PUTUSAN Nomor : 452/Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat pertama, dalam persidangan Hakim Majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara antara: PENGGUGAT, umur
43 tahun, agama Islam, pendidikan D3, pekerjaan Mengurus
rumah tangga, tempat tinggal di Jln. *****, Dusun *****, RT *****, Desa *****, Kecamatan *****, Kabupaten Rokan Hulu, sebagai Penggugat; Melawan TERGUGAT, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal
di Jln *****, Lembaga Pemasyarakatan *****, Kelurahan
*****, Kecamatan *****, Kota *****, sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan pihak Penggugat dan saksi-saksi di sidang; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dalam
surat gugatannya tertanggal 19
Nopember 2013 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, dengan Nomor : 452/Pdt.G/2013/PA.Ppg, telah mengajukan permohonan untuk bercerai dengan Tergugat dengan uraian/alasan, dengan beberapa perubahan sebagai berikut : 1.
Bahwa pada tanggal 22 Desember 1993, Penggugat dan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan *****, dahulu Kabupaten Kampar sekarang Kabupaten Rokan Hulu sebagaimana tertera dari Kutipan Akta Nikah Nomor : *****tanggal 22 Desember 1993;
2.
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul baik dan tinggal dirumah orang tua Tergugat selama 7 tahun kemudian pindah kediaman bersama di Desa ***** , dan telah dikaruniai 2 orang anak, yaitu 1).ANAK I (perempuan) umurnya 19 tahun; 2).ANAK II (perempuan) umurnya 14 tahun; anak tersebut sekarang berada dibawah asuhan Penggugat;
Hal 1 dari 8 hal. Put. No.452/Pdt.G/2013/PA.Ppg
3.
Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat pada awalnya berjalan baik-baik dan rukun, namun sejak tahun 1999 mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan antara lain: a. Tergugat sering pergi hingga berminggu-minggu tanpa alasan yang jelas; b. Tergugat berselingkuh dengan perempuan lain; c. Tergugat dihukum 5 tahun penjara oleh PN Pasir Pengaraian dengan kasus Narkoba;
4.
Bahwa puncak dari perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi pada tahun 2010, yang akhirnya menyebabkan antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah, dan yang pergi meninggalkan kediaman bersama adalah Tergugat karena dihukum 5 tahun penjara;
5.
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah pernah didamaikan oleh pihak keluarga namun tidak berhasil; Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan
Agama Pasir Pengaraian segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi : PRIMAIR: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 3. Menetapkan biaya menurut hukum. SUBSIDAIR: Apabila Majelis Hakim bependapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat telah hadir di persidangan sedangkan Tergugat tidak hadir tanpa alasan yang sah serta tidak menyuruh wakil/kuasanya yang sah untuk hadir meskipun ia telah dipanggil dengan resmi 2013
sesuai relaas panggilan nomor : 452/Pdt.G/2013/PA.Ppg tanggal 29 Nopember dan tanggal 20 Januari 2014; Menimbang, bahwa atas perkara ini, tidak dilaksanakan mediasi, oleh karena
Tergugat yang dengan resmi dan patut telah dipanggil menghadap ke persidangan namun tidak pernah hadir, maka tidak memungkinkan untuk dilakukan proses mediasi; Menimbang, bahwa walau upaya mediasi tidak dilaksanakan, namun Majelis Hakim tetap berusaha menasehati Penggugat untuk berbaikan kembali dengan Tergugat namun usaha perdamaian tidak berhasil, maka dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan, yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan alat bukti berupa surat yaitu berupa :
Hal 2 dari 8 hal. Put. No.452/Pdt.G/2013/PA.Ppg
- Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan ***** Kabupaten Rokan Hulu
Nomor : *****,
tanggal 22 Desember 1993, yang telah
dinazegelen di Kantor Pos dan telah bermeterai cukup serta telah dicocokkan dengan aslinya (bukti P.1); Menimbang, bahwa disamping alat bukti berupa surat tersebut di atas, Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut : 1. SAKSI I, umur 52 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP, pekerjaan Mengurus rumah tangga, tempat tinggal di Desa *****, RT *****, Kecamatan *****,
Kabupaten
Rokan Hulu, dibawah sumpahnya memberikan keterangan di persidangan, yang pada pokoknya sebagai berikut; - bahwa Saksi adalah kakak ipar Penggugat; - bahwa setahu saksi, setelah menikah Penggugat dan Tergugat awalnya tinggal di rumah orang tua Tergugat di *****dan terakhir pindah ke rumah kediaman bersama di *****; - bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak, yang saat ini diasuh oleh Penggugat; - bahwa setahu saksi, rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan damai, namun sejak tahun 1999, Penggugat dan Tergugat mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran; - bahwa saksi pernah melihat dan mendengar langsung Penggugat dan Tergugat bertengkar di tahun 2010; - bahwa penyebab pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat adalah karena Tergugat selingkuh dengan perempuan lain dan pernah melihat Tergugat jalan sama perempuan tersebut, Tergugat
sering pergi dar i
rumah tanpa alasan yang jelas dan apabila Penggugat bertanya kepada Tergugat, Tergugat selalu menjawab bukan urusanmu; - bahwa saat ini Penggugat dan Tergugat tidak satu rumah sejak pertengahan tahun 2010, dan yang pergi dari tempat kediaman bersama adalah Tergugat karena Tergugat dihukum 5 tahun penjara; - bahwa pihak keluarga pernah mendamaikan namun t idak berhasil; - bahwa saksi t idak sanggup lagi mendamaikan Penggugat dan Tergugat; 2. SAKSI II, umur 58 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP, pekerjaan Tani, tempat tinggal di
Desa *****, RT *****, Kecamatan *****, Kabupaten Rokan Hulu,
dibawah sumpahnya memberikan keterangan di persidangan, yang pada pokoknya sebagai berikut; - bahwa Saksi adalah kakak ipar Penggugat;
Hal 3 dari 8 hal. Put. No.452/Pdt.G/2013/PA.Ppg
- bahwa setahu saksi, setelah menikah Penggugat dan Tergugat awalnya tinggal di rumah orang tua Tergugat di *****dan terakhir pindah ke rumah kediaman bersama di *****; - bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak, yang saat ini diasuh oleh Penggugat; - bahwa setahu saksi, rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan damai, namun sejak tahun 1999, Penggugat dan Tergugat mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran; - bahwa saksi t idak pernah melihat dan mendengar langsung Penggugat dan Tergugat bertengkar, akan tetapi telah
mendamaikan sebanyak 3
kali; - bahwa penyebab pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat adalah karena Tergugat selingkuh dengan perempuan lain, bahkan saksi dengar Tergugat sudah menikah dengan perempuan tersebut dan Tergugat sering pergi tanpa alasan yang jelas; - bahwa saat ini Penggugat dan Tergugat tidak satu rumah sejak pertengahan tahun 2010, dan yang pergi dari tempat kediaman bersama adalah Tergugat karena Tergugat dihukum 5 tahun penjara; - bahwa pihak keluarga pernah mendamaikan namun t idak berhasil; - bahwa saksi t idak sanggup lagi mendamaikan Penggugat dan Tergugat; Menimbang,
bahwa
terhadap
keterangan
saksi-saksi,
Penggugat
membenarkannya; Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan telah cukup atas segala keterangan dan bukti-bukti yang telah diajukan di persidangan dan selanjutnya menyampaikan kesimpulannya yang pada pokoknya tetap pada gugatannya; Menimbang, bahwa, untuk memperingkas uraian dalam putusan ini, menunjuk kepada segala sesuatu sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana terurai dalam surat gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa perkara ini adalah perkara perceraian antara warga negara Indonesia yang menikah secara Agama Islam maka berdasarkan Pasal 49 ayat (1) huruf (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, perkara ini menjadi wewenang absolut Pengadilan Agama Pasir Pengaraian;
Hal 4 dari 8 hal. Put. No.452/Pdt.G/2013/PA.Ppg
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat yang tidak pernah hadir di persidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut, maka proses mediasi sebagaimana dikehendaki oleh pasal 7 ayat 1 dan 5 Peraturan MARI Nomor 1 tahun 2008 tidak dapat dilaksanakan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah melakukan upaya damai dengan cara menasehati Penggugat, sesuai ketentuan Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 31 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 82 ayat (1,2 dan 4) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006, dan perubahan kedua Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, namun upaya damai tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa yang menjadi dalil Penggugat untuk mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat adalah karena rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis dan terus terjadi perselisihan dan pertengkaran sebagaimana diuraikan dalam duduk perkara; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan dan telah dianggap mengakui dalil pokok gugatan Penggugat dan pengakuan mana merupakan bukti sempurna, mengikat dan menentukan (Vide : Psl. 311 RBg) maka dalil dan alasan gugatan Penggugat sudah sepatutnya dipandang telah terbukti kebenarannya ; Menimbang, bahwa meskipun dapat dikategorikan Tergugat mengakui seluruh dalil dan alasan gugatan Penggugat yang berarti pula Tergugat mengakui adanya pertengkaran dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sebagimana gugatan Penggugat, tetapi untuk menghindari rekayasa dan kebohongan dalam perkara perceraian, Penggugat tetap dibebankan wajib bukti, dan untuk itu telah didengar keterangan saksisaksi keluarga dan atau orang dekat dari masing-masing pihak sebagaimana kehendak rumusan
Pasal 22 ayat [2] Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan ketentuan
Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa di persidangan Penggugat telah mengajukan bukti tertulis yaitu P.1 serta 2 orang saksi sebagaimana diuraikan pada bahagian duduk perkaranya; Menimbang, bahwa terhadap bukti tertulis yang diajukan oleh Penggugat secara formil dan materil telah memenuhi ketentuan pembuktian karena telah diberi meterai secukupnya dan dilegalisir serta telah diperlihatkan aslinya di depan persidangan; Menimbang, bahwa bukti P.1 merupakan akta outentik tentang adanya hubungan ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana dipertimbangkan di atas, dengan demikian Penggugat adalah orang yang berkepentingan dalam perkara aquo (Persona Standi In Judicio); Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang dihadirkan Penggugat berasal dari orang
dekat Penggugat
yang masing-masing saksi adalah cakap bertindak, tidak
terhalang menjadi saksi, tidak ada hubungan kerja dengan Penggugat dan Tergugat dan Hal 5 dari 8 hal. Put. No.452/Pdt.G/2013/PA.Ppg
telah memberikan keterangan di depan persidangan di bawah sumpah, maka Majelis Hakim berpendapat berdasarkan Pasal 171 dan Pasal 175 R.Bg. saksi-saksi yang diajukan Penggugat telah memenuhi syarat formil alat bukti saksi; Menimbang, bahwa saksi I dan saksi II Penggugat aquo adalah kakak ipar Penggugat yang
menerangkan bahwa saksi pernah melihat, mendengar
langsung
pertengkaran dan mendamaikan Penggugat dan Tergugat serta mengetahui Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah, maka kedua saksi telah memenuhi syarat materil sebagai saksi sebagaimana maksud pasal 308 R.bg dan pasal 309 R.Bg karenanya Majelis Hakim menilai Penggugat telah mampu membuktikan dalil-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat dikaitkan dengan bukti tertulis dan keterangan Penggugat di persidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut: - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah; - Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis lagi setidak-tidaknya sejak tahun 1999 sering terjadi pertengkaran dan perselisihan; - Bahwa penyebab pertengkaran tersebut adalah karena Tergugat telah berselingkuh dengan perempuan lain; - Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah sejak tahun 2010; - Bahwa sekarang Tergugat berada di Lembaga Pemasyarakatan karena kasus narkoba; - Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah diupayakan damai oleh pihak keluarga namun tidak berhasil; Menimbang bahwa berdasarkan fakta tersebut diatas yang menunjukkan bahwa antara Penggugat dan Penggugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran maka dapat disimpulkan bahwa rumah tangga yang demikian
sudah tidak mungkin dirukunkan
kembali sehingga tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud pasal 1 No. 1 tahun 1974 Jo. Pasal 3
Undang-undang
Kompilasi Hukum Islam, tidak akan terwujud;
Menimbang, bahwa tentang pecahnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat dapat dilihat di persidangan, dimana Penggugat tidak mau berdamai lagi dengan Tergugat, walaupun Majelis telah berusaha mendamaikan namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa dengan ditemukannya fakta Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah, karena Tergugat telah dipenjara akibat melakukan tindak pidana dalam kasus narkoba, hal mana menunjukkan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah dikategorikan broken marriage; Menimbang, bahwa perceraian adalah merupakan perbuatan halal yang dibenci Allah SWT, yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangan suami isteri, akan tetapi mempertahankan perkawinan Penggugat dan Tergugat dengan kondisi tersebut diatas, Majelis berpendapat justru akan mendatangkan mafsadat yang lebih besar dari pada mashlahat yang akan dicapai, diantaranya penderitaan batin yang berkepanjangan, Hal 6 dari 8 hal. Put. No.452/Pdt.G/2013/PA.Ppg
sementara menolak mafsadat lebih diprioritaskan dari pada menarik kemashlahatan sebagaimana kaedah Fiqih menyatakan : داراﻟﻤﻔﺎﺳﺪ اوﻟﻰ ﻣﻦ ﺟﻠﺐ اﻟﻤﺼﺎﻟﺢ
Artinya: “Menolak mafsadat (keburukan) lebih diprioritaskan daripada menarik kemashlahatan”; Menimbang, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas maka patut disimpulkan bahwa alasan perceraian yang diajukan oleh penggugat telah terbukti dan telah memenuhi maksud pasal 1975 Jo. Pasal 116 huruf
19 huruf (f ) Peraturan Pemerintah Nomor: 9 Tahun
(f ) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu, gugatan
Penggugat harus dikabulkan; Menimbang, bahwa Tergugat telah dipanggil secara sah patut untuk menghadap ke persidangan, namun tidak pernah hadir dan
tidak pula menyuruh orang lain
menghadap sebagai wakil atau kuasanya untuk menghadiri persidangan dan tidak ternyata ketidakhadirannya disebabkan suatu halangan yang sah, sedangkan gugatan Penggugat beralasan dan tidak melawan hukum, maka berdasarkan pasal 149 ayat 1 (satu) RBg, gugatan Penggugat dapat diputus dengan verstek; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, Majelis Hakim memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengirimkan salinan putusan ini setelah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan pernikahan dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana dirubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006, dan perubahan kedua Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, maka biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk datang menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengirimkan Salinan Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Hal 7 dari 8 hal. Put. No.452/Pdt.G/2013/PA.Ppg
Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan *****, Kabupaten Rokan Hulu
dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan *****
Kabupaten Rokan Hulu serta Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan *****, Kota *****, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 291.000,- (dua ratus Sembilan puluh satu ribu rupiah);
Demikianlah
diputuskan
dalam
rapat
permusyawaratan
Pengadilan Agama Pasir Pengaraian pada hari Kamis bertepatan dengan tanggal
21 Rabiul Awal
Mejelis
Hakim
tanggal 23 Januari 2014 M
1435 H, oleh kami RAMSYAH
SIHOMBING, SH.,MH, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, sebagai Ketua Majelis, ZULKIFLI S.Ag, S.H., MH
dan ZULFIKRI, S. HI
masing-
masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, didampingi oleh hakim-hakim anggota tersebut, dibantu oleh ZAMZAM LUBIS, SH
sebagai Panitera Pengganti, dengan
dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.
KETUA MAJELIS
RAMSYAH SIHOMBING, SH.,MH
HAKIM ANGOTA,
HAKIM ANGGOTA,
ZULKIFLI S.Ag, SH, M.H
ZULFIKRI, S. HI
PANITERA PENGGANTI
ZAMZAM LUBIS, SH Rincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Biaya Panggilan 4. Biaya Meterai 5. Biaya Redaksi Jumlah
: Rp. 30.000,: Rp. 50.000,: Rp. 200.000 : Rp. 6.000,: Rp. 5.000,Rp. 291.000,-(dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
Hal 8 dari 8 hal. Put. No.452/Pdt.G/2013/PA.Ppg