No. 24/05/63/Th.XIX, 2 Mei 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2016 A.
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN APRIL 2016 TURUN 0,14 PERSEN
Pada April 2016 NTP Kalimantan Selatan tercatat 97,54 atau turun 0,14 persen dibanding NTP Maret 2016. Turunnya NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,48 persen sedangkan Ib mengalami penurunan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,35 persen.
Dilihat dari subsektornya, tiga subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan dua subsektor mengalami kenaikan NTP. Subsektor Tanaman Pangan mengalami penurunan NTP sebesar 1,95 persen, Subsektor Holtikultura turun sebesar 0,10 persen, dan Subsektor Peternakan turun sebesar 0,21 persen. Sementara itu, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami kenaikan NTP sebesar 3,46 persen dan Subsektor Perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen.
Pada April 2016 terjadi deflasi di daerah pedesaan Kalimantan Selatan sebesar 0,37 persen. Hal ini diakibatkan oleh turunnya indeks harga pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,19 persen dan subkelompok transportasi dan komunikasi turun sebesar 3,03 persen.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalimantan Selatan April 2016 sebesar 104,90 atau turun sebesar 0,18 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Pada bulan April 2016, secara Nasional, Provinsi Riau mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 2,10 persen, sebaliknya Provinsi Sulawesi Selatan mengalami penurunan NTP tertinggi sebesar 1,29 persen.
*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 24/05/63 /Th.XIX, 2 Mei 2016
1
1.
Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima
petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk
biaya
produksi.
Semakin
tinggi
NTP,
relatif
semakin
kuat
pula
tingkat
kemampuan/daya beli petani. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Pada bulan April 2016, NTP Kalimantan Selatan tercatat sebesar 97,54 atau turun 0,14 persen jika dibandingkan NTP pada bulan Maret 2016 sebesar 97,67. Angka NTP tersebut diperoleh dari rasio antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). Jika dilihat masing-masing subsektor, tiga subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan dua subsektor mengalami kenaikan NTP. Subsektor Tanaman Pangan mengalami penurunan NTP sebesar 1,95 persen, Subsektor Holtikultura turun sebesar 0,10 persen, dan Subsektor Peternakan turun sebesar 0,21 persen. Sementara itu, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami kenaikan NTP sebesar 3,46 persen dan Subsektor Perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen. Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100)
1
2
Subkelompok
Maret 2016
April 2016
% Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTP-P) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Padi - Palawija c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
102,38 122,08 123,93 106,00 119,25 121,62 112,66
100,38 119,34 120,98 105,11 118,89 121,20 112,49
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 24/05/63/Th.XIX, 2 April 2016
-1,95 -2,24 -2,38 -0,84 -0,30 -0,35 -0,15
Tabel 1 Lanjutan Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100)
2
3
4
5
Subkelompok
Maret 2016
April 2016
% Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTP-H) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
102,35 122,46 137,58 118,26 107,56 119,65 122,04 107,85
102,24 121,99 136,60 117,96 107,13 119,31 121,62 107,85
-0,10 -0,39 -0,71 -0,26 -0,41 -0,29 -0,34 0,00
Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTP-TPR) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
77,55 92,71 92,71 119,55 121,85 110,22
80,23 95,50 95,50 119,03 121,37 109,53
3,46 3,01 3,01 -0,43 -0,39 -0,63
Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTP-TR) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak
108,09 124,08 128,53 122,04 123,87 121,04
107,87 123,70 128,85 120,58 124,24 119,21
-0,21 -0,31 0,25 -1,19 0,30 -1,51
c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
114,79 121,36 107,44
114,68 120,94 107,69
-0,10 -0,35 0,22
Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTNP) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Penangkapan Ikan - Budidaya c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
109,15 130,45 133,84 121,47 119,52 125,49 108,83
109,68 129,94 132,89 122,10 118,47 124,88 107,00
0,48 -0,40 -0,71 0,52 -0,88 -0,49 -1,68
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 24/05/63 /Th.XIX, 2 Mei 2016
3
Tabel 1 Lanjutan Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100)
Subkelompok
Maret 2016
April 2016
% Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Gabungan a. Nilai Tukar Petani (NTP) b. Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) c. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
97,67 115,95 118,72 121,99 110,34
97,54 115,39 118,31 121,54 110,00
-0,14 -0,48 -0,35 -0,37 -0,31
Gabungan Tanpa Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTP) b. Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) c. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
96,70 114,73 118,65 121,70 110,46
96,51 114,16 118,29 121,26 110,25
-0,19 -0,49 -0,30 -0,36 -0,20
2.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian
yang dihasilkan petani. Pada bulan April 2016, indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,48 persen dibandingkan Maret 2016, yaitu dari 115,95 menjadi 115,39. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan indeks harga yang diterima petani pada Subsektor Tanaman Pangan sebesar 2,24 persen, Subksektor Holtikultura turun sebesar 0,39 persen, Subsektor Peternakan turun sebesar 0,31 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 0,40 persen.
3.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dan Harga Konsumen Pedesaan Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan
jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani bulan April 2016 mengalami penurunan sebesar 0,35 persen jika dibandingkan dengan bulan Maret 2016. Jika dilihat dari kelompok konsumsi rumah tangga, terjadi penurunan indeks sebesar 0,37 persen. Hal ini disebabkan turunnya indeks harga pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,19 persen dan subkelompok transportasi dan komunikasi turun sebesar 3,03 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 24/05/63/Th.XIX, 2 April 2016
Dilihat dari kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal pertanian, pada bulan April 2016 terjadi penurunan indeks sebesar 0,31 persen dibandingkan kondisi bulan Maret 2016. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya kelompok biaya sewa dan pengeluaran lain sebesar 0,13 persen, dan biaya transportasi turun sebesar 5,59 persen.
4.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) Pada bulan April 2016, nilai NTP-P turun sebesar 1,95 persen. Hal ini disebabkan It
mengalami penurunan sebesar 2,24 persen, sementara Ib mengalami penurunan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,30 persen. Turunnya It pada bulan April 2016 sebesar 2,24 persen terjadi akibat dari penurunan pada kelompok padi sebesar 2,38 persen dan penurunan pada kelompok palawija sebesar 0,84 persen. Penurunan Ib sebesar 0,30 persen disebabkan oleh penurunan pada indeks kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,35 persen dan penurunan pada indeks kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,15 persen. b.
Subsektor Hortikultura (NTP-H) Pada bulan April 2016, NTP-H turun sebesar 0,10 persen. Hal ini disebabkan It
mengalami penurunan sebesar 0,39 persen, sedangkan Ib mengalami penurunan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,29 persen. Penurunan It bulan April 2016 disebabkan turunnya harga komoditas pada kelompok sayur-sayuran sebesar 0,71 persen, kelompok buah-buahan turun sebesar 0,26 persen, dan kelompok tanaman obat turun sebesar 0,41. Sedangkan penurunan Ib disebabkan turunnya indeks harga komoditas kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,34. c.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-TPR) Pada bulan April 2016, NTP-TPR naik sebesar 3,46 persen. Hal ini terjadi karena It
mengalami kenaikan sebesar 3,01 persen, sementara Ib mengalami penurunan sebesar 0,43 persen. Kenaikan It bulan April 2016 utamanya disebabkan naiknya indeks pada kelompok tanaman perkebunan rakyat (khususnya komoditi karet dan kelapa sawit) sebesar 3,01 persen, yaitu dari 92,71 menjadi 95,50. Sementara itu, penurunan yang terjadi pada Ib
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 24/05/63 /Th.XIX, 2 Mei 2016
5
disebabkan oleh turunnya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 0,39 persen dan turunnya indeks BPPBM sebesar 0,63 persen. d.
Subsektor Peternakan (NTP-TR) Pada bulan April 2016, NTP-TR turun sebesar 0,21 persen. Hal ini disebabkan It
mengalami penurunan sebesar 0,31 persen, sementara Ib mengalami penurunan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,10 persen. Penurunan It bulan April 2016 disebabkan oleh turunnya harga komoditas Ternak Kecil sebesar 1,19 persen dan turunnya harga komoditas Hasil Ternak sebesar 1,51 persen. Sementara itu, penurunan yang terjadi pada Ib disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,35 persen. e.
Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan April 2016, NTNP naik sebesar 0,48 persen. Hal ini terjadi karena It
mengalami penurunan sebesar 0,40 persen, sedangkan Ib mengalami penurunan relatif lebih besar yaitu sebesar 0,88 persen. Penurunan It pada bulan April 2016 disebabkan turunnya indeks kelompok penangkapan ikan sebesar 0,71 persen. Sementara itu, penurunan yang terjadi pada Ib diakibatkan oleh indeks harga kelompok konsumsi rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,49 persen dan indeks BPPBM turun sebesar 1,68 persen. 1)
Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada April 2016, NTN naik sebesar 0,37 persen. Hal ini terjadi karena It
mengalami penurunan sebesar 0,71 persen, sementara Ib mengalami penurunan relatif lebih besar yaitu sebesar 1,07 persen. Penurunan yang terjadi pada Ib dikarenakan turunnya indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,48 persen dan indeks BPPBM turun sebesar 2,30 persen. 2)
Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada April 2016, NTPi naik sebesar 0,88 persen. Hal ini dikarenakan It
mengalami kenaikan sebesar 0,52 persen, sementara Ib mengalami penurunan sebesar 0,36 persen. Penurunan yang terjadi pada Ib dikarenakan kelompok konsumsi rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,51 persen dan kelompok BPPBM turun sebesar 0,04 persen.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 24/05/63/Th.XIX, 2 April 2016
5.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Pada April 2016 terjadi penurunan NTUP sebesar 0,18 persen. Hal ini terjadi karena It
mengalami penurunan sebesar 0,48 persen, sementara indeks BPPBM mengalami penurunan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,31 persen. Kalau dilihat dari subsektornya, diketahui bahwa NTUP Subsektor Tanaman Pangan mengalami penurunan sebesar 2,09 persen, Subsektor Holtikultura turun sebesar 0,39 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 3,66 persen, Subsektor Peternakan turun sebesar 0,53 persen, dan Subsektor Perikanan naik sebesar 1,31 persen.
6.
Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 provinsi yang dihitung NTP-nya, dapat dilihat bahwa 12 provinsi mengalami
penurunan NTP, dan 21 provinsi mengalami kenaikan NTP. Penurunan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu sebesar 1,29 persen, sedangkan kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar 2,10 persen. Dari empat provinsi di Kalimantan yang melaporkan hasil survei bulan April 2016, Kalimantan Selatan mengalami penurunan NTP sebesar 0,14 persen, Kalimantan Tengah naik sebesar 0,52 persen, Kalimantan Barat naik sebesar 0,96 persen, dan Kalimantan Timur naik sebesar 0,57 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 24/05/63 /Th.XIX, 2 Mei 2016
7
Tabel 2 Ranking Nilai Tukar Petani (NTP) Februari – Maret 2016 (2012 = 100) PROVINSI (1)
NTP (7)
SULBAR JABAR SULSEL MALUKU UTARA GORONTALO BALI BANTEN NTB MALUKU JATIM LAMPUNG YOGYAKARTA BABEL NTT PAPUA BARAT SULTENG JATENG SULTRA SUMUT DKI SUMBAR KEPRI KALSEL KALTIM RIAU NAD JAMBI SULUT KALTENG PAPUA KALBAR SUMSEL BENGKULU
106,11 105,84 105,37 104,94 104,89 104,86 104,74 104,38 103,90 103,77 102,73 102,57 101,85 100,73 99,74 99,67 99,40 99,31 99,17 98,88 98,38 98,04 97,67 97,46 97,36 97,25 96,93 96,83 96,42 96,13 94,73 94,48 92,61
NASIONAL
101,32
7.
Maret Ranking (8) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
% (9) 0,07 -1,47 -0,85 0,73 -0,39 -0,54 -1,72 -0,44 0,06 -1,48 -0,84 -1,28 0,47 -0,40 0,45 0,59 -1,12 -0,56 -0,04 -0,70 -0,19 -0,38 -1,16 -0,13 0,56 -0,66 0,37 -0,65 -0,66 0,16 -0,46 -0,54 0,64
-0,89
PROVINSI (6) SULBAR MALUKU UTARA GORONTALO BALI JABAR SULSEL MALUKU JATIM BABEL NTB LAMPUNG BANTEN YOGYAKARTA SUMUT DKI PAPUA BARAT NTT SULTENG RIAU JATENG SUMBAR KEPRI JAMBI SULTRA KALTIM KALSEL SULUT KALTENG NAD PAPUA KALBAR SUMSEL BENGKULU
NASIONAL
NTP (7) 106,65 105,34 104,82 104,81 104,67 104,01 103,96 103,83 103,65 103,58 103,54 103,42 102,90 100,80 100,61 100,45 100,02 99,48 99,41 98,99 98,76 98,66 98,62 98,62 98,02 97,54 97,14 96,92 96,15 96,14 95,64 94,55 94,05
April Ranking (8)
% (9)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
0,39 -0,06 -0,04 -1,10 -1,29 0,06 0,06 1,76 -0,77 0,79 -1,25 0,32 1,64 1,75 0,71 -0,71 -0,18 2,10 -0,42 0,39 0,63 1,74 -0,69 0,57 -0,14 0,31 0,52 -1,13 0,01 0,96 0,07 1,55 0,39
101,22
-0,10
Inflasi Pedesaan Perubahan indeks konsumsi rumah tangga (KRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di
wilayah pedesaan. Pada bulan April 2016, di daerah pedesaan Kalimantan Selatan terjadi deflasi sebesar 0,37 persen. Hal ini terjadi sebagai akibat dari turunnya indeks harga pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,19 persen dan subkelompok transportasi dan komunikasi turun sebesar 3,03 persen.
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 24/05/63/Th.XIX, 2 April 2016
B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2016 RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI TINGKAT PETANI PADA BULAN APRIL 2016 TURUN 10,70 PERSEN
Selama April 2016, komposisi jumlah observasi dari 52 transaksi harga gabah di 10 kabupaten didominasi Gabah Kering Panen (GKP).
Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Karang Dukuh yaitu senilai Rp 7.727,00 per Kg yang terdapat di Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala. Sedangkan harga terendah senilai Rp 4.000,- per Kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Ciherang yang terdapat di Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 10,70 persen, dari Rp 6.157,01 per Kg di bulan Maret 2016 menjadi Rp 5.498,09 per Kg di bulan April 2016. Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan turun 10,50 persen dari Rp 6.260,39 per Kg di bulan Maret 2016 menjadi Rp 5.602,83 per Kg di bulan April 2016.
Survei harga produsen gabah selama April 2016 dilakukan terhadap 52 observasi di 10 Kabupaten meliputi Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu dan Balangan, Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 52 observasi. Tabel 1 Jumlah Observasi, Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, dan HPP Menurut Kelompok Kualitas, April 2016 Kalimantan Selatan
Kelompok Kualitas
Jumlah Observasi (%)
1 GKP
Harga Ratarata di Tingkat Penggilingan (Rp/Kg)
Harga Pembelian Pemerintah (HPP) (Rp/Kg)
(Rp/Kg)
(%)
8
9
Terendah
Tertinggi
Ratarata
2
3
4
5
6
7
52
4.000,00 Ciherang, Angkinang (Hulu Sungai Selatan)
7.727,00 Karang Dukuh, Rantau Badauh (Batola)
5.498,08
5.602,83
3.700
(100 %)
Keterangan: ◙ GKG : ◙ GKP : ◙ Di Luar Kualitas : ◙ HPP berdasarkan
Harga di Tingkat Petani (Rp/Kg)
Selisih (6) thd (7)
1.798,08
149
1.852,83
149
(Petani) 3.750 (Penggilingan)
KA 14,00% dan KH 3,00% KA (14,01%-25,00%) dan KH (3,01%-10,00%) KA > 25,00% atau KH > 10,00% Inpres No.5 Tahun 2015 tgl. 17 Maret 2015, diberlakukan mulai 17 Maret 2015
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 24/05/63 /Th.XIX, 2 Mei 2016
9
Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 10,10 persen, dari Rp 6.157,01 per Kg di bulan Maret 2016 menjadi Rp 5.498,08 per Kg di bulan April 2016. Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan turun 10,50 persen dari Rp 6.260,39 per Kg di bulan Maret 2016 menjadi Rp 5.602,83 per Kg di bulan April 2016. Tabel 2 Rata-rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan Menurut Kualitas Maret – April 2016
Tingkat Petani (Rp/Kg) Kelompok Kualitas
1 GKP
Tingkat Penggilingan (Rp/Kg)
Maret
April
Perubahan (3) thd (2) (%)
Maret
April
Perubahan (6) thd (5) (%)
2
3
4
5
6
7
6.157,01
5.498,08
-10,70
6.260,39
5.602,83
-10,50
Secara umum, komponen mutu gabah selama bulan April 2016 cenderung fluktuatif, Rata-rata Kadar Air (KA) dan Kadar Hampa/Lainnya gabah kualitas GKP masing-masing sebesar 14,74 persen dan 3,07 persen. Tabel 3 Rata-rata Komponen Mutu menurut Kualitas Gabah Maret – April 2016
Kelompok Kualitas
GKP
10
Kadar Air (%)
Kadar Hampa/Kotoran (%)
Maret
April
Maret
April
14,92
14,74
3,52
3,07
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 24/05/63/Th.XIX, 2 April 2016