LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TAHUN 2015
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BOYOLALI
i
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan petunjukNya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Boyolali memenuhi
kewajiban
Tahun 2015 telah disusun sesuai rencana guna
menyampaikan
LKjIP
setelah
pelaksanaan
program/
kegiatan
APBD 2015 sebagaimana Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2015
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi
dan
analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi keberhasilan/ kegagalan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali serta dapat diketahui apakah program/ kegiatan yang dilaksanakan telah
mencapai indikator dan target
kinerja serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali. Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanan dan kinerja
lain
seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana
Kinerja
Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), serta Perjanjian
Kinerja
sehingga dokumen LKjIP juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsistensi penerapan rencana strategis yang telah ditetapkan, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masingmasing bidang sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan
prinsip-prinsip Good
Governance, yaitu terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Boyolali. Dengan tersusunnya dokumen ini, diucapkan terima kasih kepada tim penyusunan LKjIPDinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Boyolali dan para
pelaksana
kegiatan serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Harapan kita semua tentunya penyusunan LKjIPDinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 2014 ini, benar-benar didasarkan pada realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan
pengukuran kinerja yang
sebagai bahan untuk menentukan
langkah dan kebijakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali di tahun selanjutnya serta sebagai bahan evaluasi atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali sekaligus dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintah daerah
ii
dalam mewujudkan visi - misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali dan visi - misi Pemerintah Kabupaten Boyolali. Demikian, semoga dokumen LKjIPDinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 2014 ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya
kepada kita semua,
Amin.
Boyolali,
Februari 2015
KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BOYOLALI
SUYITNO, S.Sos, M.Si. Pembina Tingkat I NIP. 19610501 198503 1 013
iii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iv DAFTAR TABEL.................................................................................................................. v DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................vi IKHTISAR EKSEKUTIF ...................................................................................................... vii BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1 1.1
Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2
Gambaran Organisasi .................................................................................. 2
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ......................................... 5 1.5
Rencana Strategis Organisasi ....................................................................... 5
2.2
Perjanjian Kinerja ........................................................................................ 6
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................................... 9 3.1
Capaian Kinerja Organisasi ......................................................................... 9
3.2
Realisasi Anggaran......................................................................................24
BAB IV PENUTUP ...........................................................................................................27 4.1
Simpulan......................................................................................................27
4.2
Saran ...........................................................................................................27
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................29 A
Struktur Organisasi dan Tata Kerja
B
Rencana Strategis
C
Indikator Kinerja Utama
D
Rencana Kinerja Tahunan
E
Perjanjian Kinerja
F
Pengukuran Kinerja
iv
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1
Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ........................................................................ 7
Tabel 3.1
Tabel Capaian Kinerja Sasaran 1...................................................................... 10
Tabel 3.2
Tabel Capaian Kinerja Sasaran 2...................................................................... 13
Tabel 3.3
Tabel Capaian Kinerja Sasaran 3...................................................................... 16
Tabel 3.4
Tabel Capaian Kinerja Sasaran 4...................................................................... 17
Tabel 3.5
Tabel Capaian Kinerja Sasaran 5...................................................................... 18
Tabel 3.6
Capaian Kinerja per Sasaran............................................................................. 19
Tabel 3.7
Capaian Kinerja per Bagian .............................................................................. 19
Tabel 3.8
Alokasi dan Realisasi Anggaran………………………………………………20
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1
...... .................................................................................................................. 9
Gambar 3.2
...... .................................................................................................................. 9
vi
IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented government), perlu adanya Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan Tahun Anggaran 2014, sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, wajib menyusun LKjIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LAKIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas. Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali dan Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Boyolali, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Boyolali dipimpin oleh Kepala Dinas dibantu dengan 1 Sekretaris, 4 kepala bidang, 3 kepala subbag, 12 kepala UPTD dan 12 Subbag TU UPTD. Jumlah pegawai secara keseluruhan sebanyak 148 PNS dan 3 orang PTT. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang perindustrian dan perdagangan. Visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali sebagaimana tercantum dalam Dokumen Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali 2010-2015 adalah “Terwujudnya Pertumbuhan Industri, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar yang berdaya saing”. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada Tahun 2015 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali melaksanakan 12 (dua belas) program dengan 36 (tiga puluh enam) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 5.836.941.000, 00 (lima milyar delapan ratus tiga puluh enam juta sembilan ratus empat puluh satu ribu rupiah). Seluruh program/ kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Penetapan Kinerja Tahun 2015 untuk mencapai 5 (lima) sasaran, atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan penilaian sendiri (self assessment) atas realisasi pelaksanaan Rencana Kinerja Tahun 2015, menunjukkan bahwa rata – rata nilai capaian kinerja dari 5 (lima) sasaran yang telah ditetapkan adalah 101,42%. Keberhasilan mencapai kategori sangatbaik ini disumbangkan oleh 3 (tiga) sasaran yang berhasil mencapai nilai rata – rata lebih dari 100% (kategori sangat baik) dan 2 (dua) sasaran dengan nilai antara 100% (kategori baik). Berikut Capaian Kinerja per sasaran (%):
vii
NO
1.
2.
3.
SASARAN
Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi sektor industri dan perdagangan. Meningkatkan pertumbuhan sektor industri manufaktur dan perdagangan yang disertai dengan terciptanya lapangan kerja produktif. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia melalui fasilitasi bimbingan teknis dan bantuan alat bagi IKM dalam rangka peningkatan daya saing produk.
NILAI CAPAIAN KINERJA 2015 (%)
Tingkat Keberhasilan
100
Baik
100,36
Sangat Baik
100
4.
Terciptanya sistem informasi daerah
105,5
5.
Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel
101,25
Nilai Rata-rata Sasaran
101,42
Baik
Sangat Baik Sangat Baik
Secara keseluruhan capaian kinerja tahun 2015 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali termasuk kategori sangat baik yaitu mencapai nilai rata – rata sasaran 101,42% (sangat baik), mengalami peningkatan dibanding dengan capaian kinerja pada Tahun 2014, yaitu 99,6% (kategoribaik). 1 Indikator dengan capaian kinerja paling tinggi terjadi pada indikator ” Terciptanya Informasi Daerah” dengan capaian sebesar 105,5%; 2 Indikator dengan capaian kinerja paling rendah terjadi pada indikator ”Tersedianya Sarana Prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi sektor industri dan perdagangan” dan ”Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui fasilitasi bimbingan teknis dan bantuan alat bagi IKM dalam rangka peningkatan daya saing produk" dengan capaian masingmasing sebesar 100%. Untuk pembiayaan dari APBD Tahun 2015 berjumlah Rp. 5.836.941.000, 00 terealisasi Rp. 5.475.472.228, 00 (penyerapan keuangan sebesar 93,80%). Besar pembiayaan mengalami penurunan dibanding tahun 2014 yang sebesar Rp. 10.080.880.000, 00 dan mengalami kenaikan dibanding tahun 2013 sebesar Rp. 3.462.527.000, 00. Agar capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali dapat sesuai target kinerja atau lebih baik, ada beberapa hal yang perlu dilakukan dan berpedoman pada visi dan misi Disperindag Kabupaten Boyolali yaitu “Terwujudnya Industri, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar yang Berdaya Saing” antara lain : 1. Selalu berorientasi pada skala prioritas kegiatan; 2. Penentuan sasaran yang jelas dapat mendukung pencaipaan visi dan misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali; 3. Pemilihan program dengan penjabaran kegiatan yang mengarah pada terealisaSinya capaian pada tiap-tiap sasaran; 4. Berorientasi pada pencapian out put dan out come yang maksimal; 5. Transparasi dan akuntabilitas menjadi acuan penganggaran suatu kegiatan.
viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement). Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/ Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, danunit kerja mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit yang ditentukan oleh pimpinan instansi masing-masing. Sesuai dengan siklusnya,setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2015, pemerintah daerah menyusun LKjIP 2015 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. LKjIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU), RPJMD/Renstra SKPD, Perjanjian Kinerja, dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) serta Pengukuran Kinerja. Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali) dalam mencapai sasaran strategis instansi sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja diawal tahun anggaran. Dokumen LKjIP ini dapat digunakan sebagai : a. Sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan penetapan kinerja; b. Bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali; c. Bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali pada tahun berikutnya. Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen LKjIPDinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali antara lain : 1.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
1
2.
Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);
3.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Penetapan Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 4.
Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 20102015;
5.
Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 10 Tahun 2014 tentang Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015;
6.
Peraturan Bupati Boyolali Nomor 58 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015.
1.2 Gambaran Organisasi Gambaran umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali dapat dilihat dari aspek kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek strategis organisasi.
1.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Sedangkan tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali sesuai Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Boyolali, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Boyolali adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang perindustrian dan perdagangan. Dalam melaksanakan tugas pokok diatas, Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai fungsi: (1) Perumusan kebijakan teknis di bidang perindustrian, perdagangan dan pengelolaan pasar; (2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perindustrian, perdagangan dan pengelolaan pasar; (3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perindustrian, perdagangan dan pengelolaan pasar; (4) Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD);dan (5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2
Sedangkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang perindustrian dan perdagangan. 1.2.2 Struktur Organisasi Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali dibentuk berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Boyolali yang terdiri dari : a.Kepala; b.Sekretariat, terdiri dari: a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b) Sub Bagian Keuangan; c) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan. c. Bidang Perindustrian, terdiri dari: a) Seksi Pengolahan Hasil Pertanian dan Hasil Hutan; b) Seksi Industri Kimia, Logam Mesin dan Perekayasaan; c) Seksi Industri Tekstil dan Aneka Kerajinan. d. Bidang Perdagangan, terdiri dari: a) Seksi Usaha Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri; b) Seksi Promosi dan Informasi; c) Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen. e. Bidang Pendapatan Pasar, terdiri dari: a) Seksi Pendataan dan Potensi Pasar; b) Seksi Penetapan; c) Seksi Pendapatan dan Penagihan Pasar. f. Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Pasar, terdiri dari: a) Seksi Pengembangan Pasar; b) Seksi Sarana dan Prasarana Pasar; c) Seksi Pembinaan dan Penataan Pedagang Pasar. g. Kelompok Jabatan Fungsional; dan h. UPTD. 1.2.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi Aspek-aspek strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali diperoleh dengan mengakomodasi isu organisasi (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali), permasalahan dan atau arah kebijakan dan program RPJMD Kabupaten 2016-2021, dan isu utama kementerian terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali, yaitu :
3
1. Meningkatkan daya saing industri lokal dan perlunya pengembangan industri kluster serta optimasi pemasaran sentra-sentra industri potensial; 2. Peningkatan peran industry kecil dan menengah dalam kegiatan industri besar serta perlunya peningkatan penggunaan bahan baku lokal; 3. Pembentukan lembaga yang memberikan perlindungan konsumen dalam rangka pengembangan tertib niaga dan perlindungan konsumen; 4. Peningkatan kelancaran sistem distribusi, perdagangan dan kurangnya daya saing komoditas perdangangan dalam mencari pangsa pasar serta belum adanya penyebaran informasi perdagangan local baik di dalam maupun luar negeri khususnya yang berorientasi peningkatan nilai tambah dan ekspor; 5. Perlunya jasa layanan pengembangan bisnis non finansial kepada UKM yang lebih efektif dan unit-unit perdagangan serta produk unggulan yang berpotensi untuk dikelola dan dikembangkan; 6. Pemerataan kesempatan berusaha dan meningkatnya partisipasi pedagang ekonomi lemah; 7. Peningkatan sarana prasarana pasar tradisional yang dikelola pemerintah kabupaten; 8. Perlunya pengembangan variasi barang ekspor hasil produksi. Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Masih rendahnya daya saing baik pasar lokal maupun internasional; 2. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan nilai produksi industri skala kecil; 3. Belum optimalnya sistem cluster berdasarkan kompentensi inti daerah; 4. Masih rendahnya peran sektor industri kecil dan menengah terhadap struktur industri; 5. Meningkatnya persaingan dalam pemasaran produk seiring dengan semakin kuatnya arus-arus perdagangan bebas; 6. Masih rendahnya transaksi perdagangan produk-produk pertanian dan industri unggulan daerah; 7. Masih cukup banyaknya sarana prasarana perdagangan yang tidak representatif; 8. Kurangnya distribusi dan ketersediaan barang-barang kebutuhan pokok di seluruh wilayah perdesaan dengan harga yang terjangkau.
4
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1
Rencana Strategis Organisasi Visi dan misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali
sebagaimana
tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali 2016-2021 sebagai berikut: 1. Visi Gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 tahun (2016 - 2021) yang akan datang sebagaiamana tersebut dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali adalah “Terwujudnya pertumbuhan industri, perdagangan, dan pengelolaan pasar yang berdaya saing“. 2. Misi Upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali untuk mewujudkan visi organisasi, adalah : 1. meningkatkan produk industri yang memiliki keunggulan kompetitif dan berdaya saing; 2. meningkatkan kemampuan SDM pelaku industri; 3. meningkatkan standarisasi mutu hasil industri; 4. mengembangkan klaster dan sentra / potensi unggulan dan andalan daerah; 5. meningkatkan dan memperkuat pemasaran produk dan atau komoditi daerah, baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri; 6. memfasilitasi perdagangan kerja sama antara industri kecil dan besar; 7. mewujudkan sistem perdagangan dalam penyediaan kepokmas dan perlindungan konsumen; 8. menata dan membina pelaku perdagangan; 9. menyediakan sarana dan prasarana pasar yang representative;dan 10. mengoptimalkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 20162021mempunyai sasaran strategis : 1.
Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi sektor industri dan perdagangan;
5
2.
Meningkatnya pertumbuhan sektor industri manufaktur dan perdagangan yang disertai dengan terciptanya lapangan kerja produktif;
3.
Terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, kontitusional, efektif, dan demokratis;
4.
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui fasilitasi bimbingan teknis dan bantuan alat bagi IKM dalam rangka peningkatan daya saing produk
5.
Terciptanya sistem informasi daerah .
6.
Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah Sasaran strategis – sasaran strategis tersebut memiliki 17 indikator kinerja dengan target
kinerja setiap tahun selama 5 tahun perencanaan 2016-2021 secara lengkap sebagaimana terlampir. Seluruh indikator kinerja dalamdokumen Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali merupakan lndikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator, yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD. Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakterisrik program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja Tahun 2016Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali 20162021 dengan mengambil target tahun 2015. 2.2
Perjanjian Kinerja Sesuai ketentuan, Perjanjian Kinerja 2015 adalah Penetapan Kinerja (Tapkin) Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali yang disusun berdasar pada Rencana Strategis (Renstra) 2016-2021 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2015. Perjanjian Kinerja meliputi 6 (enam) sasaran strategis sebagai berikut :
1. Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi sektor industri dan perdagangan mempunyai 5 (lima) indikator; 2. Meningkatnya pertumbuhan sektor industri manufaktur dan perdagangan yang disertai dengan terciptanya lapangan kerja produktif mempunyai 8 (delapan) indikator; 3. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui fasilitasi bimbingan teknis dan bantuan alat bagi IKM dalam rangka peningkatan daya saing produk mempunyai 1 (satu) indikator; 4. Terciptanya sistem informasi daerah mempunya 2 (dua) indikator;
6
5. Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah mempunyai 1 (satu) indikator. Berikut Perjanjian Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 2015 sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja (perubahan) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 2015: Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Disperindag Kabupaten Boyolali Tahun 2015 No.
SasaranStrategis
Indikator Kinerja
Target
1
2
3
4
1.
Tersedianya sarana
1. Jumlah unit pasar yang dibangun;
1 unit
prasarana dan
2. Jumlah unit bangunan/ sarpras pasar yang
14unit
terciptanya iklim usaha
dipelihara;
yang kondusif bagi
3. Jumlah paket data informasi perdagangan
sektor industri dan
yang tersedia;
perdagangan.
4. Jumlah paket sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri; 5. Jumlah peserta (IK makanan dan minuman) bintek dan kunjungan lapangan.
2.
Meningkatnya
1. Jumlah kecamatan yang diawasi
pertumbuhan sektor
peredaran barang;
industri manufaktur dan perdagangan yang
2. Jumlah alat ukur yang ditera/ tera ulang;
108 paket
10 paket/ kali
25 orang 19 kecamatan 4.200 alat ukur
disertai dengan
3. Jumlah peserta (petani tembakau) bintek
terciptanya lapangan
dan kunjungan lapangan;
kerja produktif.
4. Jumlah UPTD yang tertata pasarnya;
12 UPTD
5. Jumlah ranperda tentang Pengelolaan
1 buah
25 orang
PKL yang tersedia; 6. Jumlah IKM yang diberi bantuan peralatan industri; 7. Jumlah kegiatan pendataan industri
29 unit 1 kegiatan
Kabupaten Boyolali; 8. Jumlah kawasan yang dipersiapkan untuk pembentukan kawasan industri. 3.
Meningkatnya kualitas
1. Jumlah peserta IKM yang mengikuti
sumber daya manusia
bintek.
melalui fasilitasi bimbingan teknis dan
7
1 kawasan 65orang
No.
SasaranStrategis
Indikator Kinerja
Target
1
2
3
4
bantuan alat bagi IKM dalam rangka peningkatan daya saing produk. 4.
Terciptanya sistem informasi daerah
1. Jumlah UKM yang ikut serta dalam pameran di wilayah jabodetabek dan DIJ
9 UKM
2. Tersedianya informasi bidang industri perdagangan, dan pasar
1 tahun
KabupatenBoyolali. 5.
Meningkatnya
1. Besar target pendapatan pasar daerah.
pengelolaan keuangan
4.989.335.000
daerah yang akuntabel. Sumber : Penetapan Kinerja (perubahan) Disperindag Kabupaten Boyolali Tahun 2015
Untuk mencapai/ mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 5.836.941.000, 00yang selengkapnya sebagaimana dokumen Perjanjian Kinerja Perubahan Dinas Perindustrian dan Perdaganga Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Perubahan (terlampir).
8
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali merupakan perwujudan kewajiban Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 2015 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
3.1. Capaian Kinerja Organisasi Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya.Indikator keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Sesuai ketentuan, indikator kinerja SKPD minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen
Perjanjian Kinerja Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 2015. 1.
Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.
2.
Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kinerja
dengan target kinerja pada dokumen Perjanjian Kinerja. Pada tahun anggaran (APBD Kabupaten) 2015, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebanyak 5 (lima) sasaran strategis. Penilaian capaian kinerja menggunakan rumus : 1.
Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tinginya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan rumus : Gambar 3.1
9
2.
Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan rumus : Gambar 3.2
Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan kategori sebagai berikut : 1.
Lebih dari 100 %
= Sangat Baik
(A)
2.
76% sampai 100%
= Baik
(B)
3.
56% sampai 75 %
= Cukup
(C)
4.
Kurang dari 55 %
= Kurang
(K)
Capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali sesuai dengan pengukuran kinerja Tahun 2015 disajikan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah. Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektifitas dan efesiensi pencapaian target kinerja. A. Sasaran 1: Tersedianya sarana dan prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif
bagisektor industri dan perdagangan. Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :
10
Tabel 3.1. Pencapaian Kinerja Sasaran 1 Target Target Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Capaian Indikator kinerja
Satuan Renstra RPJMD Tahun
Kate
Penan
Tahun
Tahun
Tahun
tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2015
2015
2011
2012
2013
2014
2014
2015
2015
2015
unit
60
60
3
131
25
60
165
60
60
100
B
P3
unit
-
-
-
1
1
1
1
1
1
100
B
P3
paket
-
-
6
8
10
6
6
14
14
100
B
P3
-
-
108
108
108
108
108
108
108
100
B
P3
paket
-
-
12
12
12
10
10
10
10
100
B
P3
orang
-
-
50
25
0
25
25
25
25
100
B
P3
100
B
gori
ggung jawab
Meningkatnya jumlah toko, kios, los, petak los, los petak, SIDT yang dikelola Pemkab Boyolali: 1
Jumlah unit pasar yang dibangun;
2
Jumlah unit bangunan/ sarpras pasar yang dipelihara;
3
Jumlah paket data informasi
paket/
perdagangan yang
kali
tersedia; 4
Jumlah paket sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri;
5
Jumlah peserta (IK makanan dan minuman) bintek dan kunjungan lapangan. Rata - rata
Sumber: Analisis Disperindag Kabupaten Boyolali, 2016 Capaian kinerja meliputi 5 (lima) indikator dengan capaian kinerja secara keseluruhan (ratarata) 100% (kategori baik) terdiri dari 5 (lima) indikator baik (100%). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 per indikator: 1. Jumlah unit pasar yang dibangun. a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui kegiatan pengembangan pasar dan distribusi barang/ produk berupa pembangunan pasar Klego dengan target 1 unit pasar terealisasi 1 unit pasar (capaian 100%). Hasil dari kegiatan ini berupa terbangunnya bangunan pasar Klego yang representatif. b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Pembangunan Pasar Klego dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap pertama terjadi efisiensi sebesar Rp. 17.423.350,00 atau 0,91% darianggaran Rp. 1.906.293.000, 00 terserap Rp. 11
1.888.869.650, 00. Tahap kedua terjadi efisiensi sebesar Rp. 5.775.850,00 atau 1.43% dari anggaran Rp. 404.500.000, 00 terserap Rp. 398.724.150, 00. Terjadi efisiensi dalamtender (belanja modal) dan belanja BBM. c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan Keberhasilan capaian indikator kinerja iniyaitu melalui kegiatan pembangunan pasar Klegosehingga tercipta pasar Klego yang representatif dengan hasil fisik bangunan sebagai berikut: - Los selatan sebanyak dengan ukuran 25,5mx 3,5m sebanyak 4 unit, ukuran 18m x 3,5m sebanyak 2 unit, ukuran 15m x 3m sebanyak 1 unit, dan ukuran 12m x 3m sebanyak 1 unit. - Los timur sebanyak dengan ukuran 12m x 3m sebanyak 6 unit, ukuran 10m x 3m sebanyak 1 unit dan ukuran 6m x 3m sebanyak 1 unit. - Mushola, MCK, Los Pande dan TPS. 2. Jumlah unit bangunan/ sarpras pasar yang dipelihara. a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui kegiatan sebagai berikut, yaitu: - 11 (sebelas) paket kegiatan pemeliharaan bangunan pasar yaitu pasar umum Ampel, Sunggingan, Cepogo, Boyolali, Simo, Trantang, Sambi, Pengging, Mojosongo, Tambak, dan pasar hewan Purworejo; - 3 (tiga) paket kegiatan pembangunan sarpras pasar: pembuatan tempat container sampah dan tempat pengolahan sampah di pasar Sunggingan, pembuatan los daging ayam dan ikan segar pasar Simo, dan perbaikan pasar sayur Cepogo. Dari target 14 unit pembangunan/ sarpras pasar yang terpelihara terealisasi 14 unit (capaian 100%). b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp.4.646.100,00 atau1,34% yaitu dari anggaran Rp. 348.000.000, 00 terserap Rp. 343.353.900, 00. Terjadi efisiensi dalam belanja pemeliharaan gedung dan bangunan. c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui melalui program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri dengan kegiatan Pengembangan Pasar dan Distribusi barang/ produk mencakup 14 paket kegiatan yaitu: -
Perbaikan atap dari policarbond galvalum, normalisasi saluran air sebelah utara dan barat di pasar Ampel;
12
-
Perbaikan atap dan polibond serta cor beton pada jalan masuk sebelah utara di pasar Sunggingan;
-
Perbaikan cor beton jalan lingkungan dipasar Cepogo;
-
Perbaikan paving dalam depan dan belakang di pasar Boyolali;
-
Perbaikan cor beton jalan lingkungandi pasar Simo;
-
Perbaikan los di pasar Trantang;
-
Perbaikan cor beton jalan masuk pasar sebelah utaradi pasar Sambi;
-
Perbaikan atap jalan masuk sebelah timur di Pasar Mojosongo;
-
Perbaikan cor beton plataran hambatan sapi di pasar Hewan Purworejo;
-
Perbaikan atap/ plataran, jalan masuk pasar dan kantor di pasar Tambak;
-
Perbaikan jalan lingkungan (sebelah selatan)pasar Pengging;
-
Pembuatan tempat container sampah dan tempat pengolahan sampah di pasar Sunggingan;
-
Pembuatan los daging ayam dan ikan segar pasar Simo;
-
Perbaikan pasar sayur Cepogo.
3. Jumlah paket data informasi perdagangan yang tersedia. a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui kegiatan peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan dengan target 108 paket/ kali terealisasi 108 paket/ kali atau capaian 100%. b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp.2.804.500, 00 atau 6,97% yaitu dari Rp 40.239.000, 00 terserap Rp. 37.434.500, 00. Terjadi efisiensi dalam penggunaan dana bahan bakar minyak dan belanja modal peralatan kantor. c. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri dengan kegiatan Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan.
4. Jumlah paket sosialisasi peningkatana penggunaan produk dalam negeri. a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui kegiatansosialisasi peningkatanpenggunaan produk dalam negeri dengan target 10 paket dan terealisasi seluruhnya (10
13
paket) atau dapat dikatakan tercapai 100%. Hasil dari kegiatan tersebut adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan produk dalam negeri. b . Analisis efisiensi penggunaan sumber daya. Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar
Rp. 9.744.000, 00 atau 24,28% yaitu dari
Rp40.255.000, 00 terserap
Rp.30.481.000, 00. Walaupun efisiensi yang ada relative kecil tetapi output dan outcome sudah dapat direalisasikan. Terjadi efisiensi dalam sewa sarana mobilitas darat, sewa tenda, BBM, dan biaya perjalanan dinas dalam daerah. c.
Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan. Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri dan sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
5. Jumlah peserta (IK makanan dan minuman) bintek dan kunjungan lapangan. a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui kegiatanpengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan dengan target peserta 25 orang serta terealisasi 25 orang sehingga capaiannya 100%. b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar sebesar Rp.2.325.000, 00 atau 4,56% yaitu dari Rp. 50.982.000, 00 terserap Rp. 48.657.000,00. Terjadi efisiensi dalam tender dan belanja BBM. c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeridan pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan.
B. Sasaran 2: Meningkatnya pertumbuhan sektor industri manufaktur dan perdagangan yang disertai dengan terciptanya lapangan kerja produktif.
Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :
14
Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran 2
Target Target Realisasi Realisasi Realisasi Indikator kinerja
Satuan Renstra RPJMD Tahun
Target
Realisasi
Tahun
Tahun
Tahun
tahun
Target
Realisasi
Tahun
Tahun
2015
2015
Capaian Tahun 2015
Kate
Penanggung
gori
jawab
2015
2015
2011
2012
2013
2014
2014
-
-
19
19
19
19
19
19
19
100
B
Perdagangan
-
-
3.827
4.296
4.316
4.200
4.322
4.200
4.322
102,9
A
Perdagangan
orang
-
-
20
25
25
25
25
25
25
100
B
Perdagangan
UPT D
-
-
12
12
12
12
12
100
B
P3
buah
-
-
-
-
-
-
-
1
1
100
B
P3
unit
-
-
145
136
47
60
60
29
29
100
B
Industri
keg
-
-
-
-
-
-
-
1
1
100
B
P3
kwsn
-
-
-
-
1
1
1
1
1
100
B
Industri
100,36
A
Jumlah kecamatan yang 1 diawasi peredaran
kec
barang; Jumlah alat ukur yang 2 ditera/ tera ulang;
alat ukur
Jumlah peserta (petani 3 tembakau) bintek dan kunjungan lapangan; Jumlah UPTD yang 4 tertata pasarnya;
12
12
Jumlah ranperda 5 tentang pengelolaan PKL yang tersedia; Jumlah IKM yang 6 diberi bantuan peralatan industri; Jumlah kegiatan 7 pendataan industri Kabupaten Boyolali; Jumlah kawasan yang 8 dipersiapkan untuk pembentukan kawasan industri. Rata - rata
Sumber: Analisis Disperindag Kabupaten Boyolali, 2016 Capaian kinerja meliputi 8(delapan) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan (rata-rata) 100,36% (kategori sangat baik) terdiri dari 7 (tujuh) indikator kategori baik (100%)danterdiri dari 1 (satu) indikator kategori sangat baik (102,9%).Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 2 per indikator : 1. Jumlah kecamatan yang diawasi peredaran barang. a.
Analisis penyebab keberhasilan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui kegiatan peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa berupa pengawasan terhadap peredaran subsidi (pupuk, LPG 3 kg, dan BBM subsidi)serta barang dalam (BDKT), dengan target di 19 kecamatan dan terealisasi
15
barang-barang keadaan terbungkus
sejumlah kecamatan (capaian 100%). Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatnya wawasan konsumen dan pedagang terhadap peredaran produk kemasan yang berlabel di 19 kecamatan yang meliputi 13 agen LPG 3 kg, 10 distributor pupuk, 13 SPBU, dan 83 toko; b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp.16.550, 00 atau 0,38% yaitu dari Rp. 4.275.000, 00 terealisasi Rp. 4.258.450,00. Terjadi efisiensi dalam honorarium panitia pelaksana kegiatan. c.
Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan. Keberhasilan capaian indicator kinerja ini melalui program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan dengan kegiatan peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa.
2. Jumlah alat ukur yang ditera/ tera ulang. a.
Analisis penyebab keberhasilan Indikator kinerja dapat tercapai melalui kegiatan operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerahberupa pelaksanaan tera dan tera ulang terhadap alat ukur dengan target 4.200 alat ukur dan terealisasi sebanyak 4.322 alat ukur capaian sebesar 102,9%.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp.8.600, 00 atau 0,37% yaitu dari Rp. 2.310.000, 00 dapat realisasi Rp. 2.301.400, 00. Terjadi efisiensi dalam honorarium panitia pelaksana kegiatan. c. AnalisisProgram/ kegiatan yang menunjang keberhasilan Keberhasilan capaian indicator kinerja ini melalui program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan dan
kegiatan operasionalisasi dan pengembangan UPT
Kemetrologian Daerah.
3. Jumlah peserta (petani tembakau) bintek dan kunjungan lapangan. a.
Analisis penyebab keberhasilan Indikator kinerja dapat tercapai melalui kegiatan kerjasama standardisasi mutu produk baik nasional, bilateral, regional, Internasionaldengan melaksanakan workshop bagi petani dan UMKM tembakau dan kunjungan lapangan ke Koperasi
16
Tembakau Besuki Jember, dari target 25 orang terealisai sebanyak 25 orang sehingga tercapai 100%. b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar
Rp. 2.688.000, 00 atau 4,54% yaitu dari
Rp. 59.105.000, 00 dapat realisasi
Rp.56.417.000, 00. Terjadi efisiensi dalam honorarium panitia pelaksana kegiatan. c.
AnalisisProgram/ kegiatan yang menunjang keberhasilan. Keberhasilan capaian indicator kinerja ini melalui program peningkatan dan pengembangan ekspor dan kegiatan kerjasama standardisasi mutu produk baik nasional, bilateral, regional, Internasional.
4. Jumlah UPTD yang tertatapasarnya. a. Analisis penyebab keberhasilan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan dengan melaksanakan pembinaan, penataan dan penertiban pedagang kaki lima, asongan dan pedagang pasar dengan target 12 UPTD danterealisasi seluruhnya (capaian 100%). b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 1.846.100, 00 atau 1% yaitu dari
Rp.183.450.000, 00 dapat realisasi Rp.
181.603.900, 00. Terjadi efisiensi dalam honorarium panitia pelaksana kegiatan dan belanja bahan bakar minyak. c. AnalisisProgram/ kegiatan yang menunjang keberhasilan Keberhasilan capaian indicator kinerja ini melalui program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan dan kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan. 5. Jumlah ranperda tentang pengelolaan PKL yang tersedia. a. Analisis penyebab keberhasilan Indikator kinerja dapat tercapai melalui kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan dengan melaksanakan kegiatan penyusunan Ranperda tentang Pengelolaan Pedagang Kaki Lima dengan target 1 ranperda terealisasi 1 ranperda atau 100%.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi
17
efisiensi anggaran sebesar Rp. 1.846.100, 00 atau 1% yaitu dari Rp.183.450.000, 00 dapat realisasi Rp. 181.603.900, 00. Terjadi efisiensi dalam honorarium panitia pelaksana kegiatan dan belanja bahan bakar minyak. c. AnalisisProgram/ kegiatan yang menunjang keberhasilan Keberhasilan capaian indicator kinerja ini melalui program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan dan kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan. 6.
Jumlah IKM yang diberi bantuan peralatan industri. a. Analisis penyebab keberhasilan b. Indikator kinerja dapat tercapai melalui kegiatanfasilitasi bagi IKM terhadap pemanfaatan sumber daya dengan dengan memberikan bantuan alat bagi IKM target 29 unit terealisasi sebanyak 29 unit sehingga capaian kinerja 100%. Hasil dari kegiatan tersebut adalah meningkatnya hasil produksi baik kualitas maupun kuantitas dan menciptakan lapangan kerja sehingga mengurangi pengangguran. b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar
Rp.62.216.950, 00 atau 11,77% yaitu dari
Rp.528.277.000, 00 dapat realisasi
Rp.466.060.050, 00. Terjadi efisiensi dalam perjalanan dinas dan penghematan pengeluaran SPPD. c. AnalisisProgram/ kegiatan yang menunjang keberhasilan Keberhasilan capaian indicator kinerja ini melalui program pengembangan industri kecil dan menengah dan kegiatan fasilitasi bagi IKM terhadap pemanfaatan sumber daya. 7.
Jumlah kegiatan pendataan industri Kabupaten Boyolali. a. Analisis penyebab keberhasilan Indikator kinerja dapat tercapai melalui kegiatanpembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan kluster industri dengan melakukan kegiatan pendataan IKM pada 19 kecamatan se Kabupaten Boyolali dari target 1 kegiatan pendataan terealisasi 1 kegiatan pendataan (capaian 100%). b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yangbenar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesarRp. 7.978.800, 00 atau 9,77% yaitu dari
18
Rp. 81.590.000, 00 dapat realisasi Rp. 73.611.200, 00. Terjadi efisiensi pada biaya operasional BBM, belanja cetak, sewa gedung, dan perjalanan dinas. c. AnalisisProgram/ kegiatan yang menunjang keberhasilan Keberhasilan capaian indicator kinerja ini melalui program pengembangan industri kecil dan menengah dan kegiatanpembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan kluster industri. 8.
Jumlah kawasan yang dipersiapkan untuk pembentukan kawasan industri. a. Analisis penyebab keberhasilan a. Indikator kinerja dapat tercapai melalui kegiatan kajian potensi sumber daya yang terkait dengan investasi dengan target 1 kawasan terealisasi 1 kawasan atau capaian kinerja 100%. Hasil dari program dan kegiatan ini adalah terwujudnya persiapan pembentukan badan pengelola kawasan industri; b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 2.116.000, 00 atau 9,94% yaitu dari Rp.21.279.000, 00 dapat realisasi Rp. 19.163.000, 00. Terjadi efisiensi dalam kegiatan dalam belanja perjalanan dinas luar daerah. c. AnalisisProgram/ kegiatan yang menunjang keberhasilan Keberhasilan capaian indicator kinerja ini melalui program penyiapan potensi sumber daya, sarana, dan prasarana daerah dan kegiatan kajian potensi sumber daya yang terkait dengan investasi.
C. Sasaran 3:Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui fasilitasi bimbingan teknis dan bantuan alat bagi IKM dalam rangka peningkatan daya saing produk. Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :
Tabel 3.3. Pencapaian Kinerja Sasaran 3 Target Indikator kinerja
Satuan
Target Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Target
Renstra RPJMD
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
tahun
Tahun
2015
2015
2011
2012
2013
2014
2014
2015
-
-
135
62
55
90
90
Realisasi Capaian
Kate
Tahun
Tahun
2015
2015
65
100
B
100
B
gori
Penang gung jawab
1 Jumlah peserta IKM yang
mengikuti orang
65
bintek Rata - rata
Sumber: Analisis Disperindag Kabupaten Boyolali, 2016
19
Industri
Capaian kinerja meliputi 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan (ratarata) 100% kategoribaik, terdiri dari 1 (satu) indikator kategori baik (100%).Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 3 per indikator :
1. Jumlah peserta IKM yang mengikuti bintek. a.
Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui kegiatanpembinaan kemampuan teknologi industridengan target 65 orang peserta dan terealisasi seluruhnya (capaian 100%).
b.
Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 9.115.250, 00 atau 18,31% yaitu dari Rp. 49.769.500, 00 dapat realisasi Rp. 40.681.250, 00. Terjadi efisiensi dalam honorarium panitia pelaksana,belanja bahan bakar minyak, belanja perjalanan dinas luar daerah, serta belanja perjalanan dinas dalam daerah.
c.
Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indicator kinerja ini melalui program peningkatan kemampuan teknologi industri dan kegiatan pembinaan kemampuan teknologi industri.
D. Sasaran 4 :Terciptanya sisitem informasi daerah Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut: Tabel 3.4. Pencapaian Kinerja Sasaran 4
Indikator kinerja
1 Jumlah yang
Satua Target Target Realisasi Realisas Realisas Target Realisas n
Renstra RPJMD Tahun i Tahun i Tahun Tahun i tahun
Target Realisasi Capaia Tahun Tahun 2015
2015
n
Penang Kate gung
Tahun gori jawab
2015
2015
2011
2012
2013
2014
2014
UKM
-
-
8
10
3
8
9
9
10
111
A
tahun
-
-
1
1
1
1
1
1
1
100
B
2015
UKM ikut
serta
dalam pameran
Perda gangan
2 Tersedianya informasi bidang industri, perdagangan, dan pasar
Sekre tariat
Kabupaten
Boyolali Rata – rata
Sumber: Analisis Disperindag Kabupaten Boyolali, 2016
20
105,5
A
Capaian kinerja meliputi 2 (dua) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan (ratarata) 105,5% (kategori sangat baik)yang terdiri dari 1 (satu) indikator kategori baik (100%) dan 1 (satu) indicator kategori sangat baik (111) .Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 4 per indikator :
1. Jumlah UKM yang ikut serta dalam pameran diwilayah Jabodetabek dan DIJ. a.
Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dicapai melalui kegiatan pembangunan promosi perdagangan internasional dengan terwujudnya kontak bisnis pelaku usaha dengan target 9 UKM dapat direalisasi 10 UKM atau capaian kinerja 111%.Target dapat dicapai melalui kegiatan pembangunan promosi perdagangan internasional dengan mengikuti 2 pameran, yaitu Yogya Trade Expo (JTE) bertempat di Jogya Expo Center (JEC) Yogyakarta (7 UMKM : Dewi Batik, CV. Indo Sumitech, Icha Snack, Al Fadh, Srikandi Barokah, KWT Berdaya dan Abon Sapi Cap Elang) dan Trade Expo Indonesia (TEI) bertempat di Arena Pekan Raya Jakarta Kemayoran di Jakarta (Nuansa Poecelain Indonesia, Pande Tembaga dan Zalfa Leather).Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatnya dan berkembangnya ekspor hasil produk UMKM.
b.
Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas (perjalanan dinas dan lain-lain) yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target termasuk efiensi pada bantuan alat tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 29.738.000, 00 atau 22,91% yaitu dari Rp 129.765.000, 00 terserap Rp. 100.027.000, 00. Terjadi efisiensi dalam belanja pegawai (honorarium panitia pelaksana kegiatan, belanja bahan bakar minyak, belanja sewa sarana mobilitas, belanja perjalanan dinas dan belanja jasa tenaga ahli.
c.
Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indicator kinerja ini melalui program peningkatan dan pengembangan ekspor dan kegiatan pembangunan promosi perdagangan internasional.
2.
Tersedianya inrformasi bidang industri, perdagangan, dan pasar Kabupaten Boyolali. a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dicapai melalui kegiatan pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi dengan target 1 tahun terealisasi 1 tahun atau capaian 100%.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
21
Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas (perjalanan dinas dan lain-lain) yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target termasuk efiensi pada bantuan alat tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 4.950.000, 00 atau 49,5% yaitu dari Rp10.000.000, 00 terserap Rp. 5.050.000, 00. Terjadi efisiensi dalam honorarium panitia pelaksana kegiatan.
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indicator kinerja ini melalui program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa dan kegiatan pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi. E. Sasaran 5 : Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel. Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut
Tabel 3.5 Pencapaian Kinerja Sasaran 5 Target Indikator kinerja Satuan
Target Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Renstra RPJMD Tahun 2015
2015
Tahun
Tahun
Tahun
tahun
Tahun
Tahun
2011
2012
2013
2014
2014
2015
2015
4.427
4.441
4.867
4.364
4.658
4.989
5.052
.786.
.457.
.929.
.892.
.993.
.335.
.042.
575
775
675
000
000
000
900
Capaian
Kate Penanggung
Tahun 2015 gori
jawab
1 Besar
target
4.842.
pendapatan pasar
Rp.
308. 500
-
101,25
A
101,25
A
P2
daerah. Rata – rata
Sumber: Analisis Disperindag Kabupaten Boyolali, 2016
Capaian kinerja meliputi 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan (ratarata) 101,25% (kategori sangat baik)yang terdiri dari 1 (satu) indikator kategori sangat baik (101,25%). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 5 per indikator : 1. Besar target pendapatan pasar daerah. a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah dengan target Rp. Rp. 4.989.335. 000 dapat tercapai Rp. 5.052.042. 900atau capaian kinerja 101,25%; b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
22
Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 9.565.000, 00 atau 6,69% yaitu dari Rp. 142.922.500, 00 terserap Rp. 133.357.500, 00. Terjadi efisiensi dalam belanja bahan bakar minyak dan belanja perjalanan dinas. c.
Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dan kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. Berdasar uraian tersebut diatas, dapat disajikan tingkat capaian kinerja per sasaran sebagai berikut:
Tabel 3.6 Capaian Kinerja per Sasaran Capaian No. Sasaran Kinerja 2015 % 1. Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi sektor industri 100 dan perdagangan 2. Meningkatnya pertumbuhan sektor industri manufaktur dan perdagangan yang disertai 100,36 dengan terciptanya lapangan kerja produktif 3. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui fasilitasi bimbingan teknis dan bantuan 100 alat bagi IKM dalam rangka peningkatan daya saing produk 4. Terciptanya sistem informasi daerah. 105,5 5.
Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah 101,25 yang akuntabel Sumber : Analisis Disperindag Kabupaten Boyolali, 2016. Sedangkan tingkat capaian kinerja per bidang sebagai berikut: Tabel 3.7 Capaian Kinerja per Bagian Capaian Kinerja No. Bidang 2015 %
Tingkat Keberhasilan Baik
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik Sangat baik
Tingkat Keberhasilan
1.
Bagian Sekretariat;
100, 00
Baik
2.
Bidang Perindustrian;
100,00
Baik
3.
Bidang Perdagangan;
101,2
Sangat baik
4.
Bidang Pendapatan Pasar;
101,25
Sangat baik
5.
Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Pasar.
100, 00
Baik
Sumber : Analisis Disperindag Kabupaten Boyolali, 2016. 3.2. Realisasi Anggaran 23
Alokasi dan realisasi anggaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali pada tahun 2015 sebagaimana tabel di bawah ini. Data tabel tersebut, pembiayaaan dari APBD Tahun 2015 berjumlah Rp 5.836.940.640,00 terealisasi Rp. 5.475.472.228,00dengan penyerapan sebesar 93,81% atau efisiensi sebesar 6,19%. Besar pembiayaan tahun 2015 mengalami penurunan Rp 4.243.939.360,00 apabila dibandingkan dengan pembiayaan tahun sebelumnya.
Tabel 3.8 Alokasi dan Realisasi Anggaran N SasaranStrategis Program Kegiatan Anggaran Realisasi % o. 1 2 3 4 1. Tersedianya sarana Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri. prasarana dan terciptanya iklim usaha 1.Pengembangan pasar yang kondusif bagi dan distribusi barang 2.703.793.00 2.673.865.750 98.89 0 sektor industri dan produk; perdagangan. 2.Peningkatan sistem 40.239.000 37.434.500 93.03 dan jaringan informasi perdagangan; 3.Sosialisasi peningkatan 40.255.000 30.481.000 75.72 penggunaan produk dalam negeri; 4.Pengembangan kelembagaan 50.982.000 48.657.000 95.44 kerjasama kemitraan. 2. Meningkatnya Program pertumbuhan sektor perlindungan industri manufaktur dan konsumen dan perdagangan yang pengamanan disertai dengan perdagangan. terciptanya lapangan 1.Peningkatan kerja produktif. pengawasan peredaran barang dan jasa 2.Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah
4.275.000
4.258.450
99.61
2.310.000
2.301.400
99.63
Program peningkatan dan pengembangan ekspor.
24
Koordi nator
P3
Perda gangan
Perda gangan
Perda gangan
Perda gangan
Perda gangan
N o. 1
SasaranStrategis 2
Program Kegiatan
Anggaran
3 1.Kerjasama standarisasi Mutu produk baik nasional, bilateral, regional, Internasional
Realisasi
%
56.417.000
95.45
Koordi nator
4
59.105.000
Perda gangan
Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan 1.Kegiatan penataan tempat berusaha bagi 183.450.000 pedagang kaki lima dan asongan. Program pengembangan industri kecil dan menengah 1.Fasilitasi bagi IKM terhadap pemanfaatan 528.277.000 sumber daya 2.Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan kluster industri Program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah. 1.Kajian potensi sumber daya yang terkait dengan investasi.
181.603.900
98.99
466.060.050
88.22
Industri
81.590.000
73.611.200
90.22
Industri
21.279.000
19.163.000
90.05
Industri
3. Meningkatnya kualitas Program peningkatan kemampuan teknologi industri sumber daya manusia 1.Pembinaan melalui fasilitasi 49.796.500 40.681.250 81.69 kemampuan bimbingan teknis dan teknologi industri bantuan alat bagi IKM dalam rangka peningkatan daya saing produk. 4. Terciptanya sistem Program peningkatan dan pengembangan ekspor. informasi daerah
1.Pembangunan promosi perdagangan internasional
129.765.000
100.027.000
77.08
P3
Industri
Perda gangan
Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa
25
N o. 1
SasaranStrategis
Program Kegiatan
Anggaran
2
Realisasi
%
Koordi nator
3 4 1.Pembinaan dan pengembangan 10.000.000 5.050.000 50.5 Sekreta jaringan komunikasi riat dan informasi. 5. Meningkatnya Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keungan pengelolaan keuangan daerah daerah yang akuntabel. 1.Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber142.922.500 133.357.500 93.31 P2 sumber pendapatan daerah Sumber : Perjanjian Kinerja (Perubahan) Disperindag Kabupaten Boyolali Tahun 2016
26
BAB IV PENUTUP 4.1.Simpulan Pada tahun 2015, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali dari 5(lima) sasaran dengan 17 (tujuh belas) indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 2015, menunjukkan tingkat keberhasilan capaian kinerja sebagai berikut : 1.
Capaian lebih dari 100 % (sangat Baik)
:3 (tiga) indikator (17,65%)
2.
Capaian 75% sampai 100% (Baik)
: 14 (lima belas) indikator (82,35%)
3.
Capaian 55% sampai 74 % (Cukup)
: 0 (nihil) indikator (0, 00%)
4.
Capaian kurang dari 54 % (Kurang)
: 0 (nihil) indikator (0, 00%)
Secara keseluruhan capaian kinerja 102,26% (kategori sangat baik) dan mengalami kenaikan dibanding capaian kinerja tahun 2011 yang 99,83%, tahun 2012 yang 99,50%, dan mengalami kenaikan dari tahun 2013yang102,7%. Pembiayaaan program/kegiatan dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Rp 5.836.940.640,00 terealisasi Rp. 5.475.472.228,00dengan penyerapan sebesar 93,81% atau efisiensi sebesar 6,19%. Besar pembiayaan dibanding tahun 2011 yang sebesar Rp.
2.226.513.000, 00
mengalami peningkatan sebesar dari Rp. 3.610.427.640,00, pada tahun 2012 besar pembiayaan sebesar Rp 2.835.992.000, 00 mengalami peningkatan Rp. 3.000.948.640, 00dan pada tahun 2013 sebesar Rp 3.462.527.000,00 mengalami peningkatan Rp. 2.374.413.640, 00 pada tahun 2014 besar pembiayaan sebesar Rp. 10.080.880.000, 00 mengalami penurunan sebesar Rp. 4.243.939.360, 00.
4.2.Saran Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali, fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang perindustrian dan perdagangan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan secara umum, antara lain : 1.
meningkatkan penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perindustrian, perdagangan, dan pengelolaan pasar;
2.
meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan bidang perindustrian, perdagangan, dan pengelolaan pasar;
3.
meningkatkan pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).
27
Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali lebih baik dan akuntabel antara lain : 1.
melakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran;
2.
meningkatkan kualitas dan sinkronisasi dokumen-dokumen perencanaan dan kinerja;
3.
memanfaatkan hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan;
4.
memberdayakan sumber daya yang ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali secara menyeluruh, efektif, dan efesien;
5.
menguatkan komitmen dari seluruh unit kerja/ bidang untuk meningkatkan kinerjanya.
Boyolali,
Februari2016
KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BOYOLALI
SUYITNO, S.Sos.,M.Si. Pembina Tingkat I NIP. 19610501 198503 1 013
28
LAMPIRAN
29
Tabel A Indikator Kinerja Utama 2010-2015 No
Sasaran
Indikator Kinerja
Satuan
Sumber Data
Pelaksana
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.
Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi sektor industri dan perdagangan . Meningkatnya pertumbuhan sektor industri manufaktur dan perdagangan yang disertai dengan terciptanya lapangan kerja produktif.
Meningkatnya jumlah toko, kios, los, petak los, los petak, SIDT yang dikelola Pemkab Boyolali.
Unit
Bidang P3
Disperindag Kab. Boyolali
Jumlah IKM yang meningkatkan kemampuan SDM dan kualitas produksi.
IKM
Bidang Perindustrian
Disperindag Kab. Boyolali
Terwujudnya kawasan industri di Kabupaten Boyolali. Kontribusi sektor industri manufaktur terhadap PDRB. Laju Pertumbuhan PDRB sektor perdagangan. Kontribusi sektor perdagangan manufaktur terhadap PDRB. Jumlah lokasi/tempat diadakan pengawasan peredaran barang. Jumlah UTTP yang ikut tera/tera ulang.
Kawasan
Bidang Perindustrian
Disperindag Kab. Boyolali
%
BPS Kab. Boyolali
Bidang Perindustrian Kab. Boyolali
%
BPS Kab. Boyolali
%
BPS Kab. Boyolali
Bidang Perdagangan Kab. Boyolali Bidang Perdagangan Kab. Boyolali
buah
Bidang Perdagangan
Disperindag Kab. Boyolali
buah
Balai Metrologi Wilayah Surakarta
Frekwensi monitoring harga
kali
Bidang Perdagangan
Bidang Perdagangan Disperindag Kab. Boyolali Disperindag Kab.
2.
30
kepokmas.
3.
Terciptanya sistem informasi daerah.
4.
Meningkatnya pendapatan daerah dari retribusi pasar.
Boyolali
Jumlah UKM yang mengikuti WorkShop dan kunjungan lapangan. Ekspor bersih perdagangan.
orang
Bidang Perdagangan
Disperindag Kab. Boyolali
US $
Perusahaan Eksportir seKabupaten Boyolali.
Laju Pertumbuhan Ekspor.
%
Perusahaan Eksportir seKabupaten Boyolali.
Jumlah pameran/ expo daerah (sistem informasi) Jumlah/besar retribusi pendapatan pasar.
Kegiatan
Bidang Perdagangan
Rp
Bidang P2
Bidang Perdagangan Disperindag Kab. Boyolali Bidang Perdagangan Disperindag Kab. Boyolali Disperindag Kab. Boyolali Disperindag Kab. Boyolali
Tabel B Rencana Kinerja Tahun 2013
No (1)
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja (Outcome)
Target
Program/ Kegiatan
(2)
(3)
(4)
(5)
31
No (1)
1.
2.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja (Outcome)
Target
Program/ Kegiatan
(2)
(3)
(4)
(5)
Tersedianya sarana 1. Tersusunnya profil prasarana dan terciptanya pasar; iklim usaha yang kondusif 2. Terbangunnya bagi sektor industri dan perbaikan los perdagangan Pasar Wonosegoro; 3. Terbangunnya kios, kantor dan sebagian los Pasar Juwangi; 4. Terbangunnya los Pasar Ngancar; 5. Terpeliharannya sarpras pasar; 6. Terbangunnya TPS Pasar Penggung; 7. Tersediannya data informasi harga kepokmas, data pasar dan barang; 8. Meningkatnnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan produk dalam negeri; ii. iii.
5
UPTD
1
Paket
1
Paket
1
Paket
5
UPTD
1
Unit
4
Pasar
12
Kali
Meningkatnya 1. Terlaksanannya pertumbuhan sektor Sosialisasi HAKI; industri manufaktur dan perdagangan yang disertai dengan terciptanya lapangan kerja produktif.
70
Orang
2.Tersusunnya konsep/draf rintisan pembentukan BPSK;
1
Kegiatan
32
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri: Kegiatan Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk;
Kegiatan Peningkatan system dan Jaringan Informasi Perdagangan; Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri.
Program Pengembangan IKM: Kegiatan Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan klaster industry. b. c. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan: Kegiatan Fasilitasi
No (1)
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja (Outcome)
Target
Program/ Kegiatan
(2)
(3)
(4)
(5)
3.Tersalurnya pemberian bantuan timbangan;
13
Timbangan
4.Terciptannya keindahan dan kebersihan pasar;
12
UPTD
5.Meningkatnya wawasan konsumen dan pedagang terhadap peredaran produk kemasan yang berlabel;
19
Kecamatan
6.Meningkatnya ketepatan UTTP pada timbangan;
4.200
Timbangan
7.Peningkatan kualitas dan kuantitas
47
Orang
33
penyelesaian permasalahanpermasalahan pengaduan konsumen. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan: Kegiatan Fasilitasi penyelesaian permasalahanpermasalahan pengaduan konsumen. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan: Kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan: Kegiatan Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan: Kegiatan Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah. Program Pengembangan
No (1)
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja (Outcome)
Target
Program/ Kegiatan
(2)
(3)
(4)
(5)
produk/IK Makanan dan minuman, konveksi dan jasa perbengkelan diwilayah penghasil, pengolah dan lingkungan sosial tembakau. 8.Terfasilitasinya persiapan pembentukan Badan Pengelola Kawasan Industri.
3.
4.
IKM: Kegiatan Fasilitasi bagi IKM terhadap pemanfaatan sumber daya. d. e. 1
Kegiatan
Terwujudnnya tata - Terselesaikannya pemerintahan yang lebih penyusunan bersih, berwibawa, dokumen konstitusional, efektif dan perencanaan dan demokratis. pelaporan.
1
Tahun
- Tersusunnya Ranperda Pembinaan, Pengelolaan, Pengembangan dan Perlindungan Pasar.
1
Ranperda
sistem 1.Terjalinnya kontak bisnis pelaku usaha.
3
Pelaku Usaha
Terciptanya informasi daerah
34
Program Penyiapan potensi sumber daya, sarpras daerah: Kegiatan kajian potensi sumber daya yang terkait dengan investasi. f. g. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan: Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD. Program Penataan Peraturan Perundangundangan: Kegiatan Penyusunan rencana kerja rancangan peraturan perundangundangan. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor: Kegiatan Pembangunan
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja (Outcome)
Target
Program/ Kegiatan
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
Promosi Perdagangan Internasional;
5.
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui fasilitasi bimbingan teknis dan bantuan alat bagi IKM dalam rangka peningkatan daya saing produk.
6.
Meningkatnya pengelolaan daerah
2.Tersediannya informasi publik bidang perdagangan, industri dan pasar Kab. Boyolali. A. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk IK sangkar burung dan anyaman, pertukangan dan tembakau rajangan.
Realisasi target keuangan pendapatan retribusi pasar daerah.
1
Tahun
55
Orang
4.777.756 .500
Rp
Kegiatan Kerjasama standarisasi mutu produk baik nasional, bilateral, regional dan internasional. Program Peningkatan Kemampuan Tekhnologi Industri: Kegiatan Pembinaan kemampuan tekhnologi industry. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah: Kegiatan Intensifikasi dan Ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. h. i.
Tabel C Penetapan Kinerja
No (1)
1.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja (Out Come)
Target
(2)
(4)
(5)
Terwujudnya 1. Terselesaikannya tata penyusunan dokumen pemerintahan perencanaan dan yang lebih pelaporan; bersih,
1 Tahun
35
Program / Kegiatan (6)
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Anggaran (Rp.) (7)
19.200.000
55.000.000
berwibawa, 2. Tersusunnya konstitusional, Ranperda Pembinaan, efektif dan Pengelolaan, demokratis. Pengembangan dan Perlindungan Pasar.
2.
Terciptanya sistem informasi daerah.
1. Terjalinnya kontak bisnis pelaku usaha. 3 Pelaku Usaha
2. Tersediannya Informasi Publik Bidang perdagangan, Industri dan Pasar Kab. Boyolali.
3.
1 Ranperda
Meningkatkan 1. Terlaksanannya pertumbuhan kegiatan rintisan sektor industri pembentukan BPSK manufaktur (Badan Penyelesaian dan Sengketa Konsumen); perdagangan 2.Tersalurnya yang disertai pemberian bantuan dengan timbangan: terciptanya lapangan kerja produktif. 3.Meningkatnya wawasan konsumen dan pedagang terhadap peredaran produk kemasan yang berlabel. 4.Meningkatnya ketepatan UTTP pada Timbangan.
Program Penataan Peraturan Perundang – Undangan. Kegiatan Penyusunan rencana kerja rancangan peraturan perundang-undangan. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor: Kegiatan Pembangunan promosi perdagangan internasional.
Program 1 tahun Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa: - Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Informasi. Program 1 kegiatan Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan: - Kegiatan Fasilitasi 13 penyelesaian Timbangan permasalahanpermasalahan pengaduan konsumen 19 kecamatan Kegiatan Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa; 4.200 timbangan
36
-
Kegiatan Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian
63.681.000
7.800.000
58.701.624
52.009.024
6.692.600
0
daerah 5.Peningkatan kualitas dan kuantitas produk makanan dan minuman diwilayah penghasil, pengolah dan lingkungan sosial tembakau; 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk konveksi diwilayah penghasil, pengolah dan lingkungan sosial tembakau; 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas IK jasa perbengkelan diwilayah penghasil, pengolah dan lingkungan sosial tembakau; 3. Terlaksanannya sosialisasi HAKI dan koordinasi dan konsultasi bidang tugas; 4. Terlaksanannya koordinasi dan konsultasi bidang tugas; 5. Terlaksanannya sosialisasi HAKI. 6. Terfasilitasinnya persiapan pembentukan Badan Pengelola Kawasan Industri.
20 orang
20 orang
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah: - Kegiatan Fasilitasi bagi Industri Kecil dan Menengah terhadap pemanfaatan sumber daya;
152.805.134
25 orang
17.216.000 70 orang -
30 orang
40 orang
1 kegiatan
12. Terciptanya keindahan dan kebersihan pasar.
12 UPT
37
Kegiatan Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri .
Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah: - Kegiatan Kajian potensi sumberdaya yang terkait dengan investasi. j. Program Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan: - Kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kakilima dan asongan.
40.000.000
70.000.000
13.Peningkatan kualitas tembakau Kab. Boyolali.
4.
5.
Meningkatnya 1.Tercapainnya pengelolaan pendapatan keuangan daerah. daerah yang akuntabel
target pasar
25 org
Rp. 4.777.756.50 0
Meningkatnya 1. Peningkatan kualitas kualitas dan kuantitas produk sumberdaya sangkar burung dan manusia anyaman diwilayah melalui penghasil, pengolah fasilitasi dan lingkungan sosial bimbingan tembakau; teknis dan 2.Peningkatan kualitas bantuan alat dan kuantitas produk bagi IKM pertukangan dalam rangka diwilayah penghasil, peningkatan pengolah dan daya saing lingkungan sosial produk. tembakau; 3.Peningkatan kualitas dan kuantitas produk tembakau rajangan diwilayah penghasil, pengolah dan lingkungan sosial tembakau.
15 org
20 org
20 org
38
Program Peningkatan dan pengembangan ekspor: - Kegiatan Kerjasama standarisasi mutu produk baik nasional, bilateral, regional, dan internasional. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah: -Kegiatan Intensifikasi dan ekstensifikasi sumbersumber pendapatan daerah. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri: Kegiatan Pembinaan kemampuan teknologi industri
30.000.000
146.100.000
140.093.192
6.
Tersedianya 1. Tersusunnya profil sarana pasar prasarana dan 2.Terbangunnya terciptanya perbaikan los Pasar iklim usaha Wonosegoro; yang kondusif 3.Terbangunnya kios, bagi sektor kantor dan los Pasar industri dan Juwangi; perdagangan. 4.Terbangunnya los Pasar Ngancar; 5.Terpeliharannya Sarpras Pasar; 6.Terbangunnya TPS Pasar Penggung. 7.Tersediannya data informasi harga kepokmas, data pasar komoditi dan barangbarang; 8.Meningkatnnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan produk dalam negeri.
5 UPTD 1 paket 1 paket
1 paket 5 UPTD
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam 1.432.641.000 Negeri: -Kegiatan Pengembangan pasar dan distribusi barang/ produk;
1 Unit
4 Pasar
-
Kegiatan Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan; -Kegiatan i. a Sosialisasi peningkatan l penggunaan i produk dalam negeri.
JUMLAH
14.958.150
35.307.400
2.342.205.124
Tabel D Pengukuran Kinerja Tahun 2013
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja (Out Come)
(1)
(2)
(4)
1.
Target
Terwujudnya tata 1.Tercukupinya sarana pemerintahan yang pelayanan administrasi lebih bersih, perkantoran; berwibawa, 2.Tercukupi dan konstitusional, terpeliharanya sarana efektif dan dan prasarana aparatur; demokratis 3.Terselesaikannya penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan; 4.Tersusunnya rencana kerja rancangan peraturan perundang – undangan.
39
Realisasi
Capaian %
Kategori
(5)
(6)
(7)
(8)
12 bulan
12 bulan
100
Baik
100
71
71
Cukup
1 Tahun
1 Tahun
95
Baik
1 Paket
1 Paket
100
Baik
2.
3.
Terciptanya sistem informasi daerah 1. erjalinnya kontak bisnis pelaku usaha. 1. Tersediannya informasi publik bidang perdagangan, industri dan pasar Kabupaten Boyolali. Meningkatnya 1.Terlaksannya kegiatan pertumbuhan rintisan pembentukan sektor industri BPSK (Badan manufaktur dan Penyelesaian Sengketa perdagangan yang Konsumen); disertai dengan 2.Tersalurnya pemberian terciptanya bantuan timbangan; lapangan kerja 3. Meningkatnnya produktif. wawasan konsumen dan pedagang terhadap peredaran produk kemasan yang berlabel; 4.Meningkatnya ketepatan UTTP pada Timbangan. 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk makanan dan minuman, diwilayah penghasil, pengolah dan lingkungan sosial tembakau; 2.Peningkatan kualitas dan kuantitas produk konveksi diwilayah penghasil, pengolah dan lingkungan social tembakau; 3.Peningkatan kualitas dan kuantitas IK jasa perbengkelan diwilayah penghasil, pengolah dan lingkungan social tembakau; 4.Terlakasanannya sosialisasi HAKI dan koordinasi dan konsultasi bidang tugas; 5.Terlaksanannya
40
3TPelaku Usaha
3 Pelaku Usaha
100
Baik
1 Tahun
1 Tahun
100
Baik
1 Keg
1 Keg
100
Baik
13 Timbangan
11 Timbangan
84,6
Baik
19 Kec
19 Kec
100
Baik
4.200 alat ukur
4.316 alat ukur
103
Sangat Baik
20 orang
20 orang
100
Baik
20 orang
20 orang
100
Baik
25 orang
25 orang
100
Baik
70 orang
70 orang
100
Baik
30 orang
30 orang
100
Baik
40 orang
38 orang
95
Baik
1.Terciptannya keindahan dan kebersihan pasar.
12 UPTD
12 UPTD
100
Baik
1.Peningkatan kualitas tembakau Kab. Boyolali.
25 org
25 org
100
Baik
koordinasi dan konsultasi bidang tugas; 6. Terlaksanannya sosialisasi HAKI;
1
4.
5.
Terfasilitasinnya persiapan pembentukan 1 Kegiatan Badan Pengelola Kawasan Industri. Rp. Meningkatnya 1. Tercapainnya target pengelolaan pendapatan pasar 4.777.756.5 00 keuangan daerah daerah. yang akuntabel. 15 orang Meningkatnya 1. Peningkatan kualitas kualitas dan kuantitas produk sumberdaya sangkar burung dan manusia melalui anyaman diwilayah fasilitasi penghasil, pengolah bimbingan teknis dan lingkungan sosial dan bantuan alat tembakau; 20 orang bagi IKM dalam 2. Peningkatan kualitas rangka dan kuantitas produk peningkatan daya pertukangan diwilayah saing produk. penghasil, pengolah dan lingkungan sosial 20 orang tembakau; 3.Peningkatan kualitas dan kuantitas produk tembakau rajangan diwilayah penghasil, pengolah dan lingkungan sosial
1
1.
41
1 Kegiatan
100
Baik
4.867.929. 675
102
Sangat Baik
15 orang
100
Baik
20 orang
100
Baik
20 orang
100
Baik
Rp.
tembakau. 6.
Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi sektor industri dan perdagangan.
1.Tersusunnya profil pasar; 2. Terbangunnya perbaikan los Pasar Wonosegoro; 3.Terbangunnya kios, kantor dan los Pasar Juwangi; 4.Terbangunnya los Pasar Ngancar; 5.Terpeliharannya Sarpras Pasar; 6. Terbangunnya TPS Pasar Penggung; 7.Tersediannya data informasi harga kepokmas, data barang – barang; 8.Meningkatnnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan produk dalam negeri.
5 UPTD 1 Paket
5 UPTD 1 Paket
100 100
Baik Baik
1 paket
1 paket
100
Baik
1 Paket
1 Paket
100
Baik
5 UPTD
5 UPTD
100
Baik
1 Unit
1 Unit
100
Baik
4 Pasar
4 Pasar
100
Baik
12 kali
12 kali
100
Baik
98.41
Baik
Rata – rata Capaian
Tabel E Penetapan Kinerja Tahun 2013 (Perubahan)
No (1)
1.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja (Out Come)
Target
(2)
(4)
(5)
(6)
Anggaran (Rp.) (7)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
139.197.000
19.200.000
1 Tahun
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
55.000.000
1 Ranperda
Program Penataan Peraturan Perundang – Undangan. Kegiatan Penyusunan rencana kerja rancangan
Terwujudnya 1. Tersedianya tata kendaraan dinas; pemerintahan 2. Terwujudnya yang lebih pengadaan bersih, perlengkapan gedung berwibawa, kantor; konstitusional, 3. Terpeliharanya efektif dan gedung kantor; demokratis. 4. Terselesaikanya dokumen perencanaan dan pelaporan;
5. Tersusunnya Ranperda tentang pembinaan, pengelolaan,
Program / Kegiatan
1. Unit 2. Unit
14 Unit
42
peraturan undangan.
pengembangan dan perlindungan pasar.
2.
Terciptanya sistem informasi daerah.
1. Terjalinnya kontak bisnis pelaku usaha. 3 Pelaku Usaha
2.
3.
Tersediannya Informasi Publik Bidang perdagangan, Industri dan Pasar Kab. Boyolali.
Meningkatkan 1.Tersusunnya pertumbuhan konsep/draf rintisan sektor industri pembentukan BPSK manufaktur (Badan Penyelesaian dan Sengketa Konsumen); perdagangan 2.Tersalurnya pemberian yang disertai bantuan timbangan: dengan terciptanya lapangan kerja 3.Meningkatnya produktif. wawasan konsumen dan pedagang terhadap peredaran produk kemasan yang berlabel. 4.Meningkatnya ketepatan UTTP pada Timbangan.
1 tahun
1 kegiatan
13 Timbangan
19 kecamatan
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor: - Kegiatan Pembangunan promosi perdagangan internasional. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa: - Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Informasi. Program Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan: - Kegiatan Fasilitasi penyelesaian permasalahanpermasalahan pengaduan konsumen - Kegiatan Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa;
4.200 timbangan
5. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk makanan dan minuman , konveksi dan jasa perbengkelan;
47 orang
6.Peningkatan wawasan mengenai HAKI.
70orang
43
perundang-
Kegiatan Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah: - Kegiatan Fasilitasi bagi Industri Kecil dan Menengah terhadap pemanfaatan sumber daya; - Kegiatan Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam
63.681.000
7.800.000
58.701.624
52.009.024
6.692.600
0
152.805.134
17.216.000
memperkuat jaringan klaster industri .
7.Terfasilitasinnya persiapan pembentukan Badan Pengelola Kawasan Industri.
1 kegiatan
8. Terciptanya keindahan dan kebersihan pasar.
12 UPT
9.Peningkatan tembakau Boyolali.
4.
5.
25 org
kualitas Kab.
Meningkatnya 1. Tercapainnya target pengelolaan pendapatan pasar keuangan daerah. daerah yang akuntabel
Rp. 4.777.756.500
Meningkatnya 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk kualitas IK sangkar burung sumberdaya dan anyaman , manusia pertukangan dan melalui tembakau rajangan. fasilitasi bimbingan teknis dan bantuan alat bagi IKM dalam rangka peningkatan daya saing produk.
55 org
44
Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah: Kegiatan Kajian potensi sumberdaya yang terkait dengan investasi. k. Program Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan: - Kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kakilima dan asongan. Program Peningkatan dan pengembangan ekspor: - Kegiatan Kerjasama standarisasi mutu produk baik nasional, bilateral, regional, dan internasional. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah: a. Kegiatan Intensifikasi dan ekstensifikasi sumbersumber pendapatan daerah. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri: b. Kegiatan Pembinaan kemampuan teknologi industri
40.000.000
70.000.000
30.000.000
146.100.000
140.093.192
6.
Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi sektor industri dan perdagangan.
1.Tersusunnya profil pasar; 2.Terbangunnya perbaikan los Pasar Wonosegoro; 3.Terbangunnya kios, kantor dan los Pasar Juwangi; 4.Terbangunnya los Pasar Ngancar; 5.Terpeliharannya Sarpras Pasar; 6.Terbangunnya TPS Pasar Penggung.
5 UPTD 1 paket
7.Tersediannya data informasi harga kepokmas, data pasar komoditi dan barangbarang; 8.Meningkatnnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan produk dalam negeri.
4 Pasar
1 paket
1 paket
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri: c. Kegiatan Pengembangan pasar dan distribusi barang/ produk;
1.432.641.000
5 UPTD 1 Unit
12 kali
JUMLAH
45
d. Kegiatan Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan; e. Kegiatan Sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
14.958.150
35.307.400
2.429.393.100