PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ( TIDAK DIAUDIT )
LAMPIRAN
:I :
VIII.G.I I
l-l
FORMIILIR NOMOR : VIII-G.l
SURAT PERNYATA-4.N DIREKSI
TENT-{NG LAPORAN KEUANGAN 30 JUNl20l,1 DAN PERIODE 30 JUNI 201f, PT. COLORPAK INDONtrSIA TBK
TANGGUNG
JATV-A.B ATAS
Kami)ang benanda tangan dibawah ini l. Nama
:
Santoso Jiemy J1. tndustrilt Blok F No. 7 Pasirjaya .Iatiuwung Trngernng 15135 Jl. Cideng Barat No. l5 Jakarta Pusat.
Alamai Domisili/sesuai KTP atax Kanu idenritas lain
021- 5901962 Fax : 021-5901963 Direlitur Utama. 2. Nama
Alamat Donrlsili,sesuai K l l' atau Kartu ideniitas laio
021- 5901962 Far : 021-5901963 Direlitur Keuangan.
Jabatan
Menlatakan bahwa
L 2. 3. 4.
Herlina Hatorangan Jl.Industri II Blok F No. 7 Pasirjaya Jatiuwung Tangerang ISl35 ,ll. Satria V No..t4B Jakarta Barat.
:
Bertanggung lawab atas penyusunan dan penyajian lapomn keuangaD pc.osahaaD.
Laporar keuangan perusahaan lelah disusun dan disajikan sesuai dengan p.nisip akuntansi)dng benaku xnrLrml a. Sesuai infonnasj dalam laporan keuangan perusahaan lelah dimual secara lenskap dan benar.
b. Laporan keuangan perusahaan tidak mengandnng inlonnasiatau fakta material yang tidak benar. dan tidak menghilangkan irfonnasi aiau fakta material. Bedanggung.ia\{ab alas sysiem pengendalian intern dalam perusahaan.
Demikian pernyataar ini dibuat dengan sebenamya.
Tangcrang. 2l Juli 2014 PT. Colorpak lndoncsia Tbk
PI Colorpok lndonesio, Pinting lnk Monufocturer
Ib
Keuangan
Jl. IndustrillBlok F No 7 Posr.loyo, Jotiuwung Tongerong 15135 ph: (021) 5901962 (hunting) lox: (021) 5901963
emqil: morkeling@co orpok co ld websile: www.co orpok.co. cl
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNE 2014 DAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DAFTAR ISI
Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi KeuanganKonsolidasian.... 1-3 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian............. 4-5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian..............
6
Laporan Arus Kas Konsolidasian ............................................................................................................ 7 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian .....................8-51
***************************
PT COLORPAK INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
30 Juni 2014
31 Desember 2013
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan, neto Pajak pertambahan nilai dibayar di muka Biaya dibayar di muka dan uang muka
2,4,23,24 2 2,3,5,23,24 25 2,23,24 2,3,6 2
Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap,neto Tagihan pajak penghasilan Piutang karyawan jangka panjang Aset pajak tangguhan, neto Aset tidak lancar lainnnya
2,3,7 2,10 2,23,24 2,3,10
Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET
1.150.933 9.636
1.282.647 83.905
22.207.559 170.451 1.764.777 12.199.303 202.542 265.509
20.939.021 159.625 2.228.362 14.776.043 217.974 96.749
37.970.710
39.784.326
8.249.258 606.016 123.223 772.522
7.529.762 741.793 33.089 160.711 733.358
9.751.019
9.198.713
47.721.729
48.983.039
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT COLORPAK INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Utang pajak Liabilitas imbalan kerja jangaka pendek Biaya yang masih harus dibayar Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2,8,23,24 2,9,23,24
13.934.742
17.606.416
7.062.633 40.388 339.968
6.985.299 76.467 84.000 548.934
2,12
142.479
125.473 72.542
2,11,23,24
503.982
494.885
22.024.192
25.994.016
125.995 356.009 824.737
371.164 513.419 798.365
1.306.741
1.682.948
23.330.933
27.676.964
25 2,23,24 2,10
Total Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waku satu tahun Liabilitaspajak tangguhan, neto Liabilitas imbalan kerja
2,11,23,24 2,10 2,12
Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT COLORPAK INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan 30 Juni 2014 Ekuitas Modal saham - nilai nominalRp100 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 306.338.500 saham Tambahan modal disetor Saham treasuri - 2.128.000 saham Saldo laba Cadangan umum
13 14
31 Desember 2013
2.939.052 374.937
2.939.052 374.937
(119.130)
(101.293)
1.202.282
1.106.707
19.992.569
16.986.352
24.389.710 1.086
21.305.125 950
Total Ekuitas
24.390.796
21.306.075
Total Liabilitas dan Ekuitas
47.721.729
48.983.039
Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan. 3
PT COLORPAK INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGIKOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Penjualan neto
2,16
34.496.359
36.698.232
Beban pokok penjualan
2,17
28.737.833
31.558.422
5.758.526
5.139.810
(329.360) (1.358.341) 132.464 (2.290)
(340.776) (1.582.507) (193.025)
4.200.999
3.023.502
Laba bruto Beban penjualan dan distribusi Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lain Beban operasi lain
2,18 2,19 2,20 2,20
Laba usaha Pendapatan keuangan Beban keuangan
2,21 2,22
Laba sebelum pajak 2,10
Beban pajak penghasilan, neto
Laba periode berjalan Pendapatan komprehensif lain Total pendapatan komprehensif periode berjalan
1.559 (300.112)
38.803 (265.027)
3.902.446
2.797.278
(800.518)
(837.915)
3.101.928
1.959.363
-
-
3.101.928
1.959.363
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4
PT COLORPAK INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Periode yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
3.101.792 136
1.959.205 158
Total
3.101.928
1.959.363
Total pendapatan komprehensif periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
3.101.792 136
1.959.205 158
Total
3.101.928
1.959.363
0,01
0,01
Laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilikentitas induk
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangankonsolidasian secara keseluruhan.
5
PT COLORPAK INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir Pada Tanggal 30Juni 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan Saldo, 1 Januari 2013
13,14
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Saldo Laba Tambahan Modal Disetor
Saham Treasuri
Cadangan Umum
Belum Ditentukan Penggunaannya
Kepentingan Nonpengendali
Sub-total
Total Ekuitas
2.939.052
374.937
-
932.707
16.292.095
20.538.791
1.713
20.540.504
Laba periode berjalan
-
-
-
-
1.959.205
1.959.205
158
1.959.363
Pendapatankompr ehensif lain
-
-
-
-
-
-
-
-
Saldo, 30Juni 2013
13,14
2.939.052
374.937
-
932.707
18.251.300
22.497.996
1.871
22.499.867
Saldo, 1 Januari 2014
13,14
2.939.052
374.937
(101.923)
1.106.707
16.986.352
21.305.125
950
21.306.075
Laba periode berjalan
-
-
-
3.101.792
3.101.792
136
3.101.928
Pendapatankompr ehensif lain
-
-
-
-
-
-
-
-
Pemyisihan cadangan umum
-
-
-
95.575
(95.575)
-
-
-
Perolehan saham treasuri
-
-
(17.207)
-
-
(17.207)
-
(17.207)
2.939.052
374.937
(119.130)
1.202.282
19.992.569
24.389.710
1.086
24.390.796
Saldo, 30Juni 2014
13,14
catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 6
PT COLORPAK INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORANARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Dollar AS, Kecuali Dinyatakan Lain) 30 Juni 2014
Arus Kas dan Aktivitas Operasi Penerimaan tunai dari pelanggan Pembayaran tunai kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran untuk beban usaha
30 Juni 2013
33.216.994 (25.225.619)
34.573.820 (27.785.173)
(830.111) (1.268.729)
(1.374.751) (485.789)
5.892.535
4.928.107
296.958 1.559 (832.990) (279.224) (3.671.674) (47.596)
2.191 (1.293.338) (265.027) (2.584.367) (121.078)
1.359.568
666.488
(1.238.002)
(234.378)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Perolehan saham treasuri Pembayaran utang bank jangka panjang Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(17.208) (236.072) (253.280)
(348.513) (348.513)
Penurunan Neto Kas dan Bank
(131.714)
83.597
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
1.282.647
1.713.434
1.150.933
1.797.031
Kas yang diperoleh dari operasi Penerimaan dari tagihan pajak penghasilan Penerimaan bunga Pembayaran pajak Pembayaran bunga Pembayaran utang bank jangka pendek Penerimaan neto lain-laino Kas Neto yangDiperoleh dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Penambahan aset tetap
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Colorpak Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dalam rangka Penanaman Modal Asing (“PMA”) berdasarkan Akta Notaris Tegoeh Hartanto, S.H., No. 86 tanggal 15 September 1988. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri KehakimanRepublik Indonesia pada tanggal7 November 1988 dalam Surat Keputusan No. C2 10158.HT.01.01.TH.88 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 38 Tambahan No. 1683 tanggal 11 Mei 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 11 tanggal 10 Juli 2013, mengenai perubahan susunan direksi perusahaan. Perubahan tersebut telah dilaporkan ke Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia dan didokumentasikandalam Surat No.AHU-AH.01.10-357777 tahun 2013 tanggal 29 Agustus 2013 Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan bergerak di bidang industri tinta cetak dan produk sejenis. Perusahaan juga berusaha dalam bidang perdagangan Bi-axially Oriented Ploypropylene (“BOPP”), Polyethylene Terephthalate (“PET”) film, adhesive dan plastik resin. Kantor pusat dan pabrik Perusahaan berkedudukan di Jl. Industri II Blok F/7, Pasir Jaya,Jatiuwung, Tangerang, 15135. Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 1989. b. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian, yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh direksi Perusahaan pada tanggal 21 Juli 2014. c. Entitas Induk dan Entitas Induk Terakhir Ink Color International Pte. Ltd., Singapura adalah entitas induk Perusahaan. Pacific Plas Pte. Ltd., Singapura, adalah entitas induk terakhir Perusahaan. d. Penawaran Umum dan Aksi Korporasi Ditempatkan dan Disetor Penuh
yang
Mempengaruhi Modal Saham yang
Aksi korporasi yang mempengaruhi modal saham yang diterbitkan (“corporate action”) sejak penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Tanggal
Keterangan
Jumlah saham ditempatkan dan beredar
Nilai nominal per saham
9 November 2001/
Penawaran umum perdana 50.000.000 saham/
50.000.000
100
30 November 2001
Pencatatan saham perdana dan Waran Seri I pada bursa efek/
304.700.000
100
Pelaksanaan Waran Seri I ke saham biasa - 1.638.500 lembar saham/
306.338.500
100
Perolehan saham treasuri-2.128.000 saham
304.210.500
100
23 November 2004
6 November30Desember 2013
8
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Penawaran Umum dan Aksi Korporasi Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
yang
Mempengaruhi Modal Saham yang
Pada tanggal 9 November 2001, Perusahaan memperoleh surat persetujuanNo. S-278/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan(“BAPEPAM-LK”, sekarang merupakan bagian dari Otoritas Jasa Keuangan atau “OJK”)untuk menawarkan 50.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham di bursa efek dengan harga penawaran Rp200 per saham. Selain itu, pada penawaran umum perdana tersebut, Perusahaan juga memberikan Waran Seri I (“Waran“) secara cuma-cuma. Setiap pemegang satu(1) saham baru, berhak memperoleh satu (1) Waran yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp250. Waran tersebut berjangka waktu pelaksanaan tiga (3) tahun dan dapat dilaksanakan (“beexercised”) mulai tanggal23 November 2001 hingga 23 November 2004. Seluruh saham Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia e.
Struktur Perusahaan dan Entitas Anak Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan secara langsung pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Entitas Anak
Domisili
Permulaan Operasi Komersial
Kegiatan Usaha
PT Colorpak Flexible Indonesia
Indonesia
2010
Perdagangan
Total Aset Sebelum eleminasi
Presentasi Kepemilikan Efektif (%)
2014
2013
2014
2013
8.216.346
10.845.773
99.90
99.90
Perusahaan dan Entitas Anak untuk selanjutnya disebut sebagai “Kelompok Usaha”. f.
Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya Anggota dewan komisaris dan direksi serta komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
30Juni2014
31 Desember 2013
: : :
Winardi Pranatajaya Tjia Hwie Tjin Johanes Susilo
Winardi Pranatajaya Tjia Hwie Tjin Johanes Susilo
: : : : :
Santoso Jiemy Harris Pranatajaya Ricky Edward Sondak Antoni Gunawan Herlina Hatorangan
Santoso Jiemy Harris Pranatajaya Ricky Edward Sondak Antoni Gunawan Herlina Hatorangan
9
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) f.
Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya (lanjutan)
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Johannes Susilo Leon William Gale Mieke Tioe
Johannes Susilo Leon William Gale Mieke Tioe
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30Juni 2014 dan 2013, jumlah beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
30 Juni 2013
Imbalan kerja karywan jangka pendek Imbalan pasca kerja Total kompensasi bruto yang dibayar kepada manajemen kunci
666.803 605.002
727.666 163.013
1.271.805
890.679
Terdiri dari: Direksi dan komisaris Manajemen kunci lainnya Total
884.606 387.199 1.271.805
621.259 269.420 890.679
Pada tanggal 30Juni 2014, Kelompok Usaha memiliki karyawan tetap sejumlah 84 orang (2013:70) (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK") Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh OJK. Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi: 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
10
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1e yang dimiliki oleh Perusahaan secara langsungdengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Laporan keuangan Entitas Anak disusun untuk periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten. Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar kelompok usaha yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intra kelompok usaha yang belum direalisasi telah dieliminasi. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal pada saat entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki, secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah hak suara entitas. Seluruh laba rugi komprehensif entitas anak diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha: • menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran yang dicatat di ekuitas, bila ada; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; • mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan • mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang dapat diatribusikan kepada kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kas dan Bank Kas dan bank tidak dibatasi penggunaannya(Catatan 4). Kas yang Dibatasi Penggunaannya Kas yang dibatasi penggunaannya adalah rekening bank yang dibatasi penggunannya sehubungan dengan persyaratan perjanjian pembelian resin dari PT Pertamina (Persero).
11
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Instrumen Keuangan Aset Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Aset keuangan diklasifikasikan, pada saat pengakuan awal, sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atausebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Semua aset keuangan awalnya diakui pada nilai wajar namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut. Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, seperti kas dan bank, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang karyawan jangka panjang. Pengukuran Selanjutnya Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Keuntungan atau kerugian diakui pada laba atau rugi ketika pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Penyisihan atas jumlah piutang yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Kelompok Usaha tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan pada Catatan ini. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau ii. Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risikodan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. Ketika Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok Usaha memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. Pada saat Kelompok Usaha tidak mentransfer maupun tidak memilikisecara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangan tersebut diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
12
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan) Aset Keuangan (lanjutan) Penghentian Pengakuan (lanjutan) Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat awal aset yang ditransfer dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha. Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Kelompok Usaha yang ditahan. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba atau rugi. Penurunan Nilai Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. •
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
13
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan) Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan Nilai (lanjutan) •
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan) Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung pada laba atau rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat SBE awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha. Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba atau rugi.
Liabilitas Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Liabilitas keuangan diklasifikasikan, pada pengakuan awal, sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, utang dan pinjaman. Semua liabilitas keuangan diakui pada nilai wajar saat pengakuan awal dan, bagi liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kelompok Usaha menetapkan liabilitas keuangan sebagai utang dan pinjaman, seperti utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biayamasih harus dibayar dan utang bank jangka panjang. Pengukuran Selanjutnya Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui pada laba rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi SBE. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai biaya keuangan pada laba rugi.
14
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan) Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengukuran Selanjutnya (lanjutan) Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. Penghentian Pengakuan Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui pada laba atau rugi. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan, antara lain meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini, referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya. Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, instrumen keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya. Transaksi dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) didefinisikan sebagai berikut: (i)
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Kelompok Usaha jika orang tersebut: (i.1) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Kelompok Usaha; (i.2) Memiliki pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (i.3) Personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau entitas induk Perusahaan.
15
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) (ii)
Suatu entitas berelasi dengan Kelompok Usaha jika memenuhi salah satu hal berikut: (ii.1) Entitas dan Kelompok Usaha adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii.2) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (ii.3) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (ii.4) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (ii.5) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Kelompok Usaha. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Kelompok Usaha; (ii.6) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam poin (i); atau (ii.7) Orang yang diidentifikasi dalam poin (i.1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatancatatan yang relevan. Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak-pihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan pihak ketiga. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Kelompok Usaha menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai pasar persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya dengan metode garis lurus. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biayabiaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan.
16
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Aset Tetap (lanjutan) Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset-aset tersebut sebagai berikut: Tahun Bangunan dan penunjang Instalasi listrik Mesin Kendaraan bermotor Inventaris pabrik Inventaris kantor
20 20 5 5 5 4
Jumlah tercatat aset tetap dikajiatas penurunan nilai jika terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi. Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah tercatatnya) dimasukkan ke dalam laba atau rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan. Nilai residu aset, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun finansial dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan. Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup biaya konstruksi, biaya instalasi dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan penyelesaian aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan renovasi dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset terkait bila besar kemungkinan bagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset terkait. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Beban Ditangguhkan Biaya-biaya tertentu, terutama terdiri atas biaya dan beban-beban lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, sehubungan dengan biaya perolehan sistem perangkat lunak, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Beban-beban ini disajikan dalam akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
17
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Pada setiap akhir tahun pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalamipenurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset atau UPK lebih besar daripada jumlahterpulihkannya, maka aset tersebutdipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlahterpulihkannya. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan untuk menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahunsebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahunsebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat yang telah ditentukan, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui pada laba atau rugi.Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Imbalan Kerja Karyawan Sesuai dengan PSAK No. 24, Kelompok Usaha mencatat penyisihan untuk memenuhi dan menutup imbalan minimum yang harus dibayar kepada karyawan-karyawan yang memenuhi syaratsesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UUK”). Penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”. Penyisihan sehubungan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban menggunakan “Pendekatan Koridor” yaitu apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
18
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima dikurangi diskon dan rabat, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya. Pendapatan/ Beban Bunga Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset atau liabilitas keuangan. Beban Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). Perpajakan Pajak Kini Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan. Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Bunga dan penalti atas pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari pendapatan atau beban operasi lain karena dianggap bukan merupakan bagian dari beban pajak penghasilan. Pajak penghasilan kini diakui dalam laba atau rugi, kecuali pajak yang berkaitan dengan item yang diakui di luar laba rugi, baik pada pendapatan komprehensif lain atau langsung pada ekuitas. Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di mana peraturan pajak terkait menjadi subyek interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
19
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Perpajakan (lanjutan) Pajak Tangguhan (lanjutan) Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali: i. liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari pengakuan awal goodwill atau dari aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak; ii. dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi pada entitas anak, yang saat pembalikannya dapat dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali: i. jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis dan tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak; atau ii. dari perbedaan temporer yang dapat dikurangkan atas investasi pada entitas anak, aset pajak tangguhan hanya diakui bila besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat dan laba kena pajak dapat dikompensasi dengan beda temporer tersebut. Jumlahtercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, perusahaan menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disalinghapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, Kelompok Usaha yang bermaksud untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto. PPN Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah PPN, kecuali: PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan; dan piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN. Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada, kantor pajak termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”) yang juga merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha.
20
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 30Juni 2014, nilai tukar yang digunakan untuk US$1/Rupiah sebesarUS$0,0000835 (31 Desember 2013:US$0,0000820). Transaksi dalam mata uang asing selain Rupiah adalah tidak signifikan. Laba per Saham Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Saham Treasuri Saham treasuri dicatat sebesar nilai perolehan dan disajikan sebagai pengurang modal saham di bagian Ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Selisih lebih antara jumlah yang diterima atas penjualan saham yang diperoleh kembali dengan harga perolehan atau sebaliknya dicatat sebagai penambah atau pengurang dari agio saham. Apabila saham yang diperoleh kembali tersebut ditarik kembali, selisih antara harga perolehan dengan nilai nominal dialokasikan antara agio saham dan laba ditahan. Informasi Segmen Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi menjadi lima segmen operasi berdasarkan produk yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen yang secara teratur mengkaji laba segmen sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing segmen terdapat dalam Catatan 27, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen. Perubahan Kebijakan Akuntansi di Periode Mendatang Kelompok Usaha belum menerapkan standar akuntansi yang telah diterbitkan atau direvisi dan dipertimbangkan relevan dan akan memberikan pengaruh signifkan baik kepada posisi keuangan, hasil keuangan ataupun pengungkapan dari Kelompok Usaha, namun belum efektif sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi Kelompok Usaha: i)
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan Revisi terhadap PSAK 1 memperkenalkan pengelompokan pos-pos yang disajikan pada pendapatan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi (“didaur-ulang”) ke laba rugi pada periode mendatang, seperti laba atau rugi atas aset keuangan tersedia untuk dijual, harus disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi, seperti revaluasi tanah dan bangunan. Revisi PSAK 1 ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
21
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Perubahan Kebijakan Akuntansi di Periode Mendatang (lanjutan) ii)
PSAK 24: Imbalan Kerja PSAK 24 yang direvisi mensyaratkan: (a) seluruh biaya jasa lalu diakui pada yang lebih awal antara amandemen/kurtailmen terjadi dan pengakuan biaya restrukturisasi atau terminasi terkait diakui, dan (b) keuntungan atau kerugian aktuaria langsung diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Revisi PSAK 24 ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
iii) PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian dan PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 65 mengganti sebagian dari PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Terpisah yang mengatur akuntansi bagi laporan keuangan konsolidasian. PSAK 65 menetapkan model kendali tunggal bagi semua entitas termasuk entitas bertujuan khusus. Perubahan yang diperkenalkan oleh PSAK 65 mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan signifikan dalam menentukan entitas yang dikendalikan dan karenanya harus dikonsolidasikan oleh entitas induk, dibandingkan dengan persyaratan yang sebelumnya disyaratkan dalam PSAK 4. PSAK 65 dan revisi atas PSAK 4 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. iv) PSAK 66: Pengaturan Bersama dan PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 66 menggantikan PSAK 22: Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, dan memberikan definisi dari pengendalian bersama dan perubahan bagi akuntansi untuk pengaturan bersama dengan memindahkan dari tiga kategori dalam PSAK 22 menjadi dua kategori berikut, operasi bersama, dimana pengoperasi bersama harus mengakui seluruh aset, liabilitas, pendapatan dan biaya, termasuk bagian relatif atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dikendalikan bersama, dan ventura bersama, yang dicatat menggunakan metode ekuitas. PSAK 66 dan revisi atas PSAK 15 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. v)
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 67 menetapkan persyaratan bagi pengungkapan atas kepentingan suatu entitas dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi dan entitas terstruktur. Persyaratan dalam PSAK 67 lebih komprehensif daripada persyaratan pengungkapan atas entitas anak yang sebelumnya ditetapkan. Sebagai contoh, ketika entitas anak dikendalikan tanpa mayoritas hak suara. Walaupun Kelompok Usaha memiliki entitas anak dengan kepentingan nonpengendali yang material, tidak terdapat entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasikan. PSAK 67 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
vi)
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68 menetapkan sumber panduan tunggal bagi semua pengukuran nilai wajar. PSAK 68 tidak merubah kapan suatu entitas diharuskan menggunakan nilai wajar, namun lebih kepada memberikan panduan bagaimana mengukur nilai wajar pada saat nilai wajar disyaratkan atau diijinkan. Sehubungan dengan penerapan PSAK 68, Kelompok Usaha melakukan evaluasi ulang atas kebijakannya untuk mengukur aset dan liabilitas yang diharuskan untuk diukur pada nilai wajar. PSAK 68 juga mensyaratkan pengungkapan yang komprehensif atas nilai wajar. PSAK 68 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
22
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Perubahan Kebijakan Akuntansi di Periode Mendatang (lanjutan) Selain itu, Kelompok Usaha juga belum menerapkan standar akuntansi berikut yang telah diterbitkan atau direvisi dan dipertimbangkan tidak relevan kepada Kelompok Usaha namun belum efektif sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi Kelompok Usaha: (i) ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, (ii) ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas, (iii) ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka, dan (iv) PPSAK 12: Pencabutan PSAK 33 Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitaspada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan serta sumber pendanaan. Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasar yang relevan, mata uang fungsional dan penyajian Kelompok Usaha adalah Dolar AS. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkanPSAK No. 55(Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2. Perpajakan Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah dan timbulnya pendapatan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas pendapatan dan beban pajak yang telah dicatat. Nilai tercatat neto utang pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Juni 2014 adalah sebesar US$248.628 (31 Desember 2013: US$457.224). Penjelasan rinci diungkapkan dalam Catatan 10.
23
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) Pertimbangan (lanjutan) Perpajakan (lanjutan) Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah yang tercatat dalam akun tagihan pajak penghasilan dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Nilai tercatat atas tagihan pajak penghasilan Kelompok Usaha pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar US$606.016 (31 Desember 2013: US$741.793). Penjelasan lebih lanjut atas akun ini akan diberikan pada Catatan 10. Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha - Evaluasi Individual Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Situasi dan asumsi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha - Evaluasi Kolektif Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha setelah penyisihan atas penurunan nilai pada tanggal 30Juni 2014 adalah sebesar US$22.378.010(31 Desember 2013: US$21.098.646). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.
24
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Pensiun dan Imbalan Kerja Karyawan Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja karyawan Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri karyawan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsiasumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban menggunakan “Pendekatan Koridor”. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja karyawan Kelompok Usaha pada tanggal 30Juni 2014 adalah sebesar US$824.737 (31 Desember 2013: US$923.838). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12. Kenaikan atau penurunan sebesar satu persen pada tingkat diskonto tahunan menyebabkan penurunan atau kenaikan pada imbalan kerja neto atau liabilitas imbalan kerja neto masing-masing sebesar US$98 dan US$794 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun, yang merupakan umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 30Juni 2014 adalah sebesar US$8.249.258 (31 Desember 2013: US$7.529.762). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Penyisihan atas Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan Penyisihan atas penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Kelompok Usaha setelah penyisihan atas kerugian penurunan nilai pasar dan keusangan pada tanggal 30Juni 2014 adalah sebesar US$12.199.303 (31 Desember 2013: US$14.776.043). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6.
25
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari:
Kas Bank Rekening Rupiah PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Limited, cabang Jakarta (“HSBC”) Bangkok Bank Public Company Limited, cabang Jakarta (“Bangkok Bank”) Rekening Dolar AS BCA HSBC Bangkok Bank Rekening Dolar Australia HSBC Sub Total Total
30 Juni 2014 18.087
31 Desember 2013 29.490
72.890
490.687
56.015
103.446
5.603
6.919
708.182 172.645 116.214
506.919 248.475 25.198
1.297
1.435
1.150.933
1.713.434
Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan tingkat penawaran pada masing-masing bank Pada tanggal 30Juni 2014 dan 31 Desember 2013, tidakterdapat saldo kas dan bank dengan pihak berelasi
5. PIUTANG USAHA Akun ini merupakan piutang atas penjualan lokal dengan rincian sebagai berikut : 30 Juni 2014 Pihak berelasi (Catatan 25) Dalam Rupiah (Catatan 26) Dalam Dolar AS Sub-total Pihak ketiga Dalam Rupiah(Catatan 26) Dalam Dolar AS Sub-total Total
31 Desember 2013
170.451 170.451
14.257 145.368 159.625
10.455.252 11.752.307 22.207.559 22.378.010
11.613.181 9.325.840 20.939.021 21.098.646
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 2 dan25. Piutang usaha tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran selama 30 sampai dengan 90 hari.
26
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 5.
PIUTANG USAHA (lanjutan) Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Umur Piutang Usaha Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai: 1 – 30 hari 31 – 60 hari Lebih dari 60 hari Telah jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai Lebih dari 60 hari Total
31 Desember 2013
10.533.295
14.514.433
5.716.436 4.067.984 2.060.295
3.085.582 1.706.752 1.791.879
22.378.010
21.098.646
Analisis mutasi saldo penyisihan ataspenurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Pemulihan atas penyisihan Penghapusan Saldo akhir
-
30 Juni 2013 28.942 (6.755) 22.187
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih, oleh karena itu, tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai. Catatan 23 mengenai risiko kredit piutang usaha mengungkapkan bagaimana Kelompok Usaha mengelola kualitas kredit piutang usaha. Pada tanggal 31 Desember 2013, piutang usaha Perusahaan sebesar US$2.000.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas utang dari HSBC dan piutang usaha Entitas Anak sebesar US$2.000.000 digunakan sebagai jaminan fasilitas utang dari BCA (Catatan 8).
6. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2014 Barang jadi (Catatan 17) Barang dalam proses (Catatan 17) Bahan baku Lain-lain Sub-total Barang dalam perjalanan Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan Neto
27
31 Desember 2013
4.710.362 590.727 6.616.054 32.413 11.949.556 249.747
5.932.909 437.751 6.689.535 17.934 13.078.129 1.771.536
12.199.303
(73.622) 14.776.043
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 6. PERSEDIAAN (lanjutan) Analisis perubahan saldo penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 73.622 -
Saldo awal tahun Penyisihan Pemulihanpenyisihan Saldo Akhir Tahun
31 December 2013 135.001 (61.379) 73.622
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga pasar dan kondisi fisik dari persediaan pada tanggal pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari penurunan nilai pasar dan keusangan. Pada tanggal 31 Desember 2013, persediaan Perusahaan sebesar US$1.000.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas utang dari HSBC dan persediaan Entitas Anak sebesar Rp10.000.000.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas utang dari BCA (Catatan 8). Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar US$13.100.000 pada tanggal 31 Desember 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. Pada tanggal 27 Juli 2013, persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi tertentu mengalami kerusakan akibat kebakaran yang terjadi di lokasi pabrik Perusahaan yang terletak di Jatiuwung, Tangerang, Banten. Perusahaan mengakui penghapusan atas nilai persediaan sebesar US$280.445 yang dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Operasi Lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28)
7. ASET TETAP Penambahan
30 Juni 2014 Pengurangan
3.873.058
-
-
-
3.873.058
1.545.931 516.656 3.011.325 994.272 1.459.904 336.676
2.863 1.153.656 38.050 30.766 12.667
30.283 -
-
1.545.931 519.519 4.164.981 1.002.039 1.490.670 349.343
54.376 11.792.198
1.238.002
30.283
-
54.376 12.999.917
437.007 125.925 1.826.448 774.637 842.322 256.097
34.491 12.988 258.456 49.942 143.330 19.299
30.283 -
-
471.498 138.913 2.084.904 794.296 985.652 275.396
4.262.436 7.494.923
518.506
30.283
-
4.750.659 8.249.258
Saldo awal Nilai Tercatat Tanah Bangunan dan sarana penunjang Instalasi listrik Mesin Kendaraan bermotor Inventaris pabrik Inventaris kantor Aset dalam penyelesaian Total Nilai Tercatat Akumulasi penyusutan Bangunan dan sarana penunjang Instalasi listrik Mesin Kendaraan bermotor Inventaris pabrik Inventaris kantor Total Akumulasi Penyusutan Nilai buku
28
Reklasifikasi
Saldo akhir
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 7. ASET TETAP (lanjutan) Penambahan
30 Juni 2013 Pengurangan
3.873.058
-
-
-
3.873.058
1.786.292 422.925 4.098.335 915.670 1.279.131 306.441 12.681.852
79.766 46.358 102.063 6.191 234.378
-
-
1.866.058 422.925 4.144.693 915.670 1.381.194 312.632 12.916.230
Akumulasi penyusutan Bangunan dan sarana penunjang Instalasi listrik Mesin-mesin Kendaraan bermotor Inventaris pabrik Inventaris kantor Total
438.493 103.891 2.919.245 696.835 642.652 212.278 5.013.394
40.833 10.573 213.806 53.201 128.629 23.484 470.526
-
-
479.326 114.464 3.133.051 750.036 771.281 235.762 5.483.920
Nilai buku
7.668.458
Saldo awal Biaya perolehan Tanah Bangunan dan sarana penunjang Instalasi listrik Mesin-mesin Kendaraan bermotor Inventaris pabrik Inventaris kantor Total
Reklasifikasi
Saldo akhir
7.432.310
Penyusutan dibebankan pada operasi sebagai bagian dari: 30 Juni 2014 Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi (Catatan 19) Total
354.514 163.992 518.506
30 Juni 2013 278.204 192.322 470.526
Pada tanggal 31 Desember 2013, nilai perolehan aset tetap Perusahaan yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan adalah sebesar US$1.935.472, yang terutama terdiri atas bangunan dan sarana penunjang, mesin, kendaraan bermotor, inventaris pabrik dan inventaris kantor. Perusahaan memiliki Hak Guna Bangunan (“HGB”) No. 218 dan 284 atas dua bidang tanah yang berlokasi di Jatiuwung dengan luas masing-masing 6.920 meter persegi dan 6.205 meter persegi.HGB No. 218 akan berakhir pada tahun 2017 dan HGB No. 284 akan berakhir pada tahun 2031.Selain itu, Perusahaan juga memiliki HGB No. 1642 atas tanah yang terletak di Sidoarjo, Jawa Timur dengan luas tanah 12.009 meter persegi hingga tahun 2025. Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp5.167.000.000 dan US$8.700.000 pada tanggal 31 Desember 2013. Manajemen menilai jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari reisiiko-reisiko tersebut. Pada tanggal 27Juli 2013, bangunan, mesin dan inventaris pabrik tertentu mengalami kerusakan akibat kebakaran yang terjadi di lokasi pabrik Perusahaan yang terletak di Jatiuwung, Tangerang, Banten. Perusahaan mengakui penghapusan atas nilai buku aset tetap sebesar US$469.685yang dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Operasi Lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).
29
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 7. ASET TETAP (lanjutan) Berdasarkan analisis manajemen, tidak terdapat peristiwa dan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal31 Desember 2013. Aset tetap yang dibiayai oleh fasilitas kredit investasi dari BCA digunakan sebagai jaminan atas utang dari fasilitas tersebut (Catatan 11).
8. UTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2014 BCA Kredit modal kerja Omnibus letter of credit Cerukan HSBC- letter of credit Bangkok Bank Kredit Modal Kerja Letter of credit Total
31 Desember 2013
4.026.761 3.189.849 295.437 3.591.372
7.450.000 2.558.137 3.405.194
2.831.323 13.934.742
385.356 3.807.729 17.606.416
BCA Pada tanggal 1 Maret 2005, Perusahaan, memperoleh beberapa fasilitas pinjaman dan Letter of Credit (“LC”) dari BCA, yang juga dapat digunakan oleh Entitas Anak, sebagai berikut: • • • •
Fasilitas kredit lokal (“cerukan”) sebesar Rp20.000.000.000 yang digunakan untuk modal kerja Fasilitas kredit lokal (“cerukan”) sebesar Rp20.000.000.000 yang digunakan untuk modal kerja Fasilitas kredit modal kerja (“time revolving loan”) sebesar US$8.000.000 yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja Fasilitas forward line sebesar US$2.000.000 yang digunakan untuk lindung nilai.
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan persediaan dan piutang usaha Entitas Anak masing-masing sebesar Rp10.000.000.000 dan US$2.000.000. Pinjaman tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu, memperoleh persetujuan dari BCA untuk menjaminkan aset tetap, memberikan jaminan dan memberikan pinjaman kepada pihak lain. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan pinjaman tersebut. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebagai berikut: Mata Uang Dolar AS Rupiah
2013 8,50%
30
4,00% -9,75%
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 8. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) HSBC Perusahaan memperoleh fasilitas LC dari HSBC yang juga dapat digunakan oleh Entitas Anak. Fasilitas maksimum LC yang diberikan adalah sebesar US$10.000.000, dengan kombinasi jumlah maksimum sebagai berikut: Kredit Berdokumen Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda Pinjaman Impor Bank Garansi Pembiayaan Pemasok
US$ US$ US$ US$ US$
10.000.000 10.000.000 10.000.000 2.000.000 10.000.000
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan persediaan dan piutang usaha Perusahaan masing-masing sebesar US$1.000.000 dan US$2.000.000. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2014. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 4,35% - 4,40% pada tahun 2013. Perjanjian ini juga mencakup pembatasan dan persyaratan tertentu, antara lain, mempertahankan rasio keuangan tertentu, mempertahankan kepemilikan saham mayoritas keluarga Pranatajaya pada Pacific Plas Pte. Ltd., Singapura, baik secara langsung atau tidak langsung, dan mendapat persetujuan tertulis dari HSBC sehubungan dengan perolehan fasilitas kredit atau pinjaman baru dan penjaminan aset atau pendapatan Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan pinjaman tersebut. Bangkok Bank Perusahaan memiliki fasilitas LC dari Bangkok Bank sebesar US$8.000.000.Berdasarkan perubahan perjanjian kredit revolvingtanggal1 Desember 2010, fasilitas LC tersebut dapat juga digunakan oleh Entitas Anak. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2014. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 6,00% pada tahun 2013. Perjanjian ini juga mencakup pembatasan dan persyaratan tertentu, antara lain, sehubungan dengan perolehan fasilitas kredit atau pinjaman baru, dan pendaftaran ke pengadilan atau otoritas untuk penunjukan administrator, kurator, likuidator, atau wali amanat atas aset Perusahaan. Pada tanggal 19 Januari 2012, Bangkok Bank menyetujui untuk mengubah komposisi pemegang saham dan komposisi dewan komisaris dan direktur tanpa mengubah pemegang saham utama terakhir Perusahaan yaitu Tn. Winardi Pranatajaya. Jaminan pinjaman tersebut dijamin dengan personal guaranteedari Tn. Winardi Pranatajaya, corporate guaranteedari Entitas Anak dan negative pledged atas aset tetap Kelompok Usaha. Pada tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan pinjaman tersebut.
31
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 9. UTANG USAHA Akun ini merupakan liabilitas Perusahaan atas pembelian bahan baku kepada para pemasok : 30 Juni 2014 Pihak ketiga Dalam Dolar AS Dalam Rupiah (Catatan 26) Dalam Euro (Catatan 26) Dalam Swiss Franc (Catatan 26) Sub-total Pihak berelasi (Catatan 25) Dalam Dolar AS Dalam Rupiah (Catatan 26) Sub-total Total
31 Desember 2013
6.005.468 814.552 242.613 7.062.633
6.417.432 528.994 33.513 5.360 6.985.299
40.388 40.388 7.103.021
69.164 7.303 76.467 7.061.766
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 25. Analisa umur utang usaha adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Umur Utang Usaha Lancar Jatuh tempo : 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari Total
31 Desember 2013
5.931.217
6.254.360
719.241 373.755 78.808 7.103.021
447.862 248.194 111.350 7.061.766
Utang usaha tidak dijamin, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran antara 30 sampai dengan 90 hari.
10. PERPAJAKAN a. Utang pajak 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29
21.107 68.521 248.628
377 18.247 1.310 67.284 50 457.224
Entitas Anak Pajak penghasilan Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23 Total
1.712 339.968
492 1.735 2.215 548.934
32
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Rekonsiliasi Fiskal Rekonsiliasi antara laba Perusahaan sebelum pajak dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Laba sebelum pajak Perusahaan
30 Juni 2013
44.006.467.126
27.961.908.122
600.540.543 140.000.000
1.074.127.091 540.000.001
(878.285.140)
-
203.311.425
244.512.744
(5.026.624)
(4.935.248)
Laba Kena Pajak - Perusahaan
44.067.007.330
29.815.612.710
Beban Pajak Kini - Perusahaan
11.016.751.832
7.453.903.177
Beda temporer: Penyusutan Imbalan kerja karyawan Penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan Beda Tetap: Biaya yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan pajak Pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Beban pajak kini (dalam Dolar AS): Perusahaan Entitas anak Total Beban Pajak
920.440 920.440
750.720 69.101 819.821
Pajak penghasilan dibayar dimuka: Perusahaan Pasal 22 Pasal 25
269.090 402.722
231.728 505.180
Entitas Anak Pasal 22
161.178
241.431
Total pajak penghasilan dibayar di muka
832.990
978.339
248.628 (161.178)
13.812 (172.330)
Utang (tagihan) pajak penghasilan badan: Perusahaan Entitas anak
33
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Rekonsiliasi Fiskal (lanjutan) Rincian tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Tahun Entitas Anak 2014 2013 2012 Total
30 Juni 2014 161.178 436.405 8.433 606.016
31 Desember 2013 428.529 313.264 741.793
Perusahaan akan melaporkan laba kena pajak dan beban pajak penghasilan kini dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan (SPT PPh Badan) untuk tahun 2013 seperti yang disebutkan di atas dalam Rupiah ke Kantor Pajak. Sehubungan dengan perubahan mata uang penyajian laporan keuangan efektif 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak yang mata uang fungsionalnya adalah Dolar ASmerencanakan untukmengajukan ijin pembukuan dalam Dolar AS untuk keperluan pelaporan dan perhitungan kewajiban perpajakannya kepada Kementerian Keuangan Republik Indonesia - Direktorat Jenderal Pajak untuk tahun fiskal 2015. Kewajiban perpajakan untuk tahun 2013 dihitung berdasarkan pembukuan Rupiah yang disusun dengan metode yang sama dengan sebelum tahun 2012. c. Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan 30 Juni 2014
30 Juni 2013
Penghasilan kena pajak (Rugi fiskal): Perusahaan Entitas Anak
3.366.552 -
3.002.882 276.404
Beban pajak penghasilan - kini: Perusahaan Entitas Anak
(920.440) -
(750.720) (69.101)
Manfaat/(beban) pajak penghasilan tangguhan Perusahaan Entitas Anak Beban Pajak Penghasilan, Neto
157.410 (37.488) (800.518)
(19.121) 1.027 (837.915)
Pajak Penghasilan Badan Kini Tangguhan
(920.440) 119.922
(819.821) (18.094)
Beban PajakPenghasilan yang Dilaporkan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
(800.518)
(837.915)
34
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Rekonsiliasi Tarif Pajak Efektif Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan, yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba komersial sebelum pajak dan beban pajak penghasilan, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak Perusahaan Beban pajak penghasilan sesuai dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas: Perbedaan pelaporan dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS atas laba sebelum pajak Perusahaan Biaya yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan pajak Pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final Beban Pajak Perusahaan Manfaat (beban) pajak penghasilan – Entitas Anak Kini Tangguhan Beban Pajak Penghasilan yang Dilaporkan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
30 Juni 2014 3.727.228
30 Juni 2013 2.570.678
(931.807)
(642.669)
173.000
(121.026)
(4.330)
(6.273)
107 (763.030)
127 (769.841)
(37.488)
(69.101) 1.027
(800.518)
(837.915)
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menandatangani PP 81/2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”. PP 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan (“PPh”) sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi PPh sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1(b) Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan. PP 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008, namun Perusahaan tidak menerapkan penurunan tarif pajak tersebut dalam perhitungan beban PPh badan seperti diungkapkan di atas karena tidak dapat memenuhi seluruh persyaratan di dalamnya. Dengan demikian, Kelompok Usaha menerapkan tarif pajak penghasilan tunggal sebesar 25%.
35
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Pajak tangguhan (lanjutan) Pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
30 Juni 2013
Manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan Imbalan kerja karyawan Aset tetap Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Persediaan Biaya dibayar di muka dan uang muka Aset tidak lancar lainnya
(6.593) (106.715) (18.992) (191) (24.919)
7.213 (8.032) (189) (16.437) 1.232 (2.909)
Entitas Anak Imbalan kerja Persediaan Biaya dibayar di muka dan uang muka Rugi fiscal yang belum dikompensasi Jumlah manfaat pajak tangguhan
31.368 (286) (752) 7.158 (119.922)
598 430 (18.094)
30 Juni 2014 Perusahaan Aset Pajak Tangguhan Imbalan kerja Persediaan Liabilitas Pajak Tangguhan Aset tetap Persediaan Biaya dibayar di muka dan uang muka Aset tidak lancar lainnya Jumlah LiabilitasPajak Tangguhan, Neto Entitas Anak Aset Pajak Tangguhan Imbalan kerja Rugi fiskal yang dapat dikompensasi Liabilitas Pajak Tangguhan Persediaan Biaya dibayar di muka dan uang muka Jumlah AsetPajak Tangguhan, Neto
36
31 Desember 2013
206.184 206.184
199.591 199.591
(508.577) (47.416) (6.200) (562.193) (356.009)
(615.292) (66.408) (191) (31.119) (713.010) (513.419)
123.223 123.223
31.368 130.381 161.749
123.223
(286) (752) (1.038) 160.711
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
Denda Pajak Pada tanggal 22 April 2013, Entitas Anakmenerima beberapa surat ketetapan pajak atas kurang bayar PPN, pajak penghasilan pasal 23 dan 4(2) sebesar Rp137.722.551 termasuk bunga untuk tahun fiskal 2011. Pada tanggal yang sama, Entitas Anakjuga menerima surat ketetapan pajak atas tagihan pajak penghasilan sebesar Rp3.508.827.249 untuk tahun fiskal yang sama. Entitas Anak telah menerima pengembalian tersebut sebesar Rp3.371.104.698 setelah dikompensasi dengan kurang bayar dan bunga tersebut pada tanggal 21 Mei 2013. Pada tanggal 14 Desember 2012, Perusahaan menerima beberapa surat tagihan pajak atas bunga PPN untuk masa pajak Mei 2010 dan Maret 2011 masing-masing sebesar Rp99.290.632 dan Rp16.706.250. Bunga tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Operasi Lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 2012. Pada tanggal 7 Desember 2012, Perusahaan menerima surat tagihan pajak atas bunga PPN untuk masa pajak Februari 2012 sebesar Rp1.224.880. Bunga tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Operasi Lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 2012.
11. UTANG BANK JANGKA PANJANG Pada tanggal 15 Maret 2010, Perusahaan memperoleh kredit investasi dari BCA, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp27.000.000.000 untuk membiayai proyek ekspansi pabrik Perusahaan. Fasilitas pinjaman ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2011. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 41 bulan dengan masa tunggu6 bulan. Pinjaman ini dibebani bunga yangberkisar antara 8,50% - 9,75% pada tahun 2013 yang dibayar tiap bulan. Pinjaman ini dijamin dengan proyek yang dibiayai dengan fasilitas pinjaman ini. Jadwal pembayaran angsuran adalah sebagai berikut: Tahun jatuh tempo 2014 2015 Jumlah
Total 503.982 125.995 629.977
Pinjaman tersebut mensyaratkan Kelompok Usaha untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu dan memperoleh persetujuan dari BCA untuk menjaminkan aset tetap, memberikan jaminan dan memberikan pinjaman kepada pihak lain. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan pinjaman tersebut.
12. LIABILITAS IMBALAN KERJA Kelompok Usaha mempunyai program pensiun manfaat pasti yang tidak didanai untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi syarat. Liabilitas imbalan kerja karyawan tersebut ditentukan sesuai dengan persyaratan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UUK”) dan berdasarkan kebijakan dan praktik internal yang berlaku dan relevan, dimana kebijakan dan praktik internal tersebut sesuai dengan PSAK No. 24.
37
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 12. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usaha mencatat liabilitas diestimasi atas imbalan kerja berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Sigma Prima Solusindo, aktuaris independen, dalam laporannya tertanggal 19 Februari 2014, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan asumsi-asumsi dasar sebagai berikut: 31 Desember 2013 8,88% 10,00% 55 tahun TMI-II’99 5% dari tingkat mortalita Usia pegawai 0-39 tahun, 5% 40-44 tahun, 3% 45-49 tahun, 2% 50-54 tahun, 1% >55 tahun, 0%
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Umur pensiun Tingkat kematian Tingkat kecacatan Tingkat pengunduran diri karyawan
Liabilitas imbalan kerja terdiri dari : 30 Juni 2014 584.890 239.847 824.737
Nilai kini kewajiban imbalan kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan akturial yang belum diakui Neto
31 Desember 2013 504.094 (6.340) 426.084 923.838
Rekonsiliasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 504.094 80.796 584.890
Nilai kini kewajiban, awal tahun Keuntungan aktuarial Beban bunga Beban jasa kini Ekspektasi imbalan yang dibayarkan Selsih penjabaran dalam mata uang asing Nilai kini kewajiban imbalan, akhir tahun
31 Desember 2013 619.162 (77.411) 51.206 43.703 (2.466) (130.100) 504.094
Jumlah nilai kini liabilitas untuk tahun 2013 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 2013 Nilai kini kewajiban imbalan kerja Penyesuaian laba (rugi) yang timbul pada liabilitas program
2012
2011
2010
2009
504.094
619.162
594.697
1.494.456
1.270.044
48.655
(35.810)
1.100.833
45.836
(562.657)
38
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 12. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) Beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 80.796 80.796
Beban jasa kini Penyisihan selama tahun berjalan
30 Juni 2013 31.243 31.243
Analisis perubahan liabilitas imbalan kerja karyawan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Penambahan selama tahun berjalan (Catatan 20) Pembayaran manfaat Selisih penjabaran mata uang asing Saldo akhir
30 Juni 2014 923.838 80.796 (199.167) 19.270 824.737
31 Desember 2013 1.118.885 73.420 (31.221) (237.246) 923.838
13. MODAL SAHAM Pemegang saham Perusahaan dan besarnya kepemilikan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
30 Juni 2014 Ink Color InternationalPte.Ltd. JP Morgan Bank LuxembourgS.A.RE JP Morgan PT Bukit Jaya Semesta (‘‘BJS‘‘) Chandra Natalie Widjaja Masyarakat dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5% Sub-total Saham treasuri Jumlah 31 Desember 2013 Ink Color InternationalPte.Ltd. JP Morgan Bank LuxembourgS.A.RE JP Morgan PT Bukit Jaya Semesta (‘‘BJS‘‘) Chandra Natalie Widjaja Sutrisno Masyarakat dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5% Sub-total Saham treasuri Jumlah
Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan
Jumlah
156.230.000
51,00%
1.498.891
23.300.000 22.755.300 20.384.500
7,61% 7,43% 6,65%
223.543 218.318 195.572
81.540.200 304.210.000 2.128.000 306.338.500
37.04% 100,00%
782.312 2.918.636 20.416 2.939.052
156.230.000
51,36%
1.498.891
23.300.000 22.060.000 20.435.500 18.384.000
7,66% 7,25% 6,69% 6,04%
223.543 211.647 197.730 176.379
63.802.000 304.210.000 2.128.000 306.338.500
20,97% 100,00%
612.125 2.918.636 20.416 2.939.052
39
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 13. MODAL SAHAM(lanjutan) Saham Trasuri Pada tahun 2013, para pemegang saham menyetujui rencana pembelian kembali saham Perusahaan guna meningkatkan nilai pemegang saham, dalam jangka waktu 3 bulan antara tanggal 4 Oktober 2013 sampai dengan 4 Januari 2014, dengan pembelianmaksimum sebesar Rp6.000.000.000 atau 20% dari seluruhmodal saham ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Sehubungan dengan hal itu, sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah membeli kembali sebanyak 2.128.000 lembar saham dengan harga perolehan sejumlah Rp1.222.503.639 (atau setara dengan US$101.923). Seluruh saham yang dibeli kembali tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Saham Treasuri” yang mengurangi ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Tergantung pada kondisi usaha Perusahaan di masa yang akan datang, Perusahaan dapat menjual kembali saham yang telah dibeli tersebut melalui bursa efek sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang relevan. Pengelolaan Modal Perusahaan menjadikan total ekuitas sebagai modal Perusahaan. Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham. Perusahaan dan Entitas Anak dipersyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal-tanggal 30Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Selain itu, Kelompok Usaha juga dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas Tahun 2007 untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan tersebut akan dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) berikutnya. Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan tujuan, kebijakan maupun proses pada periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014. Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan rasio modal kerja, struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
14. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini terdiri dari: Agio saham yang berasal dari penawaran umum perdana Dikurangi beban emisi saham Agio saham yang berasal dari konversi waran Selisih kurs atas modal disetor Total
40
479.386 (131.538) 347.848 26.507 582 374.937
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 14. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) Agio Saham Penawaran Umum Perdana Agio saham merupakan agio yang diperoleh dari 50.000.000 saham yang dikeluarkan pada penawaran perdana setelah dikurangi biaya emisi saham (Catatan 1). Konversi Waran Agio saham merupakan agio yang diperoleh dari 1.638.500 saham yang diterbitkan dalam rangka pelaksanaan waran (Catatan 1). Selisih Kurs atas Modal Disetor Selisih kurs berasal dari selisih kurs valuta asing yang timbul dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
15. LABA PER SAHAM DASAR Rincian perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham
Laba per Saham Dasar
30Juni 2014
3.101.792
306.117.901
0,01
30 Juni 2013
1.959.205
306.338.500
0,01
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2013.
16. PENJUALAN NETO Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014 Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 25) Jumlah Penjualan Neto
33.669.791 826.568 34.496.359
30 Juni 2013 35.922.879 775.353 36.698.232
Pada tahun 2014 dan 2013, penjualan neto yang melebihi 10% dilakukan kepada PT Prima Makmur Rotokemindo, pihak ketiga, masing-masing sebesar US$3.945.906 dan US$4.982.241atau 11% dan 14% dari totalpenjualan neto.
41
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 17.BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Pemakaian bahan baku dan bahan penolong Beban pabrikasi Gaji, upah dan tunjangan Total Beban Produksi Barang dalam proses (Catatan 6) Awal tahun Akhir tahun Beban Pokok Produksi Barang jadi Awal tahun (Catatan 6) Pembelian Akhir tahun (Catatan 6) Beban Pokok Penjualan
30 Juni 2013
15.392.678 1.074.666 679.150 17.146.494
15.642.750 905.039 456.103 17.003.892
437.751 (590.727) 16.993.518
433.244 (412.516) 17.024.620
5.932.909 10.521.768 (4.710.362) 28.737.833
4.452.596 14.102.963 (4.021.757) 31.558.422
Pada periode yang berakhir tanggal 30Juni 2014 dan 2013, terdapat pembelian kepada pihak ketiga dengan jumlah pembeliannya melebihi 10% dari jumlah pembelian masing-masing sebesar US$8.654.476 dan US$11.340.271.
18. BEBAN PENJUALAN DAN DISTRIBUSI Akun ini terdiri dari : 30 Juni 2014 Biaya pengiriman Sampel Promosi Total
252.076 53.137 24.147 329.360
30 Juni 2013 254.188 51.766 34.822 340.776
19. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari : 30 Juni 2014 Gaji, tunjangan dan lembur Bonus dan THR Penyusutan aset tetap (Catatan 7) Perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing dibawah US$ 50.000) Total
454.398 159.287 163.992 125.248 455.416 1.358.341
42
30 Juni 2013 493.118 425.530 192.322 102.116 369.421 1.582.507
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 20. PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASI LAIN Rincian pendapatan dan beban operasi lain adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Pendapatan operasi lain Laba selisih kurs Lain-lain Total Pendapatan Operasi Beban operasi lain Rugi selisih kurs, neto Biaya publikasi Lain-lain Total
30 Juni 2013
132.464 132.464
-
(2.290) (2.290)
(173.486) (3.548) (15.991) (193.025)
21. PENDAPATAN KEUANGAN Pendapatan keuangan merupakan pendapatan bunga atas rekening bank.
22. BEBAN KEUANGAN
Beban keuangan merupakan beban bunga atas utang bank jangka pendek dan cerukan dan utang bank jangka panjang. 23. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masingmasing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut: Risiko Suku Bunga Risiko terhadap suku bunga merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur Kelompok Usaha terhadap perubahan suku bunga pasar terkait pada utang baik jangka pendek dan jangka panjang. Kelompok Usaha didanai dengan utang bank yang dikenai bunga. Oleh karena itu, eksposur Kelompok Usaha tertentu terhadap risiko pasar untuk perubahan tingkat suku bunga terutama sehubungan dengan pinjaman jangka panjang dan aset dan liabilitas dengan bunga. Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mendapatkan tingkat suku bunga yang paling menguntungkan tanpa meningkatkan ekposur terhadap mata uang asing, yaitu dengan mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi antara utang, pinjaman jangka panjang dengan tingkat suku bunga tetap dan mengambang. Pada tanggal 31 Desember 2013, berdasarkan simulasi yang rasional, jika tingkat suku bunga utang bank jangka panjang lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar US$96, terutama akibat biaya bunga utang bank jangka pendek dan jangka panjang dengan tingkat bunga mengambang yang lebih tinggi/lebih rendah.
43
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 23. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang asing yang dihadapi Kelompok Usaha terutama timbul dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Kelompok Usaha menyadari adanya risiko pasar yang disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Untuk mengurangi dampak perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap aset dan liabilitas tersebut, bilamana memungkinkan, Kelompok Usaha selalu mengupayakan aset dan liabilitas signifikan dalam mata uang asing yang dimiliki entitas yang bersangkutan bernilai seimbang dimana untuk mencapai tujuan tersebut tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukannya transaksi lindung nilai. Pada tanggal 31 Desember 2013, berdasarkan simulasi yang rasional, jika nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah menguat/melemahsebesar 10%, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar US$1.024.826, terutama sebagai akibat dari kerugian/keuntungan selisih kurs atas penjabaran kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang karyawan jangka panjang, utang usaha dan utang bank jangka panjang dalam Rupiah. Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju nilai tukar mata uang asing. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Kelompok Usaha akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Kelompok Usaha mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan dan memantau eksposur terkait dengan batasan-batasan tersebut. Kelompok Usaha melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tidak tertagih. Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju nilai tukar mata uang asing. Tabel di bawah ini menunjukkan analisa umur aset keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013:
Total
Lancar dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai
Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai
1 – 30hari
31 – 60hari
Lebih dari 60 hari
TelahJatuh Tempo dan Mengalami Penurunan Nilai
30Juni 2014 Pinjaman dan piutang Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain, pihak ketiga
1.150.933 22.378.010 1.764.777
1.150.933 10.533.295 1.764.777
5.716.436 -
4.067.984 -
2.060.295 -
-
31 Desember 2013 Pinjaman dan piutang Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain, pihak ketiga Piutang karyawan jangka panjang
1.282.647 21.098.646 2.228.362 33.089
1.282.647 14.514.433 2.228.362 33.089
3.085.582 -
1.706.752 -
1.791.879 -
-
44
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 23. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko disaat posisi arus kas Kelompok Usaha menunjukan nilai pendapatan jangka pendek tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan nilai pengeluaran jangka pendek. Kebutuhan likuiditas Kelompok Usaha timbul dari kebutuhan dalam membiayai kegiatan operasional Perusahaan Kelompok Usaha. Pada dasarnya, di dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok Usaha memantau dan menjaga tingkat kas dan bank yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Kelompok Usaha dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Kelompok Usaha juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka pendek maupun jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif penggalangan dana. Kegiatan ini dapat meliputi utang bank, penerbitan surat utang ataupun penerbitan ekuitas di pasar modal. Tabel berikut menyajikan nilai tercatat liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada tahun yang berakhir 30Juni 2014 dan 31 Desember 2013 berdasarkan periode jatuh temponya masing-masing: Dalam waktu 1 tahun Total Pada tanggal 30Juni 2014 Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya yang masih harus dibayar Utang bank jangka panjang
13.934.742
13.934.742
7.062.633 40.388
Lebih dari 5 tahun
7.062.633 40.388
-
-
142.479
142.479
-
-
629.977
503.982
125.995
-
Dalam waktu 1 tahun Total Pada tanggal 31 Desember 2013 Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain, pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Utang bank jangka panjang
Dalam waktu 1 sampai dengan 5 tahun
Dalam waktu 1 sampai dengan 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
17.606.416
17.606.416
-
-
6.985.299 76.467
6.985.299 76.467
-
-
84.000
84.000
-
-
72.542
72.542
-
-
866.049
494.885
371.164
-
45
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 24. INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok Usaha yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal30Juni 2014 dan 31 Desember 2013: 30Juni 2014 Nilai Tercatat Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan bank Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain, pihak ketiga Piutang karyawan jangka panjang Total Liabilitas keuangan Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain, pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar Utang bank jangka panjang Jumlah
31 Desember 2013 NIlai Wajar
Nilai Tercatat
NIlai Wajar
1.150.933
1.150.933
1.282.647
1.282.647
9.636
9.636
83.905
83.905
22.207.559 170.451
22.207.559 170.451
20.939.021 159.625
20.939.021 159.625
1.764.777
1.764.777
2.228.362
2.228.362
25.303.356
25.303.356
33.089 24.726.649
33.089 24.726.649
13.934.742
13.934.742
17.606.416
17.606.416
7.062.633 40.388
7.062.633 40.388
6.985.299 76.467
6.985.299 76.467
-
-
84.000
84.000
142.479
142.479
72.542
72.542
629.977 21.810.219
629.977 21.810.219
866.049 25.690.773
866.049 25.690.773
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi kini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sesuai. Nilai tercatat untuk kas dan bank, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, utang bank jangka pendek dan biaya masih harus dibayar mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek. Nilai tercatatutang bank jangka panjang dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala. Nilai tercatat piutang karyawan jangka panjang juga mendekati nilai wajarnya karena suku bunga efektifnya mendekati suka bunga pasar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
25. TRANSAKSI DAN SALDO YANG SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak berelasi. Seluruh transaksi usaha dengan pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
46
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
25. TRANSAKSI DAN SALDO YANG SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut: Jumlah Entitas dengan Pengendalian Bersama 30Juni 2014 Penjualan barang jadi 30Juni 2013 Penjualan barang jadi
Persentase Terhadap Total Penjualan Neto Entitas dengan PihakBerelasi Pengendalian Lainnya Bersama
PihakBerelasi Lainnya
6.034
820.534
0,02
2,44
20.518
754.835
0,06
2,06
Jumlah Entitas dengan Pengendalian Bersama 30Juni 2014 Pembelian bahan baku 30Juni 2013 Pembelian bahan baku
Persentase Terhadap Total Beban Pokok Penjualan Entitas dengan PihakBerelasi Pengendalian Lainnya Bersama
PihakBerelasi Lainnya
171.091
11.042
0,60
0,04
136.287
11.637
0,47
0,04
Jumlah Entitas dengan Pengendalian Bersama 30Juni 2014 Piutang usaha 31 Desember 2013 Piutang usaha
Persentase Terhadap Total Aset
PihakBerelasi Lainnya
Entitas dengan Pengendalian Bersama
3.252
167.199
0,01
0,75
2.287
157.338
0,01
0,32
Jumlah Entitas dengan Pengendalian Bersama 30Juni 2014 Utang usaha 31 Desember 2013 Utang usaha
PihakBerelasi Lainnya
Persentase Terhadap Total Liabilitas
PihakBerelasi Lainnya
Entitas dengan Pengendalian Bersama
PihakBerelasi Lainnya
40.388
-
0,17
-
30.326
46.141
0,11
0,17
47
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 26. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30Juni 2014, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter yang signifikan dalam mata uang asing, dengan nilai pada tanggal pelaporan dan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Mata Uang Asing Aset Kas dan Bank Dalam Rupiah Dalam Dolar Austarlia Dalam Dolar Singapura Dalam Myanmar Kyat Dalam Yuan Cina Piutang Usaha Dalam Rupiah Piutang lain-lain Dalam Rupiah Tagihan pajak penghasilan Dalam Rupiah Total Aset dalam Mata Uang Asing Liabilitas Utang usaha Dalam Rupiah Dalam Swiss Franc Biaya yang masih harus dibayar Dalam Rupiah Utang pajak Dalam Rupiah Liabilitas imbalan kerja Dalam Rupiah Utang bank jangka panjang Dalam Rupiah Total Liabilitas dalam Mata Uang Asing
IDR AUD SGD MYR CYN
30Juni 2014 (Tanggal Pelaporan)
21Juli 2014 (Tanggal Penyelesaian Laporan Keuangan)
1.626.447.756 111.738 468 316 164
135.888 105.162 374 99 27
140.490 104.916 377 100 27
IDR
125.138.910.143
10.455.252
10.809.269
IDR
376.600.500
31.465
32.530
IDR
7.253.403.281
606.016 11.334.283
626.536 11.714.245
IDR CHF
9.749.370.305 217.435
IDR
1.736.803.915
145.109
150.022
IDR
4.069.073.535
339.968
351.479
IDR
9.871.275.886
824.737
852.663
IDR
7.540.196.612
629.977 2.998.405
651.308 3.089.805
8.335.878
8.624.440
Aset Neto dalam Mata Uang Asing
814.552 244.062
842.133 242.200
Apabila aset moneter neto dalam mata uang asing pada tanggal 30Juni 2014, dijabarkan ke dalam mata uang Dolar AS dengan menggunakan kurs pada tanggal 18Juli 2014, maka aset moneter neto akan mengalami kenaikan sebesar US$288.562.
27. INFORMASI SEGMEN Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen di bawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya. Kelompok Usaha mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi lima (5) divisi, yaitu: • Divisi Gravure • Divisi Film • Divisi Adhesive • Divisi Coating • Divisi Plastik Resin
48
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Operasi Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, pendanaan Kelompok Usaha (termasuk biaya pendanaan dan pendapatan pendanaan) dan pajak penghasilan dikelola secara grup dan tidak dialokasikan kepada segmen operasi. Harga transfer antar entitas hukum dan antar segmen diatur dengan cara yang serupa dengan transaksi dengan pihak ketiga. Tabel berikut ini menyajikan informasi pendapatan dan laba dan aset dan liabilitas tertentu sehubungan dengan segmen operasi Kelompok Usaha: a. Laba segmen 30Juni 2014 Penjualan Neto Penjualan kepada pelanggan eksternal Penjualan antar segmen Total Penjualan Neto Laba (Rugi) Usaha Segmen Beban usaha Pendapaan keuangan Beban keuangan Laba sebelum pajak Beban pajak penghasilan – neto Laba Periode Berjalan Informasi segmen lainnya Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
Gravure
Film
20.862.107
Adhesive
7.676.637 -
20.862.107 3.482.541
7.676.637 1.281.472
Coating
Plastic Resin
Jumlah
4.379.176
795.981
782.458
34.496.359
-
-
-
-
4.379.176
795.981
782.458
34.496.359
731.022
132.874
130.617
5.758.526 (1.557.527) 1.559 (300.112) 3.902.446
(800.518) 3.101.928
1.238.002 518.506
49
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 27. INFORMASI SEGMEN(lanjutan) a. Laba segmen (lanjutan) 30Juni 2013 Penjualan Neto Penjualan kepada pelanggan eksternal Penjualan antar segmen Total Penjualan Neto Laba Usaha Segmen Beban usaha Pendapatan keuangan Beban keuangan Laba sebelumpajak Beban pajak penghasilan – neto Laba Periode Berjalan Informasi segmen lainnya Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
Gravure
Film
20.131.943
Adhesive
10.503.357
Coating
Plastic Resin
Jumlah
4.828.661
740.505
493.766
36.698.232
-
-
-
-
-
-
20.131.943
10.503.357
4.828.661
740.505
493.766
36.698.232
4.718.252
(54.832)
327.873
165.164
(16.647)
5.139.810 (2.116.308) 38.803 (265.027) 2.797.278 (837.915) 1.959.363
234.378 470.526
b. Aset dan liabilitas segmen 30Juni 2014
Aset Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi Total Aset Liabilitas Liabilitas segmen
Gravure
24.141.309
Film
Adhesive
6.287.455
Coating
3.875.341
Plastic Resin
167.199
106.009
Jumlah
34.577.313 13.144.416 47.721.729
11.278.463
7.070.980
-
-
-
18.349.443
Liabilitas tidak dapat dialokasi 4.981.490 23.330.933
Total Liabilitas
50
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30JUNI 2014 (disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 27. INFORMASI SEGMEN(lanjutan) b. Aset dan liabilitas segmen (lanjutan) 31 Desember 2013 Aset Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi Total Aset Liabilitas Liabilitas segmen
Gravure
22.271.660
Film
Adhesive
8.890.733
4.311.680
Coating
232.637
Plastic Resin
167.979
Jumlah
35.874.689 13.108.350 48.983.039
12.738.379
9.728.050
3.032.824
Liabilitas tidak dapat dialokasi
4.652
30.326
25.534.231 2.142.733 27.676.964
TotalLiabilitas
Semua penjualan Kelompok Usaha adalah untuk pelanggan domestik. Seluruh asset non-keuangan Kelompok Usaha berada di Indonesia.
28. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
a. Perusahaan memperkirakan total klaim penggantian asuransi atas kebakaran pabrik Perusahaan di Jatiuwung sebesar US$2.454.000. Pada tanggal 4 Maret 2014, Perusahaan mengajukan permohonan pertama klaim asuransiatas kebakaran pabrik Perusahaan di Jatiuwung sebesar US$1.000.000. Sampai dengan tanggal 20Maret 2014, total klaim yang telah diverifikasi dan disetujui adalah sebesar US$630.000. Berdasarkan penilaian manajemen, Perusahaan mengakui mencatat 90% atas total klaim atau sebesar US$2.208.600dandicatatsebagai bagian dari akun “Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan akun “Pendapatan Operasi Lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 2013 (Catatan 21). b. Pada tanggal 11 September 2013, Entitas Anak mengadakan perjanjian sewa dengan Ny. Selviana untuk menyewa gudang seluas 1.080 meterpersegi sampai dengan 15 September 2015. c. Pada tanggal 10 Desember 2012, Entitas Anak mengadakan perjanjian sewa dengan BJSuntuk menyewabangunan kantor dengan jangka waktu satu tahun. Pada tanggal 13 Desember 2013, perjanjian ini diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2014.
51