PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011
( TIDAK DIAUDIT )
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011
DAFTAR ISI
Halaman Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ………….…………………………………………………….…. 1-3 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ….……………………………………………….………4-5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .……………………………………...…………....…………..
6
Laporan Arus Kas Konsolidasian ………………………………………………….…………......……........
7
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ……………………………………………................. 8 - 38 Informasi Konsolidasian…………………………………………………………………………..............….. 38 Laporan Posisi Keuangan - Perusahaan Induk ………….…………………………………....…. Lampiran 1 Laporan Laba Rugi Komprehensif - Perusahaan Induk ….………………………....………….. Lampiran 2 Laporan Perubahan Ekuitas - Perusahaan Induk ….…………………………….…….....…….. Lampiran 3 Laporan Arus Kas - Perusahaan Induk …………………………………………………….....….. Lampiran 4
***************************
LAMPIRAN PeraturanNomor
:I : VIII.G,I l
F O R M U L I RN O M O R: V l l l . G . ll - l SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNGJAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER2OII DAN PERIODE30 SEPTEMBER2O1O PT. COLORPAKINDONESIATBK Kami yang bertandatangandibawah ini : l. Nama Alamat Kantor Alamat Domisili/sesuaiKTP atau Kartu identitaslain Nomor Telepon Jabatan
: SantosoJiemy : Jl. Industri II Blok F No. 7 Pasirjaya JatiuwungTangerang15135 : Jl. CidengBarat No. 15JakartaPusat. : 021-5901962Fax : 021-5901963 : Direktur Utama.
Menyatakanbahwa : I . Bertanggungjawab ataspenyusunandan penyajianlaporankeuanganperusahaan. 2. Laporankeuanganperusahaantelah disusundan disajikan sesuaidenganprinsip akuntansiyang berlaku umum; 3. a. Sesuaiinformasi dalam laporankeuanganperusahaantelah dimuat secara lengkapdan benar. b. Laporankeuanganperusahaantidak mengandunginformasi atau fakta material yang tidak benar,dan tidak menghilangkaninformasi atau fakta material. 4. Bertanggungj awab atassystempengendalianinteren dalam perusahaan. Demikian pemyataanini dibuat dengansebenamya.
Tangerang, 17Oktober2011 PT. ColorpakIndonesiaTbk
PI Colopok lndonesio,Ibk. g lnkMonufocfurer Printin ']5135
Jl. Industrill BlokF No, 7 PosirJoyo.JotiuwungTongerong ph: (02.l)590]1962 (hunting)fox: (021)5901963 wobsile:www.colorpok.co,id emoil:
[email protected]
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 September 2011
31 Desember 2010
1 Januari ) 2010*
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka Biaya dibayar di muka dan uang muka
2l, 3, 22 2c, 2l, 9, 22 4 2d, 4, 23 2c, 2l, 22 2e, 5, 9
ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 24.991.204.969 pada tanggal 30 September 2011, 2g, 7, 20 Rp 20.185.971.858 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 15.954.135.563 pada tanggal 1 Januari 2010) Aset pajak tangguhan 2k, 11d Taksiran tagihan pajak 2k, 11c penghasilan Aset lain-lain 8
JUMLAH ASET
9.435.631.304
5.398.758.478
186.767.597.096 2.070.340.755 108.262.639 125.218.153.400
125.269.022.115 3.934.368.360 128.868.751 82.424.270.814
108.030.633.661 2.552.604.098 258.611.751 68.458.457.208
2.201.529.622
2.213.024.080
-
10.314.419.319
4.413.983.037
737.579.966
338.251.023.690
227.819.168.461
185.436.645.162
52.292.601.582 3.094.412.089
32.568.191.469 2.579.870.519
31.727.361.176 2.034.874.031
2.762.191.316 -
12.423.500.000
-
58.149.204.987
47.571.561.988
33.762.235.207
396.400.228.677
275.390.730.449
219.198.880.369
2f, 6
Jumlah Aset Lancar
Jumlah Aset Tidak Lancar
11.570.720.859
)
* Tidak termasuk laporan keuangan PT Colorpak Flexible Indonesia, yang didirikan pada tanggal 6 Mei 2010 (Catatan 1c).
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan. 1
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa
Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Hutang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
Catatan
30 September 2011
2l, 9, 22, 23
155.548.128.292
80.073.158.254
65.522.947.690
2l, 10, 22 2d, 2l, 10, 22, 23 2l, 22 11a 2l, 12, 22
49.393.601.184 -
38.957.465.596 18.500.000
25.287.157.079 18.500.000
1.042.484.417 619.959.793
767.948.786 1.966.818.636
1.896.678.347 4.186.103.536
6.032.157.197
1.666.666.667
-
212.636.330.883
123.450.557.939
96.911.386.652
18.096.471.693
8.333.333.333
-
10.687.180.686
9.095.809.395
6.978.581.008
28.783.652.379
17.429.142.728
6.978.581.008
241.419.983.262
140.879.700.667
103.889.967.660
Jumlah Liabilitas Lancar LIABILITAS TIDAK LANCAR Hutang bank - setelah dikurangi jumlah yang jatuh tempo dalam satu tahun Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan Jumlah Liabilitas Tidak Lancar Jumlah Liabilitas
31 Desember 2010
1 Januari ) 2010*
2l, 12, 22 2i, 13
)
* Tidak termasuk laporan keuangan PT Colorpak Flexible Indonesia, yang didirikan pada tanggal 6 Mei 2010 (Catatan 1c).
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan. 2
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -306.338.500 saham Tambahan modal disetor bersih Saldo laba Dicadangkan
14 15
30 September 2011
31 Desember 2010
30.633.850.000 3.879.230.599
30.633.850.000 3.879.230.599
1 Januari ) 2010*
30.633.850.000 3.879.230.599
16
6.218.494.992
4.796.415.306
3.250.944.956
7
114.229.066.406
95.189.587.824
77.544.887.154
2b
154.960.641.997 19.603.418
134.499.083.729 11.946.053
115.308.912.709 -
Jumlah Ekuitas
154.980.245.415
134.511.029.782
115.308.912.709
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
396.400.228.677
275.390.730.449
219.198.880.369
Tidak dicadangkan Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Langsung Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
)
* Tidak termasuk laporan keuangan PT Colorpak Flexible Indonesia, yang didirikan pada tanggal 6 Mei 2010 (Catatan 1c).
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan. 3
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 September 2011
30 September 2010
PENJUALAN BERSIH
2h, 17, 23, 25
501.648.017.205
381.465.720.577
BEBAN POKOK PENJUALAN
2h, 7, 18, 23, 25 25
439.522.026.310
339.502.673.098
62.125.990.895
41.963.047.479
4.334.722.909 16.162.646.968
4.352.527.616 13.709.608.322
Jumlah Beban Usaha
20.497.369.877
18.062.135.938
LABA USAHA
41.628.621.018
23.900.911.541
(4.327.327.207) 1.170.782.440 22.118.083 145.667.279
(1.602.407.768) 1.052.146.574 17.480.324 102.000.000
Jumlah beban lain-lain - bersih
(2.988.759.405)
(430.780.870)
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
38.639.861.613
23.470.130.671
(10.168.977.250) 514.541.570
(5.739.304.750) 213.798.886
(9.654.435.680)
(5.525.505.864)
LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
2h 19 2i, 7, 13, 20
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban bunga Laba selisih kurs – bersih Penghasilan bunga Lain-lain - bersih
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2j
2k, 11b 11c 11d
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan. 4
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
30 September 2011
30 September 2010
28.985.425.933
17.944.624.807
(7.657.365)
(1.317.686)
28.977.768.568
17.943.307.121
-
-
28.977.768.568
17.943.307.121
94,59
58,57
28.977.768.568 7.657.365
17.943.307.121 1.317.686
28.985.425.933
17.944.624.807
28.977.768.568 7.657.365
17.943.307.121 1.317.686
28.985.425.933
17.944.624.807
2b
LABA BERSIH PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
LABA BERSIH PER SAHAM
2n
LABA (RUGI) BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan KeuanganKonsolidasian secara keseluruhan. 5
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Saldo, 1 Januari ) 2010*
Saldo Laba Dicadangkan Tidak Dicadangkan
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor
Ekuitas
Kepentingan Non Pengendali
Jumlah Ekuitas
30.633.850.000
3.879.230.599
3.250.944.956
77.544.887.154
115.308.912.709
-
115.308.912.709
Dividen tunai
16
-
-
-
(9.251.422.700)
(9.251.422.700)
-
(9.251.422.700)
Cadangan umum
16
-
-
1.545.470.350
(1.545.470.350)
-
-
-
-
-
-
17.944.624.807
17.944.624.807
-
17.944.624.807
30.633.850.000
3.879.230.599
4.796.415.306
84.692.618.911
124.002.114.816
-
124.002.114.816
-
-
-
10.496.968.913
10.496.968.913
11.946.053
10.508.914.966
30.633.850.000
3.879.230.599
4.796.415.306
95.189.587.824
134.499.083.729
11.946.053
134.511.029.782
Laba komprehensif periode berjalan Saldo, 30 September 2010 Laba komprehensif periode berjalan Saldo, 31 Desember 2010 Dividen tunai
16
-
-
-
(8.516.210.300)
(8.516.210.300)
-
Cadangan umum
16
-
-
1.422.079.686
(1.422.079.686)
-
-
-
-
-
-
28.977.768.568
28.977.768.568
7.657.365
28.985.425.933
30.633.850.000
3.879.230.599
6.218.494.992
114.229.066.406
154.960.641.997
19.603.418
154.980.245.415
Laba komprehensif periode berjalan Saldo, 30 September 2011 )
* Tidak termasuk laporan keuangan PT Colorpak Flexible Indonesia, yang didirikan pada tanggal 6 Mei 2010 (Catatan 1c). Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan. 6
(8.516.210.300)
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 September 2011
30 September 2010
442.013.469.829
350.256.060.748
22.118.083
17.480.324
(471.898.273.308) (5.246.394.120) (14.480.272.002) (14.266.532.951) (2.990.271.380)
(264.369.362.170) (6.158.143.940) (21.603.799.809) (12.084.225.451) (188.479.441)
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
(66.846.155.849)
45.869.530.261
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap
(12.106.143.224)
(2.699.007.507)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(12.106.143.224)
(2.699.007.507)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan (pembayaran) hutang bank Pembagian dividen tunai
89.603.598.928 (8.516.210.300)
(27.566.727.614) (9.251.422.700)
Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
81.087.388.628
(36.818.150.314)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
2.135.089.555
6.352.372.440
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
9.435.631.304
5.398.758.478
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
11.570.720.859
11.751.130.918
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas Penambahan aset tetap melalui reklasifikasi dari uang muka pembelian tanah dan bangunan
12.423.500.000
-
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Pelanggan Penghasilan bunga Pembayaran kas untuk: Pemasok Karyawan Beban usaha Pajak Lain-lain
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian dan Informasi Umum PT Colorpak Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA) dengan Akta Notaris Tegoeh Hartanto, S.H., No. 86 tanggal 15 September 1988. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-10158.HT.01.01.TH.88 tanggal 7 November 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 38 tanggal 11 Mei 1990 Tambahan No. 1683. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, SH, No. 11 tanggal 8 Agustus 2008 antara lain mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan yang disesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40 tahun 2007. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-71015.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 8 Oktober 2008, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 97 tanggal 2 Desember 2008 Tambahan No. 26184. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan dari didirikannya Perusahaan adalah berusaha dalam bidang industri tinta cetak dan sejenisnya. Saat ini, Perusahaan juga berusaha dalam bidang perdagangan BOPP, PET Film, Adhesive dan Plastik resin. Perusahaan berkedudukan di Jalan Industri II Blok F/7 Pasir Jaya, Jatiuwung Tangerang 15135. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1989. Sejak tahun 2009, kapasitas produksi Perusahaan telah mencapai 10.000 metrik ton per tahun dan hasil produksinya dipasarkan di pasar lokal. b. Penawaran Umum Perdana Efek Perusahaan Pada tanggal 9 November 2001, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) melalui surat No. S-278/PM/2001 untuk menawarkan 50.000.000 lembar sahamnya yang bernilai nominal Rp 100 per saham di bursa efek dengan harga penawaran Rp 200 per saham. Selain itu, pada penawaran perdana tersebut, Perusahaan juga memberikan Waran Seri I (“Waran“) secara cuma-cuma dimana setiap pemegang 1 saham baru, Perusahaan memperoleh 1 Waran yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan sebesar Rp 250. Waran tersebut berjangka waktu pelaksanaan 3 tahun dan dapat dilaksanakan (exercised) mulai tanggal 23 November 2001 hingga 23 November 2004. Saham dan Waran Perusahaan tersebut mulai diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 November 2001. c.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada Anak Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2011 Anak Perusahaan
Domisili
Tahun Beroperasi
PT Colorpak Flexible Indonesia
Jakarta
2010
Persentase Kepemilikan 99,90%
8
Jumlah Aset
Aktivitas Utama
110.751.964.568
Perdagangan
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (lanjutan) c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi (lanjutan) 31 Desember 2010 Anak Perusahaan
Domisili
Tahun Beroperasi
PT Colorpak Flexible Indonesia
Jakarta
2010
Persentase Kepemilikan 99,90%
Jumlah Aset
Aktivitas Utama
73.520.890.871
Perdagangan
d. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, masing-masing berdasarkan Akta Notaris Leolin Jayayanti S.H, No. 13 tanggal 14 Juni 2011 dan Akta Notaris Leolin Jayayanti S.H, No. 25 tanggal 18 Juni 2010, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Tn. Winardi Pranatajaya Ny. Tjia Hwie Tjin Tn. Johanes Susilo
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
: : : :
Tn. Santoso Jiemy Tn. Harris Pranatajaya Tn. Basil Garry Crichton Tn. Yohanes Halim
e. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011, yang telah diselesaikan pada tanggal 17 Oktober 2011.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING Laporan keuangan konsolidasian telah disusun oleh Dewan Direksi berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting Perusahaan dan Anak Peusahaan adalah sebagai berikut : a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang ditindaklanjuti dengan SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia.
9
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual. Dasar pengukuran digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. b. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, kecuali Anak Perusahaan yang pengendaliannya bersifat sementara atau terdapat pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan Anak Perusahaan untuk mengalihkan dananya kepada Perusahaan. Saldo dan transaksi, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan terkonsolidasi dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sabagai satu kesatuan. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas induk perusahaan. Laba atau rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain dialokasikan kepada induk perusahaan dan kepentingan nonpengendali. Semua angka-angka dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ini disajikan dalam satuan mata uang Rupiah, kecuali jika dinyatakan lain. c.
Piutang Usaha Piutang usaha dinyatakan sebesar nilai faktur dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu diestimasi berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. Piutang akan dihapus pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
d. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 mengenai “Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana yang biasa dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa dan telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ini. e.
Persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan”, yang menjabarkan perlakuan akuntansi untuk persediaan, dan menggantikan PSAK No. 14 (1994). PSAK revisi ini memberikan panduan dalam menentukan biaya persediaan dan pengakuan selanjutnya sebagai biaya, termasuk penurunan nilai ke nilai realisasi bersih, juga panduan formula biaya untuk digunakan dalam menetapkan biaya ke persediaan.
10
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) e.
Persediaan (lanjutan) Penerapan PSAK No. 14 (Revisi 2008) tidak memiliki dampak signifikan terhadap pelaporan dan pengungkapan finansial Perusahaan dan Anak Perusahaan. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower cost or net realizable value). Harga perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang secara langsung dapat dihubungkan dengan pembuatan produk, baik yang bersifat tetap maupun variable. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode “masuk pertama keluar pertama” (FIFO). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualannya.
f.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dialokasikan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
g. Aset Tetap Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aset Tetap dan Aset Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Jika entitas telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterapkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) harus direklasifikasi ke saldo laba. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya; oleh karenanya, saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada tahun 2007 telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Jenis Aset Tetap
Taksiran Masa Manfaat
Hak atas tanah Bangunan dan sarana penunjang Instalasi listrik Mesin-mesin Kendaraan bermotor Inventaris pabrik dan kantor
20 tahun 20 tahun 20 tahun 5 tahun 5 tahun 4 tahun
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan/perpanjangan hak atas tanah, yang meliputi biaya legal, biaya pengukuran tanah, biaya notaris, pajak dan biaya terkait lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama masa berlaku hak atas tanah yang bersangkutan. Umur dan metode penyusutan aset direview, dan disesuaikan jika layak, pada setiap akhir periode. 11
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) g. Aset Tetap (lanjutan) Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya. Penurunan nilai aset tetap dibebankan ke usaha periode berjalan pada saat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan. h. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya. i.
Imbalan Kerja Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dan karyawan, pada akhir masa kerjanya, para karyawan akan memperoleh imbalan paska masa kerja berupa uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak. Perusahaan mengakui liabilitas imbalan paska masa kerja tersebut sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) yang dihitung dengan menggunakan metode “projected unit credit“ dengan asumsi-asumsi tertentu yang antara lain meliputi tingkat bunga, umur pensiun dan tingkat gaji. Liabilitas imbalan paska kerja terdiri dari liabilitas jasa kini dan liabilitas jasa lalu. Beban jasa kini dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan sebagai bagian dari beban usaha. Pembayaran kepada karyawan pada saat dilakukan pemutusan hubungan kerja akan mengurangi jumlah liabilitas imbalan paska masa kerja yang telah dibentuk.
j.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, nilai tukar yang digunakan, yang dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia untuk mata uang asing utama masing-masing pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, adalah sebagai berikut: 30 September 2011 31 Desember 2010 1 Dolar Amerika Serikat (“USD”) 1 Dolar Australia (“AUD”) 1 Dolar Singapura (“SGD”) 1 Ringgit Malaysia (“MYR”)
8.823 8.611 6.796 2.768 12
8.991 9.143 6.981 2.916
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) j.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) 30 September 2011 1 Dolar Hongkong (“HKD”) 1 Yuan (“CNY”) 1 Bath Thailand (“THB”) 1 Dong Vietnam (“VND”)
k.
1.132 1.388 283 0,50
31 Desember 2010 1.155 1.358 299 0,50
Perpajakan Pajak penghasilan badan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan yang dihitung dengan menggunakan tarif yang berlaku. Pajak kini adalah liabilitas pajak yang dihitung berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan. Pajak tangguhan adalah pengaruh pajak yang timbul karena adanya perbedaan temporer antara perlakuan akuntansi dengan ketentuan perpajakan terhadap aset dan liabilitas tertentu yang manfaat atau bebannya akan dinikmati atau menjadi beban di masa mendatang. Aset dan manfaat pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasikan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perbedaan tarif pajak dibukukan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah diterima.
l.
Instrumen Keuangan i. Aset Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, kelompok tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pengakuan dan pengukuran Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, dan piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. 13
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) l.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Aset Keuangan (lanjutan) Biaya amortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan dan Anak Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar. Perusahaan dan Anak Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan dan Anak Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Penurunan nilai aset keuangan Setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan pertama kali menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika entitas menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka entitas memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 14
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) l.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Aset Keuangan (lanjutan) Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke pos cadangan, jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut. Untuk menentukan adanya bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor misalnya probabilitas kebangkrutan atau kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur dan gagal bayar atau keterlambatan pembayaran yang signifikan. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan sepanjang pemulihan tersebut tidak mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. ii. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Pada saat pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya. Liabilitas keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari hutang bank jangka pendek, hutang usaha, biaya masih harus dibayar, hutang bank jangka panjang, liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun dan liabilitas jangka panjang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Dalam hal liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
15
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) l.
Instrumen Keuangan (lanjutan) Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersih dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak legal untuk saling hapus jumlah yang diakui dan ada intensi untuk menyelesaikan pada jumlah bersih, atau untuk merealisasikan aset dan melunasi liabilitas pada saat yang sama.selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
m. Informasi Segmen Informasi segmen menunjukkan posisi keuangan dan hasil usaha dari setiap segmen yang terdiri dari jumlah aset dan liabilitas serta laba bersih yang disajikan berdasarkan daerah secara geografis. n. Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun berjalan. o. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut: 1)
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan liabilitas keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan. Standar ini menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
2)
PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak-kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut: 1)
PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
2)
PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.
16
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) o. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi (lanjutan) 3)
PSAK 3 (Revisi 2010) - Laporan Keuangan Interim Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
4)
PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
5)
PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dalam lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
6)
PSAK 7 (Revisi 2010) - Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuagan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.
7)
PSAK 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah Periode Laporan” Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
8)
PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi” Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Perusahaan Asosiasi”.
9)
PSAK 23 (Revisi 2010) - Pendapatan. Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
10) PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. 11) PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
17
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) o. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi (lanjutan) 12) PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi” Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontijensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. 13) ISAK 17 “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai” Mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan. Penerapan standar-standar tersebut tidak mengakibatkan dampak yang material terhadap hasil usaha dari Perusahaan dan Anak Perusahaan. Berdasarkan PSAK No. 1 (Revisi 2009), jumlah tercatat kepentingan nonpengendali telah direklasifikasi dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Sebagai informasi tambahan, Perseroan menyajikan laporan keuangan sendiri PT Colorpak Indonesia Tbk (perusahaan induk). Sesuai dengan PSAK No. 4 (Revisi 2009), penyertaan Perseroaan pada anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities disajikan berdasarkan metode biaya perolehan. p. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil yang sebenarnya yang dilaporkan dalam periode mendatang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut. 3. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari: 30 September 2011
31 Desember 2010
Kas Dolar Amerika Serikat (USD 10.313 pada tanggal 30 September 2011 dan USD 17.153 pada tanggal 31 Desember 2010) Rupiah Dolar Australia (AUD 20 pada tanggal 30 September 2011 dan AUD 20 pada tanggal 31 Desember 2011) Lain-lain Bank Dalam Rupiah PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Limited, Jakarta Bangkok Bank Public Company Limited, Jakarta
18
90.991.599 26.013.650
154.222.623 21.418.700
173.942 16.556.271
184.668 21.296.608
6.659.201.727
2.849.293.950
102.501.711
639.416.397
55.657.021
55.747.021
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN BANK (lanjutan) 30 September 2011 Dalam Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk (USD 311.982 pada tanggal 30 September 2011 dan USD 572.952 pada tanggal 31 Desember 2010) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Limited, Jakarta (USD 188.075 pada tanggal 30 September 2011 dan USD 32.182 pada tanggal 31 Desember 2010) Bangkok Bank Public Company Limitied, Jakarta (USD 22.187 pada tanggal 30 September 2011 dan USD 26.771 pada tanggal 31 Desember 2010) Dalam Dolar Australia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Limited, Jakarta (AUD 1.378 pada tanggal 30 September 2011 dan AUD 1.377 pada tanggal 31 Desember 2010) Jumlah
31 Desember 2010
2.752.618.156
5.151.412.331
1.659.384.048
289.348.002
195.760.048
240.696.802
11.862.686 11.570.720.859
12.594.202 9.435.631.304
4. PIUTANG USAHA Akun ini merupakan piutang atas penjualan lokal dengan rincian sebagai berikut : 30 September 2011 31 Desember 2010 Pihak ketiga Dalam Dolar Amerika Serikat (USD 7.735.444 pada tanggal 30 September 2011 dan USD 6.853.575 pada tanggal 31 Desember 2010) 68.249.824.110 61.620.495.130 Dalam Rupiah 118.517.772.986 63.648.526.985 Pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 23) Dalam Dolar Amerika Serikat (USD 234.653 pada tanggal 30 September 2011 dan USD 437.590 pada tanggal 31 Desember 2010) 2.070.340.755 3.934.368.360 Jumlah 188.837.937.851 129.203.390.475 Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang asal dan umurnya pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Rupiah Jatuh tempo : 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari Jumlah
Mata Uang Dolar Amerika Serikat (Setara Rupiah)
52.656.320.638 33.529.921.127 32.331.531.221 118.517.772.986 19
43.658.449.442 16.568.592.565 10.093.122.858 70.320.164.865
Jumlah
96.314.770.080 50.098.513.692 42.424.654.079 188.837.937.851
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PIUTANG USAHA (lanjutan) 31 Desember 2010 Mata Uang Rupiah
Dolar Amerika Serikat (Setara Rupiah)
Jumlah
Jatuh tempo : 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari
46.232.476.457 13.823.339.237 3.592.711.291
48.767.050.239 12.786.055.437 4.001.757.814
94.999.526.696 26.609.394.674 7.594.469.105
Jumlah
63.648.526.985
65.554.863.490
129.203.390.475
Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, piutang usaha sebesar USD 2.000.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas hutang dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Limited, Jakarta yang diperoleh Perusahaan (lihat Catatan 9). Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang akan dapat tertagih seluruhnya, oleh karenanya Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mencadangkan penyisihan piutang ragu-ragu. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan juga berpandapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang pihak ketiga. 5. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 30 September 2011 Bahan baku Barang jadi Barang dalam proses Jumlah
31 Desember 2010
75.072.860.469 47.015.057.952 3.130.234.979
43.250.100.730 37.441.808.681 1.732.361.403
125.218.153.400
82.424.270.814
Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, huru-hara dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar USD 9.150.000 (setara dengan Rp 80.730.450.000) pada tanggal 30 September 2011 dan USD 5.300.000 (setara dengan Rp 47.652.300.000) pada tanggal 31 Desember 2010. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, persediaan sebesar USD 1.000.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas hutang dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Limited, Jakarta yang diperoleh Perusahaan dan Anak Perusahaan (lihat Catatan 9). Berdasarkan penelaahan terhadap jenis persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa semua persediaan dapat digunakan dan dijual. Oleh sebab itu, Perusahaan tidak mencadangkan penyisihan kerugian atas persediaan. 6. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA Akun ini terdiri dari: 30 September 2011 Biaya dibayar dimuka Asuransi Uang muka Pembelian bahan baku 20
31 Desember 2010
458.483.855
399.622.452
1.212.757.640
1.454.990.274
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA (lanjutan) 30 September 2011 Pengadaan barang dan aset Renovasi bangunan Jumlah
31 Desember 2010
3.548.499.824 5.094.678.000
1.097.443.011 1.461.927.300
10.314.419.319
4.413.983.037
Uang muka pengadaan barang dan aset merupakan pembayaran di muka untuk pembelian mesin dan inventaris pabrik. Uang muka renovasi bangunan merupakan pembayaran di muka untuk renovasi bangunan yang berlokasi di Desa Tambaksawah, Sidoarjo, Jawa Timur. 7. ASET TETAP
Biaya perolehan Tanah Hak atas tanah Bangunan dan sarana penunjang Instalasi listrik Mesin-mesin Kendaraan bermotor Inventaris pabrik Inventaris kantor Jumlah Akumulasi penyusutan Hak atas tanah Bangunan dan sarana penunjang Instalasi listrik Mesin-mesin Kendaraan bermotor Inventaris pabrik Inventaris kantor Jumlah Nilai buku
Saldo awal
30 September 2011 Penambahan Pengurangan
9.563.118.008 687.654.942
13.250.000.000 -
-
22.813.118.008 687.654.942
9.827.113.028 1.419.055.800 17.797.599.818 6.789.907.995 4.824.376.518 1.845.337.218 52.754.163.327
157.000.000 1.708.500.000 4.943.078.878 1.049.430.909 3.164.679.453 256.953.984 24.529.643.224
-
9.984.113.028 3.127.555.800 22.740.678.696 7.839.338.904 7.989.055.971 2.102.291.202 77.283.806.551
626.779.962
4.565.628
-
631.345.590
1.156.248.896 221.376.725 11.347.867.346 4.132.216.715 1.607.839.470 1.093.642.744 20.185.971.858
874.651.706 98.295.847 2.043.170.981 692.314.933 828.557.361 263.676.655 4.805.233.111
-
2.030.900.602 319.672.572 13.391.038.327 4.824.531.648 2.436.396.831 1.357.319.399 24.991.204.969
32.568.191.469
Saldo awal Biaya perolehan Tanah Hak atas tanah Bangunan dan sarana penunjang Instalasi listrik Mesin-mesin Kendaraan bermotor Inventaris pabrik Inventaris kantor Jumlah
Saldo akhir
52.292.601.582
31 Desember 2010 Penambahan Pengurangan
Saldo akhir
9.563.118.008 687.654.942
-
-
9.563.118.008 687.654.942
9.733.249.328 1.044.669.800 15.486.614.785 5.835.221.631 3.708.603.880 1.622.364.365 47.681.496.739
93.863.700 374.386.000 2.310.985.033 1.247.650.000 1.115.772.638 222.972.853 5.365.630.224
292.963.636 292.963.636
9.827.113.028 1.419.055.800 17.797.599.818 6.789.907.995 4.824.376.518 1.845.337.218 52.754.163.327
21
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. ASET TETAP (lanjutan) Saldo awal Akumulasi penyusutan Hak atas tanah 620.692.462 Bangunan dan sarana penunjang 649.870.810 Instalasi listrik 167.583.293 Mesin-mesin 9.252.991.338 Kendaraan bermotor 3.596.805.031 Inventaris pabrik 887.161.276 Inventaris kantor 779.031.353 Jumlah 15.954.135.563 Nilai buku
6.087.500
-
626.779.962
506.378.086 53.793.432 2.094.876.008 828.375.320 720.678.194 314.611.391 4.524.799.931
292.963.636 292.963.636
1.156.248.896 221.376.725 11.347.867.346 4.132.216.715 1.607.839.470 1.093.642.744 20.185.971.858 32.568.191.469
30 September 2010 Penambahan Pengurangan
Saldo akhir
9.563.118.008 687.654.942
-
-
9.563.118.008 687.654.942
9.733.249.328 1.044.669.800 15.486.614.785 5.835.221.631 3.708.603.880 1.622.364.365 47.681.496.739
93.863.700 1.282.254.304 886.650.000 220.766.650 215.472.853 2.699.007.505
-
9.827.113.028 1.044.669.800 16.768.869.089 6.721.871.631 3.929.370.530 1.837.837.218 50.380.504.246
4.565.628
-
625.258.090
381.020.751 39.175.117 1.540.934.028 615.241.586 336.308.481 307.295.274 3.224.540.865
-
1.030.891.561 206.758.410 10.793.925.366 4.212.046.617 1.223.469.757 1.086.326.627 19.178.676.428
Akumulasi penyusutan Hak atas tanah 620.692.462 Bangunan dan sarana penunjang 649.870.810 Instalasi listrik 167.583.293 Mesin-mesin 9.252.991.338 Kendaraan bermotor 3.596.805.031 Inventaris pabrik 887.161.276 Inventaris kantor 779.031.353 Jumlah 15.954.135.563 Nilai buku
Saldo akhir
31.727.361.176
Saldo awal Biaya perolehan Tanah Hak atas tanah Bangunan dan sarana penunjang Instalasi listrik Mesin-mesin Kendaraan bermotor Inventaris pabrik Inventaris kantor Jumlah
31 Desember 2010 Penambahan Pengurangan
31.727.361.176
31.201.827.818
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut : 30 September 2011
31 Desember 2010
30 September 2010
Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 20)
2.059.866.977
2.815.554.167
1.473.384.180
2.745.366.134
1.709.245.764
1.751.156.685
Jumlah
4.805.233.111
4.524.799.931
3.224.540.865
22
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. ASET TETAP (lanjutan) Perusahaan memiliki dua bidang tanah yang terletak di Jatiuwung, dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) No. 218 dan No. 284. Luas tanah masing-masing adalah sebesar 6.920 dan 6.205 meter persegi dengan hak atas tanah masing-masing untuk masa 10 tahun dan 30 tahun hingga tahun 2017 dan 2031. Manajemen berpendapat tidak akan terdapat masalah dalam perpanjangan hak atas tanah karena tanah tersebut diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Pada tahun 2000, Perusahaan telah melakukan penilaian kembali seluruh aset tetapnya, yang dilakukan oleh PT Saptasentra Jasa Pradana, penilai independen. Penilaian tersebut menghasilkan nilai wajar sebesar Rp 11.433.860.000. Penilaian kembali tersebut telah disetujui Kantor Pelayanan Pajak dengan Surat Keputusannya No. KEP-016/WPJ.06/KP.0204/2001 tanggal 5 Juli 2001 dengan nilai buku fiskal sebesar Rp 10.402.805.543. Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tahun 2001, selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp 9.128.448.000 telah dikonversi menjadi modal saham pada tahun 2001, sedangkan sisanya sebesar Rp 4.687.227 telah dicatat sebagai bagian dari akun “Saldo Laba – Tidak Dicadangkan” sebagai bagian dari ekuitas. Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 4.153.000.000 dan USD 7.100.000 (yang seluruhnya setara dengan Rp 66.796.300.000) pada tanggal 30 September 2011 dan Rp 4.153.000.000 dan USD 5.900.000 (yang seluruhnya setara dengan Rp 57.199.900.000) pada tanggal 31 Desember 2010. Manajemen menilai jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari resiko-resiko tersebut. Berdasarkan analisa manajemen Perusahaan, tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010. 8. ASET LAIN-LAIN Akun ini merupakan uang muka pembelian tanah dan bangunan yang berlokasi di Desa Tambaksawah, Sidoarjo, Jawa Timur. 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, akun ini terdiri dari: 30 September 2011 31 Desember 2010 Bangkok Bank Public Company Limitied, Jakarta (USD 5.469.240 pada tanggal 30 September 2011) PT Bank Central Asia Tbk Kredit modal kerja (USD 4.869.803 pada tangggal 30 September 2011 dan USD 5.000.000 pada tanggal 31 Desember 2010) Omnibus Letter of credit (USD 3.946.242 pada tanggal 30 September 2011 dan USD 1.312.830 pada tanggal 31 Desember 2010) Fasilitas overdraft The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Limited, Jakarta (USD 3.093.273 pada tanggal 30 September 2011 dan USD 2.155.454 pada tanggal 31 Desember 2010) Jumlah bagian jangka panjang
23
48.255.103.209
-
42.966.270.000
44.955.000.000
34.817.696.955 2.217.111.873
11.803.657.587 3.934.817.350
27.291.946.255
19.379.683.317
155.548.128.292
80.073.158.254
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. HUTANG BANK (lanjutan) Bangkok Bank Public Company Limited, Jakarta Pada tanggal 10 Juni 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman letter of credit dari Bangkok Bank Public Company Limited sebesar USD 2.000.000. Berdasarkan “Amended and restated revolving credit agreement” No. 03/IX/2010, tanggal 1 Desember 2010, Bank memberikan fasilitas limit gabungan untuk fasilitas LC Perusahaan untuk juga dapat digunakan oleh Anak Perusahaan. Fasilitas pinjaman tersebut mengalami beberapa kali perubahan, sehingga pada akhir bulan September tahun 2011, fasilitas pinjaman letter of credit menjadi sebesar USD 6.000.000 dan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2012. PT Bank Central Asia Tbk. Pada tanggal 25 Februari 2005, Perusahaan, memperoleh beberapa fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Sehubungan dengan fasilitas tersebut diatas, pada tanggal 7 Juni 2010, BCA menyetujui tindakan Perusahaan berupa: 1) Penyertaan saham sebesar 99,9% pada PT Colorpak Flexible Indonesia (CFI), Anak Perusahaan (perusahaan baru). 2) Pemisahan aktivitas usaha yaitu Perusahaan memproduksi tinta dan memperdagangankan adhesive dan resin; CFI memperdagangkan plastik film. 3) Atas pemisahan aktivitas usaha tersebut, BCA menyetujui penggunaan fasilitas pinjaman Perusahaan (kecuali fasilitas Kredit Investasi) oleh CFI dengan kondisi jointly and severally (tanggung renteng), cross default dan cross colateral. Selain itu, agunan persediaan dan piutang yang telah diberikan atas nama Perusahaan dialihkan menjadi atas nama CFI dan kondisi negative pledge of assets juga berlaku untuk CFI. Perjanjian pinjaman telah diperbaharui beberapa kali, terakhir pada tanggal 24 Mei 2011 dengan rincian sebagai berikut: 1. Fasilitas kredit lokal (“overdraft”) sebesar Rp 10.000.000.000 yang digunakan untuk modal kerja. Pinjaman tersebut dikenakan tingkat suku bunga sebesar 9% per tahun. 2. Fasilitas Omnibus Letter of credit sebesar USD 7.000.000 yang digunakan untuk pembelian bahan baku. Pinjaman tersebut dikenakan tingkat suku bunga floating sesuai pasar. 3. Fasilitas kredit modal kerja (“time revolving loan”) sebesar USD 5.000.000 yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja. Pinjaman tersebut dikenakan tingkat suku bunga sebesar 4% per tahun. 4. Fasilitas forward line sebesar USD 2.000.000 yang digunakan untuk hedging. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan persediaan barang Perusahaan sebesar Rp 10.000.000.000 dan piutang Perusahaan sebesar USD 2.000.000. Jatuh tempo pinjaman adalah tanggal 1 Maret 2012. Pinjaman tersebut memiliki pembatasan, tanpa persetujuan dari pihak Bank, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak diperbolehkan untuk :
Menjaminkan aset tetap kepada pihak lain.
Memberikan jaminan ke pihak lain tanpa persetujuan Bank.
Memberikan pinjaman kepada pihak lain.
PT Bukit Jaya Semesta tidak boleh mengurangi sahamnya kurang dari 50% dan Tn. Winardi Pranatajaya, Komisaris Utama, tidak boleh mengurangi kepemilikan saham di PT Bukit Jaya Semesta kurang dari 50%. 24
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. HUTANG BANK (lanjutan) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Limited, Jakarta Pada tanggal 16 Juli 2002, Perusahaan memperoleh fasilitas letter of credit (“LC”) dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Limited (“Bank”). Jenis fasilitas dan persyaratan dari fasilitas tersebut telah mengalami beberapa perubahan, yang terakhir adalah sebagai berikut: Fasilitas “LC” yang diberikan menjadi maksimum USD 10.000.000, dengan fasilitas kombinasi limit sebagai berikut:
“Documentary Credit“
USD
10.000.000
“Deferred Payment Credit“
USD
10.000.000
“Clean Import Loan“
USD
10.000.000
“Guarantee“
USD
2.000.000
Berdasarkan surat perubahan perjanjian pemberian fasilitas korporasi, tanggal 29 Juni 2010, Bank memberikan fasilitas limit gabungan dan treasury untuk fasilitas LC Perusahaan untuk juga dapat digunakan oleh Anak Perusahaan. Jaminan yang diberikan oleh Perusahaan adalah persediaan sebesar USD 1.000.000 dan piutang usaha sebesar USD 2.000.000. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2011. 10. HUTANG USAHA Akun ini merupakan liabilitas Perusahaan atas pembelian bahan baku kepada para pemasok : 30 September 2011 Pembelian lokal Pihak ketiga Dalam Rupiah Dalam Dolar Amerika Serikat (USD 2.044.123 pada tanggal 30 September 2011 dan USD 2.545.833 pada tanggal 31 Desember 2010) Pembelian impor Pihak ketiga Dalam Dolar Amerika Serikat (USD 1.408.912 pada tanggal 30 September 2011 dan USD 1.219.980 pada tanggal 31 Desember 2010) Dalam Dolar Singapura (SGD 13.360 pada tanggal 30 September 2011) Dalam Dolar Australia (AUD 285 pada tanggal 30 September 2011) Jumlah hutang usaha pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 23) Pembelian lokal Rupiah Jumlah
31 Desember 2010
18.834.221.997
5.099.045.184
18.035.300.203
22.889.580.232
12.430.831.488
10.968.840.180
90.792.000
-
2.455.496
-
49.393.601.184
38.957.465.596
-
18.500.000
49.393.601.184
38.975.965.596
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang asal dan umurnya pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 25
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. HUTANG USAHA (lanjutan)
Rupiah
30 September 2011 Mata Uang Dolar Amerika Dolar (Setara Rp) Singapura (Setara Rp)
Dolar Australia (Setara Rp)
Jumlah
Jatuh tempo : 1 - 30 hari 14.120.001.383 20.625.044.442 31 - 60 hari 4.428.154.614 6.618.898.718 Lebih dari 60 hari 286.066.000 3.222.188.531
90.792.000 -
2.455.496
34.745.045.825 11.137.845.332 3.510.710.027
Jumlah
90.792.000
2.455.496
49.393.601.184
18.834.221.997 30.466.131.691
31 Desember 2010 Mata Uang Rupiah Dolar Amerika (Setara Rp)
Jumlah
Jatuh tempo : 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari
4.329.128.432 715.642.752 72.774.000
22.918.732.039 9.910.145.622 1.029.542.751
27.247.860.471 10.625.788.374 1.102.316.751
Jumlah
5.117.545.184
33.858.420.412
38.975.965.596
11. PERPAJAKAN a. Hutang pajak 30 September 2011 Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 29 Pajak Pertambahaan Nilai Anak Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Jumlah
31 Desember 2010
594.089.293 -
143.985.002 30.523.854 1.525.641.530
25.870.500 -
103.000 42.000.000 224.565.250
619.959.793
1.966.818.636
b. Pajak penghasilan 30 September 2011 Perusahaan Beban pajak kini Manfaat pajak tangguhan Anak Perusahaan Beban pajak kini Jumlah Pajak Penghasilan
26
30 September 2010
(7.619.731.250) 514.541.570
(5.401.648.250) 213.798.886
(2.549.246.000)
(337.656.500)
(9.654.435.680)
(5.525.505.864)
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 September 2011 30 September 2010 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Ditambah (dikurangi): Laba Anak Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan Bagian Perusahaan atas laba Anak Perusahaan Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Perbedaan waktu: Imbalan kerja Penyusutan aset tetap
38.639.861.613
23.470.130.671
(10.206.610.558)
(2.703.141.207)
7.649.707.193 36.082.958.248
2.364.167.021 23.131.156.485
1.591.371.291 466.794.993
1.143.855.723 (288.660.179)
Perbedaan permanen: Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Bagian Perusahaan atas laba Anak Perusahaan
(12.491.638)
(15.591.672)
(7.649.707.193)
(2.364.167.021)
Laba Kena Pajak
30.478.925.701
21.606.593.336
Perhitungan beban pajak kini dan hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 30 September 2011 30 September 2010 Laba kena pajak (dibulatkan): Perusahaan Anak Perusahaan
30.478.925.000 10.196.984.000
21.606.593.000 2.701.252.000
7.619.731.250 2.549.246.000
5.401.648.250 337.656.500
10.168.977.250
5.739.304.750
3.613.291.748 4.412.790.198
4.046.393.622 4.121.003.338
4.792.804.000 112.282.620
-
Jumlah pembayaran dimuka pajak penghasilan:
12.931.168.566
8.167.396.960
Hutang (tagihan) pajak penghasilan badan: Perusahaan Anak Perusahaan
(406.350.696) (2.355.840.620)
2.765.748.710 (337.656.500)
Hutang (tagihan) pajak penghasilan - kini
(2.762.191.316)
2.428.092.210
Beban pajak kini: Perusahaan Anak Perusahaan Jumlah beban pajak Pembayaran di muka pajak penghasilan : Perusahaan Pasal 22 Pasal 25 Anak Perusahaan Pasal 22 Pasal 25
27
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak kini (lanjutan) Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak tahun 2011 didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perusahaan dan Anak Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”). Jumlah penghasilan kena pajak tahun 2010 telah sesuai dengan SPT tahun 2010. d. Pajak tangguhan Pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak pada tarif pajak maksimum adalah sebagai berikut: 30 September 2011 31 Desember 2010 Manfaat (beban) pajak tangguhan Imbalan kerja Penyusutan aset tetap
397.842.822 116.698.748
Jumlah manfaat pajak tangguhan
514.541.570 30 September 2011
(
529.307.097 15.689.391 544.996.488
31 Desember 2010
Aset pajak tangguhan Imbalan kerja Penyusutan aset tetap
2.671.795.171 422.616.918
2.273.952.349 305.918.170
Jumlah aset pajak tangguhan
3.094.412.089
2.579.870.519
Pada tanggal 23 September 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Undang-undang No.36 Tahun 2008 tentang “Perubahan keempat atas Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan”. Peraturan ini mengatur perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun pajak 2009 dan 25% untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya. Undang-undang ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan diterapkan. e. Administrasi dan perubahan peraturan perpajakan Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jendral Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahuntahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak. 12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Pada tanggal 15 Maret 2010, Perusahaan memperoleh kredit investasi dari PT Bank Central Asia Tbk, dengan pagu pinjaman sebesar Rp 27.000.000.000, untuk membiayai proyek ekspansi Perusahaan. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 60 bulan dengan masa tunggu 6 bulan dan dibebani bunga sebesar 10% per tahun. Bunga dibayar tiap bulan. Fasilitas ini dijaminkan dengan proyek yang dibiayai oleh fasilitas ini. Sampai dengan tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, jumlah pokok yang telah dicairkan adalah masing-masing sebesar sebesar Rp 27.000.000.000 dan Rp 10.000.000.000. Rincian saldo hutang jangka panjang menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:
28
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Tahun jatuh tempo
30 September 2011
2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
1.508.039.299 6.032.157.197 6.032.157.197 6.032.157.197 4.524.118.000 24.128.628.890
31 Desember 2010 1.666.666.667 2.222.222.222 2.222.222.222 2.222.222.222 1.666.666.667 10.000.000.000
13. IMBALAN KERJA Beban liabilitas diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal 30 September 2011 dicatat berdasarkan estimasi manajemen Perusahaan. Perusahaan mencatat penyisihan imbalan kerja sejumlah Rp 10.687.180.686 dan beban imbalan kerja masing-masing sejumlah Rp 1.591.371.291 disajikan sebagai bagian dari beban umum dan administrasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2010 dicatat berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Sigma Aktuarindo, aktuaris independen, dalam laporannya masing-masing bertanggal 21 Februari 2011, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit“. Perhitungan liabilitas dilakukan dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Usia pensiun
: : : :
9,5% per tahun dan 10% per tahun untuk tahun 2010 10 % per tahun Tabel Commisioners Standard Ordinary Mortality tahun 1980 55 tahun
Beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut : 31 Desember 2010 Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi atas beban jasa lalu yang belum diakui non vested benefit
785.275.041 1.134.149.073
Saldo akhir
2.121.828.387
202.404.273
Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja terdiri dari: 31 Desember 2010 Nilai kini liabilitas imbalan kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui
13.436.654.214 (122.899.000) (4.217.945.819)
Jumlah
9.095.809.395
Perubahan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut : 31 Desember 2010 Saldo awal tahun Penambahan tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan
6.978.581.008 2.121.828.387 (4.600.000)
Saldo akhir tahun
9.095.809.395
29
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. MODAL SAHAM Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan
Jumlah
PT Bukit Jaya Semesta JP Morgan Bank Luxembeourge S.A.RE JP Morgan Chandra Natalie Widjaja Masyarakat dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%
178.290.000
58,20%
17.829.000.000
23.300.000 20.859.500
7,61% 7,31%
2.330.000.000 2.085.950.000
83.889.000
26,88%
8.388.900.000
Jumlah Modal Saham
306.338.500
100,00%
30.633.850.000
31 Desember 2010 Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan
Jumlah
PT Bukit Jaya Semesta Merril Lynch, Pierce, Fenner and Smith S JP Morgan Bank Luxembeourge S.A.RE JP Morgan Chandra Natalie Widjaja Masyarakat dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%
178.290.000
58,20%
17.829.000.000
49.700.000
16,22%
4.970.000.000
23.300.000 22.398.500
7,61% 7,31%
2.330.000.000 2.239.850.000
32.650.000
10,66%
3.265.000.000
Jumlah Modal Saham
306.338.500
100,00%
30.633.850.000
15. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH Akun ini terdiri dari: Agio saham yang berasal dari penawaran umum perdana Agio saham yang berasal dari konversi waran Agio saham yang berasal dari setoran modal Dikurangi beban emisi efek ekuitas Jumlah
5.000.000.000 245.775.000 5.400.000 (1.371.944.401) 3.879.230.599
16. DIVIDEN Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 14 Juni 2011, yang berita acaranya dituangkan dalam Akta Notaris Leolin Jayayanti. S.H., notaris di Jakarta, No. 13 tanggal 14 Juni 2011, para pemegang saham menyetujui perhitungan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 serta menyetujui usulan penggunaan laba bersih tahun buku 2010 sebesar Rp 28.441.593.720, untuk dividen sebesar Rp 27,8 per lembar saham atau total sebesar Rp 8.532.478.116 dan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 1.422.079.686, sehingga sisa laba yang belum ditentukan penggunaannya menjadi Rp 18.487.035.918. Dalam pelaksanaannya dividen yang dibagikan adalah sebesar Rp 8.516.210.300.
30
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. DIVIDEN (lanjutan) Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 18 Juni 2010, yang berita acaranya dituangkan dalam Akta Notaris Leolin Jayayanti. S.H., notaris di Jakarta, No. 25 tanggal 18 Juni 2010, para pemegang saham menyetujui perhitungan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 serta menyetujui usulan penggunaan laba bersih tahun buku 2009 sebesar Rp 30.909.406.991, untuk dividen sebesar Rp 30,2 per lembar saham atau total sebesar Rp 9.272.822.097 dan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 1.545.470.350, sehingga sisa laba yang belum ditentukan penggunaannya menjadi Rp 20.091.114.544. Dalam pelaksanaannya dividen yang dibagikan adalah sebesar Rp 9.251.422.700. 17. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut : 30 September 2011
30 September 2010
Tinta Film Adhesive Resin
252.333.610.639 195.504.106.647 44.338.801.874 9.471.498.045
176.123.081.423 171.540.657.197 28.533.370.613 5.268.611.344
Jumlah Penjualan Bersih
501.648.017.205
381.465.720.577
Perusahaan melakukan penjualan kepada pihak hubungan istimewa dan pihak ketiga dengan jumlah penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut: 30 September 2011 30 September 2010 Pihak hubungan istimewa PT Indonesia Nanya Indah Plastic Corporation Pihak ketiga PT Prima Makmur Rotokomindo PT Polikemas Sanputra Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 45 miliar)
17.439.994.907
7.710.168.338
114.487.970.537 50.754.745.204 318.965.306.557
58.226.590.089 28.859.732.513 286.669.229.637
Jumlah
501.648.017.205
381.465.720.577
18. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Pemakaian bahan baku dan bahan penolong Gaji, upah dan tunjangan Beban pabrikasi Jumlah Beban Produksi Barang dalam proses Saldo awal Saldo akhir Beban Pokok Barang yang Diproduksi Barang jadi Saldo awal Saldo akhir Jumlah Beban Pokok Penjualan
31
30 September 2010
437.546.386.167 4.975.006.932 7.971.756.058 450.493.149.157
343.735.028.688 4.443.178.225 5.185.631.102 353.363.838.015
1.732.361.403 (3.130.234.979) 449.095.275.581
1.448.276.557 (1.494.588.391) 353.317.526.181
37.441.808.681 (47.015.057.952)
28.024.681.680 (41.839.534.763)
439.522.026.310
339.502.673.098
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) Pada periode yang berakhir tanggal 30 September 2011, tidak terdapat pembelian kepada pihak ketiga dan pihak hubungan istimewa dengan jumlah pembeliannya melebihi 10% dari jumlah pembelian. Dan pada tahun 2010, terdapat pembelian kepada pihak ketiga dan pihak hubungan istimewa dengan jumlah pembeliannya melebihi 10% dari jumlah pembelian yaitu kepada pihak hubungan istimewa, PT Bukit Mega Mas Abadi, sebesar Rp 66.529.810.927. 19. BEBAN PENJUALAN Akun ini terdiri dari : 30 September 2011
30 September 2010
Beban kirim Sampel Promosi
3.511.792.083 646.922.903 176.007.923
3.185.711.457 956.979.999 209.836.160
Jumlah
4.334.722.909
4.352.527.616
20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari : 30 September 2011 Gaji, tunjangan dan lembur Penyusutan aset tetap (lihat Catatan 7) Bonus dan THR Imbalan kerja (lihat Catatan 13) Perjalanan dinas Administrasi bank Pengobatan Perjamuan Keperluan kantor dan alat tulis Reparasi dan perawatan Honorarium tenaga ahli Sewa Telekomunikasi Perijinan Asuransi Pos dan paket Pengurusan saham dan RUPS Lain-lain Jumlah
30 September 2010
5.279.208.378 2.745.366.134 2.010.764.168 1.591.371.291 994.334.950 594.354.018 444.806.017 375.843.326 315.065.184 290.116.797 229.332.700 224.285.782 222.709.209 177.362.927 131.988.672 126.489.739 25.500.000 383.747.676
5.435.699.906 1.751.156.685 1.575.000.000 1.143.855.723 896.215.377 457.653.249 282.995.160 407.547.823 220.205.230 259.633.665 231.489.496 181.046.943 187.979.969 232.773.518 79.447.580 139.380.102 35.500.000 192.027.896
16.162.646.968
13.709.608.322
21. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN Tingkat probabilitas risiko yang sangat potensial terjadi dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan akan pentingnya mengelola tingkat risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan beberapa parameter perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan risiko yang mencakup toleransi risiko dalam strategi mengelola risiko-risiko yang dirangkum dibawah ini.
32
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) Risiko Suku Bunga Risiko terhadap suku bunga merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap perubahan suku bunga pasar terkait pada hutang baik jangka pendek dan jangka panjang. Perusahaan dan Anak perusahaan didanai dengan hutang bank yang dikenai bunga. Oleh karena itu, eksposur Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu terhadap risiko pasar untuk perubahan tingkat suku bunga terutama sehubungan dengan pinjaman jangka panjang dan aset dan liabilitas dengan bunga. Kebijakan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah mendapatkan tingkat suku bunga yang paling menguntungkan tanpa meningkatkan ekposur terhadap mata uang asing, yaitu dengan mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi antara hutang, pinjaman jangka panjang dengan tingkat suku bunga tetap dan mengambang. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko terhadap nilai tukar mata uang asing merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap nilai tukar berasal dari kas dan bank, piutang usaha, hutang usaha dan hutang bank, yang menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat. Pada risiko ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan menjaga posisi devisa neto pada nilai tertentu yang dianggap manajemen masih dapat ditanggung. Disamping itu, Perusahaan dan Anak Perusahaan optimis dalam jangka panjang kondisi perekonomian dalam negeri terus bergerak ke arah yang lebih baik sehingga mata uang Rupiah cenderung terapresiasi. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 30 September 2011 Mata uang Rupiah asing Aset Kas
USD HKD CHY THB MYR VND SGD AUD
10.313 5.435 2.531 12.380 316 -
Bank Piutang usaha
20
90.991.599 6.152.188 3.512.612 3.503.540 875.518 2.512.413 173.942
17.153 7.865 5.073 12.352 316 1.042.000 27 20
154.222.623 9.087.540 6.887.725 3.689.240 922.015 521.000 189.088 184.668
USD AUD
522.244 1.378
4.607.762.252 11.862.686
631.905 1.377
5.681.457.135 12.594.202
USD
7.970.097
70.320.164.865
7.291.165
65.554.863.490
370
Jumlah Aset Liabilitas Hutang bank Hutang usaha
31 Desember 2010 Mata uang Rupiah asing
75.047.511.615
71.424.618.726
USD
17.378.558
153.331.016.419
8.468.284
76.138.340.904
USD SGD AUD
3.453.035 13.360 285
30.466.131.691 90.792.000 2.455.496
3.765.813 -
33.858.420.412 -
Jumlah Liabilitas Jumlah Liabilitas - bersih
183.890.395.606
109.996.761.316
(108.842.883.991)
(38.572.142.590)
33
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan dan memantau eksposur terkait dengan batasan-batasan tersebut. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang raguragu. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko disaat posisi arus kas Perusahaan dan Anak Perusahaan menunjukan nilai pendapatan jangka pendek tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan nilai pengeluaran jangka pendek. Kebutuhan likuiditas Perusahaan dan Anak Perusahaan timbul dari kebutuhan dalam membiayai operasional Perusahaan. Pada normanya, di dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan dan Anak Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan Anak Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo hutang jangka pendek maupun jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif penggalangan dana. Kegiatan ini dapat meliputi pinjaman bank, penerbitan surat hutang ataupun penerbitan ekuitas di pasar modal. 22. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2011: Nilai Tercatat NIlai Wajar Aset keuangan Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Piutang lain-lain
11.570.720.859
11.570.720.859
186.767.597.096 2.070.340.755 108.262.637
186.767.597.096 2.070.340.755 108.262.637
Jumlah
200.516.921.347
200.516.921.347
155.548.128.292
155.548.128.292
49.393.601.184 1.042.484.419 24.128.628.890
49.393.601.184 1.042.484.419 24.128.628.890
230.112.842.785
230.112.842.785
Liabilitas keuangan Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Hutang bank jangka panjang Jumlah
34
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang usaha, hutang bank jangka pendek dan biaya masih harus dibayar jatuh tempo dalam jangka pendek maka nilai tercatat mendekati estimasi nilai wajarnya karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang: Nilai wajar pinjaman jangka panjang pinjaman jangka panjang mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala. 23. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Seluruh transaksi usaha dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. Sifat hubungan istimewa dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sebagai berikut yaitu: a. Komisaris utama Perusahaan mempunyai hubungan keluarga dengan Direktur Utama PT Indonesia Nanya Indah Plastic Corporation. b. Tn. Winardi Pranatajaya merupakan komisaris utama Perusahaan. c. Komisaris utama Perusahaan mempunyai hubungan keluarga dengan direksi PT Bukit Mega Mas Abadi. Transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: -
-
-
Perusahaan melakukan penjualan kepada PT Indonesia Nanya Indah Plastic Corporation sebesar Rp 17.439.994.907 pada periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan Rp 12.387.604.059 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Saldo piutang yang terkait disajikan sebagai “Piutang Usaha - Pihak Hubungan Istimewa” dalam laporan posisi keuangan (lihat Catatan 4). Perusahaan melakukan pembelian dari PT Indonesia Nanya Indah Plastic Corporation sebesar Rp 18.500.000 pada tahun 2010. Saldo hutang yang terkait disajikan sebagai “Hutang Usaha Pihak Hubungan Istimewa” dalam laporan posisi keuangan (lihat Catatan 10). Anak Perusahaan melakukan pembelian dari PT Bukit Mega Mas Abadi sebesar Rp 66.529.810.927 pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2010 tidak terdapat saldo hutang atas transaksi tersebut.
24. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Saldo aset dan liabilitas moneter adalah sebagai berikut: Mata uang asing Aset Kas
USD HKD CHY THB SGD MYR AUD
35
Rupiah
10.313 5.435 2.530 12.381
370 316 20
90.991.599 6.152.188 3.512.612 3.503.540 2.512.413 875.518 173.942
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Mata uang asing
Rupiah
Bank
USD AUD
522.244 1.378
4.607.762.252 11.862.686
Piutang usaha
USD
7.970.097
70.320.164.865
Jumlah Aset
75.047.511.615
Liabilitas Hutang bank Hutang usaha
USD
17.378.558
153.331.016.419
USD SGD AUD
3.453.035 13.360 285
30.466.131.691 90.792.000 2.455.496
Jumlah Liabilitas
183.890.395.606
Jumlah Liabilitas – bersih
(108.842.883.991)
Apabila liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2011, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal 17 Oktober 2011, maka performa liabilitas moneter bersih akan mengalami peningkatan sebesar Rp 179.694.291. 25. INFORMASI SEGMEN USAHA Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: Gravure
30 September 2011 Adhesive Coating
Film
Aset Aset segmen 191.816.879.227 Aset tidak dapat dialokasi -
97.048.899.936
20.252.365.132
-
-
Plastic Resin
2.070.340.755 2.867.606.201
-
-
Jumlah aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasi
Jumlah
314.056.091.251
82.344.137.426 396.400.228.677
100.319.143.396
92.529.397.126
11.506.710.468
-
586.478.486
204.941.729.476
-
-
-
-
-
36.478.253.786
Jumlah Liabilitas
241.419.983.262
36
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) Film
31 Desember 2010 Adhesive Coating
Plastic Resin
Jumlah
70.388.089.391
16.088.686.041 3.934.368.360
2.843.421.865
211.627.661.289
-
63.763.069.160
Gravure Aset Aset segmen 118.373.095.632 Aset tidak dapat dialokasi -
-
-
-
Jumlah aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasi
275.390.730.449
28.043.988.516
80.073.158.254
10.931.977.080
-
-
119.049.123.850
-
-
-
-
-
21.830.576.817
Jumlah Liabilitas
140.879.700.667
30 September 2011
30 September 2010
Informasi menurut daerah geografis Penjualan bersih Lokal
501.648.017.205
381.465.720.577
Jumlah
501.648.017.205
381.465.720.577
Informasi menurut jenis produk Penjualan bersih Film Gravure Adhesive Coating Plastic Resin
195.504.106.647 235.416.747.373 44.338.801.874 16.916.863.266 9.471.498.045
176.123.081.423 163.989.057.172 28.533.370.613 7.551.600.025 5.268.611.344
Jumlah
501.648.017.205
381.465.720.577
Beban pokok penjualan Film Gravure Adhesive Coating Plastic Resin
166.735.928.974 214.309.302.111 38.945.289.126 10.608.347.731 8.923.158.368
165.613.506.697 138.446.018.489 25.101.709.404 5.234.989.462 5.106.449.046
Jumlah
439.522.026.310
339.502.673.098
37
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 30 September 2011
30 September 2010
Laba Kotor Film Gravure Adhesive Coating Plastic Resin
28.768.177.673 21.107.445.262 5.393.512.748 6.308.515.535 548.339.677
10.509.574.726 25.543.038.683 3.431.661.209 2.316.610.563 162.162.298
Jumlah
62.125.990.895
41.963.047.479
26. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN, INTERPRETASI DAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Berikut ini revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku untuk Perusahaan yang telah diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tapi belum efektif pada tahun 2011. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. 27. INFORMASI KONSOLIDASIAN Informasi berikut pada lampiran 1 sampai dengan lampiran 4 adalah informasi konsolidasian PT Colorpak Indonesia Tbk, perusahaan induk, yang menyajikan penyertaan Perusahaan pada Anak Perusahaan berdasarkan metode ekuitas. Oleh karena perbedaan antara laporan keuangan konsolidasian tidak material, maka catatan atas laporan keuangan perusahaan induk tidak disajikan dalam informasi konsolidasian ini.
38
PT COLORPAK INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN - PERUSAHAAN INDUK 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 September 2011
31 Desember 2010
1 Januari 2010
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Persediaan Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar di muka dan uang muka Jumlah Aset Lancar
2.241.238.643
6.006.938.881
5.398.758.478
113.889.149.027 2.070.340.755
80.277.480.897 3.934.368.360
108.030.633.661 2.552.604.098
918.654.009 100.784.696.528 446.792.831 10.314.419.319
128.868.751 1.190.518.372 59.536.637.664 4.413.983.037
258.611.751 68.458.457.208 737.579.966
230.665.291.112
155.488.795.962
185.436.645.162
19.583.814.027
11.934.106.834
-
52.292.601.582 3.094.412.090 406.350.696 -
32.568.191.469 2.579.870.519 12.423.500.000
31.727.361.176 2.034.874.031 -
75.377.178.395
59.505.668.822
33.762.235.207
306.042.469.507
214.994.464.784
219.198.880.369
ASET TIDAK LANCAR Penyertaan saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 24.991.204.969 pada tanggal 30 September 2011 dan Rp 20.185.971.858 pada tanggal 31 Desember 2010 Aset pajak tangguhan Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
Lampiran 1
PT COLORPAK INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN – PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 September 2011
31 Desember 2010
65.235.843.039 49.393.601.184 1.042.484.418 594.089.293
19.980.506.892 38.957.465.596 18.500.000 742.948.786 1.700.150.386
65.522.947.690 25.287.157.079 18.500.000 1.896.678.347 4.186.103.536
6.032.157.197
1.666.666.667
-
122.298.175.131
63.066.238.327
96.911.386.652
LIABILITAS TIDAK LANCAR Hutang bank - setelah dikurangi jumlah yang jatuh tempo dalam satu tahun Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan
18.096.471.693
8.333.333.333
-
10.687.180.686
9.095.809.395
6.978.581.008
Jumlah LiabilitasTidak Lancar
28.783.652.379
17.429.142.728
6.978.581.008
151.081.827.510
80.495.381.055
103.889.967.660
30.633.850.000 3.879.230.599
30.633.850.000 3.879.230.599
30.633.850.000 3.879.230.599
6.218.494.992
4.796.415.306
3.250.944.956
114.229.066.406
95.189.587.824
77.544.887.154
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Langsung Kepada Pemilik Entitas Induk
154.960.641.997
134.499.083.729
115.308.912.709
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
306.042.469.507
214.994.464.784
219.198.880.369
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR Hutang usaha Hutang bank jangka pendek Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Hutang bank jangka panjang - yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Lancar
Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 306.338.500 saham Tambahan modal disetor – bersih Saldo laba Dicadangkan Tidak dicadangkan
Lampiran 1
1 Januari 2010
PT COLORPAK INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF – PERUSAHAAN INDUK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 September 2011
30 September 2010
PENJUALAN BERSIH
306.635.364.228
336.043.856.093
BEBAN POKOK PENJUALAN
258.875.389.543
297.328.052.070
LABA KOTOR
47.759.974.685
38.715.804.023
BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
3.807.599.784 14.174.353.128
4.323.379.616 13.693.576.920
Jumlah Beban Usaha
17.981.952.912
18.016.956.536
LABA USAHA
29.778.021.773
20.698.847.487
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Pendapatan jasa manajemen Beban bunga Laba selisih kurs – bersih Penghasilan bunga Lain-lain - bersih
7.649.707.193 1.575.000.000 (2.413.447.743) (669.481.892) 12.491.638 150.667.279
2.364.167.021 525.000.000 (1.603.567.349) 1.029.117.654 15.591.672 102.000.000
Jumlah Penghasilan (Beban) lain-lain – bersih
6.304.936.475
2.432.308.998
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
36.082.958.248
23.131.156.485
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
(7.619.731.250) 514.541.570
(5.401.648.249) 213.798.886
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
(7.105.189.680)
(5.187.849.363)
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
28.977.768.568
17.943.307.122
94,59
58,57
LABA BERSIH PER SAHAM
Lampiran 2
PT COLORPAK INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo Laba Dicadangkan Tidak Dicadangkan
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor
30.633.850.000
3.879.230.599
3.250.944.956
77.544.887.154
115.308.912.709
Dividen tunai
-
-
-
(9.251.422.700)
(9.251.422.700)
Cadangan umum
-
-
1.545.470.350
(1.545.470.350)
-
Laba komprehensif periode berjalan
-
-
-
17.943.307.122
17.943.307.122
30.633.850.000
3.879.230.599
Laba komprehensif periode berjalan
-
-
-
Saldo, 31 Desember 2010
30.633.850.000
3.879.230.599
4.796.415.306
Dividen tunai
-
-
Cadangan umum
-
-
Laba komprehensif periode berjalan
-
-
Saldo, 30 September 2011
30.633.850.000
3.879.230.599
Saldo, 1 Januari 2010
Saldo, 30 Juni 2010
Lampiran 3
4.796.415.306
84.691.301.226
10.498.286.598
Jumlah Ekuitas
124.000.797.131
10.498.286.598
95.189.587.824
134.499.083.729
-
(8.516.210.300)
(8.516.210.300)
1.422.079.686
(1.422.079.686)
-
6.218.494.992
28.977.768.568
28.977.768.568
114.229.066.406
154.960.641.997
PT COLORPAK INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 September 2011
30 September 2010
274.887.723.703
344.806.043.430
12.491.638
15.591.672
(289.705.812.820) (4.183.192.249) (14.594.428.198) (9.578.935.870) 634.842.047
(266.519.224.860) (4.468.210.432) (23.248.553.915) (9.939.686.387) (213.837.942)
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
(42.527.311.749)
40.432.121.566
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap Investasi pada anak perusahaan
(12.106.143.226) -
(2.699.007.507) (2.099.192.000)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(12.106.143.226)
(4.798.199.507)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembagian deviden tunai Perolehan (pembayaran) hutang bank
(8.516.210.300) 59.383.965.037
(9.251.422.700) (27.566.727.614)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
50.867.754.737
(36.818.150.314)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
(3.765.700.238)
(1.184.228.255)
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
6.006.938.881
5.398.758.478
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
2.241.238.643
4.214.530.223
12.423.500.000
-
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Pelanggan Penghasilan bunga Pembayaran kas untuk: Pemasok Karyawan Beban usaha Pajak Lain-lain
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas Penambahan aset tetap melalui reklasifikasi dari uang muka pembelian tanah dan bangunan
Lampiran 4