SALINAN
PUTUSAN Nomor 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara : PEMOHON / TERGUGAT REKONVENSI, umur 26 tahun, agama islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Tukang meubel, bertempat tinggal di Kota Pasuruan, sebagai “ Pemohon / Tergugat Rekonvensi “ ; Melawan TERMOHON / PENGGUGAT REKONVENSI, umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Karyawati kantin bertempat tinggal di Kota Pasuruan, sebagai " Termohon / Penggugat Rekonvensi " ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah mempelajari surat – surat yang berkaitan dengan perkara ini ; Telah mendengarkan keterangan kedua belah pihak ; Telah memeriksa alat – alat bukti di muka sidang ; DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tanggal 16 Maret 2015 telah mengajukan permohonan cerai talak yang telah di daftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, dengan Nomor 0463/Pdt.G/ 2015/PA.Pas. tanggal 16 Maret 2015 dengan dalil - dalil sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 21 Oktober 2008 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor XXXXXXX, tanggal 21 Oktober 2008 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Kabupaten Lamongan ;
Hal. 1 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.
2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah kontrakan selama 3 tahun 10 bulan, dan dikaruniai 1 orang anak bernama ANAK 1, lahir 17 Juni 2012 ; 3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Oktober 2011 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran ; 4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena Termohon sulit sekali ketika diajak bersilaturahmi kepada orangtua maupun keluarga besar Pemohon bahkan sewaktu hari Lebaran Termohon juga tidak pernah mau berlama - lama ketika berada di rumah orangtua Pemohon. Pemohon telah berusaha mengingatkan hal tersebut, namun Termohon tetap tidak berubah ; 5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon pergi meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak bulan September 2012 ; 6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Pemohon dan Termohon sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi ; 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Termohon ; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon ; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum ;
SUBSIDER: ●
Mohon putusan yang seadil - adilnya ; Hal. 2 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.
Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Pemohon
dan
Termohon telah hadir sendiri, dan Majelis Hakim telah perdamaikan Pemohon dan Termohon akan tetapi tidak berhasil ; Bahwa Pemohon dan Termohon telah menempuh proses mediasi dengan mediator Drs. H. ABDUL KHOLIK, dan sebgaimana laporannya mediator tanggal 20 April 2015, Pemohon dengan Termohon tidak berhasil dirukunkan kembali ; Bahwa selanjutnya Majelis Hakim membacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon ; Bahwa, atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon memberikan jawaban secara lisan sebagai berikut : Dalam Konvensi : 1. Bahwa, apa yang disampaikan Pemohon dalam permohonannya tentang penyebabnya adalah benar tidak mau diajak dan berlama – lama dirumah orang tua Pemohon karena terlalu sering kerumah orang tua Pemohon ; 2. Bahwa antara Pemohon dengan Termohon pisah tempat tinggal selama 2 ½ tahun ; 3. Bahwa Termohon tidak keberatan dicerai oleh Pemohon, akan tetapi Termohon menuntut balik ; Dalam Rekonvensi : Bahwa apabila dipaksakan akan terjadi perceraian, maka Penggugat Rekonvensi menuntut nafkah – nafkah, yaitu : 1. Nafkah madhiyah sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) ; 2. Nafkah iddah sebesar Rp. 2.250.000,- (dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) ; 3. Nafkah anak setiap bulan sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ; Bahwa terhadap jawaban Penggugat tersebut, Tergugat memberikan repliknya secara lisan yang isinya sebagaimana dalam berita acara sidang dan terhadap tuntutan Penggugat, Tergugat tidak sanggup membayar nafkah madhiyah dan nafkah iddah dan nafkah anak Tergugat hanya sanggup membayar setiap bulan sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), karena Tergugat mempunyai penghasilan bersih setiap minggu sebesar Rp. 200.000,(dua ratus ribu rupiah) : Hal. 3 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.
Bahwa terhadap replik Tergugat tersebut, Penggugat memberikan dupliknya secara lisan yang isinya tetap sebagaimana dalam jawabannya ; Bahwa untuk membuktikan dalil – dalilnya, Pemohon telah mengajukan bukti surat berupa Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan , Kabupaten Lamongan Nomor XXXXXXX, tanggal 21 Oktober 2008, bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, diberi tanda P ; Bahwa disamping bukti surat tersebut, Pemohon juga menghadirkan dua orang saksi masing – masing bernama : 1. SAKSI I, umur 78 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang becak, tempat kediaman di Kota Pasuruan ; Di bawah sumpahnya saksi memberikan keterangan berikut : ● Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi adalah paman Pemohon ; ● Bahwa saksi tahu, Pemohon dan Termohon sebagai suami isteri yang menikah pada tahun 2008 ; ● Bahwa Pemohon dan Termohon kumpul dirumah kontrakan, telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan telah mempunyai seorang anak bernama ANAK 1, lahir tahun 2012 ; ● Bahwa saksi tahu, antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak rukun lagi sejak tahun 2011 ; ● Bahwa antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, saksi melihat sendiri perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon ; ● Bahwa perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon saksi tidak mengetahui penyebabnya ; ● Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon di usir Termohon, sehingga antara Pemohon dengan Termohon berpisah tempat
tinggal sekitar 2 (dua) tahun tidak pernah rukun lagi ; ● Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon agar mereka bersabar, akan tetapi tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka ; Hal. 4 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.
● Bahwa Pemohon bekerja sebagai melitur mebel tapi gajinya saksi tidak tahu ; 2. SAKSI II, umur 72 tahun, agama Islam, pekerjaan membuat gedek, tempat kediaman di Kota Pasuruan ; Di bawah sumpahnya saksi memberikan keterangan sebagai berikut : ● Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi adalah tetangga Pemohon ; ● Bahwa saksi tahu, Pemohon dan Termohon sebagai suami isteri yang menikah pada tahun 2008 ; ● Bahwa Pemohon dan Termohon kumpul dirumah kontrakan, telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan telah mempunyai seorang anak ; ● Bahwa saksi tahu, antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak rukun lagi sejak sekitar 3 tahun yang lalu ; ● Bahwa antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, saksi melihat sendiri perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon ; ● Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab pertengkarannya ; ● Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon di usir Termohon, sehingga antara Pemohon deng Termohon berpisah tempat tinggal sekitar 2 (dua) tahun tidak pernah rukun lagi ; ● Bahwa Pemohon bekerja sebagai melitur mebel tapi gajinya saksi tidak tahu ; Bahwa Termohon juga menghadirkan seorang saksi yang bernama SAKSI PIHAK TERMOHON, umur 45 tahun, agama Islam, keperjaan jualan, tempat tinggal di Kota Pasuruan ; Di bawah sumpahnya saksi memberikan keterangan sebagai berikut : ● Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi adalah ibu kandung Termohon ; ● Bahwa saksi tahu, Pemohon dan Termohon sebagai suami isteri yang menikah pada tahun 2008 ;
Hal. 5 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.
● Bahwa Pemohon dan Termohon kumpul dirumah kontrakan, telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan telah mempunyai seorang anak bernama ANAK 1, lahir tahun 2012 ; ● Bahwa saksi tahu, antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak rukun lagi sejak tahun 2011 ; ● Bahwa antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan
dan
pertengkaran, saksi melihat sendiri perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon ; ● Bahwa perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon saksi tidak mengetahui penyebabnya ; ● Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon pergi meninggalkan Termohon, sehingga antara Pemohon deng Termohon berpisah tempat tinggal sekitar 2 ½ (dua setengah) tahun tidak pernah rukun lagi ; ● Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon
dan Termohon agar
mereka bersabar, akan tetapi tidak berhasil dan saksi masih sanggup lagi merukunkan mereka ; Bahwa Pemohon dan Termohon membenarkan semua keterangan para saksi dan menyatakan tidak akan mengajukan saksi – saksi dan memberikan kesimpulannya secara lisan yang isinya yang sama – sama tetap menghendaki percerain serta mohon putusan ; Bahwa, untuk meringkas uraian putusan ini, maka apa yang tercantum dalam berita acara sidang dianggap ada dalam putusan ini ; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah seperti diuraikan tersebut di atas ; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan,
Pemohon dan Termohon telah datang menghadap secara pribadi dalam persidangan ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan para pihak yang berperkara, akan tetapi tidak berhasil, dan berdasarkan PERMA No. Hal. 6 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.
1 Tahun 2008, atas kesepakatan kedua belah pihak, Majelis Hakim menetapkan Drs. ABDUL KHOLIK (Hakim pada Pengadilan Agama Pasuruan) sebagai Mediator dan berdasarkan laporannya tanggal 20 April 2015, mediator berusaha merukunkan rumah tangga Pemohon dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 49 huruf (a) dan pasal 66 ayat (2) Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah di ubah dan ditambah dengan Undang – Undang
Nomor
3 Tahun 2006, dan perubahan kedua
dengan Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka perkara ini merupakan wewenang Pengadilan Agama Pasuruan untuk memeriksa dan mengadilinya, sehingga permohonan Pemohon dapat diterima ; Menimbang, bahwa sebagaimana dalil – dalil permohonan Pemohon untuk bercerai dengan Termohon, yaitu antara Pemohon dengan Termohon sering berselisih dan bertengkar yang disebabkan karena Termohon tidak mau diajak kerumah orang tua Pemohon dan puncaknya telah pisah tempat tingga sampai sekarang sudah sekitar 2 tahun ; Menimbang, bahwa terhadap bukti surat P (Kutipan Akta Nikah Nomor XXXXXXX, tanggal 21Oktober 2008 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Kabupaten Lamongan) yang merupakan akta otentik dan telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, dimana bukti tersebut menjelaskan mengenai Pemohon dan Termohon telah melangsungkan perkawinan pada tanggal 21 Oktober 2008 tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Kabupaten Lamongan, bukti tersebut tidak dibantah oleh Termohon, sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, serta mempunyai kekuatan yang sempurna dan mengikat ; Menimbang, bahwa sebagaimana dalil permohonan Pemohon, antara Pemohon dengan Termohon sebagai suami isteri sah yang menikah pada tanggal 21 Oktober 2008, pernah rukun dan harmonis sebagaimana layaknya suami isteri yang baik (ba‟daddukhul) dan telah dikaruniai seorang anak bernama ANAK 1, lahir tahun 2012, ikut Termohon, berdasarkan bukti surat (P) dan keterangan para saksi, maka Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum bahwa Pemohon dengan Termohon telah terikat dalam perkawinan yang sah Hal. 7 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.
sejak tanggal 21 Oktober 2008 dan telah dikaruniai seorang anak bernama ANAK 1, lahir tahun 2012 ikut Termohon ; Menimbang, bahwa terhadap dalil permohonan Pemohon untuk bercerai dengan Termohon dengan alasan sejak bulan Oktober 2011 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Termohon tidak mau berhubungan dengan keluarga Pemohon bahkan ketika bersilaturrohim hari raya, Termohon tidak mau berlama – lama dirumah orang tua Pemohon, dan telah terjadi pisah tempat tinggal sejak bulan September 2012 ; Menimbang, bahwa terhadap alasan cerai yang didalilkan Pemohon, Termohon telah memberikan pengakuan berklausul, yang membenarkan rumah tangga sudah tidak harmonis, akan tetapi penyebabnya
bukan
karena
Termohon tidak mau diajak kerumah orang tua Pemohon, akan tetapi karena terlalu sering kerumah orang tua Pemohon dan pisah tempat tinggal hingga sekarang sudah 2 ½ tahun ; Menimbang, bahwa Pemohon telah menghadirkan 2 orang saksi bernama SAKSI I (paman Pemohon) dan SAKSI II (tetangga Pemohon), dan Termohon juga menghadirkan seorang saksi bernama TERMOHON, dimana
SAKSI PIHAK
saksi – saksi yang diajukan oleh Pemohon dan
Termohon tersebut sudah dewasa dan sudah bersumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana yang diatur dalam pasal 145 ayat 1 angka 3e HIR ; Menimbang, bahwa keterangan saksi – saksi Pemohon dan saksi Termohon mengenai tidak harmonisnya rumah tangga
Pemohon
dengan
Termohon adalah fakta yang dilihat sendiri / didengar sendiri / dialami sendiri dan relevan serta bersesuaian antara satu dengan yang lainnya, oleh karena itu keterangan saksi – saksi Pemohon dan saksi Termohon tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam pasal 171 ayat (1), sehingga keterangan saksi saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan Termohon yang dihubungkan dengan keterangan para saksi yang dibenarkan oleh Pemohon dan Termohon, maka ditemukan fakta sebagai berikut :
Hal. 8 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.
► Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah retak dan tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran Termohon tidak berkenan sering – sering kerumah orang tua Pemohon ; ► Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, antara Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal sampai sekarang selama 2 ½ (dua setengah) tahun, karena Pemohon pergi meninggalkan Termohon ; ► Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak dapat untuk dirukunkan lagi ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta – fakta tersebut di atas Majelis berpendapat rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah sulit diharapkan rukun kembali dan sulit diharapkan mencapai tujuan perkawinan membentuk keluarga bahagia dan sejahtera berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 1 Undang-Undang nomor 1 Tahun 1974 atau membentuk keluarga sakinah yang dilandasi rasa mawadah wa rahmah (cinta dan kasih) oleh karena itu Majelis berpendapat perceraian lebih maslahat dan memberikan kepastian hukum daripada meneruskan perkawinan; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas terbukti bahwa permohonan Pemohon telah memenuhi alasan yang diatur dalam pasal pasal 39 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 jo pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemereintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, sebagaimana yang dimaksud Agung
dengan
Yurisprudensi
Mahkamah
RI. Nomor 534.K/Pdt/ 1996, tanggal 18 juni 1996 menyatakan bahwa
” dalam hal perceraian tidak perlu dilihat dari siapa penyebab percekcokan atau salah satu pihak telah meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri, apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak “, serta memperhatikan pula Firman Allah SWT surat Al-Baqoroh ayat ayat 227 yang artinya : "Jika kamu telah bertetap hati untuk menalak (istri kamu) (karena
tidak
sanggup
mewujudkan
rumah
tangga
yang
bahagia)
sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ". Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka permohonan Pemohon telah beralasan dan dapat dikabulkan ; Menimbang, bahwa antara Pemohon
dan Termohon selama dalam
Hal. 9 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.
perkawinannya telah berhubungan sebagaimana layaknya suami isteri (ba'dad dukhul) dan belum pernah bercerai, sesuai pasal 118 Kompilasi Hukum Islam talak yang diijinkan untuk dijatuhkan oleh Pemohon terhadap Termohon adalah talak satu roj'i, maka Majelis Hakim dapat memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON / TERGUGAT REKONVENSI) untuk menjatuhkan talak satu roj’i terhadap Termohon (TERMOHON / PENGGUGAT REKONVENSI) di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan ; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undang-Undang No.7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI. Nomor 608.K/AG/2003, tanggal 23 Maret 2005, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirim salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan atau di tempat perkawinan dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa oleh karena tempat domisili Pemohon dan Termohon serta tempat perkawinan dilaksanakan berada di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kota Pasuruan, sedangkan tempat perkawinan Pemohon dengan Termohon berada di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kabupaten Lamongan, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirim salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan , Kota Pasuruan, dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan , Kabupaten Lamongan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; Dalam Rekonvensi : Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat Rekonvensi adalah sebagaimana terurai di atas ; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi telah mengajukan dalil – dalil sebagai berikut : apabila Tergugat Rekonvensi memaksakan untuk bercerai dengan Penggugat Rekonvensi, maka Penggugat Rekonvensi menuntut nafkah – nafkah, yaitu : Hal. 10 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.
1. Nafkah madhiyah sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) ; 2. Nafkah iddah sebesar Rp. 2.250.000,- (dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) ; 3. Nafkah anak setiap bulan sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi tersebut, Tergugat Rekonvensi hanya sanggup untuk memenuhi nafkah seorang anak bernama ANAK 1, sekarang umur 3 tahun sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) setiap bulan sampai anak tersebut dewasa dan atau umur 21 tahun ; Menimbang, bahwa dalam perkara a quo penyebab terjadi perselisihan karena Tergugat Rekonvensi sering mengajak Penggugat Rekonvensi pergi kerumah orang tua Tergugat Rekonvensi, sementara Penggugat Rekonvensi keberatan apabila terlalu sering, oleh karena itu Majelis Hakim terlebih dahulu melihat apakah Penggugat Rekonvensi (pihak isteri) sebagai isteri yang nusyuz atau bukan ; Menimbang, bahwa sebagaimana pendapat para ulama’ yang diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim bahwa yang dimaksud dengan nusyuz yaitu : 1. Kitab Fathul Wahab juz II halaman 63 yang artinya : “ ....... Siapa yang keluar dari mentaati suaminya, seperti ia keluar dari rumahnya tanpa izin suaminya atau ia tidak mau membukakan pintu bagi suaminya, atau ia tidak mau menyerahkan dirinya, maka ia tidak berhak mendapat giliran sebagaimana ia tidak berhak mendapat nafkah, dan kalau ia taat kembali kepada suaminya, ia tidak berlaku qadla‟ untuk hal tersebut “ ; 2. Kitab Bughyatul Mustarsyidin halaman 272 yang artinya : “ Tidak mau diajak pindah oleh suaminya ke tempat yang layak baginya, adalah nusyuz “ ; 3. Kitab Al Mughni, Ibnu Qudamah juz VI halaman 295 yang artinya : “ Nusyuz, yaitu jika seorang perempuan menolak di ajak berhubungan suami isteri dengan suaminya atau
keluar dari
rumahnya tanpa seizin suaminya “ ;
Hal. 11 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.
Menimbang, berdasarkan pertimbangan – pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat Rekonvensi bukan isteri yang nusyuz, sehingga mempunyai hak untuk mendapatkan nafkah madhiyah dan nafkah iddah dari Tergugat Rekonvensi ; Menimbang, bahwa oleh karena antara Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi tidak ada kesepakatan, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dan menentukan jumlah nafkah – nafkah yang diminta oleh Penggugat Rekonvensi yang layak dan pantas bagi kedua belah pihak ; Menimbang, bahwa dalam hal terjadi perceraian karena talak, maka pihak suami berkewajian untuk memberi kepada pihak isteri baik nafkah madliyah dan nafkah iddah, dan berdasarkan Firman Allah SWT., dalam AlQur’an surat Ath-Tholaq ayat 7, yang artinya : “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya, dan
orang
yang disempitkan
rizkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memberikan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang
Allah
berikan
kepadanya.
Allah
kelak
akan
memberikan
kelapangan sesudah kesempitan “ ; Menimbang, bahwa nafkah madliyah adalah nafkah yang belum dibayar oleh pihak suami kepada isterinya, sehingga tetap menjadi hutang suami. Sebagaimana pendapat fuqaha yang diambil alih sebagai pendapat Majelis yaitu :
Kitab Syarqowi alat tahrir juz II halaman 308 yang artinya : “ Semua nafkah menjadi gugur sebab kedaluwarsa, kecuali nafkah isteri, bahkan menjadi hutang yang harus ditanggung suami “ ;
Kitab Al Muhadzdzab juz II halaman 178 yang artinya : “ Tatkala telah ada tamkin
(penyerahan) dari seorang isteri terhadap suaminya
yang
mewajibkan nafakah, dan sisuami tidak membayar nafkah itu sampai lewat batas waktunya, nafkah itu menjadi hutang yang harus ditanggung suami dan tidak gugur dengan lewatnya waktu “ ; Menimbang, bahwa dari besarnya tuntutan Penggugat Rekonvensi untuk nafkah madhiyah selaam 2 ½ (dua setengah) tahun sebesar Rp. 3.000.000,(tiga juta rupiah), sementara Tergugat Rekonvensi tidak sanggup untuk memenuhi tuntutan Penggugat Rekonvensi tersebut, berdasarkan pengahsilan Hal. 12 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.
Tergugat Rekonvensi selaku tukang mebel dengan penghasilan bersih setiap minggunya sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah), maka Majelis Hakim memandang layak dan patut apabila Tergugat Rekonvensi dihukum untuk membayar nafkah madhiyah selama 2 ½ (dua setengah) tahun 1.000.000,(satu juta rupiah) ; Menimbang, bahwa nafkah iddah merupakan nafkah yang harus dibayar oleh suami apabila dia mentalak isterinya, karena nafkah iddah merupakan hak isteri, sebagaimana Hadits Rasulullah saw. dalam Kitab Al Bajuri Juz II halaman 145 yang artinya : Talak itu di tangan laki-laki (suami) dan „iddah itu di pihak perempuan ; Dan pendapat para fuqoha’ dalam kitab Al – Muhadzdzab, juz II, halaman 176 yang diambil alih menjadi pendapat Majelis bahwa yang artinya : “ Apabila suami mencerai isteri sesudah dukhul dengan talak raj‟i, maka isteri berhak mendapat tempat tinggal dan nafkah semasa iddah “ ; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 41 (huruf (c) Undang – Undang No. 1 Tahun 1974 jo pasal 39 huruf (b) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 jo. pasal 149 huruf (b) dan pasal 152 dan 153 ayat (2) huruf (b) Kompilasi Hukum Islam bahwa ketentuan masa iddah yang harus dijalani adalah 90 (sembilan puluh) hari ; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi telah menuntut nafkah iddah sebesar Rp. 2.250.000,- (dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah), sementara Tergugat rekonvensi tidak sanggup memenuhi tuntutan Penggugat Rekonvensi tersebut, berdasarkan pengahsilan Tergugat Rekonvensi tersebut di atas, maka Majelis Hakim memandang layak dan patut apabila Tergugat Rekonvensi dihukum untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugat Rekonvensi sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa sebagaimana gugatan rekonvensi Penggugat tentang nafkah seorang anak yang bernama ANAK 1, sekarang umur 3 tahun, maka berdasarkan Hadits Rosulullah saw. dalam Kitab I’anatut thalibin juz IV, halaman 99 yang artinya : “ Anak yang masih punya ayah dan ibu, maka ayahnya yang wajib memberikan nafkah “ ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan rekonvensi Penggugat tentang nafkah anak, Tergugat Rekonvensi telah menyatakan sanggup untuk Hal. 13 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.
membayar nafkah seorang anak tersebut setiap bulannya sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), maka Majelis Hakim memandang layak dan patut apabila Tergugat Rekonvensi dihukum untuk membayar nafkah seorang anak bernama ANAK 1, sekarang umur 3 tahun, setiap bulan sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sampai anak tersebut dewasa atau sudah berumur 21 tahun ; Menimbang,
bahwa oleh karena gugatan Penggugat Rekonvensi
dikabulkan, maka Majelis Hakim harus menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi berupa : 1. Nafkah madhiyah sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) ; 2. Nafkah iddah sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) ; 3. Nafkah seorang anak bernama ANAK 1, umur 3 tahun, setiap bulan sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sampai anak tersebut dewasa atau sudah berumur 21 tahun; Dalam Konvensi dan Rekonvensi : Menimbang,
bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 yang telah di ubah dan ditambah dengan Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada Pemohon ; Mengingat pasal 49 dan 54 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah di ubah dan ditambah dengan Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009, dan ketentuan hukum lain yang bersangkutan dengan perkara ini ;
MENGADILI Dalam Konvensi : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi
izin
kepada
Pemohon
(PEMOHON / TERGUGAT
REKONVENSI)
Hal. 14 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.
untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (TERMOHON / PENGGUGAT REKONVENSI) di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan ; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirim salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan , Kota Pasuruan, dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan , Kabupaten Lamongan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Dalam Rekonvensi : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi ; 2. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi berupa : 2.1.
Nafkah madhiyah sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) ;
2.2.
Nafkah iddah sebesar 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) ;
2.3.
Nafkah seorang anak bernama ANAK 1, umur 3 tahun, setiap bulan sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sampai anak tersebut dewasa atau sudah berumur 21 tahun ;
Dalam Konvensi dan Rekonvensi : ● Membebankan kepada Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 211.000,- (dua ratus sebelas ribu rupiah) ; Demikian putusan ini dijatuhkan pada hari Senin, tanggal 01 Juni 2015 Masehi, bertepatan dengan tanggal 14 Sya’ban 1436 Hijriyah, oleh Majelis Hakim yang terdiri dari Drs. MOH. HOSEN, SH., sebagai Ketua Majelis, Hj. SITI AISYAH, S.Ag. dan SLAMET, S.Ag., S.H., masing – masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut oleh Ketua Majelis diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan dibantu oleh Hj. IRDARIYAH, S.H. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh kedua belah pihak ;
Hakim Anggota,
Ttd. Hj. SITI AISYAH, S.Ag.
Ketua Majelis,
Ttd. Drs. MOH. HOSEN, SH. Hal. 15 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.
Hakim Anggota,
SLAMET, S.Ag., SH.
Panitera Pengganti,
Ttd. Hj. IRDARIYAH, SH.
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran
: Rp. 30.000,-
2. Biaya Proses
: Rp. 50.000,-
3. Biaya Redaksi
: Rp.
4. Biaya Panggilan
: Rp 120.000,-
5. Biaya Meterai
: Rp.
Jumlah
5.000,-
6.000,-
: Rp 211.000,-
(dua ratus sebelas ribu rupiah) ;
Disalin sesuai dengan aslinya Oleh: Panitera Perngadilan Agama Pasuruan,
Drs. H. HAFIDZ SYAFIUDIN, SH.
Hal. 16 dari 17 hal. Putusan No. 0463/Pdt.G/2015/PA.Pas.