PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan menyatakan bahwa tesis Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Saga, Sambiloto dan Pare Terhadap Diferensiasi Sel-Sel Leukosit, Kandungan Fe, Zn dan Hormon Testosteron dalam Plasma Perkutut (Geopelia striata) adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam tesis dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini
Bogor, Januari 2007
Muhammad Juraid Wattiheluw NIM D.051030051
Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007 Hak cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SAGA, SAMBILOTO DAN PARE TERHADAP DIFERENSIASI SEL-SEL LEUKOSIT, KANDUNGAN Fe, Zn dan HORMON TESTOSTERON DALAM PLASMA BURUNG PERKUTUT (Geopelia striata)
MUHAMMAD JURAID WATTIHELUW
Tesis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister sains pada Program Studi Ilmu Ternak
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
ABSTRAK MUHAMMAD JURAID WATTIHELUW. Pengaruh pemberian ekstrak daun saga (Abrus precatorius L.), sambiloto (Andrographis paniculata Ness) dan pare (Momordica charantia L.) terhadap diferensiasi sel-sel leukosit kandungan Fe, Zn dan hormon testosteron dalam plasma burung perkutut (Geopelia striata L.). Dibimbing oleh Wiranda G. Piliang dan Lulu Lusianti Fitri. Perkutut merupakan burung pemakan biji yang memiliki kelebihan mampu mengemisikan suara yang terdengar merdu. Suara merdu tersebut umumnya dihasilkan oleh individu perkutut jantan. Untuk memproduksi suara yang berkualitas perlu diperhatikan suplai pakan yang dapat menunjang faktor kesehatan sehingga penampilan suara burung menjadi prima. Selain penambahan pakan pokok/dasar, peternak juga melakukan penambahan suplemen antara lain melalui pemberian dedaunan seperti daun saga, daun sambiloto, dan daun pare pada diet yang dipercaya dapat meningkatkan kesehatan burung agar burung dapat memiliki penampilan suara yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun saga, ekstrak daun sambiloto dan ekstrak daun pare terhadap diferensiasi sel-sel leukosit, kandungan mineral (Fe dan Zn) dan hormon testosteron sebagai faktor yang bertanggung jawab pada kualitas produksi suara. Perkutut yang digunakan sebanyak 25 ekor berumur 4-6 bulan dan dipelihara selama 10 (sepuluh) minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dan setiap kelompok perkutut dibagi dalam 5 ulangan, masing-masing 1 ekor. Adapun desain perlakuan pakan adalah sebagai berikut : A = 10 gram pakan utama sebagai kontrol; B = pakan kontrol + 0.018 gram ekstrak daun saga; C = pakan kontrol + 0.018 gram ekstrak daun sambiloto; D = pakan kontrol + 0.018 gram ekstrak daun pare hutan; E = pakan kontrol + Kombinasi (0.006 gram ekstrak daun saga + 0.006 gram ekstrak daun sambiloto + 0.006 gram ekstrak daun pare. Peubah yang diamati meliputi konsumsi ransum dan konsumsi nutrien perlakuan, diferensiasi sel-sel leukosit, zat besi (Fe), seng (Zn), hormon testosteron dan durasi suara (durasi silabel dan durasi antar silabel). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh perlakuan suplementasi dedaunan terhadap rataan konsumsi ransum, namun secara besaran individu yang mendapat perlakuan D lebih banyak mengkonsumsi ransum. Tingkat konsumsi nutrien terbanyak dan tertinggi terdapat pada perlakuan C. Lebih lanjut diketahui bahwa tidak ada pengaruh perlakuan terhadap diferensiasi sel-sel leukosit, kandungan seng dan hormon testosteron dalam plasma serta durasi suara (silabel dan antar silabel) yang diamati. Walaupun hasil penelitian tersebut tidak menunjukkan perbedaan nyata, namun ada indikasi bahwa ekstrak daun pare dapat meningkatkan daya tahan tubuh burung perkutut sehingga memberikan respon terhadap tingkat konsumsi pakan yang implikasinya terlihat pada peningkatan kandungan Zn (seng) dan hormon testosteron dalam plasma darah yang berpengaruh pada durasi suara burung perkutut. Kandungan zat besi (Fe) dalam plasma pada perlakuan B (penambahan 0.018 gram ekstrak daun saga) meningkat secara nyata (P<0.05) dibandingkan dengan perlakuan yang lain.
ABSTRACT MUHAMMAD JURAID WATTIHELUW. Effects of saga (Abrus precatorius L.), sambiloto (Andrographis paniculata Ness) and pare (Momordica charantia L.) leaves extracts on differential leucocyte cell, Fe, Zn, and testosterone levels in turtledove (Geopelia striata L.) plasma. Under supervisions of Wiranda G. Piliang and Lulu Lusianti Fitri. Turtledove is a seed eater bird species and most of male bird emit song. In order to produce song quality, many breeders supply good diet added with herbal supplements such as leaves of saga, sambiloto, and pare. The aim of this research was to study the influence of saga, sambiloto and pare leaves extracts on differential leucocyte cell, Fe and Zn content in blood plasma, and testosterone levels that influenced the song quality of turtledove (Geopelia Striata). Twenty five birds (aged 4-6 months old) were reared in individual cages for 10 weeks. The birds were divided into 5 treatment groups. Each treatment group was divided into 5 replications with one bird in each replicate. Five diet treatments were : diets A (a control diet), B (a control diet + 0.018 gram extract of saga leaf), C (a control diet + 0.018 gram extract of sambiloto leaf), D (a control diet + 0.018 gram extract of pare leaf), E (a control diet + Combination of (0.006 gram extract of saga leaf + 0.006 gram extract of sambiloto leaf + 0.006 gram extract of pare leaf)). The parameters observed were feed consumption and nutrient consumption, differential leucocyte cell counts, iron (Fe), zinc (Zn) level in the blood plasma, testosterone levels and song duration (syllable duration and duration between syllable). The results showed that the treatments had no effect on diet consumption, though birds in treatment D consumed more diet than other diets. Birds in treatment C showed the highest consumption among other treatments. There were no significant differences on differential leucocyte cell counts, the levels of zinc and testosteron in blood plasma. Moreover, both parameters on song durations (syllable duration and duration between syllable) did not differ significantly. However, the results showed there were similar indications that extracts of pare leaf enhanced the levels of zinc and testosterone as well as the birds song duration. It was also showed that Fe content in the blood plasma on treatment B (the addition of 0.018 gram extract of saga leaf) increased significantly (P<0.05) than the other treatment groups.