RINGKASAN RENSTRA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 atar belakang, maksud dan tujuan
Berpijak pada upaya untuk melaksanakan amanat peraturan perundangundangan dan memenuhi kebutuhan akan perencanaan pembangunan daerah maka Pemerintah Kota Tangerang telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah dan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis dan Pelaksanan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah yang pada prinsipnya mengatur lingkup, tahapan dan mekanisme penyusunan dan penetapan
G AN id ER go. NG ta. TA gko TA ran KO e H ang TA .t IN ww ER /w M p:/ PE htt
rencana serta pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
Penyusunan Rencana Strategis Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Tangerang Tahun 2014-2018 dimaksudkan untuk menjadi pedoman dan acuan Badan
Pengendalian
penyelenggaraan
Lingkungan
pemerintahan
Hidup
dan
Kota
Tangerang
pembangunan
dalam
rangka
pada
Badan
daerah
Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Tangerang dalam periode Tahun 2014-2018 yang mengacu pada RPJMD Kota Tangerang Tahun 2014-2018. Berpijak pada maksud tersebut, tujuan penyusunan Rencana Strategis Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Tangerang adalah sebagai berikut: 1) Memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Tangerang dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya selama periode Tahun 2014-2018; 2) Memberikan acuan dalam pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Tangerang baik tahunan maupun lima tahunan selama periode Tahun 20142018
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup di Kota Tangerang mengemban tugas pokok melaksanakan urusan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengendalian lingkungan hidup. Dalam pelaksanaan tugas pokoknya, Badan Pengendalian Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: Perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian lingkungan hidup; 1) Pengkoordinasian bidang pengendalian lingkungan hidup; 2) Pembinaan dan penyusunan
perencanaan
pengendalian
lingkungan
hidup;
3)
Pelaksanaan
pengendalian lingkungan hidup yang meliputi perencanaan lingkungan hidup, 4)
pemantauan dan evaluasi, konservasi lingkungan hidup, pendataan dan informasi, serta penyuluhan lingkungan hidup; 5) Melaksanakan teknis administrasi meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan sarana prasarana; 6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Berpijak pada Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah, struktur organisasi Badan Pengendalian Lingkungan Hidup di Kota Tangerang adalah sebagai berikut: 1) Kepala Badan; 2) Sekretariat, membawahkan : 2.1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2.2) Sub Bagian Keuangan; 2.3) Sub Bagian Perencanaan. 3) Bidang
G AN id ER go. NG ta. TA gko TA ran KO e H ang TA .t IN ww ER /w M p:/ PE htt
Konservasi Lingkungan Hidup, membawahkan : 3.1) Sub Bidang Pengendalian Pemanfaatan Lingkungan Hidup;
3.2.) Sub Bidang Analisis Dan Pengendalian
Dampak Lingkungan. 4) Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup, membawahkan : 4.1) Sub Bidang Pengawasan Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup; 4.2) Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan Hidup. 5) Bidang Pemantauan Dan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup, membawahkan : 5.1) Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup; 5.2) Sub Bidang Pemuliihan Kualitas Lingkungan Hidup. 6) Bidang
Peningkatan Kapasitas dan
Peran Serta Masyarakat, membawahkan: 6.1) Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Kelembagaan; 6.2) Sub Bidang Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Badan Pengendalian Lingkungan Hidup didukung oleh sumber daya aparatur yang terdistribusi menurut bidang dan kesekretariatan. Pada tahun 2015, jumlah pegawai Badan Pengendalian Lingkungan Hidup adalah sebanyak 55 orang. 44 orang pegawai PNS dan 11 orang tenaga harian lepas.
Permasalahan dan Isu Strategis Badan Pengendalian Lingkungan Hidup yang menjadi tantangan antara lain: 1) Tingkat Kasadaran Masyarakat dan ketaatan Terhadap Dokumen / Ijin Lingkungan masih kurang; 2) Pengelolaan air limbah dari sektor industri dan rumah tangga yang masih belum optimal; 3) Pencemaran Udara sumber tidak Bergerak (cerobong) dari sektor industri dan Kendaraan yang melintas (Sumber Bergerak) yang masih belum Optimal; 4) Konservasi SDA luasan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya; 5) Pengelolaan B3 dan Limbah B3 dari sektor industri yang belum optimal. Permasalahan dan isu strategis Badan Pengendalian Lingkungan Hidup serta Visi dan misi RPJMD Kota Tangerang 2014-2018 menjadi acuan dalam
penyusunan visi dan misi
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kota
Tangerang sebagai berikut: “TERWUJUDNYA BPLH KOTA TANGERANG YANG HANDAL DAN PROAKTIF DALAM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP” Bepijak pada Visi Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Tangerang Tahun 2014-2018 yang telah maka visi Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Tangerang: 1) Meningkatkan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup; 2) Meningkatkan Kualitas Lingkungan hidup
G AN id ER go. NG ta. TA gko TA ran KO e H ang TA .t IN ww ER /w M p:/ PE htt
Tujuan Renstra BPLH yitu 1) Memantapkan dan meningkatkan kinerja kelembagaan dan sumber daya aparatur yang berkualitas, berintegritas, kompeten dan profesional untuk mendukung pelayanan prima kepada masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup; 2) Memantapkan dan meningkatkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Sedangkan sasarannya antara lain 1) Meningkatnya daya dukung dan kualitas sumber air permukaan (sungai, situ), sumber air tanah (dangkal dan dalam) dan kualitas lahan; 2) Terlaksananya koordinasi dan pengawasan pengendalian dampak lingkungan domestik dan/atau Industri; 3) Terlaksananya pemantauan kualitas air sungai dan situ, kualitas air tanah, kualitas udara dan kebisingan; 4) Terlaksananya penghijauan kota; 5) Meningkatnya kinerja pelayanan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang akuntabel; 6) Meningkatnya kinerja peralatan dan instrumen pengukuran lingkungan; 7) Terlaksananya proses hukum bagi masyarakat umum dan Industri yang melakukan perusakan dan pencemaran lingkungan; 8) Meningkatnya peran serta masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Strategi yang di bangun BPLH Kota Tangerang yaitu 1) Meningkatkan pengendalian pemanfaatan air permukaan (sungai dan situ), air tanah (dangkal dan dalam) dan lahan; 2) Meningkatkan pengendalian dampak lingkungan domestik dan Industri berupa limbah padat, Cair dan Polusi Udara; 3) Meningkatkan peranan dan kesadaran masyarakat umum dan Pengusaha dalam pengelolaan SDA dan lingkungan; 4) Mengoptimalkan pengelolaan limbah domestik dan industri (IPAL) yang masuk ke badan sungai dan situ, ke tanah, pengelolaan pencemaran udara oleh kendaraan bermotor dan industri; 5) Meningkatkan jumlah lokasi penghijauan kota dengan penanaman pohon pelindung dan produktif; 6) Memantapkan standarisasi lembaga dalam sistem pengelolaan lingkungan; 7) Mengoptimalkan
penyelenggaraan pelayanan dokumen lingkungan, izin lingkungan dan izin PPLH; 7) Memantapkan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendukung kinerja administrasi, peralatan dan instrumen pengukuran lingkungan yang layak dan memadai; 8) Memantapkan pelaksanaan tindak lanjut pengaduan masyarakat dalam dugaan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan; 9) Mengoptimalkan partisipasi aktif kepedulian masyarakat dan pelaku usaha/kegiatan dalam pengendalian dan perusakan lingkungan hidup. Sedangkan kebijakannya antara lain 1) Konservasi dan pengendalian pemanfaatan sungai dan situ, air tanah dan lahan; 2) Meningkatkan Koordinasi Pengendalian dampak lingkungan domestik dan Industri berupa limbah
G AN id ER go. NG ta. TA gko TA ran KO e H ang TA .t IN ww ER /w M p:/ PE htt
padat, Cair dan Polusi Udara; 3) Meningkatkan kualitas dan frekuensi pengawasan kepada masyarakat dan Industri dalam pengelolaan SDA dan lingkungan; 4) Menurunkan parameter BML untuk air sungai dan situ, air tanah, udara dan kebisingan; 5) Meningkatkan lokasi dan luasan ruang terbuka hijau (RTH) Kota; 6) Memantapkan dan mengembangkan penyusunan standar prosedur operasi (SOP), draft perwal pekerjaan administrasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 7) Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan aparatur, kecepatan dan keakuratan pelayanan kepada masyarakat; 8) Memantapkan dan meningkatkan pengadaan, pemeliharaan rutin berkala sarana pendukung kinerja administrasi, peralatan
dan
instrumen
pengukuran
lingkungan;
9)
Memantapkan
dan
meningkatkan pengadaan, pemeliharaan rutin berkala sarana pendukung kinerja administrasi, peralatan dan instrumen informasi lingkungan; 10) Memantapkan dan meningkatkan penegakkan hukum bagi industri yang melakukan perusakan dan pencemaran
lingkungan;
11) Meningkatkan
kemampuan, pengetahuan
dan
ketrampilan kepada masyarakat dalam kepedulian terhadap pengendalian dan perusakan lingkungan hidup;
Kebijakan yang diambil sebagai payung pelaksanaan program terdiri dari 12 Program yang dilaksanakan, sementara jumlah kegiatan yang dilaksanakan rata-rata pertahun kurang lebih 50 kegiatan dengan total pagu indikatif Rata-rata pertahun 9 sampai 20 Milyar. Kiranya ringkasan ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan menyeluruh bagi seluruh pegawai Badan Lingkungan Hidup Kota Tangerang dan stakeholder terkait.
G AN id ER go. NG ta. TA gko TA ran KO e H ang TA .t IN ww ER /w M p:/ PE htt