PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
AKTUALISASI DIRI PADA WANITA KARIR YANG MENGURUS RUMAH TANGGA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh:
Christian Soetanto 119114087
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya kecil dan sederhana ini penulis dedikasikan untuk Tuhan Yesus yang selalu membimbing penulis dalam menjalankan kehidupan yang penuh dengan suka dan duka. Orangtua, kakak, dan adik yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan kuliah. Semua orang terkasih yang telah memberi kesan, makna, dan warna dalam kehidupan penulis.
SEMOGA KARYA INI BERMANFAAT BAGI SEMUA PIHAK
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau Janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa Kemenangan” Yesaya 41:10
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
AKTUALISASI DIRI PADA WANITA KARIR YANG MENGURUS RUMAH TANGGA
Christian Soetanto
ABSTRAK
Penelitian ini berujuan untuk mengetahui aktualisasi diri pada wanita karir yang mengurus rumah tangga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan metode pengambilan data berupa wawancara terbuka dengan metode semi terstruktur dan observasi tertutup. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sample. Subjek penelitian berjumlah tiga orang dengan karakteristik: wanita sudah menikah, masih mempunyai suami, memiliki satu anak atau lebih, aktivitas bekerja lebih dari 6-8 jam, berdomisili di kota Solo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang menjalankan peran sebagai wanita karir dan ibu rumah tangga mempunyai latarbelakang yang berbedabeda dalam bekerja. Wanita yang mempunyai latarbelakang pendidikan tinggi dapat mengaktualisasikan dirinya dengan sangat baik saat bekerja namun tidak optimal dalam mengurus rumah tangga. Sebaliknya, wanita yang bekerja karena keharusan ekonomi tidak dapat menikmati pekerjaannya tetapi dapat mengaktualisasikan dirinya dengan mengurus rumah tangga dengan baik.
Kata kunci: aktualisasi diri, wanita karir yang mengurus rumah tangga
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SELF ACTUALIZATION TO CAREER WOMAN WHO HANDLE HOUSEHOLD
Christian Soetanto
ABSTRACK
This research is aimed to know self actualization to career woman who handle household. This research uses a qualitative method.The research data are gained by using open interview with the semi structured method and observation closed. The sample uses purposive sample. The subject this research are three career woman with characteristics: woman married , still have husband , to have one child or more , activity work in excess of the 6-8 hours , reside in Solo.The research results show that women who run the role as a career woman and housewives have different background in working. Woman who have background higher education can actualize her self with very good while working but not optimal in the house households . On the other hand , woman who works because the requirement economic not have access to her job but can be actualize her self with the care of the households well .
Keyword: self actualization, career woman who handle household
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis sampaikan pada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada: 1.
Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik
2.
Papah dan Mamah, terimakasih atas kasih sayang dan doa yang selalu menyertai penulis. Penulis merasa termotivasi dengan dukungan yang selalu diberikan oleh orangtua penulis.
3.
Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi dan Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. selalu Kaprodi untuk semua kesempatan belajar yang diberikan.
4.
Bapak Drs. H.Wahyudi, M.Si. selalu dosen pembimbing skripsi, yang telah memberikan banyak inspirasi, dukungan, masukan, tenaga, waktu, dan nasehat hidup yang tak terlupakan. Terima kasih atas kesabaran bapak yang mau menerima penulis selama menjalankan bimbingan skripsi.
5.
Ibu Debri Pristinella, M.Si. selalu dosen pembimbing akademik, terima kasih atas segala bimbingan dan motivasinya sehingga penulis dapat terus bersemangat berkuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6.
Seluruh dosen Fakultas Psikologi, terima kasih atas bekal ilmu yang diberikan. Terimakasih juga untuk Mas Gandung, Mbak Nanik, Mas Muji, dan seluruh karyawan di Fakultas Psikologi untuk bantuannya selama ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.
Para subjek, terima kasih atas kesediannya meluangkan waktu dan tenaga dalam membantu terselesaikannya skripsi ini.
8.
Kakakku, Andreas, yang selalu mendukung dan membantu mencari inspirasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
9.
Adikku, Grace, yang telah menjadi motivasi penulis untuk segera lulus. Tetap menjadi adik yang lucu dan selalu hormat pada orangtua.
10.
Kakek dan nenek yang selalu memotivasi dan mendoakan penulis untuk menjadi orang yang sukses.
11.
Teman-teman terbaik penulis yaitu Herry, Brama, Adit, dan Hogi yang selalu mendukung dan membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
12.
Teman-teman sebimbingan Pak Wahyudi yaitu Ratna, kak Firsta, kak Galih, Brama, dan Veronica yang sudah menjadi teman diskusi dalam penyelesaian skripsi.
13.
Teman-teman angkatan 2011, terima kasih atas segala pengalaman dan kebersamaannya selama berdinamika di Psikologi.
14.
Untuk nama-nama yang berperan dalam penyelesaian skripsi ini namun belum disebutkan, maaf atas keterbatasan penulis. Terima kasih untuk semuanya. Penulis menyadari tulisan ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki karya ini. Akhir kata, penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca. Terimakasih.
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING.................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................
iii
HALAMAN MOTTO..........................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN..........................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................
vi
ABSRAK...............................................................................................................
vii
ABSTRACT.......................................................................................................... viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.....................
ix
KATA PENGANTAR..........................................................................................
x
DAFTAR ISI.......................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xv BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................
1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
9
C. Tujuan Penelitian......................................................................................
9
D. Manfaat Penelitian....................................................................................
9
1. Manfaat Teoritis................................................................................
9
2. Manfaat Praktis.................................................................................
9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................
10
A. Aktualisasi diri......................................................................................... 10 1. Definisi Aktualisasi Diri....................................................................... 10 2. Ciri-ciri Aktualisasi Diri....................................................................... 11
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktualisasi Diri........................... 14 4. Cara Mencapai Aktualisasi diri............................................................ 16 5. Tingkatan Kebutuhan Aktualisasi Diri................................................. 20 B. Wanita Karir.............................................................................................. 23 1. Definisi Wanita Karir............................................................................ 23 2. Aspek-Aspek Konflik pada Wanita Karir............................................. 24 3. Konflik Peran Ganda............................................................................. 28 C. Dinamika Aktualisasi Diri pada Wanita Karir yang mengurus Rumah Tangga.............................................................................................. 29 D. Kerangka Berpikir.................................................................................... 32 BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................... 33 A. Paradigma Penelitian Kualitatif............................................................. 33 B. Subjek Penelitian.................................................................................... 35 C. Metode Pengumpulan Data................................................................... 36 D. Metode Analisis Data............................................................................
36
E. Uji Kesahihan dan Keandalan Data....................................................... 40 F. Pedoman Wawancara............................................................................. 41 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 43 A. Persiapan Penelitian............................................................................... 43 B. Pelaksanaan Penelitian........................................................................... 44 C. Hasil Penelitian....................................................................................... 45 1. Kasus Subjek 1................................................................................... 45 a. Identitas Subjek 1.......................................................................... 45 b. Hasil Observasi Subjek 1.............................................................. 45 c. Hasil Wawancara Subjek 1........................................................... 47
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Analisis.......................................................................................... 52 2. Kasus Subjek 2.................................................................................. 59 a. Identitas Subjek 2......................................................................... 59 b. Hasil Observasi Subjek 2............................................................. 59 c. Hasil Wawancara Subjek 2..........................................................
60
d. Analisis........................................................................................ 65 3. Kasus Subjek 3.................................................................................. 70 a. Identitas Subjek 3......................................................................... 70 b. Hasil Observasi Subjek 3............................................................. 70 c. Hasil Wawancara Subjek 3.......................................................... 71 d. Analisis......................................................................................... 75 D. Pembahasan Hasil Penelitian............................................................... 80 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 90 A. Kesimpulan................................................................................ 90 B. Kelemahan Penelitian................................................................. 91 C. Saran........................................................................................... 91 DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 94 LAMPIRAN............................................................................................ 97
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Hasil Wawancara Subjek 1............................................... 45 Lampiran 2 : Tabel Wawancara Subjek 1.............................................. 98 Lampiran 3 : Hasil Wawancara Subjek 2............................................... 60 Lampiran 4 : Tabel Wawancara Subjek 2............................................... 105 Lampiran 5 : Hasil Wawancara Subjek 3................................................ 70 Lampiran 6 : Tabel Wawancara Subjek 3............................................... 112
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Peran perempuan dalam kehidupan rumah tangga adalah mendidik anak dan mengurus rumah tangga. Pada umumnya perempuan melakukan tugas
rumah
tangga
seperti
mencuci,menyapu,membersihkan
rumah,memasak,mendampingi anak belajar maupun mengatur keuangan rumah tangga. Peran tersebut merupakan kodrat dan kewajiban yang harus dijalani oleh wanita (Mulyawati,1986, dalam Pika, Winanti,& Safitri, 2009). Namun seiring perkembangan jaman yang semakin maju, peran perempuan di dunia industri belakangan ini mulai diperhitungkan. Beberapa tahun belakangan ini, ada kecenderungan banyak perusahaan memilih mempekerjakan perempuan daripada laki-laki. Pilihan tersebut disebabkan karena perempuan dirasa lebih kompeten,tekun,hatihati, dan mampu mempengaruhi orang. Prestasi perempuan juga lebih bagus daripada pria dalam pekerjaan tertentu. Beberapa jabatan clerical misalnya bagian keuangan,administrasi umum, dan bidang-bidang sejenis dengan itu banyak dijabat oleh perempuan (Goldsmit,dalam Apollo & Cahyadi, 2012). Perempuan bekerja tidak semata-mata untuk mencari uang namun ada berbagai motif yang mendasarinya. Pilihan wanita untuk bekerja menurut Aryatmi (Kartono,1985, dalam Lilyant, Sri,&Endang, 2011) dilandasi oleh motif kerja sebagai berikut: (a) keharusan ekonomi,
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
(b) keinginan untuk membina karir dan (c) kesadaran bahwa pembangunan memerlukan tenaga kerja,baik pria maupun wanita. Adanya tuntutan untuk mendukung ekonomi rumah tangga menjadi salah satu alasan bagi wanita untuk bekerja. Dalam beberapa tahun ini perkembangan dan pertumbuhan ekonomi berjalan dengan sangat pesat. Hal ini mendorong perempuan untuk ikut ambil bagian dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Terlepas dari semua peran ganda bahkan multi peran perempuan merupakan salah satu alternatif dari sekian alternatif yang ada untuk mempertahankan ekonomi keluarga terutama bagi mereka yang tergolong dalam ekonomi menengah ke bawah (Tuti, 1990, dalam Triastutik, 2013). Peran perempuan dalam bekerja juga mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.Media Indonesia Nasional (dalam Yunita, 2013) mencatat jumlah pekerja perempuan di Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan. Hal senada juga diungkapkan oleh Biro Pusat Statistik (dalam Apollo & Cahyadi, 2012) bahwa partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Pada tahun 1988 jumlah pekerja perempuan di Indonesia berkisar 23.874.000 orang. Tahun 2003 mencapai 35,37% dari jumlah pekerja perempuan secara keseluruhan 100.316.000 orang. Tahun 2007 meningkat menjadi 35.479.000 orang, sedangkan jumlah pekerja laki-laki hanya bertambah 287 ribu orang. Beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan kaum perempuan untuk berpartisipasi langsung dalam dunia kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
diantaranya yang pertama yaitu banyaknya kursus dan pendidikan tinggi, adanya kursus dan pendidikan yang tinggi membentuk pikiran wanita yang dulu beranggapan bahwa lapangan kerja wanita hanyalah sebagai ibu rumah tangga menjadi lebih maju. Penelitian barnett & Bruch (dalam Apollo & Cahyadi, 2012) menyatakan bahwa tingkat pendidikan seorang perempuan berhubungan dengan tinggi rendahnya konflik dalam menjalankan peran ganda. Kedua yaitu keinginan mengembangkan potensi yang dimiliki, adanya peningkatan potensi secara terus menerus akan meningkatkan rasa percaya diri dan dapat mendatangkan nilai lebih pada wanita sebagai seorang pekerja. Ketiga yaitu sebagai pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga.Wanita karir membuat pendapatan dalam keluarga akan bertambah sehingga keluarga tersebut dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik, seperti gizi, pendidikan, tempat tinggal, sandang, hiburan, dan fasilitas kesehatan (Mappiare, 1983, dalam Diansari, 2006). Adanya konflik peran yang dialami oleh wanita karirakan menghambat kepuasan dalam hidupnya. Perasaan bersalah seperti meninggalkan peransementara waktu sebagai ibu rumah tangga akan membuat wanita karir tidak dapat menikmati perannya dalam dunia kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Walters danMcKenry (1985, dalam Pika dkk, 2009) menunjukkan, bahwa ibu bekerja cenderung merasa bahagia selama para ibu bekerja tersebut dapat mengintegrasikan kehidupan keluarga dan kehidupan kerja secara harmonis. Bagi seorang wanita karir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
yang telah menikah dan mempunyai anak, tentu akan dihadapkan pada tugas dan tanggung jawabanya sebagai karyawati namun juga dihadapkan perannya sebagai ibu rumah tangga. Menurut Sadli (dalam Apollo & Cahyadi, 2012) keinginan perempuan menjalankan perannya domistikpublik dapat menimbulkan konflik peran dalam dirinya. Konflik peran muncul jika seorang perempuan bekerja mengalami pertentangan antara tangggung jawab yang dimilikinya dengan tugas-tugas yang harus dilakukannya. Hal ini dikarenakan perempuan yang bekerja menyandang dua peranan yang penting, yaitu sebagai pekerja dan perannya sebagai ibu rumah tangga. Konflik peran lebih dirasakan oleh perempuan daripada laki-laki. Perempuan yang menjalankan peran ganda sering kali mengalami konflik akibat tuntutan karir dan tuntutan dalam mengurus rumah tangga.Menurut Moen (dalam Apollo & Cahyadi, 2012) perbedaan terjadi dikarenakan tuntutan peran yang berbeda. Perempuan dihadapkan pada tuntutan peran pekerjaan dan peran keluarga secara serentak. Hal tersebut dapat menimbulkan konflik apabila perempuan tidak dapat membagi waktu antara perannya sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pekerja. Partisipasi wanita dalam bekerja saat ini bukan sekedar menuntut persamaan hak dengan laki-laki, tetapi juga menyatakan aktualisasi dirinya sebagai manusia yang bermanfaat bagi keluarga, lingkungan kerja bahkan dirinya sendiri. Partisipasi wanita menyangkut peran tradisi dan transisi (indriyani, 2000, dalam Benhard & Florensia, 2014). Peran tradisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
mencakup peran wanita sebagai istri, ibu dan pengelola rumah tangga. Sementara peran transisi meliputi pengertian wanita sebagai tenaga kerja, anggota masyarakat dan manusia pembangunan. Peran transisi wanita sebagai tenaga kerja turut aktif dalam kegiatan ekonomis seperti mencari nafkah di berbagai kegiatan sesuai dengan keterampilan dan pendidikan yang dimiliki. Ada sebuah fenomena yang terjadi pada wanita yang bekerja sebagai Eselon di Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan. Wanita karir tersebut mempunyai masalah dalam hal menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, seperti mengurus anak dan mengurus pekerjaan rumah tangga.Hal tersebut tidak bisa dilakukan sepenuhnya oleh seorang wanita karir yang menjabat Eselon di Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan. Hal ini dikarenakan waktu untuk mengurus dan mendidik anak sangat terbatas. Masalahnya adalah waktu bekerja yang dimiliki wanita karir tersebut berlangsung selama 10 jam, yakni masuk kerja pada pukul 07.15 hingga pulang kerja pukul 17.00 dan setiap hari melaksanakan apel pagi pada pukul 07.30 (Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bulungan, 2013 dalam Yunita, 2013).Kesibukan wanita karir yang luar biasa sehingga sering tidak lagi punya waktu untuk mengurusi masalah keluarga, termasuk dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pendidik dan mendidik anak-anaknya di rumah (Kaerudin, 2010 dalam Yunita, 2013).Di sisi lain, wanita karir harus dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Menurut Rogers (dalam Patioran, 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
manusia
memiliki
motif
dasar
yaitu
kecenderungan
untuk
mengaktualisasikan diri. Kecenderungan ini adalah keinginan untuk memenuhi potensi yang dimiliki dan mencapai tahap human beingness yang setinggi-tingginya. Wanita karir akan dapat mengeluarkan potensi-potensi yang dimiliki secara optimal jika mengetahui kelemahan dan kelebihannya sendiri. Menurut teori Maslow (Poduska, 1997) orang yang mempunyai aktualisasi diri harus dapat menyeimbangkan dan mengendalikan kekuatan maupun kelemahannya. Hal ini berguna agar orang tersebut dapat menjadi diri sendiri sesuai dengan bidang yang dimiliki.Hal ini diperkuat oleh pernyataan Schultz (dalam Anisa, dkk, 2012) yang mengungkapkan bahwa perkembangan pengaktualisasian diri bergantung pada potensi-potensi dan sumber-sumber dalam diri. Wanita karir juga dituntut untuk bisa kreatif dalam menjalankan peran untuk bekerja dan mengurus rumah tangga. Menurut Alwisol (dalam Betsy & Reny, 2014) seseorang dapat memperoleh kepuasan dirinya dengan menyadari semua potensi yang dimiliki dan menjadi kreatif dalam mencapai puncak potensinya. Persaingan yang semakin berat membuat wanita karir dituntut untuk lebih mengembangkan potensi yang dimiliki. Maslow (Nasir dkk, 2010 dalam Anisa dkk, 2012) mengatakan bahwa aktualisasi diri sebagai kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang yang didasarkan pada kebutuhan untuk berprestasi dan kebutuhan kompetensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Wanita karir yang mengurus rumah tangga harus mengetahui potensi yang dimiliki. Hal ini berguna untuk mengetahui bakat dan minat yang dipunya sehingga dapat sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Menurut Siswandi (dalam Betsy & Reny, 2014) menyebutkan bahwa kebutuhan aktualisasi diri pada dasarnya memberi perhatian pada manusia, khususnya terhadap nilai-nilai martabat secara penuh. Hal tersebut dicapai melalui segenap potensi, bakat, dan kemampuan yang dimikiki dengan bekerja sebaik-baiknya sehingga tercapai suatu keadaan eksistensi yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan diri. Kecenderungan mengaktualisasikan diri ini bersifat selektif karena hanya menaruh perhatian pada aspek-aspek lingkungan yang memungkinkan individu bergerak secara konstruktif. Rogers (Supraktiknya, 1993 dalam Betsy & Reny, 2014) mengatakan aktualisasi diri dirasa penting bagi wanita karir sebagai pemenuhan akan segala potensi dan kapasitas diri secara penuh. Orang yang dapat mengaktualisasikan diri cenderung dapat menjalin hubungan baik dengan lingkungan yang berada di sekitarnya. Menurut Maslow (Feist & Feist, 2010 dalam Betsy & Reny, 2014) individu yang mengaktualisasikan diri mempunyai kecenderungan untuk menjalin hubungan baik, akrab, dan penuh rasa cinta dan kasih sayang dengan orang yang berada di sekitarnya. Peran wanita karir yang mengurus rumah tangga sering kali berjalan tidak seimbang. Hal tersebut membuat wanita karir cenderung tidak bisa mengembangkan potensi yang dimiliki. Rogers (dalam Putri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
2007) berpendapat bahwa pada hakikatnya manusia mempunyai potensi untuk tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik. Di sisi lain manusia yang mempunyai perilaku menyimpang bukan disebabkan oleh itikad yang negatif tetapi karena tidak adanya kesempatan bagi orang tersebut untuk mengembangkan potensinya. Wanita karir dikatakan mempunyai
aktualisasi
diri
jika
dirinya
merasa
yakin
dengan
keputusannya untuk bekerja dan mengurus rumah tangga. Menurut Maslow (Jarvis, 2010 dalam Patioran, 2012) seseorang yang mencapai aktualisasi diri harus memenuhi kebutuhan akan kepercayaan diri terlebih dahulu karena pada dasarnya manusia akan merasa puas jika suatu kebutuhannya terpenuhi, namun akan merasa kurang dari sisi kebutuhan lainnya sehingga individu akan melengkapi kebutuhan-kebutuhannya tersebut sepanjang hidupnya. Wanita karir yang ambisius biasanya akan mengejar jabatan tertentu sampai dirinya merasa puas. Menurut Maslow (dalam
Goble,
1987)
menyebutkan
bahwa
kodratnya
manusia
memperlihatkan desakan ke arah aktualisasi diri yang membawa individu untuk berkembang secara psikologis. Hal tersebut dikarenakan aktualisasi diri bagi seseorang tidaklah ada batasan-batasannya, seorang ibu rumah tanggapun bisa mengaktualisasikan dirinya dengan bekerja sebaik-baiknya sesuai bidangnya masing-masing. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini peneliti tertarik untuk meneliti aktualisasi diri pada wanita karir yang mengurus rumah tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: Bagaimanawanita karir yang mengurus rumah tangga dapat mengaktualisasikan diri?
C.
Tujuan penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah peneliti uraikan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktualisasi diri pada wanita karir yang mengurus rumah tangga
D.
Manfaat Penelitian Penelitian
yang
akan
dilaksanakan
ini
diharapkan
dapat
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis: 1. Manfaat teoritis: dapat memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai
bahan kajian dan memperkaya hasil penelitian dalam bidang
psikologi industri organisasi dan psikologi sosial terutama yang berkaitan dengan aktualisasi diri pada wanita karir yang mengurus rumah tangga. 2. Manfaat praktis: dapat memberikan informasi mengenai aktualisasi diri pada wanita karir yang mengurus rumah tangga pada pimpinan organisasi, keluarga maupun perempuan itu sendiri. Dengan mengetahui informasi tersebut diharapkan pimpinan organisasi dan keluarga dapat memberikan dukungan yang positif dan dapat memahami peran ganda yang dialami wanita karir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II Tinjauan Pustaka
A.
Aktualisasi Diri 1. Definisi aktualisasi diri Aktualisasi diri menurut Maslow (Feist & Feist, 2010, dalam Betsy & Reny, 2014) menyebutkan bahwa aktualisasi diri mencakup pemenuhan diri, sadar akan semua potensi diri yang dipunya, dan menjadi diri sekreatif mungkin. Menurut Siswandi (dalam Betsy & Reny, 2014) bahwa kebutuhan aktualisasi diri pada dasarnya memberikan perhatian pada manusia, khususnya terhadap nilai-nilai martabat secara penuh. Hal tersebut dapat tercapai melalui penggunaan segenap potensi, bakat, dan kemampuan yang dimiliki melalui dengan bekerja sebaik-baiknya, sehingga tercapai suatu keadaan eksistensi yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan diri. Menurut Maslow (dalam Hersinta & Veronika, 2011) aktualisasi diri merupakan potensi atau kemampuan diri yang seseorang mampu untuk mencapainya. Menurut Rogers (Hambali & Jaenudin, dalam Patioran, 2012) mengatakan bahwa aktualisasi diri merupakan proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensipotensi psikologis yang unik. Aktualisasi diri akan dibantu maupun dihalangi oleh pengalaman dan belajar khususnya pada masa
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
kanak-kanak.
Aktualisasi
akan
berubah
sejalan
dengan
perkembangan hidup seseorang ketika mencapai usia tertentu seseorang akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis. Aktualisasi diri adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk menjadi yang terbaik yang bisa dilakukan. Rogers menyatakan bahwa tiap orang memiliki kecenderungan
akan
kebutuhan
aktualisasi
diri
untuk
mengembangkan seluruh potensinya. Rogers berpendapat bahwa pada hakikatnya manusia mempunyai potensi untuk tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik. Dengan demikian, maka manusia yang mempunyai perilaku menyimpang pada dasarnya bukan disebabkan oleh itikad yang negatif, tetapi karena tidak adanya kesempatan bagi orang tersebut untuk mengembangkan potensinya. Dari penjelasan di atas aktualisasi diri dapat dimaknai sebagai keinginan bawaan individu untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dan mencapai prestasi sesuai dengan bidangnya masing-masing
2. Ciri-Ciri Aktualisasi Diri Maslow
mengungkapkan
bahwa
seseorang
yang
mengaktualisasikan diri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (Jaenudin, 2015):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
a) Persepsi yang tepat terhadap realita Individu ini orientasinya realistik, memandang realitas secara efisien, menerima diri, orang lain, dan alam sekitar apa adanya. Orang ini lebih memperhatikan masalah (problem centered) dan memperhatikan diri sendiri (self centered) (Alwisol, 2011, dalam Patioran 2012). Maslow (Jaenudin, 2015) orang ini dapat melihat dunia secara jernih tanpa dipengaruhi oleh keinginan, kebutuhan, atau sikap emosional. b) Fokus pada target pencapaian Maslow (Goble, 1987) mengatakan individu yang dapat
mengaktualisasikan
diri
berarti
membaktikan
hidupnya untuk pekerjaan, tugas, dan kewajiban atau panggilan tertentu yang mereka pandang penting.Menurut Maslow
(Jaenudin,
2015)
seseorang
mampu
mengaktualisasikan dirinya dengan melakukan hal yang terbaik atau bekerja sebaik-baiknya sesuai bidangnya masing-masing. c) Mempunyai spontanitas Maslow (Goble, 1987) mengatakan individu yang mengaktualisasikan diri tidak malu-malu karena lebih ekspresif, wajar, dan polos. Individu ini tidak perlu menyembunyikan perasaan-perasaan, pikiran-pikiran atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
bertingkah laku yang dibuat-buat. Maslow (Poduska, 1987) mengatakan orang ini dapat menjalankan kehidupan secara alami, mampu menjadi diri sendiri, dan merasa dapat mengekspresikan pikiran maupun emosi yang sebenarnya. Selain itu, Maslow (Jaenudin, 2015) orang yang dapat mengaktualisasikan diri dapat bertingkah laku secara terbuka, jujur, dan wajar (Jaenudin, 2015). d) Dapat menerima diri sendiri dan orang lain dengan baik Maslow (Goble, 1987) mengatakan orang ini mampu untuk meminimalkan konflik yang terjadi. Individu yang sudah terpenuhi aktualisasi dirinya cenderung dapat menerima diri, orang lain, dan lingkungan (Wilcox, 2012, dalamdalam Teguh & Arundati, 2015).Maslow (Feist & Feist, 2010, dalam Betsy & Reny, 2014) mengatakan individu yang mengaktualisasikan diri cenderung untuk menjalin hubungan akrab, baik, dan penuh rasa kasih sayang dengan orang lain. Maslow (Jaenudin, 2015) mengatakan bahwa orang yang mengaktualisasikan diri menaruh hormat pada diri sendiri dan orang lain, mampu menerima
kodrat
kelemahannya.
dengan
segala
kekurangan
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktualisasi Diri
Anari (dalam Putri, 2007) menyebutkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi aktualisasi diri adalah: a) Kreativitas Sikap yang diharapkan ada pada orang yang mempunyai aktualisasi diri. Kreativitas merupakan suatu sikap. Sikap ini asli, inventif dan inovatif meski tidak harus menghasilkan sesuatu (Goble, 1987). Individu yang mampu mengaktualisasikan diri memiliki kemampuan memandang sesuatu dari sudut pandang yang unik (Wilcox, 2012, dalam Teguh & Arundati, 2015). Menurut Maslow (Jaenudin, 2015) kreativitas dapat menghasilkan karya baru maupun menggabungkan beberapa penemuan sesuatu yang berbeda. Kreativitas ini datang dari fakta para pengaktualialisasi diri terbuka pada pengalaman dan lebih spontan dalam perasaannya (Goble, 1987, dalam Matthew & Hergenhahn, 2013). b) Berfungsi Secara Otonom Terhadap Lingkungan Menurut Maslow (Jaenudin, 2015) orang yang mengaktualisasikan diri mampu melepaskan diri dari kebergantungan yang berlebihan terhadap lingkungan sosial dan fisik. Pemuasan motif-motif pertumbuhan datang dari dalam diri sendiri melalui pemanfaatan penuh bakat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
potensinya (Goble, 1987, dalam Matthew & Hergenhahn, 2013). c) Transendensi Menurut Anari (Putri, 2007) individu lebih tinggi, unggul, agung, melampaui superlatif arti yang lain tidak tergantung dengan orang lain. Individu yang beraktualisasi diri akan berusaha menjadi yang terbaik. Seseorang yang mengaktualisasikan dirinya berarti mampu menjadi dirinya sendiri dan tidak terpengaruh oleh perkataan orang lain. d) Demokratis Menurut Anari (Putri, 2007)orang yang mempunyai
aktualisasi diri selalu menjalin komunikasi dengan berbagai pihak. Meski individu menyadari bahwa ada perbedaanperbedaan dengan orang lain tetapi individu dapat menerima semua orang tanpa memperhatikan tingkat pendidikan dan kelas sosial. Maslow (Jaenudin, 2015) seseorang yang mempunyai aktualisasi diri memiliki karakter demokrasi yang baik. Individu mampu belajar dari siapa saja yang bisa mengajar tanpa memandang adanya perbedaan. e) Hubungan sosial Menurut Anari (Putri, 2007) individu akan lebih
menghargai keberadaan oranglain dalam lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Seseorang yang mengaktualisasikan diri berarti mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang yang berada di sekitarnya. Individu merasa senang dan nyaman dalam melakukan interaksi dengan banyak orang. Seseorang yang mempunyai aktualisasi diri mempunyai hasrat yang tulus untuk membantu orang lain (Matthew & Hergenhahn, 2013).
4. Cara Seseorang Mencapai Aktualisasi Diri Maslow mengatakan ada beberapa cara agar seseorang dapat mencapai aktualisasi diri (Alberto, 2002): a) Adanya kemauan untuk berubah Menurut Maslow (Alberto, 2002) orang yang mau maju, tumbuh, dan berkembang harus mempunyai kemauan untuk berubah. Namun hal tersebut harus dimulai dari diri sendiri Orang dapat memulai dengan cara menanyakan pada diri sendiri mengenai kegunaan dari potensi yang dimiliki. Menurut Rogers (Hidayat, 2011) orang yang berfungsi
sepenuhnya
harus
mampu
hidup
secara
konstruktif karena masa depan tergantung pada dirinya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
b) Memiliki sikap tanggung jawab Menurut Maslow (Alberto, 2002) bertanggungjawab berarti adanya kemampuan untuk menghadapi semua tantangan yang ada dalam kehidupan. Sikap tanggung jawab dengan
sendirinya akan terwujud di dalam
perbuatan-perbuatan
seseorang
secara
nyata.
Sikap
tanggung jawab dapat dilatih dengan mencoba bertanggung jawab dengan hal-hal kecil.Orang ini memandang dirinya sebagai agen yang aktif dan bertanggungjawab dalam menentukan nasibnya sendiri (Hidayat, 2011) c) Memiliki motivasi hidup Menuruw Maslow (Alberto, 2002) seseorang harus dapat mempunyai motivasi hidup dalam menjalankan kehidupan. Individu yang mempunyai motivasi hidup berarti mempunyai tujuan dan komitmen. Selain itu, individu
membutuhkan
menggerakkan
agar
suatu
individu
faktor
yang
dapat
tersebut
dapat
terus
berkembang. Orang yang mengaktualisasikan diri bisa menjadikan kegiatan yang paling kecil menjadi kegiatan yang menyenangkan karena mempunyai tujuan tertentu (Hidayat, 2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
d) Pengalaman yang jujur dan langsung Maslow
(Alberto,
2002)
mengatakan
bahwa
kejujuran terhadap pengalaman dan hidup seseorang dalam dunia akan memampukan seseorang terbuka terhadap realitas
yang
ada,
terbuka
terhadap
dunia
akan
memampukan seseorang terbuka terhadap pengalamanpengalaman nyata yang dialami. Menurut Rogers (Hidayat, 2011)
seseorang
pengalamannya
yang
berarti
mampu mampu
terbuka menerima
terhadap kenyataan
termasuk perasaannya sendiri. e) Siap untuk bersikap beda Maslow (Alberto, 2002) orang yang memiliki sikap dan pemikiran yang berbeda dari orang lain, membutuhkan suatu landasan yang kuat, yakni kejujuran, keterbukaan, keberanian, dan pengetahuan yang luas. Orang ini berani mengatakan dalam hal yang benar dan yang salah. Menurut Rogers (Hidayat, 2011) orang yang berfungsi sepenuhnya percaya bahwa cara mereka bereaksi bukan berdasarkan atas opini orang lain. Orang ini bereaksi dengan sesuatu yang ia anggap benar namun bukan berarti ia tidak menggunakan daya intelektual dan informasi dari orang lain, tetapi semua data kongruen dengan konsep dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
f) Melibatkan diri Menurut Maslow (Alberto, 2002) melibatkan diri mengandung maka bahwa seseorang memiliki suatu komitmen. Komitmen mengantarkan seseorang pada suatu penghayatan yang mendalam terhadap perbuatan yang ada di luar diri kita. Biasanya orang ini mempunyai visi dan misi yang jelas tentang dirinya sendiri. Menurut Rogers (Hidayat, 2011) mengatakan bahwa perasaan bebas membuat seseorang bebas untuk bertindak. Kondisi ini membuat individu memiliki perasaan berdaya karena mereka mengetahui bahwa masa depan bergantung pada tindakannya. g) Menilai kemajuan Diri Menurut Maslow (Alberto, 2002) menilai kemajuan diri berarti seseorang mampu merefleksikan dirinya sejauh mana dirinya telah berkembang. Hal ini diperlukan untuk memberikan penilaian terhadapi diri sendiri. Seseorang dapat menilai kemajuan dari potensi yang dimiliki sehingga orang
tersebut
dapat
terus
menilai
kelebihan
dan
kekurangannya sendiri. Menurut Rogers (Hidayat, 2011) eksistensi hidup seseorang merupakan segala sesuatu yang dilakukan sekarang bukan masa lalu atau masa depan. Namun seseorang harus tetap belajar dari pengalamannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
masa lalu untuk menjalankan kehidupannya sekarang bahkan untuk masa depan.
5. Tingkatan Kebutuhan Aktualisasi Diri Maslow mengajukan gagasan bahwa kebutuhan pada manusia adalah bawaan, tersusun menurut tingkatan atau Hierarki Maslow. Maslow memerinci kebutuhan manusia dalam lima tingkat kebutuhan (Hidayat, 2011): a) Kebutuhan Jasmani atau Fisiologis Seseorang harus dapat mencapai tingkat kebutuhan jasmani secara memadai, tingkat-tingkat daerah biologis dan psikologis harus terpuaskan. Pemuasan segi-segi biologis dari tingkat ini saja tidaklah cukup. Beberapa daerah kebutuhan jasmani manusia adalah: lapar, haus, oksigen, seks, tempat berteduh dan tidur. (Poduska, 1997).
Maslow
(Matthew
&
Hergenhahn,
2013)
mengatakan bahwa ia tidak begitu yakin bahwa seperangkat kebutuhan harus dipuaskan sepenuhnya sebelum individu bisa naik ke tingkat kebutuhan selanjutnya. Dengan kata lain, seseorang bisa saja merasa lapar dan haus sesekali dan masih bisa mengejar kebutuhan lebih tinggi, namun hidupnya tidak boleh didominasi oleh rasa lapar dan haus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
b) Kebutuhan Rasa Aman Kebutuhan dasariah terpuaskan, muncullah apa yangdigambarkan Maslow sebagai kebutuhan akan rasa aman atau keselamatan. Kebutuhan ini menampilkan diri dalam
kategori
kebutuhan
akan
kemantapan,
perlindungan, kebebasan dari rasa takut, cemas dan kekalutan; kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas, dan sebagainya (Goble, 1987). Menurut Maslow kebutuhan-kebutuhan ini paling jelas terlihat dalam kehidupan anak-anak, yang biasanya ketakutan ketika dihadapkan dengan situasi baru. pemenuhan kebutuhan rasa aman memastikan individu bahwa mereka tinggal di suatu lingkungan yang bebas dari bahaya, rasa takut, dan kekacauan (Matthew & Hergenhahn, 2013) c) Kebutuhan Cinta dan Rasa Memiliki Kebutuhan fisiologis dan kebutuhan rasa aman seseorang telah terpenuhi, maka muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki dan dimiliki. Bagi maslow, cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk sikap saling percaya (Goble, 1987). Kebutuhan ini membuat seseorang mencari pengakuan dan kasih sayang dari orang lain. Rogers (Jaenudin, 2015) kebutuhan ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
dibangun melalui hubungan akrab dan penuh perhatian dengan orang lain, dalam hal ini memberi dan menerima cinta
sama-sama
penting.
Maslow
(Matthew
&
Hergenhahn, 2013) mengatakan jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka individu akan merasa sendiri, kesepian, dan hampa. d) Kebutuhan Harga Diri Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan akan penghargaan: yakni, harga diri dan penghargaan dari orang lain. 1. Harga diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan dan kebebasan. 2. Penghargaan dari orang lain meliputi prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, nama baik serta pernghargaan (Goble,1987). Maslow (Jaenudin, 2015) mengatakan bahwa kebutuhan harga diri yang terpuaskan akan membuat individu menghasilkan rasa percaya diri, rasa kuat, rasa mampu, dan perasaan berguna. Seseorang yang mengalami kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan ini akan menghasilkan pelemahan semangat dan rasa inferior (Matthew & Hergenhahn, 2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
e) Kebutuhan Beraktualisasi Diri Maslow mengatakan aktualisasi diri adalah setiap orang
yang
Pemaparan
berkembang tentang
menumbuhkan,
sepenuh kemampuannya.
kebutuhan
psikologis
untuk
mengembangkan dan menggunakan
kemampuan (Goble, 1987). Aktualisasi diri didefinisikan sebagai
perkembangan
yang
paling
tinggi
dan
penggunaan semua bakat kita, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita. Manusia dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh dan
mampu
berkembang
sepenuh kemampuannya
(Jaenudin, 2015). B.
Wanita Karir 1. Definisi Wanita Karir Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008 dalam Paputungan, 2011) wanita adalah seorangperempuan atau kaum putri. Dalam penelitian ini menggunakan kata wanita karir bukan perempuan karir karena terkait dengan istilah umum yang berlaku dan mengikuti perkembangan Bahasa Indonesia saat ini, bahwa kata wanita menduduki posisi dan konotasi terhormat. Kata ini mengalami proses ameliorasi, yaitu suatu perubahan makna yang semakin positif, arti sekarang lebih tinggi dari pada arti dahulu. Karir dalam arti umum ialah pekerjaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
memberikan harapan untuk maju. Selain itu, kata karir selalu dihubungkan
dengan
tingkat
atau
jenis
pekerjaan
seseorang.Wanita karir berarti wanita yang berkecimpung dalam kegiatan profesi baik usaha sendiri maupun ikut dalam suatu perusahaan. Seorang wanita karir berarti memiliki pekerjaan khusus di luar rumah dalam rangka mengaktualisasikan diri dan menekuni suatu bidang tertentu (Etiwati, 2009, dalam Paputungan, 2011). Selain itu, wanita karir adalah wanita yang menekuni dan mencintai sesuatu atau beberapa pekerjaan secara penuh dalam waktu yang relatif lama untuk mencapai suatu kemajuan hidup (Muriah, 2011). Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa wanita karir adalah wanita yang menekuni sesuatu atau beberapa pekerjaan yang dilandasi oleh keahlian tertentu yang dimilikinya untuk mencapai suatu kemajuan hidup, pekerjaan, atau jabatan.
2. Aspek-Aspek Konflik padaWanita Karir Ada
beberapa
aspek
konflik
peran
ganda
yang
dikemukakan menurut Kopelman & Burley (dalam Diansari, 2006) yaitu: a) Masalah Pengasuhan Anak Pada umumya wanita karir mencemaskan kesehatan jasmani dan emosi anak-anaknya.
Hal
ini
berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
wanitakarir harus dapat memberikan perhatian, tenaga dan pikirannya ketika berada di rumah. Wanita karir harus dapat memberi pengertian kepada anaknya
agar anak
dapat memahami alasan ibunya bekerja (Diansari, 2006). Menurut Yuarsi (Fitri, 2000, dalam Apollo dan Cahyadi, 2012) wanita yang bekerja sering merasa takut karena sebagian masyarakat menganggap tugas seorang wanita adalah mengasuh anak.
b) Bantuan Pekerjaan Rumah Tangga Menurut Hurlock (dalam Apollo & Cahyadi, 2012) tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan dan keluarga merupakan tugas yang sangat penting dan sulit, bahkan bagi orang dewasa telah mempunyai pengalaman kerja, telah menikah, dan telah menjadi orang tua, mereka masih tetap harus melakukan penyesuaian diri dengan peranperan tersebut. Wanita yang berperan ganda membutuhkan bantuan dari berbagai pihak baik dari suami, anak maupun seorang pembantu untuk turut serta dalam urusan pekerjaan rumah tangga. Hal ini dikarenakan perempuan tersebut terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan (Diansari, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
c) Komunikasi dan Interaksi dengan keluarga Menurut Kopelman & Burley (Diansari, 2006) komunikasi merupakan sarana untuk kita dapat berinteraksi dengan orang lain. Dengan komunikasi kita dapat mengutarakan kebutuhan, keinginan bahkan keluhan pada seseorang. Wanita yang bekerja dituntut untuk bisa menjaga komunikasi dengan keluarga walaupun harus menjalankan peran ganda. Hal ini didukung oleh pernyataan dari Kaufmann & Beehr (Fitri, 2000, dalam Apollo & Cahyadi, 2012) komitmen dan dukungan moral dari pasangan hidup dapat membantu mencapai kepuasan hidup dan pada akhirnya dapat menekan munculnya konflik peran ganda. d) Waktu untuk Keluarga Menurut Sukanto, dll (1999), ibu yang bekerja sering merasa kekurangan waktu untuk suami, anak-anak bahkan untuk dirinya sendiri. Pengaturan waktu menjadi masalah yang sering muncul dalam menjalankan peran ganda. Menurut Moen (Triwahyuni, 2009, dalam Apollo & Cahyadi, 2012) perbedaan terjadi dikarenakan tuntutan peran yang berbeda. Perempuan dihadapkan pada tuntutan peran pekerjaan dan peran keluarga secara serentak. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
tersebut dapat menimbulkan konflik apabila perempuan tidak dapat membagi waktu antara perannya sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pekerja. e) Penentuan Prioritas Prioritas itu disusun tergantung pada kepentingan individu yang bersangkutan agar tidak menimbulkan pertentangan antara kepentingan yang satu dengan kepentingan yang lain. Wanita karir harus mempunyai dasar yang kuat dalam menentukan prioritasnya (Diansari, 2006). f) Tekanan Karir dan Keluarga Dalam bekerja, akan terdapat banyak masalah yang menuntut pekerja untuk menyelesaikannya. Begitu juga di rumah, akan terdapat banyak pekerjaan rumah yang menuntut untuk diselesaikan. Tuntutan tersebut dapat menjadi sebuah tekanan bagi seseorang yang kemudian akan menjadi konflik dalam dirinya (Diansari, 2006). Menurut Greenhaus & Beutel (Ginting, 2011, dalam Apollo & Cahyadi, 2012) mengatakan bahwa suatu bentuk konflik peran terjadi karena tekanan-tekanan pekerjaan dan keluarga ada ketidakcocokan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
3. Konflik Peran Ganda (Work Familiy Conflict) Greenhaus & Beutel (dalam Rahmadita, 2013) mendefinisikan tiga jenis work family conflict, yaitu: a) Konflik yang disebabkan waktu (time based conflict) Waktu yang dimilikiindividu digunakan untuk memenuhi satu peran tertentu sehinggamenimbulkan kesulitan untuk memenuhi satu peran tertentusehingga menimbulkan yanglain
kesulitan
(Rahmadita,
untuk 2013).
memenuhi
perannya
Konsep-konsep
yang
termasuk dalam konflik ini diantaranya: waktu untuk bekerja yang berlebihan, kurangnya waktu untuk pasangan dan anak, dan jadwal yang tidak fleksibel (Triwahyuni, 2009, dalam Apollo & Cahyadi, 2012) b) Konflik yang disebabkan oleh ketegangan (strain based conflict) Ketegangan-ketegangan yangdihasilkan oleh suatu peran mengganggu peran yang lain. Konflik yang disebabkan gejala-gejala stres seperti kelelahan dan mudah marah yang diakibatkan oleh satu peran menganggu peran yang lain (Triwahyuni, 2009, dalam Apollo & Cahyadi, 2012). Konflik ini melibatkan stres dalam keluarga dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
pekerjaan, meluapnya emosi yang negatif dan dukungan dari pasangan (Rahmadita, 2013). c) Konflik yang disebabkan oleh perilaku (behaviour based conflict) Konflik
yang
disebabkan
karena
kesulitan
perubahan perilaku dari satu peran ke peran lain. Konflik yang terjadi jika tingkah laku yang tertentu yang dituntut oleh satu peran mempersulit individu dalam memenuhi tuntutan peran yang lain, misalnya tuntutan peran keluarga dan peran pekerjaan (Rahmadita, 2013). Konflik ini terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara pola perilaku dengan yang diinginkan oleh kedua bagian, yaitu pekerjaan atau keluarga (Yang, Chen, Choi, & Zou, 2000, dalam Benhard & Florensia, 2014).
C.
Dinamika Aktualisasi Diri pada Wanita Karir yang Mengurus Rumah Tangga Peran wanita dalam bekerja selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ihromi (dalam Rahmadita, 2013) menyatakan bahwa jumlah wanita pencari kerja akan semakin meningkat di sebagian wilayah dunia. Wanita mempunyai motif yang berbeda-beda dalam bekerja. Menurut hasil penelitian oleh Irma Rahmadita (2013), menyebutkan bahwa wanita ingin tetap bekerja karena pekerjaan memberikan banyak arti bagi diri:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
mulai dari dukungan finansial, mengembangkan pengetahuan dan wawasan, kebanggaan
memungkinkan diri dan
aktualisasi
kemandirian
kemampuan,
(meskipun
memberikan
penghasilan
suami
mencukupi), serta memungkinkan subyekmengaktualisasikan aspirasi pribadi lain yang mendasar seperti memberi rasa berarti sebagai pribadi.Keterlibatan dalam berbagai peran ini dapat memberikan keuntungan psiko sosial, seperti peningkatan kepercayaan diri, moral, serta kebahagiaan. Di sisi lain, wanita karir yang menjalankan peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir berpotensi mengalami konflik peran. Prihanto & Lasmono(Fitri, 2000, dalam Apollo & Cahyadi, 2012) mengatakan beberapa konflik yang dihadapi oleh seorang perempuan dalam menjalankan peran gandanya, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri sendiri, yaitu takut akan konsekuensi negatif dari kesuksesan yang dicapainya, seperti kesulitan mendapatkan perlindungan dan perhatian dari lawan jenis dan adanya perasaan takut anak maupun suami tidak terurus Faktor dari luar menurut Yuarsi (dalam Fitriani, 1999, dalam Apollo & Cahyadi, 2012) yaitu takut dianggap menyalahi kodrat, karena masyarakat masih beranggapan bahwa tugas-tugas rumah tangga dan pengasuhan anak adalah tugas perempuan, walaupun mereka bekerja di luar rumah. Menurut Kahn, et al. (dalam Benhard dan Florensia, 2014) mengemukakan bahwa konflik peran terjadi ketika dua atau lebih tuntutan terjadi secara bersamaan dan saling bertentangan satu dengan yang lain. Kesibukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
wanita karir yang luar biasa sehingga sering tidak lagi punya waktu untuk mengurusi masalah keluarga, termasuk dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pendidik dan mendidik anak-anaknya di rumah (Kaerudin, 2010, dalam Yunita, 2013). Di sisi lain, wanita karir harus dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Menurut Rogers (dalam Patioran, 2012) manusia memiliki motif dasar yaitu kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri. Kecenderungan ini adalah keinginan untuk memenuhi potensi yang dimiliki dan mencapai tahap human beingness yang setinggi-tingginya. Menurut Maslow (dalam Hersinta & Veronika, 2011) aktualisasi diri merupakan potensi atau
kemampuan diri yang
seseorang mampu untuk mencapainya. Hal ini didukung oleh Rogers (Hambali & Jaenudin, dalam Patioran, 2012) mengatakan bahwa aktualisasi
diri
merupakan
proses
menjadi
diri
sendiri
dan
mengembangkan sifat-sifat dan potensi-potensi psikologis yang unik. Wanita karir yang mempunyai aktualisasi diri harus dapat membagi waktu yang baik dalam keluarga maupun pekerjaan.Hambatan terbesar perempuan yang menjalankan peran ganda adalah dalam hal pengaturan waktu. Sedyono & Hasibuan (Setyowati, 2003, dalam Diansari, 2006) mengemukakan bahwa salah satu tantangan terbesar bagi wanita karir adalah persepsi tentang kekurangan waktu, perasaan bahwa adanya perbedaan yang sangat besar antara waktu yang dimiliki dengan jumlah tugas yang harus dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
D.
Kerangka Berpikir
Peran sebagai Ibu Rumah Tangga
Mengurus rumah tangga
Peran sebagai Wanita Karir
PotensiKonflik Peran
Time Based Conflict Behaviour Based Conflict Strain Based Conflict
Cara Mencapai Aktualisasi Diri
Kemauan untuk berubah Mempunyai rasa tanggungjawab Mempunyai motivasi Pengalaman yang jujur dan langsung Bersiap untuk bersikap beda Melibatkan diri Menilai kemajuan diri
Aktualisasi Diri
Mengurus Pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III Metode Penelitian
A.
Paradigma Penelitian Kualitatif Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif untuk menghasilkan dan pengolahan data yang sifatnya deskriptif, seperti transkip wawancara dan perilaku-perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif adalah proses pencarian data untuk memahami masalah sosial yang didasari pada penelitian yang menyeluruh dibentuk oleh kata-kata, dan diperoleh dari situasi yang alamiah. Penelitian kualitatif didefinisikan secara beragam sesuai dengan sudut pandang yang dipakai oleh para ahli. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati. Definisi tersebut lebih menitikberatkan pada jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian yakni data deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif dan berupaya menggali makna dari suatu fenomena. Hal ini hampir sama denga yang dikatakan Matthew B. Milees dan A. Michael hubertman (Ghony & Almanshur, 2012:13, dalam Pika dkk, 2009) yang mengatakan bahwa penelitian kualitatif lebih menekankan aspek proses mendapatkan data melalui kontak secara intensif dalam situasi sosial.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Pada penelitian kualitatif, peneliti berusaha memahami subjek dari kerangka berpikirnya sendiri. Dengan demikian, yang penting adalah pengalaman, pendapat, perasaan dan pengetahuan partisipan (Poerwandari, 2005). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktualisasi diri pada wanita karir yang mengurus rumah tangga. Penelitiakan menggali penghayatan subjek
terhadap
usahanya
dalam
menjalankanproses
aktualisasi diri yang sesungguhnya. Menurut Poerwandari (2005) untuk mendapatkan pemahaman mendalam dan khususnya atas suatu fenomena serta untuk memahami manusia dalam segalakompleksitasnya sebagai makhluk yang subjektif, maka pendekatan kulitatif adalah pendekatan yang paling sesuai untuk digunakan. Metode yang digunakan dalam pendekatan ini tidak kaku. Penelitian kualitatif sifatnya fleksibel, dalam arti kesesuaiannya tergantung dari tujuan setiap penelitian. Walaupun demikian selalu ada pedoman untuk diikuti, tapi bukan aturan yang mati (Cassel &Symon, 1994:Strauss, 1987:Taylor & Bogdan, 1984 dalam Pika dkk, 2009). Penelitian ini akan menggunakan pendekatanfenomenologis untuk mengetahui aktualisasi diri dengan menggali penghayatan subjek terhadap usahanya sendiri agar memperoleh aktualisasi dirinya. Hal ini dikarenakan fenomenologis
merupakan
suatumetode
atau
pendekatan
untuk
mendeskripsikan gejala sebagaimana gejala itu menampakkan dirinya pada pengamat. Gejala yang dimaksud adalah baik gejala yang secara langsung bisa diamati oleh panca indera (gejala eksternal), maupun gejala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
yang hanya bisa dialami, dirasakan, atau dipikirkan oleh pengamat, tanpa ada referensi empirisnya atau gejala internal (dalam Pika dkk, 2009). Fenomenologi berupaya menjelaskan situasi yang dialami pribadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, fenomenologi mencari maknamakna psikologis yang membentuk gejala melalui investigasi dan analisis contoh-contoh gejala yang dialami dalam konteks kehidupan para partisipan (Smith, 2013).
B.
Subyek Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan sejumlah individu yang paling sedilit mempunyai satu ciri atau sifat yang sama (Hadi, 1990, h.62 dalam Pika dkk, 2009). Populasi ini kemudian diambil contoh atau sampel yang diharapkan dapat mewakili populasi. Pada penelitian ini, peneliti mengambil populasi para wanita karir yang mengurus rumah tangga. Adapun kriteria-kriteria subyek adalah sebagai berikut: a.
Ibu yang berusia 24 sampai 55 tahun, karenabiasanya pada usia itu
mereka
sudah memilikianak dan sudah mulai memiliki posisi
kariryang cukup baik. b.
Memiliki minimal 1 orang anak, karena dengan adanya 1 orang
anak atau
lebih akan membuat ibu harus lebih memperhatikan dan
meluangkan waktu untuk mengurus anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
c.
Memiliki jam kerja minima 7-8 jam setiap harinya selama 5 atau 6
hari dalam 1 minggu karenakebanyakan perusahaan swasta memiliki aturanwaktu kerja 8 jam per hari. d.
Masih memiliki suami, karena subyek yang dibutuhkanbukan ibu
yang
menjadi tulang punggungkeluarga melainkan hanya untuk
membantuatau e.
menambah perekonomian keluarga.
Berdomisli di Solo
2. Sampel Dalam memperoleh
subyek penelitian, peneliti menggunakan
teknik pengambilan sampel purposive sampling. Purposivesampling adalah teknik pengambilan subjek yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu dan kriteria tertentu (Herdiansyah, 2015). Teknik ini dilakukan karena beberapa pertimbangan yaitu keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak mengambil sampel yang besar dan jauh. Pengambilan sampel pada penelitian ini tidak dilakukan secara acak tetapi dipilih mengikuti kriteria tertentu dan kepada subyek juga ditanyakan mengenai kesediannya untuk menjadi subyek penelitian.
C.
Metode Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulandata esensial dalam penelitian,
apa
lagi
penelitian
dengan
pendekatan
kualitatif
(Poerwandari, 2005). Tujuan observasi adalah mendeskripsikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
settingyang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orangorang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yangterlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Penting untuk selalu diingat adalah peneliti yang baikakan melaporkan hasil observasinya secara deskriptif,tidak interpretative. Deskripsi harus memadai
dalam
memungkinkan
detail
dan
pembaca
ditulis
sedemikian
memvisualisasikan
rupa
untuk
setting
yang
diamati.Peneliti melakukan observasi secaratertutup, observasi tertutup adalah observasi yang dilakukan tanpa diketahui oleh subyek dan dilakukan secara diam-diam. Hal ini dikarenakan bahwa manusia pada umumnya bertingkah laku berbeda
bila tahu mereka diamati.
Sebaliknya, individu yang tidak menyadari bahwa mereka diamati akan bertingkah laku biasa (tidak dibuat-buat atau disesuaikan dengan harapan sosial). Peneliti mencatat segala sesuatu yang dilakukan subjek yang dapat memberikan makna dan informasi. Hal-hal yang perlu diobservasi dalam penelitian ini adalah: a. Kesan umum terdiri dari kondisi fisik subyek serta lingkungan tempat subjek tinggal. b. Kegiatan sehari-hari terdiri dari interaksi subyek dengan keluarga dan lingkungan kerja. c. Ekspresi dan perilaku subyek saat proses wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dan tanya jawabyang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Poerwandari, 2005). Wawancara dalam penelitian ini merupakan wawancara secara mendalam yaitu, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan subyek secara urut dan mendalam. Wawancara kualitatif dilakukan untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subyektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut dan tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain (Poerwandari, 2005). Wawancara dilakukan terhadap subjek penelitian dan significant other (orang terdekat dan sekeliling subjek).Penulis akan menggunakan wawancara semi terstruktur. Peneliti merancang serangkaian pertanyaan yang disusun dalam suatu daftar wawancara, akan tetapi daftar tersebut digunakan untuk menuntun dan bukan untuk mendikte wawancara tersebut. Wawancara semi terstruktur memfasilitasi terbentuknya hubungan atau empati, memungkinkan keluwesan yang lebih besar dalam peliputan dan memungkinkan wawancara untuk memasuki daerah-daerah baru, dan cenderung untuk menghasilkan data yang lebih subur (Smith, 2013: 76).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
D.
Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh melalui wawancara mendalam, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami dan hasil temuannya dapat disampaikan kepada orang lain (Sugiyono, 2010:88 dalam Pika, 2009). Definisi analisis data menurut Paton (dalam Pika dkk, 2009) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Adapun proses analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara dan pengamatan yang sudah dituliskan. Setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah, maka langkah selanjutnya ialah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-peryataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya
dalam
satuan-satuan.
Satuan-satuan
ini
kemudian
dikategorikan pada langlah berikutnya. Kategori-kategori ini dilakukan sambil membuat koding. Tahap akhir dari analisis ini ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data (Moleong, 2000.h.190 dalam Pika dkk, 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
E.
Uji Kesahihan dan Keandalan data Menurut Moleong (2000, h.188 dalam Pika dkk, 2009), pemeriksaan keabsahan data didasarkan pada kriteria tertentu. Kriteria itu terdiri atas derajat kepercayaan ( kredibilitas), keteralihan, ketergantungan dan kepastian. Masing-masing kriteria tersebut menggunakan teknik pemeriksaa sendiri-sendiri. Kriteria derajat kepercayaan datanya dilakukan dengan tehnik perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan, kecukupan refensial, kajian kasus negatif dan pengecekan anggota.Pada penelitian ini uji kesahihan dan keandalan data dilakukan dengan metode: 1. Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini peneliti memakai data triangulation yaitu penggunaan lebih dari satu metode pengumpulan data dalam kasus tunggal yaitu wawancara dan observasi. Selain itu, peneliti menggunakan triangulasi sumber yaitu peneliti melakukan wawancara dengan orang yang berada di sekitar subjek dalam hal ini adalah suami subjek.Selain itu, peneliti menggunakan triangulasi waktu yaitu peneliti mengumpulkan data dengan melakukan lebih dari satu kali wawancara untuk mendapatkan data yang lebih banyak (Djamal, 2015). 2. Pemeriksaan data melalui diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Teknik
pemeriksaan
keabsahan
data
ini
adalah
untuk
menyingkapkan kemencengan peneliti dan menelaah pengertian mendalam yang nantinya menjadi dasar bagi klarifikasi penafsiran serta untuk menjajaki dan menguji hipotesis yang muncul dari pemikiran peneliti. Diskusi analitik ini dimungkinkan dapat mengungkap segi-segi lainnya yang justru akan membongkar pemikiran peneliti.
F.
Pedoman Wawancara 1. Identitas - Identitas diri subyek (nama,alamat,usia,pekerjaan,lamanya bekerja,namasuami,pekerjaan suami,jumlah,nama, dan umur anak) 2. Faktor yang Mempengaruhi Aktualisasi Diri -Apa alasan yang melatarbelakangi anda bekerja? 3. Ciri Aktualisasi Diri -Menurut pandangan anda, bagaimanakah gambaran sosok wanita karir yang ideal? Bagaimana anda memandang diri anda? -Menurut pandangan anda, bagaimana gambaran sosok ibu rumah tangga yang ideal? Bagaimana anda memandang diri anda? 4. Tingkat Kebutuhan Aktualisasi Diri -Manfaat apa yang anda peroleh dengan bekerja? 5. Aspek-Aspek Konflik Pada Wanita Karir - Bagaimana hubungan anda dengan keluarga? - Bagaimana hubungan anda dengan rekan kerja?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
6. Work Family Conflict - Apa saja hambatan yang anda alami ketika menjalankan peran sebagai wanita karir dan ibu rumah tangga? 7. Cara Mencapai Aktualisasi Diri - Bagaimana cara anda mengembangkan potensi yang anda miliki ketika menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir? - Apa harapan anda dalam menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A.
Persiapan Penelitian 1)
Kesediaan Subjek Persiapan penelitian dilakukan dengan berkunjung ke rumah, tempat kerja atau menelepon subjek untuk memohon kesediannya menjadi subjek penelitian.
2)
Penyusunan Pedoman Observasi dan Wawancara Pedoman observasi dan wawancara disusun dengan mengacu pada tinjauan pustaka. Adapun hal-hal yang menjadi fokus observasi adalah kondisi rumah subjek, penampilan fisik subjek, hubungan antara subjek dengan suami, hubungan subjek dengan anakanaknya, dan hubungan subjek dengan teman subjek. Dalam hal wawancara, hal-hal yang menjadi fokus wawancara adalah identitas subjek meliputi nama, alamat, usia, pekerjaan, lama bekerja, nama suami, pekerjaan suami, jumlah anak, motif bekerja, pandangan subjek tentang wanita karir yang ideal dan persepsi subjek terhadap dirinya sendiri, pandangan subjek terhadap ibu rumah tangga yang ideal dan persepsi terhadap dirinya, manfaat yang diperoleh dalam bekerja, proses aktualisasi diri pada subjek, hubungan dan dukungan subjek dengan keluarga, hubungan subjek dengan rekan kerja, dan hambatan yang dialami
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
subjek selama menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dan ibu yang bekerja. B.
Pelaksanaan Penelitiaan Pengumpulan data dilakukan pada 02 Agustus 2015 sampai 15 Desember 2015 dengan subjek sebanyak tiga orang. Data diperoleh dengan metode observasi dan wawancara. Wawancara dan observasi dilakukan beberapa kali sampai data yang dibutuhkan terpenuhi. Selama proses wawancara, peneliti menggunakan alat bantu tape recorder, bolpoin dan kertas. Handphone digunakan untuk merekam setiap jawaban subjek. Sedangkan bolpoin dan kertas digunakan untuk mencatat hal-hal yang diperlukan peneliti sekaligus sebagai cadangan ketika handphonemengalami gangguan. Selain itu fungsi bolpoin dan kertas adalah untuk mencatat respon subjek ketika menjawab pertanyaan yang tidak didokumentasikan oleh handphone. Sebelum melakukan proses wawancara, peneliti terlebih dahulu meminta ijin pada subjek untuk merekam hasil wawancara. Ada dua subjek yang merasa keberatan untuk direkam namun mereka berjanji akan menceritakannya secara berlahanlahan. Terkadang diluar kontrol, subjek menceritakan dengan cepat namun subjek menyadari dan mau menceritakannya kembali. Adapun yang menolak untuk direkam adalah subjek satu dan dua. Mereka merasa tidak nyaman ketika pembicaraannya direkam karena tidak ingin kehidupannya dipublikasikan oleh banyak orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
C.
Hasil Penelitian 1. Kasus Subjek 1 a. Identitas subjek 1 Nama
: ES
Alamat
: Jalan Sungai Mahakam no 23, Lojiwetan, Solo.
Usia
: 45 tahun
Pekerjaan
: Manager Perusahaan
Lama bekerja
: 15 tahun
Nama suami
: HS
Pekerjaan suami : Manager Perusahaan Nama anak
: Dion ( 15 tahun) Sarah ( 11 tahun)
b. Hasil observasi Subjek mempunyai rumah sendiri di daerah Lojiwetan. daerah tersebut merupakan daerah yang mayoritas dihuni oleh orang keturunan tionghoa. Rumah subjek terlihat megah dengan pagar tinggi yang menutupi teras rumah. Di teras rumah, terdapat 2 mobil mewah yang terpakir rapi. Di bagian teras rumah, juga terlihat taman dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang membuat suasana rumah terasa sejuk. Di dalam rumah terdapat sofa mewah, pigura, dan foto-foto keluarga. Subjek mengenakan kaos dan celana panjang ketika wawancara berlangsung. Subjek mempunyai kulit yang putih,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
rambut panjang, dan mempunyai badan yang kurus. Pada wawancara pertama, suami subjek menyambut peneliti dengan sangat baik. Bahkan suami subjek mengajak bicara pada peneliti mengenai urusan gereja. Ketika wawancara akan dimulai, suami subjek menawarkan peneliti untuk makan. Anak subjek yang perempuan tampak sedang bermain dengan temannya di depan rumah. Ketika bermain, sesekali mereka berteriak sehingga subjek pun menegur anaknya karena dianggap menganggu jalannya wawancara peneliti dengan subjek. Anaknya yang pertama tampak sedang bermain laptop di ruang keluarga. Terkadang anak laki-laki subjek memberikan senyuman pada peneliti. Pada wawancara kedua, subjek tampak serius menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Ketika wawancara pertama, subjek tampak agak sungkan menjawab karena terganggu dengan keberadaan suami dan anaknya. Namun ketika wawancara kedua, subjek tampak santai namun tetap serius dalam menjawab pertanyaan. Subjek mengatakan suaminya baru berada di luar kota sedangkan anak laki-lakinya sedang berada di kamar dan anak perempuannya sedang ekstrakurikuler di sekolah. Subjek juga mengatakan kalau suaminya di rumah, subjek merasa tidak nyaman melakukan wawancara karena takut suaminya tersinggung dengan perkataannya ketika menjawab pertanyaan peneliti. Oleh sebab itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
subjek mencari waktu yang tepat agar peneliti bisa melakukan wawancara dengan baik. c. Hasil wawancara Pengambilan data dilakukan dua kali yaitu pada kamistanggal 03 September 2015 dan Sabtu 10 Oktober 2015. Kedua wawancara dilakukan di rumah subjek di Jalan Sungai Mahakam no 23, Lojiwetan, Solo. Hasil wawancara subjek 1 sebagai berikut: 1) Latar belakang subjek Subjek merupakan lulusan akademi perawat di universitas yang berada di kota Solo. Subjek mengatakan lulus pada tahun 1992 atau 1993. Ketika masih duduk di bangku sekolah menengah atas, subjek memulai karir dengan berjualan kripik dari rumah ke rumah. Namun ketika sudah lulus kuliah sebagai perawat, subjek bekerja di sebuah perusahaan yang beroperasi pada bidang kesehatan. Subjek mengatakan bahwa ia lahir dari keluarga yang sederhana namun karena subjek mempunyai niat untuk menjadi orang yang sukses maka ia selalu berusaha dengan cara bekerja ketika masih muda. Subjek sendiri lahir di Karanganyar pada tanggal 08 Agustus 1970. Subjek merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Dua kakak subjek berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan adik subjek berjenis kelamin perempuan. Orangtua subjek telah meninggal beberapa tahun lalu. Subjek mengatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
bahwa suaminya merupakan teman sejak SMA. Subjek menikah ketika telah beberapa tahun bekerja sebagai karyawan dari sebuah perusahaan. Subjek mengatakan tidak pernah berpindah-pindah perusahaan. Subjek mengatakan bahwa ia memulai karir dari bawah sampai sekarang menjabat sebagai manager perusahaan. Subjek dapat membeli rumah bersama suaminya ketika sudah lima tahun bekerja. Rumah tersebut merupakan hasil kerja keras dirinya dengan suaminya. Sebelumnya subjek dan suaminya mengontrak rumah sederhana di kawasan Gandekan, Solo. Subjek mengatakan bahwa suami subjek dapat memahami karakter istrinya sehingga suami subjek memperbolehkan istrinya untuk bekerja. Subjek juga mengatakan hal itu sudah menjadi komitmen mereka dalam kehidupan rumah tangga. Suami subjek pernah mengatakan pada subjek bahwa dirinya boleh bekerja namun anak harus tetap terurus. 2) Motif Subjek Bekerja dan Aktualisasi Diri pada Subjek Subjek
bekerja
sebagai
manager
perusahaan
yang
beroperasi di bidang kesehatan. Peran subjek adalah mengatur bawahan dan menjalin hubungan dengan rumah sakit maupun apotek. Subjek bekerja selama 8 jam dalam sehari. Subjek telah bekerja kurang lebih 15 tahun di perusahaan tersebut. Semenjak lulus kuliah, subjek tetap bekerja pada perusahaan yang sama. Hal tersebut dikarenakan subjek merasa nyaman dan cocok dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
rekan kerjanya. Subjek mengatakan mendapat penghasilan lebih dari 5 juta setiap bulannya. Subjek mempunyai pandangan bahwa wanita karir yang ideal itu adalah wanita yang dapat menikmati pekerjaannya dan dapat menikmati hasil dai pekerjaan itu sendiri. Subjek merasa selama ini telah menjadi wanita karir yang ideal walaupun sebenarnya ada beberapa hal yang membuat subjek merasa terganggu. Hal yang menganggu tersebut adalah ketika lembur, suami selalu menegur subjek agar tidak melupakan untuk mengurus anaknya. Anaknya bersekolah dengan menggunakan jasa antar jemput. Subjek merasa telah bisa mengembangkan semua potensi yang dimilikinya bahkan menurut subjek, ia selalu diberikan jalan dari Tuhan hingga ia dapat memperoleh jabatan sebagai manager perusahaan. Dalam perannya sebagai ibu rumah tangga, biasanya subjek selalu memberikan perhatian penuh pada keluarganya saaat berada di rumah. Hal-hal seperti mencuci dan menyapu diserahkan kepada pembantu rumah tangganya. Namun terkadang subjek tetap memasak untuk keluarganya ketika ada waktu. Subjek mengakui terkadang perannya sebagai ibu rumah tangga menganggu dalam pekerjaan. Namun subjek menganggap itu sebagai masalah yang sudah jauh hari ia prediksi karena sebagai wanita karir pengaturan waktu menjadi sangat penting. Komitmen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
dalam bekerja dan menjadi ibu rumah tangga yang baik juga harus tetap dijaga karena telah menjadi komitmen bersama suaminya sejak menikah. Menurut subjek, suaminya selalu mendukungnya bekerja selama anak-anaknya dapat terurus dengan baik. Subjek mengatakan bahwa sebenarnya anakanaknya lebih suka kalau ibunya berada di rumah. Namun anak yang paling besar sudah dapat memahami alasan ibunya bekerja. Sedangkan anak perempuannya sering mengatakan bahwa lebih baik ibunya selalu di rumah dan mengajak bermain dirinya. Subjek mengatakan cara mengatur waktu bekerja dan waktu untuk keluarga dengan cara selalu memberikan waktu untuk keluarga ketika hari sabtu, minggu ataupun tanggal merah. Biasanya
subjek
dan
keluarga
melakukan
liburan
ke
Tawangmangu. Subjek merasa selama ini belum dapat mengatur waktu dengan baik karena terkadang tuntutan pekerjaan dari perusahaan membuat dirinya tidak ada waktu untuk keluarga. Manfaat yang diperoleh subjek dalam bekerja adalah kesenangan karena passion subjek adalah bekerja. Bagi subjek, dengan bekerja, subjek merasa bangga dengan hasil kerja keras yang ia peroleh. Bagi subjek dalam bekerja ia sudah melakukannya secara maksimal karena subjek merasa benar-benar memulai dari bawah hingga menjadi sampai saat ini. Subjek mengatakan bahwa ia sudah merasa puas dengan karir yang saat ini dia capai sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
sekarang dia tidak lagi terlalu mengejar jabatan. Namun subjek mempunyai keinginan untuk membuka bisnis baju batik. Hal itu dikarenakan subjek merasa harus mengeksplor kemampuannya yang
terpendam
yaitu
dengan
cara
berdagang.
Subjek
menganggap hambatan terbesarnya sekarang adalah ketika perusahaan memintanya untuk lembur maka hal tersebut akan menganggu waktunya bersama keluarga. Hubungan subjek dengan rekan kerja sangat baik. Subjek mengatakan salah satu yang membuat dirinya betah bekerja di perusahaan tersebut adalah rekan kerja yang profesional dan enak untuk diajak teman. Subjek mengatakan bahwa kerja pasti selalu mengalami konflik dengan rekan kerja namun biasanya subjek tidak ingin memperpanjang masalah. Subjek mengatakan masalah yang terjadi di keluarga biasanya karena misskomunikasi. Misalnya telat membayar spp sekolah. Subjek mengatakan pernah suatu kali subjek merasa bersalah ketika anaknya perempuan menangis karena dijahili oleh temannya. Namun karna pada saat itu ada rapat sehingga membuat subjek tidak bisa menemani anaknya. Pada waktu itu juga, anaknya marah terhadap subjek. Subjek merasa hal tersebut menganggunya dalam bekerja. Subjek merasa belum dapat menjadi ibu rumah tangga yang ideal karena belum dapat mengurus anaknya dengan baik. Subjek mengatakan ibu rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
tangga yang ideal ya selalu ada untuk keluarga, memasak di rumah. Dampak positif dari subjek yang bekerja adalah kesenangan dan dapat menikmati hasil kerja kerasnya untuk keluarga. Sedangkan dampak negatifnya adalah belum bisa mengatur waktu dengan baik. Motivasi ibu dalam bekerja adalah adanya kebanggaan ketika mempunyai uang dari jerih payah sendiri dan hasil jerih payahnya bisa untuk membelikan kebutuhan anak. Subjek mengatakan bahwa belum tahu sampai kapan ia bekerja. Subjek mengatakan merasa senang ketika ia bekerja karena sesuai dengan bidang yang ia tekuni. Subjek mempunyai harapan agar lebih dapat mempunyai waktu yang lebih banyak untuk keluarganya. 3) Analisis a) Latar Belakang Subjek Bekerja Subjek mengatakan bahwa ia lahir dari keluarga yang sederhana namun karena subjek mempunyai niat untuk menjadi orang yang sukses maka ia selalu berusaha dengan cara bekerja ketika masih muda.Subjek bekerja sebagai manager perusahaan yang beroperasi di bidang kesehatan. Pekerjaan tersebut merupakan passion yang sudah ditekuni subjek sejak lama. Subjek memulai bekerja di perusahaan tersebut dari bawah hingga menjadi manager perusahaan. Subjek sendiri telah merasa nyaman bekerja di perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
tersebut selama 15 tahun tanpa berpindah ke perusahaan lain. Selain itu, subjek beranggapan bekerja merupakan suatu kesenangan
dan
kebanggan
tersendiri
karena
dapat
menghasilkan uang dari jerih payah sendiri. “Apa yang melatarbelakangi tante bekerja? Bisa tante ceritakan?Dulu tante dari kecil emang suka bekerja, kalau enggak salah waktu SMA dulu tante jualan kripik muter kompleks dari rumah satu ke rumah yang lain, setelah itu tante kuliah ya masih nyambi kerja, terus lulus kuliah tahun 92 atau 93 tante kerja di Prodia.Dulu tante lulusan mana? Profesinya apa?Dulu tante lulusan akademi perawat di Solo juga. Apa yang memotivasi tante bekerja dari dulu sampai sekarang? Dulu tante lahir dari keluarga yang sederhana maka dari itu tante pengen jadi orang sukses, ya caranya tadi itu sejak muda tante udah kerja”
(Subjek 1, 3-8)
b)Pandangan Subjek tentang Wanita Karir yang Ideal dan Persepsi Subjek Terhadap Dirinya Subjek mengatakan bahwa wanita karir yang ideal adalah wanita yang bisa menikmati pekerjaannya dan hasil dari jerih payahnya sendiri. Subjek telah menjadi wanita karir yang ideal namun terkadang suaminya selalu menegur subjek karena bekerja lembur sehingga anak menjadi tidak terurus dan subjek tidak bisa meluangkan waktu untuk keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
“Menurut tante, wanita karir yang ideal itu seperti apa? Seperti apa ya, mungkin wanita yang bisa menikmati pekerjaannya dan bisa nikmati hasil dari kerjanya itu sendiri. Oh gitu ya tante, Lalu apakah tante sudah merasa menjadi wanita karir yang ideal?Tante sih merasa sudah tapi kadang waktu lembur, suami tante menegur tante karena kerja terus, anak mbok ya diurus”
(Subjek 1,19-22)
c)Pandangan Subjek tentang Ibu Rumah Tangga yang Ideal dan Persepsi Subjek Terhadap Dirinya Subjek mengatakan bahwa ibu rumah tangga yang ideal adalah selalu ada untuk keluarga, bisa memasak di rumah, dan dapat meluangkan waktu untuk keluarga. Namun subjek merasa belum menjadi ibu rumah tangga yang ideal. Hal itu dikarenakan subjek tidak dapat mengurus anak dengan baik, jarang meluangkan waktu untuk keluarga maupun
menyerahkan
tugas
rumah
tangga
pada
pembantunya. “Apa peran tante ketika menjadi ibu rumah tangga? Kalau di rumah tentunya selalu beri perhatian buat keluarga. Kalau pekerjaan rumah kaya mencuci, nyapu gitu biasanya sudah diurus pembantu. Tap kadang tante juga masakk kalau lagi pengen masak, kalau ada waktu buat masak. Lalu apakah tante merasa sudah menjadi ibu rumah tangga yang ideal? Untuk saat ini mungkin belum ya soalnya kaya tadi anak kan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
jadi kurang terurus. Lalu menurut tante yang ideal itu seperti apa?Kan yang ideal kan biasanya selalu ada waktu untuk keluarg, masak di rumah”
(Subjek 1,27-28 & 59-62)
d) Manfaat yang Diperoleh Subjek Ketika Bekerja Subjek bekerja merupakan sebuah passion. Oleh sebab itu manfaat yang diperoleh subjek dalam bekerja adalah sebuah kebanggan dan kesenangan. Subjek merasa senang dengan pekerjaannya dan bangga akan hasil dari jerih payahnya yang akan digunakan untuk keperluan anakanaknya. “Dari 15 tahun tante bekerja, apa manfaat yang tante rasakan selama bekerja? Bekerja bagi tante merupakan suatu kesenangan,
kebanggan
tersendiri
karena
passionnya
memang suka bekerja, punya uang dari jerih payah sendiri tu rasanya bangga gitu. Apa motivasi tante dalam bekerja? Motivasinya ya tante merasa senang aja kalau kerja, punya kebanggan sendiri kalau misal punya uang dari kerih payah sendiri, uangnya juga bisa dipakai untuk keperluan keluarga, anak”
(Subjek 1, 41-42 & 63-64)
e) Aktualisasi Diri Pada Subjek. Subjek berjanji dapat mengatur waktu untuk keluarga dan waktu untuk bekerja. Namun sampai saat ini subjek merasa belum bisa mengatur waktu dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Subjek telah bekerja secara maksimal dan puas dengan karir yang telah ia capai. Saat ini, subjek tidak lagi mengejar karir. Subjek justru ingin mengeksplor kemampuannya di bidang berdagang dengan berjualan baju batik. Hal itu merupakan keinginan terpendam yang dimiliki subjek. “Apakah tante sudah dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki tante secara maksimal saat bekerja? Kalau menurut
tante,
tante ngerasa sudah bisa ngembangin
kemampuan tante, tante ngerasa Tuhan selalu memberikan jalan buat tante sampai bisa jadi manager sekarang ini. Lalu apakah tante merasa sudah bekerja secara maksimal? Bagi tante, tante merasa sudah maksimal dalam bekerja, dulu tante kerja benar-benar mulai dari bawah hingga tante mendapat jabatan seperti sekarang. Lalu apakah tante masih mengejar jabatan lebih tinggi atau mengejar karir lain? Sebenarnya tante sudah cukup puas dengan jabatan yang tante peroleh, mungkin tante malah pengen punya usaha baju batik sendiri soalnya dari dulu keinginan terpendam tante juga ingin berdagang”
(Subjek 1, 25-26 & 43-46)
f)Hubungan dan Dukungan Keluarga Terhadap Subjek Suami subjek sangat mendukung subjek dalam bekerja selama anak-anaknya terurus dengan baik. Begitupula dengan anak pertama subjek yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
memahami alasan subjek bekerja. Namun anak kedua, yaitu anak perempuannya lebih suka subjek berada di rumah. Hal ini dikarenakan anak subjek suka mengajak subjek bermain. Subjek mengatakan sebenarnya kedua anaknya menginginkan subjek berada di rumah. Subjek selalu meluangkan waktu pada hari sabtu minggu maupun tanggal merah untuk bepergian bersama. “Lalu apa suami mendukung tante dalam bekerja? Itu kan udah jadi komitmen bersama jadi suami mendukung saja selama anak-anak terurus dengan baik. Bagaimana dengan sikap anak-anak tante? Sebenarnya anak-anak lebih suka mamahnya di rumah. Tapi anak yang nomor satu ngerti mamahnya kerja. Na, anak perempuan tante selalu ngomong mamah di rumah saja soalnya anak tante ini suka ngajak main mamahnya haha. Lalu bagaimana pengaturan waktu tante ketika menjalankan peran sebagai ibu rumah tangg dan wanita karir? Tante meluangkan waktu untuk keluarga waktu hari sabtu minggu atau mungkin waktu tanggal merah.
Biasanya
Tawangmangu.
tante
dan
keluarga
pergi
ke
(Subjek 1, 33-38)
g) Hambatan yang Dialami Selama Menjalankan Peran Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Peran subjek sebagai ibu rumah tangga menganggu subjek dalam bekerja. Namun subjek sudah berkomitmen dengan suaminya untuk dapat membagi waktu dengan baik. Akan tetapi subjek sendiri merasa belum dapat membagi waktunya dengan baik. Subjek merasa belum dapat berkomunikasi baik dengan keluarganya. Hal ini dikarenakan tuntutan pekerjaan yang membuat waktu untuk keluarga menjadi berkurang. Begitupula ketika anak perempuannya marah terhadap subjek karena anak subjek mempunyai masalah akan tetapi subjek tidak ada di samping anaknya. Hal itu membuat subjek merasa bersalah karena tidak bisa menemani anaknya. Di sisi lain, subjek juga tidak bisa menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga dengan baik. Hal ini dikarenakan subjek menyerahkan pekerjaan rumah tangganya kepada pembantunya. Subjek belum dapat menentukan prioritasnya sebagai wanita karir atau sebagai ibu rumah tangga. “Apakah peran tante sebagai ibu rumah tangga mengganggu tante dalam bekerja?Terkadang tante juga merasa terganggu menjankan peran rumah tangga maupun pekerjaan. Bisa tante ceritakan? Tante ngerasa terkadang menjadi ibu rumah tangga tu membuat tante terganggu pada saat tante kerja. Tapi tante dan suami tante sudah komitmen jauh-jauh hari bahkan sebelum menikah soalnya butuh ngatur waktu yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Selanjutnya, apa hambatan yang tante dapatkan dalam bekerja? Hambatannya, mungkin ketika perusahaan minta untuk lembur biasanya waktu pulang ke rumah jadi terlambat, ganggu waktu keluarga juga sebenarnya. (Subjek 1, 29-32 & 47-48)
2. Kasus Subjek 2 a. Identitas subjek 2 Nama
: ST
Alamat
: Joyotakan RT02/04
Usia
: 34 tahun
Pekerjaan
: Pedagang
Lama bekerja
: 5 tahun
Nama suami
: KL
Pekerjaan Suami
: Buruh
Nama anak
: Tommy ( 9 tahun ) Bayu
( 6 tahun )
b. Hasil observasi Subjek mempunyai rumah di gang sempit pada daerah Joyotakan, Solo. Rumah tersebut terlihat didesain untuk berjualan kelontong seperti beras, minyak, gula, dan lain-lain. Terlihat ada beberapa pakaian yang dijemur di depan rumah. Jarak antara rumah satu dengan yang lainpun sangat dekat. Di depan rumah juga terlihat ada sepeda dan sepeda motor yang terpakir bersampingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Pada wawancara pertama, subjek memakai daster dan menggunakan sandal. Subjek mempunyai perawakan yang agak gemuk dan mempunyai kulit sawomatang. Ketika wawancara berlangsung, subjek sangat berhati-hati dalam menjawab. Namun pada saat wawancara, ada beberapa pembeli yang datang sehingga wawancarapun
dihentikan
sementara.
Setelah
itu
wawancara
dilanjutkan. Namun ternyata ada pembeli lagi sehingga peneliti memutuskan untuk menghentikan wawancara dan berdiskusi dengan subjek mengenai waktu yang tepat untuk wawancara. Pada wawancara kedua, subjek mempersilahkan peneliti duduk di kursi kayu yang ada di dalam rumah. Terlihat ada dua anak laki-lakinya yang sedang bermain lempar bola. Di dalam rumah juga terlihat lemari besar berwarna cokelat yang berisi foto anak-anaknya. Ketika wawancara mulai, tampak subjek memakai celana jeans dan baju rapi. Selama jalannya wawancara tampak subjek fokus dan serius dalam menjawab. Namun terkadang ada suara bising yang terdengar dari luar rumah seperti motor yang lewat. c. Hasil wawancara Pengambilan data dilakukan dua kali yaitu pada Sabtu tanggal 05 September 2015 dan Selasa tanggal 03 November 2015. Kedua wawancara dilakukan di rumah subjek di Joyotakan RT02/04. Hasil wawancara subjek 2 sebagai berikut: 1) Latar belakang subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Subjek terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Subjek mengatakan bahwa dirinya masih tidur menumpang rumah ibunya. Subjek lahir di Solo, 05 Juli 1971. Subjek merupakan anak dari dua bersaudara. Subjek sendiri merupakan anak bungsu. Kakak lakilakinya merantau di Jakarta sejak tahun 2008. Ayah subjek telah meninggal ketika subjek masih kecil. Subjek merupakan lulusan SMA negeri di Solo. Setelah lulus, beberapa tahun kemudian, subjek memutuskan untuk menikah. Subjek menikah pada saat usia 20 tahun, hal itu dikarenakan subjek sudah merasa cocok dan telah disetujui oleh orangtuanya. Subjek mempunyai dua anak laki-laki yang bernama Tommy dan Bayu. Subjek mengatakan bahwa anaknya selalu membuat suasana rumah menjadi ramai. Subjek mengatakan bahwa ia mempunyai masalah dalam hal keuangan. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan untuk makan, sekolah maupun ibunya yang sakit-sakitan. Subjek sendiri telah membuka toko kecilnya dari 4 tahun lalu. Hal ini dimaksudkan untuk membantu perekonomian keluarga. Subjek mengatakan kebutuhan yang semakin banyak membuat dirinya harus bekerja lebih keras. Pada pagi hari, subjek selalu pergi ke pasar untuk kulakansayur, bumbu dapur maupun telur untuk dijual lagi. Subjek mengatakan bahwa setiap pagi subjek selalu memutarkan dagangannya ke perumahan-perumahan. Jika masih ada yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
belum laku, subjek menjualkan dagangannya di rumah. Suami yang pekerjaannya sebagai buruh tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Oleh sebab itu subjek berinisitatif untuk berjualan di rumah. Hal tersebut tentu mendapat dukungan dari suaminya. Subjek mengatakan bahwa pernah ditawari untuk menjadi buruh di sebuah pabrik kain oleh temannya. Namun subjek menolak karena lokasi kerja yang terlalu jauh dengan tempat tinggalnya. 2) Motif Subjek Bekerja dan Aktualisasi Diri pada Subjek Subjek mempunyai pekerjaan sebagai pedagang. Subjek berjualan beras, telur, gula, minyak, sayur, bumbu dapur, dan lainlain. Subjek bekerja karena ingin membantu perekonomian keluarganya. Sebelumnya subjek merupakan ibu rumah tangga. Setiap hari subjek bekerja dari jam 04.00 sampai jam 12.00. Subjek harus berangkat subuh karena harus beli barang dagangan di pasar. Jika dia datang siang maka subjek telah kehabisan barang yang ia ingin jual. Penghasilan bersih yang ia dapat tidak menentu. Namun ia mengatakan mendapatkan sekitar Rp. 100.000,- untuk sekali berjualan. Subjek sendiri mendapatkan keuntungan bersih hanya sekitar
Rp.30.000,-
sampai
Rp.
40.000,-.
Subjek
merasa
penghasilannya tersebut tidak mencukupi kebutuhan keluarga namun bisa membantu kebutuhan untuk anak. Menurut subjek, wanita karir adalah wanita berpakaian rapi yang pergi ke kantor. Subjek mengatakan dirinya bukan merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
wanita karir yang ideal. Hal ini dikarenakan subjek hanya bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya. Selain itu, subjek menganggap wanita karir merupakan orang-orang yang sukses. Sedangkan subjek menilai dirinya belum sukses. Sebenarnya subjek mempunyai keinginan mempunyai toko sendiri namun karena dana yang tidak mencukupi menyebabkan dirinya hanya berjualan seadanya. Subjek mengatakan bahwa tetap melakukan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga seperti mencuci baju dan mengepel rumah. Menurut subjek, ia sudah menjadi ibu rumah tangga yang ideal karena ia tetap bisa mengurus rumah ketika siang hari, ia hanya berjualan di depan rumah jadi ia bisa “nyambi” mengurus anak. Suaminya selalu mendukung subjek dalam bekerja bahkan setiap hari suami subjek selalu mengantar subjek pergi ke pasar untuk membeli barang dagangan. Anak subjek sebenarnya masih belum begitu bisa mengerti pekerjaan orangtuanya karena dinggap masih kecil. Subjek mengatakan bahwa dapat mengatur waktu untuk subjek bekerja dan menjadi ibu rumah tangga. Subjek merasa jualannya berkembang dari yang dulu berjualan minuman sekarang sudah menjadi toko kelontong. Hal tersebut dikarenakan permintaan dari warga sekitar yang ingin subjek untuk berjualan lebih banyak barang agar warga dekat dalam membeli kebutuhan rumah tangga yang dibutuhkan. Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
merasa terbantu dengan lokasi sekolah anaknya yang dekat sehingga anaknya hanya berjalan kaki menuju sekolahnya. Manfaat yang subjek peroleh dalam bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari misalnya untuk biaya sekolah anak maupun untuk uang jajan anak. Ia mengatakan bahwa selama ini ia hanya bisa membantu perekonomian keluarga dengan cara berdagang. Subjek mengatakan seandainya punya toko sendiri akan lebih enak dalam berjualan. Subjek mengatakan dulu ia hanya berjualan keliling perumahan namun sekarang ia sudah berjualan di rumahnya sendiri walaupun hanya kecil-kecilan. Hambatan yang sering didapat adalah ketika barang dagangan yang datang dari pasar, sedikit dan harganya mahal biasanya karena cuaca ataupun gagal panen. Hal tersebut membuat subjek sulit menjual lagi dagangannya karena pembeli biasanya tidak jadi membeli. Subjek mengatakan hanya bekerja sendiri dan hanya mendapatkan bantuan dari suaminya. Masalah yang biasa terjadi dalam keluarga biasanya adalah masalah ekonomi. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan hidup yang semakin banyak ditambah butuhnya biaya berobat untuk ibunya. Subjek mengatakan harus selalu mengecekkan ibunya ke rumah sakit karena penyakit gula yang diderita ibunya. Subjek mengatakan bahwa terkadang subjek merasa sedih karena banyak keinginan yang belum bisa ia capai. Keinginan tersebut diantaranya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
adalah membelikan hp baru untuk anaknya, mempunyai toko sendiri, dan bisa mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Subjek mengatakan dampak negatif dari dirinya bekerja adalah rasa jenuh dan capek. Hal tersebut dikarenakan subjek merasa selalu bekerja namun tetap tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarganya. Hal yang membuat subjek bersemangat dalam bekerja adalah anak-anaknya. Subjek mempunyai harapan besar pada anaknya agar menjadi orang yang sukses dan tidak seperti orangtuanya. Subjek mengatakan akan terus bekerja selama masih diberikan kesehatan oleh yang kuasa. 3) Analisis a) Latar Belakang Subjek Bekerja Subjek mempunyai masalah dalam hal keuangan. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan subjek yang banyak seperti kebutuhan untuk makan, sekolah anak maupun obat untuk ibunya yang sakit-sakitan. Subjek sendiri telah membuka toko kecilnya dari 4 tahun lalu. Hal ini dimaksudkan untuk membantu perekonomian keluarga. Kebutuhan subjek yang semakin banyak membuat dirinya harus bekerja lebih keras. “Bagaimana awalnya ibu bekerja? Bisa ibu ceritakan? Awale ya buka di depan rumah, ya apa adane aja mas, ya seperti itu tu. Oh ya ya, jadi alasan ibu berjualan di depan rumah ini karna kebutuhan keluarga yang banyak? Ya iya mas. Lha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
sekarang aja orang kan butuh buat makan, sekolah anak, ini ibu juga sakit-sakitan jadi mau ga mau kan ya harus cari uang”
(Subjek 2, 3-6)
b) Pandangan Subjek Tentang Wanita Karir yang Ideal dan Persepsi Subjek terhadap Dirinya Subjek mengatakan bahwa wanita karir adalah wanita berpakaian rapi yang pergi ke kantor. Subjek mengatakan dirinya bukan merupakan wanita karir yang ideal. Hal ini dikarenakan subjek hanya bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya. Selain itu, subjek menganggap wanita karir merupakan orang-orang yang sukses. Sedangkan subjek menilai dirinya belum sukses. Sebenarnya subjek mempunyai keinginan mempunyai toko sendiri namun karena dana yang tidak mencukupi menyebabkan dirinya hanya berjualan seadanya. “Menurut ibu, wanita karir yang ideal tu seperti apa sih bu? Wanita karir kan wanita yang pakaiannya rapi terus pergi ke kantor gitu. Apakah menurut ibu, ibu ini merupakan wanita karir yang ideal? Ya bukanlah mas, saya ini aja kerja Cuma untuk bantu ekonomi keluarga yang susah, kalau wanita karir orang-orangnya tu sukses-sukses. Lalu cara inu untuk menjadi wanita karir yang ideal bagaimana bu? Kalau ada rejeki ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
ibu pengennya punya toko sendiri tapi kan dananya ga cukup jadi ya jualan di depan rumah apa adanya gitu. (Subjek 2, 23-28)
c) Pandangan Subjek Tentang Ibu Rumah Tangga yang Ideal dan Persepsi Subjek Terhadap Dirinya Subjek mengatakan bahwa ibu rumah tangga yang ideal adalah orang yang bisa melakukan kewajiban rumah tangganya seperti mencuci baju dan mengepel rumah. Menurut subjek, ia sudah menjadi ibu rumah tangga yang ideal karena ia tetap bisa mengurus rumah walaupun dia bekerja. “Apa yang ibu lakukan sehari-hari ketika menjadi ibu rumah tangga? Banyak dongmas kaya nyuci baju, ngepel rumah. Kalau menurut ibu, ibu ini sudah menjadi ibu rumah tangga yang ideal belum? Sudah mungkin ya Kenapa kok ibu bisa bilang sudah? Buktinya saya bisa kerja sambil ngurus rumah, nyambi jualan, ngurus anak”
(Subjek 2, 29-34)
d) Manfaat yang Diperoleh Subjek Ketika Bekerja Manfaat yang subjek peroleh dalam bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari misalnya untuk biaya sekolah anak maupun untuk uang jajan anak. Ia mengatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
bahwa selama ini ia hanya bisa membantu perekonomian keluarga dengan cara berdagang. “Dari berjualan ibu selama ini, apa sih manfaat yang ibu peroleh? Ya tadi itu mas kan butuh e banyak, buat bayar sekolah, lak mas e tau sekarang jajane anak-anak banyak mas” (Subjek 2, 49-50)
e) Aktualisasi Diri Pada Subjek Subjek mempunyai kemampuan untuk berubah menjadi lebih baik. Hal ini bisa terlihat ketika subjek membantu perekonomian keluarganya dengan merintis karir sebagai pedagang. Kebutuhan keluarga yang semakin banyak membuat subjek ikut bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Subjek memiliki sikap tanggungjawab. Hal ini terlihat ketika subjek mengatakan bahwa ia bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan sekolah anak dan membeli obat untuk ibunya. Subjek juga mempunyai motivasi besar agar anaknya dapat menjadi sukses. Subjek tidak ingin anaknya hidup susah seperti orangtuanya. “Apa harapan atau keinginan ibu dalam pekerjaan yang ibu tekuni? Pengennya tu ya punya toko sendiri kan enak buat berjualan, dagangannya laku terus. Lalu apa yang membuat ibu menjadi termotivasi untuk terus bekerja?Ibu tu punya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
harapan anak-anak ibu jadi orang sukses kora koyo wong tuone uripe yo ngene ki mas”
(Subjek 2, 33-34 & 73-74)
f) Hubungan dan Dukungan Keluarga Terhadap Subjek Subjek
mengatakan
bahwa
suaminya
selalu
mendukung subjek dalam bekerja bahkan setiap hari suami subjek selalu mengantar subjek pergi ke pasar untuk membeli barang dagangan. Anak-anak subjek sebenarnya masih belum begitu bisa mengerti pekerjaan orangtuanya karena mereka masih kecil. “Apakah suami ibu mendukung ibu dalam bekerja? Suami mendukung, lha yang setiap hari nganter ke pasar beli dagangan ya suami. Kalau dari anak, apakah anak mendukung pekerjaan ibu? Lak anak masih belum ngerti opoopo mas, mungkin jek cilik yo mas haha” (Subjek 2, 35-36 & 41-42)
g) Hambatan yang Dialami Selama Menjalankan Peran Ganda Subjek mengatakan terkadang dirinya merasa jenuh dan capek dalam bekerja. Hal tersebut dikarenakan subjek merasa selalu bekerja namun tetap tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarganya. Hambatan yang sering didapat adalah ketika barang dagangan yang datang dari pasar, sedikit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
dan harganya mahal biasanya karena cuaca ataupun gagal panen. “Hambatannya apa sih bu kalau bekerja? Repotnya tu mas kalau barang dagangan pasar tu datengnya sedikit, mahal nah itu bingung mau kulak takut ga laku tapi lak ga kulak ya ga bisa jualan. Bagaimana perasaan ibu dengan pekerjaan yang ibu tekuni? Kadang tu saya ngerasa sedih, lha keinginane banyak, tapi tetep ga bisa. Yang sabar bu, bisa saya lanjutkan ya bu, kalau dampak negatif dari ibu bekerja apa bu? Saya sebenere udah capek kayake udah kerja dari subuh tapi kok hasil e paspasan terus.
(Subjek 2, 57-58 & 67-68 & 71-72)
3. Kasus Subjek 3 a. Identitas subjek 3 Nama
: AS
Alamat
: Jalan Madegondo 2, Grogol, Solobaru
Usia
: 48 tahun
Pekerjaan
: Guru
Lama bekerja
: 22 tahun
Nama suami
: HB
Pekerjaan suami : Guru Nama anak
: Siska
( 16 tahun )
Monica ( 14 tahun ) b. Hasil observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Subjek mempunyai rumah yang terlihat mewah. Hal tersebut terlihat dari halaman luas yang ada di sekitar rumah dan berlantai dua. Di teras rumah tampak ada satu mobil, dua sepeda motor dan dua sepeda. Ketika masuk ke dalam rumah, tampak anak subjek yang sedang bermain handphone. Di ruang tamu, tampak ada beberapa koran dan majalah yang tertata dengan rapi. Suami subjek menerima peneliti dengan muka penuh senyuman. Suami subjek mengajak peneliti untuk berbincangbincang sambil menunggu subjek pulang dari kerja. Ketika subjek sampai rumah, peneliti langsung memberikan salam kepada subjek. Subjek menggunakan baju dinas sekolahnya ketika wawancara akan berlangsung. Sebelum wawancara berlangsung subjek menyuruh anakanaknya
untuk
memberikan
salam kepada
peneliti.
Ketika
wawancara berlangsung subjek tampak santai menjawab pertanyaan dari peneliti. Subjek menjawab pertanyaan dengan panjang bahkan subjek sering bercerita mengenai pengalaman-pengalamannya pada masa lalu. c. Hasil wawancara Pengambilan data dilakukan dua kali yaitu Senin 14 September 2015 dan Rabu 11 November 2015. Kedua wawancara tersebut dilakukan di rumah subjek Jalan Madegondo 2, Grogol, Solobaru. Hasil wawancara subjek 3 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
1) Latar belakang subjek Subjek merupakan lulusan Sarjana Pendidikan
yang
mendalami bidang matematika. Subjek merupakan lulusan dari Universitas Gadjah Mada. Subjek menjadi guru SMA karena terinspirasi dari guru SMP nya yang selalu membantunya belajar. Selain itu, subjek mengatakan bahwa guru SMP nya bisa membuat murid-muridnya belajar dengan santai. Dari situ subjek berkeinginan untuk menjadi seorang guru. Namun orangtua subjek sempat menganjurkan subjek untuk tidak kuliah di bidang keguruan. Hal tersebut dikarenakan gaji guru yang sedikit. Tetapi subjek meyakinkan orangtuanya agar dapat mendukungnya untuk kuliah di bidang keguruan. Akhirnya orangtua subjek mendukung karir yang akan ditempuh anaknya. Subjek lahir di Solo, 13 Pebruari 1968. Subjek merupakan anak dari dua bersaudara. Adik subjek merupakan seorang dokter. Subjek mengatakan bahwa orangtuanya mempunyai keinginan agar anak-anaknya dapat menjadi dokter semua. Hal tersebut dikarenakan ayah subjek merupakan seorang dokter. Suami subjek juga berprofesi sebagai guru. Subjek mengatakan bahwa sudah pacaran semenjak kuliah hingga saat ini menjadi suami istri. Suami subjek merupakan guru fisika. Keduanya telah berkomitmen bahwa tidak akan mengajar pada sekolah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
sama. Hal tersebut dikarenakan akan mengganggu subjek maupun suaminya dalam bekerja. Dari kuliah, subjek dan suaminya sudah dapat mencari uang sendiri dengan cara membuka les privat. Bagi subjek bisa mengajar anak cara belajar yang menyenangkan merupakan suatu hal yang menyenangkan. Subjek mencontohkan bahwa terkadang anak-anak mengeluh bahwa matematika itu susah namun kalau kita paham asal mula angka itu didapat maka matematika itu sebenarnya mudah. 2) Motif Subjek Bekerja dan Aktualisasi Diri pada Subjek Subjek bekerja sebagai guru matematika di SMA Kristen Kalam Kudus, Solobaru. Subjek merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada. Subjek sudah mengajar matematika semenjak kuliah hingga sekarang menjadi guru matematika di sekolah. Subjek mengatakan bahwa ia tidak suka melihat anak belajar terlalu serius. Oleh sebab itu, subjek ingin mengajar anak dengan santai namun materinya tetap masuk. Subjek menjadi guru matematika karena semenjak SD subjek suka berhitung dan subjek terinspirasi dari guru SMP nya yang santai dalam mengajar. Subjek mempunyai penghasilan sekitar 5 juta dari gaji sekolah dan les. Bagi subjek, wanita karir yang ideal adalah wanita yang bisa menjadi diri sendiri dan dapat bekerja sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
dengan kemampuan yang dimiliki. Subjek merasa sudah menjadi wanita karir yang ideal karena menjadi guru matematika merupakan cita-cita subjek dari kecil. Subjek merasa sudah dapat mengembangkan kemampuannya secara maksimal karena subjek menikmati pekerjaan sebagai guru matematika. Sebagai ibu rumah tangga, subjek membantu anak belajar dan memasak namun tetap memakai jasa pembantu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Subjek belum dapat mengatur dengan baik dalam menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir. Subjek mengatakan bahwa terkadang ada rapat di sekolah sehingga pulang rumah menjadi terlambat. Hal ini menyebabkan anak subjek sering mengeluh karena anak subjek selalu bertanya pada mamahnya ketika ada pr. Suami selalu mendukung subjek dalam bekerja. Suami bahkan dapat mengerti kesibukan subjek menjadi seorang guru. Selain itu, anak juga mendukung ibunya menjadi seorang guru. Namun subjek berpendapat bahwa ia harus dapat mengatur waktu dengan lebih baik. Oleh sebab itu, cara mengatasinya adalah dengan cara memberi pengarahan pada anak bahwa anak harus dapat memaklumi bahwa itu merupakan tuntutan pekerjaan. Manfaat yang diperoleh dari subjek bekerja adalah kesenangan dalam mengajar murid-murid sekolah terlebih bagi murid-murid yang mempunyai niat belajar. Subjek merasa sudah cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
menjadi guru matematika saja dan tidak berminat untuk mencari jabatan yang lebih tinggi seperti kepala sekolah. Hambatan yang diperoleh subjek adalah tuntutan pekerjaan yang semakin besar, contohnya ketika ada aturan yang mengharuskan guru mempunyai gelar S2. Tetapi subjek lebih memilih mengurus keluarga daripada harus kuliah S2 di Jogja. Subjek mempunyai hubungan yang baik dengan rekan kerja walaupun biasanya muncul konflik beda pendapat. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara mengalah satu sama lain. Subjek pernah mengalami masalah keluarga yang terbawa ke pekerjaan. Masalah tersebut adalah ketika anak subjek sakit namun subjek mempunyai tugas untuk menjaga ujian. Subjek memilih untuk tetap menjaga ujian karena anaknya merasa sudah sembuh. Subjek merasa belum menjadi ibu rumah tangga yang ideal karena subjek belum dapat memberikan waktu untuk keluarga. Subjek pernah ditegur suami karena banyak waktu yang tersita untuk les. Subjek merasa termotivasi dengan mengajar anak-anak SMA. Subjek belum menentukan sampai kapan subjek akan bekerja. Subjek berharap pekerjaan dan anak-anaknya sukses semua. 3)
Analisis a) Latar Belakang Subjek Bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Subjek bekerja sebagai guru matematika semenjak usia 20 tahun pada saat subjek masih kuliah. Subjek menjadi guru matematika karena suka berhitung dan terinspirasi dari guru SMP nya yang santai dalam mengajar. Dari situ subjek merasa mengajar matematika merupakan sebuah kesenangan. Subjek merasa belajar matematika tidak perlu terlalu serius. Subjek lebih suka mengajar secara santai namun materi yang disampaikan tetap masuk ke murid-muridnya. “Apa yang melatarbelakangi tante bekerja? Tante tu dasarnya suka ngajar anak, terus kalau lihat anak belajar serius-serius tu kadang tante ngerasa ga seneng aja, tante tu pengennya anak-anak belajar santai tapi materi yang dipelajari tetep masuk” (Subjek 3,11-12)
b)Pandangan Subjek tentang Wanita Karir yang Ideal dan Persepsi Subjek Terhadap Dirinya Subjek beranggapan bahwa wanita karir yang ideal adalah orang yang telah berkerja sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Subjek sendiri merasa telah menjadi wanita karir yang ideal karena subjek merasa senang dengan pekerjaan yang ia jalankan. Subjek merasa menjadi guru matematika merupakan keinginan subjek sejak kecil. “Menurut tante, wanita karir yang ideal itu seperti apa tante? Ehm... idealnya ya wanitanya itu bisa jadi diri sendiri atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
enggak...Maksudnya tante? Orang bekerja kan harus sesuai kemampuan yang dipunya jadi kalau orang bekerja tapi ga sesuai yang diinginkan sama aja bohong.O gitu ya tante, kalau menurut tante, apakah tante sudah menjadi wanita karir yang ideal? Tante ngerasanya sudah ya, Kenapa tante? Jadi guru matematika kan udah jadi keinginan tante sejak kecil jadi tante ngerasa senang dengan pekerjaan tante sekarang”
(Subjek 3, 19-26)
c)Pandangan Subjek tentang Ibu Rumah Tangga yang Ideal dan Persepsi Subjek Terhadap Dirinya Subjek beranggapan bahwa ibu rumah tangga yang ideal adalah ibu yang bisa memberikan waktu untuk keluarga. Subjek sendiri merasa belum menjadi ibu rumah tangga yang ideal karena tidak bisa memberikan waktu lebih untuk anak bahkan subjek pernah ditegur suami karena jadwal les yang padat. “Apa tante merasa sudah menjadi ibu rumah tangga yang ideal? Tante ngerasa belum ideal Kenapa tante? Tante ngerasa belum kasih waktu anak, suami pernah negur tante kalau bisa leslesannya dikurangi jadi biar ada waktu buat anak”. (Subjek 3, 63-66)
d) Manfaat yang Diperoleh Subjek Ketika Bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Subjek mendapatkan kesenangan dalam mengajar anakanak didiknya. Subjek merasa senang karena dapat menikmati pekerjaan sebagai guru matematika. ”Apa manfaat yang tante peroleh dari bekerja? Tante dapat kesenangan mengajar anak-anak apalagi kalau anaknya benerbener punya niat belajar Bagaimana perasaan tante sudah bekerja selama ini? Tante menikmati pekerjaan tante, tante senang-senang aja.
(Subjek 3, 45-46 & 71-72)
e) Aktualisasi Diri Pada Subjek. Semenjak kuliah subjek sudah dapat mengaktualisasikan diri dengan mencari uang dengan cara membuka les privat. Subjek dapat menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk mengajar matematika pada anak-anak didiknya. Selain itu, subjek lebih memilih mengurus rumah tangga daripada harus melanjutkan kuliah S2 di Jogja. Selain menjadi guru matematika di sekolah, subjek juga membuka les-lesan di rumahnya. “Dari awal bekerja tante? Dulu waktu tante kuliah kan udah kerja, cari uang, ngelesi orang jadi ya dari umur 20 sampai sekarang. Lalu apakah tante sekolah lagi? Tante pengennya ya sekolah lagi, tante rasa ga mungkin soalnya kalau S2 harus kuliah di Jogja. Takutnya keluarga jadi nggak keurus mending tante ngelesi di rumah”
(Subjek 3, 9-10 & 51-52)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
f)Hubungan dan Dukungan Keluarga Terhadap Subjek Suami mendukung subjek untuk bekerja sebagai guru matematika. Hal tersebut dikarenakan suami subjek juga merupakan seorang guru jadi sudah dapat mengerti kesibukan satu sama lain. Anak subjek mendukung subjek bekerja namun subjek menyadari bahwa kurang pandai mengatur waktu untuk anak-anaknya. “Apakah suami tante mendukung tante dalam bekerja? Suami sih mendukung aja kan sama-sama ngerti kesibukan jadi guru itu seperti apa, udah diomongin juga jadi ga masalah Kalau sikap anak tante gimana dengan tante bekerja sekarang ini? Anak tante sih sebenarnya dukung-dukung aja mungkin tante aja yang harus pinter ngatur waktu”
(Subjek 3, 37-40)
g) Hambatan yang Dialami Selama Menjalankan Peran Ganda Subjek mempunyai hambatan karena tuntutan pekerjaan yang semakin banyak terutama saat ada aturan dari sekolah yang mengharuskan guru mempunyai gelar S2. Subjek lebih memilih mengurus rumah tangga dan membuka les privat daripada melanjutkan kuliah S2. “Hambatan apa yang tante peroleh saat bekerja? Hambatannya mungkin tuntutan pekerjaan yang semakin banyak, sekarang guru minimal harus S2 jadi mau nggak mau harus sekolah lagi.Lalu apakah tante sekolah lagi? Tante pengennya ya sekolah lagi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
tante rasa ga mungkin soalnya kalau S2 harus kuliah di Jogja. Takutnya keluarga jadi nggak keurus mending tante ngelesi di rumah”
D.
(Subjek 3, 49-52)
Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis seluruh subjek, didapatkan hasil dari ketiga subjek yang kemudian dikaitkan dengan landasan teori. Adapun pembahasan hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1)
Latar Belakang Subjek Bekerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh subjek mendapatkan pengalaman bekerja dengan latar belakang yang berbeda. Subjek pertama dan ketiga bekerja karena adanya keinginan untuk membina karir sedangkan subjek kedua membina karir karena keharusan ekonomi. Pilihan wanita untuk bekerja menurut Aryatmi (dalam Kartono, 1985, dalam Lilyant dkk, 2011) dilandansi oleh motif kerja sebagai berikut:(a) keharusan ekonomi, (b) keinginan untuk membina karir dan (c) kesadaran bahwa pembangunan memerlukan tenaga kerja, baik pria maupun wanita. Hal ini membuat semua subjek bekerja dengan motifnya yang berbeda. Pada subjek kedua terlihat bahwa pendidikan membuat subjek kesulitan dalam membina karir yang ia lakukan. Hal ini berbeda dengan subjek pertama dan ketiga yang mempunyai pendidikan lebih tinggi sehingga karir dapat mudah dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Penelitian Barnett & Bruch (dalam Apollo dan Cahyadi, 2012) menyatakan bahwa tingkat
pendidikan seorang perempuan
berhubungan secara signifikan dengan tinggi-rendahnya konflik peran ganda pada perempuan. Dari hasil triangulasi data yang peneliti lakukan, suami subjek pertama dan ketiga mengatakan bahwa subjek bekerja karena mereka menyukai pekerjaan yang mereka lakukan sedangkan suami subjek lainnya mengakui bahwa subjek bekerja karena himpitan ekonomi. Hal tersebut didukung oleh hasil observasi yang dilakukan peneliti bahwa keadaan rumah subjek kedua yang terletak di gang sempit dan rumah yang kecil didesain apa adanya untuk berjualan kebutuhan pokok. Hal ini berbanding terbalik dengan rumah dari subjek pertama dan ketiga yang terkesan mewah.
2)
Pandangan Subjek tentang Wanita Karir yang Ideal dan Persepsi Subjek Terhadap Dirinya Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan, subjek pertama dan ketiga menganggap bahwa dirinya sudah menjadi wanita karir yang ideal. Subjek pertama dan ketiga beranggapan bahwa wanita karir
yang ideal harus dapat
menikmati pekerjaan yang
dijalankannya. Di sisi lain, subjek kedua beranggapan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
dirinya bukan wanita karir yang ideal karena dia bekerja hanya untuk membantu ekonomi keluarga. Semua subjek mempunyai kesamaan dalam adanya kemauan untuk berubah lebih baik dalam hal merintis karir. Menurut Maslow dalam (Alberto, 2002) mengatakan bahwa orang yang mau maju, tumbuh dan berkembang harus mempunyai kemauan untuk berubah. Selain itu, semua subjek mempunyai kreativitas dalam hal merintis karir. Anari (dalam Putri, 2007) mengatakan bahwa sikap orang yang beraktualisasi adalah orang yang tidak bingung dengan adanya perubahan namun selalu dapat berinovasi dalam perubahan tersebut.
3)
Pandangan Subjek tentang Ibu Rumah Tangga yang Ideal dan Persepsi Subjek Terhadap Dirinya Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek pertama dan ketiga belum bisa menjadi ibu rumah tangga yang ideal. Hal ini dikarenakan mereka tidak bisa mengurus rumah tangga dengan baik sehingga mereka memakai jasa asisten rumah tangga. Menurut Kopelman & Burley (dalam Diansari, 2006) wanita yang berperan ganda mempunyai konflik dalam hal mengurus rumah tangga sehingga membutuhkan bantuan dari berbagai pihak dari suami, anak maupun seorang pembantu turut serta dalam urusan pekerjaan rumah tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Hal ini berbanding terbalik dengan subjek kedua yang mengaku telah menjadi ibu rumah tangga yang ideal karena pekerjaan rumah tangga dapat ia lakukan sendiri. Selain itu, subjek pertama dan ketiga belum bisa mengatur waktu yang baik untuk keluarganya sehingga mereka sama-sama pernah ditegur oleh suaminya. Menurut Sukanto (dalam Diansari, 2006), ibu yang bekerja sering merasa kekurangan waktu untuk suami, anak-anak bahkan untuk dirinya sendiri. Subjek pertama dan ketiga merasa waktu yang seharusnya digunakan untuk bersama keluarga justru harus tersita karena tuntutan pekerjaan. Greenhaus & Beutel (dalam Diansari, 2006) mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan time based conflict yaitu ketika waktu yang dimiliki individu digunakan untuk memenuhi peran yang sehahusnya dijalankan justru memenuhi peran yang lain.
4)
Hambatan yang Dialami Selama Menjalankan Peran Ganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek pertama dan ketiga sama-sama mempunyai masalah dalam hal tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi. Subjek pertama dituntut untuk lembur di perusahaan sedangkan subjek ketiga dituntut untuk mempunyai gelar S2. Subjek kedua mempunyai hambatan dalam hal tehnis seperti barang dagangan pasar yang sedikit pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
kulakan barang dagangan. Namun mereka bertiga secara tidak langsung mengalami tekanan dalam pekerjaannya. Menurut Kopelman & Burley (dalam Diansari, 2006) dalam bekerja akan terdapat
banyak
masalah
yang
menuntut
pekerja
untuk
menyelesaikannya. Begitu juga di rumah, akan terdapat banyak pekerjaan rumah yang menuntut untuk diselesaikan. Tuntutan tersebut dapat menjadi sebuah tekanan bagi seseorang yang kemudian akan menjadi konflik dalam dirinya. Subjek pertama dan ketiga sama-sama mempunyai konflik dalam hal pembagian waktu dan kesulitan dalam menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir. Menurut Greenhaus& Beutel (dalam Diansari, 2006) time based conflict merupakan konflik dalam hal waktu dan perilaku jika menjalankan dua peran sekaligus sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir. Di sisi lain,semua subjek sama-sama mempunyai konflik yang disebabkan oleh ketegangan seperti kelelahan maupun terlalu banyak pikiran. Subjek pertama dan ketiga pernah merasa bersalah karena tidak bisa mengurus anak dengan baik. Subjek kedua merasa stres karena pendapatan dalam bekerja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menurut Greenhaus& Beutel (dalam Diansari, 2006)) strain based conflict merupakan ketegangan-ketegangan yang dihasilkan oleh suatu peran yang menganggu peran yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Subjek pertama dan ketiga belum dapat mengurus rumah tangga dengan baik karena tuntutan pekerjaan yang banyak. Hal ini membuat mereka memakai jasa asisten rumah tangga untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Menurut Greenhaus& Beutel (dalam Diansari, 2006) behaviour based conflict merupakan konflik yang terjadi jika tingkah laku tertentu dituntut oleh satu peran mempersulit individu dalam memenuhi peran yang lain, misalnya tuntutan peran dan peran pekerjaan.
5)
Aktualisasi Diri Pada Subjek Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua subjek mempunyai persepsi yang tepat terhadap realitas yang ada di lingkungan sekitarnya. Subjek pertama mampu melihat realitas kehidupannya semenjak duduk di bangku sekolah menengah atas. Subjek sudah mempunyai keinginan untuk sukses sejak usia muda. Oleh sebab itu, subjek sudah mulai mencari uang dengan berjualan kripik.Subjek kedua mampu melihat realitas yang ada di dalam kehidupan keluarganya. Subjek memutuskan untuk bekerja karena subjek ingin membantu perekonomian keluarga.Subjek ketiga mampu melihat realitas kehidupannya dengan cara membuka leslesan semenjak kuliah. Hal ini dikarenakan subjek suka mengajar dan membutuhkan uang saat kuliah. Menurut Maslow (Frank G. Goble, 1987) mengatakan bahwa seseorang harus mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
memutuskan sesuatu secara benar dan jujur. Namun harus tetap melihat pada realitas yang ada di lingkungan tersebut sehingga orang dapat mempunyai gambaran mengenai keadaan yang ada di lingkungannya. Hal ini juga dipengaruhi oleh kreativitas yang dimiliki semua subjek dalam menjalankan peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir. Anari (dalam Putri, 2007) mengatakan bahwa kreativitas merupakan suatu sikap yang diharapkan pada orang yang mempunyai aktualisasi diri. Kreatif adalah suatu sikap yang asli dan inovatif. Orang yang mempunyai aktualisasi diri tidak akan kehabisan ide untuk berkarya. Di sisi lain, semua subjek tidak ragu-ragu dan tidak malu-malu dalam menjalankan peran gandanya. Hal tersebut dikarenakan semua subjek merasa sudah yakin dengan keputusan yang telah dibuat. Menurut Maslow (Frank. G. Goble, 1987) orang yang mempunyai spontanitas akan lebih ekspresif, wajar, dan polos dalam bertindak. Orang ini tidak perlu menyembunyikan perasaan, pikiran atau bertingkah laku yang dibuat-buat. Semua subjek mendapat dukungan dari suaminya untuk bekerja. Suami subjek pertama mendukung subjek dalam bekerja selama anak-anak terurus dengan baik. Subjek kedua mendapat dukungan dari suami untuk bekerja bahkan suami membantu subjek dalam bekerja. Subjek ketiga mendapat dukungan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
suami untuk bekerja. Hal ini dikarenakan suami subjek ketiga mempunyai profesi yang sama dengan subjek sehingga sudah sama-sama tahu kesibukan menjadi guru. Hasil triangulasi terhadap semua suami subjek mengatakan bahwa mereka mendukung penuh keputusan istrinya untuk bekerja. Namun subjek harus dapat mengatur waktu dengan lebih baik dalam hal mengurus pekerjaan dan keluarga. Menurut Maslow (Frank. G. Goble, 1987) seseorang dapat meminimalkan konflik yang terjadi dengan lingkungannya dengan cara mendengarkan orang lain dan tidak egois dalam bertindak. Hal tersebut dilakukan semua subjek karena sangat mempengaruhi aktualisasi dirinya pada saat menjalankan peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir. Menurut Anari (dalam
Putri,
mempengaruhi
2007)
mengatakan
seseorang
dalam
bahwa
hubungan
mengaktualisasikan
sosial diri.
Seseorang yang mengaktualisasikan diri berarti mampu menjalin hubungan baik dengan orang yang berada di sekitarnya. Semua subjek mempunyai kemauan untuk berubah menjadi lebih baik. Subjek pertama sudah bekerja semenjak SMA dengan berjualan kripik dari rumah ke rumah hingga sekarang menjadi manager sebuah perusahaan. Subjek kedua memutuskan untuk bekerja karena harus mencukupi kebutuhan keluarga yang semakin banyak sehingga subjek berinisiatif berjualan yang awalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
minuman sekarang berkembang menjadi toko kelontong sederhana. Subjek ketiga sudah mengaktualisasikan dirinya dengan membuka les privat semenjak subjek masih kuliah. Menurut Maslow (Alberto, 2002) orang yang memiliki sikap dan pemikiran yang berbeda dengan yang ada membutuhkan suatu landasan yang kuat yaitu kejujuran, keterbukaan dan keberanian. Di sisi lain, semua subjek juga bertanggungjawab akan pekerjaan yang mereka lakukan. Namun subjek pertama dan ketiga kurang bertanggungjawab dalam mengurus rumah tangga. Maslow (Alberto, 2002) mengatakan bahwa dalam proses aktualisasi diri, seseorang harus bisa bertanggungjawab terhadap semua tantangan yang dihadapi dalam kehidupan. Sikap tanggungjawab dapat dilatih dengan mencoba bertanggungjawab dengan hal-hal kecil. Menurut Maslow (Frank G. Goble, 1987) individu yang mengaktualisasikan diri akan membaktikan hidupnya untuk pekerjaan, tugas, dan kewajiban yang mereka pandang penting. Orang yang mempunyai aktualisasi diri pasti mempunyai motivasi
hidup
dalam
dirinya.
Ketiga
subjek
sama-sama
mempunyai motivasi untuk membahagiakan keluarga terutama anak-anaknya. Maslow (Alberto, 2002) mengatakan bahwa individu membutuhkan suatu faktor yang menggerakkan kepada suatu aktivitas tertentu untuk terus berkembang dalam menjalankan kehidupan.Subjek kedua mempunyai masalah dalam kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
fisiologis. Menurut Maslow (Frank G. Goble, 1987) seseorang harus mampu memenuhi tingkat kebutuhan fisiologis karena ini merupakan kebutuhan yang paling dasar dari manusia. Di sisi lain, Subjek pertama dan ketiga tidak mempunyai masalah dalam kebutuhan fisiologis namun kurang dalam kebutuhan akan rasa memiliki. Hal ini terlihat dari waktu yang diberikan untuk keluarga sangatlah minim sehingga anak menjadi kurang kasih sayang dari ibunya. Menurut Maslow (Frank G. Goble, 1987) sering kali kebutuhan akan cinta menjadi rusak karena salah satu pihak merasa takut kalau kelemahan-kelemahan serta kesalahan-kesalahannya terungkap. Jadi semua subjek telah memenuhi semua unsur ciri-ciri aktualisasi diri yang ada. Namun kreativitas dalam pembagian waktu subjek pertama dan ketiga sangat mempengaruhi perannya sebagai ibu rumah tangga. Hal tersebut dikarenakan subjek pertama dan ketiga kurang bisa meluangkan waktu untuk keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek pertama dan ketiga bekerja karena mempunyai keinginan untuk membina karir yang dimiliki. Selain itu, mereka ingin mengaktualisasikan pendidikan tinggi yang dipunya dengan cara bekerja. Hal ini berbeda dengan subjek kedua yang bekerja karena kebutuhan hidup yang banyak namun pendapatannya tetap tidak mencukupi. Subjek pertama dan ketiga merasa sudah menjadi wanita karir yang ideal. Hal ini berbanding terbalik dengan subjek kedua yang bekerja karena adanya tuntutan ekonomi keluarga. Namun semua subjek sama-sama mempunyai keinginan untuk berubah dan kreatif dalam menjalankan pekerjaan di bidangnya masing-masing. Dalam hal mengurus rumah tangga, subjek kedua merasa sudah menjadi ibu rumah tangga yang ideal. Hal ini berbanding terbalik dengan subjek pertama dan ketiga yang merasa belum menjadi ibu rumah tangga yang ideal Semua subjek mempunyai tuntutan pekerjaan yang besar sehingga menghambat mereka dalam menjalankan peran sebagai wanita karir dan ibu rumah tangga. Tuntutan pekerjaan tidak bisa terhindarkan karena sudah menjadi tanggungjawab yang harus dijalankan selama bekerja. Oleh sebab
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
itu, mereka harus dapat menentukan prioritas ketika menjalankan kedua peran secara bersamaan. Semua subjek dapat mengaktualisasikan dirinya pada bidang pekerjaannya
masing-masing.
Hal
ini
terlihat
bahwa
mereka
bertanggungjawab akan pekerjaan yang mereka jalani. Namun dalam hal mengurus rumah tangga, subjek pertama dan ketiga belum dapat menjalankannya dengan baik. B.
Kelemahan Penelitian Peneliti menyadari bahwa ada banyak kekurangan dalam penelitian ini diantaranya adalah minimnya kosa kata yang dimiliki subjek sehingga berpengaruh pada data verbatim yang digunakan. Di sisi lain, hasil triangulasi yang peneliti lakukan terhadap suami subjek cukup menambah data yang diinginkan oleh peneliti. Namun, peneliti menyadari bahwa kehadiran subjek membuat suami subjek tidak leluasa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti begitupula sebaliknya.Peneliti juga menyadari bahwa terdapat beberapa pemilihan kosa kata yang ditanyakan oleh peneliti kepada subjek yang tidak cukup dipahami oleh subjek sehingga perlu mencari padanan kata lain yang memiliki kedekatan makna. Selain itu, minimnya penelitian terkini yang dilakukan berkaitan dengan penelitian ini sehingga peneliti cukup kesulitan dalam mencari referensi atau rujukan.
C.
Saran 1.
Bagi Pihak Keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hal merugikan yang dialami oleh perempuan yang menjalankan peran sebagai wanita karir dan ibu rumah tangga. Hal tersebut dikarenakan tuntutan pekerjaan yang semakin banyak sehingga menyebabkan waktu untuk keluarga menjadi berkurang. Oleh sebab itu perlu adanya dukungan dari keluarga terutama dari suami dan anak-anak terhadap ibunya yang menjalankan peran ganda. Hal ini dapat menjadi gambaran bagi keluarga untuk terus menjalin komunikasi antar anggota keluarga agar suasana keluarga tetap harmonis. 2.
Bagi Pihak Perusahaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita karir yang menjalankan peran ganda akan merasa terganggu karena tuntutan pekerjaan yang banyak. Terlebih jika perusahaan meminta karyawannya untuk lembur. Dalam hal ini perusahaan harus lebih memperhatikan wanita karir yang sudah berumah tangga karena wanita karir yang menjalankan peran ganda harus tetap membagi waktu untuk keluarga dan pekerjaan. Oleh sebab itu wanita karir akan dapat bekerja secara optimal jika beban dan waktu kerja sesuai dengan kapasitas dari wanita karir itu sendiri.
3.
Bagi Peneliti Lain Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan tiga orang subjek dan setelah menyeleksi subjek didapatkan subjek dengan latarbelakang profesi yang berbeda-beda. Saran bagi peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
lain yang ingin melakukan penelitian serupa agar menambah jumlah subjek agar memperkaya data yang didapatkan. Selain itu, para peneliti juga diharapkan dapat memperhatikan pemilihan kosa kata yang tepat dalam wawancara terhadap perempuan yang menjalankan peran sebagai wanita karir dan ibu rumah tangga. Sebisa mungkin menggunakan kosa kata yang sederhana namun memiliki padanan kata dan kesetaraan makna yang dimaksudkan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Almasitoh, Ummu hany. 2011. Stres kerja Ditinjau dari Konflik Ganda dan Dukungan Sosial pada Perawat. Jurnal Psikologi Islam.Vol. 8, No. 1, pp. 70. Anisa Rahmawati, Hardjono & Arista Adi Nugroho. 2012.Hubungan antara Efisikasi Diri dan Aktualisasi diri dengan Kecenderungan Menyontek pada Siswa MAN Karanganyar. Jurnal Psikologi. pp.208-210. Apollo, Andi Cahyadi. 2012. Konflik Peran Ganda Perempuan Menikah yang bekerja Ditinjau dari Dukungan Sosial Keluarga dan Penyesuaian Diri. Widya Marta.No.2, pp. 255-260. Benhard Tewal & Florensia B Tewal. 2014. Pengaruh Konflik Peran Terhadap Kinerja Wanita Karir pada Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA. Vol.2 No. 1, pp.450-456. Betsy Amanda Syauta & Reny Yuniasanti. 2014. Hubungan antara Kebutuhan Aktualisasi Diri dengan Motivasi Kerja pada Wanita Karier di PT Kusuma Sandang Mekarjaya.Jurnal Sosio Humaniora.Vol.5, No. 2, pp. 134-136. Diansari, Everina. 2006. Hubungan antara Konflik pada Wanita Peran Ganda dengan Aspirasi Karier.Jurnal Psikologi Industri. pp.2-3 & 7-8. Djamal, M. 2015. Paradigma Penelitian Kualitatif.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Goble, Frank G. 1987. Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Yogyakarta: Kanisius. Herdiansyah, Haris. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Hersinta & Veronika Soepomo. 2011. Aktualisasi Diri dalam Mengkomunikasikan Meaning of Suffering pada Ibu dengan Anak Penyandang Autis.Journal of Communication.Vol. 4, No. 5, pp.6-7. Hidayat, Dede Rahmat. 2011. Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Bogor: Ghalia Indonesia Jaenudin, Ujam. 2015. Teori-Teori Kepribadian. Bandung: CV Pustaka Setia Kountour, Ronny. 2003. Metode Penelitian: untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM.
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Lilyant Ch Daeng, Sri Hartati & Endang Widyastuti. 2011.Ketakutan Sukses pada Wanita karir Ditinjau dari Konflik Peran Ganda. Jurnal Psikologi.pp 1-2. Matthew H. Olson & B.R Hergenhahn. 2013. Pengantar Teori-Teori Kepribadian.Yogyakarta: Pustaka Belajar. Moi, Alberto A. Djono, O.Carm. 2002. Proses Aktualisasi Diri. Probolinggo: Mater Dei. Moleong, J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rodaskarya. Muriah, Siti. 2011. Nilai-Nilai Pendidikan Islam dan Wanita Karir. Semarang: Rasail Media Group Paputungan, Faradila. 2011. Kepuasan Pernikahan Suami yang Memiliki Istri Berkarir. Jurnal Psikologi. pp. 9-10. Patioran, Desi Natalia. 2012.Hubungan antara Kepercayaan diri dan Aktualisasi Diri pada Karyawan PT. Duta Media Kaltim Press. Jurnal Psikologi. pp.10-13. Pika Susana Putri, Winanti Siwi Respati, Safitri. 2009. Makna Hidup Perempuan Dewasa yang Berperan Ganda. Jurnal Psikologi. Vol.7, No. 2, pp. 43-50. Poduska, Bernard. 1997. 4 Teori Kepribadian: Eksistensialis, Behavioris, Psikoanalitik, Aktualisasi diri. Jakarta: Restu Agung Poerwandari, E. K. 2005. Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: LPSP3 Fakutas Psikologi Universitas Indonesia. Prastowo, Andi. 2014. Metode Penelitian Kualitatif: dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar Russ Media. Putri, Tika Desytama. 2007. Kebutuhan Aktualisasi Diri pada Remaja Penyandang Tunanetra yang Bersekolah Umum Ditinjau dari Kematangan Emosi dan Self Diisclosure. Jurnal Psikologi,pp. 6-8. Rahmadita, Irma. 2013. Hubungan antara Konflik Ganda dan Dukungan Sosial Pasangan dengan Motivasi Kerja Pada Karyawati di Rumah Sakit Abdul Rivai Berau. eJournal Psikologi, pp.4. Siti Chotimah & Syaiful hadi. 2011. Perbedaan Tingkat Aktualisasi Diri Anggota Persit kartika Chandra Kirana Ditinjau dari Pangkat Suami di Batalyon Infanteri 512 Kompi C Malang.Jurnal Psikologi. Vol.I, No. 12, pp. 18-19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Smith, Jonathan A. 2013. Dasar- Dasar Psikologi Kualitatif:Pedoman Praktis Metode Penelitian.Bandung: Nusa Media. Teguh Kurnia & Arundati Shinta. 2015. Hubungan antara Kohesivitas Organisasi dengan Aktualisasi diri pada Anggota Komunitas Pemuda Gereja. Jurnal Psikologi. pp. 396-400. Triastutik, Anis. 2013. Tingkat Produktivitas Kerja Wanita Penggiling Rokok ditinjau dari Konflik Peran Ganda. Jurnal Online Psikologi.Vol.1, No 1, pp. 67. Yunita, Awing. 2013. Peran Wanita Karir dalam Menjalankan Fungsi Keluarga: Studi Kasus pada Wanita yang Menjabat Eselon Di Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan. eJournal Ilmu Sosiatri.Vol.I, pp. 65-66.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN Subjek 1
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 No
Verbatim
Interpretasi
Tema
1.
Bisa langsung kita mulai ya tante?
2.
Bisa Chris, silahkan
3.
Apa yang melatarbelakangi tante
- Subjek ingin
- Adanya kemauan
bekerja? Bisa tante ceritakan?
menjadi orang sukses
untuk berubah
Dulu tante dari kecil emang suka bekerja,
dengan bekerja sejak
- Kreatif
kalau enggak salah waktu SMA dulu tante
usia muda (3-8)
4.
jualan kripik muter kompleks dari rumah satu ke rumah yang lain, setelah itu tante kuliah ya masih nyambi kerja, terus lulus kuliah tahun 92 atau 93 tante kerja di Prodia. 5.
Dulu tante lulusan mana? Profesinya apa?
6.
Dulu tante lulusan akademi perawat di Solo juga
7.
Apa yang memotivasi tante bekerja dari dulu sampai sekarang?
8.
Dulu tante lahir dari keluarga yang sederhana maka dari itu tante pengen jadi orang sukses, ya caranya tadi itu sejak muda tante udah kerja
9.
- Subjek mampu
- Persepsi yang tepat
bekerja di satu
terhadap realita
perusahaan dalam
- Mempunyai
11. Apa peran tante dalam bekerja?
tempo waktu yang
hubungan sosial yang
12. Perannya....mengatur bawahan, melakukan
lama karena merasa
baik
komunikasi, kerja sama dengan apotek
nyaman dan cocok
- Pengalaman yang
rumah sakit.
dengan rekan kerjanya jujur dan langsung
Apakah pekerjaan tante saat ini?
10. Tante bekerja di perusahaan di bidang kesehatan.
13. Sudah berapa lama tante bekerja? 14. Sudah 15 tahun kerja di Prodia 15. Apa yang menyebabkan tante lama bekerja di Prodia? 16. Dulu semenjak lulus kuliah, tante sudah bekerja disana, ya disana saya ngerasa
(9-16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 nyaman, cocok aja sama teman kerjanya.
- Subjek mempunyai
- Kebutuhan jasmani
17. Berapa penghasilan tante dalam sebulan?
gaji yang tinggi (17-
tercukupi
18. Ya..5juta lebih
18)
19
Menurut tante, wanita karir yang ideal itu - Subjek merasa telah
- Kurang memiliki
menjadi wanita karir
kepribadian yang baik
yang ideal karena
-Kurang memiliki
menikmati pekerjaannya dan tentunya bisa
dapat menikmati
kebutuhan rasa cinta
nikmati hasil dari kerja itu sendiri.
pekerjaan dan hasil
- Mempunyai masalah
dari kerjanya namun
pengasuhan anak
suaminya menegur
-Tekanan karir dan
subjek karena anak
keluarga
lembur, suami tante menegur tante karena
menjadi tidak terurus
- Behaviour based
kerja terus, anak mbok ya diurus.
(19-24)
conflict
seperti apa? 20. Seperti apa ya....mungkin wanita yang bisa
21. Oh gitu ya tante, lalu apakah tante sudah merasa menjadi wanita karir yang ideal? 22. Tante sih merasa sudah tapi kadang waktu
23. Anak tante berangkat ke sekolah diantar siapa ya? 24. Pakai jasa antar jemput soalnya yg nyetir tu juga temen tante jadi tante percaya. 25. Apakah tante sudah dapat
- Subjek merasa sudah - Fokus pada target
mengembangkan potensi-potensi yang
bisa mengembangkan
pencapaian
dimiliki tante secara maksimal saat
kemampuannya
- Adanya transendensi
bekerja?
hingga memperoleh
- Adanya kemauan
posisi sebagai
untuk berubah
manager (25-26)
- Kebutuhan
26. Kalau menurut tante, tante ngerasa sudah bisa ngembangin kemampuan tante...tante ngerasa Tuhan selalu memberikan jalan buat
aktualisasi diri
tante sampai bisa jadi manager sekarang ini.
- Kurang memiliki
27. Apa peran tante ketika menjadi ibu
- Subjek selalu
sikap tanggungjawab
memberikan perhatian
- Bantuan pekerjaan
untuk keluarga namun
rumah tangga
perhatian buat keluarga. Kalau pekerjaan
menyerahkan
- Masalah pengasuhan
rumah kaya mencuci, nyapu gitu biasanya
sebagian peran rumah
anak
sudah diurus pembantu. Tapi kadang tante
tangganya pada
- Behaviour based
juga masak juga kalau misal lagi pengen
pembantunya (27-28)
conflict
rumah tangga? 28. Kalau di rumah tentunya selalu beri
masak, kalau ada waktu buat masak.
- Kreativitas dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 29. Apakah peran tante sebagai ibu rumah
- Subjek merasa peran
mengatur waktu
ibu rumah tangga
- Siap untuk bersikap
menganggunya dalam
beda
jalanin peran rumah tangga maupun
bekerja namun subjek
- Melibatkan diri
pekerjaan.
sudah mempunyai
- Kurangnya waktu
31. Bisa tante ceritakan?
komitmen sebelum
untuk keluarga
32. Tante ngerasa terkadang menjadi ibu rumah
menikah dengan
- Time based conflict
tangga menganggu tante dalam bekerja? 30. Terkadang tante juga merasa terganggu
tangga tu membuat tante terganggu pada saat
suaminya yaitu subjek
tante kerja. Tapi tante dan suami tante sudah
harus dapat mengatur
komitmen jauh-jauh hari bahkan sebelum
waktu dengan baik
menikah soalnya butuh bisa ngatur waktu
(29-32)
yang baik. 33. Lalu apa suami mendukung tante dalam
- Subjek merasa
- Demokratis
suami mendukung
- Penentuan prioritas
subjek bekerja selama
- time based conflict
suami mendukung saja selama anak-anak
anak-anak terurus
- behaviour based
terurus dengan baik.
- Subjek merasa anak-
conflict
bekerja? 34. Itu kan udah jadi komitmen bersama jadi
35. Bagaimana dengan sikap anak-anak tante? 36. Sebenernya anak-anak lebih suka mamahnya di rumah. Tapi anak yang nomor satu ngerti
anaknya lebih suka subjek berada di rumah daripada bekerja (33-36)
kenapa mamahnya kerja. Naa, anak perempuan tante selalu ngomong mamah di rumah saja soalnya anak tante ini suka ngajak main mamahnya haha. 37. Lalu bagaimana pengaturan waktu tante
- Subjek merasa
ketika menjalankan peran sebagai ibu
belum meluangkan
rumah tangga dan wanita karir?
waktu untuk keluarga
38. Tante selalu meluangkan waktu untuk
secara optimal karena
keluarga waktu hari sabtu, minggu atau
tuntutan pekerjaan
mungkin waktu tanggal merah. Biasanya
(37-40)
tante dan keluarga pergi ke Tawangmangu. 39. Jadi apakah tante merasa sudah
- Kurang memiliki tanggungjawab - Kurang memiliki kebutuhan akan cinta - Kurang komunikasi dan interaksi dengan keluarga - Time based conflict
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 mengatur waktu dengan baik? 40. Gimana ya, mungkin belum, soalnya tuntutan pekerjaan dari perusahaan banyak jadi ya waktu untuk keluarga jadi kurang. 41. Dari 15 tahun tante bekerja, apa manfaat yang tante rasakan selama bekerja? 42. Bekerja bagi tante merupakan suatu
- Subjek merasa
- Spontanitas
bangga dengan uang
- Adanya kebutuhan
dari kerja kerasnya
akan harga diri
kesenangan, kebanggan tersendiri karena
dan menurut subjek
passionnya memang suka bekerja, punya
bekerja adalah
uang dari jerih payah sendiri tu rasanya
kesenangan dan
bangga gitu.
passionnya. (41-42)
43. Lalu, apakah tante merasa sudah bekerja
- Subjek merasa sudah - Fokus terhadap maksimal dan puas
target pencapaian
dalam bekerja karena
- Adanya transendensi
dalam bekerja, dulu tante kerja benar-benar
telah mencapai karir
- Adanya kemauan
mulai dari bawah hingga tante mendapat
yang tinggi (43-44)
untuk berubah
secara maksimal? 44. Bagi tante, tante merasa sudah maksimal
jabatan seperti sekarang. 45. Lalu apakah tante masih mengejar
- Menilai kemajuan Subjek ingin
dirinya
jabatan lebih tinggi atau mengejar karir
membuka usaha
lain?
dagang baju batik (45- - Kreatif
46. Sebenarnya tante sudah cukup puas dengan
46)
jabatan yang tante peroleh, mungkin tante tidak akan mengejar jabatan lebih tinggi lagi. Tante malah pengen punya usaha baju batik sendiri soalnya dari dulu keinginan terpendam tante juga ingin berdagang. - Subjek mempunyai
- Kurang kreatif dalam
Selanjutnya apa hambatan yang tante
hambatan dalam
mengatur waktu
dapatkan selama bekerja?
meluangkan waktu
- Kurang memiliki
47. Wah, sepertinya bagus tu tante haha,
48. Hambatannya....mungkin ketika perusahaan
untuk keluarga karena
minta untuk lembur biasanya waktu pulang
tuntutan pekerjaan
ke rumah jadi terlambat, ganggu waktu
(47-48)
keluarga juga sebenarnya.
tanggung jawab - Kurangnya waktu untuk keluarga - Time based conflict
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 49. Bagaimana hubungan tante dengan rekan kerja?
- Subjek mempunyai
- Hubungan sosial
hubungan yang baik
yang baik
50. Hubungannya baik
dengan rekan kerja
51. Mengapa tante mengatakan punya
(49-52)
hubungan baik? Bisa dikasih contoh? 52. Salah satu yang membuat tante betah, kerasan kerja di Prodia ini karna rekan kerjanya yg profesional dan tentu enak untuk diajak berteman. 53. Apakah tante pernah mempunyai konflik dengan rekan kerja? 54. Dalam kerja konflik dengan rekan kerja tu
- Subjek tidak ingin
- Dapat menerima diri
memperpanjang
sendi dan orang lain
konflik yang ada (53-
dengan baik
54)
udah biasa tapi tante biasanya tidak ingin memperpanjang masalah. 55. Lalu apakah tante mempunyai masalah
- Subjek merasa
- Kurang memiliki
dalam keluarga?Bisa tante ceritakan?
belum menjadi ibu
kepribadian yang baik
56. Tentunya ada tapi biasanya hanya karna
rumah tangga yang
- Kurang memiliki
misskomunikasi aja, misalnya telat bayar spp ideal karena tidak bisa
tanggungjawab
sekolah, pernah juga anak tante yang
meluangkan waktunya - Kurang memiliki
perempuan nangis karena dijahili temennya
untuk keluarga. (55-
kebutuhan akan cinta
tapi karna tante saat itu tante bekerja jadi
62)
- Masalah pengasuhan
tante baru tahu itu ketika anak tante marah-
anak
marah di rumah.
- Belum dapat
57. Bagaimana perasaan tante saat itu?
menentukan prioritas
58. Ya tante merasa bersalah karena tidak bisa
- Kurangnya waktu
menemani anak tante sendiri, tapi ya mau
untuk keluarga
gimana lagi soalnya waktu itu juga ada rapat
-Tekanan karir dan
59. Lalu apakah tante merasa sudah menjadi ibu rumah tangga yang ideal? 60. Untuk saat ini mungkin belum ya soalnya kaya tadi anak kan jadi kurang keurus. 61. Lalu menurut tante yang ideal tu seperti apa?
keluarga - Strain based conflict - Time based conflict - Behaviour based conflict
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 62. Kan yang ideal kan biasanya selalu ada waktu untuk keluarga, masak di rumah. 63. Apa motivasi tante dalam bekerja?
- Subjek bangga
- Kebutuhan akan
64. Motivasinya ya tante merasa senang aja
mempunyai uang dari
harga diri
kalau kerja, punya kebanggaan sendiri kalau
hasil jerih payahnya
- Memiliki motivasi
misal punya uang dari jerih payah sendiri,
sendiri namun subjek
hidup
uangnya juga bisa dipakai untuk keperluan
belum tahu kapan
keluarga,anak.
akan berhenti kerja
65. Sampai kapan tante akan bekerja?
(63-66)
66. Belum tahu... 67. Bagaimana perasaan tante bekerja selama - Subjek merasa ini? 68. Perasaannya tentu senang karena dapat bekerja sesuai dengan bidang yang tante
senang karena bekerja
- Kebutuhan akan aktualisasi diri
sesuai dengan bidang yang ia sukai (67-68)
tekuni sejak lama. 69. Apa harapan tante ke depannya?
- Subjek berharap
- Adanya kemauan
70. Harapannya...mungkin bisa meluangkan
dapat meluangkan
untuk berubah
waktu untuk keluarga
- Adanya transendensi
lebih banyak waktu untuk keluarga. 71. O.gitu ya tante, wawancara sudah selesai, terimakasih banyak atas waktunya, maaf kalau merepotkan haha 72. Haha. Nggak kok, lain kali main2 aja ke sini kan deket.
(69-70)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN Subjek 2
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 No 1.
Verbatim
Interpretasi
Tema
Selamat siang bu, bisa saya mulai sekarang ya bu, bisa ibu ceritakan awal mula ibu bekerja dan apa yang membuat ibu bekerja?
2.
Gimana ya mas ya, lha wong saya ini orang susah jadi bekerja ya buat cari uang, kan butuh e banyak.
3.
4.
5.
6.
Bagaimana awalnya ibu bekerja? Bisa ibu
- Subjek bekerja
- Fokus pada target
ceritakan?
untuk memenuhi
pencapaian
Awale ya buka di depan rumah, ya apa adane kebutuhan ekonomi
- Memiliki sikap
aja mas, ya seperti itu tu..
tanggung jawab
keluarga. (3-6)
Oh ya ya, jadi alasan ibu berjualan di
- Tekanan karir dan
depan rumah ini karna kebutuhan
keluarga
keluarga banyak?
- Melibatkan diri
Ya iya to mas, lha sekarang aja orang kan butuh buat makan, sekolah anak, ini ibu juga sakit-sakitan jadi mau ga mau kan ya harus cari uang
7.
Jadi pekerjaan ibu saat ini apa?
8.
Pedagang sayur, kelontong juga
9.
Apa saja yang biasa ibu jual?
10. Ada beras, gula, telur, minyak, sayur sawi, kobes, ada bumbu dapur. 11. Apa motivasi ibu dalam bekerja?
- Motivasi subjek
- Spontanitas
12. Kan saya orang ga mampu mas jadi ya buat
bekerja untuk
- Adanya kreativitas
membantu
- Memiliki motivasi
13. Sudah berapa lama ibu bekerja?
perekonomian
hidup
14. Udah sekitar 4 tahun
keluarga. (11-12)
- Adanya kemauan
bantu perekonomian keluarga.
15
Sebelum menjadi pedagang sayur, apa
untuk berubah
pekerjaan ibu?
- Melibatkan diri
16. Ga kerja, ya ngurus anak di rumah 17. Bisa ibu ceritakan, tentang pekerjaan ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 lebih detail, misalnya dari jam berapa ibu bekerja, kulakan dimana? 18. Saya bekerja dari subuh, jam empatan sampai jam duabelas. Subuh2 sudah bangun kulakan barang dagangan di pasar, kalau agak siangan biasanya habis diambil pedagang lain. 19. Berapa pendapatan yang ibu peroleh?
-Subjek merasa
- Kebutuhan fisiologis
20. Ga pasti mas, biasanya dapat sekitar 100ribu
pendapatannya tidak
yang kurang
untuk sekali jual tapi untung bersihnya cuma
mencukupi (19-20)
30-40ribu. 21. Apakah itu cukup bu? 22. Ya cukup ga cukup mas, yang penting bisa bantu kebutuhan anak 23. Menurut ibu, wanita karir yang ideal tu seperti apa sih bu? 24. Wanita karir kan wanita yang pakaiannya rapi terus pergi ke kantor gitu. 25. Apakah menurut ibu, ibu ini merupakan wanita karir yang ideal? 26. Ya bukan lah mas, saya ini aja kerja cuma
- Subjek merasa
- Memiliki
bukan wanita karir
tanggungjawab
yang ideal karena ia
- Fokus pada target
bekerja hanya untuk
pencapaian
membantu ekonomi
- Tekanan karir dan
keluarga. (23-26)
keluarga
-Subjek merasa
- Melibatkan diri
untuk bantu ekonomi keluarga yang susah,
wanita karir yang
kalau wanita karir orang-orangnya tu sukses-
ideal adalah orang
sukses.
yang sukses. (25-26)
27. Lalu cara ibu untuk menjadi wanita karir yang ideal bagaimana bu? 28. Kalau ada rejeki ya ibu pengennya punya toko sendiri tapi kan dananya ga cukup jadi ya jualan di depan rumah apa adanya gitu. 29. Apa yang ibu lakukan sehari-hari ketika menjadi ibu rumah tangga? 30. Banyak dong mas kaya nyuci baju, ngepel rumah.
- Subjek merasa bisa menjadi wanita karir kalau mempunyai toko sendiri. (27-28)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 31. Kalau menurut ibu, ibu ini sudah menjadi - Subjek merasa sudah - Memiliki sikap ibu rumah tangga yang ideal belum?
menjadi ibu rumah
32. Sudah mungkin ya.eh..
tangga yang ideal
33. Kenapa kok ibu bisa bilang sudah?
karena dapat
34. Buktinya saya bisa kerja sambil ngurus
mengurus rumah
rumah, nyambi jualan, ngurus anak. 35. Apakah suami ibu mendukung ibu dalam bekerja? 36. Suami mendukung, lha yang setiap hari nganter ke pasar beli dagangan ya suami. 37. Apa suami pernah menyuruh ibu tidak bekerja?
tanggung jawab
dengan baik. (31-34) - Suami subjek
- Hubungan sosial
mendukung subjek
yang baik
dalam bekerja dengan
- Demokratis
cara mengantar subjek - Kebutuhan cinta dan untuk kulakan di
rasa memiliki
pasar. (35-39)
38. Ga pernah mas, mungkin suami juga tahu kalau butuh e tu banyak 39. Jadi dulu ibu ijin ke suami dulu waktu mau jualan? 40. Iya suami ngijinin 41. Kalau dari anak, apakah anak mendukung pekerjaan ibu? 42. Lak anak masih belum ngerti opo-opo mas, mungkin jek cilik yo mas haha 43. Haha o gitu bu, lalu apakah ibu dapat
- Anak-anak subjek belum begitu peduli terhadap pekerjaan orangtuanya (41-42) - Subjek merasa sudah - Kebutuhan
mengatur waktu antara bekerja dan
dapat mengatur waktu
aktualisasi diri
mengurus rumah tangga?
dengan baik dalam
- Melibatkan diri
44. Ya bisa aja mas kan jualan di depan rumah,
bekerja dan mengurus
anak-anak juga deket kalau ke sekolah.
rumah tangga.
Cuma jalan kaki aja sampai jadi ga perlu
(43-44)
repot-repot dianter. 45. Apakah menurut ibu, jualan ibu ini berkembang? 46. Dibilang berkembang sih ya berkembang
- Usaha subjek
- Menilai kemajuan
berkembang karena
diri
warga sekitar
- Adanya kemauan
mas, dulu kan Cuma jualan minum-minuman merespon dengan baik untuk berubah seperti pop es, nutrisari. Sekarang ya
subjek dalam
- Persepsi yang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 mendinglah dari dulu
berjualan (45-48)
terhadap realita
- Subjek dapat
- Memiliki
membantu kebutuhan
tanggungjawab
keluarga dengan
- Tekanan karir dan
berdagang. (49-50)
keluarga
47. Apa yang membuat ibu dulu jualan minuman seperti pop es sekarang menjadi toko kelontong? 48. Ya kan warga di sini bilang, mbok dodolane digawe akeh sisan gen lak tuku2 cedak, makanya saya jualan beras, minyak, pop es juga masih ada. 49. Dari berjualan ibu selama ini, apa sih manfaat yang ibu peroleh? 50. Ya tadi itu mas kan butuh e banyak, buat bayar sekolah, lak mas e tau sekarang jajane anak-anak banyak mas
- Transendensi
51. Apakah ibu mempunyai pekerjaan lain selain berdagang? 52. Ga ada mas, ya cuma dagang aja 53. Apa harapan atau keinginan ibu dalam pekerjaan yang ibu tekuni?
-Subjek mempunyai
- Pengalaman yang
keinginan untuk
jujur dan langsung
54. Pengennya tu ya punya toko sendiri kan enak mempunyai toko buat berjualan, dagangannya laku terus. 55. Maksudnya ibu pengen punya toko yang lebih besar? 56. Ya iya mas kan ini masih gabung sama
sendiri. (53-54) - Subjek merasa capek - Tekanan karir dan dan jenuh dalam
keluarga
bekerja. (55-56)
rumah, dulu tu ibu jualan keliling perumahan rasanya capek, sekarang udah bisa jualan kecil-kecilan di rumah aja dah alhamdulilah. 57. Hambatannya apa sih bu kalau bekerja?
- Subjek bingung
58. Repotnya tu mas kalau barang dagangan
ketika barang
pasar tu datengnya sedikit, mahal nah itu
dagangan di pasar
bingung mau kulak takutnya ga laku tapi lak
sedikit dan mahal (57-
ga kulak ya ga bisa jualan
58)
59. Penyebabnya apa sih bu kalau barang dari pasar sedikit, mahal gitu?
- Tekanan karir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 60. Ya cuaca mas kalau hujan terus kan sayuran bosok kan jadi gagal panen. Kan seng beli jadi beli dikit malah mungkin ga jadi beli. 61. O..lalu apakah ibu mempunyai rekan
- Subjek hanya
- Hubungan sosial
mempunyai suami
yang baik
62. Ya cuma suami tok mas
untuk membantunya
- Kebutuhan cinta dan
63. Apakah ada masalah keluarga yang
bekerja. (61-62)
rasa memiliki
-Subjek mempunyai
- Tekanan karir dan
cukup, sekarang obat-obatan buat ibu aja
masalah dalam bidang
keluarga.
udah mahal.
ekonomi. (63-64)
kerja dalam berjualan?
membuat pekerjaan ibu terganggu? 64. Masalah e tu cuma satu mas ya uang e tu ga
65. Kalau boleh tau, ibunya ibu sakit apa? 66. Udah lama ibu sakit gula, ben minggu mesti dicek ke rumah sakit. 67. Bagaimana perasaan ibu dengan pekerjaan yang ibu tekuni? 68. Kadang tu saya ngerasa sedih, lha keinginane banyak, tapi tetep ga bisa
- Subjek merasa sedih
- Tekanan karir dan
karena banyak
keluarga
keinginan yang belum
- Kebutuhan harga diri
tercapai. ( 67-70)
yang terancam
69. Keinginan ibu tu apa bu? 70. Ya pengennya tu hidup e tu lebih enak, bisa belike anak hp, lha anak-anak sekarang minta e hp kabeh, punya toko sendiri. 71. Yang sabar bu, bisa saya lanjutkan ya bu,
- Subjek merasa capek - Kebutuhan harga diri
kalau dampak negatif dari ibu bekerja
dengan kerja keras
yang terancam
apa bu?
yang tidak berimbang
- Tekanan karir dan
dengan penghasilan
keluarga
72. Saya sebenere udah capek kayake udah kerja dari subuh tapi kok yo hasil e pas-pasan
yang didapat. (71-72)
terus. 73. Lalu apa yang membuat ibu menjadi
- Anak-anak membuat
- Memiliki motivasi
termotivasi untuk terus bekerja?
subjek termotivasi
hidup
74. Ibu tu punya harapan anak-anak ibu jadi
dalam bekerja. (73-
- Melibatkan diri
orang sukses ora koyo wong tuone uripe yo ngene ki mas.
74)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 75. Sabar bu, Lalu sampai kapan ibu akan bekerja? 76. Ya sak kuate mas, lak seng kuoso masih ngasih kesehatan ya kerja. 77. Saya rasa udah cukup bu, terimakasih banyak atas waktunya 78. Sama-sama mas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN Subjek 3
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 No
Verbatim
Interpretasi
Tema
1.
Saya mulai ya tante
2.
Silahkan-silahkan
3.
Apa profesi tante sekarang?
4.
Guru matematika di SMA Kalam Kudus
5.
Tante lulusan mana?
6.
Tante lulusan UGM
7.
Sudah berapa lama tante bekerja?
- Subjek bekerja
- Pengalaman yang
8.
Maksudnya dari awal bekerja atau waktu
sebagai guru
jujur dan langsung
saat jadi guru?
matematika sejak
- Kreatif
Dari awal bekerja tante?
kuliah karena subjek
9.
10. Dulu waktu tante kuliah kan udah kerja, cari uang, ngelesi orang jadi ya dari umur 20
suka mengajar anakanak. (7-12)
sampai sekarang 11. Apa yang melatarbelakangi tante bekerja? 12. Tante tu dasarnya suka ngajar anak, terus kalau lihat anak belajar serius-serius tu kadang tante ngerasa ga seneng aja, tante tu pengennya anak-anak belajarnya santai tapi materi yang dipelajari tetep masuk 13. Lalu apa yang membuat tante menjadi
- Subjek menjadi guru
- Persepsi yang tepat
matematika karena
terhadap realita
suka hitung-hitungan
- Memiliki motivasi
waktu SMP tante ketemu guru yang baik
dan termotivasi dari
hidup
banget sama tante, dia kalau ngajar tu santai
guru SMPnya. (13-14)
guru matematika sekarang? 14. Dari SD tu tante suka itung-itungan terus
ya tante suka aja jadi guru matematika 15. Berapa penghasilan tante sekarang?
- Subjek mempunyai
- Kebutuhan jasmani
16. Kira-kira aja ya, ya mungkin 5 juta an
penghasilan yang
tercukupi
17. Apa penghasilan tante itu cukup?
cukup. (15-18)
18. Cukup apalagi tante kan buka les-lesan 19. Menurut tante, wanita karir yang ideal itu - Subjek beranggapan seperti apa tante?
bahwa wanita karir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 20. ehm..idealnya ya wanitanya itu bisa jadi diri sendiri atau enggak
ideal adalah orang yang telah bekerja
21. Maksudnya tante?
sesuai dengan
22. Orang bekerja kan harus sesuai kemampuan
kemampuannya. (19-
yang dipunya jadi kalau orang bekerja tapi
22)
ga sesuai yang diinginkan sama aja bohong. 23. O gitu ya tante, kalau menurut tante,
- Subjek merasa sudah - Memiliki sikap
apakah tante sudah menjadi wanita karir
menjadi wanita karir
tanggungjawab
yang ideal?
yang ideal karena
- Fokus pada target
24. Tante ngerasanya sudah ya
subjek merasa senang
pencapaian
25. Kenapa tante?
dengan pekerjaannya.
- Kreatif
26. Jadi guru matematika kan udah jadi
(23-26)
keinginan tante sejak kecil jadi tante ngerasa senang dengan pekerjaan tante sekarang.
- Subjek merasa dapat
27. Lalu apakah tante dapat mengembangkan mengembangkan
- Menilai kemajuan diri
kemampuan tante secara maksimal saat
potensinya secara
- Adanya kemauan
bekerja?
maksimal (27-28)
untuk berubah
- Subjek mempunyai
- Bantuan pekerjaan
pembantu rumah
rumah tangga
tangga untuk
- behaviour based
mengurus rumah (29-
conflict
28. Tante rasa sudah maksimal dalam kerja, tante juga menikmati pekerjaan tante 29. Apa peran tante sebagai ibu rumah tangga? 30. Ya membantu anak belajar, masak, tapi tante tetep pake pembantu pocokan, sore pulang. 31. Apa peran tante sebagai ibu rumah
30)
tangga menganggu tante saat bekerja
- Subjek merasa
ataupun sebaliknya peran tante sebagai
terganggu dengan
guru menganggu tante saat menjadi ibu
kedua peran yang
rumah tangga?
saling mengganggu
32. Dari segi waktu perlu diakui emang menganggu 33. Menganggunya gimana tante? 34. Masalahnya di waktu, soalnya kadang sekolah ada rapat guru jadi pulangnya jadi
terutama dalam pengaturan waktu (3134)
- Tekanan karir dan keluarga
- Waktu untuk keluarga kurang - Time based conflict - Tekanan karir dan keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 molor 35. Dampaknya buat keluarga apa tante?
- Anak subjek sering
- Masalah pengasuhan
36. Anak jadi sering ngeluh soalnya mamahnya
mengeluh karena
anak
pulangnya telat apalagi waktu ada pr
subjek terlambat
- Time based conflict
biasanya anak-anak tanya ke mamahnya
pulang ke rumah (35-
- Tekanan karir dan
semua.
36)
keluarga
- Suami subjek
- Hubungan sosial
mendukung subjek
yang baik
dalam bekerja (37-38)
- Demokratis
- Anak subjek
- Hubungan sosial
mendukung subjek
yang baik
37. Apakah suami tante mendukung tante dalam bekerja? 38. Suami sih mendukung aja kan sama-sama ngerti kesibukan jadi guru tu seperti apa, udah diomongin juga jadi ga masalah. 39. Kalau sikap anak tante gimana dengan tante bekerja sekarang ini? 40. Anak sih sebenernya dukung-dukung aja
dalam bekerja (39-40)
mungkin tantenya aja yang harus pinter bagi waktu 41. Jadi apakah tante merasa sudah dapat
- Subjek merasa
- Waktu untuk
belum dapat mengatur
keluarga kurang
42. Tante rasa untuk sekarang belum ya
waktu dengan baik
- Kurang adanya
43. Lalu bagaimana cara tante
(41-42)
kreativitas
mengatur waktu dengan baik?
- Time based conflict
mengatasinya? 44. anak mungkin diberi pengarahan kalau kerjaan mamahnya gini jadi ya anak harus ngerti juga 45. Apa manfaat yang tante peroleh dari bekerja? 46. Tante dapat kesenangan mengajar anak-anak apalagi kalau anaknya bener-bener punya
- Subjek mendapat
- Fokus pada target
kesenangan dengan
pencapaian
bekerja sebagai guru
- Memiliki sikap
matematika (45-46)
tanggung jawab
- Subjek sudah cukup
- Fokus pada target
puas menjadi guru
pencapaian
matematika (47-48)
- Memiliki
niat belajar 47. Apakah tante ingin mencari jabatan yang lebih tinggi? Kepala sekolah mungkin? 48. Ga ga, tante cukup jadi guru matematika aja udah seneng kok
kepribadian yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 49. Hambatan apa yang tante peroleh saat bekerja? 50. Hambatannya mungkin tuntutan pekerjaan
- Subjek mempunyai
- Tekanan karir dan
tuntutan pekerjaan
keluarga
yang banyak (49-50)
semakin banyak, sekarang guru minimal harus S2 jadi mau nggak mau harus sekolah lagi 51. Lalu apakah tante sekolah lagi?
- Subjek memilih
- Penentuan prioritas
52. Tante pengennya ya sekolah lagi, tante rasa
tidak mengambil S2
- Waktu untuk
ga mungkin soalnya kalau S2 harus kuliah di
demi mengurus
keluarga berkurang
jogja. Takutnya keluarga jadi nggak keurus
keluarga (51-52)
- Behaviour based
mending tante ngelesi di rumah 53. Bagaimana hubungan tante dengan rekan kerja tante? Bisa dijelaskan? 54. Hubungannya baik, sekarang ini banyak
conflict - Subjek mempunyai hubungan baik dengan - Hubungan sosial rekan kerja (53-54)
yang baik
- Subjek mempunyai
- Dapat menerima diri
konflik dalam hal
sendiri dan orang lain
beda pendapat namun
dengan baik
guru baru jadi ya mungkin mereka yang baru penyesuaian. 55. Apakah tante pernah punya konflik dengan rekan kerja? 56. Konflik...konfliknya kebanyakan masalah beda pendapat aja 57. Lalu penanganannya gimana tante?
diatasi dengan cara mengalah (55-58)
58. Salah satu harus ada yg ngalah gitu aja 59. Apa masalah tante dalam keluarga
- Subjek mempunyai
pernah mengganggu tante dalam bekerja? masalah keluarga 60. Ehm..tante pernah kepikiran waktu anak
- Strain based conflict - Penentuan prioritas
yang menganggunya
- Masalah pengasuhan
saat bekerja (59-60)
anak
61. Bagaimana perasaan tante ketika tau
- Subjek merasa
- Penentuan priortas
anak tante sakit tapi tante ga bisa
bingung ketika
- Strain based conflict
ninggalin pekerjaan tante?
memilih keluarga atau
- Masalah pengasuhan
pekerjaan (61-62)
anak
tante sakit , waktu itu tante jaga ujian jadi mau nggak mau tante harus ninggal anak
62. Tante bingung, kemrungsung tapi untung waktu itu anak tante dah agak baikan jadi
- Tekanan karir dan
tante nggak begitu panik
keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 63. Apa tante merasa sudah menjadi ibu
- Subjek merasa
- Waktu untuk
belum menjadi ibu
keluarga sedikit
64. tante ngerasa belum ideal
rumah tangga yang
-Komunikasi dan
65. Kenapa tante?
ideal karena subjek
interaksi dengan
66. Tante ngerasa belum kasih waktu anak,
kurang ada waktu
keluarga kurang
rumah tangga yang ideal?
suami pernah negur tante kalau bisa les-
untuk keluarga (63-
lesannya dikurangi jadi biar ada waktu buat
66)
anak 67. Apa motivasi tante dalam bekerja?
- Subjek mempunyai
- Fokus pada target
68. Motivasinya ya seneng aja bisa ngajar anak-
kesenangan dalam
pencapaian
mengajar (67-68)
- Memiliki
- Subjek belum tahu
tanggungjawab
anak SMA 69. Kira-kira sampai kapan tante akan bekerja?
sampai kapan akan
70. Masih belum tahu kalau itu
bekerja (69-70)
71. Bagaimana perasaan tante sudah bekerja
- Subjek menikmati
- Fokus pada target
pekerjaan yang ia
pencapaian
tekuni (71-72)
- Memiliki
selama ini? 72. Tante menikmati pekerjaan tante, tante
tanggungjawab
senang-senang aja 73. Apa sih harapan tante?
-Subjek berharap
74. Tante berharap pekerjaan sama anak-anak
pekerjaan dan anak-
tante sama-sama suksesnya 75. Aminn, wawancara sudah selesai tante, terimakasih banyak buat waktunya. 76. Sama-sama, lain kali mampir sekolah chris.
anaknya sukses (7374)
- Adanya kemauan untuk berubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INFORMED CONCENT Pada kesempatan ini, saya mahasiswa psikologi yang akan menyelesaikan tugas akhir memohon bantuan dan kesediaan saudara untuk berpartisipasi menjadi partisipan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana anda dapat mengaktualisasikan diri anda sebagai wanita karir yang mengurus rumah tangga. Beberapa informasi ini dibuat untuk membantu anda mengetahui potensi-potensi yang dimiliki saudara sudah berjalan secara optimal atau tidak. Anda terpilih dalam penelitian ini karena memenuhi beberapa kriteria yaitu berusia 24-55 tahun, memiliki minimal 1 anak, memiliki jam kerja 7-8 jam, masih mempunyai suami, dan berdomisili di Solo. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara. Peneliti akan meminta anda menjawab pertanyaan terkait dengan pengalaman anda. Anda mungkin perlu mengingat-ingat kembali pengalaman-pengalaman terdahulu sehingga anda mungkin akan mengalami emosi atau perasaan tidak enak. Oleh karena itu, anda berhak memutuskan untuk mundur dalam penelitian ini. Wawancara nanti akan meminta persetujuan anda untuk direkam. Namun apabila anda tidak bersedia direkam maka peneliti berharap anda dapat berbicara secara perlahan. Dalam prosesnya wawancara berlangsung selama 30-45 menit. Peneliti sangat fleksibel terhadap kesediaan waktu anda. Kerahasiaan data akan dilindungi dan terjamin, peneliti tidak akan membagikan hasil pengumpulan data kepada siapapun kecuali dosen pembimbing peneliti. Nama anda akan dirahasiakan dengan menggunakan inisial. Anda berhak untuk mempertanyakan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini sebelum berpartisipasi. Keuntungan yang anda peroleh dalam penelitian ini adalah anda dapat mengetahui seberapa besar potensi-potensi anda dalam menjalankan peran sebagai wanita karir dan ibu rumah tangga. Anda secara sukarela membuat keputusan untuk berpatisipasi dalam penelitian ini, tanda tangan anda menyatakan bahwa anda telah memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini namun tidak mengikat keberadaan anda untuk tetap menjadi subjek penelitian hingga penelitian berakhir.
Partisipasi peneliti
Peneliti
________________
Christian Soetanto
118