PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
RINGKASAN EKSEKUTIF Pelaporan Kinerja Pemerintah melalui penyusunan Laporan Kinerja Intansi Pemerintah
( LKIP ) Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota
Bandung disusun dengan tujuan memberikan informasi kinerja kepada Walikota Bandung dan berbagai pihak yang berkepentingan atas kinerja yang telah dicapai dan sebagai bagian dari upaya perbaikan bagi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung untuk meningkatkan kinerja. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014 disusun melalui pengukuran data kinerja sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan, capaian kinerja diukur dengan membandingkan hasil pengukuran kinerja dengan target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian kinerja Tahun 2014. Analisa dan bukti-bukti pendukung pencapaian kinerja menjadi bagian dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) ini untuk menjawab pertanyaan sejauhmana sasaran pembangunan yang ditunjukan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja utama ( IKU ) Kepala Dinas Yang telah dicanangkan pada tahun 2014 telah berhasi dicapai. Dari 5 sasaran dan 7 Indikator Kinerja Utama ( IKU ) , menunjukan bahwa capaian pada
4 IKU melebihi target, 2 IKU mencapai target, dan 1 IKU kurang dari
target ( 99,38 % ), 4 IKU yang melebihi target adalah : Persentase Koperasi Aktif, Persentase Koperasi Sehat, Persentase SDM Koperasi yg berkualitas dan nilai ekspor Kota Bandung, yang sesuai target : Persentase SDM UKM yang berkualitas dan Jumlah
i
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
IKM yang memiliki Sertifikat Halal ( Halal/HKI ), dan yang tidak mencapai target adalah tentang Indeks kepuasan masyarakat. Evaluasi atas data-data pendukung dan permasalahan atas setiap sasaran menunjukan beberapa tantangan dan perbaikan yang perlu menjadi perhatian bagi Dinas Koperasi UKM dan perindustrian perdagangan Kota Bandung ke depan, masih terdapat beberapa persoalan-persoalan di masyarakat yang belum sepenuhnya bisa dijawab dengan baik, sehubungan dengan hal tersebut pentingnya koordinasi dan sinergi antara berbagai unsur Instansi terkait ataupun mitra-mitra kerja Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian perdagangan Kota Bandung. Sebagai langkah nyata dari perbaikan berkelanjutan tersebut, pada tahun 2015 Dinas
Koperasi,
UKM dan
Perindustrian
Perdagangan
Kota
Bandung
akan
mempersiapkan SDM dan insfrastrukur untuk mendorong pelayanan publik prima yang dicanangkan oleh Walikota Bandung untuk mendukung Zero Complain Governance dengan memperhatikan kondisi perkembangan Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan di Kota Bandung.
ii
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah( LKIP ) Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun 2014. Laporan ini menyajikan kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung yang mencakup Akuntabilitas kinerja yang telah dicapai berdasarkan Tujuan dan Sasaran strategis Tahun 2013-2018. Laporan kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung disusun berdasarkan pada PP No. 29/2014 tentang SAKIP, Penyusunan LKIP 2014 merupakan komitmen terhadap aspek transparansi dan Akuntabilitas serta pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung yang bertujuan memberikan informasi kinerja yang terukur, sekaligus sebagai upaya perbaikan berkesinabungan bagi Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya. Cakupan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah terdiri atas pendahuluan, perencanaan dan perjanjian kinerja, Akuntabilitas kinerja . Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Tahun 2014 dapat menjadi masukan dan saran evaluasi agar kinerja kedepan menjadi lebih produktif, efktif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanannya.
iii
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................................................ DAFTAR ISI ............................................................................................................................... DAFTAR TABEL...................................................................................................... DAFTAR GAMBAR .................................................................................................
i ii iii iv
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1.1 Gambaran Umum ......................................................................................................... 1.2 Tugasdan Fungsi Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung .................. 1.3 Isu Strategis Yang Dihadapi .................................................................................... 1.4 Sistematika .......................................................................................................................
1 1 2 5 6
BAB II
PERENCANAAN KINERJA .................................................................................. 2.1 Rencana Strategis ........................................................................................................ 2.2 Tujuan dan Sasaran .................................................................................................... 2.3 Indikator Kinerja Utama (IKU) ............................................................................... 2.4 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2014 .................................................................. 2.5 Rencana Anggaran Tahun 2014 ............................................................................
7 8 10 13 15 18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................... 19 3.1 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ................................ 20 3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja.................................... 22 3.2.1 Pengukuran Kinerja ....................................................................................... 22 3.2.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ................................................. 25 3.3 Akuntabilitas Keuangan ............................................................................................ 43 3.4 Analisi Efisiensi .............................................................................................................. 43 3.5 Prestasi dan Penghargaan ........................................................................................ 46 1. Prestasi Tokoh Koperasi Tingkat Nasional dan Jawa Barat .............. 46 2. Prestasi Tingkat Nasional .................................................................................. 47 3. Prestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat ........................................................... 47
BAB IV
PENUTUP … ............................................................................................................ 49
Lampiran - lampiran
iv
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
DAFTAR TABEL
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5
Tabel 2.6 Tabel 2.7 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Tabel 3.15 Tabel 3.16
halaman Perbedaan Misi Sebelum dan Sesudah Reviu .......................................................... 9 Perbedaan Tujuan Sebelum dan Sesudah Reviu .................................................... 10 Matriks Hubungan Antara Misi dengan Tujuan ..................................................... 11 Perbedaan Sasaran Sebelum dan Sesudah Reviu .................................................. 11 Perbedaan Perbedaan Indikator Kinerja Utama Sebelum dan Sesudah Reviu ........................................................................................................................................... 13 Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung ..................................................................................................................................... 16 Rencana Anggaran Tahun 2014 Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung ..................................................................................................................................... 18 Skala Nilai Peringkat Kinerja ........................................................................................... 19 Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung Tahun 2014 .......................................................................................................... 21 Capaian Kinerja Sasaran Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung Tahun 2014 .............................................................................................................................. 23 Kategori Pencapaian Indikator Kinerja Per Sasaran ........................................... 24 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Koperasi yang Berdaya Saing .......................................................................................... 26 Perbandingan Realisasi Koperasi Aktif di Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi ........................................................................ 28 Perbandingan Realisasi Koperasi Sehat di Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi ........................................................................ 30 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatnya Koperasi dan UKM ................... 31 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatnya Mutu Produk Industri ............ 34 Perbandingan Jumlah Sertifikat Halal Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat .................................................................. 35 Analisis Pencapaian Sasaran Berkembangnya Industri Kreatif ..................... 36 Analisis Pencapaian Sasaran Berkembangnya Nilai Ekspor ............................ 37 Analisis Pencapaian Sasaran Terwujudnya Tertib Usaha Perdagangan dan Stabilitas Harga Barang Kebuputan Pokok ..................................................... 40 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Laporan Keuangan dan AKIP yang Optimal ...................................................................................................... 41 Pagu dan Realisasi Anggaran Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung Tahun 2014 .............................................................................................................................. 44 Efektivitas Anggaran terhadap Capaian Misi Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung Tahun 2014 ............................................................................................... 45
v
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
DAFTAR GAMBAR halaman Gambar 1.1 Gambar 2.1
Bagan Struktur Organisasi Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung ... Konsultasi ke Kemenpan & RB mengenai Penetapan Indikator Perjanjian Kinerja ............................................................................................................. Gambar 2.2 Asistensi Pra Evaluasi LAKIP di Kemenpan & RB .............................................. Gambar 3.1 Persentase Tingkat Capaian IKU Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung Tahun 2014 ...................................................................................................... Gambar 3.2 Persentase Jenis Koperasi di Kota Bandung Tahun 2014 ............................. Gambar 3.3 Diklat Akuntansi Koperasi bagi Pengelola Koperasi Kota Bandung ......... Gambar 3.4 Diklat Manajemen Kewirausahaan Berbasis IT bagi Pelaku UKM ............ Gambar 3.5 Peningkatan Jumlah SDM Koperasi dan SDM UMKM yang Mengikuti Diklat Tahun 2013 sampai Tahun 2014 ................................................................. Gambar 3.6 Kegiatan Sosialisasi Hak Merk/HKI dalam rangka Pengembangan Industri Kreatif ................................................................................................................... Gambar 3.7 Workshop Fotografi “bandung nu urang” ............................................................. Gambar 3.8 Kegiatan Fasilitasi Sertifikasi Halal dan Desain Kemasan ............................. Gambar 3.9 Kegiatan Pameran Produk di Trade Expo Indonesia (TEI) 2014 .............. Gambar 3.10 Kegiatan Sosialisasi Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri ................... Gambar 3.11 Perbandingan Nilai Ekspor Kota Bandung dengan Kota/Kab di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Barat ......................................................
vi
4 8 13 22 27 32 32 33 34 35 35 37 38 39
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. GAMBARAN UMUM Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government) merupakan prasyarat bagi setiap Pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas agar penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Sejalan dengan itu, dalam rangka penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah). Selain itu dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, asas keterbukaan, azas proporsionalitas, azas profesionalitas dan azas akuntabilitas. Menurut penjelasan undang-undang tersebut, azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Koperasi UKM dan
Perindustrian
Perdagangan
Kota
Bandung
dimaksudkan
untuk
mengkomunikasikan capaian kinerja dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan. Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung adalah sebagai sarana dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh
stakeholders atas
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
1
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan. Selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, LKIP diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka : 1. Mendorong Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat ; 2. Menjadikan Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan yang akuntabel, sehingga dapat berperan secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib, dan kondusif ; 3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung guna membantu pelayanan kepada masyarakat lebih baik ; 4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara
Pembangunan
pada Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota bandung.
1.2.
TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang
(SOTK SKPD) yang telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dinas Daerah di lingkungan Kota Bandung, Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung mempunyai tugas dan kewajiban membantu Walikota dalam urusan Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung mempunyai fungsi :
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
2
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang industri kecil dan dagang kecil non formal, industri formal, perdagangan dan kelembagaan dan pendaftaran, pengembangan usaha koperasi aneka usaha dan simpan pinjam serta usaha kecil dan menengah; b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang industri kecil dan dagang kecil non formal, industri formal, perdagangan dan kelembagaan dan pendaftaran, pengembangan usaha koperasi aneka usaha dan simpan pinjam serta usaha kecil dan menengah; c. Pembinaan dan pelaksanaan dibidang industri kecil dan dagang kecil non formal, industri formal, perdagangan dan kelembagaan dan pendaftaran, pengembangan usaha koperasi aneka usaha dan simpan pinjam serta usaha kecil dan menengah; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya; dan e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan kegiatan Dinas. Berikut adalah struktur organisasi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung.
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
3
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Gambar 1.1 : Bagan Struktur Organisasi Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
4
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
1.3.
ISU STRATEGIS YANG DIHADAPI Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang, isu strategis diidentifikasi dari berbagai sumber antara lain diangkat dari situasi dan kondisi ekonomi saat ini serta kemungkinan kondisi dimasa datang. Setelah melakukan kajian terhadap kondisi permasalahan dari berbagai aspek pembangunan Koperasi, UKM, Prindustrian dan perdagangan Kota Bandung dapat dirumuskan beberapa kebijakan serta isu trategis Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung. Penentuan isu strategis menjadi bagian penting bagi penyusunan RENSTRA Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. Maka dapat diidentifikasi Isu Strategis Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung sebagai berikut : 1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pemahaman koperasi; 2. Masih rendahnya daya saing produk KUKM dan Perindag; 3. Masih rendahnya SDM KUKM, Industri, dan Perdagangan; 4. Kurang optimalnya pengembangan Industri Kreatif Kota Bandung; 5. Rendahnya kualitas produk ekspor dan kurangnya informasi mengenai prosedur ekspor; 6. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap perlindungan konsumen dan terjadinya gejolak harga serta masih beredarnya barang-barang tiruan dan ilegal di Kota Bandung; 7. Belum optimalnya kualitas laporan keuangan dan AKIP.
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
5
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
1.4.
Sistematika BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum SKPD 1.2. Tugas dan Fungsi SKPD 1.3. Isu Strategis Yang Dihadapi SKPD 1.4. Sistematika
BAB II
PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Setrategis 2.2 Tujuan dan Sasaran 2.3 Indikator Kerja Utama 2.4 Perjanjian Kinerja 2014 2.5 Rencana Anggaran
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pengukuran Capaian IKU 3.2. Pengukuran, Evaluasi, Dan Analisis Capaian Kinerja 3.3 Akuntabilitas Keuangan 3.4
Prestasi atau Penghargaan
BAB IV PENUTUP
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
6
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabil serta berorientasi pada hasil, melalui Perjanjian Kinerja terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya yang tersedia, kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), bahwa Pemerintah Kota Bandung sudah menetapkan Misi pembangunan yaitu; “Terwujudnya Kota Bandung yang unggul, nyaman, dan sejahtera”. Sedangkan Visi tersebut dituangkan kedalam 4 (empat) Misi, dimana Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung mengacu pada Misi ke 4 yaitu “Membangun perekonomian yang kokoh, maju dan berkeadilan”, yang dimaksudkan pada Misi ke 4 (empat) adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja, meningkatkan iklim usaha yang kondusif, mengembangkan koperasi dan UKM, mewujudkan pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan, meningkatkan ketahanan pangan, mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu. Sebagai salah satu perangkat daerah yang memiliki tugas dan fungsi untuk merealisasikan Visi dan Misi pembangunan dimaksud, serta sebagai pedoman dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, maka Dinas KUKM dan Perindag telah menetapkan Visi Pembangunan yaitu “Terwujudnya Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan yang berdaya saing guna mewujudkan
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
7
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
pembangunan ekonomi yang kokoh, dan berkeadilan”, yang kemudian dituangkan dalam 4 (empat) misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas kelembagaan, daya saing dan kemandirian Koperasi dan UMKM; 2. Menguatkan daya saing industri; 3. Meningkatkan pembinaan usaha perdagangan dalam dan luar negeri serta pengamanan perdagangan; 4.
Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat dan pelaksanaan kinerja yang optimal.
2.1 Rencana Strategis Berhubungan dengan masalah Indikator Kinerja, berdasarkan telaahan secara mendalam yang dilakukan oleh Tim Review Renstra, IKU dan Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung bersama Tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dipandang perlu dilakukan langkah review Renstra 2013-2018, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja. Langkah ini dilakukan agar tercipta sinkronisasi antara Tugas Pokok dan Fungsi Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung dengan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran,
Kebijakan,
Kegiatan
yang
Langkah
sinkronisasi
akan
Program
dan
dilaksanakan. ini
penting
dilakukan agar alasan keberadaan Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung terwujud
dan
berdampak
nyata
ditengah masyarakat, sehingga pada akhirnya
akan
menumbuhkan
kepercayaan masyarakat kepada Dinas
Gambar 2.1 : Konsultasi ke Kemenpan & RB Mengenai Penetapan Indikator Perjanjian Kinerja
KUKM dan Perindag Kota Bandung khususnya dan kepada Pemerintah Kota Bandung pada umumnya. Pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah akan berhasil bila
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
8
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
mendapat dukungan penuh masyarakat dan dukungan penuh tersebut diawali tumbuhnya kepercayaan masyarakat (public trust). Secara substansi review sedang berjalan dengan penelusuran secara mendalam dari Tim Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung dan Tim Kemenpan dan RB. Review diawali dengan perubahan mindset yang kurang tepat yang selama ini telah berjalan selama bertahun tahun. Indikator Kinerja adalah Indikator Tingkat Sasaran yang selama ini disalahartikan menjadi output kegiatan atau outcome program. Hal lain yang mendasar adalah perlunya perumusan ulang alasan keberadaan sebuah SKPD yang akan dituangkan kedalam Tugas Pokok dan Fungsi SKPD. Atas dasar Tupoksi tahapan perumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan dapat disusun secara sistematis, integral dan komprehensif sehingga diharapkan tercipta perencanaan yang sinkronisasi dengan menggunakan pola pikir yang induktif yaitu dari hal yang umum ke hal yang khusus. Dari hasil review sementara, telah dilakukan beberapa perubahan. Pada tabel 2.1 berikut ditampilkan perbedaan Misi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung sebelum dan sesudah reviu. Tabel 2.1 Perbedaan Misi Sebelum dan Sesudah Reviu MISI (sebelum reviu)
MISI (sesudah reviu)
1. Meningkatkan
kualitas kelembagaan, 1. Meningkatkan kualitas kelembagaan, produktivitas, daya saing dan daya saing dan kemandirian Koperasi kemandirian koperasi dan UMKM. dan UMKM.
2. Menguatkan daya saing industri yang 2. Menguatkan daya saing industri. maju.
3. Meningkatkan kinerja perdagangan dalam 3. Meningkatkan dan luar negeri serta menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi barang yang kokoh.
pembinaan usaha perdagangan dalam dan luar negeri serta pengamanan perdagangan.
4. Mewujudkan
pertanggungjawaban 4. Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat dan keuangan yang wajar, akurat dan pelaksanaan kinerja yang optimal. pelaksanaan kinerja yang optimal.
Sumber : Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
9
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
2.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa stratejik. Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan serta reviu yang telah dilakukan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung sebagai berikut : Tabel 2.2 Perbedan Tujuan Sebelum dan Sesudah Reviu TUJUAN (sebelum reviu) 1. Mewujudkan koperasi dan UMKM yang berkualitas, produktif, mandiri dan berdaya saing dalam rangka meningkatkan perekonomian kota yang kokoh, maju dan berkeadilan.
TUJUAN (sesudah reviu) 1. Terwujudnya Koperasi dan UMKM yang berkualitas, mandiri dan berdaya saing.
2. Mewujudkan Industri berdaya saing 2. Terwujudnya Industri yang yang maju melalui peningkatan nilai berdaya saing. tambah industri, pengembangan Industri kreatif, perluasan pasar produk industri dalam dan luar negeri. 3. Mengembangkan akses pasar, iklim 3. Terwujudnya perdagangan usaha, daya saing, perlindungan dalam dan luar negeri yang konsumen dan pengamanan pasar berdaya saing dan kondusif. dalam negeri, stabilitas harga bahan pokok dan penciptaan jaringan distribusi yang efisien. 4. Terwujudnya laporan keuangan dan AKIP yang optimal.
4. Terwujudnya laporan keuangan dan AKIP yang optimal.
Sumber : Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung
Pada tabel 2.3 berikut dapat dilihat matriks hubungan antara misi dengan tujuan. Dimana dalam setiap tujuan memiliki indikator sebagai alat ukur atas perubahan-perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan misi.
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
10
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Tabel 2.3 Matriks Hubungan Antara Misi dengan Tujuan MISI Meningkatkan kualitas kelembagaan, daya saing dan kemandirian Koperasi dan UMKM. Menguatnya daya saing industri.
I
II
TUJUAN Terwujudnya Koperasi dan UMKM yang Berkualitas, Mandiri, dan Berdaya Saing Terwujudnya Industri yang Berdaya Saing
1. 2.
3.
III
Terwujudnya Perdagangan dalam dan Luar Negeri yang Berdaya Saing dan Kondusif
5.
Jumlah IKM yang Memiliki Sertifikat Produk (Halal/ HKI) Persentase Industri Kecil yang Memiliki SDM Berkualitas Nilai Ekspor Kota Bandung
IV
Terwujudnya Laporan Keuangan dan AKIP yang Optimal
6.
Indeks Kepuasan Masyarakat
4. Meningkatkan pembinaan usaha perdagangan dalam dan luar negeri serta pengamanan perdagangan. Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat, dan pelaksanaan kinerja yang optimal.
INDIKATOR TUJUAN Persentase Koperasi Aktif Persentase Koperasi Sehat
Sumber : Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung
Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, pada tabel 2.4 berikut dapat dilihat perbandingan antara sasaran sebelum dan sesudah reviu. Tabel 2.4 Perbedaan Sasaran Sebelum dan Sesudah Reviu SASARAN (sebelum reviu)
SASARAN (sesudah reviu)
1. Berkembangnya Koperasi dan UMKM.
1. Meningkatnya Kuantitas dan kualitas koperasi yang berdaya saing.
2. Terjaganya pertumbuhan ekonomi.
2. Meningkatnya SDM Koperasi dan UMKM.
3. Meningkatnya kesempatan kerja.
3. Meningkatnya pelaku usaha koperasi, UKM, industri dan perdagangan
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
11
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
SASARAN (sebelum reviu)
SASARAN (sesudah reviu)
4. Meningkatnya penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan Bimbingan Teknis Koperasi dan UMKM. 5. Meningkatnya jumlah Koperasi dan UMKM yang sehat dan inovatif serta berdaya saing. 1. Meningkatnya kemampuan teknologi dan mutu produk industri.
1. Meningkatnya mutu produk industri.
2. Meningkatnya pemasaran produk industri.
2. Berkembangnya Industri Kreatif
3. Terlayaninya masyarakat industri kecil.
3. Meningkatnya SDM Industri.
4. Terbinanya sentra industri dan perdagangan. 5. Meningkatnya industri kreatif yang bernilai tambah. 1. Meningkatnya akses pasar dan kualitas usaha dalam dan luar negeri.
1. Berkembangnya Nilai Ekspor.
2. Terjaganya ketersediaan pangan dan stabilitas harga.
2. Terwujudanya tertib usaha perdagangan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok
3. Terjaganya pertumbuhan ekonomi.
3. Peningkatan Usaha sektor perdagangan
4. Mendorong upaya peningkatan daya beli masyarakat. 5. Peningkatan kinerja sektor perdagangan Non formal, formal, kecil, menengah dan besar. Meningkatnya kualitas laporan keuangan Meningkatnya Kualitas laporan keuangan dan AKIP yang optimal dan AKIP yang optimal Sumber : Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
12
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
2.3 Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia adalah diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/ M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dalam upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, dilakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu
strategis
yang
sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.
Adapun
perbandingan
Indikator Kinerja Utama Sebelum dan Setelah Reviu Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung tahun 2014 yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Bandung Nomor: 518/ KEP. 787 – DISKOP UKM &
Gambar 2.2 : Asistensi pra evaluasi LAKIP di Kemenpan & RB
PERINDAG/2014 tanggal 6 Oktober 2014 adalah sebagai berikut : Tabel 2.5 Perbedaan Indikator Kinerja Utama Sebelum dan Sesudah Reviu INDIKATOR KINERJA (sebelum reviu)
INDIKATOR KINERJA (sesudah reviu)
Misi 1
Misi 1
Indikator Sasaran (1)
Indikator Sasaran (1)
1. Persentase Koperasi Aktif;
1. Persentase Koperasi Aktif
2. Pelaku usaha bernilai tambah dalam aspek HKI, paten, omzet, akses modal, sertifikasi halal, kuantitas dan kualitas produk.
2. Persentase Koperasi Sehat
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
13
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
INDIKATOR KINERJA (sebelum reviu)
INDIKATOR KINERJA (sesudah reviu)
Indikator Sasaran (2)
Indikator Sasaran (2)
3 Wirausaha baru
3. Persentase SDM Koperasi yang berkualitas 4. Persentase SDM UMKM yang berkualitas
Indikator Sasaran (3) 4. Lapangan pekerjaan baru Indikator sasaran (4) 5 Jumlah pengelola Koperasi dan pelaku
UMKM yang mengikuti diklat dan atau bimbingan teknis Indikator sasaran (5) 6. Persentase Koperasi Sehat 7. Cakupan bina Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Misi 2
Misi 2
Indikator sasaran (6)
Indikator sasaran (3)
8
Jumlah sertifikat halal yang diterbitkan
5. Jumlah IKM yang memiliki sertifikat produk (Halal/HKI)
Indikator sasaran (7) 9. Jumlah pameran produk industri Indikator Sasaran (8) 10 Jumlah industri kecil yang dilayani
Indikator Sasaran (9) 11. Jumlah sentra yang dibina Indikator Sasaran (10) 12 Jumlah industri kreatif yang bernilai tambah Misi 3
Misi 3
Indikator sasaran (11)
Indikator sasaran (4)
13. Nilai ekspor Kota Bandung
6. Nilai ekspor Kota Bandung
Indikator sasaran (12) 14. Tingkat inflasi umum Indikator sasaran (13) 15. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
14
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
INDIKATOR KINERJA (sebelum reviu)
INDIKATOR KINERJA (sesudah reviu)
Indikator sasaran (14) 16. Indeks daya beli 17 PDRB/Kapita Indikator sasaran (15) 18. Cakupan binaan sektor perdagangan Misi 4
Misi 4
Indikator sasaran (16)
Indikator sasaran (5)
19 Persentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklajuti
7. Indeks Kepuasan Masyarakat
20 Nilai evaluasi AKIP 21 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 22 Persentase Tertib Administrasi Barang/ asset daerah Sumber : Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung
2.4 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2014 Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan yang sangat penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perjanjian Kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang akan dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan Perjanjian Kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola Program atau Kegiatan Instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Penetapan Kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014 mengacu pada dokumen Renstra Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2014. Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2014 sebagai berikut :
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
15
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Tabel 2.6 Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung No Tujuan 1 1 2
Sasaran
Indikator Kinerja
Meningkatnya kuantitas dan kualitas koperasi yang berdaya saing. Meningkatnya SDM koperasi dan UKM.
Satuan
Target
Program
1 2
Persentase Koperasi Aktif. Persentase Koperasi Sehat.
% %
81.76 23.04
1
Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
3
Persentase SDM Koperasi yang berkualitas.
%
28.70
2
250.000.000
4
Persentase SDM UMKM yang berkualitas.
%
25.08
3
Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah Penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif Pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro, kecil dan menengah Pengembangan industri kecil menengah Pengembangan ekonomi kreatif dan teknopolis Pengembangan ekonomi kreatif dan teknopolis
670.700.000 200.000.000
4 5 Tujuan 2 3 Meningkatnya mutu produk industri. 4
Berkembangnya industri kreatif.
Anggaran
5 6
Jumlah IKM yang memiliki sertifikat produk (Halal/ HKI). Jumlah pelaku industri kreatif.
Ikm
125
6 7
pelaku industri kreatif
125
8
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
16
2.225.000.000
500.000.000 930.131.200 711.571.200
200.000.000
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
No Sasaran Tujuan 3 5 Berkembangnya Nilai Ekspor. 6
Terwujudnya tertib usaha perdagangan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Program
Anggaran
US$ juta
603
9
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
7
Nilai ekspor Kota Bandung
8
Persentase penyelesaian pengaduan konsumen.
%
100
10
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
9
Persentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK RI/Inspektorat yg ditindaklajuti Nilai Evaluasi AKIP
%
100
11
Pelayanan administrasi perkantoran
Angka
65.1
12
Indeks
80
13
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan
1.273.805.200 150.000.000
Tujuan 4 7
Meningkatnya Kualitas laporan keuangan dan AKIP yang optimal
10 11
Indeks Kepuasan Masyarakat Sumber : Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
17
1.740.434.000
434.000.000 434.000.000
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
2.5 Rencana Anggaran Tahun 2014 Tabel 2.7 Rencana Anggaran Tahun 2014 Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung No
Sasaran
TUJUAN 1 1 Meningkatnya kuantitas dan kualitas koperasi yang berdaya saing. 2 Meningkatnya SDM koperasi dan UKM.
Program 1
Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
2
Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah Penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif Pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro, kecil dan menengah
250.000.000
Pengembangan industri kecil menengah Pengembangan ekonomi kreatif dan teknopolis Pengembangan ekonomi kreatif dan teknopolis Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
670.700.000
3 4 5 TUJUAN 2 3 Meningkatnya mutu produk industri.
6 7
4
Berkembangnya industri kreatif.
8
5
Meningkatnya SDM Industri.
9
TUJUAN 3 6 Berkembangnya Nilai Ekspor. 7 8
Terwujudnya tertib usaha perdagangan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok Peningkatan usaha sektor perdagangan.
10 11 12 13 14
TUJUAN 4 9 Meningkatnya Kualitas laporan keuangan dan AKIP yang optimal
Anggaran
15 16
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri Persaingan usaha Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Pelayanan administrasi perkantoran Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan
2.225.000.000
500.000.000 930.131.200 711.571.200
200.000.000 200.000.000 485.000.000
1.273.805.200 150.000.000 530.000.000 228.000.000 1.675.000.000
1.740.434.000 434.000.000
Sumber : Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
18
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah bahwa pembangunan diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih baik, fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang direncanakan. Manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, dimana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan pada level keluaran (output), hasil (outcome), maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good Governance dimana salah satu pilarnya yaitu akuntabilitas, dan akan menunjukan sejauhmana sebuah instansi pemerintah telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sebagai bagian dari komitmen Dinas Koperasi UKM dan perindustrian perdagangan Kota Bandung untuk membangun akuntabilitas kinerja ini salah satunya yaitu dengan pengembangan website untuk perbaikan pelayanan publik. Dalam hal ini Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah atas penggunaan anggaran. Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja Warna Prosentase
Keterangan
n/a
Tidak Ada Target
< 100%
Tidak Tercapai
= 100%
Tercapai
> 100%
Melebihi Target
Sumber : lakip.bandung.go.id
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
19
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
3.1 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pengukuran target kinerja dari sasaran starategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Dalam upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isuisu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Reviu terhadap Indikator Kinerja Utama merupakan upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki tingkat kesesuaian antara indikator sasaran dengan sasaran, sasaran dengan tujuan, tujuan dengan misi, misi dengan visi, dan antara visi dengan tupoksi SKPD. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melakukan langkah sinkronisasi agar menjamin tercapainya indikator kinerja adalah cerminan tercapainya Tugas pokok dan Fungsi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Penetapan Kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Tahun 2014 sebanyak 7 sasaran dan 11 indikator sasaran kinerja, dimana Indikator Kinerja Utama Sesuai Reviu telah ditetapkan 5 sasaran dengan 7 indikator kinerja utama dengan rincian sebagai berikut :
Misi 1 Sasaran
: 1. Meningkatnya kuantitas dan kualitas koperasi yang berdaya saing; 2. Meningkatnya SDM Koperasi dan UKM. Indikator Sasaran 1 : - Persentase Koperasi Aktif; - Persentase Koperasi Sehat. Indikator Sasaran 2 : - Persentase SDM Koperasi yang berkualitas; - Persentase SDM UMKM yang berkualitas.
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
20
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Misi 2 Sasaran
: 3. Meningkatnya Mutu Produk Industri.
Indikator Sasaran 1 : - Jumlah IKM yang memiliki sertifikat Produk ( Halal/HKI ). Misi 3 Sasaran
: 4. Berkembangnya Nilai Ekspor.
Indikator Sasaran 1 : - Nilai ekspor Kota Bandung. Misi 4 Sasaran
: 5. Meningkatnya kualitas laporan keuangan dan AKIP yang optimal.
Indikator sasaran
: - Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Sementara jika dilihat dalam kerangka per tahun, perbandingan antara rencana dan realisasi indikator kinerja utama untuk seluruh sasaran adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung Tahun 2014 No
Sasaran Strategis
1
Meningkatnya kuantitas dan kualitas koperasi yang berdaya saing Meningkatnya SDM koperasi dan UKM
2
Indikator Kinerja 1.1 1.2 2.1 2.2
3
Meningkatnya mutu produk industri
3.1
4
Berkembangnya Nilai Ekspor
4.1
5
Meningkatnya Kualitas laporan keuangan dan AKIP yang optimal
5.1
Persentase Koperasi Aktif Persentase Koperasi Sehat Persentase SDM Koperasi yang berkualitas Persentase SDM UMKM yang berkualitas Jumlah IKM yang memiliki sertifikat produk (Halal/HKI) Nilai ekspor Kota Bandung Indeks Kepuasan Masyarakat
% %
Target Tahunan 81.76 23.04
%
27.8
32.72
114.01
%
25.08
25.08
100
Ikm
125
200
160
US$
603
603.2
100.03
Nilai
80
60.79
75.99
Satuan
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
Realisasi
Capaian(%)
81.77 23.78
100.01 103.21
21
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Dari Tabel 3.2 diatas dapat diketahui bahwa untuk sejumlah target IKU Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung yang tingkat capaiannya melebihi target sebanyak 5 indikator, tingkat capaiannya sesuai target sebanyak 1 indikator, dan tingkat capaiannya tidak mencapai target sebanyak 1 indikator. Namun meskipun terdapat 1 indikator yang tidak mencapai target, nilai capaiannya tergolong tinggi yaitu sebesar 99.38%. 14% 14% Tidak tercapai
sesuai target 72%
Melebihi taget
Gambar 3.1 Persentase Tingkat Capaian IKU Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung Tahun 2014
Dari hasil capaian IKU yang terlihat pada Gambar 3.1, maka dapat dinyatakan bahwa Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung telah berhasil melaksanakan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka mendorong visi dan misi organisasi. 3.2 Pengukuran, Evaluasi, dan Analisis Capaian Kinerja
3.2.1 Pengukuran Kinerja Dalam laporan
ini,
Dinas
Koperasi UKM dan
Perindustrian
Perdagangan Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok sasaran dan dari masing-masing indikator kinerja sasaran sesuai dengan hasil reviu. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan sasaran yang telah
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
22
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Adapun pengukuran pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.3 Capaian Kinerja Sasaran Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014 RATA RATA SKALA NILAI CAPAIAN A. MISI 1 : Meningkatnya Kualitas kelembagaan, daya saing dan kemandirian koperasi dan UMKM 1 Meningkatnya kuantitas 1) Persentase Koperasi Aktif dan 101.61% Melebihi dan kualitas koperasi 2) Persentase Koperasi Sehat Target yang berdaya saing; 2 Meningkatnya SDM 3) Persentase SDM Koperasi yang 107.00% Melebihi Koperasi dan UKM. berkualitas; Target 4) Presentse SDM UMKM yang berkualitas; B. MISI 2 : Menguatkan daya saing industri 3 Meningkatnya mutu 5) Jumlah IKM yang memiliki sertifikat 160.00% Mencapai produk industri produk (Halal/ HKI) Target 4 Berkembangnya 6) Jumlah pelaku Industri Kreatif 100.00% Mencapai Industri Kreatif Target C. MISI 3 : Meningkatkan pembinaan usaha perdagangan dalam dan luar negeri serta pengamanan perdagangan 5 Berkembangnya nilai 7) Nilai ekspor Kota Bandung 100.03% Melebihi ekspor Target 6 Terwujudnya tertib 8) Persentase penyelesaian 100.00% Mencapai usaha perdagangan dan pengaduan konsumen Target stabilitas harga barang kebutuhan pokok D. MISI 4 : Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat dan pelaksanaan kinerja yang optimal 7 Meningkatnya kualitas 9) Presentase Temuan Pengelolaan 92.09% Tidak laporan keuangan dan Anggaran BPK RI/ Inspektorat Tercapai AKIP yangoptimal yang ditindaklanjuti 10) Nilai evaluasi AKIP 11) Indeks Kepuasan Masyarakat Sumber : Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Bandung NO
SASARAN STRATEGIS
JUMLAH INDIKATOR
Dari 7 sasaran dengan 11 indikator kinerja, pencapaian kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung dengan rincian berikut :
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
23
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Tabel 3.4 Kategori Pencapaian Indikator Kinerja Per Sasaran No.
Kategori Skala Nilai
Jumlah Indikator
Persentase
A. 1 2 3 4
Sasaran 1 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Mencapai Target Melebihi Target
2 2
100.00%
B. 1 2 3 4
Sasaran 2 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Mencapai Target Melebihi Target
2 1 1
50.00% 50.00%
C. 1 2 3 4
Sasaran 3 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target
1 1
160.00%
D 1 2 3 4
Sasaran 4 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target
1 1 -
100.00% -
E 1 2 3 4
Sasaran 5 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target
1 1
100.00%
F 1 2 3 4
Sasaran 6 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target
1 1 -
100.00% -
G Sasaran 7 3 1 Tidak Ada Target 2 Tidak Tercapai 1 3 Tercapai 1 4 Melebihi Target 1 Sumber : Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Bandung
33.33% 33.33% 33.33%
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
24
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
3.2.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Evaluasi dan analisis bertujuan untuk mengeksplorasi data yang diperoleh dan untuk mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/ kegiatan dimasa yang akan datang. Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/ penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingpembanding antara lain : - Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan; - Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya; - Kinerja nyata dengan target akhir renstra; - Kinerja nyata dengan SKPD sejenis di kota/ kabupaten lain atau SKPD sejenis di tingkat Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan dapat memunculkan rekomendasi atau solusi yang dapat digunakan menjadi Rencana Aksi sebagai langkah awal perencanaan perbaikan pada tahun-tahun berikutnya. Analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
25
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Tabel 3.5 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Koperasi yang Berdaya Saing NO A. 1
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
2013 EKSISTING TARGET
2014 REALISASI
CAPAIAN
AKHIR RPJMD 2018 SKALA NILAI
TARGET
MISI 1 : Meningkatkan kualitas kelembagaan, daya saing dan kemandirian Koperasi dan UMKM Meningkatnya kuantitas 1. Persentase 81.14% 81.76% 81.77% 100.01% Melebihi Target dan kualitas koperasi Koperasi aktif. yang berdaya saing 2. Presentase 18.70% 23.04% 23.78% 103.21% Melebihi Target koperasi sehat. Rata – Rata Capaian 101.61% Melebihi Target
88.82% 27.14%
Sasaran 1 yaitu meningkatnya kuantitas dan kualitas koperasi yang berdaya saing, dapat diukur dari 2 indikator yaitu Persentase Koperasi Aktif dan Persentase Koperasi Sehat. Indikator Persentase Koperasi Aktif yaitu bertambahnya komposisi koperasi aktif dari total koperasi atau semakin berkurangnya jumlah koperasi yang tidak aktif dari total koperasi. Sebuah koperasi dikatakan sebagai koperasi aktif apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Memiliki kantor koperasi; 2. Kegiatan koperasi masih berjalan; 3. Anggota kepengurusan masih lengkap dan sesuai dengan peraturan. Jumlah seluruh koperasi yang ada di Kota Bandung pada tahun 2014 adalah 2.551 koperasi, yang terdiri dari beberapa jenis koperasi (Lampiran 4) yang dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut.
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
26
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Kop. Pemasaran 53
KSP 115
KUD 2
Kop. Jasa 285
Kop. Produksi 86
KSU 724
Kop. Konsumsi 1215 KOPPONTREN 65 KOP. SEKUNDER 6
Gambar 3.2 Persentase Jenis Koperasi di Kota Bandung Tahun 2014
Dari total koperasi yang ada di Kota Bandung, jumlah koperasi aktif sebanyak 2.086 koperasi. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah koperasi aktif sebesar 2.061 koperasi dari 2.540 koperasi. Sehingga dapat diketahui bahwa realisasi Indikator Koperasi Aktif pada tahun 2014 telah melebihi target dan mengalami peningkatan sebanyak 25 unit koperasi aktif apabila dibandingkan dengan tahun 2013. Peningkatan ini dipicu oleh berdirinya 11 koperasi baru dan 14 koperasi yang mengalami peningkatan
menjadi
koperasi
sehat
dengan
adanya
Bimbingan
Teknis
Pengkoprasian. Selain itu faktor pendorong yang memicu bertambahnya koperasi aktif antara lain : 1. Pembinaan yang dilakukan secara kontinyu oleh Bidang Kelembagaan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung; 2. Diklat Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi oleh UPT Balatkop Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung. Langkah pembinaan didahului oleh langkah identifikasi masalah pada awal tahun dan hasil monitoring & evaluasi tahun sebelumnya. Dengan ditempuhnya langkah pendahuluan tersebut diharapkan bentuk dan jenis pembinaan akan lebih efektif menyelesaikan masalah sesuai kondisi dan kebutuhan real di lapangan.
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
27
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Pada kenyataannya masih terdapat beberapa faktor internal dan eksternal yang menghambat dan mempengaruhi pertumbuhan koperasi di Kota Bandung diantaranya sebagai berikut : 1. Masih banyak renternir yang berkedok koperasi; 2. Masih banyak koperasi dalam menjalankan aktivitas yang tidak sejalan dengan jati diri, prinsip, dan azaz sebuah organisasi koperasi; dan 3. Masih kurangnya akses permodalan. Oleh karena itu untuk mencapai target akhir RPJMD tahun 2018, Dinas KUKM dan Peridag Kota Bandung akan melakukan monitoring dan evaluasi (monev) untuk meminimalisir faktor-faktor penghambat yang muncul dan menemukan solusi untuk menyelesaikannya diantaranya : 1. Akan dibentuk Satgasus anti renternir; 2. Koperasi bersangkutan diberi pembinaan melalui Bimtek dan Diklat Koperasi; 3. Melakukan temu kemitraan dengan Lembaga Keuangan. Pada tebel 3.6 berikut dicantumkan perbandingan realisaai koperasi aktif Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi : Tabel 3.6
Perbandingan Realisasi Koperasi Aktif di Kota Bandung Dengan Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi Tahun 2013
Tahun 2014
Kenaikan
Total Koperasi
Jumlah Koperasi Aktif
Persentase Koperasi Aktif
Total Koperasi
Jumlah Koperasi Aktif
Persentase Koperasi Aktif
Unit
%
Kota Bandung
2540
2061
81.14%
2551
2086
81.77%
25
0.63%
Kabupaten Bandung
1593
888
55.74%
1638
916
55.92%
28
0.18%
Kota Cimahi
385
250
64.94%
388
265
68.29%
15
3.35%
Pembanding
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
28
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Indikator Persentase Koperasi Sehat mengindikasikan meningkatnya koperasi aktif yang sehat, inovatif, dan berdaya saing. Dengan kualitas seperti ini koperasi akan secara maksimal dapat menyejahterakan anggota dan masyarakat di sekitarnya. Penilaian koperasi aktif untuk menjadi koperasi sehat dilakukan oleh pejabat yang telah mengikuti pendidikan penilaian kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk. Kriteria penilaian koperasi sehat yang utama yaitu berdasarkan pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan oleh koperasi dan beroprasi paling sedikit satu tahun buku. Sedangkan kesehatan koperasi dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut : 1. Aspek Permodalan; 2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif; 3. Aspek Efisiensi; 4. Aspek Likuiditas; 5. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan; dan 6. Aspek Jatidiri Koperasi. Dari Tabel 3.5 dapat dilihat persentase realisasi koperasi sehat pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 0.74% atau 21 unit koperasi apabila dibandingkan dengan tahun 2013. Hal ini menunjukkan upaya peningkatan koperasi aktif menjadi koperasi sehat yang dilakukan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan dengan melakukan fasilitasi dan pembiayaan pengembangan USP, Pembinaan, dan Pengadaan Bimtek ke koperasi-koperasi menunjukan hasil yang positif. Namun pada kenyataannya masih banyak faktor yang menghambat perkembangan koperasi aktif menjadi koperasi sehat, faktor yang paling dominan adalah masih banyak koperasi yang belum melaksanakan Rapat Anggota Tahunan. Maka perlu dilakukan monev untuk memberlakukan himbauan, teguran, dan pembinaan sampai dengan pendampingan koperasi-koperasi yang mangkir dalam melakukan RAT sebagai salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh koperasi.
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
29
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Pada tebel 3.7 berikut dicantumkan perbandingan realisaai koperasi Sehat Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi : Tabel 3.7
Perbandingan Realisasi Koperasi Sehat di Kota Bandung Dengan Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi Tahun 2013
Tahun 2014
Kenaikan
Total Koperasi Aktif
Jumlah Koperasi Sehat
Persentase Koperasi Sehat
Total Koperasi Aktif
Jumlah Koperasi Sehat
Persentase Koperasi Sehat
Unit
%
Kota Bandung
2061
475
23.04%
2086
496
23.78%
21
0.74%
Kabupaten Bandung
888
69
7.77%
916
92
10.04%
23
2.27%
Kota Cimahi
250
7
2.80%
265
10
3.77%
3
0.97%
Pembanding
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
30
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Tabel 3.8 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatnya SDM Koperasi dan UKM
NO A. 2
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
AKHIR RPJMD 2018
2014 TARGET
REALISASI
CAPAIAN
SKALA NILAI
TARGET
MISI 1 : Meningkatkan kualitas kelembagaan, daya saing dan kemandirian Koperasi dan UMKM Meningkatnya 3. Persentase SDM 28.70% 32.72% 114.01% Melebihi Target SDM Koperasi dan Koperasi yang UKM berkualitas. 4. Persentase SDM 25.08% 25.08% 100.00% Tercapai UMKM yang berkualitas. Rata – Rata Capaian 107.00% Melebihi Target
20.30% 36.17%
Sasaran 2 yaitu Meningkatnya SDM Koperasi dan UKM yang dapat diukur dari 2 indikator yaitu Persentase SDM Koperasi yang berkualitas dan Persentase SDM UMKM yang berkualitas. Penyelenggaraan diklat yang dilakukan oleh UPT Balai Latihan Koperasi dan UKM bertujuan meningkatkan kualitas SDM Koperasi dan SDM UMKM. Melalui upaya peningkatan kualitas SDM diharapkan pengelolaan Koperasi dan UMKM akan menjadi lebih baik, yang pada akhirnya mampu meningkatkan daya saing dan kemandirian.
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
31
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Berdasarkan tabel diatas, realisasi persentase SDM koperasi yang berkualitas sebesar 32.72%, yang terwujud melalui kegiatan pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/ KUD dengan jumlah peserta 250
orang.
Kegiatan
pelatihan
manajemen pengelolaan koperasi/ KUD itu sendiri terdiri terdiri dari : 1. Pelatihan Akuntansi Koperasi bagi Pengelola Koperasi; 2. Pelatihan Manajemen Simpan Pinjam Pola Syariah bagi Pengelola Koperasi;
Gambar 3.3 : Diklat Akuntansi Koperasi bagi Pengelola Koperasi Kota Bandung
3. Pelatihan Manajemen Kelembagaan dan Usaha Koperasi bagi Pengelola Koperasi; 4. Pelatihan Perpajakan bagi Pengelola Koperasi. Sedangkan realisasi persentase SDM UMKM yang berkualitas sebesar 25.08%, yang terwujud melalui program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM dengan jumlah peserta 185 orang. Kegiatan pelatihan tersebut terdiri dari : 1. Pelatihan Analisis Rantai Nilai bagi Pelaku UMK; dan 2. Pelatihan Manajemen Usaha Kecil bagi UMK. Secara keseluruhan, realisasi pada indikator 3 dan 4 telah memenuhi target. Dimana semula target pembinaan SDM
Gambar 3.4 : Diklat Manajemen Kewirausahaan berbasis IT bagi Pelaku UKM Kota Bandung
Koperasi dan UMKM sebesar 400 orang dan terealisasi sebanyak 435 orang, hal tersebut terjadi karena pada saat penyusunan anggaran perubahan terdapat alokasi anggaran dari kegiatan yang tidak dilaksanakan dan dialihkan ke kegiatan pelatihan SDM UMKM untuk wirausaha baru sebanyak 35 orang. Pelatihan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan Kadin Kota Bandung dan BPPKU. Pembinaan SDM koperasi dan UMKM sebanyak 435 orang tersebut belum mencakup secara keseluruhan pengelola koperasi dan pelaku UMKM se-Kota
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
32
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Bandung. Akantetapi penyebarluasan pengetahuan dapat dilakukan oleh para peserta yang telah mengikuti diklat berkewajiban melakukan diklat yang serupa kepada rekan-rekan kerjanya pada koperasi dan pelaku UMKM masing-masing. Kuantitas 435 peserta pada tahun ini meningkat drastis dibanding pada tahun 2013 yang hanya sebanyak 275 peserta. Hal ini terjadi tidak hanya semata akibat peningkatan anggaran, akan tetapi juga akibat tingkat efisiensi dan efektivitas pengelolaan anggaran yang semakin baik yang terlihat pada pengalokasian anggaran pada hal-hal yang lebih produktif. Pada Gambar 3.5 berikut dapat dilihat rincian tentang peningkatan SDM Koperasi dan UMKM tahun 2014 dengan tahun 2013. Gambar 3.5 Peningkatan Jumlah SDM Koperasi & SDM UMKM Yang Mengikuti Diklat Tahun 2013 Sampai Tahun 2014 250 Orang
185 Orang
140 Orang 135 Orang
Realisasi SDM Koperasi
Tahun 2013
Realisasi SDM UMKM
Tahun 2014
Tidak dilakukannya perbandingan dengan daerah lain disebabkan karena tidak semua daerah kab./ kota memiliiki UPT Balatkop. Selain itu tidak dilakukan perbandingan dengan UPT Balatkop tingkat provinsi karena belum dilakukan peninjauan.
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
33
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Tabel 3.9 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatnya Mutu Produk Industri
NO B. 3
SASARAN STRATEGIS
2013 INDIKATOR KINERJA
MISI 2 : Menguatkan daya saing industri Meningkatnya Ada 1 Indikator yaitu mutu produk 5. Jumlah IKM yang industri memiliki sertifikat produk (Halal/ HKI)
2014
EKSISTING TARGET -
125 IKM
AKHIR RPJMD 2018
REALISASI
CAPAIAN
SKALA NILAI
TARGET
200 IKM
160.00%
Tercapai
2349 IKM
Sasaran 4 yaitu Meningkatnya Mutu Produk Industri, dapat dilihat dari indikator Jumlah Sertifikat halal/HKI yang terbit pada produk industri (Lampiran 5), terutama pada sasaran mutu produk industrinya. Produk industri yang telah disertifikasi halal/HKI akan memiliki posisi tawar yang lebih di pasar dibanding produk yang belum tersertifikasi. Hal ini terjadi karena berkorelasi langsung terhadap tingkat kepercayaan konsumen terhadap keamanan mengkonsumsi produk tersebut, mengingat mayoritas Penduduk Indonesia beragama Islam yang sangat memegang teguh nilainilai agama terutama berkaitan dengan halal/HKI atau tidaknya produk yang akan mereka konsumsi.
Gambar 3.6 : Kegiatan Sosialisasi Hak Merk/HKI dalam rangka Pengembangan Industri Kreatif Kota Bandung
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
34
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Pada
tabel
diatas
terlihat
capaian sasaran 3 yaitu Meningkatnya Mutu Produk Industri sebesar 160.00% dari target yang telah ditetapkan sebesar 200 produk industri. Capaian 160.00% tersebut terjadi karena pada tahun 2013 Jumlah IKM yang memiliki sertifikat produk belum ditargetkan. Sehingga
setelah
ditargetkan
Gambar 3.7 : Workshop Fotografi “bandung nu urang”
pada
tahun 2014 sebanyak 125 IKM target yang sebelumnya belum bersertifikat, kemudian mensertifikatkan produknya. Hal ini menunjukkan bahwa program Fasilitasi Sosialisasi
pada
Merk
Sertifikat
Halal Halal
dan yang
dilakukan oleh Dinas KUKM & Perindag telah berhasil dilakukan. Dalam pelaksanaannya terdapat
Gambar 3.8 : Kegiatan Fasilitasi Sertifikasi Halal dan Desain Kemasan
pula faktor penghambat yang muncul, yaitu terbatasnya anggaran yang dimiliki APBD Kota Bandung untuk membantu IKM memperoleh sertifikat Halal/HKI, kedepan akan dilakukan monev untuk mengatasi hal ini mengingat masih banyak IKM di Kota Bandung yang belum bersertifikat Halal/HKI. Pada tabel 3.10 berikut dapat dilihat perbandingan jumlah IKM yang memiliki sertifikat Halal di Kota Bandung dengan Kab. Bandung dan Kab. Bandung Barat : Tabel 3.10 Perbandingan Jumlah Sertifikat Halal Kota Bandung dengan Kab. Bandung dan Kab. Bandung Barat. Pembanding Kota Bandung Kab. Bandung Kab. Bandung Barat
Tahun 2013 134 IKM 11 IKM
Tahun 2014 200 IKM 147 IKM 151 IKM
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
Kenaikan 200 IKM 13 IKM 140 IKM
35
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Tabel 3.11 Analisis Pencapaian Sasaran Berkembangnya Industri Kreatif NO B. 4
SASARAN STRATEGIS
2013 INDIKATOR KINERJA
MISI 2 : Menguatkan daya saing industri Berkembangnya Ada 1 Indikator yaitu Industri Kreatif 6. Jumlah pelaku Industri Kreatif
2014
AKHIR RPJMD 2018
EKSISTING
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
SKALA NILAI
TARGET
-
125 Pelaku IKM
125 Pelaku IKM
100.00%
Tercapai
965 Pelaku IKM
Pada periode tahun 2014 capaian sasaran Berkembangnya Industri Kreatif 100.00% dari target, yaitu sebanyak 125 dari target sebesar 125 pelaku industri kreatif. Pelaku industri kreatif di Kota Bandung sejumlah 5.800 pelaku (sesuai pendataan Th. 2008), namun belum seluruhnya dapat dibina mengingat adanya keterbatasan anggaran. Namun kedepan akan dicarikan solusi mengingat jumlah IKM tersebut merupakan lahan pembinaan yang selanjutnya akan secara kontinyu dan konsisten dilanjutkan agar sektor industri kreatif dapat menjadi industri yang bernilai tambah, sehingga mampu menjadi industri yang berdaya saing. Berikut adalah pembinaan Industri Kreatif yang telah dilakukan oleh Dinas KUKM & Perindag Kota Bandung : 1. Pameran produk kreatif di dalam dan di luar Kota Bandung. 2. Sosialisasi Bandung Kreatif pada produk industri. 3. Bimtek dan pameran fotografi. 4. Pameran produk kreatif barang-barang kulit dan sepatu.
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
36
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Tabel 3.12 Analisis Pencapaian Sasaran Berkembangnya Nilai Ekspor
NO C. 5
SASARAN STRATEGIS
2013 INDIKATOR KINERJA
EKSISTING TARGET
2014 REALISASI
AKHIR RPJMD 2018
CAPAIAN
SKALA NILAI
TARGET
MISI 3 : Meningkatkan pembinaan usaha perdagangan dalam dan luar negeri serta pengamanan Perdagangan Berkembangnya Ada 1 Indikator yaitu US$ 601.5 US$ 603 US$ 603.2 100.03% Melebihi Target nilai ekspor 7. Nilai ekspor Kota Juta Juta Juta Bandung
US$ 614.0 Juta
Sasaran 5 yaitu berkembangnya nilai ekspor terlihat dari indikator Nilai Ekspor Kota Bandung terutama untuk akses dan kualitas perdagangan luar negerinya. Untuk data jenis komoditi ekspor dan negara tujuan ekspor dapat dilihat pada lampiran 6. Berdasarkarkan tabel di atas, capaian Nilai Ekspor telah melebihi target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan Realisasi Nilai Ekspor Tahun 2013, Realisasi Nilai Ekspor Kota Bandung mengalami peningkatan sebesar 2.2 Juta US$. Faktor pendorong yang menyebabkan peningkatan ini adalah adanya penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) yang merupakan rekomendasi yang
Gambar 3.9 : Kegiatan Pameran Produk di Trade Expo Indonesia (TEI) 2014
menyatakan barang tersebut diproduksi di Indonesia (Bandung).
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
37
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Ada beberapa faktor yang secara langsung maupun tidak langsung turut mempengaruhi pertumbuhan Ekspor Kota Bandung diantaranya faktor produksi, tenaga kerja, dan inflasi. Penjelasan rinci dari hal-hal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Daya beli dari negara-negara global terhadap Indonesia. 2. Daya saing Ekspor Indonesia yang belum mampu mengungguli daya saing ekspor negara maju seperti Cina di pasar ekspor non tradisional. Hal ini disebabkan oleh pelaku usaha dalam negeri dibebani oleh tingginya biaya produksi yang disebabkan
oleh
ineffisiensi yang
disebabkan oleh Kebijakan Makro Pemerintah
dan inefisiensi pada
Manajemen Usaha. 3. Faktor tenaga kerja di Indonesia yang pada saat ini sering bergejolak karena perselisihan antara buruh dengan pengusaha terkait mengenai upah
Gambar 3.10 : Kegiatan Sosialisasi Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri
minimum mengakibatkan produktifitas tenaga kerja di Indonesia terbilang rendah dikawasan Asia Tenggara, hal ini mendorong penurunan kapasitas produksi di Indonesia yang mengakibatkan penurunan nilai ekspor. 4. Kualitas dan kuantitas produk pelaku usaha Kota Bandung perlu ditingkatkan melalui pembinaan dan pengetahuan pemenuhan kebutuhan peluang pasar luar negeri, hal ini dilakukan untuk membantu meningkatkan nilai ekspor khususnya para pelaku usaha Kota Bandung. 5. Faktor nilai tukar rupiah yang kurang stabil mengakibatkan peningkatan harga bahan baku untuk produksi, hal ini mengakibatkan penurunan tingkat kapasitas produksi, sehingga berdampak terhadap penurunan besarnya nilai produksi komoditi yang akan diekspor.
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
38
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Berikut adalah beberapa kegiatan yang mendukung perkembangan nilai ekspor Kota Bandung : 1. Pengembangan informasi peluang pasar perdagangan luar negeri; 2. Sosialisasi kebijakan penyederhanaan prosedur dan dokumen ekspor impor; 3. Koordinasi program pengembangan ekspor dengan instansi terkait/asosiasi/ pengusaha; 4. Sosialisasi peluang pasar perdagangan luar negeri; 5. Sosialisasi Kapasitas dan standardisasi pengujian mutu produk ekspor. Pada Gambar 3.11 berikut dapat diketahui perbandingan nilai ekspor Kota Bandung pada tahun 2014 dibandingkan dengan nilai ekspor kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Barat. Nilai Ekspor Dalam US$ Juta
11.49 23.35 44.14
335.87 531.26
86.21
484.76 393.69
6117.6
824.83 603.21
1696.98 1081.82
Gambar 3.11 : Perbandingan Nilai Ekspor Kota Bandung dengan Kota/Kabupaten di Prov. Jabar dan Provinsi Jawa Barat
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
39
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Tabel 3.13 Analisis Pencapaian Sasaran Terwujudnya tertib usaha perdagangan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok NO C. 6
SASARAN STRATEGIS
2013 INDIKATOR KINERJA
EKSISTING TARGET
2014 REALISASI
CAPAIAN
AKHIR RPJMD 2018 SKALA NILAI
TARGET
MISI 3 : Meningkatkan pembinaan usaha perdagangan dalam dan luar negeri serta pengamanan Perdagangan Terwujudnya Ada 1 Indikator yaitu tertib usaha 8. persentase 100% 100% 100% Tercapai perdagangan dan penyelesaian stabilitas harga pengaduan barang kebutuhan konsumen pokok
100%
Sasaran 6 yaitu terwujudnya tertib usaha perdagangan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok dengan 1 indikator yaitu persentase penyelesaian pengaduan konsumen. Indikator persentase penyelesaian pengaduan konsumen, dari 7 (tujuh) pengaduan yang masuk hanya 6 (enam) pengaduan yang diproses dari pra-sidang dan sidang tercapai kesepakatan, satu pengaduan tidak dapat diselesaikan karena pelaku usaha sudah 2 (dua) kali tidak memenuhi panggilan pra-sidang.
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
40
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Tabel 3.14 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Laporan Keuangan dan AKIP yang Optimal NO D. 7
SASARAN STRATEGIS
2013
AKHIR RPJMD 2018
2014
INDIKATOR KINERJA EKSISTING TARGET
REALISASI
CAPAIAN
SKALA NILAI
TARGET
MISI 4 : Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat dan pelaksanaan kinerja yang optimal Meningkatnya Ada 3 Indikator yaitu kualitas laporan 9. Presentase Temuan 2 100% 100% 100% Tercapai 100.00% keuangan dan Temuan Pengelolaan Anggaran AKIP yang optimal (BS) BPK RI/ Inspektorat yang ditindaklanjuti 10. Nilai evaluasi AKIP 11. Indeks Kepuasan Masyarakat Rata – Rata Capaian
-
65.10% 80.00%
65.27% 60.80%
100.26% 76.00%
Melebihi Target Tidak Tercapai
92.09%
Tidak Tercapai
80.00% 85.00%
Sasaran 7 yaitu Meningkatnya kualitas laporan keuangan dan AKIP yang optimal dapat terlihat dari 3 indikator yaitu : a. Persentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK RI/ Inspektorat ditindaklanjuti; b. Nilai Evaluasi AKIP; c. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK RI/ Inspektorat yang ditindaklanjuti untuk tahun anggaran 2014 Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung tidak ada temuan. Namun eksisting tahun 2013 yang belum selesai ditindaklanjuti
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
41
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
ada 2 yaitu tentang asset/ kendaraan roda empat yang masih dikuasai oleh purnabakti dan asset yang akan diserahkan kepada masyarakat belum ada penghapusan dari Pemerintah Kota Bandung (DPKAD). Nilai Evaluasi AKIP diperoleh dari Laporan Hasil Evaluasi Inspektorat Kota Bandung. Analisis untuk memperoleh Nilai AKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung jika dibandingkan dengan eksisting 2013 (Lampiran 7), dapat dilihat pada kolom tingkat capaian pada tabel 3.14 berikut. Tabel 3.14 Evaluasi AKIP Dinas KUKM dan Perindag Kota Badung Komponen Penilaian
Bobot Nilai
Nilai Tahun 2013
Nilai Tahun 2014
Tingkat Capaian
A.
Perencanaan Kinerja
35 %
20.49 %
Dalam Proses
-
B.
Pengukuran Kinerja
25 %
3.69 %
Dalam Proses
-
C.
Pelaporan Kinerja
20 %
13.81 %
Dalam Proses
-
D.
Pencapaian Sasaran/ Kinerja Organisasi
20 %
14.25 %
Dalam Proses
-
100 %
52.24 %
65.27 %
Naik 13.03 %
Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Nilai Sementara sebelum evaluasi
Evaluasi nilai AKIP yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Bandung untuk tahun 2014 masih dalam proses. Berdasarkan nilai sementara sebelum evaluasi yang diperoleh, nilai AKIP Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung pada tahun 2014 naik sebesar 13.03% jika dibandingkan dengan tahun 2013. Nilai AKIP final baru akan diperoleh setelah Inspekorat Kota Bandung telah selesai melaksanakan evaluasi setelah AKIP berstatus hijau. Untuk indikator Indeks Kepuasan Masyarakat telah dilaksanakan pada saat penialaian Prosedur Pengukuran Kepuasan Pelanggan Nomor 09/WKM/PR/KUKMINDAG/2019 ISO 9001:2008 khusus untuk pelayanan pendaftaran koperasi pada bidang kelembagaan (Lampiran 8). Hasil penilaian indeks kepuasan masyarakat yang diperoleh yaitu dalam kategori memuaskan.
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
42
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
3.3 Akuntabilitas Keuangan Selama tahun 2014 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung DPA Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung dengan total nilai keseluruhan adalah sebesar Rp. 23.789.882.000,- sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp. 20.552.599.919,- atau dengan serapan dana APBD mencapai 86.39%, dengan demikian dapat dikatakan tahun 2014 kondisi anggaran adalah Silpa Rp. 3.237.282.081,-. Hal ini sebagian merupakan upaya penghematan penggunaan anggaran agar lebih efisien dan sebagian lagi ada beberapa kegiatan yang tidak terserap. Dari beberapa kegiatan yang tidak terserap, ada yang belum terlaksana dan ada yang kegiatannya telah terlaksana, namun karena kendala teknis administrasi penatausahaan keuangan akibat pengesahan Anggaran Perubahan yang terlalu dekat menjelang akhir tahun, sehingga dianggarkan kembali pada tahun 2015. 3.4 Analisis Efisiensi Dalam melakukan analisis efisiensi anggaran untuk setiap sasaran, untuk Bagian yang disajikan dalam tabel 3.15 ini terkait dengan effisiensi anggaran untuk setiap sasaran. Adanya sasaran yang berhasil dicapai dengan sumber daya yang effisien menunjukan bahwa effisiensi anggaran telah mencapai tingkat tinggi ataupun sangat tinggi, kondisi ini sejalan dengan prinsip pemerintah yang baik. Rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran pada setiap Misi Renstra Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
43
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Tabel 3.15 Pagu dan Realisasi Anggaran Dinas Koperasi UKM dan Perindsutrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014 No
Sasaran
1
Meningkatnya kuantitas dan kualitas koperasi yang berdaya saing. Meningkatnya SDM koperasi dan UKM. Meningkatnya mutu produk industri. Berkembangnya industri kreatif. Berkembangnya Nilai Ekspor. Terwujudnya tertib usaha perdagangan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok Meningkatnya Kualitas laporan keuangan dan AKIP yang optimal JUMLAH
2 3 4 5 6 7
Pagu Anggaran 2,225,000,000
Realisasi Anggaran 2,140,381,350
96.20
2,391,702,400 870,700,000 200,000,000 1,273,805,200 150,000,000
1,934,340,120 795,448,530 174,622,500 1,159,615,003 114,790,000
80.88 91.36 87.31 91.04 76.53
484,000,000
329,286,544
68.03
7,595,207,600
6,648,484,047
87.54
%
Dari tabel diatas dapat diketahui anggaran yang direncanakan dan dimanfaatkan untuk pencapaian misi organisasi serta tingkat efisisensi yang telah dilakukan oleh Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung pada tahun 2014. Untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian Misi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung, dapat diketahui dari capaian kinerja sasaran dan anggaran yang digunakan pada tahun 2014 sebagaimana tabel berikut :
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
44
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Tabel 3.16 Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Misi Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung Tahun 2014 No.
Kategori Skala Nilai
A. 1 2 3 4
Anggaran
Jumlah Indikator
Persentase Capaian Kerja
Sasaran 1 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Mencapai Target Melebihi Target
2 2
101.61%
2,140,381,350
96.20
B. 1 2 3 4
Sasaran 2 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Mencapai Target Melebihi Target
2 1 1
107.00%
1,934,340,120
80.88
C. 1 2 3 4
Sasaran 3 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target
1 1 -
160.00%
795,448,530
91.36
D 1 2 3 4
Sasaran 4 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target
1 1 -
100.00%
174,622,500
87.31
E 1 2 3 4
Sasaran 5 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target
1 1
100.03%
1,159,615,003
91.04
F 1 2 3 4
Sasaran 6 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target
1 1 -
100.00%
114,790,000
76.53
329,286,544
68.03
G Sasaran 7 3 92.08% 1 Tidak Ada Target 2 Tidak Tercapai 1 3 Tercapai 1 4 Melebihi Target 1 Sumber : Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung
Realisasi Rp (%)
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
%
45
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
Pencapaian Sasaran pada Tahun 2014 merupakan pencapaian kinerja tahun pertama periode Renstra 2013-2018. Secara umum tingkat efisiensi dan efektifitas anggaran terhadap capaian Misi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung, dapat disimpulkan bahwa anggaran yang digunakan efektif terhadap capaian kinerja sasaran organisasi. Hal ini terlihat dari keseluruhan sasaran diatas terdapat perbandingan persentase realisasi anggaran lebih kecil dari realisai kinerja. 3.5. Prestasi dan Penghargaan Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung dilakukan secara optimal dengan mengerahkan sumber daya dan potensi yang dimiliki, sehingga Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung telah memperoleh penghargaan yang diberikan oleh pimpinan maupun stakeholder atas prestasi yang dicapai, prestasi dan penghargaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun tersebut, sebagai berikut : 1. Prestasi Tokoh Koperasi Tingkat Nasional dan Jawa Barat NO
NAMA KEJUARAAN/ KEGIATAN
II.
TOKOH KOPERASI
1
Ayi Vivananda, SH., MH.
Nasional
Satya Lencana Wirakarya
2
Drs. Ema Sumarna, M.Si.
Nasional
Bakti Koperasi dan UKM
3
Drs. Dasep Ruswana, M.Si.
Nasional
Bakti Koperasi dan UKM
4
H. Nindin Dian Suarsa, SH., SE., MH.
Nasional
Bakti Koperasi dan UKM
5
Muhammad Arifin
Nasional
Bakti Koperasi dan UKM
6
Drs. Usep karyana, MM
Nasional
-
Bakti Koperasi dan UKM
7
Wahyu Puspa Yutha
Nasional
-
Bakti Koperasi dan UKM
8
Ir. Tonda Priyanto, M.Sc
Nasional
-
Bakti Koperasi dan UKM
9
H. Nandi Supriyadi, M.Pd
Nasional
-
Bakti Koperasi dan UKM
Nasional Nasional
-
Bakti Koperasi dan UKM Bakti Koperasi dan UKM
10 Drs. Yayan Bunyan 11 Yudi Haryadi, SE
TINGKAT KEJUARAAN/ KEGIATAN
PRESTASI TAHUN 2013
TAHUN 2014
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
KET.
46
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
2. Prestasi Tingkat Nasional NO I.
NAMA KEJUARAAN/ KEGIATAN
TINGKAT KEJUARAAN/ KEGIATAN
PRESTASI TAHUN 2013
TAHUN 2014
KOPERASI BERPRESTASI
1
Koperasi Karyawan BCA "Mitra Sejahtera"
Nasional
Jenis Koperasi Jasa
2
Kopdit Pelangi Kasih
Nasional
Jenis Koperasi Simpan Pinjam
3
Koperasi Kredit Melania
Nasional
-
Jenis Koperasi Simpan Pinjam
4
Koperasi Pegawai Bina Kimia LIPI
Nasional
-
Jenis Koperasi Simpan Produksi
5
Primkop Kartika Karya Mandiri
Nasional
-
Jenis Koperasi Simpan Konsumen
6
Koperasi Karyawan PT. Telkom"Saraswati"
Nasional
-
Jenis Koperasi Simpan Jasa
Nasional
-
Paramadhana Madya Nugraha Koperasi
Nasional
-
Juara I Stand TerbaikpadaPameran Bandung Fashion and Craft
Nasional
-
Penghargaan "UKM Inovatif"
II.
KOTA PENGGERAK KOPERASI Kota Bandung
III.
KET.
LOMBA STAND TERBAIK Stand Dinas KUKM danPerindag Kota Bandung
IV. PENGHARGAAN MENTERI KUMKM RI H. Taufik(CV.Citra Busana)
3.
Prestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat
NO I.
NAMA KEJUARAAN/ KEGIATAN
TINGKAT KEJUARAAN/ KEGIATAN
PRESTASI TAHUN 2013
TAHUN 2014
KET.
KOPERASI BERPRESTASI
1
Koperasi Bina Keluarga Sejahtera"Bineka"
Jawa Barat
Kelompok Koperasi Wanita
-
2
Koperasi Mahasiswa UNISBA
Jawa Barat
Kelompok Koperasi Mahasiswa
-
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
47
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
NO
NAMA KEJUARAAN/ KEGIATAN
TINGKAT KEJUARAAN/ KEGIATAN
PRESTASI TAHUN 2013
TAHUN 2014
3
Koperasi Mahasiswa UNPAS
Jawa Barat
Kelompok Koperasi Mahasiswa
-
4
Koperasi Mahasiswa UNLA
Jawa Barat
Kelompok Koperasi Mahasiswa
-
5
SMKN 2 Bandung
Jawa Barat
Kelompok Koperasi Siswa
-
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
KET.
48
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014 ini merupakan pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014. Pembuatan LKIP ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi harapan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah). Sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak. LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014 ini dapat menggambarkan kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung dan Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun kinerja sasaran, juga dilaporkan analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan. Pada tahun 2014 Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung menetapkan sebanyak 7 (tujuh) sasaran dengan 11 (sebelas) indikator kinerja sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014 yang ingin dicapai. Secara rinci pencapaian sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Sasaran 1 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 101.61% atau interpretasi melebihi target; 2. Sasaran 2 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 107.00% atau interpretasi melebihi target; 3. Sasaran 3 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 160.00% atau interpretasi sesuai target; 4. Sasaran 4 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 100.00% atau interpretasi sesuai target; 5. Sasaran 5 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 100.03% atau interpretasi melebihi target;
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
49
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
6. Sasaran 6 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 100.00% atau interpretasi sesuai target; 7. Sasaran 7 terdiri dari 3 indikator dengan nilai 92.08% atau interpretasi tidak tercapai Dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai pada Tahun Anggaran 2014, Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung telah menganggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung sebesar Rp. 23.789.882.000,terealisasi Rp. 20.552.599.919,- atau dengan serapan dana APBD mencapai 86.39%. Renstra Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung 2013-2018 menetapkan sebanyak 10 (sepuluh) sasaran dengan 17 (tujuh belas) indikator kinerja tersebut telah dilaksanakan melalui Rencana Kinerja Tahunan pada tahun 2014 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014, dari 10 (sepuluh) sasaran dengan 17 (tujuh belas) indikator kinerja, yang mempunyai target pada tahun 2014 sebanyak 11 (sebelas) indikator, karena 6 indikator lainnya akan dilaksanakan pada tahun 2015. Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders ataupun pihak lain yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Bandung.
LKIP Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2014
50