PUTUSAN Nomor 1114/Pdt.G/2012/PA.Plg
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Gugat Cerai antara :
PENGGUGAT, umur 34 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir Sarjana S1, pekerjaan Karyawan Swasta, tempat tinggal di Palembang, selanjutnya disebut Penggugat; MELAWAN TERGUGAT, umur 39 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Karyawan Swasta, tempat tinggal di Kota Palembang, dalam hal ini member kuasa kepada Hepri Yadi, S.H, Hendri Dunan, S.H dan Chairil Syah, S.H, Advokad pada Law Office Chairil Syah & Partners yang beralamat di Jalan Kapten A. Rivai, No.45 Palembang, berdasarkan surat kuasa tanggal 12 Agustus 2012, selanjutnya disebut Tergugat;
Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara; Setelah mendengar keterangan Penggugat, Tergugat dan para saksi;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 18 Juli 2012 yang telah terdaftar
di
Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Palembang
Nomor
:
1114/Pdt.G/2012/PA.Plg tanggal 18 Juli 2012 telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat telah berlangsung pernikahan dengan Tergugat pada tanggal 06 Desember 2003, dihadapan PPN KUA Kecamatan Kalidoni dengan Kutipan Akta Nikah No.666/68/XII/003 tertanggal 06 Desember 2003;
Hal 1 dari 10 halaman Perkara No.1114/Pdt.G/2012/PA.Plg
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dengan baik, bertempat tinggal bersama dengan orang tua dan saudara-saudara Tergugat. Penggugat dan Tergugat sepakat melakukan perjanjian sebelum menikah untuk mengizinkan Penggugat sewaktu-waktu bertempat tinggal atau menginap di kediaman orangtua Penggugat berhubung orangtua Penggugat sudah lanjut usia dan tidak ada yang merawat atau membantu mereka; 3. Bahwa dikarenakan keadaan tersebut pada butir ke 2 (dua) diatas, apabila Penggugat ketempat orangtua Penggugat, Tergugat tidak terima dan bersikap kasar, tidak acuh dan tidak memperdulikan, sering tidak memberi nafkah lahir kepada Penggugat. 4. Bahwa dari pernikahan tersebut telah dikaruniai satu orang anak perempuan, lahir pada tanggal 24 Agustus 2007 dan saat ini dalam pengasuhan Penggugat. 5. Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah dan terjadi perselisihan dan pertengkaran sejak kehadiran anak Penggugat dan Tergugat. 6. Bahwa sejak
Penggugat
menjadi
isteri Tergugat tidak pernah diajak
bermusyawarah atas segala kebijakan yang akan diambil bahkan Penggugat tidak pernah diberitahu berapa gaji atau penghasilan yang diperoleh Tergugat. Sebagai seorang isteri, Penggugat sering tidak dilibatkan dalam membina rumah tangga secara bersama-sama. Tergugat sering bersikap masa bodoh, berperilaku kekanakkanakan dan kurang menunjukkan keperdulian terutama dalam hal pengasuhan anak. Tergugat sulit untuk diajak berkomunikasi secara dewasa, sehingga Tergugat sering mengambil keputusan sendiri dalam beberapa hal. Dalam berkomunikasi sering emosi, membentak, merendahkan harga diri dan martabat Penggugat dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak sepantasnya diucapkan seorang suami terhadap istri sehingga sering menimbulkan perselisihan dan pertengkaran. 7. Bahwa pada tanggal 04 Oktober 2009, Tergugat pernah hampir melakukan kekerasan dalam rumah tangga dengan ingin mencekik leher Penggugat, hanya dikarenakan Penggugat minta tolong kepada Tergugat untuk melihat anak Penggugat dan Tergugat yang saat itu menangis. Kejadian tersebut sempat dihalangi oleh ibu Tergugat. 8. Bahwa Tergugat pernah selama 3 (tiga) bulan berturut-turut pada bulan Maret, April, Mei 2010 tidak memberikan nafkah lahir kepada Penggugat, akan tetapi Penggugat tidak mempermasalahkan dengan pertimbangan pada saat itu Tergugat tidak memiliki uang, selain itu Penggugat sejak bulan Desember 2009 telah
Hal 2 dari 10 halaman Perkara No.1114/Pdt.G/2012/PA.Plg
berusaha sendiri untuk mencukupi kebutuhan dengan berjualan pakaian secara online. 9. Bahwa pada tanggal 6 Juni 2011 Penggugat sakit yang cukup parah dan Tergugat hanya menawarkan untuk berobat dokter umum didekat kediaman Tergugat, akan tetapi hal itu belum juga dilaksanakan oleh Tergugat. Penggugat terpaka meminta bantuan orang tua Penggugat dan setelah dilakukan pemeriksaan di RS, Penggugat didiagnosa menderita penyakit infeksi batu ginjal yang akhirnya dirujuk untuk melakukan pengobatan lanjutan dengan operasi di Jakarta dengan masa perawatan 15 hari. Sebelum dilakukan pengobatan lebih lanjut, pada tanggal 8 Juni 2011 Tergugat telah menghubungi Tergugat untuk meminta saran dan meminta izin untuk melakukan pengobatan tersebut di Jakarta, akan tetapi respon dari Tergugat malah marah dan menghina Penggugat sehingga menimbulkan pertengkaran yang semakin tajam dan memuncak. Selama Penggugat sakit Tergugat sama sekali tidak peduli bahkan sesudah kambali ke Palembang dalam masa penyembuhan selama 8 hari tidak diperdulikan sama sekali, setelah Ayah Penggugat menghubungi saudara ipar Tergugat barulah Tergugat menjemput Penggugat dengan terpaksa atau tidak ikhlas. 10. Bahwa pada tanggal 9 Mei 2012 Tergugat menelpon Penggugat dengan marah dan kesal untuk menjemput anak Tergugat dan Penggugat yang Penggugat titipkan di rumah orang tua Penggugat disaat Penggugat bekerja, Penggugat menolak secara baik-baik dikarenakan Penggugat masih ada pekerjaan, akan tetapi Tergugat malah makin marah dengan membentak melalui telepon. Sehingga pada malam harinya keadaan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat berlanjut kembali. 11. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, Penggugat khawatir terjadi kekerasan dan demi keselamatan dan ketentraman, mengingat pada tanggal 9 Mei 2012 dikediaman orang tua Tergugat hanya ada Tergugat, Penggugat, anak Tergugat dan Penggugat serta dua orang keponakan Tergugat yang masih kecil, maka sejak tanggal 10 Mei 2012 hingga sekarang selama 2 bulan lebih, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal/berpisah ranjang karena Penggugat pulang ke rumah orang tua Penggugat di Palembang. 12. Bahwa dengan keadaan tersebut diatas maka Penggugat merasa Keberadaan Penggugat dalam rumah tangga yang dibina ini sudah tidak di butuhkan lagi. 13. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 2 bulan lebih, maka hak dan kewajiban suami isteri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap
Hal 3 dari 10 halaman Perkara No.1114/Pdt.G/2012/PA.Plg
Penggugat. Selain itu Penggugat tidak pernah berkomunikasi lagi dengan Tergugat. 14. Bahwa Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan/cara bermusyawarah atau berbicara dengan Tergugat secara baik-baik tetapi tidak ditanggapi dan tidak berhasil. 15. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut di atas, maka Penggugat merasa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi serta berdasarkan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi “Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga“ jo Yurisprudensi MARI Nomor 584.K/Pdt/1996 “bahwa dalam hal percekcokan atau salah satu pihak telah meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri apakah perkawinan itu masih dapat di pertahankan atau tidak, karena jika hati kedua pihak atau satu pihak sudah pecah, maka perkawinan tidak mungkin dapat dipertahankan lagi meskipun salah satu pihak tetap menginginkan perkawinan utuh”. Dengan demikian maka Penggugat berketetapan hati memutuskan untuk bercerai dengan Tergugat. 16. Bahwa berdasarkan Kompilasi Hukum Islam Pasal 150 huruf (a) “Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau berumur 12 tahun adalah hak ibunya”, maka dengan demikian untuk kepentingan anak itu sendiri dan rasa kasih sayang Penggugat terhadap anak Penggugat, maka Penggugat mohon agar anak tersebut ditetapkan dalam pengasuhan dan pemeliharaan Penggugat. Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi, sebagai berikut : Primer : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat, terhadap Penggugat. 3. Menetapkan anak Penggugat dan Tergugat yang lahir tanggal 24 Agustus 2007 berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan Penggugat. 4. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan pengasuhan dan pemeliharaan anakanak tersebut kepada Penggugat. 5. Membebankan biaya perkara ini kepada Tergugat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Subsider:
Hal 4 dari 10 halaman Perkara No.1114/Pdt.G/2012/PA.Plg
Dan atau jika pengadilan berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat telah hadir di persidangan, kemudian Majelis Hakim berusaha mendamaikan kedua belah pihak berperkara baik dimuka persidangan maupun dengan melalui mediasi dengan mediator Drs. Mugni A. Latif akan tetapi tidak berhasil, maka dibacakanlah gugatan Penggugat tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat kecuali pada posita angka 4 dan petitum angka 3 dan 4 dicabut oleh Penggugat; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, kuasa Tergugat memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya membenarkan dalil-dalil Penggugat dan menyatakan tidak keberatan bercerai dari Pengugat;
Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa : 1. Fotokopi bermeterai cukup surat keterangan kependudukan/identitas diri pengganti semenatara Kartu Tanda Penduduk dengan No.732/SKP/IB/II/2012, tertanggal 27 Maret 2012 yang dikeluarkan oleh Camat Kecamatan Ilir Barat II, Kota Palembang (P.1); 2. Fotokopi bermeterai cukup yang telah dicocokkan dengan aslinya Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Kalidoni dengan Kutipan Akta Nikah No.666/68/XII/003 tertanggal 08 Desember 2003 (P.2); 3. Fotokopi bermeterai cukup yang telah dicocokkan dengan aslinya Kutipan Akta Kelahiran,
No.07510/1581/T/III/2009,
yang
dikeluarkan
oleh
Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palembang, tanggal 12 Maret 2009 (P.3);
Menimbang, bahwa selain itu Penggugat juga mengajukan saksi-saksi yaitu :
1. SAKSI I, umur 75 tahun, agama Islam, pekerjaan Pensiunan BUMN, tempat kediaman di Palembang, dihadapan persidangan memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa, saksi adalah orang tua kandung Penggugat; - Bahwa, saksi kenal Tergugat sebagai suami Penggugat dan juga sebagai anak menantu; - Bahwa, saksi hadir dan sebagai wali nikah pada saat Penggugat dengan Tergugat
Hal 5 dari 10 halaman Perkara No.1114/Pdt.G/2012/PA.Plg
menikah; - Bahwa, setelah menikah Penggugat dengan Tergugat saya sarankan untuk ikut dengan saksi, akan tetapi atas kesepakatan Penggugat dengan Tergugat akhirnya Penggugat ikut dengan Tergugat lebih kurang lima bulan, setelah itu Penggugat bolak-balik sampai akhirnya ikut tinggal bersama dengan saksi; - Bahwa, selama pernikahan Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai satu orang anak, umur lima tahun ikut dengan Penggugat; - Bahwa, setahu saksi rumah tangga Penggugat dengan Tergugat awalnya baikbaik saja akan tetapi sejak/sebelum Penggugat tinggal dengan saksi, saksi pernah melihat Penggugat menangis minta dijemput oleh Tergugat karena Penggugat sedang sakit kencing darah, dan atas musyawarah dengan keluarga Tergugat, Penggugat saksi bawa berobat ke Jakarta dan sejak peristiwa tersebut Tergugat tidak ada komunikasi sama sekali dengan Penggugat; - Bahwa, saksi pernah menasihati dan mendamaikan Penggugat dengan Tergugat namun usaha tersebut tidak ada tanggapan dari Tergugat; - Bahwa, atas keinginan Penggugat ingin bercerai dengan Tergugat, saksi tidak sanggup lagi untuk merukunkan Penggugat dengan Tergugat.
2. SAKSI II, umur 26 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Bank, tempat kediaman di Kota Palembang, dihadapan persidangan memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa, saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat; - Bahwa, hubungan saksi dengan Penggugat adalah teman kerja; - Bahwa, pernikahan Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai satu orang anak ikut dengan Penggugat; - Bahwa, setahu saksi cerita (curhat) Penggugat, Penggugat dengan Tergugat bertengkar besar masalah anak Penggugat dengan Tergugat dan kalau ada masalah sulit untuk berkomunikasi secara baik-baik, dan terakhir masalah Tergugat tidak ada perhatian sama sekali sewaktu Penggugat sedang sakit; - setahu saksi Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah sejak empat bulan yang lalu, Pengugat pergi meninggalkan rumah dan kembali kerumah orang tuanya; - Bahwa, saksi tidak pernah memberi saran atau nasihat kepada Penggugat dan cukup tidak ada lagi yang mau diterangkan di persidangan;
Menimbang, bahwa atas bukti yang diajukan Penggugat tersebut, Tergugat membenarkan dan tidak membatah atas keterangan yang disampaikan saksi-saksi
Hal 6 dari 10 halaman Perkara No.1114/Pdt.G/2012/PA.Plg
tersebut dan Tergugat menyatakan tidak akan mengajukan bukti surat maupun saksisaksi dalam persidangan; Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak lagi mengajukan sesuatu apapun dan mohon putusan; Menimbang, bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana terurai dalam surat gugatannya tersebut; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Penggugat dengan Tergugat baik dengan cara perdamaian dimuka persidangan maupun dengan cara mediasi oleh Drs. Mugni A.Latif sebagai Mediator akan tetapi tidak berhasil karenanya Majelis hakim berpendapat upaya yang telah ditempuh untuk mendamaikan kedua belah pihak berperkara tersebut telah cukup maksimal, sesuai kehendak pasal 82 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 jo. pasal 31 (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan PERMA Nomor 1 Tahun 2008; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 ternyata Penggugat bertempat tinggal di Palembang sesuai pasal 73 (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 perkara ini adalah menjadi wewenang Pengadilan Agama Palembang; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 terbukti Penggugat dan Tergugat masih terikat dalam suatu perkawinan yang sah, menikah tanggal 6 Desember 2003 dan terdaftar pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Kalidoni dengan Kutipan Akta Nikah No.666/68/XII/003 tertanggal 06 Desember 2003; Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti P.3 terbukti selama dalam ikatan perkawinan Penggugat dan Tergugat telah mendapatkan keturunan seorang anak perempuan, lahir pada tanggal 24 Agustus 2007; Menimbang bahwa yang menjadi alasan Penggugat untuk bercerai dari Tergugat dikarenakan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak harmonis dan sudah tidak rukun lagi sering terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus penyebabnya sebagaimana diuraikan oleh Penggugat dalam posita gugatannya tersebut; Menimbang, bahwa pada posita angka 4 dan petitum angka 3 dan 4, dimana Penggugat menuntut hak asuh/pemeliharaan anak perempuan, umur 4 tahun 10 bulan, akan tetapi di dalam persidangan Penggugat mencabut tuntutan posita 4 dan petitum 3
Hal 7 dari 10 halaman Perkara No.1114/Pdt.G/2012/PA.Plg
dan 4, dengan demikian Majelis Hakim pertimbangkan bahwa anak Penggugat dan Tergugat tersebut tetap menjadi tanggungjawab Penggugat dan Tergugat; Menimbang bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut dalam jawabannya Tergugat pada pokoknya menerima dan mengakui dalil-dalil Penggugat tentang adanya perselisihan dan pertengkaran, karenanya Majelis Hakim berpendapat sepanjang mengenai adanya pengakuan akan dalil-dalil Penggugat adalah merupakan fakta yang tetap sesuai ketentuan pasal 311 Rbg pengakuan merupakan alat bukti sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa walaupun dalil-dalil Penggugat telah diakui oleh Tergugat akan tetapi sesuai dengan ketentuan pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Majelis Hakim masih perlu mendengarkan keterangan saksi-saksi keluarga dan orang dekat Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang dihadirkan Penggugat, telah ditemukan fakta bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus-menerus dan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah retak tidak mungkin untuk dipertahankan lagi karena telah pisah sejak bulan Mei 2012 yang apabila dipertahankan mudharatnya akan lebih besar daripada maslahatnya, oleh karenanya Majelis Hakim berkesimpulan gugatan Penggugat beralasan sesuai dengan ketentuan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka oleh karena itu gugatan Penggugat patut dikabulkan; Menimbang, bahwa sesuai pasal 84 (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, Majelis Hakim perlu memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Palembang untuk menyampaikan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan guna di daftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan dalil syar'i yang bersangkutan dengan perkara ini;
MENGADILI
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
Hal 8 dari 10 halaman Perkara No.1114/Pdt.G/2012/PA.Plg
2. Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat terhadap Penggugat ; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Palembang untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah ditempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.211.000,(dua ratus tujuh sebelas ribu rupiah).
Demikian putusan ini dijatuhkan berdasarkan musyawarah Majelis Hakim pada hari Rabu tanggal 19 September 2012 M. bertepatan dengan tanggal 3 Dzulkaidah 1433 H, oleh Majelis Hakim pengadilan Agama Palembang yang terdiri dari Drs. H. M. Zuhdi Harun, S.H. sebagai Hakim Ketua Majelis serta Drs. H. Zaiman Effendie. Sy. dan Djauhari, S.H. sebagai Hakim-Hakim Anggota serta diucapkan oleh Ketua Majelis pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota serta Jumhery, S.H. sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh pihak Penggugat dan Tergugat.
Ketua Majelis Ttd. Drs. H. M. Zuhdi Harun, S.H. Hakim Anggota
Hakim Anggota
Ttd.
Ttd.
Drs. H. Zaiman Effendie. Sy.
Djauhari, S.H. Panitera Pengganti Ttd. Jumhery, S.H.
Hal 9 dari 10 halaman Perkara No.1114/Pdt.G/2012/PA.Plg
Perincian Biaya Perkara : 1. Pendaftaran
: Rp. 30.000,-
2. Biaya Proses
: Rp. 50.000,-
3. Panggilan Penggugat
: Rp. 60.000,-
4. Panggilan Tergugat
: Rp. 60.000,-
5. Redaksi
: Rp.
5.000,-
6. Materai
: Rp.
6.000,-
Jumlah
: Rp.211.000,-
Hal 10 dari 10 halaman Perkara No.1114/Pdt.G/2012/PA.Plg