PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor: 06/PER/M.KUKM/V/2006 (Studi Kasus di KPRI SUBUR Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh : Valeria Widha Armita Sari NIM
: 122114123
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor: 06/PER/M.KUKM/V/2006 (Studi Kasus di KPRI SUBUR Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh : Valeria Widha Armita Sari NIM
: 122114123
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Tahu bahwa kita tahu apa yang kita ketahui dan tahu bahwa kita tidak tahu apa yang tidak kita ketahui, itulah pengetahuan sejati. -CopernicusJika pikiran saya bisa membayangkannya, hati saya bisa meyakininya, saya tahu saya akan mampu menggapainya. -Jesse JacksonJangan Khawatir, AKU (aku) ada di sini.
Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus Bapakku Alph. Kuwat Budiyono dan Ibuku M. M. Sri Rahayuningsih Kedua Kakakku Bonifatius Yogi A. dan Valentinus Adi W. Semua Saudaraku Albertus Suwarno Aryo Saputro Sahabat-Sahabatku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vivi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan
rahmat
dan
karunia
kepada
penulis
sehingga
dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “Analisis Rasio Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesisa Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006.” Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa hasil yang disajikan belum merupakan hasil yang sempurna. Masih banyak kekurangan di dalam penyusunan skripsi ini disebabkan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang ada pada penulis. Penulis menyadari bahwa dalam mempersiapkan, menyusun dan menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, selaku rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Lisia Apriani, S. E., Akt., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar membimbing dan bersedia meluangkan waktu, tenaga, saran, koreksi, sumbangan pemikiran, dan nasihat-nasihat dalam membimbing penulis sehingga skripsi ini bisa selesai. 5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi khususnya dosen-dosen Akuntansi atas bimbingan dan ilmu yang diberikan selama penulis menempuh kuliah. 6. Seluruh karyawan Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah memberikan bantuan dan kemudahan selama penulis menempuh kuliah. 7. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu peduli pada pendidikan anaknya. Terima kasih telah memberikan semangat, dorongan, doa yang selalu kalian sertakan untukku dari awal kuliah hingga saat ini aku bisa menyelesaikan skripsi. 8. Kedua kakak saya yang tercinta Bonifatius Yogi Ardipuro dan Valentinus Adi Widiantoro yang selalu mendoakan saya dan memberi dorongan untuk saya. 9. Partner yang luar biasa Albertus Suwarno Aryo Saputro yang selalu memberikan semangat, saran, dorongan dan doa untuk saya selama proses kuliah hingga terselesaikannya skripsi ini.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Sahabat sekaligus keluarga yang tergabung dalam Paduan Suara Mahasiswa Cantus Firmus Universitas Sanata Dharma yang telah memberi pengalaman saya dengan segala prosesnya, melakukan berbagai hal konyol, saling berbagi pengalaman dari awal proses kuliah hingga terselesaikannya skripsi ini. 11. Teman-teman seperjuangan MPAT dan semua teman-teman Akuntansi angkatan 2012. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Tuhan membalas budi baik dengan penuh kelimpahan-Nya. Penulis telah berusaha dengan segala pengetahuan dan kemampuan semaksimal mungkin. Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca yang berminat dan dapat juga sebagai bahan refrensi untuk penelitian selanjutnya. Akhir kata penulis terbuka atas semua kritik dan saran yang nantinya akan semakin mengembangkan dan menyempurnakan skripsi ini. Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Valeria Widha Armita Sari
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ILMIAH .......................................... vi KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii DAFTAR ISI ..................................................................................................... x DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv ABSTRAK ....................................................................................................... xvi ABSTRACT .................................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. B. C. D. E.
Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 Rumusan Masalah................................................................................ 3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4 Sistematika Penulisan ....................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7 A. Koperasi ........................................................................................... 7 1. Pengertian Koperasi ................................................................... 7 2. Nilai-nilai dan Prinsip Koperasi .................................................. 7 3. Tujuan dan Fungsi Koperasi ........................................................ 8 4. Bentuk dan Jenis Koperasi .......................................................... 9 5. Sumber Permodalan Koperasi ................................................... 10 B. Laporan Keuangan ........................................................................... 10 1. Pengertian Laporan Keuangan .................................................. 10 2. Tujuan Laporan Keuangan ....................................................... 11 3. Pengguna Laporan Keuangan ................................................... 11 4. Karakteristik Laporan Keuangan .............................................. 12 C. Kinerja Keuangan 1. Pengertian Kinerja Keuangan ................................................... 13
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Metode Penilaian Kinerja ......................................................... 14 3. Analisis Laporan Keuangan ..................................................... 14 D. Alat Ukur Kinerja Keuangan ........................................................... 15 1. Analisis Rasio ........................................................................... 15 2. Jenis-Jenis Analisis Rasio Keuangan ....................................... 15 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 22 A. B. C. D.
Pendekatan dan Jenis Penelitian ...................................................... 22 Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 22 Data dan Sumber Data ..................................................................... 23 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 23 1. Dokumentasi .............................................................................. 23 2. Metode Wawancara .................................................................. 23 3. Observasi / Pengamatan ........................................................... 24 E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 24 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................ 33 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 48 A. Analisis Rasio Keuangan KPRI “SUBUR” ..................................... 48 1. Rasio Likuiditas ........................................................................ 48 2. Rasio Aktivitas ......................................................................... 50 a. Perputaran Aset .................................................................... 50 b. Perputaran Piutang ............................................................... 52 3. Rasio Profitabilitas ................................................................... 54 a. Rentabilitas Modal Sendiri .................................................. 54 b. Return On Assets ................................................................. 56 c. Net Profit Margin ................................................................ 58 4. Rasio Solvabilitas ..................................................................... 59 a. Total Hutang Terhadap Total Aset ...................................... 60 b. Total Hutang Terhadap Modal Sendiri ................................ 61 B. Analisis Skor Penilaian Keuangan KPRI “SUBUR” ...................... 63 C. Analisis Trend Metode Kuadrat Terkecil ........................................ 64 1. Current Ratio ............................................................................ 64 2. Rasio Perputaran Aset .............................................................. 66 3. Rasio Perputaran Piutang ......................................................... 67 4. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri ............................................. 68 5. Return On Assets (ROA) .......................................................... 70 6. Net Profit Margin (NPM) ........................................................ 71 7. Total Hutang Terhadap Total Aset .......................................... 72 8. Total Hutang Terhadap Modal Sendiri .................................... 74 BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 76 A. Kesimpulan ...................................................................................... 76 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 77 C. Saran ................................................................................................ 78 xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 79 LAMPIRAN .................................................................................................... 80
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Perhitungan Current Ratio KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 ...................................... 49 Tabel 2. Perhitungan Perputaran Aset KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 ..................................... 51 Tabel 3. Perhitungan Rasio Perputaran Piutang KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 ..................................... 53 Tabel 4. Perhitungan Rasio Rentabilitas Modal Sendiri KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 .................. 55 Tabel 5. Perhitungan Return On Assets (ROA) KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 ..................................... 56 Tabel 6. Perhitungan Net Profit Margin (NPM) KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 .................. 58 Tabel 7. Perhitungan Total Hutang Terhadap Total Aset KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 ................... 60 Tabel 8. Perhitungan Total Hutang Terhadap Modal Sendiri KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 ....................................................................................... 62 Tabel 9. Klasifikasi Pemeringkatan Koperasi ............................................... 63 Tabel 10 Perhitungan Penilaian Koperasi Berprestasi pada KPRI “SUBUR” Periode 2011-2015 Berdasarkan PERMEN KUKM RI No 06/Per/M.KUKM/V/2006 ...................................... 63 Tabel 11. Perhitungan Trend Current Ratio KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015................. 65 Tabel 12. Perhitungan Trend Perputaran Aset KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015................. 66 Tabel 13. Perhitungan Trend Perputaran Piutang KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015................. 67
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 14. Perhitungan Trend Rentabilitas Modal Sendiri KPRI“SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015 ................. 69 Tabel 15. Perhitungan Trend ROA (Return On Assets) KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015................. 70 Tabel 16. Perhitungan Trend Net Profit Margin (NPM) KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015................. 71 Tabel 17. Perhitungan Trend Total Hutang terhadap Total Aset KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 ...................................................................................... 73 Tabel 18. Perhitungan Trend Total Hutang terhadap Modal Sendiri KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 ....................................................................................... 74
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar I. Struktur Organisasi KPRI “SUBUR” ........................................... 35
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor: 06/PER/M.KUKM/V/2006 (Studi Kasus di KPRI SUBUR Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015) Oleh: Valeria Widha Armita Sari NIM. 122114123
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan KPRI „SUBUR‟ Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011 sampai tahun 2015 dengan menggunakan rasio likuiditas, aktivitas, rentabilitas, dan solvabilitas. Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus pada KPRI „SUBUR‟ Kecamatan Pasarkliwon Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara, dan pengamatan. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama adalah menghitung rasio-rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, dan solvabilitas. Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua dianalisis dengan menggunakan tren dan dilihat perkembangannya. Berdasarkan analisis data keuangan KPRI „SUBUR‟ Kecamatan Pasarkliwon diperoleh kesimpulan bahwa tingkat likuiditas yang ditinjau dari current ratio KPRI „SUBUR‟ tahun 2011-2015 dikategorikan cukup. Tingkat aktivitas KPRI „SUBUR‟ tahun 2011-2015 yang tercermin dalam rasio perputaran aset dan perputaran piutang dikategorikan sangat baik. Tingkat profitabilitas yang dilihat dari rentabilitas modal sendiri, ROA, dan NPM dikategorikan cukup. Tingkat solvabilitas yang ditinjau dari total hutang terhadap total aset dan total hutang terhadap modal sendiri KPRI „SUBUR‟ tahun 2011-2015 dikategorikan baik. Pada tahun 2011 sampai tahun 2015 KPRI „SUBUR‟ cenderung mengalami fluktuasi dalam peningkatan kinerjannya. Ditinjau dari rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas dan analisis tren maka dapat dikatakan bahwa kinerja KPRI „SUBUR‟ Kecamatan Pasarkliwon Surakarta cukup baik dan perlu ditingkatkan.
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT FINANCIAL RATIO ANALYSIS AS A TOOL TO ASSESS THE PERFORMANCE OF COOPERATIVES BASED ON REGULATION OF MINISTRY OF COOPERATIVES, SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES REPUBLIC OF INDONESIA Number: 06/PER/M.KUKM/V/2006 (A study case at KPRI SUBUR Pasarkliwon districts in Surakarta in periode 2011-2015) By: Valeria Widha Armita Sari Student Number: 122114123 The purpose of this research is to discover financial performance of KPRI „SUBUR‟ Pasarkliwon districts in Surakarta for the year 2011 up to 2015 using analysis of liquidity, activity, profitability, and solvency ratios. The research method employed in this research was case study. Documentation, interview, and observation were employed as the data gathering techniques. The first question in the problem formulation was answered by calculating liquidity, activity, profitability, and solvency ratios. Whereas for the second question was by calculating trend and analyzing it. Based on the financial data analysis of KPRI „SUBUR‟ Pasarkliwon districts in Surakarta, the researcher found that the liquidity rate of KPRI „SUBUR‟ Pasarkliwon districts in Surakarta as indicated by the current ratio from 2011 up to 2015 is in a bad category. The activity rate of KPRI „SUBUR‟ Pasarkliwon districts in Surakarta as indicated by the asset turnover ratio and account receivable turnover ratio from 2011 up to 2015 is in the very good category. The profitability rate as indicated by the economic rentability, return on asset, and net profit margin is quite well category. The solvency rate of KPRI „SUBUR‟ Pasarkliwon districts in Surakarta as indicated by the total debt to assets ratio and total debt to equity ratio from 2011 up to 2015 is in solvable condition. In general, during 2011 to 2015 KPRI „SUBUR‟ Pasarkliwon districts in Surakarta had a fluctuative performance. According to liquidity, activity, profitability, and solvency ratios, and trend analysis, it was found that KPRI „SUBUR‟ Pasarkliwon districts in Surakarta had good performance but still need to increase it.
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Koperasi merupakan salah satu penggerak roda perekonomian rakyat yang ada di Indonesia yang berdasarkan asas kekeluargaan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur dari segi ekonomi, baik bagi anggota maupun masyarakat disekitarnya. Peran koperasi dalam perwujudan ekonomi masyarakat tersebut salah satunya `melakukan usaha dan kegiatan dibidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotanya. Koperasi dalam perkembangannya masih cukup tertinggal, karena tingkat partisipasi dari masyarakat untuk menjadi anggota koperasi masih rendah hal itu disebabkan sosialisasi yang belum optimal. Meskipun begitu, koperasi merupakan badan usaha yang mampu bertahan dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (MKUKM) membuat beberapa program koperasi yang digunakan untuk melaksanakan tujuan dari koperasi. Program-program koperasi yang disosialisasikan kepada masyarakat menyebabkan pertumbuhan pada jumlah koperasi yang ada di Indonesia. Pertumbuhan koperasi ini tak lepas dari peran pemerintah dalam menyusun peraturan demi tercapainya tujuan-tujuan koperasi.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Peraturan yang ada salah satunya mengatur tentang laporan keuangan koperasi, karena laporan keuangan merupakan hal yang krusial bagi kesejahteraan koperasi itu sendiri. Laporan keuangan koperasi harus dijalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku agar dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Informasi yang didapatkan dari laporan keuangan yang baik dapat dijadikan indikator dalam menilai kinerja keuangan koperasi. Untuk mengetahui bahwa koperasi itu dalam kondisi yang baik atau buruk dalam segi keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan yang akan datang oleh manajer koperasi, maka perlu dilakukan penilaian kinerja keuangan. Penilaian
kinerja
keuangan
koperasi
ini
dilakukan
dengan
menggunakan metode analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan alat yang digunakan untuk membandingkan pos-pos yang ada pada laporan keuangan. Laporan keuangan yang nantinya diolah, menghasilkan garis besar kinerja koperasi tersebut. Hasil dari analisis rasio keuangan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan tentang keuangan di masa kini maupun untuk perencanaan keuangan di masa yang akan datang. Penelitian ini memperluas penelitian dari Laily, N.A., et all. dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/PER/M. KUKM/V/2006 (Studi pada Kopdit CU Sawiran Tahun 2009-2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Penelitian yang peneliti lakukan yaitu di KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta. Analisis rasio yang digunakan peneliti berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik
Indonesia
(PERMEN
KUKM
RI)
Nomor:
06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman koperasi berprestasi. Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik
Indonesia
(PERMEN
KUKM
RI)
Nomor:
06/Per/M.KUKM/V/2006 pasal 1 ayat 10 disebutkan bahwa: Koperasi Berprestasi adalah Koperasi yang memiliki prestasi dalam pencapaian kinerjanya dilihat dari aspek organisasi, aspek tatalaksana dan manajemen, aspek produktivitas, serta aspek manfaat dan dampak koperasi yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Penilaian kinerja keuangan koperasi pada KPRI “SUBUR” ini dilihat dari segi keuangan dari aspek produktivitas sesuai dengan kriteria peraturan tersebut. Rasio-rasio tersebut terdiri dari rasio likuiditas yang dinilai berdasarkan current ratio. Rasio aktivitas dinilai berdasarkan perputaran aset dan perputaran piutang. Rasio profitabilitas dinilai dari rentabilitas modal
sendiri,
return
on
asset
dan
net
profit
margin.
Rasio
Solvabiliasdiniliai berdasarkan total hutang terhadap total aset dan total hutang terhadap modal sendiri. B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti membuat rumusan masalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
1. Berapakah tingkat rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas yang ada menurut laporan keuangan KPRI SUBUR Kecamatan Pasarkliwon Surakarta dan periode 2011-2015? 2. Bagaimana perkembangan kinerja koperasi ditinjau dari tingkat rasio aktivitas, likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas selama periode 20112015? C.
Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui tingkat rasio aktivitas, likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas
berdasarkan
laporan
keuangan
KPRI
“SUBUR”
Kecamatan Pasarkliwon Surakarta selama periode 2011-2015. 2.
Untuk mengetahui kinerja koperasi yang ditinjau dari tingkat rasio aktivitas, likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas selama periode 20112015.
D.
Manfaat Penelitian 1. Bagi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR” Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi serta membantu menilai
dan
mengevaluasi
untuk
meningkatkan
kinerja
keuanganKoperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
2. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti selanjutnya sebagai referensi, terutama jika penelitian tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja koperasi. 3. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan peneliti serta pengalaman dalam pengukuran kinerja keuangan koperasi. E.
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran penelitian yang lebih jelas dan sistematis sebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini memuat uraian mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan mengenai teori-teori yang mendasari pembahasan secara detail dan dipergunakan sebagaii dasar untuk menganalisis data-data yang diperoleh dari koperasi yaitu pengertian koperasi, laporan keuangan, arti penting laporan keuangan koperasi, pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan koperasi, kinerja keuangan, analisis rasio, jenis-jenis rasio keuangan, penilaian rasio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
berdasarkan peraturan menteri, dan tinjauan penelitian sebelumnya. BAB III
: METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan disajikan tentang metode penelitian meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV
: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam bab ini akan dijelaskan profil KPRI “SUBUR” yang meliputi sejarah koperasi, susunan organisasi koperasi, pembagian tugas pengurus, dan kondisi umum koperasi.
BAB V
: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan perhitungan dan analisis atas laporan keuangan perusahaan dengan rasio serta hasil perhitungan di golongkan menurut kriteria penilaian Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.
BAB VI
: PENUTUP Dalam bab ini menguraikan kesimpulan dari hasil analisis data, keterbatasan penelitian dan saran yang diusulkan bagi koperasi dan peneliti selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi 1. Pengertian Koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang didirikan oleh sekumpulan orang yang bergabung menjadi satu kesatuan dengan memiliki tujuan yang sama, didirikan secara sukarela dan dilaksanakan berdasarkan asas kekeluargaan. Sesuai dengan landasan hukumnya, koperasi telah dianggap sebagai sebuah gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha yang berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Landasan hukum ini telah menjadikan koperasi sebagai pilar ekonomi nasional. Menurut UU Perkoperasian No. 25 tahun 1992: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan. 2. Nilai-nilai dan Prinsip Koperasi Koperasi dalam menjalankan kegiatan perkoperasian harus memiliki nilai-nilai dan prinsip koperasi. Prinsip-prinsip koperasi merupakan jati diri dan ciri khas dari koperasi, prinsip ini adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Prinsip koperasi mengatur tidak hanya tentang hal yang berkaitan dengan hak anggota tetapi juga berkewajiban dalam hal pelayanan anggota dan masyarakat serta sebagai alat untuk menyukseskan program-program pemerintah
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
tentang Gerakan Koperasi. Prinsip Koperasi sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992: a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis; c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota; d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; e. Kemandirian Nilai-nilai yang harus dimiliki oleh koperasi sesuai dengan UndangUndang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian adalah: a. Keadilan b. Kebersamaan c. Kekeluargaan; d. Kesejahteraan bersama; 3. Tujuan dan Fungsi Koperasi Tujuan
koperasi
didirikan
tidak
hanya
untuk
membantu
perekonomian dari anggotanya tetapi juga menjadi alat penggerak perekonomian negara. Tujuan koperasi yang tercantum dalam UndangUndang No 25 Tahun 1992 yaitu untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun
tatanan
perekonomian
nasional
untuk
mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan pada Pancasila dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
UUD 1945. Fungsi koperasi pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian adalah : a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat; c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya; d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokratis ekonomi. 4. Bentuk dan Jenis Koperasi Koperasi yang ada di Indonesia terbagi atas beberapa bentuk. Pembagian tersebut didasarkan pada perbedaan latar belakang dan tujuan didirikannya koperasi. Pembagian ke dalam bentuk besar koperasi berdasarkan beberapa pendekatan yaitu: a. Bidang usaha terdiri dari koperasi konsumsi, produksi, pemasaran dan koperasi kredit/koperasi simpan pinjam. b. Jenis komoditi yang diusahakan yaitu koperasi pertambangan, industri, pertanian dan koperasi jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
c. Jenis anggota misalnya adalah Koperasi Mahasiswa, Koperasi Karyawan, Koperasi Pondok Pesantren, dan lain-lain. d. Daerah kerjanya yaitu koperasi primer, koperasi sekunder, dan koperasi tertier (Baridwan,2010:75-83). 5. Sumber Permodalan Koperasi Modal koperasi merupakan pemasukan sumber daya koperasi baik dari dalam maupun dari luar. Modal koperasi berbeda dengan modal pada perusahaan lainnya dan sebagian besar modal koperasi berasal dari anggotanya. Sumber modal koperasi dari dalam maksudnya adalah berasal dari modal simpanan dan modal pinjaman dari anggota, karena modal pinjaman ada yang berasal dari luar yaitu meliputi pinjaman dari bank, koperasi lain atau lembaga keuangan lainnya. Modal simpanan berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Sumber modal koperasi dari luar yaitu modal penyertaan. Modal penyertaan adalah investasi atau penanaman modal dari pihak luar yang bukan anggota koperasi, meliputi modal dari pihak swasta, pemerintahan ataupun dari perseorangan. B. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan (financial statement) merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan yang dihasilkan harus berpedoman pada peraturan yang ada, agar dapat menghasilkan informasi yang relevan dan bermanfaat bagi penggunanya. 2. Tujuan Laporan Keuangan Secara umum, tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan mengenai kondisi suatu organisasi dari sudut angka-angka dalam satuan moneter. Tujuan dari laporan keuangan koperasi (Sudarwanto, 2013:8) adalah : a. Memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi b. Memberikan informasi tentang perubahan sumber-sumber ekonomi koperasi. c. Membantu pengguna informasi untuk melakukan estimasi sisa hasil usaha (SHU). d. Mengungkapkan informasi yang lainnya. 3. Pengguna Laporan Keuangan Pengguna laporan keuangan koperasi terdiri dari pihak eksternal dan pihak internal koperasi. Pihak internal adalah anggota, pengurus, pengawas dan pihak manajemen. Pihak eksternal koperasi yang membutuhkan informasi dari laporan keuangan koperasi adalah bank, kreditur, pemerintah, kantor pajak, analis dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
4. Karakteristik Laporan Keuangan Laporan keuangan koperasi memiliki karakteristik tersendiri dalam laporan keuangannya terutama pada neraca dan laporan laba rugi. Karakteristik yang bersifat spesifik dari laporan keuangan koperasi yang diambil
berdasarkan
PERMENKUKM
RI
No.
04/Per/M.KUKM/VII/2012 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi adalah : a. Laporan
keuangan
merupakan
bagian
dari
laporan
pertanggungjawaban pengurus selama satu periode akuntansi, yang dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai hasil kerja pengelolaan koperasi; b. Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari sistem pelaporan koperasi yang ditujukan untuk pihak internal maupun eksternal koperasi; c. Laporan keuangan koperasi harus berdayaguna bagi para anggotanya, sehingga pihak anggota dapat menilai manfaat ekonomi yang diberikan koperasi dan berguna juga untuk mengetahui: 1) Prestasi unit kegiatan koperasi yang secara khusus bertugas memberikan pelayanan kepada para anggotanya selama satu periode akuntansi tertentu;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
2) Prestasi unit kegiatan koperasi yang secara khusus ditujukan untuk tujuan bisnis dengan non anggota selama satu periode akuntansi tertentu; 3) Informasi penting lainnya yang mempengaruhi keadaan keuangan koperasi jangka pendek dan jangka panjang. Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pada pasal 35 disebutkan bahwa setelah tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota tahunan (RAT), Pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat sekurangkurangnya: a.
Neraca;
b.
Perhitungan Hasil Usaha
c.
Catatan Atas Laporan Keuangan
C. Kinerja Keuangan 1. Pengertian Kinerja Keuangan “Kinerja keuangan adalah prestasi manajemen yang diukur dari sudut keuangan yaitu dengan memaksimalkan nilai organisasi”, (Purwanti, 2013:326). Kinerja keuangan digunakan untuk menilai suatu organisasi dari segi keuangannya untuk meningkatkan nilai suatu organisasi. “Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik tentang efektivitas operasional organisasi, bagan organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya”, (Mulyadi, 2001:415)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
2. Metode Penilaian Kinerja Keuangan Metode penilaian kinerja keuangan dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Pemilihan metode yang digunakan disesuaikan dengan tujuan dilakukannya penelitian terhadap kinerja keuangan tersebut. Metode yang dapat digunakan adalah dengan analisis perbandingan laporan keuangan, analisis tren, analisis common size statement, analisis penggunaan modal, analisis penggunaan kas, analisis rasio keuangan, gross profit analysis dan analisis break event point, (Jumingan, 2014:242) 3. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini dan kemungkinannya di masa depan. Sifat-sifat dari analisis laporan keuangan (Harahap, 2007:194) adalah: 1) Fokus laporan adalah laporan laba rugi (laporan SHU), neraca konsolidasi, arus kas, yang merupakan akumulasi transaksi dari kejadian
historis
dan
penyebab
terjadinya
dalam
suatu
perusahaan. 2) Prediksi, analisis harus mengkaji implikasi kejadian yang sudah berlalu terhadap dampak dan prospek perkembangan keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
3) Dasar analisis adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan prinsip tersendiri sehingga hasil analisis sangat tergantung pada kualitas laporan ini. Penguasaan pada sifat akuntansi, prinsip akuntansi, sangat
diperlukan dalam menganalisis laporan
keuangan. D. Alat Ukur Kinerja Keuangan 1. Analisis Rasio Analisis rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir 2007:37). Analisis rasio pada dasarnya dilakukan pada aspek-aspek keuangan suatu perusahaan atau instansi. Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasional koperasi. Analisis rasio keuangan digunakan dengan cara membandingkan antar komponen dalam laporan keuangan. Hasil dari analisis keuangan dapat digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan saat ini dan dapat memprediksi masa yang akan datang sehingga dapat digunakan untuk pengambilan suatu keputusan. 2. Jenis-Jenis Analisis Rasio Keuangan Jenis rasio keuangan yang sering digunakan koperasi adalah : a.
Rasio Likuiditas Mengukur
kemampuan
perusahaan/koperasi
dalam
memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Perusahaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan “likwid”, dan perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya atau hutang jangka pendek (Munawir 2007:31). Rasio ini terdiri dari: 1) Current Ratio Menunjukkan
kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancarnya.
2) Quick Ratio
Menunjukkan
kemampuan
perusahaan
dalam
menyediakan kas dan aktiva lainnya yang dapat dilikuiditas dengan segera jika diperlukan.
3) Cash Ratio. Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang, dan merupakan aktiva perusahaan yang paling likuid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
d. Rasio Aktivitas Secara umum rasio aktivitas mampu memperlihatkan efektivitas perusahaan secara maksimal. Rasio ini terdiri dari: 1) Receivable Turnover Ratio Menunjukkan berapa cepat perusahaan/koperasi menagih piutang sehingga memperoleh kas.
2) Inventory Turnover Ratio Kefektifan dan keefisienan perusahaan dalam mengatur investasinya dalam persediaan direfleksikan dalam berapa kali putaran persediaan selama satu periode.
3) Total Asset Turnover Mengukur efisiensi perusahaan/koperasi dalam penggunaan aktiva tetap guna menghasilkan penjualan.
e. Rasio Profitabilitas Rasio ini digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu atau beberapa periode tertentu. Rasio ini terdiri dari :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
1) Net Profit Margin Mencerminkan kemampuan perusahaan/koperasi untuk menghasilkan laba setelah harga pokok penjualan, beban operasi dan beban usaha lainnya dalam hubungannya dengan kegiatan koperasi.
2) Return On Equity Mencerminkan kemampuan perusahaan/koperasi dalam mengatur aktiva-aktivanya seoptimal mungkin sehingga dapat mencapai laba yang diinginkan.
3) Return On Asset. Mengukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan/koperasi sehingga dapat diketahui posisi perusahaan terhadap industri.
f. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) Solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya bila perusahaan tersebut dilikuidasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
yang meliputi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang
(Munawir,
2007:32).
Digunakan
perusahaan/koperasi untuk membayar semua hutang-hutangnya baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Rasio ini terdiri dari: 1) Debt Ratio Rasio
hutang
yang
digunakan
untuk
mengukur
perbandingan antara total hutang dengan total aktiva.
2) Debt to Equity Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas.
g. Penilaian Koperasi Berdasarkan PERMEN KUKM RI Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006 PERMEN KUKM RI Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006 merupakan alat yang digunakan untuk melakukan analisis dalam penelitian ini. Rasio keuangan yang ada pada peraturan tersebut yang digunakan adalah Current Ratio, Perputaran Aset, Perputaran Piutang, Rentabilitas Modal Sendiri, Return On Asset, Net Profit Margin, Total Hutang terhadap Modal Sendiri, dan Total Hutang terhadap Total Aset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
h. Analisis Tren Analisis tren merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan (Jumingan, 2014:242). Teknik analisis ini digunakan untuk menganalisis laporan keuangan minimal 3 (tiga) periode. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan/koperasi melalui rentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memproyeksi situasi masa itu ke masa yang berikutnya.
Berdasarkan
historis
itu
dicoba
melihat
kecenderungan yang mungkin akan muncul di masa yang akan datang (Harahap, 2007:244). Metode yang serring digunakan dalam menentukan persamaan tren adalah metode kuadrat terkecil. Persamaan garis tren linear adalah: Y = a + bX Dimana: Y = nilai variabel yang akan ditentukan a = konstanta atau nilai Y apabila x sama dengan nol b = kemiringan (slop) garis tren atau perubahan nilai Y dari waktu ke waktu X = periode waktu dan tahun dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Ditinjau dari permasalahan yang diteliti yaitu penilaian kinerja keuangan selama lima tahun sesuai dengan peraturan menteri, maka penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan pendekatan deskriptif, yaitu: penelitian kuantitatif yang merupakan suatu proses menemukan pengetahuan menggunakan data berupa angka-angka. Pada penelitian kuantitatif lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka. Sedangkan pendekatan deskriptif adalah mengadakan kegiatan pengumpulan daya dan analisis data dengan tujuan membuat deskripsi, serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan tentang kinerja keuangan Koperasi
Pegawai
Republik
Indonesia
(KPRI)
“SUBUR”
dengan
menggunakan rasio keuangan antara lain: rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR”, Jalan Kapten Mulyadi No.219 Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.
2.
Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016 - April 2016.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
C. Data dan Sumber Data Sumber data ialah subjek dimana data itu dapat diperoleh. Jenis data yang diteliti dikelompokkan menjadi dua: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari tanya-jawab dengan informan (wawancara). 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perundang-undangan, peraturan menteri, laporan keuangan, buku-buku, dan literature. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi Teknik pengumpulan data yang diperoleh berdasarkan laporan dan catatan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR”, dengan cara menyalin dan mencatat data yang berisi tentang: a. Gambaran umum koperasi yang diteliti; b. Laporan keuangan tahun 2011-2015; c. Buku Rapat Anggota Tahunan; 2. Metode wawancara Wawancara ini dipakai untuk melengkapi data yang telah diperoleh melalui observasi. Wawancara ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tentang perkembangan koperasi, hal-hal yang berkaitan dengan operasional koperasi dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
3. Observasi/pengamatan Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Dalam hal ini, observasi yang dilakukan merupakan observasi partisipatif yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung lembaga yang terkait, meliputi: Lokasi Koperasi, kinerja para karyawan, dan data-data keuangan Koperasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR”. E. Teknik Analisis Data Analisis
data
adalah
suatu
proses
pengorganisasian
dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Untuk menganalisis, digunakan data yang telah dikumpulkan dan selanjutnya dianalisis untuk memperoleh kesimpulan yang tepat, pengumpulan data dan analisis data merupakan proses
yang
bersamaan
dalam
penelitian
kuantitatif.
Sebagai
implementasi, peneliti mengumpulkan data sesuai dengan masalah penelitian melalui observasi, interview dan dokumentasi. Untuk menjawab rumusan masalah, teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
1. Dalam
menjawab
rumusan
masalah
yang
pertama,
penulis
memaparkan laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR” periode 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015 yang terdiri dari neraca konsolidasi, laporan laba rugi (laporan SHU), dan laporan perubahan ekuitas untuk masing-masing periode dan menghitung rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR” menurut metode kuantitatif yang terdiri dari: a. Menghitungrasio likuiditas dinilai berdasarkan current ratio Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award bahwa likuiditas untuk sebuah koperasi akan dinilai berdasarkan pada sebuah rasio, yaitu :
Semakin rendah nilai
Current Ratio
yang didapatkan
menandakan bahwa terdapat risiko yang dimiliki oleh koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo, begitu pula sebaliknya. Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006: 1) 175% - 200%, nilai = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
2) 150% -< 175%, nilai = 75 3) 125% -< 150%, nilai = 50 4) 100% - <125%, nilai = 25 5) <100% atau >200%, nilai = 0 b. Menghitung rasio aktivitas dinilai berdasarkan perputaran aset dan perputaran piutang. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award bahwa penilaian rasio aktivitas berdasarkan perputaran aset dan perputaran piutang adalah: 1) Perputaran Aset Menghitung perputaran aset menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana, rasio ini membandingkan antara volume usaha (penjualan) dengan total aset yang dimiliki koperasi (aktiva tetap bersih). Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006: a)
≥3,5 kali, nilai = 100
b)
2,5 kali s/d < 3,5 kali, nilai = 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
c)
1,5 kali s/d < 2,5 kali, nilai = 50
d)
1 kali s/d < 1,5 kali, nilai = 25
e)
< 1 kali, nilai = 0
2) Perputaran Piutang Untuk menghitung perputaran piutang digunakan rumus sebagai berikut:
Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang yang berputar pada satu periode
tersebut.
Semakin
tinggi
rasio
ini
akan
menunjukan jumlah piutang yang berputar semakin cepat. Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006: a)
> 12 kali, nilai = 100
b)
10 kali s/d < 12 kali, nilai = 75
c)
8 kali s/d < 10 kali, nilai = 50
d)
6 kali - <8 kali = 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
e)
<6 kali, nilai = 0
c. Menghitung rasio profitabilitas dinilai dari rentabilitas modal sendiri, return on asset dan net profit margin. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award bahwa penilaian profitabilitas didasarkan pada: 1)
Dalam menghitung rentabilitas modal sendiri digunakan rumus sebagai berikut:
Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006:
2)
a)
≥21%, nilai = 100
b)
15% s/d <21%, nilai = 75
c)
9% s/d <15%, nilai = 50
d)
3% s/d <9%, nilai = 25
e)
<3%, nilai = 0
Untuk menghitung return on assets digunakan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006:
3)
a)
≥10%, nilai = 100
b)
7% s/d <10%, nilai = 75
c)
3% s/d <7%, nilai = 50
d)
1% s/d <3%, nilai = 25
e)
<1%, nilai = 0
Untuk menghitung net profit margin digunakan rumus sebagai berikut:
Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006: a)
> 15%, nilai = 100
b)
12% - 15%, nilai = 75
c)
8% - <12%, nilai = 50
d)
4% - <8%, nilai = 25
e)
<4%, nilai = 0
d. Menghitung rasio leverage dinilai berdasarkan total hutang terhadap total aset dan total hutang terhadap modal sendiri. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award bahwa penilaian terhadap levergae didasarkan pada: 1)
Untuk menghitung total hutang terhadap total aset digunakan rumus sebagai berikut:
Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006:
2)
a)
135% - 150%, nilai = 100
b)
120% - <135%, nilai = 75
c)
105% - <120%, nilai 50
d)
90% - 105%, nilai = 25
e)
<90% atau >150%, nilai = 0
Untuk menghitung total hutang terhadap modal sendiri digunakan rumus sebagai berikut:
Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006: a)
<100%, nilai = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
b)
>100% - 125%, nilai = 75
c)
>125% -150%, nilai = 50
d)
>150% - 175%, nilai = 25
e)
>175%, nilai = 0
Menganalisis hasil perhitungan rasio dengan rumus seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Kemudian menilai kinerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR”
dari aspek keuangan
berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/PER/M.KUKM/V/2006.
2. Menghitung tren Dalam menjawab rumusan masalah yang kedua, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Menganalisis perkembangan kinerja keuangan KPRI “SUBUR” dengan analisis tren menggunakan metode Kuadrat Terkecil, dengan rumus: Y = a + bX Dimana: Y = nilai variabel yang ditentukan a = konstanta atau nilai Y apabila x sama dengan nol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
b = kemiringan (slop) garis tren atau perubahan nilai Y dari waktu ke waktu X = periode waktu dan tahun dasar Untuk itu, rumus yang digunakan dalam menentukan nilai a dan b persamaan liniernya yaitu: dan Dimana: n = banyaknya tahun yang digunakan Y = nilai variabel deret berkala X = kode masing-masing tahun b.
Mengintepretasikan data Pada langkah ini, peneliti menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu dengan cara menghitung dengan analisis tren dan dari hasil tersebut peneliti dapat mengetahui perkembangan kinerja KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon. Jika dalam perhitungan nilai b positif (+), berarti menunjukkan adanya kenaikan, sebaliknya jika b negatif (-) berarti menunjukkan terjadinya penurunan dari tahun sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan KPRI “SUBUR” Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta merupakan koperasi yang beranggotakan para pegawai negeri sebagai usaha bersama yang didasarkan pada asas kekeluargaan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota yang meliputi aspek sosial, ekonomi, dan budaya serta untuk kepentingan masyarakat pada umumnya. KPRI “SUBUR” ini sebagian besar anggotanya ialah guru Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta. Koperasi ini juga telah berbadan hukum yaitu No. 7524/BH/VI/70 pada tanggal 11 Februari 1970. Lokasi KPRI “SUBUR” berada di Jalan Kapten Mulyadi Nomor 219. KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta ini memiliki 2 (dua) bidang usaha yang dijalankan oleh KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta meliputi: c.
Unit usaha simpan pinjam
d.
Unit usaha waserba atau pertokoan KPRI “SUBUR” sampai sekarang telah memiliki anggota berjumlah 246
anggota yang masih aktif.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
B. Struktur Organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SUBUR” Surakarta Struktur organisasi KPRI “SUBUR” menunjukkan bahwa adanya pembagian kerja sebagaimana fungsi berbeda yang telah dikoordinasikan. Berikut ini merupakan bagan struktur organisasi pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta: Gambar I. Struktur Organisasi KPRI “SUBUR”
Rapat Anggota
Ketua
Sekretaris
Kepala Kantor
Pengawas
Bendahara
Bagian Pembukuan
Bagian Penjualan Toko
Anggota Sumber: Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SUBUR”
Bagian Urusan Toko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
C. Susunan dan Pembagian Tugas 1.
Rapat Anggota Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di dalam koperasi pada umumnya, dalam rangka inilah peranan anggota dalam kehidupan koperasi dapat terwujud. Rapat anggota ini diadakan sekali dalam 1 (satu) tahun yang disebut dengan Rapat Anggota Tahunan atau RAT yang diantaranya memuat: a.
Pembacaan dan pengesahan berita acara atau notulen rapat anggota yang dahulu
b.
Laporan pertanggungjawaban pengurus tentang kegiatan selama tahun kerja
c.
Laporan badan pemeriksaan
d.
Tanggapan
anggota
terhadap
laporan
pengurus
dan
badan
pemeriksaan e.
Pengesahan laporan pengurus
f.
Pengesahan rencana kerja dan rancangan pendapatan dan belanja koperasi untuk tahun buku yang akan datang
2.
g.
Pengaturan tentang pembagiam dan pengusahaan SHU
h.
Pemilihan anggota pengurus dan badan pemeriksaan
Pengurus Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota pada saat rapat anggota baik secara langsung, bebas dan rahasia. Masa kerja seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
pengurus selama 3 (tiga) tahun. Pengurus terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara yang masing-masing mempunyai tugas sebagai berikut: a.
Ketua : Yuni Wartono, S.Ag., MM a) Sebagai manajer untuk simpan pinjam b) Memimpin berbagai rapat c) Membuat berbagai macam konsep d) Mengambil keputusan berdasarkan berbagai macam saran, usul serta masukan dari anggota koperasi, pengurus dan karyawan koperasi e) Membina karyawan koperasi f)
Mendelegasikan undangan rapat kepada wakil ketua, serta dapat mendelegasikan tugas-tugas lain kepada pengurus lainnya
g) Bersama bendahara membuat surat-surat yang berkaitab dengan keuangan h) Bersama penulis menandatangani laporan organisasi b.
Sekretaris: Pardimin, S.Pd. Dengan dibantu oleh 2 (dua) orang karyawan, mengajukan administrasi organisasi dan administrasi keuangan yang berjumlah 21 macam, misalnya: 1) Administrasi Organisasi: a) Surat undangan berbagai macam rapat b) Buku notulen rapat (rutin, RAT, RAP dan lain-lain) c) Buku keputusan rapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
d) Buku rencana kerja dan RAPB e) Buku laporan RAT f) Buku presensi (daftar hadir pada saat rapat) g) Buku daftar anggota koperasi h) Buku daftar pengurus dan pengawas i) Buku tamu j) Buku agenda surat masuk dan keluar k) Buku inventaris l) Buku bantuan sosial 2) Administrasi Keuangan: a) Buku simpanan anggota koperasi b) Buku sisa kredit anggota koperasi c) Buku tunggakan kredit anggota koperasi d) Buku tentang pembagian SHU e) Buku rekapitulasi bulanan f) Blangko permohonan menjadi anggota koperasi g) Blangko untuk permohonan kredit h) Blangko pengakuan hutang i) Neraca c.
Bendahara: Satiman 1) Sebagai kasir unit simpan pinjam 2) Menerima uang angsuran kredit dan berbagai uang simpanan dari anggota koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
3) Membayar giliran kredit gaji karyawan, honor pengurus dan pengawas, serta segala pengeluaran koperasi 4) Menyimpan sisa kas koperasi 5) Bersama wakil ketua koperasi menyimpan dan mengambil uang di bank atau PKP-RI 3.
Badan Pengawas Badan pengawas dipilih oleh anggota dalam rapat anggota, masa kerja badan pengawas yaitu selama 2 (dua) tahun dan pemilihan badan pengawas dilakukan secara langsung dengan bebas dan rahasia. Tugas badan pengawas KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta adalah sebagai berikut: a.
Mengawasi unit simpan pinjam
b.
Mengawasi unit usaha toko KPRI “SUBUR”
Adapun pembagian tugas karyawan KPRI “SUBUR” pada tahun terakhir yaitu: a.
Kepala Kantor: Ratno 1) Mewakili pengurus menerima tamu koperasi 2) Memimpin dan mengawasi karyawan koperasi yang lain 3) Mengelola computer 4) Membuat neraca toko, neraca USP, dan neraca gabungan (konsolidasi) 5) Mencatat simpanan-simpanan anggota koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
6) Membantu penulis menerima surat-surat yang ditujukan kepada koperasi 7) Membayar simpanan anggota 8) Membayar rekening listrik, rekening air, telepon, iuran ke Dekopindo, dan lain-lain 9) Sebagai konsultasn memberikan penjelasan kepada anggota tentang perkreditan, simpanan dan lain-lain kepada pihak ke-3 mengenai cara bekerja sama dengan KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta 10) Bersama waki ketua menyimpan sisa kas unit buku dan sisa kas sementara USP pada brankas b.
Pembukuan: Pardimin, S.Pd 1) Membantu bendahara membuat kas masuk dan kas keluar 2) Membuat laporan rekapitulasi uang masuk dan keluar setiap bulan 3) Mencatat bunga atau jasa anggota koperasi 4) Mencatat sisa kredit anggota koperasi 5) Mencatat sisa USP (harus sesuai dengan sisa kas pada kasir/bendahara) 6) Mengerjakan lembar buku besar 7) Membantu kepala kantor membuat neraca dan lampiran serta tugas-tugas lainnya 8) Mencatat tunggakan kredit anggota koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
4.
Karyawan Bagian Toko Daftar karyawan Toko Subur terdiri dari 5 (lima) orang dengan masa kerja sekitar 3 (tiga) bulan sampai 2 (dua) tahun: (nama-nama karyawan) Dengan tugas: a.
Membeli barang dagangan
b.
Mencatat faktur beli (faktur pembelian pertokoan = kas keluar)
c.
Mencatat stok barang (termasuk barang hilang atau kadaluarsa)
d.
Mengerjakan kas harian toko (berupa angka-angka = kebenaran formil)
e.
Dibantu kepala kantor menghitung laba dan rekapitulasi uang masuk serta keluar setiap bulan untuk membuat neraca toko
f. 5.
Menyimpan seluruh arsip KPRI “SUBUR”
Karyawan Bagian Penjualan Toko Kepada Konsumen a.
Melayani pembeli = membuat faktur penjualan dan kas masuk bila sistem pembayaran tunai. Piutang anggota = tagihan bulan depan bila sistem pembayaran kredit
b.
Membuat tagihan kepada anggota
c.
Mencatat sisa kas harian toko (sisa kas berupa uang tunai = kebenaran material, maksudnya kebenaran formil harus sama dengan kebenaran material)
d.
Uang sisa kas disimpan di dalam brankas, diketahui oleh kepala kantor atau wakil koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
e.
Setiap pagi, bersama kepala kantor dan/atau wakil koperasi bila menyiapkan uang tunai dari brankas untuk peredaran uang tunai itu. Misalnya : membayar sales dan uang kembalian.
D. Kondisi Umum Perusahaan 1.
Syarat Keanggotaan Koperasi Pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta, persyaratan menjadi anggota koperasi ialah sebagai berikut: a.
Mengisi blanko pendaftaran anggota KPRI “SUBUR”
b.
Bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS)
c.
Membayar simpanan toko sebesar Rp.100.000,00 dan simpanan wajib sebesar Rp.25000,00
2.
d.
Memberikan foto ukuran 2x3
e.
Surat pernyataan tidak untuk menjadi anggota koperasi lainnya
Permodalan Koperasi Permodalan pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta ini terdiri dari: a.
Modal yang berasal dari dalam: 1) Simpanan pokok 2) Simpanan wajib 3) Tambahan simpanan wajib 4) Cadangan 5) Tambahan cadangan 6) Dana kantor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
7) Tambahan dana kantor 8) Risiko kredit 9) Tambahan risiko kredit 10) Dana balas jasa 11) Tambahan dana balas jasa 12) S.K.P. tahun 2014 dan tahun 2015 b.
Modal yang berasal dari luar: 1) Simpanan manasuka 2) Simpanan pendidikan 3) Simpanan hari raya 4) Hutang PKP-RI 5) Dana lain (SHU PKP-RI) 6) Tambahan simpanan lain
3.
Unit Kegiatan Unit kegiatan dari KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta ada 2 (dua) jenis yaitu: a.
Unit Simpan Pinjam (USP) 1) Unit Simpanan Jenis simpanan yang ada pada KPRI “SUBUR” ialah: a)
Simpanan PokokYaitu dibayarkan 1 (satu) kali sebanyak Rp.100.000,00 setiap anggota baru atau pada saat masuk KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
b) Simpanan Wajib yaitu dibayarkan oleh anggota koperasi per bulan sebanyak minimal Rp.25.000,00 c)
Simpanan ManasukaYaitu dibayarkan oleh anggota KPRI “SUBUR” per bulan sebesar Rp.1000,00 akan dapat diambil pada waktu RAT (Rapat Anggota Tahunan)
d) Simpanan Hari Raya yaitu simpanan yang diambil pada saat hari raya e)
Simpanan Pendidikan
2) Unit Pinjaman Adapun syarat ketika akan melakukan pinjaman di KPRI “SUBUR” Surakarta, yaitu: a)
Mengisi blanko pinjaman
b) Setelah
mengisi
blanko
maka
harus
diketahui
sekolah/kepala dinas, kemudian setelah diketahui maka blanko tersebut diajukan ke KPRI “SUBUR” untuk disetujui c)
Besarnya kredit maksimal Rp.15.000.000,00 atau 5 kali simpanan anggota koperasi
d) Tepat guna e)
Diharuskan bisa mengangsur Besarnya bunga pinjaman yang ada di KPRI “SUBUR” adalah 1,5% dari angsuran pokok per bulan. Adapun denda yang harus dibayarkan anggota adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
f)
Tanggal 10-20 denda sebesar Rp.5000,00
g) Tanggal 21-31 denda sebesar Rp.10.00,00 h) Lebih dari 1 (satu) bulan denda sebesar Rp.15.000,00 b.
Unit Pertokoan 1) Melayani semua kebutuhan anggota dalam bentuk sembako 2) Menyediakan alat tulis, kosmetik, pakaian, dll.
4.
Rencana Kerja Koperasi Program kerja pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta adalah: a.
Landasan 1) Landasan Idiil
: Pancasila
2) Landasan Struktural
: UUD 1945
3) Landasan Operasional
: UUD 1945 Pasal 33 ayat 1 UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian AD dan ART. Serta yang telah ditetapkan dalam RAT KPRI “SUBUR”
b.
Pelaksanaan 1) Program kerja dalam bidang organisasi a)
Menyelenggarakan RAP dan RAT teoat wajtu (RAT dan RAP diselenggarakan secara bergabung atau secara terpisah, tergantung situasi dan keperluan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
b) Mengikuti berbagai macam rapat dan penataran tentang koperasi c)
Melanjutkan menabung di IKP RI
d) Mengikuti PKP-RI e)
Mengikuti kegiatan Dekopindo
f)
Meningkatkan penertiban administrasi
g) Penataran
anggota
PRASETYA,
(meresapkan
sehingga
dapat
pengertian dihayati
DASA dan
di
implementasikan dengan baik) h) Penataran atau pembinaan karyawan
2)
i)
Melengkapi perpustakaan koperasi
j)
Melanjutkan keanggotaan KAI
Program kerja dalam bidang perkantoran a)
Merawat sarana yang dimiliki koerasi
b) Melengkapi sarana yang dibutuhkan guna mendukung seluruh kegiatan koperasi 3)
Program kerja dalam bidang perusahaan a)
Menerima titipan berjangka dari anggota / bukan anggota
b) Memupuk dana kantor KPRI “SUBUR” @ Rp.1.000,00 per anggota setiap bulan c)
Pemupukan modal sendiri dengan meningkatkan simpanan wajib dengan cara memberi penjelasan kepada anggota sehingga anggota sadar akan manfaat modal sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
d) Menyesuaikan gaji karyawan dengan situasi Negara (inflasi/surplus) serta KPRI “SUBURR” saat ini e)
Mempertahankan usaha toko
f)
Mengelola unit simpan pinjam
g) Diperkenalkannya suatu sistem yang dinamakan program mempercepat angsuran h) Memperkenalkan undian setia kawan i) 4)
Pengaturan kebijakan uang ketat (bilamana perlu)
Program kerja dalam bidang promosi Tujuan promosi ke dalam, yaitu supaya anggota lebih mantap, lebih bergairah dan lebih aktif dalam peningkatkan mutu atau kualitas KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta. Adapun rencana kerja bidang promosi yaitu: a)
Memperingati HARKOP ke – 66
b) Memberikan bingkisan khusus c)
Memberikan bingkisan lebaran kepada pengurus, pengawas, karyawan, dan segenap anggota koperasi
d) Memberikan bingkisan koordinator e)
Memberikan bingkisan kepada putra/putri anggota (3 tingkatan) pada bulan juli
f)
Menyediakan tunjangan hari tua karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
5)
Unit kerja Jumlah anggota atau unit kerja di KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta ialah berjumlah 249 anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas mengenai analisis rasio keuangan KPRI “SUBUR”. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu laporan keuangan KPRI “SUBUR” periode tahun 2011 sampai dengan 2015 untuk kemudian dianalisis dan teknik analisis data yang digunakan seperti yang telah diuraikan pada BAB III . A. Analisis Rasio Keuangan KPRI “SUBUR” Analisis rasio ini merupakan salah satu alat analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan yang merupakan future oriented, artinya bahwa analisis rasio ini sebagai dasar pengambilan keputusan oleh manajer perusahaan untuk masa yang akan datang oleh karena itu harus menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor-faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi Koperasi. Analisis rasio keuangan pada KPRI “SUBUR” ini ditinjau dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas. Perhitungan rasio keuangan tersebut memiliki manfaat bagi pihak manajemen dalam mengambil keputusan yaitu memberikan suatu indikasi mengenai kekuatan suatu koperasi. 1.
Rasio Likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
saat ditagih (Munawir, 2007:31). Current ratio merupakan salah satu poin yang digunakan untuk mengukur rasio likuiditas: Tabel 1 Perhitungan Current Ratio KPRI SUBUR Kecamatan Pasarkliwon SurakartaPeriode 2011-2015 Aktiva Lancar Passiva Lancar Rasio Peri (dalam rupiah) (dalam rupiah) (%) ode 1 2 (1/2) 2011 Rp 4.357.390.670 Rp 1.708.804.810,88 255,00 2012 Rp 4.302.583.894,75 Rp 2.208.436.895,29 194,82 2013 Rp 6.114.371.711,75 Rp 2.346.298.220,33 260,60 2014 Rp 7.125.628.053,75 Rp 3.070.587.789,25 232,06 2015 Rp 8.147.709.234,75 Rp 3.348.572.927,91 243,32 237,16 Rata-rata Sumber: Data diolah 2016
Skor 0 100 0 0 0
Tabel 1 merupakan hasil perhitungan current ratio KPRI “SUBUR” dari periode 2011-2015. Current ratio KPRI “SUBUR” tahun 2011 sebesar 255%, yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin pengembaliannya oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,55. Current ratio KPRI “SUBUR” tahun 2012 sebesar 194,82% yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin pengembaliannya oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,95. Apabila tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2012 maka current ratio mengalami penurunan sebesar 60,18%. Current ratio KPRI “SUBUR” tahun 2013 sebesar 260,60%, yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin pengembaliannya oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,60. Apabila tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013 maka current ratio mengalami kenaikan 6,78%. Current ratio KPRI “SUBUR” tahun 2014 sebesar 232,06%, yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin pengembaliannya oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,32. Apabila tahun 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
dibandingkan dengan tahun 2014 maka current ratio mengalami penurunan sebesar 28,54%. Current ratio KPRI “SUBUR” tahun 2015 sebesar 243,32%, yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin pengembaliannya oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,43. Apabila tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2015 current ratio mengalami 11,26%. Jika dirata-rata dan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil
dan
Menengah
Republik
Indonesia
Nomor:
06/Per/M.KUKM/V/2006, maka skor current ratio KPRI “SUBUR” adalah 0. 2.
Rasio Aktivitas Rasio aktivitas merupakan rasio untuk mengukur tingkat efektivitas koperasi dalam menggunakan aktiva yang dimiliki atau mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya koperasi. Hasil dari pengukuran rasio ini digunakan untuk melihat kondisi keuangan koperasi periode saat ini apakah mampu atau tidak dalam memenuhi target yang ditentukan. Jenis rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: a.
Perputaran Aset Rasio
perputaran
aset
ini
digunakan
untuk
mengukur
penggunaan semua aktiva dan jumlah pendapatan yang diperoleh dari aktiva itu sendiri. Rasio ini membandingkan antara volume usaha dengan total aset yang dimiliki koperasi. Jumlah volume usaha didapatkan dari pendapatan yang diperoleh koperasi selama tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
berjalan. Semakin tinggi perputaran aset, maka akan semakin kecil investasi yang diperlukan untuk menghasilkan pendapatan. Tabel 2 Perhitungan Perputaran Aset KPRI SUBUR Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Volume Usaha Asset Rasio Perio (dalam rupiah) (dalam rupiah) (kali) de 1 2 (1/2) 2011 Rp 844.029.839,00 Rp 4.725.637.750,00 1,79 2012 Rp 890.613.353,00 Rp 5.628.826.474,75 1,58 2013 Rp 1.048.949.572,00 Rp 6.491.767.891,75 1,62 2014 Rp 1.125.302.256,00 Rp 7.682.237.269,75 1,46 2015 Rp 1.254.783.640,00 Rp 8.669.663.762,75 1,45 1,58 Rata-rata Sumber : Data diolah 2016
Skor 50 50 50 25 25
Tabel 2 merupakan hasil perhitungan rasio perputaran aset KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015. Perputaran aset KPRI “SUBUR” tahun 2011 sebesar 1,79 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang ditanamkan dalam bentuk aset akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,79. Perputaran aset KPRI “SUBUR” tahun 2012 sebesar 1,58 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang ditanamkan dalam bentuk aset akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,58. Apabila tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2012 maka perputaran aset mengalami penurunan sebesar 0,21 kali. Perputaran aset KPRI “SUBUR” tahun 2013 sebesar 1,62 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang ditanamkan dalam bentuk aset akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,62. Apabila tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013 maka perputaran aset mengalami kenaikan sebesar 0,04 kali. Perputaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
aset KPRI “SUBUR” tahun 2014 sebesar 1,46 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang ditanamkan dalam bentuk aset akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,46. Apabila tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014 maka perputaran aset mengalami penurunan sebesar 0,16 kali. Perputaran aset KPRI “SUBUR” tahun 2015 sebesar 1,45 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang ditanamkan dalam bentuk aset akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,45. Apabila tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2015 maka perputaran aset mengalami penurunan lagi sebesar 0,01 kali. Jika dirata-rata, maka nilai perputaran aset KPRI “SUBUR” termasuk ke dalam range 1,5 kali – 2,5 kali dengan nilai 50 sesuai denganPeraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006. b.
Perputaran Piutang Rasio perputaran piutang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang yang berputar dalam satu periode. Piutang yang dimiliki suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit (Munawir, 2007:75). Semakin tinggi rasio ini maka akan menunjukan jumlah piutang yang berputar semakin cepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Tabel 3 Perhitungan Rasio Perputaran Piutang KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015
Periode
Volume Usaha (dalam rupiah) 1
2011 Rp 844.029.839,00 2012 Rp 890.613.353,00 2013 Rp 1.048.949.572,00 2014 Rp 1.125.302.256,00 2015 Rp 1.254.783.640,00 Rata-rata Sumber: Data diolah 2016
Saldo piutang (tahun sebelumnya+tahun ini) (dalam rupiah) 2 Rp 2.841.294.540,50 Rp 3.265.055.980,00 Rp 4.379.915.304,50 Rp 5.041.754.749,50 Rp 5.520.055.446,50
Rasio (kali) (1/2) 29,71 27,28 23,95 22,32 22,73 25,20
Skor
100 100 100 100 100
Tabel 3 merupakan perhitungan Rasio perputaran piutang KPRI “SUBUR” periode 2011-2015. Perputaran piutang KPRI “SUBUR” tahun 2011 sebesar 29,71 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang ditanamkan dalam bentuk piutang akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,97. Perputaran piutang KPRI “SUBUR” tahun 2012 sebesar 27,28
kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang
ditanamkan dalam bentuk piutang akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,73. Apabila tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2012 maka perputaran piutang mengalami penurunan sebesar 2,43 kali. Perputaran piutang KPRI “SUBUR” tahun 2013 sebesar 23,95 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yag ditanamkan dalam bentuk piutang akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,39. Apabila tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013 maka perputaran piutang mengalami penurunan 3,33 kali. Perputaran piutang KPRI “SUBUR” tahun 2014 sebesar 22,32 kali, yang berarti setiap Rp 1,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
uang yang ditanamkan dalam bentuk piutang akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,23. Apabila tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014 maka perputaran piutang mengalami penurunan sebesar 1,63 kali. Perputaran piutang KPRI “SUBUR” tahun 2015 sebesar 22,73 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang ditanamkan dalam bentuk piutang akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,27. Apabila tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2015 maka perputaran piutang mengalami kenaikan sebesar 0,41 kali. Jika dirata-rata, maka nilai perputaran piutang KPRI “SUBUR” termasuk ke dalam range > 12 kali dengan nilai 100 sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006.. 3.
Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Jenis-jenis rasio profitabilitas yang digunakan untuk penelitian ini meliputi: a.
Rentabilitas Modal Sendiri Rasio rentabilitas modal sendiri pada koperasi ini digunakan untuk mengukur sisa hasil usaha (SHU) setelah pajak dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio rentabilitas modal sendiri maka akan semakin baik keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Tabel 4 Perhitungan Rasio Rentabilitas Modal Sendiri KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Sisa Hasil Usaha Modal Sendiri Rasio Perio (dalam rupiah) (dalam rupiah) (%) Skor de 1 2 (1/2) 2011 Rp 142.984.759,72 Rp 2.538.331.708,40 5,63 25 2012 Rp 130.804.278,71 Rp 2.900.331.382,00 4,51 25 2013 Rp 183.902.370,67 Rp 3.535.452.182,00 5,20 25 2014 Rp 229.220.399,93 Rp 3.917.177.345,82 5,85 25 2015 Rp 339.520.748,27 Rp 4.446.947.295,82 7,63 25 5,77 Rata-rata Sumber : Data diolah 2016 Tabel 4 merupakan hasil perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri KPRI SUBUR Kecamatan Pasarkliwon Surakarta dari periode 2011-2015. Rentabilitas modal sendiri tahun 2011 sebesar 5,63%, yang berarti setiap Rp 1,00 ekuitas yang ditanamkan oleh pemegang saham akan memberikan laba bersih sebesar Rp 0,56. Rentabilitas modal sendiri KPRI “SUBUR” tahun 2012 sebesar 4,51%, yang berarti setiap Rp 1,00 ekuitas yang ditanamkan oleh pemegang saham akan memberikan laba bersih sebesar Rp 0,45. Apabila tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2012 maka rentabilitas modal sendiri mengalami penurunan sebesar 1,12%. Rentabilitas modal sendiri KPRI “SUBUR” tahun 2013 sebesar 5,20%, yang berarti setiap Rp 1,00 ekuitas yang ditanamkan oleh pemegang saham akan memberikan laba bersih sebesar Rp 0,52. Apabila tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013 maka rentabilitas modal sendiri mengalami kenaikan sebesar 0,69%. Rentabilitas modal sendiri KPRI “SUBUR” tahun 2014 sebesar 5,85%, yang berarti setiap Rp 1,00 ekuitas yang ditanamkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
pemegang saham akan memberikan laba bersih sebesar Rp 0,58. Apabila tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014, rentabilitas modal sendiri mengalami kenaikan sebesar 0,65%. Rentabilitas modal sendiri KPRI “SUBUR” tahun 2015 sebesar 7,63%, yang berarti setiap Rp 1,00 ekuitas yang ditanamkan oleh pemegang saham akan memberikan laba bersih sebesar Rp 0,76. Apabila tahun 2014 dibandigkan dengan tahun 2015, rentabilitas modal sendiri mengalami kenaikan sebesar 1,78%. Jika dirata-rata, rentabillitas modal sendiri KPRI “SUBUR” termasuk ke dalam range 3% - 9% dengan nilai 25 sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006. b.
Return On Assets (ROA) ROA merupakan perbandingan antara sisa hasil usaha (SHU) dengan aset yang dimiliki oleh koperasi pada tahun yang bersangkutan. Berikut ini akan ditampilkan hasil perhitungan dari ROA KPRI “SUBUR”. Tabel 5 Perhitungan Return On Assets (ROA) KPRI SUBUR Surakarta Periode 2011-2015
Periode
Sisa Hasil Usaha (dalam rupiah) 1 Rp 142.984.759,72 Rp 130.804.278,71 Rp 183.902.370,67 Rp 229.220.399,93 Rp 339.520.748,27
2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata Sumber: Data diolah 2016
Aset (dalam rupiah) 2 Rp 4.725.647.750,00 Rp 5.628.826.474,75 Rp 6.491.767.891,75 Rp 7.682.237.269,75 Rp 8.669.663.762,75
Rasio (%) (1/2) 3,03 2,32 2,83 2,98 3,92 3,02
Skor
50 25 25 25 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Tabel 5 merupakan tabel perhitungan Return On Assets (ROA) KPRI “SUBUR”periode 2011-2015. Return On Assets (ROA) tahun 2011 sebesar 3,03%, yang berarti setiap Rp 1,00 aset akan mampu memberikan laba bersih (SHU) sebesar Rp 0,03. ROA KPRI “SUBUR” tahun 2012 sebesar 2,32%, yang berarti setiap Rp 1,00 aset akan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,023. Apabila tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2012, ROA yang dihasilkan mengalami penurunan sebesar 0,71%. ROA KPRI “SUBUR” tahun 2013 sebesar 2,83%, yang berarti setiap Rp 1,00 aset akan mampu menghasilkan SHU sebesar Rp 0,028. Apabila tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013, ROA mengalami kenaikan sebesar 0,51%. ROA KPRI “SUBUR” tahun 2014 sebesar 2,98%, yang berarti setiap Rp 1,00 aset akan mampu menghasilkan SHU sebesar Rp 0,029. Apabila tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014, ROA yang dihasilkan mengalami kenaikan sebesar 0,15%. ROA KPRI “SUBUR” tahun 2015 sebesar 3,92%, yang berarti setiap Rp 1,00 aset akan mampu menghasilkan SHU sebesar Rp 0,039. Apabila ROA tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2015, mengalami kenaikan sebesar 0,94%. Jadi jika dirata-rata, ROA yang dihasilkan dari membandingkan SHU dengan aset termasuk ke dalam range 3% - <7% dengan perolehan nilai 50 sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
c.
Net Profit Margin (NPM) Net profit margin (NPM) ini digunakan untuk mengetahui kemampuan KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta dalam menghasilkan laba bersih. NPM didapatkan dari hasil perbandingan antara SHU dengan jumlah pendapatan yang diperoleh koperasi dari penjualan.
Tabel 6 Perhitungan Net Profit Margin (NPM) KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Sisa Hasil Usaha Volume Usaha Rasio Perio (dalam rupiah) (dalam rupiah) (%) de 1 2 (1/2) 2011 Rp 142.984.759,72 Rp 844.029.839,00 16,94 2012 Rp 130.804.278,71 Rp 890.613.353,00 14,69 2013 Rp 183.902.370,67 Rp 1.048.949.572,00 17,53 2014 Rp 229.220.399,93 Rp 1.125.302.256,00 20,37 2015 Rp 339.520.748,27 Rp 1.254.783.640,00 27,06 19,32 Rata-rata Sumber: Data diolah 2016
Skor 100 75 100 100 100
Tabel 6 merupakan hasil perhitungan net profit margin (NPM) KPRI “SUBUR” periode 2011-2015. NPM KPRI “SUBUR” tahun 2011 sebesar 16,94%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 akan memperoleh laba sebesar Rp 0,16. NPM KPRI “SUBUR” tahun 2012 sebesar 14,69%, yang berarti setiap penjualan senilai Rp 1,00 akan memperoleh laba sebesar Rp 0,14. Apabila tahun 2011 dibandingan dengan tahun 2012, NPM mengalami penurunan sebesar 2,25%. NPM KPRI “SUBUR” tahun 2013 sebesar 17,53%, yang berarti setiap Rp 1,00 penjualan, akan memperoleh laba sebesar Rp 0,17. Apabila tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
NPM mengalami kenaikan cukup baik sebesar 2,84%. NPM KPRI “SUBUR” tahun 2014 diketahui sebesar 20,37%, yang berarti setiap Rp 1,00 penjualan, akan memperoleh laba sebesar Rp 0,20. Apabila tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014, NPM mengalami kenaikan yang sama sebesar 2,84%. NPM KPRI “SUBUR” tahun 2015 sebesar 27,06%, yang berarti setiap Rp 1,00 penjualan, akan memperoleh laba sebesar Rp 0,27. Apabila tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2015, NPM mengalami kenaikan yang baik sebesar 6,69%. Jika dirata-rata, dapat diketahui nilai NPM termasuk ke dalam range >15% dengan nilai 100 sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006. 4.
Rasio Solvabilitas (Leverage) Kondisi keuangan yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya kondisi keuangan yang baik juga dalam jangka panjang (Munawair, 2007:81). Rasio solvabilitas ini adalah rasio untuk mengetahui kemampuan koperasi dalam membayar kewajiban jika koperasi tersebut dilikuidasi. Rasio ini berhubungan dengan keputusan pendanaan dimana
koperasi
lebih memilih pembiayaan hutang
dibandingkan modal sendiri. Jenis rasio yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
a.
Total Hutang Terhadap Total Aset Rasio ini mengukur proporsi dana yang bersumber dari hutang untuk membiayai aktiva koperasi. Semakin tinggi rasio ini akan membuat koperasi semakin sulit untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan bahwa koperasi tidak mampu memenuhi hutang-hutangnya nanti dengan aktiva yang dimiliki.
Tabel 7 Perhitungan Total Hutang Terhadap Total Aset KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Period e 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata
Total Hutang (dalam rupiah) 1 Rp 2.044.331.281,88 Rp 2.597.690.814,04 Rp 2.772.413.339,08 Rp 3.535.839.524,00 Rp 3.883.195.718,66
Total Aset (dalam rupiah) 2 Rp 4.725.637.750,00 Rp 5.628.826.474,75 Rp 6.491.767.891,75 Rp 7.682.237.269,75 Rp 8.669.663.762,75
Rasio (%) (1/2) 43,26 46,15 42,71 46,03 44,79 44,59
Skor 0 0 0 0 0
Sumber: Data diolah 2016 Tabel 7 merupakan perhitungan dari rasio total hutang terhadap total aset, KPRI “SUBUR” mengalami pertumbuhan yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Total hutang terhadap total aset KPRI “SUBUR” tahun 2011 sebesar 43,26%, yang berarti setiap total hutang Rp 1,00 dijamin dengan total aset Rp 0,43. Total hutang terhadap total aset KPRI “SUBUR” tahun 2012 sebesar 46,15%, yang berarti setiap total hutang Rp 1,00 dijamin dengan total aset Rp 0,46. Apabila tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2012 maka total hutang terhadap total aset mengalami kenaikan sebesar 2,89%. Total hutang terhadap aset KPRI “SUBUR” tahun 2013 sebesar 42,71%, yang berarti setiap total hutang Rp 1,00 dijamin dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
total aset senilai Rp 0,42. Apabila tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013, maka total hutang terhadap aset mengalami penurunan sebesar 3,44%. Total hutang terhadap aset KPRI “SUBUR” tahun 2014 sebesar 46,03%, yang berarti setiap total hutang Rp 1,00 dijamin dengan total aset senilai Rp 0,46. Apabila tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014, total hutang terhadap total aset mengalami kenaikan sebesar 3,32%. Total hutang terhadap total aset KPRI “SUBUR” tahun 2015 sebesar 44,79%, yang berarti setiap total hutang Rp 1,00 dijamin dengan total aset senilai Rp 0,44. Apabila tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2015, dapat diketahui total hutang terhadap total aset mengalami penurunan sebesar 1,24%. Jika dirata-rata, total hutang terhadap total aset KPRI “SUBUR” berada pada interval <90% dengan nilai nol sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006. b.
Total Hutang Terhadap Modal Sendiri Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta dalam memenuhi seluruh hutang-hutangnya dengan menggunakan ekuitas yang dimiliki oleh koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Tabel 8 Perhitungan Total Hutang Terhadap Modal Sendiri KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon SurakartaPeriode 2011-2015 Total Hutang Modal Sendiri Rasio Periode (dalam rupiah) (dalam rupiah) (%) Skor 1 2 (1/2) 2011 Rp 2.044.331.281,88 Rp 2.538.331.708,40 80,54 100 2012 Rp 2.597.690.814,04 Rp 2.900.331.382,00 89,57 100 2013 Rp 2.772.413.339,08 Rp 3.535.452.182,00 78,42 100 2014 Rp 3.535.839.524,00 Rp 3.917.177.345,82 90,26 100 2015 Rp 3.883.195.718,66 Rp 4.446.947.295,82 87,32 100 85,22 Rata-rata Sumber: Data diolah 2016
Tabel 8 merupakan hasil perhitungan rasio total hutang terhadap modal sendiri KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta, hasil dari perhitungan total hutang terhadap modal sendiri mengalami pertumbuhan yang fluktuatif untuk tahun 2011 sampai dengan 2015. Total hutang terhadap modal sendiri KPRI “SUBUR” tahun 2011 sebesar 80,54% jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 89,57%, total hutang terhadap modal sendiri mengalami kenaikan sebesar 9,03%. Total hutang terhadap modal sendiri tahun 2013 sebesar 78,42%, jika dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami penurunan baik sebesar 11,15%. Tahun 2014 total hutang terhadap modal sendiri sebesar 90,26%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 11,84% dan tahun 2015 sebesar 87,32% dengan selisih penurunan sebesar 2,94% dari tahun 2014. Rata-rata total hutang terhadap modal sendiri KPRI “SUBUR” masih termasuk dalam interval < 100% dengan nilai 100 menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
B. Analisis Skor Penilaian Keuangan KPRI “SUBUR” Penilaian terhadap KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta ini didasarkan pada peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan
Menengah
(KUKM)
Republik
Indonesia
Nomor
06/Per/M.KUKM/V/2006, maka perhitungan yang dilakukan adalah: Hasil total skor yang didapat berdasarkan perhitungan rasio tersebut merupakan hasil penilaian pada KPRI “SUBUR” periode tahun 2011 sampai dengan 2015, dengan klasifikasi pemeringkatan koperasi yang sesuai dengan standar peraturan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 9. Klasifikasi Pemeringkatan Koperasi Nilai Klasifikasi 85 – 100 A 70 – 84 B 55 – 69 C < 55 D Tabel 10. Perhitungan Penilaian Koperasi Berprestasi pada KPRI “SUBUR” Periode 2011-2015 Berdasarkan PERMEN KUKM RI No 06/Per/M.KUKM/V/2006 Rasio 2011 2012 2013 2014 2015 Current Ratio 0 300 0 0 0 Perputaran Aset 100 100 100 50 50 Perputaran Piutang 300 300 300 300 300 Rentabilitas Modal Sendiri 50 50 50 50 50 ROA 100 50 50 50 100 NPM 200 150 200 200 200 Total Hutang Terhadap Total 0 0 0 0 0 Aset Total Hutang Terhadap 200 200 200 200 200 Modal Sendiri Total Skor 950 1150 900 850 900 Total Bobot 18 18 18 18 18 Nilai 52,78 63,89 50 47,22 50 Klasifikasi D C D D D Sumber: Data diolah 2016, terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Berdasarkan pada tabel 10 dapat diketahui bahwa penilaian kinerja keuangan KPRI “SUBUR” berdasarkan PERMEN KUKM RI Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tahun 2011 dengan total skor 52,78 yang termasuk dalam interval 55-69 dan diklasifikasikan C, tahun 2012 dengan total skor 63,89 yang termasuk dalam interval 55-69 diklasifikasikan C, tahun 2013 dengan total skor 50diklasifikasikan D, tahun 2014 dengan total skor 47,22 diklasifikasikan D, dan tahun 2015 dengan total skor 50diklasifikasikan D. Dengan demikian berdasarkan klasifikasi tersebut dapat diketahui secara keseluruhan bahwa kinerja keuangan KPRI “SUBUR” berdasarkan PERMEN KUKM RI Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 dari tahun ke tahun dikategorikan dalam koperasi yang masih kurang baik. C.
Analisis Tren Metode Kuadrat Terkecil Analisis tren merupakan perubahan dari nilai variabel yang relatif stabil dari waktu ke waktu. Analisis tren kuadrat terkecil digunakan untuk menilai perkembangan KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015, sebagai berikut: 1.
Current Ratio Berdasarkan nilai current ratio pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon
Surakarta
tahun
2011-2015atau
kecenderungan
yangdihitung menggunakan metode kuadrat terkecildapat dilihat pada tabel 11 halaman 65.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Tabel 11. Perhitungan Tren Current Ratio KPRI Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Y=Current Periode X X² Ratio 255,00 -2 4 2011 194,82 -1 1 2012 260,60 0 0 2013 232,06 1 1 2014 243,32 2 4 2015 1185,80 10 Jumlah Sumber: diolah 2016
“SUBUR” Kecamatan XY
Yt
-509,99 -194,82 0 232,06 486,64 13,88
234,38 235,77 237,16 238,55 239,93
Berdasarkan tabel 11, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a=
a= a = 237,1595 b=
b=
= 1,388
Jadi persamaan tren untuk current ratio adalah Y = 237,16 + 1,39X Tabel 11 menunjukkan perhitungan tren current ratio KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai b adalah positif (+) dengan angka 1,388. Hal ini menunjukkan bahwacurrent ratio KPRI “SUBUR”Kecamatan Pasarkliwon Surakarta cenderung mengalami peningkatan kinerja dari tahun 2011-2015, karena mengalami peningkatan anggota yang cukup signifikan, sehingga mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
jumlah aktiva yang dimiliki KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta semakin meningkat, sehingga KPRI “SUBUR” mampu untuk membayar hutang jangka pendek.Dengan demikian KPRI “SUBUR” dalam kondisi likuid pada tahun 2011-2015. 2.
Rasio perputaran aset Berdasarkan nilai perputaran asetpada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015 atau kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil sebagai berikut:
Tabel 12. Perhitungan Tren Perputaran Aset KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Y=Rasio Periode Perputaran X X² XY Yt Aset 1,79 -2 4 -3,58 1,74 2011 1,58 -1 1 -1,58 1,66 2012 1,62 0 0 0 1,58 2013 1,46 1 1 1,46 1,5 2014 1,45 2 4 2,9 1,42 2015 7,90 10 -0,8 Jumlah Sumber: diolah 2016 Berdasarkan tabel 12, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a=
a= a = 1,58 b=
b=
= -0,08
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Jadi persamaan tren perputaran aset KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta adalah Y = 1,58 + -0,08X Tabel 12 menunjukkan perhitungan tren untuk perputaran aset KPRI SUBUR Surakarta periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, diketahui nilai b adalah negatif (-) dengan angka -0,08. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan untuk perputaran aset KPRI “SUBUR” cenderung menurun dari tahun 2011-2015 karena penggunaan aset KPRI “SUBUR” masih kurang efisien dalam meningkatkan volume usahanya. 3.
Rasio Perputaran Piutang Berdasarkan Kecamatan
nilai
perputaran
Pasarkliwon
piutangpada
Surakarta
tahun
KPRI
“SUBUR”
2011-2015
atau
kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil yang dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 13. Perhitungan Tren Perputaran Piutang KPRI “SUBUR”Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Y=Rasio Periode Perputaran X X² XY Yt Piutang 29,71 -2 4 -59,42 28,98 2011 27,28 -1 1 -27,28 27,09 2012 23,95 0 0 0 25,20 2013 22,32 1 1 22,32 23,31 2014 22,73 2 4 45,46 21,41 2015 125,99 10 -18,92 125,99 Jumlah Sumber: diolah 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Berdasarkan tabel 13, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a=
a= a = 25,198 b=
b=
= -1,892
Jadi persamaan tren untuk perputaran piutang KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta adalah Y = 25,198 + -1,892X Tabel 13 merupakan perhitungan tren untuk perputaran piutang KPRI “SUBUR” periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, nilai b yang diperoleh menunjukkan angka negatif -1,892. Hal ini berarti bahwa angka pertumbuhan perputaran piutang KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta dari tahun 2011-2015 cenderung menurun setiap tahunnya karena
KPRI “SUBUR” masih cukup
lambat dalam menerima pengembalian modal dalam bentuk kas, hal itu dapat terlihat dari jumlah piutang koperasi yang tinggi. 4.
Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Berdasarkan nilai rentabilitas modal sendiripada KPRI “SUBUR” Kecamatan
Pasarkliwon
Surakarta
tahun
2011-2015
atau
kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil pada tabel 14 halaman 69.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Tabel 14. Perhitungan Tren Rentabilitas Modal Sendiri KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015 Y=Rasio Periode Rentabilitas X X² XY Yt modal sendiri 5,63 -2 4 -11,26 4.69 2011 4,51 -1 1 -4,51 5,23 2012 5,20 0 0 0 5,764 2013 5,85 1 1 5,85 6,30 2014 7,63 2 4 15,26 6,83 2015 28,82 10 5,34 28,82 Jumlah Sumber: diolah 2016 Berdasarkan tabel 14, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a=
a= a = 5,764 b=
b=
= 0,534
Jadi persamaan tren untuk rentabilitas modal sendiri KPRI “SUBUR” Kecamatan Surakarta adalah Y = 5,764 + 0,534X Tabel 14. menunjukkan perhitungan tren untuk rentabilitas modal sendiri KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, dapat terlihat bahwa nilai b adalah positif (+) dengan angka 0,534. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan rentabilitas KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015 mengalami kenaikan setiap tahunnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
KPRI “SUBUR” mengalami peningkatan kinerja berdasarkan rasio rentabilitas modal sendiri yang berarti memiliki kemampuan dalam menghasilkan pendapatan usaha meskipun tergolong masih lemah. 5.
Return On Assets (ROA) Berdasarkan
nilai
ROA
pada
KPRI
“SUBUR”
Kecamatan
Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015 atau kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil sebagai berikut: Tabel 15 Perhitungan Tren ROA (Return On Assets) KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Periode Y=ROA X X² XY Yt 3,03 -2 4 -6,06 2,53 2011 2,32 -1 1 -2,32 2,77 2012 2,83 0 0 0 3,02 2013 2,98 1 1 2,98 3,26 2014 3,92 2 4 7,84 3,50 2015 15,08 10 2,44 15,08 Jumlah Sumber: diolah 2016 Berdasarkan tabel 15, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a=
a= a = 3,016 b=
b=
= 0,244
Jadi persamaan tren untuk ROA KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta adalah Y = 3,016 + 0,244X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Tabel 15. menunjukkan perhitungan tren untuk ROA KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, nilai b menunjukkan angka positif (+) dengan diperoleh angka 0,244. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan ROA pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta meningkat
dari
perkembangannya
tahun
ke
tahun.
setiap
tahun
KPRI
berdasarkan
“SUBUR” ROA
dalam
mengalami
peningkatan meskipun masih tergolong kurang, namun kondisi kemampuan koperasi dalam menghasilkan usaha setiap periode cukup berkembang. 6.
Net Profit Margin (NPM) Berdasarkan
nilai
NPM
pada
KPRI
“SUBUR”
Kecamatan
Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015 atau kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil sebagai berikut: Tabel 16. Perhitungan Tren Net Profit Margin (NPM) KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Periode Y=NPM X X² XY Yt 16,94 -2 4 -33,88 14,13 2011 14,69 -1 1 -14,69 16,73 2012 17,53 0 0 0 19,32 2013 20,37 1 1 20,37 21,91 2014 27,06 2 4 54,12 24,50 2015 96,59 10 25,92 96,59 Jumlah Sumber: diolah 2016 Berdasarkan tabel 16, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a=
a=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
a = 19,318 b=
b=
= 2,592
Jadi persamaan tren untuk Net Profit Margin (NPM) KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta adalah Y = 19,318 + 2,592X. Tabel 16. merupakan perhitungan tren untuk Net Profit Margin (NPM) KPRI “SUBUR” periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, nilai b menunjukkan angka positif (+) yaitu 2,592. Hal ini berarti pertumbuhan NPM pada KPRI “SUBUR” ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun (periode 2011-2015). KPRI “SUBUR” memang mengalami peningkatan ditinjau dari rasio net profit margin atau dalam menghasilkan pendapatan bruto karena mulai tahun 2014 KPRI “SUBUR” mulai memperluas usahanya dibidang pertokoan menjadi swalayan, sehingga mampu menyerap pendapatan dari perluasan usaha tersebut. 7.
Total Hutang terhadap Total Aset Berdasarkan nilai total hutang terhadap total aset pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015 atau kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil pada tabel 17 di halaman 73.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Tabel 17. Perhitungan Tren Total Hutang terhadap Total Aset KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Y=Total Hutang Periode X X² XY Yt Terhadap Total Aset 43,26 -2 4 -86,52 44,01 2011 46,15 -1 1 -46,15 44,30 2012 42,71 0 0 0 44,59 2013 46,03 1 1 46,03 44,88 2014 44,79 2 4 89,58 45,17 2015 222,94 10 2,9 222,94 Jumlah Sumber: diolah 2016
Berdasarkan tabel 17, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a=
a= a = 44,588 b=
b=
= 0,29
Jadi persamaan tren untuk total hutang terhadap total aset KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta adalah Y = 44,588 + 0,29X Tabel 17 merupakan perhitungan tren untuk total hutang terhadap total aset KPRI “SUBUR” periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, diketahui nilai b positif (+)dengan angka 0,29. Hal ini berarti pertumbuhan total hutang terhadapt total aset KPRI “SUBUR”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
mengalami kenaikan setiap tahun (periode 2011-2015). Meskipun pertumbuhan KPRI “SUBUR” ditinjau dari rasio total hutang terhadap total aset mengalami kecenderungan meningkat, namun masih tergolong buruk. KPRI “SUBUR” cukup buruk dalam kemampuan membayar hutang-hutangnya (baik jangka pendek maupun jangka panjang), karena dapat terlihat meskipun jumlah aset setiap tahun meningkat,
jumlah
hutang
setiap
tahunnya
juga
mengalami
peningkatan. 8.
Total Hutang terhadap Modal Sendiri Berdasarkan nilai total hutang terhadap modal sendiripada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015 atau kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil sebagai berikut:
Tabel 18 Perhitungan Tren Total Hutang terhadap Modal Sendiri KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Y=Total Hutang Periode X X² XY Yt Terhadap Modal Sendiri 80,54 -2 4 -161,08 82,37 2011 89,57 -1 1 -89,57 83,79 2012 78,42 0 0 0 85,22 2013 90,26 1 1 90,26 86,65 2014 87,32 2 4 174,64 88,07 2015 426.11 10 14,25 426,10 Jumlah Sumber: diolah 2016 Berdasarkan tabel 18, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
a= a = 85,222 b=
b=
= 1,425
Jadi persamaan tren untuk total hutang terhadap modal sendiri KPRI “SUBUR” adalah Y = 95,22 + 1,425X Tabel 18. merupakan perhitungan tren untuk Total Hutang Terhadap Modal Sendiri KPRI “SUBUR” periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, diketahui nilai b adalah positif (+) dengan angka 1,425. Hal ini berarti bahwa tingkat pertumbuhan rasio total hutang terhadap modal sendiri KPRI “SUBUR” periode 2011-2015 mengalami peningkatan. KPRI “SUBUR” dalam perbandingan total hutang dengan modal sendiri cukup baik dengan range < 100% ini menunjukkan kemampuan koperasi dalam mengumpulkan modal sendiri dari para anggotanya sangat baik, namun jika terus meningkat pada rasio ini akan semakin buruk kinerjanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP A.
Kesimpulan 1.
Analisis rasio terhadap laporan keuangan KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta: a.
Skor current ratio tahun 2012 adalah 100, sedangkan tahun 2011, 2013, 2014, dan 2015 skornya 0. Meskipun dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya koperasi tergolong sangat mampu namun masih banyak dana yang menganggur.
b.
Rasio aktivitas KPRI “SUBUR”: 1) Untuk perputaran aset tahun 2011, 2012 dan 2013 dengan skor 50, tahun 2014 dan tahun 2015 dengan skor 25. 2) Untuk perputaran piutang tahun 2011 – 2015 skornya stabil 100.
c.
Rasio profitabilitas KPRI “SUBUR”: 1) Untuk rentabilitas modal sendiri masing-masing skornya 25 tahun 2011-2015. 2) Untuk Return On Aset (ROA) tahun 2011 dan 2015 skornya 50, sedangkan tahun 2012-2014 skornya 25.
d.
Rasio solvabilitas KPRI “SUBUR”: 1) Total hutang terhadap total aset masing-masing skornya 0 untuk tahun 2011-2015.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
2) Total hutang terhadap modal sendiri masing-masing skornya 100 untuk tahun 2011-2015. Berdasarkan rasio dari aspek produktivitas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKMRI No. 06/M.KUKM/V/2006 tentang Koperasi Berprestasi periode 2011-2015 memiliki rata-rata predikat D “kurang”. 2.
Perkembangan KPRI “SUBUR” dalam analisis tren: a.
Tren positif Tren prositif adalah kondisi keuangan yang mengalami kenaikan dalam perkembangan yaitu current ratio, rentabilitas modal sendiri, ROA, NPM, total hutang terhadap total aset, dan total hutang terhadap modal sendiri.
b.
Tren negatif Tren negatif adalah kondisi keuangan yang mengalami penurunan dalam perkembangannya yaitu perputaran aset dan perputaran piutang.
B.
Keterbatasan Penelitian Oleh karena keterbatasan data, peneliti hanya meneliti dari segi keuangan koperasi yang terdapat dalam aspek produktivitas, antara lain: rasio likuiditas yang dinilai hanya current ratio, rasio aktivitas yang terdiri dari perputaran aset dan perputaran piutang, rasio profitabilitas yang berdasarkan rentabilitas modal sendiri, return on assets (ROA), dan net
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
profit margin (NPM), dan rasio solvabilitas yang terdiri dari total hutang terhadap total aset dan total hutang terhadap modal sendiri. C.
Saran Berdasarkan hasil analisis dan teori-teori yang telah digunakan dalam penyusunan penelitian ini hingga sampai kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti mengajukan beberapa saran yaitu: 1.
Sebaiknya KPRI “SUBUR” Surakarta lebih meningkatkan aset dan modal sendiri yang dimiliki, agar likuditas, solvabilitas, dan rentabilitas tetap terjaga dengan stabil.
2.
Sebaiknya KPRI “SUBUR” Surakarta terus menerapkan analisis rasio secara periodik supaya memperoleh gambaran posisi Koperasi itu sendiri sebagai acuan manajer dalam pengambilan keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2010. Intermediate Accounting. Ed. Delapan, Cet. Ketiga. Yogyakarta: BPFE Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi 1-7. Raja Grafindo Persada. Jakarta Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan (Pendekatan Rasio Keuangan). Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service) Jumingan. 2014. Analisis Laporan Keuangan.Jakarta: Bumi Aksara Kenangasari, Ani & Wirasasmita, H. R. A. Rivai. 1990. Analisis Laporan Keuangan Koperasi. Bandung: CV Pionir Jaya Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Ed. Ketiga. Jakarta: Salemba Empat Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Ed. Keempat, Cet. Keempat belas. Yogyakarta: Liberty Purwanti, Ari dan Darsono Prawironegoro. 2013. Akuntansi Manjemen. Ed. Revisi, Cet. Ketiga. Jakarta: Mitra Wacana Media Republik Indonesia, Peraturan Menteri dan KUKM No. 06/PER/M.KUKM/V/2006 Tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi/Koperasi Award Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992. Nomor 116 Sinaga M.M., Dr. Ir. Rariaman (Ed). 2008. Koperasi Dalam Sorotan Peneliti. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sudarwanto, Adenk. 2013. Akuntansi Koperasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Perhitungan Tren Current Ratio KPRI “SUBUR” Tahun 2011-2015
X
X²
XY
Y=a+bX
2011
Y=Current Ratio 255,00
-2
4
-509,99
234,38
2012
194,82
-1
1
-194,82
235,77
2013
260,60
0
0
0
237,16
2014
232,06
1
1
232,06
238,55
2015
243,32
2
4
486,64
239,93
Jumlah
1185,80
10
13,88
Periode
a = ∑Y / n
b = ∑XY / ∑X
= 1185,80 / 5
= 13,88 / 10
= 237,1595
= 1,388
Jadi persamaan tren untuk Current Ratio adalah Y = 237,1595 + 1,388X Yt 2011
= 237,1595 + 1,388 (-2) = 237,1595 + (-2,776) = 234,38
Yt 2012
= 237,1595 + 1,388 (-1) = 237,1595 + (-1,388) = 235,77
Yt 2013
= 237,1595 + 1,388 (0) = 237,1595 + 0 = 237,1595 = 237,16
Yt 2014
= 237,1595 + 1,388 (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
= 237,1595 + 1,388 = 238,55 Yt 2015
= 237,1595 + 1,388 (2) = 237,1595 + 2,776 = 239,93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Perhitungan Tren Perputaran Aset KPRI “SUBUR” Tahun 2011-2015
X
X²
XY
Yt
2011
Y=Rasio Perputaran Aset 1,79
-2
4
-3,58
1,74
2012
1,58
-1
1
-1,58
1,66
2013
1,62
0
0
0
1,58
2014
1,46
1
1
1,46
1,5
2015
1,45
2
4
2,9
1,42
Jumlah
7,90
10
-0,8
Periode
a = ∑Y / n
b = ∑XY / ∑X
= 7,90 / 5
= -0,8 / 10
= 1,58
= -0,08
Jadi persamaan tren untuk Perputaran Aset adalah Y = 1,58 + -0,08X Yt 2011
= 1,58 + -0,08 (-2) = 1,58 + 0,16 = 1,74
Yt 2012
= 1,58 + -0,08 (-1) = 1,58 + 0,08 = 1,66
Yt 2013
= 1,58 + -0,08 (0) = 1,58 + 0 = 1,58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Yt 2014
= 1,58 + -0,08 (1) = 1,58 + -0,08 = 1,5
Yt 2015
= 1,58 + -0,08 (2) = 1,58 + -0,16 = 1,42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Perhitungan Tren Perputaran Piutang KPRI “SUBUR” Tahun 2011-2015
X
X²
XY
Yt
2011
Y=Rasio Perputaran Piutang 29,71
-2
4
-59,42
28,98
2012
27,28
-1
1
-27,28
27,09
2013
23,95
0
0
0
25,20
2014
22,32
1
1
22,32
23,31
2015
22,73
2
4
45,46
21,41
Jumlah
125,99
10
-18,92
125,99
Periode
a = ∑Y / n
b = ∑XY / ∑X
= 125,99 / 5
= -18,92 / 10
= 25,198
= -1,892
Jadi persamaan tren untuk perputaran piutang adalah Y = 25,198 + -1,892X Yt 2011
= 25,198 + -1,892 (-2) = 25,198 + 3,784 = 28,98
Yt 2012
= 25,198 + -1,892 (-1) = 25,198 + 1,892 = 27,09
Yt 2013
= 25,198 + -1,892 (0) = 25,198 + 0 = 25,198 = 25,20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Yt 2014
= 25,198 + -1,892 (1) = 25,198 + -1,892 = 23,306 = 23,31
Yt 2015
= 25,198 + -1,892 (2) = 25,198 + -3,784 = 21,41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Perhitungan Tren Rentabilitas Modal Sendiri KPRI “SUBUR” Tahun 2011-2015
X
X²
XY
Yt
2011
Y=Rasio Rentabilitas modal sendiri 5,63
-2
4
-11,26
4.69
2012
4,51
-1
1
-4,51
5,23
2013
5,20
0
0
0
5,764
2014
5,85
1
1
5,85
6,30
2015
7,63
2
4
15,26
6,83
Jumlah
28,82
10
5,34
28,82
Periode
a = ∑Y / n
b = ∑XY / ∑X
= 28,82 / 5
= 5,34 / 10
= 5,764
= 0,534
Jadi persamaan tren untuk rentabilitas modal sendiri adalah Y = 5,764 + 0,534X Yt 2011
= 5,764 + 0,534 (-2) = 5,764 + -1,068 = 4,69
Yt 2012
= 5,764 + 0,534 (-1) = 5,764 + -0,534 = 5,23
Yt 2013
= 5,764 + 0,534 (0) = 5,764 + 0 = 5,764
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Yt 2014
= 5,764 + 0,534 (1) = 5,764 + 0,534 = 6,298 = 6,30
Yt 2015
= 5,764 + 0,534 (2) = 5,764 + 1,068 = 6,83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Perhitungan Tren ROA KPRI “SUBUR” Tahun 2011-2015
Periode
Y=ROA
X
X²
XY
Yt
2011
3,03
-2
4
-6,06
2,53
2012
2,32
-1
1
-2,32
2,77
2013
2,83
0
0
0
3,02
2014
2,98
1
1
2,98
3,26
2015
3,92
2
4
7,84
3,50
Jumlah
15,08
10
2,44
15,08
a = ∑Y / n
b = ∑XY / ∑X
= 15,08 / 5
= 2,44 / 10
= 3,016
= 0,244
Jadi persamaan tren untuk ROA adalah Y = 3,016 + 0,244X Yt 2011
= 3,016 + 0,244 (-2) = 3,016 + -0, 488 = 2,528 = 2,53
Yt 2012
= 3,016 + 0,244 (-1) = 3,016 + -0,244 = 2,77
Yt 2013
= 3,016 + 0,244 (0) = 3,016 + 0 = 3,016
Yt 2014
= 3,016 + 0,244 (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
= 3,016 + 0,244 = 3,26 Yt, 2015
= 3,016 + 0,244 (2) = 3,016 + 0,488 = 3,504
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Perhitungan Tren NPM KPRI “SUBUR” Tahun 2011-2015
Periode
Y=NPM
X
X²
XY
Yt
2011
16,94
-2
4
-33,88
14,13
2012
14,69
-1
1
-14,69
16,73
2013
17,53
0
0
0
19,32
2014
20,37
1
1
20,37
21,91
2015
27,06
2
4
54,12
24,50
Jumlah
96,59
10
25,92
96,59
a = ∑Y / n
b = ∑XY / ∑X
= 96,59 / 5
= 25,92 / 10
= 19,318
= 2,592
Jadi persamaan tren untuk NPM adalah Y = 19,318 + 2,592X Yt 2011
= 19,318 + 2,592 (-2) = 19,318 + -5,184 = 14,13
Yt 2012
= 19,318 + 2,592 (-1) = 19,318 + -2,592 = 16,726 = 16,73
Yt 2013
= 19,318 + 2,592 (0) = 19,318 + 0 = 19,318
Yt 2014
= 19,318 + 2,592 (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
= 19,318 + 2,592 = 21,91 Yt 2015
= 19,318 + 2,592 (2) = 19,318 + 5,184 = 24,50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Perhitungan Tren Total Hutang Terhadap Total Aset KPRI “SUBUR” Tahun 2011-2015
X
X²
XY
Yt
2011
Y=Total Hutang Terhadap Total Aset 43,26
-2
4
-86,52
44,01
2012
46,15
-1
1
-46,15
44,30
2013
42,71
0
0
0
44,59
2014
46,03
1
1
46,03
44,88
2015
44,79
2
4
89,58
45,17
Jumlah
222,94
10
2,9
222,94
Periode
a = ∑Y / n
b = ∑XY / ∑X
= 222,94 / 5
= 2,9 / 10
= 44,588
= 0,29
Jadi persaman tren untuk Total Hutang Terhadap Total Aset adalah Y = 44,588 + 0,29X Yt 2011
= 44,588 + 0,29 (-2) = 44,588 + -0,58 = 44,008 = 44,01
Yt 2012
= 44,588 + 0,29 (-1) = 44,588 + -0,29 = 44,298 = 44,30
Yt 2013
= 44,588 + 0,29 (0) = 44,588 + 0 = 44,588
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Yt 2014
= 44,588 + 0,29 (1) = 44,588 + 0,29 = 44,878 = 44,88
Yt 2015
= 44,588 + 0,29 (2) = 44,588 + 0,58 = 45,168 = 45,17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Perhitungan Tren Total Hutang Terhadap Modal Sendiri KPRI “SUBUR” Tahun 2011-2015
X
X²
XY
Yt
2011
Y=Total Hutang Terhadap Modal Sendiri 80,54
-2
4
-161,08
82,37
2012
89,57
-1
1
-89,57
83,79
2013
78,42
0
0
0
85,22
2014
90,26
1
1
90,26
86,65
2015
87,32
2
4
174,64
88,07
Jumlah
426.11
10
14,25
426,10
Periode
a = ∑Y / n
b = ∑XY / ∑X
= 426,11 / 5
= 14,25 / 10
= 85,222
= 1,425
Jadi persamaan tren untuk Total Hutang Terhadap Modal Sendiri adalah Y = 85,222 + 1,425X Yt 2011
= 85,222 + 1,425 (-2) = 85,222 + -0,575 = 84,647
Yt 2012
= 85,222 + 1,425 (-1) = 85,222 + -1,425 = 83,797
Yt 2013
= 85,222 + 1,425 (0) = 85,222 + 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
= 85,222 Yt 2014
= 85,222 + 1,425 (1) = 85,222 + 1,425 = 86,647
Yt 2015
= 85,222 + 1,425 (2) = 85,222 + 2,85 = 88,072
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127