Annual Report 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Daftar Isi l Contents Sekilas BMSR l BMSR in Brief Visi & Misi l Vision & Mission Profil BMSR l BMSR Profile Ikhtisar Keuangan 2012 l Financial Highlights 2012 Kronologi Pencatatan Saham l Share Listing Chronology Informasi Harga Saham 2012 l Stock Highlights 2012 Peristiwa Penting 2012 l Event Highlights 2012 Laporan Dewan Komisaris l Board of Commissioner Report Laporan Dewan Direksi l Board of Director Report
2-7 8 8 9-10 11 11 12-14 15-18 19-22
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Operasional l Operational Review Tinjauan Keuangan l Financial Review Tata Kelola Perusahaan l Good Corporate Governance Data Perseroan l Corporate Data Dewan Komisaris l Board of Commissioners Dewan Direksi l Board of Directors Struktur Organisasi l Organization Structure Struktur Perusahaan l Corporate Structure Profil Anak Perusahaan l Subsidiaries Sumber Daya Manusia l Human Resources Struktur Pemegang Saham l Shareholders Structure Alamat Perusahaan, Cabang, & Anak Perusahaan l Company Address, Branches, & Subsidiaries Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan l Responsibility for Annual Reporting Laporan Auditor Independen & Laporan Keuangan Konsolidasi l Independet Auditors’ Report & Consolidated Financial Statements
23-26 27-33 34-46
47-49 50-51 52 52 53-57 58-59 60 61-62 63 64
l1 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Sekilas BMSR l BMSR in Brief PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 16 November 1989 berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah dengan Akta dari Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya. Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C24423.HT.01.01.TH.95 tanggal 17 April 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan No. 4209.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (“the Company”) was established on November 16, 1989 based on Notarial Deed No. 240 of Mrs Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., which had been amended by Notarial Deed No. 246 dated May 31, 1991 by the same Notary regarding the change of name from PT Bintang Mahkota Semestaraya into PT Bintang Mitra Semestaraya. The Deed of Establishment and its amendments had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C2-4423. HT.01.01.TH.95 dated April 17, 1995 and had been published in the state gazette of the Republic of Indonesia dated September 19, 1997 No. 75, Supplement No. 4209
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. tentang PokokPokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-25241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0121799.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008. Berdasarkan Akta
The Company's Articles of Association have been amended several times. In 2008, amendments included by Notarial Deed No. 10 of Fathiah Helmi, S.H., dated September 17, 2008 which, among other things, the increase of issued and paid-up capital of the Company and approval of changes in the Company's Articles of Association to conform with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. regarding the Company's Articles of Association Fundamentals for Public Offering of Equity Securities and Public Companies, which has obtained certificate of receipt of notice from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the Letter of Acceptance Notice of Amendment of Articles of Association No. AHU-AH.01.10-25241 dated December 15, 2008 and has been registered in the Company Code No. AHU-0121799.AH.01.09. in 2008 exactly on December 15, 2008. Based on Notarial
l2 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Notaris tanggal 25 Mei 2012 No. 58 dari SP. Henny Singgih, SH pemegang saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-AH.01.10-23660 tanggal 28 Juni 2012. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1989.
Deed dated May 25, 2012 No. 58 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors and has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-AH.01.10-23660 dated June 28, 2012. The Company started its commercial operations in 1989.
Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999.
On December 6, 1999, the Company received Effective Statement Letter on Notice of Registration of Emissions Stock No. S-2449/PM/1999 from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) to hold an Initial Public Offering of 130,000,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share to the public, at offering price of IDR 500 per share. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on December 29, 1999.
Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru yang melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma.
On September 17, 2008, the Company obtained Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 to conduct a Limited Public Offering I (PUT I) in respect of a rights issue with pre-emptive rights (HMETD) to shareholders by issuing 823,200,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share at the offering price of IDR 500 per share so that the whole amounted to IDR 411,600,000,000. Each holder of 20 old shares is entitled to 49 new shares attached with 7 Warrants Series I granted free by the Company.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500,
Warrants Series I are securities that entitle the holder to purchase new shares with nominal value IDR 500 per share at exercise price of IDR 500, which can be done during the execution year starting from
l3 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
yang dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu May 20, 2009 until November 20, 2013. As of mulai tanggal 20 Mei 2009 sampai dengan tanggal 20 December 31, 2012 there is no warrant holder November 2013. Sampai dengan 31 Desember 2012, execised his rights. belum ada pemegang waran yang melaksanakan haknya. Pada awal pendirian Perseroan merupakan perusahaan investasi yang melakukan penyertaan investasi pada Perusahaan properti real estat yang menangani perumahan sederhana dan proyek pemukiman kelas menengah atas, serta pada Perusahaan yang akan mengembangkan bangunan-bangunan komersial.
Initially, the Company was established and engaged in real estate construction with various business from modest to middle class housing estate, including construction of commercial building.
Pada tahun 1997 Perusahaan mengawali usahanya di bidang properti dengan menyertakan modalnya pada PT Laksayudha Abadi yang membangun Apartemen Brawijaya yang berlokasi di Blok P Kebayoran Baru, Jakarta. Pada tahun 1999 Perusahaan mengembangkan sayapnya dengan menyertakan investasi pada PT Sinar Kompas Utama yang mengembangkan proyek perumahan sederhana Kompas Indah di daerah Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Pada tahun yang sama Perusahaan juga menanamkan modalnya pada perusahaan publik PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RBMS), yang mengembangkan perumahan bagi golongan masyarakat menengah, Bintang Metropol di daerah Bekasi, Jawa Barat dan perumahan Mahkota Simprug yang berlokasi di Ciledug. Selanjutnya pada pertengahan tahun 1999, Perusahaan mengikutsertakan modalnya pada PT Alvita Sunta dengan bidang usaha yang sama.
In 1997, the Company started its real estate business through investment in PT Laksayuda Abadi in the construction of Brawijaya Apartment located in Blok P, Kebayoran Baru, Jakarta. In 1999, the Company invested in PT Sinar Kompas Utama developing modest real estate named Kompas Indah located in Tambun, Bekasi, Jawa Barat. In the same year, the Company also invested in PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS), a public company, developing a middle class real estate named Bintang Metropol in Bekasi, West Java and Mahkota Simprug in Ciledug. In mid 1999, the Company invested in PT Alvita Sunta which is also engaged in real estate business.
Sejalan dengan usaha diversifikasi Perusahaan, pada kuartal ke 3 (tiga) tahun 2008 Perusahaan melakukan divestasi atas beberapa anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang
Along with the Company business diversification, in the 3rd quarter of 2008, the Company divested several non-prospective subsidiaries and associate companies engaged in real estate business such as
l4 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
bergerak di bidang properti yang diyakini memiliki prospek kurang menguntungkan yaitu PT Sinar Kompas Utama, PT Laksayudha Abadi dan PT Alvita Sunta.
PT Sinar Kompas Utama, PT Laksayudha Abadi, and PT Alvita Sunta.
Pada tanggal 5 Desember 2008 Perusahaan dipercaya oleh PT Sulfindo Adiusaha, salah satu produsen produk kimia terbesar di Indonesia, sebagai Distributor Utama untuk melakukan pemasaran dan penjualan produk-produk kimia yang dihasilkannya ke seluruh wilayah Republik Indonesia. Adapun produk-produk yang dipasarkan oleh Perusahaan adalah Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Poly Vinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCL), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid, dan Ethylene Dichloride (EDC). Kinerja Perusahaan selama menjadi distributor produk kimia telah menunjukkan hasil yang memuaskan, hal ini berkat kerja keras manajemen dan karyawan, dengan dukungan dan hubungan baik dengan pihak produsen dan para pelanggan.
On December 5, 2008, the Company entered into a Distribution Agreement with PT Sulfindo Adiusaha, one of the largest chemical producers in Indonesia, as Main Distributor to market and sell chemical products in Indonesia. The Products are Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Poly Vinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCL), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid, dan Ethylene Dichloride (EDC). The Company’s performance as Main Distributor has shown a remarkable result, reflecting the management and all employees effort supported by good relationship with the producer and customers.
Pada pertengahan tahun 2009, Perusahaan juga melakukan diversifikasi usaha melalui akuisisi saham-saham perusahaan yang bergerak disektor perminyakan yaitu PT Retco Prima Energi dengan bidang pengoperasian di Blok Tanjung Miring Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 61,61 km²; PT Binatek Reka Kruh dengan bidang pengoperasian di Lapangan Minyak Kruh, Pendopo, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 258,10 km² ; PT Indama Putera Kayapratama yang berlokasi di Lapangan Minyak Kaya, Pendopo, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 78,71 km²; serta Bittlestone Capital Inc yang memiliki investasi dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi diantaranya
In the mid 2009, the Company made a major diversification by investing in oil companies such as PT Retco Prima Energi operating in Blok Tanjung Miring Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan with total area of 61.61 km², PT Binatek Reka Kruh, operating in Lapangan Minyak Kruh, Pendopo, Sumatera Selatan with total area of 258.10 km², PT Indama Putera Kayapratama located in Lapangan Minyak Kaya, Pendopo, Sumatera Selatan with total area of 78.71 km², and Bittlestone Capital Inc which investing in shares portofolio in oil and gas companies such as Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada), ESK Ltd (British Virgin Island), and Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore), with various projects in Brunei, Syria, and Ukraine.
l5 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada), ESK Ltd (British Virgin Island), dan Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore), yang memiliki proyek di Brunei, Syria, dan Ukraine. Setelah melihat dan mempertimbangkan hasil kajian ulang dan evaluasi teknis “Subsurface Study of TAC Kaya” Tahun 2010 oleh PT LAPI-ITB terhadap lapangan minyak Kaya yang dimiliki oleh IPK, anak perusahaan, pada akhirnya Perusahaan dihadapkan pada fakta bahwa lapangan minyak Kaya sangat kompleks dan berisiko tinggi untuk dikembangkan dan dieksploitasi sehingga kurang menguntungkan untuk dikembangkan. Sebagai langkah strategis atas hasil kajian diatas, maka pada tanggal 16 Maret 2011 Perusahaan melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham dengan PT Bukit Apit Bumi Persada, pihak ketiga, untuk menjual seluruh saham IPK sejumlah 108.845 saham dengan nilai transaksi sebesar USD 1.050.000 dimana perjanjian ini telah dituangkan di dalam akta Jual Beli Saham No. 77 tanggal 16 Maret 2011 dari Notaris Suwarni Sukiman, S.H. Perusahaan telah melakukan keterbukaan informasi mengenai hal tersebut di atas melalui surat kabar yang berperedaran nasional pada tanggal 18 Maret 2011.
After undergoing a thorough evaluation and considering the result of technical review and analysis on the “Subsurface Study of TAC Kaya” 2010 conducted by PT LAPI ITB with respect to Kaya oil field owned by IPK, the subsidiary, the Company is being faced to the facts that Kaya oil field is having complexity and high risk to be developed and exploited which is potentially becoming uneconomical and unprofitable. As the result, the Company made a strategic decision by signing the Sale and Purchase Agreement with PT Bukit Apit Persada, a third party, to sell the entire 108.845 shares of IPK with the transaction value amounted to USD 1,050,000, and the transaction has been recorded on the deed of sale and purchase shares No. 77 dated March 16, 2011 of Suwarni Sukiman, S.H., notary in Jakarta.Such sales has been publicly disclosed in the newspaper on March 18, 2011.
Pada tanggal 20 Juni 2011 anak Perusahaan telah melakukan penjualan 30% partisipasi kepemilikan pada TAC Pertamina –RPE kepada Goldwater TMT PTE LTD . Penjualan dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis sehingga Perusahaan akan lebih fokus pada pengembangan PT Binatek Reka Kruh, anak perusahaan yang juga bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.
On June 20, 2011 the subsidiary sold its 30% interest in TAC Pertamina – RPE to Goldwater TMT PTE LTD. The reason of the sale was based on business consideration. The Company will focus on developing PT Binatek Reka Kruh, the Company’s subsidiary which also engaged in exploration and production of oil and gas business.
l6 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Pada tanggal 2 Desember 2011, Perusahaan telah menjual seluruh investasi saham di PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (“RBMS”) sebanyak 62.663.875 saham atau 19,18 % kepemilikan dengan nilai transaksi Rp 5.514.421.000. Perusahaan mengalami rugi investasi yang telah terealisasi sebesar Rp 24.501.575.125.
On December 2, 2011, the Company sold the entire 62.663.875 shares in PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (“RBMS”) or 19.18% ownership with the transaction value amounted to IDR 5,514,421,000. The Company incurred realized loss on investment amounted to IDR 24,501,575,125.
Di tahun 2011, Perusahaan melakukan pembelian kapal tongkang serta kantor dan tanah yang dijadikan sebagai kantor cabang di Bandung, Semarang dan Surabaya. Pembelian tersebut dilakukan untuk menunjang operasional Perusahaan dalam penjualan di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Total pembelian dimaksud mencapai Rp. 9.433.684.000.
In 2011, the Company has purchased tongkang boat and offices and land for in Bandung, Semarang and Surabaya where branches are located. The purchase was intented to support the operational and enhancing sales of the Company’s product in Jawa Barat, Jawa Tengah, and Jawa Timur. Total value of tug boat and branches amounted to IDR 9,433,684,000.
Di tahun 2012, dalam rangka pengembangan usaha untuk menggarap pasar di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya, maka Perusahaan membeli tanah di Lampung seluas 6.205 m 2 dengan nilai sebesar Rp 5.751.500.000
In 2012, the Company acquired a 6,205 m2 land in Lampung at IDR 5,751,500,000 for future marketing expansion within South Sumatera area.
l7 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Visi & Misi l Vision & Mission Visi Menjadi entitas yang unggul bersaing di pasar global dengan menciptakan hubungan bisnis jangka panjang dan kepercayaan dengan pelanggan dan principal serta didukung oleh jaringan usaha dan pemasaran yang luas melalui manajemen yang professional
Vision To become an excellent company in the global market by building long term relationship and trust with customers and principal, supported by broad business and marketing network through professional management.
Misi Berorientasi pada peningkatan nilai investasi bagi para pemegang saham Berkomitmen dalam mengembangkan sumber daya manusia yang profesional dan memiliki integritas yang tinggi Berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance
Mission Enhancing shareholders investment value
Committed to develop professional and highly integrated human resources.
Committed to apply governance principles.
good
corporate
Profil BMSR l BMSR Profile Nama Perusahaan Alamat
Telpon Fax Bidang Usaha Pencatatan Saham Kode Saham Tanggal Pendirian Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Kantor Akuntan Publik
Biro Administrasi Efek
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Senayan City - Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia 62-21-7278 1760 (Hunting) 62-21-7278 2152 & 7278 2164 Investasi pada anak Perusahaan & perdagangan Investment in Subsidiaries & Trading Bursa Efek Indonesia BMSR 16 Nopember 1989 Rp. 672.000.000.000,Rp. 579.000.000.000,Hendrawinata Eddy & Siddharta Ariobimo Sentral Lt. 3 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav.5 Jakarta 12950 PT Sinartama Gunita Plaza BII, Tower III Lt. 12 Jl. M.H. Thamrin Kav. 22 Jakarta
Company Name Address
Phone Fax Line of Business Listing Ticker Code Establishment Capital Stock Shares Issued and Fully Paid Public Accountant
Shares Registrar
l8 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Ikhtisar Keuangan 2012 l Financial Highlights 2012 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Usaha Laba Kotor
Dalam jutaan Rupiah ǀ In million Rupiah 2008 STATEMENT OF INCOME 19.606 Revenue 2.382 Gross Profit Income (loss) from (957) Operation (26.985) Net Profit (Loss) Net Profit (Loss) attributable to : (28.266) Owners of the Parent
2012 2.095.347 92.275
2011 1.622.696 128.862
2010 1.278.555 84.528
2009 1.213.838 59.707
6.609 (29.168)
53.141 (7.163)
15.892 (56.911)
6.212 (19.729)
(29.167)
(7.164)
(56.911)
(19.730)
(1)
1
-
1
1.281
1.159.200
1.159.200
1.159.200
1.159.200
473.200
Non-Controlling Interests Outstanding Shares (in thousand sheet)
(25,16)
(6,18)
(49,10)
(17,02)
(57,03)
Net Profit (Loss) per Share
NERACA Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Total Kewajiban Ekuitas – Bersih
2012 401.694 268.474 670.168 282.963 25.228 308.191 361.977
2011 394.563 270.852 665.416 289.617 5.096 294.713 370.703
2010 355.217 381.697 736.914 340.548 6.250 346.798 390.116
2009 310.384 470.288 780.672 283.917 8.449 292.367 488.305
2008 90.552 452.921 543.473 21.864 668 22.531 520.941
BALANCE SHEET Current Assets Non-Current Assets Total Assets Current Liabilities Non-Current Liabilities Total Liabilities Net Equity
RASIO KEUANGAN Laba (Rugi) Bersih/Total Aset Laba (Rugi) Bersih/Ekuitas Rasio Lancar Kewajiban / Aset Kewajiban / Ekuitas Laba (Rugi) Bersih / Pendapatan Usaha
2012 (4,35)
2011 (1,08)
2010 (7,72)
2009 (2,53)
2008 (4,97)
RATIO Net Profit (Loss)/Assets
(8,06)
(1,93)
(14,59)
(4,04)
(5,18)
Net Profit (Loss)/Equity
141,96 45,99 85,14 (1,39)
136,24 44,29 79,50 (0,44)
104,31 47,06 88,90 (4,45)
109,32 37,45 59,87 (1,63)
414,16 4,15 4,33 (137,63)
Current Ratio Liabilities / Assets Liabilities / Equity Net Profit (Loss) / Revenue
Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih Laba (Rugi) Yang Dapat Diatribusikan Kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Saham Beredar (dlm ribuan lembar) Laba (Rugi) Bersih per Saham
Catatan ǀ Notes : - Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009 mencakup Laporan Keuangan PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi, Bittlestone Capital Inc. Financial Statement for the year end 31 December 2012, 2011, 2010 and 2009 included Financial Report of PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi, dan Bittlestone Capital Inc. - Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 tidak mencakup Laporan Keuangan PT Alvita Sunta dan PT Sinar Kompas Utama sehubungan dengan divestasi kepemilikan Perusahaan atas saham perusahaan-Perusahaan tersebut terhitung sejak tanggal 26 September 2008. Financial Statement for the year end 31 December 2008 not included Financial Statement of PT Alvita Sunta dan PT Sinar Kompas Utama related to divestment of those companies as of 26 September 2008.
l9 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Angka dalam tables disajikan dalam jutaan Rupiah l Value in tables legend is in million Rupiah
l 10 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Kronologi Pencatatan Saham l Share Listing Chronology Tanggal l
Tindakan Korporasi l
Date
Corporate Action
29 Dec 1999
Penawaran Umum Perdana (IPO) Saham Pendiri Penawaran Umum Terbatas I
29 Dec 1999 7 Oct 2008
Nominal / Saham (Rp) l Par Value / Share (IDR)
Jumlah Saham Beredar l Number of Outstanding Share
Jumlah Nominal Saham (Rp) l Nominal Value of Shares (IDR)
500 500
130.000.000 206.000.000
65.000.000.000 103.000.000.000
500
823.200.000
411.600.000.000
Informasi Harga Saham 2012 l Stock Highlights 2012
2012
2011
Triwulan I Quarter I Triwulan II Quarter II Triwulan III Quarter III Triwulan IV Quarter IV Triwulan I Quarter I Triwulan II Quarter II Triwulan III Quarter III Triwulan IV Quarter IV
Tertinggi (Rp) l Highest (IDR)
Terendah (Rp) l Lowest (IDR)
Penutupan (Rp) l Closing (IDR)
Volume (Ribuan Saham) l Volume (Thousand Shares)
245
165
175
140.116
185
120
120
829
154
110
142
325
200
150
190
942
295
265
295
4
290
200
200
1.080
220
190
190
181
280
185
210
3.479
l 11 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Peristiwa Penting 2012 l Event Highlights 2012 Pada tahun 2012, investasi pada efek obligasi subordinasi Bank Panin Seri II 2008 dijual dan mengalami kerugian sebesar Rp 208.479.069. Pada tahun 2011, investasi pada efek utang obligasi subordinasi Bank Panin Seri II 2008 tersebut dikenakan dengan tingkat bunga sebesar 11,60% per tahun.
As of 2012, the investment in debt security on Bank Panin Subordinated Bonds series II of 2008 has been sold and incurred loss on investment amounting IDR 208.479.069. As of 2011, the investment in debt security represents investment in Bank Panin Subordinated Bonds series II of 2008 with interest rate of 11.60% per annum.
Pada tanggal 13 Februari 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Distributor dengan PT Padi Unggul Indonesia (“PUI”) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Sesuai surat Perjanjian Distributor tersebut, Perusahaan memberikan uang jaminan sebesar Rp. 35.000.000.000. Uang jaminan distributor per tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 33.000.000.000.
On February 13, 2012, the Company has signed Distribution Agreement with PT Padi Unggul Indonesia (“PUI”) for 1 (one) year period. Based on the Distributor Agreement the Company had to provide a guarantee deposit amounted to IDR 35,000,000,000. As of December 31, 2012 the amount of guarantee is IDR 33,000,000,000.
Pada tanggal 28 Februari 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan modal kerja dari PT Bank Victoria Syariah dengan plafon sebesar Rp 25.000.000.000 yang akan digunakan untuk pembiayaan pembelian barang dagangan berupa bahan-bahan kimia. Fasilitas pembiayaan ini dikenakan bunga sebesar 12% per tahun dan akan jatuh tempo pada 02 Maret 2015. Berdasarkan Addendum tanggal 28 Maret 2012 mengenai perubahan jaminan, fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut: a. Tanah dan bangunan dengan SHGB No. 85/Randugarut beserta mesin dan perlengkapan diatasnya yang berlokasi di Semarang. b. Tanah dan bangunan dengan SHGB No. 653/Greges yang berlokasi di Surabaya. c. Piutang usaha senilai Rp 35.000.000.000. Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan
On February 28, 2012, the Company received fixed working capital financing facility from PT Bank Victoria Syariah with limit of IDR 25,000,000,000 which will be used to finance the purchasing of chemical merchandise. This financing facility bears interest at 12% per annum and will be due on March 02, 2015. Based on Addendum dated March 28, 2012 regarding changing in guarantee, this financing facility guaranteed with the following Company’s assets: a. Land and building on SHGB No. 85/Randugarut including machines and equipments above it which located at Semarang. b. Land and building on SHGB No. 653/Greges which located at Surabaya. c. Trade Receivables amounted to IDR 35,000,000,000 In 2012, the Company had already repay the facility
l 12 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
pembayaran untuk fasilitas tersebut sebesar Rp amounted to IDR 1,500,000,003. 1.500.000.003. Pada tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit berupa Pinjaman Aksep dan Pinjaman Rekening Koran (PRK) dari PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) dengan masing-masing batas kredit maksimum sebesar Rp 15.000.000.000 dan Rp 5.000.000.000 yang akan digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas Pinjaman Aksep dan PRK dikenakan bunga 12% dan 13% per tahun dan akan jatuh tempo pada 28 Maret 2013. Fasilitas Pinjaman ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut: a. Tanah dengan SHGB No. 141/Tarahan yang terletak di lampung Selatan b. Piutang Dagang Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut diatas, Perusahaan diwajibkan memenuhi persyaratan tertentu, antara lain, Perusahaan dilarang untuk melakukan hal-hal berikut: 1. Mengadakan merger, akuisisi dan konsolidasi. 2. Mengalihkan, menghibahkan, dan/atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain atau mengikat diri sebagai penjamin suatu hutang. 3. Mendapat pinjaman dari pihak lain atau meminjamkan uang kepada pihak lain manapun termasuk kepada afiliasi, perusahaan atau melakukan pembayaran utang sebelum jatuh tempo kecuali untuk usaha sehari-hari. 4. Mengadakan rapat umum pemegang saham yang acaranya merubah anggaran dasar Perusahaan, permodalan, susunan Direksi dan Komisaris serta pemegang saham. 5. Melakukan pembagian dividen tunai,
On March 21, 2012, the Company received credit facility which are Acceptance loan dan Overdraft from PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) with credit facility limit of IDR 15,000,000,000 and IDR 5,000,000,000 respectively and will be used for Company’s working capital. Acceptance loan and Overdraft facility bears interest at 12% and 13% per annum, respectively and will be due on March 28, 2013. These credit facilities are guaranteed with the following Company’s assets: a. Land with SHGB No. 141/Tarahan which located at South Lampung. b. Trade receivables In relation to the loans, the Company is obliged to fulfill certain requirements, which, among others, restrict the Company from doing the following actions such as: 1. Merger, acquisition and consolidation. 2. Divert, grant, and/or pledge Company’s assets to other party or act as guarantor for a debt. 3. Obtain loan from other party and provide loan to other party include to affiliations, company or pay debt before its due except for daily business. 4. Hold annual general meeting of shareholders which its agenda is to change company’s article of association, capital structure, the composition of Directors and Commissioners and shareholders. 5. Pay cash dividend, share dividend, and/or bonus share. 6. Perform new investment or participate in a business.
l 13 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
dividen saham, dan/atau saham bonus. 6. Mengadakan investasi baru atau penyertaan pada suatu usaha. Pada tanggal 01 Juni 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Sewa Bangunan atas sebagian bangunan gedung kantor dan gudang milik Perusahaan yang berlokasi di Padalarang dengan PT Indokemika Jayatama, harga sewa bangunan tersebut sebesar Rp 660.000.000 dalam jangka waktu 2 (dua) tahun (01 Juli 2012 sampai dengan 30 Juni 2014). Saldo pendapatan diterima di muka per 31 Desember 2012 sebesar Rp 445.500.000.
On June 01, 2012, the Company held an agreement of Building Lease of part of its office building and warehouse located in Padalarang with PT Indokemika Jayatama, the rent of the building is IDR 660,000,000 for 2 (two) years (July 01, 2012 until June 30, 2014). The balance of unearned revenue as of December 31, 2012 amounted to IDR 445,500,000.
Pada tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan PT Emperor Finance Indonesia (“EFI”), dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 22 April 2013. Fasilitas ini dilakukan secara With Recourse yaitu bahwa risiko tidak tertagihnya piutang yang dilakukan oleh EFI kepada debitur akibat adanya pengalihan piutang ini seluruhnya tetap ada di tangan Perusahaan. Perusahaan menjaminkan Piutang Usaha atas pinjaman anjak piutang ini dari EFI.
On October 22, 2012, the Company made a factoring agreement with PT Emperor Finance Indonesia (“EFI”), with maximum limit amounted to IDR 25,000,000,000. this agreement will be due on April 22, 2013. This facility is being treated as With Recourse, which is the risk of bad debt receivable of EFI to debtor due to the transfer of receivables is entirely owned by the Company. The Company collaterized trade receivables for this factoring facility from EFI.
l 14 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Laporan Dewan Komisaris l Board of Commissioner Report Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Honorable Shareholders,
Tahun 2012 kinerja perekonomian Indonesia dapat dikatakan berhasil bertahan pada tingkat yang cukup baik di tengah berlangsungnya proses krisis ekonomi global. Meskipun dampak krisis ekonomi global belum sepenuhnya teratasi, namun Indonesia masih mencatat pertumbuhan ekonomi positif sebesar 6,23%. Perbaikan petumbuhan ekonomi nasional ini seiring dengan meningkatnya permintaan domestik serta tidak lepas dari peran sektor industri, sektor perdagangan, sektor pertambangan dan sektorsektor lainnya.
In 2012, Indonesia's economic performance succesfully survived in the midst of the global economic crisis. Although the impact of global economic crisis has not been fully resolved, Indonesia managed to achieve positive economic growth of 6.23%. Improvement of national economic growth was in line with rising domestic demand and significant contribution of industry, trade, mining and other sectors.
Pasar modal di Indonesia juga menunjukkan kinerja yang bagus bahkan merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Aksi investor asing yang terus membanjiri pasar modal Indonesia membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan signifikan sepanjang tahun 2012. IHSG di tahun 2012 ditutup di level 4.316,69 sedangkan di tahun 2011 berada di level 3.821,99. Ini berarti terjadi kenaikan sebesar 12.94% dibanding tahun 2011.
Indonesian capital market also shows excellent performance even being one of the best in the world. Foreign investors capital infow continue to boost the Indonesian capital market and bring the Composite Stock Price Index (CSPI) strengthened significantly during the year 2012. CSPI in 2012 closed at 4.316,69 level while in 2011 was in the level of 3.821,99. It means there is 12.94% increase compare to 2011.
Pencapaian diatas jelas memberikan rangsangan yang positif bagi dunia bisnis pada umumnya dan khususnya bagi Perusahaan. Kinerja Perusahaan sebagai distributor produk kimia, cukup menggembirakan dimana volume penjualan mengalami peningkatan secara signifikan pada tahun 2012. Peningkatan volume penjualan mendorong peningkatan nilai penjualan sebesar 29%, namun demikian akibat kondisi ekonomi global yang masih lemah, dan adanya tekanan
Those achievements clearly provide a positive stimulus to the business climate in general and especially for the Company. Performance of the Company in the chemical trading sector was quite promising of which sales volume recorded significant growth in 2012. Increase in sales volume as contributed to the increase sales revenue by 29%, however due to the global market situation and strong pressure from high price of row material, the Company was not able to gain a better margin as achieve in 2012, and causing decrease
l 15 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
tinggi dari produksi bahan bakunya, maka Perusahaan tidak dapat menikmati marjin yang lebih baik dari tahun sebelumnya yang mengakibatkan gross profit margin mengalami penurunan sebesar 3,54% dibandingkan tahun 2011. Terlepas dari kondisi pasar bahan baku komoditas barang kimia yang kurang menguntungkan, kinerja di bidang distributor ini merupakan hasil usaha keras manajemen dan karyawan Perusahaan, dengan dukungan dan hubungan baik dengan principal dan pelanggan.
in gross profit margin by 3.54% compare to 2011. Despite of unfavourable global raw material market, such performance being a distributor is the result of management and the employee’s effort and the support and good relationship with principals and customers.
Untuk menunjang kegiatan usaha yang ada saat ini, Perusahaan juga sudah memutuskan untuk memperluas jumlah komoditas barang dagangan dengan menandatangani perjanjian distributor beras dengan PUI, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industry beras berlokasi di Jawa Timur. Diharapkan dengan menjadi distributor komoditas beras, Perusahaan akan dapat juga menjadi salah satu pemasok beras kualitas tinggi pada masyarakat khususnya wilayah pulau Jawa.
To support the Company’s existing trading activities, the Company has also decided to enhance the type of commodities trough marketing high quality rice. The Company has entered into an agreement with PUI to be a distributor of rice produced by PUI, a company engaged in producing high quality rice located in East Java. Being a distributor for marketing high quality rice, the Company targeted to be one among rice supplier delivering high quality rice to the market particularly within Java area.
Memperhatikan kondisi dan kesempatan yang dihadapi Perusahaan, Dewan Komisaris menilai Direksi telah menempuh upaya secara optimal pada tahun 2012. Walaupun demikian banyak hal yang menjadi tantangan bagi Direksi untuk meraih kembali kinerja yang lebih baik dengan meningkatkan laba usaha pada tahun-tahun yang akan datang.
Refering to the condition and opportunity faced by the Company, Board of Commissioner appreciates that the Board of Directors have taken optimal effort during 2012. Even though there are many issues challenging the Board of Directors to regain better performance for increasing gross profit in years to come.
Dewan Komisaris telah mengkaji dan mengevaluasi dengan seksama rencana kerja Dewan Direksi dan prospek usaha untuk tahun mendatang. Kami sepenuhnya mendukung profesionalisme, komitmen serta strategi manajemen untuk meningkatkan pangsa pasar
Board of Commissioner has reviewed and evaluate Board of Directors’ business plan and business prospect for the coming years and fully support the professionalism, commitment, and strategy of management to increase domestic market share in line with the Indonesia’s GDP growth and grow with
l 16 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
terutama di pasar domestik seiring dengan bertumbuhnya GDP Indonesia sehingga dapat tumbuh dan berkembang bersama dengan para pelanggan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian. Direksi diharapkan dapat melakukan peningkatan terhadap fungsi manajemen sumber daya manusia secara intensif sehingga para karyawan mampu melakukan pekerjaaannya dengan baik dan peka terhadap issue-issue dalam lingkungan kerjanya. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang diketuai oleh Komisaris Independen.
customers in prudent manner. Directors are expected to increase human resources management skills intensively so that employee can do their job properly and sensitive to their working environment issues. Board of Commissioner is assisted by Audit Committee headed by Independent Commissioner.
Kami menyadari bahwa perjalanan yang akan dilalui Perusahaan masih terbentang panjang dan penuh tantangan, namun dengan tekad yang kuat kami percaya bahwa baik rencana jangka pendek maupun jangka panjang dari Perusahaan untuk berkiprah di berbagai bidang usaha yang prospektif di masa mendatang akan mampu mendorong Perusahaan meraih tujuannya.
We realize that the Company business prospect in the coming years is full of opportunities and challenges, but we believe that the Company’s short term and long term plan to exist in various prospective busnisess in the future will be sufficient to push the Company achieving its goals.
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya hendak menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada direksi, para pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan mitra usaha Perusahaan atas dedikasi, kerja keras dan dukungan yang terus menerus diberikan kepada Perusahaan selama ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati kita semua di tahun-tahun mendatang.
In this occasion, on behalf of Board Commissioner, I would like to extend my appreciation and thankful to directors, shareholders, employees, customers, and business partners for dedication, hard work and support to the Company. May God bless us in the coming years.
l 17 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Richard Rachmadi Wiriahardja Komisaris Utama l President Commissioner Theophylus Hartono Komisaris Independen l Independent Commissioner
l 18 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Laporan Dewan Direksi l Board of Director Report Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Honorable Shareholders,
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang We give praise to God Almighty for another year of Maha Kuasa atas berbagai peluang yang opportunity, which has allowed Company to attain a dianugerahkanNya di tahun ini, sehingga fairly significant achievement. Perusahaan berhasil meraih berbagai pencapaian yang cukup memuaskan. Perusahaan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mencapai tujuan jangka panjangnya. Berbagai langkah tersebut akan menumbuhkan keyakinan bagi para pemegang saham terhadap tekad Perusahaan dalam memperluas usahanya dan senantiasa berupaya untuk mencapai cita-cita sejahtera bersama bangsa.
Additionals steps were taken to achieve the Company’s long-term direction, giving shareholders confidence in Company’s resolution to extend its enterprise and to continue to strive to reach the aim to prosper with the nation.
Secara umum pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun 2012 menunjukkan prestasi yang cukup baik. Pemulihan kondisi ekonomi domestik dan global yang terus berlangsung memberikan optimisme akan meningkatnya permintaan produk atau barang terutama dari dalam negeri. Tingkat konsumsi masyarakat yang masih tumbuh cukup tinggi dan besarnya potensi pasar di Indonesia, membuat sektor industri berkembang dengan kondusif seiring dengan pertumbuhan GDP di Indonesia.
In general, Indonesian economy performance in 2012 was fairly good. Domestic and global economic was in the process of recovery, give the Company optimistic and expect growing demand of all products in domestic. Public consumption of consumer products still grows in high rate, and availability of potential market in Indonesia pushed industrial sector growing condusively along with Indonesia’s GDP growth.
Usaha Perusahaan di bidang distribusi produk kimia yang baru dirintis pada akhir tahun 2008 menghasilkan sebuah prestasi yang menggembirakan di tahun 2012 dimana usaha ini telah memberikan kontribusi yang cukup optimal bagi Perusahaan. Pada tahun 2012 ini, Perusahaan juga telah menambah jenis barang dagangan dalam kegiatan usahanya. Sedangkan
The Company business in chemical products that started since 2008 has generated a good performance in 2012 and resulted an optimum contribution. In this 2012, the Company has also enhanced the type of commodities in its business activity. Meanwhile, in the exploration and production of oil and gas business, the Company will focus in developing PT Binatek Reka Kruh (BRK)
l 19 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
aktivitas di sektor perminyakan, Perusahaan akan which is expected to be able deliver positive fokus pada pengembangan PT Binatek Reka Kruh contribution to the Company. (BRK) yang diyakini akan memberikan kontribusi positif bagi perusahaan. Pada tahun 2012, Perusahaan mencatatkan pendapatan dalam kapasitasnya sebagai distributor pemasaran produk kimia dan lainnya adalah sebesar Rp 2.068.837 juta. Sementara pendapatan dari aktivitas penjualan minyak melalui anak Perusahaan adalah sebesar Rp 26.510 juta sehingga jumlah pendapatan konsolidasi selama tahun 2012 berjumlah Rp 2.095.347 juta, meningkat sebesar Rp. 472.651 juta dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasi tahun 2011 berjumlah Rp 1.622.696 juta.
In 2012, the Company recorded revenue from business as distrubutor and marketing of chemical products and others IDR 2,068,837 million. Meanwhile, revenue from oil in subsidiaries is IDR 26,510 million, making up the total consolidated revenue in 2012 to be IDR 2,095,347 million, increase for IDR 472,651 million compared to total consolidated revenue in 2011 was amounted to IDR 1,622,696 million.
Meskipun terjadi peningkatan pada pendapatan, namun Perusahaan masih membukukan kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 29.167 juta atau meningkat sebesar Rp 22.004 juta atau 307% dibandingkan pada tahun 2011 yang mencatat kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 7.163 juta. Hal ini terutama disebabkan adanya penurunan harga pasar yang cukup besar pada produk kimia dan tingginya harga bahan baku komoditas barang kimia itu sendiri yang juga terjadi di seluruh industri petrokimia, akibat dari adanya krisis ekonomi di Eropa & Amerika yang belum membaik, hal ini mengakibatkan mengecilnya marjin penjualan.
Despite of increase in revenue, the Company recorded total consolidated loss in the amount of IDR 29,167 million or increase in the amount of IDR 22,004 million or 307% compared to 2011 which recorded a consolidated loss in the amount of IDR 7,163 million. This is primarily due to a significant decrease in market prices of chemical product and high price of raw material, which situation faced by all petrochemcial industry following economic crisis in Europe and United States, affecting sales margin.
Melihat prospek perekonomian Indonesia yang bagus seiring dengan pemulihan ekonomi dunia, direksi Perusahaan optimis kinerja Perusahaan dapat lebih ditingkatkan pada tahun 2013. Harga minyak mentah dunia yang saat ini berada pada kisaran di atas US$ 100 per barel serta
The prospect of Indonesian economy is good along with the recovery of world economy, Directors of the Company are optimistic to be able to present better performance in year of 2013. Crude oil price stays above US$ 100 per barrel and the rise of consumer demand of chemical product in domestic
l 20 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
peningkatan daya beli konsumen, terutama di pasar domestik atas produk kimia, diharapkan akan berdampak positif bagi kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaan. Segenap direksi dan karyawan berharap bahwa pelaksanaan seluruh program kerja yang disusun untuk tahun 2013 dapat dijalankan secara profesional dan efektif sehingga pada akhirnya akan meningkatkan nilai investasi serta kinerja keuangan Perusahaan.
market, would have positive impact to the Company and the subsidiaries. Directors and employees expect that the business plan for 2013 can be implemented professionally and efectively which in turn increase investment value and financial performance of the Company.
Sebagai Perusahaan Terbuka (Tbk), Perusahaan senantiasa berupaya menerapkan dan memenuhi prinsip pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik pada setiap jenjang lini organisasi secara berkesinambungan di semua bidang kegiatan. Prinsip-prinsip tersebut antara lain meliputi hakhak pemegang saham, peranan stakeholder, keterbukaan dan transparansi, serta tanggung jawab direksi dan komisaris yang sesuai dengan prinsip dari Tata Kelola Perusahaan yang baik. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan Perusahaan dilandasi dengan nilai moral, integritas maupun kepatuhan terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
As a public company, the Company continues implementing and complying with the Good Corporate Governance Principles in the organization. Those principles are consisting of shareholders right, stakeholders role, disclosure and transparant, and responsibility of directors and commissioners correspond to company governance. It aims to ensure that company activities based on the moral values, integrity and adherence to rules and law.
Akhir kata, direksi menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada berbagai pihak baik internal maupun eksternal yang telah mendukung Perusahaan dalam upaya untuk meningkatkan nilai Perusahaan dan diharapkan Perusahaan dapat terus meningkatkan kinerjanya di masa mendatang.
Directors would like to extend highest appreciation to all parties both internally and externally who supported the Company to improve company’s value, and expect to improve its performance in the future.
l 21 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Welly Thomas Direktur Utama l President Director Robinson Direktur l Director Suhsih Mas Boentoro Direktur l Director Rinaldi Direktur l Director
l 22 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Tinjauan Operasional l Operational Review
“Focus & Reorganize”
Tinjauan Umum
General Overview
Pada tahun 2012 secara umum Perusahaan telah menunjukan peningkatan kinerja dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai distributor produk kimia dan lainnya yang tercermin dengan terdapatnya peningkatan penjualan. Hal ini berkat upaya manajemen dan karyawan Perusahaan, serta dukungan dan komitmen dari pihak produsen dan konsumen.
Year 2012, in general, the Company has shown an increasing performance in the business of chemical product and other as reflected in the increase of sales and revenue. Thanks to the effort of management and employees of the Company and also support and commitment of producer and customers.
Di sisi lain, peningkatan produksi minyak pada anak perusahan telah memberikan peningkatan kontribusi pada pendapatan usaha Perusahaan.
On the other hand, increasing oil production of the subsidiaries has been able to provide higher contributiont to the Company.
Pembahasan Perusahaan
Business and Prospect of the Company
Usaha
dan
Prospek
Usaha
Dengan telah ditunjuknya Perusahaan sebagai distributor utama dari PT Sulfindo Adiusaha (“SAU”) untuk wilayah pemasaran domestik, rencana jangka pendek Perusahaan akan tetap berkosentrasi penuh untuk melakukan penetrasi pasar produk kimia agar dapat lebih lagi meningkatkan pangsa pasar. Perusahaan saat ini memasarkan produk-produk bahan kimia yang dihasilkan oleh SAU, antara lain Caustic Soda
As the Company has been appointed as main distributor of PT Sulfindo Adiusaha (“SAU”) for domestic market in the short term, the Company will concentrate to penetrate the market of chemical products to increase the market share. Chemical products sold by the Company are Caustic Soda (“CS”) and PolyVinyl Chloride (“PVC”) and other products such as Hydrochloric Acid (“HCl”) and Sodium Hypochlorite (“NaOCl”). To maintain
l 23 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
(“CS”) dan PolyVinyl Chloride (“PVC”) serta beberapa produk lainnya seperti Hydrochloric Acid (“HCl”) dan Sodium Hypochlorite (“NaOCl”). Sebagai komitmen atas kerjasama ini, Perusahaan dan SAU rutin melakukan evaluasi kinerja Perusahaan
good business cooperation, both the Company and SAU continuously monitor and evaluate the Company’s performance.
Produk CS dan PVC mempunyai pasar dan permintaan yang terus berkembang karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia. Penjualan kedua produk tersebut diatas meningkat sejak ditetapkan sebagai distributor utama terus meningkat cukup signifikan dan mencakup pada berbagai sektor industri. Melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup bagus, maka Perusahaan berkeyakinan bahwa bisnis kimia khususnya produk-produk tersebut diatas mempunyai prospek yang cerah dengan potensi pertumbuhan yang lebih baik lagi.
CS and PVC products have a growing market and demand continuesly to a higher level in line with Indonesia economic growth. Sales of both products increased significantly since the company is appointed as main distributor and showing an increasing trend in all industrial sectors. Considering the good growth Indonesia’s economic, the Company believes that the chemicals business, especially the above mentioned products has bright prospects.
Strategi Pemasaran produk CS dan PVC yang dilakukan oleh Perusahaan adalah terutama dengan menjaga stabilitas penjualan dan pasokan yang berkesinambungan (“reliable supply”) kepada para pelanggan dengan harga yang cukup bersaing (“competitive price”) serta pelayanan dan pengiriman kepada pelanggan yang lancar dan tepat waktu (“on time delivery”). Disamping itu Perusahaan juga berupaya untuk meningkatkan pangsa pasar terus sesuai dengan bertambahnya permintaan pasar.
Marketing strategy applied in selling CS and PVC is by maintaining stability, continous, and reliablity of supply to customers with more competitive price, excellent services, and on time delivery. Beside that, the Company also conduct continous effort to increase market share gradually to respond the growing market condition.
Penjualan produk diatas telah meliputi jangkauan wilayah yang lebih luas dengan pelanggan yang tersebar dari Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian besar wilayah Sumatera.
The sales of products as mentioned above covers a wider range of areas spreading in Jabotabek, West Java, Central Java, East Java, and big parts of Sumatra.
Umumnya para pelanggan produk tersebut diatas
In general, all of Company’s customers are well-
l 24 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
adalah industri yang sudah sangat mapan dan melakukan perluasan usaha atau ekspansi, sehingga penjualan produk tersebut juga berpotensi untuk tumbuh dan berkembang, seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional dan pertumbuhan industri dalam negeri.
established industries, and having expanded their business, that leads to the stability of demand even pushing the market to grow further along with the growth of national economy.
Perusahaan melakukan diversifikasi pada sektor perminyakan, mengingat minyak bumi merupakan salah satu faktor penting bagi dunia industri untuk menggerakkan roda perekonomian secara global. Tingkat kebutuhan minyak bumi di seluruh dunia saat ini diperkirakan akan terus meningkat. Badan Energi International memprediksikan kemampuan pasokan minyak oleh negara-negara produsen minyak akan semakin ketat dan sulit akibat meningkatnya kebutuhan energi terutama di negara berkembang seperti China dan India. Di samping itu, situasi politik yang kurang kondusif di wilayah Timur Tengah dan sekitarnya khususnya pertikaian di Iran dikhawatirkan dapat mengancam pasokan minyak secara global.
The Company diversified its business sector in exploration and production of oil and gas based on the fact that oil is one of the crucial need to drive the global economy and industry. The need for oil always increases along with the continuing global economic recovery. International Energy Agency predicts that the ability of oil supply by oil producing countries will be more stringent and difficult due increasing energy demand in developing countries specially in China and India. In addition, unfavorable political situation in the Middle East and surrounding regions, especially the conflict in Iran could threaten global oil supply.
Tingkat permintaan minyak di Indonesia khususnya masih cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan industri maupun konsumsi yang saat ini tidak sebanding dengan tingkat produksinya, sehingga kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai net importir minyak. Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan tingkat produksi minyak dengan memaksimalkan kegiatan eksplorasi dan ekploitasi yang didukung sepenuhnya oleh Perusahaan-Perusahaan nasional dan multinasional yang beroperasi di Indonesia.
The oil demand in Indonesia particularly is still high enough to meet the needs of industry and consumption that are currently not comparable with the level of production, which condition puts Indonesia as a net oil importer. Government of Indonesia continues to improve its level of oil production by maximizing the exploration and exploitation activities supported entirely by the national and multinational companies operating in Indonesia.
Harga minyak dunia yang saat ini berada pada kisaran di atas US$ 100 per barel diprediksikan
World oil prices are currently in the range of above US$ 100 per barrel, and predicted to continue to
l 25 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
akan terus menguat akibat faktor politik negaranegara di kawasan kaya minyak. Sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia, anak Perusahaan Perusahaan berupaya terus mencari peluang untuk meningkatkan produksinya dengan berbagai cara antara lain dengan melakukan pengeboran sumur baru, melakukan workover, dan stimulasi.
strengthen due to political factors in the countries of the oil-rich region. In line with rising world oil prices, a subsidiary of the Company continues seeking opportunities to increase production in various ways such as by drilling new wells, perform workover, and stimulation.
BRK, anak perusahaan, berupaya untuk menambah produksi minyak dengan melakukan 6 pekerjaan perawatan sumur. Total produksi minyak di lapangan minyak Kruh pada tahun 2012 sebesar 32.694.88 barel, meningkat sebanyak 14.550,28 barel dibandingkan produksi tahun 2011 yang sebesar 18.144,60 barel.
BRK, a subsidiary, also seeks to increase oil production by taking 6 wells maintenance work. Total oil production in Kruh fields in 2012 was 32,694.88 barrels, up by 14,550.28 barrels compared to production in 2011 which reached 18,144.60 barrels.
l 26 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Tinjauan Keuangan l Financial Review Laporan Laba Rugi Konsolidasi
Consolidated Statements of Income
Pendapatan Perusahaan dari aktivitas sebagai distributor untuk tahun 2012 mencapai Rp 2.068.837 juta. Peningkatan penjualan sebesar Rp 462.176 juta dibandingkan dengan pendapatan dari usaha yang sama pada tahun 2011 yang sebesar Rp 1.606.661 juta. Sementara pendapatan yang dibukukan dari aktivitas penjualan minyak yang berasal dari anak Perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 26.510 juta, naik sebesar Rp 10.475 juta dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2011 yang sebesar Rp 16.035 juta. Sehingga total keseluruhan pendapatan konsolidasi mencapai Rp 2.095.347 juta. Kontribusi penjualan sebagai distributor mencapai 99% dari seluruh total pendapatan.
The Company revenues from activities as a distributor for the year 2012 reached IDR 2,068,837 million. Increase in sales IDR 462,176 million compared to sales in 2011 which amounted to IDR 1,606,661 million. While revenues recorded sales of oil production activity of the subsidiaries in 2012 amounted to IDR 26,510 million, increased by IDR 10,475 million compared to revenues in the year 2011 which amounted to IDR 16,035 million. Total consolidated revenues reached IDR 2,095,347 million. Contribution of sales as a distributor reached 99% of the total revenue.
Seiring dengan tingginya volume penjualan dari aktivitas distribusi dan penjualan minyak, beban pokok penjualan konsolidasi pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 juga meningkat sebesar Rp 509.238 juta menjadi Rp 2.003.072 juta, yang sebagian besar sejumlah Rp 1.980.317 juta berasal dari beban pokok penjualan produk barang distribusi dan sisanya sejumlah Rp 22.755 juta dari beban pokok penjualan minyak anak perusahaan.
Along with the increase sales volume of distribution activity and sales of oil, consolidated cost of sales in 2012 compared to 2011 also increased by IDR 509,238 million to IDR 2,003,072 million, which amount of IDR 1,980,317 million contributed sales of distribution products and the rest of IDR 22,755 million from sales of oil of the subsidiary.
Beban usaha konsolidasi Perusahaan mengalami kenaikan sebesar Rp 9.945 atau sebesar 13,1% yakni dari Rp 75.721 juta pada tahun 2011 menjadi Rp 85.666 juta pada tahun 2012. Kenaikan ini disebabkan pada kenaikan beban penjualan sebesar Rp 8.019 juta atau
Company's consolidated operating expenses increased by IDR 9,945 or 13.1% from IDR 75,721 million in 2011 to IDR 85,666 million in 2012. The increase was due to increased in selling expenses by IDR 8,019 million or 11.5% from IDR 69,513 million in 2011 to IDR 77,532 million in 2012. And increased in general and
l 27 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
sebesar 11,5% dari Rp 69.513 juta di tahun administration expenses by IDR 1,927 million or 31% 2011 menjadi Rp 77.532 juta di tahun 2012. from IDR 6,207 million in 2011 to IDR 8,135 million in Dan beban umum dan administrasi mengalami 2012. kenaikan sebesar Rp 1.927 juta atau sebesar 31% dari Rp 6.207 juta di tahun 2011 menjadi Rp 8.135 juta di tahun 2012. Perusahaan membukukan laba usaha konsolidasi sebesar Rp 6.609 juta pada tahun 2012 turun sebesar Rp 46.532 juta dibandingkan tahun 2011 sejumlah Rp 53.141 juta atau mengalami penurunan sebesar 87,5%. Hal ini terutama disebabkan adanya penurunan harga pasar yang cukup besar pada produk kimia, dan ini terjadi di seluruh industri petrokimia, sementara itu harga pokok barang kimia mengalami kenaikan akibat tekanan harga bahan baku yang sangat tinggi di pasar internasional. Demi mempertahankan pangsa pasar dan mengantisipasi peningkatan permintaan pasar pada masa-masa mendatang, Perusahaan pada tahun 2012 terpaksa harus melakukan penjualan dengan marjin yang minimal mengikuti tendensi dan fluktuasi pasar.
The Company posted a consolidated income from operation is IDR 6,609 million in 2012 decreased by IDR 46,532 million compared to the year 2011 amounting to IDR 53,141 million or decreased by 87.5%. This is primarily due to a significant decrease in market prices of chemical product, which condition also face by all petrochemcial industry, in the other side chemical cost of production increased significantly due to high pressure of raw material price in international market. In order to sustain the market share and to anticipate future increase in market demand, the Company is forced to sale the products at a very minimum margin level following fluctuation and market down trend.
Pada tahun 2012 Perusahaan masih membukukan kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 29.167 juta, meningkat sebesar Rp 22.004 juta atau sebesar 307% dibandingkan pada tahun 2011 yang mencatat kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 7.163 juta. Kerugian ini disamping karena peningkatan beban pokok penjualan yang cukup besar, juga termasuk adanya peningkatan beban bunga pinjaman, penurunan penghasilan bunga, beban pajak pada anak perusahaan dan beban penyisihan penurunan nilai atas persediaan pada anak perusahaan.
In 2012, the Company still posted a consolidated net loss of IDR 29,167 million, increased by IDR 22,004 million or 307% compared to the year 2011 which recorded a consolidated net loss of IDR 7,163 million. Besides of significant increase of cost of goods sold, the above loss includes increased in interest expense, tax expense of the subsidiary and allowance for impairment expense of inventory of the subsidiary.
l 28 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Laporan Neraca Konsolidasi
Consolidated Balance Sheet
Jumlah aset konsolidasi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 670.168 juta sedangkan jumlah aset konsolidasi pada tahun 2011 sebesar Rp 665.416 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 4.753 juta. Aset lancar naik sebesar Rp 7.131 juta, didominasi oleh kenaikan piutang usaha pihak ketiga, pajak dibayar dimuka, uang muka dan aset lancar lainnya. Aset tidak lancar turun sebesar Rp 2.378 juta, terutama terkait dengan penurunan nilai goodwill.
The Company's total consolidated assets in December 31, 2012 amounted to IDR 670,168 million while total consolidated assets in 2011 amounted to IDR 665,416 million, increased by IDR 4,753 million. Current assets increased by IDR 7,131 million, dominated by the increased in third party accounts receivable, prepaid tax, advance payment and other current assets. Noncurrent assets decreased by IDR 2,378 million, primarily associated with decreased in goodwill.
Jumlah kewajiban konsolidasi Perusahaan pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp 308.191 juta atau meningkat sebesar Rp 13.478 juta dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 294.713 juta. Kewajiban lancar turun sebesar Rp 6.653 juta karena penurunan utang usaha Perusahaan kepada PT Sulfindo Adiusaha atas pembelian produk kimia. Kewajiban tidak lancar meningkat sebesar Rp 20.132 juta karena Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan modal kerja tetap langsung dari PT Bank Victoria Syariah.
The Company's total consolidated liabilities in 2012 amounted to IDR 308,191 million or increased by IDR 13,478 million compared to the year 2011 in the amount of 294,713 million. Current liabilities decreased by IDR 6,653 million, which is derived by decrease in the Company’s trade payable to PT Sulfindo Adiusaha on purchases of chemical products. Non-current liabilities increased by IDR 20,132 million due to the Company received fixed working capital financing facility from PT Bank Victoria Syariah.
Jumlah ekuitas bersih Perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 361.977 juta, sedangkan jumlah ekuitas bersih Perusahaan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 370.703 juta. Penurunan ekuitas ini terutama disebabkan adanya peningkatan saldo defisit yang cukup besar, sebagaimana telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya diatas.
The Company’s net equity in 2012 amounted to IDR 361,977 million, and Company's total nett equity in 2011 amounted to IDR 370,703 million. Net equity decrease is primarily due to a significant increase in deficit balance, as explained in previous paragraph above.
l 29 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
Solvency and the collectibility of Accounts Receivable
Likuiditas adalah kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang diukur dengan perbandingan aset lancar terhadap kewajiban lancar. Tingkat likuiditas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar 141,96 yang berarti tingkat likuiditas Perusahaan berada dalam posisi baik. Rasio Lancar Perusahaan mencerminkan kemampuan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang merupakan komponen terbesar dalam akun kewajiban konsolidasi Perusahaan.
Liquidity is the ability of companies to meet short-term liabilities as measured by the ratio of current assets to current liabilities. Level of liquidity as of December 31, 2012 is 141.96 meaning that liquidity of the Company is in a good position. The Company's Current Ratio reflects the Company's ability to meet its short-term obligations which is the largest component of liabilities in the consolidated accounts.
Solvabilitas adalah kemampuan Perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang dihitung berdasarkan perbandingan jumlah kewajiban terhadap jumlah aset (debt to asset ratio = DAR). Tingkat solvabilitas juga dapat dihitung berdasarkan perbandingan jumlah kewajiban terhadap jumlah ekuitas (debt to equity ratio = DER). DAR Perusahaan per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar 45,99% dan 44,29%. Sedangkan DER Perusahaan per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar 85,14% dan 79,50%.
Solvency is the ability of the Company to pay its debts calculated based on the ratio of total liabilities to total assets (debt to asset ratio = DAR). Solvency levels can also be calculated based on the comparison of total liabilities to total equity (debt to equity ratio = DER). The Company’s DAR as of December 31, 2012 and 2011 are by 45.99% and 44.29% respectively. While Company’s DER as of December 31, 2012 and 2011 amounted to 85.14% and 79.50%.
Rata-rata perputaran piutang usaha Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah 42 hari. Piutang usaha yang belum jatuh tempo sebesar Rp 191.627 juta atau 65,60% dari jumlah piutang usaha Perusahaan, jumlah piutang sampai dengan 1 bulan adalah Rp 93.802 juta atau 32,11%, jumlah piutang usaha lebih dari 1 bulan sampai dengan 3 bulan adalah Rp 6.612 juta atau 2,26%, sedangkan piutang usaha yang telah jatuh tempo lebih
The average accounts receivable turnover of the Company in as of December 31, 2012 was 42 days. Accounts receivable not yet due was IDR 191,627 million or 65.60% of total the Company accounts receivable, while past due until 1 month was IDR 93,802 million or 32.11%, past due from 1 until 3 months was IDR 6,612 million or 2,26%, and account receivable that past due over than 3 months was IDR 85 million or 0,03%. Based on the review of accounts receivable condition of each customer, the Company
l 30 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
dari 3 bulan adalah Rp 85 juta atau 0,03%. believes that all accounts receivable are fully Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi akun collectible. piutang masing-masing pelanggan, Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh saldo piutang usaha tersebut dapat tertagih. Komponen Substansial Pendapatan
Substantial components of revenue
Komponen substansial pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan meliputi :
Substantial component of Company income and its subsidiaries include:
1. Harga dan Volume Penjualan Harga jual dan volume penjualan produk Perusahaan dan anak perusahaan sangat mempengaruhi optimasi nilai penjualan. Ratarata harga jual produk kimia mengalami penurunan dibanding data historis tahun sebelumnya, namun selisih margin antara harga jual dan harga perolehan masih dapat dipertahankan pada level yang cukup baik. Sedangkan volume penjualan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena permintaan domestik terus meningkat sesuai dengan kenaikan Gross Domestic Product (“GDP”) dan adanya industriindustri baru, seperti aluminium, yang membutuhkan Caustic Soda yang cukup besar dan naiknya permintaan PVC dengan adanya proyek-proyek infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintah.
1. Price and Sales Volume Selling prices and sales volume of the Company and its subsidiaries affect the optimization of sales value. Average selling prices of chemical products was lower than previous years, but the difference in margin between selling price and the cost of sales can still be maintained at a good level. While sales volume increased significantly. This is due to increasing of domestic demand inline with growth of Gross Domestic Product (“GDP”) and establishment of newly-set up industries, e.g. aluminimum, which need significant amount of Caustic Soda and increasing demand of PVC pushed by Government-funded infrastructures projects.
Harga jual minyak mentah anak perusahaan ke Pertamina ditentukan berdasarkan Harga Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude Price =ICP) setiap akhir bulan yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rata-rata harga jual
Selling price of crude oil to Pertamina is determined based on the price of Crude Oil Indonesia (Indonesian Crude Price = ICP) every end of the month issued by Directorate General of Oil and Gas, the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia. Compared with previous years, the average selling price of crude oil in 2012 increased and production volume in 2012 increased.
l 31 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
minyak mentah tahun 2012 mengalami peningkatan dan volume produksi tahun 2012 meningkat pula. 2. Biaya-biaya Komponen ini menentukan tingkat laba operasional Perusahaan dan anak perusahaan. Diperlukan pengendalian atas biaya pokok penjualan untuk produk kimia dan biaya operasi produksi minyak.
2. Cost This component determines the level of operating profit of the Company and its subsidiaries. Continous control over the cost of goods sold for chemical products and the cost of oil production operations is absolutely required.
3. Persaingan Usaha Persaingan usaha juga berpengaruh pada pendapatan Peusahaan. Perusahaan selalu mewaspadai semua kompetitor baik langsung maupun tidak langsung untuk menjaga kelangsungan existensi Perusahaan. Sedangkan anak perusahaan tidak memiliki persaingan usaha karena seluruh produksi minyak yang dihasilkannya dijual kepada Pertamina.
3. Business Competition Competition also affects the Company's revenues. The Company always awares of all the competitors either directly or indirectly to maintain the continuity of the Company’s existence. While the subsidiary does not have competition asthe entire oil production is sold to Pertamina.
4. Kebijakan Pemerintah Kebijakan Pemerintah yang dapat mempengaruhi pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan meliputi kebijakan Pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan populasi, regulasi dibidang migas serta konsumsi per kapita. Sejauh ini kebijakan yang ada cukup kondusif bagi pengembangan usaha Perusahaan dan anak perusahaan.
4. Government Policy Government policies that may affect the earnings of the Company and the subsidiaries include Government policies related to economic growth, population growth, regulations of oil and gas field as well as per capita consumption. Existing regulation and policies aresufficiently and conducively enough to the development of the Company and the subsidiaries.
5. Kondisi Perekonomian Global Kondisi perekonomian global juga ikut mempengaruhi naik turunnya pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan. Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing berpengaruh terhadap penentuan harga jual produk kimia. Fluktuasi harga minyak dunia juga sangat mempengaruhi pendapatan anak
5. Global Economic Conditions Global economic conditions also influenced the increase and decrease of revenue of the Company and the subsidiaries. Fluctuation of rupiah against foreign currencies affects the determination of the selling price of chemical products. Fluctuations of world oil prices also affect the revenue of the subsidiaries since Indonesia's crude oil price used as the basis for
l 32 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
perusahaan karena harga minyak mentah Indonesia yang menjadi basis perhitungan harga jual minyak yang dihasilkan anak perusahaan ditentukan berdasarkan pergerakan harga minyak mentah dunia.
calculating selling price of the oil produced bu the subsidiaries is determined by the world crude oil price movements.
Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan dan Pendapatan Bersih
Impact of changes in price of sales and net income
Fluktuasi harga jual produk kimia berpengaruh pada pencapaian penjualan, namun demikian dari permintaan domestik yang terus meningkat, sesuai dengan pertumbuhan GDP yang ada, masih dapat diupayakan untuk mencapai target marjin semaksimal mungkin.
Chemical products price fluctuation affects the achievement of optimum sales, however due to increasing of domestic demand, in line with the growth of GDP, there is still possibility to attain maximum margin.
Kondisi harga minyak mentah dunia yang berangsur naik pada tahun 2012 menyebabkan harga jual minyak produksi anak perusahaan juga mengalami peningkatan yang akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan bersih anak perusahaan.
Gradual increasing of world crude oil prices in 2012 pushed oil prices of the subsidiaries to also increase which then eventually affect the net income of subsidiaries.
Kebijakan dividen
Dividend policy
Perusahaan memiliki kebijakan membayar dividen kas kepada seluruh pemegang saham yang disesuaikan dengan kondisi keuangan dan tingkat kesehatan keuangan Perusahaan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.
The Company has a policy of paying cash dividends to all shareholders that adjusted to the financial condition and financial soundness of the Company without prejudice to the rights of the General Meeting of Shareholders.
l 33 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Tata Kelola Perusahaan l Good Corporate Governance Praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan salah satu faktor strategis dalam upaya Perusahaan untuk senantiasa meningkatkan nilai pemegang saham dan stakeholder lainnya serta pertumbuhan yang berkelanjutan. Perusahaan sangat memperhatikan prinsip-prinsip dasar dan pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik sebagai bentuk tanggung jawab Perusahaan kepada pemegang sahamnya. Membangun kepercayaan seluruh pemegang saham Perusahaan sangat diperlukan agar tercapai visi, misi dan tujuan Perusahaan, serta menunjang kelancaran kegiatan usaha Perusahaan. Perusahaan telah mulai menerapkan prinsipprinsip tersebut secara bertahap dan konsisten berdasarkan transparansi, akuntabilitas dan integritas, dengan menyajikan informasi yang benar dan tepat waktu oleh Perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Corporate Governance is one strategic factor in the Company's efforts to constantly improve the value for shareholders and other stakeholders as well as sustainable growth. The Company is very concerned of basic principles and implementation of good corporate governance as a form of responsibility to the Company's shareholders. Building trust throughout the Company's stockholders is required in order to achieve the vision, mission and objectives of the Company, as well as the smooth operations of the Company. The Company has begun implementing these principles gradually and consistently based on transparency, accountability and integrity, to present correct information and timely information by the Company to the parties concerned.
Tata kelola Perusahaan yang baik menjamin bahwa Perusahaan mematuhi seluruh undangundang dan peraturan yang menyangkut Pasar Modal, Perusahaan Terbuka dan sektor-sektor yang terkait dengan bisnis yang dijalankan oleh Perusahaan. Secara historis, Perusahaan menjunjung tinggi akuntabilitas maupun tanggung jawab manajemen. Perusahaan terus menyempurnakan dan merancang pedoman kebijaksanaan serta panduan implementasi tata kelola Perusahaan secara baik.
Good corporate governance ensures that companies comply with all applicable laws and regulations concerning the capital market, and public company sectors associated with the business carried on by the Company. Historically, the Company upholds accountability and management responsibility. The Company continues to refine and draft guidelines for implementation of policies and guidelines of corporate governance as well.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak diberikan
General Meeting of Shareholders has the authority that is not granted to the Board of Commissioners or
l 34 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang maupun anggaran dasar Perusahaan. Perusahaan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan atau Luar Biasa. RUPS Tahunan diselenggarakan setahun sekali, sedangkan RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sesuai kebutuhan. Dalam RUPS Tahunan, komisaris dan direksi Perusahaan akan memaparkan kegiatan dan kinerja tahunan Perusahaan, laporan keuangan Perusahaan serta hal-hal yang dianggap penting oleh manajemen yang menyangkut strategi pengelolaan Perusahaan.
Board of Directors within the limits specified by law or the articles of association of the Company. The Company conducted a Annual General Meeting of Shareholders or Extraordinary General Meeting of Shareholders. Annual General Meeting (AGM) held once a year, while the Extraordinary General Meeting to be held as needed. In AGM, commissioners and directors of the Company will present annual Company activities and performance, audited financial statements and other matters that are considered important by management concerning the Company's management strategy.
Perusahaan menyelenggarakan RUPS Tahunan dan The Company held Annual and Extraordinary Luar Biasa pada tanggal 25 Mei 2012 dengan General Meeting of Shareholders held on May 25, ringkasan keputusan sebagai berikut : 2012 with a summary of the decision are as follows: Keputusan RUPS Tahunan : 1. Menyetujui Laporan Tahunan dan mengesahkan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 serta memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. 2. Memberikan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik dan memberi wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik dan persyaratan-persyaratan lainnya. 3. a. Memberikan kuasa kepada salah satu Pemegang Saham Pendiri, PT Artha Era Primayasa untuk menetapkan honorarium anggota Komisaris dan mengenai pembagiannya diatur dalam Rapat Komisaris. b. Memberikan kewenangan dan kuasa kepada
Decisions of the AGM : 1. Approving the Annual Report and the Balance Sheet and Profit and Loss for the year ended December 31, 2011 and providing full disclaimer (acquit et de charge) to all members of the Board of Director and Board of Commissioners of the Company.
2. Authorizing the Board of Directors with the approval of the Commissioner to appoint a Public Accountant and the Board of Directors authorized the Company to determine the honorarium of Certified Public Accountants and other requirements. 3. a. Providing authirity to one of the Founder Shareholders, PT Artha Era Primayasa to determine Commissioner remuneration and which allocation will be set out in Commissioners Meeting. b. Provide authority and power to the
l 35 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Komisaris Perusahaan untuk menentukan gaji dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi.
Commissioners to determine salaries and other allowances for members of the Board of Directors.
Keputusan RUPS Luar Biasa
Decisions of Extraordinary of General Meeting of Shareholders : Pemegang saham menyetujui perubahan Dewan The Shareholders agreed the changes in Board of Komisaris dan Dewan Direksi. Commissioners and Directors.
Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Independen Dewan Direksi : Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: Richard Rachmadi Wiriahardja : Theophylus Hartono : Welly Thomas : Robinson : Suhsih Mas Boentoro : Rinaldi
Board of Commissioners : President Commissioner
: Richard Rachmadi Wiriahardja Independent Commissioner : Theophylus Hartono Board of Directors : President Director : Welly Thomas Director : Robinson Director : Suhsih Mas Boentoro Unaffilliated Director : Rinaldi
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan komisaris bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas usaha Perusahaan yang dilakukan oleh direksi. Dewan komisaris juga memberikan masukan dan nasehat yang dianggap penting kepada direksi terhadap pelaksanaan operasional Perusahaan secara umum, dengan demikian tercapai keseimbangan antara fungsi perencanaan dengan fungsi pengawasan operasional Perusahaan. Dewan Komisaris saat ini terdiri dari dua orang komisaris. Salah satu komisaris Perusahaan merupakan komisaris independen yang tidak memiliki hubungan kepemilikan dengan Perusahaan dalam bentuk apapun, serta merangkap sebagai ketua komite audit. Komisaris independen diperlukan Perusahaan untuk membantu mengawasi
The board of commissioners is in charge and responsible for supervising the Company business activities manage by the directors. Commissioners also provide input and advice that is considered important to the directors on the implementation of the Company operations in general, thereby achieved a balance between the planning function with operational control functions of the Company. The Board of Commissioners currently consists of two commissioners. One commissioner is an independent commissioner who does not have a relationship with the Company ownership in any form, and serves as chairman of the audit committee. The company needed an independent commissioner to help oversee the company apart from his or her assignment as commissioner set out in the Articles of Association.
l 36 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Perusahaan selain dari penugasannya sebagai komisaris yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Susunan Dewan Komisaris Perusahaan selama The Board of Commissioners during the year of 2012 Tahun 2012 adalah sebagai berikut: was as follow : Komisaris Utama : Richard Rachmadi President Commissioner : Richard Rachmadi Wiriahardja Wiriahardja Komisaris Independen : Theophylus Hartono Independent Commissioner : Theophylus Hartono Selama tahun 2012, dewan komisaris telah mengadakan 4 kali pertemuan. Dewan komisaris secara berkala mengadakan rapat untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan Perusahaan oleh Direksi, evaluasi kinerja Perusahaan serta membahas laporan hasil audit yang disampaikan oleh Komite Audit.
During 2012, the board of commissioner has undertaken 4 meetings. The Board of Commissioners meets periodically to discuss matters relating to the management of the Company by the Directors, evaluating the performance of the Company and discuss the audit report submitted by the Audit Committee.
Kehadiran Rapat Dewan Komisaris : Jumlah Kehadiran Richard Rachmadi Wiriahardja 4 Theophylus Hartono 4
The Board of Commissioners Meeting Attendance : Frequency of % Attendance Attendance Richard Rachmadi Wiriahardja 4 100 Theophylus Hartono 4 100
% Kehadiran 100 100
Dewan Direksi
Board of Directors
Direksi Perusahaan memililiki tanggung jawab utama sebagai berikut: 1. Mengelola semua operasi sehari-hari Perusahaan yang meliputi kegiatan usaha, pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, pengembangan bisnis dan penyelesaian proyek, penerapan manajemen risiko, implementasi prinsip-prinsip GCG serta program tanggung jawab sosial Perusahaan. 2. Memastikan pelaksanaan operasi sehari-hari Perusahaan untuk mencapai target-target operasional dan keuangan yang telah ditetapkan
The Directors of the Company bear the main responsibility as follows: 1. To manage all day-to-day operations of the Company which cover business activities, financial management, human resources, business development and project delivery, risk management, implementation of GCG principles and corporate social responsibility program. 2. To ensure the implementation of day-to-day operations of the Company to achieve operational and financial targets that have been
l 37 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
sehingga memberikan nilai tambah bagi para set to provide added value to stakeholders. pemangku kepentingan. 3. Memastikan pelaksanaan fungsi audit internal 3. To ensure implementation of internal audit serta tindak lanjut atas temuan audit internal. functions and actions related to internal audit findings. Dewan Direksi melakukan fungsi perencanaan dan pelaksanaan operasional Perusahaan serta menyusun strategi dan kebijakan usaha sesuai dengan tujuan usaha Perusahaan. Strategi usaha dijabarkan dalam bentuk rencana strategis jangka pendek dan menengah yang dikaji setiap tahun dalam rapat-rapat anggaran tahunan. Dewan direksi juga menjalankan fungsi pengawasan dalam kegiatan operasional dan terus berusaha meningkatkan efektivitas dan efisiensi sehingga dapat mengevaluasi pencapaian kinerja Perusahaan.
The Board of Directors performs the function of planning and implementing the Company operations and to develop the strategies and business policies in accordance with the Company’s business objectives. The business strategy outlined in the short and medium term of strategic plan is assessed each year in the annual budget meeting. The Board of Directors also performs the function of controlling the operations and continues to strive for improving the effectiveness and efficiency for evaluation of the Company’s performance.
Dewan Direksi terdiri dari 4 orang direktur dimana salah satunya merupakan direktur tidak terafiliasi. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
The Board of Directors consists of 4 directors, one of whom is not an affliated director. Board members are appointed and dismissed by decision of the Shareholders General Meeting.
Susunan Dewan Direksi Perusahaan selama Tahun The formation of the Board of Directors of the 2012 adalah sebagai berikut: Company in 2012 is as follows: Direktur Utama : Welly Thomas President Director : Welly Thomas Direktur : Robinson Director : Robinson Direktur : Suhsih Mas Boentoro Director : Suhsih Mas Boentoro Direktur Tidak Terafiliasi : Rinaldi Unaffilliated Director : Rinaldi Selama tahun 2012, direksi telah mengadakan 15 rapat direksi antara lain membahas evaluasi kinerja Perusahaan, perubahan dan strategi dalam kegiatan operasional yang berpengaruh pada kegiatan usaha, usaha untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional. Direksi juga mengadakan pertemuan dengan dewan komisaris dan komite audit.
During 2012, the directors has held 15 regular meetings and discussed the performance evaluation of the Company, changes in strategy and operations that affect the business activities, efforts to improve the effectiveness and efficiency of operations. Directors also held a meeting with the board and audit committee.
l 38 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Kehadiran Rapat Dewan Direksi : Jumlah Kehadiran Welly Thomas 15 Robinson 15 Suhsih Mas Boentoro 15 Rinaldi 14
% Kehadiran 100 100 100 93
The Board of Directors Meeting Attendance : Frequency of % Attendance Attendance Welly Thomas 15 100 Robinson 15 100 Suhsih Mas Boentoro 15 100 Rinaldi 14 93
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration of Board of Commissioners and Directors
Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, RUPS Tahunan memberikan kuasa kepada salah satu Pemegang Saham Pendiri, PT Artha Era Primayasa untuk menetapkan besarnya honorarium anggota komisaris. Selanjutnya, RUPS Tahunan memberikan kuasa dan wewenang kepada dewan komisaris Perusahaan untuk menentukan dan menetapkan besarnya gaji dan tunjangan lainnya untuk anggota direksi. Untuk tahun buku 2012, total remunerasi dewan komisaris dan direksi tercatat sebesar Rp 2,4 miliar.
In accordance with the Articles of Association, Annual General Meeting authorizes one of the Founding Shareholders, PT Artha Era Primayasa to determine the amount of commissioners remuneration. Furthermore, the AGM provides the power and authority to the board of commissioners to determine and define the salary and other benefits for members of the board of directors. For fiscal year 2012, total remuneration of the board of commissioners and directors amounted to Rp 2.4 billion.
Komite Audit
Audit Committee
Komite audit merupakan salah satu perangkat penting dalam penerapan tata kelola Perusahaan yang baik. Komite audit yang dibentuk oleh dewan komisaris menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan Bapepam & LK No. IX.I.5.
The audit committee is one important tool in the implementation of good corporate governance. Audit committee established by the board of commissioners to run the tasks and functions in accordance with Bapepam & LK. IX.I.5.
Komite Audit bertugas membantu dewan komisaris untuk memastikan bahwa Perusahaan memiliki perangkat pengendalian internal yang baik dan memadai guna memelihara nilai aktiva Perusahaan maupun ekuitas Pemegang Saham Perusahaan. Ini mencakup melakukan pengkajian terhadap informasi keuangan Perusahaan untuk
The Audit Committee assists the board of commissioners to ensure that the Company has a good internal control tools and sufficient to maintain the value of the Company assets or equity of the Shareholders. It includes doing an assessment of the Company financial information to ensure compliance with generally accepted accounting principles in
l 39 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
memastikan kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, serta dengan persyaratan pengungkapan informasi sebagaimana ketentuan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Komite Audit juga mengawasi kinerja internal audit, mengkaji kebijakan audit dan implementasinya, serta mengkoordinasikan tugas audit dengan pihak audit eksternal. Komite Audit memberikan pendapat dan laporan kepada dewan komisaris atas semua hal yang memerlukan perhatian komisaris.
Indonesia, as well as the disclosure requirements as statutory provisions in the Capital Market. The Audit Committee also oversees the performance of internal audit, reviewing audit policies and their implementation, as well as coordinating the audit with the task of the external audit. The Audit Committee provides opinion and report to the board on all matters requiring the attention of the commissioner.
Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, komite audit bertanggung jawab kepada dewan komisaris.
In exercising its contorl function, the audit committee is responsible to the board of commissioners.
Komite audit melakukan pertemuan secara rutin setiap 3 bulan sekali. Di tahun 2012 komite audit telah mengadakan 4 kali pertemuan. Kegiatan komite audit pada tahun 2012 meliputi : Menelaah dan mengevaluasi laporan keuangan yang akan dipublikasikan oleh Perusahaan dan memberikan masukan hasilnya kepada komisaris dan direksi. Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan dan perundangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. Mengevaluasi struktur organisasi Perusahaan dan memastikan terselenggaranya praktek tata kelola Perusahaan yang baik. Mengkaji kebijakan internal audit dan implementasinya.
The audit committee meets regularly every 3 months. In 2012 the audit committee has undertaken 4 meetings. Audit committee activities in 2012 include: Reviewing and evaluating financial statements that will be published by the Company, and advising the outcome to the commissioner and the board of directors. Reviewing the Company's compliance with rules and regulations relating to the Company activities. Evaluating the Company organizational structure and ensuring the practical implementation of good corporate governance principles. Reviewing the internal audit policy and its implementation.
Keanggotaan komite audit Perusahaan diketuai oleh Komisaris Independen Perusahaan, Bapak Theophylus Hartono dan beranggotakan 2 orang pihak independen yaitu Bapak Bimo Laksono Hasnan dan Ibu Irene Anggreani.
Membership of the Company's audit committee is chaired by the Independent Commissioner, Mr. Theophylus Hartono and consists of two independent parties, Mr. Bimo Laksono Hasnan and Ms. Irene Anggreani.
l 40 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Pada akhir November 2012, Bapak Bimo Laksono At the end of November 2012, Mr Bimo Laksono Hasnan mengundurkan diri dan digantikan oleh Hasnan was resigned and changed by Mr Johnson Bapak Johnson Napitupulu. Napitupulu.
Adapun profil komite audit Perusahaan adalah The profile of the audit committee are as follows: sebagai berikut : Theophylus Hartono Menyelesaikan pendidikan Sarjana Bisnis dari GS Fame Institute of Business pada tahun 1991. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Utama di beberapa perusahaan yaitu PT Intershop Prima Center, PT Spring Energi Indonesia dan PT Transpacific Finance, dan menjabat sebagai Komisaris di PT Bangun Bejana Baja. Menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perusahaan sejak 25 Mei 2012.
Theophylus Hartono Graduated Bachelor of Business from the GS Fame Institute of Business in 1991. Currently he serves as President Director for several companies as follows PT Intershop Prima Center, PT Spring Energi Indonesia and PT Transpacific Finance and as a commissioner of PT Bangun Bejana Baja. Appointed as Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee since May 25, 2012.
Bimo Laksono Hasnan Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 1998. Tahun 1999 memulai karir pada Kantor Akuntan Publik Ernst & Young sebagai senior auditor dan senior consultant. Menjabat sebagai deputy corporate secretary & treasurer di PT Goodyear Indonesia Tbk. pada tahun 2004 sampai dengan 2005. Sebagai associates partner di PT MBS Consulting pada tahun 2005 sampai dengan 2008. Saat ini menjabat sebagai associates director pada PT Business Advisory Services. Bergabung dengan Perusahaan sebagai anggota komite audit sejak bulan April 2010 sampai dengan November 2012.
Bimo Laksono Hasnan Graduated Bachelor of Economics degree in Accounting from the University of Trisakti Jakarta in 1998. In 1999 began his career in public accounting firm Ernst & Young as a senior auditor and senior consultant. Served as a deputy corporate secretary and treasurer at PT Goodyear Indonesia Tbk. in 2004 until 2005. As a partner in PT MBS Associates Consulting in the year 2005 until 2008. He is currently a director at PT Associates Business Advisory Services. Joined the company as a member of the audit committee since April 2010 until November 2012.
Irene Anggreani Menyelesaikan pendidikan Sarjana Tehnik Industri Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 2008. Menjabat sebagai anggota komite audit
Irene Anggreani Graduated Bachelor of Industrial Technics Trisakti University in 2008. Served as a member of the audit committee since December 2009.
l 41 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
sejak Desember 2009. Johnson Napitupulu Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi bidang Manajemen dari Universitas Pancasila Jakarta, Master of International Business bidang Keuangan Internasional dan Studi Pasar Modal dari University of Wollongong Australia dan Master Commerce bidang Administrasi Bisnis dari Macquarie University Australia. Tahun 2003 memulai karir pada Ernst & Young Advisory Services sebagai senior konsultan. Sebagai Pendiri dan Direktur dari Business Advisory Services sejak Januari 2006. Saat ini menjabat sebagai Penasehat Independen di PT Berkat Borneo Coal sejak Januari 2012. Menjabat sebagai anggota komite audit sejak Desember 2012.
Johnson Napitupulu Graduated Bachelor of Economic majoring in Mangement of Pancasila University, Jakarta, Master of International Business majoring in International Finance and Capital Markets Study of University of Wollongong, Australia and Master Commerce in Business Administration of Macquarie University, Australia. In 2003, began his career in Ernst & Young Advisory Services as a senior consultant. Founder and Director of Business Advisory Services since January 2006. Served as Independent Adviser of PT Berkat Borneo Coal since January 2012. Served as a member of the audit committee since December 2012.
Kehadiran Rapat Komite Audit : Jumlah Kehadiran Theophylus Hartono 4 Bimo Laksono Hasnan 3 Irene Anggreani 4 Johnson Napitupulu 1
Attendance in Audit Committee Meeting : % Kehadiran 100 75 100 25
Frequency of
Attendance Theophylus Hartono Bimo Laksono Hasnan Irene Anggreani Johnson Napitupulu
4 3 4 1
% Attendance 100 75 100 25
Internal Audit
Internal Audit
Internal audit membantu Direksi untuk menjalankan fungsi kontrol internal, melakukan penilaian yang independen atas seluruh kegiatan Perusahaan dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan efisiensi operasional, mendukung kebijakan Direksi dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan dengan memperhatikan efisiensi dan efektivitas operasional, serta mengevaluasi kecukupan dan fungsi manajemen resiko, pengendalian intern dan proses tata kelola Perusahaan (Good Corporate Governance).
Internal audit assists the Board of Directors in implementing internal control function, conducts an independent assessment of all activities with the aim to add value and improve operational efficiency, supports the policy of the Board of Directors in order to achieve corporate objectives with respect to efficiency and operational effectiveness, and evaluate the adequacy and management functions risk, internal control and corporate governance processes (Good Corporate Governance).
l 42 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Dalam melaksanakan tugasnya, kerangka kerja internal audit berpedoman pada Piagam Internal Audit yang mengatur tata kerja kegiatan audit internal. Internal audit melakukan komunikasi dan mengadakan rapat secara berkala dengan direksi, komisaris dan komite audit.
In performing its duties, internal audit framework is based on the Internal Audit Charter governing the functioning of the internal audit activity. Internal audit communicate and meet regularly with the directors, commissioners and the audit committee.
Internal audit menguji dan mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian intern dan pengendalian risiko melalui penerapan manajemen risiko serta memberi masukan kepada manajemen untuk mengambil langkahlangkah dalam menekan risiko yang mungkin dapat terjadi. Disamping itu internal audit juga mendukung efisiensi dan efektivitas manajemen Perusahaan dengan melakukan pemeriksaan dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.
Internal audit checks and evaluates the implementation of the internal control system and risk control through the application of risk management, and provides advice to the management to take necessary action to minimize the potential risks that may occur. The internal audit supports efficiency and effectiveness of the Company's management to conduct inspections and assessments in the areas of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan dibentuk berdasarkan peraturan Bapepam & LK No. IX.I.4. Saat ini sekretaris Perusahaan dirangkap oleh direktur Perusahaan, Rinaldi. Sekretaris Perusahaan berfungsi untuk mengawasi dan memastikan bahwa Perusahaan telah mematuhi ketentuan perundang-undangan pasar modal, anggaran dasar Perusahaan dan peraturan lainnya yang berlaku, serta berperan sebagai penghubung antara Perusahaan dengan para pemegang saham, lembaga otoritas bursa dan pasar modal serta pihak lainnya. Tugas lainnya adalah sebagai koordinator dalam mempersiapkan setiap corporate event yang akan dilakukan oleh Perusahaan dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPS.
Corporate Secretary was formed by Bapepam & LK. Regulation No. IX.I.4. Currently the Company secretary is handled concurrently by the director of the Company, Rinaldi. Company Secretary serves to oversee and ensure that the Company has complied with the provisions of capital market regulation, the article of association of the Company and any other regulations, as well as acting as a liaison between the Company and its shareholders, institutions and capital market authority and other parties. Other duties as coordinator in preparing corporate event that will be undertaken by the Company and is also responsible for organizing the AGM.
l 43 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Gugatan atau Perkara
Lawsuit or the Case
Selama tahun 2012, tidak ada perkara atau gugatan penting yang melibatkan Perusahaan, Dewan Komisaris maupun Direksi yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan Perusahaan maupun kinerja saham Perusahaan di Bursa. Hal ini dikarenakan dalam menjalankan usahanya Perusahaan selalu berpedoman dan tunduk kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
In 2012, there was no case or lawsuit involving the Company, the Board of Commissioners, and Board of Directors that may affect our financial condition and performance of the Company in the Stock Exchange. This is because the Company always complies with and guided by law and regulation.
Risiko Usaha
Business Risk
Perusahaan dan anak perusahaan menyadari bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan dihadapkan pada risiko usaha yang dapat timbul sewaktuwaktu sebagai akibat dari adanya faktor internal atau eksternal yang pada akhirnya dapat mempengaruhi peningkatan atau penurunan pendapatan Perusahaan secara konsolidasi.
The Company and the subsidiaries realize that in conducting the business activities, the Company and the subsidiaries are exposed to business risks which may arise from time to time as a result of internal or external factors that could ultimately affect the increase or decrease in the Company consolidated income.
Risiko–risiko usaha penting yang diperhatikan adalah sebagai berikut :
Some important business risks requiring attention of the management are as follows :
perlu
1. Risiko Persaingan Usaha Ketatnya persaingan dalam memperoleh pangsa pasar produk kimia membuat risiko usaha semakin besar. Namun demikian Perusahaan tetap konsisten menerapkan strategi pemasaran yang menjamin konsumen untuk tetap dapat memperoleh harga produk yang cukup bersaing, pelayanan serta pengiriman ke Pelanggan yang lancar dan tepat waktu. Selain itu dengan ekspansi dari Pelanggan maupun adanya industri baru menyebabkan turunnya resiko usaha yang ada.
full
1. Competition Risk Tight market competition to gain and to increase market share of chemical products leads to the increasing business risks. However, the Company remained consistent in implementing marketing strategies to ensure that the Consumers can still obtain a fairly competitive price, quality products, excellent services, and on time, smooth and continuous delivery. In addition to the above, the Consumers’ expansion, and establishment of newlyset up industry may reduce the exisiting business risk.
l 44 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
2. Risiko Fluktuasi Nilai Mata Uang Rupiah Terhadap Dolar Amerika Perusahaan dalam memasarkan produknya sebagian menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat, sedangkan pencatatan pembukuan Perusahaan dalam mata uang Rupiah sehingga dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan selisih kurs yang akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian laba Perusahaan. Untuk mengantisipasi tingkat fluktuasi yang terlalu besar, Perusahaan berusaha menerapkan penggunaan mata uang asing yang berimbang, dimana beberapa produk dijual dengan basis harga ekuivalen dengan dolar Amerika Serikat.
2. Currency Risk of Rupiah against US Dollar
3. Risiko Kebijakan Pemerintah Industri produk kimia dan perminyakan merupakan industri yang juga tergantung kepada kebijakan Pemerintah Indonesia. Apabila terdapat perubahan kebijakan Pemerintah yang tidak diantisipasi dan memiliki dampak yang kurang menguntungkan bagi Perusahaan dan anak perusahaan, maka hal tersebut dapat mempengaruhi kegiatan operasional Perusahaan yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut, Perusahaan berusaha untuk selalu cepat dan tanggap dalam mengantisipasi kebijakankebijakan baru Pemerintah dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian di dalam sistem internal peraturan perusahaan.
3. Government Policy Risk Chemical Industry and oil and gas industry are also industries governed by and fully relying on policy of the Government of Indonesia. Any changes in government policy that are not fully anticipated, and are less favorable to the Company and the subsidiaries, then it may affect the operations of the Company which in turn affects the income of the Company. The Company strives to anticipate the issuance of new government policies by modifying the existing internal system of corporate regulation.
4. Risiko Terhadap Turunnya Harga Minyak Turunnya harga minyak akan mempengaruhi investasi Perusahaan di sektor ini karena tidak memenuhi skala ekonomis dalam melakukan kegiatan di sektor ini yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perusahaan .
4. Risk due to decreasing of oil prices Decrease in oil prices would affect the Company’s investment in this sector, and continuing operation under such oil price pressure would be absolutely uneconomical.
The Company’s products are priced and sold in US Dollar, on the other hand the Company’s accounting records is in Rupiah, which may potentially expose foreign exchange risk, which then affect the the Company’s profitability. To anticipate the risk, the Company tried to implement the use of foreign currency balance, where several products are sold in USD equivalent basis price.
l 45 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
5. Risiko Ketersediaan Sumber Daya Manusia Yang Handal dan Cakap. Perusahaan dan anak perusahaan dalam kegiatan operasionalnya membutuhkan sumber daya manusia yang profesional, terdidik, terlatih dan handal terutama dalam bidang perminyakan. Hal ini sangat diperlukan karena industri minyak membutuhkan keahlian dan ketrampilan sumber daya manusia yang spesifik. Untuk itu Perusahaan dan anak Perusahaan berusaha untuk menjaga dan memperhatikan pengembangan di bidang sumber daya manusia dengan memperhatikan dan memenuhi ketentuanketentuan Pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan.
5. Risk of availability of Reliable and Competent Human Resource The Company and the subsidiaries need professional, educated, well-trained and reliable human resources in running operational activities, especially in the field of exploration and production of oil and gas. The oil industry requires expertise and specific skill of human resources. Therefore the Company and the subsidiaries strive to maintain and pay attention for development of human resources and complianc with the government regulation especially those related to the welfare of employees.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Sebagai Perusahaan yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat, Perusahaan dan anak Perusahaan menyadari sepenuhnya akan tanggung jawab sosial pada masyarakat khususnya bagi masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi operasional Perusahaan dan anak perusahaan. Oleh karenanya, Perusahaan dan anak perusahaan mengupayakan untuk dapat selalu berpartisipasi dan berperan aktif serta peduli dalam setiap kegiatan yang berlangsung di tengah masyarakat baik yang bersifat sosial maupun keagamaan.
As a company that grows within society, the Company and the subsidiaries are fully aware of social responsibility to the community, especially for communities living around the location of operations. Accordingly, the Company and the subsidiaries can always participate and play an active role and shall be concerned in any social and religious activities in the community environment.
l 46 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Data Perusahaan l Corporate Data Dewan Komisaris l Board of Commissioners Richard R. Wiriahardja Komisaris Utama
Richard R. Wiriahardja President Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1953. Lulus tahun 1981 dengan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan memulai kariernya sebagai Sales Engineer PT Metrodata Indonesia 1978-1979. Kemudian menjabat sebagai Asisten General Manager Grup Harapan 1979-1982, Direktur Utama PT Hidayat Utama Sejahtera 1982-1990, Direktur PT Bintang Mitra Semestaraya 1989-1999, Direktur PT Cahaya Kharisma Teguhmandiri 1991-1998, Komisaris Utama PT Roda Panggon Harapan Tbk. 1992-1993, Direktur PT Alvita Sunta 1992-1996, Komisaris Utama PT Erses Sejahtera 1992-1996, Direktur Utama PT Sinar Slipi Sejahtera 1992-1997, Direktur PT Bhaskara Mutu Sentosa 1992-1996, Direktur Utama PT Laksayudha Abadi 1993-1999, Komisaris Utama PT Sinar Kompas Utama 1992-2004, Direktur Utama PT Suryagajah Maspertiwi 1995-1997, Komisaris Utama PT Suryagajah Maspertiwi 1997-2004, Komisaris PT Maxima Perdana Finance 1997-1998, Komisaris Utama PT Maxima Perdana Finance 1998-2002, Direktur Utama PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 1985-1994 dan 1997-2005, Komisaris PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 2006-2007, Komisaris PT Citra Kebun Raya Agri Tbk (d/h PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 1997-2009, Komisaris Utama PT Muribens Otograha 20012002. Direktur Utama PT Roda Panggon Harapan Tbk. 2001-2007, Komisaris Utama PT
Indonesian citizen, born in Jakarta in 1953. Graduated in 1981 with a degree in Economics from the University of Indonesia and began his career as a Sales Engineer PT Metrodata Indonesia 1978-1979. Later served as Assistant General Manager Grup Harapan 1979-1982, President Director PT Hidayat Utama Sejahtera 1982-1990, Director PT Bintang Mitra Semestaraya 1989-1999, Director PT Cahaya Kharisma Teguhmandiri 1991-1998, President Commissioner PT Roda Panggon Harapan Tbk. 1992-1993, Director PT Alvita Sunta 1992-1996, President Commissioner PT Erses Sejahtera 19921996, President Director PT Sinar Slipi Sejahtera 1992-1997, Director PT Bhaskara Mutu Sentosa 1992-1996, President Director PT Laksayudha Abadi 1993-1999, President Commissioner PT Sinar Kompas Utama 1992-2004, President Director PT Suryagajah Maspertiwi 1995-1997, President Commissioner PT Suryagajah Maspertiwi 19972004, Commissioner PT Maxima Perdana Finance 1997-1998, President Commissioner PT Maxima Perdana Finance 1998-2002, President Director PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 1985-1994 and 1997-2005, Commissioner PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 2006-2007, Commissioner PT Citra Kebun Raya Agri Tbk (d/h PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 1997-2009, President Commissioner PT Muribens Otograha 2001-2002. President Director PT Roda Panggon Harapan Tbk. 2001-2007, President Commissioner PT Roda Panggon Harapan Tbk. 1998-2001, Commissioner
l 47 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Roda Panggon Harapan Tbk. 1998-2001, Komisaris PT Royal Oak Development Asia Tbk. 2007-2010, Direktur PT Tiara Bali International 2008-2010. Hingga saat ini memegang jabatan antara lain sebagai Direktur PT Bumi Mahligai Sejahtera sejak tahun 1989, Komisaris PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) sejak tahun 1991, Komisaris PT Artha Era Primayasa sejak tahun 1999, Komisaris Utama PT Ribens Autocars sejak tahun 2002, Komisaris PT Sinar Kompas Utama sejak tahun 2004, Komisaris Utama PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. sejak tahun 2008, Komisaris PT Tiara Bali International sejak 2010 dan Komisaris Utama Perusahaan sejak tahun 1999.
PT Royal Oak Development Asia Tbk. 2007-2010, Director PT Tiara Bali International 2008-2010.
Theophylus Hartono Komisaris Independen
Theophylus Hartono Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Jepara pada tanggal 12 Oktober 1964. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Bisnis dari GS Fame Institute of Business pada tahun 1991 dan memulai karirnya sebagai Account Executive pada Inti Global Investama 1987-1989. Kemudian menjabat sebagai Head of Treasury PT Modern Bank Tbk 1989-1995, Head of Fixed Income, Brokerage and Trading Debt Instrument PT Transpacific Securindo 1995-2000, Direktur Utama PT Transpacific Mutual Finance 19952000, Direktur Utama PT Transpacific Investama 1997-2002, Direktur Utama PT Transpacific Mutual Capita 1998-2000, Financial Advisor Aimity Financial Group, Toronto, Canada, 2002-2006, Komisaris Utama PT Transpacific General Insurance 2007-2011, Komisaris Utama PT Multicor Life Insurance 2008-2011. Hingga saat ini memegang jabatan antara lain sebagai Direktur
Indonesian citizen, born at Jepara on October 12, 1964. Graduated Bachelor of Business from the GS Fame Institute of Business in 1991 and began his career as an Account Executive at PT Inti Global Investama 1987-1989. Later served as a Head of Treasury PT Modern Bank Tbk 1989-1995, Head of Fixed Income, Brokerage and Trading Debt Instrument PT Transpacific Securindo 1995-2000, President Director PT Transpacific Mutual Finance 1995-2000, President Director PT Transpacific Investama 19972002, President Director PT Transpacific Mutual Capita 1998-2000, Financial Advisor Aimity Financial Group, Toronto, Canada, 2002-2006, President Commissioner PT Transpacific General Insurance 2007-2011, President Commissioner PT Multicor Life Insurance 2008-2011. Recent positions are President Director PT Transpacific Finance since 2006, President Director PT Spring Energi Indonesia since 2007, Commissioner PT Bangun Bejana Baja since 2008,
Recent positions are Director PT Bumi Mahligai Sejahtera since 1989, Commissioner PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) since 1991, Commissioner PT Artha Era Primayasa since 1999, President Commissioner PT Ribens Autocars since 2002, Commissioner PT Sinar Kompas Utama since 2004, President Commissioner PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. since 2008, Commissioner PT Tiara Bali International since 2010 and President Commissioner of the Company since 1999.
l 48 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Utama PT Transpacific Finance sejak 2006, President Director PT Intershop Prima Center since Direktur Utama PT Spring Energi Indonesia sejak 2012 and Independent Commissioner PT Bintang 2007, Komisaris PT Bangun Bejana Baja sejak 2008, Mitra Semestaraya Tbk since 2012. Direktur Utama PT Intershop Prima Center sejak 2012 dan Komisaris Independen PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk sejak 2012.
l 49 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Dewan Direksi l Board of Directors Welly Thomas Direktur Utama
Welly Thomas President Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Ujung Pandang pada tanggal 11 Desember 1972. Menyelesaikan pendidikan Master of Business Administration di Eastern Michigan University, Michigan, Amerika Serikat pada tahun 1996 dan memulai karir sebagai Equity Sales di ABN AMRO ASIA Securities 1997 – 2000. Kemudian menjabat sebagai Vice President for Equity Sales di Net Securities 2000 – 2003. Hingga saat ini memegang jabatan antara lain sebagai Komisaris Utama PT Binatek Reka Kruh sejak 2006, Komisaris PT Retco Prima Energi sejak 2006 dan sebagai Direktur Utama PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk sejak tahun 2011.
Indonesian citizen, born in Ujung Pandang on December 11, 1972. Graduated Master of Business Administration from the Eastern Michigan University, Michigan, USA in 1996 and began his career as an Equity Sales in ABN AMRO Asia Securities 1997-2000. Served as a Vice President of Equity Sales in Net Securities 2000-2003. Recent positions are President Commissioner PT Binatek Reka Kruh since 2006, Commisioner PT Retco Prima Energi since 2006 and President Director PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk since 2011.
Robinson Direktur
Robinson Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Sidikalang pada tanggal 4 April 1962. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Kimia di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1987 dan memulai karir sebagai Sales Executive PT Delta Mas Sejahtera Abadi 1987–1988. Kemudian menjabat sebagai Sales Executive PT Bina Sahabat Sejati 1988 – 1989, Direktur PT Profilindo Manunggal 1990– 1992, Technical Sales Executive PT Union Carbide Indonesia 1992–1993, Marketing Manager PT Griya Dhananjaya 1993–1998, Marketing & Sales Manager PT Sulfindo Adiusaha 1999-2008, Direktur PT Regis Energi Indonesia 2006-2009, Direktur Utama PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk 2008-2010 dan Direktur PT Bintang Mitra
Indonesian citizen, born in Sidikalang on April 4, 1962. Graduated Bachelor of Chemical Engineering in Bandung Institute of Technology in 1987 and began his career as a Sales Executive in PT Delta Mas Sejahtera Abadi 1987–1988. Served as a Sales Executive PT Bina Sahabat Sejati 1988– 1989, Director PT Profilindo Manunggal 1990– 1992, Technical Sales Executive PT Union Carbide Indonesia 1992–1993, Marketing Manager PT Griya Dhananjaya 1993–1998, Marketing & Sales Manager PT Sulfindo Adiusaha 1999 - 2008, Director of PT Regis Energi Indonesia 2006-2009, President Director PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk 2008-2011 and Director PT Bintang Mitra Semestaraya since 2011.
l 50 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Semestaraya Tbk sejak 2011. Suhsih Mas Boentoro Direktur
Suhsih Mas Boentoro Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Pangkal Pinang pada tanggal 16 September 1970. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di bidang Akutansi dari Universitas Atmajaya pada tahun 1994. Memulai karirnya di Arthur Andersen – Prasetio, Utomo & Co. Registered Public Accountants 1994-1999. Kemudian menjabat sebagai Direktur PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 1999-2005. Hingga saat ini memegang jabatan antara lain sebagai Direktur Utama pada PT Artha Era Primayasa sejak 1999 dan Direktur PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk sejak 1999.
Indonesian citizen, born in Pangkal Pinang on September 16, 1970. Graduated Economics Degree in Accounting from the University of Atma Jaya in 1994. Started her career in Arthur Andersen – Prasetio, Utomo & Co., Registered Public Accountants 1994-1999. Served as a Director PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 1999-2005. Recent positions are President Director PT Artha Era Primayasa since 1999 and Director PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk since 1999.
Rinaldi Direktur
Rinaldi Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada 6 April 1970. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Science di bidang Finance dan Marketing dari University of Oregon, USA pada tahun 1994. Memulai karirnya di Bursa Paralel Indonesia 1994–1995, Bursa Efek Surabaya 1995-2006, Yayasan Indonesia Forum 2007, PT Batavia Prosperindo Sekuritas 2008–2009, PT Bapindo Bumi Sekuritas 2009–2010, PT Kresna Graha Sekurindo 2011 dan Direktur PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk 2011-2012. Pada bulan Desember 2012 mengundurkan diri sebagai Direktur dan pengunduran dirinya akan dikukuhkan dalam RUPS yang akan diadakan pada tahun 2013.
Indonesian citizen, born in Jakarta on 6 April 1970. Graduated Bachelor of Science degree in Finance and Marketing from the University of Oregon, USA in 1994. Started his career in Bursa Parallel Indonesia 1994-1995, Surabaya Stock Exchange 1995-2006, Foundation of Indonesia Forum 2007, PT Batavia Prosperindo Securities 2008-2009, PT Bumi Bapindo Securities 2009-2010, PT Kresna Graha Sekurindo 2011, and Director of PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk 2011-2012. On December 2012 was resigned as a Director and his resignation will be approved on Shareholders Meeting in 2013.
l 51 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Struktur Organisasi l Organization Structure Dewan Komisaris Board of Commissioners Komite Audit Audit Committee Dewan Direksi Board of Directors Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Internal Audit
Marketing & Sales Manager
Staf
Staf
Finance & Accounting Manager
Staf
Staf
Staf
Staf
Struktur Perusahaan l Corporate Structure
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk.
100%
99,99%
Bittlestone Capital Inc. (BVI)
PT Retco Prima Energi
90% PT Binatek Reka Kruh
100% TAC-Kruh 2,28% Kulczyk Oil Ventures Inc.
0.24% Ninox Energy Ltd.
l 52 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Profil Anak Perusahaan l Corporate Subsidiaries PT Binatek Reka Kruh (“BRK”)
PT Binatek Reka Kruh (“BRK”)
Pendirian BRK didirikan pada tanggal 16 April 1999 berdasarkan Akta Pendirian No. 44 yang dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-13136. HT.01.01.TH.2001, tanggal 18 Oktober 2001. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 66 tanggal 19 Agustus 2009 dari Deni Thanur, S.E.,S.H.,M.Kn., Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Republik Indonesia dengan surat No.AHU-AH.01.10-16424 tanggal 29 September 2009.
Establishment BRK was established on April 16, 1999 based on Notarial Deed of Establishment No.. 44, of Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, Notary in Jakarta. Deed has been approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia in Decree No. C-13 136. HT.01.01.TH.2001, dated October 18, 2001. Articles of Association have been amended several times, and recent changes to the Deed Decree Shareholders Decision No. 66 dated August 19, 2009 from Deni Thanur, S.E.,S.H.,M.Kn., Notary in Jakarta. This change has been received and recorded by the Director General of General Law Administration of the Republic of Indonesia with a letter-AH.01.10 AHU-16424 September 29, 2009.
Lokasi Senayan City-Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270
Location Senayan City-Panin Tower 10th Floor Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270
Kegiatan Usaha Kegiatan usaha BRK sesuai dengan Anggaran Dasar adalah melakukan aktivitas pengeboran, eksplorasi, dan eksploitasi minyak bumi melalui perjanjian Technical Assitance Contract (“TAC”) dengan Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (“Pertamina”) untuk periode 20 tahun yang akan berakhir pada tanggal 21 Mei 2020. Kontrak TAC yang berlokasi di lapangan minyak Kruh, daerah Pendopo, Sumatra Selatan ini memiliki total area pengoperasian seluas 258,10 km².
Business Activities BRK business activities in accordance with the Articles of Association is to conduct drilling activities, exploration, production and marketing of crude oil through the treaty Technical Assistance Contract ("TAC") with Pertamina for a period of 20 years which will expire on Mei 21, 2020. TAC contracts located in Kruh, Pendopo area, South Sumatra, has a total area of the operation area of 258.10 km ².
Saat ini BRK memiliki 41 sumur pengeboran yang BRK currently has 41 drilling wells consisting of 6
l 53 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
terdiri dari 6 sumur berproduksi, sedangkan sisanya adalah 1 sumur gas, 3 sumur yang ditutup sementara dan 31 sumur yang ditinggalkan. Sejak awal produksi sampai dengan 31 Desember 2012, produksi minyak di TAC BRK telah mencapai 2.538.712 barel.
wells in production, while the remainder is 1 gas well, 3 wells were shut down temporarily and 31 abandoned wells. Since the beginning of production until December 31, 2012, oil production in TAC BRK has reached 2,538,712 barrels. Total cadangan minyak di lapangan Kruh berdasarkan Total oil reserves in Kruh field based on Report Laporan Pertamina dengan metode SPE 2001 pada Pertamina with SPE 2001 method as of December tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : 31, 2012 are as follows : Cadangan
Ribu Barel (Mbbls)
Reserves
Thousand Barel (Mbbls)
Terbukti
1.799,53
Proven
1,799.53
Terkira
5.086,18
Probable
5,086.18
Mungkin ada
9.685,20
Possible
9,685.20
Total
16.570,91
Pemegang Saham PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk Irwan Rolando Jahja Ir. Erwin Jahja Pengurus Komisaris Utama Komisaris Direktur
90,00% 5,71% 4,29%
: Welly Thomas : Ir. Erwin Jahja : Boediarto Boentaran
Total
16,570.91
Shareholders PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk Irwan Rolando Jahja Ir. Erwin Jahja
90.00% 5.71% 4.29%
Commissioners and Directors President Commissioner : Welly Thomas Commissioner : Ir. Erwin Jahja Director : Boediarto Boentaran
PT Retco Prima Energi (“RPE”)
PT Retco Prima Energi (“RPE”)
Pendirian RPE didirikan pada tanggal 20 September 1999 berdasarkan Akta Pendirian No. 78 yang dibuat di hadapan Harra Mieltuani Lubis, S.H., Notaris di Jakarta yang kemudian diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 65 tanggal 21 Oktober 1999 yang dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H.,
Establishment RPE was established on September 20, 1999 based on Notarial Deed of Establishment No.78 of Harra Mieltuani Lubis, SH, Notary in Jakarta, which was amended by the Deed of Amendment No. 65 dated October 21, 1999, of Irawan Soerodjo, SH, Notary in Jakarta. Deed and its amendment have
l 54 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Notaris di Jakarta. Akta Pendirian dan perubahannya ini telah mendapat pengesahan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-19491. HT.01.01.TH.99 pada tanggal 3 Desember 1999. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 50 tanggal 22 Nopember 2012 dari Deni Thanur, S.E.,S.H.,M.Kn., Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah diterima dan dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU – AH.01.10-43754 tanggal 7 Desember 2012.
been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C-19 491. HT.01.01.TH.99 on December 3, 1999. Articles of Association have been amended several times and lastly with Deed Decree No. 50 Deed Shareholders Decision dated November 22, 2012 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., Notary in Jakarta. This change has been received and recorded in the database Administration System of Law and Human Rights Republic of Indonesia through letter No.. AHU - AH.01.10-43754 dated December 7, 2012.
Lokasi Senayan City-Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270
Location Senayan City-Panin Tower 10th Floor Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270
Kegiatan Usaha Kegiatan usaha RPE sesuai dengan Anggaran Dasar adalah melakukan aktivitas pengeboran, eksplorasi, produksi dan pemasaran minyak bumi.
Business Activities RPE business activities in accordance with the Articles of Association is to conduct drilling activities, exploration, production and marketing of crude oil.
Pemegang Saham PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Welly Thomas
Shareholders PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Welly Thomas
Pengurus Komisaris : Welly Thomas Direktur : Boediarto Boentaran
99,99% 0,01%
99.99% 0.01%
Commissioners and Directors Commissioner : Welly Thomas Director : Boediarto Boentaran
l 55 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Bittlestone Capital Inc. (“BCI”)
Bittlestone Capital Inc. (“BCI”)
Pendirian BCI, berkedudukan di British Virgin Islands, didirikan pada tanggal 23 April 2007 dan terdaftar dengan nomor usaha 1400372.
Establishment BCI, based in British Virgin Islands, was established on April 23, 2007 and registered under the business number 1400372.
Lokasi Palm Grove House P.O. Box 438, Road Town Tortola, British Virgin Islands
Location Palm Grove House P.O. Box 438, Road Town Tortola, British Virgin Islands
Kegiatan Usaha Kegiatan usaha BCI adalah melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak pada sektor pertambangan minyak dan gas bumi yang memiliki proyek pertambangan di Brunei, Syria dan Ukraine. Pada awalnya BCI memiliki investasi dalam bentuk saham pada Triton Hydrocarbons Pty Ltd (Australia) (“Triton”) dan ESK Ltd. (British Virgin Island). Selanjutnya pada bulan Oktober 2009 dilakukan compulsory swap share terhadap seluruh penyertaan saham BCI di Triton oleh Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada) (“KOV”). Atas hasil compulsory swap share tersebut, BCI menerima 10.960.711 saham biasa KOV dan 1.996.123 saham preferen KOV dimana saham preferen KOV kemudian dikonversi menjadi saham biasa di Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore) (“TPPL”) pada pertengahan tahun 2010. KOV merupakan Perusahaan terbuka dimana sahamnya mulai diperdagangkan di Bursa Efek Warsaw (Polandia) pada tanggal 25 Mei 2010. Berdasarkan catatan keuangan manajemen ESK, pada tanggal 31 Desember 2010, hutang lancer ESK telah melebihi aset lancer ESK sehingga terjadi penurunan nilai secara penuh. Pada tanggal 30 Desember 2011, setiap saham biasa
Business Activities BCI is an investment company engaged in investment of the mining sector oil and gas which has mining projects in Brunei, Syria and Ukraine. Initially BCI had investment in shares of Triton Hydrocarbons Pty Ltd (Australia) ("Triton") and ESK Ltd. (British Virgin Island). Later in October 2009 made compulsory swap share for all BCI shares in Triton by Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada) ("KOV"). The result from the compulsory share swap, the BCI received 10,960,711 common shares and 1,996,123 preferred shares of KOV which are then converted into common stock at Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore) ("TPPL") in mid-2010. KOV is a public company in which shares are traded on the Warsaw Stock Exchange (Poland) on May 25, 2010. Based on ESK Limited Management accounts as at December 31, 2010, the current liabilities of ESK exceeded its current assets. Hence, the investment is fully impaired. On December 30, 2011, each of ordinary share in TPPL was transferred for common shares in Ninox Energy Limited (“NEL”). The Company disposed of
l 56 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
pada TPPL dialihkan ke saham biasa Ninox Energy Limited (“NEL”). Perusahaan bersedia memberikan sahamnya di TPPL dan sebagai gantinya Perusahaan menerima 4.436 saham biasa NEL. Sehingga saat ini BCI memiliki investasi dalam bentuk saham pada KOV dan NEL, masing-masing dengan kepemilikan sebesar 2,28% dan 0,24%.
its share in TPPL and in exchange received 4,436 common shares in NEL. BCI has investments in shares in KOV and NEL, each with holdings of 2.28% and 0.24%.
Pemegang Saham PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk.
Shareholder PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk.
Pengurus Direktur
100,00%
: First Pacific (Asia) Pte Ltd
100.00%
Management Director : First Pacific (Asia) Pte Ltd
l 57 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Sumber Daya Manusia l Human Resources Karyawan merupakan salah satu aset Perusahaan yang penting bagi kelangsungan berjalannya usaha Perusahaan. Oleh karenanya, Perusahaan memandang pentingnya menjaga agar sumber daya manusia yang dimiliki Perusahaan selalu mengedepankan profesionalitas dan efektivitas di bidangnya masingmasing. Adanya kerjasama yang baik di setiap divisi dapat menunjang performa Perusahaan dalam meraih prestasi terbaik.
Employees are one amongst the important assets of the Company for the survival of the Company business. Therefore, the Company considers important for keeping the human resources professionalism and effectiveness in their respective fields. The existence of good cooperation in each division will support the Company in achieving the best performance.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, jumlah As of December 31, 2012, the number employees of karyawan Perusahaan dan anak perusahaan sebanyak the Company and the subsidiaries are 56 employees, 56 karyawan, dengan komposisi sebagai berikut : with the following composition: Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Jabatan Composition of Permanent Employees of the Company and the Subsidiaries based on Hierarchial Jabatan/Position
31-Des 2012
Komisaris / Commissioner Direksi / Director Manajer / Manager Supervisor/Staff
Perusahaan Company 2 4 2 30 36
2011 Anak Perusahaan Subsidiaries 5 3 3 9 20
Perusahaan Company 2 4 2 29 35
Anak Perusahaan Subsidiaries 5 4 3 9 21
Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Pendidikan Composition of Permanent Employess of the Company and the Subsidiaries based on Educational Background Jenjang Pendidikan Education
Sarjana / Bachelor Sarjana Muda / Diploma SLTA/Sederajat / High School Lain-lain / Others
31-Des Perusahaan Company 13 4 19 0 36
2012 Anak Perusahaan Subsidiaries 11 2 7 0 20
2011 Perusahaan Company 12 4 19 0 35
Anak Perusahaan Subsidiaries 12 2 7 0 21
l 58 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan dan Anak Pusahaan Menurut Kelompok Usia Composition of Permanent Employess of the Company and the Subsidiaries based on Age Kelompok Usia Age
<30 tahun / <30 years 31 – 40 tahun/31-40 years 41 – 50 tahun/41-50 years >50 tahun/>50 years
31-Des 2012 Perusahaan Company 6 11 15 4 36
2011 Anak Perusahaan Subsidiaries 2 6 8 3 20
Perusahaan Company 6 10 15 4 35
Anak Perusahaan Subsidiaries 2 6 9 3 21
l 59 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Struktur Pemegang Saham l Shareholders Structure Komposisi Pemegang Saham Perusahaan per 31 Desember 2012 ǀ : Shareholders Composition of the Company as of December 31, 2012 : Pemegang Saham l Shareholder
Credit Suisse Singapore* PT Blessindo Intiland PT Artha Era Primayasa Richard Rachmadi Wiriahardja Maria Florentina Tulolo Masyarakat < 5% ǀ Public < 5% Jumlah / Total *Terdiri dari sub account ǀ Consist of sub accounts:
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor (lembar) l Shares Issued and Fully Paid (shares)
Persentase Kepemilikan l Percentage of Ownership (%)
Jumlah (Rp) l Amount (IDR)
823.199.832 133.000.000 70.000.000 3.305.000 1.000.000 128.695.168
71,01 11,47 6,04 0,29 0,09 11,10
411.599.916.000 66.500.000.000 35.000.000.000 1.652.500.000 500.000.000 64.347.584.000
1.159.200.000
100,00
579.600.000.000
Ellijah Group Limited – 423.199.832 saham / shares Chance Stand Finance Ltd. – 400.000.000 saham / shares
Kepemilikan saham oleh Komisaris dan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2012 : Shares Ownership by Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2012 : Nama Name Richard R. Wiriahardja Theophylus Hartono Welly Thomas Robinson Suhsih Mas Boentoro Rinaldi
Jabatan Position Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Direktur Utama President Director Direktur l Director Direktur l Director Direktur l Director
Jumlah Saham Shares 3.305.000
Persentase Percentage 0,29
-
-
-
-
-
-
l 60 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Alamat Perusahaan, Cabang, & Anak Perusahaan l Company Address, Branches, & Subsidiaries BMSR Kantor Pusat l BMSR Head Office PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk Senayan City-Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia Phone : 62 21 7278 1760 (Hunting) Fax : 62 21 7278 2151, 7278 2164 BMSR Kantor Cabang l BMSR Branches BMSR Bandung Jl. Padalarang Km. 2 Kampung Simpang, Desa Kertajaya Bandung 40553 Phone : 62 22 680 8526 Fax : 62 22 681 0001
BMSR Medan Wisma BII, Lt. 4, Suite 408 Jl. P. Diponegoro No. 18 Medan 20152 Phone : 62 61 457 8008 Fax : 62 61 457 3165
BMSR Semarang Jl. Tugu Wijaya IV No. 3 Kawasan Industri Tugu Wijaya Kusuma – Mangkang Semarang Phone : 62 24 866 5487 Fax : 62 24 866 5488
BMSR Surabaya Komplek Angtropolis Jl. Margomulyo 46 Blok H No. 27 Greges, Surabaya 60186 Phone : 62 31 749 1070 Fax : 62 31 749 9746
BMSR Anak Perusahaan l Subsidiaries PT Binatek Reka Kruh (BRK) Senayan City-Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia Phone : 62 21 7278 1858 Fax : 62 21 7278 1859
Bittlestone Capital Inc. (BCI) Palm Grove House P.O. Box 438, Road Town Tortola, British Virgina Islands.
l 61 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
PT Retco Prima Energi (RPE) Senayan City-Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia Phone : 62 21 7278 1852 Fax : 62 21 7278 1857
l 62 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Laporan Auditor Independen & Laporan Keuangan Konsolidasi l Independet Auditors’ Report & Consolidated Financial Statements
l 64 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report Dan/And Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statements Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 For The Years Ended December 31, 2012 and 2011
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT AND CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2012 and 2011
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page Directors’ Statement
Pernyataan Direksi
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
1-3
Consolidated Statements of Financial Position
4-5
Consolidated Statements of Comprehensive Income
6
Consolidates Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7-8
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
9-77
Notes to Consolidated Financial Statements
.I{ENDRAWINATA TDDYA SIDDHARTA
Kreston International Agrobarnel*o'kollid.p.hd. .c.6uhnhgtm3
Regrstered Pub ic Accountants
Ihe onginal consoh.toted Jitun.kl sarcntenrs rmlx.te heteo ure D ltulatetian lunauaae.
LuporuD No 120/01/f
D/l/liMS-l/13
tupa rt
I 2 0,O
I FD i | /B ltl* I /
I
3
^i-o.
Lnpor.n /\udilor ltrdo!crdcn
htdet.hdefi
A
ulito 6' R.Iorl
P.m.g.ngS.hNn, Dew!n Koricrris d{tr Dirckri
l he Sharchotdea, Eoatd of
PI BI\TANG III'I'RA SIIII'S|AR{YA ]'hK
PT BINTANG MITNA
Kan! r.lah ncrtaudn htorin Fsisi keu.Nin lonsoldsiu) IIT Bnrane i\lrtru Scncstarala |bli dan Entitas Anak r.BE.l
lirdnck pasition oI Pl
dhn
Dip.tors
tte lure audired lhe accompd4ntq hnsolidated latenents of
du! 20ll s.na latomn kh.nrel LoDrehursil koNoli'J6idt, hporu pernbahan eliunas ll
(hh,rtisfjore^
SE ESNIMYA Tb'
lJcs.nrbcr 2012
Bnttan!1
Jhttu Senestor+o fbk okd the rctakd
suh\i.1ta,i.s.\ of Dccstbct 31.2011unrl20t t urd
n
schcsd
consoti.lated earemcnrs of cahtpa.l'lntu tncome. chanses elrtN aad cash Jlo\s lot trd{ D . D.lcd Thev ftna"c iat te ( on pahf \ ktdhagenrenl ttutene"ts urc the respohsibilit| Ou responsrbth'' 6 ta !\pe$ 4, oprlian an these lvhcial slatenents based an .tr atulit! lltt lirl nLt urdtt the trndhckn ttotenuits oJ Brttl^tone Cdprdl ,1.., a Srhridtdtr Jinb Dvne.l br th! Cot"pant vhorc ftDuntn! ttut.t,entt telect latat asen tDR 15.257.185.88a anrl tDR 31.100.514.448 u! of Decen,bet 31 2t)12 dh.l 2011, resrycrir.lt, rhoe stitu"cnts \q6 audiled
Rp 4s257181861 d.n Rp 3t1005,10418 pnda taDgeul ll l)cscmhcr 20ll din 20ll L.ponn keua.g Grsebol
bf other tnlependenl auditots \'lhse Rprts rhich erprcsetl r"|wttt..] opthtart. atul ort optrlon. tn sa Jor at it rclates to
tlt
konsolid.sim, dd,r lnporin sur L6 koGoliddiad unllk lahunrahun lais ber.\hir p.d. t.ng8!l rersebur Lapordr tcuosun
n(updkn
jlsab
ongSung Ju\vah nanarcmcn terus.haan TiDggung kain rerle({l( pudd pcnr}dllai pendlprr aras laporan
kcuangan bcdasark.n audil ka.r' Kanli lnkk nrdrSuldir ldpordn kcuorgutr ljiltlcslonc Catrlal inc., tinrn.s Aiak yihg
sepsn,bDr dnnili[i
oldt l'crurdhatu. ]dns ke!a,l8o!'ya n'enrujiku! total acl
InFmn
lruudrl olcl' dudnor indcpcndcn l,in dcngan t€ndatar sitir ra]pa prDscculli , rluD pcndlpal kafl scjauh yang bctkarlnn deng.r j'nnlih-jun ih unrut EDlilrs ,\rak lcrsebut s.matahara lnnta drdaqarknn atar l.Doran audiro. indepe cn lrir)
th
ol
tt
ahothts uchtu.tla, ttr Subrdar! 6 bued uh lhe kpotts trdepen.l.,t a dno6
ol elch otlter
Kann mehkrant&ln uudit ticrdNukaD standur ludnin8 _!ang ditcratkan lNtitut Alrrr.n Publilt lndoDesia Sllndr l.rscbur
con.lrted ou audns in accotuanc. tnh ardrrts standd/ds 6' the tkdohelM1 h$tihtte of Certilied Public /lc.atuh1dhs Those lahLlaftlt ra.pjr! that w pla, und perhth lE au.ln h abtaih teasahahk dssu4nce obout whethet he /itiurckt! ltuluna s ue fze olrntettdt kilssiatenekts. thdtdil tnch&! etu nung, oh a telr bali, erldekce ilpportine the ltle
etubltthe.!
krmi m9cncan.li.n d.n helaksanikatr oudrl aelr k$ri nrcnltcrolch kcraknan denadai bah\vd laporrn kcu gan bebi! dtri silnh siji D0rcrirl Suetu ludrl nN||puli mcngharuskan
ne.refitsaan.tns J.s.r !enerUr.n,buklr-bukliyug nrcrdukung dir lreDg!Dgkatan dalar laporar leunngdn Audtr luga nclrpuli tcfllarD aras srandar akuirain yaig
Junnah-rLtrnlah
uau"ls o\l hcto'ua5 n
dreuDlk. dnD cstrnrusr srenilllun rary d'bual oloh .raMjemeD. rrri p.n,hi rerlrdap peny.jinn lupor$ keuangan sccara kesehnhan Kami Fliin bah\ya audil knDi nenherikD daa Jang mcmadai ulut mcnlarakan Fndap.r
e\uhkrns the oretull Jituhciul ttatentent prcsentation Ee
riceise 1?r
the lnuh.nl ltatthera ah au.ltt aha inchdes dsesstng thc a..or,lttg t.c.uLng pnacples
$ed a"d signttrcant esxnates ntude lD hohagene"t, ds xett as
b.lkw thut ou, aults proride a tza:unuble
2,
{M 1/2011
busts
hr
oul
Lceise:1220lKM.t20t1 KrcslotrBuildie
Jakana
102:0. ndo^esia
Far., 62 21 570 o
md
hes
6114 5711314
kui igan@hesroi ndonesa.0.d
www.kreston"lndonesla.co.id
Medan 20111. ndonesia
far:62614513159
.I{ENDRAWINATA TDDYd SIDDHARTA
Kreston lnternational A,rob€r
ftMrt(
of
Ind€p.n&d acolidna
fim
MeDurul pend.pal kami, laporm kcudrg.n ko'Nolidasid yang kahi sebur di ar6 nrenFjikar scffa Najar. d.lan senuu hdl yung maten.l, posisi keregan PT llinlang Mirra Setreslar.ya dan Enril6 ,\mk ldggll 3l D.s.Dbor 2012 dan 20ll scita nasil usaha, laporan nerubahan etuilos serlr dur k$ untuk &hunnahun yans bclalihir pada mnsgal resebu sesri deigdj S6nda! Akunlasi Keuansan di l,rdon$ia.
ht our opntion. Ite .onsolidatedJitun idl stdtetznts ref.ft.d to
ubot preleat luitlr. h oll natetiat
.espects, the
fnancial
thsitio, ofPT Rrtaig ytttu SeDestorcN Tbkant/ srbetlunat as of De.eDtber 31, 2Al2 md z0ll d"d tha ret"hs aJ nt opetuhons, thetr charse! in equit! ahd their cash Jlows lor l1e v&a thcn cn./ctl tn conJam rytlh Ihe Indo"es@ Flnarcul
AccorhtnlgStdnddlds.
HENDRAWINA'I'A IiI)DY & SIDDIIARTA
Florus D{cli, lUNl., CPA.
NIAI'/li.ea!z No. Al'. 0126 Ztl Matet ?tll3tlla,?h 2u, 2t)13
tL.Lnpnl|rK caraldaiel lnanciul slatpnenB
ore not tnttndld to retuh .[.p*ati.h' ha ethtt."s t, a..oklonce trith rccauing yinciples Md pructices gdercllf a.cept.d '111r
ptlslil lttclitLthltul ,retbh,
i,
coutue! atd jttiendk8
dh*
thm
hdanex@
m! eatuads, pncedrrcs an.l pra.t.ts t. ulr! e(h co'rch1rnptl I,.ttud !.tuDcr^ ate those aererullr' a.cepte.l atu! awhu )n
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Aset
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
2011
2012
Aset Lancar Kas dan Setara Kas Investasi Jangka Pendek Piutang UsahaPihak Ketiga Piutang Lain-lain Persediaan - Bersih Pajak Dibayar Di Muka Uang Muka Biaya Dibayar Di Muka Aset Lancar Lainnya Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Investasi Jangka Panjang Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap – Bersih Biaya yang Dapat Dipulihkan Goodwill Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset
Assets Current Assets
2a,2c,2e,4,39,43 2c,5,39 2c ,6,25,39,43 2c,7,39 2f,8 2p, 9 10 2g,11 12
5.519.571.070 -
138.757.851.404 12.000.000.000
292.126.852.344 633.229.411 8.012.238.398 56.354.558.149 5.006.292.969 1.041.615.112 33.000.000.000 401.694.357.453
195.286.325.195 340.062.823 7.685.038.957 39.901.365.290 592.783.186 394.563.426.855
Cash and Cash Equivalents Short – term Investments Trade ReceivablesThird Parties Other Receivables Inventories - Net Prepaid Tax Advance Payment Prepaid Expenses Other Current Assets Total Current Assets Non-Current Assets Long Term Investment Deferred Tax Assets Fixed Assets – Net
2c,2o,13 2p,34 2i,14,18,25
45.257.085.161 1.515.332.376 17.005.016.223
34.100.449.768 783.772.392 12.631.658.960
2m,15 2b,2k,16 17
144.709.422.407 54.028.014.346 5.959.338.920
135.155.727.560 81.241.043.611 6.939.779.860
268.474.209.433
270.852.432.151
670.168.566.886
665.415.859.006
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
Recoverable Cost Goodwill Other Assets Total Non-Current Assets Total Assets
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Liabilitas dan Ekuitas
Liabilitas Jangka Pendek Utang Jangka Pendek Utang Usaha Pihak Ketiga Utang Pajak Biaya Masih Harus Dibayar Uang Muka Pelanggan Pendapatan Diterima Di Muka Bagian Utang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Utang Lain-lain Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Bagian Utang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Lebih dari Satu Tahun Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Liabilitas Lain-lain Jangka panjang Jumlah Liabilitas Panjang Jumlah Liabilitas
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
2012
2011
Liabilities and Equity
2c,18,39,44
92.792.004.199
59.570.208.733
2a,2c, 2o,19,39,43 2p,20,34 2c,21,39
115.970.829.808 703.536.290
179.153.913.633 413.114.475
Current Liabilities Short-term Loan Trade Payables Third Parties Taxes Payable
22
8.317.163.881 2.471.718.769
7.403.453.927 3.926.083.327
Accrued Expenses Advanced from Customers
23
445.500.000
-
Unearned Revenues
2.749.999.997 59.512.469.045
2.005.746.975 37.144.031.629
Current portion of Long Term Payable Other Payables
282.963.221.989
289.616.552.699
Total Current Liabilities
2c,25,39 2c,24,39
Non-Current Liabilities
2c, 25,39
20.750.000.000
1.440.998.737
2n,2s,37
3.768.643.000
2.991.699.000
709.238.994
663.532.764
25.227.881.994
5.096.230.501
Non-Current Portion Of Long-Term Payable Estimated Liabilities for Employee Benefits Other Non-Current Liabilities Total Non-Current Liabilities
308.191.103.983
294.712.783.200
Total Liabilities
26
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2012
2011
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Equity Attributable to Owners of the Parent
Modal Saham – Nilai Nominal Rp 500 Per Saham Modal Dasar 1.344.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.159.200.000 Saham Biaya Emisi Saham Rugi yang Belum Terealisasi atas Efek Tersedia Untuk Dijual Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Entitas Anak Saldo Laba (Defisit) Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya
Kepentingan Non Pengendali Jumlah Ekuitas Bersih Jumlah Liabilitas dan Ekuitas - Bersih
Capital Stock-Rp500 Par Value per Share Authorized 1,344,000,000 Shares Issued and Fully Paid 1,159,200,000 Shares Issuance Cost of Shares Unrealized Loss on Available for sale Investments Translation Difference on Subsidiaries Financial Statements Retained Earnings (Deficit)
27 21,28
579.600.000.000 (11.389.551.711)
579.600.000.000 (11.389.551.711)
13
(67.441.168.455)
(75.346.724.922)
(8.793.053.589)
(21.329.690.662)
1.750.000.000
1.750.000.000
Appropriated
(131.749.036.332)
(102.581.801.600)
Unappropriated
361.977.189.913
370.702.231.105
272.990
844.701
Non-Controlling Interest
361.977.462.903
370.703.075.806
Total Equity – Net
670.168.566.886
665.415.859.006
Total Liabilities and Equity – Net
2a
29
2b,30
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pendapatan Beban Pokok Penjualan
Catatan/ Notes
2012
2011
2m,31 2m,32
2.095.347.052.223 (2.003.071.745.570)
1.622.695.783.785 (1.493.834.217.320)
Revenue Cost of Goods Sold
92.275.306.653
128.861.566.465
Gross Profit
77.531.935.576 8.134.525.977
69.513.290.609 6.207.387.155
Operating Expenses Selling General and Administration
85.666.461.553
75.720.677.764
Total OperatingExpenses
6.608.845.100
53.140.888.701
Income from Operation
2a,2o
6.051.074.913 1.230.963.702
(1.408.660.637) 3.883.992.981
5
(208.479.069)
(24.501.575.125)
(27.213.029.266)
(27.213.029.266)
(11.277.602.757) (3.823.355.760)
(8.527.877.196) -
(1.822.136.136) (200.000) -
(43.026.308.476)
261.860.892 983.585.908
33.571.415.071 8.447.936.050
(35.817.317.573)
(58.774.106.598)
(29.208.472.473)
(5.633.217.897)
Laba Kotor Beban Usaha Penjualan Umum dan Administrasi
2m,33
Jumlah Beban Usaha Laba Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Laba (Rugi) Selisih Kurs-Bersih Penghasilan Bunga Rugi yang Telah Terealisasi Dari Efek Untuk Diperdagangkan Penurunan Nilai Goodwill Beban Bunga dan Beban Pendanaan Beban Pajak Beban Penyisihan Penurunan Nilai atas Persediaan Rugi Penjualan Aset Tetap Rugi Divestasi Entitas Anak Keuntungan Penjualan Investasi Entitas Anak Lain-lain – Bersih Jumlah Beban Lain-lain Bersih Rugi Sebelum Penghasilan Pajak
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2b,2k,16
8 14 1c
Other Income (expenses) Foreign Exchang Loss- Net Interest Income Realized Loss on Investment In Trading Securities Impairment Value of Goodwill Interest Expense and Finance Charges Tax Expenses Allowance for Impairment Expenses of Inventory Loss on Sale of Fixed Assets Loss on Sale of Subsidiary Gain on Sale Investment in Subsidiary Others –Net Total Other Charges – Net Loss Before Income Tax
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Kini Tangguhan Jumlah
Jumlah Rugi Tahun Berjalan Laba (Rugi) Komprehensif Lain: Selisih Kurs Atas Penjabaran Laporan Keuangan Laba (Rugi) yang Belum Terealisasi atas Efek Tersedia Untuk Dijual Jumlah Rugi komprehensif Periode berjalan Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Di Atribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah
2012
2011
(676.795.750) 717.676.488 40.880.738
(1.777.281.500) 247.512.891 (1.529.768.609)
Income Tax Benefit (Expense) Current Deferred Total
(29.167.591.735)
(7.162.986.506)
Total loss For the Year
(29.167.234.731)
(7.163.831.207)
Total loss For the year Attributable to: Owners of the Parent
(357.004) (29.167.591.735)
844.701 (7.162.986.506)
Non-Controlling Interests Total
2p,34
Jumlah Rugi Periode Berjalan Jumlah Rugi Periode Berjalan Yang Dapat di Atribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Rugi Per Saham
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (Continued) For the Years Ended December 31, 2012and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2q,35
(25,16)
(6,18)
(29.167.591.735)
(7.162.986.506)
12.536.637.073
(31.820.570)
Loss Per Share Total Loss For the Current Year Other Comprehensive Profit (Loss): Translation Difference on Financial Statement
7.905.556.467
(12.217.889.434)
(8.725.398.195)
(19.412.696.510)
Unrealized Gain (Loss) on – Available For-Sale Investments Total Comprehensive Loss For the Year
(8.725.041.191)
(19.413.541.211)
Total Comprehensive Loss For the Current Year Attributable to: Owners Of the Parent
(357.004) (8.725.398.195)
844.701 (19.412.696.510)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
Non-Controlling Interests Total
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements include herein are in Indonesian language. PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk / Attributable to the owners of the parent entity
Biaya emisi saham / Issuance Cost of Shares
Modal saham/ Capital stock Saldo 1 Januari 2011 Rugi tahun berjalan Laba (Rugi) komprehensif lainnya: Rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual Selisih kurs penjabaran laporan perusahaan Saldo 31 December 2011
579,600,000,000
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan perusahaan/ Translation difference on financial statements
Rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual/ Unrealized loss on available-for-sale investments
(11,389,551,711)
(63,128,835,488)
Saldo laba (defisit)/ Retained earnings (deficit) Telah ditentukan Belum ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
(21,297,870,092)
1,750,000,000
Total ekuitas/ Equity
(95,417,970,393)
390,115,772,316
-
390,115,772,316
Balance January 1, 2011
(7,163,831,207)
(7,163,831,207)
844,701
(7,162,986,506)
Net loss Income (Loss ) other comprehensive :
-
-
(12,217,889,434)
-
-
-
(12,217,889,434)
-
(12,217,889,434)
Unrealized l gain (loss) on available for sale investment
-
-
-
(31,820,570)
-
-
(31,820,570)
-
(31,820,570)
Translation difference on inancial statement
579,600,000,000
(11,389,551,711)
(75,346,724,922)
(21,329,690,662)
1,750,000,000
(102,581,801,600)
370,702,231,105
844,701
370,703,075,806
Balance December 31, 2011
(29,167,234,732)
(29,167,234,732)
(357,004) (214,707)
(29,167,591,736) (214,707)
Net loss Minority correction Loss other comprehensive :
Rugi tahun berjalan Koreksi hak minoritas Laba (Rugi) komprehensif lainnya: Rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual
Jumlah/ Total
Kepentingan non pengendali/ non -controlling interest
Unrealized gain (loss) on available -
-
7,905,556,467
-
-
-
7,905,556,467
-
7,905,556,467
or sale investment
-
-
-
12,536,637,073
-
-
12,536,637,073
-
12,536,637,073
financial statements
579,600,000,000
(11,389,551,711)
(67,441,168,455)
(8,793,053,589)
1,750,000,000
(131,749,036,332)
361,977,189,913
272,990
361,977,462,903
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saldo 31 December 2012
Translation difference on
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan konsolidasian Keuangan secara keseluruhan.
Balance December 31, 2012
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
6
The original consolidated financial statements includes herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran Kepada Pemasok dan Beban Lain Pembayaran Kepada Karyawan Pembayaran Pajak Penghasilan Badan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pembelian Aset Tetap Penerimaan dari penjualan aset tetap Investasi Efek Utang Penerimaan dari Penjualan Entitas Anak Penghasilan Bunga Atas Investasi Penerimaan dari Penjualan Investasi Pada Entitas Anak dan Perusahaan Asosiasi Kas Bersih yang Diperoleh Dari Aktivitas Investasi
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2012
2011
1.998.506.525.074
1.679.583.649.500
(2.186.269.167.626) (7.452.889.096)
(1.608.043.819.913) (6.656.707.733)
(542.427.164)
(4.889.478.583)
(195.757.958.811)
59.993.643.271
Cash Flows from Operating Activities Receipts from Customers Payments for Suppliers and Others Expense Payments to Employees Payments of Corporate Income Tax Net Cash Provided by (used in) Operating Activities
14
(5.618.262.323)
(13.103.739.359)
14 5
7.000.000 12.000.000.000
10.000.000.000
-
4.485.173.331
1.230.963.702
3.883.992.981
-
57.255.820.526
Cash Flows from Ivestment Activities Acquisition Of Fixed Assets Proceeds from sales of fixed assets Investment In Debt Securities Receipts from sold of Subsidiary Interest Income on Investment Receipts from Sale Of Investment in Subsidiaries and Associate Company
7.619.701.379
62.521.247.479
Net Cash Provided by Investment Activities
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
7
The original consolidated financial statements includes herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Penerimaan (Pembayaran) dari Utang Jangka Pendek Pembayaran Beban Bunga dan Beban Pendanaan Penerimaan (Pembayaran) Utang Jangka Panjang Kas bersih dari (digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2012
2011
33.221.795.466
(9.436.754.733)
(11.277.602.757)
(8.527.877.196)
20.053.254.285
(2.005.746.973)
41.997.446.994
(19.970.378.902)
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
(146.140.810.438)
102.544.511.848
Efek atas selisih kurs penjabaran
12.902.530.104
(757.204.347)
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
138.757.851.404
36.970.543.903
Cash Flows from Financing Activities Receipts (Payment) from Short-term Loan Interest Expense and Fnance Charges Paid Receipts (Payment) Long term payable Net Cash Provided by (used in) Financing Activities Net Increase (Decrease) in Cash and Cash equivalents Effect from translation Difference Cash and Cash Equivalents At Beginning of Year
5.519.571.070
138.757.851.404
Cash and Cash Equivalents at End of Year
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
4
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Company Establishment
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 16 November 1989 berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah dengan Akta dari Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya. Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4423. HT.01.01. Th.95 tanggal 17 April 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan No. 4209. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM -LK) No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-25241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0121799.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008. Berdasarkan Akta Notaris tanggal 24 Juni 2011 No. 74 dari SP. Henny Singgih, SH pemegang saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-AH.01.10-24436 tanggal 29 Juli 2011.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (the Company) was established on November 16, 1989 based on Notarial Deed No. 240 of Mrs Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., which had been amended by Notarial Deed No. 246 dated May 31, 1991 by the same Notary regarding the change of name from PT Bintang Mahkota Semestaraya into PT Bintang Mitra Semestaraya. The Deed of Establishment and its amendments had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C2-4423. HT.01.01. Th.95 dated April 17, 1995 and had been published in the state gazette of the Republic of Indonesia dated September 19, 1997 No. 75, Supplement No. 4209. The Company's Articles of Association have been amended several times. In 2008, amendments included by Notarial Deed No. 10 of Fathiah Helmi, S.H., dated September 17, 2008 which, among other things, the increase of issued and paid-up capital of the Company and approval of changes in the Company's Articles of Association to conform with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. regarding the Company's Articles of Association Fundamentals for Public Offering of Equity Securities and Public Companies, which has obtained certificate of receipt of notice from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the Letter of Acceptance Notice of Amendment of Articles of Association No. AHU-AH.01.10-25241 dated December 15, 2008 and has been registered in the Company Code No. AHU-0121799.AH.01.09. in 2008 exactly on December 15, 2008. Based on Notarial Deed No. 74 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors and has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-AH.01.10-24436 dated July 29, 2011.
Berdasarkan Akta Notaris tanggal 25 Mei 2012 No. 58 dari SP. Henny Singgih, SH., pemegang saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-AH.01.10-23660 tanggal 28 Juni 2012.
Based on Notarial Deed No. 58 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors and has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-AH.01.10-23660 tanggal 28 Juni 2012.
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (Lanjutan)
GENERAL (Continued) a.
Company Establishment (Continued)
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pertanian, perikanan, real estat, perkebunan, perhutanan, dan jasa angkutan. Saat ini kegiatan usaha utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada Entitas Anak dan perdagangan bahan-bahan kimia dan lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1989.
In accordance with Article 3 of the Articles of Association of the Company, the scope of its activities is primarily engaged in the field of development, trade, industry, printing, agriculture, fisheries, real estate, plantation, forestry, and transportation services. Currently the Company's main business activities are investing in subsidiaries, trading of chemicals and others. The company started its commercial operations in 1989.
Perusahaan berkedudukan di Panin Tower - Senayan City Lt.10 JI. Asia Afrika Lot 19, Jakarta, Indonesia.
The Company is located at 10th Floor. Panin Tower - Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot. 19, Jakarta, Indonesia.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
Public Offering Corporate Securities
Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999.
On December 6, 1999, the Company received Effective Statement Letter on Notice of Registration of Emissions Stock No. S-2449/PM/1999 from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) to hold an Initial Public Offering of 130,000,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share to the public, at offering price of IDR 500 per share. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on December 29, 1999.
Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru yang melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma.
On September 17, 2008, the Company obtained Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 to conduct a Limited Public Offering I (PUT I) in respect of a rights issue with pre-emptive rights (HMETD) to shareholders by issuing 823,200,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share at the offering price of IDR 500 per share so that the whole amounted to IDR 411,600,000,000. Each holder of 20 old shares are entitled to 49 new shares attached with 7 Warrants Series I granted free by the Company.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500, yang dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 20 Mei 2009 sampai dengan tanggal 20 November 2013. Sampai dengan 31 Desember 2012, belum ada pemegang waran yang melaksanakan haknya.
Warrants Series I are securities that entitle the holder to purchase new shares with nominal value IDR 500 per share at exercise price of IDR 500, which can be done during the execution year starting from May 20, 2009 until November 20, 2013. As of December 31,2012, there is no warrant holder execised his rights.
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan) b.
1.
GENERAL (Continued)
Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan)
b.
Pada tanggal 7 Oktober 2008, seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh sehubungan dengan PUT I tersebut telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. c.
As of October 7, 2008, all shares are issued and fully paid with respect to the PUT I have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
Akuisisi dan Struktur Entitas Anak
c.
Perusahaan mengakuisisi saham dan mengambil alih piutang dengan opsi konversi Entitas Anak yang dimiliki oleh PT Regis Energi Indonesia (REI) yang dinotariskan oleh notaris SP. Henny Singgih, S.H. dengan rincian seperti berikut ini :
BRK Saham yang diakuisisi Akta notaris no. Tanggal akta notaris Jumlah saham (lembar) Harga akuisisi (Rp) Hasil goodwill (Rp) Piutang yang diambilalih Akta notaris no. Tanggal akta notaris Harga akuisisi (Rp)
Public Offering Corporate Securities (Continued)
Acquisition and Structure of Subsidiaries The Company acquired shares and took over receivables with option conversion of Subsidiaries from PT Regis Energi Indonesia (REI) which were notarized by SP. Henny Singgih, S.H. with details as follows :
IPK
RPE
89 30 Juni 2009/ June 30, 2009 4.113 4.000.000.000 13.410.898.726
2 1 Juli 2009/ July 1, 2009 8,325 4.000.000.000 19.568.465.986
93 30 Juni 2009/ June 30, 2009 153.000.000.000
3 1 Juli 2009/ July 1/2009 48.000.000.000
BCI
4 1 Juli 2009/ July 1, 2009 20.826 40.000.000.000 20.627.021.725 -
Perhitungan goodwill sehubungan dengan akuisisi Entitas Anak adalah sebagai berikut:
2720 / 2009 1 July 2009/ July 1, 2009 50.000 250.000.000.000 115.235.696.325 -
Shares acquired Notarial deed no. Notarial deed date Total shares Acquisition cost (Rp) Resulting goodwill (Rp) Receivables takenover Notarial deed no. Notarial deed date Acquisition cost (Rp)
The calculation of goodwill related acquisition of Subsidiaries is as follows:
to
the
Jumlah harga pembelian Jumlah aset bersih yang diakuisisi
Rp 298.000.000.000 129.157.917.238
Total acquisition cost Total net assets acquired
Goodwill pada saat akuisisi
Rp 168.842.082.762
Goodwill at acquisition date
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan) c.
1.
Akuisisi dan Struktur Entitas Anak (Lanjutan)
GENERAL (Continued) c.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan mempunyai Entitas Anak sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries
Acquisition (Continued)
and
Structure
of
Subsidiaries
As of December 31,2012 and 2011, the Company has the following Subsidiaries:
Persentase Kepemilikan/ Tahun Percentage of Ownership Beroperasi Secara Komersial/ Start of 31 Desember/ 31 Desember/ Lokasi/ Commercial December 31 December 31 Location Operation 2012 2011
Jumlah Aset (Rp)/ Total Assets (IDR)
31 Desember/ December 31 2012
31 Desember/ December 31 2011
PT Binatek Reka Kruh (BRK) * Jakarta
2002
90,00%
90,00%
165.910.040.356
151.794.786.183
PT Retco Prima Energi (RPE) * Jakarta
2000
99,99%
99,99%
49.138.115.443
83.342.319.759
British Bittlestone Capital Inc. (BCI) ** Virgin
-
100,00%
100,00%
45.257.181.861
34.100.540.448
*)
Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi / Exploration and Production of Oil and Gas Island **) Investasi / Investment Based on the deed of sale and purchase share No. 77 dated March 16, 2011 of Suwarni Sukiman, SH., notary in Jakarta, the Company has sold the entire 108,845 shares in PT Indama Putera Kayapratama, a Subsidiary, or 99.16% ownership with the transaction value amounted to US$ 1,050,000 to PT Bukitapit Bumi Persada, third party. The Company incurred a loss on the sale of Subsidiary amounted to IDR 43,026,308,476.
Berdasarkan akta jual beli saham No. 77 tanggal 16 Maret 2011 dari Suwarni Sukiman, SH., notaris di Jakarta, Perusahaan telah menjual seluruh saham Entitas Anak PT Indama Putera Kayapratama sebanyak 108.845 lembar saham atau 99,16% kepemilikan dengan nilai transaksi US$ 1.050.000 kepada PT Bukitapit Bumi Persada, pihak ketiga. Perusahaan mengalami rugi atas divestasi Entitas Anak tersebut sebesar Rp 43.026.308.476.
12
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (Lanjutan) d.
1.
Direksi, Komisaris, dan Karyawan
GENERAL (Continued) d.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi dan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Directors, Commissioners, and Employees The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2012 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
: :
Richard Rachmadi Wiriahardja Theophylus Hartono
: :
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: : : :
Welly Thomas Robinson Suhsih M. Boentoro Rinaldi
: :
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi dan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
:
: :
Richard Rachmadi Wiriahardja Dra. Ng Boen Jean (Yesisca V. Wijaya)
: :
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: : : :
Welly Thomas Robinson Suhsih M. Boentoro Rinaldi
:
Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
: : :
:
Anggota Anggota
: :
: : :
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Director Director Unaffiliated Director
Audit Committee as of December 31, 2012 are as follows:
Theophylus Hartono Jhonson Napitupulu Irene Anggreani
Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua
Board of Directors President Director Director Director UnaffiliatedDirector
The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner
: : :
Audit Committee Chairman Member Member
Audit Committee as of December 31, 2011 are as follows:
Dra. Ng Boen Jean (Yesisca V. Wijaya) Bimo Laksono Hasnan Irene Anggreani
Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp 2.393.378.409 dan Rp 1.911.412.035 Tahun 2012 dan 2011 Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai jumlah karyawan masing-masing 56 orang (tidak diaudit).
:
Audit Committee Chairman
: :
Member Member
Total compensation provided to the Commissioners and Directors of the Company for the year ended December 31, 2012 and 2011 amounted to IDR 2,393,378,409 and IDR 1,911,412,035, respectively. In year 2012 and 2011, the Company and Subsidiaries had a total employee of 56 persons each year, respectively (unaudited). 13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR PENTING
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) serta Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK untuk perusahaan publik. Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir 31 Desember 2012 kecuali untuk penerapan Standar akuntansi baru yang berlaku sejak 1 Januari 2012 sebagai tercantum dalam bagian berikut.
The accompanying consolidated financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards : Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and the Regulations and Guidelines on Financial Statement Preparation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK for publicly listed companies. The accounting standards were consistently applied in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2012 except for application of new accounting pronouncement that are effective January 1, 2012 as stated in the following sections.
a.
a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Basis of Preparation of Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, yang diukur dengan konsep biaya historis, persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows, which are measured based on the historical cost basis of accounting, inventories which are valued at the lower of cost or net realizable value and certain investments which are stated at fair value.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are presented using the direct method which present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. Untuk BCl dan RPE yang pelaporan dan pencatatannya menggunakan Dolar Amerika Serikat ("$AS") sebagai mata uang fungsional, untuk tujuan konsolidasian laporan keuangan BCl dan RPE dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan dasar sebagai berikut:
The currency used in the preparation of consolidated financial statements is Rupiah. For BCI and RPE reporting and recording in US Dollar (“US$”) as the functional currency, for the purposes of the consolidated financial statements BCl and RPE are translated into rupiah using the following basis:
Akun-akun laporan posisi keuangan: aset dan liabilitas moneter dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan akun lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Kurs pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp 9.670 dan Rp 9.068 per $AS 1.
Statements of Financial Position accounts: monetary assets and liabilities are translated using the middle rate at the statements of financial position date and the other accounts are translated using the rate at the date of transaction. The rate as of December 31, 2012 and 2011 are IDR 9,670 and IDR 9,068 per 1US$, respectively.
Akun-akun laporan laba rugi komprehensif dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, beberapa akun tersebut dijabarkan menggunakan kurs rata-rata untuk tahun 2012 dan 2011 adalah Rp 9.384 dan Rp 8.773 per 1$AS .
Statements of comprehensive income accounts translated using the rate at the date of transaction. For practical purpose, some accounts are translated using the average rate for the years 2012 and 2011 are IDR 9,384 and IDR 8,773 per 1US$, respectively. 14
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) a.
AKUNTANSI
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) a.
Basis of Preparation of (Continued)
ACCOUNTING
Financial Statements
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif disajikan sebagai "Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Entitas Anak" pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Foreign currency differences arising from translation of statements of financial position and statements of comprehensive income accounts are presented in “Translation Difference on Subsidiaries Financial Statements” account in the equity section of the consolidated statements of financial position.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009) , “Penyajian Laporan Keuangan”, yang secara signifikan mempengaruhi penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries has adopted PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements Reporting”, which affect significantly the presentation of the consolidated financial statements.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya dan pernyataan kepatuhan.
PSAK 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgements, capital management, other comprehensive income and statement of compliance.
Perusahaan dan Entitas Anak dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan laba rugi komprehensif) atau dua laporan (laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif). Perusahaan dan Entitas Anak memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan.
The Company and Subsidiaries has an option to present statements of income and statement of comprehensive income in a separate statements or in a single statement. The Company and Subsidiaries has opted to present these statements in a single form statement.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali kerugian dalam Entitas Anak yang mengakibatkan saldo defisit untuk kepentingan non-pengendalian.
Effective January 1, 2011, the Company restrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” except for losses within a subsidiary that resulted in a deficit balance to non-controlling interest.
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang disebabkan kepentingan non-pengendali pada Entitas Anak tertentu yang telah melampaui porsi sebelumnya dalam ekuitas Entitas Anak tersebut untuk sementara dibebankan kepada pemegang saham pengendali kecuali kepentingan nonpengendali punya liabilitas yang mengikat untuk menutupi kerugian tersebut. Keuntungan selanjutnya Entitas Anak tersebut akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai kepentingan non-pengendalian terhadap kerugian yang sebelumnya diserap oleh pemegang saham pengendali telah pulih.
Prior to January 1, 2011, losses attributable to the non-controlling interest in certain subsidiaries that have exceeded the former’s portion in the equity of the said subsidiaries are temporarily charged against the controlling shareholder unless the noncontrolling interest had a binding obligation to cover these losses. Subsequent profits of the said subsidiaries shall be allocated to the controlling shareholder until the non-controlling interest's share of losses previously absorbed by the controlling shareholder has been recovered.
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) b.
AKUNTANSI
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasian
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) b.
ACCOUNTING
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan hasil usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dari Perusahaan dan Entitas Anak dimana Perusahaan memiliki kemampuan secara langsung atau tidak langsung untuk mengendalikan Entitas Anak tersebut.
The consolidated financial statements incorporate the assets and liabilities as of December 31, 2012 and 2011 and results of operations for the years ended on December 31, 2012 and 2011 of the Company and Subsidiaries in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.
Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
All material transactions and balances between consolidated companies have been eliminated in the consolidated financial statements.
Kepentingan non pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas entitas induk perusahaan. Laba atau rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain dialokasikan kepada entitas induk perusahaan dan kepentingan non pengendali.
Non-controlling interests are presented within the equity in the consolidated statements of financial position, separately from the equity of the parent company. Profit or loss and each component of other comprehensive income is allocated to the parent company and noncontrolling interests.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode dimana pengendalian masih berlangsung.
Where control of an entity is obtained during a financial period, its results are included in the consolidated statements of comprehensive income from the date on which control commences. Where control ceases during a financial period, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the period during which control existed.
Kombinasi Bisnis
Business Combination
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” bagi kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
Effective January 1, 2011, the Company prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations” for business combinations which acquisition date on or after the beginning reporting year/period commenced on or after January 1, 2011.
PSAK No. 22 (Revisi 2010) mengatur transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
PSAK No. 22 (Revised 2010) provides a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No 22 (Revisi 2010), pada tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan:
In accordance with the transitional provision of PSAK No. 22 (Revised 2010), on January 1, 2011, the Company:
Ceased to amortize the goodwill from the beginning of the reporting year/period commenced on or after January 1, 2011;
Menghentikan amortisasi goodwill dari awal tahun pelaporan/periode dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011; 16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) b.
AKUNTANSI
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan)
b.
Kombinasi Bisnis (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
Principles of Consolidation (Continued) Business Combination (Continued)
Menghilangkan nilai tercatatat akumulasi amortisasi sehubungan dengan penurunan goodwill dari awal tahun pelaporan/periode dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011; dan Melakukan uji penurunan nilai goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), "Penurunan Nilai Aset", sejak awal tahun pelaporan/periode dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
Eliminated the carrying amount of the accumulated amortization in relation with the decreasing of goodwill from the beginning of the reporting year/period commenced on or after January 1, 2011; and Performed impairment test of goodwill in accordance to PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, from the beginning of the reporting year/period commenced on or after January 1, 2011.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap Kepentingan Non-Pengendali (KNP) pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan dan disertakan dalam beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any Non-Controlling Interest (NCI) in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are expensed and included in administrative expenses.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through consolidated statements of comprehensive income.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in consolidated statement of comprehensive income. After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Company’s cash-generating units(“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those units.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) b.
AKUNTANSI
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasian(Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) b.
Kombinasi Bisnis (Lanjutan)
c.
ACCOUNTING
Principles of Consolidation (Continued) Business Combination (Continued)
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that unit is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
Sebelum 1 Januari 2011, akuisisi dari pihak ketiga dicatat menggunakan metode pembelian. Dalam menerapkan metode pembelian aset dan liabilitas Entitas Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih dari biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan masa manfaat yang dapat diberikan.
Prior to January 1, 2011, acquisition from third party is recorded using the purchase method. In applying the purchase method, the assets and liabilities of Subsidiaries are measured at fair value on the date of acquisition. The excess acquisition costs over the subsidiaries identifiable net assets at fair value is recorded as goodwill and amortized using the straight-line method in accordance with the benefits that can be provided.
Instrumen Keuangan
c.
Financial Instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 60, “Financial Instrument: Recognition.
PSAK No. 50 (Revisi 2010) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item nonkeuangan.
PSAK No. 50 (Revised 2010) provides for the requirements in respect of the presentation of financial instruments, and the necessary information that should be disclosed in the financial statements, while PSAK No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items.
PSAK No. 60 mengkonsolidasi dan memperluas ketentuan pengungkapan yang ada dan menambahkan beberapa pengungkapan baru yang signifikan berkaitan dengan instrumen keuangan mengenai pengukuran nilai wajar dan risiko likuiditas. Secara khusus, amandemen tersebut memerlukan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar menggunakan hirarki pengukuran nilai wajar. Penerapan standar ini memerlukan tambahan pengungkapan tetapi tidak berdampak terhadap posisi keuangan atau pendapatan komprehensif Perusahaan dan Entitas Anak karena tidak memiliki dampak terhadap klasifikasi dan penilaian instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak.
PSAK No. 60 consolidates and expands a number of exiting disclosures requirements and adds some significant new disclosure relating to financial instruments about fair value measurements and liquidity risk. In particular, the amendment requires the disclosure of fair value measurements by level of a fair value measurements hierarchy. The adoption of the standar result in additional disclosure but does not have an impact on the financial position or the comprehensive income of the Company and Subsidiaries since it does not have any impact on the classification and valuation of the Company and Subsidiaries’ financial instruments.
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) c.
1. Aset Keuangan (Lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (Continued) 1. Financial Assets (Continued)
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Initial Recognition and Measurement
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2011) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets. The Company and Subsidiaries determines the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year-end. When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through statement of comprehensive income, plus directly attributable transaction costs. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in active market. After initial recognition, PSAK No. 55 (Revised 2011) requires such assets to be carried at amortized cost using the effective interest method, and the related gains or losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan utama Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha pihak ketiga dan piutang lain-lain
The Company and Subsidiaries’ principal financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables third parties, sort term investment and other receivables.
Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Perusahaan dan Entitas Anak tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan dibawah Catatan ini.
An allowance is made for uncollectible amounts when there is an objective evidence that the Company and Subsidiaries will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed in the relevant succeeding paragraphs under this Note.
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) c.
1. Aset Keuangan (Lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (Continued) 1. Financial Assets (Continued)
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a Company of similar financial assets, is derecognized when:
i. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau ii. Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
i. The contractual rights to receive cash flows from the financial assets have expired; or ii. The Company and Subsidiaries has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial assets, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial assets, but has transferred control of the financial asset.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received is recognized in the consolidated statements of comprehensive Income.
Penurunan Nilai
Impairment
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan Entitaas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company and Subsidiaries assesses at each statements of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or of financial assets is impaired.
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Assets Carried at Amortized Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak pertama kali menentukan secara individual apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) 1.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) c.
Aset Keuangan (Lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (Continued) 1.
Financial Assets (Continued)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Perolehan Diamortisasi (Lanjutan)
Financial Assets Carried at Amortized Cost (Continued)
Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan dan Entitas Anak memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company and Subsidiaries determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a Company and Subsidiaries of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment or impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan dan Entitas Anak.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) 1.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) c.
Aset Keuangan (Lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (Continued) 1.
Financial Assets (Continued)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (Lanjutan)
Financial Assets Carried at Amortized Cost (Continued)
Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets’ original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate.
Liabilitas Keuangan
2.
Financial Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Initial Recognition and Measurement
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings. As at the statements of consolidated financial position dates, the Company and Subsidiaries has no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings. The Company and Subsidiaries determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan utama Perusahaan dan Entitas Anak meliputi utang usaha pihak ketiga, utang jangka pendek, utang bank, utang lain – lain, biaya masih harus dibayar dan utang jangka panjang pihak ketiga.
The Company and Subsidiaries’ principal financial liabilities include trade payables third parties, short term loan, bank loan, other payables, accrued expenses and long term loan to third parties.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Utang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga
Long-term Borrowings
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”).
Subsequent to initial recognition, long-term interest-bearing loans and borrowings are measured at amortized costs Effective Interest Rate (“EIR”) method.
22
Interest-bearing
Loans
and
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) c.
YANG
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) 2.
d.
AKUNTANSI
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) c.
Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments 2.
Financial Liabilities (Continued)
Pengukuran setelah Pengakuan Awal (Lanjutan)
Subsequent Measurement (Continued)
Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba atau rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
At consolidated statements of financial position dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within current liabilities section. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the EIR method amortization process..
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari “Beban Bunga dan Beban Pendanaan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Interest Expense and Other Finance Charges” account in the consolidated statements of comprehensive income.
Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain lancar, dan biaya masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Liabilities for current trade and other payables, and accrued expenses are stated at carrying amounts (notional amounts), which approximate their fair values.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expires.
d.
Transaksi dengan Pihak yang Berelasi
Related Party Transaction
Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Company and Subsidiaries have transactions with entities which are regarded as having special relationships as defined under PSAK No. 7, (Revised 2010) “Related Party Disclosures”.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika:
A party is considered to be related to the Company and Subsidiaries if:
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (Lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
d.
Transaksi dengan Pihak yang Berelasi (Lanjutan) a.
b. c. d.
e.
f.
g.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan Perusahaan dan Entitas Anak; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan Entitas Anak yang memberikan pengaruh yang signifikan atas Perusahaan dan Entitas Anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas Anak; Suatu pihak adalah entitas asosiasi Perusahaan dan Entitas Anak; Suatu pihak adalah kerjasama operasi dimana Perusahaan dan Entitas Anak sebagai venturer; Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen utama dari Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas induk Perusahaan dan Entitas Anak; Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau dimana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); Suatu pihak adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak.
e.
a.
Directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Company and Subsidiaries; (ii) has an interest in the Company and Subsidiaries that give it significant influence over the Company and Subsidiarie; or, (iii) has joint control over the Company and Subsidiaries;
b.
The party is an associate of the Company and Subsidiaries; The party is a joint venture in which the Company and Subsidiaries ia a venture; The party is a member of the key management personel of the Company and Subsidiaries or its parent;
d.
e.
The party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);
f.
The party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e);
g.
The party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Company and Subsidiaries, or of any entity that is a related party of the Company and Subsidiaries.
All transactions with related parties, whether or not conducted under the normal terms and conditions similar with those of third parties, are disclosed in the notes to consolidated financial statements.
e.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan hingga jatuh tempo serta tidak digunakan sebagai jaminan.
f.
Related Party Transaction (Continued)
c.
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
ACCOUNTING
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash,cash in bank and highly liquid investments with original maturities of three months or less and not pledged as collateral.
f.
Persediaan Persediaan produk kimia dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang.
Inventory Chemical product inventories are stated at lower of cost and net realizable value. Cost is determined using the weighted average method.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) f.
g.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) f.
Persediaan (Lanjutan)
Inventory (Continued)
Persediaan kapital adalah persediaan yang dikonsumsi atau digunakan sebagai komponen dari konstruksi dan dikapitalisasi sebagai aset seperti tubular, well head dan packer. Persediaan berupa suku cadang, bahan kimia dan bahan bakar diklasifikasikan ke dalam persediaan non-kapital yang dikonsumsi dangan maksud untuk perbaikan dan pemeliharaan dari aset operasional atau untuk penggunaan operasional. Biaya-biaya atas konsumsi persediaan ini dibebankan saat digunakan.
Capital inventories represent tubular, well head and packer that are consumed or used as components of construction or capitalized as assets. Non-capital inventories represent spare-parts, chemicals and fuel being consumed for the purpose of repair and maintenance of assets or used for operational use. The costs of the consumed inventories are charged to operations.
Persediaan berupa tubular, well head dan packer dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode Pertama Masuk Pertama Keluar (FIFO). Cadangan persediaan barang usang dan atau lambat perputarannya didasarkan atas penelaahan kondisi persediaan pada akhir tahun.
Inventories of tubular, well head and packer are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using First In First Out (FIFO) method. Allowance for obsolete and or slow-moving inventories is provided based on review of the condition inventories at the end of the year.
Penyisihan penurunan nilai pasar dan persediaan usang berdasarkan penelaahan berkala nilai realisasi bersih dan kondisi fisik dari persediaan.
Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories based on periodic review of net realizable values and the physical condition of its inventories. g.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya.
h.
ACCOUNTING
Prepaid Expense Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.
h.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Investment in Associate Company
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”. The revised PSAK is applied retrospectively and prescribes accounting for investments in associates as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised PSAK on the consolidated financial statements.
Investasi Perusahaan pada perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Perusahaan asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan.
The Company’s investment in its associate is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Company has significant influence.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) h.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) h.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi (Lanjutan)
ACCOUNTING
Investment in Associate Company (Continued)
Pengaruh signifikan dianggap terjadi apabila bunga efektif Perusahaan 20% sampai 50%. Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi.
Significant influence is assumed to exist if the Company maintains effective interest of 20% to 50%. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan dalam entitas asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Company recognizes its share of any changes and discloses this, when applicable, in the statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and the associate are eliminated to the extent of the interest in the associate.
Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company’s investment in its associate. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
Berdasarkan Perjanjian Kontrak Bantuan Teknis (TAC) yang disetujui oleh RPE, Entitas Anak, dengan PERTAMINA, RPE mengoperasikan sebuah TAC di Tanjung Miring Timur, Sumatera Selatan. BRK, Entitas Anak, juga mengadakan TAC dengan PERTAMINA, dimana BRK mengoperasikan sebuah TAC di Pendopo, Sumatera Selatan.
Based on Technical Assistance Contract (TAC) Agreement entered into between RPE, a subsidiary, and PERTAMINA, RPE operates a TAC field in Tanjung Miring Timur, South Sumatera. BRK, Subsidiary, also make TAC with PERTAMINA, in which BRK operates a TAC field in Pendopo, South Sumatera.
RPE dan BRK memiliki dua akun terpisah, satu digunakan untuk RPE dan BRK sendiri dan yang lainnya untuk TAC PERTAMINA. Seluruh transaksi yang terjadi antara RPE dan atau BRK dengan TAC PERTAMINA akan dicatat secara akuntansi untuk kedua entitas. Pada catatan RPE dan BRK, transaksitransaksi tersebut dicatat sebagai Investasi di TAC PERTAMINA, sementara TAC PERTAMINA-RPE dan TAC PERTAMINA-BRK mencatat sebagai Kontribusi Partisipasi.
RPE and BRK has two separate accounts, one used for RPE and BRK itself and the other for TAC PERTAMINA. All transactions that occur between RPE and or BRK with TAC PERTAMINA are recorded in the account of both entities. In RPE and BRK records, transactions are recorded as investment in TAC PERTAMINA, while TAC PERTAMINA-RPE and TAC PERTAMINA BRK, recorded as a Contribution of Participation.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) h.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) h.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi (Lanjutan) Pada tanggal 20 Juni 2011, RPE melakukan pengalihan participating interest pada TAC PERTAMINA kepada Goldwater TMT Pte Ltd.
i.
ACCOUNTING
Investment in Associate Company (Continued) On June 20, 2011, RPE transferred their participating interest at TAC PERTAMINA to Goldwater TMT Pte Ltd.
i.
Aset Tetap
Fixed Assets
Efektif tanggal 1 January 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”. Perusahaan dan Entitas Anak telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya.
Effectively January 1, 2012, the Company and Subsidiaries applied PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets” which superseded PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”. The Company and Subsidiaries have chosen the cost model as the accounting policy for their fixed assets measurement.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Gedung Leasehold improvement Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Peralatan lain
Tahun/Year 20 3 5 5 5
Aset tetap Entitas Anak disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan taksiran rnasa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Building Leasehold improvement Office furniture and fixtures Vehicle Other equipment Fixed assets of Subsidiaries are depreciated using the declining balance method based on the estimated economic benefits of fixed assets as follows:
Tahun/Year Kelompok 1 (50%) Perlengkapan dan peralatan kantor
5
Group 1(50%) Office furniture and fixture
Kelompok 2 (25%) Fasilitas produksi Peralatan produksi dan pengeboran
5 5
Group 2 (25%) Production facilities Production and drilling equipments
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan dilakukan penyesuaian secara prospektif, jika diperlukan, pada setiap periode laporan keuangan.
Residual values, useful life and depreciation method of fixed assets are reviewed and adjusted prospectively, if necessary, at each financial reporting period.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) i.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) i.
Aset Tetap (Lanjutan) Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan.
j.
ACCOUNTING
Fixed Assets (Continued) The costs of maintenance and repairs are charged to the profit and loss as incurred; restoration and significant additional cost incurred which extends the useful life of the asset is capitalized. Fixed assets that are no longer used or sold, the cost and accumulated depreciation are removed from the respective fixed assets accounts and profits or losses arise are credited or charged to the current year.
j.
Aset Minyak dan Gas Bumi
Oil and Gas Property
Entitas Anak menggunakan metode full cost dalam pencatatan aset minyak dan gas bumi. Berdasarkan metode tersebut, seluruh biaya perolehan hak eksplorasi dan pengembangan cadangan minyak dan gas bumi, biaya overhead yang berhubungan langsung dikapitalisasi.
The Subsidiaries use full cost method in recording the assets of oil and gas. Based on these methods, the entire cost of acquisition, exploration and development of oil and gas, directly related overhead costs, are capitalized.
Biaya pengeboran sumur eksplorasi termasuk biaya pengeboran sumur tes stratigrafi tahap eksplorasi, dikapitalisasi dan dicatat sebagai bagian dari aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan. Jika ditemukan cadangan terbukti pada sumur, maka biaya-biaya pengeboran sumur yang dikapitalisasi dicatat dalam aset sumur, perlengkapan dan fasilitas terkait. Namun demikian, apabila usaha yang telah dilakukan tidak berhasil, maka biaya tersebut dicatat sebagai beban.
The cost of drilling exploratory wells include costs of drilling at wells stratigraphy exploration stage, are capitalized and recorded as part of the assets of wells, equipment and facilities in progress. If wells are proven to contain reserves, the costs of drilling wells capitalized as assets are recorded in wells, equipment and related facilities. Otherwise, costs are recorded as an expense.
Biaya pengeboran sumur pengembangan dan sumur tes stratigrafi tahap pengembangan, platform, perlengkapan sumur dan fasilitas produksi terkait, dikapitalisasi sebagai aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan. Biaya tersebut dipindahkan ke aset sumur, perlengkapan dan fasilitas terkait pada saat pengeboran atau konstruksi selesai.
The drilling cost of development wells and stratigraphy test development stage wells, platforms, well equipment and related production facilities, are capitalized as asset of wells, equipment and facilities in progress. The cost of assets are transferred to the wells, equipment and related facilities when the drilling or construction is complete.
Penyusutan, deplesi dan amortisasi atas aset minyak dan gas bumi, kecuali untuk aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan, dihitung dengan menggunakan metode satuan unit produksi, dimana jumlah produksi kotor dibagi dengan cadangan yang telah terbukti dan telah menghasilkan produksi kotor.
Depreciation, depletion and amortization of oil and gas assets except for the uncompleted wells equipment and facilities is calculated using the unit production method, with gross production divided by the proven and developed gross reserved.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) k.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) k.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
ACCOUNTING
Impairment of Non-Financial Asset Values
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk untuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011.
Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including for goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and the revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya.
Adoption of the PSAK No. 48 (Revised 2009) has no significant impact on the financial reporting measurement except for its disclosures.
Pada setiap akhir tahun pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company and Subsidiaries assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company and Subsidiaries makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. If the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “impairment losses”.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) k.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) k.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan)
ACCOUNTING
Impairment of Non-Financial Asset Values (Continued)
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, digunakan model penilaian yang sesuai. Perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, termasuk penurunan nilai atas persediaan, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang mengalami penurunan nilai.
Impairment losses of continuing operations, including impairment on inventories, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income in those expense categories consistent with the function of the impaired asset.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap tahun pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan yang dibebankan disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) k.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) k.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan)
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada tahun berikutnya. l.
ACCOUNTING
Impairment of Non-Financial Asset Values (Continued) Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
Tambahan Modal Disetor – Bersih
l.
Additional Paid-In Capital – Net
Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang terjadi dalam rangka penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat.
Stock Issuance Costs Stock issuance costs are costs that occur in the context of the public offering shares of the Company to the public.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang pada bagian ekuitas sesuai dengan Peraturan BAPEPAM mengenai pedoman penyajian laporan keuangan.
Stock issuance costs are presented as a deduction on the equity in accordance with BAPEPAM regulations concerning financial statement presentation guidelines. m. Revenue and Expense Recognition
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and Subsidiaries and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
m. Revenue and Expense Recognition (Continued)
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Perusahaan diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of the Company’s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
Revenue from sales is recognized when goods are delivered to customers.
Pendapatan yang dihasilkan dari jasa pengeboran diakui pada saat jasa telah diserahkan/dilakukan kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan minyak mentah dan/atau gas bumi diakui berdasarkan tingkat produksi dan dikirimkan ke PERTAMINA. Pendapatan dari penjualan minyak diakui ketika minyak telah dikirim ke pelanggan. Bagian laba atas kerja sama operasi diakui sebesar porsi hak kepemilikan dalam kerja sama operasi.
Revenue generated from drilling services is recognized when services have been rendered/ performed to the customer. Revenue from sales of crude oil and / or gas is recognized based on production level and delivered to PERTAMINA. Revenue from oil sales are recognized when the oil are delivered to the customer. The profit sharing in the joint operation is recognized by the company’s interest portion in the joint operation.
Berdasarkan Kontrak Bantuan Teknis (TAC) Entitas Anak dapat memulihkan seluruh biaya operasi yang telah dikeluarkan berdasarkan dengan kriteria yang telah ditentukan dari PERTAMINA sebesar 65% pertahun dari jumlah minyak mentah yang diproduksi oleh Entitas Anak.
Based on the Technical Assistance Contract (TAC) the Company may recover all operating costs have been incurred in accordance with predetermined criteria of PERTAMINA as much as 65% per annum of the amount of crude oil produced by the Company.
Atas penggantian biaya yang diterima Entitas Anak dari PERTAMINA disajikan sebagai “ Pemulihan Biaya” dalam bagian pendapatan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sedangkan biaya operasi yang belum dipulihkan di tahun berjalan dikapitalisasi sebagai “Biaya Yang Dapat Dipulihkan” dan dapat dipulihkan pada tahun berikutnya.
Cost recovery received by the Company from PERTAMINA presented as “Cost Recovery” in the revenue section of the statement of income. While unrecovered operating cost are capitalized as “Recoverable Cost” and shall be recovered in succeeding years.
Beban operasi yang dapat dipulihkan pada tahun berjalan dan beban operasi tahun-tahun sebelumnya yang telah terpulihkan disajikan sebagai “Pengeluaran Yang Terpulihkan” di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam bagian beban pokok penjualan.
Operating cost can be recovered in current yearand prior years’ operating cost which have been recovered are presented as “Recovered Expenditure” in the cost of goods sold section in the consolidated statements of comprehensive income.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) n.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) n.
Penyisihan Imbalan Pasca-Kerja
ACCOUNTING
Provision for Post-Employment Benefits
Efektif tanggal 1 January 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), ”Imbalan Kerja”, yang menggantikan PSAK No. 24 (Revisi 2004), ”Imbalan Kerja”.
Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries applied PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, which superseded PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”.
PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan petunjuk untuk perhitungan dan penambahan pengungkapan untuk imbalan kerja dengan beberapa ketentuan transisi. Standar ini memberikan pilihan pengakuan laba atau rugi aktuarial sebagai alternatif atas penggunaan pendekatan koridor, dimana, laba atau rugi aktuarial diakui sebaai laba atau rugi pada periode terjadinya sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya.
PSAK No. 24 (Revised 2010) provides guidance for the calculation and additional disclosures for employee benefits with some transitional provisions. It provides an option for recognition of actuarial gains or losses in addition to using the corridor approach, that is, the immediate recognition of actuarial gains or losses in the period in which such gains or losses occur as part of other comprehensive income.
Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan konsolidasian, kecuali pada pengungkapan yang diharuskan. Perusahaan dan Entitas Anak memilih mempertahankan kebijakan yang ada untuk mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial, yang mana menggunakan pendekatan koridor.
The adoption of PSAK No. 24 (Revised 2010) did not have significant impact on the consolidated financial statements, except for the required disclosures. The Company and Subsidiaries chose to retain the existing policy for recognizing actuarial gains or losses, which is using the corridor approach.
Perusahaan dan Entitas Anak diwajibkan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.
The Company and Subsidiaries is required to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employee benefits, termination benefits and equity compensation benefits.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), perhitungan estimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di atas 10% dari nilai kini imbalan pasti atau dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Under PSAK No. 24 (Revised 2010), the calculation of estimated liability of employee benefits based on the Law is determined using “the Projected Unit Credit” actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the greater than 10% of the present value of the defined benefit obligations or the fair value of any plan assets at that date. The gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected remaining working lives of the employees.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) o.
p.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) o.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
ACCOUNTING
Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At consolidated statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs tengah Bank Indonesia masing-masing adalah Rp 9.670 dan Rp 9.068 untuk $AS1.
As of December 31, 2012 and 2011, the Bank Indonesia middle rates used were IDR 9,670 and IDR 9,068 to US$1, respectively. p.
Taksiran Pajak Penghasilan
Provision for Income Tax
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang menggantikan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. PSAK revisi ini mensyaratkan Perusahaan dan Entitas Anak untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries applied PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”, which superseded PSAK No. 46, “Accounting For Income Taxes’. The revised PSAK requires the Company and Subsidiaries to account for the future recovery (settlement) of the carrying amout of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statements of financial position, and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. The Adoption of this standard did not have material impact on the consolidated financial statements.
Beban pajak berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang , seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu periode dialokasikan pada operasi berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period. Deffered tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carryover of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. The tax effects for the period are allocated to current operations, except for the tax effects from transactions which are directly charged or credited to stockholders’ equity.
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) p.
q.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) p.
Taksiran Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Provision for Income Tax (Continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut direalisasikan, berdasarkan tarif pajak (dan undangundang pajak) yang berlaku atau berlaku secara substantif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian .
Deffered tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period when the assets is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted at the consolidated statements of financial position date.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan mengajukan keberatan.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against by the Company when the result of the appeal is determined. q.
Laba (Rugi) Bersih per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56 tentang “Laba per Saham”, laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih denqan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 1.159.200.000 saham pada tahun 2012 dan 2011.
r.
ACCOUNTING
Earnings (Loss) per Share In accordance with PSAK No. 56 on “Earnings per Share”, net income (loss) per share is calculated by dividing net profit or loss with number of weighted average shares outstanding during the year which are of 1,159,200,000 shares in 2012 and 2011.
r.
Informasi Segmen
Segment Information
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”.
Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”.
PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. There is no significant impact on the adoption of the revised accounting standard on the consolidated financial statements.
Perusahaan dan Entitas Anak menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis.
The Company and Subsidiaries provides financial information on business segments and geographical segments.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Entitas Anak yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Business segment is a component that can be distinguished in providing products or services (either individual products or services or groups of related products or services) and the component that has risks and rewards of different segments risk and other rewards.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) r.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) r.
Informasi Segmen (Lanjutan) Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Entitas Anak yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
s.
Segment Information (Continued) Geographical segment is a component that can be distinguished in providing products or services on the certain economic environment (areas) and certain economic component has risks and rewards of different risks and rewards of operating components in the environment (areas) other economies.
s.
Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain dan Interpretasi PSAK revisi lain yang efektif 1 Januari 2012 yang memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham” PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”
3.
ACCOUNTING
Adoption of Other Revised Accounting Standards and Interpretation Other revised PSAK effective January 1, 2012 that have no significant impact on the consolidated financial statements are as follows:
PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI
3.
PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earning per Share” PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”
SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
JUDGMENT,
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.
The preparation of the consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company and Subsidiaries’ accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI (Lanjutan)
3.
Pertimbangan (Lanjutan)
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) Judgments (Continued)
Penentuan mata uang fungsional Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen telah membuat pertimbangan dalam penentuan mata uang fungsional dari Entitas Anak yang beroperasi diluar negeri, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian
Determination of the functional currency In the process of applying the Company’s accounting policies, management has made judgement on the determination of functional currency of the foreign Subsidiaries, apart from those estimations and assumptions which have the significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
Mata uang fungsional dari Entitas Anak adalah mata uang masing-masing dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah, antara lain, mata uang yang mempengaruhi secara signifikan terhadap harga jual barang dan jasa mata uang yang terutama mempengaruhi tenaga kerja, material dan biaya lain.
The functional currency of the Subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services.
Klasifikasi instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan suatu instrumen keuangan atau bagian komponennya, pada pengakuan awal sebagai aset keuangan, liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontrak dan definisi dari aset keuangan, liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas. Substansi instrumen keuangan, lebih dari bentuk hukumnya, mengatur klasifikasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Classification of financial instruments The Company and Subsidiaries classifies a financial instrument or its component parts, on initial recognition as a financial asset, a financial liability or an equity instrument in accordance with the substance of the contractual agreement and the definitions of a financial asset, a financial liability or an equity instrument.The substance of a financial instrument, rather than its legal form, governs its classification in the consolidated statements of financial position.
Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Company and Subsidiaries determines the Classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company and Subsidiaries’ accounting policies disclosed in Note 2.
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI (Lanjutan)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
Pertimbangan (Lanjutan)
Judgments (Continued)
Penyisihan piutang ragu-ragu Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu di mana memiliki informasi pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas keuangan mereka. Dalam kasus-kasus ini, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan pertimbangan berdasarkan pada fakta dan keadaan terbaik yang tersedia, tetapi tidak terbatas pada, panjangnya hubungan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan saat ini berdasarkan laporan kredit pihak ketiga dan faktor pasar yang sudah dikenal.
Allowance for Doubful Accounts The Company and Subsidiaries evaluates specific accounts where it has information that certain customers are nable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and Subsidiaries uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors.
Sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih
As of the consolidated statements of financial position date, the management believed that all receivables are collectible
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Perusahaan menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp 54.028.014.345 dan Rp 81.241.043.611 (Catatan 16).
Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Company have resulted in goodwill. Under PSAK 22 (Revised 2009), Business Combinations, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Company’s goodwill as of December 31, 2012 and 2011 is IDR 54,028,014,345 and IDR 81,241,043,611, respectively (Note 16).
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain impairment indication is present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company and Subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and Subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI (Lanjutan)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Estimates and Assumptions (Continued)
Penyusutan Aset Tetap dan Aset Minyak dan Gas Bumi Masa manfaat aset tetap diestimasi berdasarkan tahun dimana aset tersebut diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap ditelaah secara berkala dan diperbarui jika harapan berbeda dari perkiraan sebelumnya akibat pemanfaatan aset, evaluasi teknis internal, perubahan teknologi, kegunaan aset yang diantisipasi dan sesuai dengan lingkungan yang didasarkan oleh informasi di industri yang sejenis. Ada kemungkinan bahwa hasil di masa mendatang operasi dapat terpengaruh secara material oleh perubahan dalam estimasi ini disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut. Setiap pengurangan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap akan meningkatkan beban dan biaya yang dicatat Perusahaan dan Entitas Anak dan biaya dan mengurangi aset tidak lancar.
Depreciation of Fixed Assets and Oil and Gas Property Useful lives of fixed assets are estimated based on the period over which these assets are expected to be available for use. The estimated useful lives of fixed assets are reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to asset utilization, internal technical evaluation, technological changes, environmental and anticipated use of the assets tempered by related industry benchmark information. It is possible that future results of operation could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in factors mentioned. Any reduction in the estimated useful lives of fixed assets would increase the Company and Subsidiaries recorded cost and expenses and decrease non – current assets.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai tercatat aset tetap masing-masing adalah Rp 17.005.016.223 dan Rp 12.631.658.960 (Catatan 14), Entitas Anak tidak lagi memiliki aset minyak dan gas bumi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
As of December 31, 2012 and 2011, the net carrying value of fixed assets were IDR 17,005,016,223 and IDR 12,631,658,960, respectively (Note 14), The Subsidiary as of December 31, 2012 and 2011 does not have oil and gas assets again.
Pensiun dan Imbalan Kerja Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil pensiun yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya.
Pension and Employee Benefits The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred.
Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih.
While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.
Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp 3.768.643.000 dan Rp 2.991.699.000 (Catatan 37).
The carrying amount of the Company’s estimated liabilities for employee benefits as of December, 31 2012 and 2011 are IDR 3,768,643,000 and IDR 2,991,699,000, respectively (Note 37).
39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
4.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI (Lanjutan)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Estimates and Assumptions (Continued)
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiscal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred Tax Assets Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
KAS DAN SETARA KAS
4.
Akun ini terdiri dari :
Kas Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Panin Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dollar Amerika Serikat PT Bank Panin Tbk (AS$ 372.113 tahun 2012 dan AS$ 1.906.751 tahun 2011) Jumlah Bank Deposito berjangka Rupiah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Bukopin Tbk Jumlah Deposito berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas
CASH AND CASH EQUIVALENTS This account consists of:
2012 33.663.820
2011 25.796.618
1.107.635.630 526.819.957 32.431.833
1.631.127.761 51.589.985.346 16.279.153
3.598.332.927 5.265.220.347
17.290.416.617 70.527.808.877
220.686.903 220.686.903 5.519.571.070
204.245.909 68.000.000.000 68.204.245.909 138.757.851.404
Deposito berjangka dalam Rupiah dengan tingkat bunga per tahun 6,25% tahun 2012 dan 8% tahun 2011.
Cash on hand Cash in bank Third parties IDR PT Bank Panin Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk U.S. Dollar PT Bank Panin Tbk (US$ 372,113 in 2012 and US$ 1,906,751 in 2011) Total Cash in bank Time deposit IDR PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Bukopin Tbk Total Time deposit Total Cash and Cash Equivalents
Time deposit in IDR bear interest rates per annum at 6,25% in 2012 and 8% in 2011.
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
INVESTASI JANGKA PENDEK
5.
Akun ini terdiri dari surat berharga tersedia untuk dijual jangka pendek, yang diklasifikasikan sebagai berikut:
SHORT-TERM INVESTMENTS This account consists of short-term available-for-sale securities which are classified as follows:
2012
2011
Efek Utang
Debt Security
Obligasi PT Bank Panin Seri II
-
12.000.000.000
Bonds PT Bank Panin Series II
Jumlah Investasi Jangka Pendek
-
12.000.000.000
Total Short-term Investments
Pada tanggal 2 Desember 2011, Perusahaan menjual seluruh investasi saham di PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) sebanyak 62.663.875 saham atau 19,18% kepemilikan dengan nilai transaksi Rp 5.514.421.000, Perusahaan mengalami rugi investasi yang telah terealisasi sebesar Rp 24.501.575.125.
On December 2, 2011, the Company sold the entire investment of 62.663.875 shares in PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RBMS) or 19.18% ownership with the transaction value amounted to IDR 5,514,421,000. The Company incurred realized loss on investment amounted to IDR 24,501,575,125.
. Pada Tahun 2012, investasi pada efek obligasi subordinasi Bank Panin Seri II 2008 dijual dan mengalami kerugian sebesar Rp 208.479.069. Pada tahun 2011, investasi pada efek utang adalah obligasi subordinasi Bank Panin Seri II 2008 tersebut dikenakan dengan tingkat bunga sebesar 11,60% per tahun
As of 2012, the investment in debt security on Bank Panin Subordinated Bonds series II of 2008 has been sold and incurred loss on investment amounted to IDR 208,479,069. As of 2011, the investment in debt security represents investment in Bank Panin Subordinated Bonds series II of 2008 with an interest rate of 11.60% per annum
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA
6.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang:
Details of trade receivables based on currencies are as follow: 2012
Dollar Amerika Serikat : PT South Pacific Viscose PT Indo Bharat Rayon PT Midsouth Indonesia PT Matahari Putra Makmur PT Maspion Kencana PT Riau Andalan Pulp & Paper PT Langgeng Makmur Industri Tbk PT Sari Gemilang Lestari PT Sari Baru Mas PT Angsa Dua Aneka Industri PT Unipack Plasindo PT Naga Sakti Makmur PT Harapan Widyatama Pertiwi PT Pertamina PT Maspion PT Makmur Abadi Industri PT Star Impactama Indah CV Darma Mulia PT Setiakawan Plastik Indah PT Sinar Plastik PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries PT Dharma Colour Abadi PT Extrulindo Raya Adhi PT Pipasmas Primasejati PT Royal Oriental Raplastex PT Impact Pratama Industri Lain-lain dibawah Rp 1 milyar Jumlah piutang usaha – Dollar AS Rupiah: PT Rusli Vinilon Sakti PT Unilever Indonesia Tbk PT Sayap Mas Utama PT Surya Makmur Agung Lestari PT Tara Ina Plastic PT Pralon PT Musim Mas PT Cakranusa Karya Sejati PT Bina Kasih Abadi PT Bina Karya Prima PT Cheil Jedang Indonesia PT Oleochem & Soap Industri PT Indokemika Jayatama PT Tanimas Soap Industries PT Mega Surya Mas
TRADE RECEIVABLES – THIRD PARTIES
2011
18.809.228.205 15.468.451.110 10.931.935.000 7.957.226.682 6.988.122.200 6.084.135.981 5.434.540.000 5.105.155.625 5.076.053.760 4.777.463.500 4.394.434.800 3.964.700.000 3.945.360.000 3.349.740.315 2.761.752.000 2.031.908.750 1.781.697.500 1.767.192.500 1.673.877.000 1.501.751.000
18.496.362.320 23.802.230.480 1.331.635.800 3.388.258.200 4.954.882.152 571.284.000 637.593.750 2.884.984.200 3.853.537.280 439.798.000 1.192.897.032 2.417.755.500 1.892.945.000 1.267.706.400
1.120.946.400 1.054.997.000 1.039.525.000 1.012.932.500 6.228.447.000 124.261.573.828
811.223.280 355.465.600 435.264.000 1.949.620.000 1.360.200.000 4.899.485.740 76.943.128.734
United States Dollar: PT South Pacific Viscose PT Indo Bharat Rayon PT Midsouth Indonesia PT Matahari Putra Makmur PT Maspion Kencana PT Riau Andalan Pulp & Paper PT Langgeng Makmur Industri Tbk PT Sari Gemilang Lestari PT Sari Baru Mas PT Angsa Dua Aneka Industri PT Unipack Plasindo PT Naga Sakti Makmur PT Harapan Widyatama Pertiwi PT Pertamina PT Maspion PT Makmur Abadi Industri PT Star Impactama Indah CV Darma Mulia PT Setiakawan Plastik Indah PT Sinar Plastik PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries PT Dharma Colour Abadi PT Extrulindo Raya Adhi PT Pipasmas Primasejati PT Royal Oriental Raplastex PT Impact Pratama Industri Others below Rp 1 billion Total trade receivables – US Dollar
15.204.750.000 13.400.530.550 12.298.975.260 10.487.386.162 9.402.336.108 6.693.500.000 5.491.402.900 4.834.299.987 4.830.416.476 4.812.115.660 4.113.104.300 3.810.549.500 3.754.366.594 3.648.625.600 3.173.031.840
13.350.700.000 6.064.955.600 9.150.108.275 9.349.230.311 5.767.071.112 5.580.575.000 5.327.495.750 674.050.850 3.604.086.200 7.382.102.200 1.264.803.500 3.443.998.750 772.750.000 1.477.894.800 1.428.494.100
IDR: PT Rusli Vinilon Sakti PT Unilever Indonesia Tbk PT Sayap Mas Utama PT Surya Makmur Agung Lestari PT Tara Ina Plastic PT Pralon PT Musim Mas PT Cakranusa Karya Sejati PT Bina Kasih Abadi PT Bina Karya Prima PT Cheil Jedang Indonesia PT Oleochem & Soap Industri PT Indokemika Jayatama PT Tanimas Soap Industries PT Mega Surya Mas
42
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA (Lanjutan)
6.
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang (Lanjutan):
THIRD
PARTIES
2011
3.154.087.500 2.552.201.300 2.430.925.684 2.149.875.500 2.110.906.655 1.967.330.200 1.862.320.350 1.784.253.691 1.547.660.591 1.380.457.870 1.308.879.000 1.290.180.100 1.271.379.000 1.146.459.600 1.139.913.775 1.136.069.440 1.086.746.160 1.026.837.900 1.002.209.000 30.561.194.263 167.865.278.516 292.126.852.344
732.451.500 1.344.713.700 1.714.421.000 1.060.862.000 1.551.166.100 1.617.437.250 1.135.299.825 1.641.708.690 797.709.000 2.160.940.100 1.395.194.350 429.796.400 764.565.450 995.910.300 224.275.435 586.383.600 556.004.000 1.249.723.200 1.003.054.250 22.743.263.863 118.343.196.461 195.286.325.195
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan – 3 bulan > 3 bulan Jumlah
–
Details of trade receivables based on currencies are as follow (Continued) : 2012
Rupiah: PT Wilmar Nabati Indonesia PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk CV Citra Abadi PT Cisadane Raya Chemical PT Duta Dynasty PT Sungai Panjang Adamas PT Chandra Asri Petrochemical Tbk PT Charis Rafer PT Indo Bharat Rayon CV Multi Plastik Kencana PT Badjatex PT Dewa Sutratex PT Riau Andalan Pulp & Paper PT BASF Care Chemical Indonesia PT Kao Indonesia Chemicals PT Pacinesia Chemical Industry PT Midsouth Indonesia PT Hopax Indonesia PT Leuwijaya Utama Textile PT Tunas Baru Lampung, Tbk PT Associated British Budi Lain-lain dibawah Rp 1 milyar Jumlah piutang usaha - Rupiah Jumlah
TRADE RECEIVABLES (Continued)
IDR: PT Wilmar Nabati Indonesia PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk CV Citra Abadi PT Cisadane Raya Chemical PT Duta Dynasty PT Sungai Panjang Adamas PT Chandra Asri Petrochemical Tbk PT Charis Rafer PT Indo Bharat Rayon CV Multi Plastik Kencana PT Badjatex PT Dewa Sutratex PT Riau Andalan Pulp & Paper PT BASF Care Chemical Indonesia PT Kao Indonesia Chemicals PT Pacinesia Chemical Industry PT Midsouth Indonesia PT Hopax Indonesia PT Leuwijaya Utama Textile PT Tunas Baru Lampung, Tbk PT Associated British Budi Others below IDR 1 billion Total trade receivables – IDR Total
Details of the aging of receivables is calculated from the date of invoice are as follows:
2012 191.627.597.472 93.802.402.786 6.611.603.186 85.248.900 292.126.852.344
2011 128.231.658.719 60.323.626.640 6.585.237.236 145.802.600 195.286.325.195
Not yet due Until 1 month > 1 month – 3 months > 3 months Total
Terdapat piutang usaha yang dijaminkan oleh Perusahaan atas fasilitas pinjaman anjak piutang dan utang bank yang masing-masing diperoleh dari PT Emperor Finance Indonesia dan PT Bank Victoria Internasional Tbk(Catatan 18)
There are trade receivables are secured by the Company on factoring credit facility and bank loan which gained from PT Emperor Finance Indonesia and PT Bank Victoria International each of(Note 18).
Rincian piutang usaha yang dijaminkan atas fasilitas pinjaman anjak piutang sebagai berikut:
Details of trade receivables that treated as collateral are as follows:
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA (Lanjutan)
PT Indo Bharat Rayon PT Rusli Vinilon Sakti PT South Pacific Viscose Jumlah
6.
2012 11.631.157.300 10.136.500.000 4.966.256.700 26.733.914.000
7.
–
THIRD
PARTIES
2011 -
Rincian piutang usaha yang dijaminkan atas fasilitas utang bank sebagai berikut:
PT Unilever Indonesia Tbk PT Matahari Putra Makmur PT Sayap Mas Utama CV Multi Shrink Plast Jumlah
TRADE RECEIVABLES (Continued)
PT Indo Bharat Rayon PT Rusli Vinilon Sakti PT South Pacific Viscose Total
Details of trade receivables that guaranteed as bank payable facility are as follow:
2012 11.928.464.350 10.356.413.968 8.597.724.850 370.213.690 31.252.816.858
2011 -
PT Unilever Indonesia Tbk PT Matahari Putra Makmur PT Sayap Mas Utama CV Multi Shrink Plast Total
Tidak ada pihak pembeli dengan nilai penjualan melebihi 10% dari pendapatan.
There is no such consumer with a sales value exceeding 10% of revenues.
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa piutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya, sehingga tidak membuat penyisihan penurunan nilai piutang ragu-ragu.
Based on the review of the accounts receivable of each customer at the end of the year, management believes that these trade receivables can be collected entirely, so the management does not make allowance for impairment value of doubtful accounts.
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
Akun ini terdiri dari :
PT Karya Pijar Lastari Karyawan PT Victoria Sekuritas Lain-lain Jumlah
OTHER RECEIVABLE This account consists of :
2012 83.319.014 44.676.947 505.233.450 633.229.411
2011 44.250.000 48.333.333 247.479.490 340.062.823
Berdasarkan penelaahan yang telah dilakukan, manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga tidak diadakan penyisihan penurunan nilai piutang ragu-ragu.
PT Karya Pijar Lastari Employees PT Victoria Securitas Others Total
Based on the review of the account, management believes that the receivables are fully collectible, thus no allowance for impairment value of doubtful accounts was provided.
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
8. PERSEDIAAN
8.
Akun ini terdiri dari :
This account consists of : 2012
Perusahaan Barang Jadi – dalam perjalanan Entitas Anak Persediaan Kapital Persediaan Non Kapital Bahan Bakar Jumlah Dikurangi penyisihan penurunan persediaan Bersih
2011
272.642.125
4.917.713.312 4.697.153.570 2.399.514 9.889.908.521
3.755.163.898 3.668.141.113 261.733.946 7.685.038.957
(1.877.670.123) 8.012.238.398
7.685.038.957
Subsidiary Capital Stock Non Capital Stock Fuel Total Less allowance for impairment value of Inventories Net
The movement of allowance impairment are as follows:.
2012
2011
1.822.136.136 55.533.987 1.877.670.123
-
Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengasuransikan persediaannya karena manajemen berkeyakinan bahwa risiko kerugian yang mungkin timbul atas persediaan tidak signifikan.
Begining balance Provision during the year Translation different Allowance for impairment
The Company and Subsidiary has not insured the inventories because management believes that the risk of loss which may arise on the inventory is not significant.
9. PAJAK DIBAYAR DI MUKA
9. 2012
Perusahaan Tagihan PPN Restitusi PPN Entitas Anak PPh 23
Company Finished Goods – in transit
-
Mutasi cadangan penurunan nilai sebagai berikut:
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Selisih penjabaran mata uang asing Cadangan penurunan nilai
INVENTORIES
PREPAID TAX 2011
29.395.201.907 26.959.001.740
27.350.692.551 12.550.317.817
354.502 56.354.558.149
354.922 39.901.365.290
Company Claim for Refund VAT- Out restitution VAT Subsidiary Article 23
Perusahaan sedang mengajukan restitusi PPN sebesar Rp 29.395.201.907. Sampai dengan diterbitkan laporan audit proses restitusi PPN masih berlangsung.
The Company is claiming for refund of VAT-Out Restitution amounted to IDR 29,395,201,907. Until audit report is being published the restitution of VAT still continue.
Perusahaan telah menerima restitusi tahun 2011 sebesar Rp 27.350.692.551 di tahun 2012.
The Company has received the restitution for year 2011 amounted to IDR 27,350,692,551 in 2012.
45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. UANG MUKA
10. ADVANCE PAYMENT
Akun ini terdiri dari :
PT PUI Uang muka lainnya Jumlah
This account consists of : 2012 4.656.263.250 350.029.719 5.006.292.969
2011 -
Uang muka PT PUI sesuai dengan surat perjanjian distributor antara Perusahaan dengan PT Padi Unggul Indonesia tanggal 13 Februari 2012.
The advance PT PUI is accordance to the distributor engagement letter between the company and PT Padi Unggul Indonesia on February 13, 2012.
11. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
11. PREPAID EXPENSES
Akun ini terdiri dari :
Bunga anjak piutang Biaya pengurusan tanah Sewa Asuransi Lain-lain Jumlah
PT PUI Other advance payment Total
This account consists of : 2012 845.814.015 91.501.870 58.670.457 45.628.770 1.041.615.112
2011 525.000.000 47.859.028 5.586.392 14.337.766 592.783.186
12. ASET LANCAR LAINNYA
Interest expenses factoring Cost of land Rent Insurance Others Total
12. OTHER CURRENT ASSETS
Aset lancar lainnya merupakan uang jaminan distributor. Berdasarkan surat perjanjian distributor antara Perusahaan dengan PT Padi Unggul Indonesia tanggal 13 Februari 2012 bahwa Perusahaan harus memberikan uang jaminan. Sesuai dengan surat jaminan distributor besaran uang jaminan sebesar Rp 35.000.000.000 dan pada tanggal 15 Nopember 2012, PT Padi Unggul Indonesia mengembalikan uang jaminan distributor kepada Perusahaan sebesar Rp 2.000.000.000, sehingga uang jaminan distributor per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 33.000.000.000. Jangka waktu uang jaminan distributor tersebut selama 1 (satu) tahun (Catatan 44).
Other current assets are cash collateral distributor. Under the letter agreement between the Company and distributor PT Padi Unggul Indonesia on February 13, 2012 the Company had to provide a guarantee. In accordance to distributor collateral’s letter, cash collateral is amounted to IDR 35,000,000,000. On November 15 2012, PT Padi Unggul Indonesia returned the deposit to the company amounting to IDR 2,000,000,000 so the guarantee as of December 31 2012 amounting to IDR 33,000,000,000. Duration bail distributor for 1 (one) year (Note 44).
13. LONG-TERM INVESTMENT
13. INVESTASI JANGKA PANJANG Akun ini merupakan investasi BCI yang tersedia untuk dijual dengan rincian sebagai berikut:
This account represents investments in BCI which are available-for-sale with details as follows:
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 13. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Investasi di KOV Harga akuisisi Konversi saham preferen Akumulasi penurunan nilai Kenaikan (Penurunan) nilai tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Nilai wajar saham Investasi di Ninox Harga akuisisi Kenaikan (Penurunan) nilai tahun berjalan Nilai wajar saham
2012
2011
129.024.152.972 (18.440.184.274) (64.077.759.234)
129.024.152.972 (18.440.184.274) (27.101.178.466)
Investment in KOV Acquisition cost Conversion of preferred share Accumulated impairment
7.443.605.753 (9.154.680.769) 44.795.134.448
(36.976.580.768) (12.405.759.696) 34.100.449.768
Impairment Translation difference Fair value of shares
-
-
Investment in Ninox Acquisition cost
461.950.713 461.950.713
-
-
191.152.696 (181.530.916) (9.621.780) -
Investment in Triton Petroleum Pte Ltd Acquisition cost Impairment Translation difference Fair value of shares
45.257.085.161
34.100.449.768
Total
Investasi di Triton Petroleum Pte Ltd Harga akuisisi Penurunan nilai tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Nilai wajar saham Jumlah
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 13. LONG-TERM INVESTMENT (Continued)
2012 Laba (rugi) investasi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual tahun berjalan : Kulczyk Oil Ventures Inc (KOV) Ninox Energy Ltd (NEL) ESK Limited
Impairment Fair value of shares
2011 Gain (loss) on available for Sale investment current year:
7.443.605.753 461.950.714 7.905.556.467
(36.976.580.768) (181.530.916) (37.158.111.684)
Akumulasi rugi investasi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual tahun sebelumnya :
(75.346.724.922)
(38.188.613.238)
Accumulated unrealized loss on available for sale investment previous year
Jumlah
(67.441.168.455)
(75.346.724.922)
Total
Pada awal periode, BCI, Entitas Anak memiliki investasi di Triton Hydrocarbons (Pty) Ltd (“THP”). Pada tanggal 14 September 2009, Kulczyk Oil Ventures Inc. (“KOV”) menerima penawaran untuk mengambil alih lebih dari 75% saham di THP sebagai pertukaran atas saham biasa KOV yang baru dikeluarkan. Berdasarkan konstitusi THP, KOV diperbolehkan untuk mengambil alih sisa saham di THP melalui perpanjangan waktu penawaran dan hak “compulsary acquisition”. Dalam hal ini KOV mengunakan haknya dan mengakuisisi 100% saham di THP yang kemudian menjadi entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh KOV.
Kulczyk Oil Ventures Inc (KOV) Ninox Energy Ltd (NEL) ESK Limited
At the beginning of the year, BCI, subsidiary has an investment in Triton Hydrocarbons (Pty) Ltd (“THP”). On September 14, 2009, Kulczyk Oil Ventures Inc. (“KOV”) received acceptance to acquire more than 75% shares in THP in exchange for newly issued common shares. Pursuant to the constitution of THP, KOV is allowed to acquire the remaining shares of THP through an extension of the offer and compulsory acquisition rights. KOV exercised its rights and acquired 100% shares in THP which became a wholly owned subsidiary of KOV.
47
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 13. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 13. LONG-TERM INVESTMENT (Continued)
Berdasarkan dokumen penawaran yang di keluarkan oleh KOV pada tanggal 17 Agustus 2009, di sebutkan bahwa setiap satu lembar saham THP ditukar dengan 5,491 saham biasa dan 1 saham preferen (seri A) di KOV. 1 saham preferen akan di konversi menjadi 1 saham biasa Triton Petroleum (Singapore) Pte. Ltd, entitas anak dari THP.
Pursuant to the offer to purchase dated August 17 2009, each ordinary share in THP was exchanged for 5.491 common shares and 1 preferred share (series A) in KOV. 1 preferred share later will be converted to 1 common share of Triton Petroleum (Singapore) Pte. Ltd., a subsidiary of THP.
BCI melakukan pertukaran seluruh saham yang dimiliki di THP, dan sebagai pengganti perusahaan menerima 10.960.711 saham biasa dan 1.996.123 saham preferen di KOV sesuai dengan “Compulsory Acquisition Notice” tertanggal 2 Oktober 2009. Saham yang diakuisisi tidak memiliki nilai nominal.
BCI disposed of its shares in THP and in exchange received 10,960,711 common shares and 1,996,123 preferred shares in KOV pursuant to the “Compulsory Acquisition Notice” dated October 2, 2009. The acquired shares have no par value.
Pada tanggal laporan posisi keuangan 31 Desember 2011 nilai wajar saham BCI di THP mengalami penurunan nilai sebesar AS$ 20.692, sehingga investasi menjadi nihil.
At the statement of financial position date December 31, 2011 the fair values of BCI’s investment in THP amounting to US$ 20,692 have declined. Hence, the investment become nil.
Berdasarkan harga IPO yang ditargetkan AS$ 1,00 per saham di KOV, saham-saham tersebut dinilai AS$ 12.956.834 (AS$ 10.960.711 saham biasa dan AS$ 1.996.123 saham preferen).
Based on the targeted IPO price at US$ 1.00 per share in KOV, the shares are valued at US$ 12,956,834 (US$10,960,711 common shares plus US$ 1,996,123 preferred shares).
Berdasarkan press realease yang diterbitkan oleh KOV, bahwa mulai tanggal 25 Mei 2010 saham biasa KOV telah diperdagangkan di Bursa Efek Warsaw dengan harga pembukaan AS$ 0,5854.
Based on the press realease issued by KOV, it was announced on May 25, 2010 that the common shares of KOV started trading on the Warsaw Stock Exchange with the opening price of US$0.5854.
KOV (Canada)
KOV (Canada)
Akun ini merupakan investasi BCI di KOV (Canada) sebesar 10.960.711 lembar saham dengan kepemilikan sebesar 2,28% pada tahun 2012 dan 2011 . Perusahaan ini bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas serta investasi.
This account is an investment of BCI in KOV (Canada) amounting to 10,960,711 shares with ownership of 2.28% in 2012 and 2011. This company is engaged in exploration and oil and gas production and investment.
Pada tanggal laporan posisi keuangan , nilai wajar saham KOV sebesar AS$ 4.632.382 mengalami kenaikan nilai sebesar AS$ 871.856. Kenaikan nilai wajar dihitung berdasarkan nilai pasar saham di Bursa Efek Warsaw.
At the statement of financial position date the fair values of KOV’s Share amounting to US$ 4,632,382 have increased below cost by US$ 871,856. The increasing in value is calculated based on market value listed on the Warsaw Stock Exchange.
NINOX ENERGY LIMITED
NINOX ENERGY LIMITED
Pada tanggal 30 Desember 2011, setiap saham biasa pada Triton Petroleum Pte. Ltd. (“TPPL”) dialihkan ke saham biasa Ninox Energy Limited (“NEL”). Perusahaan bersedia memberikan sahamnya di TPPL dan sebagai gantinya Perusahaan menerima 4.436 saham biasa di NEL.
On December 30, 2011, each of ordinary share in Triton Petroleum Pte. Ltd. (“TPPL”) was transferred for common shares in Ninox Energy Limited (“NEL”). The Company disposed of its share in TPPL and in exchange received 4,436 common shares in NEL.
48
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. ASET TETAP
14. FIXED ASSETS
Saldo dan mutasi aset tetap tahun 2012:
Saldo awal/ Beginning balance 2012 Pemilikan langsung Nilai Perolehan: Tanah Bangunan Leasehold improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Peralatan lain-lain Jumlah nilai perolehan Akumulasi Penyusutan: Bangunan Leasehold improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Peralatan lain-lain Jumlah akumulasi penyusutan Nilai Buku
Balances and movements of fixed asset for the year 2012:
Akuisisi anak Perusahaan/ Penambahan/ Acquisition of Pengurangan/ Additions Subsidiaries Deduction
5.235.184.000 5.250.000.000 3.350.000.000 39.713.000
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan/ Translation difference Of financial statements
Saldo akhir/ Ending balance
-
-
1.983.460
10.485.184.000 3.391.696.460 375.628.091 613.735.861
284.718.091 439.696.538
90.910.000 174.039.323
-
-
-
1.124.800.000 843.764.070
63.600.000 -
-
8.000.000 -
56.015.215
7.451.293.174 2.066.148.400
-
-
-
338.495.012
20.795.604.273 5.618.262.323
-
8.000.000
396.493.687
2012 Direct Ownership At cost Land Building Leasehold Improvements Office equipment
1.180.400.000 Vehicle 899.779.285 Production facilities Drilling & production 7.789.788.186 Equipment 2.066.148.400 Other equipment Total acquisition Cost 26.802.360.283 Accumulated Depreciation: Building Leasehold improvements Office equipment
83.750.000
190.960.215
-
-
647.387
275.357.602
144.242.982 155.649.604
93.021.979 81.125.779
-
-
(15.992.371)
237.264.961 220.783.012
890.390.000
93.540.000
-
800.000
-
983.130.000
804.969.987
-
-
-
94.817.334
899.787.321
5.944.539.513 140.403.227
413.229.681
-
-
682.848.742 -
6.627.388.255 553.632.908
8.163.945.313
871.877.654
-
800.000
762.321.092
9.797.344.059
Vehicle Production facilities Drilling & production equipment Other equipment Total accumulated depreciation
17.005.016.223
Net book value
12.631.658.960
49
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 14. ASET TETAP (Lanjutan)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 14. FIXED ASSETS (Continued)
Saldo dan mutasi aset tetap tahun 2011:
Akuisisi anak Perusahaan/ Penambahan/ Acquisition of Pengurangan/ Additions Subsidiaries Deduction
Saldo awal/ Beginning balance 2011 Pemilikan langsung Nilai Perolehan: Tanah Bangunan Leasehold improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Peralatan lain-lain Jumlah nilai perolehan Akumulasi Penyusutan: Gedung Leasehold improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Peralatan lain-lain Jumlah akumulasi penyusutan Nilai Buku
Balances and movements of fixed asset for the year 2011:
-
5.235.184.000 3.350.000.000
-
-
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan/ Translation difference Of financial statements
Saldo akhir/ Ending balance
-
5.235.184.000 3.350.000.000 284.718.091 439.696.538
168.911.458 151.692.142
115.806.633 287.303.728
-
-
700.668
1.040.000.000 836.599.333
84.800.000 -
-
-
7.164.737
5.441.449.302 1.964.496.598 - 2.066.148.400
-
-
45.347.274 -
7.638.652.235 13.103.739.359
-
-
53.212.679
-
83.750.000
75.071.760 130.008.798
69.171.222 24.940.138
808.750.000
2011 Direct Ownership Acquisition Value: Land Building Leasehold Improvements Office equipment
1.124.800.000 Vehicle 843.764.070 Production facilities Drilling & Production 7.451.293.174 Equipment 2.066.148.400 Other equipment Total acquisition 20.795.604.273 cost
-
-
83.750.000
-
-
700.668
144.242.982 155.649.604
81.640.000
-
-
-
890.390.000
785.310.623
12.933.870
-
-
6.725.494
804.969.987
5.397.318.327
502.251.855 140.403.227
-
-
44.969.331 -
5.944.539.513 140.403.227
7.196.459.508
915.090.312
-
-
52.395.493
8.163.945.313
Accumulated Depreciation: Building Leasehold improvements Office equipment Vehicle Production Facilities Drilling & production equipment Other equipment Total accumulated depreciation Net book value
12.631.658.960
442.192.727
Penyusutan dan amortisasi yang dibebankan pada operasi adalah sebagai berikut:
Depreciation and amortization operations as parto :
50
were
charged
to
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 14. ASET TETAP (Lanjutan)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 14. FIXED ASSETS (Continued)
2012
2011
Beban pokok penjualan (Catatan 32) Beban penjualan (Catatan 33) Beban administrasi dan umum (Catatan 33)
23.460.212 608.170.004
514.785.725 236.256.404
240.247.438
164.048.183
Cost of good sold (Note 32) Selling expenses (Note 33) Administration and General Expense (Notes 33)
Jumlah
871.877.654
915.090.312
Total
Perhitungan rugi pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
The calculation of the loss on disposal of fixed assets are as follow:
2012
2011
Nilai tercatat Kendaraan bermotor
Jumlah nilai tercatat
Carrying value Vehicle Total carrying value
8.000.000 8.000.000
-
800.000 800.000
-
Total accumulated depreciation
7.200.000 7.000.000
-
Net book value of fixed assets sold Proceeds from sales of fixed assets
200.000
-
Loss on disposal of fixed assets
Akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor
Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku bersih aset tetap yang dijual Penerimaan dari penjualan aset tetap Rugi dari pelepasan aset tetap
Accumulated depreciation
Perusahaan memiliki tanah dengan SHGB No. 141 yang terletak di Lampung Selatan yang digunakan sebagai jaminan ke PT Bank Capital Indonesia Tbk (Catatan 18).
The Company owned land SHGB No. 141 located in South Lampung which being used for collateral to PT Bank Capital Indonesia (Notes 18).
Perusahaan juga menjaminkan tanah dan bangunan dengan SHGB No. 85 beserta mesin dan perlengkapan diatasnya yang berlokasi di Semarang dan tanah dan bangunan SHGB No. 653 yang berlokasi di Surabaya untuk fasilitas pembiayaan dari PT Bank Victoria Syariah (Catatan 25).
The Company also collaterized land and building SHGB No. 85 with machine and equipment above it located in Semarang and land and building SHGB No. 653 located in Surabaya for financing facility from PT Bank Victoria Syariah (Note 25).
Berdasarkan hasil penelaahan, manajemen tidak melihat indikasi terjadinya peristiwa atau perubahan keadaan yang dapat menyebabkan turunnya nilai aset Perusahaan, sehingga Perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan untuk aset tetap. Perusahaan belum mengasuransikan aset tetapnya.
Based on managements’ review, there are no indications of events or changes in circumstances that can lead to decline in value of the Company’s assets, so the Company did not make allowance for the decline in value of fixed assets. The Company has not insured the fixed assets.
15. BIAYA YANG DAPAT DIPULIHKAN
15. RECOVERABLE COST
Akun ini merupakan biaya operasional Entitas Anak yang belum terpulihkan. Entitas Anak dapat memulihkan biaya operasional tersebut sebesar 65% per tahun dari produksi minyak mentah yang tidak digunakan untuk operasional.
This account is an operating expense of the Subsidiaries that have not been recovered. Subsidiaries can recover the operating expenses of 65% per year from total crude oil production that is not used for operational.
2012
2011
Entitas Anak Biaya pemulihan Akumulasi biaya pemulihan
226.915.360.144 (82.205.937.737)
189.855.803.759 (54.700.076.199)
Subsidiary Recoverable cost Accumulated recoverable
Jumlah
144.709.422.407
135.155.727.560
Total
51
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. GOODWILL
16. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih antara nilai perolehan dan nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang dapat diidentifikasi. Berdasarkan PSAK 19 (Revisi 2009), sejak 1 Januari 2011 goodwill tidak diamortisasi tetapi di nilai kembali setiap akhir tahun. Pada tanggal 16 Maret 2011 Perusahaan telah menjual seluruh saham Entitas Anak PT Indama Putera Kayapratama sebanyak 108.845 lembar saham atau 99,16% kepemilikan sehingga goodwill atas IPK dihapus. Penurunan nilai goodwill 2012 dan 2011 adalah Rp 27.213.029.266 berdasarkan penelahaan dari manajemen.
This account is the excess of acquisition cost over the net assets at fair value of the Company’s Subsidiaries which could be identified. Based on PSAK 19 (Revised 2009), since January 1, 2011, goodwill is not amortized but it is revalued every end of the year. On March 16, 2011, the Company has sold the entire 108,845 shares in PT Indama Putera Kayapratama, a subsidiary, or 99.16% ownership, so the goodwill of IPK was written-off. Impairment value of goodwill for 2012 and 2011 amounted to IDR 27,213,029,266 based on management view.
2012 Saldo awal Penghapusan goodwill atas divestasi Entitas Anak Penurunan nilai Saldo Akhir
2011
81.241.043.611
125.354.111.684
Beginning
(27.213.029.266)
(16.900.038.807) (27.213.029.266)
Write off goodwill on sold subsidiary Impairment value
54.028.014.346
81.241.043.611
Ending
Rincian goodwill yang berasal dari Entitas Anak sebagai berikut: 2012
Details of goodwill from Subsidiaries are as follows: 2011
Bittlestone RPE BRK
34.570.708.898 10.313.510.862 9.143.794.586
57.617.848.163 13.260.228.251 10.362.967.197
Bittlestone RPE BRK
Saldo Akhir
54.028.014.346
81.241.043.611
Ending
17. ASET LAIN-LAIN
17. OTHER ASSETS
Akun ini terdiri dari :
This account consists of : 2012
Biaya yang ditangguhkan Peralatan produksi dan driling Uang Jaminan Biaya restorasi site Lain-lain Jumlah
2011
2.428.219.347 2.124.658.458 698.248.213 707.582.910 629.992 5.959.338.920
3.757.898.836 1.992.389.131 525.959.129 663.532.764 6.939.779.860
52
Deferred charges Driling dan production tools Security deposits Site restoration cost Others Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. UTANG JANGKA PENDEK
18. SHORT-TERM LOANS 2012
2011
Utang Bank Pihak ketiga
Bank Loan Third party
Rupiah PT Bank Victoria Internasional Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk
47.889.559.942 19.902.444.257
59.570.208.733 -
Rupiah PT Bank Victoria Internasional Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk
Jumlah
67.792.004.199
59.570.208.733
Total
Anjak Piutang Pihak Ketiga Rupiah
Factoring Third Party Rupiah
PT Emperor Finance Indonesia
25.000.000.000
-
Jumlah
25.000.000.000
-
Total
Jumlah Utang Jangka Pendek
92.792.004.199
59.570.208.733
Total Short-Terms Loans
PT Bank Victoria Internasional Tbk
PT Emperor Finance Indonesia
PT Bank Victoria International Tbk
Pada tanggal 21 Mei 2007, RPE (Entitas Anak) memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja berupa Pinjaman Rekening Koran / cerukan (PRK) dan Demand Loan (DL) dari PT Bank Victoria International Tbk, (Bank Victoria) masing-masing berjumlah maksimum Rp 10.000.000.000 dan Rp 25.000.000.000. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 13,5% pertahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 21 Mei 2008. Pada tanggal 5 Maret 2008, Bank Victoria setuju untuk menambah fasilitas PRK dan DL masing-masing sebesar Rp 10.000.000.000 dan Rp 25.000.000.000 sehingga jumlah fasilitas PRK dan DLyang diterima RPE menjadi masing-masing sebesar Rp 20.000.000.000 dan Rp 50.000.000.000.
On May 21, 2007, RPE (Subsidiaries) has obtained credit facilities for working capital from PT Bank Victoria International Tbk, (Bank Victoria) for Overdraft facilities and Demand loan with maximum facility of IDR 10,000,000,000 and IDR 25,000,000,000, respectively.This facility bears annual interest at 13.5 % and be due on May 21,2008. On March 5, 2008, Bank Victoria agreed to increase Overdraft facilities and Demand Loan amounted IDR 10,000,000,000 and IDR 25,000,000,000, respectively, so the total Over draft and Demand Loan facilities obtained by RPE become to IDR 20,000,000,000 and IDR 50,000,000,000, respectively.
Pada tanggal 8 September 2011, PT Bank Victoria International Tbk menurunkan plafond fasilitas pinjaman PRK dan DL masing-masing menjadi Rp 20.000.000.000 dan Rp 40.000.000.000 dan juga diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Mei 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tingkat bunga atas fasilitas ini sebesar 12% per tahun. Pada tanggal 24 Oktober 2012 pinjaman PRK dan DL diperpanjang sampai dengan 21 Mei 2013.
On September 8, 2011, PT Bank Victoria International Tbk decrease Overdraft facilities and Demand Loan become to IDR 20,000,000,000 and IDR 40,000,000,000, respectively and also these facilities had been extended until May 21, 2012. As of December 31, 2012 and 2011, it has an annual interest rate of 12% per annum. On October 24, 2012, Overdraft facilities and Demand Loan was extended until May 21, 2013.
53
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan)
18. SHORT-TERM LOANS (Continued)
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: a. Gadai atas rekening penampungan RPE. b. Jaminan pribadi dari Welly Thomas. c. TAC- Tanjung Miring Timur dan TAC-Kruh d. Negative pledge atas aset RPE e. Jaminan perusahaan dari BRK
These loan facilities are secured with: a. Escrow account of the RPE. b. Personal guarantee from WellyThomas. c. TAC-Tanjung Miring Timur and TAC-Kruh d. Negative pledge on RPE assets e. Corporate Guarantee from BRK
Sehubungan dengan pinjaman diatas, RPE diwajibkan memenuhi persyaratan tertentu, antara lain, RPE dilarang untuk melakukan hal-hal berikut ini tanpa persetujuan tertulis dari bank:
In relation to the loan, RPE is obligated to fulfill some requirements, which, among others, restrict RPE from doing the following without prior approval of the bank:
1.
Menggunakan fasilitas kredit yang diterima selain dari tujuan dan keperluan yang telah disepakati sebelumnya sesuai dengan perjanjian kredit.
1. Use a credit facility received from other than the goals and purposes that have been previously agreed upon in accordance with the credit agreement.
2.
Melakukan merger, akusisi atau penjualan atau pemindahtanganan atau melepaskan hak atas harta kekayaan debitur.
2. Merger, acquisition or sale or relinquishment of debtor’s property.
3.
Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham yang agendanya adalah mengubah Anggaran Dasar Debitur, terutama tentang struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta susunan direksi dan komisaris.
3. Hold Annual General Meeting of Shareholders that its agenda is to change the Debtor’s Article of Association, particularly on capital structure and shareholder structure and composition of directors and commissioners.
4.
Mengikatkan diri sebagai penjamin / penanggung (Corporate Guarantor) terhadap pihak lain dan / menjaminkan harta kekayaan Debitur untuk kepentingan pihak lain, kecuali yang telah ada pada saat fasilitas kredit ini diberikan.
4. Bind itself as the guarantor / guarantor (corporate guarantor) to the other party and or guarantee Debtor property for the benefit of others, except those existing at the time the credit facility is granted.
5.
Melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham / afiliasi.
5. Repayment of shareholders loan / affiliates.
6.
Memperoleh kredit dalam bentuk apapun dari pihak lain baik untuk modal kerja maupun investasi, kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim dan pinjaman subordinasi dari pemegang saham.
6. Obtain credit in any form from other party for working capital or investment, except in the context of commercial transactions that are common and subordinated loans from shareholders.
7.
Melakukan perluasan atau penyempitan usaha yang dapat mempengaruhi pengembalian jumlah utang Debitur kepada Bank Victoria
7. Expansion or narrowing business that may affect the amount of debt repayment to Bank Victoria.
54
alienation
or
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan)
18. SHORT-TERM LOANS (Continued)
8.
Melakukan investasi lainnya dan / atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan, kecuali investasi lainnya yang telah ada saat ini.
8. Perform other investment and / or run a business that is not related to the current business, except for those investments that are already present.
9.
Mengajukan permohonan kepailitan penundaan kewajiban pembayaran Pengadilan Niaga.
dan/atau kepada
9. Apply for bankruptcy and / or postponement of debt payment obligations to the Commercial Court.
10. Mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban Debitur berdasarkan Perjanjian Kredit kepada pihak lain.
10. Divert part or all of the rights and obligations under the Agreement Debtor Credit to another party.
11. Memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim dan kegiatan operasional sehari-hari.
11. Provide loans to other parties, except in the context of a common commercial transactions and daily operational activities.
Pada tanggal 6 Juni 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja berupa Pinjaman Rekening Koran / cerukan (PRK) dari PT Bank Victoria International Tbk, (Bank Victoria) berjumlah maksimum Rp 25.000.000.000. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 10% pertahun. Jangka waktu fasilitas ini satu tahun dari tanggal penandatanganan. Jaminan atas fasilitas ini berupa piutang usaha (Catatan 6).
On June 6, 2012, the Company received Overdraft Loan facility which name PRK from PT Bank Victoria International Tbk, with maximum value IDR 25,000,000,000. This facility charged for interest rate 10% per annum. The term of facility is one year after the signing. The trade of receivable is treated as the collateral for this facility (Note 6).
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
Pada tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit Pinjaman Aksep dan Pinjaman Rekening Koran (PRK) dari PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) dengan masing-masing batas kredit maksimum sebesar Rp 15.000.000.000 dan Rp 5.000.000.000 yang akan digunakan untuk modal kerja Perusahaan.
On March 21, 2012, the Company received credit facility Acceptance loan and Overdraft from PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) with maximum credit facility of IDR 15,000,000,000 and IDR 5,000,000,000, respectively and will be used for Company’s working capital.
Fasilitas Pinjaman Aksep dan PRK dikenakan bunga sebesar 12% dan 13% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2013.
Facility Acceptance loan and Overdraft facility bears interest at 12% and 13% per annum, respectively and will be due on March 28, 2013.
Pinjaman kredit ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut:
These credit facilities guaranteed with the following Company’s assets:
a.
Tanah dengan SHGB No. 141/Tarahan yang terletak di Lampung Selatan
a.
Land with SHGB No. 141/ Tarahan which located at South Lampung
b.
Piutang dagang
b.
Trade receivables
Sehubungan dengan pinjaman tersebut diatas, Perusahaan diwajibkan memenuhi persyaratan tertentu, antara lain, Perusahaan dilarang untuk melakukan hal-hal berikut:
In relation to the above loans, the Company is obliged to fulfill certain requirements, which, among others, restrict the Company from doing the following:
55
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan)
18. SHORT-TERM LOANS (Continued)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Lanjutan)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Continued)
1.
Mengadakan merger, akuisisi dan konsolidasi.
1.
Merger, acquisition and consolidation.
2.
Mengalihkan, menghibahkan, dan/atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain atau mengikat diri sebagai penjamin suatu hutang.
2.
Divert, grant, and/or pledge Company’s assets to other party or act as guarantor for a debt.
3.
Mendapat pinjaman dari pihak lain atau meminjamkan uang kepada pihak lain manapun termasuk kepada afiliasi, perusahaan atau melakukan pembayaran utang sebelum jatuh tempo kecuali untuk usaha sehari-hari.
3.
Obtain credit from other party and give loan to other party include to affiliation, company or pay debt before its due except for daily business.
4.
Mengadakan rapat umum pemegang saham yang acaranya merubah anggaran dasar Perusahaan, permodalan, susunan Direksi dan Komisaris serta pemegang saham.
4.
Hold annual general meeting of shareholders that its agenda is to change Company’s article of association, capital structure, the composition of Directors and Commissioners and shareholders.
5.
Melakukan pembagian dividen tunai, dividen saham, dan/atau saham bonus.
5.
Pay cash dividend, share dividend, and/or bonus share.
6.
Mengadakan investasi baru atau penyertaan pada suatu usaha.
6.
Perform new investment or participate in a business.
PT Emperor Finance Indonesia
PT Emperor Finance Indonesia
Pada tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan PT Emperor Finance Indonesia dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 22 April 2013. Fasilitas ini dilakukan secara With Recourse yaitu bahwa risiko tidak tertagihnya piutang yang dilakukan oleh EFI kepada debitur akibat adanya pengalihan piutang ini seluruhnya tetap ada di tangan Perusahaan. Perusahaan menjaminkan Piutang Usaha atas pinjaman anjak piutang dari EFI (Catatan 6).
On October 22, 2012, the Company made a factoring agreement with PT Emperor Finance Indonesia with maximum limit amounted to IDR 25,000,000,000. This agreement will be due on April 22, 2013. This facility is being treated in With Recourse, which is the risk of bad debt receivable of EFI to debtor due to the transfer of receivables is entirely owned by the Company. The Company collaterized trade receivables for factoring facility from EFI (Note 6).
56
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA
19. TRADE PAYABLES – THIRD PARTIES
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
The details of trade accounts payable based on currency are as follow :
2012 Perusahaan Rupiah: PT Sulfindo Adiusaha Dollar Amerika Serikat: PT Sulfindo Adiusaha Entitas Anak Rupiah: PT Ogan Putra Lestari PT Ariesta Pratama Lain-lain dibawah Rp 300 Juta
Dollar Amerika Serikat: Lain-lain dibawah Rp 300 Juta Jumlah
2011
63.371.759.555
97.237.510.666
49.651.215.604 113.022.975.159
80.213.756.838 177.451.267.504
1.853.003.887 1.853.003.887
348.372.792 158.592.336 585.028.007 1.091.993.135
1.094.850.762 1.094.850.762 115.970.829.808
610.652.994 610.652.994 179.153.913.633
Rincian umur utang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut :
Company IDR: PT Sulfindo Adiusaha United States Dollar: PT Sulfindo Adiusaha Subsidiary IDR: PT Ogan Putra Lestari PT Ariesta Pratama Others below IDR 300 million
United States Dollar: Others below IDR 300 million Total
The detail of aging trade account payable based on the date of invoice are as follow :
Belum jatuh tempo 1-30 hari 31- 60 hari
2012 110.177.298.750 5.693.717.249 99.813.809
2011 122.693.056.768 54.758.210.736 1.702.646.129
Not yet due 1- 30 days 31- 60 days
Jumlah
115.970.829.808
179.153.913.633
Total
20. UTANG PAJAK
20. TAXES PAYABLE
Akun ini terdiri dari :
Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 ayat 2 Pasal 29 (Catatan 34) Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
This account consist of : 2012 236.311.108 193.428.320 12.504.401 134.368.586 126.923.875 703.536.290
2011 213.549.350 82.981.371 5.400.378 58.919.958 52.263.418 413.114.475
57
Article 21 Article 23 Article 4 (2) Article 29 (Note 34) Value Added Tax Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
21. ACCRUED EXPENSES
Biaya yang masih harus dibayar merupakan beban biaya operasional Perusahaan dan Entitas Anak seperti biaya angkutan barang dagang, komisi penjualan, biaya asuransi, dan biaya sewa peralatan produksi.
Accrued expenses is the operating expenses of the company and subsidiaries such as freight cost, sales commissions, insurance cost, and production equipment rental expenses.
Akun ini terdiri dari :
This account consist of :
Biaya Angkut Komisi Pensiun Biaya bunga Lain-lain Jumlah
2012 2.527.994.251 633.301.554 415.824.118 305.524.423 4.434.519.535 8.317.163.881
2011 3.014.730.935 291.932.180 137.393.455 3.959.397.357 7.403.453.927
22. UANG MUKA PELANGGAN
22. ADVANCED FROM CUSTOMERS
Akun ini terdiri dari :
Amir Syarif Joko Santo PT Tjakrindo Mas Sigit Untoro Junaidi Karim Ny. Ana PT Toya Indo Manunggal Ny. Nani Meliani Mario Tanuwijaya Maman Andrianto Irfan Mahmud Jarudin Andi Jayadi Hadisubrata Gerald Tan Ny Niken Saputra Lain-lain (dibawah 100 juta) Jumlah
Freight-out Commissions Pension Interest Expense Others Total
This account consist of : 2012 483.250.000 483.250.000 425.480.000 424.656.000 241.625.000 217.616.000 127.277.293 68.564.476 2.471.718.769
2011 525.037.200 525.037.200 437.531.000 432.950.000 432.950.000 432.950.000 432.950.000 216.475.000 131.259.300 358.943.627 3.926.083.327
23. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Amir Syarif Joko Santo PT Tjakrindo Mas Sigit Untoro Junaidi Karim Mrs Ana PT Toya Indo Manunggal Mrs. Nani Meliani Mario Tanuwijaya Maman Andrianto Irfan Mahmud Jarudin Andi Jayadi Hadisubrata Gerald Tan Mrs Niken Saputra Others (below Rp 100 milion) Total
23. UNEARNED REVENUE
Akun ini merupakan pendapatan diterima di muka Perusahaan atas sewa bangunan yang diperoleh dari PT Indokemika Jayatama.
This account represents the Company’s unearned income of rent building from PT Indokemika Jayatama.
Perjanjian sewa bangunan tersebut tertuang dalam surat perjanjian sewa menyewa antara Perusahaan dengan PT Indokemika Jayatama tanggal 01 Juni 2012, harga sewa bangunan tersebut sebesar Rp 660.000.000 dalam jangka waktu 2 (dua) tahun (01 Juli 2012 sampai dengan 30 Juni 2014). Saldo pendapatan diterima di muka per 31 Desember 2012 Rp 445.500.000.
The Building lease agreement above written on lease agreement between the Company and PT Indokemika Jayatama on June 1, 2012, the rents of the building is IDR 660,000,000 within 2 (two) years (July 1, 2012 until June 30, 2014). The balance of unearned revenue as of December 31, 2012 amounted to IDR 445,500,000.
58
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. UTANG LAIN-LAIN
24. OTHER PAYABLES
Akun ini terdiri dari jaminan pelanggan dan utang kepada perusahaan angkutan atas biaya pengangkutan barang dagangan sampai ke tempat pembeli dan biaya tidak langsung lainnya seperti yang berhubungan dengan pembelian barang dagangan dan komisi penjualan dengan rincian sebagai berikut:
This account consists of customer guarantee and payables to transport companies for the cost of transporting merchandise to the customers location and other indirect cost such as those related to purchase of goods and sales commissions with details as follows:
2012 Pihak ketiga Perusahaan Anton Wijaya PT Surya Makmur Agung Lestari PT Unitama Pusaka Sempurna CV Agung Jaya CV Citra Abadi PT Trias Niagatama Sejahtera PT Pemuda Prima Usaha Lain-lain (masing-masing < Rp 1 milyar)
Entitas Anak Jumlah
2011
12.000.000.000 8.000.000.000 2.731.492.653 2.332.379.226 1.500.000.000 1.383.856.994 -
10.052.941.176 8.000.000.000 1.146.963.431 1.643.297.565 1.000.000.000 1.034.990.446
30.456.562.300 58.404.291.173
12.169.565.511 35.047.758.129
Others (each
1.108.177.872
2.096.273.500
Subsidiary
59.512.469.045
37.144.031.629
Total
25. UTANG JANGKA PANJANG
25. LONG-TERM PAYABLE
Utang bank jangka panjang merupakan saldo utang yang diperoleh dari:
The long term bank loan represents outstanding borrowing obtained from the following:
2012 Utang bank: PT Bank Victoria Syariah Utang anjak piutang: PT Emperor Finance Indonesia Dikurangi : Bagian utang jangka panjang yang tempo dalam satu tahun : Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun
Third parties Company Anton Wijaya PT Surya Makmur Agung Lestari PT Unitama Pusaka Sempurna CV Agung Jaya CV Citra Abadi PT Trias Niagatama Sejahtera PT Pemuda Prima Usaha
2011
23.499.999.997
-
23.499.999.997
3.446.745.712 3.446.745.712
Bank loan: PT Bank Victoria Syariah Factoring liabilities PT Emperor Finance Indonesia
2.749.999.997
2.005.746.975
Less : Current portion of long term Payable
20.750.000.000
1.440.998.737
Non – current portion of Long term payable
59
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. UTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)
25. LONG-TERM PAYABLE (Continued)
PT Bank Victoria Syariah
PT Bank Victoria Syariah
Pada tanggal 28 Februari 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan modal kerja tetap langsung dari PT Bank Victoria Syariah dengan plafon sebesar Rp 25.000.000.000 yang akan digunakan untuk pembiayaan pembelian barang dagangan berupa bahanbahan kimia.
On February 28, 2012, the Company received fixed working capital financing facility from PT Bank Victoria Syariah with maximum of IDR 25,000,000,000 which will be used to finance the purchasing of chemical material.
Fasilitas pembiayaan ini dikenakan bunga sebesar 12% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Maret 2015.
This financing facility bears interest at 12% per annum and will be due on March 2, 2015.
Berdasarkan addendum tanggal 28 Maret 2012 mengenai perubahan jaminan, fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut:
Based on Addendum dated March 28, 2012 regarding changing in guarantee, this financing facility guaranteed with the following Company’s assets:
a.
Tanah dan bangunan SHGB No. 85/Randugarut beserta mesin dan perlengkapan diatasnya yang berlokasi di Semarang.
a.
Land and building SHGB No. 85/Randugarut with machine and equipment above it which located at Semarang.
b.
Tanah dan bangunan SHGB No. 653/Greges yang berlokasi di Surabaya.
b.
Land and building SHGB No.653/Greges which located at Surabaya.
c.
Piutang usaha senilai Rp 35.000.000.000.
c.
Trade Receivables 35,000,000,000.
Pada tahun 2012, pembayaran untuk Rp 1.500.000.003
Perusahaan telah melakukan fasilitas tersebut sebesar
amounted
to
IDR
In 2012, the Company already paid for the above facility amounted to IDR 1.500.000.003
PT Emperor Finance Indonesia
PT Emperor Finance Indonesia
Akun ini merupakan fasilitas yang diperoleh RPE dari PT Emperor Finance Indonesia terdiri dari:
This account represents the facilities obtained by RPE from PT Emperor Finance Indonesia which consists of:
- Fasilitas pertama dengan plafon sebesar Rp 3.460.000.000 diperoleh pada tanggal 17 April 2009 yang kemudian di reschedule menjadi tanggal 17 Juli 2009 dan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember 2012. - Fasilitas kedua dengan plafon sebesar Rp 5.085.883.000 diperoleh pada tanggal 25 Mei 2009 dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Mei 2014. Tingkat diskonto atas kedua pinjaman tersebut adalah 20% per tahun.
-
The first facility with total plafond of IDR 3,460,000,000 was entered on April 17, 2009 and was rescheduled on July 17, 2009 with maturity date up to December 17, 2012.
-
The second facility with total plafond of IDR 5,085,883,000 was entered on May 25, 2009 with maturity date up to May 1, 2014. The discount rate on both facilities is 20% per annum.
RPE telah melunasi semua utang kepada PT Emperor Finance Indonesia pada bulan Februari dan Maret 2012.
RPE has fully repaid this long term loan to PT Emperor Finance Indonesia in February and March 2012.
60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26. LIABILITAS LAIN-LAIN JANGKA PANJANG
26. OTHER LONG-TERM LIABILITIES
Akun ini terdiri dari :
Liabilitas restorasi Lain-lain Jumlah
This account consist of : 2012 707.582.910 1.656.084 709.238.994
2011 663.532.764 663.532.764
27. MODAL SAHAM
27. CAPITAL STOCK Company’s composition of December 31, 2012 is as follows :
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ shares Total issued and fully paid Credit Suisse Singapore * PT Blessindo Intiland PT Artha Era Primayasa Richard Rachmadi Wiriahardja (Komisaris Utama) Maria Florentina Tulolo Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan saham dibawah 5%) Jumlah
Site restoration Obligation Other Total
Persentase kepemilikan/ Percentage ownership
on
Jumlah/ Total
823.199.832 133.000.000 70.000.000
71,01% 11,47% 6,04%
411.599.916.000 66.500.000.000 35.000.000.000
3.305.000 1.000.000
0,29% 0,09%
1.652.500.000 500.000.000
128.695.168 1.159.200.000
11,10% 100.00%
64.347.584.000 579.600.000.000
٭Terdiri dari sub account – Elijah Group Limited sejumlah 423.199.832 saham dan Chance Stand Finance Ltd sejumlah 400.000.000 saham.
shareholders
* Credit Suisse Singapore PT Blessindo Intiland PT Artha Era Primayasa Richard Rachmadi Wiriahardja (President Commisioners) Maria Florentina Tulolo Public (each with ownership share below 5%) Total
٭Consists of sub accounts – Elijah Group Limited number of shares 423,199,832 and Chance Stand Finance Ltd number of shares 400,000,000.
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
27. MODAL SAHAM (Lanjutan)
27. CAPITAL STOCK (Continued) Company’s composition of shareholders on December 31, 2011 is as follows :
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Total shares issued and fully paid Credit Suisse Singapore * PT Artha Era Primayasa Sharehaven Finance Ltd Richard Rachmadi Wiriahardja (Komisaris Utama) Maria Florentina Tulolo Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan saham dibawah 5%) Jumlah
Persentase kepemilikan/ Percentage ownership
* Credit Suisse Singapore
35.000.000.000 33.575.000.000
PT Artha Era Primayasa Sharehaven Finance Ltd
71,01% 6,04%
67.150.000
5,8%
3.755.000 1.000.000
0,32% 0,09%
1.877.500.000 500.000.000
194.095.168 1.159.200.000
16,74% 100.00%
97.047.584.000 579.600.000.000
Richard Rachmadi Wiriahardja (President Commisioners) Maria Florentina Tulolo Public (each with ownership share below 5%) Total
٭Consists of sub accounts – Elijah Group Limited number of shares 423,199,832 and Chance Stand Finance Ltd number of shares 400,000,000.
28. BIAYA EMISI SAHAM
27. STOCK ISSUANCE COSTS (Continued)
Akun ini terdiri dari :
This account consist of : 2012 11.389.551.711
Biaya emisi saham SALDO LABA PENGGUNAANNYA
411.599.916.000
823.199.832 70.000.000
٭Terdiri dari sub account – Elijah Group Limited sejumlah 423.199.832 saham dan Chance Stand Finance Ltd sejumlah 400.000.000 saham.
29.
Jumlah/ Total
TELAH
2011 11.389.551.711
DITENTUKAN
Issuance cost of shares
29. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan masing-masing pada tahun 2000, 2001, 2002, dan 2004, Perusahaan mengalokasikan laba bersih tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002 untuk pembentukan cadangan umum. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo cadangan tersebut adalah sebesar Rp 1.750.000.000. Pencadangan ini dibentuk sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 yang kemudian diubah dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Based on general meeting of shareholders held respectively in years 2000, 2001, 2002, 2004, the Company allocates net profit in 1999, 2000, 2001, and 2002 for the establishment of general reserves. On December 31, 2012 and 2011, these reserves balances amounted to IDR 1,750,000,000. Allocation is formed in accordance with Law No. 1 / 1995 which is then converted by Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company.
62
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 30.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
30. NON CONTROLLING EXPENSES
Rincian total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:
The details of total equity attributable to noncontrolling interests of consolidated Subsidiaries are as follows:
2012 272.990 272.990
PT Retco Prima Energi Jumlah
2011 844.701 844.701
31. PENDAPATAN
31. REVENUE
Rincian penjualan adalah sebagai berikut :
Details of sales are as follows: 2011
2012 Perusahaan: Caustic Soda Liquid Poly Vinyl Chloride Hydrochloric Acid Caustic Soda Flake Sodium Hypochlorite Sulfuric Acid Lain-lain Entitas Anak: Pemulihan biaya Bagian kontraktor atas penjualan minyak Jumlah
910.000.177.224 611.948.445.280 57.615.168.466 15.749.597.060 10.324.021.500 922.807.350 100.800.000 1.606.661.016.880
23.168.361.045
11.787.308.548
3.341.588.630 26.509.949.675
4.247.458.357 16.034.766.905
Contractor’s share on oil sales
2.095.347.052.223
1.622.695.783.785
Total
Details of cost of goods sold are follows:
2012
Jumlah beban pokok penjualan
Subsidiary: Cost recovery
32. COST OF GOODS SOLD
Rincian dari beban pokok penjualan sebagai berikut:
Entitas Anak: Pengeluaran yang terpulihkan Beban penyusutan (Catatan 14) Pengeluaran yang dapat di pulihkan pada periode berikutnya
Company: Caustic Soda Liquid Poly Vinyl Chloride Hydrochloric Acid Caustic Soda Flake Sodium Hypochlorite Sulfuric Acid Others
1.157.770.985.548 806.761.991.680 57.944.230.810 32.850.334.000 12.048.747.900 1.033.763.860 427.048.750 2.068.837.102.548
32. BEBAN POKOK PENJUALAN
Perusahaan: Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir
PT Retco Prima Energi Total
2011 Company: Beginning inventory Purchase Ending inventory
1.980.589.742.033 (272.642.125) 1.980.317.099.908
1.482.046.908.772 1.482.046.908.772
23.295.070.010 23.460.212
19.456.664.702 514.785.725
(563.884.560)
(8.184.141.879)
Subsidiaries: Recovered expenditures Depreciation expenses (Note 14) Recoverable expenditures to be carried forward
1.493.834.217.320
Total cost of goods sold
2.003.071.745.570
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. BEBAN USAHA
33. OPERATING EXPENSES
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut :
Details of operating expenses are as follows: 2012
Beban Penjualan Ongkos angkut Komisi penjualan Gaji & tunjangan Beban penyusutan (Catatan 14) Lain-lain Jumlah beban penjualan Beban Umum & Administrasi Gaji & tunjangan Biaya professional Penyisihan untuk imbalan kerja (Catatan 37) Sewa kantor Beban Pajak dan perijinan Beban penyusutan (Catatan 14) Alokasi biaya kantor pusat (Catatan 36) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 150 juta) Jumlah beban umum dan Administrasi Jumlah beban usaha
2011
67.113.024.520 5.519.874.491 3.000.080.410 608.170.004 1.290.786.151 77.531.935.576
62.027.188.790 3.956.975.710 2.239.691.521 236.256.404 1.053.178.184 69.513.290.609
4.176.263.341 782.872.336
4.417.016.212 631.952.288
776.944.000 747.751.938 683.217.181 240.247.438 (227.917.578)
879.511.000 202.307.905 525.939.012 164.048.183 (1.424.923.842)
955.147.321
811.536.397
8.134.525.977
6.207.387.155
Selling Expenses Freight Sales commission Salary & benefits Depreciation expenses (Note 14) Others Total selling expenses General and Administration Expenses Salary & benefits Professional fee Provision for employee benefit (Note 37) Rent office Tax Expenses Depreciation (Note 14) Cost allocation of head office (Note 36) Others (each below Rp 150 million) Total general and administration expenses
85.666.461.553
75.720.677.764
Total operating expenses
34. PAJAK PENGHASILAN
34. INCOME TAX
Rekonsiliasi antara rugi konsolidasi komersial sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :
A reconciliation between consolidated loss before provision for taxes of commercial income and the estimated taxable income for the year ended December 31, 2012 and 2011 is as follows:
2012 Rugi Perusahan dan Entitas Anak sebelum pajak penghasilan Manfaat pajak tangguhan entitas anak Hak minoritas Rugi Perusahaan sebelum pajak penghasilan Dikurangi porsi perusahaan atas Laba ( rugi) Entitas Anak dan Perusahaan Asosiasi Rugi Perusahaan sebelum pajak penghasilan berdasarkan metode biaya pada investasi
2011
(29.208.472.473) 455.534.034 357.004
(5.633.217.897) (844.701)
(28.752.581.435)
(5.634.062.598)
5.438.098.286
(28.277.722.584)
(23.314.483.149)
(33.911.785.182)
64
Company and Subsidiaries loss before Income tax Deferred tax assets – subsidiary Minority interest Company’s loss before income tax Less Company’s share on income ( losses) of Subsidiaries and Associate Company Company’s loss before income tax at cost method accounting of investment
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) Beda tetap: Pendapatan sewa yang telah dikenakan pajak final Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final PPh pasal 21 Biaya gaji dan tunjangan Sumbangan & jamuan Rugi penjualan obligasi Biaya Pengobatan Lain-lain Rugi penjualan investasi pada perusahaan Asosiasi Rugi penjualan Entitas Anak Jumlah Beda temporer: Amortisasi goodwill Beban imbalan kerja karyawan Penyusutan Jumlah Laba fiskal akhir tahun - Pembulatan Penghasilan kena pajak Beban pajak penghasilan tahun Berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Beban pajak penghasilan sesuai tarif pajak yang berlaku 2012 : 25% X Rp 2.707.183.000 2011 : 25% X Rp 7.109.126.000 Beban pajak penghasilan Pajak dibayar di muka Utang pajak penghasilan (Catatan 20)
34. INCOME TAX (Continued) 2012
2011
(2.812.063.575)
(739.882.626)
(914.621.934) 675.585.802 268.129.908 227.659.817 208.479.069 106.898.010 -
(3.682.250.191) 523.554.671 207.486.580 133.180.470 97.950.048 (1.917.807.522)
(2.239.932.903)
24.911.267.507 (6.748.518.193) 12.784.980.744
Permanent differences: Rent income already subjected to final income tax Interest income already subjected to final income tax Article art 21 Salaries and allowances expense Donation & entertainment Loss sales of obligation Medical expenses Others Loss on sale of investment in Associate Company Loss on sale of Subsidiary Total
27.213.029.266 776.944.000 271.625.814 28.261.599.080
27.213.029.266 879.511.000 143.390.568 28.235.930.834
Timing differences: Amortization goodwill Employee benefit expense Depreciation Total
2.707.183.028 2.707.183.000
7.109.126.396 7.109.126.000
Taxable income – Rounded Taxable income Taxable income for the current Year and estimated corporate incometax payable is as follows:
676.795.750 676.795.750 (542.427.164) 134.368.586
1.777.281.500 1.777.281.500 (1.718.361.542) 58.919.958
Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut:
Perubahan dalam liabilitas imbalan kerja karyawan Penyusutan Cadangan penurunan nilai Jumlah
Income tax based on the Applicable Tax rate 25% X IDR 2,707,183,000: 2012 25% X IDR 7,109,126,000: 2011 Corporate income tax expense Prepaid tax Corporate income tax payable (Note 20)
The details of the deferred tax benefit (expense) are as follows:
2012
2011
194.236.000 67.906.454 455.534.034 717.676.488
211.665.250 35.847.641 247.512.891
65
Change in employee benefit liability Depreciation Allowance for impairment Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
34. INCOME TAX (Continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, dengan jumlah manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between corporate income tax expense calculated at the applicable tax rate from income (loss) before corporate income tax benefit (expense) and corporate income tax benefit (expense) as shown in the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2012 and 2011, is as follows:
2012 Rugi Perusahaan dan Entitas Anak sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan pada tarif pajak yang berlaku Manfaat pajak tangguhan Entitas Anak Pengaruh hak minoritas yang tidak diakui Pengaruh pajak atas porsi terhadap rugi Entitas Anak Pengaruh pajak atas beda tetap yang tidak diakui Pengaruh pajak atas beda temporer tidak diakui Pajak tangguhan Entitas Anak Provisi atas pajak penghasilan
2011
(29.208.472.473)
(5.633.217.897)
(7.302.118.118) 113.883.508
(1.408.304.474) -
89.251
(211.175)
1.359.524.572
(7.069.430.646)
(559.983.226)
3.196.245.186
6.803.257.309 (455.534.034) (40.880.738)
6.811.469.719 1.529.768.609
Aset pajak tangguhan – bersih :
Entitas Anak-BRK: Cadangan penyisihan keusangan persediaan Selisih penjabaran mata uang asing Jumlah
Unrecognized of minority effect Tax effect on share on loss of Subsidiaries Tax effect on permanent differences Tax effect on unrecognized temporary Differences Deferred tax effect of subsidiaries Provision for income tax
Deferred tax assets - net : Dibebankan pada laporan laba rugi/ Charged to statement of income
2011 Perusahaan: Liabilitas estimasi atas imbalan kerja Penyusutan aset tetap Sub-jumlah
Company and Subsidiaries loss before income tax Corporate income tax at applicable tax rate Deferred tax assets – Subsidiary
747.924.750 35.847.642 783.772.392
194.236.000 67.906.454 262.142.454
2012
942.160.750 103.754.096 1.045.914.846
Company: Estimated employee benefit liability Sub-total
-
455.534.034
455.534.034
Subsidiary-BRK: Allowance for obsolescence of inventories
783.772.392
717.676.488
13.883.496 1.515.332.376
Translation diffrent Total
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. RUGI PER SAHAM
35. LOSS PER SHARE
Rugi bersih per saham untuk masing-masing tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :
Rugi Bersih Jumlah rata-rata tertimbang dari saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan Rugi bersih per saham
Loss per share for each year 2012 and 2011 is as follows:
2012 (29.167.234.731)
2011 (7.163.831.207)
1.159.200.000 (25,16)
1.159.200.000 (6,18)
36. ALOKASI BIAYA KANTOR PUSAT
Net loss The number of weighted average shares outstanding during the year Net loss per share
36. ALLOCATION OF HEAD OFFICE EXPENSES
Berdasarkan perjanjian Farm-in-farm-Out pada tanggal 29 Desember 2004 antara Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) dan RPE, Entitas Anak menyatakan bahwa pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh RPE sebagai pelaksana TAC-TMT (diakui sebagai “pengeluaran kantor pusat” berdasarkan kontrak TAC) dapat diperoleh kembali sebesar 2% dari jumlah keseluruhan pengeluaran TAC-TMT.
Based on Farm-in-farm-out agreement dated on December 29, 2004 between Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) and RPE, Subsidiary stated that expenditures made by RPE asthe operator of TAC-TMT (recognized as “head office expenditures” under the TAC’s contract) will be recovered by 2% from the total TAC-TMT expenditure.
Pada tanggal 13 Februari 2008, RPE dan GTMT memutuskan bahwa alokasi beban kantor pusat sebelumnya antara pemilik TAC-TMT diakhiri dan sejak tanggal 1 Januari 2008 kedua pihak membuat kesepakatan baru yang isinya antara lain:
On February 13, 2008, RPE and GTMT decided that the previous allocation of head office expenses among TACTMT owners ended and since January 1, 2008 both parties make a new resolution which contents include:
RPE sebagai operator dapat mengalokasikan biaya operasionalnya ke TAC Pertamina-RPE sebagai Home Office Overhead dan biaya tersebut dapat dipulihkan (cost recovery) dengan batasan maksimum 2% dari total pengeluaran TAC. Home office (Ho) overhead bisa dipulihkan dengan syarat TAC RPE harus mengajukan detail study HO dan harus mendapat persetujuan dari Pertamina terlebih dahulu.
RPE as the operator can allocate operational cost to TAC PERTAMINA-RPE as Home Office Overhead and that cost can be recovered (cost recovery) up to maximum to 2% from the total expenditure of TAC. Home office overhead (HO) can be recovered with condition TAC RPE must submit detailed study of HO and must receive prior approval from PERTAMINA.
Pada tanggal 20 Juni 2011 Perusahaan telah melakukan penjualan 30% partisipasi kepemilikan pada TAC Pertamina – RPE kepada Goldwater TMT PTE LTD dengan nilai transaksi AS$ 5.900.000. Oleh karena partipasi kepemilikan pada TAC PERTAMINA-RPE telah dijual maka pengalokasian biaya diatas tidak berlaku lagi.
On June 20, 2011 the Company has sold 30% participating Interest in TAC Pertamina – RPE to Goldwater TMT PTE LTD with the transaction value amounted to US$ 5,900,000. Because of the ownership in TAC PERTAMINA-RPE has ben sold so cost allocation noted above is not prevailed.
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. ALOKASI BIAYA KANTOR PUSAT (Lanjutan)
36. ALLOCATION OF HEAD OFFICE EXPENSES (Continued)
Entitas anak lainnya yaitu Binatek Reka Kruh (BRK) juga mengadakan perjanjian kerjasama dengan Pertamina berdasarkan Technical Assistance Contract pada tanggal 22 Mei 2000. Sama halnya dengan TAC PERTAMINA – RPE dalam kontrak dijelaskan bahwa BRK sebagai operator dapat mengalokasikan biaya operasionalnya ke TAC PERTAMINA-BRK sebagai Home Office Overhead dan biaya tersebut dapat dipulihkan (cost recovery) dengan batasan maksimum 2% dari total pengeluaran TAC. Home office (Ho) overhead bisa dipulihkan dengan syarat TAC BRK harus mengajukan detail study HO dan harus mendapat persetujuan dari PERTAMINA terlebih dahulu.
The other Subsidiary namely Binatek Reka Kruh BRK is also entered into cooperation with Pertamina based on Technical Assistance Contract (TAC) on May 2000, 22. As well as TAC PERTAMINA-RPE, in contract written that BRK as the operator can allocate operational cost to TAC PERTAMINA – BRK as Home Office Overhead and that cost can be recovered (cost recovery) up to maximum to 2% from the total expenditure of TAC. Home office overhead (HO) can be recovered with condition TAC BRK must submit detailed study of HO and must receive prior approval from PERTAMINA.
37. ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA
37. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti kepada karyawan sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
The Company provide defined post-employment benefits to its employees in accordance with its policy.
Perusahaan menggunakan jasa PT Sentra Jasa Aktuaria di 2012 dan 2011, aktuaris independen, untuk menghitung liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No.13/2003 dan Peraturan Perusahaan.
The Company engaged PT Sentra Jasa Aktuaria in 2012 and 2011, an independent actuary, to calculate the employee benefits obligation in accordance with Labor Law No. 13/2003 and the Company’s Regulation.
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan oleh aktuaris dalam masing-masing laporannya adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used by the actuaries in their reports are as follows:
2012 Tingkat diskonto Kenaikan tingkat gaji masa datang Umur pensiun
7% 8% 56 tahun/years old
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi sebagai berikut:
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi keuntungan aktuaria Dipindahkan Jumlah beban imbalan kerja
2011
adalah
7% 8% 56 tahun/years old
Discount rate Future salary increase Pension age
The amounts recognized in the statements of income are as follows:
2012 407.449.000 258.821.000
2011 277.739.000 221.186.000
Current services cost Interest cost
39.665.000 91.811.000 797.746.000
97.667.000 282.919.000 879.511.000
Amortization of actuarial gain Transfer in-out Total employee benefit expense
Jumlah liabilitas imbalan pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut:
The pension benefit obligations recognized in the statement of financial position are determined as follows:
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 37. ESTIMASI (Lanjutan)
LIABILITAS
IMBALAN
Nilai kini liabilitas Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Saldo akhir
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KERJA
37. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS (Continued)
2012 4.635.787.000
2011 3.697.454.000
Present value obligations
(867.144.000) 3.768.643.000
(705.755.000) 2.991.699.000
Unrecognized actuarial gain (loss) Ending balance
Mutasi akun liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan Imbalan kerja yang dibayarkan Saldo akhir
Mutation of estimated employee benefit liability is as follows:
2012 2.991.699.000 797.746.000 (20.802.000) 3.768.643.000
2011 2.145.038.000 879.511.000 (32.850.000) 2.991.699.000
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Beginning balance Employee benefit expense Benefit paid Ending balance
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko kredit, risiko mata uang, risiko harga komoditas dan risiko likuiditas
The company and Subsidiaries is exposed to credit risk, currency risk, commodity price risk and liquidity risk.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perusahaan. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha atas penjualan bahan-bahan kimia dan lainnya kepada pelanggan.
Credit risk is the risk of suffering financial loss should any of the Company’s customers fail to fulfil their contractual obligations to the Company. Credit risk arises mainly from trade receivables from trading of chemicals and others to customer.
Perusahaan hanya menjual kepada pelanggan yang sudah mempunyai track record yang bagus dan sudah melalui prosedur verifikasi kredit sebelum diberikan jangka waktu pembayaran secara kredit. Jika pembayaran tidak bagus maka Perusahaan tidak akan memasok barang lagi. Hal ini akan mengurangi resiko kredit yang ada.
The Company only sells the product to the customer who already have good track record and have passed all the verification credit procedures before the bail of payment in credit is given. If the payment not running smoothly, the Company will not supply the product anymore. These thing will reduce the risk of an existing credit.
Risiko mata uang
Currency risk
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena transaksi dilakukan dalam mata uang asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.
The Company’s reporting currency is in Rupiah. The Company faces foreign exchange risk as its transaction denominated in foreign currency (mainly the US Dollars) or its price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies. Currently, the Company does not have a formal hedging policy for foreign currency exposures.
Namun, harga produk utama Perusahaan akan berfluktuasi sesuai dengan harga yang diperdagangkan di pasar internasional yang didenominasi dalam Dolar AS. Keterkaitan dalam fluktuasi harga secara alamiah tersebut dipandang dapat mengurangi risiko mata uang Perusahaan.
However, the Company’s main products prices would fluctuate in prices depending on the prices traded in international markets denominated in US Dollars. Such correlation in price fluctuations naturally minimizes the Company’s foreign currency exposures.
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko harga komoditas
Currency price risk
Perusahaan dan Entitas Anak terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan minyak bumi, di mana marjin laba atas penjualan minyak bumi tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.
The Company and Subsidiaries is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policy, level of demand and supply in the market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from the sales of oil where the profit margin from the sales of oil may be affected by an international market prices fluctuation.
Perusahaan akan meminimalkan resiko komoditas dengan melakukan penyesuaian terhadap harga jual barang kepada pelanggan yang dilakukan secara teratur sesuai dengan fluktuasi harga bahan mentah dan pasar global yang ada.
The Company will minimize comodity risk by making adjustments of the sale price to the customer regularly based on raw material fluctuation price and the existing global market.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Perusahaan dan Entitas Anak mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima.
The Company and Subsidiaries manages its liquidity profile to finance its capital expenditures and to service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Perusahaan dan Entitas Anak secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual dan kesempatan melakukan penggalangan dana utang bank.
The Company and Subsidiaries regularly evaluates its projected and actual cash flow information and opportunities to bank loans.
39. KLASIFIKASI INSTRUMEN KEUANGAN
39. CLASSIFICATION OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The table below is a comparison between carrying amount and fair value of the Company and Subsidiaries’ financial instrument that are carried in the consolidated financial instruments as of December 31, 2012 and 2011.
Nilai tercatat / Carrying value 31 Desember 2012 Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Liabilitas keuangan Utang jangka pendek Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Utang jangka panjang Kurang dari satu tahun Lebih dari satu tahun
Nilai wajar/ Fair value
5.519.571.070 292.126.852.344 633.229.411
5.519.571.070 292.126.852.344 633.229.411
92.792.004.199 115.970.829.808 59.512.469.045 8.317.163.881
92.792.004.199 115.970.829.808 59.512.469.045 8.317.163.881
2.749.999.997 20.750.000.000
2.749.999.997 20.750.000.000
70
December 31, 2012 Financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables third parties Other receivables Financial liabilities Short term loan Trade payables – third parties Other payable Accrued expenses Long term loan: Current portion Non current portion
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 39. KLASIFIKASI (Lanjutan)
INSTRUMEN
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KEUANGAN
39. CLASSIFICATION OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai tercatat / Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
31 Desember 2011 Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Investasi jangka pendek Piutang lain-lain
138.757.851.404 195.286.325.195 12.000.000.000 340.062.823
138.757.851.404 195.286.325.195 12.000.000.000 340.062.823
December 31, 2011 Financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables third parties Sort term investment Other receivables
Liabilitas keuangan Utang jangka pendek Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain
59.570.208.733 179.153.913.633 37.144.031.629
59.570.208.733 179.153.913.633 37.144.031.629
Financial liabilities Short - term loan Trade payables – third parties Other payable
7.403.453.927
7.403.453.927
2.005.746.975 1.440.998.737
2.005.746.975 1.440.998.737
Biaya masih harus dibayar Utang jangka panjang : Kurang dari satu tahun Lebih dari satu tahun
Accrued expenses Long term loan: Current portion Non current portion
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The followings methods and assumption are used to estimate the fair value:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga, piutang lain-lain dan utang jangka pendek, utang usaha pihak ketiga, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan utang jangka panjang kurang dari setahun dan utang jangka panjang lebih dari setahun mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo sebagian besar yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Fair value of cash and cash equivalents, trade receivable third parties, other receivables and short-term loan, trade payables third parties, accrued expenses and long term loan current portion and long term loan non current portion approximates their carrying amounts largely due to short- term maturities of these instruments.
40. PENGELUARAN TECHNICAL ASSISTANT CONTRAC (TAC)
40. TEHNICAL ASSISTANT CONTRACT (TAC) EXPENDITURES “TAC Expenditures” represent the recoverable cost of all operating cost as defined in Section V (Clauses 5.1.2 of TAC contract agreement). TAC will recover all operating costs out of the sales proceeds or other dispositions of the required quantity of crude oil equal in value to such operating costs to a maximum of sixty five percent (65%) per annum of crude oil produced and saved hereunder and not used in petroleum operations. If in any calendar year, the operating costs exceed sixty five percent(65%) of the value of crude oil produced and saved hereunder and not used in petroleum operations, the unrecovered excess shall be recovered in succeeding years.
“Pengeluaran TAC” merupakan biaya yang dapat dipulihkan atas biaya operasi sebagaimana diatur dalam bagian V (klausa 5.1.2 dari perjanjian kontrak TAC). TAC akan memperoleh penggantian atas seluruh biaya operasi, diluar hasil penjualan atau kerugian lainnya akibat tidak tercapainya jumlah bagi hasil minyak, maksimal 65% dari minyak mentah yang diproduksi per tahun dan tidak digunakan dalam operasi. Jika selama tahun berjalan jumlah biaya operasi melebihi 65% dari jumlah minyak mentah yang diproduksi dan disimpan serta tidak digunakan dalam operasional perusahaan, maka kelebihan tersebut dapat dipulihkan pada tahun berikutnya.
71
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
41. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING
a.
41.
Pada tanggal 6 April 2009, Perusahaan dan PT Sulfindo Adiusaha ("SAU") menandatangani Perjanjian Distributor sebagai kelanjutan kerjasama yang telah dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada tanggal 5 Desember 2008.
SIGNIFICANT COMMITMENTS
AGREEMENTS
AND
a. On April 6, 2009, the Company and PT Sulfindo Adiusaha (“SAU”) entered into a Distribution Agreement in continuation of the previous Memorandum of Agreement that was signed on December 5, 2008.
Dalam Perjanjian Distributor ini, Perusahaan ditunjuk oleh SAU sebagai distributor utama untuk melaksanakan pemasaran sebagian maupun seluruh produk kimia SAU seperti Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCl), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid dan Hydrogen Gas untuk lingkup wilayah Negara Republik Indonesia. Perjanjian Distributor tersebut berlaku untuk jangka waktu satu tahun sejak tanggal Perjanjian. Pada tanggal 6 April 2010 perjanjian distributor ini diperpanjang selama satu tahun.
In the agreement, the Company is assigned by SAU as the main distributor to sell SAU chemical products which are Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCl), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid and Hydrogen Gas in the Indonesian region. The Distribution Agreement is valid for one year effective from the agreement date. On April 6, 2010 this distribution agreement has extended for one year.
Pada tanggal 6 Oktober 2010 Perusahaan dan SAU menandatangani addendum perjanjian distributor dimana jangka waktu perjanjian distributor tersebut diubah menjadi 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal addendum dan dapat diperpanjang kembali berdasarkan persetujuan para pihak.
On October 6, 2010 the Company and SAU signed an addendum of Distribution Agreement where the agreement was extended for 5(five) years from the addendum date and can be extended based on mutual agreement on both parties.
b. Terhitung mulai tanggal 15 Desember 1999, RPE telah mengakuisisi 100% kepemilikan di area Tanjung Miring Timur, yakni sebuah blok produksi yang dijamin oleh PERTAMINA berdasarkan Technical Assistance Contract (TAC) dimana sebelumnya dioperasikan oleh Western Nusantara Energy Pty Ltd, (WNE).
b. Effective on December 15, 1999, RPE has acquired 100% participating interest in Tanjung Miring Timur Area, an oil production block granted by PERTAMINA on the basis of Technical Assistance Contract (TAC), formerly operated by Western Nusantara Energy Pty. Ltd. (WNE).
TAC operasi gabungan antara RPE dan PERTAMINA yang akan berakhir pada 16 Desember 2016, atau setara dengan kontrak selama 20 tahun dimulai sejak tahun 1996. Bidang pengoperasian berdasarkan kontrak TAC ini berlokasi di Tanjung Miring Timur, Kabupaten Prabumulih, Sumatera Selatan dan memiliki area total 61, 61km2.
TAC constitutes a join operation between RPE and PERTAMINA and shall end on December 16, 2016, or equivalent to20 yearsofcontract since its first was entered in 1996. The operating field under this TAC is located at Tanjung Miring Timur, Kabupaten Prabumulih, South Sumatera and covering a total area for production of 61.61km2.
72
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 41.
PERJANJIAN (Lanjutan)
c.
DAN
PERIKATAN
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
41.
SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (Continued)
AND
Kontrak tersebut mengharuskan RPE dan GTMT ("Kontraktor") untuk melakukan pembiayaan seluruh biaya-biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi dan operasional sebelum diganti /diperoleh kembali oleh PERTAMINA. Kontraktor akan mengganti seluruh biaya operasi diluar proses penjualan atau kerugian lain yang terjadi sebagai akibat dari tidak terpenuhinya kuantitas minyak yang dapat didistribusikan pada biaya operasi tersebut yaitu maksimum 80% untuk tahun pertama dan kedua, 75% untuk produksi tahun ketiga dan keempat,70% untuk produksi tahun kelima dan keenam dan 65%· untuk jangka waktu sisa kontrak seterusnya.
The contract obliged RPE and Goldwater TMT Pte ltd. GTMT (the Contractor) to finance all necessary costs for production and operation before being recovered from PERTAMINA. The Contractor will recover all operating costs out of the sales proceeds or other disposition of there quired quantity of share able oil equal in value to such operating costs to a maximum of 80% for the first and second production year, 75% for the third and fourth production year, 70% for fifth and sixth production year and 65% for the rest of contract term.
Dengan berdasarkan kontrak tersebut, pihak Kontraktor harus mendistribusikan sebagian dari seluruh minyak yang diproduksi dan ditemukan dan dihitung dengan menggunakan rate 26,7857% dari seluruh minyak yang diproduksi dan ditemukan. Pada tanggal 29 Desember 2004, RPE dan Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) menyetujui Perjanjian Farm - ln Farm -out, dimana RPE sepakat untuk memindahkan dan mentransfer 70% kepemilikan pada Perjanjian TAC kepada GTMT. Perpindahan tersebut terhitung efektif sejak 1 April 2004. Pemindahan kepemilikan tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Migas) pada 8 November 2004. Terkait dengan Perjanjian Farm-In Farm-out, pada tanggal 29 Desember 2004, RPE dan GTMT menyetujui Perjanjian Joint Operating.
Under such contract, the Contractor is entitled a share of all net oil produced, calculated at the rate of 26.7857% of all net oils produced and lifted. On December 29, 2004, RPE and Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) entered into a Farm-In Farm-Out Agreement, where RPE agreed to assign and transfer to GTMT 70% of participating interest under the TAC Agreement. Such assignment was effectively applied on April 1, 2004. The transfer of such participating interest has been approved by the Directorate General of Oil and Gas (Migas) on November 8, 2004. Related to such Farm-In FarmOut Agreement, on December 29, 2004, RPE and GTMT entered into a Joint Operating Agreement.
Berdasarkan Perjanjian Joint Operating tersebut, RPE berposisi sebagai operator dalam proses produksi yang dilakukan berdasarkan Perjanjian TAC dan Joint Operating. Partisipasi kepemilikan awal dari perjanjian tersebut adalah: -RPE 30% -GTMT 70% Pada tanggal 20 Juni 2011 RPE telah melakukan penjualan 30% partisipasi kepemilikan pada TAC PERTAMINA – RPE kepada GTMT.
Under such Operating Agreement, RPE shall become the Operator for the parties with respect to the operations performed under TAC and the Operating Agreement. The initial Participating Interest of the parties are as follows: -RPE 30% -GTMT 70% On June 20, 2011 the subsidiary has sold 30% participating Interest in TAC PERTAMINA – RPE to GTMT.
Pada tanggal 22 Mei 2000 terjadi penandatanganan kontrak kerja sama antara PT Pertamina dengan PT Binatek Reka Kruh dalam hal eksplorasi dan eksploitasi gas dan minyak bumi yang berdasarkan Technical Assistance Contract. Kontrak berjangka waktu 20 tahun dimulai dari tanggal efektif. Dalam kontrak tersebut disebutkan Pertamina akan bertanggungjawab terhadap pengelolaan operasional dan kontraktor dalam hal ini PT Binatek Reka Kruh harus menanggung semua beban keuangan dan bantuan teknis terhadap operasi-operasi tersebut.
c.
73
On May 22, 2000 PT Pertamina entered an agreement with PT Binatek Reka Kruh (BRK) in exploration and explotation of natural gas and crude oil which based on Technical Assistance Contract (TAC). The term of this contract shall be twenty (20) years as from the effective date. On contract written that Pertamina will have and be responsible for the management of the operations and the Contractor in this case, BRK, shall provide all the financial and technical assistance for such operations.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 41.
PERJANJIAN (Lanjutan)
DAN
PERIKATAN
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
41.
SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (Continued)
AND
Kontraktor akan menanggung semua biaya operasional yang terkait operasi-operasi tersebut dan memiliki kepentingan ekonomi dalam pengembangan deposit minyak di area (wilayah kontrak). Total keseluruhan area lebih kurang 258,1 km2 yang terletak di Kruh dan Kaya Pendopo, Sumatera Selatan.
Contractor shall carry the risk of operating costs required in carrying out operations and shall therefore have an economic interest in the development of the petroleum deposits in the contract area. The total of contract area approximately 258.1 square kilometers which placed on Kruh and Kaya area, Pendopo, South Sumatera.
Untuk eksplorasi minyak mentah Kontraktor akan memulihkan semua biaya operasional maksimum 65% per tahun dari seluruh produksi minyak mentah dan menyimpannya serta tidak menggunakannya untuk operasional eksplorasi minyak. Minyak mentah setelah dikurangi dengan biaya operasional tersebut akan diambil dan diterima oleh Pertamina sebesar 73,2143% dan kontraktor akan menerima 26,7857% sisanya.
For the exploration of crude oil, the Contractor will recover all the operating costs maximum 65% per annum from the total of crude oil production and save hereunder and not used in petroleum operations. Of the crude oil remaining after deducting operating costs, Pertamina shall be entitled to take and received 73.2143% and the Contractor shall be entitled to take and receive 26.7857% remaining.
Untuk eksplorasi gas alam, setiap gas alam yang dihasilkan diarea kontrak tidak digunakan untuk operasional eksplorasi minyak bumi. Kedua pihak sepakat bahwa semua pendapatan dan beban yang berasal dari pemrosesan, pemanfaatan dan penjualan gas bumi diperlakukan setara dengan yang disebutkan dalam dokumen mengenai operasi minyak dan disposisi minyak mentah kecuali, dari gas alam, atau fraksi propana dan butana yang di ekstrak dari gas alam.
For natural gas exploration, any natural gas produced from the contract area to the extent not used in petroleum operations. Both Pertamina and the Contractor agreed that all revenues and costs derived from such processing and utilization and sale of natural gas shall be treated on a basis equivalent to that provided for herein concerning petroleum operations and disposition of crude oil except, of the natural gas, or the propane and butane fractions extract from the natural gas.
Biaya operasional untuk minyak bumi dan gas alam akan dialokasikan pada gas alam dan minyak mentah berdasarkan nilai relatif produk yang dihasilkan pada tahun berjalan. Sisanya setelah dikurangi biaya operasional yang terkait dengan operasi gas alam, pertamina akan mengambil 37,5% dan kontraktor akan menerima dan mengambil sebesar 62,5%. Jika setelah produksi awal pendapatan gas alam tidak memenuhi biaya pemulihan gas alam yang disebutkan diatas, kelebihan biaya akan ditutupi oleh pendapatan minyak mentah.
The operating cost for crude oil and natural gas is allocated to both natural gas and crude oil based on relative value of product which produced in current year. The remaining after the deduction of operating cost that associated with natural gas operation, Pertamina shall be entitled to take and received 37.5% and the Contractor shall be entitled to take and received 62.5%. If after the commencement of natural gas revenue can’t reach in recovering the cost of natural gas above, the excess of the cost will be recovered by crude oil revenue.
74
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
42. INFORMASI SEGMEN
42.
2012 Produk Kimia & Lain-lain/ Chemical Goods & Others Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Pendapatan Laba (rugi) usaha Pendapatan (beban) lain-lain - bersih Beban pajak penghasilan - bersih Laba (rugi) bersih sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba (rugi) bersih
Laba (rugi) usaha Pendapatan (beban) lain-lain - bersih Beban pajak penghasilan - bersih Laba (rugi) bersih sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba (rugi) bersih
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
215.048.155.799 206.436.037.953
45.257.181.861 944.582.415
(259.043.159.502) (208.573.946.069)
670.168.566.886 308.191.103.983
Total Assets Total Liabilities
2.068.837.102.548
26.509.949.675
-
-
2.095.347.052.223
Revenue
3.516.360.965 (32.268.942.400) (414.653.296) (29.167.234.731) (29.167.234.731)
3.145.295.510 (9.248.334.351) 455.534.034 (5.647.504.807) 357.004 (5.647.147.803)
(52.811.375) 261.860.892 209.049.517 209.049.517
5.438.098.286 5.438.098.286 5.438.098.286
6.608.845.100 (35.817.317.573) 40.880.737 (29.167.591.736) 357.004 (29.167.234.731)
Income (loss) from operation Other income (charges) - net Income tax expense - net Income (loss) before minority interest Minority interest Net income (loss)
Produk Kimia/ Chemical Goods
Pendapatan
2012 Investasi/ Investment
668.906.388.728 309.384.429.684
2011
Jumlah Aset Jumlah Kewajiban
Bagian atas penjualan minyak/ Share on sale of oil
SEGMENT INFORMATION
Bagian atas penjualan minyak/ Share on sale of oil
2011 Investasi/ Investment
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
603.904.693.166 223.121.055.857
235.137.105.942 230.479.574.230
34.100.540.448 836.248.416
(207.726.480.549) (159.724.095.303)
665.415.859.006 294.712.783.200
Total Assets Total Liabilities
1.606.661.016.880
16.034.766.904
-
-
1.622.695.783.785
Revenue
49.574.372.938 (55.208.435.536) (1.529.768.609) (7.163.831.207) (7.163.831.207)
3.610.310.579 24.712.051.520 28.322.362.099 (844.701) 28.321.517.398
(43.794.816) (43.794.816) (43.794.816)
(28.277.722.583) (28.277.722.583) (28.277.722.583)
53.140.888.701 (58.774.106.598) (1.529.768.609) (7.162.986.506) (844.701) (7.163.831.207)
Income (loss) from operation Other income (charges) - net Income tax expense - net Income (loss) before minority interest Minority interest Net income (loss)
75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
43. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
43.
Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing serta konversinya ke dalam mata uang rupiah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
ASSETS AND CURRENCY
Aset Kas dan Setara Kas Piutang usahapihak ketiga Jumlah Aset Liabilitas Utang usahaPihak ketiga Jumlah Liabilitas Aset bersih
372.113,02
12.850.214,46
FOREIGN
2011 Ekuivalent Rupiah/
Mata uang asing AS$/ Original currency US$
IDR Equivalent
Ekuivalent Rupiah AS$/ IDR Equivalent US$
3.598.332.927
1.906.751,84
17.290.416.617
124.261.573.828
8.485.126,68
76.943.128.734
127.859.906.755
5.247.783,49
IN
The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currency and their rupiah equivalents at consolidated statement of financial position date are as follows:
2012 Mata uang asing AS$/ Original currency US$
LIABILITIES
94.233.545.351
Assets Cash and Cash Equivalent Trade receivablesthird parties Total Assets
50.746.066.366
80.824.409.832
Liabilities Trade payableThird parties Total Liabilites
77.113.840.389
13.409.135.519
Assets - Net
50.746.066.366
8.913.146,21
44. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
44.
80.824.409.832
SUBSEQUENT EVENT
Pada tanggal 27 Februari 2013 Perusahaan mendapat tambahan fasilitas kredit dari PT Bank Capital Indonesia. Fasilitas kredit terdiri dari pinjaman aksep 2 sebesar Rp 10.000.000.000, pinjaman rekening koran sebesar Rp 5.000.000.000 dan usance/sight L/C sublimit pinjaman aksep 3 sebesar AS$ 1.000.000. Suku bunga untuk fasilitas tersebut masing-masing sebesar 13%, 13% dan 12% per tahun, jangka waktu fasilitas pinjaman aksep 2, usance/sight L/C sublimit pinjaman aksep 3 dan pinjaman rekening koran untuk jangka waktu 1 (satu) bulan.
On February 27, 2013, the Company has received additional loan facilities from PT Bank Capital Indonesia. The loan facilities consist of Acceptance Loan 2 amounting IDR 10,000,000,000, Overdraft Facility with limit of IDR 5,000,000,000, and usance/sight L/C sublimit Acceptance Loan 3 limit of amounting USD 1,000,000. The interest rate for each facility is 13%, 13%, and 12% per annum. Tenor for loan facilities is 1 (one) month.
Pada tanggal 21 Maret 2013 Perusahaan mendapatkan persetujuan perpanjangan seluruh pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia dengan jenis fasilitas yaitu Aksep Rp 25.000.000.000, Rekening Koran Rp 10.000.000.000 dan usance/sight LC AS$ 1.000.000.000. Masing-masing fasilitas dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 13%, 13%, dan 10% dengan jangka waktu 1 (satu) tahun.
On March 21, 2013 the Company has received approval for all loan facilities extension from PT Bank Capital Indonesia. The loan facilities consist of acceptance loan amounting IDR 25,000,000,000. Overdraft facility with limit of IDR 10,000,000,000 and ussance/sight L/C USD 1,000,000. The interest rate for each facility is 13%, 13% and 10% per annum. Tenor for the loan facilities is 1 (one) year.
76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 44.
44. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (Lanjutan)
SUBSEQUENT EVENT (Continued)
Pada tanggal 13 Februari 2013 jaminan distributor terhadap PT Padi Unggul Indonesia telah diperpanjang selama 3 (tiga) tahun.
On February 13, 2013, distributor collateral to PT Padi Unggul Indonesia has been extended for 3 (three) years.
Pada tanggal 11 Maret 2013, RPE (Entitas Anak) melunasi seluruh utang bank PT Bank Victoria Internasional Tbk. RPE telah menerima Surat Keterangan Lunas dari PT Bank Victoria Internasional Tbk pada tanggal 19 Maret 2013.
On March 11, 2013, RPE (Subsidiary) has paid all bank loan of PT Bank Victoria International Tbk. RPE has received the Letter in Full Payment from PT Bank Victoria International Tbk on March 19, 2013
Pada tanggal 13 Maret 2013 BRK Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Victoria Internasional Tbk berupa Pinjaman Rekening Koran (PRK) dan Deman Loan (DL) masing-masing dengan batas maksimal sebesar Rp 25.000.000.000 dan Rp 20.000.000.000. Fasilitas ini berlaku dari tanggal 13 Maret 2013 s.d 14 Maret 2014 dan akan dikenakan tingkat suku bunga tahunan 12%.
On March 13, 2013, BRK the Subsidiary received credit facility from PT Bank Victoria International Tbk for Overdraft Facility (PRK) and Demand Loan with maximum limit Rp 25,000,000,000 and Rp 20,000,000,000 each. These facilitties bear interest rate at 12 % per annum and with period from march 13, 2013 and March 14, 2014.
Pinjaman ini memiliki jaminan sebagai berikut: - TAC-Kruh - Negative pledge atas aset BRK - Saham BRK yang dimiliki oleh PT BMSR (90%)
This loan has collateral as: - TAC-Kruh - Negative pledge of BRK assets - BRK shares owned by PT BMSR (90%)
45. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
45.
Manajemen dan Entitas Anak bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan pada tanggal 28 Maret 2013.
COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The management of the Company and Subsidiaries are responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 28 2013.
77
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Senayan City-Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270
l 65 LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT 2012