PUTUSAN Nomor:
/Pdt.G/2013/PA.Ppg
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat pertama, dalam persidangan Hakim Majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara antara: Penggugat, umur 23 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta Kabupaten Rokan Hulu, selanjutnya sebagai “Penggugat”; MELAWAN Tergugat, umur 38 tahun, Agama Islam, Pendidikan S1, Pekerjaan Kabupaten Rokan Hulu, sekarang tidak diketahui alamatnya di dalam maupun di luar Wilayah Indonesia, lanjutnya ssebagai “Tergugat”; Pengadilan Agama tersebut ; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara ; Setelah mendengar keterangan Penggugat dan keterangan saksi serta meneliti bukti-bukti lainnya di persidangan; TENTANG DUDUKPERKARANYA Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat tanggal 22 Agustus 2013 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasir Pengaraian dalam Register Nomor:
/Pdt.G/2013/PA.Ppg telah mengajukan gugatan perceraian
terhadap Tergugat dengan alasan-alasan sebagai berikut: 1.
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah melaksanakan pernikahan pada tanggal 17 Juli 2007 sebagaimana Duplikat Akta Nikah Nomor: 465/05/XII/2010 tertanggal 21 Agustus 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hulu;
2.
Bahwa setelah akad nikah dilaksanakan Tergugat ada mengikrarkan sighat taklik talak atas Penggugat;
3.
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul baik dan tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 1 (satu) minggu, kemudian Penggugat dan Tergugat pindah selama 2 (dua) tahun dan terakhir tinggal di dan telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri telah dikaruniai 2 orang anak bernama Anak
Hal 1 dari 10 hal.Put.No.332/Pdt.G/2013/PA Ppg
I(lk) umur 5 tahun dan Anak II(pp) umur 3 tahun, anak tersebut sekarang berada dalam asuhan Tergugat; 4.
Bahwa Tergugat sudah tidak lagi dapat memberikan nafkah lahir batin kepada Penggugat lebih dari 3 (tiga) tahun;
5.
Bahwa Penggugat sudah tidak sabar dan tidak ridha dengan perlakukan Tergugat; Berdasarkan alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Ketua
Pengadilan Agama Pasir Pengaraian Cq.Majelis Hakim berkenan memeriksa dan mengadili serta menjatuhkan putusan; PRIMER: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat. 2. Menjatuhkan talak satu khul’I Tergugat (Tergugat) kepada Penggugat (Penggugat) dengan iwadh sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) 3. Membebankan biaya perkara menurut peraturan yang berlaku; SUBSIDAIR: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex Aquo et bono); Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Penggugat datang menghadap di persidangan sedangkan Tergugat tidak datang
menghadap
di persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain menghadap sebagai wakilnya, meskipun telah dipanggil dan diumumkan secara resmi dan patut untuk datang menghadap sidang melalui bantuan media massa yang ditetapkan Pengadilan yaitu Radio Pemerintahan Daerah (RPD) Kabupaten Rokan Hulu masing-masing tanggal 28 Agustus 2013 dan tanggal 30 September 2013 untuk sidang tanggal 7 Januari 2014 dan tidak ternyata bahwa ketidakhadiranya itu disebabkan sesuatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa dalam perkara ini tidak dapat dilaksanakan mediasi, karena Tergugat tidak hadir pada persidangan yang ditentukan, namun Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan cara menasehati Penggugat supaya mengurungkan niatnya bercerai dengan Tergugat, namun tidak berhasil, lalu dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalilnya Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa: -
Potokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor: 465/05/XII/2010, tanggal 21 Agustus 2013, telah bermeterai cukup dan sudah dicocokan dengan
Hal 2 dari 10 hal.Put.No.332/Pdt.G/2013/PA Ppg
aslinya ternyata cocok dengan aslinya dan oleh Ketua Majelis diberi tanda bukti P.1; -
Asli Surat Keterangan Ghoib Nomor : 145/Pem-SS/438, tanggal 21 Agustus 2013 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Kepala Desa, setelah diperiksa oleh Ketua Majelis keabsahannya dan diberi tanda P.2; Menimbang, bahwa disamping mengajukan bukti surat tersebut, Penggugat
juga mengajukan 2 (dua) orang saksi di persidangan yang mengaku bernama: SAKSI I: Saksi I, di bawah sumpahnya telah menerangkan yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah tetangga Penggugat;
-
Bahwa saksi kenal dengan Tergugat bernama Tergugat;
-
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri, mereka menikah tahun 2007 yang lalu di Desa;
-
Bahwa saksi hadir ketika Penggugat dan Tergugat menikah dan Tergugat ada mengucapkan sighat taklik talak;
-
Bahwa setahu saksi mereka tinggal di rumah orangtua Penggugat dan pindah ke Medan selama 2 tahun dan terakhir Penggugat pulang ke Desa dan satu bulan kemudian disusul oleh Tergugat;
-
Bahwa selama perkawinan Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 2 (dua) anak sekarang dibawah asuhan Penggugat;
-
Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat pada awalnya harmonis, namun sejak 2 tahun setelah menikah tidak harmonis lagi, karena Tergugat pergi dari tempat kediaman bersama sampai dengan sekarang tidak kembali lagi;
-
Bahwa Tergugat tidak pernah kirim kabar berita, dan tidak meninggalkan harta sebagai nafkah buat Penggugat bahkan sampai sekarang tidak diketahui alamatnya meskipun telah diusahakan mencarinya namun tidak berhasil;
-
bahwa keluarga Penggugat telah berusaha mencari keberadaan Tergugat namun tidak berhasil;
SAKSI II: Saksi II, di bawah sumpah telah menerangkan yang pada pokoknya: -
bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi adalah paman Penggugat;
-
bahwa saksi hadir ketika Penggugat dan Tergugat menikah tahun 2007 di rumah orangtua Penggugat dan Tergugat ada mengucapkan sighat taklik talak;
Hal 3 dari 10 hal.Put.No.332/Pdt.G/2013/PA Ppg
-
bahwa Penggugat dan Tergugat tela dikaruniai 2 (dua) orang anak sekarang dibawah asuhan Penggugat;
-
bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat berkumpul dan tinggal bersama di rumah orangtua Pengguat kemudian pindah dan terakhir kembali ke;
-
bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis, akan tetapi 2 (dua) tahun yang lalu antara Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal karena Tergugat pergi meninggalkan tempat kediaman bersama dan tidak kembali lagi sampai dengan sekarang;
-
bahwa setahu saksi sejak pergi, Tergugat tidak pernah kirim nafkah dan juga tidak meninggalkan harta untuk kebutuhan Penggugat;
-
bahwa saksi sering berkunjung ke rumah kediaman Penggugat, disana saksi tidak pernah melihat Tergugat bahkan sampai sekarang;
-
bahwa setahu saksi Tergugat tidak ada kabar beritanya dan tidak ada meninggalkan harta yang dapat dijadikan sebagai nafkah Penggugat dan anaknya; Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi di atas, atas pertanyaan
Ketua Majelis, Penggugat membenarkannya; Menimbang, bahwa dalam kesimpulan (konklusinya), Penggugat menyatakan tidak ada lagi bukti yang akan diajukan dalam persidangan ini dan tetap pada gugatannya serta mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasir Pengaraian menjatuhkan putusan, dan Penggugat juga menyerahkan uang iwadh sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) sebagai tebusan talak Tergugat; Menimbang, bahwa tentang jalannya persidangan selengkapnya telah dicatat dalam berita acara persidangan, untuk meringkas uraian putusan ini Majelis Hakim cukup menunjuk berita acara, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan dalam duduk perkaranya; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Penggugat hadir secara inperson sedangkan Tergugat atau wakil/kuasa hukumnya yang sah tidak pernah datang menghadap di persidangan sedangkan yang bersangkutan telah dipanggil dan diberitahu melalui media massa secara resmi dan patut, maka Majelis menilai relaas panggilan tersebut telah sah sebagaimana dimaksudkan ketentuan Pasal 27 Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975;
Hal 4 dari 10 hal.Put.No.332/Pdt.G/2013/PA Ppg
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak datang menghadap di muka persidangan, maka perkara ini dinyatakan tidak layak dimediasi dikarenakan para pihak tidak lengkap, namun sesuai dengan Pasal 82 Undang-undang Nomor: 7 Tahun 1989 jo. Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor: 9 Tahun 1975 dan Pasal 143 Kompilasi Hukum Islam, Majelis telah berupaya mendamaikan Penggugat dengan Tergugat dengan cara menasihati Penggugat untuk tetap membina rumah tangga dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok perkara ialah Penggugat menggugat agar Penggugat diceraikan dari Tergugat dengan menetapkan jatuh talak satu khul’i Tergugat terhadap Penggugat, dengan alasan Tergugat pergi meninggalkan Penggugat sejak 2 tahun setelah menikah (sekitar tahun 2010) tanpa memperdulikan Penggugat serta tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang; Menimbang, bahwa karena Tergugat tidak hadir maka majelis tidak mengetahui jawaban atau bantahan dari Tergugat atas gugatan Penggugat tersebut, namun oleh karena perkara ini mengenai perceraian dan untuk memastikan gugatan Penggugat tidak melawan hak serta beralasan maka kepada Penggugat tetap dibebani wajib bukti; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 terbukti antara Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri masih terikat dalam perkawinan yang sah, akad nikah berlangsung pada tanggal 17 Juli 2007 dan sesaat sesudah akad nikah Tergugat ada mengucapkan sighat taklik talak; Menimbang, bahwa mengenai dalil Penggugat tentang Tergugat telah pergi sejak tahun 2010 (2 tahun setelah menikah) dan tidak diketahui alamatnya di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia telah dikuatkan dengan bukti P.2 yaitu Surat Keterangan Ghoib yang dikeluarkan Kepala Desa, maka Penggugat telah dapat membuktikan dalil gugatannya tersebut; Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, selain bukti surat, Penggugat telah mengajukan bukti 2 (dua) orang saksi, dimana kedua saksi adalah orang yang tidak ada halangan hukum untuk menjadi saksi, telah pula disumpah di depan persidangan, terhadap dua orang saksi tersebut Majelis menilai bahwa secara formil, telah memenuhi syarat sebagai saksi; Menimbang, bahwa SAKSI I dan SAKSI II telah memberikan keterangan sebagai apa yang dilihat sendiri tentang kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat, keterangan mana kedua saksi tersebut telah saling bersesuaian dan telah mendukung dalil gugatan Pengugat, yaitu setidaknya sejak tahun 2010 (2 tahun sesudah menikah),Tergugat pergi meninggalkan Pengggugat dan tidak pernah kembali dan sejak itu antara Penggugat dan Tergugat tidak bersama lagi sampai
Hal 5 dari 10 hal.Put.No.332/Pdt.G/2013/PA Ppg
dengan sekarang ini, sedangkan Tergugat sejak itu pula tidak pernah datang untuk menemui Penggugat, Tergugat tidak ada memberi dan mengirimkan nafkah untuk Penggugat dan juga Tergugat tidak ada meninggalkan barang sesuatu yang berharga untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidup Penggugat serta anaknya, oleh karenanya
berdasarkan Pasal 309 RBg kedua saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan materil sebagai saksi sehingga keterangan kedua saksi tersebut dapat diterima sebagai bukti dalam perkara ini; Menimbang, berdasarkan hasil pemeriksaan perkara ini dari bukti surat, keterangan dua orang saksi dihubungkan dengan dalil-dalil gugatan Penggugat, Majelis telah menemukan fakta-fakta sebagai berikut; -
bahwa sesaat setelah aqad nikah dahulu Tergugat ada mengucapkan sighat taklik talak;
-
bahwa setidaknya sejak tahun 2010 (2 tahun sesudah menikah), Tergugat telah pergi dari tempat kediaman bersama dan sejak itu pula Tergugat tidak pulang-pulang lagi ketempat kediaman bersama sampai dengan sekarang ini, sedangkan Tergugat sejak itu pula tidak pernah datang untuk menemui Penggugat, dan Tergugat juga tidak ada memberi dan mengirimkan nafkah dan juga Tergugat tidak ada meninggalkan barang sesuatu yang berharga untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup Penggugat dan anak Penggugat dan Tergugat;
-
bahwa Penggugat dalam kesimpulannya tetap bersikeras untuk bercerai dengan Tergugat dan bersedia membayar uang iwadh sebesar Rp 10.000,(sepuluh ribu rupiah);
-
bahwa Majelis hakim telah berupaya memberikan nasehat kepada Penggugat untuk tidak bercerai namun usaha tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa untuk melakukan perceraian berdasarkan alasan-alasan
yang telah didalilkan Penggugat, maka harus terpenuhi syarat Pelanggaran taklik talak yang harus terjadi sekurang-kurangnya 4 (empat) unsur (element) yang terdiri dari bagian inti, yaitu : Pertama, Tergugat mengucapkan sighat taklik talak. Kedua, Tergugat telah melanggar salah satu bunyi taklik talak tersebut. Ketiga, Penggugat tidak rela terhadap pelanggaran taklik talak oleh Tergugat, dan Keempat, Penggugat membayar iwadh; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang telah terbukti di atas yakni dari bukti P-1, yang merupakan akta otentik yang memiliki kekuatan pembuktian formil sesuai dengan pasal 1871 KUH Perdata, yang menyatakan segala keterangan yang tertuang didalam akta tersebut adalah dianggap benar (M.Yahya Harahap, dalam bukunya “Hukum Acara Perdata
tentang
gugatan, persidangan, penyitaan,
Hal 6 dari 10 hal.Put.No.332/Pdt.G/2013/PA Ppg
pembuktian dan putusan pengadilan” halaman 567) ditambah dengan keterangan 2 (dua) orang saksi yang melihat Tergugat ada mengucapkan sighat taklik talak maka Majelis menilai terbukti Tergugat setelah akad nikah ada mengucapkan dan menandatangani sighat taklik talak, oleh karenanya syarat pelanggaran taklik talak unsur pertama telah terpenuhi; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang telah terbukti pada angka 2 tersebut di atas, Majelis menyimpulkan bahwa Perbuatan Tergugat meninggalkan Penggugat setidaknya sejak tahun 2010
(kurang lebih 2 tahun) sampai dengan
perkara ini didaftarkan di kepaniteran Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, padahal dalam kurun waktu tersebut kondisi keduanya masih tetap status suami isteri sah, maka telah nyata Tergugat telah membiarkan dan tidak mengindahkan kewajibannya sebagai layaknya seorang suami yang bertanggung jawab kepada isterinya sehingga telah menghilangkan perlakuan mu’asyarah bil ma’ruf terhadap Penggugat, keadaan mana dalam kurun waktu tersebut, Tergugat tidak pernah memberikan nafkah dan meninggalkan barang sesuatu yang berharga untuk dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan hidup Penggugat, dengan demikian Majelis berpendapat terbukti Tergugat telah melanggar sighat taklik talak angka 2 dan 4 yang telah diucapkannya dahulu sesaat akad nikah, oleh karenanya syarat pelanggaran taklik talak unsur kedua inipun telah terpenuhi; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta angka 2 dan angka 4 tersebut di atas dapat disimpulkan pula bahwa Penggugat sudah tidak rela/ridho dengan pelanggaran yang telah dilakukan oleh Tergugat, halmana dapat dilihat dari sikap Penggugat yang tidak mau bersatu lagi dengan Tergugat, walaupun majelis telah berupaya secara maksimal menasehati Penggugat untuk berdamai lagi dengan Tergugat, namun upaya mana ternyata tidak berhasil, dan halmana juga terungkap dari kesediaan Penggugat membayar uang iwadh sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) sebagai tebusan dari talak Tergugat, oleh karenanya syarat ketiga dan keempat pelanggaran taklik talak telah terpenuhi; Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan diatas dengan melihat kondisi rumah tangga yang sedang dialami Penggugat maka bukan lagi kemaslahatan yang didapat dari perkawinan Pengggugat dan Tergugat, melainkan akan menimbulkan kemudharatan yaitu penderitaan yang dirasakan oleh Penggugat, oleh karenanya untuk menjamin hak-hak Penggugat selaku (isteri) serta melindunginya dari tindakan diskriminatif dan kesewenangwenangan Tergugat, maka dalam keadaan demikian perceraian
merupakan
alternatif
terbaik
dan
upaya
terakhir
yang
dapat
menyelamatkan Penggugat dari ketidak pastian dan penderitaan yang terus
Hal 7 dari 10 hal.Put.No.332/Pdt.G/2013/PA Ppg
berkepanjangan, hal mana sejalan dengan maksud kaidah fiqhiyyah : ” Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada mendatangkan kemaslahatan”. Menimbang, bahwa berdasarkan uraian dan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis berpendapat gugatan Penggugat telah cukup beralasan menurut hukum, dan tuntutan Penggugat pada petitum angka 2 (dua) yaitu agar Majelis Hakim menetapkan jatuh talak satu khul’i Tergugat akibat pelanggaran taklik talak yang telah terbukti, hal mana sesuai dengan maksud Pasal 116 huruf (g) Kompilasi Hukum Islam, dan sesuai pula dengan doktrin dalam Kitab Syarqawi ’alat Tahrir Juz II halaman 302 yang dalam hal ini diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim yang berbunyi : ”Barang siapa yang menggantungkan talak dengan suatu keadaan, maka jatuhlah talak itu dengan adanya keadaan tersebut sesuai dengan apa yang dilafazkannya”, oleh karenanya petitum gugatan Penggugat angka 2 patut dikabulkan; Menimbang, bahwa kepada Tergugat telah dinyatakan tidak hadir di persidangan sedangkan gugatan Penggugat tersebut telah terbukti beralasan hukum oleh karena itu berdasarkan pasal 149 RBg jo. SEMA No. 9 Tahun 1964, maka gugatan Penggugat patut dikabulkan dengan verstek; Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat dikabulkan, maka untuk memenuhi kehendak Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor: 7 Tahun 1989 yang sudah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang No. 50 Tahun 2009 jo. Pasal 147 ayat (2) dan (5) Kompilasi Hukum Islam, diperintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk menyampaikan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat kediaman dan tempat pernikahan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang telah disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini mengenai perceraian, maka berdasarkan pasal Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor: 7 Tahun 1989 yang sudah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006 dan perubahan ke dua dengan Undang-undang No. 50 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Memperhatikan pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syar’i yang berkenaan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Mentapkan syarat taklik talak telah terpenuhi;
Hal 8 dari 10 hal.Put.No.332/Pdt.G/2013/PA Ppg
4. Menjatuhkan talak satu khul’i Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat) dengan iwadh sebesar Rp. 10.000,-(sepuluh ribu rupiah); 5. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Pasir
Pengaraian
untuk
menyampaikan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hulu, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 6. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.331.000,- (tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah). Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasir Pengaraian pada hari Selasa tanggal 7 Januari 2014 M bertepatan dengan tanggal 5 Rabi’ul Awal 1435 H, oleh kami, Armen Ghani, S.Ag,. sebagai Ketua Majelis, Zulfikri, S.HI,.MH,. dan Rahmiwati Andreas, S.HI. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan didampingi oleh Hakim Anggota tersebut dengan dibantu oleh Edlerman, A.Md. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.
KETUA MAJELIS ttd
ARMEN GHANI, S.Ag.
HAKIM ANGGOTA
HAKIM ANGGOTA
Ttd
ttd
ZULFIKRI, S.HI,.MH.
RAHMIWATI ANDREAS, S.HI. PANITERA PENGGANTI ttd
ADLERMAN, A.Md. Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,2. Biaya Proses : Rp. 50.000,3. Biaya Panggilan : Rp. 240. 0004. Biaya Redaksi : Rp. 5.000,5. Biaya Materai : Rp. 6.000,Jumlah Rp; 331.000,- (Tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah)
Hal 9 dari 10 hal.Put.No.332/Pdt.G/2013/PA Ppg
Salinan sesuai dengan aslinya Pasir Pengaraian, 9 Januari 2014 Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian
AZWIR, SH.
Hal 10 dari 10 hal.Put.No.332/Pdt.G/2013/PA Ppg