PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERIMAAN DIRI PADA PENYANDANG CACAT FISIK BUKAN BAWAAN
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh : Petra Merieska Dian Arsanti NIM : 079114085
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka” (Pengkhotbah 3:11)
“Sebab Aku ini mngetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yeremia 29:11)
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memengang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan” (Yesaya 41:10)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Semua hasil kerja keras ini saya persembahan untuk ;
Tuhan Yesus Kristus Papa dan mama yang tercinta Keluarga besar yang selalu mendukung Sahabat-sahabat saya Dan semua orang yang saya sayangi
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERIMAAN DIRI PADA PENYANDANG CACAT FISIK BUKAN BAWAAN
Petra Merieska Dian Arsanti
ABSTRAK
Mengalami suatu perubahan dalam hidup kemungkinan tidak mudah untuk dihadapi oleh seseorang. Perubahan yang dialami salah satunya ialah mengalami kecacatan fisik bukan bawaan. Kecacatan ini membuat seseorang harus menerima diri dengan kondisi fisik yang baru sementara hal ini bukan suatu proses yang mudah untuk dijalani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pengalaman penyandang cacat fisik bukan bawaan dalam mengalami kecacatan, 2) proses penerimaan diri penyandang cacat fisik bukan bawaan dan 3)faktor-faktor yang mendukung penerimaan diri pada penyandang cacat fisik bukan bawaan. Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini ialah bagaimana penyandang cacat fisik bukan bawaan mencoba menerima diri. Subyek dalam penelitian ini adalah para penyandang cacat fisik bukan bawaan yang berada di pusat rehabilitasi YAKKUM yang berjumlah 3 orang. Metode pada penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan analisis fenomenologi deskriptif. Pengambilan data menggunakan proses wawancara semi-terstruktur. Validitas yang digunakan yaitu member-checking, paper-trail, dan refleksivitas. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah pengalaman yang dimiliki oleh penyandang cacat fisik bukan bawaan menggambarkan betapa sulitnya mereka dalam menghadapi kondisi fisik yang baru. Para penyandang cacat fisik ini mengalami krisis identitas diri dan muncul perasaan-perasaan negatif yang menimbulkan keterpurukan. Kondisi fisik yang baru juga memunculkan keterbatasan sehingga kesulitan untuk melakukan kegiatan yang biasa mereka lakukan serta tergantung pada alat bantu maupun orang lain. Para penyandang cacat fisik ini terus berupaya untuk melatih diri agar bisa mandiri dengan mengikuti pelatihan di rehabilitasi ataupun terapi. Penerimaan diri membutuhkan waktu serta proses yang cukup lama hingga akhirnya penyandang cacat ini dapat menerima kondisi fisik yang baru serta bangkit menjalani hidup dengan mewujudkan cita-cita demi masa depan agar tidak perlu bergantung dengan orang lain. Keberhasilan dalam penerimaan diri ini dibantu dengan dukungan sosial yang diberikan olah orang terdekat yakni keluarga khususnya peran ibu.
Kata kunci : penerimaan diri, penyandang cacat fisik bukan bawaan
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERIMAAN DIRI PADA PENYANDANG CACAT FISIK BUKAN BAWAAN
Petra Merieska Dian Arsanti
ABSTRAK
Mengalami suatu perubahan dalam hidup kemungkinan tidak mudah untuk dihadapi oleh seseorang. Perubahan yang dialami salah satunya ialah mengalami kecacatan fisik bukan bawaan. Kecacatan ini membuat seseorang harus menerima diri dengan kondisi fisik yang baru sementara hal ini bukan suatu proses yang mudah untuk dijalani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pengalaman penyandang cacat fisik bukan bawaan dalam mengalami kecacatan, 2) proses penerimaan diri penyandang cacat fisik bukan bawaan dan 3)faktor-faktor yang mendukung penerimaan diri pada penyandang cacat fisik bukan bawaan. Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini ialah bagaimana penyandang cacat fisik bukan bawaan mencoba menerima diri. Subyek dalam penelitian ini adalah para penyandang cacat fisik bukan bawaan yang berada di pusat rehabilitasi YAKKUM yang berjumlah 3 orang. Metode pada penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan analisis fenomenologi deskriptif. Pengambilan data menggunakan proses wawancara semi-terstruktur. Validitas yang digunakan yaitu member-checking, paper-trail, dan refleksivitas. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah pengalaman yang dimiliki oleh penyandang cacat fisik bukan bawaan menggambarkan betapa sulitnya mereka dalam menghadapi kondisi fisik yang baru. Para penyandang cacat fisik ini mengalami krisis identitas diri dan muncul perasaan-perasaan negatif yang menimbulkan keterpurukan. Kondisi fisik yang baru juga memunculkan keterbatasan sehingga kesulitan untuk melakukan kegiatan yang biasa mereka lakukan serta tergantung pada alat bantu maupun orang lain. Para penyandang cacat fisik ini terus berupaya untuk melatih diri agar bisa mandiri dengan mengikuti pelatihan di rehabilitasi ataupun terapi. Penerimaan diri membutuhkan waktu serta proses yang cukup lama hingga akhirnya penyandang cacat ini dapat menerima kondisi fisik yang baru serta bangkit menjalani hidup dengan mewujudkan cita-cita demi masa depan agar tidak perlu bergantung dengan orang lain. Keberhasilan dalam penerimaan diri ini dibantu dengan dukungan sosial yang diberikan olah orang terdekat yakni keluarga khususnya peran ibu.
Kata kunci : penerimaan diri, penyandang cacat fisik bukan bawaan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SELF ACCEPTANCE AT A PERSON WITH NOT EXTRINSIC PHYSICAL DISABILITY
Petra Merieska Dian Arsanti
ABSTRACT Life changing is not easy for a person. One of life changing which can happen to a person is to be disable and it is not extrinsic causes. Disability pushes somenone to face reality about their new physical condition and this is not easy to face. This research aims to investigate 1) not extrinsic physical disability person experience living their live, 2) self acceptance of not extrinsic physical disability person and 3) self acceptance of not extrinsic physical disability person supporting factors. A questions that been asked in this research is how not extrinsic physical disability person try to accept their life with their new physical condotion. Subjects in this research were three person with not extrinsic physical disability who live in YAKKUM rehabilitation center. This research used Qualitative research method with descriptive (phenomenology) analyze. Collecting data process was using improperly fixed structure interview and validity process that been used are member-checking, paper trail and reflexivity. The result showed that life changing from normal person to disable person is not easy. Physical disable person was in identity crisis and feels negative emotions. There were any borders for disability person to live their daily life like a normal person. They joined therapy and exercise in rehabilitation center to help them through their new physical condition. Took a long time for not extrinsic physical disable person to accept their new condition,live their life in normal, set their own goal and not depende on others. Social support from family, especially mother helped disable person to accept their new condition. key word : self acceptance, a person with not extrinsic physical disabillity
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30 Agustus 2012
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan dan pernyataanNya selama ini sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Penerimaan Diri Pada Penyandang Cacat Fisik Bukan Bawaan” ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik tidak terlepas atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Ibu Titik Kristiyani, M.Psi selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak V. Didik Suryo Hartoko S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi dan pembimbing akademik yang telah membimbing, memberikan masukan, nasihat dan mengarahkan penulis untuk lebih baik lagi dalam mengerjakan penelitian ini. 4. Ibu Sylvia Carolina M.Y.M S.Psi., M.Si dan Ibu Monica Eviandara W. M.Ap. Psych selaku dosen penguji atas kritik, saran dan bimbingannya yang mendorong penulis agar melakukan yang terbaik.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang selama ini telah memberikan ilmu dan pengetahuannya selama penulis menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 6. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi (Mas Gandung, Bu Nanik, Pak Gie, Mas Muji, Mas Doni). Terimakasih atas bantuannya sehingga proses studi dapat berjalan lancar. 7. Kedua orang tua saya Papa Drs. YG.. Rudijanto dan Mama Emerita Monawati atas dukungan, doa yang tak pernah usai dan nasihatnya. 8. Orang tua kedua saya M.G. Sri Suharmi terimakasih atas kasih sayang, perhatian, dukungan dan doanya. 9. Keluarga besar R. Maliki Djojowikarto dan Amien Soenyitno atas dukungan dan doanya. 10. Sahabat-sahabat saya di Fakultas Psikologi (Helen, Dena, Mega, Cangang, Putu, Wini, Ratih, Nadya, Sheela, Yani, Cicil, Nana, Nenis) dan semua teman angkatan 2007 maupun 2008 atas dukungan, kebersamaan, suka dan duka, bantuan, kasih sayang serta perhatian dari kalian semua. 11. Teman-teman dan para staff Pusat Rehabilitasi YAKKUM atas bantuan dan partisipasinya dalam penelitian ini. 12. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas doa dan dukungannya selama ini. Yogyakarta, 30 Agustus 2012
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...............................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
iii
HALAMAN MOTTO .....................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................
vi
ABSTRAK ......................................................................................................
vii
ABSTRACT ....................................................................................................
viii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................
ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................
x
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xii
DAFTAR SKEMA ..........................................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................
5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ..............................................................................
6
BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................
7
A. Penyandang Cacat Fisik ......................................................................
7
1. Definisi ............................................................................................
7
2. Dampak Psikososial ........................................................................
10
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Dukungan Sosial terhadap Penyandang Cacat Fisik ...........................
11
1. Definisi ............................................................................................
11
2.Struktur dan Fungsi Dukungan Sosial ..............................................
12
C.Penerimaan Diri ....................................................................................
15
1.Definisi .............................................................................................
15
2.Tahap-tahap Penerimaan Diri ...........................................................
19
D.Kerangka Penelitian .............................................................................
21
E.Pertanyaan Penelitian ...........................................................................
24
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................
25
A. Jenis Penelitian ...................................................................................
25
B. Strategi Penelitian ................................................................................
25
C. Fokus Penelitian ..................................................................................
26
D. Subjek Penelitian .................................................................................
26
E. Metode Pengumpulan Data ................................................................
27
F. Prosedur Analisis Data ........................................................................
30
G.. Kredibilitas Penelitian ........................................................................
31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................
35
A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................
35
B. Latar Belakang Subjek ........................................................................
36
C. Hasil Penelitian ...................................................................................
42
1. Subjek 1 ............................................................................................
42
2. Subjek 2 ............................................................................................
47
3. Subjek 3 ............................................................................................
52
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Struktur Dasar Keseluruhan ............................................................
59
D. Pembahasan .........................................................................................
61
1. Gambaran Diri di Masa Lalu ...................................................
61
2. Perasaan Keterpurukan ............................................................
62
3. Keterbatasan dalam Beraktifitas ..............................................
62
4. Tahap-tahap Penerimaan ..........................................................
63
5. Religiusitas/Kedekatan dengan Tuhan .....................................
66
6. Harapan dan Cita-cita di Masa Depan .....................................
67
7. Peran Dukungan Sosial dalam Penerimaan Diri ......................
69
BAB V PENUTUP ..........................................................................................
72
A. Kesimpulan .........................................................................................
72
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................
73
C. Saran ....................................................................................................
73
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
75
LAMPIRAN ....................................................................................................
78
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SKEMA Skema 1. Kerangka Penelitian ........................................................................
23
Skema 2. Pembahasan .....................................................................................
77
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Mengalami suatu musibah atau kecelakaan dapat membawa perubahan dalam kehidupan seseorang. Salah satu perubahan akibat dari suatu kecelakaan yang dialami ialah menjadi cacat. Perubahan tersebut membuat seseorang harus melakukan hal-hal yang berbeda dari sebelumnya dan kemungkinan tidak mudah untuk dijalani. Mereka harus bergantung dengan alat bantu maupun orang lain. Perubahan yang dialami tidak hanya secara fisik, tetapi juga berpengaruh secara emosional dalam diri seseorang yang cacat. Seseorang mengalami berbagai perasaan negatif yakni perasaan kaget, shock, marah, kecewa ataupun rasa malu yang mempengaruhi diri mereka dalam menerima kenyataan. Perasaan-perasaan ini membuat mereka merasa takut untuk berbuat sesuatu apabila mengalami kegagalan dan merasa tidak berguna dalam hidup (Widjopranoto dan Sumarno, 2004). Proses menerima kenyataan ini semakin dipersulit dengan munculnya sikap yang kurang mendukung dari keluarga ataupun masyarakat sekitar. Penolakan dan rasa kasihan dapat membuat para penyandang cacat fisik merasa malu kemudian menimbulkan jarak dalam hubungan antar anggota keluarga. Penyandang
cacat
juga
memilih
1
untuk
menarik
dirinya
dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
lingkungan karena merasa tidak percaya diri. Keterbatasan
membuat
para
penyandang
cacat
memiliki
kecenderungan untuk tergantung kepada orang lain baik secara ekonomi maupun sosial. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Widjopranoto dan Sumarno (2004) menunjukkan bahwa dari segi ekonomi sebanyak 56,25% penyandang cacat fisik dari 32 responden yang termasuk usia produktif masih tinggal bersama orang tua. penyandang cacat fisik lainnya sebanyak 15,62 % menumpang, yang mengontrak 3,13% sedangkan yang sudah memiliki rumah sendiri sebanyak 25%. Di samping itu, diketahui bahwa faktor kecacatan (76,96%) dianggap sebagai salah satu faktor yang menghambat bagi penyandang cacat fisik dalam usaha mencari pekerjaan. Kecacatan yang dialami membuat penyandang cacat fisik merasa pesimis sehingga tidak memunculkan adanya keinginan ataupun berusaha untuk mencari pekerjaan (Widjopranoto dan Sumarno, 2004). Kecacatan yang dialami memunculkan batasan-batasan bagi para penyandang cacat fisik bukan bawaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Menurut penelitian Widjopranoto dan Sumarno (2004) ditemukan bahwa ada responden penelitian yang merasa malu terhadap kecacatannya. Rasa malu ini ikut mempengaruhi kemampuan penyandang cacat fisik dalam bersosialisasi dan cenderung menutup diri. Tampak bahwa mereka cenderung tidak ingin bermasyarakat ataupun bergaul dengan lingkungan sekitar. Penyandang cacat fisik juga mengalami permasalahan dalam hidup bermasyarakat dimana sebanyak 12,50% responden bersikap pasrah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menghindar. Sikap-sikap ini mengesankan bahwa masih ada keraguan, rasa kurang percaya diri atas potensi yang ada dan kurang dapat menerima kenyataan yang ada (Widjopranoto & Sumarno, 2004). Pencapaian penerimaan diri merupakan proses sepanjang hayat yang memerlukan evaluasi berkesinambungan dan jujur mengenai kekuatan dan kelemahan diri sendiri, mengenai cita-cita dan harapan, keterlibatan dalam aktivitas yang menimbulkan kepuasan, kesenangan, dan kegembiraan, serta mengenai apa yang dijalani dalam kehidupan telah sesuai dengan nilai-nilai dasar kita. Proses pemeliharaan penerimaan diri dipenuhi oleh tantangantantangan yang menghabiskan waktu dan energi seseorang. Zulfa (2009) melakukan penelitian terhadap dua remaja penyandang tuna netra karena mengalami kecelakaan. Kedua remaja ini tidak hanya menolak kondisinya yang baru tetapi muncul kemarahan, depresi dan akhirnya dapat menerima diri. Penerimaan diri ini bersifat fluktuatif dan tidak stabil. Hal tersebut berarti proses penerimaan diri dapat terjadi secara berulang ketika subyek kembali mengalami konflik yang tidak dapat diselesaikan disertai dengan munculnya pikiran negatif terhadap keadaan. Penelitian terhadap penyandang cacat fisik bawaan menunjukkan hasil yang sebaliknya yaitu lebih mampu untuk menerima kecacatannya. Para penyandang cacat fisik bawaan ini memiliki keinginan untuk hidup mandiri, mau berpartisipasi dengan masyarakat dan sudah mengenyam dunia kerja sehingga dapat memberikan penghasilan bagi keluarganya (Widjopranoto dan Sumarno, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Penyandang cacat fisik yang mampu menerima diri dengan baik kemungkinan tidak akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi fisiknya. Selain itu, kecatatan fisik tersebut juga tidak akan membuat si penyandang cacat merasa terbatasi dalam melakukan kegiatan sehari-hari dan tidak akan bergantung terhadap orang lain disekitarnya. Penyandang cacat bahkan dapat merealisasikan cita-citanya apabila ia juga mau berjuang dan bekerja keras tanpa harus merasa malu menampilkan diri dihadapan banyak orang. Widjopranoto dan Sumarno (2004) membuktikan hal ini dengan menemukan adanya responden yang dapat hidup mandiri dengan ingin memenuhi kebutuhannya sehari-hari layaknya seperti orang lain serta tidak ingin bergantung dengan orang lain. Persentase responden memiliki keinginan untuk maju sebesar 51,12%, 28,12% mencapai cita-cita dan 12,50% berusaha untuk mencapai tahap kehidupan yang lebih baik. Penelitian terhadap subyek cacat fisik bukan bawaan itu perlu dilakukan karena peneliti berasumsi bahwa perubahan fisik akibat kecelakaan cenderung tidak mudah untuk dihadapi. Para penyandang cacat bukan bawaan ini memerlukan proses agar dapat mencapai penerimaan diri. Pentingnya penelitian ini didukung pula oleh populasi penyandang cacat di Indonesia yang besar yakni tercatat sekitar 5,5 juta jiwa, sebanyak 1.487.500 jiwa adalah penyandang cacat fisik (Syech, 1993; dalam Wijayanti, 2004). Penyandang cacat yang tercatat di kantor wilayah Departemen Sosial Propinsi Yogyakarta berjumlah 5.777.000 orang atau 3,11% dari jumlah penduduk Indonesia (Effrans;
dalam
Wijayanti,
2004).
Berdasarkan
data
inilah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian karena banyaknya populasi penyandang cacat dan dapat mengetahui gambaran proses penerimaan diri dan mencoba mengungkap hal-hal apa saja yang mempengaruhi ketika penyandang cacat fisik bukan bawaan berproses dalam pencapaian penerimaan dirinya. Peneliti merasa dapat memberikan sumbangan informasi baru mengenai penerimaan diri kepada para penyandang cacat fisik bukan bawaan melalui penelitian ini. Hal tersebut dikarenakan penelitian yang mengungkap penerimaan diri lebih banyak dilakukan pada para lansia, kaum transgender dan menghadapi kematian dibandingkan terhadap para penyandang cacat. Peneliti menggunakan metode analisis fenomenologi deskriptif untuk mengungkap rumusan masalah dalam penelitian ini.
B. RUMUSAN MASALAH Mengacu dari latar belakang diatas, rumusan masalah ialah : Bagaimana penyandang cacat fisik non bawaan mencoba menerima diri?
C. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui pengalaman penyandang cacat fisik bukan bawaan dalam mengalami kondisinya yang cacat 2. Untuk mengetahui proses penerimaan dirinya 3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung penerimaan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Subjek penelitian yaitu para penyandang cacat non bawaan Bagi subjek penelitian diharapkan dari penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi seseorang yang mengalami cacat non bawaan untuk dapat menerima dirinya , realistis dalam menghadapi kenyataan, dan tidak merasa malu karena perubahan-perubahan pada fisiknya.
2. Ilmu psikologi Penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan mampu menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya pada bidang psikologi sosial yaitu meskipun lebih terfokus dengan penerimaan diri pada masing-masing individu yang cacat secara fisik tetapi berpengaruh kuat terhadap kemampuan dalam bersosialisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penyandang Cacat Fisik 1. Definisi Definisi penyandang cacat seperti tercantum dalam UU No.4 tahun 1997 (Rachmanto dan Sumarno, 2004) adalah seseorang yang mengalami kelainan secara fisik atau mental yang dapat membuat dirinya terhambat untuk melakukan kegiatan dengan semestinya. Definisi penyandang cacat yang menekankan pada bagian fisik diungkapkan oleh Mangunsong dkk (dalam Wijayanti W.S., 2004) yakni bahwa seseorang yang mengalami kehilangan pada bagian fisik sehingga mengakibatkan mereka tidak dapat berfungsi layaknya orang normal juga termasuk penyandang cacat fisik. WHO semakin memperjelas definisi kecacatan tidak hanya di bagian fisik namun pada tidak berfungsinya para penyandang cacat fisik layaknya orang normal. Penyandang cacat fisik mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan pribadi, keluarga dan bermasyarakat maupun di berbagai bidang seperti
sosial,
ekonomi
maupun
psikologis
dikarenakan
adanya
ketidaknormalan secara psikis atau fisik (Departemen Sosial RI, 1995; dalam Oktriana, A.L.,2004). Menurut Hammerman dan Maikowski (Oktriana, A.L., 2004), terdapat tiga konsep dasar yang lebih mendalam terhadap pengertian cacat
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
fisik yaitu impairment,disability dan handicap. Impairment ialah suatu keadaan yang menyebabkan hilangnya atau terjadinya abnormalitas pada struktur atau fungsi psikologis, fisiologis atau anatomis yang dapat terjadi sementara maupun menetap. Pada
disability
ini
terdapat
berbagai
keterbatasan
atau
berkurangnya suatu kemampuan untuk melakukan aktivitas tertentu dengan selayaknya. Seseorang dapat mengalami keterbatasan kemampuan yang diakibatkan oleh kekurangan baik secara fisik, intelektual, pengindraan, kondisi-kondisi medis atau penyakit mental tertentu. Keterbatasan kemampuan serta kondisi-kondisi atau penyakit yang dialami dapat bersifat permanen ataupun sementara. Disability
ini muncul sebagai akibat
langsung dari impairment. Salah satu karakteristik kondisi fisik seorang penyandang cacat fisik dapat diukur dari derajat kecacatan anggota gerak atas, bawah, dan tulang belakang yang dikaitkan dengan kemampuannya dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Menurut UU No 4 tahun 1997 tentang penyandang cacat mengemukakan tentang derajat kecacatan adalah tingkat berat ringannya kecacatan yang dapat disandang seseorang (Rachmanto dan Sumarno, 2004). Berat atau ringannya kecacatan fisik dapat dilihat dari kemampuan penyandang cacat fisik tersebut untuk melakukan kegiatan sehari-hari atau dapat diistilahkan sebagai ADL (activity of daily living). Siswoyo menyatakan bahwa semakin berat suatu kecacatan fisik yang dialami maka akan semakin sedikit ADL (activity of daily living) yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dilakukan oleh individu yang bersangkutan ( Oktriana, A.L.,2004). Tingkat gangguan pada cacat fisik: a. Ringan yaitu memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik tetap masih dapat ditingkatkan melalui terapi b. Sedang yaitu memilki keterbatasan motorik dan mengalami gangguan koordinasi sensorik c. Berat yaitu memiliki keterbatasan total dalam gerakan fisik dan tidak mampu mengontrol gerakan fisik Handicap sendiri ialah suatu keadaan yang dapat merugikan seseorang karena mengalami suatu impairment maupun suatu disability sehingga menghambat pemenuhan suatu peran sesuai dengan usia, jenis kelamin, serta faktor sosio kultural. Handicap juga merupakan suatu kondisi kehilangan atau keterbatasan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat seperti orang lain pada umumnya. Istilah handicap dapat menggambarkan pengalaman pahit seseorang dengan kecacatan dan lingkungannya. Istilah ini digunakan untuk menonjolkan kekurangan-kekurangan yang terdapat pada lingkungan serta kegiatan-kegiatan yang terorganisasi di dalam masyarakat, yakni dalam hal informasi, komunikasi dan pendidikan yang dapat mengakibatkan para penyandang cacat fisik tidak dapat berpartisipasi atas dasar persamaan. Ketiga konsep dasar ini saling berkaitan satu sama lain. Konsepkonsep tersebut menjelaskan secara rinci bahwa pengertian penyandang cacat dapat dimulai dari seseorang mengalami suatu kedaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menyebabkan kondisi abnormal yang sementara atau menetap yang disebut dengan istilah impairment. Seseorang nantinya juga akan mengalami disability yang merupakan akibat langsung dari impairment. Disability ialah suatu tahap dimana seseorang merasakan adanya keterbatasan atau kekurangan dalam melakukan aktifitas yang selayaknya. Keterbatasan yang dimiliki tergantung dari berat atau ringannya tingkat kecacatan yang dialami oleh seseorang. Impairment dan disability membuat seseorang kehilangan kesempatan untuk dapat berpartisipasi secara langsung di dalam kegiatankegiatan masyarakat sehingga dapat menghambat pemenuhan peran dalam diri dan kondisi ini disebut dengan handicap.
2. Dampak Psikososial Kecacatan yang dialami membuat para penyandang cacat fisik memiliki keterbatasan dalam menjalani kehidupannya. Keterbatasan ini berpengaruh pada psikososial yang dimiliki para penyandang cacat fisik. Smet (1994) menjelaskan bahwa psikososial itu ialah adanya hubungan dinamis antara keadaan psikologis dengan pengaruh sosial dimana keduanya saling mempengaruhi dan penting untuk proses perkembangan individu. Memiliki keterbatasan yang diakibatkan oleh kecacatan pada fisik kemungkinan dapat menimbulkan keadaan psikologis yang tidak stabil yaitu terdapat perasaan negatif seperti kaget, shock, marah, kecewa dan malu (Widjopranoto dan Sumarno, 2004). Widjopanoto dan Sumarno (2004) juga menjelaskan bahwa kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
psikologis tersebut mempengaruhi kemampuan penyandang cacat fisik untuk bersosialisasi, cenderung menutup diri, menunjukkan sikap pasrah dan menghindar. Hal ini mengesankan bahwa masih ada keraguan, kurang dapat menerima kenyataan yang ada dan rasa kurang percaya diri atas potensi diri yang dimiliki. Pengaruh dari lingkup sosial sendiri menunjukkan adanya penolakan dan rasa kasihan sehingga membuat penyandang cacat merasa menjadi beban bagi orang lain ataupun malu terhadap kondisi fisiknya yang cacat. Widjopranoto dan Sumarno (2004) menemukan terdapat penyandang cacat fisik yang berusia produktif masih bergantung kepada orang tua yang disebabkan oleh rasa kurang percaya diri pada potensi diri, merasa pesimis sehingga tidak berniat atau berusaha untuk mencari pekerjaan.
B. DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP PENYANDANG CACAT FISIK 1. Definisi Keterbatasan dalam beraktifitas membuat penyandang cacat merasa kurang berminat untuk berpartisipasi dalam hidup bermasyarakat. Kurangnya minat ini bisa jadi disebabkan karena derajat kecacatan yang berat sehingga membuat penyandang cacat fisik merasa kesulitan untuk bergerak apalagi untuk beraktifitas. Penyandang cacat fisik yang mengalami kesulitan sebaiknya memang diberikan bantuan dari orang terdekat seperti keluarga. Bantuan tersebut dapat berbentuk dukungan sosial. Dukungan sosial menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Gottlieb (2003; dalam Smet, 1994) ialah dukungan yang terdiri dari informasi atau nasihat baik secara verbal dan/atau non verbal, adanya bantuan secara nyata atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau yang diperoleh karena kehadiran mereka yang memiliki manfaat secara emosional atau efek perilaku bagi yang menerima. Sarafino (1990; dalam Smet, 1994) juga menjelaskan bahwa dukungan sosial itu mengacu pada kebahagian yang dirasakan, adanya penghargaan terhadap kepedulian, memberikan ataupun menerima bantuan dari orang-orang atau kelompokkelompok lain.
2. Struktur dan Fungsi Dukungan Sosial Dukungan sosial dibedakan menjadi 2 yakni struktur dukungan sosial dan fungsi dukungan sosial (dalam Lyons & Chamberlains, 2006). Struktur dukungan sosial merupakan eksistensi dan kuantitas dari hubungan sosial yang dimiliki oleh seorang individu dengan orang lain disekitarnya. Setiap struktur dukungan relatif bersifat objektif dan termasuk beberapa keadaan apakah individu tersebut memiliki status pernikahan atau tidak, banyaknya teman dekat yang dimiliki, jumlah perkumpulan/organisasi yang diikuti, apakah seseorang mengunjungi tempat ibadah secara rutin atau tidak dan sebagainya. Struktur dukungan sosial mengutamakan pada penyusun sebuah dukungan sosial misalnya bentuk dukungan sosial yang diberikan oleh lingkungan sekitar,keluarga. Struktur dukungan ini juga menjelaskan aspek kuantitas dari sebuah ekosistem lingkungan yang menyediakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dukungan sosial bagi individu. Fungsi dukungan sosial merupakan kualitas dari suatu hubungan sosial dan bagaimana fungsi dukungan ini dapat bermanfaat bagi individu yang bersangkutan. Fungsi dukungan sosial biasanya diukur dengan menanyakan setiap individu untuk menilai persepsi apakah
mereka
memiliki orang-orang yang mampu memberikan berbagai bentuk dukungan yang berbeda pada saat yang dibutuhkan serta apakah mereka benar-benar menerima bentuk-bentuk dukungan secara khusus. Fungsi dukungan sosial memiliki beberapa tipe yakni seperti yang dijelaskan menurut Stroebe (2000; dalam Lyons & Chamberlains, 2006): a. Dukungan emosional berarti seseorang memperoleh empati, perawatan dan perhatian. Sikap-sikap tersebut dapat meningkatkan rasa nyaman, ketentraman, rasa memiliki dan dicintai. b. Dukungan penghargaan berarti seseorang mendapatkan penerimaan yang positif termasuk dorongan, menyetujui perasaan-perasaan. Dukungan ini membangun perasaan–perasaan harga diri, kemampuan dan merasa dihargai. c. Dukungan instrumental yaitu berupa bantuan yang diberikan secara langsung seperti meminjamkan uang, memberi bantuan pekerjaan atau mengasuh anak. d. Dukungan informasi berarti seseorang menerima nasihat, saran-saran, pengarahan dan respon balik. e. Dukungan penilaian yaitu menerima informasi yang dapat membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
seseorang mengevaluasi diri dan menilai suatu peristiwa atau situasi. Dukungan ini juga dapat membantu seseorang mempelajari sumbersumber apakah yang dapat digunakan untuk mengatasi situasi tersebut atau menghadapi sebuah situasi. Dukungan sosial yang diberikan oleh orang terdekat maupun masyarakat dapat membantu kondisi psikososial dari penyandang cacat fisik itu sendiri. Seperti yang dialami oleh Toni Christiansen yang cacat karena kecelakaan kemudian harus menghabiskan waktu lebih dari tujuh bulan untuk keluar masuk rumah sakit. Keluarga, teman dan sanak saudara sangat mendukung proses pemulihan diri Toni. Dukungan sosial dari orang-orang terdekat membuat Toni mampu mengikuti berbagai pelatihan dengan baik guna pemulihan bagi dirinya serta mahir dalam berbagai jenis olahraga (Chan, 2007). Pengalaman Toni ini merupakan salah satu contoh penyandang cacat fisik bukan bawaan yang dapat mengembangkan dirinya, merasa percaya diri untuk unjuk diri di hadapan masyarakat luas tanpa merasa malu, berbeda dari penyandang cacat fisik lain yang merasa terasing karena kecacatannya. Penyandang cacat fisik pun memiliki harga diri serta optimis terhadap kecacatannya. Hal ini diperkuat oleh penelitian Basri (2007) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara harga diri, optimisme, dan dukungan sosial dengan kesehatan mental penyandang cacat tubuh (R = 0,730, sig < 0,010) dengan sumbangan efektif (R2=53,3%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
C. PENERIMAAN DIRI 1. Definisi Penerimaan diri menurut Wiley ( dalam Josephine dan Srisuini, 1998) berhubungan dengan kemampuan penyesuaian diri yang tinggi serta memberi sumbangan pada kesehatan mental seseorang serta hubungan antar pribadi. Penerimaan diri memiliki pengertian adanya persepsi terhadap diri sendiri mengenai kelebihan dan keterbatasannya yang dapat digunakan secara efektif. Penerimaan diri juga meningkatkan toleransi terhadap orang lain
dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya. Mereka
melihat manusia, dunia dan dirinya apa adanya. Seseorang yang memiliki penerimaan diri berarti dapat mengenali kekurangannya sendiri serta berusaha untuk memperbaiki diri. Penerimaan diri akan meningkatkan penilaian diri lalu dapat mengkritik dirinya sendiri dan bertanggung jawab terhadap pilihannya sendiri serta tidak menyalahkan ataupun mencela orang lain karena dirinya. Jersild (dalam Josephine dan Srisuini, 1998) mendefinisikan penerimaan diri sebagai tingkat kemampuan seseorang untuk memahami karakteristik dirinya, mampu menerima kondisi yang ada, menyadari potensi-potensi yang dimiliki sehingga mereka mampu melakukan sesuatu dan menjadi sesuatu yang diharapkannya.
Menurut Cooper (dalam
Apriliana. D, 2009) penerimaan diri adalah suatu tingkatan kesadaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
seseorang mengenai karakteristik pribadinya dan mau hidup dengan keadaan tersebut. Hal ini berarti seseorang tersebut memiliki pengetahuan tentang dirinya sehingga menerima kelebihan dan kelemahannya. Sama halnya dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Brooks & Golstein (dalam Apriliana. D, 2009) bahwa penerimaan diri dihubungkan dengan penghargaan diri dan rasa percaya diri. Pencapaian penerimaan diri merupakan proses sepanjang hidup yang memerlukan evaluasi terusmenerus, jujur mengakui kekuatan dan kelemahan diri sendiri, memiliki cita-cita dan harapan, keterlibatan dalam aktivitas yang menimbulkan kepuasan, kesenangan, dan kegembiraan, serta mengenai apa yang dijalani dalam kehidupan telah sesuai dengan nilai-nilai dasar kita. Proses pemeliharaan penerimaan diri dipenuhi banyak tantangan yang memakan waktu dan tenaga seseorang. Penerimaan diri juga merupakan salah satu bagian dari tujuh aspek kesejahteraan psikologis milik Ryff. Ryff (dalam Baumgardner & Crothers, 2009) mengungkapkan bahwa kondisi kesejahteraan yaitu lebih dari sekedar kondisi merasakan bahagia baik secara fisik atau hedonis, tetapi kebahagiaan yang bersifat eudaimonic. Kebahagian eudaimonic merupakan perasaan pribadi yang memberikan kesempatan untuk dapat bertumbuh dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Kesejahteraan seharusnya dapat menjadi sumber pemulihan dalam menghadapi kesulitan serta mampu mencerminkan keberfungsian secara positif, kekuatan pribadi dan kesehatan mental dalam hidup sehari- hari (Baumgardner & Crothers, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Pemahaman tersebut membuat Ryff (1995) mengartikan kesejahteraan psikologis sebagai ada dan berfungsinya sifat-sifat psikologis yang positif, meliputi dimensi penerimaan diri, hubungan positif, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Dalam teori perkembangan manusia penerimaan diri berkaitan dengan penerimaan diri seseorang pada masa kini dan masa lalunya. Selain itu dalam literatur fungsi psikologi yang positif; penerimaan diri juga berkaitan dengan sikap positif terhadap diri sendiri (Ryff, 1989). Seorang individu dikatakan memiliki nilai yang tinggi dalam dimensi penerimaan diri apabila ia memiliki sikap yang positif terhadap dirinya sendiri, menghargai dan menerima berbagai aspek yang ada pada dirinya baik kualitas diri yang baik maupun yang buruk. Selain itu, orang yang memiliki nilai penerimaan diri yang tinggi juga dapat merasakan hal yang positif dari kehidupannya dimasa lalu (Ryff, 1996). Sebaliknya, seseorang dikatakan memiliki nilai yang rendah dalam dimensi penerimaan diri apabila ia merasa kurang puas terhadap dirinya sendiri, merasa kecewa dengan apa yang telah terjadi pada kehidupannya di masa lalu, memiliki masalah dengan kualitas tertentu dari dirinya, dan berharap untuk menjadi orang yang berbeda dari dirinya sendiri (Ryff,1996). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti, W.S (2004) terhadap 32 orang subyek penelitian penyandang cacat fisik, melaporkan bahwa tingkat seseorang yang menerima dirinya sendiri akan menentukan bentuk penyesuaian hidupnya. tidak ada seorang pun mampu menyesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
diri secara baik jika orang tersebut tidak menyukai dirinya sendiri. Pada penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan teori penerimaan diri yang merupakan salah satu aspek kesejahteraan psikologis Ryff. Teori Ryff tidak hanya melihat pada pencapaian kebahagiaan secara fisik yaitu kepuasan dan kenikmatan hidup seperti yang dijabarkan Diener dan Bradburn (dalam Ryff, 2008) namun melihat hal yang melebihi kebahagiaan jasmani yaitu menjadi diri yang otentik, apa adanya serta melebihi diri itu sendiri seperti konsep kebahagiaan paparan Aristotles yang besifat eudaimonic. Kebahagian secara eudaimonic juga berasal dari perkembangan dan yang ditunjukkan dari potensial dalam diri kita meliputi talenta, kepribadian dan nilai-nilai yang ada dalam diri (dalam Baumgardner & Crothers, 2009). Teori eudaimonic ini cocok untuk membantu peneliti dalam mengungkap tujuan penelitian yakni bagaimana seorang cacat fisik bukan bawaan berproses dalam penerimaan dirinya.
Hal ini disebabkan
eudaimonic tidak hanya mengukur kebahagian seseorang tetapi juga bagaimana seseorang tersebut merasa bahagia (dalam Baumgardner & Crothers, 2009). Seseorang yang cacat fisik harus berproses dalam menerima diri ketika fisik sudah berbeda dari sebelumnya, sebagaimana mereka berjuang untuk dapat menjalani hidup kembali dengan fisik yang baru serta merasakan kebahagiaan terhadap kecacatannya. Kebahagiaan ini juga dicapai dengan adanya potensi-potensi diri yang unik sehingga dapat meraih apa yang menjadi tujuan, harapan dan cita-cita hidup selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Tahap-tahap Penerimaan Diri Penerimaan diri lebih banyak digunakan untuk meneliti para lansia, kaum transgender serta kematian pada seseorang seperti yang dilakukan oleh Kubler-Ross. Kubler-Ross menetapkan 5 tahap penerimaan pada seseorang yang mengalami kondisi sekarat dan menjelang ajal. Peneliti memutuskan untuk menggunakan kelima tahap penerimaan ini karena dapat menggambarkan penerimaan diri yang terkait dengan kecacatan serta memiliki kesamaan dengan kondisi psikis yang dialami oleh penyandang cacat dan situasi ketika menghadapi kondisi sekarat dan kematian. Sementara itu, perbedaannya terletak pada kondisi yang dialami yakni mengalami kecacatan seumur hidup jauh lebih sulit untuk dihadapi dibandingkan dengan menghadapi kematian. Selain itu, menurut peneliti belum ada tahap-tahap penerimaan diri yang dibahas secara umum ataupun yang dikhususkan untuk penyandang cacat fisik. Tahap-tahap penerimaan diri menurut Kubler-Ross (1998) : a. Tahap 1 Pada tahap ini seseorang mengalami perasaan shock/kaget, melakukan penyangkalan terhadap kondisi yang dialami sehingga memungkinkan seorang tersebut mengasingkan diri sendiri. b. Tahap 2 Tahap ini memunculkan perasaan marah dan cenderung melakukan proyeksi. Hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian atau perhatian yang berlebih dari orang terdekat terhadap kondisinya, harapan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
sesuai dengan kenyataan, adanya perbedaan dengan kondisi yang dulu dan sekarang serta ada penolakan-penolakan. Dalam tahap ini selanjutnya juga menimbulkan perasaan bersalah yang diakibatkan oleh sikap menyalahkan diri sendiri karena
dianggap sebagai penyebab yang
membuat diri mengalami suatu hal buruk atau karena kelemahan yang dimiliki. c. Tahap 3 Tahap ketiga seseorang mengalami pengalaman religiusitas dengan Tuhan. Ada proses tawar menawar dimana seseorang itu berjanji untuk bertingkah laku baik asalkan permintaannya dipenuhi. Namun pada kenyataannya janji tidak selalu dipenuhi dan terus menuntut permintaan yang lainnya. Memiliki perjanjian dengan Tuhan ataupun dengan orang lain disekitarnya. Di tahap ketiga ini memungkinkan munculnya perasaan bersalah, ketakutan atau merasa dihukum karena kesalahannya. d. Tahap 4 Terdapat 2 jenis depresi di tahap ini yaitu: Depresi reaktif : keinginan untuk mengungkapkan banyak hal secara verbal / interaksi secara verbal, ada rasa bersalah, keinginan untuk mati Depresi preparation : hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada interaksi secara verbal melainkan lebih ke non verbal seperti; sentuhan, ingin ditemani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
e. Tahap 5 Munculnya sikap penerimaaan terhadap kondisi yang dialami. Merasakan kedamaian, sudah dapat melalui tahap-tahap sebelumnya dengan baik sehingga tidak akan merasakan depresi maupun marah terhadap kondisinya.
D. KERANGKA PENELITIAN Perubahan yang dialami oleh seseorang cenderung tidak mudah untuk dijalani. Salah satu perubahan itu ialah ketika seseorang yang awalnya memiliki fisik yang normal berubah menjadi cacat karena suatu musibah. Kecacatan ini membawa dampak besar bagi seorang penyandang cacat untuk kembali menjalani kehidupannya. Salah satu dampak yang dialami para penyandang cacat fisik bukan bawaan ialah mengalami ketergantungan terhadap alat bantu ataupun orang lain baik secara ekonomi dan sosial disebabkan keterbatasan pada fisiknya. Tidak hanya itu, penyandang cacat ini juga mengalami krisis karena kebingungan identitas yang mengakibatkan mereka merasa terpuruk terhadap kondisi yang baru. Kecacatan fisik yang dimiliki dapat menimbulkan perasaan malu bahkan merasa dikucilkan oleh masyarakat sekitar sehingga para penyandang cacat fisik menarik diri dan enggan untuk bersosialiasi kedalam pergaulan sosial. Perubahan-perubahan yang ada mendorong para penyandang cacat fisik bukan bawaan untuk mampu menerima diri demi keberlangsungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
hidupnya. Penerimaan diri ini dapat dicapai melalui proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Penyandang cacat fisik bukan bawaan yang mampu berproses dalam mencapai penerimaan diri dengan baik berarti seseorang itu memiliki sikap positif pada diri, menghargai serta mau menerima kualitas diri yang baik maupun yang buruk kemudian dapat merasakan hal yang positif dari kehidupan di masa lalu (Ryff, 1996). Selain itu, penerimaan diri juga dapat tercapai karena adanya peran dari dukungan sosial. Dukungan sosial ini biasanya didapatkan dari orang terdekat yakni keluarga baik secara emosional, instrumental, penghargaan, informasi maupun penilaian yang membantu para penyandang cacat tersebut untuk terus berusaha menerima diri terhadap kondisi fisik yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Skema 1. Kerangka Penelitian
Menjadi cacat
Tingkat keparahan kecacatan
Dampak psikososial kecacatan (Widjopranoto & Sumarno, 2004) : - Kesulitan bersosialisasi - Cenderung menutup diri - Menunjukkan sikap pasrah - Menghindar - Kurang dapat menerima kenyataan yang ada - Rasa kurang percaya diri atas potensi diri yang dimiliki - Pesimis - Marah - Kaget - Kecewa - Shock - Malu - Tergantung pada orang lain - Merasa menjadi beban - Muncul keraguan - Merasa dikasihani - Merasa ditolak
Lamanya kecacatan yang dialami
Waktu proses penerima an diri
Dukungan sosial (Stroebe, 2000) : - Dukungan emosional - Dukungan penghargaan - Dukungan instrumental - Dukungan informasi - Dukungan penilaian
Penerimaan diri (Ryff, 1996) : - Memiliki sikap positif pada diri - Menghargai & menerima kualitas diri yang baik maupun yang buruk - Dapat merasakan hal yang positif dari kehidupan di masa lalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
E. PERTANYAAN PENELITIAN Pertanyaan utama dalam penelitian kualitatif ini adalah bagaimana penyandang cacat fisik bukan bawaan mencoba menerima diri?. Selanjutnya pertanyaan diperinci menjadi 3 yaitu; 1. Bagaimana pengalaman penyandang cacat fisik bukan bawaan dalam mengalami kecacatan? 2. Bagaimana proses penerimaan dirinya? 3. Faktor-faktor apa saja yang mendukung penerimaan diri?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu jenis penelitian yang memberikan uraian deskriptif yang kaya atau “padat” tentang fenomena yang diselidiki (Geertz, 1973; dalam Smith, 2009). Penelitian kualitatif berusaha untuk mengeksplorasi, mendeskripsikan maupun menginterpretasikan maksud dari suatu fenomena maupun pengalaman personal dan sosial yang dialami oleh subjek penelitian. Penelitian kualitatif digunakan untuk mengeksplorasi dan memahami suatu Central Phenomenon, suatu proses atau kejadian, suatu fenomena, atau suatu konsep yang terlalu kompleks untuk diuraikan variabel-variabel yang menyertainya (Creswell, 1998).
B. STRATEGI PENELITIAN Strategi penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah analisis fenomenologi deskriptif. Analisis ini bertujuan untuk mengklarifikasi situasi yang dialami dalam kehidupan seseorang sehari-hari. Selain itu, fenomenologi deskriptif berusaha untuk menangkap sedekat mungkin bagaimana fenomena tersebut dialami di dalam konteks terjadinya fenomena tersebut. Di samping
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
itu, analisis ini juga berusaha untuk menemukan makna-makna psikologis yang terkandung dalam fenomena melalui penyelidikan dan analisis contoh-contoh hidup (Smith, 2009). berdasarkan tujuan pada analisis fenomenologi deskriptif tersebut maka dapat diuraikan 4 tahap analisis data fenomenologis deskriptif menurut Giorgi (dalam Smith, 2009) : 1. Membaca keseluruhan data secara detail dan apa adanya 2. Menentukan unit-unit makna 3. Melakukan transformasi dari data yang implisit menjadi makna psikologis (ada proses mengeksplisitkan dan mengubah hal yang partikular menjadi lebih umum) 4. Menangkap struktur dasar pengalaman
C. FOKUS PENELITIAN Fokus penelitian dari penelitian ini ialah penerimaan diri yang dialami oleh penyandang cacat fisik bukan bawaan melalui pengalaman kecacatan yng dialami, proses yang dijalani serta faktor-faktor yang mendukung dalam pencapaian penerimaan diri.
D. SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian yang dipilih oleh peneliti hanya berdasarkan pada penyandang cacat fisik sebagai individu yang mengalami kehilangan atas bagian tubuhnya, yang menyebabkan ia mengalami kelemahan dan ketidakmampuan dalam melaksanakan aktifitasnya seperti orang lain pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
umumnya, yang dibawanya sejak lahir atau karena kejadian tertentu dengan derajat ringan, sedang, dan berat. Peneliti tidak membatasi jenis kelamin dan usia dari para subjek penelitian ini.
E. METODE PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi – terstruktur. Wawancara ini dipilih karena dianggap paling tepat dan fleksibel untuk digunakan. Selain itu, jenis wawancara ini memungkinkan peneliti dan subjek penelitian melakukan dialog, dan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dapat dimodifikasi menurut respon partisipan (Smith, 2009). Akan tetapi, peneliti tetap membuat daftar pertanyaan sebagai panduan dalam proses wawancara agar tetap terfokus pada tujuan penelitian. Panduan pertanyaan wawancara yang disusun harus dapat mengungkapkan tujuan penelitian. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun tersebut harus terkait dengan pengalaman penerimaan diri pada seorang penyandang cacat tubuh bukan bawaan. Proses pengumpulan data ini melalui beberapa tahap sebagi berikut : Pada awalnya peneliti sempat mengalami kesulitan dalam mencari subjek penelitian dikarenakan penyandang cacat fisik bukan bawaan jumlahnya tergolong sedikit. Oleh karena itu pula peneliti tidak memberikan batasan terhadap ketentuan jenis kelamin dan batas usia untuk para subjek penelitian. Strategi ini merupakan homogeneous sampling (Polkinghorne, 2005). Kemudian peneliti mendapatkan informasi dari seorang teman yang bekerja di pusat
rehabilitasi
yakkum
bahwa
disana
terdapat
para
penyandang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
cacat fisik bukan bawaan. Peneliti mencari informasi mengenai penyebab kecacatan yang dialami oleh para penyandang cacat ini. Mencari subjek penelitian yang merupakan penyandang cacat tubuh bukan bawaan yang disebabkan oleh banyak peristiwa tertentu. Peristiwa-peristiwa tersebut ialah mengalami gegar otak, kecelakaan lalu lintas, terluka saat perang, kecelakaan dalam pekerjaan dan penggunaan obat-obatan yang melebihi dosis. Setelah mendapatkan kecocokan kriteria pada subjek penelitian, peneliti mendatangi pusat rehabilitasi tersebut untuk mengajukan proposal penelitian dan surat pengajuan pribadi untuk ditujukan kepada pimpinan. Beberapa hari setelahnya peneliti diberitahu bahwa sudah mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian di YAKKUM dan diminta untuk membayar uang administrasi. Peneliti pun mencari tahu berbagai informasi seperti jadwal kegiatan dan menentukan waktu pertemuan dengan ketiga subjek penelitian kepada salah satu staff pengurus. Peneliti bertemu dengan masing-masing subjek di hari yang berbeda untuk menyusun jadwal wawancara bersama-sama dan memberikan rapport. Proses pemberian rapport ini dilaksanakan selama 2 minggu. Hal ini bertujuan agar peneliti dapat menyusun jadwal wawancara sehingga tidak mengganggu jadwal kegiatan di pusat rehabilitasi serta mampu menciptakan kenyamanan pada ketiga subjek terhadap peneliti. Akhirnya disepakati bahwa proses wawancara dilaksanakan pada tanggal 20 April 2011 untuk subjek pertama, 24 April 2011 untuk subjek kedua dan 27 April 2011 untuk subjek ketiga. Pada hari yang telah ditentukan, peneliti mulai melakukan proses wawancara
sebagai
ssarana
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengumpulan
data
penelitian.
Sebelum
wawancara
dimulai,
29
peneliti
memberikan informed consent kepada seluruh subjek sebagai bukti kesediaan subjek untuk mengikuti penelitian ini. Melalui informed consent tersebut peneliti juga menjelaskan tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu meminta subjek untuk menceritakan pengalaman penerimaan diri yang mereka alami. Selain itu, peneliti juga menyampaikan bahwa pada saat wawancara nanti, peneliti meminta ijin untuk merekam suara subjek. Hal ini bertujuan agar subjek bersedia berproses bersama peneliti.
Dua dari tiga subjek mampu
memahami isi dari informed consent tersebut dengan cukup baik. Akan tetapi, peneliti tetap meberikan penjelasan mengenai maksud dari yang disampaikan dalam informed consent tersebut. Di sisi lain, peneliti harus membacakan dan menjelaskan dengan kalimat yang jauh lebih sederhana kepada subjek ketiga mengenai informed consent tersebut agar lebih mudah untuk dimengerti. Hal ini dikarenakan subjek ketiga kurang dapat memahami maksud dari informed consent dan tidak mampu membaca dengan lancar. Setelah itu peneliti memberikan rapport kepada ketiganya kemudian langsung memulai proses wawancara. Subjek pertama dan kedua sama-sama melakukan wawancara pada pukul 13.00 WIB sedangkan subjek ketiga pukul 15.00 WIB. Rata-rata lamanya waktu wawancara berlangsung selama 1 jam 50 menit. Proses wawancara yang dilaksanakan dari awal hingga akhir berjalan dengan sangat lancar, ketiga subjek dapat diajak bekerja sama dan mau terbuka untuk membagi pengalaman mereka. Hal ini disebabkan adanya tahap pendekatan yang dilakukan oleh peneliti kepada ketiga subjek sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
memunculkan rasa nyaman dan keakraban. Kelancaran dalam proses wawancara ini sangat membantu peneliti untuk mendapatkan seluruh informasi yang diperlukan sehingga dapat mempersingkat waktu dimana wawancara hanya dilakukan satu kali untuk tiap subjek. Peneliti menggunakan bantuan alat perekam selama proses wawancara berlangsung. Di samping itu, peneliti juga mencatat perilaku nonverbal dari subjek penelitian untuk dilakukan interpretasi. Setelah semua data terkumpul peneliti akan membuat transkip wawancara dari hasil rekaman tersebut.
F. PROSEDUR ANALISIS DATA Analisis data menggunakan analisis fenomenologi deskriptif. Secara umum analisis ini bertujuan untuk mengklarifikasi situasi yang dialami dalam kehidupan seseorang sehari-hari. Dalam fenomenologi deskriptif berusaha menangkap sedekat mungkin mengenai bagaimana fenomena tersebut dialami dalam konteks terjadinya fenomena tersebut. Di sisi lain, fenomenologi juga berusaha menemukan makna-makna psikologis yang terkandung dalam fenomena melalui penyelidikan dan analisis contoh-contoh hidup (Smith, 2009). Beberapa tahap dalam analisis fenomenologis deskriptif, yaitu : 1. Dalam tahap awal, peneliti akan membaca keseluruhan deskripsi yang disampaikan oleh subjek penelitian. Langkah ini harus dibuat eksplisit. Perspektif fenomenologis bersifat holistik. Peneliti harus mampu memahami sisi global dari deskripsi yang ada, sebelum melangkah lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Tahap yang kedua adalah melakukan konstitusi terhadap bagian-bagian deskripsi. Langkah ini menekankan pada rangkuman. Konstitusi tersebut dapat memberikan penjelasan terhadap masalah-masalah implisit. Tujuan dari analisis adalah makna melalui analisis psikologis. Maka kita akan menggunakan transisi makna dalam melakukan konstitusi terhadap bagianbagian atau kita sebut sebagai unit makna. Unit makna dihasilkan dari pembacaan ulang secara cermat terhadap deskripsi. 3. Kemudian tahap ketiga melakukan transformasi. Transformasi bertujuan untuk mengubah yang implisit menjadi eksplisit, khususnya dalam makna psikologis. Analisis bermaksud mengungkapkan makna yang dialami serta sedikit melakukan generalisasi. 4. Tahap yang terakhir adalah pembentukan struktur general. Struktur diperoleh dengan menyelesaikan transformasi terakhir dari pemaknaan unitunit.
G. KREDIBILITAS PENELITIAN Kredibilitas atau validitas dalam penelitian kualitatif merujuk pada seberapa akuratnya temuan dari sudut pandang peneliti, partisipan atau subjek penelitian dan pembaca laporan (Creswell, 2003). Setelah melalui tahap analisis data maka diperlukan verifikasi terhadap data yang diperoleh. Pada tahap ini peneliti menggunakan strategi member-checking dimana peneliti menguji keakurasian pernyataan temuannya dengan meminta partisipan untuk membaca keseluruhan laporan atau deskripsi atau tema khusus tertentu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
terkait dengan partisipan tersebut. Selain itu, peneliti akan melakukan validitas argumentatif dimana presentasi temuan dan kesimpulan dapat diikuti baik rasionalnya serta dapat dibuktikan dengan melihat kembali ke data mentah (Poerwandari, 2005). Proses member checking dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut yakni tanggal 20, 21 dan 22 Oktober 2011. proses ini dilakukan dengan memberikan struktur dasar pengalaman kepada masing-masing subjek. Pada subjek pertama dan kedua peneliti tidak mengalami permasalahan yang berarti dikarenakan kedua subjek ini dapat membaca dan memahami isi dari struktur dasar pengalamannya sendiri dengan baik. Namun, peneliti juga membantu menjelaskan dan mencoba mengecek kembali kecocokan antara hasil struktur dasar pengalaman terhadap kondisi subjek tersebut dengan berdiskusi. Sebaliknya, peneliti sempat mengalami kendala dengan subjek ketiga yang belum
mampu
membaca
dengan
baik
sehingga
peneliti
membantu
membacakan dan menjelaskan hasil struktur dasar pengalaman miliknya dengan kalimat yang lebih mudah dimengerti. Peneliti membutuhkan waktu yang lebih lama ketika proses member checking subjek ketiga ini berlangsung. Peneliti harus menjelaskan secara teliti, perlahan dan berulang kali sampai subjek benar-benar mengerti namun tidak keluar dari esensi pengalaman yang dialami. Dalam penelitian ini, peneliti memakai konsep yang disebut Smith (2008) sebagai paper trail. Validitas dengan paper trail ini akan tercapai bila antara temuan dan kesimpulan bersifat rasional serta dapat dibuktikan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
melihat kembali ke data mentah. Peneliti dapat menunjukkan tahapan analisis secara detail dan lengkap. Selain itu, peneliti juga menggunakan konsep validitas komunikatif. Subjek diminta membaca hasil transkrip dan mengkoreksi bila ada yang tidak sesuai dengan apa yang mereka maksud. Hasilnya, subjek melakukan klarifikasi atas transkrip yang sudah dibuat oleh peneliti. Peneliti juga menggunakan prinsip tranparansi yaitu refleksivitas. Refleksivitas ini digunakan untuk mengeksplisitkan pertimbangan mengenai cara-cara spesifik seorang peneliti yang dapat mempengaruhi penelitian. Hal ini memungkinkan adanya pengaruh terhadap data atau cara interpretasi dalam penelitian (baik itu latar belakang maupun ketertarikan yang dimiliki peneliti). Peneliti memiliki ketertarikan dan kepedulian terhadap para penyandang cacat bukan bawaan dikarenakan sebelumnya peneliti pernah memiliki pengalaman dengan salah satu dari penderita. Dari pengalaman tersebut, peneliti menemukan adanya kesulitan dari seseorang tersebut ketika mencoba menerima kondisi dirinya yang berubah menjadi cacat. Hal tersebut juga membawa perubahan pada perilaku sehingga akhirnya mempengaruhi kehidupan si penderita. Peneliti sendiri juga memiliki pengalaman pribadi terhadap suatu pengalaman penerimaan diri dimana peneliti merasakan suatu dampak yang positif dalam menjalani kehidupan sehari-hari serta untuk menghadapi masa depan. Oleh karena itu, peneliti memiliki gagasan bahwa dengan adanya pengalaman penerimaan diri seseorang dapat berusaha untuk menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kekurangan ataupun kelebihan yang ada pada dirinya baik kondisi secara fisik ataupun mental sehingga mampu menjadi diri sendiri seutuhnya tanpa terbebani oleh pendapat negatif dari orang lain serta mampu menjalani kehidupan selanjutnya dengan baik. Hal-hal inilah yang akhirnya membuat peneliti melakukan penelitian mengenai pengalaman penerimaan diri pada penyandang cacat fisik bukan bawaan serta tetap bertahan pada gagasangagasan tersebut selama proses penulisan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN Sebelum memulai penelitian, peneliti menghubungi pihak lembaga yang terkait yaitu Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat YAKKUM untuk membantu
peneliti dalam memastikan kesediaan subjek untuk menjadi
narasumber di penelitian ini. Awalnya peneliti melakukan pendekatan yang intensif terhadap subjek dengan maksud agar terbangun kesan yang positif dan subjek merasa nyaman dengan proses pengambilan data yang dilakukan. Terbentuknya interaksi yang positif antara peneliti dan subjek diharapkan adanya kepercayaan yang membantu menghadirkan keterbukaan pada subjek. Hal ini dapat mempermudah peneliti dalam mengetahui bagaimana pengalaman subjek dalam proses penerimaan diri secara personal dan terinci. Peneliti melakukan pendekatan dengan subjek sekitar 2 minggu ( 2-17 Maret 2011) sampai akhirnya peneliti memutuskan untuk melakukan wawancara secara bertahap. Selama kurang lebih sebulan peneliti pun selesai melakukan wawancara semi terstruktur dengan seluruh subjek. Subjek yang mengikuti penelitian ini sebanyak 3 orang. Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat YAKKUM dipilih peneliti karena di tempat inilah peneliti menemukan subjek yang tergolong penyandang cacat bukan bawaan. Wawancara dilakukan selama 1 kali pertemuan pada
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masing-masing subjek. Wawancara
berlangsung secara
menyesuaikan situasi yang memungkinkan agar
informal
36
dan
tercipta rasa aman dan
nyaman pada diri subjek terhadap peneliti. Selanjutnya, diharapkan subjek bersedia untuk berusaha terbuka kepada peneliti mengenai pengalaman penerimaan diri sesuai dengan apa yang dialami oleh subjek serta tidak dibuatbuat. Dokumentasi wawancara dilakukan secara auditif dengan bantuan digital recorder. Hasil rekaman wawancara kemudian ditranskip secara verbatim agar menjadi dokumentasi tertulis sesuai dengan penjelasan yang diberikan oleh subjek. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang dimaksud oleh subjek maka transkip yang telah di print out peneliti berikan kepada masing-masing subjek untuk dikoreksi kembali apakah sesuai dengan yang dialami oleh subjek. Peneliti juga membantu membacakan hasil transkipsi kepada salah seorang subjek yang tidak mampu dalam membaca. Langkah selanjutnya peneliti melakukan analisis pada transkip tersebut hingga akhirnya ditemukan makna-makna psikologis dari pengalaman subjek.
B. LATAR BELAKANG SUBJEK Ali mengalami kecacatan selama 3 tahun. Kecacatan yang dialami tergolong parapleghia dan mengenai bagian pinggang hingga kaki. Salah satu kaki Ali juga lebih pendek 5 cm dari ukuran kaki sebenarnya. Ali membutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk dapat menerima kecacatan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
fisiknya. Proses penerimaan diri ini tidak terjadi dengan mudah, Ali sendiri mengalami kondisi psikis yang kurang baik sehingga sempat memunculkan keinginan untuk mengakhiri hidupnya. Ali mengalami perasaan down ketika mengetahui dirinya divonis cacat dengan tingkat yang berat dan patah tulang sehingga harus tergantung dengan kursi roda seumur hidup. Terlebih kecacatan yang dialami ini membuat dirinya harus kehilangan orang yang dicintai seperti pacar dan teman-temannya. Selain itu, Ali juga harus menjalani pola hidup yang sangat berbeda dari kondisi sewaktu masih normal dulu. Ali harus membiasakan diri dengan kondisi barunya dimana dirinya berusaha untuk belajar mandiri dengan kecacatan itu. Usaha yang dilakukan Ali memang tidak berjalan mulus. Ali terus belajar untuk dapat melakukan berbagai kegiatan sendiri baik itu berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Ali sering terjatuh ketika melakukan perpindahan tetapi ia tidak putus asa dengan berusaha menikmati kerasnya lantai dan terluka. Kecacatan juga merenggut kesempatan Ali untuk melanjutkan kuliah dan kesukaannya terhadap komputer. Hal tersebut membuat perasaan down ini muncul berulang kali terutama ketika pikiran Ali sedang tidak fokus. Ali merasa bahwa kecacatan yang dialami merupakan hukuman karena dulu ia adalah anak yang tidak patuh terhadap orang tua. Ali juga menganggap kalau pergaulan yang ia jalani ketika masih normal dulu itu tidak baik. Akan tetapi, keluarga sangat mengerti dengan kondisi Ali dan membantu memberi dukungan serta kasih sayang yang tulus meskipun Ali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sudah cacat dan pernah berperilaku tidak baik. Dukungan serta kehadiran dari keluarga secara terus menerus inilah yang ikut membantu Ali untuk bisa bangkit dan berjuang menjalani hidup dengan kecacatan. Ali menyadari bahwa dirinya salah sehingga kecacatan membuat dirinya menjadi sadar akan pentingnya kehidupan saat ini. Ali sudah dapat membangun hubungan yang baik dengan keluarga. Secara perlahan Ali pun mampu mencapai penerimaan diri dan menikmati kecacatan yang dialami. Ali juga memiliki berbagai citacita yang ingin ia capai yakni dapat bekerja ataupun kembali meneruskan kuliahnya meskipun dalam keadaan cacat dan terbatas. Begitu pula dengan Budi kecacatannya tergolong parapleghia dan mengenai bagian dada sampai kaki. Kecacatan yang dialami Budi tergolong tingkat yang berat. Budi sudah mengalami kecacatan selama 8 tahun. Sama hal nya dengan Ali, Budi awalnya kesulitan untuk menerima kondisi fisiknya yang menjadi cacat dan mengalami keterpurukan hingga muncul keinginan untuk bunuh diri. Budi membutuhkan waktu 10 bulan hingga akhirnya mampu menerima diri dengan baik. Awalnya Budi merasa berat, down dan menyesal dengan kecacatan yang harus ia alami. Tingkat kecacatan yang dialami membuat Budi mengalami kesulitan untuk mengurusi kebutuhan pribadinya seperti urusan ke belakang. Selain itu, Budi menjadi tanggungan ibunya karena ia tidak dapat bekerja lagi sebagai koki. Hubungan Budi dengan kakakkakaknya pun sempat mengalami kerenggangan. Ketergantungannya terhadap alat bantu yaitu kursi roda pernah membuatnya merasa tidak nyaman apalagi jika harus berhadapan dengan anak kecil yang selalu memperhatikannya. Budi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
merasa bahwa ia harus menjaga perasaan keluarga dengan tidak pergi terlalu jauh dari rumah karena hal ini dapat memunculkan penilaian negatif dari para tetangga. Tetangga di sekitar rumah Budi menganggap bahwa keluarga tidak dapat mengurusi Budi dengan baik karena kecacatan yang dialami. Perasaan down yang dialami awalnya membuat Budi menjadi lebih pendiam dan sering menghabiskan waktunya di dalam kamar atau menonton tv untuk menghibur diri. Budi merasa kecacatan ini ialah hukuman untuknya. Namun, suatu saat Budi menemukan kenyamanan setelah mendatangi seorang habib dan berusaha menenangkan perasaannya. Budi mendapatkan nasihat dari habib yang mengatakan bahwa kecacatan yang dialami merupakan sebuah karunia. Awalnya Budi merasa bahwa perkataan habib tersebut hanya untuk membesarkan hatinya hingga Budi menyadari bahwa kecacatan ini bukanlah sebuah hukuman melainkan karunia yang membawa dirinya menjadi seseorang yang lebih baik lagi. Mulai dari hal inilah Budi perlahan dapat menerima diri yang cacat. Budi menyadari bahwa kondisi fisiknya sudah cacat sehingga tidak muncul perasaan iri terhadap orang lain yang normal. Budi merasa bahwa dulu dirinya juga pernah merasakan posisi sebagai orang normal. Berbagai penilaian dari banyak orang mengenai kecacatannya tidak dipedulikan oleh Budi. Budi tetap berusaha membuktikan bahwa ia tetap bisa melakukan banyak hal dengan kecacatannya tanpa harus mendapatkan pujian dari orang lain. Budi sangat mesyukuri kondisinya saat ini meskipun dirinya cacat. Hubungan dengan kakak-kakak juga sudah membaik dan Budi menjadi seseorang yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
religius. Salah satu harapan terbesar Budi ialah memiliki cita-cita untuk membangun usaha sendiri demi kondisi ekonominya agar tidak terus tergantung dengan ibu. Berbeda dengan Toni yang sudah mampu menerima kecacatannya dengan baik dikarenakan sudah dari kecil mengalami cacat fisik. Kecacatan fisik ini dialami sejak berusia 1 tahun dan tergolong berat. Toni tidak dapat berjalan bukan disebabkan oleh mati rasa pada kedua kakinya tetapi perkembangan kaki Toni tidak normal karena selalu disuntik oleh obat-obatan. Oleh karena itu, muncul perasaan terbiasa dalam diri Toni karena ia sudah menjalani hidup dengan kecacatan fisik selama bertahun-tahun. Akan tetapi, kecacatan ini tetap membuat Toni merasa kesulitan dalam beraktifitas menjalin hubungan sosial baik dengan keluarga, teman maupun pacar. Disamping itu, Toni mengalami kesulitan dalam merawat diri karena cacat dan tidak memiliki alat bantu sehingga Toni harus merangkak untuk menggerakan tubuhnya. Toni juga merasa sedih dan down karena kecacatan ini membuat ibunya menjadi susah dan sedih. Terlebih lagi muncul respon dari anggota keluarga lain yang tidak mau menerima Toni dengan baik. Toni merasa bahwa dirinya harus berkembang dan tidak boleh terus menjadi beban bagi ibunya akhirnya toni berani pergi ke jogja untuk masuk ke sebuah rehabilitasi. Adanya bantuan berupa kursi roda dari seorang tetangga dapat mempermudah Toni dalam beraktifitas. Selain itu, Toni menjadi semakin lebih percaya diri untuk bergaul dengan teman-teman karena mudah untuk bergerak dibantu oleh kursi roda tersebut. Hal ini juga mempengaruhi Toni untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
semakin lebih menerima dirinya dan terus berusaha untuk menjadi sosok yang lebih berguna dan mandiri. Semua ini ia lakukan demi membahagiakan keluarga khususnya ibu. Toni rupanya juga memiliki keisnginan untuk berkeluarga dan membuka usaha di masa depan. Toni merasa bahwa ia pun bisa mengalami hal yang sama seperti salah seorang temannya yang cacat dimana temannya ini sudah menikah dan membangun sebuah keluarga. Toni merasa terinspirasi terhadap kehidupan temannya tersebut. Tabel Rangkuman Latar Belakang Subjek
Lama
Ali
Budi
Toni
3 tahun
8 tahun
22 tahun
Berat
Berat
Berat
1 tahun
10 bulan
Sudah cacat sejak
kecacatan Tingkat keparahan kecacatan Lama proses pencapaian
kecil; sudah
penerimaan
terbiasa
diri Kecelakaan lalu
Kecelakaan lalu
Penggunaan obat-
lintas
lintas
obatan yang
Penyebab kecacatan berlebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagian tubuh yang cacat
42
Pinggang-kaki,
Dada-kaki,
Anggota tubuh
parapleghia, salah
parapleghia
tidak berkembang
satu kaki lebih
dengan baik
pendek 5 cm
C. HASIL PENELITIAN Setelah melakukan analisis pada transkipsi dan menemukan maknamakna psikologis, peneliti menjabarkan secara naratif mengenai profil dan struktur dasar pengalaman dari masing-masing subjek. Berikut ini adalah rangkuman hasil penelitian, profil individual dan struktur dasar pengalaman dari masing-masing subjek penelitian.
1. Subjek 1 a) Profil Ali (bukan nama sebenarnya) berjenis kelamin laki-laki. Subjek berusia 21 tahun dan perawakan subjek kurus serta berkulit sawo matang. Ali awalnya adalah seorang mahasiswa jurusan manajemen informatika. Ia tinggal di daerah Bantul bersama dengan keluarganya. Ali merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ali mengalami kecelakaan lalu lintas sekitar tiga tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2008 saat akan kembali ke Yogyakarta setelah menemui pacarnya di Temanggung. Setelah mengalami kecelakaan dirinya menjadi cacat dan kecacatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dialami tergolong parapleghia. Kecacatan yang mengenai bagian pinggang sampai kaki mengharuskan Ali untuk menggunakan kursi roda. Kondisi salah satu kaki Ali juga lebih pendek 5 cm dari ukuran normal. Akibat dari kecacatan tersebut Ali saat ini tinggal di Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat YAKKUM. Ketika peneliti mewawancara Ali, dirinya terlihat santai dan mudah beradaptasi dengan peneliti meskipun baru saling mengenal saat itu. Ali juga mampu menceritakan pengalamannya dengan terbuka dan lancar. Kontak mata juga sering terjadi ketika wawancara berlangsung. Namun, Ali sempat beberapa kali meminta ijin untuk menerima telepon atau membalas pesan singkat di handphone. Terkadang ia juga sering melihat ke handphone untuk mengecek.
b) Struktur Dasar Pengalaman Ali menganggap bahwa dulu ia adalah sosok yang nakal dan sering melawan orang tua. Ali cenderung lebih dekat dengan temantemannya daripada dengan keluarga. “Ya aku,aku dulu emang orangnya gimana ya nakal iya semuanya tu aku jalanin nakal trus ya nanti yang aku petik ya seperti ini” (55-57) “Sama temen ya enak-enak aja,sama keluarga jauh”(12) “Aku..bukan orang yang deket sama keluarga..dulu aku bukan orang yang dekat sama keluarga aku punya jalan sendiri”(1314)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Setelah mengalami kecelakaan ia merasa kebingungan terhadap kondisinya yang berubah menjadi cacat dan harus menggunakan kursi roda. Ali pun mengalami keterpurukan dan menganggap itu adalah hukuman dari Tuhan untuknya. Ali sempat ingin mengakhiri hidupnya sendiri. “Sebejat apa sih aku ini sampe dikasih kondisi kayak gini” (130) “Walaupun awalnya dulu pas tau kakiku gak bisa gerak padahal kakinya masih ada aku malah pengen mati aja” (128-130)
Ali merasa bahwa kecacatan yang dialami merupakan hukuman karena dulu ia adalah anak yang tidak patuh terhadap orang tua. Ali juga menganggap kalau pergaulan yang ia jalani ketika masih normal dulu itu tidak baik. Akan tetapi, keluarga khususnya orang tua sangat mengerti dengan kondisi Ali dan memberi dukungan serta kasih sayang yang tulus meskipun Ali sudah cacat dan pernah berperilaku tidak baik. Dukungan serta kehadiran dari keluarga secara terus menerus inilah yang ikut membantu Ali untuk bisa bangkit dan berjuang menjalani hidup dengan kecacatan. Ali menyadari bahwa dirinya salah sehingga kecacatan membuat dirinya menjadi sadar akan pentingnya kehidupan saat ini. Ali sudah dapat
membangun hubungan
yang
baik dengan keluarga. Ali
menganggap bahwa kecelakaan tersebut membuatnya menjadi orang yang terpilih dan bersyukur karena subjek masih dapat hidup meskipun harus menjadi cacat. Ali juga menganggap bahwa hal tersebut adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kehidupan kedua baginya dan harus menjadi hidup yang lebih baik lagi dari yang sebelumnya. “Iya mbak bener banget..mereka sangat berarti buat aku mbak..dan mereka selalu support aku bilang kalo suatu saat nanti aku pasti bisa jalan lagi..aku juga dibiasain buat mandiri, pede juga, kasih sayang yo pokoknya didukung terus aku mbak ” (123-126) “Sekarang tu bukan kekurangan kali ya jadi ehm kayaknya aku masih jadi lebih akrab dengan yang diatas soalnya aku kan ngerasa aku jadi orang yang terpilih”(90-92) “Ya dengan aku kecelakaan seperti itu aku masih bisa hidup. Ya..kehidupan yang kedua harus lebih baik dari kehidupan yang pertama”(92-94) Ali juga semakin memahami arti dari pertemanan yang tulus ketika teman-teman mulai menjauhinya. “Ehm kalo dari pergaulan yo aku sama temen-temen yang normal emang jauh gak deket gak sedeket dulu lah waktu dulu masih bisa jalan misalnya mau pergi kemana aja aku kesana aku ketempat temen kalo sekarang aku kayak gini mana ada temen yang mau deket sama aku..sekarang kan temen kayaknya udah jauh..yo dulu sih sempet beberapa ada yang nengok tapi bergulirnya waktu tu mesti semuanya pada ilang”(66-70)
Ali tidak hanya dijauhi oleh teman-temannya, ia juga ditinggalkan oleh kekasih yang dicintainya. “Yaaa pacarku sendiri juga gitu ya keliatanlah semuanya.. wah ya gitu mbak pas aku kecelakaan dia ketauan selingkuh yo ketauan aslinya mbak..pacar kena musibah sikapnya kayak gitu yo kecewa aku mbak”(115-117)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Ali tidak ingin menyusahkan keluarga yang sudah sangat membantu dirinya dalam beraktifitas. Hal ini membuat Ali sadar bahwa ia harus tetap berusaha agar bisa mandiri dengan terus berlatih menggunakan kursi roda serta yakin bahwa suatu saat nanti dapat berjalan kembali. “Trus dalam diri aku aku tanemin kalo aku emang masih bisa jalan aku masih bisa berlatih emang semuanya mesti ada usahanya”(27-29)
Selain itu, respon positif yang diberikan oleh keluarga sangat berpengaruh besar pada proses penerimaan diri Ali. Keluarga selalu hadir dan memberikan perhatian serta kasih sayang yang tiada henti untuk Ali. Ali juga semakin menyadari bahwa keluarga adalah sosok yang sangat berarti baginya karena hanya keluarga yang mampu menerimanya dengan tulus. “Keluargaku ternyata support ke aku semuanya dukung bilang kalo kamu itu masih bisa jalan”(26-27) “Iya mbak bener banget..mereka sangat berarti buat aku mbak..dan mereka selalu support aku bilang kalo suatu saat nanti aku pasti bisa jalan lagi..aku juga dibiasain buat mandiri, pede juga, kasih sayang yo pokoknya didukung terus aku mbak”(123-126)
Di sisi lain, Ali juga memiliki keinginan untuk kembali berkuliah demi mencapai cita-citanya di bidang komputer khususnya desain grafis serta memiliki harapan untuk bisa bekerja. “Ya kalo ditawarin kesempatan buat kuliah lagi aku mau mbak ya yang udah aku kasih tau sebelumnya tapi aku mikirnya di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
kampus yang ada akses fasilitas buat penyandang cacatnya” (149-151) “Ya kayak PNS sekarang yang kerja jadi PNS itu kan juga ada yang cacat malah diwajibkan harus ada yang cacat buat kerja disitu biar dapet kesempatan jugalah buat yang cacatl.”(153155)
2. Subjek 2 a) Profil Subjek yang kedua bernama Budi (bukan nama yang sebenarnya) dan berusia 34 tahun. Perawakan Budi cukup gemuk dan berkulit sawo matang. Sebelum mengalami kecelakaan yaitu delapan tahun yang lalu ia bekerja di sebuah hotel di Semarang sebagai seorang koki. Budi tinggal di Semarang bersama dengan ibunya. Budi sendiri adalah anak keempat dari empat bersaudara dan ayahnya meninggal dunia ketika ia masih kecil. Budi mengalami kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kesalahannya sendiri yaitu kurang beristirahat setelah lembur bekerja. Kecelakaan tersebut membuat Budi mengalami kelumpuhan dari dada kebawah . Budi juga mengalami gegar otak yang berdampak pada kemampuannya dalam berbicara. Kecacatan Budi termasuk parapleghia dengan tingkat keparahannya sebesar 75%, lumpuh dari dada hingga kaki. Subjek pun awalnya sempat dirawat oleh ibu dan kakaknya di Semarang hingga kemudian subjek memutuskan untuk pindah ke Yogyakarta dan tinggal di YAKKUM. Saat wawancara berlangsung, subjek sangat supel dan dapat beradaptasi dengan peneliti. Subjek dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
terbuka mau menceritakan pengalamannya. Walaupun dari percakapan yang dilakukan seringkali subjek mengulangi perkataannya dan sulit menghentikan pembicaraan. Tetapi subjek sudah menjelaskan hal tersebut
kepada
peneliti
sebelumnya.
Meskipun
begitu
secara
keseluruhan proses wawancara dapat berjalan dengan lancar.
b) Struktur Dasar Pengalaman Budi sebelum mengalami kecelakaan adalah seorang anak yang baik dan penurut terhadap ibunya tetapi juga memiliki kebiasaan yang buruk yaitu suka minum minuman keras. “Dikatakan anaknya penurut iya jadi sekolah pun lancar gak pernah yah pokoknya lancar-lancar, gak pernah bikin masalah”(120-121) “Saya cuma punya kebiasaan yang jelek aja ya ini jujurjujuran ya saya suka minum kalo dulu minum cuma sebagai kalo lagi merayakan apa gitu tapi kebelakang udah mulai istilahnya udah alchoholic”(60-62)
Budi juga dekat dengan ibunya. “Ya jadi kalo ibu sih dukung ya jadi karna saya deket sama ibu”(118-119)
Menurut Budi perjalanan hidupnya sejak kecil sampai ia bekerja sangat lancar dan indah. “Saya sekolah lancar..sekolah,kuliah ya pokoknya perjalanannya lancarlah gak ada kendala lalu saya kerja di hotel ya jadi saya sekolah di perhotelan Ampta Jogja lulus gak sempet nganggur sih bisa langsung kerja alhamdulilah trus kerja kira-kira lima tahun”(5-8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Kecacatan yang dialami sempat membuat Budi merasa down dan ingin mengakhiri hidupnya. Akan tetapi hal itu tidak ia lakukan karena teringat dengan ibunya. Budi tidak tega dan tidak ingin membuat ibunya malu kalau anaknya mati bunuh diri. “Kalo saya sedih down itu cuma lima menit..kalo dikasih saran sama dokter begini-begini saya downnya cuma lima menit aja”(34-35) “Jadi yang dulu bikin saya kalo lagi down itu bukan karna saya lumpuh karna saya itu kok apa ya nyusahin ibu ya itu aja sih yang paling bikin saya...yah kalo inget ibu tu ya”(25-27) “Ya paling yang beratnya itu aja sih ya Tuhan itu adil jadi saya dibikin lumpuh seperti ini tapi ini saya kena (memegang kepala)”(28-29) “Ya kalo ibu yang bikin saya begini,mungkin kalo ibu saya gak ada ceritanya gak seperti ini gitu ya dulu biasalah mbak waktu masih baru-baru gitu kan kalo pikirannya pendek bisa ngelakuin yang nggak-nggak tapi saya pikiran pendek tetep ada ya cuma saya gini kalo saya mati saya mati dengan cara tidak wajar bukannya saya takut masuk neraka, itu kan resiko saya tapi kasian ibu saya nanti malu masak anaknya mati bunuh diri? Jadi saya yang menguatkan cuma si ibu ya paling itu cuman dua bulan”(145-150)
Awalnya Budi menganggap kecacatan itu adalah hukuman untuknya lalu memutuskan untuk menemui seorang habib sementara habib tersebut mengatakan bahwa kecacatan yang ia alami adalah sebuah karunia karena diselamatkan dari hal yang buruk. Budi mulai memikirkan anggapan habib tersebut tentang karunia bagi dirinya sendiri. “Ya aku mensyukurinya gitu jadi ya aku dibikin kayak gini untuk tujuan yang baik..aku jadi dijauhkan dari dia kebiasaan buat minum alkohol juga hilang”(230-231) “Tapi ya aku sadar yah ya mungkin ini memang salahku ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
emang yang terbaik jadi ya gak papalah kalo buat kebaikan aku dibikin kayak gini tidak sampai ya aku jadi anak durhaka”(236-238) “Yah itu juga diselamatkan dari yang diatas ya itu hikmahnya”(241-242) “Nah saya dari situ sudah berbesar hati kalo ternyata ini karunia”(251)
Hingga akhirnya Budi menyesal karena perubahan kondisi fisik yang ia anggap sebagai hukuman ternyata menyelamatkan dirinya dari kebiasaan yang buruk dan tidak menjadi anak yang durhaka kepada ibunya. “Nah saya dari situ sudah berbesar hati kalo ternyata ini karunia dan ternyata asumsi saya tu salah ada prasangka buruk kalo ini adalah hukuman..tapi berprasangka buruk itu pun saya gak nyesel juga cuman ya sudahlah ini emang hukumanku dan aku bisa terima”(251-254) “Tapi ya aku sadar yah ya mungkin ini memang salahku ini emang yang terbaik jadi ya gak papalah kalo buat kebaikan aku dibikin kayak gini tidak sampai ya aku jadi anak durhaka”(236-238)
Budi juga disadarkan untuk kembali ke jalan yang benar dan rajin beribadah. “Dulu yang gak tau jadi tau sekarang kayak dulu bapakku udah gak ada aku juga gak pernah doain...sekarang kalo aku sholat ya aku doain”(327-328) “Nah karna kejadian ini saya disadarkan kalo orang yang udah meninggal itu sebenernya masih peduli dan masih ada hubunganlah..nah jadinya saat ini aku bisa kirim doa buat bapak”(332-334) “Ya dulunya apatis masa bodoh gak tau apa-apa kalo sekarang ya masih tetep goblok tapi udah tau sedikitsedikit..ya itu perasaanku sih apa yang aku rasain”(334-336)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Dalam menjalani kehidupannya dengan kondisi yang cacat, Budi tidak menyerah dengan kecacatannya yang seharusnya membuat ia berada di tempat tidur saja. Subjek pun berusaha untuk menjadi seseorang yang mandiri. “Sebenarnya dulu kalo rehabnya betul ya bisa lebih baik lagi cuman dulu karna aku agak susah mau ke fisio ke rumah sakit..kan mau kluar aja gak bisa mbak kan jam kerja nah kakaku juga kerja yang biasa bantuin gendong aku itu..nah kakakku bisa nganternya pas tanggal merah sama hari minggu aja nah mereka kan tutup akhirnya manggil yang visit..ya fisio mana gitu ntar dateng ke rumah ya tergantung juga kalo ada yang bukanya malem ntar kita dateng”(318-323) “kan juga dulu aku cuma dibilang buat bedrest tok”(323)
Begitu pula halnya dengan cita-cita dimana Budi ingin membuka usaha sendiri demi masa depannya. “Kalo sekarang sih udah kebayang mau buka kayak kuliner gitu kecil-kecilan kayak snek yah pokoknya udah punya angananganlah”(341-342)
Pengalaman
Budi
dengan
seorang
habib
membuatnya
menyadari bahwa kecacatan ini bukanlah sebuah hukuman melainkan karunia yang membawa dirinya menjadi seseorang yang lebih baik lagi. Mulai dari hal inilah Budi perlahan dapat menerima diri yang cacat. Budi menyadari bahwa kondisi fisiknya sudah cacat sehingga tidak muncul perasaan iri terhadap orang lain yang normal. Budi merasa bahwa dulu dirinya juga pernah merasakan posisi sebagai orang normal. Berbagai penilaian dari banyak orang mengenai kecacatannya tidak dipedulikan oleh Budi. Budi tetap berusaha membuktikan bahwa ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
tetap bisa melakukan banyak hal dengan kecacatannya tanpa harus mendapatkan pujian dari orang lain “Ya kalo saya kalo liat orang jalan tu iri tuh gak, cuman kadang gini nyesel kenapa dulu pas saya bisa jalan kok gak betul,bisa duduk tu kok gak ditempat yang semestinya saya buat duduk tapi duduknya sembarangan ya jalannya ngawur..nyeselnya itu aja sih..kalo ngeliat trus iri itu gak biasa aja”(150-154) “Ya alhamdulilah semakin kesini udah semain baik ya mbak nek menurut apa yang aku rasain karna aku gini mbak gak penting juga apa kata orang terserah pada mau ngomong apa aku gak peratiin yang penting aku begini ya aku nyaman..ya udahlah apa kata orang ya peduli setan kalo bahasa kasarnya”(300-303) “Dari dulu sampe sekarang aku juga gak butuh pengakuan maksudnya hidup tu aku ga butuh dibilang hebat..gak penting itu cuma dapet jempol aja buat apa gak bisa buat makan juga kan nah buat membuktikan kalo aku bisa itu ya karna untukku bukan untuk membuktikan ke orang-orang kalo aku bisa ya untuk apa juga ya dari sebelum kecelakaan prinsip hidupku juga gitu..ya aku bisa karna emang aku dasarnya bisa dan memang buat aku sendiri gitu”(306-311)
Budi sangat menikmati dan mensyukuri hidupnya yang menurutnya lebih indah dengan kecacatan yang ia alami saat ini. “Aku aja masih bisa begini aja udah sukur alhamdulilah banget mbak”(314-315)
3. Subjek 3 a) Profil Toni (bukan nama yang sebenarnya) berusia 25 tahun. Perawakan Toni tidak terlalu gemuk ataupun kurus. Toni awalnya tinggal di daerah Pati bersama dengan keluarganya. Setelah ayahnya meninggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
ketika ia masih kecil, ibunya menikah lagi sehingga saat ini Toni memiliki ayah dan seorang adik tiri. ia sendiri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Hubungan Toni dengan ayah tiri serta kakak dan adiknya juga kurang baik. Toni hanya dekat dengan ibu. Toni mengalami kecacatan berawal dari sebuah kejadian ketika ia berumur setahun dirinya terjatuh saat hendak belajar berjalan. Toni langsung mengalami panas tinggi sehingga ibu membawanya berobat. Pengobatan yang dijalani berlangsung selama 10 tahun tersebut tidak membawa kesembuhan melainkan membuat kondisi fisik Toni terutama pada anggota tubuhnya tidak berkembang dengan sempurna dan akhirnya lumpuh. Tangan kanan Toni terutama bagian jari-jarinya terlihat kaku dan tidak dapat diluruskan sehingga selalu dikepalkan. Hal tersebut dikarenakan pengobatan yang dijalani oleh dirinya selama ini sehingga membuat perkembangan tangan yang sering diberikan suntikan menjadi kurang baik. Toni juga tidak bisa bersekolah karena sangat terfokus untuk mengikuti berbagai macam
pengobatan. Kelumpuhan itu membuat
subjek cacat dan harus duduk di kursi roda. Suatu saat ia pun memutuskan untuk pergi ke Yogyakarta dan masuk ke yayasan penyandang cacat tubuh YAKKUM hingga saat ini untuk belajar dan mencari pengalaman baru dalam hidup. Ketika wawancara berlangsung, Toni terlihat agak malu dan cenderung diam. Namun, lama-kelamaan ia mau bercerita dan membuka diri untuk menceritakan pengalamannya selama ini. Dalam memberikan pertanyaan peneliti sempat beberapa kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
mengulangi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Hal ini disebabkan Toni kurang begitu mengerti akan maksud dari pertanyaan yang diberikan sehingga peneliti selalu menjabarkan dengan kalimat yang jauh lebih sederhana.
b) Struktur Dasar Pengalaman Toni awalnya terlahir dengan normal hingga pada umur 1 tahun ketika belajar berjalan subjek terjatuh dan sakit panas. “Tapi aku sebelum jatoh yo gak tau wong itu aku masih umur setahun masih belajar jalan bergerak lha dulu kan masih kecil belum tau”(3-4) “trus jatuh nah habis itu aku langsung panas badannya”(4-5)
Toni mencoba berobat baik secara medis maupun alternatif selama 10 tahun namun tidak menghasilkan perkembangan yang baik pada kondisinya. “Ya dikasih obat trus disuntiklah ya karna disuntik trus ya lama-lama tambah lemah ya berobat terus supaya cepet sembuh..nah itu sampai aku umur 10 tahun..aku udah berobat kemana-mana tapi ya gak ada hasilnya ya gak bisa sembuhsembuh”(5-7) “Yah kalo inget itu aku ngerasa susahlah ya mbak pernah ke Boyolali juga dulu berobat”(158-159) “Ya dari kaki ga mati rasa ya mbak tapi tu masalahnya karna dulu disuntik trus jadi gak bisa tumbuh dengan baik gak berkembang gitu mbak”(48-50) “Gak tau mbak aku..ini kan tanganku sebenernya dulu normal tapi jadi nekuk gini jarinya tu gara-gara disuntik..ya aku pas masih kecil ternyata pernah disuntik susuk jarum”(50-52) “Aku cacat bukan karna mati rasa tapi ya karna gak berkembang gara-gara dulu suka disuntik-suntik itu kan”(85-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
86) “Ya alternatif udah pernah juga mbak..ya waktu itu kalo dari medis katanya karna disuntik terus itu jadi gak bertumbuh gak berkembang”(160-161)
Selama itulah Toni bergerak dengan merangkak dalam beraktifitas karena tidak memiliki alat bantu dan mengalami kesulitan ketika musim hujan. “Aku membrangkang mbak”(23) “Bapak saya meninggal trus ibu kerja sebagai petani nah pengen belikan saya kursi roda tapi gak mampu”(11-12) “Jadi yang dari kecil sampe umur 15 th itu brangkang saya mbak wah susah banget itu mbak apalagi pas hujan kayak gini mbak gak bisa kemana-mana ya susah mbak termasuk BAB juga”(134-136) “Iyah..tapi ya kalo aktifitas itu sulit banget mbak waktu itu,beda sama pas aku dah punya kursi roda kan aku udah gede,nah dulu pas masih kecil belum punya kursi roda mau mandi susah mbak karna tempatnya jauh,kalo udah mandi"(35-37)
Toni sempat merasa kesulitan dalam bergaul dan mendapatkan teman karena aktifitas cukup terbatas dan teman-teman tidak ingin dekat dengannya. “Ya gak mbak kan aku susah banget geraknya..malah waktu kecil gak punya temen karena aku kotor”(132-133)
Toni merasa nyaman dan dekat dengan ibunya. Sementara itu, hubungan Toni dengan ayah tiri, kakak dan adiknya kurang baik namun ia sangat sayang dengan keluarganya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
“Ya ibu kan paling sayang sama aku ya mbak aku juga sayang sama ibu”(77) “Apalagi kalo sama bapak kandung juga ya kan beda rasanya sama bapak tiri mbak..bapak tiri saya itu gampang marah mbak,,sering ibu saya dimarahin sama bapak aku sering ngeliat mbak..sebenernya yo bapak tu marah sama aku ya keadaanku kayak gini tapi marahnya malah ke ibu”(43-47) “Kalo adik tu ya cuek ga mau dengerin saya,kalo mas gak pernah ngobrol sama saya ya aku suka ngerasa jadi beban keluarga”(59-60) “Ehm nek mas ya masih diem-diem kalo aku telpon juga gak pernah ngajak ngomong,klo adek ya ngomong tapi kadangkadang kalo ngomong sama adek itu suka ga enak aja ada perasaan gak enak karna suka ga nyambung kalo saya ajak ngomong ya udah nolak duluan buat saya ajak ngobrol gitu mbak”(91-94)
Setelah menggunakan kursi roda Toni tidak kesulitan lagi dalam beraktifitas dan membantunya untuk bergaul dengan banyak orang serta memiliki banyak teman. “Nah pas aku umur 15 tahun ada tetangga yang kasian liat saya to trus dibelikan kursi roda”(133-134) “Oh gak mbak udah bisa aku dari dulu ya belajar sendiri sejak udah pake kursi roda itu kan jadi agak gampang tu lho mbak buat pindah-pindah”(137-138) “Ya temen saya jadi tambah banyak soalnya saya juga bisa kemana-mana sering diajak temen saya jalan-jalan pake kursi roda ketemu banyak orang”(140-141) “Ya pede mbak karna aku sendiri tu emang suka berteman dan cari teman yang banyak”(107-108)
Ia sempat menjalani hubungan dengan beberapa wanita namun mengalami kegagalan karena dikhianati. “Aku ya ada masalah juga sih mbak soal cewek..aku pengen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
cewek itu nerima aku tanpa tergoda oleh cowok lain tapi ya belum bisa mbak belum dapet yang seperti itu soale aku pernah mbak pas aku umur 16 tahun pernah sama cewek ya dia suka sama cowok lain tergoda gitu tapi ya aku ya udahlah mbak gak mau ungkit lagi”(161-165)
Toni pun bercita-cita ingin memiliki sebuah keluarga serta membangun usaha sendiri terutama di bidang elektronik. “Cita-cita tu pengen punya istri berkeluarga aku pengen belajar soal elektronik gitu mbak”(88-89) “Ya aku kan sebenernya juga pengen punya pengalaman kalo bisa juga pengen kerja”(56-57) “Ya aku juga suka mikir masa depan mbak..ntar kalo aku tua gimana.pas ibu udah gak ada gimana aku juga ga enak mau ikut mas atau adik ga mau jadi beban mbak”(86-88) “Ya aku ga bisa bayangin gimana ntar kalo udah waktunya aku harus hidup sendiri ya ngurus diri sendiri kan gak selamanya harus sama ibu kan”(94-96) “Ya aku harus berani gitu mandiri mbak..aku juga pengennya menetap di jogja aja ya mbak pengen buka usaha konter hape trus ya punya istri berkeluarga itu tadi”(129-131) “Yo seneng bisa punya kesempatan buat cari pengalaman baru yang bikin aku bisa berkembang aku juga belajar mandiri mbak dengan jauh dari keluarga itu”(146-148)
Dengan kondisi yang sudah
ia jalani sejak kecil membuat
dirinya merasa terbiasa dan mampu mengikhlaskannya. “Ya gak mbak karna udah biasa dari kecil ya aku cuma bisa inget jatuh waktu kecil trus berobat trus sampai sekarang inilah mbak”(96-98)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Meskipun sempat merasa sedih dengan kecacatannya dan tidak kunjung mengalami perkembangan. Akan tetapi, ia tidak menyalahkan siapapun dengan kondisinya yang seperti itu. “Aku gak terganggu mbak gak menyalahkan kondisi ini juga..kalo ada orang yang ngomong-ngomongin atao gimana ya aku gak apa-apa mbak aku nerima aja”(112-113)
Dia juga berharap setidaknya bisa lepas dari kursi rodanya terlebih ketika melihat temannya yang normal. “Sering juga jadinya mikir aku pengen ga mau pke kursi roda lagi tapi ya aku juga gak berharap banget untuk bisa normal ya mbak tapi setidaknya lepas dari kursi roda gitu ya kayak pake tongkat gitu paling gak aku bisa berdirilah mbak”(74-76)
Selain itu, sosok ibu juga selalu memberikan dukungan untuknya. “Ya ibu kan paling sayang sama aku ya mbak aku juga sayang sama ibu ya itu kadang bikin aku suka sedih ya mbak tapi ibu selalu ngedukung aku kok mbak”(77-78)
Ia sendiri juga selalu memotivasi dirinya agar bisa menjadi seseorang yang mandiri demi masa depannya. Akhirnya ia pun sudah ikhlas menerima dirinya menjadi dirinya sendiri dan tidak terpengaruh dengan komentar dari orang lain terhadap diri subjek. “Yah ikhlas ya mbak mau gimana juga kondisiku ya seperti ini”(109) “Ya adalah mbak tapi ya aku seperti ini udah gak apa-apa mbak yang udah ya udah”(128-129) “Ehm ya gimana ya mbak kalo mau cerita sebenernya banyak tapi yang paling aku rasain stuh ya dari keluarga sama temen itu tapi yang penting disini aku udah gak apa-apa udah nerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
aja mbak aku yang udah ya sudahlah aku ikhlas mbak gak usah diungkit-ungkit lagi gitu mbak”(124-127)
4. Struktur Dasar Keseluruhan Dari ketiga subjek penelitian tersebut peneliti menemukan dua tipe struktur dasar dari ketiga subjek. Dalam tipe pertama ini menggabungkan struktur dasar yang dimiliki oleh Ali dan Budi dalam pengalaman proses penerimaan diri keduanya dikarenakan adanya kesamaan. keduanya mengalami kecacatan yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Pada tipe pertama dimiliki oleh Ali dan Budi ada persamaan gambaran diri sebelum mengalami kecacatan. Keduanya menilai dirinya sebagai sosok yang nakal dan sering melawan orang tua serta suka mengonsumsi minuman beralkohol. Setelah mengalami insiden yang mengakibatkan kecacatan Ali dan Budi mengalami keterpurukan yakni perasaan down, sedih dan kecewa. Ali dan Budi memiliki anggapan bahwa kecacatan yang dialami merupakan hukuman
dari
Tuhan
untuk
mereka.
Perasaan
dihukum
tersebut
memunculkan keinginan untuk bunuh diri. Setelah berbagai reaksi kekecewaan, penolakan dan keputusasaan Ali dan Budi berjuang untuk mencapai penerimaan diri. Dalam prosesnya, penerimaan diri dicapai dengan adanya dukungan sosial dari keluarga. Dukungan sosial dari keluarga yang dirasakan paling berpengaruh dalam membantu keduanya untuk menerima diri. Keluarga merupakan sosok terdekat yang tidak pernah meninggalkan dan selalu mendukung mereka untuk tetap semangat dalam menjalani hidup. Hal inilah yang membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
keduanya menyadari bahwa masih ada orang lain yang selalu ada untuk mereka sehingga mereka terus berusaha untuk bisa menjadi lebih baik dan menerima diri. Mereka juga merasakan berbagai hal positif setelah mengalami insiden penyebab kecacatan. Ali merasa menjadi orang yang terpilih dan bersyukur karena mendapatkan kehidupan yang kedua serta semakin memahami arti dari pertemanan yang tulus. Budi merasa kecacatan itu sebagai karunia yang membuatnya menjadi anak yang berbakti pada orang tua. Ia juga menjadi lebih religius dan menikmati hidupnya saat ini yang dianggap lebih indah dari sebelumnya. Di lain pihak, Toni mengalami kecacatan dikarenakan penggunaan obat-obatan yang berlebihan sehingga ia memiliki struktur dasar yang berbeda pula dari kedua subjek sebelumnya. Pada tipe kedua yang dimiliki oleh Toni, ia tidak dapat menggambarkan keadaan dirinya sebab ia masih berumur satu tahun sebelum mengalami kecacatan. Toni juga mengalami perasaan keterpurukan, keputusasaan karena kondisinya yang tidak kunjung membaik. Ia juga tidak mengerti dengan kondisi yang dialami. Di samping itu, aktifitasnya menjadi terbatas karena ia harus bergerak dengan merangkak tanpa adanya alat bantu. Ia juga mengalami kesulitan untuk bergaul dengan teman sebayanya karena tidak ada yang mau berteman dengannya. Toni sendiri juga berjuang untuk menerima dirinya hingga suatu saat Toni merasakan bahwa dirinya dapat menjalin hubungan sosial yang baik hingga sempat menjalin hubungan dengan lawan jenis meskipun mengalami kegagalan. Hal ini didukung pula dengan kondisi Toni yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
akhirnya memiliki kursi roda sehingga membantu dirinya dalam beraktifitas keluar rumah dan dapat bergaul dengan banyak orang. dukungan sosial terutama yang diberikan oleh ibu untuk Toni juga membantu dirinya dalam mencapai penerimaan diri. Walaupun tergolong dua tipe yang berbeda, ketiganya sama-sama memiliki cita-cita untuk bekerja dengan membuka usaha sendiri demi melanjutkan masa depannya. Mereka tetap harus menjalani kehidupan dan untuk mencapai hal itu mereka menyadari bahwa kehidupan harus terus dijalani dan untuk melakukannya mereka harus mandiri dan tidak terhalangi oleh kecacatan yang dimiliki.
D. PEMBAHASAN Untuk kedalam pembahasan terhadap struktur dasar yang muncul dari kelompok subjek, penelitian merinci pembahasan ke dalam aspek-aspek yang mempengaruhi pengalaman proses penerimaan diri pada penyandang cacat yang ditemukan oleh peneliti yakni sebagai berikut:
1. Gambaran Diri di Masa Lalu Sebelum kondisi fisiknya berubah menjadi cacat, setiap subjek memiliki pengalaman tersendiri terhadap sosok diri mereka yang terdahulu. Ali dan Budi memiliki gambaran diri yang negatif. Mereka menganggap diri mereka anak yang nakal, suka melawan orang tua dan suka mengonsumsi minuman beralkohol. Munculnya penilaian mengenai sosok diri sendiri itu mengarah pada gambaran diri subjek sendiri. Allport (dalam Schultz, 1991)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
menjelaskan bahwa gambaran diri ini menunjukkan bagaimana seseorang melihat dirinya dan pendapat tentang dirinya. Di lain pihak, Toni belum dapat menggambarkan dirinya sebelum cacat karena usia yang masih kecil yaitu 1 tahun.
2. Perasaan Keterpurukan Ketiganya memunculkan perasaan down, sedih, kecewa dan tidak mengerti dengan apa yang dialami. Hal tersebut memunculkan penolakan untuk menerima kecacatannya. Menurut Travelbee (dalam Bastaman, 1996) reaksi itu disebut sebagai “the way me reaction”. Pada tahap ini orangorang mempertanyakan mengapa nasib buruk seperti itu harus menimpa diri mereka. Selain itu, peneliti menduga perasaan negatif seperti perasaan down, sedih, kecewa dan tidak mengerti muncul karena mereka dijauhi oleh orang lain baik sesama ataupun lawan jenis. Penolakan-penolakan tersebut mendorong keinginan bunuh diri pada Ali dan Budi. Di lain pihak hal tersebut tidak muncul pada Toni. ketiganya juga memiliki pengalaman yang kurang baik dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis dan hal ini semakin membuat ketiganya merasa terpuruk dengan kecacatannya.
3. Keterbatasan dalam Beraktifitas Semenjak memiliki kecacatan ketiganya merasakan keterbatasan dalam melakukan kegiatan sehari-hari terutama yang dilakukan secara mandiri seperti merawat diri. Akibatnya untuk melakukan hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
mereka harus dibantu oleh keluarga. Secara khusus pada Toni, ia tidak dapat bersekolah karena harus fokus menjalani pengobatan. Keterbatasan dalam melakukan kegiatan sehari-hari menyebabkan mereka menghabiskan waktu di rumah saja. Rachmanto dan Sumarno (2004) menyatakan penyandang cacat tubuh memilki kesulitan dalam melakukan aktifitas karena faktor kecacatan. Aktifitas-aktifitas tersebut seperti mencuci pakaian, atau alat makan, bepergian jauh, mandi, memakai pakaian dan buang air besar.
4. Tahap-tahap Penerimaan 1. Tahap 1 Berdasarkan pengalaman yang dialami ketiga subjek jika dilihat dari tahap penerimaan menurut Kubler-Ross diketahui bahwa dalam tahap pertama pada diri Ali dan Budi jelas mengalami perasaan shock atau kaget terhadap kondisi fisiknya yang tiba-tiba berbeda dari sebelumnya. Ali dan Budi juga mengalami perasaan down. Lain halnya dengan Toni yang sudah mengalami kecacatan fisik sejak kecil sehingga perasaan-perasaan negatif dapat diminimalisir karena sudah terbiasa.
2. Tahap 2 Di tahap ini Ali dan Budi mengalami rasa marah karena adanya perbedaan pada kondisi fisik yang dulu dan sekarang. Ditinggalkan oleh kekasih masing-masing juga mempengaruhi timbulnya rasa marah. Perasaan bersalah yang dimiliki oleh keduanya diketahui ikut berperan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dalam tahap ini seperti pengalaman masa lalu yang dialami oleh Ali dan Budi. Ali yang merasa bahwa dulu dirinya adalah anak yang nakal dan sering melawan orang tua. Sebaliknya Budi merupakan anak yang baik dan penurut terhadap ibunya namun Budi memiliki kebiasaan yang buruk dan terpaksa berbohong kepada ibunya mengenai hal ini. Pengalamanpengalaman tersebut dianggap sebagai penyebab yang membuat mereka mengalami kecacatan fisik dan menimbulkan rasa bersalah atau menyesal. Sementara Toni merasakan ketidaknyamanan terhadap anggota keluarga lain karena merasa ditolak sehingga ia ingin keluar dari rumah untuk mencari pengalaman baru.
3. Tahap 3 Beralih ke tahap ketiga yang berhubungan dengan religiusitas. Ali dan Budi mengalami hal ini ketika mengetahui bahwa fisiknya menjadi cacat. selain itu, masih berhubungan dengan tahap kedua dimana keduanya merasa bersalah dan menganggap bahwa kecacatan yang dialami merupakan hukuman dari Tuhan karena sudah berperilaku yang kurang baik. Akan tetapi, hukuman tersebut akhirnya dianggap sebagai penyelamat bagi keduanya untuk kembali dan bersyukur kepada Tuhan.
4. Tahap 4 Dalam tahap keempat Ali dan Budi mengalami depresi reaktif yakni adanya keinginan untuk mengakhiri hidup. Keinginan ini muncul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
disebabkan oleh adanya perasaan bersalah yang ditunjukkan pada tahap tiga. Berbeda dengan Toni yang tidak mengalami hal ini dikarenakan ia sudah terbiasa dengan kecacatannya.
5. Tahap 5 Tahap yang kelima ini menunjukkan bahwa ketiganya sudah cukup mampu menerima kondisinya yang berbeda dari sebelumnya. Hal tersebut ditunjukkan oleh ketiganya dengan adanya rasa ikhlas, bersyukur, keinginan untuk mandiri serta keyakinan yang kuat dari diri sendiri terhadap harapan dan masa depan. Mereka menyadari bahwa kecacatan itu adalah bagian dari dirinya dan sudah terbiasa dengan kondisi tersebut sehingga subjek merasa harus menjalani hidup selanjutnya dengan kecacatan yang dimiliki saat ini. Selain itu, kemunculan depresi reaktif sebelumnya dianggap semacam keinginan sesaat dan pola berpikir yang pendek. Ali dan Budi menyadari bahwa bunuh diri bukan jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah kecacatan yang dialami. Adanya perasaan tidak tega kepada keluarga pun semakin membuat keduanya mengurungkan niat untuk mengakhiri hidup. Penerimaan diri yang dialami oleh Ali membuatnya merasa terpilih terhadap kehidupan saat ini. Budi mampu menerima dirinya dengan menganggap bahwa kecacatan ini menyelamatkan dirinya untuk tidak menjadi anak yang durhaka terhadap ibu. Di samping itu, dalam menghadapi kecacatannya Toni tidak menyalahkan siapapun serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
menerima keterbatasan diri secara realistik tanpa merasa dirinya tercela sehingga ia tidak memperdulikan respon dari lingkungan sekitarnya. Pengetahuan subjek tentang kondisi fisiknya adalah tingkat seseorang dapat memahami karakteristik dirinya dan mampu menerima kondisi yang ada dengan kesungguhan. Terlihat bahwa dibalik kecacatan yang disadari sebagai sebuah kekurangan, terdapat pula potensi yang sebenarnya sudah ada dalam diri masing-masing subjek dan mereka pun mengakui hal ini. Mereka memahami dan menerima kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan mereka dan menyadari potensi-potensi mereka sebagai manusia (Schultz, 1991). Pengakuan subjek terhadap kelemahan ataupun kelebihan pada dirinya ikut mendukung tercapainya penerimaan diri yang lebih baik lagi. Mengutip pernyataan Ryff (1995) seorang individu dikatakan memiliki nilai yang tinggi dalam dimensi penerimaan diri apabila ia memiliki sikap yang positif terhadap dirinya sendiri, menghargai dan menerima berbagai aspek yang ada pada dirinya baik kualitas diri yang baik maupun yang buruk.
5. Religiusitas / Kedekatan dengan Tuhan Budi menjadi lebih religius dan dapat berbakti kepada orang tua begitu pula halnya dengan Ali. Peneliti menduga munculnya kesadaran untuk lebih religius dan berbakti kepada orang tua pada keduanya berhubungan dengan rasa bersalah di bidang dosa (religius) seperti yang diungkapkan oleh Siswanto (2007) yaitu individu menyadari tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
salahnya, mengakuinya sebagai kesalahan terhadap Tuhan sekaligus merasakan kepastian pengampunan dan penerimaan Tuhan yang melahirkan rasa syukur serta perasaan dan dipulihkan. Ali menganggap kecelakaan yang dialami merupakan cara Tuhan untuk menyadarkan dirinya akan pentingnya menjalani hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Kedekatan dengan Tuhan juga membuat Ali merasa menjadi orang yang terpilih sebab masih diberikan kesempatan kedua yakni masih tetap hidup meskipun kondisi fisik menjadi cacat. Budi sendiri beranggapan bahwa kecacatan yang dialami merupakan sebuah karunia yang mengarahkan dirinya untuk meninggalkan kebiasaan buruk dan tidak membuat dirinya menjadi anak yang durhaka kepada ibu. Budi menjadi seseorang yang beriman atau bertobat dengan kembali ke jalan yang benar sesuai yang diajarkan oleh agama serta rajin beribadah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.
6. Harapan dan Cita-cita di Masa Depan Pemahaman yang realistis atas kemampuan diri membuat seseorang menyadari potensi-potensi yang dimilikinya. Hal ini yang membuat terjadi pada ketiga subjek merasa harus tetap menjalani kehidupannya meski dalam keadaan cacat. Kesadaran terhadap potensi yang dimiliki meski dalam keadaan terbatas. Membuat mereka menata kembali hidupnya dengan berusaha mewujudkan harapan dan cita-cita di masa depan serta menjadi sosok yang mandiri dalam melakukan berbagai aktifitas sehingga tidak tergantung pada orang lain untuk bisa menapaki kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selanjutnya.
Alwisol
(2007)
mengatakan
bahwa
kelemahan
68
fisik
menimbulkan perasaan inferior, individu yang sehat mengembangkan inferioritasnya dari motivasi perasaan normal ketidaklengkapan diri dan minat sosial yang tinggi dan kemudian menuju kebahagiaan. Penelitian menemukan keinginan ketiga subjek untuk menjadi mandiri dalam kecacatannya agar dapat mengurangi beban keluarga yang selama ini harus meluangkan tenaga, pikiran, perasaan hingga materi untuk merawat dan mendukung kebutuhan hidup ketiga subjek. Oleh karena itu, mereka memiliki keinginan untuk bekerja dengan membuka usaha sendiri sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Peneliti menduga alasan ketiga subjek memiliki keinginan untuk membuak usaha sendiri daripada bekerja dengan orang lain karena menyadari keterbatasan fisiknya. Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widjopranoto dan Sumarno (2004) bahwa dari 32 responden penelitian hanya 19 orang (59,38%) yang tidak melakukan upaya mencari pekerjaan. 19 responden ini tidak pernah mencari pekerjaan dikarenakan belum mempunyai keinginan untuk bekerja atau merasa pesimis untuk dapat memperoleh pekerjaan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa faktor kecacatan dianggap sebagai salah satu hambatan bagi penyandang cacat fisik ini untuk mencari pekerjaan sedangkan hambatan lainnya ialah keterbatasan ketrampilan dan pendidikan. Di lain pihak, Ali juga berkeinginan untuk melanjutkan kuliah kembali jika diberikan kesempatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
7. Peran Dukungan Sosial dalam Penerimaan Diri Dalam mencapai penerimaan diri ketiga subjek mendapatkan dukungan dari keluarga. Dukungan sosial menjadi faktor penting yang mempengaruhi penerimaan diri. Ichramsjah (dalam Puspita Sari. E, 2002) menyatakan penerimaan diri akan semakin baik apabila ada dukungan dari lingkungan sekitarnya. Dukungan sosial adalah suatu bentuk dorongan atau bantuan nyata seperti kenyamanan, perhatian dan penghargaan serta hal-hal yang dapat memberi keuntungan yang diberikan oleh orang-orang sekitar (Yana, 2011). Beberapa tipe dukungan sosial yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dukungan emosional, penghargaan dan instrumental. Dukungan emosional ini berarti para subjek memperoleh kasih sayang, dukungan, perhatian serta penerimaan yang tulus terhadap kecacatannya. Adanya dukungan sosial ini membuat ketiganya merasa nyaman, lebih bersemangat dalam menjalani hidup, rasa percaya diri, memperoleh ketenangan hati, diperhatikan dan merasa dicintai. Dukungan instrumental juga didapatkan oleh ketiga subjek yaitu berupa bantuan yang diberikan secara langsung oleh keluarga atau lingkungan sosial. Dukungan ini terlihat ketika keluarga membantu mereka melakukan aktifitas sehari-hari seperti aktifitas merawat diri yang tidak dapat dilakukan sendiri. secara khusus, sosok ibu memegang peranan penting bagi Budi dan Toni. Sedangkan pada Toni, ia juga mendapatkan dukungan instrumental dari salah seorang tetangganya yang memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kursi roda. Adanya kursi roda tersebut dapat membantu Toni dalam mengembangkan relasi sosial yang lebih baik dengan orang lain. Dukungan yang diberikan ini mendorong ketiga subjek untuk menjadi sosok yang mandiri dengan kecacatannya. Dukungan penghargaan yang dialami oleh ketiga subjek ialah adanya penerimaan dari keluarga terhadap kecacatan yang dialami sehingga membuat mereka bisa menjadi dirinya sendiri serta menjadi kesempatan kedua bagi subjek untuk bisa berbakti kepada orang tua. Dukungan sosial apapun bentuknya akan sangat membantu ketiga subjek untuk bertahan dan kuat menghadapi kondisinya. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Starck (1985) dimana dukungan sosial dapat membantu secara signifikan seseorang yang mengalami penderitaan untuk tetap kuat dan bertahan menghadapi penderitaanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Skema 2. Pembahasan
Religiusitas: - Menyadarkan diri agar jadi lebih baik - Menjadi terpilih karena diberi kesempatan kedua dalam hidup - Menganggap kecacatan sebuah karunia dan meninggalkan kebiasaan buruk - Menjadikan sosok yang beriman dan
bertobat
Menjadi cacat
Tingkat keparahan kecacatan tergolong berat
Dampak psikososial: - Memiliki gambaran diri yang buruk di masa lalu - Merasa terpuruk - Mengalami keterbatasa n dalam aktifitas
Lama nya kecacatan yang dialami : 3tahun;8 tahun;22 tahun
Tahap penerimaan diri : - Tahap 1 (perasaan shock/kaget, down) - Tahap 2 (marah, perasaan bersalah, gambaran diri di masa lalu dianggap penyebab yang menimbulkan kecacatan, timbul rasa bersalah) dialami oleh subjek 1 & 2; (hubungan dengan keluarga tidak baik) dialami oleh subjek 3 - Tahap 3 (mengalami religiusitas, kecacatan dianggap sebagai hukuman dan penyelamat untuk kembali kepada Tuhan) hanya dialami subjek 1 & 2 - Tahap 4 (mengalami depresi reaktif dengan ingin bunuh diri) hamya dialami subjek 1 & 2 - Tahap 5 (mampu menerima diri)
Waktu proses penerima an diri : 1 tahun; 10 bulan,22 tahun
Penerimaan diri: - Sudah cukup mampu menerima diri (ada rasa ikhlas, bersyukur, mandiri, keyakinan yang kuat terhadap harapan dan masa depan) - Kecacatan dianggap sebagai bagian dari diri - Sudah terbiasa dengan kecacatannya - Pencapaian penerimaan diri memunculkan adanya rasa menjadi “terpilih” dan “diselamatkan” agar tidak menjadi anak durhaka (hanya dialami oleh subjek 1&2) - Mengakui dan menyadari kelebihan, kelemahan dan potensi diri masingmasing - Memiliki harapan dan cita-cita di masa depan
Dukungan sosial: - Dukungan emosional - (mendapatkan kasih sayang, dukungan, perhatian, penerimaan yang tulus) - Dukungan instrumental (bantuan keluarga dalam aktifitas sehari-hari misal; merawat diri, kursi roda) - Dukungan penghargaan (penerimaan dari keluarga terhadap kecacatan shg mampu menjadi diri sendiri dan kesempatan kedua dalam hidup)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Pengalaman yang dimiliki oleh penyandang cacat fisik bukan bawaan menggambarkan sulitnya mereka dalam menghadapi kondisi fisik yang baru. Para penyandang cacat fisik ini mengalami konflik batin ketika fungsi fisiknya telah berubah ditambah ada beberapa orang terdekat yang mulai menjauh dan membuat kondisi mereka semakin terpuruk. Kondisi fisik yang sudah berbeda ini juga memunculkan keterbatasan dan membawa banyak perubahan dalam hidupnya. Di samping itu, tingkat kecacatan yang tergolong berat membuat ketiganya kesulitan untuk melakukan kegiatan yang biasa mereka lakukan serta tergantung pada alat bantu maupun orang lain. Ketergantungan ini tidak membuat penyandang cacat fisik patah semangat. Para penyandang cacat fisik ini terus berupaya untuk melatih diri agar bisa mandiri dengan mengikuti pelatihan di rehabilitasi ataupun terapi. Proses yang dijalani membutuhkan kesabaran apalagi berbagai perasaan negatif masih membayangi diri mereka sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menerima diri. Waktu diperlukan oleh ketiga subjek berbedabeda yakni 1 tahun, 10 bulan sedangkan subjek ketiga sejak dari usia 1 tahun sudah memulai proses ini. Akhirnya para penyandang cacat fisik bukan bawaan ini
mampu
mencapai
penerimaan
diri
dimana
mereka
menyadari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
bahwa kecacatan adalah bagian dari diri mereka saat ini. Penyandang cacat fisik tersebut juga mampu untuk bangkit menjalani hidup dengan mewujudkan cita-cita demi masa depan agar tidak perlu bergantung ataupun menyusahkan keluarga. Keberhasilan dalam penerimaan diri ini tidak lepas dari dukungan sosial yang diberikan olah orang terdekat yakni keluarga khususnya peran ibu.
B. KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini hanya dikenakan pada subjek yang berada di masa dewasa awal. Subjek dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki. Hal ini menyebabkan penelitian ini hanya terbatas pada masa dewasa awal dan mewakili kaum laki-laki saja, sehingga tidak dapat melihat bagaimana proses pengalaman dalam mencoba untuk menerima diri bagi seseorang yang berada di masa remaja maupun tua serta bagi kaum perempuan karena masing-masing memiliki tugas perkembangan dan persepsi yang berbeda.
C. SARAN a. Bagi terapis, konselor maupun psikolog Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak terkait dalam melakukan konseling berdasarkan gambaran bagaimana penyandang cacat mencoba untuk menerima dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
b. Bagi peneliti selanjutnya Ada baiknya apabila dilakukan penelitian selanjutnya oleh peneliti lain mengenai sisi religiusitas pada seseorang penyandang cacat fisik bukan bawaan . Religiusitas ini menarik karena menjadi salah satu aspek penting yang membantu penyandang cacat fisik bukan bawaan dalam menerima diri. Selain itu, bagaimana
sisi religiusitas ini dapat muncul dalam diri
penyandang cacat fisik bukan bawaan sehingga mampu
mengarahkan
mereka ke sisi positif meskipun fisiknya cacat. Penelitian ini ternyata dapat menunjukkan banyak hal yang mampu
mengungkapkan bagaimana
gambaran proses pengalaman seorang penyandang cacat fisik bukan bawaan dapat mencoba untuk menerima dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol., 2007 Psikologi Kepribadian. Muhammadiyah Malang.
Malang
: Penerbit
Universitas
Aprilliana, D., 2009 Penerimaan Diri Narapidana Ditinjau Dari Kepribadian Tahan Banting. Skripsi Sarjana (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah. Surakarta
Basri, A., 2007 Hubungan Antara Harga Diri, Optimisme dan Dukungan Sosial dengan Kesehatan Mental Penyandang Cacat Tubuh.Tesis (Abstrak). Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Dipungut pada tanggal 14 Maret 2012 dari http://scholar.googleusercontent.com/ scholar?q=cache:OjRyj_4gpJkJ:scholar.google.com/+dukungan+sosial++ basri+2007&hl=id&as_sdt=0
Bastaman, H.D., 1996 Meraih Hidup Bermakna : Kisah Pribadi Dengan Pengalaman Tragis. Jakarta : Paramadina.
Baumgardner, S. R., & Crothers, M. K., 2009 Positive Psychology. New Jersey: Prentice Hall.
Chan, Y., 2007 2 Inspire U, Menjadikan Cacat & Kekurangan Sebagai Motivasi untuk Lebih Maju. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Creswell, J.W., 1998 Qualitative inquiry and research design choosing among five traditions. California : Sage Publications, Inc.
Cresswell, J.W., 2003 Research Design Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approach 2nd Ed. London : Sage Publication.
Josephine, E.P., & Srisiuni, S., 1998 Hubungan Penerimaan Diri Terhadap Kondisi Fisik Dengan Kesehatan Mental Pada Waria. Anima, Vol XIII-No 51, April-Juni, 295-311.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Kubler-Ross, E., 1998 On Death and Dying:Kematian Sebagai Bagian Kehidupan. Alih bahasa Wanti Anugrahani. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Lycons, A. C., & Chamberlain, K., 2006 Health Psychology, A Critical Introduction. New York : Cambridge University.
Oktriana, A.L., 2004 Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Penerimaan Diri Pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh di BBRSBD “Prof. Dr. SOEHARSO”. Skripsi Sarjana (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Poerwandari, E.K., 2005 Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3).
Polkinghorne, D., 2005 Language and Meaning: Data Collection In Qualitative Research. Journal of Counseling Psychology Vol. 52, No.2, 137-145.
Puspita Sari, E., 2002 Penerimaan Diri Pada Lanjut Usia Ditinjau Dari Kematangan Emosi. Jurnal Psikologi, No 2, Th ke 29, Desember, 73-88.
Ryff, C., 1989 Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57, 1069–1081.
Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M., 1995 The structure of psychological well-being revisited. Journal of Personality & Social Psychology, 69(4), 719-727.
Ryff, C. D., 1996 Psycological Well Being: Meaning, Measurement, and Implications for Psycotherapy Research. Psychother Psychosom. Vol. 65, 14-23.
Ryff, C. D., & Singer, B. H., 2008 Know thyself and become what you are: A eudaimonic approach to psychological well-being. Journal of Happiness Studies, 9 (1), 13-39.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Schultz, Duane., 1991 Psikologi Pertumbuhan; Model-model Kepribadian Sehat. Yogyakarta : Kanisius.
Smet, B., 1994 Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT Grasindo Widiasarana Indonesia
Smith, A. J. (Ed)., 2009 Dasar-dasar psikologi kualitatif, Pedoman praktis metode penelitian. Alih bahasa Budi Santosa. Jakarta : Nusamedia.
Starck, L. P., 1985 The meaning of suffering experience. Texas : The University Of Texas.
Siswanto., 2007 Kesehatan Mental; Konsep, Cakupan dan Perkembangannya. Yogyakarta : Andi Offset.
Vujivic, N., 2010 Life Without Limits, Tanpa Lengan dan Tungkai Aku Bisa Menaklukan Dunia. Alih bahasa P. Herdian Cahya Khrisna. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Wijayanti, W.S., 2004 Hubungan Penerimaan Diri terhadap Kondisi Fisik dengan Kesehatan Mental pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh. Skripsi Sarjana (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Widjopranoto, R., & Sumarno, S., 2004 Potensi Penyandang Cacat Tubuh di Provinsi Jawa Timur (Studi Kasus Kabupaten Blitar). Media Informasi Penelitian, No 179, Th ke 28, Juli-September, 3-23.
Yana, I Putu Ardika., 2011 Pemaknaan Penderitaan Pasien Gagal Ginjal Kronis Berhemodialisa. Skripsi Sarjana (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Zulfa, A., 2009 Penerimaan Diri Pada Remaja Penyandang Tunanetra (di Bina Cacat Netra Budi Mulya, Malang). Abstrak. Dipungut pada tanggal 17 Maret 2011 dari http://student-research.umm.ac.id/index.php/ department_of_psychology/article/view/7863
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL INTERVIEW PROTOCOL
No
Panduan Pertanyaan
1
Bagaimana anda menilai diri anda?
2
Bagaimana pendapat anda mengenai diri anda sendiri?
3
Bagaimana anda menggambarkan sosok diri anda?
4
Dari kondisi yang anda alami saat ini apa saja yang berubah dalam diri anda baik dari segi perasaan, hubungan sosial ataupun keluarga?
5
Bagaimana anda menyikapi perubahan-perubahan tersebut?
6
Apa yang anda rasakan dari perubahan-perubahan itu?
7
Menurut anda apakah anda sudah mencoba untuk berusaha menerima perubahan tersebut?
8
Bagaimanakah dengan potensi pada diri anda? Apakah anda menyadari bahwa anda juga memiliki potensi?
9
Bagaimana dengan kekurangan yang anda miliki?
10
Bagaimana anda mereson/menyikapi kekurangan tersebut?
11
Apakah anda pernah berusaha meminimalkan adanya kekurangan itu dengan menonjolkan potensi anda?
12
Lalu dengan adanya potensi maupun kekurangan tersebut bagaimana dengan penilaian anda terhadap diri anda sendiri?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL VERBATIM SUBJEK 1
Nama
: Ali (bukan nama sebenarnya) / Lana
Jenis kelamin
: laki-laki
Usia
: 21 tahun
No
Verbatim Subjek 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
Nah oke mas disini saya mau tanya untuk pertanyaan pertama ehm bisa tolongceritakan bagaimana pengalaman mas dulu sebelum mengalami kecelakaan?apakah ada kegiatannya?/dulu..saya itu mahasiswa trus apa namanya kegiatannya cuma ngampus aja trus apa yo dulu itu cuman dari pergi jalan-jalan to trus di magelang itu kecelakaan../nek sebelum kecelakaan selain kuliah mas ngapain aja?/selain kuliah aku anak game jadi gemar ke game center/oh ke game center? Doyan game dong mas?/woh lah doyan/trus sekarang masih?/sampe sekarang yo karna fasilitas gak ada yo brenti vakum/oh slain ngegame apalagi?/slain ngegame ehm...apa ya gak ada cuma ngegame/ di kampus cuma kuliah gitu tok?/kuliah selesai ngegame,ngegame pulang tidur makan mandi ngegame lagi/itu dulu mas ngambil jurusan apa?/manajemen informatika/kampusnya?/kampus Amikom/jauh ya brarti dari bantul?/ya ringroad utara ke ringroad selatan/trus waktu itu mas pergaulannya gimana misalnya sama temen ato sama keluarga?/sama temen ya enak-enak aja,sama keluarga jauh/ jauh? Maksudnya jauh bisa dijelaskan?/aku..bukan orang yang deket sama keluarga..dulu aku bukan orang yang dekat sama keluarga aku punya jalan sendiri/ehm ya kalau berarti mas pulang pergi ke amikom pulang pergi ke bantul ato ngekos?/pp/oh pp juga?/heeh/kalo di lingkungan rumah ada temen deket gak?/dirumah temen deket ada sih/ada berapa?banyak?/ya beberapa/beberapa?/ya/trus nun sewu mas dulu kecelakaannya kapan ya?/kecelakaan 14 September/tahunnya?/tahun...2008/2008?/2008..eee hooh 2008 mbak/itu dimana mas?/di magelang pokoknya perbatasan magelang dengan temanggung,ya temanggung mau ke magelang/ itu dalam rangka mau kemana mas?/dalam rangka apel,mau pulang dari temanggung kan dia anak temanggung trus waktu pulang keserempet mobil trus terjadilah.../oke waktu itu mas tertabrak atau bagaimana?/ehm aku sendiri juga gak tau kata orang tua keserempet mobil itu pun menurut saksi mata/itu kecelakaannya kapan malam siang atau?/ magrib/maaf mas waktu itu mas ngebut?/insyaallah nggak mbak/ trus diagnosanya apa?/ diagnosanya ya udah lumpuh patah tulang trus langsung divonis kamu ini udah lumpuh kamu memang cocok pake kursi roda begitu kata dokter tapi karna keluargaku ternyata support ke aku semuanya dukung bilang kalo kamu itu masih bisa jalan trus dalam diri aku aku tanemin kalo aku emang masih bisa jalan aku masih bisa berlatih emang semuanya mesti ada usahanya/trus semenjak itu mas sempat merasa drop gak?/ngedrop ngerasa sih ya lumayan agak lama juga tapi habis tu lama-kelamaan ngedropnya makin hilang yo ada waktunya/itu berapa lama ngedropnya?/ngedrop tu.. Satu bulan ato 2 bulan itu gak sadar tapi sadarnya itu sadar oon jadi kalo ditanyain ya nyambung kalo diajak ngobrol ya nyambung tapi gak bisa inget habis itu aku ngapain gitu aku gak ngerti trus downnya itu sekitar satu bulan setelah dari rumah sakit itu tu mesti ngedown tapi yo sekarang masih sering ngedrop kalo lagi pikirannya kemana-mana itu mesti drop inget masa lalu lagi/ehm kalo sekarang masih suka kepikiran ya ngedrop gitu berarti?/kalo sekarang sih udah gak kayak dulu ya udah dibuat enjoy aja../berapa lama mas bisa menerima kondisi seperti ini?/ lumayan mbak 1 tahun/ehm oke mas masih sama yang dulu yang di temanggung?/ndak/oh udah nggak eh selain keluarga ada yang lain lagi gak yang bikin mas belajar lebih enjoy gitu?/selain keluarga ya adalah lah/nah pas sebelum kejadian itu kelaurga sama mas dulu kayak gimana sikapnya ke mas?/ya jauh..gak begitu deket lah ya gak bisa dibilang deket karna apapun yang keluarga ngomong aku gak pernah denger aku sama bapak aku jujur aja kita suka berbeda pendapat jadi ya selalu beda pendapatlah selalu bapak ngomong a aku jawab b jadi aku emang aku langsung nyari pilihan aku sendiri waktu itu tapi ya ternyata pergaulanku juga salah jadi ya siapa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99
menanam dia yang memetik buahnya jadi ya aku yang menanam seperti inilah hasilnya jadi yo gitu./kalo sama ibu gimana?/ya sama aja/oh sama aja.oya mas berapa bersaudara sih?/tiga/oke mas anak pertama atau?/anak kedua/urutannya?/cewek cowok cewek/cewek,cowok,cewek? Brarti mas cowok sendiri?/iyah/nah setelah kejadian ini trus gimana sama keluarga malah berubah atau?/malah berubah...jadi makin deket sama keluarga itu asik makin deket sama keluarga itu enak trus...apa ya? Masih banyak yang bisa dipelajari dengan kondisi yang kayak gini/nah dulu waktu sebelum kejadian menurut mas keluarga tu sayang gak sama mas?/sayang tapi..aku tau mereka sayang tapi aku malah ngehindar jujur aku yang ngehindar aku kayaknya terlalu disayang atau gimana malah aku gak mau aku gak mau seperti itu aku pengen bebas walopun bebasnya masih ada batasnya tapi waktu itu aku malah kehilangan batas aku/nah tadi mas bilang dia yang menanam dia yang menuai nah itu maksudnya gimana mas?kenapa mas bisa beranggapan seperti itu?/ya aku,aku dulu emang orangnya gimana ya nakal iya semuanya tu aku jalanin nakal trus ya nanti yang aku petik ya seperti ini..aku gak akan bisa lepas dari keluarga aku ternyata keluarga aku itu emang orang yang paling sayang sama aku/setelah mas jadi seperti ini baru mas nyadar?/iyah/trus dengan kondisi seperti ini apakah mas legowo atau ikhlas atau mungkin ada yang lain?/ia insya allah ikhlas/dengan didampingi dengan keluarga?/ya iyalah/yah dari rasa ikhlasnya mas itu peran keluarga besar gak?/ya keluargaku tu besar banget/misalnya?/ya ayah ibu support banget sama aku ngasih aku percaya diri,kesabarannya orang tua itu ternyata gak ada tandingannya aku sampe aku sampe gimana ya ehm apa yang aku lakuin dulu emang nyakitin tapi semenyakitkan seperti apapun orang tua ternyata masih bisa maafin aku ya itu hebatnya orang tua/kalo dari mas sendiri sebelum sampe sekarang ada perubahan dalam diri mas gak dari sikap mas mungkin?/ehm kalo dari pergaulan yo aku sama temen-temen yang normal emang jauh gak deket gak sedeket dulu lah waktu dulu masih bisa jalan misalnya mau pergi kemana aja aku kesana aku ketempat temen kalo sekarang aku kayak gini mana ada temen yang mau deket sama aku..sekarang kan temen kayaknya udah jauh..yo dulu sih sempet beberapa ada yang nengok tapi bergulirnya waktu tu mesti semuanya pada ilang trus ya aku nemuin dunia baru aku ya disini/temen-temen baru kegiatan baru?/iya/trus ada pengalamanpengalaman lain gak mas yang alamin selama mas berusaha mencoba untuk menerima semuanya ini termasuk dari fisik mas yang sekarang udah berubah?/yo mungkin pengalamannya cuma jatuh-jatuh,sering jatuh,aku mau pindah misalnya dari kursi roda ke tempat duduk atau mau ketempat tidur ke kloset itu kan aku harus bisa mandiri buat masa depan jadi sedikit demi sedikit aku lebih bisa trus untuk dalam prosesnya aku tetep nikmatin kerasnya lantai ngerasain jatuh kayak gimana/itu mas sampe sekarang masih sering jatuh?/yo gak sering tapi tetep jatuh/tapi sudah terbiasa?/ya sudah terbiasa dengan jatuh terbiasa dengan luka/ya mas kalo disini kegiatannya ngapain aja?/disini cuma fisioterapi sama okupasiterapi trus selesai cuma dikamar browsing udah cuma itu tok/itu browsing pake alat yang dibawain sama keluarga atau gimana?/browsing aku make kan ada fasilitas wi-fi untungnya trus hape aku alhamdulilah juga menunjang bisa buat wi-fi nya jadi ya browsing pake hape/itu masih sering bearti?/banget/emang suka ya mas?/ya gak bisa jauh dari itu/dan itu masih sempet main game di hape?/di hape ya masih tapi kan gak bisa online kayak dulu kalo dulu kan game nya model game online aku dulu di game online bisa dapet uang dari game online/bisa dapet uangnya gimana? Apa jual chart ato apa?/ya jual chart barang langka yang ada di gamenya itu apa dulu juga pernah apa jadi jongki,jongki tu kayak yang jalanin gamenya orang lain gitu/trus dari segi fisiknya mas sendiri mas itu menganggapnya sebagai salah satu kekurangan atau mungkin keunikan mas sendiri atau bagaimana?/kalo keunikan yo gak kalo kekurangan ya dulu aku anggepnya kekurangan tapi ehm..sekarang tu bukan kekurangan kali ya jadi ehm kayaknya aku masih jadi lebih akrab dengan yang diatas soalnya aku kan ngerasa aku jadi orang yang terpilih /dengan kondisi yang seperti ini dengan kejadian itu?/ya dengan aku kecelakaan seperti itu aku masih bisa hidup/jadi mas bersyukur ya?/ya..kehidupan yang kedua harus lebih baik dari kehidupan yang pertama/tadi kan udah ngomongin dari kekurangan nah kalo dari potensi mas itu ngerasa bahwa dalam diri mas sebenernya juga punya potensi gak cuma pas saat ini tapi dulunya juga..nah itu gimana mas?/gak aku gak pernah ngerasa jago aku gak ngerasa jago kok masih ada yang lebih tinggi dari aku cuma aku seneng sama komputer itu aja ya jelas aku lebih seneng sama komputer/berarti udah bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154
menguasai komputer dengan baik dong mas?/yo gak juga aku juga masih dasar kok/itu suka sama komputer udah lama mas?/ya udah dari smp/ehm iya jadi pengennya sekolah di informatika gitu?/heem...semenjak aku sakit kan duniaku ya ruang lingkupnya kan jadi kecil sempit to ya seperti itu/oya mas dulu pas dirumah sakit berapa lama?/tiga bulanan/trus habis itu?/ya dirumah dirawat sama keluargaku.../trus selama disini ngapain aja mas selain terapi?/ya nanti katanya mau ada disain grafis pengen ikut sih mbak/nah kalo sekarang ini bagaimana mas memandang kondisi waktu itu di saat ini?/ya positif karna ada keluarga itu/kalo suatu saat nanti mas dikasih kesempatan bisa jalan lagi apa yang mas mau lakukan?/kuliah lagi...ya kalo bisa di amikom lagi ya pokoknya gak jauh-jauh dari komputerlah. Ya mas sekarang setelah jadi cacat jadi deket banget sama keluarga ya?/yaa pokoknya aku lebih dekat sama keluarga lah mbak../ehm gitu ya..trus kan kondisi yang sekarang berbeda sama yang dulu kan ya mas..nah menurut mas sendiri gimana?/iya ya aku jadi lebih tau sekarang mbak mana yang bener-bener temen atau gak../ehm bisa dijelasin gak mas?/soale temen-temenku dulu udah gak ada yang nengok aku mbak..ya bisa dibilang seperti itulah../oke apakah dulu pas mereka tau mas kecelakaan ada yang njenguk gak?/ Oh ada mbak temen-temen pada dateng kok tapi kan lama-kelamaan pada menjauh ya karna udah pada sibuk sendiri Yaaa pacarku sendiri juga gitu ya keliatanlah semuanya/ Maaf mas pacar mas responnya gimana waktu itu?Wah ya gitu mbak pas aku kecelakaan dia ketauan selingkuh yo ketauan aslinya mbak.. Pacar kena musibah sikapnya kayak gitu yo kecewa aku mbak../lalu selanjutnya bagaimana mas?/yaaa saya dah gak mau taulah mbak udah gak peduli saya gak mau lagi berhubungan sama dia inget-inget dia juga saya ga mau cukup tau saja mbak../ehm iya saya bisa mengerti perasaan dan keputusan mas../iya mbak aku sekarang pokoknya fokus banget sama keluargaku pokoknya semua untuk keluargaku mbak karna bener-bener cuma mereka yang bisa mengerti aku dengan kondisi yang kayak gini../ ehem keluarga benerbener bearti buat mas ya saat ini?/iya mbak bener banget..mereka sangat berarti buat aku mbak..dan mereka selalu support aku bilang kalo suatu saat nanti aku pasti bisa jalan lagi..aku juga dibiasain buat mandiri, pede juga, kasih sayang yo pokoknya didukung terus aku mbak.../iyah seneng ya mas deket sama keluarga.../iya mbak pastinya...hehe/trus selain itu?/ya Tuhan ya mbak aku sekarang kan lebih deket sama Tuhan ya mana ada orang yang seneng bakal bersyukur tapi kalo dikasih kecelakaan baru bisa bersyukur walaupun awalnya dulu pas tau kakiku gak bisa gerak padahal kakinya masih ada aku malah pengen mati aja..sebejat apa sih aku ini sampe dikasih kondisi kayak gini...tapi lama-lama ya aku jadi lebih deket sama yang diatas dan bersyukur dengan kondisi saat ini..ya kayak mas yoyo itu mbak denger-denger dulu katanya di gak pernah ngaji tapi sekarang rajin ngaji sejak dia cacat/oke trus ada lagi mas?/ya karna kondisi kakiku kayak gini bikin aku susah tranfer ya suka jatuhjatuh tapi lama-lama ya udah lumayan karna diajarin dan belajar juga/ sebelumnya dirumah aja gitu mas?/iya mbak aku dirawat dirumah aja mbak ya itu sama keluarga../mas kalo boleh tau kondisi cacat mas ini seperti apa ya?/ya ini kondisi kakiku itu kaku mbak nek kaget dikit aja bisa langsung nekuk dan susah dikendalikan mbak..ini disebut spastik dan ni beda kondisiku sama temenku mas yoyo kakinya dia itu cenderung lebih lemes jadi dia bisa lho mbak beraktifitas gitu sampe naik kendaraan umum gitu juga sendiri/ kalo kondisi kaki tadi selain spastik ada yang lain gak?/ya kaki sebelah kiri lebih pendek kurang lebih 5cm/oke sewaktu dirumah apakah sering latihan sendiri mas? /ya pernah dulu taunya dari cerita orang cacat yang sekarang udah bisa jalan jadi pake pralon gitu sama perban biar bisa belajar berdiri dan jalan pelan-pelan tapi pas nyobain kayak gitu aku ngerasa kayak terbang karna kan dari pusar sampai kaki kan mati rasa.aku juga suka was-was kalo terluka di bagian yang mati rasa ini karena susah sembuh,kalopun luka ntar sembuhnya bakal ada bekasnya ya takutlah karna jenis kulitku gampang luka/oke deh trus ehm..untuk selanjutnya nih mas sendiri punya rencana apa buat kedepannya?/yaa..aku pengen ikut kegiatan disain grafis gitu mbak..pokonya aku gak bisa jauh dari komputer deh..udah klop banget aku hehe../wah karna dulu kuliahnya di jurusan itu sih ya mas hehe/iya mbak hehe../kalo cita-cita ada dong?/ya kalo ditawarin kesempatan buat kuliah lagi aku mau mbak ya yang udah aku kasih tau sebelumnya tapi aku mikirnya di kampus yang ada akses fasilitas buat penyandang cacatnya kayak di Ukrim atau gak selain itu pengen juga si Sadhar tapi aku gak tau di sadhar udah ada fasilitasnya apa belum ya sesuai sama akses fasilitaslah. Ya kayak PNS sekarang yang kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155 jadi PNS itu kan juga ada yang cacat malah diwajibkan harus ada yang cacat buat kerja disitu biar dapet kesempatan jugalah buat yang cacat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL ANALISIS DATA SUBJEK 1
No 1 Bagaimana pengalaman mas dulu sebelum mengalami kecelakaan?Apaka h ada kegiatannya?Dulu.. saya itu mahasiswa trus apa namanya kegiatannya cuma ngampus aja trus apa yo dulu itu cuman dari pergi jalan-jalan to trus di magelang itu kecelakaan. Selain kuliah aku anak game jadi gemar ke game center. Slain ngegame ehm...apa ya gak ada cuma ngegame.kuliah selesai ngegame,ngegame pulang tidur makan mandi ngegame lagi.manajemen informatika 2 Trus waktu itu mas pergaulannya gimana misalnya sama temen ato sama keluarga?Sama temen ya enak-enak aja,sama keluarga
Analisis Data Subjek 1 Subjek menyatakan Pengalaman bahwa dulu subjek sebelum sebelum mengalami mengalami kecelakaan dan kecelakaan adalah menjadi cacat. seorang mahasiswa Subjek sebagai jurusan manajemen mahasiswa di informatika. sebuah unversitas Kegiatan sehari- swasta jurusan hari hanya kuliah manajemen kemudian bermain informatika dan game online. kegiatan subjek Subjek hanya yang cenderung pulang kerumah monoton setiap untuk makan dan harinya. beristirahat begitu terus setiap harinya.
Subjek menyatakan bahwa pergaulannya dengan temanteman dulu akrab. Akan tetapi, subjek tidak dekat dengan keluarga. Subjek
Subjek merasa lebih nyaman ketika ia berhubungan dengan temantemannya sedangkan subjek kurang nyaman
1+2 Dulu subjek adalah seorang mahasiswa yang kegiatan sehariharinya adalah kuliah dan bermain game. subjek lebih dekat dengan temannya dibandingkan dengan keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
jauh. Jauh? Maksudnya jauh bisa dijelaskan? Aku..bukan orang yang deket sama keluarga..dulu aku bukan orang yang dekat sama keluarga aku punya jalan sendiri Trus nun sewu mas dulu kecelakaannya kapan ya?Kecelakaan 14 September 2008 di magelang pokoknya perbatasan magelang dengan temanggung,ya temanggung mau ke magelang. Itu dalam rangka mau kemana mas?Dalam rangka apel,mau pulang dari temanggung kan dia anak temanggung trus waktu pulang keserempet mobil trus terjadilah.. Oke waktu itu mas tertabrak atau bagaimana?Aku sendiri juga gak tau kata orang tua keserempet mobil itu pun menurut
menyatakan bahwa dengan keluarga ia juga berbeda karena ada pendapat dengan perbedaan. keluarga dan memiliki pilihan sendiri.
Subjek mengalami kecelakaan pada tanggal 14 September 2008 di perbatasan antara Magelang dengan Temanggung. Pada saat itu, subjek menuju ke Magelang dengan tujuan untuk mengunjungi pacarnya yang berasal dari Temanggung. Dalam perjalanan pulang subjek mengalami kecelakaan karena diserempet oleh mobil.
Kronologis kejadian saat subjek mengalami kecelakaan
3+4+5+6+7 Kronologis kejadian kecelakaan. Subjek divonis mengalami kelumpuhan pada kakinya dan harus menggunakan kursi roda. Namun, keluarga menerima kondisi subjek apa adanya. Subjek tetap berusaha dengan baik karena ia yakin dapat berjalan lagi. Walaupun subjek juga pernah mengalami keterpurukan akibat kelumpuhannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
saksi mata Trus setelah itu diagnosanya apa mas?Diagnosanya ya udah lumpuh patah tulang trus langsung divonis kamu ini udah lumpuh kamu memang cocok pake kursi roda begitu kata dokter
Subjek menyatakan setelah mengalami kecelakaan, kondisi subjek menjadi lumpuh karena mengalami patah tulang dan harus menggunakan kursi roda
Kondisi subjek setelah mengalami kecelakaan. Subjek dinyatakan lumpuh dan harus bergantung pada kursi roda.
5
Tapi karna keluargaku ternyata support ke aku semuanya dukung bilang kalo kamu itu masih bisa jalan
Subjek menyatakan bahwa keluarganya sangat mendukung dengan mengatakan bahwa subjek masih dapat berjalan
Subjek merasa keluarga sangat memperhatikan subjek dengan kondisi subjek yang sudah lumpuh.
6
Trus dalam diri aku aku tanemin kalo aku emang masih bisa jalan aku masih bisa berlatih emang semuanya mesti ada usahanya
Subjek memiliki keyakinan bahwa dirinya masih dapat berjalan seperti semula dengan terus berlatih dan berusaha.
Subjek memiliki keyakinan pada dirinya bahwa suatu saat nanti dapat berjalan kembali. Untuk itulah subjek pun merasa bersemangat untuk terus berlatih dan berusaha dengan maksimal
7
Trus semenjak itu mas sempat merasa drop gak?Ngedrop ngerasa sih ya
Subjek menyatakan bahwa ia sempat merasa drop dalam waktu yang cukup
Subjek menyadari bahwa ia sempat mengalami keterpurukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
lumayan agak lama juga tapi habis tu lama-kelamaan ngedropnya makin hilang yo ada waktunya. Itu berapa lama ngedropnya?Ngedr opnya itu sekitar satu bulan setelah dari rumah sakit itu tu mesti ngedown tapi yo sekarang masih sering ngedrop kalo lagi pikirannya kemanamana itu mesti drop inget masa lalu lagi. Ehm kalo sekarang masih suka kepikiran ya ngedrop gitu berarti?Kalo sekarang sih udah gak kayak dulu ya udah dibuat enjoy aja Nah pas sebelum kejadian itu kelaurga sama mas dulu kayak gimana sikapnya ke mas?Ya jauh..gak begitu deket lah ya gak bisa dibilang deket karna apapun yang keluarga ngomong aku gak pernah denger aku sama bapak aku
lama namun seiring waktu berangsur menghilang karena sudah menganggapnya dengan santai saja.
dalam tahap dimana ia baru menyadari bahwa ia cacat. Semakin lama subjek merasa bahwa kondisinya tidak seperti dulu lagi dimana hal ini dilakukan usaha untuk mencoba mengAlihkan perasaan terpuruk dengan mencoba merasa santai atau menikmati kondisinya.
Subjek menyatakan bahwa hubungannya dulu dengan keluarga tidak dekat karena selalu berbeda pendapat dengan keluarga dan memiliki pendapat sendiri.
Subjek tidak memiliki kecocokan dengan keluarganya sehingga subjek cenderung menghindari dan memiliki pendapat sendiri.
8+9+10+11+12 Dulu subjek tidak memiliki hubungan yang baik dengan keluarga. Subjek dulu adalah anak yang nakal dan salah dalam pergaulan sehingga ia mengalami kecelakaan dan menjadi cacat. Namun, hal itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jujur aja kita suka berbeda pendapat jadi ya selalu beda pendapatlah selalu bapak ngomong a aku jawab b jadi aku emang aku langsung nyari pilihan aku sendiri waktu itu
dianggap sebagai hal yang positif dan membawa hikmah bagi hidupnya terutama dalam memperbaiki hubungan dengan keluarga. Subjek merasa bahwa ia tetap memiliki banyak kesempatan meskipun cacat
9
Ya ternyata pergaulanku juga salah jadi ya siapa yang menanam dia yang memetik buahnya jadi ya aku yang menanam seperti inilah hasilnya jadi yo gitu
Subjek menyatakan bahwa ia dulu salah dalam pergaulan dan yakin bahwa siapa yang menanam dia yang memetik buahnya, seperti yang dialami saat ini.
Subjek menyadari bahwa dulu ia sempat melakukan kesalahan dalam pergaulannya. Subjek yakin bahwa ia menjadi cacat sekarang ini adalah akibat dari perbuatan atau kesalahannya dulu.
10
Nah setelah kejadian ini trus gimana sama keluarga malah berubah atau?Malah berubah...jadi makin deket sama keluarga itu asik makin deket sama keluarga itu enak
Subjek menyatakan bahwa setelah mengalami kecelakaan, hubungan subjek dengan keluarga menjadi lebih dekat dan menyenangkan.
Kecelakaan yang dialami subjek dianggap sebagai sesuatu yang membawa kebaikan dan kebahagiaan Dan ini menjadi sebuah kesempatan untuk subjek dalam memperbaiki hubungannya dengan keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
agar menjadi lebih baik. Subjek merasa bahwa ia masih memiliki banyak kesempatan dalam hidupnya terutama dalam kondisinya yang cacat saat ini.
11
Masih banyak yang bisa dipelajari dengan kondisi yang kayak gini
Subjek menyatakan bahwa masih banyak yang dapat dipelajari dengan kondisi seperti ini
12
Nah dulu waktu sebelum kejadian menurut mas keluarga tu sayang gak sama mas?Aku tau mereka sayang tapi aku malah ngehindar jujur aku yang ngehindar aku kayaknya terlalu disayang atau gimana malah aku gak mau aku gak mau seperti itu aku pengen bebas walopun bebasnya masih ada batasnya tapi waktu itu aku malah kehilangan batas aku
Subjek menyatakan bahwa ia mengetahui kalau keluarga sangat menyayangi subjek. Namun berusaha menghindarinya karena merasa terlalu disayang padahal subjek ingin bebas.
Subjek menyadari bahwa keluarga sangat menyayangi dirinya. Akan tetapi, rasa sayang yang teramat sangat tersebut justru membuat dirinya merasa tidak nyaman dan memiliki keinginan untuk bebas dan tidak terlalu dimanja. Subjek lebih suka dengan kebebasan.
13
Nah tadi mas bilang dia yang menanam dia yang menuai nah itu maksudnya gimana mas?Kenapa mas bisa beranggapan
Subjek menyatakan bahwa dulunya ia adalah sosok yang nakal sehingga suatu saat subjek akan mendapatkan balasan dari perbuatannya.
Subjek menganggap bahwa dulu dirinya adalah anak yang nakal karena sudah terlalu bebas dan tidak patuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seperti itu?Ya aku,aku dulu emang orangnya gimana ya nakal iya semuanya tu aku jalanin nakal trus ya nanti yang aku petik ya seperti ini..
terhadap keluarga khususnya orang tua. Subjek yakin bahwa ia akan mendapatkan balasannya dan subjek merasa pantas untuk itu.
14
Aku gak akan bisa lepas dari keluarga aku ternyata keluarga aku itu emang orang yang paling sayang sama aku
Subjek menyatakan bahwa ia tidak dapat jauh dari keluarga karena keluarga sangat menyayangi subjek.
Subjek sebenarnya juga membutuhkan kehadiran keluarga dan merasa bahwa keluarga sangat sayang terhadap subjek.
15
Trus dengan kondisi seperti ini apakah mas legowo atau ikhlas atau mungkin ada yang lain? Ia Insya Allah ikhlas.
Subjek menyatakan bahwa ia sudah merasa ikhlas diiringi oleh ucapan menyebut nama Tuhan.
Subjek bisa merasa ikhlas karena adanya campur tangan dari Tuhan.
16
Yah dari rasa ikhlasnya mas itu peran keluarga besar gak?Ya keluargaku tu perannya besar banget. Misalnya?Ya ayah ibu support banget sama aku ngasih aku percaya diri,kesabarannya
Subjek menyatakan bahwa perasaan ikhlas yang subjek rasakan di dukung oleh adanya peran keluarga. Kesabaran orang tua tidak ada yang menandingi dan selalu bisa memaafkan.
Selain dari Tuhan, keluarga juga dianggap sebagai sosok yang membuat subjek dapat merasa ikhlas. Bagi subjek orang tuanya sangat memperhatikan dirinya dan sangat berjasa baginya.
14+15+16 Kebutuhan subjek akan hadirnya peran keluarga terhadap dirinya. Keikhlasan subjek terhadap kecacatan yang dialami karena kehadiran Tuhan dan keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
orang tua itu ternyata gak ada tandingannya aku sampe aku sampe gimana ya ehm apa yang aku lakuin dulu emang nyakitin tapi semenyakitkan seperti apapun orang tua ternyata masih bisa maafin aku ya itu hebatnya orang tua 17
Kalo dari mas sendiri sebelum sampe sekarang ada perubahan dalam diri mas gak dari sikap mas mungkin?Ehm kalo dari pergaulan yo aku sama tementemen yang normal emang jauh gak deket gak sedeket dulu lah waktu dulu masih bisa jalan misalnya mau pergi kemana aja aku kesana aku ketempat temen kalo sekarang aku kayak gini mana ada temen yang mau deket sama aku..sekarang kan temen kayaknya udah jauh..yo dulu
Subjek sangat mengaggumi kesabaran orang tuanya. Subjek juga merasa tersentuh dan tidak menyangka bahwa orang tuanya masih mau memaafkannya meskipun ia sudah banyak melakukan kesalahan. Subjek menyatakan bahwa pergaulan subjek dengan sekitarnya saat ini mengalami perubahan. Subjek tidak dapat beraktifitas sebebas dulu. Teman-teman subjek semakin menjauh dan subjek menemukan sesuatu yang baru dalam hidupnya.
Subjek menyadari adanya perbedaan dengan lingkup sosialnya saat ini. Subjek juga merasa terbatasi atau tidak leluasa dalam beraktifitas dengan kondisinya sekarang. Subjek merasa terasingkan karena menurut subjek temantemannya tidak mau berhubungan dengan orang cacat sepertinya. Sementara itu, subjek bisa menemukan sisi yang lain dalam hidupnya saat ini tidak seperti saat
17+18+19 Pengalaman subjek dalam hubungan sosial yang cenderung berbeda ruang lingkupnya daripada dulu. pengalaman subjek dalam menggunakan kursi roda diwarnai oleh berbagai hal. dulu subjek menganggap kecacatannya sebagai kekurangan namun berbeda dengan saat ini dimana kecacatan juga dianggap sebagai kehidupan kedua serta membuat subjek mendekatkan diri dengan Tuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sih sempet beberapa ada yang nengok tapi bergulirnya waktu tu mesti semuanya pada ilang trus ya aku nemuin dunia baru aku ya disini 18
Trus ada pengalamanpengalaman lain gak mas yang alamin selama mas berusaha mencoba untuk menerima semuanya ini termasuk dari fisik mas yang sekarang udah berubah? Yo mungkin pengalamannya cuma jatuhjatuh,sering jatuh,aku mau pindah misalnya dari kursi roda ke tempat duduk atau mau ketempat tidur ke kloset itu kan aku harus bisa mandiri buat masa depan jadi sedikit demi sedikit aku lebih bisa trus untuk dalam prosesnya aku tetep nikmatin kerasnya lantai ngerasain jatuh kayak
bersama dengan teman-temannya dulu.
Subjek menyatakan pengalamannya dalam mencoba menerima kondisi fisik subjek yang sudah berbeda dengan dulu saat belajar “transfer” dengan menggunakan kursi roda. Subjek menyatakan bahwa ia harus bisa mandiri demi masa depan.
Pengalaman yang dialami subjek setelah ia menjadi cacat dan harus belajar menggunakan kursi roda. Hal itu dilakukan agar bisa lebih berkembang demi masa depan yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gimana. Itu mas sampe sekarang masih sering jatuh? Yo gak sering tapi tetep jatuh. Tapi sudah terbiasa?Ya sudah terbiasa dengan jatuh terbiasa dengan luka 19
Trus dari segi fisiknya mas sendiri mas itu menganggapnya sebagai salah satu kekurangan atau mungkin keunikan mas sendiri atau bagaimana? Kalo keunikan yo gak kalo kekurangan ya dulu aku anggepnya kekurangan tapi ehm..sekarang tu bukan kekurangan kali ya jadi ehm kayaknya aku masih jadi lebih akrab dengan yang diatas soalnya aku kan ngerasa aku jadi orang yang terpilih. Dengan kondisi yang seperti ini dengan kejadian itu?Ya dengan aku kecelakaan seperti itu aku masih bisa
Subjek menyatakan bahwa dulunya ia menganggap kondisi fisiknya sebagai sebuah kekurangan. Namun, hal ini membuat subjek menjadi dekat dengan Tuhan. Subjek merasa menjadi orang yang terpilih karena masih tetap hidup. Subjek menganggap bahwa kehidupan kedua harus lebih baik dari yang sebelumnya.
Subjek mengakui dan menyadari bahwa dulunya ia menilai kecacatan itu sebagai kekurangan yang ia miliki. Akan tetapi, berbeda dengan saat ini dimana kecacatannya itu dianggap sebagai suatu alasan untuk kembali mendekatkan diri kepada Tuhan. Muncul anggapan bahwa kecacatan yang harus dialami merupakan kesempatan kedua subjek untuk hidup di dunia dan sebuah keharusan untuk lebih baik dalam menjalani hidup saat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
21
hidup. Jadi mas bersyukur ya? Ya..kehidupan yang kedua harus lebih baik dari kehidupan yang pertama Tadi kan udah ngomongin dari kekurangan nah kalo dari potensi mas itu ngerasa bahwa dalam diri mas sebenernya juga punya potensi gak Cuma pas saat ini tapi dulunya juga..nah itu gimana mas?Gak aku gak pernah ngerasa jago aku gak ngerasa jago kok masih ada yang lebih tinggi dari aku cuma aku seneng sama komputer itu aja ya jelas aku lebih seneng sama komputer. Berarti udah bisa menguasai komputer dengan baik dong mas? Aku juga masih dasar kok Semenjak aku sakit kan duniaku ya ruang lingkupnya kan jadi kecil sempit to ya seperti
dibandingkan sewaktu dulu sebelum kecelakaan.
Subjek menyatakan bahwa ia tidak pernah merasa hebat karena ia menyadari kalau ada orang lain yang lebih pintar dibandingkan subjek. subjek menyatakan bahwa ia hanya menyukai komputer saja.
Kerendahan hati dalam diri subjek mengenai potensi dan minatnya terhadap sesuatu dalam hal ini ialah komputer.
Subjek menyatakan bahwa semenjak ia mengalami kelumpuhan dunia subjek menjadi
Perasaan terbatas untuk berekspresi ataupun melakukan sesuatu muncul
20+21 Subjek bersikap rendah hati dengan potensi yang dimiliki. Adanya perasaan bahwa ia terbatas untuk melakukan sesuatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
23
24
25
itu
terbatas.
dalam diri subjek.
Nah kalo sekarang ini bagaimana mas memandang kondisi waktu itu di saat ini?Ya positif karna ada keluarga itu Kalo suatu saat nanti mas dikasih kesempatan bisa jalan lagi apa yang mas mau lakukan? Kuliah lagi...ya kalo bisa di amikom lagi ya pokoknya gak jauhjauh dari komputerlah. Ya mas sekarang setelah jadi cacat jadi deket banget sama keluarga ya?Yaa pokoknya aku lebih dekat sama keluarga lah mbak Ehm gitu ya..trus kan kondisi yang sekarang berbeda sama yang dulu kan ya mas..nah menurut mas sendiri gimana?Iya ya aku jadi lebih tau sekarang mbak mana yang benerbener temen atau gak soale temen-
Subjek menyatakan bahwa kehadiran keluarga memberikan pengaruh yang positif terhadap diri subjek. Subjek menyatakan keinginannya untuk kembali berkuliah di sebuah universitas dengan jurusan yang berhubungan dengan computer
Kehadiran keluarga memunculkan pengaruh positif pada subjek.
Subjek menyatakan bahwa ia sangat dekat dengan keluarga.
Keintiman yang Subjek merasa dirasakan subjek sangat dekat terhadap dengan keluarga keluarganya
Subjek menyatakan bahwa saat ini ia semakin mengetahui arti pertemanan yang tulus.
Subjek semakin mengerti dengan pertemanan yang tulus.
Kehadiran keluarga membawa pengaruh yang baik bagi diri subjek
Adanya cita-cita, Subjek memiliki keinginan yang cita-cita yang terpendam untuk masih terpendam bisa melanjutkan pendidikan.
25+26 Semakin mengerti arti pertemanan yang tulus karena adanya pengalaman ditinggalkan oleh teman-temannya dulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
27
28
temenku dulu udah gak ada yang nengok aku mbak..ya bisa dibilang seperti itulah. Oke apakah dulu pas mereka tau mas kecelakaan ada yang njenguk gak?Oh ada mbak temen-temen pada dateng kok tapi kan lama-kelamaan pada menjauh ya karna udah pada sibuk sendiri Yaaa pacarku sendiri juga gitu ya keliatanlah semuanya.
Subjek menyatakan bahwa temanteman awalnya sempat datang mengunjunginya. Namun semakin lama teman subjek itu sudah menjauh karena sibuk dengan urusannya masing-masing. Subjek menyatakan Pacar subjek bahwa pacar subjek ternyata juga juga menjauhi menjauhi subjek subjek.
subjek Maaf mas pacar Subjek menyatakan Pacar mas responnya bahwa pacar subjek ternyata berselingkuh gimana waktu ketahuan
27+28+29+30 Subjek merasa ditinggalkan, dikhianati oleh pacar sendiri karena ketahuan berselingkuh serta merasa tidak diperdulikan setelah mengalami kecelakaan. Padahal subjek membutuhkan perhatian dan dukungan dari pacar. Subjek akhirnya tidak memperdulikan pacarnya lagi saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
30
31
32
itu?Wah ya gitu mbak pas aku kecelakaan dia ketauan selingkuh yo ketauan aslinya mbak.. Pacar kena musibah sikapnya kayak gitu yo kecewa aku mbak..
berselingkuh.
Subjek menyatakan bahwa pacar subjek sangat tidak peduli dengan subjek yang baru saja mengalami kecelakaan dan kondisinya parah.
Pacar subjek tidak peduli terhadap kondisi subjek yang telah mengalami kecelakaan yang parah
Lalu selanjutnya bagaimana mas?Yaaa saya dah gak mau taulah mbak udah gak peduli saya gak mau lagi berhubungan sama dia inget-inget dia juga saya ga mau cukup tau saja mbak Iya mbak aku sekarang pokoknya fokus banget sama keluargaku pokoknya semua untuk keluargaku mbak karna benerbener cuma mereka yang bisa mengerti aku dengan kondisi yang kayak gini
Subjek menyatakan bahwa ia sudah tidak peduli dengan pacarnya dan tidak mau berhubungan ataupun mengingatingatnya lagi.
Ada keinginan untuk melupakan dan tidak memperdulikan masa lalu dengan sang pacar.
Ehem
Subjek menyatakan Subjek lebih bahwa saat ini ia memprioritaskan memfokuskan diri keluarga saat ini pada keluarganya karena hanya keluargalah yang bisa mengerti kondisi subjek saat ini.
keluarga Subjek menyatakan Keluarga
adalah
31+32+33 Keluarga sangat bearti bagi subjek karena selalu memperhatikan dirinya sehingga membuat subjek sangat mengutamakan keluarganya saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bener-bener bearti buat mas ya saat ini? Mereka sangat berarti buat aku mbak..dan mereka selalu support aku bilang kalo suatu saat nanti aku pasti bisa jalan lagi
bahwa keluarga sangat berarti karena selalu memberikan dukungan bahwa suatu saat nanti subjek dapat berjalan kembali.
sesuatu yang berarti dan berharga bagi subjek. Bagi subjek hanya keluarga yang menguatkan dan benar-benar mau menerima dirinya seperti apapun kondisinya dengan adanya dukungan dan harapan yang diberikan.
33
Aku juga dibiasain buat mandiri, pede juga, kasih sayang yo pokoknya didukung terus aku mbak
Keluarga selalu ada untuk memberikan apapun yang dibutuhkan oleh subjek.
34
Trus selain itu?Ya Tuhan ya mbak aku sekarang kan lebih deket sama Tuhan ya mana ada orang yang seneng bakal bersyukur tapi kalo dikasih kecelakaan baru bisa bersyukur.
Subjek menyatakan bahwa ia selalu didukung dengan dibiasakan untuk mandiri, memiliki rasa percaya diri dan diberikan limpahan kasih sayang dari keluarga. Subjek menyatakan bahwa saat ini ia sangat dekat dengan Tuhan. menurut subjek tidak ada seseorang yang sedang bahagia akan mensyukuri sesuatu yang dimiliki. akan tetapi, apabila seseorang mengalami sebuah musibah barulah ia
Kecacatan yang dialami subjek saat ini membuatnya menjadi dekat dengan Tuhan. Subjek percaya bahwa dengan musibah inilah yang membuatnya mengerti dari pentingnya bersyukur kepada Tuhan.
34+35+36+37 Subjek merasa kebingungan dan tidak mengerti dengan kecacatan yang dialami. Sempat ada keinginan untuk meengakhiri hidup. Penerimaan akhirnya muncul karena ada perasaan syukur dan mendekatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat merasa bersyukur.
diri dengan Tuhan. Subjek juga menceritakan pengalaman salah seorang temannya tentang pendekatan diri terhadap Tuhan. Muncul persepsi bahwa semakin dekat dengan Tuhan semakin membuat tenang
35
Walaupun awalnya dulu pas tau kakiku gak bisa gerak padahal kakinya masih ada aku malah pengen mati aja
36
Sebejat apa sih aku ini sampe dikasih kondisi kayak gini...tapi lamalama ya aku jadi lebih deket sama yang diatas dan bersyukur dengan kondisi saat ini
37
Ya kayak mas yoyo Subjek menyatakan Menceritakan itu mbak denger- bahwa ada salah pengalaman
Subjek menyatakan bahwa dulu saat menyadari bahwa kedua kakinya tidak dapat padahal kedua kakinya masih ada, subjek merasa ingin mati saja. Subjek menyatakan bahwa ia sempat mempertanyakan sebejat apakah dirinya itu sehingga mengalami kondisi tersebut. Akan tetapi, semakin lama subjek semakin dekat hubungannya dengan Tuhan dan bersyukur dengan kondisinya saat ini.
Keinginan untuk mengakhiri hidup pernah muncul dalam diri subjek ketika mengetahui kedua kakinya tidak berfungsi.
Merasa kebingungan, tidak mengerti dengan kondisi yang dialami. Seiring waktu ada perasaan menerima, memahami apa maksud dari semuanya sehingga dapat bersyukur dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
denger dulu katanya di gak pernah ngaji tapi sekarang rajin ngaji sejak dia cacat
38
39
40
seorang temannya yang juga mengalami cacat, dulunya tidak pernah mengaji namun setelah cacat menjadi rajin mengaji.
temannya yang juga mendekatkan diri kepada Tuhan sejak menjadi cacat. Ada persepsi bahwa dengan semakin dekat dengan Tuhan membuat semakin kuat dan merasa tenang. Subjek menyatakan Selama subjek Subjek dirawat Sebelumnya bahwa subjek cacat ia dirawat oleh keluarga dirumah aja gitu mas? Iya mbak aku dirawat oleh langsung oleh setelah ia cacat dirawat dirumah aja keluarga di rumah. keluarganya mbak ya itu sama dirumah. keluarga kaki 39+40 Kondisi kaki Mas kalo boleh tau Subjek menyatakan Kondisi kondisi subjek yang subjek tergolong kondisi cacat mas bahwa kaku, tergolong spastik spastik yaitu kaki ini seperti apa kakinya ya?Ya ini kondisi sehingga jika kaget dan berbeda cenderung kaku kakiku itu kaku sedikit saja maka dengan kondisi jika dikagetkan mbak nek kaget kakinya menekuk salah seorang maka kaki akan dikit aja bisa dan susah temannya yang langsung menekuk langsung nekuk dan dikendalikan. lain. tanpa bisa susah dikendalikan Kondisi ini disebut dikendalikan. mbak..ini disebut spastik. Kondisi Selain itu, kaki spastik dan ni beda subjek tersebut sebelah kiri lebih kondisiku sama berbeda dengan pendek lima temenku mas yoyo kondisi temannya sentimeter. Subjek kakinya dia itu yang kakinya membandingkan cenderung lebih cenderung lebih kondisinya dengan lemes jadi dia bisa lemas sehingga temannya yang lho mbak bisa lebih mudah kondisi kakinya beraktifitas gitu untuk beraktifitas cenderung berbeda sampe naik seperti dengan subjek. kendaraan umum menggunakan gitu juga sendiri. kendaraan umum untuk berpergian. Kalo kondisi kaki Subjek menyatakan Kaki kiri subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
42
tadi selain spastik ada yang lain gak? Ya kaki sebelah kiri lebih pendek kurang lebih 5cm Oke deh trus ehm..untuk selanjutnya nih mas sendiri punya rencana apa buat kedepannya?Yaa..a ku pengen ikut kegiatan disain grafis gitu mbak..pokonya aku gak bisa jauh dari komputer deh..udah klop banget aku.
bahwa kaki sebelah kiri juga lebih pendek kurang lebih lima sentimeter. Subjek menyatakan bahwa ia merasa cocok dengan komputer dan sangat ingin mempelajari disain grafis.
lebih pendek lima sentimeter
Kalo cita-cita ada dong?Ya kalo ditawarin kesempatan buat kuliah lagi aku mau mbak ya yang udah aku kasih tau sebelumnya tapi aku mikirnya di kampus yang ada akses fasilitas buat penyandang cacatnya kayak di Ukrim atau gak selain itu pengen juga si Sadhar tapi aku gak tau di sadhar udah ada fasilitasnya apa
Subjek menyatakan bahwa jika ia diberi kesempatan untuk dapat berkuliah lagi ia ingin berkuliah di universitas yang menyediakan fasilitas untuk mahasiswa yang cacat.
Keinginan subjek untuk bisa berkuliah kembali dan meneruskan pencapaian citacitanya sesuai dengan minat yang dimiliki. Kesadaran dan kebutuhan terhadap fasilitas yang mendukungnya sebagai seorang yang cacat.
Subjek memiliki minat dan semangat belajar terhadap komputer khususnya di bidang disain grafis dan besar harapan subjek untuk dapat mewujudkannya.
41+42+43 Ketertarikan subjek terhadap bidang komputer yaitu disain grafis. Kenginan subjek dalam meraih citacitanya dengan kembali ke bangku kuliah dengan ditunjang oleh fasilitas bagi orang cacat. Adanya harapan yang besar untuk bisa bekerja meskipun cacat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
belum ya sesuai sama akses fasilitaslah. Ya kayak PNS sekarang yang kerja jd PNS itu kan juga ada yang cacat malah diwajibkan harus ada yang cacat buat kerja disitu biar dapet kesempatan jugalah buat yang cacat.
Subjek menyatakan bahwa pegawai negeri sipil pun saat ini juga diwajibkan untuk menerima seseorang yang mengalami cacat fisik dan memberikan kesempatan bagi penyandang cacat juga.
Harapan subjek untuk dapat berpartisipasi dan berguna dalam dunia kerja meskipun dengan kecacatan yang dialaminya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL STRUKTUR DASAR SUBJEK 1
Babak 1
Keterangan
Tuhan Keluarga Teman Pacar
Sebelum mengalami kecacatan :
Jauh
Jauh
Dekat
Dekat
Jauh
Dekat
Jauh
Jauh
Dekat
Dekat
Jauh
Jauh
- Anak yang nakal - Melawan orang tua - Lebih dekat dengan teman daripada keluarga Babak 2
Saat mengalami kecacatan : - Kebingungan - Keterpurukan - Ingin bunuh diri - Keluarga
memberikan
dukungan - Teman menjauh - Ditinggalkan pacar Babak 3
Setelah proses penerimaan diri : - Merasa hidup
bersyukur kedua
=>
dengan menjadi
terpilih - Belajar mandiri dan terus berusaha - Keluarga terus memberikan dukungan - Ingin meneruskan cita-cita dengan kuliah lagi - Ingin bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL VERBATIM SUBJEK 2
Nama
: Budi (bukan nama sebenarnya) / Aryo
Jenis Kelamin Usia
: Laki-laki
: 34 tahun
No
Verbatim Subjek 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Ya slamat siang mas aryo/ya siang/trimakasih sudah mau berpartisipasi dalam penelitian saya menjadi narasumber saya/ya mbak/oke untuk awalnya saya pengen tau mas bagaimana pangalaman mas sebelum mengalami kecelakaan dan kecacatan seperti saat ini? Apa saja kegiatannya mas aryo,perasaannya,hubungan dengan keluarga dan masyarakat bisa diceritakan mas?/eh pertama awalnya saya sekolah lancar..sekolah,kuliah ya pokoknya perjalanannya lancarlah gak ada kendala lalu saya kerja di hotel ya jadi saya sekolah di perhotelan AMPTA Jogja lulus gak sempet nganggur sih bisa langsung kerja alhamdulilah trus kerja kira-kira lima tahun trus ya itu kecelakaan..ya lumayan sih dalam arti cukup parah jadi hancur,gegar otak ya mungkin maaf kalo aku ngomong nanti mungkin agak bolak-balik karna pengaruh kecelakaan itu jadi gegar otak trus di tulang belakang sini retak kebetulan lumpuh dari dada kebawah lumpuh tapi dulu mati total sekarang ya..masih ya berangsur-angsur membaik ya tapi ya itu untuk kemungkinan sembuh secara medis memang nol jadi kecelakaan itu sih parah ya parah ya jadi ya pokoknya keluarga,lingkungan,temen apa itu tidak meninggalkan terutama yang diatas ya yang diatas itu istilahnya jatuh hancur tapi masih bisa pelan-pelan bisa disusun lagi jadi wis pokoknya gimana ya pokoknya mengalir aja sih..tapi kadang gak nyambung ya kalo ngomong?/gak apa-apa mas trusin aja mas?/ya jadi pas kecelakaan kan saya udah kerja,kecelakaan lalu lintas tabrak lari jadi saya tu di rumah sakit tiga bulan eh dua bulan setengah trus di ICU nya sepuluh hari ceritanya kecelakaan itu juga gak tau mungkin karena kesalahan saya kali ya saya ngantuk kurang tidur kurang istirahat, ya biasa kan bujangan itu kalo udah kerja ya pokoknya kan yah biasalah ya seperti itu..ya...tapi gak papa sih ya ini kan apa ya perjalanan ya saya nikmatin tapi semakin ke sini tu apa ya istilahnya kan gini ada yang bilang hidup itu indah ya walnya sih emang../agak berat mungkin?/kalo agak berat sih enggak,kalo agak berat itu kenapa saya kok jadi begini tapi apa ya..kebetulan saya sama ibu itu deket karna kebetulan bapak itu kan sudah meninggal dari saya umur delapan tahun jadi yang dulu bikin saya kalo lagi down itu bukan karna saya lumpuh karna saya itu kok apa ya nyusahin ibu ya itu aja sih yang paling bikin saya...yah kalo inget ibu tu ya../sedih ya mas ya?/heeh masalahnya kan..ya pokoknya gitulah../heem/ya paling yang beratnya itu aja sih ya Tuhan itu adil jadi saya dibikin lumpuh seperti ini tapi ini saya kena (memegang kepala) jadi gini saya dibilang dokter itu kamu lumpuh itu emang waktu dengerin secara emosi masih gak stabil ya trus dokter bilang lagi, untuk sembuh masih ada tapi persentase sedikit dia bilang gitu aja tapi saya gini persentase kecil itu kan saya pikir masih bisa dikejar, tapi ternyata kan emang kedepan-depan sini kan emang secara medis sudah tidak bisa tapi kan masih ada alternatif jadi itu aja sih..kalo saya sedih down itu cuma lima menit..kalo dikasih saran sama dokter begini-begini saya downnya cuma lima menit aja jadi ya Tuhan itu adil saya lumpuh tapi ini saya juga kena (kembali memegang kepala) jadinya ya itu kayak sadar gak sadar tapi ya sadar tapi itu gak saya pikirin berat banget masalahnya itu kenapa saya kok bisa apa itu ibu saya sudah tua gitu kok malah saya begini istilahnya ya paling penerimaannya yang ga terimanya yang itu,kalo kondisi saya yang seperti ini tu,saya ..bukannya istilahnya sombong atau apa ya saya syukuri gitu lho istilahnya kalo saya gak begini saya jadinya begitu jadinya kalo saya gak begini pastinya saya nanti bakal terlalu jauhlah..terlalu jauh apa yang saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
lakukan jadi istilahnya gini lho diselamatkan istilahnya..nah jadi itu tidak terlalu dalemlah jadi yang bikin saya sedih itu kenapa saya gak..ya jadi nyusahin ibu aja sih kalo saya tapi kalo nerima tu udah welcome aja maksudnya ya kalo jadi begini ya kenapa emangnya..ya alhamdulilah sih ya itu karna mungkin keluarga terutama ibu,lingkungan itu tu mensupport istilahnya tidak meninggalkan saya jadi hidup saya itu juga dipermudah walaupun sulit tapi nantinya ketemu yang saya cari gitu ya semakin lama semakin membaik semakin membaik jadi saya begini tapi tidak ditinggal sama yang diatas terutama jadi ya sekarang mulai bisa dibilang hidupnya sudah indahlah.../maaf mas sebelumnya kecelakaannya itu pas mas umur berapa dan kapan kejadiannya?/kecelakaannya itu umur berapa ya mbak aku lupa hehe ya pokoknya aku begini udah delapan tahun jadi sekarang umurku tuh udah tiga empat/oh brarti umur dua puluh enam ya?/nah iya dua enem heeh/eh itu di jalan raya gitu?/iya di jalan raya tabrak lari ya itu saya ngantuk,saya masih inget kok tanggal delapan belas februari jam dua seperempat siang ya kan kalo di hotel kan kerjanya shift ya nah saya shift siang waktu itu jadi sebelumnya saya shitf malem karna di hotel pas ada acara besar jadi kerjanya dobel habis masuk malem siangnya masuk lagi jadi waktu istirahat kurang,saya kebetulan ada janji main sekalian ya itu mungkin ngantuk jadi kecelakaan tabrak lari jam dua seperempat parah iya ya itu Tuhan cara kerjanya memang seperti ini jadi kebetulan waktu itu kan saya udah hampir ya pergaulan saya sudah hampir lewat semua untungnya saya belum sampe dalam taraf yang kacau ya dulu kan gak nakal sih saya cuma punya kebiasaan yang jelek aja ya ini jujur-jujuran ya saya suka minum kalo dulu minum cuma sebagai kalo lagi merayakan apa gitu tapi kebelakang udah mulai istilahnya udah alchoholic jadi ya itu mungkin karna stres kerjaan ya kalo terjadi ya kebetulan kan saya kerjaannya di dapur itu kan ketengangan pekerjaannya tinggi, jadi minum itu juga bukan buat pergaulan aja tapi juga buat kalo habis minum itu kan tidur jadi mungkin itu trus saya ketemu temen-temen yang lebih berantakan jadi kan dengan dibikin seperti itu istilahnya gini kontak kan jelas putus ya dalam arti sosialisasi udah gak bisa paling kalo mereka main masih bisa main kerumah, komunikasi masih bisa tapi sosialisasi juga gak kayak dululah tapi untuk menyadari itu ya gak langsung juga sih ya,butuh proses tapi ya pokoknya alhamdulilah semakin kesini itu semakin oh istilahnya gini hikmahnya tu seperti ini to jadi saya tu gak sampe jadi gini kan kalo kejadian itu nyeselnya belakangan ya/iyah bener/jadi nyeselnya itu belakangan ya jadi dulu tuh udah di sentil sama yang diatas tapi masih saya teruskan akhirnya ya saya dipukul sekalian trus jatuh..ya tpi ya gak papa sih karna dari kecelakaan sampe sekarang ini ya itu sulit ya tapi ada jalan jadinya ya berbatu tapi pastinya ada kegagalan tapi sampe kesini itu kan semuanya proses juga,jadi hidup ini dalam arti gini hidup ini saya ketemu banyak solusi istilahnya ya itu karna mungkin emang belum waktunya aja sih jadi ya itu hidup saya lebih indah begitu.ya memang sih kalo diliat orang gitu ya dengan lumpuh sekian persen saya bisa, kalo kata dokter saya kan 75% lumpuhnya saya bisa melakukan lebih dari yang orang lain istilahnya dalam kondisi seperti saya kan../misalnya mas?/jadi gini kata orang dengan kondisi lumpuh sekian itu bisanya cuma bedrest ya dulu ya saya utu kalo di semarang itu ya kalo ke fisio itu ya disuruh bedrest ya gitu aja ya emang karna secara teori katanya aku juga gak tau ya emang dia ya gak bisa../maksudnya gak bebas beraktifitas?/heeh beraktifitas ya walaupun terbatas juga ya tapi semakin kebelakang tu semakin menemukan solusinya oh kalo begini ya proses juga ya belajar trus dapet pengetahuan juga ya oh begini dari yang lebih pernah gitu walopun kondisi lain ya tapi dengan begitu saya tau oh triknya seperti ini tidak saya aplikasi semua sih tapi yang kira-kira saya bisa,jadi gitu mbak saya kalo pasrah iya ikhlas iya,saya nikmatin aja sih jadi../dengan kondisi seperti?/ya jadi ya saya nikmatin aja gitu,istilahnya gini yang saya sesAli gak ada ya,keluarga tu juga gak masalah gitu lho mungkin karna kondisi saya seperti ini sampai sejauh ini saya mungkin masih belum bisa memikirkan masalah ekonomi ya kalo ekonomi masih ditanggung sama keluarga ya ibu ya kebetulan ibu kan pegawai negri ya jadi sejauh ini ekonomi masih jadi mungkin pikirannya saya masih hanya memikirkan diri saya sendiri tapi kalo ada kebutuhan pun dia datang sendiri istilahnya pokoknya gini saya itu gak merasa ditinggalkan sama sapa-sapa apalagi sama yang diatas jadi ya gak masalah gitu..jadi kalo ikhlas menerima itu ya udah nerima banget jadi...ya gak masalah gitu..dibikin gini pun ya gak masalah gitu/seenggaknya mas masih bisa menikmati hidup?/ya pokoknya ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151
pokoknya saya masih ya masih indah lah hidupnya tidak begitu ya pokoknya nikmatlah susahlah dikatainnya../pokoknya mas istilahnya udah ngerasa menerima ya?/heeh../mas berproses berapa lama untuk bisa menerima kondisi ini?/ya...sekitar 10 bulanan mbak../mas dulu tinggalnya apa di jogja atau di kota lain?/semarang,ya jadi saya itu kan kelahiran banjarmasin orang tua tinggal ke jawa, bapak orang klaten kerjanya di semarang trus merantau ke banjar trus dapet ibu trus pindah ke semarang trus saya dari tk sampe sma di semarang,kuliahnya disini trus saya dapet kerja di semarang/itu di hotel ya mas?/ya di hotel grand candi ya pokoknya dulu hidup saya indahlah pokoknya sepertinya mudah semua/itu pas lulus juga dapet kerja?/iya jadi lulus cuma nganggur dua bulan/wah cepet banget ya mas ya?/iya makanya hidup itu mulus ya pokoknya indahlah ya cari kerja pun itu kan kebetulan saya sama ibu deket,ibu pun ngomongnya kalo kerja tu gak usah jauh-jauh ya dulu saya tu pengennya kalo kerja di jakarta atau gak bAli gitu ya, di jakarta tu dah interview berapa kali yah yg terakhir kali tu ya gagal jadi begitu gagal langsung dapet panggilan yang di semarang,yang di semarang itu ya keterima langsung jadi ya beberapa kali interview juga sih tapi ya pokoknya semuanya itu indahlah apa-apa lancar,dibikin kecelakaan pun masih bisa diatasilah istilahnya gitu hancur iya tapi ya gitu deh hancur remuk iya tapi masih ya semain kesini tu semakin sudah menemukanlah istilahnya udah menemukan jalannya/trus mas waktu kecelakaan itudari keluarga apakah responnya positif terhadap kondisi mas?/ya kalo ibu alhamdulilah ya itu mungkin saya karna saking deketnya ya karna saya bisa dibilang gini saya jujur aja kalo saya punya kebiasaan itu kalo kakak saya tau tapi kalo orang tua gak tau ya ibu gak tau lingkungan rumah tu gak ada yang tau,jadi yang tau cuma lingkungan kerja jadi kesannya anak baik ya anak baik cuma hobinya salah/mas berapa bersaudara mas?/Saya empat/mas anak ke?/empat/oh anak trakhir?/ya jadi kalo ibu sih dukung ya jadi karna saya deket sama ibu ya bapak dah meninggal dari saya kecil jadi saya dikatakan anaknya penurut iya jadi sekolah pun lancar gak pernah yah pokoknya lancarlancar, gak pernah bikin masalah apalagi sampai sekarang masih ya belum terlalu mikirin materi..ya kalo materi sih saya mikirnya gini semakin saya gak memaksa saya percaya kalo emang itu jalannya itu rejekinya gak akan ketuker gak akan kemana jadi untuk emang bisa tau ini ya proses juga, dulu waktu saya sembuh eh InsyaAllah nanti saya sembuh ya tapi gak tau kapan,waktu saya sebelum kecelakaan semuanya kurang-kurang,pengen lebih-lebih gitu,ya itu terlalu pusing kalo sekarang sih gak, ya sekarang ya kalo itu punyaku itu emang rejekiku gak usah dikejar itu nanti dateng sendiri itu saya emang alami sendiri ya ngalamin beberapa kali ya contoh kecil aja saya gak begitu sedih tu karna saya juga ngerasa gak ditinggalkan sama yang diatas ya cuma gini saya duduk liat tivi ngebayangin wah kayaknya enak tuh makanan jadi ya nanti dia dateng,maksudnya datengnya gini ya dalam arti ya gak langsung dateng nanti ada yang ngasih entah ya cuma tetangga yang ngasih,ya tetangga saya tu kan baik ya,jadi tu saya kecelakaan parah di icu ya hari ketiga tu dah istilahnya kalo mati gitu lho jadi pas tetangga saya waktu itu ngeliat alat-alatnya tu dah mati semua trus makanya tetangga saya tu ya kasian..trus ya pas saya misalnya pas kepengen ya gak langsung ada tautau dua mingguan gitu ada yang ngasih ya gak cuma tetangga tapi dari sapa aja ya gak jenguk juga tau-tau nih yok..saya kepengen apa ya gitu saya gak ditinggal sama Tuhan istilahnya ini apa ya karunialah kalo saya gak begini hancur ya saya gak masalah/jadi mas aryo memandang oh dengan Tuhan ngasih aku kondisi kayak gini kecelakaan trus jadi cacat, ini jadi suatu hal yang positif bagi mas?/heeh/membawa aku kembali ke jalan yang benar?/ya setidaknya seperti itu tapi ya itu juga proses sampe aku bisa jadi kayak gitu..awalawalnya yah kenapa gak mati sekalian gitu/itu berapa lama mas prosesnya dari aku yang normal-normal aja sekarang jadi harus bergantung sama kursi roda itu mas bisa menerimanya itu berapa lama?/kalo menerima gak lama sih ya ya pokoknya itungannya bulanan gak sampe tahunan/apa itu juga didukung dari keluarga terutama mungkin ibu yang bersikap positif sama mas?/ya kalo ibu yang bikin saya begini,mungkin kalo ibu saya gak ada ceritanya gak seperti ini gitu ya dulu biasalah mbak waktu masih baru-baru gitu kan kalo pikirannya pendek bisa ngelakuin yang nggak-nggak tapi saya pikiran pendek tetep ada ya cuma saya gini kalo saya mati saya mati dengan cara tidak wajar bukannya saya takut masuk neraka, itu kan resiko saya tapi kasian ibu saya nanti malu masak anaknya mati bunuh diri? Jadi saya yang menguatkan cuma si ibu ya paling itu cuman dua bulan ya kalo saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206
kalo liat orang jalan tu iri tuh gak, cuman kadang gini nyesel kenapa dulu pas saya bisa jalan kok gak betul,bisa duduk tu kok gak ditempat yang semestinya saya buat duduk tapi duduknya sembarangan ya jalannya ngawur..nyeselnya itu aja sih..kalo ngeliat trus iri itu gak biasa aja/trus kalo sampe sekarang-sekarang ini masih suka keinget atau ngerasain gak mas?/oh gak aku dah gak keinget atau ngerasa terganggu, kalo dulu-dulu yang kayak masih bisa kesana-kesini itu gak ya pokoknya aku udak nikmatinlah..kadang kalo nyesel jujur yah gak ada sampe gimana bangetlah karna gini hidup itu udah indah buatku ya aku udah menemukan pokoknya untuk kedepan aku dah menemukan,bukan nya tambah buruk tapi tambah nikmatlah hidupnya tapi kan aku gini juga kalo aku lagi down biasanya aku sharing biasanya maen ke habib kan kebetulan aku muslim ya itu ke kyai ya sekedar itu aja sekedar pencerahan saja yang didapat dari mereka tapi sekarang udanh gak kesana lagi kalo dulu sih sering ya kalo udah ya..kebetulan keluarga juga udah tau kalo aku lagi down biasanya aku diem dikamar nonton tivi mainan apa kek ya diem,mereka udah tau kebiasaan saya sih,ya dulu saya kecelakaan yang dukung ke saya cuman ibu tok kalo kakak malah berantakan semua/maksudnya?/ ya gitulah mbak dulu saya dah punya penghasilan kerja apa-apa ada yah kakakku bisanya apa sih nyuruh-nyuruh yah malah pada iseng ya itu sebenernya malah bikin kacau itu aja sih konyol..udah lumpuh tapi masih di gituin..tapi sebenernya ya gak papa mungkin mereka mikir kok gak mati sekalian kalo mati kan jadi lebih bebas mungkin ya tapi akhirnya sekarang kesini-kesini tu udah gak sih mungkin mereka kayak gitu karna keadaan ya aku juga gak tau tapi ya udah sekian ajalah..semua habis..tapi ya dapet gantinya lebih banyak ya dari segi moril gak cuman materi aja dalam hal dukungan dari lingkungan,keluarga,tetangga jadi adilah lebih banyak yang nolong/kalo sekarang kakakkakaknya mas itu udah terbuka?/ya kalo kaka sekarang ini udah terbuka ya udah mendukung lah ya tapi gini saya pun gak butuh dukungan mereka ya maksudnya saya juga gak mau bergantung sama mereka jadi walaupun kondisi saya seperti ini kaka juga udah berkeluarga,mapan jadi saya gak pernah minta-minta sama kakak karna masih ada ibu semuanya dicukupi sama ibu apapun kebutuhan saya ya sama ibu,kalo kakak paling dukung aja biasa ya gak tau juga sih kalo sama sodara itu kita gak tau juga mbak ya tapi kalo ibu itu udahlah gak usah dibicarakan/tapi dulu kakak-kakaknya sempet ini juga ya?/ya itu kakakkakak bikin kacau sudah jatuh eh ditimpa lagi,ya sudahlah memang jalannya seperti itu...Jadi saya fokusnya tetep pengen sembuh tapi kalo niat bikin alat sih gak tapi fokusnya saya pengen mandiri,semakin saya kuat semakin saya tau cara hidup yang betul secara gak langsung saya kan kalo bahas masalah uang ya ekonomi itu udah kebukalah jalannya,kalo dulu yah udahlah gak makan juga gak papa..kalo sekarang sih udah ada bayanganlah ini mau kemana mau apa dengan kondisi fisik yang seperti ini jadi ya menikmatilah mbak semakin indah semakin nyaman aja/oke mas pas dirawat sama keluarga khususnya ibu apakah ada arahan-arahan yang diberikan untuk mas yang sebaiknya mas ngelakuin ini atau lainnya,apa mungkin juga mas pernah berusaha sendiri untuk bisa mandiri dalam beraktifitas dengan kondisi fisik seperti ini?/wah malah usaha sendiri mbak mikir sendiri dulu buat mandiri trus bisa aktifitas.. Pas di semarang aku kan ikut fisio juga nah aku tanya sama terapisnya mbak bisa gak ya aku transfer sendiri ke kursi roda? Nah mereka bilangnya gak bisa kecuali aku dah bisa ngerasa dulu nah kalo saya nunggu ngerasa sampe kapan iya kalo lama nunggu ngerasanya itu kalo gak bisa-bisa gimana aku mau coba mandiri mbak buktinya sampe sekarang ya gak bisa to nah aku mikir masa makan aja mau diambilin? Apalagi ya BAB yang paling susah mbak buat ngebersihinnya juga..gak sembarang orang mau bantu kecuali orang tua ya..tapi masa aku mau gini terus sih lah mau jadi apa aku,ya akhirnya mikir sendiri mbak gimana ya caranya biar aku bisa ya ke kamar mandi buat mandi atau makan trus aku mikir apa ngesot ya?ntar ngesot sakit trus aku bikin skateboard ya seperti itulah dari papan..jadi ya insyaallah ya hidup saya tu tarafnya semakin naik trus dari ngesot pake skateboard trus sekarang kursi roda sukur-sukur besok bisa pake tongkat atau krek dan kedepannya bisa jalan normal..ya aku termotivasi jg karna ibu,kebetulan aku kalo di semarang juga tinggal cuma sama ibu ya masa ibu udah tua ngelayani aku..nah untuk yang masalah BAB tadi mbak aku ketemu dokter namanya dokter Martin dibilangin kamu makannya jangan makan nasi nah aku mikir wah ntar aku bisa pingsan hehe jadi aku dikasih tau makannya cuma sayur sama buah tapi itu ya pilihan...kalo mau hidup nyaman ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261
begini..yah ini baru aku praktekin seminggu ya nah problem bab nya sekarang udah gak kayak dulu yang mesti dipancing pake obat nah sekarang jadi lebih lancar..yah pokoknya saya jalanin hidup ini ngalir aja sih mbak dengan kondisi kayak gini ya itu prinsip saya,tetep ada angan-angan tapi saya berusaha kerjakan apa yang ada dulu aja ya pelan-pelan satu langkah satu langkah..saya sayang sama ibu ya mbak,makanya deket banget sama ibu malah mungkin jadi anak mami hehe../oh brarti mas bisa seperti ini ikhlas nerima dan tetep berjuang juga karna ibu ya?/iya mbak ibu yang paling berperan lah pokoknya penyemangat..pokoknya kalo aku gak ikutin apa omongan ibu aja kacau deh pernah waktu sd aku dipesenin gak boleh main karna waktu itu ibu mau pergi eh aku pergi aja pulang-pulang tanganku patah waktu smp juga gak dibolehin keluar aku ngelanggar nah pulang-pulang idungku patah,pas SMA sampe kuliah biasa aja eh pas kerja aku sombong dalam hati ah ini kalo kakiku patah gak masalah ni karna kan kerja di dapur di kitchen yah pincang kita gak masalah yang penting bisa masak ya to nah aku sesumbar gitu/mas itu spontan aja mikirnya atau gimana?/heeh dalam hati aja eh aku lupa kalo sebenernya gak boleh batin yang gak-gak kan..tapi ya aku mikirnya jg karna kelakuanku sendiri sih ya jadi kelakuanku ga bener dan ibu gak berkenan..yah aku kan deket sama ibu jadi apa-apa ya buat ibu jadi aku mau nakal atau gimana ya yang penting di depan ibu aku betul,nah kayak pas lagi jatuh cinta ibu tu udah mulai tak nomorduakan ya itu mungkin ibu kurang berkenan ya ya itulah kebetulan ceweknya juga orangnya gak betul dan aku tau itu jadi aku sebenranya udah dikasih tau sama yang diatas ini loh Yok orangnya tuh kayak gini tapi aku masih nekat dan aku pura-pura gak tau sampe aku juga udah dikasih tau temen,aku liat sendiri dia kayak gimana..dan kebetulan ibu juga gak begitu nyaman..yah itulah dengan kondisiku yang seperti ini yang udah nikah aja bisa cerai apalagi yang baru dalam taraf seperti itu kan..jadi ya aku mikir tapi bukannya sombong yah kalo orang baik bakal dapet orang baik kalo orang jahat bakal dapat orang jahat..ya aku mensyukurinya gitu jadi ya aku dibikin kayak gini untuk tujuan yang baik..aku jadi dijauhkan dari dia kebiasaan buat minum alkohol juga hilang/itu pas sama cewek itu apa pas mau deket-deket kecelakaan juga?/iya sekitar lima bulan sebelum kecelakaan dan ibu juga kurang berkenan dan gak nyaman,itu pun aku baru tau dari kakak nah habis kecelakaan itu kita ngobrol-ngobrol..nah tapi emang sial trus mbak waktu sama cewek itu..kan janjian sama dia, aku yang sebelumnya udah janjian sama ibuku langsung tak batalain yang sama ibuku eh gak taunya yang cewek juga batAlin..tapi ya aku sadar yah ya mungkin ini memang salahku ini emang yang terbaik jadi ya gak papalah kalo buat kebaikan aku dibikin kayak gini tidak sampai ya aku jadi anak durhaka padahal dulu setidaknya apapun aku apa-apa juga buat ibu..karna dulu aku dah mapan jadi mikirnya gak cuma pacaran aja tapi kalo bisa sampe nikah sama cewek itu..mungkin kalo dia beneran jadi istriku mungkin aku bakalan lupa sama ibuku mbak..yah itu juga diselamatkan dari yang diatas ya itu hikmahnya..sebenernya yang paling melegakan yang paling bikin aku nerima ya ketemu habib..nah untuk penerimaan diri yah kalo ini emang hukuman ya buat yang salah dan itu dari yang diatas apa mungkin karma tapi kalo orang yang dipenjara yah hukumannya pasti ada waktunya juga untuk selesai...ya di aku sendiri entah ini sembuh atau mati siapa yang tau juga mbak ya aku juga gak masalah..nah kalo yang habibnya itu setelah dua tahun aku kecelakaan kan habibnya itu ngomong kalo ya saya tau kondisimu begini-begini trus saya minta nasehat saya bilang gini kalo ini emang hukuman saya terima dengan ikhlas dan bisa kuat untuk melewati ini dengan baik..nah trus habibnya gini ya aku juga ga tau apa ini untuk membesarkan hatiku atau gimana ya dia bilang ya ini bukan hukuman mas..ini tu karunia gitu kata habibnya nah saya dari situ sudah berbesar hati kalo ternyata ini karunia dan ternyata asumsi saya tu salah ada prasangka buruk kalo ini adalah hukuman..tapi berprasangka buruk itu pun saya gak nyesel juga cuman ya sudahlah ini emang hukumanku dan aku bisa terima..tapi sih katanya habib ya mbak saya juga gak tau maksudnya yang dia bilang soal karunia itu..saya juga mikir oh iya ya kalo saya gak lumpuh begini mungkin nanti saya bisa lebih parah lagi,,setelah itu saya tambah lebih membesarkan hati sih mbak..trutamanya sih ya dari ibu trus sama perkataannya habib itu..yah walopun sebenernya ibu gak tau kalo aku ketemu habib sih mbak jadi waktu itu aku nyuruh ibu buat jalan-jalan biar gak stres mikirin aku nah ibu pergi ke Bogor dan aku ke habib itu ditemenin sama tetanggaku diajak sama mereka ya pokoknya tetanggaku tu hebatlah perhatian gitu..tapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316
akhirnya ya ibuku tau juga mbak diceritain sama tetanggaku itu jadi bukan aku juga yang cerita karna aku gak mau ntar dikira sombong ya..dan pernah juga ada omongan yang ga enak muncul waktu itu bilang kalo aku jadi gini karna mabuk..nah ibuku tuh denger..ibu itu sebenrnya juga masih ada gak terimanya mbak kenapa aku yang terlihat baik penurut manis tapi kok punya hobi yang salah..sebelumnya aku juga dah diingetin sih sama bos-bosku tapi aku kan profesional ya mbak ya kalo pas waktunya kerja ya aku kerja, waktunya main ya main,ya gak minum-minum di tempat aku kerja,,walopun kebiasaanku ini ada efeknya dikit sama kerjaan tapi kerjaanku itu bisa aku lakuin dengan lancar mbak jadi bosku gak marah juga ya cuma nasehatin maksudnya itu bilang kalo mbok dikurangi kalo bisa ditinggalin. Semua udah ingetin cuman kan tipikal ku itu yah anak mamah jadi emang ya kayak gitu..ya aku ngerokok juga gak ya nek minum-minum gitu ya kesannya gak pantes aja..dan lucu aja kalo anak kecil ngerokok ya lucu aja hehe../hehe iya trus mas kalo bergaul sama orang banyak misalnya aja nih yang deket-deket kayak sama tetangga setelah mas cacat itu pede gak mas?/yah aku sih ya pede-pede aja...cuman aku gak nyamannya sama anak kecil karna mereka tu bisa negliatin dari atas sampai bawah...nah kadang mereka juga tertarik sama kursi rodanya pengen minjem kursi rodanya....ya aku kadang kalo mau pergi keluar naik kursi roda tu gak tega dalam artian maksudnya gini kalo misalnya aku mau ke warung mau beli sesuatu kan orang-orang macem-macem nilainya ada yang wah hebat masnya mandiri ya..tapi juga ada beberapa yang bilang loh itu mana sih keluarganya kok gak diurusin? Masa udah lumpuh gini ke warung sendiri,,,jadi aku masih kalo untuk menjaga perasaan ibu kakak-kakak tu kok aku kayak gak diurusin gitu lho..kalo aku aktifitas sendiri gitu ya paling yang deket-deket aja gak pernah sampe yang jauh-jauh banget karna ya itu aku juga mau menjaga omongan orang sama perasaan keluarga walaupun sebenernya aku sendiri gak masalah sama diriku yang harus pake kursi roda.../ya walaupun mas sendiri juga udah terbiasa apa –apa sendiri ya?/yah tapi kan cuma beberapa orang aja yang tau..ya kalo yang lain sih gak tau banget ya mbak jadi masih ada yang menilai jelek...karna di Semarang sendiri juga masih jarang ya di lingkungan perumahanku itu sih mbak yang cacat tu cuma aku jadi kan,,beda kalo disini di Jogja ini malah bebas..gak ada batasnya disini malah dihormati gak ada diskriminasi..mungkin kalo masih di semarang lain lagi ceritanya..ya ada aku kenal juga mas Wahyu namanya tapi kan dia itu polio nah dia itu oake kursi roda kemana-mana bisa sendiri bahkan naik bis juga sendiri..tapi kan gini kondisi kita beda dan aku gak bakal bisa kayak dia dengan kondisi kelumpuhanku yang kayak gini..kalo polio kan cuma kakinya aja pinggangnya bisa kerasa dan diangkat...jadi aku tau diri aja tapi ada perasaan bangga juga wah hebat ya bisa..ya istilahnya dengan ekonomi terbatas dia bisa naik bis kalo aku kan setidaknya harus punya uang lebih untuk aktifitas ya mungkin entah naik taksi atau punya motor masa mau genjot dari sini ke mana gitu..tapi ya gak masalah karna itu emang lebihnya dia aku ya menyadari kalo kondisiku seperti ini ya aku gak iri mbak liat orang kemana-mana karna dulu aku juga pernah gitu kok aku juga pernah menikmati seperti apa sih dunia diluar gitu jadi kalo kepengen sih nggak..malah enggaklah..ya sok nrima hehe.../tapi sebenernya sudah?/ya alhamdulilah semakin kesini udah semain baik ya mbak nek menurut apa yang aku rasain karna aku gini mbak gak penting juga apa kata orang terserah pada mau ngomong apa aku gak peratiin yang penting aku begini ya aku nyaman..ya udahlah apa kata orang ya peduli setan kalo bahasa kasarnya/karna yang jalanin juga mas sendiri ya?/ya betul mbak..ya ada juga yang kasih tau gini-gini kamu mestinya begini..ya belum tau rasanya orang lumpuh 75% ya tapi aku ya nerima aja oya makasih aku sih gitu aja..aku juga ga penting banget bahas masa laluku yang kayak dulu itu..dari dulu sampe sekarang aku juga gak butuh pengakuan maksudnya hidup tu aku ga butuh dibilang hebat..gak penting itu cuma dapet jempol aja buat apa gak bisa buat makan juga kan nah buat membuktikan kalo aku bisa itu ya karna untukku bukan untuk membuktikan ke orang-orang kalo aku bisa ya untuk apa juga ya dari sebelum kecelakaan prinsip hidupku juga gitu..ya aku bisa karna emang aku dasarnya bisa dan memang buat aku sendiri gitu..ya mbak kalo mau tau ini aku lumpuhnya dari dada sampe bawah mati rasa..nah kadang orang tuh yang kamu pasti bisa gini-gini nah aku ketawa aja sih iyah tak coba gitu tapi aku gak mau membahas terlalu gimana banget..yah ga ngerasain gimana rasanya lumpuh kayak gini gimana..aku aja masih bisa begini aja udah sukur alhamdulilah banget mbak..jadi kalo ada orang ngomong apa gitu ya gak penting juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371
gak aku gubris mbak jadi terserah pada mau ngomong apa..ya aku ni kan parapleghia ya mbak,,aku juga pernah ngobrol sama orang terapisnya katanya sih ya lumayan hancur aku ini..sebenarnya dulu kalo rehabnya betul ya bisa lebih baik lagi cuman dulu karna aku agak susah mau ke fisio ke rumah sakit..kan mau kluar aja gak bisa mbak kan jam kerja nah kakaku juga kerja yang biasa bantuin gendong aku itu..nah kakakku bisa nganternya pas tanggal merah sama hari minggu aja nah mereka kan tutup akhirnya manggil yang visit..ya fisio mana gitu ntar dateng ke rumah ya tergantung juga kalo ada yang bukanya malem ntar kita dateng...kan juga dulu aku cuma dibilang buat bedrest tok..padahal aku tu mikir gimana caranya aku gak nyusahin ibu..nah motivasiku cuma itu tok..mungkin kalo ibuku gak ada aku gak bakal seperti ini ya motivasiku buat ibu ..ya itulah hebatnya ibu tuh itu..dulu sebelum jadi gini aku gak tau hebatnya ibu apa...tapi setelah kayak gini baru tau ya bersyukur udah disadarkan...dulu yang gak tau jadi tau sekarang kayak dulu bapakku udah gak ada aku juga gak pernah doain...sekarang kalo aku sholat ya aku doain..jadi gini mbak pernah itu aku punya pakde ya nah pakde tuh dimimpiin sama bapak..pas waktu aku kecelakaan pakde tu katanya tiba-tiba bangun sambil nangis-nangis trus ditanya sama orang rumah kenapa trus ya itu pakde bilang kalo didatangin sama dek jimin itu bapakku pesen kalo nitipin aku ke pakde buat dijagain karna aku kecelakaan..nah karna kejadian ini saya disadarkan kalo orang yang udah meninggal itu sebenernya masih peduli dan masih ada hubunganlah..nah jadinya saat ini aku bisa kirim doa buat bapak..ya dulunya apatis masa bodoh gak tau apa-apa kalo sekarang ya masih tetep goblok tapi udah tau sedikit-sedikit..ya itu perasaanku sih apa yang aku rasain../nah untuk potensi nih mas..mas yoyo merasa gak kalo mas punya potensi ya mungkin mau buka usaha atau bekerja gitu ya kalo misalnya nanti kondisinya mas yoyo bisa jauh lebih baik dari sekarang setidaknya gitu?/ada..kalo dulu sih gak yaaa karna bisanya cuma tidur-tidur aja ruang gerak juga terbatas kan jadi pusing juga mau usaha apa makanya dulu gak ada kepikiran buat usaha atau kerja apa gitu mbak..mau usaha berbau teknologi otakku pas-pasan..kalo sekarang sih udah kebayang mau buka kayak kuliner gitu kecil-kecilan kayak snek yah pokoknya udah punya angan-anganlah hehe../wah hobi masak ya mas?/wah gak juga karna itu tututan kerja aja sih..jadi aku masuk sekolah perhotelan itu juga kesasar..awalnya mau masuk psikologi..tapi kata ibu ntar lulusnya lama sembilan tahun katanya..nah gak jadi trus rencana mau ekonomi atau hukum aja nah sama kakak dibilangin ya itu cuma begitu-begitu aja nah kebetulan waktu itu jurusan pariwisata lagi heboh..ya udah masuk perhotelan aja..nah dulu aku juga kuper mbak kan aku akhirnya memutuskan buat kuliah perhotelan di AMPTA Jogja sini nah aku dulu juga taunya kampus cuma UGM sama AMPTA aja..tapi ya sukurnya ya lancar mbak semuanya ya Tuhan itu memang yang mengatur segalanya ya mbak..ya enak aja sih...aku kuliah dari semester satu statusnya AMPTA jadi disamakan kalo dulu kan diakui aja..ya hidupku dulu tu enak mbak dari awal aku kuliah sampe dua tahun setengah tu teori habis selesai ya itu karna kebetulan juga bukan karna pinter..ya semester satu sampe tiga aku over target banyak ambil sks nya ya keberuntunganku disitu hidupku dulu indah banget deh ..yah gitulah dulu tu temen-temen belum dapet kerja aku udah..temen main di kampus belum wisuda eh aku udah..ya aku juga malu waktu itu sama temenku yang pinter-pinter ya karna kan kemampuanku juga biasa trus aku juga gak aktif banget ya kalo aku kuliah ya dateng duduk di belakang malah tidur trus catetan minjem...ya gitu temenku waktu wisuda itu kaget semua..dengan nilaiku yang bagus tapi aku gak pede bilangnya ke mereka ya aku jadi bisa wisuda lebih cepet dengan nilai yang baik../oke mas dulu pas kuliah perhotelan apa emang milih khusus di dapur?/oh gak mbak ya kebetulan memang lowongannya disitu jadi ya itu ternyata berguna sampai tua daripada ya maaf aja jadi waiter, bellboy..nah klo aku kecelakaan gini masa aku jadi tukang bawa koper..kalo di dapur kan setidaknya aku ada pengalaman ya mbak untuk hidupku selanjutnya..ya karirku di pekerjaan bagus waktu itu..sampe pas tau aku kecelakaan dijanjiin sama bos kalo udah bisa jalan langsung ketempat bos kerja sama dia..tapi aku bersyukur dengan aku dulunya kerja di dapur slama lima tahun trus punya pengalaman jadinya aku bisa mikir untuk masa depan ya itu mau bikin usaha kecil-kecilan ya udah ada bayangan lah..ya aku kerjakan dulu apa yang di depan mata pelan-pelan tapi bayangan sih udah ada di kepala ya dulu sih udah ada bayangan mau buka usaha itu tapi gini aku kayaknya gak mampu deh ya soalnya yang aku percaya tu juga gak ada..jadi aku pengen aku kerja sendiri tapi tetep ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401
bantuan orang tapi gak banyak ya hanya beberapa persen..ya soalnya pernah punya pengalaman percaya ama orang tapi ternyata ya gak enak aja jadi susah percaya sama orang ya mudah mudahan nanti seiring waktu aku bisa percaya lagi sama orang..kalo sekarang aku udah yakin kalo aku bisa aku mampu ibu juga ngedukung selesai..ya aku yakin orang tua tu gak akan menjebloskan anaknya..pikirannya lebih panjang kalo aku kan pendek jadi aku juga gak terlalu ambil pusing sih ya..apa-apa udah disiapin sama ibu jadi aku gak begitu stres, gak begitu sedih..jadi separah-parahnya kondisiku aku juga udah punya rumah itu juga dari ibu ya,nanti bisa dikos kan lagipula kebutuhanku juga gak banyak ya mau apa coba foya-foya gak bisa yang penting kan buat cukup makan,bayar listrik..ya makanya aku gak begitu kepikiran ato stres gitulah..dulu pernah ya dibikinin warung sama ibu..ya aku bener-bener belajar dari pengalaman ya istilahnya gini kalo itu emang punyaku ya punyaku..kan aku pernah jual pulsa entah apa orang itu beli karna kasian ato gak ya gak tau juga ya..dia kan dateng pagi trus sore dateng lagi ketempatku..ya gak tau juga itu kasian atau gimana ya terserah aja ya itu hak dia yang penting aku jualan bener..ya semuanya itu dijalanin aja ngalir...akhirnya juga aku bisa hidup dengan baik, punya angan-angan..ya jadi aku dengan kondisi seperti gak nyerah ya mbak..putus asa juga gak karna aku percaya bakal tetep ada yang namanya angan-angan ya harapan itu..kalo pun ntar misalnya gak bisa ya aku gak apaapa ikhlas tapi ya gak hanya diem gitu aja tetep pengan berusaha masa ya hidup cuma begini-begini aja..kalo ibuku ada kan hidupku enak ya itu juga karna ibu masih ada nah coba kalo gak ada masa aku harus repotin kakak mereka juga punya keluarga anak..jadi aku harus tetep mandiri betul harus itu dengan kondisi kayak gini ya,minimal buat cukup makan, buat hidupku sendiri sukur-sukur bisa lebih tapi gak berharap sampai lebih gimana juga..ya santai aja jalaninnya..aku juga belajar dari yang dulu-dulu liat masa lalu, walaupun dunia luar itu keras ya dulu pernah ditawari mau kerja atau bikin usaha,kalo kerja kan susah ya karna kan aku sendiri gak bisa ngontrol pipis sendiri..kalo aku banyak gerak kan bisa pipis sendiri tibatiba jadi aku lebih milih usaha aja..kalo buatku itu hidup yang penting jujur gak usah boong kalo emang itu bukan haknya kita jagan diambil karna ntar tetep bakal ilang..aku pernah kok waktu aku jualan pulsa yah eh dapet duit lebih..ya ntar bakal ilang juga,gak langsung ilang juga sih ya ada gitu berapa orang beli pulsa tapi gak bayar ya duitnya ya seperti yang aku terima waktu dulu itu..ya aku belajar dari situ juga mbak..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL ANALISIS DATA SUBJEK 2 No 1
2
Oke untuk awalnya saya pengen tau mas bagaimana pangalaman mas sebelum mengalami kecelakaan dan kecacatan seperti saat ini? Apa saja kegiatannya mas aryo,perasaannya,h ubungan dengan keluarga dan masyarakat bisa diceritakan mas?Pertama awalnya saya sekolah lancar..sekolah,kulia h ya pokoknya perjalanannya lancarlah gak ada kendala lalu saya kerja di hotel ya jadi saya sekolah di perhotelan AMPTA Jogja lulus gak sempet nganggur sih bisa langsung kerja alhamdulilah trus kerja kira-kira lima tahun trus ya itu kecelakaan Ya lumayan sih dalam arti cukup parah jadi hancur,gegar otak ya mungkin maaf kalo aku ngomong nanti
Analisis Data Subjek 2 Subjek menyatakan bahwa dulu sekolahnya lancar kemudian langsung bekerja di sebuah hotel setelah lulus dan lima tahun setelahnya mengalami kecelakaan
Subjek menyatakan bahwa kecelakaan yang dialaminya sangat parah sehingga mengalami kelumpuhan total dari dada hingga kaki dan gegar otak sehingga
1+2 pengalaman subjek sejak kecil hingga mengalami kecelakaan. kecelakaan yang dialami subjek sangat parah sehingga subjek mengalami kelumpuhan dan gegar otak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
4
mungkin agak bolakbalik karna pengaruh kecelakaan itu jadi gegar otak trus di tulang belakang sini retak kebetulan lumpuh dari dada kebawah lumpuh tapi dulu mati total sekarang ya..masih ya berangsur-angsur membaik ya tapi ya itu untuk kemungkinan sembuh secara medis memang nol jadi kecelakaan itu sih parah ya parah Pokoknya keluarga,lingkungan, temen apa itu tidak meninggalkan terutama yang diatas ya yang diatas itu istilahnya jatuh hancur tapi masih bisa pelan-pelan bisa disusun lagi jadi wis pokoknya gimana ya pokoknya mengalir aja sih Ya jadi pas kecelakaan kan saya udah kerja,kecelakaan lalu lintas tabrak lari jadi saya tu di rumah sakit tiga bulan eh dua bulan setengah trus di ICU nya sepuluh hari ceritanya kecelakaan
kecil kemungkinan untuk bisa sembuh seperti semula
Subjek menyatakan bahwa meskipun ia mengalami kondisi yang terpuruk subjek tidak ditinggalkan oleh keluarga,teman dan Tuhan sehingga semua bisa dijalani dengan baik.
Subjek menyatakan bahwa kecelakaan itu terjadi karena tabrak lari. menurut subjek kecelakaan itu terjadi karena kesalahannya dan subjek sempat agak lama dirawat di rumah sakit. subjek beranggapan bahwa kesalahannya itu adalah wajar bagi dirinya sebagai seorang bujangan yang
3+4 menurut subjek kecelakaan itu terjadi karena kesalahannya sendiri dan dianggap sebagai sesuatu wajar untuknya. subjek tidak merasa ditinggalkan oleh Tuhan, keluarga dan teman setelah mengalami musibah tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
6
itu juga gak tau mungkin karena kesalahan saya kali ya saya ngantuk kurang tidur kurang istirahat, ya biasa kan bujangan itu kalo udah kerja ya pokoknya kan yah biasalah ya seperti itu Tapi gak papa sih ya ini kan apa ya perjalanan ya saya nikmatin tapi semakin ke sini tu apa ya istilahnya kan gini ada yang bilang hidup itu indah ya
sudah bekerja
Ya awalnya sih emang..agak berat mungkin? kalo agak berat sih enggak,kalo agak berat itu kenapa saya kok jadi begini tapi apa ya..kebetulan saya sama ibu itu deket karna kebetulan bapak itu kan sudah meninggal dari saya umur delapan tahun jadi yang dulu bikin saya
Subjek menyatakan bahwa ia sendiri merasa tidak keberatan dengan kondisinya yang cacat saat ini. namun subjek merasa tidak enak bahwa dengan kecacatan yang dialami dan membebani ibu yang kebetulan dekat dengan subjek
Subjek menyatakan bahwa ia merasa baik-baik saja dan menikmati jalan hidupnya. ada anggapan bahwa hidup itu indah
5+6+7+8+9 pada awalnya subjek merasa berat untuk menerima kecacatan pada dirinya dan menjadi membebani ibunya karena subjek sendiri juga dekat dengan sang ibu. tetapi saat ini subjek sudah mampu menerima dan menikmati hidupnya. subjek menganggap Tuhan itu adil karena membuatnya cacat tidak hanya secara fisik tapi juga terkena gegar otak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
8
kalo lagi down itu bukan karna saya lumpuh karna saya itu kok apa ya nyusahin ibu ya itu aja sih yang paling bikin saya...yah kalo inget ibu tu ya Ya paling yang beratnya itu aja sih ya Tuhan itu adil jadi saya dibikin lumpuh seperti ini tapi ini saya kena (memegang kepala) jadi gini saya dibilang dokter itu kamu lumpuh itu emang waktu dengerin secara emosi masih gak stabil ya trus dokter bilang lagi, untuk sembuh masih ada tapi presentase sedikit dia bilang gitu aja tapi saya gini persentase kecil itu kan saya pikir masih bisa dikejar, tapi ternyata kan emang kedepandepan sini kan emang secara medis sudah tidak bisa tapi kan masih ada alternatif jadi itu aja sih Kalo saya sedih down itu cuma lima
Subjek menyatakan bahwa hal yang berat baginya ialah ketika ia harus menjadi cacat dan mengalami gegar otak juga. hal tersebut membuat kondisi emosi subjek tidak stabil ditambah kemungkinan untuk bisa sembuh seperti semula juga kecil.
Subjek menyatakan bahwa ia tidak bisa membebani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
menit..kalo dikasih saran sama dokter begini-begini saya downnya cuma lima menit aja jadi ya Tuhan itu adil saya lumpuh tapi ini saya juga kena (kembali memegang kepala) jadinya ya itu kayak sadar gak sadar tapi ya sadar tapi itu gak saya pikirin berat banget masalahnya itu kenapa saya kok bisa apa itu ibu saya sudah tua gitu kok malah saya begini istilahnya ya paling penerimaannya yang ga terimanya yang itu Kalo kondisi saya yang seperti ini tu,saya ..bukannya istilahnya sombong atau apa ya saya syukuri gitu lho istilahnya kalo saya gak begini saya jadinya begitu jadinya kalo saya gak begini pastinya saya nanti bakal terlalu jauhlah..terlalu jauh apa yang saya lakukan jadi istilahnya gini lho diselamatkan
ibunya dengan kecacatan yang dialami. subjek sempat “down” terutama ketika mendengarkan saran dari dokter namun tidak membutuhkan waktu yang lama. subjek menganggap Tuhan itu adil dengan tidak hanya memberikan kecacatan tapi juga mengalami gegar otak
Subjek menyatakan bahwa ia dapat mensyukuri kondisinya saat ini karena ia merasa diselamatkan dari perilakunya yang kurang baik. subjek mengatakan bahwa yang sangat menyedihkan adalah membuat ibunya susah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
11
istilahnya..nah jadi itu tidak terlalu dalemlah jadi yang bikin saya sedih itu ya jadi nyusahin ibu aja sih kalo saya Tapi kalo nerima tu udah welcome aja maksudnya ya kalo jadi begini ya kenapa emangnya
Ya alhamdulilah sih ya itu karna mungkin keluarga terutama ibu,lingkungan itu tu mensupport istilahnya tidak meninggalkan saya jadi hidup saya itu juga dipermudah walaupun sulit tapi nantinya ketemu yang saya cari gitu ya semakin lama semakin membaik semakin membaik jadi saya begini tapi tidak ditinggal sama yang diatas terutama jadi ya sekarang mulai bisa dibilang hidupnya sudah indahlah
Subjek menyatakan bahwa ia sudah menerima dan tidak bermasalah dengan kondisi fisiknya yang berubah menjadi cacat
Subjek menyatakan bahwa ia bersyukur walaupun saat ini ia cacat tapi tidak ditinggalkan oleh Tuhan dan keluarga sehingga kehidupan subjek semakin membaik dan indah
10+11 penerimaan subjek terhadap perubahan yang terjadi pada kondisi fisiknya dan rasa syukur subjek bahwa tidak ada yang meninggalkannya walaupun sedang mengalami kesusahan sehingga menganggap hidupnya semakin indah dan nikmat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
13
Maaf mas sebelumnya kecelakaannya itu pas mas umur berapa dan kapan kejadiannya?Kecela kaannya itu umur berapa ya mbak aku lupa hehe ya pokoknya aku begini udah delapan tahun jadi sekarang umurku tuh udah tiga empat Eh itu di jalan raya gitu?Iya di jalan raya tabrak lari ya itu saya ngantuk,saya masih inget kok tanggal delapan belas februari jam dua seperempat siang ya kan kalo di hotel kan kerjanya shift ya nah saya shift siang waktu itu jadi sebelumnya saya shitf malem karna di hotel pas ada acara besar jadi kerjanya dobel habis masuk malem siangnya masuk lagi jadi waktu istirahat kurang,saya kebetulan ada janji main sekalian ya itu mungkin ngantuk jadi kecelakaan
Subjek menyatakan bahwa ia mengalami kecelakaan sekitar delapan tahun yang lalu
Subjek menyatakan bahwa ia mengalami kecelakaan tabrak lari karena kurang istirahat setelah bekerja seharian dan bertemu dengan temannya.
12+13 delapan tahun yang lalu subjek mengalami kecelakaan yang disebabkan karena subjek kelelahan dan kurang beristirahat setelah bekerja seharian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
15
tabrak lari jam dua seperempat Parah iya ya itu Tuhan cara kerjanya memang seperti ini jadi kebetulan waktu itu kan saya udah hampir ya pergaulan saya sudah hampir lewat semua untungnya saya belum sampe dalam taraf yang kacau ya dulu kan gak nakal sih saya Cuma punya kebiasaan yang jelek aja ya ini jujur-jujuran ya saya suka minum kalo dulu minum Cuma sebagai kalo lagi merayakan apa gitu Istilahnya udah alcholic jadi ya itu mungkin karna stres kerjaan ya kalo terjadi ya kebetulan kan saya kerjaannya di dapur itu kan ketengangan pekerjaannya tinggi,jadi minum itu juga bukan buat pergaulan aja tapi juga buat kalo habis minum itu kan tidur jadi mungkin itu trus saya ketemu tementemen yang lebih berantakan jadi kan
Subjek menyatakan bahwa Tuhan memberikan subjek kondisi yang parah karena pergaulan subjek dulunya kurang baik dan memiliki kebiasaan yang jelek yaitu suka minum-minuman keras
Subjek menyatakan bahwa ia menjadi peminum bukan hanya untuk pergaulan saja tetapi dikarenakan tuntutan kerja yang membuatnya stres. selain itu, membantu subjek untuk bisa tidur ditambah pergaulan dengan teman-teman yang membawa pengaruh yang kurang baik
14+15 subjek dulu punya kebiasaan yang tidak baik yaitu suka minum minuman beralkohol. oleh sebab itu subjek menganggap bahwa kebiasaan itulah yang membuat subjek dihukum oleh Tuhan dengan dijadikan cacat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
17
dengan dibikin seperti itu Istilahnya gini kontak kan jelas putus ya dalam arti sosialisasi udah gak bisa paling kalo mereka main masih bisa main kerumah,komunikasi masih bisa tapi sosialisasi juga gak kayak dululah tapi untuk menyadari itu ya gak langsung juga sih ya,butuh proses tapi ya pokoknya alhamdulilah semakin kesini itu semakin oh istilahnya gini hikmahnya tu seperti ini to jadi saya tu gak sampe jadi gini kan kalo kejadian itu nyeselnya belakangan ya Jadi nyeselnya itu belakangan ya jadi dulu tuh udah di sentil sama yang diatas tapi masih saya teruskan akhirnya ya saya dipukul sekalian trus jatuh..ya tpi ya gak papa sih karna dari kecelakaan sampe sekarang ini ya itu sulit ya tapi ada jalan
Subjek menyatakan bahwa dalam bersosialisasi tidak bisa sebebas dulu dan subjek tidak semudah itu untuk menerima hal tersebut dimana selalu ada penyesalan di setiap kejadian. subjek mengucap syukur bahwa dengan mengalami ini membawa hikmah bagi dirinya
Subjek menyatakan bahwa penyesalan selalu datang belakangan begitu pula halnya dengan yang menimpa subjek saat ini. dulu subjek sempat diperingatkan namun tidak menggubrisnya sampai akhirnya mengalami kecelakaan
16+17 subjek merasa ruang lingkup pergaulannya sudah berbeda dengan dulu dan pada awalnya sulit untuk menerima. bagi subjek penyesalan selalu datang terlambat dan itulah yang ia alami saat ini dimana sebelumnya subjek sudah pernah diperingatkan oleh Tuhan tetapi tidak ia gubris. pada akhirnya subjek mampu mensyukuri bahwa kejadian ini membawa hikmah baginya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
19
jadinya ya berbatu tapi pastinya ada kegagalan tapi sampe kesini itu kan semuanya proses juga,jadi hidup ini dalam arti gini hidup ini saya ketemu banyak solusi istilahnya ya itu karna mungkin emang belum waktunya aja sih jadi ya itu hidup saya lebih indah begitu Ya memang sih kalo Subjek menyatakan bahwa diliat orang gitu ya kelumpuhan yang dialami dengan lumpuh sebesar 75 % sekian persen saya bisa, kalo kata dokter saya kan 75% lumpuhnya saya bisa melakukan lebih dari yang orang lain istilahnya dalam kondisi seperti saya kan
Misalnya mas? Jadi gini kata orang dengan kondisi lumpuh sekian itu bisanya cuma bedrest ya dulu ya saya utu kalo di semarang itu ya kalo ke fisio itu ya disuruh bedrest ya
Subjek menyatakan bahwa kondisi kelumpuhannya membuat ia untuk beristirahat di tempat tidur saja
18+19+20 tingkat keparahan pada kelumpuhan yang dialami subjek sebesar 75 %. hal tersebut membuat subjek untuk selalu berada di atas tempat tidur saja sehingga tidak dapat bebas beraktifitas seperti sebelumnya. akan tetapi subjek ikhlas dengan kelumpuhan yang dialami serta berusaha menikmati dengan terus mencoba belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
21
gitu aja ya emang karna secara teori katanya aku juga gak tau ya emang dia ya gak bisa Maksudnya gak bebas beraktifitas? Heeh beraktifitas ya walaupun terbatas juga ya tapi semakin kebelakang tu semakin menemukan solusinya oh kalo begini ya proses juga ya belajar trus dapet pengetahuan juga ya oh begini dari yang lebih pernah gitu walopun kondisi lain ya tapi dengan begitu saya tau oh triknya seperti ini tidak saya aplikasi semua sih tapi yang kira-kira saya bisa,jadi gitu mbak saya kalo pasrah iya ikhlas iya,saya nikmatin aja sih Yang saya sesali gak ada ya,keluarga tu juga gak masalah gitu lho mungkin karna kondisi saya seperti ini sampai sejauh ini saya mungkin masih belum bisa memikirkan masalah ekonomi ya kalo
Subjek menyatakan bahwa dirinya tidak bebas untuk beraktifitas namun ia ikhlas dan menikmatinya serta belajar lalu mengaplikasikan beberapa cara yang diketahui dan sesuai dengan dirinya.
Subjek menyatakan bahwa ia tidak terlalu memikirkan kondisi ekonomi sebab masih ditanggung oleh ibunya. subjek juga tidak terlalu memaksakan diri untuk mencapai sesuatu karena ia yakin akan datang dengan sendirinya. subjek tidak pernah merasa ditinggalkan oleh siapa-
21+22 saat ini subjek tidak memikirkan masalah ekonomi dalam hidupnya karena semua masih ditanggung oleh ibu dan percaya bahwa rejeki akan datang dengan sendirinya karena itulah subjek merasa hidupnya sangat indah serta Tuhan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
23
ekonomi masih ditanggung sama keluarga ya ibu ya kebetulan ibu kan pegawai negri ya jadi sejauh ini ekonomi masih jadi mungkin pikirannya saya masih hanya memikirkan diri saya sendiri tapi kalo ada kebutuhan pun dia datang sendiri istilahnya pokoknya gini saya itu gak merasa ditinggalkan sama sapa-sapa apalagi sama yang diatas jadi ya gak masalah gitu..jadi kalo ikhlas menerima itu ya udah nerima banget jadi...ya gak masalah gitu..dibikin gini pun ya gak masalah gitu Seenggaknya mas masih bisa menikmati hidup?Ya pokoknya ya pokoknya saya masih ya masih indah lah hidupnya tidak begitu ya pokoknya nikmatlah susahlah dikatainnya Mas dulu tinggalnya apa di jogja atau di kota lain?Semarang,ya
siapa terutama dengan meninggalkannya Tuhan dan merasa ikhlas untuk menerimanya
Subjek menyatakan bahwa hidupnya masih indah dan nikmat
Subjek menyatakan mengenai asal-usul kehidupan keluarga hingga bisa bekerja di sebuah hotel
23+24 penjelasan subjek mengenai asal-usul dirinya dan keluarga, proses dari masa sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
jadi saya itu kan kelahiran banjarmasin orang tua tinggal ke jawa, bapak orang klaten kerjanya di semarang trus merantau ke banjar trus dapet ibu trus pindah ke semarang trus saya dari TK sampe SMA di semarang,kuliahnya disini trus saya dapet kerja di semarang ya di hotel Grand Candi ya pokoknya dulu hidup saya indahlah pokoknya sepertinya mudah semua Itu pas lulus juga dapet kerja?Jadi lulus cuma nganggur dua bulan. Wah cepet banget ya mas ya? Makanya hidup itu mulus ya pokoknya indahlah ya cari kerja pun itu kan kebetulan saya sama ibu deket,ibu pun ngomongnya kalo kerja tu gak usah jauh-jauh ya dulu saya tu pengennya kalo kerja di jakarta atau gak bali gitu ya, di jakarta tu dah interview berapa kali
dan menganggap bahwa hingga bekerja dan dulu hidupnya indah karena menganggap semuanya diberikan kemudahan itu indah dan berjalan lancar
Subjek menyatakan bahwa hidupnya sangat mulus dan indah karena bisa diterima kerja di semarang tidak perlu di kota lain sehingga bisa tetap bersama dengan ibunya meskipun sempat juga mengalami kegagalan dalam mencari pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
26
yah yg terakhir kali tu ya gagal jadi begitu gagal langsung dapet panggilan yang di semarang,yang di semarang itu ya keterima langsung jadi ya beberapa kali interview juga sih tapi ya pokoknya semuanya itu indahlah apa-apa lancar Dibikin kecelakaan pun masih bisa diatasilah istilahnya gitu hancur iya tapi ya gitu deh hancur remuk iya tapi masih ya semain kesini tu semakin sudah menemukanlah istilahnya udah menemukan jalannya Trus mas waktu kecelakaan itu dari keluarga apakah responnya positif terhadap kondisi mas?Ya kalo ibu alhamdulilah ya itu mungkin saya karna saking deketnya ya karna saya bisa dibilang gini saya jujur aja kalo saya punya kebiasaan itu kalo kakak saya tau
Subjek menyatakan bahwa kecelakaan yang dialami masih dapat diatasi dan menemukan jalan keluarnya
Kecelakaan yang dialami dapat diatasi subjek dengan mencari jalan keluarnya
Subjek menyatakan bahwa ibunya mau menerima kondisinya. subjek sangat dekat dengan ibunya dan tidak mengetahui bahwa subjek memiliki hobi yang tidak baik
26+27 subjek sangat dekat dengan ibunya karena ia adalah anak bungsu. subjek dikenal sebagai anak yang baik padahal sebenarnya punya kebiasaan yang buruk. meskipun begitu ibu subjek mau menerima kondisi subjek dengan apa adanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tapi kalo orang tua gak tau ya ibu gak tau lingkungan rumah tu gak ada yang tau,jadi yang tau cuma lingkungan kerja jadi kesannya anak baik ya anak baik cuma hobinya salah Mas berapa bersaudara mas? saya empat mas anak ke? empat oh anak trakhir? Ya jadi kalo ibu sih dukung ya jadi karna saya deket sama ibu ya bapak dah meninggal dari saya kecil jadi saya dikatakan anaknya penurut iya jadi sekolah pun lancar gak pernah yah pokoknya lancarlancar, gak pernah bikin masalah apalagi sampai sekarang masih ya belum terlalu mikirin materi..ya kalo materi sih saya mikirnya gini semakin saya gak memaksa saya percaya kalo emang itu jalannya itu rejekinya gak akan ketuker gak akan
Subjek menyatakan bahwa ia adalah anak bungsu dan sangat dekat dengan ibunya. sejak kecil subjek dikenal sebagai anak yang baik, penurut dan lancar dalam bersekolah. subjek tidak terlalu mempermasalahkan materi karena percaya bahwa rejeki tidak akan kemana dan untuk menyadari hal ini juga membutuhkan proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
29
kemana jadi untuk emang bisa tau ini ya proses juga Dulu waktu saya sembuh eh insyaAllah nanti saya sembuh ya tapi gak tau kapan,waktu saya sebelum kecelakaan semuanya kurangkurang,pengen lebihlebih gitu,ya itu terlalu pusing kalo sekarang sih gak,ya sekarang ya kalo itu punyaku itu emang rejekiku gak usah dikejar itu nanti dateng sendiri Saya emang alami sendiri ya ngalamin beberapa kali contoh kecil aja saya gak begitu sedih tu karna saya juga ngerasa gak ditinggalkan sama yang diatas ya cuma gini saya duduk liat tivi ngebayangin wah kayaknya enak tuh makanan jadi ya nanti dia dateng,maksudnya datengnya gini ya dalam arti ya gak langsung dateng nanti ada yang ngasih entah ya cuma tetangga yang ngasih,ya tetangga
Subjek berharap suatu saat nanti atas ijin Tuhan ia dapat sembuh. subjek menyatakan bahwa sebelum kecelakaan ia selalu merasa kurang dalam hal materi berbeda dengan saat ini dimana subjek berprinsip kalau rejeki memang milik subjek tidak akan berpindah kemana-mana
Subjek memberikan salah satu contoh ketika ia menginginkan sesuatu suatu saat nanti akan ia dapatkan. subjek juga mengatakan bahwa ia tidak merasa begitu sedih sebab ia tidak pernah ditinggalkan oleh siapapun termasuk Tuhan
28+29+30 harapan subjek bahwa suatu saat nanti Tuhan memberikan kesembuhan pada dirinya. ada perbedaan dalam hal materi yang dirasakan oleh subjek, dulu ia selalu merasa kurang puas tapi saat ini sudah lebih pasrah dan menganggap bahwa Tuhan pasti memberikan rejeki pada setiap umatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
31
saya tu kan baik ya,jadi tu saya kecelakaan parah di ICU ya hari ketiga tu dah istilahnya kalo mati gitu lho jadi pas tetangga saya waktu itu ngeliat alatalatnya tu dah mati semua trus makanya tetangga saya tu ya kasian..trus ya pas saya misalnya pas kepengen ya gak langsung ada tau-tau dua mingguan gitu ada yang ngasih ya gak cuma tetangga tapi dari sapa aja ya gak jenguk juga tautau nih yok Saya kepengen apa ya gitu saya gak ditinggal sama Tuhan istilahnya ini apa ya karunialah kalo saya gak begini hancur ya saya gak masalah Jadi mas aryo memandang oh dengan Tuhan ngasih aku kondisi kayak gini kecelakaan trus jadi cacat, ini jadi suatu hal yang positif bagi mas? Heeh membawa aku kembali ke jalan
Subjek menyatakan bahwa ketika ia menginginkan sesuatu tidak lepas dari rejeki Tuhan sehingga meskipun kondisi fisiknya seperti ini ia merasa baikbaik saja Subjek menyatakan bahwa awalnya ia ingin mati saja ketika dirinya menjadi cacat. pada akhirnya subjek pun menyadari bahwa ia diselamatkan oleh Tuhan dan untuk mencapai tahap ini subjek pun harus menjalani sebuah proses
31+32+33 awalnya subjek sempat ingin mengakhiri hidupnya ketika menyadari bahwa dirinya cacat. namun beberapa bulan setelahnya subjek sadar bahwa ia telah diselamatkan oleh Tuhan melalui kejadian itu dan dikuatkan oleh sosok ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
33
yang benar?Ya setidaknya seperti itu tapi ya itu juga proses sampe aku bisa jadi kayak gitu..awal-awalnya yah kenapa gak mati sekalian gitu Itu berapa lama mas prosesnya dari aku yang normalnormal aja sekarang jadi harus bergantung sama kursi roda itu mas bisa menerimanya itu berapa lama?Kalo menerima gak lama sih ya ya pokoknya itungannya bulanan gak sampe tahunan Apa itu juga didukung dari keluarga terutama mungkin ibu yang bersikap positif sama mas?Ya kalo ibu yang bikin saya begini,mungkin kalo ibu saya gak ada ceritanya gak seperti ini gitu ya dulu biasalah mbak waktu masih baru-baru gitu kan kalo pikirannya pendek bisa ngelakuin yang nggak-nggak tapi saya pikiran pendek
Subjek menyatakan bahwa jangka waktu yang ia jalani tidak lama hanya beberapa bulan saja
Subjek menyatakan bahwa hanya ibu yang mampu menguatkan dirinya meskipun dulu muncul keinginan untuk mengakhiri hidup tetapi demi ibu subjek tidak melakukannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
35
tetep ada ya cuma saya gini kalo saya mati saya mati dengan cara tidak wajar bukannya saya takut masuk neraka, itu kan resiko saya tapi kasian ibu saya nanti malu masak anaknya mati bunuh diri? Jadi saya yang menguatkan cuma si ibu ya paling itu cuman dua bulan Ya kalo saya kalo liat orang jalan tu iri tuh gak, cuman kadang gini nyesel kenapa dulu pas saya bisa jalan kok gak betul,bisa duduk tu kok gak ditempat yang semestinya saya buat duduk tapi duduknya sembarangan ya jalannya ngawur..nyeselnya itu aja sih..kalo ngeliat trus iri itu gak biasa aja Trus kalo sampe sekarang-sekarang ini masih suka keinget atau ngerasain gak mas?Oh gak aku dah gak keinget atau ngerasa terganggu, kalo dulu-dulu yang
Subjek menyatakan bahwa ia tidak merasa iri sama sekali ketika melihat orang yang normal disekitarnya. subjek hanya menyesalkan ketika normal ia tidak dapat melakukan hal-hal yang baik
Subjek menyatakan bahwa dari dulu sampai sekarang ia tidak merasa terganggu dengan kondisinya saat ini dan subjek sangat menikmatinya dengan menganggap bahwa hidupnya itu indah
34+35 tidak ada perasaan iri dalam diri subjek ketika melihat orang lain yang kondisinya normal. hanya saja subjek menyesali ketika normal dulu ia tidak melakukan hal yang baik dan benar. subjek tidak merasa terganggu dengan kondisinya dan menganggap hidup itu indah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
37
kayak masih bisa kesana-kesini itu gak ya pokoknya aku udah nikmatinlah..kadang kalo nyesel jujur yah gak ada sampe gimana bangetlah karna gini hidup itu udah indah buatku ya aku udah menemukan pokoknya untuk kedepan aku dah menemukan,bukan nya tambah buruk tapi tambah nikmatlah hidupnya Tapi kan aku gini juga kalo aku lagi down biasanya aku sharing biasanya maen ke habib kan kebetulan aku muslim ya itu ke kyai ya sekedar itu aja sekedar pencerahan saja yang didapat dari mereka tapi sekarang udanh gak kesana lagi kalo dulu sih sering Kebetulan keluarga juga udah tau kalo aku lagi down biasanya aku diem dikamar nonton tivi mainan apa kek ya diem,mereka udah
Subjek juga pernah mengalami keterpurukan dan biasanya ia kan berbagi dengan seorang habib untuk mendapatkan saran ataupun nasehat
Subjek menyatakan bahwa keluarga sudah mengetahui kebiasaan subjek ketika sedang down biasanya akan diam atau melakukan sesuatu yang bisa menghibur diri
36+37 jika subjek sedang merasa terpuruk biasanya ia akan menemui seorang habib atau memilih untuk berdiam diri dan melakukan sesuatu untuk menghibur dirinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
39
40
tau kebiasaan saya sih Ya dulu saya kecelakaan yang dukung ke saya cuman ibu tok kalo kakak malah berantakan semua maksudnya?Ya gitulah mbak dulu saya dah punya penghasilan kerja apa-apa ada yah kakakku bisanya apa sih nyuruh-nyuruh yah malah pada iseng ya itu sebenernya malah bikin kacau itu aja sih konyol..udah lumpuh tapi masih di gituin Tapi sebenernya ya gak papa mungkin mereka mikir kok gak mati sekalian kalo mati kan jadi lebih bebas mungkin ya tapi akhirnya sekarang kesinikesini tu udah gak sih mungkin mereka kayak gitu karna keadaan ya aku juga gak tau tapi ya udah sekian ajalah Semua habis..tapi ya dapet gantinya lebih banyak ya dari segi moril gak cuman
Subjek menyatakan bahwa ketika baru mengalami kecelakaan walnya hanya ibu yang mendukungnya sedangkan saudara subjek yang lainnya tidak
38+39 ketika subjek mengalami kecelakaan hanya ibu yang mendukung subjek sementara saudarasaudaranya tidak. subjek beranggapan bahwa saudaranya tidak peduli dan ingin dirinya mati saja
Subjek merasa tidak terganggu dengan sikap saudara-saudaranya yang awalnya kurang baik dan sempat menganggap kalau mereka menginginkan subjek untuk mati saja.
Subjek menyatakan bahwa ia mendapatkan banyak dukungan secara materi dan moril dari keluarga dan
40+43 saat ini hubungan subjek dengan saudaranya sudah membaik. subjek juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
42
43
materi aja dalam hal lingkungan sekitar dengan mendapatkan dukungan dukungan dari kecacatannya itu dari orang terdekatnya. di lingkungan,keluarga, sisi lain, subjek tidak tetangga jadi adilah terlalu memikirkan lebih banyak yang dukungan dari nolong saudaranya khususnya dalam hal materi, karena sudah dipenuhi oleh ibu. muncul anggapan dalam diri subjek bahwa saudara tidak setulus ibunya subjek dan Kalo sekarang Hubungan saudaranya saat ini sudah kakak-kakaknya mas itu udah baik dan mendukung subjek terbuka?Ya kalo kakak sekarang ini udah terbuka ya udah mendukung lah ya Tapi gini saya pun Subjek sebenarnya juga gak butuh dukungan tidak terlalu memerlukan mereka ya dukungan ataupun bantuan maksudnya saya materi dari saudaranya. juga gak mau subjek sudah merasa bergantung sama dipenuhi kebutuhannya oleh mereka jadi ibu walaupun kondisi saya seperti ini kaka juga udah berkeluarga,mapan jadi saya gak pernah minta-minta sama kakak karna masih ada ibu semuanya dicukupi sama ibu apapun kebutuhan saya ya sama ibu Kalo kakak paling Subjek merasa biasa saja dukung aja biasa ya ketika didukung oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
45
46
gak tau juga sih kalo sama sodara itu kita gak tau juga mbak ya tapi kalo ibu itu udahlah gak usah dibicarakan Jadi saya fokusnya tetep pengen sembuh tapi kalo niat bikin alat sih gak tapi fokusnya saya pengen mandiri,semakin saya kuat semakin saya tau cara hidup yang betul
saudaranya dan tidak mengetahui pasti tentang pikiran atau perasaan saudara satu sama lain
Secara gak langsung saya kan kalo bahas masalah uang ya ekonomi itu udah kebukalah jalannya,kalo dulu yah udahlah gak makan juga gak papa..kalo sekarang sih udah ada bayanganlah ini mau kemana mau apa dengan kondisi fisik yang seperti ini jadi ya menikmatilah mbak semakin indah semakin nyaman aja Oke mas pas dirawat sama keluarga khususnya
Subjek menyatakan bahwa sudah memiliki rencana yang jelas dalam hal perekonomian dengan kecacatannya saat ini dan menikmatinya karena terasa indah dan nyaman
Subjek ingin sembuh dan mandiri.jika subjek merasa kuat maka ia akan tau hidup yang benar
Subjek berusaha sendiri untuk bisa beraktifitas dan tidak hanya diam begitu saja
44+45+46+47+48 subjek ingin menjadi sosok yang mandiri meskipun ia cacat. ia tidak ingin merepotkan orang lain khususnya ibu. subjek merasa termotivasi oleh sosok ibu sehingga ia memiliki sebuah rencana untuk masa depan. subjek juga memiliki harapan bahwa suatu saat nanti ia dapat normal kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ibu apakah ada arahan-arahan yang diberikan untuk mas yang sebaiknya mas ngelakuin ini atau lainnya,apa mungkin juga mas pernah berusaha sendiri untuk bisa mandiri dalam beraktifitas dengan kondisi fisik seperti ini?Wah malah usaha sendiri mbak mikir sendiri dulu buat mandiri trus bisa aktifitas..pas di semarang aku kan ikut fisio juga nah aku tanya sama terapisnya mbak bisa gak ya aku transfer sendiri ke kursi roda? Nah mereka bilangnya gak bisa kecuali aku dah bisa ngerasa dulu nah kalo saya nunggu ngerasa sampe kapan iya kalo lama nunggu ngerasanya itu kalo gak bisabisa gimana aku mau coba mandiri mbak buktinya sampe sekarang ya gak bisa to nah aku mikir masa makan aja mau diambilin? Apalagi
meskipun kecacatan yang dialami parah dan sulit membuatnya bergerak dengan leluasa. subjek merasa harus bisa mandiri karena ia tidak ingin merepotkan orang lain untuk mengurusi segala kebutuhannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
48
ya BAB yang paling susah mbak buat ngebersihinnya juga..gak sembarang orang mau bantu kecuali orang tua ya Tapi masa aku mau gini terus sih lah mau jadi apa aku,ya akhirnya mikir sendiri mbak gimana ya caranya biar aku bisa ya ke kamar mandi buat mandi atau makan trus aku mikir apa ngesot ya?ntar ngesot sakit trus aku bikin skateboard ya seperti itulah dari papan..jadi ya insyaallah ya hidup saya tu tarafnya semakin naik trus dari ngesot pake skateboard trus sekarang kursi roda sukur-sukur besok bisa pake tongkat atau krek dan kedepannya bisa jalan normal Ya aku termotivasi jg karna ibu,kebetulan aku kalo di semarang juga tinggal cuma sama ibu ya masa ibu udah tua ngelayani aku
Subjek tidak mau berdiam diri dan terus berusaha sampai membuat alat sendiri untuk bisa mandiri dalam beraktifitas sehingga semakin lama perkembangannya semakin baik dan berharap kedepannya bisa menjadi normal lagi
Ibu adalah sosok yang membuat subjek termotivasi karena ia hanya tinggal dengan ibu dan tidak pantas jika ibu yang sudah tua harus melayani subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
50
51
Nah untuk yang masalah BAB tadi mbak aku ketemu dokter namanya dokter Martin dibilangin kamu makannya jangan makan nasi nah aku mikir wah ntar aku bisa pingsan hehe jadi aku dikasih tau makannya cuma sayur sama buah tapi itu ya pilihan...kalo mau hidup nyaman ya begini..yah ini baru aku praktekin seminggu ya nah problem BAB nya sekarang udah gak kayak dulu yang mesti dipancing pake obat nah sekarang jadi lebih lancar Yah pokoknya saya jalanin hidup ini ngalir aja sih mbak dengan kondisi kayak gini ya itu prinsip saya,tetep ada angan-angan tapi saya berusaha kerjakan apa yang ada dulu aja ya pelan-pelan satu langkah satu langkah Saya sayang sama ibu ya mbak,makanya deket banget sama ibu
Subjek merasa sudah tidak kesulitan lagi dalam BAB karena sudah menerapkan pola makan yang tepat sesuai setelah mendengarkan saran dari salah satu dokter
Kesulitan subjek dalam BAB sudah dapat teratasi oleh pola makan yang tepat sesuai dengan saran seorang dokter
Subjek menjalani hidup dengan apa adanya namun memiliki prinsip tetap punya cita-cita serta berusaha mewujudkannya dengan perlahan
subjek melakukan hal yang diinginkan secara perlahan namun pasti. subjek pun dapat menjalani hidup dengan apa adanya.
Subjek sangat sayang 51+52 kedekatan subjek dengan ibunya dan dengan ibunya hubungannya dekat memunculkan perasaan sehingga merasa sebagai sebagai anak kesayangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
malah mungkin jadi anak kesayangan ibu anak mami
52
53
Oh brarti mas bisa seperti ini ikhlas nerima dan tetep berjuang juga karna ibu ya?iya mbak ibu yang paling berperan lah pokoknya penyemangat..pokok nya kalo aku gak ikutin apa omongan ibu aja kacau deh pernah waktu SD aku dipesenin gak boleh main karna waktu itu ibu mau pergi eh aku pergi aja pulang-pulang tanganku patah waktu SMP juga gak dibolehin keluar aku ngelanggar nah pulang-pulang idungku patah,pas SMA Eh pas kerja aku sombong dalam hati ah ini kalo kakiku patah gak masalah ni karna kan kerja di dapur di kitchen yah pincang kita gak masalah yang penting bisa masak
ibu. sosok ibu dianggap sebagai seseorang yang penting dalam hidupnya maka muncul anggapan jika tidak menaati perkataan ibu subjek akan celaka
Ibu adalah sosok yang paling berperan dan penyemangat dalam hidup subjek sehingga jika subjek melanggar perintah ibunya maka subjek akan celaka
Subjek pernah lupa diri dengan beranggapan bahwa semisal kakinya patah ia tidak akan mengalami masalah yang berarti dan masih dapat bekerja
53+54 perasaan sombong subjek terhadap kondisi fisik yang membuatnya lupa diri dan tidak mensyukuri. subjek pun sadar bahwa kecacatan itu juga terjadi karena kesombongan yang membuatnya lupa diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
55
56
ya to nah aku sesumbar gitu Mas itu spontan aja mikirnya atau gimana?heeh dalam hati aja eh aku lupa kalo sebenernya gak boleh batin yang gak-gak kan..tapi ya aku mikirnya jg karna kelakuanku sendiri sih ya jadi kelakuanku ga bener dan ibu gak berkenan Yah aku kan deket sama ibu jadi apaapa ya buat ibu jadi aku mau nakal atau gimana ya yang penting di depan ibu aku betul
Nah kayak pas lagi jatuh cinta ibu tu udah mulai tak nomorduakan ya itu mungkin ibu kurang berkenan ya ya
dan karena kesalahannya sendiri terhadap ibu Subjek menyadari bahwa itu tidak boleh dilakukan dan terjadi secara spontan saja. namun subjek juga sadar bahwa itu terjadi karena kesalahannya sendiri dan ibu tidak berkenan
Subjek sangat mementingkan ibunya meskipun ia adalah anak yang nakal tetapi ia tetap berusaha untuk menjadi anak yang baik
Subjek menceritakan salah satu pengalamannya ketika ia mulai tidak menaati ibunya dengan lebih mementingkan pacar meskipun subjek sudah
55+56+57+58+59 subjek pernah melawan perintah ibunya namun di satu sisi subjek pun juga berusaha untuk jadi anak yang baik bagi ibunya. menurut subjek kecacatan yang dialami dikarenakan kesalahannya sendiri. namun subjek bersyukur bahwa dengan dibuat seperti itu ia dijauhkan dari hal yang buruk dan tidak menjadi anak yang durhaka. subjek juga mendapatkan hikmah dari kejadian ini yaitu diselamatkan oleh Tuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
itulah kebetulan ceweknya juga orangnya gak betul dan aku tau itu jadi aku sebenranya udah dikasih tau sama yang diatas ini loh yok orangnya tuh kayak gini tapi aku masih nekat dan aku pura-pura gak tau sampe aku juga udah dikasih tau temen,aku liat sendiri dia kayak gimana..dan kebetulan ibu juga gak begitu nyaman..yah itulah dengan kondisiku yang seperti ini yang udah nikah aja bisa cerai apalagi yang baru dalam taraf seperti itu kan Jadi ya aku mikir tapi bukannya sombong yah kalo orang baik bakal dapet orang baik kalo orang jahat bakal dapat orang jahat..ya aku mensyukurinya gitu jadi ya aku dibikin kayak gini untuk tujuan yang baik..aku jadi dijauhkan dari dia kebiasaan buat
diperingatkan bahwa tersebut tidak baik
hal
Subjek percaya bahwa seseorang yang baik akan mendapatkan yang baik begitu pula sebaliknya. subjek pun bersyukur bahwa dengan diberikan kondisi seperti ini ada tujuan yang baik yaitu dijauhkan dari hal-hal yang buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
59
60
61
minum alkohol juga hilang Tapi ya aku sadar yah ya mungkin ini memang salahku ini emang yang terbaik jadi ya gak papalah kalo buat kebaikan aku dibikin kayak gini tidak sampai ya aku jadi anak durhaka padahal dulu setidaknya apapun aku apa-apa juga buat ibu Yah itu juga diselamatkan dari yang diatas ya itu hikmahnya Sebenernya yang paling melegakan yang paling bikin aku nerima ya ketemu habib
Subjek menyadari betul bahwa ia menjadi cacat karena kesalahannya sendiri dan dapat menerimanya demi kebaikan subjek sendiri agar tidak durhaka terhadap ibu
Subjek menyatakan bahwa hikmah dari kondisinya saat ini adalah diselamatkan oleh Tuhan Menurut subjek yang membuat dirinya sangat lega dan bisa menerima ketika menemui habib
Nah untuk Subjek menyatakan bahwa penerimaan diri yah jika ini adalah sebuah kalo ini emang hukuman atau karma dari
60+61+62+63+64 subjek sering mendatangi habib untuk meminta nasehat ataupun sekedar bercerita mengenai kondisinya. hal itu membuat subjek merasa lega dan membantunya untuk lebih bisa menerima diri. subjek menganggap hal ini sebagai sebuah hukuman namun pendapat lain mengatakan itu adalah karunia. apapun itu subjek merasa sudah dapat menerimanya dengn ikhlas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
63
hukuman ya buat yang salah dan itu dari yang diatas apa mungkin karma tapi kalo orang yang dipenjara yah hukumannya pasti ada waktunya juga untuk selesai...ya di aku sendiri entah ini sembuh atau mati siapa yang tau juga mbak ya aku juga gak masalah Nah kalo yang habibnya itu setelah dua tahun aku kecelakaan kan habibnya itu ngomong kalo ya saya tau kondisimu begini-begini trus saya minta nasehat saya bilang gini kalo ini emang hukuman saya terima dengan ikhlas dan bisa kuat untuk melewati ini dengan baik..nah trus habibnya gini ya aku juga ga tau apa ini untuk membesarkan hatiku atau gimana ya dia bilang ya ini bukan hukuman mas..ini tu karunia gitu kata habibnya Nah saya dari situ sudah berbesar hati
Tuhan pasti ada batas waktunya sementara subjek masih tidak yakin kapan ia benar-benar sembuh
Subjek mengunjungi habib untuk meminta nasehat. subjek merasa sudah ikhlas jika itu adalah hukuman untuknya tetapi ada pendapat lain dari habib kalau itu adalah karunia
Subjek sudah berbesar hati untuk menerima dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
65
kalo ternyata ini karunia dan ternyata asumsi saya tu salah ada prasangka buruk kalo ini adalah hukuman..tapi berprasangka buruk itu pun saya gak nyesel juga cuman ya sudahlah ini emang hukumanku dan aku bisa terima Tapi sih katanya habib ya mbak saya juga gak tau maksudnya yang dia bilang soal karunia itu..saya juga mikir oh iya ya kalo saya gak lumpuh begini mungkin nanti saya bisa lebih parah lagi,,setelah itu saya tambah lebih membesarkan hati sih mbak..trutamanya sih ya dari ibu trus sama perkataannya habib itu Pernah juga ada omongan yang ga enak muncul waktu itu bilang kalo aku jadi gini karna mabuk..nah ibuku tuh denger..ibu itu sebenrnya juga masih ada gak terimanya mbak
menganggap kecacatannya sebagai sebuah karunia ataupun hukuman
Meskipun subjek tidak mengerti dengan kecacatan yang dianggap sebagai karunia namun ia bersyukur dan mampu menerima karena didukung ibu dan habib bahwa kecacatan itu dapat menyadarkannya dari perilaku yang buruk
Subjek merasa bersalah karena sudah menyakiti ibunya dengan kebiasaan buruk subjek padahal selama ini ia adalah anak yang baik
65+66+67 subjek tidak peduli dengan nasehat yang diberikan oleh orang-orang terdekatnya. muncul perasaan menyesal karena sudah menyakiti orang yang disayangi yaitu ibu karena selama ini punya predikat sebagai anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
67
kenapa aku yang terlihat baik penurut manis tapi kok punya hobi yang salah Sebelumnya aku juga dah diingetin sih sama bos-bosku tapi aku kan profesional ya mbak ya kalo pas waktunya kerja ya aku kerja, waktunya main ya main,ya gak minum-minum di tempat aku kerja,,walopun kebiasaanku ini ada efeknya dikit sama kerjaan tapi kerjaanku itu bisa aku lakuin dengan lancar mbak jadi bosku gak marah juga ya cuma nasehatin maksudnya itu bilang kalo mbok dikurangi kalo bisa ditinggalin Semua udah ingetin cuman kan tipikal ku itu yah anak mamah jadi emang ya kayak gitu..ya aku ngerokok juga gak ya nek minumminum gitu ya kesannya gak pantes aja..dan lucu aja kalo
yang baik dihadapan ibu
Subjek sebelumnya sudah pernah diperingatkan oleh orang-orang terdekatnya namun ia merasa masih dapat mengatur kebiasaannya itu sehingga tidak terlalu memperdulikan
Subjek menganggap bahwa dirinya tergolong anak mami seperti anak kecil dan sebenarnya merasa tidak pantas melakukan kebiasaan buruk itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
69
anak kecil ngerokok ya lucu aja Iya trus mas kalo bergaul sama orang banyak misalnya aja nih yang deketdeket kayak sama tetangga setelah mas cacat itu pede gak mas?yah aku sih ya pede-pede aja...cuman aku gak nyamannya sama anak kecil karna mereka tu bisa negliatin dari atas sampai bawah...nah kadang mereka juga tertarik sama kursi rodanya pengen minjem kursi rodanya Ya aku kadang kalo mau pergi keluar naik kursi roda tu gak tega dalam artian maksudnya gini kalo misalnya aku mau ke warung mau beli sesuatu kan orang-orang macemmacem nilainya ada yang wah hebat masnya mandiri ya..tapi juga ada beberapa yang bilang loh itu mana sih keluarganya kok gak diurusin? Masa udah lumpuh gini ke
Subjek merasa percaya diri ketika berhubungan dengan banyak orang namun ia malu dan tidak nyaman dengan anak kecil karena merasa diperhatikan dan terganggu
Subjek merasa percaya diri dengan kecacatannya ketika bergaul dengan banyak orang terkecuali anak kecil karena merasa terlalu memperhatikan subjek dan subjek merasa tidak nyaman
Subjek merasa melukai perasaan keluarga ketika ada orang lain yang menyalahkan keluarga karena tidak memperhatikan dirinya padahal sebenarnya subjek juga ingin mandiri ketika beraktifitas
69+70+71 usaha subjek dalam menjaga perasaan keluarga dari perkataan di lingkungan sekitar rumah yang kurang baik. merasa didiskriminasi di daerah asalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
71
warung sendiri Jadi aku masih kalo untuk menjaga perasaan ibu kakakkakak tu kok aku kayak gak diurusin gitu lho..kalo aku aktifitas sendiri gitu ya paling yang deket-deket aja gak pernah sampe yang jauh-jauh banget karna ya itu aku juga mau menjaga omongan orang sama perasaan keluarga walaupun sebenernya aku sendiri gak masalah sama diriku yang harus pake kursi roda Ya walaupun mas sendiri juga udah terbiasa apa –apa sendiri ya?yah tapi kan cuma beberapa orang aja yang tau..ya kalo yang lain sih gak tau banget ya mbak jadi masih ada yang menilai jelek...karna di semarang sendiri juga masih jarang ya di lingkungan perumahanku itu sih mbak yang cacat tu cuma aku jadi kan,,beda kalo disini
Subjek selalu berusaha menjaga perasaan keluarga dengan beraktifitas di sekitar rumah saja meskipun subjek sebenarnya tidak bermasalah dengan kondisinya
Subjek merasa harus tetap menjaga perasaan keluarga karena penilaian orang lain itu berbeda-beda terhadap orang cacat. subjek merasa tidak ada diskriminasi di kota ini berbeda dengan kota asalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
73
di Jogja ini malah bebas..gak ada batasnya disini malah dihormati gak ada diskriminasi..mungki n kalo masih di semarang lain lagi ceritanya Ya ada aku kenal juga mas wahyu namanya tapi kan dia itu polio nah dia itu oake kursi roda kemana-mana bisa sendiri bahkan naik bis juga sendiri..tapi kan gini kondisi kita beda dan aku gak bakal bisa kayak dia dengan kondisi kelumpuhanku yang kayak gini..kalo polio kan cuma kakinya aja pinggangnya bisa kerasa dan diangkat...jadi aku tau diri aja tapi ada perasaan bangga juga wah hebat ya bisa Ya istilahnya dengan ekonomi terbatas dia bisa naik bis kalo aku kan setidaknya harus punya uang lebih untuk aktifitas ya mungkin entah naik taksi atau punya
Subjek menceritakan kondisi salah satu temannya yang tidak separah subjek namun subjek merasa bangga dan jadi lebih mengetahui batas kemampuannya sendiri
Subjek merasa terbatasi untuk beraktifitas karena membutuhkan biaya yang banyak tidak seperti temannya yang cenderung lebih mudah
72+73+74 cerita subjek mengenai kondisi temannya yang cacat. subjek menyadari adanya perbedaan pada kecacatan yang ia miliki dengan temannya dan subjek menerimanya. tidak ada rasa iri karena subjek sudah pernah menjadi normal. subjek semakin menyadari batas kemampuan sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
75
76
motor masa mau genjot dari sini ke mana gitu Tapi ya gak masalah karna itu emang lebihnya dia aku ya menyadari kalo kondisiku seperti ini ya aku gak iri mbak liat orang kemanamana karna dulu aku juga pernah gitu kok aku juga pernah menikmati seperti apa sih dunia diluar gitu jadi kalo kepengen sih nggak..malah enggaklah.. Tapi sebenernya sudah?ya alhamdulilah semakin kesini udah semain baik ya mbak nek menurut apa yang aku rasain karna aku gini mbak gak penting juga apa kata orang terserah pada mau ngomong apa aku gak peratiin yang penting aku begini ya aku nyaman..ya udahlah apa kata orang ya peduli setan kalo bahasa kasarnya Karna yang jalanin juga mas sendiri ya?ya ada juga yang
Subjek merasa tidak mempermasalahkan hal tersebut karena menyadari kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sehingga tidak merasa iri jika melihat orang lain yang normal karena sudah pernah merasakan kebebasan dalam beraktifitas
semakin lama subjek mampu menerima diri dengan baik dan tidak memperdulikan komentar orang lain karena nyaman dengan kondisinya
Subjek merasa lebih mengerti keadaan fisiknya dan tidak terlalu
75+76+77 subjek merasa semakin dapat menerima dan mengerti dengan kondisi fisiknya. subjek yakin bahwa ia dapat menjalani hidup dengan kondisi yang cacat dan tidak memperdulikan pendapat bahkan pengakuan dari orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
78
kasih tau gini-gini kamu mestinya begini..ya belum tau rasanya orang lumpuh 75% ya tapi aku ya nerima aja oya makasih aku sih gitu aja..aku juga ga penting banget bahas masa laluku yang kayak dulu itu..dari dulu sampe sekarang aku juga gak butuh pengakuan maksudnya hidup tu aku ga butuh dibilang hebat..gak penting itu cuma dapet jempol aja buat apa gak bisa buat makan juga kan nah buat membuktikan kalo aku bisa itu ya karna untukku bukan untuk membuktikan ke orang-orang kalo aku bisa ya untuk apa juga ya dari sebelum kecelakaan prinsip hidupku juga gitu Ya aku bisa karna emang aku dasarnya bisa dan memang buat aku sendiri gitu Ya mbak kalo mau tau ini aku lumpuhnya dari dada sampe bawah mati
memperdulikan komentar ataupun pengakuan dari orang lain karena orang lain tidak merasakan seberapa parahnya kecacatan subjek
Subjek merasa mampu menjalaninya karena subjek sendiri memang mampu mengahadapinya Tingkat kelumpuhan subjek dari dada hingga kaki. orang lain yang mengatakan bahwa subjek bisa
78+79+80+81 subjek merasa bersyukur dengan kondisinya meskipun kecacatan yang dialami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
80
81
82
rasa..nah kadang orang tuh yang kamu pasti bisa gini-gini nah aku ketawa aja sih iyah tak coba gitu tapi aku gak mau membahas terlalu gimana banget..yah ga ngerasain gimana rasanya lumpuh kayak gini gimana Aku aja masih bisa begini aja udah sukur alhamdulilah banget mbak Jadi kalo ada orang ngomong apa gitu ya gak penting juga gak aku gubris mbak jadi terserah pada mau ngomong apa Ya aku ni kan parapleghia ya mbak,,aku juga pernah ngobrol sama orang terapisnya katanya sih ya lumayan hancur aku ini Sebenarnya dulu kalo rehabnya betul ya bisa lebih baik lagi cuman dulu karna aku agak susah mau ke fisio ke rumah sakit..kan mau kluar aja gak bisa mbak kan jam kerja nah kakaku
melakukan banyak hal tergolong parapleghia dengan cacatnya itu tapi yang parah. subjek juga subjek cuek tidak terlalu mempedulikan komentar orang lain mengenai kondisinya itu
Subjek merasa sangat bersyukur dengan keadaan saat ini meskipun cacatnya tergolong parah Subjek tidak memperdulikan komentar orang lain dan memilih untuk cuek
Kondisi subjek termasuk parapleghia dan sangat parah
Kondisi subjek bisa lebih baik lagi dari saat ini jika rajin menjalani pelatihan namun tidak dapat dilakukan karena mengalami beberapa halangan
82+83 kecacatan yang dialami subjek sebenarnya mengharuskan dirinya untuk berada di tempat tidur saja. kondisi subjek bisa saja jauh lebih baik jika ia menjalani proses latihan yang rutin akan tetapi subjek tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
84
juga kerja yang biasa bantuin gendong aku itu..nah kakakku bisa nganternya pas tanggal merah sama hari minggu aja nah mereka kan tutup akhirnya manggil yang visit..ya fisio mana gitu ntar dateng ke rumah ya tergantung juga kalo ada yang bukanya malem ntar kita dateng Kan juga dulu aku Dengan kecacatan yang cuma dibilang buat seperti itu subjek bedrest tok sebenarnya hanya berada di tempat tidur saja Padahal aku tu mikir Subjek termotivasi untuk gimana caranya aku membahagiakan ibunya. gak nyusahin subjek sangat mengagumi ibu..nah motivasiku peran seorang ibu. subjek cuma itu tidak akan bisa kuat seperti tok..mungkin kalo sekarang jika tidak ada ibuku gak ada aku sosok ibu di hidupnya dan gak bakal seperti ini bersyukur dengan menjadi ya motivasiku buat cacat ia disadarkan untuk ibu ..ya itulah menjalani hidup yang benar hebatnya ibu tuh dan rajin sholat itu..dulu sebelum jadi gini aku gak tau hebatnya ibu apa...tapi setelah kayak gini baru tau ya bersyukur udah disadarkan...dulu yang gak tau jadi tau sekarang kayak dulu bapakku udah gak
menjalaninya dengan baik karena berhalangan
84+85+86 subjek termotivasi untuk membahagiakan ibunya karena sangat mengagumi dan sayang kepada ibu. subjek tidak akan kuat dan mampu bersyukur terhadap kecacatannya jika tidak dibantu oleh ibu. subjek merasa dulu dirinya seorang apatis namun disadarkan sehingga bisa kembali ke jalan yang benar dan rajin beribadah dikarenakan oleh ibu dan pengalaman salah seorang anggota keluarganya yang bermimpi tentang ayah subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
86
ada aku juga gak pernah doain...sekarang kalo aku sholat ya aku doain Jadi gini mbak pernah itu aku punya pakde ya nah pakde tuh dimimpiin sama bapak..pas waktu aku kecelakaan pakde tu katanya tiba-tiba bangun sambil nangis-nangis trus ditanya sama orang rumah kenapa trus ya itu pakde bilang kalo didatangin sama dek jimin itu bapakku pesen kalo nitipin aku ke pakde buat dijagain karna aku kecelakaan..nah karna kejadian ini saya disadarkan kalo orang yang udah meninggal itu sebenernya masih peduli dan masih ada hubunganlah..nah jadinya saat ini aku bisa kirim doa buat bapak Ya dulunya apatis masa bodoh gak tau apa-apa kalo sekarang ya masih tetep goblok tapi udah tau sedikit-
Sebuah mimpi yang membuat subjek sadar bahwa bapaknya yang sudah meninggal masih memperdulikan dirinya sehingga ia sering berdoa untuk bapak
Subjek menyatakan bahwa dulunya ia adalah seorang yang apatis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
88
89
sedikit..ya itu perasaanku sih apa yang aku rasain.. Nah untuk potensi nih mas..mas yoyo merasa gak kalo mas punya potensi ya mungkin mau buka usaha atau bekerja gitu ya kalo misalnya nanti kondisinya mas yoyo bisa jauh lebih baik dari sekarang setidaknya gitu?kalo dulu sih gak yaaa karna bisanya Cuma tidur-tidur aja ruang gerak juga terbatas kan jadi pusing juga mau usaha apa makanya dulu gak ada kepikiran buat usaha atau kerja apa gitu mbak..mau usaha berbau teknologi otakku pas-pasan Kalo sekarang sih udah kebayang mau buka kayak kuliner gitu kecil-kecilan kayak snek yah pokoknya udah punya angananganlah Ya sukurnya ya lancar mbak semuanya ya Tuhan itu memang yang
Subjek dulunya belum berencana untuk melakukan apapun karena hanya di tempat tidur dan aktifitas terbatas
87+88 dulunya subjek tidak memiliki cita-cita dalam hidupnya di masa depan karena tidak bebas beraktifitas dan harus berada di tempat tidur saja. namun saat ini subjek sudah memiliki rencana untuk membuka usaha
Saat ini subjek sudah memiliki rencana untuk membuka usaha kuliner kecil-kecilan
Subjek merasa bahwa hidupnya sudah diatur oleh Tuhan dan selalu diberikan kelancaran sehingga merasa
89+90 subjek menganggap bahwa ketika masih normal dulu hidupnya selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
91
mengatur segalanya ya mbak Ya enak aja sih...aku kuliah dari semester satu statusnya AMPTA jadi disamakan kalo dulu kan diakui aja..ya hidupku dulu tu enak mbak dari awal aku kuliah sampe dua tahun setengah tu teori habis selesai ya itu karna kebetulan juga bukan karna pinter..ya semester 1 sampe 3 aku over target banyak ambil sks nya ya keberuntunganku disitu hidupku dulu indah banget deh Tapi ya gak ada bedanya sama sekarang sih kalo sekarang malah lebih indah lagi karna sekarang aku bisa lebih bersyukur kalo dulu kan gak terlalu bersyukur banget Yah gitulah dulu tu temen-temen belum dapet kerja aku udah..temen main di kampus belum wisuda eh aku udah
bahwa dulu hidupnya indah
diberikan kelancaran oleh Tuhan dan terasa indah. sama halnya dengan saat ini meskipun cacat subjek merasa hidupnya lebih indah dan bisa lebih mensyukurinya
Subjek tidak merasakan perbedaan dalam hidupnya meskipun cacat hidupnya lebih indah dan bisa lebih bersyukur dibandingkan sebelumnya
Subjek cepat lulus kuliah 91+92 sewaktu kuliah dan mendapat pekerjaan dulu subjek tergolong mahasiswa yang tidak aktif dalam perkuliahan. subjek merasa malu dengan temannya yang lebih pintar darinya ketika ia bisa cepat menyelesaikan studinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan langsung mendapatkan pekerjaan 92
93
Ya aku juga malu waktu itu sama temenku yang pinter-pinter ya karna kan kemampuanku juga biasa trus aku juga gak aktif banget ya kalo aku kuliah ya dateng duduk di belakang malah tidur trus catetan minjem...ya gitu temenku waktu wisuda itu kaget semua..dengan nilaiku yang bagus tapi aku gak pede bilangnya ke mereka ya aku jadi bisa wisuda lebih cepet dengan nilai yang baik Oke mas dulu pas kuliah perhotelan apa emang milih khusus di dapur?oh gak mbak ya kebetulan memang lowongannya disitu jadi ya itu ternyata berguna sampai tua daripada ya maaf aja jadi waiter, bellboy..nah klo aku kecelakaan gini masa aku jadi tukang bawa koper..kalo di
Subjek bukan termasuk mahasiswa yang aktif sehingga merasa malu dengan temannya yang pintar meskipun begitu subjek bisa cepat menyelesaikan studinya dengan hasil yang memuaskan
Subjek merasa beruntung dengan pengalaman kerjanya di hotel sebagai seorang koki dibandingkan dengan profesi yang lainya karena lebih berguna untuk dirinya bahkan setelah menjadi cacat
93+94+95+96+97 pekerjaan subjek sebagai seorang koki ternyata membawa manfaat yang besar bagi subjek dibandingkan dengan pekerjaan yang lain. subjek punya keinginan untuk membuka usaha yang berhubungan dengan pekerjaannya dulu. semua itu ingin ia lakukan secara perlahan. subjek juga ingin memwujudkannya secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapur kan setidaknya aku ada pengalaman ya mbak untuk hidupku selanjutnya
94
95
96
Ya karirku di pekerjaan bagus waktu itu..sampe pas tau aku kecelakaan dijanjiin sama bos kalo udah bisa jalan langsung ketempat bos kerja sama dia..tapi aku bersyukur dengan aku dulunya kerja di dapur slama lima tahun Punya pengalaman jadinya aku bisa mikir untuk masa depan ya itu mau bikin usaha kecilkecilan ya udah ada bayangan lah Ya aku kerjakan dulu apa yang di depan mata pelan-pelan tapi bayangan sih udah ada di kepala ya dulu sih udah ada bayangan mau buka usaha itu tapi gini aku kayaknya gak mampu deh ya soalnya yang aku percaya tu juga gak ada..jadi aku pengen aku kerja sendiri tapi
mandiri karena ada pengalaman pernah dikecawakan oleh orang lain. tetapi tetap berharap bisa mempercayai orang lain lagi. Karir subjek saat bekerja sangat baik sehingga sempat dijanjikan pekerjaan lagi oleh pemimpin tempatnya bekerja dulu dan membuat subjek bersyukur dengan pengalaman kerjanya itu
Pengalaman bekerja yang dimiliki membantu subjek dalam menentukan masa depannya
Subjek ingin mewujudkan semua rencananya secara perlahan-lahan dan mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
98
99
tetep ada bantuan orang tapi gak banyak ya hanya beberapa persen Ya soalnya pernah punya pengalaman percaya ama orang tapi ternyata ya gak enak aja jadi susah percaya sama orang ya mudah mudahan nanti seiring waktu aku bisa percaya lagi sama orang Kalo sekarang aku udah yakin kalo aku bisa aku mampu ibu juga ngedukung selesai..ya aku yakin orang tua tu gak akan menjebloskan anaknya..pikirannya lebih panjang kalo aku kan pendek jadi aku juga gak terlalu ambil pusing sih ya..apa-apa udah disiapin sama ibu jadi aku gak begitu stres, gak begitu sedih
Jadi separahparahnya kondisiku aku juga udah punya rumah itu juga dari ibu ya,nanti bisa
Subjek pernah dikecewakan oleh orang yang ia percayai dan berharap suatu saat nanti bisa percaya lagi dengan orang lain
Subjek merasa yakin dan mampu untuk melakukan yang diinginkan jika didukung pula oleh ibunya. subjek percaya bahwa orang tua lebih bijak dan dewasa pemikirannya serta tidak akan mencelakai anaknya sehingga subjek tidak merasa stres ataupun sedih
Meskipun kecacatan yang dialami sangat parah namun ia tidak terlalu memikirkan hal yang bersifat materi karena merasa sudah sangat
98+99+100+101+102 walaupun kecacatan yang dialami subjek sangat parah tetapi ia menjalani hidupnya dengan ikhlas. subjek lebih memilih untuk hidup sederhana karena bagi subjek rejeki tidak akan lari kemana kalau itu memang rejeki subjek. subjek tetap berangan-angan untuk masa depannya dan yakin dapat mewujudkannya jika didukung oleh ibu karena percaya bahwa orang tua lebih dewasa, bijak sehingga dapat membimbing serta tidak akan mencelakakan subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dikos kan lagipula kebutuhanku juga gak banyak ya mau apa coba foya-foya gak bisa yang penting kan buat cukup makan,bayar listrik..ya makanya aku gak begitu kepikiran ato stres gitulah 100 Aku bener-bener belajar dari pengalaman ya istilahnya gini kalo itu emang punyaku ya punyaku 101 Aku pernah jual pulsa entah apa orang itu beli karna kasian ato gak ya gak tau juga ya..dia kan dateng pagi trus sore dateng lagi ketempatku..ya gak tau juga itu kasian atau gimana ya terserah aja ya itu hak dia yang penting aku jualan bener..ya semuanya itu dijalanin aja ngalir 102 Akhirnya juga aku bisa hidup dengan baik, punya anganangan..ya jadi aku dengan kondisi seperti gak nyerah ya mbak..putus asa juga gak karna aku
cukup dengan gaya hidup yang sederhana
Subjek belajar dari pengalaman bahwa kalau itu memang miliknya tidak akan kemana
Salah subjek usaha
satu pengalaman ketika membuka
Meskipun cacat subjek tetap menjalani hidupnya dengan ikhlas, tidak menyerah dengan keadaan dan memiliki angan-angan dalam hidupnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
percaya bakal tetep ada yang namanya angan-angan ya harapan itu..kalo pun ntar misalnya gak bisa ya aku gak apaapa ikhlas tapi ya gak hanya diem gitu aja tetep pengan berusaha masa ya hidup cuma beginibegini aja 103 Kalo ibuku ada kan hidupku enak ya itu juga karna ibu masih ada nah coba kalo gak ada masa aku harus repotin kakak mereka juga punya keluarga anak..jadi aku harus tetep mandiri betul harus itu dengan kondisi kayak gini ya,minimal buat cukup makan, buat hidupku sendiri sukur-sukur bisa lebih tapi gak berharap sampai lebih gimana juga..ya santai aja jalaninnya 104 Aku juga belajar dari yang dulu-dulu liat masa lalu, walaupun dunia luar itu keras ya dulu pernah ditawari mau kerja atau bikin usaha,kalo
Subjek sangat bersyukur bahwa dengan kondisinya saat ini ibu masih mau membiayai sehingga tidak perlu merepotkan saudaranya. tetapi subjek juga merasa harus menjadi seseorang yang mandiri serta santai dalam menjalani hidup
Subjek lebih memilih untuk membuka usaha sendiri karena menyadari kondisinya tidak mendukung dirinya untuk bekerja dengan orang lain
103+104+105 subjek sangat bersyukur bahwa masih dibiayai oleh ibu dan tidak merepotkan saudaranya. akan tetapi subjek juga ingin menjadi sosok yang mandiri salah satunya dengan cara ingin memiliki usaha sendiri dan berprinsip selalu jujur serta tidak mengambil hak orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerja kan susah ya karna kan aku sendiri gak bisa ngontrol pipis sendiri..kalo aku banyak gerak kan bisa pipis sendiri tiba-tiba jadi aku lebih milih usaha aja 105 Kalo buatku itu hidup yang penting jujur gak usah boong kalo emang itu bukan haknya kita jangan diambil karna ntar tetep bakal ilang..aku pernah kok waktu aku jualan pulsa yah eh dapet duit lebih..ya ntar bakal ilang juga,gak langsung ilang juga sih ya ada gitu berapa orang beli pulsa tapi gak bayar ya duitnya ya seperti yang aku terima waktu dulu itu..ya aku belajar dari situ juga mbak..
Prinsip hidup subjek untuk selalu jujur dan tidak mengambil hak orang lain didukung oleh pengalaman yang dialami subjek sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL STRUKTUR DASAR SUBJEK 2 Keterangan Babak 1
Sebelum mengalami kecacatan:
Tuhan
Keluarga
Teman
Jauh
Dekat
Dekat
Jauh
Dekat
Dekat
Dekat
Dekat
Dekat
- Anak yang baik dan penurut - Lancar dalam bersekolah - Dekat dengan ibu - Memiliki hobi suka minumminuman beralkohol - Memiliki
kehidupan
yang
indah Babak 2
Saat mengalami kecacatan : - Merasa down - Ingin bunuh diri - Menganggap
sebagai
hukuman - Keluarga khususnya ibu dan teman memberikan dukungan Babak 3
Setelah proses penerimaan diri : - Merasa
bersyukur
dengan
hidupnya saat ini - Merasa ikhlas - Merasa diselamatkan dari hal yang buruk (sebagai karunia) - Lebih religius dengan rajin beribadah - Berusaha lebih mandiri - Tidak menjadi anak durhaka - Ingin membuat usaha sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL VERBATIM SUBJEK 3
Nama
: Toni (bukan nama sebenarnya) / Suratman
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 23 tahun
No
VERBATIM SUBJEK 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Ya mas suratman terimakasih sudah bersedia mau menjadi narasumber saya,yang mau saya tanyakan adalah tolong mas ceritakan kehidupan mas dimasa lalu ketika mas masih normal itu gimana?/tapi aku sebelum jatoh yo gak tau wong itu aku masih umur setahun masih belajar jalan bergerak lha dulu kan masih kecil belum tau trus jatuh nah habis itu aku langsung panas badannya ya dikasih obat trus disuntiklah ya karna disuntik trus ya lama-lama tambah lemah ya berobat terus supaya cepet sembuh..nah itu sampai aku umur 10 tahun..aku udah berobat kemana-mana tapi ya gak ada hasilnya ya gak bisa sembuh-sembuh../brarti itu mas jatuhnya masih kecil ya umur 1 tahun?/iya setaun/belajar bejalan waktu itu mas?/iya/trus itu berobat sampai mas berumur 10 tahun?/iya betul mbak/nah setelah 10 tahunitu ada perkembangannya gak mas?/ya ada perkembangan tapi yo susah..kan selama 10 tahun itu lama ya mbak..bapak saya meninggal trus ibu kerja sebagai petani nah pengen belikan saya kursi roda tapi gak mampu/nah itu mas udah mau dibelikan kursi roda sejak kecil?/oh gak mbak itu pas aku umurnya 15 tahun baru punya kursi roda/tapi pas masih kecil udah direncanakan mau dibelikan kursi roda sama ibu ya?/iya mau beliin to mbak tapi ya gak mampu../nah kalo bapak waktu itu meninggal mas masih kecil?/iyah aku juga gak tau mbak cuma dikasih tau ibu aja/oke dulu pas mas jatuh itu pengobatannya ke puskesmas tao bagaimana mas?/dulu pengobatannya tu ya dokternya tanya kejadiannya sperti apa ya kan aku panas../nah kata dokter apa mas?Apa dokter ada cerita sesuatu sama ibu waktu itu?/wah aku juga gak tau pasti ceritanya seperti apa mbak/ibu belum pernah cerita sama mas?/iyah mbak gak pernah/oke dulu waktu mas masih kecil apa mas cuma di tempat tidur aja atau gimana mas?/ya waktu itu kadang-kadang bantu ibu ya kadang-kadang bersih-bersihkan rumah gitu/nah itu mas bergeraknya gimana apa menggeserkan badan atau gimana?/aku membrangkang mbak/oke nah itu mas agak kesulitan gak awalnya?/ya gak mbak karna nyoba sendiri trus jalanin sendiri yah pengalaman sendirilah jadi buat aku ya gak kesulitan/trus kegiatannya nagapain aja mas selain bantuin ibu dulunya?/yah susah banget ya mbak waktu itu..dari 3 sampe 10 tahun gak bisa belajar ya kan aku pergi trus buat berobat kemana-mana jadi gak bisa konsentrasi ya sampai seperti ini mbak/jadi mas itu sulit untuk berkonsentrasi sampai ga memutuskan untuk sekolah?/iyah mbak susahlah mbak apalagi kan mikirinya yang penting berobat terus sampe sembuh/trus mas berapa bersaudara?/tiga mbak/mas anak keberapa?/kedua/yah itu sodara mas perempuan atau laki-laki semua?/ya yang pertama laki-laki trus adik saya perempuan tapi gak sama bapak ibu/maksudnya mas?/yah waktu aku umur 5 taun ibu kawin lagi/jadi mas yang pertama ibu satu bapak ibu lalu yang adik perempuan beda bapak begitu?/iyah bener mbak/oh gitu,ya jadi dulu kegiatannya cuma berobat trus kalopun cuma dirumah ya diem aja tapi bantubantu ibu gitu?/iyah..tapi ya kalo aktifitas itu sulit banget mbak waktu itu,beda sama pas aku dah punya kursi roda kan aku udah gede,nah dulu pas masih kecil belum punya kursi roda mau mandi susah mbak karna tempatnya jauh,kalo udah mandi mbrangkang lagi ya jadinya kotor lagi mbak../mas dulu tinggal dimana mas?/di Pati mbak/ya,mas dulu prasaannya gimana sih mas yang dari kecil semenjak jatuh trus sampai mas kesulitan untuk bergerak sampai brangkang itu prasaannya dulu gimana mas?/ya sedih banget mbak pastinya,ya aku masih kecil kan gak tau ya trus lama-lama kan udah gede udah ngerti ya kok gini trus gak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
berubahnya ya sulit banget ya mbak..ya kau sedih, nangis,trus ya ibuku kok kayak gini..aku gak sembuh-sembuh kan ibu cuma petani mbak aku kasian sama ibu ya sedih mbak apalagi kalo sama bapak kandung juga ya kan beda rasanya sama bapak tiri mbak..bapak tiri saya itu gampang marah mbak,,sering ibu saya dimarahin sama bapak aku sering ngeliat mbak..sebenernya yo bapak tu marah sama aku ya keadaanku kayak gini tapi marahnya malah ke ibu/nah mas itu pas jatuh taunya juga dari ibu?/iya dikasih tau ibu mbak/trus kalo sekarang yang dirasain apa mas dari fisikmas saat ini?/ya dari kaki ga mati rasa ya mbak tapi tu masalahnya karna dulu disuntik trus jadi gak bisa tumbuh dengan baik gak berkembang gitu mbak/ya mas tau gak dulu disuntuk apa?/gak tau mbak aku..ini kan tanganku sebenernya dulu normal tapi jadi nekuk gini jarinya tu gara-gara disuntik..ya aku pas masih kecil ternyata pernah disuntik susuk jarum/berobatnya udah macem-macem ya mas ya?/iyah macem-macem mbak/trus mas pas umur 10 tahun keatas itu bisa diceritakan seperti apa pengalamannya mas?/yah yang pasti banyak susahnya ya mbak apalagi ditumah itu,aku pengen bisa bantu ibu bisa kerja tapi kok gak bisa-bisa pas aku ke jogja pun sebenernya masih keberatan buat ninggalin ibu..ya aku kan sebenernya juga pengen punya pengalaman kalo bisa juga pengen kerja/kalo ibu sendiri rela gak?/oh rela mbak gak keberatan aku ke Jogja/kalo dari keluarga sendiri bisa gak mas ceritain bagaimana sikap mereka terhadap mas selama ini?/kalo adik tu ya cuek ga mau dengerin saya,kalo mas gak pernah ngobrol sama saya ya aku suka ngerasa jadi beban keluarga../jadi mas brani untuk ke Jogja?/iya/apa untuk menjauhi keluarga atau bagaimana?/oh gak mbak yang penting itu aku bisa punya pengalaman aja../Trus di pati itu mas punya teman?/wah banyak mbak ya kenal dekat aku suka diajak jalan-jalan sama mereka ya sama di jogja sini juga ada../ya mas ini kan dari kecil ya udah terbiasa dengan keadaan kayak gini atau gimana?/ya kadangkadang ada perasaan pengen bisa jalan-jalan kayak temen-temen/oke mas kalo sekarang apa udah bisa nerima kondisi mas yang sekarang ini belum?/ya bisalah mbak ya gak gimanagimana juga nek sama kluarga tu daripada aku dirumah juga,klo dulu pas dirumah aku ya kayak orang normal aja bantu-bantu ibu gitu/jadi mas sudah bisa menerima kondisi mas yang seperti ini?/iyah udah mbak/alasannya apa mas?/ya bisa mbak tapi kadang-kadang tu suka pusing mikirin kondisiku ini maksudnya ya aku beruntung walaupun cacat tapi aku gak mati rasa tu lho mbak tapi yang bikin sedih tu kadang kapan aku bisa bener-bener sembuh gitu mbak..aku juga pengen banget punya kendaraan sendiri khusus untuk orang cacat kayak aku ini ya pengen mandiri istilahnya gitu mbak..tapi ya gimana ya ternyata kondisinya tu gak bisa ya sering juga jadinya mikir aku pengen ga mau pke kursi roda lagi tapi ya aku juga gak berharapa banget untuk bisa normal ya mbak tapi setidaknya lepas dari kursi roda gitu ya kayak pake tongkat gitu paling gak aku bisa berdirilah mbak/nah dari ibu bagaimana sikapnya ke mas?/ya ibu kan paling sayang sama aku ya mbak aku juga sayang sama ibu ya itu kadang bikin aku suka sedih ya mbak tapi ibu selalu ngedukung aku kok mbak/oke mas tadi bilang udah bisa nerima diriku nah itu mas bisa kayak gitu termotivasi sama keinginan mas sendiri atau karna ibu?/ya sama aja mbak imbang itu pokoknya saling berhubungan itu mbak/ada usaha-usaha yang mas lakuin gak supaya bisa nerima diri mas?/ya yang pasti nyemangatin diri sendiri mbak karna aku kan pengen bisa mandiri itu,aku juga belajar kan tapi ya kadang juga suka males hehe ya ada gangguan juga kan ya cewek gitulah mbak di Pati/oh ya? Suka kesini gak mas?/nggak mbak..karna aku udah pindah ke Jogja kan...ya aku juga semangat mbak karna gini aku cacat bukan karna mati rasa tapi ya karna gak berkembang gara-gara dulu suka disuntik-suntik itu kan..ya aku juga suka mikir masa depan mbak..ntar kalo aku tua gimana.pas ibu udah gak ada gimana aku juga ga enak mau ikut mas atau adik ga mau jadi beban mbak..cita-cita tu pengen punya istri berkeluarga aku pengen belajar soal elektronik gitu mbak../masih sering komunikasi sama keluarga mas?/oh ya saya sering telpon mbak/okeh kalo sekarang gimana sikapnya ke mas apa ada yang berubah atau gimana?/ehm nek mas ya masih diem-diem kalo aku telpon juga gak pernah ngajak ngomong,klo adek ya ngomong tapi kadang-kadang kalo ngomong sama adek itu suka ga enak aja ada perasaan gak enak karna suka ga nyambung kalo saya ajak ngomong ya udah nolak duluan buat saya ajak ngobrol gitu mbak..ya aku ga bisa bayangin gimana ntar kalo udah waktunya aku harus hidup sendiri ya ngurus diri sendiri kan gak selamanya harus sama ibu kan/mas dengan kondisi seperti ini merasa terganggu atau terbebani gak?/ya gak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151
mbak karna udah biasa dari kecil ya aku cuma bisa inget jatuh waktu kecil trus berobat trus sampai sekarang inilah mbak..tapi dulu pas dirumah ya sempet sedih juga liat temen-temen pada bisa jalan semua..pengen gitu walopun kadang aku juga diajak pergi juga kalo lagi ada acara apa gitu../nah mas untuk potensi mas, apakah mas menyadari kalo mas punya potensi di bidang tertentu atau hal apa seperti itu?/ehm ya aku kan pernah iseng-iseng mbak sama temenku bikin pigura yah ternyata banyak yang bilang hasilnya lumayanlah padahal aku baru nyoba bikin sekali mbak../klo masak? Mas waktu dirumah suka bantu ibu didapur kan?/Ya iya tapi ya bantu aja sih mbak trus sama ngurus peternakan kan bebek tapi ya gak panyak juga punya bebeknya ya buat sampingan aja mbak itu selain bertani di sawah kita sendiri kan/oke trus mas selama ini ngerasa bangga gak sih mas ya percaya diri gitu buat berada atau bergaul di masyarakat luas yang normal gitu?/ya pede mbak karna aku sendirik tu emang suka berteman dan cari teman yang banyak/mas dengan kondisi seperti ini ikhlas gak mas?/yah ikhlas ya mbak mau gimana juga kondisiku ya seperti ini walaupun emang kadang suka ada gangguan yang ngerasa sedih gitu kok ga ada kemajuan gitu ya setidaknya aku juga pengen suatu saat bisa lepas dari kursi roda tapi ga harus jadi normal banget ya paling gak biasa berdiri..aku gak terganggu mbak gak menyalahkan kondisi ini juga..kalo ada orang yang ngomong-ngomongin atao gimana ya aku gak apa-apa mbak aku nerima aja..ya aku juga pernah dikhianati gitu../sama siapa mas?/sama temen mbak/oh tapi tadi mas juga bilang ada banyak temen tapi ada juga yang suka khianatin mas gitu?/iyah mbak tapi ya tetep banyak temen yang baik kok mbak ya masalah pribadi gitulah mbak aku ga mau critain banyak malu aku mbak/Tadi mas bilang mau mendalami atau ikut kursus elektronik atau handphone gitu nah ntar kalo mas udah bisa pengen punya cita-cita gak kayak buka usaha atau kerja sama orang lain mungkin yang berhubungan sama bidang itu?/itu sih pasti ya mbak/nah tapi yang paling mas inginkan dari ingin berkeluarga sama bekerja itu yang mana?/punya usaha mbak../mas sebenernya kangen rumah gak?pengen pulang gak mas?/wah pengen banget mbak/mas gak merasa terganggu dengan sikapnya masku,bapak sama adikku yang seperti itu?/ya gak mbak ya udah nerima aja../oke apakah ada yang mau mas ceritakan lagi dari pengalaman mas sendiri?/ehm ya gimana ya mbak kalo mau cerita sebenernya banyak tapi yang paling aku rasain tuh ya dari keluarga sama temen itu tapi yang penting disini aku udah gak apa-apa udah nerima aja mbak aku yang udah ya sudahlah aku ikhlas mbak gak usah diungkit-ungkit lagi gitu mbak../ada pengaruhnya gak dari apa yang mas katakan tadi ke proses penerimaan diri mas?/ya adalah mbak tapi ya aku seperti ini udah gak apa-apa mbak yang udah ya udah..ya aku harus berani gitu mandiri mbak..aku juga pengennya menetap di jogja aja ya mbak pengen buka usaha konter hape trus ya punya istri berkeluarga itu tadi../nah mas waktu masih kecil sering main sama-sama dengan tementemen gak?/ya gak mbak kan aku susah banget geraknya..malah waktu kecil gak punya temen karena aku kotor kan mbak nah pas aku umur 15 th ada tetangga yang kasian liat saya to trus dibelikan kursi roda mbak saya itu jadi yang dari kecil sampe umur 15 th itu brangkang saya mbak wah susah banget itu mbak apalagi pas hujan kayak gini mbak gak bisa kemana-mana ya susah mbak termasuk BAB juga/kalo sekarang gimana mas susah gak buat pindah-pindah gitu?/oh gak mbak udah bisa aku dari dulu ya belajar sendiri sejak udah pake kursi roda itu kan jadi agak gampang tu lho mbak buat pindah-pindah/nah setelah mas pake kursi roda ada perubahan-perubahan gak dari kesehariannya mas apapun itu?/ wah ada mbak..ya temen saya jadi tambah banyak soalnya saya juga bs kemana-mana sering diajak temen saya jalan-jalan pake kursi roda ketemu banyak orang/oh sebelum pake kursi roda malah belum banyak temen ya?/iya mbak bener,yah tapi aku juga pernah ngerasa gini mbak pas aku udah di jogja ketemu temen-temen yang cacat juga aku sedih ternyata banyak yang cacat,,ya dari sekian banyak manusia kok ada yang seperti ini kondisinya nah dulu aku sempet mikir gitu sih mbak tapi lama-lama sih gak papa..ya aku tuh antara sedih dan seneng jauh dari keluarga mbak..sedih pisah sama kluarga di rumah sana tapi yo seneng bisa punya kesempatan buat cari pengalaman baru yang bikin aku bisa berkembang aku juga belajar mandiri mbak dengan jauh dari keluarga itu trus ini mbak ada salah satu temenku yang cacat juga dia udah nikah beberapa bulan yang lalu yah aku seneng mbak dengan kondisi seperti itu temenku bisa bahagia aku liatnya seneng banget..ya emang sebenernya aku juga pengen nikah to mbak cuman kan aku harus punya kerjaan dulu nek gak masa mikir nikah dulu..aku tuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168
lebih diem juga ya mbak..jarang curhat juga..tapi yo ada satu temen yang suka aku ajak curhat mereka juga sering kesini kok mbak kan mereka kuliah di Semarang..oya mbak aku juga sebenernya bisa naik tangga sampe pasang genteng tuh aku bisa ya trus manjat pohon cengkeh juga bisa mbak ya dari kecil aku suka manjat-manjat../Mas aku mau tanya soal pendapatnya mas ya soal jaman-jaman dulu apalagi ibu cerita ke mas soal kondisi mas seperti ini karena mas jatuh sewaktu belajar berjalan sampai dengan usaha mas untuk berobat kesana kemari nah itu pendapatnya mas seperti apa?/yah kalo inget itu aku ngerasa susahlah ya mbak pernah ke Boyolali juga dulu berobat../inget gak berobat apa aja selain medis?/ya alternatif udah pernah juga mbak..ya waktu itu kalo dari medis katanya karna disuntik terus itu jadi gak bertumbuh gak berkembang...aku ya ada masalah juga sih mbak soal cewek..aku pengen cewek itu nerima aku tanpa tergoda oleh cowok lain tapi ya belum bisa mbak belum dapet yang seperti itu soale aku pernah mbak pas aku umur 16 tahun pernah sama cewek ya dia suka sama cowok lain tergoda gitu tapi ya aku ya udahlah mbak gak mau ungkit lagi..aku cuma percaya Tuhanlah jodoh itu Tuhan yang menentukan kan mbak,ya itu gak cuma umur 16 tahun tapi sampe 20 tahun ada kejadian kayak gitu mbak beberapa kali../apa hal ini sempat mempengaruhi atau berhubungan dengan fisik mas sendiri?/oh gak mbak gak sama skali ini murni soal perasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL ANALISIS DATA SUBJEK 3 No 1
2
3
4
Tapi aku sebelum jatoh yo gak tau wong itu aku masih umur setahun masih belajar jalan bergerak lha dulu kan masih kecil belum tau trus jatuh nah habis itu aku langsung panas badannya ya dikasih obat trus disuntiklah ya karna disuntik trus ya lamalama tambah lemah ya berobat terus supaya cepet sembuh..nah itu sampai aku umur 10 tahun..aku udah berobat kemana-mana tapi ya gak ada hasilnya ya gak bisa sembuh-sembuh Nah setelah 10 tahun itu ada perkembangannya gak mas?ya ada perkembangan tapi yo susah..kan selama 10 tahun itu lama ya mbak Bapak saya meninggal trus ibu kerja sebagai petani nah pengen belikan saya kursi roda tapi gak mampu
Analisis Data Subjek 3 Subjek terjatuh saat berumur satu tahun ketika sedang belajar berjalan. Setelah terjatuh kondisi badan subjek panas lalu diberikan suntikan kemudian berobat selama 10 tahun keberbagai tempat namun tak kunjung sembuh
Usaha pengobatan yang dijalani subjek selama 10 tahun tidak mengalami perkembangan yang berarti untuk kesembuhannya
Subjek seorang yatim dan ibu hanya seorang petani sehingga kondisi ekonomi subjek tergolong kurang mampu untuk membeli kursi roda Oke dulu pas mas Setelah subjek terjatuh, ia jatuh itu berobat ke dokter namun ia
1+2+3+4 saat berumur 1 tahun terjatuh ketika sedang belajar berjalan lalu ia sakit panas. subjek berobat ke dokter tapi ia tidak mengetahui hasil pemeriksaannya karena sewaktu itu subjek masih kecil dan tidak diberitahukan oleh ibunya. subjek pun tetap berobat selama 10 tahun namun tidak sembuh lalu menjadi cacat. sementara dirinya tidak dapat memiliki alat bantu yaitu kursi roda karena ibunya tidak memiliki uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
6
pengobatannya ke puskesmas tao bagaimana mas?dulu pengobatannya tu ya dokternya tanya kejadiannya sperti apa ya kan aku panas..nah kata dokter apa mas? Apa dokter ada cerita sesuatu sama ibu waktu itu? wah aku juga gak tau pasti ceritanya seperti apa mbak ibu belum pernah cerita sama mas? iyah mbak gak pernah Oke dulu waktu mas masih kecil apa mas cuma di tempat tidur aja atau gimana mas?ya waktu itu kadang-kadang bantu ibu ya kadang-kadang bersih-bersihkan rumah gitu Nah itu mas bergeraknya gimana apa menggeserkan badan atau gimana?aku membrangkang mbak oke nah itu mas agak kesulitan gak awalnya? ya gak mbak karna nyoba sendiri trus jalanin sendiri yah pengalaman sendirilah
tidak mengetahui pasti tentang hasil pemeriksaan baik dari dokter dan ibunya
Ketika subjek kecil ia juga 5+6+7 saat subjek kecil beraktifitas yaitu dengan ia menggerakkan membantu ibunya di rumah badannya dengan merangkak dan itu dipelajarinya sendiri. aktifitas subjek dirumah ialah membantu ibunya serta melakukan pengobatan dan tidak bersekolah Awalnya subjek menggerakkan badannya dengan merangkak dan itu ia pelajari sendiri sehingga tidak terlalu mengalami kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
8
jadi buat aku ya gak kesulitan Trus kegiatannya ngapain aja mas selain bantuin ibu dulunya?yah susah banget ya mbak waktu itu..dari 3 sampe 10 tahun gak bisa belajar ya kan aku pergi trus buat berobat kemanamana jadi gak bisa konsentrasi ya sampai seperti ini mbak/jadi mas itu sulit untuk berkonsentrasi sampai ga memutuskan untuk sekolah?/iyah mbak susahlah mbak apalagi kan mikirinya yang penting berobat terus sampe sembuh Trus mas berapa bersaudara?tiga mbak mas anak keberapa? kedua yah itu sodara mas perempuan atau laki-laki semua? ya yang pertama laki-laki trus adik saya perempuan tapi gak sama bapak ibu maksudnya mas? yah waktu aku umur 5 taun ibu kawin lagi jadi mas yang pertama ibu satu bapak ibu lalu yang adik perempuan beda bapak begitu? iyah bener mbak
Selain membantu ibunya, subjek dulu hanya melakukan pengobatan kesana-kemari sehingga ia tidak terfokus untuk sekolah
Subjek merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, hanya saja adik subjek merupakan adik tiri karena saat subjek berusia 5 tahun ibunya menikah lagi
8+9+10+11+12 subjek dulunya tinggal di Pati. subjek merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dan tinggal dengan ibu serta ayah tirinya. subjek merasa kurang nyaman dengan ayah tirinya karena sering melampiaskan kemarahan kepada ibunya karena kesal dengan subjek. subjek merasa kasihan dengan ibunya. subjek juga sempat sedih dengan kondisi fisiknya yang tidak kunjung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membaik. kondisi ekonomi yang tidak mencukupi membuat subjek tidak dapat membeli kursi roda sehingga ia harus merangkak ketika beraktifitas 9
10
11
Oh gitu,ya jadi dulu kegiatannya cuma berobat trus kalopun cuma dirumah ya diem aja tapi bantubantu ibu gitu?iyah..tapi ya kalo aktifitas itu sulit banget mbak waktu itu,beda sama pas aku dah punya kursi roda kan aku udah gede,nah dulu pas masih kecil belum punya kursi roda mau mandi susah mbak karna tempatnya jauh,kalo udah mandi mbrangkang lagi ya jadinya kotor lagi mbak Mas dulu tinggal dimana mas?di pati mbak Ya,mas dulu prasaannya gimana sih mas yang dari kecil semenjak jatuh trus sampai mas kesulitan untuk bergerak sampai brangkang itu prasaannya dulu
Sebelum memiliki kursi roda subjek kesulitan dalam beraktifitas. Saat subjek ingin mandi ia harus merangkak ke tempat mandi yang jaraknya sangat jauh.
Subjek dulu daerah Pati
tinggal
di
Subjek sangat sedih ketika ia menyadari tidak ada perubahan yang bearti dengan kondisi fisiknya. Terlebih lagi subjek merasa kasihan terhadap ibunya yang hanya seorang petani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
13
14
gimana mas?ya sedih banget mbak pastinya,ya aku masih kecil kan gak tau ya trus lama-lama kan udah gede udah ngerti ya kok gini trus gak ada berubahnya ya sulit banget ya mbak..ya kan sedih, nangis,trus ya ibuku kok kayak gini..aku gak sembuh-sembuh kan ibu cuma petani mbak aku kasian sama ibu ya sedih mbak Apalagi kalo sama bapak kandung juga ya kan beda rasanya sama bapak tiri mbak..bapak tiri saya itu gampang marah mbak,,sering ibu saya dimarahin sama bapak aku sering ngeliat mbak..sebenernya yo bapak tu marah sama aku ya keadaanku kayak gini tapi marahnya malah ke ibu Nah mas itu pas jatuh taunya juga dari ibu?iya dikasih tau ibu mbak Trus kalo sekarang yang dirasain apa mas dari fisikmas saat ini?ya dari kaki ga mati rasa ya mbak tapi tu masalahnya karna dulu disuntik trus jadi
Subjek juga merasakan perbedaan terhadap ayah tirinya. Menurutnya ayah tirinya itu adalah sosok yang pemarah dan sering memarahi ibunya. Subjek beranggapan kemarahan ayah tiri itu ditujukan untuknya tetapi pelampiasannya bukan ke subjek sendiri melainkan ke ibu subjek.
Subjek mengetahui dirinya terjatuh saat kecil dulu dari ibunya Kondisi kaki subjek sebenarnya tidak mati rasa. Hanya saja selama berobat ia terus diberikan suntikan sehingga menghambat pertumbuhan pada anggota tubuhnya seperti kaki dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
16
17
gak bisa tumbuh dengan baik gak berkembang gitu mbak ya mas tau gak dulu disuntik apa? gak tau mbak aku..ini kan tanganku sebenernya dulu normal tapi jadi nekuk gini jarinya tu gara-gara disuntik..ya aku pas masih kecil ternyata pernah disuntik susuk jarum berobatnya udah macem-macem ya mas ya?iyah macemmacem mbak Trus mas pas umur 10 tahun keatas itu bisa diceritakan seperti apa pengalamannya mas? yah yang pasti banyak susahnya ya mbak apalagi ditumah itu,aku pengen bisa bantu ibu bisa kerja tapi kok gak bisa-bisa pas aku ke jogja pun sebenernya masih keberatan buat ninggalin ibu..ya aku kan sebenernya juga pengen punya pengalaman kalo bisa juga pengen kerja Kalo ibu sendiri rela gak? oh rela mbak gak keberatan aku ke jogja Kalo dari keluarga sendiri bisa gak mas
jari tangan kanan kondisinya kurang baik. Subjek juga sempat menjalani berbagai macam pengobatan salah satunya susuk jarum
Subjek memiliki keinginan untuk bisa bekerja dan membantu ibunya namun kondisi fisiknya tidak mendukung. Hingga akhirnya subjek memutuskan untuk ke Jogja untuk mencari pengalaman meskipun merasa keberatan untuk meninggalkan ibu
15+16 subjek ingin membantu ibunya dengan dapat bekerja dan menjadi mandiri. oleh karena itu, subjek memutuskan untuk pergi ke Jogja agar dapat mencari pengalaman baru dalam hidupnya meskipun awalnya subjek keberatan untuk meninggalkan ibunya.
Ibu subjek tidak mengikhlaskan subjek pergi ke Jogja Hubungan subjek dengan 17+18 hubungan subjek kakak adiknya kurang baik dengan kakak adiknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
19
20
21
ceritain bagaimana sikap mereka terhadap mas selama ini? kalo adik tu ya cuek ga mau dengerin saya,kalo mas gak pernah ngobrol sama saya ya aku suka ngerasa jadi beban keluarga Jadi mas brani untuk ke jogja? iya apa untuk menjauhi keluarga atau bagaimana? oh gak mbak yang penting itu aku bisa punya pengalaman aja Trus di pati itu mas punya teman? wah banyak mbak ya kenal dekat aku suka diajak jalan-jalan sama mereka ya sama di jogja sini juga ada
sehingga membuat subjek kurang harmonis. hal merasa menjadi beban untuk itu membuat dirinya keluarga merasa menjadi beban keluarga. akan tetapi kepergian subjek bukan alasan bagi dirinya untuk menjauhi keluarga melainkan untuk mencari pengalaman baru. Subjek memutuskan untuk pergi ke Jogja karena alasan untuk mencari pengalaman baru dan bukan untuk menjauhi keluarganya
Ya mas ini kan dari kecil ya udah terbiasa dengan keadaan kayak gini atau gimana? ya kadangkadang ada perasaan pengen bisa jalan-jalan kayak temen-temen Oke mas kalo sekarang apa udah bisa nerima kondisi mas yang sekarang
Subjek terkadang punya keinginan untuk bisa berjalan dengan normal seperti teman-temannya
Subjek memiliki banyak teman di Pati dan temanteman subjek sering mengajak subjek bepergian
19+20 subjek memiliki banyak teman di Pati dan sering mengajak berpergian. karena melihat kondisi temantemannya yang normal subjek sempat berharapdapat berjalan seperti teman-temannya itu.
Subjek dulunya beraktifitas 21+22+23+24 subjek seperti orang normal dapat menerima keadaan fisiknya saat ini. walaupun subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
23
24
ini belum? ya bisalah mbak ya gak gimanagimana juga nek sama kluarga tu daripada aku dirumah juga,klo dulu pas dirumah aku ya kayak orang normal aja bantu-bantu ibu gitu Jadi mas sudah bisa menerima kondisi mas yang seperti ini? iyah udah mbak alasannya apa mas? ya bisa mbak tapi kadang-kadang tu suka pusing mikirin kondisiku ini maksudnya ya aku beruntung walaupun cacat tapi aku gak mati rasa tu lho mbak tapi yang bikin sedih tu kadang kapan aku bisa bener-bener sembuh gitu mbak Aku juga pengen banget punya kendaraan sendiri khusus untuk orang cacat kayak aku ini ya pengen mandiri istilahnya gitu mbak..tapi ya gimana ya ternyata kondisinya tu gak bisa ya Sering juga jadinya mikir aku pengen ga mau pke kursi roda lagi tapi ya aku juga
sempat merasa sedih dan memikirkan kesembuhan pada fisiknya. subjek juga berharap bahwa ia dapat mandiri dan tidak tergantung pada kursi roda lagi Subjek sudah dapat menerima kondisi fisiknya saat ini. Namun terkadang subjek juga memikirkan kondisinya karena kakinya tidak mengalami mati rasa. Hal itu membuatnya sedih dan berpikir kapan subjek bisa benar-benar sembuh
Subjek punya keinginan untuk mandiri dengan memiliki kendaraan sendiri khusus untuk orang cacat namun kondisi ekonomi tidak mendukung
Subjek punya harapan untuk bisa lepas dari kursi rodanya dan bisa berdiri serta menggunakan tongkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
26
27
gak berharapa banget untuk bisa normal ya mbak tapi setidaknya lepas dari kursi roda gitu ya kayak pake tongkat gitu paling gak aku bisa berdirilah mbak Nah dari ibu bagaimana sikapnya ke mas? ya ibu kan paling sayang sama aku ya mbak aku juga sayang sama ibu ya itu kadang bikin aku suka sedih ya mbak tapi ibu selalu ngedukung aku kok mbak
Oke mas tadi bilang udah bisa nerima diriku nah itu mas bisa kayak gitu termotivasi sama keinginan mas sendiri atau karna ibu? ya sama aja mbak imbang itu pokoknya saling berhubungan itu mbak Ada usaha-usaha yang mas lakuin gak supaya bisa nerima diri mas? ya yang pasti nyemangatin diri sendiri mbak karna aku kan pengen bisa
Ibu subjek sangat menyayangi dan mendukung subjek begitupun sebaliknya. Hal ini sering membuat subjek sedih
25+26 subjek sangat dekat dan sayang kepada ibunya begitu pula sebaliknya. ibu subjek juga selalu mendukung subjek begitu pula subjek yang selalu memotivasi diri sehingga ia dapat menerima dirinya. namun, subjek juga merasa sedih ketika mengingat kasih sayang ibunya.
Subjek dapat menerima dirinya karena ada dukungan dan motivasi pada dirinya sendiri
Subjek berusaha menerima dirinya dengan menyemangati diri sendiri dan adanya keinginan yang kuat untuk bisa mandiri. Walaupun begitu tidak lepas juga dari gangguan yaitu
27+28+29 subjek dapat menerima diri karena ia selalu berusaha menyemangati diri serta termotivasi untuk jadi seseorang yang mandiri dengan kecacatannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
29
30
mandiri itu,aku juga memikirkan pacar subjek di agar tidak membebani belajar kan tapi ya Pati keluarga. selain itu, kadang juga suka menurut subjek males hehe ya ada kondisinya tidak parah gangguan juga kan ya karena tidak sampai cewek gitulah mbak di mengalami mati rasa. pati oh ya? Suka oleh sebab itu, subjek pun bersemangat untuk kesini gak mas? nggak mbak..karna mempelajari hal-hal aku udah pindah ke yang berhubungan jogja kan dengan elektronik. di sisi lain, subjek sendiri juga sempat memikirkan pacarnya di Pati dan hal ini cukup menghambat subjek untuk berkembang karena merasa terpuruk. Ya aku juga semangat Subjek bersemangat karena mbak karna gini aku kondisinya yang seperti itu cacat bukan karna mati disebabkan oleh seringnya rasa tapi ya karna gak diberi suntikan. Selain itu, berkembang gara-gara subjek ingin mandiri demi dulu suka disuntik- masa depan dan tidak ingin suntik itu kan..ya aku jadi beban keluarga juga suka mikir masa depan mbak..ntar kalo aku tua gimana.pas ibu udah gak ada gimana aku juga ga enak mau ikut mas atau adik ga mau jadi beban mbak Cita-cita tu pengen Subjek bercita-cita ingin punya istri berkeluarga menikah dan berkeluarga aku pengen belajar serta mempelajari soal soal elektronik gitu elektronik mbak walaupun Masih sering Hingga saat ini subjek 30+31 subjek komunikasi sama masih sering berkomunikasi hubungan keluarga mas? oh ya dengan keluarganya di Pati dengan kakak adiknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
saya sering mbak
31
telpon melalui telepon
Okeh kalo sekarang gimana sikapnya ke mas apa ada yang berubah atau gimana? ehm nek mas ya masih diem-diem kalo aku telpon juga gak pernah ngajak ngomong,klo adek ya ngomong tapi kadangkadang kalo ngomong sama adek itu suka ga enak aja ada perasaan gak enak karna suka ga nyambung kalo saya ajak ngomong ya udah nolak duluan buat saya ajak ngobrol gitu mbak..ya aku ga bisa bayangin gimana ntar kalo udah waktunya aku harus hidup sendiri ya ngurus diri sendiri kan gak selamanya harus
Hubungan subjekdengan kakak adiknya saat ini belum terlalu baik sehingga membuatnya berpikir tentang hidupnya di masa depan karena tidak selamanya harus bergantung dengan keluarga
sampai saat ini belum harmonis tetapi ia masih menghubungi melalui telepon. subjek masih memperhatikan keluarganya. ketidakharmonisan yang terjadi membuat subjek semakin bertekad untuk bisa mandiri dan mempersiapkan masa depannya dengan lebih baik agar nantinya tidak membebani keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
33
34
35
sama ibu kan Mas dengan kondisi seperti ini merasa terganggu atau terbebani gak? ya gak mbak karna udah biasa dari kecil ya aku cuma bisa inget jatuh waktu kecil trus berobat trus sampai sekarang inilah mbak Tapi dulu pas dirumah ya sempet sedih juga liat temen-temen pada bisa jalan semua..pengen gitu walopun kadang aku juga diajak pergi juga kalo lagi ada acara apa gitu Nah mas untuk potensi mas, apakah mas mneyadari kalo mas punya potensi di bidang tertentu atau hal apa seperti itu? ehm ya aku kan pernah iseng-iseng mbak sama temenku bikin pigura yah ternyata banyak yang bilang hasilnya lumayanlah padahal aku baru nyoba bikin sekali mbak Klo masak? Mas waktu dirumah suka bantu ibu didapur kan? Ya iya tapi ya bantu aja sih mbak
Subjek tidak merasa terganggu atau terbebani dengan kondisi fisiknya saat ini karena sudah terbiasa
32+33 subjek merasa sudah terbiasa dengan kondisi fisiknya yang cacat. meskipun awalnya ia juga sempat merasa sedih ketika melihat kondisi temantemannya yang normal tidak cacat seperti dirinya.
Walaupun subjek juga sempat merasa sedih jika melihat kondisi temantemannya yang normal
Subjek merasa ia mampu berkreasi dengan membuat pigura meskipun baru pertama kali mencoba
Kegiatan subjek dulu tidak hanya membantu ibu memasak tapi juga mengurus pertenakan bebek
34+35 aktifitas subjek dulu tidak hanya membantu ibunya tetapi ia juga beternak bebek. selain itu, subjek juga pernah membuat sebuah pigura dan merasa cukup mampu membuatnya dengan bagus padahal itu baru pertama kalinya ia membuat sebuah pigura
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
37
trus sama ngurus peternakan kan bebek tapi ya gak panyak juga punya bebeknya ya buat sampingan aja mbak itu selain bertani di sawah kita sendiri kan Oke trus mas selama ini ngerasa bangga gak sih mas ya percaya diri gitu buat berada atau bergaul di masyarakat luas yang normal gitu?Ya pede mbak karna aku sendiri tu emang suka berteman dan cari teman yang banyak
Mas dengan kondisi seperti ini ikhlas gak mas?Yah ikhlas ya mbak mau gimana juga kondisiku ya seperti ini walaupun emang kadang suka ada gangguan yang ngerasa sedih gitu kok ga ada kemajuan gitu
Subjek merasa percaya diri untuk bersosialisasi dengan kondisi fisiknya yang cacat. Subjek suka memiliki banyak teman
Subjek merasa ikhlas mengalami kondisi seperti itu dan tidak merasa terganggu bahkan sampai menyalahkan siapa pun. Subjek tidak memperdulikan jika ada yang membicarakan dirinya dan menerimanya. Tetapi terkadang subjek juga
36+37+38 pada dasarnya subjek senang memiliki banyak teman. subjek merasa percaya diri terhadap kecacatannya ketika bersosialisasi dengan orang lain. maka, tidak heran subjek pun memiliki banyak teman. walaupun punya banyak teman subjek juga pernah dikhianati oleh temannya sendiri. subjek juga ikhlas dalam menerima kondisinya karena kecacatan tersebut bukanlah salah siapa pun. subjek pun merasa cuek terhadap komentar negatif dari orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
39
ya setidaknya aku juga pengen suatu saat bisa lepas dari kursi roda tapi ga harus jadi normal banget ya paling gak biasa berdiri..aku gak terganggu mbak gak menyalahkan kondisi ini juga..kalo ada orang yang ngomongngomongin atao gimana ya aku gak apa-apa mbak aku nerima aja Ya aku juga pernah dikhianati gitu..sama siapa mas?Sama temen mbak.oh tapi tadi mas juga bilang ada banyak temen tapi ada juga yang suka khianatin mas gitu?Iyah mbak tapi ya tetep banyak temen yang baik kok mbak ya masalah pribadi gitulah mbak aku ga mau critain banyak malu aku mbak Tadi mas bilang mau mendalami atau ikut kursus elektronik atau handphone gitu nah ntar kalo mas udah bisa pengen punya cita-cita gak kayak buka usaha atau kerja sama orang lain mungkin yang
merasa sedih jika memikirkan kondisinya yang tidak mengalami perkembangan sebab subjek ingin suatu saat nanti lepas dari kursi rodanya
Meskipun subjek memiliki banyak teman tetapi dirinya juga pernah dikhinati oleh temannya sendiri
Subjek berkeinginan untuk 39+40 subjek ingin memiliki usaha sendiri pulang ke Pati karena merindukan keluarganya walaupun sebenarnya ia menyadari hubungan mereka tidak harmonis. subjek juga berencana untuk membuka usaha sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
41
42
berhubungan sama bidang itu?Itu sih pasti ya mbak..nah tapi yang paling mas inginkan dari ingin berkeluarga sama bekerja itu yang mana?Punya usaha mbak Mas sebenernya kangen rumah gak?Pengen pulang gak mas?Wah pengen banget mbak mas gak merasa terganggu dengan sikapnya masku,bapak sama adikku yang seperti itu?Ya gak mbak ya udah nerima aja Oke apakah ada yang mau mas ceritakan lagi dari pengalaman mas sendiri?Ehm ya gimana ya mbak kalo mau cerita sebenernya banyak tapi yang paling aku rasain tuh ya dari keluarga sama temen itu tapi yang penting disini aku udah gak apa-apa udah nerima aja mbak aku yang udah ya sudahlah aku ikhlas mbak gak usah diungkit-ungkit lagi gitu mbak
Subjek berkeinginan untuk kembali ke rumahnya di Pati dan merindukan keluarga disana. Subjek tidak mempermasalahkan ketidakharmonisan dirinya dengan keluarga
Dari berbagai pengalaman yang dialami subjek yang paling berkesan menurutnya ialah yang berhubungan dengan keluarga dan temanteman. Akan tetapi subjek tidak ingin membahas hal itu lagi dan sudah ikhlas menerimanya
Ada pengaruhnya gak Subjek sudah menerima diri
41+42 pengalaman subjek mengenai keluarga dan temanteman merupakan pengalaman yang sangat berarti dalam hidupnya. subjek merasa tidak perlu membahas hal itu lagi karena baginya yang lebih penting adalah masa depan bukan masa lalu dan subjek juga merasa ikhlas untuk menerimanya. subjek punya harapan suatu saat nanti ia dapat berekluarga dan punya usaha sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dari apa yang mas katakan tadi ke proses penerimaan diri mas?Ya adalah mbak tapi ya aku seperti ini udah gak apa-apa mbak yang udah ya udah..ya aku harus berani gitu mandiri mbak..aku juga pengennya menetap di jogja aja ya mbak pengen buka usaha konter hape trus ya punya istri berkeluarga itu tadi Nah mas waktu masih kecil sering main sama-sama dengan temen-temen gak?Ya gak mbak kan aku susah banget geraknya..malah waktu kecil gak punya temen karena aku kotor kan mbak nah pas aku umur 15 th ada tetangga yang kasian liat saya to trus dibelikan kursi roda mbak saya itu jadi yang dari kecil sampe umur 15 th itu brangkang saya mbak wah susah banget itu mbak apalagi pas hujan kayak gini mbak gak bisa kemana-mana ya susah mbak termasuk BAB juga
dan mengikhlaskan semua. Subjek hendak mewujudkan harapannya untuk berkeluarga dan membangun sebuah usaha
Sewaktu subjek kecil ia tidak memiliki teman karena badannya kotor lalu ketika ia berusia 15 tahun ada tetangga yang membelikannya kursi roda sehingga membantunya untuk beraktifitas.sebelumnya subjek merangkak dan kesulitan untuk beraktifitas terutama saat hujan
43+44+45 saat subjek masih kecil, ia tidak memiliki banyak teman. namun setelah subjek memiliki kursi roda subjek menjadi lebih mudah untuk bergaul dengan dunia luar dan banyak orang sehingga ia bisa berteman dengan banyak orang serta lebih mudah dalam beraktifitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
45
46
Kalo sekarang gimana mas susah gak buat pindahpindah gitu?Oh gak mbak udah bisa aku dari dulu ya belajar sendiri sejak udah pake kursi roda itu kan jadi agak gampang tu lho mbak buat pindahpindah Nah setelah mas pake kursi roda ada perubahanperubahan gak dari kesehariannya mas apapun itu? Wah ada mbak..ya temen saya jadi tambah banyak soalnya saya juga bs kemana-mana sering diajak temen saya jalan-jalan pake kursi roda ketemu banyak orang Oh sebelum pake kursi roda malah belum banyak temen ya? Iya mbak bener,yah tapi aku juga pernah ngerasa gini mbak pas aku udah di jogja ketemu temen-temen yang cacat juga aku sedih ternyata banyak yang cacat,,ya dari sekian banyak manusia kok ada yang seperti ini kondisinya nah dulu
Saat ini subjek sudah tidak kesulitan untuk beraktifitas karena sudah menggunakan alat bantu yaitu kursi roda
Perubahan yang subjek alami setelah menggunakan kursi roda ialah memiliki banyak teman dan subjek dapat pergi kemanapun dibantu oleh temannya
Ketika subjek sudah pindah di Jogja ia bertemu dengan teman-teman yang cacat. Subjek awalnya sempat merasa sedih dengan banyaknya orang yang kondisinya cacat. Namun lama-kelamaan subjek sudah merasa terbiasa
46+47 subjek merasakan suka dan duka ketika harus meninggalkan keluarga. di satu sisi subjek senang bisa mendapatkan pengalaman baru dan sedih harus jauh dari orang-orang terdekat yang ia sayangi. ketika berada di Jogja subjek juga merasakan kesedihan karena banyaknya orang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aku sempet mikir gitu sih mbak tapi lamalama sih gak papa
47
48
49
Ya aku tuh antara sedih dan seneng jauh dari keluarga mbak..sedih pisah sama kluarga di rumah sana tapi yo seneng bisa punya kesempatan buat cari pengalaman baru yang bikin aku bisa berkembang aku juga belajar mandiri mbak dengan jauh dari keluarga itu Trus ini mbak ada salah satu temenku yang cacat juga dia udah nikah beberapa bulan yang lalu yah aku seneng mbak dengan kondisi seperti itu temenku bisa bahagia aku liatnya seneng banget
cacat sepertinya. subjek tidak mengerti banyaknya manusia di dunia ini tetapi ada yang harus hidup dengan kecacatan. Subjek merasakan suka dan duka ketika harus berpisah dari keluarganya. Subjek merasa sedih dengan jauh dari keluarga tetapi juga senang karena berada di tempat baru dan mengalami banyak pengalaman baru serta membantunya untuk belajar mandiri
Subjek menceritakan salah satu temannya yang cacat yang sudah menikah dan ikut bahagia dengan pernikahan itu
Ya emang sebenernya Subjek juga punya kenginan aku juga pengen nikah untuk menikah tetapi ia to mbak cuman kan lebih mementingkan
48+49 subjek bercerita mengenai salah seorang temannya yang cacat dan sudah menikah. subjek merasa bangga dan senang bahwa dalam kondisi cacat pun temannya bisa berbahagia layaknya orang normal. subjek sendiri juga menginginkan sebuah pernikahan dalam hidupnya namun sebelum itu ia juga berharap dapat bekerja terlebih dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aku harus punya kerjaan dulu nek gak masa mikir nikah dulu Aku tuh lebih diem juga ya mbak..jarang curhat juga..tapi yo ada satu temen yang suka aku ajak curhat mereka juga sering kesini kok mbak kan mereka kuliah di semarang
pekerjaan dulu
51
Oya mbak aku juga sebenernya bisa naik tangga sampe pasang genteng tuh aku bisa ya trus manjat pohon cengkeh juga bisa mbak ya dari kecil aku suka manjat-manjat
Subjek menceritakan kemampuannya yang sejak kecil biasa memanjat pohon sampai memperbaiki genten di rumahnya
52
Mas aku mau tanya soal pendapatnya mas ya soal jaman-jaman dulu apalagi ibu cerita ke mas soal kondisi mas seperti ini karena mas jatuh sewaktu belajar berjalan sampai dengan usaha mas untuk berobat kesana kemari nah itu pendapatnya mas seperti apa?Yah kalo inget itu aku ngerasa susahlah ya mbak pernah ke Boyolali
Subjek merasa susah ketika mengingat usahanya saat berobat ke banyak tempat salah satunya di Boyolali
50
Subjek cenderung pendiam dan jarang bercerita dengan orang lain. Di sisi lain subjek juga memiliki teman dekat di Semarang dan sering mengunjungi subjek di Jogja
Subjek termasuk orang yang cenderung lebih pendiam dan jarang bercerita dengan orang lain. akan tetapi, subjek juga memiliki seorang sahabat yang berasal dari Semarang dan sering mengunjungi subjek. Subjek bercerita mengenai kebiasaan dan kemampuannya dalam memanjat pohon bahkan memperbaiki genteng di rumahnya. subjek dapat melakukan semua itu walaupun dalam kondisi cacat sekalipun. 52+53 dalam usaha pengobatan yang dilakukan, subjek sudah menjalani pengobatan secara medis maupun alternatif. akibat dari pengobatan medis yang telah dilakukan membuat kondisi fisik subjek menjadi cacat seperti saat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
54
55
56
juga dulu berobat Inget gak berobat apa aja selain medis?Ya alternatif udah pernah juga mbak..ya waktu itu kalo dari medis katanya karna disuntik terus itu jadi gak bertumbuh gak berkembang Aku ya ada masalah juga sih mbak soal cewek..aku pengen cewek itu nerima aku tanpa tergoda oleh cowok lain tapi ya belum bisa mbak belum dapet yang seperti itu soale aku pernah mbak pas aku umur 16 tahun pernah sama cewek ya dia suka sama cowok lain tergoda gitu tapi ya aku ya udahlah mbak gak mau ungkit lagi
Aku cuma percaya Tuhanlah jodoh itu Tuhan yang menentukan kan mbak Ya itu gak cuma umur
Subjek sudah pernah menjalani pengobatan alternatif dan secara medis yaitu dengan disuntik beerulang-ulang dan membuat fisiknya tidak bertumbuh kembang dengan baik Subjek sempat mengalami masalah dengan wanita dimana pernah dikhianati oleh wanita. Subjek ingin memiliki pasangan yang mau menerima dirinya apa adanya dan setia
Subjek percaya bahwa urusan jodoh itu ditentukan oleh Tuhan Subjek pernah dikhianati
54+55+56+57 subjek dulu sempat beberapa kali mengalami kegagalan dalam berhubungan dengan wanita. subjek pun ingin menjalin hubungan dengan seorang wanita yang mau menerima subjek apa adanya dan setia. namun, subjek tetap percaya bahwa jodoh itu ditentukan oleh Tuhan dan subjek yakin suatu saat nanti akan ada seorang wanita yang diberikan Tuhan untuknya. akan tetapi, kegagalan yang sempat ia alami dulu bukan karena kecacatan pada fisiknya tetapi hanya karena masalah perasaan saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
16 tahun tapi sampe 20 tahun ada kejadian kayak gitu mbak beberapa kali Apa hal ini sempat mempengaruhi atau berhubungan dengan fisik mas sendiri?Oh gak mbak gak sama skali ini murni soal perasaan
oleh pasangannya beberapa kali ketika masih berumur 16-20 tahun Subjek tidak merasa bahwa kegagalan dirinya menjalin sebuah hubungan karena kondisi fisik tetapi berhubungan dengan perasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL STRUKTUR DASAR SUBJEK 3 Keterangan Babak 1 Sebelum
Keluarga
Teman
Pacar
-
-
mengalami Dekat
kecacatan : - Subjek masih balita dan terjatuh lalu sakit panas - Berobat Babak 2 Saat
mengalami Dekat
kecacatan :
Jauh
-
khususnya
- Beraktifitas
dengan dengan
merangkak - Tidak
ibu,
tidak
dengan
memiliki ayah
tiri
banyak teman
maupun kakak
- Lebih dekat dengan dan adiknya ibu Babak 3 Setelah
proses Dekat
Dekat
penerimaan diri :
khususnya
- Punya kursi roda
dengan
- Mudah beraktifitas
tidak
dengan
- Mudah bersosialisasi
ayah
tiri
- Mulai
berpacaran maupun kakak
namun gagal - Terbiasa dan ikhlas dengan kondisi fisik yang cacat - Sudah
menerima
dirinya - Tidak
ibu,
menyalahkan
siapapun
dan adiknya
Dekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Ingin mandiri - Ingin
mewujudkan
cita-citanya - Didukung oleh ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL STRUKTUR DASAR KESELURUHAN Secara Umum - Mengalami keterpurukan - Berjuang dalam proses penerimaan diri - Merasakan adanya dukungan sosial dari keluarga khususnya ibu - Menyadari bahwa kehidupan tetap harus dijalani - Memiliki cita-cita dengan membuka usaha sendiri - Berusaha untuk mandiri tidak terhalangi oleh kondisi cacat Secara Khusus Tipe 1
Tipe 2
(gabungan struktur dasar pengalaman (struktur
dasar
pengalaman
Toni,
Ali dan Budi, kecacatan disebabkan kecacatan disebabkan oleh penggunaan oleh kecelakaan lalu lintas) :
obat-obatan yang berlebihan) :
- Memiliki gambaran diri yang buruk di masa lalu
sebelum
- Menganggap
kecacatan
sebagai
hukuman
kecacatan
karena
mengalami cacat ketika masih balita
- Ingin bunuh diri
- Tidak mengerti terhadap kondisi
- Merasa terpilih
yang dialami
- Bersyukur - Kecacatan
- Tidak memiliki gambaran diri
- Mengalami dianggap
karunia - Berbakti kepada orang tua
sebagai
keterbatasan
dalam
beraktifitas dan kesulitan dalam bergaul (sebelum memiliki kursi roda)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Menjadi religius
- Dapat beraktifitas dan menjalin
- Kehidupan saat ini lebih indah
relasi sosial (setelah memiliki kursi
- Memahami arti sebuah pertemanan
roda) - Berpacaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI