SALINAN
PUTUSAN Nomor 1517/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara gugatan cerai antara : PEMOHON umur 19 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Tukang batu, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, selanjutnya disebut sebagai "Pemohon"; melawan TERMOHON umur 17 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan
Tidak
bekerja,
Kabupaten Pasuruan
bertempat
tinggal
di
selanjutnya disebut sebagai
"Termohon"; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Pemohon dan para saksi di muka sidang; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan surat Permohonan tanggal 22 September 2014 yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan dengan Nomor 1517/Pdt.G/2014/PA.Pas tanggal 22 September 2014 dengan dalil-dalil sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 05 April 2014 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta
Nikah Nomor: XXXXX, tanggal 05 April 2014 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX, Kabupaten Pasuruan; 2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama 5 bulan, telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri namun belum dikaruniai keturunan ; 3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Juni 2014 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena setiap hari Termohon selalu cemburuan kepada wanita lain yang tidak jelas padahal Pemohon benar-benar pergi bekerja, namun Termohon tetap saja sering marah-marah kepada Pemohon bahkan Termohon juga sering tidak mempedulikan Pemohon setelah Pemohon bekerja berat sepanjang hari untuk memenuhi kebutuhan keluarga; 5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon pamit pulang ke rumah orangtua Pemohon sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak bulan September 2014; 6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi; 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Termohon; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut:
PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
Hlm. 2 dari 11 hlm.
2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Pemohon telah datang menghadap ke muka sidang, sedangkan Termohon tidak datang menghadap ke muka sidang dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasa hukumnya, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Bahwa Majelis Hakim telah menasihati Pemohon agar berpikir untuk tidak bercerai dengan Termohon, akan tetapi Pemohon tetap pada dalil-dalil gugatannya untuk becerai dengan Termohon; Bahwa perkara ini tidak dapat dimediasi karena Termohon tidak pernah datang menghadap ke muka persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, selanjutnya dimulai pemeriksaan dengan membacakan surat gugatan Pemohon yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, Pemohon telah mengajukan alat-alat bukti sebagai berikut: A. Surat : -
Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX Kabupaten Pasuruan Nomor : XXXXX tanggal 05 April 2014, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda P.;
Hlm. 3 dari 11 hlm.
B. Saksi-saksi : 1. SAKSI 1, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai Paman Pemohon; b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama 5 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan; c. Bahwa sekitar bulan Juni tahun 2014 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon yang disebabkan karena setiap hari Termohon selalu cemburuan kepada wanita lain yang tidak jelas padahal Pemohon benar-benar pergi bekerja, namun Termohon tetap saja sering marah-marah kepada Pemohon bahkan Termohon juga sering tidak mempedulikan Pemohon setelah Pemohon bekerja berat sepanjang hari untuk memenuhi kebutuhan keluarga; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon pamit pulang ke rumah orangtua Pemohon sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak bulan September 2014; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka; 2. SAKSI 2, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut:
Hlm. 4 dari 11 hlm.
a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai tetangga Pemohon ; b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama 5 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan; c. Bahwa sejak bulan Juni tahun 2014 antara Pemohon dan Termohon sering berselisih dan bertengkar yang disebabkan karena setiap hari Termohon selalu cemburuan kepada wanita lain yang tidak jelas padahal Pemohon benar-benar pergi bekerja, namun Termohon tetap saja sering marah-marah kepada Pemohon bahkan Termohon juga sering tidak mempedulikan Pemohon setelah Pemohon bekerja berat sepanjang hari; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon pamit pulang ke rumah orangtua Pemohon sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal selama 1 bulan lebih; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini,segala yang dicatat dalam berita acara sidang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
gugatan
Pemohon
sebagaimana terurai di atas; Menimbang, bahwa ternyata Termohon meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut tidak datang menghadap di muka sidang dan pula tidak ternyata bahwa tidak hadirnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa Termohon yang dipanggil secara resmi dan patut, akan tetapi tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan Pemohon harus diperiksa secara verstek;
Hlm. 5 dari 11 hlm.
Menimbang, bahwa oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat dijatuhkan tanpa hadirnya Termohon ( verstek ); Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasihati Pemohon agar tidak cerai dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Pemohon pada pokoknya adalah bahwa Pemohon dan Termohon sebagai suami-istri dalam rumah tangganya sejak bulan Juni 2014 sering terjadi perselisiah dan pertengkaran karena karena setiap hari Termohon selalu cemburuan kepada wanita lain yang tidak jelas padahal Pemohon benar-benar pergi bekerja, namun Termohon tetap saja sering marah-marah kepada Pemohon bahkan Termohon juga sering tidak mempedulikan Pemohon setelah Pemohon bekerja berat sepanjang hari untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga menyebabkan perpisahan tempat tinggal 1 bulan lebih dan selama itu sudah tidak berhubungan lagi sebagaimana layaknya suami-istri; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 125 ayat (1) HIR, yaitu putusan yang dijatuhkan tanpa hadirnya Termohon dapat dikabulkan sepanjang berdasarkan hukum dan beralasan, oleh karena itu Majelis Hakim membebani Pemohon untuk membuktikan dail-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatan tersebut, Pemohon telah mengajukan alat bukti P dan dua orang saksi; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P (Fotokopi Akta Nikah) yang merupakan akta otentik telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan tentang perkawinan Pemohon dan Termohon, oleh karena itu bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, sehingga bukti tersebut
mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan
mengikat; Menimbang, bahwa saksi 1 Pemohon sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam pasal 145 ayat (1) angka 3e HIR;
Hlm. 6 dari 11 hlm.
Menimbang,
bahwa
keterangan
saksi
1
Pemohon
mengenai
perselisihan dan pertengkaran, penyebabnya serta perpisahan antara Pemohon dan Termohon adalah fakta yang dilihat dan didengar sendiri serta relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Pemohon, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana diatur dalam pasal 171 HIR, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa saksi 2 Pemohon sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam pasal 145 ayat (1) angka 3e HIR; Menimbang,
bahwa
keterangan
saksi
2
Pemohon
mengenai
perselisihan dan pertengkaran, penyebabnya serta perpisahan antara Pemohon dan Termohon adalah fakta yang dilihat dan didengar sendiri serta relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Pemohon, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana diatur dalam pasal 171 HIR, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 Pemohon bersesuaian dan cocok satu dengan yang lain, oleh karena itu keterangan dua orang saksi tersebut telah memenuhi pasal 171 dan 172 HIR; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P. saksi 1 dan saksi 2 Pemohon tersebut, maka telah terbukti fakta-fakta yang pada pokoknya sebagai berikut; 1. Pemohon dan Termohon sebagai suami-istri dalam rumah tangganya sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan telah berpisah tempat kediaman selama 1 bulan lebih; 2. Perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena karena setiap hari Termohon selalu cemburuan kepada wanita lain yang tidak jelas padahal Pemohon benar-benar pergi bekerja, namun Termohon tetap saja sering marah-marah kepada Pemohon bahkan Termohon juga sering tidak
Hlm. 7 dari 11 hlm.
mempedulikan Pemohon setelah Pemohon bekerja berat sepanjang hari untuk memenuhi kebutuhan keluarga;; 3. Pemohon dan Termohon sudah tidak dapat dirukunkan kembali dalam rumah tangganya; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Pemohon dan Termohon telah pecah dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangganya, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin dalam Hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55: yang berbunyi; Artinya: ”Apabila dia (Tergugat) enggan, bersembunyi atau ghaib perkara itu diputuskan dengan bukti-bukti.” Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon tersebut patut pula dikemukakan maksud kaidah fiqhiyah yang berbunyi: Artinya: ”Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan.” Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Pemohon terbukti berdasarkan hukum dan cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga gugatan Pemohon
Hlm. 8 dari 11 hlm.
tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan Pemohon belum pernah cerai dengan Termohon, maka petitum gugatan Penggugat mengenai penjatuhan talak ba'in shughra telah memenuhi pasal 119 Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 dan sesuai dengan tempat perkawinan dan tempat kediaman Pemohon dan Termohon, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX, Kabupaten Pasuruan sebagai tempat perkawinan dan wilayah tempat kediaman Pemohon dan Termohon untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo masuk perkara bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat,semua pasal dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum islam yang berkaitan dengan perkara ini;
Hlm. 9 dari 11 hlm.
MENGADILI
1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; 3. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON ) di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan; 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX Kabupaten Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp.316.000,- (tiga ratus enam belas ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Senin tanggal 27 Oktober 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 3 Muharram 1436 Hijriyah, oleh kami MASHURI, S.H. sebagai Ketua Majelis, SLAMET, S.Ag., S.H. dan Drs. MOH. HOSEN, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan
tersebut
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan didampingi Hakim Anggota dan dibantu oleh Hj. IRDARIYAH, S.H. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon;
Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
ttd
ttd
SLAMET, S.Ag., S.H.
MASHURI, S.H.
Hlm. 10 dari 11 hlm.
Hakim Anggota,
ttd Drs. MOH. HOSEN, S.H. Panitera Pengganti, ttd
Hj. IRDARIYAH, S.H.
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran Rp 30.000,00 Biaya Proses Rp 50.000,00 Biaya Panggilan Rp 225.000,00 Redaksi Rp 5.000,00 Biaya Meterai Rp 6.000,00 Jumlah Rp 316.000,00 (tiga ratus enam belas ribu rupiah)
Hlm. 11 dari 11 hlm.