since last quarter in 2013, exchange value of Rupiah has weakened significantly against United States Dollar. Rupiah depreciation, short term interest increase, and production decelaration, all brings impact to domestic equity. Exchange rate adjustment and monetary policy held in 2013 influence overall Indonesian macro economy. The Company continues on updating the existing working program to make it relevant with business development and latest economic situation, with taking strategic steps needed in achieving the goal which provides added value to all shareholders. The Company still maintain performance as distributor in various merchandise in business activity, especially in chemical products has generated a good performance and resulted an optimum contribution. Meanwhile, in the exploration and production of oil and gas business, the Company still focus in developing PT Binatek Reka Kruh (BRK) which is expected to be able deliver positive contribution to the Company. In 2013, the Company recorded revenue from
l 20
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
mencatatkan pendapatan sebagai distributor pemasaran produk kimia dan lainnya adalah sebesar Rp 2.189.185 juta. Sementara pendapatan dari aktivitas penjualan minyak melalui anak Perusahaan adalah sebesar Rp 3.468 juta sehingga jumlah pendapatan konsolidasi selama tahun 2013 berjumlah Rp 2.192.653 juta, meningkat sebesar Rp 97.306 juta dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasi tahun 2012 berjumlah Rp 2.095.347 juta. Meskipun terjadi peningkatan pada pendapatan, namun Perusahaan masih membukukan kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 27.921 juta atau menurun sebesar Rp 1.247 juta atau 4,27% dibandingkan pada tahun 2012 yang mencatat kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 29.168 juta. Direksi Perusahaan tetap optimis atas kinerja Perusahaan akan tetap dapat dipertahankan dan diupayakan untuk terjadi peningkatan pada tahun 2014. Walaupun secara umum kondisi pertumbuhan perekonomian Indonesia mengalami perlambatan, namun secara khusus konsumsi swasta diharapkan akan tetap kokoh. Dengan demikian akan berdampak positif terhadap peningkatan daya beli konsumen, terutama di pasar domestik atas produk kimia, sehingga akan mendukung kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaan. Seluruh direksi dan karyawan berharap bahwa pelaksanaan seluruh program kerja yang disusun untuk tahun 2014 dapat dijalankan secara profesional dan efektif sehingga pada akhirnya akan meningkatkan nilai investasi serta kinerja keuangan Perusahaan secara keseluruhan.
business as distrubutor and marketing of chemical products and others IDR 2,189,185 million. Meanwhile, revenue from oil in subsidiaries is IDR 3,468 million, making up the total consolidated revenue in 2013 to be IDR 2,192,653 million, increase for IDR 97,306 million compared to total consolidated revenue in 2012 was amounted to IDR 2,095,347 million. Despite of increase in revenue, the Company recorded total consolidated loss in the amount of IDR 27,921 million or decrease in the amount of IDR 1,247 million or 4.27% compared to 2012 which recorded a consolidated loss in the amount o f I DR 2 9,168 m illion. The prospect of Indonesian economy is good along with the recovery of world economy, Directors of the Company are optimistic to be able to present better performance in year of 2014. Despite that Indonesian economy growth generally is having deceleration, but private consumption expectedly remains strong. Eventually will positively impacting on consumers buying power, mainly chemical products in domestic market, so that will supports Company and subsidiaries operation activity. Directors and employees expect that the business plan for 2014 can be implemented professionally and efectively which in turn increase investment value and financial performance of the Company in general.
l 21
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Perusahaan secara berkesinambungan melaksanakan dan memenuhi prinsip pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan di seluruh tingkatan organisasi di semua bidang kegiatan yang terwujud dalam pelaksanaan berbagai proses kerja yang ada. Dengan demikian dapat diyakini seluruh kegiatan Perusahaan berlandaskan nilai moral, integritas maupun kepatuhan terhadap seluruh ketentuan dan perundang-‐undangan terkait. Akhir kata, direksi menyampaikan penghargaan sebesar-‐besarnya kepada seluruh pihak terkait baik internal maupun eksternal yang telah mendukung Perusahaan guna mencapai nilai tambah Perusahaan dan diharapkan Perusahaan akan terus meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.
The Company continually implementing and complying with the Good Corporate Governance Principles in the organization. Those principles are consisting of shareholders right, stakeholders role, disclosure and transparant, and responsibility of directors and commissioners correspond to company governance. It aims to ensure that company activities based on the moral values, integrity and adherence to rules and law. Directors would like to extend highest appreciation to all parties both internally and externally who supported the Company to improve company’s value, and expect to improve its performance in the future.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Welly Thomas Direktur Utama l President Director Robinson Direktur l Director Suhsih Mas Boentoro Direktur l Director Vivien Soesanto Direktur l Director
l 22
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
“Focus & Reorganize”
l 23
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Tinjauan Operasional l Operational Review Tinjauan U mum Pada tahun 2013 secara umum Perusahaan telah menunjukan peningkatan kinerja dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai distributor produk kimia dan lainnya yang tercermin dengan terdapatnya peningkatan penjualan. Hal ini berkat upaya manajemen dan karyawan Perusahaan, serta dukungan dan komitmen d ari p ihak p rodusen d an k onsumen.
General Overview Year 2013, in general, the Company has shown an increasing performance in the business of chemical product and other as reflected in the increase of sales and revenue. Thanks to the effort of management and employees of the Company and also support and commitment of producer and customers. Di sisi lain, peningkatan produksi minyak pada On the other hand, increasing oil production of the anak perusahan telah memberikan peningkatan subsidiaries has been able to provide higher contributiont to the Company. kontribusi p ada p endapatan u saha P erusahaan.
Pembahasan Usaha dan Prospek Usaha Perusahaan Dengan telah ditunjuknya Perusahaan sebagai distributor utama dari PT Sulfindo Adiusaha (“SAU”) untuk wilayah pemasaran domestik, rencana jangka pendek Perusahaan akan tetap berkosentrasi penuh untuk melakukan penetrasi pasar produk kimia agar dapat lebih lagi meningkatkan pangsa pasar. Perusahaan saat ini memasarkan produk-‐produk bahan kimia yang dihasilkan oleh SAU, antara lain Caustic Soda (“CS”) dan PolyVinyl Chloride (“PVC”) serta beberapa produk lainnya seperti Hydrochloric Acid (“HCl”) dan Sodium Hypochlorite (“NaOCl”). Sebagai komitmen atas kerjasama ini, Perusahaan dan SAU rutin melakukan evaluasi kinerja P erusahaan
Business and Prospect of the Company
As the Company has been appointed as main distributor of PT Sulfindo Adiusaha (“SAU”) for domestic market in the short term, the Company will concentrate to penetrate the market of chemical products to increase the market share. Chemical products sold by the Company are Caustic Soda (“CS”) and PolyVinyl Chloride (“PVC”) and other products such as Hydrochloric Acid (“HCl”) and Sodium Hypochlorite (“NaOCl”). To maintain good business cooperation, both the Company and SAU continuously monitor and evaluate the Company’s p erformance.
l 24
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Produk CS dan PVC mempunyai pasar dan CS and PVC products have a growing market and permintaan yang terus berkembang sesuai demand continuesly to a higher level in line with dengan pertumbuhan Produksi Domestik Brutto Indonesia Gross Domestic Product (GDP) growth (PDB) di Indonesia yang cukup baik di kisaran 5-‐ within 5-‐6% range. Sales of both products increased 6%. Penjualan kedua produk tersebut diatas significantly since the company is appointed as main meningkat sejak ditetapkan sebagai distributor distributor and showing an increasing trend in all utama terus meningkat cukup signifikan dan industrial sectors. Considering the good growth mencakup pada berbagai sektor industri. Melihat Indonesia’s economic, the Company believes that the pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup chemicals business, especially the above mentioned bagus, maka Perusahaan berkeyakinan bahwa products h as b right p rospects. bisnis kimia khususnya produk-‐produk tersebut diatas mempunyai prospek yang cerah dengan potensi p ertumbuhan y ang l ebih b aik l agi. Strategi Pemasaran produk CS dan PVC yang Marketing strategy applied in selling CS and PVC dilakukan oleh Perusahaan adalah terutama is by maintaining stability, continous, and dengan menjaga stabilitas penjualan dan reliablity of supply to customers with more pasokan yang berkesinambungan (“reliable competitive price, excellent services, and on time supply”) kepada para pelanggan dengan harga delivery. Beside that, the Company also conduct yang cukup bersaing (“competitive price”) serta continous effort to increase market share pelayanan dan pengiriman kepada pelanggan gradually to respond the growing market yang lancar dan tepat waktu (“on time delivery”). condition. Disamping itu Perusahaan juga berupaya untuk meningkatkan pangsa pasar terus sesuai dengan bertambahnya p ermintaan p asar. Penjualan produk diatas telah meliputi jangkauan The sales of products as mentioned above covers wilayah yang lebih luas dengan pelanggan yang a wider range of areas spreading in Jabotabek, tersebar dari Jabotabek, Jawa Barat, Jawa West Java, Central Java, East Java, and big parts Tengah, Jawa Timur dan sebagian besar wilayah of S umatra. Sumatera. Umumnya para pelanggan produk tersebut diatas In general, all of Company’s customers are well-‐ adalah industri yang sudah sangat mapan dan established industries, and having expanded their melakukan perluasan usaha atau ekspansi, business, that leads to the stability of demand even sehingga penjualan produk tersebut juga pushing the market to grow further along with the berpotensi untuk tumbuh dan berkembang, growth of national economy. seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional d an p ertumbuhan i ndustri d alam n egeri.
l 25
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Perusahaan melakukan diversifikasi pada sektor perminyakan, mengingat minyak bumi merupakan salah satu faktor penting bagi dunia industri untuk menggerakkan roda perekonomian secara global. Tingkat kebutuhan minyak bumi di seluruh dunia saat ini diperkirakan akan terus meningkat. Badan Energi International memprediksikan kemampuan pasokan minyak oleh negara-‐negara produsen minyak akan semakin ketat dan sulit akibat meningkatnya kebutuhan energi terutama di negara berkembang seperti China dan India. Di samping itu, situasi politik yang kurang kondusif di wilayah Timur Tengah dan sekitarnya khususnya pertikaian di Iran dikhawatirkan dapat mengancam p asokan m inyak s ecara g lobal. Tingkat permintaan minyak di Indonesia khususnya masih cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan industri maupun konsumsi yang saat ini tidak sebanding dengan tingkat produksinya, sehingga kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai net importir minyak. Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan tingkat produksi minyak dengan memaksimalkan kegiatan eksplorasi dan ekploitasi yang didukung sepenuhnya oleh Perusahaan-‐Perusahaan nasional dan multinasional yang beroperasi di Indonesia. Harga minyak dunia yang saat ini berada pada kisaran di atas US$ 100 per barel diprediksikan akan terus menguat akibat faktor politik negara-‐ negara di kawasan kaya minyak. Sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia, anak Perusahaan Perusahaan berupaya terus mencari peluang untuk meningkatkan produksinya dengan berbagai cara antara lain dengan melakukan
The Company diversified its business sector in exploration and production of oil and gas based on the fact that oil is one of the crucial need to drive the global economy and industry. The need for oil always increases along with the continuing global economic recovery. International Energy Agency predicts that the ability of oil supply by oil producing countries will be more stringent and difficult due increasing energy demand in developing countries specially in China and India. In addition, unfavorable political situation in the Middle East and surrounding regions, especially the conflict in Iran could threaten global oil supply. The oil demand in Indonesia particularly is still high enough to meet the needs of industry and consumption that are currently not comparable with the level of production, which condition puts Indonesia as a net oil importer. Government of Indonesia continues to improve its level of oil production by maximizing the exploration and exploitation activities supported entirely by the national and multinational companies operating in Indonesia. World oil prices are currently in the range of above US$ 100 per barrel, and predicted to continue to strengthen due to political factors in the countries of the oil-‐rich region. In line with rising world oil prices, a subsidiary of the Company continues seeking opportunities to increase production in various ways such as by drilling new wells, perform workover, and stimulation.
l 26
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
pengeboran sumur baru, melakukan workover, dan s timulasi. BRK, anak perusahaan, berupaya untuk BRK, a subsidiary, also seeks to increase oil menambah produksi minyak dengan melakukan 6 production by taking 6 wells maintenance work. pekerjaan perawatan sumur. Total produksi Total oil production in Kruh fields in 2013 was minyak di lapangan minyak Kruh pada tahun 2013 29,572.86 barrels, up by 3,122.02 barrels compared sebesar 29.572,86 barel, menurun sebanyak to production in 2012 which reached 32,694.88 3.122,02 barel dibandingkan produksi tahun 2012 barrels. For the period three months ended March yang sebesar 32.694.88 barel. Namun demikian 31, 2014, BRK has successfully drilling in Kruh field pada triwulan pertama tahun 2014, BRK berhasil 20 approximately 350 barrels per day or equivalent melakukan pengeboran di sumur Kruh 20 berkisar to USD 26,000. sebanyak 350 barel per hari atau dengan nilai berkisar US$ 26.000.
l 27
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Tinjauan Keuangan l Financial Review Laporan L aba R ugi K onsolidasi Pendapatan Perusahaan dari aktivitas sebagai distributor untuk tahun 2013 mencapai Rp 2.189.185 juta. Peningkatan penjualan sebesar Rp 120.348 juta dibandingkan dengan pendapatan dari usaha yang sama pada tahun 2012 yang sebesar Rp 2.068.837 juta. Sementara pendapatan yang dibukukan dari aktivitas penjualan minyak yang berasal dari anak Perusahaan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 3.468 juta, turun sebesar Rp 23.042 juta dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2012 yang sebesar Rp 26.510 juta. Sehingga total keseluruhan pendapatan konsolidasi mencapai Rp 2.192.653 juta. Kontribusi penjualan sebagai distributor mencapai 9 9% d ari s eluruh t otal p endapatan. Seiring dengan tingginya volume penjualan dari aktivitas distribusi dan penjualan minyak, beban pokok penjualan konsolidasi pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 juga meningkat sebesar Rp 95.252 juta menjadi Rp 2.098.324 j uta. Beban usaha konsolidasi Perusahaan mengalami k enaikan s ebesar Rp 7 .791 j uta a tau sebesar 13,1% yakni dari Rp 85.666 juta pada tahun 2012 menjadi Rp 93.457 juta pada tahun 2013. Kenaikan ini disebabkan pada kenaikan beban penjualan sebesar Rp 8.153 juta atau sebesar 10,52% dari Rp 77.532 juta di tahun 2012 menjadi Rp 85.685 juta di tahun 2013. Dan beban umum dan administrasi mengalami penurunan sebesar Rp 362 juta atau sebesar
Consolidated Statements of Income The Company revenues from activities as a distributor for the year 2013 reached IDR 2,189,185 million. Increase in sales IDR 120,348 million compared to sales in 2012 which amounted to IDR 2,068,837 million. While revenues recorded sales of oil production activity of the subsidiaries in 2013 amounted to IDR 3,468 million, increased by IDR 23,042 million compared to revenues in the year 2012 which amounted to IDR 26,510 million. Total consolidated revenues reached IDR 2,192,653 million. Contribution of sales as a distributor reached 99% of the total revenue. Along with the increase sales volume of distribution activity and sales of oil, consolidated cost of sales in 2013 compared to 2012 also increased by IDR 95,252 million to IDR 2,098,324 million. Company's consolidated operating expenses increased by IDR 7,791 or 13.1% from IDR 85,666 million in 2012 to IDR 93,457 million in 2013. The increase was due to increased in selling expenses by IDR 8,153 million or 10,52% from IDR 77,532 million in 2012 to IDR 85,685 million in 2013. And increased in general and administration expenses by IDR 362 million or 4,45% from IDR 85,666 million in 2012 to IDR 93,457 million in 2013.
l 28
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
4,45% dari Rp 85.666 juta di tahun 2012 menjadi R p 9 3.457 j uta d i t ahun 2 013. Perusahaan membukukan laba usaha konsolidasi sebesar Rp 872 juta pada tahun 2013 t urun s ebesar R p 5 .737 j uta d ibandingkan tahun 2012 sejumlah Rp 6.609 juta atau mengalami penurunan sebesar 86,80%. Hal ini terutama disebabkan adanya penurunan harga pasar yang cukup besar pada produk kimia, dan ini terjadi di seluruh industri petrokimia, sementara itu harga pokok barang kimia mengalami kenaikan akibat tekanan harga bahan baku yang sangat tinggi di pasar internasional. Demi mempertahankan pangsa pasar dan mengantisipasi peningkatan permintaan pasar pada masa-‐masa mendatang, Perusahaan pada tahun 2014 terpaksa harus melakukan penjualan dengan marjin yang minimal mengikuti tendensi dan fluktuasi p asar. Pada tahun 2013 Perusahaan masih membukukan kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 27.921 juta, menurun sebesar Rp 1.247 juta atau sebesar 4,27% dibandingkan pada tahun 2012 yang mencatat kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 29.168 juta. Kerugian ini disamping karena peningkatan beban pokok penjualan yang cukup besar, juga termasuk adanya peningkatan beban bunga pinjaman dan beban pendanaan serta penurunan p enghasilan b unga. Laporan N eraca K onsolidasi Jumlah aset konsolidasi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 710.885 juta sedangkan jumlah aset konsolidasi pada
The Company posted a consolidated income from operation is IDR 872 million in 2013 decreased by IDR 5,737 million compared to the year 2012 amounting to IDR 6,609 million or decreased by 86.80%. This is primarily due to a significant decrease in market prices of chemical product, which condition also face by all petrochemcial industry, in the other side chemical cost of production increased significantly due to high pressure of raw material price in international market. In order to sustain the market share and to anticipate future increase in market demand, t he C ompany i s f orced t o s ale t he p roducts at a very minimum margin level following fluctuation a nd m arket d own t rend. In 2013, the Company still posted a consolidated net loss of IDR 27,921 million, decreased by IDR 1,247 million or 4.27% compared to the year 2012 which recorded a consolidated net loss of IDR 29,168 million. Besides of significant increase of cost of goods sold, the above loss includes increased in interest expense and finance charges, and decrease interest income. Consolidated Balance Sheet The Company's total consolidated assets in December 31, 2013 amounted to IDR 710,885 million while total consolidated assets in 2012 amounted to IDR 670,169
l 29
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
tahun 2012 sebesar Rp 670.169 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 40.717 juta. Aset lancar naik sebesar Rp 43.578 juta, didominasi oleh kenaikan piutang usaha pihak ketiga, persediaan, pajak dibayar dimuka, uang muka dan biaya dibayar di muka. Aset tidak lancar turun sebesar Rp 2.861 juta, terutama terkait d engan p enurunan n ilai g oodwill. Jumlah k ewajiban k onsolidasi P erusahaan p ada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 380.876 juta atau meningkat sebesar Rp 72.685 juta dibandingkan dengan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 308.191 juta. Kewajiban lancar naik sebesar Rp 87.596 juta karena peningkatan utang jangka pendek, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, uang muka dan jaminan, utang lain-‐lain serta bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun. Kewajiban tidak lancar menurun sebesar Rp 14.911 juta karena terdapat reklasifikasi bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun yang berasal dari fasilitas pembiayaan modal kerja tetap langsung dari PT Bank Victoria Syariah ke bagian utang jangka panjang y ang j atuh t empo d alam s atu t ahun. Jumlah ekuitas bersih Perusahaan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 330.009 juta, sedangkan jumlah ekuitas bersih Perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 361.977 juta. Penurunan ekuitas ini terutama disebabkan adanya peningkatan saldo defisit yang cukup besar, sebagaimana telah dijelaskan p ada p aragraf s ebelumnya d iatas.
million, increased by IDR 40,717 million. Current assets increased by IDR 43,578 million, dominated by the increased in third party accounts receivable, inventories, prepaid tax, advance payment and prepaid expenses. Non-‐current assets decreased by IDR 2,861 million, primarily associated with decreased in goodwill. The Company's total consolidated liabilities in 2013 amounted to IDR 380,876 million or increased by IDR 72,685 million compared to the year 2012 in the amount of 308,191 million. Current liabilities increased by IDR 87,596 million, which is derived by increase in short term loan, taxes payable, accrued expenses, advanced and deposit, other payable and current portion of long term payable. Non-‐current liabilities decreased by IDR 14,911 million cause of the reclassification are part of long-‐term debt maturities over than one year from the working capital financing facility remains directly from PT Bank Victoria Syariah to the long-‐term debt due within one year. The Company’s net equity in 2013 amounted to IDR 330,009 million, and Company's total nett equity in 2012 amounted to IDR 361,977 million. Net equity decrease is primarily due to a significant increase in deficit balance, as explained in previous paragraph above.
l 30
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat Kolektibilitas P iutang Likuiditas adalah kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang diukur dengan perbandingan aset lancar terhadap kewajiban lancar. Tingkat likuiditas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar 120,16% yang berarti tingkat likuiditas Perusahaan berada dalam posisi baik. Rasio Lancar Perusahaan mencerminkan kemampuan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang merupakan komponen terbesar dalam akun kewajiban konsolidasi P erusahaan. Solvabilitas adalah kemampuan Perusahaan untuk membayar hutang-‐hutangnya yang dihitung berdasarkan perbandingan jumlah kewajiban terhadap jumlah aset (debt to asset ratio = DAR). Tingkat solvabilitas juga dapat dihitung berdasarkan perbandingan jumlah kewajiban terhadap jumlah ekuitas (debt to equity ratio = DER). DAR Perusahaan per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-‐ masing sebesar 53,58% dan 45,99%. Sedangkan DER Perusahaan per tanggal 31 Desember 2013 dan 2 012 a dalah s ebesar 1 15,41% d an 8 5,14%. Rata-‐rata perputaran piutang usaha Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah 48 hari. Piutang usaha yang belum jatuh tempo sebesar Rp 193.103 juta atau 65,74% dari jumlah piutang usaha Perusahaan, jumlah piutang sampai dengan 1 bulan adalah Rp 93.535 juta atau 31,84%, jumlah piutang usaha lebih dari 1 bulan sampai dengan 3 bulan adalah Rp 6.743 juta atau 2,30%, sedangkan piutang usaha yang telah jatuh tempo lebih
Solvency and the collectibility of Accounts Receivable Liquidity is the ability of companies to meet short-‐term liabilities as measured by the ratio of current assets to current liabilities. Level of liquidity as of December 31, 2013 is 120,16% meaning that liquidity of the Company is in a good position. The Company's Current Ratio reflects the Company's ability to meet its short-‐term obligations which is the largest component of liabilities in the consolidated accounts. Solvency is the ability of the Company to pay its debts calculated based on the ratio of total liabilities to total assets (debt to asset ratio = DAR). Solvency levels can also be calculated based on the comparison of total liabilities to total equity (debt to equity ratio = DER). The Company’s DAR as of December 31, 2013 and 2012 are by 53.58% and 45.99% respectively. While Company’s DER as of December 31, 2013 and 2012 amounted to 115.41% and 85.14%. The average accounts receivable turnover of the Company in as of December 31, 2013 was 48 days. Accounts receivable not yet due was IDR 193,103 million or 65.74% of total the Company accounts receivable, while past due until 1 month was IDR 93,535 million or 31.84%, past due from 1 until 3 months was IDR 6,743 million or 2,30%, and account receivable that past due over than 3 months was IDR 361 million or 0,12%. Based on the review of accounts receivable condition of each customer, the Company
l 31
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
dari 3 bulan adalah Rp 361 juta atau 0,12%. Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi akun piutang masing-‐masing pelanggan, Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh saldo piutang usaha t ersebut d apat t ertagih. Arus kas yang diperoleh Perseroan selama tahun 2013 mengalami kenaikan bersih sebesar Rp 1.269 juta, sedangkan arus kas Perseroan selama tahun 2012 mengalami penurunan bersih sebesar Rp 146.141 juta. Peningkatan arus kas selama tahun 2013 disebabkan dari penerimaan kas dari pelanggan yang merupakan aktivitas operasi, serta berasal juga dari penerimaan dari utang jangka pendek yang merupakan aktivitas pendanaan. Perseroan tidak memiliki ikatan yang material untuk investasi barang modal. Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Tidak ada perubahan signifikan dalam perundang-‐ undangan yang berpengaruh terhadap Perseroan. Tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang akan berdampak terhadap laporan keuangan. Komponen S ubstansial P endapatan Komponen substansial pendapatan Perusahaan dan a nak p erusahaan m eliputi : 1. Harga d an V olume P enjualan Harga jual dan volume penjualan produk Perusahaan dan anak perusahaan sangat mempengaruhi optimasi nilai penjualan. Rata-‐ rata harga jual produk kimia mengalami
believes that all accounts receivable are fully collectible. Cash flow for the year 2013 net increase amounting IDR 1,269 million, cash flow within the year of 2012 net decrease amounting IDR 146,141 million. Increasing cash flow within the year of 2013 cause of receipts from customers as operating activities, receipts from short term loan as financing activities. No material obligations for capital goods investment. No material events or transactions that which occurred after the financial report was audited. No material changes in Government policy and regulation affected for Company. No material changes in accounting policy impact to financial report. Substantial components of revenue Substantial component of Company income and its subsidiaries include: 1. Price and Sales Volume Selling prices and sales volume of the Company and its subsidiaries affect the optimization of sales value. Average selling prices of chemical products was lower than previous years, but the difference in margin
l 32
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
penurunan dibanding data historis tahun sebelumnya, namun selisih margin antara harga jual dan harga perolehan masih dapat dipertahankan pada level yang cukup baik. Sedangkan volume penjualan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena permintaan domestik terus meningkat sesuai dengan kenaikan Gross Domestic Product (“GDP”) dan adanya industri-‐ industri baru, seperti aluminium, yang membutuhkan Caustic Soda yang cukup besar dan naiknya permintaan PVC dengan adanya proyek-‐proyek infrastruktur yang dilakukan oleh P emerintah. Harga jual minyak mentah anak perusahaan ke Pertamina ditentukan berdasarkan Harga Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude Price =ICP) setiap akhir bulan yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rata-‐rata harga jual minyak mentah tahun 2013 mengalami peningkatan dan volume produksi tahun 2013 meningkat p ula. 2. Biaya-‐biaya Komponen ini menentukan tingkat laba operasional Perusahaan dan anak perusahaan. Diperlukan pengendalian atas biaya pokok penjualan untuk produk kimia dan biaya operasi p roduksi m inyak. 3. Persaingan U saha Persaingan usaha juga berpengaruh pada pendapatan Peusahaan. Perusahaan selalu mewaspadai semua kompetitor baik langsung maupun tidak langsung untuk menjaga
between selling price and the cost of sales can still be maintained at a good level. While sales volume increased significantly. This is due to increasing of domestic demand inline with growth of Gross Domestic Product (“GDP”) and establishment of newly-‐set up industries, e.g. aluminimum, which need significant amount of Caustic Soda and increasing demand of PVC pushed by Government-‐funded infrastructures projects. Selling price of crude oil to Pertamina is determined based on the price of Crude Oil Indonesia (Indonesian Crude Price = ICP) every end of the month issued by Directorate General of Oil and Gas, the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia. Compared with previous years, the average selling price of crude oil in 2013 increased and production volume in 2013 increased. 2. Cost This component determines the level of operating profit of the Company and its subsidiaries. Continous control over the cost of goods sold for chemical products and the cost of oil production operations is absolutely required. 3. Business Competition Competition also affects the Company's revenues. The Company always awares of all the competitors either directly or indirectly to maintain the continuity of the Company’s existence. While the subsidiary does not
l 33
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
kelangsungan existensi Perusahaan. Sedangkan anak perusahaan tidak memiliki persaingan usaha karena seluruh produksi minyak yang dihasilkannya dijual kepada Pertamina. 4. Kebijakan P emerintah Kebijakan Pemerintah yang dapat mempengaruhi pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan meliputi kebijakan Pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan populasi, regulasi dibidang migas serta konsumsi per kapita. Sejauh ini kebijakan yang ada cukup kondusif bagi pengembangan usaha P erusahaan d an a nak p erusahaan. 5. Kondisi P erekonomian G lobal Kondisi perekonomian global juga ikut mempengaruhi naik turunnya pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan. Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing berpengaruh terhadap penentuan harga jual produk kimia. Fluktuasi harga minyak dunia juga sangat mempengaruhi pendapatan anak perusahaan karena harga minyak mentah Indonesia yang menjadi basis perhitungan harga jual minyak yang dihasilkan anak perusahaan ditentukan berdasarkan pergerakan h arga m inyak m entah d unia. Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan dan P endapatan B ersih Fluktuasi harga jual produk kimia berpengaruh pada pencapaian penjualan, namun demikian dari permintaan domestik yang terus meningkat, sesuai dengan pertumbuhan GDP yang ada, masih dapat diupayakan untuk mencapai t arget m arjin s emaksimal m ungkin.
have competition as the entire oil production is sold to Pertamina. 4. Government Policy Government policies that may affect the earnings of the Company and the subsidiaries include Government policies related to economic growth, population growth, regulations of oil and gas field as well as per capita consumption. Existing regulation and policies aresufficiently and conducively enough to the development of the Company and the subsidiaries. 5. Global Economic Conditions Global economic conditions also influenced the increase and decrease of revenue of the Company and the subsidiaries. Fluctuation of rupiah against foreign currencies affects the determination of the selling price of chemical products. Fluctuations of world oil prices also affect the revenue of the subsidiaries since Indonesia's crude oil price used as the basis for calculating selling price of the oil produced bu the subsidiaries is determined by the world crude oil price movements. Impact of changes in price of sales and net income Chemical products price fluctuation affects the achievement of optimum sales, however due to increasing of domestic demand, in line with the growth of GDP, there is still possibility to attain maximum margin.
l 34
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Kondisi harga minyak mentah dunia yang berangsur naik pada tahun 2013 menyebabkan harga jual minyak produksi anak perusahaan juga mengalami peningkatan yang akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan bersih anak perusahaan. Kebijakan d ividen Perusahaan memiliki kebijakan membayar dividen kas kepada seluruh pemegang saham yang disesuaikan dengan kondisi keuangan dan tingkat kesehatan keuangan Perusahaan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham P erusahaan.
Gradual increasing of world crude oil prices in 2013 pushed oil prices of the subsidiaries to also increase which then eventually affect the net income of subsidiaries. Dividend policy The Company has a policy of paying cash dividends to all shareholders that adjusted to the financial condition and financial soundness of the Company without prejudice to the rights of the General Meeting of Shareholders.
l 35
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Tata Kelola Perusahaan l Good Corporate Governance Praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan salah satu faktor strategis dalam upaya Perusahaan untuk senantiasa meningkatkan nilai pemegang saham dan stakeholder lainnya serta pertumbuhan yang berkelanjutan. Perusahaan sangat memperhatikan prinsip-‐prinsip dasar dan pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik sebagai bentuk tanggung jawab Perusahaan kepada pemegang sahamnya. Membangun kepercayaan seluruh pemegang saham Perusahaan sangat diperlukan agar tercapai visi, misi dan tujuan Perusahaan, serta menunjang kelancaran kegiatan usaha Perusahaan. Perusahaan telah mulai menerapkan prinsip-‐ prinsip tersebut secara bertahap dan konsisten berdasarkan transparansi, akuntabilitas dan integritas, dengan menyajikan informasi yang benar dan tepat waktu oleh Perusahaan kepada pihak-‐pihak y ang b erkepentingan. Tata kelola Perusahaan yang baik menjamin bahwa Perusahaan mematuhi seluruh undang-‐ undang dan peraturan yang menyangkut Pasar Modal, Perusahaan Terbuka dan sektor-‐sektor yang terkait dengan bisnis yang dijalankan oleh Perusahaan. Secara historis, Perusahaan menjunjung tinggi akuntabilitas maupun tanggung jawab manajemen. Perusahaan terus menyempurnakan dan merancang pedoman kebijaksanaan serta panduan implementasi tata kelola P erusahaan s ecara b aik. Rapat U mum P emegang S aham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Corporate Governance is one strategic factor in the Company's efforts to constantly improve the value for shareholders and other stakeholders as well as sustainable growth. The Company is very concerned of basic principles and implementation of good corporate governance as a form of responsibility to the Company's shareholders. Building trust throughout the Company's stockholders is required in order to achieve the vision, mission and objectives of the Company, as well as the smooth operations of the Company. The Company has begun implementing these principles gradually and consistently based on transparency, accountability and integrity, to present correct information and timely information by the Company to the parties concerned. Good corporate governance ensures that companies comply with all applicable laws and regulations concerning the capital market, and public company sectors associated with the business carried on by the Company. Historically, the Company upholds accountability and management responsibility. The Company continues to refine and draft guidelines for implementation of policies and guidelines of corporate governance as well. General Meeting of Shareholders General Meeting of Shareholders has the authority
l 36
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam undang-‐undang maupun anggaran dasar Perusahaan. Perusahaan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan atau Luar Biasa. RUPS Tahunan diselenggarakan setahun sekali, sedangkan RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sesuai kebutuhan. Dalam RUPS Tahunan, komisaris dan direksi Perusahaan akan memaparkan kegiatan dan kinerja tahunan Perusahaan, laporan keuangan Perusahaan serta hal-‐hal yang dianggap penting oleh manajemen yang menyangkut s trategi p engelolaan P erusahaan. Perusahaan menyelenggarakan RUPS Tahunan dan Luar Biasa pada tanggal 24 Juni 2013 dengan ringkasan keputusan sebagai berikut : Keputusan RUPS Tahunan : 1. Menyetujui Laporan Tahunan dan mengesahkan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 serta memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. 2. Menyetujui untuk tidak memberikan dividen tunai kepada Pemegang Saham mengingat Perseroan masih mengalami rugi tahun berjalan sebesar Rp 29.167.591.735 sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. 3. Memberikan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik dan memberi wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk menetapkan
that is not granted to the Board of Commissioners or Board of Directors within the limits specified by law or the articles of association of the Company. The Company conducted a Annual General Meeting of Shareholders or Extraordinary General Meeting of Shareholders. Annual General Meeting (AGM) held once a year, while the Extraordinary General Meeting to be held as needed. In AGM, commissioners and directors of the Company will present annual Company activities and performance, audited financial statements and other matters that are considered important by management concerning the Company's management strategy. The Company held Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders held on June 24, 2013 with a summary of the decision are as follows: Decisions of the AGM : 1. Approving the Annual Report and the Balance Sheet and Profit and Loss for the year ended December 31, 2012 and providing full disclaimer (acquit et de charge) to all members of the Board of Director and Board of Commissioners of the Company. 2. Approving for Shareholders to not disbursing cash dividend, considering the Company still having current year loss amounting IDR 29.167.591.735 as recorded in the Company’s Financial Statement for the year ended December 31, 2012. 3. Authorizing the Board of Directors with the approval of the Commissioner to appoint a Public Accountant and the Board of Directors authorized the Company to determine the
l 37
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
jumlah honorarium Akuntan Publik dan persyaratan-‐persyaratan lainnya. 4.a. Memberikan kuasa kepada salah satu Pemegang Saham Pendiri, PT Artha Era Primayasa untuk menetapkan honorarium anggota Komisaris dan mengenai pembagiannya diatur dalam Rapat Komisaris. b. Memberikan kewenangan dan kuasa kepada Komisaris Perusahaan untuk menentukan gaji dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi. Keputusan RUPS Luar Biasa: Pemegang saham menyetujui perubahan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Dewan Komisaris : Komisaris Utama : Richard Rachmadi Wiriahardja Komisaris Independen : Theophylus Hartono Dewan Direksi : Direktur Utama : Welly Thomas Direktur : Robinson Direktur : Suhsih Mas Boentoro Direktur Tidak Terafiliasi : Vivien Soesanto Dewan K omisaris Dewan komisaris bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas usaha Perusahaan yang dilakukan oleh direksi. Dewan komisaris juga memberikan masukan dan nasehat yang dianggap penting kepada direksi terhadap pelaksanaan operasional Perusahaan secara umum, dengan demikian tercapai keseimbangan antara fungsi perencanaan dengan fungsi pengawasan
honorarium of Certified Public Accountants and other requirements. 4.a. Providing authirity to one of the Founder Shareholders, PT Artha Era Primayasa to determine Commissioner remuneration and which allocation will be set out in Commissioners Meeting. b. Provide authority and power to the Commissioners to determine salaries and other allowances for members of the Board of Directors. Decisions of Extraordinary of General Meeting of Shareholders : The Shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors. Board of Commissioners : President Commissioner : Richard Rachmadi Wiriahardja Independent Commissioner : Theophylus Hartono Board of Directors : President Director : Welly Thomas Director : Robinson Director : Suhsih Mas Boentoro Unaffilliated Director : Vivien Soesanto Board of Commissioners The board of commissioners is in charge and responsible for supervising the Company business activities manage by the directors. Commissioners also provide input and advice that is considered important to the directors on the implementation of the Company operations in general, thereby achieved a balance between the planning function with operational control functions of the Company. The Board of Commissioners currently consists of
l 38
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
operasional Perusahaan. Dewan Komisaris saat ini terdiri dari dua orang komisaris. Salah satu komisaris Perusahaan merupakan komisaris independen yang tidak memiliki hubungan kepemilikan dengan Perusahaan dalam bentuk apapun, serta merangkap sebagai ketua komite audit. Komisaris independen diperlukan Perusahaan untuk membantu mengawasi Perusahaan selain dari penugasannya sebagai komisaris yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Susunan Dewan Komisaris Perusahaan selama Tahun 2013 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Richard Rachmadi Wiriahardja Komisaris Independen : Theophylus Hartono Selama tahun 2013, dewan komisaris telah mengadakan 6 kali pertemuan. Dewan komisaris secara berkala mengadakan rapat untuk membahas hal-‐hal yang berkaitan dengan pengelolaan Perusahaan oleh Direksi, evaluasi kinerja Perusahaan serta membahas laporan hasil audit yang disampaikan oleh Komite Audit. Kehadiran Rapat Dewan Komisaris : Jumlah % Kehadiran Kehadiran Richard Rachmadi Wiriahardja 6 100 Theophylus Hartono 6 100 Dewan D ireksi Direksi Perusahaan memililiki tanggung jawab utama sebagai berikut: 1. Mengelola semua operasi sehari-‐hari
two commissioners. One commissioner is an independent commissioner who does not have a relationship with the Company ownership in any form, and serves as chairman of the audit committee. The company needed an independent commissioner to help oversee the company apart from his or her assignment as commissioner set out in the Articles of Association. The Board of Commissioners during the year of 2013 was as follow : President Commissioner : Richard Rachmadi Wiriahardja Independent Commissioner : Theophylus Hartono During 2013, the board of commissioner has undertaken 6 meetings. The Board of Commissioners meets periodically to discuss matters relating to the management of the Company by the Directors, evaluating the performance of the Company and discuss the audit report submitted by the Audit Committee. The Board of Commissioners Meeting Attendance : Frequency of % Attendance Attendance Richard Rachmadi Wiriahardja 6 100 Theophylus Hartono 6 100 Board of Directors The Directors of the Company bear the main responsibility as follows: 1. To manage all day-‐to-‐day operations of the
l 39
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Perusahaan yang meliputi kegiatan usaha, Company which cover business activities, pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, financial management, human resources, pengembangan bisnis dan penyelesaian proyek, business development and project delivery, risk penerapan manajemen risiko, implementasi management, implementation of GCG principles prinsip-‐prinsip GCG serta program tanggung and corporate social responsibility program. jawab sosial Perusahaan. 2. To ensure the implementation of day-‐to-‐day 2. Memastikan pelaksanaan operasi sehari-‐hari operations of the Company to achieve Perusahaan untuk mencapai target-‐target operational and financial targets that have been operasional dan keuangan yang telah ditetapkan set to provide added value to stakeholders. sehingga memberikan nilai tambah bagi para 3. To ensure implementation of internal audit pemangku kepentingan. functions and actions related to internal audit 3. Memastikan pelaksanaan fungsi audit internal findings. serta tindak lanjut atas temuan audit internal. Dewan Direksi melakukan fungsi perencanaan The Board of Directors performs the function of dan pelaksanaan operasional Perusahaan serta planning and implementing the Company operations menyusun strategi dan kebijakan usaha sesuai and to develop the strategies and business policies in dengan tujuan usaha Perusahaan. Strategi usaha accordance with the Company’s business objectives. dijabarkan dalam bentuk rencana strategis The business strategy outlined in the short and jangka pendek dan menengah yang dikaji setiap medium term of strategic plan is assessed each year tahun dalam rapat-‐rapat anggaran tahunan. in the annual budget meeting. The Board of Dewan direksi juga menjalankan fungsi Directors also performs the function of controlling pengawasan dalam kegiatan operasional dan the operations and continues to strive for improving terus berusaha meningkatkan efektivitas dan the effectiveness and efficiency for evaluation of the efisiensi sehingga dapat mengevaluasi Company’s performance. pencapaian k inerja P erusahaan. Dewan Direksi terdiri dari 4 orang direktur The Board of Directors consists of 4 directors, one of dimana salah satunya merupakan direktur tidak whom is not an affliated director. Board members terafiliasi. Anggota Direksi diangkat dan are appointed and dismissed by decision of the diberhentikan b erdasarkan k eputusan R UPS. Shareholders General Meeting. Susunan Dewan Direksi Perusahaan selama Tahun The formation of the Board of Directors of the 2013 adalah sebagai berikut: Company in 2013 is as follows: Direktur Utama : Welly Thomas President Director : Welly Thomas Direktur : Robinson Director : Robinson Direktur : Suhsih Mas Boentoro Director : Suhsih Mas Boentoro Direktur Tidak Terafiliasi : Vivien Soesanto Unaffilliated Director : Vivien Soesanto
l 40
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Selama tahun 2013, direksi telah mengadakan 18 During 2013, the directors has held 18 regular rapat direksi antara lain membahas evaluasi meetings and discussed the performance evaluation kinerja Perusahaan, perubahan dan strategi of the Company, changes in strategy and operations dalam kegiatan operasional yang berpengaruh that affect the business activities, efforts to improve pada kegiatan usaha, usaha untuk memperbaiki the effectiveness and efficiency of operations. efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional. Directors also held a meeting with the board and Direksi juga mengadakan pertemuan dengan audit committee. dewan k omisaris d an k omite a udit. Kehadiran Rapat Dewan Direksi : The Board of Directors Meeting Attendance : Jumlah % Frequency of % Kehadiran Kehadiran Attendance Attendance Welly Thomas 18 100 Welly Thomas 18 100 Robinson 16 89 Robinson 16 89 Suhsih Mas Boentoro 18 100 Suhsih Mas Boentoro 18 100 Vivien Susanto 18 100 Rinaldi 18 100 Remunerasi D ewan K omisaris d an D ireksi Remuneration of Board of Commissioners and Directors Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, RUPS Tahunan In accordance with the Articles of Association, memberikan kuasa kepada salah satu Pemegang Annual General Meeting authorizes one of the Saham Pendiri, PT Artha Era Primayasa untuk Founding Shareholders, PT Artha Era Primayasa to menetapkan besarnya honorarium anggota determine the amount of commissioners komisaris. Selanjutnya, RUPS Tahunan memberikan remuneration. Furthermore, the AGM provides the kuasa dan wewenang kepada dewan komisaris power and authority to the board of commissioners Perusahaan untuk menentukan dan menetapkan to determine and define the salary and other besarnya gaji dan tunjangan lainnya untuk anggota benefits for members of the board of directors. For direksi. Untuk tahun buku 2013, jumlah remunerasi fiscal year 2013, total remuneration of the board of dewan komisaris dan direksi tercatat sebesar Rp commissioners and directors amounted to Rp 2,156 2.156 juta. million. Audit Committee Komite A udit Komite audit merupakan salah satu perangkat The audit committee is one important tool in the penting dalam penerapan tata kelola Perusahaan implementation of good corporate governance. yang baik. Komite audit yang dibentuk oleh Audit committee established by the board of dewan komisaris menjalankan tugas dan commissioners to run the tasks and functions in
l 41
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
fungsinya sesuai dengan peraturan Bapepam & LK N o. I X.I.5. Komite Audit bertugas membantu dewan komisaris untuk memastikan bahwa Perusahaan memiliki perangkat pengendalian internal yang baik dan memadai guna memelihara nilai aktiva Perusahaan maupun ekuitas Pemegang Saham Perusahaan. Ini mencakup melakukan pengkajian terhadap informasi keuangan Perusahaan untuk memastikan kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, serta dengan persyaratan pengungkapan informasi sebagaimana ketentuan perundang-‐undangan di bidang Pasar Modal. Komite Audit juga mengawasi kinerja internal audit, mengkaji kebijakan audit dan implementasinya, serta mengkoordinasikan tugas audit dengan pihak audit eksternal. Komite Audit memberikan pendapat dan laporan kepada dewan komisaris atas semua hal yang memerlukan perhatian komisaris. Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, komite audit bertanggung jawab kepada dewan komisaris. Komite audit melakukan pertemuan secara rutin setiap 3 bulan sekali. Di tahun 2013 komite audit telah mengadakan 5 kali pertemuan. Kegiatan komite a udit p ada t ahun 2 013 m eliputi : • Menelaah dan mengevaluasi laporan keuangan yang akan dipublikasikan oleh Perusahaan dan memberikan masukan hasilnya k epada k omisaris d an d ireksi. • Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan dan perundangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
accordance with Bapepam & LK. IX.I.5. The Audit Committee assists the board of commissioners to ensure that the Company has a good internal control tools and sufficient to maintain the value of the Company assets or equity of the Shareholders. It includes doing an assessment of the Company financial information to ensure compliance with generally accepted accounting principles in Indonesia, as well as the disclosure requirements as statutory provisions in the Capital Market. The Audit Committee also oversees the performance of internal audit, reviewing audit policies and their implementation, as well as coordinating the audit with the task of the external audit. The Audit Committee provides opinion and report to the board on all matters requiring the attention of the commissioner. In exercising its control function, the audit committee is responsible to the board of commissioners. The audit committee meets regularly every 3 months. In 2013 the audit committee has undertaken 5 meetings. Audit committee activities in 2013 include: • Reviewing and evaluating financial statements that will be published by the Company, and advising the outcome to the commissioner and the board of directors. • Reviewing the Company's compliance with rules and regulations relating to the Company activities.
l 42
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
•
Mengevaluasi struktur organisasi Perusahaan • Evaluating the Company organizational structure dan memastikan terselenggaranya praktek and ensuring the practical implementation of tata k elola P erusahaan y ang b aik. good corporate governance principles. • Mengkaji kebijakan internal audit dan • Reviewing the internal audit policy and its implementasinya. implementation. Keanggotaan komite audit Perusahaan diketuai Membership of the Company's audit committee is oleh Komisaris Independen Perusahaan, Bapak chaired by the Independent Commissioner, Mr. Theophylus Hartono dan beranggotakan 2 orang Theophylus Hartono and consists of two independent pihak i ndependen y aitu Johnson Napitupulu parties, Johnson Napitupulu and Ms. Irene d an I bu I rene A nggreani. Anggreani. Adapun profil komite audit Perusahaan adalah The profile of the audit committee are as follows: sebagai b erikut : Theophylus H artono Theophylus H artono Menyelesaikan pendidikan Sarjana Bisnis dari GS Graduated Bachelor of Business from the GS Fame Fame Institute of Business pada tahun 1991. Saat Institute of Business in 1991. Currently he serves as ini beliau menjabat sebagai Direktur Utama di President Director for several companies as follows beberapa perusahaan yaitu PT Intershop Prima PT Intershop Prima Center, PT Spring Energi Center, PT Spring Energi Indonesia dan PT Indonesia and PT Transpacific Finance and as a Transpacific Finance, dan menjabat sebagai commissioner of PT Bangun Bejana Baja. Appointed Komisaris di PT Bangun Bejana Baja. Menjabat as Independent Commissioner and Chairman of the sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Committee since May 25, 2012. Audit P erusahaan s ejak 2 5 M ei 2 012. Irene A nggreani Irene A nggreani Menyelesaikan pendidikan Sarjana Tehnik Graduated Bachelor of Industrial Technics Trisakti Industri Universitas Trisakti Jakarta pada tahun University in 2008. Served as a member of the audit 2008. Menjabat sebagai anggota komite audit committee since December 2009. sejak D esember 2 009. Johnson Napitupulu Johnson Napitupulu Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi bidang Graduated Bachelor of Economic majoring in Manajemen dari Universitas Pancasila Jakarta, Mangement of Pancasila University, Jakarta, Master Master of International Business bidang Keuangan of International Business majoring in International Internasional dan Studi Pasar Modal dari University Finance and Capital Markets Study of University of of Wollongong Australia dan Master Commerce Wollongong, Australia and Master Commerce in
l 43
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
bidang Administrasi Bisnis dari Macquarie University Australia. Tahun 2003 memulai karir pada Ernst & Young Advisory Services sebagai senior konsultan. Sebagai Pendiri dan Direktur dari Business Advisory Services sejak Januari 2006. Saat ini menjabat sebagai Penasehat Independen di PT Berkat Borneo Coal sejak Januari 2012. Menjabat sebagai anggota komite audit sejak Desember 2012. Kehadiran Rapat Komite Audit : Jumlah % Kehadiran Kehadiran Theophylus H artono 5 100 Irene A nggreani 5 100 Johnson N apitupulu 3 60 Internal A udit Internal audit membantu Direksi untuk menjalankan fungsi kontrol internal, melakukan penilaian yang independen atas seluruh kegiatan Perusahaan dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan efisiensi operasional, mendukung kebijakan Direksi dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan dengan memperhatikan efisiensi dan efektivitas operasional, serta mengevaluasi kecukupan dan fungsi manajemen resiko, pengendalian intern dan proses tata kelola Perusahaan (Good Corporate G overnance). Dalam melaksanakan tugasnya, kerangka kerja internal audit berpedoman pada Piagam Internal Audit yang mengatur tata kerja kegiatan audit internal. Internal audit melakukan komunikasi dan mengadakan rapat secara berkala dengan direksi, k omisaris d an k omite a udit.
Business Administration of Macquarie University, Australia. In 2003, began his career in Ernst & Young Advisory Services as a senior consultant. Founder and Director of Business Advisory Services since January 2006. Served as Independent Adviser of PT Berkat Borneo Coal since January 2012. Served as a member of the audit committee since December 2012. Attendance in Audit Committee Meeting : Frequency of % Attendance Attendance Theophylus H artono 5 100 Irene A nggreani 5 100 Johnson N apitupulu 3 60 Internal Audit Internal audit assists the Board of Directors in implementing internal control function, conducts an independent assessment of all activities with the aim to add value and improve operational efficiency, supports the policy of the Board of Directors in order to achieve corporate objectives with respect to efficiency and operational effectiveness, and evaluate the adequacy and management functions risk, internal control and corporate governance processes (Good Corporate Governance).
In performing its duties, internal audit framework is based on the Internal Audit Charter governing the functioning of the internal audit activity. Internal audit communicate and meet regularly with the directors, commissioners and the audit committee.
l 44
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Internal audit menguji dan mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian intern dan pengendalian risiko melalui penerapan manajemen risiko serta memberi masukan kepada manajemen untuk mengambil langkah-‐ langkah dalam menekan risiko yang mungkin dapat terjadi. Disamping itu internal audit juga mendukung efisiensi dan efektivitas manajemen Perusahaan dengan melakukan pemeriksaan dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi i nformasi d an k egiatan l ainnya. Sekretaris P erusahaan Sekretaris Perusahaan dibentuk berdasarkan peraturan Bapepam & LK No. IX.I.4. Saat ini sekretaris Perusahaan dirangkap oleh direktur Perusahaan, Suhsih Boentoro. Sekretaris Perusahaan berfungsi untuk mengawasi dan memastikan bahwa Perusahaan telah mematuhi ketentuan perundang-‐undangan pasar modal, anggaran dasar Perusahaan dan peraturan lainnya yang berlaku, serta berperan sebagai penghubung antara Perusahaan dengan para pemegang saham, lembaga otoritas bursa dan pasar modal serta pihak lainnya. Tugas lainnya adalah sebagai koordinator dalam mempersiapkan setiap corporate event yang akan dilakukan oleh Perusahaan dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPS. KOMITE REMUNERASI Komite remunerasi dibentuk di bawah pengawasan D ewan Komisaris dengan uraian tugas sebagai berikut: -‐ M enyusun anggaran remunerasi dewan komisaris dan direksi berdasarkan kinerja
Internal audit checks and evaluates the implementation of the internal control system and risk control through the application of risk management, and provides advice to the management to take necessary action to minimize the potential risks that may occur. The internal audit supports efficiency and effectiveness of the Company's management to conduct inspections and assessments in the areas of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities. Corporate Secretary Corporate Secretary was formed by Bapepam & LK. Regulation No. IX.I.4. Currently the Company secretary is handled concurrently by the director of the Company, Suhsih Boentoro. Company Secretary serves to oversee and ensure that the Company has complied with the provisions of capital market regulation, the article of association of the Company and any other regulations, as well as acting as a liaison between the Company and its shareholders, institutions and capital market authority and other parties. Other duties as coordinator in preparing corporate event that will be undertaken by the Company and is also responsible for organizing the AGM. REMUNERATION COMMITTEE Remuneration Committee was formed under supervision Board of Commissioners with job description as follow: -‐ Draft remuneration budget for Board of Commissioners and Directors related to
l 45
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Perusahaan dan prestasi yang dicapai serta kontribusi terhadap pertumbuhan Perseroan. -‐ M enetapkan sistem remunerasi yang layak dan memadai, serta m emutuskan remunerasi seluruh anggota komisaris dan direksi. -‐ M engadakan pertemuan formal paling sedikitnya sekali dalam setahun. -‐ Keputusan diambil dapat m elalui pertemuan dan atau pernyataan tertulis. SISTEM PENGENDALIAN INTEREN PERSEROAN Sistem pengendalian internal Perseroan salah satunya dilakukan m elalui pembuatan serangkaian kebijakan dan prosedur standar di dalam menjalankan kegiatan operasional Perseroan. Sistem ini terus dimonitor pelaksanaannya dan telah mengalami penyempurnaan untuk mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi yang baik di dalam meminimalkan risiko yang dapat timbul. Perseroan secara rutin mengadakan tinjauan manajemen sebagai sarana pengendalian dan sebagai alat peringatan dini jika ada hal-‐hal yang menyimpang sehingga langkah-‐langkah antisipasi dapat segera diambil. Seiring dengan berjalannya waktu dimana tingkat risiko yang dihadapi juga terus mengalami perubahan, maka Unit Audit Internal dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya. Unit Audit Internal yang dalam hal ini merupakan mitra Management memiliki peran untuk dapat meningkatkan kualitas pengendalian internal melalui penyediaan informasi yang cepat dan akurat guna pengambilan keputusan Management dalam pencapaian target Perseroan. Bentuk lain pengendalian interen juga dilakukan dengan cara melakukan pertemuan rutin dengan divisi yang ada di Perseroan, guna membahas progres pekerjaan dan m asalah yang dihadapi baik
Company’s achieved performance also contribution to Company’s growth. -‐ Authorized proper and adequate remuneration system, also remuneration for the whole member of Commissioners and Directors. -‐ Held formal meeting at least once in a year. -‐ Decision can be made through meeting and or written statement. COMPANY INTERNAL CONTROL SYSTEM As one of Company Internal Control System application is through series of standar policy and procedure making in executing Company operational activities. Execution of the system continously monitored and perfecting to achieve good level of effectiveness and efficiency ini minimizing possible risks. Company on regular base held management review as control facility and early warning tool if there are defected actions, so anticipative steps can be made. Along with time where risk level keep on changing, Internal Audit Unit required to keep on improving for competencies and professionalism. In this case Internal Audit Unit is partner for Management having roles to be abble to improving internal control quality through prompt and accurate information providing for Management decision making to achieve Company target. Other form of internal control also done by way of having regular meeting with all divisions in the Company, to discuss work progress and internal and external problems. Internal Audit
l 46
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
secara internal maupun eksternal. Pihak Unit Audit Internal akan membahas semua permasalahan termasuk memberikan rekomendasi kepada pihak Management sehingga progress pekerjaan dapat berjalan sesuai rencana dan permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat dan baik. Selain itu, U nit Audit Internal akan menilai tingkat kepatuhan terhadap sistem, prosedur dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan di tingkat operasional. Sistem pengendalian interen yang ada akan ditelaah secara periodik untuk mengetahui apakah masih cukup efektif dalam m enangani risiko yang m ungkin timbul. Tidak ada perkara penting yang dihadapi oleh Perseroan, entitas anak, anggota D ewan Komisaris dan D ireksi yang sedang m enjabat. SANKSI ADMINISTRATIF DARI PIHAK OTORITAS PASAR MODAL DAN LAINNYA Selama tahun 2013, Perseroan tidak pernah dikenakan sanksi administrasi oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya. KODE ETIK DAN BUDAYA PERSEROAN Budaya Perseroan merupakan suatu pola mendasar yang dimiliki oleh seluruh anggota Perseroan yang berisi nilai-‐nilai dan norma-‐norma serta kebiasaan yang dapat mempengaruhi pemikiran, perilaku serta metode kerja karyawan. Kode etik Perseroan merupakan aturan guna mengatur perilaku etika dan menetapkan larangan yang berlaku dalam ruang lingkup Perseroan, di mana mewajibkan seluruh karyawan mematuhi seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku, termasuk pula bagi dewan komisaris dan direksi.
Unit will discuss all problems including providing recommendation to Management so work progress can be executed according to plan and promblems can be well and promptly solved. Beside that, Internal Audit Unit will examine level of compliance to the system, policies and procedures which has been decided at operational level. Exisiting internal control system will be evaluated periodically to asses effectiveness in handling pontential risks. There was no case or lawsuit involving the Company, Subsidiaries, the Board of Commissioners, and Board of Directors ADMINISTRATIVE PENALTIES FROM CAPITAL MARKET AUTHORITIES AND OTHERS In 2013, Company has never been penalized by any administratives penalties from Capital market authorities and others. COMPANY’S CODE OF ETHIC AND CULTURE Company’s culture becomes basic pattern owned by all members of Company which thought, behaviour and employee working method are influent by Company’s values and norms also habits. Company’s code of ethic regulates ethical behaviour in Company’s environment, which obligates to all employee to comply all regulation and terms applied, including to Board of Commissioners and Board of Directors.
l 47
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Pokok-‐pokok ketentuan dalam kode etik ini meliputi komisi, jamuan, hadiah, pembayaran tidak resmi, kepatuhan terhadap hukum yang berlaku, hubungan antar karyawan, terjadi pertentangan kepentingan antar pihak, mempekerjakan anggota keluarga dan pejabat atau pegawai pemerintah, kegiatan dan sumbangan politik serta sumbangan kemanusiaan. Bentuk sosialisasi kode etik dan budaya Perseroan tersebut, kode etik ini disampaikan dan dijelaskan secara langsung kepada seluruh pihak-‐pihak terkait termasuk pihak-‐pihak lain yang melakukan hubungan bisnis atas nama Perseroan. SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN Perseroan memiliki pedoman sitem pelaporan dan penyelidikan pelanggaran atas suatu sistem dan prosedur dalam melakukan pengawasan kegiatan bisnis Perseroan yang terus semakin berkembang dari waktu ke waktu, sehingga dapat mencegah segala kemungkinan terjadinya segala pelanggaran yang dapat terjadi. Setiap pelanggaraan dapat segera dilaporkan kepada masing-‐masing anggota komite audit investigasi yang dibentuk Perseroan guna melakukan penyelidikan jika ada laporan dugaan pelanggaran, baik lisan maupun tertulis atas permasalahan yang terjadi. Setelah itu komite audit investigasi dapat memahami dan menindak-‐lanjuti permasalahan yang terjadi serta melakukan langkah-‐ langkah penanganan yang tepat.
Principles term in Code of Ethic regulates, commission, entertainment, present, unofficial payment, compliance to law, inter-‐employee relationship, conflict of interest by related parties, hiring family member and Government officials and staffs, political activity and donation also humanity donation. Company’s Code of Ethic and Culture socialisation is directly explained to all related parties including other parties which have business relation with the Company. FRAUD REPORTING SYSTEM Company has guidance of fraud reporting and investigation on a system and procedure in supervising Company’s business activity which keep on increasing from time to time, to prevent all fraud possibilities might occur. Each fraud can be reported directly to each member of Investigative Audit Committee, which appointed by Company to investigate if there was report of fraud possibility, in verbal or written report on any problem happens. Afterward Investigative Audit Committee can understands and processes the problem also taking accurate handling actions. Lawsuit or the Case Gugatan a tau P erkara Selama tahun 2013, tidak ada perkara atau In 2013, there was no case or lawsuit involving the gugatan penting yang melibatkan Perusahaan, Company, the Board of Commissioners, and Board of Dewan Komisaris maupun Direksi yang dapat Directors that may affect our financial condition and
l 48
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
mempengaruhi kondisi keuangan Perusahaan maupun kinerja saham Perusahaan di Bursa. Hal ini dikarenakan dalam menjalankan usahanya Perusahaan selalu berpedoman dan tunduk kepada peraturan dan perundang-‐undangan yang berlaku. Risiko U saha Perusahaan dan anak perusahaan menyadari bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan dihadapkan pada risiko usaha yang dapat timbul sewaktu-‐ waktu sebagai akibat dari adanya faktor internal atau eksternal yang pada akhirnya dapat mempengaruhi peningkatan atau penurunan pendapatan P erusahaan s ecara k onsolidasi. Risiko–risiko usaha penting yang perlu diperhatikan a dalah s ebagai b erikut : 1. Risiko P ersaingan U saha Ketatnya persaingan dalam memperoleh pangsa pasar produk kimia membuat risiko usaha semakin besar. Namun demikian Perusahaan tetap konsisten menerapkan strategi pemasaran yang menjamin konsumen untuk tetap dapat memperoleh harga produk yang cukup bersaing, pelayanan serta pengiriman ke Pelanggan yang lancar dan tepat waktu. Selain itu dengan ekspansi dari Pelanggan maupun adanya industri baru menyebabkan turunnya resiko usaha yang ada.
2. Risiko Fluktuasi Nilai Mata Uang Rupiah Terhadap D olar A merika Perusahaan dalam memasarkan produknya sebagian menggunakan mata uang dolar
performance of the Company in the Stock Exchange. This is because the Company always complies with and guided by law and regulation.
Business Risk The Company and the subsidiaries realize that in conducting the business activities, the Company and the subsidiaries are exposed to business risks which may arise from time to time as a result of internal or external factors that could ultimately affect the increase or decrease in the Company consolidated income. Some important business risks requiring full attention of the management are as follows : 1. Competition Risk Tight market competition to gain and to increase market share of chemical products leads to the increasing business risks. However, the Company remained consistent in implementing marketing strategies to ensure that the Consumers can still obtain a fairly competitive price, quality products, excellent services, and on time, smooth and continuous delivery. In addition to the above, the Consumers’ expansion, and establishment of newly-‐ set up industry may reduce the exisiting business risk. 2. Currency Risk of Rupiah against US Dollar The Company’s products are priced and sold in US
l 49
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Amerika Serikat, sedangkan pencatatan pembukuan Perusahaan dalam mata uang Rupiah sehingga dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan selisih kurs yang akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian laba Perusahaan. Untuk mengantisipasi tingkat fluktuasi yang terlalu besar, Perusahaan berusaha menerapkan penggunaan mata uang asing yang berimbang, dimana beberapa produk dijual dengan basis harga ekuivalen dengan dolar Amerika S erikat. 3. Risiko K ebijakan P emerintah Industri produk kimia dan perminyakan merupakan industri yang juga tergantung kepada kebijakan Pemerintah Indonesia. Apabila terdapat perubahan kebijakan Pemerintah yang tidak diantisipasi dan memiliki dampak yang kurang menguntungkan bagi Perusahaan dan anak perusahaan, maka hal tersebut dapat mempengaruhi kegiatan operasional Perusahaan yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut, Perusahaan berusaha untuk selalu cepat dan tanggap dalam mengantisipasi kebijakan-‐ kebijakan baru Pemerintah dengan melakukan penyesuaian-‐penyesuaian di dalam sistem internal p eraturan p erusahaan. 4. Risiko T erhadap T urunnya H arga M inyak Turunnya harga minyak akan mempengaruhi investasi Perusahaan di sektor ini karena tidak memenuhi skala ekonomis dalam melakukan kegiatan di sektor ini yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perusahaan . 5. Risiko Ketersediaan Sumber Daya Manusia Yang H andal d an C akap. Perusahaan dan anak perusahaan dalam kegiatan
Dollar, on the other hand the Company’s accounting records is in Rupiah, which may potentially expose foreign exchange risk, which then affect the the Company’s profitability. To anticipate the risk, the Company tried to implement the use of foreign currency balance, where several products are sold in USD equivalent basis price. 3. Government Policy Risk Chemical Industry and oil and gas industry are also industries governed by and fully relying on policy of the Government of Indonesia. Any changes in government policy that are not fully anticipated, and are less favorable to the Company and the subsidiaries, then it may affect the operations of the Company which in turn affects the income of the Company. The Company strives to anticipate the issuance of new government policies by modifying the existing internal system of corporate regulation. 4. Risk due to decreasing of oil prices Decrease in oil prices would affect the Company’s investment in this sector, and continuing operation under such oil price pressure would be absolutely uneconomical. 5. Risk of availability of Reliable and Competent Human Resource The Company and the subsidiaries need professional,
l 50
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
operasionalnya membutuhkan sumber daya manusia yang profesional, terdidik, terlatih dan handal terutama dalam bidang perminyakan. Hal ini sangat diperlukan karena industri minyak membutuhkan keahlian dan ketrampilan sumber daya manusia yang spesifik. Untuk itu Perusahaan d an a nak P erusahaan b erusaha u ntuk menjaga dan memperhatikan pengembangan di bidang sumber daya manusia dengan memperhatikan dan memenuhi ketentuan-‐ ketentuan Pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan k aryawan. Tanggung J awab S osial P erusahaan Sebagai Perusahaan yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat, Perusahaan dan anak Perusahaan menyadari sepenuhnya akan tanggung jawab sosial pada masyarakat khususnya bagi masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi operasional Perusahaan dan anak perusahaan. Oleh karenanya, Perusahaan dan anak perusahaan mengupayakan untuk dapat selalu berpartisipasi dan berperan aktif serta peduli dalam setiap kegiatan yang berlangsung di tengah masyarakat baik yang bersifat sosial maupun k eagamaan.
educated, well-‐trained and reliable human resources in running operational activities, especially in the field of exploration and production of oil and gas. The oil industry requires expertise and specific skill of human resources. Therefore the Company and the subsidiaries strive to maintain and pay attention for development of human resources and complianc with the government regulation especially those related to the welfare of employees. Corporate Social Responsibility As a company that grows within society, the Company and the subsidiaries are fully aware of social responsibility to the community, especially for communities living around the location of operations. Accordingly, the Company and the subsidiaries can always participate and play an active role and shall be concerned in any social and religious activities in the community environment.
l 51
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Data Perusahaan l Corporate Data Dewan Komisaris l Board of Commissioners Richard R . W iriahardja Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1953. Lulus tahun 1981 dengan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan memulai kariernya sebagai Sales Engineer PT Metrodata Indonesia 1978-‐1979. Kemudian menjabat sebagai Asisten General Manager Grup Harapan 1979-‐1982, Direktur Utama PT Hidayat Utama Sejahtera 1982-‐1990, Direktur PT Bintang Mitra Semestaraya 1989-‐1999, Direktur PT Cahaya Kharisma Teguhmandiri 1991-‐1998, Komisaris Utama PT Roda Panggon Harapan Tbk. 1992-‐1993, Direktur PT Alvita Sunta 1992-‐1996, Komisaris Utama PT Erses Sejahtera 1992-‐1996, Direktur Utama PT Sinar Slipi Sejahtera 1992-‐1997, Direktur PT Bhaskara Mutu Sentosa 1992-‐1996, Direktur Utama PT Laksayudha Abadi 1993-‐1999, Komisaris Utama PT Sinar Kompas Utama 1992-‐2004, Direktur Utama PT Suryagajah Maspertiwi 1995-‐1997, Komisaris Utama PT Suryagajah Maspertiwi 1997-‐2004, Komisaris PT Maxima Perdana Finance 1997-‐1998, Komisaris Utama PT Maxima Perdana Finance 1998-‐2002, Direktur Utama PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 1985-‐1994 dan 1997-‐2005, Komisaris PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 2006-‐2007, Komisaris PT Citra Kebun Raya Agri Tbk (d/h PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 1997-‐2009, Komisaris Utama PT Muribens Otograha 2001-‐ 2002. Direktur Utama PT Roda Panggon Harapan Tbk. 2001-‐2007, Komisaris Utama PT
Richard R. Wiriahardja President Commissioner Indonesian citizen, born in Jakarta in 1953. Graduated in 1981 with a degree in Economics from the University of Indonesia and began his career as a Sales Engineer PT Metrodata Indonesia 1978-‐1979. Later served as Assistant General Manager Grup Harapan 1979-‐1982, President Director PT Hidayat Utama Sejahtera 1982-‐1990, Director PT Bintang Mitra Semestaraya 1989-‐1999, Director PT Cahaya Kharisma Teguhmandiri 1991-‐1998, President Commissioner PT Roda Panggon Harapan Tbk. 1992-‐1993, Director PT Alvita Sunta 1992-‐1996, President Commissioner PT Erses Sejahtera 1992-‐ 1996, President Director PT Sinar Slipi Sejahtera 1992-‐1997, Director PT Bhaskara Mutu Sentosa 1992-‐1996, President Director PT Laksayudha Abadi 1993-‐1999, President Commissioner PT Sinar Kompas Utama 1992-‐2004, President Director PT Suryagajah Maspertiwi 1995-‐1997, President Commissioner PT Suryagajah Maspertiwi 1997-‐ 2004, Commissioner PT Maxima Perdana Finance 1997-‐1998, President Commissioner PT Maxima Perdana Finance 1998-‐2002, President Director PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 1985-‐1994 and 1997-‐2005, Commissioner PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 2006-‐2007, Commissioner PT Citra Kebun Raya Agri Tbk (d/h PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 1997-‐2009, President Commissioner PT Muribens Otograha 2001-‐2002. President Director PT Roda Panggon Harapan Tbk. 2001-‐2007, President Commissioner PT Roda Panggon Harapan Tbk. 1998-‐2001, Commissioner
l 52
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Roda Panggon Harapan Tbk. 1998-‐2001, Komisaris PT Royal Oak Development Asia Tbk. 2007-‐2010, Direktur PT Tiara Bali International 2008-‐2010.Hingga saat ini memegang jabatan antara lain sebagai Direktur PT Bumi Mahligai Sejahtera sejak tahun 1989, Komisaris PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) sejak tahun 1991, Komisaris PT Artha Era Primayasa sejak tahun 1999, Komisaris Utama PT Ribens Autocars sejak tahun 2002, Komisaris PT Sinar Kompas Utama sejak tahun 2004, Komisaris Utama PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. sejak tahun 2008, Komisaris PT Tiara Bali International sejak 2010 dan Komisaris Utama Perusahaan s ejak t ahun 1 999.
PT Royal Oak Development Asia Tbk. 2007-‐2010, Director PT Tiara Bali International 2008-‐2010. Recent positions are Director PT Bumi Mahligai Sejahtera since 1989, Commissioner PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) since 1991, Commissioner PT Artha Era Primayasa since 1999, President Commissioner PT Ribens Autocars since 2002, Commissioner PT Sinar Kompas Utama since 2004, President Commissioner PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. since 2008, Commissioner PT Tiara Bali International since 2010 and President Commissioner of the Company since 1999.
Theophylus Hartono Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir di Jepara pada tanggal 12 Oktober 1964. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Bisnis dari GS Fame Institute of Business pada tahun 1991 dan memulai karirnya sebagai Account Executive pada Inti Global Investama 1987-‐1989. Kemudian menjabat sebagai Head of Treasury PT Modern Bank Tbk 1989-‐1995, Head of Fixed Income, Brokerage and Trading Debt Instrument PT Transpacific Securindo 1995-‐2000, Direktur Utama PT Transpacific Mutual Finance 1995-‐ 2000, Direktur Utama PT Transpacific Investama 1997-‐2002, Direktur Utama PT Transpacific Mutual Capita 1998-‐2000, Financial Advisor Aimity Financial Group, Toronto, Canada, 2002-‐2006, Komisaris Utama PT Transpacific General Insurance 2007-‐2011, Komisaris Utama PT Multicor Life Insurance 2008-‐2011. H ingga s aat i ni memegang jabatan antara lain sebagai Direktur Utama PT Transpacific Finance sejak 2006,
Theophylus Hartono Independent Commissioner Indonesian citizen, born at Jepara on October 12, 1964. Graduated Bachelor of Business from the GS Fame Institute of Business in 1991 and began his career as an Account Executive at PT Inti Global Investama 1987-‐1989. Later served as a Head of Treasury PT Modern Bank Tbk 1989-‐1995, Head of Fixed Income, Brokerage and Trading Debt Instrument PT Transpacific Securindo 1995-‐2000, President Director PT Transpacific Mutual Finance 1995-‐2000, President Director PT Transpacific Investama 1997-‐ 2002, President Director PT Transpacific Mutual Capita 1998-‐2000, Financial Advisor Aimity Financial Group, Toronto, Canada, 2002-‐2006, President Commissioner PT Transpacific General Insurance 2007-‐2011, President Commissioner PT Multicor Life Insurance 2008-‐2011. Recent positions are President Director PT Transpacific Finance since 2006, President Director PT Spring Energi Indonesia since 2007, Commissioner PT Bangun Bejana Baja since 2008, President Director PT Intershop Prima Center since
l 53
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Direktur Utama PT Spring Energi Indonesia sejak 2012 and Independent Commissioner PT Bintang 2007, Komisaris PT Bangun Bejana Baja sejak 2008, Mitra Semestaraya Tbk since 2012. Direktur Utama PT Intershop Prima Center sejak 2012 dan Komisaris Independen PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk sejak 2012.
l 54
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Dewan Direksi l Board of Directors Welly Thomas Direktur Utama Warga Negara Indonesia, lahir di Ujung Pandang pada tanggal 11 Desember 1972. Menyelesaikan pendidikan Master of Business Administration di Eastern Michigan University, Michigan, Amerika Serikat pada tahun 1996 dan memulai karir sebagai Equity Sales di ABN AMRO ASIA Securities 1997 – 2000. Kemudian menjabat sebagai Vice President for Equity Sales di Net Securities 2000 – 2003. Hingga saat ini memegang jabatan antara lain sebagai Komisaris Utama PT Binatek Reka Kruh sejak 2006, Komisaris PT Retco Prima Energi sejak 2006 dan sebagai Direktur Utama PT Bintang Mitra Semestaraya T bk s ejak t ahun 2 011. Robinson Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Sidikalang pada tanggal 4 April 1962. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Kimia di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1987 dan memulai karir sebagai Sales Executive PT Delta Mas Sejahtera Abadi 1987–1988. Kemudian menjabat sebagai Sales Executive PT Bina Sahabat Sejati 1988 – 1989, Direktur PT Profilindo Manunggal 1990– 1992, T echnical S ales E xecutive P T U nion C arbide Indonesia 1992–1993, Marketing Manager PT Griya Dhananjaya 1993–1998, Marketing & Sales Manager PT Sulfindo Adiusaha 1999-‐2008, Direktur PT Regis Energi Indonesia 2006-‐2009, Direktur Utama PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk 2008-‐2010 dan Direktur PT Bintang Mitra
Welly Thomas President Director Indonesian citizen, born in Ujung Pandang on December 11, 1972. Graduated Master of Business Administration from the Eastern Michigan University, Michigan, USA in 1996 and began his career as an Equity Sales in ABN AMRO Asia Securities 1997-‐2000. Served as a Vice President of Equity Sales in Net Securities 2000-‐2003. Recent positions are President Commissioner PT Binatek Reka Kruh since 2006, Commisioner PT Retco Prima Energi since 2006 and President Director PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk since 2011.
Robinson Director Indonesian citizen, born in Sidikalang on April 4, 1962. Graduated Bachelor of Chemical Engineering in Bandung Institute of Technology in 1987 and began his career as a Sales Executive in PT Delta Mas Sejahtera Abadi 1987–1988. Served as a Sales Executive PT Bina Sahabat Sejati 1988– 1989, Director PT Profilindo Manunggal 1990– 1992, Technical Sales Executive PT Union Carbide Indonesia 1992–1993, Marketing Manager PT Griya Dhananjaya 1993–1998, Marketing & Sales Manager PT Sulfindo Adiusaha 1999 -‐ 2008, Director of PT Regis Energi Indonesia 2006-‐2009, President Director PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk 2008-‐2011 and Director PT Bintang Mitra Semestaraya since 2011.
l 55
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Semestaraya T bk s ejak 2 011. Suhsih M as B oentoro Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Pangkal Pinang pada tanggal 16 September 1970. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di bidang Akutansi dari Universitas Atmajaya pada tahun 1994. Memulai karirnya di Arthur Andersen – Prasetio, Utomo & Co. Registered Public Accountants 1994-‐1999. Kemudian menjabat sebagai Direktur PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 1999-‐2005. Hingga saat ini memegang jabatan antara lain sebagai Direktur Utama pada PT Artha Era Primayasa sejak 1999 dan Direktur PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk sejak 1 999. Vivien Soesanto Direktur Warga N egara I ndonesia, l ahir d i J akarta p ada 2 7 Februari 1969. Menyelesaikan pendidikan STIE IBEK bidang Akuntansi dan STIE Trisakti Diploma III bidang Akuntansi. Memulai karirnya di PT Merpati Mahkota Sarana 1988-‐1990 dan PT Sriwijaya Pakuan Sejati 1991-‐1994. Kemudian menjabat sebagai Asisten Accounting Manager di PT Indokemika Jayatama 1994-‐2000, Corporate Consolidation Manager di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tahun 2001, Senior Manager di PT Jakarta Kyoai Medical Center 2001-‐2007, Senior Manager di PT Clinique Suisse 2007-‐2008, Direktur di PT Clinique Suisse 2008-‐2009, Direktur di PT Jakarta Kyoai Medical Centre 2009-‐2011, General Manager di PT Artha Sumatera Energi 2011-‐2012 dan Direktur PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Suhsih M as B oentoro Director Indonesian citizen, born in Pangkal Pinang on September 16, 1970. Graduated Economics Degree in Accounting from the University of Atma Jaya in 1994. Started her career in Arthur Andersen – Prasetio, Utomo & Co., Registered Public Accountants 1994-‐1999. Served as a Director PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 1999-‐2005. Recent positions are President Director PT Artha Era Primayasa since 1999 and Director PT Bintang M itra S emestaraya T bk s ince 1 999.
Vivien Soesanto Director Indonesian citizen, born in Jakarta on 27 Februari 1969. Graduated Bachelor of STIE IBEK in Accounting and STIE Trisakti Diploma III Accounting. Started his career in PT Merpati Mahkota Sarana 1988-‐1990 and PT Sriwijaya Pakuan Sejati 1991-‐1994. Served as Assistant Accounting Manager in PT Indokemika Jayatama 1994-‐2000, Corporate Consolidation Manager in PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 2001, Senior Manager in PT Jakarta Kyoai Medical Center 2001-‐2007, Senior Manager in PT Clinique Suisse 2007-‐2008, Director in PT Clinique Suisse 2008-‐2009, Director in PT Jakarta Kyoai Medical Centre 2009-‐2011, General Manager in PT Artha Sumatera Energi 2011-‐2012 and Director PT Bintang Mitra Semestaraya T bk s ince 2 012.
l 56
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
sejak t ahun 2 012. Guna mengikuti perkembangan bisnis, maka Dewan Direksi secara berkala mengikuti berbagai seminar maupun pelatihan yang berkaitan dengan industri yang diselenggarakan baik di dalam m aupun di luar negeri.
To keep updating with business development, Board of Directors regularly attend various seminars and trainings which related to the industry which held domestic and overseas. T id a k a d a h u b u n g a n a filia si a n ta r D ire k si There is no affiliates relationship between Directors d e n g a n a n g g o ta D ire k s i d a n a n g g o ta with members of Board of Directors and members of Board of Commisioners and Share holders. D e w a n K o m is a ris d a n p e m e g a n g s a h a m .
B e rik u t in i a d a la h rin c ia n P ro fe si P e n u n ja n g P a sa r M o d a l / D e ta ils o f C a p ita l M a rk e t S u p p o rtin g P ro fe s s io n : J a s a
M e n g a u d i t l a p o r a n p o s i s i k e u a n g a n t a n g g a l 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 3 , s e r t a l a p o r a n l a b a r u g i k o m p r e h e n s i , l a p o r a n p e r u b a h a n e k u i t a s d a n l a p o r a n a r u s k a s k o n s o l i d a s i a n u n t u k t a h u n y a n g b e r a k h i r p a d a t a n g g a l 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 3 . P e m e l i h a r a a n d a t a s a h a m d a n w a r a n
P e m b u a t a n a k t a -‐ a k t a M e n g h i t u n g k e w a j i b a n d a n b e b a n a t a s i m b a l a n k e r j a s e s u a i d e n g a n ketentuanUUKetenaga k e r j a a n N o . 1 3 t a h u n 2 0 0 3
P r o f e s i P e n u n j a n g P a s a r M o d a l / C a p i t a l M a r k e t S u p p o r t i n g P r o f e s s i o n
F e e / F e e ( D a l a m J u t a a n R u p i a h / I n M i l l i o n R u p i a h ) 2 0 0
P e r i o d e Penugasan/ P e r i o d o f S e r v i c e
S e r v i c e
2 0 1 3
A u d i t i n g F i n a n c i a l R e p o r t f o r t h e Y e a r e n d e d D e c e m b e r 3 1 , 2 0 1 3 , a n d c o m p r e h e n s i v e P r o f i t a n d L o s s R e p o r t , C h a n g e s i n E q u i t y R e p o r t , a n d C o n s o l i d a t e d C a s h F l o w C o m p a n y a n d S u b s i d i a r i e s f o r t h e Y e a r e n d e d D e c e m b e r 3 1 , 2 0 1 3 .
K a n t o r A k u n t a n P u b l i k / P u b l i c A c c o u n t a n t
K A P Hendrawina t a E d d y & S i d d h a r t a
B a d a n A d m i n i s t r a s i Efek/Securities A d m i n i s t r a t o r K a n t o r N o t a r i s / N o t a r y K a n t o r A k t u a r i s I n d e p e n d e n / I n d e p e n d e n t A c t u a r y
P T S i n a r T a m a G u n i t a
1 0
2 0 1 3
M a i n t e n a n c e d a t a o f s h a r e a n d w a r r a n t
N y . H e n n y S i n g g i h P T S e n t r a J a s a A k t u a r i a
3 2
2 0 1 3
I s s u a n c e o f n o t a r i a l d e e d s
0 , 6
2 0 1 3
C a l c u l a t i n g l i a b i l i t y a n d e x p e n s e o n e m p l o y e e b e n e f i t a c c o r d i n g t o U U K e t e n a g a k e r j a a n N o . 1 3 t a h u n 2 0 0 3
l 57
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Struktur Organisasi l Organization Structure Dewan Komisaris Board of Commissioners Komite Audit Audit Committee
Dewan Direksi Board of Directors
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Internal Audit
Marketing & Sales Manager
Staf
Staf
Finance & Accounting Manager
Staf
Staf
Staf
Staf
Struktur Perusahaan l Corporate Structure
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk.
100%
99,99%
Bittlestone Capital Inc. (BVI)
PT Retco Prima Energi
90% PT Binatek Reka Kruh
100% TAC-‐Kruh 1,94% Serinus Energy Inc.
0,24% Ninox Energy Ltd.
l 58
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Profil Anak Perusahaan l Corporate Subsidiaries PT Binatek Reka Kruh (“BRK”) Pendirian BRK didirikan pada tanggal 16 April 1999 berdasarkan Akta Pendirian No. 44 yang dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-‐13136. HT.01.01.TH.2001, tanggal 18 Oktober 2001. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 66 tanggal 19 Agustus 2009 dari Deni Thanur, S.E.,S.H.,M.Kn., Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Republik Indonesia dengan surat No.AHU-‐AH.01.10-‐16424 tanggal 29 September 2009. Lokasi Senayan City-‐Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270 Kegiatan Usaha Kegiatan usaha BRK sesuai dengan Anggaran Dasar adalah melakukan aktivitas pengeboran, eksplorasi, dan eksploitasi minyak bumi melalui perjanjian Technical Assitance Contract (“TAC”) dengan Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (“Pertamina”) untuk periode 20 tahun yang akan berakhir pada tanggal 21 Mei 2020. Kontrak TAC yang berlokasi di lapangan minyak Kruh, daerah Pendopo, Sumatra Selatan ini memiliki total area pengoperasian seluas 258,10 km². Saat ini BRK memiliki 41 sumur pengeboran yang
PT Binatek Reka Kruh (“BRK”) Establishment BRK was established on April 16, 1999 based on Notarial Deed of Establishment No.. 44, of Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, Notary in Jakarta. Deed has been approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia in Decree No. C-‐13 136. HT.01.01.TH.2001, dated October 18, 2001. Articles of Association have been amended several times, and recent changes to the Deed Decree Shareholders Decision No. 66 dated August 19, 2009 from Deni Thanur, S.E.,S.H.,M.Kn., Notary in Jakarta. This change has been received and recorded by the Director General of General Law Administration of the Republic of Indonesia with a letter-‐AH.01.10 AHU-‐16424 September 29, 2009. Location Senayan City-‐Panin Tower 10th Floor Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270 Business Activities BRK business activities in accordance with the Articles of Association is to conduct drilling activities, exploration, production and marketing of crude oil through the treaty Technical Assistance Contract ("TAC") with Pertamina for a period of 20 years which will expire on Mei 21, 2020. TAC contracts located in Kruh, Pendopo area, South Sumatra, has a total area of the operation area of 258.10 km ². BRK currently has 41 drilling wells consisting of 6
l 59
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
terdiri dari 6 sumur berproduksi, sedangkan sisanya adalah 1 sumur gas, 3 sumur yang ditutup sementara dan 31 sumur yang ditinggalkan. Sejak awal produksi sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, produksi minyak di TAC BRK telah mencapai 2.568.285 barel. Total cadangan minyak di lapangan Kruh berdasarkan Laporan Pertamina dengan metode SPE 2001 pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut : Cadangan
wells in production, while the remainder is 1 gas well, 3 wells were shut down temporarily and 31 abandoned wells. Since the beginning of production until December 31, 2013, oil production in TAC BRK has reached 2,568,285 barrels. Total oil reserves in Kruh field based on Report Pertamina with SPE 2001 method as of December 31, 2013 are as follows :
Ribu Barel (Mbbls)
Reserves
Thousand Barel (Mbbls)
Terbukti
5.499,48
Proven
5,499.48
Terkira
9.799,51
Probable
9,799.51
Mungkin ada
14.341,31
Possible
14,341.31
Total
29.640,30
Total
29,640.30
Pemegang Saham PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk 90,00% Irwan Rolando Jahja 5,71% Ir. Erwin Jahja 4,29% Pengurus Komisaris Utama : Welly Thomas Komisaris : Ir. Erwin Jahja Direktur : Boediarto Boentaran PT Retco Prima Energi (“RPE”) Pendirian RPE didirikan pada tanggal 20 September 1999 berdasarkan Akta Pendirian No. 78 yang dibuat di hadapan Harra Mieltuani Lubis, S.H., Notaris di Jakarta yang kemudian diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 65 tanggal 21 Oktober 1999 yang dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H.,
Shareholders PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk 90.00% Irwan Rolando Jahja 5.71% Ir. Erwin Jahja 4.29% Commissioners and Directors President Commissioner : Welly Thomas Commissioner : Ir. Erwin Jahja Director : Boediarto Boentaran PT Retco Prima Energi (“RPE”) Establishment RPE was established on September 20, 1999 based on Notarial Deed of Establishment No.78 of Harra Mieltuani Lubis, SH, Notary in Jakarta, which was amended by the Deed of Amendment No. 65 dated October 21, 1999, of Irawan Soerodjo, SH, Notary in Jakarta. Deed and its amendment have
l 60
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Notaris di Jakarta. Akta Pendirian dan perubahannya ini telah mendapat pengesahan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-‐19491. HT.01.01.TH.99 pada tanggal 3 Desember 1999. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 50 tanggal 22 Nopember 2012 dari Deni Thanur, S.E.,S.H.,M.Kn., Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah diterima dan dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU – AH.01.10-‐43754 tanggal 7 Desember 2012. Lokasi Senayan City-‐Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270 Kegiatan Usaha Kegiatan usaha RPE sesuai dengan Anggaran Dasar adalah melakukan aktivitas pengeboran, eksplorasi, produksi dan pemasaran minyak bumi. Pemegang Saham PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 99,99% Welly Thomas 0,01% Pengurus Komisaris : Welly Thomas Direktur : Boediarto Boentaran
been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C-‐19 491. HT.01.01.TH.99 on December 3, 1999. Articles of Association have been amended several times and lastly with Deed Decree No. 50 Deed Shareholders Decision dated November 22, 2012 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., Notary in Jakarta. This change has been received and recorded in the database Administration System of Law and Human Rights Republic of Indonesia through letter No.. AHU -‐ AH.01.10-‐43754 dated December 7, 2012. Location Senayan City-‐Panin Tower 10th Floor Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270 Business Activities RPE business activities in accordance with the Articles of Association is to conduct drilling activities, exploration, production and marketing of crude oil. Shareholders PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 99.99% Welly Thomas 0.01% Commissioners and Directors Commissioner : Welly Thomas Director : Boediarto Boentaran
l 61
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Bittlestone Capital Inc. (“BCI”) Pendirian BCI, berkedudukan di British Virgin Islands, didirikan pada tanggal 23 April 2007 dan terdaftar dengan nomor usaha 1400372. Lokasi Palm Grove House P.O. Box 438, Road Town Tortola, British Virgin Islands Kegiatan Usaha Kegiatan usaha BCI adalah melakukan investasi pada perusahaan-‐perusahaan yang bergerak pada sektor pertambangan minyak dan gas bumi yang memiliki proyek pertambangan di Brunei, Syria dan Ukraine. Pada awalnya BCI memiliki investasi dalam bentuk saham pada Triton Hydrocarbons Pty Ltd (Australia) (“Triton”) dan ESK Ltd. (British Virgin Island). Selanjutnya pada bulan Oktober 2009 dilakukan compulsory swap share terhadap seluruh penyertaan saham BCI di Triton oleh Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada) (“KOV”). Atas hasil compulsory swap share tersebut, BCI menerima 10.960.711 saham biasa KOV dan 1.996.123 saham preferen KOV dimana saham preferen KOV kemudian dikonversi menjadi saham biasa di Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore) (“TPPL”) pada pertengahan tahun 2010. KOV merupakan Perusahaan terbuka dimana sahamnya mulai diperdagangkan di Bursa Efek Warsaw (Polandia) pada tanggal 25 Mei 2010. Berdasarkan catatan keuangan manajemen ESK, pada tanggal 31 Desember 2010, hutang lancar ESK telah melebihi aset lancer ESK sehingga terjadi penurunan nilai secara penuh.
Bittlestone Capital Inc. (“BCI”)
Establishment BCI, based in British Virgin Islands, was established on April 23, 2007 and registered under the business number 1400372. Location Palm Grove House P.O. Box 438, Road Town Tortola, British Virgin Islands Business Activities BCI is an investment company engaged in investment of the mining sector oil and gas which has mining projects in Brunei, Syria and Ukraine. Initially BCI had investment in shares of Triton Hydrocarbons Pty Ltd (Australia) ("Triton") and ESK Ltd. (British Virgin Island). Later in October 2009 made compulsory swap share for all BCI shares in Triton by Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada) ("KOV"). The result from the compulsory share swap, the BCI received 10,960,711 common shares and 1,996,123 preferred shares of KOV which are then converted into common stock at Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore) ("TPPL") in mid-‐2010. KOV is a public company in which shares are traded on the Warsaw Stock Exchange (Poland) on May 25, 2010. Based on ESK Limited Management accounts as at December 31, 2010, the current liabilities of ESK exceeded its current assets. Hence, the investment is fully impaired.
l 62
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Pada tanggal 30 Desember 2011, setiap saham biasa pada TPPL dialihkan ke saham biasa Ninox Energy Limited (“NEL”). Perusahaan bersedia memberikan sahamnya di TPPL dan sebagai gantinya Perusahaan menerima 4.436 saham biasa NEL. Pada akhir Juni 2013, KOV merger dengan Winstar dan berubah nama menjadi Serinus Energy Inc, jumlah saham diperkecil menjadi 10:1, total saham Serinus Energy Inc Rp 78.611.441, dan kepemilikan Bittlestone di Serinus Energy Inc adalah 1.096.071 lembar (1,94%). Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai wajar saham KOV sebesar AS$ 4.217.617 dan AS$ 4.632.382 mengalami kenaikan (penurunan) nilai sebesar (AS$ 414.765) dan AS$ 871.856. Kenaikan (penurunan) nilai wajar dihitung berdasarkan nilai pasar saham di Bursa Efek Warsaw.
On December 30, 2011, each of ordinary share in TPPL was transferred for common shares in Ninox Energy Limited (“NEL”). The Company disposed of its share in TPPL and in exchange received 4,436 common shares in NEL. At the end of June 2013, KOV mergers with Winstar and changed its name to Serinus Energy Inc., the number of shares reduced to 10:1, the total stock Serinus Energy Inc. IDR 78,611,441, and ownership Bittlestone in Serinus Energy Inc is 1,096,071 pieces (1.94 %). On December 31, 2013 and 2012, the fair values of KOV’s Share amounting to US$ 4,217,617 and US$ 4,632,382 have increased (decreased) below cost by US$ 414,765 and US$ 871,856. The increasing (decreasing) in value is calculated based on market value listed on the Warsaw Stock Exchange. Sehingga saat ini BCI memiliki investasi dalam bentuk BCI has investments in shares in SEN and NEL, saham pada SEN dan NEL, masing-‐masing dengan each with holdings of 1.94% and 0.24%. kepemilikan sebesar 1,94% dan 0,24%. Pemegang Saham Shareholder PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 100,00% PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 100.00% Pengurus Management Direktur : First Pacific (Asia) Pte Ltd Director : First Pacific (Asia) Pte Ltd
l 63
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Sumber Daya Manusia l Human Resources Karyawan merupakan salah satu aset Perusahaan yang penting bagi kelangsungan berjalannya usaha Perusahaan. Oleh karenanya, Perusahaan memandang pentingnya menjaga agar sumber daya manusia yang dimiliki Perusahaan selalu mengedepankan profesionalitas dan efektivitas di bidangnya masing-‐ masing. Adanya kerjasama yang baik di setiap divisi dapat menunjang performa Perusahaan dalam meraih prestasi terbaik. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan sebanyak 59 karyawan, dengan komposisi sebagai berikut :
Employees are one amongst the important assets of the Company for the survival of the Company business. Therefore, the Company considers important for keeping the human resources professionalism and effectiveness in their respective fields. The existence of good cooperation in each division will support the Company in achieving the best performance. As of December 31, 2013, the number employees of the Company and the subsidiaries are 59 employees, with the following composition:
Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Jabatan Composition of Permanent Employees of the Company and the Subsidiaries based on Hierarchial Jabatan/Position Komisaris / Commissioner Direksi / Director Manajer / Manager Supervisor/Staff
31-‐Des Perusahaan Company 2 3 1 39 45
2013 Anak Perusahaan Subsidiaries 2 2 3 7 14
2012 Perusahaan Company 2 4 2 30 36
Anak Perusahaan Subsidiaries 5 3 3 9 20
Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Pendidikan Composition of Permanent Employess of the Company and the Subsidiaries based on Educational Background Jenjang Pendidikan Education Sarjana / Bachelor Sarjana Muda / Diploma SLTA/Sederajat / High School Lain-‐lain / Others
31-‐Des 2013 Perusahaan Anak Perusahaan Company Subsidiaries 15 10 6 2 21 2 3 0 45 14
2012 Perusahaan Company 13 4 19 0 36
Anak Perusahaan Subsidiaries 11 2 7 0 20
l 64
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan dan Anak Pusahaan Menurut Kelompok Usia Composition of Permanent Employess of the Company and the Subsidiaries based on Age Kelompok Usia Age <30 tahun / <30 years 31 – 40 tahun/31-‐40 years 41 – 50 tahun/41-‐50 years >50 tahun/>50 years
31-‐Des Perusahaan Company 7 9 22 7 45
2013 Anak Perusahaan Subsidiaries 0 8 3 3 14
2012 Perusahaan Company 6 11 15 4 36
Anak Perusahaan Subsidiaries 2 6 8 3 20
l 65
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Struktur Pemegang Saham l Shareholders Structure Komposisi Pemegang Saham Perusahaan per 31 Desember 2013 ǀ : Shareholders Composition of the Company as of December 31, 2013 : Jumlah Saham Persentase Pemegang Saham l Ditempatkan dan Disetor Kepemilikan l Shareholder (lembar) l Percentage of Shares Issued and Fully Ownership Paid (shares) (%) Credit S uisse S ingapore* PT B rent V entura PT A rtha E ra P rimayasa Richard R achmadi W iriahardja Masyarakat < 5 % ǀ P ublic < 5% Jumlah / T otal
Jumlah (Rp) l Amount (IDR)
823.199.832 121.700.000 70.000.000 4.305.000 139.995.168
71,01 10,50 6,04 0,37 12,08
411.599.916.000 60.850.000.000 35.000.000.000 2.152.500.000 69.997.596.000
1.159.200.000
100,00
579.600.012.000
*Terdiri dari sub account ǀ Consist of sub accounts:
Ellijah Group Limited – 423.199.832 saham / shares Chance Stand Finance Ltd. – 400.000.000 saham / shares Kepemilikan saham oleh Komisaris dan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2013 : Shares Ownership by Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2013 : Nama Jabatan Jumlah Saham Persentase Name Position Shares Percentage Richard R. Wiriahardja Komisaris Utama 3.305.000 0,29 President Commissioner Theophylus Hartono Komisaris -‐ -‐ Commissioner Welly Thomas Direktur Utama -‐ -‐ President Director Robinson Direktur l Director -‐ -‐ Suhsih Mas Boentoro Direktur l Director -‐ -‐ Vivien Susanto Direktur l Director -‐ -‐
l 66
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Alamat Perusahaan, Cabang, & Anak Perusahaan l Company Address, Branches, & Subsidiaries BMSR Kantor Pusat l BMSR Head Office PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk Senayan City-‐Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia Phone : 62 21 7278 1760 (Hunting) Fax : 62 21 7278 2151, 7278 2164 BMSR Kantor Cabang l BMSR Branches BMSR Bandung Jl. Padalarang Km. 2 Kampung Simpang, Desa Kertajaya Bandung 40553 Phone : 62 22 680 8526 Fax : 62 22 681 0001 BMSR Semarang Jl. Tugu Wijaya IV No. 3 Kawasan Industri Tugu Wijaya Kusuma – Mangkang Semarang Phone : 62 24 866 5487 Fax : 62 24 866 5488 BMSR Anak Perusahaan l Subsidiaries
BMSR Medan Wisma BII, Lt. 4, Suite 408 Jl. P. Diponegoro No. 18 Medan 20152 Phone : 62 61 457 8008 Fax : 62 61 457 3165 BMSR Surabaya Komplek Angtropolis Jl. Margomulyo 46 Blok H No. 27 Greges, Surabaya 60186 Phone : 62 31 749 1070 Fax : 62 31 749 9746
PT Binatek Reka Kruh (BRK) Senayan City-‐Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia Phone : 62 21 7278 1858 Fax : 62 21 7278 1859
Bittlestone Capital Inc. (BCI) Palm Grove House P.O. Box 438, Road Town Tortola, British Virgina Islands.
l 67
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
PT Retco Prima Energi (RPE) Senayan City-‐Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia Phone : 62 21 7278 1852 Fax : 62 21 7278 1857
l 68
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT
E-
Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Dewan Direksi Boord of Director
Welly Thomas
Direktur Utama I President Director
Robinson
Direktur I Dilector
Suhsih Mas Boentoro
Direktur I Dr'rector
Vivien Susanto Direktur I OrTector
A,-ffi
170 TAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPOR| 2013
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Laporan Auditor Independen & Laporan Keuangan Konsolidasi l Independet Auditors’ Report & Consolidated Financial Statements
l 71
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen / Consolidated financial statements as of december 31, 2013 and for the year then ended with independent auditors’ report
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT BINTANG SUBSIDIARIES
Daftar Isi
MITRA
SEMESTARAYA
Tbk
AND
Table of Contents Halaman/ Page Directors’ Statement
Pernyataan Direksi
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-3
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
4-5
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Consolidates Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
8 - 81
Notes to Consolidated Financial Statements
DINECTOA'S ST/'IE ENT LErTEA'ELITINE TO TEE NESPONSISILIIYON THE TET4ENTS CONSOLIDATED FINANCIAL
SUR^T PERNYATA^N DIREXSI TENTANG
TANCCUNCJAW^E^T^S IAPOR,{N KEUANC^N KONSOLIDASI UNTUKTAHLII V^NC BERAKHIR PAD^ T^NCCALII DESf,MBOR20T! DAN 10rZ
S
oECE|lBE
AYAfb]{ D^N TNTIIAS Kami
ydg bensdr
bsd
nd kddtotrnc
dl
brrai id I trt,
Donist i1,4lb!s
Psii
afDo^iih
B.nrrysung Fw.b ar6 p4)*umtr drn p.nyajiar Lrponi Keumsu KoNlid^ia
d'n .di6 m8k tlrh dnsun dm disiiks esuij dengii smd,r.kunbisi k urngln di Indoi6ia. P.rurum Badd Penso*a Pur
Modal dai Lembasa K.ndsd P.dmi
P.ny'ir$
dalam Lapoisi
K.ungan
dsPmenghP&
s.nu iifomai
(oelidai.i Elai
dirod
P.ruehm dm dn6 od l.ngr4 tu en(
sm
didctu
Dn
4 tt
Jr As r
t
2. L!p.n Kqdsd Korolidaia P.nsb 2
dm
Jiran! Ubra
Panin
A$h^ DankillArr?\\ al D.hiil!
)
it*tlr uwtu
P|
Tow $nayan ciry Lr 10 Afiikzl,r 19l.k.tu Pxsr Pondok Hij!tr v No re Poi'l* Iidan
Aland xinro/ofis,lddf aJ
3 .
Towtr s.myai ciry Lr. ro 19Jak.m Pusr
Pluit, Penjainsd.
|.B^PEPAM-LK
sLrrJ/Dr,rnrrJ
i. airAnikaLor D
I
^r\^l{]r^r
/tirD 2012
ud-sightd:
a'rra'
^t
^-ts
the
tt,mlt
w! u4 tuspa$kQtu . P'eP ol thN Mati'toad lin'et eakn
tu
a/
'hr
cdP,,,
Coeitut.d Fi,ond stuNd' dthe cadpo4 srb:idbris ha! bed I tdt.d md laenbd in dtotdcn e ||ith tnlar5tu 1dndat*, th. Cdtitll Murd tut Fi\utitt t^trtr' 1:'e ohd
S!,rn.ory Ae.h4 zplotiN t BIPEPAM'LK1 mt tt! cvidetiB on PE@d rnd Dt,taue otl"w oJ th! ReNI ot Ptbh CMq6J rdwd b! EIPEPaY'
t a
Att irfundar in the cdhptht .:aMtittokd FthNal SM ddwdtt tlh.t6.d:
ud
suhrtdtuia
ho. .uPtddr
3 b co8oaid.n Ftuial 9d.ntu oI ttf ca,vq ]b'L,pq.iKemcmKm$|idaia dm .diG dd( rida* and dkidtutu ao M @tu nnhoairg Nd,iot P.tu lur t4etu6 t IM. ud .k d d, NoE i't m.ng.idu8 infdllai su f*! neirl hldtuiN otrck: dd yds ridrr b.nq dm rid ndgl' dgxb infomdi $u ftra harrhli dh
I
Bddg3lng jawab abs snln p.n3.!dalim inr.En d.bm P.N'hm dh .dira d!k.
eniknn p.d).M
ini dibud
Rqpofibl lor th. Cdpary\
tht dehtu ha bw
&nsrn
24
Fu
a
drde
M@t?014/Mmh24.2014
and at
behaVoltk
,'1ILE#I
[email protected]
t
ffia
\Yjil!-I!ql!s
fd!it8!e!@ra
and
rtuw!.
stkidiui* tneh.l
+IENDRAWINATA f DDY €S SIDDHARTA
Kreston International A global network of independent accounting firms
Registered
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
blic Accountants
IND E P EN D ENT AUD ITO RS' RE PO RT
Laporan No : I l3/01/FDfilfgMs-2/14 Pemegang Saham, DewanKomisaris dan
Pu
Report No
Direlai
: II3/01/FD/II/BMS-2/14
The Shoreholders, Board ofCommissioners and
Directors
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
PT Bintong Mitra Semestaraya Tbk
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan
We have audited the accompanying consolidated Jinancial statements of PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk and its subsidiaries, which comprise the consolidated statement of
konsolidasian tanggal 3l Desember 2013, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan
financial position
as
December 31, 2013, and
the
signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
consolidated statement of comprehensive income, statement of chages in equity, and statement of cash flows for the year then ended, and a summary of signficqnt accountingpolicies and other explanatory information.
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan
Management's Responsibility
arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi
For The
Financial
Statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen
Management is responsible for the preparation and fair presentation of these consolidated financial statements in
accordance
with
Indonesian Financial
Accounting
konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Standards, and for such internal control as manogement determines ,s necessqry to enable the preparation of consolidqted financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or etor.
Tanggung Jawab Auditor
Auditors' Responsibility
untuk memungkinkan penyusunan laporan
keuangan
is to
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini
Our responsibility
atas laporan keuangan konsolidasian ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar
consolidated financial stqtements based on
Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan
express
an opinion on
these
our audit.
We
conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to
melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai
obtain reasonable assurance about whether the consolidated
tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan
financial statements are free from material misstatement.
penyajian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. memperoleh
An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the
dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan konsolidasian, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam
consolidated financial statements. The procedures selected depend on the auditors' judgment, including the qssessment of the risk of material misstatement of the consolidated financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk ossessments, the auditors consider internal
Prosedur yang
melakukan penilaian risiko tersebut,
auditor
mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas
ketepatan kebijakan akuntansi
yang digunakan
dan
kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen,
serta pengevaluasian atas penyajian laporan
keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
control relevant
evaluating the overall presentatian
of the consolidated
financial statements.
We believe that the audit evidence we have obtained is sfficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.
License: IA95 / l\M.3-/ ZOLL
Lice nse: t2L2 / t<M.7/ 20 L1-
Ariobimo Sentral 3rd floor Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 Jakarta I295O. Indonesia
Intiland Tower 18th floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 32 Jakarta 10224. Indonesia
Tel. : 62-215290
0918
rel.:62-2L 571 2000
Fax. : 62-2]-5290
091-7
Fax.:62-2:-"570 6118, 571 1818 e-mail:
[email protected]"id
e-nrail :
[email protected]
to the entity's preparation and fair
presentation of the consolidated Jinancial statements in order to design audit procedures that qre appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the ffictiveness of the entity's internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of occounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by manqgement, as well as
www. kresto n-i n do nesia.co. i d
License: I22O / KM.LI ?OLL Kreston Building Jl. Palang Merah No. 40 Medan ZOL|]-. Indonesia Tel.: 62-61 455 7925,4L5 7295 Fax.: 62-61 451 3159
e-mail:
[email protected]
l0qstor Intemational
+IENDRAWINATA € DDY d SIDD HARTA
hqd@iiio4fu'.(:)@!4dd'ddilue',
udddt4hdfuF&E4dtEh'qu'
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2013
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
2013
2012
Aset
Assets
Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usahaPihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Uang muka Biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya
Current Assets 3f,3g,3o,5,37,41 3f,3o,6,37,41 3f,7,37 3i,8 32a 9 3j,10 11 13
Jumlah Aset Lancar
5.196.102.122
5.519.571.070
293.742.910.283 556.584.569 8.230.294.001 70.180.512.799 41.464.596.808 1.901.077.337 24.000.000.000
292.126.852.344 633.229.411 8.012.238.398 56.354.558.149 5.006.292.969 1.041.615.112 33.000.000.000
Cash and cash equivalents Trade receivablesThird parties Other receivables Inventories - net Prepaid tax Advance payment Prepaid expenses Other current assets
445.272.077.919
401.694.357.453
Total Current Assets
Aset Tidak Lancar
Non-Current Assets 52.077.678.403 1.865.078.544 15.263.805.361 160.062.930.972 26.814.985.080 9.528.703.456
45.257.085.161 1.515.332.376 17.005.016.223 144.709.422.407 54.028.014.346 5.959.338.920
Long term investment Deferred tax assets Property and equipment-net Recoverable cost Goodwill Other Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
265.613.181.816
268.474.209.433
Total Non-Current Assets
Jumlah Aset
710.885.259.735
670.168.566.886
Total Assets
Investasi jangka panjang Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Biaya yang dapat dipulihkan Goodwill Aset lain-lain
3m,12 3r,4,32c 3k,4,13 14 3e,4,15 16
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
1
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2013
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
2013
2012
Liabilitas dan Ekuitas
Liabilities and Equity
Liabilitas Jangka Pendek Utang jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka dan jaminan Pendapatan diterima di muka Utang lain-lain Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
Current Liabilities 3f,17,37
195.452.028.757
92.792.004.199
3f,3o,18,37,41 3r,32b 3f,19,37 20 21 22
26.473.245.529 3.738.746.479 13.340.423.024 76.176.940.399 148.500.000 39.479.245.298
115.970.829.808 703.536.290 8.317.163.881 25.471.718.769 445.500.000 36.512.469.045
Short-term loan Trade payables Third parties Taxes payable Accrued expenses Advanced and deposit Unearned revenues Other payables
3f,23,37
15.750.000.003
2.749.999.997
Current portion of long term payable
370.559.129.489
282.963.221.989
Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Non-Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun Estimasi liabilitas imbalan kerja Liabilitas lain-lain jangka panjang Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas
3f,23,37
4.999.999.997
20.750.000.000
3p,4,35
4.423.284.000
3.768.643.000
893.993.185
709.238.994
Non-current portion of long-term payable Estimated liabilities for employee benefits Other non-current liabilities
10.317.277.182
25.227.881.994
Total Non-Current Liabilities
380.876.406.671
308.191.103.983
Total Liabilities
24
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
2
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2013
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
2013
2012
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar 1.344.000.000 Saham modal ditempatkan dan disetor penuh 1.159.200.024 saham (31 Desember 2012: 1.15 Tambahan modal disetor Pendapatan (beban) komprehesif lain: Rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual
Equity Attributable to Owners of the Parent
Capital Stock - Rp 500 par value per share authorized 1,344,000,000 shares Issued and fully paid 1,159,200,024 shares
1b,25
579.600.000.000
579.600.000.000
3t,26
(11.389.551.711)
(11.389.551.711)
3f,12
(70.520.882.213)
(67.441.168.455)
3b 1b
(10.385.944.563) 12.000
(8.793.053.589) -
27
1.750.000.000 (159.670.145.019)
1.750.000.000 (131.749.036.332)
Additional paid in capital Other comprehensive income (expenses): Unrealized loss on available for sale investment Translation difference on subsidiaries financial statements Other additional paid in capital Retained earnings (deficit) Appropriated Unappropriated
329.383.488.494 625.364.570
361.977.189.913 272.990
Net Equity Attributable to Owners of the Parent Non-Controlling Interest
Jumlah Ekuitas
330.008.853.064
361.977.462.903
Total Equity
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
710.885.259.735
670.168.566.886
Total Liabilities and Equity
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak Tambahan modal disetor lainnya Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
28
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
3
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For The Year Then Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes Pendapatan Beban Pokok Penjualan
3q,29 3q,30
Laba Kotor
2013
2012
2.192.652.949.873 (2.098.323.502.142)
2.095.347.052.223 (2.003.071.745.570)
Revenue Cost of Goods Sold
94.329.447.731
92.275.306.653
Gross Profit
85.684.683.512 7.772.638.450
77.531.935.576 8.134.525.977
Operating Expenses Selling General and administration
93.457.321.962
85.666.461.553
Total OperatingExpenses
872.125.769
6.608.845.100
Income from Operation
20.724.785.872 257.021.761
6.051.074.913 1.230.963.702
(27.213.029.266) (27.519.813.837) 4.266.667 3.314.030.573
(208.479.069) (27.213.029.266) (11.277.602.757) (3.823.355.760) (200.000) 2.812.063.575
Other Income (expenses) Foreign exchange - Net Interest income Realized Loss on investment in Trading securities Impairment value of goodwill Interest expense and finance charges Tax expenses Gain (Loss) on sale of fixed assets Rent income
1.660.585.564
261.860.892 (3.650.613.804)
Gain on sale investment in subsidiary Others - net
Jumlah Beban Lain-lain - Bersih
(28.772.152.666)
(35.817.317.574)
Total Other Charges - Net
Rugi Sebelum Pajak Penghasilan
(27.900.026.897)
(29.208.472.474)
Loss Before Income Tax
Beban Usaha Penjualan Umum dan administrasi
3q,31 3q,31
Jumlah Beban Usaha Laba Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Laba selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Rugi yang telah terealisasi dari efek untuk diperdagangkan Penurunan nilai goodwill Beban bunga dan beban pendanaan Beban pajak Laba (Rugi) penjualan aset tetap Pendapatan sewa Keuntungan penjualan investasi entitas anak Lain-lain - bersih
15
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
4
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (Continued) For The Year Then Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
2013
2012
(248.454.750) 227.464.540 (20.990.210)
(676.795.750) 717.676.488 40.880.738
Income Tax Benefit (Expenses) Current Deferred Total
Jumlah Rugi Tahun berjalan
(27.921.017.107)
(29.167.591.736)
Total loss For the Current Year
Jumlah Rugi Periode Berjalan Yang dapat Diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
(27.921.108.687) 91.580
(29.167.234.732) (357.004)
Total loss For the year Attribute to: Owners of the Parent Non-Controlling Interests
Jumlah
(27.921.017.107)
(29.167.591.736)
Total
(24,09)
(25,16)
Loss Per Share
(27.921.017.107)
(29.167.591.736)
Total Loss For the Current Year
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Kini Tangguhan Jumlah
Rugi Per Saham Jumlah Rugi Tahun Berjalan
3r,4,32c 3r,4,32c
3s,33
Other Comprehensive Income (Expenses):
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain: Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Laba (rugi) yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual Jumlah Rugi Komprehensif Periode Berjalan
(1.592.890.974)
12.536.637.073
(3.079.713.758)
7.905.556.467
Translation difference on financial statement Unrealized gain (loss) on available for sale investments
(32.593.621.839)
(8.725.398.196)
Total Comprehensive Loss For the Year
Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
(32.593.713.419) 91.580
(8.725.041.192) (357.004)
Total Comprehensive Loss For the Current Year Attribute to: Owners Of the Parent Non-Controlling Interests
Jumlah
(32.593.621.839)
(8.725.398.196)
Total
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
5
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For The Year Then Ended December 31, 2013
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) Diatribusikan kepada pemilik entitas induk / Attributable to the owners of the parent entity
Tambahan modal disetor / Additional paid in capital
Biaya emisi saham / Issuance cost of shares
Modal saham/ Capital stock Saldo 1 Januari 2012 Koreksi hak minoritas Jumlah rugi komprehensif tahun berjalan Saldo 31 December 2012 Konversi waran (Catatan 1b) Penambahan kepentingan non pengendali (Catatan 28) Jumlah rugi komprehensif tahun berjalan Saldo 31 December 2013
Pendapatan (beban) komprehensif lain / Other comprehensive income (expenses) Laba (rugi) yang Selisih kurs belum terealisasi penjabaran atas efek tersedia laporan keuangan untuk dijual/ entitas anak/ Unrealized Translation gain (loss) on difference on available-for-sale subsidiaries financial investments statements
Saldo laba (defisit)/ Retained earnings (deficit) Tambahan modal disetor lainnya / Other additional paid in capital
Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Kepentingan non pengendali/ non-controlling interest
Jumlah/ Total
844.701
Jumlah ekuitas/ Total Equity
579.600.000.000
(11.389.551.711)
(75.346.724.922)
(21.329.690.662)
-
1.750.000.000
(102.581.801.600)
370.702.231.105
-
-
-
-
-
-
-
-
(214.707)
370.703.075.806 (214.707)
-
-
7.905.556.467
12.536.637.073
-
-
(29.167.234.732)
(8.725.041.192)
(357.004)
(8.725.398.196)
579.600.000.000
(11.389.551.711)
(67.441.168.455)
(8.793.053.589)
-
1.750.000.000
(131.749.036.332)
361.977.189.913
272.990
361.977.462.903
Balance December 31, 2012
-
-
-
-
12.000
-
-
12.000
-
12.000
-
-
-
-
-
-
-
-
625.000.000
625.000.000
-
-
(3.079.713.758)
(1.592.890.974)
-
-
(27.921.108.687)
(32.593.713.419)
91.580
(32.593.621.839)
warant convertion (Notes 1b) addition of non-controlling interest (Notes 28) Total comprehensive loss for the year
579.600.000.000
(11.389.551.711)
(70.520.882.213)
(10.385.944.563)
12.000
1.750.000.000
(159.670.145.019)
329.383.488.494
330.008.853.064
Balance December 31, 2013
Balance January 1, 2012 Minority correction Total comprehensive loss
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
625.364.570
for the year
The accompanying notes to Consolidated FinancialSstatements are an integral part of theseCconsolidated Financial Statements taken as a whole
6
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Year Then Ended December 31, 2013
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
2012
2.241.818.758.406
1.998.506.525.074
(2.310.547.923.571) (7.108.687.435)
(2.186.269.167.625) (7.452.889.096)
(225.598.580)
(542.427.164)
Cash Flows from Operating Activities Receipts from customers Payments to suppliers and others expenses Payments to employees Payments of corporate income tax
(76.063.451.180)
(195.757.958.811)
Net Cash Used in Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan beban lain Pembayaran kepada karyawan Pembayaran pajak penghasilan badan
7,31
32c
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pembelian aset tetap
13
(59.159.064)
(5.618.262.323)
Penerimaan dari penjualan aset tetap Investasi efek utang Penghasilan bunga atas investasi
13
6.233.333 257.021.761
7.000.000 12.000.000.000 1.230.963.702
204.096.030
7.619.701.379
Kas Bersih yang Diperoleh Dari Aktivitas Investasi
Cash Flows from Investment Activities Acquisition of property, plant and equipment Proceeds from sales of property and equipment Investment in debt securities Interest income on investment Net Cash Provided by Investment Activities
102.660.024.558
33.221.795.466
(22.781.247.385)
(11.277.602.757)
(2.749.999.997)
20.053.254.285
Cash Flows from Financing Activities Receipts from short-term loan Interest expense and finance charges paid Receipts (payment) long term payable
77.128.777.176
41.997.446.994
Net Cash Provided by Financing Activities
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
1.269.422.026
(146.140.810.438)
Efek atas selisih kurs penjabaran
(1.592.890.974)
12.902.530.104
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
5.519.571.070
138.757.851.404
Effect from translation difference Cash and Cash Equivalents At Beginning of Year
5.196.102.122
5.519.571.070
Cash and Cash Equivalents at End of Year
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Penerimaan dari utang jangka pendek Pembayaran beban bunga dan beban pendanaan Penerimaan (pembayaran) utang jangka panjang
18
25 23
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
Net Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalents
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
7
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Company Establishment
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 16 November 1989 berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah dengan Akta dari Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya. Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4423. HT.01.01. Th.95 tanggal 17 April 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan No. 4209. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM -LK) No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-25241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0121799.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (the Company) was established on November 16, 1989 based on Notarial Deed No. 240 of Mrs Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., which had been amended by Notarial Deed No. 246 dated May 31, 1991 by the same Notary regarding the change of name from PT Bintang Mahkota Semestaraya into PT Bintang Mitra Semestaraya. The Deed of Establishment and its amendments had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C2-4423. HT.01.01. Th.95 dated April 17, 1995 and had been published in the state gazette of the Republic of Indonesia dated September 19, 1997 No. 75, Supplement No. 4209. The Company's Articles of Association have been amended several times. In 2008, amendments included by Notarial Deed No. 10 of Fathiah Helmi, S.H., dated September 17, 2008 which, among other things, the increase of issued and paid-up capital of the Company and approval of changes in the Company's Articles of Association to conform with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. regarding the Company's Articles of Association Fundamentals for Public Offering of Equity Securities and Public Companies, which has obtained certificate of receipt of notice from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the Letter of Acceptance Notice of Amendment of Articles of Association No. AHU-AH.01.10-25241 dated December 15, 2008 and has been registered in the Company Code No. AHU-0121799.AH.01.09. in 2008 exactly on December 15, 2008.
Berdasarkan Akta Notaris tanggal 25 Mei 2012 No. 58 dari SP. Henny Singgih, SH., pemegang saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-AH.01.10-23660 tanggal 28 Juni 2012.
Based on Notarial Deed No. 58 dated May 25, 2012 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors and has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHUAH.01.10-23660 dated June 28, 2012.
Berdasarkan Akta Notaris tanggal 21 Juni 2013 No. 43 dari SP. Henny Singgih, SH., pemegang saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-AH.01.10-38084 tanggal 11 September 2013.
Based on Notarial Deed No. 43 dated June 21, 2013 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors and has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No AHUAH.01.10-38084 dated September 11, 2013.
8
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (Lanjutan)
GENERAL (Continued) a.
Company Establishment (Continued)
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pertanian, perikanan, real estat, perkebunan, perhutanan, dan jasa angkutan. Saat ini kegiatan usaha utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada Entitas Anak dan perdagangan bahan-bahan kimia dan beras. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1989.
In accordance with Article 3 of the Articles of Association of the Company, the scope of its activities is primarily engaged in the field of development, trade, industry, printing, agriculture, fisheries, real estateation, forestry, and transportation services. Currently the Company's main business activities are investing in subsidiaries, trading of chemicals and rice. The company started its commercial operations in 1989.
Perusahaan berkedudukan di Panin Tower - Senayan City Lt.10 JI. Asia Afrika Lot 19, Jakarta, Indonesia.
The Company is located at 10th Floor. Panin Tower - Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot. 19, Jakarta, Indonesia.
Penawaran Saham Umum Perdana
b.
Public Offering Corporate Securities
Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999.
On December 6, 1999, the Company received Effective Statement Letter on Notice of Registration of Emissions Stock No. S-2449/PM/1999 from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) to hold an Initial Public Offering of 130,000,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share to the public, at offering price of IDR 500 per share. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on December 29, 1999.
Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru yang melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma.
On September 17, 2008, the Company obtained Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 to conduct a Limited Public Offering I (PUT I) in respect of a rights issue with pre-emptive rights (HMETD) to shareholders by issuing 823,200,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share at the offering price of IDR 500 per share so that the whole amounted to IDR 411,600,000,000. Each holder of 20 old shares are entitled to 49 new shares attached with 7 Warrants Series I granted free by the Company.
Pada tanggal 7 Oktober 2008, seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh sehubungan dengan PUT I tersebut telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of October 7, 2008, all shares are issued and fully paid with respect to the PUT I have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500, yang dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 20 Mei 2009 sampai dengan tanggal 20 November 2013.
Warrants Series I are securities that entitle the holder to purchase new shares with nominal value IDR 500 per share at exercise price of IDR 500, which can be done during the execution year starting from May 20, 2009 until November 20, 2013.
9
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan) b.
c.
1.
Penawaran Saham Umum Perdana (Lanjutan)
GENERAL (Continued) b.
Public Offering Corporate Securities (Continued)
Sejak tanggal 20 November 2013 Waran Seri I tidak berlaku lagi dan tidak diperdagangkan lagi di Bursa Efek Indonesia. Sampai dengan akhir masa berlaku Waran Seri I, terdapat pemegang Waran Seri I yang melaksanakan haknya sebanyak 24 saham.
Since the date of 20 November 2013 Warrant Series I no longer valid and no longer traded on the Indonesia Stock Exchange. As of the end of the applicable Warrant Series I, there is a holder of Series I Warrants are exercised their rights as much as 24 shares.
Dikarenakan belum ditegaskan kembali dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka nilai atas konversi Waran Seri I ke dalam modal saham sebesar Rp 12.000 (24 lembar saham) diakui sebagai bagian dari ekuitas (tambahan modal disetor lainnya).
Because there is reaffirmed in the shareholder General Meeting, the value upon conversion of the Warrant Series I into capital stock of IDR 12,000 (24 shares) are recognized as part of equity (other additional paid-in capital).
Akuisisi dan Struktur Entitas Anak
c.
Acquisition and Structure of Subsidiaries
Perusahaan mengakuisisi saham dan mengambil alih piutang dengan opsi konversi Entitas Anak yang dimiliki oleh PT Regis Energi Indonesia (REI) yang dinotariskan oleh notaris SP. Henny Singgih, S.H. dengan rincian seperti berikut ini :
BRK Saham yang diakuisisi Akta notaris no. Tanggal akta notaris Jumlah saham (lembar) Harga akuisisi (Rp) Hasil goodwill (Rp) Piutang yang diambilalih Akta notaris no. Tanggal akta notaris Harga akuisisi (Rp)
The Company acquired shares and took over receivables with option conversion of Subsidiaries from PT Regis Energi Indonesia (REI) which were notarized by SP. Henny Singgih, S.H. with details as follows :
IPK
RPE
BCI
89 30 Juni 2009/ June 30, 2009 4.113 4.000.000.000 13.410.898.726
2 1 Juli 2009/ July 1, 2009 8.325 4.000.000.000 19.568.465.986
4 1 Juli 2009/ July 1, 2009 20.826 40.000.000.000 20.627.021.725
2720 / 2009 1 July 2009/ July 1, 2009 50.000 250.000.000.000 115.235.696.325
93 30 Juni 2009/ June 30, 2009 153.000.000.000
3 1 Juli 2009/ July 1/2009 48.000.000.000
-
-
Perhitungan goodwill sehubungan dengan akuisisi Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Shares acquired Notarial deed no. Notarial deed date Total shares Acquisition cost (Rp) Resulting goodwill (Rp) Receivables takenover Notarial deed no. Notarial deed date Acquisition cost (Rp)
The calculation of goodwill related acquisition of Subsidiaries is as follows:
to
the
Jumlah harga pembelian Jumlah aset bersih yang diakuisisi
Rp 298.000.000.000 129.157.917.238
Total acquisition cost Total net assets acquired
Goodwill pada saat akuisisi
Rp 168.842.082.762
Goodwill at acquisition date
10
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan) c.
1.
Akuisisi dan Struktur Entitas Anak (Lanjutan)
GENERAL (Continued) c.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai Entitas Anak sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries PT Binatek Reka Kruh (BRK) *
Acquisition (Continued)
and
Structure
of
Subsidiaries
As of December 31,2013 and 2012, the Company has the following Subsidiaries:
Persentase Kepemilikan/ Tahun Percentage of Ownership Beroperasi Secara Komersial/ Start of 31 Desember/ 31 Desember/ Lokasi/ Commercial December 31, December 31, Location Operation 2013 2012
Jumlah Aset (Rp)/ Total Assets (IDR)
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Jakarta
2002
90,00%
90,00%
189.830.578.478
165.910.040.356
Jakarta British Bittlestone Capital Inc. (BCI) ** Virgin PT Bintang Raya Anugerah Lestari (BRAL) *** Jakarta Island
2000
99,99%
99,99%
13.600.388.519
49.138.115.443
-
100,00%
100,00%
52.077.800.293
45.257.181.861
-
50,00%
-
1.250.000.000
-
PT Retco Prima Energi (RPE) *
*) **)
Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi / Exploration and Production of Oil and Gas Island Investasi / Investment
***) Perdagangan Umum/General Trading Pada tanggal 11 Juli 2013, Perusahaan mendirikan PT Bintang Raya Anugerah Lestari (BRAL) berdasarkan akta notaris No. 21. d.
On July 11, 2013 the Company established PT Bintang Raya Anugerah Lestari (BRAL) based on notarial deed No. 21.
Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan
d.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Directors, Commissioners, and Employees The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2013 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
: :
Richard Rachmadi Wiriahardja Theophylus Hartono
: :
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: : : :
Welly Thomas Robinson Suhsih M. Boentoro Vivien Soesanto
: :
Susunan Dewan Komisars dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
:
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Director Director UnaffiliatedDirector
The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2012 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
: :
Richard Rachmadi Wiriahardja Theophylus Hartono
: :
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: : : :
Welly Thomas Robinson Suhsih M. Boentoro Rinaldi
: :
11
:
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Director Director UnaffiliatedDirector
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan (Lanjutan)
GENERAL (Continued) d.
Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota
2.
: : :
Directors, Commissioners, (Continued)
and
Employees
Audit Committee as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Theophylus Hartono Jhonson Napitupulu Irene Anggreani
: : :
Audit Committee Chairman Member Member
Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp 2.155.756.491 dan Rp 2.393.378.409.
Total compensation provided to the Commissioners and Directors of the Company for the year ended December 31, 2013 and 2012 amounted to IDR 2,155,756,491 and IDR 2,393,378,409, respectively.
Tahun 2013 dan 2012, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai jumlah karyawan masing-masing 59 dan 56 orang (tidak diaudit).
In year 2013 and 2012, the Company and Subsidiaries had a total employee of 59 and 56 persons each year, respectively (unaudited).
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
2.
a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) a.
Standards Effective in the Current Year
Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013.
In the current year, the Company and Subsidiaries has adopted all of the new and revised financial accounting standards (SAK) and interpretation to financial accounting standards (ISAK) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and affected to the consolidated financial statements effective for accounting period beginning on or after January 1, 2013.
SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif dalam tahun berjalan (1 Januari 2013) adalah sebagai berikut:
New and revised SAKs and ISAKs effective in the current year (January 1, 2013) are as follows:
- PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
- PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combinations Entities under Common Control” replaces PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Entities under Common Control”.
- PSAK No.60 (Penyesuaian R 2012), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang menambahkan paragraf 35A, menyesuaikan paragraf 37, 39, 40,42 dan menghapuskan Pedoman Implementasi PI03 dan PI04 pada PSAK 60 (Revisi 2010).
- PSAK No. 60 (Improvement SAK R 2012), “Financial Instruments: Disclosures” which added paragraph 35A, adjusted paragraph 37, 39, 40, 42 and deleted Implementation Guidance PI03 and PI04 in the PSAK 60 (Revised 2010).
12
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan) b.
c.
2.
Berikut SAK dan ISAK yang dicabut efektif 1 Januari 2013
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued)
b.
- PPSAK No. 7, “Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate”, kecuali paragraf 08(b) ditunda sampai tanggal diumumkan kemudian.
- PPSAK No. 7, “Revocation of PSAK 44: Accounting for Real Estate and Development Activities”, except pargaraph 08(b) is postponed until the date to be announced later.
- PPSAK No. 10, “Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi”.
- PPSAK No.10, “Revocation of PSAK Accounting for Quasi Reorganization”.
Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan
c.
51:
Standard Already Issued But Not Yet Effective In Current Year
Berikut ini adalah SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014:
New and revised SAKs and ISAKs effective for accounting period beginning on or after January 1, 2014:
- ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”.
- ISAK No. 27, Customers”.
- ISAK No. 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”.
“Transfer
of
Assets
from
- ISAK No. 28, “Extingusihing Financial Liabilities with Equity Instruments”.
- ISAK No.29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka”. d.
Revocation of SAK and ISAK effective January 1, 2013
- ISAK No. 29, “Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine”.
Berikut SAK dan ISAK yang dicabut namun efektif 1 Januari 2014
d.
Revocation of SAK and ISAK effective on January 1, 2014
- PPSAK No. 12, “Pencabutan PSAK 33 (Revisi 2011): Akuntansi Pertambangan Umum”.
- PPSAK No. 12, “Revocation of PSAK 33: Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”.
Beberapa dari SAK dan ISAK yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan Perusahaan dan Entitas Anak telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi.
Several SAKs and ISAKs that became effective in the current year and are relevant to the Subsidiaries’s operation have been adopted as disclosed in the accounting polices.
Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Perusahaan dan Entitas Anak atau mungkin akan mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standarstandar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Other SAKs and ISAKs that are not relevant to the Subsidiaries’s operation or might affect the accounting policies in the future are being evaluated by the management the potential impact that might arise from the adoption of these standards to the consolidated financial statements.
13
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR PENTING
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013, yaitu sebagai berikut:
The accounting policies have been applied consistently in the preparation of consolidated financial statements except for the adoption of several new and revised SAKs and ISAKs that effective on January 1, 2013, as follows:
a.
a. Statement of Compliance
Pernyataan Kepatuhan
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with SAK, which comprises the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, including applicable new and revised standards, effective on January 1, 2012 and 2013, and Attachment to the Decision of the Chairman of Bapepam - LK No. Kep347/BL/2012 dated June 25, 2012 that is Regulation No.VIII.G.7 regarding Presentation and Disclosures of the Financial Statements of the Public Company that effective for the financial statements that ended on or after December 31, 2012.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk standar baru dan yang direvisi, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 dan 2013, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012. b.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
b.
Basis of Preparation of Financial Statements
Laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK No.1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with PSAK No.1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas.
The consolidated financial statements have been prepared on the assumption of going concern and accrual basis except for consolidated statement of cash flow using cash basis.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.
The measurement in the consolidated financial statements is historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of respective account.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
14
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) b.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) b.
Basis of Preparation of Financial Statements (Continued)
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. Untuk BCl dan RPE yang pelaporan dan pencatatannya menggunakan Dolar Amerika Serikat ("$AS") sebagai mata uang fungsional, untuk tujuan konsolidasian laporan keuangan BCl dan RPE dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan dasar sebagai berikut:
The currency used in the preparation of consolidated financial statements is Rupiah. For BCI and RPE reporting and recording in US Dollar (“US$”) as the functional currency, for the purposes of the consolidated financial statements BCl and RPE are translated into rupiah using the following basis:
Akun-akun laporan posisi keuangan: aset dan liabilitas dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan akun lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Kurs pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp 12.189 dan Rp 9.670 per AS$ 1.
Statements of Financial Position accounts: assets and liabilities are translated using the middle rate at the statements of financial position date and the other accounts are translated using the rate at the date of transaction. The rate as of December 31, 2013 and 2012 are IDR 12,189 and IDR 9,670 per 1US$, respectively.
Akun-akun laporan laba rugi komprehensif dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, beberapa akun tersebut dijabarkan menggunakan kurs rata-rata untuk tahun 2013 dan 2012 adalah Rp 10.563 dan Rp 9.384 per 1AS$ .
Statements of comprehensive income accounts translated using the rate at the date of transaction. For practical purpose, some accounts are translated using the average rate for the years 2013 and 2012 are IDR 10,563 and IDR 9,384 per 1US$, respectively.
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif disajikan sebagai "Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Entitas Anak" pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Foreign currency differences arising from translation of statements of financial position and statements of comprehensive income accounts are presented in “Translation Difference on Subsidiaries Financial Statements” account in the equity section of the consolidated statements of financial position.
When the entity adopts accounting policy retrospectively or restates items in its financial statements or the entity reclassifies the items in its financial statements, the financial statements at the beginning of comparative period are presented.
Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan. c.
ACCOUNTING
Prinsip-prinsip Konsolidasi Keuangan Tersendiri
dan
Laporan
c.
Principles of Consolidation and Separate Financial Statements The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its Subsidiaries in which the Company owns more than 50% ownership, either directly or indirectly, or has control of the Subsidiary.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akunakun dari Perusahaan dan Entitas Anak dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50% kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, atau memiliki pengendalian atas Entitas Anak tersebut.
15
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) c.
AKUNTANSI
Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Laporan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) c.
ACCOUNTING
Principles of Consolidation and Separate Financial Statements (Continued)
Entitas Anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated since the Company did not have effective control.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan dengan jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.
Control is presumed to exist when the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries more than half the voting power of an entity, except in circumstances rare, can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki hak suara setengah atau kurang, jika terdapat:
Control also exists when the Company owns half or less of the power of voting right of an entity, but there is: (i) Power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; (ii) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
(i) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; (ii) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; (iii)kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau (iv)kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut.
(iii) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control the entity through that board or body; or (iv) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control through that board or body.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
The existence and effect of potential voting rights that can be exercised or converted on the date of the reporting period should be considered when assessing whether an entity has the power to govern the financial and operating policies of another entity.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun, transaksi dan laba yang signifikan antar entitas yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan usaha.
The consolidated financial statements are based on the concept of the business unit (entity concept). The entire accounts, transactions and inter-entity significant profits have been eliminated to reflect the financial position and results of operations as a single business entity.
16
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) c.
AKUNTANSI
Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
Laporan
c. Principles of Consolidation and Separate Financial Statements (Continued)
Kepentingan Non-Pengendali (KNP) atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham non-pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak.
NCI in net earnings (loss) and equity of Subsidiaries are stated at the proportion of non-controlling shareholders' net earnings (loss) and equity of subsidiaries.
Transaksi dengan KNP dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi KNP yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
Transactions with NCI are calculated using economic entity method, where the excess of acquisition exceeds the NCI which part of the value of net assets acquired are recorded in equity.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan:
If loss control over Subsidiary, the Company:
-
- derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiary; - derecognizes the carrying amount of any NCI;
-
menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
- derecognizes the accumulated translation differences that recorded in equity, if any; - recognizes the fair value of any consideration received; - recognizes any investment retained at its fair value; - recognizes any resulting differences as gain or loss in the statement of comprehensive income; and
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
- reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss, or transfers directly to retained earnings.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan serupa serta periode pelaporan yang sama.
The consolidated financial statements are prepared using the same accounting policies for transactions and other events in similar circumstances and the same reporting period.
Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh Kelompok Usaha, kecuali dinyatakan secara khusus.
These policies have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated.
Laporan keuangan tersendiri (Entitas Induk) dapat disajikan hanya apabila laporan keuangan tersebut merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai lampiran. Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada Entitas Anak adalah metode biaya perolehan (cost method). Laporan keuangan tersendiri tersebut terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas.
Separate financial statements (Parent Entity) can be served only when those statements are additional information on the consolidated financial statements and are presented as an attachment. The method used to record investments in Subsidiaries is cost method. Separate financial statements consist of the statement of financial position, statement of comprehensive income, statement of changes in equity and statement of cash flows.
17
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan)
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
d. Kombinasi Bisnis
e.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
d. Business Combination
Akuisisi Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian yang diperoleh ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Acquisition of Subsidiaries is accounted for using the purchase method. Overall cost of business combination is fair value (at the date of exchange) of assets acquired, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued as the replacement of the control obtained plus the other costs that are directly attributable to the business combination.
Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas Entitas Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai Goodwill.
On acquisition, the assets and liabilities of subsidiaries are measured at their fair values at the acquisition date. Any excess of the cost of acquisition over the Company’s share in the fair values of assets and liabilities acquired is recognized as goodwill.
Goodwill
e. Goodwill
Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi
Goodwill arising from a business combination is recognized as an asset at the date of obtaining control (date of acquisition). Goodwill is measured as the excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests acquired and the fair value of previously held equity interests of the acquirer in the acquired (if any) over the net difference between the number of identifiable assets acquired and liabilities acquired in date of acquisition.
Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Perusahaan dan Entitas Anak pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon.
If, after reassessment, the ownership of the Company and Subsidiaries at fair value of the identifiable net assets acquired exceeds the benefits transferred, the amount of any non-controlling interests acquired and the fair value of previously held equity interests of the acquirer in the acquired (if any), the difference is recognized immediately in profit or loss as a purchase with a discount.
Goodwill tidak diamortisasi melainkan direview untuk penurunannya sekurang-kurangnya sekali setahun.
Goodwill is not amortized but is reviewed to impair at least once a year.
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Perusahan dan Entitas Anak yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, dan ketika terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai.
For the purpose of impairment testing, goodwill is allocated to each cash-generating units of the Company and Subsidiaries are expected to benefit from the synergies of the business combination. Cashgenerating unit that has earned the goodwill allocated are tested for impairment on an annual basis, and when there is an indication that the unit is impaired.
18
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) e.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Goodwill (Lanjutan)
ACCOUNTING
e. Goodwill (Continued) If the recoverable amount of the cash-generating unit is less than its carrying amount, an impairment loss is allocated first to reduce the carrying amount of assets of any goodwill allocated to the unit and then to the other assets of the unit distributed pro rata on the basis of the carrying amount of each asset in the unit. Impairment loss recognized for goodwill is not reversed in a subsequent period.
Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. f.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
Instrumen Keuangan
f. Financial Instruments
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga menerapkan ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” dan ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
The Subsidiaries adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”. In addition, the Company and Subsidiaries also adopted ISAK No. 13, “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation” and ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded Derivatives”.
PSAK No.50 (Revisi 2010) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan di dalam laporan keuangan yang ada dalam revisi sebelumnya PSAK No. 50 (Revisi 2006) dengan beberapa tambahan pengaturan mengenai instrumen keuangan yang mempunyai opsi jual (puttable financial instrument), instrumen atau komponen instrumen yang mensyaratkan kewajiban kepada suatu entitas untuk menyerahkan kepada pihak lain bagian aset neto kepada entitas secara pro rata hanya pada saat likuidasi dan reklasifikasi instrumen yang mempunyai fitur opsi jual (puttable financial instrument) dan instrumen suatu kewajiban terhadap entitas untuk menyerahkan kepada pihak lain bagian pro rata aset neto hanya pada saat likuidasi. Sedangkan untuk pengungkapan dimasukkan dalam PSAK No. 60.
PSAK No. 50 (Revised 2010) set the requirements for presentation of financial instruments in the financial statements contained in the previous revision PSAK No. 50 (Revised 2006) with some additional regulation of financial instruments that have a put option (puttable financial instrument), instruments or components of instruments that require the liabilities to an entity to deliver to another party a part of net assets pro rata to an entity only on liquidation and reclassification as an instrument that has a feature selling options (puttable financial instrument) and instrument of the entity an obligation to deliver to another party a pro rata portion of net assets only upon liquidation. As for disclosures included in PSAK No. 60.
PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This statement, among others, provides the definition and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships.
19
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (Continued)
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
PSAK No. 60 requires quantitative and qualitative disclosures in the financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments on the financial position and performance, and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period and how the entity manages such risks.
Selain itu, PSAK No. 60 ini juga mengungkapkan tiga tingkat hirarki pengungkapan nilai wajar dan mengharuskan entitas untuk menyediakan pengungkapan tambahan mengenai keandalan pengukuran nilai wajar. Sebagai tambahan, standar ini menjelaskan keharusan atas pengungkapan risiko likuiditas.
In addition, PSAK No. 60 also revealed three levels of the fair value hierarchy disclosures and requires entities to provide additional disclosures about fair value measurement reliability. In addition, this standard describes the requirement for disclosure of liquidity risk.
Penerapan standar baru dan revisi akan berdampak pada pengungkapan, tapi tidak ada dampak yang signifikan terhadap posisi keuangan atau kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.
Application of new and revised standards will impact on the disclosure, but no significant impact on the financial position or performance of the Company and Subsidiaries.
(1) Aset Keuangan
(1) Financial Assets
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL), held-to-maturity investments (HTM), loans and receivables, or available-for-sale (AFS) financial assets. the Company and Subsidiaries determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the classification of the assets at each reporting date.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
Financial assets are initially recognized at fair value, in the case of investments not classified as at fair value through profit or loss, fair value plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
20
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (Continued)
(1) Aset Keuangan (Lanjutan)
(1) Financial Assets (Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan)
Subsequent Measurement (Continued)
Aset Keuangan yang Dinilai pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika aset keuangan diperoleh untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai kelompok ini. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL) when the financial assets acquired for trading or designated upon initial recognition as FVTPL. Financial assets are classified as held for trading if acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as derivative assets effective hedging instruments.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai kelompok tersebut disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi pada saat penjualan atau pelepasan lain.
Financial assets at FVTPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition as FVTPL are presented in the consolidated statement of financial position at fair value with gains or losses from changes in fair value recognized in the consolidated statement of comprehensive income include dividends or interest earned on financial assets without deducting transaction costs that may occur upon the sale or other disposal.
Invetasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Held-to-Maturity Investments
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai maksud positip dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and maturity are classified as held-to-maturity investments when the Company and Subsidiaries has the positive intention and ability to hold them until maturity.
Setelah pengukuran awal, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE).
After initial measurement, investments held to maturity are measured at amortized cost using the effective interest method (EIR).
Metode ini menggunakan SBE untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
This method uses the EIR for discounted estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
21
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) f.
ACCOUNTING
Financial Instruments (Continued)
(1) Aset Keuangan (Lanjutan)
(1) Financial Assets (Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan)
Subsequent Measurement (Continued)
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and have no quotations in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dalam kelompok ini diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
After initial recognition, the financial assets are measured at amortized cost using the EIR. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
Available-for-Sales (AFS) Financial Assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Available-for-sale (AFS) financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified into the three preceding categories. Financial assets are classified as non-current assets unless the asset is intended to be released within twelve months from the date of the consolidated statement of financial position.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain, dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui kelaporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value without deducting transaction costs that may occur when a sale or other disposal, with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity component until the financial asset is derecognized or until to be determined impaired and at the same time the cumulative gain or loss previously recognized in equity should be recognized to the consolidated statement of comprehensive income as a reclassification adjustment.
22
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (Continued)
(2) Liabilitas Keuangan
(2) Financial Liabilities
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (hutang lain-lain dan derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss (FVTPL), financial liabilities that are measured at amortized cost (other payables and derivatives designated as effective hedging instruments, which appropriate). The Company and Subsidiaries determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut.
Financial liabilities are initially measured at fair value and in the case of financial liabilities not classified as at fair value through profit or loss (FVTPL), fair value plus transaction costs that are directly attributable to the issuance of financial liabilities.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial depends on their classification as follows:
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai derivatif liabilitas instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future. Derivatives are also classified as held for trading unless they are designated as derivative liabilities effective hedging instruments. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai kelompok ini disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Financial liabilities that are designated as financial liabilities at fair value through profit or loss (FVTPL) include financial liabilities held for trading and designated upon initial recognition as FVTPL are presented in the consolidated statement of financial position at fair value with gains or losses from changes in fair value recognized in consolidated statement of comprehensive income.
23
liabilities
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (Continued)
(2) Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
(2) Financial Liabilities (Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan)
Subsequent Measurement (Continued)
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Liabilities at Amortized Cost
Setelah pengakuan awal, selanjutnya liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE.
After initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost using the EIR.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode SBE dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by using the EIR method less any allowance for impairment and financing or principal reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan
(3) Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount presented in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a legal right to offset the carrying amount of financial assets and financial liabilities and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan
(4) Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to their quoted prices in an active market at the close of business on the financial position date without any deduction for transaction costs. For financial instruments with no active market, fair value is determined using valuation techniques.
Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihakpihak yang mengerti dan berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lain.
Such techniques may include the use of fair market transactions between the parties who understand and are willing to (arm’s length transactions), referring to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis or other valuation models.
24
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (Continued)
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan
(5) Impairment of Financial Assets
Perusahaan dan Entitas Anak pada setiap akhir periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan.
The Company and Subsidiaries evaluates at the end of each reporting period whether there is objective evidence that a financial asset or subsidiaries of financial assets has been impaired.
Financial Assets Measured at Amortized Cost
Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara individual atas penurunan nilai.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries determines individually for impairment based on objective evidence of impairment exists.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat SBE awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan dimasa depan yang realistis dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Interest income is recognized further at the carrying reduced value, based on the beginning EIR of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance are written-off when there is no realistic possibility of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent period, the estimated value of the financial asset impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the impairment loss previously recognized increased or reduced by adjusting the allowance account. If future removal can be recovered, the recovery amount is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Available-for-Sales (AFS) Financial Assets
Aset Keuangan yang Tersedia Untuk Dijual Dalam hal ini instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.
In this case the equity instruments are classified as AFS financial assets, objective evidence of impairment, including the significant or long-term decline in the fair value of the investment below its acquisition cost.
25
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (Continued)
(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
(6) Derecongnition of Financial Assets and Financial Liabilities
Aset Keuangan
Financial Assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan dan Entitas Anak telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
Financial assets (or whichever is appropriate, part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) are derecognized when: (1) the contractual rights to receive the cash flows from the asset have ceased to exist; or (2) the Company and Subsidiaries has transferred their contractual rights to receive the cash flows from the financial asset or an obligation to pay the received cash flows in full without significant delay to a third party in the pass-through; and either (a) the Company Subsidiaries has transferred substantially all the risks and rewards of the assets, or (b) the Company Subsidiaries has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognized when the liability is terminated or canceled or expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another financial liabilities from the same lender on substantially different terms, or substantially modify the terms of a liability that currently exists, an exchange or modification is treated as a derecognition of the initial liability and the recognition of a new liability, and the difference between the carrying amount of each liability recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
(7) Reklasifikasi Instrumen Keuangan
(7) Reclassification of Financial Instruments
Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Company and Subsidiaries does not classify financial assets as held-to-maturity investments, if in the current year or during the two previous years, sold or reclassified as held to maturity investments in amounts of more than an insignificant amount before maturity (more than the insignificant amount compared to the total value of investments held to maturity), except for sales or reclassifications that:
26
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan)
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
g.
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (Continued)
(7) Reklasifikasi Instrumen Keuangan (Lanjutan)
(7) Reclassification of Financial Instruments – (Continued)
- dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; - terjadi setelah Perusahaan dan Entitas Anak telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau pelunasan dipercepat; atau - terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan dan Entitas Anak.
- done when the financial asset is approaching maturity or date of redemption in which changes in interest rates will not significantly affect the fair value of the financial asset;
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Reclassification of financial assets held-to-maturity to available-for-sale is recorded at fair value. Unrealized gains or losses are recognized in the equity until the financial asset is derecognized, and the cumulative gain or loss previously recognized in equity should be recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
- occurred after the Company and Subsidiaries has acquired substantially all of the principal amount of the financial asset in accordance with the payment schedule or accelerated settlement; or - associated with certain events that are beyond the control of the Company and Subsidiaries nonrecurring and could not have been reasonably anticipated by the Company and Subsidiaries.
Kas dan Setara Kas
g. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. h.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted deposit with maturities of three months or less from the date of placement.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
h. Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. PSAK ini juga memberikan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan pemerintah).
This revised PSAK requires disclosure of relationships, transactions and balances related parties, including commitments in the consolidated financial statements and separate financial statements of the parent entity also applies to individual financial statements. The amendment also introduces an exemption from the general related party disclosure requirements for transactions with government and entities that are controlled, jointly controlled or significantly influenced by the same Government as the reporting entity (government related entities).
27
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan)
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
h. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan)
A related party is a person or entity related to the entity that is preparing its financial statements (the reporting entity). a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the reporting entity; (ii) has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
(i)
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas jika memenuhi salah satu hal berikut:
(ii)
(iii) (iv)
(v)
(vi)
(vii)
ACCOUNTING
h. Transactions with Related Parties (Continued)
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor). a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
(i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Perusahaan dan Entitas Anak yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Perusahaan dan Entitas Anak, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. entitas tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas lain yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf a. orang yang didentifikasikan dalam huruf a (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(i)
the entity and the reporting entity are members of the same Company and subsidiaries (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
(ii)
one entity is an associate the other entity (or an venture of a member of subsidiary of which the member).
or joint venture of associate or joint the Company and other entity is a
(iii) both entities are joint ventures of the same third party. (iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. (v) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
(vi)
the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a
(vii) a person identified in a (1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or parent of the entity)
28
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) h.
i.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
h. Transactions with Related Parties (Continued)
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transaction was conducted on terms agreed by both parties, which terms may not be the same as other transactions conducted by parties who are not related.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidaian yang relevan.
All transactions and balances with significant related parties, whether or not conducted with the terms and conditions, as was done with the parties that have no relation to related parties, have been disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
Persediaan
i. Inventory
Persediaan produk kimia dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (lower of cost or net realizable value) dimana biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method).
Inventories of chemical are stated at the lower of cost and net realizable value where the cost is determined using the weighted average method.
Persediaan kapital adalah persediaan yang dikonsumsi atau digunakan sebagai komponen dari konstruksi dan dikapitalisasi sebagai aset seperti tubular, well head dan packer. Persediaan berupa suku cadang, bahan kimia dan bahan bakar diklasifikasikan ke dalam persediaan non-kapital yang dikonsumsi dangan maksud untuk perbaikan dan pemeliharaan dari aset operasional atau untuk penggunaan operasional. Biaya-biaya atas konsumsi persediaan ini dibebankan saat digunakan.
Capital inventories represent tubular, well head and packer that are consumed or used as components of construction or capitalized as assets. Non-capital inventories represent spare-parts, chemicals and fuel being consumed for the purpose of repair and maintenance of assets or used for operational use. The costs of the consumed inventories are charged to operations.
Persediaan berupa tubular, well head dan packer dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode Pertama Masuk Pertama Keluar (FIFO). Cadangan persediaan barang usang dan atau lambat perputarannya didasarkan atas penelaahan kondisi persediaan pada akhir tahun.
Inventories of tubular, well head and packer are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using First In First Out (FIFO) method. Allowance for obsolete and or slow-moving inventories is provided based on review of the condition inventories at the end of the year.
Penyisihan penurunan nilai pasar dan persediaan usang berdasarkan penelaahan berkala nilai realisasi bersih dan kondisi fisik dari persediaan.
Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories based on periodic review of net realizable values and the physical condition of its inventories.
29
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) j.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Biaya dibayar Dimuka
ACCOUNTING
j. Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya k.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
Aset Tetap
k. Property and Equipment
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga menerapkan ISAK No 25 (2011), “Hak Atas Tanah”.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”. Besides, the Company and Subsidiaries also adapted ISAK No.25 (2011), “Land Right”
Perusahaan dan Entitas Anak telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
The Company and Subsidiaries has chosen the cost model for measurement of their property and equipment.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Property and equipment are stated at cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Gedung Leasehold improvement Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Peralatan lain
Tahun/Year 20 3 5 5 5
Aset tetap Entitas Anak disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Building Leasehold improvement Office furniture and fixtures Vehicle Other equipment Property and equipment of Subsidiaries are depreciated using the declining balance method based on the estimated economic benefits of property and equipment as follows:
Tahun/Year Kelompok 1 (50%) Perlengkapan dan peralatan kantor
5
Category 1(50%) Office furniture and fixture
Kelompok 2 (25%) Fasilitas produksi Peralatan produksi dan pengeboran
5 5
Category 2 (25%) Production facilities Production and drilling equipments
Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji ulang nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
At the end of each financial year, management reviewed the residual values, useful lives and methods of depreciation, and if appropriate, adjusted prospectively.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya; Biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya, dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan dan Entitas Anak, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of repairs and maintenance is charged to the consolidated statement of comprehensive income as incurred; replacement or inspection costs are capitalized when incurred, and if it is probable future economic benefits associated with the item will flow to the Company and Subsidiaries, and the cost of the asset can be measured reliably. 30
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) k.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Aset Tetap (Lanjutan)
ACCOUNTING
k. Property and Equipment (Continued) The carrying amount of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. l.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
Aset Minyak dan Gas Bumi
l. Oil and Gas Property
Entitas Anak menggunakan metode full cost dalam pencatatan aset minyak dan gas bumi. Berdasarkan metode tersebut, seluruh biaya perolehan hak eksplorasi dan pengembangan cadangan minyak dan gas bumi, biaya overhead yang berhubungan langsung dikapitalisasi.
The Subsidiaries use full cost method in recording the assets of oil and gas. Based on these methods, the entire cost of acquisition, exploration and development of oil and gas, directly related overhead costs, are capitalized.
Biaya pengeboran sumur eksplorasi termasuk biaya pengeboran sumur tes stratigrafi tahap eksplorasi, dikapitalisasi dan dicatat sebagai bagian dari aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan. Jika ditemukan cadangan terbukti pada sumur, maka biaya-biaya pengeboran sumur yang dikapitalisasi dicatat dalam aset sumur, perlengkapan dan fasilitas terkait. Namun demikian, apabila usaha yang telah dilakukan tidak berhasil, maka biaya tersebut dicatat sebagai beban.
The cost of drilling exploratory wells include costs of drilling at wells stratigraphy exploration stage, are capitalized and recorded as part of the assets of wells, equipment and facilities in progress. If wells are proven to contain reserves, the costs of drilling wells capitalized as assets are recorded in wells, equipment and related facilities. Otherwise, costs are recorded as an expense.
Biaya pengeboran sumur pengembangan dan sumur tes stratigrafi tahap pengembangan, platform, perlengkapan sumur dan fasilitas produksi terkait, dikapitalisasi sebagai aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan. Biaya tersebut dipindahkan ke aset sumur, perlengkapan dan fasilitas terkait pada saat pengeboran atau konstruksi selesai.
The drilling cost of development wells and stratigraphy test development stage wells, platforms, well equipment and related production facilities, are capitalized as asset of wells, equipment and facilities in progress. The cost of assets are transferred to the wells, equipment and related facilities when the drilling or construction is complete.
Penyusutan, deplesi dan amortisasi atas aset minyak dan gas bumi, kecuali untuk aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan, dihitung dengan menggunakan metode satuan unit produksi, dimana jumlah produksi kotor dibagi dengan cadangan yang telah terbukti dan telah menghasilkan produksi kotor.
Depreciation, depletion and amortization of oil and gas assets except for the uncompleted wells equipment and facilities is calculated using the unit production method, with gross production divided by the proven and developed gross reserved.
31
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) m.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
m. Investment in Associate Company
Perusahaan menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri.
The Company applied PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”. The revised PSAK is prescribes accounting for investments in associates as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements.
Investasi Perusahaan pada perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Perusahaan asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan.
The Company’s investment in its associate is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Company has significant influence.
Pengaruh signifikan dianggap terjadi apabila kepemilikan efektif Perusahaan memiliki 20% sampai 50%. Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi.
Significant influence is assumed to exist if the Company maintains of 20% to 50%. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan dalam entitas asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Company recognizes its share of any changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and the associate are eliminated to the extent of the interest in the associate.
Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company’s investment in its associate. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
Berdasarkan Perjanjian Kontrak Bantuan Teknis (TAC) yang disetujui oleh RPE, Entitas Anak, dengan PERTAMINA, RPE mengoperasikan sebuah TAC di Tanjung Miring Timur, Sumatera Selatan. BRK, Entitas Anak, juga mengadakan TAC dengan PERTAMINA, dimana BRK mengoperasikan sebuah TAC di Pendopo, Sumatera Selatan.
Based on Technical Assistance Contract (TAC) Agreement entered into between RPE, a subsidiary, and PERTAMINA, RPE operates a TAC field in Tanjung Miring Timur, South Sumatera. BRK, Subsidiary, also make TAC with PERTAMINA, in which BRK operates a TAC field in Pendopo, South Sumatera.
32
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) m.
n.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
m. Investment in Associate Company (Continued)
RPE dan BRK memiliki dua akun terpisah, satu digunakan untuk RPE dan BRK sendiri dan yang lainnya untuk TAC PERTAMINA. Seluruh transaksi yang terjadi antara RPE dan atau BRK dengan TAC PERTAMINA akan dicatat secara akuntansi untuk kedua entitas. Pada catatan RPE dan BRK, transaksitransaksi tersebut dicatat sebagai Investasi di TAC PERTAMINA, sementara TAC PERTAMINA-RPE dan TAC PERTAMINA-BRK mencatat sebagai Kontribusi Partisipasi.
RPE and BRK has two separate accounts, one used for RPE and BRK itself and the other for TAC PERTAMINA. All transactions that occur between RPE and or BRK with TAC PERTAMINA are recorded in the account of both entities. In RPE and BRK records, transactions are recorded as investment in TAC PERTAMINA, while TAC PERTAMINA-RPE and TAC PERTAMINA BRK, recorded as a Contribution of Participation.
Pada tanggal 20 Juni 2011, RPE melakukan pengalihan participating interest pada TAC PERTAMINA kepada Goldwater TMT Pte Ltd.
On June 20, 2011, RPE transferred their participating interest at TAC PERTAMINA to Goldwater TMT Pte Ltd.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
n. Impairment of Non-Financial Asset Values
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” yang menggantikan PSAK No. 48 (1998) “Penurunan Nilai Aset”.
The Subsidiaries adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets” which replaces PSAK No. 48 (1998), “Impairment of Assets”.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian secara tahunan penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
At the end of each reporting period, the Company and Subsidiaries assesses whether there is any indication that an asset may be impaired. If such indication exists or when annual impairment testing of an asset is required, the Company and Subsidiaries estimate the recoverable amount of the assets.
Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar terpulihkan.Kerugian penurunan nilai diakui segera dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Recoverable amount of an asset or cash-generating unit is the higher amount between the fair value less costs to sell and value in use. If the recoverable amount of an asset is less than its carrying amount, the carrying amount should be reduced to their recoverable amount. Impairment losses are recognized immediately in the consolidated statements of comprehensive income.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi.
Impairment losses recognized in prior periods for an asset other than goodwill is reversed only if there are changes in the assumptions used to determine the recoverable amount of the asset since the last impairment loss is recognized. In this case, the carrying amount of the asset is increased to the recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed the carrying amount, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of impairment loss is recognized as income.
33
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) n.
o.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) n. Impairment (Continued)
of
Non-Financial
ACCOUNTING
Asset
Values
Penilaian dilakukan pada akhir setiap tahun pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan yang dibebankan disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada tahun berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the re coverable amount of each CGU (or subsidiaries of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
o. Transaction and Balances in Foreign Currency
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.
Standar revisi ini mengatur pengukuran penyajian mata uang suatu entitas di pengukuran mata uang harus menggunakan uang fungsional sementara penyajian mata dapat menggunakan mata uang selain mata fungsional.
dan mana mata uang uang
This revised standard sets up measurement and presentation currency of an entity in which the measurement currency should use a functional currency as the presentation currency may use a currency other than the functional currency.
Dalam menentukan mata uang fungsional, entitas mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut
In determining the functional currency of the entity to consider the following factors: 34
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) o.
YANG
3.
Transaki dan Saldo dalam Mata Uang Asing (Lanjutan) a.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
o. Transaction and Balances in Foreign Currency (Continued)
mata uang yang paling mempengaruhi harga jual untuk barang dan jasa, atau dari suatu negara yang kekuatan persaingan dan perundangundangannya sebagian besar menentukan harga jual dari barang dan jasanya; mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, material dan biaya-biaya lain dari pengadaan barang atau jasa; mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan instrumen utang dan ekuitas) dihasilkan; mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.
a. currency that most influences the selling price for goods and services, or from a country whose competitive forces and legislation largely determine the selling price of goods and services;
Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan mata uang Rupiah sebagai mata uang fungsional dan mata uang pelaporan, kecuali untuk BCI dan RPE menggunakan mata uang AS$ sebagaimana dijelaskan dalam catatan 3b.
The Company and Subsidiaries using the Rupiah currency as the functional currency and the reporting currency, except for BCI and RPE using US$ as explained in note 3b.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Transactions in foreign currencies are recorded into Rupiah using the exchange rate at the transactions incurred. On the date of the statement of financial position, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah using the middle rate set by Bank Indonesia on the last banking day of the period. Gains or losses are credited or charged to the consolidated statement of comprehensive income.
Kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:
The exchange rates used are the middle exchange rate announced by Bank Indonesia, as follows:
31 Desember 2013 31 Desember 2012
December 31, 2013 December 31, 2012
b.
c.
d.
p.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Rp Rp
b. currency that most influences the cost of labor, material and other costs of the procurement of goods or services; c. the currency in which funds from financing activities (i.e. issuing debt and equity instruments) are produced; d. the currency in which receipts from operating activities are usually retained.
12.189 / AS$ 9.670 / AS$
Imbalan Kerja
p.
IDR 12,189 /US$ IDR 9,670 /US$
Employee Benefit
Efektif tanggal 1 January 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), ”Imbalan Kerja”, yang menggantikan PSAK No. 24 (Revisi 2004), ”Imbalan Kerja”.
Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries applied PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, which superseded PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”.
Beban imbalan pasca kerja ditentukan menggunakan metode actuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian akturial neto yang belum diakui pada akhir tahun sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak.
Post-employment defined benefits are determined using actuarial methods "Projected Unit Credit". Net actuarial gains or losses are not recognized at the end of the previous year exceeds the greater of the amount of 10% of the fair value of plan assets at the date of statement of financial position. Gains or losses are recognized on the basis of straight-line basis over the expected average remaining working lives of employees is expected. Past service costs that occur when a defined benefit plan to introduce or change the benefits payable on the existing defined rewards program, amortized over the period until the benefits become vested. 35
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) q.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
q. Revenue and Expense Recognition
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and Subsidiaries and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Perusahaan diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of the Company’s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
Revenue from sales is recognized when goods are delivered to customers.
Pendapatan yang dihasilkan dari jasa pengeboran diakui pada saat jasa telah diserahkan/dilakukan kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan minyak mentah dan/atau gas bumi diakui berdasarkan tingkat produksi dan dikirimkan ke PERTAMINA. Pendapatan dari penjualan minyak diakui ketika minyak telah dikirim ke pelanggan. Bagian laba atas kerja sama operasi diakui sebesar porsi hak kepemilikan dalam kerja sama operasi.
Revenue generated from drilling services is recognized when services have been rendered/ performed to the customer. Revenue from sales of crude oil and / or gas is recognized based on production level and delivered to PERTAMINA. Revenue from oil sales are recognized when the oil are delivered to the customer. The profit sharing in the joint operation is recognized by the company’s interest portion in the joint operation.
Berdasarkan Kontrak Bantuan Teknis (TAC) Entitas Anak dapat memulihkan seluruh biaya operasi yang telah dikeluarkan berdasarkan dengan kriteria yang telah ditentukan dari PERTAMINA sebesar 65% pertahun dari jumlah minyak mentah yang diproduksi oleh Entitas Anak.
Based on the Technical Assistance Contract (TAC) the Subsidiaries may recover all operating costs have been incurred in accordance with predetermined criteria of PERTAMINA as much as 65% per annum of the amount of crude oil produced by the Subsidiaries.
Atas penggantian biaya yang diterima Entitas Anak dari PERTAMINA disajikan sebagai “Pemulihan Biaya” dalam bagian pendapatan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Sedangkan biaya operasi yang belum dipulihkan di tahun berjalan dikapitalisasi sebagai “Biaya Yang Dapat Dipulihkan” dan dapat dipulihkan pada tahun berikutnya.
Cost recovery received by the Subsidiaries from PERTAMINA presented as “Cost Recovery” in the revenue section of the consolidated statement of comprehensive income. While unrecovered operating cost are capitalized as “Recoverable Cost” and shall be recovered in succeeding years.
36
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) q.
r.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
q. Revenue and Expense Recognition (Continued)
Beban operasi yang dapat dipulihkan pada tahun berjalan dan beban operasi tahun-tahun sebelumnya yang telah terpulihkan disajikan sebagai “Pengeluaran Yang Terpulihkan” di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam bagian beban pokok penjualan.
Operating cost can be recovered in current year and prior years’ operating cost which have been recovered are presented as “Recovered Expenditure” in the cost of goods sold section in the consolidated statements of comprehensive income.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Pajak Penghasilan
r.
Income Tax
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang menggantikan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. PSAK revisi ini mensyaratkan Perusahaan dan Entitas Anak untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”, which superseded PSAK No. 46, “Accounting For Income Taxes’. The revised PSAK requires the Company and Subsidiaries to account for the future recovery (settlement) of the carrying amout of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statements of financial position, and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. The Adoption of this standard did not have material impact on the consolidated financial statements.
Beban pajak berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu periode dialokasikan pada operasi berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period. Deffered tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carryover of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. The tax effects for the period are allocated to current operations, except for the tax effects from transactions which are directly charged or credited to stockholders’ equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut direalisasikan, berdasarkan tarif pajak (dan undangundang pajak) yang berlaku atau berlaku secara substantif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian .
Deffered tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period when the assets is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted at the consolidated statements of financial position date.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan mengajukan keberatan.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against by the Company when the result of the appeal is determined.
37
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) s.
AKUNTANSI
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG
3.
Laba (Rugi) Bersih per Saham
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) s. Earnings (Loss) per Share
Sesuai dengan PSAK No. 56 tentang “Laba per Saham”, laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih denqan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 1.159.200.024 dan 1.159.200.000 saham pada tahun 2013 dan 2012. t.
u.
ACCOUNTING
In accordance with PSAK No. 56 on “Earnings per Share”, net income (loss) per share is calculated by dividing net profit or loss with number of weighted average shares outstanding during the year which are of 1,159,200,024 and 1,159,200,000 shares in 2013 and 2012.
Tambahan Modal Disetor Bersih
t.
Additional Paid-In Capital - Net
Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang terjadi dalam rangka penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat.
Stock Issuance Costs Stock issuance costs are costs that occur in the context of the public offering shares of the Company to the public.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang pada bagian ekuitas sesuai dengan Peraturan BAPEPAM mengenai pedoman penyajian laporan keuangan.
Stock issuance costs are presented as a deduction on the equity in accordance with BAPEPAM regulations concerning financial statement presentation guidelines.
Informasi Segmen
u. Segment Information
Perusahaan dan Entitas Anak melaporkan informasi segmen yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi
The Company and Subsidiaries discloses segment information that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and economic environments in which it operates.
Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen dari perusahaan yang:
An operating segment is a component of an entity:
a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a.
that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b.
whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c. tersedia informasi dipisahkan.
c.
for which discrete financial information is available.
keuangan
yang
dapat
Segment reporting made by the Company and Subsidiaries is based on the financial information used by operating decision makers in evaluating operating segment performance and determining the allocation of its resources. Segmentation based on the activity of each legal entity operating activities in the Company and Subsidiaries. All transactions between segments are eliminated.
Perusahaan dan Entitas Anak melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya.Segmentasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam Perusahaan dan Entitas Anak. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
38
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi
Judgment, Estimates and Assumotions
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.
The preparation of the consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan dibawah ini.
The key assumptions of the future and the other key source of uncertainty in estimation at the reporting date that have a significant risk of material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities for the future period described below.
Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Company and Subsidiaries base its estimates and assumptions on the parameters available at the time the financial statements are prepared. Assumptions and situation concerning the future development may change due to market changes or circumstances beyond the control of the Company and Subsidiaries. The changes are reflected in the related assumptions as incurred.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments, estimates and assumptions made by management in implementing accounting policies of the Company and Subsidiaries have the most significant effect on the amount recognized in the consolidated financial statements:
Menentukan Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Determining Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55(Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 3f dan Catatan 37.
The Company and Subsidiaries determine classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by considering the definitions set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011) are met. Accordingly, financial assets and financial liabilities are recognized in accordance with the Company and Subsidiaries’ accounting policies as disclosed in the Note 3f and Note 37.
Menentukan mata uang fungsional
Determination of the functional currency
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen telah membuat pertimbangan dalam penentuan mata uang fungsional dari Entitas Anak yang beroperasi diluar negeri, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian
In the process of applying the Company’s accounting policies, management has made judgement on the determination of functional currency of the foreign Subsidiaries, apart from those estimations and assumptions which have the significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
39
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Judgment, Estimates and Assumotions (Continued)
Menentukan mata uang fungsional (Lanjutan)
Determination of the functional currency (Continued)
Mata uang fungsional dari Entitas Anak adalah mata uang masing-masing dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah, antara lain, mata uang yang mempengaruhi secara signifikan terhadap harga jual barang dan jasa mata uang yang terutama mempengaruhi tenaga kerja, material dan biaya lain.
The functional currency of the Subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services.
Menentukan Keuangan
Determining Recoverable Amount of Financial Assets
Jumlah
Terpulihkan
dari
Aset
Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya.
The Company and Subsidiaries evaluate specific accounts where it has information that a particular customer cannot meet its financial liabilities.
Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu dan hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang.
In this case, the Company and Subsidiaries uses judgment based on available facts and circumstances, including but not limited to, terms and relationships with customers and the credit status of customers based on available credit records from third parties and known market factors, to record specific allowance for the customer against the amount owed in order to reduce the amount of the receivables that the Company and Subsidiaries expects to collect. Specific allowance is re-evaluated and adjusted if additional information received affects the amount of allowance for impairment of receivables.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Allocation and Goodwill
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Perusahaan menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp 26.814.985.080 dan Rp 54.028.014.346 (Catatan 15).
Impairment acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Company have resulted in goodwill. Under PSAK 22 (Revised 2009), Business Combinations, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Company’s goodwill as of December 31, 2013 and 2012 is IDR 26,814,985,080 and IDR 54,028,014,346, respectively (Note 15).
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Determining Depreciation Method and Estimated Useful Lives of Property and Equipment
Perusahaan dan Entitas Anak mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara.
The Company and Subsidiaries estimate the useful lives of property and equipment based on the expected utilization of assets and supported by plans and business strategy and market behavior. Estimation of useful lives of property and equipment are provided based on the Company and Subsidiaries’s evaluation on industry practice, internal technical evaluation and experience for assets equivalent.
40
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Judgment, Estimates and Assumotions (Continued)
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap (Lanjutan)
Determining Depreciation Method and Estimated Useful Lives of Property and Equipment (Continued)
Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset serta perkembangan teknologi. Namun demikian, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktorfaktor yang disebutkan di atas, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The estimated useful lives are reviewed at least at each year end reporting and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other restrictions on the use of assets as well as technological developments. However, it is possible, future results of operations could be materially affected by changes in the estimates due to changes in the factors mentioned above, and therefore the future depreciation charges may be revised.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13 untuk aset tetap
The cost of property and equipment are depreciated using the straight-line method over the estimated economic useful lives. Management estimates the useful lives of property and equipment between 3 to 20 years. This is the age that is generally expected in the industry in which the Company and Subsidiaries does business. More detailed information disclosed in the note 13 for property and equipment
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai tercatat aset tetap masing-masing adalah Rp 15.263.805.361 dan Rp 17.005.016.223 (Catatan 13).
As of December 31, 2013 and 2012, the net carrying value of fixed assets were IDR 15,263,805,361 and IDR 17,005,016,223, respectively (Note 13).
Menentukan Pajak Penghasilan
Determining Income Taxes
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgments made in determining the provision for income tax. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business activities. The Company and Subsidiaries recognizes a liability for corporate income tax based on estimates of whether there will be an additional income tax.
Dalam situasi tertentu, Perusahaan dan Entitas Anak tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Perusahaan dan Entitas Anak membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In certain situations, the Company and Subsidiaries cannot determine the exact amount of their current or future tax liability due to on going investigation, or the negotiations with tax authorities. Uncertainties arise concerning the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of the taxable income in the future. In determining the amount to be recognized related to uncertain tax liabilities, the Company and Subsidiaries apply the similar consideration that they will use in determining the amount of provision that must be recognized in accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets". The Company and Subsidiaries make the analysis to all tax positions related to income taxes to determine if tax liability for unrecognized tax benefits should be recognized.
41
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Judgment, Estimates and Assumotions (Continued)
Menentukan Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Determining Income Taxes (Continued)
Perusahaan dan Entitas Anak menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Perusahaan dan Entitas Anak juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 32.
The Company and Subsidiaries review the deferred tax assets at each reporting date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow for part or all of the deferred tax assets to be utilized. The Company and Subsidiaries also review the expected timing and tax rates on the reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly. More detailed information is disclosed in note 32.
Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja
Estimated Pension Costs and Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan beban pensiun dan imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Company and Subsidiaries’ obligation and cost for pension and employee benefits depends on the choice of assumptions used by independent actuaries in calculating such amounts. The assumptions include, among others, the discount rate, the rate of annual salary increases, annual employee resignation rate, degree of disability, retirement age and mortality.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
Actual results that differ from the assumptions set forth by the Company and Subsidiaries that have influence over 10% of defined benefit liabilities are deferred and amortized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. While the Company and Subsidiaries believe that the assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual results or significant changes in assumptions defined by the Company and Subsidiaries can materially affect the estimated liability for employee benefits and pensions and net employee benefits expense.
Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 4.423.284.000 dan Rp 3.768.643.000 (Catatan 35).
The carrying amount of the Company’s estimated liabilities for employee benefits as of December, 31 2013 and 2012 are IDR 4,423,284,000 and IDR 3,768,643,000, respectively (Note 35).
42
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
5.
2013 Kas Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Panin Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dollar Amerika Serikat PT Bank Panin Tbk (AS$ 110.901 tahun 2013 dan AS$ 372.113 tahun 2012) PT Bank Capital Indonesia Tbk (AS$ 10.348 tahun 2013) Jumlah Bank
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2012
42.121.890
2.929.130.584 502.881.800 14.615.830
33.663.820
Cash on hand
1.107.635.630 526.819.957 32.431.833
Cash in bank Third parties IDR PT Bank Panin Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
1.351.770.975
3.598.332.927
126.129.944
-
U.S. Dollar PT Bank Panin Tbk (US$ 110,901 in 2013 and US$ 372,113 in 2012) PT Bank Capital Indonesia Tbk (US$ 10,348 in 2013)
4.924.529.133
5.265.220.347
Total Cash in Bank
Deposito berjangka Rupiah PT Bank Victoria International Tbk
229.451.099
220.686.903
Time deposit IDR PT Bank Victoria International Tbk
Jumlah Deposito berjangka
229.451.099
220.686.903
Total Time deposit
5.196.102.122
5.519.571.070
Total
Jumlah
Deposito berjangka dalam Rupiah dengan tingkat bunga per tahun berkisar antara 6,25% sampai dengan 7% untuk tahun 2013 dan 6,25% untuk tahun 2012.
Time deposit in IDR bear interest rates per annum at ranged between 6,25% to 7% in 2013 and 6,25% in 2012.
43
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
6.
2013 Dollar Amerika Serikat : PT South Pacific Viscose PT Matahari Putra Makmur PT Lelco Trindo Nusantara PT Indo Bharat Rayon PT Pertamina PT Sari Baru Mas PT Angsa Dua Aneka Industri PT Langgeng Makmur Industri Tbk PT Harapan Widyatama Pertiwi PT Maspion Kencana PT Star Impactama Indah PT Midsouth Indonesia PT Margacipta Wirasentosa PT Riau Andalan Pulp & Paper PT Sari Gemilang Lestari PT Unipack Plasindo PT Naga Sakti Makmur PT Maspion PT Makmur Abadi Industri CV Darma Mulia PT Setiakawan Plastik Indah PT Sinar Plastik Industries PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries PT Dharma Colour Abadi PT Extrulindo Raya Adhi PT Pipasmas Primasejati Lain-lain dibawah Rp 1 milyar
TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES
2012
21.623.297.214 18.272.529.900 16.171.908.113 13.169.567.386 11.100.194.050 7.068.364.533 6.012.833.700 5.349.752.100 4.764.375.375 2.318.957.250 1.736.932.500 1.515.763.095 1.111.636.800 -
18.809.228.205 7.957.226.682 15.468.451.110 3.349.740.315 5.076.053.760 4.777.463.500 5.434.540.000 3.945.360.000 6.988.122.200 1.781.697.500 10.931.935.000 6.084.135.981 5.105.155.625 4.394.434.800 3.964.700.000 2.761.752.000 2.031.908.750 1.767.192.500 1.673.877.000 1.501.751.000
7.416.713.842
1.120.946.400 1.054.997.000 1.039.525.000 1.012.932.500 6.228.447.000
Jumlah piutang usaha - Dollar AS
117.632.825.858
Rupiah: PT Unilever Indonesia Tbk PT Prima Solusindo Sejahtera PT Surya Makmur Agung Lestari PT Sayap Mas Utama PT Pralon PT Rusli Vinilon Sakti PT Tara Ina Plastic PT Musim Mas
17.584.567.000 14.429.965.721 14.400.709.587 13.166.107.350 11.390.225.000 10.269.600.000 9.878.352.429 6.499.979.750
Saldo dipindahkan
97.619.506.837
44
124.261.573.828
13.400.530.550 10.487.386.162 12.298.975.260 6.693.500.000 15.204.750.000 9.402.336.108 5.491.402.900 72.978.880.980
United States Dollar: PT South Pacific Viscose PT Matahari Putra Makmur PT Lelco Trindo Nusantara PT Indo Bharat Rayon PT Pertamina PT Sari Baru Mas PT Angsa Dua Aneka Industri PT Langgeng Makmur Industri Tbk PT Harapan Widyatama Pertiwi PT Maspion Kencana PT Star Impactama Indah PT Midsouth Indonesia PT Margacipta Wirasentosa PT Riau Andalan Pulp & Paper PT Sari Gemilang Lestari PT Unipack Plasindo PT Naga Sakti Makmur PT Maspion PT Makmur Abadi Industri CV Darma Mulia PT Setiakawan Plastik Indah PT Sinar Plastik PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries PT Dharma Colour Abadi PT Extrulindo Raya Adhi PT Pipasmas Primasejati Others below Rp 1 billion Total trade receivables - US Dollar IDR: PT Unilever Indonesia Tbk PT Prima Solusindo Sejahtera PT Surya Makmur Agung Lestari PT Sayap Mas Utama PT Pralon PT Rusli Vinilon Sakti PT Tara Ina Plastic PT Musim Mas Balance brought forward
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan)
6.
2013
TRADE RECEIVABLES (Continued)
-
THIRD
PARTIES
2012
Saldo pindahan
97.619.506.837
72.978.880.980
Balance carry forward
PT Indokemika Jayatama PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk PT Bina Kasih Abadi PT Tanimas Soap Industries PT Oleochem & Soap Industri PT Indo Bharat Rayon PT Wilmar Nabati Indonesia PT Sungai Panjang Adamas CV Citra Abadi PT Bina Karya Prima PT Cakranusa Karya Sejati PT Matahari Putra Makmur PT Lelco Trindo Nusantara PT Chandra Asri Petrochemical Tbk PT Mega Surya Mas PT Badjatex PT Miwon Indonesia PT Hopax Indonesia PT Daliatex Kusuma PT Kao Indonesia Chemicals PT Great Giant Peneapple PT Pacinesia Chemical Industry PT Cheil Jedang Indonesia PT Cisadane Raya Chemical PT Duta Dynasty PT Charis Rafer PT Indo Bharat Rayon CV Multi Plastik Kencana PT Badjatex PT Dewa Sutratex PT Riau Andalan Pulp & Paper PT BASF Care Chemical Indonesia PT Pacinesia Chemical Industry PT Midsouth Indonesia PT Leuwijaya Utama Textile Lain-lain dibawah Rp 1 milyar
3.614.279.680 2.834.195.760 2.766.109.346 2.744.588.500 2.470.000.500 2.460.289.753 2.448.523.000 2.375.825.100 2.260.225.000 2.110.047.205 1.997.416.619 1.787.317.670 1.557.880.759 1.477.633.300 1.437.055.125 1.277.819.400 1.200.408.275 1.169.731.200 1.161.960.800 1.117.624.200 1.092.671.000 1.028.970.195 36.100.005.201
3.754.366.594 2.552.201.300 4.830.416.476 3.648.625.600 3.810.549.500 3.154.087.500 1.967.330.200 2.430.925.684 4.812.115.660 4.834.299.987 1.862.320.350 3.173.031.840 1.026.837.900 1.139.913.775 4.113.104.300 2.149.875.500 2.110.906.655 1.784.253.691 1.547.660.591 1.380.457.870 1.308.879.000 1.290.180.100 1.271.379.000 1.146.459.600 1.136.069.440 1.086.746.160 1.002.209.000 30.561.194.263
PT Indokemika Jayatama PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk PT Bina Kasih Abadi PT Tanimas Soap Industries PT Oleochem & Soap Industri PT Indo Bharat Rayon PT Wilmar Nabati Indonesia PT Sungai Panjang Adamas CV Citra Abadi PT Bina Karya Prima PT Cakranusa Karya Sejati PT Matahari Putra Makmur PT Lelco Trindo Nusantara PT Chandra Asri Petrochemical Tbk PT Mega Surya Mas PT Badjatex PT Miwon Indonesia PT Hopax Indonesia PT Daliatex Kusuma PT Kao Indonesia Chemicals PT Great Giant Peneapple PT Pacinesia Chemical Industry PT Cheil Jedang Indonesia PT Cisadane Raya Chemical PT Duta Dynasty PT Charis Rafer PT Indo Bharat Rayon CV Multi Plastik Kencana PT Badjatex PT Dewa Sutratex PT Riau Andalan Pulp & Paper PT BASF Care Chemical Indonesia PT Pacinesia Chemical Industry PT Midsouth Indonesia PT Leuwijaya Utama Textile Others below IDR 1 billion
Jumlah piutang usaha - Rupiah
176.110.084.425
Jumlah
293.742.910.283
45
167.865.278.516 292.126.852.344
Total trade receivables - IDR Total
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan)
6.
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
TRADE RECEIVABLES (Continued)
-
THIRD
PARTIES
Details of the aging of receivables is calculated from the date of invoice are as follows:
2013
2012
Belum jatuh tempo Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan
193.103.380.712 93.535.440.208 6.743.092.533 360.996.830
191.627.597.472 93.802.402.786 6.611.603.186 85.248.900
Not yet due Until 1 month > 1 month - 3 months > 3 months
Jumlah
293.742.910.283
292.126.852.344
Total
Terdapat piutang usaha yang dijaminkan oleh Perusahaan atas fasilitas pinjaman anjak piutang dan utang bank yang masing-masing diperoleh dari PT Emperor Finance Indonesia dan PT Bank Victoria International Tbk (Catatan 17).
There are trade receivables secured by the Company for factoring credit facility and bank loan which obtained from PT Emperor Finance Indonesia and PT Bank Victoria International Tbk (Note 17).
Rincian piutang usaha yang dijaminkan atas fasilitas pinjaman anjak piutang sebagai berikut:
Details of trade receivables that collateralized for factoring credit facility are as follows:
2013
2012
PT Indo Bharat Rayon PT South Pacific Viscose PT Unilever Indonesia Tbk PT Pralon PT Rusli Vinilon Sakti PT Sayap Mas Utama PT Sari Baru Mas PT Matahari Putra Makmur PT Langgeng Makmur Indurstri Tbk PT Tanimas Soap Industries PT Lelco Trindo Nusantara PT Tara Ina plastic PT Musim Mas PT Wilmar Nabati Indonesia PT Bina Karya Prima PT Oleochem & Soap Industri PT Megasurya Mas PT Maspion Kencana PT Suryamakmur Agung Lestari PT Sumber Djaja Perkasa PT Miwon Indonesia
11.461.377.645 11.273.636.573 11.269.159.000 10.684.300.000 10.269.600.000 6.601.298.000 5.495.564.597 5.437.743.394 3.812.114.016 3.313.406.000 3.154.128.515 2.656.392.750 2.163.385.500 2.019.982.500 1.240.197.750 1.151.633.500 1.042.675.425 580.995.998 572.564.894 545.582.931 295.388.500
11.631.157.300 4.966.256.700 10.136.500.000 -
PT Indo Bharat Rayon PT South Pacific Viscose PT Unilever Indonesia Tbk PT Pralon PT Rusli Vinilon Sakti PT Sayap Mas Utama PT Sari Baru Mas PT Matahari Putra Makmur PT Langgeng Makmur Indurstri Tbk PT Tanimas Soap Industries PT Lelco Trindo Nusantara PT Tara Ina plastic PT Musim Mas PT Wilmar Nabati Indonesia PT Bina Karya Prima PT Oleochem & Soap Industri PT Megasurya Mas PT Maspion Kencana PT Suryamakmur Agung Lestari PT Sumber Djaja Perkasa PT Miwon Indonesia
Saldo dipindahkan
95.041.127.488
26.733.914.000
Balance brought forward
46
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan)
6.
2013 Saldo pindahan PT Indokemika Jayatama PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk PT Lambang Utama PT Argo Pantes Jumlah
-
THIRD
PARTIES
2012
95.041.127.488
26.733.914.000
Balance carry forward
248.600.000 245.764.750 144.630.750 36.960.000
-
PT Indokemika Jayatama PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk PT Lambang Utama PT Argo Pantes
95.717.082.988
26.733.914.000
Rincian piutang usaha yang dijaminkan atas fasilitas utang bank sebagai berikut:
Total
Details of trade receivables that guaranteed for bank loan facility are as follow:
2013
7.
TRADE RECEIVABLES (Continued)
2012
PT Matahari Putra Makmur PT South Pacific Viscose PT Indo Bharat Rayon PT Langgeng Makmur Industri Tbk PT Indorama Polychem Indonesia PT Unilever Indonesia Tbk PT Sayap Mas Utama CV Multi Shrink Plast
14.622.104.176 10.349.660.641 4.168.479.494 2.041.819.584 68.280.300 -
10.356.413.968 11.928.464.350 8.597.724.850 370.213.690
PT Matahari Putra Makmur PT South Pacific Viscose PT Indo Bharat Rayon PT Langgeng Makmur Industri Tbk PT Indorama Polychem Indonesia PT Unilever Indonesia Tbk PT Sayap Mas Utama CV Multi Shrink Plast
Jumlah
31.250.344.195
31.252.816.858
Total
Tidak ada pihak pembeli dengan nilai penjualan melebihi 10% dari pendapatan.
There is no such consumer with a sales value exceeding 10% of revenues.
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa piutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya, sehingga tidak membuat penyisihan penurunan nilai piutang ragu-ragu.
Based on the review of the accounts receivable of each customer at the end of the year, management believes that these trade receivables can be collected entirely, so the management does not make allowance for impairment value of doubtful accounts.
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
2013
OTHER RECEIVABLE
2012
Karyawan PT Karya Pijar Lastari Lain-lain
204.109.898 778.812 351.695.859
44.676.947 83.319.014 505.233.450
Employees PT Karya Pijar Lastari Others
Jumlah
556.584.569
633.229.411
Total
Berdasarkan penelaahan yang telah dilakukan, manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga tidak diadakan penyisihan penurunan nilai piutang ragu-ragu.
Based on the review of the account, management believes that the receivables are fully collectible, thus no allowance for impairment value of doubtful accounts was provided.
47
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN
8.
2013 Perusahaan Barang Jadi - dalam perjalanan
INVENTORIES
2012
-
272.642.125
Company Finished Goods - in transit
3.790.568.862 6.790.283.346 16.238.186
4.917.713.312 4.697.153.570 2.399.514
Subsidiary Inventory capital Non inventory capital Fuel
Jumlah
10.597.090.394
9.889.908.521
Total
Dikurangi : penyisihan penurunan persediaan
(2.366.796.393)
(1.877.670.123)
Less :allowance for impairment value of Inventories
Bersih
8.230.294.001
8.012.238.398
Net
Entitas Anak Persediaan kapital Persediaan non kapital Bahan bakar
Mutasi cadangan penurunan nilai sebagai berikut:
The movement of allowance impairment are as follows: 2013
2012
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Selisih penjabaran mata uang asing
1.877.670.123 489.126.270
1.822.136.136 55.533.987
Begining balance Provision during the year Translation different
Cadangan penurunan nilai
2.366.796.393
1.877.670.123
Allowance for impairment
Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengasuransikan persediaannya karena manajemen berkeyakinan bahwa risiko kerugian yang mungkin timbul atas persediaan tidak signifikan. 9.
The Company and Subsidiary has not insured the inventories because management believes that the risk of loss which may arise on the inventory is not significant.
UANG MUKA
9.
2013
2012
PT Sulfindo Adi Usaha PT Padi Unggul Indonesia Uang muka lainnya
37.558.408.981 3.556.148.625 350.039.202
4.656.263.250 350.029.719
PT Sulfindo Adi Usaha PT Padi Unggul Indonesia Other advance payment
Jumlah
41.464.596.808
5.006.292.969
Total
Akun ini merupakan uang muka pembelian persediaan.
10.
ADVANCE PAYMENT
This account represents advances for the purchase of inventory.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
10. PREPAID EXPENSES
2013
2012
Bunga anjak piutang Sewa kantor Asuransi Lain-lain
1.685.383.562 98.629.074 64.031.622 53.033.079
845.814.015 91.501.870 58.670.457 45.628.770
Factoring interest expenses Rent office Insurance Others
Jumlah
1.901.077.337
1.041.615.112
Total
48
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. ASET LANCAR LAINNYA
11. OTHER CURRENT ASSETS
Aset lancar lainnya merupakan jaminan distributor. Berdasarkan surat perjanjian distributor antara Perusahaan dengan PT Padi Unggul Indonesia tanggal 13 Februari 2012 bahwa Perusahaan harus memberikan uang jaminan sebagai distributor sebesar Rp 35.000.000.000. Pada tanggal 15 Nopember 2012, PT Padi Unggul Indonesia mengembalikan uang jaminan distributor kepada Perusahaan sebesar Rp 2.000.000.000, sehingga uang jaminan distributor per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 33.000.000.000. Jangka waktu uang jaminan distributor tersebut selama 1 (satu) tahun.
Other current assets are collateral distributor. Under the letter agreement between the Company and PT Padi Unggul Indonesia dated February 13, 2012 that the Company must provide a security deposit as distributor amounting to Rp 35 billion. On November 15, 2012, PT Padi Unggul Indonesia refund the security deposit amounting to IDR 2,000,000,000, so the distributor deposit as of December 31, 2012 amounted to IDR 33,000,000,000. The time period of this ditributor deposit is 1 (one) year.
Pada tanggal 12 Februari 2013, Perusahaan memperpanjang perjanjian tersebut menjadi 3 (tiga) tahun dan akan berakhir pada tanggal 12 Februari 2016. Pada tanggal 15 Juni 2013, PT Padi Unggul Indonesia mengembalikan uang jaminan distributor kepada Perusahaan sebesar Rp 9.000.000.000 sehingga uang jaminan distributor per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 24.000.000.000.
On February 12, 2013, the Company extended the agreement to 3 (three) years and will expire on February 12, 2016. On June 15, 2013, PT Padi Unggul Indonesia returned the security deposit amounting to IDR 9,000,000,000 so the distributor deposit as of December 31, 2013 amounting to IDR 24,000,000,000.
12. INVESTASI JANGKA PANJANG
12. LONG-TERM INVESTMENT
Akun ini merupakan investasi BCI yang tersedia untuk dijual dengan rincian sebagai berikut:
This account represents investments in BCI which are available-for-sale with details as follows:
2013 Investasi di Serinus Energy Inc. (SE) (Dahulu KOV) Harga akuisisi Konversi saham preferen Akumulasi penurunan nilai Kenaikan (penurunan) nilai tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Nilai wajar saham Investasi di Ninox Harga akuisisi Laba yang belum direalisasi Akumulasi penurunan nilai Selisih kurs penjabaran Kenaikan (penurunan) nilai tahun berjalan Nilai wajar saham Jumlah
2012
129.024.152.972 (18.440.184.274) (56.634.153.481)
129.024.152.972 (18.440.184.274) (64.077.759.234)
Investment in Serinus Energy Inc. (SE) (Previously KOV) Acquisition cost Conversion of preferred share Accumulated impairment
(3.168.248.604) 626.968.967
7.443.605.753 (9.154.680.769)
Increase (decrease) in Impairment Translation difference
51.408.535.580
44.795.134.448
Fair value of shares
461.950.713 118.657.264
-
Investment in Ninox Acquisition cost Unrealized gain Accumulated impairment Translation difference
88.534.846
461.950.713
Increase (decrease) in Impairment
669.142.823
461.950.713
Fair value of shares
52.077.678.403
45.257.085.161
Total
49
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan)
12. LONG-TERM INVESTMENT (Continued)
2013
2012
Laba (rugi) investasi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual tahun berjalan : Serinus Energy Inc. (SE) Ninox Energy Ltd (NEL) Jumlah
Gain (loss) on available for sale investment current year: (3.168.248.604) 88.534.846
7.443.605.753 461.950.714
Serinus Energy Inc. (SE) Ninox Energy Ltd (NEL)
(3.079.713.758)
7.905.556.467
Total
Akumulasi rugi investasi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual tahun sebelumnya
(67.441.168.455)
(75.346.724.922)
Accumulated unrealized loss on available for sale investment previous year
Jumlah
(70.520.882.213)
(67.441.168.455)
Total
Pada awalnya, BCI, Entitas Anak memiliki investasi di Triton Hydrocarbons (Pty) Ltd (“THP”). Pada tanggal 14 September 2009, Kulczyk Oil Ventures Inc. (“KOV”) menerima penawaran untuk mengambil alih lebih dari 75% saham di THP sebagai pertukaran atas saham biasa KOV yang baru dikeluarkan. Berdasarkan konstitusi THP, KOV diperbolehkan untuk mengambil alih sisa saham di THP melalui perpanjangan waktu penawaran dan hak “compulsary acquisition”. Dalam hal ini KOV menggunakan haknya dan mengakuisisi 100% saham di THP yang kemudian menjadi entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh KOV.
At the beginning, BCI, a Subsidiary has an investment in Triton Hydrocarbons (Pty) Ltd (“THP”). On September 14, 2009, Kulczyk Oil Ventures Inc. (“KOV”) received an offer to acquire more than 75% shares in THP in exchange for newly issued common shares. Pursuant to the constitution of THP, KOV is allowed to acquire the remaining shares of THP through an extension of the offer and “compulsory acquisition rights”. KOV exercised its rights and acquired 100% shares in THP which became a wholly owned subsidiary of KOV.
Berdasarkan dokumen penawaran yang di keluarkan oleh KOV pada tanggal 17 Agustus 2009, di sebutkan bahwa setiap satu lembar saham THP ditukar dengan 5,491 saham biasa dan 1 saham preferen (seri A) di KOV. 1 saham preferen akan di konversi menjadi 1 saham biasa Triton Petroleum (Singapore) Pte. Ltd, entitas anak dari THP.
Pursuant to the offer to purchase issued by KOV dated August 17 2009, each ordinary share in THP was exchanged for 5.491 common shares and 1 preferred share (series A) in KOV. 1 preferred share later will be converted to 1 common share of Triton Petroleum (Singapore) Pte. Ltd., a subsidiary of THP.
BCI melakukan pertukaran seluruh saham yang dimiliki di THP, dan sebagai pengganti BCI menerima 10.960.711 saham biasa dan 1.996.123 saham preferen di KOV sesuai dengan “Compulsory Acquisition Notice” tertanggal 2 Oktober 2009. Saham yang diakuisisi tidak memiliki nilai nominal.
BCI disposed of its shares in THP and in exchange received 10,960,711 common shares and 1,996,123 preferred shares in KOV pursuant to the “Compulsory Acquisition Notice” dated October 2, 2009. The acquired shares have no par value.
Berdasarkan harga IPO yang ditargetkan AS$ 1,00 per saham di KOV, saham-saham tersebut dinilai AS$ 12.956.834 (AS$ 10.960.711 saham biasa dan AS$ 1.996.123 saham preferen).
Based on the targeted IPO price at US$ 1.00 per share in KOV, the shares are valued at US$ 12,956,834 (US$10,960,711 common shares and US$ 1,996,123 preferred shares).
50
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12.
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan)
12. LONG-TERM INVESTMENT (Continued)
Berdasarkan press realease yang diterbitkan oleh KOV, bahwa mulai tanggal 25 Mei 2010 saham biasa KOV telah diperdagangkan di Bursa Efek Warsaw dengan harga pembukaan AS$ 0,5854.
Based on the press realease issued by KOV, it was announced on May 25, 2010 that the common shares of KOV started trading on the Warsaw Stock Exchange with the opening price of US$0.5854.
KOV/ SERINUS ENERGY INC (Canada)
KOV/ SERINUS ENERGY INC (Canada)
Akun ini merupakan investasi BCI di KOV (Canada) sebesar 10.960.711 lembar saham dengan kepemilikan sebesar 2,28% pada tahun 2013 dan 2012 . Perusahaan ini bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas serta investasi.
This account is an investment of BCI in KOV (Canada) amounting to 10,960,711 shares with ownership of 2.28% in 2013 and 2012. This company is engaged in exploration and oil and gas production and investment.
Pada akhir Juni 2013, KOV merger dengan Winstar dan berubah nama menjadi Serinus Energy Inc, jumlah saham diperkecil menjadi 10:1, total saham Serinus Energy Inc Rp 78.611.441, dan kepemilikan Bittlestone di Serinus Energy Inc adalah 1.096.071 lembar (1,94%).
At the end of June 2013, KOV mergers with Winstar and changed its name to Serinus Energy Inc., the number of shares reduced to 10:1, the total stock Serinus Energy Inc. IDR 78,611,441, and ownership Bittlestone in Serinus Energy Inc is 1,096,071 pieces (1.94 %).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai wajar saham KOV sebesar AS$ 4.217.617 dan AS$ 4.632.382 mengalami kenaikan (penurunan) nilai sebesar (AS$ 414.765) dan AS$ 871.856. Kenaikan (penurunan) nilai wajar dihitung berdasarkan nilai pasar saham di Bursa Efek Warsaw.
On December 31, 2013 and 2012, the fair values of KOV’s Share amounting to US$ 4,217,617 and US$ 4,632,382 have increased (decreased) below cost by US$ 414,765 and US$ 871,856. The increasing (decreasing) in value is calculated based on market value listed on the Warsaw Stock Exchange.
NINOX ENERGY LIMITED
NINOX ENERGY LIMITED
Pada tanggal 30 Desember 2011, setiap saham biasa pada Triton Petroleum Pte. Ltd. (“TPPL”) dialihkan ke saham biasa Ninox Energy Limited (“NEL”). Perusahaan bersedia memberikan sahamnya di TPPL dan sebagai gantinya Perusahaan menerima 4.436 saham biasa di NEL.
On December 30, 2011, each of ordinary share in Triton Petroleum Pte. Ltd. (“TPPL”) was transferred for common shares in Ninox Energy Limited (“NEL”). The Company disposed of its share in TPPL and in exchange received 4,436 common shares in NEL.
51
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP
13. PROPERTY AND EQUIPMENT
Saldo awal/ Beginning balance 2013 Pemilikan langsung Nilai Perolehan: Tanah Bangunan Leasehold improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Peralatan lain-lain Jumlah nilai perolehan Akumulasi Penyusutan: Bangunan Leasehold improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Peralatan lain-lain Jumlah akumulasi penyusutan Nilai Buku
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deduction
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan/ Translation difference financial statements
Saldo akhir/ Ending balance 2013 Direct Ownership Acquisition cost Land Building Leasehold improvements Office equipment
10.485.184.000 3.391.696.460
-
-
6.743.874
10.485.184.000 3.398.440.334
375.628.091 613.735.861
35.654.064
-
14.231.749
375.628.091 663.621.674
1.180.400.000 899.779.285
22.700.000 -
11.000.000 -
145.527.901
1.192.100.000 1.045.307.186
7.789.788.186 2.066.148.400
805.000
-
1.259.905.521 -
9.049.693.707 2.066.953.400
Vehicle Production facilities Drilling & production equipment Other equipment
59.159.064
11.000.000
1.426.409.045
28.276.928.392
Total acquisition cost
26.802.360.283
275.357.602
173.045.020
-
6.279.943
454.682.565
237.264.961 220.783.012
68.905.544 103.477.500
-
38.877.342
306.170.505 363.137.854
983.130.000 899.787.322
104.616.666 -
4.766.667 -
234.391.338
1.082.979.999 1.134.178.660
371.337.885 413.315.594
-
1.706.298.806 -
1.234.698.209
4.766.667
1.985.847.429
6.627.388.255 553.632.908 9.797.344.060 17.005.016.223
52
Accumulated Depreciation: Building Leasehold improvements Office equipment
Vehicle Production facilities Drilling & production 8.705.024.946 equipment 966.948.502 Other equipment 13.013.123.031
Total accumulated depreciation
15.263.805.361
Net Book Value
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
13. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Saldo awal/ Beginning balance 2012 Pemilikan langsung Nilai Perolehan: Tanah Bangunan Leasehold improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Peralatan lain-lain Jumlah nilai perolehan Akumulasi Penyusutan: Bangunan Leasehold improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Peralatan lain-lain Jumlah akumulasi penyusutan Nilai Buku
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deduction
Saldo akhir/ Ending balance 2012 Direct Ownership Acquisition cost Land Building Leasehold improvements Office equipment
5.235.184.000 3.350.000.000
5.250.000.000 39.713.000
-
1.983.460
10.485.184.000 3.391.696.460
284.718.091 439.696.538
90.910.000 174.039.323
-
-
375.628.091 613.735.861
1.124.800.000 843.764.070
63.600.000 -
8.000.000 -
56.015.215
1.180.400.000 899.779.285
7.451.293.174 2.066.148.400
-
-
338.495.012 -
7.789.788.186 2.066.148.400
Vehicle Production facilities Drilling & production equipment Other equipment
5.618.262.323
8.000.000
26.802.360.283
Total acquisition Cost
20.795.604.273
396.493.687
Accumulated Depreciation: Building Leasehold improvements Office equipment
83.750.000
190.960.215
-
647.387
275.357.602
144.242.982 155.649.604
93.021.979 81.125.779
-
(15.992.371)
237.264.961 220.783.012
93.540.000
800.000 -
94.817.335
983.130.000 899.787.322
413.229.681
-
682.848.742 -
6.627.388.255 553.632.908
Vehicle Production facilities Drilling & production equipment Other equipment
871.877.654
800.000
762.321.093
9.797.344.060
Total accumulated depreciation
17.005.016.223
Net Book Value
890.390.000 804.969.987 5.944.539.513 140.403.227 8.163.945.313 12.631.658.960
Penyusutan dan amortisasi yang dibebankan pada operasi adalah sebagai berikut:
Depreciation and amortization operations as follows :
2013 Beban pokok penjualan (Catatan 30) Beban penjualan (Catatan 31) Beban administrasi dan umum (Catatan 31) Jumlah
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan/ Translation difference of financial statements
were
charged
to
2012
376.882.905 613.674.507
23.460.212 608.170.004
244.140.797
240.247.438
Cost of good sold (Note 30) Selling expenses (Note 31) General and administration expense (Notes 31)
1.234.698.209
871.877.654
Total
53
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
13. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Perhitungan rugi pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
The calculation of the loss on disposal of property and equipment is as follow:
2013 Nilai tercatat Kendaraan bermotor
11.000.000
8.000.000
Carrying value Vehicle
Jumlah nilai tercatat
11.000.000
8.000.000
Total carrying value
Akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor
4.766.667
800.000
Accumulated depreciation Vehicle
Jumlah akumulasi penyusutan
4.766.667
800.000
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih kendaraan bermotor Penerimaan dari penjualan kendaraan bermotor
6.233.333
7.200.000
Net book value of vehicle
10.500.000
7.000.000
Proceeds from sales of vehicle
4.266.667
(200.000)
Gain (loss) on disposal of vehicle
Laba (rugi) dari pelepasan kendaraan bermotor
14.
2012
Perusahaan memiliki tanah dengan SHGB No. 141 yang terletak di Lampung Selatan yang digunakan sebagai jaminan ke PT Bank Capital Indonesia Tbk (Catatan 17).
The Company owned land with SHGB No. 141 located in South Lampung which being used for collateral to PT Bank Capital Indonesia Tbk (Note 17).
Perusahaan menjaminkan tanah dengan SHGB No. 85 yang berlokasi di Semarang beserta bangunan termasuk mesin dan perlengkapannya, dan juga tanah dengan SHGB No. 653 yang berlokasi di Surabaya beserta bangunan untuk fasilitas pembiayaan dari PT Bank Victoria Syariah (Catatan 23).
The Company also collateralized land with HGB No. 85 which located in Semarang with the building include machinery and equipment, and land with HGB No. 653 located in Surabaya with the building for financing facilities from PT Bank Victoria Syariah (Note 23)
Perusahaan belum mengasuransikan aset tetapnya.
The Company has not insured the property and equipment.
BIAYA YANG DAPAT DIPULIHKAN
14. RECOVERABLE COST
Akun ini merupakan biaya operasional Entitas Anak yang belum terpulihkan. Entitas Anak dapat memulihkan biaya operasional tersebut sebesar 65% per tahun dari produksi minyak mentah yang tidak digunakan untuk operasional.
This account is an operating expense of the Subsidiaries that has not been recovered. Subsidiaries can recover the operating expenses of 65% per year from total crude oil production that is not used for operational.
2013 Entitas Anak Biaya pemulihan Akumulasi biaya pemulihan Jumlah
2012
337.467.428.338 (177.404.497.366)
226.915.360.144 (82.205.937.737)
Subsidiary Recoverable cost Accumulated recoverable
160.062.930.972
144.709.422.407
Total
54
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. GOODWILL
15. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih antara nilai perolehan dan nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang dapat diidentifikasi. Berdasarkan PSAK 19 (Revisi 2009), sejak 1 Januari 2011 goodwill tidak diamortisasi tetapi di nilai kembali setiap akhir tahun. Berdasarkan penelaahan manajemen, penurunan nilai goodwill 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 27.213.029.266.
This account is the excess of acquisition cost over the net assets at fair value of the Subsidiaries which could be identified. Based on PSAK 19 (Revised 2009), since January 1, 2011, goodwill is not amortized but it is revalued every end of the year. Based on management's evaluation of goodwill impairment in 2013 and 2012 amounting to IDR 27,213,029,266, respectively.
2013 Saldo awal Penurunan nilai Saldo Akhir
2012
54.028.014.346 (27.213.029.266)
81.241.043.611 (27.213.029.266)
Beginning Impairment value
26.814.985.080
54.028.014.346
Ending
Rincian goodwill yang berasal dari Entitas Anak sebagai berikut:
Details of goodwill from Subsidiaries are as follows:
2013
2012
Bittlestone RPE BRK
11.523.569.633 7.366.793.471 7.924.621.976
34.570.708.898 10.313.510.862 9.143.794.586
Bittlestone RPE BRK
Saldo Akhir
26.814.985.080
54.028.014.346
Ending
16. ASET LAIN-LAIN
16. OTHER ASSETS
2013
2012
Peralatan produksi dan driling Biaya yang ditangguhkan Biaya restorasi site Uang jaminan Lain-lain
4.645.197.549 2.522.930.967 891.905.697 843.669.243 625.000.000
2.428.219.347 2.124.658.458 707.582.910 698.248.214 629.991
Driling dan production tools Deferred charges Site restoration cost Security deposits Others
Jumlah
9.528.703.456
5.959.338.920
Total
55
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG JANGKA PENDEK
17. SHORT-TERM LOANS
2013
2012
Utang Bank
Bank Loan
Pihak ketiga
Third party
Rupiah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk Jumlah
Rupiah 67.619.490.232 34.932.538.525
47.889.559.942 19.902.444.257
PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk
102.552.028.757
67.792.004.199
Total
Anjak Piutang
Factoring
Pihak Ketiga
Third Party
Rupiah
Rupiah
PT Emperor Finance Indonesia
92.900.000.000
25.000.000.000
PT Emperor Finance Indonesia
Jumlah
92.900.000.000
25.000.000.000
Total
195.452.028.757
92.792.004.199
Total Short-Terms Loans
Jumlah Utang Jangka Pendek PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
Pada tanggal 6 Juni 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja berupa Pinjaman Rekening Koran / cerukan (PRK) dari PT Bank Victoria International Tbk, (Bank Victoria) berjumlah maksimum Rp 25.000.000.000. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini satu tahun dari tanggal penandatanganan. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2014. Jaminan atas fasilitas ini berupa piutang usaha (Catatan 6).
On June 6, 2012, the Company obtained working capital Loan facility in the form of overdraft facility from PT Bank Victoria International Tbk, (Bank Victoria) with maximum value IDR 25,000,000,000. This facility bears interest rate at 10% per annum. The term of facility is one year after the signing date. This facility has been extended to June 11, 2014. The trade of receivable is used as the collateral for this facility (Note 6).
Pada tanggal 21 Mei 2007, RPE (Entitas Anak) memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja berupa Pinjaman Rekening Koran / cerukan (PRK) dan Demand Loan (DL) dari Bank Victoria masing-masing berjumlah maksimum Rp 10.000.000.000 dan Rp 25.000.000.000. Plafond fasilitas pinjaman PRK dan Dl mengalami perubahan, terakhir berdasarkan perjanjian kredit tanggal 24 Oktober 2012 menjadi masing-masing sebesar Rp 20.000.000.000 dan Rp 40.000.000.000 dan telah jatuh tempo tanggal 21 Mei 2013. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tingkat bunga atas fasilitas ini sebesar 12% per tahun.
On May 21, 2007, RPE (a Subsidiary) has obtained credit facilities for Working Capital from Bank Victoria for Overdraft facilities (PRK) and Demand Loan (DL) with maximum facility amounted to IDR 10,000,000,000 and IDR 25,000,000,000, respectively. These PRK and DL plafond facilities has been changed, the latest based on credit agreement dated October 24, 2012 to IDR 20,000,000,000 and IDR 40,000,000,000, respectively and has been due on May 21, 2013. As of December 31, 2013 and 2012, it has an annual interest rate of 12% per annum.
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: a. Gadai atas rekening penampungan RPE. b. Jaminan pribadi dari Welly Thomas. c. TAC-Tanjung Miring Timur dan TAC-Kruh d. Negative pledge atas aset RPE e. Jaminan perusahaan dari BRK
These loan facilities are secured with: a. Escrow account of the RPE. b. Personal guarantee from WellyThomas. c. TAC-Tanjung Miring Timur and TAC-Kruh d. Negative pledge on RPE assets e. Corporate Guarantee from BRK
56
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan)
17. SHORT-TERM LOANS (Continued)
PT Bank Victoria International Tbk (Lanjutan)
PT Bank Victoria International Tbk (Continued)
Sehubungan dengan pinjaman diatas, RPE diwajibkan memenuhi persyaratan tertentu, antara lain, RPE dilarang untuk melakukan hal-hal berikut ini tanpa persetujuan tertulis dari bank:
In relation to the loan, RPE is obligated to fulfill some requirements, which, among others, restrict RPE from doing the following without prior approval of the bank:
1.
Menggunakan fasilitas kredit yang diterima selain dari tujuan dan keperluan yang telah disepakati sebelumnya sesuai dengan perjanjian kredit.
1.
Using a credit facility received for other than the purposes and need that have been previously agreed upon in accordance with the credit agreement.
2.
Melakukan merger, akusisi atau penjualan atau pemindahtanganan atau melepaskan hak atas harta kekayaan debitur.
2.
Merger, acquisition or sale or alienation or relinquishment of debtor’s property.
3.
Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham yang agendanya adalah mengubah Anggaran Dasar Debitur, terutama tentang struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta susunan direksi dan komisaris.
3.
Hold Annual General Meeting of Shareholders that its agenda is to change the Debtor’s Article of Association, particularly on capital structure and shareholder structure and composition of directors and commissioners.
4.
Mengikatkan diri sebagai penjamin / penanggung (Corporate Guarantor) terhadap pihak lain dan / menjaminkan harta kekayaan Debitur untuk kepentingan pihak lain, kecuali yang telah ada pada saat fasilitas kredit ini diberikan.
4.
Bind itself as the guarantor / guarantor (corporate guarantor) to the other party and or guarantee debtor property for the benefit of others, except those existing at the time the credit facility is granted.
5.
Melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham / afiliasi.
5.
Repayment of shareholders loan / affiliates.
6.
Memperoleh kredit dalam bentuk apapun dari pihak lain baik untuk modal kerja maupun investasi, kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim dan pinjaman subordinasi dari pemegang saham.
6.
Obtain credit in any form from other party for working capital or investment, except in the context of commercial transactions that are common and subordinated loans from shareholders.
7.
Melakukan perluasan atau penyempitan usaha yang dapat mempengaruhi pengembalian jumlah utang Debitur kepada Bank Victoria
7.
Expansion or narrowing business that may affect the amount of debt repayment to Bank Victoria.
8.
Melakukan investasi lainnya dan / atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan, kecuali investasi lainnya yang telah ada saat ini.
8.
Perform other investment and / or run a business that is not related to the current business, except for those investments that are already present.
9.
Mengajukan permohonan kepailitan penundaan kewajiban pembayaran Pengadilan Niaga.
9.
Apply for bankruptcy and / or postponement of debt payment obligations to the Commercial Court.
10. Mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban Debitur berdasarkan Perjanjian Kredit kepada pihak lain.
10.
Divert part or all of the rights and obligations under the Agreement Debtor Credit to another party.
11. Memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim dan kegiatan operasional sehari-hari.
11.
Provide loans to other parties, except in the context of a common commercial transactions and daily operational activities.
dan/atau kepada
57
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan)
17. SHORT-TERM LOANS (Continued)
PT Bank Victoria International Tbk (Lanjutan)
PT Bank Victoria International Tbk (Continued)
Pada tanggal 11 Maret 2013, RPE telah melunasi dan menutup fasilitas kredit di Bank Victoria. RPE telah menerima surat pelunasan dan penutupan rekening dengan surat nomor 077/CBG-VIC/II/13 tanggal 19 Maret 2013.
On March 11, 2013, RPE has settled and closed the credit facility to Bank Victoria. RPE has received a letter of settlement and closure of the account with letter number 077/CBG-VIC/II/13 dated March 19, 2013.
Pada tanggal 13 Maret 2013, BRK (Entitas Anak) memperoleh fasilitas kredit dari Bank Victoria berupa Pinjaman Rekening Koran (PRK) dan Demand Loan (DL) masing-masing berjumlah maksimum sebesar Rp 25.000.000.000 dan Rp 20.000.000.000. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 14 Maret 2014 dan akan dikenakan tingkat suku bunga tahunan 12%.
On March 13, 2013, BRK (Subsidiary) obtained a credit facility from Bank Victoria, which consist of overdraft loan (PRK) and Demand Loan (DL) amounted to a maximum of IDR 25,000,000,000 and IDR 20,000,000,000. This facility is valid until March 14, 2014 and will bear annual interest rate of 12%.
Pinjaman ini memiliki jaminan sebagai berikut: - TAC-Kruh - Negative pledge atas aset BRK - Saham BRK yang dimiliki oleh PT BMSR (90%)
This loan has collateral as follow: - TAC-Kruh - Negative pledge of BRK assets - BRK shares owned by PT BMSR (90%)
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
Pada tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit Pinjaman Aksep dan Pinjaman Rekening Koran (PRK) dari PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) dengan masing-masing batas kredit maksimum sebesar Rp 15.000.000.000 dan Rp 5.000.000.000 yang akan digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas Pinjaman Aksep dan PRK dikenakan bunga sebesar 12% dan 13% per tahun.
On March 21, 2012, the Company received credit facility Acceptance loan and Overdraft from PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) with maximum credit facility of IDR 15,000,000,000 and IDR 5,000,000,000, respectively and will be used for Company’s working capital. Acceptance loan and Overdraft facility bear interest at 12% and 13% per annum.
Pada tanggal 27 Februari 2013, fasilitas kredit dirubah dan diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Maret 2014 berupa Pinjaman Aksep 1, Aksep 2, rekening koran dan Usance/Sight L/C sublimit Aksep 3 masing-masing dengan jumlah maksimum Rp 15.000.000.000, Rp 10.000.000.000, Rp 10.000.000.000 dan AS$ 1.000.000.
On February 27, 2013, the credit facility amended and extended until March 28, , 2014 and consis Acceptance 1, Acceptance 2, Overdraft Facility and Usance / Sight L/C sublimit Acceptance 3, with maximum limit of IDR 15,000,000,000, IDR 10,000,000,000, IDR 10,000,000,000 and US$ 1,000,000, respectively.
Pinjaman kredit ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut:
These credit facilities guaranteed with the following Company’s assets:
a.
Tanah dengan SHGB No. 141/Tarahan yang terletak di Lampung Selatan
a.
Land with SHGB No. 141/ Tarahan which located at South Lampung
b.
Piutang dagang
b.
Trade receivables
58
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan)
17. SHORT-TERM LOANS (Continued)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Lanjutan)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Continued)
Sehubungan dengan pinjaman tersebut diatas, Perusahaan diwajibkan memenuhi persyaratan tertentu, antara lain, Perusahaan dilarang untuk melakukan hal-hal berikut:
In relation to the above loans, the Company is obliged to fulfill certain requirements, which, among others, restrict the Company from doing the following:
1.
Mengadakan merger, akuisisi dan konsolidasi.
1.
Merger, acquisition and consolidation.
2.
Mengalihkan, menghibahkan, dan/atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain atau mengikat diri sebagai penjamin suatu hutang.
2.
Divert, grant, and/or pledge Company’s assets to other party or act as guarantor for a debt.
3.
Mendapat pinjaman dari pihak lain atau meminjamkan uang kepada pihak lain manapun termasuk kepada afiliasi, perusahaan atau melakukan pembayaran utang sebelum jatuh tempo kecuali untuk usaha sehari-hari.
3.
Obtain credit from other party and give loan to other party include to affiliation, company or pay debt before its due except for daily business.
4.
Mengadakan rapat umum pemegang saham yang acaranya merubah anggaran dasar Perusahaan, permodalan, susunan Direksi dan Komisaris serta pemegang saham.
4.
Hold annual general meeting of shareholders that its agenda is to change Company’s article of association, capital structure, the composition of Directors and Commissioners and shareholders.
5.
Melakukan pembagian dividen tunai, dividen saham, dan/atau saham bonus.
5.
Pay cash dividend, share dividend, and/or bonus share.
6.
Mengadakan investasi baru atau penyertaan pada suatu usaha.
6.
Perform new investment or participate in a business.
7.
Melakukan transaksi dengan cara diluar praktekpraktek dan kebiasaan-kebiasaan dagang yang ada yang merugikan nasabah sendiri
7.
Do transactions in a manner outside the practices and habits that no adverse trade customers themselves
8.
Merubah kegiatan usaha atau merubah bentuk status hukum Perusahaan atau membubarkan Perusahaan
8.
Change the business activities or the legal status of the Company or dissolve the Company
9.
Mengalihkan kepada pihak lain sebagian atau seluruh hak atau kewajiban nasabah yang timbul dari perjanjian atau dokumen agunan.
9.
Redirect to another party some or all of the rights or obligations arising from treaties customer or collateral documents.
59
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan)
17. SHORT-TERM LOANS (Continued)
PT Emperor Finance Indonesia
PT Emperor Finance Indonesia
Pada tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan PT Emperor Finance Indonesia (EFI) dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 22 April 2013.
On October 22, 2012, the Company made a factoring agreement with PT Emperor Finance Indonesia (EFI) with maximum limit amounted to IDR 25,000,000,000. This agreement due on April 22, 2013.
Pada tanggal 22 Maret 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000, yang berakhir pada tanggal 22 September 2013. Berdasarkan surat No. 135/EFI-MKT/SP2/F-P1/VIII/2013 tanggal 26 Agustus 2013 perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Maret 2014.
On March 22, 2013, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR 25,000,000,000 and will expire on September 22, 2013. Based on agreement No. 135/EFI-MKT/SP2/FP1/VIII/2013 dated August 26, 2013 this agreement has been extended until March 22, 2014.
Pada tanggal 25 Juli 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000, yang berakhir pada tanggal 29 Oktober 2013. Berdasarkan surat No. 156/EFIMKT/SP2/F-P1/IX/2013 tanggal 13 April 2013 perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 29 April 2014.
On July 25, 2013, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR 25,000,000,000, and will expire on October 29, 2013. Based on agreement No. 156/EFI-MKT/SP2/FP1/IX/2013 dated April 13, 2013 this agreemet has been extended until April 29, 2014.
Pada tanggal 19 Desember 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 24.500.000.000, yang akan berakhir pada tanggal 20 Juni 2014.
On December 19, 2013, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR 24,500,000,000, and will expire on June 20, 2014.
Pada tanggal 23 Desember 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 18.500.000.000, yang akan berakhir pada tanggal 23 Januari 2014.
On December 23, 2013, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR 18,500,000,000, and wiil expire on January 23, 2014.
Fasilitas ini dilakukan secara With Recourse yaitu bahwa risiko tidak tertagihnya piutang yang dilakukan oleh EFI kepada debitur akibat adanya pengalihan piutang ini seluruhnya tetap ada di tangan Perusahaan. Perusahaan menjaminkan Piutang Usaha atas pinjaman anjak piutang dari EFI (Catatan 6).
This facility is performed in With Recourse, which is the risk of bad debt receivable of EFI to debtor due to the transfer of receivables is entirely owned by the Company. The Company collaterized trade receivables for factoring facility from EFI (Note 6).
60
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA
18. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES
2013 Perusahaan Rupiah: PT Sulfindo Adiusaha Dollar Amerika Serikat: PT Sulfindo Adiusaha Entitas Anak Rupiah: PT Ariesta Pratama PT Ogan Putra Lestari PT Bina Mitra Artha PT Sutan Mining Perkasa Lain-lain dibawah Rp 300 Juta Dollar Amerika Serikat: PT Bina Mitra Artha PT Adiguna Cakra Semesta PT Elnusa Drilling Service PT Bina Mandiri Service PT Maju Mitra Mandiri PT Buana Patra Yasa PT Branky Bumiasri PT Bumi Mega Primatama Lain-lain dibawah Rp 300 Juta Jumlah
2012
-
63.371.759.555
-
49.651.215.604
-
113.022.975.159
1.292.038.022 753.206.275 522.339.971 395.583.593 1.254.784.461
1.853.003.887
4.217.952.322
1.853.003.887
13.027.755.806 2.937.353.976 1.792.955.947 1.374.599.483 1.049.850.759 664.154.232 550.501.558 462.389.715 395.731.731
1.094.850.762
22.255.293.207
1.094.850.762
26.473.245.529
115.970.829.808
2013
Company IDR: PT Sulfindo Adiusaha United States Dollar: PT Sulfindo Adiusaha Subsidiary IDR: PT Ariesta Pratama PT Ogan Putra Lestari PT Bina Mitra Artha PT Sutan Mining Perkasa Others below IDR 300 million United States Dollar: PT Bina Mitra Artha PT Adiguna Cakra Semesta PT Elnusa Drilling Service PT Bina Mandiri Service PT Maju Mitra Mandiri PT Buana Patra Yasa PT Branky Bumiasri PT Bumi Mega Primatama Others below IDR 300 million Total
2012
Belum jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari
19.623.987.435 6.768.409.744 80.848.350
110.177.298.750 5.693.717.249 99.813.809
Not yet due 1-30 days 31-60 days
Jumlah
26.473.245.529
115.970.829.808
Total
19. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Biaya angkut Biaya bunga Komisi Pensiun Jamsostek Lain-lain Jumlah
19. ACCRUED EXPENSES
2013
2012
7.103.991.682 669.926.559 554.936.722 421.085.704 8.558.628 4.581.923.729
2.527.994.251 305.524.423 633.301.554 415.824.118 4.434.519.535
Freight-out Interest expense Commissions Pension Jamsostek Others
13.340.423.024
8.317.163.881
Total
61
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. UANG MUKA DAN JAMINAN
20. ADVANCE RECEIVED AND DEPOSIT
2013
2012
PT Sari Gemilang Lestari PT Naga Sakti Makmur PT Cakra Nusa Karya Sejati PT Makmur Abadi Industri PT Asiaplast Industries Tbk Tn. Danny Ibu Indira Wardhani Tn. Fabiansjah Tn. Daffa Tn. Darman Tn. Budi Tn. Umar Tn. Supario Tn. Hermawan Tn. Romi Tn. Darwin Tn. Bandrio Andrey Amir Syarif Joko Santo PT Tjakrindo Mas Sigit Untoro Lain-lain (dibawah 400 juta)
23.797.483.681 23.432.133.600 18.000.000.000 3.444.611.400 619.084.186 551.247.525 550.942.800 526.747.635 520.623.272 514.497.690 489.997.800 489.997.800 465.497.910 459.373.547 453.247.965 428.748.075 402.237.000 1.030.468.513
10.000.000.000 13.000.000.000 483.250.000 483.250.000 425.480.000 424.656.000 655.082.769
PT Sari Gemilang Lestari PT Naga Sakti Makmur PT Cakra Nusa Karya Sejati PT Makmur Abadi Industri PT Asiaplast Industries Tbk Mr. Danny Ibu Indira Wardhani Mr. Fabiansjah Mr. Daffa Mr. Darman Mr. Budi Mr. Umar Mr. Supario Mr. Hermawan Mr. Romi Mr. Darwin Mr. Bandrio Andrey Amir Syarif Joko Santo PT Tjakrindo Mas Sigit Untoro Lain-lain (dibawah 400 juta)
Jumlah
76.176.940.399
25.471.718.769
Total
21. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
21. UNEARNED REVENUE
Akun ini merupakan pendapatan diterima di muka Perusahaan atas sewa bangunan yang diperoleh dari PT Indokemika Jayatama.
This account represents the Company’s unearned income of rent building from PT Indokemika Jayatama.
Perjanjian sewa bangunan tersebut tertuang dalam surat perjanjian sewa menyewa antara Perusahaan dengan PT Indokemika Jayatama tanggal 1 Juni 2012, harga sewa bangunan tersebut sebesar Rp 660.000.000 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dari 1 Juli 2012 sampai dengan 30 Juni 2014. Saldo pendapatan diterima di muka per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp 148.500.000 dan Rp 445.500.000.
The lease agreement above written on lease agreement between the Company and PT Indokemika Jayatama dated June 1, 2012, the rent of the building is IDR 660,000,000 within 2 (two) years July 1, 2012 until June 30, 2014. The balance of unearned revenue as of December 31, 2013 and 2012 amounted to IDR 148,500,000 and IDR 445,500,000, respectively.
62
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22. UTANG LAIN-LAIN
22. OTHER PAYABLES
Akun ini terdiri dari jaminan pelanggan dan utang kepada perusahaan angkutan atas biaya pengangkutan barang dagangan sampai ke tempat pembeli dan biaya tidak langsung lainnya seperti yang berhubungan dengan pembelian barang dagangan serta komisi penjualan dengan rincian sebagai berikut:
This account consists of customer guarantee and payables to transport companies for the cost of transporting merchandise to the customers location and other indirect cost such as those related to purchase of merchandise sales and commissions with details as follows:
2013 Pihak ketiga Perusahaan Anton Wijaya PT Surya Makmur Agung Lestari CV Agung Jaya PT Unitama Pusaka Sempurna CV Citra Abadi PT Trias Niagatama Sejahtera PT Kincir Bintang Anugerah PT Sinar Bahagia Mekar PT Sinar Bahagia Megah Lain-lain (masing-masing < Rp 1 milyar)
Entitas Anak Jumlah
2012
10.000.000.000 8.000.000.000 2.726.177.648 2.338.177.598 2.000.000.000 1.315.685.555 1.218.900.000 1.008.645.930 1.001.437.057
7.456.562.300 35.404.291.173
2.705.246.283
1.108.177.872
Subsidiary
39.479.245.298
36.512.469.045
Total
23. LONG-TERM PAYABLE
2013
Dikurangi : Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun
Others (each
7.164.975.227 36.773.999.015
23. UTANG JANGKA PANJANG
Utang bank: PT Bank Victoria Syariah
12.000.000.000 8.000.000.000 2.332.379.226 2.731.492.653 1.500.000.000 1.383.856.994 -
Third parties Company Anton Wijaya PT Surya Makmur Agung Lestari CV Agung Jaya PT Unitama Pusaka Sempurna CV Citra Abadi PT Trias Niagatama Sejahtera PT Kincir Bintang Anugerah PT Sinar Bahagia Mekar PT Sinar Bahagia Megah
2012
20.750.000.000
Bank loan: PT Bank Victoria Syariah
23.499.999.997
Less : 15.750.000.003
2.749.999.997
Current portion of long term payable
4.999.999.997
20.750.000.000
Non - current portion of long term payable
PT Bank Victoria Syariah
PT Bank Victoria Syariah
Pada tanggal 28 Februari 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan modal kerja tetap langsung dari PT Bank Victoria Syariah dengan plafon sebesar Rp 25.000.000.000 yang akan digunakan untuk pembiayaan pembelian barang dagangan berupa bahanbahan kimia.
On February 28, 2012, the Company received fixed working capital financing facility from PT Bank Victoria Syariah with maximum of IDR 25,000,000,000 which will be used to finance the purchasing of chemical material.
63
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. UTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)
23. LONG-TERM PAYABLE (Continued)
PT Bank Victoria Syariah (Lanjutan)
PT Bank Victoria Syariah (Continued)
Fasilitas pembiayaan ini dikenakan bunga sebesar 12% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Maret 2015.
This financing facility bears interest at 12% per annum and will be due on March 2, 2015.
Berdasarkan addendum tanggal 28 Maret 2012 mengenai perubahan jaminan, fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut:
Based on Addendum dated March 28, 2012 regarding changing in guarantee, this financing facility guaranteed with the following Company’s assets:
a.
Tanah dan bangunan dengan SHGB No. 85/Randugarut beserta mesin dan perlengkapan diatasnya yang berlokasi di Semarang.
a.
Land and building with SHGB No. 85/Randugarut with machine and equipment above it which located at Semarang.
b.
Tanah dan bangunan dengan SHGB No. 653/Greges yang berlokasi di Surabaya.
b.
Land and building with SHGB No.653/Greges which located at Surabaya.
c.
Piutang usaha senilai Rp 35.000.000.000.
c.
Trade Receivables amounted to IDR 35,000,000,000.
Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan telah melakukan pembayaran untuk fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp 2.749.999.997 dan Rp 1.500.000.003
In 2013 and 2012, the Company already paid for the above facility amounted to IDR 2,749,999,997 and IDR 1,500,000,000, repectively.
24. LIABILITAS LAIN-LAIN JANGKA PANJANG
24. OTHER LONG-TERM LIABILITIES
2013
2012
Liabilitas restorasi Lain-lain
891.905.697 2.087.488
707.582.910 1.656.084
Site restoration obligation Other
Jumlah
893.993.185
709.238.994
Total
25. MODAL SAHAM
25. CAPITAL STOCK Company’s composition of shareholders on December 31, 2013 is as follows :
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ shares Total issued and fully paid Credit Suisse Singapore * PT Brent Ventura PT Artha Era Primayasa Richard Rachmadi Wiriahardja (Komisaris Utama) Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan saham dibawah 5%) 1b Jumlah
Persentase kepemilikan/ Percentage ownership
Jumlah/ Total
823.199.832 121.700.000 70.000.000
71,01% 10,50% 6,04%
411.599.916.000 60.850.000.000 35.000.000.000
4.305.000
0,37%
2.152.500.000
139.995.168
12,08%
69.997.584.000
Credit Suisse Singapore * PT Brent Ventura PT Artha Era Primayasa Richard Rachmadi Wiriahardja (President Commisioners) Public (each with ownership share below 5%) 1b
1.159.200.000
100,00%
579.600.000.000
Total
64
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. MODAL SAHAM (Lanjutan)
25. CAPITAL STOCK (Continued) Company’s composition of shareholders on December 31, 2012 is as follows :
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ shares Total issued and fully paid Credit Suisse Singapore * PT Artha Era Primayasa Sharehaven Finance Ltd Richard Rachmadi Wiriahardja (Komisaris Utama) Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan saham dibawah 5%) Jumlah
Persentase kepemilikan/ Percentage ownership
823.199.832 70.000.000 67.150.000
71,01% 6,04% 5,80%
411.599.916.000 35.000.000.000 33.575.000.000
3.755.000
0,32%
1.877.500.000
195.095.168
16,82%
97.547.584.000
Credit Suisse Singapore * PT Artha Era Primayasa Sharehaven Finance Ltd Richard Rachmadi Wiriahardja (President Commisioners) Public (each with ownership share below 5%)
1.159.200.000
99,99%
579.600.000.000
Total
٭Terdiri dari sub account - Elijah Subsidiaries Limited sejumlah 423.199.832 saham dan Chance Stand Finance Ltd sejumlah 400.000.000 saham.
٭Consists of sub accounts - Elijah Subsidiaries Limited number of shares 423,199,832 and Chance Stand Finance Ltd number of shares 400,000,000.
26. TAMBAHAN MODAL DISETOR
26. ADDITION PAID IN CAPITAL
2013 Biaya emisi saham
27. SALDO LABA PENGGUNAANNYA
2012
(11.389.551.711)
TELAH
Jumlah/ Total
DITENTUKAN
(11.389.551.711)
Issuance cost of shares
27. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan masing-masing pada tahun 2000, 2001, 2002, dan 2004, Perusahaan mengalokasikan laba bersih tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002 untuk pembentukan cadangan umum. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo cadangan tersebut adalah sebesar Rp 1.750.000.000. Pencadangan ini dibentuk sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 yang kemudian diubah dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Based on annual general meeting of shareholders held respectively in years 2000, 2001, 2002, 2004, the Company allocates net profit in 1999, 2000, 2001, and 2002 for the establishment of general reserves. On December 31, 2013 and 2012, these reserves balances amounted to IDR 1,750,000,000. Allocation is formed in accordance with Law No. 1 / 1995 which is then converted by Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company.
65
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
28. NON CONTROLLING EXPENSES
Rincian total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:
The details of total equity attributable to noncontrolling interests of consolidated Subsidiaries are as follows:
2013
2012
PT Bintang Raya Anugerah Lestari PT Retco Prima Energi
625.000.000 364.570
272.990
PT Bintang Raya Anugerah Lestari PT Retco Prima Energi
Jumlah
625.364.570
272.990
Total
29. PENDAPATAN
29. REVENUE
2013 Perusahaan: Caustic Soda Liquid Poly Vinyl Chloride Hydrochloric Acid Caustic Soda Flake Sodium Hypochlorite Sulfuric Acid Lain-lain
Entitas Anak: Pemulihan biaya Bagian kontraktor atas penjualan minyak Jumlah
2012
1.145.324.435.125 935.875.977.825 47.883.495.390 36.055.002.775 13.421.126.750 818.981.960 9.806.307.644
1.157.770.985.548 806.761.991.680 57.944.230.810 32.850.334.000 12.048.747.900 1.033.763.860 427.048.750
2.189.185.327.469
2.068.837.102.548
3.467.622.404 -
23.168.361.045 3.341.588.630
3.467.622.404
26.509.949.675
2.192.652.949.873
2.095.347.052.223
30. BEBAN POKOK PENJUALAN
Entitas Anak: Pengeluaran yang terpulihkan Beban penyusutan (Catatan 13) Pengeluaran yang dapat di pulihkan pada periode berikutnya Jumlah beban pokok penjualan
Subsidiary: Cost recovery Contractor’s share on oil sales Total
30. COST OF GOODS SOLD
2013 Perusahaan: Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir (Catatan 8)
Company: Caustic Soda Liquid Poly Vinyl Chloride Hydrochloric Acid Caustic Soda Flake Sodium Hypochlorite Sulfuric Acid Others
2012 Company: Beginning inventory Purchase Ending inventory (Note 8)
272.642.125 2.098.300.217.826 -
1.980.589.742.033 (272.642.125)
2.098.572.859.951
1.980.317.099.908
4.703.079.209 376.882.905
23.295.070.010 23.460.212
(5.329.319.923)
(563.884.560)
Subsidiaries: Recovered expenditures Depreciation expenses (Note 13) Recoverable expenditures to be carried forward
2.098.323.502.142
2.003.071.745.570
Total cost of goods sold
66
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. BEBAN USAHA
31. OPERATING EXPENSES
2013
2012
Beban Penjualan Ongkos angkut Komisi penjualan Gaji dan tunjangan Beban penyusutan (Catatan 13) Lain-lain
76.462.002.061 4.021.076.761 3.032.160.609 613.674.507 1.555.769.574
67.113.024.520 5.519.874.491 3.000.080.410 608.170.004 1.290.786.151
Selling Expenses Freight Sales commission Salary and benefits Depreciation expenses (Note 13) Others
Jumlah beban penjualan
85.684.683.512
77.531.935.576
Total selling expenses
4.076.526.826 1.043.450.900
4.176.263.341 747.751.938
654.641.000 475.010.479 244.140.797 51.902.595 -
776.944.000 782.872.336 240.247.438 683.217.181 (227.917.578)
1.226.965.853
955.147.321
7.772.638.450
8.134.525.977
Total general and administration expenses
93.457.321.962
85.666.461.553
Total
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan tunjangan Sewa kantor Penyisihan untuk imbalan kerja (Catatan 35) Biaya profesional Beban penyusutan (Catatan 13) Beban pajak dan perijinan Alokasi biaya kantor pusat (Catatan 34) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 150 juta) Jumlah beban umum dan administrasi Jumlah
32. PERPAJAKAN a.
32. TAXATION
Pajak dibayar di muka
a.
2013 Perusahaan Tagihan PPN Restitusi Pajak Pertambahan Nilai Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 23 Jumlah
General and Administrative Expenses Salary and benefits Rent office Provision for employee benefit (Note 35) Professional fee Depreciation (Note 13) Tax Expenses Cost allocation of head office (Note 34) Others (each below Rp 150 million)
Prepaid tax
2012
62.124.732.950 8.051.449.678
29.395.201.907 26.959.356.242
Company Claim for Refund VAT- Out restitution Value Added Tax
4.330.171
-
Subsidiary Income Tax Article 23
70.180.512.799
Perusahaan mengajukan restitusi PPN sebesar Rp 62.124.732.950. Berdasarkan penelahaan dari manajemen proses restitusi PPN akan selesai pada tanggal 27 Februari 2014 untuk masa Desember 2012 sebesar Rp 26.959.001.740 dan 29 Oktober 2014 untuk masa April sampai dengan Juli 2013 sebesar Rp 25.192.268.092 dan 30 Desember 2014 untuk masa September 2013 sebesar Rp 9.973.463.118
56.354.558.149
Total
The Company is claiming for VAT-Out restitution amounted to IDR 62,124,732,950. Based on management review, the restitution process will be finished by February 27, 2014 for VAT period of December 2012 amounted to IDR 26,959,001,740 and October 29, 2014 for the period from April to July 2013 amounted to IDR 25,192,268,092 and December 30, 2014 for the period of September 2013 amounted to IDR 9,973,463,118.
67
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) b.
32. TAXATION (Continued)
Utang Pajak
b.
2013
Tax Payable
2012
Pajak Penghasilan : Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 ayat 2 Pasal 29 (Catatan 32c) Pajak Pertambahan Nilai
188.898.477 602.408.309 24.492.051 22.856.170 2.900.091.472
236.311.108 193.428.320 12.504.401 134.368.586 126.923.875
Income Tax : Article 21 Article 23 Article 4 (2) Article 29 (Note 32c) Value Added Tax
Jumlah
3.738.746.479
703.536.290
Total
c.
Pajak Penghasilan
c.
Rekonsiliasi antara rugi konsolidasian komersial sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
A reconciliation between consolidated loss before provision for taxes of commercial income and the estimated taxable income for the year ended December 31, 2013 and 2012 is as follows:
2013 Rugi Perusahan dan Entitas Anak sebelum pajak penghasilan Manfaat pajak tangguhan entitas anak Hak minoritas Rugi Perusahaan sebelum pajak penghasilan Dikurangi porsi Perusahaan atas laba Entitas Anak dan Perusahaan Asosiasi Rugi Perusahaan sebelum pajak penghasilan berdasarkan metode biaya pada investasi Beda tetap: Pendapatan sewa yang telah dikenakan pajak final Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Pajak penghasilan pasal 21 Biaya gaji dan tunjangan Sumbangan dan jamuan Rugi penjualan obligasi Biaya pengobatan Biaya representasi Jumlah
Income Tax
2012
(27.900.026.897) (91.580)
(29.208.472.473) 455.534.034 357.004
(27.900.118.477)
(28.752.581.435)
2.862.157.113
5.438.098.286
(25.037.961.364)
(23.314.483.149)
Company and Subsidiaries loss before Income tax Deferred tax assets subsidiary Minority interest
Company’s loss before income tax Less Company’s share on income of Subsidiaries and Associate Company Company’s loss before income tax at cost method accounting of investment
(3.314.030.573)
(2.812.063.575)
(85.248.418) 675.430.400 316.376.195 120.092.872 196.272.488
(914.621.934) 675.585.802 268.129.908 227.659.817 208.479.069 106.898.010 -
Permanent differences: Rent income already subjected to final income tax Interest income already subjected to final income tax Income tax article 21 Salaries and allowances expense Donation and entertainment Loss on sales of obligation Medical expenses Representasi expenses
(2.091.107.036)
(2.239.932.903)
Total
68
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) c.
32. TAXATION (Continued)
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
c.
2013
Income Tax (Continued)
2012
Beda temporer: Amortisasi goodwill Beban imbalan kerja karyawan Penyusutan
27.213.029.266 654.641.000 255.217.160
27.213.029.266 776.944.000 271.625.814
Timing differences : Amortization goodwill Employee benefit expense Depreciation
Jumlah
28.122.887.426
28.261.599.080
Total
Laba fiskal akhir tahun - Pembulatan
993.819.026
2.707.183.028
Taxable income - Rounded
Penghasilan kena pajak
993.819.000
2.707.183.000
Taxable income
Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Beban pajak penghasilan sesuai tarif pajak yang berlaku 2013 : 25% X Rp 993.819.000 2012 : 25% X Rp 2.707.183.000
248.454.750 -
676.795.750
Taxable income for the current year and estimated corporate income tax payable is as follows: Income tax based on the applicable tax rate 25% X IDR 993,818,625: 2013 25% X IDR 2,707,183,000: 2012
Beban pajak penghasilan
248.454.750
676.795.750
Corporate income tax expense
Pajak dibayar di muka
(225.598.580)
(542.427.164)
22.856.170
134.368.586
Utang pajak penghasilan (Catatan 32b) Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut:
Prepaid tax Corporate income tax payable (Note 32b)
The details of the deferred tax benefit (expense) are as follows: 2013
2012
Perubahan dalam liabilitas imbalan kerja karyawan Penyusutan Cadangan penurunan nilai
163.660.250 63.804.290 -
194.236.000 67.906.454 455.534.034
Change in employee benefit liability Depreciation Allowance for impairment
Jumlah
227.464.540
717.676.488
Total
69
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) c.
32. TAXATION (Continued)
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
c. Income Tax (Continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, dengan jumlah manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between corporate income tax expense calculated at the applicable tax rate from income (loss) before corporate income tax benefit (expense) and corporate income tax benefit (expense) as shown in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2013 and 2012, is as follows:
2013 Rugi Perusahaan dan Entitas Anak sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan pada tarif pajak yang berlaku Manfaat pajak tangguhan Entitas Anak Pengaruh hak minoritas yang tidak diakui Pengaruh pajak atas porsi terhadap rugi Entitas Anak Pengaruh pajak atas beda tetap yang tidak diakui Pengaruh pajak atas beda temporer tidak diakui Pajak tangguhan Entitas Anak Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
2012 Company and Subsidiaries loss before income tax Corporate income tax at applicable tax rate Deferred tax assets - Subsidiary
(27.900.026.897)
(29.208.472.473)
(6.975.006.731) -
(7.302.118.118) 113.883.508
(22.895)
89.251
715.539.278
1.359.524.572
(522.776.759)
(559.983.226)
6.803.257.317 -
6.803.257.309 (455.534.034)
Tax effect on permanent differences Tax effect on unrecognized temporary differences Deferred tax effect of subsidiaries
20.990.210
(40.880.738)
Income Tax Benefit (Expenses)
Unrecognized of minority effect Tax effect on share on loss of Subsidiaries
Aset pajak tangguhan - bersih :
2012 Perusahaan: Liabilitas estimasi atas imbalan kerja Penyusutan aset tetap Sub-jumlah
Deferred tax assets - net : Dibebankan pada pendapatan komprehensif lainnya/ Charged to other comprehensive income
Dibebankan pada laporan laba rugi/ Charged to statement of income
2013
163.660.250
-
103.754.096
63.804.290
-
167.558.386
Company : Estimated employee benefit liability Depreciation of property and equipment
1.045.914.846
227.464.540
-
1.273.379.386
Sub-total
942.160.750
1.105.821.000
Subsidiary-BRK : Allowance for
Entitas Anak-BRK: Cadangan penyisihan keusangan persediaan Selisih penjabaran mata uang asing Jumlah
455.534.034
-
-
13.883.496
-
1.515.332.376
227.464.540
70
455.534.034
obsolescence of inventories
122.281.628
136.165.124
Translation diffrent
122.281.628
1.865.078.544
Total
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) c.
32. TAXATION (Continued)
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
c. Income Tax (Continued)
Aset pajak tangguhan - bersih (Lanjutan):
Deferred tax assets - net (Continued) : Dibebankan pada pendapatan komprehensif lainnya/ Charged to other comprehensive income
Dibebankan pada laporan laba rugi/ Charged to statement of income
2011
2012
Perusahaan: Liabilitas estimasi atas imbalan kerja
747.924.750
194.236.000
-
942.160.750
Penyusutan aset tetap
35.847.642
67.906.454
-
103.754.096
783.772.392
262.142.454
Sub-jumlah Entitas Anak-BRK: Cadangan penyisihan keusangan persediaan Selisih penjabaran mata uang asing Jumlah
-
-
13.883.496
13.883.496
Translation diffrent
13.883.496
1.515.332.376
Total
-
-
783.772.392
717.676.488
33. LOSS PER SHARE
2013
Rugi bersih per saham
Sub-total
455.534.034
-
Rugi bersih Jumlah rata-rata tertimbang dari saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan
1.045.914.846
Subsidiary-BRK : Allowance for obsolescence of inventories
455.534.034
33. RUGI PER SAHAM
Company : Estimated employee benefit liability Depreciation of property and equipment
2012
(27.921.108.687)
(29.167.234.731)
1.159.200.000
1.159.200.000
(24,09)
34. ALOKASI BIAYA KANTOR PUSAT
(25,16)
Net loss The number of weighted average shares outstanding during the year Net loss per share
34. ALLOCATION OF HEAD OFFICE EXPENSES
Berdasarkan perjanjian Farm-in-farm-Out pada tanggal 29 Desember 2004 antara Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) dan RPE, Entitas Anak menyatakan bahwa pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh RPE sebagai pelaksana TAC-TMT (diakui sebagai “pengeluaran kantor pusat” berdasarkan kontrak TAC) dapat diperoleh kembali sebesar 2% dari jumlah keseluruhan pengeluaran TAC-TMT.
Based on Farm-in-farm-out agreement dated on December 29, 2004 between Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) and RPE, Subsidiary stated that expenditures made by RPE as the operator of TAC-TMT (recognized as “head office expenditures” under the TAC’s contract) will be recovered by 2% from the total TAC-TMT expenditure.
Pada tanggal 13 Februari 2008, RPE dan GTMT memutuskan bahwa alokasi beban kantor pusat sebelumnya antara pemilik TAC-TMT diakhiri dan sejak tanggal 1 Januari 2008 kedua pihak membuat kesepakatan baru yang isinya antara lain:
On February 13, 2008, RPE and GTMT decided that the previous allocation of head office expenses among TACTMT owners ended and since January 1, 2008 both parties make a new resolution which contents include:
71
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. ALOKASI BIAYA KANTOR PUSAT (Lanjutan)
34. ALLOCATION (Continued)
OF
HEAD
OFFICE
EXPENSES
RPE sebagai operator dapat mengalokasikan biaya operasionalnya ke TAC Pertamina-RPE sebagai Home Office Overhead dan biaya tersebut dapat dipulihkan (cost recovery) dengan batasan maksimum 2% dari total pengeluaran TAC. Home office (HO) overhead bisa dipulihkan dengan syarat TAC RPE harus mengajukan detail study HO dan harus mendapat persetujuan dari Pertamina terlebih dahulu.
RPE as the operator can allocate operational cost to TAC PERTAMINA-RPE as Home Office Overhead and that cost can be recovered (cost recovery) up to maximum to 2% from the total expenditure of TAC. Home office overhead (HO) can be recovered with condition TAC RPE must submit detailed study of HO and must receive prior approval from PERTAMINA.
Pada tanggal 20 Juni 2011 Perusahaan telah melakukan penjualan 30% partisipasi kepemilikan pada TAC Pertamina - RPE kepada Goldwater TMT PTE LTD dengan nilai transaksi AS$ 5.900.000. Oleh karena partipasi kepemilikan pada TAC PERTAMINA-RPE telah dijual maka pengalokasian biaya diatas tidak berlaku lagi.
On June 20, 2011 the Company has sold 30% participating Interest in TAC Pertamina - RPE to Goldwater TMT PTE LTD with the transaction value amounted to US$ 5,900,000. Because of the ownership in TAC PERTAMINARPE has ben sold so cost allocation noted above is not prevailed.
Entitas anak lainnya yaitu Binatek Reka Kruh (BRK) juga mengadakan perjanjian kerjasama dengan Pertamina berdasarkan Technical Assistance Contract pada tanggal 22 Mei 2000. Sama halnya dengan TAC PERTAMINA RPE dalam kontrak dijelaskan bahwa BRK sebagai operator dapat mengalokasikan biaya operasionalnya ke TAC PERTAMINA-BRK sebagai Home Office Overhead dan biaya tersebut dapat dipulihkan (cost recovery) dengan batasan maksimum 2% dari total pengeluaran TAC. Home office (HO) overhead bisa dipulihkan dengan syarat TAC BRK harus mengajukan detail study HO dan harus mendapat persetujuan dari PERTAMINA terlebih dahulu.
The other Subsidiary namely Binatek Reka Kruh (BRK) is also entered into cooperation with Pertamina based on Technical Assistance Contract (TAC) on May 22, 2000. As well as TAC PERTAMINA-RPE, in contract written that BRK as the operator can allocate operational cost to TAC PERTAMINA - BRK as Home Office Overhead and that cost can be recovered (cost recovery) up to maximum to 2% from the total expenditure of TAC. Home office (HO) overhead can be recovered with condition TAC BRK must submit detailed study of HO and must receive prior approval from PERTAMINA.
35. ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA
35. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti kepada karyawan sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
The Company provide defined post-employment benefits to its employees in accordance with its policy.
Perusahaan menggunakan jasa PT Sentra Jasa Aktuaria di 2013 dan 2012, aktuaris independen, untuk menghitung liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No.13/2003 dan Peraturan Perusahaan.
The Company engaged PT Sentra Jasa Aktuaria in 2013 and 2012, an independent actuary, to calculate the employee benefits obligation in accordance with Labor Law No. 13/2003 and the Company’s Regulation.
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan oleh aktuaris dalam masing-masing laporannya adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used by the actuaries in their reports are as follows:
2013 Tingkat diskonto Kenaikan tingkat gaji masa datang Umur pensiun
2012
8,8% 8% 56 tahun/years old
72
6% 8% 56 tahun/years old
Discount rate Future salary increase Pensiun age
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. ESTIMASI (Lanjutan)
LIABILITAS
IMBALAN
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) KERJA
35. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS (Continued)
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
The amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:
2013
2012
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi keuntungan aktuaria Transfer in-out
410.768.000 278.146.000 (9.789.000) 21.163.000
407.449.000 258.821.000 39.665.000 91.811.000
Current services cost Interest cost Amortization of actuarial gain Transfer in-out
Jumlah beban imbalan kerja
700.288.000
797.746.000
Total employee benefit expense
Jumlah liabilitas imbalan pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian ditentukan sebagai berikut:
The pension benefit obligations recognized in the consolidated statements of financial position are determined as follows:
2013
2012
Nilai kini liabilitas Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui
4.792.589.000
4.635.787.000
Present value obligations
(369.305.000)
(867.144.000)
Saldo akhir
4.423.284.000
3.768.643.000
Unrecognized actuarial gain (loss) Ending balance
Mutasi akun liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
Mutation of estimated employee benefit liability is as follows:
2013
2012
Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan Imbalan kerja yang dibayarkan
3.768.643.000 700.288.000 (45.647.000)
2.991.699.000 797.746.000 (20.802.000)
Beginning balance Employee benefit expense Benefit paid
Saldo akhir
4.423.284.000
3.768.643.000
Ending balance
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko kredit, risiko mata uang, risiko harga komoditas dan risiko likuiditas
The Company and Subsidiaries is exposed to credit risk, currency risk, commodity price risk and liquidity risk.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perusahaan. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha atas penjualan bahan-bahan kimia dan lainnya kepada pelanggan.
Credit risk is the risk of suffering financial loss should any of the Company’s customers fail to fulfil their contractual obligations to the Company. Credit risk arises mainly from trade receivables from trading of chemicals and others to customer.
Perusahaan hanya menjual kepada pelanggan yang sudah mempunyai track record yang bagus dan sudah melalui prosedur verifikasi kredit sebelum diberikan jangka waktu pembayaran secara kredit. Jika pembayaran tidak bagus maka Perusahaan tidak akan memasok barang lagi. Hal ini akan mengurangi risiko kredit yang ada.
The Company only sells the product to the customer who already have good track record and have passed all the verification credit procedures before the bail of payment in credit is given. If the payment not running smoothly, the Company will not supply the product anymore. These things will reduce the risk of an existing credit. 73
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko mata uang
Currency risk
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena transaksi dilakukan dalam mata uang asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.
The Company’s reporting currency is in Rupiah. The Company faces foreign exchange risk as its transaction denominated in foreign currency (mainly the US Dollars) or its price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies. Currently, the Company does not have a formal hedging policy for foreign currency exposures.
Namun, harga produk utama Perusahaan akan berfluktuasi sesuai dengan harga yang diperdagangkan di pasar internasional yang didenominasi dalam Dolar AS. Keterkaitan dalam fluktuasi harga secara alamiah tersebut dipandang dapat mengurangi risiko mata uang Perusahaan.
However, the Company’s main products prices would fluctuate in prices depending on the prices traded in international markets denominated in US Dollars. Such correlation in price fluctuations naturally minimizes the Company’s foreign currency exposures.
Risiko harga komoditas
Commodity price risk
Perusahaan dan Entitas Anak terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan minyak bumi, di mana marjin laba atas penjualan minyak bumi tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.
The Company and Subsidiaries are exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policy, level of demand and supply in the market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from the sales of oil where the profit margin from the sales of oil may be affected by an international market prices fluctuation.
Risiko harga komoditas
Currency price risk
Perusahaan akan meminimalkan risiko komoditas dengan melakukan penyesuaian terhadap harga jual barang kepada pelanggan yang dilakukan secara teratur sesuai dengan fluktuasi harga bahan mentah dan pasar global yang ada.
The Company will minimize comodity risk by making adjustments of the sale price to the customer regularly based on raw material fluctuation price and the existing global market.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Perusahaan dan Entitas Anak mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima.
The Company and Subsidiaries manage its liquidity profile to finance its capital expenditures and to service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Perusahaan dan Entitas Anak secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual dan kesempatan melakukan penggalangan dana utang bank.
The Company and Subsidiaries regularly evaluate its projected and actual cash flow information and opportunities to bank loans.
74
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
37. INSTRUMEN KEUANGAN
37. FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut:
Financial instruments presented in the consolidated statement of financial position are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs:
Instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi
Financial instruments carried at fair value or amortized cost
Piutang pembiayaan konsumen disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa.
Consumer financing receivables are presented at cost or amortized using the SBE, and the discount rate used in reference to the loan rates current market for similar loans.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments with approximately at fair value
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nominal) piutang lancar lain-lain, utang lancar usaha dan lain-lain dan biaya masih harus dibayar, serta utang bank jangka pendek kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek.
Management has determined that the carrying value (based on nominal amount) in other current receivables, current liabilities and other payable and accrued expenses, as well as short-term bank debt of approximately at fair value as financial instruments the short term
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nominal) kas dan setara kas, piutang usaha dan nilai tercatat dari utang jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.
Management has determined that the carrying value (based on nominal amount) of cash and cash equivalents, accounts receivable and the carrying value of long-term debt with floating interest rate approximately equal to their fair value due to be reassessed regularly.
Klasifikasi instrumen keuangan
Classification of financial instruments
Tabel berikut menjabarkan perbandingan antara jumlah tercatat dan nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang dicatat di laporan keuangan konsolidasian:
The following table sets out a comparison of the carrying amounts and fair value of the Company and Subsidiaries’ financial instruments that are carried in the consolidated financial statements:
Nilai tercatat / Carrying value
Liabilitas keuangan Utang jangka pendek Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Utang jangka panjang Kurang dari satu tahun Lebih dari satu tahun
value
of
Nilai wajar/ Fair value
31 Desember 2013 Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain
carring
December 31, 2013 5.196.102.122 293.742.910.283 556.584.569
5.196.102.122 293.742.910.283 556.584.569
195.452.028.757 26.473.245.529 39.479.245.298 13.340.423.024
195.452.028.757 26.473.245.529 39.479.245.298 13.340.423.024
15.750.000.003 4.999.999.997
15.750.000.003 4.999.999.997
75
Financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables third parties Other receivables Financial liabilities Short term loan Trade payables - third parties Other payable Accrued expenses Long term loan: Current portion Non current portion
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
37. KLASIFIKASI INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
37. CLASSIFICATION OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai tercatat / Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
31 Desember 2012 Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Liabilitas keuangan Utang jangka pendek Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Utang jangka panjang Kurang dari satu tahun Lebih dari satu tahun
December 31, 2012 5.519.571.070 292.126.852.344 633.229.411
5.519.571.070 292.126.852.344 633.229.411
92.792.004.199 115.970.829.808 59.512.469.045 8.317.163.881
92.792.004.199 115.970.829.808 59.512.469.045 8.317.163.881
2.749.999.997 20.750.000.000
2.749.999.997 20.750.000.000
38. PENGELUARAN TECHNICAL ASSISTANT CONTRAC (TAC)
38. TECHNICAL ASSISTANT EXPENDITURES
“Pengeluaran TAC” merupakan biaya yang dapat dipulihkan atas biaya operasi sebagaimana diatur dalam bagian V (klausa 5.1.2 dari perjanjian kontrak TAC). TAC akan memperoleh penggantian atas seluruh biaya operasi, diluar hasil penjualan atau kerugian lainnya akibat tidak tercapainya jumlah bagi hasil minyak, maksimal 65% dari minyak mentah yang diproduksi per tahun dan tidak digunakan dalam operasi. Jika selama tahun berjalan jumlah biaya operasi melebihi 65% dari jumlah minyak mentah yang diproduksi dan disimpan serta tidak digunakan dalam operasional perusahaan, maka kelebihan tersebut dapat dipulihkan pada tahun berikutnya.
Financial liabilities Short term loan Trade payables - third parties Other payable Accrued expenses Long term loan: Current portion Non current portion CONTRACT
(TAC)
“TAC Expenditures” represent the recoverable cost of all operating cost as defined in Section V (Clauses 5.1.2 of TAC contract agreement). TAC will recover all operating costs out of the sales proceeds or other dispositions of the required quantity of crude oil equal in value to such operating costs to a maximum of sixty five percent (65%) per annum of crude oil produced and saved hereunder and not used in petroleum operations. If in any calendar year, the operating costs exceed sixty five percent(65%) of the value of crude oil produced and saved hereunder and not used in petroleum operations, the unrecovered excess shall be recovered in succeeding years.
39. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING a.
Financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables third parties Other receivables
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
Pada tanggal 6 April 2009, Perusahaan dan PT Sulfindo Adiusaha ("SAU") menandatangani Perjanjian Distributor sebagai kelanjutan kerjasama yang telah dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada tanggal 5 Desember 2008.
a.
Dalam perjanjian distributor ini, Perusahaan ditunjuk oleh SAU sebagai distributor utama untuk melaksanakan pemasaran sebagian maupun seluruh produk kimia SAU seperti Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCl), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid dan Hydrogen Gas untuk lingkup wilayah Negara Republik Indonesia. Perjanjian Distributor tersebut berlaku untuk jangka waktu satu tahun sejak tanggal Perjanjian. Pada tanggal 6 April 2010 perjanjian distributor ini diperpanjang selama satu tahun.
On April 6, 2009, the Company and PT Sulfindo Adiusaha (“SAU”) entered into a Distribution Agreement in continuation of the previous Memorandum of Agreement that was signed on December 5, 2008. In this distribution agreement, the Company is assigned by SAU as the main distributor to sell SAU chemical products which are Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCl), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid and Hydrogen Gas in the Indonesian region. The Distribution Agreement is valid for one year effective from the agreement date. On April 6, 2010 this distribution agreement has extended for one year.
76
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 39. PERJANJIAN (Lanjutan)
b.
DAN
PERIKATAN
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued)
Pada tanggal 6 Oktober 2010 Perusahaan dan SAU menandatangani addendum perjanjian distributor dimana jangka waktu perjanjian distributor tersebut diubah menjadi 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal addendum dan dapat diperpanjang kembali berdasarkan persetujuan para pihak.
On October 6, 2010 the Company and SAU signed an addendum of Distribution Agreement where the agreement was extended for 5(five) years from the addendum date and can be extended based on mutual agreement on both parties.
Terhitung mulai tanggal 15 Desember 1999, RPE telah mengakuisisi 100% kepemilikan di area Tanjung Miring Timur, yakni sebuah blok produksi yang dijamin oleh PERTAMINA berdasarkan Technical Assistance Contract (TAC) dimana sebelumnya dioperasikan oleh Western Nusantara Energy Pty Ltd, (WNE).
b.
Effective on December 15, 1999, RPE has acquired 100% participating interest in Tanjung Miring Timur Area, an oil production block granted by PERTAMINA on the basis of Technical Assistance Contract (TAC), formerly operated by Western Nusantara Energy Pty. Ltd. (WNE).
TAC operasi gabungan antara RPE dan PERTAMINA yang akan berakhir pada 16 Desember 2016, atau setara dengan kontrak selama 20 tahun dimulai sejak tahun 1996. Bidang pengoperasian berdasarkan kontrak TAC ini berlokasi di Tanjung Miring Timur, Kabupaten Prabumulih, Sumatera Selatan dan memiliki area total 61, 61km2.
TAC constitutes a join operation between RPE and PERTAMINA and shall end on December 16, 2016, or equivalent to 20 years of contract since its first was entered in 1996. The operating field under this TAC is located at Tanjung Miring Timur, Kabupaten Prabumulih, South Sumatera and covering a total area for production of 61.61km2.
Kontrak tersebut mengharuskan RPE dan Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) ("Kontraktor") untuk melakukan pembiayaan seluruh biaya-biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi dan operasional sebelum diganti /diperoleh kembali oleh PERTAMINA. Kontraktor akan mengganti seluruh biaya operasi diluar proses penjualan atau kerugian lain yang terjadi sebagai akibat dari tidak terpenuhinya kuantitas minyak yang dapat didistribusikan pada biaya operasi tersebut yaitu maksimum 80% untuk tahun pertama dan kedua, 75% untuk produksi tahun ketiga dan keempat,70% untuk produksi tahun kelima dan keenam dan 65%· untuk jangka waktu sisa kontrak seterusnya.
The contract obliged RPE and Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) (the Contractor) to finance all necessary costs for production and operation before being recovered from PERTAMINA. The Contractor will recover all operating costs out of the sales proceeds or other disposition of there quired quantity of share able oil equal in value to such operating costs to a maximum of 80% for the first and second production year, 75% for the third and fourth production year, 70% for fifth and sixth production year and 65% for the rest of contract term.
Dengan berdasarkan kontrak tersebut, pihak Kontraktor harus mendistribusikan sebagian dari seluruh minyak yang diproduksi dan ditemukan dan dihitung dengan menggunakan rate 26,7857% dari seluruh minyak yang diproduksi dan ditemukan. Pada tanggal 29 Desember 2004, RPE dan GTMT menyetujui Perjanjian Farm - ln Farm -out, dimana RPE sepakat untuk memindahkan dan mentransfer 70% kepemilikan pada Perjanjian TAC kepada GTMT. Perpindahan tersebut terhitung efektif sejak 1 April 2004. Pemindahan kepemilikan tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Migas) pada 8 November 2004. Terkait dengan Perjanjian Farm-In Farm-out, pada tanggal 29 Desember 2004, RPE dan GTMT menyetujui Perjanjian Join Operasi.
Under such contract, the Contractor is entitled a share of all net oil produced, calculated at the rate of 26.7857% of all net oils produced and lifted. On December 29, 2004, RPE and GTMT entered into a Farm-In Farm-Out Agreement, where RPE agreed to assign and transfer to GTMT 70% of participating interest under the TAC Agreement. Such assignment was effectively applied on April 1, 2004. The transfer of such participating interest has been approved by the Directorate General of Oil and Gas (Migas) on November 8, 2004. Related to such Farm-In FarmOut Agreement, on December 29, 2004, RPE and GTMT entered into a Joint Operating Agreement.
77
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 39. PERJANJIAN (Lanjutan)
DAN
PERIKATAN
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued)
Berdasarkan Perjanjian Joint Operating tersebut, RPE berposisi sebagai operator dalam proses produksi yang dilakukan berdasarkan Perjanjian TAC dan Joint Operating. Partisipasi kepemilikan awal dari perjanjian tersebut adalah: -RPE 30% -GTMT 70% Pada tanggal 20 Juni 2011 RPE telah melakukan penjualan 30% partisipasi kepemilikan pada TAC PERTAMINA - RPE kepada GTMT. c.
Under such Operating Agreement, RPE shall become the Operator for the parties with respect to the operations performed under TAC and the Operating Agreement. The initial Participating Interest of the parties are as follows: -RPE 30% -GTMT 70% On June 20, 2011 the subsidiary has sold 30% participating Interest in TAC PERTAMINA - RPE to GTMT.
Pada tanggal 22 Mei 2000 terjadi penandatanganan kontrak kerja sama antara PT Pertamina dengan PT Binatek Reka Kruh (BRK) dalam hal eksplorasi dan eksploitasi gas dan minyak bumi yang berdasarkan Technical Assistance Contract. Kontrak berjangka waktu 20 tahun dimulai dari tanggal efektif. Dalam kontrak tersebut disebutkan Pertamina akan bertanggungjawab terhadap pengelolaan operasional dan kontraktor dalam hal ini BRK harus menanggung semua beban keuangan dan bantuan teknis terhadap operasi-operasi tersebut.
c.
On May 22, 2000 PT Pertamina entered an agreement with PT Binatek Reka Kruh (BRK) in exploration and explotation of natural gas and crude oil which based on Technical Assistance Contract (TAC). The term of this contract shall be twenty (20) years as from the effective date. On contract written that Pertamina will have and be responsible for the management of the operations and the Contractor in this case, BRK, shall provide all the financial and technical assistance for such operations.
Kontraktor akan menanggung semua biaya operasional yang terkait operasi-operasi tersebut dan memiliki kepentingan ekonomi dalam pengembangan deposit minyak di area (wilayah kontrak). Total keseluruhan area lebih kurang 258,1 km2 yang terletak di Kruh dan Kaya Pendopo, Sumatera Selatan.
Contractor shall carry the risk of operating costs required in carrying out operations and shall therefore have an economic interest in the development of the petroleum deposits in the contract area. The total of contract area approximately 258.1 square kilometers which placed on Kruh and Kaya area, Pendopo, South Sumatera.
Untuk eksplorasi minyak mentah Kontraktor akan memulihkan semua biaya operasional maksimum 65% per tahun dari seluruh produksi minyak mentah dan menyimpannya serta tidak menggunakannya untuk operasional eksplorasi minyak. Minyak mentah setelah dikurangi dengan biaya operasional tersebut akan diambil dan diterima oleh Pertamina sebesar 73,2143% dan kontraktor akan menerima 26,7857% sisanya.
For the exploration of crude oil, the Contractor will recover all the operating costs maximum 65% per annum from the total of crude oil production and save hereunder and not used in petroleum operations. Of the crude oil remaining after deducting operating costs, Pertamina shall be entitled to take and received 73.2143% and the Contractor shall be entitled to take and receive 26.7857% remaining.
Untuk eksplorasi gas alam, setiap gas alam yang dihasilkan diarea kontrak tidak digunakan untuk operasional eksplorasi minyak bumi. Kedua pihak sepakat bahwa semua pendapatan dan beban yang berasal dari pemrosesan, pemanfaatan dan penjualan gas bumi diperlakukan setara dengan yang disebutkan dalam dokumen mengenai operasi minyak dan disposisi minyak mentah kecuali, dari gas alam, atau fraksi propana dan butana yang di ekstrak dari gas alam.
For natural gas exploration, any natural gas produced from the contract area to the extent not used in petroleum operations. Both Pertamina and the Contractor agreed that all revenues and costs derived from such processing and utilization and sale of natural gas shall be treated on a basis equivalent to that provided for herein concerning petroleum operations and disposition of crude oil except, of the natural gas, or the propane and butane fractions extract from the natural gas.
78
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 39. PERJANJIAN (Lanjutan)
DAN
PERIKATAN
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (Continued)
Biaya operasional untuk minyak bumi dan gas alam akan dialokasikan pada gas alam dan minyak mentah berdasarkan nilai relatif produk yang dihasilkan pada tahun berjalan. Sisanya setelah dikurangi biaya operasional yang terkait dengan operasi gas alam, Pertamina akan mengambil 37,5% dan kontraktor akan menerima dan mengambil sebesar 62,5%. Jika setelah produksi awal pendapatan gas alam tidak memenuhi biaya pemulihan gas alam yang disebutkan diatas, kelebihan biaya akan ditutupi oleh pendapatan minyak mentah. d.
The operating cost for crude oil and natural gas is allocated to both natural gas and crude oil based on relative value of product which produced in current year. The remaining after the deduction of operating cost that associated with natural gas operation, Pertamina shall be entitled to take and received 37.5% and the Contractor shall be entitled to take and received 62.5%. If after the commencement of natural gas revenue can’t reach in recovering the cost of natural gas above, the excess of the cost will be recovered by crude oil revenue.
Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Prima Solusindo Sejahtera, di mana PT Prima Solusindo Sejahtera menunjuk Perusahaan sebagai agen penjualan besi beton.
d.
40. INFORMASI SEGMEN 2013
AND
On March 1, 2013, the Company entered into an agreement with PT Prima Solusindo Sejahtera, where PT Prima Solusindo Sejahtera appointed Company as a sales agent for iron rods.
40. SEGMENT INFORMATION
Produk Kimia & Beras/ Chemical Goods & Rice
Bagian atas Penjualan Minyak/ Share on Sale of Oil
2013 Investasi/ Investment
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Jumlah Aset
640.069.907.624
203.430.966.997
53.327.800.293
(185.943.415.179)
710.885.259.735
Total Assets
Jumlah Liabilitas
311.548.759.025
208.851.435.543
1.266.654.725
(140.790.442.622)
380.876.406.671
Total Liabilities
2.189.185.327.469
3.467.622.404
-
-
2.192.652.949.873
Revenue
(2.383.125.270)
3.331.281.285
(76.030.246)
-
872.125.769
(25.516.993.207)
(6.117.316.572)
-
2.862.157.113
(28.772.152.666)
Pendapatan
(20.990.210)
-
-
-
(20.990.210)
Income (loss) from operation Other income (charges) - net Income tax expense - net
Laba (rugi) bersih sebelum hak minoritas Hak minoritas
(27.921.108.687) -
(2.786.035.287) (91.580)
(76.030.246) -
2.862.157.113 -
(27.921.017.107) (91.580)
Income (loss) before minority interest Minority interest
Laba (rugi) bersih
(27.921.108.687)
(2.786.126.867)
(76.030.246)
2.862.157.113
(27.921.108.687)
Net income (loss)
Laba (rugi) usaha Pendapatan (beban) lain-lain - bersih Beban pajak penghasilan - bersih
79
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
40. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 2012
Produk Kimia & Beras/ Chemical Goods & Rice
40. SEGMENT INFORMATION (Continued) Bagian atas Penjualan Minyak/ Share on Sale of oil
2012 Investasi/ Investment
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Jumlah Aset
668.906.388.728
215.048.155.799
45.257.181.861
(259.043.159.502)
670.168.566.886
Total Assets
Jumlah Liabilitas
309.384.429.684
206.436.037.953
944.582.415
(208.573.946.069)
308.191.103.983
Total Liabilities
2.068.837.102.548
26.509.949.675
-
-
2.095.347.052.223
Revenue
3.516.360.965
3.145.295.510
(52.811.375)
-
6.608.845.100
(32.268.942.400)
(9.248.334.351)
261.860.892
5.438.098.286
(35.817.317.573)
Pendapatan
(414.653.296)
455.534.034
-
-
40.880.737
Income (loss) from operation Other income (charges) - net Income tax expense - net
Laba (rugi) bersih sebelum hak minoritas Hak minoritas
(29.167.234.731) -
(5.647.504.807) 357.004
209.049.517 -
5.438.098.286 -
(29.167.591.736) 357.004
Income (loss) before minority interest Minority interest
Laba (rugi) bersih
(29.167.234.731)
(5.647.147.803)
209.049.517
5.438.098.286
(29.167.234.731)
Net income (loss)
41. ASSETS AND CURRENCY
LIABILITIES
Laba (rugi) usaha Pendapatan (beban) lain-lain - bersih Beban pajak penghasilan - bersih
41. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing serta konversinya ke dalam mata uang rupiah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
2012 Mata uang asing AS$/ Ekuivalent Rupiah/ Original currency US$ IDR Equivalent
121.249
1.477.900.919
372.113,02
3.598.332.927
9.650.736
117.632.825.858
12.850.214,46
124.261.573.828
Assets Cash and cash equivalent Trade receivablesthird parties
127.859.906.755
Total assets
50.746.066.366
Liabilities Trade payableThird parties
Jumlah aset Liabilitas Utang usaha Pihak ketiga
FOREIGN
The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currency and their rupiah equivalents at consolidated statement of financial position date are as follows:
2013 Mata uang asing AS$/ Ekuivalent Rupiah/ Original currency US$ IDR Equivalent Aset Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga
IN
119.110.726.777
1.825.851
22.255.293.207
5.247.783,49
Jumlah liabilitas
22.255.293.207
50.746.066.366
Total liabilites
Aset bersih
96.855.433.570
77.113.840.389
Assets - Net
80
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
42. REKLASIFIKASI
42. RECLASSIFICATION
Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2012 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun-akun dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013.
Certain accounts in the consolidated financial statements as of December 31, 2012 have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the consolidated financial statements as of December 31, 2013.
Sebelum reklasifikasi / Before reclassification
Sesudah reklasifikasi / After reclassification
31 Desember 2012
December 31, 2012 2.471.718.769 59.512.469.045
Uang muka dan jaminan Utang lain-lain
43. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
LAPORAN
Advance received and deposit Others payable
43. SUBSEQUENT EVENT
Pada tanggal 20 Pebruari 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa Desember 2012 adalah sebesar Rp 26.959.001.740.
44. PENYELESAIAN KONSOLIDASIAN
25.471.718.769 36.512.469.045
On February 20, 2014, the Company has received Overpayment Assessment Letter’s (SKPLB) of Value Added Tax (VAT) for tax period December 2012 amounted to IDR 26,959,001,740.
KEUANGAN
44. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan pada tanggal 24 Maret 2014.
CONSOLIDATED
The management of the Company and Subsidiaries are responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 24, 2014.
81
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Senayan City-‐Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270
l 72
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013