PUTUSAN Nomor 0315/Pdt.G/2012/PA.Plg
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Talak antara :
PEMOHON, umur 47 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Kota Palembang, dengan ini memberikan kuasa kepada YAHADI, SH., pekerjaan Advokat / pengacara, beralamat di Jalan Mandi Api Lr. Sawung Sari No.1323 RT.026 RW.008 Kelurahan Srijaya, Kecamatan Alang Alang Lebar, Talang Ratu, KM. 5, Kota Palembang berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 15 Februari 2012, selanjutnya disebut Pemohon; MELAWAN TERMOHON, umur 41 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kota Palembang, selanjutnya disebut Termohon ;
Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari surat-surat perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon serta saksi-saksi di muka persidangan;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang,bahwa Pemohon dalam surat permohonannya ter tanggal 16 Februari 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Palembang, Nomor 0315/Pdt.G/2012/PA.Plg, tanggal 17 Pebruari 2012 telah mengajukan permohonan untuk melakukan cerai talak terhadap Termohon dengan uraian/alasan sebagai berikut :
Hal 1 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
1. Bahwa Pemohon adalah suami Termohon yang telah menikah secara sah di Palembang, pada hari Kamis, tanggal 24 Agustus 1995, sesuai dengan Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Ilir Timur I Nomor : 1259/63/III/IT.I/96 tertanggal 13 Maret 1996. 2. Bahwa dari perkawinan Pemohon dengan Termohon telah dikaruniai 6 (enam) orang anak: 1. laki-laki, umur 16 tahun; 2. laki-laki, umur 14 tahun; 3. laki-laki, umur 10 tahun; 4. laki-laki, umur 9 tahun; 5. laki-laki, umur 4 tahun; 6. perempuan, umur 2 tahun; Sekarang keenam orang anak tersebut seluruhnya ikut bersama Termohon. 3. Bahwa dalam kehidupan rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak lagi berjalan harmonis dikarenakan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus dan tidak ada harapan lagi untuk dapat hidup rukun kembali. 4. Bahwa penyebab terjadinya pertengkaran dan perselisihan antara Pemohon dengan Termohon dikarenakan: -
Tidak ada lagi keharmonisan dan kecocokan sebagaimana layaknya suamiisteri. Tidak ada lagi kesepahaman dalam segala hal, apapun yang Pemohon lakukan selalu tidak setuju bahkan ia tentang, sebaliknya setiap keinginannya tidak dapat dihalangi.
-
Termohon mempunyai karakter yang sangat keras dan kasar, kalau ada maunya harus ada, bahkan jika ia tidak setuju dengan Pemohon tak segan memukul Pemohon. Termohon seringkali berkata kasar dan jorok/kotor meskipun dihadapan anak-anak seperti kata-kata: Anjing, Babi, Kampang, bahkan menyebut alat vitalnya sepertinya sudah menjadi kata santapan seharihari.
-
Apabila terjadi pertengkaran Pemohon seringkali mengucapkan kata: “cerai pun jadi, cerailah aku, aku siap tunggu”, demikian kata Termohon.
-
Termohon tidak mau mengurus urusan rumah tangga seperti: mengurus makan-minum dan pakaian anak, membereskan rumah, memasak, sehingga untuk urusan makan Pemohon sering beli nasi bungkus untuk makan Pemohon dan anak-anak, bahkan dalam bulan puasa Ramadhan pun Termohon tidak menyiapkan untuk makan sahur dan buka puasa.
Hal 2 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
-
Termohon malas bekerja urusan rumah tangga dengan alasan capek, Pemohon carikan Pembantu ia tidak mau/tidak setuju, Termohon mau kerja urusan rumah tangga suka-sukanya sendiri.
-
Setiap Termohon pergi keluar rumah tidak pernah pamit kepada Pemohon, apabila ditanya pergi kemana?, maka dapat dipastikan terjadi pertengkaran.
-
Termohon sangat agresif dalam hal urusannya di Multi Level Marketing (MLM) atau sistim pemasaran berjenjang, sudah gonta-ganti dari suatu MLM ke MLM yang lain, namun tidak ada membawa hasil untuk keluarga, bahkan hasilnya beban tagihan telepon yang Pemohon bayar menjadi amat sangat membengkak. Pemohon sudah katakan bahwa Pemohon tidak setuju Termohon kerja MLM tersebut karena tanpa adanya hasilnya. Termohon hanya focus di MLM, tetapi telah mengabaikan segala urusan rumah tangga.
-
Termohon cemburu berlebihan dengan karyawati di Toko Pemohon, serta cemburu sosial dengan keponakan Pemohon sendiri yang dikiranya nanti akan menguasai harta.
-
Termohon tidak mau menjalin hubungan dengan keluarga Pemohon, bahkan kepada Pemohon ia berkata: putus hubungan dengan keluarga “kecuali kematian”.
5. Bahwa sejak bulan Januari 2012 sampai sekarang diajukan per mohonan ini ke Pengadilan, Pemohon dan Termohon telah berpisah, Pemohon telah pergi meninggalkan Termohon, masing-masing Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di alamat di atas. 6. Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat lagi dipertahankan, sehingga tujuan daripada perkawinan
untuk menciptakan keluarga bahagia,
sakinah, mawaddah warrohmah tidak akan terujud. Oleh karenanya Pemohon telah berketetapan hati untuk cerai talak terhadap Termohon melalui Pengadilan Agama Palembang;
Berdasarkan dalil-dalil di atas, Pemohon mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Palembang dalam hal ini Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, kiranya berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi, sebagai berikut : 1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon. 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan ikrar talak kepada Termohon di muka sidang Pengadilan Agama Palembang. 3. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hal 3 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
Atau: Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil- adilnya (ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan, Pemohon dengan didampingi kuasanya telah hadir dan Termohon telah hadir sendiri di persidangan, dan oleh Ketua Majelis telah diusahakan perdamaian dengan cara memberikan saran dan nasehat agar rukun kembali sebagai suami isteri, akan tetapi tidak berhasil, lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat permohonan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Ter mohon telah memberikan jawaban ditulis tangan yang untuk selengkapnya ditunjuk
sebagai
bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; Bahwa, atas jawaban tersebut Termohon telah memberikan tanggapan (replik) dan atas replik tersebut Termohon telah memberikan tanggapan (duplik) tertulis dengan tulisan tangan, yang untuk selengkapnya ditunjuk sebagai bagian tidak terpisahkan dari putusan ini;
Bahwa untuk memperkuat dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti surat berupa : 1. Fotokopi bermaterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok Kartu Tanda Penduduk NIK. 1671011102650003, yang di keluarkan oleh Camat Ilir Barat II Kota Palembang, (bukti P1 ). 2. Fotokopi bermaterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok Kutipan Akta Nikah yang di keluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan
Ilir Timur I, Kota Palembang, Nomor
1259/63/III/IT.I/96:
Tanggal 13 Maret 1996, (bukti P 2);
Bahwa disamping itu, Pemohon juga mengajukan saksi sebagai berikut :
1. SAKSI I, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, tempat kediaman di Kota Palembang, Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa saksi keponakan Pemohon dan saksi kenal dengan Termohon;
-
Bahwa Pemohon dan Termohon menikah pada tahun 1995;
-
Bahwa Pemohon dan Termohon berumah tangga sesudah menikah di rumah sendiri;
Hal 4 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
-
Bahwa Pemohon dan Termohon sudah mempunyai 6 orang anak, ke 6 anak tersebut ikut dengan Termohon ;
-
Bahwa yang saksi ketahui tentang permasalahan rumah tangga Pemohon dan Termohon adalah Pemohon dan Termohon sering bertengkar disebabkan Termohon keras kepala dan Termohon sering membantah omongan Pemohon dan Termohon tidak patuh terhadap Pemohon,Termohon tidak mau mengurus rumah tangga dan hubungan antar kekeluargaan Termohon kurang dan Termohon sering cemburu terhadap Pemohon ;
-
Bahwa Pemohon dan Termohon tidak serumah lagi dan sudah berpisah lebih kurang sejak Januari 2012, Pemohon pergi meninggalkan tempat kediaman bersama;
-
Bahwa Pemohon mempunyai 2 buah Toko Buku dan mempunyai 4 orang karyawan, akan tetapi Toko Buku tersebut sudah dijual akan tetapi saksi tidak tahu berapa harga toko tersebut;
-
Bahwa Pemohon ada mempunyai karyawan perempuan dan sekarang karyawan tersebut sudah berhenti;
-
Bahwa Pemohon ada mempunyai 1 buah mobil, ini dipa kai oleh Pemohon, mobil tersebut dibeli atas nama Termohon dengan kredit dan sekarang pembayarannya baru berjalan 2 tahun, dan juga mempunyai 2 buah motor, yang satu dipakai Pemohon dan satu lagi dipakai Termohon ;
-
Bahwa saksi pernah mendamaikan Pemohon dan Termohon akan teta pi tidak berhasil;
Bahwa atas keterangan saksi tersebut Termohon memberikan tanggapan sebagai berikut ; -
Mengenai cemburu itu wajar dengan alasan Termohon terpergok Pemohon dengan Termohon mau berpelukan, dan waktu itu tidak ada saksi mata yang melihatnya akan tetapi Termohon sendiri yang ada.
-
Mengenai rumah kotor itu wajar karena anak Pemohon dengan Termohon ada 6 orang masih kecil-kecil.
-
Mengenai makan nasi bungkus itu benar karena Pemohon sering makan di luar dan kalau Termohon memasak nasi itu terbuang saja.
-
Mengenai ruko memang sudah dijual oleh Pemohon seharga 1,6 M akan tetapi uangnya ada pada Pemohon semuanya.
-
Mengenai motor itu ada 4 buah dan satu dibalik namakan atas nama saksi dan yang satu lagi untuk saudaranya.
Hal 5 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
2. SAKSI II, umur 59 tahun, agama Islam, pekerjaan Pensiunan PNS, tempat kediaman di Kota Palembang, Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa saksi bertetangga dengan Pemohon dan juga sebagai Ketua RT dan saya kenal dengan Termohon;
-
Bahwa Pemohon dan Termohon berumah tangga di rumah sendiri yaitu ruko tempat dia membuka usaha;
-
Bahwa Pemohon dan Termohon sudah mempunyai 6 orang anak, sekarang ke 6 anak tersebut ikut dengan Termohon ;
-
Bahwa yang saksi ketahui tentang permasalahan rumah tangga Pemohon dan Termohon adalah Pemohon dan Termohon akor-akor saja, akan tetapi Pemohon sekarang ini tidak serumah lagi dan sudah pindah ;
-
Bahwa Pemohon adalah sebagai Distributor buku;
-
Bahwa Pemohon dan Termohon ada mempunyai 2 buah ruko, sudah dijual oleh Pemohon dan Termohon ;
-
Bahwa ruko yang ditempati oleh Termohon bersama anak-anaknya adalah ruko;
-
Bahwa selama Pemohon dan Termohon berpisah saksi tidak mengetahui kalau Pemohon ada mengirimkan nafkah;
-
Bahwa saksi sudah menasehati Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil ;
Bahwa bukti-bukti tersebut telah dibenarkan oleh Pemohon dan Termohon;
Menimbang,bahwa, untuk menguatkan dalil bantahannya Termo hon tidak mengajukan bukti tertulis / surat akan tetapi Termohon menghadirkan saksi-saksi sebagai berikut ;
1. SAKSI I, umur 57 tahun, agama Islam, pekerjaan Pensiunan PNS, tempat kediaman di Kota Jambi, Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa Saksi adalah
kakak kandung Termohon dan saksi kenal dengan
Pemohon; -
Bahwa Termohon dan Pemohon berumah tangga sesudah menikah disebuah ruko;
-
Bahwa Termohon dan Pemohon sudah mempunyai 6 orang anak, yang semuanya ikut dengan Termohon;
Hal 6 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
-
Bahwa yang saksi ketahui tentang keadaan rumah tangga Termohon dengan Pemohon adalah Termohon dan Pemohon biasa-biasa saja akan tetapi Pemohon sudah pergi meninggalkan Termohon,dan tidak serumah lagi ;
-
Bahwa yang menikahkan Termohon dengan Pemohon adalah saksi dan juga sebagai wali nikahnya dengan mas kawin adalah 7 suku emas berbentuk gelang dan cicin;
-
Bahwa Saksi tidak tahu banyak mengenai harta bersama Termohon dan Pemohon, akan tetapi saya hanya tahu ada 2 buah ruko dan motor;
-
Bahwa saksi sudah menasehati Termohon dan Pemohon akan tetapi tidak berhasil;
2. SAKSI II, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kota Palembang, Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa Saksi adalah teman Termohon dan saya kenal dengan Pemo hon
-
Bahwa Termohon dan Pemohon berumah tangga di rumah sendiri di sebuah ruko;
-
Bahwa Termohon dan Pemohon sudah mempunyai 6 orang anak, sekarang anak –anak tersebut ikut dengan Termohon ;
-
Bahwa yang akan saksi terangkan adalah mengenai pegawai Pemohon dan Termohon, ia pernah bekerja dengan saksi kemudian berselingkuh dengan suami saya dan kemudian saya berhentikan bekerja di tempat Termohon dan Pemohon tersebut ;
Bahwa Saksi sudah menasehati Termohon, akan tetapi tidak berhasil; Bahwa terhadap bukti-bukti Termohon tersebut telah dibenarkan oleh Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa Pemohon dalam kesimpulannya telah menyampaikan kesimpulan lisan yang menyatakan tetap pada permohonan dan repliknya dan mohon agar Majelis menjatuhkan putusan . Menimbang, bahwa Termohon dalam kesimpulan tertulisnya tetap pada jawaban dan dupliknya, Termohon tetap pada gugat baliknya. Menimbang, bahwa untuk meringkas isi putusan ini ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini sebagai bagian tidak terpisahkan dari putusan ini;
Hal 7 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
TENTANG HUKUMNYA
DALAM KONPENSI
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah seperti diuraikan tersebut di atas ; Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan pasal 154 R.Bg, jis. pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 65 dan 82 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, Majelis telah berupaya maksimal mendamaikan agar Pemohon dengan Termohon berdamai dan kembali rukun sebagai suami- isteri akan tetapi tidak berhasil,selanjutnya untuk memenuhi ketentuan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 upaya mediasi telah dilaksanakan, akan tetapi berdasarkan laporan tertulis Hakim mediator Drs.H.Syamsul Bahri, SH. tertanggal 9 April 2012 menyatakan telah gagal mendamaikan / merukunkan Pemohon dengan Termohon. Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut di atas, Termohon telah memberikan jawaban sebagaimana terurai di atas, yang pada pokoknya dalam jawaban maupun dupliknya Termohon mengakui adanya perselisihan dan pertengkaran serta pisah rumah tempat tinggal sebagaimana didalilkan oleh Pemohon, sekalipun menurut Termohon perselisihan dan pertengkaran serta pisah rumah tersebut bukan karena kesalahan Termohon tetapi juga karena kesalahan Pemohon . Menimbang, bahwa berdasarkan bukti fotocopy Kartu Tanda Penduduk Pemohon ( bukti P.1 ) dan ternyata Termohon juga bertempat tinggal di Palembang sebagaimana berita acara relaas panggilan kepada Termohon, maka berdasarkan ketentuan pasal 66 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, Pengadilan Agama Palembang berwenang memeriksa dan mengadili perkara aquo. Menimbang, bahwa berdasarkan dalil Pemohon yang diakui oleh Termohon, serta dikuatkan dengan bukti fotocopy buku Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan Kantor Urusan Agama Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang Nomor 1259/63/III.IT.I/1996 tanggal 13 Maret 1996 ( bukti P.2 ), maka berdasarkan ketentuan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam terbukti antara Pemohon dengan Termohon telah dan masih terikat dalam ikatan perkawinan yang sah, oleh karena itu permohonan cerai talak Pemohon telah beralasan hukum dan dapat dipertimbangkan. Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil Pemohon dan curhat Termohon dalam jawabannya setelah Majelis mendengarkan keterangan saksi dari keluarga dan atau orang dekat dengan Pemohon dan Termohon, sebagaimana dimaksud pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerin tah Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 76 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Majelis telah menemukan fakta bahwa antara Pemohon
Hal 8 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
dengan Termohon telah terjadi perselisihan terus menerus yang puncaknya pisah rumah tempat tinggal sejak bulan Januari 2012 sampai sekarang tidak pernah bersatu lagi dan tidak saling perdulikan lagi sedangkan upaya perdamaian oleh keluarga serta Majelis Hakim dan upaya mediasi oleh Hakim Mediator tidak berhasil merukunkan Pemohon dengan Termohon. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas terbukti rumah tangga Pemohon konpensi dengan Termohon konpensi telah pecah, rumah tangga (keluarga) yang bahagia dan kekal sebagaimana kehendak pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 sudah sulit untuk dipertahankan, rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah sebagaimana maksud pasal 3 Kompilasi Hukum Islam yang merupakan tujuan perkawinan sebagaimana firman Allah Swt. dalam Surat ArRum ayat 21 sudah sulit untuk diwujudkan kembali. Menimbang, bahwa dengan fakta-fakta tersebut di atas, maka terlepas dari apapun dan siapapun yang melatar belakangi perselisihan dan pertengkaran diantara Pemohon dengan Termohon, dengan memperhatikan perkawinan Pemohon dengan Termohon terbukti telah pecah, dan sudah sulit untuk dipertahankan, apabila tetap dipertahankan akan mendatangkan mudlarat bagi kedua belah pihak termasuk bagi anak dan keluarga kedua belah pihak, maka sejalan dengan yurisprudensi Mahkamah Agung RI. Nomor 38 K /AG / 1990 tanggal 22 Agustus 1991 dan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 266 K/AG/1993 tanggal 25 Juni 1993 selanjutnya diambil sebagai pendapat Majelis, bahwa alasan perceraian berdasarkan huruf ( f ) yaitu perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang sulit untuk kembali rukun sebagai suami-Isteri sebagaimana pertimbangan tersebut di atas, maka yang menjadi pertimbangan Majelis adalah semata-mata ditujukan kepada perkawinan itu sendiri tanpa mempersoalkan siapa yang bersalah, apabila rumah tangga
sudah pecah
sebagaimana rumah tangga Pemohon dengan Termohon tersebut tetap dipertahankan maka akan menimbulkan pengaruh dan mudharat berkepanjangan bagi kedua belah pihak dan juga bagi anak-anak dimasa-masa yang akan datang, apabila telah terbukti rumah tangga telah pecah sedemikian rupa dan sudah tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali sebagaimana pertimbangan tersebut di atas, maka perceraian dapat dijatuhkan dengan tidak mempersoalkan apa dan siapa yang bersalah yang menjadi penyebab timbulnya perselisihan dan pertengkaran; Menimbang, bahwa mempertahankan dan membiarkan kehidupan rumah tangga yang diliputi
oleh suasana ketegangan, kebencian dan sikap saling
menyalahkan justru akan menimbulkan kemudharatan bahkan bencana yang lebih besar, sesuai kaidah ushuliyah yang dijadikan dasar hukum menceraikan Pemohon konpensi dengan Termohon konpensi yaitu “apabila ada dua hal yang sama-sama
Hal 9 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
mengandung madharat maka harus dipilih salah satu diantara yang lebih kecil madharatnya “; berdasarkan kaedah ushul figh tersebut perceraian dapat dibenarkan dan adalah lebih baik dari pada mempertahankan kehidupan rumah tangga yang sudah pecah dan penuh kebencian tersebut. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
di
atas maka permohonan Pemohon konpensi untuk menjatuh kan talak terhadap Termohon konpensi telah cukup beralasan, syarat dan alasan perceraian yang terkandung dalam pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam telah terpenuhi, oleh karena itu sesuai dengan ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, permohonan Pemohon untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon telah cukup beralasan, dan oleh kerena itu dapat dikabulkan sebagaimana amar putusan aquo.
DALAM REKONPENSI
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugat balik / rekonpensi Penggugat rekonpensi adalah sebagaimana telah diuraikan tersebut di atas, yang telah diajukan pada tahap duplik, Majelis berpendapat tahapan duplik termasuk pengertian pasal 158 ayat (1) R.Bg,
maka oleh sebab itu gugat balik dapat diterima untuk
dipertimbangkan. Menimbang, bahwa prihal gugat balik Mut’ah, nafkah Iddah, uang Maskan (biaya tempat tinggal) dan kiswah (uang biaya pakaian) selama masa Iddah, Tergugat rekonpensi dalam replik dan kesimpulannya tidak menyatakan keberatannya, Tergugat rekonpensi tidak mengajukan rereplik untuk menanggapi gugat balik tersebut, dan dalam kesimpulannya hanya berupa kesimpulan lisan menyatakan tetap pada dalil-dalil permohonan cerai talak dan repliknya. Menimbang, bahwa sebagaimana uraian tersebut di atas, perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat rekonpensi dengan Tergugat rekonpensi adalah semata-mata karena perselisihan dan pertengkaran yang berdasarkan dalil Pemohon dalam surat permohonan cerai talaknya banyak dipengaruhi oleh keuangan rumah tangga dan masalah pihak ketiga dalam hal ini antara Termohon dengan keluarga dan orang dekat dengan Pemohon, dan bahkan puncak perselisihan dan pertengkaran adalah sejak bulan Januari 2012 pisah rumah tempat tinggal akibat dari Tergugat rekonpensi pergi meninggalkan Penggugat rekonpensi, berdasarkan fakta tersebut Majelis berpendapat perselisihan dan pertengkaran tersebut tidak / belum dapat dikategorikan karena Nusyuznya isteri.
Hal 10 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
Menimbang, bahwa karena perceraian atas kehendak Tergugat rekonpensi, akibat perceraian karena talak maka berdasarkan ketentuan pasal 41 huruf (c) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 maka Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan dan / atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas isteri, jo. pasal 149 huruf (a) dan (b) Kompilasi Hukum Islam maka suami dalam hal ini Tergugat rekonpensi wajib memberikan mut’ah, Nafkah Iddah, dan kiswah yang layak kepada bekas isterinya yaitu Penggugat rekonpensi. Menimbang, bahwa oleh karena itu dengan memperhatikan kemampuan dan kelayakan Tergugat rekonpensi sebagai pekerja wiraswasta dengan usaha toko buku dengan empat orang karyawan dan usaha sebagai distributor buku-buku dan barang cetakan tersebut di atas, maka sepanjang kelayakan, kepatutan serta kemampuan Tergugat rekonpensi maka gugatan uang mut’ah, nafkah iddah dan uang kiswah dapat dikabulkan sebagaimana tercantum dalam amar putusan ini. Menimbang, bahwa prihal gugat balik uang Maskan majelis pertimbangkan bahwa sampai dengan saat ini yang pergi dari rumah kediaman bersama adalah Tergugat rekonpensi, sedangkan Penggugat rekonpensi tetap tinggal di rumah kediaman bersama, bersama dengan anak-anak, oleh sebab itu sepanjang gugat balik uang Maskan (uang biaya tempat tinggal) selama masa iddah tidak diperlukan karena Penggugat rekonpensi tidak menyewa tetapi tetap bertempat tinggal di rumah milik bersama. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan tersebut, gugat balik berupa uang maskan harus dinyatakan ditolak. Menimbang, bahwa prihal gugat balik hak asuh anak dan gugat balik nafkah anak dapat Majelis Hakim pertimbangkan sebagai berikut ; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 41 dan 45 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, kedua orang tua berkewajiban memelihara dan mengasuh serta mendidik anak semata-mata demi kepentingan anak bukan kepentingan kedua orang tua dan bukan hak bagi kedua orang tua, oleh sebab itu perlu ditetapkan hak asuh anak-anak tersebut, sekalipun telah ditetapkan hak asuhnya maka yang mendapatkan hak asuh terhadap anak tidak boleh membatasi hak-hak anak untuk mendapatkan kasih sayang dari orang lain, apalagi dari ayah kandung atau ibu kandungnya sendiri. Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil Penggugat rekonpensi yang tidak dibantah oleh Tergugat rekonpensi serta Tergugat Rekonpensi dalam surat permohonan cerai talaknya, serta kesaksian dua orang saksi Tergugat rekonpensi dan dua orang saksi Penggugat rekonpensi, sekalipun tidak dibuktikan dengan bukti surat berupa Akta Kelahiran Anak, telah ditemukan fakta di persidangan dan oleh sebab itu
Hal 11 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
terbukti antara Penggugat rekonpensi dengan Tergugat rekonpensi telah dikaruniai 6 (enam ) orang anak; 1. laki-laki, umur 16 tahun; 2. laki-laki, umur 14 tahun; 3. laki-laki, umur 10 tahun; 4. laki-laki, umur 9 tahun; 5. laki-laki, umur 4 tahun; 6. perempuan, umur 2 tahun; Sekarang anak-anak tersebut semuanya ikut bersama Penggugat rekonpensi.
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 41 dan 45 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal 105 Kompilasi Hukum Islam pemeliharaan anak yang belum mumayyiz/ belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya, sedangkan hak asuh anak yang telah mumayyiz tergantung kepada pilihan anak kepada ibu atau ayahnya dan nafkah anak baik anak sudah mumayyiz maupun belum mumayyiz adalah kewajiban ayahnya, dalam hal ini kewajiban Tergugat rekonpensi. Menimbang,
bahwa Majelis Hakim telah memerintahkan Penggugat
rekonpensi untuk menghadirkan anak-anak yang telah mumayyiz tersebut di atas akan tetapi menurut Penggugat rekonpensi anak, umur 16 tahun dan umur 14 tahun tidak mau hadir dengan alasan mau sekolah, tidak dapat dihadirkan oleh Penggugat rekonpensi, akan tetapi dengan mengingat semua anak-anak terebut selama pisah rumah lebih kurang 9 (sembilan) bulan terakhir tetap bersama Penggugat rekonpensi selaku ibu kandungnya adalah sebagai indikasi anak-anak tersebut telah merasa nyaman ikut bersama Penggugat rekonpensi selaku ibu kandungnya tersebut, dan selama itu pula Tergugat rekonpensi tidak menyatakan keberatannya, demikian pula dalam kesimpulannya Tergugat rekonpensi tidak menyatakan keberatannya atas gugat balik hak asuh anak tersebut, oleh sebab itu Majelis berkeyakinan 6(enam) orang anak tersebut telah merasa nyaman bersama-sama Penggugat rekonpensi selaku ibu kandungnya . Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan tersebut di atas, maka gugat balik hak asuh terhadap 6 (enam) orang anak tersebut dapat dikabulkan, dengan ketentuan Penggugat rekonpensi selaku ibu kandungnya tidak boleh menghalangi anak-anaknya untuk mendapatkan dan atau memberikan kasih sayang terhadap Tergugat rekonpensi selaku ayah kandungnya, Penggugat rekonpensi selaku ibu kandung tidak boleh menghalangi Tergugat rekonpensi untuk berkunjung dan atau mengajak anak-anak jalan-jalan untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada anak-
Hal 12 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
anaknya yang ada di bawah asuhan Penggugat rekonpensi sepanjang tidak mengganggu kepentingan anak-anak tersebut. Menimbang, bahwa prihal gugat balik nafkah anak-anak akan datang Majelis pertimbangkan sebagai berikut ; Menimbang, bahwa sebagaimana pertimbangan dan fakta-fakta tersebut di atas, dan dengan memperhatikan ketentuan pasal 41 huruf (b) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal 105 Kompilasi Hukum Islam, bapak bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu, kecuali bapak tidak mampu maka ibu ikut memikul biaya tersebut, jis. pasal 45 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, kewajiban-kewajiban tersebut tetap berlaku terus sekalipun perkawinan putus karena perceraian. Menimbang, bahwa dengan memperhatikan kemampuan Tergugat rekonpensi sebagaimana didalilkan oleh Penggugat rekonpensi yang tidak dibantah oleh Tergugat rekonpensi, bahkan dikuatkan sendiri oleh dua orang saksi Tergugat rekonpensi serta seorang saksi Penggugat rekonpensi, oleh karena itu terbukti Tergugat rekonpensi adalah sebagai wiraswasta dengan usaha toko buku dan distributor buku-buku dengan empat orang karyawan dan juga sebagai Sales buku-buku / barang cetakan . Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut di atas kewajiban orang tua terbatas sesuai kemampuan orang tua dan kebutuhan anak, maka Majelis akan menetapkan dan mengabulkan gugatan Penggugat rekonpensi sesuai kebutuhan anak-anak saat ini masing-masing anak minimal sebesar Rp 750.000,- untuk 6 (enam) orang anak x Rp.750.000,- yang seluruhnya minimal sebesar Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulan, selanjutnya menghukum Tergugat rekonpensi membayar nafkah anak-anak tersebut kepada Penggugat rekonpensi sebagaimana akan dicantumkan dalam amar putusan ini . Menimbang, bahwa prihal gugat balik agar Tergugat rekonpensi mengganti Mahar emas berupa gelang, kalung dan cincin emas, Majelis pertimbangkan sebagai berikut ; Menimbang, bahwa atas gugat balik tersebut tidak ada tanggapan dari Tergugat Rekonpensi, sedangkan dalam kesimpulannya Kuasa Pemohon hanya menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya tetap pada surat permohonan dan repliknya. Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalilnya Penggugat rekonpensi menghadirkan seorang saksi selaku kakak kandung menerangkan bahwa saksi adalah wali yang menikahkan Penggugat rekonpensi dengan Tergugat rekonpensi, waktu itu
Hal 13 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
maharnya berupa 7 (tujuh) suku emas. saksi lainnya tidak tahu prihal mahar yang digugat tersebut, dan tidak ada bukti lainnya. Menimbang, bahwa Majelis telah memeriksa bukti surat berupa fotocopy Kutipan Akta Nikah antara Tergugat rekonpensi dengan Penggugat rekonpensi ( bukti P.2 ) sebagai bukti autentik, terbukti di dalam buku nikah tersebut bahwa Mahar / maskawin adalah berupa uang sebesar Rp.10.000,Menimbang, bahwa berdasarkan bukti autentik tersebut di atas, maka menjadi fakta tetap mahar adalah berupa uang Rp.10.000,-, maka berdasarkan fakta tersebut, dalil Penggugat rekonpensi dan kesaksian seorang saksi berkenaan dengan Mahar berupa emas tersebut ditolak dan oleh karena itu pula gugat balik mahar berupa gelang, kalung dan cincin emas tersebut ditolak. Menimbang, bahwa prihal gugat balik nafkah lampau/hiburan sebesar Rp.102.000.000,- nilai tersebut dikalkulasikan selama 17 tahun, Tergugat rekonpensi menjanjikan untuk Penggugat rekonpensi perbulan Rp.500.000,-untuk kebutuhan sandang dan disisihkan untuk disimpan / ditabung, sebagaimana didalilkan oleh Penggugat rekonpensi dalam gugat baliknya tersebut dalam dupliknya. Menimbang, bahwa memperhatikan alasan gugat balik nafkah lampau/hiburan yang dimaksud oleh Penggugat rekonpensi tersebut didasarkan kepada janji Tergugat rekonpensi untuk memberi uang kepada Penggugat rekonpensi setiap bulan Rp.500.000,- untuk kebutuhan sandang dan untuk ditabung, dan didasarkan kepada janji-janji Tergugat rekonpensi kepada anak-anak, yang selengkapnya ditunjuk Duplik Penggugat rekonpensi berkenaan dengan duplik halaman 4 tersebut sebagai bagian tidak terpisahkan dari pertimbangan prihal gugat balik nafkah lampau/hiburan ini. Menimbang, bahwa gugat balik prihal nafkah lampau / hiburan sebagaimana diuraikan tersebut di atas yang berdasarkan janji-janji Tergugat rekonpensi tidak secara riil bahwa Tergugat rekonpensi tidak memberi nafkah waktu lampau kepada Penggugat rekonpensi, sedangkan hutang perjanjian/janji sebagaimana dimaksud oleh Penggugat rekonpensi tidak dibuktikan dengan bukti surat perjanjian/janji dan tidak ada bukti saksi untuk menguatkan dalil tersebut, lagi pula apabila perjanjian / janji tersebut tidak dipenuhi maka berlaku hukum perjanjian sedangkan pelanggaran atau pengingkaran terhadap perjanjian bukanlah menjadi absolut kompetensi Pengadilan Agama. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas Majelis berpendapat gugat balik nafkah lampau / hiburan dimaksud oleh Penggugat rekonpensi tersebut tidak jelas dan kabur ( obscuur libble ), oleh karena itu dapat dinyatakan tidak diterima ( Niet Onvanklijk Verklaart ) ;
Hal 14 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
Menimbang, bahwa prihal gugat balik harta bersama Majelis pertimbangkan sebagai berikut ; Menimbang, bahwa baik
mengenai objeknya maupun berkenaan dengan
maksud gugatan mengenai rumah, mobil , motor dan lain lain tersebut tidak dibuat dengan teliti, tidak rinci yang berakibat gugatan tersebut menjadi kabur ( Obscuur lible ). Menimbang, bahwa selanjutnya gugat balik harta bersama sebagaimana didalilkan oleh Penggugat rekonpensi tersebut di atas, akan Majelis pertimbangkan lebih lanjut adalah sebagai berikut ; Menimbang, bahwa ketentuan pasal 66 ayat (5) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang berbunyi “ Permohonan soal penguasaan anak, nafkah isteri dan harta bersama suami isteri dapat diajukan bersama-sama dengan permohonan cerai talak ataupun sesudah ikrar talak dijatuhkan” pengertian dapat diajukan bersamasama dalam pasal tersebut bersipat pacultatif yang berarti boleh sepanjang dikehendaki yang tentunya apabila bermanfaat dan akan lebih menguntungkan, sebaliknya jika kemungkinan akan terjadi sebaliknya tentunya harus dihindari. Menimbang, bahwa perkara perceraian adalah bersipat personan recht yang diperiksa tertutup untuk umum, sedangkan perkara harta bersama bersipat zaken recht, diperiksa terbuka untu umum, dan dalam kenyataan bahwa perkara cerai yang dikumulasi dengan gugatan harta bersama termasuk gugat balik harta bersama kebanyakan terjadi upaya banding bahkan sampai kasasi dan seterusnya, sekalipun suami-isteri tersebut tidak lagi mempermasalahkan bahkan sudah sama-sama setuju untuk bercerai, akan tetapi karena diajukan gugat balik harta bersama biasanya akan terjadi banding apabila gugat balik dikabulkan, apabila terjadi banding, kasasi dan seterusnya akan berakibat perceraian juga terhambat karena upaya banding dan kasasi perkara harta bersamanya dan bila ini terjadi tentu sangat merugikan kedua belah pihak terutama yang akan paling menderita adalah pihak isteri dalam hal ini adalah Penggugat rekonpensi. Menimbang, bahwa memperhatikan pula yurispredensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 1652 K/Sip/1975 tanggal 22 September 1976 dalam pertimbangannya bahwa penggabungan beberapa gugatan yang berhubungan erat satu sama lain tidak bertentangan dengan hukum acara dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan, kecuali dalam tiga hal tidak dibolehkan, antara lain yang tidak dibolehkan yaitu gugatan yang diperiksa dengan acara khusus (tertutup untuk umum) dengan gugatan yang diperiksa dengan acara biasa ( terbuka untuk umum ), dalam hal ini gugatan cerai /sengketa perkawinan diperiksa dengan acara tertutup untuk umum (acara khusus), sedangkan sengketa harta bersama diperiksa dalam
Hal 15 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
sidang terbuka untuk umum ( acara biasa ), selanjutnya Yurisprudensi Mahkamah Agung tersebut diambil sebagai pendapat Majelis, maka solusi yang terbaik dan bijaksana adalah apabila perkara harta bersama diajukan tersendiri setelah putusan cerai telah berkekuatan hukum tetap. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas demi kemaslahatan bersama sekaligus menghindari mudlarat berkepanjangan terutama bagi isteri dalam hal ini Penggugat rekonpensi, maka gugat balik harta bersama dinyatakan tidak dapat diterima ( Niet Onvankliyk verklaart ).
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI
Menimbang, bahwa perkara pokok dalam perkara ini adalah sengketa perkawinan, maka berdasarkan ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara ini seluruhnya akan dibebankan kepada Pemohon konpensi/Tergugat rekonpensi. Mengingat segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan dalil syar’i yang berkaitan dengan perkara ini.
MENGADILI
DALAM KONPENSI 1. 2.
Mengabulkan permohonan Pemohon konpensi ; Memberi izin kepada Pemohon konpensi untuk berikrar menjatuhkan talak I (satu) raj’i terhadap Termohon konpensi di muka sidang Pengadilan Agama Palembang, setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap.
DALAM REKONPENSI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat rekonpensi untuk sebagian. 2. Menghukum Tergugat rekonpensi untuk membayar: 2.1. Uang mut’ah sebesar Rp. 30.000.000,-( Tiga puluh juta rupiah) . 2.2. Uang nafkah Iddah sebesar Rp. 15.000.000,- ( Lima belas juta rupiah ). 2.3. Uang Kiswah ( pakaian ) sebesar Rp.1.500.000,- ( Satu juta lima ratus ribu rupiah ), kepada Penggugat rekonpensi. 3. Menetapkan hak asuh anak-anak ;
Hal 16 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
3.1.laki-laki,
umur
16
tahun;
3.2. laki-laki, umur 14 tahun; 3.3. laki-laki, umur 10 tahun; 3.4. laki-laki, umur 9 tahun; 3.5. laki-laki, umur 4 tahun; 3.6. perempuan, umur 2 tahun; Kepada Penggugat rekonpensi selaku ibu kandungnya ; 4. Menetapkan nafkah masing-masing anak-anak tersebut pada diktum 3 (3.1, 3.2, 3.3, 3.4, 3.5, 3.6) tersebut di atas minimal sebesar Rp.750.000,- yang seluruhnya minimal sebesar Rp. 4.500.000,- ( Empat juta lima ratus ribu rupiah ). 5. Menghukum Tergugat rekonpensi untuk membayar nafkah anak-anak tersebut pada diktum angka 3 (tiga) kepada Penggugat rekonpensi setiap bulan minimal sebesar Rp.4.500.000,- (Empat juta lima ratus ribu rupiah)
terhitung sejak
putusan ini berkekuatan hukum tetap sampai masing-masing anak tersebut dewasa atau dapat mandiri. 7. Menyatakan ditolak dan tidak diterima gugatan Penggugat rekonpensi untuk selain dan selebihnya .
DALAM KONPENSI DAN REKONPNSI - Membebankan kepada Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara seluruhnya sebesar Rp. 511.000,- (lima ratus sebelas ribu rupiah);
Demikian diputuskan berdasarkan musyawarah Majelis Hakim pada hari Senin tanggal 01 Oktob0er 2012 M. bertepatan dengan tanggal 15 Zulkaeda15 1433 H, oleh kami Hakim Pengadilan Agama Palembang yang terdiri dari Dra. ASMAH ARFAN, SH. sebagai Ketua Majelis dan Dra.Hj.SUKARNY, SH.MH. serta Drs MUGNI A. LATIF, sebagai hakim-hakim Anggota, putusan tersebut oleh Ketua Majelis pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi Hakim-hakim anggota, serta Hj. Ustri Marni, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama tersebut dengan dihadiri
oleh Pemohon
Konpensi/Tergugat rekonpensi dan Termohon Konpensi / Penggugat rekonpensi.
Ketua Majelis Ttd. Dra. ASMAH ARFAN, SH.
Hal 17 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg
Hakim Anggota,
Hakim Anggota
Ttd.
Ttd.
Dra. Hj.SUKARNY, SH.MH.
Drs. MUGNI A. LATIF . Panitera Pengganti Ttd.
Hj. USTRI MARNI, S.Ag.
Perincian Biaya Perkara : 1.
Pendaftaran
: Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
: Rp.
50.000,-
3.
Panggilan Pemohon
: Rp.
60.000,-
4.
Panggilan Termohon
: Rp.
360.000,-
5.
Redaksi
: Rp.
5.000,-
6.
Materai
: Rp.
6.000,-
Jumlah
: Rp. 511.000,-
Hal 18 dari 18 halaman Perkara Nomor 315/Pdt.G/2012/PA.Plg