PT Asuransi Bintang Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian dan Informasi Tambahan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010/ 01 Januari 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Daftar Isi
Halaman Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Asuransi Bintang Tbk dan Anak Perusahaan Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010/1 Januari 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010/1 Januari 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi
3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
6
Laporan Arus Kas Konsolidasi
7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
8
Lampiran I Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Induk Perusahaan
i.1
Lampiran II Laporan Laba Rugi Komprehensif Induk Perusahaan
i.2
Lampiran III Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan
i.3
Lampiran IV Laporan Arus Kas Induk Perusahaan
i.4
Lampiran V Pendapatan, Beban dan Hasil Underwriting Induk Perusahaan
i.5
Lampiran VI Analisis Kekayaan Diperkenankan Induk Perusahaan
i.6
Lampiran VII Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Induk Perusahaan
i.7
Lampiran VIII – XI Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Unit Usaha Syariah
i.8 – i.9
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011
Catatan
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Disajikan kembali Catatan 39) Rp '000
31 Desember 2010/ 01 Januari 2011 Disajikan kembali Catatan 39) Rp '000
ASET Investasi Deposito berjangka Efek ekuitas diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Efek ekuitas Efek utang Properti investasi Penyertaan lain
2h,3,4,21,37 2d
45,509,274 2,210,923
38,142,603 2,323,456
31,545,561 3,274,878
1,769,584 26,638,850 38,174,353 417,900
1,754,042 25,463,550 35,230,335 417,900
3,043,515 24,046,160 30,737,136 417,900
114,720,884
103,331,886
93,065,150
5,767,920
4,687,260
3,652,892
32,042
31,412
11,967
56,951,410
55,062,286
66,292,246
2d,2j,7,37 8
17,115,090 47,395,334
18,904,803 47,965,405
16,563,702 47,334,616
2d,2h,3,9,21,37 2k 2u,3,33
15,584,372 10,401,063 18,487,681
5,549,705 9,772,205 19,050,359
4,916,272 8,293,130 19,445,234
2l,2o,3,10,30
25,579,131
25,892,701
28,090,159
2m,11,30
1,272,634
1,597,015
1,871,928
2e,2h,3,21,36,37
264,150 1,364,719
395,750 1,290,627
424,850 973,870
293,531,414
290,936,016
2i,4e,20
Jumlah Investasi Kas dan setara kas Piutang premi Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 2.444.052 ribu, Rp 2.201.510 ribu pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 Piutang reasuransi - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 135.041 ribu tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Rp. 94.628 tanggal 1 Januari 2011 Aset Reasuransi Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 2.354.350 ribu pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 1 Januari 2011 Biaya dibayar dimuka Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 17.417.981 ribu, Rp 17.184.944 ribu dan Rp 19.054.262 ribu pada tanggal 31 Maret 2012 dan Desember 2011 dan 1 Januari 2011 Aset takberwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi masing-masing sebesar Rp 3.917.460 ribu, Rp 3.593.079 ribu dan Rp 2.406.765 ribu pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 Aset lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga
2d,2g,2h,3,5,21,37 2d,2j,6,37 2e,36
JUMLAH ASET
314,936,430 (47,032,658)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-1-
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011
Catatan
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Disajikan kembali Catatan 39) Rp '000
31 Desember 2010/ 01 Januari 2011 Disajikan kembali Catatan 39) Rp '000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang klaim Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas Kontrak Asuransi Utang reasuransi Utang komisi Utang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka premi jangka panjang Utang lain-lain
2d,2q,12,37 2e,36
5,811 3,820,426 112,947,519 22,981,245 7,027,366 272,018 8,671,159 39,220,424 18,174,544
25,624 4,259,005 109,298,801 26,417,603 5,717,706 511,613 9,334,492 35,625,585 6,757,121
1,300 3,174,853 105,408,871 31,752,308 5,833,388 752,753 8,185,141 22,904,810 19,892,307
213,120,512
197,947,550
197,905,731
2d,2h,20,21,37
1,625,692
1,625,692
6,574,420
22 23 2n 2h,4
87,096,618 50,000 (740,706) 1,989,371
87,096,618 50,000 (740,706) 798,528
87,096,618 50,000 (740,706) 67,448
24
4,260,404 7,508,675
4,260,404 2,467,516
4,260,404 (4,303,492)
100,164,362 25,864
93,932,360 25,812
86,430,272 25,593
100,190,226
93,958,172
86,455,865
314,936,430 0
293,531,414 0
290,936,016 1
2d,13,37 2d,2h,15,21,37 2u,16 2h,2t,3,17,21,32,37 18 2d,2h,19,21,37
Jumlah Liabilitas UTANG SUBORDINASI EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 320.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 174.193.236 saham Tambahan modal disetor Biaya emisi saham Komponen ekuitas lainnya Saldo laba (Defisit) Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Kepentingan nonpengendali
2c,25
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-2-
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
31 Maret 2012
Catatan
Rp '000 PENDAPATAN USAHA Pendapatan underwriting Pendapatan premi Premi bruto Premi reasuransi Kenaikan premi belum merupakan pendapatan
31 Maret 2011 Disajikan kembali Catatan - 39) Rp '000
2e,2p,26,36 47,831,418 (22,549,681)
41,932,913 (22,397,700)
(1,505,661)
(4,671,963)
Pendapatan premi - bersih
23,776,076
14,863,250
Beban underwriting Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri
12,798,040 (5,433,771)
26,102,374 (20,744,874)
(430,253)
(3,191,939)
2e,2q,27,36
Beban klaim-bersih Beban komisi-bersih
6,934,016 3,010,213
Jumlah beban underwriting
9,944,229
4,327,108
13,831,847
10,536,142
Hasil underwriting Hasil investasi - bersih
3,927,267
Pendapatan Usaha - bersih
17,759,114
BEBAN USAHA
12,694,450
LABA USAHA
2r,28
2h,2i,4,29
547,032
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
603,025 11,139,167
2s,30
5,064,664
PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH
2,165,561 2,161,547
10,099,632 1,039,535
2d,31
5,611,696
305,745 1,345,280
BEBAN PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
7,800 562,677
2u,33 7,800 1,065,791
Bersih
570,477
1,073,591
5,041,219
271,689
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai investasi tersedia untuk dijual
1,190,843
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
6,232,062
154,451
Laba yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
5,041,167 52
271,689 9
5,041,219
271,698
6,232,010 52
154,451 9
6,232,062
154,460
Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
LABA PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)
29
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-3-
2h,4
2v,34
(117,238)
2
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas/Equity Attributable to Owners of the Company
Saldo per 1 Januari 2011
Modal Disetor/
Tambahan Modal Disetor
Biaya Emisi Saham
Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi atas Perubahan Nilai Wajar Efek Tersedia Dijual-bersih
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
87,096,618
50,000
(740,706)
67,448
(117,238)
Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
-
-
-
Jumlah Laba komprehensif
-
-
-
Saldo per 31 Maret 2011
87,096,618
50,000
-
(740,706)
Jumlah Laba komprehensif Saldo per 31Desember 2011
Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
Kepentingan Nonpengendali/
Jumlah Ekuitas
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
4,260,404
-
(2,201,698)
-
(49,790)
Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
Saldo Laba
4,260,404
(117,238) 271,689
(1,930,009)
848,318 87,096,618
50,000
(740,706)
798,528
88,532,066
25,593
-
(117,238)
271,689
9
271,698
88,686,517
25,602
88,712,119
848,318 4,260,404
4,397,525 2,467,516
86,455,865
848,318
4,397,525 93,932,360
210 25,812
4,397,735 93,958,172
Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
-
-
-
1,190,842
-
-
1,190,842
Jumlah Laba komprehensif
-
-
-
-
-
5,041,159
5,041,167
52
5,041,212
1,989,370
4,260,404
7,508,675
100,164,362
25,864
100,190,226
Saldo per 31 Maret 2012
87,096,618
50,000
(740,706)
-
1,190,842
(86,455,865)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-4-
See accompanying note which are an integral pa
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari: Premi Klaim reasuransi Lain-lain Pembayaran untuk: Klaim Premi reasuransi Pegawai Komisi Beban usaha Pajak Beban lain-lain Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan deposito Penerimaan hasil investasi Hasil penjualan efek Hasil penjualan aset tetap Hasil penjualan properti investasi Pembelian aset tetap Pembelian efek Penempatan deposito
2012
2011
Rp '000
Rp '000
39,446,926 9,610,271 2,082,776
185,020,239 68,646,171 5,367,207
(17,514,927) (10,685,960) (5,709,942) (2,430,057) (1,733,085) (1,003,347) (4,870,544)
(133,174,927) (68,473,516) (27,381,189) (11,900,703) (14,117,436) (2,419,778) (4,562,728)
7,192,111
(2,996,660)
33,096,261 1,149,594 641,271 750
(39,953,707)
237,067,398 3,590,849 2,323,786 2,194,221 (2,992,986) (4,462,700) (238,703,467)
(6,102,428)
(982,899)
(1,036,597)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman subordinasi
-
3,247,750
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
-
3,247,750
PENGARUH PERUBAHAN KURS MATA UANG ASING ATAS KAS DAN SETARA KAS
(9,024)
(101,176)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
1,080,659
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
4,687,261
4,485,878
KAS DAN SETARA PADA AKHIR TAHUN
5,767,920
3,652,892
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi kas: Kenaikan aset tetap melalui pembelian cicilan
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-5-
(832,986)
-
See ac which
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 1.
Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Asuransi Bintang Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris Raden Meester Soewandi, No. 63 pada tanggal 17 Maret 1955. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/40/6 tanggal 5 Mei 1955, didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta dengan No. 1077 tanggal 16 Mei 1955, dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 84, Tambahan No. 1083 tanggal 21 Oktober 1955. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir berdasarkan akta No. 42 tanggal 9 Juni 2011 dan akta No. 47 tanggal 23 Agustus 2011, dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan pengurus Perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan tertanggal 9 September 2011 No. AHU-AH.01.10-28633 tahun 2011 Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha di bidang asuransi kerugian dan reasuransi baik konvensional maupun dengan prinsip syariah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Perusahaan telah memperoleh izin usaha sebagai perusahaan asuransi kerugian dari Departemen Keuangan Republik Indonesia cq Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri dengan Surat Keputusan No. Kep-6648/MD/1986 tanggal 13 Oktober 1986. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Maret 1955 Perusahaan mendapatkan ijin pembukaan kantor cabang dengan prinsip Syariah sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-025/KM.10/2007 tanggal 19 Pebruari 2007. Perusahaan berkantor pusat di Jl. R.S. Fatmawati No. 32, Jakarta. Perusahaan memiliki sepuluh (10) kantor cabang, satu (1) cabang bisnis Syariah dan sembilan (9) kantor pemasaran yang terletak di beberapa kota di Indonesia.
b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 6 Oktober 1989, Perusahaan memperoleh Surat Izin Emisi Saham dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No SI-061/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 1 juta saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Kebijakan Perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan (corporate action) sejak penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut:
-6-
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Tanggal/
17 November 1989/ November 17, 1989
13 Oktober 1997/ October 13, 1997
1 November 2000/ November 1, 2000
Keterangan/
Jumlah saham Ditempatkan dan beredar/
Nilai nominal per saham (nilai penuh)/
Jumlah saham sebelum penawaran saham perdana/
3,600,000
-
Memperoleh Surat Persetujuan atas permohonan Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia untuk mencatatkan dan memperdagangkan satu juta saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham/
4,600,000
1,000
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham dan pengeluaran enam saham bonus dengan nilai nominal Rp 500 per saham untuk setiap dua saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham/
23,000,000
500
Saham bonus dengan ketentuan lima saham bonus untuk setiap dua saham yang beredar, seluruh saham beredar telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia/
80,499,994
500
29 September 2006/ September 29, 2006
Saham bonus sebanyak 61.075.668 saham, seluruh saham beredar telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia/
141,575,662
500
12 Desember 2006/ December 12, 2006
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan ketentuan setiap pemegang tujuh saham lama mempunyai dua HMETD dimana 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru dengan harga Rp 500. Jumlah saham Hasil Penawaran Umum yang terealisasi sebanyak 32.612.574 saham/
174,193,236
500
Pada tanggal 31 Maret 2012, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 174.193.236 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
c.
Anak perusahaan yang Dikonsolidasikan Perusahaan mempunyai bagian kepemilikan sebesar 99,83% per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 pada PT Bintang Graha Loka. Anak perusahaan berdomisili di Jakarta dan bergerak di bidang pengelolaan penyewaan gedung perkantoran dan penyewaan kendaraan. Anak perusahaan beroperasi komersial pada tahun 2005 dan menyewakan gedung perkantoran kepada Perusahaan. Jumlah aset (sebelum eliminasi) anak perusahaan masing-masing sebesar Rp 17.281.100 ribu dan Rp 17.322.421 ribu per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
d.
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan tanggal 9 Juni 2011 yang didokumentasikan dalam Akta No. 42 dan No. 47 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
-7-
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Shanti L. Poesposoetjipto Andrus Roestam Moenaf Petronius Saragih Hastanto S.M. Widodo Salusra Satria Windrarta
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Zafar D. Idham Reniwati Darmakusumah Jenry Cardo Manurung
Perusahaan memiliki Komite Audit yang terdiri dari :
Ketua Anggota
: :
Salusra Satria Munir M. Ali Arfandi Rifai
Sesuai dengan rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui suratnya No: U-245/DSNMUI/IX/2006 tertanggal 29 September 2006, maka Perusahaan memiliki Dewan Syariah yang terdiri dari: Ketua Anggota
: :
Karnaen Perwataatmadja Ahmad Munif Suratmaputra Amin Musa
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 249 karyawan tahun 2012 dan 237 karyawan tahun 2011. Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru untuk komisaris dan direksi masing-masing sebesar Rp 909.230 ribu tahun yang berakhir 31 Maret 2012 dan Rp 3.877.788 ribu tahun yang berakhir 31 Desember 2011. Laporan keuangan konsolidasian PT Asuransi Bintang Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2012 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 27 April 2012. Direksi bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2012 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak 1 Januari 2011.
-8-
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut menimbulkan dampak signifikan terhadap penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kecuali penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan anak perusahaan. Kecuali dinyatakan secara khusus, angka-angka adalah dalam Ribuan Rupiah.
b.
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut: (1)
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan keuangan, antara lain tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar, materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain estimasi dan pertimbangan untuk akun-akun utama, manajemen permodalan, dan pendapatan komprehensif lain. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan "pendapatan komprehensif lainnya”. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif atau dua laporan yang berkaitan, yakni laporan laba rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif. Perusahaan dan anak perusahaan memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan dan menyajikan laporan keuangan konsolidasian periode-periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011.
(2)
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada anak-anak perusahaan, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Sesuai dengan ketentuan PSAK No. 4, Perusahaan mencatat investasi pada anak perusahaan pada biaya perolehan dalam Laporan Keuangan Induk Perusahaan. Akumulasi ekuitas pada laba (rugi) bersih anak perusahaan yang diakui sebelum 1 Januari 2011 telah disesuaikan ke saldo laba dalam Laporan Keuangan Induk Perusahaan.
(3)
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. PSAK ini menyempurnakan definisi segmen operasi dan mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Grup menyajikan informasi segmen periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011.
-9-
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (4)
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
(5)
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, mengatur tentang prosedur yang digunakan oleh entitas untuk meyakinkan bahwa nilai tercatat aset tidak melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Suatu aset nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan apabila nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan melalui pemakaian dan penjualan aset tersebut. Jika ini yang terjadi, maka aset tersebut diturunkan nilainya dan pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui kerugian penurunan nilai aset. Pernyataan revisi ini juga mengatur kapan entitas harus memulihkan kerugian penurunan nilai aset yang telah diakui dan pengungkapan yang diperlukan.
(6)
PSAK No. 62 (Juni 2011), “Kontrak Asuransi”, mengatur pelaporan keuangan kontrak asuransi oleh setiap entitas yang menerbitkan kontrak asuransi. Pernyataan ini secara khusus mensyaratkan pengembangan terbatas akuntansi asuradur untuk kontrak asurnasi dan pengungkapan yang mengidentifikasikan dan menjelaskan jumlah dalam laporan keuangan asuradur yang timbul dari kontrak asuransi dan membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan dari kontrak asuransi. Standar ini memperkenalkan laporan posisi keuangan dalam jumlah kotor yang menyajikan bagian reasuransi akun liabilitas kontrak asuransi (premi belum merupakan pendapatan, estimasi klaim retensi sendiri) pada bagian aset pada akun aset reasuransi. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan mulai tahun 2012, akun premi belum merupakan pendapatan dan akun estimasi klaim retensi sendiri disajikan dalam satu akun baik itu akun aset reasuransi untuk bagian reasuransi maupun akun liabilitas asuransi dalam jumlah kotor. Perusahaan dan anak perusahaan memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan dan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian periode-periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Maret 2012. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan 39, bahwa Saat ini Dewan Standar Akuntansi Keuangan sedang menyusun Buletin Teknis dari PSAK 62 yang hingga tanggal penyelesaian laporan keuangan kondolidasian ini masih dalam proses penyelesaian, maka Perusahaan dan anak Perusahaan masih mencatat penerimaan premi dengan jangka waktu lebih dari satu tahun pada akun uang muka premi jangka panjang.
Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas PSAK dan ISAK yang efektif diterapkan mulai tahun buku 1 Januari 2011, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian:
PSAK (1)
PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas
(2)
PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim
(3)
PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
(4)
PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Takberwujud
(5)
PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan
(6)
PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
(7)
PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
(8)
PSKA No. 62 (2011), Kontrak Asuransi
ISAK (1)
ISAK No. 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
- 10 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas PSAK dan ISAK yang efektif diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, yang tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian : PSAK (1)
PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
(2)
PSAK No. 15 (Revisi 2009): Investasi Pada Entitas Asosiasi
(3)
PSAK No. 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis
(4)
PSAK No. 58 (Revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
ISAK
c.
(1)
ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus
(2)
ISAK No. 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa
(3) (4)
ISAK No. 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik
(5)
ISAK No. 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
(6)
ISAK No. 14, Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web
Prinsip-prinsip Konsolidasian Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak perusahaan secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif, yaitu: (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan non-pengendali bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; dan (v) konsolidasian anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang.
Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Anak perusahaan dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Perusahaan dan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas. Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) (sebelum dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
- 11 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Jika kehilangan pengendalian atas suatu anak perusahaan, maka Perusahaan dan/atau anak perusahaan: (1) (2) (3) (4) (5)
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas anak perusahaan; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan (6) mereklasifikasi bagian induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. (5) mereklasifikasi bagian induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak perusahaan yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011 Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada anak-anak perusahaan tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak perusahaan tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.
d.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
- 12 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Mata Uang
Poundsterling Inggris (GBP) Euro (EUR) Franc Swiss (CHF) Dolar Australia (AUD) Dolar Amerika Serikat (USD) Dolar Singapura (SGD) Ringgit Malaysia (MYR) Kroner Norwegia (NOK) Swedian Kroner (SEK) Yen Jepang (JPY)
e.
31 Maret 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
14,670.11 12,258.98 10,167.83 9,555.49 9,180.00 7,308.64 2,995.61 1,603.22 1,380.82 111.76
14,551.14 12,136.35 10,066.40 9,569.29 9,173.00 7,263.74 2,986.74 1,596.59 1,365.99 110.07
Foreign Currency
Great Britain Poundsterling (G Euro (EUR) Switzerland Franc (CHF) Australian Dollar (AUD) U.S. Dollar (USD) Singapore Dollar (SGD) Malaysian Ringgit (MYR) Norwegia Krona (NOK) Swedian Kroner (SEK) Japanese Yen (JPY)
Transaksi Pihak Berelasi Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan dan anak perusahaan: 1.
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak: a.
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan anak perusahaan;
b.
memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan anak perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan anak perusahaan; atau
c.
memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan anak perusahaan;
2.
perusahaan asosiasi;
3.
perusahaan ventura bersama dimana Perusahaan dan anak perusahaan sebagai venturer;
4.
pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan anak perusahaan atau induk perusahaan;
5.
anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
6.
entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
7.
suatu program imbalan pasca - kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan anak perusahaan, atau entitas lain yang terkait dengan Perusahaan dan anak perusahaan.
Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011 Pihak-pihak berelasi adalah: 1.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan anak perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);
2.
Perusahaan asosiasi;
- 13 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 3.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan dan anak perusahaan secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan dan anak perusahaan);
4.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan dan anak perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan dan anak perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5.
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan anak perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan.
Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
f.
Penggunaan Estimasi Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
g.
Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
h.
Instrumen Keuangan Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan anak perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan
- 14 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan lainlain, dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai. Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Aset Keuangan (1) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual
- 15 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 kembali dalam waktu dekat.
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a.
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
b.
aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
c.
Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi investasi Perusahaan pada efek ekuitas yang diperdagangkan.
(2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang lain-lain, dan aset lain-lain (piutang karyawan) yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan. (3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan dan anak perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan atau anak perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut
- 16 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi deposito berjangka yang dimiliki Perusahaan dan anak perusahaan. (4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain - “Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual”, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari akun “Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual”. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi investasi Perusahaan pada efek ekuitas dan efek utang yang tersedia untuk dijual serta investasi penyertaan lain. Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi Perusahaan dalam saham pada PT Asuransi Maipark sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 4f dinyatakan pada biaya perolehan.
Liabilitas Keuangan (1) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan dan anak perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. (2) Liabilitas Keuangan Lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan dan anak perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi
- 17 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi utang komisi, biaya masih harus dibayar, utang lain-lain dan utang subordinasi yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan.
Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Perusahaan dan anak perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. (1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. (2) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. (3) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai
- 18 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam komponen laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui komponen laba rugi. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan (1) Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b.
Perusahaan dan anak perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
c.
Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Ketika Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan/atau anak perusahaan. (2) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Test Kecukupan Liabilitas Perusahaan dan anak Perusahaan menilai setiap akhir periode pelaporan apakah libabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi, dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan berdasarkan kontrak asuransi. Jika penilaian tersebut menunjukkan bahwa nilai tercatat liabilitas
- 19 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 asuransi (dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait dan aset takberwujud terkait) tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif. i.
Properti investasi Properti investasi diukur sebesar nilai wajarnya setelah dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Nilai wajar properti investasi ditentukan berdasarkan laporan penilai independen yang dilakukan secara berkala berdasarkan keputusan manajemen. Nilai wajar properti investasi termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
j.
Piutang Piutang premi meliputi tagihan premi kepada tertanggung/agen/broker sebagai akibat transaksi asuransi. Dalam hal Perusahaan memberikan potongan premi kepada tertanggung, maka potongan tersebut langsung dikurangkan dari piutang preminya. Piutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan utang reasuransi, kecuali apabila kontrak reasuransi menyatakan adanya kompensasi. Apabila dalam kompensasi tersebut timbul saldo kredit, maka saldo tersebut disajikan pada kelompok liabilitas sebagai utang reasuransi. Perusahaan dan anak perusahaan menelaah penurunan piutang secara berkala. Jika ada bukti obyektif bahwa piutang tersebut menurun, Perusahaan dan anak perusahaan mengurangi nilai tercatat piutang sebesar yang dapat dipulihkan dan mengakui rugi penurunan nilai dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perusahaan dan anak perusahaan mengumpulkan bukti obyektif bahwa terdapat penurunan nilai piutang dengan menggunakan proses yang diterapkan untuk aset keuangan atas biaya yang diamortisasi. Rugi penurunan nilai tersebut juga dihitung mengikuti metode yang sama yang digunakan untuk aset keuangan yang dijelaskan pada Catatan 2h.
k.
Biaya Dibayar Di Muka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
l.
Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai dan tidak disusutkan. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian
- 20 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Bangunan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
15 Tahun 8 Tahun 5 Tahun
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. m.
Aset Tak berwujud Biaya yang dibayarkan atas biaya perolehan piranti lunak komputer, ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus.
n.
Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
o.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Perusahaan dan anak perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan (atas aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis), maka Perusahaan dan anak perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
- 21 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. p.
Pengakuan Pendapatan Premi Premi dari kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan sesuai periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi Perusahaan. Premi hak reasuradur diakui sebagai premi asuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Premi belum merupakan pendapatan dihitung dengan metode harian dan disajikan dalam jumlah kotor. Premi belum merupakan pendapatan bagian reasuradur disajikan sebagai bagian dari aset reasuransi. Kenaikan atau penurunan premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan dalam jumlah bersih setelah memperhitungkan bagian reasuradur periode berjalan dan periode lalu. Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau liabilitas atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi dan aset reasuransi sebesar liabilitas yarg dibukukan sehubungan kontrak reasuransi tersebut. Pendapatan premi menunjukkan jumlah premi bruto, dikurangi premi reasuransi dan kenaikan atau penurunan premi belum merupakan pendapatan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/PMK.010/2011 tanggal 12 Januari 2011, liabilitas dalam bentuk penyisihan teknis untuk bisnis syariah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 meliputi : a.
Penyisihan kontribusi untuk produk-produk yang berjangka waktu lebih dari satu (1) tahun yang syarat dan kondisi polisnya tidak dapat dinegosiasikan kembali pada setiap ulang tahun polis, wajib memperhitungkan seluruh penerimaan dan pengeluaran yang dapat terjadi di masa yang akan datang dengan menggunakan asumsi estimasi sentral ditambah dengan marjin resiko.
b.
Penyisihan kontribusi yang belum menjadi pendapatan atau hak untuk produk-produk yang berjangka waktu sampai dengan satu (1) tahun atau berjangka waktu lebih dari satu (1) tahun yang syarat dan kondisi polisnya dapat dinegosiasikan kembali pada setiap ulang tahun polis dan wajib dihitung berdasarkan kontribusi neto sesuai dengan proporsi jumlah hari sampai dengan polis berakhir (proporsional harian).
- 22 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 c.
q.
Pembentukan penyisihan kontribusi yang belum menjadi pendapatan atau hak untuk polis kumpulan yang tidak diketahui rincian berlakunya pertanggungan untuk setiap anggota perkumpulan dapat dihitung berdasarkan Kontribusi Neto sesuai dengan proporsi jumlah bulan sampai dengan polis berakhir (proporsional bulanan).
Beban Klaim Klaim meliputi klaim disetujui (settled claim), klaim dalam proses penyelesaian termasuk estimasi klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim) dihitung berdasarkan estimasi kerugian kotor dari klaim masih dalam proses penyelesaian pada tanggal laporan posisi keuangan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Estimasi klaim bagian reasuradur disajikan sebagai bagian dari akun aset reasuransi. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri setelah memperhitungankan bagian reasuradur diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode terjadinya perubahan. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri adalah selisih antara klaim retensi sendiri tahun berjalan dan tahun lalu. Beban klaim menunjukkan jumlah klaim bruto, dikurangi klaim reasuransi, dan kenaikan atau penurunan estimasi klaim retensi sendiri.
r.
Komisi Komisi diberikan pada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi. Sedangkan komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi, dan diakui pada saat terjadinya. Dalam hal jumlah komisi yang diperoleh lebih besar dari jumlah beban komisi, maka selisih tersebut disajikan sebagai pendapatan komisi neto dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
s.
Beban Usaha Beban usaha dan beban lain-lain diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
t.
Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, bonus, tunjangan hari raya dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Imbalan Pasca-Kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban
- 23 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, hingga manfaat menjadi hak karyawan. Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya merupakan cuti berimbalan jangka panjang. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, hasil yang diharapkan dari aset program (jika ada), keuntungan atau kerugian aktuarial, beban jasa lalu serta dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Cadangan imbalan kerja jangka panjang lainnya disajikan bersih sebesar nilai kini cadangan imbalan pasti setelah memperhitungkan nilai wajar aset program (jika ada).
u.
Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Final Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, efektif sejak 1 Mei 2002 pajak penghasilan untuk pendapatan sewa bersifat final sebesar 10% dari nilai pendapatan. Sebelum tanggal 1 Mei 2002, pajak penghasilan final atas pendapatan sewa adalah sebesar 6% dari nilai pendapatan. Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan
- 24 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan dan anak perusahaan, ketika hasil banding telah ditentukan.
v.
Laba per saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang pemilik saham Perusahaan yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
w.
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Efektif 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan dan anak perusahaan. Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Perusahaan dan anak perusahaan untuk mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b)
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c)
Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu. x.
Provisi Provisi diakui jika Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan dan anak perusahaan harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut. Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.
y.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal laporan posisi
- 25 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan anak perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Pertimbangan Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan anak perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: a.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan anak perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan anak perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2h.
b.
Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.
c.
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan anak perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akunakun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai
- 26 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. Nilai tercatat investasi dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman diberikan dan piutang Perusahaan dan anak perusahaan tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 Rp '000 Dimiliki hingga jatuh tempo Investasi jangka pendek - deposito Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang lain-lain Aset lain-lain (piutang karyawan) Piutang premi - pihak berelasi Jumlah
d.
31 Desember 2011 Rp '000
45,509,275
38,142,603
5,767,920 15,384,372 264,150 32,042
4,687,260 5,549,705 395,750 31,412
66,957,759
48,806,730
Penyisihan penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual Perusahaan dan anak perusahaan berpedoman pada PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk menentukan apakah terjadi penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual. Penentuan tersebut mensyaratkan pertimbangan yang signifikan. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Perusahaan dan anak perusahaan mengevaluasi, antara lain, lamanya dan sejauh mana nilai wajar investasi tersebut berada di bawah biaya perolehannya; tingkat kesehatan keuangan serta gambaran bisnis jangka pendek dari investee, termasuk faktor-faktor seperti kinerja industri dan sektor industri, perubahan teknologi serta arus kas operasi serta pendanaan. Jika penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya dianggap signifikan dan berkelanjutan, maka Perusahaan dan anak perusahaan akan membukukan tambahan kerugian dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2011, yang berasal dari transfer saldo akumulasi penyesuaian nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual dari ekuitas ke komponen laba rugi.
e.
Komitmen Sewa Komitmen sewa operasi - Perusahaan dan anak perusahaan sebagai lessee Perusahaan dan anak perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Perusahaan dan anak perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan dan anak perusahaan tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan asetaset tersebut. Komitmen sewa operasi - Perusahaan dan anak perusahaan sebagai lessor Perusahaan dan anak perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Perusahaan dan anak perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan dan anak perusahaan menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan anak perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan
- 27 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan dan anak perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
a.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 21.
b.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Masa manfaat dari aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktorfaktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan. Nilai tercatat aset tetap konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masingmasing sebesar Rp 25.579.131 ribu dan Rp 25.892.701 ribu. Masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2l.
c.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan dan anak perusahaan. Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Properti investasi Aset tetap
38,174,353 25,579,131
35,230,335 25,892,701
Jumlah
63,753,484
61,123,036
- 28 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
d.
Penilaian Liabilitas Kontrak Asuransi Estimasi Klaim Kotor Estimasi klaim terdiri dari 2 jenis, yang pertama dihitung dengan menggunakan estimasi yang andal atas klaim yang terjadi dan sudah dilaporkan namun masih dalam proses penyelesaian, dan yang kedua, IBNR (Incurred But Not Reported) berdasarkan estimasi yang andal atas klaim yang terjadi namun belum dilaporkan menggunakan metode triangle. Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan merupakan penyisihan pendapatan premi bruto untuk periode yang belum dijalani dengan menggunakan metode buku harian secara kotor.
Estimasi klaim Kotor Premi Belum Merupakan Pendaptan Total
e.
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
31,041,510
31,670,221
74,830,713 105,872,223
70,099,802 101,770,023
Imbalan Pasca-Kerja Penentuan cadangan dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 32 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan dan anak perusahaan diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, cadangan imbalan pasti pascakerja konsolidasian masing-masing sebesar Rp 8.555.082 ribu dan Rp 7.601.236 ribu (Catatan 32).
f.
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, saldo aset pajak tangguhan konsolidasian masing-masing sebesar Rp 18.487.681 ribu dan Rp 19.050.359 ribu. Aset pajak tangguhan yang diakui dari rugi fiskal sebesar Rp 14.682.672 pada tanggal 31 Maret 2012 dan Rp 14.682.672 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 (Catatan 33).
- 29 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
4.
Investasi
a. Deposito berjangka
Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank CIMB Niaga Syariah PT Bank Permata Syariah PT Bank Tabungan Pensiunan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Syariah Bukopin PT Bank BRI Syariah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DKI PT Bank BTN PT Bank International Indonesia Tbk - Syariah PT Bank DKI Syariah PT BankPembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten PT Bank Syariah Mega PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Permata Tbk Jumlah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Citibank, N.A. PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk Jumlah Euro (Catatan 37) PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank, N.A. Jumlah Deposito Berjangka Tingkat bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
7,000,000 2,000,000 1,500,000 3,050,000 2,500,000
2,000,000 2,000,000 2,000,000 1,950,000 1,350,000
2,000,000 1,792,903 1,700,000 1,650,000 1,510,000 1,444,800 1,400,000 1,750,000
2,000,000 1,779,174 1,350,000 850,000 1,360,000 1,444,800 1,400,000 -
1,350,000 1,100,000
850,000 800,000
1,000,000 500,000 422,845 1,200,000
1,000,000 500,000 417,547 200,000
50,000 -
50,000 2,000,000 -
34,920,548
25,301,521
5,526,360 1,862,744 1,669,034 716,040 507,922 -
1,833,551 7,861,956 707,304 500,227 1,644,569 -
10,282,100
12,547,607
306,626 -
293,475 -
45,509,274
38,142,603
5,75% - 7,25% 0,25% - 2,00% 0,15%
- 30 -
5,75% - 7,25% 0,25% - 2,00% 0,15%
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Deposito berjangka merupakan penempatan dana untuk jangka waktu satu sampai dua belas bulan. Deposito berjangka pada tanggal 31 Maret 2012 dan Desember 2011 yang menjadi bagian dari dana jaminan adalah sebagai berikut:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Syariah PT Bank Bukopin Tbk PT Bank BRI Syariah PT Bank Mega Syariah PT Bank Permata Syariah PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Syariah Mandiri
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
1,169,800 716,040 1,000,000.00 600,000 500,000 500,000 500,000 500,000 100,000
1,169,800 707,304 1,100,000 600,000 500,000 500,000 500,000 500,000 -
5,585,840
5,577,104
Jumlah
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan Desember 2011, deposito berjangka yang menjadi dana jaminan untuk unit bisnis syariah masing-masing sebesar Rp 3.100.000 ribu dan Rp 3.100.000 ribu Dana jaminan disimpan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, pihak ketiga, sebagai bank kustodian. Pada tanggal 17 April 2009, PT Bank IFI dilikuidasi dan izin usahanya dicabut oleh Bank Indonesia. Pada tanggal tersebut, Perusahaan memiliki deposito berjangka pada bank tersebut sebesar US$ 440.413. Perusahaan mengakui deposito tersebut dalam akun “Piutang Lain-lain” (Catatan 8), Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, telah dibentuk cadangan atas tidak tertagihnya piutang tersebut Rp 2.214.354 ribu. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan yang dibentuk adalah memadai untuk menutup kerugian akibat tidak tertagihnya piutang tersebut. Jumlah investasi deposito berjangka pada 31 Maret 2012 dan Desember 2011, di usaha program Asuransi Syariah masing-masing sebesar Rp 13.360.000 ribu dan Rp 9.010.000 ribu (Catatan 40). b.
Efek ekuitas diperdagangkan - nilai wajar 31 Maret 2012 Nilai Perolehan/ Rp '000
PT Telekomunikasi Indonesia Indonesia Tbk PT International Nickel Tbk PT. Media Nusantara Citra Tbk. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk PT Bumi Resources Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Aneka Tambang Tbk PT Timah (Persero) Tbk PT Bank Danamon Tbk PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk PT Energi Mega Tbk. PT Toba Pulp Lestari PT Bank Artha Graha Tbk
210,000 67,500 250,000 28,000 60,000 71,500 32,500 35,000 12,501 74,500 12,500 450 375
1,480,500 216,000 0 63,000 130,500 87,230 52,650 58,450 51,254 21,233 0 603 36
1,470,000 227,812 80,500 141,000 87,945 58,500 65,100 57,505 21,978 540 43
(10,500) 11,812 17,500 10,500 715 5,850 6,650 6,251 745 (63) 7
Jumlah/Total
854,826
2,161,456
2,210,923
49,467
- 31 -
Nilai Wajar/ Rp '000
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi/ Rp '000
Jumlah Saham/
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
31 Desember 2011 Nilai Wajar/ Fair Value Rp '000
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi/ Unrealized Gain (Loss) Rp '000
Jumlah Saham/ Total Shares *
Nilai Perolehan/ Cost Rp '000
PT Telekomunikasi Indonesia Indonesia Tbk PT International Nickel Tbk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk PT Bumi Resources Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Aneka Tambang Tbk PT Timah (Persero) Tbk PT Bank Danamon Tbk PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk PT Toba Pulp Lestari PT Bank Artha Graha Tbk
210,000 67,500 100,000 60,000 71,500 32,500 35,000 12,501 74,500 450 375
1,669,500 329,063 257,000 181,500 89,436 79,625 96,250 71,256 29,055 2 40
1,480,500 216,000 225,000 130,500 87,230 52,650 58,450 51,254 21,233 603 36
(189,000) (113,063) (32,000) (51,000) (2,206) (26,975) (37,800) (20,002) (7,823) 601 (4)
Jumlah/Total
664,326
2,802,726
2,323,456
(479,271)
Biaya perolehan efek ekuitas untuk diperdagangkan sebesar Rp 2.161.456 ribu pada tanggal 31 Maret 2012 Rp 2.802.726 ribu pada tanggal 31 Desember 2011. Nilai wajar efek ekuitas diperdagangkan didasarkan pada harga pasar efek ekuitas yang tercatat pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan (kerugian) belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar efek sebesar Rp 49.468 ribu pada 31 Maret tahun 2011 dan Rp 479.271 ribu pada 31 Desember tahun 2011 dicatat sebagai bagian dari “Hasil Investasi - bersih” (Catatan 29).
c.
Efek tersedia untuk dijual - nilai wajar
31 Maret 2012 Jumlah Saham *
Nilai Perolehan
Nilai Wajar
Keuntungan (Kerugian) yang belum direalisasi
Rp '000
Rp '000
Rp '000
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Millenium Pharmacon International Tbk PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk
1,426,500 200,000 410
3,564,613 50,000
1,754,594 14,600 390
(1,810,020) (35,400) 390
Jumlah/Total
1,626,910
3,614,613
1,769,584
(1,845,030)
* Dalam nilai penuh/in full number of shares
31 Desember 2011 Jumlah Saham/ Total Shares *
Nilai Perolehan/Cost
Nilai Wajar/Fair Value
Rp '000
Rp '000
Keuntungan (Kerugian) yang belum direalisasi/ Unrealized Gain (Loss) Rp '000
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Millenium Pharmacon International Tbk PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk
1,426,500 200,000 410
3,564,613 50,000
1,740,330 13,400 312
(1,824,284) (36,600) 312
Jumlah/Total
1,626,910
3,614,613
1,754,042
(1,860,572)
* Dalam nilai penuh/in full number of shares
- 32 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Efek Utang
31 Maret 2012
Tanggal Jatuh Tempo
Obligasi Pemerintah Th 2007 FR0045 Obligasi Pemerintah Th 2007 FR0056 Sukuk Ijarah Indosat II/07 Sukuk Ijarah PLN II 2007 Sukuk Ijarah BLTA Th 2007 Perdana PLN IX Seri B Th 2007 Indofood Sukses Makmur Sukuk Ijarah Summarecon II/08 Summarecon Agung II 08 ObIigasi Pemerintah Th 2005 FR 0046 Lontar Papyrus I tahun 2000 Seri B Lontar Papyrus I tahun 2000 Seri A Surat Berharga Syariah Negara IFR0007
15 Mei 2037 15 Sept 2026 29 Mei 2014 10 Juli 2017 7 Juli 2012 10 JuIi 2017 15 Mei 2012 25 Juni 2013 25 Juni 2013 I5 JuIi 2023 1 Oktober 2017 1 Oktober 2014 15 Januari 2025
Nilai Perolehan Rp '000
AAA AAA idAA(sy)+ IdAAA (sy)Aa2id IdAA+ idAidAAAA idD idD AAA
Jumlah/Total
Nilai Wajar Rp '000
Keuntungan (Kerugian) belum direalisasi Rp '000
4,189,500 5,009,200 2,000,000 2,000,000 1,999,000 1,000,000 999,500 998,500 998,500 979,000 500,000 131,250 2,000,000
6,715,000 6,000,000 2,039,000 2,009,000 2,000,000 1,130,000 1,008,500 1,035,500 1,001,100 1,262,500 303,250 135,000 2,000,000
2,525,500 990,800 39,000 9,000 1,000 130,000 9,000 37,000 2,600 283,500 (196,750) 3,750 -
22,804,450
26,638,850
3,834,400
31 Desember 2011
Obligasi Pemerintah Th 2007 FR0045 Government Bond Year 2007 FR0045 Sukuk Ijarah Indosat II/07 Sukuk Ijarah PLN II 2007 Sukuk Ijarah BLTA Th 2007 Perdana PLN IX Seri B Th 2007 Indofood Sukses Makmur Sukuk Ijarah Summarecon II/08 Summarecon Agung II 08 ObIigasi Pemerintah Th 2005 FR 0046 Government Bond Year 2005 FR0046 Lontar Papyrus I tahun 2000 Seri B Obligasi Pemerintah Th 2007 FR0056 Government Bond Year 2007 FR0056 Lontar Papyrus I tahun 2000 Seri A Surat Berharga Syariah Negara IFR0007
Keuntungan (Kerugian) belum direalisasi/ Unrealized Gain (Loss) Rp '000
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date
Rating
Nilai Perolehan/ Cost Rp '000
15 Mei/May 2037 29 Mei/May 2014 10 Juli/July 2017 7 Juli/July 2012 10 JuIi/July 2017 15 Mei/May 2012 25 Juni/June 2013 25 Juni/June 2013
AAA idAA(sy)+ IdAAA (sy)Aa2id IdAA+ idAidA-
4,189,500 2,000,000 2,000,000 1,999,000 1,000,000 999,500 998,500 998,500
5,732,500 2,110,000 2,036,600 2,000,000 1,048,000 1,007,300 1,013,500 1,045,000
1,543,000 110,000 36,600 1,000 48,000 7,800 15,000 46,500
I5 JuIi/July 2023 1 Oktober/October 2017
AAA idD
979,000 500,000
1,142,500 500,000
163,500 -
15 September/September 2026 1 Oktober/October 2014 15 Januari/January 2025
AAA idD AAA
5,009,200 131,250 2,000,000
5,711,150 117,000 2,000,000
701,950 (14,250) -
22,804,450
25,463,550
Jumlah/Total
Nilai Wajar/ Fair Value Rp '000
2,659,100
Biaya perolehan efek tersedia dijual sebesar Rp 26.419.063 ribu pada tanggal 31 Maret 2012 dan Rp 26.419.063 ribu pada tanggal 31 Desember 2011. Pada tanggal 31 Maret 2012, keuntungan belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar efek tersedia dijual sebesar Rp 1.989.370 ribu dan Rp 798.528 ribu tahun 2011, disajikan dalam kelompok ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian. Tingkat bunga efek utang pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing berkisar antara 8,37% sampai 14,01%. Pemeringkat efek utang independen adalah PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
- 33 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan Desember 2011, yang menjadi dana jaminan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 Rp '000 Obligasi Pemerintah tahun 2007 - FR0045 Obligasi Pemerintah tahun 2005 - FR0046 Obligasi Pemerintah tahun 2007 - FR0056 Jumlah/Total
31 Desember 2011 Rp '000
4,189,500 1,262,500 6,000,000
5,732,500 1,142,500 5,711,150
11,452,000
12,586,150
Dana jaminan ini disimpan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, pihak ketiga, sebagai bank kustodian. Saldo Investasi - Efek utang pada 31 Maret 2012 dan Desember 2011 pada usaha program Asuransi Syariah adalah sebesar Rp 2.000.000 ribu (Catatan 40).
d.
Properti investasi Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, properti investasi merupakan tanah dan bangunan seluas 22.512meter persegi dan 921 meter persegi. Properti investasi tersebut milik Perusahaan yang berlokasi di beberapa kota di Indonesia. Sebagian properti investasi disewakan kepada pihak ketiga. Properti investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya, yang ditentukan berdasarkan laporan KJJP Suwendho Rinaldy dan Rekan, penilai independen, dengan laporan penilaian terakhirnya tertanggal 30 Desember 2011. Metode yang digunakan oleh penilai untuk menentukan nilai wajar properti investasi adalah Metode Perbandingan Data Pasar dimana nilai properti ditentukan atas dasar perbandingan terhadap transaksi jual beli yang baru saja terjadi ataupun harga penawaran atas properti disekitarnya. Rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Saldo awal tahun Penambahan dari aset tetap Penjualan Keuntungan dari penyesuaian ke nilai wajar (Catatan 29)
35,230,335 675,735 -
28,692,119 -
2,268,283
6,538,216
Saldo akhir tahun
38,174,353
35,230,335
Pendapatan sewa properti investasi yang diakui selama tahun 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 40.518 ribu dan Rp 23.368 ribu yang dilaporkan sebagai bagian dari “Hasil investasi - bersih” (Catatan 29). Pada tanggal 27 Oktober 2011, Perusahaan menjual properti investasi yang terletak di Jalan Sumatera 92A RT 05 RW 05 Gubeng Surabaya sebesar Rp 5.400.000 ribu. Keuntungan dari penjualan properti tersebut sebesar Rp 665.684 ribu dicatat pada “Hasil investasi - bersih” setelah dikurangi pajak pengalihan hak atas tanah dan bangunan yang bersifat final sebesar Rp 270.000 ribu (Catatan 29). Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, bangunan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas - pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.055.000 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut - 34 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Jumlah properti investasi pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing sebesar Rp 11.689.170 ribu dan nihil (Catatan 40). e.
Penyertaan Lain - Metode Biaya Akun ini merupakan penyertaan saham pada PT Asuransi Maipark dengan jumlah penyertaan sebesar Rp 417.900 ribu yang terdiri dari 4.179 saham (0,93% kepemilikan) masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39/2008 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah No. 73/1992 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 pasal 36 ayat 1, jumlah dana jaminan adalah sebesar 20% dari modal setor minimum yang dipersyaratkan ditambah 1% dari premi neto yang selanjutnya diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008 dimana dana jaminan bagi perusahaan asuransi kerugian adalah jumlah yang lebih besar antara 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan dan hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi. Perusahaan telah memenuhi ketentuan mengenai besarnya dana jaminan tersebut diatas, yang terdiri dari deposito berjangka (Catatan 4a) dan investasi dalam efek utang (Catatan 4c). Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 11/PMK.010/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang kesehatan keuangan usaha asuransi dan usaha reasuransi dengan prinsip syariah, jumlah dana jaminan paling rendah 20% dari modal kerja minimum yang dipersyaratkan dan wajib disesuaikan dengan perkembangan volume usaha unit syariah dengan kententuan sebesar 1% dari kontribusi neto dan 0,25% dari kontribusi reasuransi keluar. Perusahaan telah memenuhi ketentuan mengenai besarnya dana jaminan tersebut di atas, berupa deposito berjangka (Catatan 4a).
5.
Kas dan Setara Kas
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Dolar Singapura (Catatan 37) Yen Jepang (Catatan 37) Jumlah kas
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
44,464 84,713 9,764 1,752
274,200 117,440 9,764 1,752
140,694
403,156
- 35 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
668,744 1,587,996 742,004 300,598 20,031 209,819 54,043 102,722 24,569 46,008 33,698 12,574 98,983 415,677
951,468 878,847 472,648 121,841 106,235 95,216 89,843 61,591 37,496 35,516 28,600 26,663 25,719 11,964
911,864
378,410
5,229,331
3,322,057
8,477 112,482 26,936
366,217 237,694 108,137
Jumlah
147,895
712,048
Jumlah Bank
5,377,227
4,034,105
Deposito berjangka PT Bank DKI Syariah
250,000
250,000
Jumlah Deposito berjangka
250,000
250,000
5,767,920
4,687,260
Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Citibank, NA. PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Mestika PT Centratama Nasional Bank PT Bank Permata Syariah PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Syariah Mandiri Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 20.000 ribu) Jumlah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Citibank, NA. PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah
Saldo kas dan setara kas pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 1.197.478 ribu dan Rp 1.017.314 ribu (Catatan 40).
6.
Piutang Premi a.
Berdasarkan Tertanggung dan Asuradur 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Pihak berelasi (Catatan 36) Pihak ketiga
32,042 62,818,539
31,412 60,653,343
Jumlah Pembayaran premi yang belum dirinci Penyisihan kerugian penurunan nilai
62,850,581 (3,423,076) (2,444,052)
60,684,755 (3,147,005) (2,444,052)
Bersih
56,983,452
55,093,698
- 36 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
b.
c.
Berdasarkan Umur 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
30,680,376 21,612,460
32,429,296
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 60 hari Lebih dari 60 hari
10,557,744
13,950,766 14,304,693
Jumlah Pembayaran premi yang belum dirinci Penyisihan kerugian penurunan nilai
62,850,580 (3,423,076) (2,444,052)
60,684,755 (3,147,005) (2,444,052)
Bersih
56,983,452
55,093,698
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Lainnya (Catatan 37)
46,992,471 15,297,690 560,419
40,598,096 19,081,524 1,005,135
Jumlah Pembayaran premi yang belum dirinci Penyisihan kerugian penurunan nilai
62,850,580 (3,423,076) (2,444,052)
60,684,755 (3,147,005) (2,444,052)
Bersih
56,983,452
55,093,698
Berdasarkan Mata Uang
Perubahan dalam penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Saldo awal tahun Penambahan (Catatan 30)
2,444,052 -
2,201,510 242,542
Saldo akhir tahun
2,444,052
2,444,052
Berdasarkan evaluasi terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang premi, manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang premi memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, piutang premi diperkenankan merupakan piutang premi berumur kurang dari enam puluh (60) hari masing-masing sebesar Rp 48.151.390 ribu dan Rp 46.380.062 ribu.
- 37 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Saldo piutang premi pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 8.881.125 ribu dan Rp 7.575.375 ribu (Catatan 40).
7.
Piutang Reasuransi a. Berdasarkan Tertanggung dan Asuradur 31 Maret 2012 Rp '000 Pihak ketiga Asuradur luar negeri Miller Ins (Singapore) Asianet Ins & Reins Broker ltd (Thailand) Hannover Reas (Malaysia) Willis (Singapore) Pte. Ltd. Gerling Global (Malaysia) Trans Atlantic Re (Hongkong) Kite Warrant (Siangapore) Lainnya (masing-masing dibawah Rp 20.000 ribu) AON Re (Singapore) Jumlah Asuradur dalam negeri PT Reasuransi International Indonesia Tbk Syariah PT Nasional Reasuransi Syariah PT Reasuransi International Indonesia Tbk PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Tugu Reasuransi Indonesia Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional Pool Risiko Gempa Bumi Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Syariah PT Mega Reasuransi PT Nasional Reasuransi PT Asuransi Allianz Indonesia PT Tugu Pratama Indonesia PT Asuransi Adira Dinamika PT Karyamas PT Asuransi Ramayana PT Asuransi Lippo General PT China Insurance Indonesia PT Jaya Cipta Rembaka PT Asuransi Centra Asia PT Asuransi Bangun Askrinda PT Asuransi Tripakarta PT Asuransi MNC Jamindo Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 20.000 ribu) Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
4,531,180 2,172,870 484,687 841,461 94,301 41,390 23,106 17,345 -
5,107,310 2,104,970 661,775 488,691 93,281 41,390 23,283 17,352 -
8,206,340
8,538,052
2,492,150 1,563,260 491,876 220,308 108,914 795,705 537,722 365,550 430,460 984,881 384,143 126,930 76,755 39,098 59,236 19,769 8,479 2,859 19,615 316,081 9,043,791 (135,041)
2,809,020 1,762,020 908,658 287,193 404,487 853,770 584,889 406,029 485,190 106,985 373,191 125,470 71,230 192,368 38,885 59,234 11,606 24,912 32,771 98,484 80,198 83,395 701,807 10,501,792 (135,041)
17,115,090
- 38 -
31 Desember 2011 Rp '000
18,904,803
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
b.
Berdasarkan Umur 31 Maret 2012 Rp '000 1,144,639
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 60 hari Lebih dari 60 hari Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
c.
31 Desember 2011 Rp '000 900,027
11,738,494 4,366,998
13,203,322 4,936,495
17,250,131 (135,041)
19,039,844 (135,041)
17,115,090
18,904,803
Berdasarkan Mata Uang 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Rupiah Dolar Amerika Serikat Lainnya
12,026,426 5,152,532 71,173
14,670,287 4,266,136 103,421
Jumlah
17,250,131
19,039,844
Penyisihan piutang ragu-ragu
(135,041)
(135,041)
17,115,090
18,904,803
Perubahan dalam penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Saldo awal tahun Penambahan (Catatan 30)
135,041 -
94,628 40,413
Saldo akhir tahun
135,041
135,041
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 piutang reasuransi yang dikompensasi dengan utang reasuransi jumlahnya masing-masing sebesar Rp 7.006.388 ribu dan Rp Rp 7.714.213 ribu (Catatan 14). Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, piutang reasuransi diperkenankan merupakan piutang reasuransi berumur kurang dari enam puluh (60) hari masing-masing sebesar Rp 12.883.133 ribu dan Rp 14.103.349 ribu. Saldo piutang reasuransi pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 9.062.356 ribu dan Rp 10.214.610 ribu (Catatan 40).
- 39 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
8.
Aset Reasuransi Akun ini terdiri dari : a. b.
Premi Belum Merupakan Pendapatan bagian reasuransi Estimasi Klaim bagian reasuransi
a)
Premi Belum Merupakan Pendapatan bagian reasuransi
31 Maret 2012 Rp '000
b)
31 Desember 2011 Disajikan kembali Catatan 39) Rp '000
Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Rekayasa Rangka kapal Aneka
(2,988,681) 24,012,611 858,915 10,418,225 (3,397,973)
(151,921) 23,207,556 847,399 4,946,927 551,522 (120,233)
Jumlah
28,903,097
29,281,250
Estimasi Klaim reasuransi (1) Berdasarkan Tertanggung
31Maret 2012 Rp '000 Pihak berelasi (Catatan 36) PT Samudera Indonesia Tbk Pihak ketiga PT Samudera Shipping Line Ltd PT Pamapersada Nusantara PTPN Zainullin / TK.Ralin Elektronik PT.AGRO RUBBERINDO INDUSTRY PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Harita Gading Mas Motor Mr. Lee Son Hong PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Sri Ratu Pasaraya PT Mamahak Coal Mining PT PurindoIlufa PT Shamrock Manufacturing Corporation Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100.000 ribu) Jumlah Jumlah
31 Desember 2011 Disajikan kembali Catatan 39) Rp '000
-
-
843,633 121,015 114,494 50,287 46,322 -
1,071,947 1,034,277 724,500 281,552 2,487,509 1,965,453 1,952,125 1,544,004 1,439,980 736,544 708,800 446,179
17,316,486
4,291,284
18,492,237
18,684,155
18,492,237
18,684,155
- 40 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
(2) Berdasarkan Mata Uang
9.
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Disajikan kembali Catatan 39) Rp '000
Rupiah Dollar Amerika Serikat (Catatan 37) Lainnya (Catatan 37)
13,545,520 4,883,760 62,957
14,712,937 3,911,859 59,359
Jumlah
18,492,237
18,684,155
Piutang Lain-lain Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Deposito berjangka pada Bank IFI (Catatan 4) Tagihan atas biaya polis Piutang hasil investasi Piutang Marsudung Piutang pegawai Lainnya
4,139,885 662,760 928,112 139,993 264,150 11,803,822
4,139,885 1,117,301 478,274 139,993 107,918 1,920,684
Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai
17,938,722 (2,354,350)
7,904,055 (2,354,350)
Bersih
15,584,372 15,384,372
5,549,705
Perubahan dalam penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Saldo awal tahun Penambahan (Catatan 30)
2,354,350 -
2,354,350 -
Saldo akhir tahun
2,354,350
2,354,350
Saldo piutang lain-lain pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah Rp 6.377.101 ribu dan Rp 1.264.390 ribu (Catatan 40).
- 41 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
10.
Aset Tetap 1 Januari 2012 Rp '000
Perubahan selama tahun 2012 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Rp '000 Rp '000 Rp '000
Biaya perolehan: Tanah Bangunan
16,985,432 8,195,051
-
-
Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
13,229,505 4,667,657
398,597 638,000
Jumlah
43,077,645
31 Maret 2012 Rp '000
(576,027) (356,208)
16,409,405 7,838,843
(184,895) -
-
13,443,207 5,305,657
1,036,597
(184,895)
(932,235)
42,997,112
4,979,511
154,041
-
(256,501)
4,877,051
Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
10,323,160 1,882,273
271,192 249,200
(184,895) -
-
10,409,457 2,131,473
Jumlah
17,184,944
674,433
(184,895)
(256,501)
17,417,981
Nilai Buku
25,892,701
Akumulasi penyusutan: Bangunan
1 Januari/ January 1, 2011 Rp '000
-
25,579,131
Perubahan selama tahun 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications Rp '000 Rp '000 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2011 Rp '000
Biaya perolehan: Tanah Bangunan
18,906,417 10,651,378
810,657
(1,075,285) (1,785,318)
Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
13,305,856 4,280,770
1,632,306 1,327,387
(1,708,657) (940,500)
Jumlah
47,144,421
3,770,350
(5,509,760)
(2,327,366)
43,077,645
6,337,573
767,379
(1,295,623)
(829,818)
4,979,511
Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
11,114,304 1,602,385
909,783 1,017,488
(1,700,927) (737,600)
-
10,323,160 1,882,273
Jumlah
19,054,262
2,694,650
(3,734,150)
(829,818)
17,184,944
Nilai Buku
28,090,159
Akumulasi penyusutan: Bangunan
(845,700) (1,481,666) -
(1,775,610) (1,775,610) 1,775,610
16,985,432 8,195,051 13,229,505 4,667,657
25,892,701
Beban penyusutan adalah Rp 1.036.597 ribu dan Rp 690.394 ribu masing-masing untuk Periode 31 Maret 2012 dan 2011 (Catatan 30).
Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut : 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Harga jual Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 (PPHTB) Nilai buku
750 -
5,442,682 (232,500) 1,775,610
Keuntungan penjualan (Catatan 31)
750
3,434,572
- 42 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Bandung, Yogjakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Medan dengan Hak Milik dan Hak Guna Bangunan berjangka waktu dua puluh tahun, dari tahun 1990 sampai tahun 2030. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Seluruh aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 37.056.090 ribu dan US$ 21.030 di tahun 2011 dan Rp 37.056.090 ribu dan US$ 21.030 di tahun 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Saldo aset tetap pada 31 Maret 2012 dan 2011, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 5.955.252 ribu dan Rp 7.591.501 ribu (Catatan 40).
11.
Aset tak berwujud
Biaya perolehan: S2010 Next G Startelsa Payroll System Jumlah Akumulasi amortisasi Jumlah aset tak berwujud
4,278,693 829,813 81,588
4,278,693 829,813 81,588
5,190,094 (3,917,460)
5,190,094 (3,593,079)
1,272,634
1,597,015
267,418,367 56,962,580 324,380,947 324,381 3,593,079 3,917,460
Umur manfaat dari aset takberwujud adalah 4 tahun. Pada tahun 2011, sistem Startelsa (Lisensi Telemarketing System) dan Payroll System mulai diimplementasikan. Pada bulan Oktober 2008 sistem S2010 Next G mulai diimplementasikan di beberapa cabang secara bertahap dan pada akhir tahun 2009 telah diimplementasikan pada seluruh cabang. Beban amortisasi yang dibebankan ke operasional masing-masing sebesar Rp 1.394.054 ribu dan Rp 1.069.673 ribu pada Periode 31 Maret 2012 dan 2011 (Catatan 30).
- 43 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
12.
Utang Klaim a.
Berdasarkan Tertanggung 31 Maret 2012 Rp '000 Pihak berelasi (Catatan 36) PT Samudera Indonesia Tbk Pihak ketiga Samudera Shipping Line Ltd PT Serasi Auto Raya PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Perkebunan Nusantara V PT Pamapersada Nusantara PT Pamapersada Nusantara PT Saseka Gelora Finance PT Daya Sumber Mustika Bpk. Zainulin PT Nirwanatex PT Antarmitra Sembada PT Gemilang Multi Wahana PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100.000 ribu) Jumlah
b.
c.
31 Desember 2011 Rp '000
5,811
25,624
992,510 501,106 369,409 249,405 151,269 151,269 144,636 68,509 62,468 -
1,415,389 222,686 144,631 747,493 1,015,681 105,535 102,000 56,250
1,129,845 3,820,426 3,826,237
449,340 4,259,005 4,284,629
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Berdasarkan Jenis Asuransi
Kendaraan bermotor Kebakaran Rekayasa Pengangkutan Rangka kapal Aneka
1,770,905 448,025 540,495 25,007 992,510 49,296
2,172,483 1,022,060 882,609 192,930 14,547
Jumlah
3,826,237
4,284,629
Berdasarkan Mata Uang 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Lainnya (Catatan 37)
2,565,141 1,261,096 -
3,411,946 872,683 -
Jumlah
3,826,237
4,284,629
- 44 -
57,036,984 992,509,565 151,268,885 144,636,293 225,536,107 501,105,884 1,113,202,472 143,873,370 52,735,837 249,404,620 68,509,227 62,467,889 57,902,930 6,047,060 74,556
PT Serasi Autoraya Samudera Shipping Line PT Pamapersada Nusant PT Saseka Gelora Financ PT CIMB Niaga Auto Fina PT. Serasi Auto Raya Lain-lain CIMB Niaga Auto Financ Elisabeth Prahmanawaty PTPN PT Daya Sumber Mustika Bpk. Zainulin PT.AGRO RUBBERINDO Lain-lain
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Saldo utang klaim pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 651.026 ribu dan Rp 1.415.389 ribu (Catatan 40).
13.
Liabilitas Kontrak Asuransi Akun ini terdiri dari : a. Estimasi Klaim Kotor b. Premi belum Merupakan Pendapatan Kotor
(a) Estimasi Klaim Kotor Berdasarkan Tertanggung
Pihak berelasi (Catatan 36) PT Samudera Indonesia Tbk Pihak ketiga PT Astarika Stuwarindo PT Wartsila Indonesia BM QQ CAB PDNG LAPAN PT Inti Babelland BM QQ PRIORITY BANKING PT CIMB Niaga Auto Finance PT CIMB Niaga Auto Finance PT Adi Putro Wirasejati PT Ratu Mayang Garden Hotel MR. LEE SON HONG Tn. Jamin Sugiarto Alias Ng Meng Tong Mer PT Saseka Gelora Finance Pekanbaru PT CIMB Niaga Auto Finance Cab Salatiga PT BRI (Persero) KCK Jakarta PT CIMB Niaga Auto Finance DKI - Fatmawa MR. LEE SON HONG PT Harita Parama Murti Perkasa PT Harita Prima Abadi Mineral PT Bank Rakyat Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100.000 ribu) Jumlah Jumlah
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Disajikan kembali Catatan 39) Rp '000
182,265
273,156
1,900,000 300,000 1,597,900 280,000 1,317,700 226,200 226,200 200,000 1,000,000 943,796 825,000 152,062 150,000 750,000 140,700 559,693 330,343 500,000 500,000
1,597,900 280,000 1,317,700 943,796 750,000 559,693 330,343 500,000 500,000
18,959,651
26,965,624
30,859,245
33,745,057
31,041,510
34,018,213
Saldo estimasi klaim retensi sendiri setelah memperhitungkan bagian reasuransi pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 732.220 ribu dan Rp 738.760 ribu (Catatan 40).
- 45 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
(b) Premi Belum Merupakan Pendapatan Kotor
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Disajikan kembali Catatan 39) Rp '000
Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Rekayasa Rangka kapal Aneka
28,114,754 24,628,224 5,274,653 10,590,172 151,803 13,146,403
22,954,332 31,093,214 5,994,308 7,162,458 846,435 7,229,840
23,540,148 34,617,735 78,900 7,660,219 1,096,758 8,002,665
Jumlah
81,906,009
75,280,588
74,996,426
01 Januari 2011 Rp '000
Sesuai dengan tes kecukupan Liabilitas yang dilakukan oleh aktuaris internal Perusahaan dan Anak Perusahaan, nilai tercatat Liabilitas asuransi yang ada sudah mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan. 14.
Utang Reasuransi a.
Berdasarkan Reasuradur
31 Maret 2012 Rp '000 Reasuradur luar negeri W illis Singapore Pte Limited (Singapura) Asianet Ins & Reins Brokers Ltd (Thailand) Gerling Global Reins Group Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100.000 ribu) Miller Insurance Labuan - Malaysia Swiss Re Union (Singapura) AON Re (Singapore) D A I Re (Jepang) Hannover Re (Malaysia) Jumlah
- 46 -
31 Desember 2011 Rp '000
12,838,016 807,469 713,636 363,528 238,740 153,067 75,104 74,792 10
16,628,439 807,469 713,636 458 319,538 152,823 74,937 74,530 10
15,264,362
18,771,840
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 31 Maret 2012 Rp '000 Reasuradur dalam negeri PT Asuransi Adira Dinamika PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Reasuransi Internasional Indonesia PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Mega Re PT Reasuransi Internasional Indonesia Syariah Pool Asuransi Gempa bumi PT Reasuransi Nasional Indonesia Syariah Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional PT Allianz Indonesia PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Syariah PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia PT Asuransi Ramayana PT Asuransi Takaful Umum Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100.000 ribu) Jumlah Jumlah
b.
1,443,003 1,365,502 1,356,851 1,689,288 100,812 164,130 380,354 173,080 212,700 84,384 17,910 152,322 86,146 65,047 2,980 422,374
1,452,955 1,313,391 1,289,968 1,477,718 32,689 219,680 533,237 231,660 184,288 79,015 23,970 136,154 129,014 42,633 3,990 495,405
7,716,883
7,645,767
22,981,245
26,417,607
Berdasarkan Umur 31 Maret 2012 Rp '000 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 60 hari Lebih dari 60 hari Jumlah
c.
31 Desember 2011 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
7,309,624
6,756,140
6,489,625 9,181,996
3,841,306 15,820,157
22,981,245
26,417,603
Berdasarkan Mata Uang 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Rupiah Dolar Amerika Serikat Lainnya
17,109,529 5,336,893 534,823
21,237,895 4,524,135 655,573
Jumlah
22,981,245
26,417,603
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 utang reasuransi yang dikompensasi dengan piutang reasuransi jumlahnya masing-masing sebesar Rp 7.006.388 ribu dan Rp 7.714.213 ribu (Catatan 7).
Saldo utang reasuransi pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 596.844 ribu dan Rp 798.838 ribu (Catatan 40).
- 47 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
15.
Utang Komisi a.
b.
Berdasarkan Jenis Asuransi 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Rekayasa Kendaraan bermotor Pengangkutan Kebakaran Aneka
88,751 2,200,737 504,527 1,659,624 2,573,728
2,210,051 1,487,156 1,371,061 586,236 63,201
Jumlah
7,027,366
5,717,706
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Lainnya (Catatan 37)
5,403,310 1,588,141 35,915
3,807,363 1,866,390 43,952
Jumlah
7,027,366
5,717,706
Berdasarkan Mata Uang
Saldo utang komisi pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 336.614 ribu dan Rp 301.096 ribu (Catatan 40).
16.
Utang Pajak Akun ini terdiri dari:
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23, 26, dan 4 ayat 2 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
142,905 129,114 -
452,547 59,066
272,018 0
511,613
Besarnya pajak penghasilan terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu lima (5) tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013. Jumlah utang pajak pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 di usaha program Asuransi Syariah adalah sebesar Rp 35.546 ribu dan Rp 3.150 ribu (Catatan 40).
- 48 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
17.
Biaya Masih Harus Dibayar Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012 Rp '000 Kewajiban imbalan pasca kerja (Catatan 32) Lainnya Jumlah
31 Desember 2011 Rp '000
9,055,082 (383,923)
8,555,082 779,410
8,671,159 (0)
9,334,492
Saldo Biaya masih harus dibayar 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 732.220 ribu dan Rp 40.935 ribu (Catatan 40). 18.
Uang Muka Premi Jangka Panjang Akun ini merupakan pendapatan premi diterima dimuka untuk polis dengan periode pertanggungan lebih dari 1 (satu) tahun, setelah dikurangi komisi. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, saldo uang muka kontribusi jangka panjang pada usaha Program Asuransi Syariah masing-masing sebesar Rp Nihil dan Rp 2.584.261 ribu (Catatan 40) Saat ini Dewan Standar Akuntansi Keuangan sedang menyusun Buletin Teknis dari PSAK 62 yang hingga tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini masih dalam proses penyelesaian, maka Perusahaan dan anak Perusahaan masih mencatat penerimaan premi dengan jangka waktu lebih dari satu tahun pada akun uang muka premi jangka panjang.
19.
Utang Lain-lain Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Dana tabarru Utang dividen Utang ke asuransi jiwa Utang lain-lain
10,657,527 60,436 19,612 7,436,969
646,605 60,436 6,050,080
Jumlah
18,174,544
6,757,121
Berdasarkan Mata Uang Asing : 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Euro (Catatan 37)
18,030,813 143,675 56
6,574,613 182,452 56
Jumlah
18,174,544
6,757,121
- 49 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 20.
Utang Subordinasi Berdasarkan Akta Notaris No. 26 dan 27 tanggal 30 Desember 2008 dari notaris Tetty Herawati Soebroto, S.H., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh pinjaman subordinasi dari PT Srihana Utama dan PT Ngrumat Bondo Utomo pemegang saham, masing-masing sebesar US$ 270.000 dan US$ 100.000. Berdasarkan Akta Notaris No. 112 dan 113 tanggal 30 Desember 2010 dari notaris Tetty Herawati Soebroto, S.H., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh pinjaman subordinasi dari PT Ngrumat Bondo Utomo dan PT Srihana Utama pemegang saham, masing-masing sebesar Rp 1.000.000.000 dan US$ 250.000. Pinjaman Subordinasi tersebut digunakan untuk memperbaiki tingkat solvabilitas Perusahaan. Pinjaman ini merupakan pinjaman tanpa jaminan dan dikenakan tingkat bunga yang tidak melebihi 20% dari tingkat bunga rata-rata deposito berjangka. Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan pembayaran atas utang subordinasi kepada pemegang saham sebesar US$ 551.000.
21.
Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 : 31 Maret 2012
Nilai Tercatat Rp '000
Estimasi Nilai Wajar Rp '000
Aset Keuangan Investasi Kas dan setara kas Piutang lain-lain Aset lain-lain (piutang karyawan)
76,546,531 5,767,920 15,384,372 264,150
76,546,531 5,767,920 15,384,372 264,150
Jumlah Aset Keuangan
97,962,973
97,962,973
Liabilitas Keuangan Utang komisi Biaya masih harus dibayar Utang lain-lain Utang subordinasi Jumlah Liabilitas Keuangan
7,027,366 112,127 7,517,018 1,625,692 16,282,203
7,027,366 112,127 7,517,018 1,625,692 16,282,203
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan dan anak perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan. Aset dan liabilitas keuangan dengan periode dua belas (12) bulan atau kurang Sehubungan dengan sifat transaksi jangka pendek pada akun-akun diatas, nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan mendekati estimasi nilai wajarnya.
- 50 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Aset Keuangan yang tidak memiliki Aset Keuangan Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif Investasi yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif berupa penyertaan saham pada PT Asuransi Maipark termasuk dengan persentase kepemilikan dibawah 20% dan nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan andal, maka dicatat pada harga perolehan
22.
Modal Saham Susunan pemegang saham Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham
PT Srihana Utama PT Ngrumat Bondo Utomo PT Warisan Kasih Bunda Ny. Liliansari Loedin PT Berkah Capital PT Pangestu Investa Tn. Aang Batara WP P SH Tn. Andrus Roestam Moenaf Tn. Ir Suliyanto Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 0,5%) Jumlah
Pemegang Saham
PT Srihana Utama PT Ngrumat Bondo Utomo PT Warisan Kasih Bunda Ny. Liliansari Loedin PT Berkah Capital PT Pangestu Investa Tn. Aang Batara WP P SH Tn. Andrus Roestam Moenaf Tn. Ir Suliyanto Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 0,5%) Jumlah
31 Maret 2012 Persentase Kepemilikan %
Jumlah Modal Disetor Rp '000
61,761,388 43,651,082 36,661,944 5,008,194 3,208,047 2,701,928 2,049,573 1,853,127 1,543,759
35.46 25.06 21.05 2.88 1.84 1.55 1.18 1.06 0.89
30,880,694 21,825,541 18,330,972 2,504,097 1,604,024 1,350,964 1,024,786 926,563 771,880
15,754,194
9.03
7,877,097
174,193,236
100.00
87,096,618
Jumlah Saham
31 Desember 2011 Persentase Jumlah Saham Kepemilikan %
Jumlah Modal Disetor Rp '000
61,761,388 43,651,082 36,661,944 5,008,194 3,208,047 2,701,928 2,049,573 1,853,127 1,543,759
35.46 25.06 21.05 2.88 1.84 1.55 1.18 1.06 0.89
30,880,694 21,825,541 18,330,972 2,504,097 1,604,024 1,350,964 1,024,786 926,563 771,880
15,754,194
9.03
7,877,097
174,193,236
100.00
87,096,618
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Direksi dan Komisaris yang merupakan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
- 51 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Pemegang Saham
31 Maret 2012 Persentase Jumlah Saham/ Kepemilikan %
31 Desember 2011 Persentase Jumlah Saham Kepemilikan %
Tn. Andrus Roestam Moenaf Tn. Zafar Dinesh Idham Tn. Hastanto Sri Margi Widodo Ny. Reniwati Darmakusumah
1,853,127 525,000 329,000 329,000
1.06 0.30 0.19 0.19
1,853,127 525,000 329,000 329,000
1.06 0.30 0.19 0.19
Jumlah
3,036,127
1.74
3,036,127
1.74
Manajemen Permodalan Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan dan anak perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan dan anak perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Sesuai dengan Pasal 6B Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2008 tentang perubahan ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992 tentang penyelenggaraan Perusahaan perasuransian, Perusahaan diwajibkan memiliki modal sendiri (ekuitas) minimum sebesar Rp 40.000.000 ribu. Pada tahun 2011, Perusahaan telah memenuhi ketentuan tersebut Perusahaan dan anak perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Perusahaan dan anak perusahaan memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio hutang terhadap modal), yakni membagi hutang bersih terhadap jumlah modal. Kebijakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah menjaga gearing ratio Perusahaan dan anak perusahaan pada kisaran gearing ratio perusahaan lain dalam industri sejenis di Indonesia. Utang bersih adalah jumlah utang (termasuk utang jangka pendek dan jangka panjang di laporan posisi keuangan konsolidasian) dikurangi kas dan setara kas. Modal adalah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham induk perusahaan, yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Rp '000 Jumlah utang Dikurangi: kas dan setara kas
31 Desember 2011 Rp '000
1,625,692 5,767,920
1,625,692 4,687,260
Utang bersih Ekuitas yang diatribusikan kepada pemegang saham perusahaan
(4,142,228)
(3,061,568)
107,039,658
101,461,138
Jumlah ekuitas
102,897,430
98,399,570
Pada tahun 2012, kas dan setara kas Perusahaan dapat menutup seluruh utang Perusahaan.
- 52 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
23.
Tambahan Modal Disetor
Penambahan modal disetor atas penawaran umum perdana Pembagian saham bonus pada tahun 1997 (Catatan 1) Jumlah
24.
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
6,950,000
6,950,000
(6,900,000)
(6,900,000)
50,000
50,000
Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya Akun ini merupakan jumlah kumulatif bagian laba yang disediakan untuk dana cadangan yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah didokumentasikan dengan Akta No. 104 tanggal 30 Mei 2007, dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., notaris di Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 saldo laba ditentukan penggunaannya masing-masing sebesar Rp 4.260.404 ribu.
25.
Kepentingan Non – Pengendali Akun ini merupakan bagian kepemilikan non pengendali atas aset bersih PT Bintang Graha Loka, anak perusahaan, dengan rincian sebagai berikut : Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan 31 Maret 2012 Rp '000
26.
31 Desember 2011 Rp '000
Modal saham Saldo laba
25,000 864
25,000 812
Jumlah
25,864
25,812
Pendapatan Premi
Premi Bruto Rp '000
31 Maret 2012 Penurunan (Kenaikan) Premi Premi Belum Merupakan Reasuransi Pendapatan Rp '000 Rp '000
Pendapatan Premi - Bersih Rp '000
Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Rekayasa Rangka kapal Aneka
17,528,960 14,488,911 3,564,944 7,410,119 86,582 4,751,902
(14,139,291) (81,176) (424,288) (6,791,506) 0 (1,113,420)
440,828 (2,336,284) (170,761) 351,477 1,066 208,014
3,830,497 12,071,451 2,969,895 970,090 87,648 3,846,496
Jumlah
47,831,418
(22,549,681)
(1,505,661)
23,776,076
- 53 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Premi Bruto Rp '000
27.
31 Maret 2011 Disajikan kembali - Catatan 39 ) Penurunan (Kenaikan) Premi Premi Belum Merupakan Reasuransi Pendapatan Rp '000 Rp '000
Pendapatan Premi - Bersih Rp '000
Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Rekayasa Rangka kapal Aneka
16,662,833 11,232,974 3,439,349 6,175,626 4,422,132
(14,600,536) (59,524) (420,688) (5,133,761) (2,183,191)
(272,385) (1,198,047) (419,862) (458,652) 18,347 (2,341,363)
1,789,912 9,975,403 2,598,798 583,212 18,347 (102,422)
Jumlah
41,932,913
(22,397,700)
(4,671,963)
14,863,250
31 Maret 2012 Kenaikan (Penurunan) Klaim Estimasi Klaim Reasuransi Retensi Sendiri Rp '000 Rp '000
Beban Klaim Bersih Rp '000
Beban Klaim
Klaim Bruto Rp '000 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Rekayasa Rangka kapal Aneka Jumlah
3,610,332 5,548,711 370,703 1,944,512 1,045,352 278,432
(2,850,487) (1,552,503) (846,904) (183,876)
(546,430) (911,584) 338,502 821,009 (129,465) (2,286)
213,415 4,637,128 709,205 1,213,017 68,983 92,270
12,798,042
(5,433,771)
(430,253)
6,934,016
31 Maret 2011 Kenaikan (Penurunan) Klaim Estimasi Klaim Reasuransi Retensi Sendiri Rp '000 Rp '000
Beban Klaim Bersih Rp '000
Klaim Bruto Rp '000 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Rekayasa Rangka kapal Aneka
18,577,829 4,595,673 990,141 1,406,491 (4,071) 536,310
(19,422,495) (519) (854,780) (467,080)
(1,805,957) (839,686) (472,412) (214,025) 54 140,087
(2,650,623) 3,755,468 517,729 337,686 (4,017) 209,317
Jumlah
26,102,374
(20,744,875)
(3,191,939)
2,165,561
- 54 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 28.
Beban Komisi – Neto
Beban Komisi Rp '000
29.
31 Maret 2012 Pendapatan Komisi Rp '000
Beban Komisi Bersih Rp '000
Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Rekayasa Rangka kapal Aneka
3,619,389 1,877,166 557,414 1,369,921 (225,365)
(2,351,598) (21,918) (1,634,011) (180,784)
1,267,790 1,855,249 557,414 (264,090) 0 (406,149)
Jumlah
7,198,525
(4,188,311)
3,010,213
Beban Komisi Rp '000
31 Maret 2011 Pendapatan Komisi Rp '000
Beban Komisi Bersih Rp '000
Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Rekayasa Rangka kapal Aneka
2,239,091 574,137 3,475,295 2,194,224 0 910,573
(23,170) 0 (2,547,761) (3,360,759) (1,300,081)
2,215,921 574,137 927,533 (1,166,536) 0 (389,509)
Jumlah
9,393,319
(7,231,771)
2,161,547
Hasil Investasi – Bersih 31 Maret 2012 Rp '000
31 Maret 2011 Rp '000
Keuntungan penilaian properti investasi Bunga efek utang Bunga deposito berjangka panjang Keuntungan penjualan properti investasi Keuntungan penjualan efek Efek ekuitas Reksadana Pendapatan investasi lain-lain Dividen Penghasilan sewa Keuntungan (kerugian) bersih selisih kurs atas investasi Keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek diperdagangkan (Catatan 4b)
2,268,284 1,010,530 345,135 -
608,297 288,384 -
40,830 4,255 52,650
23,850
156,115
(223,005)
49,468
(94,501)
Jumlah
3,927,267
603,025
- 55 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
30.
Beban Usaha
Pemasaran Promosi Penelitian dan pengembangan Lainnya Jumlah Umum dan Administrasi Gaji dan upah Listrik, telepon dan air Penyusutan dan amortisasi (Catatan 9 dan 10) Jasa profesi Perbaikan dan perawatan Sewa Imbalan pasca kerja (Catatan 32) Pelatihan Perjalanan dinas Cetakan kantor Asuransi Lainnya Jumlah Jumlah
31 Maret 2012 Rp '000
31 Maret 2011 Rp '000
1,353,089 87,970 401,026
759,893 34,002 333,019
1,842,085
1,126,914
6,211,481 915,563
4,337,473 672,546
998,813 776,859 625,146 237,043 0 0 120,508 182,085 150,067 634,800
962,010 198,563 254,732 67,163 835,015 607,497 132,737 197,393 139,012 568,577
10,852,365
8,972,718
12,694,450
10,099,632 (4,007)
31.
32.
Penghasilan Lain-lain – Bersih
31 Maret 2012 Rp '000
31 Maret 2011 Rp '000
Keuntungan penjualan aset tetap Pendapatan ongkos polis Keuntungan (kerugian) kurs Lain-lain
750 382,040 218,429 (54,187)
21,954 386,454 237,279 (339,942)
Jumlah
547,032 0
305,745
Imbalan Kerja Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
- 56 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Liabilitas imbalan kerja terdiri dari: 31 Maret 2012 Rp '000
Maret 2011 Rp '000
31 Des 2011 Rp '000
Imbalan pasti pasca-kerja Imbalan jangka panjang lainnya
8,183,335 371,747
7,242,992 358,244
8,183,335 371,747
Jumlah (Catatan 17)
8,555,082
7,601,236
8,555,082
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap. Program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank Negara Indonesia. Kontribusi yang dibayar oleh Perusahaan sebesar 5% sampai 15% tergantung pada masa kerja karyawan ditambah tunjangan pajak sebesar 0,5% dari gaji pokok sedangkan kontribusi karyawan adalah sebesar 5% dari gaji pokok. Kontribusi iuran kepada DPLK sejumlah masing-masing Rp 777.963 ribu dan Rp 882.439 ribu pada 2011 dan 2010 disajikan sebagai bagian dari akun “Beban usaha” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Imbalan pasca kerja Selain program pensiun iuran pasti Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku, Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 189 dan 184 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
Program pensiun Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah: 31 Maret 2012 Rp '000
31 Maret 2011 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Beban jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Kerugian aktuarial Efek kuirtailmen
2,152,802 -
628,528 -
1,173,392 781,763 146,481 51,166 -
Jumlah
2,152,802
628,528
2,152,802
Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian diuraikan pada “Biaya yang masih harus dibayar” adalah sebagai berikut : 31 Maret 2012 Rp '000 Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan Kerugian aktuarial belum diakui Biaya jasa lalu belum diakui Jumlah
31 Maret 2011 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
9,759,022 (1,348,619) (227,068)
9,390,072 (1,773,531) (373,549)
9,759,022 (1,348,619) (227,068)
8,183,335
7,242,992
8,183,335
- 57 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Rp '000
31 Maret 2011 Rp '000
8,183,335
7,242,992
7,242,992
0 0
0 0
2,152,802 (1,212,459)
8,183,335
7,242,992
8,183,335
Saldo awal Beban tahun berjalan (Catatan 30) Pembayaran manfaat Saldo akhir
31 Desember 2011 Rp '000
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Sienco Aktuarindo Utama. Asumsi utama dalam laporannya yang bertanggal 3 Februari 2012 yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto
7,0% tahun 2011 dan 8,9% tahun 2010
Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat kecacatan
7% CSO 1980 1% tingkat mortalita
Tingkat pengunduran diri
10% di usia 20 tahun menurun secara proporsional hingga 0% di usia 55 tahun
Tingkat pensiun normal
di usia 55 tahun
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Berdasarkan perjanjian kerja bersama Perusahaan, karyawan memperoleh cuti besar setelah lima tahun bekerja. Karyawan memperoleh sepuluh hari cuti ditambah satu bulan gaji. Beban imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah: 31 Maret 2012 Rp '000
31 Maret 2011 Rp '000
Beban jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial
122,124 -
21,949 -
180,011 27,050 (84,937)
Jumlah
122,124
21,949
122,124
- 58 -
31 Desember 2011 Rp '000
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Saldo awal Beban tahun berjalan (Catatan 30) Pembayaran manfaat Saldo akhir
31 Maret 2012 Rp '000
31 Maret 2011 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
358,244
485,553
358,244
122,124 (108,621)
21,949 (149,258)
122,124 (108,621)
371,747
358,244
371,747
Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya dihitung oleh aktuaris independen PT Sienco Aktuarindo Utama. Asumsi utama dalam laporannya yang bertanggal 3 Februari 2012 yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat kecacatan Tingkat pengunduran diri
Tingkat pensiun normal
33.
7,0% tahun 2011 dan 8,9% tahun 2010 7.00 % for 2011 and 8.9% for 2010 7% CSO 1980 1% tingkat mortalita 1% of mortality rate 10% di usia 20 tahun menurun secara proporsional hingga 0% di usia 55 tahun 10% at 20 years old and proportionately decline to 0% at 55 years old di usia 55 tahun/ at 55 years old
Pajak Penghasilan Beban (penghasilan) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari: 31 Maret 2012 Rp '000
31 Maret 2011 Rp '000
Pajak kini - Pajak final anak perusahaan Pajak tangguhan - Perusahaan
7,800 562,677
7,800 1,065,791
Jumlah
570,477
1,073,591
- 59 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Pajak Kini Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehesif konsolidasian dengan akumulasi rugi fiskal adalah sebagai berikut :
2012 Rp '000
2011 Rp '000
Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba (rugi) sebelum pajak anak perusahaan
5,611,696 38,978
1,345,282 (13,129)
Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan
5,572,718
1,332,153
Perbedaan temporer: Penyusutan Bersih Perbedaan tetap : Kenaikan yang belum direalisasi atas nilai wajar efek di perdagangkan Sumbangan, hadiah, jamuan dan representasi Premi belum merupakan pendapatan Kegiatan sosial karyawan Penyusutan Penghasilan dikenakan pajak final: Bunga
(19,917)
81,897
(19,917)
81,897
(49,468)
94,501
1,052,469 (792,949) 63,737 35,784
655,747 2,628,496 71,098 35,821
(1,355,665)
(896,681)
Keuntungan penjualan efek Penghasilan sewa Keuntungan penjualan properti investasi Kenaikan yang belum direalisasi atas nilai wajar dari investasi properti Laba penjualan aset tetap Lain-lain
(40,830) (52,650) -
(23,850) -
(2,268,000) 85,560
(7,826) 373,708
Bersih
(3,322,012)
2,931,014
Rugi fiskal tahun berjalan Rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya 2011 2010 2009 2007 2006
2,230,789
4,345,064
(4,586,658) (9,156,050) (16,757,146) (28,230,833) -
(9,156,050) (16,757,146) (28,230,833) (5,846,886)
Akumulasi rugi fiskal
(56,499,898)
(55,645,851)
Tidak terdapat beban pajak kini karena Perusahaan masih mengalami rugi fiskal. Menurut peraturan pajak, rugi fiskal dapat diakumulasi dan dikompensasikan dengan laba kena pajak dalam periode lima tahun sejak terjadinya kerugian fiskal.
- 60 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Pajak Tangguhan Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
1 Januari 2011 Rp '000
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/
31 Maret 2011
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Rp '000
31 Maret 2012 Rp '000
Aset pajak tangguhan: Rugi fiskal Estimasi klaim retensi sendiri Penyisihan piutang ragu-ragu Kewajiban imbalan pasca-kerja Aset tetap Beban ditangguhkan
14,997,729 759,148 1,162,621 1,900,310 625,426 -
(1,086,266) 20,474
13,911,463 759,148 1,162,621 1,900,310 645,900
771,208 (369,704) 70,739 238,461 (39,789) -
14,682,671 389,444 1,233,360 2,138,771 606,111 -
(557,698) (4,978) -
14,124,973 389,444 1,233,360 2,138,771 601,133
Jumlah
19,445,234
(1,065,792)
18,379,442
670,915
19,050,357
(562,676)
18,487,682
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang berasal dari akumulasi rugi fiskal dapat digunakan pada tahun mendatang.
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
- 61 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 31 Maret 2012 Rp '000 Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba (rugi) sebelum pajak anak perusahaan
5,611,696 38,978
1,345,282 (13,129)
Income (loss) before tax per consolidated statements of comprehensive income Income (loss) before tax of a subsidiary
Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan
5,572,718
1,332,153
Income (losses) before tax of the Company
Taksiran beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku
1,393,180
333,038
Pengaruh pajak atas beda tetap menurut fiskal: Kenaikan yang belum direalisasi atas nilai wajar efek di perdagangkan Sumbangan, hadiah, jamuan dan representasi Penyusutan Kenaikan yang belum direalisasi atas nilai aset bersih reksadana Kegiatan sosial karyawan Premi belum merupakan pendapatan Penghasilan dikenakan pajak final Bunga Keuntungan penjualan efek Penghasilan sewa Keuntungan penjualan properti investasi Kenaikan yang belum direalisasi atas nilai wajar dari investasi properti Laba penjualan aset tetap Lain-lain Bersih
(12,367) 263,117 15,934 8,946
163,937 8,955
(198,237)
17,774 657,124
(338,916) (10,208) (13,163)
(567,000) 21,390
23,625
(224,170) 0 (5,963) -
(1,956) 93,427
(830,504)
732,753
Subjumlah Beban (manfaat) pajak -
562,676
1,065,791
Perusahaan Anak perusahaan
562,676 7,800
1,065,791 7,800
570,476
1,073,591
Jumlah beban (manfaat) pajak
34.
31 Maret 2011 Rp '000
Tax benefits at the applicable tax rate
Tax effects of permanent differences: Unrealized gain on change in fair value of trading securities Donation, gift, entertainment and representation Depreciation Unrealized gain on change in net asset value of units in mutual funds Employees' social activities Unearned premiums Income subjected to final tax Interest income Gain on sale of marketable securities Rental income Gain on sale of property investments Unrealized gain on change in fair value of investment properties. Gain on sale of property and equipment Others Net Subtotal Total tax expense (benefit) The Company Subsidiary Total tax expense (benefit)
Laba Per Saham Perhitungan laba per saham didasarkan pada data sebagai berikut : Laba tahun berjalan untuk perhitungan laba per saham dasar pada tahun 2012 dan 2011 sebesar Rp 5.041.219 ribu dan Rp 271.698 ribu. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar untuk perhitungan laba per saham dasar adalah 174.193.236 saham masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011. Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.
- 62 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 35.
Fasilitas Kredit Berdasarkan perjanjian kredit No. 291/GMA/JKT/03, dan 290/GMA/JKT/03 tanggal 31 Maret 2003, serta No. 169/FAT/JKT/06 tanggal 18 April 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. Fasilitas kredit ini telah mengalami perubahan beberapa kali dan yang terakhir berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 9 Mei 2011. Fasilitas ini terdiri dari fasilitas pinjaman (on revolving basis) sebesar Rp 5.000.000 ribu, fasilitas kredit pertukaran mata uang asing sebesar Rp 5.000.000 ribu dan fasilitas bank garansi sebesar Rp 500.000 ribu dan fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2012. Fasilitas pinjaman (on revolving basis) dijamin dengan deposito berjangka di bank yang sama sebesar 100% dari jumlah fasilitas yang digunakan, fasilitas kredit pertukaran mata uang asing dijamin dengan sebesar 100% dari nilai nominal transaksi forward dan fasilitas bank garansi yang ditempatkan dalam deposito berjangka / cash collateral sebesar 100% dari nilai nominal bank garansi. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, Perusahaan belum menggunakan fasilitas kredit ini.
36.
Sifat dan Transaksi Hubungan Berelasi
Sifat Pihak Berelasi Perusahaan yang sebagian pemegang saham dan pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan yaitu PT Samudera Indonesia Tbk. Transaksi dengan Pihak Berelasi Persentase Terhadap Jumlah Aset/Kewajiban/ dan Pendapatan/Beban 31 Maret 2012 31 Desember 2011 % %
31 Maret 2012 Rp '000
Jumlah 31 Desember 2011 Rp '000
34,042
31,412
0.001
0.013
56,98
264,150
395,750
0.091
0.161
2,9
Utang klaim PT Samudera Indonesia Tbk
5,811
1,300
0.002
0.001
3,8
Estimasi klaim retensi sendiri PT Samudra Indonesia Tbk
12,394
12,394
0.001
0.009
12,5
Premi bruto PT Samudera Indonesia Tbk
39,939
477,367
0.001
Klaim bruto PT Samudera Indonesia Tbk
94,190
132,621
0.007
Piutang premi PT Samudera Indonesia Tbk Aset lain-lain Pinjaman karyawan
0,284
0,125
47,8
12,7
Perusahaan dan anak perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada direksi dan anggota manajemen kunci lainnya masing-masing sebesar Rp 909.229 ribu tahun 2012 dan Rp 871.801 ribu tahun 2011.
- 63 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
37.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan dan anak perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan dan anak perusahaan. Risiko Suku Bunga Risiko terhadap suku bunga merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Pada saat ini Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki eksposur dalam kaitan dengan liabilitas keuangan yang ada. Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan yang terkait risiko suku bunga: 31 Maret 2012 Rata-rata Suku Bunga Efektif/
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun/
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4/
Jatuh Tempo lebih dari 4 tahun/
Jumlah/
%
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
-
-
-
-
5,767,920
-
-
-
Aset/Assets Bunga Mengambang/Floating Rate Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Bunga Tetap/Fixed Rate Investasi /Investment - Deposito / Time deposits - Efek utang /Debt securities Piutang Lain-Lain/Other receivables
6,5 - 7
5,767,920
5,75 & 7,25 8.37 7.75
45,509,274 4,044,000 15,384,372
1,08 - 2,95
1,625,692
-
-
-
-
45,509,274 26,638,850 15,384,372
-
-
-
-
1,625,692
4,210,600
-
-
-
18,384,250
Liabilitas/Liabilities Bunga Mengambang/Floating Rate Utang Subordinasi/Subordinated Loan
31 Desember 2011 Rata-rata Suku Bunga Efektif/
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4
Jatuh Tempo lebih dari 4 tahun
Jumlah
%
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
-
-
-
-
4,284,104
-
-
-
Aset/Assets Bunga Mengambang/Floating Rate Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Bunga Tetap/Fixed Rate Investasi /Investment - Deposito / Time deposits - Efek utang /Debt securities Piutang Lain-Lain/Other receivables
6,5 - 7
4,284,104
5,75 & 7,25 8.37 7.75
38,142,603 3,007,300 5,549,705
1,08 - 2,95
1,625,692
-
-
-
-
38,142,603 25,463,550 5,549,705
-
-
-
-
1,625,692
2,058,500
2,227,000
-
18,170,750
Liabilitas/Liabilities Bunga Mengambang/Floating Rate Utang Subordinasi/Subordinated Loan
Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Perusahaan dan anak perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank jangka panjang. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
- 64 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Aset Deposito berjangka Kas dan setara kas
Piutang premi
Piutang reasuransi
Piutang lain-lain Jumlah Aset
USD EUR USD SGD JPY USD EUR AUD JPY SGD MYR CHF GBP SEK USD SGD JPY GBP EUR AUD MYR CHF USD
31 Maret 2012 Mata uang Ekuivalen Asing Rupiah Rp '000
31 Desember 2011 Mata uang Ekuivalen Asing Rupiah Rp '000
1,120.05 25.01 26,849.37 1.40 1,500.00 1,666,415.05 25,625.37 1,099.66 689,733.15 21,632.50 3,711.92 442.97 19.43 356.62 561,277.98 7,475.18 102,982.14 215.62 146.74 0.21 7.20 348,233.16
1,383,720.00 25,000.02 91,470.00 1.40 1,500.00 2,104,270.40 59.19 23.70 808.37 6,749.90 2.09 498.34 0.13 0.24 470,460.52 11,894.05 127,328.77 215.62 176.85 33.47 44.17 7,68 230,966.23
10,282,099 306,627 232,609 9,764 1,752 15,297,690 314,141 10,508 77,085 158,104 11,119 4,504 285 492 5,152,532 54,633 11,509 3,163 1,799 2 73 3,170,091 35,100,583
- 65 -
12,547,607 293,475 829,488 9,764 1,752 19,081,524 632,635 218,119 94,417 47,076 5,955 4,802 1,821 310 4,266,136 82,953 14,872 3,012 2,076 308 126 74 2,094,429 40,232,730
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
31 Maret 2012 Mata uang Ekuivalen Asing Rupiah Rp '000
31 Desember 2011 Mata uang Ekuivalen Asing Rupiah Rp '000
Liabilitas Utang Klaim Estimasi klaim retensi sendiri
Utang reasuransi
Utang komisi
Utang lain-lain Utang subordinasi
USD USD SGD MYR AUD USD EUR MYR SGD JPY AUD GBP USD EUR JPY PHP SGD AUD MYR CHF GBP SKR USD EUR USD
137,374.30 699,123.29 74,375.00 78.78 581,360.93 32,201.55 1,308.61 10,824.44 495,210.68 200.92 2.56 173,000.14 616.47 116,720.61 20,797.00 734.45 195.30 742.38 122.80 4.82 63.00 15,855.37 8.00 69,000.00
1,261,096 1,594,838 459,357 725 5,336,893 394,758 3,920 79,112 55,345 1,920 38 1,588,141 7,557 13,045 4,445 5,368 1,866 2,224 1,249 71 87 143,675 56 625,692
96,237.65 175,875.39 65,860.00 4,800.13 78.78 498,912.11 33,242.21 51,206.87 12,340.97 209,940.07 711.86 144.67 205.82 1.43 127.21 20.80 0.50 0.18 0.42 0.12 0.04 0.05 20,120.42 4.77 69,000.00
872,683 1,594,838 459,357 13,694 725 4,524,135 390,230 146,085 86,070 24,521 6,551 2,021 1,866,390 16,737 14,858 4,302 3,493 1,629 1,191 1,183 493 66 182,452 56 625,692
Jumlah Liabilitas
11,581,478
10,839,546
Aset bersih
29,393,184
29,393,184
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan anak perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perusahaan dan anak perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memantau eksposur terkait dengan batasan-batasan tersebut. Perusahaan dan anak perusahaan melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang ragu-ragu. Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011:
- 66 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 31 Desember 2011
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Efek ekuitas diperdagangkan Dimiliki hingga jatuh tempo Deposito berjangka Tersedia untuk dijual Efek ekuitas Efek utang Penyertaan lain Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang lain-lain Aset lain-lain (pinjaman pegawai) Jumlah
2010
Jumlah Bruto/
Jumlah Neto/
Jumlah Bruto/
Jumlah Neto/
Rp' 000
Rp' 000
Rp' 000
Rp' 000
2,323,456
2,323,456
3,274,878
3,274,878
38,142,603
38,142,603
31,545,561
31,545,561
1,754,042 25,463,550 417,900
1,754,042 25,463,550 417,900
3,043,515 24,046,160 417,900
3,043,515 24,046,160 417,900
4,284,104 7,904,055 395,750
4,284,104 5,549,705 395,750
3,140,523 7,270,622 424,850
3,140,523 4,916,272 424,850
80,289,710
77,935,360
72,739,159
70,384,809
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan anak perusahaan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal. Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. <= 1 tahun/
1-2 tahun/
Rp'000
Rp'000
31 Maret 2012 3-5 tahun/ > 5 tahun/ Rp'000
Jumlah/
Nilai Tercatat/
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Aset/Assets Investasi /Investment - Deposito berjangka /Time deposits - Efek Ekuitas diperdagangkan/Trading Equity Securities - Efek Ekuitas/ Equity Securities - Efek utang /Debt securities - Investasi lain-lain/Other Investments Kas dan setara kas /Cash and cash equivalents Piutang lain-lain/Other receivables Aset lain-lain (Pinjaman Karyawan)/
45,509,274 2,210,923 1,769,584 4,044,000 417,900 5,767,920 15,384,372 264,150
4,210,600 -
-
18,384,250 -
45,509,274 2,210,923 1,769,584 26,638,850 417,900 5,767,920 15,384,372 264,150
45,509,274 2,210,923 1,769,584 26,638,850 417,900 5,767,920 15,384,372 264,150
Jumlah/ Total
75,368,123
4,210,600
-
18,384,250
97,962,973
97,962,973
Liabilitas/Liabilities Utang komisi/Commissions payable Biaya yang masih harus dibayar/ Accrued expenses Utang lain-lain/Other liabilities Utang subordinasi/Subordinated Loan
7,027,366
-
-
-
7,027,366
7,027,366
8,671,159 18,174,544 1,625,692
-
-
-
8,671,159 18,174,544 1,625,692
8,671,159 18,174,544 1,625,692
Jumlah/ Total
35,498,761
-
-
-
35,498,761
35,498,761
- 67 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
<= 1 tahun/
1-2 tahun/
Rp'000
Rp'000
Aset/Assets Investasi /Investment - Deposito berjangka /Time deposits - Efek Ekuitas diperdagangkan/Trading Equity Securities - Efek Ekuitas/ Equity Securities - Efek utang /Debt securities - Investasi lain-lain/Other Investments Kas dan setara kas /Cash and cash equivalents Piutang lain-lain/Other receivables Aset lain-lain (Pinjaman Karyawan)/ Other Assets (Employee Loan)
38,142,603 2,323,456 1,754,042 3,007,300 417,900 4,687,260 5,549,705 245,333
150,417
Jumlah/ Total
56,127,599
2,208,917
2,058,500 -
31 Desember 2011 3-5 tahun/ > 5 tahun/ Rp'000
2,227,000 2,227,000
Jumlah/
Nilai Tercatat/
Rp'000
Rp'000
Rp'000
18,170,750 -
38,142,603 2,323,456 1,754,042 25,463,550 417,900 4,687,260 5,549,705
38,142,603 2,323,456 1,754,042 25,463,550 417,900 4,687,260 5,549,705
18,170,750
395,750
395,750
78,734,266
78,734,266
Liabilitas/Liabilities Utang komisi/Commissions payable Biaya yang masih harus dibayar/ Accrued expenses Utang lain-lain/Other liabilities Utang subordinasi/Subordinated Loan Jumlah/ Total
38.
5,717,706
-
-
-
5,717,706
5,717,706
779,410 6,110,516 1,625,692
-
-
-
779,410 6,110,516 1,625,692
779,410 6,110,516 1,625,692
14,233,324
-
-
-
14,233,324
14,233,324
Informasi Segmen Segmen usaha Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dibagi dalam lima kelompok segmen yaitu segmen asuransi kebakaran, segmen asuransi kendaraan bermotor, segmen asuransi pengangkutan, segmen rekayasa dan segmen lain-lain, yang meliputi rangka kapal dan aneka. Segmen tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan.
- 68 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 31 Maret 2012
Kebakaran/ Fire Rp '000 PENDAPATAN Premi bruto HASIL Hasil underwriting Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan Laba usaha Penghasilan lain-lain yang tidak dapat dialokasikan Rugi sebelum pajak Pajak penghasilan
Kendaraan Bermotor/ Motor Vehicle Rp '000
17,528,960
14,488,911
3,059,669 -
6,166,533 -
Pengangkutan/ Marine Cargo Rp '000
Rekayasa/ Engineering Rp '000
Lain-lain/ Others *) Rp '000
3,564,944
7,410,119
4,838,484
47,831,418
405,442 -
163,221 -
4,036,980 -
13,831,845 3,927,267
-
-
-
-
-
(12,694,450)
-
-
-
-
-
5,064,662
-
-
-
-
-
547,032
-
-
-
-
-
5,611,694 (570,477)
Laba tahun berjalan Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
Jumlah/ Total Rp '000
5,041,217
-
-
-
-
-
5,041,167 52 5,041,219
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Aset pajak tangguhan Lain-lain Total LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Utang pajak Lain-lain Total
53,375,333 -
-
56,189,597
14,046,186 -
-
36,811,359
4,094,000 -
-
6,756,535
29,246,640 -
-
26,182,098
25,030,763 -
-
20,842,782
125,792,922 0 18,487,681 170,655,827 314,936,430
146,782,371
-
-
-
-
-
272,018 66,066,123
-
-
-
-
-
213,120,512
Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
1,036,597 448,670
- 69 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 31 Maret 2011
Kebakaran/ Fire Rp '000 PENDAPATAN Premi bruto HASIL Hasil underwriting Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
Kendaraan Bermotor/ Motor Vehicle Rp '000
Pengangkutan/ Marine Cargo Rp '000
Rekayasa/ Engineering Rp '000
Lain-lain/ Others *) Rp '000
Jumlah/ Total Rp '000
16,662,833
11,232,974
3,439,349
6,175,626
4,422,132
41,932,914
5,276,578
1,365,438
2,694,364
1,570,149
1,731,415
12,637,944 603,025
-
-
-
-
-
-
REVENUES Gross premiums RESULTS Underwriting income Unallocated income from investments - net
-
-
-
-
(10,095,625)
Laba usaha Penghasilan lain-lain yang tidak dapat dialokasikan
-
-
-
-
-
3,145,344
-
-
-
-
-
323,988
Rugi sebelum pajak Pajak penghasilan
-
-
-
-
-
3,469,332 (1,065,791) 2,403,541
Net income
-
-
-
-
-
2,256,245
-
-
-
-
-
9
Income atributable to: Owners of the Company Non-controlling interests
Laba tahun berjalan Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
Unallocated operating expenses Losses from operations Unallocated other income - net Losses before tax Tax benefit - net
2,256,254 INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Aset pajak tangguhan Lain-lain
OTHER INFORMATION
62,396,430 -
39,698,812 -
4,949,196 -
22,384,645 -
25,024,018 -
Total
18,379,444 76,096,147 248,928,692
LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Utang pajak Lain-lain
67,674,057 -
32,481,760 -
7,458,227 -
Total
20,455,120 -
16,079,569 -
144,148,733 179,651 4,134,315 148,462,699
Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
*)
154,453,101
1,705,026 739,286
ASSETS Segment assets Unallocated assets Deferred tax assets Others Total LIABILITIES Segment liabilities Unallocated liabilities Taxes payable Others Total Capital expenditures Depreciation and amortization
Akun lain-lain terdiri dari rangka kapal dan aneka.
lain-lain terdiri dari rangka kapal dan aneka.
Segmen geografis Perusahaan dan anak perusahaan beroperasi di empat wilayah geografis utama. Bisnis asuransi berlokasi di Jakarta, Bandung, Medan dan lainnya, usaha persewaan gedung kantor berlokasi di Jakarta. Pendapatan berdasarkan pasar Berikut ini adalah jumlah pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan berdasarkan pasar geografis :
- 70 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Pasar Geografis
Pendapatan berdasarkan pasar geografis/ Revenue by geographical market 2012 2011 Rp '000 Rp '000
Geographical Market
Jakarta Medan Bandung Lain-lain
22,053,660 4,392,165 3,039,267 18,346,326
103,942,803 14,683,294 12,956,570 59,015,482
Jakarta Medan Bandung Others
Jumlah
47,831,418
190,598,149
Total
Berdasarkan wilayah geografis Nilai tercatat aset segmen berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut. Nilai tercatat aset segmen/ Carrying amount of segment assets *) 2012 2011 Rp '000 Rp '000 Jakarta Medan Bandung Lain-lain
144,717,266 10,439,433 11,102,324 130,189,726
120,054,823 7,974,874 9,499,268 88,986,685
3,576,374 1,500 67,363 234,267
3,576,374 1,500 67,363 125,113
Jumlah
296,448,749
226,515,650
3,879,504
3,770,350
*)
39.
Penambahan aset tetap/ Additions to property and equipment 2012 2011 Rp '000 Rp '000
Aset segmen tidak termasuk aset pajak tangguhan.
Informasi Penting Lainnya a.
Kontrak Reasuransi Dalam rangka manajemen risiko atas pertanggungan asuransi yang bernilai besar dan mempunyai risiko khusus, Perusahaan mengadakan kontrak reasuransi baik yang bersifat proporsional maupun non proporsional dengan beberapa perusahaan asuransi dan reasuransi dalam negeri dan luar negeri. Program reasuransi untuk tahun 2011 adalah sebagai berikut:
- 71 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 1.
Program reasuransi proporsional treaty
Jenis Pertanggungan
Kebakaran Rupiah Dolar Amerika Serikat Kendaraan bermotor Rupiah Dolar Amerika Serikat Kecelakaan Rupiah Dolar Amerika Serikat Rekayasa Rupiah Dolar Amerika Serikat
Retensi/ Rp '000
Program treaty untuk setiap kerugian dan risiko/ Dalam Negeri/ Luar Negeri/ Rp '000 Rp '000
3,750,000 375,000 -
16,200,000 1,620,000
85,050,000 8,505,000
-
-
Jumlah/ Rp '000
105,000,000 10,500,000 -
3,750,000 375,000
10,575,000 1,057,500
15,675,000 1,567,500
30,000,000 3,000,000
3,750,000 375,000
9,450,000 945,000
1,800,000 180,000
15,000,000 1,500,000
* Dalam Dolar Amerika Serikat dan jumlah penuh/In U.S. Dollar in full amount
2.
Program reasuransi non proporsional - excess of loss Program excess of loss untuk setiap kerugian dan setiap risiko/ Jenis Pertanggungan Kebakaran Rupiah Dolar Amerika Serikat Rekayasa Rupiah Dolar Amerika Serikat Kecelakaan Rupiah Dolar Amerika Serikat Kendaraan Bermotor Rupiah Dolar Amerika Serikat Pengangkutan Rupiah Dolar Amerika Serikat Bencana Alam Rupiah Dolar Amerika Serikat Huru Hara Rupiah Dolar Amerika Serikat
Retensi Rp '000
Dalam Negeri Rp '000
Luar Negeri Rp '000
Jumlah Rp '000
2,000,000 200,000
4,200,000 420,000
23,800,000 2,380,000
30,000,000 3,000,000
2,000,000 200,000
1,200,000 120,000
6,800,000 680,000
10,000,000 1,000,000
2,000,000 200,000
4,200,000 420,000
23,800,000 2,380,000
30,000,000 3,000,000
2,000,000 200,000
4,200,000 420,000
23,800,000 2,380,000
30,000,000 3,000,000
2,000,000 200,000
2,250,000 225,000
15,750,000 1,575,000
20,000,000 2,000,000
2,000,000 200,000
4,200,000 420,000
23,800,000 2,380,000
30,000,000 3,000,000
2,000,000 200,000
5,220,000 522,000
342,780,000 34,278,000
350,000,000 35,000,000
* Dalam Dolar Amerika Serikat dan jumlah penuh/In U.S. Dollar in full amount
b.
Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan liabilitas. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh liabilitas (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan liabilitas, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan liabilitas dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi
- 72 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi liabilitas membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan liabilitas. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 adalah masing-masing sebesar 173,36% dan 167,90%. Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam Lampiran VI dan VII.
c.
Rasio Keuangan 31 Maret 2012 31 Maret 2010 % % Rasio investasi terhadap cadangan teknis dan hutang klaim retensi sendiri Rasio premi neto terhadap premi bruto Rasio premi neto terhadap modal sendiri Rasio premi langsung terhadap premi tidak langsung Rasio beban pendidikan dan pelatihan terhadap biaya pegawai dan pengurus
31 Desember 2011 %
191.75 52.10 20.92
190.55 52.76 40.77
184.21 52.26 88.54
5,594.62
13,661.10
6,433.68
1.13
1.28
1.85
Rasio beban pendidikan dan pelatihan terhadap biaya pegawai dan pengurus pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 di bawah batasan (5%) yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003.
d.
Penyajian kembali Laporan Keuangan Pada tahun 2012, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 62 tentang kontrak asuransi dan PSAK 28 (revisi 2011) tentang akuntansi kontrak asuransi kerugian. Perubahan akuntansi ini diterapkan secara retrospektif, oleh karenanya angka-angka komparatif tahun 2011 disajikan kembali. Selisih antara nilai liabilitas pada tanggal penerapan dengan biaya jasa lalu yang seharusnya diakui pada periode berikutnya disesuaikan ke saldo laba awal tahun 2011 setelah dikurangi dengan liabilitas yang telah diakui Perusahaan dengan menggunakan kebijakan akuntansi sebelum perubahan. Berikut disajikan pos-pos penting dalam laporan keuangan tahun 2011 sesudah dan sebelum disajikan kembali :
- 73 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
31 Desember 2011 Sesudah disajikan kembali Aset Reasuransi Jumlah Aset Liabilitas Kontrak Reasuransi Estimasi Klaim Retensi Sendiri Premi Belum Merupakan Pendapatan
Jumlah Liabilitas
2010 Sebelum disajikan kembali
Sesudah disajikan kembali
Sebelum disajikan kembali
47,965,405
-
47,334,616
-
293,531,414 109,298,801
-
290,936,016 105,408,871
-
-
197,947,550
12,986,066 40,818,552
142,453,367
-
197,905,731
15,576,203 37,317,266
145,390,329
31 Maret 2011 Sesudah Sebelum disajikan disajikan kembali kembali Hasil Underwriting Beban Pajak Laba Bersih Laba per saham (Rupiah Penuh) Saldo Laba Awal Tahun
40.
2,570,161 1,065,791 2,403,541 14
2,570,161 1,065,791 2,403,541 14
93,958,172
101,486,950
Aset, Liabilitas dan Hasil Usaha Program Asuransi Syariah Pada tanggal 19 Februari 2007, Perusahaan telah memperoleh ijin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk mendirikan kantor cabang dengan prinsip Syariah. Cabang Asuransi Syariah PT Asuransi Bintang Tbk menggunakan akad wakalah bil ujroh dimana kontribusi peserta dikelola oleh cabang Asuransi syariah yang bertindak sebagai operator. Untuk tujuan pelaporan keuangan, aset dan liabilitas gabungan cabang syariah serta hasil usaha operator syariah digabung dalam laporan keuangan Perusahaan. Aset, liabilitas dan hasil usaha program Asuransi Syariah adalah sebagai berikut :
- 74 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Laporan Posisi Keuangan 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
13,360,000 2,000,000 11,689,170 1,197,478 8,881,125 9,062,356
9,010,000 2,000,000 11,689,170 1,017,314 7,575,375 10,214,610
5,932,628 6,377,101 749,111
5,955,252 1,264,390 749,111
59,248,969
49,475,222
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp '000
12,034,907 651,026
8,297,570 1,415,389
732,220 596,844 336,614 36 4,287,031
738,760 798,838 301,096 3,150 40,935 2,584,261 1,266,424
18,638,678
15,446,423
6,394,764
646,605
Ekuitas Modal disetor Laba (rugi) tahun berjalan Saldo laba tahun lalu
22,439,307 833,334 10,942,886
22,439,308 7,448,387 3,494,499
Jumlah ekuitas
34,215,527
33,382,194
JUMLAH LIABILITAS, DANA TABARRU' DAN EKUITAS
59,248,969
49,475,222
Aset Investasi Deposito berjangka Efek utang Properti investasi Kas dan setara kas Piutang premi Piutang reasuransi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Piutang lain-lain Aset lain-lain JUMLAH ASET
Liabilitas Penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak Utang klaim Klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan Utang reasuransi Utang komisi Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka kontribusi jangka panjang Utang lain-lain Jumlah Liabilitas Dana Tabarru'
- 75 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Laporan Surplus Underwriting Dana Tabarru’ 31 Maret 2012 Rp '000
31 Maret 2011 Rp '000
17,874,409
8,033,899
(4,167,576) (2,996)
(3,135,125) (857,347)
(3,149,921)
(565,486)
10,553,916 4,189,395
3,475,941 5,536,573
651,026 (6,540)
(1,711,564) 222,720 (1,703,921)
Jumlah beban asuransi
4,833,881
2,343,808
Surplus Neto Asuransi
5,720,035
1,132,133
Hasil investasi
35,144
15,180
Beban pengelolaan portofolio investasi
(7,029)
(3,036)
Pendapatan investasi neto Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru'
28,115
12,144
5,748,150
1,144,277
5,748,150 -
1,144,277 -
Surplus yang tersedia untuk dana tabarru' Saldo awal
5,748,150 15,132,913
1,144,277 13,988,636
Saldo akhir
20,881,063
15,132,913
PENDAPATAN ASURANSI Kontribusi bruto Pendapatan pengelolaan operasi asuransi (ujrah) Bagian reasuransi Perubahan kontribusi yang belum menjadi hak Jumlah pendapatan asuransi Pembayaran klaim Klaim yang ditanggung reasuransi dan pihak lain Klaim yang masih harus dibayar Beban penyisihan teknis
Laporan Perubahan Dana Tabarru' Surplus underwriting dana tabarru' Distribusi ke peserta Distribusi ke pengelola
- 76 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Laporan Laba Rugi 31 Maret 2012 Rp '000
31 Maret 2011 Rp '000
4,167,576
3,135,125
7,029 94,293
3,036 95,221
Jumlah pendapatan
4,268,898
3,233,382
BEBAN Beban komisi Beban usaha
1,869,635 1,564,245
1,263,619 754,278
Jumlah beban
3,433,880
2,017,897
LABA USAHA
835,018
1,215,485
(1,685)
32,230
LABA SEBELUM ZAKAT DAN PAJAK ZAKAT
833,333 -
1,247,715 -
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK
833,333 -
1,247,715 -
LABA BERSIH
833,333
1,247,715
PENDAPATAN Pendapatan pengelolaan operasi asuransi (ujrah) Pendapatan pengelolaan portofolio investasi dana peserta Pendapatan investasi
PENDAPATAN LAIN-LAIN - BERSIH
Laporan Perubahan Ekuitas Saldo Laba (Defisit)/ Modal Saham/ Capital Stock Rp'000 Saldo per 1 Januari 2011 Penambahan modal disetor Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2011
12,574,608
3,494,499
9,864,700
-
22,439,308
Penambahan modal disetor
-
Laba bersih tahun berjalan
-
Saldo per 31 Maret 2012
Retained Earnings (Deficit) Rp'000
- 77 -
16,069,108 9,864,700
7,448,387
7,448,387
10,942,885
33,382,195
-
22,439,308
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp'000
0
833,333
833,333
11,776,218
34,215,527
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Jumlah pendapatan kontribusi cabang Asuransi Syariah adalah sebesar Rp 17.874.409 ribu dan Rp 8.033.899 ribu masing-masing tahun 2012 dan 2011 yang terbagi untuk jenis asuransi kebakaran, kendaraan bermotor dan kecelakaan diri dan kesehatan (aneka). Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru’, Kekayaan yang Tersedia Untuk Qardh, dan Saldo Solvabilitas Dana Perusahaan Unit Usaha Syariah. Dana Tabarru Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 11/PMK.10/2011 tanggal 12 Januari 2011, Unit usaha syariah setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas dana tabarru’ yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Unit usaha syariah wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 5% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan liabilitas. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh liabilitas (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan liabilitas, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan liabilitas dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi liabilitas membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan liabilitas. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 rasio pencapaian solvabilitas dana tabarru yang dihitung sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 11/PMK.10/2011 adalah sebesar 8,53% (Lampiran VIII). Dana Perusahaan Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 11/PMK.10/2011 tanggal 12 Januari 2011, Unit usaha syariah setiap saat wajib memiliki kekayaan yang tersedia untuk qardh dan saldo solvabilitas dana perusahaan dalam jumlah yang positif. Kekayaan yang tersedia untuk qard dihitung dengan mempertimbangkan:
1. Kegagalan pengelolaan kekayaan, proyeksi arus kekayaan dan liabilitas, kekayaan dan liabilitas dalam setiap jenis mata uang, beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidak cukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi liabilitas membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan liabilitas.
2. Dana yang harus disediakan untuk mengantisipasi resiko yang mungkin timbul dari kegagalan dalam proses produksi, ketidakmampuan SDM atau sistem untuk bekerja baik atau adanya kejadian-kejadian lain yang merugikan.
3. Kekurangan tingkat solvabilitas dana tabarru yang dipersyaratkan. 4. Perimbangan antara investasi + kas dan bank dengan penyisihan teknis + liabilitas klaim retensi sendiri. Solvabilitas dana Perusahaan dihitung dengan membandingkan kekayaan bersih dana Perusahaan terhadap jumlah yang lebih besar antara jumlah kekayaan yang harus tersedia untuk qardh atau jumlah modal sendiri (modal kerja) yang dipersyaratkan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 jumlah kekayaan yang tersedia untuk qardh dan saldo solvabilitas dana Perusahaan masing-masing sebesar Rp 1.416.442 ribu dan Rp 8.189.763 ribu. (Lampiran IX)
5. Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012.
- 78 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
41.
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru PSAK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK No. 36 (Revisi 2011), Asuransi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK No. 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK No. 62, Kontrak Asuransi PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral PSAK No. 101 (Revisi 2011), Penyajian Laporan Keuangan Syariah PSAK No. 109, Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah PSAK No. 110, Akuntansi Sukuk
ISAK ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri. ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK No. 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 6. ISAK No. 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya 7. ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan 8. ISAK No. 23, Sewa Operasi – Insentif 9. ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa 10. ISAK No. 25, Hak atas Tanah 11. ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat 1. 2. 3. 4. 5.
PPSAK 1. 2. 3. 4.
PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK 5: Interprestasi atas Par.14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi
Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.
- 79 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
42.
Informasi Keuangan Tambahan Informasi keuangan tambahan PT Asuransi Bintang Tbk, induk perusahaan saja, disajikan pada halaman i.1 sampai dengan halaman i.4. Karena perbedaan antara laporan keuangan untuk induk perusahaan saja dengan laporan keuangan konsolidasian tidak material, maka catatan atas laporan keuangan induk perusahaan tidak disajikan pada informasi tambahan tersebut.
************** = ***************
- 80 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk Lampiran I : Laporan Posisi Keuangan - Induk Perusahaan *) 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
31 Maret 2012
31 Desember 2011 Disajikan kembali
Rp '000
Rp '000
ASET Investasi Deposito berjangka Efek ekuitas untuk diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Efek ekuitas Efek utang Tanah dan bangunan Investasi saham pada anak perusahaan Penyertaan lain
45,509,275 2,210,923
38,142,603 2,323,455
1,769,584 26,638,850 38,174,352 15,000,000 417,900
1,754,042 25,463,550 35,230,335 15,000,000 417,900
129,720,884
118,331,885
4,609,784 56,983,451 17,115,090 47,395,334 16,189,529 10,298,641 18,487,681
3,705,277 55,093,697 18,904,803 47,965,405 6,368,755 9,643,804 19,050,359
13,421,800 1,272,634 1,628,868
13,509,608 1,597,015 1,686,383
317,123,696
295,856,991
LIABILITAS Utang klaim Liabilitas Kontrak Asuransi Utang reasuransi Utang komisi Utang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka premi jangka panjang Utang lain-lain
3,826,237 112,947,519 22,981,245 7,027,366 276,354 8,942,955 39,220,425 17,226,748
4,284,629 109,298,801 26,417,603 5,717,706 511,613 9,600,288 35,625,585 5,762,161
Jumlah liabilitas
212,448,849
197,218,386
1,625,692
1,625,692
87,096,618 50,000 (740,706) 1,989,371
87,096,618 50,000 (740,706) 798,528
4,260,404 10,393,468
4,260,404 5,548,069
Jumlah Ekuitas
103,049,155
97,012,913
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
317,123,696
295,856,991
Jumlah Investasi Kas Piutang premi Piutang reasuransi Aset Reasuransi Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka Aset pajak tangguhan Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 16.838.502 ribu tahun 2010 dan Rp 18.939.404 ribu pada tahun 2009 Aset tidak berwujud Aset lain-lain JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS
UTANG SUBORDINASI EKUITAS Modal saham - nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 320.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 174.193.236 saham Tambahan modal disetor Biaya emisi saham Komponen ekuitas lainnya Saldo laba (defisit) Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
*) Menggunakan metode biaya
10,393,468
- i.1 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk 0 Lampiran II : Laporan Laba Rug Komprehensif - Induk Perusahaan *) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Disajikan kembali Rp '000
PENDAPATAN USAHA Pendapatan underwriting Pendapatan premi Premi bruto Premi reasuransi Penurunan premi belum merupakan pendapatan
47,831,418 (22,549,681) (1,505,662)
41,932,913 (22,397,700) (4,671,963)
Pendapatan premi - bersih
23,776,075
14,863,250
Beban underwriting Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan (Penurunan) estimasi klaim retensi sendiri
12,798,040 (5,433,771)
26,102,374 (20,744,874)
(430,253)
(3,191,939)
Beban klaim-bersih Beban komisi-bersih
6,934,016 3,010,213
2,165,561 2,161,547
Jumlah beban underwriting
9,944,229
4,327,108
13,831,846 3,727,247
10,536,142 603,025
17,559,093 (12,723,796)
11,139,167 (10,095,625)
4,835,297
1,043,542
572,779
323,988
5,408,076
1,367,530
Hasil underwriting Hasil investasi Pendapatan Usaha Bersih BEBAN USAHA LABA (RUGI) USAHA PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PENGHASILAN PAJAK
(562,677)
(1,065,791)
LABA BERSIH
4,845,399
301,739
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Laba yang belum direalisasikan atas kenaikan nilai investasi tersedia untuk dijual
1,190,843
(117,238)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
6,036,242
184,501
*) Menggunakan metode biaya
- i.2 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk Lampiran III : Laporan Perubahan Ekuitas - Induk Perusahaan *) Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
Saldo per 1 Januari 2010 Dampak Penerapan PSAK 4 (Revisi 2009) Saldo pada tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 disajikan kembali Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
Modal Disetor/
Tambahan Modal Disetor/
Biaya Emisi Saham/
Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi atas Perubahan Nilai Wajar Efek Tersedia Dijual - bersih/
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
87,096,618 -
50,000 -
87,096,618
-
(740,706) -
50,000
-
(740,706)
-
(1,632,044)
Saldo Laba (Defisit) Belum Telah Ditentukan Ditentukan Pengunaannya/ Penggunaannya/ Rp '000
87,234,987
-
3,047,461
3,047,461
4,260,404
1,248,176
90,282,448
-
301,739
301,739
(49,790)
4,260,404
1,549,915
92,166,441
848,318
-
3,998,154
3,998,154
798,528
4,260,404
5,548,069
97,012,913
(1,632,044)
1,582,254
Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Maret 2011 Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
87,096,618
-
50,000
-
(740,706)
-
Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
87,096,618
50,000
(740,706)
Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
-
-
-
1,190,843
-
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
-
-
1,989,371
4,260,404
Saldo per tanggal 31 Maret 2012
87,096,618
50,000
(740,706)
- i.3 -
Rp '000
(1,799,285)
-
4,260,404
Rp '000
Jumlah Ekuitas/
1,582,254
848,318
-
1,190,843
4,845,399
4,845,399
10,393,468
103,049,155
PT ASURANSI BINTANG Tbk Lampiran IV : Laporan Arus Kas - Induk Perusahaan Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari: Premi Klaim reasuransi Lain-lain Pembayaran untuk: Klaim Premi asuransi Pegawai Beban usaha Komisi Pajak Beban lain-lain Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan deposito Penerimaan hasil investasi Hasil penjualan efek Hasil penjualan aset tetap Hasil penjualan properti investasi Pembelian aset tetap Pembelian efek Penempatan deposito Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi
At
2012
2011
Rp '000
Rp '000
39,187,111 9,610,271 2,076,545
205,275,483 35,191,339 5,758,084
(17,514,927) (10,685,960) (5,709,942) (1,669,806) (2,430,057) (1,003,005) (4,844,272)
(73,176,490) (91,155,476) (22,780,746) (30,829,175) (25,046,992) (4,116,767) (1,745,378)
7,015,958
(2,626,118)
33,096,261 1,149,594 641,271 750
180,987,201 4,892,416 1,075,316 5,442,681 5,400,000 (1,889,849) (187,933,104)
(1,036,597) (39,953,707) (6,102,428)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman subordinasi Penerimaan pinjaman subordinasi
-
PENGARUH PERUBAHAN KURS MATA UANG ASING ATAS KAS
KENAIKAN BERSIH KAS
(9,023)
7,974,661
(4,948,728) -
(7,043)
904,507
392,772
KAS PADA AWAL TAHUN
3,705,278
3,312,506
KAS PADA AKHIR TAHUN
4,609,784
3,705,277
- i.4 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk Lampiran V : Pendapatan, Beban dan Hasil Underwriting - Induk Perusahaan Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
Kebakaran
Kendaraan Bermotor
Pengangkutan
Rekayasa
Rangka Kapal
Aneka
Jumlah/Total 2012 2011
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
4,751,902 (1,113,420)
47,831,418 (22,549,681)
41,932,913 (22,397,700)
(1,505,661)
(4,671,963)
23,776,076
14,863,250
Rp '000
Pendapatan underwriting Pendapatan premi Premi bruto Premi reasuransi Penurunan (Kenaikan) premi belum merupakan pendapatan Pendapatan premi - bersih
17,528,960 (14,139,291) 440,828
14,488,911 (81,176)
3,564,944 (424,288)
(2,336,284)
(170,761)
3,830,497
12,071,451
2,969,895
3,610,332 (2,850,487)
5,548,711 -
370,703 -
7,410,119 (6,791,506)
86,582 -
351,477
1,066
208,014
970,090
87,648
3,846,496
Beban underwriting Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan (Penurunan) estimasi klaim retensi sendiri Beban klaim bersih
(546,430)
(911,584)
1,944,512 (1,552,503)
338,502
821,009
709,205
1,213,017
1,045,352 (846,904)
278,432 (183,876)
12,798,042 (5,433,771)
26,102,374 (20,744,874)
(129,465)
(2,286)
(430,253)
(3,191,939)
68,983
92,270
213,415
4,637,128
Pendapatan (beban) komisi Pendapatan komisi Beban komisi
0 (557,414)
2,351,598 (3,619,389)
21,918 (1,877,166)
180,784 225,365
Beban komisi-bersih
(557,414)
(1,267,790)
(1,855,249)
406,149
0
770,828
5,904,918
2,564,454
806,868
68,983
3,059,669
6,166,533
405,441
163,221
18,666
Jumlah beban (pendapatan) underwriting Hasil underwriting
- i.5 -
-
6,934,016
2,165,561
4,188,311 (7,198,525)
7,231,771 (9,393,319)
264,090
(3,010,214)
(2,161,547)
(171,820)
9,944,230
4,327,108
13,831,848
10,536,142
1,634,011 (1,369,921)
4,018,316
PT ASURANSI BINTANG Tbk Lampiran VI : Analisis Kekayaan Diperkenankan - Induk Perusahaan Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
Kekayaan Dibukukan/ Recorded Assets Rp '000 Investasi Deposito berjangka Efek ekuitas untuk diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Efek ekuitas Efek utang Tanah dan bangunan lnvestasi saham pada anak perusahaan Penyertaan lain Jumlah investasi Kas Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aset lain-lain Jumlah kekayaan
Jumlah investasi Kas Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aset lain-lain Jumlah kekayaan
Kekayaan Diperkenankan/ Admitted Assets
Rp '000
Rp '000
32,149,275 2,210,924
-
-
1,769,585 24,638,850 26,485,183
-
(6,567,799)
1,769,585 24,638,850 19,917,384
12,333,103 -
-
(2,374,411) -
9,958,692 -
99,586,920
-
(8,942,210)
90,644,710
3,412,306 48,102,326 8,052,734 928,111
-
(8,658,417) (4,231,964)
3,412,306 39,443,909 3,820,770 928,111
Rp '000
32,149,275 2,210,924
7,489,171 83,445,584
9,695,466 -
(2,867,845) (83,445,584)
14,316,792 -
251,017,152
9,695,466
(108,146,020)
152,566,598
31 Desember 2011 *) Kekayaan Kekayaan Belum tidak Dibukukan/ Diperkenankan/ Non-ledger Non-admitted Assets Assets Rp '000 Rp '000
Kekayaan Diperkenankan/ Admitted Assets Rp '000
Kekayaan Dibukukan/ Recorded Assets Rp '000 Investasi Deposito berjangka Efek ekuitas untuk diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Efek ekuitas Efek utang Tanah dan bangunan lnvestasi saham pada anak perusahaan Penyertaan lain
31 Maret 2012 Kekayaan Kekayaan Belum tidak Dibukukan/ Diperkenankan/ Non-ledger Non-admitted Assets Assets
29,132,601 2,323,456
-
-
29,132,601 2,323,456
1,754,042 23,463,550 23,541,165
-
(5,030,732)
1,754,042 23,463,550 18,510,433
12,337,353 -
-
(3,082,136) -
9,255,217 -
92,552,167
-
(8,112,868)
84,439,299
2,687,964 47,518,321 8,690,193 391,149
-
(8,553,301) (4,801,454)
2,687,964 38,965,020 3,888,739 391,149
7,554,355 35,484,535
11,922,219 -
(2,280,758) (35,484,535)
17,195,816 -
194,878,684
11,922,219
(59,232,916)
147,567,987
*) Tidak termasuk dana peserta (tabarru' ) pada unit bisnis syariah, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan N0. 11/PMK.010/2011 perhitungan tingkat solvabilitas untuk dana tabarru terpisah dari perhitungan tingkat solvabilitas konvensional. Informasi analisis kekayaan diperkenankan dan perhitungan tingkat batas solvabilitas dana tabarru' masing-masing disajikan pada lampiran VIII
- i.6 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk Lampiran VII : Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas - Induk Perusahaan Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
Tingkat Solvabilitas Kekayaan yang diperkenankan Kewajiban Jumlah tingkat solvabilitas Batas tingkat solvabilitas minimum Kegagalan pengelolaan kekayaan Kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang Beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan Resiko reasuradur Batas tingkat solvabilitas minimum Kelebihan batas Tingkat Solvabilitas Rasio Pencapaian Solvabilitas
31 Maret 2012
31 Desember 2011 *)
Rp '000
Rp '000
152,566,598 106,167,740
147,567,987 102,734,529
46,398,858
44,833,458
7,514,966 648,520
7,290,901 1,550,476
16,689,135 1,911,905
15,942,418 1,918,616
26,764,526
26,702,411
19,634,332
18,131,047
173.36%
167.90%
*) Tidak termasuk dana peserta (tabarru' fund ) pada unit usaha syariah, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan N0. 11/PMK.010/2011 perhitungan tingkat solvabilitas untuk dana tabarru terpisah dari perhitungan tingkat solvabilitas konvensional. Informasi analisis kekayaan diperkenankan dan perhitungan tingkat batas solvabilitas dana tabarru' masing-masing disajikan pada lampiran VIII
- i.7 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk Lampiran VIII : Analisis Kekayaan Diperkenankan - Induk Perusahaan Dana Tabarru' Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Analisis Kekayaan 2011 *) Kekayaan Dibukukan/ Recorded Assets
Kekayaan Belum Dibukukan/ Non-ledger Assets
Kekayaan tidak Diperkenankan/ Non-admitted Assets
Kekayaan Diperkenankan/ Admitted Assets
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
-
-
-
-
Investasi Deposito berjangka Efek ekuitas untuk diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Efek ekuitas Efek utang Tanah dan bangunan Penyertaan lain
5,700,000 -
5,700,000 -
Jumlah investasi
5,700,000
-
-
5,700,000
Kas & bank Piutang Kontribusi Piutang Reasuransi Piutang Investasi Piutang Hasil Investasi Aset lain-lain
415,677 8,883,848 9,062,356 874,568
-
(176,367) (874,568)
415,677 8,707,481 9,062,356 -
24,936,450
-
(1,050,935)
23,885,515
Jumlah kekayaan
Batas Tingkat Solvabilitas/Solvency Margin
2011 Rp '000 Tingkat Solvabilitas/Solvency Margin Kekayaan yang diperkenankan/Admitted Assets Liabilitas/Liabilities
23,885,515 18,541,689
Jumlah tingkat solvabilitas/Solvency Margin
5,343,826
Batas tingkat solvabilitas minimum/Minimum Solvency Margin Kegagalan pengelolaan kekayaan/Unsuccessful asset management Kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang/Currency mismatch Beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan/ Claims incurred and claim settlement expense Resiko reasuradur/Reinsurance risk Batas tingkat solvabilitas minimum/Minimum solvency margin Rasio Pencapaian Solvabilitas/Solvency Ratio Attained
1,059,093 5,418,738 1,369 6,479,200 82.48%
- i.8 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk Lampiran IX : Informasi Perhitungan Kesehatan Keuangan Dana Perusahaan Untuk Tahun yang berakhir 31 Maret 2012
2012 Rp KEKAYAAN YANG TERSEDIA UNTUK QARDH Dana yang diperlukan untuk mengantisipasi kegagalan Risiko Kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat deviasi pengelolaan kekayaan/kewajiban: Kegagalan Pengelolaan Kekayaan Proyeksi Arus Kekayaan dan Kewajiban Kekayaan dan Kewajiban Dalam Setiap Jenis Mata Uang Beban Klaim Yang Terjadi dan Beban Klaim Yang Diperkirakan Ketidak-cukupan Premi Akibat Perbedaan Hasil Investasi Yang diasumsikan dengan Hasil Investasi Yang Diperoleh Risiko Reasuradur
1,059,093 5,418,738 1,369
Jumlah
6,479,200
25% dari dana yang diperlukan untuk mengantisipasi kerugian akibat dari deviasi pengelolaan kekayaan dan kewajiban
1,619,800
Dana yang harus disediakan untuk mengantisipasi risiko yang mungkin timbul dari kegagalan dalam proses produksi, ketidakmampuan SDM, atau sistem untuk berkinerja baik atau adanya kejadian-kejadian lain yang merugikan
65,300
Jumlah dana yang harus dipersiapkan untuk menjaga tingkat solvabilitas dana tabarru' yang dipersyaratkan (kekurangan solvabilitas dana tabarru')
-
Jumlah dana yang harus dipersiapkan untuk menjaga Perimbangan antara Investasi dan kas dan bank dengan penyisihan teknis dan kewajiban klaim retensi sendiri
5,403,511
Jumlah Kekayaan yang Harus disediakan untuk Qardh
7,088,611
Kekayaan Perusahaan yang diperhitungkan sebagai kekayaan yang tersedia untuk qardh Kelebihan (Kekurangan) Kekayaan yang Tersedia Untuk Qardh SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN Jumlah Kekayaan Jumlah Kewajiban
10,441,801 3,353,190
35,979,032 1,763,335
Jumlah Solvabilitas Dana Perusahaan
34,215,697
Jumlah Kekayaan yang Harus Disediakan Untuk Qardh Modal Sendiri atau Modal Kerja yang dipersyaratkan
7,088,611 25,000,000
Solvabilitas Minimum Dana Perusahaan
25,000,000
Pencapaian / Saldo Solvabilitas Dana Perusahaan
9,215,697
Pada tanggal 31 Desember 2011 Perusahaan menghitung Kesehatan Keuangan Dana Perusahaan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/PMK.010/2011 tentang Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan prinsip Syariah. Peraturan ini berlaku sejak tanggal 12 Januari 2011
- i.9 -