32
IV.
PETA SOSIAL KOMUNITAS DAN PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN SEMPLAK
4.1. Kondisi Geografis di Kelurahan Semplak Kelurahan Semplak adalah suatu kelurahan di Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Semplak memiliki nama lain “Semflagh” yang berasal dari bahasa Belanda yang memiliki sejarah bahwa batas wilayah kekuatan militer Belanda dengan ciri batas adalah Tugu yang terletak di ATS dan di depan Kantor Kecamatan tepatnya di Gang Mesjid Al-Amin. Batas wilayah kelurahan Semplak adalah sebagai berikut, sebelah Utara Kelurahan Atang Sanjaya, sebelah Selatan dengan Kelurahan Cilendek Barat, sebelah Barat dengan Kelurahan Bubulak dan sebelah Timur dengan Kelurahan Curug Mekar. Kelurahan Semplak secara administrasi terbagi atas 10 Rukun Warga (RW) dan 37 Rukun Tetangga (RT) dengan luas wilayah mencapai 90,051 Ha. Dari luas wilayah tersebut merupaka wilayah pemukiman penduduk dan fasilitas umum. Kelurahan Semplak sesuai letak geografisnya digolongkan sebagai daratan dengan ketingian tanah dan permukaan laut 235 Meter, keadaan suhu udara ratarata 29˚ C – 30˚C, dengan banyaknya curah hujan sekita 3000/4000 mm/tahun. Tidak dijumpai lagi adanya aktifitas pertanian seperti berladang dan bercocok tanam karena wilayahnya merepakan pemukiman yang padat penduduk. Kelurahan Semplak berada di wilayah Barat Kota Bogor, dimana jarak tempuh ke pusat pemerintahan Kecamatan sejauh 0,5 Km. Sedangan jarak dari Kantor Walikota 6 Km, jarak dari Ibukota Provinsi 120 Km dan jarak dari ibukota Negara 60 Km. Dengan kondisi tersebut Kelurahan Semplak dapat dicapai dengan berbagai jenis alat transportasi darat, berupa kendaraan roda dua dan roda empat. Sarana transportasi menuju ke lokasi sangat mudah. Hal ini bisa dilihat dengan adanya sarana transportasi yang sangat banyak dan bahkan melayani 24 jam nonstop, seperti : Angkutan umum dan ojek. Kelurahan Semplak secara administratif terbagi dalam 10 RW dan 37 RT. Pembagian wilayah administratif tersebut secara tidak langsung juga membagi wilayah dalam dua kelompok yaitu perumahan yang terletak di RW 2 (Bogor
33
View) dan di daerah RW 3 (kavling) serta perkampungan. Luas wilayah kelurahan Semplak adalah 90,051 Ha. Pemanfaatan wilayah tersebut banyak digunakan untuk pemukiman dan perumahan. Terdapat pula bangunan-bangunan seperti perkantoran,sekolah, pertokoan, kuburan dan tempat peribadatan. Perubahan fungsi peruntukan lahan yang semula lahan pertanian ke pemukiman menyebabkan masyarakatnya juga berpindah dari pekerja sawah ke jasa lainnya. Lebih dari setengah luas wilayah di Kelurahan Semplak telah digunakan untuk pemukiman penduduk.
4.2. Kependudukan di Kelurahan Semplak Jumlah penduduk Kelurahan Semplak sampai bulan Januari 2012 sebanyak 10.589 jiwa terdiri dari 4.718 orang laki – laki dan 5.971 orang perempuan, dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 2.775 KK dan jumlah Anggota Keluarga Miskin 300 Jiwa yaitu sebesar 10,81 persen dari jumlah penduduk. Sesuai dengan kondisi alokasi dana PNPM Mandiri Perkotaan sebesar Rp. 250.000.000,Kriteria keluarga miskin yang akan mendapatkan dana bantuan dari PNPM adalah masyarakat yang tergolong kurang mampu. Data awal masyarakat miskin tersebut sebagai acuan dari kader atau relawan untuk melakukan cross check ke masyarakat dan selanjutnya hasil pemetaan swadaya yang dijadikan data final untuk menentukan masyarakat miskin yang akan mendapatkan bantuan PNPM. Badan Pusat Statistik (BPS) mengemukakan tentang penentuan rumah tangga miskin menyimpulkan bahwa ciri – ciri rumah tangga miskin ditentukan oleh beberapa indikator sebagai berikut : 1. Ciri tempat tinggal, dilihat dari luas lantai per kapita, jenis lantai, air minum/ ketersediaan air bersih , dan jenis jamban. 2. Kepemilikan aset; aset produktif seperti sawah, kebun, ternak,ojek, angkutan umum, perahu dan sebagainya, sedangkan aset tidak produktif seperti televisi, radio, perhiasan, mebel, sepeda, kendaraan bermotor bukan usaha. 3. Aspek pangan, adanya variasi konsumsi lauk pauk, seperti daging, ikan, telur dan ayam.
34
4. Aspek sandang, pernah memiliki minimal satu stel pakaian dalam satu tahun. 5. Kegiatan sosial, pernah hadir dalam kegiatan arisan, rapat di tingkat RT, Rapat sekolah/BP3, undangan perkawinan dalam tiga bulan terakhir. Badan Pusat Statistik (1990) juga memberikan alternatif untuk mengukur garis kemiskinan dengan cara menentukan standar kecukupan kalori per kapita per hari 2.100 kalori yang harus dipenuhi setiap orang dalam sehari – hari. Nilai rupiah per kalori diperoleh dari membagi nilai pengeluaran untuk makanan dengan banyaknya kalori yang dikonsumsi oleh masing – masing kelompok pengeluaran. Seseorang dikatakan sangat miskin apabila pendapatannya hanya mampu
memenuhi
kebutuhan
2.100
kalori.
Diangap
miskin
apabila
pendapatannya selain mampu memenuhi kebutuhan kalorinya tetapi juga minimum kebutuhan pokok lainnya. Kebutuhan minimum di luar makanan mencakup kebutuhan minimum untuk kesehatan, pendidikan, perumahan, pakaian dan kebutuhan minimum untuk sarana memasak dan angkutan. Sasaran penerima bantuan PNPM adalah semua warga miskin di Kelurahan yang bersangkutan berhak menggunakan dana BLM melalui sistem pinjaman dan hibah. Untruk menjalin dana BLM dapat menjangkau kelompok sasaran yang tepat, maka kriteria miskin disusun dan disepakati bersama oleh warga melalui mekanisme pemetaan swadaya secara partisipatif. Tabel 4.1 Jumlah dan Persentase Penduduk menurut Golongan Umur di Kelurahan Semplak Tahun 2011. No
Golongan Umur
Jumlah
Persentase(%)
1. 2. 3. 4. 5.
0-9 10-19 20-44 45-54 >60 Jumlah
1723 1838 4674 1376 978 10589
16,27% 17,36% 44,14% 12,99% 9,24% 100%
Dari tabel 4.1 menunjukan bahwa sebagian besar penduduk di Kelurahan Semplak tergolong penduduk yang termasuk kedalam golongan umur produktif menengah ( 20 – 44 tahun) yaitu sebesar 44,14 persen. Sedangkan penduduk paling sedikit adalah di golongan tidak produktif yaitu sebesar 9,24 persen. Sedangkan dari struktur umur dapat diketahui kelompok umur produktif dan kelompok umur non produktif yang selanjutnya dapat diketahui besarnya rasio
35
beban tanggungan kelompok umur tidak produktif. Kelompok umur tidak produktif adalah kelompok umur yang berumur 0-9 tahun dan diatas 65 tahun. Di kelurahan Semplak, penduduk yang berusia 0-9 tahun sebanyak 1723 orang dan kelompok penduduk yang berumur lebih dari 65 tahun sebanyak 978 orang, sehingga rasio beban tanggungan di Kelurahan Semplak adalah 25,50 persen artinya setiap 100 orang penduduk umur produktif di kelurahan Semplak menanggung sebanyak 26 orang penduduk non produktif. Jumlah penduduk menurut mobilitas/mutasi penduduk digambarkan seperti tabel dibawah ini : Tabel 4.2 Jumlah dan Persentase Penduduk menurut Mobilitas/Mutasi Penduduk di Kelurahan Semplak Tahun 2011. No
Perubahan
1 2 3 4
Lahir Meninggal Dunia Penduduk Masuk (Datang) Penduduk Keluar (Pergi) Jumlah
Jumlah Laki-laki 37 15 57 75 184
Perempuan 28 16 70 83 197
Persentase (%) 17,06% 8,14% 33,33% 41,46% 100%
Data di Tabel 4.2 menunjukan bahwa perubahan penduduk cukup tinggi, dimana jumlah perubahan penduduk dapat dilihat dari jumlah penduduk yang lahir lebih besar daripada penduduk yang meninggal dunia yaitu sebesar 8,14 persen. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa penduduk yang lahir kebanyakan laki-laki dari pada perempuan sedangkan jumlah kematian lebih banyak untuk perempuan. Hali ini diakibatkan perempuan lebih mudah terkena penyakit dibanding laki-laki untuk di wilayah Semplak. Namun untuk jumlah perunahan penduduk yang cukup rendah dapat dilihat dari banyaknya penduduk yang keluar yaitu sebesar 41,46 persen diakibatkan arus urbanisasi. Jumlah penduduk yang melakukan urbanisasi biasannya laki-laki dikarenakan mereka sulit mencari pekerjaan selain sebagai pedagang di daerah Semplak oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk keluar kota untuk bekerja menjadi PNS maupun buruh. Penduduk asli (lokal) merupakan masyarakat Bogor dan beberapa masyarakat berasal dari daerah luar Jawa yaitu Sumatra dan Sulawesi. Masyarakat sangat erat kekompakannya dan memperhatikan masalah lingkungan seperti gotong royong, menjaga keamanan dan lain – lainnya. Masyarakat asli yang
36
tinggal di perkampungan sebagian besar adalah penduduk asli yaitu masyarakat Bogor. Ada juga diantara masyarakat yang tinggal diperkampungan merupakan pendatang dari Jawa dan Sumatra, namun jumlahnya tidak banyak. Diantara penduduk asli ada yang mampu keadaan ekonominya, namun jumlah mereka tidak banyak. Kebanyakan dari mereka kaya karena warisan dari orang tua. Sebagian besar penduduk asli tergolong dalam keadaan kurang mampu. Mereka hanya memiliki rumah dan lahan yang sempit. Perbedaan struktur komunitas antara masyarakat yang tinggal dalam perumahan dan perkampungan menyebakan
rawannya
kecemburuan
sosial.
Masyarakat
perkampungan
menggangap masyarakat perumahan kaya, sehingga harus baik hati kepada masyarakat kampung dan member bantuan kepada mereka. Segala sesuatu yang diberikan oleh orang kampung harus ada imbalannya. Penduduk yang tinggal di perumahan umumnya merupakan penduduk pendatang yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa di Indonesia. Rumah yang ada di perumahan lingkungannya tertata dengan baik. Kondisi sosial ekonomi mereka tergantung pada mata pencarian sehari – hari. Namun sebagian besar yang tinggal di perumahan adalah pegawai negri dan karyawan swasta. Oleh karena itu keadaan ekonomi nya lebih baik dibandingkan keadaan komunitas yang tinggal diperkampungan. Kepemimpinan yang ada dapat dibedakan sebagai kepemimpinan formal dan informal. Kepemimpinan formal dapat dilihat dari patuhnya masyarakat kepada Lurah sebagai pemimpin formal di masyarakat. Pemimpin informal lahir dari aktifitas keagamaan seperti Majelis Ta‟lim. Pemimpin informal ini sangat dihormati oleh masyarakat yang sebagian besar (mayoritas) beragama Islam. Tabel 4.3. Jumlah dan Persentase Penduduk menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Semplak Tahun 2011 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pendidikan Taman kanak-kanak Sekolah Dasar/MI SMP/SLTP/MTS SMA/SLTA/Aliyah Akademi/DI-D3 Sarjana(S1-S3) Jumlah
Jumlah 230 2300 50 210 2790
Persentase (%) 8,24% 82,4% 1,79% 7,52% 100%
Dapat dilihat di tabel 4.3 bahwa jumlah tingkat pendidikan SLTA/MA sebanyak 1,79 persen dari total jumlah penduduk, dan tidak ada yang memiliki
37
gelar sarjana. Penduduk di Kelurahan Semplak pada saat ini telah meningkat dengan pesat. Hal ini dikarenakan banyak pendatang yang pindah ke wilayah pemukiman penduduk di wilayah Kelurahan Semplak. Tabel 4.4. Jumlah dan Persentase Penduduk menurut Kepercayaannya di Kelurahan Semplak Tahun 2011. No 1. 2. 3. 4. 6. 7.
Agama/Kepercayaan Islam Kristen Katholik Hindu Budha Konghuchu Jumlah
Jumlah 9.143 337 82 17 32 36 9647
Persentase(%) 94,77% 3,49% 0,85% 0,17% 0,33% 0,37% 100 %
Dari tabel 4.4 diatas dapat dipaparkan bahwa hampir keseluruhan penduduk dikelurahan ini beragama Islam. Hal ini disebabkan karena agama Islam merupakan kepercayaan yang paling anyak dianut oleh orang Indonesia, begitu juga dengan kelurahan ini, hingga mencapai 94,77 persen. Dari tabel dibawah ini dapat dijelaskan bahwa mayoritas penduduk beragama Islam dan sedikit yang beragama Hindu, agama Kristen merupakan agama mayoritas kedua selain Islam. Kehidupan antar umat beragama dari pengamatan lapangan sangat tinggi toleransinya,konflik – konflik antar umat beragama tidak ditemukan dari beberapa keterangan responden yang dijadikan sample.
4.3. Aktivitas Ekonomi Masyarakat Kelurahan Semplak Mata
pencaharian
penduduk
sebagai
pegawai
di
lingkungan
pemerintahan/non pemerintah sebanyak 1,7 persen. Pedagang/ wiraswasta sebesar
56,7 persen dan sisanya bergerak di bidang jasa seperti angkutan,
pertukangan,usaha kredit serta pensiunan sebesar 41,7 persen . Lingkungan perumahan yang padat menyebabkan banyak peluang seperti toko,restoran, dan macam – macam usaha ekonomi lainnya. Jenis usaha yang dilayani penduduk terdiri dari jasa travel biro, bank, notaries, pengacara, wartel, jasa boga (catering), panti pijat, jasa keperantaraan (leasing), jasa konveksi dan salon (Monografi Desa, 2011).
38
Sektor industri kecil dan kerajinan sangat bervariasi dan menjadi andalan sebagai mata pencaharian masyarakat seperti : konveksi, minuman, pembuatan payung, boneka batik, kusen, lemari dan lain-lain. Sedangkan dalam bidang pangan seperti pembuatan tahu, tempe, roti dan kue. Dengan jumlah penduduk padat dan wilayahnya mudah dijangkau berbagai jenis barang diperdagangkan antara lain sayur mayur, buah-buahan, bahan bangunan , mainana nak-anak, makanan dan minuman ringan, bahan-bahan pokok kebutuhan rumah tangga, pedagang onderdil mobil dan alat-alat listrik. Hasil usaha dagang ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan penduduk setempat tapi juga penduduk diluar wilayah Semplak. Golongan penduduk yang tergolong miskin dalam kelurahan ini kebanyakan tidak memiliki pekerjaan selain menjadi ibu rumah tangga sehinggga mereka memiliki banyak waktu luang dalam melaksanakan kegiatan program PNPM Mandiri Perkotaan. Setelah mengikuti program dana bergulir dari PNPM kebanyakan warga setempat berkerja dan berwirausaha sebagai penjual makanan dan minuman dikarenakan masyarakat setempat sangat konsumtif dalam pembelian makanan dan minuman setiap harinya.
4.4. Organisasi dan Kelembagaan di Kelurahan Semplak Organisasi dan Kelembagaan yang ada di Kelurahan Semplak dapat dikategorikan berdasarkan : a.
Lembaga Pendidikan Keberadaan lembaga pendidikan, dapat dikatakan cukup lengkap mengingat jenjang pendidikan dari mulai Taman Kanak-kanak (TK) sampai Sekolah Menengah Umum (SMU) ada di kelurahan tersebut. Adapun rinciannya sebagai berikut :
39
Tabel 4.5. Jumlah Lembaga Pendidikan di Kelurahan Semplak Tahun 2011 NEGRI No
Tingkat Pendidikan
SWASTA
Gedung (buah) 3 1
Guru (Org) 30 10
Murid (Org) 2300 150
Gedung (buah) 4 -
Guru (Org) 20 -
Murid (Org) 230 -
1. 2. 3.
Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar MI
4. 5.
SMP SMA
-
-
-
1 1
10 7
50 210
6.
SMK Jumlah
4
40
2450
1 7
20 57
1200 1690
b.
Lembaga Kesehatan Prasarana dan sarana kesehatan
yang ada sangat lengkap, ini sangat
menunjang tingkat kesehatan warga masyarakat di lingkungan Kelurahan Semplak. Warga dapat dengan mudah mengakses fasilitas kesehatan karena keberdaanya sangat dekat dan jam operasinya dalah dari Senin sampai Sabtu jam 8 pagi sampai dengan jam 2 siang. Akses masyarakat miskin ke lembaga kesehatan yang ada dapat dengan mudah menjangkaunya. Dukungan dari program pemerintahan dengan fasilitas Kartu Miskin menyebabkan warga masyarakat mendapatkan kemudahan apabila menggunakan fasilitas kesehatan yang ada berupa biaya gratis dokter dan obat-obatan. Adapun prasarana di bidang kesehatan mulai dari Posyandu,Poliklinik Rumah bersalin dan Puskesmas. Sedangkan sarana tim medis mulai dari dokter umum, dokter gigi, bidn dan perawat. Salah satu kegiatan Posyandu dalam rangka meningkatkan kesehatan Ibu dan anak berupa pendataan Balita, pendataan ibu hamil dan pendataan orang tua lanjut usia mengenai kondisi kesehatannya. c. Lembaga Keagamaan Dalam bidang keagamaan di Kelurahan Semplak sangat menjunjung nilai – nilai agama yang dianut oleh kepercayaannya masing-masing. Toleransi antar umat beragama dalam kehidupan sehari –hari sangat terasa, pertemuan – pertemuan Majelis Ta‟lim khususnya yang beragama islam yang diadakan oleh ibu-ibu, Bapak-bapak dan para remaja yang aktif dalam pertemuan
40
tersebut. Mayoritas warga yang beragama islam menyebabkan aktifitas masyarakat dibidang keagamaan sangat kental sekali di lingkungan warga. Adapun sarana-prasarana dan kegiatan keagamaan di lingkungan Semplak seperti : Masjid sebanyak 7 buah, Mushola sebanyak 15 buah, kegiatan Majelis Ta‟lim sebanyak 24 buah dan Gereja sebanyak 2 buah. d. Lembaga Pemerintahan dan Kemasyarakatan Keberadaan lembaga ini di lingkungan masyarakat sangat membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-hari . Bantuan – bantuan pemerintah dan Lembaga swadaya (swasta) dalam bentuk kegiatan (prasarana fisik, ekonomi, bantuan dana bergulir dan lain-lain) sangat dijunjung kelancaran oleh adanya lembaga tersebut. Adapun rinciannya sebagai berikut: d.1. Tim Penggerak PKK Aktifitas PKK di lingkungan Semplak sangat aktif sekali. Contoh aktivitanya
berupa
pengajian,
arisan,
kebun
contoh,
demo
memasak,kesenian dan pertemuan rapat bulanan. Masyarakat terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. d.2. LPM Lembaga
Pemberdayaan
Masyarakat
(LPM)
dikelurahan
Semplak
mempunyai masa bakti 1990 s/d 2012 mulai dari ketua sampai anggota berjumlah 23 orang. Keberadaan lembaga ini sangat membantu masyarakat dalam menyalurkan aspirasi dan keinginannya dalam pembangunan di lingkungan Semplak. Rencana pembangunan setiap tahunnya oleh pihak Kelurahan dibicarakan dibicarakan bersama dlam suatu forum, bersamasama unsur-unsur lapisan masyarakat diantarannya LPM ikut terlibat. Aspirasi yang berkembang di masyarakat dapat dijadikan sebagai dasar oleh LPM untuk menyampaikan ide-ide tersebut kedalam forum sehingga aspirasi masyarakat dapat ditanggapi langsung oleh aparat yang ada, sehimgga diketahui bangaimana kemungkinannya dapat diwujudkan. d.3. BKM Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dibentuk sebagai aspirasi masyarakat dalam menyingkapi adanya kegiatan atau program bantuan pemerintahm PNPM Mandiri Perkotaan. Dalam pelaksanaanya BKM
41
dibantu oleh 3 pelaksana teknis dilapangan yaitu : Unit Pengelola Keuangan, Unit Pengelola Lingkungan dan Unit Pengelola Sosial. Salah satu tindakan BKM yang nyata ialah mampu membangun komitmen bersama dalam penguatan kapasitas masyarakat yang selalu melibatkan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan. Warga selelu dilibatkan dalam proses sehingga warga dapat merasakan manfaat langsung atau tidak langsung dari keputusan yang diambil. Pelibatan masyarakat merupakan suatu proses pembelajaran pemberdsyaan dimana keadaran dan partisipasi dibutuhkan dalam transformasi sosial. e. Lembaga Simpan Pinjam Keberdayaan lembaga ini membantu masyarakat dalam aktifitas kehidupannya berupa bantuan ekonomi. Adanya Lembaga keuangan Simpan Pinjam yang mulai berjlan sejak tahun 2001 dengan modal awal 2 Juta sekarang telah menjadi 30 Juta tahun 2012. Lembaga simpan pinjam ini banyak bergerak membantu warga masyarakat yang kekurangan modal dalam aktifitas ekonominya. Lokasi kantor nya adalah di RW 6.
4.5
Program PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Semplak Progam PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Semplak berdiri dari tahun
2004. Setelah terbangunnya program PNPM Mandiri perkotaan ini dan adanya BKM PWK Semplak, masyarakat khususnya yang tergolong kurang mampu memiliki kegiatan lain selain menggurus rumah tangga. Kegiatan program PNPM Perkotaan ini berupa kegiatan dana bergulir. BKM Semplak telah mangalami tiga kali pergantian kepengurusan sejak awal berdirinya di tahun 2004. Ketua BKM PWK Semplak dari tahun 2010 sampai sekarang adalah ibu Zubaidah. Beliau berperan sebagai penasehat dan pembina berbagai kegiatan yang dilakukan oleh UPK (Unit Pelayanan Kegiatan) Semplak. Program PNPM Mandiri Perkotaan di Semplak merupakan proyek penanggulangan kemiskinan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat berada pada pelaksanaannya yang lebih menekankan pada proses dan bukan hasil. Proses dimaksud adalah pemberdayaan masyarakat miskin khususnya dengan cara meningkatkan partisipasi pada kehidupan sosial
42
kemasyarakatan yang didukung dengan terbangunnya kelembagaan yang mampu mendorong terbentuknya semangat kebersamaan dan solidaritas warga dalam bersama-sama menanggulangi kemiskinan. Hal ini juga karena prosesnya, penanggulangan kemiskinan yang mengedepankan pendekatan pemberdayaan masyarakat mengutamakan dan mendorong kesetaraan dan memandang peserta sebagai pelaku dan tidak sebagai objek pelaksana kegiatan. Kegiatan PNPM di Kelurahan ini sendiri terbagi menjadi tiga yaitu UPK Sosial, UPK Ekonomi Bergulir dan UPK Lingkungan. Tiga unit pelayanan kegiatan tersebut mempunyai kegiatan dalam bidangnya masing-masing. Kegiatan yang paling rutin dilakukan dalam program PNPM di Semplak adalah kegiatan dalam bidang ekonomi. Kegiatan dalam bidang ekonomi berupa dana bergulir. PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Semplak memiliki dana awal sebesar kurang lebih 50 juta yang digunakan sebagai dana bergulir masyarakat yang mengikuti program tersebut. Kegiatan dana bergulir ini memiliki tujuan untuk membantu masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang kurang mampu atau yang tidak bekerja sama sekali. Beberapa persyaratan yang diajukan bagi KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) untuk menjadi peserta dalam kegiatan ini antara lain adalah kepemilikan KTP dan KK. Hal tersebut dimaksudkan agar mereka benar – benar merupakan warga dari Kelurahan Semplak. Peminjaman modal usaha dalam kegiatan dana bergulir ini dilaksanakan pada minggu pertama diawal bulan. Para KSM biasannya datang ke sekretariat BKM Semplak dan langsung meminjam dana sebesar yang dibutuhkan kepada PWK Semplak. Dana yang dicairkan tergantung kepada usaha yang akan dijalankan. Biasannya jika KSM sudah lama bergabung dalam kegiatan dana bergulir ini, mereka diberikan tambahan biaya untuk memperoleh modal usaha. Selain itu, ketepatan waktu pengembalian juga berpengaruh kepada dana yang akan dipinjamkan berikutnya, periode waktu pengembalian biasannya satu bulan sekali biasanya diawal bulan juga. Kegiatan dana bergulir ini sangat membantu masyarakat khususnya yang tidak memiliki pekerjaan di Kelurahan Semplak. Mereka bisa terbebas dari pengganguran yang akhirnya menyebabkan krisis ekonomi. Dengan menjadi
43
KSM dana bergulir ini mereka memiliki usaha di bidang nya masing-masing yang keuntungannya menjadi penghasilan tambahan bagi pemenuhan kebutuhan sehari – hari.