PENETAPAN Nomor 11/Pdt.P/2013/PA.Slk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Solok yang memeriksa dan yang mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis, telah menjatuhkan penetapan dalam perkara yang diajukan oleh: PEMOHON umur 83 tahun, agama Islam, pendidikan MIS, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di KABUPATEN SOLOK, sebagai Pemohon ; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca surat-surat perkara yang bersangkutan; Setelah mendengar keterangan Pemohon serta saksi-saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa, Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 04 Maret 2013 yang
didaftarkan
di
Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Solok,
Nomor
11/Pdt.P/2013/PA.Slk, tanggal 04 Maret 2013 telah mengemukakan hal-hal yang pada pokoknya sebagai berikut: 1.
Bahwa pada tanggal 01 Juli 1944, Pemohon dengan SUAMI PEMOHON telah melangsungkan pernikahan menurut agama Islam di KABUPATEN SOLOK dengan Penghulu yang bernama PENGHULU;
2.
Bahwa pada saat pernikahan tersebut yang menjadi wali nikahnya adalah AYAH
PEMOHON (ayah kandung Pemohon), dengan Saksi nikah
masing-masing bernama: a. SAKSI I PERNIKAHAN. b. SAKSI II PERNIKAHAN. Mas kawinnya berupa uang sebesar Rp. 5.,- (lima rupiah) dibayar tunai dan Perjanjian perkawinan tidak ada.; 3.
Bahwa akad nikah dilangsungkan antara Pemohon dengan SUAMI PEMOHON yang pengucapan ijabnya dilakukan oleh
AYAH
PEMOHON; Halaman 1 dari 13 halaman Penetapan Nomor 11/Pdt.P/2013/PA.Slk
4.
Bahwa pada saat pernikahan tersebut Pemohon berstatus perawan dalam usia 16 tahun dan Orang tua kandung Pemohon I: Ayah : AYAH PEMOHON; Ibu
: IBU PEMOHON;
Sedangkan SUAMI PEMOHON pada saat pernikahan tersebut berstatus jejaka dalam usia 21 tahun. Orang tua
5.
Ayah :
AYAH SUAMI PEMOHON;
Ibu
IBU SUAMI PEMOHON;
:
kandung SUAMI PEMOHON:
Bahwa antara Pemohon dengan SUAMI PEMOHON tidak ada hubungan darah dan tidak sesusuan serta memenuhi syarat dan tidak ada larangan untuk melangsungkan pernikahan, baik menurut ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku;
6.
Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dan SUAMI PEMOHON bertempat kediaman bersama di , KABUPATEN SOLOK dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 9 orang anak bernama : a. ANAK I (Alh) b. ANAK II (Almh) c. ANAK III, laki-laki, lahir tahun 1957; d. ANAK IV (Almh) e. ANAK V, perempuan, lahir tahun 1965; f. ANAK VI, laki-laki, lahir tahun 1966; g. ANAK VII, laki-laki, lahir tahun 1968; h. ANAK VIII, laki-laki, lahir tahun 1970; i. ANAK IX, laki-laki, lahir tahun 1974;
7.
Bahwa selama pernikahan tersebut tidak ada pihak ketiga yang mengganggu gugat pernikahan Pemohon dengan SUAMI PEMOHON tersebut dan selama itu pula Pemohon dan SUAMI PEMOHON tetap beragama Islam;
8.
Bahwa pada 15 Desember 1995, SUAMI PEMOHON telah meninggal dunia karena Sakit, sesuai dengan Surat Keterangan Kematian Nomor:
11/Pdt.P/2013/PA.Slk Halaman 2 dari 13 halaman Penetapan Nomor 11/Pdt.P/2013/PA.Slk
197/NSBK/III-2013, tanggal 01 Maret yang dikeluarkan oleh Wali Nagari KABUPATEN SOLOK; 9.
Bahwa Pemohon dengan SUAMI PEMOHON tidak pernah menerima Kutipan Akta Nikah dari Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama KABUPATEN SOLOK dan setelah Pemohon mengurusnya, ternyata pernikahan Pemohon dengan SUAMI PEMOHON tersebut tidak tercatat pada register Kantor Urusan Agama KABUPATEN SOLOK;
10. Bahwa Pemohon sangat membutuhkan putusan Pengesahan Nikah dari Pengadilan Agama Solok, guna dijadikan sebagai alasan hukum untuk Mengurus persyaratan Umroh; 11. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Solok Cq. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menyatakan sah perkawinan Pemohon dengan SUAMI PEMOHON; 3. Membebankan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon penetapan yang seadil-adilnya. Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Pemohon telah hadir ke persidangan; Bahwa kemudian oleh Ketua Majelis dibacakan permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa Pemohon untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya telah mengajukan bukti tertulis berupa foto copy Surat Keterangan Meninggal Dunia yang di keluarkan oleh Wali Nagari KABUPATEN SOLOK Nomor 197/NSB/III2013 tanggal 01 Maret 2013 ; Bahwa di samping bukti tertulis tersebut Pemohon juga mengajukan 11/Pdt.P/2013/PA.Slk Halaman 3 dari 13 halaman Penetapan Nomor 11/Pdt.P/2013/PA.Slk
bukti saksi sebagai berikut: 1. SAKSI I PERSIDANGAN, umur 75 tahun, agama Islam, pekerjaan rumah tangga, pendidikan SR, bertempat tinggal di KABUPATEN SOLOK KABUPATEN SOLOK; Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokonya sebagai berikut: -
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon karena saksi adalah tetangga Pemohon;
-
Bahwa Pemohon bernama PEMOHON
sedangkan suami Pemohon
bernama SUAMI PEMOHON (Almarhum); -
Bahwa Pemohon
dengan SUAMI PEMOHON adalah suami isteri yang
telah menikah pada tanggal 01 Juli 1944 di , KABUPATEN SOLOK, saksi hadir pada waktu pernikahan Pemohon dengan SUAMI PEMOHON, wali yang menikahkan adalah AYAH KANDUNG (ayah kandung Pemohon), maharnya berupa
uang sebesar Rp. 5,- (lima rupiah) dan dihadapan
Penghulu yang bernama
PENGHULU, dengan disaksikan oleh 2 orang
saksi nikah yaitu SAKSI I PERNIKAHAN dan SAKSI II PERNIKAHAN; -
Bahwa saksi mendengar ijab dan qobul antara wali nikah Pemohon dengan suami Pemohon (SUAMI PEMOHON );
-
Bahwa status Pemohon waktu menikah perawan sedangkan suami Pemohon (SUAMI PEMOHON) adalah bujang;
-
Bahwa selama pernikahan Pemohon dengan SUAMI PEMOHON telah di karuniai 9 orang anak;
-
Bahwa antara Pemohon dengan SUAMI PEMOHON
tidak mempunyai
halangan perkawinan baik secara agama maupun secara adat istiadat yang berlaku; -
Bahwa sampai sekarang pernikahan Pemohon dengan SUAMI PEMOHON tidak pernah di gugat oleh masyarakat dimana Pemohon dengan SUAMI PEMOHON berdomisili;
-
Bahwa antara Pemohon dengan SUAMI PEMOHON tetap rukun-rukun saja dan tidak pernah bercerai sampai meninggalnya SUAMI PEMOHON;
11/Pdt.P/2013/PA.Slk Halaman 4 dari 13 halaman Penetapan Nomor 11/Pdt.P/2013/PA.Slk
-
Bahwa suami Pemohon yang bernama SUAMI PEMOHON telah meninggal dunia pada tahun 1995 yang lalu;
-
Bahwa Pemohon tidak mempunyai suami selain dari pada SUAMI PEMOHON;
-
Bahwa Pemohon mengajukan
pengesahan nikah ini untuk mengurus
persyaratan Umroh; 2. SAKSI II PERSIDANGAN, umur 75 tahun, agama Islam, pekerjaan rumah tangga, pendidikan SR, bertempat tinggal di KABUPATEN SOLOK KABUPATEN SOLOK; Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokonya sebagai berikut: -
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon karena saksi adalah tetangga Pemohon;
-
Bahwa Pemohon bernama PEMOHON
sedangkan suami Pemohon
bernama SUAMI PEMOHON; -
Bahwa Pemohon
dengan SUAMI PEMOHON adalah suami isteri yang
telah menikah pada tanggal 01 Juli 1944 di , KABUPATEN SOLOK, saksi hadir pada waktu pernikahan Pemohon dengan SUAMI PEMOHON, wali yang menikahkan adalah AYAH KANDUNG (ayah kandung Pemohon), maharnya berupa
uang sebesar Rp. 5,- (lima rupiah) dan dihadapan
Penghulu yang bernama
PENGHULU, dengan disaksikan oleh 2 orang
saksi nikah yaitu SAKSI I PERNIKAHAN dan SAKSI II PERNIKAHAN; -
Bahwa saksi mendengar ijab dan qobul antara wali nikah Pemohon dengan suami Pemohon (SUAMI PEMOHON );
-
Bahwa status Pemohon waktu menikah perawan sedangkan suami Pemohon (SUAMI PEMOHON) adalah bujang;
-
Bahwa selama pernikahan Pemohon dengan SUAMI PEMOHON telah di karuniai 9 orang anak;
-
Bahwa antara Pemohon dengan SUAMI PEMOHON
tidak mempunyai
halangan perkawinan baik secara agama maupun secara adat istiadat yang 11/Pdt.P/2013/PA.Slk Halaman 5 dari 13 halaman Penetapan Nomor 11/Pdt.P/2013/PA.Slk
berlaku; -
Bahwa sampai sekarang pernikahan Pemohon dengan SUAMI PEMOHON tidak pernah di gugat oleh masyarakat dimana Pemohon dengan SUAMI PEMOHON berdomisili;
-
Bahwa antara Pemohon dengan SUAMI PEMOHON tetap rukun-rukun saja dan tidak pernah bercerai sampai meninggalnya SUAMI PEMOHON;
-
Bahwa suami Pemohon yang bernama SUAMI PEMOHON telah meninggal dunia pada tahun 1995 yang lalu;
-
Bahwa Pemohon tidak mempunyai suami selain dari pada SUAMI PEMOHON;
-
Bahwa Pemohon mengajukan
pengesahan nikah ini untuk mengurus
persyaratan Umroh; Bahwa Pemohon telah mengajukan kesimpulannya yaitu tetap dengan Permohonannya; Bahwa tentang jalannya pemeriksaan lebih jauh di persidangan, semuanya telah dicatat dalam berita acara persidangan perkara ini, maka untuk mempersingkat uraian penetapan ini, Pengadilan menunjuk akan segala hal yang termaktub dalam berita acara tesebut; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa permohonan Pemohon telah diumumkan pada papan pengumuman Pengadilan Agama Solok tanggal 07 Maret 2013 sebanyak satu kali pengumuman dalam tenggang waktu 14 hari, hal ini telah sesuai dengan ketentuan Pedoman Pelaksanaan dan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama Buku II- Edisi Revisi tahun 2010, Mahkamah Agung RI, namun pihak yang merasa dirugikan oleh permohonan tersebut tidak ada, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa perkara tersebut dapat dilanjutkan pemeriksaannya; Menimbang, bahwa alasan Pemohon
mengajukan permohonan Itsbat
Nikah ini disebabkan perkawinan antara Pemohon dengan SUAMI PEMOHON 11/Pdt.P/2013/PA.Slk Halaman 6 dari 13 halaman Penetapan Nomor 11/Pdt.P/2013/PA.Slk
tidak dapat dibuktikan dengan Akta Nikah; Menimbang, bahwa yang mengajukan permohonan Itsbat Nikah pada perkara ini Pemohon yang mengaku sebagai istri dari SUAMI PEMOHON; Menimbang, bahwa berdasarkan alasan tersebut maka ketentuan yang terdapat pada Pasal 7 angka (2) dan angka (4) Kompilasi Hukum Islam telah terpenuhi, dan oleh karenanya, Pengadilan Agama berwenang memeriksa dan menetapkan perkara ini; Menimbang,
bahwa
untuk
menguatkan
dalil-dalil
permohonannya
Pemohon telah mengajukan alat bukti dipersidangan yaitu alat bukti surat dan dua orang saksi yang masing-masing telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya sebagaimana telah diuraikan diatas dan dinilai oleh Majelis Hakim sebagai berikut; Menimbang, bahwa terhadap alat bukti surat (P) yang diajukan Pemohon, Majelis Hakim berpendapat bahwa alat bukti tersebut merupakan suatu akta autentik, khusus dibuat sebagai alat bukti, telah bermeterai cukup dan dinazegelen, dengan demikian alat bukti (P) tersebut telah memenuhi persyaratan formil. Di samping itu, alat bukti (P) tersebut memuat keterangan yang menguatkan dan relevan dengan permohonan Pemohon, sehingga telah memenuhi persyaratan materil. Berdasarkan hal itu, maka alat bukti (P) harus dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat (P) aquo terbukti bahwa SUAMI PEMOHON suami dari Pemohon telah meninggal dunia sebagaimana Surat Keterangan Meninggal Dunia yang di keluarkan oleh Wali Nagari Saning Bakar, , KABUPATEN SOLOK; Menimbang, bahwa terhadap alat bukti berupa dua orang saksi yang diajukan Pemohon di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa kedua orang saksi tersebut telah memenuhi persyaratan formil karena masing-masing telah hadir secara pribadi (in person) di depan persidangan, telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya, tidak terhalang secara hukum untuk didengar kesaksiannya, dan diperiksa satu per satu. Kemudian secara materiil, saksi pertama dan kedua telah hadir pada acara akad nikah Pemohon dengan 11/Pdt.P/2013/PA.Slk Halaman 7 dari 13 halaman Penetapan Nomor 11/Pdt.P/2013/PA.Slk
SUAMI PEMOHON (Almarhum) sehingga kedua saksi mengalami, melihat dan mendengar langsung akad nikah antara Pemohon dengan SUAMI PEMOHON (Almarhum)
tersebut serta telah memberikan keterangan yang saling
bersesuaian satu sama lainnya, oleh karena itu telah sesuai dengan ketentuan Pasal 171 - 176 R.Bg. dan Pasal 308- 309 R.Bg dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa berdasarkan penilaian atas alat-alat bukti yang diajukan Pemohon tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta yang telah dikonstatir sebagai berikut: a. Bahwa benar Pemohon dengan SUAMI PEMOHON telah melangsungkan pernikahan menurut agama Islam pada tanggal 01 Juli 1944 di , KABUPATEN SOLOK dengan wali nikah
AYAH
PEMOHON (ayah
kandung Pemohon), dengan mahar berupa uang sebesar Rp. 5 ,- (lima rupiah), dihadapan Penghulu yang bernama
PENGHULU dan dihadiri
oleh dua orang saksi nikah yaitu SAKSI I PERNIKAHAN dan SAKSI II PERNIKAHAN; b. Bahwa benar ada ijab dan qobul antara wali nikah Pemohon dengan SUAMI PEMOHON; c. Bahwa benar ketika melangsungkan pernikahan, Pemohon dan SUAMI PEMOHON berstatus gadis dan bujang; d. Bahwa benar pernikahan Pemohon dengan SUAMI PEMOHON tidak mempunyai halangan pernikahan, baik dari sudut pandang agama Islam maupun adat-istiadat yang berlaku; e. Bahwa benar selama pernikahan Pemohon dengan SUAMI PEMOHON telah dikaruniai 9 orang anak; f. Bahwa benar selama menikah Pemohon dengan SUAMI PEMOHON tidak pernah bercerai dan tidak ada suami selain dari pada SUAMI PEMOHON; g. Bahwa benar selama dalam ikatan perkawinan, tidak pernah ada gugatan tentang
keabsahan
PEMOHON, baik
pernikahan
antara
Pemohon
dengan
SUAMI
yang datang dari pihak keluarga kedua belah pihak
maupun dari pihak masyarakat banyak; 11/Pdt.P/2013/PA.Slk Halaman 8 dari 13 halaman Penetapan Nomor 11/Pdt.P/2013/PA.Slk
h. Bahwa benar suami Pemohon yang bernama SUAMI PEMOHON telah meninggal dunia pada tanggal 15 Desember 1995; Menimbang, bahwa karena didalam petitumnya Pemohon beberapa
point
yaitu
petitum
point
1
s/d
3,
maka
menuntut
Majelis
Hakim
mempertimbangkan satu persatu petitum Pemohon; Menimbang, bahwa pada petitum point 1
Pemohon
menuntut agar
dikabulkan permohonannya, maka Majelis Hakim terlebih dahulu akan menganalisa dan mempertimbangkan petitum point 2 dan 3, setelah itu petitum point 1 dapat dipertimbangkan; Menimbang, bahwa suatu perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut
hukum
masing-masing
agamanya
dan
kepercayaannya
itu,
sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 2 angka (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan; Menimbang, bahwa Pemohon beragama Islam sebagaimana yang disebutkan di dalam identitas Pemohon; Menimbang, bahwa untuk keabsahan suatu perkawinan dalam agama Islam harus terpenuhi rukun (unsur) perkawinan. Adapun rukun perkawinan tersebut adalah sebagaimana yang dimaksud dalam hadis Nabi SAW dan pendapat Ahli Fikih berikut: 1. Hadis Nabi SAW. berikut:
ﺃ ﺎﻤﻴ ﺓﺍﺮﻤﺍ ﺖﺤﻛﻨ ﺮﻴﻐﺒ ﺇ ﻨ ﻦ ﺎﻬﻴﻠﻮ: ﻞﺎﻘ ﻞﻮﺴﺮ ﯽﻠﺻ ﷲﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺴﻮ: ﻮ ﺎﻋﻦﻋ ﺔﺷﺌ ﺎﻘ ﺖﻠ (ﺎﻬﺤﺎﻛﻨﻔ ﺎﺒ ﻞﻄ“ )ﺃ ﻪﺠﺮﺨ ﺔﻌﺒﺮﻷﺍ ﻻﺇ ﺎﺴﻨﻠﺍ ﻰﺌ ﻪﺤﺤﺻ ﺃ ﺍﻮﻋﻮﺒ ﺔﻨ ﺍﻮ ﻦﺒ ﺎﺒﺤ ﻦ ﺎﺤﻠﺍﻮ ﻢﻛ Artinya: “Diterima dari 'Aisyah, ia telah berkata bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda: Perempuan mana saja yang menikah tanpa izin ;walinya, maka pernikahannya adalah batal.” (H.R. al-Arba'ah kecuali al-Nasa`iy, dan Abu 'Awanah, Ibn Hibban, dan al-Hakim men-shahih-kannya); 2. Hadis Nabi SAW. berikut:
ﻻ ﺡﺎﻛﻨ ﻻﺇ ﻲﻠﻮﺒ ﺎﺷﻮ ﺪﻫ ﻲ: ﻞﺎﻘ ﻞﻮﺴﺮ ﯽﻠﺻ ﷲﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺴﻮ: ﻦﻋ ﺪﺒﻋ ﷲﺍ ﻦﺒ ﺪﻮﻌﺴﻤ ﻞﺎﻘ
11/Pdt.P/2013/PA.Slk Halaman 9 dari 13 halaman Penetapan Nomor 11/Pdt.P/2013/PA.Slk
ﺪﻋ ﻞ )ﻩﺍﻮﺮ ﺍﺪﻠﺍ ﻲﻨﻄﻗﺮ ﴾ﻲﻗﻬﻴﺒﻠﺍﻮ Artinya “Diterima dari 'Abdullah ibn Mas'ud, ia telah berkata bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda: Tidak sah nikah kecuali dengan adanya wali nikah dan dua orang saksi.” (H.R. al-Daruquthniy dan al-Bayhaqiy); Menimbang, bahwa berdasarkan hadis-hadis di atas dan nash syara' lain yang terkait, maka sesuai dengan pendapat Ahli Fikih dari kalangan mazhab alSyafi'iy dan mengambilalihnya menjadi pendapat Majelis Hakim, menetapkan bahwa rukun (unsur) perkawinan itu ada lima, yaitu: Calon suami, calon isteri, wali nikah, dua orang saksi, dan ijab kabul, sebagaimana dikemukakan oleh 'Abd al-Rahman al-Jaziriy di dalam Kitaab al-Fiqh 'alaa al-Madzaahib al-Arba'ah berikut:
ﺔﺠﻮﺯﻮ ﻲﻠﻮﻮ ﺎﺷﻮ ﻦﺍﺪﻫ ﺔﻐﻴﺻﻮ- جﻮﺯ: ﻦﺎﻛﺮﺃ ﺡﺎﻛﻨﻠﺍ ﺔﺴﻤﺨ: ﺎﻘ ﺍﻮﻠ- ﺎﺷﻠﺍ ﺔﻴﻌﻔ Artinya: “Menurut para Ahli Fikih dari kalangan mazhab al-Syafi', bahwa rukun (unsur) perkawinan tersebut ada lima, yaitu calon suami, calon istri, wali nikah, dua orang saksi, dan ijab qabul.”; Menimbang, bahwa di samping keharusan terpenuhinya rukun (unsur) nikah, untuk keabsahan suatu perkawinan juga harus terpenuhi syarat-syarat perkawinan. Adapun syarat-syarat perkawinan adalah tidak terdapatnya mahram al-nikah antara calon suami dengan calon istri, baik untuk sementara atau selama-lamanya, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 8, 9, dan 10 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan; Menimbang, bahwa berdasarkan pembuktian yang diajukan Pemohon, dikaitkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ mengenai persoalan tersebut, maka perkawinan antara Pemohon dengan SUAMI PEMOHON telah memenuhi rukun (unsur) dan syarat-syarat perkawinan; Menimbang, bahwa dalam Pasal 7 angka (3) Kompilasi Hukum Islam dinyatakan bahwa Itsbat Nikah yang dapat diajukan ke Pengadilan Agama terbatas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan, di antaranya pada huruf (d) 11/Pdt.P/2013/PA.Slk Halaman 10 dari 13 halaman Penetapan Nomor 11/Pdt.P/2013/PA.Slk
yaitu Perkawinan yang dilakukan sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, dihubungkan dengan keterangan saksi-saksi di persidangan, maka petitum pada point 2 Pemohon telah terbukti dan dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 2 angka (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan menyatakan tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan Pasal 5 Kompilasi Hukum Islam menyatakan agar terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat Islam setiap perkawinan harus dicatatkan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan
Pasal 36 Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan menyatakan bahwa dalam hal perkawinan tidak dapat dibuktikan dengan akta perkawinan pencatatan perkawinan dilakukan setelah adanya penetapan pengadilan; Menimbang, bahwa permohonan Pemohon telah terbukti dan dapat dikabulkan maka untuk memenuhi ketentuan Pasal 2 angka
(2) Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang perkawinan Jis Pasal 5 Kompilasi Hukum Islam dan Pasal 36 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, maka Majelis Hakim secara ex officio perlu memerintahkan Pemohon mencatatkan perkawinannya di Kantor Urusan Agama Kecamatan tempat tinggal Pemohon; Menimbang, bahwa terhadap petitum Pemohon
pada point 3 untuk
membebankan biaya perkara menurut hukum, akan dipertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka secara analogis berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubhan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama, serta Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Menimbang, bahwa petitum Pemohon pada point 2 dan 3 dapat 11/Pdt.P/2013/PA.Slk Halaman 11 dari 13 halaman Penetapan Nomor 11/Pdt.P/2013/PA.Slk
dikabulkan, maka berdasarkan hal itu Majelis Hakim berpendapat untuk mengabulkan permohonan Pemohon pada point 1; Menimbang, bahwa didalam petitum Penggugat yang diminta hanya 3 point, namun didalam diktum Majelis Hakim mengabulkan 4 point, hal ini bukanlah ultra petitum partium (melebihi dari yang diminta) akan tetapi perubahan point ini karena point memerintahkan Pemohon
mencatatkan
perkawinannya di Kantor Urusan Agama Kecamatan yang mewilayahi tempat tinggal Pemohon adalah sebagai bentuk implementasi Pasal 2 angka
(2)
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jis Pasal 5 Kompilasi Hukum Islam dan Pasal 36 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan; Mengingat, segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan dalildalil syara' yang berkaitan dengan perkara ini; MENETAPKAN 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menyatakan sah perkawinan antara
Pemohon
(PEMOHON binti
AYAH PEMOHON) dengan SUAMI PEMOHON yang dilaksanakan pada tanggal 01 Juli 1944 di , KABUPATEN SOLOK; 3. Memerintahkan kepada Pemohon untuk mendaftarkan perkawinannya di Kantor Urusan Agama , KABUPATEN SOLOK; 4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 151.000,- (seratus lima puluh satu ribu rupiah).
Demikianlah ditetapkan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Solok pada hari Senen tanggal 1 April 2013
Masehi,
bertepatan dengan tanggal tanggal 20 Jumadil Awal 1434
Hijriyah, oleh
BUSTANUDDIN
dihadiri
BAHAR,
S.Ag
sebagai
Ketua
Majelis,
oleh
Dra. NURAINI, MA. dan ASKONSRI,S.Ag, MHI sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Solok dengan Penetapan Nomor: 11/Pdt.P/2013/PA.Slk, tanggal 07 Maret 2013 Masehi dan diucapkan oleh 11/Pdt.P/2013/PA.Slk Halaman 12 dari 13 halaman Penetapan Nomor 11/Pdt.P/2013/PA.Slk
Ketua Majelis tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 04 April 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal tanggal 23 Jumadil Awal 1434 Hijriyah dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota tersebut di atas serta dibantu AFDAL, SH., Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon;
Hakim Anggota I,
Ketua Majelis,
Dra. NURAINI, MA.
BUSTANUDDIN BAHAR,S.Ag
Hakim Anggota II,
ASKONSRI, S.Ag, MHI Panitera Pengganti,
AFDAL, SH. Rincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pencatatan : Rp. 30.000,2. Biaya Pemberkasan : Rp. 50.000,3. Biaya Pemanggilan : Rp. 60.000,4. Biaya Redaksi : Rp. 5.000,5. Biaya Materai : Rp. 6.000,-----------------------------------------------Jumlah : Rp. 151.000,(seratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
11/Pdt.P/2013/PA.Slk Halaman 13 dari 13 halaman Penetapan Nomor 11/Pdt.P/2013/PA.Slk