No. 53/9/13/Th XVIII, 1 September 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A.
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
NTP SUMATERA BARAT AGUSTUS 2015 SEBESAR 96,97 ATAU TURUN 0,40%
NTP Sumatera Barat bulan Agustus 2015 tercatat sebesar 96,97 atau turun sebesar 0,40 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 97,36 (Juli 2015). Indeks harga yang diterima petani (It) turun 0,01 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0.39 persen.
Pada bulan Agustus 2015 NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 93,35 untuk subsektor tanaman pangan (NTPP), 98,32 untuk subsektor hortikultura (NTPH), 94,07 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR), 104,03 untuk subsektor peternakan (NTPT), dan 107,09 untuk subsektor perikanan (NTN). Subsektor perikanan terbagi menjadi dua, yaitu subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya dengan NTP masing-masing sebesar 102,18 dan 108,34.
Secara regional, di Sumatera Barat pada bulan Agustus 2015 terjadi inflasi di daerah perdesaan sebesar 0,44 persen yang disebabkan terjadinya inflasi pada kelompok bahan makanan (0,59 persen), makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,56 persen), kelompok perumahan (0,24 persen), kelompok sandang (0,26 persen), kelompok kesehatan (0,05 persen), kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga (0,21 persen), dan kelompok transportasi dan komunikasi (0,11 persen).
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di pedesaan di 11 kabupaten di Sumatera Barat pada bulan Agustus 2015, NTP Sumatera Barat mengalami penurunan sebesar 0,40 persen dibanding bulan Juli 2015, yaitu dari 97,36 menjadi 96,97. Hal ini disebabkan penurunan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,01 persen, sedangkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 53/9/13/Th XVIII, 1 September 2015
1
Tabel 1 Nilai Tukar Petani per Subsektor dan Perubahannya Juli 2015 – Agustus 2015 (2012=100) Persentase
Bulan Kelompok dan Sub kelompok (1)
Juli 2015
Agustus 2015
(2)
(3)
Perubahan (%) (4)
1. T anaman Pangan a. NilaiT ukar Petani (NT PP) b. NilaiT ukar Usaha Pertanian
92,49
93,35
0,92
97,66
98,78
1,14
110,91
112,37
1,31
- Padi
110,91
113,04
1,91
- Palaw ija
110,91
110,05
-0,78
119,92
120,38
0,39
- Indeks Konsumsi RumahTangga
122,12
122,67
0,46
- Indeks BPPBM
113,57
113,76
0,17
c. Indeks Diterima Petani
d. Indeks Dibayar Petani
2. Hortikultura a. Nilai T ukar Petani (NT PH)
97,94
98,32
0,39
b. NilaiT ukar Usaha Pertanian
106,49
107,18
0,64
c. Indeks Diterima Petani
116,42
117,36
0,80
- Say ur-say uran
120,47
121,93
1,21
- Buah-buahan
109,37
109,40
0,02
104,92
104,47
-0,43
118,87
119,37
0,41
120,95
121,51
0,46
109,32
109,50
0,16
- Tanaman Obat d. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 3. T anaman Perkebunan Rakyat a. Nilai T ukar Petani (NT PR)
96,75
94,07
-2,77
b. NilaiT ukar Usaha Pertanian
105,87
102,96
-2,75
c. Indeks Diterima Petani
116,92
114,21
-2,32
116,92
114,21
-2,32
120,84
121,41
0,47
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
122,74
123,32
0,47
- Indeks BPPBM
110,43
110,93
0,45
a. Nilai T ukar Petani (NT PT )
103,27
104,03
0,74
b. NilaiT ukar Usaha Pertanian
109,82
110,79
0,89
c. Indeks Diterima Petani
117,82
119,01
1,01
- Ternak Besar
114,51
115,97
1,27
- Ternak Kecil
109,83
111,46
1,48
- U nggas
127,70
128,97
0,99
- H asil Ternak
126,49
126,27
-0,18
114,09
114,40
0,27
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
121,53
122,04
0,42
- Indeks BPPBM
107,29
107,42
0,12
a. Nilai T ukar Petani (NT N)
107,40
107,09
-0,28
b. NilaiT ukar Usaha Pertanian
115,79
115,39
-0,34
c. Indeks Diterima Petani
123,28
123,15
-0,11
- Tangkap
122,38
121,53
-0,70
- Budiday a
123,50
123,55
0,04
- Tanaman Perkebunan Raky at (TPR) d. Indeks Dibayar Petani
4. Peternakan
d. Indeks Dibayar Petani
5. Perikanan
d. Indeks Dibayar Petani
114,79
114,99
0,18
- Indeks Konsumsi RumahTangga
120,67
120,84
0,14
- Indeks BPPBM
106,47
106,72
0,23
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 53/9/13/Th XVIII, 1 September 2015
2
Bulan Kelompok dan Sub kelompok (1)
Juli 2015
Agustus 2015
(2)
(3)
Persentase Perubahan (% ) (4)
5.a. Perikanan T angkap a. Nilai T ukar Petani
102,95
102,18
-0,75
b. NilaiT ukar Usaha Pertanian
104,91
104,26
-0,61
c. Indeks Diterima Petani
122,38
121,53
-0,70
- Penangkapan Perairan U mum
119,47
119,76
0,24
- Penangkapan Laut
122,46
121,57
-0,73
d. Indeks Dibayar Petani
0,05
118,88
118,94
- Indeks Konsumsi RumahTangga
120,53
120,70
0,15
- Indeks BPPBM
116,66
116,55
-0,09
a. Nilai T ukar Petani
108,52
108,34
-0,17
b. NilaiT ukar Usaha Pertanian
118,74
118,40
-0,28
c. Indeks Diterima Petani
123,50
123,55
0,04
- Budiday a Air Taw ar
123,50
123,55
0,04
d. Indeks Dibayar Petani
113,80
114,04
0,21
- Indeks Konsumsi RumahTangga
120,71
120,88
0,14
- Indeks BPPBM
104,01
104,34
0,32
5.b. Perikanan Budidaya
Gabungan a. Nilai T ukar Petani (NT P)
97,36
96,97
-0,40
b. NilaiT ukar Usaha Pertanian
104,69
104,42
-0,26
c. Indeks Diterima Petani
115,55
115,54
-0,01
d. Indeks Dibayar Petani
118,69
119,15
0,39
- Indeks Konsumsi RumahTangga
121,92
122,46
0,44
- Indeks BPPBM
110,37
110,65
0,25
Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya pada bulan Agustus 2015 NTP tiga subsektor mengalami peningkatan, yaitu subsektor tanaman pangan (0,92 persen), subsektor hortikultura (0,39 persen) dan subsektor peternakan (0,74 persen). Sedangkan subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan yang cukup tajam sebesar 2,77 persen, dan diikuti penurunan pada subsektor perikanan sebesar 0,28 persen.
2.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
Indeks harga yang diterima petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Agustus 2015 terjadi penurunan pada indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,01 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 115,55 menjadi 115,54. Menurunnya nilai It diakibatkan oleh menurunnya nilai It pada dua subsektor, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat yang cukup tajam sebesar 2,32 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,11 persen. Walaupun It pada tiga subsektor mengalami kenaikan masingmasing subsektor tanaman pangan sebesar (1,31 persen), subsektor hortikultura (0,80 persen), dan subsektor peternakan (1,01 persen).
3.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan Agustus 2015 indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Menaiknya nilai Ib disebabkan oleh naiknya nilai Ib pada semua subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan (0,39 persen), subsektor hortikultura (0,41 persen), subsektor perkebunan rakyat (0,47 persen), subsektor peternakan (0,27 persen) dan subsektor perikanan (0,18 persen). Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 53/9/13/Th XVIII, 1 September 2015
3
Grafik 1 NTP Sumatera Barat Bulan Agustus 2014 – Agustus 2015 (2012=100)
108.00
105.00
102.00
NTP
100.17 99.00
100.50
99.93 100.70
98.97
98.54 99.15
97.36
98.66
96.83 97.71
96.00
97.54
96.97
93.00
90.00
Bulan
4.
NTP Subsektor a.
Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) pada bulan Agustus 2015 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 0,92 persen. Hal ini dikarenakan kenaikan indeks harga yang diterima petani 1,31 persen lebih besar dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,39 persen. Meningkatnya nilai indeks harga yang diterima petani (It) disebabkan oleh meningkatnya indeks subkelompok padi sebesar 1,91 persen, walaupun subkelompok palawija mengalami penurunan sebesar 0,78 persen. Sementara itu, perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen diakibatkan oleh naiknya indeks subkelompok konsumsi rumahtangga (IKRT) sebesar 0,46 persen dan subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,17 persen.
b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Nilai Tukar Petani untuk subsektor hortikultura (NTPH) pada bulan Agustus 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,39 persen dari 97,94 menjadi 98,32. Hal ini dikarenakan kenaikan indeks harga yang diterima petani 0,80 persen lebih besar dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,41 persen. Meningkatnya nilai It disebabkan adanya kenaikan nilai indeks harga pada komoditas subkelompok sayur-sayuran sebesar 1,21 persen, dan subkelompok buah-buahan sebesar 0,02 persen. Sedangkan subkelompok tanaman obat mengalami penurunan sebesar 0,43 persen. Kenaikan Ib sebesar 0,41 persen disebabkan naiknya indeks harga subkelompok konsumsi rumah tangga (IKRT) sebesar 0,46 persen, dan indeks subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,16 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 53/9/13/Th XVIII, 1 September 2015
4
c.
Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) NTPR pada bulan Agustus 2015 mengalami penurunan sebesar 2,77 persen, yaitu dari 96,75 menjadi 94,07. Menurunnya nilai NTPR ini disebabkan oleh penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 2,32 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,47 persen. Meningkatnya nilai Ib sebesar 0,47 persen diakibatkan menaiknya indeks harga pada subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,47 persen dan subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,45 persen.
d.
Subsektor Peternakan (NTPT) NTPT pada Agustus 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,74 persen, yaitu dari 103,27 menjadi 104,03. Kenaikan NTP ini terjadi diakibatkan oleh peningkatan pada indeks harga yang diterima petani (1,01 persen) lebih besar dibandingkan peningkatan indeks harga yang dibayar petani (0,27 persen). Kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) terjadi karena kenaikan harga pada tiga subkelompok yaitu : subkelompok ternak besar (1,27 persen), subkelompok ternak kecil (1,48 persen), dan subkelompok unggas (0,99 persen). Sedangkan subsektor hasil ternak mengalami penurunan sebesar 0,18 persen. Kenaikan indeks yang dibayar petani (Ib) diakibatkan oleh kenaikan indeks harga pada subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,42 dan subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,12 persen.
e.
Subsektor Perikanan (NTN) Pada bulan Agustus 2015, nilai tukar petani subsektor perikanan (NTN) mengalami penurunan sebesar 0,28 persen, yaitu dari 107,40 menjadi 107,09. Kondisi ini diakibatkan penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,11 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen. Penurunan nilai It merupakan kontribusi dari penurunan peningkatan subsektor budidaya ikan sebesar 0,11 persen, walaupun subkelompok subsektor penangkapan ikan meningkat sebesar 1,97 persen. Kenaikan indeks harga yang dibayar petani terjadi diakibatkan kenaikan indeks subkelompok konsumsi rumah tangga (IKRT) sebesar 0,14 persen, dan subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,23 persen.
4.
Indeks Harga Konsumen Pedesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Secara regional, Sumatera Barat pada bulan Agustus 2015 terjadi inflasi di daerah perdesaan sebesar 0,44 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Terjadinya inflasi di daerah perdesaan merupakan kontribusi dari perubahan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan (0,59%), kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,56%), kelompok perumahan (0,24%), kelompok sandang (0,26%), kelompok kesehatan (0,05%), kelompok kelompok pendidikan rekreasi, olahraga (0,21%), dan kelompok transportasi dan komunikasi (0,11 persen).
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 53/9/13/Th XVIII, 1 September 2015
5
Tabel 2 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Juli 2015-Agustus 2015 (2012=100) Inflasi
IHK
IHK
Perdesaan
Perdesaan
Juli 2015
Agustus 2015
(2)
Konsumsi Rumah Tangga Bahan Makanan
Rincian Pengeluaran
Laju Inflasi
Inflasi
Perdesaan Pedesaan Agustus 2015 Tahun Kalender
Pedesaan Tahun ke
*)
**)
Tahun ***)
(3)
(4)
(5)
(6)
121,92
122,46
0,44
0,91
6,70
131,82
132,59
0,59
-1,11
6,61
114,81
115,45
0,56
5,46
7,61
Perumahan
115,82
116,10
0,24
3,81
6,81
Sandang
112,72
113,01
0,26
4,92
5,97
Kesehatan
113,08
113,14
0,05
3,38
5,37
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga
110,49
110,72
0,21
2,53
2,84
Transportasi dan Komunikasi
119,72
119,85
0,11
-5,52
7,38
(1)
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
*) Persentase perubahan IHK Perdesaan Bulan Agustus 2015 terhadap Bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Perdesaan Bulan Agustus 2015 terhadap Bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK Perdesaan Bulan Agustus 2015 terhadap Bulan Agustus 2014
Laju inflasi pedesaan tahun kalender bulan Agustus 2015 sebesar 0,91 persen, sedangkan nilai inflasi pedesaan tahun ke tahun (year on year) sebesar 6,70 persen.
Grafik 2 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Juli 2013 – Agustus 2015 (2012=100) 4
2,00 2,21 1,31 1,00
1,08
0,89
0,76
0,42
0,92 0,09 0,38-0,05
0 0,04
-0,17
0,37
1,02 0,8
0,98
0,50
0,44
0,29 -0,11
-0,05
Agust-15
Jul-15
Jun-15
Mei-15
Apr-15
Mar-15
Feb-15
Jan-15
Des-14
Nop-14
Okt-14
Sep-14
Agust-14
Jul-14
Jun-14
Mei-14
Apr-14
Mar-14
Feb-14
Jan-14
Des-13
Nop-13
Okt-13
-2
Sep-13
-0,97
Agust-13
Inflasi Perdesaan
2
Bulan
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 53/9/13/Th XVIII, 1 September 2015
6
PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH AGUSTUS 2015 HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 3,93 %
Komposisi jumlah observasi dari 99 transaksi harga gabah di tujuh kabupaten di Sumatera Barat selama Agustus 2015, didominasi didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 100 persen.
Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Cisokan yaitu sebesar Rp 5.666,- per kg yang terjadi di Kabupaten Solok. Sedangkan harga terendah berasal dari gabah kualitas GKP varietas Ir 66 , yaitu senilai Rp 3.889,00- per kg, terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
Berbeda dengan bulan sebelumnya, pada bulan Agustus 2015 rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani mengalami kenaikan sebesar 3,93 persen dari 4.198,76,- per kg ( Juli 2015) menjadi Rp 4.363,77,- per kg ( Agustus 2015), dan di tingkat penggilingan naik 2,07 persen dari Rp 4.360,24,per kg (Juli 2015) menjadi Rp 4.450,29,- per kg ( Agustus 2015). Sementara itu, rata – rata harga gabah kualitas rendah dan gabah kualitas GKG tidak dapat dibandingkan.
Survei harga produsen gabah berasal dari 99 observasi di tujuh kabupaten di Sumatera Barat, yaitu: Pesisir Selatan, Solok, Padang Pariaman, Agam, Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan Pasaman. Rata-rata harga gabah di tingkat petani bulan Agustus dibanding bulan Juli untuk kualitas GKP mengalami kenaikan sebesar 3,93 persen dari 4.198,76 per kg (Juli 2015) menjadi Rp 4.363,77 per kg (Agustus 2015). Sementara di tingkat penggilingan harga gabah GKP naik sebesar 2,07 persen dari Rp 4.360,24,- per kg (Juli 2015) menjadi Rp 4.450,29,- per kg (Agustus 2015). Tabel 3 Jumlah Observasi Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, Dan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Agustus 2015 Kelompok Kualitas
Jumlah Observasi
(1)
HHarga Pembelian Rata-rata HargaP Pemerintah Tkt Penggilingan ( (Rp/Kg) (Rp/Kg) Rata-rata
Harga di Tk Petani (Rp/Kg)
(Rp/kg)
(%)
(7)
(8)
(9)
4.600,00,-
--
--
3.700,00,(Petani)
663,77
17,94
3.750,00,(Penggilingan)
700,29
18.67
--
--
--
--
--
--
--
--
Terendah
Tertinggi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
GKG
0 (0,00%)
--
--
--
--
GKP
99 (100%)
3889,00-
0 (0 %)
--
--
--
103 (100,00)
--
--
--
KualitasRendah
Total
5.666,00,-
4.363,77-
Selisih harga kol (5&6) terhadap kol (7)
4450,29,-
Harga gabah kualitas GKP terendah pada Agustus 2015 di tingkat petani dijumpai di Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu sebesar Rp 3.889,- per kg, sedangkan harga terendah di tingkat penggilingan juga terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu Rp 3.954,- per kg. Sementara harga tertinggi di tingkat petani Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 53/9/13/Th XVIII, 1 September 2015
7
terjadi di Kabupaten Solok , yaitu sebesar Rp5.666,00,- per kg . Sedangkan harga tertinggi di tingkat penggilingan juga terjadi di Kabupaten Solok yaitu sebesar Rp 5.916,- per kg. Tabel 4 Perbandingan Rata-rata Harga Gabah Kualitas GKP di Sumatera Barat Jun 2015 s/d Agustus 2015 Tingkat Penggilingan (Rp/Kg)
Tingkat Petani (Rp/Kg)
Jun.’15
Jul.’15
Agt.’15
% Perubahan Bulan Agt. 2015 thdp.Jul 2015
(2)
(5)
(5)
(5)
(6)
(9)
(9)
(9)
1
Pes, Selatan
4.551,40
4.354,97
4.377,56
0,52
4.498,02
4.284,91
4.327,03
0,98
2
Solok
5.060,20
4.816,33
4.833,20
0,35
4.972,20
4.271,55
4.702,40
10,09
3
Tanah Datar
4.431,43
4.482,17
4.594,08
2,50
4.381,43
4.432,17
4.544,08
2,52
4
Pdg, Prmn.
4.398,53
4.410,96
4.377,56
-0,76
4.288,53
4.277,11
4.327,03
1,17
5
Agam
4.087,50
4.163,89
4.345,00
4,35
4.017,50
4.072,22
4.272,50
4,92
6
50 Kota
4.428,00
4.246,67
4.451,33
4,82
4.306,67
4.123,33
4.300,00
4,28
7
Pasaman
3.936,67
4.046,67
4.173,33
3,13
3.836,67
3.930,00
4.073,33
3,65
4.413,39
4.360,24
4.450,29
2,07
4.328,72
4.198,76
4.363,77
3,93
No.
Kabupaten
(1)
Sumbar
Jun.’15
Jul.’15
% Perubahan Bulan Agt. 2015 thdp.Jul. 2015
Agst.’15
(10)
Grafik 3 Rata-rata Harga Gabah Kualitas GKP di Tingkat Penggilingan Dan HPP Sumatera Barat Agt 2013 – Agt 2015 5795,8
5800 5538,7
Rata-rata Harga (Rp/Kg)
5300
4966,1 4593,5
4800 4300
4698,9 4912,7
4579,2
4432,4
5127,0
4681,0 4981,4
4609,1
4656,8
4266,0
4059,24
4649,5
4994,9
4890,8
4553,5 4631,1
4584,4
4413,4
4450,3
4360,2
4155,1
3800 3300
2800 2300
Jul-15
Mei-15
Jun-15
Apr-15
Agust-15
Bulan
Series1
Mar-15
Feb-15
Jan-15
Des-14
okt-14
Nop-14
Sep-14
Jul-14
Agust-14
Jun-14
Mei-14
Apr-14
Mar-14
Jan-14
Feb-14
Des-13
Okt-13
Nop-13
Sep-13
Agust-13
1800
Series2
Berdasarkan Inpres No. 5 Tahun 2015 tentang Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, telah ditetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang baru yang berlaku sejak tanggal 17 Maret 2015, yaitu untuk gabah kualitas GKP sebesar Rp 3.700,00,- per kg di tingkat petani dan Rp 3.750,00,- per kg di tingkat penggilingan, sedangkan HPP untuk gabah kualitas GKG sebesar Rp4.600,00,- per kg di tingkat penggilingan. Pada pemantauan bulan Agustus 2015 tidak ditemukan kasus harga gabah yang berada di bawah HPP. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 53/9/13/Th XVIII, 1 September 2015
8
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat Informasi lebih lanjut hubungi:
Azwir, S.Si Kepala Bidang Statistik Distribusi JlKhatibSulaiman No.48 Padang 25135 Telp. (0751)442158,442159 Homepage : http://sumbar.bps.go.id Email :
[email protected]
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 53/9/13/Th XVIII, 1 September 2015
9