e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN “TANDUR” BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V I Gusti Ngurah Putu Putra Mahardika1, Mg. Rini Kristiantari2, I Ketut Adnyana Putra3 1,2,3 Jurusan
PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia email:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan terhadap kompetensi pengetahuan IPA antara siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017 yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual dan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain penelitian untreated control group design with pretest-and posttest. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus Skrikandi tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 349 orang. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VA SD Negeri 5 Sumerta sebagai kelompok eksperimen dan kelas VA SD Negeri 10 Sumerta sebagai kelompok kontrol. Data penguasaan kompetensi pengetahuan IPA dikumpulkan dengan instrumen berupa tes pilihan ganda biasa. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji-t. Hasil analisis menunjukkkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual dan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional pada kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil thitung 3,650 > ttabel 2,000. Demikian pula nilai rata-rata kompetensi pengetahuan IPA kelompok eksperimen 𝑋̅ = 78,13 > 𝑋̅ = 70,55 rata-rata penguasaan kompetensi pengetahuan IPA kelompok kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan IPA Siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017. Kata kunci: TANDUR, Audio Visual, kompetensi pengetahuan IPA Abstract This research aims to determine the significant difference to science knowledge competence between students of grade V SD Srikandi school year 2016/2017 which was taught using learning model "TANDUR" with Audio Visual media and students who were taught using conventional learning. This type of research is a squasi experiment research design untreated control group design with pretest-and posttest. The population of this research is all students of class V SD of academic year 2016/2017 as many as 349 persons. Research sample is determined by random sampling technique. The sample in this research is VA class SD Negeri 5 Sumerta as experiment group and class of VA SD Negeri 10 Sumerta as control group. Data on the competence of knowledge of science is collected by instrument in the form of ordinary multiple choice test. The collected data were analyzed by t-test. The result of the analysis shows that there is a significant difference of science knowledge competence among students who are taught using “TANDUR" with Audio Visual media and students who are taught using conventional
1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
learning in Grade V SD Srikandi school year 2016/2017. This is evidenced by the t count 3.650 > ttable 2,000. Similarly, the mean value of science knowledge competence of the experimental group 𝑋̅ = 78,13 > 𝑋̅ = 70.55 the mean mastery of the knowledge competence of science at control group. Thus it can be concluded that the implementation of instructional "TANDUR" with Audio Visual media influence on science knowledge competence of V grade students of SD Srikandi of school year 2016/2017. Keyword: TANDUR, Audio Visual, science knowledge competence
PENDAHULUAN Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dan dapat memberikan bekal yang efektif bagi generasi muda. Dalam proses pendidikan tentunya melibatkan unsur yang dapat memberikan pengaruh positif. Dalam kurikulum 2013 proses pembelajaran berdasarkan sebuah tema yang mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga pemisahan antar mata pelajaran tidak terlalu terlihat jelas. IPA adalah salah satu muatan materi yang masuk kedalam pembelajaran tematik pada kurikulum 2013. Pembelajaran IPA menekankan bahwa pembelajaran lebih berpusat kepada siswa, jadi siswa yang aktif dalam proses belajarnya. Namun, dari hasil observasi dan wawancara yang di lakukan di SD Gugus Srikandi diperoleh hasil yang berbeda. Dalam proses pembelajaran sudah berjalan sangat baik, namun proses belajar masih menggunakan pembelajaran konvensional pada setiap pelajaran, tidak terkecuali pada pelajaran IPA. Ketika proses pembelajaran siswa terlihat bermain begitu juga ngobrol dengan siswa lain saat mendengarkan materi pelajaran. Siswa hanya sebagai pendengar yang pasif dan kadang-kadang aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut membuat siswa kurang termotivasi dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran, padahal motivasi merupakan salah satu faktor yang kuat dalam proses pembelajaran. Hal ini membuat proses belajar mengajar tidak efektif, karena siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang disampaikan. Maka pengajaran semacam ini cenderung menyebabkan kebosanan kepada siswa. Para siswa telah memiliki kemampuan awal yang telah diterima di kelas sebelumnya. Kemampuan awal siswa ini harus digali agar siswa lebih belajar mandiri dan kreatif, khususnya ketika
mereka mengkaitkan dengan pelajaran baru. Untuk mendukung proses belajar mengajar perlu diciptakan suasana yang kondusif. Sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan yang sering dihadapi siswa dalam pembelajaran IPA adalah dengan mengguna-kan strategi pembelajaran. Strategi tersebut adalah model pembelajaran kuantum “TANDUR”. Model pembelajaran kuantum pada dasarnya adalah strategi pembelajaran yang memiliki sintak “TANDUR” (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demontrasikan, Ulangi dan Rayakan). Kerangka “TANDUR” dapat membawa siswa menjadi tertarik, berminat, dan termotivasi pada setiap pelajaran apapun mata pelajarannya, tingkat kelas, dengan beragam budaya khususnya pelajaran IPA. Pembelajaran kuantum (“TANDUR”) juga menggunakan media dalam mendukung peningkatan kompetensi pengetahuan siswa setiap proses pembelajaran. “Media pembelajaran merupakan wahana dan penyampaian informasi atau pesan pembelajaran pada siswa.” (Parman, 2013:51). Salah satu media yang baik digunakan yaitu media Audio Visual, dengan menggunakan media Audio Visual dalam proses pembelajaran maka hal-hal abstrak dapat dikonkretkan melalui media sehingga proses pembelajaran dapat lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. Dengan demikian, penelitian ini diusulkan dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran “TANDUR” Berbantuan Media Audio Visual terhadap Kompetensi Pengetahuan IPA Siswa Kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017.. METODE Pelaksanaan penelitian dilakukan di SD di SD Gugus Srikandi Denpasar Timur. Waktu penelitian terkait dengan penelitian
2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
ini dilaksanakan selama 1 bulan mulai Maret sampai dengan April 2017, perlakuan sebanyak 6 kali di kelompok eksperimen dan 6 kali di kelompok kontrol. Jumlah perlakuan yang diberikan telah disesuaikan dengan jam pelajaran terkait materi dalam penelitian ini yang telah diatur dalam kurikulum dan silabus. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian eksperimen semu ini membandingkan dua jenis model pembelajaran model pembelajaran “TANDUR” Berbantuan Media Audio Visual dan pembelajaran konvensional, yang mana kedua model pembelajaran tersebut mem-punyai pengaruh terhadap satu variabel terikat (kompetensi pengetahuan IPA). Hal ini dikarenakan kemampuan peneliti dalam mengamati perilaku siswa sangat terbatas terutama ketika siswa berada di luar sekolah (rumah), peneliti juga tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap perlakuan secara pasti. Desain eksperimen yang digunakan adalah “Untreated control group design with pretest-and postest”. Pada desain ini kelompok eksperimen diberikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran “TANDUR”, sedangkan untuk kelompok kontrol pembelajaran secara konvensional. Dalam penelitian ini memberikan Pretes. Dimana nilai Pretes digunakan uji kesetaraan untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk nilai Posttes dianalisis sebagai data penelitian. Dalam penelitian ini Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017, yang terdiri dari 11 kelas dalam 6 sekolah dasar. Jumlah populasi dari penelitian ini adalah 349 orang. Setelah mengetahui populasi langkah selanjutnya adalah menentukan sampel penelitian. Sampel adalah “sebagian dari populasi yang diambil, yang dianggap mewakili seluruh populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu” (Agung, 2014:69). Teknik pengambilan sa-mpel pada penelitian ini adalah Random Sampling yang dirandom kelasnya, sehingga setiap kelas mendapatkan peluang yang sama untuk
menjadi sampel penelitian. Pemilihan sampel penelitian ini tidak dilakukannya pengacakan individu melainkan hanya pengacakan kelas. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan melihat kriteria sebagai berikut dilihat dari nilai ulangan IPA agar nilainya rata-rata mendekati sama dan juga dapat dilihat dari jumlah siswa didalam kelas rata-rata sama tidak memiliki jumlah yang menjolok beda. Setelah mendapatkan dua sampel maka kedua sampel yang terpilih diberikan pretes. Nilai atau skor dari hasil pretes yang dilakukan, digunakan untuk penyetaraan kedua kelas tersebut. Nilai atau skor dari hasil pretes yang dilakukan tersebut, digunakan untuk penyetaraan kelas dalam sampel. Untuk penyetaraan kelas, nilai atau skor dari hasil pretes sampel dianalisis menggunakan uji t untuk diketahui setara secara akademik. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas V SD Gugus Srikandi, Tahun Ajaran 2016/2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes. Menurut Agung (2014:92) “metode tes dalam kaitannya dengan penelitian ialah cara memperoleh data yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan oleh seorang atau sekelompok orang yang dites (testee), dan dari tes dapat menghasilkan suatu skor(interval)”. Tes kompetensi pengetahuan ini dibuat berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda biasa. Dalam penelitian ini menggunakan tes pilihan ganda biasa dengan jumlah butir pertanyaan disesuaikan dengan indikator pada kompetensi dasar. Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Statistik deskriptif yang digunakan adalah metode analisis statistik deskriptif. Menurut Agung (2014:110), metode analisis statistik deskriptif ialah suatu suatu cara pengelolaan data yang dilakukan dengan jalan menerapkan rumus-rumus statistik deskrptif seperti : distribusi frekuensi, grafik, angka rata-rata, median, modus, mean dan standar deviasi, untuk menggambarkan suatu objek/variabel tertentu, sehingga diperoleh kesimpulan umum.
3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Nilai mean atau rerata kompetensi pengetahuan IPA siswa yang mengikuti model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual, yaitu X = 78,78 dengan varians 75,836 dan standar deviasi (s= 8,71), sedangkan nilai mean atau rerata kompetensi pengetahuan IPA siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, yaitu X = 70,55 dengan va-rians 59,606 dan standar deviasi (s= 7,72). Perhitungan analisis data hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kompetensi pengetahuan IPA kelompok eksperimen yakni siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual memiliki nilai mean lebih tinggi daripada kelompok kontrol yakni siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional yaitu X = 78,78 > X = 70,55. Uji prasyarat dilakukan terlebih dahulu sebelum uji hipotesis menggunakan uji-t. Uji prasyarat tersebut meliputi uji normalitas dan uji homogenitas varians diuraikan berikut ini. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran frekuensi skor, untuk menguji data kompetensi pengetahuan IPA kelompok eksperimen dan kontrol adalah rumus Chi Kuadrat. Kriteria pengujian pada uji normalitas adalah jika x2hitung < x2tabel maka sebaran data kedua kelompok berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas kelompok eksperimen, diperoleh Chi Kuadrat hitung (x2hitung = 5,967) kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan Chi Kuadrat tabel dengan taraf signifikan 5% dk 5 (x2tabel= 11,070). Hal ini menunjukkan bahwa x2hitung < x2tabel berarti data hasil kompetensi pengetahuan IPA kelompok eksperimen berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas kelompok kontrol, diperoleh Chi Kuadrat hitung (x2hitung = 4,084) kemudian nilai tersebut disbandingkan dengan Chi Kuadrat tabel (x2tabel= 11,070). Hal ini menunjukkan bahwa x2hitung < x2tabel berartidata hasil kompe-tensi pengetahuan IPA kelompok kontrol berdistribusi normal. Pengujian homogenitas varians antar kelompok dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa perbedaan yang
Statistik Inferensial merupakan teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil yang didapatkan pada populasi ke seluruhan. Menurut Sugiyono (2013: 23) “statistik inferensial adalah suatu cara yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel diambil”.Pada penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis sebelum uji hipotesis. Jika data yang diperoleh sudah memenuhi prasyarat uji normalitas dan homogenitas maka analisis yang digunakan adalah statistik parametrik. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah uji beda mean (uji t). Uji Hipotesis menggunakan uji-t dengan rumus separated varians. Ru-mus uji-t dengan rumus separated varians digunakan bila jumlah anggota sampel sama n1=n2 dan varians homogen. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data hasil kompetensi pengetahuan IPA diperoleh dari hasil Post test yang diberikan pada akhir penelitian. Kelompok eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelas VA SD Negeri 5 Sumerta berjumlah 31 orang, sedangkan kelompok kontrol adalah kelas VA SD Negeri 10 Sumerta berjumlah 31 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes objektif pilihan ganda biasa. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non ekuivalen dengan menggunakan uji-t sebagai alat untuk menganalisis data. Deskripsi data hasil kompetesnsi pengetahuan IPA siswa yang dipaparkan me-liputi nilai rerata, varians, dan standar deviasi. Kelas V SD Negeri 5 Sumerta ditetapkan sebagai kelompok eksperimen yang diberi perlakuan berupa pengaruh model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual sebanyak 6 kali pertemuan, kemudian diberikan Post test untuk memperoleh hasil kompetensi pengetahuan IPA.
4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
“TANDUR” berbantuan media audio visual dan siswa yang dibelajarkan menggunakan pem-belajaran konvensional pada kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017. Hasil uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan homogenitas varians yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh kedua kelompok sampel berdistribusi normal dan memiliki varians yang homo-gen. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini ad-alah uji-t dengan polled varians. Ber-dasarkan hasil perhitungan uji-t, diperoleh thitung = 3,626 dan untuk taraf signifikansi 5% dengan dk = (31+31-2) =60 diperoleh ttabel = 2,000. Dengan demikian, nilai thitung > ttabel yakni 3,626 > 2,000 sehingga Ho ditolak. Perhitungan selengkapnya terlampir pada lampiran. Rekapitulasi hasil analisis uji-t kelompok sampel penelitian ini disajikan dalam tabel 4.4 berikut ini.
diperoleh uji-t benar – benar berasal dari perbedaan antar kelompok bukan disebabkan oleh perbedaan di dalam kelompok. Uji homogenitas varians yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan uji F. Dari hasil analisis, diperoleh Fhitung = 1,27 dan Ftabel = 1,84. Hal ini berarti Fhitung < Ftabel , sehingga data kedua kelompok memiliki varians yang homogen. Berdasarkan hasil uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas varians, disimpulkan bahwa data kedua kelompok sampel ialah berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Dengan demikian, uji hipotesis menggunakan uji-t dapat dilakukan. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Aanalisis Data Kompetensi Pengetahuan IPA Menggunakan Uji-t Status No Sampel N Dk X S2 t t hitung
1 2
Kelompok eksperimen Kelompok kontrol
31 31
78,13 62
70,55
tabel
75,836 59,606
H0 ditolak 3,626
pembelajaran
Berdasarkan uji hipotesis diperoleh thitnung = 3,626 sedangkan pada taraf signifikansi 5% dan dk = 60 diperoleh nilai ttabel = 2,000 sehingga thitnung = 3,626 > ttabel = 2,000 . Dengan demikian, hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media audio visual dan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017. Perolehan hasil perhitungan analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai rerata siswa yang mengikuti model
2,000
“TANDUR”
berbantuan
media Audio Visual ( X = 78,13) dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional ( X = 70,55) memiliki perbedaan sebesar 7,58. Dengan demikian, terdapat pengaruh kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media audio visual dan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data, dapat dinyatakan kedua kelompok sampel penelitian yang memiliki kemampuan
5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
setara, setelah diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual dan mengikuti pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh hasil kompetensi pengetahuan yang berbeda. Hal ini dapat dilihat juga dari X siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual lebih tinggi dibandingkan dengan X siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, dalam hal ini adalah pembelajaran yang hanya menggunakan pendekatan saintifik. Perbedaan hasil kompetensi pengetahuan dengan perolehan nilai rerata yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol disebabkan oleh perlakuan berupa model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual dalam muatan materi IPA diberikan pada kelompok eksperimen. Pada kelompok eksperimen, kegiatan pembelajaran dalam muatan materi IPA menggunakan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual berjalan dengan optimal dan kondusif. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran dengan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual secara tidak langsung telah menumbuhkan motivasi belajar siswa yang masih sangat kurang saat ini. model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual akan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran serta lebih menarik karena siswa akan terlibat langsung dalam pembelajaran. Model pembelajaran “TANDUR” diharapkan dapat sepenuhnya membuat siswa tertarik dan berminat pada pelajaran, memberikan pengalaman yang langsung kepada siswa dan berusaha menjadikan isi pelajaran nyata. Dengan berbantuan media audio visual, mampu melatih konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran serta menciptakan suasana belejar yang menyenangkan. Berbeda pada kelompok kontrol, kegiatan pembelajaran konvensional yang hanya menggunkaan pendekatan saintifik
berjalan kurang optimal. Hal ini disebabkan masih siswa yang kurang mampu mengaitkan antar materi pada muatan materi IPA dan kesulitan mengikuti setiap langkah pembelajaran yang perlu diberikan bimbingan lebih khusus. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual pada muatan materi IPA memberikan kesempatan yang lebih luas kepada siswa untuk mengonstruksikan pengetahuannya melalui berbagai kegiatan bermakna dan teratur yang tentunya menggembirakan bagi siswa pada setiap langkah pembelajarannya. Dengan demikian, perbedaan hasil kompetensi pengetahuan IPA dapat terlihat dari langkah pembelajaran yang dilakukan pada kedua kelompok tersebut, hasil analisis uji hipotesis, dan nilai rerata kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Hasil temuan pada penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian sebelumnya yang relevan dan memperkuat hasil penelitian yang diperoleh, Hal tersebut didukung hasil penelitian yang diajukan oleh Hasil penelitian ini memperkuat simpulan yang disampaikan oleh Ni Md. Dwi Ariantari (2012) dapat dikatakan bahwa kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran “TANDUR” lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung. Dan Md. Melda Ratnadewi terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran “TANDUR” dengan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media audio visual dan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran
6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017.
kajian penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Kepada Guru Berdasarkan temuan penelitian yang diperoleh, disarankan kepada guru agar lebih kreatif untuk memfasilitasi siswa dan memberikan kesempatan yang lebih besarbagi siswa pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual sehingga tercipta pembelajaran yang inovasi dan menyenangkan bagi siswa. (2) Kepada Kepala Sekolah Berdasarkan temuan penelitian, disarankan kepada kepala sekolah agar dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai pendukung sumber belajar guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menciptakan pembelajaran yang inovasi dan menyenangkan di sekolah sehingga sekolah mampu menghasilkan siswa yang berkualitas. (3) Kepada Peneliti Lain Berdasarkan temuan penelitian, disarankan kepada peneliti lain agar hasil penelitian ini digunakan sebagai referensi untuk melaksanakan penelitian selanjutnya atau menemukan inovasi kegiatan pembelajaran lainnya yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa
SIMPULAN dan SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. (1) Kompetensi pengetahuan IPA siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual pada kelompok eksperimen sebesar 78,13 dengan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 93,33 dan nilai terendah 66,67. (2) Kompetensi pengetahuan IPA siswa yang dibalajarkan melalui pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol sebesar 70,55 dengan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 83,33 dan nilai terendah 56,67. (3) Rerata kompetensi pengetahuan IPA yang diperoleh siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual lebih tinggi dari siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional (78,13> 70,55). Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji-t dengandk = n1 + n2 – 2 = (31+31-2) = 60 pada taraf signifikansi 5% diperoleh thitung = 3,626> ttabel = 2,000 ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual dan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017. Hal tersebut menyatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017.
DAFTAR PUSTAKA Agung. A. A. G. 2016. Statistika Dasar untuk Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish ---------. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Fakultas Ilmu Pendidikan UnVersitas Pendidikan Ganesha. ---------. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Singaraja: Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UnVersitas Pendidikan Ganesha. Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi Jakarta.
Saran Ada beberapa saran yang dapat diajukan berdasarkan temuan dan
7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Azhar, Arzyad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : Kharisma Putra Utama Offset. Dantes, Nyoman. 2012. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: CV. Andi Offset Dimyanti dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Fitriani Eni & H.R.A. Mulyani. 2015. “Pengaruh Penggunaan Variasi Metode dan Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMPN2 Margatiga Semester Genap TP 2013/2014”. JPF Universitas Muhammadiyah Metro 2015. Volume 3 Nomor 1 ( Hlm 84-92) Handayani, Sriwati & Ketut Perdata. 2014. “ Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran QT Dengan Kerangka “TANDUR” Dalam Pembelajaran Bangun Segi Empat Pada Siswa Kelas VII C SMP Pancasila Canggu Tahun Pelajaran 2011/2012”. Jurnal Santiaji Pendidikan. Volume 4 nomor 1. Huda, Nurul, dkk. 2013. “Pengaruh Pembelajaran Quantum Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Motivasi Belajar dan Penguasaan Konsep Siswa Kelas IV SDN 3 Pancor”. E-Jurnal Pascasarjana Undiksha. Volume 3 Tahun 2013. Kosasih. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya Koyan, 2012. Statistik Dasar dan Lanjut (Analisis Data Kuantitati). Undiksha Singaraja. Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Perserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Nurgiyantoro, Burhan. 2016. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFEYogyakarta Parman, dkk. 2013. “ Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual dan Motivasi Terhadap Hasil Praktik Ibadah Siswa di SMP”. Tekno-
Pedagogi. Volume 3 Nomor 1 ( hlm 50-58) Permendikbud. 2013. “Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah” Jakrta: Kemendikbud Prihandoko, Agus, dkk. 2013. “ Peningkatan Kemampuan Menemukan dan Pesan Tembang Macapat Dengan Pendekatan Quatum Learning Pada Siswa Kelas VIIIC SMP Negeri 4 Magetan”. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra. Volume 1 Nomor 1 (hlm 111) Purwono, Joni, dkk. 2014. “Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan”. Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran 2014. Volume 2 Nomor 2 (Hlm 127-144) Ratminingsih. 2016. “Efektivitas Media Audio Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Lagu Kreasi di Kelas Lima Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Indonesia. Volume 5 Nomor 1 (hlm 706-718) Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media Group Setyosari, Punaji. 2013. Metode Pengembangan Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. ---------. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta ---------. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sukerthi, Desak, dkk. 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran “TANDUR” Dalam Pembelajaran Geografi Terhadap Literasi Sains dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Amplapura”. E-Jurnal Pascasarjana Undiksha. Volume 4 Tahun 2013.
8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Sunarjo. 2012. “Penggunaan Model Pembelajaran “TANDUR” Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Menyampaikan Isi Pesan Telepon Siswa Kelas IV SDN Kertajaya VII-213 Surabaya”. EJurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Volume 7 (hlm 1-6) Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Predana Media Group Susiani, Ketut, dkk. 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Terhadap Kecerdasan SosioEmosional dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD di Banyuning.”. EJurnal Pascasarjana Undiksha. Volume 3 Tahun 2013. Widiasworo, Erwin. 2017. Strategi dan Metode Mengajar Siswa di Luar Kelas (Outdoor Learning). Yogyakarta : Ar-Russ Media
9