No. 13/12/33/16/Th.VIII, 15 Desember 2016
PERKEMBANGAN INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN BLORA TAHUN 2016 SEBESAR 94,13
Pada tahun 2016, Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Kabupaten Blora sebesar 94,13 poin dan menempati posisi ke delapan dari ke-35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,65 poin dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebesar 92,48 poin.
Dari enam kabupaten eks Karesidenan Pati, berturut-turut IKK terendah ke tertinggi adalah Kabupaten Kudus 92,86 poin, Kabupaten Jepara 93,47 poin, Kabupaten Blora 94,13 poin, Kabupaten Grobogan 98,91 poin, Kabupaten Pati 100,73 poin, dan Kabupaten Rembang 101,02 poin.
Kondisi Infrastruktur Jalan di Kabupaten Blora Salah satu hal yang berpengaruh dalam membentuk harga di suatu wilayah antara lain ketersediaan barang dan jasa serta kelancaran pendistribusian barang ke wilayah tersebut. Sarana transportasi dan infrastruktur jalan merupakan sarana penunjang untuk mendukung kelancaran arus distribusi barang dan jasa diperlukan sarana penunjang berupa sarana transportasi maupun infrastruktur jalan. Transportasi yang tersedia di Kabupaten Blora yaitu transportasi darat berupa bus, angkutan umum, dan kereta api.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 13/12/33/16/Th.VIII, 15 Desember 2016
|1
Dilihat
menurut
jenis
Tabel 1. Panjang Jalan di Kabupaten Blora (Km) Tahun 2015
permukaan jalan (jalan kabupaten maupun jalan provinsi), dari total luas
Rincian
Jalan Provinsi
Jumlah
jalan yang ada yaitu 945,11 Km
Jalan Kabupaten
(1)
(2)
(3)
(4)
sebagian besar jalan di Kabupaten Blora merupakan jalan yang diaspal
I. Jenis Permukaan a. Diaspal
642,35
127,27
769,63
b. Batu
152,34
23,15
175,48
(769,63 Km atau 81,43 persen) dan
c. Kerikil
0,00
0,00
0,00
hanya sebagian kecil yang merupakan
d. Tanah
0,00
0,00
0,00
e. Tidak diperinci
0,00
0,00
0,00
794,69
150,42
945,11
a. Baik
407,58
50,93
458,51
jalan batu (175,48 Km atau 18,57 persen).
Jumlah II. Kondisi Jalan
Kondisi jalan di Kabupaten
b. Sedang
112,95
99,49
212,44
Blora, baik jalan kabupaten maupun
c. Rusak
213,23
0,00
213,23
jalan provinsi, sepanjang 458,51 Km
d. Rusak Berat
60,94
0,00
60,94
794,69
150,42
945,11
berada dalam kondisi baik (48,51
Jumlah III. Kelas Jalan
persen), sepanjang 212,44 Km jalan
a. Kelas I
0,00
0,00
0,00
dalam kondisi sedang (22,48 persen)
b. Kelas II
0,00
0,00
0,00
c. Kelas III
0,00
0,00
0,00
serta sepanjang 213,23 Km jalan
d. Kelas III A
0,00
64,03
64,03
dalam kondisi rusak (22,56 persen)
e. Kelas III B
155,21
86,39
241,60
dari total panjang jalan di Kabupaten
f. Kelas III C
638,86
0,00
638,86
0,62
0,00
0,620
794,69
150,42
945,11
Blora.
g. Tidak diperinci Jumlah
Sumber : Blora Dalam Angka 2016
Infrastruktur memiliki hubungan yang erat dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan keputusan pelaku usaha untuk melakukan investasi/ketersediaan dan kualitas infrastruktur merupakan penentu faktor penentu keputusan pelaku usaha karena sangat menentukan biaya distribusi input dan output produksinya. Karenanya, ketersediaan infrastruktur dapat menjadi faktor pendorong produktivitas suatu daerah. Kesenjangan ketersediaan infrastruktur jalan antar kecamatan di Kabupaten Blora dapat ditunjukkan melalui indikator Rasio Kerapatan Jalan yang menggambarkan panjang jalan setiap luas wilayah satu kilometer persegi.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 13/12/33/16/Th.VIII, 15 Desember 2016
|2
Tabel 2. Panjang Jalan Kabupaten, Luas Wilayah, dan Kerapatan Jalan Antar Kecamatan di Kabupaten Blora Tahun 2015 Panjang Jalan Kecamatan (1)
Luas Wilayah
(Km)
Persen
(2)
(3)
(Km2) (4)
Persen (5)
Rasio Kerapatan Jalan (Km/Km2) (6)
1. Jati
39,88
5,02
183,62
10,09
0,22
2. Randublatung
76,00
9,56
211,13
11,60
0,36
3. Kradenan
60,25
7,58
109,51
6,01
0,55
4. Kedungtuban
33,30
4,19
106,86
5,87
0,31
5. Cepu
46,77
5,89
49,15
2,70
0,95
6. Sambong
13,10
1,65
88,75
4,87
0,15
7. Jiken
32,00
4,03
168,17
9,24
0,19
8. Bogorejo
25,20
3,17
49,81
2,74
0,51
9. Jepon
64,85
8,16
107,72
5,92
0,60
10. Blora
142,45
17,93
79,79
4,38
1,79
11. Banjarejo
51,62
6,50
103,52
5,69
0,50
12. Tunjungan
31,28
3,94
101,82
5,59
0,31
13. Japah
43,40
5,46
103,05
5,66
0,42
14. Ngawen
35,15
4,42
100,98
5,55
0,35
15. Kunduran
32,00
4,03
127,98
7,03
0,25
16. Todanan
67,44
8,49
128,74
7,07
0,52
794,69
100,00
1.820,59
100,00
0,44
Kabupaten Blora
Sumber : Hasil Pengolahan Blora Dalam Angka 2016
Rasio kerapatan jalan di Kecamatan Blora merupakan yang paling tinggi mencapai 1,79 Km/Km2, sementara Kecamatan Sambong merupakan yang paling rendah hanya sebesar 0,15 Km/Km2. Perbedaan yang cukup nyata dari kerapatan jalan di kedua kecamatan tersebut, disebabkan panjang jalan di Kecamatan Blora meliputi 17,93 persen dari total panjang jalan di Kabupaten Blora, sementara luasan wilayahnya hanya meliputi 4,38 persen atau seluas 79,79 Km2. Sedangkan di Kecamatan Sambong panjang jalan hanya 1,65 Km, sementara luasnya tercatat 88,75 Km2 atau sebanyak 4,87 persen dari total luas wilayah Kabupaten Blora.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 13/12/33/16/Th.VIII, 15 Desember 2016
|3
Tabel 3. Jumlah Jalan, Panjang Jalan, dan Rata-rata Panjang Jalan Kabupaten menurut Kecamatan di Kabupaten Blora Tahun 2015 Kecamatan
Jumlah Jalan
Panjang Jalan
Ratarata
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Jati
Ketersediaan
panjang
jalan
dapat
ditunjukkan oleh indikator rasio panjang jalan terhadap jumlah penduduk. Rasio tersebut dapat dihitung melalui perbandingan panjang jalan per 1000 penduduk (Km/1000 orang). Nilai rasio
6
39,88
6,65
2. Randublatung
12
76,00
6,33
3. Kradenan
10
60,25
6,03
7
33,30
4,76
28
46,77
1,67
infrastruktur jalan yang tersedia pada tiap 1000
6. Sambong
5
13,10
2,62
orang penduduk sepanjang 0,93 Km.
7. Jiken
5
32,00
6,40
8. Bogorejo
5
25,20
5,04
9. Jepon
17
64,85
3,81
10. Blora
64
142,45
2,23
11. Banjarejo
13
51,62
3,97
12. Tunjungan
6
31,28
5,21
13. Japah
8
43,40
5,43
14. Ngawen
13
35,15
2,70
15. Kunduran
11
32,00
2,91
16. Todanan
23
67,44
2,93
233
794,69
3,41
4. Kedungtuban 5. Cepu
panjang
jalan
terhadap
jumlah
penduduk
Kabupaten Blora tahun 2015 tercatat sebesar 0,93
Km/1000
orang
penduduk.
Artinya,
Tabel 4. Jumlah Penduduk, Panjang Jalan, dan Rasio Kerapatan Jalan Kabupaten menurut Kecamatan di Kabupaten Blora Tahun 2015 Kecamatan
Jumlah Penduduk
Panjang Jalan
Rasio
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Jati
46.054
39,88
0,87
2. Randublatung
75.653
76,00
1,00
3. Kradenan
39.732
60,25
1,52
4. Kedungtuban
55.568
33,30
0,60
5. Cepu
73.546
46,77
0,64
6. Sambong
25.474
13,10
0,51
7. Jiken
38.777
32,00
0,83
8. Bogorejo
24.042
25,20
1,05
Kabupaten Blora tercatat sebanyak 233 buah
9. Jepon
61.212
64,85
1,06
dengan panjang jalan kabupaten sepanjang
10. Blora
93.916
142,45
1,52
11. Banjarejo
58.404
51,62
0,88
12. Tunjungan
46.528
31,28
0,67
13. Japah
34.279
43,40
1,27
rata-rata panjang jalan di Kecamatan ini tercatat
14. Ngawen
57.347
35,15
0,61
sepanjang 2,23 Km. menempati urutan kedua
15. Kunduran
63.434
32,00
0,50
terkecil setelah Kecamatan Cepu dengan rata-
16. Todanan
58.122
67,44
1,16
852.088
794,69
0,93
Jumlah
Sumber : Hasil Pengolahan Blora Dalam Angka 2016
Jumlah jalan kabupaten yang ada di
794,69 Km. Jumlah jalan terbanyak berada di Kecamatan Blora sebanyak 64 buah, sehingga
rata panjang jalan tercatat sepanjang 1,67 Km.
Jumlah
Sumber : Hasil Pengolahan Blora Dalam Angka 2016
Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 13/12/33/16/Th.VIII, 15 Desember 2016
|4
Dilihat dari kualitas jalan yang dikelola
Dinas
Pekerjaan
Umum
Tabel 5. Panjang Jalan Kabupaten menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Blora Tahun 2015
Kabupaten Blora, jalan Tidak Mantap (rusak
ringan,
rusak,
rusak
berat)
Kondisi Jalan Kecamatan
Baik Sekali
Rusak Ringan
Rusak
Rusak Berat
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
tertinggi terdapat di Kecamatan Blora yaitu meliputi panjang 51,27 Km, dengan
1. Jati
18,95
5,13
14,95
0,86
komposisi 14,372 Km Rusak Ringan;
2. Randublatung
39,94
7,85
22,11
6,10
3. Kradenan
25,33
6,11
16,36
12,46
4. Kedungtuban
14,75
4,80
10,80
2,95
5. Cepu
22,69
5,82
16,19
2,07
6. Sambong
11,68
1,42
0,00
0,00
7. Jiken
12,25
3,50
12,75
3,50
8. Bogorejo
11,14
9,48
0,56
4,02
9. Jepon
21,71
15,49
25,24
2,42
merupakan kecamatan dengan persen-
10. Blora
91,18
14,73
26,93
9,61
tase kualitas jalan tidak mantap paling
11. Banjarejo
18,95
5,13
21,69
5,86
12. Tunjungan
11,16
3,05
14,91
2,17
26,932 Km Rusak dan 9,610 Km Rusak Berat. Namun
jika
dilihat
persen-
tasenya terhadap panjang jalan kabupaten yang dimiliki, Kecamatan Jepon
tinggi yaitu sebesar 66,53 persen dari
13. Japah
25,00
6,25
9,65
2,50
total panjang jalan kabupaten yang ada di
14. Ngawen
21,78
2,90
7,55
2,92
kecamatan ini. Hal ini bisa dilihat dari
15. Kunduran
22,58
4,78
3,09
1,55
16. Todanan
38,50
16,51
10,46
1,97
407,58
112,95
213,23
60,94
panjang jalan kabupaten di Kecamatan Jepon sepanjang 64,851 Km, sedangkan
Jumlah
Sumber Data : Blora Dalam Angka Tahun 2016
jalan tidak mantap yang berada di kecamatan ini sepanjang 43,146 Km. Sementara kondisi jalan Tidak Mantap di Kabupaten Blora adalah sepanjang 387,117 Km atau 48,71 persen dari total panjang jalan, dengan komposisi 14,21 persen Rusak Ringan; 26,83 persen Rusak dan 7,67 persen Rusak Berat. Sedangkan kondisi jalan kabupaten dengan kualitas baik adalah sepanjang 407,575 Km atau 51,29 persen dari total panjang jalan kabupaten. Tabel 6. Panjang Jalan, Jumlah Kendaraan, dan Kerapatan Kendaraan per Km di Kabupaten Blora Tahun 2013-2015 Uraian
2013
2014
(1)
(2)
(3)
Jumlah Kendaraan Roda 4
16.717
2015
18.298
19.709
Panjang Jalan 951,27 948,27 Kerapatan Kendaraan per Km 17,57 19,30 Sumber : Hasil Pengolahan Blora Dalam Angka 2016
945,11 20,85
Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 13/12/33/16/Th.VIII, 15 Desember 2016
|5
Berdasarkan jumlah kendaraan roda 4 (mobil penumpang, bus, dan truk) untuk setiap Km panjang jalan yang menunjukkan kerapatan kendaraan per Km, Kabupaten Blora selama tiga tahun terakhir menunjukkan kerapatan kendaraan per Km semakin tinggi. Jumlah kendaraan roda 4 dari tahun ke tahun semakin bertambah, namun kapasitas jalan cenderung tidak mengalami kenaikan kapasitas. Kerapatan kendaraan pada tahun 2013 tercatat sebesar 17,57 buah per Km terus meningkat menjadi 19,30 buah per Km pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 menjadi 20,85 buah per Km.
Kondisi Infrastruktur Jembatan di Kabupaten Blora
Tabel 7. Jumlah Jembatan, Panjang Jembatan, dan Rata-rata Panjang Jembatan menurut Kecamatan di Kabupaten Blora Tahun 2015 Kecamatan
Jumlah Jembatan
Panjang Jembatan
Ratarata
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Jati
Jumlah jembatan yang terdapat di Kabupaten Blora pada tahun 2015 tercatat sebanyak 158 buah dengan panjang jembatan sepanjang 2.499,30 meter. Jumlah jembatan terbanyak berada
5
113,50
22,70
2. Randublatung
19
244,40
12,86
3. Kradenan
13
238,00
18,31
buah dengan panjang jembatan 24,40
4. Kedungtuban
12
164,10
13,68
meter. Kecamatan dengan total panjang
5. Cepu
17
214,30
12,61
jembatan terbesar adalah Kecamatan
6. Sambong
6
128,10
21,35
7. Jiken
3
53,80
17,93
16
115,30
7,21
9. Jepon
7
73,10
10,44
10. Blora
18
373,50
20,75
11. Banjarejo
2
82,00
41,00
12. Tunjungan
9
73,50
8,17
13. Japah
1
38,50
38,50
Kecamatan Ngawen memiliki rata-rata
14. Ngawen
4
166,90
41,73
panjang
15. Kunduran
14
277,70
19,84
16. Todanan
12
142,60
11,88
sepanjang 41,73 meter (jumlah jembatan
158
2.499,30
15,82
8. Bogorejo
Jumlah
Sumber : Hasil Pengolahan Blora Dalam Angka 2016
di Kecamatan Randublatung sejumlah 19
Blora
sepanjang
373,50
meter
dan
terendah adalah kecamatan Japah 38,50 meter. Sedangkan jika rata-rata
panjang jembatan
dilihat dari
jembatan, paling
maka panjang
ada 4 buah dengan total panjang jembatan 166,90 meter) disusul Kecamatan
Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 13/12/33/16/Th.VIII, 15 Desember 2016
|6
Banjarejo sepanjang 41,00 meter (jumlah jembatan hanya 2 buah, namun total panjang jembatan mencapai 82,00 meter). Sedangkan kecamatan dengan rata-rata panjang jembatan terpendek adalah Kecamatan Bogorejo sepanjang 7,21 meter (jumlah jembatan yang dimiliki mencapai 16 buah namun total panjang jembatan hanya 115,30 meter). Lebih dari separuh dari total panjang jembatan yang ada di Kabupaten Blora berada dalam kondisi rusak ringan yaitu sekitar 55,20 persen atau sepanjang 1.379,70 meter, sedangkan yang berada dalam kondisi baik hanya sekitar 30,47 persen atau sepanjang 761,60 meter. Jika dirinci menurut kecamatan, jembatan dengan kondisi rusak ringan terpanjang berada di Kecamatan Blora sepanjang 181,50 meter atau mencapai 48,59 persen dari total panjang jembatankecamatan ini.
IKK Kabupaten Blora
Tabel 1. Nilai IKK dan Peringkatnya di Kabupaten Blora dan Kabupaten Sekitarnya Tahun 2015-2016 Nilai IKK Kabupaten
Peringkat Provinsi
IKK spasial
merupakan
yang
indeks
menggambarkan
perbedaan biaya
konstruksi antar
wilayah
Kota
dengan
Surabaya
Provinsi Jawa Timur sebagai kota
2015
2016
2015
2016
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab.Grobogan
93,22
98,91
24
26
Kabupaten Blora adalah sebesar 94,13
Kab. Blora
92,48
94,13
20
8
poin menempati posisi ke delapan
Kab. Rembang
97,57
101,02
31
35
dari 35 kabupaten/kota di Jawa
Kab. Pati
100,70
100,73
35
34
Tengah. Dibandingkan dengan tahun
Kab. Kudus
93,69
92,86
26
4
2015, IKK Kabupaten Blora meningkat
Kab. Jepara
92,57
93,47
21
5
1,65 poin yang sebelumnya sebesar
(1)
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah
acuan. Pada tahun 2016, nilai IKK
92,48 poin.
Dari enam kabupaten eks Karesidenan Pati, berturut-turut IKK terendah ke tertinggi adalah Kabupaten Kudus 92,86 poin, Kabupaten Jepara 93,47 poin, Kabupaten Blora 94,13 poin, Kabupaten Grobogan 98,91 poin, Kabupaten Pati 100,73 poin, dan Kabupaten Rembang 101,02
Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 13/12/33/16/Th.VIII, 15 Desember 2016
|7
poin. Artinya, secara umum biaya yang diperlukan untuk membangun satu unit bangunan per satuan luas di Kabupaten Blora lebih rendah dibandingkan dengan Kabupaten Grobogan, Kabupaten Pati, dan kabupaten Rembang, namun lebih tinggi jika dibandingkan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara. Gambar 1. IKK Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Blora, dan Sekitarnya Tahun 2015-2016
Prov. Jawa Tengah
95,99
Kab. Jepara
92,57
93,47
Kab. Kudus
93,69
92,86
Kab. Pati
100,70
100,73
Kab. Rembang
97,57
101,02
98,96
Kab. Blora
92,48
94,13
Kab. Grobogan
93,22
98,91
120,000
80,000
40,000
,000
40,000
2015 2016
80,000
120,000
Nilai IKK Kabupaten Blora dan sekitarnya tahun 2016 hampir seluruhnya mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, kecuali Kabupaten Kudus yang mengalami penurunan IKK sebesar 0,83 poin. Meskipun IKK Kabupaten Blora mengalami kanaikan, namun nilai IKK Kabupaten Blora tahun 2016 (94,13 poin) lebih rendah jika dibandingkan dengan IKK Provinsi Jawa Tengah yang tercatat sebesar 98,96 poin. Rendahnya IKK di Kabupaten Blora jika dibandingkan dengan beberapa kabupaten sekitar dan Provinsi Jawa Tengah terkait dengan beberapa faktor, diantaranya upah tenaga kerja yang rendah, bahan bangunan lokal yang harganya relatif murah, serta pembangunan jalan dan jembatan yang tinggi.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 13/12/33/16/Th.VIII, 15 Desember 2016
|8