SALINAN
PENETAPAN Nomor 0083/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan penetapan dalam perkara permohonan Dispensasi Kawin (Nikah) yang diajukan oleh : PEMOHON, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh tani, tempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai
" Pemohon " ;
Pengadilan Agama tersebut ; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara ; Setelah mendengar keterangan Pemohon dan saksi – saksi ; DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat Permohonannya bertanggal 08 September 2015 yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor 0083/Pdt.P/2015/PA.Pas., tanggal 08 September 2015 mengemukakan hal - hal sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon hendak menikahkan anak kandung Pemohon yang bernama ANAK KANDUNG PEMOHON, 14 Juli 1997 (umur 18 tahun, 2 bulan), agama Islam, pekerjaan kary. pabrik plastik, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan,
dengan calon isterinya yang bernama CALON
MENANTU PEMOHON, umur 20 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak bekerja,
temapat
kediaman
di
Kabupaten
Pasuruan,
yang
akan
dilaksanakan dan dicatatkan di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan ; 2. Bahwa syarat - syarat untuk melaksanakan pernikahan tersebut baik menurut ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku telah terpenuhi kecuali syarat usia bagi anak Pemohon belum mencapai umur 19 tahun, dan karenanya maka maksud tersebut telah ditolak oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan dengan Surat Nomor : XXXXXXXX tanggal 24 Agustus 2015 ;
Hal 1 dari 10 hal. Penetapan No. 0083/Pdt.P/2015/PA.Pas.
3. Bahwa pernikahan tersebut sangat mendesak untuk dilangsungkan karena keduanya telah bertunangan sejak kurang lebih
1 bulan yang lalu dan
hubungan mereka telah sedemikian eratnya, sehingga Pemohon sangat khawatir akan terjadi perbuatan yang dilarang oleh ketentuan hukum Islam apabila tidak segera dinikahkan; 4. Bahwa antara anak Pemohon dengan calon isterinya tersebut tidak ada larangan untuk melakukan pernikahan; 5. Bahwa anak Pemohon berstatus jejaka, dan telah akil baliq serta sudah siap untuk menjadi suami atau kepala keluarga ; 6. Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Menetapkan, memberikan dispensasi kepada anak Pemohon bernama ANAK KANDUNG PEMOHON
untuk menikah dengan calon isterinya
bernama CALON MENANTU PEMOHON ; 3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum ; 4. Atau menjatuhkan keputusan lain yang seadil - adilnya ; Bahwa pada hari yang ditetapkan Pemohon, anak Pemohon dan calon suaminya hadir menghadap sidang, kemudian dibacakan permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon dan ada perubahan karena salah ketik yaitu nama Pemohon bukan PEMOHON, akan tetapi yang benar NAMA ASLI PEMOHON ; Bahwa
anak
Pemohon
dan
calon
isterinya
telah
didengar
keterangannya yang pada pokoknya membenarkan dalil - dalil permohonan Pemohon ; Bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil Permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti-bukti surat berupa : 1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk, XXXXXXXX,
tanggal
yang dikeluarkan oleh Bupati, Nomor
22 Oktober
2012,
atas nama
PEMOHON
Hal 2 dari 10 Hal. Penetapan No. 0083/Pdt.P/2015/PA.Pas.
(Pemohon), telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, sebagai bukti P.1 ; 2. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk, yang dikeluarkan oleh Bupati Pasuruan, Nomor : XXXXXXXX,
tanggal 22 Oktober
2014, atas nama
ANAK
KANDUNG PEMOHON (anak Pemohon), telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, sebagai bukti P.2 ; 3. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk, yang dikeluarkan oleh Bupati Pasuruan, Nomor : XXXXXXXX, tanggal 01 Oktober
2012, atas nama CALON
MENANTU PEMOHON (calon isteri anak Pemohon), telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, sebagai bukti P.3 ; 4. Fotocopy Kartu Kependudukan
Keluarga yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Dinas dan
XXXXXXXX,
catatan
tanggal
Sipil
Kabupaten
01 Agustus
Pasuruan,
2012, atas nama
Nomor
:
PEMOHON
(Pemohon), telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, sebagai bukti P.4 ; 5. Fotocopy Kartu Kependudukan XXXXXXXX,
Keluarga yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Dinas dan
catatan
tanggal
Sipil
Kabupaten
Pasuruan,
24 Oktober 2013, atas nama
Nomor
:
CALON BESAN
PEMOHON (calon besan Pemohon), telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, sebagai bukti P.5 ; 6. Fotocopy
Ijazah
XXXXXXXX,
Madrasah Tsanawiyah Swasta di Pasuruan Nomor
tanggal
02 Juni 2012,
yang dikeluarkan oleh Kepala
Madrasah Tsanawiyah Swasta di Pasuruan, Pasuruan, atas nama ANAK KANDUNG PEMOHON (anak Pemohon), telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, sebagai bukti P.6 ; 7. Fotocopy
Ijazah
XXXXXXXXX,
Madrasah Tsanawiyah Swasta di Pasuruan nomor:
tanggal
04 Juni 2011,
yang dikeluarkan oleh Kepala
Madrasah Tsanawiyah Swasta di Pasuruan, atas nama CALON MENANTU PEMOHON (calon isteri anak Pemohon), telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, sebagai bukti P.7 ;
Hal 3 dari 10 Hal. Penetapan No. 0083/Pdt.P/2015/PA.Pas.
8. Fotocopy Surat penolakan pernikahan yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama , Kabupaten Pasuruan, Nomor : : XXXXXXXX, tanggal 24 Agustus 2015, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, sebagai bukti P.8 ; 9. Fotocopy Surat Pemberitahuan adanya halangan/kekurangan persyaratan pernikahan yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan, Nomor : XXXXXXXX,
tanggal
21 Agustus
2015, telah
bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, sebagai bukti P.9 ; Bahwa
selain surat-surat tersebut, Pemohon mengajukan saksi-saksi
sebagai berikut : 1. SAKSI I, umur 49 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang mebel, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan ; Di bawah sumpahnya saksi memberikan keterangan sebagai berikut : ■ Bahwa saksi kenal dengan Pemohon karena saksi adalah ayah kandung dari calon isteri anak Pemohon ; ■
Bahwa Pemohon mengajukan dispensasi nikah untuk anak Pemohon yang bernama ANAK KANDUNG PEMOHON, sebab anak Pemohon tersebut mau menikah dengan anak saksi yang bernama CALON MENANTU PEMOHON, akan tetapi anak Pemohon belum mencukupi umurnya sebagaimana yang dimaksud undang – undang perkawinan ;
■ Bahwa Pemohon sudah melamar anak saksi, sehingga anak Pemohon dengan anak saksi (calon isterinya) telah bertunangan sejak 1 bulan yang lalu, dan mereka sudah saling mencintai serta sulit dipisahkan ; ■ Bahwa antara anak Pemohon dengan calon isterinya tidak ada hubungan mahrom yang dapat menghalangi sahnya perkawinan ; ■ Bahwa anak pemohon sudah bekerja di karyawan pabrik plastik akan tetapi saksi tidak tahu jumlah penghasilannya ; ■
Bahwa antara Pemohon dengan saksi tidak ada hubungan keluarga, sehingga tidak ada halangan untuk anak Pemohon menikah dengan anak saksi ; Hal 4 dari 10 Hal. Penetapan No. 0083/Pdt.P/2015/PA.Pas.
■ Bahwa anak Pemohon berstatus jejaka dan anak saksi berstatus perawan; 2. SAKSI II, umur 57 tahun, agama Islam, pekerjaan kaur kesra, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan ; Di bawah sumpahnya saksi memberikan keterangan sebagai berikut : ■
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon karena saksi adalah tetangga dengan calon isteri anak Pemohon ;
■
Bahwa Pemohon mengajukan dispensasi nikah untuk anak Pemohon yang bernama ANAK KANDUNG PEMOHON, sebab anak Pemohon tersebut mau menikah dengan seorang wanita yang bernama CALON MENANTU PEMOHON
(tetangga saksi), akan tetapi anak Pemohon
belum mencukupi umurnya ; ■ Bahwa anak Pemohon dengan calon isterinya telah bertunangan sejak sekitar 1 bulan yang lalu, dan mereka sulit dipisahkan ; ■ Bahwa antara anak Pemohon dengan calon isterinya tidak ada hubungan mahrom yang dapat menghalangi sahnya perkawinan ; ■ Bahwa anak Pemohon berstatus jejaka dan anak saksi berstatus perawan Bahwa
selanjutnya
Pemohon
menyatakan
telah
mencukupkan
keterangannya dan mohon penetapan ; Bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ini, maka apa yang tercantum dalam berita acara sidang dianggap ada dalam penetapan ini;
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana terurai di atas ; Menimbang,
bahwa pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 dan Penjelasannya Huruf a angka 3 menentukan bahwa Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam meliputi bidang perkawinan, sedangkan yang dimaksud bidang Hal 5 dari 10 Hal. Penetapan No. 0083/Pdt.P/2015/PA.Pas.
perkawinan antara lain dispensasi perkawinan, dan berdasarkan P.9,
bukti P.1 s/d
Pemohon berada di wilayah Pengadilan Agama Pasuruan, sehingga
perkara a quo berada dalam kewenangan Pengadilan Agama Pasuruan, oleh karena itu permohonan Pemohon dapat diterima ; Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan permohonan dispensasi kawin bagi anak kandung Pemohon yang bernama ANAK KANDUNG PEMOHON, dengan alasan belum mencapai usia 19 tahun, padahal pernikahan tersebut sangat mendesak untuk tetap dilangsungkan karena anak Pemohon dengan calon isterinya sudah saling mencintai yang sulit dipisahkan, sehingga Pemohon sangat khawatir akan terjadi perbuatan yang dilarang oleh norma agama ; Menimbang, bahwa anak kandung Pemohon dan calon isterinya telah didengar keterangannya yang pada pokoknya membenarkan dalil - dalil permohonan Pemohon, dan mereka menyatakan saling mencintai dan khawatir terjadi perbuatan yang dilarang oleh agama ; Menimbang, bahwa saksi – saksi yang diajukan oleh Pemohon sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana yang diatur dalam pasal 145 ayat 1 angka 3e HIR ; Menimbang, bahwa keterangan saksi – saksi Pemohon mengenai keadaan anak Pemohon dengan calon isterinya adalah fakta yang dilihat sendiri/ didengar sendiri / dialami
sendiri, bahkan saksi CALON BESAN
PEMOHON adalah ayah kandung dari calon isteri anak Pemohon yang juga menerangkan tidak keberatan anak Pemohon dinikahkan dengan anaknya yang bernama CALON MENANTU PEMOHON, sehingga keterangan saksi – saksi tersebut relevan dan bersesuaian antara satu dengan yang lainnya serta sesuai juga dengan pengakuan Pemohon, oleh karena itu keterangan saksi – saksi Pemohon tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam pasal 171 ayat (1), sehingga keterangan saksi saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti ; Menimbang, bahwa dari keterangan Pemohon, anak Pemohon dan calon isterinya, serta bukti – bukti tersebut ditemukan fakta – fakta sebagai berikut :
Hal 6 dari 10 Hal. Penetapan No. 0083/Pdt.P/2015/PA.Pas.
► Bahwa anak kandung Pemohon bernama ANAK KANDUNG PEMOHON masih berumur 18 tahun 2 bulan, sedangkan calon isteri anak Pemohon bernama CALON MENANTU PEMOHON sudah berumur 20 tahun ; ► Bahwa anak kandung Pemohon telah bertunangan sejak 1 bulan yang lalu dan hubungan keduanya sudah saling mencintai, dan sudah siap untuk membentuk rumah tangga (menikah) ; ► Bahwa anak kandung Pemohon dan calon isterinya siap untuk menikah dan antara keduanya tidak ada halangan perkawinan sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan maupun hukum Islam ; ► Bahwa ayah kandung calon isteri anak Pemohon (CALON BESAN PEMOHON) tidak keberatan anaknya dinikahkan dengan anak Pemohon yang bernama ANAK KANDUNG PEMOHON ; Menimbang, bahwa fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa anak kandung Pemohon belum belum memenuhi usia perkawinan sebagaimana ketentuan pasal 7 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto pasal 15 Ayat 1 Kompilasi Hukum Islam, padahal hubungan keduanya sudah saling mencintai dan sulit dipisahkan, serta antara keduanya tidak ada halangan perkawinan sebagaimana ketentuan peraturan perundangundangan maupun hukum Islam ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa meskipun anak kandung Pemohon masih berusia 18 tahun 2 bulan (belum berusia 19 tahun), namun anak Pemohon sangat menginginkan untuk menikah / kawin dengan calon isterinya dan hubungan antara anak kandung Pemohon dan calon isterinya sudah saling mencintai yang sulit dipisahkan, sehingga dikhawatirkan akan melakukan kembali perbuatan yang dilarang oleh agama, oleh karena itu mengawinkan keduanya lebih baik daripada membiarkannya agar terhindar dari perbuatan maksiyat dan perbuatan zina ; Menimbang, bahwa sebagaimana pertimbangan tersebut di atas, berdasarkan : 1. Firman Allah SWT., dalam surat Annur ayat 32 yang artinya: “ Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orangHal 7 dari 10 Hal. Penetapan No. 0083/Pdt.P/2015/PA.Pas.
orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnianya. Dan Allah Maha Luas pemberian Nya lagi Maha Mengetahui “ ; 2. Hadits Rasulullah saw yang artinya: “ Wahai para pemuda, barang siapa diantara kamu telah sanggup memenuhi kewajiban belanja dalam perkawinan, hendaklah kamu kawin. Sesungguhnya kawin itu dapat menutup pandangan mata dan meredakan syahwat. Dan barangsiapa tidak sanggup hendaklah berpuasa sebab puasa itu menjadi perisai baginya “ ; 3. Kaidah fiqhiyah yang artinya: “ Jika
dihadapkan
pada dua mafsadat, maka mafsadat yang lebih
besar harus dihindari dengan cara mengambil mafsadat yang lebih ringan ” Menimbang, berdasarkan pertimbangan – pertimbangan
tersebut di
atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa anak Pemohon (ANAK KANDUNG PEMOHON) sudah menghendaki menikah dengan calon isterinya, dan apabila tidak dinikahkan, dia kembali akan melakukan perbuatan yang dilarang agama (perbuatan maksiyat atau berbuat zina), oleh karena itu permohonan Pemohon tersebut harus dikabulkan ; Menimbang, bahwa oleh karena permohonan Pemohon dikabulkan, maka Majelis Hakim memberi dispensasi kepada anak Pemohon yang bernama ANAK KANDUNG PEMOHON
untuk menikah dengan CALON MENANTU
PEMOHON ; Menimbang,
bahwa gugatan Penggugat termasuk perkara bidang
perkawinan, sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon ; Mengingat, peraturan perundang - undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini ;
Hal 8 dari 10 Hal. Penetapan No. 0083/Pdt.P/2015/PA.Pas.
MENETAPKAN
1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi dispensasi kepada anak Pemohon yang bernama ANAK KANDUNG PEMOHON
untuk menikah dengan CALON MENANTU
PEMOHON ; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.166.000,- (seratus enam puluh enam ribu rupiah) ; Demikian ditetapkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan
pada hari Senin tanggal 21 September 2015
Masehi
tanggal
bertepatan
dengan
07
Dulhijjah
1436
Hijriyah,
oleh
Drs. MOH. HOSEN, SH. sebagai Ketua Majelis, Hj. SITI AISYAH, S.Ag. dan SLAMET, S.Ag., S.H. masing – masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis di dampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu Hj. IRDARIYAH, SH. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon ; Hakim Anggota,
Ketua Majelis Hakim,
Ttd.
Ttd.
Hj. SITI AISYAH, S.Ag.
Drs. MOH. HOSEN, SH.
Hakim Anggota,
Ttd. SLAMET, S.Ag., SH. Panitera Pengganti,
Ttd.
Hj. IRDARIYAH, SH.
Hal 9 dari 10 Hal. Penetapan No. 0083/Pdt.P/2015/PA.Pas.
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,2. Biaya Proses
: Rp. 50.000,-
3. Biaya Panggilan
: Rp. 75.000,-
4. Biaya Redaksi
: Rp.
5.000,-
5. Biaya Meterai
: Rp.
6.000,-
Jumlah
: Rp.166.000,-
(seratus enam puluh enam ribu rupiah) ; Disalin sesuai dengan aslinya Oleh: Panitera Pengadilan Agama Pasuruan,
Drs. H. CHAFIDZ SYAFIUDDIN, SH., MH.
Hal 10 dari 10 Hal. Penetapan No. 0083/Pdt.P/2015/PA.Pas.