Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
11 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 15- 25
CRITICAL SUCCES FACTORS PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN DI KABUPATEN PIDIE JAYA Gunawan1, Moch. Afifuddin2, Ibnu Abbas Majid2 1)
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Abstract: Construction projects in Pidie Jaya district has increased in many sectors, one of which is the infrastructure of roads and bridges. Implementation of road and bridge construction projects are experiencing success is influenced by many factors critical to project implementation. To study the factors that support the implementation of road and bridge construction projects , the research objective are identify the top 5 category and top 10 Critical success factors in the implementation of road and bridge projects in the Public Works Department of Pidie Jaya district. Primary data were collected through a questionnaire survey with the target respondent was the Owner and Contractor engaged in road and bridge construction projects in the 2012 budget. The results indicate that the affect the success of the construction of roads and bridges in Pidie Jaya district include : ranked in the top 5 Critical Success Factors category consists of: Contractors category; the category Consultants / Team Planner; Project Management; Project Managers; and Owner. While ranking the top10 critical success factors are factors; the ability to solve problems; communication systems; effectiveness to make decisions; Owner emphasis on high quality construction; project monitoring; project manager leadership skills; capability engineering project manager; Owner emphasis on rapid construction; Owner project management; and adequacy of funds. Keywords: Critical success factors, roads and bridges, Pidie Jaya district.
Abstrak: Pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Pidie jaya mengalami peningkatan diberbagai sektor, salah satunya adalah sektor infrastruktur jalan dan jembatan. Pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan tersebut mengalami keberhasilan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor penentu kesuksesan pelaksanaan proyek. Untuk mempelajari faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan, maka tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasikan 5 teratas kategori dan 10 Critical success factors dalam pelaksanaan proyek jalan dan jembatan di Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Kabupaten Pidie Jaya. Pengumpulan data primer dilakukan melalui survey kuesioner dengan target responden adalah pihak Owner dan Kontraktor yang terlibat dalam proyek konstruksi jalan dan jembatan tahun anggaran 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mempengaruhi kesuksesan pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan di Kabupaten Pidie Jaya meliputi: peringkat 5 teratas kategori Critical Success Factors terdiri atas: kategori kontraktor; kategori Konsultan/Tim Perencana; Manajemen Proyek; Manajer Proyek; dan Owner. Sedangkan peringkat 10 teratas critical success factors yaitu faktor kemampuan menyelesaikan masalah; sistem komunikasi; efektifitas membuat keputusan, penekanan Owner pada mutu tinggi konstruksi; monitoring proyek; keahlian memimpin manager proyek; kemampuan teknik manager proyek; penekanan Owner pada konstruksi yang cepat; manajemen proyek Owner; dan kecukupan dana. Kata Kunci: Critical success factors, jalan dan jembatan, Kabupaten Pidie Jaya.
kabupaten yang baru diresmikan, Pemerintah
PENDAHULUAN
Kabupaten Pidie Jaya adalah salah satu
Daerah beserta perangkatnya sedang giat
kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten
melaksanakan pembangunan di semua sektor,
induk 15 -
yaitu
Kabupaten
Pidie.
Sebagai
Volume 3, No. 1, Februari 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala salah satunya adalah sektor infrastruktur jalan
di Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga
dan jembatan.
Kabupaten Pidie Jaya.
Dalam
pelaksanaan
proyek-proyek
Penelitian ini akan dilaksanakan pada
konstruksi jalan dan jembatan pada umumnya
Proyek konstruksi jalan dan jembatan, yang
banyak
baik
dijadikan objek penelitian adalah proyek pada
berkaitan dengan waktu, biaya maupun mutu.
tahun anggaran 2012 dengan sumber dana
Proyek
OTSUS
menghadapi
konstruksi
permasalahan
jalan
dan
jembatan
(Otonomi
Khusus)
dan
APBK
dikabupaten Pidie Jaya telah berhasil dilakukan
(Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten)
sesuai dengan batasan waktu, biaya, dan mutu.
Pidie Jaya tahun 2012 dibawah manajemen
Keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pidie Jaya.
jalan dan jembatan dipengaruhi oleh berbagai
Pengumpulan data primer dilakukan dengan
faktor. Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan
metode
penerapan manajemen proyek, pemeliharaan,
responden
metode pengadaan, peran Owner, pengetahuan
proyek/pengguna jasa) dan pihak Kontraktor
dan keahlian konsultan perencana, manajemen
(penyedia jasa).
kontraktor, peran manajer proyek dan kondisi lingkungan kerja dan bisnis. Berdasarkan
latar
survei
kuesioner
adalah
pihak
dengan Owner
target (pemilik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif antara lain: Perbaikan
manajemen
diatas, penulis berinisiatif untuk meneliti
pelaksanaan
proyek
faktor-faktor apa saja yang berkonstribusi
jembatan di Dinas Pekerjaan Umum Bidang
terhadap
Bina
keberhasilan
belakang
pelaksanaan
tersebut
proyek
Marga
proyek
konstruksi
Kabupaten
dalam
jalan
Pidie
dan
Jaya;
konstruksi jalan dan jembatan di Kabupaten
Peningkatan kemampuan perusahaan konstruksi
Pidie Jaya Provinsi Aceh.
(kontraktor)
dalam
pelaksanaan
pekerjaan
Rumusan masalah dari penelitian ini
konstruksi jalan dan jembatan; Memberikan
adalah Kategori dan Faktor Kritikal apa saja
pengetahuan manajemen konstruksi khususnya
yang
kesuksesan
tentang pelaksanaan proyek konstruksi di
jalan
wilayah Aceh bagi mahasiswa.
dapat
pelaksanaan
mempengaruhi proyek
konstruksi
dan
jembatan di Dinas Pekerjaan Umum Bidang
Metode
penelitian
beberapa
yang
tahap,
dilakukan
Bina Marga Kabupaten Pidie Jaya. Penelitian
melalui
ini bertujuan untuk mengidentifikasi atau
melakukan
mengetahui 5(lima) teratas kategori Critical
mendapatkan data sekunder yang digunakan
Succes Factors dan mengidentifikasi atau
untuk
mengetahui 10 (sepuluh) teratas Critical Succes
melakukan penelitian lapangan dalam rangka
Factors pelaksanaan proyek jalan dan jembatan
pengumpulan data primer yang dimulai dari
kajian
yaitu
dengan
kepustakaan
untuk
menyusun/merancang
merancang
kuesioner,
kuesioner,
menentukan
Volume 3, No. 1, Februari 2014
target - 16
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala responden, mendistribusikan kuesioner, dan
sebagainya) atau bisa juga berupa kegiatan
pengumpulan kembali feedback kuesioner dari
penelitian dan pengembangan.
target responden. Pengolahan data dimulai dengan
uji
reliabilitas,
analisa
frekuensi,
Tahapan Pelaksanaan Proyek Konstruksi
relative importance index, dan uji korelasi Rank
El-Reedy (2011) menyatakan bahwa
Spearman, serta perangkingan kategori dan
proses pembangunan proyek konstruksi terdiri
Critical success factors. Pembahasan dilakukan
dari tujuh tahapan, Tahapan-tahapan tersebut
terhadap 5 kategori utama dan 10 critical
adalah ide, studi kelayakan, pra desain, detail
succes
engineering desain, pengadaan atau pelelangan,
factors
terhadap
yang
kesuksesan
paling
berkontribusi
pelaksanaan
proyek
konstruksi jalan dan jembatan di Kabupaten
pelaksanaan atau konstruksi, serta operasional dan pemeliharaan.
Pidie Jaya. Berdasarkan survey yang dilakukan pada Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina
Pihak
Marga Kabupaten Pidie Jaya diperoleh bahwa
Konstruksi
Yang
Terlibat
dalam
Proyek
adanya hubungan signifikan dalam peringkat
Husen (2009) menyatakan bahwa agar
antara keduanya dimana, kategori kontraktor
keinginan dan kebutuhan masing-masing pihak
merupakan peringkat teratas dari kategori
dalam
Critical success factors pelaksanaan proyek
direalisasikan dalam suatu usaha bersama
konstruksi dan variabel faktor kemampuan
dalam untuk pencapaian suatu sasaran dan
menyelesaikan masalah (kategori Manajemen
tujuan, maka perlu dilakukan indetifikasi
Proyek)
terhadap
menjadi
pelaksanaan
proyek
faktor
teratas
konstruksi
dalam
jalan
dan
jembatan di Kabupaten Pidie Jaya.
pelaksanaan
organisasi
suatu
atau
proyek
individual
dapat
yang
terlibat, baik dari internal maupun eksternal, yang
berperan
pada
proyek,
dan
harus
diantisipasi selama proyek berlangsung. KAJIAN KEPUSTAKAAN Kesuksesan Proyek
Proyek Konstruksi Cleland dan King (1983) menyatakan
Chua dkk (1999) menyatakan bahwa
dari
selain sasaran biaya, mutu, dan waktu maka ada
beberapa sumber daya, yang dihimpun dalam
beberapa sasaran spesifik yang harus dicapai
suatu
untuk
suatu proyek. Sedangkan Sanvido (1992)
mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau
menyatakan proyek dikatakan sukses apabila
tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa
memenuhi empat faktor, antara lain proyek
pembangunan/
fasilitas
berjalan sesuai jadwal, pengeluaran lebih kecil
(gedung, jalan, jembatan, bendungan dan
dari yang direncanakan, masalah yang terjadi
bahwa
proyek
wadah
merupakan
organisasi
perbaikan
gabungan
sementara
sarana
dalam proyek kecil, dan mendapat keutungan.
17 -
Volume 3, No. 1, Februari 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Trauner secara
(1993)
umum
menyatakan
suksesnya
sebuah
bahwa
mantap dan menyeluruh; keterlibatan dari awal
proyek
dan
seterusnya
manajer
konstruksi;
pihak-pihak yang terlibat. Saqib dkk (2008)
mengkoordinasi manajer proyek; dan sistem
menyatakan
yang
komunikasi. Selain itu, Yulandari (2013), telah
mempengaruhi kesuksesan pelaksanaan proyek
mengidentifikasikan 5 (lima) faktor teratas yang
konstruksi,
merupakan faktor-faktor penting penyebab
dapat
faktor-faktor
dikelompokkan
atau
proyek;
dalam
mempunyai hubungan dengan perpektif dari
sejumlah
kompleksitas
proyek
penyelesaian
keahlian
digroupkan dalan 7 kategori, yaitu: a)Kategori
keterlambatan
manajemen proyek, b)Kategori faktor yang
pekerjaan proyek konstruksi jalan dan jembatan
berkaitan dengan pengadaan, c)Kategori faktor
di Kota Sabang yaitu: faktor kekurangan jumlah
yang berkaitan dengan owner, d) Kategori
peralatan,
faktor yang berkaitan dengan konsultan/tim
perubahan
perencana, e) Kategori faktor yang berkaitan
keterlambatan pengiriman bahan, dan faktor
kontraktor, f) Kategori faktor yang berkaitan
kekurangan bahan konstruksi.
faktor desain
kondisi oleh
pelaksanaan
cuaca,
faktor
Owner,
faktor
dengan manajer proyek, g) Kategori faktor yang berkaitan dengan lingkungan kerja dan bisnis.
Identifikasi Kategori Dan Faktor-Faktor kritikal Yang Mempengaruhi Kesuksessan
Penelitian Terkait Critical Succes Factors
Pelaksanaan Proyek Konstruksi Berdasarkan kajian literatur yang telah
yang Mempengaruhi Kinerja Pelaksanaan
dilakukan, maka dapat diidentifikasikan faktor-
Proyek Konstruksi Di Aceh Penelitian terkait dengan pelaksanaan proyek konstruksi di wilayah Provinsi Aceh telah banyak dilaksanakan baik oleh peneliti akademisi, maupun oleh mahasiswa pasca sarjana dan sarjana teknik sipil. Arya (2011), telah mengidentifikasi 10 (sepuluh) faktorfaktor kritikal yang berkonstribusi terhadap kesuksesan
pelaksanaan
proyek-proyek
konstruksi jalan dan jembatan di kabupaten Gayo Lues adalah: Faktor keahlian teknis manajer proyek; pengalaman manajer proyek; keahlian perencanaan manajer proyek; keahlian mengorganisir
manajer
proyek;
komitmen
manajer proyek memenuhi mutu;biaya dan waktu; pelaksanaan manajemen proyek yang
faktor kritikal yang mempengaruhi kesuksessan pelaksanaan proyek konstruksi sebagi berikut: No 1
Kategori Manajemen proyek
Faktor 1. 2. 3.
Sistem komunikasi Mekanisme kontrol Kemampuan Feedback 4. Kemampuan menyelesaikan masalah 5. Usaha perencanaan 6. Efektifitas membuat keputusan 7. Monitoring proyek 8. Mengembangkan struktur organisasi proyek yang tepat 9. Mengimplementasika n program keselamatan yang efektif 10. Mengembangkan program penjaminan mutu yang efektif 11. Rencana dan jadwal yang digunakan 12. Mengendalikan kerja subkontraktor
Volume 3, No. 1, Februari 2014
- 18
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala No
2
3
4
19 -
Kategori
Pengadaan
Owner
Konsultan/ tim perencana
Faktor 13. Pengalaman manajemen proyek sebelumnya 14. Indetifikasi dan alokasi risiko 15. Proses penyelesaian perselisihan formal 16. Program constructability 17. Pelatihan SDM untuk kebutuhan skill proyek 18. Sistem penyelenggaraan proyek 19. Metode penawaran proyek 20. Mekanisme/sistem kontrak proyek 21. Pengaruh owner atau representif owner 22. Pengalaman owner 23. Jenis owner (pemerintah/swasta 24. Pengetahuan owner terhadap organisasi proyek konstruksi 25. Kepercayaan owner terhadap tim konstruksi 26. Penerapan teknis terakhir oleh owner 27. Pendefinisian skop dan tujuan proyek yang tepat dan jelas oleh owner 28. Ketepatan keputusan yang dibuat oleh owner/ representatif owner 29. Keinginan menangani risiko oleh owner 30. Penekanan owner pada biaya konstruksi rendah 31. Penekanan owner pada mutu tinggi konstruksi 32. Penekanan owner pada konstruksi yang cepat 33. Manajemen proyek owner 34. Kemampuan owner untuk meringkas 35. Kemampuan owner untuk mendefinisikan keputusan 36. Kemampuan owner untuk mendefinisikan peran 37. Pengalaman tim perencana 38. Komplesitas disain proyek 39. Kesalahan dan keterlambatan memproduksi
Volume 3, No. 1, Februari 2014
No
Kategori
Faktor 40.
41. 5
Kontraktor
42.
43. 44. 45. 46. 47. 48. 6
Manajer proyek
49. 50. 51.
52.
53. 54. 55.
56.
57. 58.
59.
60.
61.
62.
7
Lingkungan
63.
dokumen desain Kontribusi tim disain pada konstruksi (constructability, value engineering) Kecukupan rencana dan spesifikasi Pengalaman kontraktor dalam proyek konstruksi Manajemen site Supervisi Penglibatan subkontraktor Cash flow kontraktor Efektifitas sistem pengendalian biaya Kecepatan aliran informasi Kompetensi manajer proyek Pengalaman manajer proyek Kewenangan manajer proyek membuat keputusan dari hari ke hari Kewenangan manajer proyek membuat keputusan keuangan, dan memiliki anggota tim kunci Kemampuan teknik manajer proyek Keahlian memimpin manager proyek Kemampuan dan hubungan manajer proyek dengan kontraktor/subkontrak tor Kemampuan dan hubungan manajer proyek dengan owner/repsentatif owner Keahlian motivasi manajer proyek Komitmen manajer proyek terhadap pencapaian mutu, biaya dan waktu Keterlibatan dari awal dan selanjutnya manajer proyek dalam proyek Kemampuan beradaptasi manajer proyek untuk perubahan rencana proyek Kemampuan manajer proyek untuk mendelegasikan kewenangan Rapat-rapat pengendalian konstruksi Lingkungan ekonomi
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala No
Kategori
Faktor 64. 65. 66.
kerja dan bisnis
67.
68.
69.
70. 71. 72. 73.
ππ‘ 2
ππ‘ 2 =
Lingkungan sosial Lingkungan politik Lingkungan kerja fisik Lingkungan hubungan-hubungan industrial Lingkungan persetujuan/izin administrasi Komitmen semua pihak terhadap proyek Kecukupan dana Ketersediaan teknologi Ketersediaan tenaga kerja skill Curang, korupsi, sikap pilih kasih, dan kurang etika
π
ππ 2 =
π½ππ π
β
β
( ππ‘ )2 π2
π½ππ π2
Dimana: ππ‘ 2 = Varians total; ππ 2 = Varians butir; Xt2 = Kuadrat jumlah total jawaban responden; Xt = Jumlah total jawaban responden; Jki = Jumlah kuadrat seluruh butir; Jks = Jumlah kuadrat subjek; n = Jumlah responden. Analisis frekuensi Analisa frekuensi diperlukan untuk
Sumber: Muhammad Saqib, Rizwan.U. Farooqui dan Sarosh. H. Lodi (2008), Arya (2011), Yulandari (2013).
perhitungan Relative Importance Index (RII) . Analisis statistik
frekuensi secara umum
menunjukkan persentase bagi setiap pertanyaan Uji Reliabilitas Uji
pada penelitian ini. Pada analisa frekuensi,
reliabilitas
atau
kehandalan
persentase dapat dihitung dengan rumus:
menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang tidak berbeda bila
% Frekuensi =
πππππ’πππ π π‘πππ πππ€ππππ π¦πππ π πππ π‘ππ‘ππ πππππ’πππ π π‘πππ πππ€ππππ
π₯ 100 %
dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Arikunto (2006), menyatakan bahwa reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat
diandalkan.
Uji
reliabilitas
yang
Analisa Relative Importance Index Penentuan
tingkat kepentingan yang
ditunjukkan oleh pihak-pihak yang terkait
digunakan adalah untuk sekali pengambilan
digunakan
data dan untuk menganalisis kuisioner yang
importance index dari masing-masing faktor
skalanya bukan 0 dan 1 digunakan rumus Alpha
(Narbuko dan Achmadi, 2004). Rumus yang
Cronbach, dimana suatu instrumen dikatakan
digunakan adalah sebagai berikut:
untuk mengukur
nilai
relative
reliabel bila nilai Alpha Cronbach >0,6 dengan rumus sebagai berikut: ππ =
π πβ1
1β
ππ2 ππ‘2
Dimana : ππ k
Relative Importance Index (RII) =
= Reliabilitas instrumen; = Banyaknya butir pertanyaan; ππ 2 = Jumlah varian butir; ππ‘2 = varian total. Rumus untuk varians butir dan varians total:
5 π=1 ππππ 5 π=1 ππ
Dimana:
I = Indeks kategori respon (1, 2, 3, 4
dan
5) Bagian B (Paling penting, Sangat Penting, Penting, Kurang Penting, Tidak Penting) Wi = Bobot yang dihubungkan dengan nilai Volume 3, No. 1, Februari 2014
- 20
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala respon ke-i (1, 2, 3, 4, 5 secara
r = Koefisien korelasi Spearman antara 2
berurutan)
grup;
Xi = Frekuensi
dari
respon ke-i
sebagai
persentase dari total responden untuk
n = Banyaknya pasangan data; d = Belisih dari tiap pasangan rangking.
setiap faktor. Keterkaitan antara peringkat dari pihakDari
hasil
perhitungan
RII
kedua
kelompok yang berbeda maka dapat ditentukan nilai RII gabungan untuk menentukan peringkat Critical success factors yang mempengaruhi kesuksesan pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan di Kabupaten Pidie Jaya menurut pendapat kedua kelompok responden dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
RII gabungan =
pihak tersebut dibuktikan dengan sebuah uji hipotesa dengan taraf signifikan 95%. Untuk mengetahui apakah korelasi tersebut diterima atau ditolak antara dua kelompok terhadap Critical success factors yang mempengaruhi kesuksessan pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan di Kabupaten Pidie Jaya maka
hipotesa
π
πΌπΌπ + π
πΌπΌπ
π»1 = RII
Kelompok
Responden
RII
Kelompok
Responden
Owner RIIk = Nilai
digunakan
dalam
mengukur
kuatnya
ada
hubungan
signifikan
dalam
tidak ada hubungan signifikan dalam
diterima
(π»1 ditolak)
apabila
nilai
apabila
nilai
probabilitas < 0,05. hubungan
antara dua variabel tidak berdasarkan pasangan nilai data yang sebenarnya, tetapi berdasarkan rangkingnya. Hubungan tersebut dinamakan
π»1
rank Spearman termasuk dalam statistik nonparametrik. Metode korelasi ini ditemukan Carl Spearman pada tahun 1904 (Narbuko dan Achmadi, 2004). Rumus yang digunakan: 6 ππ=1 π π2 π(π 2 β1)
diterima
(π»0 ditolak)
probabilitas > 0,05. METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
rank correlation coeficient. Analisa korelasi
Penelitian ini dilakukan
terhadap 34
paket konstruksi jalan dan jembatan pada tahun 2012 . Populasi untuk penelitian ini bersumber dari
34 paket proyek konstruksi jalan dan
jembatan di kabupaten pidie jaya yang meliputi pihak Owner dan Kontraktor. Untuk setiap Owner dan Kontraktor akan diambil seorang
dimana: 21 -
Rumusan
peringkat antara 2 kelompok. π»0
Analisa Korelasi Rank Spearman
rs = 1-
yang
hipotesa.
peringkat antara 2 kelompok. π»0 =
Kontraktor
Untuk
statistik
uji
penelitian ini adalah:
2
Dimana: RIIo = Nilai
diperlukan
Volume 3, No. 1, Februari 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala responden mewakili para pihak sebuah proyek.
dengan bantuan software microsoft excel dan
Sehingga jumlah populasi responden secara
SPSS. Analisa yang digunakan pada penelitian
keseluruhan adalah 34 proyek x 2 orang = 68
ini terdiri atas: Analisa Reliabilitas untuk
orang. Dari jumlah responden tersebut, maka
menguji kelayakan kuesioner yang digunakan,
diperlukan sebanyak 68
Analisa
responden dibagi 2
Frekuensi
untuk
menentukan
kategori responden = 34 Owner dan 34
persentase jawaban setiap variabel, Analisa
Kontraktor. Untuk penelitian ini jumlah sampel
Relative Importance Indeks untuk menunjukkan
diambil sama dengan jumlah populasi.
nilai
RII
dari
responden
(Owner
dan
Kontraktor) secara keseluruhan dan nilai RII gabungan dari kedua pihak Responden serta
Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan dua variabel
dapat
ditentukan
peringkat
dan
kekuatan
yaitu pengumpulan data primer dan data
pengaruh dari setiap variabel berdasarkan nilai
sekunder.
RII yang diperoleh, dan Analisa Korelasi Rank Spearman untuk menunjukkan hubungan antara kedua
Data Primer Pengumpulan data primer pada penelitian ini
dilakukan
melalui
survei
responden
dengan
menggunakan
peringkat dari setiap variabel.
kuisioner.
Penyusunan kuisioner dilakukan berdasarkan
HASIL PEMBAHASAN
studi literatur yang telah dilakukan.
Kategori Critical Succes Factors Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan maka telah teridentifikasi 5
Data Sekunder Data sekunder berupa penentuan populasi
(Lima) peringkat teratas Kategori Critical Succes Factors yaitu:
dan sampel berdasarkan kajian literatur.
1.
Kontraktor sebagai penanggung jawab
Desain Kuisioner
dalam pelaksanaan kontruksi merupakan
Kuisioner dalam penelitian ini di desain mengikuti menyatakan
Skala Skala
Kategori Kontraktor
Likert.
Riduwan
(2003)
kategori utama dalam faktor sukses
adalah
standar
pelaksanaan
likert
jalan
dan
jembatan di kabupaten Pidie jaya.
penilaian variabel dalam bentuk pengkodean untuk mengukur item-item pernyataan yang
konstruksi
2.
Kategori Konsultan/ Tim Perencana
bersifat positif maupun pernyataan negatif
Konsultan/
Tim
perencana
harus
terhadap masalah yang diteliti.
mengunakan wewenangnya seefektif dan seefisien mungkin dalam merencanakan
Metode Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh selanjutnya direkap
proyek konstruksi guna meminimalisir kesalahan
atau
ketidaksesuaian
Volume 3, No. 1, Februari 2014
- 22
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
3.
konstruksi dengan ketentuan yang telah
yang
ditetapkan.
informasi semaksimal mungkin untuk
Manajemen Proyek
mengurangi tingkat kecelakaan kerja dan
Manajemen Proyek yang terkoordinasi
pengelembungan
dengan
dengan
baik
kemudahan
akan
bagi
memberikan
pelaksanan
proyek
konstruksi dalam mengatur anggaran
4.
adanya
konstruksi
kejadian
diluar
3.
Efektifitas membuat keputusan
Manajer Proyek
memperlancar jalannya proses konstruksi
proyek
memiliki
tanggung
Seorang
manajer
proyek
keputusan
akan
dan memerlukan manajemen yang baik dalam aplikasinya. 4.
Penekanan Owner pada mutu tinggi
hendaknya memiliki kompetensi yang
konstruksi
baik dalam memahami proyek yang akan
Faktor penekanan Owner pada mutu
dilaksanakan.
tinggi konstruksi merupakan komitmen
Owner
owner dalam mengupayakan konstruksi
Owner sebagai pengguna jasa memiliki
yang sesuai dengan perencanaan yang
wewenang untuk melakukan penekanan
telah ditentukan.
terhadap penyedia jasa (kontraktor).
5.
Critical Succes Factors Berdasarkan hasil pengolahan data yang
(sepuluh) peringkat teratas Critical Succes
Monitoring proyek Monitoring
proyek
mengetahui
sejauh
dilakukan mana
untuk
progress
pelaksanaan proyek, guna menghindari
telah dilakukan maka telah teridentifikasi 10
keterlambatan waktu penyelesaian. 6.
Factors yaitu:
Keahlian memimpin manager proyek Manajer
proyek
dengan
segala
Kemampuan menyelesaikan masalah
pengalaman dan integritasnya dalam
Faktor kemampuan dalam menyelesaikan
perusahaan akan menggunakan segala
masalah merupakan faktor teratas karena
keahliannya untuk melaksanakan proyek
keakuratan/
konstruksi secara tepat guna dan tepat
ketepatannya
sangat
diperlukan dalam mengambil keputusan. Sistem komunikasi
waktu. 7.
Kemampuan teknik manager proyek
Sistem komunikasi tidak hanya terbatas
Kemampuan teknik manager proyek
antara Penyedia jasa (Kontraktor) dan
dapat
Pengguna Jasa, keberadaan para pekerja
seorang manager proyek.
dengan segala risiko dan tantangan kerja 23 -
biaya
Keefektifan
waktu.
2.
diberikan
perencanaan.
jawab dalam pencapaian mutu, biaya dan
1.
harus
yang akan digunakan.
Manajer
5.
dihadapinya
Volume 3, No. 1, Februari 2014
memberikan
nilai
lebih
bagi
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8.
9.
Penekanan Owner pada konstruksi yang
2.
Berdasarkan
hasil
penelitian
cepat
pembahasan
Kemampuan Owner memberikan tekanan
peringkat 5 teratas kategori Critical
untuk pelaksanaan konstruksi yang cepat
Succes Factors terdiri atas: kategori
akan memberikan dampak yang positif
kontraktor,
bagi pelaksana konstruksi.
Perencana, Manajemen Proyek, Manajer
Manajemen proyek Owner
Proyek, dan Owner.
Owner sebagai pengguna jasa hendaknya
3.
yang
dilakukan,
dan
kategori
Berdasarkan
hasil
maka
Konsultan/Tim
penelitian
juga memiliki manajemen proyek yang
pembahasan
baik,
secara
peringkat 10 teratas variabel faktor-faktor
keseluruhan kegiatan pengadaan proyek
kritikal yang mempengaruhi kesuksesan
konstruksi yang diawali dengan tahap
pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan
perencanaan,
jembatan di Kabupaten Pidie Jaya yaitu
guna
mengakomodir
pelelangan,
dan
pengumuman pemenang.
faktor:
10. Kecukupan dana.
yang
dilakukan,
dan
kemampuan
maka
menyelesaikan
masalah, sistem komunikasi, efektifitas
Anggaran (Dana) yang tersedia dapat
membuat keputusan, penekanan Owner
mempengaruhi
kerja
pada mutu tinggi konstruksi, monitoring
akan
proyek, keahlian memimpin manager
memberi kenyamanan bagi para pekerja
proyek, kemampuan teknik manager
dan ketersediaan material yang cukup
proyek,
untuk mendukung terlaksananya proyek
konstruksi
konstruksi
proyek Owner, dan kecukupan dana.
konstruksi.
lingkungan
Kecukupan
dana
penekanan yang
Owner
cepat,
pada
manajemen
Saran KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini diharapkan dapat:
Kesimpulan
1.
Memberikan konstribusi kepada pihak
Berdasarkan hasil analisa data yang dilakukan
Owner dan Kontraktor untuk memahami
terhadap kedua responden menunjukkan adanya
dan
hubungan signifikan dalam peringkat antara
kritikal yang mempengaruhi kesuksesan
keduanya.
pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan
1.
Karakteristik responden pada penelitian ini
terdiri
atas:
Owner
(
Kepala
mempertimbangkan
faktor-faktor
jembatan 2.
Memberikan informasi tentang perbaikan
Dinas/Pengguna Angaran, PPTK, dan
manajemen proyek dalam pelaksanaan
Pengawas) dan kontraktor (Pimpinan
proyek konstruksi jalan dan jembatan di
perusahaan, Manager Proyek dan Site
Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina
Manager).
Marga Kabupaten Pidie Jaya; Volume 3, No. 1, Februari 2014
- 24
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 3.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dan bahan evaluasi
peneliti
selanjutnya untuk daerah dan proyek konstruksi yang berbeda. 4.
Memberikan masukan kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan kritikal sukses faktor pada proyek konstruksi guna menentukan solusi nyata dalam meminimalisir
risiko
kegagalan
pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan. DAFTAR KEPUSTAKAAN Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arya, S. M. 2011. Faktor-faktor kritikal yang berkontribusi pada kesuksesan pelaksanaan dan waktu penyelesaian proyek-proyek konstruksi. Banda Aceh: Tugas Akhir Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala. Chan, D. M. W. dan Kumarasway, M.M (1996). A Comprative Study of Causes of Time Overruns in Hongkong Construction Projects. Internasional Journal of Project Management, Elsevier. Chan, A. P. C., Scott, D. dan Chan, A. P. L. (2004). Faktors Affecting the Succes of a Contruction Project. Journal of Construction Engineering and Management, ASCE. Chua, D. K. H., Kog, Y. C, dan Loh, P. K (1999), Critical Succes Factors For Different Projects Objectivers. Journal of Contruction Engineering and Management. ASCE. Dissanayaka, S. M. dan Kumaraswamy, M. M (1999). Evaluation of Factors Affecting Time and Cost Performance in Hongkong Building Projects Engineering, Contruction and Architectural Management. El-Reedy, M. A., 2011, Construction Management
25 -
Volume 3, No. 1, Februari 2014
And Design Of Industry Concrete And Steel Structure, CRC Press Taylor and Francis Group. Ervianto, 2005, Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta, D. G. (1990). Hubbard, D. G. (1990). Succesfull Utility Project Management From Lessons Learned. Project Management Journal. Husen, A. 2009. Manajemen Proyek β Perencanaan, Penjadwalan, dan Pengendalian Proyek. Yogyakarta: Andi. Isya, M. 2010. Buku Panduan Penulisan Tesis. Banda Aceh: Program Studi Magister Teknik Sipil. Jaselski, E. J dan Ashley, D. B. (1991). Optimal allocation of Project Management Resources for Achieving Succes. Journal of Construction Engineering and Management. ASCE. Kerzner, H., 2005, Project Management β A System Approach to Planning, Schedulling, and Controlling, John Wiley & Sons, New York. Narbuko, C.dan Achmadi. A. 2004. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Riduwan. 2003. Dasar-dasar statistika. Bandung: Alfabeta. Saqib, M., Farooqi, R. U., and Lodi, S. H. 2008. Assesment of Critical Succes Factors for Construction Projects in Pakistan. Internasional Conference on Construction in Developing Countries. Pakistan. Karachi. Sanvido, V, Grobler, F., Parfitt, K., Guvenis, M. dan Coyle, M. 1992. Critical Succes Factors For Construction Projects, Journal of construction and management. ASCE. Soeharto, I. 2001. Manajemen Proyek Dari Konseptuaal dan Operasional Jilid II. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Yulandari, D. 2013. Faktor-faktor Penting Penyebab Keterlabatan Penyelesaian Pelaksanaan Proyek Konstruksi Jalan dan Jembatan Di Kota Sabang. Banda Aceh: Tugas Akhir Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala.