PUTUSAN Nomor : 0397/Pdt.G/2012/PA.Plg
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara :
PENGGUGAT, umur 48 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S2, pekerjaan DOSEN, tempat tinggal di Palembang, dengan ini memberikan kuasa kepada JUMANAH, SH., Dkk, pekerjaan advokat/ Pengacara, beralamat di Jalan Suka Bangun II Lr. Karya Komplek Griya Ksatria Blok C. No.7 Km. 6 Palembang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 03 Maret 2012, selanjutnya disebut Penggugat; MELAWAN TERGUGAT, umur 52 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S2, pekerjaan PNS, tempat tinggal di Palembang, telah memberikan kuasa kepada AYA SOFIA,SH, MH, JON ERICKA,SH, NASRULLAH SALEH,SH Dkk, pekerjaan advokat/ Pengacara, beralamat di Jalan Alamsyah Ratu Perwira Negara No.13 Musi II Palembang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tangga 27 Maret 2012 selanjutnya disebut Tergugat ;
Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat, Tergugat dan para saksi di persidangan;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 06 Maret 2012 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Palembang Nomor : 0397/Pdt.G/2012/PA.Plg tanggal 06 Maret 2012 mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
Hal 1 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
1. Bahwa Penggugat adalah istri sah Tergugat yang akad nikahnya berlangsung pada tanggal 01 Januari 1989 di Palembang dengan Akta Nikah No. 3/3/II/16/SU. II/89 Palembang. 2. Bahwa setelah Perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat sampai dengan sekarang. 3. Bahwa selama Perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 3 orang anak: 1. Umur 21 Tahun 2. Umur 18 Tahun 3. Umur 10 Tahun Ketiga anak tersebut sekarang tinggal bersama Penggugat dan kebutuhan ketiga anak tersebut tanpa dibiayai oleh Tergugat sebagai ayahnya. 4. Bahwa pada awal perkawinan kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah menunjukkan tanda-tanda yang kurang harmonis, dimana Tergugat suka berkata-kata kasar dan tidak segan-segan melakukan tindak kekerasan terhadap Penggugat, namun Penggugat tetap bersabar berharap kalau saja sikap Tergugat berubah. 5. Bahwa kekerasan yang dilakukan oleh Tergugat sering kali terjadi dikarenakan Tergugat sering memaksakan kehendak, kurang menghormati hak-hak Penggugat sebagai istri, pertengkaran yang terjadi antara Penggugat dengan Tergugat juga dipengaruhi oleh pihak ketiga yaitu orang tua Tergugat dan saudara-saudaranya yang selalu turut campur dengan permasalahan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat dimana Tergugat selalu membela keluarganya tanpa sedikitpun membela Penggugat ini terjadi sejak awal Perkawinan. 6. Bahwa setiap terjadi pertengkaran, Tergugat punya kebiasaan meninggalkan rumah entah kemana perginya tanpa peduli akan kewajibannya sebagai seorang suami dan sebagai orang tua bagi anak-anaknya, termasuk pernah meninggalkan Tergugat pada saat melahirkan anak ketiga yang pada saat itu kondisi ekonomi rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat belum stabil. 7. Bahwa permasalahan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi sudah pernah ditengahi/diupayakan damai oleh Pihak Rektorat tempat Penggugat dan Tergugat bekerja maupun pihak keluarga dari kedua belah pihak namun tidak berlangsung lama. 8. Bahwa sikap dan perilaku Tergugat terhadap Penggugat bukan hanya kekerasan tetapi Tergugat sering dan terbiasa mengeluarkan kata-kata seperti: 1. Pegilah kau / aku nak pegi 2. Mano lanang yang galak samo kau lajulah.
Hal 2 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
3. Aku nak kawin lagi 4. Juga perkataan cerai sering dilontarkan oleh Tergugat baik dihadapan kakak Penggugat maupun dihadapan Penggugat sendiri. Juga lewat pesan singkat (SMS) yang terjadi pada tanggal 26 Agustus 2011, dan pada tanggal 12-122011 Tergugat minta buku nikah kepada Penggugat dan pada tanggal 29-122011 Tergugat bertekad bulat untuk menceraikan Penggugat. 9. Bahwa selama hidup berumah tangga dengan Tergugat, Penggugat merasa sering dibohongi terutama dalam masalah keuangan, dan karena keadaan sehingga Penggugat lebih banyak dipaksa untuk mandiri terutama terkait pengurusan anakanak, rumah tangga, dan pembiayaan-pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta biaya sekolah anak, mengingat Penggugat juga punya penghasilan tetap. Kalaupun Penggugat sakit (misalnya pada saat Penggugat dioperasi diangkat rahimnya Penggugat tidak perduli dan tidak memberitahukan pihak keluarganya, sehingga akhirnya puncak keributan terjadi pada bulan Desember 2010 dimana Tergugat meninggalkan Penggugat dan anak-anak serta tidak pulang lagi kerumah sampai dengan sekarang. 10. Bahwa
sejak
Tergugat
meninggalkan
rumah
sampai
sekarang
tanpa
sepengetahuan Penggugat, Tergugat telah mengalihkan seluruh harta baik yang bergerak maupun tidak bergerak berupa tanah dan rumah kepada anak-anaknya dan suratnya dipegang oleh Tergugat. Sejak Tergugat meninggalkan Penggugat lebih kurang 1 tahun 5 bulan Penggugat tidak mendapatkan nafkah lahir maupun batin dari Tergugat. Dari sikap dan perbuatan Tergugat tersebut diatas tidak mungkin tercipta lagi kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawardah dan warohmah antara Penggugat dengan Tergugat dan Penggugat sudah berketetapan hati untuk berpisah dari Tergugat karena sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankan kehidupan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat sehingga diajukanlah gugatan ini ke Pengadilan Agama Palembang; Berdasarkan dalil-dalil diatas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Palembang dalam hal ini Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, kiranya berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi, sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat secara keseluruhan; 2. Menetapkan Perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat putus karena Perceraian; 3. Menyatakan ketiga anak: - Umur 21 Tahun, - Umur 18 Tahun,
Hal 3 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
- Umur 10 Tahun, dibawah asuhan Penggugat sebagai ibunya; 4. Memerintahkan Tergugat untuk memenuhi kewajibannya atas biaya-biaya ketiga anaknya tersebut diatas. 5. Menetapkan biaya Perkara sesuai Peraturan yang berlaku. Atau Apabila Majelis berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya.
Bahwa Penggugat sebaga Pegawai Negeri Sipil dimana kedudukannya dalam perkara ini sebagai Penggugat, sebelum melakukan perceraian terlebih dahulu harus memperoleh izin dari pejabat yang berwenang pada instansi tempat Pengggat bekerja, sedangkan Tergugat harus memperoleh surat keteranga dari atasan tempat Tergugat bekerja; Bahwa Majelis Hakim telah memberikan waktu dan kesempatan kepada Penggugat selama 6 bulan untuk mengurus surat izin tersebut, akan tetapi sampai limit waktu yang telah ditentukan tersebut Penggugat tidak mendapatkan izin dari atasan dimaksud
dan Penggugat telah mengajukan surat pernyataan tanggal 01
Oktober 2012 yag isinya bersedia menanggung resiko atas perceraian ini, sedangkan Tergugat tidak juga
memperoleh surat keterangan dari atasan,
oleh karenanya
Majelis akan meneruskan perkara ini ; Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat telah hadir sendiri kepersidangan, kemudian Majelis telah berupaya mendamaikan para pihak akan tetapi tidak berhasil, demikian pula upaya mediasi oleh Hakim mediator Drs. Ahmad Sufri Hamid, S.H. dan atas laporan Hakim Mediator tanggal 13 April 2012 mediasi telah dilaksanakan akan tetapi tidak berhasil, lalu dibacakanlah gugatan Penggugat, yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan jawaban secara tertulis sebagai berikut : DALAM PROVISI DAN POKOK PERKARA. 1. Bahwa Tergugat dengan ini menyatakan dengan tegas menyangkal semua dalil-dalil yang telah diajukan oleh Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 6 Maret 2012, kecuali yang dengan jelas-jelas diakui oleh Tergugat; 2. Bahwa Tergugat membenarkan posita gugatan Penggugat dalam angka ke-1 yang menyatakan bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat yang akad nikahnya berlangsung pada tanggal 01 Januari 1989 di Palembang dengan Akta Nikah No. 313/I/16/SU.II 89 Palembang ; 3. Bahwa Tergugat menyangkal posita gugatan Penggugat dalam angka ke-2 yang menyatakan bahwa setelah perkawinan antara Penggugat dengan
Hal 4 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
Tergugat tinggal dirumah orang tua Penggugat sampai dengan sekarang adalah tidak benar karena pada faktanya Tergugat dan Penggugat pada awal perkawinan saja sempat menumpang dirumah orang tua Penggugat atas permintaan Penggugat, namun setelah Tergugat mampu
membeli rumah
walaupun dengan cara kridit dan berhutang dengan keluarga Tergugat, Tergugat mengajak Penggugat tinggal bersama dirumah yang baru, yang beralamat di Palembang, tetapi Penggugat tidak mau, dan sejak mempunyai rumah sendiri
hanya Tergugat saja yang tinggal dirumah baru tersebut
sedangkan Penggugat tetap tinggal dirumah orang tuanya ; 4. Bahwa Tergugat membenarkan posita gugatan Penggugat dalam angka ke-3 sepanjang yang menyatakan bahwa selama perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 3 orang anak: 1.
Umur 21 Tahun;
2.
Umur 18 Tahun;
3.
Umur 10 Tahun, namun selebihnya menyangkal bahwa kebutuhan ketiga anak tersebut tanpa dibiayai oleh Tergugat sebagai ayahnya, karena pada faktanya Tergugat selalu memberikan nafkah kepada Penggugat untuk memenuhi kebutuhan ketiga anak Penggugat dan Tergugat tersebut setiap bulan ;
5. Bahwa Tergugat menyangkal posita gugatan Penggugat dalam angka ke-4 sampai dengan ke-10 dan dengan tegas menyatakan bahwa hal-hal tersebut merupakan karangan Penggugat semata, karena pada faktanya permasalahan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dikarenakan banyaknya campur tangan orang tua Penggugat sehingga rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak mandiri, serta adanya hubungan gelap Penggugat dengan pria lain yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil yang merupakan teman SMA Penggugat, yang bertemu dengan Penggugat saat reuni Sekolah pada bulan September 2010 yang lalu; 6. Bahwa sampai sebelum datangnya gugatan dari Penggugat, Tergugat masih menunggu kemungkinan Penggugat mau bertobat atas perselingkuhan yang dilakukannya yang kadang dapat Tergugat terima dan kadang bertentangan dengan bathin Tergugat, mengingat anak –anak Penggugat dan Tergugat sedang membutuhkan figure seorang ayah dan ibu yang akan mendampingi mereka; 7. Bahwa sampai sebelum datangnya gugatan dari Penggugat, Tergugat juga masih bertahan dan tidak mengajukan gugatan Li’an karena mengingat akan tersebar luas prilaku amoral dari Penggugat ini, mengingat Penggugat adalah
Hal 5 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
ibu dari anak Penggugat dan Tergugat, dan dua orang diantaranya adalah perempuan, dan Penggugat dan Tergugat adalah guru dan juga Tergugat sudah beberapa kali memberi khotbah jum’at di masjid dengan teks dan pernah menyelingi imam pada sholat maghrib dan isya’ di masjid besar serta menjadi pengawas pembangunan dan wakil ketua pendirian Mushollah dalam masa 1 bulan 10 hari dapat digunakan oleh warga untuk jama’ah sholat tarawih tahun 2011 dulu. Dengan datangnya gugatan ini, Tergugat tidak mengelak lagi, dengan terpaksa juga mengajukan jawaban atas gugatan maupun gugatan rekonpensi kepada Penggugat ; 8. Penggugat adalah salah satu korban dari acara reuni sekolah sedang marak sekarang ini, Tergugat adalah korban CLBK ( cinta lama bersemi kembali) dan Tergugat merasa adalah korban perselingkuhan antara Penggugat dengan salah seorang teman SMA nya, dan bukannya permohonan maaf yang datang kepada Tergugat tapi malah gugatan dari Penggugat mengajukan gugatan cerai kepada Tergugat; 9. Bahwa dengan terburu-buru Penggugat telah melupakan surat edaran Nomor : 08/SE/1983 tentang ijin perkawinan dan perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil yang belum pernah diperoses di instansi tempat Penggugat dan Tergugat bertugas, hal ini sangat menimbulkan kesan bahwa Penggugat membutuhkan putusan cerai ini secara cepat walaupun menurut aturan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil pengajukan perceraian tanpa izin adalah perbuatan yang memiliki sanksi indisipliner, oleh sebab itu Tergugat mohon agar Majelis Hakim memperhatikan surat edaran tersebut diatas; 10. Bahwa oleh karena terjadinya pemutar balikkan fakta-fakta ole Penggugat dalam gugatan ini, maka demi kebenaran dan keadilan serta demi kebenaran sejarah keluarga ketiga anak Penggugat dan Tergugat kedepan, berdasarkan pasal 54 UU No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama , karena masalah gugatan Rekonpensi ( gugatan Balik ) tidak diatur tersendiri oleh UU tersebut, maka Tergugat akan mengajukan gugatan rekonpensi perceraian dengan alasan zina ( Li’an) dengan mengacu kepada Surat An-Nur ayat 4,6 dan 7 hal ini sesuai dengan UU No.3 Tahun 2003 Jo UU.No.50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989; 11. Bahwa oleh karena menurut Al qur’an dan Hukum Islam yang mengatur hak talak ada pada suami, sedangkan cerai Gugat adalah norma Hukum buatan manusia yang duduk di DPR RI sebagai pembuat Undang-undang, dan Alqur’an adalah Hukum Islam tertinggi yang berada diatas UU No.7 Tahun 1989, UU No.I Tahun 1974 bahkan Kompilasi Hukum Islam maka sebagai
Hal 6 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
sesama Muslim Kuasa Hukum Tergugat mohon kepada Mjelis Hakim agar memberikan Putusan Provisi berupa Putusan Sela yang menatapkan mengalihkan proses perkara ini menjadi perkara Li’an dengan segala akibat hukumnya sehingga sepatutnya Majelis memerintahkan kepada Tergugat untuk mengucapkan sumpah li’an dihadapan sidang Pengadilan Agama Palembang dan juga memerintahkan kepada Penggugat untuk mengucapkan sumpah li’an dihadapan Sidang Pengadilan Agama Palembang; Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka Tergugat mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Palembang yang mengadili perkara ini memutus perkara ini dengan amar :
I.
DALAM PROVISI: 1.
Menyatakan mengalihkan proses perkara ini dari permohonan cerai menjadi perkara Li’an;
2.
Memerintahkan kepada Tergugat unuk mengucapkan sumpah li’an dihadapan sidang Pengadilan Agama Palembang;
3.
Memerintahkan kepada Penggugat untuk mengucapkan sumpah li’an dihadapan sidang Pengadilan Agama Palembang;
4. II.
Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir;
DALAM POKOK PERKARA. 1. Menolak gugatan Penggugat secara keseluruhan ; 2. Menghukum Penggugat membayar biaya yang timbul dalam perkara ini;
III.
DALAM REKONPENSI. Tergugat dalam Konpensi akan mengajukan Gugatan Rekonpensi atas
Gugatan Penggugat Konpensi, oleh sebab itu Tergugat untuk selanjutnya akan disebut sebagai Pemohon Rekonpensi, dan Penggugat akan disebut sebagai Termohon Rekonpensi. Adapun duduk perkaranya adalah sebagai berikut : 1.
Bahwa segala dalil-dalil yang telah diajukan oleh Tergugat ( Pemohon Rekonpensi) dalam Konpensi, mohon diberlakukan juga sebagai dalil-dalil dalam Rekonpensi.
2.
Bahwa benar Termohon Rekonpensi adalah isteri yang sah dari Pemohon Rekonpensi berdasarkan Akta Nikah No.313/II/16/SU.II 89 Palembang yang telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 01 Januari 1989 di Palembang;
3.
Bahwa benar dari perkawinan antara Pemohon Rekonpensi dengan Termohon Rekonpensi telah lahir 3 ( tiga ) orang anak, masing-masing : 1. Umur 21 Tahun;
Hal 7 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
2. Umur 18 Tahun; 3. Umur 10 Tahun; 4.
Bahwa sejak setelah pernikahan pada tahun 1989 rumah tangga Pemohon Rekonpensi dan Termohon Rekonpensi berjalan harmonis walaupun terdapat masalah mengenai tempat tinggal sewaktu Pemohon rekonpensi belum memperoleh rumah yang terletak di Palembang dengan cara kredit dan dengan bantuan pinjaman sejumlah uang dari keluarga Pemohon Rekonpensi, sedangkan Termohon Rekonpensi tetap ingin tinggal dirumah orang tuanya di Palembang. Namun rumah tangga Pemohon Rekonpensi dan Termohon Rekonpensi tetap dapat berjalan sebagaimana layaknya rumah tangga yang harmonis dan sampai memiliki 3
5.
( tiga) orang anak;
Bahwa keharmonisan rumah tangga tersebut dapat dibuktikan pada akhir tahun 2009 Pemohon Rekonpensi dan Termohon Rekonpensi membeli rumah kedua tipe 51 yang lebih besar dari rumah sebelumnya, untuk tempat tinggal Pemohon Rekonpensi dan Termohon Rekonpensi beserta anak- anak dan atas permintaan Termohon Rekonpensi, Pemohon Rekonpensi telah merehab dan membangun dapur empat kali enam meter, namun Termohon Rekonpensi tidak juga mau pindah, alasannya dapur jelek, malu dilihat orang, panas dan sebagainya yang akhirnya Pemohon Rekonpensi membongkar dapur dan merenovasi rumah dengan target Juli 2011 dengan persetujuan bersama membangun ini didanai dengan sisa gaji setelah angsuran rumah, dan pinjaman lunak yang tidak mengikat dari saudara Pemohon Rekonpensi dan setiap Pemohon Rekonpensi berkata akan tidur di rumah ini, Termohon Rekonpensi dengan mesranya mencium Pemohon Rekonpensi ;
6.
Bahwa kondisi rumah mertua Pemohon Rekonpensi tempat Pemohon Rekonpensi dan Termohon Rekonpensi tinggal sudah penuh sesak, diisi oleh 2 keluarga besar dan ibu mertua, kakak ipar dengan isteri dan ketiga anaknya satu bujang dan 2 gadis, sudah 6 bulan sebelum kejadian berada disana pindah dari lombok Mataram, Pemohon Rekonpensi dan Termohon Rekonpensi serta ketiga anak Pemohon Rekonpensi
dan Termohon Rekonpensi
sedangkan kamar
hanya ada 3 kamar, barang-barang berserakan sampai keruang tamu, walau dengan kondisi demikian rumah tangga Pemohon dan Termohon tetap berjalan dengan tanpa masalah berarti; 7.
Bahwa keharmonisan rumah tangga tersebut juga dapat dibuktikan dimana bulan Januari 2010, Pemohon dan Termohon serta ketiga anak Pemohon
dan
Termohon mengadakan karyawisata ke Surabaya, ke Bali, dan ke Lombok, selama 12 hari selanjutnya Pemohon dan Termohon sudah akan merencanakan
Hal 8 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
tamasya berikutnya kalau kondisi keuangan memungkinkan karena saat seperti inilah merupakan waktu yang tepat untuk bersenang-senang dengan anak-anak sebelum mareka dewasa dan berumah tangga serta pada awal tahun 2010 juga Pemohon dan Termohon sudah mendaftar haji, yang insya allah tahun depan 2013 Pemohon da Termohon terjadwal akan menunaikan ibadah haji ketanah suci mekah; 8.
Namun sejak terjadinya perselingkuhan Termohon dengan laki-laki teman satu sekolah, telah menghancurkan semuanya, rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai goyah ;
9.
Bahwa terjadinya perselingkuhan Termohon dengan laki-laki Pemohon yakini telah terjadi dengan alasan-alasan sebagai berikut : a. Bulan Nopember 2010 mengirim pesan singkat melalui facebook kepada Termohon yang substansinya; untuk menghapus rindu ini, abi ingin bertemu; b. Pada awal Januari 2011, Termohon sangat menyesalkan kenapa sewaktu kuliayah dulu Termohon tidak membuka dari berhubung teman-teman SMA yang diantaranya ada kuliah, penyesalan ini, menunjukkan bahwa Termohon masih menyimpan api asmara, selain itu Termohon juga pernah berkata kasihan sekali kak teman kami, yang kami jenguk tadi baru pulang menunaikan ibadah haji, isterinya pernah selingkuh; c. Selama bulan Januari 2011, setiap 3 hari Pemohon pulang kerumah, Termohon menolak tidur bersebelahan dengan Pemohon, apabila didekati Termohon pindah tidur kekasur bawah, begitu seterusnya sampai satu bulan ; d. Bulan Pebruari 2011 Termohon mulai tidak tidur dengan Pemohon, melainkan tidur bersama ibu mertua Pemohon; e. Bulan Maret dan seterusnya Termohon kalau mau tidur malam hari, mengunci pintu kamar dari dalam; f. Tanggal 2 Juli 2011 di rumah orang tua Termohon kedatangan tamu-tamu dari
keluarga
isteri
dan
keluarga
Termohon
untuk
mendamaikan
perselingkuhan, atas tindakan isteri, yang menurut Termohon untuk tidak lagi meneruskan hubungan dengan suaminya; g. Pertemuan itu dihadiri oleh keluarga besar ( keluarga Termohon ) dan keluarga ( isteri Abdul Rosad ) ditemani oleh kakaknya Notaris di Bekasi, saudara perempuan, saudara laki-laki Pihak Keluarga Termohon terdiri atas ( ibu Termohon ) Termohon sendiri, dari Jambi, beserta isteri dan anak-anak Pemohon dan Termohon; h. Pada saat pertemuan
tersebut dalam huruf (g) berlangsung secara tidak
sengaja dan tanpa pemberitahuan dari pihak manapun, Pemohon mengunjungi
Hal 9 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
rumah mertua tempat Termohon tinggal, dan karena mengetahui tema pertemuan tersebut serta diliputi emosi terjadilah pemukulan oleh Pemohon, dan selanjutnya menuntut Pemohon dan anak Pemohon sebagaimana laporan Polisi Nomor POL-TBL/B-1720/VII/2011/SUMSEL/RESTA tanggal 2 Juli 2011 dan setelah dilakukan perdamaian melalui atasannya Abdul Rosad bersedia mencabut laporan polisi tanggal 2 Juli 2011 diatas, berdasarkan surat perjanjian damai tanggal 15 Juli 2011 dengan Pemohon; i. Foto-foto di FaceBook teman-temannya sudah tidak tampak lagi, yang sebelumnya ada; 10. Bahwa berdasarkan uraian diatas Pemohon meyakini bahwa Termohon telah melakukan perbuatan dosa yang dimurkai Allah yakni melakukan hubungan suami isteri dengan laki-laki selain Pemohon, dan sepatutnya Pengadilan Agama palembang memutuskan perkawinan antara Pemohon dana Termohon karena Li’an dengan segala akibat hukumnya dan bukan dengan perkara cerai gugat sebagaimana perkara yang diajukan Termohon tersebut; 11. Bahwa dan seterusnya telah dikutip dalam Berita Acara ; 12. Bahwa dan seterusnya telah dikutip dalam Berita Acara ; 13. Bahwa demi menjaga pendidikan moral, akhlaq dan agama atas anak-anak yang masih dibawah umur yang lahir dari perkawinan antara Pemohon dengan Termohon, Pemohon mohon agar hak pemeliharaan
anak Pemohon dan
Termohon umur 10 tahun yang belum mumayyiz untuk tetap berada dalam pemeliharaan Pemohon Rekonpensi/ Tergugat dalam Konpensi; 14. Bahwa karena gugatan Konpensi diajukan oleh Penggugat Konpensi ( Termohon Rekonpensi), maka sepatutnya biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Termohon Rekonpensi/ Penggugat Konpensi; Berdasarkan dalil-dalil tersebut diatas Pemohon Rekonpensi/ Tergugat Konpensi mohon agar Majelis Hakim yang mengadili perkara ini berkenan memutus dengan amar sebagai berikut : I.
DALAM PROVISI. 1. Menyatakan
mengalihkan proses perkara ini dari cerai gugat menjadi
perkara Li’an; 2.
Memerintahkan kepada Pemohon Rekonpensi untuk mengucapkan sumpah li’an dihadapan sidang Pengadilan Agama Palembang;
3.
Memerintahkan kepada Termohon Rekonpensi untuk mengucapkan sumpah li’an dihadapan sidang Pengadilan Agama Palembang;
4. II.
Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir;
DALAM KONPENSI.
Hal 10 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
1. Menolak gugatan Penggugat Konpensi untuk seluruhnya; 2. Menghukum Penggugat Konpensi membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini; III.
DALAM REKONPENSI. 1. Mengabulkan permohonan Pemohon Rekonpensi untuk seluruhnya; 2. Memberikan izin kepda Pemohon Rekonpensi untuk mengucapkan sumpah li’an dihadapan Pengadilan Agama Palembang; 3. Menyatakan putusnya perkawinan antara Pemohon Rekonpensi dengan Termohon Rekonpensi dengan li’an dengan segala akibat hukumnya; 4. Menetapkan hak pemeliharaan anak, umur 10 tahun yang belum mumayyis untuk tetap berada dalam pemeliharaan Pemohon Rekonpensi/ Tergugat dalam Konpensi, berada pada Pemohon Rekonpensi/ Tergugat dalam Konpensi;
IV. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI. Menghukum Tergugat Rekonpensi/ Penggugat Konpensi membayar biaya dalam perkara ini ; Bahwa atas jawaban Tergugat tersebut, Penggugat telah mengajuka Replik dan Tergugat telah pula mengajukan Duplik, Replik dan Duplik mana selengkapnya telah dicatat dalam Berita Acara Persidangan ini ;
Bahwa untuk meneguhkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat berupa : 1. Fotokopi bermaterai cukup Surat Izin Mengemudi Nomor : 640811170928 tertanggal 27 Agustus 2010 yang dikeluarkan oleh Kapoltabes Kota Palembang, oleh Majelis Hakim telah dicocokkan dengan aslinya ternyata benar dan telah dinazegelen pos; 2. Fotokopi bermaterai cukup Kutipan Akta Nikah Nomor : 3/3/I/16/SU II/89 tertanggal 01 Januari 1989 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan SU II Kota Palembang, oleh Majelis Hakim telah dicocokkan dengan aslinya ternyata benar dan telah dinazegelen pos ; 3. Fotokopi bermaterai cukup Surat Pernyataan tertanggal 26 April 2012, oleh Majelis Hakim telah dicocokkan dengan aslinya ternyata benar dan telah dinazegelen pos ; 4. Fotokopi bermaterai cukup surat Nomor : 2030/UN9.4.2.1/KP.5.g/2012 tertanggal 28 Agustus 2012 yang dikeluarkan oleh Kepala Bagian Kepegawaian Biro Administrasi Umum dan Keuangan, oleh Majelis Hakim telah dicocokkan dengan aslinya ternyata benar dan telah dinazegelen pos;
Hal 11 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
5. Fotokopi bermaterai cukup Catatan SMS dari Hp. milik Tergugat kepada Penggugat, oleh Majelis Hakim telah dicocokkan dengan aslinya ternyata benar dan telah dinazegelen pos; 6. Fotokopi bermaterai cukup Surat Pernyataan dari Penggugat tertanggal 1 Oktober 2012, oleh Majelis Hakim telah dicocokkan dengan aslinya ternyata benar dan telah dinazegelen pos ; Bukti- bukti tertulis tersebut
oleh Majelis telah diperlihatkan kepada pihak
Tergugat, dan Tergugat telah membenarkan bukti-bukti tersebut dan oleh Ketua Majelis telah diparaf diberi kode P.1 sampai dengan P.6 ; Bahwa selain bukti –bukti surat tersebut, Penggugat juga mengajukan saksisaksi masing-masing :
I . SAKSI I, umur 77 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat kediaman di Palembang, dihadapan persidangan telah memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa saksi sebagai ibu kandung Penggugat;
-
Bahwa saksi kenal dengan Tergugat sebagai suami dari Penggugat atau sebagai menantu saksi;
-
Bahwa saksi hadir saat Penggugat dan Tergugat akad nikah;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3 orang anak dan anak-anak tersebut sekarang tinggal bersama orang tua Penggugat/ saksi
karena
sekarang ini Penggugat sedang melanjutkan studinya ( program S 3 ); -
Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat mebina rumah tangganya di rumah saksi dan sampai akhirnya lebih kurang bulan November 2011 yang lalu Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan pulang ke rumah orang tuanya sampai sekarang;
-
Bahwa setahu saksi sejak awal menikah antara Penggugat dan Tergugat memang sudah sering cekcok dan bertengkar namun tentang penyebab cekcok tersebut saksi tidak tahu persis namun menurut cerita Penggugat, Tergugat sering berbuat kasar dan suka main pukul dengan Penggugat;
-
Bahwa
saksi tidak pernah menyaksikan langsung Tergugat memukul
Penggugat namun saksi melihat dari bekas - bekas pukulan di dada dan tangan Penggugat; -
Bahwa tentang penyebab cekcok terakhir yang mengakibatkan Penggugat dan Tergugat pisah rumah, saksi tidak mengetahuinya;
Hal 12 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
-
Bahwa memang benar Penggugat dan Tergugat pernah menyatakan sudah membeli sebuah rumah namun mereka belum pernah menyatakan akan pindah dan menempati rumah barunya tersebut;
-
Bahwa seandainya Penggugat dan Tergugat akan pindah ke rumahnya yang baru, saksi tidak akan keberatan;
-
Bahwa tentang perkenalan Penggugat dengan seorang ustad memang ada tapi hanya sebatas teman lama dan tidak ada hubungan khusus;
-
Bahwa tidak ada orang lain yang tinggal di rumah saksi selain Penggugat dan Tergugat, anak-anaknya dan saksi sendiri;
-
Bahwa saya sudah berusaha untuk menasehati dan merukunkan Penggugat dan
Tergugat namun tidak berhasil dan saksi tidak sanggup lagi
merukunkan Penggugat dan Tergugat ;
II . SAKSI II, umur 52 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, tempat kediaman di Kota Palembang, dihadapan persidangan telah memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi bertetangga dengan Penggugat, rumah saksi tepat dihadapan rumah Penggugat; - Bahwa saksi kenal dengan Tergugat sebagai suami dari Penggugat; - Bahwa saat Penggugat dan Tergugat akad nikah, saya tidak hadir namun saat resepsinya saksi hadir; - Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3 orang anak dan anak-anak tersebut sekarang tinggal bersama orang tua Penggugat; - Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga dan tinggal di rumah orang tua Tergugat selama lebih kurang 21 tahun dan sampai akhirnya sejak bulan April 2011 yang lalu tepatnya setelah Penggugat operasi rahim, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat sampai sekarang; - Bahwa setahu saksi, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat disebabkan karena antara Penggugat dan Tergugat sering cekcok dan bertengkar karena Tergugat sering berbuat kasar dan sering tidak jujur dengan Penggugat; - Bahwa tentang nafkah, saksi tidak mengetahuinya; - Bahwa memang benar Penggugat dan Tergugat sudah memiliki sebuah rumah dan sekarang ini masih tahap penyelesaiannya; - Bahwa setahu saksi, rumah milik orang tua Penggugat yang juga tempat tinggal sekarang disamping ditempati oleh ibu kandung Penggugat, juga ditempati
Penggugat
dan Tergugat serta anak-anaknya dan
juga ada
Hal 13 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
keluarga lain yaitu kakak kandung Penggugat, istrinya dan juga anak-anaknya ( pindahan dari NTB ); - Bahwa Kakak kandung Penggugat dan keluarganya tersebut tinggal bersama dengan Penggugat dan keluarganya sebelum Penggugat dan Tergugat pisah rumah; - Bahwa setahu saksi, pihak keluarga sudah berusaha untuk merukunkan Penggugat dan Tergugat akan tetapi tidak berhasil; - Bahwa saksi sudah pernah berusaha untuk menasehati Penggugat namun usaha tersebut tidak berhasil;
Bahwa atas keterangan dua orang saksi Penggugat tersebut, Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak keberatan
Bahwa dipersidangan Tergugat juga mengajukan bukti surat-surat berupa: 1. Fotokopi bermaterai cukup Surat Perjanjian Perdamaian tertanggal 15 Juli 2011, oleh Majelis Hakim telah dicocokkan dengan aslinya ternyata benar dan telah dinazegelen pos; 2. Fotokopi bermaterai cukup print out transaksi keuangan, yang dikeluarkan oleh Bank, oleh Majelis telah diperiksa namun tanpa aslinya dan telah dinazegelen pos; dan bukti – bukti tertulis Tergugat tersebut
telah diperlihatkan kepada pihak
Penggugat, dan Penggugat telah membenarkannya dan oleh Ketua Majelis diparaf diberi kode T.1 dan T.2 ;
Bahwa selain bukti tertulis tersebut, Tergugat juga telah mengajukan saksi sebagai berikut :
I. SAKSI I, umur 48 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, tempat kediaman di Kota Palembang; Saksi tersebut telah memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokonya sebagai berikut : -
Bahwa saksi sebagai adik ipar dari Tergugat;
-
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat sebagai istri dari Tergugat;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3 orang anak dan anakanak tersebut semuanya saksi kenal, anak yang pertama sekarang kuliah, anak yang kedua sebagai mahasiswa dan yang terakhir sebagai siswa SD di Palembang ;
-
Bahwa setahu saksi, Penggugat dan Tergugat sudah berpisah tempat tinggal sejak 2 tahun yang lalu;
Hal 14 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
-
Bahwa setahu saksi, Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal disebabkan Penggugat dan Tergugat sudah memilki rumah milik sendiri namun
saat Tergugat mengajak Penggugat pindah ke rumah pribadi
tersebut Penggugat tidak mau pindah dan tetap ingin tinggal di rumah orang tuanya disamping itu sebab lainnya disebabkan Penggugat telah selingkuh dengan laki-laki lain dan laki-laki tersebut bekerja sebagai PNS; -
Bahwa lebih kurang 6 bulan sejak kejadian Tergugat mengajak Penggugat pindah ke rumah milik pribadinya tersebut, Penggugat ketahuan telah berselingkuh dan kejadian tersebut saya ketahui sendiri dimana istri ada mendatangi untuk mengajak berdamai dan mengatakan agar tidak lagi mengganggu suaminya dan pada hari itu juga terjadi suatu kejadian dimana Tergugat ada memukul/meninju muka dan akibatnya melaporkan Tergugat kepada pihak kepolisian akan tetapi laporan tersebut akhirnya dicabut dan berdamai, saat perdamaian tersebut saya ikut menandatangani surat perdamaian;
-
Bahwa setahu saya Penggugat dan Tergugat tidak pernah kumpul kembali dalam satu rumah dan kalaupun Tergugat ada datang ke rumah orang tua Penggugat, hal tersebut dilakukan Tergugat hanya untuk menemui anakanaknya dan nafkah untuk anak-anaknya tetap Tergugat berikan;
-
Bahwa setahu saksi dan juga yang pernah saksi dengar, Tergugat tidak pernah memukul Penggugat bahkan saya ada mendengar informasi bahwa sebelum pisah pun Penggugat sudah tidak mau lagi diajak tidur satu kasur dengan Tergugat, disamping itu saya pernah mendapat informasi dari teman bahwa Penggugat sering pergi
-
Bahwa saksi tidak kenal persis namun informasi yang pernah saksi dengar bekerja sebagai PNS dan
yang bersangkutan adalah teman SMA
Penggugat; -
Bahwa saksi tidak melihat langsung Penggugat dan Tergugat sering pergi dan hanya mendengar dari orang lain;
-
Bahwa setahu saksi, sejak lebaran tahun kemarin ada keluarga lain ( saudara kandung Penggugat beserta anak dan istrinya ) yang ikut menetap dan tinggal di rumah milik orang tua Penggugat sehingga Tergugat berinisiatif untuk mengajak Penggugat pindah dan menempati rumah pribadi mereka akan tetapi Penggugat tidak mau diajak pindah dan memilih tetap tinggal di rumah orang tuanya;
Hal 15 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
-
Bahwa setahu saksi, Penggugat dan Tergugat memiliki dua buah rumah pribadi, satu rumah dikontrakan dengan orang lain dan satu rumah lagi adalah rumah yang ditempati oleh Tergugat sekarang;
-
Bahwa setahu saksi, pihak keluarga tidak ada usaha untuk menasehati dan merukunkan Penggugat dan Tergugat karena tidak mau terlalu turut campur dalam urusan rumah tangga Penggugat dan Tergugat;
-
Bahwa untuk menasehati Penggugat dan Tergugat, saksi tidak sanggup;
II. SAKSI II, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan Buruh, tempat kediaman di Kota Palembang; telah memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokonya sebagai berikut : -
Bahwa saksi sebagai tukang rumah yang mengerjakan rumah milik Penggugat dan Tergugat;
-
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat dan keduanya adalah sepasang suami istri dan saya kenal dengan keduanya sejak tahun 2007 yang lalu;
-
Bahwa saksi mengerjakan rumah Penggugat dan Tergugat lebih kurang 2 tahun yang lalu;
-
Bahwa selama saksi mengerjakan rumah tersebut, saksi hanya sering bertemu dengan Tergugat karena memang Tergugat sejak setahun yang lalu tinggal di rumah tersebut sedangkan Penggugat hanya sesekali datang untuk melihat-lihat rumah namun tidak pernah sampai menginap;
-
Bahwa setahu saksi, sejak Tergugat tinggal dan menetap di rumah pribadi tersebut lebih kurang setahun yang lalu, saksi
tidak pernah melihat
Penggugat datang ke rumah tersebut; -
Bahwa tentang penyebab Penggugat tidak mau pindah saksi tidak tahu persis namun dari ucapan yang pernah saksi dengar langsung dari Penggugat katanya Penggugat mau pindah kalau rumah tersebut sudah ada dapurnya namun kenyataannya setelah dapur selesai saksi kerjakan dan barang-barang sudah diangkut, Penggugat tetap tidak mau pindah meskipun pada awal pembuatan dapur tersebut Penggugat ikut menyumbangkan ide dan sarannya;
-
Bahwa setahu saksi, selain Penggugat dan Tergugat beserta anakanaknya di rumah orang tua Penggugat tersebut sekarang juga ditempati oleh saudara kandung Penggugat beserta istri dan anak-anaknya;
-
Bahwa disamping yang saksi terangkan tadi, saksi juga ada mendengar keterangan/cerita Tergugat bahwa Tergugat ada mendapat telepon dari
Hal 16 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
saudaranya yang bernama Iwan bahwa Penggugat ada jalan dengan lakilaki lain namun Tergugat tidak cerita siapa nama laki-laki tersebut; -
Bahwa seingat saksi, selama saksi mengerjakan rumah tersebut, Penggugat 6 kali datang ke rumah dan kedatangan Penggugat tersebut juga didampingi oleh Tergugat dan anak-anaknya;
-
Bahwa seingat saksi, Penggugat terakhir datang ke rumahnya lebih kurang 6 bulan yang lalu;
-
Bahwa setahu saksi, barang-barang Penggugat dan Tergugat sudah diangkut antara lain : tempat tidur, peralatan dapur dan kursi;
-
Bahwa tidak ada lagi karena saksi hanya menerangkan tentang rumah Penggugat dan Tergugat sedangkan hal lainnya saksi tidak mengetahui lagi;
Bahwa terhadap keterangan saksi-saksi Tergugat tersebut Tergugat dan Penggugat telah membenarkannya ; Bahwa selanjutnya Penggugat dan Tergugat telah mengajukan kesimpulannya masing-masing dan menyatakan tidak mengajukan sesuatu apapun lagi dan mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk segala hal ikhwal sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Persidangan ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ;
TENTANG HUKUMNYA
DALAM KONPENSI. Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat pada pokoknya adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa bukti foto copy Surat Izin Mengemudi ( SIM) atas nama Penggugat yang telah bermaterai cukup telah dicocokkan dengan aslinya dan tidak dibantah ole Tergugat/ dibenarkan Tergugat, kemudian isinya menerangkan bahwa Penggugat bertempat tinggal di Palembang, aslinya dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu, maka bukti P.1 tersebut dapat diterima sebagai alat bukti mengingat pasal 285 Rbg, dengan demikian perkara ini adalah wewewnang Pengadilan Agama Palembang sesuai Pasal 73 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989; Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 39 Undang-undang No.1 Tahun 1974 jo Pasal 115 Kompilasi Hukum Islam dan Pasal 65 Undang-undang No.7 Tahun
Hal 17 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
1989, perceraian hanya dapat dilakukan didepan sidang Pengadilan, setelah Pengadilan tersebut berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak. Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan para pihak yang berperkara sesuai pasal 82 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo.pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 namun tidak berhasil demikian juga upaya mediasi telah dilakukan sesuai pasal 154 RBG dan PERMA.RI. Nomor 1 Tahun 2008 akan tetapi laporan
Mediator Drs. AHMAD SUFRI HAMID, SH.
Tanggal 13 April 2012 adalah gagal dan tidak berhasil mencapai kesepakatan ; Menimbang, bahwa Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil telah diberi kesempatan untuk mengurus surat izin untuk bercerai dari atasannya selama 6 bulan dan tidak akan diperpanjang lagi sesuai SEMA.RI. Nomor 5 Tahun 1984 angka 4; Menimbang, bahwa pada tanggal 26 April 2012 Penggugat telah membuat surat pernyataan bukti (P.3) dan Penggugat juga telah dipanggil oleh atasannya pada tanggal 3 September 2012 sebagaimana bukti (P.4) akan tetapi belum terealisasikan surat panggilan dari atasan Penggugat tersebut, hingga akhir persidangan Penggugat tidak mendapatkan surat izin dimaksud oleh karenanya Penggugat dengan surat pernyataannya
tanggal
1 Oktober 2012 bukti (P.7) yang isinya menyatakan
bersedia menerima sanksi dan resiko atas perceraiannya dengan Tergugat, begitu pula Tergugat telah diberi waktu untuk mengurus surat keterangan atasan, akan tetapi sampai akhir persidangan Tergugat tidak melampirkan surat keterangan dari atasanya, maka secara formil pemeriksaan perkara ini dapat dilanjutkan berdasarkan SEMA.RI.No.5 Tahun 1984, maka dari bunyi ketentuan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa surat izin atasan / surat keterangan dari atasan merupakan syarat mutlak bagi suatu gugatan cerai, melangsungkan
pemeriksaan
perkara
perceraian
bukanlah
dapat saja Pengadilan
tersebut
walaupun
yang
bersangkutan( Penggugat ) tidak memiliki izin atasan, dan Tergugat tidak memiliki surat keteragan dari atasannnya, hal ini sejalan dengan penjelasan umum PP.10/ 1983 yang menyatakan bahwa izin perceraian tidak mempengaruhi adanya undang-undang tentang perceraian, oleh karenanya Pengadilan harus memutus perkara ini tanpa izin atasan Penggugat dan tanpa surat keterangan dari atasan Tergugat; Menimbang, bahwa kemudian persidangan dinyatakan tertutup untuk umum dan dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan Penggugat, dan ternyata Penggugat tetap mempertahankan dalil-dalil gugatannya ; Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat telah mengajukan jawaban yang selengkapnya sebagaimana telah diuaraikan diatas;
Hal 18 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan Repliknya, dan Tergugat telah pula mengajukan Dupliknya yang masing-masing selengkapnya sebagaimana telah tercatat dalam Berita Acara Persidangan ; Menimbang, bahwa perkara ini adalah perkara perceraian, di mana berdasarkan azas hukum bahwa tidak ada perceraian jika tidak ada perkawinan. Maka, sebelum mempertimbangkan tentang perceraiannya Majelis Hakim akan mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai ada tidaknya perkawinan antara Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan pengakuan Tergugat yang dikuatkan dengan bukti foto copy telah bermaterai Kutipan Akta Nikah Nomor:
3/3/I/16/SU.II/89 tanggal 02 Januari 1989 (P.2), ternyata cocok
dengan aslinya dan bukti tersebut telah dibenarkan oleh Tergugat, kemudian isinya menerangkan antara Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah, yang mana asli bukti tersebut dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Seberang Ulu II Palembang, yang merupakan akte autentik, maka P.2 tersebut dapat diterima sebagai alat bukti mengingat Pasal 285 Rbg Jo Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam sehingga dengan demikian dapat dinyatakan telah terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat terikat dalam perkawinan yang sah sejak tanggal 1 Januari 1989; Menimbang, bahwa dalam gugatannya Penggugat yang tidak dibantah oleh Tergugat bahwa selama berumah tangga dengan Tergugat telah dikaruniai 3 orang anak, maka harus dinyatakan sebagai hukum bahwa dalam perkawinan tersebut antara Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3 orang anak masing-masing : 1.
Umur 21 Tahun;
2.
Umur 18 Tahun;
3.
Umur 10 Tahun; ketiga anak tersebut sekarang ada dalam pemeliharan Penggugat . Menimbang, bahwa dalam perkara ini, pada pokoknya Penggugat
mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan alasan telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus antara Penggugat dan Tergugat dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga yang disebabkan karena : -
Tergugat sering memaksakan kehendak, kurang menghormati hak-hak Penggugat sebagai isteri ;
-
Tergugat suka berkata-kata kasar dan tidak segan-segan melakukan tindakan kekerasan terhadap Penggugat;
-
Turut campurnya orang tua Tergugat dan saudara-saudara Tergugat dengan permasalahan rumah tangga Penggugat dan Tergugat;
Hal 19 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
-
Dan Tergugat punya kebiasaan meninggalkan rumah entah kemana perginya tanpa peduli kewajibannya sebagai seorang suami juga perkataan cerai sering dilontarkan Tergugat dihadapan kakak Penggugat dan dihadapan Penggugat sendiri dan puncaknya terjadi pada bulan Desember 2010 dimana Tergugat meninggalkan Penggugat dan anak-anak serta tidak pulang lagi kerumah sampai dengan sekarang; Menimbang, bahwa sebagaimana telah diuraikan di dalam duduk perkaranya,
terhadap gugatan tersebut, Tergugat memberikan jawaban
bahwa dalam rumah
tangganya terjadi pertengkaran tersebut disebabkan campur tangannya pihak ketiga orang tua Penggugat sendiri sehingga rumah tangga Tergugat dan Penggugat tidak mandiri serta adanya hubungan gelap Penggugat dengan pria lain Yang bertemu dengan Penggugat sa’at reuni sekolah pada bulan September 2010 yang lalu, oleh karenanya Tergugat mohon agar perkara ini dialihkan dengan perkar Li’an; Menimbang, bahwa dalam Repliknya Penggugat telah menyangkal jawaban Tergugat sepanjang mengenai penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, dan menolak dialihkannya perkara ini dengan perkara Li’an dan tetap bertahan pada dalil-dalil gugatan semula, sedangkan Tergugat dalam Dupliknya juga tetap bertahan pada jawaban semula; Menimbang, bahwa dari paparan jawab menjawab Replik dan Duplik sebagaimana tersebut diatas, Majelis menilai bahwa Tergugat baik dalam jawaban maupun dalam Dupliknya tidak membantah telah terjadinya pisah tempat tinggal selama lebih kurang 1 tahun dan adanya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangganya dengan Penggugat, sedangkan perbedaan pendapat antara Penggugat dan jawaban Tergugat
gugatan
tentang penyebab terjadinya perselisihan dan
pertengkaran antara keduanya, justru semakin mempertajam tentang telah terjadinya perselisihan dan pertengkaran itu sendiri, dengan demikian secara tersirat Tergugat telah mengakui bahwa rumah tangganya dengan Penggugat telah tidak harmonis dan sampai sekarang telah berpisah lebih kurang 1 tahun lamanya; Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 76 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis telah mendengar keterangan pihak keluarga / orang dekat dengan Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengar keterangan saksi keluarga atau orang-orang yang dekat dengan Penggugat dan Tergugat , dimana para saksi keluarga atau orang dekat dengan Penggugat dan Tergugat tersebut telah memenuhi syarat, baik formil maupun materiil, sebagai saksi dalam perceraian. Oleh karena itu
Hal 20 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
para saksi atau orang dekat
dengan Penggugat dan Tergugat tersebut dapat
dipertimbangkan sebagai alat bukti dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi keluarga/orang dekat dengan Penggugat( ibu kandung ) Penggugat ( tetangga) Penggugat di bawah sumpahnya sebagaimana telah diuraikan di atas, yang pada pokoknya rumah tangga Penggugat dan Tergugat saat ini dalam keadaan tidak harmonis dan sulit untuk didamaikan, dan juga keterangan dua orang saksi Tergugat ( ipar Tergugat ) dan
(
tukang yang membuat rumah Penggugat dan Tergugat ) keterangan saksi tersebut saling bersesuaian satu sama lain dan kesemuanya mendukung kebenaran dalil-dalil gugatan Penggugat sekaligus pula dalil-dalil jawaban Tergugat sepanjang mengenai ketidak harmonisan hubungan antara Penggugat dengan Tergugat, khususnya mengenai telah terjadinya pisah tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat selama sekurang-kurangnya 1 tahun, serta tidak berhasil didamaikan keterangan saksi- saksi tersebut antara yang satu dengan lainnya saling berhubungan dan bersesuaian, sehingga sesuai dengan pasal 307 dan 308 ayat (1) Rbg kesaksian para saksi tentang ketidak harmonisan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut telah dipandang memenuhi kriteria alat bukti yang sah menurut hukum ; Menimbang, bahwa ternyata keterangan para saksi keluarga atau orang yang dekat dengan Penggugat
dan Tergugat tersebut bersesuaian dengan dalil-dalil
gugatan Penggugat dan telah sesuai pula dengan jawaban Tergugat, di mana kedua belah pihak telah berpisah tempat tinggal selama 1 tahun, dan selama berpisah tempat tinggal kedua belah pihak dan para saksi atau orang dekat tersebut telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak, tetapi tidak berhasil. Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pada
fakta
tersebut
di
atas
telah
mengakibatkan pecahnya keharmonisan dan keutuhan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, sehingga tujuan dari pada perkawinan sebagaimana telah digariskan dalam Al – Qur’an surat Ar – Ruum ayat 21 dan pasal 1 Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974, jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam yaitu membentuk suatu rumah tangga yang kekal, sakinah, mawaddah dan rahmah, karena unsur- unsur tersebut sudah rapuh, sehingga tujuan tersebut sudah tidak dapat diwujudkan lagi dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga dengan demikian perkawinan mereka telah tidak layak lagi untuk tetap dipertahankan; Menimbang, bahwa dari fakta-fakta tersebut dapatlah disimpulkan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah dan tidak mungkin lagi untuk tetap dipertahankan keutuhannya; Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 266 K/AG/1993 tertanggal 25 Juni 1994 Jo. Yurisprudensi
Hal 21 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
Nomor: 44 K/AG/1999 tertanggal 19 Pebruari 1999, dapatlah diambil kaedah hukum bahwa apabila ada alasan perceraian berupa perselisihan dan petengkaran telah terbukti, maka gugatan perceraian dapat dikabulkan tanpa perlu melihat siapa yang salah atau siapa yang menjadi penyebab terjadi perselisihan tersebut, sebab yang harus dilihat adalah perkawinan itu sendiri, apakah masih bisa dipertahankan atau tidak, karena jika hati kedua belah pihak telah pecah maka tidak mungkin dipersatukan lagi meskipun salah satu pihak tetap menginginkan perkawinan supaya tetap utuh, sebab apabila perkawinan itu tetap dipertahankan maka pihak yang menginginkan perkawinan pecah tetap akan berbuat yang tidak baik agar perkawinan itu pecah; Menimbang, bahwa tetap dipertahankannya perkawinan Penggugat dengan Tergugat hanya akan memperpanjang penderitaan kedua belah pihak ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas Majelis Hakim berkesimpulan bahwa telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus antara Penggugat dan Tergugat dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, sehingga harapan untuk mewujudkan tujuan rumah tangga yang bahagia dan sakinah atas dasar mawaddah dan rahmah, sebagaimana yang dikehendaki oleh Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam sulit terwujud. Oleh karena itu Majlis Hakim menilai rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak layak dipertahankan. Maka unsur alasan perceraian Penggugat sebagaimana dikehendaki Pasal 39 ayat (2) Undangundang Nomor I Tahun 1974 Jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam telah terpenuhi, oleh karenanya gugatan Penggugat tersebut patut untuk dikabulkan. Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah talak yang dijatuhkan oleh hakim sehingga gugatan Penggugat patut dikabulkan dengan menjatuhkan Talak Ba’in Sughro Tergugat; Menimbang, bahwa mengenai petitum gugatan Penggugat tersebut pada angka 3 mengenai permohonan pemeliharaan anak dipertimbangkan sebagai berikut : 1.
Ditemukan fakta berdasarkan gugatan Penggugat yang tidak dibantah oleh Tergugat bahwa anak telah berumur 21 tahun dan umur 18 tahun, Pengadilan Agama berpendapat bahwa kedua anak tersebut telah mumayyiz, sehingga kedua anak tersebut berhak memilih antara Penggugat dan Tergugat sebagai pemegang hak pemeliharaa dan pendidikannya seperti yang dikehendaki oleh pasal 105 huruf b Kompilasi Hukum Islam ;
2.
Ditemukan fakta sampai akhir persidangan perkara aquo, ternyata kedua anak tersebut tidak dihadirkan didalam persidangan, sehingga Majelis tidak bisa
Hal 22 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
mengetahui pilihan dari kedua anak tersebut, oleh karenanya permohonan Penggugat terhadap hak asuh kedua anak tersebut tidak dapat diterima; 3.
Ditemukan fakta anak umur 10 tahun, maka Majelis berpendapat bahwa anak tersebut belum mumayyiz, sehingga permintaan Penggugat agar anak tersebut dibawah pemeliharaannya dapat diterima
mengingat Pasal 105 huruf a
Kompilasi Hukum Islam , sedangkan biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya Pasal 105 huruf c Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 41 dan 45 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, kedua orang tua berkewajiban memelihara dan mendidik anakanak semata-mata demi kepentingan dan hak anak, bukan kepentingan kedua orang tua dan bukan hak tetapi kewajiban bagi kedua orang tua, oleh sebab itu perlu ditetapkan hak asuh anak tersebut semata mata demi kepentingan anak, oleh sebab itu sekalipun telah ditetapkan hak asuhnya maka yang mendapatkan hak asuh tidak boleh membatasi hak-hak anak untuk memberikan dan mencurahkan kasih sayangnya kepada anak-anaknya tersebut. Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal
41 hurup (a)
dan 45
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, jo. pasal 105 hurup (a) Kompilasi Hukum Islam pemeliharaan anak yang belum mumayyiz / belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya, sedangkan anak umur 10 tahun
belum mumayyiz ( belum berumur 12
tahun ) ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan tersebut diatas, dan dengan memperhatikan kesaksian para Saksi yang menyatakan bahwa selama ini anak tersebut didalam asuhan Penggugat atau orang tua Penggugat yang baik dan berlaku baik terhadap anak tersebut, maka Majelis berpendapat gugatan Penggugat cukup beralasan dan tidak melawan hak, maka gugatan hak asuh terhadap anak umur 10 tahun
tersebut dapat dikabulkan sebagaimana amar putusan aquo, dengan
ketentuan Tergugat selaku ayah kandungnya tetap berhak untuk memberikan dan atau mendapatkan kasih sayang terhadap anak-anaknya tersebut, dan Penggugat selaku ibu kandungnya tidak berhak menghalangi anaknya untuk mendapatkan kasih sayang dari Tergugat selaku ayah kandungnya; Menimbang, bahwa tentang petitum Penggugat tersebut pada angka 4 surat gugatan Penggugat tentang nafkah anak, ternyata mulai dari dalil-dalil yang termuat dalam posita dan petitum gugatan Penggugat tersebut, Penggugat sama sekali tidak menerangkan rincian biaya yang diminta,dan berapapenghasilan Tergugat sedangkan Kuasa Hukum Penggugat adalah seorang Propesional hukum bukan orang awam sehingga Majelis tidak dapat mempertimbangkannya berapa kebutuhan dari anak
Hal 23 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
tersebut, mengingat Pasal 189 ayat (3) Rbg oleh karenanya gugatan Penggugat tentang nafkah anak tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima ; DALAM REKONPENSI. Menimbang, bahwa Tergugat Penggugat
dalam jawabannya atas gugatan Cerai
tersebut sebagaimana telah diuraikan diatas, sekaligus pula Tergugat
mengajukan gugatan balik mengenai gugatan cerai dimaksud; Menimbang, bahwa terhadap gugat balik yang diajukan Tergugat tersebut Majelis menganggap telah bersesuian dan memenuhi ketentuan pasal 158 RBG; sehingga dengan demikian Majelis berpendapat bahwa secara formil gugat balik tersebut dapat diterima ; Menimbang, bahwa untuk selanjutnya dalam uraian Rekonpensi, Tergugat disebut Pemohon Rekonpensi atau Pemohon, sedangkan Penggugat
disebut
Termohon Rekonpensi atau Termohon; Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon Rekonpensi
yang
diajukan oleh Pemohon Rekonpensi, maka Majlis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut: Menimbang, bahwa Pemohon Rekonpensi dalam Jawaban Konpensi atau Dupliknya menyatakan bahwa Pemohon Rekonpensi akan memohon kepad Majelis agar perkara ini dialihkan kepada perkara LI’AN, dan memerintahkan kepada Pemohon Rekonpensi dan Termohon Rekonpensi untuk bersumpah Li’an ; Menimbang, bahwa atas permohonan Rekonpensi Pemohon Rekonpensi / Tergugat dalam Konpensi tersebut Pemohon Rekonpensi atau Tergugat Konpensi telah mengajukanbukti T.1 dan dua orang saksi dari pihak keluarga atau orang dekat dengan Pemohon Rekonpensi atau Tergugat Konpensi masing-masing : ( adik ipar ) dari Pemohon Rekonpensi / Tergugat Konpensi 2. ( tukang rumah Penggugat Rekonpensi ) dari bukti T.1 dan tersebut
keterangan kedua saksi Pemohon Rekonpensi
tidak terdapat kecendrungan bahwa Termohon Rekonpensi / Penggugat
Konpensi telah berbuat zina sedangkan Pemohon Rekonpensi / Tergugat Konpensi tidak melihat sendiri yang merupakan bukti awal dari permohonan
Pemohon
Konpensi / Tergugat Konpensi, oleh karenanya Majelis berpendapat permohonan PROVISI Pemohon Rekonpeni tersebut haruslah ditolak ; Menimbang, bahwa terhadap tuntutan pemeliharaan anak umur 10 tahun, oleh karena anak tersebut belum mumayyis baru berumur 10 tahun dan telah pula dipertimbangkan oleh Majelis dalam pertimbangan Konpensi sebagaimana tersebut diatas, maka tuntutan Pemohon Rekonpensi haruslah ditolak ; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-undang No. 7 Tahun 1989, sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Hal 24 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
undang No. 3 Tahun 2006 dan diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang No. 50 Tahun 2009, memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Palembang untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat serta Pegawai Pencatat Nikah di tempat Penggugat dan Tergugat melangsungkan perkawinn untuk didaftarkan dalam daftar yang telah disediakan untuk itu.
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI. Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006 dan Undang-undang No. 50 Tahun 2009, biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat Konpensi/ Termohon Rekonpensi ; Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, Kompilasi Hukum Islam dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perkara ini.-
MENGADILI
DALAM KONPENSI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian ; 2. Menjatuhkan talak satu Ba’in Sughro Tergugat terhadap Penggugat ; 3. Menetapkan anak umur 10 tahun dibawah asuhan dan pemeliharaan Penggugat selaku ibu kandungnya ; 4. Menghukum kepada siapa saja yang menguasai anak tersebut, untuk menyerahkannya kepada Penggugat selaku ibu kandungnya ; 5. Memerintahkan
kepada
Panitera
Pengadilan
Agama
Palembang
untuk
mengirimkan salinan putusan yang berkekuatan hukum tetap ini kepada Pegawai pencatat Nikah tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan Pegawai Pencatat Nikah ditempat pernikahan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan
yang
disediakan untuk itu; 6. Tidak menerima selain dan selebihnya ; DALAM REKONPENSI. Menolak permohonan Pemohon Rekonpensi ;
Hal 25 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI. Membebankan kepada Penggugat Konpensi/ Pemohon Rekonpensi untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp 271.000,- ( dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah );
Demikian putusan ini dijatuhkan berdasarkan musyawarah Majelis Hakim pada hari Senin tanggal 26 Nopember 2012 M. bertepatan dengan tanggal 12 Muharam 1434 H, oleh Majelis Hakim pengadilan Agama Palembang yang terdiri dari Drs. Sarijan MD, M.H. sebagai Hakim Ketua Majelis serta Dra. Hj. Ristinah H. M. Nun, dan Drs. Musiazir sebagai hakim-hakim Anggota serta diucapkan oleh Ketua Majelis pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Hakim- hakim Anggota serta Suratmin, SH. sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan Kuasa Tergugat.
Ketua Majelis Ttd. Drs. SRIJAN, MD, M.H. Hakim Anggota
Hakim Anggota
Ttd.
Ttd.
Dra. Hj. RISTINAH H. M. NUN.
Drs. MUSIAZIR.
Panitera Pengganti Ttd. SURATMIN,SH.
Hal 26 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg
Perincian Biaya Perkara : 1.
Pendaftaran
: Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
: Rp.
50.000,-
3.
Panggilan Penggugat
: Rp.
60.000,-
4.
Panggilan Tergugat
: Rp.
120.000,-
5.
Redaksi
: Rp.
5.000,-
6.
Materai
: Rp.
6.000,-
Jumlah
: Rp.
271.000
Hal 27 dari 27 halaman Perkara Nomor 397/Pdt.G/2012/PA.Plg