PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005
ISI
NERACA KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 ---------------------------------------------------------------- Halaman 1 - 2
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 ------------------------------------------------------------------------------------------
3
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 -------------------------------------------------------------------------------------------
4
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 -------------------------------------------------------------------------------------------
5
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 --------------------------------------------------------------------------------------------------
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
6 - 29
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
AKTIVA
Catatan
2006
2005*
AKTIVA LANCAR KAS DAN SETARA KAS PIUTANG USAHA Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 3.861 juta pada tahun 2006 dan Rp 3.200 juta pada tahun 2005 PIUTANG LAIN-LAIN: Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PERSEDIAAN Setelah dikurangi penyisihan persediaan slow-moving sebesar Rp 516 juta pada tahun 2006 dan Rp 1.778 juta pada tahun 2005 BIAYA DIBAYAR DIMUKA INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF AKTIVA LANCAR LAIN-LAIN JUMLAH AKTIVA LANCAR
2a,3
31.063
54.592
2c,4
101.918
97.451
4.857 -
1.984 38
2e,6
69.832 12.925 341 4.151 225.087
62.294 8.019 5.328 1.845 231.551
2i,10
787
759
2f,7
351.058 14.533 5.076 371.454
327.423 5.973 334.155
596.541
565.706
20
2d,5
AKTIVA TIDAK LANCAR AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, bersih AKTIVA TETAP Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 255.290 juta pada tahun 2006 dan Rp 220.455 juta pada tahun 2005 KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK AKTIVA LAIN-LAIN JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR
JUMLAH AKTIVA
* Setelah disajikan kembali (Catatan 24)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
1
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan
2006
2005*
KEWAJIBAN LANCAR HUTANG USAHA: Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa HUTANG BANK HUTANG PAJAK HUTANG LAIN-LAIN: Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa HUTANG DIVIDEN UANG MUKA DITERIMA DARI PELANGGAN BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR JAMINAN EMBALASI INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
8 44.543 40 65.000 59.673
33.744 114 18.000 60.330
16.605 6.188 2.304 761 79.411 103.997 4.416 382.938
11.527 2.599 1.335 374 48.296 99.394 114 275.827
26.181 6.450 32.631
16.057 13.950 30.007
2b
58
38
13 14
21.070 1.802
21.070 1.802
15
1 158.041 180.914
1 236.961 259.834
596.541
565.706
20 9 10
20
11 2h 2e,6
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN, bersih PENYISIHAN UNTUK IMBALAN KERJA JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
HAK MINORITAS
2i,10 2g,12
EKUITAS MODAL SAHAM, nilai nominal Rp 1.000 per saham: Modal dasar, telah ditempatkan dan disetor penuh 21.070.000 saham TAMBAHAN MODAL DISETOR SALDO LABA: Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS * Setelah disajikan kembali (Catatan 24)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
2
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan
2j,16 2d,17
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR
2006
2005*
658.044) (358.261) 299.783)
634.221 (364.190) 270.031
(165.805) (37.125) (202.930)
(138.423) (33.185) (171.608)
18
BEBAN USAHA: Beban pemasaran dan penjualan Beban umum dan administrasi JUMLAH BEBAN USAHA
96.853)
98.423
306) 423) (2.228) (7.238) (3.932) 1.238)
10.446 1.764 (5) 5.569 (5.666) 1.243
(11.431)
13.351
85.422)
111.774
(23.713) (5.629) (29.342)
(32.441) (2.513) (34.954)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
56.080)
76.820
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA BERSIH
(45) 56.035)
(24) 76.796
4.597)
4.671
2.659)
3.644
21.070.000)
21.070.000
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN: Laba penjualan aktiva tetap Pendapatan bunga Beban bunga Laba (rugi) kurs valuta berjangka, bersih Rugi kurs, bersih Pendapatan lain-lain, bersih JUMLAH PENGHASILAN (BEBAN) LAIN LAIN, bersih LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
2f,7
2e 2k
2i,10b
Laba per saham (dalam rupiah penuh): Laba usaha
2l
Laba bersih Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan (dalam angka penuh) * Setelah disajikan kembali (Catatan 24)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
3
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Modal saham
Saldo per 31 Desember 2004, seperti dilaporkan sebelumnya Pengaruh kumulatif atas perubahan metode akuntansi untuk imbalan kerja (Catatan 24) Saldo per 31 Desember 2004, setelah disajikan kembali
Saldo laba Sudah Belum ditentukan ditentukan penggunaannya penggunaannya
Tambahan modal disetor
21.070
1.802
1
241.499
264.372
-
-
-
(14.837)
(14.837)
21.070
1.802
1
226.662)
249.535)
76.796)
76.796)
Laba bersih Januari – Sept 2005, setelah disajikan kembali (Catatan 24) Dividen kas (Catatan 19)
Jumlah ekuitas
-
-
-
(66.497)
(66.497)
21.070
1.802
1
236.961)
259.834)
Laba bersih Oktober – Desember tahun 2005
-
-
-
10.218)
10.218)
Dividen kas
-
-
-
(42.140)
(42.140)
21.070
1.802
1
205.039
227.912
Laba bersih Januari – September tahun 2006
-
-
-
56.035
56.035
Dividen kas (Catatan 19)
-
-
-
(103.033)
(103.033)
21.070
1.802
1
158.041
180.914
Saldo per 30 September 2005, setelah disajikan kembali
Saldo per 31 Desember 2005
Saldo per 30 September 2006
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
4
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2006 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas ke pemasok dan karyawan Penerimaan bunga Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan badan (Pembayaran) penerimaan kas lain-lain Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Perolehan aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Pembayaran dividen kas Penerimaan pinjaman Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS, AKHIR PERIODE
2005
669.149) (515.816) 423) (595) (33.925) (9.447) 109.789)
630.624) (488.795) 1.823) (5) (37.962) 636) 106.321)
(67.310) 14.927) (52.383)
(101.837) 22.925) (78.912)
(101.857) 65.000) (36.857)
(66.302) 18.000) (48.302)
20.549) 10.514) 31.063)
(20.893)) 75.485) 54.592)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
5
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1.
UMUM a.
Induk Perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“Perseroan”) Perseroan didirikan pada tanggal 3 Juni 1929 berdasarkan akta notaris No. 8 dari Tjeerd Dijkstra, notaris di Medan, dengan nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di Ratu Plaza Building Lantai 21, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270, dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogot KM. 19, Tangerang 15122 dan Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur. Perseroan adalah bagian dari Kelompok Heineken, dimana pemegang saham utama adalah Heineken International B.V. Transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan dalam Catatan 20 atas laporan keuangan konsolidasi. Pada tanggal 15 Desember 1981, 16,71% dari modal dasar Perseroan terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Dengan surat dari PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/12-2000 tanggal 18 Desember 2000 dan PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001 tanggal 29 Januari 2001, saham Perseroan yang ditempatkan sejumlah 21.070.000 didaftarkan di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 12 Januari 2001 dan di Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 5 Pebruari 2001. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan berulangkali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Singgih Susilo, SH, tanggal 6 Juli 2001 No. 17. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. C14392 HT.01.04.TH.2001 tanggal 28 Nopember 2001, didaftarkan dengan No. TDP. 090311508253 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Jakarta Selatan No. 102/RUB.09.03/I/2002 tanggal 29 Januari 2002, dan diumumkan dalam Tambahan No. 302 pada Berita Negara No. 35 tanggal 30 April 2002. Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya. Untuk mencapai tujuan usahanya, Perseroan dapat melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
Produksi bir dan minuman lainnya dan produk-produk lain yang relevan Pemasaran produk-produk tersebut di atas, pada pasar lokal dan internasional Impor atas bahan-bahan promosi yang relevan dengan produk-produk di atas.
Perseroan memulai operasi komersial pada tahun 1929. Per 30 September 2006 dan 2005, Perseroan mempekerjakan masing-masing sejumlah 505 dan 517 karyawan. Per 30 September 2006 dan 2005, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: 2006 Presiden Komisaris Komisaris independen Komisaris
: Tn. Cosmas Batubara : Tn. Subarto Zaini Ny. Sri Hartina Urip Simeon : Tn. Theodore Permadi Rachmat Tn. Bobby Henry Noya Tn. Siep Hiemstra
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
2005 Tn. Cosmas Batubara Tn. Subarto Zaini Ny. Sri Hartina Urip Simeon Tn. Theodore Permadi Rachmat Tn. Bobby Henry Noya Tn. Siep Hiemstra
6
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1.
UMUM (Lanjutan) 2006 Presiden Direktur Direktur
b.
: Tn. Michiel Egeler : Tn. Bambang Britono Tn. Herman Jozef Maria Antonius Gerardus van de Bergh Tn. Jasper Christiaan Hamaker
2005 Tn. Michiel Egeler Tn. Bambang Britono Tn. Herman Jozef Maria Antonius Gerardus van de Bergh Tn. Lodewijk Herman Bastiaan Lockefeer
Anak perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Niaga PT Multi Bintang Indonesia Niaga didirikan dengan akta notaris Singgih Susilo, SH, tanggal 17 Desember 2004 No. 69. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 tanggal 29 Desember 2004, didaftarkan dengan No. TDP 09.05.1.51.50089 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Jakarta Pusat No. 09.05.000055 tanggal 10 Januari 2005, dan diumumkan dalam Tambahan No. 1059 pada Berita Negara No. 9 tanggal 1 Pebruari 2005. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, anak perusahaan beroperasi sebagai distributor utama minuman. Anak perusahaan memulai operasi komersial pada tanggal 1 Januari 2005. Per 30 September 2006 dan 2005, anak perusahaan mempunyai masing-masing sejumlah 132 dan 135 karyawan. Jumlah aktiva anak perusahaan per 30 September 2006 dan 2005 adalah masing-masing Rp 133 juta dan Rp 140 juta. Anak perusahaan adalah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat yang berlokasi di Ratu Plaza Building Lantai 24, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270. Persentase pemilikan Perseroan pada PT Multi Bintang Indonesia Niaga adalah 99,9%.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut Perseroan dan anak perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2006 dan 2005, adalah sebagai berikut:
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
7
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a.
Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan, yang disajikan dalam jutaan rupiah, disusun atas dasar akrual dengan konsep nilai historis (historical cost), kecuali untuk instrumen derivatif (Catatan 2e) yang dinyatakan pada nilai wajar. Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Perseroan dan anak perusahaan memperhitungkan instrumeninstrumen yang sifatnya sangat likuid, yang jatuh temponya tidak lebih dari tiga bulan sejak tanggal penempatannya sebagai setara kas. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung (direct method).
b.
Prinsip konsolidasi Laporan keuangan merupakan konsolidasi dari laporan keuangan induk perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk dan laporan keuangan anak perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Niaga, dengan persentase kepemilikan 99,9%. Transaksi dan saldo antar perusahaan yang signifikan telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasi; dengan demikian, laporan keuangan konsolidasi hanya menyajikan hasil transaksi dan saldo dengan pihak-pihak lain. Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut.
c.
Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap status masing-masing debitur pada akhir tahun.
d.
Penilaian persediaan Persediaan dinilai menurut harga yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi (the lower of cost or net realizable value). Harga perolehan dihitung dengan metode rata-rata dan meliputi semua biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut sampai siap di lokasi dan pada kondisi yang sekarang. Nilai persediaan barang jadi dan barang dalam pengolahan meliputi biaya overhead pabrik tetap dan variabel selain biaya material dan upah langsung. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan atas nilai persediaan slow-moving ditetapkan berdasarkan penelaahan manajemen atas status persediaan pada akhir tahun.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
8
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e.
Instrumen keuangan derivatif Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajar dan diakui sebagai aktiva atau kewajiban di neraca. Perubahan atas nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai penghasilan atau penghasilan komprehensif lainnya tergantung pada tujuan dari instrumen derivatif tersebut dan apakah memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai. Akuntansi untuk laba dan rugi sehubungan dengan perubahan atas nilai wajar dari instrumen derivatif dan dampaknya terhadap laporan keuangan akan tergantung dari penunjukan lindung nilainya dan apakah lindung nilai sangat efektif dalam usaha mengimbangi perubahan dalam nilai wajar arus kas aktiva atau kewajiban yang dilindungi.
f.
Aktiva tetap Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi. Aktiva tetap selain tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan; penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva yang bersangkutan sebagai berikut: Tahun Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2
10 - 40 5 - 30 5 5 - 15 8 - 12 4 5 - 15
Aktiva dalam penyelesaian merupakan akumulasi dari biaya-biaya bahan, peralatan serta biaya lainnya yang berkaitan langsung dengan penyelesaian aktiva tetap. Akumulasi biaya tersebut akan direklasifikasi ke dalam akun aktiva tetap yang bersangkutan pada saat pekerjaan selesai dan aktiva tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya. Beban pemeliharaan normal dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan, sedangkan penambahan, pemugaran, perluasan, dan lain-lain yang menambah masa manfaat atau kapasitas aktiva dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan, sedangkan laba (rugi) yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
9
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) g.
Imbalan pasca kerja Imbalan Pasca Kerja Kewajiban Perseroan dan anak perusahaan atas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah kewajiban imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan aktiva program pasca-kerja. Biaya dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan termasuk biaya jasa kini, biaya bunga, hasil yang diharapkan dari aktiva program, amortisasi biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuaria. Kewajiban jasa lalu diamortisasi secara garis lurus selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Perhitungan aktuaria yang terakhir dilakukan oleh aktuaris independen per 31 Desember 2005. Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya Perseroan dan anak perusahaan memberikan penghargaan emas dan penghargaan tambahan untuk karyawan yang mencapai kriteria tertentu dalam masa kerja. Imbalan diberikan pada tanggal 17 Agustus setiap tahun. Perseroan dan anak perusahaan juga memberikan penghargaan untuk karyawannya yang mencapai usia pensiun. Kewajiban Perseroan dan anak perusahaan berkaitan dengan Penghargaan Jasa Jangka Panjang dan Penghargaan Pensiun dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
h.
Jaminan embalasi Jaminan embalasi atas botol dan krat di pasar dinilai berdasarkan harga jaminan yang berlaku.
i.
Pajak penghasilan Perseroan dan anak perusahaan menerapkan metode aktiva dan kewajiban dalam menghitung pajak penghasilan. Berdasarkan metode ini, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui sebesar taksiran pajak periode mendatang yang timbul dari selisih nilai aktiva dan kewajiban yang tercatat dalam laporan keuangan dengan nilai yang digunakan sebagai basis perhitungan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti rugi fiskal, sepanjang terdapat kemungkinan yang cukup besar bahwa manfaat tersebut dapat direalisasi. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif pajak yang diperkirakan berlaku atas laba kena pajak di tahun-tahun pada saat perbedaan sementara tersebut diperkirakan akan direalisasi atau diselesaikan.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
10
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) j.
Pengakuan pendapatan Pendapatan diakui pada saat pengiriman barang sesuai dengan persyaratan penjualan.
k.
Penjabaran valuta asing Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan dalam rupiah dengan kurs tanggal transaksi. Pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, aktiva dan kewajiban moneter dalam valuta asing telah dijabarkan dalam rupiah dengan kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut: 2006 Rupiah penuh 1 (satu) Dollar Amerika Serikat 1 (satu) Euro 1 (satu) Poundsterling Inggris 1 (satu) Dollar Australia 1 (satu) Franc Swiss 1 (satu) Dollar Singapura
9.235 11.732 17.340 6.907 7.408 5.819
2005 Rupiah penuh 10.310 12.419 18.166 7.858 7.976 6.105
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dari transaksi-transaksi dalam valuta asing diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. l.
Laba per saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba usaha/laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan selama tahun berjalan.
m.
Estimasi manajemen Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mensyaratkan manajemen untuk membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi angka-angka aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban bersyarat pada tanggal laporan keuangan serta angka-angka pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Hasil aktual dapat berbeda dari estimasiestimasi ini.
3.
KAS DAN SETARA KAS 2006 Kas Bank Deposito berjangka, jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
1.364 14.699 15.000 31.063
2005 2.398 4.965 47.229 54.592
11
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
3.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2006 Perincian deposito berjangka adalah sebagai berikut: Citibank, N.A.: Deposito Rupiah, bunga setahun 2006: 6,50%-8,81%, 2005: 6%-8% Deposito EUR, bunga setahun 2005: 1,65% PT Bank BNP Paribas Indonesia: Deposito Rupiah, bunga setahun 2005: 8,5%-9%
4.
2005
15.000 -
24.000 3.229
15.000
20.000 47.229
PIUTANG USAHA
Pihak ketiga Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
Saldo piutang usaha dari pihak ketiga berdasarkan umurnya adalah sebagai berikut: Lancar Jatuh tempo lewat: 1 - 30 hari > 30 hari
2006
2005
105.779 (3.861) 101.918
100.651 (3.200) 97.451
100.630
93.402
5.149 105.779
1.448 5.801 100.651
3.861 3.861
710 2.490 3.200
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan Saldo akhir
Berdasarkan penelaahannya atas status masing-masing debitur, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu sudah mencukupi.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
12
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
5. PERSEDIAAN 2006 Barang jadi Barang dalam pengolahan Bahan baku Kemasan Suku cadang Persediaan lain-lain Dikurangi penyisihan persediaan slow-moving Barang dalam perjalanan
2005
17.193) 10.810) 12.993) 5.026) 15.799) 3.183) 65.004) (516) 64.488) 5.344) 69.832)
10.589) 8.780) 16.821) 4.559) 18.425) 2.300) 61.474) (1.778) 59.696) 2.598) 62.294)
639) 800) (923) 516
1.553 225 1.778
Mutasi penyisihan persediaan slow-moving adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan Penghapusan Saldo akhir
Persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar EUR 4.165.088 (ekuivalen dengan Rp 48.865 juta). Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini dapat menutupi resiko kerugian potensial.
6. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF Merupakan nilai wajar dari kontrak valuta berjangka dengan berbagai bank sebagai berikut: 2006 Aktiva instrumen keuangan derivatif Kewajiban instrumen keuangan derivatif
2005
341)
5.328)
(4.416)
(114)
Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka untuk mengatasi resiko perubahan-perubahan nilai tukar valuta asing yang timbul dari aktivitas operasional.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
13
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
6. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (Lanjutan) Kontrak valuta berjangka yang ada per 30 September 2006 adalah sebagai berikut: a. Membeli dari Citibank, N.A., Jakarta:
USD 5.087.000 untuk Rp 50.196 juta, tanggal penyelesaian kontrak berkisar dari 18 Oktober 2006 hingga 7 Mei 2007.
EUR 2.700.000 untuk Rp 33.925 juta, tanggal penyelesaian kontrak berkisar dari 18 Oktober 2006 hingga 7 Mei 2007.
b. Membeli dari Rabobank, Jakarta:
USD 855.000 untuk Rp 8.307 juta, tanggal penyelesaian kontrak 16 Oktober 2006 hingga 5 Juni 2007.
EUR 220.000 untuk Rp 2.610 juta, tanggal penyelesaian kotrak 5 Maret 2007.
c. Membeli dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta:
EUR 590.000 untuk Rp 7.160 juta, tanggal penyelesaian kontrak berkisar 20 November 2006 hingga 5 Juni 2007
Kontrak valuta berjangka yang ada per 30 september 2005 adalah sebagai berikut: a. Membeli dari Citibank, N.A., Jakarta:
USD 3.021.225 untuk Rp 30.600 juta, tanggal penyelesaian kontrak berkisar dari 6 Oktober hingga 7 April 2006.
EUR 5.676.248 untuk Rp 70.330 juta, tanggal penyelesaian kontrak berkisar dari 3 Oktober hingga 8 Mei 2006.
AUD 2.268.800 untuk Rp 17.070 juta, tanggal penyelesaian kontrak berkisar dari 3 Oktober hingga 8 Mei 2006.
b. Membeli dari ABN Amro Bank, Jakarta: c.
USD 690.184 untuk Rp 6.513 juta, tanggal penyelesaian kontrak berkisar dari 5 Oktober hingga 6 Desember 2005.
Membeli dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta:
EUR 433.085 untuk Rp 3.108 juta, tanggal penyelesaian kontrak berkisar dari 21 November hingga 21 Nopember 2005.
AUD 433.085 untuk Rp 3.108 juta, tanggal penyelesaian kontrak berkisar dari 17 Oktober hingga 21 Nopember 2005.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
14
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
7. AKTIVA TETAP 2006 Saldo awal Harga perolehan: Tanah Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2
Nilai buku bersih
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
9.209 50.855 242.532 5.316 37.831 87.544 119.201 13.043 565.531
261 12.701 17 5.809 15.543 31.306 1.673 67.310
(307) (1.063) (25.123) (26.493)
9.209 51.116 254.926 5.333 43.640 102.024 125.384 14.716 606.348
(13.213) (97.518) (2.354) (29.812) (47.974) (27.766) (6.434)
(1.058) (8.620) (630) (2.801) (6.852) (21.408) (722)
307) 941) 10.624) -
(14.271) (105.831) (2.984) (32.613) (53.885) (38.550) (7.156)
(225.071)
(42.091)
11.872)
(255.290)
340.460
25.219
(14.621)
351.058
2005 Saldo Awal Harga perolehan: Tanah Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2
Penambahan
9.209) 49.677) 207.347) 5.382) 35.428) 80.975) 97.656) 10.898) 496.572)
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
-) 532) 26.441) 2.316) 5.932) 5.539) 58.414) 2.663) 101.837)
Pengurangan
(3.111) (11.259) (17) (35.624) (520) (50.531)
Saldo akhir
9.209) 50.209) 233.788) 4.587) 30.101) 86.497) 120.446) 13.041) 547.878)
15
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
7.
AKTIVA TETAP (Lanjutan) 2005 Saldo awal Akumulasi penyusutan: Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2
Nilai buku bersih
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
(11.864) (86.557) (3.368) (26.340) (41.519) (43.138) (6.090)
(1.004) (11.225) (634) (2.558) (5.779) (17.821) (608)
2.204) 7.561) 16) 27.760) 509)
(12.868) (97.782) (1.798) (21.337) (47.282) (33.199) (6.189)
(218.876)
(39.629)
38.050)
(220.455)
277.696)
62.208)
(12.481)
327.423
Penyusutan dibebankan pada: 2006 Biaya produksi Beban pemasaran dan penjualan Beban umum dan administrasi
39.541 1.361 1.189 42.091
2005 37.216 1.149 1.264 39.629
Pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2006 dan 2005, Perseroan dan anak perusahaan menjual aktiva tetap tertentu sebagai berikut: 2006 Hasil penjualan Nilai buku aktiva tetap yang dijual Laba penjualan aktiva tetap
14.927) (14.621) 306)
2005 22.927) (12.481) 10.446)
Pada akhir periode 30 September 2006, aktiva tetap (selain tanah) dengan nilai buku sebesar Rp 341.849 juta diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar sebesar EUR 134 juta (ekuivalen dengan Rp 1.572.088 juta). Manajemen menganggap jumlah pertanggungan tersebut memadai. Rincian dari tanah adalah sebagai berikut:
1 sertifikat HGB terletak di Desa Poris Gaga, Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat, berlaku sampai dengan 10 April 2033.
49 sertifikat HGB terletak di Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, berlaku sampai dengan tahun 2024 - 2027.
Sertifikat tanah tersebut di atas adalah atas nama Perseroan. Berdasarkan hukum yang berlaku saat ini, Perseroan dapat mengajukan perpanjangan atas sertifikat HGB tersebut.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
16
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8.
HUTANG USAHA 2006 Pihak ketiga (termasuk yang dalam valuta asing ekuivalen dengan 2006: USD 4.823.318 dan 2005: USD 4.839.464) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (termasuk yang dalam valuta asing ekuivalen dengan 2006: USD 4.290 dan 2005 USD 11.365)
Saldo hutang usaha berdasarkan umurnya sebagai berikut: 1 - 30 hari 31 - 60 hari > 60 hari
9.
2005
44.543
33.744
40 44.583
114 33.858
42.894 1.515 174 44.583
33.529 126 203 33.858
HUTANG BANK 2006 Hutang ke Citibank, N.A., tingkat bunga 9,8% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober 2005
2005
-
18.000
Hutang ke Citibank, N.A., tingkat bunga 14,25% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 26 Desember 2006
40.000
-
Hutang ke Citibank, N.A., tingkat bunga 12,75% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2006
20.000
-
5.000 65.000
18.000
Hutang ke ABN Amro, tingkat bunga 12,42% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 20 Oktober 2006
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
17
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
10. PERPAJAKAN a.
Hutang pajak 2006 Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak pertambahan nilai Pajak penjualan barang mewah
b.
1.517 5.273 3.784 11.673 37.426 59.673
2006
Tangguhan: Perseroan Anak perusahaan
2005
4.555 19.158 23.713
22.400) 10.041) 32.441)
5.397 232 5.629
2.180) 333) 2.513)
29.342
34.954)
Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak dikalikan tarif pajak maksimum yang berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut: 2006 Laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak Tarif pajak maksimum yang berlaku Perbedaan permanen, dengan tarif pajak 30%: Perseroan Anak perusahaan
Pengaruh tarif pajak progresif
d.
1.514 908 7.409 13.663 36.836 60.330
Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Kini: Perseroan Anak perusahaan
c.
2005
2005
85.422 30% 25.626
111.774 30% 33.532
3.530 221 3.751
1.319 138 1.457
(35) 29.342
(35) 34.954
Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (laporan keuangan konsolidasi tidak dapat digunakan dalam perhitungan pajak penghasilan badan).
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
18
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan) Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak dengan laba kena pajak Perseroan adalah sebagai berikut: 2006
2005
Laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak Eliminasi Sebelum eliminasi Laba sebelum pajak anak perusahaan Laba akuntansi induk perusahaan sebelum pajak
85.421) 44.564) 129.985) (63.954) 66.031)
111.774 23.779 135.553 (34.176) 101.377
Bagian laba anak perusahaan
(44.564)
(23.779)
Perbedaan permanen: Tunjangan karyawan Perjamuan, sumbangan, dan lainnya Pendapatan bunga Jumlah perbedaan permanen
7.006) 4.906) (147) 11.765)
2.987 2.724 (1.313) 4.398
Taksiran laba untuk menghitung pajak
33.232)
81.996
(18.719) 3.988) 1.169) (4.428) (17.990)
(3.274) (936) (3.056) (7.266)
15.242)
74.730
Perbedaan temporer: Penyusutan aktiva tetap Laba penjualan aktiva tetap Bonus Beban imbalan kerja Jumlah perbedaan temporer
Laba kena pajak
Laba kena pajak masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut: 2006 Induk perusahaan Anak perusahaan
15.242) 63.919) 79.161)
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
2005 74.730 33.525 108.255
19
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan) e.
Perbedaan temporer yang membentuk bagian signifikan dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan per 30 September 2006 dan 2005, adalah sebagai berikut: 2006 Induk perusahaan: Aktiva pajak tangguhan: Penyisihan untuk imbalan kerja Bonus yang masih harus dibayar Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan persediaan slow-moving Transfer imbalan kerja ke anak perusahaan Penyisihan penurunan nilai
2.702) 2.674) 1.158) 192) (1.091) (192) 5.443)
3.336 1.942 960 534) (534) 6.238
Kewajiban pajak tangguhan: Aktiva tetap
(31.624)
(22.295)
Kewajiban pajak tangguhan, bersih
(26.181)
(16.057)
1.091) 632) -) 1.723)
1.091) -) -) 1.091)
-) (766) (170) (936)
(91) (241) (332)
787)
759)
Anak perusahan: Aktiva pajak tangguhan: Transfer imbalan kerja dari induk perusahaan Bonus yang masih harus dibayar Penyisihan untuk imbalan kerja
Kewajiban pajak tangguhan: Bonus yang masih harus dibayar Penyisihan untuk imbalan kerja Aktiva tetap
Aktiva pajak tangguhan, bersih
f.
2005
Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Perseroan dan anak perusahaan melaporkan/menyetorkan pajak-pajaknya berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak tersebut.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
20
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2006
Bea cukai Transportasi Royalti Gaji dan kompensasi karyawan lainnya Lainnya
29.179 14.486 5.152 4.309 26.285 79.411
2005
27.433 4.598 3.866 12.399 48.296
12. IMBALAN PASCA KERJA a.
Program pensiun manfaat pasti Perseroan dan anak perusahaan telah membentuk program pensiun imbalan pasti (“Program”) yang pesertanya meliputi seluruh karyawan tetap Perseroan dan anak perusahaan. Program tersebut memberikan manfaat pensiun yang akan dibayarkan pada saat karyawan pensiun, yang jumlahnya terutama tergantung pada masa kerja dan kompensasi pada saat karyawan tersebut pensiun dari Perseroan dan anak perusahaan. Perseroan dan anak perusahaan memberikan kontribusi pada Dana Pensiun Multi Bintang (Dana Pensiun telah disetujui oleh Menteri Keuangan). Perseroan dan anak perusahaan mendanai program ini melalui kontribusi bulanan yang jumlahnya cukup untuk memenuhi persyaratan minimum dalam peraturan dana pensiun. b. Selisih antara Kewajiban menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan program pensiun manfaat pasti Berdasarkan peraturan ketenagakerjaan Indonesia (Undang-Undang No. 13/2003) Perseroan dan anak perusahaan diharuskan untuk memberikan manfaat pensiun minimum, jika belum dipenuhi oleh program pensiun yang diselenggarakan, kepada para karyawan yang mencapai usia pensiun.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
21
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
12. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) c.
Jumlah yang diakui di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: Selisih antara kewajiban menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan program pensiun manfaat pasti 2006 2005
Program pensiun manfaat pasti 2006 Nilai kini dari kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aktiva program Status (didanai) tidak didanai Nilai bersih laba aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Kewajiban pensiun imbalan pasti Kewajiban pensiun pada awal tahun Biaya imbalan Imbalan yang dibayar Kewajiban pensiun pada akhir tahun
d.
2005
2006
Penyisihan untuk imbalan kerja
2005
2006
2005
52.356)
51.800)
5.429)
4.822
478
421)
58.263)
57.043)
(60.801) (8.445)
(49.834) 1.1.966)
-) 5.429)
4.822
478
421
(60.801) (2.538)
(49.834) 7.209)
7.869)
5.901)
1.279)
959)
17
14)
9.165)
6.874)
-)
-)
(177)
(133)
-
-
(177)
(133)
(576)
7.867)
6.531)
5.648)
495
435)
6.450)
13.950)
6.169) 1.783) (8.528)
12.453) 3.567) (8.153)
5.724) 807) -
4.655) 993) -)
347 148 -
706) (271) -)
12.240) 2.738) (8.528)
17.814) 4.289) (8.153)
(576)
7.867)
6.531)
5.648)
495
435)
6.450)
13.950)
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: Selisih antara kewajiban menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan program pensiun manfaat pasti 2006 2005
Program pensiun manfaat pasti 2006 Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aktiva program Kerugian bersih aktuaria yang diakui Amortisasi dari biasa jasa lalu yang belum diakui Biaya imbalan bersih
e.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
2005
Imbalan kerja jangka panjang lainnya 2006
Biaya imbalan
2005
2006
2005
2.281) 4.800) (5.138)
2.638) 4.053) (3.427)
421) 421) -
411 375 -
121 28 -
104 44 -
2.823) 5.249) (5.138)
3.153) 4.472) (3.427)
-
-
-
-
-
-
-)
-)
(160) 1.783)
303) 3.567)
(35) 807)
207 993
(1) 148)
(419) (271)
(196) 2.738)
91) 4.289)
Asumsi aktuaria Asumsi dasar yang digunakan aktuaris independen adalah sebagai berikut: Tabel Mortalita: Tingkat diskonto: Kenaikan gaji: Kenaikan pensiun: Usia pensiun:
: : : : :
2006 CSO 1980 13% per tahun 8% per tahun 0% per tahun 57
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
2005 CSO 1980 13% per tahun 8% per tahun 0% per tahun 57
22
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
13. MODAL SAHAM Per tanggal 30 September 2006 dan 2005, modal dasar Perseroan terdiri atas 21.070.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan seluruh saham telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham berikut:
Pemegang saham
Heineken International B.V. Masyarakat lainnya Hollandsch Administratiekantoor B.V.
Jumlah saham
16.000.428 3.504.012 1.565.560 21.070.000
Persentase
75,94 16,63 7,43 100,00
Jumlah nominal Rp juta 16.000 3.504 1.566 21.070
14. TAMBAHAN MODAL DISETOR Tambahan modal disetor merupakan selisih antara harga jual dengan nilai nominal saham Perseroan yang dijual kepada masyarakat Indonesia pada tahun 1981.
15. SALDO LABA DICADANGKAN Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 1/1995, Perseroan diwajibkan mengalokasikan sejumlah tertentu dari laba bersih setiap tahunnya ke dana cadangan hingga cadangan tersebut mencapai 20% dari total modal ditempatkan. Jumlah minimum yang wajib dicadangkan belum ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. Cadangan ini harus digunakan untuk menutup kerugian pada masa yang akan datang yang tidak dapat ditutup dengan saldo laba. Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 4 Juni 2002 (disahkan dengan akta notaris Singgih Susilo, SH, tanggal 4 Juni 2002 No. 6), para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1 juta atas laba bersih Perseroan tahun 2001 sebagai cadangan menurut undang-undang.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
23
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
16. PENJUALAN BERSIH 2006 Merupakan penjualan bersih ke pihak ketiga: Lokal Ekspor
652.746 5.298 658.044
2005
604.628 29.593 634.221
Rincian pelanggan utama dengan nilai penjualan bersih melebihi 10% dari nilai penjualan bersih konsolidasi adalah sebagai berikut: PT Gitaswara Indonesia PT Mulia Multi Mandiri PT Bintang Bali Indah
174.023 163.145 105.564
196.575 124.737 140.764
17. BEBAN POKOK PENJUALAN 2006 Bahan baku dan kemasan yang dipakai Biaya upah langsung Biaya pabrikasi Jumlah biaya produksi Kenaikan penurunan barang dalam pengolahan Biaya produksi Kenaikan barang jadi
199.805 48.117 103.630 351.552 1.411 352.963 5.298 358.261
2005 230.337) 44.214) 96.020) 370.571) (208) 370.363) (6.173) 364.190)
18. BEBAN USAHA 2006 Beban pemasaran dan penjualan: Gaji dan kompensasi karyawan lainnya Penyusutan Distribusi, promosi, dan lain-lain
Beban umum dan administrasi: Gaji dan kompensasi karyawan lainnya Penyusutan Perjalanan, komunikasi, jasa profesional, dan lain-lain
Jumlah beban usaha
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
2005
22.518 1.189 142.098 165.805
16.631 1.149 120.271 138.051
18.558 1.361 17.206 37.125
16.470 1.264 15.823 33.557
202.930
171.608
24
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
19. DIVIDEN KAS 2006
2005
Induk Perusahaan: Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2004: Dividen kas final sebesar Rp 3.156 per lembar saham, diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 3 Juni 2005 (diaktakan dalam akta notaris Singgih Susilo, SH, tanggal 22 Oktober 2004 No. 79 dan 80) Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2005: Dividen kas final sebesar Rp 3.165 per saham, diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 15 Mei 2006 Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2006: Dividen kas interim sebesar Rp 1.725 per saham, sesuai dengan Circular Resolution dari Dewan Direksi Perseroan tanggal 8 Agustus 2006 Anak Perusahaan: Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2005: Dividen kas sebesar Rp 1.000 per lembar saham, sesuai dengan Circular Resolution dari Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 18 Juli 2006
-
66.497
66.687
-
36.346 103.033
66.497
25.602 25.602
-
20. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Saldo signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Kelompok Heineken) per tanggal 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 Piutang lain-lain: Heineken Technical Services B.V., Belanda
Hutang usaha: Heineken Beer System
Hutang lain-lain: Jasa teknik – Heineken Supply Chain (dahulu Heineken Technical Services B.V., Belanda ) Lainnya: Heineken Asia Pasific
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
2005
-
38) 38)
40 40
114) 114)
6.163
2.703)
25 6.188
(104) 2.599)
25
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
20. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 Pembelian persediaan: Heineken Supply Chain (dahulu Heineken Technical Services B.V., Belanda)
Jasa teknik: Heineken Supply Chain (dahulu Heineken Technical Services B.V., Belanda)
2005
132 132
-
25.290 25.290
17.640 17.640
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut dilakukan secara wajar (arm’s length).
21. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM VALUTA ASING Aktiva dan kewajiban dalam valuta asing per tanggal 30 September 2006 adalah sebagai berikut:
Valuta asing Aktiva: Kas dan setara kas
USD EUR AUD CHF GBP SGD
24.252 583.564 974 92 233 213
Dalam Jutaan Rupiah
224 6.846 7 1 4 1 7.083
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
26
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
21. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM VALUTA ASING (Lanjutan) Kewajiban: Hutang usaha: Pihak ketiga
USD EUR SGD AUD CHF GBP
2.920.319) 98.594) 13.682) 3.072) 767) 630)
26.969) 1.157) 80) 21) 6) 11)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
EUR
3.382)
40)
Pihak ketiga
USD EUR SGD CHF
158.888) 7.923) 11.579) 36.015)
1.467) 93) 67) 267)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
EUR SGD
525.315) 4.291)
6.163) 25) 36.366)
Hutang lain-lain:
Kewajiban bersih dalam valuta asing
29.283)
Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka untuk mengatasi resiko perubahan nilai tukar valuta asing yang timbul dari aktivitas operasional.
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN a.
Perseroan mengadakan perjanjian bantuan teknik (“Perjanjian”) dengan Heineken Technical Services B.V., Belanda ("HTS"), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, di mana HTS setuju untuk memberikan bantuan teknik, pembelian dan jasa lainnya, sebagaimana dan pada saat diminta oleh Perseroan, selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 1 Januari 1981. Berdasarkan Perjanjian ini, HTS juga akan menjamin Perseroan untuk pemakaian yang berkelanjutan atas label dan merek dagang Bir Bintang. Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk setiap 10 tahun berikutnya (perpanjangan terakhir di tahun 2001) selama tidak ada pernyataan secara tertulis dari kedua belah pihak yang memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian tersebut. Sebagai imbalan atas bantuan teknik dan hak penggunaan merek dagang, Perseroan setuju membayar kepada HTS sebesar EUR 3,6302 untuk setiap hektoliter bir yang diproduksi.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
27
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan) b.
Pada tahun 2003, Perseroan mengadakan perjanjian lisensi merek dagang (“Perjanjian”) dengan Diageo Ireland, Republik Irlandia, dan Diageo Great Britain Limited (“DGBL”), Inggris. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan menikmati hak eksklusif untuk memproduksi dan menjual bir hitam Guinness (Guinness Stout) di Indonesia dan dapat meminta bantuan teknik dari DGBL sehubungan dengan produksi Guinness Stout. Perjanjian ini berlaku untuk masa 10 tahun sampai dengan 31 Desember 2013 dan selanjutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian ini. Atas hak eksklusif tersebut, Perseroan membayar kepada DGBL sejumlah royalti sebesar 8,5% dari nilai penjualan bersih Guinness Stout termasuk pajak penjualan barang mewah dan bea cukai. Beban royalti yang dikenakan adalah masing-masing sebesar Rp 7.882 juta dan Rp 7.655 juta pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2006 dan 2005.
c.
Pada tahun 1982, Perseroan mengadakan perjanjian royalti (“Perjanjian”) dengan Green Sands S.A., Swiss (“GSS”). Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan diperbolehkan menggunakan merek dagang Green Sands, membeli konsentrat dan memproduksi Green Sands selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 30 Juni 1982. Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk setiap 5 tahun berikutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri perjanjian ini secara tertulis sekurang-kurangnya 12 bulan sebelum tanggal pengakhiran. Tidak ada satu pihak yang mengeluarkan pemberitahuan tersebut saat ini. Perseroan setuju untuk membayar royalti kepada GSS sebesar CHF 1,79 untuk setiap hektoliter penjualan Green Sands.
d.
Efektif sejak 1 Januari 2004, Perseroan memperbaharui perjanjian distribusi (“Perjanjian”) dengan PT Gitaswara Indonesia, dimana PT Gitaswara Indonesia menikmati hak tunggal untuk mendistribusikan dan menjual bir hitam Guinness (Guinness Stout) yang diproduksi oleh Perseroan di seluruh Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk masa 10 tahun sampai dengan 31 Desember 2013 dan selanjutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian ini.
23. KOMITMEN Per 30 September 2006, Perseroan dan anak perusahaan memiliki fasilitas-fasilitas kredit yang belum digunakan sebagai berikut: Perseroan:
ABN Amro Bank (“Bank”), revolving uncommitted short-term loan berjumlah Rp 10 milyar. Fasilitas ini efektif pada tahun 2006 dan akan diperpanjang secara otomatis kecuali Bank atau Perseroan menyatakan lain.
Citibank, N.A., revolving uncommitted short-term loan sejumlah Rp 100 milyar efektif Agustus 2006 dan overdraft line checking account sejumlah Rp 15 milyar yang akan berakhir di bulan Januari 2007.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
28
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
23. KOMITMEN (Lanjutan) Anak perusahaan:
Citibank, N.A., overdraft line checking account berjumlah Rp 10 milyar yang akan berakhir pada bulan Januari 2007.
24. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 2004 Laporan keuangan tahun buku 31 Desember 2004 telah disajikan kembali untuk merefleksikan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004),”Imbalan Kerja” (Catatan 12). Efek kumulatif dari penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004) sampai 31 Desember 2004 sebesar Rp 14.837 juta telah disesuaikan ke saldo laba per 1 January 2005. Perbandingan angka seperti yang dilaporkan sebelumnya dan setelah disajikan kembali adalah sebagai berikut: Seperti dilaporkan sebelumnya
Setelah disajikan kembali
Neraca konsolidasi Biaya imbalan pasca kerja dibayar dimuka Aktiva pajak tangguhan, bersih Kewajiban pajak tangguhan, bersih Penyisihan untuk imbalan kerja Saldo laba – belum ditentukan penggunaannya
9.314 21.467 2.702 251.354
759 16.057 13.950 236.961
Laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak Beban pajak penghasilan Laba bersih
111.140 34.764 76.352
111.774 34.954 76.796
4.641 3.624
4.671 3.644
Laba per saham (dalam Rupiah penuh): Laba usaha Laba bersih
25. REKLASIFIKASI AKUN Akun-akun tertentu pada laporan keuangan konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2005 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2006.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
29