SALINAN
PUTUSAN Nomor 1330/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara gugatan cerai antara : PENGGUGAT umur 17 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Tidak bekerja, bertempat tinggal di Kota Pasuruan, selanjutnya disebut sebagai "Penggugat"; melawan TERGUGAT umur 22 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Tidak bekerja,
bertempat
tinggal di
Kabupaten Pasuruan selanjutnya disebut sebagai "Tergugat"; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Penggugat dan para saksi di muka sidang; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan surat gugatan tanggal 25 Agustus 2014 yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan dengan Nomor 1330/Pdt.G/2014/PA.Pas tanggal 25 Agustus 2014 dengan dalil-dalil sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada tanggal 28 Oktober 2013 sebagaimana tercantum dalam Kutipan
Akta Nikah Nomor: XXXXX, tanggal 28 Oktober 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX, Kota Pasuruan; 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah orangtua Tergugat selama 7 bulan, telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri namun belum dikaruniai keturunan; 3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Januari 2014 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena Tergugat masih bersikap kekanak-kanak'an atau tidak bisa bersikap dewasa sebagaimana layaknya laki-laki yang telah berumah tangga, misalnya setiap selesai berhubungan intim dengan Penggugat lalu atas permintaan ibu Tergugat, Tergugat tidur di kamar ibunya tersebut sedangkan Penggugat dibiarkan tidur sendirian. Tergugat juga tidak di perbolehkan bekerja oleh orangtua Tergugat dan Tergugat selalu saja menuruti apa kata orangtuanya, bahkan setiap Penggugat sakitpun juga tidak pernah dipedulikan oleh Tergugat; 5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat mengantar Penggugat pulang ke rumah orangtua Penggugat sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak bulan Juni 2014; 6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi; 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang
Hlm. 2 dari 11 hlm.
memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut:
PRIMER: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat; 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Penggugat telah datang menghadap ke muka sidang, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap ke muka sidang dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasa hukumnya, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Bahwa Majelis Hakim telah menasihati Penggugat agar berpikir untuk tidak bercerai dengan Tergugat, akan tetapi Penggugat tetap pada dalil-dalil gugatannya untuk becerai dengan Tergugat; Bahwa perkara ini tidak dapat dimediasi karena Tergugat tidak pernah datang menghadap ke muka persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, selanjutnya dimulai pemeriksaan dengan membacakan surat gugatan Penggugat yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti sebagai berikut: A. Surat : -
Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX Kota Pasuruan Nomor : XXXXX tanggal 28 Oktober 2013,
Hlm. 3 dari 11 hlm.
telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda P.; B. Saksi-saksi : 1. SAKSI 1, umur 36 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak bekerja, tempat
kediaman
di Kota
Pasuruan,
di bawah
sumpahnya
memberikan keterangan sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai ibu kandung Penggugat; b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Tergugat selama 7 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan; c. Bahwa sekitar bulan Januari tahun 2014 sering terjadi perselisihan dan
pertengkaran
antara
Penggugat
dan
Tergugat
yang
disebabkan karena Tergugat masih bersikap kekanak-kanak'an atau tidak bisa bersikap dewasa sebagaimana layaknya laki-laki yang telah berumah tangga, misalnya setiap selesai berhubungan intim dengan Penggugat lalu atas permintaan ibu Tergugat, Tergugat tidur di kamar ibunya tersebut sedangkan Penggugat dibiarkan tidur sendirian. Tergugat juga tidak di perbolehkan bekerja oleh orangtua Tergugat dan Tergugat selalu saja menuruti apa kata orangtuanya, bahkan setiap Penggugat sakitpun juga tidak pernah dipedulikan oleh Tergugat; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat mengantar Penggugat pulang ke rumah orangtua Penggugat sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak bulan Juni 2014 sampai sekarang sekitar selama 3 bulan; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka;
Hlm. 4 dari 11 hlm.
2. SAKSI 2, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak bekerja, tempat
kediaman
di Kota
Pasuruan,
di bawah
sumpahnya
memberikan keterangan sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai tetangga Penggugat; b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Tergugat selama 7 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan; c. Bahwa sekitar awal tahun 2014 antara Penggugat dan Tergugat sering berselisih dan bertengkar yang disebabkan karena Tergugat tidak bertanggung jawab sebagai suami tidak pernah memberi
nafkah
kepada
Penggugat,
Tergugat
tidak
di
perbolehkan bekerja oleh orangtua Tergugat dan Tergugat selalu saja menuruti apa kata orangtuanya, bahkan setiap Penggugat sakitpun juga tidak pernah dipedulikan oleh Tergugat; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat mengantar Penggugat pulang ke rumah orangtua Penggugat sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang selama 3 bulan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini,segala yang dicatat dalam berita acara sidang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan
gugatan Penggugat
sebagaimana terurai di atas; Menimbang, bahwa ternyata Tergugat meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut tidak datang menghadap di muka sidang dan pula
Hlm. 5 dari 11 hlm.
tidak ternyata bahwa tidak hadirnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa Tergugat yang dipanggil secara resmi dan patut, akan tetapi tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan Penggugat harus diperiksa secara verstek; Menimbang, bahwa oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat ( verstek ); Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasihati Penggugat agar tidak cerai dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat pada pokoknya adalah bahwa Penggugat dan Tergugat sebagai suami-istri dalam rumah tangganya sejak bulan Januari 2014 sering terjadi perselisiah dan pertengkaran karena karena Tergugat masih bersikap kekanak-kanak'an atau tidak bisa bersikap dewasa sebagaimana layaknya laki-laki yang telah berumah tangga, misalnya setiap selesai berhubungan intim dengan Penggugat lalu atas permintaan ibu Tergugat, Tergugat tidur di kamar ibunya tersebut sedangkan Penggugat dibiarkan tidur sendirian. Tergugat juga tidak di perbolehkan bekerja oleh orangtua Tergugat dan Tergugat selalu saja menuruti apa kata orangtuanya, bahkan setiap Penggugat sakitpun
juga
tidak
pernah
dipedulikan
oleh
Tergugat,
sehingga
menyebabkan perpisahan tempat tinggal 3 bulan dan selama itu sudah tidak berhubungan lagi sebagaimana layaknya suami-istri; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 125 ayat (1) HIR, yaitu putusan yang dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat dapat dikabulkan sepanjang berdasarkan hukum dan beralasan, oleh karena itu Majelis Hakim membebani Penggugat untuk membuktikan dail-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatan tersebut, Penggugat telah mengajukan alat bukti P dan dua orang saksi; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P (Fotokopi Akta Nikah) yang merupakan akta otentik telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya,
Hlm. 6 dari 11 hlm.
isi bukti tersebut menjelaskan tentang perkawinan Penggugat dan Tergugat, oleh karena itu bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, sehingga bukti tersebut mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa saksi 1 Penggugat sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam pasal 145 ayat (1) angka 3e HIR; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 Penggugat mengenai perselisihan dan pertengkaran, penyebabnya serta perpisahan antara Penggugat dan Tergugat adalah fakta yang dilihat dan didengar sendiri serta relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana diatur dalam pasal 171 HIR, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa saksi 2 Penggugat sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam pasal 145 ayat (1) angka 3e HIR; Menimbang, bahwa keterangan saksi 2 Penggugat mengenai perselisihan dan pertengkaran, penyebabnya serta perpisahan antara Penggugat dan Tergugat adalah fakta yang dilihat dan didengar sendiri serta relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana diatur dalam pasal 171 HIR, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 Penggugat bersesuaian dan cocok satu dengan yang lain, oleh karena itu keterangan dua orang saksi tersebut telah memenuhi pasal 171 dan 172 HIR;
Hlm. 7 dari 11 hlm.
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P. saksi 1 dan saksi 2 Penggugat tersebut, maka telah terbukti fakta-fakta yang pada pokoknya sebagai berikut; 1. Penggugat dan Tergugat sebagai suami-istri dalam rumah tangganya sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan telah berpisah tempat kediaman selama 3 bulan; 2. Perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena karena Tergugat masih bersikap kekanak-kanak'an atau tidak bisa bersikap dewasa sebagaimana layaknya laki-laki yang telah berumah tangga, misalnya setiap selesai berhubungan intim dengan Penggugat lalu atas permintaan ibu Tergugat, Tergugat tidur di kamar ibunya tersebut sedangkan Penggugat dibiarkan tidur sendirian. Tergugat juga tidak di perbolehkan bekerja oleh orangtua Tergugat dan Tergugat selalu saja menuruti apa kata orangtuanya, bahkan setiap Penggugat sakitpun juga tidak pernah dipedulikan oleh Tergugat; 3. Penggugat dan Tergugat sudah tidak dapat dirukunkan kembali dalam rumah tangganya; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangganya, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Penggugat dan Tergugat;
Hlm. 8 dari 11 hlm.
Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin dalam Hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55: yang berbunyi; Artinya: ”Apabila dia (Tergugat) enggan, bersembunyi atau ghaib perkara itu diputuskan dengan bukti-bukti.” Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut patut pula dikemukakan maksud kaidah fiqhiyah yang berbunyi: Artinya:
”Menghindari
kerusakan
harus
didahulukan
daripada
menarik kemaslahatan.” Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat terbukti berdasarkan hukum dan cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga gugatan Penggugat tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas dan Penggugat belum pernah cerai dengan Tergugat, maka petitum gugatan Penggugat mengenai penjatuhan talak ba'in shughra telah memenuhi pasal 119 Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undangundang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 dan sesuai dengan tempat perkawinan dan tempat kediaman Penggugat dan Tergugat, maka
Hlm. 9 dari 11 hlm.
Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX, Kota Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX Kabupaten Pasuruan sebagai tempat perkawinan dan wilayah tempat kediaman Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo masuk perkara bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat,semua pasal dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum islam yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI
1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 4. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Pasuruan
untuk
mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX Kota Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX Kabupaten Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;
Hlm. 10 dari 11 hlm.
5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 291.000,00 (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Senin tanggal 22 September 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 27 Dzulqa'dah 1435 Hijriyah, oleh kami MASHURI, S.H. sebagai Ketua Majelis, SLAMET, S.Ag., S.H. dan Drs. MOH. HOSEN, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan didampingi Hakim Anggota dan dibantu oleh Hj. IRDARIYAH, S.H. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
TTD
TTD
SLAMET, S.Ag., S.H.
MASHURI, S.H.
Hakim Anggota, TTD Drs. MOH. HOSEN, S.H. Panitera Pengganti, TTD Hj. IRDARIYAH, S.H.
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran Rp 30.000,00 Biaya Proses Rp 50.000,00 Biaya Panggilan Rp 200.000,00 Redaksi Rp 5.000,00 Biaya Meterai Rp 6.000,00 Jumlah Rp 291.000,00 (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
Hlm. 11 dari 11 hlm.