PUTUSAN Nomor 1755/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara gugatan cerai antara: PENGGUGAT umur 18 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Tidak bekerja, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai Penggugat; melawan TERGUGAT umur 28 tahun, agama Islam, pendidikan Tidak diketahui, pekerjaan
Karyawan
Koperasi,
bertempat
tinggal
di
Kabupaten Pasuruan , sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan memeriksa bukti-bukti; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan surat Gugatan bertanggal 29 Oktober 2014 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor: 1755/Pdt.G/2014/PA.Pas, tanggal 29 Oktober 2014 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan
Tergugat
pada tanggal 10 Oktober 2013 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: 448/08/X/2013, tanggal 10 Oktober 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan; 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan
Tergugat bertempat tinggal di
Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orangtua masing-masing, namun belum melakukan hubungan layaknya suami istri (qabla dukhul); Hlm. 1 dari 9 hlm
3. Bahwa sejak awal kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak pernah terjadi keharmonisan; 4. Bahwa
ketidakharmonisan
tersebut
disebabkan
karena
pernikahan
Penggugat dan Tergugat merupakan hasil perjodohan dari orangtua dimana waktu itu Penggugat dipaksa pulang dari sebuah pondok pesantren lalu Penggugat langsung dinikahkan dengan Tergugat meskipun sebelumnya antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah saling mengenal; 5. Bahwa akibat dari peristiwa tersebut Tergugat pulang ke rumah orangtua Tergugat sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak tanggal 10 Oktober 2013; 6. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat; 7. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut: PRIMER: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat; 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Penggugat hadir, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil dengan patut, serta ketidakhadiran Tergugat tersebut tanpa disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Bahwa Majelis Hakim menasihati Penggugat agar rukun lagi membina rumah tangga dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil, kemudian dibacakan
Hlm. 2 dari 9 hlm
surat gugatan Penggugat tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, Penggugat mengajukan bukti-bukti sebagai berikut: 1. Surat: -
Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan Nomor : 448/08/X/2013 tanggal 10 Oktober 2013, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda P.;
II. Saksi-saksi: 1. SAKSI 1, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan jualan, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai ayah Penggugat; b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orangtua masing-masing dan belum melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami isteri; c. Bahwa sejak semula sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara
Penggugat
dan
Tergugat
yang
disebabkan
karena
pernikahan Penggugat dan Tergugat merupakan hasil perjodohan dari orangtua dimana waktu itu Penggugat dipaksa pulang dari sebuah pondok pesantren lalu Penggugat langsung dinikahkan dengan Tergugat meskipun sebelumnya antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah saling mengenal; d. Bahwa akibat dari peristiwa tersebut Tergugat pulang ke rumah orangtua Tergugat sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal selama 1 tahun;
Hlm. 3 dari 9 hlm
e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka; 2. SAKSI 2, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang kayu, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai tetangga Penggugat; b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orangtua masing-masing dan belum melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami isteri; c. Bahwa sejak semula sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara
Penggugat
dan
Tergugat
yang
disebabkan
karena
pernikahan Penggugat dan Tergugat merupakan hasil perjodohan dari orangtua dimana waktu itu Penggugat dipaksa pulang dari sebuah pondok pesantren lalu Penggugat langsung dinikahkan dengan Tergugat; d. Bahwa akibat dari peristiwa tersebut Tergugat pulang ke rumah orangtua Tergugat sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal selama 1 tahun; Bahwa
selanjutnya
Penggugat
menyatakan
cukup
dengan
keterangannya serta tidak ada lagi bukti-bukti yang hendak diajukan di depan sidang dan mohon putusan; Bahwa
untuk
menyingkat
uraian
putusan
ini
ditunjuk
hal-hal
sebagaimana diuraikan dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
gugatan
Penggugat
sebagaimana terurai di atas;
Hlm. 4 dari 9 hlm
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Penggugat hadir, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah meskipun telah dipanggil dengan patut, serta ketidakhadiran Tergugat tersebut tanpa disebabkan oleh suatu halangan yang sah menurut hukum, maka perkara ini diperiksa tanpa hadirnya Tergugat; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasihati Penggugat agar rukun lagi membina rumah tangga dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah
Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan
alasan antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah terjadi keharmonisan disebabkan karena pernikahan Penggugat dan Tergugat merupakan hasil perjodohan dari orangtua dimana waktu itu Penggugat dipaksa pulang dari sebuah pondok pesantren lalu Penggugat langsung dinikahkan dengan Tergugat meskipun sebelumnya antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah saling mengenal, sehingga antara Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal selama 1 tahun dan tidak ada harapan untuk rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa ketidakhadiran Tergugat di persidangan tersebut harus dinyatakan Tergugat yang telah dipanggil dengan patut untuk menghadap di persidangan tidak hadir, dan sesuai ketentuan Pasal 125 Ayat (1) HIR, putusan perkara ini dijatuhkan dengan verstek; Menimbang, bahwa untuk membuktikan gugatan Penggugat tersebut beralasan dan tidak melawan hak, Penggugat mengajukan bukti-bukti sesuai dengan ketentuan Pasal 163 HIR; Menimbang,
bahwa
untuk
menguatkan
dalil
gugatan
tentang
pernikahannya dengan Tergugat tersebut, Penggugat telah mengajukan bukti P yang merupakan akta autentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht) sesuai ketentuan Pasal 165 HIR, sehingga terbukti antara Penggugat dengan Tergugat terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat mengajukan saksi-saksi bernama SAKSI 1, umur 44 tahun, agama Islam,
Hlm. 5 dari 9 hlm
pekerjaan jualan, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan dan SAKSI 2, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang kayu, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan yang memberikan keterangan di bawah sumpah dan keterangan saksi-saksi tersebut saling bersesuaian antara satu dengan yang lainnya sehingga keterangan saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat sebagaimana ketentuan Pasal 172 HIR, oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut sah sebagai alat bukti dan mempunyai nilai kekuatan pembuktian; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan saksi-saksi Penggugat tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah terjadi keharmonisan disebabkan karena pernikahan Penggugat dan Tergugat merupakan hasil perjodohan dari orangtua dimana waktu itu Penggugat dipaksa pulang dari sebuah pondok pesantren lalu Penggugat langsung dinikahkan dengan Tergugat meskipun sebelumnya antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah saling mengenal;, akibatnya antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal
hingga sekarang
berlangsung selama 1 tahun; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak ada harapan dapat hidup rukun lagi dalam rumah tangga, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan
rumah
tangga
yang
demikian
akan
menimbulkan
kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin dalam Hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55:
Hlm. 6 dari 9 hlm
Artinya: ”Apabila dia (Tergugat) enggan, bersembunyi atau ghaib perkara itu diputuskan dengan bukti-bukti.” Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut patut pula dikemukakan maksud kaidah fiqhiyah yang berbunyi:
Artinya:
”Menghindari
kerusakan
harus
didahulukan
daripada
menarik
kemaslahatan.” Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat
ternyata gugatan Penggugat terbukti tidak
melawan hak serta cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga gugatan Penggugat tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat patut dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis Hakim memerintahkan
kepada
Panitera
Pengadilan
Agama
Pasuruan
untuk
mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat termasuk perkara bidang perkawinan, sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-
Hlm. 7 dari 9 hlm
undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan
talak
ba'in
shughra
Tergugat
(TERGUGAT)
terhadap
Penggugat (PENGGUGAT); 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp316.000,00 (tiga ratus enam belas ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Selasa tanggal 02 Desember 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 9 Shafar 1436 Hijriyah, oleh SLAMET, S.Ag., S.H. yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut sebagai Ketua Majelis, Hj. SITI AISYAH, S.Ag. dan Drs. MOH. HOSEN, S.H. masingmasing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis didampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu Drs. A. DARDIRI, S.H. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.
Hlm. 8 dari 9 hlm
Hakim Anggota,
Ketua Majelis Hakim,
Hj. SITI AISYAH, S.Ag.
SLAMET, S.Ag., S.H.
Hakim Anggota,
Drs. MOH. HOSEN, S.H. Panitera Pengganti,
Drs. A. DARDIRI, S.H.
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran Biaya Proses Biaya Panggilan Redaksi Biaya Meterai Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
30.000,00 50.000,00 225.000,00 5.000,00 6.000,00 316.000,00
Hlm. 9 dari 9 hlm