PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL RESTORAN CUT THE CRAB Frewin Tirto Rustan, Tan Taman Alfa Indah Blok K1/22, Jakarta Selatan 11640, +6287888520264
[email protected]
ABSTRACT Culinary in Indonesia, is very rapid growing, many new restaurant opened. From small scale to big scale restaurant. It’s not easy in Culinary, so you need any innovation. One of food you can find is seafood, seafood is one of of major commodities in Indonesia. The purpose of research is to know the development of the culinary and how to deal with it. The design used some of design principles, which typographic, logo, color, and brand. The consumer will be interested in a restaurant and try it through a uniqueness or characteristic of the restaurant, through research can be seen that the more unique a restaurant consumers will interested with the restaurants. Branding it also holds an important role in creating the image of a restaurant in the daily image Indonesian people. Keywords : Restaurant, culinary, branding, Indonesian.
ABSTRAK Dunia kuliner di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat, banyak restoran baru yang bermunculan. Mulai dari yang berskala kecil hingga berskala besar. Tidak mudah untuk bersaing di dalam bisnis kuliner, oleh karena itu diperlukan beragam inovasi. Salah satu makanan dapat di temui yaitu seafood, seafood merupakan komoditas utama dari sebagian besar wilayah di Indonesia. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui perkembangan dunia kuliner dan cara menghadapinya. Perancangan menggunakan beberapa ilmu desain diantaranya tipografi, logo, warna, dan brand. Konsumen akan tertarik dengan suatu restoran dan mencobanya melalui suatu keunikan atau ciri khas dari restoran tersebut, Melalui penelitian dapat dilihat bahwa semakin unik suatu restoran konsumen akan mengunjungi restoran tersebut. Branding juga memegang peranan penting dalam menciptakan citra suatu restoran dalam keseharian masyarakat Indonesia.(F) Keywords : Restoran, kuliner. branding, Indonesia.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang dapat kita lihat sekarang dunia kuliner di Indonesia merupakan salah satu pereknomian yang sangat cepat berkembang. Restoran muncul dimana-mana, dengan berbagai jenis brand dari lokal maupun non-lokal. Akhirnya brand lama harus terus berinovasi agar dapat bertahan pada dunia kuliner sekarang. Salah satu bagian dunia kuliner di Indonesia, yang telah berkembang yaitu seafood. Seafood merupakan salah satu makanan favorit bagi masyarakat Indonesia. Dan juga seafood terdiri dari beraneka macam hidangan seperti ikan, udang, kepiting, mau cumi-cumi. Dalam hal dunia kuliner terutama seafood, terdapat beberapa brand yang cukup terkenal. Namun dapat kita lihat salah satu brand yang belakangan ini mulai naik kepasaran, yaitu Cut The Crab. Cut The Crab merupakan salah satu restoran yang spesialis dalam menyediakan kuliner seafood yaitu kepiting dan kerang. Saat ini Cut The Crab sudah memilki tiga cabang di Jakarta, yaitu di Cikajang, Pantai Indah Kapuk, dan Kelapa Gading. Restoran kepiting ini sangat terkenal dengan ukuran kepitingkepiting yang disajikan. Kepiting yang disajikan juga sangat fresh, sebab kepiting tersebut distok dengan cara tiga kali sehari (pagi, siang, malam). Harga yang ditawarkan juga tergolong murah untuk kepiting dengan ukuran yang disajikan. Namun Cut The Crab, saat ini harus menghadapi banyaknya kompetitor di bidangnya. Melalui brand yang dipakai diharapkan dapat menarik perhatian para konsumen. Sejak awal logo yang digunakan Cut The Crab belum pernah diganti. Logo yang digunakan bercirikan kepiting berwarna-warni. Menurut penulis, meskipun Cut The Crab telah memiliki logo, brand identity Cut The Crab belum ada. Dapat dilihat dari logo yang dipakai dan media-media yang digunakan belum ada keselarasan. Penulis ingin memberikan ciri khas yang jelas kepada Cut The Crab mengenai brand identity yang digunakan. Sebab sekarang ini penulis terkadang menemukan restoran kepiting lain yang menjadi kompetitor memiliki ciri khas yang serupa. Jadi untuk membuat ciri khas tersendiri pada Cut The Crab penulis ingin melakukan proses rebranding untuk memperkuat daya saing, dan menarik rasa penasaran dari konsumen Cut The Crab.
1.2 Rumusan Masalah Bagaimana membuat perancangan identitas visual yang efektif dan unik dalam mendukung program brand identity dan promosi Cut The Crab. Dalam rangka meningkatkan daya saing Cut The Crab dengan kompetitor. Membuat Cut The Crab memiliki citra yang jelas dikalangan masyarakat, agar mudah diingat.
1.3 Tujuan Desain Tujuan dari perancangan ulang identitas visual ini adalah: • • • •
Memberikan identitas visual yang jelas kepada Cut The Crab. Membuat ciri khas yang sesuai dengan Cut The Crab. Agar tetap dapat bersaing dengan restoran lain yang bermunculan. Menambahkan beberapa aplikasi yang belum ada.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan survey lapangan, berinteraksi melalu narasumber, pencarian data melalui buku, artikel, dan media elektronik, serta kuesioner.
HASIL DAN BAHASAN 3.1 Logo
Gambar 5.1 Logotype Cut The Crab – Vertikal
Gambar 5.2 Logotype Cut The Crab – Horizontal Hasil dari perancangan ulang identitas visual Cut The Crab menggunakan teknik ilustrasi pada logotype. Logotype digabungkan dengan simbol yang membentuk huruf tertentu. Simbol yang digunakan yaitu simbol dari capit kepiting dan pembuka kepiting. Masing-masing dari simbol tersebut mewakili huruf “u” dan huruf “a”. Logotype yang telah dibuat tentunya dapat digunakan untuk penerapan dalam berbagai aplikasi, namun selama masih sesuai dengan aturan-aturan yang telah dimuat di dalam Graphic Standard Manual (GSM) perusahaan.
3.2 Supergrafis
Gambar 5.3 Supergrafis – Background Kuning
Gambar 5.4 Supergrafis – Background Putih
Supergrafis ini juga merupakan perwakilan dari suasana dan keadaan di restoran tersebut. Mulai dari chef yang sedang menyiapkan hidangan, keluarga muda yang menikmati hidangan, serta pelayan yang membawa hidangan. Suasana tersebtu terangkum menjadi satu dalam supergrafis. Penggunaan supergrafis akan diterapkan pada berbagai media dan aplikasi agar menarik pelanggan mengunjungi restoran Cut The Crab.
3.3 Tipografi
Gambar 5.5 Tipografi Primer Typeface yang memiliki kesan rough dan sketch memiliki kesamaan konsep dengan restoran Cut The Crab. Typeface juga memberikan kesan cuek, yang sesuai untuk dijadikan elemen tipografi utama dalam pembentukan logo dan identitas visual restoran Cut The crab.
Gambar 5.6 Tipografi Sekunder Typeface Onder Px juga mempunyai mood fun dan seru, seperti konsep doodling yang digunakan. Typeface juga memiliki kesan tulisan atau coretan tangan. Typeface ini juga digunakan sebagai bodytext dalam penerapan media dan aplikasi restoran Cut The Crab.
3.4 Stationary Kartu nama adalah satu item terpenting dalam sebuah perusahaan. Melalui kartu nama semua informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh, oleh karena itu penyajiannya harus secara efektif, kredibel, dan juga menarik. Sebab kartu nama merupakan penghubung antara rekan bisnis.
Gambar 5.7 Kartu Nama
Kop Surat dan Amplop, merupakan hal penting dalam hal surat menyurat dan menyampaikan informasi. Kop surat dan amplop harus mencerminkan citra dari sebuah brand. Desain yang digunakan juga harus sesuai dan tidak membingungkan penerima surat.
Gambar 5.8 Kop Surat & Amplop CD dan case tidak berbeda jauh dengan kop surat dan amplop, CD biasanya digunakan untuk memberikan data digital kepada perusahaan dan instansi lain. Oleh karena itu desain yang dibuat harus mencerminkan citra dari brand tersebut.
Gambar 5.9 CD & Case
Dalam surat menyurat sering terdengar istilah post card atau kartu pos. Kartu pos biasanya berupa souvenir dari sebuah brand atau perusahaan. Kartu pos juga merupakan media efektif sebagai media publikasi. Dari pengirim yang mengirim kartu pos secara tidak langsung memperkenalkan brand tersebut kepada penerima.
Gambar 5.10 Post Card Stamp dibuat sama dengan logo yang ada, namun berwarna hitam putih. Stamp digunakan sebagai alat untuk memberi kesah-an dalam berbagai media cetak sehingga harus memberi kesan yang kuat melalui logo.
Gambar 5.11 Stamp Cut The Crab Menu merupakan media publikasi secara tidak langsung dalam sebuah brand. Melalui menu, pelanggan mendapatkan informasi dari produk yang dijual. Oleh karena itu desain yang dibuat harus menarik dan mudah dimengerti oleh konsumen. Menu Cut The Crab yang baru, dibuat sederhana dan tidak menggunakan foto sehingga, lebih ringkas. Juga terdapat informasi dari setiap jenis paket makanan. Tampilan cover dari menu menggunakan supergrafis dari restoran Cut The Crab sendiri.
Gambar 5.12 Menu – 1
Gambar 5.13 Menu – 2 Sebagai brand yang menjual makanan, packaging merupakan salah satu hal terpenting. Packaging yang menarik jg membuat konsumen tertarik. Desain dari packaging menggunakan supergrafis dari restoran Cut The Crab.
Gambar 5.14 Packaging Coaster merupakan media yang berada di atas meja pada saat menikmati makanan. Oleh karena itu desain yang menarik membuat pelanggan menjadi tertarik dan mengingat brand tersebut.
Gambar 5.15 Coaster Apron adalah media yang digunakan disaat menikmati makanan. Desain yang diambil juga menggunakan supergrafis dan logo.
Gambar 5.16 Apron Paper Bag adalah media packaging yang digunakan untuk membawa kemana-mana. Paper bag juga termasuk sebagai media promosi. Oleh karena itu desain yang dibuat harus mencitrakan restoran Cut The Crab. Juga diberikan alamat dan nomor telepon dari restoran Cut The Crab.
Gambar 5.17 Paper Bag
Menikmati kepiting di restoran Cut The Crab langsung di atas meja, oleh karena itu dibutuhkan taplak meja. Taplak meja yang dibuat mempresentasikan supergrafis dan suasana makan saat itu. Kertas alas juga digunakan untuk menyerap minyak dari snack yang dihidangkan diatas meja.
Gambar 5.18 Taplak Meja dan Kertas Alas Mug dan gelas merupakan media yang digunakan sebagai alat minum para konsumen. Itu juga dapat digunakan sebagai media publikasi. Oleh karena itu digunakan supergrafis dan logo pada mug dan media sebagai alat publikasi.
Gambar 5.19 Mug dan Gelas Handuk, merupakan media yang digunakan sebagai pembersih tangan setelah menikmati hidangan. Logo dibordir pada handuk sebagai media untuk menanamkan citra dari rumah makan.
Gambar 5.20 Handuk Tangan
Sebagai sebuah perusahaan yang memilki karyawan, data dari karyawan tersebut diperlukan. Oleh karena itu restoran Cut The Crab memiliki kartu pegawai. Desain yang dibuat menggunakan supergrafis dan terdapat foto, nama, dan jabatan dari pegawai.
Gambar 5.21 ID Card Sebagai respresentasi dari sebuah brand yang berhubungan langsung dengan konsumen, maka karyawan dibuatkan seragam yang mencerminkan brand tersebut. Seragam dari restoran Cut The Crab, dibuat sesuai dengan warna dominan pada supergrafisnya dan juga dilengkapi logo dari Cut The Crab sendiri.
Gambar 5.22 Seragam
SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Desain yang dibuat memberi kesan santai, fun, gembira, dan cuek. Kesan tersebut sesuai dengan konsep yang diangkat dari restoran Cut The Crab. Warna-warna yang digunakan juga mewakilkan suasana yang hangat dan menggugah selera. Sehingga ketika konsumen melihat visual yang dibuat dapat memberi mood yang sesuai dengan konsep dari restoran.
6.2 Saran Saran dari penulis selama proses pengerjaan tugas akhir ini, adalah dalam proses pengerjaan tugas akhir diperlukan referensi yang banyak sehingga mempermudah dalam menemukan ide dan konsep baru. Selain itu meminta pendapat dari dosen dan teman sangat diperlukan sehingga desain yang dibuat dapat sesuai dan menarik.
DAFTAR PUSTAKA Craig, James. (2006). Designing with type – A basic course in typography 5th Editon. New York : Watson-Guptill Publications, a division of VNU Business Media, Inc. Eiseman, Leatrice (2000). Pantone Guide to Communicating With Color. United States of America : Grafix Press, Ltd. Kwei, Eleanor (2013). Art of the Doodle : Discover Your Inner Artist. New York : Race Point Publishing. Landa, Robin. (2006). Designing Brand Experiences. United States of America : Thomson Delmar Learning. Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, Anggota IKAPI Wheeler, Alina. (2013). Designing Brand Identity 4th Edition. Hoboken, New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.
RIWAYAT PENULIS Frewin Tirto Rustan, Tan lahir di kota Ujung Pandang pada 2 Juni 1994. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual pada tahun 2015.