DRAFT INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN PIDIE JAYA 2012 Katalog BPS Ukuran Buku Jumlah Halaman
: 7312.1118 : 17 cm x 25 cm : 44 halaman + v halaman
Naskah: BPS Kabupaten Pidie Jaya
Editor: BPS Kabupaten Pidie Jaya
Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie Jaya Bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pidie Jaya
Boleh mengutip dengan menyebutkan sumbernya
PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE JAYA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)
Sambutan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pidie Jaya Pelaksanaan pembangunan dalam tatanan otonomi daerah memberikan kewenangan yang luas bagi daerah untuk melakukan berbagai langkah pembangunan. Evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kualitas hasil pembangunan yang tengah dilaksanakan di Kabupaten Pidie Jaya, semakin memerlukan berbagai data statistik yang lengkap, akurat dan terpercaya. Data yang disajikan dalam publikasi ini adalah data-data mengenai harga barang dan jasa konstruksi yang kemudian diolah dan dianalisis hingga mendapatkan angka Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK). Data IKK yang menjadi dasar penghitungan DAU, dirasakan sangat penting bagi BAPPEDA Kabupaten Pidie Jaya yang senantiasa memerlukan informasi untuk mendasari dan memantapkan perencanaan dan pengendalian pembangunan. Kami menyambut baik penerbitan publikasi Penyusunan Indeks Kemahalan Kontruksi tahun 2012 ini dan pada kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih atas keberhasilan kerja sama dengan BPS Kabupaten Pidie Jaya yang telah merampungkan penyusunan publikasi ini. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu memberikan data yang diperlukan hingga terlaksananya penerbitan publikasi ini, diucapkan terima kasih. Meureudu, Juli 2012 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN PIDIE JAYA
Ir. H. Razali Adami, MP Pembina Tk. I (IV/b) NIP. 1961052019811981031003
i
KATA PENGANTAR KEPALA BPS KABUPATEN PIDIE JAYA Dalam rangka penyusunan RAPBN Tahun Anggaran 2012 yang berkenaan dengan Dana Alokasi Umum (DAU) 2012 dan tahun-tahun selanjutnya, adalah penting meningkatkan akurasi data dasar penghitungan DAU. Oleh karena itu, pada tahun 2012 ini BAPPEDA bekerja sama dengan BPS Kabupaten Pidie Jaya melakukan penghitungan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) 2012 yang menggambarkan tingkat kemahalan harga pada tahun 2011. Data dasar dalam publikasi ini berasal dari BPS RI, BPS Provinsi Aceh dan BPS Kabupaten Pidie Jaya. BPS Kabupaten Pidie Jaya khususnya telah melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas data, antara lain dengan melakukan pengecekan
lapangan
dan
konsolidasi
berupa
diskusi
antara
petugas
pengumpul data dengan BPS Provinsi. Dari pengecekan lapangan dan diskusi tersebut diharapkan diperoleh data yang valid, akurat, dan terkini. Akhirnya semoga publikasi IKK tahun 2012 ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.
Meureudu, Juli 2012 KEPALA BPS KABUPATEN PIDIE JAYA
Drs. Anwar A.Wahab NIP. 195906301981031002
ii
DAFTAR ISI Hal. KATA SAMBUTAN
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
I
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
2
1.2 Tujuan dan Kegunaan IKK
3
1.3 Kualifikasi Data
3
1.4 Cakupan
3
1.5 Sensus dan Survei
4
1.6 Pelaksanaan
5
1.7 Pengolahan dan Rekonsiliasi Data
5
1.8 Sistematika Penyajian Laporan
5
II METODOLOGI
6
2.1 Konsep dan Definisi
7
2.2 Ruang Lingkup dan Sumber Data
11
2.3 Metode Penghitungan
13
2.3.1 Paket Komoditas
14
2.3.2 Diagram Timbang atau Bobot
18
2.3.3 Formula Penghitungan
20
III ULASAN SINGKAT
22
3.1 Gambaran Umum
23
3.2 Peranan Sektor Konstruksi
26
3.3 Indeks Kemahalan Konstruksi
28
LAMPIRAN
33
iii
DAFTAR TABEL Hal. Tabel 2.1.
Daftar Jenis Barang dan Jasa Konstruksi yang Digunakan dalam Penghitungan IKK Tahun 2012
15
Tabel 3.1.
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pidie Jaya Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 20072010 (persen)
24
Tabel 3.2.
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pidie Jaya Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2007-2010 (persen).
25
Tabel 3.3.
Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Beberapa Kabupaten/kota Provinsi Aceh Tahun 2009-2011
28
Tabel 3.4.
Rata-rata Beberapa Harga Barang Konstruksi di Beberapa Kabupaten/Kota Tahun 2011
31
iv
DAFTAR GAMBAR Hal. Gambar 3.1.
Persentase Panjang Jalan di Kabupaten Pidie Jaya Menurut Kondisi Jalan Tahun 2009 (persen)
26
Gambar 3.2.
Kontribusi Sektor Konstruksi terhadap Total PDRB adhb Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2004-2010 (persen)
27
Gambar 3.3.
Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Beberapa Kabupaten/kota Provinsi Aceh Tahun 2009-2011
29
Gambar 3.4.
Perbandingan IKK Beberapa Kabupaten/Kota Tahun 2008-2011
30
v
PENDAHULUAN
Latar Belakang ][ Tujuan Dan Kegunaan IKK ][ Kualifikasi Data][ Cakupan][Sensus dan Survei ][ Jadwal Waktu ][ Pelaksanaan][ Pengolahaan dan Rekonsiliasi Data][ Sistematika Penyajian][
1.1.
1
LatarBelakang
Otonomi daerah yang dilaksanakan sejak 1 Januari 2001 memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab kepada daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan di daerah. Untuk mendukung pelaksanaan Otonomi Daerah
tersebut,
kepada
Pemerintah
Daerah
diberikan
kewenangan
untuk
mendayagunakan potensi keuangan daerah sendiri serta sumber keuangan lain seperti perimbangan keuangan Pusat dan Daerah yang berupa Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Selama delapan tahun terakhir, DAU merupakan salah satu sumber pendapatan utama pendapatan Pemerintah Daerah. Azas kesenjangan fiskal (fiscal gap) yang mendasari penghitungan DAU memerlukan dukungan data yang valid, akurat dan terkini sehingga pembagian DAU kedaerah menjadi adil, proporsional dan merata. Sehubungan dengan keperluan tersebut, ketersediaan data yang akan digunakan dalam penghitungan DAU sudah sangat penting dan mendesak. Data tersebut adalah Jumlah Penduduk, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Kemahalan Konstruksi
(IKK)
dan
Produk
Domestik
Regional
Bruto
(PDRB)
tingkat
Kabupaten/Kota. Sebagai salah satu variabel yang digunakan untuk menghitung kebutuhan daerah, IKK berkaitan erat dengan keinginan dan tanggung jawab pemerintah untuk meningkatkan pelayanan dengan membangun sarana dan prasarana yang berupa bangunan fisik, seperti: bangunan gedung, jalan, jembatan, saluran irigasi dan lain sebagainya. Perbedaan kondisi dan potensi geografis di masing-masing wilayah serta jarak antar wilayah menyebabkan terjadinya perbedaan pembiayaan untuk membangun fasilitas-fasilitas tersebut. Hal inilah yang menjadi dasar digunakannya Indeks Kemahalan Konstruksi untuk penyesuaian kebutuhan daerah dilihat dari sektor bangunan/konstruksi.
IndeksKemahalanKonstruksiKabupatenPidie Jaya 2012>>
2
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang ][ Tujuan Dan Kegunaan IKK ][ Kualifikasi Data][ Cakupan][Sensus dan Survei ][ Jadwal Waktu ][ Pelaksanaan][ Pengolahaan dan Rekonsiliasi Data][ Sistematika Penyajian][
1.2.
TujuandanKegunaan IKK
Penyusunan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Kabupaten Pidie Jaya tahun 2012diharapkan dapat menjadi indikator keterbandingan tingkat kemahalan antar daerah. Dalam jangka panjang IKK dapat dipakai sebagai bahan masukan dalam penyusunan
perencanaan
dan
perumusan
kebijaksanaan
pembangunan
berkesinambungan di daerah ini. Salah satu contoh kegunaan IKK adalah sebagai rujukan dalam memperkirakan besaran nilai proyek pembangunan terutama yang berkaitan dengan pembangunan fisik (seperti: tempat tinggal, sekolah, jalan dan jembatan) agar penentuan besaran nilai proyek pembangunan fisik tersebut efisien dan tepat sasaran. 1.3.
Kualifikasi Data
Setiap saat, BPS selalu berupaya meningkatkan kualitas data untuk keperluan penghitungan DAU tahun-tahun selanjutnya. Peningkatan kualitas data tersebut meliputi: pertama, meningkatkan validitas data agar dapat menggambarkan kondisi riil daerah yang sebenarnya dengan memperbaiki konsep dan definisi variabel; kedua, meningkatkan akurasi data dengan memperluas cakupan dan cara penghitungan; danketiga, pemutakhiran data dengan mempercepat pengumpulan data yang selama ini mengalami keterlambatan (time gap). Dalam upaya peningkatan kualitas data tersebut, maka BPS bekerjasama dengan Bappeda Kabupaten Pidie Jaya melakukan suatu kegiatan penyediaan data IKK Kabupaten Pidie Jaya. Hal ini juga bertujuan sebagai alat kontrol objektivitas data hasil penghitungan dengan melakukan analisis kewajaran angka IKK antar daerah. 1.4.Cakupan Kegiatan Penyusunan IKK Tahun Angaran 2012 ini mencakup wilayah Kabupaten Pidie Jayadengancakupan tingkat keragaman yang bervariasi. Selain itu, untuk melihat keterbandingan dengan daerah lain, juga dilakukan analisis keterbandingan
IndeksKemahalanKonstruksiKabupatenPidie Jaya 2012>>
3
PENDAHULUAN
Latar Belakang ][ Tujuan Dan Kegunaan IKK ][ Kualifikasi Data][ Cakupan][Sensus dan Survei ][ Jadwal Waktu ][ Pelaksanaan][ Pengolahaan dan Rekonsiliasi Data][ Sistematika Penyajian][
1
untuk melihat posisi Kabupaten Pidie Jaya di antara kabupaten/kota lain di sekitarnya.
1.4.
Sensus dan Survei
Sensus dan survei yang merupakan sumber utama data BPS dilaksanakan pada periode tertentu (sebagai contoh Sensus Penduduk 10 tahun sekali, Survei Harga Perdagangan Besar sebulan sekali dan PDRB setiap tahun dengan cakupan terbatas).Sementara itu data yang dibutuhkan untuk penghitungan DAU bersifat tahunan dan mencakup semua wilayah administrasi kabupaten/kota. Hal ini menimbulkan masalah kesenjangan antara kebutuhan data dan ketersediaan data pada tingkat wilayah kecil. Untuk menutup kesenjangan ini, maka dilakukan penyesuaian (penambahan sampel), proyeksi dan proxi terhadap data hasil survei dan pengumpulan data yang ada seperti Survei Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan/Kontruksi, Susenas dan sumber data lainnya. Untuk menjaga konsistensi data, dalam penghitungan IKK juga diperhatikan time reference yang jelas. IKK tahun 2012 ini menggambarkan tingkat kemahalan harga knstruksi pada tahun 2011.
IndeksKemahalanKonstruksiKabupatenPidie Jaya 2012>>
4
PENDAHULUAN
Latar Belakang ][ Tujuan Dan Kegunaan IKK ][ Kualifikasi Data][ Cakupan][Sensus dan Survei ][ Jadwal Waktu ][ Pelaksanaan][ Pengolahaan dan Rekonsiliasi Data][ Sistematika Penyajian][
1
1.6. Pelaksanaan Kegiatan penyediaan data dasar Indeks Kemahalan Kontruksi (IKK) dilakukan melalui Survei Harga Perdagangan Besar Konstruksi(SHPB-K) terhadap berbagai jenis barang dan jasa konstruksi yang termasukdalam paket komoditas penghitungan IKK. Selain itu dilakukan juga pengumpulan data sekunder lain dari berbagai sumber yang terkait dengan sektor konstruksi. 1.7. PengolahandanRekonsiliasi Data Tingkat heterogenitas yang tinggi baik antar kabupaten maupun antar kecamatan membutuhkan proses pengolahan data yang cukup lama. Heterogenitas yang dimaksud adalah data variable ekonomi menyebar dan berfluktuasi tidak sesuai dengan
penyebaran
wilayah
administrative
melainkan
mengikuti
jalur
distribusinya.Oleh karena itu diperlukan adanya rekonsiliasi data untuk menjaga konsistensi dan agregasi data. Selain itu, dalam penghitungan IKK diperlukan data keterbandingan secara nasional terutama mengenai rata-rata tingkat kemahalan konstruksi tingkat nasional. Angka IKK Kabupaten Pidie Jaya diperoleh dengan membandingkan Tingkat Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya dengan Tingkat Kemahalan Konstruksi Nasional. 1.8. SistematikaPenyajian Laporan hasil penghitungan IKK KabupatenPidie Jaya Tahun 2012 terdiri dari beberapa bagian.Bagian pertama dijelaskan tentang latar belakang penyusunan, pengertian, tujuan dan kegunaan serta jadwal waktu penyusunan. Pada bagian kedua diulas tentang metodologi yang mencakup konsep dan definisi, teknis pengumpulan data dan metode penghitungan. Bagian tiga disajikan analisis ringkas mengenai data IKK Kabupaten Pidie Jaya dan beberapa data pendukung lain. Pada bagian akhir dilampirkan data dasar dan data pendukung dalam penghitungan IKK Kabupaten Pidie Jaya.
IndeksKemahalanKonstruksiKabupatenPidie Jaya 2012>>
5
METODOLOGI Konsep dan Definisi ][
2.1
Ruang Lingkup dan Sumber Data ][ Metode Penghitungan ][
Konsep dan Definisi
Beberapa konsep dan definisi umum yang digunakan dalam proses pengumpulan data dan penghitungan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) antara lain adalah sebagai berikut: Harga Perdagangan Besar (HPB) adalah harga transaksi yang terjadi antara pedagang besar pertama sebagai penjual dengan pedagang besar berikutnya sebagai pembeli secara party/grosir di pasar pertama asal suatu barang. HPB bahan bangunan/konstruksi adalah harga berbagai jenis bahan bangunan yang digunakan dalam kegiatan konstruksi dalam jumlah besar (party) yang merupakan hasil transaksi antara pedagang besar/distributor/supplier bahan bangunan/konstruksi dengan pengguna bahan bangunan tersebut. Pedagang Besar (PB) adalah pedagang/distributor yang menjual bahan bangunan/konstruksi secara party/grosir atau dalam jumlah besar. Pedagang Besar Pertama (PB I) adalah pedagang besar sesudah produsen/penghasil. Party/grosir atau dalam jumlah besar yang dimaksud adalah bukan eceran. Batasan ini relative mengingat sulit menentukan besarannya, baik kuantitas maupun nilai dari suatu komoditas. Hal ini sangat tergantung dari karakteristik komoditasnya sendiri. Kegiatan Konstruksi Adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya baik digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan lainnya. Kegiatan konstruksi yang dimaksud dalam survey ini
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
7
METODOLOGI Konsep dan Definisi ][
Ruang Lingkup dan Sumber Data ][ Metode Penghitungan ][
adalah hanya kegiatan pembangunan baru. Hasil kegiatan antara lain: gedung, jalan jembatan, pembangkit
rel
dan
listrik,
jembatan transmisi,
kereta distribusi
api, dan
terowongan, bangunan
bangunan-bangunan jaringan
komunikasi.
Sedangkan kegiatan konstruksi meliputi perencanaan, persiapan, pembuatan, pembongkaran, dan perbaikan bangunan. Kegiatan Konstruksi dalam penghitungan IKK dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok: I.
Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, terdiri dari: a.
Konstruksi gedung tempat tinggal, meliputi: rumah yang dibagun sendiri, real estate, rumah susun dan perumahan dinas.
b.
Konstruksi gedung bukan tempat tinggal, meliputi: konstruksi gedung perkantoran, industri, kesehatan, pendidikan, tempat hiburan, tempat ibadah, terminal, stasiun dan bangunan monumental.
II. Bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan dan pelabuhan terdiri dari: a.
Bangunan jalan, jembatan dan landasan meliputi: pembangunan jalan, jembatan, landasan pesawat terbang, pagar/tembok, drainase jalan, marka jalan dan rambu-rambu lalu lintas.
b.
Bangunan jalan dan jembatan kereta.
c.
Bangunan dermaga meliputi: pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan dermaga/pelabuhan, sarana pelabuhan dan penahan gelombang.
III. Bangunan Lainnya terdiri dari:
Bangunan sipil, pembangunan lapangan olah raga, lapangan parkir, dan sarana lingkungan pemukiman.
Bangunan pekerjaan umum untuk pertanian meliputi: a.
Bangunan pengairan diantaranya: pembangunan waduk (reservoir), bendungan, embung, jaringan irigasi, pintu air, sipon dan drainase irigasi, talang, check dam, tanggul pengendali banjir, tanggul laut, krib dan waduk.
b.
Bangunan tempat proses hasil pertanian, diantaranya bangunan penggilingan dan bagunan pengeringan.
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
8
METODOLOGI Konsep dan Definisi ][
Ruang Lingkup dan Sumber Data ][ Metode Penghitungan ][
Bangunan elektrikal meliputi: pembangkit tenaga listrik, transmisi, dan transmisi tegangan tinggi.
Konstruksi
telekomunikasi
udara
meliputi:
konstruksi
bangunan
telekomunikasi dan navigasi udara, bangunan pemacar/penerima radar, dan bangunan antenna.
Konstruksi sinyal dan telekomunikasi kereta api, pembangunan konstruksi sinyal dan telekomunikasi kereta api.
Konstruksi
sentral
telekomunikasi
meliputi:
bangunan
sentral
telepon/telegraph, konstruksi bangunan menara pemacar dan bangunan stasiun kecil.
Instalasi air meliputi instalasi air bersih, air limbah dan saluran drainase pada gedung.
Instalasi listrik meliputi: pemasangan instalasi jaringan listrik tegangan lemah dan pemasangan instalasi jaringan listrik tegangan kuat.
Instalasi gas meliputi: pemasangan instalasi gas pada gedung tempat tinggal dan pemasangan instalasi gas pada gedung bukan tempat tinggal.
Instalasi listrik jalan.
Instalasi jaringan pipa: jaringan pipa gas, jaringan air dan jaringan minyak.
Harga sewa alat berat konstruksi Adalah harga yang terjadi ketika seseorang/organisasi/institusi menyewa alat-alat berat yang digunakan untuk kegiatan konstruksi dalam periode tertentu seperti dalam waktu jam, hari, mingguan, dan bulanan. Satuan/unit yang digunakan dalam harga sewa ini adalah unit/jam. Tingkat Kemahalan Konstruksi (TKK) TKK merupakan cerminan dari suatu nilai bangunan/konstruksi, yaitu besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membangun 1 (satu) unit bangunan per satuan ukuran luas di suatu kabupaten/kota atau provinsi. TKK diperoleh melalui pendekatan terhadap harga sejumlah jenis barang/bahan bangunan dan harga sewa alat yang mempunyai nilai atau andil cukup besar dalam bangunan tersebut. TKK menggambarkan perkembangan harga di suatu wilayah pada periode tertentu terhadap harga periode
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
9
METODOLOGI Konsep dan Definisi ][
Ruang Lingkup dan Sumber Data ][ Metode Penghitungan ][
tahun dasar. Akan tetapi dalam penyajian IKK dari tahun 2005 sampai tahun 2009, diperhitungkan pula perkembangan harga terhadap harga periode dasar yairu Februari 2004 (sesuai dasar penghitungan IKK 2004). Paket Komoditas Paket komoditas adalah sejumlah barang terpilih yang digunakan sebagai komponen penghitungan IKK. Komoditas/jenis barang tersebut dipilih karena andil yang cukup besar
dan
data
harganya
lebih
mudah
dipantau
dan
mempunyai
tingkat
keterbandingan antar kabupaten/kota. Diagram Timbang Diagram timbang (DT) atau bobot yang digunakan dalam penghitungan IKK terdiri dari DT kelompok jenis bangunan (3 kelompok) dan DT Umum. DT kelompok jenis bangunan digunakan untuk memperoleh nilai TKK masing-masing kelompok jenis bangunan. DT umum digunakan untuk menghitung IKK umum setelah diperoleh IKK masing-masing kelompok jenis bangunan. Indeks Kemahalan Konstruksi Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) adalah angka indeks yang menggambarkan perbandingan TKK suatu kabupaten/kota atau provinsi terhadap TKK rata-rata Nasional. Sesuai dengan pengertiannya IKK dapat dikategorikan sebagai indeks spasial, yaitu indeks yang menggambarkan perbandingan harga untuk lokasi yang berbeda pada periode waktu tertentu. Berbeda dengan pengertian indeks periodical, seperti Indeks Harga Perdagangan Besar atau Indeks Harga Konsumen, kedua indeks harga tersebut menggambarkan perkembangan harga di suatu lokasi pada periode tertentu dibandingkan terhadap harga tahun dasar.
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
10
METODOLOGI Konsep dan Definisi ][
2.2.
Ruang Lingkup dan Sumber Data ][ Metode Penghitungan ][
Ruang Lingkup dan Sumber Data
Indeks Kemahalan Konstruksi dihitung berdasarkan data harga perdagangan besar bahan bangunan/konstruksi dan sewa alat berat yang diperoleh melalui survei di Kabupaten Pidie Jaya. Jenis barang/bahan bangunan yang dikumpulkan datanya meliputi barang-barang natural hasil pertambangan/penggalian, barang-barang hasil industri pengolahan dan jasa sewa alat berat. Sumber data lain yang digunakan dalam penghitungan IKK adalah Diagram Timbang (DT) yang terdiri dari DT kelompok jenis bangunan dan DT Umum. Data dasar yang digunakan dalam penghitungan IKK Kabupaten Pidie Jaya didapatkan dari harga perdagangan besar bahan bangunan/konstruksi dan harga sewa alat berat. Proses pengumpulan data harga tersebut dilakukan melalui Survei Harga Perdagangan Besar bahan bangunan/konstruksi (HPB-K). Data harga yang dikumpulkan dalam survey HPB-K tersebut terdiri dari harga 60 jenis barang yang mencakup sekitar 145 kualitas serta harga sewa 4 macam alat berat. Untuk keperluan penghitungan IKK 2012, selain data yang dikumpulkan melalui survey HPB-K2, dikumpulkan pula data harga melalui survey serentak khusus untuk barang-barang konstruksi yang menjadi paket komoditas penghitungan IKK yang dilakukan di bulan Mei 2012 (19 jenis barang konstruksi, 4 harga sewa alat berat dan upah jasa konstruksi). Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan penghitungan indeks spasial adalah komoditas/jenis barang yang akan digunakan dalam penghitungan indeks
(paket
komoditas)
harus
mempunyai
tingkat
keterbandingan,
yaitu
mempunyai kualitas dan satuan yang standar untuk seluruh tempat/daerah. IKK termasuk kategori indeks spasial, oleh karena itu dalam penghitungan IKK diperlukan data harga barang-barang konstruksi dengan kualitas dan satuan yang sama/standar untuk 491 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sehubungan dengan sulitnya untuk memperoleh data yang memenuhi persyaratan tersebut di atas maka untuk daerah-daerah atau kabupaten/kota yang tidak mempunyai atau tidak
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
11
METODOLOGI Konsep dan Definisi ][
Ruang Lingkup dan Sumber Data ][ Metode Penghitungan ][
diperdagangkan jenis barang dengan kualitas dan satuan standar yang telah ditetapkan tersebut maka perlu dilakukan estimasi harga. Untuk menunjang keperluan dalam melakukan estimasi harga barang-barang di kabupaten/kota yang tidak mempunyai kualitas dan satuan standar maka BPS melakukan kegiatan yang disebut Survei Identifikasi Barang. Survei Identifikasi Kualitas Barang ini dilakukan di seluruh ibukota Provinsi. Dalam survey ini dikumpulkan harga seluruh kualitas barang dari 21 jenis barang yang menjadi paket komoditas IKK yang ada di masing-masing ibukota provinsi. Dengan demikian diharapkan seluruh data harga jenis barang yang dikumpulkan dari seluruh kabupaten/kota dapat di estimasi dengan cara mengkonversi harga ke kualitas dan satuan standar. Untuk daerah-daerah yang sangat sulit, seperti daerah kepulauan dan pegunungan dimana terdapat kecamatan-kecamatan yang sulit dijangkau maka dalam melakukan estimasi harga diperhitungkan pula variable jarak antar kecamatan ke ibukota kabupaten dan biaya transportasi. Diagram
Timbang
(DT)
kelompok
jenis
bangunan
disusun
berdasarkan
kuantitas/volume masing-masing bahan bangunan dan sewa alat berat yang dibutuhkan untuk membangun 1 (satu) unit jenis bangunan per satuan ukuran luas. Data kuantitas/volume bahan bangunan tersebut disusun berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan 20 kabupaten/kota terpilih yang menyebar di 10 provinsi yang dilaksanakan pada bulan April 2003 dan April 2004. Kabupaten/kota-kabupaten/kota tersebut dipilih berdasarkan letak dan kondisi geografis serta struktur tanah yang berbeda sehingga data yang diperoleh dapat mewakili keseluruhan kondisi kabupaten/kota di Indonesia. Dalam menyusun diagram timbang kelompok jenis bangunan, selain data hasil studi, ditunjang pula dengan data tabel input-output dan data yang diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum. Data diagram timbang kelompok jenis bangunan ini, dari tahun ke tahun selalu diupdate berdasarkan perkembangan data penunjang.
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
12
METODOLOGI Konsep dan Definisi ][
Ruang Lingkup dan Sumber Data ][ Metode Penghitungan ][
Dengan asumsi bahwa penggunaan (kuantitas/volume) barang untuk membangun satu unit bangunan per satuan ukuran luas di masing-masing kabupaten/kota adalah sama, maka diagram timbang kelompok jenis bangunan yang digunakan sama untuk seluruh kabupaten/kota. Data lain yang dikumpulkan adalah perkiraan persentase pengeluaran kegiatan pembangunan fisik gedung/konstruksi setiap kelompok jenis bangunan terhadap total nilai pengeluaran kegiatan pembangunan tersebut. Data ini diperoleh dari setiap Pemerintah Kabupaten/Kota. 2.3
Metode Penghitungan
IKK dihitung menurut kelompok jenis bangunan yang mengacu pada klasifikasi baku lapangan
usaha
Indonesia
(KBLI)
yang
disesuaikan
agar
memenuhi
azas
komparabilitas. Seperti halnya IKK 2008, IKK 2009 dan IKK 2010, penghitungan IKK 2012 juga menggunakan 3(tiga) kelompok jenis bangunan, yaitu: a.
Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal;
b.
Jalan, jembatan dan pelabuhan; dan
c.
Bangunan lainnya
Dalam penyajian angka IKK 2012 terdapat sedikit perbedaan dengan penyajian IKK tahun-tahun
sebelumnya.
Dalam
IKK
tahun-tahun
sebelumnya
disajikan
menggunakan acuan rata-rata nasional sama dengan 100 yang dikalikan dengan sebuah inflator yaitu perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) barang-barang konstruksi. Untuk IKK 2012 disajikan dengan menentukan salah satu ibukota provinsi, dimana terdapat satu kabupaten/kota dalam provinsi tersebut yang memiliki IKK mendekati angka rata-rata nasional yang digunakan sebagai kota acuan atau provinsi acuan. Berdasarkan hal tersebut itulah kemudian terpilih Kota Samarinda sebagai kota acuan IKK 2012 dan akan digunakan untuk penghitungan IKK tahun berikutnya.
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
13
METODOLOGI Konsep dan Definisi ][
Ruang Lingkup dan Sumber Data ][ Metode Penghitungan ][
2.3.1. Paket Komoditas Paket komoditas yang digunakan dalam penghitungan IKK 2012 terdiri dari 19 jenis barang, 4 sewa alat berat, dan upah jasa konstruksi yaitu: pasir, batu pondasi, batu bata, batako, batu split, semen, pipa PVC, seng plat, seng gelombang, paku, besi beton, keramik lantai, kayu papan, kayu balok, kayu lapis, cat tembok, vat kayu/besi, kaca lembaran, aspal, sewa alat berat excavator, bulldozer, three wheel roller (mesin gilas), dump truck, dan upah jasa konstruksi. Jenis barang dan sewa alat berat tersebut dipilih karena mempunyai nilai atau andil cukup besar dalam membuat masing-masing kelompok jenis bangunan serta harga barang-barang tersebut comparable atau mempunyai keterbandingan antara kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Untuk memperdalam analisis, dalam penyusunan IKK tahun 2012 ini sengaja disertakan juga data beberapa komoditas tambahan dalam berbagai kualitas dan merk yang sebenarnya tidak termasuk dalam Paket Komoditas yang digunakan untuk menghitung IKK. Hal ini dilakukan agar para pengguna data bisa mendapat gambaran yang lebih menyeluruh mengenai kondisi dan perkembangan harga barang dan jasa di sektor konstruksi/bangunan di Kabupaten Pidie Jaya. Lebih lengkapnya mengenai jenis-jenis barang yang dikumpulkan datanya dalam penghitungan IKK di Kabupaten Pidie Jaya dapat dilihat pada tabel 2.1
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
14
METODOLOGI Konsep dan Definisi ][
Ruang Lingkup dan Sumber Data ][ Metode Penghitungan ][
Tabel 2.1 Daftar Jenis Barang dan Jasa Konstruksi yang Digunakan dalam Penghitungan IKK Tahun 2012 No
Jenis Barang
( 1)
1
2
Kualitas Barang
Satuan
(3)
(4)
(2)
Pasir
Batu Pondasi
Pasir Pasang
m3
Pasir Beton / Cor
m3
Pasir Urug
m3
Pasir Laut
m3
Batu Kali Utuh
m3
Batu Kali Belah
m3
Batu Gunung
m3
Batu Pecah 3
Batubata
4
Batako Semen
5
6
Batu Split
Semen Abu-abu
7
Pipa PVC
100 buah
Batubata Merah Press (60 buah/m2)
100 buah
Campuran semen dan pasir 1:2
100 buah
Campuran semen dan pasir 1:3
100 buah
Ukuran 1 - 2 cm
m3
Ukuran 2 - 3 cm
m3
Tiga Roda 50 kg
zak
Tiga Roda 40 kg
zak
Gresik 50 kg
zak
Gresik 40 kg
zak
Tonasa 50 kg
zak
Tonasa 40 kg
zak
Holcim 50 kg
zak
Holcim 40 kg
zak
Bosow a 50 kg
zak
Bosow a 40 kg
zak
Andalas 40 kg
zak
Padang 40 kg
zak
Maspion, kw D, Ф 4" panjang 4 m
Wavin,
batang batang
kw AW, Ф 4" panjang 4 m
batang
Winlon, kw D, Ф 4" panjang 4 m kw AW, Ф 4" panjang 4 m
8
Seng Plat
( 7)
(8)
zak
kw D, Ф 4" panjang 4 m
kw AW, Ф 4" panjang 4 m
(6)
batang
kw AW, Ф 4" panjang 4 m
Vinilon, kw D, Ф 4" panjang 4 m
( 5)
m3
Batubata Merah Manual (60 buah/m2)
Padang 50 kg
Asal Barang Harga Keterangan per satuan/unit Kode Nam a Daerah (Rp) (4 digit)
batang batang batang batang
Lainnya kw AW
batang
Lainnya kw D Hisem 5 m
batang
Ukuran ( 0,02 x 90 ) cm
m
Ukuran ( 0,03 x 90 ) cm
m
Ukuran ( 0,02 x 90 ) cm
kaki
Ukuran ( 0,03 x 90 ) cm
kaki
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
15
METODOLOGI Konsep dan Definisi ][
Ruang Lingkup dan Sumber Data ][ Metode Penghitungan ][
Lanjutan Tabel 2.1
9
10
Seng Gelombang
Paku
Ukuran ( 0,02 x 90 x 180 ) cm
lembar
Ukuran ( 0,03 x 90 x 180 ) cm
lembar
Paku Kayu 5 cm
kg
Paku Beton 5 cm
100 buah
Paku Beton 10 cm Paku Seng 11
Besi Beton (Full)
13
14
batang
Ukuran Ф 8 mm Panjang 12 m
batang
Ukuran Ф 6 mm Panjang 12 m
kg kg
Lainnya 9 mm
batang/kg *)
Lainnya 10 mm
batang/kg *)
Lainnya 12 mm
batang/kg *)
Keramik Polos
Mulia
m2
Kualitas 1 (KW 1)
KIA
m2
uk. ( 30 x 30 ) cm
Asiatile
m2
Diamond
m2
Arw ana
m2
Accura
m2
Impresso
m2
Hercules
m2
Asahi
m2
Masterina
m2
Classic
m2
Galaxy
m2
Garuda
m2
Kita
m2
Kamper ( 2 cm x 20 cm x 4 m )
m3
Meranti ( 2 cm x 20 cm x 4 m )
m3
Jati
m3
Kamper ( 5 cm x 10 cm x 4 m )
m3
Meranti ( 5 cm x 10 cm x 4 m )
m3
Kayu Papan
Kayu Balok
Jati 15
100 buah kg/100 buah *)
Ukuran Ф 6 mm Panjang 12 m
Ukuran Ф 8 mm Panjang 12 m
12
kg
Paku Kayu 10 cm
Kayu Lapis
m3
Ukuran ( 0,3 x 122 x 244 ) cm
lembar
Ukuran ( 0,4 x 122 x 244 ) cm
lembar
Ukuran ( 0,5 x 122 x 244 ) cm
lembar
Ukuran ( 0,6 x 122 x 244 ) cm
lembar
Ukuran (0,9 x 122 x 244) cm
lembar
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
16
METODOLOGI Konsep dan Definisi ][
Ruang Lingkup dan Sumber Data ][ Metode Penghitungan ][
Lanjutan Tabel 2.1
16
Cat Tembok Putih
Vinilex
kaleng
a. isi 5 kg
Catylac
kaleng
Metrolite
kaleng
Belmas
kaleng
Maritex
kaleng
Matex
kaleng
Dulux
kaleng
Avian
kaleng
Veotex
kaleng
Vinilex
kaleng
Catylac
kaleng
Metrolite
kaleng
Belmas
kaleng
Maritex
kaleng
Matex
kaleng
Dulux
kaleng
Veotex
kaleng
Cat Kayu / Besi
Glotex
kaleng
isi 1 kg
Avian
kaleng
Altex
kaleng
Emco
kaleng
Brilo
kaleng
Kuda Terbang
kaleng
Dulux
kaleng
Ftalit
kaleng
Kengloc
kaleng
b. isi 25 kg
17
18
19
Kaca Polos Bening
Aspal
Mulia tebal 3 mm
m2
Mulia tebal 5 mm
m2
Asahi tebal 3 mm
m2
Asahi tebal 5 mm
m2
Curah Grade 60/70 Lokal Drum Grade 60/70 (155 kg) Lokal Curah Grade 60/70 Impor Drum Grade 60/70 (155 kg) Impor
20
21
Sew a Excavator
Sew a Buldozer
ton drum ton drum
100-120 HP
unit/jam
100-120 HP
unit/hari
95-120 HP
unit/jam
95-120 HP
unit/hari
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
17
METODOLOGI Konsep dan Definisi ][
Ruang Lingkup dan Sumber Data ][ Metode Penghitungan ][
Lanjutan Tabel 2.1
22
Sew a Three Wheel Roller 8 - 10 ton
unit/jam
8 - 10 ton
unit/hari
23 Sew a Dump Truck
24 Upah Jasa Konstruksi
8 - 10 ton
unit/jam
8 - 10 ton
unit/hari
Mandor
o-h
Kepala Tukang
o-h
Tukang Batu
o-h
Tukang Kayu
o-h
Tukang Cat
o-h
Tukang Listrik
o-h
Pembantu Tukang
o-h
2.3.2 Diagram Timbang atau Bobot Diagram Timbang (DT) atau bobot terdiri dari DT kelompok jenis bangunan dan DT umum. DT kelompok jenis bangunan digunakan untuk menghitung Tingkat Kemahalan Konstruksi (TKK) kabupaten/kota yang disusun berdasarkan besarnya volume masing-masing jenis bahan bangunan untuk membangun satu unit bangunan per satuan ukuran luas. Sementara itu, Diagram Timbang Umum digunakan untuk menghitung Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Umum, disusun berdasarkan perkiraan persentase pengeluaran untuk pembangunan fisik yang ada di masing-masing kabupaten/kota dan dirinci menurut 3(tiga) kelompok jenis bangunan/konstruksi. a. Diagram Timbang Kelompok Jenis Bangunan Diagram timbang kelompok jenis bangunan disusun berdasarkan data kuantitas atau volume barang-barang konstruksi termasuk sewa alat yang dibutuhkan atau digunakan untuk membangun 1 (satu) unit jenis bangunan. Jenis bangunan yang dimaksud terdiri dari 3 (tiga) kelompok jenis bangunan, yaitu:
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
18
METODOLOGI Konsep dan Definisi ][
Ruang Lingkup dan Sumber Data ][ Metode Penghitungan ][
i. Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal; ii. Jalan, jembatan dan pelabuhan; iii. Bangunan lainnya. Data kuantitas atau volume barang-barang konstruksi dan sewa alat berat tersebut diperoleh melalui kegiatan yang disebut Studi Tingkat Kemahalan Konstruksi. Kegiatan studi ini dilakukan di 20 (dua puluh) kabupaten/kota terpilih yang menyebar di 10 (sepuluh) provinsi yang dilaksanakan pada bulan April 2003 dan April 2004. Kabupaten/kota tersebut dipilih berdasarkan letak dan kondisi geografis dan struktur tanah yang berbeda sehingga data yang diperoleh dapat mewakili keseluruhan kondisi kabupaten/kota di Indonesia Dalam menyusun diagram timbang kelompok jenis bangunan, selain data hasil studi, ditunjang pula dengan data table Input-Output dan data yang diperoleh dari instansi terkait seperti Departemen Kimpraswil. Data diagram timbang kelompok jenis bangunan ini, dari tahun ke tahun selalu di up-date berdasarkan perkembangan data penunjang. Dengan asumsi bahwa penggunan (kuantitas/volume)barang untuk membangun satu unit bangunan per satuan ukuran luas di masing-masing kabupaten/kota adalah sama, maka diagram timbang kelompok jenis bangunan yang digunakan pun sama untuk seluruh kabupaten/kota. b. Diagram Timbang Umum Diagram timbang umum disusun berdasarkan data realisasi APBD masing-masing Pemerintah kabupaten/kota yang dikeluarkan untuk pembangunan fisik, seperti pembangunan gedung kantor, rumah dinas, jalan, jembatan, lapangan olah raga dan lain-lain. Nilai pengeluaran tersebut kemudian dikelompokkan sesuai dengan kelompok jenis bangunannya, lalu dibuat perkiraan persentase total pengeluaran masing-masing
kelompok
jenis
bangunan
tersebut
terhadap
total
seluruh
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
19
pengeluaran.
METODOLOGI Konsep dan Definisi ][
Ruang Lingkup dan Sumber Data ][ Metode Penghitungan ][
2.3.3 Formula Penghitungan a.
Tingkat Kemahalan Konstruksi Kelompok Jenis Bangunan Kabupaten/Kota (TKKkj)
TKKkj
24
=
H .Q i 1
i
ij
i
= jenis barang /bahan bangunan dan sewa alat berat
j
= kelompok jenis bangunan (j=1,2,3)
k
= kabupaten/kota
Hi = harga jenis barang/bahan bangunan i Qij = kuantitas/volume bahan bangunan I kelompok jenis bangunan j = diagram timbang kelompok jenis bangunan. b.
Tingkat Kemahalan Konstruksi Kelompok Jenis Bangunan Rata-rata Nasional (TKKnj)
491
TKKnj =
TKK k 1
kj
491
k= kabupaten/kota (1,2,3,…,491)
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
20
METODOLOGI Konsep dan Definisi ][
c.
Indeks Kemahalan Konstruksi Kelompok Jenis Bangunan Kabupaten/Kota (IKK kj)
IKKkj =
d.
Ruang Lingkup dan Sumber Data ][ Metode Penghitungan ][
TKK kj TKK nj
x100
Indeks Kemahalan Konstruksi Umum Kabupaten/Kota (IKKuk)
3
IKKuk =
IKK j 1
kj
.Q j
Qj = diagram timbang IKK umum kabupaten/kota
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
21
ULASAN RINGKAS Gambaran Umum ][
3.1
Peran Sektor Konstruksi ][ Indeks Kemahalan Konstruksi ][
Gambaran Umum
Otonomi daerah yang mulai bergulir pada tahun 2001, secara perlahan telah memunculkan provinsi dan kabupaten/kota baru. Kabupaten Pidie Jaya adalah salah satu daerah yang terbentuk sebagai hasil dari pemekaran Kabupaten Pidie berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007 dengan luas wilayah sebesar 1.073,6 KM 2. Pada awal pencanangannya, pemekaran suatu wilayah administratif diharapkan menjadi jembatan pemerataan pembangunan dan upaya agar pelayanan lebih dekat dengan masyarakat. Permasalahan akan timbul ketika dihadapkan pada masalah finansial di daerah pemekaran karena tidak semua daerah mempunyai kemampuan yang sama dalam membiayai pembangunan di daerahnya. Hal itulah yang kemudian memunculkan adanya Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai
perimbangan
keuangan
untuk
pembangunan
di
daerah.
Dalam
pengalokasian DAU maupun DAK diperlukan berbagai indikator agar alokasinya proporsional. Oleh karena itu, dalam pengalokasiannya telah mengakomodir berbagai ukuran yang sekiranya dapat mewakili proporsionalitas besaran DAU dan DAK ke daerah. Ukuran-ukuran tersebut antara lain adalah Jumlah Penduduk, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK). Membahas ukuran IKK suatu daerah secara langsung dapat menggambarkan tingkat kemahalan barang-barang konstruksi yang akan digunakan dalam berbagai proyek prasarana fisik yang dilakukan di daerah tersebut. Pada awal era pembangunannya, Sektor Pertanian masih menjadi sektor yang paling dominan di Kabupaten Pidie Jaya. Tercatat, tahun 2007 distribusi persentase Sektor Pertanian terhadap PDRB Kabupaten Pidie Jaya sebesar 64,46 persen. Namun Sektor ini distribusi persentasenya semakin turun. Tahun 2009 distribusinya sebesar 61,57 persen dan tahun 2010 sebesar 60,21 persen. Di sisi lain, sektor lainnya menunjukkan adanya kenaikan distribusi persentase terhadap PDRB.
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
23
ULASAN RINGKAS Gambaran Umum ][
Peran Sektor Konstruksi ][ Indeks Kemahalan Konstruksi ][
Sektor Perdagangan dan Sektor Konstruksi menunjukkan kenaikan kontribusi terhadap PDRB yang semakin meningkat dalam dua tahun terakhir. Tabel 3.1. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pidie Jaya Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2010 (persen) No
Lapangan Usaha
2007
2008
2009*
2010**
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
1
Pertanian
64,46
62,76
61,57
60,21
2
Pertambangan dan Penggalian
0,74
0,70
0,68
0,65
3
Industri Pengolahan
4,20
3,94
3,74
3,53
4
Listrik, Gas, dan Air Bersih
0,30
0,35
0,41
0,44
5
Konstruksi
3,90
4,29
4,68
5,12
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
7,36
8,75
9,40
9,91
7
Pengangkutan dan Komunikasi
4,62
4,80
5,18
5,74
8
Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan
1,53
1,51
1,61
1,64
9
Jasa-jasa
12,89
12,49
12,73
12,75
pertumbuhan,
beberapa
Keterangan : * = Angka Sementara ** = Angka Sangat Sementara
Apabila
dilihat
dari
sisi
laju
sektor
menunjukkan
pertumbuhan yang positif dan kecenderungan meningkat tiap tahunnya. Namun pada Sektor Konstruksi, tahun 2009, laju pertumbuhannya sebesar 14,99 persen dan angka ini turun hingga menjadi 11,94 persen pada tahun 2010 meskipun angka ini masih dibawah laju pertumbuhan beberapa sektor yang lain. Hal ini semakin mempertegas bahwa sektor konstruksi semakin mempunyai peranan dalam pembangunan di Kabupaten Pidie Jaya.
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
24
ULASAN RINGKAS Gambaran Umum ][
Peran Sektor Konstruksi ][ Indeks Kemahalan Konstruksi ][
Tabel 3.2. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pidie Jaya Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2007-2010 (persen)
No
Lapangan Usaha
2007
2008
2009*
2010**
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
2,29
1
Pertanian
1,94
1,64
1,88
2
Pertambangan dan Penggalian
6,13
6,25
6,60
5,74
3
Industri Pengolahan
2,73
2,43
1,61
2,62
4
Listrik, Gas, dan Air Bersih
87,23
7,53
10,52
14,68
5
Konstruksi
18,18
16,08
14,99
11,94
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
28,56
20,22
17,71
15,48
7
Pengangkutan dan Komunikasi
-0,90
10,29
10,55
8,55
8
Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan
5,81
5,20
5,68
5,11
9
Jasa-jasa
5,31
7,91
7,26
7,53
Keterangan : * = Angka Sementara ** = Angka Sangat Sementara
Keberadaan sektor pertanian yang masih menjadi pilar perekonomian serta target pembangunan pada berbagai sektor memerlukan dukungan berbagai infrastruktur yang memadai. Sebagai Kabupaten yang masih baru, dalam perjalanannya masih dihadapkan pada berbagai kendala. Sampai saat ini pembangunan di kabupaten Pidie Jaya masih dihadapkan pada persoalan berbagai fasilitas infrastruktur seperti jalan, jembatan, irigasi dan lain-lain yang mendukung pembangunan di berbagai sektor. Infrastruktur yang belum optimal seperti rusaknya beberapa bagian jalan dapat menjadi salah satu penghambat kemajuan di daerah ini.
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
25
ULASAN RINGKAS Gambaran Umum ][
Berdasarkan
data
dari
Peran Sektor Konstruksi ][ Indeks Kemahalan Konstruksi ][
Dinas
Kimpraswil Kabupaten Pidie Jaya, angka
kondisi
panjang
jalan
Gambar 3.1. Persentase Panjang Jalan Kabupaten Pidie Jaya Menurut Kondisi Jalan Tahun 2009 (persen)
tahun 2009 menunjukan bahwa dari 398,3 km, 22,17 persen jalan dalam keadaan baik; 13,27 persen dalam keadaan sedang; 18,58 persen dalam keadaan
Baik 22.17%
Rusak Berat 45.98%
Sedang 13.27%
rusak dan 45,98 persen dalam keadaan rusak berat.
Rusak 18.58% Dua fakta di atas menunjukkan bahwa
sampai
saat
ini
pembangunan yang sedang berjalan baik masih menemui kendala. Oleh karena itu yang sedang pembangunan dan perbaikan infrastruktur seperti salah satunya jalan menjadi sebuah program yang harus lebih diutamakan untuk memudahkan akses penduduk dalam kegiatan ekonominya.
3.2
Peran Sektor Konstruksi
Pembangunan
merupakan
serangkaian
usaha
dan
kebijaksanaan
untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan distribusi pendapatan dan meningkatkan hubungan ekonomi regional. Salah satu sektor yang berperan penting dan erat kaitannya dengan pembangunan adalah sektor konstruksi. Apabila dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan maraknya pembangunan sarana dan prasarana, sepertinya sektor konstruksi akan terus mengalami pertumbuhan. Demikian juga jika dilihat dari Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Sektor Konstruksi di Indonesia sejak triwulan II tahun 2007 mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
26
ULASAN RINGKAS Gambaran Umum ][
Peran Sektor Konstruksi ][ Indeks Kemahalan Konstruksi ][
Artinya dalam beberapa tahun ke depan sektor konstruksi dapat menjadi ladang investasi yang potensial. Dari sisi pertumbuhan PDRB, dalam beberapa tahun ini, output sektor konstruksi senantiasa mengalami pertumbuhan yang positif. Pada tahun 2009 pertumbuhan sektor konstruksi mencapai angka 14,99 persen dan pada tahun berikutnya menjadi 11,94 persen. Kontribusi sektor konstruksi terhadap Produk Domestik Regional Bruto dalam kurun waktu 2005-2010 selalu mengalami peningkatan. Tahun 2005 kontribusi terhadap PDRB sebesar 3,68 persen dan naik menjadi sebesar 3,83 persen pada tahun 2006. Tahun 2007 kembali mengalami peningkatan menjadi sebesar 3,90 persen. Kontribusi ini terus mengalami peningkatan pada tahun-tahun berikutnya dan pada tahun 2010 kontribusi sektor ini mencapai 5,12 persen terhadap PDRB. Kondisi ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun ini, Sektor Konstruksi di Kabupaten Pidie Jaya telah berkembang dan menjadi sektor yang potensial serta berperan penting dalam pembangunan di Kabupaten Pidie Jaya. Gambar 3.2. Kontribusi Sektor Konstruksi terhadap Total PDRB adhb Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2004-2010 (persen)
5.12 4.68 4.29 3.68
2005
3.83
3.90
2006
2007
2008
2009
2010
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
27
ULASAN RINGKAS Gambaran Umum ][
3.3
Peran Sektor Konstruksi ][ Indeks Kemahalan Konstruksi ][
Indeks Kemahalan Konstruksi
Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) sebagai salah satu indikator yang digunakan dalam penghitungan Dana Alokasi Umum (DAU) memegang peranan yang sangat penting karena indikator tersebut secara tidak langsung dapat menggambarkan tingkat kemahalan barang-barang
konstruksi di
Kabupaten/Kota
yang
akan
digunakan dalam berbagai proyek prasarana fisik. Pada Tabel 4.1 dapat dilihat angka IKK Kabupaten Pidie Jaya dibandingkan dengan tiga kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh. Angka IKK adalah jenis indeks spasial yang menunjukkan perbandingan antara dua atau beberapa wilayah dalam satu kurun waktu. Sehingga Angka IKK tidak dapat membandingkan antara dua atau beberapa kurun waktu. Tabel 3.3. Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Beberapa Kabupaten/kota Provinsi Aceh Tahun 2009-2011
No.
Kabupaten/kota
[1]
[2]
Indeks Kemahalan Konstruksi 2009
2010
2011
[3]
[4]
[5]
1
Pidie
209,06
87,96
89,54
2
Pidie Jaya
209,37
88,72
92,88
3
Bireuen
216,62
93,43
97,64
4
Banda Aceh
208,61
86,66
89,38
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
28
ULASAN RINGKAS Gambaran Umum ][
Peran Sektor Konstruksi ][ Indeks Kemahalan Konstruksi ][
Gambar 3.3 Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Beberapa Kabupaten/Kota Provinsi Aceh Tahun 2010-2011 Kabupaten/Kota
2010 >
87.96
Kab. Pidie
Kab. Pidie Jaya
Kab. Bireuen
Kota Banda Aceh
< 2011
89.54
88.72
92.88
93.43
97.64
86.66
89.38
Secara umum pada tahun 2010, IKK Kabupaten Pidie Jaya yakni sebesar 88,72 sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan IKK Kabupaten Pidie dengan IKK sebesar 87,96 dan Kota Banda Aceh dengan IKK sebesar 86,66. Namun IKK Pidie Jaya ini masih lebih rendah bila dibandingkan dengan IKK Kabupaten Bireuen yang mencapai 93,43. Secara implisit hal ini menggambarkan bahwa secara umum harga barang-barang konstruksi yang dibutuhkan untuk membangun satu unit bangunan per satuan ukuran luas di Kabupaten Pidie Jaya lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Kabupaten Pidie dan Kota Banda Aceh, namun lebih rendah/lebih murah apabila dibandingkan dengan Kabupaten Bireuen. Hal ini tentunya menjadi modal bagi pemerintah daerah dalam hal perencanaan pembangunan sarana dan prasarana fisik, bagi usaha sektor perdagangan bahan konstruksi serta bagi para pelaku usaha sektor konstruksi di Kabupaten Pidie Jaya. Hal yang sama masih terjadi pada tahun 2011, dimana IKK Pidie Jaya sebesar 92,88 masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan IKK Kabupaten Pidie sebesar 89,54 dan IKK Kota Banda Aceh yang sebesar 89,38. Artinya pada tahun 2011, secara umum biaya yang diperlukan untuk membangun satu unit bangunan per satuan ukuran luas di Kabupaten Pidie Jaya kondisinya tidak berubah yaitu masih lebih tinggi/lebih mahal
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
29
ULASAN RINGKAS Gambaran Umum ][
Peran Sektor Konstruksi ][ Indeks Kemahalan Konstruksi ][
bila dibandingkan dengan di Kabupaten Pidie dan Kota Banda Aceh. Selanjutnya apabila dibandingkan dengan Kabupaten Bireuen sama seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2011 IKK Pidie Jaya masih lebih rendah. Gambar 3.4. Perbandingan IKK Beberapa Kabupaten/Kota Tahun 2008-2011
89.38 97.64
2011
92.88 89.54 86.66 93.43
2010
88.72 87.96 208.61 216.62
2009
209.37 209.06 191.66 198.54
2008
192.36 192.45
50
70
90
110
B.Aceh
130 Bireuen
150 Pidie Jaya
170
190
210
230
Pidie
Dari gambar di atas, secara umum dari empat kabupaten/kota itu tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal tingkat kemahalan konstruksinya. Hal ini memang wajar karena ke empat daerah ini secara geografis sama-sama terletak di wilayah pantai timur dimana dukungan sarana dan prasarana jalan yang sangat memadai dalam memperlancar arus barang dan jasa yang berdasarkan hasil survei, secara umum barang-barang yang masuk ke empat wilayah ini berasal dari Wilayah Sumatera Utara terutama Medan.
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
30
ULASAN RINGKAS Gambaran Umum ][
Peran Sektor Konstruksi ][ Indeks Kemahalan Konstruksi ][
Tabel 3.4. Rata-rata Beberapa Harga Barang Konstruksi di Beberapa Kabupaten/Kota Tahun 2011 Kabupaten/Kota No
[1]
Jenis Barang
[2]
Satuan Pidie
Pidie Jaya
Bireueun
Banda Aceh
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
lembar
165.000
120.000
110.000
97.000
1
Pipa PVC Wavin 4”4m Kw AW
2
Semen Padang 40 Kg
Sak
41.000
42.000
43.000
40.000
3
Keramik Mulia (30x30cm)
M2
35.000
41.000
34.000
34.000
4
Batu Bata Biasa (60 bh/M2)
100 buah
50.000
38.000
43.000
50.000
5
Sewa Dump Truck 8-10 Ton
Unit/jam
211.816
200.000
225.000
231.818
6
Seng Plat Uk. 0,03x90 cm
m
21.500
22.400
24.000
20.000
7
Cat Tembok Vinilex 5 KG
Kaleng
85.000
85.000
94.000
98.000
Banyak faktor yang mempengaruhi harga barang dan jasa di suatu wilayah. Selain sisi permintaan dan penawaran, juga terdapat faktor lain seperti jumlah pedagang besar di suatu kota, kondisi jalan yang mempengaruhi jalur distribusi, jarak ke tempat asal barang dan lain-lain. Berdasarkan Tabel di atas, kecenderungan harga berbeda sesuai dengan jenis barangnya. Namun varians dari harga ke tujuh komoditi di atas di empat kabupaten/kota masih relatif kecil dan cenderung homogen. IKK yang secara tidak langsung menggambarkan perbandingan tingkat kemahalan konstruksi antar wilayah adalah agregat dari disparitas harga yang terjadi antar wilayah. Agregat perbedaan itulah yang kemudian membentuk perbedaan tingkat kemahalan antar wilayah. Secara kasat mata, harga yang tinggi pada suatu komoditas tidak otomatis menyebabkan IKK tinggi karena selain harga yang dicatat adalah harga agregat, juga terdapat unsur lain yang masuk dalam penghitungan IKK seperti diagram timbang umum konstruksi masing-masing kabupaten/kota yang merupakan cerminan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membiayai berbagai proyek prasarana fisik di masing-masing kabupaten/kota. Sebagai contoh, berdasarkan tabel di atas, secara umum harga barang-barang konstruksi di Kota Banda Aceh cenderung
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
31
ULASAN RINGKAS Gambaran Umum ][
Peran Sektor Konstruksi ][ Indeks Kemahalan Konstruksi ][
lebih tinggi atau sama dengan harga barang-barang konstruksi di Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Pidie dan Kabupaten Bireuen. Namun bila dilihat dari IKK-nya, Kota Banda Aceh memiliki angka IKK lebih rendah bila dibandingkan dengan tiga kabupaten/kota yang lain.
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
32
Lampiran 1 Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
34
BLOK III : RESPONDEN UMUM
No
Jenis Barang
( 1)
1
2
Kualitas Barang
Satuan
(3)
(4)
(2)
Pasir
Batu Pondasi
Pasir Pasang
m3
Pasir Beton / Cor
m3
Pasir Urug
m3
Pasir Laut
m3
Batu Kali Utuh
m3
Batu Kali Belah
m3
Batu Gunung
m3
4
5
6
Batubata
Batubata Merah Manual (60
Batako Semen
Batu Split
Semen Abu-abu
buah/m2)
Pipa PVC
100 buah
Campuran semen dan pasir 1:2
100 buah
Campuran semen dan pasir 1:3
100 buah
Ukuran 1 - 2 cm
m3
Ukuran 2 - 3 cm
m3
Tiga Roda 50 kg
zak
Tiga Roda 40 kg
zak
Gresik 50 kg
zak
Gresik 40 kg
zak
Tonasa 50 kg
zak
Tonasa 40 kg
zak
Holcim 50 kg
zak
Holcim 40 kg
zak
Bosow a 50 kg
zak
Bosow a 40 kg
zak
Andalas 40 kg
zak
Padang 40 kg
zak
Maspion, kw D, Ф 4" panjang 4 m
Wavin,
batang batang
kw AW, Ф 4" panjang 4 m
batang
Winlon, kw D, Ф 4" panjang 4 m kw AW, Ф 4" panjang 4 m
Seng Gelombang
batang batang batang batang
Lainnya kw AW
batang
Lainnya kw D Hisem 5 m
batang
Ukuran ( 0,02 x 90 ) cm
m
Ukuran ( 0,03 x 90 ) cm
m
Ukuran ( 0,02 x 90 ) cm
kaki
Ukuran ( 0,03 x 90 ) cm 9
(8)
zak
kw D, Ф 4" panjang 4 m
kw AW, Ф 4" panjang 4 m
Seng Plat
( 7)
batang
kw AW, Ф 4" panjang 4 m
Vinilon, kw D, Ф 4" panjang 4 m
8
(6)
100 buah
Batubata Merah Press (60 buah/m2)
Padang 50 kg 7
( 5)
m3
Batu Pecah 3
Asal Barang Harga Keterangan per satuan/unit Kode Nam a Daerah (Rp) (4 digit)
kaki
Ukuran ( 0,02 x 90 x 180 ) cm
lembar
Ukuran ( 0,03 x 90 x 180 ) cm
lembar
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
35
10
Paku
Paku Kayu 5 cm
kg
Paku Beton 5 cm
100 buah
Paku Beton 10 cm Paku Seng 11
Besi Beton (Full)
13
14
batang
Ukuran Ф 8 mm Panjang 12 m
batang
Ukuran Ф 6 mm Panjang 12 m
kg
16
kg
Lainnya 9 mm
batang/kg *)
Lainnya 10 mm
batang/kg *)
Lainnya 12 mm
batang/kg *)
Keramik Polos
Mulia
m2
Kualitas 1 (KW 1)
KIA
m2
uk. ( 30 x 30 ) cm
Asiatile
m2
Diamond
m2
Arw ana
m2
Accura
m2
Impresso
m2
Hercules
m2
Asahi
m2
Masterina
m2
Classic
m2
Galaxy
m2
Garuda
m2
Kita
m2
Kamper ( 2 cm x 20 cm x 4 m )
m3
Meranti ( 2 cm x 20 cm x 4 m )
m3
Jati
m3
Kamper ( 5 cm x 10 cm x 4 m )
m3
Meranti ( 5 cm x 10 cm x 4 m )
m3
Kayu Papan
Kayu Balok
Jati 15
100 buah kg/100 buah *)
Ukuran Ф 6 mm Panjang 12 m
Ukuran Ф 8 mm Panjang 12 m
12
kg
Paku Kayu 10 cm
Kayu Lapis
m3
Ukuran ( 0,3 x 122 x 244 ) cm
lembar
Ukuran ( 0,4 x 122 x 244 ) cm
lembar
Ukuran ( 0,5 x 122 x 244 ) cm
lembar
Ukuran ( 0,6 x 122 x 244 ) cm
lembar
Ukuran (0,9 x 122 x 244) cm
lembar
Cat Tembok Putih
Vinilex
kaleng
a. isi 5 kg
Catylac
kaleng
Metrolite
kaleng
Belmas
kaleng
Maritex
kaleng
Matex
kaleng
Dulux
kaleng
Avian
kaleng
Veotex
kaleng
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
36
b. isi 25 kg
17
18
19
Vinilex
kaleng
Catylac
kaleng
Metrolite
kaleng
Belmas
kaleng
Maritex
kaleng
Matex
kaleng
Dulux
kaleng
Veotex
kaleng
Cat Kayu / Besi
Glotex
kaleng
isi 1 kg
Avian
kaleng
Altex
kaleng
Emco
kaleng
Brilo
kaleng
Kuda Terbang
kaleng
Dulux
kaleng
Ftalit
kaleng
Kengloc
kaleng
Kaca Polos Bening
Aspal
Mulia tebal 3 mm
m2
Mulia tebal 5 mm
m2
Asahi tebal 3 mm
m2
Asahi tebal 5 mm
m2
Curah Grade 60/70 Lokal Drum Grade 60/70 (155 kg) Lokal Curah Grade 60/70 Impor Drum Grade 60/70 (155 kg) Impor
ton drum ton drum
BLOK IV : RESPONDEN DINAS PEKERJAAN UMUM
No
Jenis Barang
( 1)
1
Kualitas Barang
Satuan
(3)
(4)
(2)
Aspal
Curah Grade 60/70 Lokal Drum Grade 60/70 (155 kg) Lokal Curah Grade 60/70 Impor Drum Grade 60/70 (155 kg) Impor
2
3
4
Sew a Excavator
Sew a Buldozer
(6)
( 7)
(8)
drum ton drum
100-120 HP
unit/jam
100-120 HP
unit/hari
95-120 HP
unit/jam
95-120 HP
unit/hari unit/jam
8 - 10 ton
unit/hari
6 Upah Jasa Konstruksi
( 5)
ton
Sew a Three Wheel Roller 8 - 10 ton
5 Sew a Dump Truck
Asal Barang Harga Keterangan per satuan/unit Kode Nam a Daerah (Rp) (4 digit)
8 - 10 ton
unit/jam
8 - 10 ton
unit/hari
Mandor
o-h
Kepala Tukang
o-h
Tukang Batu
o-h
Tukang Kayu
o-h
Tukang Cat
o-h
Tukang Listrik
o-h
Pembantu Tukang
o-h
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
37
BLOK V : RESPONDEN PENYEWAAN ALAT BERAT SWASTA/ KONTRAKTOR
No
Jenis Barang
( 1)
(2)
1 Aspal
Kualitas Barang
Satuan
(3)
(4)
Curah Grade 60/70 Lokal Drum Grade 60/70 (155 kg) Lokal Curah Grade 60/70 Impor Drum Grade 60/70 (155 kg) Impor
2 Sew a Excavator
3 Sew a Buldozer
4 Sew a Three Wheel Roller
5 Sew a Dump Truck
6 Upah Jasa Konstruksi
Asal Barang Harga Keterangan per satuan/unit Kode Nam a Daerah (Rp) (4 digit) ( 5)
(6)
( 7)
(8)
ton drum ton drum
100-120 HP
unit/jam
100-120 HP
unit/hari
95-120 HP
unit/jam
95-120 HP
unit/hari
8 - 10 ton
unit/jam
8 - 10 ton
unit/hari
8 - 10 ton
unit/jam
8 - 10 ton
unit/hari
Mandor
o-h
Kepala Tukang
o-h
Tukang Batu
o-h
Tukang Kayu
o-h
Tukang Cat
o-h
Tukang Listrik
o-h
Pembantu Tukang
o-h
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
38
Lampiran 2
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
39
Lampiran 3
Daftar Paket Komoditas Penghitungan Indeks Kemahalan Konstruksi Tahun 2012
No.
Nama Jenis Barang
Nama Jenis Kualitas
Satuan
[1]
[2]
[3]
[4]
Pasir
P asir P asang
M3
Batu Pondasi
B atu Kali
M3
Batu Bata
B atu B ata B iasa / B kn P ress (60 B h / M 2)
100 Buah
Batako
Campuran Semen Dan P asir 1:3
100 Buah
Batu Split
Split 1/2
M3
Semen
Tiga Ro da 50 Kg
Zak
Pipa P.V.C
Wavin Kual. D (4'' X 4M )
Batang
Seng Plat
Seng P lat (0.02 X 90) Cm
M
Seng Gelombang
Seng Gelo mbang (0.02 X 90 X 180)
Paku
P aku Kayu 5 Cm
Besi Beton
Diameter 8 M m X P anjang 12 M
12
Keramik Lantai
M ulia ( 30 X 30 ) Cm
M2
13
Kayu Papan
P apan M eranti (2 X 20 X 400) Cm
M3
14
Kayu Balok
B alo k M eranti (6 X 12 X 400) Cm
M3
15
Kayu Lapis
Tripleks ( 0.3 X 122 X 244 ) Cm
Lembar
16
Cat Tembok
Catylac 5 Kg
Kaleng
17
Cat Kayu/Besi
A vian 1Kg
Kaleng
18
Kaca Lembaran
M ulia Tebal 5 M m
19
Aspal
A sphal Grade 60/70 (155 Kg) Lo kal
Drum
20
Aspal Pu
A sphal Grade 60/70 (155 Kg) Lo kal P U
Drum
21
Sewa Alat-Alat Berat Excavator PU
100 - 120 Hp P U
Unit/Jam
22
Sewa Alat-Alat Berat Buldozer PU
95 - 120 Hp P U
Unit/Jam
23
Sewa Alat-Alat Berat Three Wheel Roller PU
8 - 10 To n P U
Unit/Jam
24
Sewa Alat-Alat Berat Dumptruck PU
8 - 10 To n P U
Unit/Jam
25
Upah Jasa Konstruksi PU
Tukang B atu P U
26
Aspal Kontraktor
A sphal Grade 60/70 (155 Kg) Lo kal Ko ntrakto r
27
Sewa Alat-Alat Berat Excavator Kontraktor
100 - 120 Hp Ko ntrakto r
Unit/Jam
28
Sewa Alat-Alat Berat Buldozer Kontraktor
95 - 120 Hp Ko ntrakto r
Unit/Jam
29
Sewa Alat-Alat Berat Three Wheel Roller Kontraktor
8 - 10 To n Ko ntrakto r
Unit/Jam
30
Sewa Alat-Alat Berat Dumptruck Kontraktor
8 - 10 To n Ko ntrakto r
Unit/Hari
31
Upah Jasa Konstruksi Kontraktor
Tukang B atu Ko ntrakto r
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
Lembar Kg Batang
M2
O-H Drum
O-H
40
Lampiran 4
Daftar Harga Bahan Konstruksi Hasil Survei Serentak Komoditas Untuk Penghitungan IKK Kabupaten Pidie Jaya 2012 BLOK III : RESPONDEN UMUM
No
Jenis Barang
( 1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kualitas Barang
Satuan
Harga per satuan/unit (Rp)
(3)
(4)
( 5)
(2)
Pasir
Batu Pondasi
Batubata
Batako Semen
Batu Split
Semen Abu-abu
Pipa PVC
(6)
( 7)
Pasir Pasang
m3
73,000
1118
Pidie Jaya
Pasir Beton / Cor
m3
70,000
1118
Pidie Jaya
Pasir Urug
m3
60,000
1118
Pidie Jaya
Pasir Laut
m3
48,000
1118
Pidie Jaya
Batu Kali Utuh
m3
120,000
1118
Pidie Jaya
Batu Kali Belah
m3
120,000
1118
Pidie Jaya
Batu Gunung
m3
100,000
1118
Pidie Jaya
Batu Pecah
m3
270,000
1118
Pidie Jaya
Batubata Merah Manual (60 buah/m2)
100 buah
38,000
1118
Pidie Jaya
Batubata Merah Press (60 buah/m2)
100 buah
45,000
1118
Pidie Jaya
Campuran semen dan pasir 1:2
100 buah
350,000
1118
Pidie Jaya
Campuran semen dan pasir 1:3
100 buah
350,000
1118
Pidie Jaya
Ukuran 1 - 2 cm
m3
320,700
1118
Pidie Jaya
Ukuran 2 - 3 cm
m3
290,700
1118
Pidie Jaya
Andalas 40 kg
zak
43,000
1171
Banda Aceh
Padang 40 kg
zak
42,000
1275
Medan
Padang 50 kg
zak
53,000
1275
Medan
kw D, Ф 4" panjang 4 m
batang
120,000
1275
Medan
6 m = 180000
Vinilon, kw D, Ф 4" panjang 4 m
batang
83,333
1275
Medan
6 m = 125000
Winlon, kw D, Ф 4" panjang 4 m
batang
83,333
1275
Medan
6 m = 125000
Lainnya kw D Hisem 5 m
batang
85,000
1275
Medan
Ukuran ( 0,02 x 90 ) cm
m
42,000
1275
Medan
Ukuran ( 0,03 x 90 ) cm
m
67,500
1275
Medan
Ukuran ( 0,02 x 90 ) cm
kaki
6,800
1275
Medan
Ukuran ( 0,03 x 90 ) cm
kaki
11,250
1275
Medan
Ukuran ( 0,02 x 90 x 180 ) cm
lembar
38,500
1275
Medan
Ukuran ( 0,03 x 90 x 180 ) cm
lembar
42,000
1275
Medan
Paku Kayu 5 cm
kg
15,000
1275
Medan
Paku Kayu 10 cm
kg
15,000
1275
Medan
Paku Beton 5 cm
100 buah
25,000
1275
Medan
Paku Beton 10 cm
100 buah
25,000
1275
Medan
kg/100 buah *)
18,000
1275
Medan
Ukuran Ф 6 mm Panjang 12 m
batang
18,000
1275
Medan
10 m = 15000
Ukuran Ф 8 mm Panjang 12 m
batang
38,400
1275
Medan
10 m = 32000
Ukuran Ф 6 mm Panjang 12 m
kg
35,000
1275
Medan
Wavin,
Seng Plat
Seng Gelombang
Paku
Paku Seng 11
Besi Beton (Full)
Asal Barang Keterangan Kode Nam a Daerah (4 digit)
Ukuran Ф 8 mm Panjang 12 m
kg
35,000
1275
Medan
Lainnya 9 mm
batang/kg *)
38,000
1275
Medan
Lainnya 10 mm
batang/kg *)
48,000
1275
Medan
Lainnya 12 mm
batang/kg *)
63,000
1275
Medan
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
(8)
3.000/50 buah
41
13
14
15
16
Kayu Papan
Kayu Balok
Kayu Lapis
18
19
m3
3,500,000
1109
Pidie
Meranti ( 2 cm x 20 cm x 4 m )
m3
3,000,000
1109
Pidie
Jati
m3
2,500,000
1109
Pidie
Kamper ( 5 cm x 10 cm x 4 m )
m3
4,000,000
1109
Pidie
Meranti ( 5 cm x 10 cm x 4 m )
m3
3,500,000
1109
Pidie
Jati
m3
4,000,000
1109
Pidie
Ukuran ( 0,3 x 122 x 244 ) cm
lembar
40,000
1109
Pidie
Ukuran ( 0,4 x 122 x 244 ) cm
lembar
50,000
1109
Pidie
Ukuran ( 0,5 x 122 x 244 ) cm
lembar
60,000
1109
Pidie
Ukuran ( 0,6 x 122 x 244 ) cm
lembar
65,000
1109
Pidie
Ukuran (0,9 x 122 x 244) cm
lembar
95,000
1109
Pidie
Cat Tembok Putih
Vinilex
kaleng
85,000
1275
Medan
a. isi 5 kg
Catylac
kaleng
80,000
1275
Medan
Veotex
kaleng
65,000
1275
Medan
Dulux
kaleng
1,700,000
1275
Medan
Veotex
kaleng
290,000
1275
Medan
Cat Kayu / Besi
Avian
kaleng
40,000
1275
Medan
isi 1 kg
Brilo
kaleng
65,000
1275
Medan
Kuda Terbang
kaleng
42,000
1275
Medan
Kengloc
kaleng
35,000
1275
Medan
Asahi tebal 3 mm
m2
80,000
1275
Medan
Asahi tebal 5 mm
m2
90,000
1275
Medan
Curah Grade 60/70 Lokal
ton
12,600,000
1275
Medan
drum
1,953,000
1275
Medan
b. isi 25 kg
17
Kamper ( 2 cm x 20 cm x 4 m )
Kaca Polos Bening
Aspal
Drum Grade 60/70 (155 kg) Lokal
BLOK IV : RESPONDEN DINAS PEKERJAAN UMUM
Harga No
Jenis Barang
Kualitas Barang
Satuan
Asal Barang
per satuan/unit
Kode
(Rp)
(4 digit)
Keterangan Nam a Daerah
( 1)
(2)
(3)
1
Aspal
Curah Grade 60/70 Lokal
2
Sew a Excavator
Drum Grade 60/70 (155 kg) Lokal
(4)
(6)
( 7)
ton
13,096,000
( 5)
1171
Banda Aceh
drum
2,029,800
1171
Banda Aceh
100-120 HP
unit/jam
450,000
1171
Banda Aceh
100-120 HP
unit/hari
450,000
1171
Banda Aceh
Sew a Three Wheel Roller 8 - 10 ton
unit/jam
150,000
1171
Banda Aceh
8 - 10 ton
unit/hari
250,000
1171
Banda Aceh
a Dump Truck 55 Sew Sewa Dump Truck
8 - 10 ton
unit/jam
200,000
1118
Pidie Jaya
Jasa Konstruksi 66 Upah Upah Jasa Konstruksi
Mandor
o-h
96,000
1118
Pidie Jaya
Kepala Tukang
o-h
104,000
1118
Pidie Jaya
Tukang Batu
o-h
104,000
1118
Pidie Jaya
Tukang Kayu
o-h
96,000
1118
Pidie Jaya
Tukang Cat
o-h
96,000
1118
Pidie Jaya
Tukang Listrik
o-h
96,000
1118
Pidie Jaya
Pembantu Tukang
o-h
69,000
1118
Pidie Jaya
4
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
(8)
42
BLOK IV : RESPONDEN DINAS PEKERJAAN UMUM
Harga No
Jenis Barang
Kualitas Barang
Satuan
Asal Barang
per satuan/unit
Kode
(Rp)
(4 digit)
Keterangan Nam a Daerah
( 1)
(2)
(3)
1 Sew a Excavator
2 Sew a Buldozer
3 Sew a Three Wheel Roller
4 Sew a Dump Truck
5 Upah Jasa Konstruksi
(6)
( 7)
100-120 HP
unit/jam
(4)
( 5)
150,000
1110
Bireuen
100-120 HP
unit/hari
200,000
1110
Bireuen
95-120 HP
unit/jam
150,000
1110
Bireuen
95-120 HP
unit/hari
2,000,000
1110
Bireuen
8 - 10 ton
unit/jam
120,000
1110
Bireuen
8 - 10 ton
unit/hari
1,360,000
1110
Bireuen
8 - 10 ton
unit/jam
65,000
1110
Bireuen
8 - 10 ton
unit/hari
560,000
1110
Bireuen
Mandor
o-h
100,000
1118
Pidie Jaya
Kepala Tukang
o-h
90,000
1118
Pidie Jaya
Tukang Batu
o-h
80,000
1118
Pidie Jaya
Tukang Kayu
o-h
80,000
1118
Pidie Jaya
Tukang Cat
o-h
80,000
1118
Pidie Jaya
Tukang Listrik
o-h
80,000
1118
Pidie Jaya
Pembantu Tukang
o-h
60,000
1118
Pidie Jaya
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
(8)
43
Lampiran 5
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2012 >>
44