PUTUSAN Nomor 0317/Pdt.G/2013/PA.Plg
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Pemeliharaan Anak dan Nafkah Anak yang diajukan oleh :
PENGGUGAT, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S.1, pekerjaan Karyawan Swasta, tempat tinggal di Kota Palembang, selanjutnya disebut Penggugat; MELAWAN TERGUGAT, umur 48 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir D 1, pekerjaan Tidak Bekerja, tempat tinggal di Kota Palembang, selanjutnya disebut Tergugat;
Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta saksi-saksi di persidangan;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 18 Februari 2013 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Palembang tertnaggal 19 Februari Nomor 0317/Pdt.G/2013/PA.Plg mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat yang akad nikahnya berlangsung di Kabupaten Musi Banyuasin, pada tanggal 16 Agustus 2001, berdasarkan Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan Nomor : 785/67/VIII/2001, dan setelah akad nikah Tergugat ada mengucapkan sighat taklik talak yang berbunyi sebagaimana yang tercantum dalam Kutipan Akta Nikah tersebut; 2. Bahwa dari pernikahan Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai dua orang anak : Hal 1 dari 12 halaman Perkara No. 317/Pdt.G/2013/PA.Plg.
1. laki-laki, umur 11 tahun; 2. perempuan umur 5 tahun, Sekarang anak yang nomor 1 tinggal bersama Penggugat, sedangkan anak yang nomor 2 disembunyikan oleh Tergugat dan sampai sekarang Penggugat tidak mengetahui keberadaan anak tersebut; 3. Bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah putus karena perceraian sesuai putusan Pengadilan Agama Palembang No. 1007/Pdt.G/2012/PA.Plg tanggal 31 Juli 2012, dan dengan Akta Cerai yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Palembang Nomor : 1223/AC/2012/PA/Plg, tanggal 27 Agustus 2012; 4. Bahwa dalam amar putusan Pengadilan Agama Palembang tersebut tidak ditetapkan hak pengasuhan dan nafkah anak Penggugat dan Tergugat: 1. laki-laki, umur 11 tahun; 2. perempuan umur 5 tahun, 5. Bahwa oleh karena anak Penggugat dan Tergugat: 1. laki-laki, umur 11 tahun; 2. perempuan umur 5 tahun; yang tentunya masih sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari Penggugat selaku ibu kandungnya, maka demi perkembangan jiwa dan masa depan anak tersebut, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Palembang dalam hal ini Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya dapat menetapkan hak asuh/pemeliharaan anak tersebut berada pada Penggugat selaku ibu kandungnya, sedangkan untuk biaya nafkah anak tersebut dibebankan kepada Tergugat selaku ayah kandungnya sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), perbulannya yang diberikan melalui Pengugat sampai anak tersebut dewasa;
Berdasarkan dalil-dalil di atas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Palembang dalam hal ini Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, kiranya berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi, sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menetapkan anak Penggugat dan Tergugat
: 1. laki-laki, umur 11 tahun, 2.
perempuan umur 5 tahun, hak asuh/pemeliharaanya berada pada Penggugat selaku ibu kandungnya; 3. Menetapkan dan menghukum Tergugat untuk membayar nafkah anak tersebut pada point 2 (dua) sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) setiap bulannya terhitung sejak putusan berkekuatan hukum tetap hingga anak tersebut dewasa yang diberikan melalui Penggugat; Hal 2 dari 12 halaman Perkara No. 317/Pdt.G/2013/PA.Plg.
4. Menetapkan biaya perkara menurut ketentuan yang berlaku; Atau : bila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya;
Bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan Penggugat dan Tergugat hadir sendiri di muka persidangan; Bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar dapat menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, demikian juga upaya mediasi telah dilakukan dengan Hakim Mediator DRS.H.BAWAIHI NOOR, akan tetapi tidak berhasil sebagaimana laporan Hakim Mediator tertanggal 18 Maret 2013; Bahwa oleh karena upaya damai tidak berhasil, kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat ;
Bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan jawaban secara tertulis yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Pada angka 1, benar Penggugat adalah isteri sah Tegugat yang akad nikahnya berlangsung di Kabupaten Musi Banyuasin, pada tanggal
16 Agustus 2001,
berdasarkan Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Banyasin III, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan Nomor : 785/67/VIII/2001, dan setelah akad nikah Tergugat ada mengucapkan sighat taklik talak yang berbunyi sebagaimana yang tercantum dalam Kutipan Akta Nikah tersebut; 2. Pada angka 2, benar bahwa dari pernikahan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai dua orang anak : 1. laki-laki, umur 11 tahun; 2. perempuan umur 6 tahun; Sekrang anak laki-laki tinggal bersama ibunya, sedangkan anak perempuan tinggal bersama Tergugat (bapaknya) atas kemauan anak itu sendiri sebagai orang tua tidak bisa menolak karena kewajiban dan tanggung jawab orang tua; 3. Pada angka 3, benar perkawinan Tergugat dengan Penggugat putus karena perceraian sesuai putusan Pengadilan Agama Palembang Nomor 1007/Pdt.G/2012/PA.Plg. tanggal 31 Juli 2012 dan dengan Akta Cerai yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Palembang Nomor : 1223/AC/2012/PA.Plg. tanggal 27 Agustus 2012; 4. Menanggapi gugatan Penggugat tentang Hak Asuh Anak (Hadhonah) Tergugat keberatan atas point-point yang diajukan oleh Penggugt kepada Tergugat; Adapun alasan-alasannya sebagai berikut : Hal 3 dari 12 halaman Perkara No. 317/Pdt.G/2013/PA.Plg.
a. Kronologi kejadian yang Tergugat ketahui, malam Minggu tanggal 12 Pebruari 2011, Penggugat meninggalkan rumah dan kedua nak-anak tanpa izin suami selama 1 (satu) minggu, tanggal 19 Februari 2011 Penggugat kembali lagi ke rumah bukan minta maaf, justru malah menggugat cerai kepada Tergugat; b. Dua minggu kemudian Penggugat di rumah tepat tanggal 27 Februari 2011 Penggugat membuat ulah lagi pergi lagi meninggalkan rumah dan anak-anak tanpa pamit dengan suami selama 4 (empat) bulan, Tergugat tidak tahu keberadaan Penggugat dimana. Tanggal 01 Juni 2011 Tergugat mendapat surat dari Kantor Pengadilan Agama gugatan cerai dari Penggugat; c. Setelah melalui mediasi selama 2 (dua) bulan terjadilah kesepakatan antara Tergugat dan Penggugat untuk rujuk kembali, tanggal 25 Agustus 2011 Penggugat berjanji mau berubah asal diberi kesempatan dan tidak akan mengulangi lagi semua perbuatan dan kesalahan yang lalu; d. Tujuh bulan kemudian, Minggu tanggal 06 Maret 2012 diam-diam Penggugat menghilang lagi entah dimana rimbanya, ditanya dengan keluarganya tidak ada yang tahu keberadaan tempat tinggal Penggugat. Setelah 3 bulan Penggugat menghilang, datanglah surat gugatan cerai yang ketiga dari Kantor Pengadilan Agama tanggal 26 Juni 2012. Karena perbuatan Penggugat sudah berulang kali menzolimi kedua anak dan Tergugat terpaksa Tergugat mengambil sikap bahwa perkawinan tidak dapat dipertahankan lagi dan putus perceraian gugur talak 1 (satu) di Pengadilan Agama tanggal 31 Juli 2012; 5. Semua yang telah disampikan oleh Penggugat terhadap Tergugat point 2 (dua) dan 3 (tiga) itu hanya opini semata pengalihan isu untuk mempengaruhi orang lain, seorang ibu seharusnya memberi tauladan dan contoh yang baik terhadap putra putrinya baik dalam ucapan maupun perbuatan tidak menyakiti fisik ataupun perasaannya apalagi berbohong dan menelantarkan mereka karena berdampak pada psikologis dan fisik pada anak-anak tersebut; 6. Allah berfirman, surah Anfal : a. Yang artinya : Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul dan jangan (pula) kamu menghianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui. (QS.8 Anfal :27-28); b. Di ayat lain : Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang menggunakan tipu daya dan berkhianat. (QS.12 Yusuf : 52); c. Dalam surat An-Nisa yang artinya : Hendaklah takut kepada Allah orangorang yang meninggalkan mereka (anak yang lemah) mereka khawatir Hal 4 dari 12 halaman Perkara No. 317/Pdt.G/2013/PA.Plg.
kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu bertaqwalah kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang baik dan perbuatan benar. (QS. An-Nisa :09); d. Rosulullah Saw. Bersabda : Orang yang berkhianat termasuk dosa besar dan golongan orang yang munafik. Tanda-tanda orang yang munafik ada 4 (empat) sifatnya : 1. Bilamana dipercaya ia khianat, 2. Bila berbicara ia dusta, 3. Bila berjanji ia tidak menepati, 4. Bila bertengkar dengan cara keji. (HR. Imam Bukhori Muslim); 7. Dengan beberapa temuan dan beberapa alasan yang telah diuraikan di atas, Tergugat menyimpulkan bahwa Penggugat tidak bisa memeilihara amanah, maka dari itu Tergugat sangat keberatan apabila hak asuh anak jatuh di tangan Penggugat, karena bukan sekedar terlantar dan tidak terurus, tapi menyangkut moral, psikis dan masa depan anak, apalgai anak perempuan; 8. Sebelum dan setelah berpisah, berkisar tahun 2010, 2011 hingga 2012 kedua anak ini sering terlantar dan tidak terurus baik saat Tergugat sedang bekerja di luar kota (Jakarta) maupun saat Tergugat sedang berada di Palembang (rumah), kejadian tersebut di atas seharusnya tidak perlu terjadi sampai berulang kali sehingga menyedihkan bagi Tergugat dan membuat kedua anak ini menderita dan trauma. Atas dasar itulah Tergugat jadi khawatir Penggugat tidak bisa menjaga amanah dengan baik walaupun ibu kandung sendiri; 9. Tergugat akan proaktif kepada Majelis Hakim apabila ada pertanyaan di persidangan nanti, bila perlu kedua anak kami bisa dihadirkan ke persidangan untuk memberi keterangan dan petunjuk agar laporan Tergugat benar adanya dan dapat dipertanggungjawabkan; 10. Sebagai pembuktian otentik Tergugat ada arsip (copy) terlampir laporan orang hilang dari Kepolisian (Polresta) Palembang tanggal 10 Juni 2012, jam 09.30 beserta beberapa fakta Transkripsi melalui IT, SMS dan konsep Penggugat di bulan Agustus 2010;
Berdasarkan dalil-dalil di atas Tergugat mohon kepada Ketua Pengadilan
Agama
Palembang, dalam hal ini Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya berkenan memberi putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mempertimbangkan dan mengoreksi kembali gugatan Penggugat terhadap Tergugat agar tidak menerima laporan sepihak; 2. Menghadirkan kedua anak Tergugat dengan Penggugat ke persidangan bila perlu dijadikan sebagai saksi dengan harapan mendapat petunjuk atau keterangan supaya menemui titik terang; Hal 5 dari 12 halaman Perkara No. 317/Pdt.G/2013/PA.Plg.
3. Atau : bila Majelis Hakim berpendapat lain mohon memberikan keputusan yang seadil-adilnya;
Bahwa atas jawaban Tergugat tersebut di atas, Penggugat telah mengajukan replik tertulis yang pada pokoknya tetap pada gugatan yang selengkapnya dimuat dalam berita acara persidangan sebagai bagian dari putusan ini ; Bahwa atas replik Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan duplik tertulis yang pada pokoknya tetap dengan jawaban yang selengkapnya dimuat dalam berita acara persidangan sebagai bagian dari putusan ini;
Bahwa untuk memperkuat dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa : a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk NIK : 1671074903690010, yang dikeluarkan oleh Camat Sukarami, Kota Palembang, tanggal 22 Maret 2011 (bukti P.1); b. Fotokopi Kartu Keluarga No. 1671071612060115, yang dikeluarkan oleh Kecamatan Sukarami, Kota Palembang, tanggal 17 Desember 2006, (bukti P.2); c. Fotokopi Akta Cerai Nomor : 1223/AC/2012/PA.Plg. yang dikeluarkan oleh Kepaniteraan Pengadilan Agama Palembang, tanggal 27 Agustus 2012, (bukti P.3); d. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor : 09230/230/X/2006 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Palembang, tanggal 09 Oktober 2006, (bukti P.4); e. Fotokopi
Keterangan
Kelahiran
Nomor
:
13/066/7486/BID/LB/2007
yang
dikeluarkan oleh Rumah Bersalin Citra, tanggal 01 April 2007, (bukti P.5)
Bahwa disamping bukti surat-surat tersebut Penggugat juga mengajukan saksisaksi sebagai berikut :
1. SAKSI I, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kota Palembang, di hadapan persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut; - Bahwa Saksi adalah ayuk ipar Penggugat; - Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat; - Bahwa dahulu Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami-isteri, tetapi telah bercerai di Pengadilan Agama; Hal 6 dari 12 halaman Perkara No. 317/Pdt.G/2013/PA.Plg.
- Bahwa sejak perceraiannya dengan Tergugat, sampai saat ini Penggugat belum pernah menikah lagi dengan laki-laki lain; - Bahwa dari pernikahan Penggugat dengan Tergugat ada dikaruniai anak dua orang; - Bahwa anak pertama yang bernama Iqbal saat ini ada dalam asuhan Penggugat, sedangkan anak kedua ada dalam asuhan Tergugat; - Bahwa dalam putusan Pengadilan Agama tentang perceraian Penggugat dan Tergugat tidak ditetapkan tentang hak pemeliharaan anak Penggugat dan Tergugat; - Bahwa sepengetahuan Saksi, sejak terjadinya perceraian antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah terjadi musyawarah masalah pemeliharaan anak Penggugat dan Tergugat; - Bahwa sepengetahuan Saksi tidak ada pemberian/kiriman uang sebagai nafkah dari Tergugat kepada anaknya yang ada pada Penggugat; - Bahwa Penggugat bekerja di Perusahaan Swasta, sedangkan Tergugat dahulu bekerja di perusahaan swasta, tapi sekarang Saksi tidak tahu, apa pekerjaannya; - Bahwa sejak Penggugat dan Tergugat bercerai, Saksi tidak pernah lagi bertemu atau melihat anak Penggugat dan Tergugat yang ada pada Tergugat; - Bahwa anak yang ada pada Penggugat telah sekolah dan saat ini duduk di kelas 5 Sekolah Dasar (SD); - Bahwa Saksi sudah memberikan saran dan nasehat kepada Penggugat dan Tergugat agar menyelesaikan perkaranya secara kekeluargaan saja, tapi tidak berhasil; - Bahwa pada awal perceraian
kedua anak Penggugat dan Tergugat tinggal
bersama Tergugat, tapi tidak berapa lama kemudian anak pertama ikut dan tinggal bersama Penggugat sedangkan anak yang kedua tinggal bersama Tergugat; - Bahwa Saksi tidak tahu secara pasti sejak kapan anak pertama Penggugat dan Tergugat tinggal bersama dengan Penggugat;
2. SAKSI II, umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, tempat kediaman di Kota Palembang, di hadapan sidang saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat;
-
Bahwa Saksi adalah saudara kandung Penggugat;
Hal 7 dari 12 halaman Perkara No. 317/Pdt.G/2013/PA.Plg.
-
Bahwa dahulu Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami-isteri, tetapi telah bercerai;
-
Bahwa dari pernikahan Penggugat dengan Tergugat ada dikaruniai anak dua orang;
-
Bahwa anak pertama yang bernama Iqbal saat ini ada dalam asuhan Penggugat, sedangkan anak kedua ada dalam asuhan Tergugat;
-
Bahwa Penggugat bekerja sebagai pedagang di kantin sekolah, sedangkan Tergugat Saksi tidak tahu apa pekerjaannya, dulu Tergugat bekerja sebagai karyawan kontraktor pengeboran minyak;
-
Bahwa Saksi sudah memberikan saran dan nasehat kepada Penggugat
agar
menyelesaikan perkaranya secara kekeluargaan saja dan itu sudah dilaksanakan oleh Penggugat, tapi tidak berhasil;
Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut Penggugat menyatakan menerima dan tidak keberatan atas keterangan saksi; Bahwa pada sidang tahap pembuktian dari Tergugat, ternyata Tergugat tidak hadir lagi sehingga tidak mengajukan bukti surat maupun saksi-saksi meskipun telah diberikan kesempatan oleh Majelis Hakim ; Bahwa selanjutnya Penggugat menyatakan tidak ada lagi yang akan disampaikan dalam pemeriksaan perkara ini dan dalam kesimpulannya menyatakan tetap dengan gugatan dan mohon agar Majelis Hakim menjatuhkan putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini Majelis Hakim cukup menunjuk Berita Acara Persidangan perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat pada pokoknya adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan para pihak yang berperkara baik oleh Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini maupun oleh Hakim Mediator DRS.H.BAWAIHI NOOR, sesuai PERMA.RI Nomor 1 Tahun 2008, akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Penggugat dan bukti P.2 fotokopi Kartu Keluarga telah terbukti Penggugat dan Hal 8 dari 12 halaman Perkara No. 317/Pdt.G/2013/PA.Plg.
Tergugat bertempat tinggal dalam wilayah Kota Palembang, oleh karenanya perkara ini menjadi wewenang Pengadilan Agama Palembang ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diajukan Penggugat terbukti Penggugat dan Tergugat dahulunya sebagai suami isteri dan sekarang telah bercerai sebagaimana Fotokopi Akta Cerai Nomor : 1223/AC/2012/PA.Plg. yang dikeluarkan oleh Kepaniteraan Pengadilan Agama Palembang, tanggal 27 Agustus 2012 (bukti P.3); Menimbang, bahwa yang menjadi pokok dari gugatan Penggugat adalah mohon ditetapkan sebagai pemegang hak asuh (hadhonah) terhadap dua orang anak Penggugat dan Tergugat: 1. laki-laki, umur 11 tahun, 2. perempuan umur 5 tahun ; Menimbang, bahwa alasan Penggugat yang minta ditetapkan sebagai pemegang hak asuh anak karena anak-anak tersebut masih di bawah umur sebagaimana bukti P.4 dan P.5 dan masih membutuhkan kasih sayang dari ibu kandungnya; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan saksi-saksi bahwa semenjak terjadinya perceraian antara Penggugat dan Tergugat anak yang nomor 2 (dua) berada dalam asuhan Tergugat sedangkan Penggugat tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan anak tersebut ; Menimbang, bahwa dalam jawabannya Tergugat menyatakan keberatan apabila anak-anak tersebut diasuh dan dipelihara oleh Penggugat, dengan alasan Penggugat tidak bisa memelihara amanah karena apabila anak-anak ada pada Penggugat, Tergugat khawatir anak-anak bukan sekadar terlantar dan tidak terurus tetapi menyangkut moral, psykis dan masa depan anak dan Tergugat minta agar anak-anak dihadirkan di persidangan untuk mendapatkan kepastian anak-anak akan ikut dengan Penggugat atau ikut dengan Tergugat ; Menimbang, bahwa pada sidang tahap pembuktian Penggugat telah menghadirkan anak pertama, di persidangan, dan ternyata anak tersebut di persidangan menyatakan akan ikut dan tinggal bersama Penggugat (ibunya), sedangkan anak kedua tidak dihadirkan oleh Tergugat di persidangan, sehingga Majelis berpendapat Tergugat tidak ingin memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk bertemu dengan anaknya dan Tergugat juga tidak dapat membuktikan dalil-dalil bantahannya tersebut ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi Penggugat terbukti Penggugat adalah orang yang baik serta hidup bermasyarakat dan ta’at menjalankan perintah agama, dan juga Penggugat mempunyai penghasilan, sehingga dianggap cakap mengambil alih tanggung jawab pemeliharaan untuk kepentingan anak tersebut;
Hal 9 dari 12 halaman Perkara No. 317/Pdt.G/2013/PA.Plg.
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.4 dan bukti P.5 serta keterangan saksisaksi, terbukti bahwa anak-anak Penggugat dan Tergugat tersebut belum berusia 12 tahun (belum mumayyiz), maka sesuai dengan ketentuan pasal 105 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam hak asuh anak-anak tersebut adalah hak ibunya, karenanya Majelis Hakim berpendapat semata-mata untuk kemaslahatan dan masa depan anak-anak, akan menetapkan hak asuh dan pemeliharaan anak Penggugat dan Tergugat tersebut kepada Penggugat selaku ibu kandungnya, sedangkan biaya pemeliharaan dan pendidikan anak yang akan datang adalah merupakan kewajiban Tergugat selaku ayahnya sesuai ketentuan pasal 41 huruf (b) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 jo. Pasal 156 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam, yang jumlahnya ditetapkan untuk masing-masing anak sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah), seluruhnya untuk dua orang anak tersebut sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap bulan, terhitung sejak putusan ini diucapkan hingga masing-masing anak tersebut dewasa atau mandiri yang diberikan melalui Penggugat (ibunya); Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat patut untuk diterima dan dikabulkan sebgaiman amar putusan ini ; Menimbang, bahwa meskipun hak asuh anak-anak sudah ditetapkan kepada Penggugat (ibunya), namun kewajiban kedua orang tua untuk memelihara dan mendidik anak-anaknya tetap berlaku terus meskipun perkawinan kedua orang tuanya telah putus, oleh karenanya berdasarkan pasal 45 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974, maka Tergugat tetap mempunyai hak untuk bertemu dan mengunjungi serta mengajak anakanak menginap atau jalan-jalan sepanjang tidak mengganggu kepentingan anak ; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini masih termasuk bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 serta perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku serta hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI
1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; Hal 10 dari 12 halaman Perkara No. 317/Pdt.G/2013/PA.Plg.
2. Menetapkan hak asuh/pemeliharaan (hadhonah) atas anak-anak Penggugat dan Tergugat masing-masing : 1. laki-laki, umur 11 tahun; 2. perempuan umur 5 tahun, kepada Penggugat selaku ibu kandungnya; 3. Menghukum Tergugat atau siapa saja yang menguasai anak-anak tersebut untuk menyerahkannya kepada Penggugat; 4. Menetapkan dan menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah untuk kedua anak tersebut pada diktum 2 (dua) di atas : 1. laki-laki, umur 11 tahun sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah); 2. perempuan
umur 5 tahun sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah),
seluruhnya sebesar Rp.1.000.000,- kepada Penggugat setiap bulan, terhitung sejak putusan ini diucapkan hingga masing-masing anak tersebut dewasa atau mandiri ; 5. Membebankan kepada Penggugat membayar biaya perkara sebesar Rp. 511.000,(lima ratus sebelas ribu rupiah) ;
Demikian putusan ini dijatuhkan berdasarkan musyawarah Majelis Hakim pada hari Senin tanggal 15 Juli 2013 M. bertepatan dengan tanggal 06 Ramadhan 1434 H, oleh Hakim Pengadilan Agama Palembang yang terdiri dari Dra. Asmah Arfan, S.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, serta Dra. Hj. Sukarny, S.H., M.H. dan Drs. Mugni A. Latif sebagai hakim-hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan oleh Ketua Majelis pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta Alhamidi, S.H. sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Penggugat di luar hadirnya Tergugat.
Ketua Majelis Ttd. Dra. Asmah Arfan, S.H Hakim Anggota
Hakim Anggota
Ttd.
Ttd.
Dra. Hj. Sukarny, S.H., M.H.
Drs. Mugni A. Latif Panitera Pengganti Ttd. Alhamidi, S.H. Hal 11 dari 12 halaman Perkara No. 317/Pdt.G/2013/PA.Plg.
Perincian Biaya Perkara : 1.
Pendaftaran
: Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
: Rp.
50.000,-
3.
Panggilan Penggugat
: Rp.
180.000,-
4
Panggilan Tergugat
: Rp.
240.000,-
5.
Redaksi
: Rp.
5.000,-
6.
Materai
: Rp.
6.000,-
Jumlah
: Rp. 511.000,-
Hal 12 dari 12 halaman Perkara No. 317/Pdt.G/2013/PA.Plg.