Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 1, No. 10, Oktober 2017, hlm. 1167-1175
e-ISSN: 2548-964X http://j-ptiik.ub.ac.id
Pengembangan Elektronik-Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah untuk Dinas Perindustrian Kota Malang Handoyo Saputra1, Fajar Pradana2, Bayu Priyambadha3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Dinas Perindustrian Kota Malang memiliki tugas untuk menyusun rencana strategis yang nantinya akan dijadikan sebagai tolak ukur kinerjanya. Untuk mengukur kinerja suatu instansi pemerintah, pemerintah telah mengembangkan sebuah sistem yang bernama Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan SAKIP ini adalah pada saat pengumpulan data capaian kinerja memakan waktu yang lama. Permasalahan yang lain adalah kepala dinas tidak dapat mengetahui seluruh capaian kinerja pada saat ini. Saat ini belum ada sistem informasi untuk mengelola pelaksanaan SAKIP di Dinas Perindustrian Kota Malang. Sistem informasi pengelolaan memunginkan organisasi untuk memperoleh informasi yang tepat untuk orang yang tepat pada waktu yang tepat dengan mempertinggi interaksi antara pegawai organisasi. Oleh karena itu, dalam proyek skripsi ini, dikembangkan sebuah sistem informasi berbasis web untuk mengelola pelaksaan SAKIP yang memiliki fitur utama untuk mencatat, mengukur dan melaporkan hasil capaian kinerja. Pengembangan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall. Model waterfall memiliki 5 fase yang terdiri dari analisa, perancangan, implementasi, pengujian dan pemeliharaan. Pengujian fungsionalitas perangkat lunak ini menggunakan pendekatan kotak putih dan kotak hitam. Hasil pengujian fungsionalitas menunjukkan bahwa fungsi perangkat lunak ini sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Pengujian kompatibilitas menunjukkan bahwa perangkat lunak ini dapat dijalankan dengan baik pada berbagai peramban yang berbeda. Kata Kunci: SAKIP, sistem informasi pengelolaan, waterfall, pengembangan
Abstract Malang Industrial Department has duty to arrange strategic plan for measure it’s work achievement. To measure goverment department’s achievement, goverment has develop a system called “Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah” (SAKIP). The problem that occured in SAKIP realization is when collecting data of work achievement is to long. The other problem is the chief department can not knowing all work achievement in realtime. For now, there is no information system for manage SAKIP realization yet. Management information system make it possible for organizations to get the right information to the right person at the right time by enhancing the interaction between the organization’s workers. Because of that, in this thesis project will be depeloping a web based information system for manage SAKIP realization that has a prime function to record, measure and report work achievement’s result. For developing this software, will be using waterfall methodology. In waterfall model, there are 5 phases. First phase is analysis, then planning, implementation, testing and the last is maintenance. Functionality testing for this software is using white-box and black-box testing approach. The result of functionality testing indicate that this software function is appropriate with it’s specification. Compatibility testing indicate that this software can running well on all different browser. Keywords: SAKIP, management information system, waterfall, development
adalah menyusun rencana strategis yang nantinya akan dijadikan sebagai tolak ukur kinerjanya. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 ditetapkan bahwa instansi pemerintah harus mempertanggungjawabkan
1. PENDAHULUAN Salah satu tugas Dinas Perindustrian Kota Malang khususnya pada bagian sekretariat Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
1167
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
pencapaian misi dan tujuan organisasi dengan melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Untuk mengukur kinerja suatu instansi pemerintah dikembangkan sebuah sistem yang bernama Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dengan adanya SAKIP maka semua instansi pemerintah harus melaporkan pencapaian kinerjanya secara berkala. Hasil laporan tersebut dinamakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap pencapaian misinya. Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan SAKIP pada Dinas Perindustrian Kota Malang adalah pada saat pengumpulan data capaian Rencana Kinerja Tahunan (RKT) memakan waktu yang lama. Pengumpulan data tersebut bisa memekan waktu 1 minggu atau lebih. Permasalahan yang lain adalah kepala dinas tidak dapat mengetahui seluruh pencapaian RKT pada saat ini. Hal tersebut disebabkan karena penghitungan capaian RKT dilakukan setiap 6 bulan sekali pada saat paparan SAKIP. Apabila ada program kegiatan pada RKT yang belum terlaksana atau belum mencapai target, kepala dinas seharusnya bisa memperingatkan pegawainya agar segera melaksanakan program kegiatan tersebut. Untuk menghasilkan informasi yang diperlukan pimpinan dalam perencanaan, implementasi aktivitas dan pengambilan keputusan dapat menggunakan sistem informasi pengelolaan (Hassan dan Wang, 2015). Sistem informasi pengelolaan memungkinkan informasi mengalir diantara departemen secara langsung, sehingga mengurangi kebutuhan pegawai untuk bertatap muka langsung, yang menghasilkan peningkatan responsivitas organisasi. Penelitian sebelumnya tentang SAKIP juga pernah dilakukan oleh Fasti Herianty Akhzan yang berjudul “Analisis Sistem Nilai Yang Dianut Dalam Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah”. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan SAKIP harus tranparan, saling mengingatkan, benar, akurat, professional, saling mendukung dan tepat waktu (Akhzan, 2012). Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dibuat sistem informasi pengelolaan untuk mengelola pelaksanaan SAKIP. Sistem informasi tersebut bernama Elektronik-Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (ESAKIP). Dengan adanya E-SAKIP diharapkan dapat memudahkan pegawai Dinas Perindustrian Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1168
Kota Malang dalam mengumpulkan data pencapaian RKT dan dapat memberi informasi tentang pencapaian RKT pada saat ini. Dengan membuka perangkat lunak E-SAKIP maka pegawai Dinas Perindustrian Kota Malang dapat langsung mengetahui pencapaian RKT pada saat itu juga. Pelaksanaan SAKIP juga harus bersifat transparan, oleh karena itu setiap akhir tahun pencapaian RKT akan dipublikasikan agar dapat diakses oleh masyarakat melalui internet. 2. METODE Mulai
Studi Literatur Analisis Kebutuhan Perancangan Perangkat Lunak Implementasi Perangkat Lunak Pengujian Perangkat Lunak Kesimpulan
Selesai
Gambar 1. Diagram alur metodologi penelitian
Pengembangan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall. Model waterfall memiliki 5 fase yang terdiri dari analisa, perancangan, implementasi, pengujian dan pemeliharaan (Basil, 2012). Alur metodologi penelitian ini digambarkan pada diagram alur pada Gambar 1 yang terdiri dari pemilihan studi literatur, analisis kebutuhan, perancangan perangkat lunak, implementasi perangkat lunak, pengujian perangkat lunak dan pengambilan kesimpulan. Kebutuhan fungsional dan non-fungsional untuk perangkat lunak ini didapat dari hasil observasi pada Dinas Perindustrian Kota Malang dan wawancara dengan Ibu Anita Farida Sriwati, SE., MM. selaku Kasubag Perencanaan dan Keuangan Dinas Perindustrian Kota Malang dan Niskha Sandriana STP., MAP. selaku Penyuluh Industri pada tanggal 18-26 Oktober 2016. Pengujian perangkat lunak ini
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
1169
menggunakan pengujian unit, pengujian integrasi, pengujian validasi dan pengujian kompatibilitas. Tujuan dari pengujian unit adalah untuk mengetahui kesalahan sebelum modul program diintegrasikan dengan modul lainnya (Naik dan Tripathy, 2008). Pengujian integrasi sistem bertujuan untuk membuat sistem yang dapat bekerja dengan baik dengan cara menyusun modul-modul bersama secara bertahap dan memastikan bahwa setiap modul dapat bekerja sesuai yang diharapkan tanpa mengganggu modul lain yang sudah diintegrasikan. (Naik dan Tripathy, 2008). Pengujian validasi merupakan pengujian yang ditekankan untuk menemukan konformitas antara kinerja sistem dengan daftar kebutuhan (Indriati, 2010). Dalam pengembangan perangkat lunak berbasis web, pengujian kompatibilitas peramban diperlukan untuk memastikan bahwa peramban dapat menampilkan JavaScript, CSS, HTML dan lainlain pada semua jenis pengaturan sistem (Lei, et al., 2003). Untuk melakukan pengujian kompatibilitas digunakan perangkat lunak SortSite. SortSite adalah situs yang dapat digunakan sebagai alat pengujian yang menjalankan ratusan pemeriksaan kualitas pada setiap halaman dalam sebuah situs. Setiap halaman dilakukan pengujian kualitas menggunakan lebih dari 450 tempat pemeriksaan (PowerMapper, 2017).
4. Kasubbag sungram memerintahkan staf untuk membagikan formulir pengumpulan data capaian kinerja 5. Staff membagikan formulir pengumpulan data capaian kinerja kepada bidang 6. Kabid memerintahkan Kasi untuk mengisi formulir pengumpulan data capaian kinerja 7. Kasi mengisi formulir pengumpulan data capaian kinerja 8. Kasi menyerahkan formulir pengumpulan data capaian kinerja kepada Kabid untuk direkapitulasi 9. Kabid menyerahkan formulir pengumpulan data capaian kinerja kepada kasubbag sungram 10. Kasubbag sungram memerintahkan staf untuk merekap data capaian kinerja 11. Staf merekap data capaian kinerja 12. Staf menyerahkan hasil rekapitulasi data capaian kinerja kepada kasubbag sungram 13. Kasubbag sungram melaporkan hasil rekapitulasi data kinerja kepada Sekretaris 14. Sekretaris menganalisa hasil rekapitulasi data kinerja, apabila setuju diserahkan kepada kasubbag sungram untuk penyusunan Laporan Kinerja. Jika tidak maka dikembalikan untuk dilengkapi sesuai arahan 15. Kasubbag sungram menyimpan data kinerja 16. Sekretaris melaporkan data kinerja kepada Ka SKPD
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Model proses bisnis pengumpulan data capaian kinerja akan mengalami perubahan setelah adanya sistem informasi untuk mengelola pelaksanaan SAKIP ini. Prosedur beserta kegiatan pada proses bisnis pengumpulan data capaian kinerja usulan secara umum dijelaskan sebagai berikut: 1. Kasubbag sungram memerintahkan staf untuk merekap data capaian kinerja 2. Staf menggunakan E-SAKIP untuk mengetahui data capaian kinerja. E-SAKIP Memberi informasi data capaian kinerja. Staf merekap data capaian kinerja tersebut 3. Staf menyerahkan hasil rekapitulasi data capaian kinerja kepada Kabid untuk diverifikasi 4. Kabid memverivikasi hasil rekapitulasi data capaian kinerja 5. Kabid menyerahkan hasil rekapitulasi data capaian kinerja kepada kasubbag sungram 6. Kasubbag sungram melaporkan hasil rekapitulasi data kinerja kepada Sekretaris
Pada bagian ini akan dibahas proses pengembangan perangkat lunak E-SAKIP menggunakan metode waterfall yang terdiri dari analisis kebutuhan, perancangan perangkat lunak, implementasi perangkat lunak dan pengujian perangkat lunak. 3.1. Analisis Kebutuhan Berdasarkan dokumen Standart Operational Procedure (SOP), dapat diketahui tahapantahapan dalam pengumpulan data capaian kinerja. Prosedur beserta kegiatan pada proses pengumpulan data secara umum adalah sebagai berikut: 1. Sekretaris menyusun kriteria dan draft formulir data kinerja 2. Sekretaris memerintahkan kasubbag sungram untuk menyiapkan formulir pengumpulan data kinerja 3. Kasubbag sungram menyiapkan formulir pengumpulan data capaian kinerja Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
1170
7. Sekretaris menganalisa hasil rekapitulasi data kinerja, apabila setuju diserahkan kepada kasubbag sungram untuk penyusunan Laporan Kinerja. Jika tidak maka dikembalikan untuk dilengkapi sesuai arahan 8. Kasubbag sungram menyimpan data kinerja 9. Sekretaris melaporkan data kinerja kepada Ka SKPD Dari observasi dan wawancara dapat diketahui bahwa dalam perangkat lunak ini terdapat 3 aktor, yaitu guest, member dan admin. Guest adalah masyarakat umum. Member adalah pegawai Dinas Perindustrian. Admin adalah pengelola SAKIP. Untuk mengetahui deskripsi aktor lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Identifikasi aktor Aktor Guest
Member
Admin
Deskripsi Masyarakat umum yang dapat mengakses sistem tanpa perlu melakukan otentikasi. Pegawai Dinas Perindustrian yang dapat melakukan otentikasi dan dapat merubah beberapa data. Pegawai Dinas Perindustrian dengan jabatan kepala dinas atau kepala bidang. Dapat melakukan otentikasi dan memiliki hak akses untuk mengelola perencanaan dan melakukan publikasi terhadap hasil pengukuran RKT.
Dari proses observasi dan wawancara juga dapat diketahui kebutuhan fungsional dan nonfungsional pada perangkat lunak ini. Kebutuhan non-fungsional perangkat lunak ini adalah harus dapat diakses dari berbagai peramban moderen yang berbeda. Sedangkan kebutuhan fungsional terdapat 33 fitur yang diinginkan. Untuk mengetahui kebutuhan fungsional perangkat lunak ini dibuatkan use case diagram yang dapat dilihat pada Gambar 2.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Gambar 2. Use case diagram
3.2. Perancangan Perancangan perangkat lunak bertujuan untuk memberikan panduan dalam pembuatan perangkat lunak E-SAKIP. Perancangan dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dibuat sebelumnya. Proses perancangan perangkat lunak dalam penelitian ini terdiri dari pembuatan sequence diagram, pembuatan diagram klas, perancangan algoritma, perancangan basis data dan perancangan antarmuka. 3.2.1. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan urutan operasi yang terjadi pada setiap use case. Gambar 3 menjelaskan operasi yang terjadi antara objek-objek pada use case menghapus program RKT. Operasi ini hanya dapat dilakukan oleh admin saja. Jika guest belum melakukan login maka sistem akan kembali menampilkan halaman V_login. Jika admin berhasil menghapus RKT maka sistem akan menampilkan halaman V_kelola_rkt.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
1171
Controller pada perangkat lunak ini adalah C_auth, C_front dan C_back. Sedangkan kelas model pada perangkat lunak ini adalah M_auth, M_pelaporan, M_pengukuran, M_publikasi, M_renstra, M_rkt. 3.3.3. Perancangan Algoritma Perancangan algoritma digunakan sebagai panduan dalam pengimplementasian kode program. Gambar 5 menunjukkan algoritma merubah realisasi RKT. Algoritma ini digunakan pada method ubah_realisasi() yang terdapat pada klas M_pengukuran. 1 2 3 4 5 6 7 8
Gambar 3. Sequence diagram menghapus program RKT
Gambar 4 menjelaskan operasi yang terjadi antara objek-objek pada use case merubah realisasi program RKT. Operasi ini dapat dilakukan oleh member atau admin. Dalam operasi ini klas controller C_back berhubungan dengan klas model M_pengukuran.
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Mulai Jika parameter tabel = target Deklarasi variabel id Cari dan simpan data target RKT dari basis data sesuai id Jika parameter nip = penanggungjawab Deklarasi variabel triwulan Deklarasi variabel realisasi Ubah data target RKT di basis data sesuai masukan Lainnya Hentikan operasi Jika parameter tabel = program Deklarasi variabel id Cari data program RKT di basis data sesuai id Jika parameter nip = penanggungjawab Deklarasi variabel bukti Deklarasi variabel nama_file Jika variabel bukti tidak bernilai kosong Deklarasi variabel triwulan Deklarasi variabel realisasi Deklarasi variabel tahun Cari ekstensi berkas bukti realisasi Jika berkas bukti realisasi berekstensi jpg atau png Ubah nama berkas bukti realisasi Unggah berkas bukti realisasi ke server Masukkan data realisasi ke basis data Lainnya Hentikan operasi Lainnya Hentikan operasi lainnya Hentikan operasi lainnya Hentikan operasi Selesai
Gambar 5. Algoritma merubah realisasi RKT Gambar 4. Sequence diagram merubah realisasi program RKT
3.3.2. Diagram Kelas Dalam pengembangan perangkat lunak ini diperlukan 3 kelas controller dan 6 kelas model. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
3.3.4. Perancangan Basis Data Dalam pengembangan perangkat lunak ini memerlukan 8 buah data. Masing-masing data akan direpresentasikan dalam sebuah tabel pada basis data. Agar lebih mudah dalam mengetahui hubungan antar tabel maka dibuatkan sebuah Physical Data Model (PDM). Dalam PDM
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
terdapat nama tabel, nama kolom dan hubungan yang dimiliki antar tabel tersebut. Terdapat 8 tabel pada perangkat lunak ini yaitu t_tujuan_ renstra, t_sasaran_renstra, t_target_renstra, t_publikasi, t_sasaran_rkt, t_target_rkt, t_program_rkt dan t_bukti_realisasi. PDM pada pengembangan perangkat lunak ini dapat dilihat pada Gambar 6.
1172
Tabel 2. Keterangan perancangan antarmuka No 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
Keterangan Header, berfungsi untuk meletakkan logo dan menu-menu Logo perangkat lunak Menu, terdiri dari tombol halaman depan dan tombol logout Panel akun, berisi informasi foto profil, nama dan hak akses pengguna Menu samping, terdiri dari tombol dashboard, perencanaan, pengukuran, konfirmasi, pelaporan, publikasi, halaman depan dan logout. Judul halaman Menu untuk memilih tahun rencana kinerja tahunan yang diinginkan Menu untuk memilih tabulasi atau grafik yang ingin ditampilkan Tabulasi kinerja seluruh pegawai Tabel tugas yang harus dikerjakan Keterangan mengenai nilai pencapaian
3.3. Implementasi Gambar 6. Physical Data Model E-SAKIP
3.3.5 Perancangan Antarmuka Perancangan antarmuka digunakan sebagai panduan dalam mengimplementasikan antarmuka perangkat lunak. Dalam bagian ini akan dijelaskan gambaran umum mengenai desain antarmuka E-SAKIP beserta keterangannya.
Pengembangan perangkat lunak E-SAKIP menggunakan bahasa pemrograman PHP. Pengkodean PHP dilakukan di atas kerangka kerja CodeIgniter. Basis data yang digunakan adalah MySQL. 3.3.1. Implementasi Basis Data Pengimplementasian basis data dilakukan menggunakan MySQL. Gambar 8 menunjukkan implementasi tabel t_bukti_realisasi pada basis data. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_sasaran_rkt` ( `id_sasaran_rkt` int(11) NOT NULL, `tahun` int(11) DEFAULT NULL, `sasaran` varchar(300) DEFAULT NULL ); ALTER TABLE ` t_sasaran_rkt` ADD PRIMARY KEY (`id_sasaran_rkt`); ALTER TABLE ` t_sasaran_rkt` MODIFY ` id_sasaran_rkt` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT;
Gambar 8. Implementasi tabel t_bukti_realisasi Gambar 7. Perancangan antarmuka dashboard
Perancangan antarmuka halaman dashboard ditunjukkan pada Gambar 7. Halaman ini berisi informasi tentang tabulasi kinerja dan tugas yang harus dikerjakan. Keterangan tentang halaman ini dijelaskan pada Tabel 2.
3.3.2. Implementasi Algoritma Implementasi algoritma dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrogram PHP diatas kerangka kerja CodeIgniter. Gambar 9 menunjukkan potongan kode program merubah realisasi RKT yang ada pada klas M_pengukuran. 1 2
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
if ($q[0]['penanggung_jawab'] == $nip){
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
$this->bukti = $_FILES['bukti'] ['name']; $this->nama_file = $this->input-> post('nama_file'); if ($this->bukti !== '') { $this->triwulan = $this->input-> post('tw'); $this->realisasi = $this->input-> post('realisasi'); $this->tahun = $this->input-> post('tahun'); $dot = explode(".", $this->bukti); $ct = count($dot) - 1; if (($dot[$ct] == 'jpg')|| ($dot[$ct] == 'png')){ $file = md5($dot[0] . $nip . date('Y-m-d H:i:s')) .'.'. $dot[$ct]; $upload = move_uploaded_file ($_FILES["bukti"]["tmp_name"], "assets/doc/" . $file); $data = array( 'id_program_rkt' => $this->id, 'tahun' => $this->tahun, 'triwulan' => $this->triwulan, 'realisasi' => $this->realisasi, 'file' => $file, 'nama_file' => $this->nama_file, 'status' => 0); $query = $this->db->insert ('t_bukti_realisasi', $data); } else { $query = FALSE; } } else { $query = FALSE; } } else { $query = FALSE; }
Gambar 9. Implementasi algoritma merubah realisasi RKT
3.3.3 Implementasi Antarmuka Antarmuka ini diimplementasikan menggunakan HTML dan CSS berdasarkan perancangan sebelumnya. Implementasi antarmuka halaman dashboard ditunjukkan pada Gambar 10. Halaman ini berisi informasi tentang tabulasi kinerja, pemberitahuan dan tugas yang harus dikerjakan oleh member.
1173
pengukuran pencapaian target dan program rencana kinerja tahunan. Admin dapat melihat semua realisasi target dan program yang dilakukan oleh member. Tetapi member hanya dapat melihat realisasi miliknya sendiri.
Gambar 11. Implementasi antarmuka pengukuran
3.4. Pengujian Pengujian bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dibangun sudah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan yang telah ditentukan. Pada proses pengujian perangkat lunak ini terdapat 4 jenis pengujian, yaitu pengujian unit, pengujian integrasi, pengujian validasi dan pengujian kompatibilitas. 3.4.1. Pengujian Unit Pengujian unit dilakukan dengan menguji kode program dalam kondisi terisolasi. Dalam pengujian ini kode program yang diuji dikeluarkan dari sistem untuk memeriksa setiap kondisi berbeda pada alur program. Untuk memeriksa setiap alur program yang berbeda digunakan pengujian jalur dasar. Hasil pengujian unit ini menunjukkan bahwa fungsi menambah RKT memiliki nilai cyclomatic complexity 7 yang menandakan terdapat 7 jalur independen. Pada pengujian unit menghapus RKT dan merubah realisasi RKT juga memiliki nilai cyclomatic complexity 7. Dari ketiga pengujian unit tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa algoritma mudah dipahami, dilakukan implementasi, dilakukan perbaikan, dilakukan pengujian dan risiko kesalahan program rendah. 3.4.2. Pengujian Integrasi
Gambar 10. Implementasi antarmuka dashboard
Implementasi antarmuka halaman pengukuran ditunjukkan pada Gambar 11. Halaman ini berguna untuk mengelola Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Pada bagian ini diuji 2 klas yang saling berhubungan, yaitu klas controller C_back dan klas model M_rkt. Tujuan pengujian integrasi sistem adalah untuk membuat sistem yang dapat bekerja dengan baik dengan cara menyusun modul-modul bersama secara bertahap. Hasil pengujian integrasi pada klas C_back dan klas M_rkt menunjukkan bahwa kedua klas dapat bekerja bersama-sama dengan baik. Masukan dari klas C_back dapat diterima dan diproses
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
oleh klas M_rkt sehingga dapat menghasilkan keluaran seperti yang diharapkan. 3.4.3 Pengujian Validasi Pengujian validasi dilakukan dengan menjalakan perangkat lunak dan memeriksa setiap kebutuhan fungsional. Tabel 3 menunjukkan hasil pengujian validasi merubah realisasi program RKT. Hasil pengujian validasi ini menunjukkan bahwa semua kebutuhan fungsional perangkat lunak sudah terpenuhi dan tidak terjadi kesalahan.
1174
Pengujian kompatibiltas menggunakan perangkat lunak SortSite membagi masalah menjadi 3 jenis, yaitu critical issues, major issues dan minor issues. Hasil pengujian kompatibilitas ditunjukkan pada Gambar 12. Dari pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa tidak terdapat ccritical issues. Hal tersebut menunjukkan bahwa perangkat lunak ESAKIP ini dapat berjalan dengan baik di semua peramban moderen yang diuji.
Tabel 3. Pengujian validasi merubah realisasi program RKT Nama kasus uji Objek uji Tujuan pengujian
Prosedur uji
Hasil yang diharapkan
Hasil pengujian Status validasi
Merubah realisasi program RKT SRS_4_4 Memastikan sistem dapat menangani proses perubahan program RKT dengan benar 1. Memilih program RKT yang ingin dirubah 2. Menekan tombol ubah 3. Mengisi formulir ubah program RKT 4. Menekan tombol simpan Merubah data di basis data sesuai masukan dan mengunggah berkas bukti realisasi ke server Berhasil merubah data di basis data sesuai masukan dan mengunggah berkas bukti realisasi ke server Valid.
3.4.4. Pengujian Kompatibilitas Pengujian kompatibilitas dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SortSite. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa situs dapat berjalan di beberapa peramban berbeda dengan baik. Peramban yang digunakan ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Peramban untuk pengujian kompatibilitas No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Peramban Internet Explorer Edge FIrefox Safari Opera Chrome iOS Android
Versi Peramban 8, 9, 10, 11 14 51 <=9 dan 10 41 55 <=8, 9, 10 <=3 dan 4
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Gambar 12. Hasil pengujian kompatibilitas
4. KESIMPULAN Berdasarkan pengembangan perangkat lunak yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada proses analisis kebutuhan dapat diketahui proses bisnis saat ini dan saran untuk proses bisnis kedepannya agar lebih baik. Ada 3 aktor yang terlibat dalam perangkat lunak E-SAKIP ini, yaitu admin, member dan guest. Selain itu juga dapat diketahui spesifikasi kebutuhan yang terdiri dari kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. Dalam proses analisis kebutuhan juga menghasilkan use case diagram untuk menggambarkan semua kebutuhan fungsional. 2. Pada proses perancangan perangkat lunak menghasilkan sequence diagram untuk menjelaskan alur jalannya program berdasarkan urutan waktu, diagram klas untuk mengetahui semua klas yang ada pada perangkat lunak E-SAKIP ini, Entity Relationship Diagram untuk mengetahui susunan data dalam basis data dan algoritma untuk kebutuhan fungsional. Dalam perancangan perangkat lunak ini juga terdapat perancangan antarmuka untuk mengetahui gambaran antarmuka sebelum dilakukan pengkodean. 3. Pada proses implementasi perangkat lunak dilakukan pengkodean sesuai spesifikasi dan algortima yang telah ditentukan. Dalam bagian ini dicantumkan implementasi algoritma menghapus RKT. Proses pengkodean dilakukan menggunakan bahasa pemrograman PHP menggunakan kerangka kerja CodeIgniter. Selain itu juga terdapat
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
implementasi antarmuka dan implementasi basis data yang terdiri dari 8 tabel menggunakan basis data MySQL. 4. Pada proses pengujian dilakukan pengujian unit terhadap 3 algoritma yang telah dibuat sebelumnya dan menghasilkan nilai cyclomatic complexity 7 yang menandakan bahwa algoritma mudah dipahami, dilakukan implementasi dan risiko kesalahan program rendah. Pengujian integrasi pada 2 klas yang saling berhubungan menunjukkan bahwa kedua klas tersebut dapat bekerja bersama-sama dengan baik tanpa ada masalah. Dari pengujian validasi dapat diketahui bahwa semua kebutuhan fungsional dapat berjalan dengan baik. Pengujian kompatibilitas menunjukkan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik di semua peramban yang diuji tanpa ada masalah yang berarti. DAFTAR PUSTAKA Akhzan, F.H. 2012. Analisis Sistem Nilai Yang Dianut Dalam Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) (Studi Kasus Pada Kantor BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan). S1. Universitas Hasanuddin. Tersedia di :
[Diakses 27 September 2016]. Basil, Y. 2012. A Simulation Model for the Waterfall Software Development Life Cycle. International Journal of Engineering & Technology (iJET), [online] Tersedia di : [Diakses 6 Mei 2017] Hassan, M.E. dan Wang, P. 2015. A Review Paper on the Impact and the Importance of Management Information System. Innovative Journal of Business and Management, [online] tersedia di: [diakses 2 Maret 2017.] Indriati. 2010. Pengujian Validasi. [Online] Tersedia di: Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1175 [Diakses 4 April 2017].
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Jakarta : Presiden Republik Indonesia. Lei, X., Baowen, X., Nie C., Chen, H., dan Yang H. 2003. A Browser Compatibility Testing Method Based on Combinatorial Testing. [online] tersedia di : [Diakses 11 Mei 2017] Naik, K. dan Tripathy, P. 2008. Software Testing and Quality Assurance Theory and Practice. Canada : Wiley. PowerMapper. 2017. SortSite (5.22.1766). [Program Komputer]. Tersediadi : [Diakses 10 November 2016].