No. 25/05/63/Th.XVIII, 2 Mei 2014
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2014 A.
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN MARET 2014 TURUN 0,50 PERSEN
Pada April 2014 NTP Kalimantan Selatan tercatat 100,71 atau turun 0,50 persen dibanding NTP Maret 2014. Turunnya NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen, lebih rendah dari indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang naik sebesar 0,56 persen.
Dilihat dari subsektornya, satu subsektor pertanian mengalami penurunan NTP, tiga subsektor mengalami kenaikan NTP, dan satu subsektor tidak mengalami perubahan NTP. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 2,29 persen. Sementara Subsektor Holtikultura naik sebesar 0,16 persen, Subsektor Peternakan naik sebesar 0,08 persen, dan Subsektor Perikanan naik sebesar 0,10 persen. Subsektor Tanaman Pangan tidak mengalami perubahan NTP.
Pada April 2014 terjadi inflasi pedesaan di Kalimantan Selatan sebesar 0,60 persen akibat naiknya indeks pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,95 persen, subkelompok sandang makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,04 persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,78 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,41 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,67 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,34 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,54 persen.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalimantan Selatan April 2014 sebesar 103,14 atau turun sebesar 0,44 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Pada bulan April 2014, secara Nasional, Provinsi DKI Jakarta mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 1,23 persen, sebaliknya Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan NTP tertinggi sebesar 0,81 persen.
*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 25/05/63 /Th.XVIII, 2 Mei 2014
1
1.
Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang
diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Pada bulan April 2014, NTP Kalimantan Selatan tercatat sebesar 100,71 atau turun 0,50 persen jika dibandingkan NTP pada bulan Maret 2014 sebesar 101,21. Angka NTP tersebut diperoleh dari rasio antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). Jika dilihat masing-masing subsektor, satu subsektor pertanian mengalami penurunan NTP, tiga subsektor mengalami kenaikan NTP, dan satu subsektor tidak mengalami perubahan NTP. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 2,29 persen. Sementara Subsektor Holtikultura naik sebesar 0,16 persen, Subsektor Peternakan naik sebesar 0,08 persen,
dan Subsektor Perikanan naik sebesar 0,10
persen. Subsektor Tanaman Pangan tidak mengalami perubahan NTP. Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100)
1
Subkelompok
Maret 2014
April 2014
% Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTP-P) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Padi - Palawija c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
2
98,97 105,80 106,08 103,35 106,90 107,41 105,48
98,97 106,44 106,81 103,19 107,54 108,07 106,08
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 25/05/63/Th.XVIII, 2 Mei 2014
0,00 0,61 0,70 -0,15 0,61 0,62 0,57
Tabel 1 Lanjutan Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100)
2
3
4
5
Subkelompok
Maret 2014
April 2014
% Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTP-H) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
100,94 107,60 117,61 104,52 103,19 106,60 107,20 103,63
101,10 108,45 118,90 105,24 103,68 107,27 107,89 104,23
0,16 0,79 1,10 0,70 0,47 0,64 0,65 0,58
Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTP-TPR) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
97,80 104,43 104,43 106,77 107,51 103,76
95,56 102,62 102,62 107,38 108,12 103,39
-2,29 -1,73 -1,73 0,57 0,56 0,60
Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTP-TR) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak
108,97 114,35 118,50 111,17 113,06 113,05
109,06 114,96 118,37 111,20 113,84 114,09
0,08 0,53 -0,11 0,03 0,69 0,92
c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
104,93 107,57 101,98
105,41 108,25 102,23
0,46 0,64 0,25
Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTNP) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Penangkapan Ikan - Budidaya c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
108,58 117,56 119,10 113,46 108,27 110,55 104,18
108,69 118,07 119,26 114,90 108,63 111,05 104,31
0,10 0,44 0,14 1,27 0,34 0,45 0,12
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 25/05/63 /Th.XVIII, 2 Mei 2014
3
Tabel 1 Lanjutan Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100)
Subkelompok
Maret 2014
April 2014
% Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Gabungan a, Nilai Tukar Petani (NTP) b, Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) c, Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
101,21 107,92 106,63 107,67 104,18
100,71 107,98 107,23 108,32 104,70
-0,50 0,06 0,56 0,60 0,50
Gabungan Tanpa Perikanan a, Nilai Tukar Petani (NTP) b, Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) c, Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
100,58 107,11 106,49 107,43 104,18
100,02 107,13 107,11 108,09 104,73
-0,55 0,02 0,58 0,61 0,53
2.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas
pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan April 2014, indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,06 persen dibandingkan bulan Maret 2014, yaitu dari 107,92 menjadi 107,98. Kenaikan ini sepenuhnya didukung oleh naiknya harga kacang tanah, bayam, buncis, sawi, tomat, nangka, pepaya, kunyit, kencur, kelapa sawit, itik, telur ayam ras, ikan nila, ikan gabus, ikan patin, ikan sebelah, kepiting laut, dan rajungan.
3.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dan Harga Konsumen Pedesaan Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan
jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani bulan April 2014 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan bulan Maret 2014, hal ini akibat naiknya indeks pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,95 persen, subkelompok sandang makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,04 persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,78 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,41 persen, subkelompok kesehatan naik
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 25/05/63/Th.XVIII, 2 Mei 2014
sebesar 0,67 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,34 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,54 persen. Dilihat dari biaya produksi dan penambahan barang modal pertanian, pada bulan April 2014 terjadi kenaikan indeks sebesar 0,50 persen dibandingkan kondisi bulan Maret 2014. Kenaikan ini disebabkan harga bibit naik sebesar 0,55 persen, harga pupuk, obatobatan dan pakan naik 0,49 persen, biaya sewa dan pengeluaran lainnya naik 0,20 persen, biaya transportasi naik 0,26 persen, biaya penambahan barang modal naik 0,34 persen, dan upah buruh naik sebesar 0,61 persen.
4.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) Pada bulan April 2014 nilai NTP pada subsektor ini tidak mengalami perubahan.
Indeks harga yang diterima dan dibayar petani mengalami kenaikan dengan laju yang sama, yaitu sebesar 0,61 persen. Naiknya It pada bulan April 2014 sebesar 0,61 persen terjadi karena kelompok padi naik sebesar 0,70 persen sedangkan kelompok palawija turun sebesar 0,15 persen. Kenaikan Ib sebesar 0,61 persen disebabkan kenaikan pada indeks kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,62 persen dan juga kenaikan pada biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,57 persen. b.
Subsektor Hortikultura (NTP-H) Pada bulan April 2014, NTP-H naik sebesar 0,16 persen. Hal ini disebabkan It
mengalami kenaikan sebesar 0,79 persen, sementara Ib mengalami kenaikan relatif lebih rendah yaitu sebesar 0,64 persen. Kenaikan It bulan April 2014 disebabkan naiknya harga berbagai komoditas pada kelompok sayur-sayuran khususnya komoditi bayam, buncis, sawi, dan tomat. Pada kelompok buah-buahan yang mengalami kenaikan harga adalah komoditi nangka dan pepaya. Sementara pada kelompok tanaman obat-obatan yang mengalami kenaikan adalah komoditi kunyit dan kencur.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 25/05/63 /Th.XVIII, 2 Mei 2014
5
c.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-TPR) Pada bulan April 2014, NTP-TPR turun sebesar 2,29 persen. Hal ini terjadi karena It
turun sebesar 1,73 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,57 persen. Penurunan It bulan April 2014 utamanya disebabkan turunnya indeks pada kelompok tanaman perkebunan rakyat (khususnya komoditi karet) sebesar 1,73 persen, yaitu dari 104,43 menjadi 102,62. Di sisi lain, terjadi kenaikan pada Ib, dimana indeks biaya konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 0,56 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal naik sebesar 0,23 persen. d.
Subsektor Peternakan (NTP-TR) Pada bulan April 2014, NTP-TR naik sebesar 0,53 persen. Hal ini disebabkan It
mengalami kenaikan sebesar 0,53 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan relatif leih rendah yaitu sebesar 0,46 persen. Kenaikan It bulan April 2014 disebabkan oleh naiknya harga komoditi Trnak Besar sebesar 0,83 persen, Ternak Kecil turun sebesar 0,20 persen dan komoditi Unggas dan Hasil Ternak naik yaitu sebesar 0,69 persen dan 0,92 persen. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan naiknya kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,64 persen dan naiknya biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,25 persen. e.
Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan April 2014, NTNP naik sebesar 0,10 persen. Hal ini terjadi karena
naiknya It sebesar 0,44 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan relatif lebih rendah sebesar 0,34 persen. Kenaikan It pada bulan April 2014 disebabkan naiknya indeks kelompok penangkapan ikan (khususnya komoditi ikan gabus, ikan patin, ikan sebelah, kepiting laut, dan rajungan) sebesar 0,14 persen, dan naiknya indeks pada kelompok budidaya sebesar 1,27 persen (khususnya komoditi ikan nila). Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib diakibatkan indeks harga kelompok konsumsi rumah tangga naik sebesar 0,45 persen dan indeks harga biaya produksi dan penambahan barang modal naik sebesar 0,12 persen. 1)
Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada April 2014, NTN turun sebesar 0,23 persen. Hal ini terjadi karena It naik
sebesar 0,14 persen, sedangkan Ib naik relatif lebih besar yaitu sebesar 0,36 persen. Kenaikan It sebesar 0,23 persen disebabkan oleh naiknya harga di sebagian besar ikan pada kelompok tangkap, khususnya komoditi ikan gabus, ikan patin, ikan sebelah, kepiting laut, dan rajungan. 6
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 25/05/63/Th.XVIII, 2 Mei 2014
2)
Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada April 2014, NTPi naik sebesar 1,00 persen. Hal ini dikarenakan It
mengalami kenaikan sebesar 0,43 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan kelompok KRT naik sebesar 0,47 persen. Sedangkan BPPBM mengalami penurunan sebesar 0,10 persen.
5.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Pada April 2014 terjadi penurunan NTUP sebesar 0,44 persen. Hal ini karena
kenaikan It sebesar 0,06 persen lebih kecil dibandingkan kenaikan indeks BPPBM yang mencapai 0,50 persen. Kalau dilihat dari subsektornya, diketahui bahwa NTUP Subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,04 persen, Subsektor Holtikultura naik sebesar 0,21 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 2,32 persen, Subsektor Peternakan naik sebesar 0,29 persen, dan Subsektor Perikanan naik sebesar 0,31 persen.
6,
Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 provinsi yang dihitung NTP-nya, ternyata perubahan NTP bulan April 2014
sangat beragam, yaitu 16 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 17 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta sebesar 1,23 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Barat sebesar 0,81 persen. Dari empat Provinsi di Kalimantan yang melaporkan hasil survei bulan Maret 2014, Kalimantan Selatan mengalami penurunan NTP sebesar 0,50 persen, Kalimantan Tengah turun sebesar 0,21 persen, Kalimantan Timur naik sebesar 0,59 persen, dan Kalimantan Barat naik sebesar 0,63 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 25/05/63 /Th.XVIII, 2 Mei 2014
7
Tabel 2 Ranking Nilai Tukar Petani (NTP) Maret – April 2014 (2012 = 100) PROVINSI (1)
NTP (7)
BANTEN SULSEL JABAR BALI JATIM SULTENG SULBAR KALTENG LAMPUNG MALUKU UTARA YOGYAKARTA SUMUT SULTRA KALSEL GORONTALO SUMSEL SUMBAR KEPRI MALUKU JATENG BABEL NTB KALTIM PAPUA BARAT DKI SULUT NAD RIAU JAMBI NTT BENGKULU PAPUA KALBAR
105,59 105,56 104,64 104,33 104,07 103,30 102,80 102,49 102,31 102,11 102,05 101,31 101,24 101,21 101,10 100,99 100,99 100,68 100,29 100,28 100,13 100,03 99,71 99,69 99,61 99,48 98,92 98,61 98,17 98,03 97,86 97,43 96,40
NASIONAL
101,86
8
Maret 2014 Ranking (8) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
% (9)
PROVINSI (6)
NTP (7)
0,30 0,51 0,47 0,76 -0,58 1,12 0,65 0,00 0,02 0,28 -0,56 1,27 0,50 0,32 0,58 0,18 0,31 -0,18 0,10 -0,35 0,73 0,37 0,16 0,24 -1,19 0,28 0,41 1,52 -0,12 0,26 0,56 -0,31 0,20
BANTEN SULSEL JATIM BALI JABAR MALUKU UTARA SULTENG LAMPUNG SULBAR KALTENG YOGYAKARTA SUMSEL SUMBAR SUMUT SULTRA DKI GORONTALO KEPRI KALSEL BABEL KALTIM JATENG MALUKU PAPUA BARAT SULUT NTB NAD NTT RIAU JAMBI PAPUA BENGKULU KALBAR
105,62 105,28 104,19 103,82 103,79 103,24 103,24 103,16 102,98 102,27 102,04 101,96 101,35 101,30 101,29 100,83 100,82 100,75 100,71 100,46 100,30 99,98 99,92 99,68 99,60 99,33 98,71 98,52 98,38 97,91 97,50 97,27 97,01
0,07
NASIONAL
101,80
April 2014 Ranking (8) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 25/05/63/Th.XVIII, 2 Mei 2014
% (9) 0,03 -0,26 0,12 -0,49 -0,81 1,11 -0,05 0,83 0,18 -0,21 -0,01 0,95 0,36 -0,01 0,05 1,23 -0,28 0,07 -0,50 0,33 0,59 -0,30 -0,37 -0,01 0,12 -0,70 -0,21 0,49 -0,23 -0,27 0,07 -0,61 0,63
-0,06
7.
Inflasi Pedesaan Perubahan indeks konsumsi rumah tangga (KRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi
di wilayah pedesaan, Pada bulan April 2014, di daerah pedesaan Kalimantan Selatan terjadi inflasi sebesar 0,60 persen yang utamanya dipicu oleh naiknya indeks pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,95 persen, subkelompok sandang makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,04 persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,78 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,41 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,67 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,34 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,54 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 25/05/63 /Th.XVIII, 2 Mei 2014
9
B, PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2014 RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI TINGKAT PETANI PADA BULAN APRIL 2014 TURUN 5,23 PERSEN
Selama April 2014, komposisi jumlah observasi dari 78 transaksi harga gabah di 10 kabupaten didominasi Gabah Kering Panen (GKP).
Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Karang Dukuh senilai Rp 6.363,- per Kg yang terdapat di Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala. Sedangkan harga terendah senilai Rp 3.800,- per Kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Ciherang yang terdapat di Kecamatan Tapin Tengah dan Bakarangan Kabupaten Tapin .
Rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 5,23 persen, dari Rp 4.842,79 per Kg di bulan Maret 2014 menjadi Rp 4.589,66 per Kg di bulan April 2014. Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan turun 5,26 persen dari Rp 4.931,33 per Kg di bulan Maret 2014 menjadi Rp 4.672,09 per Kg di bulan April 2014.
Survei harga produsen gabah selama April 2014 dilakukan terhadap 78 observasi di 10 Kabupaten meliputi Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu dan Balangan, Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 78 observasi. Tabel 1 Jumlah Observasi, Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, dan HPP Menurut Kelompok Kualitas, April 2014 Kalimantan Selatan
Kelompok Kualitas
Jumlah Observasi (%)
Harga Ratarata di Tingkat Penggilingan (Rp/Kg)
Harga Pembelian Pemerintah (HPP) (Rp/Kg)
(Rp/Kg)
(%)
8
9
Terendah
Tertinggi
Ratarata
2
3
4
5
6
7
78
3.800,00
4.589,66
4.672,09
3.300
(100 %)
Ciherang, Tapin Tengah dan Bakarangan (Tapin)
6.363,00 Karang Dukuh, Rantau Badauh (Barito Kuala)
1 GKP
Keterangan: ◙ GKG : ◙ GKP : ◙ Di Luar Kualitas : ◙ HPP berdasarkan
10
Harga di Tingkat Petani (Rp/Kg)
Selisih (6) thd (7)
1.289,66
139
1.322,09
139
(Petani) 3.350 (Penggilingan)
KA ≤ 14,00% dan KH ≤ 3,00% KA (14,01%-25,00%) dan KH (3,01%-10,00%) KA > 25,00% atau KH > 10,00% Inpres No,3 Tahun 2012 tgl, 27 Februari 2012, diberlakukan mulai 1 Maret 2012
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 25/05/63/Th.XVIII, 2 Mei 2014
Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani turun 5,23 persen dari Rp 4.842,79 per kg di bulan Maret 2014 menjadi Rp 4.589,66 per kg di bulan April 2014. Sedangkan harga di tingkat penggilingan turun 5,26 persen dari Rp 4.931,33 per kg selama bulan Maret 2014 menjadi Rp 4.672,09 per kg pada bulan April 2014, Tabel 2 Rata-rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan Menurut Kualitas Maret – April 2014
Tingkat Penggilingan (Rp/Kg)
Tingkat Petani (Rp/Kg) Kelompok Kualitas
1 GKP
Maret 2014
April 2014
Perubahan (3) thd (2) (%)
Maret 2014
April 2014
Perubahan (6) thd (5) (%)
2
3
4
5
6
7
4.672,09
-5,26
4.842,79
4.589,66
-5,23
4.931,33
Secara umum, komponen mutu gabah selama bulan April 2014 cenderung fluktuatif, Rata-rata Kadar Air (KA) dan Kadar Hampa/Lainnya gabah kualitas GKP masing-masing sebesar 14,71 persen dan 3,43 persen, Tabel 3 Rata-rata Komponen Mutu menurut Kualitas Gabah Maret – April 2014
Kelompok Kualitas
GKP
Kadar Air (%)
Kadar Hampa/Kotoran (%)
Maret 2014
April 2014
Maret 2014
April 2014
14,58
14,71
3,54
3,43
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 25/05/63 /Th.XVIII, 2 Mei 2014
11