PUTUSAN Nomor:
/Pdt.G/2013/PA.Ppg
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama, Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara “Cerai Talak” antara: PEMOHON, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SPMA, pekerjaan tani, tempat tinggal di Kabupaten Rokan Hulu, selanjutnya sebagai “Pemohon”; MELAWAN TERMOHON, umur 39 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan rumah tangga, tempat tinggal di Desa Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah, selanjutnya sebagai “Termohon”;Pengadilan Agama tersebut; Setelah mempelajari berkas perkara yang bersangkutan; Setelah mendengar keterangan Pemohon, keterangan saksi-saksi serta meneliti bukti-bukti di persidangan; TENTANG DUDUKPERKARANYA Menimbang, bahwa berdasarkan permohonan Pemohon tertanggal 24 Oktober 2013, yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasir Pengaraian Register Nomor:
/Pdt.G/2013/PA.Ppg dengan tanggal yang sama mengajukan hal-hal
sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon dan Termohon telah melaksanakan pernikahan pada tanggal 20 Oktober 1992 di Kecamatan Rambah, sebagaimana Kutipan Akta Nikah Nomor 36/20/X/1992 tertanggal 23 Oktober 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hulu;
2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon kumpul baik dan tinggal dirumah orangtua Pemohon selama 2 bulan kemudian pindah ke dan telah
Hal 1 dari 10 hal,Putusan No.422/Pdt.G/2013/PA Ppg
dikaruniai 2 orang anak bernama ANAK I(pp) umur 19 tahun dan ANAK II(lk) umur 5 tahun 6 bulan; 3. Bahwa selama 1 (satu) tahun sejak menikah rumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan rukun dan harmonis, namun sejak tahun 1993 mulai sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Termohon suka berkata kasar kepada Pemohon dan tidak menghargai keluarga Pemohon dan Termohon tidak suka kalau Pemohon membantu keluarga Pemohon berupa uang, bahkan Termohon berselingkuh dengan laki-laki lain; 4. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi tanggal tahun 2008, yang akhirnya menyebabkan antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah, Termohon pergi dari rumah kediaman bersama sampai sekarang tidak pernah kembali ke rumah kediaman bersama; 5. Bahwa antara Pemohon dengan Termohon sudah pernah didamaikan oleh pihak keluarga namun tidak berhasil; Berdasarkan alasan di atas
Pemohon mohon kepada Ketua Pengadilan
Agama Pasir Pengaraian Cq.Majelis Hakim berkenan memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan sebagai berikut: PRIMAIR : 1.
Mengabulkan permohonan Pemohon;
2.
Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Pasir Pengaraian;
3.
Membebankan biaya perkara kepada Pemohon;
SUBSIDAIR : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya. Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan untuk pemeriksaan perkara ini Pemohon dan Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut menghadap di persidangan; Menimbang,
bahwa
terhadap
panggilan
tersebut
Pemohon
hadir
di persidangan, sedangkan Termohon tidak pernah hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasanya meskipun ia telah dipanggil oleh Jurusita Pengadilan Agama Pasir Pengaraian sesuai relaas panggilan Nomor : /Pdt.G/2013/PA. Ppg Pertama tanggal 27 Nopember 2013 untuk sidang
Hal 2 dari 10 hal,Putusan No.422/Pdt.G/2013/PA Ppg
tanggal 3 Desember 2013, Kedua,tanggal 30 Desember 2013 untuk sidang tanggal 7 Januari 2014, dan Ketiga, tanggal 27 Januari 2014 untuk sidang tanggal 4 Februari 2014 yang dibacakan di persidangan, sedangkan ketidakhadirannya bukanlah disebabkan oleh sesuatu halangan yang sah, selanjutnya perkara tersebut diperiksa tanpa hadirnya Termohon; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak pernah hadir dipersidangan, maka majelis tidak dapat mendamaikan Pemohon dengan Termohon, dan mediasi juga tidak dapat terlaksana, namun selama proses persidangan majelis telah berusaha menasehati Pemohon agar bersabar dan mempertahankan rumah tangga bersama Termohon, tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa kemudian dibacakan permohonan Pemohon dalam persidangan yang dinyatakan tertutup untuk umum, terhadap isi dan maksudnya tetap dipertahankan Pemohon; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak pernah hadir, maka majelis tidak dapat mendengar tanggapan Termohon atas permohonan Pemohon; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti tertulis berupa 1 (satu) lembar fotokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah No. 36/20/X/1992 tanggal 23 Oktober 2013, dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu. Bukti tersebut telah dinazegelen, bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya, di atas bukti tersebut ditandatangani oleh Ketua Majelis dan diberi tanda P; Menimbang, bahwa disamping bukti tertulis, Pemohon telah pula menghadirkan saksi 2 (dua) orang yang telah memberi keterangan dibawah sumpah sebagai berikut: 1. SAKSI I, SAKSI I, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan tani, bertempat tinggal di Kabupaten Rokan Hulu, menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi adalah tetangga Pemohon; - Bahwa saksi kenal dengan Termohon yang bernama TERMOHON, hubungan mereka berdua adalah suami isteri menikah yang dilangsungkan tahun 1992; - Bahwa setahu saksi setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orantua Termohon, selama pernikahan telah dikaruniai 2 orang anak; - Bahwa setahu saksi awal-awal pernikahan rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun saja, namun setelah 1 (satu) tahun setelah menikah rumah
Hal 3 dari 10 hal,Putusan No.422/Pdt.G/2013/PA Ppg
tangga Pemohon mulai tidak rukun, karena antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; - Bahwa saksi pernah melihat dan juga mendengar Pemohon dan Termohon bertengkar; - Bahwa setahu saksi pertengkaran tersebut disebabkan Tergugat tidak menghargai Pemohon sebagai suami dan juga tidak menghargai keluarga besar Pemohon, sering berkata kasar sebagaimana isteri yang baik, dan juga Termohon sering pergi tanpa izin Pemohon; - Bahwa sekitar tahun 2008 antara Pemohon dan Termohon sudah tidak tinggal satu rumah lagi, Termohon pergi dari tempat kediaman bersama hingga sekarang tidak kembali; - Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah diusahakan untuk merukunkan kembali, akan tetapi tidak berhasil; - Bahwa saksi tidak sanggup merukunkan mereka, karena Termohon sudah berpisah tempat tinggal; 2. SAKSI II : SAKSI II, memberikan keterangan dibawah sumpah sebagai berikut: - Bahwa saksi adalah tetangga Pemohon; - Bahwa saksi kenal dengan Termohon yang bernama TERMOHON, hubungan mereka suami isteri menikah tahun 1992; - Bahwa setahu saksi mereka telah dikaruniai 2 (dua) orang anak sekarang dibawah asuhan Termohon; - Bahwa setahu saksi awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon rukunrukun saja, namun setelah satu tahun menikah rumah tangga mereka mulai tidak harmonis mereka sering berselisih dan bertengkar; - Bahwa saksi pernah melihat pemohon dan termohon bertengkar sebanyak 5 kali, pertengkaran tersebut disebabkan karena Termohon kurang menghargai Pemohon sebagai suami, suka berkata kasar, dan sering pergi tanpa izin Pemohon; - Bahwa setahu saksi sejak tahun 2008 yang lalu Pemohon dan Termohon telah pisah rumah, dan yang pergi dari tempat kediaman bersama adalah Termohon dan sejak tahun 2008 tersebut Termohon tidak pernah kembali ketempat kediaman bersama; - Bahwa saksi sering berkunjung ke rumah kediaman Pemohon dan di rumah tersebut saksi tidak pernah melihat Termohon di rumah tersebut;
Hal 4 dari 10 hal,Putusan No.422/Pdt.G/2013/PA Ppg
- Bahwa setahu saksi antara Pemohon dengan Termohon telah diupayakan mendamaikan akan tetapi tidak berhasil; - Bahwa saksi sudah tidak sanggup mendamaikan mereka, karena mereka sudah tidak serumah lagi; Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi di muka, Pemohon membenarkannya tidak membantah, sedangkan Termohon tidak dapat didengar tanggapannya karena tidak pernah hadir di persidangan; Menimbang, bahwa dalam kesimpulannya, Pemohon menyatakan tetap pada permohonannya dan memohon agar majelis menjatuhkan putusan atas perkara tersebut; Menimbang, bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, maka semua hal ihwal yang termuat dalam berita acara sidang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesempurnaan putusan ini;
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon pada pokoknya adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa berdasarkan dalil Pemohon yang diperkuat bukti P.1 terbukti Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang masih terikat dalam perkawinan yang sah, maka dengan mendasarkan kepada Pasal 49 ayat (1) huruf (a) Undang-undang No. 7 Tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undangundang No. 3 Tahun 2006 jo. Undang-undang No. 50 Tahun 2009 Pemohon dan Termohon mempunyai kwalitas sebagai pihak-pihak dalam perkara ini; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak pernah hadir dipersidangan tanpa alasan yang dibenarkan oleh hukum, dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakilnya, meskipun pengadilan telah memanggilnya secara resmi dan patut, oleh karenanya Termohon harus dinyatakan tidak hadir, maka perkara ini diputus dengan verstek sesuai dengan ketentuan pasal 150 RBg. Hal ini sejalan dengan dalil dalam kitab Ahkamul Qur’an, Juz II halaman 405 yang telah dihimpun dalam buku Himpunan Nash dan Hujjah Syar’iyah Putusan/Penetapan Pengadilan Agama oleh A.Wasit Aulawi,MA,.dkk halaman 125 sebagai berikut;
ﻣﻦ دﻋﻰ اﻟﻰ ﺣﺎﻛـﻢ ﻣﻦ ﺣﻜﺎم اﻟﻤﺴﻠﻤﯿﻦ ﻓﻠﻢ ﯾﺠﺐ ﻓﮭﻮ ظﺎﻟﻢ ﻻ ﺣﻖ ﻟﮫ
Hal 5 dari 10 hal,Putusan No.422/Pdt.G/2013/PA Ppg
Artinya: “Barangsiapa yang dipanggil oleh Hakim Islam untuk hadir dalam persidangan sedangkan orang tersebut tidak memenuhi panggilan itu, maka ia telah berbuat zalim, sehingga gugurlah haknya” Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak pernah hadir dalam persidangan maka tidak dapat dilakukan mediasi sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (3) dan pasal 4 Peraturan Mahkamah Agung RI.Nomor 1 Tahun 2008 tanggal 31 Juli 2008 tentang Prosedur Mediasi, serta tidak dapat pula dilakukan upaya perdamaian dalam persidangan oleh Majelis Hakim sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 82 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; Menimbang, bahwa Majelis Hakim dalam setiap persidangan telah berusaha menasehati Pemohon selaku pihak yang hadir untuk bersabar dan hidup rukun kembali dengan Termohon namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa yang menjadi alasan dalam permohonan pemohon adalah rumah tangga pemohon tidak harmonis lagi sejak tahun1994 telah sering bertengkar disebabkan Termohon tidak menghargai Pemohon, sering berkata kasar sebagaimana layaknya isteri yang baik, bahkan Termohon sering pergi dari rumah kediaman bersama tanpa izin Pemohon, sehingga puncaknya terjadi tahun 2008 antara Pemohon dan Termohon telah pisah tempat tinggal dan yang pergi dari tempat kediaman bersama sampai dengan sekarang tidak pernah kembali; Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan pasal 76 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Majelis Hakim memandang perlu mendengar keterangan pihak keluarga/saksi Pemohon; Menimbang,
bahwa
untuk
membuktikan
kebenaran
dalil-dalil
permohonannya, Pemohon mengajukan bukti tertulis (bukti P) dan 2 (dua) orang saksi di persidangan; Menimbang, bahwa bukti tertulis yang diajukan oleh Pemohon berupa foto kopi Duplikat Akta Nikah Pemohon dan Termohon Nomor 36/20/X/1992 tanggal 23 Oktober 2013, Majelis menilai bukti tersebut telah memenuhi syarat materil dan syarat formil sebagai alat bukti di persidangan dan merupakan bukti otentik yang kekuatan pembuktiannya mengikat dan menentukan sehingga harus dinyatakan bahwa Pemohon dan Termohon mempunyai hubungan hukum sebagai suami isteri yang sah, oleh karena itu maka permohonan Pemohon patut untuk selanjutnya dipertimbangkan;
Hal 6 dari 10 hal,Putusan No.422/Pdt.G/2013/PA Ppg
Menimbang, bahwa saksi I SAKSI I dan saksi II SAKSI II, kedua saksi tersebut tidak ada halangan hukum untuk diangkat menjadi saksi dan telah memberikan keterangan dibawah sumpah, sehingga saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat formil; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan materi keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon yang berkaitan dengan perkara ini bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri telah dikaruniai anak, bahwa sejak tahun 1994 / dua tahun setelah menikah rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis sering terjadi pertengkaran, Termohon tidak mengharhgai Pemohon, sering berkata kasar, Termohon sering pergi tanpa izin Pemohon yang akhirnya pemohon dan termohon pisah tempat tinggal/pisah rumah sejak pertengahan tahun 2008 hingga sekarang tidak pernah kembali dan tidak ada saling mengunjungi diantara mereka; Menimbang, bahwa oleh karena kedua saksi tersebut orang yang dekat hubungannya dengan Pemohon dan mengetahui kondisi dan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon dan kesaksian saksi tersebut saling bersesuaian dan tidak bertentangan, maka Majelis Hakim menilai kesaksian para saksi tersebut patut diyakini kebenarannya dan sesuai dengan ketentuan pasal 308 ayat (1) jo.pasal 309 R.Bg
dinilai
telah
memenuhi
syarat
materil
kesaksian
sehingga
dapat
dipertimbangkan dalam perkara ini; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak hadir dalam persidangan, maka Majelis Hakim menggangap Termohon tidak mempergunakan hak jawabnya, dengan sendirinya dalil-dalil permohonan Pemohon tersebut menjadi fakta yang tetap; Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan permohonan Pemohon serta keterangan saksi-saksi di persidangan, maka dapatlah ditemukan fakta-fakta sebagai berikut: - Bahwa benar Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah menikah tanggal 20 Oktober 1992 dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak; - Bahwa benar rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak rukun dan tidak harmonis sejak tahun 1994 karena telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus
menerus
dan
tidak
ada
harapan
untuk
dirukunkan,
hal tersebut disebabkan Termohon tidak menghargai Pemohon, Termohon sering pergi tanpa izin Pemohon;
Hal 7 dari 10 hal,Putusan No.422/Pdt.G/2013/PA Ppg
- Bahwa akibat pertengkaran tersebut antara Pemohon dan Termohon telah pisah tempat tinggal, Termohon pergi dari tempat kediaman bersama tahun 2008 sampai sekarang tidak kembali serta sudah tidak saling memperdulikan satu sama lainnya; - Bahwa
benar
masalah rumah tangga Pemohon sudah diupayakan
merukunkannya oleh keluarga,tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa telah terbukti bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon benar-benar sudah tidak harmonis (pecah) karena seringnya terjadi perselisihan dan pertengkaran yang sudah tidak mungkin lagi untuk dapat dirukunkan dalam satu rumah tangga, sehingga tujuan perkawinan sudah tidak mungkin dapat diwujudkan sebagaimana dimaksud pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo.pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan sebagaimana Firman
Allah SWT dalam surat
Ar-Ruum ayat 21;
Artinya : Dan diantara tanda - tanda kekuasanNya, ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikanNya diantara kamu rasa kasih dan sayang; Menimbang, bahwa dengan demikian alasan perceraian yang diajukan oleh Pemohon telah terbukti kebenarannya dan telah memenuhi unsur-unsur yang terkandung dalam pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dan alasan perceraian yang tercantum pada pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah RI Nomor 9 Tahun 1975 jo.Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, dengan demikian permohonan Pemohon untuk menceraikan Termohon dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan pasal 84 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, Majelis perlu menambah satu amar dalam putusan perkara ini yang memerintahkan Panitera untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Urusan Agama tempat perkawinan berlangsung dan Kantor Urusan Agama tempat tinggal Pemohon dan Termohon untuk dicatat dalam register yang disediakan untuk itu;
Hal 8 dari 10 hal,Putusan No.422/Pdt.G/2013/PA Ppg
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, maka semua biaya yang timbul akibat perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat, segala ketentuan dan peraturan perundang-undangan serta hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI 1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan pemohon dengan verstek; 3. Memberi izin kepada Pemohon ( PEMOHON ) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon ( TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Pasir Pengaraian. 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk menyampaikan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hulu, serta Kantor Urusan Agama, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon sebesar Rp. 446.000,(empat ratus empat puluh enam ribu rupiah)
Demikian putusan ini dijatuhkan dalam Musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasir Pengaraian pada hari Selasa tanggal 4 Februari 2014 M bertepatan
dengan
tanggal
4
Rabu’ul
Akhir
1435
H,
oleh
kami
ARMEN GHANI,S.Ag,. sebagai Ketua Majelis, SALAMAT NASUTION, S.H.I,.MA,. dan ZULFIKRI, S.H.I,.MH,. masing-masing sebagai Hakim Anggota, Putusan mana pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh SYOFYAN, AMd sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon.
KETUA MAJELIS ttd
Hal 9 dari 10 hal,Putusan No.422/Pdt.G/2013/PA Ppg
ARMEN GHANI,S.Ag. HAKIM ANGGOTA
HAKIM ANGGOTA
Ttd
ttd
SALAMAT NASUTION,S.H.I,.MA.
ZULFIKRI, S.H.I,.MH. PANITERA PENGGANTI ttd SYOFYAN, AMd.
Rincian biaya perkara: 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya pendaftaran : Rp. 30.000,Biaya proses : Rp. 50.000,Biaya panggilan : Rp.355. 000,Redaksi : Rp. 5.000,Meterai : Rp 6.000,Jumlah : Rp.446. 000,(Empat ratus empat puluh enam ribu rupiah)
Salinan sesuai dengan aslinya Pasir Pengaraian, 10 Februari 2014 PANITERA
AZWIR, SH.
Hal 10 dari 10 hal,Putusan No.422/Pdt.G/2013/PA Ppg