No. 15/02/63/Th.XVII, 1 Maret 2013
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013 A.
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
NILAI TUKAR PETANI ( NTP) BULAN FEBRUARI 2013 NAIK 0,35 PERSEN
Pada Bulan Februari 2013, Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Selatan tercatat 106,83 atau naik 0,35 persen dibanding NTP Januari 2013 yang mencapai 106,45. Naiknya NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan sebesar 0,72 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan hanya sebesar 0,36 persen. Dilihat dari subsektornya, dua subsektor pertanian mengalami kenaikan NTP dan tiga subsektor mengalami penurunan NTP. subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,67 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,60 persen. Sementara itu, Subsektor Holtikultura turun sebesar 0.05 persen, subsektor Peternakan turun sebesar 0,31 persen, dan subsektor Perikanan turun sebesar 0,46 persen. Naiknya indeks harga Konsumsi Rumah Tangga pedesaan sebesar 0,42 persen menunjukan terjadinya Inflasi di pedesaan akibat naiknya indeks pada subkelompok Bahan Makanan sebesar 0,58 persen, subkelompok Perumahan naik sebesar 0,52 persen, subkelompok Sandang naik sebesar 0,24 persen, subkelompok Kesehatan naik sebesar 0,50 persen, dan subkelompok Transportasi dan Komunikasi naik sebesar 0,21 persen, Sementara itu subkelompok Makanan Jadi turun sebesar 0,08 persen. Pada bulan Februari 2013, secara Nasional, Provinsi Kalimantan Selatan mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 0,35 persen, sebaliknya Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat mengalami penurunan NTP tertinggi sebesar 0,81 persen.
*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.09 /02/63 /Th.XVII, 1 Maret 2013
1
1.
Nilai Tukar Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani merupakan salah satu indikator relatif tingkat kesejahteraan petani. Semakin tinggi NTP, relatif semakin sejahtera tingkat kehidupan petani. Pada bulan Februari 2013, NTP Kalimatan Selatan tercatat sebesar 106,83 atau naik 0,35 persen jika dibandingkan NTP pada bulan Januari 2013 sebesar 106,45. Angka NTP tersebut diperoleh dari rasio antara Indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). Jika dilihat masing-masing subsektor, dua sebsektor mengalami kenaikan NTP dan tiga subsektor pertanian mengalami penurunan NTP. Subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,67 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,60 persen. Sementara itu, Subsektor Holtikultura turun sebesar 0,05 persen, subsektor Peternakan turun sebesar 0,31 persen dan subsektor Perikanan turun sebesar 0,46 persen. Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya ( 2007 = 100 ) Subkelompok (1) Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani ( NTP-P) b. Indeks Harga yang diterima Petani ( It ) - Padi - Palawija c. Indeks Harga yang dibayar Petani ( Ib ) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Hortikultura a. Nilai Tukar Petani ( NTP-H) b. Indeks Harga yang diterima Petani ( It ) - Sayur-sayuran - Buah-buahan c. Indeks Harga yang dibayar Petani ( Ib ) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani ( NTP-TPR ) b. Indeks Harga yang diterima Petani ( It ) - Tanaman Perkebunan Rakyat c. Indeks Harga yang dibayar Petani ( Ib ) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
1
2
3
2
Januari 2013 (2)
Februari 2013 (3)
% Perubahan (4)
105,31 148,37 148,20 149,25 140,89 143,54 130,57
106,01 149,96 150,00 149,79 141,46 144,19 130,81
0,67 1,07 1,22 0,36 0,40 0,45 0,19
124,76 173,81 205,14 166,00 139,32 142,02 125,18
124,71 174,48 208,31 166,04 139,91 142,67 125,52
-0,05 0,38 1,55 0,02 0,43 0,46 0,27
95,92 131,66 131,66 137,25 142,92 121,81
96,50 132,73 132,73 137,54 143,40 121,57
0,60 0,82 0,82 0,21 0,34 -0,20
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 15 /03/63/Th.XVII, 1 Maret 2013
Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya ( 2007 = 100 ) Subkelompok
4
(1) Peternakan a. Nilai Tukar Petani ( NTP-TR ) b. Indeks Harga yang diterima Petani ( It ) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak c. Indeks Harga yang dibayar Petani ( Ib ) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
Januari 2013 (2)
Februari 2013 (3)
% Perubahan (4)
105,01 137,10 127,30 137,75 143,83 149,53 130,56 143,00 107,16
104,68 137,05 126,95 137,36 143,76 150,15 130,92 143,55 107,16
‐0,31 ‐0,04 ‐0,28 ‐0,28 ‐0,05 0,42 0,27 0,38 0,00
Perikanan a. Nilai Tukar Petani ( NTP- IK ) b. Indeks Harga yang diterima Petani ( It ) - Penangkapan Ikan - Budidaya c. Indeks Harga yang dibayar Petani ( Ib ) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
87,89 114,68 110,91 123,70 130,48 139,87 111,27
87,48 114,46 110,55 123,84 130,84 140,27 111,55
‐0,46 ‐0,19 ‐0,33 0,11 0,27 0,28 0,26
Gabungan a. Nilai Tukar Petani ( NTP ) b. Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It ) c. Indeks Harga Yang Dibayar Petani ( Ib) Indeks Konsumsi Rumah Tangga Indeks BPPBM
106,45 147,26 138,34 142,83 124,74
106,83 148,32 138,84 143,43 124,92
0,35 0,72 0,36 0,42 0,15
5
2.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Februari 2013, indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,72 persen dibandingkan bulan Januari 2013, yaitu dari 147,26 menjadi 148,32 yang sepenuhnya didukung oleh naiknya harga gabah, kacang tanah, ketela pohon, ketela rambat, bayam, cabe merah, cabe rawit, kacang panjang, ketimun, petai, jeruk, pisang, kelapa, karet, kerbau, itik/bebek, dan telur. 3.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dan Harga Konsumen Pedesaan
Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani bulan Februari 2013 naik sebesar 0,36 persen, yaitu dari 138,34 di bulan Januari 2013 menjadi 138,84 di bulan Februari 2013. Kenaikan tersebut disebabkan harga subkelompok bahan makanan naik sebesar 0,58 persen, Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.09 /02/63 /Th.XVII, 1 Maret 2013
3
harga subkelompok perumahan naik sebesar 0,52 persen, harga subkelompok sandang naik sebesar 0,24 persen, harga subkelompok kesehatan naik sebesar 0,50 persen, dan harga subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,21 persen. Sementara itu harga subkelompok makanan jadi turun sebesar 0,08 persen. Sedangkan subsektor pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami kenaikan maupun penurunan. Dilihat dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal pertanian, pada bulan Februari 2013 terjadi kenaikan indeks sebesar 0,15 persen dibandingkan kondisi bulan Januari 2013. Kenaikan ini disebabkan harga bibit naik sebesar 0,25 persen; obat-obatan dan pupuk naik 0,44 persen; sewa lahan, pajak, & lainnya naik sebesar 0,04 persen; penambahan barang modal naik sebesar 0,02 persen dan upah buruh tani naik sebesar 0,09 persen.
4.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan ( NTP- P)
Pada bulan Februari 2013 terjadi kenaikan NTP-P sebesar 0,67 persen. Hal ini disebabkan It naik sebesar 1,07 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan hanya sebesar 0,40 persen. Naiknya It pada bulan Februari 2013 sebesar 1,07 persen terjadi karena kelompok padi naik sebesar 1,22 persen khususnya komoditi gabah, sedangkan kelompok palawija naik sebesar 0,43 persen khususnya untuk komoditi kacang tanah, ketela pohon, dan ketela rambat. Kenaikan Ib sebesar 0,40 persen disebabkan kenaikan pada indeks kelompok konsumsi rumah tangga (KRT) sebesar 0,45 persen. b.
Subsektor Hortikultura ( NTP- H )
Pada bulan Februari 2013, NTP-H turun sebesar 0,05 persen. Hal ini disebabkan It naik sebesar 0,38 persen, sementara Ib naik lebih besar dari It sebesar 0,43 persen. Kenaikan It bulan Februari 2013 disebabkan naiknya harga berbagai komoditas pada kelompok sayur-sayuran khususnya komoditi bayam, cabe merah, cabe rawit, kacang panjang, ketimun, dan petai. Sementara kelompok buah-buahan yang mengalami kenaikan adalah komoditas jeruk dan pisang. c.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat ( NTP- TPR )
Pada bulan Februari 2013, NTP-TPR naik sebesar 0,60 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 0,82 persen, sedangkan Ib hanya mengalami kenaikan sebesar 0,21 persen. Kenaikan It bulan Februari 2013 utamanya disebabkan naiknya harga pada kelompok tanaman perkebunan rakyat (khususnya komoditi kelapa, dan karet) sebesar 0,82 persen, yaitu dari 131,66 menjadi 132,73. Disisi lain terjadi kenaikan pada Ib, dimana indeks kelompok Konsumsi Rumah Tangga naik sebesar 0,34 persen. 4
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 15 /03/63/Th.XVII, 1 Maret 2013
d.
Subsektor Peternakan ( NTP- TR )
Pada bulan Februari 2013, NTP-TR turun sebesar 0,31 persen. Hal ini disebabkan It turun sebesar 0,04 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen. Penurunan It bulan Februari 2013 disebabkan oleh harga kelompok peternakan yaitu kelompok Ternak Besar yang turun sebesar 0,28 persen, Ternak Kecil turun sebesar 0,28 persen, unggas turun sebesar 0,05 persen. Sedangkan kelompok hasil ternak naik sebesar 0,42 persen. Komoditi yang mengalami penurunan harga adalah sapi potong, kambing, dan ayam. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan naiknya kelompok Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,38 persen. e.
Subsektor Perikanan ( NTP- NTN )
Pada bulan Februari 2013, NTP-NTN turun sebesar 0,46 persen. Hal ini terjadi karena turunnya It sebesar 0,19 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen. Penurunan It pada bulan Februari 2013 disebabkan turunnya indeks kelompok penangkapan (khususnya komoditi bawal, kakap, tenggiri, tongkol, dan udang) sebesar 0,33 persen, sedangkan kelompok budidaya hanya mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib sebesar 0,27 persen akibat kelompok Konsumsi Rumah Tangga naik sebesar 0,28 persen.
5.
Perbandingan Antar Provinsi
Dari 32 provinsi yang dihitung NTP-nya, ternyata perubahan NTP bulan Februari 2013 sangat beragam, yaitu 7 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 24 provinsi mengalami penurunan, sedangkan 1 provinsi yang tidak mengalami kenaikan maupun penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 0,35 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat sebesar 0,81 persen. Dari empat Provinsi di Kalimantan yang melaporkan hasil survei bulan Januari 2013, Kalimantan Selatan mengalami kenaikan NTP sebesar 0,35 persen, Kalimantan Timur turun sebesar 0,52 persen, Kalimantan Barat turun sebesar 0,09 persen dan Kalimantan Tengah turun sebesar 0,18 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.09 /02/63 /Th.XVII, 1 Maret 2013
5
Tabel 2 Ranking Nilai Tukar Petani (NTP) Desember 2012 – Januari 2013 ( 2007=100) Januari 2013 NTP Ranking (2) (3)
% (5)
LAMPUNG YOGYAKARTA JABAR BANTEN SUMSEL SULSEL BALI JATENG KALSEL SULTRA MALUKU KEPRI SULBAR SUMBAR NAD JATIM RIAU MALUKU UTARA PAPUA GORONTALO SUMUT SULUT PAPUA BARAT BENGKULU NTT BABEL KALBAR KALTENG SULTENG KALTIM NTB JAMBI
124,77 116,98 111,26 110,51 110,45 108,15 107,57 106,45 106,45 106,05 105,25 104,78 104,69 104,61 103,44 103,35 102,42 102,09 101,87 101,04 100,97 100,83 100,54 100,50 100,47 99,95 99,47 98,57 97,22 96,38 94,84 90,68
-1,00 -0,52 -0,26 -0,50 0,21 0,04 -0,76 0,08 -0,51 -0,17 -0,42 -0,06 -0,18 -0,28 -0,36 0,07 -0,11 0,53 0,10 -0,29 -0,53 -0,21 -0,24 -0,46 -0,60 0,39 -0,41 -0,09 0,07 -0,79 -0,50 0,04
LAMPUNG YOGYAKARTA JABAR SUMSEL BANTEN SULSEL BALI KALSEL SULTRA JATENG MALUKU SUMBAR KEPRI SULBAR NAD JATIM RIAU MALUKU UTARA PAPUA SULUT GORONTALO SUMUT BENGKULU PAPUA BARAT NTT BABEL KALBAR KALTENG SULTENG KALTIM NTB JAMBI
124.37 116.41 110.37 110.32 110.03 108.01 107.42 106.83 106.31 105.70 105.45 104.86 104.44 104.31 103.36 102.51 102.36 101.69 101.67 100.84 100.77 100.61 100.41 100.31 100.20 100.03 99.37 98.40 97.22 95.87 94.62 90.77
NASIONAL
105.67
-0.19
NASIONAL
105.19
PROPINSI (1)
6.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
PROPINSI (6)
Februari 2013 NTP (7)
Ranking (8) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
% (9) -0.32 -0.49 -0.81 -0.12 -0.44 -0.14 -0.14 0.35 0.25 -0.71 0.19 0.23 -0.32 -0.37 -0.08 -0.81 -0.06 -0.39 -0.19 0.01 -0.26 -0.35 -0.09 -0.23 -0.27 0.07 -0.09 -0.18 0.00 -0.52 -0.22 0.09
-0.45
Inflasi Pedesaan
Perubahan indeks Konsumsi Rumah Tangga (KRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah pedesaan. Pada bulan Februari 2013 ini, di daerah pedesaan Kalimantan Selatan terjadi inflasi sebesar 0,42 persen yang utamanya dipicu oleh naiknya indeks subkelompok bahan makanan sebesar 0,58 persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,52 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,24 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,50 persen, dan subkelompok transportasi & komunikasi naik sebesar 0,21 persen. Sedangkan subkelompok makanan jadi turun 0,08 persen. 6
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 15 /03/63/Th.XVII, 1 Maret 2013
B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013 RATA-RATA HARGA GABAH ( GKP ) DI TINGKAT PETANI PADA BULAN FEBRUARI 2013 NAIK 0,5 PERSEN
Selama Februari 2013, komposisi jumlah observasi dari 70 transaksi harga gabah di 10 Kabupaten didominasi Gabah Kering Panen (GKP) .
Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Siam Mayang senilai Rp 5.100,00,- per kg yang terjadi di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. Sedangkan harga terendah senilai Rp 3.472,00,- per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas IR42 yang terjadi di Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani naik 0,5 persen, dari Rp 4.080,90 per kg di bulan Januari menjadi Rp 4.101,44,- per kg di bulan Februari 2013, sedangkan harga gabah ditingkat penggilingan naik 0,78 persen dari Rp 4.172,06,- per Kg di bulan Januari 2013 menjadi Rp 4.204,78,- per kg di bulan Februari 2013.
Survei harga produsen gabah selama Februari 2013 dilakukan terhadap 70 observasi di 10 Kabupaten meliputi Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu dan Balangan. Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 70 observasi. Tabel 1 Jumlah Observasi, Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, dan HPP Menurut Kelompok Kualitas, Februari 2013 Kalimantan Selatan
Kelompok Kualitas
Jumlah Observasi (%)
Harga di Tingkat Petani ( Rp/Kg)
Terendah 1 GKP
Ratarata
Harga Pembelian Pemerintah ( HPP ) (Rp/Kg)
2
3
4
5
6
7
70
3.472,00
5.100,00
4.080,90
4.204,78
3.300
IR42, Angkinang (HSS)
Siam Mayang Gambut (Banjar)
(100 % )
Keterangan: ◙ GKG : ◙ GKP : ◙ Di Luar Kualitas : ◙ HPP berdasarkan
Tertinggi
Harga Ratarata di Tingkat Penggilingan ( Rp/Kg)
Selisih ( 6 ) thd (7)
( Rp/Kg) 8
(%) 9
904,78
127
854,78
126
( Petani ) 3.350 ( Penggilingan )
KA 14,00% dan KH 3,00% KA (14,01%-25,00%) dan KH (3,01%-10,00%) KA > 25,00% atau KH > 10,00% Inpres No.3 Tahun 2012 tgl. 27 Februari 2012, diberlakukan mulai 1 Maret 2012
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.09 /02/63 /Th.XVII, 1 Maret 2013
7
4. Rata-rata Harga Gabah Menurut Kualitas Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani naik 0,5 persen dari Rp 4.080,90,- per kg di bulan Januari 2013 menjadi Rp 4.101,44,- per kg di bulan Februari 2013, sedangkan harga di tingkat penggilingan naik 0,78 persen dari Rp 4.172,06,- per kg selama bulan Januari 2013 menjadi Rp 4.204,78,per kg pada bulan Februari 2013. Tabel 2 Rata-rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan Menurut Kualitas Januari 2013 – Februari 2013
Tingkat Petani ( Rp/Kg) Kelompok Kualitas Januari
1
Februari
2
GKP
Perubahan (3) thd (2) (%)
Januari
Februari
Perubahan (6) thd (5) (%)
4
5
6
7
4.204,78
0,78
3
4.080,90
Tingkat Penggilingan ( Rp/Kg)
4.101,44
0,5
4.172,06
Secara umum, komponen mutu gabah selama dua bulan terakhir cenderung fluktuatif. Rata-rata Kadar Air ( KA ) dan Kadar Hampa/Lainnya gabah kualitas GKP masing-masing sebesar 14,64 persen dan 3,58 persen. Tabel 3 Rata-rata Komponen Mutu menurut Kualitas Gabah Desember 2012 – Januari 2013 Kadar Air ( % )
Kelompok Kualitas
GKP
8
Kadar Hampa/Kotoran ( % )
Januari
Februari
Januari
Februari
14,64
14,16
3,58
3,53
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 15 /03/63/Th.XVII, 1 Maret 2013