CQWWka
BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 01/10/62/Th.X, 3 Oktober 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Selama September 2016, Palangka Raya TerjadiInflasi 0,11 Persen, Sampit Deflasi 0,46 Persen
Dari 82 kota pantauan IHK nasional, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,85 persen dan deflasi tertinggidi Kota Pontianak sebesar 1,06 persen. Kota Palangka Raya terjadi inflasi sebesar 0,11 persen, namun Sampit mengalamideflasi sebesar 0,46 persen. Kedua kota tersebutmenempati peringkat ke-44 danke-74 kota inflasi tertinggi di tingkat nasional. Inflasi Kota Palangka Raya dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olah raga (0,97 persen), perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (0,83 persen), transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,47 persen), kesehatan (0,41 persen), dan sandang (0,04 persen). Deflasi Kota Sampit terutama dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan (1,98 persen) serta pendidikan, rekreasi, dan olahraga (0,06 persen).
Inflasi/deflasi Kalimantan Tengah merupakan gabungan dari dua kota (Palangka Raya dan Sampit). Selama September 2016 terjadi deflasi sebesar 0,09 persen. Laju inflasi tahun kalender sebesar 0,90 persen dan laju inflasi tahun ke tahun sebesar 3,18 persen. Inflasi/deflasi sembilan kota IHK di wilayah Kalimantan meliputi Kota Balikpapan (0,21 persen), Palangkaraya (0,11 persen), Banjarmasin (0,11 persen),Samarinda (-0,20 persen), Tarakan (-0,44 persen), Tanjung (-0,45 persen), Sampit (-0,46 persen), Singkawang (-0,75 persen), dan Pontianak (-1,06 persen).
Dari 82 kota yang menghitungIndeksHargaKonsumen (IHK), yaituseluruhibukotaprovinsidan beberapaibukotakabupaten/kota terpilih di tingkat nasional, 58 kota pantauan mengalamiinflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasitertinggiterjadi di Kota
Sibolga
sebesar 1,85
persendandeflasitertinggi di Kota Pontianak sebesar 1,06 persen. Selama September 2016, Kalimantan Tengah mengalami deflasisebesar 0,09 persen. BeritaResmiStatistik No. 01/10/62 Th. X, 3 Oktober 2016
|1
1.
Inflasi/Deflasi Kota Palangka Raya Selama
September
2016,Kota
Palangka
Raya
terjadi
inflasisebesar
0,11
persenataumengalamikenaikanindekshargadari121,84di Agustus 2016menjadi121,98 di September 2016. Lajuinflasitahunkalender 2016 sebesar 0,78 persendanlajuinflasi tahun ke tahun sebesar 3,09 persen.Inflasi di Kota Palangka Raya dipengaruhiolehmeningkatnyaindekshargapadalima kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga (0,97 persen), perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (0,83 persen), transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,47 persen), kesehatan (0,41 persen), dan sandang (0,04 persen).Sedangkan dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan indeks harga yaitu bahan makanan(0,93 persen) serta makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,04 persen). Tabel 1 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Palangka Raya Menurut Kelompok Pengeluaran September 2016 Indeks Harga Konsumen (IHK) Kelompok Pengeluaran
[1] Um u m
Sept 2015
Des 2015
Agus 2016
Sept 2016
Inflasi Sept 2016
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
Laju Inflasi Inflasi Tahun Tahun ke Kalender Tahun 2016 [7]
[8]
118,32
121,04
121,84 121,98
0,11
0,78
3,09
1 Bahan Makanan 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 4 Sandang
119,89
129,35
125,32 124,15
-0,93
-4,02
3,55
128,76
129,67
133,50 133,45
-0,04
2,92
3,64
116,39
116,46
119,50 120,49
0,83
3,46
3,52
113,31
113,32
117,00 117,05
0,04
3,29
3,30
5 Kesehatan
116,13
118,48
123,57 124,08
0,41
4,73
6,85
113,70
113,86
115,85 116,97
0,97
2,73
2,88
111,28
112,43
110,85 111,37
0,47
-0,94
0,08
6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7 Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Laju inflasi tahun kalender hingga September 2016 di Kota Palangka Raya sebesar 0,78 persen, terutama dipengaruhi oleh
tingginya laju inflasi kelompok pengeluaran rumahtangga untuk
kesehatan (4,73 persen), perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar(3,46 persen), dan sandang(2,95 persen). Dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, terjadi inflasi sebesar 3,09 persen yang didominasi oleh tingkat inflasi pada kelompok pengeluaran untuk kesehatan (6,85 persen), makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (3,64 persen)dan bahan makanan (3,55 persen). 2.
Inflasi/Deflasi Kota Sampit Pada bulan yang sama, Kota Sampit mengalami deflasi sebesar 0,46 persen dengan
penurunan indeks harga dari 125,90 di Agustus 2016 menjadi 125,32 di September 2016. Laju inflasi tahun kalender sebesar 1,11 persen dan laju inflasi tahun ke tahun sebesar 3,34 persen. Deflasi di BeritaResmiStatistik No. 01/10/62 Th. X, 3 Oktober 2016 |2
Kota Sampit terutama dipengaruhi oleh merosotnya indeks harga pada kelompok pengeluaran rumahtangga untuk bahan makanan (1,98 persen)dan pendidikan, rekreasi, dan olahraga (0,06 persen). Sementara itu, indeks harga kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan indeks harga antara lain kesehatan (0,55 persen), transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,28 persen), dan sandang (0,14 persen). Tabel 2 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Sampit Menurut Kelompok Pengeluaran September 2016
[6]
Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 [7]
125,90 125,32
-0,46
1,11
3,34
131,59
136,17 133,47
-1,98
1,43
5,08
123,91
128,16
130,72 130,74
0,02
2,01
5,51
115,09
115,48
114,46 114,55
0,08
-0,81
-0,47
107,46
109,01
111,39 111,55
0,14
2,33
3,81
5 Kesehatan
111,57
112,67
114,38 115,01
0,55
2,08
3,08
6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
132,09
132,65
140,92 140,84
-0,06
6,17
6,62
7 Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
123,27
126,35
125,26 125,61
0,28
-0,59
1,90
Indeks Harga Konsumen (IHK) Kelompok Pengeluaran
[1] Um u m 1 Bahan Makanan 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 4 Sandang
Sept 2015
Des 2015
Agus 2016
Sept 2016
[2]
[3]
[4]
[5]
121,27
123,94
127,02
Inflasi Sept 2016
Inflasi Tahun ke Tahun [8]
Di Kota Sampit, laju inflasi tahun kalender hingga September 2016 sebesar 1,11 persen, relatif lebih tinggi dibandingkan Kota Palangka Raya yang hanya 0,78 persen. Pengaruh utama terhadap laju inflasi selama periode tersebut berasal dari pengeluaran rumahtangga pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga (6,17 persen),sandang(2,33 persen), serta makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (2,01 persen). Inflasi sebesar 3,34 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, sebagian besar dipengaruhi oleh tingkat inflasi kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga(0,62 persen), makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (5,51 persen),dan bahan makanan(5,08 persen). Berdasarkan perbandingan fluktuasi harga pada pengeluaran rumahtangga di kedua wilayah pantauan, tingkat harga sebagian besar komoditas eceran di Kota Palangka Raya relatif lebih tinggi dibandingkan di Kota Sampit, yang memiliki kontribusi terhadap terjadinya inflasi di Kalimantan Tengah. Namun demikian, tingkat harga kelompok sandang relatif lebih stabil di Kota Palangka Raya.
BeritaResmiStatistik No. 01/10/62 Th. X, 3 Oktober 2016
|3
Tabel 3 Andil Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi/Deflasi di Kota Palangka Raya dan Sampit September 2016 Andil Inflasi/Deflasi (%) Kelompok Pengeluaran Pa l a ngka Ra ya
Sa mpi t
[2]
[3]
Umum
0,11
-0,46
1. Ba ha n Ma ka na n
-0,22
-0,55
2. Ma ka na n Ja di , Mi numa n, Rokok, da n Temba ka u
-0,01
0,00
3. Peruma ha n, Ai r, Li s tri k, Ga s , da n Ba ha n Ba ka r
0,19
0,02
4. Sa nda ng
0,00
0,01
5. Kes eha tan
0,02
0,02
6. Pendi di ka n, Rekrea s i , da n Ol a hra ga
0,06
0,00
7. Tra ns portas i , Komuni ka s i , da n Ja s a Keua nga n
0,07
0,05
[1]
Tingkat inflasi Kalimantan Tengah selama September 2016, merupakan capaian terendah selama Triwulan III tahun 2016, yang direfleksikan oleh adanya stabilisasi tingkat harga sebagian besar komoditas eceran di Kota Palangka Raya pada periode waktu yang sama. Namun demikian, tingkat harga komoditas yang sama di Kota Sampit relatif lebih berfluktuasi sejak Triwulan II hingga Triwulan III tahun 2016.
Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Palangka Raya dan Sampit September 2015 - September 2016 1.50
(%)
1.00 0.50 0.00 -0.50 -1.00
Sep-15
Okt
Nov
Des
Jan-16
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
-0.34
0.55
0.85
0.88
0.17
-0.41
-0.04
-0.29
0.02
0.91
0.20
0.12
0.11
Sampit
0.04
0.34
0.51
1.34
0.70
-0.44
-0.34
-0.46
0.42
0.65
0.49
0.56
-0.46
Kalteng
-0.20
0.47
0.73
1.05
0.36
-0.42
-0.15
-0.35
0.17
0.81
0.30
0.27
-0.09
Palangka Raya
BeritaResmiStatistik No. 01/10/62 Th. X, 3 Oktober 2016
|4
3.
Perbandingan Inflasi/Deflasi Kota IHK di Wilayah Kalimantan Dari sembilan kotaIHK di wilayahKalimantan,terdapat tiga kota yang mengalami inflasi selama
September 2016 yaitu Balikpapan (0,21 persen), Palangkaraya (0,11 persen), dan Banjarmasin (0,11 persen). Sedangkan enam kota lainnya terjadi deflasi masing-masing Samarinda (0,20 persen), Tarakan (0,44 persen), Tanjung (0,45 persen), Sampit (0,46 persen), Singkawang (0,75 persen), dan Pontianak (1,06 persen). Laju inflasi yang cukup tinggi terjadi di Kota Pontianak dan Tarakan masing-masing sebesar 3,22 persen dan 3,16 persen. Sementara itu, laju inflasi di kota lainnya relatif di bawah 3,00 persen. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, laju inflasi yang juga cukup tinggi terjadi di Kota Banjarmasin (4,89 persen), Tarakan (4,56 persen), dan Pontianak (4,00 persen). Sedangkan kota lainnya masih berada di bawah 4,00 persen. Tabel 4 IHK dan Laju Inflasi Sembilan Kota IHK di Wilayah Kalimantan Kota IHK
Indeks Harga Konsumen (IHK) Inflasi Laju Inflasi Laju Inflasi September Des Agustus September September Tahun Tahun 2015 2015 2016 2016 2016 Kalender ke Tahun
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
1
Pontianak
128,79
129,76
135,37
133,94
-1,06
3,22
4,00
2
Singkawang
121,37
122,38
125,89
124,95
-0,75
2,10
2,95
3
Sampit
121,27
123,94
125,90
125,32
-0,46
1,11
3,34
4
Palangka Raya
118,32
121,04
121,84
121,98
0,11
0,78
3,09
5
Tanjung
121,93
124,75
125,81
125,24
-0,45
0,39
2,71
6
Banjarmasin
119,59
121,80
125,30
125,44
0,11
2,99
4,89
7
Balikpapan
125,00
126,36
129,61
129,88
0,21
2,79
3,90
8
Samarinda
123,14
125,29
127,74
127,49
-0,20
1,76
3,53
9
Tarakan
129,21
130,96
135,70
135,10
-0,44
3,16
4,56
Andil terbesar yang mempengaruhi tingkat inflasi di Kota Palangka Raya, berasal dari pengeluaran rumahtangga untuk pembayaran air minum. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan tarif air minum PDAM per 1 Agustus 2016, dan berlaku secara efektif ke pelanggan selama September 2016. Meskipun tidak terlalu signifikan, pengeluaran untuk pembelian pulsa dan kebutuhan pendidikan SD juga memiliki kontribusi terhadap terjadinya inflasi selama September 2016. Harga komoditas gula pasir, sayuran, daging ayam ras, dan beberapa jenis ikan air tawar relatif mengalami penurunan indeks harga dibandingkan bulan sebelumnya. Di Kota Sampit, kebutuhan masyarakat terhadap komoditas cabe rawit cukup tinggi dibandingkan ketersediaan pasokan di pasaran selama September 2016, sehingga menyebabkan BeritaResmiStatistik No. 01/10/62 Th. X, 3 Oktober 2016
|5
relatif tingginya indeks harga komoditas tersebut. Kenaikan indeks harga juga terjadi pada komoditas jeruk dan tarif pulsa ponsel. Disamping beberapa jenis ikan air tawar, daging ayam ras dan gula pasir juga mengalami penurunan indeks harga selama September 2016. Tabel5 AndilSepuluh JenisKomoditasUtama TerhadapInflasi/Deflasi di KotaPalangka Raya September 2016 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Komoditas Tarip Air Minum PDAM Tarip Pulsa Ponsel Sekolah Dasar Sate Saluang Telepon Seluler Anggur Tarip Listrik Daging Babi Beras
AndilInflasi (%) 0,18 0,05 0,04 0,04 0,02 0,02 0,02 0,02 0,01 0,01
Komoditas
AndilDeflasi (%)
Gula Pasir Wortel Layang/Benggol Pisang Udang Basah Daging Ayam Ras Kentang Teh Gabus Tongkol/Ambu-Ambu
-0.05 -0.04 -0.04 -0.04 -0.03 -0.02 -0.02 -0.02 -0.02 -0.02
Tabel6 Andil Sepuluh JenisKomoditasUtama TerhadapInflasi/Deflasi di KotaSampit September 2016 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Komoditas Cabai Rawit Jeruk Tarip Pulsa Ponsel Donat Rokok Kretek Filter Tomat Sayur Angkutan Udara Kentang Ketimun Kangkung
AndilInflasi (%) 0,06 0,05 0,03 0,03 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01
BeritaResmiStatistik No. 01/10/62 Th. X, 3 Oktober 2016
Komoditas Tongkol/Ambu-Ambu Daging Ayam Ras Selar/Tude Gula Pasir Kacang Panjang Telur Ayam Ras Layang/Benggol Patin Nila Kol Putih/Kubis
AndilDeflasi (%) -0.16 -0.15 -0.06 -0.06 -0.05 -0.04 -0.04 -0.03 -0.02 -0.02
|6