No. 43/08/63/Th.XVII, 1 Agustus 2013
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JULI 2013 A.
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN JULI 2013 TURUN 0,96 PERSEN
Pada Bulan Juli 2013, Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Selatan tercatat 105,32 atau turun 0,96 persen dibanding NTP Juni 2013 yang mencapai 106,34. Turunnya NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan sebesar 0,50 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan yang lebih besar yaitu 1,47 persen. Dilihat dari subsektornya, dua subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan tiga subsektor mengalami kenaikan NTP. Subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 1,49 persen, dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 3,80 persen. Sementara itu, subsektor Holtikultura mengalami kenaikan NTP sebesar 0,14 persen, subsektor Peternakan naik sebesar 0,96 persen, dan subsektor Perikanan naik sebesar 1,85 persen. Naiknya indeks harga konsumsi rumah tangga pedesaan sebesar 1,66 persen menunjukan terjadinya inflasi di pedesaan akibat naiknya indeks pada subkelompok bahan makanan sebesar 2,03 persen, subkelompok makanan jadi naik sebesar 0,03 persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,13 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,02 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,68 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 1,77 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 7,85 persen. Pada bulan Juli 2013, secara Nasional, Provinsi Kepulauan Riau mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 0,69 persen, sebaliknya Provinsi Jambi mengalami penurunan NTP tertinggi sebesar 2,47 persen.
*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 43/08/63 /Th.XVII, 1 Agustus 2013
1
1.
Nilai Tukar Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani merupakan salah satu indikator relatif tingkat kesejahteraan petani. Semakin tinggi NTP, relatif semakin sejahtera tingkat kehidupan petani. Pada bulan Juli 2013, NTP Kalimantan Selatan tercatat sebesar 105,32 atau turun 0,96 persen jika dibandingkan NTP pada bulan Juni 2013 sebesar 106,34. Angka NTP tersebut diperoleh dari rasio antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). Jika dilihat masing-masing subsektor, dua subsektor mengalami penurunan NTP dan tiga subsektor mengalami kenaikan NTP. Subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 1,49 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 3,80 persen. Sementara itu, subsektor Holtikultura mengalami kenaikan NTP sebesar 0,14 persen, subsektor Peternakan naik sebesar 0,96 persen, dan subsektor Perikanan naik sebesar 1,85 persen. Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2007 = 100) Subkelompok (1) Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTP-P) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Padi - Palawija c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTP-H) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTP-TPR) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
1
2
3
2
Juni 2013
Juli 2013
% Perubahan
(3)
(3)
(4)
105,49 150,01 149,35 153,31 142,20 145,01 131,24
103,92 149,96 149,35 153,05 144,31 147,42 132,21
-1,49 -0,03 0,00 -0,17 1,48 1,66 0,74
125,26 176,17 215,73 166,30 140,64 143,48 125,81
125,43 179,01 221,72 168,36 142,72 145,79 126,68
0,14 1,61 2,77 1,24 1,48 1,61 0,69
93,07 128,53 128,53 138,10 143,95 122,17
89,54 125,68 125,68 140,37 146,40 123,93
-3,80 -2,22 -2,22 1,64 1,70 1,44
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 43/08/63/Th.XVII, 1 Agustus 2013
Tabel 1 Lanjutan Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2007 = 100) Subkelompok
4
5
(1) Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTP-TR) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTN) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Penangkapan Ikan - Budidaya c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
Gabungan a. Nilai Tukar Petani (NTP) b. Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) c. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
2.
Juni 2013
Juli 2013
% Perubahan
(2)
(3)
(4)
104.75 137.57 126.69 138.35 146.29 149.99
105,75 140,79 126,69 138,35 152,08 157,46
0,96 2,34 0,00 0,00 3,96 4,98
131.34 144.02 107.47
133,13 146,55 107,87
1,36 1,76 0,37
88.68 116.15 112.37 125.17 130.98 140.49 111.52
90,31
1,85
119,68 116,66 126,91 132,52 142,68 111,71
3,04 3,81 1,38 1,17 1,56 0,17
106,34 148,32 139,48 144,13 125,30
105,32 149,05 141,53 146,52 126,23
-0,96 0,50 1,47 1,66 0,74
Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Juli 2013, indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,50 persen dibandingkan bulan Juni 2013, yaitu dari 148,32 menjadi 149,05. Kenaikan ini sepenuhnya didukung oleh naiknya harga kacang tanah, bayam, buncis, cabe merah, cabe rawit, kacang panjang, ketimun, tomat sayur, jeruk, mangga, nanas, nangka, pepaya, pisang, sawo, semangka, ayam, itik, itik manila, telur, ikan gabus, ikan bawal, ikan gulamah, ikan kakap, ikan manyung, ikan tenggiri, udang, cumi-cumi, ikan nila, dan ikan patin.
3.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dan Harga Konsumen Pedesaan
Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 43/08/63 /Th.XVII, 1 Agustus 2013
3
Indeks harga yang dibayar petani bulan Juli 2013 naik sebesar 1,47 persen, yaitu dari 139,48 di bulan Juni 2013 menjadi 141,53 di bulan Juli 2013. Kenaikan tersebut disebabkan naiknya harga subkelompok bahan makanan sebesar 2,03 persen, subkelompok makanan jadi naik sebesar 0,03 persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,13 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,02 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,68 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 1,77 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 7,85 persen. Dilihat dari biaya produksi dan penambahan barang modal pertanian, pada bulan Juli 2013 terjadi kenaikan indeks sebesar 0,74 persen dibandingkan kondisi bulan Juni 2013. Kenaikan ini disebabkan harga obat-obatan dan pupuk naik sebesar 0,15 persen, transportasi naik sebesar 6,40 persen, dan upah buruh tani naik sebesar 0,48 persen. Sementara itu, biaya penambahan barang modal mengalami penurunan sebesar 0,05 persen.
4.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P)
Pada bulan Juli 2013 terjadi penurunan NTP-P sebesar 1,49 persen. Hal ini disebabkan It turun sebesar 0,03 persen, dan Ib mengalami kenaikan sebesar 1,48 persen. Turunnya It pada bulan Juli 2013 sebesar 0,03 persen terjadi karena kelompok palawija turun sebesar 0,17 persen khususnya komoditi kacang hijau, kacang kedelai, dan ketela rambat. Sedangkan kelompok gabah dengan kualitas gabah kering giling, secara rata-rata tidak mengalami perubahan yang signifikan. Kenaikan Ib sebesar 1,48 persen disebabkan kenaikan pada indeks kelompok konsumsi rumah tangga (KRT) sebesar 1,66 persen dan kenaikan pada indeks biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,74 persen. b.
Subsektor Hortikultura (NTP-H)
Pada bulan Juli 2013, NTP-H naik sebesar 0,14 persen. Hal ini disebabkan It mengalami kenaikan sebesar 1,61 persen, sementara Ib mengalami kenaikan yang lebih kecil yaitu sebesar 1,48 persen. Kenaikan It bulan Juli 2013 disebabkan naiknya harga berbagai komoditas pada kelompok sayur-sayuran khususnya komoditi bayam, buncis, cabe merah, cabe rawit, kacang panjang, ketimun, dan tomat sayur. Sementara kelompok buah-buahan yang mengalami kenaikan harga adalah komoditas jeruk, mangga, nanas, nangka, pepaya, pisang, sawo, dan semangka.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 43/08/63/Th.XVII, 1 Agustus 2013
c.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-TPR)
Pada bulan Juli 2013, NTP-TPR turun sebesar 3,80 persen. Hal ini terjadi karena It turun sebesar 2,22 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan, yaitu sebesar 1,64 persen. Penurunan It bulan Juli 2013 utamanya disebabkan turunnya indeks pada kelompok tanaman perkebunan rakyat (khususnya komoditi kelapa belum dikupas, lada/merica, dan kelapa sawit) sebesar 2,22 persen, yaitu dari 128,53 menjadi 125,68. Di sisi lain, terjadi kenaikan pada Ib, dimana indeks kelompok konsumsi rumah tangga naik sebesar 1,70 persen, dan biaya produksi dan penambahan barang modal naik sebesar 1,44 persen. d.
Subsektor Peternakan (NTP-TR)
Pada bulan Juli 2013, NTP-TR naik sebesar 0,96 persen. Hal ini disebabkan It mengalami kenaikan sebesar 2,34 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan yang lebih kecil yaitu sebesar 1,36 persen. Kenaikan It bulan Juli 2013 disebabkan oleh naiknya harga komoditi Unggas sebesar 3,96 persen dan komoditas Hasil Ternak sebesar 4,98. Sedangkan kelompok ternak besar dan ternak kecil tidak mengalami kenaikan. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan naiknya kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 1,76 persen dan naiknya biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,37 persen. e.
Subsektor Perikanan (NTP-NTN)
Pada bulan Juli 2013, NTP-NTN naik sebesar 1,85 persen. Hal ini terjadi karena naiknya It sebesar 3,04 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan yang lebih kecil sebesar 1,17 persen. Kenaikan It pada bulan Juli 2013 disebabkan naiknya indeks kelompok penangkapan (khususnya komoditi ikan gabus, ikan bawal, ikan gulamah, ikan kakap, ikan manyung, ikan tenggiri, udang, dan cumi-cumi) sebesar 3,81 persen, sedangkan kelompok budidaya mengalami penurunan sebesar 1,38 persen. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib sebesar 1,17 persen akibat indeks harga kelompok konsumsi rumah tangga naik sebesar 1,56 persen dan biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,17 persen.
5.
Perbandingan Antar Provinsi
Dari 32 provinsi yang dihitung NTP-nya, ternyata perubahan NTP bulan Juli 2013 sangat beragam, yaitu 4 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 28 provinsi mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 0,69 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jambi sebesar 2,47 persen. Dari empat Provinsi di Kalimantan yang melaporkan hasil survei bulan Juli 2013, Kalimantan Selatan mengalami penurunan NTP sebesar 0,96 persen, Kalimantan Tengah turun sebesar 1,15 persen, Kalimantan Timur turun sebesar 0,21 persen, dan Kalimantan Barat turun sebesar 0,11 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 43/08/63 /Th.XVII, 1 Agustus 2013
5
Tabel 2 Ranking Nilai Tukar Petani (NTP) Juni – Juli 2013 (2007=100) PROPINSI (1)
% (5)
PROPINSI (6)
NTP (7)
Juli 2013 Ranking (8)
% (9)
LAMPUNG YOGYAKARTA SUMSEL BANTEN JABAR SULSEL BALI SULTRA KALSEL JATENG MALUKU SULBAR SUMBAR KEPRI NAD JATIM RIAU GORONTALO SULUT PAPUA MALUKU UTARA BABEL BENGKULU SUMUT NTT PAPUA BARAT KALTENG SULTENG KALBAR KALTIM NTB
126,24 117,68 110,60 109,70 109,29 108,36 108,36 107,21 106,34 105,90 105,64 105,04 104,51 103,97 103,08 102,95 102,31 101,98 101,84 101,54 101,32 100,93 100,89 100,53 100,15 100,15 98,41 98,07 97,55 95,24 94,92
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
0,71 0,38 -0,29 -0,03 0,22 0,31 0,57 0,58 0,35 0,63 0,57 0,14 -0,15 -0,09 0,42 0,36 -0,23 -0,10 0,27 -0,56 0,55 0,09 0,57 0,34 0,42 0,15 0,36 0,09 -0,20 -0,22 0,13
LAMPUNG YOGYAKARTA BANTEN SUMSEL JABAR BALI SULSEL SULTRA MALUKU JATENG KALSEL KEPRI SULBAR SUMBAR NAD JATIM SULUT PAPUA GORONTALO RIAU BABEL MALUKU UTARA BENGKULU PAPUA BARAT SUMUT NTT KALBAR KALTENG SULTENG KALTIM NTB
124,88 117,21 109,33 109,32 109,25 106,64 106,58 106,05 105,78 105,62 105,32 104,69 103,75 103,58 103,48 103,01 101,53 100,56 100,52 100,43 100,02 99,98 99,80 99,16 98,26 97,87 97,45 97,28 96,90 95,04 93,11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
-1,08 -0,41 -0,33 -1,16 -0,04 -1,58 -1,64 -1,09 0,13 -0,26 -0,96 0,69 -1,23 -0,89 0,38 0,06 -0,30 -0,96 -1,43 -1,84 -0,90 -1,32 -1,08 -0,99 -2,26 -2,28 -0,11 -1,15 -1,20 -0,21 -1,91
JAMBI
89,63
32
-0,20
JAMBI
87,42
32
-2,47
0,32
NASIONAL
NASIONAL
6.
NTP (2)
Juni 2013 Ranking (3)
105,28
104,58
-0,67
Inflasi Pedesaan
Perubahan indeks konsumsi rumah tangga (KRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah pedesaan. Pada bulan Juli 2013 ini, di daerah pedesaan Kalimantan Selatan terjadi inflasi sebesar 1,66 persen yang utamanya dipicu oleh naiknya indeks subkelompok bahan makanan sebesar 2,03 persen, subkelompok makanan jadi naik sebesar 0,03 persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,13 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,02 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,68 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 1,77 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 7,85 persen. 6
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 43/08/63/Th.XVII, 1 Agustus 2013
B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JULI 2013 RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI TINGKAT PETANI PADA BULAN JULI 2013 NAIK 4,84 PERSEN
Selama Juli 2013, komposisi jumlah observasi dari 73 transaksi harga gabah di 10 kabupaten didominasi Gabah Kering Panen (GKP) .
Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Unus Kuning senilai Rp 5.238,00,- per Kg yang terdapat di Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar. Sedangkan harga terendah senilai Rp 3.333,00,- per Kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Siam Kardil yang terdapat di Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan.
Rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik 4,84 persen, dari Rp 3.898,43 per Kg di bulan Juni 2013 menjadi Rp 4.087,03,- per Kg di bulan Juli 2013, sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan naik 4,48 persen dari Rp 3.989,94,- per Kg di bulan Juni 2013 menjadi Rp 4.168,84,- per Kg di bulan Juli 2013.
Survei harga produsen gabah selama Juli 2013 dilakukan terhadap 73 observasi di 10 Kabupaten meliputi Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu dan Balangan. Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 73 observasi. Tabel 1 Jumlah Observasi, Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, dan HPP Menurut Kelompok Kualitas, Juli 2013 Kalimantan Selatan
Kelompok Kualitas
Jumlah Observasi (%)
1 GKP
Harga di Tingkat Petani ( Rp/Kg)
Harga Pembelian Pemerintah ( HPP ) (Rp/Kg)
( Rp/Kg)
(%)
8
9
Terendah
Tertinggi
Ratarata
2
3
4
5
6
7
73
3.333,00
5.238,00 Siam Unus Kuning, Tatah Makmur (Banjar)
4.087,03
4.168,84
3.300
(100 %) Siam Kardil, Lampihong (Balangan)
Keterangan: ◙ GKG : ◙ GKP : ◙ Di Luar Kualitas : ◙ HPP berdasarkan
Harga Ratarata di Tingkat Penggilingan ( Rp/Kg)
Selisih (6) thd (7)
787,03
124
818,84
124
(Petani) 3.350 (Penggilingan)
KA ≤ 14,00% dan KH ≤ 3,00% KA (14,01%-25,00%) dan KH (3,01%-10,00%) KA > 25,00% atau KH > 10,00% Inpres No.3 Tahun 2012 tgl. 27 Februari 2012, diberlakukan mulai 1 Maret 2012
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 43/08/63 /Th.XVII, 1 Agustus 2013
7
Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani naik 4,84 persen dari Rp 3.898,43,- per kg di bulan Juni 2013 menjadi Rp 4.087,03,- per kg di bulan Juli 2013, sedangkan harga di tingkat penggilingan naik 4,48 persen dari Rp 3.989,94,- per kg selama bulan Juni 2013 menjadi Rp 4.168.84,- per kg pada bulan Juli 2013. Tabel 2 Rata-rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan Menurut Kualitas Juni – Juli 2013
Tingkat Penggilingan ( Rp/Kg)
Tingkat Petani ( Rp/Kg) Kelompok Kualitas
1 GKP
Juni
Juli
Perubahan (3) thd (2) (%)
Juni
Juli
Perubahan (6) thd (5) (%)
2
3
4
5
6
7
4.168,84
4,48
3.898,43
4.087,03
4,84
3.989,94
Secara umum, komponen mutu gabah selama dua bulan terakhir cenderung fluktuatif. Rata-rata Kadar Air (KA) dan Kadar Hampa/Lainnya gabah kualitas GKP masing-masing sebesar 14,93 persen dan 3,60 persen. Tabel 3 Rata-rata Komponen Mutu menurut Kualitas Gabah Mei – Juni 2013
Kelompok Kualitas
GKP
8
Kadar Hampa/Kotoran ( % )
Kadar Air ( % ) Juni
Juli
Juni
Juli
14,93
15,01
3,60
3,10
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 43/08/63/Th.XVII, 1 Agustus 2013