STRATEGI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BINTAN
Naskah Publikasi
Oleh:
SRI RAHAYU NIM . 100563201034
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
STRATEGI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BINTAN SRI RAHAYU Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, FISIP, UMRAH,
[email protected]
ABSTRAK Usaha Kecil dan Menengah merupakan kelompok usaha yang memiliki peran yang cukup besar, selain itu usaha kecil dan menengah merupakan suatu alternatif lapangan kerja baru dan juga berperan juga dalam pertumbuhan ekonomi. Strategi merupakan konsep yang berhubungan dengan faktor waktu untuk melibatkan proses pencapaian tujuan organisasi yang sesuai dengan lingkungan. Penelitian ini menggunakan strategi menurut David Osborne dan Peter Plastrik (2001:45) yaitu strategi inti, indikatornya yaitu kejelasan tujuan, kejelasan peran dan kejelasan arah dan strategi pengendalian, indikatornya yaitu organisasional, pemberdayaan karyawan dan pemberdayaan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui strategi dan faktor penghambat di Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan dalam pengembangan usaha kecil dan Menengah di Kabupatemn Bintan. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Lokasi dalam penelitian ini yaitu di Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bintan. Hasil penelitian ini merupakan suatu tindakan dimana kita dapat mengetahui sejauh mana strategi yang digunakan dalam perkembangan usaha kecil dan menengah di Dinas Koperasi Kabupaten Bintan. Adanya bantuan yang disediakan dinas koperasi, namun tidak berjalan secara efisien. Bantuan itu merupakan kerja sama dengan PT. Jampindo dalam mengakses jaminan dana dan beberapa bantuan yang berupa mempromosikan hasil produksi dari para pelaku usaha. Semua hasil penelitian ini didapatkan sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan dan dilakukan dengan teknik analisis data. Banyak penghambat dalam pengembangan UKM diKabupaten Bintan salah satunya yaitu kurangnya jiwa kewirausahaan, kami mengharapkan selalu ada komunikasi antara pemerintah dan pelaku usaha agar yang diinginkan bersama dapat tercapai dengan hasil yang baik.
Kata kunci: Strategi
STRATEGI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BINTAN SRI RAHAYU Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, FISIP, UMRAH,
[email protected]
ABSTRACT Small and Medium Enterprises is a business group that has a considerable role, in addition to small and medium enterprises is an alternative to new jobs and also plays a role as well in economic growth. The strategy is a concept related to the time factor involves the attainment of organizational goals that suit the environment. This study uses a strategy by David Osborne and Peter Plastrik (2001: 45) is the core strategy, the indicator is clarity of purpose, clarity of roles and clarity of direction and control strategies, the indicator is organizational, employee empowerment and community empowerment. The purpose of this study was to determine a strategy and a limiting factor in the Department of Cooperatives and Small and Medium Enterprises, Trade and Industry in the development of small and medium enterprises in Kabupaten Bintan. This type of research is descriptive qualitative method. In this study, collecting data through observation, interviews and documentation. The location of this research is in the Department of Cooperatives and Small and Medium Enterprises, Trade and Industry Bintan regency. The study results represent an act in which we can determine the extent to which the strategy used in the development of small and medium enterprises in Bintan District Cooperative Agency. The assistance provided by the cooperative department, but do not run efficiently. Help it is a cooperation with PT. Jampindo in accessing the guarantee fund and some help in the form of promoting the production of the businesses. All these results obtained in accordance with the reality in the field and be done with data analysis techniques. Many obstacles in the development of SMEs in the county Bintan one of which is the lack of entrepreneurial spirit, we expect there is always communication between the government and businesses to the desired joint can be achieved with good results.
Keywords: Strategy
dasar.
Masing-masing
strategi
mencakup beberapa pendekatan dan
LATAR BELAKANG Strategi sering kali dibanyak
alat
atau
metodenya.
setiap
artikan sebagai seni ataupun sebagai
pendongkrakan dalam buku ini telah
perencanaan, strategi memunyai tahap-
menetapkan sebuah strategi. Strategi
tahap
tersebut
dalam
menuju
kesuksesan.
disebut
sebagai
„Lima
Strategi merupakan sarana bersama
Strategi‟, yaitu strategi inti, strategi
dengan tujuan jangka panjang hendak
konsekuensi,
dicapai. Strategi bisnis mencangkup
strategi pengendalian, strategi budaya.
pengembangan
Dari
produk
patungan menurut
dan
usaha
lima
strategi
strategi
pelanggan,
tersebut
jelas
Fred R. David
mempunyai taktik yang berbeda dalam
(2011:18). Pengendalian strategi sangat
sistem politik yang berbeda pula,
dibutuhkan
untuk
melacak
atau
strategi tersebut berdampak pula pada
mendeteksi
masalah-masalah
yang
taktik yang dipilih oleh para pembaru,
dialami dalam asumsi dasarnya dan
seberapa cepat mereka berjalan dan
harus adanya penyesuaian-penyesuaian
seberapa banyak yang mereka lakukan.
yang diperlukan
kebutuhan.
Sistem strategi organisasi juga dapat
Usaha ini bertujuan untuk memantau
dilihat dari kekuatan manajemenya,
secara luas berbagai pengaruh dalam
keefektifitas organisasi dari buku Karl
pelaksanaan
Albrecht “pengembangan organisasi”
sesuai
strategi
untuk
dimasa
depan.
mengatakan Menurut Osborne dan Peter
komponen
adanya sistem
beberapa
strategi
yaitu
Plastrik (2001:44) bahwa banyak cara
kelompok manajemen puncak, keluarga
untuk
manajemen
mengkatagorikan
dan
telah
dikelompokan kedalam lima strategi
yang
diperluas,
sistem
perencanaan dan rencana-rencana, dan
tidak jauh pula dari sistem informasi
memperoleh
manajemennya.
kehidupannya. Mereka itu adalah petani
Menurut Munkner (2001:1),
kecil,
pendapatan
nelayan,
peternak,
bagi
pekebun,
yaitu Koperasi merupakan organisasi
pengrajin, pedagang kecil dll, yang
swasta
modal
yang
dimana
pembentukan
usahanya
koperasi itu secara sukarela oleh orang-
keluarga
orang yang mempunyai persamaan
umumnya tidak menggunakan tenaga
kepentingan,
kerja dari luar keluarga.
dengan
maksud
mengurusin kepentingan anggotanya
(yang
merupakan modal
Adapun
kecil),
dan
beberapa
pada
masalah
serta menciptakan keuntungan timbal
yang ditemukan dilapangan, namun
balik bagi anggota koperasi maupun
belum dapat diatasi secara meyeluruh,
perusahaan koperasi. Indonesia saat ini
ada beberapa strategi yang dilakukan
dihadapkan pada berbagai tantangan
dinas koperasi kabupaten bintan namun
dalam mempertahankan eksistensinya
belum berjalan secara efektif. Salah
dengan sektor lain. Sementara itu
satunya strategi yang pernah dilakukan
proses reformasi koperasi masih terus
adalah
berlangsung muncul tantangan baru
kekeluargaan,disisi
dengan
otonomi
masyarakat
tersebut
harus
daerah, dapat
tantangan
strategi
pendekatan
sangatlah
lain
secara respon
kurang
dan
mendorong
menurut Bapak Drs. Iskandar, MM
koperasi agar mampu menunjukkan jati
selaku Kepala Bidang Koperasi Usaha
dirinya
mewujudkan
Kecil Dan Menengah Kabupaten Bintan
kemandirian koperasi sehingga koperasi
permasalahan yang selalu ada adalah
lebih
sebagai berikut :
dalam
mengutamakan
ekonomi
kerakyatan. Dimana ekonomi rakyat
1. Dapat dilihat bahwasannya banyak
merupakan kegiatan produksi untuk
masyarakat yang lebih memilih
cara praktis (nelayan menjual ikan
Perumusan Masalah
ke penampung-penampung ikan) 2. Ada
juga
bergabung
koperasi
hanya
merumuskan permasalahan “Bagaimana
bantuan
dari
strategi Dinas Koperasi, Usaha Kecil
pemerintah.
Menengah,
3. Kurangnya
kepercayaan
masyarakat
terhadap
Dinas
Perdagangan Usaha
maka
peneliti
Perindustrian dalam
Kecil
dan
dan
pengembangan Menengah
di
Kabupaten Bintan ?”
Koperasi 4. Kurangnya
jiwa
kewirausahaan
pada masyarakat
beranggapan dalam
Tujuan Penelitian Adapun penelitian ini ditujukan
Beberapa masyarakat Kabupaten Bintan
bergabung
penelitian,
latar
yang
ke
belakang
pada
masyarakat
mengharapkan
selalu
Berdasarkan
bahwasannya
1) strategi Dinas Koperasi Usaha
untuk
Kecil menengah, Perindustrian dan
peningkatan UKM mereka adalah hal
Perdagangan dalam pengembangan
yang sangat merugikan mereka baik
Usaha Kecil dan Menengah di
disegi
Kabupaten Bintan.
waktu
koperasi
untuk mengetahui :
maupun
penghasilan
mereka. Dari hal tersebut maka peneliti
2) Mengetahui
faktor
penghambat
ingin meneliti lebih lanjut strategi apa
strategi Dinas Koperasi Usaha
yang
dapat
Kecil menengah, Perindustrian dan
mengembangkan usaha mereka agar
Perdagangan dalam pengembangan
masyarakat dapat merubah pola pikir
Usaha Kecil dan Menengah di
mereka
Kabupaten Bintan.
baik
digunakan
untuk
dan
kemajuan
bersama
khususnya di Kabupaten Bintan.
Plastrik
dalam
buku
Memangkas
Kerangka Teori
Birokrasi. Strategi inti yaitu strategi
1.1 Konsep Strategi
yang
Suatu konsep
strategi
yang
merupakan
berhubungan
dengan
menjelaskan
tujuan
mengarahkan, strategi inti terutama membahas mengenai perbaikan fungsi
faktor waktu untuk melibatkan proses
mengarahkan.
pencapaian
yang
meningkatkan
kemampuan
yang
mengarahkan
dan
sesuai
tujuan
dengan
dihadapi.
organisasi lingkungan
Penyusunan
strategi
fungsi
Strategi
ini untuk
menciptakan
mekanisme baru guna mendefinisikan
ditentukan oleh misi-misi yang tegas,
tujuan
berhati-hati memilih lingkungan,serta
pengendalian
memiliki kesadaran akan kekuatan dan
memberdayakan
kelemahan organisasinya. Manajemen
mengendurkan
strategik
control pusat sebagaiman dilakukan
dapat
mengidentifikasi
digunakan
untuk
kegiatan
yang
oleh
dan
strategi.
Strategi
merupakan
strategi
organisasi
dengan
cengkraman
badan
lembaga-lembaga
dalam
menjanjikan dan berfokus pada sumber
menanggapi keberhasilan. Maka dalam
daya (alam, manusia dan buatan) untuk
pembahasan Dinas Koperasi Kabupaten
pengembangan jangka panjang serta
Bintan sangat cocok dianalisis atau
menguntungkan, Musa
diteliti menggunakan dua strategi ini.
Hubeis dan
Mukhamad Najib (2008:5). Ada
banyak
cara
1.2 Model Konsep Strategi untuk
Menurut
Coulter
dalam
mengkatagorikan kelompok didalam
Kuncoro (2006:15), model
strategi
dalam keunggulan kompetitif adalah
dasar salah satunya
yaitu
strategi inti dan strategi pengendalian, menurut David Osborne dan Peter
sebagai berikut:
strategi
1. Model
–
Organisasi
Industri
c. Konsep Alternatif
(Industrial – Organization atau I/O).
Menurut Hubeis (2008:16) mengkombinasikan konsep klasik
2. Model
berbasis
sumber
daya
(Resource – Based View atau RBV). 3. Model Gerilya (Guerilla).
Najib
manajemen
konsep
dalam
buku
strategi
dalam
modern
dengan
merumuskan metode Precom yang merupakan
Menurut Musa Hubeis dan Mukhamad
dan
teknik
pendekatan
diagnosis komprehensif, terpadu, dan
dinamis
dalam
industrialisasi
aau
pendekatan
pengembangan daya saing organisasi,
produk
yaitu :
seperangkat analisis yang saling
a. Konsep Klasik
mendukung dan melengkapi untuk
Berorientasi diversifikasi
yang
pada melibatkan
faktor ekonomi, bisnis, teknologi,
mendapatkan
dibedakan
dalam
abad
ke-21,
ketika
tidak memiliki batas ruang dan waktu, kecendrungan
tentang
mengalami
keuangan,
refleksi
masing-masing negara dibumi ini sudah
criteria sederhana yang berisikan aspek
beberapa
oleh
1.3 Kajian Terdahulu Pada
b. Konsep Modern
didukung
(perubahan penting).
dan keuangan.
Dapat
yang
konteks
markeing
bisnis
perubahan-perubahan
criteria
fundamental, yang diperlihatkan dengan
multikriteria yang berisi aspek
mengalirnya infestasi ketempat yang
marketing,
paling
teknologi.
serta
dan
orientasi
keuangan,
dan
menguntungkkan,
sebelumnya
produsen
memaksakan
kehendaknya
jika dapat kepada
konsumen, yang terjadi selanjutnya
untuk menerangkan fenomena yang
adalah
akan diteliti atau dikaji.
sebaliknya,
memaksakan produsen,
konsumen
kehendaknya
menurut
kepada
Menurut David Osborne dan
Musa
Peter Plastrik dalam buku Memangkas
pendapat
Hubeis dan Mukhamad Najib (2008:3). Keberhasilan
(2001:45)
Peneliti
adalah
mengambil dua macam strategi dari
suatu keadaan dimana usaha mengalami
lima macam strategi dengan alasan
peningkatan
yang
bahwasannya di Kabupaten Bintan
sebelumnya. Keberhasilan berasal dari
Menggunakan dua strategi tersebut.
kata hasil yang artinya sesuatu yang
mengenai strategi dalam pembahasan
diadakan, dibuat atau dijadikan oleh
ini diambil beberapa cara untuk
usaha
menuju perubahan yang lebih baik
dari
dan
mendatangkan maksud,
usaha
Birokrasi
hasil
berhasil hasil
menurut
artinya tercapainya
Poerwadarminta
yaitu : 1. Strategi inti
dalam Sumarna (2002:348).
Strategi
E. Konsep Operasional dan Pengukuran Konsep merupakan
unsur
operasional penelitian
yang
mengenai
inti
membahas
perbaikan
mengarahkan.
Strategi
fungsi ini
juga
meningkatkan kemampuan pemerintah
memberitahukan bagaimana caranya
untuk
mengukur suatu variabel, sedangkan
menciptakan mekanisme baru guna
fungsi dari suatu konsep operasional
mendefinisikan tujuan dan startegi.
adalah
Dipembahasan analisis ini mempunyai
sebagai
mengidentifikasi diamati penalaran
alat
untuk
fenomena
yang
dengan jelas, logika yang
digunakan
atau
peneliti
mengarahkan
dengan
pendekaan yang lebih rinci yaiu :
Kejelasan tujuan
dalam strategi ini memiliki pendekaan
Menyingkirkan fungsi
yang
tidak sejalan dengan menggunakan
yang lebih rinci yaitu : Pemberdayaan Organisasional
gerakan kajian program secara
Memberikan
kebebasan
ulang.
para pelaku usaha dari sistem
Kejelasan peran
memerintah
Kejelasan memisahkan
arah peran
yang
Pemberdayaan karyawan
pembuatan
Memberikan
kebijakan dan peraturan dengan
kepada
peran penyampaian pelayanan dan
mendesain
penegakan.
mereka. Pemberdayaan masyarakat
Kejelasan arah
Memberikan
Menjelaskan yang
memiliki
berbeda-beda
fungsi-fungsi tujuan kedalam
badan
memperdayakan
proses
keputusan
kerja
untuk
mendefinisikan permasalahan dan
suatu
Metode Penelitian Arikunto menyebutkan
Startegi ini memperdayakan
cengkraman
ulang
untuk
solusi yang diinginkan masyarakat.
2. Strategi Pengendalian
dengan
karyawan
yang
organisasi yang berbeda.
organisasi
para
kebebasan
bahwa,
yang
mengendurkan
digunakan oleh peneliti
dalam
kontrol
mengumpulkandata penelitiannya”.
pegawai
adalah
“Metode
cara
pusat,
penelitian
(2010:151)
dengan
mendorong wewenang pengambilan
1. Jenis Penelitian
kepuusan, menanggapi pelanggan, dan
Menurut “penelitian
Sugiyono
memecahakan masalah ke mereka
(2011:11),
deskriptif
yang punya pengetahuan. Pembahan
adalah penelitian yang dilakukan
untuk
mengetahui
nilai
variabel
mandiri, baik satu variabel ataupun lebih (independen) tanpa membuat suatu
perbandingan
menghubungkan
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. b. Sampel
atau
satu
variabel
dengan variabel lain”.
Menurut
Sugiyono
(2011:91) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut,
2. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini
karena
penelitian
ini
adalah
kualitatif,
maka
berlokasi di Kantor Dinas Koperasi
penelitian
Kabupaten
menggunakan istilah informan.
Bintan.
Alasan
mengambil lokasi ini, karena ingin
Penentuan
mengetahui lebih jelas mengenai
dilakukan dengan cara sengaja
strategi
Dinas
pengembangan
disini
koperasi
dalam
(purposive sampling). Menurut
Usaha
Kecil
Sugiyono (2011:96), purposive
Menengah Kabupaten Bintan.
sampling adalah teknik penentuan sampel
3. Populasi dan Sampel a. Populasi
dengan
pertimbangan
tertentu. Sampel ini lebih cocok
Menurut (2011:90)
informan
Sugiyono
populasi
adalah
digunakan
untuk
kualitatif
atau
penelitian penelitian-
wilayah generalisasi yang terdiri
penelitian yang tidak melakukan
atas obyek atau subyek yang
generalisasi.
mempunyai karekteristik
kuantitas tertentu
yang
ditetapkan oleh peneliti untuk
4. Jenis dan Sumber Data Menurut Lofland
Lofland
dalam
dan
Moleong
(2011:157), sumber data utama
dalam penelitian kualitatif ialah
berkenaan
kata-kata dan tindakan, selebihnya
yang diteliti.
adalah
data
tambahan
seperti
dengan
variabel
2) Data Skunder
dokumen dan lain-lain. Sedangkan
Arikunto
(2010:22)
menurut Moleong dalam Arikunto
mengemukakan data sekunder
(2010:22), sumber data penelitian
adalah data yang diperoleh dari
kualitatif adalah tampilan berupa
dokumen-dokumen grafis, foto-
kata-kata lisan atau tertulis yang
foto,
dicermati oleh peneliti, dan benda-
benda-benda, dan lain-lain yang
benda
sampai
dapat memperkaya data primer.
detailnya agar dapat ditangkap
Teknik dan Alat Pengumpulan
makna tersirat dalam dokumen atau
data
yang
diamati
bendanya. Teknik
film,
rekaman
video,
Teknik pengumpulan data yang
pengumpulan
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Data Primer
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah: a. Wawancara
Menurut
Arikunto
Sugiyono
(2010:22), data primer adalah
(2011:157),
data dalam bentuk verbal atau
bahwa
kata-kata
diucapkan
digunakan sebagai teknik
secara lisan, gerak-gerik, atau
pengumpulan data apabila
prilaku yang dilakukan oleh
peneliti ingin melakukan
subjek yang dapat dipercaya,
studi
dalam hal ini adalah subjek
menemukan
penelitian
yang harus diteliti, dan juga
yang
(informan)
yang
mengatakan wawancara
pendahuluan
untuk
permasalahan
apabila
peneliti
ingin
mengetahui
hal-hal
responden
yang
mendalam
dan
menjelaskan
dokumentasi
dari
adalah teknik pengumpulan
lebih
data dengan menggunakan
jumlah
teknik
dokumen
sebagai
data,
yang
respondennya sedikit/kecil.
sumber
Alat
pengumpulan
data
dimaksud dengan dokumen
yang
digunakan
adalah
adalah laporan tertulis dari
pedoman
suatu peristiwa yang isinya
lembaran wawancara.
terdiri dari penjelasan dan
b. Observasi
pemikiran terhadap suatu
Menurut dalam
Hadi
peristiwa dan ditulis dengan
Sugiyono
sengaja untuk menyimpan
(2011:166),
teknik
mengenai
observasi merupakan suatu proses
yang
kompleks,
tersebut. G. Teknik Analisis Data
suatu proses yang tersusun dari
berbagai
biologis Dua
dan
Menurut Bogdan & Biklen
proses
dalam Moleong (2011:248), analisis
psikologis.
data kualitatif adalah upaya yang
diantara
yang
dilakukan
terpenting adalah proses-
dengan
proses
data,
pengamatan
dan
ingatan.
satuan
c. Dokumentasi
Lituhayu
dengan data,
(2010:25),
jalan
bekerja
mengorganisasikan
memilah-milahnya yang
dapat
mensistesiskannya,
Hadi dalam Miranti dan
peristiwa
menjadi dikelola,
mencari
dan
menemukan pola, menemukan apa yang
penting
dan
apa
yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang
2. Penyajian Data/Display Data
di ceritakan kepada orang lain. Mengacu Saebani
pada
(2008:95),
Penyajian data merupakan
pendapat rinci
melihat gambaran keseluruhan data
langkah-langkah analisis data yang
atau bagian-bagian tertentu dari
diterapkan
penelitian. Penyajian data yang
dalam
secara
upaya untuk menyajikan data guna
penelitian
ini
diuraikan sebagai berikut:
sering digunakan dalam penelitian
1. Reduksi Data
kualitatif adalah dalam bentuk teks
Reduksi data adalah proses pemilihan, pada
pemusatan
perhatian
penyederhanaan
atau
naratif dari catatan lapangan. Agar peneliti tidak tergelincir dalam pengambilan
kesimpulan
yang
menyingkat data dalam bentuk
memihak dan tidak berdasar, maka
uraian (laporan yang terinci) dan
peneliti
sistematis,
penggolongan-penggolongan
menonjolkan
pokok-
akan
membuat
pokok yang penting agar lebih
kembali sesuai fokus masalahnya
mudah
berdasarkan pertanyaan penelitian
dikendalikan,
menggolongkan, membuang yang
yang
tidak perlu, yang akan memberikan
wawancara
gambaran
terarah
Penyajian data semuanya dirancang
tentang hasil pengamatan dan juga
guna menggabungkan informasi
mempermudah
yang tersusun dalam suatu bentuk
yang
lebih
peneliti
untuk
diajukan
dan
untuk
pedoman responden.
mencari kembali data itu apabila
yang padu dan mudah dipahami.
diperlukan. Proses reduksi data ini
3. Penarikan
dilakukan secara terus menerus
verifikasi
selama penelitian berlangsung.
kesimpulan
dan
Kesimpulan dan verifikasi
Usaha Kecil dan Menengah”. Informan
adalah upaya untuk mencari makna
atau responden dalam penelitian ini
terhadap data yang dikumpulkan
berjumlah 13 Orang.
dengan
mencari
hubungan, sebagainya. kesimpulan
pola,
tema,
Karakteristik responden kali
persamaan,
dan
ini peneliti akan menjelaskan data
awalnya
tentang tingkat jenis kelamin, Umur dan
masih
Pekerjaan. Untuk lebih jelas dapat
Pada sementara
sangat tentatif, kabur, kemudian
dilihat dari tabel sebagai berikut:
dengan bertambahnya data maka
Tabel IV.1 Karakteristik Responden
kesimpulan akan lebih mantap dan
Berdasarkan Jenis Kelamin kokoh, dan kesimpulan yang ada senantiasa
diverifikasi
selama
No
Jenis
Jumla
Persentas
.
Kelamin
h
e (%)
penelitian berlangsung.
(orang
PEMBAHASAN
)
A. Karekteristik Responden Pada bab ini akan dibahas terlebih dahulu mengenai karakteristik responden atau informasi yang lebih akurat dalam menganalisis data, yang pada
akhirnya
dapat
dipertanggungjawabkan
mengenai
pembahasan dan menganalisi tentang “Strategi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah,
Perdagangan
Perindustrian
Dalam
dan
Pengembangan
1
Laki-Laki
2
Perempua
7
53,8
6
46,15
13
100
n TOTAL
Sumber: Hasil Data Wawancara, Tahun 2015 B. Perkembangan
Usaha
Kecil
dan
Menengah Sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap usaha mikro, usaha kecil dan menengah, pemerintah telah
menetapkan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro kecil
Sumber
:
Undang-Undang
RI
Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM
dan menengah. Undang-undang ini merupakan
pengakuan
pemerintah
Berdasarkan Undang-Undang
terhadap usaha mikro yang selama ini
yang telah ditetepkan telah ditentukan
dianggap sebagai sector informal yang
kerikteria untuk masing-masing jenis
telah
dalam
usaha, yaitu sebagai berikut usaha
ekonomi
mikro memiliki asset maksimal 50 juta
ikut
memberikan
berkontribusi pertumbuhan
Indonesia yang tetap positif pada saat
diluar
krisis ekonomi global beberapa tahun
memiliki omset uaha maksimal 300
yang lalu.
juta. Usaha kecil memiliki asset diatas
dan
bangunan
serta
50 juta sampai dengan 500 juta diluar
Tabel IV.4 Tabel omset UMKM No
tanah
tanah dan bangunan serta memiliki
Krikteria omset usaha diatas 300 juta sampai Uraian
Asset
Omset dengan 2,5 milyar. Usaha menengah
1
Usaha
Max
Max memliki asset diatas 500 juta sampai
Mikro
50
300
juta
juta
>50
>300
dengan 10 milyar diluar tanah dan bangunan serta memiliki omset usaha 2
Usaha
diatas 2,5 milyar sampai dengan 50 Kecil
juta-
jutamilyar.
500
2,5 M Sejalan dengan peningkatan
juta pertumbuhan 3
Usaha
>500
dan
perkembangan
>2,5 ekonomi di Kabupaten Bintan, usaha
Menengah
juta-
M-50 kecil dan menengah juga tumbuh dan
10 M
M berkembang dengan cukup pesat. Hal
ini dapat dilihat dari data-data yang
Strategi Dinas Koperasi, Usaha Kecil
disajikan sebagai berikut
dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan dalam Pengembangan
Grafik IV.1 Perkembangan Usaha
Usaha
Kecil
dan
Menengah
Kecil dan Menengah Tahun Kabupaten Bintan
2010-2014
Strategi merupakan suatu alat 2000
dalam mencapai tujuan dan mencapai 1500 1000 500
UMKM
konsep yang dapat terus berkembang
Usaha Kecil
dalam
Usaha Menengah
organisasi,
0
jangka
panjang serta
dari
suatu
bagaimana
pendayagunaan dan alokasi sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagai mana yang
Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bintan 2015
dikemukakan oleh Chandler dalam Rankuti
Tabel IV.5 Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2010-2014 Tahun
2010
2011
UMKM
1327
1377
USAHA KECIL
309
327
USAHA
115
125
MENENGAH Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bintan 2015
(2006:15),
yakni
strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan 2012 lanjut 1427 daya. 347
jangka panjang, program tindak 2013 2014 serta prioritas alokasi sumber 1593 1675
364 384 Baik buruknya strategi dapat 135 144 164 mempengaruhi suatu perkembangan usaha kecil dan menengah yang dimana setiap
perkembangan
usaha
membutuhkan binaan dan sosialisasi,
maka disini strategi sangat dibutuhkan
2015
sekitar
pukul
dalam pelaksanaan usaha kecil dan
dengan
menengah untuk mencapai tujuan dan
penelitian yang peneliti lakukan secara
hasil yang diharapkan.
observasi,
11:00
09:30
WIB.
wawancara,
sampai
Berdasarkan
dan
studi
Adapun untuk melihat strategi
dokumentasi yang mengacu pada terori
yang dilakukan Dinas Koperasi, Usaha
yang dikemukakan oleh David Osborne
Kecil dan Menengah, Perindustrian dan
dan Peter Plastrik (2001:45) tentang
Perdagangan
Strategi, maka dapat dilakukan melalui
dalam
pengembangan
usaha kecil dan menengah Kabupaten
:
Bintan,
1. Strategi Inti
maka
penelitian
telah
mengadakan/melaksanakan wawancara
Suatu
strategi
yang
dengan responden yaitu Kepala Bidang
membahas tentang perbaikan fungsi
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
mengarahkan strategi inti ini juga
pada tanggal 24 November sampai
meningkatkan
tanggal 26 November 2015 sebagai
Pemerintah
informan uatama, dan tokoh masyarakat
dengan
sebagai
baru guna mendefinisikan tujuan dan
pelaku usaha
tanggal
27
UKM pada
November
November
2015
sebagai
tambahan,
serta
untuk
menciptakan
sampai30
strategi .
informan
a. Kejelasan
Tujuan,
mengarahkan mekanisme
Kerjasama
Dinas
antara masyarakat, pelaku usaha
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,
dan Dinas Koperasi Usaha Kecil
Perindustrian
dan Menengah, Perindustrian, dan
Kabupaten
dan Bintan
pegawai
kemampuan
Perdagangan sebagai
Key
Informan yang dilakukan pada tanggal 21 November sampai 23 November
Perdagangan Kabupaten Bintan Kelancaran organisasi
sangat
suatu dipengaruhi
oleh pihak-pihak tertentu disuatu
sosialisasi, binaan dan pelatihan
organisasi
dalam pengembangan UKM.
yang
saling
mempengaruhi satu sama lain dalam bentuk sebuah kerjasama. Khususnya di Dinas Koperasi Usaha
Kecil
dan
Menengah,
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bintan. Dalam hal ini sangat
dipengaruhi oleh pihak-
pihak tertentu seperti masyarakat, npelaku usaha, dan pemerintah yaitu Dinas Koperasi Usaha Kecil DAN menengah, Perindustrian, Perdagangan. Berdasarkan hasil wawancara
mengenai
Seperti yang dijelaskan oleh R1 dan R2 yaitu sebagai berikut : “dari pihak Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan mengatakan bantuan dari pemerintah beruupa bantuan seperti pembuatan akte,membimbing ke akses permodalan di Bank BRI yang merupakan kerjasama antara Dinas dan Bank BRI, membimbing ke PT. Jampindo sebagai penjamin pinjaman di Bank yang juga merupakan kerja sama antara Dinas, Bank dengan PT. Jampindo. Sedangkan bantuan langsung dari Pemerintah hanya berbentuk seperti pembuatan akte seperti yang dikatakan di atas, memfasilitasi untuk mendapatkan surat izin usaha mikro kecil.” (22 November 2015).
adakah Berdasarkan pernyataan diatas,
kerjasama
antara
lingkungan maka dapat dilihat bahwa kerjasama
internal dan lingkungan ekternal antara masyarakat, lembaga-lembaga dalam
penyelenggaraan tertentu
seperti
Bank
BRI,
PT.
sosialisasi, binaan dan pelatihan Jampindo
dengan
Dinas
Koperasi
dalam pengembangan UKM, dan Usaha
Kecil
dan
Menengah,
semua responden sebanyak 13 Perindustrian orang (100%)
Kabupaten kerjasama
dan
Perdagangan
menjawab ada
antara
Bintan
tampak
dengan
lingkungan adanya kegiatan yang telah terlaksana
ekternal
dengan
lingkungan dan lebih berpera dalam hal penyediaan
ekternal dalam penyelenggaraan
surat menyurat dan sosialisasi, binaan
selanjutnya
dan pelatihan.
ditindaklanjutkan
ke
Koperasi,
Kecil
dan
Perindustrian
dan
b. Kejelasan program
Peran, kerja
menyusun yang
akan
dilaksanakan
akan
Usaha
Menengah,
Dinas
Perdagangan Kabupaten Bintan
Sebelumnya pelaksanaan
agar
Dinas
tersebut
dapat
sosialisasi, binaan dan pelatihan
memberi solusi dan alternatif
diselenggarakan,
dalam
anggota
maka
atau
para
masyarakat
membentuk struktur atau program kerja mereka untuk menjalankan usaha mereka. Setiap kegiatan pasti akan membuat kelompok, maka
setiap
kelompok
akan
diperlukan yang namanya ketua kelompok.
Ketua
menyelesaikan
masalah
yang dihadapi. Menurut R7 dan R6 yaitu : menurut R7, “setiap kegiatan yang dilaksanakan, pembagian kelompok dilakukan oleh setiap calon pelaku usaha karena hal itu bukan merupakan hak bagi setiap panitia pelaksana itu adalah hak setiap anggota untuk menunjukkan siapa ketua kelompok yang mereka pilih.” (22 November 2015)
kelompok Berdasarkan hasil wawancara,
berfungsi untuk mengkoordinasi dapat dilihat bahwa penyusunan agenda para anggota dalam melaksanakan kerja merek atau struktur kerja mereka kegiatan. Disamping itu ketua adalah murni dilakukan oleh anggota juga berperan dalam penyampaian calon pelaku usaha tersebut. Karena masalah atau keluh kesah yang penyusunan agenda dan struktur kerja terjadi
dilingkungan merupakan
kelompoknya,
bagian
internal
dalam
ketua program pengembangan usaha kecil
menyampaikan masalah tersebut menengah. ke ketua pelaksana kegiatan dan
c. Kejelasan arah, memantau setiap
setiap
kegiatan
yang
sedang
kegiatan Sosialisasi, Pembinaan
berlangsung. Tetapi kenyataannya
dan Pelatihan
untuk dilapangan tidak berjalan
Agar pengusaha
setiap dapat
UKM,
calon
sesuai
semestinya
dan
tidak
membentuk
semua
kelompok
kerja
dapat
maka
diperlukan
didata oleh dinas dikarenakan
pengarahan dari awal yaitu seperti
dengan
Sosialisasi,
anggaran yang dialokasikan.
Pembinaan
dan
Pelatihan. Dimana sosialisasi itu menjelaskan tentang tata cara bergabung di Koperasi dan dapat membentuk
UKM
serta
menjelaskan mengenai bagaimana untuk
mendapatkan
mendapatkan mendapatkan
dana,
surat logo
an
keterbatasan
Seperti yang dikatakan R8 bahwa, “setiap kegiatan yang terlaksana memang harus ada pemantauan langsung dari Dinas, selama kegiatan yang berjalan pemantauan memang ada dilakkan oleh beberapa pihak yang diutuskan oleh dinas, namun pemantauan tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya.” (24 November 2015)
izin,
Berdasarkan
hasil
dan
wawancara diatas, dapat dilihat
sebagainya. Dari pembinaan itu
bahwa pemantauan dari Dinas
berlaku
hamper
seperti,
halal
alas
untuk
99%
terlaksana
dan
mendapatkan dana setiap pelaku
pemantauan juga dibutuhkan oleh
usaha akan dibimbing sebgaimana
pelaku usaha sebagai pembimbing
agar mendapatkan pinjaman tanpa
mereka,
jaminan.
kegiatan
sangat bermanfaat bagi pelaku
sosialisasi binaan dan pelatihan
usaha maupun masyarakat dapat
aka nada pantauan dari Dinas
terbantu seandainya ada hal-hal
yang bertujuan untuk memantau
yang kurang dipahami. Dari pihak
Setiap
karena
pemantauan
Dinas sebagai pemantau harus
dilihat dari penjelasan berikut :
Menurut R9 mengatakan bahwa, “bantuan yang diberikan pemerintah melalui Dinas memang ada tetapi yang diberikan kepada orang yang tidak tepat menerima bantuan tersebut, sehingga bantuan tersebut tidak dipergunakan dengan baik bahkan terbengkalai. Seharusnya Pemerintahan lebih bisa melihat keadaan masyarakat secara langsung dilapangan bukan melalui perantara yang ada di masyarakat tersebut sehingga apa yang diberikan oleh Pemerintah melalui Dinas bisa tepat sasaran sehingga apa yang diberikan kepada masyarakat bisa berjalan dengan baik dan maksimal.” (24 November 2015) Pernyataan diatas
a. Organisasional
mengungkapkan
mampu
membimbing
mereka
sebagai pelaku usaha. 2. Strategi Pengendalian Strategi kesepakatan
ini
yang
merupakan diambil
dari
berbagai alternatif yang ada secara jelas dan tegas. Strategi ini juga merupakan
penentuan
perkembangan
usaha
dalam
dan
dapat
bahwasannya
Hasil yang diperoleh dari
bantuan yang dilakukan oleh
kegiatan Sosialisasi, Binaan dan
dinas sudah berjalan tetapi tidak
Pelatihan memang sudah berjalan
efektif, masih banyak masyarakat
namun
yang
sosialisasi
itu
hanya
membutuhkan
perhatian
pertama itu saja dan tidak ada
lebih dari Dinas dalam Bidang
tindak lanjut dari Dinas terkait.
Koperasi,
Sehingga
hanya
dibidang UKM. Adapun pelaku
mengerti pertama sosialisasi itu
usaha yang gagal dalam usaha
saja
mereka
masyarakat
dan
selanjutnya
mengerti, membutuhkan selanjutnmya
bukan
sosialisasi itu saja.
tidak
UMKM,
dan
ada
terutama
juga
yang
masyarakat
berhasil dalam usaha mereka.
binaan
Semua orang yang ingin berusaha
pertama
harus
mempunyai
jiwa
kewirausahaan yaitu kemampuan
dirasakan
dalam berwirausaha.
walaupun tidak sepenuhnya tetapi
pelaku
usaha
Pemerintah
tetap
bertujuan b. Pemberdayaan Karyawan
untuk
meningkatkan usaha mereka
Pemberdayaan
dengan
adanya
bantuan
Karyawan merupakan suatu
seperti logo halal, surat izin
gerakan atau tindakan yang
penjualan dan sebagainya.
dilakukan
memiliki
Ada juga factor-faktor yang
tujuan untuk membuat suatu
memungkinkan pelaku usaha
perubahan yang berdasarkan
tidak puas dengan adanya
pemahaman
bantuan
dengan
dan
pemikiran
kejadian yang ada.
dari
pemerintah.
Bagi pelaku usaha maupun
Menurut R11 mengatakan bahwa “awalnya saya mengikuti sosialisasi yang dilakukan Dinas Koperasi di lingkungan tempat tinggal saya, awalnya saya tidak mempunyai usaha, namun sudah sering saya mengikuti sosialisasi tersebut timbul rasa ingin saya untuk berwirausaha, tidak saya sangka saya dapat berwirausaha dengan kemampuan yang saya punya.” (25 November 2015) Berdasarkan
masyarakat dating
Pemerintah
karena
adanya
undangan dari pidah tertentu atau dari LSM, bukan datang kedaerah
mereka
dengan
alasan bersosialisasi namum mereka menunggu undangan. c. Pemberdayaan Masyarakat Perberdayaan
pernyataan diatas bias dilihat
Masyarakat
bahwasannya manfaat dari
proses yang dimulai dalam
bantuan
memperbaiki
pemerintah
dapat
adalah
situasi
suatu
dan
kondisi
diri
sendiri
dan
mendukung
menjadi subjek perkembangan dalam berwirausaha. Menurut mengatakan rasakan
yang
saat
Usaha Kecil Menengah. C. Faktor Penghambat Strategi Dinas
R10,
“ada
perkembangan
ia
mengikuti
Koperasi,
Usaha
Menengah,
Kecil
dan
Perindustrian
dan
Perdagangan dalam Pengembangan
kegiatan yang dilakukan oleh
Usaha
Dinas.
Kabupaten Bintan
Perkembangan
Kecil
usahanya dapat berjalan baik
Faktor
dan
Menengah
penghambat
dalam
walau tidak seutuhnya datang
suatu kegiatan sangat tergantung pada
bantuan dari Dinas terkait.
strategi
Buktinya
mempunyai
hendaknya dapat beradaptasi dengan
(26 November
lingkungan internal maupun eksternal
saya
karyawan.” 2015)
yang
diambil,
strategi
suatu organisasi. Seperti kutipan yang Jadi,
perkembangan
diambil dari Argyris DKK dalam Nur
usaha dapat dilakukan dengan
Hidayah (2014:92), strategi merupakan
cara bagaimana pelaku usaha
respon secara terus menerus maupun
dapat meningkatkan produk
adatif terhadap peluang dan ancaman
mereka dengan jaminan yang
eksternal serta kekuatan dan kelemahan
dapat
internal
dipercaya
dilingkungannya,
karena
jualan
dan
berbagai
bantuan pemerintah yang dapat
mempengaruhi
organisasi.
adanya logo halal dengan surat izin
yang dapat
Adapun yang dalam
peneliti
faktor
penghambat
temukan
dilapangan
penyelenggaraan
perkembangan
Usaha
program Kecil
dan
Menengah di Kabupaten Bintan yang
Kesimpulan
dapat dilihat dari hasil wawancara,
Berdasarkan hasil penelitian
yaitu :
yang
1. Faktor Penghambat
pengumpulan
a. Kurangnya minat berwirausaha pada masyarakat b. Kurangnya
dilakukan
data
alat
melalui
Koperasi,
kepada Usaha
Dinas
Kecil
dan dan
dalam membantu perkembangan
Menengah,
Perindustrian
UKM, karena bantuan tersebut
Perdagangan
Kabupaten
lebih
banyak
menyurat
dan
cara
observasi, wawancara dan studi dokumentasi
ketersediaan
dengan
kepada
surat-
dan
beberapa
binaan
dalam
berdasarkan
Bintan
pelaku
strategi
usaha
inti
dan
pinjaman modal dan binaan ke
pengendalian serta di dasarkan oleh
PT. Jampindo untuk jaminan
faktor penghambat, maka dapat
peminjaman modal
disimpulkan sebagai berikut :
Beberapa
pernyataan
tersebut,
a. Strategi Inti
menunjukan bahwa komunukasi antara
Penyimpulan
strategi
pelaku usaha dan pihak pemerintah sangan
yang digunakan disini dilihat
kurang sehingga hasil yang diinginkan
dari kegiatan yang dilakukan
tidak berjalan secara efisien. Berdasarkan
Dinas
hasil wawancara maka dapat diketahui
sosialisasi binaan dan pelatihan
penyebab
dalam
yang
munculnya
peneliti
masalah-masalah
temukan
dilapangan
Koperasi
kegiatan
ditemukan
dalam
analisis
adanya
ini
kerjasama
sebelumnya yang diuraikan pada latar
yang dilakukan antara Dinas
belakang masalah.
Koperasi dengan Bank BRI, Dinas Koperasi dengan PT.
Jampindo dalam hal mengakses
pelatihan yang dilakukan oleh
dana
Dinas Koperasi hanya sekali
dan
jaminan
peminjaman.
Dinas
dana
Koperasi
tanpa
ada
bimbingan
juga menyediakan bantuan yang
lanjut.
berupa fasilitas yang berupa
tidak
Surat Izin Penjualan, Logo halal
adanya sosialisasi, Binaan dan
dan
Pelatihan yang dilakukan oleh
Pelatihan
Keamanan
Sehingga
lebih
merasa
masyarakat
puas
dengan
Pangan. Disamping itu Dinas
dinas,
Koperasi juga membantu dalam
masyarakat
mempacking
dan
tidak ada tindak lanjutnya. Tidak
mempromosikan hasil produksi
semua masyarakat merasakan
yang dilakukan para pelaku
keberhasilan
usaha.
mereka.
Dinas
Koperasi
dikarenakan kegiatan
bagi tersebut
dalam
usaha
Selain
kurangnya
dan
jarangnya
melakukan sosialisasi, Binaan
bimbingan
dan Pelatihan sesuai dengan
dilakukan
pengajuan
permohonan
utama dari masyarakat yang
kedinas yang sering diundang
gagal yaitu tidak adanya jiwa
oleh
kewirausahaan dan rendahnya
LSM,
surat
Masyarakat
dan
lembaga lainnya.
rasa
b. Strategi Pengendalian Kenyataan
sosialisasi,
kebersamaan
Faktor
diantara
masyarakat. yang
ada
c. Faktor Penghambat
dilapangan bahwa bantuan yang
Faktor penghambat yang
diberikan Dinas Koperasi lebih
mendukung dalam penelitian ini
banyak kepada surat-menyurat
dapat dilihat dari kurangnya
dan
minat
sosialisasi,
binaan
dan
berwirausaha
dalam
masyarakat.
Dan
minimnya
Koperasi seharusnya diadakan
bantuan yang diberikan dinas
sosialisasi
kepada masyarakat, rendahnya
masyarakat
semangat
bagaimana bentuk bantuan yang
sangat
kerja
masyarakat
berpengaruh
terhadap
perkembangan Masyarakat
Bintan. juga
tidak
membutuhkan
sekedar
sosialisasi namun mereka juga
dan
binaan
lebih
agar
memahami
diberikan Dinas dan bagaimana cara
memproses
bantuan
tersebut agar mudah didapatkan masyarakat. 2. Strategi yang dijalankan untuk
membutuhkan bimbingan dari
pengembangan
Dinas
berjalan sesuai dengan tujuan
untuk
perkembangan
usaha yang mereka jalanin.
UKM
harus
utama, seharusnya pemerintah memberikan ilmu pengetahuan
Saran Saran-saran peneliti
tidak hanya sebatas sosialisasi
terhadap pengembangan Usaha
melainkan
Kecil dan Menengah di Kabupaten
langsung
Bintan adalah sebagai berikut :
sekitar tanta melalui perantara.
1. Seharusnya
Pemerintah
Pemerintah
menfokuskan
lebih
mereka melihat
Daerah
terjun keadaan
maupun
kegiatan
Pemerintah Desa harus lebih
sosialisasi, binaan dan pelatihan
dapat membantu dalam proses
dalam pengembangan UKM dan
pemasaran dan membantu para
melaksanakan kegiatan tersebut
pelaku usaha agar usahanya
dengan rutin serta adanya tindak
berkembang dengan baik.
lanjut
bagi
pelaku
usaha.
Pantuan yang diberikan Dinas
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendeketan Praktik (cetakan Jakarta, Rineka Cipta.
ke-14),
Albrecht, Karl, 1985, Pengembangan Organisasi, Bandung, angkasa Buchory Achmad Herry dan Saladin Djaslim, 2010, Manajemen Strategi, Bandung, Linda Karya David, R. Fred, 2011, Strategic Management Manajemen Strategis Konsep, Jakarta, Salemba Empat Hubeis Musa dan Najib Mukhamad, 2008, Manajemen Srategik dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi, Jakarta, PT. Gramedia Kartasapoetra A.G, 2003, Koperasi Indonesia, Jakarta, Rineka Cipta Kodrat Sukardi David, 2009, Manajemen Strategimembangun keunggulan bersaing Era Global di Indonesia Berbasis Kewirausahaan, Yogyakarta, Graha Ilmu Kuncoro, Mudrajad, 2006, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Erlangga.
Jakarta,
Manurung Haymans Adler, 2007, Bisnis UKM, Jakarta, Kompas Mulyono Djoko, 2012, Buku Pintar Strategi Bisnis Koperasi Simpan Pinjam, Yogyakarta, CV. Andi Offset Mulyanto Dede, 2006, Usaha Kecil dan Persoalannya di Indonesia, Bandung, Yayasan Akatiga Moleong, Lexy J, 2011, Metodelogi Penelitian Kualitatif (cetakan ke-29), Bandung, Remaja Rosdakarya.
PT.
Obsorne, David dan Plastrik,Peter, 2001, Memangkas Birokrasi Lima Strategi Menuju Pemerintahan Wirausaha (cetakan ke-2), Jakarta,Teruna Grafica. Pachta W Andjar dkk, 2007, Hukum Koperasi Indonesia, Jakarta, Pranada Media Group
Pearce, A. John dan Robinson, B. Richard, 2008, Manajemen strategis Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Jakarta, Salemba Empat. Siagian, Sondang P, 2014, Manajemen Sumber Daya Manusia (cetakan ke-22), Bumi Aksara.
Jakarta, PT
Sitio, Arifin dan Tamba, Halomoan, 2001, Koperasi Teori dan Praktik, Jakarta, Erlangga Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Administrasi (cetakan ke-19), Bandung, Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung,
Alfabeta. Alfabeta
Widiyanti Ninik, 2004, Manajemen Koperasi, Jakarta, Rineka Cipta B. Dokumen: Hidayah Nur, 2014, “Strategi Pemberdayaan Perempuan di Desa Panggak Darat Kecamata Lingga Kabupaten Lingga”, Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji. Paramasari Andhiny Dian, 2009, “Strategi Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Surakarta
dalam Pengembangan Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)”, Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, (diakses 08 April 2015, 20:54:53). Kristiyanti, Mariana, 2012,” Peran Strategis Usaha Kecil Menengah (UKM) Dalam Pembangunan Nasional”, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas AKI, Jilid 1, No. 1, (diakses 08 April 2015, 21:03:15).