P U T U S A N Nomor 0143/Pdt.G/2014/PA.Spg.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sampang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama dalam siding majelis telah menjatuhkan putusan perkara cerai talak antara : PEMOHON ASLI, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang becak, pendidikan SD, tempat kediaman di Kecamatan Sampang, Kabupaten
Sampang,
selanjutnya
disebut
sebagai
Pemohon; melawan TERMOHON ASLI, umur 31 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, pendidikan -, tempat kediaman di Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya : Towib Bin Sahir sesuai dengan Surat Kuasa Khusus tanggal 15 April 2014 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Sampang Nomor : 13/KH/2014/PA.Spg. tanggal 15 April 2014, selanjutnya; selanjutnya disebut sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca surat-surat perkara ini; Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon ; Telah memeriksa bukti-bukti di persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan permohonannya tertanggal 24 Februari 2014 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Sampang Nomor 0143/Pdt.G/2014/PA.Spg. telah mengajukan hal-hal sebagai berikut :
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 1 dari 18 halaman
1. Bahwa, Pemohon adalah suami sah Termohon yang menikah pada tanggal 06 April 2009, di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang dengan status
jejaka dan
perawan sebagaimana ternyata dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : 151/19/IV/2009 tanggal 06 April 2009 ; 2. Bahwa, setelah perkawinan Pemohon dengan Termohon telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri (Ba'da dukhul) dan dikaruniai 1 orang anak bernama : ANAK PEMOHON DAN TERMOHON, umur 2 tahun dalam asuhan Termohon ; 3. Bahwa, setelah melangsungkan pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama kurang lebih 2 tahun 8 bulan ; 4. Bahwa, kurang lebih sejak tahun 2012 antara Pemohon dan Termohon terjadi pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga disebabkan karena : a. Termohon jarang mau jika disuruh oleh Pemohon dalam hal membeli sesuatu seperti rokok dan malah mengeluh serta marah kepada Pemohon; b. puncaknya Termohon mengusir Pemohon dari rumah orang tua Termohon; 5. Bahwa, akibat pertengkaran
tersebut, antara Pemohon dan Termohon
telah pisah tempat tinggal selama kurang lebih 2 tahun 1 bulan terhitung sejak bulan Januari 2012 hingga diajukannya perkara ini ke Pengadilan Agama Sampang ; 6. Bahwa, kini Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk berkumpul serumah dengan Termohon karena rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon
tidak
mungkin
harmonis
lagi
serta
sulit
diharapkan
kelangsungannya ; 7. Bahwa, Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 2 dari 18 halaman
Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Sampang memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi : PRIMAIR : 1. Mengabulkan Permohonan Pemohon ; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON ASLI) untuk mengucapkan Ikrar Talak terhadap Termohon (TERMOHON ASLI) di hadapan sidang Pengadilan Agama Sampang ; 3. Membebankan biaya perkara sesuai dengan hukum yang berlaku ; SUBSIDAIR : -
Atau apabila Pengadilan berpendapat lain maka saya mohon putusan lain yang seadil-adilnya ; Menimbang, bahwa pada hari-hari sidang yang telah ditentukan
Pemohon telah hadir sendiri di persidangan sedangkan Termohon hanya hadir pada sidang pertama, kedua dan keempat sedangkan pada sidang berikutnya Termohon diwakili oleh kuasanya bernama Towib Bin Sahir yang bertindak untuk dan atas nama Termohon ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon agar tetap hidup rukun dalam rumah tangga, namun upaya damai tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa proses mediasi (upaya perdamaian di luar persidangan)
sesuai
ketentuan
Peraturan
Mahkamah
Agung
Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, telah pula dilaksanakan melalui bantuan mediator Drs. A. Abdul Hadi, SH., namun oleh mediator tersebut proses mediasi dinyatakan telah gagal; Menimbang,
bahwa
dalam
persidangan
telah
dibacakan
surat
permohonan Pemohon tertanggal 24 Februari 2014 yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon tanpa adanya perubahan atau tambahan apapun; Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut Termohon telah mengajukan jawaban secara lisan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut :
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 3 dari 18 halaman
-
bahwa apa yang di dalilkan Pemohon di dalam surat permohonannya tersebut sebagian benar dan sebagian lainnya tidak benar;
-
bahwa benar Termohon adalah isteri Pemohon, menikah Tanggal 06 April 2009 dan pernah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri;
-
bahwa benar dari perkawinan tersebut, telah dikaruniai 1 (satu) orang anak bernama ANAK PEMOHON DAN TERMOHON, umur 2 (dua) tahun;
-
bahwa benar setelah menikah, Termohon dan Pemohon tinggal bersama di rumah orang tua Termohon;
-
bahwa benar, sejak Tahun 2012 Termohon sering berselisih paham dan bertengkar dengan Pemohon disebabkan Termohon sering tidak mau jika disuruh Pemohon membeli rokok dan malah mengeluh dan marah kepada Pemohon dan puncaknya Termohon mengusir Pemohon dari rumah orang tua Termohon;
-
bahwa benar Termohon dan Pemohon telah pisah tempat tinggal dan telah putus komunikasi sejak bulan Januari 2012 sampai diajukannya perkara ini ke pengadilan Agama telah mencapai 2 (dua) tahun 1 (satu) bulan dan sampai saat ini telah mencapai 2 (dua) tahun 3 (tiga) bulan lamanya; Menimbang, bahwa selain menyampaikan jawaban sebagaimana
tersebut di atas, Termohon menyatakan tidak berkeberatan ditalak oleh Pemohon karena Termohon sudah tidak mencintai Pemohon, akan tetapi Termohon mengajukan pula gugatan kepada Pemohon sebagai berikut; Bahwa Termohon memohon kepada Pengadilan/Majelis Hakim agar Pemohon dihukum untuk memberikan nafkah Madiyah, Mut’ah dan Nafkah Iddah, kepada Termohon dengan perincian sebagai berikut; 1. Nafkah madhiyah setiap bulan Rp. 250.000,- (Dua ratus lima puluh ribu rupiah) X 27 (dua puluh tujuh) bulan = Rp.6.750.000,- (enam juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), karena selama 27 (dua puluh tujuh) bulan pisah tempat tinggal tersebut Pemohon tidak pernah lagi memberikan nafkah wajib kepada Termohon, padahal Termohon masih sebagai isteri sah Pemohon dan berhak memperoleh nafkah dari Termohon;
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 4 dari 18 halaman
2. Mut’ah berupa uang sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), karena Termohon dan Pemohon sudah pernah hidup rukun sebagai layaknya suami isteri; 3. Nafkah
selama
Termohon
menjalani
iddah,
setiap
bulan
sebesar
Rp.350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah X 3 (tiga) bulan = Rp.1.050.000,- (satu juta lima puluh ribu rupiah), karena setelah terjadi perceraian nanti Termohon harus menjalani masa iddah selama 3 (tiga) bulan; Menimbang, bahwa atas gugatan nafkah Termohon tersebut Pemohon menyampaikan jawaban bahwa Pemohon tidak bersedia membayar Nafkah Madhiyah, Mut’ah dan Nafkah iddah karena Termohon tidak taat kepada Pemohon; Menimbang, bahwa atas replik dan jawaban Rekonpensi Pemohon tersebut, Termohon di persidangan mengajukan duplik yang pada pokoknya Termohon tetap mempertahankan jawaban Termohon yang terdahulu, demikian pula terhadap jawaban Pemohon atas gugatan nafkah-nafkah tersebut Termohon
mengajukan
duplik
yang
pada
pokoknya
Termohon
tetap
mempertahankan jawaban Termohon yang terdahulu; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya di depan sidang Pemohon telah mengajukan bukti surat berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 151/19/IV/2009 tertanggal 06 April 2009 yang diterbitkan oleh
Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan
Agama
Kecamatan
Camplong, Kabupaten Sampang, fotokopi mana telah di bubuhi meterai cukup / dinazzegel serta telah dicocokkan dan ternyata sesuai dengan aslinya, (bukti tanda P); Menimbang, bahwa atas bukti surat dengan tanda P tersebut, Termohon tidak bisa dimintai tanggapannya karena Termohon tidak hadir; Menimbang, bahwa selain bukti P. tersebut pemohon menghadirkan pula dua orang saksi dari keluarga dekatnya yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah yakni : SAKSI I PEMOHON ASLI, menerangkan sebagai berikut :
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 5 dari 18 halaman
-
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon, karena saksi adalah adik kandung Pemohon;
-
Bahwa saksi tahu Pemohon dan Termohon sebagai suami isteri pernah hidup rukun dan telah dikaruniai 1 (satu) orang anak, saat ini berada dalam asuhan Termohon;
-
Selama berumah tangga Pemohon dan Termohon tinggal bersama di rumah orang tua Termohon;
-
Bahwa saksi tahu sejak Tahun 2012 Pemohon dan Termohon sering berselisih paham dan bertengkar dalam rumah tangga, disebabkan masalah Termohon sering tidak mau jika disuruh membeli rokok oleh Pemohon sehingga terjadi pertengkaran yang berakibat Termohon mengusir Pemohon hal itu saksi ketahui dari pengaduan Pemohon kepada saksi;
-
Bahwa pada bulan Januari 2012 terjadi pisah tempat tinggal antara Pemohon dan termohon dan telah putus komunikasi sampai saat ini telah mencapai kira-kira 2 (dua) tahun 3 (tiga) bulan lamanya;
-
Bahwa saksi pernah merukunkan Pemohon dan Termohon akan tetapi tidak berhasil, dan saat ini saksi tidak sanggup lagi untuk merukunkan Pemohon dan Termohon, karena Pemohon dan Termohon sudah tidak ada harapan lagi akan hidup rukun;
-
Bahwa Pemohon setiap harinya bekerja sebagai tukang becak yang penghasilannya tidak menentu akan tetapi biasanya setiap bulan sekitar Rp.600.000,-;
SAKSI II PEMOHON ASLI, menerangkan sebagai berikut : -
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon, karena saksi adalah adik kandung Pemohon;
-
Bahwa saksi tahu Pemohon dan Termohon sebagai suami isteri pernah hidup rukun dan telah dikaruniai 1 (satu) orang anak, saat ini berada dalam asuhan Termohon;
-
Selama berumah tangga Pemohon dan Termohon tinggal bersama di rumah orang tua Termohon;
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 6 dari 18 halaman
-
Bahwa saksi tahu sejak Tahun 2012 Pemohon dan Termohon sering berselisih paham dan bertengkar dalam rumah tangga, disebabkan masalah Termohon sering tidak mau jika disuruh membeli rokok oleh Pemohon sehingga terjadi pertengkaran yang berakibat Termohon mengusir Pemohon hal itu saksi ketahui dari pengaduan Pemohon kepada saksi;
-
Bahwa pada bulan Januari 2012 terjadi pisah tempat tinggal antara Pemohon dan termohon dan telah putus komunikasi sampai saat ini telah mencapai kira-kira 2 (dua) tahun 3 (tiga) bulan lamanya;
-
Bahwa saksi pernah merukunkan Pemohon dan Termohon akan tetapi tidak berhasil, dan saat ini saksi tidak sanggup lagi untuk merukunkan Pemohon dan Termohon, karena Pemohon dan Termohon sudah tidak ada harapan lagi akan hidup rukun;
-
Bahwa Pemohon setiap harinya bekerja sebagai tukang becak yang penghasilannya tidak menentu akan tetapi biasanya setiap bulan sekitar Rp.600.000,-; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut, Pemohon
menyatakan tidak mengajukan keberatan atau pertanyaan apapun terhadap saksi-saksi dan menerima kesaksian saksi-saksi tersebut; Menimbang, bahwa dari pihak keluarga/orang yang dekat dengan Pemohon telah didengar keterangan adik kandung Pemohon bernama SAKSI I PEMOHON ASLI dan SAKSI II PEMOHON ASLI, di depan sidang menyatakan bahwa sejak Tahun 2012 Pemohon dan Termohon sering bertengkar disebabkan karena masalah Termohon sering tidak mau jika disuruh membeli rokok oleh Pemohon sehingga terjadi pertengkaran yang berakibat Termohon mengusir Pemohon hal itu saksi ketahui dari pengaduan Pemohon kepada saksi, hingga berakhir dengan pisah tempat tinggal antara Pemohon dan Termohon selama kurang lebih 2 (dua) tahun 3 (tiga) bulan lamanya, sehingga mereka sebagai adik kandung Pemohon sudah tidak sanggup lagi berusaha untuk merukunkan Pemohon dan Termohon, dan berpendapat bahwa Pemohon dan Termohon sudah tidak ada harapan lagi akan hidup rukun dalam rumah tangga sehingga lebih baik diceraikan;
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 7 dari 18 halaman
Menimbang, bahwa dari pihak keluarga/orang
yang dekat dengan
Termohon tidak dapat didengar keterangannya, karena Termohon tidak datang dan tidak pula menghadirkan keluarga/orang yang dekat dengannya ke muka persidangan dalam tahap pembuktian; Menimbang,
bahwa
di depan sidang Pemohon
menyatakan telah
mencukupkan keterangan dan bukti-buktinya sebagaimana tersebut di atas, serta telah mengajukan kesimpulan bahwa oleh karena rumah tangganya dengan Termohon sudah tidak mungkin lagi untuk tetap dipertahankan, maka Pemohon menyatakan tetap pada dalil-dalil permohonannya itu dan mohon putusan ; Menimbang, bahwa guna mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk segala hal ihwal yang telah dicatat di dalam berita acara persidangan perkara ini sebagai bagian tak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM DALAM KONPENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana terurai di muka; Menimbang, bahwa dalam setiap persidangan majelis hakim telah tidak berhasil mendamaikan Pemohon dan Termohon dan upaya mediasi melalui bantuan mediator Drs. A. Abdul Hadi, SH. telah pula dilaksanakan, namun oleh mediator tersebut mediasi dinyatakan telah gagal; Menimbang, bahwa di depan sidang telah terjadi jawab menjawab/replik duplik antara Pemohon dan Termohon, dan telah ternyata dalam jawabannya di samping mengenai pokok perkara juga mengajukan gugatan perihal nafkah madhiyah, mut’ah dan nafkah iddah; Menimbang, bahwa terhadap jawaban Termohon tersebut sepanjang yang mengenai gugatan nafkah tersebut akan dipertimbangkan tersendiri; Menimbang, bahwa di satu pihak Pemohon menyatakan sebagai suami Termohon, pernah hidup rukun dan dikaruniai 1 (satu) orang anak, namun sejak Tahun 2012 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga disebabkan masalah Termohon sering tidak mau jika disuruh Pemohon membeli rokok dan malah mengeluh dan marah kepada Pemohon dan
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 8 dari 18 halaman
puncaknya Termohon mengusir Pemohon dari rumah orang tua Termohon, hingga terjadi pisah rumah antara Pemohon dan Termohon sampai saat ini telah berlangsung 2 (dua) tahun 1 (satu) bulan lamanya; Menimbang, bahwa di lain pihak Termohon mengakui dalil-dalil Pemohon tersebut dengan menyatakan bahwa penyebab retaknya rumah tangga Termohon dan Pemohon karena Termohon sering tidak mau jika disuruh Pemohon membeli rokok dan malah mengeluh dan marah kepada Pemohon dan puncaknya Termohon mengusir Pemohon dari rumah orang tua Termohon sehingga
Termohon dan Pemohon pisah tempat tinggal dan telah
putus komunikasi sejak bulan Januari 2012 sampai diajukannya perkara ini ke pengadilan Agama telah mencapai 2 (dua) tahun 1 (satu) bulan dan sampai saat ini telah mencapai 2 (dua) tahun 3 (tiga) bulan lamanya; Menimbang, bahwa berdasarkan jawab-menjawab/replik-duplik antara Pemohon dan Termohon tersebut, maka yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah terjadinya perselisihan dan/atau pertengkaran antara Pemohon dan Termohon dalam rumah tangga (broken marriage), yang menurut Pemohon disebabkan oleh sikap Termohon dimana Termohon sering tidak mau jika disuruh Pemohon membeli rokok dan malah mengeluh dan marah kepada Pemohon dan puncaknya Termohon mengusir Pemohon dari rumah orang tua Termohon; Menimbang, bahwa meskipun Termohon mengakui sebagian dalil Pemohon, namun karena adanya pula sangkalan Termohon terhadap sebagian dalil lainnya, maka Pemohon tetap dibebani wajib bukti; Menimbang, bahwa di depan sidang Pemohon telah mengajukan bukti surat dengan kode P. dan dua orang saksi sebagaimana terurai di muka; Menimbang, bahwa bukti P. adalah bukti otentik yang daripadanya diperoleh keterangan perihal telah terjadinya perkawinan Pemohon dan Termohon pada tanggal 06 April 2009, keterangan mana telah sejalan dan mendukung posita poin ke (1) permohonan Pemohon yang telah pula diakui secara tegas oleh Termohon, sehingga harus dinyatakan benar Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri yang sah;
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 9 dari 18 halaman
Menimbang, bahwa dalil Pemohon perihal terjadinya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangganya yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini didasarkan pembuktiannya kepada keterangan dua orang saksi, SAKSI I PEMOHON ASLI dan SAKSI II PEMOHON ASLI, yang keduanya menyatakan tidak tahu secara langsung perihal sering terjadinya perselisihan dan pertengkaran Pemohon dan Termohon, akan tetapi keduanya tahu bahwa sejak bulan Januari 2012 Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal, tanpa ada komunikasi antara keduanya hingga saat ini telah mencapai 2 (dua) tahun 3 (tiga) bulan lamanya, sehingga kesaksian dua orang saksi tersebut cukuplah sebagai bukti yang mendukung dan menguatkan pengakuan Termohon terhadap kebenaran dalil-dalil permohonan Pemohon, dan semakin memuncak dengan terjadinya pisah tempat tingal tanpa ada komunikasi antara Pemohon dan Termohon selama 2 (dua) tahun 3 (tiga) bulan lamanya; Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil selebihnya yang tidak relevan dengan pokok masalah perkara ini oleh sebab ketiadaannya tidaklah melemahkan dalil-dalil Pemohon yang telah didukung bukti-bukti sebagaimana tersebut di muka, maka dipandang tidak urgen untuk dipertimbangkan, sehingga di kesampingkan; Menimbang, bahwa dari hasil pembuktian tersebut telah ditemukan faktafakta di persidangan sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri, pernah hidup rukun dan telah dikaruniai dikaruniai 1 (satu) orang anak bernama ANAK PEMOHON DAN TERMOHON, umur 2 tahun sekarang dalam asuhan Termohon; 2. Bahwa sejak bulan Tahun 2012 Pemohon dan Termohon sering berselisih dan bertengkar dalam rumah tangganya; 3. Bahwa Penyebab Perselisihan dan pertengkaran tersebut adalah karena Termohon sering tidak mau jika disuruh membeli rokok oleh Pemohon sehingga
terjadi
pertengkaran
yang
berakibat
Termohon
mengusir
Pemohon;
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 10 dari 18 halaman
4. Bahwa sejak bulan Januari 2012 Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal disertai putusnya komunikasi sampai saat diputusnya perkara ini telah berlangsung selama 2 (dua) tahun 3 (tiga) bulan; 5. Bahwa keluarga dari pihak Pemohon telah berupaya merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil, dan saat ini tidak sanggup lagi merukunkan Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di muka, maka telah jelas terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon dalam rumah tangga yang penyebabnya Termohon sering tidak mau jika disuruh membeli rokok oleh Pemohon sehingga terjadi pertengkaran yang berakibat Termohon mengusir Pemohon, pertengkaran mana berlanjut dengan pisah tempat tinggal disertai putusnya komunikasi antara Pemohon dan Termohon yang telah berlangsung selama 2 (dua) tahun 3 (tiga) bulan, maka telah memenuhi unsur perselisihan dan pertengkaran terus menerus dan tidak ada harapan lagi akan hidup rukun dalam rumah tangga (onheelbare tweespalt), sehingga meskipun penyebab retaknya rumah tangga adalah dari sikap Termohon namun dalam perkara ini bukan lagi ditekankan kepada siapa yang bersalah serta penyebab perselisihan dan pertengkaran yang harus dibuktikan, melainkan dari fakta tersebut telah mengindikasikan putusnya ikatan batin yang merupakan sendi utama rumah tangga antara Pemohon dan Termohon, dan apabila ikatan batin tersebut telah putus, maka rumah tangga tidak mungkin lagi dapat dipertahankan keutuhannya (Vide : Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3180K/Pdt/1985 tertanggal 28 Februari 1987 Jo. Yurisprudensi Nomor : 266 K/AG/1993 tertanggal 25 Juni 1994 Jo. Yurisprudensi Nomor : 534 K/Pdt/1996 tertanggal 18 Juni 1996, Jo. Yurisprudensi Nomor : 44 K/AG/1999 tertanggal 19 Februari 1999) dan dengan demikian maka tujuan perkawinan seperti dimaksud oleh Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Pasal Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tidak mungkin lagi dapat terwujud dalam rumah tangga a quo; Menimbang, bahwa dalam kondisi rumah tangga yang demikian, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian dipandang lebih membawa mashlahat bagi kedua belah pihak,
sebagai
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
way
out untuk melepaskan
Halaman 11 dari 18 halaman
Pemohon dan
Termohon dari belenggu penderitaan yang berkepanjangan
serta untuk menghindari kemungkinan terjadinya madharat yang lebih besar atas diri Pemohon dan Termohon, dengan mengambil alih kaidah ushuliyah sebagai pendapat Majelis yang berbunyi :
DEFGHIاKELMINمPQH PRFSHEاTUP Artinya : “Menolak
(menangkis)
kerusakan
lebih
didahulukan
daripada
mendatangkan kemaslahatan (yang belum pasti)”. Menimbang, bahwa majelis hakim telah pula mendengar keterangan adik kandung Pemohon, SAKSI I PEMOHON ASLI dan SAKSI II PEMOHON ASLI, sebagai keluarga dan orang yang dekat dengan Pemohon yang sekaligus sebagai saksi dalam perkara ini, pada pokoknya menyatakan telah tidak sanggup lagi berupaya merukunkan Pemohon dan Termohon, adapun pihak Termohon tidak menghadirkan keluarga atau orang dekatnya meskipun telah diperintahkan dan telah pula diberi kesempatan yang cukup, sehingga maksud Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 telah terpenuhi adanya; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di muka, maka telah jelas bagi majelis mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon yang sifatnya terus menerus dan tidak ada harapan lagi akan hidup rukun dalam rumah tangga, sehingga telah terpenuhi alasan perceraian dalam Pasal 39 ayat (1) dan ayat (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan sebagaimana terurai di dalam penjelasan pasal tersebut pada huruf ”b” dan huruf ”f” huruf
jo. Pasal 19
”b” dan huru ”f” Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo. Pasal
116 huruf ”b” dan huruf ”f” Kompilasi Hukum Islam dan dengan demikian, maka permohonan Pemohon dinyatakan telah terbukti menurut hukum dan patut untuk dikabulkan; Menimbang,
bahwa
untuk
mewujudkan
ketertiban
pencatatan
perkawinan dan perceraian oleh instansi yang berwenang (Kementrian Agama) sesuai maksud Pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 12 dari 18 halaman
Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-undang No 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang-undang No. 50 Tahun 2009, maka Majelis Hakim memerintahkan
kepada
Panitera
Pengadilan
Agama
Sampang
untuk
mengirimkan 1 (satu) helai salinan Penetapan terjadinya Ikrar Talak perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah sebagaimana dimaksud oleh pasal tersebut; DALAM REKONPENSI Menimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
gugatan
Termohon
sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa meskipun gugatan Termohon diajukan dalam format yang sederhana, namun Majelis Hakim menilai bahwa oleh karena Termohon sebagai orang yang awam terhadap hukum atau bukan seorang ahli hukum,
maka
gugatan
tersebut
dapatlah
difahami
sebagai
gugatan
balik/rekonpensi, dan sesuai dengan asas sederhana dalam beracara yang dianut oleh HIR maka gugatan Rekonpensi yang diajukan oleh Termohon tersebut dianggap telah sejalan dan memenuhi ketentuan Pasal 132 a ayat (1) dan Pasal 132 b ayat (1) HIR, dan oleh karena itu akan dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa oleh karena perkara tersebut dianggap sebagai gugatan rekonpensi, maka untuk selanjutnya dalam bab rekonpensi ini Termohon asal disebut sebagai Penggugat rekonpensi disingkat Penggugat sedang Pemohon asal disebut sebagai Tergugat rekonpensi disingkat Tergugat; Menimbang, bahwa segala pertimbangan hukum dalam konpensi yang terkait dengan gugatan rekonpensi ini dinyatakan pula sebagai pertimbangan hukum dalam rekonpensi dan selengkapnya dianggap telah dimuat dibagian ini; Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mengajukan gugatan nafkah kepada Tergugat sebagai berikut; 1. Nafkah madhiyah setiap bulan Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) X 27 bulan = Rp.6.750.000,- (enam juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah); 2. Mut’ah berupa uang sebesar Rp. 300.000.,- (tiga ratus ribu rupiah);
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 13 dari 18 halaman
3. Nafkah
selama
Termohon
menjalani
setiap
iddah,
bulan
sebesar
Rp.350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah ) X 3 bulan = Rp.1.050.000,(satu juta lima puluh ribu rupiah); Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya menyatakan bahwa Tergugat tidak bersedia membayar Nafkah Madhiyah, Mut’ah dan Nafkah iddah karena Penggugat tidak taat kepada Tergugat; Menimbang, bahwa Penggugat dalam jawabannya menyatakan tetap mempertahankan jawaban Penggugat yang terdahulu; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat perihal nafkah Madhiyah, Mut’ah dan nafkah Iddah tidak tercapai kesepakatan antara Penggugat dan Tergugat maka akan ditimbang lebih lanjut; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 34 ayat (1) dan ayat (3) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Pasal 80 ayat (2) dan ayat (4) huruf a dan huruf b, ayat (5) dan ayat (7) Kompilasi Hukum Islam pada pokonya bahwa suami wajib memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga berupa nafkah, kiswah, tempat kediaman bagi isteri, biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi isteri sesuai kemampuannya, dan jika suami lalai terhadap kewajibannya tersebut dapat diajukan gugatan ke Pengadilan, kewajiban mana berlaku sesudah ada tamkin sempurna dari pihak isteri dan gugur apabila isteri nusyuz; Menimbang, bahwa Penggugat telah terbukti dan mengakui telah tidak taat kepada Tergugat dan mengusir Tergugat dari tempat kediaman bersama Penggugat sehingga Tergugat harus keluar meninggalkan Penggugat; Menimbang, bahwa oleh karena sesuai fakta hukum dalam konpensi ternyata Penggugat telah melakukan dengan senyatanya tindakan nusyuz kepada Tergugat, maka majelis hakim berpendapat bahwa kewajiban untuk memberi nafkah kepada Penggugat sebagaimana dimaksud pasal-pasal tersebut dimuka tidaklah melekat pada diri Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 149 huruf a dan Pasal 158 Kompilasi Hukum Islam, apabila perkawinan putus akibat talak/terjadinya perceraian atas kehendak suami, maka suami wajib memberikan mut’ah yang
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 14 dari 18 halaman
layak kepada bekas istrinya, baik berupa uang atau benda, kecuali bekas istri tersebut qobla ad-dukhul ; Menimbang, bahwa pasal tersebut mengandung pengertian bahwa seorang isteri yang dijatuhi talak oleh suami berhak memperoleh mut’ah apabila dalam keadaan istri ba’da ad- dukhul ;Menimbang, bahwa mengenai telah terjadinya hubungan seksual suamiisteri antara Penggugat dan Tergugat telah terbukti dengan dibenarkannya pernyataan Tergugat sebagaimana terurai dalam Konpensi di muka, sehingga Penggugat dalam perkara ini adalah dalam keadaan ba’da ad- dukhul; Menimbang, bahwa putusnya perkawinan dalam perkara a quo adalah atas inisiatif Tergugat melalui cerai talak ; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 41 huruf c Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, bahwa akibat putusnya perkawinan karena perceraian, Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan dan atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas istrinya ; Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana terurai di muka, Majelis berpendapat bahwa gugatan Penggugat tentang pembayaran mut’ah telah beralasan menurut hukum, sehingga oleh karena itu secara prinsip dapat dikabulkan dengan ketentuan bahwa besaran nominalnya akan ditentukan sendiri oleh Majelis; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan pasal 160 Kompilasi Hukum Islam, besarnya mut’ah disesuaikan dengan kepatutan dan kemampuan suami ; Menimbang, bahwa rumusan pasal 160 Kompilasi Hukum Islam tersebut telah mensinergikan kepatutan dengan kemampuan suami dalam penentuan besar atau kecilnya mut'ah, namun sesuai susunan redaksionalnya dapatlah dipahami bahwa aspek kepatutan lebih ditonjolkan; Menimbang,
bahwa
permintaan
mut'ah
berupa
uang
sebesar
Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), menurut pendapat Majelis kurang patut, apabila permintaan tersebut dihubungkan dengan nilai uang pada saat ini, karena itu agar sesuai dengan rasa keadilan maka perlu Tergugat menambah jumlah mut’ah yang diminta tersebut;
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 15 dari 18 halaman
Menimbang, bahwa makna filosofi dari kewajiban pemberian mut'ah tersebut antara lain adalah sebagai kompensasi diputusnya tali cinta-kasih perkawinan serta hilangnya sejumlah harapan dari isteri yang diceraikan, yang sudah barang tentu kesemuanya itu akan menimbulkan kerugian baik yang bersifat materiil maupun immateriil, dalam hal mana kerugian semacam itu tidak terelakkan lagi bagi isteri yang diceraikan; Menimbang, bahwa sebagaimana fakta dalam Konpensi, Penggugat sebagai isteri telah pernah hidup rukun mendampingi Tergugat baik dalam suka maupun duka sekurang-kurangnya selama 2 (dua) tahun 9 (delapan) bulan, terhitung sejak pernikahan pada bulan 06 April 2009 hingga terjadinya pisah tempat tinggal pada bulan Januari 2012, hal mana patut untuk menjadi bahan pertimbangan dalam hal penentuan besarnya mut'ah di samping faktor sosial ekonomi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang telah terurai di muka, serta dengan memperhatikan kemampuan Tergugat sebagaimana terungkap dalam pembuktian Konpensi yaitu Tergugat telah mempunyai pekerjaan tetap sebagai tukang becak, maka Majelis berpendapat bahwa Tergugat layak dan patut apabila Tergugat dibebani mut'ah lebih tinggi dari tuntutan Pengguat tersebut; Menimbang, bahwa dengan demikian, maka dipandang sangatlah wajar dan patut jika Tergugat dihukum untuk memberikan Mut’ah sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah)
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI Menimbang,
bahwa
oleh
karena
perkara
ini
termasuk
lingkup
perkawinan, maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undangundang No. 50 Tahun 2009, seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi; Mengingat dan memperhatikan segala pasal dari undang-undang dan peraturan yang berlaku serta hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 16 dari 18 halaman
DALAM KONPENSI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON ASLI) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (TERMOHON ASLI) di depan sidang Pengadilan Agama Sampang; 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Sampang untuk mengirimkan salinan Penetapan Ikrar Talak perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon serta kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; DALAM REKONPENSI 1. Mengabulkan gugatan Pengguggat sebagian; 2. Menghukum Tergugat untuk memberikan Mut’ah kepada Penggugat berupa uang sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah); 3. Menolak yang selain dan selebihnya; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI - Membebankan kepada Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 436.000,(Empat ratus tiga puluh enam ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan pada hari Senin tanggal 12 Mei 2014 Masehi, bertepatan dengan tanggal 12 Rajab 1435 Hijriyah oleh kami Drs. AINURROFIQ ZA sebagai Ketua Majelis, Drs. H. WARNITA ANWAR dan H.SUPRIYADI, S.Ag. masing-masing sebagai Hakim Anggota, dibantu oleh IMRAN SALEH, S.H., sebagai panitera pengganti, putusan mana pada hari itu juga telah diucapkan oleh ketua majelis tersebut di dalam sidang terbuka untuk umum yang dihadiri oleh hakim-hakim anggota tersebut dan dengan dihadiri oleh Pemohon diluar hadirnya Termohon.
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 17 dari 18 halaman
Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
Drs.H. WARNITA ANWAR
Drs. AINURROFIQ ZA
Hakim Anggota,
Panitera Pengganti,
H. SUPRIYADI, S.Ag.
IMRAN SALEH, SH.
Rincian Biaya : A. Biaya Kepaniteraan : 1. Pendaftaran
: Rp. 30.000,-
2. Redaksi
: Rp.
5.000,-
B. Biaya Proses : 1. Panggilan
: Rp. 345.000,-
2. ATK
: Rp. 50.000,-
C.Materai
: Rp.
6.000,-
----------------------------------------------Jumlah
: Rp. 436.000,- (Empat ratus tiga puluh enam ribu rupiah );
Putusan No. 0143/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 18 dari 18 halaman