SALINAN
P U T U S A N Nomor 37/Pdt.G/2014/PA.Spg.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sampang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan perkara cerai talak antara : PEMOHON ASLI, umur 31 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, pendidikan S-1, bertempat tinggal di Desa Krampon, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, selanjutnya disebut sebagai Pemohon; melawan TERMOHON ASLI, umur 24 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Bank BTPN,
pendidikan
Krampon,
S-1,
Kecamatan
bertempat
Torjun,
tinggal
Kabupaten
di
Desa
Sampang,
selanjutnya disebut sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara yang bersangkutan ; Telah mendengar keterangan Pemohon dan saksi-saksi ;
TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 21 Januari 2014 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Sampang Nomor
37/Pdt.G/2014/PA.Spg. tanggal 21 Januari 2014 telah
mengajukan
hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa, Pemohon adalah suami sah Termohon yang menikah pada tanggal 26 Oktober 2013, di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang dengan status jejaka dan perawan sebagaimana ternyata dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : 0443/93/X/2013 tanggal 26 Oktober 2013 ;
Putusan No. 37/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 1 dari 11 halaman
2. Bahwa, setelah perkawinan Pemohon dengan Termohon telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri (Ba'da dukhul) namun belum dikaruniai keturunan ; 3. Bahwa, setelah melangsungkan pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama kurang lebih 1 minggu, kemudian pindah ke rumah orang tua Pemohon selama kurang lebih 2 bulan ; 4. Bahwa, kurang lebih sejak bulan November tahun 2013 antara Pemohon dan Termohon terjadi pertengkaran
dan tidak ada harapan akan hidup
rukun lagi dalam rumah tangga disebabkan karena : a. Termohon selalu melawan jika Pemohon menasehati Termohon, yang mana kalau Termohon pulang malam dari tempat kerja Temohon, lebih baik pulang besok paginya saja, dikarenakan tempat kerja Termohon ada di Bangkalan akan tetapi Termohon tetap saja pulang ke rumah orang tua Pemohon; b. puncaknya Termohon pulang ke rumah orang tua Termohon tanpa pamit kepada Pemohon ; 5. Bahwa, akibat pertengkaran
tersebut, antara Pemohon dan Termohon
telah pisah tempat tinggal selama kurang lebih 2 minggu terhitung sejak tanggal 4 Januari 2014 hingga diajukannya perkara ini ke Pengadilan Agama Sampang ; 6. Bahwa, kini Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk berkumpul serumah dengan Termohon karena rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon
tidak
mungkin
harmonis
lagi
serta
sulit
diharapkan
kelangsungannya ; 7. Bahwa, Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Sampang memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi : PRIMAIR : 1. Mengabulkan Permohonan Pemohon ;
Putusan No. 37/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 2 dari 11 halaman
2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON ASLI) untuk mengucapkan Ikrar Talak terhadap Termohon (TERMOHON ASLI) di hadapan sidang Pengadilan Agama Sampang ; 3. Membebankan biaya perkara sesuai dengan hukum yang berlaku ; SUBSIDAIR : -
Atau apabila Pengadilan berpendapat lain maka saya mohon putusan lain yang seadil-adilnya ; Menimbang, bahwa pada persidangan yang telah ditentukan, Pemohon
hadir sendiri, sedangkan Termohon tidak hadir dan juga tidak mengutus wakil/kuasanya yang sah, padahal untuk itu Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut dan ternyata ketidakhadirannya itu tidak disebabkan suatu halangan yang sah ; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut namun tidak hadir, maka Majelis Hakim menyatakan proses mediasi tidak dapat dilaksanakan; Menimbang, bahwa upaya damai telah dilakukan dengan memberi nasehat agar Pemohon tetap hidup rukun dengan Termohon, namun tidak berhasil ; Menimbang, bahwa permohonan Pemohon telah dibacakan di muka persidangan dan Pemohon tetap mempertahankan dalil-dalil permohonannya itu ; Menimbang,
bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya
tersebut, Pemohon telah mengajukan bukti surat berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 0443/93/X/2013 tanggal 26 Oktober 2013 yang diterbitkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang, fotokopi mana telah dinazzegel / dibubuhi meterai cukup serta telah dicocokkan dan ternyata sesuai dengan aslinya (bukti P.); Menimbang, bahwa di samping bukti P sebagaimana tersebut di atas, Pemohon telah pula mengajukan saksi-saksi dari keluarga/orang dekatnya, sebagai berikut ;
Putusan No. 37/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 3 dari 11 halaman
1. SAKSI I PEMOHON ASLI, di bawah sumpahnya menurut tata cara agama Islam telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut ; -
bahwa, saksi telah lama kenal dengan Pemohon, karena saksi adalah saudara ipar Pemohon;
-
bahwa Pemohon sudah mempunyai isteri bernama TERMOHON ASLI(Termohon) dan dari perkawinannya tersebut, Pemohon dan Termohon tidak dikaruniai anak;
-
bahwa setelah perkawinan, semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orang tua Termohon, kemudian pindah ke rumah orang tua Pemohon, namun sejak bulan November 2013 antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan sejak bulan Januari 2014 antara Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal tanpa ada komunikasi dan tidak saling mempedulikan lagi;
-
bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena masalah Termohon tidak pernah mendengarkan nasehat Pemohon dimana Termohon dilarang pulang malam dari tempat kerja di Bangkalan akan tetapi Termohon tidak pernah mendengarkan sehingga sering terjadi pertengkaran, bahkan saksi pernah melihat sendiri Pemohon dan Termohon bertengkar karena masalah tersebut;
-
bahwa Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal sampai saat ini sudah kurang lebih 1 (satu) bulan lamanya;
-
bahwa Saksi sebagai saudara ipar Pemohon atau orang yang dekat dengan Pemohon sudah pernah menasehati Pemohon, tapi
usaha
tersebut tidak berhasil; -
bahwa Saksi menyatakan tidak
sanggup lagi untuk merukunkan
Pemohon dan Termohon; 2. SAKSI II PEMOHON ASLI, di bawah sumpahnya menurut tata cara agama Islam telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut ; -
bahwa, saksi telah lama kenal dengan Pemohon, karena saksi adalah Ayah kandung Pemohon;
Putusan No. 37/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 4 dari 11 halaman
-
bahwa Pemohon sudah mempunyai isteri bernama TERMOHON ASLI(Termohon) dan dari perkawinannya tersebut, Pemohon dan Termohon tidak dikaruniai anak;
-
bahwa setelah perkawinan, semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orang tua Termohon, kemudian pindah ke rumah orang tua Pemohon, namun sejak bulan November 2013 antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan sejak bulan Januari 2014 antara Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal tanpa ada komunikasi dan tidak saling mempedulikan lagi;
-
bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena masalah Termohon tidak pernah mendengarkan nasehat Pemohon dimana Termohon dilarang pulang malam dari tempat kerja di Bangkalan akan tetapi Termohon tidak pernah mendengarkan, bahkan saksi pernah melihat sendiri Pemohon dan Termohon bertengkar karena masalah tersebut;
-
bahwa Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal sampai saat ini sudah kurang lebih 1 (satu) bulan lamanya;
-
bahwa Saksi sebagai ayah kandung Pemohon atau orang yang dekat dengan Pemohon sudah pernah menasehati Pemohon, tapi
usaha
tersebut tidak berhasil; -
bahwa Saksi menyatakan tidak
sanggup lagi untuk merukunkan
Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut Pemohon tidak
mengajukan keberatan atau pertanyaan tambahan apapun terhadap
saksi dan menyatakan menerima kesaksian saksi tersebut; Menimbang, bahwa Pemohon di depan sidang menyatakan telah mencukupkan keterangan dan bukti-buktinya sebagaimana tersebut di atas, serta telah pula menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya bahwa Pemohon tidak sanggup lagi mempertahankan rumah tangganya dengan Termohon karena seringnya terjadi perselisihan dan pertengkaran sebagaimana
yang
telah
diuraikan
oleh
Putusan No. 37/Pdt.G/2014/PA SPG.
Pemohon
di
dalam
surat
Halaman 5 dari 11 halaman
permohonannya tersebut di atas, sehingga Pemohon telah berbulat tekad untuk menalak Termohon dan selanjutnya Pemohon telah memohon putusan; Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk segala hal yang selengkapnya telah dicatat di dalam berita acara persidangan perkara ini sebagai bagian tak terpisahkan dari putusan ini;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana terurai di atas; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak datang tanpa alasan yang sah, maka harus dinyatakan tidak hadir, sehingga perkara ini diperiksa tanpa hadirnya Termohon, dan dengan demikian maka proses mediasi dalam perkara ini tidak dapat dilaksanakan; Menimbang, bahwa berdasarkan permohonan Pemohon, maka pokok masalah dalam perkara ini adalah Pemohon mengajukan permohonan untuk menalak
Termohon dengan alasan seringnya terjadi perselisihan dan
pertengkaran antara Pemohon dan Termohon dalam rumah tangga (broken marriage) disebabkan karena masalah Termohon selalu melawan jika Pemohon menasehati Termohon, yang mana kalau Termohon pulang malam dari tempat kerja Temohon, lebih baik pulang besok paginya saja, dikarenakan tempat kerja Termohon ada di Bangkalan akan tetapi Termohon tetap saja pulang ke rumah orang tua Pemohon, puncaknya Termohon pulang ke rumah orang tua Termohon tanpa pamit kepada Pemohon ; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk perkara perdata khusus yang tunduk kepada hukum acara yang bersifat khusus pula, maka berdasarkan azas
lex specialis derogat lex generali ketidakhadiran
Termohon dalam perkara ini tidaklah dapat dianggap sebagai pengakuannya yang memiliki kekuatan pembuktian sempurna (volledig) dan mengikat (bindend), melainkan hanyalah menggugurkan hak jawabnya terhadap permohonan Pemohon dan masih harus didukung oleh bukti-bukti lain, sehingga Pemohon tetap dibebani wajib bukti;
Putusan No. 37/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 6 dari 11 halaman
Menimbang, bahwa di depan sidang Pemohon telah mengajukan bukti surat dengan kode P. serta 2 (dua) orang saksi sebagaimana terurai di muka, bukti-bukti mana telah memenuhi syarat alat bukti sehingga formil dapat diterima sebagai alat bukti dalam perkara ini, adapun mengenai nilai pembuktiannya secara materiil akan ditimbang tersendiri; Menimbang, bahwa bukti P. berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah merupakan bukti otentik yang memuat keterangan tentang telah terjadinya perkawinan antara Pemohon dan Termohon pada tanggal 20 September 2001 yang dikuatkan pula dengan kesaksian saksi-saksi, keterangan mana telah sejalan dan mendukung posita pada poin ke (1) permohonan Pemohon, sehingga harus dinyatakan benar Pemohon dan Termohon dalam perkara ini terikat hubungan hukum sebagai suami isteri yang sah; Menimbang, bahwa perihal terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon dalam rumah tangga sebagaimana didalilkan Pemohon pada posita poin ke (4) poin ke (5) dan poin ke (6) didasarkan pembuktiannya kepada kesaksian dua orang saksi, SAKSI I PEMOHON ASLI dan SAKSI II PEMOHON ASLI yang menerangkan dengan segala sebab pengetahuannya bahwa saksi-saksi menyaksikan secara langsung terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon yang berlanjut dengan pisah tempat tinggal serta putus komunikasi sejak bulan November 2013 sampai saat ini telah mencapai 1 (satu) bulan lamanya, disebabkan masalah Termohon tidak pernah mendengarkan nasehat Pemohon dimana Termohon dilarang pulang malam dari tempat kerja di Bangkalan akan tetapi Termohon tidak pernah mendengarkan sehingga sering terjadi pertengkaran, sehingga kesaksian 2 (dua) orang saksi tersebut dipandang cukuplah sebagai bukti yang mendukung dan menguatkan kebenaran dalil-dalil Pemohon yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini; Menimbang, bahwa posita-posita yang selebihnya tidak urgen untuk ditimbang satu per-satu, sehingga dianggap telah dipertimbangkan seluruhnya; Menimbang bahwa dari hasil pembuktian tersebut telah ditemukan faktafakta sebagai berikut :
Putusan No. 37/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 7 dari 11 halaman
-
bahwa Pemohon dan Termohon terikat hubungan hukum sebagai suami isteri yang menikah secara sah pada tanggal 26 Oktober 2013;
-
bahwa Pemohon dan Termohon pernah hidup rukun sebagai layaknya suami isteri;
-
bahwa sejak bulan November 2013
Pemohon dan Termohon sering
berselisih paham dan bertengkar di dalam rumah tangga yang berlanjut dengan pisah tempat tinggal serta putus komunikasi sampai saat diputusnya perkara ini telah mencapai 1 (satu) bulan lamanya disebabkan masalah Termohon
tidak
pernah
mendengarkan
nasehat
Pemohon
dimana
Termohon dilarang pulang malam dari tempat kerja di Bangkalan akan tetapi Termohon
tidak
pernah
mendengarkan
sehingga
sering
terjadi
pertengkaran; -
bahwa pihak keluarga Pemohon telah berupaya untuk menasehati Pemohon namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta seringnya terjadi perselisihan dan
pertengkaran dalam rumah tangga antara Pemohon dan Termohon yang berlanjut dengan pisah rumah disertai putusnya komunikasi selama 1 (satu) bulan terhitung sejak bulan Januari 2014 tersebut dapatlah diklasifikasi sebagai perselisihan dan pertengkaran terus menerus sebagai wujud nyata pecahnya hati kedua belah pihak serta putusnya ikatan batin antara Pemohon dan Termohon yang merupakan sendi utama rumah tangga, dan dengan demikian maka pada hakikatnya rumah tangga a quo telah terlepas dan terurai dari sendi-sendinya sehingga tidak ada lagi harapan akan hidup rukun dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa dalam kondisi rumah tangga yang demikian, maka perceraian dipandang lebih membawa mashlahat bagi kedua belah pihak, Pemohon dan Termohon, sebagai way out untuk melepaskan Pemohon dan Termohon dari belenggu penderitaan yang berkepanjangan serta guna menghindari kemungkinan terjadinya madharat yang lebih besar atas diri Pemohon dan Termohon, dengan mengambil alih kaidah ushuliyah sebagai pendapat majelis yang berbunyi :
<=>?@AاC=DEAFمHI@ HJ>K@=اLMH Putusan No. 37/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 8 dari 11 halaman
Artinya : “Menolak (menangkis) kerusakan lebih didahulukan mendatangkan kemaslahatan (yang belum pasti)”.
daripada
Menimbang, bahwa dalam setiap persidangan majelis hakim telah tidak berhasil menasehati Pemohon, bahkan di depan sidang Pemohon, telah menampakkan kebulatan tekadnya untuk menceraikan Termohon; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah pula mendengar keterangan pihak keluarga dan atau orang yang dekat dengan Pemohon yang sekaligus sebagai saksi dalam perkara ini pada pokoknya menyatakan telah tidak sanggup lagi berupaya merukunkan Pemohon dan Termohon, adapun dari pihak Termohon tidak menghadirkan keluarga atau orang dekatnya karena Termohon tidak pernah datang di persidangan, sehingga maksud Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 telah terpenuhi adanya; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di muka, maka permohonan Pemohon telah sesuai dan memenuhi maksud Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang terurai di dalam penjelasan pasal tersebut pada huruf f jo. Pasal 19 huruf
f
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam dan dengan demikian maka permohonan Pemohon dinyatakan telah terbukti menurut hukum dan patut untuk dikabulkan; Menimbang, bahwa Termohon tidak hadir di muka persidangan tanpa ada alasan yang sah, hal mana telah menggugurkan hak pembelaan atas dirinya dan sesuai ketentuan pasal 125 (1) HIR Pengadilan dapat menjatuhkan putusan secara verstek; Menimbang,
bahwa
untuk
mewujudkan
ketertiban
pencatatan
perkawinan dan perceraian oleh instansi yang berwenang (Kementrian Agama) sesuai maksud Pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-undang No 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang-undang No. 50 Tahun 2009, maka Majelis Hakim memerintahkan
kepada
Panitera
Pengadilan
Agama
Sampang
untuk
mengirimkan 1 (satu) helai salinan Penetapan terjadinya Ikrar Talak perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah sebagaimana dimaksud oleh Pasal tersebut;
Putusan No. 37/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 9 dari 11 halaman
Menimbang,
bahwa
oleh
karena
perkara
ini
termasuk
lingkup
perkawinan, maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undangundang No. 50 Tahun 2009, seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat dan memperhatikan segala pasal dari undang-undang dan peraturan yang berlaku serta hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; 3. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON ASLI) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (TERMOHON ASLI) di depan sidang Pengadilan Agama Sampang; 4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Sampang untuk mengirimkan salinan Penetapan Ikrar Talak perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon serta kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 316.000,- (Tiga ratus enam belas ribu rupiah ); Demikian putusan ini dijatuhkan pada hari Senin tanggal 24 Februari 2014 Masehi, bertepatan dengan tanggal 24 Rabiul Akhir 1435 Hijriyah oleh
kami
Drs. AINURROFIQ ZA,
sebagai
Ketua
Majelis dengan
Drs. H. MISBAH,M.HI. dan H. SUPRIYADI, S.Ag. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana telah diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut yang dihadiri oleh hakim-hakim anggota tersebut dengan dibantu oleh IMRAN
Putusan No. 37/Pdt.G/2014/PA SPG.
SALEH, SH.,
Halaman 10 dari 11 halaman
sebagai Panitera Pengganti, dan dengan dihadiri pula oleh Pemohon tanpa kehadiran Termohon ;
Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
Ttd.
Ttd.
Drs. H. MISBAH, M.HI.
Drs. AINURROFIQ ZA.
Hakim Anggota,
Panitera Pengganti,
Ttd.
Ttd.
H. SUPRIYADI, S.Ag.
IMRAN SALEH, SH.
Rincian Biaya : A. Biaya Kepaniteraan : 1. Pendaftaran : Rp. 30.000,2. Redaksi : Rp. 5.000,B. Biaya Proses : 1. Panggilan : Rp. 225.000,2. ATK : Rp. 50.000,C.Materai : Rp. 6.000,-------------------------------------------------------Jumlah : Rp. 316.000,-(Tiga ratus enam belas ribu rupiah);
Untuk salinan yang sama bunyinya Oleh PANITERA PENGADILAN AGAMA SAMPANG
MOH. ALI SYAMSI, SH.
Putusan No. 37/Pdt.G/2014/PA SPG.
Halaman 11 dari 11 halaman