PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
KINERJA APARATUR PEMERINTAH BIDANG PASAR DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KOTA PONTIANAK Oleh: ESTI RAHAYU NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. 2015. Email:
[email protected]
ABSTRAK Skripsi ini ditulis berdasarkan fenomena dan permasalahan yang berkaitan dengan kinerja pegawaibidang pasar pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pontianak. Permasalahan ini terlihat dari tidak terealisasinya target retribusi pasar tradisional, jumlah pegawai yang kurang memadai, kehadiran pegawai yang tidak tepat waktu, penyelesaian pekerjaan yang tidak tepat waktu, serta kurangnya penguasaan teknologi informasi. Pengukuran kinerja aparatur pemerintahan Bidang Pasar menggunakan 6 aspek teori menurut Bernardin dan Russel (dalam Yeremias T. Keban 2004) yaitu kualitatif, kuantitatif, ketepatan waktu, efektivitas, kemandirian dan komitmen kerja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan jumlah pegawai mempengaruhi hasil kerja disertai dengan beban kerja yang banyak, kenyataannya target retribusi yang tidak tercapai sebagaimana mestinya, pegawai kurang disiplin dalam ketepatan waktu kehadiran dikantor sehingga beban kerja yang banyak tidak terselesaikan, sarana dan prasarana kantor telah memadai tetapi masih diperlukan perawatan secara berkala dan masih ada pegawai yang belum menguasai teknologi informasi. Hal ini menunjukan bahwa kinerja pegawai masih belum optimal.Saran terhadap penelitian ini adalah tercapainya target realisasi retribusi pasar, adanya penambahan jumlah pegawai, meningkatkan disiplin pegawai dalam bekerja, pegawai diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam penguasaan teknologi informasi serta seluruh pegawai bidang pasar diharapkan dapat menjadi individu pegawai yang bertanggung jawab dan professional. Kata-kata kunci: Kinerja Pegawai, Bidang Pasar, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
1 Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
ABSTRACT This research has been written based on the phenomena and the problem that releated with the performance of employee in sector market in Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. This problem seen from unimplemented the target of retribution of traditional market, the quantity of employee as not adequate, the attendanceof employee was not time, the settlement of task was not on time, and the weakness of mastery technology information. Measuring performance of government officer sector market use six aspects theory by Bernardin & Russel in Yeremias T. Keban (2004), qualitative, quantitative, punctuality, effectiveness, independence, and commitment to work. This research used descriptive qualitative method. The result of this research showed that the limited of quantity of employee influenced the result of work, be accompanied with many of workload. In fact, the target retribution was not achieved as properly, the employee less of discipline in punctuality of attendance in their office, and many workload unresolved. The facility and infrastructure in office have been adequate, but still needed upkeep as continuous and there were still the employees who have not masterythe technology & information. This problem showed that the performance of employee still did not have optimal. the suggestion for this research was to achieve the target of realization in market retribution, should be increment the total of employee, increasing the discipline in work. The employee should be capable to increase their knowledge and creativity in mastery the technology & information, and all of the employees in sector market expected can be individual employees who have the responsibility and professional. Keywords: The performance of employee, sector market, Dinas Perindustrian Perdaangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
2 Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
informasi, dan pegawai hanya berjumlah
PENDAHULUAN
10 orang sedangkan harus menangani 7 Kinerja
aparatur
merupakan
hal
pemerintah
yang
sangat
pasar
tradisional
siapa
saja
yang
menjalankan
ada
di
Kota
Pontianak.
strategis.Pencapaian kinerja tidak terlepas dari
yag
Fokus pada penelitian ini adalah pada kinerja aparatur pemerintah bidang
organisasi tersebut, unsur yang paling
pasar
mempengaruhi
daya
Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil
peranan
Menengah Kota Pontianak .Adapun tujuan
yang sangat penting karena manusia
yang hendak dicapai dalam penelitian ini
merupakan perencana, pelaku dan penentu
adalah untuk mengetahui kinerja aparatur
terwujudnya tujuan suatu organisasi atau
pemerintah pada bidang pasar tradisional
istansi. Dengan kata lain pegawai wajib
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi
mengoptimalkan
dan
ialah
manusia.Manusia
penggerak
sumber
mempunyai
dirinya
sebagai
organisasi
untuk
tradisional
Usaha
jawab
Menengah
Kota
Manfaat teoritis dari penelitian ini
mengerjakan
diharapkan dapat memperkaya khasanah
pekerjaan dengan tepat waktu dan disiplin
dan memberikan informasi agar dapat
juga sangat diperlukan guna mewujudkan
mengembangkan ilmu administrasi publik,
kinerja yang baik sehingga pedagang pasar
terutama yang berkaitan dengan kinerja
tradisional dapat terbina dan target realisasi
aparatur pemerintah.Dan dapat dijasikan
retribusi dapat tercapai. Namun dapat
sebagai
terlihat dari hasil observasi pada bidang
penelitian-penelitian selanjutnya, terutama
pasar
yang berhubungan dengan kinerja aparatur
tradisional
untuk
Kecil
Perindustrian
Pontianak.
mengefektifitaskan sarana dan prasarana. Tanggung
Dinas
Disperindagkop
dan
UKM Kota Pontianak yang kinerjanya belum optimal.Ini dapat dilihat dari kinerja Aparatur
bagi
pemerintah. Manfaat
praktis
penelitian
ini
diharapkan mampu memberikan masukan
Disperindagkop dan UKM Kota Pontianak
bagi pemerintah yang berhubungan dengan
yang kurang maksimal. Yang menjadi
kinerja aparatur pemerintah. Manfaatnya
permasalahan penelitian antara lain adalah
aparatur
: tidak terealisasinya target retribusi pasar
Disperindagkop
tradisional di Kota Pontianak, penyelesaian
Menengah
pekerjaan
waktu,
kinerjanya, dalam hal untuk meningkatkan
teknologi
kualitas kinerja, meningkatkan ketepatan
yang
Bidang
perbandingan
Pasar
kurangnya
Pemerintah
bahan
tidak
penguasaan
tepat
pemerintah dan
dapat
Bidang
Pasar
Usaha
Kecil
mengoptimalkan
3 Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
waktu menyelesaikan pekerjaan maupun
untuk
ketepatan waktu disiplin kehadiran di
kemampuan karyawan; 2) Sebagai dasar
kantor, untuk meningkatkan sumber daya
perencanaan
manusia dalam hal efektivitas penggunaan
khususnya penyempurnaan kondisi kerja,
fasilitas
peningktan mutu dan hasil kerja; 3)
kantor,
untuk
meningkatkan
mengetahui
bidang
kemandirian pegawai dalam penyelesaian
Sebagai
pekerjaannya, dan untuk tetap selalu
pendayagunaan
berkomitmen
mungkin,
menjadikan
dalam
bekerja
aparatur
supaya
pemerintah
yang
keterampilan
dasar
dan
kepegawaian
pengembangan karyawan
sehingga
dan
sepptimal
dapat
diarahkan
rencana kariernya, kenaikan pangkat dan
professional dan menjadikan hasil kerja
kenaikan
jabatan;
individu dan organsasi menjadi lebih
terciptanya hubungan timbal balik yang
optimal.
sehat antara atasan dan bawahan; 5) Mengetahui
4)
kondisi
Mendorong
organisasi
secara
keseluruhan dari bidang kepegawaian, khusunya kinerja karyawan dalam bekerja;
TINJAUAN PUSTAKA Kinerja pada dasarnya dapat dilihat
6) Secara pribadi karyawan mengetahui
dari dua segi, yaitu kinerja pegawai
kekuatan
(individu) dan kinerja organisasi.Kinerja
dapat memacu perkembangannya, bagi
pegawai adalah hasil kerja perseorangan
atasan
dalam
memeperhatikan dan mengenal bawahan
suatu
organisasi.Sedangkan
dan
kelemahannya
yang
menilai
sehingga
akan
pengertian kinerja organisasi adalah suatu
/karyawannya,
totalitas yang telah dicapai dari suatu
memotivasi
organisasi.Menurut
penilaian pelaksanaan pekerjaan dapat
Yuwono
dalam
sehingga
lebih
karyawannya;
lebih
7)
Hasil
Harbani Pasolong (2002), suatu kinerja
bermanfaat
organisasi berhubungan dengan berbagai
pengembangan di bidang kepegawaian.
aktivitas dalam mata rantai yang ada pada organisasi.Berbagai
faktor
yang
bagi
dapat
penelitian
dan
Penilaian kinerja merupakan faktor yang
sangat
penting
untuk
proses
mempengaruhi
kinerja
organisasi
mengembangkan suatu organisasi agar
sesungguhnya
memberikan
informasi
menuju organisasi yang efektif dan efisien.
dimana organisasi tersebut memerlukan
Penilaian
penyesuaian atas segala aktivitas sesuai
mengetahui apakah selama pelaksanaan
dengan tujuan organisasi.
kinerja terdapat deviasi dari rencana yang
Adapun
tujuan
dari
penilaian
kinerja menurut Sedarmayanti adalah yaitu
telah
kinerja
ditentukan
dilaksanakan
untuk
sebelumnya.Penilaian
kinerja setiap individu sangat berpengaruh 4
Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pada
kinerja
keseluruhan
organisasi.
dimaksimalkan untuk mendapatkan
Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan
hasil yang tertinggi atau pengurangan
sebagai mekanisme dalam memberikan
kerugian dari tiap unit.
penghargaan
atau
hukuman
(
5) Kemandirian (need for supervision),
melainkan
tingkatan dimana seorang karyawan
pengukuran kinerja berperan sebagai suatu
dapat melakukan pekerjaannya tanpa
alat komunikasi dan alat manajemen untuk
perlu
memperbaiki kinerja individu maupun
bimbingan dari atasannya hasil yang
organisasi publik.
tertinggi atau pengurangan kerugian
reward/punishment),
Terdapat
kriteria-kriteria
pengukuran
kinerja
pemerintah
bidang
dari
dalam
meminta
pertolongan
atau
dari tiap unit.
aparatur
6) Komitmen kerja (interpersonal impact)
pada
yaitu dimana seorang pegawai merasa
Disperindagkop dan UKM Kota Pontianak,
percaya diri,punya keinginan yang
seperti menurut Bernardin dan Russel
baik, dan bekerja sama dengan rekan
(1993) dalam buku Yeremias T. Keban
kerja
pasar
(2005) yaitu:
Terdapat beberapa indikator kinerja
1) Kualitas (quality), merupakan tingkat sejauh
mana
hasil
(costumer satisfaction), produktivitas kerja
mendekati
karyawan, menghasilkan financial returns
kesempurnaan atau mendekati tujuan
yang memadai.Pengukuran kinerja ini
yang diharapkan
adalah
pelaksanaan
2) Kuantitas
proses
atau
yaitu membangun kepuasan pelanggan
kegiatan
(quantity),
suatu
alat
manajemen
yang
merupakan
digunakan untuk meningkatkan kualitas
jumlah yang dihasilkan, misalnya
pengambilan keputusan dan akuntabilitas.
jumlah rupiah, unit dan siklus kegiatan
Pengukuran
yang dilakukan.
menilai pencapaian tujuan dan sasaran
3) Ketepatan waktu (timeliness), tingkat sejauh
mana
suatu
digunakan
publik.Kinerja
untuk
merupakan
di
sesuatu yang sangat penting untuk sebuah
selesaikan pada waktu yang akan di
organisasi publik.Tercapai atau tidaknya
kehendaki
suatu tujuan organisasi tergantung pada
dengan
kegiatan
organisasi
kinerja
memperhatikan
koordinasi input lain.
bagaimana kinerja aparatur pemerintah
4) Efektivitas (cost effectiveness),
yang menjalankan organisasi tersebut.
tingkatandimana penggunaan sumber
Tentunya
daya
manusia,
permasalahan yang akan mempengaruhi
keuangan
kinerja aparatur pemerintah. Oleh sebab itu
organisasi
teknologi,
berupa dan
sebuah
organisasi
memiliki
5 Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
penilaian dan peningkatan kinerja aparatur
METODE PENELITIAN
merupakan kewajiban untuk mendapatkan aparatur pemerintah yang professional
Dalam
penelitian
ini,
penulis
dalam menjalankan tugasnya agar tujuan
menggunakan jenis penelitian deskriptif
dari organisasi dapat tercapai.
dengan teknik analisis data kualitatif.Jenis
Dari beberapa teori yang dijelaskan,
penelitian
maka teori yang penulis anggap cocok
penelitian
untuk mengukur kinerja pegawai bidang
dimana penelitian ini untuk memberikan
pasar
gambaran
tradisional
Dinas
Perindustrian
yang
digunakan
deskriptif
atau
adalah
kualitatif,
penjelasan
yang
mengenai
Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil
keadaan/objek
Mengat Kota Pontianak yaitu teori menurut
diteliti
Bernardin dan Russel tentang kriteria-
ada.Penelitian deskriptif ini dimaksudkan
kriteria
pegawai.
untuk menggambarkan tentang kinerja
Berikut adalah bagan kerangka pikir
pegawai bidang pasar Disperindagkop dan
penelitian ini :
UKM
pengukuran
kinerja
atau
permasalah
yang
berdasarkan
fakta-fakta
yang
Kota
Pontianak.Penelitian
ini
dilaksanakan pada Dinas Perindustrian Masalah yang terjadi pada pegawai bidang pasar tradisional Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pontianak yaitu tidak terealisasinya target retribusi pasar tradisonal, penyelesaian pekerjaan yang tidak tepat waktu, kurangnya penguasaan teknologi informasi, dan pegawai hanya berjumlah 10 orang sedangkan harus menangani 7 pasar tradisional yang ada di Kota Pontianak
Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah penelitian
Kota ini
Pontianak.
adalah
Kepala
subjek Dinas
Perindustrian Perdagangan dan UKM Kota Pontianak, Kepala Bagian bidang Pasar Disperindagkop dan UKM Kota Pontianak,
Teori Pengukuran Kinerja ( Bernardin and Russel 1993) dalam Yeremias T. Keban 2004
Pegawai bidang pasar Disperindagkop UKM Kota Pontianak, Kepala UPTD Pasar, dan Pedagang Pasar Tradisional.
1) 2) 3) 4) 5) 6)
Kualitas (quality) Kuantitas (quantity) Ketepatan waktu (timeliness) Efektivitas (cost effectiveness) Kemandirian (need for supervision) Komitmen Kerja (interpersonal impact)
Penelitian dilakukan penulis dari bulan April 2014 sampai dengan Januari 2015. Sedangkan
waktu
untuk
penyusunan
laporan dan konsultasi dilakukan dari bulan Maret 2014 sampai dengan bulan
Kinerja Aparatur Pemerintah Bidang Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pontianak
Februari 2015. Dalam
penelitian
ini
penulis
menggunakan 3 teknik pengumpulan data yaitu
sebagai
berikut:
wawancara, 6
Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
observasi dan dokumentasi. Teknik analisis
HASIL DAN PEMBAHASAN
data Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian
ini
yaitu
dengan
1. Kualitas
menggunakan analisis model interaktif tiga
Kualitas pekerjaan selalu berkaitan
komponen analisis yaitu: (1) Meringkas
dengan
hasil observasi, dengan tujuan agar supaya
dihasilkan oleh setiap aparatur pemerintah
data yang dianalisis merupakan data-data
dalam pekerjaanya melaksanakan tujuan
yang benar dan berkaitan dengan masalah
organisasi.kualitas kinerja mengacu ada
penelitian;
hasil
sumber daya manusia yang ada didalamnya
wawancara dan
mengenai kemampuan intelegensi yang
dokumentasi digelar dan dijelaskan dalam
dimiliki pegawai dan kemampuan dalam
beberapa lembaran kutipan, catatan dan
penguasaan bidang pekerjaannya. peneliti
gambar yang mudah dibaca sehingga
melihat bahwa setiap pegawai telah diberi
memudahkan dalam melakukan analisis
tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sesuai
data penelitian; (3) Penyimpulan hasil
dengan masing-masing tanggung jawab
observasi,
pekerjaannya. Kepala Bidang juga telah
(2)
observasi, hasil
Memaparkan dari
hasil
wawancara
dan
mutu
pekerjaan
memberikan
dipresentasikan
pegawainya agar selalu bekerja sesuai
diambil
dengan
masalah
diteliti.Peneliti
organisasi dan agar selalu memperhatikan
menggunakan metode triangulasi data
kedisipilinan yang masih sering menjadi
untuk menguji keabsahan data.Metode
permasalahan di dalam sebuag organisasi
triangulasi
pemerintah. Menjalankan pekerjaan sesuai
dapat
diperoleh
dengan
yang
dengan
data hasil pengamatan dengan data hasil
supaya kualitas pekerjaan dapat tercipta
wawancara; 2) Membandingkan apa yang
dengan optimal.
terbuka
maupun
tertutup;
sangatlah
oleh
berbagai cara yaitu: 1) Membandingkan
dikatakan oleh orang tentang situasi yang
tupoksi
diinginkan
kepada
beberapa kesimpulan yang relevan dengan yang
apa
kerja
telah
dokumentasi yang telah diringkas dan kemudian
dorongan
yang
diharapkan
Mengenai pencapaian target kerja
3)
tentang hasil registrasi dan retribusi pasar,
Membandingkan keadaan dan perspektif
telah terlihat bahwa pencapaian target
seseorang
dengan
terrsebut tidak sesuai dengan target yang
dengan
pandangan
berbagai
pendapat
orang;
4)
telah di tentukan. Disimpulkan bahwa
Membandingkan hasil wawancara dengan
tidak terealisasi penerimaan retribusi pasar
isi suatu dokumen yang berkaitan.
tradisional dapat mencapai target apabila terjalin
kerjasama
yang
baik
antara 7
Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pegawai atau petugas Bidang Pasar dengan
Pengetahuan merupakan akumulasi dari
para pedagang di pasar tradisional, dengan
proses pendidikan yang didapat secara
artian memberi arahan himbauan dan
formal
sanksi terhadap pedagang yang masih
memberikan sumbangan fikiran kepada
membandel. Dan memberi pembinaan
pegawai dalam pemecahan masalah untuk
terhadap pedagang tentang pentingnya
menyelesaikan pekerjaan.
maupun
non
formal
yang
membayar retribusi pasar, karena hasil retribusi
juga
akan
digunakan
untuk
2. Kuantitas Pekerjaan
perawatan pasar tradisional. Selain
itu,
Pengukuran kuantitas beguna untuk
unsur
pengetahuan
menentukan berapa jumlah pegawai dan
pegawai juga sangat berpengaruh terhadap
jumlah tanggung jawab/beban kerja yang
pekerjaan yang dihasilkan.Dengan jumlah
dilimpahkan
kepada
presentase pendidikan sarjana yang lebih
pegawai.Untuk
memperoleh
banyak, seharusnya kualitas kinerja yang
pekerjaan yang maksimal, organisasi harus
dihasilkan oleh pegawai Bidang Pasar
bisa membagi antara jumlah pekerjaan
dapat mencapai mutu yang terbaik sesuai
pegawai, jumlahpegawai dan jangka waktu
dengan
organisasi.Tingkat
yang telah ditetapkan.Ketersediaan jumlah
pendidikan sangat berpengaruh terhadap
pegawai dalam melaksanakan tanggung
hasil yang dicapai oleh setiap pegawai,
jawab kerja sangat berpengaruh terhadap
semakin tinggi tingkat pendidikan maka
pembagian tugas dan pencapaian hasil
semakin tinggi kualitas pekerjaan yang
tugas.Pegawai
dihasilkan. Pegawai yang dibekali dengan
Disperindagkop dan UKM Kota Pontianak
pengetahuan atau pelatihan-pelatihan juga
masih kekurangan jumlah pegawai atau
akan mempengaruhi kualitas kinerjanya.
jumlah
Untuk pegawai Disperindagkop dan UKM
memadai.Sehingga sering terjadi benturan
Kota Pontianak masih sangat diperlukan
dengan pekerjaan yang dikerjakan.Pegawai
program pelatihan-pelatihan khusus sesuai
Bidang Pasar ini bekerja ekstra untuk
dengan
menambah
memenuhi sasaran atau jumlah pekerjaan
wawasan pegawai supaya menghasilkan
yang dibutuhkan.pekerjaan telah dibagi
kualitas
berdasarkan
tujuan
bidangnya
untuk
pekerjaan
yang
lebih
di
pegawai
tugasnya
Bidang
yang
seorang hasil
Pasar
kurang
masing-masing.
optimal.Dengan adanya pengetahuan yang
Tetapi dikarenakan beban kerja yang
dimiliki
bidangnya
begitu banyak dan jumlah pegawai yang
mampu
hanya 10 orang dan dibantu oleh UPTD 7
bekerja secara professional dan produktif.
orang masih sangat kurang dibandingkan
diharapkan
sesuai seorang
dengan pegawai
8 Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
harus menangani jumlah pasar tradisional
kerja yang maksimal sehingga kinerja
yang tersebar diwilayah Kota Pontianak,
organisasi lebih meningkat.
selain itu faktor ekstern yaitu pada kondisi di
pasar
tradisional
sehingga
jadwal
3. Ketepatan waktu
pekerjaan yang telah ditetapkan menjadi
Berkaitan dengan ketepatan waktu,
berbenturan antara satu dengan yang lain.
ini merupakan batas penyelesaian tugas
Hal ini yang menyebabkan pekerjaan tidak
(pekerjaan).Tepat waktu artinya pekerjaan
terselesaikan dengan jadwal yang telah
atau pelayanan umum dapat diselesaikan
ditentukan.Beban
jumlah
dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Pasar
Visi dan misi organisasi akan tercapai
Disperindagkop dan UKM Kota Pontianak
apabila pekerjaan yang dilakukan oleh
tidak seimbang, yang berkaitan dengan
pegawai dapat dilaksanakan sesuai dengan
jumlah pegawai.
waktu yang telah ditentukan, dalam hal
pegawai
kerja
pada
Jumlah
dan
Bidang
pegawai
sangat
ketepatan waktu dalam menyelesaikan
mempengaruhi kuantitas pekerjaan yang
pekerjaan dan pekerjaan selesai pada saat
dihasilkan pegawai.Jumlah pekerjaan dapat
dibutuhkan. Pegawai Bidang Pasar kurang
terselesaikan
mampu
tetapi
dengan
waktu
melaksanakan
pekerjaannya
pengerjaan yang tidak tepat waktu.Oleh
dengandengan tepat waktu. Seperti juga
karena
yang terlihat oleh peneliti pada saat
itu
penambahan
sangat
diperlukannya untuk
melakukan kegiatan wawancara ke kantor
memaksimalkan pelaksanaan tugas yang
Disperindagkop dan UKM Kota Pontianak
ingin dicapai. Selama belum adanya
Bidang Pasar, ada pedagang yang meminta
penambahan jumlah pegawai, pegawai
dan
yang
Pasar
kiosnya yang sudah beberapa bulan lalu
Disperindagkop dan UKM Kota Pontianak
belum jadi berkasnya padahal pedagang
diharapkan mampu menyelesaikan dan
tersebut sudah melakukan pembayaran.
membagi waktu antara pekerjaan lapangan
Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan
dan pekerjaan administrasi kantor. Dengan
waktu dalam penyelesaian tugas masih
adanya pengoptimalan pembagian kerja
sangat rendah, meskipun tugas pokok dan
diharapkan
mendukung
job staff telah diberikan kesetiap pegawai
perkembangan kinerja pegawai Bidang
Bidang Pasar Disperindagkop dan UKM
Pasar Disperindagkop dan UKM Kota
Kota Pontianak.
ada
pegawai
pada
dapat
Bidang
Pontianak untuk mencapai target sasaran
menanyakan
berkas
perpanjanga
Ketepatan waktu dalam pengerjaan tugas-tugas ini disebabkan oleh kurangnya 9
Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
jumlah pegawai dan kurang disiplinnya
organisasi berupa manusia, teknologi, dan
pegawai
keuangan
dalam
kehadiran
di
kantor.
dimaksimalkan
untuk
Terlihat pada saat jam masuk kantor pagi,
mendapatkan hasil yang tertinggi atau
jam masuk kantor setelah istirahat dan jam
pengurangan kerugian dari tiap unit.Di
pulang.Jumlah
dalam melaksanakan tugasnya, aparatur
pegawai
yang
sedikit
ditambah lagi pegawai yang masih tidak
pemerintah
disiplin masuk kerja.Sikap pegawai ini
memberdayakan sumber daya yang ada di
tidak memegang teguh amanah dalam
organisasi guna membantu menyelesaikan
melaksanakan tugas pokok dan kewajiban
pekerjaan dari segi waktu maupun hasil
sebagai aparatur pemerintah. Tindakan
kerja. Penggunaan fasilitas kantor untuk
seperti ini yang mengakibatkan kurangnya
membantu kebutuhan proses penyelesaian
jam
pekerjaan
kerja
dalam
mengerjakan
tugas
diharapkan
dengan
untuk
mudah
dan
dapat
baik
sehingga beban kerja yang banyak akan
sehingga dapat memaksimalkan waktu
semakin
bekerja dan hasil kerja.
menumpuk.
Hal
ini
akan
berakibat pada jalannya suatu organisasi.
Untuk
menghasilkan
pekerjaan
Pekerjaan yang diselesaikan dengan tidak
yang efektif dan efisien, pegawai Bidang
tepat waktu akan mempengaruhi hasil kerja
Pasar Disperindagkop dan UKM Kota
yang tidak optimal.Jika pekerjaan dapat
Pontianak harus ditunjang dengan keadaan
diselesaikan pada waktu yang ditentukan
peralatan kerja yang memadai. Mesin dan
maka akan meningkatkan target pekerjaan
peralatan
dan jika pekerjaan yang terselesaikan
menghemat tenaga dan energi pegawai dan
sebelum waktu dibutuhkan maka akan
untuk mengakui arti pentingnya manusia
menambah waktu untuk menyelesaikan
dalam sebuah organisasi serta sebagai cara
pekerjaan yang lainnya. Hal tersebut dapat
mempercepat proses kerja. Dapat terlihat
mengefisiensikan
mengefektifkan
bahwa seluruh pegawai Bidang Pasar
penggunaan waktu maupun biaya dalam
Disperindagkop dan UKM Kota Pontianak
proses penyelesaian pekerjaan dan akan
belum semuanya menguasai Teknologi
memaksimalkan
Informasi atau program computer.Ada
dan
produktivitas
pegawai
maupun organisasi.
pegawai
kantor
yang
diperlukan
masih
bingung
untuk
untuk
menggunakan program computer yang sifatnya agak rumit.
4. Efektivitas
Semua Efektifitas dimana
merupakan
penggunaan
tingkatan
sumber
daya
pegawai
Bidang
Pasar
Disperindagkop dan UKM diharapkan mampu
menguasai
dan
menggunakan 10
Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
fasilitas kantor dengan maksimal, karena
maupun atasannya jika pegawai tersebut
adanya
yang
menemukan masalah pada pekerjaannya.
maka
Sebagai cara untuk menciptakan seorang
seharusnya para pegawai dapat dengan
pegawai yang inisiatif, kreatif dan mampu
mudah
memecahkan masalah pekerjaannya dan
sarana
disediakan
sehingga
dan
oleh
prasarana
pemerintah
menyelesaikan dapat
pekerjaannya dan
mampu mengerjakan pekerjaan yang sulit,
dalam
bekerja.
maka seorang pegawai itu dituntut untuk
penataan
antara
mampu bekerja dengan kemampuannya
computer/laptop, meja kerja, berkas-berkas
mandiri dan berfikir kreatif dalam mencari
laporan dan printer-tinta printer, tampak
solusi atas masalah-masalah pekerjaannya
penataannya tidak rapi bahkan terkesan
sendiri. Hal tersebut dapat menjadi cara
berantakan. Maka dari itu fasilitas sarana
untuk mengembangkan daya fikir seorang
dan prasarana kantor juga harus dirawat
pegawai
secara berkala agar tidak cepat terjadi
mengembangkan organisasi ke arah yang
kerusakan supaya bisa menjadi inventaris
lebih baik lagi yang menciptakan suatu
kantor. Mengefektivitaskanfasilitas kantor
organisasi pemerintah yang lebih optimal
untuk
kedepannya.
mengefektifkan Peneliti
mengefisienkan waktu
melihat
kepentingan
organisasi
wajib
dilaksanakan guna mendapatkan hasil kerja yang optimal.
dalam
rangka
untuk
Seperti yang terlihat bahwa apabila seorang pegawai menemukan kesulitan dalam mengerjakan pekerjaannya maka pegawai tersebut akan meminta bantuan,
5. Kemandirian
arahan dan konsultasi terhadap rekan Kemandirian merupakan tingkatan
kerjanya
maupun
atasannya
untuk
dimana seorang pegawai dapat melakukan
memecahkan permasalahannya sehingga
pekerjaannya
meminta
pekerjaannya dapat terselesaikan dengan
pertolongan atau bimbingan dari atasannya
baik. Meskipun tugas pokok dan fungsi
atau
tiap
serta job staff telah dibagi kepada masing-
unit.Kemandirian disini berarti tingkatan
masing pegawai tetapi pegawai Bidang
seorang pegawai dalam melaksanakan
Pasar Disperindagkop dan UKM saling
pekerjaannya
membantu
tanpa
pengurangan
dengan
perlu
dari
tidak
meminta
untuk
menyelesaikan
bantuan kepada pegawai lainnya yang
pekerjaannya apabila mengalami kesulitan.
berarti
dapat
Dan mereka saling bekerja sama apabila
dengan
rekan kerja belum selesai mengerjakan
pegawai
menyelesaikan
tersebut
pekerjaannya
mandiri tanpa bantuan dari rekan kerja
pekerjaannya. 11
Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Seperti
pada
saat
peneliti
sedang
melakukan wawancara, ada seorang staff yang
mengalami
kesulitan
dengan
apa
yang
diinginkan
oleh
organisasi.
dalam
pekerjaannya
dan
menanyakan
pekerjaannya
tentang
penyusunan
6. Komitmen Kerja
pembuatan advice planning penataan pasar
Komitmen kerja yaitu mengenai dimana
tradisional kepada Kasi Pembinaan dan
seorang pegawai merasa percaya diri,
Penataan
Dengan
punya keinginan yang baik serta bekerja
adanya hal tersebut, peneliti melihat
sama dengan rekan kerja. Komitmen kerja
Kepala Seksi Pembinaan dan Penataan
sangat
Pasar
organisasi karena dapat meningkatkan
Pasar
Tradisional.
Tradisional
dapat
memberikan
dibutuhkan
di
kinerja
tentang
advice
komitmen kerja atasan dan staff pegawai
pegawai
akan melaksanakan kewajibannya secara
terlihat mengerti dengan apa yang telah
tepat sehingga bertanggung jawab untuk
dijelaskan oleh atasannya.
selalu meningkatkan kinerjanya di dalam
planning
tersebut,
penulisan sehingga
Untuk hal insiatif pegawai terhadap pekerjaannya tanggung
telah
terlihat
jawabnya
mengerjakan
berusaha
pekerjaannya
dengan
bekerja di dalam suatu kondisi organisasi
untuk
yang baik sehingga dapat menjadi motivasi
dengan
pegawai
agar
memberikan
kendala
organisasi.
harus
pengerjaannya.Pegawai
meningkatkan
adanya
organisasi. Untuk itu setiap pegawai perlu
maksimal, meskipun terdapat beberapa dalam
Dengan
sebuah
penjelasan dan arahan-arahan yang baik bagaimana
organisasi.
dalam
mempunyai kinerja
keinginan
terbaik
demi
kemandiriannya
Menunjukkan bahwa komitmen kerja
dalam bekerja fokus terhadap pekerjaan
pegawai Bidang Pasar Disperindagkop dan
yang telah dibeban kerjakan kepadanya.
UKM Kota Pontianak sudah cukup baik.
Dengan begitu pegawai akan terbiasa
Hal ini dapat terlihat dari pegawai yang
untuk mandiri dan mampu meningkatkan
mampu bekerjasama antar rekan kerjanya
profesionalismenya
loyalitasnya
untuk saling membantu menyelesaikan
terhadap pekerjaan yang telah diwajibkan
pekerjaan yang harus dikerjakan secara
kepada masing-masing pegawai. Pegawai
bersama-sama. Dengan adanya kekurangan
yang
dalam
pegawai, para pegawai sudah bekerjasama
akan
untuk mencapai sasaran kerja yang telah
sesuai
ditentukan.Meskipun dalam pelaksanaan
professional
menjalankan menghasilkan
dan
dan
loyal
kewajibannya pekerjaan
yang
kerjasama itu masih terdapat keselisih 12 Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pahaman
antara
pegawai
dalam
PENUTUP
melaksanakan suatu pekerjaan, tetapi tidak sampai berkepanjangan, bisa diselesaikan
1. Simpulan
dengan baik.Wajar saja disetiap organisasi
1) Penggunaan pedoman kerja telah sesuai
pasti ada permasalahan yang muncul dari
dengan apa yang menjadi acuan. Penca
perbedaan pendapat maupun dari sifat
realisasihddhdjdjd
individu
tradisional
masing-masing.Asalkan
retribusi
tidak
pasar
mencapai
perbedaan pendapat tersebut dapat diatasi
target.Koordinasi antara atasan dan
secepat
bawahan sangat penting untuk mencapai
mungkin
agar
tidak
jadi
perselisihan antar pegawai sehingga para
pekerjaan
pegawai
yang
organisasi
ada
dapat
mengembangkan
di
tetap dan
yang
diinginkan.Aparatur
dalam
suatu
pemerintah
Bidang
Pasar
solid
untuk
Disperindagkop
dan
Kota
memaksimalkan
kinerja organisasi.
Pontianak
UKM
belum
mendapatkan
pelatihan-pelatihan khusus yang sesuai
Komitmen kerja yang baik memang
dengan bidang pasar.dengan tingkat
sangat penting demi kelancaran seorang
pendidikan
pegawai sebagai tenaga professional dalam
seharusnya kualitas yang dihasilkan
melaksanakan
akan lebih optimal.
kewajibannya
sebagai
yang
cukup
tinggi
penggerak utama suatu organisasi. Adanya
2) Jumlah pegawai di Bidang Pasar hanya
loyalitas yang tinggi dari pegawai juga
10 orang terlihatbelum memadai karena
diharapkan,
memberikan
harus menangani 7 pasar tradisional
pengaruh yang positif yaitu menimbulkan
yang ada di Kota Pontianak. Beban
kepuasan kerja, semangat kerja, prestasi
kerja yang banyak dan berbenturan
kerja dan keinginan untuk bekerja total di
disertai dengan faktor eksternal yaitu
organisasinya.
kondisi pasar yang dibina.
karena
akan
Apabila
pemahaman
komitmen kerja dapat dipahami secara
3) Ketepatan waktu dalam penyelesaian
sungguh-sungguh oleh pegawai, maka
tugas tidak optimal atau tidak tepat
akan selalu terciptanya kondisi kerja yang
waktu. Terlihat dari pedagang yang
kondusif
komplain
sehingga
organisasi
berjalan secara efektif dan efisien.
dapat
terhadap
keterambatan
pegurusan perpanjangan kios. Tidak tepat waktu pada jam masuk dan jam pulang kurangnya
kantor jam
mengakibatkan kerja
dalam
mengerjakan beban kerja yang banyak. 13 Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Pekerjaan yang diselesaiakan dengan
pegawai
tidak tepat waktu akan mempengaruhi
kewajibannya
hasil kerja menjadi tidak optimal.
organisasi. Dengan komitmen kerja
4) Fasilitas sarana dan prasarana kantor Disperindagkop
UKM
menjalankan
sebagai
penggerak
yang sungguh-sungguh tercipta kondisi
Kota
kerja yang kondusif sehingga dalam
Pontianak Bidang Pasar sudah memadai
menjalankan pekerjaan di Bidang Pasar
tetapi
akan menjadi efektif dan efisien.
masih
dan
dalam
diperlukan
perawatan
berkala. Penggunaan fasilitas kantor masih kurang efektif karena masih ada
2. Saran
pegawai yang tidak paham mengenai
1) Diperlukannya
perkembangan
teknologi
penambahan
jumlah
informasi.
aparatur pemerointah/pegawainya.Para
Pengefektivitasan fasilitas sarana dan
pegawai Bidang Pasar Disperindagkop
prasarana kantor adalah faktor yang
dan UKM Kota Pontianak diharapkan
sangat penting guna sebagai penunjang
disiplin
kelancaran dan kenyamanan pegawai
dikantor.Sehingga menjadi organisasi
untuk
tugasnya.
yang efektif dan efisien.Pegawai yang
Perkembangan penggunaan teknologi
tidak memahami tentang perkembangan
informasi dapat dimanfaatkan secara
teknologi informasi diharapkan untuk
maksimal apabila didukung oleh SDM
belajar meningkatkan pengetahuan dan
yang
keterampilannya.
melaksanakan
berkualitas
mengefektivitaskan
yang
mampu
fasilitas
secara
optimal. 5) Kemandirian
kinerjanya
dalam
hal
melaksanakan tugas kantor sehingga
inisiatif dan tanggung jawab dalam
terciptanya kemampuan kinerja yang
melaksanakan
optimal.
tugas
dalam
kehadirannya
2) Seluruh pegawai agar kedepannya lebih meningkatkan
pegawai
dalam
sudah
terlihat
mandiri. Meskipun pegawai masih ada yang bertanya meminta bantuan tentang
DAFTAR PUSTAKA
pekerjaannya,
Budiono, Haris. 2004. Pengantar Manajemen. Jogjakarta: Graha Ilmu
padahal
pekerjaan
tersebut sudah menjadi tugas pokoknya. 6) Pegawai Bidang Pasar Diperindagkop dan
UKM
Kota
Pontianak
sudah
optimal dalam bekerja sama dengan
Dharma, Surya. 2011. Manajemen Kinerja (Falsafah Teori dan Penerapannya).Jogjakarta: Pustaka Pelajar
rekan sekantornya. Komitmen kerja sangat penting guna kelancaran seorang 14 Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Fahmi, Irham. 2007. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta
Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta
Hani, Handoko, T. 2010. Manajemen Personalia & Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.
Prawirosentono, Suryadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE
Hasibuan, Malayu S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Ruslan, Rosady. 2010. Manajemen Public Relation & Media Komunikasi. Jakarta:RajaGrafindo Persada
Keban, Yeremias T. 2004. Enam Dimensi Stategis Administrasi Publik Konsep Teori dan Isu. Yogyakarta: Gava Media
Santosa, Pandji. 2008. Administrasi Publik Teori dan Alikasi Good Governance.Bandung: Refika Aditama
Mahmudi, 2005.Manajemen Kinerja Sektor Publik. Jogjakarta: Akademi ManajemenPerusahaan YKPN
Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: Refika Aditama
Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta:Fakultas Ekonomi UGM Makmur 2009.Teori Manajemen Strategik dalam Pemerintahan dan Pembangunan.Bandung: Refika Aditama Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2005. Perilaku & Budaya Organisasi. Bandung:Refika Aditama Mangkuprawira, Sjafri. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.Bogor: Ghalia Indonesia. Maringan, Masry Simbolon. 2003.DasarDasarAdministrasi dan Manajemen.Bekasi: Ghalia Indonesia Miftah,
Thoha. 2007. Manajemen Kepegawaian Sipil di Indonesia. Jakarta: Kencana
Miles dan Huberman.1992.Analisis Data Kualitatif. Universitas Indonesia Patilima, Hamid. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Simanjuntak,Payaman.2005.Manajemen dan Evaluasi Kinerja, cetakan pertama.Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta Sutarto. 2002. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005.Manajemen Publik. Jakarta: Grasindo Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajagrafindo Persada Widodo,
Joko. 2006. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja. Malang: Baumedia
Wirawan.2009.Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia.Jakarta: Salemba Empat. _________.1989.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
15 Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Sumber lainnya : Peraturan Walikota Pontianak Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pontianak Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor PER/09/M.PAN/5/2007 pasal 12 ayat 1 dan 2 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja di Lingkungan Instansi Pemerintah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan AtasUndang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. http:/bbppbinuang.info/news22-loyalitasdan-komitmen-kerja-seorang pegawai.html (diakses pada pukul 15.14 wib 30 Januari 2015) http://jurnalsdm.blogspot.com/2011/12/ma najemen-kinerja-definisimanajemen.html (diakses pada pukul 10.00 wib. 16 November 2013) http://id.m.wikipedia.org/wiki/Manajemen _kinerja (diakses pada pukul 11.00 wib. 20 September 2014) http://www.sarjanaku.com/2012/11/penger tian -pegawai-negeri-sipil.html ( diakses pada pukul 21.30 26 September 2014) Skripsi : Nunung, Lorensia. 2012. Kinerja Pegawai di Kantor Camat Sengah Temilah Kabupate Landak.Skripsi.Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Untan Pontianak. 16 Esti Rahayu, NIM. E01110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan