PENYESUAIAN RENJA TAHUN 2017
KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG
DINAS KETAHANANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2017
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG
DINAS KETAHANAN PANGAN Jl. Gatot Subroto N0. 129 Telp./Fax. (0321) 861852
JOMBANG
PEMERINTAH KABUP ATEN JOMBANG
DINAS KETAHANAN PANGAN Jl. Gatot Subroto Nomor 129,Telepon/Fax (0321) 861852 Jombang 61412
PERATURAN KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188/
/415.28/2017
TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2017 KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG, Menimbang
: bahwa untuk menjabarkan lebih lanjut dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategi (RENSTRA) SKPD, maka Dinas Ketahanan
Pangan
Kabupaten
Jombang
perlu
menyusun
dan
menetapkan Rencana Kerja yang mencakup periode tahun 2017; Mengingat
: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instalasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 2. Peraturan
Presiden
Akuntabilitas
Kinerja
Nomor
29
Instansi
Tahun
2014
Pemerintah
tentang
Sistem
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80); 3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk Tekns Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1842); 5. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Jombang (Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2016 Nomor 8/D, Tambahan Lembaran Daerah KabupatenJombang Nomor 8/D) 6. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 15 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jombang 1
Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018; 7. Peraturan
Bupati
Jombang
Nomor
49
Tahun
2016
tentang
kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Jombang. MEMUTUSKAN : Menetapkan: PENETAPAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2017 KESATU
: Rencana Kerja (Renja) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang Tahun 2017 sebagimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini;
KEDUA
: Rencana Kerja (Renja) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang Tahun 2017 merupakan penjabaran lebih lanjut dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan Pangan mencakup periode tahunan;
KETIGA: Peraturan Kepala Dinas Ketahanan Pangan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jombang padatanggal : Januari 2017
Plt. KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG
HERI SETYOBUDI, SP,MM Pembina NIP. 197412121998031007
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................... i Daftar Isi ................................................................................................................... ii Daftar Tabel .............................................................................................................. iii Daftar Lampiran ........................................................................................................ iv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Landasan Hukum ..................................................................................... 4 1.3 Maksud dan Tujuan .................................................................................. 8 1.3.1 Maksud .......................................................................................... 8 1.3.2 Tujuan ............................................................................................ 8 1.4 Sistematika Rancangan Penyesuaian Renja............................................ 8 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KINERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2016 .............................. 10 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja SKPD Tahun 2016 dan Capaian Renstra SKPD ............................................................................ 10
ii
2.1.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD dan Capaian Renstra SKPD ............................................................................................ 10 2.2 Analisis Kinerja Dinas KetahananPangan ................................................ 74 2.3 Isu – isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan ................................................................................... 77 2.4 Review Terhadap Rancangan Penyesuaian RKPD ................................ 93 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat .......................... 94 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN .................................... 97 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional .................................................. 97 3.2 Tujuan dan Sasaran Penyesuaian Renja SKPD ...................................... 105 3.2.1 Tujuan ............................................................................................ 105 3.2.2 Sasaran ......................................................................................... 106 3.3 Program dan Kegiatan ............................................................................. 106 BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 109
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya-upaya yang dilakukan secara terencana.Di dalam setiap wacana, paradigma pembangunan hampir selalu dikaitkan dengan adanya perubahan-perubahan yang bersifat positif. Namun dampak dari perubahan-perubahan yang bersifat positif tersebut, pada kenyataannya tidak selalu sejajar dengan apa yang terjadi di masyarakat. Berkaitan
dengan
kondisi
tersebut
diatas,
diperlukan
suatu
perencanaan yang matang dan terpadu. Perencanaan pembangunan ini dapat diartikan sebagai suatu proses perumusan alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yang didasarkan pada data dan fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan suatu rangkaian kegiatan atau aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik, dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik, dengan memanfaatkan dan mendayagunakan seluruh sumberdaya yang ada serta memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh dan lengkap, namun tetap berpegang pada azas prioritas. Secara umum perencanaan berfungsi sebagai pedoman guna mengarahkan
kegiatan-kegiatan
dalam
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
rangka
mencapai
tujuan
Page 1
pembangunan yang ditetapkan. Selain itu juga untuk memperkirakan potensipotensi, prospek-prospek perkembangan, hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Perencanaan juga dilakukan untuk memberikan pilihan-pilihan terbaik untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan pembangunan serta menyusun skala prioritas dari segi pentingnya tujuan sekaligus sebagai alat untuk mengukur atau standar untuk melakukan pengawasan, pengendalian dan evaluasi terhadap aktivitas yang dilakukan dalam rangka pencapaian suatu tujuan. Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-UndangNomor 12 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian,
Dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah, bahwa setiap daerah diwajibkan untuk menyusun perencanaan pembangunan daerah untuk jangka panjang 20 tahun (RPJPD), jangka menengah 5 tahun (RPJMD), serta jangka pendek 1 tahun (RKPD). Lebih lanjut, setiap SKPD sebagai pelaksana harus menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk jangka 5 tahun
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 2
(Renstra-SKPD) untuk mengarahkan perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh SKPD. Renstra-SKPD disusun dengan memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif. Sedangkan sebagai penjabaran Renstra-SKPD tersebut, maka SKPD harus membuat Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang selanjutnya disebut dengan Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja-SKPD) untuk periode 1 (satu) tahun. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) disusun berdasarkan tugas pokok dan fungsi serta mengacu pada Renstra-SKPD yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam jangka waktu 1 (satu) tahun. Sesuai dengan PP 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan, Pasal 7 ayat 2 dimana ketahanan pangan merupakan urusan pemerintah pusat yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, akan tetapi selama ini kurang menjadi perhatian dari pemerintah daerah, sehingga apabila di suatu daerah terjadi kerawanan pangan maka hal tersebut menjadi isu nasional, yang seharusnya diselesaikan di tingkat daerah.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 3
Dalam meningkatkan Kegiatan pembangunan Ketahanan Pangan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat untuk pengembangan
lumbung
pangan,
pengembangan
pembelian
gabah,
Diversifikasi konsumsi pangan dan gizi berbahan baku lokal, kewaspadaan keamanan
pangan,
pengembangan
desa
mandiri
pangan
menuju
kemandirian pangan serta pengolahan hasil pertanian. Dinas Ketahanan Pangan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara dalam rangka mewujudkan good governance, dituntut untuk mampu mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan
pengelolaan
sumberdaya
dengan
didasarkan
suatu
perencanaan strategis. Perencanaan Strategis tersebut meliputi Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk jangka waktu lima tahun dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) untuk jangka waktu satu tahun. Renstra Dinas Ketahanan Pangan disusun dengan berpedoman pada RPJMD
Pemerintah
Kabupaten
Jombang
yang
selanjutnya
Renstra
dijabarkan dalam perencanaan tahunan yaitu RENJA (Rencana Kerja) SKPD. RENJA (Rencana Kerja) SKPD merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang direncanakan dalam kurun
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 4
waktu satu tahun untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Penyusunan Renja dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
1.2 LANDASAN HUKUM Landasan
Hukum
dalam
penyusunan
dokumen
Rancangan
Penyesuaian Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Dinas Ketahanan Pangan adalah : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 5
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 6
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
tatacara
Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jombang; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Jombang; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 7
Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Jombang; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jombang Tahun 2005-2025; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018; 19. Peraturan Bupati Jombang Nomor Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang; 20. Peraturan Bupati Jombang Nomor 17 Tahun 2012 tentangRencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Jombang Tahun 2013; 21. Keputusan
Bupati
Jombang
Nomor:
188.4.45/144/415.10.10/2014
tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2014-2018; 22. Peraturan Kepala Kantor Ketahanan PanganKabupaten Jombang Nomor:
900/338/415.48/2014
tentang
Rencana
Strategis
Kantor
Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018. 23. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 8
24. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang – undang Nomor 12 Tahun Tahun 2008; 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara
Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014; 27. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014; 28. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jombang Tahun 2005-2025. 29. Keputusan
Bupati
Jombang
Nomor:
188.4.45/65/415.10.3.4/2017
tentang Pengesahan Perubahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2014-2018; 30. Peraturan Kepala Dinas Ketahanan PanganKabupaten Jombang Nomor: 188/009.1/415.28/2017
tentang
Review Rencana
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Strategis
Dinas
Page 9
Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN 1.3.1 Maksud Penyusunan Rencana Kerja SKPD ini dimaksudkan untuk: a) Memberikan
arahan
bagi
seluruh
jajaran
pejabat
dan
staf
dilingkungan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang dalam melaksanakan tugas dan pelayanan kepada masyarakat. b) Mewujudkan sinkronisasi pembangunan di daerah khususnya antara target kinerja dalam RKPD dengan Renja SKPD. c) Mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu satu tahun. d) Urusan
wajib
Ketahanan
pangan,
dalam
rangka
kelanjutan
pembangunan jangka menengah, jangka panjang sehingga secara bertahap
dapat
mewujudkan
Jombang
untuk
berkreasi,
cita-cita
masyarakat
menumbuhkan
Kabupaten
kesadaran
dalam
memanfaatkan serta membudidayakan linkungannya. 1.3.2 Tujuan Adapun tujuan disusunnya Rencana Kerja SKPD adalah untuk mewujudkan
sinergitas
pelaksanaan
dan
antara
pengawasan
perencanaan, dalam
kegiatan
penganggaran, pelaksanaan
pembangunan Ketahanan Pangan di masing – masing bidang
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
pada
Page 10
Dinas Ketahanan Pangan. 1.4 SISTEMATIKA RANCANGAN PENYESUAIAN RENJASKPD Sistematika
penyajian
dokumen
Rancangan
Rencana
Kerja
Dinas
Ketahanan Pangan Tahun 2017 adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 2.3 Isu – isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.4 Review Terhadap Rancangan Penyesuaian RKPD 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi 3.2 Tujuan dan Sasaran Penyesuain Renja SKPD 3.3 Program dan Kegiatan BAB IV PENUTUP
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 11
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2016
2.1 EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN 2016 DAN CAPAIAN RENSTRA SKPD 2.1.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD dan Capaian Renstra SKPD Sesuai dengan Peraturan Bupati Jombang Nomor 35 Tahun 2017 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang,
adalah:
Tugas
Pokok:
membantu
Bupati
dalam
menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang
dibidang
ketersediaan
dan
distribusi
pangan,
Penganekaragaman, serta pembinaan dan Pengendalian Mutu Produk Pangan, maka Visi Dinas Ketahanan Pangan adalah “TERWUJUDNYA KETAHANAN PANGAN DAERAH YANG MANTAP”. Pada visi tersebut mengandung makna yaitu: “MANTAP” berarti: 1.
Terjaminnya ketersediaan dan cadangan pangan daerah
2.
Terjaminnya distribusi dan akses pangan daerah
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 12
3.
Terwujudnya penganekaragaman dan keamanan pangan
4.
Penanganan daerah rawan pangan
Dalam mendukung terwujudnya visi maka perlu didukung adanya misi. Misi Dinas Ketahanan Pangan tahun 2014 – 2018 adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan ketersediaan pangan dan penguatan cadangan pangan daerah. Misi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Ketahanan Pangan bertekad untuk mewujudkan ketersediaan pangan dan menguatkan cadangan
pangan
daerah
untuk
memenuhi
tingkat
konsumsi
masyarakat Kabupaten Jombang. 2. Mewujudkan
pemerataan
distribusi
dan
akses
pangan
secara
berkelanjutan Misi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Ketahanan Pangan bertekad untuk mewujudkan pemerataan distribusi pangan dan mempermudah akses pangan bagi masyarakat secara berkelanjutan. 3. Mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan daerah Misi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Ketahanan Pangan bertekad
untuk
pangandaerah
mewujudkan
melaluipola
menganekaragamkan
konsumsi
pangan
Beragam,
konsumsi Bergizi,
Seimbang, dan Aman(B2SA) masyarakat.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 13
4. Meningkatkan pembinaan dan pengendalian mutu produk pangan guna menjamin keamanan pangan daerah. Misi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Ketahanan Pangan bertekad untuk meningkatkan pengendalian mutu produk pangan untuk menjamin keamanan pangan daerah ; 5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan dan sumber daya aparatur Misi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Ketahanan Pangan bertekad untukmeningkatkan tata kelola pemerintahan dan sumber daya aparatur guna menciptakan pelayanan prima kepada masyarakat. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai dalam upaya mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang adalah : a) Terwujudnya ketersediaan dan cadangan pangan di tingkat desa b) Terjaminnya distribusi dan akses pangan daerah c) Terwujudnya penganekaragaman, konsumsi pangan, keamanan dan mutu pangan segar
Dalam rangka mewujudkan sasaran Renstra Dinas Ketahanan Pangan tahun 2014 – 2018 melalui strategi: 1. Penyusunan dan pembuatan peta ketersediaan pangan daerah, sentra produksi pangan lokal spesifik daerah; 2. Pembinaan dan pelatihan dalam rangka peningkatan ketersediaan Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 14
pangan berbahan baku lokal; 3. Pembinaan dan pelatihan dalam rangka peningkatan ketersediaan pangan berbahan baku lokal; 4. Pengembangan cadangan pangan pemerintah daerah kabupaten dan cadangan pangan masyarakat; 5. Penguatan kelembagaan cadangan pangan pemerintah desa dan masyarakat 6. Pengumpulan,
pemantauan
dan
pengolahan
data/informasi
pasokan, ketersediaan, harga pangan di tingkat produsen dan konsumen dipasar besar dan menengah, distribusi dan akses pangan; 7. Mengidentifikasi wilayah yang sering mengalami kelangkaan pasokan pangan dan daerah yang masyarakatnya mengalami kesulitan akses pangan (rawan pangan); 8. Menyediakan sarana dan prasarana (alat transportasi, gudang, cold storage) untuk dapat mengangkut dan menyimpan bahan pangan; 9. Penguatan peran dan fungsi kelembagaan Dewan Ketahanan Pangan dalam merumuskan kebijaksanaan intervensi jika terjadi kelangkaan pasokan, gejolak harga, Pengumpulan, pemantauan dan pengolahan data/informasi pasokan, ketersediaan, harga pangan di tingkat produsen dan konsumen dipasar besar dan
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 15
menengah, distribusi dan akses pangan; 10. Mengidentifikasi wilayah yang sering mengalami kelangkaan pasokan pangan dan daerah yang masyarakatnya mengalami kesulitan akses pangan (rawan pangan); 11. Menyediakan sarana dan prasarana (alat transportasi, gudang, cold storage) untuk dapat mengangkut dan menyimpan bahan pangan; 12. Penguatan peran dan fungsi kelembagaan Dewan Ketahanan Pangan dalam merumuskan kebijaksanaan intervensi jika terjadi kelangkaan pasokan, gejolak harga, gangguan distribusi dan akses pangan gangguan distribusi dan akses pangan 13. Penyediaan data pendukung konsumsi pangan (Data dan peta Pola Konsumsi Pangan); 14. Peningkatan
PKS
(Pengetahuan,
Keterampilan,
dan
Sikap)
konsumsi pangan pada masyarakat; 15. Penyuluhan, Pembinaan dan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan 16. Penyusunan
petunjuk
teknis
operasional
informasi
tentang
keamanan pangan; 17. Pemantauan, pengawasan dan pengendalian peredaran bahan kimia berbahaya yang disalahgunakan untuk pangan; 18. Analisis mutu, gizi dan keamanan produk pangan masyarakat;
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 16
19. Pembinaan dan pengawasan keamanan pangan segar; 20. Penyuluhan/ Pembinaan/ Pelatihan keamanan pangandisekolah dalam rangka peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap keamanan pangan bagi murid sekolah dasar dan penjual jajanan anak sekolah; 21. Pembinaan dan pelatihan keamanan produk pabrikan skala kecil/rumah tangga pada kelompok produsen; 22. Pembinaan penerapan standar Batas Minimum Residu (BMR); 23. Pengembangan kelembagaan sertifikasi produk pangan; 24. Pembinaan
sistem
manajemen
laboratorium
uji
mutu
dan
keamananpangan kabupaten; 25. Fasilitasisertifikasidan
pelabelan
prima
wilayah
kabupatenPengembangan sistem isyarat dini; 26. Penguatan kelembagaan untuk Pencegahan dan penanganan rawan pangan; 27. Penangulangan kerawanan pangan; 28. Peningkatan dan pengembangan desa mandiri pangan. Pelaksanaan pengukuran
evaluasi kinerja
dan
dengan
analisis
kinerja
menggunakan
dilakukan formulir
melalui
pengukuran
kinerjasesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 17
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Ketahanan Pangan.
Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian
yang
didasarkan
pada
Indikator
Kinerja
yang
telah
diidentifikasi agar sasaran-sasaran strategis dan tujuan strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Peta Strategi Dinas Ketahanan Pangan yang menjadi kontrak kinerja pada Tahun 2017 dapat tercapai.
1. Sasaran Strategis 1: Terwujudnya Ketersediaan Energi dan protein per kapita per hari serta cadangan pangan daerah (KK-1) Dalam rangka mencapai sasaran strategis diatas melalui 4 indikator.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 18
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.1 : Perbandingan Target dan realisasi pada sasaran indikator 1 No.
Indikator Sasaran
Target 2015
1.
Realisasi 2016
2015
2016
Tercukupinya
4200
4200
4104
4036
Ketersediaan energi
kal/kap/hr
kal/kap/hr
kal/kap/hr
kal/kap/hr
Tercukupinya
110
110
102,48
100
Ketersediaan protein
gr/kap/hr
gr/kap/hr
gr/kap/hr
gr/kap/hr
100 ton/th
100 ton/th
100 ton/th
100 ton/th
Tercukupinya
250 kg/tri
500 kg/tri
364,97
384 kg/tri
cadangan
bulan di
bulan di
kg/tri bln di bln di
masyarakat
tingkat
tingkat
tingkat
tingkat
lumbung
lumbung
lumbung
lumbung
perkapita per hari 2.
per kapita perhari 3
Tercukupinya cadangan pangan pemerintah
4.
Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa : 1. Tercukupinya ketersediaan energi per kapita per hari (kal/kap/hr) dengan target sebesar 4200 kal/kap/hr terelaisasi sebesar 4036 kal/kap/hr atau tercapai
96,10 %. Dibanding tahun 2015
yaitu
target sebesar 4200
kal/kap/hr tereealisasi 4104 kal/kap/hr atau 97,71 % mengalami
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 19
penurunan sebesar 1,61 %. Hal ini disebabkan adanya alih fungsi lahan pertanian semakin meningkat. 2. Tercukupinya ketersediaan protein per kapita per hari (gr/kap/hr) dengan target 110 gr /kap/hr terealisasi sebesar 100 gr/kap/hr atau tercapai 90,9 %. Dibanding tahun 2015 yaitu target sebesar 110 gr/kap/hr terealisasi 102,48 gr/kap/hr atau 93,16 % mengalami penurunan sebesar 2,26 %,hal ini dipengaruhi harga pakan ternak dan ikan tidak diimbangi dengan meningkatnya harga jual ikan segar, sehingga banyak peternak dan pembudidaya ikan yang beralih mata pencaharian yang lebih menjanjikan.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 20
Tabel 2.2 : Data Ketersediaan Bahan Pangan Tahun 2015 – 2016 No.
Komoditas
Produksi (ton) 2015
Ketersediaan (ton)
Kebutuhan (ton)
2016
2015
2016
2015
2016
Surplus/defisit (ton) 2015
2016
1,
Padi
450.655
1.245.286,09
258.850,48
781.357,29
113.860,75
292.767
144.989,73
488.590,29
2.
Jagung
211.164
203.584,86
122.720,92
125.717,74
4.450,14
133.212
118.270,51
(7.494,26)
3.
Kedelai
9.747
9.126,61
5.519,70
8.592,35
13.421,73
7.932,84
(7.902,03)
659,51
4.
Kacang
1.059
1.111,37
971,61
1.029,63
441,50
748,44
530,11
281,19
269
132,76
250,30
123,11
176,60
149,64
73,70
(26,53)
tanah 5.
Kacang hijau
6.
Ubi kayu
10.148
19.002,13
8.625,80
14.854,86
15.761,70
8.980,56
(7.134,9)
5.874,30
7.
Ubi jalar
5.412
2.284,90
4.600,20
2.010,71
1.489,14
4.639,92
3.111,06
(2.629,21)
8.
Daging
18.345
20.931,42
13.758,75
11.794,62
14.057,88
13.021,6
(299,13)
(1.226,98)
9.
Telur
12.523
20.886,75
9.392,25
19.588
4.795,17
8.681,2
4.597,08
1.0906,8
10.
Susu
8.279
16.424,25
6.209,25
13.846
2.233,77
6.880,6
3.975,48
6.965,4
11.
Ikan
15.585
66.447
11.688,75
5.608
20.714,52
5.238,7
(9.025,77)
369,3
12.
Gula
58.753
58.753
58.753,10
58.753,10
12.360,21
12.360,21
46.392,89
46.392,89
Sumber data : Kantor Ketahanan Pangan tahun 2016
Dari data diatas bisa dilihat bahwa ada beberapa komoditi yang mengalami defisit selama 2 (dua) tahun yaitu untuk momoditi kedelai, jagung, ubi kayu, ubi jalar, daging dan ikan. Untuk melihat komposisi ketersediaan energi berdasarkan pengelompokan Pola Pangan Harapan di Kabupaten Jombang pada tahun 2016 bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 21
Tabel 2.3 : komposisi ketersediaan energi berdasarkan pengelompokan Pola Pangan Harapan di Kabupaten Jombang pada tahun 2016. No.
Klp. Pangan
Gram/ Kap/Hr
Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kalori
%
% Bobot AKE*) 141,6 0,5
Skor Aktual 38,6
Skor AKE 70,8
Skor Maks 25,0
Skor PPH 25,0
1.
Padi-padian
895
3114
77,2
2.
Umbi-umbian
44,7
57
1,4
2,6
0,5
0,7
1,3
2,5
1,3
3.
Pangan Hewani Minyak dan lemak Buah/Biji berminyak Kacangkacangan Gula
99,8
131
3,2
6,0
2,0
6,5
11,9
24,0
11,9
4,7
41
1,0
1,9
0,5
0,5
0,9
5,0
0,9
0,0
0,0
0,0
0,0
0,5
0,0
0,0
1,0
0,0
19,9
77
1,9
3,5
2,0
3,8
7,0
10,0
7,0
140,5
512
12,7
23,3
0,5
6,3
11,6
2,5
2,5
223,7
105
2,6
4,8
5,0
13,0
23,9
30,0
23,9
0,0
0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
4.036
100
183,5
127,4
100
72,5
4. 5. 6. 7. 8. 9.
Sayurdan buah Lain-lain Total
69,4
Keterangan = *) Angka Kecukupan Energi (AKE)
=
2.200 kkal/kap/hr
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa skor PPH ketersediaan yang dicapai di Kabupaten Jombang pada tahun 2016 sebesar 72,5 masih belum mencapai target PPH yaitu sebesar 90. Skor PPH merupakan gambaran mutu ketersediaan pangan diwilayah pada kurun waktu tertentu. Bila dilihat dari tabel diatas bahwa mutu ketersediaan pangan di Kabupaten Jombang masih belum beragam. Sedangkan situasi Ketersediaan Energi dan protein di Kabupaten Jombang 2 tahun terakhir dapat kita lihat pada tabel dibawah ini.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 22
Kontribusi Penyediaan Pangan masing-masing masing kelompok P Pangan Berdasarkan NBM Tahun 2016
Gambar KOMPOSISI SKOR KETERSEDIAAN PANGAN BERDASARKAN PENGELOMPOKAN PPH TAHUN 2016
Sayur dan Buah, 23,9
Lain-lain, 00
Padi-padian, padian, 25
Gula, 2,5
Umbi-umbian, umbian, 1,3
Kacang Kacangkacangan, 7,0 Buah/Biji Berminyak, 00
Minyak dan Lemak, 0,9
Pangan Hewani, 11,9
Sumber : data NBM Kab. Jombang tahun 2016
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa tingkat tingkat ketersediaan pangan di Kabupaten abupaten Jombang masih didominasi oleh kelompok padi-padian padi padian mencapai skor maks 25.0. Demikian pula dengan ketersediaan gula juga sudah mencapai skor maksimal 2,5. Hanya kelompok padi-padian padi adian kontribusi yang tertinggi dan mencapai skor maksimal. Pada komoditi beras dimana Kabupaten Jombang sebagai sentra padi dan mengalami surplus beras.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 23
Tabel : 2.4 Ketersediaan Energi dan Protein berdasarkan Neraca Bahan Makanan (NBM) tahun 2 tahun terakhir
Kontribusi Pangan Nabati Hewani Jumlah Total
Energi (Kal/kap/hr) 2015 2016 3.973 3.905
Ketersediaan Protein (Gr/kap/hr) 2015 2016 91,01 87,44
Lemak (Gr/kap/hr) 2015 2016 28,45 28,40
131
131
11,26
13,29
8,84
7,88
4.104
4.036
102,27
100,73
37,28
36,29
Sumber data : NBM Kabupaten Jombang
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa : -
Tingkat ketersediaan total energi untuk dikonsumsi penduduk Kabupaten Jombang pada tahun 2016
sebesar
4.104 dan tahun 2016 sebesar 4.036
kalori/kapita/hari atau mengalami penurunan sebesar 1,65 % dibanding tahun 2015. Angka Kecukupan Energi (AKE) 2.200 kalori/kapita/hari yang dianjurkan berdasarkan
(Widyakarya
Nasional
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Pangan
dan
Page 20
Gizi
ke
X
tahun
2012)
-
Ketersediaan energi tersebut di dominasi dari pangan nabati sebesar 3.905 kalori/kapita/hari atau 96,8 % dari total energi, sedangkan pangan hewani sebesar 146 kalori/kapita/hari atau 3,2 % dari total energi.
-
Ketersediaan protein untuk dikonsumsi penduduk Kabupaten Jombang sebesar 100,73 gram/kapita/hari atau 176,7 % dari Angka Kecukupan Protein (AKP) yaitu 57gram/kapita/hari yang dianjurkan berdasarkan berdasarkan (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi ke X tahun 2012) dengan rincian protein nabati sebesar 87,44 gram/kapita/hari atau 86,8 %, sedangkan ketersediaan protein hewani sebesar 13,29 gram/kapita/hari atau 13,02 % dari total kecukupan protein.
-
Ketersediaan lemak untuk dikonsumsi penduduk Kabupaten Jombang sebesar 36,28 gram/kap/hari atau 0,9 % dari total energi. Rekomendasi Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi bahwa anjuran kisaran energi gizi makro energi lemak 25 – 35 %.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 21
Grafik Skor Pola Pangan Harapan Berdasarkan Skor Maks 30 25 20 15 10
skor mak
5
skor PPH
0
Sumber : data NBM Kab. Jombang tahun 2016
Penilaian komposisi komposisi ketersediaan pangan tahun 2016 diindikasikan dengan skor PPH. Dari hasil penghitungan PPH sebagaimana yang disajikan diatas dapat digambarkan bahwa skor PPH yang dicapai oleh Kabupaten Jombang tahun 2016 201 sebesar 72,5 . Skor PPH tersebut mengalami peningkatanbila ingkatanbila dibandingkan dengan tahun 2015 dengan skor 6 65,7. Hal ini menunjukkan bahwa keragaman ketersediaan pangan lebih baiknamun masih ada beberapa kelompok bahan makanan yang belum mencapai skor maksimal. Seperti eperti pada kelompok pangan umbi-umbian umbi skor 1,3 skor maksimal 2,5 pada kelompok pangan hewani 11,9 11, skor maksimal 24 kelompok pangan buah/biji berminyak skor 0 sedangkan skor maks 1, kelompok pangan kacang kacang-kacangan skor 7,0 skor maksimal 10, dan sayur dan buah skor 23,9 skor maksimal 30.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 22
3. Tercukupinya cadangan pangan pemerintah dan masyarakat (ton/th). Cadangan Pangan pemerintah merupakan cadangan pangan pemerintah kabupaten dan pemerintah desa yang perwujudannya memerlukan inventarisasi cadangan pangan, memperkirakan kekurangan pangan dan keadaan darurat sehingga penyelenggaraan pengadaan dan pengelolaan cadangan pangan dapat berhasil dengan baik. Target Cadangan pangan pemerintah 100 ton/tahun terealisasi sebesar 100 ton/tahun atau 100 % , sedangkan cadangan pangan masyarakat dengan target sebesar 500 kg/tri bulan di tingkat lumbung terealisasi 384 kg/tri bulan di tk. Lumbung atau sebesar 77% Dibanding tahun 2015 cadangan pangan masyarakat dengan target 250 kg/tri bulan terealisasi 364,97 kg/tri bulan atau sebesar 145,99 % mengalami penurunan sebesar 68,99 %. Akan tetapi di tahun 2015 target yang ditentukan 250 kg/tribulan dan 500kg/tribulan untuk tahun 2016, secara umum pencapaian tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 105%. Hal ini dipengaruhi oleh kelembagaan lumbung pangan yang ada di Kabupaten Jombang sudah berjalan dengan maksimal, sehingga cadangan pangan masyarakat dapat tersedia dengan maksimal serta kelompok lumbung sudah banyak yang mendapat fasilitas / bantuan dari pemerintah baik berupa gudang, lantai jemur, bantuan untuk isi serta penguatan modal.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 23
Kegiatan untuk mencapai Sasaran Strategis 1 adalah : 1. Pengembangan Cadangan Pangan Implementasi dari kegiatan tersebut adalah Pengembangan usaha KRPL, Sosialisasi/Pembinaan KRPL, Pemantapan cadangan pangan, Evaluasi KRPL dan pemberian hibah barang pada masyarakat. Pemberian Hibah barang pada masyarakat yaitu : a. Lumbung Gigih Maju Ds.Sumberjo Kec.Plandaan Ketua : Paeso bantuan berupa timbangan dan alat ukur kadar air b. Lumbung Barokah Ds.Darurejo Kec.Plandaan Ketua : Tarip bantuan berupa timbangan dan alat ukur kadar air c. Lumbung Kabuh Ds.Kabuh Kec.Kabuh Ketua : Supa’i bantuan berupa timbangan dan alat ukur kadar air d. Lumbung Klubuk Ds.Sukodadi Kec.Kabuh Ketua : Sukran bantuan berupa timbangan dan alat ukur kadar air e. Lumbung Sri Rejeki Ds.Keras Kec.Diwek Ketua : Warsi’in bantuan berupa timbangan dan alat ukur kadar air f. Lumbung Bendungrejo Ds.Jogoroto Kec.Jogoroto Ketua : Sulkan bantuan berupa timbangan dan alat ukur kadar air Disamping anggaran dari APBD Kabupaten, juga terdapat alokasi anggaran dari APBD Propinsi dengan sasaran Kelompok KRPL yaitu :
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 24
a. Ds. Kayangan Kec. Diwek Ketua : Diyarti Y bantuan berupa sayuran, unggas dan lele b. Ds. Kwaron Kec. Diwek Ketua : Ika Wahyuningtyas bantuan berupa sayuran, unggas dan lele c. Ds. Cukir Kec. Diwek Ketua : Siti Zulaikah bantuan berupa sayuran, unggas dan lele d. Ds. Watugaluh Kec. Diwek Ketua : Emi bantuan berupa sayuran, unggas dan lele e. Ds. Dukuharum Kec. Megaluh Ketua : Aprilia Ningrumberupa sayuran, unggas dan lele f. Ds. Gongseng Kec. Megaluh Ketua : Denis Admi Wberupa sayuran, unggas dan lele g. Ds. Sumbersari Kec. Megaluh Ketua : Ngatmiatun bantuan berupa sayuran, unggas dan lele h. Ds. Pakel Kec. Bareng Ketua : Tri Kuntari bantuan berupa sayuran, unggas dan lele i.
Ds. Ngampungan Kec. Bareng Ketua : Jarwati bantuan berupa sayuran, unggas dan lele
j.
Ds. Tebel Kec. Bareng Ketua : Yustic bantuan berupa sayuran, unggas dan lele
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 25
Bantuan umbi-umbian tahun 2016 dialokasikan pada 6 desa berupa Ganyong, Garut dan Bothe yaitu : -
Ds. Manduro Kec. Kabuh Ketua : Sulikah
-
Ds. Karangpakis Kec. Kabuh Ketua : Suharyanti
-
Ds. Sumberingin Kec. Kabuh Ketua : Aminah
-
Ds. Sumbergondang Kec. Kabuh Ketua : Riyana
-
Ds. Sukodadi Kec. Kabuh Ketua : Harningsih
-
Ds. Mangunan Kec. Kabuh Ketua : Sriyatun 1. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Implementasi Kegiatannya adalah pembinaan kelompok lumbung pada 5 kelompok, pengembangan usaha lumbung dan pemberian hibah pada masyarakat tahun 2016. Tabel 2.5 : Daftar lokasi Hibah Lumbung pangan tahun 2016 NO.
NAMA PENERIMA
ALAMAT
KETUA
JENIS HIBAH
SUMBER DANA
1.
Budugrejo
Ds.Tugusumberjo , Peterongan
M Suhaibur R
Gudang
DAK
2.
Sri Rejeki
Keras, Diwek
Warsiin
Gudang
DAK
3.
Balongsari
Suwito
Gudang
DAK
4.
Suratno
Gudang
DAK
5.
Sumber Pangan Waru
Balongsari, Megaluh Sumberagung, Megaluh Made, Kudu
Warsimin
Gudang
DAK
6.
Semanding
Sidokato, Kudu
Supeno
Gudang
DAK
7.
Sumberjo
Sumberteguh, Kudu
Mangun
Gudang
DAK
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 26
8.
Ngaglik
9.
Keboan Lor
10.
Bangsri
11.
Tani Jaya
12.
Jatisari
13. 14.
Sumber Makmur Grobogan
15.
Kambingan
16.
Plosorejo
17.
Candisari
18.
Roworejo
19.
Rayung
20
Paceklik
21.
Al Amanah
22.
Al Farohah
23.
Kedawong
24.
Sugih Waras
25.
Tampingmojo
Mojodanu, Ngusikan Keboan Lor, Ngusikan Bangsri, Plandaan
Samad
Gudang
DAK
H. Syafii
Gudang
DAK
Wahib
DAK
Genenganjasem , Kabuh Gebangbunder, Plandaan Sumberingin, Kabuh Karangpakis, Kabuh Kambingan, Ngusikan Plosorejo – Jombok, Kesamben Jombatan, Kesamben Bakalanrayung, Kudu Rayung – Kepuhrejo, Kudu Bareng, Bareng
Waris
Gudang + Lantai Jemur Gudang Isi Lumbung Isi Lumbung Isi Lumbung Isi Lumbung Isi Lumbung
APBD II
Isi Lumbung Isi Lumbung Isi Lumbung
APBD II
APBD II
Sumberagung, Perak Ngrimbi, Bareng
Suliyah
Kedawong, Diwek Sepanyul, Gudo
Samsul Arifin Ali Mustofa
Tampingmojo, Tembelang
Basori
Isi Lumbung Isi Lumbung Isi Lumbung Isi Lumbung Isi Lumbung Isi Lumbung
Budi Utomo Supan Sutiadi Rianto Karyo
Yazid Al Bustomi Suwito Seto
Arwigati
Niswatin
DAK
APBD II APBD II APBD II APBD II
APBD II APBD II
APBD I APBD I APBD I APBD I APBD I
Dari tabel diatas dapat disampaikan bahwa Lumbung Pangan yang mendapatkan dana DAK gudang lumbung tahun 2016 pada tahap penumbuhan sejumlah 11 kelompok masing – masing mendapatkan bantuan gudang lumbung dan lumbung
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 27
tahap pengembangan sejumlah 5 kelompok masing – masing mendapatkan bantuan isi lumbung senilai Rp. 20.000.000,-(Dua puluh juta rupiah).
2. Sasaran Strategis 2:
Terjaminnya Distribusi dan Akses Pangan(KK-2) Distribusi pangan berfungsi untuk mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efesien sebagai persyaratan untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Dalam rangka mencapai sasaran strategis diatas melalui 2 indikator. 1. Indikator Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan di daerah Informasi harga, pasokan dan akses pangan adalah merupakan kumpulan data harga pangan, pasokan pangan dan akses pangan yang dipantau
dan dikumpulkan secara rutin atau
periodik oleh kabupaten untuk dapat digunakan sebagai bahan membuat analisis perumusan kebijakan yang terkait dengan masalah distribusi
atau menyediakan data dan informasi
mencakup komoditas gabah/beras, jagung, kedelai, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, cabe merah. Presentase ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan dengan target 90% terealisasi sebesar 90% atau sebesar 100% dari target. Realisasi capaian indikator kinerja sasaran tahun 2016 ini sama besar dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 dengan target 90% terealisasi sebesar 90% atau sebesar 100% dari target karena adanya enumerator harga sudah dilakukan setiap bulan. -
Meningkatnya prosentase fluktuasi harga dan pasokan pangan dengan target sebesar 10% terealisasi sebesar 9,8% atau sebesar
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 28
98% dari target. Realisasi capaian indicator kinerja sasaran tahun 2016 ini mengalami peningkatan sebesar 47,34% dibandingkan realisasi tahun 2015 dengan target sebesar 15% terealisasi 7,6% atau sebesar 50,66% dari target,karena ada beberapa upaya untuk mengantisipasi fluktuasi harga antara lain : 1. Adanya kegiatan PUPM 2. Adanya Operasi Pasar. Selanjutnya untuk mencapai keberhasilan demi terwujudnya sasaran tersebut dilaksanakan dengan program berikut, yaitu : -
Program peningkatan distribusi dan akses pangan Program
ini
dilaksanakan
dengan
anggaran
sebesar
Rp.
58,000,000.00 dan terealisasi sebesar Rp. 58,000,000.00 atau 100%. a. Meningkatkan persentase ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan dengan target 90% terealisasi sebesar 90% atau sebesar 100% dari target. Realisasi capaian indikator kinerja program tahun 2016 ini sama besar dibandingkan realisasi tahun 2015 dengan target 90% terealisasi sebesar 90% atau sebesar 100% dari target. b. Menurunnya prosentase fluktuasi harga harga dan pasokan pangan dengan target sebesar 10% terealisasi 9,8% atau sebesar 98% dari target. Realisasi capaian indikator kinerja sasaran tahun 2016 ini mengalami peningkatan sebesar 47,34% dibandingkan realisasi tahun 2015 dengan target sebesar 15% terealisasi sebesar 7,6% atau sebesar 50,66% dari target. 2. Indikator Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
Indikator ini berfungsi untuk melakukan intervensi secara cepat jika harga dan pasokan pangan disuatu wilayah tidak stabil. Harga dinyatakan stabil jika gejolak harga pangan disuatu wilayah kurang dari 25 % dari kondisi normal
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 29
Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan yaitu cabe merah, harga tertinggi Rp 32.000,-/kg harga terendah bl Juli harga terendah sebesar Rp 12.200,-/kg pada bulan Maret, harga daging tertinggi sebesar Rp 96.000,/kg terendah Rp 88.600/kg serta telur ayam harga tertinggi Rp 21.500/kg terendah Rp 14.500/kg, sedangkan untuk komoditi yang lain kenaikan harganya tidak terlalu signifikan/cukup stabil. Selain kegiatan tersebut diatas untuk mencapai sasaran strategis 2 melalui pembinaan
dan pemberian fasilitasi Lembaga Distribusi Pangan yaitu
melalui pemberian Dana Bergulir pada 15 lembaga. Kegiatan ini mendapat alokasi anggaran dari APBD Propinsi Jawa Timur, seperti pada tabel di bawah ini.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 30
Tabel : 2.6 Penguatan Modal pada Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat serta perkembangannya NO 1.
NAMA LEMBAGA UD Arto Moro
ALOKASI (RP)
KET.
Ds.Tambar
TH.PERO LEHAN 2012
Rofi’i
200.000.000,-
Lunas
2.
UD Sri Mulyo
Moch.Sifak
Ds.Rejoagung
2012
250.000.000,-
Lunas
3.
PP Sani Jaya
Sumarto
Ds.Rejosopinggir
2012
250.000.000,-
Lunas
4.
UD Erwiza
Ach. Munif
Ds.Keras
2013
250.000.000,-
Lunas
5.
UD Metha
Abd.
Ds.Bendet
2013
150.000.000,-
Lunas
Jaya
Hamid
UD Sumber
Hidayat
Dsn.Beji
2013
300.000.000,-
Belum
Jaya
Darminto
Ds.Sawiji
CV Ilham
Didik
Ds.Gongseng
2013
250.000.000,-
Lunas
6.
7.
KETUA
ALAMAT
lunas
Riyanto 8.
UD Soponyono
A. Suyanto
Ds.Ngumpul
2013
200.000.000,-
Lunas
9.
UD Sumber
Supardi
Ds.Darurejo
2013
300.000.000,-
Lunas
Nur ‘Aini
Ds.Kertorejo
2013
100.000.000,-
Belum
Rejeki 10.
UD Sbr Makmur
lunas 11.
UD Sugihwaras
Muhajir Ali
Ds.Sugihwaras
2013
250.000.000,-
Lunas
12.
UD Karya Tani
Mustajudin
Ds.Kedungbetik
2013
250.000.000,-
Lunas
13.
UD Sedulur Tani
Sujayana
Ds.Banjaragung
2013
200.000.000,-
Lunas
14.
UD Sumber S
Muklisin
Ds.Sukorejo
2013
250.000.000,-
Lunas
15.
UD Setia Jaya
Hudiono
Ds.Sukorejo
2013
250.000.000,-
Belum lunas
JUMLAH
3.450.000.000
Sumber data : Kantor Ketahanan Pangan
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 31
Disamping Dana Bergulir yang dipinjamkan kepada Lembaga Pembelian Gabah (LPG), Pemerintah Propinsi Jawa Timur melalui Badan Ketahanan Pangan Propinsi juga memberikan Bantuan uang untuk Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat pada 2 Gapoktan.
Tabel 2.7 Data Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat tahun 2016 No Nama . Lembaga 1. Gapoktan Sukoiber
2.
Gapoktan
Ketua
Alamat
Tahap
Setyo
Ds.Sukoib
Pengem
Budion
er Kec.
bangan
o
Gudo
Sutomo Ds. Genuk
Genukwat
watu Kec.
u
Ngoro
Penumb
Alokasi (Rp)
Kondisi Akhir (Rp) 50.000.000 50.000.000
140.000.000 140.000.000
uhan
JUMLAH
190.000.000 190.000.000
Sumber data : Kantor Ketahanan Pangan
Dari tabel diatas dapat disampaikan bahwa dana P-LDPM tahun 2016 di Kabupaten Jombang sejumlah Rp 190.000.000,-. Dana tersebut digunakan untuk distribusi pangan di gapoktan tahap pengembangan dan untuk pembangunan gudang, cadangan pangan pada Gapoktan tahap penumbuhan. Selain Gapoktan P-LDPM ada beberapa Gapoktan distribusi pangan yang mendapatkan bantuan dari APBD Propinsi , yaitu seperti pada tabel dibawah ini.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 32
Tabel 2.8 Data Gapoktan Distribusi Pangan tahun 2016 No Nama . Lembaga 1. Gapoktan Brambang
Ketua
Alamat
Sulyadi
2
Gapoktan Mojokrapak
Sumardi
3.
Gapoktan Pulorejo Gapoktan Ngampunga n
Budi Astutik Musayid
Ds.Bramban g Kec. Diwek Ds.Mojokra pak Kec. Tembelang Ds. Pulorejo Kec. Ngoro Ds. Gabah Ngampungan Kec. Bareng
4.
Jenis Bantuan Timbangan dan mesin jahit karung Timbangan dan mesin jahit karung Gabah
Perkembanga n Berjalan
Berjalan
Berjalan Berjalan
Sumber data : Kantor Ketahanan Pangan
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 33
Tabel : 2.9 Perkembangan Stok Pangan yang ada pada Gabungan Kelompok Tani Kondisi Akhir Tahun 2016 NO.
NAMA LEMBAGA / GAPOKTAN
KETUA
ALAMAT
1.
Podoroto
Rifki Arif
Ds.Podoroto
2.
Jogoloyo
Djauri
3.
Kudubanjar
4.
TH,PERO LEHAN 2009
STOK PANGAN (ton) 23,25
JML BANTUAN (Rp)
PERKEMBANGAN (Rp)
KET.
225.000.000,-
228.253.200.-
Gabah
Ds.Jogoloyo
2009
20
225.000.000,-
288.706.000,-
Gabah
Imam B
Ds.Kudubanjar
2009
37
225.000.000,-
199.900.000,-
Gabah
Menturo
Sutrisno
Ds.Menturo
2010
3,060
225.000.000,-
241.271.000,-
Gabah
5.
Mayangan
Tribowo
Ds.Mayangan
2010
10,178
225.000.000,-
197.789.000,-
Gabah
6.
Pundong
Kariyono
Ds.Pundong
2011
13,750
225.000.000,-
205.334.000,-
Jagung
7.
Sugihwaras
Suyono
Ds.Sugihwaras
2011
27,461
225.000.000,-
195.250.000,-
Gabah
8.
Pojokkulon
Hudi
Ds.Pojokkulon
2012
29,885
225.000.000,-
206.181.000,-
Gabah
9.
Daditunggal
Supardi
Ds.Daditunggal
2012
17,542
150.000.000,-
118.385.000,-
Gabah dan jagung
10.
Sukoiber
Setyobudi
Ds.Sukoiber
JUMLAH
2015
2
150.000.000,-
110.000.000,-
184,126
2.100.000.000
1.990.069.000
Sumber data : Kantor Ketahanan Pangan
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 34
Gabah
Dari tabel diatas dapat disampaikan bahwa dana P-LDPM sampai dengan tahun 2015 di Kabupaten Jombang sejumlah Rp 2.100.000.000,- . Dana tersebut digunakan untuk pembangunan gudang cadangan pangan pada 10 Gapoktan sebesar Rp 370.000.000,- dana cadangan pangan sebesar Rp 200.000.000,-
serta dana distribusi pangan sebesar Rp
1.530.000.000,-. Dana Distribusi pangan dan cadangan pangan yang dikelola Gapoktan P-LDPM sejumlah Rp 1.730.000.000,- selama kurun waktu 5 tahun (2009 – 2015) telah mengalami perkembangan sebesar Rp 260.069.000,- atau (15 %). Stok pangan berupa gabah dan jagung di Kabupaten Jombang sejumlah 184,126 kondisi bulan Desember 2016. 3. Sasaran Strategis 3 : Terwujudnya penganekaragaman dan keamanan pangan daerah (KK. 3) Pola Konsumsi pangan pemanfaatan
pangan
keanekaragaman,
berfungsi untuk mengarahkan agar pola masyarakat
kandungan
gizi,
memenuhi keamanan
kaidah dan
mutu,
kehalalan
disamping juga efesiensi. Pola konsumsi pangan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : kondisi ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. Sebagai acuan kualitatif untuk konsumsi pangan adalah Angka Kecukupan Gizi (AKG) rata-rata per kapita per hari energi 2.000 kg kal/kap/hr dan protein 52 gram, sedangkan acuan untuk menilai tingkat keanekaragaman pangan konsumsi pangan adalah Pola Pangan Harapan (PPH) dengan skor 100 sebagai pola ideal. Pencapaian skor pola pangan harapan (PPH) dengan target sebesar 84 terealisasi sebesar 85,9 atau sebesar 102,26% dari target. Realisasi
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 35
capaian
indikator
kinerja
sasarantahun
2016
ini
mengalami
peningkatan sebesar 2,26% dibandingkan realisasi tahun 2015 dengan target sebesar 85,2% terealisasi sebesar 85,2% atau sebesar 100% dari target. - Tercukupinya konsumsi energy per kapita per hari dengan target sebesar 1.950 kal/kap/hr terealisasi sebesar 1.819 kal/kap/hr atau sebesar 93,28% dari target. Realisasi capaian indikator kinerja sasaran tahun 2016 ini mengalami penurunan sebesar 0,03% dibandingkan realisasi tahun 2015 dengan target sebesar 1.945 kal/kap/hr terealisasi sebesar 1.815 kal/kap/hr atau sebesar 93,31% dari target. -
Tercukupinya konsumsi protein per kapita per hari dengan
target sebesar 53 gr/kap/hr terealisasi sebesar 50,2 gr/kap/hr atau 94,71% dari target. Realisasi capaian indikator kinerja sasaran tahun 2016 ini mengalami penurunan sebesar 5,29% dibandingkan realisasi tahun 2015 dengan target sebesar 50 gr/kap/hr terealisasi sebesar 50 gr/kap/hr atau 100% dari target. Selanjutnya untuk mencapai keberhasilan demi terwujudnya sasaran tersebut dilaksanakan dengan program berikut, yaitu : -
Program Penganekaragaman Pangan Program
ini
dilaksanakan
dengan
anggaran
sebesar
Rp.
404,714,900.00 terealisasi Rp. 403, 251,900.00 atau 99,64%. Realisasi indikator kinerja program ini meliputi : a. Meningkatnya persentase skor Pola Pangan Harapan (PPH) dengan target sebesar 84 terealisasi sebesar 85,9 atau sebesar 102,26% dari target. Realisasi capaian indikator program tahun 2016 ini mengalami peningkatan sebesar 2,26%dibandingkan realisasi tahun 2015 dengan target sebesar 85,2 terealisasi sebesar 85,2% atau sebesar 100% dari target.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 36
Tercukupinya konsumsi energi per kapita per hari dengan target sebesar 1.950 kal/kap/hr terealisasi sebesar 1.819 kal/kap/hr atau sebesar 93,28% dari target. Realisasi capaian indikator kinerja program tahun
2016
ini
mengalami
dibandingkanrealisasitahun
2015
penurunan dengan
target
sebesar
0,28%
sebesar
1.945
kal/kap/hr terealisasi sebesar 1.815 kal/kap/hr atau sebesar 93% dari target. c. Tercukupinyakonsumsi protein per kapita per haridengan target sebesar 53 gr/kap/hrterealisasisebesar 50,2 gr/kap/hratau 94,71% dari target. Realisasicapaian indicator kinerjaprogram tahun 2016 ini mengalami penurunansebesar 5,29% dibandingkan realisasi tahun 2015 dengan target sebesar 50 gr/kap/hr atau 100% dari target. d. Tertanganinya kasus keamanan pangan dengan target sebesar 90% terealisasi sebesar 90% atau 100% dari target. Adapun output dari program ini adalah terlaksananya pengenalan pangan lokal yang beragam, bergizi, seimbang dan aman; terlaksananya lomba cipta menu; serta terlaksananya survey konsumsi pola pangan harapan (PPH). Program Peningkatan Keamanan Pangan -
Program ini dilaksanankan dengan anggaran sebesar Rp 414.625.000 dan terealisasi sebesar Rp396.936.147 atau 95,73 %
-
Realisasi indikator kinerja program ini meliputi :
-
Meningkatnya persentase pengawasan dan pembinaan keamanan pangan dengan target sebesar 85% dan terealisasi 95% atau 111,76% dari target. Realisasi capaian indikator kinerja program tahun 2016 ini mengalami peningkatan sebesar 11,76% dibandingkan realisasi tahun 2015 dengan target sebesar 85% terealisasi sebesar 85% atau sebesar 100% dari target.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 37
-
Output dari program ini adalah terlaksanaya uji laboratorium bagi produk pangan segar dan sebanyak 120 sampel, terlaksananya pembinaan keamanan pangan bagi produsen yang melaksanakan usaha pasca panen dan pengolahan hasil pertanian 250 peserta serta peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kader sebanyak 450 kader posyandu tentang MP-ASI berbahan baku lokal dengan prinsip beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA).
Untuk lebih jelasnya kami sajikan hasil Uji Laboratorium Mutu dan Keamanan Pangan Segar dengan residu pestisida dan mikrobiologi, seperti tabel dibawah ini. Tabel 2.10 Data Hasil Uji Rapid Test Keamanan Pangan Tahun 2016 INDIKATOR
N O
SAMPEL
1
2
PESTISIDA
FORMALIN
3
4
1
Daging ayam
Negatif
2
Mujaer asin (basah)
Negatif
3
Ikan belanak (diasinkan)
Negatif
4
Sawi putih
Negatif
5
Kol kubis
Negatif
6
Kembang kol
Negatif
7
Daun bawang merah
Negatif
8
Bawang merah
Negatif
9
Cabe merah
Negatif
10
Tomat
11
Jeruk sunkist
Negatif
12
Semangka merah
Negatif
Positif
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 38
13
Apel fuji
Negatif
14
Anggur merah
15
Tahu kuning
Negatif
16
Hati sapi
Negatif
17
Ikan pari asap
18
Tahu bulat goreng
19
Bawang merah
Negatif
20
Bawang bombay
Negatif
21
Tomat buah
Negatif
22
Sawi putih
Negatif
23
Sawi hijau
Negatif
24
Sawi daging
25
Kol
26
Cabe merah
Positif
27
Cabe rawit
Positif
28
Semangka
Negatif
29
Anggur merah
Negatif
30
Apel fuji
Negatif
31
Jeruk
Negatif
32
Pear
Negatif
33
Jeruk lemon
Negatif
34
Seledri
Negatif
35
Ikan panggang
Negatif
36
Tahu kuning
Negatif
37
Bawang putih
38
Pentol
Positif
Positif Negatif
Positif Negatif
Negatif
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Negatif
Page 39
39
Kelengkeng
Negatif
40
Ikan asin
41
Daun bawang
42
Tahu goreng
Negatif
43
Ikan asap (pe)
Negatif
44
Semangka
Negatif
45
Anggur merah
Negatif
Negatif Negatif
Sumber Data : Kantor Ketahanan pangan 2016
Dari tabel diatas dapat disampaikan bahwa hasil uji keamanan pangan menggunakan rapid test dengan indikator formalin dan residu pestisida, dari 45 sampel yang diuji menggunakan 2 (dua) indikator tersebut diatas hanya beberapa sampel yang terindikasi mengandung residu pestisida dan formalin. Secara umum bahan makanan yang ada di kabupaten jombang masih relatif aman untuk dikonsumsi. Sampel yang digunakan diambil dari Pasar Sumobito, Pasar Ploso, Pasar Kesamben, Pasar Cukir, Pasar Perak dan Pasar Ngoro. Sampel yang di uji laboratorium menggunakan jasa laboratorium dengan indikator residu pestisida dan mikrobiologi, disampaikan pada tabel berikut. Tabel 2.11 Data Hasil Uji LaboratoriumResidu Pestisida Tahun 2016 NO
SAMPEL
INDIKATOR RESIDU PESTISIDA
1
2
3
1
Kembang kol
Negatif
2
Tomat
Negatif
3
Cabe besar
Negatif
4
Bayam
Negatif
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 40
5
Kemangi
Negatif
6
Wortel
Negatif
7
Sawi putih
Negatif
8
Cabe kecil
Negatif
9
Kacang panjang
Negatif
10
Bawang merah
Negatif
11
Bawang putih
Negatif
12
Buncis
Negatif
13
Seledri
Positif (klopirifos 0.016 mg/kg)
14
Kentang
Negatif
15
Kol kubis
Negatif
16
Semangka
Negatif
17
Anggur merah
Negatif
18
Brokoli
19
Daun selada
Negatif
20
Paprika
Negatif
21
Sawi daging
Positif ( profenofos 0.230 mg/kg)
22
Wortel import
Negatif
23
Tomat buah
Negatif
24
Strawberry
Negatif
25
Pear ya lie
Negatif
26
Lobak putih
Negatif
27
Belimbing
Negatif
28
Jagung manis
Negatif
29
Jagung baby
Negatif
30
Kacang kapri
Negatif
Positif ( klopirifos 0.094 mg/kg)
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 41
31
Garbis
Negatif
32
Nanas
Negatif
33
Apel fuji
Negatif
34
Bawang merah
Negatif
35
Bawang putih
Negatif
36
Bawang bombay
Negatif
37
Kentang
Negatif
38
Timun
Negatif
39
Tomat
Negatif
40
Kembang kol
41
Sawi putih
Negatif
42
Sawi hijau
Negatif
43
Bayam
Negatif
44
Kangkung
45
Cabe besar
Negatif
46
Cabe rawit
Negatif
47
Seledri
48
Daun bawang
49
Buncis
Negatif
50
Kemangi
Negatif
51
Wortel lokal
Negatif
52
Kacang panjang
Negatif
53
Kol kubis
Negatif
54
Terong ungu
Negatif
55
Terong kecil
Negatif
56
Semangka
Negatif
Positif ( profenofos 0.065 mg/kg)
Positif ( klorpirifos 0.056 mg/kg)
Positif ( klorpirifos 0.054 mg/kg) Positif ( sipermetrin 1.600 mg/kg)
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 42
57
Apel merah
Negatif
58
Pepaya
Negatif
59
Melon
Negatif
60
Anggur merah
Negatif
Sumber Data : Kantor Ketahanan pangan 2016 Dari tabel diatas dapat disampaikan bahwa ditemukan zat aktif klorprifos dalam kangkung sebesar 0.056 mg/kg, profenofos dalam sawi daging sebesar 0.230 mg/kg, profenofos dalam kangkung sebesar 0.065 mg/kg, klopirifos dalam seledri sebesar 0.016 mg/kg, klopirifos dalam brokoli sebesar 0.094 mg/kg. Dari hasil tersebut ndapat disimpulkan bahwa bahan makanan tersebut aman untuk dikonsumsi oleh manusia dengan asumsi, konsumsi sawi daging dalam sehari sebesar 250 gr/55 kg berat badan manusia. Tabel 2.12 : Data Hasil Uji Laboratorium Mikrobilogi Tahun 2016 INDIKATOR N O
SAMPEL
1
Semangk a
2
Pepaya
3
ESCHERICH IA COLI
L ISTERIA MONOCYTOGE NES
SALMONELLA spp
STAPYLL OCOCC US AUREUS
Negatif
Negatif
Negatif
1.8 x 103
Positif
Negatif
Negatif
> 2.0 x 105
Pisang
Negatif
Negatif
Negatif
1.3 x 103
4
Strawberr y
Negatif
Negatif
Negatif
5.7 x 104
5
Anggur
Negatif
Negatif
Negatif
4.7 x 103
6
Tomat
Negatif
Negatif
Negatif
7
Kubis
Negatif
Negatif
Negatif
8
Timun
Negatif
Negatif
Negatif
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
> 2.0 x 105 > 2.0 x 105 > 2.0 x 105
Page 43
9
Terong
Negatif
Negatif
Negatif
10
Cabe
positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Kacang panjang Daun bawang
11 12 13
Seledri
Negatif
Negatif
Negatif
14
Selada
Positif
Negatif
Negatif
15
Kemangi
Positif
negatif
Negatif
> 2.0 x 105 > 2.0 x 105 > 2.0 x 105 > 2.0 x 105 > 2.0 x 105 > 2.0 x 105 > 2.0 x 105
Sumber Data : Kantor Ketahanan pangan 2016
Penanganan Kerawanan Pangan, dengan indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 sebagai berikut : -
Dari hasil pembuatan peta rawan pangan tahun 2014 sudah tidak ada desa rawan pangan yang ada hanya desa cukup tahan pangan.
Selanjutnya untuk mencapai keberhasilan demi terwujudnya sasaran tersebut dilaksanakan dengan beberapa program berikut, yaitu : -
Program Penanganan Kerawanan Pangan Program ini telah dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp 101.474.000 dan terealisasi sebesar Rp 97.548.765 atau 96,3%. Outpun dari program ini adalah meningkatnya status sosial ekonomi RTM yang terwadahi dalam kelompok Afinitas DEMAPAN melalui pelatihan pengolahan pangan berbahan baku lokal terhadap 320 orang peserta.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 44
Tabel : 2.13. Data Kelompok Desa Mandiri Pangan di Kabupaten Jombang NO
NAMA KELOMPOK
KETUA
ALAMAT
JENIS USAHA
SUMBER DANA
PERKEM BANGAN
1
2
3
4
5
6
7
1
Mawar
Gedongombo Ploso
Pertanian, Perdagangan
2
Melati
Gedongombo Ploso
Pertanian, Perdagangan
3
Anggrek
Pertanian, Perdagangan
4
Flamboyan
Gedongombo Ploso Gedongombo Ploso
5
Bahagia
Solikin
Gebangbunder Plandaan
Pertanian
6
Sumber Jaya
Syahid
Gebangbunder Plandaan
Perdagangan
7
Sejahtera
Kusnadi
Gebangbunder Plandaan
Ternak Kambing
8
Makmur
Fatchur Rochman
Gebangbunder Plandaan
Ternak Unggas
9.
Pisang
Sayudi
Pandanblole Ploso
Simpan Pinjam
10
Apel
Suwarso
Pandanblole Ploso
Simpan Pinjam
11
Semangka
Ponidi
Pandanblole Ploso
Simpan Pinjam
12
Melon
Harianto
Pandanblole Ploso
Simpan Pinjam
13
Puntadewa
Karsiman
Genenganjase m Kabuh
Pertanian
14
Bima
Jumani
Genenganjase m Kabuh
Pertanian dan Perdagangan
15
Arjuna
Jeman
Genenganjase m Kabuh
Pertanian dan Perdagangan
Pertanian
APBN
Berkembang
APBN
Berkembang
APBN
Berkembang
APBN
Berkembang
APBN
Tidak berkembang Tidak berkembang
APBN
APBN
Tidak berkembang
APBN
Tidak berkembang
APBN
Berkembang
APBN
Berkembang
APBN
Berkembang
APBN
Berkembang
APBN
Tidak berkembang
APBN
Tidak berkembang
APBN
Tidak berkembang
Sumber data : Kantor Ketahanan Pangan 2016
Disamping program-program yang dilaksanakan dengan sumber dana APBD Kabupaten Jombang, capaian indikator kinerja sasaran urusan
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 45
Ketahanan Pangan juga dilakukan melalui program kegiatan bersumber dana APBD Provinsi antara lain: 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Kegiatan Pengembangan Karang Kitri Bentuk kegiatan Pengembangan Karang Kitri ini merupakan bantuan barang berupa : green house, benih gurami, pompa air, bibit dan benih hortikultura kepada Kelompok Wanita Dasa Wisma di 4 lokasi (Desa
Pundong,
Pulo
Lor,
Badang
dan
Ponpes
Annajiyah-
Tambakberas) 2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Keg. Pengembangan Kantin Sekolah Bentuk kegiatan Pengembangan Kantin Sekolah merupakan bantuan barang berupa : refrigerator, bahan makanan (tepung cassava, kacang hijau, kedelai,susu,dll), peralatan makan. Bantuan tersebut diberikan kepada 3 sekolah, Tambakberas,
SMP
meliputi MTS Fatahhasyim Bahrul Ulum-
Muhammadiyah
1
Jombang
dan
MTS
Muhammadiyah Jogoroto. 3. Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Keg. Taman Posyandu Kegiatan Taman Posyandu memberikan bantuan berupa bahan makanan dan timbangan di 8 lokasi, yaitu Desa Watugaluh, Manduro, Badang,
Jombok,
Mojowarno,
Sukopinggir,
Mayangan
dan
Randuwatang Dalam rangka mencapai sasaran strategis terwujudnya Penganekaragaman dan keamanan pangan daerah melalui 4 indikator yaitu a. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Skor Pola Pangan Harapan (PPH) b. Tercukupinya konsumsi energi per kapita per hari c. Tercukupinya konsumsi protein per kapita per hari d. Prosentase pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 46
Untuk mengetahui perbandingan target dan realisasi sasaran strategis 3 (KK.3) dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 2.14 Perbandingan target dan realisasi Pola Konsumsi 2 tahun terakhir No. Indikator Sasaran 1.
2.
3.
4.
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tercukupinya konsumsi energi per kapita per hari Tercukupinya konsumsi protein per kapita per hari Prosentase pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
Target
Realisasi
2015
2016
2015
2016
82
84
79,50
85,20
1875 Kal/kap/hr
1945 1773 1815 kal/kap/hr Kal/kap/hr Kal/kap/hr
47 gr/kap/hr
50 gr/kapt/hr
47 gr/kap/hr
50 gr/kapt/hr
85%
82%
80 %
85%
Sumber data : Kantor Ketahanan Pangan
Dari data diatas dapat kita sampaikan bahwa : a. Indikator Meningkatnya prosentase
Skor Pola Pangan Harapan
(PPH) dengan target 84 % teralisasi sebesar 85,20 % atau tercapai 101,43 % Dibanding tahun 2015 dengan target sebesar
82 %,
terealisasi 79,50 % atau 96,95 mengalami kenaikan yaitu sebesar 4,48%. Hal ini dipengaruhi karena semakin meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pola konsumsi yang B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) bagi keluarganya.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 47
b. Indikator
tercukupinya
konsumsi
energi
per
kapita
per
hari
(Kal/kap/hr) dengan target sebesar 1945 Kal/kap/hr terealisasi sebesar 1815 Kal/kap/hr atau tercapai 93,32 %, jika dibanding dengan tahun 2015 dengan target sebesar 1875 Kal/kap/hr teralisasi sebesar 1773 Kal/kap/hr atau 94,54 % mengalami penurunan sebesar 1,22 %. c. Tercukupinya konsumsi protein per kapita per hari (gr/kap/hr) dengan target sebesar 50 gr/kap/hr teralisasi sebesar 50 gr/kap/hr atau tercapai 100 %, jika dibanding dengan tahun 2015 yaitu dari target sebesar 47 gr/kap/hr teralisasi 47 gr/kap/hr atau tercapai 106,38 % mengalami penurunan sebesar 6,38 %. Hal ini disebabkan karena penurunan konsumsi masyarakat yang bersumber dari protein hewani karena harga jual protein hewani relatif tinggi, sehingga masyarakat hanya mampu mengkonsumsi proein nabati dengan porsi lebih besar dibanding protein hewani. 4. Sasaran Strategis 4 : Tertanganinya kasus keamanan pangan (KK. 4) Indikator dari sasaran strategis ini adalah Meningkatnya persentase pengawasan dan pembinaan keamanan pangan.
Keamanan
pangan
merupakan
kondisi
dan
upaya
yang
diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang menggangu, merugikan dan membahayakan manusia. Dalam pencapaian sasaran strategis 4 ini, Kantor Ketahanan Pangan mengidentifikasikan denganindikator Kinerja tertanganinya kasus keamanan pangan (%) Indikator tertanganinya kasus keamanan pangan (%) dengan target sebesar 85 % terealisasi sebesar 85 % atau tercapai sebesar 100% , jika dibandingkan tahun 2014 dengan target
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 48
sebesar 85 % terealisasi sebesar 80 % atau tercapai 94,12 % mengalami kenaikan yaitu sebesar 5,88 %. Hal ini bisa dibuktikan dengan dari sampel pangan segar berupa buah dan sayur tidak ada yang terdeteksi mengandung residu pestisida, sehingga layak dikonsumsi masyarakat. Tahun 2015 implementasi dari sasaran strategis 4 tersebut adalah : a. Melakukan uji laboratorium pangan segar berupa buah dan sayur. - Jenis Buah yang telah diuji sebanyak 9 macam buah di pasar cukir dan pasar perak, buahnya meliputi : timun mas, melon, pepaya, semangka, jeruk manis, anggur merah, buah peer, apel fuji dan apel merah dengan kandungan pestisida yang diuji adalah : sipermetrin, klorpirfos, profenofos, fenvalerat. Dari semua jenis sampel buah yang diuji tidak ada yang terindikasi residu pestisida sehingga semua aman dikonsumsi masyarakat. -
Jenis sayuran yang telah diuji sebanyak 16 macam sayuran yang berada di pasar cukir dan pasar perak, sayuran meliputi : Buncis, kubis, bawang merah, terong, cabe keci, tomat, kentang, cabe merah besar, bawang putih, timun, wortel, daun bawang pre, sawi, kembang kol, kacang panjang dan kangkung. Kandungan pestisida yang diuji adalah : Klorpirifos, profenofos, alfametrin, permetrin, OP DDT, Beta endulfan dan sipermetrin. Dari keenam belas jenis sampel sayur yang diuji tidak ada yang terindikasi residu pestisida sehingga semua aman dikonsumsi masyarakat.
5. Sasaran Strategis 5 Penanganan kerawanan pangan (KK.5)
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 49
Indikator Kinerja dari sasaran strategis 5 ini adalah Menurunnya luasan daerah rawan pangan. Kondisi rawan pangan dapat disebabkan karena : a. Tidak adanya akses secara ekonomi bagi rumah tangga untuk memperoleh pangan yang cukup ; b. Tidak adanya akses secara fisik bagi rumah tangga untuk memperoleh pangan yang cukup ; c. Tidak tercukupinya pangan untuk kehidupan yang produktif di tingkat rumah tangga ; d. Tidak terpenuhinya pangan secara cukup dalam jumlah, mutu, ragam, keamanan serta keterjangkauan harga. Kerawanan
pangan
sangat
dipengaruhi
oleh
daya
beli
masyarakat yang ditentukan tingkat pendapatannya. Rendahnya tingkat pendapatan memperburuk konsumsi energi dan protein. Indikator menurunnya luasan daerah rawan pangan (%) dengan target 65 % terealisasi 60 % atau tercapai sebesar 107,69 %. Hal ini bisa dilihat pada hasil penyusunan peta rawan pangan tahun 2014 Kabupaten Jombang tida ada desa dengan kategori daerah rawan pangan, namun demikian masih terdapat desa yang cukup tahan (warna hijau muda) sebanyak 9 desa yaitu : a. Kec.
Bareng
:
Ds.
Jenisgelaran,
Ds.
Nglebak
dan
Desa
Mundusewu. b. Kec. Kabuh : Ds. Kabuh, Ds. Mangunan dan Ds. Marmoyo. c. Kec. Ngusikan : Ds. Asemgede, Ds. Manunggal dan Ds. Sumbernongko Urutan klasifikasi desa rawan pangan berdasarkan peta tahun 2014 : -
Sangat rawan (merah)
-
Rawan (orange)
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 50
-
Agak rawan (kuning)
-
Cukup tahan (hijau muda)
-
Tahan (hijau)
-
Sangat tahan (hijau tua)
Dibanding peta tahun 2010 mengalami penurunan yaitu terdapat kategori agak rawan (warna orange) pada 8 desa yaitu : a. Kec. Bareng : Ds. Mundusewu dan Ds. Ngrimbi b. Kec. Plandaan : Ds. Jipurapah dan Ds. Gebangbunder c. Kec. Ploso : Ds. Gedongombo dan Ds. Pnadanblole d. Kec. Kabuh : Ds. Munungkerep dan Ds. Genenganjasem e. Urutan klasifikasi desa rawan pangan berdasarkan peta tahun 2010 : -
Sangat rawan (merah tua)
-
Rawan (merah)
-
Agak rawan (orange)
-
Cukup tahan (hijau kekuningan)
-
Tahan (hijau)
-
Sangat tahan (hijau tua)
Implementasi kegiatan dari sasaran strategis 4 ini adalah : a. Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan b. Kegiatan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) Untuk mengetahui gambaran daerah rawan pangan di Kabupaten Jombang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 51
Tabel 2.15 Indikator dan arah kebijakan dalam penanganan kerawanan pangan
Indikator 01. Rasio Konsumsi Normatif terhadap ketersediaan
ASPEK KERAWANAN PANGAN FOOD AVAILABILITY FOOD AVAILABILITY
02. Rasio Pelayanan Toko FOOD AVAILIBILITY 03. Lahan Tidak Beririgasi FOOD ACCESS 04. RT Berumah Bambu FOOD ACCESS 05. Persen Pengganguran FOOD ACCESS 06. Persen KK Miskin FOOD ACCESS 07. RT Tidak Akses Listrik FOOD ACCESS 08. Persen Pendidikan penduduk < SD FOOD UTILITY 09. Kematian bayi (IMR) FOOD UTILITY 10. Balita Gizi Kurang FOOD UTILITY 11. Tidak akses air bersih FOOD UTILITY 12. Persentase penduduk buta huruf
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 52
Grafik Indeks Komposit Kerawanan Pangan seperti di bawah ini Nilai per-Indikator Berdasarkan Kategori Rawan Pangan 79
80 70 60 50 39
40
3636
30 20 10
02
6
22
68
19
17 1210
16 9
6
23
22
Sangat Rawan
Rawan
23 101
7
23 112
13 56
000
0
Agak Rawan
Dari sajian grafik diatas dapat simpulkan bahwa pada umumnya Kabupaten Jombang tidak ada daerah yang sangat rawan pangan, rawan dan agak rawan, tetapi masih ditemui daerah cukup tahan pangan yaitu sebesar 2,94 sedangkan daerah yang tahan pangan sebesar 26,80 dan sangat tahan sebesar 70,26 ini membuktikan bahwa Kabupaten Jombang kebutuhan pangannya masih sangat tahan. Daerah yang cukup tahan tersebut adalah : 1. Ds. Kromong Kec. Kabuh 2. Ds. Marmoyo Kec. Kabuh 3. Ds. Mangunan Kec. Kabuh 4. Ds. Manunggal Kec. Ngusikan 5. Ds. Nglebak Kec. Bareng 6. Ds. Jenisgelaran Kec. Bareng 7. Ds. Mundusewu Kec. Bareng 8. Ds. Pakel Kec. Bareng
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 53
Disamping data tersebut diatas kami lampirkan Hibah/bansos yang diberikan kepada masyarkat baik berupa barang maupun untuk penguatan modal. Untuk lebih jelasnya disajikan pula peta rawan pangan seperti dibawah ini.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 54
A. REALISASI ANGGARAN Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jombang yang dialokasikan pada Kantor Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan sebesar Rp3.720.770.661,-dengan realisasi anggaran sebesar Rp 3.290.627.757,- atau sebesar 88,44 %. Dengan perincian sebagaimana diuraikan pada tabel berikut:
Tabel 2.16 Realisasi Belanja APBD Kabupaten Tahun Anggaran 2016 No. 1.
Belanja Tidak
Realisasi
JML. PAGU
URAIAN
(Rp)
Rp
%
1.413.604.327,- 1.364.061.265,- 96,50 %
Langsung 2.
Belanja
2.623.500.000,- 2.563.256.977,- 97,77 %
Langsung Sumber data : Kantor Ketahanan Pangan
1. Belanja Tidak Langsung Belanja
Tidak
Langsung
tahun
2016
pagunya
sebesar
Rp
1.413.604.327,-atau terealisasi sebesar Rp 1.364.061.265,- 96,50 %). Belanja Tidak Langsung terdiri dari Belanja Pegawai dan gaji tunjangan pegawai. Rincian Realisasi Belanja Tidak Langsung tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 55
Tabel 2.17 : Daftar Anggaran Tidak Langsung sumber dana APBD Kabupaten Jombang tahun 2016 NO.
URAIAN
REALISASI
PAGU (Rp)
%
(Rp)
Belanja Pegawai : Gaji & Tunjangan : Gaji Pokok
943.540.680,- 925.659.620,- 98,10
a. Tunjangan Keluarga
79.909.407,-
78.559.332,- 98,31
b. Tunjangan Jabatan
45.828.000,-
44.460.000,- 97,01
Struktural c. Tunjangan Fungsional d. Tunjangan
Fungsional
0
0
36.103.000,-
35.630.000,- 98,69
50.114.640,-
49.100.760,- 97,98
12.124.213,-
12.066.362,- 99,52
14.387,-
13.430,- 93,35
Umum e. Tunjangan Beras f.
Tunjangan Khusus /PPh
g.
Pembulatan
Sumber data : Kantor Ketahanan Pangan
2. Belanja Langsung Belanja Langsungtahun 2016 dari jumlah pagu sebesar Rp 2.623.500,- terealisasi sebesar Rp 2.563.256.977,- atau (97,70 %). Belanja Langsung terdiri dari Belanja Ex. BTL (Operasional Kantor) dan belanja untuk pelaksanaan kegiatan. Rincian Realisasi Belanja Langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk pembiayaan kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan adalah sebagai berikut :
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 56
Tabel 2.18 :Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Langsung Sumber Dana APBD Kabupaten Jombang tahun 2016
NO
I.
PROGRAM / KEGIATAN
PAGU
REALISASI
(Rp)
(Rp)
31.900.000,-
31.900.000,-
%
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.
Penyediaan Jasa
100
Administrasi Teknis Perkantoran 2.
Penyediaan Pelayanan
268.806.100,-
257.850.153,- 95,92
Administrasi Perkantoran II.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.
Pemeliharaan
17.000.000,-
16.984.500,- 99,91
44.000.000,-
43.780.000,- 99,50
19.000.000,-
18.830.000,- 99,11
Rutin/Berkala Kendaraan 2.
Dinas/Operasional Pemeliharaan rutin/berkala/sedang/be rat gedung kantor/bangunan pendukungnya
3.
Pemeliharaan rutin/ Pemeliharaan rutin/berkala/sedang/be rat sarana dan
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 57
prasarana gedung kantor III.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1.
Pengadaan Pakaian
7.500.000,-
7.500.000,-
100
3.100.000,-
3.100.000,-
100
7.190.000,-
7.190.000,-
100
3.210.000,-
3.210.000,-
100
Khusus Hari-hari tertentu IV.
Program Perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja Serta Keuangan SKPD
1.
Penyusunan rencana kerja SKPD
2.
Penyusunan laporan capaian kinerja SKPD
3.
Penyusunan laporan keuangan SKPD
V.
Program Penguatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
1.
Penyusunan Data
37.980.000,-
37.582.012,- 98,95
135.800.000,-
135.500.000,- 99,78
99.200.000,-
87.680.000,- 88,39
85.000.000,-
83.695.000,- 98,46
Ketahanan Pangan dan rencana kebutuhan pangan daerah 2.
Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
3.
Pengembangan Lumbung Pangan Desa
4.
Pengembangan
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 58
Lumbung Pangan Desa Keras Kec. Diwek 5.
Pengembangan
85.000.000,-
83.922.000,- 98,73
85.000.000,-
83.848.000,- 98,64
85.000.000,-
83.695.000,- 98,46
85.000.000,-
83.938.000,- 98,75
85.000.000,-
83.695.000,- 98,46
85.000.000,-
83.876.000,- 98,68
85.000.000,-
83.999.000,- 98,82
85.000.000,-
83.856.000,- 98,65
Lumbung Pangan Desa Genengan jasem Kec. Kabuh 6.
Pengembangan Lumbung Pangan Desa Made Kec. Kudu
7.
Pengembangan Lumbung Pangan Desa Sidokaton Kec. Kudu
8.
Pengembangan Lumbung Pangan Desa Sumber teguh Kec. Kudu
9.
Pengembangan Lumbung Pangan Desa Balongsari Kec. Megaluh
10.
Pengembangan Lumbung Pangan Desa Sumber agung Kec. Megaluh
11.
Pengembangan Lumbung Pangan Desa Keboan Kec. Ngusikan
12.
Pengembangan Lumbung Pangan Desa Mojodanu Kec. Ngusikan
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 59
13.
Pengembangan
85.000.000,-
83.720.000,- 98,49
120.000.000,-
118.170.000,- 98,48
Lumbung Pangan Tugusumberjo Sidokaton Kec. Peterongan 14.
Pengembangan Lumbung Pangan Desa Bangsri Kec. Plandaan
VI.
Program Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan
1.
Koordinasi Kebijakan
27.000.000,-
27.000.000,-
100
31.000.000,-
31.000.000,-
100
Perberasan 2.
Pemantauan, Analisis akses pangan masyarakat dan harga pangan pokok
VII
Program Penganekaragaman Pangan
1.
Penyuluhan sumber
157.789.900,-
157.694.900,- 99,94
122.910.500,-
122.157.500,- 99,39
149.442.250,-
136.547.250,- 99,39
71.625.000,-
67.699.765,- 94,52
pangan alternatif 2.
Pengembangan diversifikasi pangan
3.
Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan
VIII
Program Penanganan Kerawanan Pangan
1.
Pengembangan desa mandiri pangan
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 60
2.
Pengembangan sistem
29.849.000,-
29.849.000,-
100
kewaspadaan pangan dan gizi IX.
Program Peningkatan Keamanan Pangan
1.
Uji laboratorium mutu
130.000.000,-
124.980.381,- 96,14
199.625.000,-
188.630.916,- 94,49
85.000.000,-
83.324.850,- 98,03
dan keamanan pangan 2.
Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
3.
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
JUMLAH TOTAL
2.623.500.000,- 2.563.256.977,- 97,70
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 61
Untuk mendukung Program Kegiatan serta memenuhi target RPJMD Kabupaten Jombang selain mendapat anggaran dari APBD Kabupaten Jombang juga mendapat alokasi anggaran APBD Propinsi dan APBN. Sedangkan Bantuan Sosial/Hibah berupa barang dan uang seperti tercantum dalam tabel dibawah ini :
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 62
Tabel : 2.19 BANTUAN HIBAH (Belanja Langsung) TAHUN 2016 SKPD Sumber Dana
: Kantor Ketahanan Pangan : APBD Provinsi
No .
Program/ Kegiatan
Lembaga
Ketua
Alamat
1
2
3
4
5
I.
TAHUN 2016 Ponpes Peningkatan AnKetahanan Pangan/ Keg. Najiyah Pengembang an Karang Kitri Desa Pulo
Nadroh Jauharoh
Cutfiatul Kholifah
Lokasi Kecamat Desa an 7 6
Bantuan
Aturan Hukum
Jenis Barang
Unit
8
9
10
11
Penggunaan
Tambak Beras
Tambak Beras
Jombang
Green House, Bibit Toga, Benih Sayuran
1 Paket
Pemanfaatan pekarangan untuk cadangan pangan tk. Rumah tangga
Pulo
Pulo
Jombang
Green House, Bibit Toga, Benih Sayuran
1 Paket
Pemanfaatan pekarangan untuk cadangan pangan tk. Rumah tangga
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 63
12
Desa Pundong
Desa Badang
Zamiyatun Pundong
Nurul Aliyah
Badang
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Pundong
Diwek
Green House, Bibit Toga, Benih Sayuran
1 Paket
Pemanfaatan pekarangan untuk cadangan pangan tk. Rumah tangga
Badang
Ngoro
Green House, Bibit Toga, Benih Sayuran
1 Paket
Pemanfaatan pekarangan untuk cadangan pangan tk. Rumah tangga
Page 64
II.
Peningkatan Ketahanan Pangan/ Keg. Pengembang an Kantin Sekolah
SMP Muhamad iyah Jombang
Shoffatien Sunaidah
Jombang
Jombang
Jombang
SMP Muhamad iyah Jogoroto
M. Arwani
Jogoroto
Jogoroto
Jogoroto
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Lemari Es 2 Pintu,Kompor Gas 2 Tangki, Tabung Lpg Volume 3 Kg , Etalase, Mixer, Mangkok Bahan Melamin, Sendok dan Garpu Stainless Stell, Kacang Ijo, Kedelai, Gula Pasir, Minyak Goreng, Tepung Tapioka, Tepung Sagu -sda-
Page 65
1 Paket
Pengenalan pangan lokal
1 Paket
Pengenalan pangan lokal
> SKPD Bantuan Sosial > Sumber Dana Kelompok No / Lembaga . 1 1
2
2
Tabel 2.20 : BANTUAN SOSIAL (Belanja Tidak Langsung) TAHUN 2016 : Kantor Ketahanan Pangan : Masyarakat/ Kelompok : APBD Provinsi (Dana Dekonsentrasi) Ketua Alamat
3 TAHUN 2016
4
Lokasi Kecamat Desa an 5 6
Penerim a Manfaat 7
Klp. Wanita Tani
Cristina Dwi Wulandari
Watudako n
Watudako n
Kesambe n
Klp. Bina Mandiri
Klp. Wanita Tani
Hanik Mustatik
Badas
Badas
Sumobit o
Klp. Kenanga
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Barang
Aturan Hukum
Jenis
8
9 Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house
Page 66
Jumlah
Anggaran (Rp)
Ket
10
11
12
1 paket 15.000.000,0 0
1 paket 15.000.000,0 0
3
4
5
6
Klp. Wanita Tani
Nurul Aliyah
Badang
Badang
Klp. Wanita Tani
Kholifatur Rosida
Kedawong
Klp. Wanita Tani
Satini
Kudubanja Kudubanja Kudu r r
Klp. Mekar Sari
Klp. Wanita Tani
Sri Umartin
Made
Klp. Made Asri
Kedawong
Made
Ngoro
Diwek
Kudu
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Klp. Sahabat Tani
Klp. Dahlia
Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house
Page 67
1 paket 15.000.000,0 0
1 paket 15.000.000,0 0
1 paket 15.000.000,0 0
1 paket 15.000.000,0 0
7
8
9
10
Klp. Wanita Tani
Wiwik Kustiani
Pulogedan Pulogedan g g
Tembela ng
Klp. Dahlia
Klp. Wanita Tani
Rifatul Muazah
Kepuhdok o
Kepuhdok o
Tembela ng
Klp. Makmur Jaya
Klp. Wanita Tani
Suwarni
Karang Winongan
Karang Winongan
Mojoagu ng
Klp. Karang Arum
Klp. Wanita Tani
Denok Utami
Jombatan
Jombatan
Jombang
Klp. Kampun g hijau
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house
Page 68
1 paket 15.000.000,0 0
1 paket 15.000.000,0 0
1 paket 15.000.000,0 0
1 paket 15.000.000,0 0
11
12
13
14
Klp. Wanita Tani
Widiawati
Klp. Wanita Tani
Supraptini
Klp. Wanita Tani
Dra. Widji
Klp. Wanita Tani
Endang Purwanti
Jatirejo
Bulurejo
Jatirejo
Bulurejo
Diwek
Diwek
Klp. Putri Mulya
Klp. Cita Desa
Galengdo wo
Galengdo wo
Wonosal am
Klp. Agro Anggrek
Munduse wu
Munduse wu
Bareng
Klp. Mawar
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house
Page 69
1 paket 15.000.000,0 0
1 paket 15.000.000,0 0
1 paket 15.000.000,0 0
1 paket 15.000.000,0 0
15
16
17
18
Klp. Wanita Tani
Ninik Isti Wilujeng, SPd
Pacarpelu k
Pacarpelu k
Megaluh
Klp. Wanita Tani
Suhartini
Kedunglos ari
Kedunglos ari
Tembela ng
Klp. Berseri
Klp. Wanita Tani
Narti
Cupak
Cupak
Ngusikan
Klp. Anggrek
Klp. Wanita Tani
Ernawati Ningsih
Mojongapi Mojongapi Jombang t t
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Klp. Adem Ayem
Klp. Wijaya Kusuma
Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house Pengembang an Pekarangan, bibit tanaman, green house
Page 70
1 paket 15.000.000,0 0
1 paket 15.000.000,0 0
1 paket 15.000.000,0 0
1 paket 15.000.000,0 0
Tujuan dari kegiatan ini adalah : 1. Memfasilitasi dan mendorong terwujudnya pola konsumsi pangan masyarakat yang B2SA ; 2. Meningkatnya kesadaran, peran dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan B2SA serta mengurangi
ketergantungan
terhadap bahan
pangan
pokok beras; 3. Meningkatnya
partisipasi
kelompok
wanita
dalam
penyediaan sumber pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan sebagai penghasil sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral; 4. Mendorong pengembangan usaha pengolahan pangan skala Usaha Mikro Kecil dan Menengah sumber karbohidrat selain beras dan terigu yang berbasis sumber daya dan kearifan lokal. 5. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap serta motivasi kelompok wanita untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai penghasil sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral sebagai pangan keluarga.
Renja SKPD 2017 DinasKetahananPangan 2016
Page 71
2.2 Analisis Kinerja Dinas Ketahanan Pangan * Standart Pelayanan Minimal (SPM) Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 5/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standart Pelayanan Bidang Ketahanan Pangan Propinsi dan Kota, Target capain SPM sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Ketersediaan dan Cadangan Pangan Dengan indicator kinerja: a. Ketersediaan energy dan Protein perkapita 90 % pada tahun 2015 b. Penguatan Cadangan Pangan 60 % pada tahun 2015 2. Distribusi dan Akses Pangan: a. Ketersediaan Informasi pasokan, harga dan akses pangan daerah 90 % pada tahun 2015 b. Stabilitas harga dan pasokan pangan 90 % tahun 2015 3. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan: a. Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 90 % pada tahun 2015 b. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 80 % pada tahun 2015 4. Penanganan Kerawanan Pangan: a. Penanganan daerah rawan pangan 60 % pada tahun 2015.
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 72
Pencapaian
kinerja
Standart
Pelayanan
Minimal
(SPM)
bidang
Ketahanan Pangan yang telah dicapai oleh Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang tahun 2014: 1.
Ketersediaan dan Cadangan Pangan Dengan indicator kinerja: Ketersediaan energy 4.000 energi (Kal/kap/hari) dengan perincian Ketersediaan
Nabati
3.741
(Kal/kap/hari)
dan
hewani
259
Kal/kap/hr. Ketersediaan Protein 101,46 dengan perincian Nabati 66,33 Gr/Kap/hr dan hewani 35,14 Gr/Kap/Hr. 2.
Penguatan Cadangan Pangan tercapai 111,2 % karena Kabupaten Jombang mengalami surplus Pangan.
b. Distribusi dan Akses Pangan : a)
Ketersediaan Informasi pasokan, harga dan akses pangan daerahtercapai 152 %.
b)
Stabilitas harga dan pasokan pangan
c. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan : a)
Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 79,5 %.
b)
Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan.
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 73
d.
Penanganan Kerawanan Pangan: a)
Penanganan daerah rawan pangan tercapai 34,04 %
Bentuk kegiatan penanagan rawan pangan adalah Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi. * Indikator Kinerja Kunci (IKK) Indikator Kinerja Kunci Dinas Ketahanan Pangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 6 tahun 2008 tanggal 4 Pebruari 2008 Adalah : Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per kapita dengan indikator Angka Konsumsi Rumah Tangga per kapita dengan capaian pada tahun 2011 adalah sebesar 80,35 % Hasil pencapaian kinerja pelayanan Dinas Ketahanan Pangan, untuk lebih jelasnya disajikan pada Tabel 2.2 (terlampir).
* MDG s (Millenium Development Goals) Indikator MDG s (Millenium Development Goals) bidang Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang adalah penurunan Jumlah Penduduk Miskin dan Rawan Pangan. Implementasi dari MDG s (Millenium Development Goals) bidang Ketahanan Pangan dengan bentuk kegiatan: Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 74
-
Pengembangan Desa Mandiri Pangan dengan tingkat capaian 6 Desa pada tahun 2014 dengan Prosentase 75 %
-
Penanganan Daerah Rawan Pangan.
-
Pemberdayaan lumbung pangan masyarakat dengan tingkat capaian 393 lumbung.
-
Penguatan Lembaga Ekonomi Pedesaan (LUEP) dengan tingkat capaian 12 Gapoktan sampai dengan tahun 2015.
-
Diversifikasi Konsumsi Pangan , dengan tingkat capaian 80 % , Impelementasi dari Indikator ini adalah kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP).
Sasaran kegiatan ini adalah kelompok wanita (Dasa Wisma) sebanyak 66 Desa, dengan dukungan dana dari APBN (Tugas Pembatuan Propinsi) dan APBN Perubahan, disamping itu juga pemanfaatan kebun percontohan sekolah dan pemberian bantuan bahan Pangan local yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan aman pada anak sekolah SD/MI. 2.3 Isu – isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan Sejauh ini tingkat kinerja pelayanan Ketahanan Pangan
Tahun 2016 dari
target/sasaran sebesar 100% yang artinya pelaksanaan kegiatan telah sesuai
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 75
dengan program didalam anggaran (APBD) dan nilai program berdasarkan Anggaran Berbasis Kinerja, s/d bulan Desember 2016 telah terealisasi sebesar 96,70 %. Isu Strategis dalam pemantapan ketahanan pangan : Berdasarkan hasil analisis pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang, maka identifikasi permasalahan yang paling utama dihadapi saat ini adalah: 1. Lumbung pangan masyarakat/desa sudah ada namun secara kuantitas dan kualitas masih rendah; 2. Belum stabilnya harga bahan pangan khususnya pada saat panen raya dan paceklik ; 3. Pada saat paceklik (tidak ada panen) masyarakat daerah rawan pangan kesulitan memperoleh bahan pangan 4. Tingkat ketergantungan pangan asal beras masih tinggi. 5. Masih didominasinya sumber-sumber bahan pangan tertentu sebagai sumber energi dan protein 6. Tingkat kerawanan dan keamanan pangan masyarakat yang masih cukup rentan 7. Masih tingginya peredaran pangan yang tidak aman untuk dikonsumsi. Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 76
Dari penjabaran permasalahan Dinas Ketahanan Pangan dapat ditarik isu – isu strategis sebagai berikut: 1. Pemberlakuan SPM Ketahanan Pangan, yang harus ditindaklanjuti didaerah; 2. Kelembagaan
Pangan
(lumbung
pangan)
perdesaan
belum
dapat
berkembang dan berperan secara optimal; 3. Stabilitas harga pangan masih belum optimal; 4. Akses Pangan untuk daerah rawan pangan masih rendah; 5. Belum otimalnya diversifikasi produk pangan lokal; 6. Belum optimalnya diversifikasi sumber bahan pangan nasyarakat; 7. Masih rendahnya tingkat mutu dan keamanan pangan; 8. Masih banyaknya penggunaan bahan adiktif yang berpengaruh pada keamanan pangan; 9. Kesadaran
masyarakat
dalam
mengkonsumsi
produk
pangan
local
cenderung menurun; 10. Penyusunan dan pembuatan peta ketersediaan pangan daerah, sentra produksi pangan local spesifik daerah;
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 77
11. Pembinaan dan pelatihan dalam rangka peningkatan ketersediaan pangan berbahan baku lokal; 12. Pengembangan Cadangan pangan pemerintah daerah kabupaten dan cadangan pangan masyarakat; 13. Penguatan
kelembagaan
cadangan
pangan
pemerintah
desa
dan
masyarakat; 14. Pengumpulan,
pemantauan
dan
pengolahan
data/informasi pasokan,
ketersediaan, harga pangan di tingkat produsen dan konsumen di pasar besar dan menengah, distribusi dan akses pangan; 15. Mengidentifikasi wilayah yang sering mengalami kelangkaan pasokan pangan dan daerah yang masyarakatnya mengalami kesulitan akses pangan (rawan pangan); 16. Menyediakan sarana dan prasarana (alat transportasi, gudang, cold storage) untuk dapat mengangkut dan menyimpan bahan pangan; 17. Penguatan peran dan fungsi kelembagaan Dewan Ketahanan Pangan dalam merumuskan kebijakan intervensi jika terjadi kelangkaan pasokan, gejolak harga, gangguan distribusi dan akses pangan; 18. Penyediaan data pendukung konsumsi pangan (data dan peta Pola Konsumsi Pangan); Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 78
19. Peningkatan PKS (Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap) konsumsi pangan pada masyarakat; 20. Penyuluhan, Pembinaan dan pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan; 21. Penyusunan petunjuk teknis operasional informasi tentang keamanan pangan; 22. Pemantauan,
pengawasan dan pengendalian peredaran bahan kimia
berbahaya yang disalahgunakan untuk pangan; 23. Analisis mutu, gizi dan keamanan produk pangan masyarakat; 24. Pembinaan dan pengawasan keamanan pangan segar; 25. Penyuluhan / pembinaan / pelatihan keamanan pangan di sekolah dalam rangka peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap keamanan pangan bagi murid sekolah dasar dan penjual jajanan anak sekolah ; 26. Pembinaan dan pelatihan keamanan produk pabrikan skala kecil / rumah tangga pada kelompok produsen ; 27. Pembinaan penerapan standart Batas Minimum Residu (BMR) ; 28. Pengembangan kelembagaan sertifikasi produk pangan ; 29. Pembinaan system manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan pangan kabupaten ; Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 79
30. Fasilitasi sertifikasi dan pelabelan prima wilayah kabupaten ; 31. Pengembangan system isyarat dini ; 32. Penguatan kelembagaan untuk pencegahan dan penanganan rawan pangan 33. Penanggulangan kerawanan pangan ; 34. Peningkatan dan pengembangan desa mandiri pangan . Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Dalam rangka pencapaian indikator tersebut beberapa tantangan dalam pengelolaan Dinas Ketahanan Pangan adalah 1. Lemahnya pengawasan terhadap BTP yang tidak dianjurkan beredar di masyarakat ; 2. Ketersediaan pangan dari produsen terkendala hasil yang tidak pasti dikarenakan faktor alam ; 3. Ketidakstabilan ekonomi yang mempengaruhi produksi, distribusi dan konsumsi pangan ; 4. Kemiskinan dan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan ; 5. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya penganekaragaman konsumsi pangan ; 6. Tingkat konsumsi beras masih tinggi ;
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 80
7. Masih tingginya peredaran pangan yang tidak aman untuk dikonsumsi masyarakat ; 8. Masih adanya desa rawan pangan dan gizi. Dari beberapa tantangan tersebut Dinas Ketahanan Pangan memiliki beberapa peluang untuk mengatasi tantangan yang ada, dengan langkah sebagai berikut : 1. Adanya sinergitas dinas lintas sektor terkait produksi pangan untuk mencukupi ketersediaan pangan ; 2. Menurunkan konsumsi beras per kapita per tahun sebesar 1,5 % diimbangi dengan kenaikan konsumsi umbi-umbian sumber protein hewani dan nabati sehingga tercapai peningkatan kualitas konsumsi masyarakat dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) sampai tahun 2018 sebesar90 % ; 3. Meningkatkan
sosialisasi
dan
pembinaan
tentang
penganekaragaman
konsumsi pangan berbahan baku lokal ; 4. Mengoptimalkan kelembagaan lumbung pangan dan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat ; 5. Meningkatkan pembinaan pada UKM pangan olahan tentang keamanan pangan pada produknya.
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 81
2.4. Review Terhadap Rancangan Penyesuaian RKPD Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 061/2911/SJ Tahun 2016 tentang Tindaklanjut Peraturan Pemerintah Nomor : 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah bahwa Pemerintah Kabupaten untuk menyesuaikan dokumen perencanaan pembangunan daerah dengan organisasi perangkat daerah yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 18 tahun 2016. Kelembagaan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang menjadi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang tipe B. Rancangan penyesuaian RKPD merupakan hasil penelahaan dengan membandingkan antara rancangan penyesuaian RKPD dengan hasil analisa kebutuhan SKPD. RKPD penyesuaian yang telah disusun Pemerintah Kabupaten Jombang Bidang Ketahanan Pangan telah sesuai dengan hasil analisis kebutuhan Dinas Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2017.Terdapat 5 Program dan 32 kegiatan Bidang Ketahanan Pangan, hal ini mengacu pada Undang-Undang 23 tahun 2014. Review rancangan awal penyesuai RKPD, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran Tabel 2.3 (terlampir).
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 82
2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat 1. Proses Usulan Program Program/Kegiatan usulan pemangku kepentingan. Usulan tersebut diawali dengan Musrenbang Desa : musyawarah di tingkat desa menghasilkan usulan program kegiatan sesuai kebutuhan masing-masing desa dengan melibatkan tokoh masyarakat, LPMD, BPD, Perangkat Desa dan tokoh agama. Usulan hasil Musrenbang Desa dibahas dalam Musrenbang tingkat Kecamatan dengan berpedoman pada skala prioritas, dengan dibagi 2 kategori usulan, yaitu melalui PID (Pagu Indikatif Desa) dan melalui metode reguler. Pogram kegiatan melalui PID harus diakomodir oleh SKPD yang dituju, sedangkan
metode reguler masih menunggu
sesuai kemampuan
angggaran SKPD. Musrenbang Kecamatan ditindaklanjuti dengan Musrenbang Kabupaten, masing-masing Kecamatan diwakili oleh delegasinya baik dari desa maupun kecamatan. Setelah Musrenbang Kabupaten, proses terakhir yaitu dengan Forum SKPD merupakan hasil akhir kesepakatan desa, kecamatan dan SKPD.
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 83
Sedangkan usulan Bantuan sosial / Hibah baik berupa barang, bangunan maupun uang yang dibantukan pada masyarakat diawali dengan pengajuan proposal calon penerima bantuan minimal 1 tahun sebelumnya, kemudian dilakukan verifikasi oleh SKPD verifikator tentang kelayakan calon penerima sesuai persyaratan yang ada. Setelah SKPD Verifikator melakukan verifikasi di lapangan dan memenuhi syarat, maka SKPD verifikator memasukkan pada usulan program kegiatan sesuai kemampuan SKPD. 2.
Kesesuaian Usulan calon penerima dikaitkan dengan isu-isu penting penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD. Usulan program / kegiatan dari Desa dan Kecamatan selalu disesuikan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan, selain itu juga usulan tersebut sesuai dan mendukung indikator capaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan.
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 84
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Pembangunan Ketahanan Pangan merupakan prioritas Nasional dalam RPJM 2010-2014 yang difokuskan pada peningkatan ketersediaan pangan, pemantapan distribusi pangan serta percepatan penganekaragaman pangan. Pembangunan Ketahanan Pangan dilaksanakan melalui berbagai upaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan sebagai perwujudan pembangunan sosial ekonomi sebagai bagian secara keseluruhan. Hal tersebut merupakan dasar untuk mewujudkan sasaran dan target pembangunan nasional yang tercantum didalam visi dan misi RPJMN Tahun 2010-2014, yaitu “Terwujudnya Indonesia Yang Sejahtera, Demokratis
dan Berkeadilan”. Dalam mewujudkan visi dan misi tersebut ditetapkan lima agenda utama pembangunan Ketahanan Pangan nasional yaitu : 1. Memantapkan ketersediaan pangan yang mandiri dan berlanjut dengan: a. Membangun sistem agribisnis pangan: hulu-hilir, menciptakan nilai tambah, berbasis ekonomi pedesaan; b. Menjamin ketersediaan pangan melalui stabilitas produksi pangan (tanaman pangan, ternak, ikan); Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 85
c. Menetapkan komoditas unggulan wilayah sesuai potensi agroekologi dan peluang pasar; d. Mengembangkan cadangan pangan (di tingkat rumahtangga, desa, Kabupaten dst) e. Memanfaatkan
lahan
marginal
dan
terlantar
untuk
pengembanganpangan lokal (umbi-umbian) f.
Melancarkan akses petani terhadap sarana produksi (benih, bibit,pupuk/ pestisida organik dan pengembangannya).
2. Meningkatkan kelancaran distribusi dan stabilisasi harga: a. Menerapkan sistem distribusi pangan yang efisien b. Menjaga stabilitas dan keberlanjutan pasokan bahan pangan di setiap wilayah / kecamatan di Kabupaten Jombang. c. Meningkatkan Aksesibilitas Rumahtangga terhadap Pangan:
Pemberdayaan masyarakat miskin dan rawan pangan
Peningkatan efektifitas program raskin
Penguatan lembaga pengelolaan pangan di pedesaaan
d. Menjaga
stabilitas
harga
pangan
melalui
operasi
pasar
dan
atauPasarmurah
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 86
e. Mengembangkan
jejaring
informasi
harga
dan
pasar
yang
dapatdiaksesmelalui media elektronik berbasis website 3. Mempercepat Penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal: a. Mengembangkan pemanfaatan pekarangan sebagai cadangan konsumsi dan gizi keluarga; b. Mengembangkan aneka pangan olahan berbasis sumberdaya lokal yang memenuhi standar mutu dan keamanan pangan: mengembangkan teknologi pengolahan pangan ; c. Meningkatkan peran kelembagaan lokal: PKK, Dasa Wisma, Wanita Tani, Posyandu, dll dalam penyuluhan penganekaragaman pangan dan gizi d. Meningkatkan promosi dan sosialisasi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi e. Meningkatkan
kesadaranmasyarakat
tentang
pentingnya
penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi pangan beragam, gizi seimbang dan aman f.
Mengembangkan makanan pendamping ASI dan pemberian makanan tambahan anak sekolah.
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 87
Pembangunan
Ketahanan
Pangan
merupakan
bagian
integral
dari
pembangunan Nasional yang telah ditetapkan pada RPJMN 2010 – 2014 yang menyatakan bahwa pembangunan ketahanan pangan menjadi program prioritas yang kelima, program prioritas tersebut memiliki 6 (enam) substansi utama yaitu : a) Lahan, pengembangan kawasan dan tata ruang pertanian dilaksanakan dengan
penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan
pertanian lahan baru dan optimalisasi penggunaan lahan terlantar; b) Infrastruktur, dilaksanakan melalui pembangunan dan pemeliharaan sarana transportasi dan angkutan jaringan listrik serta teknologi komunikasi dan sistem informasi nasional yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian
demi
peningkatan
kuantitas
dan
kualitas
produksi
serta
kemampuan pemasarannya; c) Penelitian dan pengembangan bidang pertanian dalam menciptakan benih unggul dan penelitiannya; d) Investasi pangan, pertanian dan industri pedesaan berbasis pangan lokal, penyediaan pembiayaan dan subsidi yang menjamin ketersedia-an benih unggul, pupuk, teknologi dan sarana pasca panen yang tepat waktu, tepat jumlah dan terjangkau;
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 88
e) Peningkatan kualitas gizi dan keanekaragaman melalui Pola Pangan Harapan (PPH) f)
Pengambilan langkah kongkrit terkait adaptasi dan antisipasi sistim pangan dan pertanian terhadap perubahan iklim.
Dengan mengacu dan berpedoman pada tema RKP tahun 2014 serta 6 (enam) prioritas nasional, maka pembangunan Ketahanan Pangan lebih ditekankan pada penanganan beberapa isu strategi, yaitu : 1. Ketersediaan Pangan Ketersediaan pangan disini meliputi Pangan Nabati ( padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar dan tebu), sedangkan pangan Hewani ( daging sapi, daging ayam, telur, susu dan ikan). 2. Pemberdayaan Lembaga Ketersediaan dan distribusi pangan masyarakat melalui: 1. Pengadaan cadangan pangan dalam bentuk cadangan beras yang mengutamakan dari produk petani lokal. 2. Penyaluran cadangan pangan dalam rangka penanggulangan keadaan darurat dan penanganan kerawanan pasca bencana. 3. Cadangan pangan untuk stabilitas harga ditingkat produsen untuk komoditas strategis. Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 89
4. Pemberdayaan cadangan pangan masyarakat. 5. Stabilitasi
harga
produk
pertanian
dan
pengembangan
produkturunannya. 6. Peningkatan
distribusi
pangan
melalui
penguatan
kapasitas
kelembagaan pangan. 7. Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplay pangan. 3. Stabilitas harga pangan, bertujuan untuk mengamankan pasokan pangan pokok masyarakat oleh produsen dan mengamankan konsumsi pangan oleh konsumsen dengan harga terjangkau serta untuk mendorong stabilitas harga gabah/beras ditingkat petani. 4. Cadangan Pangan 5. Penganekaragaman dan Pola Konsumsi Pangan 6. Keamanan Pangan 7. Kemiskinan dan Kerawanan Pangan Berdasarkan arah, strategi dan kebijakan serta 6 prioritas pembangunan Ketahanan Pangan, maka kebijakan – kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang yang di arahkan pada upaya pencapaian sasaran dan tujuan yang hendak di capai dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 90
RPJMD 2014 – 2018sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2014 merupakan dokumen perencanaan strategis pembangunan daerah dengan periode lima tahun yang berisi penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati Jombang terpilih. RPJMD dimaksud merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jombang Tahun 2005-2025 sesuai Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2009. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Tahun 2014-2018. Tema tersebut direfleksikan melalui visi “TERWUJUDNYA KETAHANAN PANGAN DAERAH YANG MANTAP”. Pada visi tersebut mengandung makna yaitu: “MANTAP” berarti: 1. Terjaminnya ketersediaan dan cadangan pangan daerah 2. Terjaminnya distribusi dan akses pangan daerah 3. Terwujudnya penganekaragaman dan keamanan pangan 4. Penanganan daerah rawan pangan Dalam mendukung terwujudnya visi maka perlu didukung adanya misi.Misi Dinas Ketahanan Pangan tahun 2014 – 2018 adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan ketersediaan pangan dan penguatan cadangan pangan daerah Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 91
Misi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Ketahanan Pangan bertekad untuk mewujudkan ketersediaan pangan dan menguatkan cadangan pangan daerah untuk memenuhi tingkat konsumsi masyarakat Kabupaten Jombang. 2. Mewujudkan pemerataan distribusi dan akses pangan secara berkelanjutan Misi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Ketahanan Pangan bertekad untuk mewujudkan pemerataan distribusi pangan dan mempermudah akses pangan bagi masyarakat secara berkelanjutan. 3. Mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan daerah Misi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Ketahanan Pangan bertekad untuk mewujudkan menganekaragamkan konsumsi pangandaerah melaluipola konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman(B2SA) masyarakat. 4. Meningkatkan pembinaan dan pengendalian mutu produk pangan guna menjamin keamanan pangan daerah Misi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Ketahanan Pangan bertekad untuk meningkatkan pengendalian mutu produk pangan untuk menjamin keamanan pangan daerah ; 5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan dan sumber daya aparatur
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 92
Misi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Ketahanan Pangan bertekad untukmeningkatkan tata kelola pemerintahan dan sumber daya aparatur guna menciptakan pelayanan prima kepada masyarakat. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Ketahanan Pangan sebagaimana yang dihasilkan pada Perumusan Tujuan Pelayanan Jangka Menengah Dinas Ketahanan Pangan sesuai dengan visi Misinya adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan Ketahanan Pangan Daerah; 2. Mesujudkan distribusi dan akses pangan yang berkelanjutan; 3. Mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat; 4. Terwujudnya keamanan dan mutu produk pangan; 5. Penganan Daerah rawan Pangan. 3.2 Tujuan dan Sasaran Penyesuaian Renja SKPD 3.2.1 Tujuan Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Untuk
mencapai visi dan misi Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Jombang yang telah dirumuskan, maka tujuan yang ingin dicapai
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 93
dari
Rencana Kerja (Renja) Dinas Ketahanan Pangan tahun 2017 adalah
sebagai berikut : 1. Mewujudkan sistem perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif, transparan, sistematis, terpadu dan komprehensif; 2. Terciptanya efektivitas dan efisiensi proses perencanaan pembangunan daerah; 3. Meningkatnya wawasan dan kemampuan teknis aparat perencana; 4. Meningkatnya pelayanan yang baik dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebagai upaya dalam mewujudkan target dan sasaran pembangunan; 5. Berfungsinya lembaga perencana sebagai leader dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; 6. Berfungsinya lembaga perencana sebagai basis data dan informasi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; 7. Terwujudnya sinergitas monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah; 8. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan fungsi sarana dan prasarana pendukung perencanaan pembangunan;
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 94
9. Adanya sinkronisasi dan keselarasan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, provinsi maupun pusat.
3.2.2 Sasaran Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam Rancangan Renja Dinas Ketahanan Pangan adalah : 1. Ketersediaan dan cadangan pangan daerah; 2. Terjaminnya distribusi dan akses pangan daerah; 3. Terwujudnya penganekaragaman dan keamanan pangan daerah; 4. Penanganan Kerawanan Pangan.
3.3 Program dan Kegiatan a. Faktor – faktor Rumusan Program dan Kegiatan Program dan kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Daerah Tahun 2017 dalam upaya mencapai visi dan misi RPJMD 2014 – 2018, pencapaian MDGs, pengentasan kemiskinan, dan pendayagunaan potensi ekonomi daerah.
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 95
b. Rekapitulasi Program dan Kegiatan Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang Tahun 2017 sesuai yang tercantum dalam
RKPD
(Rencana Kerja Pembangunan Daerah) adalah sebagai berikut . 1. SUMBER DANA APBD KABUPATEN 1. Program Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan PelayananAdministrasiPerkantoran Masukan :Tersedianya dana sebesar Rp. 371.994.720, Keluaran : Jumlah pelayanan administrasi perkantoran Hasil
:Meningkatnya kinerja aparatur
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 1.050.700.000, Keluaran :Jumlah rehabilitasi sedang/berat gedung kantor Hasil
: Meningkatnya kenyamanan bekerja
b. Pengadaan sarana dan prasarana gedung kantor Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp35.000.000, Keluaran :Jumlah ketersediaan sarana dan prasarana aparatur Hasil
:Meningkatnya kenyamanan bekerja
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 96
c. Pemeliharaan
rutin/berkala/sedang/berat
Gedung
Kantor/bangunan
pendukungnya Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 10.000.000, Keluaran : Jumlah pemeliharaan gedung/kantor secara berkala Hasil
: Meningkatnya kenyamanan bekerja
d. Pemeliharaan rutin/berkala/sedang/berat sarana dan prasarana gedung Kantor Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp. 15.000.000, Keluaran :Jumlah pemeliharaan rutin/berkala/sedang/berat sarana dan prasarana gedung kantor secara berkala Hasil
:Meningkatnya kenyamanan bekerja
e. Pemeliharaan rutin/berkala/sedang/berat kendaraan dinas/kendaraan operasional Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 15.500.000, Keluaran : Jumlah kendaraan operasional roda 2 dan roda 4 yang terpeliharan Hasil
: Meningkatnya kenyamanan bekerja
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur a. Pengadaan pakaian dinas dan pakaian khusus lainnya Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 97
Masukan : Tersedianya dana Rp. 12.500.000, Keluaran :Jumlah pengadaan pakaian olahraga pada hari-hari tertentu Hasil
:Meningkatnya kenyamanan bekerja
4. Program Perencanaan Strategis dan pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD a. Penyusunan Rencana Strategis SKPD Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 35.000.000, Keluaran :Jumlah dokumen rencana strategis SKPD Hasil
: Tersedianya dokumen rencana strategis SKPD sebagai
dokumen perencanaan lima tahun b. Penyusunan rencana Kerja SKPD Masukan : Tersedianya dana Rp. 10.000.000, Keluaran :Jumlah dokumen rencana kerja SKPD tahunan Hasil
:Tersedianya dokumen rencana kerja SKPD tahunan
sebagai rencana program/kegiatan SKPD c. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja SKPD Masukan : Tersedianya Dana Rp.10.000.000,-
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 98
Keluaran : Jumlah dokumen laporan capaian kinerja laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) SKPD Hasil
: Tersedianya laporan capaian kinerja SKPD
d. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Masukan : Tersedianya Dana Rp. 8.000.000, Keluaran : Jumlah dokumen laporan kinerja & keuangan SKPD disusun tepat waktu Hasil
: Tersedianya dokumen pelaporan kinerja & keuangan
5. Program Ketersediaan dan Cadangan Pangan a. Pengembangan Cadangan Pangan Daerah Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 160.000.000, Keluaran : Jumlah pembinaan kelompok KRPL & pengadaan bantuan pada kelompok lumbung Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan daerah
b. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 125.000.000, Keluaran : Jumlah kelompok lumbung pangan desa yang dibina Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan daerah
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 99
a. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Watugaluh, Kec. Diwek Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 95.000.000, Keluaran : Luas pembangunan gudang lumbung Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
b. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Sumberjo, Kec. Jombang Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 7.000.000, Keluaran : Jumlah Pengadaan timbangan duduk Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
c. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Kedung Jati, Kec. Kabuh Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 50.000.000, Keluaran : Luas pembangunan gudang lumbung Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
d. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Manduro, Kec. Kabuh Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 5.000.000, Keluaran : Jumlah pengadaan water tester/ alat pengukur kadar air Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
e. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Gumulan, Kec. Kesamben Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 155.000.000,Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 100
Keluaran : Luas pembangunan gudang lumbung Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
f. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Kedung Mlati, Kec. Kesamben Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 63.000.000, Keluaran : Luas pembangunan gudang lumbung Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
g. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Badang, Kec. Ngoro Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 51.000.000, Keluaran : Luas pembangunan gudang lumbung& jumlah pengadaan mesin jahit karung Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
h. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Ngampel, Kec. Ngusikan Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 45.000.000, Keluaran : Luas pembangunan lantai jemur Hasil i.
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
Pengembangan Lumbung Pangan Desa Ngusikan, Kec. Ngusikan Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 95.000.000, Keluaran : Luas pembangunan gudang lumbung
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 101
Hasil j.
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
Pengembangan Lumbung Pangan Desa Bongkot, Kec. Peterongan Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 45.000.000, Keluaran : Luas pembangunan gudang lumbung Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
k. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Tengaran, Kec. Peterongan Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 100.000.000, Keluaran : Luas pembangunan gudang lumbung Hasil l.
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
Pengembangan Lumbung Pangan Desa Kampungbaru, Kec. Plandaan Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 45.000.000, Keluaran : Luas pembangunan lantai jemur Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
m. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Palrejo, Kec. Sumobito Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 95.000.000, Keluaran : Luas pembangunan gudang lumbung Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
n. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Mojokrapak, Kec. Tembelang Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 10.000.000,Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 102
Keluaran : Jumlah pengadaan timbangan duduk dan mesin jahit karung Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
o. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Pulo Gedang, Kec. Tembelang Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 110.000.000, Keluaran : Luas pembangunan gudang lumbung Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
p. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Pulorejo, Kec. Tembelang Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 130.000.000, Keluaran : Luas pembangunan gudang lumbung dan lantai jemur Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
q. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Sentul, Kec. Tembelang Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 130.000.000, Keluaran : Luas pembangunan gudang lumbung dan lantai jemur Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
r. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Tamping Mojo, Kec. Tembelang Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 95.000.000,Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 103
Keluaran : Luas pembangunan gudang lumbung Hasil
: Meningkatnya cadangan pangan masyarakat
6. Program Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan a. Koordinasi Kebijakan Perberasan Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 27.000.000, Keluaran : Jumlah peserta sosialisasi instruksi presiden tentang perberasan Hasil
: Meningkatnya stabilitas harga bahan pangan
b. Pemantauan, Analisis Akses Pangan Masyarakat dan Harga Pangan Pokok Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp 30.000.000, Keluaran : Jumlah dokumen informasi pasokan,harga dan akses pangan Hasil
: Meningkatnya akses pangan daerah
7. Program Penganekaragaman Pangan b. Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif Masukan : Tersedianya dana sebesar Rp. 60.000.000, Keluaran :Jumlah peserta sosialisasi pengenalan pangan local yang B2SA Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 104
Hasil
:Meningkatnya pengetahuan tentang pangan lokal
c. Pengembangan Diversifikasi Pangan Lokal Masukan : Tersedianya dana Rp. 180.000.000, Keluaran :Jumlah fasilitasi penerapan diversifikasi pangan lokal Hasil
:Meningkatnya implementasi diversifikasi pangan lokal
d. Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) Masukan : Tersedianya dana Rp. 140.000.000, Keluaran :Jumlah dokumen Pola Pangan Harapan (PPH) Hasil
:Optimalnya penganekaragaman konsumsi pangan
8. Program Peningkatan Keamanan Pangan a. Uji Laboratorium Mutu dan keamanan Pangan Daerah Masukan : Tersedianya dana Rp. 80.000.000, Keluaran :Jumlah sample pengawasan dan pembinaan keamanan pangan segar Hasil
:Meningkatnya pengawasan keamanan pangan segar
b. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Masukan : Tersedianya dana Rp. 55.000.000, Keluaran :Jumlah peserta pembinaan MP-ASI pangan local B2SA
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 105
Hasil
:Meningkatnya pengetahuan & ketrampilan pengolahan
MP-ASI pangan lokal 9. Program Ketersediaan dan Kerawanan Pangan a. Penyusunan Data Ketahanan Pangan dan Rencana Kebutuhan Pangan Daerah Masukan : Tersedianya dana Rp. 65.000.000, Keluaran :Jumlah dokumen data baku pangan dan neraca bahan makanan Hasil
:Meningkatnya informasi data baku pangan
c. Pengembangan Desa Mandiri Pangan Masukan : Tersedianya dana Rp. 75.000.000, Keluaran :Jumlah kelompok afinitas yang dibina Hasil
:Penanganan desa mandiri pangan
d. Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) Masukan : Tersedianya dana Rp. 30.000.000, Keluaran :Jumlah dokumen pelaporan SKPG Hasil
:Penyediaan informasi dini gizi buruk (SIDI)
e. Fasilitasi Peningkatan Mutu Produk Pangan Masukan : Tersedianya dana Rp. 160.000.000,Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 106
Keluaran :Jumlah kelompok usaha pengolahan pangan yang dibina dan difasilitasi sarana prasarana Hasil
:Meningkatnya
kualitas
produk
kelompok
usaha
pengolahan pangan f. Peningkatan Potensi dan Promosi Produk Pangan Lokal Masukan : Tersedianya dana Rp. 121.000.000, Keluaran :Jumlah promosi produk lokal Hasil
:Meningkatnya promosi produk pangan local
10. Program Pembinaan Lingkungan Sosial a.
Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja/Usaha Pengolahan Pangan Bagi Masyarakat Masukan : Tersedianya dana Rp. 319.000.000, Keluaran :Jumlah peserta pelatihan & kelompok yang difasilitasi sarana prasarana Hasil
:Meningkatnya implementasi pengolahan pangan lokal
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 107
B. Sumber Dana APBN PROGRAM
PENINGKATAN
DIVERSIFIKASI
DAN
KETAHANAN
MASYARAKAT
1. Kegiatan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan i.
Masukan
: Tersedianya dana sebesar Rp 209.100.000,-
ii.
Keluaran
: Jumlah kelompok KRPL yang dibina dan di fasilitasi
sarana prasarana iii.
Hasil
:
Tercapainya
kebutuhan
keluarga,
kelompok
dan
masyarakat untuk mencukupi konsumsi bahan pangan rumah tangga Usulan Program Kegiatan Tahun 2017 Dinas Ketahanan Pangan dapat dilihat dengan jelas pada Tabel 3.1 (terlampir)
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 108
BAB IV PENUTUP
Renja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian upaya Dinas Ketahanan Pangan dalam kurun waktu tahun 2017, sehingga upaya Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang dapat lebih terarah dan terukur. Untuk itu diperlukan partisipasi, semangat, dan komitmen yang kuat dari seluruh aparatur Dinas Ketahanan Pangan, karena akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian Rencana Kerja ini nantinya bukan hanya sebagai
dokumen
administrasi
saja,
karena
secara
substansial
merupakan
pencerminan tuntutan pembangunan yang memang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan misi daerah yang ingin dicapai. Akhir kata, semoga Renja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang ini dapat dilaksanakan dengan baik disertai kerja keras dan dedikasi yang tinggi dari segenap aparatur di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan secara konsisten dalam rangka mewujudkan good governance dan public service yang lebih baik. Demikian Rencana Kerja 2017 Dinas Ketahanan Pangan tahun 2017 disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan program-program di Dinas Ketahanan Pangan. Jombang,30 Januari 2017
Renja Penyesuaian Dinas Ketahanan Pangan th. 2017
Page 109
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG Target Renstra SKPD
SPM /
Realisasi Capaian
Proyeksi
Catatan
No
Indikator
Standar Nasional
IKK
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2014
Tahun 2015
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
90%
-
4150 4200 4200 4200 kal/kapita kal/kapita kal/kapi kal/kapi /hr /hr ta /hr ta /hr
4150 4117 4200 4200 kal/kapi kal/kapi kal/kapi kal/kapi ta /hr ta /hr ta /hr ta /hr
b. Ketersediaan Protein per kapita
90%
-
110 gram 110 gram 110 kal/kapita kal/kapita gram /hr /hr kal/kapit a/hr
110 gram kal/kapit a/hr
104,2 gram kal/kapit a/hr
102,48 gram kal/kapit a/hr
110 gram kal/kapit a/hr
110 gram kal/kapit a/hr
c. Penguatan Cadangan Pangan
60%
-
100 ton/th dan 250 kg/tribln
100 ton/th dan 500 kg/tribln
100 ton/th dan 260 kg/tribln
100 ton/th dan 364,97 kg/tribln
100 ton/th dan 500 kg/tribln
100 ton/th dan 500 kg/tribln
90%
-
85%
90%
90%
90% 90.00%
90%
90%
90%
10%
-
15%
15%
10%
10%
7.6%
10%
10%
86%
-
82
84
85
85
85.2
85.9
86
SPM : 1 Ketersediaan dan Cadangan Pangan : a. Ketersediaan energi per kapita
100 ton/th dan 250 kg/tribln
100 ton/th dan 500 kg/tribln
Tahun 2016
Tahun 2017
Analisis
12
13
2 Distribusi dan akses pangan : a. Ketersediaan Informasi Pasokan Harga dan Akses Pangan di daerah b. Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan 3 Penganekaragaman dan keamanan pangan : a. Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
15%
79.5
1
2
b. Konsumsi energi per kapita
c. Konsumsi protein per kapita
3
5
6
2000 kal/kap/ hr
-
1875 kal/kap/ hr
1875 kal/kap/ hr
50 gr/kap/ hr
-
47 47 gr/kap/hr gr/kap/ hr
7
10
6
7
7
1950 1950 1772,7 1815 1819 1875 Kal/kap/h Kal/kap/hr kal/kap/ kal/kap/ kal/kap/ kal/kap/ r hr hr hr hr 53 53 50 gr/kap/hr gr/kap/hr gr/kap/
hr
50 gr/kap/ hr
50,2 gr/kap/ hr
50,3 gr/kap/ hr
4 Keamanan Pangan a. Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan
80%
-
85%
85%
90%
90%
80%
85%
90%
90%
5 Penanganan daerah rawanan pangan
60%
-
60%
65%
70%
75%
60%
65%
70%
70%
Regulasi ketahanan pangan 6 7 Ketersediaan pangan utama
-
2 400 kg kal/ kapita/tah un
2 425 kg kal/ kapita/tah un
-
2 495 kg kal/ kapita/ tahun
2 445 kg kal/ kapita/ tahun
2 495 kg kal/ kapita/tah un
2 399,808 kg kal/ kapita/ tahun
2 428,645 kg kal/ kapita/ta hun
2 445 kg kal/ kapita/ta hun
3 495 kg kal/ kapita/ tahun
13
TABEL 2.3 REVIEW RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2017 KABUPATEN JOMBANG Nama SKPD : DINAS KETAHANAN PANGAN RANCANGAN AWAL RKPD NO
PROGRAM / KEGIATAN
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
TARGET CAPAIAN
3
4
5
PROGRAM / KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET CAPAIAN
Ket
7
8
9
10
1 I
2 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
1
Penyediaan Pelayanan Adminitrasi Perkantoran
II
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
Kabupaten Jumlah rehabilitasi 1 unit sedang/berat gedung kantor
2
Pengadaan sarana dan prasarana gedung kantor
Kabupaten Jumlah ketersediaan 1 tahun sarana dan prasarana aparatur
Pengadaan sarana dan prasarana gedung kantor
Kabupaten Jumlah ketersediaan 5 unit sarana dan prasarana aparatur
3
Pemeliharaan rutin/berkala/sedan g/berat gedung kantor/bangunan pendukungnya
Kabupaten Jumlah pemeliharaan 1 paket gedung/kantor secara berkala
Pemeliharaan rutin/berkala/seda ng/berat gedung kantor/bangunan pendukungnya
Kabupaten Jumlah pemeliharaan 1 tahun gedung/kantor secara berkala
4
Pemeliharaan rutin/berkala/sedan g/berat sarana dan prasarana gedung kantor
Kabupaten Jumlah pemeliharaan 1 tahun rutin/berkala/sedang/ berat sarana dan prasarana gedung kantor secara berkala
Pemeliharaan rutin/berkala/seda ng/ berat sarana dan prasarana gedung kantor
Kabupaten Jumlah pemeliharaan 1 tahun rutin/berkala/sedang/b erat sarana dan prasarana gedung kantor secara berkala
5
Pemeliharaan rutin/ Kabupaten Jumlah kendaraan berkala/ kendaraan operasional roda 2 dinas/ operasional dan roda 4 yang terpelihara
Pemeliharaan rutin/ berkala/ kendaraan dinas/ operasional
Kabupaten Jumlah kendaraan operasional roda 2 dan roda 4 yang terpelihara
8 unit
III
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR
1
Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu
Kabupaten Jumlah pakaian olahraga
50 stel
Kabupaten Jumlah dokumen renstra SKPD
1 dokumen
1
IV Program perencanaan strategis dan pelaporan capaian kinerja serta keuangan SKPD 1 Penyusunan Rencana Strategis SKPD
Kabupaten Tersedianya jasa 1 tahun komunikasi telephon, sumber daya air dan listrik selama 12 bulan
1 tahun
6 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
LOKASI
Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
Kabupaten Jumlah pelayanan administrasi perkantoran
12 bl
Kabupaten Jumlah rehabilitasi 1 unit sedang/berat gedung kantor
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Kabupaten Jumlah pakaian olahraga
1 paket
Kabupaten Jumlah dokumen renstra SKPD
1 dokumen
Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu Program perencanaan strategis dan pelaporan capaian kinerja serta keuangan SKPD Penyusunan Rencana Strategis SKPD
2
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
Kabupaten Jumlah dokumen rencana kerja yang telah disusun
1 paket
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
Kabupaten Jumlah dokumen rencana kerja yang telah disusun
2 dokumen
3
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja SKPD
Kabupaten Jumlah dokumen laporan capaian kinerja dan laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) SKPD
1 paket
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja SKPD
Kabupaten Jumlah dokumen laporan capaian kinerja dan laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) SKPD
5 dokumen
4
Penyusunan laporan keuangan SKPD
Kabupaten Jumlah dokumen Laporan Keuangan SKPD
1 paket
Penyusunan laporan keuangan SKPD
Kabupaten Jumlah dokumen Laporan Keuangan SKPD
5 dokumen
V
PROGRAM PENGUATAN KETERSEDIAAN DAN CADANGAN PANGAN
PROGRAM PENGUATAN KETERSEDIAAN DAN CADANGAN
1
Pengembangan cadangan pangan daerah
Kabupaten Jumlah kelompok 1 paket lumbung yang mendapat bantuan & kelompok KRPL yang dibina
Pengembangan cadangan pangan daerah
Kabupaten Jumlah kelompok lumbung yang mendapat bantuan & kelompok KRPL yang dibina
2
Pengembangan Lumbung Pangan Desa
Kabupaten Jumlah kelompok lumbung pangan yang dibina
Pengembangan Lumbung Pangan Desa
Kabupaten Jumlah kelompok 11 klp lumbung pangan yang dibina
3
Pengembangan lumbung pangan Desa Watugaluh; Kec Diwek
Kec. Diwek
Luasan bangunan 36 m2 fisik gudang lumbung
Pengembangan Kec. Diwek lumbung pangan Desa Watugaluh; Kec Diwek
Luasan bangunan 36 m2 fisik gudang lumbung
4
Pengembangan lumbung pangan Desa Sumberjo, Kec. Jombang
Kec. Jombang
Jumlah pengadaan timbangan duduk
Pengembangan Kec. lumbung pangan Jombang Desa Sumberjo, Kec. Jombang
Jumlah pengadaan timbangan duduk
5
Pengembangan Kec. Kabuh Luasan bangunan 20 m2 lumbung pangan fisik gudang lumbung Desa Kedung Jati, Kec. Kabuh
Pengembangan Kec. Kabuh lumbung pangan Desa Kedung Jati, Kec. Kabuh
Luasan bangunan 20 m2 fisik gudang lumbung
6
Pengembangan lumbung pangan Desa Manduro, Kec. Kabuh
Kec. Kabuh Jumlah pengadaan alat pengukur kadar air
Pengembangan Kec. Kabuh lumbung pangan Desa Manduro, Kec. Kabuh
Jumlah pengadaan alat pengukur kadar air
7
Pengembangan lumbung pangan Desa Gumulan, Kec. Kesamben
Kec. Kesamben
Luasan bangunan 62 m2 fisik gudang lumbung
Pengembangan Kec. lumbung pangan Kesamben Desa Gumulan, Kec. Kesamben
Luasan bangunan 62 m2 fisik gudang lumbung
8
Pengembangan Kec. lumbung pangan Kesamben Desa Kedung Mlati, Kec. Kesamben
Luasan bangunan 25 m2 fisik gudang lumbung
Pengembangan Kec. lumbung pangan Kesamben Desa Kedung Mlati, Kec. Kesamben
Luasan bangunan 25 m2 fisik gudang lumbung
9
Pengembangan Kec. Ngoro lumbung pangan Desa Badang, Kec. Ngoro
Luasan bangunan 18 m2 dan 2 fisik gudang lumbung unit dan jumlah pengadaan mesin jahit karung
Pengembangan Kec. Ngoro lumbung pangan Desa Badang, Kec. Ngoro
Luasan bangunan 18 m2 dan 2 fisik gudang lumbung unit dan jumlah pengadaan mesin jahit karung
Pengembangan Kec. lumbung pangan Ngusikan Desa Ngampel, Kec. Ngusikan
Luasan bangunan fisik lantai jemur
Pengembangan lumbung pangan Desa Ngusikan, Kec. Ngusikan Pengembangan Lumbung pangan Desa Bongkot, Kec. Peterongan
Kec. Ngusikan
Luasan bangunan 38 m2 fisik gudang lumbung
Kec. Peterongan
Luasan bangunan 18 m2 fisik gudang lumbung
1 paket
2 unit
2 unit
18 m2
9 kelompok KRPL & 2 klmpok lumbung
2 unit
2 unit
10 Pengembangan lumbung pangan Desa Ngampel, Kec. Ngusikan
Kec. Ngusikan
Luasan bangunan fisik lantai jemur
11 Pengembangan lumbung pangan Desa Ngusikan, Kec. Ngusikan 12 Pengembangan Lumbung pangan Desa Bongkot, Kec. Peterongan
Kec. Ngusikan
Luasan bangunan 38 m2 fisik gudang lumbung
13 Pengembangan lumbung pangan Desa Tengaran, Kec. Peterongan
Kec. Luasan bangunan 40 m2 Peterongan fisik gudang lumbung
Pengembangan Kec. lumbung pangan Peterongan Desa Tengaran, Kec. Peterongan
Luasan bangunan 40 m2 fisik gudang lumbung
14 Pengembangan lumbung pangan Desa Kampungbaru, Kec. Plandaan 15 Pengembangan lumbung pangan Desa Palrejo, Kec. Sumobito
Kec. Plandaan
Luasan bangunan fisik lantai jemur
Kec. Plandaan
Luasan bangunan fisik lantai jemur
Kec. Sumobito
Luasan bangunan 38 m2 fisik gudang lumbung
Pengembangan lumbung pangan Desa Kampungbaru, Kec. Plandaan Pengembangan lumbung pangan Desa Palrejo, Kec. Sumobito
Kec. Sumobito
Luasan bangunan 38 m2 fisik gudang lumbung
16 Pengembangan lumbung pangan Desa Mojokrapak, Kec. Tembelang
Kec. Tembelang
Jumlah pengadaan timbangan duduk dan mesin jahit
Kec. Luasan bangunan 18 m2 Peterongan fisik gudang lumbung
18 m2
2 unit & 1 unit
17 Pengembangan Kec. lumbung pangan Tembelang Desa Pulo Gedang, Kec. Tembelang
Luasan bangunan 41 m2 fisik gudang lumbung
18 Pengembangan lumbung pangan Desa Pulorejo, Kec. Tembelang 19 Pengembangan lumbung pangan Desa Sentul, Kec. Tembelang 20 Pengembangan lumbung pangan Desa Tamping Mojo, Kec. Tembelang
Kec. Tembelang
Luasan bangunan 38 m2 dan fisik gudang lumbung 30 m2 dan lantai jemur
Kec. Tembelang
Luasan bangunan 38 m2 dan fisik gudang lumbung 39 m2 dan lantai jemur
Kec. Tembelang
Luasan bangunan 38 m2 fisik gudang lumbung
18 m2
18 m2
Pengembangan Kec. lumbung pangan Tembelang Desa Mojokrapak, Kec. Tembelang
Jumlah pengadaan 2 unit & 1 timbangan duduk dan unit mesin jahit
Pengembangan lumbung pangan Desa Pulo Gedang, Kec. Tembelang Pengembangan lumbung pangan Desa Pulorejo, Kec. Tembelang Pengembangan lumbung pangan Desa Sentul, Kec. Tembelang Pengembangan lumbung pangan Desa Tamping Mojo, Kec. Tembelang
Kec. Tembelang
Luasan bangunan 41 m2 fisik gudang lumbung
Kec. Tembelang
Luasan bangunan 38 m2 dan fisik gudang lumbung 30 m2 dan lantai jemur
Kec. Tembelang
Luasan bangunan 38 m2 dan fisik gudang lumbung 39 m2 dan lantai jemur
Kec. Tembelang
Luasan bangunan 38 m2 fisik gudang lumbung
VI PROGRAM PENINGKATAN DISTRIBUSI DAN AKSES PANGAN
PROGRAM PENINGKATAN DISTRIBUSI DAN AKSES PANGAN
1
Koordinasi Kebijakan perberasaan
Kabupaten
2
Pemantauan, Analisis akses pangan masyarakat dan harga pangan pokok
Kabupaten
Jumlah peserta sosialisasi instruksi Presiden tentang perberasan Jumlah dokumen informasi pasokan, harga dan akses pangan
200 orang
Koordinasi Kebijakan perberasaan
12 dokumen Pemantauan, Analisis akses pangan masyarakat dan harga pangan pokok
VII PROGRAM PENGANEKARAG AMAN PANGAN
Kabupaten
Kabupaten
Jumlah peserta sosialisasi instruksi Presiden tentang perberasan Jumlah dokumen informasi pasokan, harga dan akses pangan
200 orang
12 dokumen
PROGRAM PENGANEKARA GAMAN PANGAN
1
Penyuluhan sumber pangan alaternatif
Kabupaten
Jumlah peserta 300 peserta Penyuluhan sosialisasi sumber pangan pengenalan pangan alaternatif lokal yang B2SA bagi pembina sekolah, kantin sekolah
Kabupaten
Jumlah peserta 300 peserta sosialisasi pengenalan pangan lokal yang B2SA bagi pembina sekolah, kantin sekolah
2
Pengembangan Diversifikasi pangan Lokal
Kabupaten
Kabupaten
3
Percepatan Kabupaten penganekaragama n konsumsi pangan (P2KP)
Jumlah fasilitasi penerapan diversifikasi pangan lokal Jumlah dokumen Pola Pangan Harapan (PPH)
Jumlah fasilitasi 3 kali penerapan diversifikasi pangan lokal Jumlah dokumen Pola 1 dokumen Pangan Harapan (PPH)
3 kali
Pengembangan Diversifikasi pangan Lokal
1 dokumen
Percepatan Kabupaten penganekaragam an konsumsi pangan (P2KP)
VIII PROGRAM PENINGKATAN KEAMANAN PANGAN
PROGRAM PENINGKATAN KEAMANAN PANGAN
1
Uji Laboratorium Peterongan, Jumlah sampel mutu dan Jombang & pengawasan dan keamanan pangan Mojoagung pembinaan keamanan pangan segar
2
Peningkatan mutu Kec. dan keamanan Mojoagung, pangan Sumobito & Kesamben
VIIII PROGRAM KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN 1 Penyusunan data ketahanan pangan dan rencana kebutuhan pangan derah
104 sampel Uji Laboratorium mutu dan keamanan pangan
Jumlah peserta 200 kader pembinaan makanan posyandu pendamping ASI berbahan baku lokal
Kabupaten Jumlah dokumen data baku pangan dan NBM
2 dokumen
Peningkatan mutu dan keamanan pangan PROGRAM KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN Penyusunan data ketahanan pangan dan rencana kebutuhan pangan derah
Peterongan, Jumlah sampel 104 sampel Jombang & pengawasan dan Mojoagung pembinaan keamanan pangan segar Kec. Mojoagung, Sumobito & Kesamben
Jumlah peserta 200 kader pembinaan makanan posyandu pendamping ASI berbahan baku lokal
Kabupaten Jumlah dokumen data 2 dokumen baku pangan dan NBM
2
Pengembangan Desa Mandiri pangan
Kabupaten
Jumlah kelompok 16 kelompok Pengembangan afinitas (desa mandiri Desa Mandiri pangan) yang dibina pangan
Kabupaten
Jumlah kelompok 16 kelompok afinitas (desa mandiri pangan) yang dibina
3
Pengembangan Sistem kewaspadaan pangan dan Gizi (SKPG)
Kabupaten
Jumlah dokumen pelaporan SKPG
1 dokumen
Kabupaten
Jumlah dokumen pelaporan SKPG
4
Fasilitasi Peningkatan Mutu Produk Pangan
Desa Gajah,Desa Sumberagu ng & Desa Purisemandi ng
Jumlah kelompok usaha pengolahan pangan yang dibina & difasilitasi sarana prasarana usaha
30 kelompok Fasilitasi Desa Peningkatan Mutu Gajah,Desa Produk Pangan Sumberagun g & Desa Purisemandi ng
Jumlah kelompok 30 kelompok usaha pengolahan pangan yang dibina & difasilitasi sarana prasarana usaha
5
Peningkatan Potensi dan Promosi Produk Pangan Lokal
Kabupaten
Jumlah promosi produk lokal
4 kali
Jumlah promosi produk lokal
Pengembangan Sistem kewaspadaan pangan dan Gizi (SKPG)
Peningkatan Potensi dan Promosi Produk Pangan Lokal
Kabupaten
1 dokumen
4 kali
RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TH 2017 dan PRAKIRAAN MAJU TH 2018
KODE
Program dan Kegiatan Indikatif
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Program Penguatan ketersediaan dan cadangan pangan
Rencana Tahun 2017 Lokasi
Catatan
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2018 Target Kuantitatif
Target Kuantitati f
Sumber Data
1 Jumlah cadangan pangan di tingkat desa (kg/tribulan)
500 kg/tribulan
APBD
500 kg/tribulan
2 Jumlah ketersediaan energi, protein perkapita perhari
4200 kal/kap/hr & 110gr/kap/ hr
APBD
4300 kal/kap/hr & 110gr/kap/hr
1 Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
Jumlah kelompok lumbung yang mendapat bantuan & Kelompok KRPL yang dibina
9 kelompok KRPL & 2 kelompok lumbung
APBD
6 klompok
2 Pengembangan Lumbung Pangan Desa
Jumlah kelompok lumbung pangan desa yang dibina
11 kelompok
APBD
20 Kelompok lumbung
3 Penyusunan Data Ketahanan Pangan dan rencana kebutuhan pangan daerah
Jumlah dokumen data baku pangan dan NBM (Neraca Bahan Makanan)
N/A
APBD
N/A
1
Persentase penanganan daerah rawan pangan
N/A
APBD
N/A
1 Pengembangan 1 Desa Mandiri pangan
Jumlah kelompok afinitas (desa mandiri pangan) yang dibina
N/A
APBD
N/A
2 Pengembangan 1 Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
Jumlah dokumen pelaporan SKPG
N/A
APBD
N/A
Persentase penanganan desa cukup tahan pangan
60%
APBD
60%
Program Penanganan Kerawanan Pangan
Program Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
1
1 Penyusunan Data Ketahanan Pangan dan rencana kebutuhan pangan daerah
Jumlah dokumen data baku pangan dan NBM (Neraca Bahan Makanan)
2 dokumen
APBD
2 dokumen
2 Pengembangan 1 Desa Mandiri pangan
Jumlah kelompok afinitas (desa mandiri pangan) yang dibina
16 kelompok
APBD
16 kelompok
3 Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) 4 Fasilitasi peningkatan mutu produk pangan
5 Peningkatan potensi dan promosi produk pangan lokal Program Peningkatan distribusi dan akses pangan
Jumlah dokumen pelaporan SKPG
1 dokumen
APBD
1 dokumen
Jumlah kelompok usaha pengolahan pangan yang dibina dan difasilitasi sarana prasarana usaha Jumlah promosi produk lokal
30 kelompok
APBD
30 kelompok
4 kali
APBD
4 kali
1 Persentase ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan (%)
90%
APBD
90%
1.
Koordinasi Kebijakan Perberasan
Jumlah peserta sosialisasi instruksi Presiden tentang perberasan
200 orang
APBD
200 orang
2.
Pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat
Jumlah dokumen informasi pasokan, harga 9 bahan pokok dan akses pangan
12 dokumen
APBD
12 dokumen
2000 kal/kap/hr & 53 gr/kap/hr
APBD
2000 kal/kap/hr & 54 gr/kap/hr
Jumlah peserta sosialisasi pengenalan pangan lokal yang beragam, bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) bagi pembina sekolah, kantin sekolah
300 orang
APBD
300 orang
2 Pengembangan Diversifikasi Pangan Lokal
Jumlah fasilitasi penerapan Diversifikasi Pangan berbahan baku lokal
3 kali
APBD
3 kali
3 Percepatan Penganekaraga man Konsumsi Pangan
Jumlah dokumen Pola Pangan Harapan (PPH)
1 dokumen
APBD
1 dokumen
1 Program Penganekarag aman Pangan
1
Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
1 Jumlah konsumsi energi dan protein perkapita per hari
2 Program Pembinaan lingkungan sosial bidang ketahanan pangan
Persentase implementasi olahan pangan lokal
90%
APBD
90%
1 Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja/Usaha Pengolahan Pangan Bagi Masyarakat
Jumlah peserta pelatihan pengolahan bahan pangan & kelompok penerima bantuan sarana prasarana
120 orang &4 kelompok
APBD
120 orang & 4 kelompok
1 Program peningkatan keamanan pangan
Persentase Pangan segar bebas dari kandungan pestisida
80%
APBD
80%
1 Uji Laboratorium Mutu dan Keamanan Pangan
Jumlah sample pengawasan dan pembinaan keamanan pangan segar
104 sampel
APBD
104 sampel
2 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Jumlah peserta pembinaan makanan pendamping ASI berbahan baku lokal yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)
200 kader posyandu
APBD
200 kader posyandu
3 Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
Jumlah promosi produk lokal, jumlah kelompok olahan pangan yang difasilitasi sarana & prasarana sekaligus dibina
N/A
APBD
N/A
2 Program Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Penyediaan Jasa Administrasi Teknis Perkantoran 2 Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
1 Jumlah pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran
12 bulan
APBD
12bulan
Jumlah Jasa Administrasi Teknis
N/A
APBD
N/A
Jumlah pelayanan administrasi perkatoran
12 bulan
APBD
12 bulan
3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Jumlah dukungan sarana dan prasarana pelayanan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
Jumlah kendaraan operasional roda 2 dan roda 4 yang terpelihara
100%
8 unit
APBD
APBD
100%
8 unit
2
Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor
3
Pemeliharaan Rutin/berkala/se dang/berat gedung kantor/banguna n pendukungnya
4
Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
5
Pemeliharaan Rutin/Berkala/s edang/berat sarana dan prasarana gedung kantor
4 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1 Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu 5 Program Perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
Jumlah ketersediaan sarana dan prasarana aparatur Jumlah pemeliharaan gedung/ kantor secara berkala
5 unit
APBD
5 unit
1 tahun
APBD
1 tahun
Jumlah Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
1 unit
APBD
N/A
Jumlah pemeliha raan Rutin/Berkala/s edang/ berat sarana dan prasarana gedung kantor secara berkala
1 tahun
APBD
1 tahun
1 Persentase pegawai yang mendapatkan kaos olahraga
Jumlah pakaian olah raga 1 Jumlah perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
APBD
100%
50 stel
APBD
50 stel
13 dokumen
APBD
13 dokumen
1 Penyusunan Rencana Strategis SKPD
Jumlah dokumen Renstra SKPD
1 dokumen
APBD
1 dokumen
2 Penyusunan Rencana Kerja SKPD
Jumlah dokumen Rencana Kerja yang telah disusun Jumlah dokumen Laporan Capaian Kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) SKPD
2 dokumen
APBD
2 dokumen
5 dokumen
APBD
5 dokumen
Jumlah dokumen Laporan Keuangan SKPD
5 dokumen
APBD
5 dokumen
3 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja SKPD
4 Penyusunan Laporan Keuangan SKPD