PUTUSAN Nomor : 385/Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat pertama, dalam persidangan Hakim Majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara antara: PENGGUGAT, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Mengurus rumah tangga, tempat tinggal di ***** RT *****. Kelurahan *****, Kecamatan *****, Kabupaten Rokan Hulu, sebagai Penggugat; Melawan TERGUGAT, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Dagang, tempat tinggal dahulu di ***** RT *****, Kelurahan *****, Kecamatan *****,
Kabupaten Rokan Hulu, saat ini tidak diketahui alamatnya di dalam
maupun di luar wilayah Indonesia (Ghaib), sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini; Telah mendengar pihak Penggugat dan saksi-saksi di sidang; Telah mendengarkan sumpah supletoir (tambahan) Penggugat di sidang; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dalam
surat gugatannya tertanggal 20
September 2013 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, dengan Nomor: 385/Pdt.G/2013/PA.Ppg, telah mengajukan gugatan untuk bercerai dengan Tergugat dengan uraian/alasan sebagai berikut : 1.
Bahwa pada tanggal 15 Juni 1995, Penggugat dan Tergugat
melangsungkan
pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan *****, Kabupaten *****, Propinsi Sumatera Utara sebagaimana tertera dari Kutipan Akta Nikah Nomor : *****tanggal 06 Juli 1995; 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul baik dan tinggal di Perumah
PT.*****selama 10 tahun, terakhir Penggugat dan Tergugat tinggal di Kelurahan *****; 3. Bahwa selama pernikahan antara Penggugat
dan Tergugat
telah hidup rukun
sebagaimana layaknya suami istri namun dan telah dikaruniai 3 orang anak, yaitu: 1. Anak I (laki-laki) umurnya 18 tahun;
Hal 1 dari 10 hal. Put. No.385/Pdt.G/2013/PA.Ppg
2. Anak II (perempuan) umurnya 15 tahun; 3. Anak III (laki-laki) umurnya 9 tahun, anak tersebut sekarang berada dibawah asuhan Penggugat; 4. Bahwa kurang lebih sejak 10 tahun antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi
perselisihan dalam rumah tangga yang disebabkan karena: dalam rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat ada pihak ketiga (orangtua Tergugat); 5. Bahwa lebih kurang sejak tanggal 20 Mei tahun 2008 berturut-turut hingga sekarang,
Tergugat pergi meninggalkan Penggugat tanpa izin Penggugat dan tanpa alasan yang sah sejak itu Tergugat tidak pulang dan tidak mengirim kabar, tidak memberi nafkah serta tidak diketahui alamatnya yang jelas dan pasti di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia; 6. Bahwa Penggugat telah berusaha mencari Tergugat, antara lain menanyakan
keberadaan Tergugat kepada keluarga Tergugat juga kepada teman-teman dekat Tergugat mereka tidak mengetahui secara persis keberadaan Tergugat namun tidak bertemu juga; 7. Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat sudah
tidak lagi dapat dibina dengan baik sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sudah sulit dipertahankan lagi dan karenanya agar masing-masing pihak tidak lebih jauh melanggar norma hukum dan norma agama maka perceraian merupakan alternative terakhir bagi Penggugat untuk menyelesaikan permasalahan antara Penggugat dan Tergugat; Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PENTITUM; 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu Ba'in Shughra Tergugat (TERGUGAT) dengan Penggugat (PENGGUGAT); 3. Menetapkan biaya menurut hukum; Atau, Apabila Bapak Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex Aquo et bono);
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat telah hadir di persidangan sedangkan Tergugat tidak hadir tanpa alasan yang sah serta tidak
Hal 2 dari 10 hal. Put. No.385/Pdt.G/2013/PA.Ppg
menyuruh wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir meskipun ia telah dipanggil dengan resmi dan patut
di radio Pemda Rokan Hulu sesuai relas panggilan nomor :
385/Pdt.G/2013/PA.Ppg tanggal 24 September 2013 dan tanggal 24 Oktober 2013; Menimbang, bahwa atas perkara ini, tidak dilaksanakan mediasi, oleh karena Tergugat yang dengan resmi dan patut telah dipanggil menghadap ke persidangan namun tidak pernah hadir, maka tidak memungkinkan untuk dilakukan proses mediasi; Menimbang, bahwa walau upaya mediasi tidak dilaksanakan, namun Majelis Hakim tetap berusaha menasehati Penggugat untuk berbaikan kembali dengan Tergugat namun usaha perdamaian tersebut tidak berhasil, maka dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan, yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan alat bukti berupa surat yaitu berupa : - Asli Surat Keterangan Ghaib Nomor : *****, atas nama TERGUGAT, yang diterbitkan oleh Kepala Kelurahan *****, pada tanggal 19 September 2013 diberi tanda P.1; - Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan *****, Kabupaten *****, Propinsi Sumatera Utara,
Nomor *****
Tanggal 6 Juli 1995,
yang telah dinazegelen di Kantor Pos dan telah bermeterai cukup serta telah dicocokkan dengan aslinya (bukti P.2); Menimbang, bahwa disamping alat bukti berupa surat tersebut di atas, Penggugat juga telah mengajukan berupa saksi-saksi sebagai berikut : 1. SAKSI I, umur 49 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan Kepala Desa, tempat tinggal di Desa *****, RT.*****, Kecamatan *****, Kabupaten Rokan Hulu, dibawah sumpahnya memberikan keterangan di persidangan, yang pada pokoknya dapat disimpulkan sebagai berikut; - bahwa Saksi adalah teman Penggugat; - bahwa Saksi t idak hadir pada pernikahan Penggugat dan Tergugat , karena mereka menikah di desa *****, Kabupaten *****; - bahwa setahu saksi setelah menikah, Penggugat dan Tergugat tinggal di *****, Kelurahan *****; - bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3 (tiga)
orang anak,
sekarang tinggal bersama Penggugat; - bahwa awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat baik dan harmonis, namun setelah 10 tahun berumah tangga, Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkara; - bahwa saksi t idak pernah melihat
Penggugat dan Tergugat bertengkar,
akan tetapi saksi mengetahuinya dari cerita Penggugat kepada saksi; - bahwa setahu saksi, sebab pertengkaran karena orang tua Tergugat suka ikut campur masalah rumah tangga Penggugat dan Tergugat; Hal 3 dari 10 hal. Put. No.385/Pdt.G/2013/PA.Ppg
- bahwa sejak tahun 2008 dan yang pergi meninggalkan tempat kediaman bersama adalah Tergugat; 2. SAKSI II, umur 28 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan Mengurus rumah tangga, tempat tinggal di Kelurahan *****, RT *****Kecamatan *****, Kabupaten Rokan Hulu, dibawah sumpahnya memberikan keterangan di persidangan, yang pada pokoknya dapat disimpulkan sebagai berikut; - bahwa Saksi adalah tetangga
Penggugat, dengan jarak rumah lebih
kurang 1 Km; - bahwa Saksi hadir pada pernikahan Penggugat dan Tergugat, karena mereka menikah di desa *****, Kabupaten *****; - bahwa setahu saksi setelah menikah, Penggugat dan Tergugat tinggal di *****, Kelurahan *****; - bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3 (tiga)
orang anak,
sekarang tinggal bersama Penggugat; - bahwa awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat baik dan harmonis, namun setelah 10 tahun berumah tangga, Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkara; - bahwa saksi t idak pernah melihat
Penggugat dan Tergugat bertengkar,
akan tetapi saksi mengetahuinya dari cerita Penggugat kepada saksi; - bahwa setahu saksi, sebab pertengkaran karena orang tua Tergugat suka ikut campur masalah rumah tangga Penggugat dan Tergugat; - bahwa sejak tahun 2008 dan yang pergi meninggalkan tempat kediaman bersama adalah Tergugat; Menimbang,
bahwa
terhadap
keterangan
saksi-saksi,
Penggugat
membenarkannya; Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan telah cukup atas segala keterangan dan bukti-bukti yang telah diajukan di persidangan; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengucapkan sumpah supleitor (tambahan) di depan persidangan; Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat menyampaikan kesimpulannya yang pada pokoknya tetap pada gugatannya untuk bercerai; Menimbang, bahwa, untuk memperingkas uraian dalam putusan ini, menunjuk kepada segala sesuatu sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana terurai dalam surat gugatan Penggugat ;
Hal 4 dari 10 hal. Put. No.385/Pdt.G/2013/PA.Ppg
Menimbang, bahwa perkara ini adalah perkara perceraian antara warga negara Indonesia yang menikah secara Agama Islam maka berdasarkan Pasal 49 ayat (1) huruf (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, perkara ini menjadi wewenang absolut Pengadilan Agama Pasir Pengaraian; Menimbang, bahwa Tergugat telah dipanggil secara sah patut untuk menghadap ke persidangan, namun tidak pernah hadir dan
tidak pula menyuruh orang lain
menghadap sebagai wakil atau kuasanya untuk menghadiri persidangan dan tidak ternyata ketidakhadirannya disebabkan suatu halangan yang sah, sedangkan gugatan Penggugat beralasan dan tidak melawan hukum, maka berdasarkan pasal 149 ayat 1 (satu) RBg, gugatan Penggugat dapat diputus dengan verstek; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat yang tidak pernah hadir di persidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut, maka proses mediasi sebagaimana dikehendaki oleh pasal 7 ayat 1 dan 5 Peraturan MARI Nomor 1 tahun 2008 tidak dapat dilaksanakan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah melakukan upaya damai sesuai ketentuan Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 31 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 82 ayat (1,2 dan 4) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006, dan perubahan kedua Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, namun upaya damai tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa yang menjadi dalil Penggugat untuk mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat adalah karena rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis dan terus terjadi perselisihan dan pertengkaran sebagaimana diuraikan dalam duduk perkara; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan dan telah dianggap mengakui dalil pokok gugatan Penggugat dan pengakuan mana merupakan bukti sempurna, mengikat dan menentukan (Vide : Psl. 311 RBg) maka dalil dan alasan gugatan Penggugat sudah sepatutnya dipandang telah terbukti kebenarannya ; Menimbang, bahwa meskipun dapat dikategorikan Tergugat mengakui seluruh dalil dan alasan gugatan Penggugat yang berarti pula Tergugat mengakui adanya pertengkaran dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sebagimana gugatan Penggugat, tetapi untuk menghindari rekayasa dan kebohongan dalam perkara perceraian, Penggugat tetap dibebankan wajib bukti, dan untuk itu telah didengar keterangan saksisaksi keluarga dan atau orang dekat dari masing-masing pihak sebagaimana kehendak rumusan
Pasal 22 ayat [2] Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan ketentuan
Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam; Hal 5 dari 10 hal. Put. No.385/Pdt.G/2013/PA.Ppg
Menimbang, bahwa di persidangan Penggugat telah mengajukan bukti tertulis yaitu P.1 dan P.2 serta 2 orang saksi sebagaimana diuraikan pada bahagian duduk perkaranya; Menimbang, bahwa terhadap bukti tertulis yang diajukan oleh Penggugat secara formil dan materil telah memenuhi ketentuan pembuktian karena telah diberi meterai secukupnya dan dilegalisir serta telah diperlihatkan aslinya di depan persidangan; Menimbang, bahwa bukti P.1, adalah keterangan sepihak dari pejabat desa tentang Tergugat yang pergi meninggalkan Penggugat, sejak bulan Mei 2008 dan sekarang tidak diketahui keberadaannya di wilayah RI, maka terbukti Tergugat dalam keadaan ghaib; Menimbang, bahwa bukti P.2 merupakan akta outentik tentang adanya hubungan ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana dipertimbangkan di atas, dengan demikian Penggugat adalah orang yang berkepentingan dalam perkara aquo (Persona Standi In Judicio); Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang dihadirkan Penggugat berasal dari orang
dekat Penggugat
yang masing-masing saksi adalah cakap bertindak, tidak
terhalang menjadi saksi, tidak ada hubungan kerja dengan Penggugat dan Tergugat dan telah memberikan keterangan di depan persidangan di bawah sumpah, maka Majelis Hakim berpendapat berdasarkan Pasal 171 dan Pasal 175 R.Bg. saksi-saksi yang diajukan Penggugat telah memenuhi syarat formil alat bukti saksi; Menimbang, bahwa saksi I dan saksi II Penggugat aquo adalah Penggugat yang
tetangga
menerangkan bahwa saksi tidak pernah melihat dan mendengar
langsung pertengkaran, akan tetapi mengetahui Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah sejak tahun 2008; Menimbang, bahwa meskipun saksi I dan saksi II Penggugat aquo tidak mengetahui secara langsung pertengkaran akan tetapi
mengetahui sejak tahun 2008
Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah, dan Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat dan tidak diketahui lagi keberadaannya di wilayah NKRI, maka keterangan saksi aquo dapat dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, meskipun saksi-saksi tersebut tidak mengetahui secara langsung peristiwa pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat dan mengetahui pertengkaran dari cerita Penggugat (saksi de auditu), akan tetapi sepanjang keterangan mengenai pisah rumahnya Penggugat dan Tergugat bersesuaian dan sejalan dengan dalil gugatan Penggugat dan keterangan saksi aquo juga saling bersesuaian antara satu dengan lainnya, halmana sejalan dengan Yurisprudensi MARI Nomor 299.K/AG/2003 tanggal 8 Juni 2005 yang menyatakan bahwa keterangan dua orang saksi dalam sengketa cerai yang hanya menerangkan suatu akibat hukum (recht gevold) mempunyai kekuatan hukum sebagai dalil pembuktian untuk itu harus dipertimbangkan secara cermat;
Hal 6 dari 10 hal. Put. No.385/Pdt.G/2013/PA.Ppg
Menimbang, bahwa
Majelis Hakim berpendapat berdasarkan Pasal 308 dan
Pasal 309 R. Bg. keterangan saksi-saksi Penggugat aquo sepanjang pertengkaran dan pisah rumah
belum memenuhi syarat materil alat bukti saksi, hanya sebagai bukti
permulaan, sehingga perlu alat bukti lain untuk menguatkan gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa kemudian untuk menguatkan dalil gugatannya, kemudian Penggugat telah melakukan sumpah supletoir (tambahan) di depan sidang, sebagaimana maksud pasal 182 R.Bg; Menimbang, bahwa dari pertimbangan di atas, dari bukti permulaan ditambah dengan sumpah supletoir (tambahan) tersebut maka Majelis Hakim berpendapat alat bukti yang diajukan Penggugat telah mencapai batas minimal pembuktian, karenanya Majelis Hakim menilai Penggugat telah mampu membuktikan dalil-dalil gugatannya; Menimbang bahwa berdasarkan dalil-dalil gugatan Penggugat dikaitkan dengan bukti surat dan keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat serta bukti sumpah supletoir (tambahan) maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri; 2. Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran setidak-tidaknya sejak awal tahun 2005; 3. Bahwa sebab pertengkaran karena orang tua Tergugat terlalu ikut campur masalah keluarga Penggugat dan Tergugat; 4. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah setidaknya sejak tahun 2008 dan Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat dan tidak diketahui lagi keberadaannya di wilayah NKRI; Menimbang bahwa berdasarkan fakta tersebut diatas yang menunjukkan bahwa antara Penggugat dan Penggugat telah terjadi pertengkaran setidaknya sejak awal tahun 2005 dan sejak tahun 2008 telah pisah rumah, maka dapat disimpulkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran dan perselisihan yang tajam yang sudah tidak mungkin dirukunkan kembali sehingga tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud pasal 1 Undang-undang No. 1 tahun 1974 Jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, tidak terwujud; Menimbang, bahwa tentang pecahnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat dapat dilihat di persidangan, dimana Penggugat tidak mau berdamai lagi dengan Tergugat, walaupun Majelis telah berusaha mendamaikan namun tidak berhasil sedangkan Tergugat juga menunjukkan sikap yang sama dengan tidak mau hadir di persidangan untuk membantah dalil-dalil Penggugat, dengan demikian
Majelis
sependapat dan mengambil alih pendapat ahli fiqih dalam Kitab Ahkamul Qur'an Juz II hal. 405 yang berbunyi :
ﻣﻦ دﻋﻰ اﱃ ﺣﺎﻛﻢ ﻣﻦ ﺣﻜﺎم اﳌﺴﻠﻤﲔ وﱂ ﳚﺐ ﻓﻬﻮ ﻇﺎﱂ ﻻ ﺣﻖ ﻟﻪ Hal 7 dari 10 hal. Put. No.385/Pdt.G/2013/PA.Ppg
Artinya : "Barang tidak
siapa
yang
menghadap
dipanggil
maka
ia
untuk
termasuk
menghadap orang
yang
Hakim
islam,
dlalim,
dan
kemudian gugurlah
haknya";
Menimbang, bahwa yang dimaksudkan perselisihan dalam rumah tangga tidaklah identik dengan pertengkaran mulut saja, rumah tangga dapat dinyatakan telah terjadi perselisihan jika hubungan antara pasangan suami isteri sudah tidak lagi selaras, tidak saling percaya dan saling melindungi, dengan ditemukannya fakta Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah, bahkan Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat tanpa diketahui keberadaannya lagi, hal ini menunjukkan bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak ada lagi komunikasi suami isteri yang harmonis yang merupakan bagian dari gejala perselisihan dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa perceraian adalah merupakan perbuatan halal yang dibenci Allah SWT, yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangan suami isteri, akan tetapi mempertahankan perkawinan Penggugat dan Tergugat dengan kondisi tersebut diatas, Majelis berpendapat justru akan mendatangkan mafsadat yang lebih besar dari pada mashlahat yang akan dicapai, diantaranya penderitaan batin yang berkepanjangan, sementara menolak mafsadat lebih diprioritaskan dari pada menarik kemashlahatan sebagaimana kaedah Fiqih menyatakan : داراﻟﻤﻔﺎﺳﺪ اوﻟﻰ ﻣﻦ ﺟﻠﺐ اﻟﻤﺼﺎﻟﺢ
Artinya: “Menolak mafsadat (keburukan) lebih diprioritaskan daripada menarik kemashlahatan”; Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan doktrin ulama sebagaimana tercantum dalam kitab at-Tuhfah yang kemudian diambil alih sebagai pendapat Majelis, yang artinya : “Hakim boleh memutus perkara atas orang yang ghaib, apabila telah terdapat bukti atas perkaranya itu” Menimbang, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas maka patut disimpulkan bahwa alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat telah terbukti dan telah memenuhi maksud pasal 1975 Jo. Pasal 116 huruf
19 huruf (f ) Peraturan Pemerintah Nomor: 9 Tahun
(f ) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu, gugatan
Penggugat patut untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa Tergugat telah dipanggil secara sah patut untuk menghadap ke persidangan, namun tidak pernah hadir dan
tidak pula menyuruh orang lain
menghadap sebagai wakil atau kuasanya untuk menghadiri persidangan dan tidak ternyata ketidakhadirannya disebabkan suatu halangan yang sah, sedangkan gugatan
Hal 8 dari 10 hal. Put. No.385/Pdt.G/2013/PA.Ppg
Penggugat beralasan dan tidak melawan hukum, maka berdasarkan pasal 149 ayat 1 RBg, gugatan Penggugat dapat diputus dengan verstek; Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, majelis hakim memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap
kepada Pegawai pencatat Nikah yang
wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan pernikahan dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana dirubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006, dan perubahan kedua Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, maka biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Tergugat yang dipanggil secara resmi dan patut untuk datang menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra dari Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengirimkan Salinan Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan *****, Kabupaten Rokan Hulu dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan *****, Kabupaten *****, Propinsi Sumatera Utara, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 341.000,- (tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Demikianlah
diputuskan
dalam
rapat
permusyawaratan
Majelis
Hakim
Pengadilan Agama Pasir Pengaraian pada hari Kamis tanggal 13 Pebruari 2014 M bertepatan dengan tanggal 13 Rabiul Akhir
1435 H, oleh kami RAMSYAH
SIHOMBING, SH.,MH, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, sebagai Ketua Majelis, ZULKIFLI S.Ag, SH, MH dan ZULFIKRI, S. HI
masing-
masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, didampingi oleh hakim-hakim anggota tersebut, dibantu oleh ZAMZAM LUBIS, SH
sebagai Panitera Pengganti, dengan
dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat. Hal 9 dari 10 hal. Put. No.385/Pdt.G/2013/PA.Ppg
KETUA MAJELIS
RAMSYAH SIHOMBING, SH.,MH
HAKIM ANGOTA,
HAKIM ANGGOTA,
ZULKIFLI , S.Ag, SH, MH
ZULFIKRI, S. HI
PANITERA PENGGANTI
ZAMZAM LUBIS, SH Rincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Biaya Panggilan 4. Biaya Meterai 5. Biaya Redaksi Jumlah
: Rp. 30.000,: Rp. 50.000,: Rp. 250.000 : Rp. 6.000,: Rp. 5.000,Rp. 341.000,-(tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah)
Hal 10 dari 10 hal. Put. No.385/Pdt.G/2013/PA.Ppg